text
stringlengths
2
534k
Dalam linguistik, sintaksis (serapan dari ) atau ilmu nahu adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam bahasa alami. Selain aturan ini, kata sintaksis juga digunakan untuk merujuk langsung pada peraturan dan prinsip yang mencakup struktur kalimat dalam bahasa apapun, sebagaimana "sintaksis Irlandia Modern." Penelitian modern dalam sintaks bertujuan untuk menjelaskan bahasa dalam aturan ini. Banyak pakar sintaksis berusaha menemukan aturan umum yang diterapkan pada setiap bahasa alami. Kata sintaksis juga kadang digunakan untuk merujuk pada aturan yang mengatur sistematika, seperti logika, bahasa formal buatan, dan bahasa pemrograman komputer. Sejarah awal Karya mengenai tata bahasa telah ditulis jauh sebelum sintaksis modern datang; Aṣṭādhyāyī dari Pāṇini sering disebut sebagai contoh karya pra-modern yang menyebutkan teori sintaksis modern. Di Barat, penggunaan pikiran yang kemudian dikenal sebagai "tata bahasa tradisional" berawal dari karya Dionysius Thrax. Selama berabad-abad, karya mengenai sintaksis didominasi oleh suatu kerangka kerja yang dikenal sebagai , pertama dijelaskan tahun 160 oleh Antoine Arnauld dalam buku dengan nama yang sama. Sistem ini mengambil dasar pikirnya berupa anggapan bahwa bahasa adalah refleksi langsung dari proses pemikiran dan karena itu ada sebuah cara yang alami untuk mengekspresikan pikiran. Cara itu, secara kebetulan, adalah cara yang sama yang diekspresikan dalam bahasa Prancis. Tetapi, dalam abad ke-18, dengan pengembangan ilmu bahasa perbandingan sejarah, para pakar bahasa mulai menyadari keragaman bahasa manusia, dan mempertanyakan anggapan dasar mengenai hubungan antara bahasa dan logika. Mulai jelas bahwa tidak ada cara yang paling alami untuk mengekspresikan pikiran, dan logika tak bisa lagi dijadikan sebagai dasar untuk mempelajari struktur bahasa. Tata bahasa Port-Royal membuat pembelajaran sintaksis terhadap logika (memang, sebagian besar Port-Royal Logic disalin atau diadaptasi dari Grammaire générale). Kategori sintaksis diidentifikasikan dengan kategori logika, dan semua kalimat diteliti dalam struktur "Subyek - Penghubung - Predikat". Awalnya, pandangan ini diadopsi oleh pakar bahasa perbandingan awal seperti Franz Bopp. Peran penting sintaksis dalam ilmu bahasa teoretis menjadi lebih jelas pada abad ke-20, sehingga dijuluki "abad teori sintaksis" karena ilmu bahasa juga dilibatkan. Untuk survei yang lebih mendetail dan jelas mengenai sejarah sintaksis dalam dua abad terakhir, lihat karya monumental oleh Graffi (2001). Lihat pula Sintaksis aljabar Tata bahasa Daftar fenomena sintaksis Frasa Aturan struktur frasa Simpler Syntax (buku) Kategori sintaksis Syntax (bahasa pemrograman) Teori X-bar Istilah sintaksis Adjektiva Adjektiva atributif dan adjektiva predikatif Keterangan Adverbia Penghapusan kata depan Apositif Artikula Aspek Verba pelengkap Kejadian Klausa Kata kelas tertutup Komparatif Pelengkap Kata benda dan adjektiva majemuk Differential Object Marking Konjugasi Konjungsi Pengubah teruntai Deklinasi Penentu Ganda (bentuk untuk dua) Ekspletif Kata fungsi Jenis kelamin Gerund Infinitif Kata ukur (pengelompok) Partikel modal Paradoks gerakan Pengubah Suasana Nomina Jumlah Objek Kata kelas terbuka Celah gangguan Partikel Orang Frasa Verba frasa Jamak Predikat (juga kata kerja) Predikatif (adjektiva atau nomina) Preposisi Pronomina orang Pronomina Keterbatasan Sandhi Kalimat (linguistik) Tunggal Subyek Superlatif Kala Kata tak terinfleksi Verba Suara Gerakan Wh- Aturan kata Catatan kaki Catatan Pranala luar The syntax of natural language (Beatrice Santorini & Anthony Kroch, University of Pennsylvania) Various syntactic constructs used in computer programming languages The journal Syntax Tata bahasa Semiotik Kata serapan dari bahasa Yunani Filosofi bahasa Semantik Retorika Linguistik Psikologi perkembangan Ilmu komputer Disiplin teknik
Teleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya. Galileo diakui menjadi orang pertama yang menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960. Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi ataupun teleskop partikel berenergi tinggi. Pendahuluan Pengertian teropong bintang adalah sebuah jenis peralatan yang digunakan untuk membantu pengindraan jauh guna mengamati keberadaan benda-benda yang ada di angkasa. Dengan demikian, kita bisa melihat posisi sebuah benda di angkasa yang tidak bisa dilihat dengan menggunakan mata telanjang. Dari pengertian teropong bintang, menunjukkan bahwa alat ini memiliki bentuk seperti teropong. Teropong sendiri digunakan untuk melihat sebuah benda dari jarak yang jauh sehingga akan tampak lebih jelas. Dalam pengertian teropong bintang juga dijelaskan bahwa teropong ini menggunakan dua buah lensa positif. Di mana masing-masing lensa berfungsi sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Inilah yang membedakan antara teropong bintang dengan teleskop. Pada teropong bintang, jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler. Teropong sendiri secara umum diartikan sebagai sebuah alat optik yang dimanfaatkan untuk melihat benda yang berada di tempat jauh. Misalnya di gunung atau bintang, sehingga bisa tampak lebih dekat serta lebih jelas. Benda ini sudah banyak digunakan kurang lebih sejak abad 4 SM untuk penggunaan dalam kelautan dan astronomi. Walau Teleskop telah ada sejak ratusan tahun sebelum masehi Meski demikian, tidak ada catatan dalam sejarah yang menjelaskan mengenai siapa penemu benda tersebut pertama kali. Hanya saja, pada tanggal 2 Oktober 1608, pernah dicatat seorang bernama Hans Lippershey yang mencoba mendapatkan hak paten atas teleskop yang dibuatnya. Namun begitu, usaha Luppershey ini gagal karena mendapatkan penolakan dari tim penilai. Sebab, menurut mereka, sebelum Lippershey mendaftarkan hak paten tersebut, sudah banyak dijumpai teleskop yang ada sebelumnya. Sehingga menurut mereka, teleskop tersebut bukanlah hak paten dari Lippershey. Setahun berikutnya tepatnya pada tahun 1609, Galileo pernah menciptakan sebuah teleskop yang kemudian disebut dengan teropong panggung. Banyak pula orang yang menyebutnya sebagai teropong Galileo. Setelah pembuatan teropong ini, Galileo kemudian sering membuat berbagai jenis teleskop sampai kemudian berhasil melakukan beberapa penemuan di bidang astronomis. Berbagai penemuan inilah yang kemudian menjadikannya dikenal dalam sejarah dunia. Secara garis besar, teropong sendiri dibagi ke dalam dua kategori besar. Yang pertama adalah teropong bias, yaitu jenis teropong yang tersusun dari beberapa lensa. Sedangkan jenis kedua adalah teropong pantul, yaitu jenis teropong yang disusun dari beberapa cermin serta lensa. Untuk teropong bias sendiri, memiliki beberapa macam jenisnya. Antara lain teropong bintang atau teropong astonomi, teropong bumi, teropong panggung dan teropong prima atau binokuler. Untuk teropong bintang sendiri sudah dijelaskan diatas, yaitu sebagai sebuah teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda yang berada di luar angkasa. Selain teropong bintang, yang tergolong sebagai jenis teropong biasa adalah teropong bumi. Teropong bumi dikenal juga dengan sebutan teropong medan atau teropong yojana. Teropong bumi ini mampu menciptakan bayangan akhir yang tegak pada arah benda semula. Hal ini bisa didapatkan dengan memanfaatkan lensa cembung ketiga yang diletakkan di antara lensa objektif serta lensa okuler. Lensa cembung ketiga ini fungsinya untuk melakukan pembalikan bayangan, namun tidak memberikan efek pembesaran. Itulah mengapa, lensa ketiga ini disebut dengan lensa pembalik. Untuk teropong yang ditemukan oleh Galileo disebut dengan teropong panggung. Teropong jenis ini kerap juga dikenal dengan sebutan teropong Belanda atau teropong tonil. Teropong ini mampu memberikan bayangan akhir yang tegak serta memperbesar objek. Caranya dengan memamnfaatkan dua buah lensa, yaitu lensa positif yang berfungsi sebagai lensa objektif dan lensa negatif yang menjadi lensa okuler. Terakhir adalah teropong prisma, yang menggunakan lensa pembalik. Di mana lensa pembalik ini akan mampu menghasilkan bayangan akhir yang tegak. Akibatnya, teropong bumi biasanya cenderung lebih panjang. Guna menghindarinya, maka dilakukan penggantian lensa pembalik denga menggunakan dua prisma siku-siku sama kaki. Prisma ini diletakkan di antara lensa objektif dan lensa okuler. Prisma tersebut berfungsi sebagai pembalik bayangan dengan memberikan pantulan yang sempurna. Contoh Teleskop Teleskop Hubble Teleskop luar angkasa Hubble adalah sebuah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Nama "Hubble" diambil dari nama ilmuwan terkenal Amerika, Edwin Hubble yang juga merupakan penemu hukum Hubble. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang telah berhasil diidentifikasi, adalah jasa teleskop Hubble. Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuah teleskop angkasa raksasa. Pada tahun 1977, kongres mulai mengumpulkan dana untuk proyek tersebut dan pada tahun tersebut pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai. Konstruksi teleskop Hubble berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble di'angkasakan' untuk pertama kalinya pada tanggal 24 April 1990. Padahal, Hubble direncanakan untuk mulai dioperasikan pada tahun 1986. Tetapi, pengoperasiannya ditunda sementara karena bencana Pesawat Angkasa Challenger. Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble mengirim gambar yang buram dan tidak jelas. Pada akhirnya NASA menemukan bahwa lensa pada teleskop tersebut bergeser sebanyak 1/50 ketebalan rambut manusia! Pada bulan Desember 1993, pesawat ulang-alik Endeavor dikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru untuk memperbaiki kesalahan pada lensa primernya. Observatorium Boscha Di Indonesia sendiri memiliki tempat untuk melakukan pengamatan luar angkasa menggunakan teropong bintang. Tempat pengamatan tersebut disebut denga observatorium Boscha yang ada di Lembang, Jawa Barat. Observatorium Bosscha ini dibangun oleh pemerintahan Belanda melalui Nederlandsch Indisdhe Sterrekundige Vereniging atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Tujuan pendirian observatorium ini sendiri adalah untuk memajukan ilmu Astronomi yang ada di Hindia Belanda. Pembangunan lembaga penelitian ini dilakukan di atas tanah milik Karel Albert Rudolf Bosscha, yang merupakan bos perkebunan teh Malabar. Selain menyumbangkan tanah, Bosscha juga berjanji untuk menyediakan dana guna membeli teropong bintang yang akan digunakan dalam lembaga penelitian tersebut. Itulah mengapa, lembaga ini kemudian disebut dengan Observatorium Bosscha, yang merupakan bentuk penghormatan atas jasa dari Karel Albert Rudolf Bosscha. Pembangunan observatorium ini sendiri berlangsung selama lima tahun. Dimulai pada tahun 1923, dan diselesaikan pada tahun 1928. Setelah berdiri, observatorium ini melakukan publikasi internasional pertamanya pada tahun 1933. Namun, seiring dengan berlangsungnya perang dunia ke II di mana Indonesia turut menjadi korban, maka kegiatan penelitian yang dilakukan lembaga tersebut kemudian turut dihentikan. Setelah perang dunia berakhir, observatorium tersebut mengalami kerusakan dan dilakukanlah renovasi total sehingga observatorium tersebut bisa kembali beroperasi. Selanjutnya, pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan pengelolaan observatorium ini kepada pemerintahan Indonesia. Dan setelah Institut Teknologi Bandung berdiri pada tahun 1959, maka Observatorium Bossha dijadikan sebagai bagian dari ITB dan dimanfaatkan untuk kegiatan belajar dan penelitian secara formal. Observatorium Bosscha sendiri pada saat ini memiliki lima buah teropong bintang yang mempunyai fungsi masing-masing. Kelima teleskop tersebut antara lain adalah teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Teleskop Schmidt Bima Sakti, Teleskop Refraktor Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO dan Teleskop Refraktor Unitron. Untuk teleskop yang terakhir ini, sering digunakan untuk melakukan pengamatan pada kemunculan hilal atau bulan. Di mana hal ini biasanya terjadi pada saat memasuki bulan Ramadhan untuk menentukan awal dan akhir puasa. Sebab, sebagian besar rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam menggunakan kalender yang didasarkan pada peredaran hilal untuk menentukan hari-hari tersebut. Fungsi teleskop Fungsi-fungsi teleskop dapat kita temukan dalam bidang astronomi. Teleskop adalah sebuah alat yang berfungsi untuk melihat benda yang sangat jauh. Alat tersebut mengandalkan cermin sebagai pembentukan gambar yang akan diterima oleh mata. Teleskop pertama kali dibuat oleh beberapa ilmuwan, seperti Galileo, Newton, Foucault, dan sebagainya. Teleskop tersebut dinamakan teleskop optikal yang berkerja dengan panjang gelombang tampak. Fungsi dari teleskop tersebut adalah untuk melihat benda-benda yang sangat jauh, seperti halnya benda-benda langit. Teleskop bekerja dengan cara menangkap gambar melalui bantuan radiasi elektromagnetik panjang gelombang yang bisa menembus lapisan atmosfer. Berdasarkan objeknya, teleskop dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teleskop refraktor (dioptrik), reflektor (catoptrik), dan catadioptrik. Teleskop jenis refraktor (dioptrik) mempunyai sistem kerja dengan menggunakan dua buah lensa objektif. Lensa utama akan mengumpulkan bayangan benda dan cahaya yang kemudian akan diteruskan ke lensa mata, lalu diterima oleh mata saat melihat objek menjadi sebuah bayangan benda. Teleskop jenis reflektor (catoptrik) mempunyai sistem kerja dengan menggunakan cermin. Cermin yang digunakan adalah cermin cekung. Cermin cekung ini akan merefleksikan cahaya dan bayangan gambar. Teleskop reflektor ini merupakan alternatif dari teleskop refraktor. Terkadang, teleskop refraktor akan mengalami kelainan optik yang membuat bayangan yang diterima menjadi tidak fokus. Berbeda dengan teleskop reflektor yang menggunakan cermin cekung, reflektor tersebut memiliki elemen penting sehingga bayangan yang diterima tetap dalam keadaan fokus. Teleskop catadioptrik mempunyai sistem kerja yang tidak jauh berbeda dengan teleskop refraktor dan reflektor, yaitu menyerap cahaya dan bayangan benda untuk diterima oleh mata. Namun, teleskop jenis ini adalah penggabungan dari dua jenis teleskop sebelumnya, yaitu menggunakan cermin dan lensa yang dapat kita temukan pada mikroskop, mercusuar, dan lensa tele kamera SLR. Semua teleskop yang pernah dibuat memiliki kinerja dan fungsi yang sama, yaitu untuk mengamati benda-benda yang sangat jauh seperti benda-benda langit dan benda-benda kecil, seperti mengamati sel dengan menggunakan mikroskop. Fungsi-fungsi teleskop yang baru ditemukan pada zaman sekarang ini adalah hubble telescope yang dipasang di luar angkasa untuk mengirim gambar dengan menggunakan gelombang elektomagnetik. Gelombang tersebut akan ditangkap oleh bumi dengan hasil yang jernih. Jadi, teleskop ini membantu manusia untuk mengamati benda-benda di luar angkas. Sejarah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata bugil. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Jupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih dalam lagi benda-benda langit, hingga berisar pada tahun 1564-1642 M dengan teropong refraktornya dia mampu menjadikan manusia bisa melihat benda langit dengan mata bugil.disamping itu Galileo pada waktu itu bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari.Pada tahun 1629-1695 teleskop galileo disempurnakan oleh Christian Huygens yaitu seorang ilmuan yang menemukan satelit saturnus. Pada tahun 1704, Sir Issac Newton mengumumkan konsep baru dalam desain teleskop. Newton menyatakan bahwa lensa dapat memecah cahaya putih menjadi spektrum cahaya yang membentuknya hingga menyebabkan apa yang disebut lenturan kromatik (lingkaran cahaya kemerahan di sekitar objek yang dilihat dengan menggunakan cermin). Newton menghindari masalah tadi dalam teleskop rancangannya dengan memakai cermin lengkung yang digunakan untuk mengumpulkan sinar dan memancarkan kembali ke titik fokusnya. Cermin pemantul ini bertindak sebagai semacam keranjang pengumpul cahaya: semakin besar keranjang, semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan. Teleskop Newton ini disebut teleskop refleksi (reflektor).Perkembangan teleskop berefek pada perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit serta hubungan antara satu dan yang lainnya .dan selanjutnya bisa mendeteksi kemungkinan pencarian dan perhitungan benda-benda langit yang lainnya. Jenis-jenis teleskop Teleskop optik Sebuah teleskop optik adalah teleskop yang bekerja mengumpulkan cahaya atau memfokuskan cahaya terutama dari spektum cahaya tampak dari spektrum elektromagnetik (meskipun ada beberapa yang juga bekerja mengumpulkan sinar inframerah dan ultraviolet). Teleskop optik digunakan untuk memperbesar dan memperjelas bentuk objek yang berada pada jarak yang jauh. Agar gambar dapat diamati, difoto, dipelajari, dan dikirim ke komputer, teleskop dilengkapi dengan menggunakan satu atau lebih elemen optik lengkung, biasanya terbuat dari kaca, untuk mengumpulkan cahaya dan radiasi elektromagnetik lainnya ke titik fokus. Teleskop optik yang digunakan untuk astronomi dan di banyak instrumen non-astronomi, seperti teropong yang digunakan untuk pengamat burung atau bird watching, dan teropong untuk keperluan mengamati alam sekitarnya. Ada tiga jenis optik utama: Teleskop pembiasan yang menggunakan lensa untuk membentuk sebuah gambar. Teleskop pemantulan yang menggunakan susunan cermin untuk membentuk sebuah gambar. Teleskop Catadioptric yang menggunakan cermin dikombinasikan dengan lensa untuk membentuk sebuah gambar. Selain jenis teleskop yang sudah umum dikenal, ada beberapa jenis lain yang mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu seperti astrograf, pencari komet, dan teleskop surya. Bagian-bagian teleskop Findescope optik, seperti teleskop miniatur yang terpasang pada tabung teleskop, berfungsi untuk memperbesar kolom foto serta membentu dalam pemusatan peneropongan bintang. Focuser, setiap teleskop memiliki focuser dan focusers datang dalam berbagai gaya. melekat pada tabung teleskop dan memegang lensa mata teleskop. Kebanyakan model teleskop memiliki tombol di sisi (rak dan pinion, Crayford) yang membuat tabung internal untuk bergerak ke atas dan ke bawah sampai fokus dicapai, tetapi beberapa model (heliks) baik kiri atau kanan untuk mencapai fokus. Eyepieces, terdiri dari berbagai jenis. Pada dasarnya, Eyepiece adalah alat yang digunakan untuk memperbesar gambar objek dan diletakkan di dekat posisi pengamat (okuler). Tabung Teleskop, setiap Teleskop juga memiliki tabung - atau tabung optik.. Ini hanyalah sebuah tabung hampa terbuat dari berbagai bahan yang membentuk bagian teleskop . Untuk teleskop refraktor, lensa utama berjalan di depan dengan focuser di belakang, sedangkan reflektor memiliki cermin utama di belakang, depan terbuka dan focuser berada di sepanjang sisi atas. Desain bervariasi antara jenis teleskop dan produsen Primer Mirror Cell: Ini adalah perakitan lengkap yang memegang cermin utama dari teleskop reflektor . Desain juga bervariasi dari produsen ke produsen, tetapi prinsipnya adalah sama.yaitu memegang cermin dan memungkinkan untuk penyesuaian. Lensa, adalah bagian utama teleskop refraktor. Hal ini pada dasarnya kerah yang memegang lensa primer di tempatnya dan cocok ke tabung teleskop. Tripod, yaitu 3 kaki pada teleskop yang berfungsi untuk menahan teleskop hingga ketinggian tertentu di mana orang dapat berdiri untuk menggunakannya Lensa mata, adalah bagian bahwa seseorang terlihat melalui dan tergantung pada jenis teleskop, beberapa mungkin memiliki lensa tambahan individu berada di dalam. Pencari, adalah salah satu bagian yang paling penting dari teleskop karena memungkinkan pengguna untuk melacak benda-benda di ruang angkasa. Without the finder it would make it almost impossible to find objects that are long distances away. Tanpa si penemu itu akan membuat hampir tidak mungkin untuk menemukan benda yang jarak jauh. It is attached to the side of the main telescope. Hal ini melekat pada sisi teleskop utama. Lensa Barlow, adalah lensa tambahan yang bisa ditempatkan di antara focuser dan lensa mata. Ini efektif meningkatkan panjang fokus teleskop, sehingga meningkatkan perbesaran teleskop (biasanya 2x tetapi bisa pergi ke 5x). Mount, adalah bagian dari sebuah teleskop yang menjaga teleskop tetap di tempatnya. Ada dua tipe mount yaitu alt-azimuth dan equatorial. Ada jenis lain dari gunung tetapi mereka biasanya digunakan untuk yang lebih besar, teleskop canggih yang tidak tersedia di toko ritel. Mounting teleskop Mounting atau yang lebih familiar dikenal dengan "dudukan teleskop" terbagi dalam 2 jenis yaitu jenis mounting equatorial dan jenis mounting altazimuth. Mounting Equatorial bekerja menggunakan 3 buah sumbu yaitu sumbu RA, Deklinasi dan Equator. Sedang mounting altazimuth menggunakan 2 buah sumbu yaitu sumbu x atau altitude(atas bawah) dan Y atau azimuth(kanan kiri). Untuk pengoperasian mounting altazimuth jauh lebih mudah dibanding mounting equatorial. Bilamana anda kedepan ingin serius mempelajari astronomi maka pilihan mounting equatorial adalah pilihan yang tepat. Jenis teleskop berdasarkan spektrum Teleskop yang beroperasi berdasarkan spektrum elektromagnetik: *Links pada kategori. Lihat pula Tata koordinat langit Astronomi Satelit Orbit Bola langit Observatorium Planetarium Binokular Referensi Pranala luar Galileo to Gamma Cephei – The History of the Telescope The Galileo Project – The Telescope by Al Van Helden '' "The First Telescopes". Part of an exhibit from Cosmic Journey: A History of Scientific Cosmology by the American Institute of Physics Timeline of telescopic technology Outside the Optical: Other Kinds of Telescopes http://www.telescopes.com/telescopes/helpunderstandingtelescopesarticle.cfm http://www.souledout.org/rsl/telescope/choosingtelescope.html http://www.space.com/15693-telescopes-beginners-telescope-reviews-buying-guide.html http://www.astronomynotes.com/telescop/s2.htm http://www.united-optics.com/support/types_of_telescope/types_of_telescope.html http://www.backyardastronomy.com/Backyard_Astronomy/The_Best_Beginner_Telescopes.html http://lcogt.net/blog/dpetry/first-1-meter-telescope-ships http://www.stephenramsden.com/charliebates/pages/luntscopedonation.html http://www.universetoday.com/12968/nano-engineered-liquid-mirror-telescopes/ http://telescopes.stardate.org/works/hobby-eberly-telescope.php https://suite.io/carolyn-m-cash/22n426e http://www.eso.org/public/australia/news/eso9810/ Reka cipta Belanda
Binokular (dari bahasa Latin, bi-, "dua-", dan oculus, "mata") adalah alat yang dipegang dengan tangan dan dipakai untuk membesarkan benda jauh dengan melewati tampilan dua rentetan lensa dan prisma yang berdampingan. Prisma dipergunakan untuk mengembalikan tampilan dan memantulkan cahaya lewat refleksi internal total. Binokular menghasilkan bayangan yang benar dan tidak terbalik seperti teleskop. Dapat dikatakan binokular adalah dua teleskop yang dijadikan satu, menghasilkan penglihatan 3 dimensi bagi pemakainya. Sejarah Binokular Seperti mikroskop, teleskop juga ditemukan di Belanda, tetapi penemuannya setelah mikroskop. Pada tahun 1608, segera setelah penemuan mikroskop, Hans Lippershy dari Middleburg seorang pembuat lensa tanpa sengaja menemukan teleskop untuk mengamati objek yang jauh agar terlihat dekat. Dunia astronomi diungkapkan kepada manusia melalui Galileo Galilei pada tahun 1609. Planet dengan pengamatan mata melalui teleskop Galileo tidak lagi menjadi objek yang asing di angkasa tetapi berupa objek berbentuk bola yang keberadaannya sudah pasti. Empat bulan yang paling besar dari Jupiter dan cincin Saturnus ditemukan oleh Galileo. Dua lensa refraksi yang disusun antar objek dan mata penonton membentuk teropong Galileo. Teropong yang dibuat oleh Galileo sekarang lebih dikenal dengan sebutan teropong panggung. Sir Issac Newton menemukan teleskop refleksi cermin, suatu versi yang lebih canggih dari teropong Galileo dengan menggunakan suatu cermin cekung untuk merefleksikan gambaran yang dipandang ke dalam piringan datar atau lensa mata, teleskop refleksi mampu memisahkan objek yang tidak jelas atau menjauhkan jarak objek yang berdekatan. Pada tahun 1781, William Herschel mengguanakan suatu teleskop dengan ketinggian 40 kaki(12,91 m) untuk menemukan planet Uranus. Karl Gothe Jansky, seorang eksponen radio astronomi adalah orang pertama yang menemukan gelombang radio yang keluar dari bintang dan galaksi yang jauh. Pada tahun 1957, di tepi sungai Jodnel di Inggris dibangun teropong permanen utama untuk pertama kalinya. Pada tahun 1610, Galileo yang awalnya menciptakan alat berdasarkan temuan Lippershey. Teleskop pertamanya memiliki pembesaran 8 kali lipat. Ia terus mengasah lensanya hingga akhirnya berhasil diperoleh pembesaran 32 kali lipat. Dengan teleskopnya, ia mengamati fase-fase planet Venus, empat bulan Jupiter, cincin Saturnus (saat itu istilah cincin pada planet belum dikenal), dan bintik-bintik matahari. Galileo bahkan melakukan pengukuran terhadap bayangan-bayangan di Bulan yang membawanya pada kesimpulan bahwa gunung-gunung yang ada di permukaan bulan jauh lebih tinggi daripada yang ada di Bumi. Teleskop ciptaan Galileo serupa dengan teleskop yang digunakan untuk pertunjukan opera yang fungsi utamanya adalah memperbesar objek. Pengaturan lensanya memiliki kekurangan dalam batasan pembesaran yang bisa diperoleh. Galileo hanya bisa melihat tidak lebih dari seperempat bagian bulan tanpa memindahkan teleskopnya. Meski begitu konsep Galileo ini masih menjadi panutan teleskop generasi berikutnya. Inilah yang dikenal dengan nama teleskop refraksi atau refraktor, yaitu teleskop yang mempergunakan lensa untuk membengkokkan cahaya. Tahun 1704, Sir Issac Newton mengumumkan dibuatnya konsep baru dalam desain teleskop. Newton menyatakan bahwa lensa dapat memecah cahaya putih menjadi spektrum cahaya yang membentuknya hingga menyebabkan sesuatu yang disebut lenturan kromatik, yaitu lingkaran cahaya kemerahan di sekitar objek yang dilihat dengan menggunakan cermin. Newton menghindari masalah tadi dalam teleskop rancangannya dengan memakai cermin lengkung yang digunakan untuk mengumpulkan sinar dan memancarkan kembali ke titik fokusnya. Cermin pemantul itu bertindak sebagai semacam keranjang pengumpul cahaya dimana semakin besar keranjang, semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan. Teleskop Newton ini disebut teleskop refleksi atau reflektor. Tidak seperti pada teleskop reflektor, pembuatan teleskop refraktor cenderung lebih rumit. Untuk menghindari penyimpangan bayangan (abrasi), lensa teleskop refraktor harus dibuat dengan sangat cermat. Lensa yang besar akan cenderung menyerap cahaya yang menembusnya, sementara bobotnya yang berat juga mempersulit proses pembuatannya. Karena itu, saat ini seluruh teleskop berukuran besar yang digunakan dalam astronomi berjenis reflektor. Dari akhir 1800-an hingga kini ada persaingan dalam membuat teleskop refraktor terbesar. Pada tahun 1897, teleskop refraktor terbesar di dunia saat itu adalah refraktor 102 cm milik Observatorium Yerkes di Amerika Serikat. Pada tahun 1928, teleskop refraktor gandaDari akhir 1800-an hingga kini ada persaingan dalam membuat teleskop refraktor terbesar. Pada tahun 1897, teleskop refraktor terbesar di dunia saat itu adalah refraktor 102 cm milik Observatorium Yerkes di Amerika Serikat. Pada tahun 1928, teleskop refraktor ganda Zeiss dengan diameter lensa 60 cm yang digunakan di Observatorium Bosscha, Lembang, menduduki peringkat kedua sebagai teleskop refraktor terbesar.Tahun 1946, diciptakan refraktor 66 cm milik Observatorium Mount Stromlo di Australia. Teleskop ini menjadi yang terbesar kedua menggeser Bosscha namun teleskop ini telah musnah akibat kebakaran yang melanda Observatorium Mount Stromlo pada 2003 lalu. Sementara itu, refraktor milik Observatorium Yerkes kini telah dipensiunkan, oleh karena itu teleskop refraktor di Observatorium Bosscha menjadi teleskop refraktor terbesar di dunia yang masih dioperasikan. Selain itu, teleskop tersebut juga memegang rekor sebagai teleskop refraktor ganda terbesar di dunia, yaitu teleskop refraktor yang lebih kecil kesemuannya. Pada tahun 1976, perkembangan teleskop generasi selanjutnya adalah kembali memaksimalkan penggunaan cermin reflektor. Jika Newton menggunakan cermin dengan diameter sekitar 15 cm, maka Special Astrophysical Observatory di Zelenchukskaya, Rusia, menggunakan cermin berdiameter hingga 6 m. Dengan ukuran sebesar itu, teleskop ini cukup kuat untuk menangkap cahaya lilin dari jarak hingga 24.000 km. Namun, penggunaan cermin berukuran besar bukannya tidak mengundang masalah. Cermin berdiameter diatas 4 m rentan terhadap distorsi. Pada tahun 1996, Untuk mengatasi masalah yang ada pada teleskop di Rusia, diciptakan teknologi cermin ganda. Salah satu contohnya adalah seperti yang digunakan pada teleskop reflektor terbesar di dunia saat ini di Observatorium Mauna Kea, Hawaii. Lihat pula Teleskop Observatorium Planetarium Referensi Walter J. Schwab, Wolf Wehran: "Optics for Hunting and Natur Observation". ISBN 978-3-00-034895-2. 1st Edition, Wetzlar (Germany), 2011 A Guide to Binoculars by Emil Neata The history of the telescope & the binocular by Peter Abrahams, May 2002 Optika hr:Dvogled oc:Jumelles
Dalam optik, prisma adalah alat yang dipakai untuk merefleksikan cahaya berwarna putih atau untuk memisahkannya (dispersi) menjadi spektrum warna pelangi), yang secara tradisional dibuat dalam bentuk prisma dengan dasar segitiga. Optika
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta. Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoretis sebenarnya putih bukanlah warna). Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen. Pengelompokan Warna dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu: Warna netral, merupakan warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna dan tidak lagi termasuk ke dalam jenis warna primer maupun warna sekunder. Warna netral dihasilkan melalu pencampuran tiga komponen warna tetapi dengan komposisi yang tidak tepat sama. Warna kontras, merupakan warna yang dihasilkan sebagai perpotongan titik tengah segitiga warna sehingga menghasilkan kesan warna yang berlawanan satu dengan lainnya. Komposisi warna pada warna kontras terdiri atas warna primer dan warna sekunder, tetapi memungkinkan memunculkan kontras hanya dengan mengolah nilai atau kemurnian warna. Merah-hijau, kuning-ungu dan biru-jingga merupakan contoh dari warna kontras. Warna panas, merupakan kelompok warna yang dihasilkan pada rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna. Batas variasi warnanya mulai dari merah hingga kuning. Warna panas dijadikan antara lain sebagai simbol kegembiraan, semangat dan kemarahan. Kesan yang ditimbulkan oleh warna panas adalah jarak yang dekat. Namun, radiasi panas yang dihasilkan oleh benda dengan warna panas nilainya kecil. Warna dingin, merupakan kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna. Batas variasi warnanya mulai dari hijau hingga ungu. Warna dingin dijadikan antara lain sebagai kelembutan, kesejukan, dan kenyamanan. Kesan yang ditimbulkan oleh warna dingin adalah jarak yang jauh. Namun, radiasi panas yang dihasilkan oleh benda dengan warna dingin nilainya besar. Istilah lain Nilai warna, ditentukan oleh tingkat kecerahan maupun kesuraman warna. Nilai ini dipengaruhi oleh penambahan putih ataupun hitam. Di dalam sistem RGB, nilai ini ditentukan oleh penambahan komponen merah, biru, dan hijau dalam komposisi yang tepat sama walaupun tidak harus penuh seratus persen. Nama-nama warna Warna dasar Merah Hijau Kuning Biru Warna kombinasi Abu-abu Merah muda Jingga/Oranye Ungu </gallery> Crimson Maroon Warna harmonis 2279 2339 <span style="color:green">2499 <span style="color:green">3022 Warna Galeri Lihat pula Pigmen Teori Brewster Warna Daftar warna Warna primer Warna tersier Lingkaran warna Brewster Pranala luar
Pelangi adalah fenomena meteorologi yang disebabkan oleh pantulan, pembiasan, dan difraksi (lenturan) cahaya dalam tetesan air yang menghasilkan spektrum cahaya yang muncul di langit. Pelangi biasanya bentuk busur melingkar berwarna-warni. Pelangi yang disebabkan oleh sinar matahari selalu muncul di bagian langit yang berhadapan langsung dengan matahari. Pelangi bisa berbentuk lingkaran penuh. Namun, pengamat biasanya hanya melihat busur yang dibentuk oleh tetesan cahaya di atas tanah, dan berpusat pada garis dari matahari ke mata pengamat. Dalam pelangi primer, busur menunjukkan warna merah di bagian luar dan ungu di bagian dalam. Pelangi ini disebabkan oleh cahaya yang dibiaskan saat memasuki tetesan air. Kemudian dipantulkan ke dalam di bagian belakang tetesan dan dibiaskan kembali saat keluar. Dalam pelangi ganda, busur kedua terlihat di luar busur primer dan urutan warnanya terbalik, dengan warna merah di sisi dalam busur. Ini disebabkan oleh cahaya yang dipantulkan dua kali di bagian dalam tetesan sebelum meninggalkannya. Ikhtisar Pelangi tidak terletak pada jarak tertentu dari pengamat, tetapi berasal dari ilusi optik yang disebabkan oleh tetesan air yang dilihat dari sudut tertentu relatif terhadap sumber cahaya. Jadi, pelangi bukanlah sebuah objek dan tidak dapat didekati secara fisik. Memang, tidak mungkin bagi pengamat untuk melihat pelangi dari tetesan air pada sudut manapun selain yang biasa yaitu 42 derajat dari arah yang berlawanan dengan sumber cahaya. Bahkan jika seorang pengamat melihat pengamat lain yang tampak "di bawah" atau "di ujung" pelangi, pengamat kedua akan melihat pelangi yang berbeda — lebih jauh — pada sudut yang sama seperti yang terlihat oleh pengamat pertama. Pelangi memiliki spektrum warna yang berkelanjutan. Pita berbeda apa pun yang terlihat merupakan artefak penglihatan warna manusia, dan tidak ada pita jenis apa pun yang terlihat dalam foto hitam-putih pelangi, hanya gradasi halus intensitas hingga maksimum, lalu memudar ke sisi lain. Untuk warna yang dilihat oleh mata manusia, urutan yang paling sering dikutip dan diingat adalah tujuh warna yang disebutkan Isaac Newton: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu, diingat dengan jembatan keledai mejikuhibiniun. Pelangi bisa disebabkan oleh berbagai bentuk air di udara. Ini termasuk tidak hanya hujan, tetapi juga kabut, semprotan, dan embun di udara. Pengamatan Pelangi dapat diamati setiap kali ada tetesan air di udara dan sinar matahari bersinar dari belakang pengamat pada sudut ketinggian rendah. Karena itu, pelangi biasanya terlihat di langit barat pada pagi hari dan di langit timur pada sore hari. Tampilan pelangi paling spektakuler terjadi saat separuh langit masih gelap dengan awan hujan dan pengamat berada di tempat dengan langit cerah ke arah matahari. Hasilnya adalah pelangi bercahaya yang kontras dengan latar belakang yang digelapkan. Selama kondisi jarak pandang yang baik, pelangi sekunder yang lebih besar tetapi lebih redup sering terlihat. Pelangi sekunder muncul sekitar 10° di luar batas pelangi primer, dengan urutan warna yang terbalik. Efek pelangi juga biasa terlihat di dekat air terjun atau air mancur. Selain itu, efeknya dapat dibuat secara artifisial dengan menyebarkan tetesan air ke udara selama hari yang cerah. Meski jarang terjadi, moonbow (pelangi bulan) atau pelangi malam hari, dapat terlihat pada malam bulan yang terang benderang. Karena persepsi visual manusia terhadap warna buruk dalam cahaya redup, moonbow sering terlihat berwarna putih. Sulit untuk memotret setengah lingkaran lengkap pelangi dalam satu bingkai, karena hal ini membutuhkan sudut pandang 84°. Untuk kamera 35 mm, diperlukan lensa sudut lebar dengan panjang fokus 19 mm atau kurang. Sekarang perangkat lunak untuk menggabungkan beberapa gambar menjadi panorama tersedia, gambar seluruh busur dan bahkan busur sekunder dapat dibuat dengan cukup mudah dari serangkaian bingkai yang tumpang tindih. Dari atas bumi seperti di dalam pesawat terbang, terkadang pelangi dapat dilihat sebagai lingkaran penuh. Fenomena ini dapat disalahartikan dengan fenomena optik glory, tetapi glory biasanya jauh lebih kecil, hanya mencakup 5–20°. Langit di dalam pelangi primer lebih terang dari langit di luar busur pelangi. Ini terjadi karena setiap tetesan hujan berbentuk bola dan menyebarkan cahaya ke seluruh cakram melingkar di langit. Jari-jari cakram bergantung pada panjang gelombang cahaya, dengan cahaya merah tersebar pada sudut yang lebih besar daripada cahaya biru. Di sebagian besar cakram, cahaya yang tersebar di semua panjang gelombang saling tumpang tindih, menghasilkan cahaya putih yang menerangi langit. Di bagian tepinya, pengaruh panjang gelombang dari hamburan cahaya akan memunculkan pelangi. Cahaya busur pelangi primer 96% terpolarisasi bersinggungan dengan lengkungan. Cahaya busur sekunder terpolarisasi 90%. Lihat pula Pelangi monokrom Referensi Bacaan lanjutan (Large format handbook for the Summer 1976 exhibition The Rainbow Art Show which took place primarily at the De Young Museum but also at other museums. The book is divided into seven sections, each coloured a different colour of the rainbow.) Pranala luar The Mathematics of Rainbows, article from the American mathematical society Interactive simulation of light refraction in a drop (java applet) Rainbow seen through infrared filter and through ultraviolet filter Atmospheric Optics website by Les Cowley – Description of multiple types of bows, including: "bows that cross, red bows, twinned bows, coloured fringes, dark bands, spokes", etc. Creating Circular and Double Rainbows! – video explanation of basics, shown artificial rainbow at night, second rainbow and circular one. Fenomena optis atmosfer
Optika (serapan dari ) adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optika menerangkan dan diwarnai oleh gejala optis. Kata optik berasal dari bahasa Latin , yang berarti tampilan. Bidang optika biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, inframerah dan ultraviolet; tetapi karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik, gejala yang sama juga terjadi di sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan juga gejala serupa seperti pada sorotan partikel muatan (charged beam). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian dari keelektromagnetan. Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan beberapa bidang optika hingga mekanika kuantum. Dalam praktiknya, kebanyakan dari gejala optis dapat dihitung dengan menggunakan sifat elektromagnetik dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell. Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri. Aspek keilmuannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan sistem iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin cenderung sedikit berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi profesionalnya. Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan sebagai fotonika atau optoelektronika. Batas-batas antara bidang ini dan "optik" sering tidak jelas, dan istilah yang digunakan berbeda di berbagai belahan dunia dan dalam berbagai bidang industri. Karena aplikasi yang luas dari ilmu "cahaya" untuk aplikasi dunia nyata, bidang ilmu optika dan rekayasa optik cenderung sangat lintas disiplin. Ilmu optika merupakan bagian dari berbagai disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran (khususnya optalmologi dan optometri), dan lain-lain. Selain itu, penjelasan yang paling lengkap tentang perilaku optis, seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu rumit untuk kebanyakan masalah, jadi model sederhana dapat digunakan. Model sederhana ini cukup untuk menjelaskan sebagian gejala optis serta mengabaikan perilaku yang tidak relevan dan / atau tidak terdeteksi pada suatu sistem. Di ruang bebas suatu gelombang berjalan pada kecepatan c = meter/detik. Ketika memasuki medium tertentu (dielectric atau nonconducting) gelombang berjalan dengan suatu kecepatan v, yang mana adalah karakteristik dari bahan dan kurang dari besarnya kecepatan cahaya itu sendiri (c). Perbandingan kecepatan cahaya di dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya di medium adalah indeks bias n bahan sebagai berikut: n = Optika klasik Sebelum optika kuantum menjadi penting, asarnya terdiri dari aplikasi elektromagnetik klasik dan pendekatan frekuensi tinggi untuk cahaya. Optik klasik terbagi menjadi dua cabang utama: optika geometris dan optika fisis. Optika Geometris Optika geometris, atau optika sinar, menjelaskan propagasi cahaya dalam bentuk "sinar". Sinar dibelokkan di antarmuka antara dua medium yang berbeda, dan dapat berbentuk kurva di dalam medium yang mana indeks-refraksinya merupakan fungsi dari posisi. "Sinar" dalam optik geometris merupakan objek abstrak, atau "instrumen", yang sejajar dengan muka gelombang dari gelombang optis sebenarnya. Optik geometris menyediakan aturan untuk penyebaran sinar ini melalui sistem optis, yang menunjukkan bagaimana sebenarnya muka gelombang akan menyebar. Ini adalah penyederhanaan optik yang signifikan, dan gagal untuk memperhitungkan banyak efek optis penting seperti difraksi dan polarisasi. Namun hal ini merupakan pendekatan yang baik, jika panjang gelombang cahaya tersebut sangat kecil dibandingkan dengan ukuran struktur yang berinteraksi dengannya. Optik geometris dapat digunakan untuk menjelaskan aspek geometris dari penggambaran cahaya (imaging), termasuk aberasi optis. Optika geometris sering disederhanakan lebih lanjut oleh pendekatan paraksial, atau "pendekatan sudut kecil." Perilaku matematika yang kemudian menjadi linear, memungkinkan komponen dan sistem optis dijelaskan dalam bentuk matrik sederhana. Ini mengarah kepada teknik optik Gauss dan penelusuran sinar paraksial, yang digunakan untui order pertama dari sistem optis, misalnya memperkirakan posisi dan magnifikasi dari gambar dan objek. Propagasi sorotan Gauss merupakan perluasan dari optik paraksial yang menyediakan model lebih akurat dari radiasi koheren seperti sorotan laser. Walaupun masih menggunakan pendekatan paraksial, teknik ini memperhitungkan difraksi, dan memungkinkan perhitungan pembesaran sinar laser yang sebanding dengan jarak, serta ukuran minimum sorotan yang dapat terfokus. Propagasi sorotan Gauss menjembatani kesenjangan antara optik geometris dan fisik. Optika Fisis Optika fisis atau optika gelombang membentuk prinsip Huygens dan memodelkan propagasi dari muka gelombang kompleks melalui sistem optis, termasuk amplitudo dan fase dari gelombang. Teknik ini, yang biasanya diterapkan secara numerik pada komputer, dapat menghitung efek difraksi, interferensi, polarisasi, serta efek kompleks lain. Akan tetapi pada umumnya aproksimasi masih digunakan, sehingga tidak secara lengkap memodelkan teori gelombang elektromagnetik dari propagasi cahaya. Model lengkap tersebut jauh lebih menuntut komputasi, akan tetapi dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan kecil yang memerlukan pemecahan lebih akurat. Topik yang berkaitan dengan optik klasik Bilangan Abbe Aberasi Cahaya Difraksi Difraksi kisi-kisi Dispersi Distorsi Fabrikasi dan pengujian (komponen optis) Hukum Snellius Koherensi Persamaan Fresnel Prinsip Fermat Prinsip Huygens Optik Fourier Optik geometris dari: Lensa Cermin Instrumen optis Prisma Optik indeks gradasi Sejarah optik Interferometri Desain lensa optis Resolusi optis Fotografi (ilmu) Polarisasi Sinar Penelusuran sinar Pemantulan Pembiasan Penyebaran Spektrum Gelombang Optika modern Optika modern meliputi bidang ilmu dan rekayasa optik yang menjadi terkenal pada abad ke 20. Bidang-bidang ilmu optik ini biasanya berhubungan dengan elektromagnetik atau sifat kuantum dari cahaya tetapi tidak termasuk topik lain. Topik yang berkaitan dengan optik modern Optik adaptif Dikroisme lingkar Optik kristal Optik difraksi Optik serat Panduan gelombang Holografi Optik terpadu Kalkulus Jones Laser Suar lensa Lensa mikro Optik non-imaging Optik taklinear Pengenalan citra optis Prosesor optis Pusaran optis Fotometri Fotonika Optik kuantum Radiometri Optik statistik Optik lapisan tipis Optik sinar-X Optik sehari-hari Optik adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Pelangi dan bayangan adalah contoh gejala optis. Banyak orang mendapat manfaat dari kacamata atau lensa kontak, dan optik digunakan di banyak barang konsumen termasuk kamera. Superimposisi dari struktur periodik, misalnya tisu transparan dengan struktur kisi, menghasilkan bentuk yang dikenal sebagai pola moiré. Superimposisi dari pola periodik transparan yang terdiri garis atau kurva buram paralel memproduksi pola garis moiré. Bidang optik lain Ilmu warna Pengolahan citra Teori informasi Pencahayaan Visi mesin Komunikasi optis Komputer optis Penyimpanan data optis Umpan balik optis Pengenalan pola Transfer panas radiatif Fisika panas Sistem visual Lihat pula Sejarah optik Daftar topik optik Publikasi penting dalam bidang optik Transparensi Ilusi optis Optics, buku oleh Ptolemy Optisian Teleskop optis Perawatan Anti kabut Masyarakat Optical Society of America SPIE - The International Society for Optical Engineering European Optical Society Referensi Pranala luar Buku teks dan tutorial Optics — buku teks open-source tentang Optik Optics2001 — Perpustakaan dan komunitas optik Masyarakat European Optical Society Optical Society of America Optical Society of India SPIE Publikasi Photonics Spectra Laser Focus World Optics & Photonics Focus Nature Photonics Photonics news
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Saat ini radio dapat didengarkan melalui ponsel pintar, berbeda halnya sebelum abad ke-20, ketika konsep nirkabel masih dianggap kisah fiksi semata. Sejarah Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Stasiun radio paling awal menggunakan sistem radiotelegrafi dan tidak membawa audio. Agar siaran audio dimungkinkan, perangkat deteksi dan amplifikasi elektronik harus digunakan. Sejarah penemuan radio dimulai di Inggris dan Amerika Serikat. Donald Mc. Nicol dalam bukunya Radio’s Conquest of Space menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio dimulai tahun 1802 oleh Dane, yaitu dengan ditemukannya suatu pesan dalam jarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat beraliran listrik. Penemuan berikutnya adalah oleh tiga orang cendikiawan muda, di antaranya adalah James Maxwell berkebangsaan Inggris pada tahun 1865. Ia dijuluki scientific father of wireless, karena berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga mewujudkan gelombang elektromagnetik, yakni gelombang yang digunakan radio dan televisi. Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897, Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (). Selanjutnya, pada tahun 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Prancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian ( 1901) Dr. Lee De Forest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee De Forest. Penggunaan radio sebagai alat atau media komunikasi massa pada awalnya diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1915. Selanjutnya Le De Forrest melalui eksperimen siaran radionya, yang telah menyiarkan kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 1916, sehingga ia dikenal sebagai pelopor penyiaran radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio. Penggunaan awal Radio pada awalnya digunakan dalam keperluan maritim untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan penerima di darat. Salah satu pengguna awal teknologi ini adalah Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan teknologi ini yang paling dikenang adalah pada komunikasi antara operator di kapal RMS Titanic dengan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat. Siaran komersial radio mulai dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran komersial, siaran titik-ke-titik (point-to-point), termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada dekade 1920-an dan 1930-an. Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan menggunakan radar. Sekarang, terdapat banyak kegunaan dari gelombang radio, termasuk jaringan nirkabel, komunikasi segala jenis, dan juga penyiaran komersial radio. Pada masa Perang Dunia II, radio digunakan untuk memberikan perintah dan berkomunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk mengirim pesan diplomatik saat kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania Raya. Selain itu, Amerika Serikat juga menyampaikan Program 14 dari Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Penemuan radio AM & FM dan penyiaran publik Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam program serta hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik. Radio AM bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio. Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk. Ketika radio AM mulai umum digunakan, Armstrong menemukan masalah saat radio lain ditransmisikan menggunakan kekuatan sinyal yang sama. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk. Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (sebagai penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi. Pasca Depresi besar Depresi ekonomi pada tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian transmitter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong. Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika Serikat, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi. Adaptasi dengan teknologi Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional ke sinyal digital. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (shortwave), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobati rasa kangen pada daerah asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk memperluas jangkauan siarannya. Ada pula radio satelit, dimana radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang sejajar dengan satelit pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja apabila tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater (pengulang) seperti di Amerika Serikat agar kualitas layanan prima. Pasca Kemerdekaan RI Sampai pada masa Awal Kemerdekaan RI, radio siaran masih dikuasai oleh Jepang hingga ketika Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia berita ini tidak dapat disiarkan secara langsung melalui radio siaran. Akan tetapi akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat dikumandangkan di udara melalui radio siaran station call “Radio Indonesia Merdeka”. Radio pertama yang berdiri dan menjadi milik Indonesia setelah kemerdekaan adalah Radio Republik Indonesia, yang didirikan pada 11 September 1945. Sampai akhir tahun 1966, RRI menjadi satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Peran dan fungsi radio siaran ditingkatkan. Sebagai media massa, RRI mempunyai fungsi menghibur, mendidik dan penerangan. Ketiga fungsi ini dilaksanakan oleh RRI. RRI hadir di tengah-tengah masyarakat, menjalankan misi (tujuan) mulia yang dapat dipertanggungjawabkan. RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial, RRI berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional. Pada masa awal Orde Baru, sekitar 1966-1968, radio siaran swasta mulai tumbuh di Indonesia yang keberadaannya mengikuti berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Adapun payung hukum bagi keberadaan radio siaran swasta nasional Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah. Dikutip dari laman radio PRSSNI disebutkan bahwa dalam PP tersebut diatur mengenai fungsi, hak, kewajiban, dan tanggung jawab radio siaran, syarat penyelenggaraan, perizinan, dan pengawasannya. Pada tanggal 16–17 Desember 1974, diselenggarakan Kongres Pertama Radio Siaran Swasta se-Indonesia di Jakarta yang dihadiri oleh perwakilan dari 173 radio siaran swasta dari 34 kota di 12 provinsi yang ada di Indonesia. Kongres tersebut menghasilkan keputusan dibentuknya sebuah organisasi bagi radio siaran swasta di Indonesia yang dinamakan Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia atau PRSSNI. Kemudian pada tahun 1983 diselenggarakan Munas ke IV PRSSNI di Bandung dan menghasilkan keputusan penggantian istilah “Niaga” dengan “Nasional”. Sehingga PRSSNI menjadi Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia. Gelombang radio Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; "radio frequency")) pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik. Gelombang elektromagnetik lain yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat. Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan oleh antena, osilasi dari medan listrik, dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Dari pancaran gelombang radio ini kemudian dapat diubah oleh radio penerima (pesawat radio) menjadi signal audio atau lainnya yang membawa siaran, dan informasi. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang diperuntukkan bagi penyiaran, dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik, dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio. Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM). Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya. Penemuan Gelombang Radio Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865. Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan, dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tetapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi. Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang. Penggunaan radio Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal, dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam, dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah, dan komunikasi antara Angkatan Darat, dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa, dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon, dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an. Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk pengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat/kapal dengan penggunaan radar. Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Baca sejarah radio untuk informasi lebih lanjut. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita, dan musik saja. Lihat pemrograman radio. Lihat pula Daftar stasiun radio di Indonesia Radio komunitas Daftar radio komunitas Amatir Radio (ORARI) Radio Antar Penduduk / Citizen Band (RAPI) Referensi Pranala luar Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Combine Resource Institution (CRI) Radio dari Masa ke Masa Telekomunikasi
Untuk istilah musik "modulasi", lihat modulasi (musik). Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, ekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu: amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem. Informasi yang dikirim bisa berupa data analog maupun digital sehingga terdapat dua jenis modulasi yaitu modulasi analog modulasi digital Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombangnya. Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (disebut juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (2^1). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (2^2), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2^n buah. System digital merupakan bentuk sampling dari sistem analog. digital pada dasarnya di encode ke dalam bentuk biner atau hexadesimal. besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu: * Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi. * Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri. * Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk. * Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.(wikipedia) Pengolahan sinyal digital memerlukan komponen-komponen digital, register, counter, decoder, mikroprosessor, mikrokontroler dan sebagainya. Saat ini pengolahan sinyal banyak dilakukan secara digital, karena kelebihannya antara lain: 1. untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik. 2. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′. 3. lebih kebal terhadap perubahan temperatur. 4. lebih mudah pemrosesannya. Modulasi Analog Dalam modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas informasi sinyal analog. Teknik umum yang dipakai dalam modulasi analog: Angle Modulation Modulasi Fase (Phase Modulation - PM) Modulasi Frekuensi (Frequency Modulatio - FM) Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation - AM) Double-sideband modulation with unsuppressed carrier (used on the radio AM band) Double-sideband suppressed-carrier transmission (DSB-SC) Double-sideband reduced carrier transmission (DSB-RC) Single-sideband modulation (SSB, or SSB-AM), very similar to single-sideband suppressed carrier modulation (SSB-SC) Vestigial-sideband modulation (VSB, or VSB-AM) Quadrature amplitude modulation (QAM) Modulasi Digital Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memeiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Berarti dengan mengamati modulated carriernya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock (timing, sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik (gelombang-gelombang radio). Pada dasarnya dikenal 3 prinsip atau sistem modulasi digital yaitu: ASK, FSK, dan PSK 1. Amplitude Shift Keying Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitude, merupakan suatu metode modulasi dengan mengubah-ubah amplitude. Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu meoda ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Dalam hal ini faktor derau harus diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada sistem modulasi AM. Derau menindih puncak bentuk-bentuk gelombang yang berlevel banyak dan membuat mereka sukar mendeteksi dengan tepat menjadi level ambangnya. 2. Frequncy Shift Keying Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui penggeseran frekuensi. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi antara harga-harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak mempunyai fase terputus-putus. Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. FSK merupakan metode modulasi yang paling populer. Dalam proses ini gelombang pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini masing-masing disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi data yang sesuai dengan rekomendasi CCITT. FSK juga tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti yang telah ditentukan sejak semula. Kehadiran gelombang pembawa dideteksi untuk menunjukkan bahwa pemancar telah siap. Dalam hal penggunaan banyak pemancar (multi transmitter), masing-masingnya dapat dikenal dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian gelombang pembawa umumnya dipakai untuk mendeteksi kegagalan sistem bekerja. Bentuk dari modulated Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi /deviasi ataupun frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low, Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil. Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate (kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps). 3. Phase Shift Keying Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui pergeseran fase. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi fase yang memungkinkan fungsi pemodulasi fase gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fase dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai denganperubahan status sinyal informasi digital. Sudut fase harus mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat penerima. Guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas pada penerima, kadang-kadang dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut fase yang dikirim digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini, fase yang ada dapat dideteksi bila fase sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai sebagai patokan (referensi). Untuk transmisi Data atau sinyal Digital dengan kecepatan tinggi, lebih efisien dipilih system modulasi PSK. Dua jenis modulasi PSK yang sering kita jumpai yaitu: 3.1. BPSK BPSK adalah format yang paling sederhana dari PSK. Menggunakan dua yang tahap yang dipisahkan sebesar 180° dan sering juga disebut 2-PSK. Modulasi ini paling sempurna dari semua bentuk modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya mampu memodulasi 1 bit/simbol dan dengan demikian maka modulasi ini tidak cocok untuk aplikasi data-rate yang tinggi dimana bandwidthnya dibatasi. 3.2. QPSK Kadang-Kadang dikenal sebagai quarternary atau quadriphase PSK atau 4-PSK, QPSK menggunakan empat titik pada diagram konstilasi, terletak di sekitar suatu lingkaran. Dengan empat tahap, QPSK dapat mendekode dua bit per simbol. Hal ini berarti dua kali dari BPSK. Analisis menunjukkan bahwa ini mungkin digunakan untuk menggandakan data rate jika dibandingkan dengan sistem BPSK. Walaupun QPSK dapat dipandang sebagai sebagai suatu modulasi quaternary, lebih mudah untuk melihatnya sebagai dua quadrature carriers yang termodulasi tersendiri. Dengan penafsiran ini, maka bit yang digunakan untuk mengatur komponen phase pada sinyal carrier ketika digunakan untuk mengatur komponen quadrature-phase dari sinyal carrier tersebut. BPSK digunakan pada kedua carrier dan dapat dimodulasi dengan bebas. Lihat pula Decoder Encoder Telekomunikasi
Kasur adalah alas besar, biasanya berbentuk persegi panjang yang berfungsi sebagai alas orang tidur atau berbaring. Kasur dirancang untuk digunakan sebagai tempat tidur, atau ditaruh di atas dipan sebagai bagian dari tempat tidur. Kasur dapat terdiri dari kotak-kotak berlapis atau lembaran bahan yang disatukan, biasanya dari kain tebal, dan diisi dengan bahan-bahan seperti rambut, jerami, kapas, karet busa, atau kerangka pegas logam. Kasur juga dapat diisi dengan udara atau air. Kasur biasanya ditempatkan di atas alas tempat tidur yang kokoh, seperti tempat tidur platform, atau ditaruh di atas bahan elastis, seperti kayu berlapis kain dan pegas kotak kawat atau pondasi berpalang. Populer di Eropa, divan menggabungkan kasur dan tempat tidur dalam satu unit kaki berlapis kain. Divan memiliki setidaknya satu lapisan pegas bagian dalam serta bahan bantalan. Divan biasanya dilengkapi dengan kasur sekunder atau "puncak" yang dapat dilepas. Kasur juga dapat diisi dengan udara atau air, atau berbagai serat alami, seperti futon. Kapuk adalah bahan kasur yang umum di Asia Tenggara, dan sabut umum dipakai di Asia Selatan. Sejarah Dalam bahasa Inggris, kasur disebut mattress yang berasal dari bahasa Arab, مَطْرَحٌ ("matrah") yang berarti "melemparkan" atau "tempat di mana sesuatu dilemparkan". Selama Perang Salib, Eropa menerapkan metode Arab dalam tidur di bantal yang dilemparkan di lantai, dan kata matera akhirnya turun ke Inggris Pertengahan melalui rumpun bahasa Roman. Kasur tertua yang diketahui berasal dari sekitar 77.000 tahun yang lalu. Pada zaman Neolitikum, manusia tidur hanya beralaskan tanah. Kemudian berkembang untuk lebih berinovasi menggunakan alas dari dedaunan dan ranting pohon karena untuk menghindari kotoran, dan hama. Seiring waktu berjalan, kulit binatang digunakan sebagai alas dan dijahit sebagai isinya untuk digunakan sebagai bantal. Kemudian pada tahun 3600 SM tempat tidur yang terbuat dari goatskins diisi dengan air digunakan di Persia. Setelah itu memasuki tahun 3400 SM Mesir tidur di dahan kelapa menumpuk di sudut-sudut rumah mereka. Pada tahun 200 SM kasur di Roma Kuno terdiri dari tas kain diisi dengan rumput, jerami, atau wol. Memasuki abad ke-15, Selama zaman Renaissance kasur terbuat dari jerami dan bulu yang dimasukkan ke kutu kasar, dan ditutup dengan beludru, brokat, atau sutra. Selanjutnya pada abad 16 dan 17 Kasur yang diisi dengan jerami atau ke bawah dan ditempatkan di atas tempat tidur yang terdiri dari rangka kayu dengan latticeworks dukungan dari tali atau kulit. Kemudian lebih berkembang lagi pada awal abad ke-18 kasur yang diisi dengan kapas atau wol. Seorang bernama Heinrich Westphal yang berkebangsaan Jerman, menemukan inner spring matress, kasur dengan konstruksi per di bagian dalam. Namun penemuannya yang cemerlang itu mulai popularitas setelah 60 tahun kemudian. Pada 1926 Dunlop memperkenalkan teknologi yang vulkanisir karet getah ke busa lateks yang menjadi banyak digunakan sebagai bantal dan kasur. Memasuki tahun 1930 kasur Innerspring dan yayasan berlapis menjadi banyak digunakan, dan pengisi buatan menjadi umum. Kemudian berkembanglah pada tahun 1940 menjadi air kasur yang terbuat dari karet vulkanisat dilapisi kain. Uniknya, kasur ini mampu menyesuaikan diri dengan bentuk tubuh manusia yang beristirahat di atasnya dan membuat tidur jauh lebih nyaman. Tahun 1960 the modern kasur air diperkenalkan dan keuntungan penggunaan pertama secara luas. Pada tahun 1970 NASA menciptakan materi yang kemudian menjadi dikenal sebagai busa memori. Tahun 1980-an, munculah kasur udara (air mattresse) yang menggunakan satu kantung udara sebagai struktur pendukungnya. 1992 Tempur-Pedic memperkenalkan kasur terbuat dari busa memori. Tahun 1992 Fibrelux memperkenalkan sebuah kasur yang terbuat dari sabut karet. Referensi Pranala luar Perabot Tidur
Kapten dari bahasa Belanda, kapitein, dari bahasa Latin, capitaneus dari kata dasar caput (kepala). Kapten adalah: Nakhoda sebuah kapal. Panggilan untuk Pilot pesawat komersial, biasanya disingkat "kapt" (dari Bahasa Inggris: "capt" dari Captain) Sebuah pangkat perwira militer pada Tentara Nasional Indonesia serta sebagian militer negara lain. Pangkat ini adalah pangkat perwira pertama yang tertinggi, satu tingkat di bawah mayor dan satu tingkat di atas Letnan Satu. Kapten laut, sebuah pangkat perwira pada Angkatan Laut di beberapa negara yang setara dengan Kolonel pada Angkatan Darat. Kapten grup, sebuah pangkat perwira pada Angkatan Udara Kerajaan Inggris dan beberapa Angkatan Udara negara persemakmuran. Seorang ketua dalam tim pasukan olahraga. Kadang-kadang kata kapten dieja sebagai kapiten. Pangkat militer
Kala (film), film thriller psikologis Indonesia produksi tahun 2007 Kala (geologi), skala waktu geologi yang menyusun suatu periode Kala (linguistik), pembedaan bentuk verba untuk menyatakan perbedaan waktu atau jangka perbuatan atau keadaan
sisi, lawan arah dari kiri Aliran politik yang konservatif Sebelah barat jika kita menghadap utara Arah
sisi, arah lawan dari kanan Aliran politik yang progresif. Di Amerika Serikat disebut kaum liberal. Biasanya kaum kiri berhaluan paham yang berdasarkan buah pikiran Karl Marx. Arah
Kartu Tanda Penduduk (disingkat KTP) adalah identitas resmi seorang penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kartu ini wajib dimiliki Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP), yang sudah berumur 17 tahun atau sudah pernah kawin atau telah kawin. Sejak tahun 2011, KTP nonelektronik digantikan dengan KTP elektronik (KTP-el). Sebelumnya KTP bagi WNI berlaku selama lima tahun dan tanggal berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan, keculai warga berusia 60 tahun ke atas yang KTP-nya berlaku seumur hidup. Setelah adanya KTP-el, KTP bagi WNI berlaku seumur hidup untuk semua umur. KTP bagi WNA berlaku sesuai dengan masa Izin Tinggal Tetap. Sejarah Hindia Belanda Kartu identitas umum selama era kolonial Belanda disebut sertifikat tempat tinggal (bahasa Belanda: verklaring van ingezetenschap). Kartu ini tidak mencatat agama pembawa. Warga yang mencari bukti tempat tinggal diharuskan menghubungi controleur (controller) lokal mereka dan membayar biaya 1,5 gulden. Kartu kertas berukuran 15x10 cm dikeluarkan dan ditandatangani oleh kepala pemerintah daerah (hoofd van plaatselijk). Dua jenis tambahan dokumen identitas diperlukan oleh orang Cina di Hindia Belanda, yaitu: izin masuk (Belanda: toelatingskaart) dan izin tinggal (vergunning tot vestiging, dikenal sebagai ongji oleh orang Cina). Penjajahan Jepang Kartu tanda pendudukan Jepang (1942-1945) terbuat dari kertas dan jauh lebih luas dari KTP saat ini. Ini menampilkan teks Jepang dan Indonesia. Di belakang bagian data utama adalah omelan propaganda yang secara tidak langsung mengharuskan pemegang untuk bersumpah setia kepada penjajah Jepang. Oleh karena itu dikenal sebagai KTP-Propaganda.. 32 tahun pertama kemerdekaan Setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1945, sertifikat kependudukan digantikan dengan Surat Tanda Kewarganegaraan Indonesia. Dokumen ini sebagian diketik dan sebagian ditulis tangan. Itu digunakan dari 1945 hingga 1977. Itu adalah kartu kertas tanpa laminasi. Kartu mengalami beberapa perubahan selama periode ini, sebagian mengenai hak dan tanggung jawab pembawa. Kartu ID yang berbeda dikeluarkan oleh berbagai daerah dan akhirnya menjadi seragam di bawah kepala Registrasi Penduduk pada tahun 1976. Diskriminasi Selama rezim Orde Baru Soeharto (1966-1998), kartu kewarganegaraan yang dipegang oleh mantan tahanan politik (tapol) dan etnis Tionghoa menampilkan kode khusus untuk menunjukkan status mereka. Kebijakan ini memungkinkan pejabat pemerintah untuk mengetahui apakah seseorang adalah mantan tahanan politik atau keturunan Cina. Kode diskriminatif kemudian ditinggalkan. KTP 1977-2003 KTP terbuat dari kertas, dilaminasi plastik dan dicap dengan stempel tinta. Kartu dikeluarkan oleh tingkat administrasi lingkungan terendah, yang dikenal sebagai RT dan RW. Kartu-kartu tersebut menampilkan foto, tanda tangan, nomor seri, dan cetak ibu jari. Warna latar belakang KTP sering kali kuning. KTP Darurat Aceh Ketika provinsi Aceh ditempatkan di bawah keadaan Darurat Militer pada tahun 2003, provinsi tersebut memiliki desain KTP yang berbeda dengan latar belakang merah dan putih dan burung garuda. Kartu itu ditandatangani oleh camat, komandan militer setempat dan kepala polisi. KTP Nasional, 2004-2011 Foto pembawa dicetak langsung ke kartu plastik. Pengawasan, verifikasi, dan validasi tetap di tingkat RT / RW. KTP ini menampilkan cetak ibu jari pembawa dan nomor seri yang unik. Tidak seperti versi sebelumnya, KTP ini dapat digunakan di seluruh negeri, bukan di kota atau kabupaten tertentu. KTP Elektronik Program KTP-el diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Program KTP-el di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2009 dengan ditunjuknya empat kota sebagai proyek percontohan nasional. Adapun keempat kota tersebut adalah Padang, Makasar, Yogyakarta dan Denpasar. Sedangkan kabupaten/kota lainnya secara resmi diluncurkan Kementerian Dalam Negeri pada bulan Februari 2011 yang pelaksanannya dibagi dalam dua tahap. Pelaksanaan tahap pertama dimulai pada tahun 2011 dan berakhir pada 30 April 2012 yang mencakup 67 juta penduduk di 2348 kecamatan dan 197 kabupaten/kota. Sedangkan tahap kedua mencakup 105 juta penduduk yang tersebar di 300 kabupaten/kota lainnya di Indonesia. Secara keseluruhan pada akhir 2012 ditargetkan setidaknya 172 juta penduduk sudah memiliki KTP-el dan dari awal sampai akhir tahun 2013 perekaman data penduduk tetap berlanjut sampai seluruh penduduk Indonesia wajib KTP terekam data pribadinya. Informasi yang tercantum pada KTP KTP berisi informasi mengenai sang pemilik kartu, termasuk: Nomor Induk Kependudukan Nama lengkap Tempat & Tanggal lahir Jenis kelamin Agama Status Golongan darah Alamat lengkap pemegang KTP (RT, RW, Kelurahan, dan Kecamatan) Pekerjaan Pas foto Tempat dan tanggal dikeluarkannya KTP Tanda tangan pemegang KTP Nama dan nomor induk pegawai pejabat yang menandatanganinya Lihat pula KTP elektronik Referensi Undang-undang Pranala luar Mengenai KTP di situs web Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Pemerintahan Indonesia Dokumen pribadi Psikologi perkembangan
Perkawinan adalah hubungan permanen antara dua orang yang diakui sah oleh masyarakat yang bersangkutan yang berdasarkan atas peraturan perkawinan yang berlaku. Bentuk perkawinan tergantung budaya setempat bisa berbeda-beda dan tujuannya bisa berbeda-beda juga. Tapi umumnya perkawinan itu ekslusif dan mengenal konsep perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan. Perkawinan umumnya dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Ikatan perkawinan yang sah dibuktikan dengan adanya dokumen berupa akta perkawinan. Etimologi Perkawinan adalah kata benda turunan dari kata kerja dasar kawin; kata itu berasal dari kata jawa kuno ka-awin atau ka-ahwin yang berarti dibawa, dipikul, dan diboyong kata ini adalah bentuk pasif dari kata jawa kuno awin atau ahwin selanjutnya kata itu berasal dari kata vini dalam bahasa Sanskerta. Perkawinan dalam UUD UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UUP) mengatur tentang perkawinan, termasuk usia yang diizinkan untuk menikah. Berdasarkan UUP tersebut, usia minimal yang diizinkan untuk menikah adalah 16 tahun bagi perempuan. Dan 19 tahun bagi laki-laki. Namun, dalam kasus khusus, perkawinan di bawah usia tersebut dapat diizinkan dengan persetujuan dari hakim dan orang tua atau wali. Pada tahun 2019, Undang-Undang Perkawinan direvisi dan usia minimal pernikahan dinaikkan menjadi 19 tahun baik untuk laki-laki maupun perempuan. Revisi ini dilakukan untuk mengatasi masalah pernikahan anak di bawah usia yang rentan terhadap risiko kesehatan, pendidikan terhenti, serta masalah sosial dan ekonomi. Tujuannya adalah melindungi hak anak, mendukung pendidikan, dan mengurangi dampak negatif perkawinan usia muda. Tujuan perkawinan Menjaga Diri dari Hal-Hal yang Dilanggar Menjadi Pasangan yang Bertakwa Memperoleh Keturunan Membangun Generasi Beriman. Bentuk perkawinan Menurut jumlah suami-istri Monogami (mono berarti satu, gamos berarti kawin) yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Poligami (poli berarti banyak) yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki atau wanita dan lebih dari satu wanita atau laki-laki. Dengan kata lain, beristri atau bersuami lebih dari satu orang. Poligami dibagi menjadi dua yaitu: Poligini, yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang. Poligini sendiri dibagi menjadi 2 macam, yaitu: Poligini sororat, bila para istrinya beradik-kakak. Poligini non-sororat, bila para istrinya bukan beradik-kakak. Poliandri, yaitu seorang istri bersuami lebih dari satu orang. Poliandri dibagi menjadi 2 macam, yaitu: Poliandri fraternal, bila para suami beradik-kakak. Poliandri non-fraternal, bila para suami bukan beradik-kakak. Poliandri antara lain terdapat pada orang Eskimo, Markesas (Oceania), Toda di India Selatan dan beberapa bangsa di Afrika Timur dan Tibet. Pembatalan perkawinan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembatalan berasal dari kata batal, yaitu menganggap tidak sah, menganggap tidak pernah ada. Jadi, pembatalan perkawinan berarti menganggap perkawinan yang telah dilakukan sebagai peristiwa yang tidak sah, atau dianggap tidak pernah ada. Pasal 22 UU No. 1 tahun 1974 menyatakan bahwa pembatalan perkawinan dapat dilakukan, bila para pihak tidak memenuhi syarat melangsungkan perkawinan, pembatalan perkawinan dilakukan pada awal perkawinan, namun apabila setelah 6 (enam) bulan perkawinan tidak memenuhi syarat masih dilanjutkan maka perkawinan tersebut dinyatakan suatu perbuatan yang dilarang keras oleh Allah, ada juga syarat yang memang menjadi putusan sang suami, keburukan untuk bertaubat. Pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan Berdasarkan Pasal 23 UU No. 1 tahun 1974, Berikut ini adalah pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan: Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari suami. Suami dan istri. Siapa saja yang tidak berkepentingan atas kebatalan perkawinan tersebut, termasuk oleh anak-anak dari perkawinan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Pengadilan. Pasal 73 KHI menyebutkan bahwa yang dapat mengajukan pembatalan perkawinan adalah: Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dan ke bawah dari suami. Suami dan istri. Pengadilan. Syarat perkawinan menurut hukum dan peraturan perundang-undangan sebagaimana tersebut dalam pasal 67. Alasan pembatalan perkawinan Untuk Alasan Pembatalan Perkawinan Lihat Pernikahan Pengajuan pembatalan perkawinan Untuk Pengajuan Pembatalan Perkawinan Lihat Pernikahan Cara mengajukan permohonan pembatalan perkawinan Anda atau kuasa hukum Anda mendatangi pengadilan agama bagi yang beragama Islam dan pengadilan negeri bagi non-muslim (UU No.7/1989 pasal 73). Kemudian Anda mengajukan permohonan secara tertulis atau lisan kepada ketua pengadilan (HIR pasal 118 ayat (1)/Rbg pasal 142 ayat (1)), sekaligus membayar uang muka biaya perkara kepada bendaharawan khusus. Anda sebagai pemohon, dan suami (atau beserta istri barunya) sebagai termohon harus datang menghadiri sidang pengadilan berdasarkan surat panggilan dari pengadilan, atau dapat juga mewakilkan kepada kuasa hukum yang ditunjuk (UU No. 7/1989 pasal 82 ayat (2), PP No. 9/1975 pasal 26, 27 dan 28 Jo HIR pasal 121, 124, dan 125). Pemohon dan termohon secara pribadi atau melalui kuasanya wajib membuktikan kebenaran dari isi (dalil-dalil) permohonan pembatalan perkawinan/tuntutan di muka sidang pengadilan berdasarkan alat bukti berupa surat-surat, saksi-saksi, pengakuan salah satu pihak, persangkaan hakim atau sumpah salah satu pihak (HIR pasal 164/Rbg pasal 268). Selanjutnya hakim memeriksa dan memutus perkara tersebut. Pemohon atau Termohon secara pribadi atau masing-masing menerima salinan putusan Pengadilan Negeri atau Pengadilan Agama yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap. Pemohon dan termohon menerima akta pembatalan perkawinan dari pengadilan. Setelah Anda menerima akta pembatalan, sebagai pemohon Anda segera meminta penghapusan pencatatan perkawinan di buku register Kantor Urusan Agama atau Kantor Catatan sipil. Batas waktu pengajuan Ada batas waktu pengajuan pembatalan perkawinan. Untuk perkawinan Anda sendiri (misalnya karena suami anda memalsukan identitasnya atau karena perkawinan Anda terjadi karena adanya ancaman atau paksaan), pengajuan itu dibatasi hanya dalam waktu enam bulan setelah perkawinan terjadi. Jika sampai lebih dari enam bulan Anda masih hidup bersama sebagai suami-istri, maka hak Anda untuk mengajukan permohonan pembatalan perkawinan dianggap gugur (pasal 27 UU No. 1 tahun 1974). Sementara itu, tidak ada pembatasan waktu untuk pembatalan perkawinan suami Anda yang telah menikah lagi tanpa sepengetahuan Anda. Kapan pun anda dapat mengajukan pembatalannya. Pemberlakuan pembatalan perkawinan Batalnya perkawinan dimulai setelah keputusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan berlaku sejak saat berlangsungnya perkawinan. Keputusan Pembatalan perkawinan tidak berlaku surut terhadap anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut. Artinya, anak-anak dari perkawinan yang dibatalkan, tetap merupakan anak yang sah dari suami Anda. Dan berhak atas pemeliharaan dan pembiayaan serta waris (pasal 28 UU No. 1 Tahun 1974). Lihat pula Pernikahan Poligami Perceraian Pergundikan Sertifikat kursus calon pengantin Referensi Pranala luar Portal Informasi dan Direktori Pernikahan Indonesia
Kasta berasal dari Indonesia bahasa Inggris dan bahasa Portugal (casta) yang berarti keturunan atau suku. Kasta pada abad ke-16 digunakan oleh penjelajah Portugis untuk mendeskripsikan pembagian kerja pada masyarakat India. Tetapi persepsi awal pembagian tersebut memiliki tingkatan, kenyataannya pada Weda sendiri tidak menjelaskan tingkatan sosial hanya menjelaskan pembagian kerja yg disebut Varna. Kasta yang sebenarnya merupakan perkumpulan tukang-tukang atau orang-orang ahli dalam bidang tertentu. Di Indonesia, sistem kasta dapat dilihat di Bali. Anak-anak di Bali diberi nama berdasarkan kasta keluarga mereka dan urutan kelahiran mereka. Masyarakat Bali didasarkan pada sistem kasta Catur Warna Hindu, walaupun tidak serumit yang terjadi di India. Versi sederhana ini menjelaskan pembagian manusia ke dalam 4 kasta yang berbeda: Kasta Brahmana, orang yang mengabdikan dirinya dalam urusan bidang spiritual seperti sulinggih, pandita dan rohaniawan. Selain itu disandang oleh para guru dan cendekiawan. Seseorang yang menyandang gelar ini biasanya memiliki nama depan Ida Bagus (untuk cowok) Ida Ayu (untuk cewek) Kasta Ksatria, terdiri dari Raja anggota militer, bangsawan, kepala dan anggota lembaga pemerintahan. Seseorang yang menyandang gelar ini biasanya memiliki nama depan I Gusti Agung, Anak Agung, Dewa, I Gusti. Kasta Waisya, orang yang telah memiliki bisnis dan harta benda sendiri dari hasil pekerjaannya seperti petani, nelayan, pedagang, seniman, wirausaha, pemilik lahan, dan lain-lain. Kasta Sudra, pelayan bagi ketiga kasta di atasnya. Umumnya bekerja sebagai buruh dan pelayan. Kasta ini merupakan yang paling banyak terdapat di Bali, hampir 90% dari jumlah penduduk warga Bali. biasanya yang berasal dari keturunan ini memiliki nama depan, Putu, Kadek, Komang, Ketut. Keempat kasta ini mempunyai aturan yang berbeda-beda untuk berinteraksi/berkomunikasi dengan orang-orang dengan kasta yang berbeda. Bahasa Bali Madya biasa digunakan untuk lawan bicara yang belum diketahui kastanya, untuk menghindari ketidakhormatan kepada lawan bicara. Sedangkan di luar sistem kasta tersebut, ada pula istilah: Kaum Paria, golongan orang rendahan yang tugasnya melayani para Brahmana dan Ksatria. Kaum Candala, golongan orang yang berasal dari perkawinan antar kasta (umumnya dari hubungan perkawinan ibu yang berkasta lebih tinggi dari ayahnya), atau bangsa asing. Lihat pula Catur Warna (golongan masyarakat dalam Hinduisme) Sistem kasta Bali Sistem kasta India Referensi Masyarakat Pemisahan sosial
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Bila tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukan kalimat, melainkan hanya sebuah frasa. Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yakni kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu). Kalimat majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah: Kalimat Majemuk Setara Kalimat Majemuk Rapatan Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat Majemuk Campuran Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara merupakan penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni Penggabungan, Penguatan/Penegasan, Pemilihan, Berlawanan dan Urutan Waktu. Contoh: Rani pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1) Rudi berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2) Rani pergi ke pasar sedangkan Rudi berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk) Reza berangkat ke sekolah, sedangkan ibunya pergi ke pasar. (kalimat majemuk) Kalimat majemuk rapatan Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objek yang sama. Bagian yang sama hanya disebutkan sekali. Contoh: Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1) Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2) Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3) Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan) Kalimat majemuk bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat. Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yakni syarat, tujuan, perlawanan (konsesif), penyebaban, pengakibatan, cara, alat, perbandingan, penjelasan, dan kenyataan. Contoh: Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat) Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu) Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1) Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2) Kalimat majemuk campuran Kalimat majemuk campuran ialah gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat. Contoh: Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1) Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat) Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu) Toni bermain dengan Kevin dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya kemarin. (kalimat majemuk campuran) Pola Kalimat Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku. Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut. Kalimat Dasar Berpola S P Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya: Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja) Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda) Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat) Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan) Kalimat Dasar Berpola S P O Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya: Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O Kalimat Dasar Berpola S P Pel. Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya: Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel. Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya: Dia / mengirimi / saya / surat. = S / P / O / Pel. Kalimat Dasar Berpola S P K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K Kalimat Dasar Berpola S P O K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitive atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya Ungu / bermain / musik / di atas panggung. = S / P / Pel. / K Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. = S / P / O / Pel. / K Kalimat berpelengkap menggunakan kata pelengkap untuk membuat kalimat supaya menjadi utuh. Kalimat pasif dan negatif Kalimat pasif Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Pada umumnya ditandai oleh predikatnya yang berawalan di- dan ter-. Terdapat dua kaidah umum untuk membentuk kalimat aktif menjadi kalimat pasif dalam bahasa Indonesia. fggd Subyek sebagai kata ganti orang Saya memasak nasi goreng. (kalimat aktif) Nasi goreng kumasak. (kalimat pasif) Dia memarahi Dita. (kalimat aktif) Dita dimarahi dia. (kalimat pasif) Subyek bukan sebagai kata ganti orang Bapak memasak nasi goreng. (kalimat aktif) Nasi goreng dimasak (oleh) bapak. (kalimat pasif) Dina memarahi Dia. (kalimat aktif) Dia dimarahi (oleh) Dina. (kalimat pasif) Kalimat negatif Saya memasak nasi goreng. (kalimat positif) Saya tidak memasak nasi goreng. (kalimat negatif) Dia memarahi Dita. (kalimat positif) Dia tidak memarahi Dita. (kalimat negatif) Referensi Pranala luar Basic Sentence Structures The definition and meaning of the words "idea", "thought" and "sentence". Sentence Variety: Sentence Types The Sentence: A Group of Words Expressing a Meaning "The Book-Length Sentence" and "The Art of the Very Long Sentence", a history of very long sentences. Ed Park, New York Times Book Review, December 24, 2010 and January 3, 2011 (respectively). phraseup* – A writing assistant that helps with completing sentences by finding the missing words we can't recall. Fraze.it – A search engine for sentences and phrases. Supports six languages, filtered by form, zone, context, etc. Linguistik Bahasa WDL error
Kalung adalah benda atau barang berupa perhiasan yang dikenakan melingkari leher. Kalung mungkin merupakan salah satu jenis perhiasan paling awal yang dikenakan oleh manusia. Kalung sering digunakan dalam seremonial, agama, menyimpan kekuatan magis, atau dalam ritual penguburan. Namun kadang digunakan juga sebagai simbol kekayaan dan status, karena kalung umumnya terbuat dari logam dan batu mulia. Komponen utama kalung adalah pita, rantai, atau tali yang melingkari leher. Bagian ini seringkali dibuat dari logam mulia seperti emas, perak, dan platinum. Kebanyakan kalung memiliki taklik yang digantungkan atau dimasukkan ke dalam kalung itu sendiri. Taklik ini biasanya berupa liontin, loket, jimat, salib, serta bahan berharga dan semi mulia seperti berlian, mutiara, rubi, emerald, garnet, dan safir. Di zaman modern, kalung juga dibuat dengan berbagai jenis bahan lain. Kadang-kadang kalung digolongkan juga sebagai pakaian, bukan perhiasan. Sejarah Kalung pada zaman Prasejarah Manusia pada zaman prasejarah sering menggunakan bahan-bahan alami seperti bulu, tulang, kerang, dan bahan tanaman untuk membuat kalung, tetapi pada Zaman Perunggu perhiasan logam telah menggantikan perhiasan pra-logam. Kalung pertama kali digambarkan dalam patung dan seni Timur Tengah Kuno, pada masa itu kalung terbuat dari logam mulia dengan batu inset dibuat di Eropa. Fungsi kalung Kalung telah digunakan sepanjang sejarah oleh laki-laki dan perempuan. Digunakan untuk menandai berbagai perbedaan di banyak kebudayaan. Pada beberapa kebudayaan, kalung dapat menandakan status dan kelas sosial penggunanya. Kalung juga digunakan sebagai identitas penggunanya, seperti kalung yang digunakan oleh tentara Amerika Serikat disebut sebagai dog tags. Kalung ini mulai digunakan sejak perang dunia ke dua. Indentitas pemakai diletakkan pada liontin yang terbuat dari lempengan aluminium. Identitas yang dituliskan adalah nama, jabatan, resimen atau korps dari sipemakai. Referensi Pranala luar Necklaces in different materials. Perhiasan Aksesori
Injil Matius adalah salah satu dari empat yang terletak dalam Kanon Alkitab Kristen, selain Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Selain itu, kitab ini juga digolongkan ke dalam Injil Sinoptik, bersama Injil Markus dan Lukas. Isi Garis besar Kitab ini bisa dibagi ke dalam empat bagian: Latar belakang (Matius 1–2): Silsilah, kelahiran, dan masa kecil Yesus. Narasi pertama (Matius 3–4): Pembaptisan Yesus dan awal pelayanan. Amanat pertama (Matius 5–7): Khotbah di Bukit. Narasi kedua (Matius 8–9): Pelayanan di Galilea. Amanat kedua (Matius 10): Amanat Misioner, yaitu pedoman untuk mengikuti Yesus. Narasi ketiga (Matius 11–12): Penolakan terhadap Yesus dan perlawanannya. Amanat ketiga (Matius 13): Amanat Perumpamaan. Narasi keempat (Matius 14–17): Pelayanan lebih lanjut. Amanat keempat (Matius 18): Amanat Gereja, yaitu ajaran mengenai keanggotaan Kerajaan Allah. Narasi kelima (Matius 19–23): Pelayanan di sepanjang perjalanan ke Yerusalem dan ketika di Yerusalem. Amanat kelima (Matius 24–25): Khotbah di Bukit Zaitun atau Khotbah tentang Akhir Zaman. Klimaks (Matius 26–28): Kesengsaraan, wafat, dan kebangkitan Yesus. Ayat-ayat terkenal : Khotbah di bukit, yang berisi antara lain: : "Tetapi Aku (Yesus) berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." : Doa Bapa Kami : "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." : (Etika timbal balik) Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. : (Amanat Agung) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Ciri-ciri Tujuh ciri utama menandai Injil ini: Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya. Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat. Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus: selama pelayanan-Nya di Galilea dan mengenai hal-hal terakhir (eskatologi). Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan Perjanjian Lama jauh lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru. Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru. Matius menekankan: standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (Mat 5-7) kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan kejayaan kerajaan itu pada masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman. Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17). Perikop Judul perikop dalam Injil Matius menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut. Silsilah, kelahiran, dan masa kanak-kanak Yesus Silsilah Yesus Kristus () Kelahiran Yesus Kristus () Orang-orang majus dari Timur () Penyingkiran ke Mesir () Pembunuhan anak-anak di Betlehem () Kembali dari Mesir () Pembaptisan dan awal pelayanan Yesus Yohanes Pembaptis () Yesus dibaptis Yohanes () Pencobaan di padang gurun () Yesus tampil di Galilea () Yesus memanggil murid-murid yang pertama () Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang () KHOTBAH DI BUKIT Ucapan bahagia () Garam dunia dan terang dunia () Yesus dan hukum Taurat () Hal memberi sedekah () Hal berdoa () Hal berpuasa () Hal mengumpulkan harta () Hal kekuatiran () Hal menghakimi () Hal yang kudus dan berharga () Hal pengabulan doa () Jalan yang benar () Hal pengajaran yang sesat () Dua macam dasar () Kesan pendengar () Pengajaran dan mukjizat Yesus di Galilea Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta () Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum () Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain () Hal mengikut Yesus () Angin ribut diredakan () Dua orang yang kerasukan disembuhkan () Orang lumpuh disembuhkan () Matius pemungut cukai mengikut Yesus () Hal berpuasa () Anak kepala rumah ibadat — Perempuan yang sakit pendarahan () Yesus menyembuhkan mata dua orang buta () Seorang bisu disembuhkan () Belas kasihan Yesus terhadap orang banyak () Perutusan Yesus dan panduan dalam mengikuti Yesus Yesus memanggil kedua belas rasul () Yesus mengutus kedua belas rasul () Penganiayaan yang akan datang dan pengakuan akan Yesus () Yesus membawa pemisahan — Bagaimana mengikut Yesus ( – ) Penolakan terhadap Yesus dan perlawanannya Yesus dan Yohanes Pembaptis () Yesus mengecam beberapa kota () Ajakan Juruselamat () Murid-murid memetik gandum pada hari Sabat () Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat () Yesus Hamba Tuhan () Yesus dan Beelzebul () Tanda Yunus () Kembalinya roh jahat () Yesus dan sanak saudara-Nya () Perumpamaan Yesus tentang Kerajaan Surga Perumpamaan tentang seorang penabur () Perumpamaan tentang lalang di antara gandum () Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi () Penjelasan perumpamaan tentang lalang di antara gandum () Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga () Perumpamaan tentang pukat () Mukjizat dan pengajaran Yesus lebih lanjut Yesus ditolak di Nazaret () Yohanes Pembaptis dibunuh () Yesus memberi makan lima ribu orang () Yesus berjalan di atas air () Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret () Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi () Perempuan Kanaan yang percaya () Yesus menyembuhkan banyak orang sakit () Yesus memberi makan empat ribu orang () Orang Farisi dan Saduki meminta tanda () Tentang ragi orang Farisi dan Saduki () Pengakuan Petrus () Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus — syarat-syarat mengikut Dia () Yesus dimuliakan di atas gunung () Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan () Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus () Yesus membayar bea untuk Bait Allah () Ajaran tentang keanggotaan Kerajaan Surga Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga () Siapa yang menyesatkan orang () Perumpamaan tentang domba yang hilang () Tentang menasihati sesama saudara () Perumpamaan tentang pengampunan () Mukjizat, pengajaran, dan perumpamaan Yesus di Yerusalem Perceraian () Yesus memberkati anak-anak () Orang muda yang kaya () Upah mengikut Yesus () Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur () Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus () Permintaan ibu Yakobus dan Yohanes — Bukan memerintah melainkan melayani () Yesus menyembuhkan dua orang buta () Yesus dielu-elukan di Yerusalem () Yesus menyucikan Bait Allah () Yesus mengutuk pohon ara () Pertanyaan mengenai kuasa Yesus () Perumpamaan tentang dua orang anak () Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur () Perumpamaan tentang perjamuan kawin () Tentang membayar pajak kepada Kaisar () Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan () Hukum yang terutama () Hubungan antara Yesus dan Daud () Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi () Keluhan terhadap Yerusalem () KHOTBAH TENTANG AKHIR ZAMAN Bait Allah akan diruntuhkan () Permulaan penderitaan () Siksaan yang berat dan Mesias-mesias palsu () Kedatangan Anak Manusia — Perumpamaan tentang pohon ara () Nasihat supaya berjaga-jaga () Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat () Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh () Perumpamaan tentang talenta () Penghakiman terakhir () Kesengsaraan, wafat, dan kebangkitan Yesus Pemberitahuan keempat tentang penderitaan Yesus – Rencana untuk membunuh Yesus () Yesus diurapi () Yudas mengkhianati Yesus () Yesus makan Paskah dengan murid-murid-Nya () Penetapan Perjamuan Malam () Petrus akan menyangkal Yesus () Di taman Getsemani () Yesus ditangkap () Yesus di hadapan Mahkamah Agama () Petrus menyangkal Yesus () Yesus diserahkan kepada Pilatus — Kematian Yudas () Yesus di hadapan Pilatus () Yesus diolok-olokkan () Yesus disalibkan () Yesus mati () Yesus dikuburkan () Kubur Yesus dijaga () Kebangkitan Yesus () Dusta Mahkamah Agama () Perintah untuk memberitakan Injil () Kepengarangan Pengarang Walaupun dokumen ini tidak mencantumkan nama penulisnya, namun kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh Matius. Matius adalah seorang pemungut cukai (petugas pajak pada zaman itu) yang menjadi salah satu dari kedua belas rasul Yesus. Meskipun ada yang menduga ditulis oleh Matius lain yang hidup 80 tahun setelah Yesus wafat. Namun, penemuan naskah papirus yang sekarang disimpan di Magdalen College, Oxford, Inggris, menunjukkan bahwa Injil Matius ini sudah selesai ditulis sebelum tahun 66. Irenaeus menulis: "Matius, sekali lagi, mengisahkan penjelmaan-Nya (Yesus) sebagai seorang manusia, katanya, ‘Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham;’ dan juga, ‘ Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut.’ Jadi, ini adalah Injil Kemanusiaan-Nya; dengan alasan itu juga (karakter) manusia yang rendah hati dan lembut ini terus dinyatakan dalam seluruh Injil." (Melawan Ajaran Sesat 3.11.8) Epifanius (atau Epiphanius; ~320-403 M) yang hidup sezaman dengan Hieronimus (=Jerome) menulis dalam catatannya "Panarion" bahwa Matius menulis Injil dalam bahasa Yunani yang dikutipnya dan dengan jelas ia menggunakan frasa baku yang menyatakan status pengarang. Epiphanius Panarion 8.2 “Karena St. Matius mendaftarkan generasi-generasi (dari Silsilah Kristus) dalam tiga paragraf, dan mengatakan ada empat belas generasi dari Abraham sampai Daud, empat belas dari Daud sampai ke pembuangan, dan empat belas dari pembuangan sampai ke Kristus.” Epiphanius Panarion 51.5.4 “Dan ia menulis pada awalnya, ‘Kitab generasi (=silsilah) Yesus Kristus, putra Daud,’ dan kemudian mengatakan ‘putra Abraham.’ Kemudian, kembali ke poin utamanya, ia mengatakan “Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut. Ketika ibunya Maria bertunangan dengan Yusuf, sebelum mereka berkumpul bersama ia didapati mengandung anak oleh Roh Kudus.” Epiphanius Panarion 51.6.2 “Bukankah Allah memberikan setiap penulis Injil tugas tersendiri, sehingga masing-masing dari empat penulis Injil yang kewajibannya adalah mengabarkan Injil dapat menemukan apa yang harus dilakukan dan menyampaikan hal-hal yang bersesuaian dan mirip untuk menunjukkan bahwa semuanya dari sumber yang sama, tetapi juga menulis apa yang tidak dimuat oleh yang lain, karena masing-masing menerima bagian yang disediakan dari Roh?” Eusebius menulis: "(5) Dan pengikut-pengikut sisanya dari Juruselamat kita, keduabelas rasul, ketujuh puluh murid, dan yang lain yang tak terhitung, bukannya tidak tahu akan hal-hal tersebut. Namun, dari semua murid-murid Tuhan, hanya Matius dan Yohanes, yang meninggalkan kenangan tertulis, dan mereka, menurut tradisi, didorong untuk menulis hanya karena tekanan kebutuhan. (6) Karena Matius, yang mulanya memberitakan kepada orang Ibrani, ketika ia hendak pergi ke bangsa lain, menekadkan untuk menulis Injilnya dalam bahasa daerahnya, sehingga mengkompensasi mereka yang harus ditinggalkannya atas kehilangan kehadirannya. (7) Dan ketika Markus dan Lukas sudah menerbitkan Injil-injil mereka, mereka berkata bahwa Yohanes, yang telah menggunakan seluruh waktunya untuk memberitakan Injil secara lisan, akhirnya terdorong untuk menuliskannya dengan alasan berikut. Ketiga Injil tersebut sebelumnya telah sampai ke tangan semua orang dan ke tangannya juga, mereka berkata ia menerima mereka dan memberi kesaksian atas kebenaran mereka; tetapi ada kekurangan dalam mereka kisah perbuatan yang dilakukan oleh Kristus pada permulaan pelayanan-Nya. (8) Dan ini memang benar. Karena terbukti bahwa ketiga penginjil hanya mencatat perbuatan yang dilakukan sang Juruselamat setahun setelah Yohanes Pembaptis dipenjarakan, dan mengindikasikan hal ini pada catatan mereka. (9) Karena Matius, setelah empat puluh hari puasa dan pencobaan yang mengikutinya, mengindikasikan kronologi pekerjaan-Nya ketika ia berkata: "Maka ketika Ia mendengar bahwa Yohanes dipenjarakan Ia meninggalkan Yudea dan pergi ke Galilea. (10) Markus juga mengatakan yang sama: "Maka setelah Yohanes dipenjarakan Yesus datang ke Galilea." Dan Lukas, sebelum memulai kisahnya mengenai perbuatan Yesus, mencatat waktu sedemikian, ketika ia berkata bahwa Herodes, "menambah semua perbuatan jahat yang telah dilakukannya, memasukkan Yohanes ke dalam penjara." (Eusebius Church History 3.24.5-8) Jika diteliti, dapat dilihat bahwa Eusebius merujuk kepada Injil Matius dalam bahasa Ibrani pada ayat 5-7 sebagai salah satu dari “ketiga Injil tersebut sebelumnya” tetapi ia merujuk kepada Injil Matius dalam bahasa Yunani ketika ia berkata, “ telah sampai ke tangan semua orang.” Satu-satunya kemungkinan adalah Eusebius menganggap kedua versi itu sebagai satu karya, versi Ibrani dan Yunani dari satu Injil Matius. Dapat dipahami benar jika Injil Matius bahasa Yunani merupakan terjemahan yang dikembangkan dari Injil Matius bahasa Ibrani, keduanya ditulis oleh Matius. Pada ayat 9-10, ia membandingkan tulisan-tulisan Matius dengan Markus dan Lukas menggunakan frasa serupa yang menyatakan kepengarangan semua empat penginjil sementara mengutip dari Injil Matius bahasa Yunani. Thomas dan Farnell setuju dengan kesimpulan ini ketika mereka berkomentar tentang nas Eusebius ini (3.24.5-10), “Meskipun Eusebius menyebutkan bahwa Matius pertama kali menulis dalam bahasa Ibrani, ia juga menganggap Injil Matius bahasa Yunani juga sampai ke tangan sang rasul (Yohanes). Ia mencatat bahwa Yohanes tahu mengenai Injil Matius, Markus dan Lukas, serta mengakui keakuratan mereka ketika ia menyusun Injilnya sendiri. Eusebius merujuk kepada bagian-bagian Injil Matius bahasa Yunani dan menyebut sang rasul (Matius) sebagai pengarangnya." Teori waktu penulisan Dalam Injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang dapat menunjukkan kapan tulisan ini dibuat; sehingga tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Beberapa ahli konservatif memiliki alasan kuat untuk memperkirakan bahwa ia ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60 sampai 65, ketika Matius berada di Palestina atau Antiokia di Siria, meskipun ada pakar liberal yang memperkirakan antara tahun 180 dan 200. Semua ahli sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun tidak mengutip langsung Injil Matius, yang berarti Injil ini sudah selesai ditulis pada awal abad ke-2 Masehi. Penemuan naskah-naskah papirus, "The Oxford Papyri", oleh Prof. Casten Peter Thiede, memberi bukti kuat bahwa Injil Matius ditulis sebelum tahun 65 M. Di antara naskah-naskah tersebut ditemukan 3 lembar yang berisi ayat-ayat dari Injil Matius pasal 26, tentang pengurapan Yesus di rumah Simon si kusta di Betania, dan pengkhianatannya oleh Yudas Iskariot. Di antara naskah-naskah itu juga ditemukan surat dari seorang petani bernama Harmiysis yang mengajukan banding pada pengadilan Romawi untuk menambah jumlah ternaknya dengan menyebut tanggal "tahun ke-12 kaisar Nero, Epeieph 30." atau pada penanggalan Gregorian, 24 Juli 65/66 M. Sejumlah sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli-ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus. Injil Matius sebagai Injil yang pertama kali ditulis Selama 1500 tahun pertama Kekristenan, Gereja secara mutlak meyakini bahwa keempat Injil itu dalam sejarahnya ditulis sesuai urutan yang didapati dalam kanon Alkitab: Matius yang pertama, Markus kedua, Lukas ketiga, dan Yohanes yang terakhir dari semuanya. Alasan mempercayai bahwa Injil Matius ditulis terdahulu cukup sederhana: kesaksian dari para saksi kuno yang menegaskan bahwa Injil Matius yang pertama ditulis dan juga ditulis dalam bahasa Ibrani/Aram. Santo Agustinus menulis pada tahun 420-an M demikian: "Maka, keempat penulis Injil tersebut yang namanya mendapatkan penyebaran yang menakjubkan ke seluruh dunia, dan yang jumlahnya telah ditetapkan hanya empat, ... diyakini telah menulis dalam urutan sebagai berikut: pertama Matius, kemudian Markus, ketiga Lukas, terakhir Yohanes." "Dari keempatnya, jika benar, hanya Matius yang dicatat telah menulis dalam bahasa Ibrani; yang lain dalam bahasa Yunani. Dan bagaimanapun mereka tampaknya masing-masing memegang urutan pengisahan tertentu, hal ini tentunya tidak dapat dianggap bahwa masing-masing penulis memilih untuk menulis dengan mengacuhkan apa yang telah dilakukan para pendahulunya." Ada pula alasan lain mengapa Matius mungkin merupakan yang pertama menuliskan Injil Kristus - ia memiliki kertas dan tinta! Para Rasul lain kebanyakan adalah para nelayan. Matius adalah seorang pemungut cukai, artinya ia merupakan pencatat pembukuan dan akuntan keuangan. Pada masa di mana penulisan, kertas perkamen, dan tinta adalah komoditas langka, sangat tepat jika seorang Rasul yang mempunyai akses pada hal-hal tersebut merupakan yang pertama menuliskan riwayat kehidupan Kristus. Injil Matius ditulis sebelum Injil Markus Bahwa Injil Matius kemungkinan bukan Injil yang pertama ditulis baru muncul akhir-akhir ini karena sejumlah pakar mengajukan keraguan atas kebangkitan Yesus dan Ketuhanan-Nya, sehingga muncul dugaan bahwa ada pesan Kristen yang dipalsukan. Dengan demikian muncul anggapan bahwa Injil yang paling pendek dan sederhana mungkin adalah yang tertua. Pakar-pakar ini mengusulkan bahwa Injil Markus yang paling pendek itu adalah yang paling awal ditulis karena tidak banyak memuat pengajaran Kristus dan kisah kebangkitan di dalamnya paling sederhana. Kemudian, diajukan pula dugaan bahwa ada satu sumber tak dikenal yang memuat perkataan-perkataan Yesus (disebut “Q” dari bahasa Jerman "Quelle" artinya "sumber") yang dipakai untuk “mengisi” kekosongan informasi akan pengajaran-pengajaran Kristus. Ini semua hanyalah spekulasi dan tidak memiliki dasar sejarah. Teori ini sendiri masih terus diperdebatkan dan terbagi-bagi, sementara bukti-bukti sejarah tidak mendukung Injil Markus sebagai Injil yang pertama ditulis. Ide bahwa Injil Markus menjadi sumber dari Injil Matius dan Markus tidaklah sejelas yang dikemukakan sebagai argumen. Bisa jadi Markus yang mengambil bahan dari Matius dan Lukas, mengikuti urutan mereka jika sepakat, tetapi memutuskan untuk mengikuti salah satu jika berbeda. Ini didukung oleh fakta bahwa pada gereja mula-mula, yang lebih dekat pada tarikh penerbitan keempat Injil, secara mutlak memilih komposisi Matius sebagai yang pertama, tanpa ada bukti bahwa Injil Markus ditulis terlebih dulu. Lebih lagi, Matius adalah seorang saksi mata, tidaklah perlu untuk tergantung pada Markus, yang bukan seorang saksi mata, untuk mengumpulkan informasi mengenai kehidupan Kristus, termasuk pertobatan Matius sendiri! Bahasa penulisan Dua bapa gereja dan sejarawan pada masa awal gereja, Eusebius dan Origen, menulis bawa ada rasul lain yaitu Bartolomeus yang juga pergi ke India dan membawa serta suatu teks Injil besertanya, menurut penemuan Samuel Moffett, sarjana dan pengarang dari Princeton. Dalam bukunya, A History of Christianity in Asia, Moffett menyatakan bahwa seorang sejarawan dan misionaris bernama Pantaenus pergi ke India tahun 180 M, dan menemukan sebuah salinan Injil Matius dalam bahasa Ibrani yang dulu dibawa oleh Bartolomeus ke sana. Eusebius (abad ke-4) menulis bahwa Pernah dilaporkan di antara orang-orang yang mengenal Kristus, (Pantaenus) menemukan Injil menurut St. Matius (yang tiba lebih dari seabad sebelum tibanya Pantaenus). Karena Bartolomeus, salah satu dari para rasul telah mengabarkan Injil kepada mereka dan meninggalkannya (di India) tulisan Matius dalam bahasa Ibrani yang mereka lestarikan. Moffett menulis, Fakta bahwa Pantaenus adalah ... seorang Yahudi ... menjelaskan ketertarikannya secara khusus pada salinan bahasa Ibrani Injil Matius. Fakta bahwa ia kembali ke Aleksandria membawa salinan Injil itu menambah validitas penemuan ini. Sarjana George Howard, dalam bukunya, The Gospel of Matthew According to a Primitive Hebrew Text, mengutip tulisan dari awal abad ke-2 oleh Papias (~ 60-130 M), uskup Hierapolis di Asia Minor, yang menyatakan bahwa Matius mengumpulkan perkataan-perkataan dalam bahasa Ibrani. Sejarawan Epiphanius dan Eusebius, keduanya dari abad ke-4 menulis bahwa Matius menerbitkan Injilnya dalam bahasa Ibrani dan bahwa ia menulis Injilnya dalam bahasa daerahnya. Catatan para bapa gereja mengindikasikan bahwa Injil Matius awalnya ditulis dalam bahasa Aram/bahasa Ibrani, yaitu bahasa sehari-hari pada zaman itu di Israel, dengan tulisan Ibrani. Kemudian Matius juga membuat terjemahan bahasa Yunani yang dikenal saat ini. Pada tahun 130-an, Papias, uskup di Hieropolis di Asia Minor, menulis, "Matius menyusun perkataan-perkataan-Nya [Tuhan] dalam bahasa Aram, dan setiap orang menerjemahkannya sebisanya" Sekitar tahun 180 Irenaeus dari Lyons menulis bahwa: Maka Matius menerbitkan suatu Injil tertulis di antara orang-orang Ibrani dalam bahasa dialek mereka, sementara Petrus dan Paulus mengabarkan (Injil) di Roma dan meletakkan dasar Gereja. Setelah keberangkatan (kematian) mereka, Markus, murid dan penerjemah Petrus, juga menyerahkan kepada kita dalam tulisan apa yang dikotbahkan Petrus. Juga Lukas, teman seperjalanan Paulus, mencatat dalam satu kitab, Injil yang disampaikan kepadanya. Setelahnya, Yohanes, murid Tuhan, yang pernah pula bersandar di dada-Nya, menerbitkan sendiri sebuah Injil selama Ia tinggal di Efesus di Asia. Beberapa waktu setelah tahun 244 peneliti Kitab Suci, Origen menulis, "Di antara empat Injil, yaitu yang tak terbantahkan dalam Gereja Allah di kolong langit, aku mempelajari dari tradisi bahwa yang pertama ditulis oleh Matius, yang pernah menjadi pemungut cukai, tetapi kemudian menjadi rasul Yesus Kristus, dan [Injil] itu dipersiapkan untuk orang yang beralih kepercayaan (converts) dari Yudaisme dan menerbitkannya dalam bahasa Ibrani." Eusebius sendiri menyatakan bahwa "Matius mulai dengan mengabarkan (Injil) kepada orang Ibrani, dan ketika ia membulatkan tekad untuk pergi ke orang-orang (bangsa) lain juga, ia menurunkan Injilnya sendiri dalam tulisan bahasa asalnya [bahasa Aram], supaya bagi mereka yang akan ditinggalkannya kekosongan yang diakibatkan oleh kepergiannya dapat diisi dengan apa yang ditulisnya." Namun, Eusebius juga menyatakan bahwa Matius menerjemahkan Injilnya ke dalam bahasa Yunani: "Karena di satu sisi penginjil Matius menyampaikan Injil dalam bahasa Ibrani. Di sisi lain, setelah mengubahnya ke dalam bahasa Yunani, ia mengatakan ‘waktu menjelang fajar pada hari Tuhan, setelah berakhirnya Sabat.' Jadi, Matius menyebut waktu menjelang fajar hari Tuhan, ‘setelah berakhirnya Sabat-sabat [jamak]’ bukannya mengatakan ‘sore hari Sabat’, maupun ‘setelah Sabat [singular].’” Selain itu Eusebius juga menulis: "Kata-kata, ‘Allahku, sendengkanlah telingamu untukku, mengapa Engkau meninggalkan aku?’ diucapkan pada permulaan Mazmur (Mazmur 22), dicatat oleh Matius sebagai telah dikatakan oleh Juruselamat kita pada waktu kesengsaraan-Nya: ‘Dan pada jam keenam (=jam 12 siang), kegelapan menyelimuti seluruh bumi sampai jam kesembilan (=jam 3 siang), dan pada jam kesembilan Yesus berkata dengan suara nyaring, Eloim, Eloim, lama sabachthani, dengan kata lain, dapat diterjemahkan, Allahku, Allahku, mengapa Engkau menginggalkan Aku?’” (Eusebius Demonstratio Evangelica 10.8) John Owen setuju dengan hal ini ketika ia menulis: “Kata-kata yang diucapkan-Nya diambil dari Mazmur 22:1, di mana ‘Eli, Eli, lama’ adalah dari bahasa Ibrani, dan ‘sabachthani’ adalah dalam bahasa Aram atau Syro-Chaldaic, yang merupakan bahasa umum pada waktu itu …’Dengan kata lain, yaitu yang dapat diterjemahkan.’ Ini adalah kata-kata sang Penginjil, yang menulis Injil-Nya dalam bahasa Yunani, tetapi mempertahankan kata-kata yang diucapkan oleh Yesus, agar dapat menunjukkan mengapa orang Yahudi mengira Ia memanggil Elia (Elias). Mereka yang percaya bahwa Injil Matius ditulis pertama kali dalam bahasa Ibrani atau bahasa Aram, menganggap kata-kata ‘dengan kata lain,’ berasal dari penerjemah.” Latar belakang Jika Injil Markus ditulis untuk orang Romawi dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi. Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk: ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama (PL) untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan; hal merunut garis silsilah Yesus, bermula dari Abraham (); pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (); penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung, dan petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain). Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (misalnya ). Secara umum, kitab ini bertemakan Yesus, Raja Mesianis. Muatan teologis Matius menulis Injil ini untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus, untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan, dan untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa: Hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis (yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Hanya pada akhir zaman, Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa. Kitab Matius mempunyai amanat tentang "Kabar Baik" (injil; ) bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami. Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi dan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa, barulah akhir sistem dunia ini berakhir. Melalui Yesus itulah Tuhan menepati apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia. Lihat pula Matius Perjanjian Baru Catatan Referensi Pustaka tambahan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002 Pengantar Kitab Matius di Situs Web Sabda.org Albright, W.F. and C.S. Mann. "Matthew." The Anchor Bible Series. New York: Doubleday & Company, 1971. Brown, Raymond E. The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Narratives in Matthew and Luke. London: G. Chapman, 1977. France, R.T. The Gospel According to Matthew: an Introduction and Commentary. Leicester: Inter-Varsity, 1985. Gundry, Robert H. Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982. Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981 Jones, Alexander. The Gospel According to St. Matthew. London: Geoffrey Chapman, 1965. McLaughlin, Ra. "The Adoption of Jesus: On Matthew 1:1-25". Reformed Perspectives Magazine, vol. 7, no. 35. 2005. Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew.'' Atlanta: John Knox Press, 1975 Pranala luar Teks Injil Matius versi Terjemahan Baru Teks Injil Matius versi Bahasa Indonesia Sehari-hari Early Christian Writings: texts and introductions James W.Deardorff, "Dependence of Mark upon Matthew" a synopsis of the evidence Article from the Catholic Encyclopedia A textual commentary on the Gospel of Matthew Detailed text-critical discussion of the 300 most important variants of the Greek text (PDF, 438 halaman) Commentary on the Gospel of Saint Matthew An interpretation of the inner, practical meaning of the Gospel, oleh Swami Nirmalananda Giri. Matius Injil01 Yesus
Injil Lukas adalah salah satu dari empat tulisan yang mengawali Perjanjian Baru. Injil Lukas digolongkan sebagai Injil Sinoptik bersama dengan Injil Matius dan Injil Markus. Isi pemberitaannya mengenai kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus. Di kalangan para ahli Perjanjian Baru, Lukas diyakini sebagai penulis Injil ini. Penyusunan Injil Lukas menggunakan bahan-bahan tulisan yang kurang lebih sama dengan yang digunakan dalam Injil Matius dan Injil Markus, tetapi hasil susunannya tidak persis sama dengan kedua Injil tersebut. Latar Belakang Penulis Menurut tradisi, penulis Injil Lukas adalah Lukas yang merupakan rekan sekerja Rasul Paulus. Akan tetapi, pada perkembangan selanjutnya pendapat mengenai penulis Injil Lukas menjadi beragam. Berdasarkan kesaksian diperoleh dari Kanon muratori, Irenaeus, Klemens dari Aleksandria, Origenes dan Tertullianus, umumnya berpendapat bahwa penulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul adalah orang yang sama yaitu Lukas. Pendapat ini muncul dengan melihat bagian pendahuluan pada Injil Lukas dan Kisah Para Rasul yang sama-sama ditujukan kepada Teofilus. Selain itu, ditemukan beberapa kesamaan linguistik dan teologis sehingga menimbulkan kesan keduanya berasal dari satu penulis yang sama. Namun, dalam Injil Lukas sendiri sebenarnya tidak dicantumkan nama penulisnya (anonim). Waktu dan Tempat Tempat Injil ini ditulis tidak diketahui secara pasti. Kaisarea, Akhaya dan Roma adalah beberapa nama kota yang diduga menjadi tempat Injil ini dituliskan. Yang dapat dipastikan adalah Injil ini dituliskan di luar Palestina tetapi mengenai lokasinya sulit ditentukan. Ada yang menganggap tulisan pada pasal 21 ayat 24 mengindikasikan bahwa Lukas mengingat kembali pada peristiwa hancurnya kota Yerusalem, sehingga muncul anggapan Lukas menulis dengan memakai sudut pandang sebagai orang Kristen generasi ke-3 dan dengan demikian penulisan Injil Lukas dilakukan sekitar tahun 80/85 M. Namun, peristiwa terakhir yang dicatat di Kisah Para Rasul adalah masa penjara rasul Paulus yang pertama, dan sama sekali tidak menyebutkan mengenai matinya Paulus (~64-67 M) maupun kejatuhan Yerusalem (70 M), sehingga kitab ini lebih tepatnya diperkirakan ditulis paling lambat tahun 62 M. Maksud Penulisan Berdasarkan kalimat pembukaan, penulisan Injil Lukas dimaksudkan untuk memberitahukan Teofilus tentang kebenaran dari segala sesuatu yang telah diajarkan kepadanya. Penulis Injil Lukas juga hendak menuliskan sebuah sejarah untuk meyakinkan orang-orang, terutama para penguasa bahwa kekristenan merupakan agama yang sah dan tidak perlu dicurigai. Kita dapat menemukan di dalamnya kisah-kisah yang berisi perdebatan antara kekristenan dengan pihak penguasa. Melalui tulisannya, penulis Injil Lukas ingin menolong para pembacanya untuk memahami iman Kristen lebih baik lagi dengan cara menceritakan tentang kehidupan pelayanan dan pengajaran Yesus. Untuk itu dia memberikan perhatian secara khusus terhadap fakta-fakta historis tentang Yesus dengan mempelajari dan menggunakan data-data dari laporan-laporan yang dibuat orang lain. Konteks Jemaat Jemaat yang digambarkan dalam Injil Lukas adalah jemaat yang tengah menghadapi rupa-rupa persoalan. Pertama, komunitas Lukas sedang mengalami krisis pengharapan akan kedatangan Tuhan (parousia). Di antara mereka ada yang tetap bertekun dalam pengharapan kedatangan Tuhan sementara yang lain sudah mulai lesu imannya dan terus mempertanyakan kapan hari kedatangan Tuhan itu tiba (). Injil Lukas sendiri menegaskan bahwa Hari Tuhan pasti akan datang () asalkan Injil telah diberitakan ke seluruh dunia. Dengan demikian, yang menjadi fokus seharusnya bukan pada perhitungan kedatangan Hari Tuhan melainkan pada pemberitaan Injil. Persoalan kedua adalah banyaknya orang kaya yang sudah menjadi Kristen. Orang-orang kaya ini kemudian menimbulkan masalah di dalam jemaat. Mereka memiliki watak yang egois dan tamak serta mengabaikan keadaan orang miskin. Karena ketamakan ini, mereka berada pada posisi yang berbahaya dan mereka dapat dengan mudah jatuh dari imannya. Persoalan ketiga adalah mengenai hubungan gereja dan negara. Hubungan keduanya digambarkan oleh Injil Lukas tidaklah saling bermusuhan atau terlibat dalam konflik. Ayat-ayat terkenal : Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. : Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." : Ketika mereka di situ (Betlehem) tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. : Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. : Lalu Ia (Yesus) menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Pokok-pokok Teologi Pemberitaan tentang Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah salah satu pokok pemberitaan Yesus (). Ungkapan Basileia tou Theou (Kerajaan Allah) yang dipakai dalam Injil Lukas menunjuk kepada tindakan Allah dalam sejarah manusia untuk mewujudkan Kerajaan-Nya melalui pelayanan Yesus. Sekalipun Yesus yang digambarkan Lukas sangat menekankan kehadiran kerajaan Allah dalam dunia pada masa kini tetapi tidak berarti Yesus mengabaikan kedatangan Kerajaan Allah yang pada masa mendatang. Pemenuhan Kerajaan Allah yang penuh kemuliaan pada masa depan tetap dinantikan. Gambaran tentang Yesus Peduli pada Orang-orang Bukan Yahudi Injil Lukas tidak hanya diberitakan kepada orang-orang Yahudi tetapi juga kepada orang-orang yang dianggap kafir dan berdosa. Ini tampak dalam penjabaran silsilah Yesus yang ditelusuri hingga Adam, bapa semua manusia. Dari awal, telah dikisahkan tentang malaikat yang datang mengabarkan kesukaan besar yakni kelahiran Juruselamat bagi seluruh bangsa. Dalam cerita tentang Yohanes Pembaptis, Injil Lukas juga mengutip dari yang menyatakan bahwa keselamatan ditawarkan kepada semua bangsa (). Lukas pun menggambarkan peta pelayanan Yesus yang tidak hanya meliputi daerah filistin. Tirus dan Sidon, kota-kota yang bukan milik orang Yahudi () juga menjadi sasaran pelayanan Yesus. Sahabat Bagi Orang Miskin Penulis Injil Lukas hidup pada masa ketika orang banyak pada umumnya menganggap hina orang-orang miskin. Pandangan yang muncul pada waktu itu adalah orang yang miskin berarti tidak berkenan pada Allah. Pandangan seperti inilah yang ditolak oleh penulis Lukas. Oleh karena itu, bila dibandingkan dengan penulis-penulis Injil yang lain, penulis Lukaslah yang benyak memberikan perhatian terhadap kehidupan kaum miskin. Istilah ptokhos dalam bahasa Yunani yang berarti miskin banyak digunakan dalam Injil Lukas sedangkan bahasa Ibraninya adalah ani yang artinya orang-orang yang miskin dalam hal materi. Dalam Injil Lukas, istilah ptokhos dapat dijumpai pada . Pada perikop-perikop ini orang-orang miskin yang dimaksud adalah mereka yang tertindas, lumpuh, buta, kusta dan cacat. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa orang-orang miskin dalam Lukas adalah orang-orang yang miskin materi sehingga dijauhi dan dipinggirkan oleh masyarakat. Namun, walaupun perhatian Yesus terhadap orang miskin sangat besar ia tidak bermaksud mendorong orang-orang miskin untuk melakukan gerakan revolusioner. Yesus hanya menunjukkan bela rasa terhadap kelompok yang dikucilkan masyarakat ini melalui karya-karya pelayanannya seperti menyembuhkan orang-orang buta, lumpuh, kusta, tulis, bahkan membangkitkan orang mati. Semua itu dilakukannya agar orang-orang dapat terbebas dari segala hambatan sehingga mendapatkan masa depan yang lebih baik. Sahabat Bagi Kaum Perempuan Dalam dunia Yahudi, perempuan tidak dihargai dan dianggap sebagai kaum yang rendah martabatnya. Perempuan juga dipandang tak ada bedanya dengan barang yang dapat dimiliki atau dibuang. Berbeda dengan orang-orang Yahudi kebanyakan, Yesus sebagai orang Yahudi justru tidak berpandangan demikian. Injil Lukas memperlihatkan keakraban Yesus dengan kaum perempuan sebagai sahabat. Ia digambarkan sangat menghargai harkat dan martabat mereka sebagai manusia. Dalam Injil Lukas dapat dijumpai beberapa sosok perempuan seperti Elisabet, Maria dan Marta, Maria Magdalena, dan perempuan janda yang berasal dari Nain. Potret perempuan yang sangat menonjol dalam Injil Lukas sudah terlihat sejak awal Injil ini ditulis. Elisabet dan Maria digambarkan sebagai dua orang perempuan yang dipakai Allah terkait rencana-Nya untuk menyelamatkan dunia. Dalam pelayanan-Nya, Yesus pun melakukan berbagai mujizat terhadap beberapa perempuan seperti menyembuhkan mertua Petrus yang sedang sakit keras dan perempuan yang selama delapan belas tahun kerasukan roh, membangkitkan anak perempuan janda di Nain, memberi diri-Nya disentuh perempuan yang sedang mengalami pendarahan. Perempuan tidak sekadar tampil sebagai kaum yang dibela tetapi juga sebagai kaum yang ikut terlibat dalam pelayanan Yesus. Lukas melaporkan ada sejumlah perempuan yang menjadi murid Yesus. Sahabat bagi Pemungut Cukai dan Orang Berdosa Meskipun kekuasaan pusat ada pada pemerintah Romawi akan tetapi pada pelaksanaan tugas ada pendelegasian tugas dan wewenang kepada alat-alat pemerintahan. Untuk mengurusi bidang keuangan diberikan kekuasaan kepada orang-orang Yahudi untuk menarik pajak. Agar dapat menjadi pemungut cukai, seseorang harus membayar sejumlah besar uang yang diambil dari pajak bangsa Israel kepada pemerintah Romawi. Walaupun sudah ada tarif pajak yang ditetapkan tetapi tanpa pengawasan yang ketat mudah saja bagi para pemungut cukai untuk menarik uang dari rakyat lebih banyak dari yang seharusnya diberikan. Itulah sebabnya, pemungut cukai menjadi kelompok yang tidak disukai dan dibenci oleh orang-orang Yahudi. Rakyat menyamakan mereka dengan orang-orang berdosa dan tidak mengenal Allah. Akan tetapi, kelompok inilah yang justru mendapat perhatian dalam Injil Lukas. Injil ini mencatat tentang Yesus yang mau makan bersama-sama dengan para pemungut cukai dan orang berdosa (). Hal ini membuat Yesus dikecam sebagai seorang peminum dan pelahap sahabat pemungut cukai dan orang berdosa (). Namun, dalam pandangan Yesus seorang pemungut cukai lebih berkenan di hadapan Allah daripada orang Farisi (). Gelar-gelar Yesus Yesus sebagai Nabi Dalam Injil Lukas paling tidak kita dapat menemukan ada dua puluh tujuh kali kata nabi (profetes) disebutkan. Beberapa ayat secara eksplisit memperlihatkan kenabian Yesus. menceritakan tentang Yesus yang dilukiskan sebagai seorang nabi pada waktu Ia membaca sebuah gulungan kitab di salah satu rumah ibadah di Nazareth. menyatakan bahwa Herodes banyak mendengar cerita dari orang-orang yang menyebut Yesus sebagai Yohanes Pembaptis atau nabi Elia atau salah satu dari antara para nabi dulu yang telah bangkit. Dari ditemukan lagi sebuah pernyataan tentang Yesus sebagai nabi dari mulut salah satu murid Yesus ketika sedang berada dalam perjalanan ke Emaus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa gambaran Yesus sebagai seorang nabi sejak masa pelayanan hingga setelah kematian-Nya merupakan salah satu pokok yang hendak ditekankan dalam Injil Lukas. Anak Allah Gelar Yesus sebagai sebagai Anak Allah muncul dua puluh lima kali dalam Injil Lukas. Gelar ini bahkan telah diperkenalkan dimulai dari kisah pemberitahuan tentang kelahiran seorang anak laki-laki yang disampaikan malaikat Gabriel kepada Maria. Allah sendiri mengakui Yesus sebagai anak-Nya (). Tidak hanya Allah, bahkan setan pun mengakui Yesus sebagai anak Allah ketika ia menyembuhkan orang-orang yang sakit (). Tampaknya pemberian gelar Anak Allah dari penulis Injil Lukas terutama untuk menunjukkan bahwa Allah sendiri yang menyatakan diri-Nya kepada manusia melalui setiap karya yang Yesus lakukan. Anak Daud Penyebutan Yesus sebagai Anak Daud dalam Injil ini hanya tiga kali yaitu dua kali saat Bartimeus meminta Yesus mencelikkan matanya () dan satu kali saat Yesus bertanya pada ahli Taurat (). Dengan gelar Anak Daud, penulis hendak menegaskan bahwa Yesus adalah seorang yang berasal dari keturunan Daud. Ini sekaligus menyatakan bahwa Yesuslah Sang Mesias yang selama ini dinantikan oleh umat Israel, seperti telah dinubuatkan para nabi. Kristus (Mesias) Gelar 'Kristus' yang dikenakan pada Yesus jarang digunakan oleh Lukas. Kata 'Kristus' berasal dari bahasa Ibrani mashiah yang artinya 'diurapi' dan biasanya ditujukan pada orang yang diutus Allah untuk mengemban tugas tertentu. Kata ini dapat digunakan kepada seorang raja, imam, nabi, dan pahlawan. Bagi penulis Lukas, Yesus sebagai mesias berarti sosok orang yang diperlengkapi dan diutus Allah untuk menderita. Tuhan Gelar "Tuhan" kepada Yesus adalah gelar yang paling banya dijumpai dalam Injil Lukas (ada 103 kali penulis Injil Lukas memakai gelar ini). Kata "Tuhan" sendiri yang dalam bahasa Yunani yakni Kurios mempunyai banyak arti. Kurios bisa menjadi sebutan yang ditujukan pada pemilik sesuatu misalnya pemilik kebun anggur atau sebagai sebutan dari seorang hamba kepada tuannya, atau sebutan kepada orang yang dihormati. Di samping itu, gelar ini pun dipakai oleh orang-orang Yunani untuk menyebut ilah-ilah mereka sementara orang-orang Kristen memakai kata yang sama untuk menyapa Allah. Pemberian gelar "Tuhan" kepada Yesus berarti Yesus menempati posisi yang amat tinggi dan terhormat di samping Allah. Gelar Kurios tidak hanya ditujukan pada Yesus tetapi juga pada Allah sehingga untuk menentukan apakah yang dimaksud adalah Allah atau Yesus, pembaca harus memperhatikan konteks. Gambaran Para Murid Dalam menggambarkan mengenai murid-murid Yesus, Lukas begitu berbeda dengan Injil yang lain. Bila dalam Injil Markus murid-murid digambarkan sebagai orang-orang yang degil hatinya dan sulit sekali memahami maksud perumpamaan Yesus, Lukas justru sebaliknya. Selain itu, para murid juga dikenal sebagai murid-murid yang tetap menjaga kesetiaan pada Yesus bahkan hingga saat Yesus disalibkan. Perbedaan-perbedaan tersebut dilakukan agar dapat memberi gambaran mengenai model kemuridan yang ada dalam komunitasnya. Daftar Isi Prolog Injil Lukas () Kelahiran Pengumuman Kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia () Pengumuman Kelahiran Yesus kepada Maria () Nyanyian Pujian Elisabet () Nyanyian Pujian Maria () Kelahiran Yohanes Pembaptis dan Nyanyian Pujian Zakharia () Kelahiran Yesus Sang Mesias () Penampakan para malaikat () Para gembala menyembah Yesus () Masa Bayi Yesus Yesus disunat() Ucapan syukur Simeon dan Hana () Ke Nazaret () Masa Kanak-kanak Yesus Masa Kanak-kanak di Nazaret () Paskah di Yerusalem () Masa Tenang di Nazaret () Permulaan Pelayanan Yesus Kristus Pelayanan Yohanes Pembaptis () Yesus dibaptis () Silsilah Yesus Kristus () Yesus dicobai () Pelayanan Kristus di daerah Galilea Ketibaan di Galilea () Yesus ditolak di Nazaret () Berangkat ke Kapernaum () Membebaskan orang yang kerasukan () Ibu mertua Petrus disembuhkan () Yesus mulai mengajar di Galilea () Memanggil orang Galilea sebagai murid-murid Yesus () Penyembuhan orang kusta () Orang lumpuh disembuhkan () Matius dipanggil sebagai murid Yesus () Perumpamaan tentang hal yang baru dan hal yang lama () Memetik gandum pada hari Sabat () Yesus menyembuhkan orang lumpuh pada hari Sabat () Yesus memilih Keduabelas Rasul () Khotbah di Bukit () Penyembuhan hamba seorang perwira Kapernaum () Yesus membangkitkan anak seorang janda di Nain () Penghargaan kepada Yohanes Pembaptis () Yesus di rumah Simon orang Farisi () Yesus mengajar di Galilea untuk kedua kalinya () Perumpamaan tentang penabur () Perumpamaan tentang pelita () Pengajaran mengenai hubungan rohani () Mujizat-mujizat yang Dilakukan oleh Tuhan Yesus Yesus menenangkan badai () Yesus menyembuhkan orang-orang Gadara yang kerasukan () Yesus membangkitkan putri Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan () Pelayanan pengabaran Injil dari kedua Belas rasul () Yohanes Pembaptis dibunuh () Kedua-belas murid yang kembali dari perjalanan penginjilan () Yesus memberi makan 5000 orang () Petrus mengakui Yesus adalah Mesias () Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikuti Dia () Yesus dimuliakan di atas gunung () Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu () Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus () Pengajaran tentang kerendahan hati () Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan () Pelayanan Kristus di Yudea Perjalanan melalui Samaria () Harga mengikuti Yesus () Penginjilan oleh ketujuh-puluh murid () Kembalinya ketujuh-puluh murid dari penginjilan () Perumpamaan orang Samaria yang baik hati () Yesus mengunjungi Marta dan Maria () Pengajaran tentang doa () Dosa menghujat Roh Kudus () Permintaan mengenai tanda, pengajaran mengenai tanda Yunus () Perumpamaan tentang pelita yang menyala () Yesus mengecam orang Farisi () Peringatan tentang kemunafikan () Peringatan tentang ketamakan () Berwaspada saat menunggu dedatangan Kristus yang kedua-kali () Pengajaran tentang pertobatan () Penyembuhan perempuan yang bungkuk pada hari Sabat () Perumpamaan tentang Kerajaan Allah Perumpamaan biji sesawi () Perumpamaan tentang ragi () Jalan sempit ke sorga () Yesus memberitahukan kesengsaraan-Nya untuk ketiga-kalinya () Menyembuhkan orang yang sakit ayan () Perumpamaan tentang tamu pesta () Perumpamaan tentang pesta agung () Harga mengikuti Yesus () Perumpamaan tentang menara () Perumpamaan tentang raja yang mau maju berperang () Perumpamaan tentang garam yang tawar () Perumpamaan tentang domba yang hilang () Perumpamaan tentang uang yang hilang () Perumpamaan tentang anak yang hilang () Perumpamaan tentang manager yang kehilangan pekerjaan () Peringatan tentang ketamakan () Orang kaya dan Lazarus () Instruksi tentang pengampunan dan pelayanan () Yesus menyembuhkan 10 orang kusta () Tanda-tanda akhir zaman () Perumpamaan tentang janda yang gigih () Perumpamaan tentang Farisi dan pemungut cukai () Yesus dan anak-anak () Orang muda yang kaya () Pemberitahuan yang ke-4 mengenai kesengsaraan Yesus () Menyembuhkan si buta Bartimeus () Pertobatan Zakheus () Perumpamaan tentang mata uang () Kesengsaraan Kristus Yesus dielu-elukan di Yerusalem () Keluhan mengenai Yerusalem (; ; ) Yesus menyucikan Bait Allah () Pertanyaan mengenai kuasa Yesus () Perumpamaan tentang penyewa kebun yang jahat () Yesus ditanya mengenai pembayaran pajak pada Kaisar () Yesus ditanyai mengenai kebangkitan orang mati () Pertanyaan Yesus tidak dapat dijawab oleh orang Farisi () Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi () Persembahan seorang janda miskin dari semua uang yang ia miliki (; ) Khotbah Yesus tentang Akhir Zaman () Rencana untuk membunuh Yesus () Yudas Iskariot mengkhianati Yesus () Perjamuan malam terakhir () Penetapan Perjamuan Kudus () Yesus memberitahukan siapa yang akan mengkhianati Dia () Yesus menegur ambisi murid-murid-Nya yang mementingkan diri () Yesus memberitahukan bahwa Petrus akan menyangkal Yesus () Yesus di taman Getsemani () Pengkhianatan dan penangkapan Yesus () Yesus diadili oleh Kayafas dan Penyangkalan Petrus () Yesus diadili oleh Mahkamah Agama () Yesus diadili oleh Pilatus () Yesus diadili oleh Herodes Antipas () Yesus diadili lagi oleh Pilatus () Jalan Kesengsaraan () Yesus disalib Tiga Jam Pertama () Tiga Jam Kedua () Hal-hal yang terjadi segera setelah Yesus mati () Yesus dikubur () Kebangkitan Yesus Wanita-wanita mengunjungi kubur Yesus yang kosong () Para malaikat menampakkan diri () Laporan dari wanita-wanita () Petrus dan Yohanes ke kubur () Yesus menampakkan diri kepada murid-murid yang sedang menuju ke Emaus pada petang hari di Minggu Paskah () Yesus menampakkan diri kepada Petrus pada Minggu Paskah () Yesus menampakkan diri kepada sebelas murid tanpa Tomas di Yerusalem pada petang Minggu Paskah () Yesus menampakkan diri kepada sebelas rasul di Gunung Zaitun pada hari ke-40 setelah Paskah () Kenaikan Yesus ke sorga () Lihat pula Kisah Para Rasul Lukas Perjanjian Baru Referensi Pranala luar Pengantar Kitab Lukas di Situs Web Sabda.org Early Christian Writings: texts and introductions Article from the Catholic Encyclopedia Lukas Injil03 Yesus
Orang Samaria yang murah hati adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam . Perumpamaan ini menggambarkan cinta kasih yang tidak terbatas, bahkan cinta kasih kepada orang yang membenci sekalipun. Cerita ini penting, sebab ini adalah salah satu asas atau dasar agama Kristen yaitu: cinta kasih sesama. Orang Samaria yang murah hati Yesus mengisahkan cerita ini kepada seorang ahli Taurat yang menanyakan kepadanya, apa yang harus diperbuatnya untuk mendapatkan hidup kekal. Maka ujar Yesus sambil kata-Nya, "Bahwa adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; maka jatuhlah ia ke tangan penyamun, yang merampas pakaiannya serta memukul dia, lalu pergi meninggalkan dia hampir mati. Kebetulan turunlah dengan jalan itu juga seorang imam; apabila dilihatnya dia, maka menyimpanglah ia melintas dia. Sedemikianpun seorang suku bangsa Lewi, apabila sampai ke tempat itu serta terpandang akan dia, maka menyimpanglah ia melintas dia. Tetapi seorang Samaria, yang sedang berjalan datang ke tempat ia terhantar; apabila terpandang akan dia, maka jatuhlah kasihannya, lalu ia menghampiri dia serta membebatkan lukanya, sambil menuang minyak dan air anggur ke atasnya; setelah itu ia pun menaikkan dia ke atas keledainya sendiri, lalu membawa dia ke rumah tumpangan, serta membela dia. Pada keesokan harinya dikeluarkannya dua dinar, diberikannya kepada tuan rumah tumpangan itu sambil katanya: Belakanlah dia, dan barang apa yang engkau belanjakan lebih daripada itu aku ganti, apabila aku datang kembali." Penjelasan Orang Samaria adalah orang yang dimusuhi dan dibenci oleh orang Yahudi. Karena itu, si korban dalam kisah Yesus ini sama sekali tidak mengharapkan pertolongannya, tetapi dari ketiga orang yang melihatnya, justru orang inilah yang turun tangan dan bersedia menolongnya. Frase "orang Samaria yang murah hati" menjadi ungkapan sehari-hari bagi seseorang yang bersedia menolong orang lain - bahkan yang tidak dikenal sekalipun - tanpa pamrih. Galeri Lihat pula Samaria Bagian Alkitab yang berkaitan: Lukas 10 Pranala luar SarapanPagi: Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati Injil Lukas Perumpamaan Yesus
Kanon Alkitab, atau kanon Kitab Suci, adalah suatu daftar kitab yang dianggap sebagai kitab suci yang berwibawa atau otoritatif oleh komunitas keagamaan tertentu. Kata "kanon" berasal dari bahasa Yunani Kuno κανών, yang berarti "mistar" atau "tongkat pengukur". Istilah tersebut pertama kali dicetuskan oleh umat Kristen untuk merujuk pada kitab suci, tetapi gagasan tersebut dikatakan berasal dari umat Yahudi. Kanon Alkitab dapat juga dipahami sebagai sebuah daftar kitab yang menjadi "standar" atau "aturan" yang bersifat normatif bagi umat. Sebagian besar kanon yang tercantum dalam artikel ini dianggap sudah "ditutup", yaitu tidak ada penambahan atau pengurangan kitab lagi. Sehingga mencerminkan keyakinan bahwa wahyu umum telah berakhir dan karenanya teks-teks yang terinspirasi tersebut dapat dikumpulkan menjadi suatu kanon yang lengkap dan otoritatif, yang mana Bruce M. Metzger mendefinisikannya sebagai "sebuah kumpulan yang otoritatif dari kitab-kitab". Sebaliknya, suatu "kanon terbuka", yang mana memungkinkan penambahan kitab melalui proses dari wahyu yang berkelanjutan, didefinisikan Metzger sebagai "sebuah kumpulan kitab-kitab otoritatif". Semua kanon tersebut telah dikembangkan selama berabad-abad dan melalui proses diskusi yang rumit, lalu kesepakatan dibuat oleh otoritas-otoritas keagamaan dari keyakinan mereka masing-masing. Umat menganggap kitab-kitab kanonik diinspirasikan oleh Allah atau mengungkapkan sejarah yang berwibawa tentang hubungan antara Allah dengan umat-Nya. Kitab-kitab seperti "Injil Kristen–Yahudi" telah dikeluarkan seluruhnya dari kanon; namun banyak kitab yang diperdebatkan, yang dianggap non-kanonik atau bahkan apokrif oleh beberapa kalangan, dipandang sebagai apokrifa Alkitab atau Deuterokanonika atau sepenuhnya kanonik oleh kalangan lainnya. Ada perbedaan-perbedaan antara Tanakh Yahudi dan kanon Alkitab Kristen, dan antara berbagai kanon dalam denominasi Kristen yang berbeda. Perbedaan kriteria dan proses kanonisasi menentukan apa yang dianggap berbagai komunitas tersebut sebagai kitab suci yang terinspirasi. Dalam beberapa kasus di mana terdapat beragam tingkatan inspirasi kitab suci, sungguh bijak untuk membahas teks-teks yang hanya memiliki status ditinggikan di dalam suatu tradisi tertentu. Hal ini menjadi lebih kompleks ketika mempertimbangkan kanon terbuka dari berbagai aliran Orang Suci Zaman Akhir — yang dapat dipandang sebagai perluasan dari Kekristenan dan Yudaisme — dan wahyu kitab suci yang konon diberikan selama kurun waktu beberapa tahun kepada sejumlah pemimpin gerakan tersebut. Kanon Yahudi Yudaisme Rabinik Yudaisme Rabinik () mengakui 24 kitab dari Teks Masoret, dan umumnya disebut Tanakh () atau Alkitab Ibrani. Terdapat bukti yang mendukung pendapat bahwa proses kanonisasi terjadi antara 200 SM dan 200 M, dan suatu pandangan yang populer adalah Torah (Taurat) dikanonisasi 200 SM, Para nabi 200 SM, dan Tulisan-tulisan 100 M mungkin pada suatu konsili hipotetis di Yamnia —namun semakin banyak kritikan atas pandangan ini oleh para akademisi modern. Menurut Marc Zvi Brettler, kitab-kitab suci Yahudi selain Taurat dan para Nabi tidaklah tetap, karena masing-masing kelompok yang berbeda melihat kewibawaan dalam kitab-kitab yang berbeda. Kitab Ulangan memuat suatu larangan untuk melakukan penambahan atau pengurangan (Ulangan 4:2, 12:32) yang mungkin saja berlaku pada kitab itu sendiri (yaitu suatu "kitab tertutup", larangan terhadap penyuntingan tulisan di kemudian hari) atau pada perintah yang diterima Musa di Gunung Sinai. Kitab 2 Makabe (bukan bagian dari kanon Yahudi) menguraikan bahwa Nehemia ( 400 SM) "menyusun sebuah perpustakaan dengan mengumpulkan berbagai buku tentang para raja dan para nabi, karangan-karangan Daud dan surat-surat para raja mengenai sumbangan-sumbangan bakti" (2 Makabe 2:13). Kitab Nehemia menunjukkan bahwa Ezra (seorang imam dan ahli kitab) mengembalikan Torah dari Babilonia ke Yerusalem dan Bait Kedua pada kurun waktu yang sama. Baik Kitab 1 Makabe maupun 2 Makabe menunjukkan bahwa Yudas Makabe ( 167 SM) juga mengumpulkan kitab-kitab suci (1 Makabe 3:42–50, 2 Makabe 2:13–15, 2 Makabe 15:6–9), karenanya beberapa akademisi berpendapat bahwa kanon Yahudi ditetapkan oleh dinasti Hashmonayim. Namun sumber primer ini tidak menunjukkan kesan bahwa kanon "ditutup" pada waktu itu, dan tidak terdapat kejelasan bahwa kitab-kitab suci ini identik dengan yang kemudian menjadi bagian dari kanon tersebut. Selain Tanakh, Yudaisme Rabinik arus utama juga memandang Talmud () sebagai teks sentral lainnya yang otoritatif. Talmud merupakan suatu catatan diskusi para rabi yang berkaitan dengan sejarah, adat istiadat, filsafat, etika, dan hukum Yahudi. Talmud terdiri dari dua komponen: Mishnah ( 200 M), yaitu ringkasan tertulis yang pertama dari Hukum lisan Yudaisme; dan Gemara ( 500 M) yang berisikan penjelasan dari Mishnah dan tulisan-tulisan Tannaitik terkait, yang mana sering kali bersinggungan dengan topik lainnya dan menguraikan Tanakh secara luas. Ada terdapat banyak kutipan dari Sirakh di dalam Talmud, meskipun kitab tersebut pada akhirnya tidak diterima dalam kanon Ibrani. Talmud merupakan dasar dari semua kitab hukum rabinik dan sering dikutip dalam literatur rabinik lainnya. Kelompok Yahudi tertentu, seperti Yahudi Karait, tidak menerima Hukum lisan sebagaimana yang dikodifikasikan di dalam Talmud dan hanya memandang Tanakh sebagai satu-satunya yang berwibawa. Beta Israel Kaum Yahudi Ethiopia, atau Beta Israel (Ge'ez: ቤተ እስራኤል—Bēta 'Isrā'ēl), memiliki sebuah kanon kitab suci yang berbeda dengan Yudaisme Rabinik. Mäṣḥafä Kedus (Kitab-kitab Suci) adalah nama literatur keagamaan dari kaum Yahudi ini, yang mana utamanya ditulis dalam bahasa Ge'ez. Kitab tersuci mereka, Orit, terdiri dari Pentateukh, serta Yosua, Hakim-hakim, dan Rut. Kitab lainnya dari kanon Yahudi Ethiopia dianggap memiliki tingkat kepentingan kedua atau sekunder. Kanon tersebut terdiri dari kitab-kitab lainnya dari kanon Ibrani, mungkin selain Kitab Ratapan, dan berbagai kitab deuterokanonika. Kitab-kitab ini misalnya Sirakh, Yudit, Tobit, 1–2 Esdras, 1 dan 4 Barukh, tiga kitab Makabian, Yobel, Henokh, Perjanjian Abraham, Perjanjian Ishak, dan Perjanjian Yakub. Ketiga perjanjian patriarkal yang terakhir disebutkan tersebut berbeda dengan tradisi kitab suci ini. Tulisan-tulisan keagamaan tingkat ketiga yang penting bagi kaum Yahudi Ethiopia, namun tidak dianggap sebagai bagian dari kanon, antara lain meliputi: Nagara Muse (Percakapan Musa), Mota Aaron (Wafatnya Harun), Mota Muse (Wafatnya Musa), Te'ezaza Sanbat (Aturan Sabat), Arde'et (Para Murid), Apokalipsis Gorgorios, Mäṣḥafä Sa'atat (Kitab Harian), Abba Elias (Bapa Elia), Mäṣḥafä Mäla'əkt (Kitab Para Malaikat), Mäṣḥafä Kahan (Kitab Para Imam), Dərsanä Abrəham Wäsara Bägabs (Homili tentang Abraham dan Sara di Mesir), Gadla Sosna (Kisah Susana), dan Baqadāmi Gabra Egzi'abḥēr (Pada Mulanya Allah Menciptakan). Selain kitab-kitab ini, Zëna Ayhud (Josippon versi Ethiopik) dan perkataan dari berbagai fālasfā (filsuf) merupakan sumber-sumber yang belum tentu dianggap suci, tetapi tetap memiliki pengaruh yang besar. Kanon Samaria Ada versi lain dari Torah (Pentateukh, Taurat), dan ditulis dengan alfabet Samaria. Teks ini dikaitkan dengan orang Samaria (, ), suatu suku bangsa yang mana Jewish Encyclopedia mendeskripsikannya: "Sejarah mereka sebagai suatu komunitas yang berbeda dimulai dengan dikuasainya Samaria oleh orang Asyur pada tahun 722 SM." Hubungan antara Torah Samaria dengan Teks Masoret masih dalam perdebatan. Ada beberapa perbedaan kecil, seperti perbedaan usia orang-orang yang disebutkan dalam silsilah; sedangkan yang lainnya merupakan perbedaan besar, seperti adanya suatu perintah untuk bermonogami, yang mana hanya terdapat dalam versi Samaria. Yang lebih penting, teks Samaria menyimpang dari Masoretik dengan menyatakan bahwa Musa menerima Sepuluh Perintah Allah di Gunung Gerizim, bukan di Gunung Sinai, dan di atas Gunung Gerizim inilah pengorbanan kepada Allah harus dilakukan —bukan di Yerusalem. Meski demikian para akademisi tetap mencari keterangan dalam versi Samaria ini dalam upaya untuk mengetahui makna dari teks-teks Torah asli, serta untuk melacak perkembangan dari berbagai rumpun teks. Beberapa gulungan naskah di antara berbagai gulungan naskah Laut Mati telah diidentifikasi sebagai jenis teks Pentateukh proto-Samaritan. Kaum Samaria memandang Torah sebagai kitab suci yang terinspirasi (atau terilhami), tetapi tidak menerima bagian-bagian lain dari Alkitab —mungkin posisi yang sama juga dipegang oleh kaum Saduki. Mereka tidak memperluas kanon mereka dengan menambahkan suatu komposisi Samaritan apa pun. Ada Kitab Yosua Samaritan, namun ini merupakan suatu kronik populer yang ditulis dalam bahasa Arab dan tidak dianggap sebagai kitab suci. Teks keagamaan Samaritan non-kanonik yang lain misalnya Memar Markah (Pengajaran Markah) dan Defter (Buku Doa) —keduanya berasal dari abad ke-4 atau kemudian. Mereka yang merupakan keturunan Samaria di Israel/Palestina zaman modern mempertahankan Taurat versi mereka sebagai kanonik sepenuhnya dan berwibawa. Mereka menganggap diri mereka sebagai "para penjaga Hukum" yang sejati. Penegasan ini ditekankan kembali semata-mata oleh klaim dari komunitas Samaria di Nablus (suatu daerah yang secara tradisi dikaitkan dengan kota kuno Sikhem) untuk memiliki salinan Torah yang paling tua dan masih terlestarikan —yang mereka yakini ditulis oleh Abisha, seorang cucu Harun. Kanon Alkitab Kristen Gereja perdana Komunitas Kristen tertua Meskipun Gereja perdana menggunakan Perjanjian Lama berdasarkan kanon Septuaginta (LXX), mungkin sebagaimana ditemukan dalam Daftar Bryennios atau daftarnya Melito, para Rasul tidak mewariskan suatu set ketetapan tentang kitab-kitab suci baru; sebaliknya, Perjanjian Baru berkembang dari waktu ke waktu. Tulisan-tulisan terkait para rasul telah tersebar di kalangan komunitas-komunitas Kristen paling awal. Surat-surat Paulus beredar dalam bentuk-bentuk yang sudah terkumpulkan pada akhir abad ke-1 M. Yustinus Martir, pada awal abad ke-2, menyebutkan tentang "memoar para Rasul", yang mana umat Kristen () menyebutnya "injil", dan secara otoritatif dianggap setara dengan Perjanjian Lama. Daftarnya Marsion Marsion dari Sinope merupakan seorang pemimpin Kristen pertama dalam catatan sejarah (meski kemudian dipandang sesat) yang mengusulkan dan mengutarakan suatu kanon Kristen yang unik ( 140 M). Daftarnya memuat 10 surat dari Rasul Paulus, serta sebuah versi Injil Lukas yang saat ini dikenal sebagai Injil Marsion. Dengan demikian ia telah membentuk suatu cara tertentu dalam memandang teks-teks keagamaan, yang hingga kini menetap dalam pemikiran Kristen. Setelah Marsion, umat Kristen mulai memisahkan teks-teks yang selaras dengan "kanon" (tongkat pengukur) dari pemikiran teologis yang dapat diterima dan teks-teks yang memicu penyesatan. Hal ini memainkan peranan utama dalam menuntaskan struktur dari kumpulan karya-karya yang disebut Alkitab. Ada pendapat bahwa desakan awal bagi proyek kanonisasi dari kalangan Kristen proto-ortodoks berawal dari perlawanan terhadap kanon yang diusulkan oleh Marsion. Bapa Apostolik Sebuah kanon empat injil (Tetramorf) dinyatakan oleh Ireneus dalam kutipan berikut: "Adalah tidak mungkin jumlah Injil dapat lebih banyak atau lebih sedikit dari yang ada. Sebab ada empat penjuru bumi di mana kita hidup, dan ada empat mata angin utama, sementara Gereja tersebar di seluruh dunia, serta 'pilar dan dasar' dari Gereja adalah Injil dan Roh kehidupan. Maka sudah sepatutnya Gereja memiliki empat pilar yang memberi nafas keabadian di setiap penjuru, dan memberi hidup kembali pada manusia... Oleh karenanya Injil selaras dengan hal-hal ini... Sebab makhluk hidup memiliki empat aspek dan Injil memiliki empat aspek... Karena itu semua orang yang menghancurkan bentuk Injil ini adalah sia-sia, tidak terpelajar, dan juga lancang; [yaitu] mereka yang menyatakan aspek-aspek Injil lebih banyak, atau, di pihak lain, lebih sedikit dari yang telah disebutkan sebelumnya." Pada awal abad ke-3, teolog Kristen seperti Origen dari Aleksandria mungkin telah menggunakan (atau setidaknya telah akrab dengan) 27 kitab yang sama dengan yang terdapat dalam edisi-edisi Perjanjian Baru modern, meskipun masih ada pertentangan atas kanonisitas beberapa tulisan tersebut (lihat pula Antilegomena). Demikian pula dari sekitar abad ke-2, fragmen Muratori menunjukkan bahwa ada satu set tulisan-tulisan Kristen yang agak mirip dengan apa yang sekarang menjadi Perjanjian Baru, yang mana mencakup keempat Injil dan menentang keberatan atasnya. Jadi, sementara ada suatu ukuran yang baik tentang perdebatan dalam Gereja perdana atas kanon Perjanjian Baru, tulisan-tulisan penting tersebut telah diterima oleh hampir semua kalangan Kristen pada pertengahan abad ke-3. Gereja Timur Bapa Gereja Aleksandria Origen dari Aleksandria (184/5-253/4), salah seorang cendekiawan mula-mula yang terlibat dalam kodifikasi kanon Alkitab, memiliki latar belakang pendidikan yang baik dalam teologi Kristen maupun filsafat paganisme, namun secara anumerta dikutuk dalam Konsili Konstantinopel II tahun 553 karena beberapa ajarannya dianggap sesat. Kanon yang diajukan Origen mencakup semua kitab dalam kanon Perjanjian Baru saat ini kecuali empat kitab: Surat Yakobus, Surat Petrus yang Kedua, Surat Yohanes yang Kedua dan Ketiga. Ia juga memasukkan Gembala Hermas yang mana kemudian ditolak. Bruce M. Metzger, seorang akademisi keagamaan, menjelaskan upaya yang dilakukan Origen dengan mengatakan, "Proses kanonisasi yang direpresentasikan oleh Origen dilanjutkan dengan cara seleksi, beranjak dari banyak kandidat untuk disertakan lebih sedikit." Hal ini merupakan upaya besar pertama untuk menyusun berbagai surat dan kitab tertentu sebagai ajaran yang terinspirasi dan berwibawa bagi Gereja perdana pada saat itu, meskipun tidak ada kejelasan apakah Origen menganggap daftarnya berwibawa bagi dirinya sendiri. Dalam surat Paskah yang ditulisnya pada tahun 367, Patriark Athanasius dari Aleksandria memberikan sebuah daftar kitab yang persis sama dengan apa yang menjadi 27 kitab protokanonik Perjanjian Baru, dan menggunakan ungkapan "yang dikanonisasi" (kanonizomena) berkenaan dengan kitab-kitab tersebut. Athanasius juga memasukkan Kitab Barukh dan Surat Nabi Yeremia dalam kanon Perjanjian Lama yang diajukannya. Namun ia mengeluarkan Kitab Ester dari kanon ini. Kanon-kanon Timur Gereja-gereja Timur secara umum memiliki firasat yang lebih lemah dibandingkan dengan Barat berkenaan dengan kebutuhan untuk membuat suatu gambaran yang jelas terkait kanon Alkitab. Mereka lebih sadar akan adanya tingkatan kualitas rohaniah di antara kitab-kitab yang mereka terima (misalnya klasifikasi dari Eusebius; lihat pula Antilegomena) dan lebih jarang menegaskan bahwa kitab-kitab yang mereka tolak tidak memiliki kualitas rohaniah sama sekali. Sebagai contoh Konsili Quinisextum tahun 692, yang mana ditolak oleh Paus Sergius I (lihat pula Pentarki), mengesahkan kanonisitas daftar-daftar tulisan berikut ini: Kanon Para Rasul ( 385), Konsili Laodikia ( 363), Konsili Kartago yang Ketiga ( 397), dan Surat Paskah Athanasius yang ke-39 (367). Dan selanjutnya daftar-daftar ini tidak disepakati. Demikian pula kanon-kanon Perjanjian Baru dari Gereja Suriah, Armenia, Georgia, Koptik Mesir, dan Ethiopia memiliki beberapa perbedaan kecil antara satu dengan yang lainnya. Wahyu kepada Yohanes dikatakan sebagai salah satu kitab yang paling tidak pasti; di Timur, khiliasme dan Montanisme membuatnya dicurigai; kitab tersebut tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Georgia sampai dengan abad ke-10, dan tidak pernah dimasukkan dalam leksionari resmi Gereja Ortodoks Timur sejak zaman Bizantium hingga saat ini. Gereja Barat Bapa Gereja Latin Konsili pertama yang memberlakukan kanon Katolik seperti yang sekarang ini (Kanon Trente) mungkin adalah Sinode Hippo, di Afrika Utara, pada tahun 393. Sebuah ringkasan singkat tentang riwayat konsili tersebut dibacakan dan diberlakukan oleh Konsili Kartago pada tahun 397 dan 419. Konsili-konsili ini berada di bawah pengaruh Agustinus dari Hippo, yang menganggap kanon tersebut ditutup sejak saat itu. Konsili Roma tahun 382 di bawah otoritas Paus Damasus I, di mana Decretum Gelasianum dianggap berkaitan dengan konsili ini, mengeluarkan sebuah kanon Alkitab yang identik dengan yang disebutkan di atas, atau, jika tidak, daftar tersebut sekurang-kurangnya merupakan kompilasi dari abad ke-6. Penugasan oleh Paus Damasus I untuk mengerjakan Alkitab edisi Vulgata berbahasa Latin, 383, memiliki peranan penting dalam penetapan kanon di Barat. Dalam sebuah surat ( tahun 405) kepada Eksuperius, seorang uskup dari Toulouse, Paus Innosensius I menyebutkan kitab-kitab suci yang telah diterima dalam kanon. Ketika para uskup dan konsili ini berbicara tentang hal tersebut, mereka dipandang tidak mendefinisikan sesuatu yang baru, melainkan "mengesahkan apa yang telah menjadi pemikiran Gereja." Sejak abad ke-4 telah ada suara bulat di Kekristenan Barat mengenai kanon Perjanjian Baru sebagaimana adanya saat ini. Sementara pada abad ke-5 di Kekristenan Timur, dengan sedikit pengecualian, telah menerima Kitab Wahyu dan karenanya — sehubungan dengan kanon Perjanjian Baru — berada dalam keselarasan dengan Barat. Kanon Luther Martin Luther (1483–1546) berupaya mengeluarkan kitab Ibrani, Yakobus, Yudas, dan Wahyu dari kanon (sebagian karena alasan bahwa kitab-kitab tersebut dianggap bertentangan dengan doktrin Protestan tertentu seperti sola scriptura dan sola fide), tetapi hal ini tidak diterima secara luas di kalangan para pengikutnya. Saat ini kitab-kitab tersebut berada pada urutan terakhir dalam Alkitab Luther berbahasa Jerman. Selain itu Luther memindahkan kitab-kitab yang kemudian disebut Deuterokanonika ke suatu bagian terpisah yang disebutnya Apokrifa. Kanon Protestan Gereja-gereja Protestan memandang bahwa tidak ada kriteria pasti yang dapat dijadikan sebagai acuan kanonisitas Perjanjian Lama. Namun, menurut Yonky Karman, terdapat konsensus di kalangan para ahli yang menyebutkan empat hal yang dapat dijadikan sebagai dasar kanonisitas Perjanjian Lama: Kanonisitas dikaitkan dengan nubuat Kanonisitas dikaitkan dengan perjanjian (covenant) Kanonisitas Perjanjian Lama diteguhkan melalui referensi-referensi Perjanjian Baru terhadapnya Kanonisitas Perjanjian Lama diteguhkan oleh pemakaiannya dalam ibadah yang dilakukan umat Israel. Sementara, menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi dasar kanonisitas Perjanjian Baru yaitu: Dekat dengan tradisi kerasulan Diterima secara umum di kalangan jemaat (katolisitas) Bergantung pada ortodoksi Kanon dari berbagai tradisi Kristen Penetapan secara dogmatis atas kanon-kanon Alkitab belum dilakukan hingga Konsili Trente tahun 1546 (bagi Katolik Roma), 39 Artikel tahun 1563 (bagi Gereja Inggris), Pengakuan Iman Westminster tahun 1647 (bagi Calvinisme), dan Sinode Yerusalem tahun 1672 (bagi Ortodoks Yunani). Tradisi lainnya, meskipun juga memiliki kanon-kanon tertutup, mungkin tidak dapat disebutkan waktunya secara tepat sehubungan dengan kapan kanon mereka masing-masing dianggap lengkap atau terselesaikan. Tabel-tabel di bawah ini menerminkan keadaan saat ini dari beragam kanon Kristen. Perjanjian Lama Semua tradisi Kristen utama menerima kewibawaan dan inspirasi ilahi dari seluruh kitab protokanon Ibrani. Selain itu, dari semua tradisi ini, kecuali Protestan, juga menambahkan berbagai kitab Deuterokanonika. Dalam beberapa Alkitab Protestan, terutama Alkitab Luther dan Alkitab Raja James berbahasa Inggris, mempertahankan banyak dari kitab Deuterokanonika ini sebagai bagian dari tradisi Gereja di dalam suatu bagian khusus yang disebut "Apokrifa". Beberapa kitab yang tercantum di sini, seperti Perjanjian Kedua Belas Patriark bagi Gereja Apostolik Armenia, mungkin pernah menjadi suatu bagian penting dari tradisi Alkitab, yang mungkin masih memiliki posisi kehormatan, tetapi sudah tidak lagi dianggap sebagai bagian dari Alkitab. Kitab lainnya, seperti Doa Manasye bagi Gereja Katolik Roma, mungkin dimasukkan dalam naskah-naskah, tetapi tidak pernah meraih suatu tingkat kepentingan yang tinggi dalam tradisinya. Tidak ada kejelasan seputar tingkat kepentingan secara tradisi bagi kitab tertentu lainnya, seperti Mazmur 152–155 dan Mazmur dari Salomo dari Kekristenan Siria. Seandainya kanon Alkitab Tewahedo Ortodoks dipertimbangkan juga, perlu dibuat beberapa pokok kejelasan. Kitab Ratapan, Yeremia, dan Barukh, termasuk Surat Nabi Yeremia dan 4 Barukh, semuanya dipandang kanonik oleh Gereja-gereja Tewahedo Ortodoks. Namun tidak selalu jelas bagaimana penyusunan atau pembagian tulisan-tulisan ini. Dalam beberapa daftar, semuanya mungkin dimuat dengan judul "Yeremia", sedangkan yang lain membaginya dengan berbagai cara ke dalam kitab-kitab terpisah. Kemudian Kitab Amsal dibagi menjadi dua kitab, yaitu Messale (Amsal 1–24) dan Tägsas (Amsal 25–31). Selain itu, sementara Kitab Yobel dan Henokh cukup dikenal di kalangan akademisi Barat, tetapi tidak demikian halnya dengan 1–3 Makabian. Ketiga kitab Makabian tersebut sering kali disebut "Makabe Ethiopia", tetapi isinya sangat berbeda dengan Kitab Makabe yang dikenal dan/atau dikanonisasi dalam tradisi-tradisi lainnya. Yang terakhir, Kitab Joseph ben Gurion, atau Pseudo-Yosefus, merupakan suatu kisah sejarah orang-orang Yahudi yang diduga berdasarkan pada tulisan-tulisan Yosefus. Versi Ethiopianya (Zëna Ayhud) memiliki 8 bagian dan termasuk dalam kanon yang lebih luas dari Tewahedo Ortodoks. Catatan tabel Perjanjian Baru Dalam berbagai denominasi Kristen, kanon Perjanjian Baru pada umumnya disepakati sejumlah 27 kitab. Namun cara pengurutan kitab-kitab tersebut mungkin berbeda di antara berbagai tradisi. Sebagai contoh, dalam tradisi Lutheran, Slavonik, Tewahedo Ortodoks, Siria, dan Armenia, urutan kitab-kitab Perjanjian Baru berbeda dengan apa yang dianggap sebagai pengaturan standar. Perjanjian Baru dalam Alkitab Protestan di Rusia dan Ethiopia biasanya mengikuti cara pengurutan Ortodoks setempat. Gereja Ortodoks Siria dan Gereja Asiria dari Timur mengikuti tradisi liturgis Pesyita, yang mana secara historis tidak memasukkan kelima kitab Antilegomena Perjanjian Baru: 2 Yohanes, 3 Yohanes, 2 Petrus, Yudas, dan Wahyu. Tetapi kitab-kitab itu dimasukkan dalam Alkitab tertentu dari tradisi Siria modern. Karya-karya Perjanjian Baru lainnya yang secara umum dianggap apokrif tetap dimuat dalam beberapa Alkitab dan naskah. Sebagai contoh, Surat kepada Jemaat di Laodikia dimasukkan dalam berbagai naskah Vulgata Latin, dalam delapan belas Alkitab Jerman sebelum terjemahan Luther, dan juga dalam sejumlah Alkitab Inggris awal seperti Alkitab Gundulf dan terjemahan Inggris dari John Wycliffe; bahkan, pada tahun 1728, William Whiston menganggapnya sebagai surat Paulus yang asli. Demikian pula Surat Paulus yang Ketiga kepada Jemaat di Korintus pernah dipandang sebagai bagian dari Alkitab Ortodoks Armenia, namun sudah tidak dicetak lagi dalam edisi-edisi modern. Dalam tradisi Ortodoks Siria, Surat Paulus yang Ketiga kepada Jemaat di Korintus juga memiliki arti sejarah yang penting. Baik Afrahat maupun Efraim dari Siria menjunjung tinggi surat tersebut dan memperlakukannya seakan-akan kanonik. Namun surat tersebut dikeluarkan dari Pesyita dan akhirnya dikeluarkan seluruhnya dari kanon. Didache, Gembala Hermas, dan tulisan lainnya yang dikaitkan dengan para Bapa Apostolik, pernah dianggap suci oleh berbagai Bapa Gereja awal. Tulisan-tulisan tersebut masih dihormati dalam beberapa tradisi, meskipun tidak lagi dianggap kanonik. Namun kitab-kitab kanonik tertentu dalam tradisi Tewahedo Ortodoks berasal dari tulisan-tulisan para Bapa Apostolik serta Pengajaran Gereja Kuno. Gereja-gereja Tewahedo Ortodoks mengakui delapan kitab tambahan Perjanjian Baru ini dalam kanonnya yang lebih luas. Kitab-kitab tersebut yaitu: 4 kitab "Sinodos" (praktik menggereja), 2 "Kitab Kovenan", "Klemens Ethiopik", dan "Didaskalia Ethiopik" (Ordinansi-Gereja Apostolik). Catatan tabel Lihat pula Alkitab Perjanjian Lama Perjanjian Baru Referensi Pustaka Anchor Bible Dictionary Ante-Nicene Fathers, Eerdmans Press Apostolic Fathers, Lightfoot-Harmer-Holmes, ISBN 978-0-8010-5676-5 Encyclopedia of the Early Church, Oxford Beckwith, R.T. OT Canon of the NT Church ISBN 978-0-8028-3617-5 Brakke, David. "Canon formation and social conflict in fourth century Egypt," in Harvard Theological Review 87:4 (1994) pp. 395–419. Athanasius' role in the formation of the N.T. canon. Bruce, F.F., Canon of Scripture ISBN 978-0-8308-1258-5 Davis, L.D. First Seven Ecumenical Councils ISBN 978-0-8146-5616-7 Ferguson Encyclopedia of Early Christianity Fox, Robin Lane. The Unauthorized Version. 1992. Gamble. NT Canon ISBN 1-57910-909-8 Hennecke-Schneemelcher. NT Apocrypha Jurgens, W.A. Faith of the Early Fathers ISBN 978-0-8146-5616-7 Metzger, Bruce. Canon of the NT ISBN 978-0-19-826180-3 Noll, Mark A. Turning Points. Baker Academic, 1997. ISBN 978-0-8010-6211-7 John Salza, Scripture Catholic, Septuagint references Sundberg. OT of the Early Church Harvard Press 1964 Bacaan Lanjutan Barnstone, Willis (ed.) The Other Bible: Ancient Alternative Scriptures. HarperCollins, 1984, ISBN 978-0-7394-8434-0. Childs, Brevard S., The New Testament as Canon: An Introduction ISBN 0-334-02212-6 Gamble, Harry Y., The New Testament Canon: Its Making and Meaning ISBN 0-8006-0470-9 McDonald, Lee Martin, Forgotten Scriptures. The Selection and Rejection of Early Religious Writings, 2009, ISBN 978-0-664-23357-0 McDonald, Lee Martin, The Formation of the Christian Biblical Canon ISBN 0-687-13293-2 McDonald, Lee Martin, Early Christianity and Its Sacred Literature ISBN 1-56563-266-4 McDonald, Lee Martin, The Biblical Canon: Its Origin, Transmission, and Authority ISBN 978-1-56563-925-6 McDonald, Lee Martin, and James A. Sanders (eds.) The Canon Debate ISBN 1-56563-517-5 Metzger, Bruce Manning, The Canon of the New Testament: Its Origin, Development, and Significance ISBN 0-19-826180-2 Souter, Alexander, The Text and Canon of the New Testament, 2nd. ed., Studies in theology; no. 25. London: Duckworth (1954) Stonehouse, Ned Bernhard, The Apocalypse in the Ancient Church: A Study in the History of the New Testament Canon, 1929 Taussig, Hal A New New Testament: A Bible for the 21st Century Combining Traditional and Newly Discovered Texts, 2013 Wall, Robert W., The New Testament as Canon: A Reader in Canonical Criticism ISBN 1-85075-374-1 Westcott, Brooke Foss, A General Survey of the History of the Canon of the New Testament, 4th. ed, London: Macmillan (1875) Pranala luar The Canon of Scripture — contains multiple links and articles The Canons of the Old Testament and New Testament Through the Ages Cross Wire Bible Society The Development of the Canon of the New Testament – includes very detailed charts and direct links to ancient witnesses Catholic Encyclopedia: Canon of the New Testament Scholarly articles on the Protestant Biblical Canon from the Wisconsin Lutheran Seminary Library Jewish Encyclopedia: Bible Canon What's in Your Bible? – a chart comparing Jewish, Orthodox, Catholic, Syriac, Ethiopian, and Protestant canons (Bible Study Magazine, November–December 2008.) Lectures on Faith (1844 edition of Doctrine and Covenants, Latter Day Saint) Biblical Canon of the Orthodox Christian Church Alkitab Istilah Kristen Topik Yahudi-Kristen
Uttarakanda adalah kitab ke-7 Ramayana. Diperkirakan kitab ini merupakan tambahan. Kitab Uttarakanda dalam bentuk prosa ditemukan pula dalam bahasa Jawa Kuno. Isinya tidak diketemukan dalam Kakawin Ramayana. Di permulaan versi Jawa Kuno ini ada referensi merujuk ke prabu Dharmawangsa Teguh. Isi Cerita Rahwana Terjadinya para koko, nenek moyang Murdika atau panak Bumi Cerita Serat Suarnaya Cerita Dewi Sita Pembuangan Sita di hutan, karena sudah lama tidak di sisi Bumi Kelahiran Murdika dan Koko di pertapaan di hutan "Kematian" Sita. Ramayana
Kuñjarakarna adalah sebuah teks prosa Jawa Kuno yang menceritakan seorang yaksa, semacam raksasa yang bernama Kunjarakarna. Cerita ini berdasarkan agama Buddha Mahayana. Ringkasan Pada suatu hari Kuñjarakarna bertapa di gunung Mahameru supaya pada kelahiran berikutnya ia bisa berreinkarnasi sebagai manusia berparas baik. Maka datanglah ia menghadap Wairocana. Maka ia diperbolehkan menjenguk neraka, tempat batara Yama. Di sana ia mendapat kabar bahwa temannya Purnawijaya akan meninggal dalam waktu beberapa hari lagi dan disiksa di neraka. Kunjarakarna menghadap Wairocana untuk meminta dispensasi. Akhirnya ia diperbolehkan memberi tahu Purnawijaya. Purnawijaya terkejut ketika diajak melihat neraka. Lalu ia kembali ke bumi dan berpamitan dengan istrinya. Akhirnya ia mati tetapi hanya disiksa selama 10 hari dan bukannya ratusan tahun. Lalu ia diperbolehkan kembali. Cerita berakhir dengan bertapanya Kunjarakarna dan Purnawijaya di lereng gunung Mahameru. Amanat cerita: barangsiapa mendengarkan dan tahu akan hukum dharma, maka ia akan diselamatkan. Contoh teks cerita Catatan kaki Daftar pustaka J.H.C. Kern, 1901, Kuñjarakarna, Amsterdam W. van der Molen, 1983, Javaanse tekstkritiek, Leiden:KITLV. VKI 102 Lihat pula Kakawin Kuñjarakarna Carita Purnawijaya Buddhisme Sastra Jawa Kuna
[[Berkas:The Wounded Angel - Hugo Simberg.jpg|ka|jmpl|200px|Hugo Simberg, 1903.]] Malaikat () berarti kekuatan. Secara etimologi, Malaikat berasal dari Bahasa Arab, yaitu bentuk jamak kata malak () yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah () yang berarti tugas atau misi. Secara terminologi, Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah dari cahaya yang mempunyai kedudukan & tugas tertentu sesuai ketetapan & perintah Allah dengan dikaruniai kekuatan penuh untuk melaksanakannya. Eksistensi keberadaan makhluk ini sama seperti Dewa dalam berbagai agama dan mitologi. Dalam kepercayaan dunia, malaikat sering digambarkan sebagai makhluk surgawi yang baik hati yang berperan sebagai perantara antara Tuhan atau Surga dan manusia. Peran malaikat lainnya termasuk melindungi dan membimbing manusia, dan melaksanakan tugas-tugas dari Allah. Dalam agama-agama Abrahamik, para malaikat sering dikelompokkan ke dalam hierarki, meskipun pengelompokkan seperti itu dapat bervariasi di antara sekte-sekte dalam setiap agama. Malaikat semacam itu diberi nama atau gelar tertentu, seperti Gabriel atau "Malaikat penghancur". Istilah "malaikat" juga telah diperluas ke berbagai pengertian tentang roh atau figur yang ditemukan dalam tradisi agama lain. Studi teologis yang mempelajari tentang malaikat dikenal sebagai "angelologi". Malaikat yang diusir dari Surga disebut sebagai malaikat jatuh. Dalam seni rupa, malaikat biasanya digambarkan memiliki bentuk manusia dengan keindahan luar biasa dan kadang-kadang androgini; mereka sering diidentifikasi dengan simbol sayap burung, lingkaran cahaya (halo), dan cahaya terang. Didalam Agama Islam Malaikat merupakan mahluk ciptaan Allah SWT selalu beribadah kepada Allah SWT, meyakini keberadaannya, termasuk rukun iman yang kedua, malaikat diciptakan memiliki tugas yang telah diberikan Allah SWT, ia tidak makan & tidak minum & juga tidak memiliki nafsu seperti manusia. Malaikat selalu taat kepada Allah SWT & juga tidak pernah membangkang terhadap Allah SWT. Etimologi Kata malaikat (الْمَلٰٓئِكَةِ) berarti kekuatan. Secara etimologi, Malaikat berasal dari Bahasa Arab, yaitu bentuk jamak kata malak (ملاك) yang berarti ‘kekuatan’ atau al-alukah (الألوكة) yang berarti tugas atau misi. Dalam etimologi Arab, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan ar-rasul. Nama Malaikat "Segala puji bagi Allah, pencipta langit & bumi. Yang menjadikan malaikat sebagal utusan-utusan (untuk mengurus berbagai masalah) yang mempunyai sayap. Masing-masing memiliki dua, tiga, & empat sayap. Allah menambahkan ciptaan-Nya apa yang di kehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" (QS surat Al-Faathir ayat 1) Muhammad SAW dalam sanad yang sahih. Berikut haditsnya "Aku melihat Jibril di sisi Sidratul Muntaha. Ia memiliki 600 sayap. Dari bulu sayapnya bertaburan permata dan batu-batu mulia." (HR Ahmad). Hadits lain menjelaskan bentuk malaikat diceritakan Hafsh bin 'Umar: "Telah bercerita kepada kami Hafsh bin 'Umar telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radhiallahu 'anhu tentang firman Allah Ta'ala pada QS an-Najm ayat 18 yang artinya ("Sungguh dia (Muhammad) telah melihat sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Rabbnya yang paling besar." Dia berkata, "Beliau shallallahu 'alaihi wasallam melihat tikar berwarna hijau menutupi ufuk langit." (HR Bukhari). Berikut tugasnya berdasarkan namanya yang perlu diketahui: 1. Malaikat Jibril Bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Nabi & rasul, ia juga bertugas mengatur angin, memenuhi atau menahan hajat manusia, dan membawa rahmat bagi mereka yang menjaga kesucian saat sakaratul maut. 2. Malaikat Mikail tugasnya mengatur pembagian rezeki kepada makhluk Allah, seperti mengirim hujan & memberi kehidupan pada tumbuh-tumbuhan. 3. Malaikat Israfil Bertugas meniup terompet sangkakala pada saat datangnya hari kiamat. 4. Malaikat Izrail Sebagai pencabut nyawa manusia apabila sudah tiba ajalnya. 5. Malaikat Munkar Tugasnya menanyakan jin & manusia di alam barzah (alam kubur). 6. Malaikat Nakir Tugasnya menanyai manusia & jin dalam alam barzah. Malaikat Munkar & Nakir di alam kubur akan bertanya perihal tuhan, agama, nabi, kitab suci, kiblat dalam ibadah, saudara, pedoman hidup, jalan hidup, dan perilaku sehari-hari dengan bahasa yang digunakan ahli kubur ketika hidup di dunia. 7. Malaikat Raqib Tugasnya mencatat amal dan perbuatan baik manusia. 8. Malaikat Atid Tugasnya mencatat setiap amal dan perbuatan buruk yang dilakukan manusia. 9. Malaikat Malik Tugasnya menjaga pintu neraka. Ia bersifat keras dan tidak mempunyai rasa belas kasihan kepada penghuni neraka. 10. Malaikat Ridwan Tugasnya menjaga & mengawasi pintu surga. Malaikat Ridwan juga bertugas menyambut semua hamba Allah yang akan masuk ke dalamnya. Sikapnya lemah lembut dan sangat ramah saat mempersilakan orang-orang masuk ke dalam surga. 11.Hamalat al-‘Arsy Tugasnya 4 malaikat ini menjaga Al-Arsy semesta alam. Agama Abrahamik Islam Malaikat diciptakan oleh Allah SWT terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Nabi Muhammad SAW, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.” Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya. Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para nabi dan rasul. Malaikat selalu menampakkan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim. Kepercayaan pada Malaikat (Islam) adalah dasar bagi Islam. Kata Al-Qur'an untuk malaikat ( ) berasal dari Malaka, yang berarti "dia mengendalikan", karena kekuatan mereka untuk mengatur urusan yang berbeda ditugaskan kepada mereka, atau dari akar baik dari '-lk, l -'- k atau mlk dengan arti luas dari seorang "utusan", seperti dalam bahasa Ibrani (malʾákh) dan Bahasa Yunani (angelos). Tidak seperti bahasa Ibrani, istilah ini secara eksklusif digunakan untuk roh surgawi dari dunia ilahi, tetapi tidak untuk utusan manusia. Al-Quran merujuk pada utusan malaikat dan manusia "rasul" sebagai gantinya. Al-Quran adalah sumber utama untuk konsep Islam tentang malaikat. Beberapa dari mereka, seperti Gabriel dan Mikhael, disebutkan namanya dalam Al Qur'an, yang lain hanya disebut oleh fungsi mereka. Dalam literatur hadis, malaikat sering ditugaskan hanya pada satu fenomena tertentu. Malaikat memainkan peran penting dalam Isra Mikraj, di mana Muhammad bertemu beberapa malaikat selama perjalanannya di surga. Malaikat selanjutnya sering ditampilkan dalam eskatologi Ilmu kalam, Ilmu kalam, dan filsafat Islam. Tugas yang diberikan kepada malaikat mencakup, misalnya, mengkomunikasikan wahyu dari Allah, memuliakan Allah, mencatat tindakan setiap orang, dan mengambil Jiwa pada saat kematian. Dalam Islam, seperti dalam Yudaisme dan Kristen, malaikat sering diwakili dalam Antropomorfisme yang dikombinasikan dengan gambar supernatural, seperti sayap, berukuran besar atau memakai benda-benda surgawi. Al-Quran menggambarkan mereka sebagai "rasul dengan sayap — dua, atau tiga, atau empat (berpasangan): Dia [Tuhan] menambah Ciptaan sesuai keinginannya..." Karakteristik umum untuk malaikat adalah kebutuhan mereka yang hilang akan keinginan tubuh, seperti makan dan minum. Kurangnya afinitas mereka terhadap keinginan material juga diekspresikan oleh ciptaan mereka dari cahaya: Malaikat belas kasihan diciptakan dari nur (cahaya dingin) yang bertentangan dengan malaikat hukuman yang diciptakan dari nar (cahaya panas). Umat Islam umumnya tidak memiliki persepsi tentang penggambaran bergambar malaikat, seperti yang ditemukan dalam seni Barat. Walaupun kepercayaan kepada malaikat-malaikat tetap salah satu dari Rukun Iman dalam Islam, namun tidak dapat ditemukan dogmatis angelologi dalam tradisi Islam. Meskipun demikian, para ulama telah membahas peran malaikat tertentu dalam Isra Mikraj, dan ayat-ayat Alquran. Bahkan jika mereka tidak dengan fokus diteliti, mereka telah ditampilkan dalam berbagai cerita rakyat, perdebatan filsafat dan Ilmu kalam. Sementara dalam Zaman Kejayaan Islam, meluasnya gagasan tersebut diterima sebagai kanonik, ada tendesi kontemporer para ahli untuk menolak banyak penelitian tentang malaikat-malaikat, seperti memanggil Malaikat Kematian dengan nama Azra'il. Ibnu Sina, yang memanfaatkan Emanasi Neoplatonisme dari Al-Farabi, mengembangkan hierarki angelologi Intellects, yang diciptakan oleh "Monad (filsafat)". Oleh karena itu, ciptaan pertama oleh Tuhan adalah malaikat tertinggi yang diikuti oleh malaikat agung lainnya, yang diidentifikasi dengan Intellek rendah. Selanjutnya, terdapat malaikat rendah atau "bola bergerak", di mana pada gilirannya, memancarkan Intelek lainnya sampai mencapai batas intelek, yang memerintah atas jiwa-jiwa. Akal kesepuluh bertanggung jawab untuk mewujudkan bentuk materi dan menerangi pikiran.Mark Verman The Books of Contemplation: Medieval Jewish Mystical Sources SUNY Press 1992 p. 129 Dalam Agama rakyat, masing-masing malaikat dapat dimunculkan dalam Ruqyah (ruqyah), yang namanya diukir dalam jimat. Beberapa Modernisme Islam telah menekankan interpretasi ulang metaforis dari konsep malaikat. Kristen Malaikat adalah makhluk roh yang diciptakan oleh Tuhan yang ditugaskan Tuhan untuk beberapa tujuan khusus sesuai dengan rencana-Nya, baik untuk melayani Tuhan maupun untuk menolong orang-orang beriman."Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?" (Ibrani 1:14) Kata "malak" atau malaikat berasal dari bahasa Ibrani מלאך, , yang juga berarti "utusan". Kata ini di dalam TB diterjemahkan menjadi: Malaikat, malaikat, utusan, suruhan, orang-orang suruhan, bentara, pesuruh, dan raja. Malaikat dalam Tanakh Istilah "malaikat" dalam Alkitab, מלאך ("malakh"), memiliki arti hanya ketika disebutkan bersama-sama dengan pengutusnya, yaitu YHWH sendiri, seperti misalnya dalam "malaikat YHWH", atau "malaikat Elohim". Sebutan lainnya yang juga digunakan adalah "anak-anak Elohim"."Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap Tuhan dan di antara mereka datanglah juga Iblis." (Ayub 1:6) Malaikat disebut sebagai "penjaga". Mereka disebut sebagai "tentara langit" atau bala tentara "Elohim".. "Bala tentara," צבאות Zebaot dalam gelar Yahuwah Zebaot, Elohim dari bala tentara surgawi, mungkin dihubungkan dengan para malaikat. "Bala tentara" ini dihubungkan pula dengan bintang-bintang, karena bintang-bintang dianggap terkait erat dengan para malaikat. Namun, YHWH membedakan diri-Nya dari para malaikat, dan karena itu orang-orang Ibrani dilarang Musa menyembah "bala tentara surga". Sebelum munculnya monoteisme di Israel, gagasan tentang malaikat ditemukan dalam Mal'akh Yahuwah, malaikat YHWH, atau Mal'akh Elohim. Mal'akh Yahweh adalah penampakan atau perwujudan Yahuwah dalam bentuk manusia. Istilah Mal'akh Yahuwah digunakan secara berganti-ganti dengan Yahuwah. Mereka yang melihat Mal'akh Yahuwah mengatakan bahwa mereka telah melihat Elohim."Berkatalah Manoah kepada isterinya: “Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah.”" (Hakim-hakim 13:22) Mal'akh Yahuwah (atau Elohim) menampakkan diri kepada Abraham, Hagar, Musa, Gideon, &c., dan memimpin bangsa Israel dalam tiang awan. Frasa Mal'akh Yahweh mungkin merupakan sebuah sapaan sopan untuk sang Raja Ilahi; tetapi malah menjadi sarana untuk menghindari antropomorphisme, dan kemudian, saat para malaikat dikelompokkan, Mal'akh Yahweh berarti "malaikat berpangkat tinggi". Penyamaan Mal'akh Yahuwah dengan Logos, atau Pribadi kedua dari Tritunggal, tidak ditunjukkan melalui acuan kepada kitab suci Ibrani, tetapi gagasan tentang pengidentifikasian Yang Ada dengan Elohim, namun yang dalam pengertian tertentu berbeda daripada-Nya, menggambarkan kecenderungan pemikiran keagamaan Yahudi untuk membedakan pribadi-pribadi di dalam keesaan Elohim. Orang Kristen berpendapat bahwa hal ini merupakan gambaran pendahuluan dari doktrin tentang Tritunggal, sementara orang Yahudi Kabalis mengatakan bahwa hal ini kemudian berkembang menjadi pemikiran teologis dan gambaran Kabbalah. Setelah doktrin monoteisme dinyatakan secara resmi, dalam periode segera sebelum dan pada masa Pembuangan,"“Kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman Tuhan, “dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi." (Yesaya 43:10) kita menemukan banyak gambaran tentang malaikat dalam Kitab Yehezkiel. Nabi Yehezkiel, sebagai nabi di Pembuangan, mungkin dipengaruhi oleh hierarkhi makhluk adikodrati di dalam agama Babel, dan mungkin oleh angelologi Zoroastrianisme, namun tidak jelas bahwa doktrin Zoroastrianisme ini sudah berkembang demikian awal. Yehezkiel 9 memberikan gambaran yang terinci mengenai kerub (suatu jenis malaikat). Dalam salah satu penglihatannya Yehezkiel melihat 7 malaikat melaksanakan penghakiman Elohim atas Yerusalem. Seperti dalam Kitab Kejadian, mereka digambarkan sebagai "manusia"; mal'akh, karena "malaikat", tidak muncul dalam Kitab Yehezkiel. Belakangan, dalam penglihatan Zakharia, malaikat memainkan peranan penting. Mereka disebut kadang-kadang sebagai "manusia", kadang-kadang sebagai mal'akh, dan Mal'akh Yahuwah tampaknya menduduki tempat utama di antara mereka. Dalam masa pasca-Alkitab, bala tentara surgawi menjadi semakin terorganisasi. Malaikat pun menjadi beragam, juga sudah mempunyai nama. Malaikat jatuh Pada mulanya semua malaikat diciptakan dalam kondisi baik, kudus dan tanpa cela. Namun ada sebagian malaikat yang telah jatuh yaitu memilih untuk memberontak terhadap Elohim. Malaikat yang jatuh ini disebut sebagai setan, dan kemungkinan mereka dari golongan kerubim. Iman Bahá'í Dalam bukunya Certitude Bahá'u'lláh, pendiri Iman Bahá'í, menggambarkan malaikat sebagai orang yang "telah menghabiskan waktu dengan api cinta Tuhan, dengan semua sifat dan keterbatasan manusia", dan telah "berpakaian sendiri" dengan atribut malaikat dan telah "diberkahi dengan atribut spiritual". 'Abdu'l-Bahá menggambarkan malaikat sebagai "konfirmasi Tuhan dan kekuatan surgawi-Nya" dan sebagai "makhluk yang diberkati yang telah memutuskan semua hubungan dengan dunia bawah ini" dan "dilepaskan dari rantai diri", dan "penyingkap Tuhan berlimpah rahmat ". Tulisan-tulisan Bahá'í juga merujuk pada Concourse on High, pembawa acara malaikat, dan visi Maid of Heaven dari Bahá'u'lláh. Setanisme Kuil Setan sangat mempromosikan apa yang disebutnya "Setanisme sastra", gagasan Setan dan malaikat yang jatuh sebagai tokoh sastra dan metafora. Secara khusus, novel Revolt of the Angels karya Anatole France dipandang sebagai contoh dari tradisi ini. Di dalamnya, seorang malaikat pelindung bernama Arcade mengorganisir pemberontakan melawan surga setelah belajar tentang sains. Zoroastrianisme Dalam Zoroastrianisme ada tokoh-tokoh seperti malaikat yang berbeda. Misalnya, setiap orang memiliki satu malaikat pelindung, yang disebut Fravashi. Mereka melindungi manusia dan makhluk lain, dan juga memanifestasikan energi Tuhan. Amesha Spentas sering dianggap sebagai malaikat, meskipun tidak ada referensi langsung, tetapi lebih merupakan emanasi Ahura Mazda ("Dewa Bijaksana", Tuhan); yang pada awalnya muncul secara abstrak dan kemudian dipersonalisasi, terkait dengan beragam aspek ciptaan ilahi. Neoplatonisme Dalam komentar Proclus (abad ke-4, di bawah pemerintahan Kristen) tentang Timaeus dari Plato, Proclus menggunakan terminologi "malaikat" (aggelikos dan aggelos) sehubungan dengan makhluk metafisik. Menurut Aristoteles, sama seperti adanya penggerak utama spiritual, demikian juga harus ada penggerak sekunder spiritual. Sikhisme Puisi dari kitab suci para Sikh - Sri Guru Granth Sahib - secara kiasan menyebut seorang utusan atau malaikat maut, terkadang sebagai Yam (ਜਮ - "Yam") dan terkadang sebagai Azrael (ਅਜਰਾਈਲੁ - "Ajraeel"): ਜਮ ਜੰਦਾਰੁ ਨ ਲਗਈ ਇਉ ਭਉਜਲੁ ਤਰੈ ਤਰਾਸਿ Pemberitahu kematian tidak akan menyentuh kamu; dengan cara ini, kamu akan menyeberangi lautan dunia yang menakutkan, membawa orang lain menyeberang bersamamu. - Sri Guru Granth Sahib, Siree Raag, First Mehl, p. 22. ਅਜਰਾਈਲੁ ਯਾਰੁ ਬੰਦੇ ਜਿਸੁ ਤੇਰਾ ਆਧਾਰੁ Azraa-eel, Utusan Maut, adalah sahabat manusia yang memiliki dukungan Anda, Tuhan. - Sri Guru Granth Sahib, Tilang, Fifth Mehl, Third House, p. 724. Dalam waktu yang sama, Sri Guru Granth Sahib berbicara tentang Chitar figuratif (ਚਿਤ੍ਰ) dan Gupat (ਗੁਪਤੁ): ਚਿਤ੍ਰ ਗੁਪਤੁ ਸਭ ਲਿਖਤੇ ਲੇਖਾ॥ ਭਗਤ ਜਨਾ ਕਉ ਦ੍ਰਿਸਟਿ ਨ ਪੇਖਾ Chitar dan Gupat, para malaikat pencatat yang sadar dan tidak sadar, menulis kisah semua makhluk fana, / tetapi mereka bahkan tidak bisa melihat para penyembah Tuhan yang rendah hati. - Sri Guru Granth Sahib, Aasaa, Mehl Kelima, Panch-Pada, hal. 393. Namun, Sikhisme tidak pernah memiliki sistem malaikat secara literal, lebih memilih bimbingan tanpa seruan eksplisit pada tatanan atau makhluk gaib. Esoterisme Qabalah Hermetik Menurut Kabala sebagaimana dijelaskan oleh Golden Dawn, ada sepuluh malaikat agung, masing-masing memerintah salah satu paduan suara malaikat dan sesuai dengan salah satu Sephirot. Ini mirip dengan hierarki malaikat Yahudi. Teosofi Dalam ajaran Masyarakat Teosofis, para Deva dianggap hidup di atmosfer planet tata surya (Planetary Angels) atau di dalam Matahari (Solar Angels) dan mereka membantu memandu operasi proses-proses alam seperti proses evolusi dan pertumbuhan tanaman; penampilan mereka konon seperti api berwarna seukuran manusia. Diyakini oleh para Teosofis bahwa para deva dapat diamati ketika mata ketiga diaktifkan. Beberapa (tetapi tidak sebagian besar) deva awalnya menjelma sebagai manusia. Diyakini oleh para Teosofis bahwa arwah alam, unsur (gnome, undine, sylf, dan salamander), dan peri juga dapat diamati ketika mata ketiga diaktifkan. Dipertahankan oleh para Teosofis bahwa makhluk-makhluk yang kurang berkembang secara evolusi ini belum pernah berinkarnasi sebelumnya sebagai manusia; mereka dianggap berada pada jalur evolusi spiritual yang terpisah yang disebut "evolusi deva"; pada akhirnya, ketika jiwa mereka maju saat mereka bereinkarnasi, diyakini mereka akan menjelma sebagai dewa. Ditegaskan oleh Teosofis bahwa semua makhluk yang disebutkan di atas memiliki tubuh eterik yang tersusun dari materi eterik'', sejenis materi yang lebih halus dan lebih murni yang tersusun dari partikel yang lebih kecil daripada materi bidang fisik biasa. Brahma Kumaris Brahma Kumaris menggunakan istilah "malaikat" untuk merujuk pada kondisi manusia yang sempurna atau lengkap, yang mereka yakini dapat dicapai melalui hubungan dengan Tuhan. Lihat pula Malaikat pelindung Malaikat Maut Referensi Pranala luar Muslimah: Beriman Kepada Malaikat Dakwatuna: Iman kepada Malaikat Muslim Media: Buku berjudul Menyelisik Alam Malaikat, Rukun Iman Kedua yang Sering Disalahpahami dan Dilupakan Banyak Orang Tokoh Perjanjian Baru
Kacang adalah istilah non-botani yang biasa dipakai untuk menyebut biji sejumlah tumbuhan polong-polongan (namun tidak semua). Dalam percakapan sehari-hari, kacang dipakai juga untuk menyebut buah (polong) atau bahkan tumbuhan yang menghasilkannya. Di Jakarta, kata "kacang" biasanya dimaksudkan untuk polong kacang tanah. Kata ini sebenarnya dipakai untuk menyebut biji kering yang berbentuk menyerupai ginjal dan dimakan setelah dikeringkan. Pengertian "kacang" tidak sama dengan nut dalam bahasa Inggris, tetapi lebih dekat dengan pengertian pulse ditambah dengan kedelai, kacang tanah dan sejumlah sayuran legum (kacang panjang). Kacang biasanya mengandung protein dan/atau lemak yang cukup tinggi, sehingga banyak yang dihargai sebagai bahan pangan yang penting. Biji legum kering yang besar dan mengandung banyak tepung biasanya tidak disebut "kacang", melainkan "kara" atau "koro". Dalam konteks pangan, "kacang" dipakai pula untuk menyertai nama produk pangan olahan yang biasanya dibuat dari kacang tanah. Daftar bahan pangan/tumbuhan yang menggunakan kata ini Kacang arab (Cicer arietinum) Kacang azuki (Vigna angularis) Kacang babi (Vicia faba) Kacang bogor (Vigna subterranea) Kacang gude (Cajanus cajan) Kacang hijau (Vigna radiata) Kacang kapri (Pisum sativum) Kacang kedelai (lebih umum disebut tanpa "kacang", Glycine) Kacang kratok (Phaseolus lunatus) Kacang lentil (Lens culinaris) Kacang lima (Phaseolus lunatus kv.) Kacang mede (bukan legum, Anacardium occidentale ) Kacang merah (Phaseolus vulgaris) Kacang panjang (Phaseolus vulgaris) Kacang ercis (Pisum sativum) Kacang tanah (Arachis hypogaea) Kacang tunggak/kacang tolo (Vigna unguiculata) Kacang koro (Canavalia ensiformis) Istilah-istilah berikut adalah produk pangan olahan yang menggunakan kata "kacang": Kacang atom Kacang garing Kacang rebus Selai kacang Kacang bawang Kacang oven Blibiografi Bahan makanan Sayur Fabaceae
Kapal () adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya di mana sebuah Perahu disebut Kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat. Berabad-abad kapal dipakai oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau menggunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan bahan bahan logam seperti besi/baja karena kebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap setelah muncul revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal bermesin yang berjalan mengambang di atas air seperti Hovercraft dan Ekranoplane. Serta kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam. Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai akhirnya pada awal abad ke-20 ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal-pun mendapat saingan berat. Namun untuk kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar seperti Queen Elizabeth dan Awani Dream. Etimologi Kata "kapal" di bahasa Indonesia dan Melayu berasal dari rumpun bahasa Dravida "kappal". Kata ini mulai muncul pada literatur Tamil sebagai kata கப்பல் setelah abad ke-17. Pada literatur dari Nusantara sebelum abad ke-17, kata kapal selalu merujuk kepada kendaraan air buatan luar negeri (dalam hal ini, India). "Kapal" dulunya digunakan untuk merujuk pada kendaraan air dari pesisir Koromandel (pantai Timur India), dari bahasa Telugu atau Telinga, yang memiliki sistem layar persegi (square-rigged vessel). Sebelum abad itu, perahu merujuk kepada kendaraan air besar (lihat K'un-lun po), sampai akhirnya benar-benar digantikan oleh kata "kapal" untuk merujuk kepada kendaraan air besar. Sejarah Pra-Sejarah Sejarah kapal sejalan dengan petualangan manusia. Perahu yang dikenal pertama kali dikenal pada masa Neolitikum, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kapal-kapal awal ini memiliki fungsi yang terbatas: mereka dapat bergerak di atas air, tetapi hanya itu. Terutama digunakan untuk berburu dan memancing. Kano tertua yang ditemukan arkeolog sering dibuat dari batang pohon coniferous, menggunakan peralatan batu sederhana. Sekitar 5.000 tahun lalu, orang tinggal dekat Kongens Lyngby di Denmark menemukan lambung terpisah, yang memungkinkan ukuran perahu ditingkatkan secara bertahap. Perahu segera berkembang menjadi perahu lunas yang mirip dengan kapal kerajinan kayu saat ini. Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Ditemukannya jam pasir oleh orang-orang Arab juga ikut membantu navigasi ditambah dengan penemuan jam oleh John Harrison pada abad ke-17. Penemuan telegraf oleh Samuel F.B. Morse dan radio oleh G. Marconi, terlebih lebih penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot di mana 1 knot = 1,85200 km/jam. Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS, yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain dari itu system komunikasi yang sangat modern juga menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Harpa memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut. Radar harpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal dengan daratan, kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan mempunyai daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat, akurat. Untuk system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite) Suatu system pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile. Jenis-jenis Kapal Kapal sulit untuk diklasifikasikan, terutama karena banyak sekali kriteria yang menjadi dasar klasifikasi dalam sistem yang ada seperti: Berdasarkan tenaga penggerak Kapal bertenaga manusia (Pendayung) Kapal layar Kapal uap Kapal diesel atau Kapal motor Kapal nuklir Berdasarkan jenis pelayarannya Kapal permukaan Kapal selam Kapal mengambang Kapal bantalan udara Berdasarkan fungsinya Kapal Perang Kapal penumpang Kapal barang Kapal tanker Kapal feri Kapal pemecah es Kapal tunda Kapal pandu Tongkang Kapal tender Kapal Ro-Ro Kapal dingin beku Kapal keruk Kapal peti kemas / Kapal kontainer Kapal pukat harimau Referensi Sumber Pranala luar Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Teknik Sistem Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) PT. PAL Indonesia Peraturan - Peraturan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut di Indonesia Keputusan Menteri Perhubungan Tentang Pendidikan, Ujian Negara dan Sertifikasi Kepelautan (dokumen PDF) Modern ships and crew Angkutan Transportasi air
Kakawin Kuñjarakarna Dharmakathana adalah gubahan dalam bentuk syair (kakawin) dari karya sastra prosa; Kuñjarakarna. Judul dan penulis Judul dari kakawin ini, Kuñjarakarna Dharmakathana, adalah sebuah frasa bahasa Sanskerta yang memiliki banyak makna. Jika judul ini dibaca sebagai kata majemuk dalam bahasa Sanskerta Kuñjarakarnadharmakathana, maka bisa diartikan sebagai "Cerita mengenai Dharma (hukum) dan hubungannya dengan Kuñjarakarna". Namun bisa pula frasa Dharmakathana ini dibaca secara lepas sebagai konstruksi bahuvrîhi sehingga artinya adalah: "(Sang Buddha) di mana katanya adalah Dharma". Biar bagaimanapun artinya adalah jelas bahwa kakawin ini mengenai dharma. Penulis kakawin ini menyebut dirinya sebagai "Mpu Dusun". Hal ini mengartikan bahwa kakawin ini berasal dari kalangan pedesaan. Selain itu diperkirakan bahwa kakawin ini ditulis pada abad ke-15 Masehi. Menurut Prof. Slamet Muljana, judul kakawin di atas diambil dari kalimat pada kolofon: "iti Kunjarakarna dharma katha na samapta kirtti siddha mpu Dusun", yang berarti "Ini Kunjarakarna, cerita suci, telah selesai, hasil karya Mpu Dusun". Kalimat itu dilanjutkan dengan keterangan tentang tempat penyalinan, nama penyalin, dan tahun disalin: "..telas sinurat ing Kancana tekap ni Artha Pamasah" pada tahun 1660. Sebagaimana halnya nama Nagarakretagama yang tertulis pada kolofon ternyata bukan nama asli Kakawin Desawarnana, Slamet Muljana meyakini bahwa Kunjarakarna juga bukan nama ciptaan si penulis untuk karya sastra ini, melainkan Sugataparwawarnnana (=uraian tentang kisah sang Buddha). Nama Mpu Dusun diperkirakan merupakan nama samaran. Slamet Muljana berpendapat bahwa Mpu Dusun tidak lain adalah Mpu Prapanca, yang nama aslinya adalah Dang Acarya Nadendra, seorang bekas Dharmmadyaksa Kasogatan di Majapahit pada zaman Raja Hayam Wuruk. Pendapat ini didasarkan pada beberapa hal: Naskah Kunjarakarna berada seberkas dengan naskah Nagarakretagama; dan langgam bahasa kedua naskah adalah serupa. Nagarakretagama pupuh 94/3 memuat keterangan bahwa Prapanca juga menulis Kakawin Sugataparwawarnnana, yang diselesaikan sebelum Desawarnana Kunjarakarna, pada pupuh I/1-2 telah memuat dua kali nama "Sugata" (bhatara Sugata, yakni sang Buddha); sesuai dengan pengertian Sugataparwawarnnana Suryasengkala pada naskah Kunjarakarna menyebutkan tahun 1283 Saka (1361 M) sebagai tahun diselesaikannya penulisan kakawin; cocok dengan keterangan Nagarakretagama pupuh 94/3, yang menyebutkan Kakawin Sugataparwawarnnana diselesaikan sebelum Desawarnana (selesai 1365 M, jadi 4 tahun sesudahnya) Nama Mpu Dusun menunjukkan si penulis tinggal di dusun, selaras dengan penjelasan Nagarakretagama pupuh 95 yang menyebutkan bahwa si pujangga (Mpu Prapanca) tinggal di dusun. Untuk beberapa hal, Slamet Muljana juga merujuk pada pendapat Prof. Poerbatjaraka yang hampir serupa dengan di atas. Isi cerita Kakawin Kuñjarakarna menceritakan seorang yaksa, semacam raksasa yang bernama Kuñjarakarna. Cerita ini berdasarkan agama Buddha Mahayana. Kakawin dimulai dengan manggala yang diikuti dengan sebuah deskripsi tentang gunung Mahameru di mana Kuñjarakarna sedang bertapa supaya pada kelahiran berikutnya ia bisa berreinkarnasi sebagai manusia berparas baik. Maka datanglah ia menghadap Wairocana. Maka ia diperbolehkan menjenguk neraka, tempat batara Yama. Di sana ia mendapat kabar bahwa temannya Purnawijaya akan meninggal dalam waktu beberapa hari lagi dan disiksa di neraka. Kunjarakarna menghadap Wairocana untuk meminta keringanan. Akhirnya ia diperbolehkan memberi tahu Purnawijaya. Purnawijaya terkejut ketika diajak melihat neraka. Lalu ia kembali ke bumi dan berpamitan dengan istrinya, sang Kusumagandawati. Akhirnya ia mati tetapi hanya disiksa selama 10 hari dan bukannya seratus tahun. Lalu ia diperbolehkan kembali hidup. Cerita berakhir dengan bertapanya Kunjarakarna dan Purnawijaya di lereng gunung Mahameru. Catatan kaki Bacaan selanjutnya A. Teeuw, S.O. Robson, A.J.B. Kempers, 1981, Kunjarakarna Dharmakathana, Leiden:KITLV. Bibliotheca Indonesia 21 Kuñjarakarna, Kakawin Kuñjarakarna Kuñjarakarna, Kakawin
Kerajaan, wilayah di mana seorang raja memerintah. Dalam sistem klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus, kerajaan/kingdom adalah penggolongan pertama suatu makhluk hidup, yaitu apakah hewan (animalia) atau tumbuhan. Kerajaan, salah satu bentuk pemerintahan di mana kepala negara dan/atau kepala pemerintahan-nya disebut Raja, Ratu, Kaisar, Permaisuri, Sultan, Baginda, Khalifah, Emir
Kakawin Arjunawiwāha (aksara Bali: ; Jawa: ) adalah kakawin pertama yang berasal dari Jawa Timur. Karya sastra ini ditulis oleh Mpu Kanwa pada masa pemerintahan Prabu Airlangga, yang memerintah di kerajaan Medang-Kahuripan, Jawa Timur dari tahun 1019 sampai dengan 1042 Masehi. Sedangkan kakawin ini diperkirakan selesai digubah sekitar tahun 1030 dan disebut menggambarkan kehidupan Prabu Airlangga. Kakawin ini menceritakan sang Arjuna ketika ia bertapa di gunung Mahameru. Lalu ia diuji oleh para Dewa, dengan dikirim tujuh bidadari. Bidadari ini diperintahkan untuk menggodanya. Nama bidadari yang terkenal adalah Dewi Supraba dan Tilottama. Para bidadari tidak berhasil menggoda Arjuna, maka Batara Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang brahmana tua. Mereka berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi. Lalu setelah itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Tetapi pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya. Ternyata pemburu ini adalah batara Siwa. Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca, seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dalam tugasnya dan diberi anugerah boleh mengawini tujuh bidadari ini. Oleh para pakar ditengarai bahwa kakawin Arjunawiwaha berdasarkan Wanaparwa, kitab ketiga Mahābharata. Salinan teks Latin yang sangat penting berada di Belanda, yaitu dalam Jurnal Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 82 (1926) halaman 181-305. Ikhtisar cerita Di bawah ini disajikan ringkasan cerita yang terdapat dalam kakawin Arjunawiwāha. Ringkasan ini berdasarkan ulasan P.J. Zoetmulder (1983:298-302) dan terjemahan Ignasius Kuntara Wiryamartana (1990:124-182). Niwātakawaca, seorang raksasa mempersiapkan diri untuk menyerang dan menghancurkan kahyangan Batara Indra. Karena raksasa itu tak dapat dikalahkan, baik oleh seorang dewa maupun oleh seorang raksasa, maka Batara Indra memutuskan untuk meminta bantuan dari seorang manusia. Pilihan tidak sukar dan jatuh pada sang Arjuna yang sedang bertapa di gunung Indrakīla. Namun sebelum Arjuna diminta bantuannya, terlebih dahulu harus diuji ketabahannya dalam melakukan yoga, karena ini juga merupakan jaminan agar bantuannya benar-benar membawa hasil seperti yang diharapkan. Maka tujuh orang bidadari yang kecantikannya sungguh menakjubkan dipanggil. Sebenarnya tujuh bidadari itu tercipta dari sebuah cahaya, yang kemudian mengalami pembiasan dan membentuk tujuh cahaya beraneka warna. Kemudian, tujuh cahaya tersebut berubah bentuk menjadi tujuh wanita, dengan nama Supraba, Tilottama, Warsiki, Surendra, Gagarmayang, Tunjungbiru, dan Lenglengmulat. Mereka semua diutus dari kahyangan untuk mengunjungi Arjuna lalu mempergunakan kecantikan mereka untuk merayunya. Maka berjalanlah para bidadari melalui keindahan alam di gunung Indrakīla menuju tempat bertapanya sang Arjuna. Mereka beristirahat di sebuah sungai lalu menghias diri dan membicarakan bagaimana cara terbaik untuk mencapai tujuan mereka. Mereka sampai pada gua tempat Arjuna duduk, terserap oleh samadi, lalu memperlihatkan segala kecantikan mereka dan mempergunakan segala akal yang dapat mereka pikirkan guna menggodanya, tetapi sia-sia belaka. Dengan rasa kecewa mereka pulang ke kahyangan dan melapor kepada batara Indra. Namun bagi para dewa kegagalan mereka merupakan suatu sumber kegembiraan, karena dengan demikian terbuktilah kesaktian Arjuna. Tertinggallah hanya satu hal yang masih disangsikan: apakah tujuan Arjuna dengan mengadakan yoga semata-mata untuk memperoleh kebahagiaan dan kekuasaan bagi dirinya sendiri, sehingga ia tidak menghiraukan keselamatan orang lain? Maka supaya dalam hal yang demikian penting itu dapat diperoleh kepastian, Indra sendiri yang menjenguk Arjuna dengan menyamar sebagai seorang resi tua yang telah pikun dan bungkuk. Sang resi tua ini berpura-pura batuk dan lalu disambut dengan penuh hormat oleh sang Arjuna yang sebentar menghentikan tapanya dan dalam diskusi falsafi yang menyusul terpaparlah suatu uraian mengenai kekuasaan dan kenikmatan dalam makna yang sejati. Dalam segala wujudnya, termasuk kebahagiaan di sorga, kekuasaan dan nikmat termasuk dunia semu dan ilusi; karena hanya bersifat sementara dan tidak mutlak, maka tetap jauh dari Yang Mutlak. Barangsiapa ingin mencapai kesempurnaan dan moksa, harus menerobos dunia wujud dan bayang-bayang yang menyesatkan, jangan sampai terbelenggu olehnya. Hal seperti ini dimengerti oleh Arjuna. Ia menegaskan, bahwa satu-satunya tujuannya dalam melakukan tapa brata ialah memenuhi kewajibannya selaku seorang ksatria serta membantu kakaknya Yudistira untuk merebut kembali kerajaannya demi kesejahteraan seluruh dunia. Indra merasa puas, mengungkapkan siapakah dia sebenarnya dan meramalkan, bahwa Batara Siwa akan berkenan kepada Arjuna, lalu pulang. Arjuna meneruskan tapa-bratanya. Dalam pada itu raja para raksasa telah mendengar berita apa yang terjadi di gunung Indrakila. Ia mengutus seorang raksasa lain yang bernama Mūka untuk membunuh Arjuna. Dalam wujud seekor babi hutan ia mengacaukan hutan-hutan di sekitarnya. Arjuna, terkejut oleh segala hiruk-pikuk, mengangkat senjatanya dan keluar dari guanya. Pada saat yang sama dewa Siwa, yang telah mendengar bagaimana Arjuna melakukan yoga dengan baik sekali tiba dalam wujud seorang pemburu dari salah satu suku terasing, yaitu suku Kirāṭa. Pada saat yang sama masing-masing melepaskan panah dan babi hutan tewas karena lukanya. Kedua anak panah ternyata menjadi satu. Terjadilah perselisihan antara Arjuna dan orang Kirāṭa itu, siapa yang telah membunuh binatang itu. Perselisihan memuncak menjadi perdebatan sengit. Panah-panah yang penuh sakti itu semuanya ditanggalkan kekuatannya dan akhirnya busurnya pun dihancurkan. Mereka lalu mulai berkelahi. Arjuna yang hampir kalah, memegang kaki lawannya, tetapi pada saat itu wujud si pemburu lenyap dan Batara Siwah menampakkan diri. Batara Siwah bersemayam selaku ardhanarīśwara 'setengah pria, setengah wanita' di atas bunga padma. Arjuna memujanya dengan suatu madah pujian dan yang mengungkapkan pengakuannya terhadap Siwah yang hadir dalam segala sesuatu. Siwah menghadiahkan kepada Arjuna sepucuk panah yang kesaktiannya tak dapat dipatahkan; namanya Pasupati. Sekaligus diberikan kepadanya pengetahuan gaib bagaimana mempergunakan panah itu. Sesudah itu Siwah menghilang sekejap. Tengah Arjuna memperbincangkan, apakah sebaiknya ia kembali ke sanak saudaranya, datanglah dua bidadari yang bernama Supraba dan Tilottama, membawa sepucuk surat dari Indra; ia minta agar Arjuna bersedia menghadap, membantu para dewa dalam rencana mereka untuk membunuh Niwatakawaca. Arjuna merasa ragu-ragu, karena ini berarti bahwa ia akan lebih lama lagi terpisah dari saudara-saudaranya, tetapi akhirnya ia setuju. Ia mengenakan sebuah kemeja ajaib bersama sepasang sandal yang dibawa oleh Supraba dan Tilottama, kemudian mereka bertiga terbang ke istana batara Indra di Kahyangan. Ia disambut dengan riang gembira dan para bidadari yang tergila-gila padanya. Indra menjelaskan tentang niat jahat Niwatakawaca yang akan memporak porandakan kahyangan dan bumi. Raksasa itu hanya dapat ditewaskan oleh seorang manusia, tetapi terlebih dahulu mereka harus menemukan titik lemahnya. Sang bidadari bernama Supraba yang sudah lama diincar oleh Niwatakaca, akan mengunjunginya dan akan berusaha untuk mengatahui rahasianya dengan ditemani oleh Arjuna. Arjuna menerima tugas itu dan mereka turun ke bumi. Suprabha pura-pura malu karena hubungan mereka tampak begitu akrab, akibat tugas yang dibebankan kepada mereka. Dalam kepolosannya Supraba tidak menghiraukan kata-kata manis Arjuna dan berusaha mengalihkan percakapan mereka ke hal-hal lain. Waktu sore hari mereka sampai ke tempat kediaman si raja raksasa itu; di sana tengah diadakan persiapan-persiapan perang melawan para dewata. Supraba, sambil membayangkan bagaimana ia akan diperlakukan oleh Niwatakawaca, merasa tidak berani melaksanakan apa yang ditugaskan kepadanya, tetapi ia diberi semangat oleh Arjuna. Misi ini pasti akan berhasil asal Supraba harus mau merayu Niwatakaca dengan berbagai cara seperti yang diperlihatkan ketika Arjuna sedang bertapa di dalam gua, biarpun pada waktu itu tidak membuahkan hasil. Supraba menuju sebuah sanggar mestika (balai kristal murni), di tengah-tengah halaman istana. Sementara itu Arjuna menyusul dari dekat. Namun Arjuna memiliki ajian supaya ia tidak dapat dilihat orang. Itulah sebabnya mengapa para dayang-dayang yang sedang bercengkerama di bawah sinar bulan purnama, hanya melihat Suprabha. Beberapa dayang-dayang yang dulu diboyong ke mari dari istana Indra, mengenalinya dan menyambutnya dengan gembira sambil menanyakan bagaimana keadaan di kahyangan. Supraba menceritakan, bagaimana ia meninggalkan kahyangan atas kemauannya sendiri, karena tahu informasi bahwa kahyangan akan dihancurkan kaum raksasa; sebelum ia bersama dengan segala barang rampasan ditawan, ia menghampiri Niwatakawaca. Dua orang dayang-dayang menghadap raja dan membawa berita yang sudah sekian lama dirindukannya. Seketika ia bangun dan menuju ke taman sari. Niwatakawaca pun menimang dan memangku sang Suprabha. Suprabha menolak dengan halus rayuan dan sentuhan dari Niwatakaca yang penuh nafsu birahi dan memohon agar sang raja bersabar sampai fajar menyingsing. Ia merayunya sambil memuji-muji kekuatan raja Niwatakaca yang tak terkalahkan itu, lalu bertanya tapa macam apa yang mengakibatkan ia dianugerahi kesaktian yang luar biasa oleh Batara Rudra. Niwatakawaca terjebak oleh bujukan Suprabha dan membeberkan rahasianya bahwa sumber kekuatannya terletak di ujung lidahnya. Ketika Arjuna mendengar itu ia meninggalkan tempat persembunyiannya dan menghancurkan gapura istana. Niwatakawaca terkejut oleh kegaduhan yang dahsyat itu; Supraba langsung melarikan diri bersama Arjuna. Meluaplah angkara murka sang raja yang menyadari bahwa ia telah ditipu; ia memerintahkan pasukan-pasukannya agar seketika berangkat ke kahyangan dan berbaris melawan para dewa-dewa. Kahyangan diliputi suasana gembira karena Arjuna dan Suprabha telah pulang dengan selamat. Dalam suatu rapat umum oleh para dewa diperbincangkan taktik untuk memukul mundur si musuh, tetapi hanya Indra dan Arjuna yang mengetahui senjata apa telah mereka miliki karena ucapan Niwatakawaca yang kurang hati-hati. Bala tentara para dewa, apsara dan gandharwa menuju ke medan pertempuran di lereng selatan pegunungan Himalaya. Menyusullah pertempuran sengit yang tidak menentu, sampai Niwatakawaca terjun ke medan laga dan mencerai-beraikan barisan para dewa yang dengan rasa malu terpaksa mundur. Arjuna yang bertempur di belakang barisan tentara yang sedang mundur, berusaha menarik perhatian Niwatakawaca. Pura-pura ia terhanyut oleh tentara yang lari terbirit-birit, tetapi busur telah disiapkannya. Ketika Niwatakaca para raksasa mulai mengejarnya dan berteriak-teriak dengan amarahnya, Arjuna menarik busurnya, anak panah melesat masuk ke mulut sang raja dan menembus ujung lidahnya. Ia jatuh tersungkur dan mati. Para raksasa melarikan diri atau dibunuh, dan para dewa yang semula mengundurkan diri, kini kembali sebagai pemenang. Mereka yang tewas dihidupkan dengan air tirta amerta dan pulang ke kahyangan. Di sana istri para dewa menunggu kedatangan mereka dengan rasa was-was bahwa jangan-jangan suami mereka lebih suka kepada wanita-wanita yang ditawan, ketika mereka merampas harta para musuh. Inilah satu-satunya awan yang meredupkan kegembiraan mereka. Kini Arjuna menerima penghargaan bagi bantuannya. Selama tujuh hari (menurut perhitungan di sorga, dan ini sama lama dengan tujuh bulan di bumi manusia) ia akan menikmati buah hasil dari kelakuannya yang penuh kejantanan itu: ia akan bersemayam bagaikan seorang raja di atas singgasana Indra. Setelah ia dinobatkan, menyusullah upacara pernikahan sampai tujuh kali dengan ketujuh bidadari. Satu per satu, dengan diantar oleh Menaka (ketua para bidadari), mereka memasuki ruang mempelai. Yang pertama datang ialah Suprabha, sesudah perjalanan mereka yang penuh bahaya, dialah yang mempunyai hak pertama. Kemudian Tilottama lalu ke lima yang lain, satu per satu; Warsiki, Surendra, Tunjungbiru, Gagarmayang, dan Lenglengmulat. Hari berganti hari dan Arjuna mulai menjadi gelisah. Ia rindu akan sanak saudaranya yang ditinggalkannya. Ia mengurung diri dalam sebuah balai di taman dan mencoba menyalurkan perasaannya lewat sebuah syair. Hal ini tidak luput dari perhatian Menaka, Supraba, dan Tilottama. Yang terakhir ini berdiri di balik sebatang pohon dan mendengar, bagaimana Arjuna menemui kesukaran dalam menggubah baris penutup bait kedua. Tilottama lalu menamatkannya dengan sebuah baris yang lucu dan jenaka. Maka setelah tujuh bulan itu sudah lewat, Arjuna berpamit kepada Indra; ia diantar kembali ke bumi oleh Matali dengan sebuah kereta sorgawi. Kakawin ini ditutup dengan keluh kesah dan kegalauan para bidadari yang ditinggalkan di kahyangan dan sebuah kolofon mpu Kanwa. Manggala Kakawin Arjunawiwaha memiliki sebuah manggala. Berikut adalah manggala beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Gambar-gambar Catatan kaki Referensi Ignatius Kuntara Wiryamartana, 1990, Kakawin Arjunawiwaha. Transformasi Teks Jawa Kuno. Yogyakarta: Duta Wacana University Press P.J. Zoetmulder, 1983, Kalangwan. Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta: Penerbit Djambatan. Hal. 298 - 316. Lihat pula Sastra Jawa Kuno Pranala luar Teks Kakawin Arjunawiwaha yang telah ditransliterasi dan diterjemahan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof. R. Ng. Poerbatjaraka yang diterbitkan pada Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 82 (1926) . Arjunawiwaha Sastra Jawa
Mpu Kanwa adalah seorang sastrawan dan pujangga Kraton Kahuripan pada masa pemerintahan raja Airlangga Karya-karya Empu Kanwa antara lain Kakawin Arjunawiwaha termasuk karya sastra sebagai persembahan kepada Raja Airlangga yang telah sukses berjuang memulihkan stabilitas keamanan Negeri Medang. Kakawin ini ditulisnya pada masa pemerintahan prabu Airlangga antara tahun 1028 - 1035. Serat Wiwaha Jarwa, Lakon Begawan Mintaraga dan Lampahan Begawan Ciptowening adalah cerita yang diuraikan dari Kakawin Arjunawiwaha. Sastrawan Jawa
Kakawin Nagarakretagama (Nāgarakṛtâgama) (aksara Jawa: ꦏꦏꦮꦶꦤ꧀ꦤꦴꦒꦫꦏꦽꦠꦴꦒꦩ), (aksara Bali: ᬓᬓᬧᬶᬦ᭄ᬓᬵᬕᬭᬓᬺᬢᬵᬕᬫ) atau juga disebut dengan nama Kakawin Desyawarnana (Deçawarṇana) (aksara Jawa: ꦏꦏꦮꦶꦤ꧀ꦢꦺꦯꦮꦂꦟ꧀ꦤꦤ), (aksara Bali: ᬓᬓᬧᬶᬦ᭄ᬤᬾᬰᬯᬃᬡ᭄ᬦᬦ) karya Empu Prapañca bisa dikatakan merupakan kakawin Jawa Kuno yang paling termasyhur. Kakawin ini ditulis Empu Prapanca yang merupakan juru tulis kerajaan majapahit pada tahun 1365 M pada zaman Majapahit Raja Hayam Wuruk, Kakawin Negarakretagama merupakan kakawin yang paling banyak diteliti. Pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1894 oleh J.L.A. Brandes, seorang ilmuwan Belanda yang mengiringi ekspedisi KNIL di Lombok. Dia menyelamatkan isi perpustakaan Raja Lombok di Cakranagara sebelum istana sang raja itu dibakar oleh tentara KNIL. Judul Judul kakawin ini, yakni Nagarakretagama memiliki arti "negara dengan tradisi (agama) yang suci". Nama "Nagarakretagama" sendiri tidak disebut dalam kakawin tersebut. Pada pupuh 94/2, Prapanca menyebut ciptaannya Deçawarnana atau uraian tentang desa-desa. Namun, nama yang diberikan oleh pengarangnya tersebut malah dilupakan oleh umum. Kakawin itu hingga sekarang biasa disebut sebagai Nagarakretagama. Nama Nagarakretagama tercantum pada kolofon naskah yang digarap Dr. J.L.A. Brandes: "Iti Nagarakretagama Samapta". Rupanya, nama Nagarakretagama adalah tambahan penyalin Arthapamasah pada bulan Kartika tahun saka 1662 (20 Oktober 1740 Masehi). Nagarakretagama disalin dengan huruf Bali di Kancana. Penulis Naskah ini selesai ditulis pada bulan Aswina tahun Saka 1287 (September – Oktober 1365 Masehi), penulisnya menggunakan nama samaran Prapanca, berdasarkan hasil analisis kesejarahan yang telah dilakukan diketahui bahwa penulis naskah ini adalah Dang Acarya Nadendra, bekas pembesar urusan agama Buddha di istana Majapahit. Dia adalah putra dari seorang pejabat istana di Majapahit dengan pangkat jabatan Dharmadyaksa Kasogatan (pejabat negara urusan agama Buddha). Penulis naskah ini menyelesaikan naskah kakawin Negarakretagama di usia senja dalam pertapaan di lereng gunung di sebuah desa bernama Kamalasana. Hingga sekarang umumnya diketahui bahwa pujangga "Mpu Prapanca" adalah penulis Nagarakretagama. Isi Kakawin ini menguraikan keadaan di keraton Majapahit dalam masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, raja agung di tanah Jawa dan juga Nusantara. Ia bertakhta dari tahun 1350 sampai 1389 Masehi, pada masa puncak kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara. Bagian terpenting teks ini tentu saja menguraikan daerah-daerah "wilayah" kerajaan Majapahit yang harus menghaturkan upeti. Nagarakretagama ditulis dalam bentuk kakawin (syair) Jawa Kuna. Tiap kakawin terdiri dari empat baris, disebut pada. Tiap barisnya terdiri dari delapan hingga 24 suku-kata, disebut matra. Naskah kakawin ini terdiri dari 98 pupuh, dibagi dalam dua bagian, yang masing-masing terdiri dari 49 pupuh. Tiap pupuh terdiri dari antara satu hingga sepuluh pada. Dilihat dari sudut isinya pembagian pupuh-pupuh ini sudah dilakukan dengan sangat rapi. Bagian pertama 49 pupuh, dari pupuh 1 sampai 49, dengan rincian: 7 pupuh tentang raja dan keluarganya (pupuh 1–7) 9 pupuh tentang kota dan wilayah Majapahit (pupuh 8–16) 23 pupuh tentang perjalanan keliling Lumajang (pupuh 17–39) 10 pupuh tentang silsilah raja-raja Majapahit dari Rangga Rajasa hingga Kertanegara (pupuh 40–44), dan Kertarajasa Jayawardhana sampai Hayam Wuruk (pupuh 45–49) Bagian kedua 49 pupuh, dari pupuh 50 sampai 98, dengan rincian: 10 pupuh tentang perjalanan Hayam Wuruk yang sedang berburu di hutan Nandawa hingga pulang ke Majapahit (pupuh 50–59) 23 pupuh tentang oleh-oleh dari pelbagai daerah yang dikunjungi (pupuh 60), perhatian Raja Hayam Wuruk kepada leluhurnya berupa pesta srada (pupuh 61–70), berita kematian Patih Gajah Mada (pupuh 71-72), dan tentang bangunan-bangunan suci di Jawa dan Bali (pupuh 73–82) 9 pupuh tentang upacara keagamaan berkala yang berulang kembali setiap tahun di Majapahit, yakni musyawarah, kirap, dan pesta tahunan (pupuh 83–91) 7 pupuh tentang pujian para pujangga yang setia kepada raja, termasuk Prapanca (pupuh 92–94); serta nasib Prapanca sendiri (pupuh 95–98) Kakawin ini bersifat pujasastra, artinya karya sastra yang menyanjung dan mengagung-agungkan Raja Majapahit Hayam Wuruk, serta kewibawaan kerajaan Majapahit. Akan tetapi karya ini bukanlah disusun atas perintah Hayam Wuruk sendiri dengan tujuan untuk politik pencitraan diri ataupun legitimasi kekuasaan. Melainkan murni kehendak sang pujangga Mpu Prapanca yang ingin menghaturkan bhakti kepada sang mahkota, serta berharap agar sang Raja ingat sang pujangga yang dulu pernah berbakti di keraton Majapahit. Artinya naskah ini disusun setelah Prapanca pensiun dan mengundurkan diri dari istana. Nama Prapanca sendiri merupakan nama pena, nama samaran untuk menyembunyikan identitas sebenarnya dari penulis sastra ini. Karena bersifat pujasastra, hanya hal-hal yang baik yang dituliskan, hal-hal yang kurang memberikan sumbangan bagi kewibawaan Majapahit, meskipun mungkin diketahui oleh sang pujangga, dilewatkan begitu saja. Karena hal inilah peristiwa Pasunda Bubat tidak disebutkan dalam Negarakretagama, meskipun itu adalah peristiwa bersejarah, karena insiden itu menyakiti hati Hayam Wuruk. Karena sifat pujasastra inilah oleh sementara pihak Negarakretagama dikritik kurang netral dan cenderung membesar-besarkan kewibawaan Hayam Wuruk dan Majapahit. Akan tetapi terlepas dari itu semua, Negarakretagama dianggap sangat berharga karena memberikan catatan dan laporan langsung mengenai kehidupan di Majapahit. Naskah Teks ini semula dikira hanya terwariskan dalam sebuah naskah tunggal yang diselamatkan oleh J.L.A. Brandes, seorang ahli Sastra Jawa Belanda, yang ikut menyerbu istana Raja Lombok pada tahun 1894. Ketika penyerbuan ini dilaksanakan, para tentara KNIL membakar istana dan Brandes menyelamatkan isi perpustakaan raja yang berisikan ratusan naskah lontar. Salah satunya adalah lontar Nagarakretagama ini. Semua naskah dari Lombok ini dikenal dengan nama lontar-lontar Koleksi Lombok yang sangat termasyhur. Koleksi Lombok disimpan di perpustakaan Universitas Leiden Belanda. Naskah Nagarakretagama disimpan di Leiden dan diberi nomor kode L Or 5.023. Lalu dengan kunjungan Ratu Juliana, Belanda ke Indonesia pada tahun 1973, naskah ini diserahkan kepada Republik Indonesia. Naskah disimpan di Perpustakaan Nasional RI dan diberi kode NB 9. Setelah itu masih ditemukan beberapa naskah lain Nagarakretagama. Satu naskah yang ditemukan pada 7 Juli 1978 di Amlapura, Karangasem, memiliki judul Deçawarnana, tanpa adanya tulisan Nagarakretagama pada kolofon atau bagian lainnya. Sebuah naskah turunan yang lain ditemukan pula dari Geria Pidada, Klungkung, dan dua lainnya dari Geria Carik Sideman; semuanya di Bali. Kakawin Nagarakretagama pada tahun 2008 diakui sebagai bagian dalam Warisan Ingatan Dunia (Memory of the World Programme) oleh UNESCO. Lihat pula Sastra Jawa Wilayah Majapahit Rujukan Bacaan selanjutnya J.L.A. Brandes, Nāgarakrětāgama; Lofdicht van Prapanjtja op koning Radjasanagara, Hajam Wuruk, van Madjapahit, naar het eenige daarvan bekende handschrift, aangetroffen in de puri te Tjakranagara op Lombok 1902. H. Kern & N.J. Krom, Het Oud-Javaansche Lofdicht Nāgarakŗtāgama van Prapañca (1365 AD), 1919. Slametmuljana (dkk.), Prapantja:Nagarakretagama, diperbaharui kedalam bahasa Indonesia, 1953. C.C. Berg, Het Rijk van de Vijfvoudige Buddha, 1962. Th. Pigeaud, Java in the Fourteenth Century, 1960-'63. S.O. Robson, Desawarnana (Nagarakrtagama), 1995 Pranala luar Sebuah terjemahan ke bahasa Inggris dari Universitas Hamburg, diadaptasi dari Pigeaud, Theodoor Gautier Thomas (1960). Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume I: Javanese Texts in Transcription (3rd (revised) ed.). The Hague: Martinus Nijhoff dan Pigeaud, Theodoor Gautier Thomas (1960). Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume III: Translations (3rd (revised) ed.). The Hague: Martinus Nijhoff. Terjemahan Naskah Kakawin Nagarakretagama Dari situs Jejak Nusantara. Diadaptasi dari Muljana, Slamet (1979). Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Bhratara Karya Aksara. Kitab Peninggalan Kerajaan Majapahit Kakawin Kerajaan Majapahit Buku tahun 1365 Peristiwa 1894 Aksara Bali Bahasa Kawi Benda cagar budaya di Indonesia Cagar budaya peringkat nasional Cagar budaya Indonesia di Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Sebuah spektograf adalah suatu alat yang memisahkan cahaya menurut panjang gelombangnya masing-masing dan merekam hasil dari spektrum elektromagnetik dalam suatu detektor. Spektograf adalah salah satu jenis spektrometer dan digantikan oleh spektroskop untuk aplikasi ilmiah. Alat
Spektrometer adalah alat untuk mengukur spektrum cahaya. Dalam astronomi dan beberapa cabang ilmu fisika dan kimia, spektrometer adalah sebuah alat optik untuk menghasilkan garis spektrum cahaya dan mengukur panjang gelombang serta intensitasnya. Prisma yang berada di tengah spektrometer berfungsi untuk menyebarkan cahaya. Cahaya putih tersebar pada masing-masing panjang gelombang, dan menghasilkan spektrum pelangi. Alam ruang hampa (vakum), kecepatan cahaya c adalah sama untuk setiap panjang gelombang atau warna cahaya, artinya kecepatan cahaya biru sama dengan kecepatan cahaya inframerah. Akan tetapi, jika sebuah berkas cahaya putih jatuh pada sebuah permukaan prisma kaca dengan membentuk sudut terhadap permukaan tersebut kemudian melewati prisma, maka cahaya putih itu akan diuraikan atau didespersikan menjadi spektrum warna. Fenomena ini membuat Newton percaya bahwa cahaya putih merupakan campuran dari komponen-komponen warna. Despersi atau penguraian warna terjadi di dalam prisma karena kecepatan gelombang cahaya di dalam prisma berbeda untuk setiap panjang gelombang.[1] Spektrometer adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati dan mengukur sudut deviasi cahaya datang karena pembiasan dan dispersi. Dengan menggunakan Hukum Snellius, indeks bias dari kaca prisma untuk panjang gelombang tertentu atau warna tertentu dapat ditentukan.[3] Pada praktikum Spektrometer ini, para praktikan diharapkan dapat mempelajari teori spektrometer prisma dengan pendekatan eksperimental, dapat menentukan indeks bias prisma kaca dan panjang gelombang dengan menggunakan prisma yang telah dikalibrasi. Para praktikan juga diharapkan dapat mengamati spektrum warna cahaya dari panjang gelombang tertentu. Adapun prinsip kerja dari spektrometer yang akan digunakan pada praktikum ini adalah cahaya didatangkan lewat celah sempit uang disebut kalimator. Kalimator ini merupakan fokus lensa sehingga cahaya yang diteruskan akan bersifat sejajar, kemudian diteruskan ke kisi untuk kemudian ditangkap oleh teleskop yang posisinya dapat digerakkan. Pada posisi teleskop tertentu yaitu pada sudut θ, merupakan posisi yang sesuai dengan terjadinya pola terang (pola maksimum), maka hubungan panjang gelombang cahaya memenuhi persamaan: λ = m. d. sin θ……………………….(1) Di mana m adalah bilangan bulat yang merepresentasikan orde dan d jarak antara garis-garis pada kisi. Dengan mengukur nilai θ, maka nilai λ (panjang gelombang) dari cahaya dapat diukur.[4] Peristiwa pembiasan cahaya pada dua medium yang memiliki kecepatan berbeda disebabkan oleh perbedaan kecepatan jalar cahaya di udara dan di medium lain, misalkan air dan kaca. Misalkan cahaya merambat dari medium 1 dengan kecepatan V1 dan sudut datang i menuju ke medium 2. Saat di medium 2 kecepatan cahaya berubah menjadi V2 dan cahaya dibiaskan dengan susut bias r seperti diperlihatkan pada gambar di bawah. Gambar 1. Pembiasan cahaya pada 2 medium dengan indeks bias berbeda Pada contoh di atas terlihat sinar datang (i) > sinar bias (r) atau dengan kata lain sinar bias mendekati garis normal terjadi ketika sinar menembus batas bidang dari medium yang renggang ke medium yang lebih rapat. Bila sinar berasal dari sebaliknya yakni dari medium rapat ke medium yang lebih renggang, maka sinar menjauhi garis normal (i > r). Hukum Snellius[2]: = = = ………..………...(2) V = λ. f = ……………………………….(3) Di mana: V = Cepat Rambat Gelombang (m/s) λ = Panjang Gelombang (m) f = Frekuensi (Hz) T = Periode (sec−1) Pada peristiwa pembiasan cahaya pada dua medium dengan kerapatan yang berbeda memang terjadi perubahan kecepatan cahaya dari cahaya yang memiliki kecepatan V1 pada medium 1 menjadi V2 di medium 2. Namun frekuensi cahaya tersebut tidak mengalami perubahan saat melalui 2 medium yang berbeda indeks biasnya. Sementara itu peristiwa pembiasan pada prisma dapat kita tinjau pada gambar berikut. Kita dapatkan persamaan sudut puncak prisma[4]: β = r1 + i2………………………….(4) Di mana: β = sudut puncak atau sudut pembias prisma r1 = sudut bias saat berkas sinar memasuki bidang batas udara-prisma i2 = sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas prisma-udara Persamaan Sudut Deviasi Prisma: D = ( i1 + r2 ) – β…………………………(5) Keterangan: D = Sudut Deviasi Prisma i1 = Sudut datang pada bidang batas pertama r2 = Sudut bias pada bidang batas kedua berkas sinar keluar dari prisma β = Sudut puncak atau sudut pembias prisma Deviasi minimum terjadi saat i1 = r2 Dm = 2 i1 – β………………………......(6) Persamaan Deviasi Minimum a. Bila sudut pembias lebih dari 15o n1 sin = n2 sin ………....(7) Keterangan: n1 = Indeks bias medium n2 = Indeks bias prisma Dm = Deviasi minimum β = Sudut pembias prisma b. Bila sudut pembias kurang dari 15o δ = ( n2-1 – n1 ) β……………………….(8) Keterangan: δ = Deviasi minimum untuk β 15o n2-1 = Indeks bias relatif prisma terhadap medium β = Sudut pembias prisma Cahaya polychromatis adalah cahaya yang mempunyai bermacam-macam panjang gelombang. Jika cahaya ini didatangkan pada sisi prisma, maka akibat adanya perbedaan indeks bias dari masing-masing panjang gelombang, maka cahaya yang keluar mengalami peristiwa penguraian atau lebih dikenal sebagai peristiwa dispersi.[2] Gambar 3. Spektrum cahaya putih pada prisma Cahaya putih merupakan campuran dari semua panjang gelombang cahaya tampak. Ketika cahaya ini jatuh pada sisi prisma, panjang gelombang yang berbeda ini dibelokkan dengan derajat yang berbeda pula, sesuai dengan Hukum Snellius. Karena indeks bias yang lebih besar untuk panjang gelombang yang lebih pendek, maka cahaya ungu akan dibelokkan paling jauh dan merah akan dibelokkan paling dekat.[3] Lihat pula Takometer Alat ukur Fisika Peralatan laboratorium
Spektrum adalah sebuah keadaan atau harga yang tidak terbatas hanya pada suatu set harga saja tetapi dapat berubah secara tak terbatas di dalam sebuah kontinum. Kata ini ber-evolusi dari kata bahasa Latin, spectre, yang berarti hantu, tetapi arti modern sekarang berasal dari penggunaannya dalam ilmu alam. Penggunaan pertama kata spektrum dalam ilmu alam adalah di bidang optik untuk menggambarkan pelangi warna dalam cahaya tampak ketika cahaya tersebut terdispersi oleh sebuah prisma, dan sejak itu diterapkan sebagai analogi di berbagai bidang lain. Kini istilah itu dipakai juga untuk menggambarkan rentang keadaan atau kelakuan yang luas yang dikelompokkan bersama dan dipelajari di bawah sebuah topik untuk kemudahan diskusi, misalnya 'spektrum opini politik', atau 'spektrum kerja dari sebuah obat', dan lain sebagainya. Pada penggunaan ini, harga-harga di dalam sebuah spektrum tidak perlu digambarkan secara tepat sebagai sebuah bilangan sebagaimana dalam bidang optik. Dalam penggunaan spektrum yang paling modern, terdapat 'tema pemersatu' di antara ekstrem-ekstrem di kedua ujung. Arti modern dalam ilmu fisika Pada abad 17 kata spektrum diperkenalkan ke dalam bidang optika, untuk merujuk pada rentang warna yang teramati ketika cahaya putih terdispersi oleh sebuah prisma. Segera istilah tersebut merujuk pada plot intensitas cahaya sebagai fungsi dari frekuensi atau panjang gelombang. Istilah spektrum kemudian segera diterapkan untuk gelombang-gelombang lain, seperti gelombang suara, dan sekarang diterapkan untuk semua sinyal yang dapat diuraikan ke dalam komponen-komponen frekuensi. Sebuah spektrum biasanya adalah plot 2 dimensi dari sekumpulan sinyal, menggambarkan komponen-komponennya dengan ukuran lain. Kadang-kadang, kata spektrum merujuk pada kumpulan sinyal itu sendiri, seperti pada "spektrum cahaya tampak", yang merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat dikesani oleh mata manusia. Cahaya yang dilewatkan pada sebuah prisma terpisahkan ke dalam warna-warna berdasarkan panjang gelombang. Warna ungu di salah satu ujung memiliki panjang gelombang terpendek dan merah di ujung lainnya memiliki panjang gelombang terpanjang. Urutan warna dari panjang gelombang panjang ke pendek adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu. Ketika panjang gelombang diperpanjang melewati cahaya merah, akan didapati inframerah, gelombang mikro dan radio. Ketika panjang gelombang diperpendek melewati cahaya ungu, didapati ultraungu, sinar-x, dan sinar gamma. Spektral Spektral adalah hasil interaksi antara energi elektromagnetik (EM) dengan suatu objek. Objek yang ada di permukaan bumi mempunyai karakteristik yang berbeda sati dengan lainnya (khas). Ada objek yang mempunyai sifat daya serapnya (absorpsi) terhadap EM tinggi dan pantulannya rendah, sebaliknya ada objek yang mempunyai daya serap yang rendah dan daya pantulnya tinggi. Pola pantulan dan absorpsi ini berbeda untuk panjang gelombang (wavelength) yang berbeda. Jika dikaitkan dengan citra satelit, maka masing-masing objek akan memberikan pantulan EM yang berbeda, sehingga kita mampu membedakan suatu objek dengan objek yang lain (identifikasi) Alat yang digunakan untuk mengukur nilai reflektansi dari suatu Objek disebut spektrometer. Di pasaran ada spektrometer yang lebih tinggi resolusi spektralnya, selain itu ada pula spektrometer yang dapat digunakan di bawah air (underwater). Lihat pula Spektrum elektromagnetik Fisika Cahaya Spektrum elektromagnetik
Medium (dengan bentuk jamaknya media - secara langsung berasal dari Bahasa Latin yang bermaksud "sesuatu di pertengahan") adalah pembawa sesuatu -- dalam pengertian yang paling populer, dari informasi, umumnya gagasan manusia. Bergantung pada sifat sebenarnya, medium menyediakan pengiriman atau penyimpanan informasi atau keduanya. Dalam aliran Kepercayaan medium adalah perantara yang menghubungkan manusia yang masih hidup dengan dunia roh, ataupun dengan roh-roh orang mati. Komunikasi
Komunikasi (serapan dari ) adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Komunikasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Verbal merupakan komunikasi yang dilakukan dengan bahasa lisan berupa kata-kata, sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi menggunakan gerak-gerik tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Beberapa ahli berpendapat mengenai pengertian komunikasi, menurut Anwar Arifin, komunikasi merupakan jenis proses sosial yang erat kaitannya dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku. Skinner juga berpendapat mengenai bagaimana komunikasi sebagai suatu perilaku lisan maupun simbolik di mana pelaku berusaha memperoleh efek yang diinginkan. Kemudian menurut Forsdale komunikasi adalah jenis proses pembentukan, pemeliharaan serta pengubahan sesuatu dengan tujuan agar sinyal yang telah dikirimkan berkesesuaian dengan aturan. Sedangkan menurut Gode komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk membuat sesuatu kemudian ditujukkan kepada orang lain. Definisi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut dengan komunikasi nonverbal. Sejarah Komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya. Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit, dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya. Namun, subjeknya akan tetap begitu. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri. Filsafat Filsafat adalah disiplin ilmu yang menelaah pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis mengenai teori dari proses komunikasi yang meliputi berbagai dimensi dan berdasarkan bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode komunikasi. Berikut penjabarannya: Bidang komunikasi: Bidang ini meliputi komunikasi sosial, komunikasi organiasi, komunikasi bisnis, komunikasi politik, komunikasi internasional, komunikasi antarbudaya, komunikasi pembangunan, dan komunikasi tradisional Sifat komunikasi: Komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal., Tatanan komunikasi: komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi media Tujuan komunikasi: mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku, mengubah masyarakat, dan lain-lain Fungsi komunikasi: mendidik, menginformasikan, menghibur, dan memengaruhi Teknik komunikasi: komunikasi informatif, komunikasi persuasif, komunikasi pervasif, komunikasi koersif, komunikasi instruktif, dan hubungan manusiawi Metode komunikasi: jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, propaganda, perang urat saraf, perpustakaan, dan sebagainya Selain itu, filsafat komunikasi mencoba menelaah secara mendalam pemahaman seseorang atau kelompok dalam berkomunikasi, baik berkaitan dengan metodologi, sistematika, analisis, tingkat kekritisannya, dan keuniversalannya. Komponen Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi, yaitu Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. Saluran (channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol"). Proses Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya. media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim. Model-model komunikasi Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya. Model komunikasi linear Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message), dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima. Model interaksional Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik, atau tanggapan terhadap suatu pesan. Umpan balik ini dapat berbentuk verbal atau non-verbal, dan berfungsi sebagai mekanisme untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti dengan benar. Umpan balik membantu memperbaiki atau mengoreksi komunikasi yang mungkin kurang jelas atau kurang efektif. Model transaksional Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna. Faktor yang memengaruhi Faktor yang memengaruhi komunikasi diantaranya: Latar belakang budaya. Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif. Ikatan kelompok atau grup Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat memengaruhi cara mengamati pesan. Harapan Harapan memengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan. Pendidikan Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan. Sebuah model komunikasi transaksional. Komunikasi bisnis harus/ada melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan. Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Komunikasi bisnis harus/ada melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu : Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan. Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen. Jenis-jenis komunikasi bisnis 1. Komunikasi bisnis internal Kegiatan bertukar pesan ini dilakukan oleh antar unsur perusahaan, meliputi: Komunikasi ke atas: berupa penyampaian informasi dari orang dengan posisi  bawahan kepada atasan. Tentu berdasarkan hierarki organisasi perusahaan. Komunikasi ke bawah: berupa penyampaian pesan dari atasan kepada bawahannya dalam struktur perusahaan. Komunikasi lateral atau teknis: berupa penyampaian yang dilakukan antar departemen kerja atau teman kerja dalam satu departemen/divisi. 2. Komunikasi bisnis eksternal Berbeda dengan yang pertama, komunikasi ini kaitannya dengan penyampaian pesan kepada orang-orang di luar lingkaran perusahaan, meliputi: Pelanggan Vendor Kompetitor Mitra perusahaan dan lainnya yang punya pengaruh bagi kelangsungan bisnis Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal. Jenis-jenis komunikasi nonverbal 1. Ekspresi wajah Ini adalah salah satu jenis komunikasi nonverbal yang memiliki peran besar. Saat berkomunikasi, ekspresi wajah seseorang adalah hal pertama yang akan terlihat, bahkan sebelum kita mendengar apa yang akan lawan bicara katakan. Dari ekspresi wajah, ada banyak sekali informasi yang bisa didapatkan. Ekspresi wajah juga disebut komunikasi nonverbal yang paling universal. Hal ini karena rata-rata orang akan menunjukkan ekspresi wajah yang sama untuk emosi tertentu. Misalnya, rata-rata orang akan cemberut ketika sedang sedih dan tersenyum berseri-seri saat sedang jatuh cinta. 2. Gestur Gestur atau gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Gestur yang sering digunakan misalnya seperti melambai, menunjuk, atau menganggukan kepala. Berbeda dengan eskpresi wajah yang dinilai sangat universal, gestur lebih dipengaruhi oleh budaya dalam suatu masyarakat. Misalnya, ada beberapa gestur yang dinilai tidak sopan jika dilakukan pada suatu kelompok masyarakat tertentu, tetapi pada kelompok masyarakat yang lain gestur tersebut mungkin bersifat netral. 3. Postur tubuh Postur tubuh juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal yang dapat menyampaikan banyak informasi. Bila dikombinasikan dengan gerak tubuh tertentu, postur tubuh bisa memberikan banyak informasi. Misalnya, berdiri tegak dengan meletakkan tangan di pinggul cenderung menunjukkan sikap yang tegas dan berkuasa. 4. Paralinguistik Paralinguistik adalah aspek nonverbal dari proses bicara (komunikasi verbal). Aspek ini meliputi nada bicara, volume suara, dan ketinggian nada yang digunakan pada suatu pembicaraan. Paralinguistik ini bisa menunjukkan makna yang sebenarnya dari suatu pembicaraan. Sebagai contoh, Anda menanyakan kabar pada teman, lalu dia menjawab, “Saya baik-baik saja,” dengan nada pelan dan dingin. Dari nada bicaranya ini, Anda bisa tahu bahwa teman Anda mungkin sedang tidak baik-baik saja. 5. Tatapan mata Tatapan mata juga memainkan peran penting dalam komunikasi nonverbal. Cara seseorang melihat, menatap, dan berkedip dinilai bisa menunjukkan berbagai emosi yang ada pada dirinya. Misalnya, ketika Anda bertemu eorang yang Anda sukai atau hormati, biasanya kecepatan berkedip akan meningkat dan pupil mata membesar. Tatapan mata pun sering dijadikan patokan untuk menentukan apakah seseorang sedang berkata jujur atau tidak. Kontak mata yang normal dan stabil sering dianggap sebagai tanda bahwa seseorang mengatatakan kebenaran dan dapat dipercaya. Sebaliknya, jika sedang berbohong, orang akan cenderung mengalihkan tatapannya. 6. Sentuhan Sentuhan juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal. Sentuhan bisa digunakan untuk mengomunikasikan berbagai emosi, misalnya kasih sayang, keakraban, dan simpati. Sentuhan yang dilakukan oleh wanita dan pria biasanya memiliki arti yang berbeda. Wanita cenderung menggunakan sentuhan untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang, sedangkan pria biasanya menggunakan sentuhan untuk menegaskan kekuasaan dan kendalinya atas orang lain. 7. Penampilan Penampilan, seperti pilihan warna, pakaian, dan gaya rambut, juga dianggap sebagai salah satu alat komunikasi nonverbal. Penampilan bisa menentukan cara pandang dan reaksi seseorang terhadap orang lain, karena penampilan merupakan salah satu hal yang bisa dilihat pertama kali. Kendati demikian, informasi yang didapat dari sebuah penampilan biasanya berbeda-beda antar masyarakat, tergantung pada kondisi sosial dan budaya yang ada di masyarakat tersebut. 8. Proksemik Proksemik merupakan jenis komunikasi nonverbal yang berupa jarak saat komunikasi berlangsung. Jarak atau ruang dalam komunikasi ini biasanya ditentukan oleh seberapa akrab dan nyaman Anda dengan lawan bicara Anda. Ruang pribadi seseorang biasanya adalah 0,5–1,5 m. Jarak ini biasanya hanya untuk keluarga, sahabat, atau kekasih. Sementara itu, jarak yang biasanya pantas untuk komunikasi profesional dengan rekan kerja atau mengobrol santai dengan teman adalah 1,5–4 m. Jarak komunikasi yang terlalu dekat dengan seseorang yang baru ditemui atau rekan kerja akan terasa seperti penerobosan ruang pribadi dan bisa membuat lawan bicara tidak nyaman. Sebaliknya, bicara berjauh-jauhan dengan seseorang yang dikenal dekat, misalnya orang tua, guru, atau sahabat, juga akan terasa tidak lazim. 9. Objek Objek yang dikenakan atau digunakan oleh seseorang juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal. Dari objek ini, Anda bisa mendapat banyak informasi tentang identitas seseorang. Sebagai contoh, jika Anda melihat seseorang memakai jas dokter, Anda bisa langsung mengetahui bahwa orang tersebut adalah seorang dokter tanpa perlu berbicara atau bercakap-cakap dengannya. Komunikasi objek Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian rapi cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam. Sentuhan Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif. Kronemik Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality). Gerakan tubuh Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gestur adalah gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan. Proksemik Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal: Jarak intimJarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan. Jarak personalJarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki. Jarak sosialDalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki. Jarak publikJarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga. Vokalik Vokalik adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari. Lingkungan Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Di antaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna. Fungsi Komunikasi Nonverbal Fungsi pertama: Repetisi Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC. Fungsi Kedua: Subtitusi Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak"). Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem. Fungsi Ketiga: Kontradiksi Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya, Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir. Fungsi Keempat: Aksentuasi Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverbal tersebut disebut affect display. Fungsi Kelima: Komplemen Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya. Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan ketepercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa, yaitu fonologi, sintaksis, semantik, dan pragmatis. Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasilisa atau oral communication (berbicara dan mendengar, komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membaca). Komunikasi lintas budaya adalah proses di mana dialihkan ide atau gagasan suatu budaya yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling memengaruhi satu sama lainnya, baik itu untuk sebuah kebaikan kebudayaan maupun untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi tahap awal dari proses akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru)". Berkenaan dengan komunikasi lintas budaya yang tepat, dengan mempelajari situasi di mana orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda saling berinteraksi. Selain bahasa, komunikasi lintas budaya berfokus pada atribut sosial, pola pikir, dan budaya dari kelompok-kelompok yang berbeda dari orang-orang. Hal ini juga melibatkan pemahaman budaya yang berbeda, bahasa, dan adat istiadat orang-orang dari negara-negara lain. Komunikasi lintas budaya berperan dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, studi budaya, linguistik, psikologi dan ilmu komunikasi. Komunikasi lintas budaya ini juga disebut sebagai dasar untuk bisnis internasional. Ada beberapa penyedia layanan dari lintas-budaya yang dapat membantu pengembangan keterampilan komunikasi lintas budaya itu sendiri. Penelitian ini merupakan bagian utama dari perkembangan ketrampilan dari komunikasi lintas budaya. Komunikasi bisnis antar budaya Komunikasi bisnis antar budaya sangat membantu dalam membangun kecerdasan budaya melalui pembinaan dan pelatihan dalam komunikasi antar budaya, antar-budaya negosiasi, multikultural resolusi konflik, layanan pelanggan, bisnis, dan komunikasi organisasi. Pemahaman antar budaya tidak hanya untuk ekspatriat yang masuk. Pemahaman antar budaya dimulai dengan orang-orang yang bertanggung jawab untuk proyek dan mencapai orang-orang di dalam menyampaikan layanan, atau konten. Kemampuan untuk berkomunikasi, bernegosiasi, dan bekerja secara efektif dengan orang-orang dari budaya lain sangat penting untuk bisnis internasional. Masalah Masalah dalam komunikasi lintas budaya biasanya datang dari masalah di dalam transmisi pesan. Dalam komunikasi antara orang-orang dari budaya yang sama, orang yang menerima pesan menafsirkannya berdasarkan pada nilai-nilai, keyakinan, dan harapan untuk perilaku yang mirip dengan orang-orang yang mengirim pesan. Ketika ini terjadi, cara pesan yang ditafsirkan oleh penerima cukup mirip dengan apa yang dimaksudkan oleh sang pembicara. Namun, ketika penerima pesan adalah orang dari budaya yang berbeda, penerima menggunakan informasi dari budaya sang pembicara untuk menafsirkan pesan. Pesan yang ditafsirkan mungkin sangat berbeda dari apa yang pembicara maksudkan. Atribusi adalah proses di mana orang-orang yang mencari penjelasan tentang perilaku orang lain. Ketika seseorang tidak memahami orang lain, ia biasanya menyalahkan kebingungan tersebut kepada orang lain "kebodohan, kebohongan, atau kegilaan". Komunikasi yang efektif bergantung pada pengertian informal antara pihak-pihak yang terlibat yang didasarkan pada kepercayaan yang berkembang di antara mereka. Ketika kepercayaan itu ada, implisit pengertian dalam komunikasi dan perbedaan budaya dapat diabaikan, dan masalah-masalah dapat ditangani dengan lebih mudah. Arti dari kepercayaan dan bagaimana hal ini dikembangkan serta dikomunikasikan berbeda-beda di masyarakat. Demikian pula, beberapa budaya memiliki kecenderungan yang lebih dipercaya dibandingkan dengan yang lain. Komunikasi nonverbal adalah suatu perilaku yang berkomunikasi tanpa kata—kata-meskipun sering kali dapat disertai dengan kata-kata. Variasi kecil dalam bahasa tubuh, ucapan, irama, dan ketepatan waktu sering menyebabkan ketidakpercayaan dan persepsi yang salah dari situasi antara pihak-pihak antar budaya. Perilaku kinestetik adalah cara komunikasi dengan menggunakan gerakan tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Arti dari perilaku tersebut bervariasi di tiap negara. Occulesics adalah bentuk dari kinesics yang melibatkan kontak mata dan penggunaan mata untuk menyampaikan pesan. Proxemics menyangkut kepada kedekatan serta tempat dari proses komunikasi (misalnya: ruang pribadi atau tata letak kantor). Paralanguage mengacu pada bagaimana sesuatu dikatakan bukan isi dari apa yang dikatakan, misalnya kecepatan nada bicara, perubahan suara, suara-suara lain, tawa, menguap, dan keheningan. Objek bahasa atau kebudayaan material mengacu pada cara kita berkomunikasi melalui bahan artefak—misalnya, arsitektur, desain kantor dan perabotan, pakaian, mobil, kosmetik, dan waktu. Pada monochronic budaya, waktu dialami secara linear dan sebagai sesuatu yang harus dihabiskan, disimpan, dibuat, atau disia-siakan. Orang-orang cenderung untuk berkonsentrasi hanya pada satu hal dalam suatu waktu. Pada polychronic budaya, orang-orang mentolerir banyak hal-hal yang terjadi secara bersamaan dan menekankan keterlibatan dengan orang lain. Dalam budaya ini, orang-orang sangat mudah teralihkan, fokus pada beberapa hal sekaligus, dan sering mengubah rencana. Manajemen Poin-poin penting untuk dipertimbangkan: Mengembangkan kepekaan budaya. Mengantisipasi makna yang akan diterima oleh penerima. Kehati-hatian dalam menulis kode. Menggunakan kata-kata, gambar, dan gerak tubuh. Menghindari slang, idiom, pepatah daerah. Transmisi selektif. Membangun hubungan, saling bertatapan muka jika mungkin. Hati-hati dalam menjabarkan isi kode dari tanggapan pihak lain. Mendapatkan tanggapan dari beberapa pihak. Meningkatkan kemampuan mendengar dan keterampilan dalam observasi. Menindaklanjuti setiap tindakan. Fasilitasi Ada hubungan antara kepribadian seseorang dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan di suatu negara tertentu—termasuk kemampuan untuk berkomunikasi dalam lingkungan tersebut. Dua kunci kepribadian adalah keterbukaan dan ketahanan. Keterbukaan meliputi ciri-ciri seperti toleransi untuk ambiguitas, sikap ekstrovert, dan keterbukaan pikiran. Ketahanan termasuk memiliki kemampuan pengendalian diri yang baik, ketekunan, toleransi untuk ambiguitas, dan akal. Faktor-faktor tersebut yang dikombinasikan dengan kebudayaan seseorang dan identitas rasial serta tingkat kesiapan terhadap perubahan akan menghasilkan pribadi yang memiliki potensi untuk dapat beradaptasi. Teori-teori Berikut ini jenis teori dapat dibedakan dalam untaian yang berbeda: fokus pada hasil yang efektif, akomodasi atau adaptasi, identitas negosiasi dan manajemen, jaringan komunikasi, akulturasi dan penyesuaian. Rekayasa sosial hasil yang efektif Konvergensi budaya Dalam sistem sosial yang relatif tertutup, di mana komunikasi antara anggota tidak dibatasi, sistem secara keseluruhan akan cenderung berkumpul dari waktu ke waktu menuju negara yang memiliki keseragaman budaya yang lebih besar. Sistem akan cenderung menyimpang ke arah keragaman ketika komunikasi dibatasi. Teori akomodasi komunikasi Teori ini berfokus pada strategi linguistik untuk mengurangi atau menambah jarak komunikatif.. Adaptasi lintas budaya Teori ini dirancang untuk menjelaskan bagaimana komunikator beradaptasi satu sama lain di "pertemuan terkait tujuan", di mana faktor-faktor budaya perlu dimasukkan. Menurut teori adaptasi lintas budaya, kompetensi komunikatif adalah ukuran dari adaptasi yang disamakan dengan asimilasi. Menurut Gudykunst dan Kim (2003), "proses adaptasi antar budaya melibatkan interaksi terus menerus dari dekulturasi dan akulturasi budaya yang membawa perubahan pada orang asing [imigran] ke arah asimilasi, tingkat tertinggi dari adaptasi secara teoretis dapat dibayangkan" (p. 360). Pendekatan ini pertama kali diteorikan pada puncak kolonialisme di Victorian England oleh Herbert Spencer yang menerapkan gagasan adaptasi yang ia pinjam dari Francis Galton untuk penyesuaian sosial dan efisien hasil kekayaan produksi. Kompetensi komunikatif didefinisikan sebagai pemikiran, perasaan, dan perilaku pragmatis dalam cara-cara yang ditetapkan sesuai dengan budaya mainstream yang dominan. Kompetensi komunikasi merupakan hasil yang berdasarkan ukuran yang dikonseptualisasikan sebagai fungsional/operasional yang sesuai dengan kriteria lingkungan seperti kondisi kerja. Di luar ini, adaptasi berarti "kebutuhan untuk menyesuaikan diri" (p. 373) pada mainstream "realitas objektif" dan "mode pengalaman yang diterima" (Gudykunst dan Kim, 2003, hlm. 378). Teori adaptasi mendukung "dekulturasi" imigran dan migran, "melupakan" diri mereka sendiri, serta mencampurkan nilai-nilai, keyakinan, tujuan, dan perilaku budaya lokal sehingga mereka dapat menjadi "cocok untuk hidup dengan" budaya tersebut (Gudykunst dan Kim, 2003, hlm. 358). Adaptasi dengan demikian didalilkan sebagai proses zero-sum di mana minoritas orang dikonseptualisasikan sebagai sesuatu seperti wadah terbatas sehingga ketika beberapa tujuan baru atau keyakinan ditambahkan atau dipelajari, sesuatu yang lama harus "dihilangkan". Penggerak utama asimilias mengulangi argumen spencer yang menyatakan bahwa demi keberhasilan budaya mainstream ("efektif kemajuan") adaptasi/asimilasi harus berada di arah dominan dari budaya mainstream. Sementara Spencer mendalilkan budaya mainstream yang dominan dari cara berpikir, merasa, dan berperilaku, Gudykunst dan Kim (2003) mendefinisikan kelompok dominan sebagai mayoritas numerik sederhana ("diferensial ukuran populasi" Gudykunst dan Kim, 2003, hlm. 360). Setiap kecenderungan oleh pendatang baru untuk mempertahankan identitas asli mereka (bahasa, agama-agama, etnis asosiasi termasuk perhatian "etnis media", keyakinan, cara berpikir, dan sebagainya) didefinisikan oleh Gudykunst dan Kim (2003) sebagai operasional/fungsional ketidaklayakan (hlm. 376), penyakit mental (hlm. 372-373, 376), dan ketidakmampuan untuk berkomunikasi, disposisi dihubungkan oleh Spencer dan Galton dan kemudian Gudykunst dan Kim (2003), untuk melekat kepada kecenderungan dari kepribadian serta sifat-sifat lain seperti sikap tertutup terhadap ide baru (hlm. 369), emosional yang belum matang (hlm. 381), etnosentris (hlm. 376), dan kurang kompleksitas kognitif (hlm. 382, 383). Kesesuaian dari tekanan telah ditetapkan sejak W. E B. Dubois pada tahun 1902 sebagai simbolik dari kekerasan terutama ketika kaum minoritas tidak sesuai bahkan karena sifat yang melekat seperti cacat, ras, gender, etnis, dan sebagainya. Dipaksakannya kepatuhan / asimilasi berdasarkan kelompok mayoritas merupakan paksaan dari apa yang dtulis Pierre Bourdieu pada tahun 1960-an dan berkaitan dengan isu-isu komunikasi lintas budaya dan konflik yang disebut kekerasan simbolik (dalam bahasa inggris, Bourdieu, P. (1977). Garis besar Teori Praktek. Cambridge dan New York: Cambridge Univ Press). Sebagai Bourdieu (1977) menyatakan, efek dari kekerasan simbolik seperti pemaksaan budaya asli, katalis untuk adaptasi antar budaya yang "positif" menurut Gudykunst dan Kim (2003), hasil minoritas dari kejiwaan orang . Jika kekuatan koersif cukup besar dan efikasi diri serta harga diri kaum imigran minoritas hancur, dapat menyebabkan efek seperti adanya pengakuan hubungan kekuasaan yang terletak di dalam matriks sosial dari bidang tertentu. Misalnya, dalam proses timbal balik penukaran hadiah dalam bahasa Kabyle di masyarakat Aljazair, di mana ada asimetri kekayaan antara dua pihak baik yang diberkahi pemberi "akan dapat memaksakan hubungan hirarki yang ketat dan utang pada penerima." Proses kerja teori budaya Dalam bentuk paling umum, proses kerja teori komunikasi budaya mengacu pada interaksi antara pihak yang kurang terwakili dengan dominan anggota kelompok. Proses kerja teori budaya termasuk di dalamnya tetapi tidak membatasi orang-orang dari berbagai warna kulit, wanita, orang-orang cacat, laki-laki gay dan lesbian, dan orang-orang dalam kelas sosial bawah. Proses kerja dari teori budaya, seperti yang dikembangkan oleh Mark P. Orbe, tampak pada cara-cara strategis di mana proses kerja dari teori budaya ada pada saat anggota kelompok berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, kerja dari kerangka budaya memberikan penjelasan untuk bagaimana orang yang berbeda dapat berkomunikasi berdasarkan enam faktor. Negosiasi Identitas atau manajemen Teori manajemen identitas Negosiasi identitas Teori identitas budaya Model ayunan ganda Jaringan komunikasi Jaringan dan kompetensi komunikasi grup luar Jaringan intracultural VS jaringan intercultural Jaringan dan akulturasi Akulturasi dan penyesuaian Akulturasi komunikasi Teori ini mencoba untuk menggambarkan di mana "adaptasi antar budaya sebagai upaya kolaboratif orang asing dan penerimaan lingkungan terlibat dalam upaya bersama." Kegelisahan / ketidakpastian Ketika orang asing berkomunikasi dengan orang lokal, mereka mengalami ketidakpastian dan kecemasan. Orang asing perlu untuk mengelola ketidakpastian serta kecemasan mereka dalam rangka untuk dapat secara efektif berkomunikasi dengan orang lokal dan kemudian mencoba untuk mengembangkan prediksi-prediksi akurat dan penjelasan-penjelasan untuk perilaku orang-orang lokal. Asimilasi, penyimpangan, dan kondisi keterasingan Asimilasi dan adaptasi adalah hasil yang tidak permanen dari proses adopsi; sebaliknya, mereka adalah hasil sementara dari proses komunikasi antara orang lokal dan imigran. "Keterasingan atau asimilasi dalam kelompok atau individu, adalah hasil dari hubungan antara perilaku menyimpang dan lalai dalam komunikasi." Komunikasi bisnis antar budaya sangat membantu dalam membangun kecerdasan budaya melalui pembinaan dan pelatihan dalam komunikasi antar budaya, antar-budaya negosiasi, multikultural resolusi konflik, layanan pelanggan, bisnis, dan komunikasi organisasi. Pemahaman antar budaya tidak hanya untuk ekspatriat yang masuk. Pemahaman antar budaya dimulai dengan orang-orang yang bertanggung jawab untuk proyek dan mencapai orang-orang di dalam menyampaikan layanan, atau konten. Kemampuan untuk berkomunikasi, bernegosiasi dan bekerja secara efektif dengan orang-orang dari budaya lain sangat penting untuk bisnis internasional. Kompetensi lintas budaya Komunikasi lintas budaya kompeten ketika ia menyelesaikan tujuan dengan cara yang sesuai dengan konteks dan hubungan. Komunikasi lintas budaya menjadi kebutuhan untuk menjembatani dikotomi antara kesesuaian dan efektivitas: yang tepat pada sarana komunikasi lintas budaya dan mengarah ke 15% penurunan miskomunikasi. Kesesuaian. Menghargai aturan-aturan, norma-norma, dan harapan dari hubungan tidak dilanggar secara signifikan Efektivitas. Menghargai tujuan atau imbalan (relatif terhadap biaya dan alternatif) yang dicapai. Teori-teori Berikut ini jenis teori dapat dibedakan dalam untaian yang berbeda: fokus pada hasil yang efektif, akomodasi atau adaptasi, identitas negosiasi dan manajemen, jaringan komunikasi, akulturasi dan penyesuaian. Konteks: Sebuah penilaian bahwa seseorang yang kompeten adalah yang dibuat di kedua relasional dan konteks situasional. Ini berarti bahwa kompetensi tidak didefinisikan sebagai sebuah atribut tunggal, artinya seseorang bisa menjadi sangat kuat dalam satu bagian dan cukup baik di tempat lain. Situasional berbicara mengenai kompetensi yang dapat didefinisikan secara berbeda untuk budaya yang berbeda. Misalnya, kontak mata menunjukkan kompetensi dalam budaya barat sedangkan untuk budaya Asia terlalu banyak kontak mata menjadi sesuatu yang kurang sopan. Kesesuaian: berarti bahwa perilaku yang dapat diterima dan sesuai harapan dari setiap budaya tertentu. Efektivitas: perilaku yang menyebabkan hasil yang diinginkan dapat tercapai. Pengetahuan: Ini ada hubungannya dengan luasnya informasi yang Anda miliki tentang kebudayaan orang yang sedang berinteraksi dengan Anda. Hal ini penting agar Anda dapat menafsirkan makna dan memahami budaya mereka secara umum dan pengetahuan budaya tertentu. Motivasi: Ini ada hubungannya dengan asosiasi emosional karena mereka berkomunikasi antar budaya. Perasaan dari reaksi Anda terhadap pikiran dan pengalaman berhubungan dengan motivasi. Niat dari pikiran yang memandu pilihan Anda, itu adalah tujuan atau rencana yang mengarahkan perilaku Anda. Ini dua hal yang berperan dalam motivasi. Alat-alat dasar untuk perbaikan Berikut ini adalah cara untuk meningkatkan kompetensi dalam komunikasi: Tampilan menarik: menunjukkan rasa hormat dan hal positif untuk orang lain Orientasi pengetahuan: Istilah yang digunakan orang untuk menjelaskan diri mereka sendiri dan persepsi mereka tentang dunia Empati: Berperilaku dalam cara-cara yang menunjukkan Anda memahami dunia sebagaimana yang orang lain lakukan interaksi manajemen: keterampilan di mana Anda mengatur percakapan Tugas peran perilaku: memulai ide-ide yang mendorong kepada kegiatan pemecahan masalah. Relasional perilaku peran: harmoni antara interpersonal dan mediasi Toleransi untuk ambiguitas: kemampuan untuk bereaksi terhadap situasi-situasi baru dengan sedikit ketidaknyamanan Interaksi postur: Menanggapi orang lain dalam deskriptif, non-menghakimi cara. Faktor-faktor penting Kemahiran dalam bahasa budaya lokal: pemahaman tata bahasa dan kosakata Pemahaman bahasa pragmatik: bagaimana menggunakan strategi kesopanan dalam membuat permintaan dan cara menghindari dalam memberikan terlalu banyak informasi Menjadi sensitif dan menyadari pola komunikasi non verbal dalam budaya lain Menyadari gerakan yang dapat menyinggung atau memiliki arti yang berbeda dalam berbagai budaya Pemahaman budaya kedekatan dalam ruang fisik dan paralinguistik suara untuk menyampaikan makna yang dimaksud. Ciri-ciri Fleksibilitas Toleransi terhadap ketidakpastian yang tinggi Reflectiveness Keterbukaan pikiran Sensitivitas Kemampuan beradaptasi Terlibat dalam sistem tingkat berpikir yang berbeda. Faktor - faktor yang memengaruhi komunikasi verbal: Nada suara Menggunakan kata-kata deskriptif Penekanan pada frasa tertentu Volume suara Cara pesan diterima tergantung pada faktor-faktor ini karena mereka memberikan interpretasi yang lebih besar bagi penerima dan seperti apa yang dimaksudkan oleh pesan. Dengan menekankan frasa tertentu dengan nada suara, hal ini menunjukkan bahwa hal tersebut penting dan harus lebih terfokus pada hal itu. Selain atribut-atribut ini, komunikasi verbal ini juga disertai dengan isyarat non-verbal. Isyarat ini membuat pesan menjadi lebih jelas dan memberikan indikasi kepada pendengar mengenai cara informasi yang harus diterima. Negosiasi identitas atau manajemen Ekspresi wajah Gerakan tangan Penggunaan benda-benda Gerakan tubuh Dalam hal komunikasi lintas budaya ada hambatan bahasa yang dipengaruhi oleh bentuk verbal dari komunikasi. Dalam hal ini ada kesempatan untuk terjadi miskomunikasi antara dua pihak atau lebih. hambatan-hambatan lain yang berkontribusi terhadap miskomunikasi dapat menjadi jenis kata-kata yang dipilih dalam percakapan. Jangan sampai perbedaan budaya menjadi ada yang berbeda dalam makna dan kosakata yang dipilih, hal ini memungkinkan untuk pesan antara pengirim dan penerima dapat disalahartikan. Komunikasi nonverbal Jaringan komunikasi Ekspresi wajah dan gerak tubuh Pakaian Gerakan Postur tubuh Kontak mata Bila tindakan ini dipasangkan dengan komunikasi verbal, maka pesan dibuat dan dikirim. Bentuk komunikasi nonverbal adalah perilaku kinesik. Perilaku kinesik adalah komunikasi melalui gerakan tubuh—misalnya, postur, gerak tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Makna dari perilaku tersebut bervariasi antar negara dan memengaruhi komunikasi lintas budaya. Bentuk komunikasi nonverbal secara kinesik adalah kontak mata dan menggunakan mata untuk menyampaikan pesan. Secara keseluruhan, komunikasi nonverbal memberikan petunjuk untuk apa yang dikatakan secara verbal dengan penggambaran fisik. Teknik komunikasi nonverbal yang digunakan di seluruh dunia dan di beberapa budaya. Komunikasi nonverbal dan kinesik bukan satu-satunya cara untuk berkomunikasi tanpa kata-kata. Proxemics, bentuk komunikasi nonverbal, berkaitan dengan pengaruh kedekatan dan ruang komunikasi. Bentuk lain dari perilaku nonverbal dan komunikasi yang berhubungan dengan komunikasi lintas budaya adalah paralanguage. Paralanguage mengacu pada bagaimana sesuatu yang dikatakan, bukan isi dari apa yang dikatakan—misalnya, kecepatan bicara, nada dan infleksi suara, suara-suara lain, tertawa, menguap, dan keheningan. Paralanguage akan kemudian menyentuh dalam bagian verbal dari komunikasi lintas budaya. Komunikasi nonverbal telah ditunjukkan untuk memperhitungkan antara 65% dan 93% dari ditafsirkannya proses komunikasi. Variasi Kecil dalam bahasa tubuh, ucapan, irama, dan ketepatan waktu sering menyebabkan ketidakpercayaan dan persepsi yang salah dari situasi antara pihak pelaku lintas budaya. Hal tersebut adalah di mana komunikasi nonverbal dapat menyebabkan masalah dengan komunikasi lintas budaya. Kesalahpahaman dengan komunikasi nonverbal dapat menyebabkan miskomunikasi dan penghinaan dengan perbedaan budaya. Sebagai contoh, kegiatan menjabat tangan dalam satu budaya mungkin akan sebagai sesuatu yang pantas dilakukan, sedangkan bagi kebudayaan lain dapat disebut sebagai sesuatu yang kasar atau tidak pantas. Komunikasi nonverbal dapat digunakan tanpa menggunakan komunikasi verbal. Hal ini dapat digunakan sebagai sistem pengkodean untuk orang-orang yang tidak menggunakan perilaku verbal untuk berkomunikasi di dalam budaya yang berbeda, di mana berbicara tidak diperbolehkan. Sebuah ekspresi wajah yang dapat memberikan isyarat kepada orang lain dan juga untuk mengirimkan pesan, tanpa menggunakan komunikasi verbal. Sesuatu yang biasanya terjadi tanpa disadari dalam budaya dan komunikasi adalah bahwa cara berpakaian seseorang dapat digunakan sebagai bentuk komunikasi nonverbal. Apa yang dipakai seseorang dapat juga memberitahu banyak hal tentang mereka. Misalnya, apakah seseorang tersebut miskin atau kaya, muda atau tua atau jika mereka memiliki budaya dan keyakinan tertentu semua dapat dikatakan melalui cara berpakaian dan gaya yang mereka tampilkan. Ini adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Komunikasi De Vito (2009) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan di antara dua orang atau lebih, formal maupun informal. Komunikasi interpersonal dimengerti sebagai umpan balik yang saling berkaitan satu sama lain dengan tujuan untuk membantu seseorang meningkatkan efektivitas pribadi dan efektivitas antara pribadi. Komunikasi interpersonal mengharuskan pelaku untuk bertatap muka antara dua orang atau lebih dengan membawakan pesan verbal maupun non verbal sehingga masing-masing bisa memahami satu sama lain dan berinteraksi secara efektif. Rogers (dalam Rakhmat, 2012) mengatakan bahwa makin baik komunikasi interpersonal, maka makin terbuka seseorang mengungkapkan dirinya dan makin positif persepsinya terhadap orang lain melebihi persepsi dirinya. Tubbs dan Moss (2008) mengartikan komunikasi interpersonal sebagai sebuah proses komunikasi antara komunikan dan komunikator yang ditandai dengan terwujudnya saling pengertian, kesenangan, saling memengaruhi, hubungan sosial yang baik, juga adanya tindakan nyata sebagai umpan-balik. Komunikasi diharapkan dapat mengurangi dampak buruk yang timbul pada kelompok yang berkaitan dengan kejenuhan dalam pekerjaan. Cangara (2005) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal sangat penting untuk meningkatkan hubungan antar individu, menghindari dan mengatasi konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian, berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain, mengendalikan perilaku, memberi motivasi, sebagai pernyataan emosi, dan memberikan suatu informasi. Komunikasi merupakan suatu gejala yang kompleks dan oleh sebab itu, setiap individu yang mengamati gejala komunikasi memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Komunikasi adalah proses di mana saling membagi informasi, gagasan dan perasaan antar individu. Komunikasi dalam menyentuh aspek-aspek yang lebih dalam dari setiap orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut, baik tentang hidup pada masa lalu, tentang keluarga, dan kegiatan yang sedang dilakukan sekarang. Salah satu komponen komunikasi adalah saling mendengarkan. Mendengarkan sangat penting, karena dengan mendengarkan setiap pihak yang terlibat dalam suatu peristiwa komunikasi dapat saling memahami dan memberi umpan balik atau respons dengan cara yang baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Setiap pihak dapat menjadi pemberi dan pengirim pesan sekaligus pada waktu yang bersamaan. Selain proses, komunikasi juga dapat dimaknai sebagai suatu transaksi informasi di mana tidak hanya berkaitan dengan kegiatan fisik. Komunikasi juga merupakan suatu tindakan yang bersifat psikologis, yakni berkaitan dengan impresi dari orang yang terlibat dalam komunikasi. Impresi dibentuk dalam pikiran orang-orang yang sedang terlibat dalam komunikasi. Komponen-komponen Komunikasi Pemberi Pesan Setiap orang terlibat dalam komunikasi karena memiliki informasi, gagasan, dan perasaan yang mereka bagi kepada orang lain. Komunikasi tidak berjalan satu arah, namun bersifat timbal balik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pemberi pesan dapat menjadi penerima pesan, dan penerima pesan dapat menjadi pemberi pesan. Peran-peran ini dapat terjadi saat komunikasi sedang berlangsung. Pesan Pesan merupakan ide-ide dan perasaan yang dibagi antara pengirim dan penerima. Inti dari sebuah peristiwa komunikasi adalah pesan, suatu maksud atau gagasan yang ingin disampaikan. Faktor yang memengaruhi suatu pesan diterima adalah kejelasan, kesiapan penerima, kompleksitas, panjangnya pesan, dan informasi yang terorganisir. Ide-ide dan perasaan dikomunikasikan jika ide atau gagasan itu dipresentasikan dengan simbol-simbol. Simbol terdiri dari dua, yaitu simbol verbal dan nonverbal. Simbol verbal bersifat terbatas dan kompleks, sedangkan simbol nonverbal dapat berupa ekspresi wajah, gestikulasi, postur tubuh, tekanan suara, penampilan dan lain-lain. Umpan Balik Umpan Balik merupakan respons yang diberikan oleh penerima dan pemberi pesan dalam sebuah peristiwa komunikasi. Dengan adanya umpan balik, para partisipan yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dapat mengetahui bahwa gagasan atau perasaan mereka diterima sesuai dengan yang diharapkan. Pengirim dan penerima pesan dalam komunikasi tatap muka memiliki kesempatan yang sangat besar untuk memberikan umpan balik secara langsung. Dalam komunikasi tatap muka ini, para partisipan dapat memiliki kesempatan untuk melihat apakah pesan yang disampaikan dipahami dan diikuti atau tidak. Gangguan Gangguan adalah segala sesuatu yang mengganggu komunikasi, termasuk sikap dan emosi penerima dan pemberi pesan. Stres, cemas, sikap-sikap negatif dan motivasi rendah merupakan faktor yang memengaruhi gangguan. Gangguan dapat terjadi dalam tiga bentuk yakni eksternal, internal, dan semantik. Gangguan Eksternal (External Noise)[ Gangguan eksternal datang dari lingkungan. Lingkungan dapat berupa udara panas maupun dingin, kegaduhan dan suasana yang tidak menyenangkan lainnya. Kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan dapat mengganggu penerima dan pemberi pesan dalam memahami pesan yang disampaikan. Gangguan Internal (Internal Noise) Gangguan internal terjadi dalam pikiran penerima dan pemberi pesan. Bila pemberi dan penerima pesan tidak fokus pada pesan atau komunikasi yang sedang terjadi, maka pesan tidak dapat dimengerti atau disampaikan sebagaimana mestinya. Misalnya, seorang mahasiswa tidak mendengar dosennya, karena pada saat dosen mengajar, mahasiswa tersebut sedang berpikir tentang makan siang. Gangguan Semantik (Semantic Noise) Gangguan semantik disebabkan oleh reaksi emosional para partisipan terhadap kata-kata yang digunakan. Para partisipan biasanya memiliki reaksi negatif terhadap orang-orang yang membuat pernyataan. Media/Saluran] Media/saluran adalah perantara yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan. Dalam komunikasi tatap muka, media yang utama adalah suara dan pandangan. Media yang lain berupa radio, televisi, tape, surat kabar, dan majalah. Setting (Lingkungan) Setting adalah lingkungan di mana komunikasi terjadi. Setting dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada komunikasi. Formal Setting tepat untuk presentasi formal. Misalnya auditirorium yang baik digunakan untuk memberikan pidato, dan presentasi, tetapi tidak baik untuk percakapan yang bersifat personal dan intim. Openness (Keterbukaan) Artinya tiap pihak bersedia membuka diri atau membagi informasi tentang dirinya yang biasanya dirahasiakan, dan juga bersedia mendengarkan pesan dari lawan bicara secara terbuka dan merespons dengan jujur. Empathy (Empati) Artinya kemampuan individu untuk memahami lawan bicara berdasarkan sudut pandang lawan bicaranya tersebut. Kemampuan ini membantu individu untuk mengerti apa yang dilalui oleh lawan bicaranya secara emosional. Jadi ikut merasakan perasaan orang lain. Positiveness (Sikap positif) Mengacu pada kemampuan individu dalam menggunakan pesan yang positif. Memuji hal-hal positif yang dimiliki oleh lawan bicara, mengekspresikan kepuasan dalam berkomunikasi dengannya, tersenyum, menjaga kedekatan posisi tubuh pada saat berbicara, dll. Supportiveness (Sikap Mendukung) Terdiri dari dukungan yang terucap maupun yang tidak terucap, seperti senyuman atau anggukan kepala. Memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap: deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategik, dan provisional bukan sangat yakin Equality (Kesetaraan) Komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk dibagi. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan, perselisihan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan tidak mengharuskan individu untuk menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesamaan kepribadian bertujuan agar masing-masing pihak yang berkomunikasi merasa dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki suatu yang penting untuk dikontribusi kepada orang lain. Media komunikasi Media komunikasi adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti telinga dan mata. Media juga merupakan jendela yang memungkinkan kita untuk dapat melihat lingkungan yang lebih jauh, sebagai penafsir yang membantu memahami pengalaman, sebagai landasan penyampai informasi, sebagai komunikasi interaktif yang meliputi opini audiens, Sebagai penanda pemberi intruksi atau petunjuk, Sebagai penyaring atau pembagi pengalaman dan fokus terhadap orang lain, cermin yang merefleksikan diri kita dan penghalang yang menutupi kebenaran. Media komunikasi juga dijelaskan sebagai sebuah sarana yang dipergunakan sebagai memproduksi, reproduksi, mengolah dan mendistribusikan untuk menyampaikan sebuah informasi. Media komunikasi sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Secara sederhana, sebuah media komunikasi adalah sebuah perantara dalam menyampaikan sebuah informasi dari komunikator kepada komunikan yang bertujuan agar efisien dalam menyebarkan informasi atau pesan. Komunikasi merupakan bentuk percakapan yang berlangsung atas dasar persamaan persepsi. Komunikasi dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communicatio dan berasal dari kata communis yang berarti sama. Teori Media Teori Semiotik pesan media sangat menarik dari sudut pandang semiotik atas campuran sebuah simbol yang diatur secara spasial dan kronologis untuk menciptakan sebuah pesan, kesan, dan penyampaian sebuah gagasan untuk memunculkan sebuah makna dari khalayak. Teori Sosiokultural pesan[ media yang disampaikan untuk sosialisasi dan kulturisasi serta penempatan sebuah makna yang bisa memunculkan sebuah argumentasi dari khalayak kepada media agar dapat memberikan sebuah informasi yang berkarakter dan tidak menimbulkan SARA. Teori Sosiopsikologis teori yang menggabungkan antara sosial dan psikologis dari audiens yang menikmati sebuah media. Apabila status sosial digabungkan dalam psikologis dari audiens dapat dicontohkan sebagai sebuah konten atau isi acara yang bersifat segmented/segmentasi acara. Teori Sibernitika pengaruh dari opini khalayak dari suatu isi media adalah sebuah fenomena yang sangat menarik atau bisa dikatakan sebagai teori “spiral ketenangan” menunjukan bahwa komunikasi interpersonal dan media berjalan bersama dalam perkembangan opini masyarakat. Teori Kritis implikasi budaya lebih luas, dalam beberapa hal teori kritis ini disebutkan bahwa banyak ideologi atau paham dari sebuah pemilik media yang seharusnya dapat dikritisi oleh khalayak agar tidak ada keberpihakan dalam penyampaian suatu informasi. Metafora Media Menurut Joshua Meyrowitz media komunikasi memiliki tiga metafora yang mewakili sudut pandang media, antara lain: Media sebagai Vessel sebuah gagasan bahwa media adalah pembawa pesan yang netral. Media sebagai Bahasa media memiliki unsur struktural dalam penyampaian informasi dan tata kalimat yang dirancang menjadi satu kesatuan yang disebut dengan bahasa. Media Sebagai Lingkungan metafora ini dilandasi dengan gagasan bahwa hidup di dalam lingkungan dengan berbagai informasi yang disebarkan dengan beragam kecepatan ,ketepatan, dan kemampuan dalam melakukan interaksi. Fungsi Media Komunikasi, Menurut Marshall Mc Luhan Efektivitas media komunikasi akan mempermudah kelancaran dalam penyampaian informasi. banyak Efisiensi media komunikasi akan mempercepat penyampaian dalam sebuah informasi. Konkrit media komunikasi akan membantu mempercepat isi pesan yang memiliki sifat abstrak. Motivatif media komunikasi akan lebih atraktif dan memberikan sebuah informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Fungsi media Komunikasi, Menurut Burgon Dan Huffner Efisiensi penyebaran informasi penghematan dalam segi biaya, tenaga, pemikiran dan waktu. Memperkuat eksistensi informasi media komunikasi yang hi-tech dapat membuat informasi ataupun pesan lebih berkesan terhadap komunikan. Menghibur media komunikasi dapat menyenangkan dan lebih menarik bagi audiens. Jenis-Jenis Media Komunikasi,Berdasarkan Fungsi Media Fungsi produksi media komunikasi sangat berguna agar menghasilkan sebuah informasi. Fungsi reproduksi media komunikasi berguna untuk dapat memproduksi ulang dan menggandakan sebuah informasi. Karakteristik Media Komunikasi Karakteristik dalam media Intra Personal pikiran merupakan umpan balik yang diterima oleh pribadi seseorang dan hanya memutar dalam diri sendiri, arus pesan yang disampaikan adalah persepsi yang memusat, efek yang dihasilkan dalam karakteristik intrapersonal adalah sikap dan perilaku. Karakteristik Inter Personal seluruh panca indera digunakan sebagai umpan balik dari sebuah informasi yang disampaikan, melalui kode tertulis, lisan, isyarat serta arus pesan dua arah dan mempunyai efek terhadap sikap yang tinggi dan rendah terhadap kognitif. Karakteristik Media Massa bersifat melembaga, satu arah, meluas dan serempak serta menggunakan peralatan teknis atau mekanis dan bersifat terbuka. Karakteristik media publik diterima oleh semua alat indera baik lisan maupun isyarat arus pesan yang disampaikan bisa satu atau dua arah banyak dan terbatas serta memiliki efek tinggi terhadap perilaku, akan tetapi rendah terhadap kognitif. Bentuk Media Komunikasi Media Cetak segala jenis barang/media komunikasi yang dapat dilakukan melalui proses pencetakan dan dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan atau informasi. Contoh: surat kabar, buku, brosur, majalah, dan buletin. Media visual atau media pandang penerimaan pesan yang tersampaikan melalui panca indera dan dapat dilihat . Contoh: gambar dan Foto. Media audio[ penerimaan pesan yang tersampaikan dengan melalu indera pendengaran. Contoh: Radio dan Tape recorder. Media Audio visual aid (AVA) media komunikasi yang dapat dilihat dan juga dapat didengar, untuk mendapatkan informasi secara bersamaan. Contoh: televisi. Jangkauan Penyebaran Media Komunikasi Media Komunikasi Eksternal media komunikasi yang dapat dipergunakan untuk dapat menjalin sebuah hubungan dan menyampaikan sebuah informasi dengan pihak luar. Media komunikasi yang sering digunakan adalah: Media cetak media komunikasi tercetak dan tertulis agar dapat menjangkau publik eksternal, seperti pemilik saham, konsumen, pelanggan dan mitra kerja. Media elektronik Radio adalah sebuah alat eletronik yang digunakan sebagai media komunikasi dan informasi. Radio dapat memberikan rangsangan terhadap pendengaran. Dengan radio seseorang bisa mendapatkan sebuah informasi dan berbagai peristiwa yang penting dan baru serta acara hiburan yang menyenangkan. Pengertian radio menurut ensiklopedi Indonesia adalah penyampaian pesan informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frekuensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1mm). Secara garis besar, radio mempunyai manfaat sebagai perjelas pesan dan informasi, mengatasi sebuah ruang dan waktu, daya indera dan juga tenaga. Manfaat radio lainnya adalah menimbulkan gairah untuk belajar, informasi yang langsung didapatkan oleh komunikan menerima pesan atau decode. Dan memberikan rangsangan terhadap pengalaman yang dapat menimbulkan persepsi yang sama. Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran yang menghasilkan gambar atau visualisasi. Kata televisi berasal dari kata tele yang artinya jauh dan vision yang artinya jauh, dan dapat dijelaskan bahwa televisi adalah tampak atau dapat dilihat dari jarak jauh. Sejarah singkat televisi telah mengubah sifat, cara beroperasi dan hubungan antara komunikator dan komunikan. Ruang lingkup dan sifat industri penyiaran televisi di dominasi oleh organisasi dengan produksi, distribusi, dan pengambilan keputusan yang tersentralisasi. Jaringan ini berhubungan dengan para afiliasi dengan tujuan untuk menghantarkan penonton kepada pengiklan. Afiliasi lokal membawa program jaringan untuk dapat mengosongkan waktu sebagai penukar kegiatan untuk suatu program yang disebut kompensasi dan waktu spot lokal dapat dinegosiasikan dengan afiliasi dari berbagai stasiun televisi. Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Internet adalah media komunikasi yang berbasis dengan teknologi informasi. Keunggulan media komunikasi internet adalah mudah, cepat, murah, dan dapat dijangkau sampai seluruh dunia. Internet adalah jaringan komputer yang terkoneksi secara global dan dapat berkomunikasi secara bebas dan dapat bertukar sebuah informasi. Pada internet semakin berkembang pada saat ini, seperti hal nya e-mail, seseorang bisa melakukan pertukaran informasi secara singkat dan lebih efisien serta mendapatkan respons yang cepat satu dengan lainnya. Media Komunikasi Internal Media komunikasi internal adalah sarana penyampaian informasi di antara publik internal yang bersifat non-komersial. Baik penerima ataupun pengirim informasi adalah orang dari publik internal. Media yang digunakan secara internal adalah: Telephone digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan secara langsung melalui suara antara komunikan dan komunikator serta hasil yang disampaikan dapat dirasakan secara langsung. Surat merupakan media komunikasi internal dalam bentuk tertulis yang dilakukan oleh sender untuk memberikan informasi kepada receiver. Akan tetapi, respons yang didapati tidak secara langsung membutuhkan waktu serta biaya. Papan Pengumuman penyampaian informasi secara internal melalui papan pengumuman hanya untuk memberikan sebuah informasi dari receiver kepada publik internal. House journal (Majalah Bulanan) sebagai media cetak dan tertulis. Penyampaian informasi tidak dilakukan secara langsung. Akan tetapi, seorang reporter atau pencari berita membutuhkan waktu untuk mencari sebuah informasi yang benar dan akurat, serta dapat dipercaya. Printed material (Media Komunikasi dan Publikasi berupa Bahan Cetakan)sebagai media komunikasi yang dicetak seperti pamflet dan brosur hanya memberikan informasi kepada publik. Media pertemuan dan Pembicaraan media pertemuan seperti diskusi ataupun rapat menjadi media komunikasi, penyampaian pesan secara internal agar kalangan tersebut bisa menyamakan dalam satu persepsi. Elemen Media Komunikasi Ilmuan media bernama Art Silverblatt mengidentifikasi ada tujuh elemen dasar sebagai media komunikasi baru, antara lain adalah: Keterampilan berpikir secara kritis untuk dapat mengembangkan penilaian independen terhadap suatu media. Berpikir secara kritis adalah sebuah esensi dasar. Pemahaman terhadap sebuah proses komunikasi massa, sebagai komponen dan mengetahui media dalam beroperasi Kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat. Kesadaran agar khalayak tidak terjebak dalam sebuah informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebuah keaslian berita atau informasi. Strategi untuk menganalisis dan mendiskusikan pesan media. Khalayak dapat menyerap dan juga memilih sebuah media yang memberikan sebuah informasi yang akurat dan tepercaya. Sebuah kesadaran akan isi dari sebuah media atau teks yang menyediakan sebuah wawasan bagi kehidupan. Kemampuan untuk dapat menikmati, memahami dan menghargai dari isi media. Pengembangan keterampilan produksi yang efektif dan bertanggung jawab. Keterampilan Melek Media Komunikasi Kemampuan dan kemauan melakukan suatu usaha untuk dapat memahami suatu isi media, memberi perhatian dan menyaring terhadap gangguan. Pemahaman dan penghargaan kepada kekuatan pesan media. Kemampuan untuk dapat membedakan reaksi emosional dan rasional ketika menilai ataupun merespons isi media. Pengembangan ekspektasi yang lebih tinggi terhadap media. Pengetahuan terhadap kesepakatan akan suatu genre atau aliran untuk dapat mengenali sebuah aliran dapat digabungkan dengan media lain. Kemampuan berpikir secara kritis tentang isi media dan tidak terlalu peduli dengan kredibilitas sumber apabila suatu informasi masih bersifat rancu. Pengetahuan tentang bahasa yang dipakai kalangan berbagai media dan memahami pengaruhnya. Aplikasi Dan Implikasi Media sebagai komunikasi pendukung pembentukan khalayak Teori McLuhan menstimulasi cara pandang baru terhadap gagasan dan bahasan subjek untuk memahami suatu proses komunikasi secara lebih luas dan terarah. Dan variabel dari komunikasi memberikan gambaran dalam pengaruh terhadap media. Pengaruh media terhadap masyarakat dapat dilihat dari beralihnya masyarakat lisan menjadi masyarakat tulisan, di mana masyarakat pada zaman dahulu untuk menyampaikan sebuah informasi menggunakan suara untuk menyampaikan suatu pesan, kemudian pada saat ini apabila ingin menyampaikan sebuah pesan dapat dikirim melalui sebuah SMS. Perubahan masyarakat dari mendengar berita secara lisan dan duduk membaca buku kemudian beralih menjadi masyarakat yang menonton dan memilih sebuah konten tayangan televisi, dan gambaran mulai bergerak dan dilihat oleh khalayak dan dapat disadari atau tidak media sudah sangat memengaruhi kehidupan khakayak yang menggunakan media tersebut. Institusi media memiliki peran penting dalam produksi budaya Faktanya media memang sangat memengaruhi budaya dan tingkah laku serta pola pikir masyarakat. Pengaruh melalui media terhadap saluran interpersonal merupakan bagian integral dari suatu budaya yang berskala dan besar seperti televisi dan media cetak. Banyak para ahli yang menyatakan bahwa individu memiliki kendali besar atas hasil transaksi media dalam kehidupan masyarakat. Produk interaksi yang beragam dari pemenuhan kebutuhan, hasrat dan ketergantungan individu, dan sulit sekali untuk menguranginya. Teori ketergantungan menengahi beberapa masalah antara model penggunaan dan kepuasan dengan model pengaruh yang sangat kuat. Teori tersebut menilai perbedaan individu dalam penanggapan pengaruh media, menunjukan kerumitan interaksi beragam dalam aspek transaksi media. Peleburan beberapa teori penggunaan dan kepuasan dengan teori ketergantungan memberikan sebuah gabungan yang lengkap. Audiens atau masyarakat penikmat media ikut serta dalam pesan media Audiens dianggap populasi yang sangat besar dapat hasil dari suatu transaksi media yang bisa dijadikan dua khalayak sebagai khalayak pasif dan khalayak aktif, keduanya adalah penikmat media. Akan tetapi, dapat menjadi dua kategori yang difergen, di mana khalayak pasif akan jauh lebih menerima suatu pesan yang diberikan media tanpa ada penyortiran untuk kelayakan dalam pembentukan karakter ataupun dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan masyarakat yang aktif lebih memilih suatu isi pesan yang akan disampaikan media. Referensi
Dalam ilmu teknik, proses (serapan dari ) adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait yang bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh manusia, alam, atau mesin dengan menggunakan berbagai sumber daya. Daftar Pustaka Teknik
Teori musik adalah cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik. Hal-hal yang dipelajari dalam teori musik mencakup misalnya suara, nada, notasi ritme, melodi, Kontrapun Musik, harmoni, Bentuk Musik, Teori Mencipta Lagu, dlsb. Suara Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi). Nada Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dalam teori musik diatonis barat diidentifikasikan menjadi 12 nada yang masing-masing diberi nama yaitu nada C,D,E,F,G,A dan B. Serta nada-nada kromatis yaitu Cis/Des, Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes. Ritme Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama adalah pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi). Notasi Notasi musik adalah penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya. Melodi Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut). Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada secara horisontal. Unit terkecil dari melodi adalah Motif. Motif adalah tiga nada atau lebih yang memiliki maksud atau makna musikal. Gabungan dari Motif adalah Semi Frase, dan gabungan dari Semi Frase adalah Frase (Kalimat). Sebuah Melodi yang paling umum biasanya terdiri dari dua Semi Frase yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab (Konsekuen). Harmoni Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord. Referensi Music theory, http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Music_theory&oldid=47475275 (terakhir diakses 14 April 2006). Artikel kelas awal bertopik musik Musik
Amplitudo adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak/simpangan terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang sinusoide yang kita pelajari pada mata pelajaran fisika dan matematika - geometrika. Amplitudo dalam sistem internasional biasa disimbolkan dengan (A) dan memiliki satuan meter (m). Referensi Gelombang Besaran fisika
Telinga atau kuping merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh.Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis). Manusia dengan kondisi telinga normal pada umumnya mampu mendeteksi suara dengan frekuensi antara 20 hingga 20.000 Hertz. Telinga manusia Bagian telinga Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga.Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang rawan yang dilapisi kulit tipis. Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam. Telinga luar dan kebudayaan Walaupun bagian daun telinga tidak begitu penting, bagian ini sering digunakan untuk memperbaiki tampilan wajah. Dalam masyarakat Barat, telinga yang terlalu besar dan terlihat tidak simetris akan memperburuk penampilan. Bedah pertama untuk mengatasi hal ini dipublikasikan pada 1881. Telinga tengah Telinga tengah adalah rongga udara di belakang gendang telinga, yang meliputi, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). Ujung dari saluran Eustachius juga berada di telinga tengah yang berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada telinga luar dengan telinga tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan tetap menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput. Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring. Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachius dan telinga tengah tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan mengapa penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas landas. Rasa tuli disebabkan adanya perbedaan tekanan antara udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah turun, sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan udara daratan. Hal tersebut akan menyebabkan gendang telinga mendorong keluar sehingga pendengaran menjadi terganggu dan menimbulkan rasa sakit. Perbedaan ini dapat di atasi dengan mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap. Menurut Gabriel Corfas, beberapa orang tidak begitu merasakan gangguan pendengaran karena alasan yang berbeda. Sehingga dibutuhkan diagnosis patogenesis yang tepat dan dianggap sangat penting. Mereka menemukan penyebab ini menggunakan tikus yang mengalami gangguan dalam sel Schwann yang membuat myelin (insulates akson saraf pada telinga) menyebabkan hilangnya pendengaran tersembunyi. Ketika telinga terkena suara keras selama beberapa waktu, sinapsis menghubungkan sel-sel dengan neuron di telinga bagian dalam yang hilang. Kehilangan sinapsis telah terbukti sebagai mekanisme yang menyebabkan hilangnya pendengaran. Penyebab kekurangan sel Schwann bisa terjadi pada individu yang telah mengalami paparan suara sehingga terjadi gangguan neuropati pendengaran. Kedua bentuk gangguan ini dapat terjadi pada individu yang sama sebagai efek aditif. Telinga dalam Telinga bagian dalam berada di dalam bagian petrosa tulang temporal yang tersusun atas dua bagian yaitu tulang labyrinth yang menonjol (bony labirynth) dan membran labyrinth. Tulang labyrinth selanjutnya terbagi atas tiga bagian yaitu vestibula, koklea dan kanal semisirkular. Vestibula berdampingan dengan bagian telinga tengah melewati dua lubang yaitu fenestra vestibuli yang ditempati oleh dasar stapes dan fenestra koklea yang terisi oleh jaringan fibrosa. Di bagian belakang terdapat muara yang menuju kanal semisirkular dan dibagian depan terdapat muara yang mengarah ke koklea. Koklea merupakan bagian telinga yang penting bagi fungsi pendengaran. Koklea adalah saluran berbentuk spiral yang membentuk dua pertiga putaran mengitari pusat tulang yang disebut modiolus. Berdasarkan panjangnya, saluran koklea terbagi atas tiga terowongan oleh dua membran yaitu membran basilar dan membran vestibular, yang meregang dari modiolus ke dinding luar. Pada saluran bagian luar, terdapat skala vestibuli di bagian atas dan skala timpani di bagian bawah. Saluran ini berisi perilimfe dan bergabung dengan puncak modiolus. Bagian ujung skala timpani yang lebih rendah ditutupi fibrosa fenestra koklea. Bagian tengah saluran koklea disebut duktus koklear dan berisi endolimfe. Bentuknya sama dengan tulang labyrinth dan disebut membran labyrinth. Di dalam duktus koklear terdapat ujung ujung saraf pendengaran yang disebut sel sel rambut. Pada koklea, terdapat tiga kanal semisirkular yang terletak di atas dan di belakang vestibula dalam tiga ruang yang berbeda, satu vertikal, satu horisontal dan yang lain transversal. Semua ruang ini berisi perilimfe. Dalam fungsi keseimbangannya, apabila posisi kepala berubah, gerakan endolimfe akan merangsang sel sel khusus yang memiliki tonjolan seperti rambut rambut yang terdapat di ujung setiap kanal Di bagian dalam tulang labyrinth terdapat labyrinth membranosa yang berupa membran berukuran kecil. Membran ini terdiri atas utrikel, sakul, duktus semikular dan duktus koklea. Utrikel dan sakulus adalah dua kantung kecil dalam vestibula yang satu sama lain dihubungkan oleh saluran penyambung (connecting tube). Kantung kantung tersebut berisi potongan kecil saraf sel rambut yang distimulasi oleh gaya gaya gravitas pada kristal kristal kecil (otolith) yang menempel pada sel sel tersebut. Bentuk duktus semisirkular sama dengan kanal semisirkular terletak di dalam duktus tersebut, tetapi diameter duktus semisirkular hanya 1/4 kanal semisirkular. Duktus semisirkular mengandung endolimfe. Duktus koklear adalah saluran spiral yang terdapat di dalam kanal koklea yang menonjol dan membentang di sepanjang dinding luar. Langit langit duktus koklear dibentuk oleh membran vestibular dan bagian dasarnya oleh membran basiler dan kedua dinding luarnya oleh tonjolan dinding koklea. Pendengaran Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe. Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea terdiri dari tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat. Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis. Organ Keseimbangan Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat Indra Pengatur Keseimbangan atau organ Vestibular. Bagian ini secara struktural terletak di belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga saluran setengah lingkaran atau Saluran Gelung atau semisirkular. Kelima bagian ini berfungsi mengatur keseimbangan Tubuh dan memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf Pendengaran,. Organ pendengaran hewan invertebrata Hanya hewan vertebrata yang memiliki telinga, walaupun beberapa invertebrata mampu mendeteksi suara dengan indra tertentu. Pada serangga, organ timpani digunakan untuk mendengar suara. Beberapa hewan juga menggunakan kakinya untuk mengenal suara seperti pada laba-laba dan kecoa. Ulat bulu menggunakan bulu pada tubuhnya untuk merasakan getaran dan memungkinkan mereka untuk merespon suara. Penyakit Pada Telinga Otitis media: infeksi telinga tengah yang sering menyerang anak-anak, karena infeksi dapat sembuh dengan sendirinya, manajemen awal penyakit dimulai dengan mengurangi nyeri dengan obat-obatan apabila dibutuhkan dapat ditambahkan juga antibiotik. Infeksi yang berulang dapat mengakibatkan masalah pendengaran di kemudian hari dan komplikasi. Tinnitus: tidak selalu berupa suatu penyakit serius, bisa jadi merupakan gejala bawaan dari penyakit tertentu. Tinnitus adalah telinga berdenging yang bisa disebabkan karena bunyi-bunyian keras atau karena efek obat-obatan tertentu Referensi Pranala luar Protein behind hearing Effect of sound waves (Flash animation) 3D Ear page Auditory Neuropathy Disorders, Damaged to Synapses or Myelin Alat indra
Ultrabunyi atau bunyi ultrasonik adalah bunyi atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya beberapa hewan yang menggunakan konsep ultrabunyi, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang dalam frekuensi ultrabunyi. Gelombang ultrasonik dapat merambat pada medium padat, cair, dan gas. Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tetapi pada tekstil dan busa, maka jenis gelombang ini akan diserap. Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise), di mana dapat dinyatakan sebagai superposisi gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen adalah sangat besar. Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan. Contoh hewan yang dapat mendengar gelombang ultrasonik yaitu lumba-lumba, kelelawar, paus, dll. Aplikasi teknologi Ultrasonografi (USG) Ultrasonografi medis adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan. Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz. Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi. Prinsip kerja USG terdiri dari tiga tahapan berikut: Pemancaran gelombang Penerimaan gelombang pantul Interpretasi gelombang pantul Sonar Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee). Terapi ultrasonik Terapi ultrasonik memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi tinggi (800-2.000 kHz) pada jaringan tubuh untuk menangani beberapa masalah kesehatan seperti terkilir, inflamasi sendi, tendonitis dan keluhan lainnya. Selain itu, dengan kekuatan gelombang ultrasonik yang tinggi dapat memecahkan batu ginjal tanpa prosedur pembedahan. Pembersih ultrasonik Pembersih ultrasonik merupakan suatu alat yang digunakan untuk membersihkan suatu benda. Caranya, alat dengan kekuatan ultrabunyi tinggi dan cairan pembersih menghasilkan gelembung-gelembung cairan pembersih. Gelembung pembersih tersebut akan bergerak dengan kekuatan tinggi untuk melepaskan kotoran pada suatu benda. Sonifikasi Sonifikasi merupakan suatu teknologi yang bisa digunakan untuk memecah bahan-bahan tertentu dalam suatu laboratorium. Uji ultrasonik Pengujian ultrasonik digunakan untuk menguji suatu teknologi atau benda untuk diketahui kerusakan bagian dalam benda, ketebalan, karakteristik atau korosi pada suatu logam. Pranala luar MEDALI SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII. Semester Genap. N2.K13 Referensi Fisika Ilmu Bunyi
Infrabunyi atau bunyi infrasonik adalah bunyi dengan frekuensi yang terlalu rendah untuk dapat didengar oleh telinga manusia. Infrabunyi berada dalam rentang 20 Hertz sampai 0,001 Hertz. Rentang frekuensi tersebut sama dengan frekuensi yang digunakan oleh seismometer untuk mendeteksi gempa bumi. Gelombang infrasonik mampu menjangkau jarak yang jauh dan dapat melewati halangan tanpa kehilangan kekuatannya atau relatif kecil. Gelombang infrasonik pertama kali yang diamati kemungkinan adalah ketika Gunung Krakatau meletus menghasilkan gelombang atau getaran yang mengelilingi bumi sedikitnya 7 kali dan tercatat di berbagai stasiun di seluruh dunia. Salah satu perintis penelitian infrabunyi adalah ilmuwan Prancis Vladimir Gavreau (lahir di Rusia dengan nama Vladimir Gavronsky). Ketertarikannya dalam infrabunyi awalnya bermula pada tahun 1960 ketika ia dan asistennya menderita sakit pada gendang telinga serta peralatan laboratorium yang bergetar tetapi tidak ada suara yang ditangkap oleh mikroponnya. Ia kemudian menyimpulkan bahwa itu disebabkan oleh infrabunyi. Gelombang Seismologi
Dalam teori musik, tangga nada (, ) adalah rangkaian notasi musik yang diurutkan berdasarkan frekuensi dasar atau pitch, dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, i (do, re, mi, fa, sol, la, si, do (tinggi)). Bila diibaratkan pada kehidupan nyata, maka tangga nada memiliki fungsi serupa dengan tangga pada kehidupan sehari-hari, di mana susunan nada pada sebuah tangga nada dapat naik atau turun tergantung pada pitch yang digunakan untuk mengurutkannya. Secara umum, tangga nada bisa didefinisikan sebagai susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya: do, re, mi, fa, so, la, si, do. Berdasarkan prinsip kesetaraan oktaf, sebuah tangga nada umumnya dianggap menjangkau hanya satu oktaf, dengan oktaf yang lebih tinggi atau rendah pada tangga nada tersebut hanya mengulangi pola dasarnya. Tangga nada mewakili pembagian ruang oktaf menjadi sejumlah langkah tertentu, di mana jarak antarlangkah tersebut disebut dengan interval nada, yang berfungsi menentukan jeda antara satu nada dengan nada lainnya. Latar belakang Tangga nada, langkah, dan interval Suatu tangga nada umumnya disusun mulai dari nada rendah hingga nada tinggi, dengan pola nada yang berulang pada setiap oktaf (skala Bohlen-Pierce menjadi pengecualian). Tangga nada yang mengulang susunan nada pada setiap oktafnya direpresentasikan sebagai susunan melingkar dari kelas nada, yang diurutkan dengan menaikkan (atau menurunkan) kelas nada. Misalnya, susunan nada pada tangga nada C mayor meningkat adalah C-D-E-F-G-A-B-[C], di mana tanda kurung siku pada nada C terakhir menunjukkan bahwa nada tersebut berada pada oktaf yang lebih tinggi dari nada C yang pertama. Sebaliknya, pada tangga nada C minor menurun susunan nadanya adalah C-B-A-G-F-E-D-[C], di mana tanda kurung siku menunjukkan bahwa nada C terakhir berada di oktaf yang lebih rendah dari yang pertama. Jarak antara dua nada yang berurutan pada sebuah tangga nada disebut dengan langkah. Notasi dari sebuah tangga nada diberi nomor berdasarkan langkah-langkah yang dimulai dari tingkat pertama tangga nada tersebut. Misalnya, dalam tangga nada C mayor di atas, nada pertama adalah C, kedua D, ketiga E, dan seterusnya. Dua nada yang berurutan juga dapat diberi nomor berdasarkan hubungan antara satu nada dengan lainnya: C dan D menciptakan interval sepertiga (dalam hal ini sepertiga mayor); D dan F juga menciptakan interval sepertiga (dalam hal ini sepertiga minor). Pitch Tangga nada tunggal dapat disusun pada berbagai tingkatan pitch yang berbeda. Misalnya, tangga nada C mayor dapat dimulai pada C4 (C tengah) dan naik satu oktaf ke C5; atau bisa juga dimulai pada C6 dan naik satu oktaf ke C7. Sepanjang semua nada bisa dimainkan, oktaf di mana nada tersebut berada dapat dialterasi. Jenis-jenis tangga nada Tangga nada dapat dideskripsikan berdasarkan jumlah nada per oktaf pada susunannya: Skala Kromatis, disebut juga dodekatonis (terdiri dari 12 not per oktaf) Skala Oktatonis (terdiri dari 8 not per oktaf) Skala Diatonis (terdiri dari 7 not per oktaf) Skala Heksatonis (terdiri dari 6 not per oktaf) Skala Pentatonis (terdiri dari 5 not per oktaf) Skala Mayor Skala Minor Skala Modal Skala Penuh Tangga nada juga dapat dideskripsikan berdasarkan interval konstituennya, misalnya hemitonis atau kohemitonis. Para ahli teori musik juga umumnya setuju bahwa interval konstituen dari sebuah tangga nada memiliki peran besar dalam persepsi kognitif mengenai sonoritas atau karakter nada. Selain itu, tangga nada juga dapat dideskripsikan berdasarkan kesimetriannya, misalnya palindromik, kiral, atau memiliki rotasi simetris seperti dalam mode transposisi terbatas Messiaen. Skala Diantonis Skala diatonis merupakan tangga nada yang terdiri dari 7 nada dengan 2 macam interval (satu dan setengah). Tangga nada diatonis umumnya digunakan pada komposisi musik kontemporer. Skala Modal Skala atau tangga nada modal adalah aturan penamaan sebuah nada berdasarkan urutan di mana nada tersebut dimulai. Tangga nada modal terdiri dari Ionian, Dorian, Phrygian, Lydian, Mixolydian, Aeolian, dan Locrian. Skala Penuh Skala penuh merupakan tangga nada yang memiliki interval satu not penuh antarnada dalam komposisinya. Referensi Teori musik
Dalam teori musik, skala mayor atau tangga nada mayor adalah salah satu Tangga nada diatonik. Skala ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam skala mayor adalah: 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2. Sebagai contoh, tangga nada C mayor adalah C, D, E, F, G, A, K, C' Berikut penyusunan tangga skala mayor dalam piano: Ciri-ciri tangga nada mayor Ciri-cirinya adalah: Bersifat riang gembira Bersemangat Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do Mempunyai pola interval: 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½ Mayor
Dalam teori musik, tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonik. tersusun oleh delapan not. [[Interval N. Sew busumusik)|Interval]] antara not yang berurutan dalam tangga nada minor (asli) adalah: 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1,1. Sebagai contoh, tangga nada A minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A' Tangga nada minor dapat dilihat sebagai mode musik keenam dalam tangga nada mayor. Tangga nada minor kadangkala dianggap mempunyai bunyi yang cenderung lebih sedih dibandingkan dengan tangga nada mayor. Ciri-ciri tangga nada minor Ciri-cirinya adalah: Bersifat sedih Kurang bersemangat Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A (jika bernada dasar C = do) Mempunyai pola interval: 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1 Tanda mula tangga nada minor Tangga nada minor menggunakan tanda mula yang sama dengan tangga nada mayor; tanda mula yang sesuai dengan pola interval suatu tangga nada minor alami dianggap sebagai tanda mula untuk tangga nada minor tersebut. Tangga nada mayor dan minor yang memiliki tanda mula sama disebut sebagai relatif; jadi tangga nada C mayor merupakan mayor relatif dari tangga nada A minor, dan tangga nada C minor adalah minor relatif dari tangga nada Es mayor. Tangga nada mayor relatif dari suatu tangga nada minor ditentukan dengan menaikkan nada tonika tangga nada minor tersebut sebanyak satu nada dan satu seminada (tiga setengah langkah), yaitu dengan interval terts minor. Jika tanda mula suatu tangga nada, misalnya G mayor, terdiri dari satu kres, maka tangga nada minor relatifnya, E minor, juga memiliki satu kres sebagai tanda mula. Tabel berikut menunjukkan jumlah tanda mula untuk tangga nada minor dan tangga nada mayor relatifnya. Jenis tangga nada minor Tangga nada minor melodis Tangga nada minor melodis dibagi dua, yaitu melodis naik dan melodis turun Tangga nada minor melodis turun Tangga nada minor melodi menurun dihasilkan dari hanya kunci signature perbandingan mayor kadang kala dikenali sebagai natural minor. Tangga nada minor asli teringkas adalah A natural minor: A B C D E F G A' Perbedaan ini kadang kala dikenali sebagai tangga nada minor melodi menurun karena ia sering digunakan secara menurun dari tonik. Tangga nada minor melodis naik Tangga nada minor melodi meningkat dibentuk dengan meningkatkan tangga nada not ke 6 dan ke 7 (atau, samajuga, meratakan tahap ketiga dari tangga nada utama). Perbedaan ini digunakan, khususnya, untuk garis meningkat, karena ia mempunyai kecenderungan kepada musik tonik. Sebagai contoh, dalam tangga nada A minor melodis naik, melodi tangga nada minor meningkat: A B C D E F# G# A'(#=tanda kres). Tangga nada minor harmonis Minor harmonik dibentuk dengan meningkatkan tangga nada minor pada not ke-7. Sebagai contoh, dalam tangga nada A minor, harmonik tangga nada minor adalah: A B C D E F G# A' Tangga nada ini digunakan untuk menghasilkan harmoni kerana tangga nada tersebut mengandung kord dominan utama dan sub-dominan minor. Lihat pula mode musik Tangga nada minor asli Tangga nada minor melodis Tangga nada minor harmonis Minor
Dalam teori musik, skala minor melodis adalah salah satu skala minor. Skala ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam skala minor melodis adalah Naik: 1, 1/2, 1, 1, 1, 1, 1/2 Turun: 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1 (menurut posisi nada pada piano; dari rendah ke tinggi) 1, 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1 (menurut cara bermain; dari tinggi ke rendah) Sebagai contoh, skala A minor melodis adalah Naik: A, B, C, D, E, F#, G#, A' Turun: A, B, C, D, E, F, G, A' (menurut posisi nada pada piano) A', G, F, E, D, C, B, A (tinggi ke rendah) Ini adalah teori klasik yang difahami selama ini...... karena jika diamati tangga nada minor melodik turun ini apa bedanya dengan minor natural Berbagai variasi dari skala minor adalah: Skala minor asli Skala minor melodis Skala minor harmonis Tangga nada
Dalam teori musik, skala minor harmonis adalah salah satu skala minor. Skala ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam skala minor harmonis adalah 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1 1/2, 1/2 Sebagai contoh, skala A minor harmonis adalahg A, B, C, D, E, F, G#, A' Berbagai variasi dari skala minor adalah: Skala minor asli Skala minor melodis Skala minor harmonis Tangga nada
Interval nada adalah jarak frekuensi (hasil bagi) antara nada satu ke nada yang lainnya. Baik jarak nada ke atas atau jarak nada ke bawah. Setiap interval nada memiliki jarak yang berbeda-beda dan setiap interval nada memiliki nama tersendiri. Jenis-Jenis Interval Interval memiliki beberapa jenis yaitu: 1. Prim: yaitu interval nada dari nada satu ke nada yang sama. Misalnya dari nada "do" ke "do". 2. Sekon: yaitu interval nada dari nada satu ke nada kedua di atas atau di bawahnya. Misalnya nada "do" ke "re". 3. Terts: yaitu interval nada dari nada satu ke nada ketiga: Misalnya nada "do" ke "mi". 4. Quart/Kuart: yaitu interval dari nada kesatu ke nada keempat di atasnya. Misal nada do ke fa, re ke sol, mi ke la, dsb. 5. Quin/Kuint: adalah interval lima nada. 6. Sekt: adalah interval enam nada. 7. Septim: adalah interval tujuh nada. 8. Oktaf: adalah interval delapan nada. Unison, dengan perbandingan 1:1 (2:1, 1) (0 setengah-nada) Minor kedua m2, dengan perbandingan kira-kira 16:15 (2:1, , 1.0595), disebut juga (setengah-nada) Mayor kedua M2, dengan perbandingan kira-kira 9:8 (2:1, 1.1225) (2 setengah-nada) Minor ketiga m3, dengan perbandingan kira-kira 6:5 (2:1, 1.1892) (3 setengah-nada) Mayor ketiga M3, dengan perbandingan kira-kira 5:4 (2:1, 1.2599) (4 setengah-nada) Sempurna keempat P4, dengan perbandingan kira-kira 4:3 (2:1, 1.3348) (5 setengah-nada) Tambah keempat A4 atau Kurang kelima d5, (2:1, , 1.4142) (6 setengah-nada) Sempurna kelima P5, dengan perbandingan kira-kira 3:2 (2:1, 1.4983) (7 setengah-nada) Minor keenam m6, dengan perbandingan kira-kira 8:5 (2:1, 1.5874) (8 setengah-nada) Mayor keenam M6, dengan perbandingan kira-kira 10:6 (2:1, 1.6818) (9 setengah-nada) Minor ketujuh m7, dengan perbandingan kira-kira 16:9 (2:1, 1.7818) (10 setengah-nada) Mayor ketujuh M7, dengan perbandingan kira-kira 15:8 (2:1, 1.8877) (11 setengah-nada) Oktaf P8, dengan perbandingan 2:1 (2:1, 2) (12 setengah-nada) Tangga nada
Hari Asyura (, , ) adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam Kalender Hijriah. Sedangkan asyura sendiri berarti kesepuluh. Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan Sunni dan Syi'ah merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680). Akan tetapi, Sunni meyakini bahwa Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena Bani Israil sudah terbebas dari Fira'un (Exodus). Menurut tradisi Sunni, Nabi Muhammad berpuasa pada hari tersebut dengan jumlah dua hari dengan tujuan menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani, dan meminta orang-orang pula untuk berpuasa. Sejarah Pada masa pra-Islam, 'Asyura diperingati sebagai hari raya resmi bangsa Arab. Pada masa itu orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut 'Asyura. Mereka merayakan hari itu dengan penuh suka cita sebagaimana hari Nawruz yang dijadikan hari raya di negeri Iran. Dalam sejarah Arab, hari 'Asyura (10 Muharram) adalah hari raya bersejarah. Pada hari itu setiap suku mengadakan perayaan dengan mengenakan pakaian baru dan menghias kota-kota mereka. Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, merayakan hari raya tersebut sebagai hari suka cita. Asyura Sunni Sebelum Islam, Hari Asyura sudah menjadi hari peringatan dimana beberapa orang Mekkah biasanya melakukan puasa. Ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, ia mengetahui bahwa Yahudi di daerah tersebut berpuasa pada hari Paskah Yahudi atau dalam tradisi Yahudi disebut sebagai hari Yom Kippur. Saat itu, Muhammad menyatakan bahwa Muslim dapat berpuasa pada hari-hari itu. Di kalangan suku Banjar yang merupakan muslim Sunni di Kalimantan, Hari Asyura dirayakan ekspresi kegembiraan dengan membuat bubur Asyura yang terbuat dari beras dan campuran 41 macam bahan yang berasal dari sayuran, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Bubur Asyura tersebut akan disajikan sebagai hidangan berbuka puasa sunat Hari Asyura. Hari Asyura merupakan peringatan hal-hal di bawah ini dimana Muslim Sunni percaya terjadi pada tanggal 10 Muharram, diantaranya adalah: Hari diciptakannya Nabi Adam dan hari tobatnya pula Berlabuhnya bahtera Nabi Nuh di bukit Judi Nabi Idris diangkat ke surga Nabi Ibrahim selamat dari apinya Namrudz Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan ia dibawa bertemu dengan Nabi Yusuf Nabi Musa selamat dari pasukan Fir'aun saat menyeberangi Laut Merah Nabi Sulaiman diberikan kerajaan besar dan menguasai bumi Nabi Yunus dikeluarkan dari perut paus Nabi Isa diangkat ke surga setelah usaha tentara Roma untuk menangkap dan menyalibnya gagal Asyura Syi'ah Syahidnya Husain bin Ali Tanggal 10 Muharram 61 H atau tanggal 10 Oktober 680 merupakan hari pertempuran Karbala yang terjadi di Karbala, Iraq sekarang. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Bani Hasyim yang dipimpin oleh Husain bin Ali beranggotakan sekitar 70-an orang melawan pasukan pengkhianat penduduk Kufah yang dipimpin oleh Umar bin Sa'ad atas perintah gubernur Kufah, Ibnu Ziyad. Pada hari itu hampir semua pasukan Husain bin Ali, termasuk Husain-nya sendiri syahid terbunuh, kecuali pihak perempuan, serta anak Husain yang sakit bernama Ali zainal abidin bin Husain. Kemudian oleh Ibnu Ziyad mereka dibawa menghadap Khalifah di Damaskus, dan kemudian yang selamat dikembalikan ke Madinah. Peringatan kesyahidan Husain Peringatan kesyahidan Husain di Indonesia Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad , Husain bin Ali. Di Pariaman, Sumatera Barat upacara tradisional ini dikenal pula dengan istilah Tabuik. Upacara ini sekaligus sebagai bukti sejarh bahwa Syiah telah lama masuk di Indonesia meski pengaruhnya masih belum kuat. Asyura dalam kalender Gregorian Hari Asyura selalu sama pada kalender Islam, tanggal di dalam Kalender Gregorian bervariasi dari tahun ke tahun dikarenakan perbedaan antara dua kalender. 1993: 30 Juni 1994: 20 Juni 1995: 9 Juni 1996: 28 Mei 1997: 17 Mei 1998: 6 Mei 1999: 26 April 2000: 15 April 2001: 4 April 2002: 24 Maret 2003: 12 Maret 2004: 1 Maret 2005: 19 Februari 2006: 9 Februari 2007: 28 Januari 2008: 18 Januari 2009: 7 Januari dan 27 Desember 2010: 16 Desember 2011: 6 Desember 2012: 24 November 2013: 14 November 2014: 3 November 2015: 24 Oktober 2016: 12 Oktober 2017: 1 Oktober 2018: 21 September 2019: 10 September 2020: 29 Agustus 2021: 19 Agustus 2022: 8 Agustus 2023: 28 Juli 2024: 17 Juli 2025: 5 Juli 2026: 26 Juni 2027: 15 Juni 2028: 3 Juni 2029: 24 Mei 2030: 13 Mei 2031: 2 Mei 2032: 20 April 2033: 10 April 2034: 31 Maret Daftar tanggal di atas hanya estimasi. Lihat pula Husain bin Ali Referensi Pranala luar Pidato Peringatan Tanggal 10 Muharram Asyura Syiah Pertempuran Karbala
Kakawin Sutasoma adalah sebuah kakawin dalam bahasa Jawa Kuno. Kakawin ini termasyhur, sebab setengah bait dari kakawin ini menjadi motto nasional Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika (Bab 139.5). Motto atau semboyan Indonesia tidaklah tanpa sebab diambil dari kitab kakawin ini. Kakawin ini mengenai sebuah cerita epis dengan pangeran Sutasoma sebagai protagonisnya. Amanat kitab ini mengajarkan toleransi antar agama, terutama antar agama Hindu-Siwa dan Buddha. Kakawin ini digubah oleh Empu Tantular pada abad ke-14. Ikhtisar isi Calon Buddha (Bodhisattva) dilahirkan kembali sebagai Sutasoma, putra Raja Hastinapura, prabu Mahaketu. Setelah dewasa Sutasoma sangat rajin beribadah, cinta akan agama Buddha. Ia tidak senang akan dinikahkan dan dinobatkan menjadi raja. Maka pada suatu malam, sang Sutasoma melarikan diri dari negara Hastina. Maka setelah kepergian sang pangeran diketahui, timbullah huru-hara di istana, sang raja beserta sang permaisuri sangat sedih, lalu dihibur oleh orang banyak. Setibanya di hutan, sang pangeran bersembahyang dalam sebuah kuil. Maka datanglah dewi Widyukarali yang bersabda bahwa sembahyang sang pangeran telah diterima dan dikabulkan. Kemudian sang pangeran mendaki pegunungan Himalaya diantarkan oleh beberapa orang pendeta. Sesampainya di sebuah pertapaan, maka sang pangeran mendengarkan riwayat cerita seorang raja, reinkarnasi seorang raksasa yang senang makan manusia. Alkisah adalah seorang raja bernama Purusada atau Kalmasapada. Syahdan pada suatu waktu daging persediaan santapan sang prabu, hilang habis dimakan anjing dan babi. Lalu si juru masak bingung dan tergesa-gesa mencari daging pengganti, tetapi tidak dapat. Lalu ia pergi ke sebuah pekuburan dan memotong paha seorang mayat dan menyajikannya kepada sang raja. Sang raja sungguh senang karena merasa sangat sedap masakannya, karena dia memang reinkarnasi raksasa. Kemudian dia bertanya kepada sang juru masak, tadi daging apa. Karena si juru masak diancam, maka iapun mengaku bahwa tadi itu adalah daging manusia. Semenjak saat itu diapun gemar makan daging manusia. Rakyatnyapun sudah habis semua; baik dimakan maupun melarikan diri. Lalu sang raja mendapat luka di kakinya yang tak bisa sembuh lagi dan iapun menjadi raksasa dan tinggal di hutan. Sang raja memiliki kaul akan mempersembahkan 100 raja kepada batara Kala jika dia bisa sembuh dari penyakitnya ini. Sang Sutasoma diminta oleh para pendeta untuk membunuh raja ini tetapi ia tidak mau, sampai-sampai dewi Pretiwi keluar dan memohonnya. Tetapi tetap saja ia tidak mau, ingin bertapa saja. Maka berjalanlah ia lagi. Di tengah jalan syahdan ia berjumpa dengan seorang raksasa ganas berkepala gajah yang memangsa manusia. Sang Sutasoma hendak dijadikan mangsanya. Tetapi ia melawan dan si raksasa terjatuh di tanah, tertimpa Sutasoma. Terasa seakan-akan tertimpa gunung. Si raksasa menyerah dan ia mendapat khotbah dari Sutasoma tentang agama Buddha bahwa orang tidak boleh membunuh sesama makhluk hidup. Lalu si raksasa menjadi muridnya. Lalu sang pangeran berjalan lagi dan bertemu dengan seekor naga. Naga ini lalu dikalahkannya dan menjadi muridnya pula. Maka akhirnya sang pangeran menjumpai seekor harimau betina yang lapar. Harimau ini memangsa anaknya sendiri. Tetapi hal ini dicegah oleh sang Sutasoma dan diberinya alasan-alasan. Tetapi sang harimau tetap saja bersikeras. Akhirnya Sutasoma menawarkan dirinya saja untuk dimakan. Lalu iapun diterkamnya dan dihisap darahnya. Sungguh segar dan nikmat rasanya. Tetapi setelah itu si harimau betina sadar akan perbuatan buruknya dan iapun menangis, menyesal. Lalu datanglah batara Indra dan Sutasoma dihidupkan lagi. Lalu harimaupun menjadi pengikutnya pula. Maka berjalanlah mereka lagi. Hatta tatkala itu, sedang berperanglah sang Kalmasapada melawan raja Dasabahu, masih sepupu Sutasoma. Secara tidak sengaja ia menjumpai Sutasoma dan diajaknya pulang, ia akan dikawinkan dengan anaknya. Lalu iapun berkawinlah dan pulang ke Hastina. Ia mempunyai anak dan dinobatkan menjadi prabu Sutasoma. Maka diceritakanlah lagi sang Purusada. Ia sudah mengumpulkan 100 raja untuk dipersembahkan kepada batara Kala, tetapi batara Kala tidak mau memakan mereka. Ia ingin menyantap prabu Sutasoma. Lalu Purusada memeranginya dan karena Sutasoma tidak melawan, maka dia berhasil ditangkap. Setelah itu dia dipersembahkan kepada batara Kala. Sutasoma bersedia dimakan asal ke 100 raja itu semua dilepaskan. Purusada menjadi terharu mendengarkannya dan iapun bertobat. Semua raja dilepaskan. Petikan dari kakawin ini Bhinneka Tunggal Ika Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Lengkapnya ialah: Penggubah dan masa penggubahan Kakawin Sutasoma digubah oleh mpu Tantular pada masa keemasan Majapahit di bawah kekuasaan prabu Rajasanagara atau raja Hayam Wuruk. Tidak diketahui secara pasti kapan karya sastra ini digubah. Oleh para pakar diperkirakan kakawin ini ditulis antara tahun 1365 dan 1389. Tahun 1365 adalah tahun diselesaikannya kakawin Nagarakretagama sementara pada tahun 1389, raja Hayam Wuruk mangkat. Kakawin Sutasoma lebih muda daripada kakawin Nagarakretagama. Selain menulis kakawin Sutasoma, mpu Tantular juga jelas diketahui telah menulis kakawin Arjunawijaya. Kedua kakawin ini gaya bahasanya memang sangat mirip satu sama lain. Kakawin Sutasoma sebagai sebuah karya sastra Buddhis Kakawin Sutasoma bisa dikatakan unik dalam sejarah sastra Jawa karena bisa dikatakan merupakan satu-satunya kakawin bersifat epis yang bernapaskan agama Buddha. Penurunan kakawin Sutasoma Kakawin Sutasoma diturunkan sampai saat ini dalam bentuk naskah tulisan tangan, baik dalam bentuk lontar maupun kertas. Hampir semua naskah kakawin ini berasal dari pulau Bali. Namun ternyata ada satu naskah yang berasal dari pulau Jawa dan memuat sebuah fragmen awal kakawin ini dan berasal dari apa yang disebut "Koleksi Merapi-Merbabu". Koleksi Merapi-Merbabu ini merupakan kumpulan naskah-naskah kuno yang berasal dari daerah sekitar pegunungan Merapi dan Merbabu di Jawa Tengah. Dengan ini bisa dipastikan bahwa teks ini memang benar-benar berasal dari pulau Jawa dan bukan pulau Bali. Resepsi kakawin Sutasoma di Bali Di pulau Bali kakawin ini merupakan salah satu kakawin yang cukup digemari. Hal ini berkat kiprah I Gusti Sugriwa, salah seorang pakar susastra dari Bali yang memopulerkan kakawin ini. Ia sebagai contoh banyak menggunakan petikan-petikan dari kakawin ini dalam bukunya mengenai pelajaran kakawin. Penerbitan kakawin Sutasoma Kakawin Sutasoma telah diterbitkan dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Soewito Santoso. Suntingan teksnya diterbitkan pada tahun 1975. Selain itu di Bali banyak pula terbitan suntingan teks. Salah satu contohnya yang terbaru adalah suntingan yang diterbitkan oleh "Dinas Pendidikan provinsi Bali" (1993). Namun suntingan teks ini dalam aksara Bali dan terjemahan adalah dalam bahasa Bali. Antara tahun 1959 - 1961 pernah diusahakan penerbitan teks sebuah naskah yang diiringi dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia oleh I Gusti Bagus Sugriwa. Pada tahun 2009 terbit terjemahan baru dalam bahasa Indonesia beserta teks aslinya dalam bahasa Jawa Kuno. Suntingan teks dan terjemahan diusahakan oleh Dwi Woro R. Mastuti dan Hastho Bramantyo. Daftar pustaka Dinas Pendidikan Bali, 1993, Kakawin Sutasoma. Denpasar: Dinas Pendidikan Bali. Dwi Woro Retno Mastuti dan Hastho Bramantyo, 2009, Kakawin Sutasoma. Mpu Tantular. Jakarta: Komunitas Bambu. ISBN 979-3731-55-9 Poerbatjaraka dan Tardjan Hadiwidjaja, 1952, Kepustakaan Djawa'. Djakarta/Amsterdam: Djambatan. Soewito Santoso, 1975, Sutasoma. New Delhi: Aditya Prakashan I Gusti Bagus Sugriwa, 1959 - 1961 Sutasoma / ditulis dengan huruf Bali dan Latin, diberi arti dengan bahasa Bali dan bahasa Indonesia. Denpasar: Pustakamas P.J. Zoetmulder, 1974, Kalangwan: a survey of old Javanese literature. The Hague: Martinus Nijhoff ISBN 90-247-1674-8 P.J. Zoetmulder, 1983, Kalangwan. Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. pp. 415–437. Jakarta: Djambatan Lihat pula Sastra Jawa Kuno Agama Buddha Kakawin Arjunawijaya'' Pranala luar Tentang Sutasoma dalam budaya Bali (berkas pdf) Buddhisme Sutasoma
Kader atau Politisi adalah orang atau kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga kepengurusan dalam sebuah organisasi, baik sipil maupun militer, yang berfungsi sebagai 'pemihak' dan atau membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut (Nano Wijaya). Dalam hal membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut, seorang kader dapat berasal dari luar organisasi tersebut dan biasanya merupakan simpatisan yang berasas dan bertujuan sama dengan institusi organisasi yang membinanya(Nano Wijaya). Pada umumnya penggunaan kata 'kader' sangat lekat pada partai politik, dengan harapan, para kader tersebut kelak dapat meneruskan kepengurusan atau kepemimpinan organisasi. Namun organisasi kemasyarakatan juga mempunyai kader-kader yang membantu tugas ormas tersebut, misal: kader kesehatan; yaitu mereka bukan pegawai dinas yang melaksanakan fungsi kesehatan. Kaderisasi merupakan usaha pembentukan seorang kader secara terstruktur dalam organisasi yang biasanya mengikuti suatu silabus tertentu. Kader diambil dari istilah yang diperkenalkan Lenin pada masa pembentukan Partai Komunis Soviet.KBBI: Kader, diakses 16 Mei 2017Indonesian Publick Health: Pengertian, Syarat, dan Peran kader Posyandu, diakses 16 Mei 2017Sarjanaku: Pengertian kader Posyandu Kesehatan , diakses 16 Mei 2017Jevuska: Pengertian, Peran dan Fungsi Kader Kesehatan , diakses 16 Mei 2017Brainly: Pengertian kader, diakses 16 Mei 2017 Lihat pula Organisasi Referensi Politik Organisasi
Kakak adalah saudara yang lebih tua yang berstatus anak kandung dari orang tua. Sebutan kakak berasal dari bahasa Melayu yaitu lebih mengacu kepada saudara perempuan atau laki-laki yang lebih tua. Di Indonesia Di berbagai daerah di Indonesia terdapat banyak panggilan kepada kakak laki-laki maupun perempuan, berikut istilah yang telah masuk ke dalam khazanah bahasa Indonesia: Abang adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Melayu. Mbekayu Adalah sebutan untuk kakak perempuan di Banyumasan Kakang adalah sebutan untuk kakak laki-laki di Banyumasan dan Bahasa Cirebon Bagongan. Bung adalah panggilan untuk kakak laki-laki di beberapa daerah di Indonesia, terutama Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Mbak adalah sebutan lain untuk kakak perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Jawa. Empok adalah sebutan lain untuk kakak perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Betawi. Aa atau Akang adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Sunda. Kaka adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Sunda Banten dan bahasa Sunda Brebes. Teteh atau Ceuceu adalah sebutan lain untuk kakak perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Sunda. Uda adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Minang. Ajo adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Minang dialek Pariaman. Uni adalah sebutan lain untuk kakak perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Minang. Uniang adalah sebutan lain untuk kakak perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Minang dialek Pariaman. Mas atau Raka adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Jawa dan Bahasa Cirebon Bebasan khusus untuk panggilan Raka. Bli adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Bali. Daeng adalah sebutan lain untuk kakak laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Makassar. membali~sa adalah sebutan untuk kakak (perempuan) atau (laki-laki). Kata ini berasal dari bahasa Buton Uti adalah sebutan lain untuk laki-laki. Kata ini berasal dari bahasa Gorontalo. No'u adalah sebutan lain untuk perempuan. Kata ini berasal dari bahasa Gorontalo. Panggilan umum kakak Sebutan "kakak" (atau disingkat "Kak") juga merupakan panggilan resmi di dalam kepramukaan untuk menyebut Pembina, anggota dewasa pramuka. Selain itu, sebutan "kakak" digunakan juga untuk menyebut sesama anggota Gerakan Pramuka yang lebih tinggi tingkatan atau golongannya. Sebutan "kakak" biasanya digunakan untuk orang yang memiliki selisih usia 2 hingga 18 tahun lebih tua dari diri-sendiri. Biasanya panggilan "kakak" tidak umum digunakan untuk selisih usia 1 tahun atau kurang dari 1 tahun, karena perbedaan usia yang kecil dan seumuran mungkin tidak dianggap signifikan untuk membangun hierarki kakak-adik. Keluarga
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan. Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator, dan mudah dibentuk. Sejarah Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada 395 hingga 400 juta tahun yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai kebutuhan sejak ribuan tahun, terutama untuk bahan bakar dan bahan konstruksi untuk membuat rumah dan senjata serta sebagai bahan baku industri (misal pengemasan dan kertas). Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai kondisi iklim dan cuaca pada masa pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar cincin pertumbuhan. Bagian Batang pohon yang dipotong melintang akan memperlihatkan bagian-bagian kayu, yang kerap kali berbeda warna. Bagian terdalam adalah empulur yang lunak, lalu ke bagian luar adalah kayu teras, kayu gubal, dan terakhir adalah pepagan (kulit kayu). Bagian percabangan akan memperlihatkan pola khusus, yang biasa disebut sebagai "mata kayu". Cincin pertumbuhan Cincin pertumbuhan atau juga disebut lingkaran tumbuh adalah gambar pola-pola konsentrik pada penampang melintang kayu. Terbentuknya cincin pertumbuhan kayu ini adalah karena terjadinya perbedaan musim yang dialami oleh pohon tersebut. Pada satu tahun pohon akan mengalami periode dengan pertumbuhan cepat dan periode dengan pertumbuhan yang lambat, dan itu mempengaruhi pertumbuhan diameter batang pohon. Diameter yang bertumbuh cepat, lalu melambat, akan membentuk cincin satu tahun, dan seterusnya. Bagian paling tengah dari cincin pertumbuhan kayu merupakan tahap hidup awal dari sebuah pohon yang masih mengalami pertumbuhan relatif lebih cepat, sehingga massa jenisnya lebih rendah dibandingkan dengan bagian kayu dari cincin pertumbuhan yang dekat dengan kulit terluarnya. Mata kayu Mata kayu atau knot adalah bagian dari kayu yang merupakan dasar dari percabangan atau kuncup yang dorman. Mata kayu memiliki pengaruh terhadap kayu, dan sering kali berpengaruh negatif. Mata kayu mengurangi kekuatan kayu sehingga akan bernilai rendah ketika digunakan sebagai struktur bangunan atau keperluan lain di mana kekuatan menjadi pertimbangan. Namun untuk tujuan seni, keberadaan mata kayu dapat meningkatkan nilai. Kayu teras Kayu teras (disebut juga heartwood, duramen) adalah kayu yang terbentuk lebih awal pada suatu pohon dan telah mati dan terletak di bagian dalam dari sebuah kayu. Kayu teras tidak memiliki pembuluh yang berfungsi lagi. Kayu teras sebelumnya adalah kayu gubal (bagian dari kayu yang masih hidup) yang mengalami penumpukan mineral. Keberadaan mineral ini menjadikan kayu teras cenderung lebih keras dibandingkan kayu gubal. Seiring dengan pertumbuhan kayu, diameter batang melebar, saluran pembuluh baru terbentuk dekat dengan tepi luar, dan saluran pembuluh yang lebih dalam perlahan mati. Meski dikatakan telah mati, kayu teras masih menanggapi respon terhadap organisme yang menyerang kayu, meski hanya sekali. Biasanya kayu teras dapat dibedakan dengan kayu gubal secara visual. Namun tidak semua tumbuhan berkayu menghasilkan kayu teras. Kayu teras bukanlah komponen terpenting dari sebuah pohon, karena pohon yang sudah berusia terlalu tua, bagian kayu terasnya dapat saja sudah membusuk namun pohon tersebut masih tetap hidup. Kayu gubal Kayu gubal (disebut juga sapwood, alburnum) adalah bagian dari kayu yang dekat dengan tepi luar dan masih hidup. Semua kayu pada awalnya adalah kayu gubal hingga ia mati dan membentuk kayu teras. Kayu gubal mengandung pembuluh yang menghantarkan air dari akar ke daun dan juga untuk menyimpan air. Semakin banyak jumlah daun, semakin besar volume kayu gubal. Kayu gubal lebih tebal di batang bagian atas, tetapi secara volume sama dengan batang bagian bawah. Kayu keras dan kayu lunak Ada kaitan yang erat antara sifat-sifat kayu dengan sifat jenis pohon yang menghasilkannya. Kerapatan (densitas) kayu bervariasi menurut spesiesnya dan menentukan kekuatan kayu tersebut. Kayu mahoni dan jati, misalnya, memiliki kerapatan sedang hingga tinggi, sehingga baik untuk diolah sebagai furniture dan kayu konstruksi. Akan tetapi kayu dadap dan kapuk kerapatannya rendah, sehingga hanya layak untuk membuat begisting atau penggunaan lain yang tidak memerlukan banyak kekuatan. Namun, pengertian 'kayu keras' dan 'kayu lunak' dalam bahasa Inggris (yakni hardwood dan softwood, berturut-turut) lebih terkait dengan kelompok tumbuhan yang menghasilkannya. Hardwood dihasilkan oleh jenis-jenis pohon berdaun lebar (kelompok dikotil), sedangkan softwood dihasilkan oleh pohon-pohon berdaun jarum (konifer). Dalam kenyataannya, jenis-jenis 'kayu keras' tertentu, yang memiliki kerapatan rendah, bisa jadi lebih lunak daripada beberapa jenis 'kayu lunak' berkerapatan tinggi. Sifat fisik Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik yang bervariasi, yang menentukan kualitas dan fungsi dari kayu tersebut. Kayu lunak (softwood) misalnya lebih dipilih untuk menjadi kertas karena mudah dihancurkan dan dijadikan pulp. Sedangkan kayu keras (hardwood) digunakan sebagai tiang bangunan. Selain itu, keberadaan fitur tertentu seperti knot (mata kayu) dan warna juga mempengaruhi. Kayu merupakan hasil dari tumbuhan hidup dengan serat yang tidak homogen, sehingga sifat fisiknya tidak akan sama secara radial (dari bagian empulur ke luar) dan longitudinal (memanjang kayu, dari bawah ke atas). Kadar air Air terdapat di dalam kayu dalam bentuk: air di dalam dinding sel air di dalam protoplasma air di antara ruang kosong dan celah antar sel Secara teori tidak pernah ada kayu yang seratus persen tanpa kadar air meski dikeringkan di dalam tanur (oven) sekalipun. Sehingga pengukuran kadar kayu yang, biasanya untuk keperluan kimiawi, kayu yang dikeringkan dengan tanur dapat dikatakan "kering absolut". Efek keberadaan air di dalam kayu adalah menjadikan kayu lebih lunak dan mudah dibentuk. Sehingga kadar air ini mempengaruhi sifat fisik lainnya seperti kekuatan tarik dan kekuatan tekan. Unsur kimiawi Selain air, kayu memiliki tiga komponen utama, yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Gabungan dari ketiganya disebut dengan lignoselulosa. Selulosa merupakan senyawa polimer kristalin turunan dari glukosa, yang mengisi sekitar 41-43% dari kayu. Hemiselulosa merupakan pentosa yang terhubung secara tidak beraturan, dan mengisi 20% pada tumbuhan berdaun lebar, dan 30% di konifer. Lignin tersusun dari cincin aromatik hidrokarbon yang memiliki sifat hidrofobik dan mengisi sekitar 23% pada tumbuhan berdaun lebar dan 27% pada konifer. Dalam ilmu kimia, perbedaan antara kayu keras dan kayu lunak ada pada jumlah dan jenis lignin yang terkandung di dalamnya. Senyawa ekstraktif Selain lignoselulosa, kayu terdiri dari berbagai jenis senyawa organik yang disebut dengan senyawa ekstraktif yang jumlah dan jenisnya bervariasi tergantung dari spesies pohonnya. Kayu memiliki senyawa ekstraktif berupa asam lemak, resin, lilin, dan terpena. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti melindungi batang kayu dari hama. Senyawa ekstraktif merupakan salah satu dari hasil hutan non-kayu. Kayu monokotil Secara kasar, terdapat berbagai jenis batang yang dalam definisi non-botani (terutama dalam perdagangan) juga disebut dengan kayu. Bambu secara botani merupakan monokotil dari suku rumput-rumputan yang memiliki batang dengan kekuatan yang dapat disetarakan dengan kayu. Saat ini bambu banyak digunakan sebagai bahan bangunan, lantai, papan, dan sebagainya di mana sebelumnya didominasi oleh kayu. Batang tumbuhan monokotil lainnya yang juga disebut kayu adalah batang pohon palem. Batang dari pohon genus Pandanus, Dracaena, dan Cordyline juga dapat digunakan sebagai pengganti kayu dalam skala kecil. Manfaat Bahan bakar Kayu telah lama digunakan sebagai bahan bakar hingga saat ini, terutama di pedesaan. Kayu keras lebih dipilih sebagai bahan bakar karena mampu terbakar lebih lama dengan asap yang lebih sedikit. Tungku pembakaran dengan cerobong asap (fireplace) banyak dibangun di rumah di kawasan beriklim sedang yang bertujuan untuk memberikan kehangatan di dalam rumah. Selain dibakar secara langsung, kayu dapat dijadikan biofuel dengan mengolah biomassa lignoselulosa dengan gasifikasi, pirolisis, dan biokimia menghasilkan berbagai jenis bahan bakar seperti syngas, biometanol, bioetanol, dimetil eter, dan butanol tergantung jenis proses yang digunakan. Seni Kayu telah lama digunakan sebagai media seni untuk membuat pahatan kayu. Patung totem hasil karya masyarakat pribumi Amerika Utara dibuat dari kayu konifer, biasanya Cedar Merah (Thuja plicata). Berbagai jenis alat musik, seperti biola dan gitar terbuat dari kayu. Jenis kayu yang dipilih disesuaikan dengan nada yang diinginkan. Olahraga Berbagai peralatan olahraga seperti pemukul baseball dan lantai arena basket terbuat dari kayu. Papan ski, tongkat hoki, busur panah juga biasanya terbuat dari kayu namun kini telah banyak digantikan oleh bahan polimer dan logam. Kedokteran Pada tahun 2010, para ilmuwan Italia mengatakan bahwa kayu dapat digunakan sebagai bahan pengganti tulang. Diperkirakan pada tahun 2015 metode ini dapat diaplikasikan ke manusia. Bahan salib Kristen Kayu merupakan bahan yang digunakan dalam peristiwa penyaliban Yesus (crux dalam bahasa Latin; stauros dan xylon dalam bahasa Yunani), berupa sebuah balok kayu tegak dengan tambahan palang horisontal sehingga membentuk "salib" atau struktur berbentuk T. Kata crux dalam zaman pra-imperial Romawi merujuk pada tiang gantungan atau tiang pancang, suatu instrumen yang terbuat dari kayu dan digunakan untuk melakukan eksekusi, namun belum tentu bersilangan atau membentuk "salib". Dalam Perjanjian Baru, Petrus tercatat dua kali menggunakan kata xylon (dalam Alkitab bahasa Inggris "tree", dalam Alkitab TB "kayu salib") sementara Paulus hanya satu kali menggunakan kata xylon. Dalam naskah-naskah Yunani, kata xylon (secara harfiah bermakna "potongan kayu") dapat digunakan untuk menyebut setiap objek yang terbuat dari kayu, termasuk dalam konteks yang berbeda-beda, tiang gantungan, batang kayu, patok dan pancang. Karenanya, salib Kristen tradisional dengan palang horisontal juga dapat disebut xylon. Pesta Salib Suci dirayakan sebagai penghormatan secara khusus terhadap kayu salib yang digunakan dalam peristiwa penyaliban Yesus. Lihat pula Daftar kayu Daftar kayu di Indonesia Referensi Pustaka Shigo, Alex. (1986) A New Tree Biology Dictionary. Shigo and Trees, Associates. ISBN 0-943563-12-7 The Wood in Culture Association The Wood Explorer: A comprehensive database of commercial wood species APA – The Engineered Wood Association Pranala luar Industri kayu Bahan bangunan Kehutanan Pengerjaan kayu Pohon Sumber daya alam Bahan alami Bahan pengerjaan kayu Bahan seni rupa
akhiran (suffiks) yang bisa berfungsi sebagai datif atau akusatif singkatan dari langkan perahu (nominal) singkatan dari kata kerja verba, akan kata untuk mengukuhkan tindakan, pernyataan. Contoh: "Kamu kan besok berangkat?" diambil dari bahasa Belanda; kan yang berati teko, kendi dan sebagainya (nominal) Pemain sepak bola Jepang Kan Kikuchi (pemain sepak bola) Kan Kobayashi Kazunori Kan
Kaliber, dari bahasa Belanda atau "calibre" dari bahasa Inggris, bisa berarti: diameter atau garis tengah senjata api atau pelurunya. Lihat kaliber peluru kualitas Lihat pula Kalibrasi
Kanselir (, , ) adalah jabatan resmi yang banyak digunakan dalam sekelompok masyarakat yang peradabannya lahir, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari Kekaisaran Romawi. Dalam periode dan di negara yang berbeda, nama jabatan ini diberikan untuk berbagai macam tugas dan dijabat oleh para pejabat dari berbagai tingkatan. Aslinya, kanselir adalah seorang cancellarii di Mahkamah Pengadilan Romawi, yaitu para pelayan yang duduk di cancelli atau kisi-kisi jendela basilika (gedung pengadilan) yang memisahkan antara hakim dan pengacara dari penonton sidang. Berbagai pemerintahan memiliki seorang kanselir yang menduduki jabatan setingkat menteri muda atau menteri senior. Di Jerman dan Austria, kanselir adalah jabatan setingkat perdana menteri. Sebenarnya, Jerman juga mengenal jabatan perdana menteri, tetapi hanya setingkat perdana menteri negara bagian saja. Antara tahun 1933-1945 di Jerman dan 1938-1945 di Austria, jabatan kanselir disebut dengan nama der Führer ("sang pemimpin") yang dijabat oleh Adolf Hitler. Lihat pula Kanselir Jerman ca:Canceller da:Kansler de:Kanzler el:Καγκελάριος en:Chancellor fi:Kansleri fr:Chancelier ja:宰相 lt:Kancleris nl:Kanselier pl:Kanclerz simple:Chancellor ur:چانسلر zh:德國總理
kata kerja verba; "meneliti" mempelajari agama, terutama agama Islam Pemain sepak bola Jepang Akira Kaji Katsushi Kajii
Kayak adalah sebuah perahu kecil bertenaga manusia, biasanya dengan bagian depan dan belakang tertutup, sehingga hanya menyisakan lubang seukuran awak. Desain yang tertutup ini bertujuan untuk mencegah masuknya air ke dalam perahu. Kayak dilengkapi dengan dayung berkepala tunggal atau ganda. Perahu ini pada umumnya dibuat untuk satu pengendara, tetapi bisa didesain untuk menampung dua orang. Kayak pada awalnya hanya terbuat dari kayu dengan penutup berupa kulit hewan yang direntangkan hingga menutupi bahan kayu. Perahu ini semula banyak digunakan oleh suku Ainu, Inuit, Aleut dan Eskimo untuk berburu, memancing, dan alat transportasi. Hewan buruan yang biasanya mereka dapatkan dengan mengayuh kayak antara lain adalah karibu, anjing laut, paus, dan mamalia laut lainnya. Kayak menjadi alat perburuan yang tepat karena berukuran kecil, lincah, mudah dikendalikan, dan cepat. Selain itu, kayak kuno juga berfungsi sebagai pengintai yang dapat digunakan untuk menyelinap di sekitar binatang yang berada di dalam air atau pun di garis pantai. Suku-suku tersebut saat ini sudah jarang menggunakan kayak untuk berburu, mereka umumnya telah beralih ke perahu motor. Namun demikian, kayak telah menjadi bagian penting dari sejarah dan peradaban mereka. Sekarang ini, kayak telah digunakan secara luas oleh masyarakat dan material yang digunakan pun semakin beragam disesuaikan dengan kegunaannya yang semakin bervariasi. Masyarakat modern menggunakan kayak untuk banyak keperluan, termasuk berolahraga dan kendaraan militer. Sejarah kayak Istilah kayak berasal dari bahasa Greenland qajaq () yang berarti "perahu-manusia". Kayak pada zaman dahulu banyak ditemukan di kawasan Amerika Utara, Siberia, dan Greenland. Sejarah kayak bermula dari orang Siberia yang membuat perahu dari kerangka kayu terbuka yang diikat bersama-sama dengan tali atau tali tanaman, dan ditutup dengan kulit anjing laut yang dijahit menyatu. Cikal bakal kayak ini disebut dengan "umiak". Perahu ini terus dipakai oleh orang-orang yang menetap di Kutub Utara yang kemudian dikenal sebagai orang Inuit. Mereka menggunakan umiak sebagai alat transportasi laut untuk mengangkut barang dan manusia, serta berburu paus. Seiring waktu, suku Inuit memodifikasi umiak dengan ukuran yang lebih kecil dan bobot yang lebih ringan. Perahu yang kemudian dikenal dengan kayak ini digunakan untuk berburu anjing laut di sepanjang pantai dan di tengah-tengah lapisan es. Namun, kayak tidak menggantikan umiak. Suku Inuit pada saat itu tetap menggunakan keduanya untuk kepentingan transportasi ketika musim perburuan tiba. Suku-suku di Kutub Utara pada awalnya membangun kayak dari benda-benda yang mudah ditemukan di sekitar mereka, misalnya kayu, kulit binatang, dan tulang. Suku Inuit dan Aleut mengembangkan dua jenis kayak dengan bahan pembuatan berbeda, yaitu kayak kayu apung dan kayak yang terbuat dari tulang ikan paus. Untuk tahap pertama pembuatan kayak dari tulang paus, mereka membuat bingkai ringan dari tulang tersebut dan kemudian menutupinya dengan kulit binatang. Kapal ini sangat ringan, tetapi tidak mampu bertahan lama di air. Untuk membuat kayak yang tahan air, suku Inuit dan Aleut menggunakan lemak paus. Lemak ini dibalurkan di titik-titik strategis di badan kayak untuk memastikan perahu tetap di atas permukaan air. Bagi suku Inuit, kayak telah menjadi cara hidup sekaligus alat untuk transportasi dan berburu selama lebih dari 2000 tahun. Mereka membangun kayak dengan bekal pengetahuan yang diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Kemampuan mengendarai kayak menjadi salah satu ukuran kesuksesan individu dan bagaimana mereka terhubung dengan komunitasnya. Kayak telah membantu orang Inuit untuk beragam aspek kehidupan, yaitu berinteraksi dan mempelajari aspek geografi dan ekologi lautan Artika, menjelajahi lanskap, mengakses sumber daya alam yang tersedia, menemukan binatang, hingga bersosialisasi dengan sesama suku Inuit yang berasal dari komunitas berbeda. Kayak tertua saat ini yang bisa ditemukan berusia sekitar 2000 tahun, tetapi perahu ini dipercaya telah ada setidaknya sejak 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Perahu kayak yang diklaim tertua di dunia kini tersimpan di Museum Etnologi di Munich, Jerman. Saat ini, ada dua jenis kayak yang paling populer di masyarakat, yaitu kayak laut dan kayak sungai. Kayak laut umumnya lebih panjang dan lebih sempit dan didesain untuk meluncur lurus tanpa banyak gerakan manuver. Sedangkan kayak sungai dibuat lebih pendek untuk memudahkan pengemudinya untuk bermanuver secara cepat mengikuti kelok dan arus sungai. Kayak modern terbuat dari bahan plastik dan serat fiber, menggantikan bahan kayu dan kanvas yang sebelumnya banyak dipakai seabad yang lalu. Sejumlah penghobi kayak masih membuat kayak sendiri dengan menggunakan metode pembuatan kayak kuno, mereka mengganti kulit dengan bahan nilon, kanvas, poliester, dan bahan-bahan yang tahan air, seperti cat lateks atau hypalon karet. Mulai 1936, olah raga kayak mulai diperlombakan di Olimpiade yang saat itu bertempat di Berlin, Jerman Timur. Di beberapa daerah kayak juga dikenal sebagai kano. Ukuran perahu Kayak saat ini didesain spesifik berdasarkan penggunaannya. Pada umumnya, panjang kayak adalah tiga kali rentang lengan pendayung, sedangkan lebarnya terdiri dari jarak antara pinggul pendayung ditambah dua kepalan. Tinggi bagian tengah perahu biasanya sepanjang kepalan tangan ditambah panjang ibu jari. Berdasarkan standar ini, maka ukuran perahu kayak adalah panjang 17 kaki dengan lebar 20 inci, dan sekitar 8 inci ke dalam di bagian tengah dan lebih tinggi di kedua ujungnya. Di kawasan Greenland, kayak lebih sering digunakan di daerah pantai. Oleh karenanya, kayak dibuat sedikit lebar dengan tujuan agar perahu bisa stabil saat digunakan di perairan dangkal. Hal ini juga membantu pemburu untuk menyimpan hasil tangkapan maupun barang perbekalan mereka di bawah di bagian dalam geladak. Sedangkan di kepulauan Aleut di Alaska, kayak menjadi alat transportasi antar pulau, sehingga, desainnya dibuat memanjang dan sempit untuk memberi kecepatan yang lebih besar. Referensi Lihat pula Ekspedisi menyeberangi Laut Tasman dengan kayak Kendaraan tenaga manusia Olahraga dayung Perahu
Kesunyian atau keheningan adalah kondisi tidak adanya suara lingkungan yang dapat didengar, atau hanya ada suara dengan intensitas rendah yang sukar didengar, atau keadaan berhenti menghasilkan suara; pengertian yang terakhir ini dapat diperluas untuk diterapkan pada penghentian atau tidak adanya bentuk komunikasi apa pun, baik melalui ucapan atau media lainnya. Terkadang pembicara terdiam ketika mereka ragu-ragu dalam mencari kata, atau menyela diri mereka sendiri sebelum mengoreksi diri. Analisis wacana menunjukkan bahwa orang menggunakan keheningan singkat untuk menandai batas-batas unit prosodik, secara bergantian, atau sebagai tanda reaktif, misalnya, sebagai tanda ketidaksenangan, ketidaksetujuan, rasa malu, keinginan untuk berpikir, kebingungan, dan sejenisnya. Interval keheningan yang relatif lama dapat digunakan dalam ritual; dalam beberapa disiplin agama, orang mempertahankan keheningan untuk waktu yang lama, atau bahkan selama sisa hidup mereka, sebagai sarana transformasi spiritual pertapa. Referensi Pranala luar Bahasa Suara Kebajikan
Kanak (sebelumnya juga Canaque) adalah penduduk asli dari New Caledonia di barat daya Samudera Pasifik. Kanak adalah 45% dari keseluruhan penduduk New Caledonia. Kata ini berasal dari kanaka maoli, sebuah kata bahasa Hawaii yang digunakan oleh penjelajah, pedagang dan misionaris Eropa untuk menyebut semua penduduk non-Eropa. Seni Kanak Kaledonia Baru
Karnaval bisa berarti: suatu pesta besar atau pameran pesta di benua Eropa dan Amerika, terutama di bagian selatan untuk menyambut masa Pra-Paskah yang dirayakan umat Kristen. Dimulai dari minggu sebelum Rabu Abu sampai hari Rabu Abu sendiri. Secara etimologis berasal dari bahasa Latin; carne yang berarti daging. Sebab dalam masa pra-paskah dahulu kala, umat Kristen harus berpantang tidak boleh makan daging. kirab dalam agama dan kepercayaan Tionghoa, dinamakan Xun Jing. Karnaval terkenal yang dirayakan di benua Amerika dan Eropa ialah Mardi Gras. Nama Asal-muasal nama "karnaval" masih diperdebatkan. Menurut salah satu teori, nama itu berasal dari Bahasa Latin carrus navalis ("gerobak kapal"), yang mengacu pada gerobak dalam suatu pawai keagamaan, seperti gerobak yang digunakan dalam arak-arakan keagamaan pada perayaan tahunan untuk menghormati dewa Apollo. Namun menurut sumber-sumber yang lain, nama karnaval bersal dari Bahasa Italia carne levare yang berarti "mengenyahkan daging", karena daging dilarang selama masa prapaskah. Menurut teori lain, nama karnaval berasal dari ungkapan dalam Bahasa Latin Kuno carne vale, yang berarti "selamat tinggal daging", yang menunjukkan bahwa saat tersebut adalah hari-hari terakhir orang boleh makan daging sebelum berpuasa selama masa prapaskah. Referensi Pranala luar Carnival Cruises Budaya jalanan
Karabin (, ) adalah senjata api yang daya tembaknya tidak sebesar senapan panjang karena ukurannya lebih pendek. Banyak karabin dikembangkan dari senapan laras panjang. Meski menembakkan amunisi yang sama, kecepatan proyektilnya lebih rendah. Ada juga beberapa negara yang mengadopsi senapan laras panjang dan karabin yang secara teknis tidak berhubungan, misalnya amunisi yang digunakan berbeda atau sistem operasi internalnya berbeda (namun karabin tetap berukuran lebih kecil dan daya tembaknya lebih lemah). Pada tahun 1800-an karabin umumnya adalah senjata api untuk prajurit berkuda (kavaleri), sedangkan prajurit infanteri membawa senjata api yang lebih panjang dan daya tembaknya lebih besar. Karabin yang lebih pendek dan ringan mudah dioperasikan pada pertempuran jarak pendek (seperti pertempuran di kota atau hutan) ataupun saat keluar dari kendaraan. Kelemahannya, bila dibandingkan dengan senapan laras panjang, adalah akurasi kurang bagus untuk sasaran jarak jauh dan jarak tembak efektif lebih pendek. Sejarah Tahun 1800-an dan sebelumnya Dahulu karabin adalah senjata api pendek dan ringan yang dikembangkan untuk prajurit kavaleri karena musket atau senapan laras panjang terlalu berat dan susah ditembakkan saat menunggang kuda. Karabin biasanya tidak seakurat senapan laras panjang. Daya tembaknya pun kurang besar. Ini salah satunya karena proyektil yang ditembakkan dari laras pendek memiliki kecepatan lebih rendah. Meski pasukan berkuda mulai tidak digunakan, karabin tetap diproduksi dan digunakan karena lebih kecil dan ringan meski daya tembak dan akurasinya kurang. Senjata api pendek lebih mudah digunakan tidak hanya saat menunggang kuda, tetapi juga, dalam lingkup modern, ketika berada dalam truk, pengangkut personel lapis baja, helikopter, atau pesawat terbang, bahkan saat bertempur dalam jarak pendek. Selama abad ke-19, karabin dikembangkan terpisah dari senapan laras panjang infanteri dan sering tidak menggunakan amunisi yang sama. Hal ini membuat suplai amunisi menjadi sulit. Salah satu senjata api terkemuka yang dikembangkan pihak Union pada akhir Perang Saudara Amerika adalah karabin Spencer. Karabin itu memiliki magasin berisi tujuh peluru di popornya. Pada akhir era 1800-an, beberapa negara membuat senapan bolt-action versi laras panjang dan karabin. Salah satu yang populer adalah karabin lever-action Winchester. Beberapa versinya menggunakan peluru revolver. Karabin ini pilihan ideal bagi para koboi dan penjelajah karena mereka bisa membawa revolver dan karabin dengan amunisi sama. Perang Dunia I dan Perang Dunia II Beberapa dekade sebelum Perang Dunia I, senapan standar yang digunakan angkatan bersenjata di dunia memiliki ukuran lebih pendek karena didesain ulang atau banyaknya versi karabin yang dibagikan ketimbang senapan laras panjang. Contohnya, laras senapan Mosin-Nagant M1891 dari Rusia, yang dahulu sepanjang 800 mm, dipendekkan menjadi 730 mm pada tahun 1930 dan menjadi 510 mm pada tahun 1938. Laras senapan Gewehr 98 dari Jerman — sebelumnya panjangnya 740 mm (1898) — dipendekkan menjadi 600 mm pada tahun 1935 dengan nama Karabiner 98 Kurz atau "karabin 98 pendek". Panjang laras senapan yang digunakan Amerika Serikat, yakni senapan bolt-action M1903 pada Perang Dunia I dan M1 Garand pada Perang Dunia II, tidak berubah. Namun, waktu itu panjang laras M1903 (610 mm) sudah termasuk pendek. Karabin M1 dari AS lebih merupakan karabin tradisional karena lebih pendek (panjang larasnya 460 mm) dan ringan dari M1 Garand. M1 Carbine sendiri bukan versi pendek dari M1 Garand karena memiliki desain yang berbeda dan menembakkan peluru lebih kecil dengan daya tembak lebih kecil juga, seperti umumnya pada tahun 1800-an. Setelah Perang Dunia II Berdasarkan pengalaman pertempuran pada Perang Dunia II, kriteria yang digunakan untuk memilih senjata api bagi pasukan infanteri berubah. Tidak seperti perang-perang sebelumnya, ketika pertempuran terjadi di baris dan parit yang tetap, Perang Dunia II adalah perang yang sangat dinamis, dengan mobilitas yang tinggi. Pertempuran terjadi di kota, hutan, atau daerah lain tempat mobilitas dan visibilitas terbatas. Selain itu, penyempurnaan artileri menjadikan prajurit infanteri yang bergerak di ruang terbuka lebih berisiko terbunuh atau terluka. Umumnya kontak dengan musuh terjadi pada jarak 300 meter dan musuh ditembaki dalam waktu singkat saat bergerak dari satu tempat perlindungan ke tempat perlindungan lain. Peluru tidak ditembakkan untuk melumpuhkan musuh, melainkan ditembakkan ke arah musuh agar tidak bergerak dan membalas tembakan. Keadaan ini tidak cocok bagi senapan laras panjang yang berat dan menembakkan proyektil dengan akurasi tinggi. Senjata api dengan daya tembak lebih kecil mampu melumpuhkan musuh dalam jarak dekat, dan tendangan (recoil) yang dikurangi menjadikan senjata api itu bisa menembakkan lebih banyak proyektil dengan cepat begitu musuh terlihat. Para prajurit bisa membawa lebih banyak peluru karena bobotnya lebih ringan. Laras yang pendek membuat senjata api itu lebih ringan, lebih mudah digunakan di tempat-tempat sempit, dan lebih cepat ditembakkan. Tembakan otomatis juga merupakan fitur yang diharapkan. Rentetan tembakan tiga peluru atau lima peluru meningkatkan kemungkinan perkenaan pada sasaran bergerak. Pihak Jerman beruji coba dengan karabin selective fire yang menggunakan peluru senapan laras panjang selama tahun-tahun awal Perang Dunia II. Hal ini tidak sesuai dengan harapan karena tendangan dari peluru senapan laras panjang menjadikan karabin itu tidak dapat dikendalikan ketika menembak secara otomatis. Mereka kemudian mengembangkan peluru baru, 7,92 x 33 mm (Kurz) berdasarkan peluru standar 7,92 x 57 mm. Senapan selective-fire dikembangkan untuk menembakkan peluru baru ini. Hasilnya, Sturmgewehr 44 yang kemudian diterjemahkan sebagai senapan serbu. Setelah Perang Dunia II Uni Soviet mengadopsi senjata api yang mirip, AK-47, yang kemudian menjadi senjata api standar prajurit infanteri Uni Soviet. Selama Perang Dunia II AS memiliki M2 Carbine, versi selective-fire dari M1 Carbine yang menembakkan peluru .30 Carbine. Meski demikian, rasio produksi M1 Carbine semi-otomatis dengan M2 adalah 10 banding 1. Walaupun NATO tidak langsung mengadopsi peluru kaliber menengah, mereka melanjutkan pengembangan senapan tempur yang lebih pendek dan ringan. NATO mengadopsi peluru 7.62 x 51 mm NATO, yang hanya sedikit lebih lemah dari .30-06 Springfield, untuk senapan FN FAL dan M14. Pada tahun 1960-an, NATO telah mengadopsi peluru 5.56 x 45 mm NATO. Peluru ini lebih kecil dan ringan daripada peluru AK-47 Soviet, tetapi memiliki kecepatan peluru yang lebih tinggi, dengan kekuatan yang hampir sama. Pada militer Amerika Serikat, M16 yang menggunakan peluru baru ini, menggantikan M14. Karabin yang ringan mulai diadopsi sebagai senjata laras panjang infanteri standar. Hanya sebagian kecil infanteri, yaitu para penembak jitu, yang membutuhkan senapan jarak jauh. Pengembangan senapan serbu yang semakin ringan berlanjut, diikuti dengan perkembangan karabin yang semakin kecil pula. Pada saat infanteri mulai beralih ke senapan-senapan 5.56 mm, karabin seperti AK-74SU dan CAR-15 sedang dikembangkan. Lihat pula Senapan serbu M4 Carbine Senapan Senjata api
Karantina merupakan suatu intervensi epidemiologis yang menunda perpindahan orang dan barang selama periode waktu tertentu untuk mencegah penularan penyakit. Karantina identik dengan pengasingan terhadap orang atau benda yang akan melintasi perbatasan suatu negara atau wilayah. Dalam masa pengasingan, biasanya di area atau di sekitar pelabuhan atau bandara, dilakukan observasi dan pemeriksaan kesehatan. Masa karantina berakhir apabila diagnosis yang pasti telah diperoleh. Meskipun maknanya berbeda, istilah karantina sering kali disamakan dengan isolasi medis, yaitu pemisahan individu yang menderita penyakit menular dengan populasi lain yang masih sehat. Walaupun pada awalnya karantina dibuat untuk mencegah penyebaran penyakit pada manusia, tetapi pada perkembangan selanjutnya, konsep karantina juga digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit hewan dan penyakit tumbuhan. Etimologi dan terminologi Kata karantina berasal dari quarantena, yang berarti "empat puluh hari", yang digunakan dalam bahasa Venesia abad ke-14 dan ke-15 yang merujuk pada periode yang dipersyaratkan bagi semua kapal untuk diisolasi sebelum penumpang dan kru dapat berlabuh di pantai selama epidemi Maut Hitam. Istilah ini muncul untuk merevisi trentino, atau periode isolasi tiga puluh hari, yang pertama kali dikenakan pada tahun 1377 di Republik Ragusa, Dalmatia (sekarang Dubrovnik di Kroasia). Kamus Merriam-Webster memberikan berbagai makna terhadap karantina sebagai kata benda, termasuk "periode 40 hari", beberapa definisi yang berkaitan dengan kapal, "pemberlakuan keadaan isolasi", dan sebagai "pembatasan perpindahan orang dan barang yang dimaksudkan untuk mencegah penyebaran penyakit atau hama". Kata karantina juga digunakan sebagai kata kerja. Karantina berbeda dengan isolasi medis, yaitu isolasi atau pemisahan terhadap mereka yang dikonfirmasi menderita penyakit menular dari populasi yang sehat. Di sisi lain, karantina dapat digunakan secara bergantian dengan cordon sanitaire, dan meskipun kedua istilah tersebut terkait, cordon sanitaire mengacu pada pembatasan perpindahan orang ke atau keluar dari area geografis yang ditentukan, seperti komunitas, untuk mencegah infeksi agar tidak menyebar. Sejarah Zaman kuno Penyebutan awal untuk isolasi penyakit ditemukan dalam Kitab Imamat, yang ditulis pada abad ketujuh SM atau mungkin sebelumnya, yang menggambarkan prosedur untuk memisahkan orang yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran penyakit di bawah Hukum Musa: "Jika cahaya pada kulit berwarna putih tetapi tidak terlihat lebih dari kulit dalam dan rambut di dalamnya pun belum memutih, imam harus mengisolasi orang yang terkena selama tujuh hari. Pada hari ketujuh imam harus memeriksanya, dan jika ia melihat bahwa luka tidak berubah dan belum menyebar di kulit, dia harus mengisolasinya selama tujuh hari lagi." Dunia Islam Abad Pertengahan Nabi Muhammad menganjurkan untuk memisahkan orang sehat dan sakit: "Jangan mencampurkan yang sakit dengan yang sehat." Selain itu, Muhammad juga memerintahkan untuk tidak bepergian dalam kondisi wabah: "Jika kalian mendengar wabah di suatu negeri, janganlah kalian memasukinya, tapi jika terjadi wabah di negeri yang kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu." Ibnu Sina juga merekomendasikan karantina untuk pasien dengan penyakit menular, terutama tuberkulosis. Karantina rumah sakit diwajibkan bagi kelompok pasien khusus, termasuk penderita kusta, yang dimulai sejak awal sejarah Islam. Antara 706 dan 707, khalifah Umayyah keenam Al-Walid I membangun rumah sakit pertama di Damaskus dan mengeluarkan perintah untuk mengisolasi mereka yang terinfeksi kusta dari pasien lain di rumah sakit. Praktik karantina wajib bagi penderita kusta di rumah sakit umum ini berlanjut sampai tahun 1431, ketika Kesultanan Utsmaniyah membangun rumah sakit kusta di Edirne. Penerapan karantina dilakukan di seluruh dunia Muslim, dengan bukti karantina komunitas secara sukarela dalam beberapa insiden yang dilaporkan ini. Karantina komunitas sukarela yang pertama kali didokumentasikan didirikan oleh reformasi karantina Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1838. Eropa Abad Pertengahan Kata "karantina" berasal dari quarantena, bentuk bahasa Venesia yang berarti "empat puluh hari". Istilah ini berasal dari isolasi kapal selama 40 hari dalam rangka praktik pencegahan penyakit pes. Antara 1348 dan 1359, Maut Hitam memusnahkan sekitar 30% populasi Eropa dan persentase yang signifikan dari populasi Asia. Bencana penyakit seperti ini membuat pemerintah menetapkan langkah-langkah pengendalian untuk menangani epidemi berulang. Sebuah dokumen dari tahun 1377 menyatakan bahwa sebelum memasuki negara-kota Republik Ragusa di Dalmasia (sekarang Dubrovnik di Kroasia), para pendatang harus menghabiskan 30 hari (trentine) di tempat terbatas (awalnya pulau terdekat), menunggu untuk melihat apakah gejala Maut Hitam akan berkembang. Pada 1448 Senat Venesia memperpanjang masa tunggu hingga 40 hari sehingga melahirkan istilah "karantina". Karantina empat puluh hari terbukti menjadi formula yang efektif untuk menangani wabah pes. Dubrovnik adalah kota pertama di Eropa yang membuat situs karantina seperti Lazareto Dubrovnik, tempat personel kapal yang tiba ditahan hingga 40 hari. Menurut perkiraan saat ini, wabah pes memiliki periode 37 hari dari infeksi hingga kematian; oleh karena itu, karantina Eropa sangat berhasil dalam menentukan kesehatan awak kapal. Praktik karantina juga diterapkan terhadap penyakit lain saat sebelum dan sesudah kehancuran akibat wabah pes. Secara historis, orang-orang yang menderita kusta terisolasi dalam jangka panjang dari masyarakat. Selain itu, berbagai upaya dilakukan untuk memeriksa penyebaran sifilis di Eropa bagian utara setelah 1492, munculnya demam kuning di Spanyol pada awal abad ke-19, dan munculnya kolera Asia pada 1831. Republik Venesia memimpin dalam langkah-langkah pemeriksaan menyebarnya wabah dengan menunjuk tiga penjaga kesehatan masyarakat pada tahun-tahun pertama Maut Hitam (1348). Catatan tindakan pencegahan berikutnya datang dari Reggio/Modena pada tahun 1374. Venesia mendirikan lazaret pertama (di sebuah pulau kecil yang berdampingan dengan kota) pada 1403. Pada 1467, Genoa mengikuti contoh Venesia, dan pada 1476 rumah sakit penderita kusta di Marseille diubah menjadi rumah sakit pes. Lazaret besar Marseille, mungkin yang paling lengkap dari lazaret lainnya, didirikan pada 1526 di pulau Pomègues. Praktik karantina di semua lazaret Mediterania tidak berbeda dari prosedur yang diterapkan di Inggris dalam perdagangan Levantin dan Afrika Utara. Ketika wabah kolera datang pada tahun 1831, beberapa lazaret baru didirikan di pelabuhan barat, terutama lazaret yang sangat luas di dekat Bordeaux, yang kemudian dialihkan untuk penggunaan lain. Sejarah modern Epidemi demam kuning menghancurkan komunitas perkotaan di Amerika Utara sepanjang akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, contoh paling terkenal adalah epidemi demam kuning Philadelphia 1793, serta wabah di Georgia (1856), dan Florida (1888). Epidemi kolera dan cacar terus berlangsung sepanjang abad ke-19, dan epidemi pes memengaruhi Honolulu dan San Francisco dari tahun 1899 hingga 1901. Pemerintah negara bagian pada umumnya mengandalkan cordon sanitaire sebagai tindakan karantina geografis untuk mengendalikan pergerakan orang yang keluar-masuk komunitas yang terkena dampak. Selama pandemi influenza 1918, beberapa komunitas melembagakan sekuestrasi protektif (kadang-kadang disebut sebagai "karantina terbalik") untuk menjaga agar orang yang terinfeksi tidak memasukkan influenza ke dalam populasi yang sehat. Pada pertengahan abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyah telah mendirikan stasiun karantina, termasuk di Anatolia dan Balkan. Di pelabuhan Izmir, misalnya, semua kapal dan muatannya akan diperiksa dan mereka yang dicurigai membawa penyakit akan ditarik ke dermaga yang terpisah dan personel kapal akan ditempatkan di gedung yang terpisah untuk jangka waktu tertentu. Di Thessalia, di sepanjang perbatasan Yunani–Turki, semua pelancong yang masuk dan keluar dari Kesultanan Utsmaniyah akan dikarantina selama 9–15 hari. Setelah munculnya wabah, stasiun karantina akan dimiliterisasi dan tentara Utsmaniyah akan dilibatkan dalam pengawasan perbatasan dan pemantauan penyakit. Konferensi internasional (1851–1938) Serangkaian konferensi antarnegara diadakan untuk menstandarkan peraturan karantina internasional untuk mencegah penyebaran kolera, pes bubonik, dan demam kuning. Konferensi Sanitasi Internasional (ISC) mulanya diinisiasi oleh negara-negara Eropa untuk mencegah penyebaran kolera dari arah timur (Mesir, Levant, dan Asia pada umumnya), tanpa terlalu menghambat perdagangan. Konferensi ini dilangsungkan sebanyak 14 kali antara 1851 hingga 1938. Tidak ada perjanjian atau konvensi yang disepakati pada enam penyelenggaraan ISC pertama di Paris (1851 dan 1959), Konstantinopel (1866), Wina (1874), Washington (1881), dan Roma (1885), tetapi masing-masing pertemuan tersebut menciptakan pemahaman akan kolera dan pentingnya melakukan tindakan yang sesuai untuk mencegah penyebarannya. Sebuah konvensi akhirnya disepakati oleh negara-negara peserta pada ISC ketujuh di Venesia (1892) terkait dengan tindakan pencegahan kolera pada kapal-kapal yang melintasi Terusan Suez. Konvensi yang diterbitkan pada tahun 1892 ini disebut Konvensi Sanitasi Internasional (International Sanitary Convention). Konvensi lebih lanjut disepakati pada ISC ke-8 di Dresden (1983) terkait penanganan kolera yang lebih mendetail, pada ISC ke-9 di Paris (1894) mengenai pengendalian kolera terhadap kapal-kapal jemaah haji dari Mekkah, dan pada ISC ke-10 di Venesia (1897) yang menciptakan konvensi baru tentang penyakit pes bubonik. Konferensi ke-11 di Paris (1903) menggabungkan aturan pencegahan kolera dan pes bubonik dan menyatukan dua konvensi sebelumnya. Pada ISC ini juga disetujui pembentukan organisasi internasional yang menangani urusan kesehatan. Organisasi kesehatan internasional pertama kali didirikan pada tahun 1902 dengan nama Biro Sanitasi Pan-Amerika, yang kemudian berubah menjadi Organisasi Kesehatan Pan-Amerika (PAHO). Anggota organisasi ini adalah negara-negara di Benua Amerika. Lima tahun kemudian, pembicaraan untuk mendirikan Kantor Internasional Higiene Publik (, disingkat OIHP) berlangsung di Roma pada 3 Desember 1907. Organisasi ini pun didirikan di Paris dan dibuat untuk mengumpulkan dan menyebarkan fakta dan dokumen yang berhubungan dengan penyakit menular, terutama kolera, pes bubonik, dan demam kuning. Selain itu, OIHP juga mengawasi aturan internasional mengenai karantina kapal dan pelabuhan untuk mencegah penyebaran penyakit, serta untuk mengelola konvensi kesehatan masyarakat lainnya. OIHP dibubarkan pada tahun 1946 dan layanan epidemiologisnya digabungkan dalam Komisi Sementara WHO pada tahun 1947, sebelum WHO terbentuk secara resmi pada 1948. Konferensi ISC selanjutnya terus menghasilkan perubahan konvensi yang semakin lama semakin komprehensif dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. ISC ke-12 hingga ke-14 dilangsungkan di Paris, yang masing-masing diselenggarakan pada tahun 1911–1912, 1926, dan 1938. Pada akhirnya, penyakit yang diatur dalam konvensi ini yaitu kolera, pes bubonik, demam kuning, demam tifus, dan variola. Selain itu, telah diketahui bahwa hewan pengerat memiliki peran penting dalam menyebarkan penyakit di kapal penumpang. Organisasi Kesehatan Dunia (1946–sekarang) Setelah Perang Dunia II, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengoordinasikan semua organisasi internasional yang menangani kesehatan di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), termasuk Organisasi Kesehatan Liga Bangsa-Bangsa, Kantor Internasional Higiene Publik, dan Divisi Kesehatan United Nations Relief and Rehabilitation Administration; sementara itu, Organisasi Kesehatan Pan-Amerika menjadi salah satu dari enam organisasi regional WHO. Pasal 21 Konstitusi WHO 1946 di antaranya menyatakan bahwa Majelis Kesehatan Dunia (WHA) memiliki otoritas untuk mengadopsi peraturan mengenai sanitasi dan persyaratan karantina, serta prosedur lainnya untuk mencegah penyebaran penyakit secara internasional. Pada rapat WHA tahun 1951, Konvensi Sanitasi Internasional diubah menjadi Peraturan Sanitasi Internasional (ISR) yang mencakup enam penyakit. Pada tahun 1969, WHA mengganti ISR menjadi Peraturan Kesehatan Internasional (IHR). Penerapan karantina terhadap berbagai penyakit telah diatur dalam IHR. Walaupun demikian, beberapa wabah bersifat meresahkan sehingga ditetapkan oleh WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (disingkat KKMMD dalam bahasa Indonesia dan PHEIC dalam bahasa Inggris). Dalam IHR (2005) KKMMD didefinisikan sebagai "kejadian luar biasa yang berisiko mengancam kesehatan masyarakat negara lain melalui penularan penyakit lintas batas negara dan membutuhkan tanggapan internasional yang terkoordinasi". Pengumuman ini dirancang ketika sebuah kejadian bersifat "serius, mendadak, tidak wajar, atau tidak terduga", "dapat memengaruhi kesehatan masyarakat di luar batas negara terdampak", dan "perlu ditanggapi segera oleh berbagai negara". Pernyataan KKMMD dipandang perlu dilakukan akibat wabah SARS 2002–2004 yang melanda berbagai negara. Sejak tahun 2009, telah ada tujuh pernyataan KKMMD, yaitu pandemi flu 2009, deklarasi polio 2014, wabah virus Ebola di Afrika Barat, wabah virus Zika 2015–2016, wabah Ebola Kivu 2018–2020, pandemi Covid-19, dan wabah mpox 2022–2023. Bendera dan sinyal Berbagai jenis bendera digunakan oleh kapal laut sebagai simbol untuk menyampaikan keadaan kapal tersebut, termasuk status penyakitnya. Dalam bendera sinyal maritim internasional, bendera sinyal dengan kode huruf L (Lima) menyatakan bahwa kapal tersebut sedang dalam proses karantina sedangkan bendera sinyal dengan kode huruf Q (Quebec) menyatakan bahwa kapal tersebut bebas penyakit. Keduanya dikenal dengan bendera "Yellow Jack". Pada zaman dahulu, bendera kuning polos memberi sinyal bahwa suatu kapal sedang dikarantina. Saat ini, bendera tersebut menyimbolkan hal sebaliknya, bendera kuning polos menunjukkan bahwa suatu kapal bebas penyakit dan meminta untuk berlabuh dan diperiksa statusnya. Penyelenggaraan Kekarantinaan dijalankan oleh pemerintah suatu negara. Di dunia internasional, dikenal istilah CIQ sebagai petugas pemerintah yang bertugas di pintu masuk suatu negara, seperti bandar udara, pelabuhan, dan pos lintas batas negara dalam rangka perlindungan dan pengendalian perbatasan. Kepanjangan dari CIQ yaitu customs (kepabeanan), immigration (keimigrasian), dan quarantine (kekarantinaan). Terkadang, istilah ini diubah menjadi CIQS dengan tambahan huruf S dari security (keamanan). Berbagai negara mengatur penerapan karantina di negara tersebut melalui undang-undang. Undang-Undang Karantina pertama ditetapkan di Marseille, Prancis pada tahun 1383. Di Britania Raya, UU Karantina dibuat pada tahun 1710 dan 1721. Di Amerika Serikat, UU Karantina disahkan pada tahun 1878 yang kemudian diubah menjadi UU Layanan Kesehatan Masyarakat pada 1944. Selain itu, AS juga membuat UU Reautorisasi Kesiapan Pandemi dan Semua Bahaya pada 2013. Australia membuat UU Karantina pada 1908 yang diubah menjadi UU Biosekuriti pada tahun 2015. Jepang mengesahkan UU Karantina pada 1951, sementara Kanada pada 2005. Indonesia menerbitkan UU Karantina Laut dan UU Karantina Udara pada tahun 1962 yang kemudian dicabut dan digantikan oleh UU Kekarantinaan Kesehatan pada tahun 2018. Karantina hewan dan karantina tumbuhan Karantina hewan Sama seperti pengaturan karantina terhadap penyakit pada manusia, penerapan karantina untuk hewan juga diinisiasi oleh merebaknya penyakit hewan, terutama sampar sapi di Eropa. Karantina dan pengendalian pergerakan sapi telah dilakukan di Eropa sejak tahun 1712. Sementara itu, fasilitas karantina hewan telah didirikan di Québec, Kanada, pada tahun 1876. Walaupun demikian, usaha untuk mencegah penyebaran penyakit sampar sapi antarnegara baru dilakukan setelah Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) berdiri pada tahun 1924. Konferensi pertama WOAH diadakan di Jenewa pada tahun 1928 untuk menyepakati pengendalian sanitasi internasional. Konferensi ini menyatakan bahwa "hanya dokumen sanitasi dari negara-negara dengan layanan kedokteran hewan yang terorganisir dengan benar, yang dapat dianggap memberi jaminan memadai bagi negara pengimpor." WOAH pun menetapkan daftar penyakit hewan yang kemunculannya wajib diberitahukan oleh negara-negara anggotanya. Pada tahun 2020, daftar penyakit WOAH ini mencakup 117 penyakit hewan. Pemberitahuan yang dilakukan oleh negara-negara ini selaras dengan Perjanjian tentang Penerapan Tindakan Sanitari dan Fitosanitari (SPS Agreement) di bawah kerangka Organisasi Perdagangan Dunia. Karantina tumbuhan Penerapan karantina tumbuhan untuk mencegah penyebaran penyakit tumbuhan dimulai sejak tahun 1660 di Prancis. Penyakit yang dicegah saat itu adalah karat batang pada gandum akibat serangan fungi Puccinia graminis. Konsep karantina tumbuhan antarnegara dimulai pada 1881 ketika lima negara menandatangani perjanjian untuk mengendalikan penyebaran kutu bengkak akar pada tanaman anggur akibat kutu daun Phylloxera vitifolia. Pada masa modern, kerja sama antarnegara mengenai karantina tumbuhan dilakukan berdasarkan Konvensi Perlindungan Tumbuhan Internasional. Konvensi ini ditandatangani pada tahun 1951 dan berada di bawah pengawasan Organisasi Pangan dan Pertanian. Konvensi ini diakui oleh SPS Agreement sebagai satu-satunya badan yang mengatur standar internasional untuk kesehatan tumbuhan. Lihat pula Karantina di Indonesia Referensi Catatan kaki Daftar pustaka Kesehatan Pencegahan
Kecap asin adalah sejenis kecap yang rasanya asin. Kecap asin merupakan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berprotein tinggi di dalam larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asin dan dapat mempersedap rasa masakan. Kecap asin terbuat dari kedelai dengan komposisi garam yang lebih banyak, atau bahkan ikan laut. Sejarah mencatat bahwa VOC menuliskan kecap asin sebagai salah satu komoditasnya pada tahun 1737, ketika 75 tong kecap asin dikirimkan dari Dejima, Jepang, ke Batavia; 35 di antaranya kemudian dikirimkan ke Belanda. Orang-orang Eropa tidak dapat membuat kecap asin karena mereka tidak memahami kegunaan Aspergillus oryzae, yaitu jamur yang digunakan dalam fermentasi kedelai. Sumber pada abad ke-19 menuliskan bahwa kecap asin terbaik "dibuat dengan cara memasak kedelai hingga empuk, kemudian menambahkan sejumlah gandum atau jelai, dan membiarkannya difermentasi; kemudian garam dan air ditambahkan ke dalamnya, dan dibiarkan dua hingga tiga bulan sampai airnya ditiriskan". Etimologi Konon kata "kecap" diambil dari bahasa Amoy kôechiap atau kê-tsiap. Aksara Hanzi untuk kôechiap yang benar dipertentangkan: Teori 1: "kecap" artinya "茄汁": "茄" adalah karakter Hanzi untuk "terong" (labu) atau bentuk pendek "tomat" (蕃茄). Jadi "kecap" artinya "茄汁" atau "saus/kuah air tomat". Pengertian ini lebih cocok untuk arti ketchup dalam bahasa Inggris. Pelafalan modern dalam bahasa Taiwan (sangat mirip Amoy): 茄(kiô) 汁(chiap) Pelafalan modern bahasa Kantonis: 茄(ke4) 汁(jap1) Teori 2: "kecap" artinya "鮭汁": "鮭" adalah karakter Hanzi untuk "salem" (鮭魚), atau secara umum "ikan". Oleh karena itu, "kecap" artinya "鮭汁" atau "kuah ikan". Pelafazan dalam bahasa Taiwan modern: 鮭(kôe) 汁(chiap) Pelafazan dalam bahasa Kantonis modern: 鮭(gwai1) 汁(jap1) Pembuatan Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang (aspergillus sp dan Rhizopus sp) menjadi semacam tempe kedelai, kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikrob. Hanya mikrob tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti Zygosaccharomyces (khamir) dan Lactobacillus (bakteri). Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi tersebut terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%. Lihat pula Kecap Kecap manis Referensi dan pranala luar Pembuatan kecap pada situs Warintek Kecap
Flatulensi adalah keluarnya gas melalui anus atau dubur akibat akumulasi gas di dalam perut (terutama dari usus besar atau kolon). Peristiwa keluarnya gas yang biasa disebut kentut atau disebut juga buang angin. Kentut biasanya ditandai dengan rasa mulas di perut. Dan biasanya berbau busuk.Ini sering menjadi pertanda kalau seseorang: Kelebihan makan makanan tertentu. Ingin buang air besar. Mengalami efek samping obat-obatan tertentu. Menderita konstipasi atau sembelit. Sedang masuk angin. Kandungan Gas ini terutama berisi: nitrogen, oksigen, metana (diproduksi bakteri atau kuman dan mudah terbakar), karbondioksida, hidrogen dan lain-lain. Gas yang keluar dapat berbau menyengat akibat kandungan gas bergugus indol atau hidrosulfida (S-H) yang tercampur. Indra penciuman manusia cukup reaktif terhadap senyawa-senyawa yang mengandung gugus ini. Bisa saja kentut terbakar, karena kentut mengandung metana dan hidrogen yang bersifat mudah terbakar. Kalau terbakar, nyala apinya berwarna biru karena kandungan unsur hidrogen. Tetapi gas kentut tidak akan terbakar dalam kondisi normal karena konsistensinya lain. Juga suhunya tidak cukup panas untuk memulai pembakaran. Fermentasi bakteri dari proses pencernaan memproduksi panas, hasilnya adalah gas busuk. Ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat dan jenuh dengan produk metabolisme bakteri yang berbau busuk. Kemudian gas ini menjadi kentut, walau hanya kecil volumenya. Maka dari itu kentut yang busuk itu biasanya bersuhu hangat dan tidak bersuara. Persentase kandungan gas dari gas kentut yang tidak berbau: Nitrogen: 20–90% Hidrogen: 0–50% Karbon dioksida: 10–30% Oksigen: 0–10% Metan: 0–10% Penyebab Penyebab kentut selain faktor kandungan dalam makanan yaitu udara yang tertelan, makan terburu-buru (apalagi tanpa dikunyah), meminum soft drink, naik pesawat udara (karena tekanan udara lebih rendah), sehingga gas di dalam usus mengalami ekspansi & muncul sebagai kentut. Kacang-kacangan mengandung zat gula yang tidak bisa dicerna tubuh. Gula tersebut (raffinose, stachiose, verbascose) jika mencapai usus, bakteri di usus langsung membuat banyak gas. Jagung, paprika, kubis, kembang kol, dan susu juga merupakan penyebab banyaknya frekuensi kentut (tetapi bukan baunya). Mekanisme Kentut keluar melalui lubang dubur karena kepadatannya lebih ringan. Gerak peristaltik usus mendorong isinya ke arah bawah. Tekanan di sekitar anus lebih rendah. Gerak peristaltik usus menjadikan ruang menjadi bertekanan, sehingga memaksa isi usus, termasuk gasnya untuk bergerak ke kawasan yang bertekanan lebih rendah, yaitu sekitar anus. Dalam perjalanan ke arah anus, gelembung-gelembung kecil bergabung jadi gelembung besar. Kalau tidak ada gerak peristaltik, gelembung gas akan menerobos ke atas lagi, tetapi tidak terlalu jauh, karena bentuk usus yang rumit & berbelit-belit. Itulah kenapa gas kentut tidak melakukan perjalanan ke tubuh bagian atas. Banyak kentut yang diproduksi dalam sehari rata-rata setengah liter dalam setiap 14 kali kentut. Rata-rata, seseorang yang kentut 10 hingga 20 kali sehari masih dianggap normal. Dalam frekuensi normal, kentut merupakan hal yang sehat karena menandakan sistem pencernaan khususnya gerakan peristaltik usus hingga anus berjalan dengan normal. Tambahan Bau khas dari kentut sebenarnya tidak ada hubungannya dengan masalah gender. Pria memang sering melakukannya dan bukan berarti baunya lebih menyengat. Tetapi biasanya wanita lebih sering menahan kentut dengan alasan estetika. Jika kentut ditahan, maka akan mengakibatkan perut semakin kembung dan mulas, dan bau khasnya bertambah semakin busuk karena akumulasi gas dan senyawa yang terus bertambah di dalam perut. Oleh karena itu sering kali bau kentut wanita jauh lebih menyengat daripada pria. Makanan sejenis rempah-rempah dan kacang-kacangan dapat menambah bau khas kentut. Gas kentut bersifat asam, karena mengandung karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Kentut dianggap oleh masyarakat sebagai hal yang tabu (tetapi terkadang menghibur). Selain membuat ketidaknyamanan sosial, kentut yang berbau busuk bisa menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman di perut. Bau kentut anjing dan kucing lebih busuk karena mereka adalah karnivora (pemakan daging). Daging kaya akan protein; Protein mengandung banyak sulfur, jadi bau kentut hewan tipe ini lebih busuk. Lain dengan herbivora seperti sapi, kuda, gajah, yang memproduksi kentut lebih banyak, lebih lama, dan lebih keras bunyinya, tetapi relatif tidak berbau. Beberapa cara untuk mengurangi bau kentut: Minum teh herbal Minum teh herbal setelah makan dapat mencegah terbentuknya gas di usus. Teh chamomile atau peppermint, yang dapat membantu tubuh mencerna makanan dengan benar sehingga mencegah kentut berbau. Batasi makanan yang memicu gas di perut Terlalu banyak makan makanan yang tinggi serat seperti kacang-kacangan dan umbi-umbian dapat memicu gas di perut. Batasi sayuran seperti brokoli, kubis, kecambah dan kembang kol bila sedang mengalami perut kembung. Alkohol dan minuman bersoda juga dapat membuat seseorang lebih sering kentut dan berbau. Perhatikan asupan produk susu Perhatikan apakah gas dalam perut meningkat saat mengonsumsi produk susu seperti susu, keju dan yogurt, karena bisa jadi sistem pencernaan tidak toleran terhadap laktosa, yang bisa menyababkan lebih sering kentut dengan bau yang busuk. Rutin olahraga Berolahraga secara teraturdapat membantu meringankan kentut yang berlebihan yang menyebabkan kentut berbau busuk. Pilih latihan yang ringan seperti jalan kaki (jogging) dan yoga, yang dapat membantu kerja sistem pencernaan yang sehat sehingga tidak menghasilkan gas yang berlebihan. Ubah kebiasaan makan Ubah kebiasaan makan untuk membantu tubuh mencerna makanan dengan benar dan mengurangi udara yang masuk ke perut saat makan. Kunyahlah makanan dengan perlahan, mulut tertutup, tidak dengan gigitan besar dan tidak bicara saat makan. Jangan gunakan sedotan saat minum dan hindari permen karet untuk mencegah lebih banyak udara masuk ke perut. Referensi Manusia Gejala penyakit Sistem pencernaan Gastroenterologi
Kios yang berasal dari bahasa Belanda; kiosk yang diambil dari bahasa Prancis; kiosque konon dari bahasa Arab, adalah nama alternatif untuk sebuah toko kecil atau warung kelontong. Dalam sebuah kios biasanya dijual buku, majalah, dan koran. Berbeda dengan toko, kios biasanya mengkhususkan diri menjual jenis barang tertentu. Bangunan dan struktur
Karaoke (dari bahasa Jepang カラオケ) adalah sebuah bentuk hiburan di mana seseorang menyanyi diiringi dengan musik dan teks lirik yang ditunjukkan pada sebuah layar televisi. Di Asia, karaoke sangat populer. Secara etimologis kata karaoke merupakan kata majemuk: "kara" (空) yang berarti "kosong" (seperti dalam karate) dan "oke" yang merupakan bentuk pendek dari "orkestra". Karena kata majemuk ini setengah asing (Inggris) dan setengah Jepang, maka ditulis dengan aksara katakana dan bukan kanji. Tempat karaoke yaitu gedung atau ruangan khusus untuk hiburan bernyanyi karaoke. Budaya Jepang Musik
Kelambu memberi perlindungan dari nyamuk, lalat, dan serangga lainnya termasuk penyakit yang disebabkan serangga-serangga tersebut, seperti malaria dan filariasis. Kelambu merupakan sebuah tirai tipis, tembus pandang, dengan jaring-jaring yang dapat menahan berbagai serangga menggigit atau mengganggu orang yang menggunakannya. Jaring-jaringnya dibuat sedemikian rupa sehingga walaupun serangga tak dapat masuk tetapi masih memungkinkan dilalui udara. Kelambu sering disebut juga sebagai bedcanopy. Kelambu umum digunakan seperti tenda yang menutupi tempat tidur. Agar dapat berfungsi efektif, perlu dijaga agar tidak terdapat lubang atau celah yang memungkinkan serangga masuk. Kelambu juga ada yang telah memiliki rangka penopang sendiri atau banyak disebut juga dengan self propping bedcanopy. Kelambu yang ditambahkan insektisida dikembangkan pada tahun 1980 untuk pencegahan malaria. Kelambu ini ditambahkan insektisida piretroid atau permetrin yang mampu membunuh dan mengusir nyamuk. Sebuah penelitian yang dilakukan di Flores Timur menunjukkan bahwa penggunaan kelambu yang ditambahkan insektisida permetrin 0,20 g/m2 mampu mengurang insiden malaria dan filariasis selama 5 bulan penggunaan dari 25,70% ke 21,95% untuk malaria dan dari 4,20% ke 2,44% untuk filariasis. Akan tetapi, insektisida pada kelambu ini biasanya tidak bertahan lama karena akan hilang setelah enam kali pencucian dan perlu ditambahkan insektisida kembali. Oleh karena itu, kelambu ini dianggap tidak efektif mengatasi malaria dalam jangka panjang. Akibatnya, industri kemudian mengembangkan kelambu yang ditambahkan insektisida yang mampu bertahan lama. Masih menggunakan insektisida piretroid tetapi diikat dengan bahan kimia tertentu, kelambu ini tahan dicuci hingga 20 kali sehingga dapat digunakan tiga tahun atau lebih. Walau memungkinkan dilewati udara, jumlah udara udara yang dapat lewat kelambu lebih sedikit daripada bila tidak menggunakannya. Akibatnya tidur di bawah kelambu dapat terasa lebih panas dibanding tanpa kelambu, terutama di daerah tropis yang tidak dilengkapi AC. Pranala luar Technical information about woven wire and a mesh table A charity project devoted to preventing malaria in Sierra Leone by the use of Long-Lasting Insecticidal Nets Referensi Penangkal serangga
Mpu "Dusun" adalah nama pena yang dipakai oleh penggubah kakawin Kunjarakarna. Nama ini memberikan kesan seolah-olah penggubah berasal dari "desa" atau "dusun" (pertapaan) dan bukan dari kalangan istana. Diperkirakan mpu Dusun hidup pada abad ke 15 Masehi. Tetapi ditilik dari gaya bahasa "Kakawin Kunjarakarna", ternyata mpu Dusun ini tidak kalah dalam bersyair apabila diperbandingkan dengan kakawin lainnya yang berasal dari kalangan istana. Sastra Jawa Kuna
Kenaikan Yesus Kristus adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus, di mana disaksikan oleh murid-murid-Nya, Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan, seperti yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Kitab Kisah Para Rasul mencatat lebih detail mengenai percakapan antara Yesus dan murid-murid-Nya menjelang kenaikan-Nya. Para murid Yesus digambarkan masih belum memahami benar arti seluruh peristiwa yang mereka alami. Banyak dari mereka yang masih berharap bahwa Yesus akan memulihkan kerajaan Daud yang runtuh sejak dikalahkan oleh Kerajaan Babel. Tetapi Yesus mempunyai misi lain yang bukan dari dunia. Ia berpesan kepada murid-muridnya: "... kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Dan sesudah meninggalkan pesan itu, dicatat bahwa Yesus terangkat ke sorga, sambil disaksikan oleh murid-muridnya. Peristiwa itu membuat mereka tercengang. Namun dua malaikat Tuhan menampakkan diri dan mengingatkan mereka akan pesan yang telah diberikan Yesus kepada mereka. Latar Belakang Selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya pada hari Minggu (yaitu 3 hari sesudah kematian-Nya di atas kayu salib), Yesus menunjukkan diri-Nya kepada para murid, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Yesus berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Percakapan terakhir sebelum kenaikan Pada hari kenaikan-Nya, ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang—demikian kata-Nya--"telah kamu dengar daripada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Percakapan ini rupanya berlanjut sambil berjalan ke luar kota Yerusalem ke arah Betania di sebelah timur. Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab Yesus: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Peristiwa Kenaikan Injil Markus, Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul mencatat peristiwa kenaikan ini secara eksplisit. Injil Matius dan Injil Yohanes tidak menyebutkan secara jelas, melainkan hanya merujuknya. Markus mencatat bahwa sesudah Tuhan Yesus menyampaikan pesan-pesan terakhir kepada murid-murid-Nya, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. () Kata kerja "terangkat" sama dengan yang digunakan dalam . Lukas mencatat: Yesus membawa mereka ke luar kota Yerusalem sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. () Kisah Para Rasul mencatat: Sesudah Yesus mengatakan kata-kata terakhirnya, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." () Injil Matius tidak memuat catatan peristiwa kenaikan, tetapi memuat satu rujukan kepada hasil akhirnya (paralel dengan dan ): - Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit." Injil Yohanes hanya memuat tiga rujukan singkat di dalam perkataan Yesus sendiri: - "Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia." - "Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?" - Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Dalam rujukan pertama dan kedua Yesus mengklaim sebagai "seorang yang seperti anak manusia" dalam Daniel 7 (). Berbagai surat (Roma 8:34; Efesus 1:19-20; Kolose 3:1; Filipi 2:9-11, 1 Timotius 3:16; 1 Petrus 3:21-22) juga merujuk kepada peristiwa kenaikan, dan sebagaimana dalam Injil Lukas, Injil Yohanes dan Kisah Para Rasul, mengkaitkannya dengan "pemuliaan" setelah kebangkitan, di mana Yesus terangkat naik ke sorga kemudian duduk di sebelah kanan Allah. - Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? - dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga - Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. - Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! - sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan." Kata kerja "diangkat" sama dengan yang digunakan dalam . - Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan --maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya. Catatan surat Petrus yang rupanya merujuk kepada itu didukung oleh Ibrani 1:3, 10:12; 12:2. Ibrani 1:3 - Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi Ibrani 10:12 - Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah Ibrani 12:2 - Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Selain itu Efesus 4:10, Ibrani 4:14 dan Ibrani 7:26 juga menyiratkan proses kenaikan itu. - Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. - Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. - Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi daripada tingkat-tingkat sorga Stefanus adalah pengikut Kristus pertama yang dibunuh karena imannya, dan menjelang kematiannya saat dirajam batu ia mendapat penglihatan dalam kuasa Roh Kudus bahwa Yesus berada di sebelah kanan (tempat kekuasaan) Allah (), yang sekaligus memberikan kesaksian bahwa Yesus telah naik dan berdiam di sorga. - Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Lokasi Kenaikan Di luar kota Yerusalem, dekat Betania, di bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya "seperjalanan Sabat" jauhnya dari Yerusalem. "Seperjalanan Sabat" itu berjarak kira-kira 2000 langkah atau sekitar 1,5 km (1 mil). Jelas kenaikan ini bukan di dalam kota Betania, yang terletak di sebelah timur Bukit Zaitun, kira-kira 3 kilometer (2 mil) di timur Yerusalem. Bukit Zaitun ( atau Mount Olive) terdiri dari 3 puncak yang memanjang sekitar 2 kilometer (1,5 mil). Gereja "Church of the Holy Ascension" pernah didirikan di sana, sebelum direbut oleh Saladin tahun 1187 dan diubah menjadi masjid "Kapel Kenaikan" (Chapel of Ascension) sampai sekarang. Menurut tradisi, ini adalah tempat kenaikan Yesus. Kelanjutan bagi murid-murid Yesus Injil Markus mencatat secara garis besar bahwa sesudah itu pergilah murid-murid Yesus memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Injil Lukas mencatat bahwa segera setelah pulang ke Yerusalem dengan sukacita, para murid senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. Catatan kecil ini menjadi penghubung ke Kisah Para Rasul yang juga ditulis oleh Lukas. Kisah Para Rasul mencatat bahwa rasul-rasul itu kembali ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah menunggu 10 hari di Yerusalem, para murid mengalami pencurahan Roh Kudus pada hari raya Shavuot atau Pentakosta, dan kemudian mereka mulai memberitakan Injil ke seluruh dunia. Jadi pada akhirnya sama dengan catatan dalam Injil Markus. Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus Hari raya Kenaikan Yesus Kristus atau Kenaikan Isa Almasih (Mikraj Isa Almasih) adalah nama hari raya umat Kristen untuk memperingati kenaikan Yesus ke sorga. Perayaan berpindah ini selalu jatuh pada hari Kamis, 40 hari setelah hari raya Paskah, 10 hari sebelum hari raya Pentakosta. Dalam kesenian Kristen Kisah Kenaikan telah sering menjadi subjek Seni Kristen. Memasuki abad ke-6 ikonografi Kenaikan telah terbentuk dan memasuki abad ke-9 adegan Kenaikan sudah digambarkan pada kubah-kubah gereja. Rabbula Gospels (c. 586) memuat sejumlah lukisan Kenaikan tertua. Kebanyakan lukisan Kenaikan mempunyai dua bagian, yaitu bagian atas untuk pemandangan sorgawi dan bagian bawah untuk pemandangan duniawi. Kristus yang sedang terangkat naik bisa membawa panji Kebangkitan atau dalam postur memberi berkat dengan tangan kanan-Nya. Gerakan pemberkatan oleh Kristus dengan tangan kanan ditujukan kepada kelompok di dunia di bawah-Nya dan memberi makna bahwa Ia sedang memberkati seluruh Gereja. Di tangan kiri-Nya, Ia bisa membawa suatu kitab Injil atau gulungan, memberi makna pengajaran dan pemberitaan Injil. Tradisi Timur Tradisi Barat Bukit Zaitun dan Kapel Kenaikan Situs Kenaikan secara tradisional adalah Bukit Zaitun ("Mount Olivet" atau "Mount of Olives"), di mana terletak desa Betania. Sebelum perpindahan agama Kaisar Konstantinus pada tahun 312 M, orang Kristen mula-mula memperingati Kenaikan Kristus dalam suatu gua di bukit itu, dan memasuki tahun 384 Kenaikan diperingati di tempat sekarang, lebih ke atas bukit dari gua tersebut. Sekitar tahun 390 seorang perempuan Romawi kaya bernama Poimenia mendanai pembangunan gedung gereja yang disebut "Eleona Basilica" (elaion dalam bahasa Yunani berarti "kebun zaitun", dari elaia "pohon zaitun," dan sering disebutkan kemiripannya dengan kata eleos yang berarti "rahmat, anugerah"). Gereja ini dihancurkan oleh tentara Persia Sasaniyah pada tahun 614. Kemudian dibangun kembali, dihancurkan, dan dibangun lagi oleh tentara Perang Salib. Gereja terakhir ini dihancurkan oleh kaum Muslim, menyisakan hanya suatu bangunan bersegi-delapan berukuran 12x12 meter (disebut sebuah martyrium—"memorial"—atau "Edicule") yang masih ada sampai sekarang. Situs ini akhirnya dikuasai oleh dua emisari Saladin pada tahun 1198 dan tetap menjadi milik Wakaf Islam Yerusalem sejak saat itu. Kapel Kenaikan (Chapel of the Ascension) sekarang merupakan tempat suci bagi orang Kristen dan Muslim, yang diyakini menandai tempat di mana Yesus terangkat naik ke sorga; dalam gereja bulat ini terdapat sebuah batu dengan bekas tapak kaki Yesus. Gereja Ortodoks Rusia juga memiliki sebuah Konven Kenaikan (Convent of Ascension) di puncak Bukit Zaitun. Lihat pula Kronologi kehidupan Yesus Kemunculan Yesus setelah kebangkitan Kedatangan Yesus Kristus kedua kali Amanat Agung Bagian Alkitab yang berkaitan: Matius 26, Markus 16, Lukas 24, Yohanes 6, Yohanes 20, Kisah Para Rasul 1, 1 Petrus 3 Referensi Pustaka Pranala luar Catholic Encyclopedia: Ascension The Ascension of the Lord S. V. Bulgakov, Manual for Church Servers (theology and symbolism of the Feast) The Chapel of the Ascension Studium Biblicum Franciscanum, Jerusalem Chapel of the Ascension, Jerusalem Detailed description, history and photos Convent of the Ascension Jerusalem Mission, Russian Orthodox Church Kerygma and Myth'' by Rudolf Bultmann and Five Critics (1953) edisi online - memuat makalah "The New Testament and Mythology" dengan analisis kritis dan respons dari Bultmann Kenaikan Kenaikan Kenaikan Hari raya Katolik Hari raya Gereja Ortodoks Timur Perayaan-perayaan Agung Gereja Ortodoks Perjanjian Baru Injil Markus Injil Lukas Kisah Para Rasul
Sastra Jawa Modern muncul setelah pengaruh penjajah Belanda dan semakin terasa di Pulau Jawa sejak abad kesembilan belas Masehi. Para cendekiawan Belanda memberi saran para pujangga Jawa untuk menulis cerita atau kisah mirip orang Barat dan tidak selalu berdasarkan mitologi, cerita wayang, dan sebagainya. Maka, lalu muncullah karya sastra seperti di Dunia Barat; esai, roman, novel, dan sebagainya. Genre yang cukup populer adalah tentang perjalanan. Gaya bahasa pada masa ini masih mirip dengan Bahasa Jawa Baru. Perbedaan utamanya ialah semakin banyak digunakannya kata-kata Melayu, dan juga kata-kata Belanda. Pada masa ini (tahun 1839, oleh Taco Roorda) juga diciptakan huruf cetak berdasarkan aksara Jawa gaya Surakarta untuk Bahasa Jawa, yang kemudian menjadi standar di pulau Jawa. Daftar Karya Sastra Lelampahaning Purwalelana, Raden Mas Purwalelana (jeneng sesinglon) 1875-1880 Rangsang Tuban, Padmasoesastra, 1913 Ratu, Krishna Mihardja, 1995 Tunggak-Tunggak Jati, Esmiet Lelakone Si lan Man, Suparto Brata, 2004 Pagelaran, J. F. X. Hoery Banjire Wis Surut, J. F. X. Hoery Sawiji Dina Sawiji Mangsa, Supali Kasim Bacaan Tambahan G. Quinn, The novel in Javanese: aspects of its social and literary character, 1992. G. Quinn, Novel berbahasa Jawa: berbagai aspek tentang ciri sastra dan sosialnya, (penerjemah dari bahasa Inggris: Raminah Baribin), 1995. Lihat pula Hadiah Sastera Rancagé Kembali ke Sastra Jawa
Kali dapat mengacu pada beberapa hal berikut: Matematika Ucapan tanda perkalian: 5 x 5 = 25 atau 5 * 5 = 25 -> lima kali lima sama dengan dua puluh lima Biologi Kali - genus tumbuhan Fisika KALI - akselerator elektron linear yang kuat buatan India Perkomputeran Kali - perangkat lunak yang memungkinkan multiplayer online IPX dimainkan Kali Linux - distribusi Linux berbasis Debian yang diluncurkan untuk uji penetrasi Agama Dewi Kālī — dewi kematian dalam Agama Hindu Setan Kali - penguasa Kali Yuga dan musuh Kalki Kali Yuga — zaman kali / zaman kegelapan dalam filsafat Hindu Budaya Kali - lukisan karya Tyeb Mehta Kali - genre puisi Punjabi Kali sang Ibu - buku karya Nivedita Kali sang Ibu - puisi karya Swami Vivekananda Seni bela diri bertongkat - merupakan bagian seni bela diri dari Filipina: Kali - Arnis - Eskrima Geografi India Kali, India Indonesia Kali, Arma Jaya, Bengkulu Utara Kali, Lipunoto, Buol Kali, Pineleng, Minahasa Kali, Tombatu, Minahasa Tenggara Kali Asin, Tanjung Bintang, Lampung Selatan Kali Balangan, Abung Selatan, Lampung Utara Kali Berau, Bayung Lencir, Musi Banyuasin Kali Besar, Kurau, Tanah Laut Kali Cinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara Kali Dadi, Kalirejo, Lampung Tengah Kali Deras, Mesuji, Ogan Komering Ilir Kali Harapan, Nabire, Nabire Kali Merah, Masni, Manokwari Kali Miring, Kota Agung Barat, Tanggamus Kali Ngara, Wewewa Timur, Sumba Barat Daya Kali Nilam, Delta Pawan, Ketapang Kali Oki, Tombatu, Minahasa Tenggara Kali Padang, Selupu Rejang, Rejang Lebong Kali Papan, Negeri Agung, Way Kanan Kali Pasir, Way Bungur, Lampung Timur Kali Rungkut, Rungkut, Surabaya Kali Serayu, Lubuklinggau Utara II, Lubuklinggau Kali Susu, Nabire, Nabire Kali Upa, Tobelo Tengah, Halmahera Utara Iran Kali, Bushehr Kali, Khorasan Selatan Kali, Zanjan Kroasia Kali, Kroasia Togo Kali, Togo Hiburan KALI-FM - stasiun radio di Amerika Serikat Kali - musim terakhir dalam Sanctuary
Majapahit (; ; Sanskerta: Wilwatikta) adalah sebuah kemaharajaan yang berpusat di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri tahun 1293–1527 M. Kemaharajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya menantu Kertanagara, maharaja Singhasari terakhir, dan mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan raja Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350–1389. Kemaharajaan Majapahit adalah kemaharajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai monarki terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina (Kepulauan Sulu), Manila (Saludung), Sulawesi, Papua, dan lainnya. Sisa-sisa peninggalan arkeologis dan reruntuhan bangunan kunonya banyak ditemukan di Kabupaten Mojokerto, karena pernah menjadi ibukota Majapahit. Historiografi Sejarah mengenai kemaharajaan Majapahit masih menjadi salah satu subjek penelitian yang menarik untuk dibahas dan ditelusuri lebih jauh lagi. Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan diantaranya adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno. Pararaton menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama adalah puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Kakawin Nagarakretagama pada tahun 2008 diakui sebagai bagian dalam Warisan Ingatan Dunia (Memory of the World Programme) oleh UNESCO. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain. C.C. Berg menganggap bahwa sebagian naskah tersebut bukan catatan masa lalu, tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Kebanyakan sarjana tidak menerima pandangan ini, karena catatan sejarah Majapahit sesuai dengan catatan Cina yang tidak mungkin memiliki maksud yang sama. Daftar penguasa dan detail struktur negara tidak menunjukkan tanda-tanda dibuat-buat. Pada tahun 2010, sekelompok pengusaha Jepang dipimpin Takajo Yoshiaki membiayai pembuatan kapal Majapahit atau Spirit of Majapahit yang akan berlayar ke Asia. Menurut Takajo, hal ini dilakukan untuk mengenang kerjasama Majapahit dan Kerajaan Jepang melawan Kerajaan Yuan China (Mongol) dalam perang di Samudera Pasifik. Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of Singapore John N. Miksic, jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra dan Singapura bahkan Thailand yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni. Bahkan ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang populer di Filipina dengan anggotanya dari Asia dan Amerika. Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari Kemaharajaan Majapahit kuno yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia dan Selatan Thailand. Sejarah Pendirian Sebelum berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas saran penasehat kerajaan Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yang membawa surat berisi pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepada Jayakatwang. Jawaban dari surat di atas disambut dengan senang hati. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru dengan pelabuhan utama di Canggu. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing. Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang tepercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam Pararaton. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya wafat pada tahun 1309. Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk. Puncak kejayaan Majapahit Rajapatni (Gayatri) wafat pada tahun 1350. Setelah ibundanya wafat, Ratu Tribhuwanatunggadewi menyerahkan tahta Majapahit kepada putranya, Hayam Wuruk. Ketika naik tahta Hayam Wuruk baru berusia 16 tahun Ibnu Battuta dalam perjalanannya antara tahun 1332–1347 mengunjungi tempat yang disebut "Mul Jawa" (pulau Jawa atau Jawa Majapahit, kebalikan dari "al-Jawa" yang mengacu pada Sumatra). Negeri itu membentang sebesar 2 bulan perjalanan, dan memerintah negara Qaqula dan Qamara. Dia tiba di kota bertembok bernama Qaqula/Kakula, dan mengamati bahwa kota itu memiliki kapal perang untuk bajak laut yang merampok dan mengumpulkan tol dan gajah dipekerjakan untuk berbagai tujuan. Dia bertemu dengan penguasa Mul Jawa dan tinggal sebagai tamu selama tiga hari. Ibnu Battuta mengatakan bahwa perempuan Jawa menunggang kuda, memahami cara memanah dan berperang seperti laki-laki. Ibnu Battuta mencatat sebuah cerita tentang sebuah negara bernama Tawalisi yang menentang raja China (Dinasti Yuan) dan berperang dengannya menggunakan banyak kapal jung sampai dia berdamai dengan syarat tertentu. Setelah naik tahta Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanegara. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengalami zaman keemasan. Hayam Wuruk didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada. Hayam Wuruk menjadi raja Majapahit yang paling terkenal. Gajah Mada meneruskan cita-citanya. Satu persatu kerajaan di nusantara dapat ditaklukkan dibawah Majapahit. Wilayah kerajaannya meliputi hampir seluruh wilayah nusantara sekarang, ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu. Kebesaran Majapahit mencapai puncaknya pada zaman pemerintahan Ratu Tribhuwanatunggadewi Jayawishnuwardhani (1328–1350). Dan mencapai zaman keemasan pada masa pemerintahan Prabhu Hayam Wuruk (1350–1389) dengan Mahapatih Gajah Mada-nya yang kesohor dipelosok Nusantara itu. Pada masa itu kemakmuran benar-benar dirasakan seluruh rakyat nusantara. Hayam Wuruk (Sri Rajasanegara) sebagai raja Majapahit berlangsung sesudah mangkatnya Sri Rajapatni pada tahun saka 1272 (1350), hal ini juga dibuktikan dalam piagam Singhasari yang menjelaskan bahwa dengan penobatan Hayam Wuruk sebagai raja Majapahit, Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani berhenti memagung tampuk pimpinan negara. Hayam Wuruk dibantu dengan patihnya Yaitu Gadjah Mada yang dikenal dengan “Sumpah Palapa” dia bersumpah tidak akan merasakan palapa (menikmati istirahat) sebelum menyatukan Nusantara di bawah naungan Majapahit. Pada masa Hayam Wuruk hampir seluruh wilayah nusantara dapat dipersatukan dengan Panji-panji kerajaan Majapahit. Pengaruh kekuasaan dan kerjasama Majapahit meluas sampai ke luar nusantara. Pada era Hayam Wuruk agama Hindu menjadi agama para rakyat Majapahit secara keseluruhan. Berbeda dengan Hayam Wuruk yang beragama Hindu agama mahapatih Gadjah Mada adalah Budha. Dalam Negarakertagama, wilayah Majapahit diawali dengan sebuah kota kecil yang dibangun di daerah Tarik, yang awalnya merupakan sebuah hutan belantara, berkat orang-orang yang dikirim oleh Aria Wiraraja untuk membuka hutan tersebut, akhirnya berdiri sebuah desa benama Majapahit. Setelah Daha runtuh berkat serbuan tentara Tatar (Mongol) dengan Raden Wijaya juga ikut menyerbu Jayakatwang, desa Majapahit dijadikan pusat pemerintahaan kerajaan baru, yang disebut dengan kerajaan Majapahit. Pada masa itu kekuasaan Majapahit meliputi daerah lama kerajaan Singhasari hanya sebagian saja wilayah Jawa Timur. Sepeninggal Ranggalawe dan atas janji Raden Wijaya yang diberikan kepada Wiraraja kerajaan Majapahit dibelah menjadi dua. Bagian timur yang meliputi daerah Lumajang (dulu: Lamajang), diserahkan kepada Wiraraja. Pada masa ini kerajaan Majapahit hanya meliputi daerah Kediri, Singhasari, Jenggala dan Madura. Wilayah Majapahit akhirnya diperluas berkat penundukan Sadeng, di tepi sungai Badadung dan Keta di pantai utara dekat Panarukan seperti diberitakan dalam Negarakertagama, pada masa ini Majapahit menguasai seluruh wilayah Jawa Timur dan pulau Madura. Baru setelah seluruh Jawa Timur di kuasai penuh, Majapahit mulai menjangkau pulau-pulau diluar Jawa yang disebut nusantara, meliputi; Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Papua, Maluku, Tumasik (Singapura), dan sebgaian kepulauan Filipina. Seperti yang dijelaskan pada kitab Nagarakertagama Pupuh XII–XV: Pupuh XII Pupuh XIII Pupuh XIV Pupuh XV Kemunduran Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Kematian Hayam Wuruk dan adanya konflik perebutan takhta menyebabkan daerah-daerah Majapahit di bagian utara Sumatra dan Semenanjung Malaya memerdekakan diri, di mana semenanjung Malaya menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Ayutthaya hingga nantinya muncul Kesultanan Melaka yang didukung oleh Dinasti Ming. Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya yaitu Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta. Perang saudara yang disebut Perang Regreg diperkirakan terjadi pada tahun 1404–1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, sementara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dihukum mati. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas wilayah-wilayah taklukannya di daerah-daerah lain. Pada kurun pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh laksamana Cheng Ho, seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng Ho ini telah menciptakan komunitas muslim China dan Arab di beberapa kota pelabuhan pantai utara Jawa, seperti di Semarang, Demak, Tuban, dan Ampel; maka Islam pun mulai memiliki pijakan di pantai utara Jawa. Ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki Nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul di bagian barat Nusantara. Di bagian barat kemaharajaan yang mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi membendung kebangkitan Kesultanan Malaka yang pada pertengahan abad ke-15 mulai menguasai Selat Malaka dan melebarkan kekuasaannya ke Sumatra. Sementara itu beberapa jajahan dan daerah taklukan Majapahit di daerah lainnya di Nusantara, satu per satu mulai melepaskan diri. Pada masa pemerintahan Wikramawardhana, daerah kekuasaan Majapahit di pulau Sumatra hanya tinggal Indragiri, Jambi dan Palembang, sebagaimana ditulis pada catatan Yingyai Shenglan ciptaan Ma Huan, salah satu penerjemah laksamana Cheng Ho. Dan setelah kematian Wikramawardhana dan masa pemerintahan penerusnya, daerah Indragiri diberikan kepada Mansur Syah dari Malaka sebagai hadiah pernikahannya dengan putri Majapahit, yang semakin mengurangi kendali Majapahit di Sumatra. Wikramawardhana memerintah hingga tahun 1429, dan diteruskan oleh putrinya, Ratu Suhita, yang memerintah pada tahun 1429 sampai 1447. Ia adalah putri kedua Wikramawardhana dari seorang selir yang juga putri kedua Bhre Wirabhumi. Pada 1447, Suhita mangkat dan pemerintahan dilanjutkan oleh Kertawijaya, adik laki-lakinya. Ia memerintah hingga tahun 1451. Setelah Kertawijaya wafat, Bhre Pamotan menjadi raja dengan gelar Rajasawardhana dan memerintah di Kahuripan. Ia wafat pada tahun 1453 M. Terjadi jeda waktu tiga tahun tanpa raja akibat krisis pewarisan tahta antara putra Rajasawardhana dengan Girisawardhana, adik Rajasawardhana, putra Kertawijaya. Girishawardhana menang dan naik takhta pada 1456. Ia kemudian wafat pada 1466 dan digantikan oleh Suraprabhawa (Singhawikramawardhana), adiknya, anak bungsu Kertawijaya. Kemudian pada tahun 1468, Bhre Kertabhumi putra bungsu Rajasawardhana memberontak terhadap Singhawikramawardhana. Setelah mengalami kekalahan dalam perebutan kekuasaan dengan Bhre Kertabumi, Singhawikramawardhana melarikan diri ke pedalaman di daerah Keling, Daha (bekas ibu kota Kerajaan Kediri). Setelah Singhawikramawardhana meninggal, ia digantikan oleh putranya Ranawijaya. Pada 1474, Ranawijaya mengalahkan Kertabhumi dengan memanfaatkan ketidakpuasan umat Hindu dan Budha atas kebijakan Bhre Kertabumi serta mempersatukan kembali Majapahit menjadi satu kerajaan. Hal ini diperkuat oleh prasasti Trailokyapuri (Jiyu) dan Petak, Ranawijaya mengaku bahwa pada tahun 1474, ia telah mengalahkan Kertabhumi Ranawijaya memerintah pada kurun waktu 1474 hingga 1498 dengan gelar Girindrawardhana hingga ia digantikan oleh Patih Udara. Akibat konflik dinasti ini, Majapahit menjadi lemah dan mulai bangkitnya kekuatan kerajaan Demak. Keruntuhan Kekalahan Bhre Kertabhumi dari Ranawijaya pada tahun 1474, memicu perang antara Kerajaan Majapahit dengan Demak, karena Demak sudah menjadi penguasa pesisir Jawa yang dominan, dan mereka mengambil alih daerah Jambi dan Palembang dari kekuasaan Majapahit yang telah terpukul dan berfokus di pedalaman pulau Jawa. Konon, waktu berakhirnya Kemaharajaan Majapahit berkisar pada kurun waktu tahun 1478 (tahun 1400 saka, berakhirnya abad dianggap sebagai waktu lazim pergantian dinasti dan berakhirnya suatu pemerintahan) hingga tahun 1527. Tetapi dalam tradisi Jawa yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala atau kronogram tersebut adalah wafatnya Bhre Kertabhumi pada tahun 1478. Sebenarnya perang Majapahit-Demak ini sudah mulai mereda ketika Patih Udara menggantikan Girindrawardhana dan mengakui kekuasan Demak, tetapi peperangan berkecamuk kembali ketika Patih Udara meminta bantuan Portugis untuk mengalahkan Demak. Sehingga pada tahun 1527, Demak melakukan serangan ke Majapahit yang mengakhiri sejarah Majapahit. Dengan jatuhnya ibukota yang dihancurkan oleh Demak pada tahun 1527, pada awal abad ke-16 kekuatan kerajaan Demak akhirnya mengalahkan sisa-sisa Majapahit dan menjadi akhir dari Kerajaan Majapahit. Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis (Tomé Pires), dan Italia (Antonio Pigafetta) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Pati Unus, penguasa dari Kesultanan Demak, antara tahun 1518 dan 1521 M. Sisa-sisa keluarga Majapahit keturunan Girindrawardhana kemudian melarikan diri ke daerah Panarukan, Blambangan (sekarang daerah Kabupaten Banyuwangi). Sejumlah besar abdi istana, seniman, pendeta, dan anggota keluarga kerajaan mengungsi kepulau Bali. Demak memastikan posisinya sebagai kekuatan regional dan menjadi kerajaan Islam pertama yang berdiri di tanah Jawa. Saat itu setelah keruntuhan Majapahit, sisa kerajaan Hindu yang masih bertahan di Jawa hanya tinggal kerajaan Pasuruan, Panarukan, Blambangan di ujung timur, serta Kerajaan Sunda yang beribu kota di Pajajaran di bagian barat. Perlahan-lahan Islam mulai menyebar seiring mundurnya masyarakat Hindu ke pegunungan dan ke Bali. Beberapa kantung masyarakat Hindu Tengger hingga kini masih bertahan di pegunungan Tengger, kawasan Bromo dan Semeru. Militer Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan, pelestarian, dan penyebaran teknik pembuatan keris. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterusnya, bilah keris yang ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda kebesaran kalangan aristokrat juga berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara, terutama di bagian barat. Tentara Majapahit dibagi menjadi 2 jenis, pasukan utama yaitu prajurit (pasukan profesional) dan pasukan wajib militer yang diambil dari para petani. Senjata utamanya adalah tombak. Pada awalnya, kavaleri ada dalam jumlah terbatas, mereka digunakan untuk pengintaian dan patroli, mungkin dipersenjatai dengan tombak. Setelah serangan Mongol, penggunaan kuda di Jawa semakin meluas terutama untuk perang. Kereta perang digunakan untuk mengangkut para prajurit ke medan perang dan "diparkirkan" sebelum bertempur. Beberapa kereta perang memang digunakan dalam pertempuran, sebagai contoh patih Nambi menggunakan kereta perang dan berperan sebagai pemanah pada pemberontakan Rangga Lawe (1295 Masehi), Gajah Mada juga menaiki kereta perang saat menyerang pasukan Sunda dalam pertempuran Bubat (1357). Kereta perang dipahatkan pada Candi Penataran, tampaknya dimodelkan dari dunia nyata. Gajah perang digunakan terutama untuk transportasi, atau sebagai tunggangan untuk bangsawan dan tentara berpangkat lebih tinggi. Majapahit memiliki 30.000 tentara profesional yang bekerja tetap, dimana para prajurit dan komandannya digaji dengan emas. Ini menunjukkan adanya standing army (tentara permanen) sebuah pencapaian yang hanya bisa dicapai segelintir kerajaan Asia Tenggara. Selain tentara profesional ini, Majapahit diperkuat dengan pasukan yang berasal dari negara bawahan dan pemimpin daerah. Dari catatan Suma Oriental dan Sejarah Melayu, jumlah keseluruhan pasukan Majapahit dapat mencapai 200.000 orang. Pasukan Majapahit bersifat multietnis, mirip seperti militer Kesultanan Yogyakarta yang memiliki pasukan Bugis dan Dhaeng (Makassar). Sebagaimana dicatat Hikayat Raja-Raja Pasai:Maka kedua pihak laskhar pun kembali-lah masing-masing pada tempat-nya. Demikian-lah perang itu tiap-tiap hari, kira-kira tiga bulan lama-nya perang itu, tiada beralahan, karna Jawa itu sa-bagai datang juga bantu-nya dari benua asing. Selain keris, berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan tombak dan meriam kapal sederhana yang disebut cetbang. Majapahit di bawah Mahapatih (perdana menteri) Gajah Mada memanfaatkan teknologi senjata bubuk mesiu yang diperoleh dari dinasti Yuan untuk digunakan dalam armada laut. Cetbang awal (disebut cetbang bergaya timur) bentuknya mirip meriam dan meriam tangan Cina. Cetbang bergaya timur kebanyakan dibuat dari bahan perunggu dan merupakan meriam isian depan. Ia menembakkan proyektil berupa panah, namun peluru bulat dan proyektil co-viative juga dapat digunakan. Panah ini dapat berujung pejal tanpa peledak, maupun disertai bahan peledak dan pembakar di belakang ujungnya. Di bagian dekat belakang, terdapat kamar atau bilik bakar, yang merujuk kepada bagian yang menggelembung dekat belakang meriam, di mana mesiu ditempatkan. Cetbang ini dipasang pada dudukan tetap, ataupun sebagai meriam tangan yang diletakkan di ujung galah. Ada bagian mirip tabung di bagian belakang meriam. Pada cetbang jenis meriam tangan, tabung ini digunakan sebagai tempat untuk menancapkan galah. Karena dekatnya hubungan maritim Nusantara dengan wilayah India Barat, setelah tahun 1460 jenis senjata bubuk mesiu baru masuk ke Nusantara melalui perantara orang Arab. Senjata ini sepertinya adalah meriam dan bedil tradisi Turki Usmani, misalnya prangi, yang merupakan meriam putar isian belakang. Ia menghasilkan cetbang jenis baru, disebut "cetbang bergaya barat". Ia dapat dipasang sebagai meriam tetap atau meriam putar, yang kecil dapat dengan mudah dipasang di kapal-kapal kecil. Meriam ini dipergunakan sebagai senjata anti personil, bukan anti kapal. Pada zaman ini, bahkan sampai abad ke-17, prajurit angkatan laut Nusantara bertempur di panggung yang biasa disebut balai. Ditembakan pada kumpulan prajurit dengan peluru scattershot (peluru sebar atau peluru gotri, dapat berupa grapeshot, case shot, atau paku dan batu), cetbang sangat efektif untuk pertempuran jenis ini. Majapahit memiliki pasukan elit yang disebut Bhayangkara. Tugas utama pasukan ini adalah untuk melindung raja dan kaum bangsawan, namun mereka juga dapat diterjunkan ke pertempuran jika diperlukan. Hikayat Banjar mencatat perlengkapan Bhayangkara di istana Majapahit: Maka kaluar dangan parhiasannya orang barbaju-rantai ampat puluh sarta padangnya barkupiah taranggos sakhlat merah, orang mambawa astenggar [senapan sundut] ampat puluh, orang mambawa parisai sarta padangnya ampat puluh, orang mambawa dadap [sejenis perisai] sarta sodoknya [senjata mirip tombak dengan mata lebar] sapuluh, orang mambawa panah sarta anaknya sapuluh, yang mambawa tumbak parampukan barsulam amas ampat puluh, yang mambawa tameng Bali bartulis air mas ampat puluh.— Hikayat Banjar, 6.3 Pasukan militer di berbagai bagian Asia Tenggara menggunakan pakaian pelindung ringan. Seperti umumnya di Asia Tenggara, sebagian besar pasukan Jawa terdiri dari rakyat jelata yang dimobilisasi sementara dari petani yang dipimpin oleh prajurit dan kasta bangsawan. "Tentara petani" biasanya bertelanjang dada mengenakan sarung, bersenjatakan tombak, pedang pendek, atau busur dan anak panah. Prajurit yang lebih kaya menggunakan baju pelindung yang disebut kawaca. Menurut Irawan Djoko Nugroho, baju pelindung ini mungkin berbentuk seperti tabung panjang dan terbuat dari tembaga yang dicetak. Sebaliknya, prajurit infanteri profesional (bukan rakyat wajib militer) Majapahit mengenakan zirah sisik yang disebut siping-siping. Ada juga semacam helm baja yang disebut rukuh. Jenis baju zirah lain yang digunakan di Jawa era Majapahit adalah waju rante (zirah rantai) dan karambalangan (lapisan logam yang dikenakan di depan dada). Dalam Kidung Sunda pupuh 2 bait 85 dijelaskan bahwa mantri-mantri (menteri atau perwira) Gajah Mada mengenakan baju besi dalam bentuk zirah rantai atau plastron dengan hiasan emas dan mengenakan pakaian kuning, sedangkan dalam Kidung Sundayana pupuh 1 bait 95 disebutkan bahwa Gajah Mada mengenakan karambalangan berhias timbul dari emas, bersenjata tombak berlapis emas, dan perisai penuh dengan hiasan dari intan berlian. Majapahit juga mengawali penggunaan senjata api di Nusantara. Meskipun pengetahuan membuat senjata berbasis serbuk mesiu di Nusantara sudah dikenal setelah serangan Mongol ke Jawa, dan pendahulu senjata api, yaitu meriam galah/meriam tangan (bedil tombak), dicatat Ma Huan dalam Yingyai Shenglan-nya digunakan oleh orang Jawa pada tahun 1413, pengetahuan membuat senjata api sejati datang jauh kemudian, setelah pertengahan abad ke-15. Ia dibawa oleh negara-negara Islam di Asia Barat, kemungkinan besar oleh orang Arab. Tahun pengenalan yang tepat tidak diketahui, tetapi dapat dengan aman disimpulkan tidak lebih awal dari tahun 1460. Xingcha Shenglan (星槎勝覽) yang ditulis oleh Fei Xin sekitar tahun 1436 menyebutkan bahwa Jawa (Majapahit) dilengkapi dengan tentara berbaju zirah dan perlengkapan perang, dan merupakan pusat masyarakat timur. Haiguo Guangji (海国广记) dan Shuyu zhouzi lu (殊域周咨錄) mencatat bahwa Jawa sangat luas dan padat penduduknya, serta tentara berbaju zirah dan meriam tangan (火銃—huǒ chòng) milik mereka mendominasi lautan timur. Catatan Tome Pires tahun 1513 menyebutkan pasukan tentara Gusti Pati (Patih Udara), wakil raja Batara Vojyaya (mungkin Brawijaya atau Ranawijaya), berjumlah 200.000 orang, 2.000 diantaranya adalah prajurit berkuda dan 4.000 adalah musketir. Duarte Barbosa sekitar tahun 1514 mengatakan bahwa penduduk Jawa sangat ahli dalam membuat artileri dan merupakan penembak artileri yang baik. Mereka membuat banyak meriam 1 pon (cetbang atau rentaka), senapan lontak panjang, spingarde (arquebus), schioppi (meriam tangan), api Yunani, gun (bedil besar atau meriam), dan senjata api atau kembang api lainnya. Setiap tempat disana dianggap sangat baik dalam mencetak/mengecor artileri, dan juga dalam ilmu penggunaanya. Kavaleri sejati pertama, unit terorganisir dari penunggang kuda yang kooperatif, mungkin telah muncul di Jawa selama abad ke-12 M. Naskah Jawa kuno kakawin Bhomāntaka menyebutkan kisah kuda Jawa awal dan sejarah menunggang kuda. Naskah tersebut mungkin mencerminkan konflik (secara alegoris) antara kavaleri Jawa yang baru jadi dan infanteri elit mapan yang membentuk inti dari pasukan Jawa sampai abad ke-12. Pada abad ke-14 M, Jawa menjadi peternak kuda yang penting dan pulau ini bahkan terdaftar di antara pemasok kuda ke Cina. Selama masa Majapahit, jumlah kuda dan kualitas kuda keturunan Jawa terus berkembang sehingga pada tahun 1513 masehi Tomé Pires memuji kuda-kuda yang sangat dihiasi dari bangsawan Jawa, dilengkapi dengan sanggurdi bertatahkan emas dan pelana yang dihiasi dengan mewah yang "tidak ditemukan di tempat lain di dunia". Kuda poni Sumbawa tampaknya berasal dari kuda domestikasi Jawa yang diperkenalkan oleh Majapahit sejak abad ke-14 M. Majapahit memiliki pasukan angkatan laut yang berbeda dengan satuan pasukan darat, yang disebut wwang jaladhi. Pasukan laut mendapat perlakuan istimewa dalam hal fasilitas. Personel angkatan laut Majapahit berjumlah besar, sebagaimana dicatat Nagarakretagama pupuh 16 bait 5: () () () () Untuk angkatan laut, armada Majapahit menggunakan jong secara besar-besaran sebagai kekuatan lautnya. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah total jong yang dimiliki Majapahit, tetapi jumlah terbesar yang pernah digunakan dalam satu ekspedisi adalah berjumlah 400 buah, tepatnya saat Majapahit menyerang Pasai. Setiap kapal berukuran panjang keseluruhan sekitar 28,99–88,56 meter, berat mati (deadweight) sekitar 100–2000 ton dan dapat membawa 50–1000 orang. Sebuah jong dari tahun 1420 hampir saja menyeberangi samudera Atlantik. Jenis jong besar sembilan tingkat yang tercatat di Kidung Panji Wijayakrama-Rangga Lawe (sekitar 1334) disebut jong sasangawangunan, ia membawa 1000 prajurit dengan layar merah. Jong yang umum digunakan oleh Majapahit rata-ratanya dapat membawa 600–700 orang, berbobot mati 1200–1400 ton, dengan panjang keseluruhan sekitar 76,18–79,81 m. Sebelum tragedi Bubat tahun 1357, raja Sunda dan keluarganya datang di Majapahit setelah berlayar di laut Jawa dalam armada dengan 200 kapal besar dan 2000 kapal yang lebih kecil. Kapal yang dinaiki keluarga kerajaan adalah sebuah jong hibrida Cina-Asia tenggara bertingkat sembilan (Bahasa Jawa kuno: Jong sasanga wangunan ring Tatarnagari tiniru). Kapal hibrida ini mencampurkan teknik China dalam pembuatannya, yaitu menggunakan paku besi selain menggunakan pasak kayu dan juga pembuatan sekat kedap air (watertight bulkhead), dan penambahan kemudi sentral. Jenis kapal lain yang digunakan Majapahit adalah malangbang, kelulus, jongkong, cerucuh, tongkang, dan pelang. Pada abad ke-16, lancaran dan penjajap juga digunakan. Penggambaran angkatan laut Majapahit pada masa modern sering kali menggambarkan kapal-kapal bercadik, namun pada kenyataannya kapal ini berasal dari abad ke-8 yaitu kapal Borobudur, yang digunakan dinasti Sailendra. Penelitian oleh Irawan Djoko Nugroho menyimpulkan bahwa jenis kapal utama yang digunakan oleh Majapahit tidak menggunakan cadik, dan menggunakan ukiran Borobudur sebagai dasar rekonstruksi kapal Majapahit adalah sesat dan menyesatkan. Pelayaran Selama era Majapahit penjelajahan orang-orang Nusantara mencapai prestasi terbesarnya. Ludovico di Varthema (1470–1517), dalam bukunya Itinerario de Ludouico de Varthema Bolognese menyatakan bahwa orang Jawa Selatan berlayar ke "negeri jauh di selatan" hingga mereka tiba di sebuah pulau di mana siang harinya hanya berlangsung selama empat jam dan "lebih dingin daripada di bagian dunia mana pun". Penelitian modern telah menentukan bahwa tempat tersebut terletak setidaknya 900 mil laut (1666 km) selatan dari titik paling selatan Tasmania. Orang Jawa, seperti suku-suku Austronesia lainnya, menggunakan sistem navigasi yang mantap: Orientasi di laut dilakukan menggunakan berbagai tanda alam yang berbeda-beda, dan dengan memakai suatu teknik perbintangan sangat khas yang dinamakan star path navigation. Pada dasarnya, para navigator menentukan haluan kapal ke pulau-pulau yang dikenali dengan menggunakan posisi terbitnya dan terbenamnya bintang-bintang tertentu di atas cakrawala. Pada zaman Majapahit, kompas dan magnet telah digunakan, selain itu kartografi (ilmu pemetaan) telah berkembang. Pada tahun 1293 Raden Wijaya memberikan sebuah peta dan catatan sensus penduduk pada pasukan Mongol dinasti Yuan, menunjukkan bahwa pembuatan peta telah menjadi bagian formal dari urusan pemerintahan di Jawa. Penggunaan peta yang penuh garis-garis memanjang dan melintang, garis rhumb, dan garis rute langsung yang dilalui kapal dicatat oleh orang Eropa, sampai-sampai orang Portugis menilai peta Jawa merupakan peta terbaik pada awal tahun 1500-an. Ketika Afonso de Albuquerque menaklukkan Malaka (1511), orang Portugis mendapatkan sebuah peta dari seorang mualim Jawa, yang juga menampilkan bagian dari benua Amerika. Mengenai peta itu, Albuquerque berkata:... peta besar seorang mualim Jawa, yang berisi Tanjung Harapan, Portugal dan tanah Brazil, Laut Merah dan Laut Persia, Kepulauan Cengkih, navigasi orang Cina dan Gore, dengan garis rhumb dan rute langsung yang bisa ditempuh oleh kapal, dan dataran gigir (hinterland), dan bagaimana kerajaan berbatasan satu sama lain. Bagiku, Tuan, ini adalah hal terbaik yang pernah saya lihat, dan Yang Mulia akan sangat senang melihatnya memiliki nama-nama dalam tulisan Jawa, tetapi saya punya saya orang Jawa yang bisa membaca dan menulis, saya mengirimkan karya ini kepada Yang Mulia, yang ditelusuri Francisco Rodrigues dari yang lain, di mana Yang Mulia dapat benar-benar melihat di mana orang Cina dan Gore (Jepang) datang, dan tentu saja kapal Anda harus pergi ke Kepulauan Cengkih, dan di mana tambang emas ada, dan pulau Jawa dan Banda, asal pala dan fuli pala, dan tanah raja Siam, dan juga akhir dari navigasi orang Cina, arah yang dilaluinya, dan bagaimana mereka tidak bernavigasi lebih jauh.– Surat Albuquerque untuk raja Manuel I dari Portugal, 1 April 1512.Duarte Barbosa menyebutkan tempat dan rute yang dikunjungi kapal-kapal Majapahit, yang meliputi Maluku, Timor, Banda, Sumatra, Melaka, Cina, Tenasserim, Pegu, Benggala, Pulicat, Koromandel, Malabar, Cambay (Khambat), dan Aden. Dari catatan penulis lain, dapat diketahui bahwa ada juga yang pergi ke Maladewa, Calicut (Kozhikode), Oman, Aden, dan Laut Merah. Para penumpang membawa istri dan anak-anak mereka, bahkan sampai-sampai beberapa dari mereka tidak pernah meninggalkan kapal untuk pergi ke pantai, juga tidak memiliki tempat tinggal lain, karena mereka dilahirkan dan mati di kapal. Kebudayaan "Dari semua bangunan, tidak ada tiang yang luput dari ukiran halus dan warna indah" [Dalam lingkungan dikelilingi tembok] "terdapat pendopo anggun beratap ijuk, indah bagai pemandangan dalam lukisan... Kelopak bunga katangga gugur tertiup angin dan bertaburan di atas atap. Atap itu bagaikan rambut gadis yang berhiaskan bunga, menyenangkan hati siapa saja yang memandangnya".<p style="text-align: right;">— Gambaran ibu kota Majapahit kutipan dari Nagarakertagama. Nagarakretagama menyebutkan budaya keraton yang adiluhung dan anggun, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Peristiwa utama dalam kalender tata negara digelar tiap hari pertama bulan Caitra (Maret–April) ketika semua utusan dari semua wilayah taklukan Majapahit datang ke istana untuk membayar upeti atau pajak. Kawasan Majapahit secara sederhana terbagi dalam tiga jenis: keraton termasuk kawasan ibu kota dan sekitarnya; wilayah-wilayah di Jawa Timur dan Bali yang secara langsung dikepalai oleh pejabat yang ditunjuk langsung oleh raja; serta wilayah-wilayah taklukan di kepulauan Nusantara yang menikmati otonomi luas. Ibu kota Majapahit di Trowulan adalah kota besar dan terkenal dengan perayaan besar keagamaan yang diselenggarakan setiap tahun. Agama Buddha, Siwa, dan Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit, dan raja dianggap sekaligus titisan Buddha, Siwa, maupun Wisnu. Nagarakertagama sama sekali tidak menyinggung tentang Islam, akan tetapi sangat mungkin terdapat beberapa pegawai atau abdi istana muslim saat itu. Makam Troloyo/Tralaya, sebuah kompleks pemakaman Islam ditemukan di daerah Trowulan, ibu kota kerajaan Majapahit. Para ahli berpendapat bahwa kuburan itu digunakan antara tahun 1368 dan 1611 M, yang berarti para pedagang Muslim telah tinggal di ibu kota sejak pertengahan abad ke-14 pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Dua batu nisan Muslim di Troloyo berasal dari abad ke-14 (1368 M, 1376 M). Kedekatan situs dengan kraton berarti ada orang Muslim yang memiliki hubungan dekat dengan istana. Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada masa sebelumnya, arsitek Majapahitlah yang paling ahli menggunakannya. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris dengan memanfaatkan getah tumbuhan merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yang masih dapat ditemui sekarang adalah Candi Tikus dan Gapura Bajang Ratu di Trowulan, Mojokerto. Beberapa elemen arsitektur berasal dari masa Majapahit, antara lain gerbang terbelah candi bentar, gapura paduraksa (kori agung) beratap tinggi, dan pendopo berdasar struktur bata. Gaya bangunan seperti ini masih dapat ditemukan dalam arsitektur Jawa dan Bali. "Di sekitar itu (pulau Sumatra) ada pulau besar, bernama Jawa, yang memiliki ukuran 3000 mil. Dan rajanya memiliki bawahan tujuh raja yang bermahkota. Sekarang pulau ini sangat padat penduduknya, dan merupakan yang terbaik kedua dari semua pulau yang ada. Karena di dalamnya tumbuh kapur barus, kemukus, kapulaga, buah pala, dan banyak rempah-rempah berharga lainnya. Ia juga memiliki persediaan makanan yang baik kecuali anggur. Raja pulau ini (Jawa) memiliki istana yang benar-benar mengagumkan. Karena itu sangat besar, dan memiliki tangga yang sangat besar, lebar dan tinggi, dan anak tangganya dari emas dan perak secara bergantian. Demikian juga jalan istana dipasangi satu ubin dari emas dan yang lain dari perak, dan dindingnya di bagian dalam dilapisi dengan lapisan emas, di mana ada pahatan ksatria yang semuanya terbuat dari emas, yang memiliki lingkaran emas besar di sekitar kepala mereka, seperti yang kami berikan untuk sosok orang-orang suci. Dan lingkaran ini semua dikelilingi dengan batu mulia. Terlebih lagi, langit-langitnya terbuat dari emas murni, dan singkatnya, istana ini lebih kaya dan lebih indah daripada istana lain yang ada pada hari ini di dunia. Sekarang Khan Agung Cathay (Cina dinasti Yuan) sudah sering berperang dengan raja ini; tetapi selalu dapat dikalahkan. Dan masih banyak hal lain disana yang belum saya tulis." <p style="text-align: right;">— Gambaran Majapahit menurut Mattiussi (Pendeta Odorico da Pordenone). Catatan yang berasal dari sumber Italia mengenai Jawa pada era Majapahit didapatkan dari catatan perjalanan Mattiussi, seorang pendeta Ordo Fransiskan dalam bukunya: "Perjalanan Pendeta Odorico da Pordenone". Ia mengunjungi beberapa tempat di Nusantara: Sumatra, Jawa, dan Banjarmasin di Kalimantan. Ia dikirim Paus untuk menjalankan misi Katolik di Asia Tengah. Pada 1318 ia berangkat dari Padua, menyeberangi Laut Hitam dan menembus Persia, terus hingga mencapai Kolkata, Madras, dan Srilanka. Lalu menuju kepulauan Nikobar hingga mencapai Sumatra, lalu mengunjungi Jawa dan Banjarmasin. Ia kembali ke Italia melalui jalan darat lewat Vietnam, China, terus mengikuti Jalur Sutra menuju Eropa pada 1330. Di buku ini ia menyebut kunjungannya di Jawa tanpa menjelaskan lebih rinci nama tempat yang ia kunjungi. Disebutkan raja Jawa menguasai tujuh raja bawahan. Disebutkan juga di pulau ini terdapat banyak cengkih, kemukus, pala, dan berbagai rempah-rempah lainnya. Ia menyebutkan istana raja Jawa sangat mewah dan mengagumkan, penuh bersepuh emas dan perak. Ia juga menyebutkan raja Mongol beberapa kali berusaha menyerang Jawa, tetapi selalu gagal dan berhasil diusir kembali. Kerajaan Jawa yang disebutkan di sini tak lain adalah Majapahit yang dikunjungi pada suatu waktu dalam kurun 1318–1330 pada masa pemerintahan Jayanegara. Dalam Yingya Shenglan—catatan tentang ekspedisi Cheng Ho (1405–1433)—Ma Huan menggambarkan budaya, adat istiadat, berbagai aspek sosial dan ekonomi Chao-Wa (Jawa) pada masa Majapahit. Ma Huan mengunjungi Jawa pada ekspedisi ke-4 Cheng Ho pada tahun 1413, pada masa pemerintahan raja Majapahit Wikramawardhana. Ia menggambarkan perjalanannya ke ibu kota Majapahit: pertama, ia tiba di pelabuhan Tu-pan (Tuban) di mana ia melihat sejumlah besar pemukim Tionghoa bermigrasi dari Guangdong dan Chou Chang. Kemudian dia berlayar ke timur menuju kota perdagangan baru yang berkembang pesat, Ko-erh-hsi (Gresik), Su-pa-erh-ya (Surabaya), dan kemudian berlayar ke pedalaman menuju sungai dengan perahu kecil ke barat daya hingga mencapai pelabuhan sungai Chang-ku (Changgu). Melanjutkan perjalanan darat ke arah barat daya sampailah ia di Man-che-po-I (Majapahit), tempat tinggal raja. Ada sekitar 200 atau 300 keluarga asing yang tinggal di tempat ini, dengan tujuh atau delapan pemimpin yang melayani raja. Iklimnya selalu panas, seperti musim panas. Dia menggambarkan pakaian raja: memakai mahkota dari daun dan bunga emas atau kadang-kadang tanpa penutup kepala; bertelanjang dada tanpa mengenakan gamis, bagian bawahnya memakai dua ikat pinggang berbahan sutra bersulam. Tali sutra tambahan dilingkarkan di pinggang sebagai ikat pinggang, dan di ikat pinggang tersebut disisipkan satu atau dua bilah pendek yang disebut pu-la-t'ou (belati atau lebih tepatnya keris), berjalan tanpa alas kaki. Saat bepergian ke luar, raja mengendarai gajah atau kereta yang ditarik sapi. Pakaian rakyat jelata bagi laki-laki adalah tanpa tutup kepala dan perempuan menata rambutnya seperti sanggul yang diikat dengan jepit rambut. Mereka mengenakan pakaian di bagian atas tubuh dan membungkus bagian bawah dengan kain yang tidak dijahit, Laki-laki mulai dari anak laki-laki berusia tiga tahun hingga orang tua menyelipkan pu-la-t'ou (belati) di ikat pinggang mereka. Belati tersebut seluruhnya terbuat dari baja dengan motif rumit yang digambar halus. Gagangnya terbuat dari emas, cula badak atau gading yang diukir dengan gambaran manusia atau setan, hasil ukirannya sangat indah dan dibuat dengan terampil. Masyarakat Majapahit baik laki-laki maupun perempuan sangat menghargai kepala mereka. Jika kepala seseorang disentuh, atau jika terjadi kesalahpahaman atau pertengkaran saat mabuk, mereka akan langsung menghunus pisau dan saling menusuk. Penduduk negara tersebut tidak mempunyai tempat tidur atau kursi untuk duduk dan untuk makan mereka tidak menggunakan sendok atau sumpit. Pria dan wanita senang mengunyah sirih yang dicampur daun sirih, dan kapur putih yang terbuat dari cangkang kerang. Mereka makan nasi, mula-mula mereka mengambil satu gayung air dan merendam sirih di mulutnya, lalu mencuci tangan dan duduk membuat lingkaran; mengambil sepiring nasi yang direndam dalam mentega (mungkin maksudnya santan) dan kuah daging, lalu makan menggunakan tangan untuk mengangkat nasi dan memasukkannya ke dalam mulut. Saat menerima tamu, mereka akan menawarkan tamunya bukan dengan teh, tapi dengan sirih pinang. Penduduknya terdiri dari para pedagang Muslim dari barat (Arab dan Muslim India, tetapi sebagian besar berasal dari negara-negara Muslim di Sumatera), Tionghoa (diklaim sebagai keturunan Dinasti Tang), dan penduduk setempat yang tidak beradab. Raja mengadakan turnamen senenan tahunan. Tentang ritual pernikahan; mempelai pria berkunjung ke rumah keluarga mempelai wanita, maka ikatan perkawinan pun terwujud. Tiga hari kemudian, mempelai laki-laki mengantar mempelai wanita kembali ke rumahnya, di mana keluarga laki-laki menabuh kendang dan gong kuningan, meniup seruling yang terbuat dari batok kelapa (senterewe), menabuh kendang yang terbuat dari tabung bambu (mungkin sejenis gamelan bambu atau kolintang), dan menyalakan kembang api. Dikawal di depan, belakang, dan berkeliling oleh laki-laki yang memegang pisau pendek dan perisai. Sedangkan mempelai wanita adalah wanita berambut kusut, berbadan terbuka dan bertelanjang kaki. Ia membungkus dirinya dengan sulaman sutra, memakai kalung di lehernya yang dihiasi manik-manik emas, dan gelang di pergelangan tangannya dengan hiasan emas, perak dan hiasan berharga lainnya. Keluarga, teman dan tetangga menghiasi perahu hias dengan daun sirih, pinang, alang-alang dan bunga yang dijahit, dan mengadakan pesta untuk menyambut pasangan pada acara yang meriah tersebut. Ketika mempelai laki-laki tiba di rumah, gong dan gendang dibunyikan, mereka akan minum wine (mungkin maksudnya arak atau tuak) dan bermain musik. Setelah beberapa hari, perayaan berakhir. Tentang ritual penguburan, jenazah ditinggalkan di pantai atau tanah kosong untuk dimakan anjing (untuk kelas bawah), dikremasi, atau dibuang ke perairan (bahasa Jawa: Larung). Masyarakat kelas atas melakukan sati, yaitu ritual bunuh diri yang dilakukan oleh istri janda, selir atau pembantu perempuan, dengan cara bakar diri dengan cara menceburkan diri ke dalam api kremasi yang menyala-nyala. Dalam catatan ini, Ma Huan juga menggambarkan rombongan musik yang melakukan perjalanan pada malam bulan purnama. Sejumlah orang berpegangan bahu membentuk barisan tak terputus sambil menyanyi dan melantunkan serempak, sedangkan keluarga yang rumahnya dikunjungi akan memberikan koin tembaga atau hadiah. Ia juga menggambarkan sekelompok perajin yang menggambar berbagai gambar di atas kertas dan menampilkan pertunjukan teatrikal. Narator menceritakan kisah legenda, dongeng, dan romansa yang digambar di atas layar kertas yang digulung. Pertunjukan semacam ini dikenal dengan nama wayang bébér, sebuah seni bercerita yang telah bertahan selama berabad-abad di Jawa. Diplomat Portugis Tomé Pires, yang mengunjungi Nusantara pada 1512, mencatat kebudayaan Jawa pada akhir zaman Majapahit setelah kunjungannya ke Jawa antara Maret–Juni 1513. Kisah Pires menceritakan tentang para tuan dan bangsawan di Jawa. Mereka digambarkan sebagai: ... tinggi dan tampan, dengan dekorasi mewah, dan mereka memiliki banyak kuda yang sangat dihiasi. Mereka menggunakan keris, pedang, dan tombak dari berbagai jenis, semuanya bertatahkan emas. Mereka adalah pemburu dan penunggang kuda yang hebat—kuda itu memiliki sanggurdi semua bertatahkan emas dan pelana yang juga bertatahkan, yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia. Penguasa Jawa begitu mulia dan agung sehingga tidak ada bangsa yang bisa dibandingkan dengan mereka di wilayah yang luas di bagian ini. Kepala mereka dicukur—setengah dicukur—sebagai tanda keindahan, dan mereka selalu mengusap rambut mereka dari dahi ke atas tidak seperti yang dilakukan orang Eropa. Penguasa Jawa dipuja seperti dewa, dengan rasa hormat yang tinggi dan penghormatan yang dalam. Para bangsawan pergi berburu atau mencari kesenangan dengan gaya yang agung. Mereka menghabiskan seluruh waktu mereka dalam kesenangan, pengiring memiliki begitu banyak tombak dengan gagang emas dan perak, begitu kaya tatahannya, dengan begitu banyak anjing jenis harrier, greyhound dan anjing lainnya; dan mereka memiliki begitu banyak gambar yang dilukis dengan pemandangan dan pemandangan berburu. Pakaian mereka dihiasi dengan emas, keris, pedang, pisau, kelewang mereka semua bertatahkan emas; mereka memiliki sejumlah selir, kuda jennet, gajah, lembu untuk menarik kereta dari kayu yang dicat dan bersepuh emas. Para bangsawan pergi dengan kereta kemenangan, dan jika mereka pergi melalui laut mereka pergi dengan kelulus yang dicat dan dihiasi; ada apartemen indah untuk wanita mereka, tempat lain untuk para bangsawan yang menemaninya. Agama Buddhisme, Siwaisme, dan Wisnuisme semuanya dipraktikkan: raja dianggap sebagai inkarnasi dari ketiganya. Meski Nagarakretagama tidak menyebutkan Islam, sudah pasti ada anggota istana yang beragama Islam pada saat itu. Sebuah kompleks pemakaman Islam ditemukan di ibukota Majapahit (Trowulan), dikenal dengan nama makam Tralaya (sekarang disebut Troloyo). Para ahli berpendapat bahwa kuburan itu digunakan antara tahun 1368 dan 1611 M, yang berarti orang Muslim telah tinggal di ibu kota sejak pertengahan abad ke-14 pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Kedekatan makam itu dengan situs kraton mengindikasikan ada orang Muslim yang memiliki hubungan dekat dengan istana. Hindu dan Budha telah membentuk peradaban, agama, dan spiritualisme Jawa sejak masa awal, mulai abad ke-9 Kerajaan Mataram, Kahuripan, Kadiri, hingga Kerajaan Singhasari. Nampaknya agama Hindu dan Budha dianut secara luas oleh masyarakat Majapahit. Meskipun demikian, perdukunan asli Jawa mungkin masih ada dan dipraktikkan di daerah pedesaan pinggiran. Raja dan sebagian besar keluarga kerajaan menganut agama Hindu, dengan penekanan tertentu pada pemujaan terhadap dewa utama pilihan mereka, baik Siwa, Wisnu, Durga, atau dewa lainnya. Raja pertama Majapahit, Kertarajasa Jayawardhana secara anumerta digambarkan sebagai Harihara, dewa kombinasi Siwa dan Wisnu, di kuil kamar mayatnya di Candi Simping. Namun agama Buddha Mahayana juga disukai oleh keluarga kerajaan dan pejabat Majapahit. Misalnya saja ratu Majapahit Gayatri Rajapatni dan Gajah Mada yang dikenal beragama Buddha. Gayatri kemudian secara anumerta digambarkan sebagai Prajnaparamita. Namun agama negara kemungkinan adalah Buddha Siwa, sinkretisme Jawa antara Shaivisme dan Buddha, yang menekankan kesamaan antara Siwa dan Buddha yang keduanya digambarkan sebagai pertapa dan guru spiritual. Keadaan spiritual Majapahit, nampaknya mendorong keharmonisan antara penganut Siwa dan Buddha. Sebagaimana terlihat dalam naskah Sutasoma yang ditulis pada abad ke-14 oleh Mpu Tantular yang mengedepankan toleransi beragama antara Hindu dan Budha, khususnya mengedepankan doktrin sinkretis Siwa-Buddha. Pada masa Majapahit, ajaran agama memegang peranan penting dalam masyarakat. Pendidikan agama dapat dilakukan secara perseorangan di rumah tangga bangsawan kshatriya dan elite agama brahmana, atau di pusat pengajaran agama yang menyerupai ashram atau pesantren yang disebut Mandala atau Kadewaguruan. Kadewaguruan biasanya terletak di daerah terpencil yang jauh dari pemukiman, misalnya di hutan yang sepi, di perbukitan, atau di daerah pegunungan. Kadewaguruan dipimpin oleh seorang mahāresi atau pendeta tinggi, yang juga dikenal sebagai śiddharesi atau dewaguru; maka pusat pendidikan tersebut dinamakan Kadewaguruan. Literatur Sastra Majapahit merupakan kelanjutan dari tradisi keilmuan Hindu-Buddha Kawi Jawa yang menghasilkan puisi kakawin yang berkembang di Jawa sejak abad ke-9 era Medang Mataram, hingga periode Kadiri dan Singhasari. Karya sastra Jawa terkenal yang berasal dari masa sebelumnya, seperti Arjunawiwaha karya Kanwa zaman Kadiri, Smaradahana karya Dharmaja abad ke-12, Bharatayuddha karya Sedah, Hariwangsa karya Panuluh serta kitaran Panji yang populer terus dilestarikan dan ditulis ulang oleh Rakawi (penyair atau cendekiawan Hindu-Buddha) di Majapahit zaman. Karya sastra terkemuka yang dihasilkan pada masa Majapahit antara lain Nagarakretagama karya Prapanca, Sutasoma karya Tantular, dan Tantu Pagelaran. Kisah popule Sri Tanjung dan Damarwulan juga berasal dari zaman Majapahit. Kakawin Jawa Kuno ini ditulis dan digubah oleh Rakawi (penyair) untuk memuja raja para dewa yang inkarnasinya diwakili oleh raja. Nagarakretagama yang disusun oleh Prapanca pada tahun 1365 merupakan sumber penting catatan sejarah utama historiografi Majapahit. Sedangkan Sutasoma merupakan karya sastra yang penting bagi kehidupan bangsa Indonesia modern, karena menjadi semboyan nasional Bhinneka Tunggal Ika, yang biasa diterjemahkan Bhinneka Tunggal Ika, diambil dari pupuh naskah ini. Kutipan ini berasal dari Sutasoma pupuh 139 bait 5. Bait lengkapnya berbunyi sebagai berikut: Rwâneka dhâtu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. Semula puisi tersebut dimaksudkan untuk mempromosikan toleransi beragama antara agama Hindu dan Buddha, khususnya mempromosikan doktrin sinkretis Siwa-Buddha.. Dalam Yingya Shenglan, Ma Huan menjelaskan sistem penulisan yang digunakan di Majapahit. Untuk penulisannya, mereka telah mengenal abjad dengan menggunakan huruf So-li (Chola — Coromandel/India Selatan). Tidak ada kertas atau pulpen, mereka menggunakan Chiao-chang (kajang) atau daun lontar, ditulis dengan cara dikikis dengan pisau tajam. Mereka juga memiliki sistem bahasa dan tata bahasa yang berkembang. Arsitektur Dalam bukunya Yingya Shenglan, Ma Huan juga menggambarkan kota-kota Majapahit: Sebagian besar tidak memiliki tembok yang mengelilingi kota atau pinggiran kota. Ia menggambarkan istana raja di Majapahit. Kediaman raja dikelilingi tembok bata merah tebal setinggi lebih dari tiga chang (sekitar 30 kaki 7 inci atau 9,32 meter), dengan panjang lebih dari 200 langkah (340 yard atau 310 meter) dan pada dindingnya terdapat dua lapis. dari gerbang, istana dijaga dengan sangat baik dan bersih. Istana raja berbentuk bangunan dua lantai, masing-masing setinggi 3 atau 4 chang (9,32–12,42 meter atau 30,58–40,75 kaki). Lantainya terbuat dari papan kayu dan tikar terbuka terbuat dari rotan atau alang-alang (mungkin daun palem), tempat orang duduk bersila. Atapnya terbuat dari atap kayu keras (bahasa Jawa: sirap) yang dipasang genteng. Gambaran istana ini sangat berbeda dengan gambaran Odoric dari Pordenone yang mengunjungi Majapahit pada abad sebelumnya, pada masa pemerintahan Jayanegara (1309–1328). Perbedaan ini terjadi karena Ma Huan kemungkinan besar berada pada area khusus yang diperuntukkan bagi utusan, yang jaraknya masih 1,5 hari perjalanan dari istana Majapahit yang sebenarnya. Odoric menggambarkan istana ini secara lebih rinci: Istana Majapahit digambarkan lebih kaya dan lebih bagus daripada istana mana pun yang ada pada saat itu di dunia. Tangganya megah, lebar, dan tinggi; dimana anak tangganya terbuat bergantian dari emas dan perak. Jalan istana dibuat bergantian dengan satu ubin emas dan satu lagi dari perak, dan dinding bagian dalam seluruhnya dilapisi emas, dengan patung ksatria dari emas yang dihias dengan batu-batu berharga. Langit-langit istana Majapahit terbuat dari emas murni. Menurut Ma Huan, rumah-rumah rakyat jelata beratap jerami (daun nipah). Setiap keluarga mempunyai gudang penyimpanan yang terbuat dari batu bata, sekitar 3 atau 4 chi (48,9 inci atau 1,24 meter) di atas tanah, tempat mereka menyimpan harta keluarga, dan mereka tinggal di atas bangunan ini, untuk duduk dan tidur. Tidak semua rumah di Jawa terlihat seperti ini: Menurut buku Sejarah Dinasti Song, rumah-rumah di Jawa besar dan indah — mereka dihiasi dengan emas dan batu giok. Kronik tersebut juga mencatat bahwa ketika para pedagang Tionghoa tiba di sana, mereka diterima sebagai tamu di sebuah bangunan umum. Ini menunjukkan bahwa Ma Huan belum sampai di pusat ibukota Majapahit, dan hanya mengamati daerah pinggiran saja. Arsitektur candi Majapahit mengikuti gaya Jawa Timur, berbeda dengan gaya Jawa Tengah sebelumnya. Gaya candi Jawa Timur ini juga berasal dari zaman Kediri sekitar abad ke-11. Bentuk candi Majapahit cenderung ramping dan tinggi, dengan atap yang dibangun dari beberapa bagian berundak membentuk gabungan struktur atap melengkung ke atas mulus menciptakan ilusi perspektif bahwa candi dianggap lebih tinggi dari tinggi sebenarnya. Puncak candi biasanya berbentuk kubus (kebanyakan candi Hindu), kadang berbentuk dagoba berbentuk silinder (candi Budha). Meskipun beberapa candi yang berasal dari zaman Majapahit menggunakan batu andesit atau batu pasir, bata merah juga merupakan bahan konstruksi yang populer. Meskipun batu bata pernah digunakan pada candi zaman klasik Indonesia, arsitek Majapahit abad ke-14 dan ke-15 lah yang menguasainya. Dengan memanfaatkan lesung nira dan gula aren, candi mereka memiliki kualitas geometris yang kuat. Contoh candi Majapahit adalah Candi Brahu di Trowulan, Candi Pari di Sidoarjo, Candi Jabung di Probolinggo, dan Candi Surawana dekat Kediri. Candi Jabung disebutkan di Nagarakretagama sebagai Bajrajinaparamitapura, meskipun beberapa bagian atap dan puncaknya kini hilang, namun merupakan salah satu arsitektur candi Majapahit yang paling terpelihara. Contoh lainnya adalah Candi Gunung Gangsir dekat Pasuruan. Beberapa candi berasal dari masa sebelumnya namun direnovasi dan diperluas pada masa Majapahit, seperti Penataran, candi terbesar di Jawa Timur yang dibangun pada zaman Kediri. Candi ini diidentifikasi di Nagarakretagama sebagai Candi Palah dan dilaporkan dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk selama tur kerajaannya di Jawa Timur. Candi terkenal lainnya dengan gaya Jawa Timur adalah Candi Jawi di Pandaan — juga dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk, candi tersebut disebutkan di Nagarakretagama sebagai Jawawa, dan didedikasikan sebagai candi pemakaman untuk kakek buyutnya, Raja Kertanegara dari Singhasari. Beberapa gaya arsitektur khas diyakini berkembang pada masa Majapahit; seperti gapura bata merah beratap tinggi dan ramping yang biasa disebut kori agung atau paduraksa, serta gapura candi bentar yang terbelah. Gapura Wringin Lawang terbelah besar yang terletak di Jatipasar, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, merupakan salah satu candi bentar tertua dan terbesar yang masih ada yang berasal dari zaman Majapahit. Candi bentar berbentuk struktur candi khas Majapahit — terdiri dari tiga bagian; kaki, badan, dan atap tinggi — dibagi rata menjadi dua struktur cermin untuk membuat jalan di tengah agar orang bisa lewat. Jenis gerbang terpisah ini tidak memiliki pintu dan tidak memberikan tujuan pertahanan nyata selain mempersempit jalur. Mungkin hanya untuk tujuan seremonial dan estetika, untuk menciptakan kesan keagungan, sebelum memasuki kompleks berikutnya melalui gerbang paduraksa beratap tinggi dengan pintu tertutup. Contoh gapura bergaya kori agung atau paduraksa adalah gapura Bajang Ratu yang anggun dan kaya akan hiasan setan Kala, cyclop, dan juga relief yang menceritakan kisah Sri Tanjung. Gaya arsitektur khas Majapahit tersebut sangat mempengaruhi arsitektur Jawa dan Bali pada periode selanjutnya. Maraknya pendopo gaya Majapahit, candi bentar dan gerbang paduraksa saat ini disebabkan oleh pengaruh estetika Majapahit pada arsitektur Jawa dan Bali. Pada periode selanjutnya menjelang jatuhnya Majapahit, seni dan arsitektur Majapahit menyaksikan kebangkitan elemen arsitektur megalitik asli asli Austronesia, seperti candi Sukuh dan Cetho di lereng barat Gunung Lawu. Berbeda dengan candi-candi Majapahit sebelumnya yang memperlihatkan arsitektur khas Hindu dengan struktur menjulang tinggi, bentuk candi-candi ini adalah piramida berundak, sangat mirip dengan piramida Mesoamerika. Struktur piramida berundak yang disebut Punden Berundak (gundukan berundak) adalah struktur megalitik yang umum pada zaman prasejarah Indonesia sebelum adopsi budaya Hindu-Buddha. Ekonomi Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Pajak dan denda dibayarkan dalam uang tunai. Ekonomi Jawa telah sebagian mengenal mata uang sejak abad ke-8 pada masa kerajaan Medang yang menggunakan butiran dan keping uang emas dan perak. Sekitar tahun 1300, pada masa pemerintahan raja pertama Majapahit, sebuah perubahan moneter penting terjadi: keping uang dalam negeri diganti dengan uang "kepeng" yaitu keping uang tembaga impor dari China. Pada November 2008 sekitar 10.388 keping koin China kuno seberat sekitar 40 kilogram digali dari halaman belakang seorang penduduk di Sidoarjo. Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur memastikan bahwa koin tersebut berasal dari era Majapahit. Alasan penggunaan uang logam atau koin asing ini tidak disebutkan dalam catatan sejarah, akan tetapi kebanyakan ahli menduga bahwa dengan semakin kompleksnya ekonomi Jawa, maka diperlukan uang pecahan kecil atau uang receh dalam sistem mata uang Majapahit agar dapat digunakan dalam aktivitas ekonomi sehari-hari di pasar Majapahit. Peran ini tidak cocok dan tidak dapat dipenuhi oleh uang emas dan perak yang mahal. Daoyi Zhi, yang ditulis sekitar 1339 M, menyebutkan tentang kekayaan dan kemakmuran Jawa pada masa itu:"Ladang-ladang di Jawa kaya dan tanahnya rata dan berair baik, maka dari itu gandum dan beras berlimpah, dua kali lipat di negara lain. Orang-orang tidak mencuri, dan apa yang dijatuhkan di jalan tidak diambil. Pepatah umum: "Jawa yang makmur" berarti negara ini. Pria dan wanita menutup kepala mereka dan mengenakan pakaian panjang."Beberapa gambaran mengenai skala ekonomi dalam negeri Jawa saat itu dikumpulkan dari berbagai data dan prasasti. Prasasti Canggu yang berangka tahun 1358 menyebutkan sebanyak 78 titik perlintasan berupa tempat perahu penyeberangan di dalam negeri (mandala Jawa). Prasasti dari masa Majapahit menyebutkan berbagai macam pekerjaan dan spesialisasi karier, mulai dari pengrajin emas dan perak, hingga penjual minuman, dan jagal atau tukang daging. Meskipun banyak di antara pekerjaan-pekerjaan ini sudah ada sejak zaman sebelumnya, namun proporsi populasi yang mencari pendapatan dan bermata pencarian di luar pertanian semakin meningkat pada era Majapahit. Menurut catatan Wang Dayuan, pedagang Tiongkok, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung Kakaktua, sedangkan komoditas impornya adalah mutiara, emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan Odorico da Pordenone, biarawan Katolik Roma dari Italia yang mengunjungi Jawa pada tahun 1321, menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata. Kemakmuran Majapahit diduga karena dua faktor. Faktor pertama adalah kesuburan lahan di lembah Sungai Brantas dan Bengawan Solo di dataran rendah Jawa Timur utara mendukung pertanian padi. Pada masa jayanya Majapahit membangun berbagai infrastruktur irigasi, sebagian dengan dukungan pemerintah. Faktor kedua adalah pelabuhan-pelabuhan Majapahit di pantai utara Jawa yang berperan penting sebagai ekspor-impor serta transit bagi komoditas rempah-rempah dari timur (Maluku). Pajak yang dikenakan pada komoditas rempah-rempah yang melewati Jawa merupakan sumber pemasukan penting bagi Majapahit. Nagarakretagama menyebutkan bahwa kemasyhuran penguasa Wilwatikta telah menarik banyak pedagang asing, di antaranya pedagang dari India, Khmer, Siam, dan Tiongkok. Pajak khusus dikenakan pada orang asing terutama yang menetap semi-permanen di Jawa dan melakukan pekerjaan selain perdagangan internasional. Majapahit memiliki pejabat sendiri untuk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok yang menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa. Selama era Majapahit, hampir semua komoditas dari Asia ditemukan di Jawa. Ini dikarenakan perdagangan laut ekstensif yang dilakukan oleh kerajaan Majapahit yang menggunakan berbagai jenis kapal, terutamanya jong, untuk berdagang ke tempat-tempat yang jauh. Ma Huan (penerjemah Cheng Ho) yang mengunjungi Jawa pada 1413, menyatakan bahwa pelabuhan di Jawa adalah memperdagangkan barang dan menawarkan layanan yang lebih banyak dan lebih lengkap daripada pelabuhan lain di Asia Tenggara. Struktur pemerintahan Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi. Aparat birokrasi Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan, dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu: Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yang terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yang bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu, terdapat pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja, yang disebut Bhattara Saptaprabhu. Pembagian wilayah Dalam pembentukannya, kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan Singhasari, terdiri atas beberapa kawasan tertentu di bagian timur dan bagian tengah Jawa. Daerah ini diperintah oleh uparaja yang disebut Paduka Bhattara yang bergelar Bhre atau "Bhatara i". Gelar ini adalah gelar tertinggi bangsawan kerajaan. Biasanya posisi ini hanyalah untuk kerabat dekat raja. Tugas mereka adalah untuk mengelola kerajaan mereka, memungut pajak, dan mengirimkan upeti ke pusat, dan mengelola pertahanan di perbatasan daerah yang mereka pimpin. Hierarki dalam pengklasifikasian wilayah di kerajaan Majapahit dikenal sebagai berikut: Bhumi: kerajaan, diperintah oleh Raja Nagara: diperintah oleh rajya (gubernur), atau natha (tuan), atau bhre (pangeran atau bangsawan) Watek: dikelola oleh wiyasa, Kuwu: dikelola oleh lurah, Wanua: dikelola oleh thani, Kabuyutan: dusun kecil atau tempat sakral. Saat Majapahit memasuki era kemaharajaan Thalasokrasi saat pemerintahan Gajah Mada, beberapa negara bagian di luar negeri juga termasuk dalam lingkaran pengaruh Majapahit, sebagai hasilnya, konsep teritorial yang lebih besar pun terbentuk: Negara Agung, atau Negara Utama, inti kerajaan. Area awal Majapahit atau Majapahit Lama selama masa pembentukannya sebelum memasuki era kemaharajaan. Yang termasuk area ini adalah ibu kota kerajaan dan wilayah sekitarnya di mana raja secara efektif menjalankan pemerintahannya. Area ini meliputi setengah bagian timur Jawa, dengan semua provinsinya yang dikelola oleh para Bhre (bangsawan), yang merupakan kerabat dekat raja. Mancanegara, area yang melingkupi Negara Agung. Area ini secara langsung dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa, dan wajib membayar upeti tahunan. Akan tetapi, area-area tersebut biasanya memiliki penguasa atau raja pribumi, yang kemungkinan membentuk persekutuan atau menikah dengan keluarga kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit menempatkan birokrat dan pegawainya di tempat-tempat ini dan mengatur kegiatan perdagangan luar negeri mereka dan mengumpulkan pajak, namun mereka menikmati otonomi internal yang cukup besar. Wilayah Mancanegara termasuk di dalamnya seluruh daerah Pulau Jawa lainnya, Madura, Bali, dan juga Dharmasraya, Pagaruyung, Lampung dan Palembang di Sumatra. Nusantara, adalah area yang tidak mencerminkan kebudayaan Jawa, tetapi termasuk ke dalam koloni dan mereka harus membayar upeti tahunan. Mereka menikmati otonomi yang cukup luas dan kebebasan internal, dan Majapahit tidak merasa penting untuk menempatkan birokratnya atau tentara militernya di sini; akan tetapi, tantangan apa pun yang terlihat mengancam ketuanan Majapahit atas wilayah itu akan menuai reaksi keras. Termasuk dalam area ini adalah kerajaan kecil dan koloni di Maluku, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Ketiga kategori tersebut masuk ke dalam lingkaran pengaruh Kerajaan Majapahit. Akan tetapi Majapahit juga mengenal lingkup keempat yang didefinisikan sebagai hubungan diplomatik luar negeri. Luas wilayah Menurut kitab Negarakretagama Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII–XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit. Menurut prasasti Jayanegara II Prasasti Tuhañaru/Jayanagara II, berasal dari tahun 1245 Saka/1323 Masehi, mencatat aneksasi wilayah di luar Jawa:... seperti bulan yang membuka kembang tunjung-jantung dari perkampungan segala orang baik-baik; yang membinasakan segala musuh; seperti matahari yang melenyapkan kegelapan pada waktu malam hari, yang digembirakan Wipra dan Satria, yang berbahagia dapat bertegak nama penobatan raja, berbunyi: Iswara Sundarapandyadewa, ...Menurut H.B. Sarkar, gelar raja Jayanegara ini menandakan bahwa Majapahit memegang kekuasaan tinggi (suzerainty) atas raja Pandia di India Selatan. Menurut Hikayat Raja-Raja Pasai Hikayat Raja-Raja Pasai mencatat banyak wilayah Majapahit: Menurut Kidung Sunda Berdasarkan Kidung Sunda pupuh 1 bait 54b dan 65a, kekuasaan Majapahit meliputi Palembang, Tumasik (Singapura), Sampit, Madura, Bali, Koci (Cochinchina, Vietnam), Wandan (Banda, Maluku Tengah), Tanjungpura (Kalimantan) dan Sawakung (Pulau Sebuku). Menurut Kidung Harsa-Wijaya Kidung Harsa Wijaya mencatat wilayah Majapahit di luar Jawa antara lain Bali, Tatar, Tumasik, Sampi, Gurun, Wandan, Tanjung-pura, Dompo, Palembang, Makasar, dan Koci. Menurut Pararaton Selama masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350 s.d. 1389) ada 12 wilayah pusat Majapahit, yang dikelola oleh kerabat dekat raja. Menurut prasasti Waringin Pitu Sedangkan dalam Prasasti Waringin Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan, yang dipimpin oleh seseorang yang bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu: Kahuripan Daha Tumapel Wengker Matahun Wirabumi Kabalan Kembang Jenar Pajang Jagaraga Keling Kelinggapura Singhapura Tanjungpura Menurut naskah Calon Arang Kisah Calon Arang disebutkan dalam beberapa manuskrip, aslinya ditulis pada era Jawa klasik (sebelum jatuhnya Majapahit pada tahun 1527). Manuskrip-manuskrip yang ada menyebut Malaka, sebuah kesultanan yang berdiri antara tahun 1400 sampai 1511 M. Manuskrip yang bertahan sebagian besar ditemukan di Bali dengan tanggal setelah 1500 Masehi. Wilayah yang disebutkan adalah: Menurut buku Suma Oriental Buku Suma Oriental karya Tomé Pires yang ditulis tahun 1515 mencatat bahwa Jawa (Majapahit) memerintah sejauh Maluku di sisi timur dan sebagian besar sisi barat Nusantara; dan hampir seluruh pulau Sumatra berada di bawah kekuasaannya dan juga menguasai semua pulau yang diketahui orang Jawa. Majapahit menguasai semua ini untuk waktu yang lama sampai sekitar seratus tahun sebelumnya, ketika kekuatannya mulai berkurang hingga menjadi seperti saat tahun kunjungan Pires di Jawa (Maret–Juni 1513). Menurut kitab Sulalatus Salatin Berdasarkan kitab Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu), daerah Majapahit diantaranya: Indragiri di Sumatra dan Siantan (sekarang Pontianak pada pesisir barat Kalimantan), yang menurut Sulalatus Salatin, diberikan sebagai hadiah pernikahan kepada Kesultanan Malaka atas pernihkahan sultan Mansur Syah dari Malaka dengan putri Majapahit. Sultan Mansur Syah memerintah pada tahun 1459–1477, sehingga pada tahun 1447 artinya Indragiri dan Siantan masih dibawah kekuasaan Majapahit. Jambi dan Palembang, yang hanya mulai lepas dari genggaman Majapahit ketika diambil-alih oleh Kesultanan Demak pada saat masa perangnya melawan Majapahit yang diperintah Ranawijaya. Dan Bali yang merupakan daerah pengungsian terakhir para bangsawan, seniman, pendeta dan penduduk agama Hindu di Jawa ketika Majapahit runtuh oleh Demak. Menurut Hikayat Banjar Wilayah Majapahit yang dicatat Hikayat Banjar adalah: Jawa, Bantan (Banten), Palembang, Mangkasar (Makassar), Pahang, Patani, Bali, Pasai, Campa, Maningkabau (Minangkabau), Jambi, Bugis (daerah suku Bugis), Johor, dan Acih (Aceh). Hubungan diplomatik Hubungan diplomatik dengan negara lain dijelaskan dari Kakawin Nagarakretagama pupuh 15, bait 1 sampai 3. Lengkapnya ialah: Pola kesatuan politik khas sejarah Asia Tenggara purba seperti ini kemudian diidentifikasi oleh sejarahwan modern sebagai "mandala", yaitu kesatuan yang politik ditentukan oleh pusat atau inti kekuasaannya daripada perbatasannya, dan dapat tersusun atas beberapa unit politik bawahan tanpa integrasi administratif lebih lanjut. Daerah-daerah bawahan yang termasuk dalam lingkup mandala Majapahit, yaitu wilayah Mancanegara dan Nusantara, umumnya memiliki pemimpin asli penguasa daerah tersebut yang menikmati kebebasan internal cukup luas. Wilayah-wilayah bawahan ini meskipun sedikit-banyak dipengaruhi Majapahit, tetap menjalankan sistem pemerintahannya sendiri tanpa terintegrasi lebih lanjut oleh kekuasaan pusat di ibu kota Majapahit. Pola kekuasaan mandala ini juga ditemukan dalam kerajaan-kerajaan sebelumnya, seperti Sriwijaya dan Angkor, serta mandala-mandala tetangga Majapahit yang sezaman; Ayutthaya dan Champa. Wilayah mancanegara atau luar negeri disebut pada Nagarakretagama pupuh 15 bait 1. Wilayah-wilayah itu antara lain Syangka (Siam), Ayodyapura (Ayutthaya), Dharmmanagari (Ligor), Marutma (Martaban atau Mergui), Rajapura (Rajpuri di selatan Siam), Singhanagari (Singhapuri di cabang sungai Menam), Campa, dan Kamboja. Hubungan antara Majapahit dengan wilayah-wilayah ini disebut kachaya, yang berarti "terkena cahaya". Ini diartikan sebagai dilindungi atau dinaungi. Istilah "wilayah dilindungi" dalam tatanegara modern disebut sebagai wilayah protektorat. Selain itu, pada pupuh 83 bait 4 dan 93 bait 1 disebut tempat-tempat yang menjadi asal para saudagar dan cendekiawan. Wilayah-wilayah itu adalah Jambudwipa (India), Cina, Karnataka (India Selatan), dan Goda (Gauḍa). Yang berbeda sendiri adalah Yawana, sebagaimana dikatakan anyat i yawana mitreka satata (yang lain adalah Yawana yang merupakan sekutu tetap). Kern dan Pigeaud menganggap Yawana adalah Annam, tetapi mencatat bahwa Yawana adalah istilah Sanskerta untuk Yunani (Ionian), yang digunakan orang India untuk merujuk pada orang barbar. Kern mencatat orang India menyebut orang Muslim sebagai Yawana. Menurut Pigeaud, agak tidak mungkin Yawana merujuk pada orang Muslim. Ia menganggap Yawana sebagai Annam, karena pada waktu itu raja-raja Annam sangat kuat dan sangat aneh jika meminta perlindungan kepada Jawa. Irawan Djoko Nugroho menolak pendapat ini, karena Nagarakretagama dibuat tahun 1365, dan kekuatan Champa melebihi Annam (yang waktu itu merujuk pada Dai Viet). Majapahit yang mengalahkan Mongol tidak mungkin memiliki sekutu tetap yang lemah. Selain itu, Annam dalam bahasa Jawa kuno memiliki nama sendiri yakni Koci (sekarang disebut Cochinchina untuk membedakannya dari Kochi di India). Koci berasal dari bahasa Cina Jiāozhǐ, dalam bahasa Kanton Kawci, dan disebut Giao Chỉ di Vietnam. Oleh karena itu, Yawana lebih tepat diartikan sebagai Arab. Daftar pejabat Silsilah dinasti Rajasa Para penguasa Majapahit adalah penerus dari keluarga kerajaan Singhasari, yang dirintis oleh Sri Ranggah Rajasa, pendiri Wangsa Rajasa pada akhir abad ke-13. Berikut adalah daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok. Daftar maharaja Daftar perdana menteri Keterangan: Nama Patih dari no. 4 Sampai no. 8, tertulis dalam Kitab Pararaton. Dharmaputra Dharmaputra disebut sebagai pengalasan wineh suka, yang artinya "pegawai istimewa yang disayangi raja". Anggota Dharmaputra tersebut adalah Ra Kuti, Ra Semi, Ra Tanca, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Banyak, dan Ra Pangsa. Daftar kepala daerah Sumber Daftar menteri dan staf Sumber Daftar istilah Nusantara Hasta Mandala Mitreka Satata Bhinneka Tunggal Ika Girindrawarddhana Brawijaya Warisan budaya Arca Candi Candi Bangkal Candi Brahu Candi Cetho Candi Dermo Candi Jabung Candi Jedong Candi Kedaton Candi Minak Jinggo Candi Pari Candi Penataran Candi Sukuh Candi Sumur Candi Surawana Candi Rimbi Candi Tawangalun Candi Tikus Candi Wringin Branjang Gapura Gapura Bajang Ratu Gapura Wringin Lawang Karya sastra Kitab Arjunawijaya Kitab Kutaramanawa Dharmasastra Kitab Nagarakretagama Kitab Panjiwijayakrama Kitab Pararaton Kitab Ranggalawe Kitab Sorandaka Kitab Sundayana Kitab Sutasoma Kitab Tantu Pagelaran Kitab Usana Jawa Beberapa ukiran relief candi dari masa Majapahit juga banyak mengabadikan fragmen cerita-cerita, seperti: Bhubuksah dan Gagangaking Garudeya Sudhamala Selain itu, ada pula cerita lisan yang populer hingga masa kini, seperti: Cerita Panji Sri Tanjung Prasasti Prasasti Kudadu (1294 M) Prasasti Sukamerta (1296 M) Prasasti Prapancasarapura (1320 M) Prasasti Parung (1350 M) Prasasti Singhasari (1351 M) Prasasti Canggu (1358 M) Prasasti Biluluk (1366), (1393), (1395) Prasasti Karang Bogem (1387 M) Prasasti Katiden (1392 M) Prasasti Renek (1457 M) Prasasti Sendang Sedur (1463 M) Prasasti Waringin Pitu (1477 M) Prasasti Jiwu (1486 M) Prasasti Manah i Manuk Situs Situs Kumitir Situs Trowulan Lain-lain Pusat inspirasi Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya. Legitimasi politik Kesultanan-kesultanan Islam Demak, Pajang, dan Mataram berusaha mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka melalui hubungan ke Majapahit. Demak menyatakan legitimasi keturunannya melalui Kertabhumi; pendirinya, Raden Patah, menurut babad-babad keraton Demak dinyatakan sebagai anak Kertabhumi dan seorang Putri Cina, yang dikirim ke luar istana sebelum ia melahirkan. Penaklukan Mataram atas Wirasaba tahun 1615 yang dipimpin langsung oleh Sultan Agung sendiri memiliki arti penting karena merupakan lokasi ibu kota Majapahit. Keraton-keraton Jawa Tengah memiliki tradisi dan silsilah yang berusaha membuktikan hubungan para rajanya dengan keluarga kerajaan Majapahit—sering kali dalam bentuk makam leluhur, yang di Jawa merupakan bukti penting—dan legitimasi dianggap meningkat melalui hubungan tersebut. Bali secara khusus mendapat pengaruh besar dari Majapahit, dan masyarakat Bali menganggap diri mereka penerus sejati kebudayaan Majapahit. Para penggerak nasionalisme Indonesia modern, termasuk mereka yang terlibat Gerakan Kebangkitan Nasional di awal abad ke-20, telah merujuk pada Majapahit, disamping Sriwijaya, sebagai contoh gemilang masa lalu Indonesia. Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat ini. Dalam propaganda yang dijalankan tahun 1920-an, Partai Komunis Indonesia menyampaikan visinya tentang masyarakat tanpa kelas sebagai penjelmaan kembali dari Majapahit yang diromantiskan. Sukarno juga mengangkat Majapahit untuk kepentingan persatuan bangsa, sedangkan Orde Baru menggunakannya untuk kepentingan perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara. Sebagaimana Majapahit, negara Indonesia modern meliputi wilayah yang luas dan secara politik berpusat di pulau Jawa. Beberapa simbol dan atribut kenegaraan Indonesia berasal dari elemen-elemen Majapahit. Bendera kebangsaan Indonesia "Sang Merah Putih" atau kadang disebut "Dwiwarna" ("dua warna"), berasal dari warna Panji Kerajaan Majapahit. Demikian pula bendera armada kapal perang TNI Angkatan Laut berupa garis-garis merah dan putih juga berasal dari warna Majapahit. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika", dikutip dari "Kakawin Sutasoma" yang ditulis oleh Mpu Tantular, seorang pujangga Majapahit. Pengaruh arsitektur Majapahit memiliki pengaruh yang nyata dan berkelanjutan dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo) berbagai bangunan di ibu kota Majapahit dalam kitab Negarakretagama telah menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta Pura dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini. Meskipun bata merah sudah digunakan jauh lebih awal, para arsitek Majapahitlah yang menyempurnakan teknik pembuatan struktur bangunan bata ini. Beberapa elemen arsitektur kompleks bangunan di Jawa dan Bali diketahui berasal dari masa Majapahit. Misalnya gerbang terbelah candi bentar yang kini cenderung dikaitkan dengan arsitektur Bali, sesungguhnya merupakan pengaruh Majapahit, sebagaimana ditemukan pada Candi Wringin Lawang, salah satu candi bentar tertua di Indonesia. Demikian pula dengan gapura paduraksa (kori agung) beratap tinggi, dan pendopo berlandaskan struktur bata. Pengaruh citarasa estetika dan gaya bangunan Majapahit dapat dilihat pada kompleks Keraton Kasepuhan di Cirebon, Masjid Menara Kudus di Jawa Tengah, dan Pura Maospait di Bali. Tata letak kompleks bangunan berupa halaman-halaman berpagar bata yang dihubungkan dengan gerbang dan ditengahnya terdapat pendopo, merupakan warisan arsitektur Majapahit yang dapat ditemukan dalam tata letak beberapa kompleks keraton di Jawa serta kompleks puri (istana) dan pura di Bali. Kesenian modern Kebesaran kerajaan ini dan berbagai intrik politik yang terjadi pada masa itu menjadi sumber inspirasi tidak henti-hentinya bagi para seniman masa selanjutnya untuk menuangkan kreasinya, terutama di Indonesia. Berikut adalah daftar beberapa karya seni yang berkaitan dengan masa tersebut. Puisi lama Serat Darmagandhul, sebuah kitab yang tidak jelas penulisnya karena menggunakan nama pena Ki Kalamwadi, namun diperkirakan dari masa Kasunanan Surakarta. Kitab ini berkisah tentang hal-hal yang berkaitan dengan perubahan keyakinan orang Majapahit dari agama sinkretis "Hindu" ke Islam dan sejumlah ibadah yang perlu dilakukan sebagai umat Islam. Komik dan strip komik Serial "Mahesa Rani" karya Teguh Santosa yang dimuat di Majalah Hai, mengambil latar belakang pada masa keruntuhan Singhasari hingga awal-awal karier Mada (Gajah Mada), adik seperguruan Lubdhaka, seorang rekan Mahesa Rani. Komik/Cerita bergambar Imperium Majapahit, karya Jan Mintaraga. Komik Majapahit karya R.A. Kosasih Strip komik "Panji Koming" karya Dwi Koendoro yang dimuat di surat kabar "Kompas" edisi Minggu, menceritakan kisah sehari-hari seorang warga Majapahit bernama Panji Koming. Komik "Dharmaputra Winehsuka", karya Alex Irzaqi, kisah Ra Kuti dan Ra Semi dalam latar peristiwa pemerontakan Nambi 1316 M. Roman/novel sejarah Sandyakalaning Majapahit (1933), roman sejarah dengan setting masa keruntuhan Majapahit, karya Sanusi Pane. Pelangi Di langit Singasari (1968–1974), roman sejarah dengan setting zaman kerajaan Kediri dan Singasari, karya S. H. Mintardja. Bara Di Atas Singgasana, roman sejarah dengan setting zaman kerajaan singasari dan Majapahit, karya S. H. Mintardja Kemelut Di Majapahit, roman sejarah dengan setting masa kejayaan Majapahit, karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo. Zaman Gemilang (1938/1950/2000), roman sejarah yang menceritakan akhir masa Singasari, masa Majapahit, dan berakhir pada intrik seputar terbunuhnya Jayanegara, karya Matu Mona/Hasbullah Parinduri. Senopati Pamungkas (1986/2003), cerita silat dengan setting runtuhnya Singhasari dan awal berdirinya Majapahit hingga pemerintahan Jayanagara, karya Arswendo Atmowiloto. Arus Balik (1995), sebuah epos pasca kejayaaan Nusantara pada awal abad 16, karya Pramoedya Ananta Toer. Dyah Pitaloka - Senja di Langit Majapahit (2005), roman karya Hermawan Aksan tentang Dyah Pitaloka Citraresmi, putri dari Kerajaan Sunda yang gugur dalam Peristiwa Bubat. Gajah Mada (2005), sebuah roman sejarah berseri yang mengisahkan kehidupan Gajah Mada dengan ambisinya menguasai Nusantara, karya Langit Kresna Hariadi. Jung Jawa (2009), sebuah antologi cerita pendek berlatar Nusantara, karya Rendra Fatrisna Kurniawan, diterbitkan Babel Publishing dengan ISBN 978-979-25-3953-0. Film/sinetron Tutur Tinular, suatu adaptasi film karya S. Tidjab dari serial sandiwara radio. Kisah ini berlatar belakang Kerajaan Singhasari pada pemerintahan Kertanegara hingga Majapahit pada pemerintahan Jayanagara. Saur Sepuh, suatu adaptasi film karya Niki Kosasih dari serial sandiwara radio yang populer pada kurun dasawarsa pertengahan 1980-an hingga awal 1990-an. Film ini sebetulnya lebih berfokus pada sejarah Pajajaran namun berkait dengan Majapahit pula. Walisanga, sinetron Ramadan tahun 2003 yang berlatar Majapahit pada masa Brawijaya V hingga Kesultanan Demak pada zaman Sultan Trenggana. Puteri Gunung Ledang, sebuah film Malaysia tahun 2004, mengangkat cerita berdasarkan legenda Melayu terkenal, Puteri Gunung Ledang. Film ini menceritakan kisah percintaan Gusti Putri Retno Dumilah, seorang putri Majapahit, dengan Hang Tuah, seorang perwira Kesultanan Malaka. Permainan video Civilization V: Brave New World yang terbit pada Juli 2013, terdapat peradaban Indonesia dengan tokoh pemimpinnya Gajah Mada. Meskipun dinamakan peradaban 'Indonesia', namun perdaban ini menggunakan Surya Majapahit sebagai simbolnya. Peradaban ini memiliki bangunan unik yaitu Candi, yang memiliki ikon bergambar Candi bentar di Trowulan, Mojokerto. Kemudian pada Civilization VI sebuah DLC memiliki salah satu pemimpin Majapahit, Dyah Gitarja sebagai pemimpin peradaban Indonesia dengan simbolnya berupa Surya Majapahit yang lebih sederhana. Unit unik untuk peradaban ini adalah jong, yang menggantikan frigate. Age of Empires II: The Age of Kings ekspansi keempat Rise of the Rajas yang terbit pada Desember 2016, menampilkan misi sebagai Gajah Mada, dari awal pendirian Majapahit mengusir tentara Mongolia dan Kediri (Kerajaan Singhasari), menaklukkan kerajaan-kerajaan lain di kepulauan Nusantara setelah Sumpah Palapa hingga peristiwa Perang Bubat yang mengakhiri karier Gajah Mada sebagai Mahapatih kerajaan Majapahit. Bangunan Candi bentar, Gapura Bajang Ratu serta Candi Kalasan ditampilkan secara visual pada misi Gajah Mada. Gajah Mada juga muncul di Age of Empires II Definitive Edition yang dirilis pada November 2019. Bendera Majapahit, Getih-Getah Samudra atau Gula Kelapa, ada dalam Age of Empires III Definitive Edition (rilis Oktober 2020) sebagai bendera untuk Indonesia, sebuah negara revolusioner yang hadir bagi peradaban Belanda dan Portugis. Sebuah unit bernama Cetbang Cannon tersedia untuk Indonesia. Catatan Referensi Daftar pustaka Lihat pula Kakawin Nagarakretagama Pararaton Kidung Sunda Kerajaan Tumapel Sejarah Nusantara Gajah Mada Museum Pusat Informasi Majapahit Pranala luar Memories of Majapahit - memuat sejarah dan keterangan situs-situs peninggalan Majapahit. Diskusi tentang Perseteruan Ming dan Majapahit Terjemahan Naskah Asli Kitab Negarakretagama Karya Mpu Prapanca - Dari situs www.sejarahnasional.org. Diadaptasi dari Muljana, Slamet (1979). Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Bhratara Karya Aksara. Majapahit Majapahit Majapahit
Skala pentatonik atau tangga nada pentatonik adalah suatu skala dalam musik dengan lima not per oktaf. Skala pentatonik biasanya digunakan sebagai dasar dalam memainkan jenis musik blues . Ada dua skala pentatonik yang paling sering digunakan yaitu skala pentatonik "Major dan skala pentatonik "Minor" . Pola interval pada skala penatonik "Major" adalah M2-M2-m3-M2-m3, sementara pada skala pentatonik "Minor" adalah m3-M2-M2-m3-M2. Skala pentatonik ditemukan di seluruh dunia: dalam tuning krar di Ethiopia dan gamelan di Indonesia, juga pada melodi dari lagu spiritual Afrika-Amerika dan komponis Claude-Achille Debussy. Tangga nada pentatonik pada umumnya digunakan pada musik tradisional di Indonesia misalnya pada musik gamelan. Bacaan lebih lanjut Pentatonicism from the Eighteenth Century to Debussy by Jeremy Day-O'Connell (University of Rochester Press 2007) – the first comprehensive account of the increasing use of the pentatonic scale in 19th century Western art music, including a catalogue of over 400 musical examples. Trần Văn Khê "Le pentatonique est-il universel? Quelques reflexions sur le pentatonisme", The World of Music 19, nos. 1–2:85–91 (1977). English translation p. 76–84 Kurt Reinhard, "On the problem of pre-pentatonic scales: particularly the third-second nucleus", Journal of the International Folk Music Council 10 (1958). Yamaguchi, Masaya (New York: Charles Colin, 2002; Masaya Music, Revised 2006). Pentatonicism in Jazz: Creative Aspects and Practice. ISBN 0-9676353-1-4 Jeff Burns, Pentatonic Scales for the Jazz-Rock Keyboardist (1997). Pranala luar Pentatonic Scales for Guitar- A brief introduction Guitar Lessons of the Pentatonic & Blues Scale Alternative uses for the pentatonic scale Video: How to Play Pentatonic Panflute by Brad White Printable pentatonic scale shapes for guitar Pentatonic Minor - Learning The Five Scale Positions for guitar Detailed Examination of pentatonic scales in Southern Appalachian folksongs Discussing theory and use of pentatonic scale on guitar Pentatonic music of Aka Pygmies (Central Africa) with photos and soundscapes The Power of the Pentatonic Scale on World Science Festival Tangga nada
Gamelan adalah musik ansambel tradisional di Indonesia yang memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem tangga nada (laras) slendro dan pelog. Terdiri dari instrumen musik perkusi yang digunakan pada seni musik karawitan. Instrumen yang paling umum digunakan adalah metalofon antara lain gangsa, gender, bonang, gong, saron, slenthem dimainkan oleh wiyaga menggunakan palu (pemukul) dan membranofon berupa kendhang yang dimainkan dengan tangan. Juga idiofon berupa kemanak dan metalofon lain adalah beberapa di antara instrumen gamelan yang umum digunakan. Instrumen lain termasuk xilofon berupa gambang, aerofon berupa seruling, kordofon berupa rebab, dan kelompok vokal disebut sinden. Seperangkat gamelan dikelompokkan menjadi dua, yakni gangsa pakurmatan dan gangsa ageng. Gangsa pakurmatan dimainkan untuk mengiringi hajad dalem (upacara adat karaton), jumenengan (upacara penobatan raja atau ratu), tingalan dalem (peringatan kenaikan takhta raja atau ratu), garebeg (upacara peristiwa penting), sekaten (upacara peringatan hari lahir Nabi Muhammad). Gangsa ageng dimainkan sebagai pengiring pergelaran seni budaya umumnya dipakai untuk mengiringi beksan (seni tari), wayang (seni pertunjukan), uyon-uyon (upacara adat/hajatan), dan lain-lain. Saat ini, gamelan banyak digunakan di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Sedangkan gamelan yang peredarannya luas dan pelestarian terbanyak adalah Gamelan Reyog dari Ponorogo. Gamelan Jawa merupakan alat musik tertua didunia. Terminologi Kata gamelan berasal dari bahasa Jawa gamêl yang berarti 'memukul' atau 'menabuh', dapat merujuk pada jenis palu yang digunakan untuk memukul instrumen, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Istilah karawitan mengacu pada musik gamelan klasik dan praktik pertunjukan, dan berasal dari kata rawit, yang berarti 'rumit' atau 'dikerjakan dengan baik'. Kata ini berasal dari kata bahasa Jawa yang berakar dari bahasa Sanskerta, 'rawit', yang mengacu pada rasa kehalusan dan keanggunan yang diidealkan dalam musik Jawa. Kata lain dari akar kata ini, pangrawit, berarti seseorang dengan pengertian demikian, dan digunakan sebagai penghargaan ketika mendiskusikan musisi gamelan yang terhormat. Bahasa Jawa halus (krama) untuk 'gamelan' adalah gangsa, dibentuk dari kata tiga dan sedasa (tiga dan sepuluh) merujuk pada elemen pembuat gamelan berupa perpaduan tiga bagian tembaga dan sepuluh bagian timah. Perpaduan tersebut menghasilkan perunggu, yang dianggap sebagai bahan baku terbaik untuk membuat gamelan. Sejarah Keberadaan gamelan mendahului proses transisi budaya Hindu-Buddha yang mendominasi Nusantara, dalam catatan-catatan awalnya dan dengan demikian mewakili bentuk kesenian asli Indonesia. Dalam mitologi Jawa, gamelan yang awalnya bernama Gamelan Lokananta gamelan tidak berwujud yang berbunyi di awang awang (angkasa udara) diciptakan oleh Batara Guru pada Tahun 167 Saka (atau 230 M), raja dewa yang memerintah sebagai raja seluruh alam semesta jagad raya dari sebuah Kahyangan istana di Wukir Mahendra Giri di Medang Kamulan (sekarang Gunung Lawu). Batara Guru memerintah Batara Indrasurapati menciptakan gamelan yang berwujud tiruan gamelan lokananta yang tidak berwujud yaitu gong, kethuk, kenong, gong, rebab, sebagai sinyal untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih kompleks, kemudian ia menciptakan dua gong lainnya, sehingga membentuk set gamelan utuh. Gambar paling awal dari himpunan alat musik (musik ansambel) gamelan ditemukan di relief dinding candi Borobudur dibangun abad ke-8 oleh Arsitek Candi Borobudur yaitu Gunadharma pada masa wangsa syailendra dari kerajaan Mataram Kuno di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Relief tersebut menampilkan sejumlah alat musik termasuk suling, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik dawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Bagaimanapun, relief tentang himpunan alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan. Kerajaan Bantarangin di Wengker (sekarang Ponorogo, Jawa Timur) membuat gamelan yang merupakan syarat sayembara dari kerajaan Daha abad 11, isi sayembara adalah membuat alat musik dan hiburan kesenian yang belum pernah ada di dunia. Meski gamelan sudah pernah ada, tetapi gamelan yang dibuat oleh wengker menghasilkan musik yang berbeda dari gamelan pada umumnya, yang kemudian dikenal dengan Gamelan Reog. Instrumen gamelan diperkenalkan menjadi bentuk seperangkat peranti musik lengkap dan berkembang pada zaman Kerajaan Majapahit, dan menyebar ke berbagai daerah seperti Bali, Sunda, dan Lombok. Menurut prasasti dan manuskrip yang bertanggal dari periode Majapahit, kerajaan bahkan memiliki balai seni yang bertugas mengawasi seni pertunjukan, termasuk gamelan. Balai seni mengawasi konstruksi alat musik, serta menjadwalkan pentas pertunjukan. Di Bali, ada beberapa gamelan selonding yang sudah ada sejak abad ke-9 pada masa Sri Kesari Warmadewa memerintah. Beberapa kata yang merujuk pada gamelan selonding ditemukan dalam beberapa prasasti dan manuskrip Bali kuno. Saat ini, gamelan selonding disimpan dan dilestarikan dengan baik di pura-pura kuno di Bali. Dianggap sakral dan digunakan untuk keperluan upacara keagamaan, terutama saat upacara besar diadakan. Gamelan Selonding merupakan bagian dari kehidupan dan budaya sehari-hari bagi sebagian masyarakat adat di kampung-kampung kuno seperti Bungaya, Bugbug, Seraya, Tenganan Pegringsingan, Timbrah, Asak, Ngis, Bebandem, Besakih, dan Selat di Kabupaten Karangasem. Pada proses penetrasi Islam, Sunan Bonang menggubah gamelan yang waktu itu sangat kental dengan estetika Hindu, juga memberi nuansa baru. Gubahannya waktu itu memberi nuansa transendental atau wirid yang mendorong kecintaan pada kehidupan, dan menambahkan instrumen bonang pada satu set gamelan. Dalam kebudayaan wengker atau Ponorogo, Pada abad ke-15 Gamelan Reog selain digunakan untuk mengiringi kesenian Reog Ponorogo juga digunakan saat latihan bela diri hingga perang, pasukan Ki Ageng Surya Alam dari desa Kutu membunyikan gamelan reog saat sebelum hingga perang berlangsung ketika melawan Majapahit yang berkoalisi dengan Demak saat menyerbu Wengker, alhasil Wengker selalu mendapatkan kemenangannya sebelum pusaka Ki Ageng Surya Alam jatuh ke tangan musuh. Dalam lingkup kraton di Jawa gamelan tertua yang diketahui adalah Gamelan Munggang dan Gamelan Kodok Ngorek, berasal dari abad ke-12. Ini membentuk dasar tempo cepat atau "gaya keras" pada gamelan. Sebaliknya, tempo pelan atau "gaya lembut" berkembang dari tradisi kemanak juga berkaitan dengan tradisi melantunkan geguritan (puisi Jawa), dengan cara yang sering diyakini mirip dengan paduan suara yang menyertai tarian modern bedaya. Pada abad ke-17, gaya keras dan lembut bercampur, dan sebagian besar menjadi variasi pada gaya gamelan modern Bali, Jawa, dan Sunda, dihasilkan dari berbagai cara pencampuran unsur-unsur tersebut. Dengan demikian, terlepas dari keragaman gaya yang tampak, banyak konsep, instrumen, dan teknik teoretis yang sama dibagikan di antara gaya-gaya tersebut. Alat Musik Gamelan Gamelan adalah ansambel multi-timbre yang terdiri dari metalofon, idiofon, xilofon, aerofon, kordofon, suara vokal, siter yang dipetik dan membranofon yang dimainkan dengan tangan disebut kendhang, mengontrol tempo dan irama potongan-potongan serta transisi dari satu bagian ke bagian lainnya. Jenis-jenis instrumen dalam bahasa jawa disebut ricikan/waditra. Beberapa waditra yang membentuk gamelan ditunjukkan di bawah ini : 1 Buah Kendang ageng (Kendang Gending) 1 Buah Kendang ciblon (Batangan) 1 Buah Kendang sabet (Kendhang Wayangan) 1 Buah Kendang ketipung(Ketipung) 1 Buah Bedug 1 Set Bendhe 2 Buah Bonang Penembung 2 Buah Bonang Barung (Bonang) 2 Buah Bonang Penerus 2 Set Kenong 2 Set Kethuk 1 Buah Kempyang 1 Buah Kemong 2 Buah Slenthem (Gender Panembung) 2 Buah Slentho 2 Buah Cluring 3 Buah Gender Barung (Gender) 3 Buah Gender Penerus 2 Buah Saron Demung (Demung) 4 Buah Saron Barung (Saron/Saron Ricik) 2 Buah Saron Peking (Peking/Saron Penerus) 2 Buah Saron Cacahan 2 Buah Gong Ageng (Gong Besar) 2 Buah Gong Suwukan (Gong Siyem) 1 Buah Gong Beri 2 Set Kempul 2 Buah Rebab 2 Buah Gambang 2 Buah Gambang Gangsa 2 Buah Siter 2 Buah Celempung 2 Buah Suling (Seruling) 1 Buah Kecer 3 Buah Kepyak 2 Buah Kemanak 1 Buah Byong (Brong/Gentorag/Klinthing) 1 Buah Rojeh Sindhen (Waranggana/Swarawati) - Penyanyi Wanita Gerong (Wiraswara) - Penyanyi Pria Wiyaga (Nayaga) - Penabuh Gamelan Penyebaran 1. Era Kuno (Zaman Hindu Buddha) Gamelan bentuk kuno menyebar dari Jawa ke Sunda, Madura, Bali dan Lombok. Nampak dari bentuk gendang yang lebih kurus dan ukirannya yang masih dipenuhi hewan mitologis. Saat ini yang masih melestarikan gamelan bentuk kuno adalah Bali dan Lombok. 2. Era Demak - Mataram (Zaman Islam) Gamelan era Kesultanan Demak mengalami sedikit modifikasi oleh para Wali Songo, diantaranya bentuk gendang yang lebih gemuk dan juga ukiran gamelan yang tidak terlalu didominasi hewan mitologis. Gamelan dengan bentuk ini menyebar ke Sunda, Banjar, Kutai dan Palembang. Gamelan Jawa berkembang menjadi berbagai sub gaya diantaranya gaya Cirebon, Banyumas, Surakarta, Yogyakarta, Jawa Timuran dll. 3. Era Kolonial Pada era ini kesenian gamelan semakin diperhitungkan. Para saudagar banyak mengoleksi gamelan. Kesultanan melayu di Riau, Pahang dan Trengganu juga turut mengoleksi gamelan. Raffles juga turut mengoleksi gamelan yang ia jarah dari Keraton Yogyakarta dan Madura. Pada tahun - tahun berikutnya gamelan berkesempatan ditampilkan di Paris. Setelah itu banyak komposer - komposer musik barat yang tertarik dengan gamelan. 4. Era Kini Akhirnya gamelan menjadi bagian dari musik dunia. Banyak universitas - universitas di luar Indonesia yang mengajarkan musik gamelan diantaranya: Cambridge University, Inggris University of Minnesota Amerika Serikat Lawrence University, Amerika Serikat University of Michigan, Amerika Serikat Santa Clara University, Amerika Serikat. The University of Sydney, Australia The University of Melbourne, Australia The University of Hawai’i at Mānoa, Amerika Serikat Memorial University of Newfoundland, Kanada Seattle Pacific University, Amerika Serikat The University of Hongkong-Hongkong University of Pittsburgh, Amerika Serikat The University of Manchester, Inggris. University of Waterloo, Kanada University of Maryland, Amerika Serikat Ragam Jenis-jenis gamelan dibedakan berdasarkan koleksi instrumen dan penggunaan suara, penyetelan tangga nada (laras), repertoar, gaya, dan konteks budaya. Secara umum, tidak ada dua ansambel gamelan yang sama, dan yang muncul di kraton sering dianggap memiliki gaya dan penyetelan sendiri. Gaya tertentu juga dapat dibagikan oleh ansambel terdekat, yang mengarah ke gaya daerah. Gamelan Jawa Pada Gamelan Jawa terdapat beberapa jenis Gamelan meliputi : Gamelan Reog Ponorogo, Untuk mengiringi kesenian Reog Ponorogo. Gamelan ini terdiri dari Kendang Reog, Slompret, Kenong, Gong, Angklung Reog, Ketipung. Gamelan Jaranan Thek, Untuk mengiringi kesenian kuda Lumping yang saat ini memiliki banyak Jenis kuda Lumping. Gamelan Karaton Kasunanan Surakarta, untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Karaton Kasunanan Surakarta. Gamelan Kraton Jogja, untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Kraton Jogja Gamelan Wayang, Untuk Mengiringi kesenian Wayang Kulit. Gamelan Banyuwangi, Untuk Mengiringi berbagai kesenian khas Banyuwangi. Bunyi musik gamelan ini menghasilkan suara gamelan Jawa keraton, Gamelan Reog, Gamelan Jaranan Thek, dan Bali karena mendapatkan pengaruh dari ke empat jenis gamelan tersebut di banyuwangi. Gamelan Sunda Gamelan Degung, Untuk mengiringi berbagai kesenian khas Sunda. Biasanya diiringi oleh sorakan suara atau Senggak khas Ponorogo Gamelan Bali Gamelan Wayah (Tua atau era Majapahit) Gamelan Bambu (Rindik), mulanya sebuah Angklung Reog yang kemudian dimainkan dengan cara dipukul Gamelan Madya (Masa Kolonial) Gamelan Anyar (Baru) Gamelan Sasak Lombok Gamelan Sasak, Untuk mengiringi berbagai kesenian khas suku sasak di Lombok. Gamelan sasak mendapat pengaruh dari Bali. sehingga bunyi yang dihasilkan sangat mirip dengan gamelan Bali. Gamelan Madura Gamelan Saronoin, untuk mengiringi kesenian khas Madura. Gamelan Saronin mendapat pengaruh yang kuat dari Gamelan Reyog Ponorogo, meski begitu nada bunyi yang dihasilkan memiliki ciri khas Madura. Gamelan Kutai Gamelan Kutai, Untuk mengiringi berbagai tarian di lingkungan Keraton Kutai Kartanegara yang mendapatkan pengaruh Jawa era Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Demak Gamelan Banjar Gamelan Banjar, Untuk Mengiringi berbagai kesenian khas Banjar yang mendapatkan pengaruh Jawa era Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Demak. Gamelan Palembang Gamelan Palembang, Kerajaan Palembang dibangun oleh para bangsawan dari Demak. Seiring dengan itu budaya jawa masuk ke keraton Palembang termasuk gamelan. Gamelan ini biasa digunakan untuk mengiringi wayang kulit dan berbagai kesenian khas Palembang. Gamelan Melayu Gamelan Melayu Riau Gamelan Melayu Semenanjung (Malaysia), Gamelan Melayu baru ada pada zaman kolonial. Secara fisik memiliki bentuk yang sama persis dengan Gamelan Jawa. Yang membedakan ialah lagu-lagunya dibikin oleh orang Melayu. Gamelan ini digunakan untuk mengiringi Joget Gamelan. Jenis gamelan umumnya dikelompokkan berdasarkan geografis, dengan pembagian utama antara gaya yang disukai oleh orang Bali, Jawa, dan Sunda. Orang Madura juga memiliki gaya gamelan sendiri, meskipun tidak lagi digunakan. Gamelan Sunda mempunyai dinamika degung, yang menggunakan subset instrumen gamelan dengan laras pelog tertentu. Gamelan Bali sering dikaitkan dengan keahlian dan perubahan tempo yang cepat dan dinamika gong kebyar. Gamelan Sasak memiliki kemiripan dengan Gamelan Bali, dengan sedikit ragam yang berbeda. Gamelan Jawa, sebagian besar didominasi oleh kraton-kraton di Jawa, sesuai dengan gayanya masing-masing, dikenal dengan kualitas meditasi yang lebih pelan atau bertempo lambat dan bersifat transendental atau mersudi yang meiliki makna berusaha mencapai sesuatu dengan kesabaran. Referensi Pranala luar Situs tentang gamelan di NIU Gamelan Jogja, Lantunan Harmony Alam Semesta 12 Nama Alat Musik Gamelan, Cara Memainkan, dan Keterangannya American Gamelan Institute Gendhing Jawa Gamelan, Orkestra khas Jawa Gamelan - UNESCO: Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity - 2021 Musik tradisional Budaya Indonesia Budaya Jawa Kesenian Jawa Alat musik Alat musik perkusi Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia Warisan budaya takbenda Indonesia
Sléndro adalah penyeteman pentatonik yang digunakan untuk gamelan Jawa yang membagi oktaf menjadi lima interval yang kira-kira sama. Menurut mitologi Jawa, gamelan Slendro lebih tua usianya daripada gamelan Pelog. Sléndro memiliki 5 (lima) nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 (C- D E+ G A) dengan interval yang sama atau kalaupun berbeda perbedaan intervalnya sangat kecil. Pelog memiliki 7 (tujuh) nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 (C+ D E- F# G# A B) dengan perbedaan interval yang besar. Oleh karena itu skala musik ini mempunyai interval sempurna keempat yang lebih sempit, sekitar 480 sen, berbeda dengan interval pelog yang lebih lebar. Tangga nada slendro biasa disebut dengan Asal mula skala slendro tidak jelas. Akan tetapi istilah slendro berasal dari nama Sailendra, wangsa penguasa Kerajaan Medang dan Sriwijaya. Skala Slendro diduga dibawa ke Sriwijaya oleh pendeta Buddha Mahayana dari Gandhara di India, melalui Nalanda dan Sriwijaya, dari sana berkembang ke Jawa dan Bali. Referensi Gamelan Musik di Indonesia
Pèlog adalah jenis tangga nada dalam karawitan Jawa, Sunda, dan Bali yang memberi kesan tenang dan luhur (tiap oktaf terdiri atas lima, enam, atau tujuh nada yang jaraknya tidak sama). Tangga nada pelog dibentuk dengan cara merangkaikan interval sempurna keempat dengan interval yang cukup lebar, sekitar 515 sampai 535 sen. Interval ini berada pada jarak yang ekstrem yang dapat didengar sebagai interval keempat. Laras pelog yang lengkap memiliki tujuh nada yang berbeda (suatu rangkaian dari enam interval keempat), tetapi biasanya suatu komposisi akan ditulis dalam lima nada. Dalam pengajaran tradisional, ketujuh nada dalam skala pelog disebut bem, gulu, dada, papat, lima, nem, dan barang. Nada dalam skala dengan dua interval yang berbeda, dilambangkan dengan L dan S, adalah: gulu-S-dada-L-pelog-S-lima-S-nem-S-barang-L-bem-S-gulu. Dalam hal ini, S adalah sekitar 110-150 sen dan L adalah sekitar 250-300 sen. Kalau disetarakan dengan tangga nada diatonis, susunan tangga nada pelog kurang lebih sama dengan susunan tangga nada mayor (do, re, mi, fa, so, la, si, do). Hanya yang dominan digunakan di daerah yaitu 5 nada (do, mi, fa, sol, si, do) sedangkan yang duanya (re, dan la) menjadi nada sisipan. Nada sisipan bukannya tidak digunakan tetapi jarang hanya untuk lagu-lagu tertentu saja yang ada unsur sisipannya. Sejarah Pelog (dari ) adalah penyetelan heptatonik yang digunakan untuk gamelan Jawa yang terdiri dari interval yang tidak sama yang darinya berbagai tangga nada pentatonik diambil. Referensi Gamelan Musik di Indonesia
Sen adalah pengukuran logaritmik dari nada relatif atau interval (musik). 1200 sen adalah sama dengan satu oktaf, dan pada setengah-nada dalam temperamen sama adalah 100 sen. Rumus untuk menentukan nilai sen antara dua not dengan frekuensi a dan b adalah: Istilah musik
Dalam musik, satu oktaf (kadang disingkat menjadi 8ve) adalah interval antara suatu not dengan not lain dengan frekuensi dua kalinya. Perbandingan frekuensi antara dua not yang terpisah oleh interval satu oktaf adalah 2:1. Hubungan oktaf adalah fenomena alam yang telah disebut sebagai "keajaiban dasar musik", yang penggunaannya "umum di sebagian besar sistem musik". Interval antara harmonik pertama dan kedua dari deret harmonik adalah satu oktaf. Jika satu not memiliki frekuensi 440 Hz, not satu oktaf di atas berada pada 880 Hz, dan not satu oktaf di bawah berada pada 220 Hz. Oleh karena itu, rasio frekuensi dari dua nada yang berjarak satu oktaf adalah 2: 1. Dua nada dengan jarak satu oktaf terdengar serupa, meskipun nada yang satu lebih tinggi. Ini karena frekuensi nada yang lebih tinggi (pola gelombang suaranya) dua kali lipat kecepatan nada yang lebih rendah, tetapi polanya sama untuk kedua nada - ini adalah kesamaan yang diamati oleh telinga Anda. Istilah musik
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi. Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut sebagai peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan (peranti) elektronik ini: radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video (VCR), perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi desktop, komputer laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card, dll. Sejarah Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-18 , dengan melibatkan tiga buah komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa elektron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan nama efek Edison. Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison ini untuk menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenal dengan nama diode, dan Lee De Forest mengikutinya pada tahun 1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda. Tabung hampa udara menjadi device yang dibuat untuk memanipulasi kemungkinan energi listrik sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan. Aplikasi tabung elktron pertama diterapkan dalam bidang komunikasi radio. Guglielmo Marconi merintis pengembangan telegraf tanpa kabel(wireless telegraph) pada tahun 1896 dan komunikasi radio jarak jauh pada tahun 1901. Pada tahun 1918, Edwin Armstrong menemukan penerima "super-heterodyne" yang dapat memilih sinyal radio atau stasion dan dapat menerima sinyal jarak jauh. Armstrong juga menemukan modulasi frekuensi FM pita lebar (wide-band) pada tahun 1935; sebelumnya hanya menggunakan AM atau modulasi amplitudo pada rentang tahun 1920 sampai 1935. Bell Laboratories mengeluarkan televisi ke publik pada tahun 1927, dan ini masih merupakan bentuk electromechanical. Ketika sistem elektronik menjadi jaminan kualitas, para insinyur Bell Labs memperkenalkan tabung gambar sinar katode dan televisi berwarna. Namun Vladimir Zworykin, seorang insinyur di Radio Corporation of America (RCA), dianggap sebagai "bapak televisi" karena penemuannya, tabung gambar dan tabung kamera iconoscope. Pada pertengahan tahun 1950-an, televisi telah melewati radio untuk penggunaan di rumah dan hiburan. Setelah perang, tabung elektron digunakan untuk mengembangan komputer pertama, tetapi tabung ini tidak praktis karena ukuran komponen elektroniknya. Pada tahun 1947, transistor ditemukan oleh tim insinyur dari Bell Laboratories. Fungsi transistor seperti tabung hampa udara, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil, lebih ringan, konsumsi daya lebih kecil, dan lebih kuat, dan lebih murah untuk diproduksi dengan adanya kombinasi penghubung metalnya dan bahan semikonductor. Konsep sirkuit terintegrasi diusulkan pada tahun 1952 oleh Geoffrey W. A. Dummer, seorang ahli elektronika berkebangsaan Inggris dengan Royal Radar Establishment-nya. Pada tahun 1961, sirkuit terintegrasi menjadi produksi penuh oleh sejumlah perusahaan, dan desain peralatan berubah secara cepat dan dalam beberapa arah yang berbeda untuk mengadaptasi teknologi. Komponen elektronik Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel). Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya. Komponen pasif Resistor atau tahanan Kapasitor atau kondensator Induktor atau kumparan Transformator Komponen aktif Diode Diode cahaya Diode foto Diode laser Diode Zener Diode Bridge Diode Schottky Transistor Transistor efek medan Transistor bipolar Transistor IGBT Transistor Darlington Transistor foto Sensor dan aktuator elektromekanik Mikrofon Speaker Strain gauge Saklar Termistor MEMS (Micro Electro Mechanical Systems) Sirkuit Analog Sirkuit Analog atau rangkaian Analog adalah jenis rangkaian elektronika yang dipakai untuk memproses signal atau isyarat yang bersifat kontinu. Perubahan signal dalam rangkaian Analog ini adalah sedikit demi sedikit meliputi semua titik pada amplitudo signal maximum dan minimumnya. Hal ini berbeda dengan watak dalam signal digital, di mana signal hanya dua macam tingkat saja: tinggi (menyatakan 1) dan rendah (menyatakan 0). Contoh sirkuit analog: Penguat Penguat operasi (Operational Amplifier) termasuk umpanbalik negatif Girator Sirkuit Digital Elektronika digital adalah sistem elektronika yang menggunakan isyarat digital. Elektronika digital adalah representasi dari aljabar boolean dan digunakan di komputer, telpon genggam dan berbagai produk konsumen lainnya. Dalam sebuah sirkuit digital, sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low, nonactive, false). Atau jika direspresentasika dalam tegangan 1 dapat berarti tegangan maksimum (umumnya 5 V atau 3 V) dan 0 berarti tegangan minimum (umumnya 0 v, tetapi ada pula yang 2,5 V). hal ini dikarenakan varian dari bahan pembuatnya. Contoh sirkuit digital: Gerbang logika (DL, RTL, RTL, DTL, TTL, ECL, CMOS, NMOS, HMOS) Flip-flop Penghitung biner (Inggris: counter) Register Multiplekser (MUX) dan DEMUX Penjumlah biner (Adder), pengurang biner & Pengganda biner (Multiplier) Mikroprosesor Mikrokontroler ADC, DAC, Atmel AVR Pemroses sinyal digital (DSP) FPGA (Field-Programmable Gate Array), ASIC, FPAA, Embedded-FPGA, CPLD Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer mini, komputer pribadi desktop, laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll Alat ukur Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi. Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern. Contoh alat ukur elektronik: Ohm-meter Amper-meter Voltmeter Multimeter Multitester Analog/Digital Oscilloscope Generator fungsi Digital Signal Analyzer Spectrum meter Industri elektronik Industri elektronik, khususnya berarti elektronik konsumen muncul pada abad ke-20 dan kini telah menjadi industri global bernilai miliaran dolar. Masyarakat kontemporer menggunakan segala macam perangkat elektronik yang dibangun di pabrik-pabrik otomatis atau semi-otomatis dioperasikan oleh industri. Ukuran industri dan penggunaan bahan beracun, serta kesulitan daur ulang telah menyebabkan serangkaian masalah dengan limbah elektronik. Peraturan internasional dan undang-undang lingkungan telah dikembangkan dalam upaya untuk mengatasi persoalan ini. Lihat pula Logika tangga Industri elektronika konsumen Jepang Referensi Bacaan lebih lanjut The Art of Electronics ISBN 978-0-521-37095-0 Online course on Computational Electronics on Nanohub.org Pranala luar Electrical and electronics web portal Electronics tutorials, projects and software Navy 1998 Navy Electricity and Electronics Training Series (NEETS) DOE 1998 Electrical Science, Fundamentals Handbook, 4 vols. Vol. 1, Basic Electrical Theory, Basic DC Theory Vol. 2, DC Circuits, Batteries, Generators, Motors Vol. 3, Basic AC Theory, Basic AC Reactive Components, Basic AC Power, Basic AC Generators Vol. 4, AC Motors, Transformers, Test Instruments & Measuring Devices, Electrical Distribution Systems
Resistor atau penghambat merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan dirancang untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin di mana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm: Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat dipadukan ke dalam rangkaian kacukan (hybrid circuit) dan papan sirkuit cetak (PCB), bahkan rangkaian terpadu (IC). Ukuran dan letak kaki bergantung pada rancangan rangkaian, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar. Satuan Ohm (simbol: Ω) adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm. Satuan yang digunakan prefix: Ohm = Ω Kilo Ohm = KΩ Mega Ohm = MΩ KΩ = 1 000Ω MΩ = 1 000 000Ω GΩ = 1 000 000 000Ω Konstruksi Komposisi karbon Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya. Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembap, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi rusak. Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih. Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm. Film karbon Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar. Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v. Film logam Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42 dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF. Penandaan resistor Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu. Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya. Identifikasi empat pita Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah pita pertama berwarna hijau yang mempunyai harga 5, dan pita kedua berwarna biru yang mempunyai harga 6, sehingga keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga brwarna kuning yang mempunyai harga 104 yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat berwarna merah yang merupakan kode untuk toleransi ± 2% memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%. Identifikasi lima pita Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%), untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu. Resistor pasang-permukaan Resistor pasang-permukaan dicetak dengan nilai numerik dengan kode yang mirip dengan kondensator kecil. Resistor toleransi standar ditandai dengan kode tiga digit, dua pertama menunjukkan dua angka pertama resistansi dan angka ketiga menunjukkan pengali (jumlah nol). Contoh: Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis: 100, 220, 470. Contoh: Kadang-kadang nilai tersebut ditulis "10" atau "22" untuk mencegah kebingungan. Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal. Contoh: Resistor presisi ditandai dengan kode empat digit. Di mana tiga digit pertama menunjukkan nilai resistansi dan digit keempat adalah pengali. Contoh: "000" dan "0000" kadang-kadang muncul bebagai nilai untuk resistor nol ohm Resistor pasang-permukaan saat ini biasanya terlalu kecil untuk ditandai. Penandaan tipe industri Format: XX YYYZ X: kode tipe Y: nilai resistansi Z: toleransi Rentang suhu operasional membedakan komponen kelas komersial, kelas industri dan kelas militer. Kelas komersial: 0 °C hingga 70 °C Kelas industri: −40 °C hingga 85 °C (sering kali −25 °C hingga 85 °C) Kelas militer: −55 °C hingga 125 °C (sering kali -65 °C hingga 275 °C) Kelas standar: -5 °C hingga 60 °C Lihat pula Impedansi Termistor Resistor foto Memristor Referensi Pranala luar 4-terminal resistors – How ultra-precise resistors work Beginner's guide to potentiometers, including description of different tapers Color Coded Resistance Calculator – archived with WayBack Machine Resistor Types – Does It Matter? Standard Resistors & Capacitor Values That Industry Manufactures Ask The Applications Engineer – Difference between types of resistors Resistors and their uses Komponen elektronik Komponen kelistrikan
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik. Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan. Fisika Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu. Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon. Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi. Faktor Q Sebuah induktor ideal tidak menimbulkan kerugian terhadap arus yang melewati lilitan. Tetapi, induktor pada umumnya memiliki resistansi lilitan dari kawat yang digunakan untuk lilitan. Karena resistansi lilitan terlihat berderet dengan induktor, ini sering disebut resistansi deret. Resistansi deret induktor mengubah arus listrik menjad bahang, yang menyebabkan pengurangan kualitas induktif. Faktor kualitas atau "Q" dari sebuah induktor adalah perbandingan reaktansi induktif dan resistansi deret pada frekuensi tertentu, dan ini merupakan efisiensi induktor. Semakin tinggi faktor Q dari induktor, induktor tersebut semakin mendekati induktor ideal tanpa kerugian. Faktor Q dari sebuah induktor dapat diketahui dari rumus berikut, di mana R merupakan resistansi internal dan adalah resistansi kapasitif atau induktif pada resonansi: Dengan menggunakan inti feromagnetik, induktansi dapat ditingkatkan untuk jumlah tembaga yang sama, sehingga meningkatkan faktor Q. Inti juga memberikan kerugian pada frekuensi tinggi. Bahan inti khusus dipilih untuk hasil terbaik untuk jalur frekuensi tersebut. Pada VHF atau frekuensi yang lebih tinggi, inti udara sebaiknya digunakan. Lilitan induktor pada inti feromagnetik mungkin jenuh pada arus tinggi, menyebabkan pengurangan induktansi dan faktor Q yang sangat signifikan. Hal ini dapat dihindari dengan menggunakan induktor inti udara. Sebuah induktor inti udara yang didesain dengan baik dapat memiliki faktor Q hingga beberapa ratus. Sebuah kondensator nyaris ideal (faktor Q mendekati tak terhingga) dapat dibuat dengan membuat lilitan dari kawat superkonduktor pada helium atau nitrogen cair. Ini membuat resistansi kawat menjadi nol. Karena induktor superkonduktor hampir tanpa kerugian, ini dapat menyimpan sejumlah besar energi listrik dalam lilitannya. Penggunaan Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal. Induktor berpasangan dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit tertala. Penggunaan induktor bervariasi dari penggunaan induktor besar pada pencatu daya untuk menghilangkan dengung pencatu daya, hingga induktor kecil yang terpasang pada kabel untuk mencegah interferensi frekuensi radio untuk dprd melalui kabel. Kombinasi induktor-kondensator menjadi rangkaian tala dalam pemancar dan penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetik membentuk transformator. Induktor digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa pencatu daya moda sakelar. Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan dikuras pada sisa siklus. Perbandingan transfer energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi induktif XL ini digunakan bersama semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan dengan akurat. Induktor juga digunakan dalam sistem transmisi listrik, yang digunakan untuk mengikangkan paku-paku tegangan yang berasal dari petir, dan juga membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahan. Dalam bidang ini, indukutor sering disebut dengan reaktor. Induktor yang memiliki induktansi sangat tinggi dapat disimulasikan dengan menggunakan girator. Konstruksi induktor Sebuah induktor biasanya dikonstruksi sebagai sebuah lilitan dari bahan penghantar, biasanya kawat tembaga, digulung pada inti magnet berupa udara atau bahan feromagnetik. Bahan inti yang mempunyai permeabilitas magnet yang lebih tinggi dari udara meningkatkan medan magnet dan menjaganya tetap dekat pada induktor, sehingga meningkatkan induktansi induktor. Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja laminasi untuk menekan arus eddy. Ferit lunak biasanya digunakan sebagai inti pada induktor frekuensi tingi, dikarenakan ferit tidak menyebabkan kerugian daya pada frekuensi tinggi seperti pada inti besi. Ini dikarenakan ferit mempunyai lengkung histeresis yang sempit dan resistivitasnya yang tinggi mencegah arus eddy. Induktor dibuat dengan berbagai bentuk. Sebagian besar dikonstruksi dengan menggulung kawat tembaga email disekitar bahan inti dengan kaki-kali kawat terlukts keluar. Beberapa jenis menutup penuh gulungan kawat di dalam material inti, dinamakan induktor terselubungi. Beberapa induktor mempunyai inti yang dapat diubah letaknya, yang memungkinkan pengubahan induktansi. Induktor yang digunakan untuk menahan frekuensi sangat tinggi biasanya dibuat dengan melilitkan tabung atau manik-manik ferit pada kabel transmisi. Induktor kecil dapat dicetak langsung pada papan rangkaian cetak dengan membuat jalur tembaga berbentuk spiral. Beberapa induktor dapat dibentuk pada rangkaian terintegrasi menhan menggunakan inti planar. Tetapi bentuknya yang kecil membatasi induktansi. Dan girator dapat menjadi pilihan alternatif. Jenis-jenis lilitan Lilitan ferit sarang madu Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi efek kapasitansi terdistribusi. Ini sering digunakan pada rangkaian tala pada penerima radio dalam jangkah gelombang menengah dan gelombang panjang. Karena konstruksinya, induktansi tinggi dapat dicapai dengan bentuk yang kecil. Lilitan inti toroid Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid dapat dibuat dari lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksternal. Rumus induktansi Dalam sirkuit elektrik Sebuah induktor menolak perubahan arus. Sebuah induktor ideal tidak menunjukkan resistansi kepada arus rata, tetapi hanya induktor superkonduktor yang benar-benar memiliki resistansi nol. Pada umumnya, hubungan antara perubahan tegangan, induktansi, dan perubahan arus pada induktor ditentukan oleh rumus diferensial: Jika ada arus bolak-balik sinusoida melalui sebuah induktor, tegangan sinusoida diinduksikan. Amplitudo tegangan sebanding dengan amplitudo arus dan frekuensi arus. Pada situasi ini, fase dari gelombang arus tertinggal 90 dari fase gelombang tegangan. Jika sebuah induktor disambungkan ke sumber arus searah, dengan harga "I" melalui sebuah resistansi "R" dan sumber arus berimpedansi nol, persamaan diferensial diatas menunjukkan bahwa arus yang melalui induktor akan dibuang secara eksponensial: Analisis sirkuit Laplace (s-domain) Ketika menggunakan analisis sirkuit transformasi Laplace, impedansi pemindahan dari induktor ideal tanpa arus sebelumnya ditunjukkan dalam domain s oleh: di mana L adalah induktansi s adalah frekuensi kompleks Jika induktor telah memiliki arus awal, ini dapat ditunjukkan dengan: menambahkan sumber tegangan berderet dengan induktor dengan harga: (Pegiatikan bahwa sumber tegangan harus berlawanan kutub dengan arus awal) atau dengan menambahkan sumber arus berjajar dengan induktor, dengan harga: di mana L adalah induktansi adalah arus awal Jejaring induktor Induktor dalam konfigurasi kakap memiliki beda potensial yang sama. Untuk menemukan induktansi ekivalen total (Leq): Arus dalam induktor deret adalah sama, tetapi tegangan yang membentangi setiap induktor bisa berbeda. Penjumlahan dari beda potensial dari beberapa induktor seri sama dengan tegangan total. Untuk menentukan todu total digunakan rumus: Hubungan tersebut hanya benar jika tidak ada kopling magnetis antar kumparan. Energi yang tersimpan Energi yang tersimpan di induktor ekivalen dengan usaha yang dibutuhkan untuk mengalirkan arus melalui induktor, dan juga medan magnet: Di mana L adalah induktansi dan I'' adalah arus yang melalui induktor. Lihat pula Komponen elektronik Kondensator Resistor Memristor Elektronika Girator Induktansi Inti magnet Gaya gerak magnet (GGM) Solenoid Transformator Reaktansi Sirkuit RL Sirkuit RLC Sinonim Koil Choke Reaktor Catatan Pranala luar Konsep dasar induktansi Buku panduan induktor Artikel mengenai karakteristik induktor Penghitung induktansi online Sirkuit AC Mengenal lilitan dan transformator Penyimpan energi
Transformator atau trafo (disebut juga pengubah arus) adalah peralatan listrik yang mengubah bentuk energi listrik menjadi suatu bentuk energi listrik yang lainnya. Nilai tegangan listrik yang dihasilkan oleh transformator ditentukan oleh kebutuhan energi listrik. Jenis transformator meliputi transformator penaik tegangan, transformator penurun tegangan, transformator pengukuran dan transformator elektronik. Transformator dapat dipasang dari satu rangkaian listrik ke yang lain, atau beberapa rangkaian. Arus yang bervariasi dalam setiap kumparan transformator menghasilkan fluks magnet yang bervariasi dalam inti transformator, yang menginduksi gaya gerak listrik yang bervariasi pada kumparan lain yang melilit pada inti yang sama. Energi listrik dapat ditransfer antara kumparan yang terpisah tanpa koneksi logam (konduktif) antara kedua sirkuit. Hukum induksi Faraday, ditemukan pada tahun 1831, menjelaskan efek tegangan yang diinduksi dalam setiap kumparan karena perubahan fluks magnet yang dikelilingi oleh kumparan. Transformer paling umum digunakan untuk meningkatkan tegangan AC rendah pada arus tinggi (transformator step-up) atau mengurangi voltase AC tinggi pada arus rendah (transformator step-down) dalam aplikasi tenaga listrik, dan untuk menyambungkan tahapan sirkuit pemrosesan sinyal. Transformer juga dapat digunakan untuk isolasi, di mana tegangan sama dengan tegangan keluar, dengan kumparan terpisah tidak terikat secara elektrik satu sama lain. Sejak penemuan transformator potensial konstan pertama pada tahun 1885, transformer telah menjadi penting untuk transmisi, distribusi, dan pemanfaatan dari alternatif tenaga arus listrik . Berbagai macam desain transformator ditemukan dalam aplikasi daya elektronik dan listrik. Ukuran transformator berkisar dari transformer RF dengan volume kurang dari satu sentimeter kubik, hingga unit dengan berat ratusan ton yang digunakan untuk menghubungkan jaringan listrik. Prinsip Persamaan transformator ideal Menurut hukum induksi Faraday: . . . (eq. 1) . . . (eq. 2) dimana adalah tegangan sesaat, adalah jumlah belokan dalam belitan, dΦ/dt adalah turunan dari fluks magnet Φ melalui satu putaran belitan dari waktu ke waktu (t), dan garis bawah P dan S menunjukkan primer dan sekunder. Menggabungkan rasio persamaan. 1 & eq. 2: Rasio menajdi . . . (eq. 3) Di mana untuk transformator step-down a> 1, untuk transformator step-up a <1, dan untuk transformator isolasi a = 1. Menurut hukum kekekalan energi, daya nyata, nyata dan reaktif masing-masing dikonversikan dalam input dan output: . . . . (eq. 4) dimana adalaha daya yang dikonversikan dan adalah arus. Menggabungkan persamaan 3 & eq. 4 dengan catatan akhir ini memberikan identitas transformator ideal: . (eq. 5) Dimana adalah berliku induktansi diri. Menurut hukum Ohm dan identitas transformator ideal: . . . (eq. 6) Transformator ideal Transformator yang ideal adalah tranformator linier teoritis yang lossless dan digabungkan dengan sempurna. Kopling sempurna menyiratkan permeabilitas magnetik inti tak terhingga tinggi dan induktansi berliku dan gaya magnetomotive nol bersih (i.e. ipnp - isns = 0). Arus yang bervariasi dalam belitan primer transformator berupaya membuat fluks magnet yang bervariasi dalam inti transformator, yang juga dikelilingi oleh belitan sekunder. Fluks yang bervariasi ini pada belitan sekunder menginduksi gaya gerak listrik yang bervariasi (EMF, tegangan) pada belitan sekunder karena induksi elektromagnetik dan arus sekunder yang dihasilkan menghasilkan fluks yang sama dan berlawanan dengan yang dihasilkan oleh belitan primer, sesuai dengan hukum Lenz. Gulungan dililit di sekitar inti permeabilitas magnetik yang sangat tinggi sehingga semua fluks magnet melewati baik gulungan primer dan sekunder. Dengan sumber tegangan yang terhubung ke belitan primer dan beban yang terhubung ke belitan sekunder, arus transformator mengalir ke arah yang ditunjukkan dan gaya magnetomotive inti dibatalkan ke nol. Menurut hukum Faraday, karena fluks magnet yang sama melewati belitan primer dan sekunder pada transformator ideal, tegangan diinduksi pada setiap belitan sebanding dengan jumlah belitannya. Rasio tegangan belitan transformator berbanding lurus dengan rasio belitan belitan. Identitas transformator ideal ditunjukkan dalam persamaan. Gambar 5 adalah perkiraan yang masuk akal untuk transformator komersial tipikal, dengan rasio tegangan dan rasio belitan berliku keduanya berbanding terbalik dengan rasio arus yang sesuai. Impedansi beban yang dirujuk ke sirkuit primer sama dengan rasio belokan yang dikuadratkan dengan impedans beban sirkit sekunder. Persamaan EMF transformator Jika fluks pada inti murni sinusoidal, hubungan keduanya berliku di antara tegangan rms-nya Erms dari belitan, dan frekuensi suplai f, jumlah belokan N, luas penampang inti a dalam m2 dan puncak kepadatan fluks magnetik Bpeak dalam Wb/m2 atau T (tesla) diberikan oleh persamaan EMF universal: Polaritas Suatu konvensi titik sering digunakan dalam diagram sirkuit transformator, nameplates atau marka terminal untuk menentukan polaritas relatif dari belitan transformator. Arus sesaat yang meningkat secara positif memasuki ujung ‘titik belitan primer menginduksi tegangan polaritas positif yang keluar dari ujung‘ titik inding belitan sekunder. Transformator tiga fase yang digunakan dalam sistem tenaga listrik akan memiliki papan nama yang menunjukkan hubungan fase antara terminal mereka. Ini mungkin dalam bentuk diagram fasor, atau menggunakan kode alfanumerik untuk menunjukkan jenis koneksi internal (wye atau delta) untuk setiap belitan. Jenis Transformator arus Transformator arus adalah jenis transformator yang digunakan untuk mengetahui besarnya kuat arus listrik pada tegangan tinggi. Bagian dalam transformator arus tersusun dari belitan primer dan belitan sekunder. Jumlah belitan primer sangat sedikit, sedangkan jumlah belitan sekunder sangat banyak. Bagian belitan sekunder terhubung ke alat ukur listrik yaitu amperemeter. Bagian sekunder juga terhubung ke rangkaian pengendali dan relai proteksi. Transformator tegangan Transformator tegangan adalah jenis transformator yang digunakan untuk mengetahui besarnya tegangan listrik pada tegangan tinggi. Bagian dalam transformator tegangan tersusun dari belitan primer dan belitan sekunder. Jumlah belitan primer sangat banyak, sedangkan jumlah belitan sekunder sangat sedikit. Bagian belitan sekunder terhubung ke alat ukur listrik yaitu voltmeter. Bagian sekunder juga terhubung ke rangkaian pengendali dan relai proteksi. Transformator penaik tegangan Transformator penaik tegangan adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. Transformator penurun tegangan Transformator penurun tegangan memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC. Autotransformator Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan juga kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali). Autotransformator variabel Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah. Transformator isolasi Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling Transformator pulsa Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah. Transformator tiga fase Transformator tiga fase (3-phase) sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (). Hubungan primer-sekunder Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah dan rumus untuk ggl. induksi yang terjadi di lilitan sekunder adalah . Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka Dengan menyusun ulang persamaan akan didapat Dari rumus-rumus di atas, didapat pula: Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder. Konstruksi Inti Transformator inti tertutup dibangun dalam 'bentuk inti' atau 'bentuk kerangka'. Ketika belitan mengelilingi inti, transformator adalah bentuk inti; ketika belitan dikelilingi oleh inti, transformator berbentuk pelindungnya. Desain bentuk pelindung mungkin lebih lazim daripada desain bentuk inti untuk aplikasi transformator distribusi karena relatif mudah dalam menumpuk inti di sekitar gulungan berliku. Desain bentuk inti cenderung, sebagai aturan umum, lebih ekonomis, dan karena itu lebih lazim, daripada desain bentuk pelindung untuk penerapan transformator daya tegangan tinggi di ujung bawah rentang tegangan dan peringkat daya mereka (kurang dari atau sama dengan, nominal, 230 kV atau 75 MVA). Transformator berbentuk pelindung dicirikan memiliki rasio kVA terhadap berat yang lebih baik, karakteristik kekuatan hubung-pendek yang lebih baik, dan kekebalan yang lebih tinggi terhadap kerusakan transit. Pendingin Ini adalah aturan umum bahwa harapan hidup insulasi listrik dibelah dua untuk setiap kenaikan suhu operasi 7 °C hingga 10 °C (contoh penerapan persamaan Arrhenius). Minyak transformator adalah minyak mineral yang sangat halus yang mendinginkan gulungan dan isolasi dengan beredar di dalam tangki transformator. Minyak mineral dan sistem isolasi kertas telah dipelajari dan digunakan secara luas selama lebih dari 100 tahun. Diperkirakan 50% transformator daya akan bertahan selama 50 tahun penggunaan, bahwa usia rata-rata kegagalan transformator daya adalah sekitar 10 hingga 15 tahun, dan sekitar 30% kegagalan transformator daya disebabkan oleh kegagalan isolasi dan kelebihan beban. Isolasi Isolasi harus disediakan antara belitan individu belitan, antara belitan, antara belitan dan inti, dan pada terminal belitan. Isolasi inter-turn dari transformator kecil mungkin merupakan lapisan pernis insulasi pada kawat. Lapisan kertas atau film polimer dapat dimasukkan di antara lapisan gulungan, dan antara gulungan primer dan sekunder. Sebuah transformator dapat dilapisi atau dicelupkan ke dalam resin polimer untuk meningkatkan kekuatan belitan dan melindunginya dari kelembaban atau korosi. Resin dapat diimpregnasi ke belitan Isolasi menggunakan kombinasi vakum dan tekanan selama proses pelapisan, menghilangkan semua rongga udara dalam belitan. Dalam batas, seluruh gulungan dapat ditempatkan dalam cetakan, dan resin ditaburkan ke sekelilingnya sebagai blok padat, engkapsulasi gulungan. Bushing Transformator yang lebih besar dilengkapi dengan bushing berinsulasi tegangan tinggi yang terbuat dari polimer atau porselen. Bushing besar dapat menjadi struktur yang kompleks karena harus memerlukan pengendalian yang hati-hati terhadap gradien medan listrik tanpa membiarkan oli transformator bocor. Parameter klasifikasi Transformer dapat diklasifikasikan dalam banyak cara, seperti berikut ini: Nilai daya: Dari sebagian kecil volt-ampere (VA) hingga lebih dari seribu MVA. Tugas transformator: Berkelanjutan, waktu singkat, intermiten, periodik, bervariasi. Rentang frekuensi: Frekuensi daya, frekuensi audio, atau frekuensi radio. Kelas tegangan: Dari beberapa volt hingga ratusan kilovolt. Jenis pendingin: Kering atau direndam cairan; didinginkan sendiri, didinginkan udara paksa; didinginkan minyak paksa, pendinginan air. Penerapan: suplai daya, pencocokan impedansi, tegangan keluaran dan stabilisator arus, pulsa, isolasi sirkuit, distribusi daya, penyearah, tungku busur, output amplifier, dll. Bentuk magnetik dasar: Bentuk inti, bentuk pelindung, konsentris, sandwich. Deskriptor transformator konstan-potensial: Step-up, step-down, isolasi. Konfigurasi gulungan umum: Oleh grup vektor IEC, kombinasi dua-belitan dari penetapan fase delta, wye atau star, dan zigzag; autotransfomator, Scott-T Konfigurasi belitan fase-shift rectifier: 2-belitan, 6-pulsa; 3-berliku, 12-pulsa; . . . n-belitan, [n-1]*6-pulsa; poligon; dll .. Pengujian Pengujian transformator bertujuan untuk mengetahui karakteristik operasi dari transformator. Paramater yang digunakan untuk mengetahuinya ada empat, yaitu resistansi ekuivalen, reaktansi bocor, konduktansi rugi inti, dan suseptibilitas magnetik. Pengukuran resistansi ekuivalen dan reaktansi bocor didasarkan kepada kumparan primer maupun kumparan sekunder di dalam transformator. Sedangkan pengukuran konduktansi rugi inti berkebalikan dengan resistansi ekuvalen, dan pengukuran suseptibiitas magnetik berkebalikan dengan reaktansi rugi inti. Jenis pengujian yang diberikan kepada empat paramater ini ada dua, yaitu pengujian beban nol dan pengujian hubung singkat. Efisiensi Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus Sebagai akibat adanya kerugian pada transformator. Maka efisiensi transformator tidak dapat mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah, efisiensi bisa mencapai 98%. Penerapan Berbagai desain aplikasi listrik spesifik memerlukan berbagai jenis transformator. Walaupun mereka semua berbagi prinsip-prinsip transformator karakteristik dasar, mereka dikustomisasi dalam konstruksi atau sifat listrik untuk persyaratan pemasangan atau kondisi sirkuit tertentu. Dalam transmisi tenaga listrik, transformer memungkinkan transmisi daya listrik pada tegangan tinggi, yang mengurangi kerugian akibat pemanasan kabel. Hal ini memungkinkan pembangkit yang berlokasi secara ekonomis pada jarak dari konsumen listrik. Semua kecuali sebagian kecil dari kekuatan listrik dunia telah melewati serangkaian transformator pada saat mencapai konsumen. Lihat pula Induktor Kondensator Resistor Referensi Bibliografi Beeman, Donald, ed. (1955). Buku Pegangan Sistem Tenaga Industri. McGraw-Hill. Calvert, James (2001). "Di dalam Trafo". Universitas Denver. Diarsipkan dari yang asli pada 9 Mei 2007. Diakses pada 19 Mei 2007. Coltman, J. W. (Jan 1988). "The Transformer". Scientific American. 258 (1): 86–95. Bibcode:1988SciAm.258a..86C. doi:10.1038/scientificamerican0188-86. OSTI 6851152. Gottlieb, Irving (1998). Buku Pegangan Trafo Praktis: untuk Insinyur Elektronik, Radio dan Komunikasi. Elsevier. ISBN 978-0-7506-3992-7. Kulkarni, S. V.; Khaparde, S. A. (2004). Teknik Trafo: Desain dan Praktek. CRC Press. ISBN 978-0-8247-5653-6. Catatan Pranala luar Tautan umum: Pengantar Trafo Saat Ini Trafo (applet Java Interaktif) oleh Chui-king Ng (Video) Lonjakan daya transformator saat ini (redaman) (Video) Eksitasi transformator daya berlebihan (redaman) Sirkuit transformator tiga fase dari All About Circuits Bibliografi Buku Trafo oleh P. M. Balma / IEEE Buku Pegangan Trafo, 212 pp. learnengineering.org Bagaimana cara kerja Transformer ? Listrik Komponen elektronik Reka cipta Britania Raya Transformator
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan sering kali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan. Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium. Sejarah Walaupun dioda kristal (semikonduktor) dipopulerkan sebelum dioda termionik, dioda termionik dan dioda kristal dikembangkan secara terpisah pada waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari dioda termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873 Sedangkan prinsip kerja dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti Jerman, Karl Ferdinand Braun. Pada waktu penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai penyearah (rectifier). Pada tahun 1919, William Henry Eccles memperkenalkan istilah dioda yang berasal dari di berarti dua, dan ode (dari ὅδος) berarti "jalur". Prinsip kerja Prinsip kerja dioda termionik ditemukan kembali oleh Thomas Edison pada 13 Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (), namun tidak dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899. Penemuan Braun dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna untuk detektor radio. Penerima radio Penerima radio pertama yang menggunakan dioda kristal dibuat oleh Greenleaf Whittier Pickard. Dioda termionik pertama dipatenkan di Inggris oleh John Ambrose Fleming (penasihat ilmiah untuk Perusahaan Marconi dan bekas karyawan Edison) pada 16 November 1904 (diikuti oleh pada November 1905). Pickard mendapatkan paten untuk detektor kristal silikon pada 20 November 1906 (). Dioda termionik Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang merupakan susunan elektrode-elektrode di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda termionik pertama bentuknya sangat mirip dengan bola lampu pijar. Dalam dioda katup termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas secara tidak langsung memanaskan katode (Beberapa dioda menggunakan pemanasan langsung, di mana filamen wolfram berlaku sebagai pemanas sekaligus juga sebagai katode), elektrode internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan strontium oksida, yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Substansi tersebut dipilih karena memiliki fungsi kerja yang kecil. Bahang yang dihasilkan menimbulkan pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Dalam operasi maju, elektrode logam disebelah yang disebut anode diberi muatan positif jadi secara elektrostatik menarik elektron yang terpancar. Walaupun begitu, elektron tidak dapat dipancarkan dengan mudah dari permukaan anode yang tidak terpanasi ketika polaritas tegangan dibalik. Karenanya, aliran listrik terbalik apapun yang dihasilkan dapat diabaikan. Dalam sebagian besar abad ke-20, dioda katup termionik digunakan dalam penggunaan isyarat analog, dan sebagai penyearah pada pemacu daya. Saat ini, dioda katup hanya digunakan pada penggunaan khusus seperti penguat gitar listrik, penguat audio kualitas tinggi serta peralatan tegangan dan daya tinggi. Dioda semikonduktor Sebagian besar dioda saat ini berdasarkan pada teknologi pertemuan p-n semikonduktor. Pada dioda p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi tipe-n (katode), tetapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya. Tipe lain dari dioda semikonduktor adalah dioda Schottky yang dibentuk dari pertemuan antara logam dan semikonduktor (sawar Schottky) sebagai ganti pertemuan p-n konvensional. Karakteristik arus–tegangan Karakteristik arus–tegangan dari dioda, atau kurva I–V, berhubungan dengan perpindahan dari pembawa melalui yang dinamakan lapisan penipisan atau daerah pengosongan (hole) yang terdapat pada pertemuan p-n di antara semikonduktor. Ketika pertemuan p-n dibuat, elektron pita konduksi dari daerah N menyebar ke daerah P di mana terdapat banyak lubang yang menyebabkan elektron bergabung dan mengisi lubang yang ada, baik lubang dan elektron bebas yang ada lenyap, meninggalkan donor bermuatan positif pada sisi-N dan akseptor bermuatan negatif pada sisi-P. Daerah disekitar pertemuan p-n menjadi dikosongkan (hole) dari pembawa muatan dan karenanya berlaku sebagai isolator. Walaupun begitu, lebar dari daerah pengosongan tidak dapat tumbuh tanpa batas. Untuk setiap pasangan elektron-lubang yang bergabung, ion pengotor bermuatan positif ditinggalkan pada daerah terkotori-n dan ion pengotor bermuatan negatif ditinggalkan pada daerah terkotori-p. Saat penggabungan berlangsung dan lebih banyak ion ditimbulkan, sebuah medan listrik terbentuk di dalam daerah pegosongan yang memperlambat penggabungan dan akhirnya menghentikannya. Medan listrik ini menghasilkan tegangan tetap dalam pertemuan. Jenis-jenis dioda semikonduktor |- align = "center" | | |- align = "center" |Dioda |Dioda Zener |- align = "center" | | |- align = "center" |LED |Dioda foto |- align = "center" | | |- align = "center" |Dioda terobosan |Dioda varaktor |- align = "center" | | |- align = "center" |Dioda Schottky |SCR Ada beberapa jenis dari dioda pertemuan yang hanya menekankan perbedaan pada aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti dioda Gunn, dioda laser dan dioda MOSFET. Dioda biasa Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan dioda penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox)dan selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari dioda silikon untuk rating arus yang sama. Dioda bandangan Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit dibedakan dengan dioda Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai dioda Zener, padahal dioda ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan, menyebabkan arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan pada terjadinya bandangan yang menjebol bendungan. Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan antara dioda bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan dioda Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, dioda bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif. Diode Cat's whisker Ini adalah salah satu jenis dioda kontak titik. Diode cat's whisker terdiri dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu bara. Kawatnya membentuk anode dan kristalnya membentuk katode. Dioda Cat's whisker juga disebut dioda kristal dan digunakan pada penerima radio kristal. Dioda arus tetap Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya disambungkan langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut. Esaki atau dioda terobosan Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah operasinya yang disebabkan oleh quantum tunneling, karenanya memungkinkan penguatan isyarat dan sirkuit dwimantap sederhana. Diode ini juga jenis yang paling tahan terhadap radiasi radioaktif. Dioda Gunn Dioda ini mirip dengan dioda terowongan karena dibuat dari bahan seperti GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan panjar yang semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda, memungkinkan osilator gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat. Demodulasi radio Penggunaan pertama dioda adalah demodulasi dari isyarat radio modulasi amplitudo (AM). Dioda menyearahkan isyarat AM frekuensi radio, meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio diambil dengan menggunakan tapis elektronik sederhana dan dikuatkan. Dioda Penyearah Penyearah arus dibuat dari dioda, di mana dioda digunakan untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Contoh yang paling banyak ditemui adalah pada rangkaian adaptor.Contoh yang lain adalah alternator otomotif, di mana dioda mengubah AC menjadi DC dan memberikan performansi yang lebih baik dari cincin komutator dari dinamo DC. Dioda juga bisa digunakan untuk penyearah setengah gelombang dengan satu dioda dan penyearah gelombang penuh dengan dua dioda memakai transformator CT dan jembatan dioda. Aplikasi Elektronika daya Dioda sebagai jenis komponen semikonduktor banyak digunakan pada rangkaian elektronika daya di rumah tangga maupun industri. Komponennya terdiri dari dua terminal yaitu anode dengan kutub positif, dan katode dengan kutub negatif. Fungsi dioda pada rangkaian elektronika daya ialah untuk penyaklaran. Perannya ialah untuk membiarkan arus listrik mengalir hanya dengan satu arah saja. Lihat pula Sawar Schottky Pertemuan P-N Referensi Pranala luar Tanya-jawab mengenai dioda "Penampang dioda p-n, Schottky dan SCR" Karakteristik dioda epitaksial pulih cepat (FRED) Ixys Corp. IXAN0044 Penjelasan interaktif dioda semikonduktor, Universitas Cambridge Animasi tutorial flash dioda Schottky
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus, stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input (Masukan) Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output (keluaran) dari Kolektor. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam penguat. Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai gerbang logika, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya. Cara kerja semikonduktor Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik. Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat di bawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi hidrogen dan oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, tetapi tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas. Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, tetapi jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk. Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon. Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole). Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) di mana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya. Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut. Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak. Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, tetapi dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis. Cara kerja transistor Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda. Disebut Transistor bipolar karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar di mana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut. Jenis-jenis transistor |- align = "center" | || PNP || || P-channel |- align = "center" | || NPN || || N-channel |- align = "center" | BJT || || JFET || Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori: Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain BJT BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B). Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau . β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT. FET FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah diode dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah diode antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik di bawah kontrol tegangan input. FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode. Pranala luar Transistor Sebagai Saklar Transistor Sebagai Penguat
Arus listrik adalah laju aliran muatan listrik yang melewati suatu titikatau bagian. Arus listrik dikatakan ada ketika ada aliran bersih muatan listrik melalui suatu bagian. Muatan listrik dibawa oleh partikel bermuatan, sehingga arus listrik adalah aliran partikel muatan. Partikel yang bergerak disebut pembawa muatan, dan dalam konduktor yang berbeda mungkin jenis partikel yang berbeda. Di sirkuit listrik, pembawa muatan sering kali elektron yang bergerak melalui kawat. Dalam elektrolit pembawa muatan adalah ion, dan dalam gas terionisasi (plasma) adalah ion dan elektron. Sistem Satuan Internasional memberikan satuan dari arus listrik yaitu ampere, yang merupakan aliran muatan listrik melintasi permukaan dengan kecepatan satu coulomb per detik. Ampere (simbol: A) adalah unit dasar SI Arus listrik diukur menggunakan perangkat yang disebut ammeter. Arus listrik menyebabkan pemanasan Joule, yang menciptakan cahaya dalam bola lampu pijar. Mereka juga menciptakan medan magnet, yang digunakan dalam motor, generator, induktor, dan transformator. Jenis Arus searah Arus searah adalah arus listrik yang nilainya tidak berubah yaitu positif atau hanya negatif saja. Arus searah didefinisikan sebagai arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu. Peninjauan arus listrik pada waktu berbeda, tetap akan mendapatkan nilai yang sama. Sumber arus searah diperoleh dari elemen-elemen yang memberikan energi listrik yang mengalir secara merata setiap saat, seperti elemen volta, baterai, akumulator. Arus bolak-balik Arus bolak-balik adalah arus listrik yang memiliki arah arus yang berubah-ubah secara bolak-balik. Sifat arus bolak-balik berbeda dengan arus searah yang arah arusnya tidak berubah-ubah terhadap waktu. Bentuk gelombang dari arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida sehingga memungkinkan pengaliran energi secara efisien. Arus bolak-balik juga dapat mengalir dalam bentuk gelombang segitiga atau bentuk gelombang segi empat. Secara umum, penyaluran listrik arus bolak-balik dari sumber listrik menuju ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Arus bolak-balik juga dialirkan sebagai sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut. Karakteristik Untuk arus yang konstan, besar arus dalam Ampere dapat diperoleh dengan persamaan: di mana adalah arus listrik, adalah muatan listrik, dan adalah waktu. Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu adalah: Dengan demikian dapat ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada rentang waktu 0 hingga melalui integrasi: Sesuai dengan persamaan di atas, arus listrik adalah besaran skalar karena baik muatan maupun waktu merupakan besaran skalar. Dalam banyak hal sering digambarkan arus listrik dalam suatu sirkuit menggunakan panah, salah satunya seperti pada diagram di atas. Panah tersebut bukanlah vektor dan tidak membutuhkan operasi vektor. Pada diagram di atas ditunjukkan arus mengalir masuk melalui dua percabangan dan mengalir keluar melalui dua percabangan lain. Karena muatan listrik adalah kekal maka total arus listrik yang mengalir keluar haruslah sama dengan arus listrik yang mengalir ke dalam sehingga . Panah arus hanya menunjukkan arah aliran sepanjang penghantar, bukan arah dalam ruang. Arah arus Pada diagram digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan partikel bermuatan positif (muatan positif) atau disebut dengan istilah arus konvensional. Pembawa muatan positif tersebut akan bergerak dari kutub positif baterai menuju ke kutub negatif. Pada kenyataannya, pembawa muatan dalam sebuah penghantar listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan negatif yang didorong oleh medan listrik mengalir berlawan arah dengan arus konvensional. Sayangnya, dengan alasan sejarah, digunakan konvensi berikut ini: Panah arus digambarkan searah dengan arah pergerakan seharusnya dari pembawa muatan positif, walaupun pada kenyataannya pembawa muatan adalah muatan negatif dan bergerak pada arah berlawanan. Konvensi demikian dapat digunakan pada sebagian besar keadaan karena dapat diasumsikan bahwa pergerakan pembawa muatan positif memiliki efek yang sama dengan pergerakan pembawa muatan negatif. Rapat arus Rapat arus adalah aliran muatan pada suatu luas penampang tertentu di suatu titik penghantar. Dalam SI, rapat arus memiliki satuan Ampere per meter persegi (A/m2). di mana adalah arus pada penghantar, vektor J adalah rapat arus yang memiliki arah sama dengan kecepatan gerak muatan jika muatannya positif dan berlawan arah jika muatannya negatif, dan dA adalah vektor luas elemen yang tegak lurus terhadap elemen. Jika arus listrik seragam sepanjang permukaan dan sejajar dengan dA maka J juga seragam dan sejajar terhadap dA sehingga persamaan menjadi: maka di mana adalah luas penampang total dan adalah rapat arus dalam satuan A/m2. Kelajuan hanyutan Saat sebuah penghantar tidak dilalui arus listrik, elektron-elektron di dalamnya bergerak secara acak tanpa perpindahan bersih ke arah mana pun juga. Sedangkan saat arus listrik mengalir melalui penghantar, elektron tetap bergerak secara acak namun mereka cenderung hanyut sepanjang penghantar dengan arah berlawanan dengan medan listrik yang menghasilkan aliran arus. Tingkat kelajuan hanyutan dalam penghantar lebih kecil dibandingkan dengan kelajuan gerak-acak, yaitu antara 10−5 dan 10−4 m/s dibandingkan dengan sekitar 106 m/s pada sebuah penghantar tembaga. Referensi Daftar pustaka Elektromagnetisme Listrik Besaran listrik
Medan listrik adalah gaya listrik yang mempengaruhi ruang di sekeliling muatan listrik. Penyebab timbulnya medan listrik adalah keberadaan muatan listrik yang berjenis positif dan negatif. Medan listrik dapat digambarkan sebagai garis gaya atau garis medan. Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor (kabel). Asal medan listrik Rumus matematika untuk medan listrik dapat diturunkan melalui Hukum Coulomb, yaitu gaya antara dua titik muatan:\ Menurut persamaan ini, gaya pada salah satu titik muatan berbanding lurus dengan besar muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan antara muatan dan gaya: Maka, medan listrik bergantung pada posisi. Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai gradien dari potensial listrik. Jika beberapa muatan yang disebarkan menghasilkan potensial listrik, gradien potensial listrik dapat ditentukan. Konstanta k Dalam rumus listrik sering ditemui konstanta k sebagai ganti dari (dalam tulisan ini tetap digunakan yang terakhir), di mana konstanta tersebut bernilai: N m2 C-2 yang kerap disebut konstanta kesetaraan gaya listrik. Menghitung medan listrik Untuk menghitung medan listrik di suatu titik akibat adanya sebuah titik muatan yang terletak di digunakan rumus Penyederhanaan yang kurang tepat Umumnya untuk melakukan penyederhanaan dipilih pusat koordinat berhimpit dengan titik muatan yang terletak di sehingga diperoleh rumus seperti telah dituliskan pada permulaan artikel ini, atau bila dituliskan kembali dalam notasi vektornya: dengan vektor satuan Disarankan untuk menggunakan rumusan yang melibatkan dan karena lebih umum, dan dapat diterapkan untuk kasus lebih dari satu muatan dan juga pada distribusi muatan, baik distribusi diskrit maupun kontinu. Penyederhanaan ini juga kadang membuat pemahaman dalam menghitung medan listrik menjadi agak sedikit kabur. Selain itu pula karena penyederhanaan ini hanya merupakan salah satu kasus khusus dalam perhitungan medan listrik (kasus oleh satu titik muatan di mana titik muatan diletakkan di pusat koordinat). Tanda muatan listrik Muatan listrik dapat bernilai positif, nol (tidak terdapat muatan atau jumlah satuan muatan positif dan negatif sama) dan negatif. Nilai muatan ini akan memengaruhi perhitungan medan listrik dalam hal tandanya, yaitu positif atau negatif (atau nol). Apabila pada setiap titik di sekitar sebuah (atau beberapa) muatan dihitung medan listriknya dan digambarkan vektor-vektornya, akan terlihat garis-garis yang saling berhubungan, yang disebut sebagai garis-garis medan listrik. Tanda muatan menentukan apakah garis-garis medan listrik yang disebabkannya berasal darinya atau menuju darinya. Telah ditentukan (berdasarkan gaya yang dialami oleh muatan uji positif), bahwa muatan positif (+) akan menyebabkan garis-garis medan listrik berarah dari padanya menuju keluar, muatan negatif (-) akan menyebabkan garis-garis medan listrik berarah menuju masuk padanya. muatan nol ( ) tidak menyebabkan adanya garis-garis medan listrik. Gradien potensial listrik Medan listrik dapat pula dihitung apabila suatu potensial listrik diketahui, melalui perhitungan gradiennya: dengan untuk sistem koordinat Kartesius. Energi medan listrik Medan listrik menyimpan energi. Rapat energi suatu medan listrik diberikan oleh dengan adalah permittivitas medium di mana medan listrik terdapat, dalam vakum . adalah vektor medan listrik. Total energi yang tersimpan pada medan listrik dalam suatu volum adalah dengan adalah elemen diferensial volum. Distribusi muatan listrik Medan listrik tidak perlu hanya ditimbulkan oleh satu muatan listrik, melainkan dapat pula ditimbulkan oleh lebih dari satu muatan listrik, bahkan oleh distribusi muatan listrik baik yang diskrit maupun kontinu. Contoh-contoh distribusi muatan listrik misalnya: kumpulan titik-titik muatan kawat panjang lurus berhingga dan tak-berhingga lingkaran kawat pelat lebar berhingga atau tak-berhingga cakram tipis dan cincin bentuk-bentuk lain Kumpulan titik-titik muatan Untuk titik-titik muatan yang tersebar dan berjumlah tidak terlalu banyak, medan listrik pada suatu titik (dan bukan pada salah satu titik muatan) dapat dihitung dengan menjumlahkan vektor medan listrik di titik tersebut akibat oleh masing-masing muatan. Dalam kasus ini lebih baik dituliskan yang dibaca, medan listrik di titik akibat adanya muatan yang terletak di . Dengan demikian medan listrik di titik akibat seluruh muatan yang tersebar dituliskan sebagai di mana adalah jumlah titik muatan. Sebagai ilustrasi, misalnya ingin ditentukan besarnya medan listrik pada titik yang merupakan perpotongan kedua diagonal suatu bujursangkar bersisi , di mana terdapat oleh empat buat muatan titik yang terletak pada titik sudut-titik sudut bujursangkar tersebut. Untuk kasus ini misalkan bahwa dan dan ambil pusat koordinat di titik untuk memudahkan. Untuk kasus dua dimensi seperti ini, bisa dituliskan pula yang akan memberikan sehingga yang menghasilkan bahwa medan listrik pada titik tersebut adalah nol. Kawat panjang lurus Kawat panjang lurus merupakan salah satu bentuk distribusi muatan yang menarik karena bila panjangnya diambil tak-hingga, perhitungan muatan di suatu jarak dari kawat dan terletak di tengah-tengah panjangnya, menjadi amat mudah. Untuk suatu kawat yang merentang lurus pada sumbu , pada jarak di atasnya, dengan kawat merentang dari sampai dari titik proyeksi pada kawat, medan listrik di titik tersebut dapat dihitung besarnya, yaitu: Seperti telah disebutkan di atas, apabila dan maka dengan menggunakan dalil L'Hospital diperoleh Atau bila kawat diletakkan sejajar dengan sumbu-z dan bidang x-y ditembus kawat secara tegak lurus, maka medan listrik di suatu titik berjarak dari kawat, dapat dituliskan medan listriknya adalah dengan adalah vektor satuan radial dalam koordinat silinder: di mana adalah sudut yang dibentuk dengan sumbu-x positif. Pranala luar Electric field in "Electricity and Magnetism", R Nave – Hyperphysics, Georgia State University 'Gauss's Law' – Chapter 24 of Frank Wolfs's lectures at University of Rochester 'The Electric Field' – Chapter 23 of Frank Wolfs's lectures at University of Rochester – An applet that shows the electric field of a moving point charge. Fields – a chapter from an online textbook Learning by Simulations Interactive simulation of an electric field of up to four point charges Java simulations of electrostatics in 2-D and 3-D Interactive Flash simulation picturing the electric field of user-defined or preselected sets of point charges by field vectors, field lines, or equipotential lines. Author: David Chappell Referensi Listrik Elektromagnetisme Sifat listrik
Transistor sambungan dwikutub atau transistor pertemuan dwikutub () adalah salah satu jenis dari transistor. Ini adalah peranti tiga-saluran yang terbuat dari bahan semikonduktor terkotori. Dinamai dwikutub karena operasinya menyertakan baik elektron maupun lubang elektron, berlawanan dengan transistor ekakutub seperti FET yang hanya menggunakan salah satu pembawa. Walaupun sebagian kecil dari arus transistor adalah pembawa mayoritas, hampir semua arus transistor adalah dikarenakan pembawa minoritas, sehingga BJT diklasifikasikan sebagai peranti pembawa-minoritas. Perkenalan Transistor NPN dapat dianggap sebagai dua diode adu punggung tunggal anode. Pada penggunaan biasa, pertemuan p-n emitor-basis dipanjar maju dan pertemuan basis-kolektor dipanjar mundur. Dalam transistor NPN, sebagai contoh, jika tegangan positif dikenakan pada pertemuan basis-emitor, keseimbangan di antara pembawa terbangkitkan kalor dan medan listrik menolak pada daerah pemiskinan menjadi tidak seimbang, memungkinkan elektron terusik kalor untuk masuk ke daerah basis. Elektron tersebut mengembara (atau menyebar) melalui basis dari daerah konsentrasi tinggi dekat emitor menuju konsentrasi rendah dekat kolektor. Elektron pada basis dinamakan pembawa minoritas karena basis dikotori menjadi tipe-p yang menjadikan lubang sebagai pembawa mayoritas pada basis. Daerah basis pada transistor harus dibuat tipis, sehingga pembawa tersebut dapat menyebar melewatinya dengan lebih cepat daripada umur pembawa minoritas semikonduktor untuk mengurangi bagian pembawa yang bergabung kembali sebelum mencapai pertemuan kolektor-basis. Untuk memastikannya, ketebalan basis dibuat jauh lebih rendah dari panjang penyebaran dari elektron. Pertemuan kolektor-basis dipanjar terbalik, jadi sedikit sekali injeksi elektron yang terjadi dari kolektor ke basis, tetapi elektron yang menyebar melalui basis menuju kolektor disapu menuju kolektor oleh medan pada pertemuan kolektor-basis. Pengendalian tegangan, arus dan muatan Arus kolektor-emitor dapat dipandang sebagai terkendali arus basis-emitor (kendali arus) atau tegangan basis-emitor (kendali tegangan). Pandangan tersebut berhubungan dengan hubungan arus-tegangan dari pertemuan basis-emitor, yang mana hanya merupakan kurva arus-tegangan eksponensial biasa dari diode pertemuan p-n. Penjelasan fisika untuk arus kolektor adalah jumlah muatan pembawa minoritas pada daerah basis. Model mendetail dari kerja transistor, model Gummel–Poon, menghitung distribusi dari muatan tersebut secara eksplisit untuk menjelaskan perilaku transistor dengan lebih tepat. Pandangan mengenai kendali-muatan dengan mudah menangani transistor-foto, dimana pembawa minoritas di daerah basis dibangkitkan oleh penyerapan foton, dan menangani pematian dinamik atau waktu pulih, yang mana bergantung pada penggabungan kembali muatan di daerah basis. Walaupun begitu, karena muatan basis bukanlah isyarat yang dapat diukur pada saluran, pandangan kendali arus dan tegangan biasanya digunakan pada desain dan analisis sirkuit. Pada desain sirkuit analog, pandangan kendali arus sering digunakan karena ini hampir linier. Arus kolektor kira-kira kali lipat dari arus basis. Beberapa sirkuit dasar dapat didesain dengan mengasumsikan bahwa tegangan emitor-basis kira-kira tetap, dan arus kolektor adalah beta kali lipat dari arus basis. Walaupun begitu, untuk mendesain sirkuit BJT dengan akurat dan dapat diandalkan, diperlukan model kendali-tegangan (sebagai contoh model Ebers–Moll). Model kendali-tegangan membutuhkan fungsi eksponensial yang harus diperhitungkan, tetapi jika ini dilinierkan, transistor dapat dimodelkan sebagai sebuah transkonduktansi, seperti pada model Ebers–Moll, desain untuk sirkuit seperti penguat diferensial menjadi masalah linier, jadi pandangan kontrol-tegangan sering diutamakan. Untuk sirkuit translinier, dimana kurva eksponensiak I-V adalah kunci dari operasi, transistor biasanya dimodelkan sebagai terkendali tegangan dengan transkonduktansi sebanding dengan arus kolektor. Tundaan penghidupan, pematian dan penyimpanan Transistor dwikutub mengalami beberapa karakteristik tundaan ketika dihidupkan dan dimatikan. Hampir semua transistor, terutama transistor daya, mengalami waktu simpan basis yang panjang sehingga membatasi frekuensi operasi dan kecepatan pensakelaran. Salah satu cara untuk mengurangi waktu penyimpanan ini adalah dengan menggunakan penggenggam Baker. Parameter alfa (α) dan beta (β) transistor Perbandingan elektron yang mampu melintasi basis dan mencapai kolektor adalah ukuran dari efisiensi transistor. Pengotoran cerat pada daerah emitor dan pengotoran ringan pada daerah basis menyebabkan lebih banyak elektron yang diinjeksikan dari emitor ke basis daripada lubang yang diinjeksikan dari basis ke emitor. Penguatan arus moda tunggal emitor diwakili oleh βF atau hfe, ini kira-kira sama dengan perbandingan arus DC kolektor dengan arus DC basis dalam daerah aktif-maju. Ini biasanya lebih besar dari 100 untuk transistor isyarat kecil, tetapi bisa sangat rendah, terutama pada transistor yang didesain untuk penggunaan daya tinggi. Parameter penting lainnya adalah penguatan arus tunggal-basis, αF. Penguatan arus tunggal-basis kira-kira adalah penguatan arus dari emitor ke kolektor dalam daerah aktif-maju. Perbandingan ini biasanya mendekati satu, di antara 0,9 dan 0,998. Alfa dan beta lebih tepatnya berhubungan dengan rumus berikut (transistor NPN): Struktur BJT terdiri dari tiga daerah semikonduktor yang berbeda pengotorannya, yaitu daerah emitor, daerah basis dan daerah kolektor. Daerah-daerah tersebut adalah tipe-p, tipe-n dan tipe-p pada transistor PNP, dan tipe-n, tipe-p dan tipe-n pada transistor NPN. Setiap daerah semikonduktor disambungkan ke saluran yang juga dinamai emitor (E), basis (B) dan kolektor (C). Basis secara fisik terletak di antara emitor dan kolektor, dan dibuat dari bahan semikonduktor terkotori ringan resistivitas tinggi. Kolektor mengelilingi daerah emitor, membuat hampir tidak mungkin untuk mengumpulkan elektron yang diinjeksikan ke daerah basis untuk melarikan diri, membuat harga α sangat dekat ke satu, dan juga memberikan β yang lebih besar. Irisan dari BJT menunjukkan bahwa pertemuan kolektor-basis jauh lebih besar dari pertemuan kolektor-basis. Transistor pertemuan dwikutub tidak seperti transistor lainnya karena biasanya bukan merupakan peranti simetris. Ini berarti dengan mempertukarkan kolektor dan emitor membuat transistor meninggalkan moda aktif-maju dan mulai beroperasi pada moda terbalik. Karena struktur internal transistor dioptimalkan untuk operasi moda aktif-maju, mempertukarkan kolektor dan emitor membuat harga α dan β pada operasi mundur jauh lebih kecil dari harga operasi maju, sering kali α bahkan kurang dari 0.5. Buruknya simetrisitas terutama dikarenakan perbandingan pengotoran pada emitor dan kolektor. Emitor dikotori berat, sedangkan kolektor dikotori ringan, memungkinkan tegangan panjar terbalik yang besar sebelum pertemuan kolektor-basis bobol. Pertemuan kolektor-basis dipanjar terbalik pada operasi normal. Alasan emitor dikotori berat adalah untuk memperbesar efisiensi injeksi, yaitu perbandingan antara pembawa yang diinjeksikan oleh emitor dengan yang diinjeksikan oleh basis. Untuk penguatan arus yang tinggi, hampir semua pembawa yang diinjeksikan ke pertemuan emitor-basis harus datang dari emitor. Perubahan kecil pada tegangan yang dikenakan membentangi saluran basis-emitor menyebabkan arus yang mengalir di antara emitor dan kolektor untuk berubah dengan signifikan. Efek ini dapat digunakan untuk menguatkan tegangan atau arus masukan. BJT dapat dianggap sebagai sumber arus terkendali tegangan, lebih sederhana dianggap sebagai sumber arus terkendali arus, atau penguat arus, dikarenakan rendahnya impedansi pada basis. Transistor-transistor awal dibuat dari germanium tetapi hampir semua BJT modern dibuat dari silikon. Beberapa transistor juga dibuat dari galium arsenid, terutama untuk penggunaan kecepatan tinggi. NPN NPN adalah satu dari dua tipe BJT, dimana huruf N dan P menunjukkan pembawa muatan mayoritas pada daerah yang berbeda dalam transistor. Hampir semua BJT yang digunakan saat ini adalah NPN karena pergerakan elektron dalam semikonduktor jauh lebih tinggi daripada pergerakan lubang, memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan tinggi. Transistor NPN terdiri dari selapis semikonduktor tipe-p di antara dua lapisan tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada tunggal emitor dikuatkan di keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi daripada emitor. Tanda panah dalam simbol diletakkan pada kaki emitor dan menunjuk keluar (arah aliran arus konvensional ketika peranti dipanjar maju). PNP Jenis lain dari BJT adalah PNP, Transistor PNP terdiri dari selapis semikonduktor tipe-n di antara dua lapis semikonduktor tipe-p. Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika basis lebih rendah daripada emitor. Tanda panah pada simbol diletakkan pada emitor dan menunjuk kedalam. Transistor dwikutub pertemuan-taksejenis Transistor dwikutub pertemuan-taksejenis (HBT) adalah sebuah penyempurnaan BJT sehingga dapat menangani isyarat frekuensi sangat tinggi hingga beberapa ratus GHz. Sekarang sering digunakan dalam sirkuit ultracepat, terutama sistem RF. Transistor pertemuan-taksejenis mempunyai semikonduktor yang berbeda untuk tiap unsur dalam transistor. Biasanya emitor dibuat dari bahan yang memiliki celah-jalur lebih besar dari basis. Ilustrasi menunjukkan perbedaan celah-jalur memungkinkan penghalang lubang untuk menginjeksikan lubang kembali ke basis (diperlihatkan sebagai Δφp), dan penghalang elektron untuk menginjeksikan ke basis (Δφn). Susunan penghalang ini membantu mengurangi injeksi pembawa minoritas dari basis ketika pertemuan emitor-basis dipanjar terbalik, dan dengan demikian mengupansi arus basis dan menaikkan efisiensi injeksi emitor. Injeksi pembawa menuju ke basis yang telah diperbaiki memungkinkan basis untuk dikotori lebih berat, menghasilkan resistansi yang lebih rendah untuk mengakses elektrode basis. Dalam BJT tradisional, atau BJT pertemuan-sejenis, efisiensi injeksi pembawa dari emitor ke basis terutama dipengaruhi oleh perbandingan pengotoran di antaran emitor dan basis, yang berarti basis harus dikotori ringan untuk mendapatkan efisiensi injeksi yang tinggi, membuat resistansioya relatif tinggi. Sebagai tambahan, pengotoran basis yang lebih tinggi juga memperbaiki karakteristik seperti tegangan mula dengan membuat basis lebih sempit. Pembedaan tingkat komposisi dalam basis, misalnya dengan menaikkan jumlah germanium secara progresif pada transistor SiGe, menyebabkan gradien dalam celah-jalur di basis netral (ditunjukkan sebagai ΔφG), memberikan medan terpatri di dalam yang membantu pengangkutan elektron melewati basis. Komponen alir tersebut membantu pengangkutan sebaran normal, menaikkan respons frekuensi transistor dengan memperpendek waktu pemindahan melewati basis. Dua HBT yang paling sering digunakan adalah silikon-germanium dan aluminium arsenid, tetapi jenis semikonduktor lain juga bisa digunakan untuk struktur HBT. Struktur HBT biasanya dibuat dengan teknik epitaksi, seperti epitaksi fase uap logam-organik dan epitaksi sinar molekuler. Daerah operasi Transistor dwikutub mempunyai lima daerah operasi yang berbeda, terutama dibedakan oleh panjar yang diberikan: Aktif-maju (atau aktif saja): pertemuan emitor-basis dipanja maju dan pertemuan basis-kolektor dipanjar mundur. Hampir semua transistor didesain untuk mencapai penguatan arus tunggal emitor yang terbesar () dalam moda aktif-maju. in forward-active mode. Dalam keadaan ini arus kolektor-emitor beberapa kali lipat lebih besar dari arus basis. Aktif-mundur (atau aktif-terbalik atau terbalik): dengan membalik pemanjaran pada moda aktif-maju, transistor dwikutub memasuki moda aktif-mundur. Pada moda ini, daerah emitor dan kolektor bertukar fungsi. Karena hampir semua BJT didesain untuk penguatan arus moda aktif-maju yang maksimal, pada moda terbalik beberapa kaki lipat lebih rendah. Moda transistor ini jarang digunakan, dan hanya diperhitungkan untuk kondisi kegagalan dan untuk beberapa jenis logika dwikutub. Tegangan tembus panjar terbalik pada basis mungkin lebih rendah pada moda ini. Jenuh: dengan semua pertemuan dipanjar maju, BJT memasuki moda jenuh dan memberikan konduksi arus yang besar dari emitor km kolektor. Moda ini berkorespondensi dengan logika hidup, atau sakelar yang tertutup. Putus: pada keadaan putus, pemanjaran bertolak belakang dengan keadaan jenuh (semua pertemuan dipanjar terbalik). Arus yang mengalir sangat kecil, dengan demikian berkorespondensi dengan logika mati, atau sakelar yang terbuka. Tembusan bandang Walaupun daerah-daerah tersebut didefinisikan dengan baik untuk tegangan yang cukup besar, mereka bertumpang tindih jika tegangan panjar yang dikenakan terlalu kecil (kurang dari beberapa ratus milivolt). Transistor NPN dalam moda aktif-maju Diagram disamping menunjukkan transistor NPN disambungkan ke dua sumber tegangan. Untuk membuat transistor menghantar arus yang kentara dari C ke E, harus diatas harga minimum yang sering disebut sebagai tegangan potong. Tegangan potong biasanya kira-kira 600 mV untuk BJT silikon pada suhu ruang, tetapi ini juga bisa berbeda-beda bergantung pada tipe transistor dan teknik pemanjaran. Tegangan yang dikenakan ini membuat pertemuan P-N bagian bawah berubah menjadi hidup dan memungkinkan aliran elektron dari emitor ke basis. Pada moda aktif, medan listrik yang terdapat di antara basis dan kolektor (disebabkan oleh ) akan menyebabkan mayoritas elektron untuk melintasi pertemuan P-N bagian atas menuju ke kolektor untuk membentuk arus kolektor . Elektron yang tertinggal bergabung kembali dengan lubang yang merupakan pembawa mayoritas pada basis sehingga menimbulkan arus melalui sambungan basis untuk membentuk arus basis, . Seperti yang diperlihatkan pada diagram, arus emitor , adalah arus transistor total, yang merupakan penjumlahan arus saluran lainnya . Pada diagram, tanda panah menunjukkan arah dari arus konvensional, aliran elektron mengalir berlawanan dengan tanda panah. Pada moda aktif, perbandingan dari arus kolektor-ke-basis dengan arus basis disebut dengan penguatan arus DC. Pada perhitungan, harga dari penguatan arus DC disebut dengan , dan harga penguatan arus AC disebut dengan . Walaupun begitu, ketika cakupan frekuensi tidak diperhitungkan, simbol sering digunakan. Perlu diperhatikan bahwa arus emitor berhubungan dengan secara eksponensial. Pada suhu ruang, peningkatan sebesar kurang-lebih 60 mV meningkatkan arus emitor dengan faktor 10 kali lipat. Kerena arus basis kurang lebih sebanding dengan arus kolektor dan emitor, ini juga berubah dengan fungsi yang sama. Untuk transistor PNP, secara umum cara kerjanya adalah sama, kecuali polaritas tegangan panjar yang dibalik dan fakta bahwa pembawa muatan mayoritas adalah lubang elektron. Transistor PNP dalam moda aktif-maju Diagram menunjukkan representasi skematik dari transistor PNP terhubung ke dua sumber tegangan. Untuk membuat transistor perilaku yang cukup saat ini (di urutan 1 mA) dari E ke C, VEB harus di atas nilai minimal kadang-kadang disebut sebagai cut-in tegangan. Cut-tegangan biasanya sekitar 650 mV untuk BJTs silikon pada suhu kamar tetapi dapat berbeda tergantung pada jenis transistor dan biasing nya. Tegangan yang diberikan ini menyebabkan PN junction atas untuk 'turn-on' yang memungkinkan aliran lubang dari emitor ke basis. Dalam modus aktif, medan listrik yang ada antara emitor dan kolektor (disebabkan oleh VCE menyebabkan sebagian besar lubang ini untuk menyeberangi rendah pn ke kolektor untuk membentuk arus kolektor IC). Sisa dari lubang bergabung kembali dengan elektron, operator mayoritas di dasar, membuat arus melalui sambungan basis untuk membentuk arus basis, IB. Seperti yang ditunjukkan dalam diagram, arus emitor,IE, adalah total transistor saat ini, yang merupakan jumlah arus terminal lainnya (yaitu, IE = IB + IC). Dalam diagram, panah mewakili titik saat ini dalam arah arus konvensional - aliran lubang adalah dalam arah yang sama dari panah karena lubang membawa muatan listrik positif. Dalam modus aktif, rasio arus kolektor dengan arus basis disebut gain arus DC. Gain ini biasanya 100 atau lebih, tetapi desain sirkuit yang kuat tidak bergantung pada nilai yang tepat. Nilai gain ini untuk sinyal DC disebut sebagai HFE, dan nilai gain ini untuk sinyal AC disebut sebagai HFE. Namun, ketika tidak ada rentang frekuensi tertentu yang menarik, simbol beta digunakan. Hal ini juga harus dicatat bahwa arus emitor berhubungan dengan VEB secara eksponensial. Pada suhu kamar, peningkatan VEB oleh sekitar 60 mV meningkatkan arus emitor dengan faktor 10. Karena arus basis adalah sekitar sebanding dengan kolektor dan emitor arus, mereka berbeda dalam cara yang sama. Sejarah Transistor dwikutub titik-sentuh diciptakan pada Desember 1947 di Bell Telephone Laboratories oleh John Bardeen dan Walter Brattain dibawah arahan William Shockley. Versi pertemuan diciptakan pada tahun 1948. Setelah menjadi peranti pilihan untuk berbagai rangkaian, sekarang penggunaannya telah banyak digantikan oleh FET, baik pada sirkuit digital (oleh CMOS) ataupun sirkuit analog (oleh MOSFET dan JFET). Transistor germanium Transistor germanium sering digunakan pada tahun 1950-an dan 1960-an. Karena transistor jenis ini mempunyai tegangan potong yang rendah, membuatnya cocok untuk beberapa penggunaan isyarat tegangan rendah. Transistor ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami thermal runaway. Teknik produksi Berbagai motoda untuk memproduksi transistor pertemuan dwikutub telah dikembangkan. Transistor pertemuan tumbuh, teknik pertama untuk memproduksi transistor pertemuan dwikutub. Diciptakan oleh William Shockley di Bell Labs pada 23 Juni 1948. Hak paten didapatkan pada 26 Juni 1948. Transistor pertemuan, butiran paduan emitor dan kolektor dilelehkan ke basis. Dikembangkan oleh General Electric dan RCA in 1951. Transistor paduan mikro, tipe kecepatan tinggi dari transistor pertemuan paduan. Dikembangkan oleh Philco. Transistor paduan mikro terdifusi, tipe kecepatan tinggi dari transistor pertemuan paduan. Dikembangkan oleh Philco. Transistor paduan terdifusi tonggak, tipe kecepatan tinggi dari transistor pertemuan paduan. Dikembangkan oleh Philips. Transistor tetroda, varian kecepatan tinggi dari transistor pertemuan tumbuh atau transistor pertemuan paduan dengan dua sambungan ke basis. Transistor penghalang permukaan, transistor penghalang logam kecepatan tinggi. Dikembangkan oleh Philco in 1953. Transistor medan-alir, transistor pertemuan dwikutub kecepatan tinggi. Diciptakan oleh Herbert Kroemer di Central Bureau of Telecommunications Technology of the German Postal Service pada tahun 1953. Transistor difusi, transistor pertemuan dwikutub tipe modern. Prototip dikembangkan di Bell Labs pada tahun 1954. Transistor basis terdifusi, implementasi pertama dari transistor difusi. Transistor Mesa, dikembangkan oleh Texas Instruments pada tahun 1957. Transistor planar, teknik produksi yang memungkinkan produksi sirkuit terpadu monolitik secara massal. Dikembangkan oleh Dr. Jean Hoerni di Fairchild Semiconductor pada tahun 1959. Transistor epitaksial, transistor pertemuan dwikutub yang dibuat menggunakan deposisi fase uap epitaksi. Memungkinkan pengendalian tingkat pengotoran dan gradien secara teliti. Penggunaan BJT tetap menjadi peranti pilihan untuk beberapa penggunaan, seperti sirkuit diskrit, karena tersedia banyak jenis BJT, transkonduktansinya yang tinggi serta resistansi kekuasannya yang tinggi dibandingkan dengan MOSFET. BJT juga dipilih untuk sirkuit analog khusus, terutama penggunaan frekuensi sangat tinggi (VHF), seperti sirkuit frekuensi radio untuk sistem nirkabel. Transistor dwikutub dapat dikombinasikan dengan MOSFET dalam sebuah sirkuit terpadu dengan menggunakan proses BiCMOS untuk membuat sirkuit inovatif yang menggunakan kelebihan kedua tipe transistor. Sensor suhu Karena ketergantungan suhu dan arus pada tegangan panjar maju pertemuan basis-emitor yang dapat dihitung, sebuah BJT dapat digunakan untuk mengukur suhu dengan menghitung perbedaan dua tegangan pada dua arus panjar yang berbeda dengan perbandingan yang diketahui. Pengubah logaritmik Karena tegangan basis-emitor berubah sebagai fungsi logaritmik dari arus basis-emitor dan kolektor-emitor, sebuah BJT dapat juga digunakan untuk menghitung logaritma dan anti-logaritma. Sebuah diode sebenarnya juga dapat melakukan fungsi ini, tetapi transistor memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Kerawanan Pemaparan transistor ke radiasi menyebalan kerusakan radiasi. Radiasi menyebabkan penimbunan molekul cacat di daerah basis yang berlaku sebagai pusat penggabungan kembali. Hasil dari pengurangan umur pembawa minoritas menyebabkan transistor kehilangan penguatan. BJT daya berisiko mengalami moda kegagalan yang dinamakan dobrakan sekunder. Pada moda kegagalan ini, beberapa titik pada kepingan semikonduktor menjadi panas dikarenakan arus yang mengalirinya. Bahang yang ditimbulkan menyebabkan pembawa lebih mudah bergerak. Sebagai hasilnya, bagian terpanas dari kepingan semikonduktor menghantarkan lebih banyak lagi arus. Proses regeneratif ini akan terus berlanjut hingga transistor mengalami kegagalan total atau pencatu daya mengalami kegagalan. Lihat pula Pemanjaran transistor dwikutub Referensi Pranala luar Lessons In Electric Circuits Bipolar Junction Transistors (Note: this site shows current as a flow of electrons, rather than the conventional current, so the arrows may appear the other way around) EncycloBEAMia – Bipolar Junction Transistor Characteristic curves The transistor How Do Transistors Work? ENGI 242/ELEC 222: BJT Small Signal Models Historic Transistor Timeline ECE 327: Transistor Basics Summarizes simple Ebers–Moll model of a bipolar transistor and gives several common BJT circuits. ECE 327: Procedures for Output Filtering Lab Section 4 ("Power Amplifier") discusses design of a BJT-Sziklai-pair-based class-AB current driver in detail. Pertemuan dwikutub
Mikrofon atau pelantang () adalah suatu jenis transduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik. Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofon dipakai pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, dan pengudaraan radio serta televisi. Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil dan fon yang berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alat bantu dengar untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakan pada telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalam pemancar radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktis sangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telah membuat mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell. Pada tahun 1827, Sir Charles Wheatstone telah mengembangkan mikrofon. Ia merupakan orang pertama yang membuat “mikrofon frasa". Selanjutnya, pada tahun 1876, Emile Berliner menciptakan mikrofon pertama yang digunakan sebagai pemancar suara telepon. Mikrofon praktis komersial pertama adalah mikrofon karbon yang ditemukan pada bulan Oktober 1876 oleh Thomas Alfa Edison. Pada tahun 1878, David Edward Hughes juga mengambil andil dalam perkembangan mikrofon karbon. Mikrofon karbon tersebut mengalami perkembangan hingga tahun 1920-an. James West and Gerhard Sessler juga memainkan peranan yang besar dalam perkembangan mikrofon. Mereka mempatenkan temuan mereka yaitu mikrofon elektrik pada tahun 1964. Pada waktu itu, mikrofon tersebut menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh mikrofon sebelumnya, yaitu harga rendah, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh konsumen. Bagian lain dalam sejarah perkembangan mikrofon ialah revolusionalisasi mikrofon dalam industri di mana memungkinkan masyarakat umum untuk mendapatkannya. Hampir satu juta mikrofon diproduksi tiap tahunnya. Lalu pada tahun 1970-an, mikrofon dinamik dan mikrofon kondenser mulai dikembangkan. Mikrofon ini memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi. Oleh karena itu, hingga saat ini mikrofon tersebut digunakan dalam dunia penyiaran. Kegunaan Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnya mikrofon berguna untuk mengubah suara menjadi getaran listrik sinyal Analog untuk selanjutnya diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan, pengolahan berikutnya dengan Power Amplifier dari suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras terakhir diumpan ke-Speaker. Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah sesuai kebutuhan dan seimbang antara sumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suara kendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dan sebagainya. Karakteristik Karakteristik mikrofon yang harus diperhatikan ketika akan memilih sebuah mikrofon adalah: Prinsip cara kerja mikrofon Daerah respon frekuensi suara yang mampu dicuplik mikrofon Sudut atau arah pencuplikan mikrofon Output sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon Bentuk fisik mikrofon Jenis Mikrofon karbon Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diagram logam yang terletak pada salah satu ujung kotak logam yang berbentuk silinder. Cara kerja mikrofon ini berdasarkan resistansi variabel di mana terdapat sebuah penghubung yang menghubungkan diafragma dengan butir-butir karbon di dalam mikrofon. Perubahan getaran suara yang ada akan menyebabkan nilai resistansi juga berubah sehingga mengakibatkan perubahan pada sinyal output mikrofon. Mikrofon reluktansi variabel Mikrofon Reluktansi Variabel adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan diafragma magnetik tersebut. Jika tekanan udara dalam diafragma meningkat karena adanya getaran suara, maka celah udara dalam rangkaian magnetik tersebut akan berkurang, akibatnya reluktansi semakin berkurang dan menimbulkan perubahan-perubahan magnetik yang terpusat di dalam struktur magnetik. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan perubahan sinyal yang keluar dari mikrofon. Mikrofon kumparan yang bergerak Mikrofon Kumparan yang Bergerak adalah mikrofon yang terbuat dari kumparan induksi yang digulungkan pada silinder yang berbahan non magnetik dan dilekatkan pada diafragma, kemudian dipasang ke dalam celah udara suatu magnet permanen. Sedangkan kawat-kawat penghubung listrik direkatkan pada diafragma yang terbuat dari bahan non logam. Jika diafragma bergerak karena adanya gelombang suara yang ditangkap, maka kumparan akan bergerak maju mundur di dalam medan magnet, sehingga muncullah perubahan magnetik yang melewati kumparan dan menghasilkan sinyal listrik. Mikrofon kapasitor Mikrofon Kapasitor adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan logam, digantungkan pada sebuah pelat logam statis dengan jarak sangat dekat, sehingga keduanya terisolasi dan menyerupai bentuk sebuah kapasitor. Adanya getaran suara mengakibatkan diafragma bergerak-gerak. Diafragma yang bergerak menimbulkan adanya perubahan jarak pemisah antara diafragma dengan pelat statis sehingga mengakibatkan berubahnya nilai kapasitansi. Mikrofon kapasitor ini memerlukan tegangan DC konstan yang dihubungkan ke sebuah diafragma dan pelat statis melewati sebuah resistor beban, sehingga tegangan mikrofon dapat berubah-ubah seiring perubahan tekanan udara yang terjadi akibat getaran suara. Mikrofon elektret Mikrofon Elektret adalah jenis khusus mikrofon kapasitor yang telah memiliki sumber muatan tersendiri sehingga tidak membutuhkan pencatu daya dari luar. Sumber muatan berasal dari suatu alat penyimpan muatan yang terbuat dari bahan teflon. Bahan teflon tersebut diproses sedemikian rupa sehingga mampu menangkap muatan-muatan tetap dalam jumlah besar, kemudian mempertahankannya untuk waktu yang tak terbatas. Lapisan tipis teflon dilekatkan pada pelat logam statis dan mengandung muatan-muatan negatif dalam jumlah besar. Muatan-muatan tersebut terperangkap pada satu sisi yang kemudian menimbulkan medan listrik pada celah yang berbentuk kapasitor. Getaran suara yang ada mengubah tekanan udara di dalamnya sehingga membuat jarak antara diafragma dan pelat logam statis juga berubah-ubah. Akibatnya, nilai kapasitansi berubah dan tegangan terminal mikrofon pun juga berubah. Mikrofon piezoelektris Mikrofon Piezoelektris adalah mikrofon yang terbuat dari bahan kristal aktif. Bahan ini dapat menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap adanya getaran dari luar jadi tidak membutuhkan pencatu daya. Cara kerjanya ialah kristal dipotong membentuk suatu irisan pada bidang-bidang tertentu, kemudian dilekatkan pada elektrode atau lempengan sehingga akan menunjukkan sifat-sifat piezoelektris. Kristal akan berubah bentuk bila mendapatkan suatu tekanan sehingga akan terjadi perpindahan muatan sesaat di dalam susunan kristal tersebut. Perpindahan muatan mengakibatkan adanya perbedaan potensial di antara kedua pelat-pelat lempengan. Uniknya, kristal tersebut dapat langsung menerima getaran suara tanpa harus dibentuk menjadi sebuah diafragma, sehingga respon frekuensi yang diterima akan lebih baik dari mikrofon lainnya walaupun tingkat keluarannya jauh lebih rendah, yaitu kurang dari 1 mV. Mikrofon pita Mikrofon Pita ialah mikrofon yang terbuat dari pita yang bersifat sangat sensitif dan teliti. Cara kerja mikrofon ini berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak metal tipis yang digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang ditangkap menimbulkan terjadinya pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan berubahnya medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh karena mikrofon pita pada awal kemunculannya merupakan mikrofon yang dapat menampilkan suara paling alami, maka industri rekaman dan siaran segera memanfaatkan mikrofon ini pada awal tahun 1930-an. Mikrofon ini tidak memerlukan pencatu daya atau baterai dalam pengoperasiannya. Pertumbuhan besar pada jenis mikrofon ini terlihat dari besarnya minat masyarakat pada rumah perekaman yang menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti mikrofon buatan perusahaan Royer AEA, yang kemudian menjadi standar bersama untuk studio perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti Sontronics, SE dan Golden Age. Referensi Turkle, Sherry (1995). Life on The Screen: Identity in the Age of the Internet. New York: Touchstone. Chapter 3,4,6. Jones, S., Kovac, R., & Groom F. M. (2009). Introduction to Communication Technologies: A Guide for Non-Engineers. Boca Raton, FL: CRC Press. Bab 5, 110. Pranala luar Info, gambar dan Soundbytes dari vintage microphones Searchable database of specs and component info from 600+ microphones Microphone construction and basic placement advice History of the Microphone Microphone sensitivity conversion — dB re 1 V/Pa and transfer factor mV/Pa Large vs. Small Diaphragms in Omnidirectional Microphones Stereo Microphones, including sound demos Guide to Condenser Microphones How to Mic a Bass Speaker Cabinet Sensor
Telepon adalah pesawat dengan listrik dan kawat, untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan tempatnya. Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya. Prinsip dasar telepon Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal elektrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomor telepon merupakan penggabungan antara nada-nada dan frekuensi tertentu yang kemudian dinamakan Dual-tone multi-frequency DTMF dan memiliki satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon penerima menandakan telepon telah siap digunakan. Sejarah telepon Perkembangan awal telepon 1871, Antonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk suara antara dua orang dengan menggunakan perantara kabel. 1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas penemuan Meucci yang disebut transmitters and Receivers for Electric Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk memberikan jeda pada sirkuit. 1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini memberikan metode untuk mentransmisikan suara secara telegraf. 1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat di mana telepon pertama kali dibuat dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi departemen riset dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan tersebut sehingga pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat digunakan. Perusahaan Bell juga dtelah mematenkan telepon electro-magnetic yang menggunakan magnet permanen, diafragma besi, dan dering panggilan. 1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan banyak telepon terhubung melalui sebuah saluran pertukaran di bawah kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000 telepon yang dapat digunakan. 1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini membantu mengurangi gangguan yang sering kali dirasakan dengan penggunaan jalur one-wire. 1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan. Telepon akan bekerja secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan cara menekan nomor dial berdasarkan instruksi. 1915, telepon dengan sistem wireless pertama kali digunakan. Sistem ini memudahkan pengguna telepon untuk saling berhubungan lintas negara. Telepon digital Public Switched Telephone Network (PSTN) dilakukan berdasarkan hubungan langsung antara sender dengan receiver yang harus menggunakan kabel tembaga, serat optik, satelit, nirkabel, dan sirkuit mobile wireless . Penggunaan jaringan tersebut melibatkan komponen dasar yaitu telepon, akses jaringan, kantor sentral (CO), batang dan sirkuit khusus, dan peralatan premis pelanggan (CPE).perkembangan PSTN sebagai sistem telepon digital telah meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringannya sehingga memungkinkan untuk menggunakan beberapa saluran komunikasi dalam sebuah medium pertukaran. Awal telepon sebagai alat komersial 1940, telepon mobile pertama kali digunakan secara komersial. Inovasi ini sebelumnya digunakan sebagai alat bantu perang untuk membidik tembakan dan meningkatkan kualitas radar. Selesai perang, ratusan telepon dipasang dengan menggunakan sistem ini. Microwave radio dipasang untuk hubungan jarak jauh. 1959, telepon Princess pertama kali diperkenalkan 1963, telepon dengan tombol bersuara diluncurkan 1971, perusahaan telekomunikasi mandiri diizinkan untuk mengembangkan sistem komunikasi yang dikembangkan untuk bisnis. Berjuta-juta saluran telepon telah digunakan masyarakat. 1983, Judge Harold Greene dengan sukses mengungguli perusahaan Bell yang sebelumnya telah dicabut hak monopolinya. 1899, AT&T atau The American Telephone and Telegraph Company telah mandapatkan asset dan mendapatkan hak paten dari perusahaan American Bell. AT&T didirikan tahun 1885 sebagai pemilik keseluruhan subsidi dari American Bell yang bertugas mendirikan dan mengoperasikan jaringan telepon jarak jauh. 1913, amplifirers elektric pertama kali dipraktikkan oleh AT&T. sistem ini memungkinkan adanya hubungan telepon antar-benua. 1927, AT&T memulai proyek layanan telepon lintas-atlantik di London dengan menggunakan dua jalur radio. Namun proyek ini masih jauh dari ideal karena banyak terjadi gangguan dalam radio, memiliki kapasitas yang kecil, dan biaya teleponnya yang mahal. Kemudian proyek ini dipindahkan menjadi lintas-pasifik pada tahun 1964. 1969, pengguna telepon di Amerika telah mencapai 90%. AT&T menjadi laboratorium sistem telepon paling baik di dunia. Telepon IP Telepon IP (Internet Protocol) adalah telepon teknologi baru yang menggunakan protokol internet dalam pengoperasiannya. Telepon IP ini dapat digunakan untuk memindahkan hubungan untuk mengganti suara, mengirim fax, paket video, dan bentuk penyampaian informasi lainnya yang telah digunakan pada sistem telepon terdahulu. Telepon IP menggunakan koneksi internet untuk mengirimkan data. Dalam perkembangannya, layanan telepon IP akan bekerja sama dengan perusahaan telepon lokal, provider jarak jauh seperti AT&T, perusahaan TV cabel, Internet Service Providers (ISPs), dan operator layanan wireless. Telepon IP merupakan bagian penting dalam penggabungan antara komputer, telepon, dan televisi dalam satu lingkungan komunikasi. VoIP (Voice over IP) adalah pengorganisasian untuk menstandardisasi telepon IP. VoIP digunakan sebagai landasan untuk unified message (UM) dan unified communications (UC). Tanpa VoIP, integrasi dari berbagai program server akan sulit dilakukan. Jaringan yang ada pada IP bukan tipe yang siap untuk menghadapi lalu lintas VoIP sistem LAN harus dibagi antara VLAN dengan pesan suara dan data. Jaringan generasi baru Next-generation networks (NGN) mengubah pendekatan “satu jaringan, satu layanan” menjadi pengiriman berbagai layanan melalui satu jaringan. Didasarkan pada sistem internet protocol (IP), NGN dibangun pada pengembangan jaringan broadband, Voice over IP (VoIP), konvergensi fixed-mobile dan IP televisi (IPTV). Jaringan generasi baru ini menggunakan sejumlah teknologi seperti nirkabel dan mobile, serat dan kabel, atau dengan pembaharuan jalur tembaga yang ada. Negara yang telah mengadopsi teknologi ini adalah negara-negara maju. Negara berkembang dapat mengadopsi teknologi NGN ini dengan menggunakan akses broadband nirkabel sehingga membuat pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dapat menghilangkan hambatan untuk berinovasi dan berinvestasi. Dalam perkembangan teknologi NGN, ada dua teknologi yang berperan pada jaringan berbasis transmisi optik, yaitu SDH dan DWDM. Kemampuan mengirimkan bandwidth pada SDH mencapai STM-64 (10 Gbps), sedangkan pada DWDM adalah n x 2,5 Gbps atau n x 10 Gbps (n adalah jumlah panjang gelombang). Risiko dari besarnya kapasitas kedua teknologi ini adalah hilangnya informasi yang cukup besar saat terjadinya kegagalan dalam pengiriman jaringan. Sistem proteksi yang umum digunakan dalam NGN adalah proteksi perangkat, proteksi link, proteksi berdasarkan topologi, dan proteksi kanal optik (DWDM). Pada sistem proteksi perangkat, sinyal dari jalur kanal proteksi akan dibuang dan dialihkan ke kanal kerja jika sinyal yang diterima dari jalur ujung pengiriman sudah bekerja secara benar. Pada sistem proteksi link, link fisik yang digunakan menjadi pokok pengolahan proteksi. Namun, proteksi yang digunakan dalam NGN sangat bergantung pada kebutuhan jaringan itu sendiri. Keseluruhan tipe proteksi tersebut tidak ada yang memenuhi semua kebutuhan proteksi NGN. Referensi Jones, S., Kovac, R., & Groom F. M. (2009). Introduction to Communication Technologies: A Guide for Non Engineers. Bocaraton, FL:CRC Press. Hersent, olivies,David Gurle,& Jean-Pierre Petit (2000). IP Technology:Packet-based Multimedia Communications Systems. London, Addison Weastley. Josephson, Matthew (1992), Edison: A Biography, Wiley, 1992 Huurdeman, Anton A. (2003), The Worldwide History of Telecommunications, IEEE Press and J. Wiley & Sons, 2003 Mike Sexton & Andy Reid (1992), Transmission Networking: SONET and The Synchronous Digital Hierarchy, Artech House Boston London. Pranala luar sejarah perusahaan telekomunikasi Bell sejarah The American Telephone and Telegraph Company Lihat pula Jaringan tetap Telepon genggam SMS
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi jarak jauh dari suatu tempat ke tempat lain. Informasi tersebut bisa berupa tulisan, suara, gambar, ataupun objek lainnya. Secara garis besar, teknologi telekomunikasi mulai pertama kali berkembang pada awal abad ke-19, melalui perangkat elektronik (masih menggunakan listrik statis pada saat itu) yang bernama telegraf. Seiring perkembangannya, teknologi telekomunikasi kemudian berkembang dalam beragam macam variasi bentuknya sesuai kegunaan dan mekanisme kerjanya seperti telepon, televisi, radio dan Teknologi informasi serta banyak lagi lainnya. Sejarah Telekomunikasi telah memainkan peran penting dalam interaksi sosial masyarakat dunia. Namun demikian, perangkat seperti sistem telepon pada awalnya diiklankan dengan penekanan pada dimensi praktis perangkat (seperti kemampuan untuk melakukan bisnis atau memesan layanan rumah) yang bertentangan dengan dimensi sosial. Baru pada akhir 1920-an dan 1930-an dimensi sosial perangkat menjadi tema utama dalam iklan telepon. Promosi baru mulai menarik emosi konsumen, menekankan pentingnya percakapan sosial dan tetap terhubung dengan keluarga dan teman. Sejak itu peran telekomunikasi dalam hubungan sosial menjadi semakin penting. Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas situs jejaring sosial telah meningkat secara dramatis. Situs-situs ini memungkinkan pengguna untuk saling berkomunikasi serta mengirimkan foto, acara, dan profil untuk dilihat orang lain. Dengan ini, dapat memainkan peran penting terutama dalam kehidupan sehari-hari. Pengaruh Budaya Dalam hal budaya, telekomunikasi telah meningkatkan kemampuan publik untuk mengakses musik dan film. Dengan televisi, orang dapat menonton film yang belum pernah mereka tonton sebelumnya di rumah mereka sendiri tanpa harus pergi ke toko video atau bioskop. Dengan radio dan internet, orang dapat mendengarkan musik yang belum pernah mereka dengar sebelumnya tanpa harus pergi ke toko musik. Trivia Hari telekomunikasi sedunia diselenggarakan pada tanggal 17 Mei. Penetapan tanggal ini mengacu pada pendirian lembaga Persatuan Telekomunikasi Internasional pada tahun 1985, setelah diajukan dalam syang berada di bawah naungan Majelis Umum PBB. Daftar Referensi Lihat pula Daftar Produk Telekomunikasi di Indonesia
Telegrafi adalah pengiriman jarak jauh dari pesan yang ditulis tanpa pengiriman fisik suatu surat. Definisi ini mencakup bentu pengiriman data yang sekarang dipakai seperti faks, email, dan jaringan komputer. Alat untuk telegrafi dahulu disebut telegraf. Kata telegraf sendirian sekarang umumnya mengacu ke telegraf listrik. Telegrafi nirkabel juga dikenal sebagai "CW", untuk gelombang kontinu (pembawa dimodulasi dengan memasukkan nyala-mati), yang bertentangan dengan teknik radio sebelumnya menggunakan spark gap. Sebuah pesan telegraf dikirim oleh operator telegraf kawat listrik atau menggunakan kode Morse (atau operator telegraf mencetak menggunakan teks biasa) dikenal sebagai telegram. Sebuah telegram adalah pesan yang dikirim oleh kabel telegraf bawah laut, sering disingkat menjadi kabel atau kawat. Kemudian, Telex adalah pesan yang dikirim oleh jaringan Telex, jaringan beralih dari teleprinter serupa dengan jaringan telepon. Sebelum layanan telepon jarak jauh telah tersedia atau dengan biaya terjangkau, layanan telegram sangat populer dan satu-satunya cara untuk menyampaikan informasi cepat jarak yang sangat panjang. Telegram sering digunakan untuk mengkonfirmasi transaksi bisnis dan umum digunakan untuk membuat dokumen hukum yang mengikat untuk urusan bisnis. Sebuah gambar kawat atau foto kawat adalah gambar koran yang dikirim dari lokasi terpencil oleh telegraf faksimili. Mesin teleostereograph, pelopor untuk faks elektronik modern, dikembangkan oleh AT & T Bell Labs pada tahun 1920, namun penggunaan komersial pertama perangkat telegraf gambar faksimili adalah pada 1800-an. Ini dibuat oleh Samuel FB Morse (coinventor kode Morse). Sebuah telegram diplomatik, juga dikenal sebagai kabel diplomatik, adalah istilah yang diberikan kepada komunikasi rahasia antara misi diplomatik dan kementerian luar negeri negara induknya. Perbaikan Telegrafi Tujuan berkelanjutan dalam telegrafi adalah untuk mengurangi biaya per pesan dengan mengurangi tangan-kerja, atau meningkatkan tingkat pengiriman. Ada banyak percobaan dengan penunjuk bergerak, dan berbagai pengkodean listrik. Namun, kebanyakan sistem terlalu rumit dan tidak bisa diandalkan. Sebuah upaya yang sukses untuk meningkatkan laju pengiriman adalah pengembangan telegraphese. Penelitian lain terfokus pada multiplexing dari koneksi telegraf. Dengan melewati beberapa koneksi simultan melalui kawat tembaga yang ada, kapasitas dapat ditingkatkan tanpa peletakan kabel baru, sebuah proses yang tetap sangat mahal. Beberapa teknologi dikembangkan seperti Frequency-division multiplexing. Panjang kabel komunikasi bawah laut menjadi mungkin dalam segmen dengan penguat tabung vakum antara mereka. Dengan penemuan teletypewriter tersebut, pengkodean telegrafik menjadi sepenuhnya otomatis. Teletypewriter awal menggunakan kode ITA-1 Baudot, kode lima-bit. Ini hanya menghasilkan tiga puluh dua kode, jadi didefinisikan berlebihan menjadi dua "shift," "huruf" dan "tokoh". Kode, pergeseran eksplisit rahasia diawali setiap rangkaian huruf dan angka. Industri penerbangan tetap salah satu pengguna terakhir teletype dan dalam beberapa situasi masih mengirim pesan melalui jaringan SITA atau AFTN. Misalnya, sistem operasi komputer The British Airways (FICO) pada 2004, masih menggunakan teletype untuk berkomunikasi dengan sistem komputer perusahaan penerbangan lainnya. Hal yang sama berlaku untuk Programmed Airline Reservation System (PARS) dan IPARS yang menggunakan kode teletype enam-bit bergeser, karena hanya memerlukan delapan bit per karakter, menghemat bandwidth dan uang. Pesan teletype sering jauh lebih kecil dibandingkan dengan EDIFACT setara atau pesan XML. Dalam beberapa tahun terakhir maskapai penerbangan memiliki akses ke peningkatan bandwidth di lokasi terpencil, IATA XML standar adalah menggantikan Teletype serta EDI. Telegraf listrik pertama yang mengembangkan sistem sinyal standar untuk telekomunikasi. "Tanda" negara didefinisikan sebagai keadaan bertenaga kawat. Dengan cara ini, segera terlihat ketika baris itu sendiri gagal. Penunjuk telegraf bergerak, memulai gerak penunjuk dengan sebuah "bit pemulai" yang menarik garis ke keadaan "ruang" yang tidak bertenaga. Dalam mesin Telex awal, "bit pemulai" memicu dijalankan komutator roda oleh motor dengan kecepatan yang tepat (kemudian, elektronika digital). Komutator membagikan bit-bit dari baris ke rangkaian berkelanjutan yang akan "menangkap" bit. Sebuah "bit berhenti" kemudian dikirim pada "negara tanda" bertenaga untuk memastikan bahwa komutator akan punya waktu untuk berhenti, dan siap untuk karakter berikutnya. “Bit berhenti” memicu mekanisme pencetakan. "Bit berhenti" awalnya berlangsung 1,42 kali baud (kemudian diperpanjang hingga dua sebagai tingkat sinyal meningkat), untuk memberikan waktu mekanisme untuk menyelesaikan dan berhenti bergetar. Oleh karena itu sebuah ITA-2 simbol kode Murray mengambil 1 memulai, 5 data, dan 1,42 berhenti (total 7,42) kali baud untuk mengirimkan. Telex Pada 1935, pesan rute adalah hambatan besar terakhir pada otomatisasi penuh. Penyedia telegrafi besar mulai mengembangkan sistem yang digunakan panggilan telepon bergantian seperti dapat terhubung teletypes. Mesin ini disebut "Telex" (Telegraph Exchange). Mesin Telex pertama dilakukan pulsa telepon putar-gaya cepat untuk menukar sirkuit, dan kemudian dikirim data dengan kode Baudot. Telex "tipe A" ini merutekan secara fungsional rute pesan otomatis. Cakupan Telex jaringan-luas pertama dilaksanakan di Jerman selama 1930-an sebagai jaringan yang digunakan untuk berkomunikasi di dalam pemerintah. Sebesar 45,45 (± 0,5%) baud - dianggap cepat pada saat itu - sampai dengan 25 saluran teleks bisa berbagi saluran telepon jarak jauh tunggal dengan menggunakan suara telegrafi frekuensi multiplexing, membuat Telex, metode paling mahal dari jarak jauh dapat diandalkan komunikasi. Layanan pertukaran teleprinter lebar otomatis Kanada diperkenalkan oleh CPR Telegraph Company dan CN Telegraph pada bulan Juli 1957 (dua perusahaan, yang dioperasikan oleh saingan Kereta Api Nasional Kanada dan Kanada Pasifik Kereta Api, akan bergabung untuk membentuk CNCP Telekomunikasi pada tahun 1967). Layanan ini melengkapi layanan Telex yang internasional diberlakukan pada bulan November 1956. Nasabah Telex Kanada dapat terhubung dengan sembilan belas negara-negara Eropa selain delapan belas Amerika Latin, Afrika, dan negara trans-Pasifik. Bursa utama yang terletak di Montreal (01), Toronto (02), dan Winnipeg (03). Pada tahun 1958, Western Union mulai membangun jaringan Telex di Amerika Serikat. Jaringan Telex dimulai sebagai sebuah pertukaran satelit yang berlokasi di New York dan diperluas ke jaringan nasional. Western Union memilih Siemens & Halske AG, sekarang Siemens AG, dan ITT. Untuk memasok peralatan pertukaran, batang-batang tukar ditetapkan melalui sistem microwave Western Union nasional dan pertukaran disewakan untuk fasilitas lokasi pelanggan dari perusahaan telepon lokal . Peralatan teleprinter pada awalnya disediakan oleh Siemens AG & Halske dan kemudian oleh Teletype Corporation. Layanan perdana Telex internasional langsung ditawarkan oleh Western Union,via WU Internasional, pada musim panas tahun 1960 dengan layanan terbatas ke London dan Paris. Pada tahun 1962, bursa utama sudah terletak di New York City (1), Chicago (2), San Francisco (3), Kansas City (4) dan Atlanta (5). Jaringan Telex diperluas dengan menambahkan kota pertukaran terdahulu terakhir yaitu Los Angeles (6), Dallas (7), Philadelphia (8) dan Boston (9) dimulai pada tahun 1966. Rencana penomoran Telex, biasanya nomor enam-digit di Amerika Serikat, didasarkan pada mata uang asing utama dimana mesin Telex pelanggan dihentikan. Sebagai contoh, semua pelanggan Telex yang berakhir di bursa New York diberi nomor Telex yang dimulai dengan digit pertama "1". Selanjutnya, semua pelanggan Chicago berdasarkan punya nomor Telex yang dimulai dengan digit pertama dari "2". Rencana penomoran dijaga dengan Western Union sejalan dengan bursa Telex tumbuh dan berkembang ke kota-kota kecil di Amerika Serikat. Jaringan Telex Western Union dibangun pada tiga tingkat pertukaran. Tingkat tertinggi terdiri dari sembilan kota pertukaran yang telah disebutkan sebelumnya. Masing-masing kota memiliki kemampuan ganda mengakhiri kedua saluran pelanggan Telex dan pengaturan sambungan trunk ke beberapa pertukaran Telex jauh. Tingkat kedua dari pertukaran, yang terletak di kota-kota besar seperti Buffalo, Cleveland, Miami, Newark, Pittsburgh dan Seattle, sama dengan tingkat tertinggi pertukaran dalam kemampuan mengakhiri garis pelanggan Telex dan pengaturan koneksi trunk. Namun, pertukaran tingkat kedua memiliki kapasitas pelanggan garis yang lebih kecil dan hanya memiliki sirkuit bagasi ke kota-kota daerah. Tingkat ketiga dari pertukaran, yang terletak di kota-kota kecil menengah, bisa mengakhiri garis pelanggan Telex dan memiliki kelompok batang tunggal berjalan untuk bertukar induknya. Lompatan sinyal itu ditawarkan dalam dua konfigurasi yang berbeda untuk Telex Western Union di Amerika Serikat. Opsi pertama, kadang-kadang disebut lokal atau layanan lompatan, menyediakan 60 milliampere sirkuit lompatan dari pertukaran ke teleprinter pelanggan. Pilihan kedua, kadang-kadang disebut jarak jauh atau kutub digunakan bila sambungan 60 milliampere tidak dapat dicapai, disediakan sebuah rangkaian kutub tanah kembali menggunakan 35 milliamperes pada kabel mengirim dan menerima terpisah. Pada 1970-an, dan di bawah tekanan dari perusahaan yang beroperasi Bell ingin untuk memodernisasi pabrik kabel mereka dan mengurangi kebisingan sirkuit yang berdekatan bahwa sirkuit ini kadang-kadang disebabkan Telex, Western Union bermigrasi pelanggan ke pilihan ketiga disebut F1F2. Pilihan ini F1F2 menggantikan tegangan DC dari opsi jarak lokal dan panjang dengan modem di ujung pertukaran dan pelanggan dari rangkaian Telex. Western Union menawarkan koneksi dari Telex ke sistem Teletypewriter eXchange (TWX) AT & T pada Mei 1966 melalui New York Information Services Computer Center. Sambungan ini terbatas pada mesin-mesin TWX yang dilengkapi dengan kemampuan "menjawab kembali" otomatis per standar CCITT. Pada tahun 1970, Kuba dan Pakistan masih berjalan 45,5 baud Telex tipe A. Telex masih digunakan secara luas dalam birokrasi beberapa negara berkembang, mungkin karena kehandalan dan biaya rendah. PBB menegaskan pada satu waktu, entitas politik yang lebih handal tersedia dengan Telex daripada oleh metode tunggal lainnya. Sekitar tahun 1960, beberapa negara mulai menggunakan "angka" kode Baudot untuk melakukan rute Telex "Tipe B". Telex tumbuh di seluruh dunia sangat cepat. Jauh sebelum telepon otomatis yang tersedia, sebagian besar negara, bahkan di Afrika Tengah dan Asia, memiliki setidaknya beberapa tautan Telex frekuensi tinggi (gelombang pendek). Seringkali sambungan radio yang pertama kali didirikan oleh pelayanan pemerintah pos dan telegraf (PTTs). Standar radio yang paling umum, CCITT R.44 mempunyai koreksi-kesalahan mentransmisi time-division multiplexing saluran radio. Kebanyakan PTTs miskin dioperasikan saluran Telex-on-radio (TOR) mereka tanpa berhenti, untuk mendapatkan nilai maksimum dari mereka. Biaya peralatan TOR telah terus menurun. Meskipun pada awalnya peralatan khusus yang diperlukan, banyak operator radio amatir sekarang beroperasi TOR (juga dikenal sebagai RTTY) dengan perangkat lunak khusus dan perangkat keras murah untuk beradaptasi kartu suara komputer untuk radio gelombang pendek. "Cablegrams" atau "telegram" modern sebenarnya beroperasi atas berdedikasi jaringan Telex, menggunakan TOR bila diperlukan. Operasi dan Aplikasi Telex pesan diarahkan dengan menyapa mereka ke alamat Telex, misalnya, "463126 ERIC S", dimana 463126 adalah nomor pelanggan, ERIC adalah singkatan untuk nama pelanggan (dalam hal ini Telefonaktiebolaget LM Ericsson di Swedia) dan S adalah kode negara. Solusi juga ada untuk rute pesan otomatis ke terminal Telex berbeda dalam sebuah organisasi pelanggan, dengan menggunakan identitas terminal yang berbeda, misalnya, "+ T148". Keuntungan utama dari Telex adalah bahwa diterimanya pesan oleh penerima dapat dikonfirmasi dengan tingkat kepastian yang tinggi oleh "menjawab kembali". Pada awal pesan, pengirim akan mengirimkan kode WRU (Siapa kau), dan mesin penerima otomatis akan memulai sebuah respon yang biasanya dikodekan dalam drum berputar dengan pasak, seperti kotak musik. Posisi pasak mengirim kode identifikasi yang jelas untuk pengirim, sehingga pengirim dapat memverifikasi sambungan ke penerima yang benar. Kode WRU juga akan dikirim pada akhir pesan, sehingga respon yang benar akan mengkonfirmasi bahwa sambungan telah tetap tak terputus selama transmisi pesan. Hal ini memberikan Telex keuntungan besar atas bentuk diverifikasi kurang komunikasi seperti telepon dan faks. Metode yang biasa beroperasi adalah bahwa pesan akan disiapkan secara off-line, menggunakan pita kertas. Semua Telex umum mesin dimasukkan pukulan pita kertas 5-lubang dan pembaca. Setelah pita kertas telah disiapkan, pesan bisa ditransmisikan dalam waktu minimum. Penagihan Telex selalu dengan durasi terhubung, sehingga meminimalkan waktu terhubung disimpan uang. Namun, itu juga memungkinkan untuk terhubung dalam "waktu nyata", dimana pengirim dan penerima berdua bisa mengetik di papan ketikdan karakter ini akan segera dicetak pada mesin jauh. Telex juga bisa digunakan sebagai pembawa informasi yang belum sempurna tapi fungsional dari satu sistem IT yang lain, yang berlaku seperti pendahulu primitif Electronic Data Interchange. Sistem pengiriman IT akan membuat output (misalnya, sebuah daftar inventaris) pada pita kertas menggunakan format disepakati bersama. Rekaman akan dikirim oleh Telex dan dikumpulkan pada pita kertas yang sesuai dengan penerima dan rekaman ini kemudian bisa dibaca ke sistem penerima IT. Salah satu penggunaan sirkuit Telex, digunakan sampai adopsi widescale dari x.400 dan email internet, adalah untuk memfasilitasi sistem penanganan pesan, memungkinkan sistem email lokal untuk bertukar pesan dengan email lain dan sistem Telex melalui operasi rute pusat, atau penukaran. Salah satu penukaran terbesar tersebut dioperasikan oleh Royal Shell Belanda baru-baru ini tahun 1994, yang memungkinkan pertukaran pesan antara sejumlah Officevision IBM, Digital Equipment Corporation All-In-One dan Microsoft Mail sistem. Selain memungkinkan email untuk dikirim ke alamat Telex, konvensi pengkodean formal diadopsi dalam komposisi pesan Telex otomatis diaktifkan rute teleks ke penerima email. Teletypewriter eXchange The Teletypewriter eXchange (TWX) dikembangkan oleh Bell System di Amerika Serikat dan awalnya berlari di 45,45 baud atau 60 kata per menit, menggunakan lima tingkat kode Baudot. Bell kemudian mengembangkan generasi kedua TWX disebut "empat baris" yang berlari pada 110 baud, menggunakan delapan tingkat kode ASCII. Sistem Bell menawarkan baik "3-baris" Baudot dan "4-baris" ASCII TWX melayani sampai dengan akhir 1970-an TWX menggunakan jaringan telepon umum. Selain memiliki memisahkankode area (510, 610, 710 dan 810) untuk layanan TWX, garis TWX juga didirikan dengan Kelas khusus Layanan untuk mencegah koneksi ke dan dari POTS ke TWX dan sebaliknya. Kode / kecepatan konversi antara "baris 3-" Baudot dan "4-baris" ASCII TWX layanan telah dicapai dengan menggunakan Bell khusus "10A / papan B" melalui operator hidup. Seorang pelanggan TWX akan menempatkan panggilan kepada operator / papan 10A B untuk Baudot - ASCII panggilan, ASCII - panggilan Baudot dan juga TWX Panggilan konferensi. Kode / konversi kecepatan dilakukan oleh unit elektrik Barat yang menyediakan kemampuan ini. Ada beberapa kode / unit kecepatan konversi pada setiap posisi operator. Western Union membeli sistem TWX dari AT & T pada Januari 1969. Sistem TWX dan kode area khusus (510, 610, 710 dan 810) dan terus meningkat hingga 1981 ketika Western Union selesai konversi ke sistem Western Union Telex II . Setiap tersisa "3-baris" Baudot pelanggan dikonversi ke layanan Western Union Telex selama periode tahun 1979 sampai 1981. Modem untuk layanan ini adalah Bell 101 Dataset, yang merupakan nenek moyang langsung dari modem Bell 103 yang diluncurkan komputer time-sharing. “101” yang revolusioner, karena berlari pada saluran langganan telepon biasa bersyarat, yang memungkinkan Sistem Bell untuk menjalankan TWX bersama dengan POTS di jaringan telepon tunggal publik diaktifkan. Pustaka Merriam-Webster.com Sample contract cancellation, itelegram.com website Salmi, Sita Muq, Communication Technology Development, University of London "Semaphore,Encyclopædia Britannica" Nichols, John (1967). The Gentleman's magazine, Volumes 282–283. p. 545. University of California Hobbs, Allan G. Five-unit codes (1999) accessed 2007-12-20 C. J. Colombo, “Telex in Canada”, Western Union Technical Review, January 1958: 21 Phillip R. Easterlin, “Telex in New York”, Western Union Technical Review, April 1959: 47 figure 4 James S. Chin and Jan J. Gomerman, "CSR4 Exchange", Western Union Technical Review, July 1966: 142–149 Fred W. Smith, "European Teleprinters", Western Union Technical Review, October 1960: 172–174 T.J. O’Sullivan, "TW 56 Concentrator", Western Union Technical Review, July 1963: 111–112 Kenneth M. Jockers, "Planning Western Union Telex", Western Union Technical Review, July 1966: 92–95 DXzone.com Beechworthonline.com.au Western Union Telegrams Telegram Passes Into History Wark, McKenzie (1997) "The Virtual Republic," Allen & Unwin, St. Leonards Carey, James (1989) Communication as Culture, Routledge, New York and London, pp. 201–30 Telekomunikasi
Hambatan listrik merupakan ukuran sejauh mana suatu objek menentang aliran arus listrik. Sifat-sifat hambatan listrik secara umum terbagi dua. Hambatan listrik akan semakin besar jika bahan listrik yang digunakan semakin panjang. Kedua, hambatan listrik akan semakin kecil jika ukuran penampang bahan listrik semakin besar Satuan dari hambatan listrik adalah Ohm. Hambatan listrik dapat dirumuskan secara sederhana dengan persamaan R= V/I, dengan R sebagai hambatan, V sebagai tegangan dan I sebagai arus listrik. Jembatan Wheatstone Rangkaian jembatan Wheatstone merupakan salah satu rangkaian yang cukup penting dalam fisika. Rangkaian jembatan Wheatstone sering digunakan sebagai sensor untuk mengetahui keberadaan arus listrik meski dalam jumlah yang cukup kecil. Penggunaan rangkaian ini biasa diatur sedemikian rupa sehingga arus yang mengalir melalui jembatan dapat dibuat menjadi nol. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengatur hambatan R2 yang biasanya merupakan potensiometer, kemudian hambatan R2 diperbesar atau diperkecil agar arus yang mengalir pada jalur tersebut bernilai nol. Manifold absolute presure sensor merupakan elemen dengan tipe piezoresistif yang dikonfigurasikan sebagai jembatan Wheatstone. Hambatan listrik yang dihasilkan memiliki nilai yang bervariasi sesuai dengan deformasi mekanik membran. Alat Ukur Alat ukur listrik analog menggunakan kumparan yang diletakkan di antara dua kutub magnet, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Prinsip kerja alat ukur ini yaitu pada kumparan tersebut terdapat jarum yang dapat bergerak dan menunjuk yang terarah pada skala alat ukur tersebut. Apabila ke dua ujung kumparan dihubungkan dengan komponen-komponen yang memiliki besaran-besaran tegangan, arus, dan hambatan listrik maka jarum akan bergerak dan mengarah pada skala yang sudah dirancang sedemikian rupa. Multimeter Multimeter merupakan suatu alat ukur untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan listrik.Nama lain dari multimeter yaitu AVO meter. AVO merupakan singkatan dari Ampere, Volt, dan Ohm. Dasar-dasar pengukuran tahanan dengan multimeter analog: Tempelkan probe bersamaan beberapa kali untuk melihat gerakan pointer. Jika pointer tidak bergerak maka lakukan pemeriksaan. Lihatlah posisi jarum yang berada disisi kiri dalam posisi tak terhingga dan apabila kedua ujung probe ditempelkan maka akan bergerak ke posisi nol. Pembacaan Skala Ohmmeter dibaca dari kiri ke kanan sedangkan pada pengukuran tegangan dibaca dari kanan ke kiri. Tempelkan kedua probe dan tahan beberapa waktu kemudian tekan tombol Zero Ohms Adjust untuk mengkalibrasi pada posisi nol. Pilih selektor sesuai dengan yang diinginkan untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat Galvanometer Galvanometer digunakan untuk pengukuran besaran listrik dan menentukan aliran arus listrik yang melalui resistansi. Skala galvanometer ditandai dalam Ohm. Karena resistansi bervariasi dan tegangan tetap, maka kuat arus listrik yang melalui meteran juga akan bervariasi. Galvanometer dapat digunakan untuk mengukur besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Potensiometer Potensiometer merupakan hambatan listrik yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau menggeser knob. Ohmmeter Alat ukur khusus untuk mengukur tahahan/ hambatan listrik yang merupakan daya untuk menahan aliran arus listrik dalam konduktor pada rangkaian listrik disebut Ohmmeter. Ohmmeter menggunakan Galvometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir atau lewat pada sebuah hambatan listrik dan kemudian dikalibrasikan pada satuan ohm. Ohmmeter dapat digunakan untuk mengukur hambatan listrik suatu resistor atau antar dua titik dalam rangkaian dengan cara menyentuhkan dua terminal Ohmmeter dengan dua ujung hambatan atau dua titik dalam rangkaian. Termometer Termometer dapat dikembangkan dengan melihat perubahan nilai hambatan yang dimiliki oleh suatu kawat penghantar. Hambatan lisriknya akan bertambah apabila seutas kawat logam dipanaskan. Kemudian perubahan hambatan listrik ini akan diubah ke dalam pulsa-pulsa listrik, selanjutnya pulsa listrik inilah yang menunjukkan suhu. Termometer hambatan listrik ini banyak dikembangkan menjadi termometer digital. Satuan pengukuran Satuan pengukuran hambatan listrik yang digunakan secara internasional adalah Ohm. Standar satuan ini pertama kali ditetapkan pada tahun 1893 bersama dengan satuan Ampere dan satuan Volt. Hasil akhir dari pertemuan internasional tersebut adalah penetapan nilai dari satuan Ohm internasional. Ohm internasional dijelaskan sebagai tahanan kolom air raksa dengan penampang melintang yang sama, mempunyai panjang 106,3 cm dan massa '14,4521 gram pada temperatur 0 derajat celsius. Pada tanggal 1 Januari 1948 ditetapkan sebuah standar baru yang menjadi standar absolut hingga saat ini. Dalam standar absolut ditetapkan bahwa satu Ohm internasional sama dengan nilai dari 1,00049 ohm absolut Rangkaian Rangkaian seri Rangkaian seri merupakan rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen hambatan listrik yang dihubungkan secara seri. Komponen-komponen ini dapat menghambat aliran elektron yang mengalir dalam rangkaian sehingga dapat dikatakan sebagai hambatan. Rangkaian hambatan seri ini bertujuan untuk memperbesar nilai hambatan listrik dan membagi beda potensial dari sumber tegangan. Rangkaian tersebut dapat diganti dengan sebuah hambatan pengganti seri (Rs). Rangkaian habatan seri mempunyai kelebihan dan kekurangan,kelebihannya yaitu dapat menghemat biaya karena hanya menggunakan sedikit kabel, sedangkan Kelemahannya yaitu apabila salah satu lampu tidak berfungsi atau rusak maka komponen yang lain tidak dapat berfungsi. Rangkaian paralel Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen hambatan listrik dan dihubungkan secara paralel. Rangkaian paralel ini bertujuan memutuskan salah satu beban tanpa mempengaruhi atau beban lain tidak putus pada suatu alat listrik yang terpasang secara langsung. Material Material yang memiliki hambatan listrik yaitu besi, kayu, batu, karet, air, udara, dan lain-lain. Hambatan listrik yang hampir tidak ada arus yang mengalir apabila diberi beda potensial antar dua ujungnya, yaitu batu, kayu kering, karet, dan lain-lain. Material yang tidak dapat dialiri arus listrik disebut dengan isolator. Sedangkan konduktor merupakan material yang mudah dialiri arus listrik, dan contoh material yang mudah dialiri arus listrik yaitu logam. Arus yang mengalir cukup besar apabila logam diberi beda potensial pada dua ujungnya. Daya hantar listrik atau konduktivitas merupakan suatu nilai yang berbanding terbalik dengan tahanan listrik. Sehingga apabila niai konduktivitas kecil, maka semakin besar nilai hambatan listrik yang dimiliki suatu material. Sifat-sifat Jika seutas kawat logam dipanaskan maka hambatan listriknya akan bertambah. Hal ini disebut sebagai sifat termometrik. Sifat ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer hambatan. Termometer ini bekerja dengan cara menyentuhkan kawat penghantar ke sasaran. Energi listrik yang diubah menjadi energi gerak menghasilkan panas yang direspons oleh hambatan, sehingga hal tersebut dapat menunjukkan angka tertentu pada skala suhu. Referensi Daftar pustaka Listrik Elektromagnetisme Besaran listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki oleh partikel penyusun atom, kecuali neutron. Karakteristik muatan dasar hanya dimiliki oleh proton dan elektron. Muatan listrik hanya dibedakan menjadi muatan positif dan muatan negatif, serta muatan netral yang tersusun dari gabungan muatan positif dan muatan negatif dalam jumlah yang sama. Selain itu, muatan hanya ditemui pada sistem tertutup yang tidak sama dengan massa dan tidak teramati secara empiris. Keadaan dasar dari muatan adalah selalu memiliki kuantisasi berupa kelipatan bilangan bulat dengan nilai 1,602 × 10−19 C atau 4,77 ×10−10 satuan elektrostatik. Interaksi antarmuatan listrik akan terjadi jika benda-benda yang bermuatan didekatkan satu sama lain. Gaya tolak-menolak terjadi pada benda-benda yang bermuatan sejenis,sedangkan gaya tarik-menarik akan terjadi pada benda-benda yang bermuatan tidak sejenis. Konsep mengenai muatan listrik dijadikan sebagai prinsip dasar untuk menjelaskan tentang fenomena listrik. Penamaan Benjamin Franklin (1706-1790) merupakan fisikawan yang memperkenalkan dan menggunakan istilah muatan listrik untuk pertama kali. Ia memperoleh dan menyimpan muatan listrik melalui tabung Leyden. Muatan listrik ini diperoleh dari tali layang-layang berlapis logam yang diterbangkan ketika banyak terjadi petir. Jenis Muatan listrik hanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Penetapan muatan listrik menjadi hanya dua jenis dilakukan oleh ilmuwan berkebangsaan Amerika Serikat yaitu Benjamin Franklin. Kesimpulan bahwa muatan listrik hanya ada dua jenis diperoleh oleh Franklin melalui percobaan pada sebuah penggaris plastik dan sebuah batang kaca yang saling digosokkan. Sifat-sifat Pembentukan Setiap benda memiliki atom dengan bagian berupa proton, elektron dan neutron. Pembentukan muatan listrik pada suatu benda merupakan akibat dari susunan proton dan elektron dalam jumlah tertentu pada partikelnya. Sesuai dengan teori atom model Thomson, model Rutherford dan model Bohr, atom terdiri dari muatan positif di inti atom dan muatan negatif di luar inti atom. Di dalam inti atom, terdapat proton yang dijadikan sebagai muatan positif. Percobaan muatan listrik yang dilakukan oleh Milikan memperoleh muatan terkecil dengan nilai sebesar 1,6 ×1010 Coulomb. Pembentukan muatan hanya terjadi jika jumlah proton dan elektron tidak sama. Jika proton dan elektron dalam jumlah yang sama, maka benda dikatakan bermuatan netral. Benda dikatakan bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih besar dibandingkan proton. Sedangkan benda dikatakan bermuatan positif jika jumlah proton lebih besar dibandingkan elektron. Proses pembentukan muatan listrik terjadi ketika atom melakukan ionisasi dengan cara melepas atau menangkap elektron. Muatan listrik pada suatu benda dapat diperoleh melalui 3 cara, yaitu memberikan efek tribolistrik, konduksi atau induksi. Efek tribolistrik diperoleh dengan menggosokkan benda yang tidak bermuatan ke benda yang bermuatan. Konduksi dilakukan dengan menghubungkan benda bermuatan dengan benda yang tidak bermuatan, sedangkan induksi dilakukan dengan mendekatkan benda yang tidak bermuatan ke benda yang bermuatan. Massa Massa dari muatan listrik berbeda dengan massa pada gaya gravitasi. Massa pada gaya gravitasi hanya terdiri dari massa positif, sedangkan pada muatan listrik, massa terbagi menjadi massa positif dan massa negatif. Keberadaan dua jenis massa menyebabkan muatan listrik dapat melakukan gaya tarik dan gaya tolak. Ini berbeda dengan gaya gravitasi yang hanya mampu melakukan gaya tarik karena hanya meiliki satu jenis massa. Gaya tarik-menarik Sifat dari gaya tarik suatu muatan listrik diketahui setelah Charles Coulomb melakukan eksperimen pada tahun 1736-1806. Coulomb menguji dan menentukan besar gaya tarik antara dua buah muatan listrik. Dari hasil eksperimen, diperoleh tiga kesimpulan. Pertama, jika dua buah muatan listrik dengan sifat yang berbeda (negatif dan positif) saling didekatkan, maka akan terjadi gaya tarik-menarik antara kedua muatan tersebut. Sebaliknya, jika kedua muatan memiiliki sifat yang sejenis (positif-positif atau negatif-negatif), maka kedua muatan akan saling tolak-menolak. Kedua, besar gaya tarik antara kedua buah muatan selalu berbanding terbalik dengan jarak antara kedua buah muatan tersebut. Ketiga, ukuran fisik dari muatan listrik menentukan besar gaya tarik antara kedua buah muatan listrik. Sifat gaya tarik ini dikenal dan dijelaskan secara rinci dalam rumusan-rumusan dari hukum Coulomb. Gaya elektrostatik Muatan listrik memiliki gaya elektrostatik antara dua muatan listrik partikel dengan nilai 1040 kali lebih besar dibandingkan dengan gaya gravitasi antara keduanya. Faktor penyebab besarnya gaya elektrostatik pada muatan listrik belum diketahui secara pasti. Namun, Arthur Eddington dan Paul A.M. Dirac memberikan perkiraan bahwa fakor gaya elektrostatik pada muatan listrik sarna dengan akar kuadrat dari jumlah materi yang ada di alam semesta. Gaya yang terjadi antara dua buah muatan listrik memiliki arah yang tetap, yaitu pada garis medan listrik penghubung di antara kedua muatan. Penetapan arah muatan listrik didasarkan kepada pengertian ruang yang isotropi. Hukum Hukum kekekalan muatan Hukum kekekalan muatan adalah hukum yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang dihasilkan pada dua benda yang berbeda dalam suatu proses pemindahan muatan adalah nol. Benda yang memperoleh muatan positif dari benda lain tetap akan menghasilkan sejumlah muatan negatif dengan jumlah yang sama pada daerah atau benda di sekitarnya. Benjamin Franklin (1706–1790) mengatakan bahwa dampak dari adanya hukum kekekalan muatan yaitu adanya perpindahan muatan dari benda yang satu ke benda yang lain. Muatan baru yang terdapat di dalam suatu benda bukanlah hasil ciptaan, melainkan hanyalah pemindahan muatan dari benda lain di sekitarnya. Hukum Coulomb Gaya tarik-menarik terjadi pada dua muatan yang berlawanan sedangkan gaya tolak-menolak terjadi pada dua muatan yang tidak sejenis. Hukum Coulomb menyatakan bahwa "besarnya gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antarmuatan listrik sebanding dengan ukuran muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antarmuatan listrik”. Hubungan antara gaya listrik dengan ukuran muatan listrik dan jarak antarmuatan ini dipelajari dan dikemukakan oleh fisikawan Prancis yang bernama Charles Augustin de Coulomb pada tahun 1785. Dalam percobaan, Coulomb menggunakan neraca puntir. Penerapan konsep Induksi listrik Induksi listrik merupakan pemisahan muatan listrik pada suatu benda akibat didekatkan dengan benda lain yang bermuatan listrik. Pemisahan muatan dari benda netral dapat dilakukan oleh benda bermuatan positif maupun benda bermuatan negatif. Pemisahan muatan dapat terjadi karena adanya gaya tarik atau gaya tolak muatan listrik. Induksi listrik digunakan untuk membuat benda netral menjadi bermuatan listrik. Gaya tarik akan terjadi pada benda bermuatan negatif yang didekatkan pada benda netral sehingga muatan positif pada benda netral bergeser ke sisi lain dari benda netral dan muatan negatif dari bertambah ke sisi yang lain. Benda menjadi bermuatan positif jika muatan negatif dihubungkan dengan permukaan tanah kemudian diputus. Medan listrik Muatan listrik mampu menghasilkan medan listrik. Pembuatan medan listrik dapat dilakukan oleh elektron, ion, atau proton di dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Satuan medan listrik dnyatakan dalam Newton/Coulomb atau disingkat N/C. Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan bidang elektronika, khususnya dalam kajian penghantar listrik seperti kawat atau kabel. Penerapan praktis Xerografi Chester Carlson menerapkan hukum Coulomb terhadap sebuah proses xerografi pada tahun 1940. Lapisan tipis fotokonduktif yang berbahan selenium diberikan ke permukaan silinder. Pada kondisi gelap, selenium akan bermuatan positif dan memiliki sifat konduktivitas yang buruk. Pencetakan gambar terjadi selama kondisi gelap, karena muatan listrik pada gambar tertahan di selenium. Pengumpulan gambar ke selenium dilakukan oleh suatu lensa cahaya. Selenium akan mengubah menjadi konduktor yang baik saat diberi sinar. Muatan positif akan terbawa pada bagian yang menerima sinar karena cahaya membawa muatan pembawa yang menghilangkan muatan positif pada selenium. Pada bagian yang gelap, muatan positif tidak berpindah. Suatu tinta bubuk yang bermuatan negatif dihembuskan pada permukaan gelap tersebut, sehingga muatan negatif pada tinta bubuk akan menempel pada bahan selenium. Penempelan bahan pada selenium menghasilkan gambar yang kemudian dikirim ke lembaran kertas yang bermuatan positif. Gambar menjadi permanen setelah tinta bubuk dilelehkan dengan suhu tinggi. Elektroskop Elektroskop digunakan untuk mengetahui keberadaan suatu muatan listrik dan jenis muatan listrik yang ada di dalam suatu benda. Ektroskop terdiri dari sebuah peti kaca, dua buah daun elektroskop, bola logam, dan konduktor yang disekat dari peti. Peti kaca menjadi rumah bagi dua buah daun elektroskop. Kedua daun elektroskop dapat bergerak dan dihubungkan ke bola logam yang berada di luar peti kaca melalui konduktor. Referensi Daftar pustaka Pranala luar How fast does a charge decay? History of the electrical units. Listrik Fisika Elektromagnetisme Elektrostatika
Coulomb, dilambangkan dengan C, adalah satuan SI untuk muatan listrik, dan didefinisikan dalam ampere: 1 coulomb adalah banyaknya muatan listrik yang dibawa oleh arus sebesar 1 ampere mengalir selama 1 detik. 1 coulomb adalah 6.24×1018 kali muatan elektron. Satuan ini diambil dari nama Charles-Augustin de Coulomb (1736 - 1806). Pada Redefinisi unit dasar SI tahun 2019, yang efektif mulai 20 Mei 2019, (sekitar , atau mol) muatan listrik partikel. Elektron dengan jumlah yang sama memiliki besaran yang sama tetapi tanda muatan berlawanan, yaitu muatan sebesar −1 C. Nama dan notasi Definisi Sistem SI mendefinisikan coulomb dalam satuan ampere dan sekon: 1 C = 1 A × 1 s. Redefinisi 2019 dari ampere dan satuan pokok SI lainnya menetapkan nilai numerik muatan dasar saat dinyatakan dalam coulomb, dan oleh karena itu menetapkan nilai coulomb saat dinyatakan sebagai kelipatan muatan fundamental (nilai numerik besaran tersebut adalah perkalian invers satu sama lain). Ampere ditentukan dengan mengambil nilai numerik tetap dari muatan dasar e menjadi coulomb. Jadi, satu coulomb adalah muatan 6241509074460762607.776 muatan dasar, dengan bilangan tersebut merupakan kebalikan dari 1,602176634 × 10−19 C. Pada tahun 1873, Asosiasi Inggris untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan telah menentukan volt, ohm, dan farad, tetapi tidak coulomb. Pada tahun 1881, Kongres Kelistrikan Internasional, sekarang International Electrotechnical Commission (IEC), menyetujui volt sebagai satuan gaya gerak listrik, ampere sebagai satuan arus listrik, dan coulomb sebagai satuan muatan listrik. Pada saat itu, volt didefinisikan sebagai beda potensial [yaitu, apa yang sekarang disebut "tegangan (perbedaan)"] melintasi sebuah konduktor ketika arus sebesar satu ampere menghilangkan satu watt daya. Coulomb (kemudian "coulomb absolut" atau "abcoulomb" untuk disambiguasi) adalah bagian dari sistem unit EMU. "Coulomb internasional" berdasarkan spesifikasi laboratorium untuk pengukurannya diperkenalkan oleh IEC pada tahun 1908. Seluruh rangkaian "unit yang dapat direproduksi" ditinggalkan pada tahun 1948 dan "coulomb internasional" menjadi Coulomb modern. Lihat pula Konstanta Faraday Hukum Coulomb Hukum Sains Satuan muatan listrik Satuan turunan SI
Ampere (simbol: A, kadang disingkat "amp"; , ), adalah satuan pokok untuk besaran arus listrik dalam Sistem Satuan Internasional (SI). Setelah redefinisi pada tahun 2019, definisi satuan ampere, seperti yang disebutkan dalam Brosur SI edisi kesembilan, adalah sebagai berikut. Satu ampere adalah besar muatan listrik yang setara dengan muatan 6,241509074 × 1018 buah elektron yang bergerak melewati satu titik tiap satu detik. Sebelumnya, ampere didefinisikan sebagai suatu arus listrik yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif, sedemikian sehingga di antara dua penghantar lurus dengan panjang tak terhingga, dengan penampang yang dapat diabaikan, dan ditempatkan terpisah dengan jarak satu meter dalam vakum, menghasilkan gaya sebesar 2 × 10−7 newton per meter. Satuan ini diambil dari nama André-Marie Ampère, salah satu penemu konsep elektromagnetisme. Referensi Pranala luar Sejarah SI listrik Satuan arus listrik Satuan ukur Satuan pokok SI
Newton adalah satuan SI (Sistem Internasional) turunan dengan lambang N, yang merupakan satuan dari gaya, dinamai dari nama ilmuwan (Sir) Isaac Newton. Satu newton adalah besarnya gaya yang diperlukan untuk membuat benda bermassa satu kilogram mengalami percepatan sebesar satu meter per detik pangkat dua. Definisi 1 N = 1 kg.m.s−2 Referensi Satuan gaya Satuan turunan SI
Dalam fisika, percepatan atau akselerasi adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu. Akselerasi sebuah objek disebabkan karena gaya yang bekerja pada objek tersebut, seperti yang dijelaskan dalam Hukum kedua Newton. Satuan SI untuk akselerasi adalah meter per sekon kuadrat Percepatan adalah besaran vektor, sehingga percepatan memiliki besaran dan arah. Sebagai vektor, total gaya sama dengan hasil kali massa objek (besaran skalar) dan percepatannya. Umumnya, percepatan dilihat sebagai gerakan suatu objek yang semakin cepat ataupun lambat. Dengan kata lain, objek yang membelok (misalnya mobil yang sedang menikung)-pun memiliki percepatan juga. Definisi dan sifat-sifat Percepatan rata-rata Percepatan rata-rata merupakan perbandingan antara perubahan kecepatan benda dengan waktu yang diperlukan untuk mencapai perubahan kecepatan . kecepatan tersebut berubah. Secara matematis, percepatan rata-rata dirumuskan: Percepatan sesaat Percepatan sesaat, adalah limit dari percepatan rata-rata per interval waktu yang sangat kecil. Dalam kalkulus, percepatan sesaat adalah turunan vektor kecepatan terhadap waktu: (Disini dan dimanapun, jika gerak berada dalam garis lurus, besaran vektor dapat digantikan dengan skalar dalam persamaan.) Dapat dilihat bahwa integral fungsi akselerasi adalah fungsi kecepatan ; dimana luasan di bawah kurva akselerasi vs waktu ( vs. ) sama dengan kecepatan Karena akselerasi didefinisikan sebagai turunan kecepatan terhadap waktu dan kecepatan didefinisikan sebagai turunan posisi terhadap waktu, maka akselerasi adalah turunan kedua dari terhadap : Dalam mekanika klasik, percepatan suatu objek bermassa tetap berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. dengan F adalah gaya yang bekerja pada objek, m adalah massa objek, dan a adalah percepatan pusat massa benda. Ketika kecepatan semakin mendekati kecepatan cahaya, efek relativistik menjadi semakin besar. Percepatan bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan positif, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami percepatan positif ini bertambah (dipercepat). Sebaliknya bila negatif, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan benda menurun (diperlambat). Contoh percepatan positif adalah: jatuhnya buah dari pohonnya yang dipengaruhi oleh gravitasi. Sedangkan contoh percepatan negatif adalah: proses pengereman mobil. Referensi Fisika Persamaan diferensial Persamaan matematika Persamaan mekanika klasik Persamaan fisika Persamaan Besaran fisika