Tiada lagi resah di hatiku Tiada lagi keraguan kini Aku yakin hanyalah dirimu Yang ku sayangi Setiap langkah akupunBerjanji..................... Akan selalau setia bersama Kaulah nafasku Kaulah khayalanku Kaulah damai dalam detak jantungkuOh.............. kasih Peluklah diriku Bisikanlah apa yang kau mauOh.............. kasih Aku tak sanggup lagi Hidup tanpa dirimu Gemericik senandung luluh merayu hati, Terjamah larutan mensiasati. Terus menyabani hingga rengkarnasi. Putih sejuk teramat berarti. Senantiasa menanti keputusan Tuhan kapan ia akan pergi. Bila sampai waktu nya, Tetes demi tetes kian mengurai  awan. Gemuruh kilat pelepas ikatan. Melepas hasrat bercinta tak terhelakan, Rayuan pulang tak hiraukan. Merintih seduh sedan tiada guna. Hingga hujan mengiklaskan semua Demi senyuman yang menghianatinya, Yang tak terima akan kehadirannya Tanpa menyadari ia pantas untuk jatuh. Jambi, Mei Kau adalah separuh hidup ku Hanya kepadamu aku berbagi Kaulah yang mengajariku atri seorang sahabat Kau selalu ada untukku Saat aku sedih kau hadir menghiburku Saat aku menangis kau menghapuskan air mataku Saat aku terjatuh kau membantuku untuk bangkit Kau genggam kedua tanganku saat aku merasa takut Kaulah yang sangat berarti dalam hidupku Kau tak kan pernah terlupakan Kaulah sahabat pertamaku Senyumanmu yang kan selalu menghiasi hari-harikuSELAMANYAA... Kaulah Diana Mungkin kau membiarkan aku Membiarkan perasaan ini larut Memberi ruang jiwaku hampa Agar tetap terbiasa nikmati Perangkap yang kau buat Perisai yang kau banggakan Takkan jadi tameng bagimu Aku mengerti betapa hebatnya Perangkap mu hei sang dewi Ku akan terus merasa terbiasa Dengan pesona indahmu Ku masih akan nikmati hadirmu Berjalanlah pada hati yang sama Satu hati denganku Walau ku terperangkap Namunku nikmati dan jalani Ibu.. Kau adalah mutiara hatiku Mutiara yang akan selamanya bersinar Bersinar secerah sang mentari pagi Ya Rabbi.. Jangan Engkau pisahkan Antara aku,Ibuku Ya Rabbi Aku sungguh menyayanginya Sayang sepanjang zaman Zaman yang tak terhitungkan Dia telah bersusah payah melahirkanku Tanpa ku sadari aku telah sering menyakiti Menyakiti hati ibuku Ibuku yang sangat menyayangiku Oh ibu.... Maafkan aku Disetiap khilafku Khilafku kepadamu Ibu.. Andai kau tahu ibu.. Betapa aku sangat sayang padamu Sayang lahir dan batinku Hingga akhir waktuku Ibu, jika di perkenankan Aku ingin membalas itu Segala yang kau berikan Kau berikan padaku selama ini Sungguh ibu.. Aku ingin selalu bersamamu Disisa usiaku Ingin tetap bersamamuIbu...Kasihmu... Tak akan ada Yang bisa menggantikannyaIbu.. Doa terakhirkuya Tuhan..Lindungilah Lindungilah di setiap langkah ibu Ibu yang ku sayang Ibu yang tak tergantikan Ibu yang tak terduakan... Terimakasih Ibu Aku menyayangmu Hingga tutup usiaku Bahkan hingga aku hidup lagi ibu.. Di jalan setapak yang kita tempuh dahulumasih berbekas tapak jejaknyasehingga dapat kutelusuri kembali jalan itujalan tempat kita bersua, menjalin persahabatan Rentang waktu yang panjang, masa pun silamada masa gelap menutup kita, tiada kabar beritamembuatku tak tahu dimana kini kau beradahanya jalan itu yang membuatku jadi teringat kembali Pada cerita yang tertulis dalam kisah masa lalupersahabatan itu tertanam bagai sejumput ilalangseiring waktu ia patah tumbuh hilang bergantiakarnya yang tertanam di dalam tanah, terus hidup Di jalan setapak yang kita tempuh dahulumasih tersebar ilalang di kiri-kanan jalansehingga aku melihat kembali ke jantung jiwakubetapa persahabatan itu tak punah oleh waktu Berpisah dengan mu Terasa berat bagi ku Jika kau bertanya apa ku mencintai mu Sungguh besar rasa cinta ini Tapi kau harus relakan ku pergi Karna jarak yang memisahkan kita Karena ku takkam parnah kembali padamu Yakinkan hatimu pada Tuhan Semoga waktu yang akan menyatukan kita kembali Maafkan ku tak setia pada mu Karna ku hanya ingin sebuah kasih sayang Tak mungkin ku mendapatkan kasih sayang dari mu Aku lebih memilih orang lain Yang mampu menjaga ku disini Lupakan aku....... Carilah yang mampu setia padamu Kini semua telah sirna Hanya tinggalah sebuah cerita Tak ada lagi rasa cinta Yang tercipta diantara kita Kini kau telah berbeda Saat kau buat aku terluka Dengan caramu kau hancurkan semua Mimpi-mimpi yang ku rangkai sempurna Pergi saja dari hidupku Jangan kembali bila tak mau Ku tak ingin kau terpaksa Tuk mencintai dan menyayangiku Tinggalkanlah saja aku Biarkanlah semua berlalu Jangan kau sesali kepergianku Bila kau rasakan kebahagiaan di hidupmu Dimanakah hatimu sadarkah kau sakiti aku Dimanakah nuranimu sadarkah kau membunuhku Mendengar namamu, kata apa yang bisa kukatakan untuk menjelaskan betapa mulianya dirimu? Kata berbahasa dan bersyair tingkat internasionalpun tak kan bisa menjelaskan makna dirimu Ibu, iya ibu Apa yang tidak kau berikan untuk nafas putra dan putrimu? Yang memberi tanpa mengharap apapun balasan Yang melakukan semua bukan karena materi atau kekuasaan, bukan politik bukan kegemilangan Hanya senyuman diraut wajahmu nak itulah yang ia harapkan Ibu bagaikan mata, yang ketika lutut terluka ia menangis walau bukan dia yang tergores Yang merasakan meskipun tak mengalami Yang tak bisa tidur ketika putra putrinya belum pulas dalam tidurnya Yang tak kan makan seblum keluarganya bisa tidur dengan kenyang. Yang tak bisa duduk ketika putra putrinya belum datang dari perjalanan. Kata apa lagi? Sebanyak dan sebagus syair duniapun tak kan bisa menggambarkan betapa tulus, mulia hati dan raganya Ibu, doakan putrimu karena doamu adalah nafas terbesar dalam hidupku Hai sahabat... Apa kabarnya kamu disana. Aku rindu sahabat. Rindu akan semua kenangan yang tlah terukir. Rindu akan semua canda tawa yang tlah tercipta. Apa kamu juga merindukanku disana sahabat? Sahabat... Walau kita terbentang oleh jarak. Walau kita terikat oleh waktu. Kita tetap akan menjadi sahabat. Sahabat yang kan slalu menyinari. Sahabat yang kan slalu mewarnai. Sahabat yang kan slalu mengisi. Karna kita adalah sahabat. Aku sahabatmu. Dan kamu sahabatku. Ketika aku sakit dalam renung pilutakkan pernah ku ubah sedetik apapuncerita telah merubah segalanyadalam kondisi apapun Jeritan hatiku hanya bisa ku lantunkan untukmu papah............ dimanakah engkau berada rindunya seorang anak takkan pernah bisa terlupakan dalam sekejap Kenangan yang begitu indahtakkan pernah bisa hilang begitu sajapapah............ tolonglah aku kembalikan kebahagiaanku Yang selama ini kau rebut dari aku Sang sinar kehidupan mulai muncul Dengan wajah yang ceria dia memancarkan kehangatannya Bukan hanya aku tapi semua merasakannyaskenario serta irama kehidupan yang kan selalu terjadi didalam hidup Kicauannya pun tidak mau kalah Bernyanyi bersukari menyambut mentari Sebagai tanda ucapan syukur Alunan syair yang begitu lembut Menghangatkan jiwa raga dan membangkitkan semangat Hai, sang maha pencipta Engkaulah yang empunyai semua ini Berkatilah kami dalam hari ini Hingga kiranya kami bekerja Rasa ini tercipta tanpa aku sadari Sungguh kuat Sungguh hebat Apakah salah bila rasa ini tercipta untuk dirimu Apakah salah aku merasakan rasa ini Apa tidak bisakah aku memiliki rasa ini dalam nyata rasa Dan apakah salah aku bertanya tentang semua rasa ini Suatu pertanyaan rasa untuk dirimu Dan suatu harapan rasa untuk diriku Ketika hati tersakiti... Ketika janii di ingkari... Ketika semua kian tak pasti... Dan ketika itu pula aku merasa hidup ini semakain tak berarti... Kata cinta dan sayang yang dulu kau ucap... kini tlah lenyap... Lenyap bagai sang surya di telan senja... Saat malam datang... Aku selalu bimbang... Dan saat malam tiba... Aku selalu sengsara... Sunyi... Sepi... Selalu menghiasi kegundahan dihati... (Ksatriapingitan) Tatapkan arah pandangan kedeapan Menembus ribuan gumpalan awan-awan Ke atmosfer melayang terbang bentang Damparkan bintang-bintang. Peluk dan jangan lepaskan Dibalik cita masa kecil Biarkan radio pancarkan sinyalnya Menjawab kemurnian pejuang kita. Hinggap disatu titik Lindungi perisai lingkaran Tambah tembok tinggi panjang Hati diam tiada bimbang Senja Langit senja Kau bahagiaku Keindahanmu selalu kutunggu Aku ingin dilangit senja Kau ada dan berjanji Kau akan selalu ada Dan tak kemana mana Seperti halnya langit senja Yang akan sama dan tetap ada Meskin kehadirannya tak lama Namun senja selalu hadir menyapa Dan menghiasi langit yg termenung tak berwarna Melewati hari Melewati banyak cerita Menuliskan banyak angan tentangmu Dan akhirnya Hanya bermuara kesatu makna Kangen kamu Kangen yang tak mungkin terangkai kata Kangen yang begitu saja menggoda Kangen yang selalu ada Setiap mata terjaga Ya honey Kangenku ada tak harus ditanya Kangenku ada tak butuh raga Aku hanya ingin sapa Aku ingin ucapan manja Aku ingin puisi cinta Darimu wahai arjuna... Dan semoga engkau disana Punya kangen yang sama Walau kita tak bersua muka Walau jarak kian memisah raga Namun kangenku akanmu Kan terjaga selamanya Selama aku masih bernyawa Honey Aku kangen kamu Selamanya Hei.. apa kabar mentari...? Apakah hangatmu masih seperti dulu...? Apakah cahaya mu tlah mulai benderang...? Apakah kau sudah mulai tersenyum...? Hei.. mentari terima kasih Lelah mencerahkan jalanku Untuk memulai hari iniHei.. mentari Bagaimana hari ini Ceritakanlah hari yang telah kau lalui Matahari terlihat tersenyum samar Kemudian hilang meninggalkan Jejak merah di langit senja Ia pergi tanpa menjawab tanyaku.... Teruntukmu cinta yang membuangku Memberikanku harapan hingga jatuh hati Takkan rela ada cinta yang dibagi Kenapa kamu hanya menjanjikan? Aku adalah bayang rindumu yang tertelan nostalgia. Bermimpi bersama namun takkan jadi nyata Kenapa kamu hadirkan dia disaat kita mulai bersama? Apa kau tau? Hatiku Mati Semaumu kamu memberikanku Luka Hingga kamu lupa Apa aku akan mampu hidup tanpa kamu Tuan putriku yang menjadi jantung hati. Ijinkanlah aku melupakanmu Ijinkanlah aku menepiskan bayangmu yang telah merenggutkan kesedian hati Bila suatu saat nanti kau rindukanku Aku ada bersama setiap tulisan Aku ada disamping gambar dirimu Aku ada disetiap genggaman tanganmu Aku ada di setiap gelap dalam takutmu Aku akan menghilang bersama hari-harimu Bila nanti ku bias melupakanmu Aku akan bersamamu kembali dalam setiap keluhmu Bila nanti ku tak dapat melupakanmu Ku kan menunggu…Dan menunggu dalam diam…. Sampai engkau kan bias mencintaiku…. Sungguh ku hanya ingin dengar bahwa kau juga cintaiku Hanya itu… Ketika ku ukir sebuah kata kini ku mulai mengungkapnya satu persatu kata yang ku cipta seakan tertanam dalam nyata disudut sebuah penantian ku mulai tak sadar bahwa ku teringat sebuah kenangan disaat memory membuka hati kutatap jauh kedepan ku dengar sebuah ungkapan meski itu semua hanya sebuah hayalan namun mampu membuat ku teraus mengenang dirimu takkan hilang meski badai angin hujan menerjang karena sebuah kenangan indah telah menjadi sebuah catatan dalam sebuah waktu yang mungkin terpendam Aku benci hati ini Sudah kesekian kali disakiti namun tak bosan jatuh cinta kembali Sudah kesekian kali dibohongi Namun tak sungkan untuk kembali mempercayai.. Sakitnya jatuh cinta kini terasa kembali Pada rasa yang terbakar oleh sebuah pengharapan Sebenarnya enggan merasakan Namun apa daya diri ini tak mampu menolak sebuah perasaan.. Gores demi gores tinta memunculkan sajak nan bermakna Berusaha mengungkapkan namun tak memakai suara Berusaha bercerita namun tak ingin lagi dengan air mata.. Sudahlah aku hanya pintar memadukan rima juga kata Namun tak pernah berhasil dalam mewujudkan cinta ~wulandari Melintang dibelakang tubuh... Gitar tua... Kini tak berwarna... Menanamkan mimpi budi... Hidup di riuh ibukota... Kaki tak beralas... Peka tersentuh batu... Berlari... Budi mengejar biskota... Mengejar mimpi... Mengejar sejuta angan... Tersiram debu... Budi... Memetik gitar diatas roda biskota... Sayu terdengar nada... Hilang... Diterjang hempasan angin... Rindang atap biskota... Budi bernyanyi... Budi mengejar mimpi... Kau terlihat dekat Tetapi sangat sulit untuk digapai Aku terlihat seolah memilikimu Tapi hanya sekedar menggenggam tangan mu pun tak pernah di izinkan Lalu apa arti dari sebuah hubungan Jika perasaan seseorang tak pernah diharapkan Apa semua ini hanya untuk kesenangan Atau hanyalah sekedar pelampiasan Dari sebuah rasa bosan Sikapmu telah jelas Menjawab atas cintaku padamu Tanpa perlu lagi Kutahu isi hatimu Sekian lama Kurasa Cinta ini Tercipta harapan besar Suatu saat nanti Kuberharap Benar-benar memilikimu Namun Keadaan dan Kenyataan Tak pernah mengijinkan Takdir sama sekali tak merestui Aku Dan Kamu untuk bersatu Cinta yang tak pernah diam Memenuhi seluruh hatiku Terbalut Kerinduan tak kenal waktu Terus menghiasi hari-hariku Aku mencintaimu dari dulu Aku merindukan tanpa Kau tahu Selalu, selalu dan selalu begitu Meski Kau tak pernah melihatku Upayaku sia-sia Kurasa Selama ini mengagumimu Setiap waktu merindukanmu Namun, Sama sekali Kau tak mencintaiku Sekarang harapanku telah sirna oleh Kenyataan Mimpi-mimpiku musnah di tengah Pembuktian Kini Aku hanya mampu diam dalam Kerinduan Bersama hening Cinta Yang Pupus Dalam Penantian Ibu,, Tolong maafkan anakmu yg bodoh ini, yg tidak bisa berjalan tanpamu, tidak bisa berjalan tanpamu, dan tidak bisa hidup tanpamu Maafkan aku karena aku tidak pernah mau mendengarkn semuj nasihatmu, selalu berbohong padamu, dan selalu menyakiti hatimu yg suci dan tulus Aku memang anak yg bodoh dan jahat, aku menyesal karena telah berdosa padamu, dosaku padamu sudah terlalu banyak bahkan jika seluruh alam semesta ini ku berikan padamu tidak cukup untuk menebus dosaku padamu yg sudah terlalu banyak, aku memang jahat karena selu membuatmu menangis, membuat air matamu yg suci selalu menetes Aku mohon ampunilah dosaku padamu ibu, apapun kan kulakukan jika itu bisa membuatmu bahagia bahkan nyawaku pun akan kuberikan jika kau memintanya, Kau adalah segalanya bagiku, karena kaulah yg membuatku terus berjuang,, kenapa semua harus seperti ini, di saat aq membutuhkannya dia harus pergi tinggalkan diriku dengan semua perasaan qu yang tidak menentu perasaan sedih memenuhi ruang hati qu namun tak satu pun yang dapat mengerti itu karna qu tau itu semua akan menjadi perasaan yang harus qu pendam sendiri tak ada tempat berbagi, untuk meluap kan isi di hati hanya air mata yang selalu membasahi pipi di setiap hari-hari qu hanya ke sunyian malam dan kesendirian yang qu rasa kan tanpa kehadiran seseorang yang dapat mendengar kan keluh kesah qu begitu manis semua kata-kata nya namun semuma itu hanya lah sekedar kata-kata di bibir semua tiada terbukti, karna kini aq sndiri tanpa dirinya yang pergi meninggal kan qu dan perasaan qu Engkau hadir dalam hidupku.. Menemani ku dalam kesepian ku.. Berjuta cara membuat ku bahagia.. Memberi warna dalam suka mau pun duka.. Oh, kasih ku.. Ku rela hidup lama bersamamu.. Menghabis kan waktu ku hanya untukmu.. Mengisi hati mu itu selalu.. Sampai akhir hayat menjemput ku.. Ku rasakan ada pelangi cinta dalam kisah kita berdua.. Bersatu dalam warna asmara cinta.. Menyapu kesedihan dikala melanda hubungan kita.. Kau memberi setangkai bunga dan boneka.. Memberikan suasana romantis dalam cinta.. Tersenyum bahagia menyelimuti cinta kita.. Hingga menjadi alur cerita tak pernah ada habis nya.. Kugores kata di pagi ini untukmu teman Terima kasih atas spirit dalam kebersamaan Terima kasih telah bersama dalam perbedaan Semoga api perjuangan tidak pernah padam... Ya... ini memang tempat kita kawan Dunia kita Dunia yaang membutuhkan perjuangan lebih dari umumnya Dunia yang membutuhkan senyum dalam tangisan Semoga kita semua sanggup kawan Hingga di akhir perjalanan Tidak ada yang namanya kebetulan kawan Kita memang Seharusnya ada Oktober, - No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku mabuk Allah... Semata-mata Allah... Segala-galanya Allah... Tak ada yang lain... Aku mabuk Allah... Yang lain tak pantas dimabuki... Yang lain palsu, yang lain dusta... Nyamuk bukanlah nyamuk, kalau tak mengabarkan tentang Allah... Langit bukanlah langit, Kalau tak menandakan kebesaran Allah... Debu bukanlah debu Badai bukanlah badai Kalau tak membuktikan ke-Esaan Allah.. Kembang yang mekar, Api yang tak membakar.. Kalau bukan Allah, Mabuklah Aku mabuk Allah... Tak ada yang melihat tak ada yang mendengar, Hanya Allah... hanya Allah... Ketika matahari memancar Siapa sebenarnya yang menyinar?.. Ketika malam legam Siapa hadir pada kegelapan?.. Ketika hati ditikam Siapakah merasa kesakitan?.. Ketika jantung berdegup Siapakah yang hidup?.. Ketika puisiku menetes disini Siapakah yang abadi?... Allah semata.. Allah semata.. Yang lain tiada... Ayah... Apa yang terjadi dengan mu. Apa yang membuat mu melupakanku Apa yang menjadi salah ku Apa yang harus kulakukan untuk membuat kembali melihat q Ayah... tahun sudah umur ku Selama itu pula aku menunggu Selama itu pula ku berharap berjumpa denganmuAyah... Maaf kan kesalahan anak mu Yang hingga sampai saat ini belum mengenal wajahmu Belum mengenal siapa dirimu Entah sampaikapan ini akan menjadi dosa anak mu Ayah... Aku ingin bercerita tentang diri ini Aku ingin mengadu tentang hidup ini Aku ingin kau tau tentang cinta ini Ayah Dengarlah harapan anak mu Karna aku tak mengerti harus kemana mencari mu harus ke mana aku mencari bayang wajahmu. Datangilah aku walau hanya dalam mimpiku Anak mu merindukan bayang-bayang wajah mu Cinta sejati yang terbagi karna rasa suka sementara Namun itu bukanlah cintanya yang sebenarnya Namun cinta yang ku maksut tak sedangkal kelihatannya Rasa itu terus berlanjut berkembang dan berbungga seiring lanjut usia Kemarin mungkin kandas tak menyisakan bekas Cinta yang tulus tak terbatas Di rajut dengan rasa sayang kini memanjakan yang memilikinya dengan ikhlas Ihlas manja dengan uang kertas Mungkin materi mampu di cari dan di hargai Namun cinta sayang harga mati Bukan mengoceh apalagi berdiskusi Namun memang cinta itu abadi Letaknya di dalam Hati ini Senja berkilau di atas rimbun daun-daun tebu Mega-mega berarak sepanjang jalan setapak Kukayuh sepeda tua sembari kulantunkan sebuah kidung Menemani perjalanan pulang ke kampung halaman Burung-burung sore yang tadi bertengger berjajar Terbang berhamburan riuh menjaring angkasa Melengkapi indah pesona cakrawala Yang dibalut senja bertabur mega Senja ini mengisahkan ribuan cerita cinta Ketika mentari dipeluk bulan Ketika angin membelai mega Atau ketika kidung yang kulantunkan samar kau dengar Kau setia menunggu hingga senja menutup hamparan biru di atas kepalamu Kekasih… AlAH MASA LALU Aku adalah masalalu sebuah kepahitan yang terlahir dari sebuah cinta aku adalah kesengsaraan penderitaan yang hidup dalam jiwa yang hitam ia adalah sebuah cinta yang terlupakan dan aku adalah sebuah kesenangan yang tertinggalkan cinta telah mengubah jalan hidupku menjadi sebuah perjalanan panjang dan ia telah merubah kebahagiaanku menjadi sebuah penderitaan usai sudah semua kenangan itu, aku bahagia dapat melepaskanmu usai sudah semua dustamu, karna waktu telah mengatakan padaku tentang dustamu dan usai sudah semua cinta yang menyakitkan ini aku lelah berada dalam dustamu, aku senang berada dalam kesendirianku aku bahagia dengan kesepianku. menikmati kesendirianku lagi menemaniku.. Kala kuingat tentang masa itu Masa dimana kita pertama kali bertemu Kita tak saling mengenal tak saling bicara karna rasa saling malu Mulai ke mengenal mu Mulai kukenal kalian Kalian yang menemani setiap hari hari kosongku Kelebihan maupun kekuranganku Kalian terima tak ada saling egois melainkan saling memiliki satu sama lain Mulai kumengetahui apa itu arti sahabat, hanya ada satu kata tetapi memiliki seribu makna yang sangat berarti Tak ingin berpisah Tatapi ingin selalu bersama Kebersamaan yang membuatku mengerti tiada kebersamaan yang lebih bermakna Jika kita tidak bersama sahabat Ada satu diantara bintang terang ujung sana Memandangku dengan mata bersinarnya Terseyum layaknya bulan sabit yang bahagia Dan tetap disana, tak pernah ingin pergi Ku hiraukan dia Bagai bintang-bintang Yang selalu ku abaikan tiap malamku Ku biarkan dia ada dinaungan kagumnya akan ku Namun tak sekalipun ia berbalik Ia tetap disana, dengan lekung pelanginya Hingga suatu waktu Aku termenung akan dia Angkasa malam itu membuatku megukir wajahnya Seakan tersadar, Ia selalu layaknya sang angin Memberiku udara dengan tulusnya Dan ia benar sang bintang Menerangi kelam hari-hariku Tanpa ingat pengabaianku Wahai semesta Bawa aku ke galaksimu Untuk sekedar bertanya Apakah memang diri ini telah jatuh, Dalam lingkaran merah mudanya? Wahai rasi bintang Panahkan dia untukku Jangan sampai aku kehilangannya Jangan sampai aku kembali menyesali Keterlambatanku mencintainya. Suatu malam aku sendiri Memimpikanmu pun tak bisa Sekedar memandangi Ayunan bayangan rembulan di tangah lautan Bintang yang kau mau tak bisa ku petikan Suatu malam aku bercanda dengan angin Sekedar bersenda gurau Makin asik saja diriku Terkadang tertawa terbahak-bahak hingga pagi Maka lupa akan dikau Ah.. gila aku Tak apalah kamu juga bukan... Kemari kita gila-gilaan Pusing kepala saja Sesaat Fajar tersibak Ada setitik embun menetes lembut Membasahi hati yang gersang Di kala dunia tak lagi menyapa... Layaknya bidadari yang menanti disana Duduk mengulas senyum pesona Padamu yang bersujud.. ada sungai yang mengalir di bawahnya Panorama yang sedap dipandang mata Nikmat Tuhan Manakahyang kamu dustakan..? Semilir angin menyapu dedaunan menyibak mutiara yang terkuburdalam indahnya Samudera hati Menutupi siangnya dengan malamyang penuh gemintang... Masihkah kau dustakan nikmat Tuhan..? Semesta pun bertasbih.. Karena Allah Mencintaimu... Jiwaku ingin menyatu kembali Dengan Jiwa-Mu yang kucintai Namun aku harus menanti, Dalam kelana kefanaan duniawi Tiada jenuh Engkau menghiburku Kendati itu sebatas Senyum Sempurna yang mampu tersimpul Dan kulihat di ruang relung kalbu Tuhan,.. Di setiap perjalanan waktu, Tak lekang kurasakan Ada-Mu Kala Engkau mendekat dan memeluk tubuhku Aku memuja-Mu dengan Ilmu-Mu, Bukan karena mengharap Surga Ataupun takut kepada Neraka Sebab, kupahami memang inilah Sebenarnya arti tujuan Engkau menghidupkanku Kunikmati Suci Cinta Kasih-Mu dalam kesendirian ini Dengan Iman, dengan Rasa, juga Suara Agung-Mu Biarlah rindu ini hidup di dasar hati Menunggu hingga waktu Takdir-Mu menyapa Sampai Aku menemui apa itu ' Tuhan Dan apa yang Dia cintai dari sekeping hati ini Telah ku Sempurnakan Nama-Mu, Lihatlah begitu indah di lubuk hati Meskipun lidahku takkan pernah Bisa sempurna menyebut Nama-Mu, Dan perpisahan Kita di dunia ini Tak mampu menghalanginya sama sekali Suatu saat nanti Bila Kita menyatu kembali, Akan kubacakan puisi ini Di hadapan-Mu Wahai Maha Esa Dan bila tidak, kan kuserukan Sajak ini kepada seluruh nabi-nabi utusan-Mu, Atau kepada Seluruh Malaikat Yang senantiasa mentaati-Mu di semua penjuru tingkatan langit Aksara-aksara ini hanyalah Suara Kerinduanku kepada-Mu Jiwaku sekarang tak bernama jiwa lagi Melainkan Cahaya Di Atas Cahaya' Yang bertahta di atas kalimat Keabadian Cinta' Tuhan,.. Aku sangat merindukan-Mu Maafkan aku yang tak mampu Sempurna dalam mencintai-Mu Anakmu lelah bu pak Di negeri orang mencari bekal Ingin berhenti tapi tak mau mundur Aku menba lagi melangkah bu pak Demi cerita lalu, Demi sebuah pengorbanan awal Yang getirnya amat terasa Demi malaikat pemeluk ku Yang suara suara indahnya adalah do'a Yang harapannya adalah motivasi Lalu alasan apa aku berhenti Sedang harapan harapan para malaikat pemeluk ku ada di pundak anak yang lemah ini Ibu Bapak . Anakmu akan menjadi kupu kupu indah Walau kini masih terbelenggu di dalam kepompong Bayangmu semakin menghilang Makna tuk ku melupakanmu Ribuan waktu terbuang Menanti ketidakpastian Kala malam tiba Ku terpaut dalam lamunan Menatap tajam bintang Seakan kau melempar senyuman Aku kan berjalan Menjauhi jalur milikmu Melanjutkan rute alurku Mencari pengalaman hidup Semua itu takdir Sulit dilalui, menghasilkan mutiara Mudah dilewati namun tanpa makna Ikutilah... Titik air berembun Membasahi jendela pagiku Burung kecilpun terbang menghampiri Mataku terbelalak memburu Pagi ini penuh cintatahukah? Rasanya ingin menyapapedulikah dia? Yang aku suka Senyum dan matanya Apakah dia juga suka dengan aku. yang hanya seorang gembala kecilyang sedang mencari jati diri akan kasih kesetiaan, dan ketulusan dari mereka yang menatapkuTuhan.. Sungguh dia pujaanku Dia yang mampu mengembalikan senyumku Dia yang mampu meneteskan air mataku Dan dialah keinginan hatiku Saat hembusan angin begitu terasa dipori-poriku Sejenak aku terdiam dan merasa begitu sejuk Aku tersenyum melihat bintang yang sedikit terhalang oleh mendung Dalam bintang itu muncul bayangan raut wajah yang kerap mengungkapkan cinta padaku Wajah itu trus memandangiku begitu lekat Rintik hujan yang sedetik lalu turun membuyarkan bayangan itu Ternyata hanya bayangan??? ah….ternyata aku hanya berhayal Aku begitu merindukannya, padahal hanya dalam kurun waktu sehari aku tak berjumpa dengannya Tapi gelra kerinduan ini begitu menggebuh Aku cinta…. Aku cinta…. Dan aku cinta…. Petang …. lekaslah berganti fajar agar dapat bertemu dengannya Kuharap esok akan idah tak seperti kemarin yang dipenuhi dengan rasa itu(hnya kau yang tau apa yang aku maksudkan) Ketika ku dihantam badai kehidupankuterperosok ke dalam lubang kehancurankutertatih melangkah menyusuri jalan berkerikilyang akhirnya kutemukan hamparan cahaya Illahiyang menuntunku Menuju daratan yang penuh kasihN Yadi Baitullah kusujudkan diri Memohon keridhoanNYa Dalam sujudku kuselipkan do'asekeping harapanhingga di suatu waktukutemukan bahtera cinta dalam naungan suciN Yabersemayam dalam ikatan kasih Illahi Amiiiin Yaa Robb.......... Kita menutup mata ketika tertidur Kita menutup mata ketika membayangkan Kita menutup mata ketika berciuman Kita menutup mata ketika menangis Karena itulah hal terindah dalam hidup kita Deraian air mata mengalir Tak mengapa bagiku Namun bila hati ini menangis Masalah untukku Karena tinggalkan luka begitu dalam Pedih rasanya Bila lupakannya Bukan karena dia benciku Namun karena ku tahu Dia bahagia tanpaku Terluka Tak mengapa untukku Bila untuk membayar semuanya Atas waktu yang indah dengannya Aku terima jika harus lupakannyaTerimakasih Atas kenangan terindah Yang telah kau goreskan pada hidupku Dulu kita selalu bersama Menjalani hari-hari dengan penuh warna Bersenda gurau dibawah cerahnya rembulan Semua tentangmu telah aku ketahui Dan tak ada rahasia yang kusembunyikan lagi darimu Karena aku begitu percaya denganmuNamun.. Kini semua hanya bayangan Semua hanya kenangan Yang terkubur bersama dengan kehilangan Kehilangan kau yang begitu sempurna Mungkin dunia tak menginginkan kita bersatu Bersatu dalam ikatan tali persahabatan suci Biarlah semua terjadi Karena mungkin ini adalah yang terbaikNamun.. Kau masih menjadi yang terindah Dan hanya kau seorang Yang takkan tergantikan oleh intan permata sekalipun Aku berdoa Semoga kau mendapat tempat yang indah juga disana Bahkan mungkin lebih indah dari semua kenangan kita Cinta, Mengapa kau sangat menggoda, Membuat hati berdebar-debar kencang, Kadang perasaan senang, Kadang pula perasaan sedih,Cinta, Membuat kita semangat Untuk menjalani hidup, Dan kadang membuat Kita patah hati, Dan sekarang aku tau, Arti cinta yang sesungguhnya, Dan kadang kita di buat buta karena cinta, Kadang anak remaja tersesat, Dan putus asa, Karena cinta....Cinta, Cinta yang membuat kita lupa diri, Akan kewajiban kita, Sebagai anak murit di sekolah.... Apakah.... kau tahu saat aku menangissaat aku sendiri menebar kehancuran hatimenyiapkan jiwa untuk pergi Dimanakah... kau saat aku memanggilmusaat aku berkubang kesepian rasameringkuk dalam kebekuan Aku hanya menantimusaat kau dengan senyummu meninggalkan akusaat kau membuang raga sepi ini ke pusara gelap Sadarkah... saat aku merangkak letih dengan tangisan hampasaat aku mencari sebuah hati yang meninggalkan akuaku bersandar ats getirku Hingga aku bangun meraih imaginasikumengepakkan sayap kecilkumengarungi laut kesepianyang membawaku hingga saat mautku Aku telah bekutiada sadar kau akan rasaku Kerasnya kehidupan akan mengajarkan keberanian Hidup apa adanya mengajarkan kesederhanaan Tak punya dunia tapi harus punya banyak harapan Dengan ilmu yang tak luas Mengandalkan kerja keras Siang untuk malam itu satu tuntutan Begitu sebaliknya entah sampai kapan? Tidak menyalahkan suatu keadaan Hilangkan jauh semua keraguan Karena tak lama mereka akan tunjukan Bahwa harapan bukan sekedar impian Tapi harapan adalah sesuatu yang harus diusahakan Dan wujud atau tidaknya adalah kehendak Tuhan Malam yang begitu sepi....... tanpa ada rembulan yang menghiasihembusan angin malam yang menemani kesepiandan tak berfikir akan keindahan yang akan datang Malam yang begitu sejukyang di hiasi luka di balut kerinduankepedihan karena teriris luka yang mendalamyang telah menutup kebahagiaan Khayalan diri yang semakin menjadi-jadibagai romeo yang meninggalkan julietseolah-olah pangeran yang mengkhianati sang putridan bagai perasaan hati yang tertutupi kabut Burung yang kehilangan sayap karna patahmerintih kesakitan tiada tarakehangatan cinta yang dulu slalu di rasakanknii hanya tinggal kenangan yang merobek hati Aku pun tak tau apa yang terjadiapakah ini mimpi atau khayalan belakayang slalu singgah di hari-hari kuyang tak tau apa tujuannya Hingga kini dapat tersadar dari fikirankuini kenyataan yang seperti mimpi buruk kehilangannyayang tak tau lagi apa yang harus di lakukanselain meratapi,menangisi dan melupakan masa laluku Jika hati ini boleh memilihingin ku dekap dirimudan tak akan ku lepas lagi Karena aku ingin engkau dapat mengertibetapa aku menyayangimu sampai kapanpun jugaaku tau cinta tak harus memilikidan aku tau cinta tak harus bersatumaka izinkanlah aku tuk menyayangimudan merindukanmu selaluengkau tau betapa berartinya dirimu bagiku Karena kau cintaku satu-satu nyakau sayangku utk slamanyasmangat hidupku tumbuh karenamuwajahmu selalu terbayangmenghiasi hari-hari kudan satu yang harus kau tausesungguhnya aku sangat menyayangimu. Bukan hal mudah bertahan untukmu Bukan hal mudah menyelematkan cinta ku Bukan hal mudah menjaga genggaman ku Namun, Semua mudah olehmu Melepaskan genggaman ku Pergi dari hidupku Menghapus kenangan dengan ku Untukmu yang ku pertahankan Cinta ku memang unik Cinta ku memilih jalan berbeda dengan ku Cinta ku pergi dengan mudah nya dariku Sementara denganku, Menba bertahan.. Bertahan dengan hati penuh sayatan luka Bertahan dengan tangisan duka Tapi, tak apa Karena cinta ku penuh dengan ketulusan Aku tulus bertahan, tanpa paksaan Maka bayar lah ketulusan ku ini Bayar lah dengan hidup bahagia bersama nya Bersama dia yang berhasil merapuhkan pertahanan mu dengan ku Tuhan, jika raga ini tak sempurna untuk ku lihat Ijinkanlah aku melihat kesempurnaan pada diri-Mu Betapa indahnya jika aku memiliki keindahan dari-Muyang tiada tara Engkau janjikan pada ku Kesempurnaan yang Engkau ciptakan itu Membuat aku sadar betapa lemahnya diri ini Tanpa aku sadari Engkau sudah perkirakan apa yang ada dalam benak-Mu Jika aku sadar dalam keadaan koma Maka apakah Engkau memberikan cahaya terindah itu? Atau mungkin Engkau memberikan sesuatu yang bermakna? Berikan aku waktu Agar aku bisa mengerti semua ini, Semua yang Kau janjikan pada ku Untuk kuraih cahaya yang bermakna itu Tak ada waktu lagi untuk bermain denganmu.. Menghulur suara lemah ini Membagi lelun yang biasa menjadi pengobat penat dalam diri Di sudut kota berjuta ilmu Disini ku mencari dan sibuk sendiri Perjalananku masih jauh Sudihkah lama kan kau tunggu Jika terselif bosan Silahkan kau lepas Dan jika memang relung hati masi menyinari Bawalah dan terangkanlah do'a untukku Ajaklah bermain semua hayal ini Hingga kelak tak seperti mimpi Jika memang risau menyelimuti Boleh kau hempas dan kau buang semua janji Jangan kau buat ikrar semua yang telah dilewati Ada saatnya taman bunga berubah menjadi hamparan gersang Ada waktunya hati suci menjadi betdebu Usah kau ragu silahkan berpaling dan pergilah menjauh Dan semua raga ini yak kau kenali lagi Silahkan pergi tanpa berpamit ku kan sudi Namun hendaknya merasa enggan hidupku di kasihani Tapi apalah daya Bahagia cukup sulit dicari Jujur simpanlah bahagiamu dengan ia yang pantas kau tuju Yang memiliki emad berlian sampai ke tujuhmu Biarlah aku menanggung bahagia dengan yang berair mata. Nak... Cepatlah kau dewasa Akan ku ajarkan kau kehidupan Nak... Cepatlah kau dewasa Agar kau tahu arti kehidupan Nak... Cepatlah kau dewasa Meski kau akan pergi meninggalkanku Nak... Cepatlah kau dewasa Meski kau akan bahagia dengan pilihanmu Ingin ku segera melihatmu Menjadi orang yang sukses Itu do'aku slalu untukmu Nak... Aku tak berharap lebih darimu Aku tak berharap harta darimu Aku akan setia menanti di gubuk ini Aku akan slalu menunggumu di gubuk ini Kau akan datang dengan penuh kerinduan Kaupun berlari menghampiri ku Berlari kecil seperti waktu kecilmu dulu "Ibu, aku datang" Kau dekap tubuhku yang renta Ibu, aku merindukanmu" Kau kecup pipiku yang keriput Kau sekarang bukan gadis kecilku Kau sekarang bukan Kinanti ku yang dulu Nak... Kini kau telah dewasa Kau telah mengenal kehidupan baru Selesai sudah tugasku Bahagialah dengan kehidupanmu Bahagialah bersama suamimu Kini kau miliknya dan bukan milikku Kau harus setia kepadanya bukan denganku Tetap satu pintaku Jangan lupakan ibu bapak mu Allahu Robbi Bila suatu saat hati ini berlabuh pada selain Mu Maka perkenankanlah ia menemukan kidung jiwanya Yang mampu menuntun diri ini semakin sering menyebut asma Mu Allahu Robbi Bila suatu saat diri ini jatuh cinta Maka muarakanlah ia kepada seorang hamba shalih Yang selalu menistiqomahkan agar senantiasa tetap berada dijalan Mu Allahu Robbi Bila suatu saat raga ini dihalalkan ikrar suci Maka jadikanlah pengikrar itu imam ta'atillah Yang selalu mengingatkan sang makmum tatkala ia salah Allahu Rabbi Jadikanlah hambamu ini ahli dzikir Mu Yang lebih mengingat dosa daripada pahala Yang menyadari bahwa dunia hanya sementara Yang takut akan adzab diakhirat sana Allahu Rabbi Engkau yang Maha Mengetahui lagi Maha Mendengar Dengarkanlah rintihan doa ini Ijabahilah apa yang menjadi harapan kami Amin Rindu, bukan atas suara Hanya waktu meluruh Dalam raga masih berkaku Nampak tak lari, ada dapat Belum datang terbang sempat Lupa haku bersendirian Namun tanpa berluka, hening di  kepalangan kecil, terlenakan. Puncak sendiri dingin terbawa ingin Berwangi senda berharum senyum Sekarang salju turun, sajak ronamu Sejak dan jika kau sendiri Seperti besok Hari ini tepat tahun aku mengenalmu. Dari masa itu sampai masa sekarang.. Kau jelas tampak berbeda jauh.. Beribu kata dan curahan terdengar jelas sayup di telinga. Aku pun begitu menikmati setiap eja'an kata darimu.. Tentang yang serius sampai kadang menjadi bahan untuk becanda. Angan dan cita mu begitu besar dan mulia.. Sampai aku kadang berfikir bagaimana aku bisa ada sejajar disamping mu. Gadisku...? Berlarilah terus kedepan, kejar dan gapailah semua yang ada di benak mu. Jangan pernah kau tengok aku yang ada dibelakang mu.. Jangan pernah kau ba kembali kebelakang Tataplah yang ada di depan mu. Aku hanya bisa selipkan doa ku di hati mu. Terus berlarilah gadisku.. Dan jika nanti di depan sana ada laki-laki yang menurut mu jauh lebih baik dariku bersandinglah dengannya jika kau benar mengharapnya. Aku ikhlas gadisku.. Aku ikhlas bukan aku tak sayang, tapi aku harus tau kebahagiaan mu jauh lebih harus dari kebahagiaan ku. Untuk senyum dan bahagiamu kelak nanti. Jangan sungkan.. Jangan tengok aku jika di depan ada bahagia yang lebih dari yang ku berikan. Aku akan tersenyum jika kau lebih tersenyum... Kini kau telah berada jauh di depan ku. Sampai kadang aku melamun.. Apakah jika aku ikut berlari kau masih mengenali ku..? Mungkin tidak, dan akupun yakin itu tidak. Jika benar kau akan bersanding dengan laki-laki yang kau suka itu. Jangan pernah kau ba untuk membelakanginya.. Ingat.. Laki-laki mu adalah imam mu, dan imam mu adalah penuntun dunia dan akherat mu. Beradalah di sampingnya,. Jangan pernah ba suaramu lebih keras dari suara imam mu.. Jangan pernah sikap mu lebih keras dari sikapnya. Jangan pernah ba mengimami imam mu. Teruslah bersifat halus dan layanilah imam mu dengan penuh cinta dan kasih. Maka surga yang akan menjamin mu. Karna hanya dia pintu surga yang dapat kau masuki setlah kau lepas dari orang tua mu. Masih ingatkan...? Dulu aku pernah berbisik padamu. Jika nanti aku jadi imam mu berarti surgamu ada di ridho ku wahai hawa ku" Sekarang pun masih sama walau aku bukan yang bersanding dengan mu. Teruslah dan syukurilah nikmat mu hari ini wahai gadisku. Dan percayakan bahwa imam mu adlah laki-laki yang bertanggung jawab. Jangan pernah sesali dengan pilihan mu.. Aku yakin cinta mu lebih kepadanya dari cinta mu yang pernah ada untuk ku. Aku simpan begitu rapat cerita yang pernah ada.. Dan aku semakin tau tentang apa itu memiliki dan apa itu kehilangan. Dan satu pinta ku saja. Doakan pula aku agar bersanding dengan gadis yang tak kalah berbakti seperti mu. Tak kalah sayang pada imamnya. Agar kita sama" bertemu di surga nanti. Walaupun kau bukan hawa ku, dan aku bukan Adam mu. Aku yakin cinta yang dalam takan pernah hilang walau tak jodoh. Dan aku percaya cinta memang tak harus memiliki. Tapi cinta akan bahagia jika dia yang di cintai bahagia. Surat ku untuk mu wahai hawa yang tak bersanding di rusuk ku. Lengkapilah dengan cinta rusuk yang sudah menjadi takdir mu. Aku pun akan begitu, akan melengkapi dengan cinta rusuk yang menjadi takdir ku. Terimakasih untuk untaian cinta yang pernah ada. Bahagialah dengan laki-laki mu. Maka aku pun akan menba bahagia dengan hawa ku. Teruntuk wahai Hawa. Bagaimanakah tuan? Letup tangis kaum yang kau dengar Darah segar yang berhambur bersama debu Amuk alam yang menghamtam nusantaramu Bagaimana tuan? Memandang luas bumi pertiwi bersanding rangka kehancuran Menatap puing-puing moral yang terinjak Bagaimana tuan? Menyokong merah putih yang lama tak berkibar Menyejukkan tanah air yang lama gersang Menyetarakan derajat kaummu yang terbudak Mampukah tuan yang saat ini menggenggam tonggak pemerintahan? Ikatte anjari lilin ilalang tinroku Angsingarri sassanna nyawakuA’muru’ batang kalennu anjari benteng pammanjenganku Ancuru’ bone lalannu anjari pallopo ilalang tinroku Ikatte minne angrong angrong mallassukanku Taena allo taena bangngi anjagaiyya ilalang tinroku Ammatti je’ne matannu assolong ri barambannu Anciniki inakke minne anak passolongang ceraknu Ammakku pallopo nyawaku Ikaupa ampakasannangi atinku Ambonei ngaseng simpunna nyawaku Amballei paccena parrukku Ammakku pallopo nyawaku Kodina sifa’nu a’lampa tama saileA’boko ta’ mapparikongang Tanu saile jari jarinu ilalanna anne linoa Ammakku pallopo nyawaku Erok tonga ni remba remba Niraka’ tama nilappassang Ni dengnge ta’julang julang Mingka apami pale ka tena kulleku rikodong Ampoleangi erokna karaenta allah ta’alanu ammoterang attinro tambangung bangung Ikaumi antu angrong amma pallopo nyawaku adakah diriku di hatimu? sekian lama waktu masih memisahkan kita.. karena ia seakan akan telah pergi ketika selangkah ku jejaki memang ini semua telah terjadi . sekian lama waktu masih memisahkan kita dan adakah waktu masih membuat dirimu mengingatkan hatimu padaku? kekasihku dimanapun kau berada dan apapun aku bagimu namun untukku enkau adalah kekasihku yang takkan pernah hilang.. kekasihku, maafkan aku yang telah menyakiti perasaanmu dahulu.. kan ku kejar dirimu hingga waktu akan memutihkan rambutku, melemahkan tubuhku namun hatiku takkan pernah rela untuk melepaskan namamu .. kekasihku . aku masih teramat mencintaimu.. Berharap mentari datang Mengganti semu hariku Berharap kelam hilang Meninggalkan ku Bengharap diriku kan bahagia bersamamu Namun kini aku hancur Namun kini aku rapuh Serapuh aku mencintaimu Tertatih aku mengejarmu dalam kelam Dan ku tau, hanya sunyi yang sudi menemaniku Nafas berhembus Di setiap detik waktu Derita menembus Seperti diiris sembilu Langkah yang tertatih-tatih Diiringi alunan pedih Bagai tak punya harapan berarti Seakan ingin mati Semu klatku menemu Risalah harpa nyenyanyian burung kini terurung, Melusuh tinggali koyak segunung Memeram sunyi diantara sepi Terlerai batangku, hilang temulangku Tuhan, Aku berang Terang benderangku terampit petang Gembur tanahku layak kerontang Berbanjar duri, Batangku dibuli Daunku tak semi Aku terlerai mala Jiwa berlaga, senja lara sempurna. Katanya,"lestarikan"Apa janji? Apa bukti? Terkubur beban, Kau LipanSetan Serupa pancang pincang; siluetku Merajam tulang; gamblang Di tepi muara Battoa, rintihan bisu pepohon melagu Keluh demi keluh meruntuh rontokkan tangguh Aku ingin melihat terian gugur para satelit Sampai hancur lebur kawanku Tiada yang jaga aku, hijaukan emasku. Gerak dalam kesepian Hingga melangkah menuju keramaian.. Mencari dimensi, menentukan posisi.. Menggantungkan mimpi berelegi... Samar tuk melihat ketenangan, Tenggelam didalam keremangan... Mewujudkan gairah positif, Membuang jauh beban negatif. Ini bukan tentang ekonomi apalagi otonomi mimpi.. Hanya sekedar memperjelas Juga merapihkan kronologi mimpi... Dari cinta menjadi jiwa.. dari mimpi menjadi nyata... Aku adalh Aku. Aku bukan dia. mahu pn kamu.. Anganku..mimpiku. citaku.. Prjalanan arah tuju hidup ku. Aku adalh aku. Cintaku..kasihku. rinduku.. Milik masa lalu. akan hilang ikut waktu.. Untuk apa difikir. untuk apa ditungu. Aku brdiri. pada pohon pendirian yg kukuh.. Aku brpaut. diatas dahan perinsip yg utuh.. Aku brjalan tnpa bekas luka hati yg luluh.. Aku brlari mgejar masa. walau malam hampir brlabuh. Sifat ku bukan brmegah. aku orang yg merendah.. Sifat ku suka mgalah. bukn brerti aku orang yg kalah.. Untuk apa aku brdebat. mahu pun berhujah.. Maafkn. jika sgala prsoalan aku yg brsalah. Biar jalan hidup ku samar. aku tidak peduli.. Biar brtabur sejuta onar penuh brduri.. Langkh brpadu. azam brsatu hajatku dihati.. Sgala impian prjuangan. aku turuti. Walau ku dicaci. shinga dikeji.. Aku tetap teguh diatas jalan yg pasti.. Walau ku sendiri. jalani prjalanan hidup sunyi.. Aku yakin itulh jalan yg hakiki. Kenangan hidup ku smalam biarkn brlalu.. Untuk apa dingat. untuk apa ditungu.. Ku meniti hari. ku meyusur waktu.. Aku tidak lelah. mahu pun pasrah.. Jalan ku satu. biar pun brliku.. Kerana Aku adalh Aku. Ad Deen No. Urut Tanggal Kirim // :: Engkau adalah malaikat terindahku Yang dihadiahkan Tuhan padaku Dengan segala yang ada pada dirimu Dengan segala keindahan yang menghiasimu Engkau benderang seperti matahari Yang bersinar di pagi hari Aku akan selalu menyayangimu Dalam ketulusan dan kesetiaan hatiku Engkau tak perlu khawatir pada hatiku Karena hatiku telah terbius oleh mu Dan tak mampu berpetualang pada hati yang lain Dan tak mampu menoleh pada hati yang lain Temanilah aku bersama mimpiku Mimpi yang ku rajut bersama mu Mimpi yang akan kita gapai bersama Mimpi yang akan hadir dalam nyata Kuatkan mimpi itu menjadi mimpi kita Bukan mimpi ku atau mimpi mu Melainkan mimpi kita Mimpi kita berdua Bukan mimpi ku dengan yang lain Bukan juga mimpi mu dengan yang lain Namun mimpi kita Mimpi kita bersama, mimpi kita berdua Bahagiaku akan menjadi bahagiamu Bahagiamu pun akan menjadi bahagiaku Bahagia kita berdua Bahagia kita bersama Saat itu tepat malam lebaran Membawa alur kisah yang indah Sebuah cinta cinta yang tak kunjung padam hingga Walau kini tersebut masa lalu" Malam itu bukankah kita berjanji? Berjanji untuk saling melengkapi... Namun nyatanya separuh hati ini hilang tak lengkap Kini malam hanya dengan ratapan Saat itu fajar dengan cahaya remangnya yang menjadi saksi canda kita, Keringat yang berjatuhan saat kita menapaki jalan menuju tempat kenangan kita kau genggam erat seakan kau takut terpisah Apa arti kenangan itu untukmu? Sikapmu yang seakan kau tak ingin kehilanganku itu yang dulu selalu membuat hatiku luluh Dulu" sangat indah saat itu. Hidupku ini seperti diterpa angin yang sangat dasyat Pikiran seperti kosong tanpa otak Tubuh seperti tanpa tulang, darah dan daging Aku selalu lemah dan lemah Tak tahu harus apalagi Setiap detik aku hanya terkulai Memikirikan beban yang begitu berat Wajah-wajah sangar yang selalu menghantuiku Aku seperti membawa beban yang amat teramat berat Aku berpikir keras demi mencari akal Namun, memang pikiranku sudahlah rusak Tidaklah dapat berfungsi dengan baik Hanya bisa menerima kerasnya dunia Saat ini aku berpasrah diri dengan kehidupanku Menerima kenyataan yang tak dapat aku hindarkan Dan seperti biasa, aku ingin mengakhiri hidup Mungkin dengan begitu aku akan tenang Dan tidak dihantui rasa takut Sang fajar bertekuk lutut Seakan mengalah pada sinar rembulan Dan jikalau malam tiba Bintang pun menemani indahnya bersama rembulan Andai saja aku seperti mereka Selalu menemani untuk menjaga kesunyian malam Bersatu dan tak saling mengganggu Namun sudahlah, Itu cuma khayalku Menikmati indahnya malam Hanya angin malam yang berhembus Dan sebuah buku yang selalu menemaniku Itu pun sudah cukup menghapus kegundahanku Sesaat jika aku merindukan seseorang Kutuangkan isi hatiku melalui secarik kertas Dan mulai menarilah pena diatas Untuk mengukir namanya Dan akupun menitipkan surat ini Kepada angin yang berhembus Untuk disampaikan kepada tuhan Agar dapat mengabulkan permintaanku ini Hari demi hari Kau Ku tunggu disini Ku berharap Kau kembali Saat Ku masih ada di sini Waktu berjalan tiada henti Mengiringi Rembulan dan Mentari Yang terbit dan tenggelam tiap hari Mengiringi penantian Ku selama iniTapi, Kau membuat air mata ini Menetes tiada henti Karna kau mampu membuktikan Bahwa Cinta Mu Sejati Yang tak akan pernah Mati Oleh panjangnya hari Aku mengenal mu melalui sebuah nama. Nama yang tak begitu aku hiraukan, bahkan berfikir bisa dekat pun, tidak terfikirkan. Hingga Tak begitu jelas dalam ingatan ku, bagaimana aku bisa merasakan seperti ini. Tapi perlahan aku mengenal mu. Perlahan aku terbiasa dengan wajah mu, Aku terbiasa dengan suara mu, Tebiasa dengan aroma parfum yang mampu membuat aku selalu ingin bersama mu. Aku terbiasa dengan pelukan mu, Aku mulai terbiasa dengan kamu. Kamu mampu menyembuhkan kesedihan yang aku rasa. Kamu, begitu indah dengan canda mu. Dengan semua hal yang mampu membuat aku tersenyum. Tersenyum karena mu. Apa ini Takdir yang membuat kita bertemu? Entahlah. yang aku tahu. Aku bahagia mengenalmu, Aku begitu tak mengerti. Aku tak paham semua ini. Sesekali pernah aku tersenyum sendiri. Terfikir apakah aku? Aku menyayangi mu.. Tuhan, terimakasih menghadirkannya untuk ku, Sekalipun hanya aku yang merasakan rasa ini. Srg Teruntuk yang tercinta Larik sajak sang juara Yang indah dalam naungan Tak hilang dalam renungan Tetaplah menjadi sabar Tanpa pernah berubah gentar Tetaplah menjadi tegar Tanpa pernah berubah hambar Ibu Terima kasihatas kasih sayangmuyang tlah ibu berikan kepada ku Ibutidak perna merasa lelah mengeluhmembesarkan kuibu, seorang ibu yang luar biasa Ibujuga tidak pernah meminta imbalansedikitpun dari buah hatinyaibu hanya ingin melihat aku bahagiaIbu Setiap hela napaskuaku hanya ingin membahagiakanmu ibumeski aku tidak mampu seperti orang lain.Ibu Aku Sayang Ibu Doa ku kan selalu menemani di setiap langkahmuibu... Cinta itu.. Tak luput dari derita Cinta penuh duka lara Kita harus tabah hadapinya Dalam menjalin rasa cinta Penuh dengan goda dan lara Janganlah engkau mengeluh Keluhkan jalan cintamu Menjalani cinta itu... Layaknya berlayar di tengah samudra Penuh dengan gelombang-gelombang godaan Yang tak mudah melewatinya Dalam cinta Ada rasa cemburu Ada rasa iri Yang sungguh menyiksa hati Derita cinta Janganlah di sesali Karena derita cinta Dapat mendewasakan kita Di balik sinar matamu yang menawan Di baliki guratan wajah nan rupawan Tersirat karya pengorbanan yang besar Sepanjang hidup ini Sepanjang itu pula kau berikan Ilmu yang kau miliki Untuk kami murid-murid Mu Guru ku ….. Kau membuat hidup kami lebih berarti Tanpa MU kami tak dapat mengapai mimpi kami Guru ku….. Sebelum kami dapat membalas Semua Jasa Dan pengorbanan Mu Engkau t’lah pergi dan tak akan kembali Tuhan waktu yang engkau berikan sangat cepat Tuhan andaikan waktu ini dapat di putar kembali…Tuhan mungkin ini lah takdir Tuhan apakah saya dapat hidup tanpa dia Oooohhh Tuhan …. Hamba ini manusia berdosa Hamba yakin ini yang terbaik Terima kasih atas waktu yang engkau berikan Tuhan, siapakah diri ini Yang tak lain hanya wanita biasa Hambamu biasa yang juga terselimuti banyak dosa Wanita yang terkadang tidak dapat menjaga Kehormatan dan tutur katanya Tuhan, di mana kah tempat diri ini Kau sandingkan diri ini kepada orang-orang yang muliakah Kau tempatkan diri ini diantara kaum-kaum musliminkah Tuhan, sejauh mana diri ini melangkah Pantaskah aku mengharapkan yang baik Pantaskah aku mengidamkan imam yang mulia Sementara diri ini masih tertutupi tebalnya dosa Tuhan, sanggupkah diri ini merubah Yang kadang banyak hal duniawi yang menggoda Lalu diri ini meng-iyakan Apakah masih ada tempat untuk diri ini Tuhan Dosaku memang setinggi langit, namun hamba yakin Ampunanmu selebar dunia ini. Satu kotak yg penuh dengan memori indah masa itu .. Penuh dengan senyum beriring canda tawa... Penuh cerita duka.. Sering pula bahagia meski tak seberapa... Yang aku tau... Lewat tawa hatimu terbuka... Lewat senyum hatimu berkata... Setidaknya sampai waktu itu... Karna ternyata aku tak begitu tau... Sampai terang menutup gulita.. Ketika kenyataan tidak sesuai harapanaku belajar untuk menjadi dewasabelajar untuk hidupbelajar demi impian Aku belajar menerima semuamenerima kenyataan pahitpahitnya kehidupan tanpa harapantapi ku terima muak akan itu Ketulusan slalu kuharapkankenyataan tak slalu adahanya harapan yang ku punyaku pertahankan harapan itukarena harapan lebih indah dari pada kenyataan Malam ini Aku harus ikhlas diri melacur Dengan jelaga malam.Dan Merelakan seluruh lubang pori pori tubuhku terbuka, Agar hembusan angin Bisa leluasa melesak masuk kedalam raga Kemudian menari sebuah lagu simfoni Malam ini Aku ber pasrah pada semesta, Membiarkannya mengkoloni dan menyeretku Dalam riak-riak isolasi gelombang cerita. Episode tentang kau dan aku Episode anak-anak peradaban Episode manusia yang berbeda auratTentunya Episode yang harus meminta ijin-Nya Malam ini Terpaksa aku lacurkan rindu Agar syahwat rasa ini terklimaks kan Kau lahir di era tirani. Kau hidup dalam himpitan ekonomi. Dibesarkan keterbatasan. Dinafkahi ketidakadilan. Dilandasi ideologi perlawanan. Desa tak mampu memberi kecerahan. Polusi kota besar lebih menjanjikan. Apa daya kemampuan. Ditindas sistem-sistem pengekang. Diranjau setiap harapan yang kau impikan. Derap kakimu pincang di singkirkan pemikiranmu dipasung diasingkan. Mungkin suatu hari kau diracun diam-diam. Mungkin suatu hari kau diculik dan dihabiskan. Mungkin suatu hari kepalamu dibidik senapan. Mungkin suatu hari kalimatmu di hapuskan. Mungkin suatu hari nafasmu habis ditengah jalan. Mungkin suatu hari tubuhmu melepuh terbakar api kebencian. Mungkin suatu hari jalanmu mati tak tak dihiraukan. Tapi satu kata yang akan kami teruskanLawanLawanDan Perlawanan Engkau tidak bisa dihabiskan Mentari t'lah lelah mengudara Dilingkar hujan dikala senja Membujuk mesra pita warna Lalu menyulap rindu serupa bunga Yang Kian mekar dihela detik.. Menuntut balas dipicu putik.. Dan berakhir layu.. Merindukanmu.. Bolehkah aku merindui mu meski dalam mimpiku bolehkah kalau begitu kubiarkan kau masuk takkan ku usik cintamu dengannya eratkan gengaman tanganmu jangan sampai dia terbagun Tatap mataku... kau melihat sesuatu apakah itu iyah rasa yang bangkit rasa yang tumbuh... semacam tak bernyawa tapi menekan... Peluk erat tubuhmu menembak kesasaran paling tepat kau lirih melihatku, kau benci denganku kau hancurkan aku... Wahai laki laki didalam mimpi tolong jangan bangun dari tidurku tinggal lah sejenak torehkan senyummu meski dalam mimpi ini... bahagiakan aku meski dalam mimpi ini Kuberlabuh dipelabuhan hati.. tertancap begitu dalam.. tak mau rasa bangun dari mimpi indah ini... Kesunyian Menyelimutihingga tiba sang fajar menyelinapi ku disini masih sendiritanpamu yang biasa di hati yang tlah terukir indahdan terbingkai rapi bersamamu, Adakah di sana kau Rindukan kuaku disini slalu merindukanmu .... ...)tak terbatas oleh Ruang dan waktudan adakah rindu ini mash mampu membelai bayangan indah mu dsanahingga ku mulai menitikkan butiran bening airmataku Hari, bulan tahun kini tlah tergantinamun dirimu masih dihati. ku tau kau kini bukan milikkutapi cintaku masih milikmu Yang telah ku tata rapi dengan sayap-sayap cinta kitanamun sayap-sayap itu kini tak berartihingga tnggal kenangan-kenangan rindu bersamamukini ku bingkai indah kenangan itu By Rosal PribÃ¥dì Putra Puisi ini ku tulis untuk mantan kekasihku Feyy M Oetzz. yang kini sulitku lupakan. Langit... Hamparan awan Seperti kapas putih Halus lembutLangit... Berwarna biruSecerah... Warna laut Jika kau marah Petir menyambar-nyambar Kau berwarna hitam Dengan awan hitam yang banyak Kau juga bisa memakan korban Dengan petirmu Kilat berkedip Petir menyambar Bila badanku nanti lah mati Terhantar lemah tiada berasa, Suaraku diam, tiada lagi Bernyanyi dalam perjuangan masa. Kuburkan daku, kawan-kawanku Ditepi lautan biru permai, Jiwaku selalu cintakan lagu Lautan abadi rindukan pantai. Di tempat sepi, dimana hanya Dapat didengar suara lautan Dan atmosfer yang membuat jiwa Hiba memandang gambar kenangan. Disana ku ingin berkubur Ditepi lautan symbol jiwaku, Seperti anak sentosa tidur, Di pangkuan Bunda Indonesiaku. AYAH Kaulah Pelita Hati ku Kau Terangi Hidup ku Dalam Segala Usaha ku AYAH Kemana kini Engkau pergi ayah Kini Engkau telah Jauh meninggal kan ku Tiada terasa sudah dua tahun Kami Hidup tanpa seorang ayahAYAH Kasih sayang mu tiada henti bagi kami Engkau sayangi kami dengan setulus hati ayah Ayah korbankan tenaga ayah dan banting tulang demi kami Namun kemana perginya kasih syang itu semua ayah? Kasih sayang ayah kini telah Kembali pada yg maha Kuasa Meskipun itu smua sudah musnah Namun Ayah akn slalu ada Di hati kami AYAH Salam dari anak-anak ayah tersayang Kami hnya bisa berdo'a Semoga Ayah tenang Di sisi ALLAH SWT Amin Amin Yarabbal'allamin. . Lelaki biasa Dia berjalan di gang-gang becek Lalu lewati genangan sepinggang Tak ada kecanggungan Sekilas nampak kepedihan di wajahnya Hanya sekejap Lalu menyimpan rapih kesedihan di hati Di wajahnya nampak keyakinan Harus ada jalan keluar Dia berjalan di terik kencang Menemui pedagang pinggiranMendengar Menampung keluhan Bercengkrama dalam keterbukaan Bergurau lalu Membicarakan kesemrawutan dan harapan Mencari jalan terbaik tercapai kesepakatan Dia lelaki biasa Lelaki sederhana Yang ingin membangun bangsanya Menghadirkan kemakmuran bagi semua Terlampau besarkah cita-citanya Mari kita bertanya Adakah yang bisa mengalahkan tekad Adakah yang dapat menumbangkan kejujuran TidakYa Jawabnya tidak. Lelaki biasa Di pundaknya Terlalu banyak orang menaruh harapan Dan impian-impian Dia memikulnya Entah sampai kapan ia akan bertahan Bagaimana kita Apa kita lakukan Mari membantunya Kita bisa saling menggenggam tangan Merapatkan barisan Mendukung kinerjanya Jika kita ingin mewujudkan cita-citanya Cita-cita kita Mari laksanakan salamnya Salam tiga jari Yang menyimpan kekuatan maha besar Yang sanggup melawan semua tantangan Mari kita melangkahBersama Saling memberi kelebihan Menambal kekurangan Guna tercapai tujuan Dia lelaki biasa Lelaki sederhana dari desa Yang mempunyai semangat dan integritas Bermodal keberanian dan kejujuran Ya kejujuran Kejujuran yang saat ini sangat di butuhkan Setelah penyimpangan dan penyimpangan Keserakahan yang mengerikan Keboran yang makin besar Yang membuat negeri ini Nyaris porak poranda Atau sudah. Lelaki biasa Di ajang pemilihan Dia harus melewati berbagai hantaman Fitnah dan kampanye hitam Dia bertahan Harus di punyai kesabaran Di dukung para relawan yang relawan Yang menuntut revolusi mental Dia memantapkan langkah Bersama berjuang di dukung relawanmerebut hati rakyat Dengan keterbukaan Persaingan begitu ketat Begitu menimbulkan gairah jika saja Tidak di nodai dengan kekisruhan Dan tuduhan yang kejam Dia yang menjunjung kejujuran Di sangka melakukan kecurangan Tak dia mengerti kenapa Sahabat yang seharusnya bersaing sehat Menuduhnya demikian Dia tak dapat mundur sekarang Karena amanah rakyat tak bisa dia abaikan Apapun yang terjadi Dia harus maju mengemban tugas Amanah rakyat dan relawan Di kuatkan hatinya Lurus tajam pandangnya kedepan Ia ucapkan Mari lakukan revolusi mental Di mulai dari sekarang Jangan tunda Mari bersama berjuang menuju Indonesia yang lebih baik.. Lelaki luar biasa Dia lelaki sederhana dari desa Lelaki luar biasa Dia Presiden kita Walau aku tak memilihnya Mungkin kenetralan lebih bisa Melihat apa adanya Tidak berat sebelah Siapa sesungguhnya lebih mampu Menghadapi tantangan ke depan Lebih layak di harapkan Suara rakyat mungkin benar suara Tuhan Bukan karena hasil pencitraan Saatnya sekarang bersatu Merapatkan barisan Mewujudkan Indonesia yang mampu Memenangkan persaingan berbagai bidang Mampu mengatasi tantangan berat bagaimanapun bentuknya Kita bantu programnya Kita awasi kerjanya Memperingatinya kala menyimpang Menegurnya jika ia melanggar amanah Sepertinya ia terbuka untuk semua saran perbaikan Bukan karena ia tak mampu atau tak punya ketegasan Bukan boneka seperti sangkaan banyak orang Tapi ketulusan lah yang mendasarinya ia terbuka Ia tegas ia berani mengambil resiko mengambil keputusan Kesalahan mengambil kebijakan lain dengan penyimpangan Berbeda dengan menyalah gunakan jabatan Tak ada manusia yang sempurna Entah ia masuk dalam pengecualian atau tidak Dia lelaki sederhana dari desa Lelaki luar biasa Dia Presiden kita Walau tak memilihnya Mari mendukungnya Kepada para relawan Kepada seluruh rakyat Indonesia Ucapkan salam tiga jari Rapatkan barisan Bersatulah Bekerjalah Di cengkeraman Garuda lambang negara Tertulis amanah para pendiri bangsa Jayalah Indonesia Airmata seperti apa yang kau inginkan dariku karena begitu banyak airmata yang hilang olehku... Perhatian seperti apa yang kau harap dariku karena seluruh waktu dan pikiranku telah tercurah hanya untuk mengingat dirimu... Hati ini begitu sakit saat saat melihatmu yang disisi orang lain. Jiwa ini terasa mati setelah luka yang kau beri didalam raga ini. Setiap nafas dan hembusan yang ada setiap kenangan dan masalah yang menghampiri ku ba untuk bertahan. Akan tetapi jiwa raga dan hati ini sudah tak sanggup lagi menahan semua yang terjadi. Kan kulepas semua harap untuk satu kebahagiaan yang kau inginkan untuk bersamanya. Penantian yang selama ini ada kini telah berakhir seiring dengan keputusanmu. Aku tak setegar yang kau bayangkan karena sejujurnya aku rapuh. Aku tak ceria seperti yang kau lihat karena sebenarnya aku bersedih. Akan tetapi apa yang bisa kuperbuat untuk menolongku bukan kamu ataupun mereka.. melainkan cinta yang sesungguhnya dari yang maha kuasa untukku tetap tersenyum dan tegar untuk melihatmu dan dirinya bersama. Takkan pernah ada seorang pun yang mengerti akan hatiku, tiada hati yang kau beri tapi luka yang kau torehkan. tak pernah kusangka akan berakhir seperti ini yang begitu menyayat kalbu.. kenangan indah dulu saat bersamamu kini hanya tersimpan seiring berjalannya waktu. Kita mungkin memang dipertemukan dimasalaluku dan bukan untuk masa sekarangku... Tuhan, buat aku selalu tersenyum dikala hatiku gundah dan susah.. Tuhan, bantu aku untuk merelakan dirinya bersama perempuan yang dia kasihi.. dan ingatkan selalu padaku untuk tak menangisinya lagi atas kebahagiaannya... Semoga kau bahagia bersamanya..... Tertidur dalam bayanganmu Hadirkan mimpi bersama luka lama Bathin menjerit... Hati merintih... Air mata membeku Sa'at jiwa tersakiti Terhentak tak berdaya raga ini Ku saksikan dengan kebisuan Ketika kau pergi tinggalkanku sendiri Mengapa semua terulang kembali ?? Lihat... Perlahan dengan kesungguhan Kau gapai kebahagia'anmu Tanamkan luka yang tlah tersapu Dibalik dinding kehancuranku Andai ini yang terbaik bagimu Tersenyumla seutuhnnya kasih Jangan pintaku tuk kembali Restuku abadi bersama rasa perih Tuhan kenapa kau mengambil ayahku disaat aku tak mengerti kenapa kau mengambil dia disaatku belum merasa puas bersamanya Aku membutuhkan bimbingannyaaku membutuhkan kasih sayangnyaaku membutuhkan pengajarannyaaku membutuhkan dia tuhan,, Salahkah aku seperti ini Tuhan,,,, salahkah aku banyak orang berkata itulah yang terbaik untukkunamun hati ini tak bisa berbohongkalau aku masih menginginkannya Tapi namun disisi lain aku mengerti bahwa engkau mencintai ia lebih dari aku Tuhan,, jagalah Ayah untukku Tuhan Apalah arti dari tabah Bila segala upaya tak berbuah Tak perlu lagi mengungkit sejarah Aku sudah hafal segala petuah Waktu demi waktu berlalu Kehidupan nyata memutarkan ceritera Aku melihat dunia menggelar sandiwara Drama yang dimainkan membuatku bertanya-tanya Duduk sama rata hanyalah peribahasa Pada kenyataannya hidup manusia itu berkasta-kasta Aku tak membencimu Pun hormat dan sayangku tulus kepadamu Tolong berilah aku kesempatan Berilah kedua orang tuaku kebahagiaan Seperti apa yang mereka cita-citakan Mungkin aku sudah terlalu lama berhias Bercermin pada air yang mengalir begitu deras Nasi pun telah menjadi bubur Benarkah aku termasuk orang yang tak pandai bersyukur? Kamusmu tak bisa ku terjemah Mungkin butuh berwindu-windu untuk artikan satu kata Haruskah semua tunduk pada peraturan, Bila pelanggaran terbeli dengan belas kasihan Apalah arti bijak, Bila kesempatan itu datangnya tak sepihak. Badai sedang memporak-porandakan pohon itu Daun-daunnya tampak lemah hingga berguguran Berguguran dan berserakan Aku mengintipya dari jendelaku Berharap musim semi kembali Membangkitkan memori tentangku dan pohon itu Aku bercerita dan dia setia mendengarkan Oh aku tersadar aku berkhayal Dengan bangga kumulai lagi sentuhan semangat Kuba kembali haluan berapi-api Kuberdiri di kaki sendiri Kukepalkan tangan mengangkat beribu mimpi Jalan berlubang tepat didepan mata Injakan beralas batu siap menggoyahkan tubuh Para pejalan sukarela mengusik jejak Tapi apalah arti sebuah hasil tanpa keringat Tak perlu putus dengan optimis Apalagi bergabung dengan pesimis Masih ada tadahan tangan mengharap Maha Satu-satunya Menunduklah bersama ikhlas Lalu bangkitlah menggandeng berjuta semangat. Semburat semua warna Kembara bukan kelana Kerontang nafsu jiwa Bahagia nafsu semu Hasrat cinta palsu Birahi rindu kelu Ikrar dan janji Konsistensi Luruh mati Apalagi yang kau punya selain jumawa Padamu aku beri makna akan fana dunia Hakekat setia bukan sekedar tidak mendua Terperanjatku dalam luka ini pedih rasa ini sakit hati ini menghancurkn rasa yang ada dalam hati membunuh seluruh cinta dyCA sebuah nama dyCA sebuah cerita cinta dyCA sebuah luka dan dyCA sebuah pengorbanan tiada arti Ooooh TUHAN????? haruskah ku bawa luka ini hingga persinggahan terakhir nafasku mampukah ku jalani ini luka yang telah terukir indah. Please dyca, me to me againts because i can't for hate u Mengapa waktu tak pernah untuk kuselalu saja menyulitkan hatidalam mengenang mu bersama sedih ku Bersama mu tangan . terus menari-nari mengores tinta indah temani pilu hidupku Tak perlu dunia untuk kita hanya perlu waktu untuk diriku lebih lamabersama dirimu Memegang jemari tangan mu menatap tentang keindahan bersama jari karya ku tentang makluk seperti mu Untuk mengatakan bahwa kau. adalah sesuatu yang tak dapat mencair dihatikuwalau dengan waktuyang terus menyisakan pilu Menggagu ku dalam kehampaan menggagu hayal akan karya membuat ku terus menulis tentang dirimu yang tak pernah kau tau .. kini Tuhan bawalah terbang setiap karya tentangnyaterbang .. terbang dan pergimenuju hati yang selau kunanti Dan berilah ku waktu untuk diri ku bertemu agar ku tau apakah masih aku Atau ada tinta lain dihatinya Kelembutan hatinya membuat ku terpesona Melihat keindahan sang mentari Sama seperti melihat kegigihan dari wajahnya Sungguh tabah dia menerima kenyataan ini Rasa sakit yang ia derita seorang diri Tanpa sosok ayah yang mengiringnya Merasakan luka dia ukir di dalam mimpi Berkhayal angin kan melepas dukanya Meski dia pangeran tak bersayap Namun jiwanya yang kuat dan tabah Akan terus menemani perjalanan hidupnya Bukan aku berhenti mencintaimu Tapi aku berhenti menyakiti diriku sendiri Aku tahu... Sedalam apapun aku mencintaimu Cintaku takan mampu Memiliki dirimu Jadi biarkan aku.. Mencintaimu dengan caraku Mendo'akanmu dalam sujudku Merindukanmu dalam heningku Menitipkan seluruh cintaku Pada pencipta dirimu Aku mencintaimu.. Lebih dari yang kau tahu -Laelafitria- Entah sudah berapa puisi tertulis untuk yang terkasih Entah berapa banyak Namun masih lagi dan lagi aku menulis Meski tak pernah kau tahu Aku bukan arjuna sayang Dengan mudah melepas anak panah cintanya Aku hanya pemuja cinta Tenggelam akan angan tentang mu Yang hingga kini masih menunggu Tenggelam akan cinta darimu Yang hingga kini masih menunggu Apa salahnya perasaan ku,,, Dalam diam aku mencintaimu Ku muliakan Engkau Sekarang dan selamanya Karna Engkau yang terbaik Bagi hidup ini TUHAN, Mulia nama-MU Di bumi dan di surga Semua mahkluk Kan bernyayi muliakan Enkau TUHAN-ku, Raja diatas segala raja Bapa yang kekal dan kudus Ku miliakan Engkau Karna kau yang termanis, Segalah puji-ku Hanya bagi-MU TUHAN-ku Karna Engkau Begitu baik untuk Berkarya dalam Hidup-ku ini TUHAN-ku. Tetap jadi diri sendiri Apa pun kamu, Kamu berharga Kamu luar biasa. Tak perlu jadi orang lain Tak perlu berpura pura jadi orang lain agar dapat diterima Karena selalu ada orang yang akan menerima mu dan akan selalu ada orang yang tak menyukai mu Orang yang baik akan melihat kebaikanmu tanpa menilai dari sisi luarmu Menilaimu bukan dari dandanan mu tapi dari hatimu Just happy to be your self and show them that is you.. Dibalik rembulan malam Diantara bintang-bintang Kutitipkan rinduku padamu Dan kutundukkan wajahku sedalam-dalamnya Kuhapus semua kenangan tentangmu Terima kenyataan... Bahwa ku takkan bisa Memetik bintang Menggapai rembulan Dan membuatmu jadi mencintaiku Karnaku begini... disini... Dan harus tetap disini Ini takdirku..... Wahai sahabat ku jangan lah persahabatan ini bubar karna bagi hidup ku cuman sahabat yg bisa mengerti perasaan kita Terkadang aku ragu melangkah tampa mu. Dan aku belajar melangkah karna ada nya persahabatan ini aku selalu takut untuk membayang kan persahabatan ini kacau berantakan ini lah awal hidup ku. Yang selalu melangkah bersama mu dan tidak lama lagi kita akan berjalan dengan sendiri nya tampa sahabat hidup kita akan hancur seberti pecahan kaca yg pecah. Terkadang aku bertanya mengapa persahabatan harus pecah seperti kaca? Hidup ini penuh rahasia dan kita juga tidak mengetahui rahasi itu. Coba kalian rasakan seksama renung kan dan bayang kan pasti sakit rasa hati ini, Dan keputusan aku tak kan setuju karna Persahabatan itu bagian hidup kita. Bukan aku tak menghargai cinta mu Dan bukan maksud hati untuk menyakiti…Bukan pula maksud diri untuk mencari yang lebih, Hanya saja perasaan ini hilang begitu saja tanpa sebab, Sakit rasanya, membayangkan mimpi indah yang tak terwujud…Namun apa daya, bila hati tak memilih…. Aku pun tak mampu berbuat apa-apa lagi…Rasa ini menghilang tanpa ku pinta, aku tak ingin ini semua terjadi,,TapiiiiiiiiiiSudahlah Sudah berjuta kali ku ba untuk menepis rasa ragu bimbang di hati…Tetaplah jua ia meragu, Sudah berjuta kali ku yakinkan diri ini Tetaplah saja hati meragu menolak…Bukan aku sudah menemukan yang lebih baik darimu, Tapi hati ini lebih bahagia bila sendiri Kusadari dirimulah pengisi hati selama ini…Ku akui. kaulah orang kedua setelah dia yang mampu membuat aku bahagia, menangis, tertawa…Aku sendiri tak tahu harus bagaimana dengan perasaanku…Apakah aku harus petahankan rasa ini, Atau ku akhiri…Tapi aku takut sepi tanpa mu.. Namun aku juga bimbang dengan pilihan hati…Apakah kau benar baik untukku atau tidak,,Tuhan Beri aku isyarat Mu untuk ini semua…Bantulah aku untuk menjawab keraguan ini… --------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Teruntuk seseorang yangg entah sedang menginginkan apa Terdiam dan seolah tidak ada yg di perdulikan lagi Sementara kau lupa bhwa aku ttp takan berubah. Sehingga Kau lupa bahwa perubahan akan membuat perbedaan Dan aku tetap takkan tergoyahkan dengan perasaan seperti saat aku mengenalmu. Kau diam, Berubah dan melakukan perbedaan Tapi saat sekarang ini aku semakin kokoh dalam memperjuangkan cinta ini. Memang berat rasanya berjuang sendirian KARNA BAHWASANNYA PEJUANG HEBATPUN AKAN LELAH JIKA HARUS BERJUANG SENDIRIAN. Kau adalah pejuang Begitupun aku Janganlah putus asa untuk mendapat sebuah kisah indah. Karna perjuangan tidak akan dapat di raih tanpa adanya kebersamaan, Begitupun kebersamaan Tidak akan berbuah hasil tanpa adanya ke ikhlasan hati Dan ke ikhlasan hati tentu tidak akan berfaidah tanpa di didasari oleh ilmu. Keep spirit Untukmu yang di sana, Taukah engkau, ketika harap perlahan lahan terengut paksa. Taukah engkau, ketika mimpi tak seindah harap,? Aku pernah meyakini indah mimpi mimpimu. Bahkan hingga detik ini mimpi itu tetap ku jaga. Aku tau harap tinggalah harapan. Akupun tau jika mimpi tak mungkin jadi nyata. Namun aku yakin janji ALLAH tak pernah salah. Akan indah pada akhirnya. Kuyakinkan dirimu slalu ada dalam tiap detakan jantungku. Kuyakini mimpi ini akan menjadi nyata pada saatnya.. Genggam tanganku, Imamku.. Peluk erat jasatku dan jangan lepaskan.. Karena, kau belahan jiwa, pelengkap ku di dunia.. Malam itu Saat langit tak seterang biasanya Bulan hanya menampakan sebagian dari keutuhannya Tak tampak satu pun bintang di angkasa Hanya aku sendiri dalam kesunyian Hingga terdengar melodi indah yang memecah keheningan Melodi itu perlahan masuk ke telinga dan turun ke hati Sungguh terdengar begitu indah, mendamaikan jiwa Hati yang sunyi perlahan terisi penuh dengan kebahagiaan Malam yang dingin tak mampu menusuk tulangku, hanya kehangatan yang kurasa Kurasakan kehadirannya di sisiku Ku bisa melihat tatapan penuh kasih di matanya Ku bisa melihat ketulusan senyumnya Dan ku bisa melihat kehangatan dalam jiwanya Sungguh malam yang begitu indah diiringi lagu darinya ------------------ No. Urut Tanggal Kirim // :: Maaf, Kerna dulu aku tidak menghargai, Betapa dekat dirimu dan hati ini, Kerna aku tidak tahu ianya bererti, Namun dari situ aku pelajari, Makna berdikari dan erti pengorbanan iniMaaf, Bilamana dulu sewaktu kau pergihati ini pernah mati, Apabila khabaran itu aku dengariku amati dan aku fahami, Mengapa dulu harus ku biarkan semua ini terjadi pada hari ini, Kerana aku tau kau bertindak menjaga hatiMaaf, Kiranya aku kembali ini mengundang hina dan keji, Tapi niatku tidaklah lain dari meneliti dari apa yang terjadi Janjimu dulu akan sentiasa bahgia Janjimu dulu takkan sakit hati Janjimu dulu takkan sedih dan sepi Namun kini semua itu yang kau alamiMaaf, Andai retan ini mengguris hatiMaaf, Andai retan ini tidak disenangi Kerna hanya aku yang mengeri Apa yang terkandung dalam hati mu saban hari... Dan untuk kali ini izinkan aku berdiri disisi Berikan aku tanda yang menyenangkan hati Luahkanlah apa yang dikehendaki Ceritakanlah apa yang sering terjadi Agar dapat aku menjadi orang yang kau hargai Biar tenang kiranya tiba masa untuk ku pergi nanti... Bagaikan salju turun di negeriku kau sempatkan jemarimu menyentilku.. kau palingkan sedetik wajah ayumu untukku, hhmm, tak kusangka, tak kuduga,, masih berkenan keajaiban menghampiriku,, terima kasih atas bahagia ini meski hanya sebuah ilusi Apakah warna dapat mewakili aspirasi dan harapan Ataukah menjadi jurang berlaku diskriminasi Akankah warna mengkotak-kotakkan kebijakan Hanya menyentuh bagian yang mendominasi Perlukah kami ikut menentukan Riak politik untuk identifikasi Banggakah kita memuja warna pilihan Demi sesuatu yang tidak pasti Yang pasti setiap orang menunjuk warna kehidupan Dan berharap mampu membawa perubahan berarti Aku mencintaimu bukan hanya sekedar kalimat Aku mencintaimu seperti dan seharusnya mencinta Didalam benak jiwa dan ragaku Ada tersimpan kesetiaan abadi Bukan pula kau balas dengan sakit Dan bukan juga kau tolak untuk cinta yang lain Mungkin saat ini aku menangis Apakah disana kau tertawa Mungkin disaat aku berduka Adakah kau hadir membawa ceria Semua harapan ku sia sia Hidup bersamamu selamanya hanya anganku saja Hatiku telah mati dikubur olehmu dan cintaku Aku merasa hina jika harus memaafkanmutapi aku merindukanmuaku benci mendengar mu memarahi kutapi aku menangis saat kau jauh Cintamu mungkin tak sebesar ketulusan kutapi sekecil itu pun mampu runtuhkan ketegaran kumeski kau adalah senyuman kukau adalah anugrah kutapi kau juga air matakuyang belum mampu jadi sapu tanganku Hal terindah adalah kenangandan kau ada di dalamnyayang menyakitkan adalah cintadan kau masih tetap ada diantaranya La Purnama Shari Saat adam membutuhkan Hawa…Saat Bumi membutuhkan Langit…Dan saat bulan membutuhkan bintang.. Semua yang ada di dunia seakan mempunyai pasangannya masing-masing Begitu pula dengan manusia tak lengkap rasanya kalau manusia tak memiliki Pasangan dalam hidupnya Seiring dengan berjalannya waktu…Hari demi hari…berlalu.. Jam demi jam…berhenti Menit demi menit …terlewati Dan detik demi detik berkurang…Tapi, hanya satu dari sekian banyak hal yang berharga dalam hidup kita yang tak pernah berlalu yaitu ‘Cin Ta…Dengan cinta semua orang bisa melakukan apapun dengan bahagia…Karena Cinta adalah obat pelipur lara bagi setiap insan Tak kenal usia cinta telah banyak membius banyak manusia…Berjuta-juta bahkan bermilyar orang mabuk karena cinta…Memang cinta tak bisa diungkapkan dengan kata Tapi cinta cukup dirasa…Di nikmati…Di jaga dan di sayangi…Karena sejatinya cinta berakar dari kesetiaan serta kejujuran yang suci….CREATED BY; DHELA LAVIGNE CYANKK GEBOY Air Mata tak lekang mengiringi kerinduanku padamu Cinta memeluk jiwaku dengan anggunmu Lembut lakumu menawan tergambar dalam angan Membuat hati semakin rindu serindu-rindunya Maaf, jika aku terlalu mencintaimu Merindukanmu tanpa sepengetahuanmu Dan tetap menyimpan rasa untukmu Meski Kutahu, Kau tak suka padaku Kadangkal, aku merasa bersalah Dari dulu hingga kini Tetap mencintaimu Terlalu mencintaimu Mengharapkanmu terlalu tinggi Mengkhayal Dirimu menjadi milikku Antara Cinta dan Benci Aku memang mencintaimu Tapi disisi lain, Aku membenci diriku sendiri Karena tak mampu meyakinkanmu Dan menjadi Dilema bagiku Menghampiri malam-malamku dengan bayangmu Apakah tak ada rasa sedikitpun darimu, untukku? Bila kehadiranku menjadikan hatimu terganggu Mungkin, aku harus menyirnakan rasa ini padamu Menepiskan cinta ini dari hatiku Memang, aku tak pantas untukmu Maaf, bila aku yang tak sempurna Telah mencintaimu selama ini Aku Memang Tak Sempurna Kupungut satu persatu Kepingan asa yang pernah terhempas Gelora rindu yang tlah lama terbuang Bersama merahnya bulan dan amarah Akan penantian yang tak bertiup Dia kini bergelayut dengan satu lengan Tak nampak sepasang dari bilik kumemandang Apa karna kini aku sedang semerah bulan? Atau karena dia hendak meraih ku? Oh jiwa... Kubawa kau berjaga Oh jiwa... Jangan biarkan serpihan ini terpencar Oh rindu yang tlah lama bertahan Maaf jika kau tertahan oleh jiwa yang rapuh Sungguh aku rapuh jika dia terus bergelayut Hanya bergelayut tanpa mampu kuraih Ketika sang mentari beranjak dari tidunyasaat itu cahaya merayap di tubuhkutak ada yang kurasakan selain hanyalah kebesaran-Mu Namun detik jam kian berjalanawan-awan berwarna gelap datang dari suatu arahmenitikkan air membasahi setiap sisi kehidupan Jatuhnya hujan jatuhlah pula tangiskugelapnya awan gelaplah pula hatiku Biasanya ibu memberikanku doa-doa ketika aku mencium tangannyanamun hari ini aku menunduk diamtak berani ku menatap wajahya yang menuaia tak berkata-katatak berikanku sedikit senyuman yang menenangkan hati Karena... karena ibu tak ijinkan aku memakai hijab Sebagai seorang anak aku merasa telah berdosatetapi sebagai hamba-Nyaaku merasa telah memperjuangkan syariat-Nya Jika memang jalanku benarjika memang pilihanku tepattunjukkan rencana baik di balik ba-Mu ini Ya Allah.... Tak sepatah kata pun... Yang dapat aku katakan... Kala rinduku padamu... Terus menjelma dalam kalbu... Rindu yang semakin membesar... Dalam setiap detik waktuku... Dalam setiap jengkal langkahku... Dalam setiap ingatku padamu... Goresan kata-kata sederhana ini... Adlah sebuah saksi... Akan besarnya cintaku padamu... Akan besarnya kasihku padamu... Ingin aku bertemu denganmu... Menatapmu sepuas hatiku...Memelukmu... Dan menyentuhmu... Tapi kapan??? Aku tak tau... Hanya saja aku yakin... Jika pasti kita akan bertemu lagi.. Meski kau dan aku jarang bertemu... Hanya satu pintaku... Padamu kasihku... Jagalah hatiku... Selagi kau mampu... Dan hanya satu do’aku... Pada Tuhan... Yang mempunyai kehendak lagi berkuasa... Yang telah memberikan cintaku padamu... Yaa tuhan... Jaga dia untuk aku... Jaga kami... Agar slalu bersama...Tuhan... Jaga rasa ini.. Agar tetap kekal... Hingga hari berbangkit... Dan hanya satu yang dapat aku katakan padamu...I love you until die...Forever.... And iwill always miss you... Bel sekolah pun berbunyi Menandakan waktunya untuk belajar Menuntut ilmu tuk masa depan Engkau ajarkan kami Budi Pekerti Engkau ajari kami menulis membaca dan Tata Krama Dengan penuh kesabaran kau bimbing kemi Untuk masa depan kami kelak Terimakasih Ku ucapkan kepada mu Guruku Kau bak pelita penerang dalam kegelapan Jasamu tiada kulupakan Pahlawan Tanpa Tanda Jasaku.... Bertubi-tubi Cinta ini mendesakku Setiap saat kala Rindu semakin kuat membalut hati Dan bertanya Mengapa aku tak sanggup menggapaimu Mengapa aku bisa sedalam ini mencintaimu Bukankah aku telah tahu jawabanmu pasti, Meski telah terkatakan semua Cintaku ini Aku telah kalah oleh kenyataan Akupun memahami, apa yang ada di dalam hatimu, Walau tak kau katakan sepatah katapun Namun seolah hatiku, melihat jelas, Bagaimana perasaanmu kepadaku Bagaimana dirimu memandang rasaku Begitu mudahnya aku menyimpan cinta Padamu, meski berujung pada luka Walau akhirnya menemui duka Hingga sekarang, selalu terjawab hampa Tidak Bukan luka Bukan pula duka Cinta ini sangat indah Melebihi kalimat-kalimat ini Melebihi malam-malam yang bertabur bintang Mewarna-warni rasa penuh makna di dalam jiwa Setiap waktu, di kehidupan jiwaku Cinta yang merasuk jiwa Dan Rindu yang teramat dalam Masih tetap tersenyum di dalam keheningan Yang membebaskanku merangkai gegatra aksara Bila manusia menamainya Cinta Betepuk Sebelah Tangan, Maka hatiku menyebutnya Cinta Yang Agung Yang Tak Pernah Memudar Aku meniduri balai kehampaanresahku membawanya pulassekian detik ragaku menggigilpanas kesepian. dingin kerinduannyata q menanti masa Alunan angin ini membelai kusutmenyatukan haru bersambut kelu Ketiadaan mematikankumenyayat tiap cuil serpihan hatilantas mengabur. mencari sebuah tawasemu namun manis Ini kisi kisi nyata sebuah liturgimembawaku sakit tanpa lukameremukkan rasa tanpa engganengkau yang mengerti aku.. peluklah nafas iniusaplah peluh hatiku Mimpiku menjauh. mendapati sebuah khayalanhilang terbuang Maafkan kematiankumengundang tawa yang lama kau nantikanmengundang senyum kepuasan... Maafkan ini hanya ragaku. terpasung asmak duniawimulihatlah roh ku... Menatap hari esokmenunmbuhkan benih-benihharapan-harapan cintayang diharapkan menjadimemori tak terlupakan.. Sesuai dengan keadaan Dunia tak layaknyamendukung harapan tapi, Langit tiba-tibaruntuh diatas bumi.. Meruntuhkan harapanyang telah dirajut dengancinta di setiap rajutannya yang telah dikemas indah dengansentuhan jemari-jemarihati yang lembut.. Tak Khayal, Lautan menumpahkan isinya merusuk dinginnya malamditengah kegelisahan jiwa.. Memaksa hati tulus ini melihat hari yang terlewatkan.. Geram tindakan yang tak bemanusia airmata bersimpah darah zaman merdeka d negri mana-mana akan tetapi gaza masih terus d jajah Manusia dan ciptaanNya elok menarik beragam agama namun islam terus d hakimi hilangnya nyawa Allah seru bumi langit tunjukan kekuatan pada hamba Naluri batin mendidih mengatakan terus majuanakanak menjadi yatim piatuistriistri menjanda syahidMupara suami berjuang melawan kedzaliman para sekutu But this is about how shouldwe feel about someone who is in the sad ending of a day We should feel How if somebody who be our desire neglect us and All of your friends support that person to be separated with us And I know we will never get along untill I passed away And I just need you But they give the pains more They make us be more separated And never support myself This is a small group that separated us formally This is not by feeling but this is All I forced to do Because most of them has no heart for me No one wants to be separated And I know all my desires is beside youmost of my friend never support You just hurt me and teased me Is that proper if I still call youas my friendI think everyone that not support you and just burrying all of your desires Is not your friend Because soon they gonna find burrying a lot of gold is Same like you jump in front ofthe fire then you closed your eyes So forced I stand in this group Formally but this is everything That should be passed Even though I feel forced Pressured all the time When I see your town I cannot hold this feeling Just sayI just forced forced and pressured I have a friend in my group She looks separated with you but she will never because You respect her a lot And never look at me Because she is everything And I forced to do this Ku rasakan sejuknya angin semilir Di bawah nyiur yang berdesir Menatap ombakmu yang datang bergilir Menghantam kokohnya karang di pesisir Luasnya lukisan birumu Mewarnai sejauh pandangan mataku Seakan menyaingi luasnya langit Nyatanya hanya terhampar di atas bumi yang sempit Belum ku lihat semua yang Kau miliki Entah hewani atau hayati Tak terhitung oleh jemari Membuat jiwa yang lemah ini Semakin kagum terhadap ciptaan Illahi Ku yakin keelokanmu takkan pudar seiring usia Tetap menawan terhampar di atas dunia Tetaplah setia menemani Sang Surya Hingga rembulan datang menggantikannya -- No. Urut Tanggal Kirim : // :: Kau adalah sinar mentari ku Kau yang selalu menerangi hidup ku Kau yang membuat hidup ku menjadi lebih semangat Dan kau yang selalu ada untuk ku Aku tidak mau kehilangan dirimu Kau hanyalah satu untuk ku Tidak ada orang lain selain dirimu Aku akan selalu menjaga cinta kita berdua sampai akhir hayat. Kau tak akan terlupakan Karena untuk melupakan dirimu itu hal yang mustahil Sebab kau tak tertandingi oleh siapapun Kau adalah yang nomer satu dalam hidup ku Langit gelap tapi bukan malam, Hembus angin membawa berita akan datang rintik air dari sang maha pencipta.. Ku tatap langitku ceritakan apa yang ku rasa... Menyayat hati mengores jiwa Terpendam piludalamnya kalbu Bukan banyak yang ku minta dari-MU Tuhan... Sepercik kebahagiaan yang selaluku semogakan dalam sujud taubatku... Hayal nakal akan datang sebuah insan yang ku harap dari-MU...BOSAN....Itu yang slalu ku rasa, Terjerat mimpi, dalam dunia nyata. Kau adalah sahabat terbaik ku Kau yang selalu ada di saat ku membutuhkan Itulah yang di namakan sahabat Susah senang kita jalani bersama Kau adalah sahabat terbaik yang ku miliki Belum tentu orang lain memiliki sahabat seperti dirimu Jika ada orang yang ingin memisahkan persahabatan kita Aku tak akan rela melepaskan sahabat seperti dirimu Karena kau orang pertama yang datang di saat ku membutuhkan Kau yang selalu hadir di saat ku sendiri Dan kau juga yang selalu membantuku Aku akan selalu menjaga persahabatan kita berdua hingga akhir hayat nanti Kau bagaikan cahaya yang menyinari hati Kau bagaikan langit biru yang hadir saat ku bersedih Kau begitu terang Kau begitu indah Saat itu Ku melihatmu hanya sinar biasa Ku tak bisa menggapai sinar yang begitu indah Dengan hiasan langit biru kau hadir Menghias hatiku yang senja Menerangi jiwaku yang petang Kau telah sukses dalam menyapu jiwaku Kau begitu mentari yang sangat indah Akan ku hiasi dengan sepenuh jiwa dan ragaku Sembilan bulan kau mengandungku Mencucurkan keringatmu hanya demiku Ketika aku lahir, kau beri senyuman terindah Kau merawatku dengan setulus hatimu… Kau selalu membimbingku dijalan yang benar… Senyumanmu yang membuatku aku semangat menempuh hidup… Disaat aku gagal kau terus membinaku… Kau pahlawan dalam hidupku…Tanpamu aku takkan ada didunia ini…Tanpamu aku lemah…Aku hidup karenamu ibu… Rintangan dalam hidup ini tak ada artinya… Karena ada ibu yang menemaniku… Aku ingin engkau bangga padaku… Aku sayang padamu ibu… ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Kehidupan merupakan sebuah pulau di lautan kesepian, dan bagi pulau itu bukti karang yang timbul merupakan harapan, pohon merupakan impian, bunga merupakan keheningan perasaan, dan sungai merupakan damba kehausan. Hidupmu, wahai saudara-saudaraku, laksana pulau yang terpisah dari pulau dan daerah lain. Entah berapa banyak kapal yang bertolak dari pantaimu menuju wilayah lain, entah berapa banyak armada yang berlabuh di pesisirmu, namun engkau tetap pulau yang sunyi, menderita kerana pedihnya sepi dan dambaan terhadap kebahagiaan. Engkau tak dikenal oleh sesama insan, lagi pula terpencil dari keakraban dan perhatian. Saudaraku, kulihat engkau duduk di atas bukit emas serta menikmati kekayaanmu bangga akan hartamu, dan yakin bahawa setiap genggam emas yang kau kumpulkan merupakan mata rantai yang menghubungkan hasrat dan fikiran orang lain dengan dirimu. Di mata hatiku engkau kelihatan bagaikan panglima besar yang memimpin bala tentara, hendak menggempur benteng musuh. Tapi setelah kuamati lagi, yang nampak hanya hati hampa belaka, yang tertempel di balik longgok emasmu, bagaikan seekor burung kehausan dalam sangkar emas dengan wadah air yang kosong. Kulihat engkau, saudaraku, duduk di atas singgahsana agung; di sekelilingmu berdiri rakyatmu yang memuji-muji keagunganmu, menyanyikan lagu penghormatan bagi karyamu yang mengagumkan, memuji kebijaksanaanmu, memandangmu seakan-akan nabi yang mulia, bahkan jiwa mereka melambung kesukaan sampai ke langit-langit angkasa. Dan ketika engkau memandang kelilingmu, terlukislah pada wajahmu kebahagiaan, kekuasaan, dan kejayaan, seakan-akan engkau adalah nyawa bagi raga mereka. Tapi bila kupandang lagi, kelihatan engkau seorang diri dalam kesepian, berdiri di samping singgahsanamu, menadahkan tangan ke segala arah, seakan-akan memohon belas kasihan dan pertolongan dari roh-roh yang tak nampak mengemis perlindungan, kerana tersisih dari persahabatan dan kehangatan persaudaraan. Kulihat dirimu, saudaraku, yang sedang mabuk asmara pada wanita jelita, menyerahkan hatimu pada paras kecantikannya. Ketika kulihat ia memandangmu dengan kelembutan dan kasih keibuan, aku berkata dalam hati, Terpujilah Cinta yang mampu mengisi kesepian pria ini dan mengakrabkan hatinya dengan hati manusia lain." Namun, bilamana kuamati lagi, di sebalik hatimu yang bersalut cinta terdapat hati lain yang kesunyian, meratap hendak menyatakan cintanya pada wanita; dan di sebalik jiwamu yang sarat cinta, terdapat jiwa lain yang hampa, bagaikan awan yang mengembara, menjadi titik-titik air mata kekasihmu... Hidupmu, wahai saudaraku, merupakan tempat tinggal sunyi yang terpisah dari wilayah penempatan orang lain, bagaikan ruang tengah rumah yang tertutup dari pandangan mata tetangga. Seandainya rumahmu tersalut oleh kegelapan, sinar lampu tetanggamu tak dapat masuk meneranginya. Jika kosong dari persediaan kemarau, isi gudang tetanggamu tak dapat mengisinya. Jika rumahmu berdiri di atas gurun, engkau tak dapat memindahkannya ke halaman orang lain, yang telah diolah dan ditanami oleh tangan orang lain. Jika rumahmu berdiri di atas puncak gunung, engkau tak dapat memindahkannya atas lembah, kerana lerengnya tak dapat ditempuh oleh kaki manusia. Kehidupanmu, saudaraku, dibaluti oleh kesunyian, dan jika bukan kerana kesepian dan kesunyian itu, engkau bukanlah engkau, dan aku bukanlah aku. Jika bukan kerana kesepian dan kesunyian itu, aku akan percaya kiranya aku memandang wajahmu, itulah wajahku sendiri yang sedang memandang cermin. (Dari Suara Sang Guru') Berbalut asa dan sepi Berselimut kalbu nan hampa Bersorak hati ingin terkuakmendengar kau tak lagi berpijak Sangkar maut kau dapati Menyirat kau tak lagi disisi Mau ku betanya pada Ilahi Benarkah kau takkan kembali? Air mata kusimbolkan Agar kau tak meragukan Namun, bak sangkuriang yang datangkau acuh tak pedulikan Terkujur kau di bawah batu nisan Menunggu siapa saja yg akan datang Bijak ku sampaikan Hidup takkan lepas dari kematian Namaku memang jarang menembus telinga Inginku sebenarnya melayang jauh Namun.. nanar yang nyata ku terima Dari kecil hingga dewasaku asa Aku juga ingin seperti mereka Pilu terbersit namun akan ku lupa Usaha yang nyata tak akan di lema Sebagaimana lebah yang mendapatkan madunya Pintaku mungkin khayal nyatanya Ingin teraih namun hanya tanya Tangis risau ini akan segera sirna Akan ku ukirkan senyum tangis tandakan bangga Hari ini mungkin ku tak bisa Ragu kuhapus yakin kupastikan lusa ku cipta Detak jantung ibu pertiwi kian melemah Dalam tipuan riuh tepuk tangan Ia menangis karena malu Berapa banyak lagi pemimpin akan menipu rakyat? Berapa banyak lagi pemimpinkan jadi pecundang bangsa? Dalam peluh yang tercucur tumpah butiran-butiran darah merahmewakili tangis rakyat karena pemimpin bangsa yang munafik Andai Ibu Pertiwi ada disini. Ia pasti akan berseru"Lebih baik aku mati berkalang tanah, dari pada hidup bercermin bangkai. Lebih baik aku terkubur dalam kemuliaan, dari pada hidup dalam tangis tanah air beta"Mereka bukan wakil rakyat jika tertawa karena air mata bangsa Mereka bukan wakil rakyat jika bersorak karena ketidakadilan Mereka hanya tumpukan sampah yang diselimuti jas mahal dan mobil mewah Gadis kecil berjalan dlm keheningan Menembus sepinya malam Tanpa ragu berjalan hingga akhir Satu yang kau harapkan Surat kecil menemani perjalanan Tinta hitam menghiasi Rangkaian kata buatku beku Dalam indahnya kegelapan Ku tak bisa berhenti Penantian bukan jiwaku Aku berlari tak ingin terhenti Bayangku tertinggal di ujung tak ku hiraukan Apa daya sesosok gadis tak berpunya Hampa sudah menjadi bagianku Terbuang sudah mendarah daging Tak perlu kasihanmu yang hanya sebatas kata Hujan juga begitu, Tak memilih jatuh pada siapa, Tak berkehendak jatuh kearah mana, Hanya jatuh menurut pada penciptanya Hujan juga begitu, Takut jatuh pada orang yang salah, Takut ada pada negeri entah, Hanya jatuh mengalah pada pasrah, Hujan juga begitu, Takut; Adalah aku yang memberanikan diri jatuh padamu Tak mampu ku tepis Bayang-bayanmu Dari pikiranku Ia selalu berkelana disana Ku tak mampu berkutik di buatnya Semakin ku berusaha lupakan Semakin melekat erat diingatan Semakin ku hapus dari kehidupan Semakin ia jelas seakan bukan kenangan Ku jalani dengan penuh harapan Semua bisa berlalu tak terkenang Kalau bisa, lupa ingatan Agar ku hidup dengan tenang Sama sekali,.. aku tak mengerti dengan apa yang kurasa Setiap waktu tersiksa batin oleh bisikan hatiku sendiri Hati berhasrat membuatnya bahagia setiap saat Harapan hati untuk selalu disisinya dan menjaganya Anganku dipenuhi tingkahnya Caranya berjalan Suaranya saat berbicara Dan yang paling mengesankan adalah senyumnya Wajahnya tak ingin sirna dari ingatanku Apakah aku telah mencintaimu? Kadangkala aku tersenyum dalam bayangmu Terbesit rindu kala ingat semua tentangmu Aku sadar, ini lebih dari rasa jatuh cinta Pernah diriku terperangkap dalam Kisah Cinta Dan akhirnya terluka karena dihianati Tapi tak sedikitpun terbayangkan olehku Aku larut dalam roman cinta yang t'lah dianugrahkannya Seorang gadis yang selalu rendah hati dan ramah Kelembutan tercermin pada semua yang ada pada dirinya Dia lebih dari sekedar wanita biasa Dari dulu dan hingga kini Selalu tersimpan di hati Entah,.. Aku tak tahu, Sampai kapan kan seperti ini Yang kutahu,.. Hatiku benar-benar menyukainya Ku hanya bisa tersenyum Saat suara ejekan mengaum Terngiang-ngiang di telinga Ingin hancurkan rasa Seakan ingin menembus hati Tuk seduhkan luka perih Namun itu tiada berarti Ku siapkan benteng kuat warna putih Itulah kesabaran... Mampu menangkis setiap tembakan Yang menuju tiap sasaran Untuk menghancurkan Segala hati yang lemah iman Dirimu meninggalkanku disaat aku mulai yakin padamu Cinta mu begitu hebat menikam jiwaku Engkau selalu ada dalam hari yang gelap Melewati setiap lingkaran batas waktu Sungguh aku mencintaimu Aku mengharapkanmu Aku mengagumimu Aku ingin memilikimu Namun kenyataanya begitu pahit Engkau pergi begitu saja Membawa cintaku yang tak sempat aku sampaikan padamu Engkau musnahkan semua janji dan kasih yang tulus Yang tersimpan kini hanyalah luka Jiwaku bagaikan di terkam halilintar Menba ikhlas melepasmu Walau terasa pahit memang Aku terlalu berkhayal Untuk bisa memilikimu Aku menganggapmu cinta Tapi kau membuangku bagaikan sampah Ayat demi ayat melantun merdu dalam kalbu ku Menceritakan keagungan tentang besarnya cinta Menegaskan sebuah fitrah manusia untuk saling mencinta Saling menjaga dan melengkapi kekurangan nya Aku mungkin hamba paling manja Sepanjang waktu aku memintamu di setiap sujudku Mungkin Tuhan tersenyum melihat tingkah manjaku hanya demi kamu Demi seseorang yang belum pernah sekalipun tersketsa dalam mimpiku Aku mungkin hamba nekat Disaat ibadahku belum sempurna aku berani merengek pada NYA Disaat orang lain tertidur lelap aku justru memintamu Dan itu aku lakukan demi kamu demi makhluk yang paling istimewa Aku sadar do'a ku belum pantas tuk dikabulkan Mungkin Tuhan ingin aku terus belajar supaya pantas untukmu Supaya pantas menjadi pembimbingmu dan anak-anakmu Karena Tuhan juga amat menyangimu seperti aku menyanyangimu Tuhan ingin aku terus berjalan mencarimu Di dalam ikhtiar cinta yang penuh cahaya NYA Di dalam takbir dan tahmid aku berjuang mendapatkanmu Cukuplah Tuhan saja yang tau bahwa do'a dan salamku selalu terpanjatkan untumu Sampai nanti kamu di pertemukan dengan ku Hamba yang menempatkan namamu di sudut paling sunyi dalam hati Hamba yang tanpa lelah menyampaikan salam rindu Rindu yang terbalut ayat indah dan do'a seorang hamba sahaya Melody mu mengalir dinadi, Kala simphoni mengalun diterpa angin siang hari, Umpama busur melepas anak panah mengiris bunyi, Gemerisik mengusik tenang menderu degup jantung bagai hentak musik, Menyanyikan lagu kerinduan dari tenang halus hingga keras menegang. Linangan mengalir dari kerinduan dalam, Saat malam kelam membungkam, Hanya isak tangisku oleh tangan sunyi teredam, Sendirian ditengah laut kegelapan legam. Mengertilah Centi yang cantik itu bagai jeruji, Waktu indah itu bagai belati, Berjalan lurus terus leher kebawah hingga rongga dada, Mengunggah gelisah yang membabi buta. Sekaratku tanpamu, udaraku hadirmu. No Urut: Tanggal: // :: Cintaku jauh di pulau, gadis manis, sekarang iseng sendiri Perahu melancar, bulan memancar, di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar. angin membantu, laut terang, tapi terasa aku tidak kan sampai padanya. Di air yang tenang, di angin mendayu, di perasaan penghabisan segala melaju Ajal bertakhta, sambil berkata: Tujukan perahu ke pangkuanku saja," Amboi Jalan sudah bertahun ku tempuh Perahu yang bersama kan merapuh Mengapa Ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku? Manisku jauh di pulau, kalau ku mati, dia mati iseng sendiri. Embun memrcik dedaunan hijau Mentari menyibak lembaran hari yang silam Usia merayap dengan tenangnya Menuju sebuah harapan Yang terbentang antara samar dan bayangan Kehidupan memutar hidup segala ragu Petani melangkah riang ke sawah Tersentuhlah daun yang menghijauMerunduk Melambai ingin dibelai Kicau riang nyanyian pagi Membawa anak ke masa depan Dusunku kecil padi menguning Bagai kencana titian masa Yang menyimpan berbagai harapan Mentari menghapus sisa embun pagi Usia merayap dengan tenangnya Pagi nan ceria disambut gelak tawa Suka cita dan canda ria Menyambut cita-cita bagi bangsaku Kini tanyaku Tentang kejujuran perasaanmu Adakah mawar ini dihatimu?? Atau mungkim kau menyipan melati Untuk bahagiamu suatu saat nanti Sadarku Aku hanya mawar yang berduri Yang mungkin tak memiliki arti Dan tak sebanding dengan melati Yang sangat indah dan begitu suci Tetapi Mawar ini begitu merah Hingga meredakan segala amarah Dan duri itu tidak tajam Sehingga sangat tidak kejam Harapku Kau berkenan dengan mawar ini Yang memiliki cinta begitu murni Sehingga bertahan selama ini Berharap takdir tuhan menghendaki Di saat ku termenung pada sebuah kenangan Mengingatkanku pada cerita yang dulu Cerita yang penuh dengan kebahagiaan dan kesedihan Yang slalu menemani dalam keseharianku. Mungkin itu hanyalah massa lalu untukku Karna kau tlah pergi dalam bayangku.. Setiap kumemikirkan dirimu Hatiku slalu menangis sedih, bagai disayat sembilu.. Dan kini...... Dalam hatiku tlah hilang senyummu, Yang slalu terbayang bila kesedihan bersamaku.. Dalam benakku tlah hilang kata-kata indahmu, Yang slalu kau ucap dengan bibir manismu.. Mungkin inilah takdir untukku, Karna kau tlah pergi tinggalkan aku.. Namun, akankah ada seseorang yang menemaniku Dan bisa tuk menjadi penggantimu.. Walau ku tahu ini smua bkanlah keinginanmu, Tapi, kehendak Tuhan siapa yang tahu Waktupun seakan cepat berlalu Dan dalam hatiku kan slalu tersimpan namamu.. I LOVE YOU KAKE""MEGA KAN SLALU DO'AKAN MU KE" Kau bukan lah orang ku suka tapi kau adalah orang yang aku cinta Mungkin itu hanya aku dan Tuhan yang tau, Karna jika kamu tau pun pasti kamu tak peduli Karna kamu lebih peduli sama diri kamukamu tidak pernah mau tau perasaanku Aku tau aku hanya mencintai orang yang tidak bisa terima aku apa adanyaaku hanya sesaat didepan matamuseperti angin yang datang tiba-tiba dan pergi tiba-tiba Aku sudah tersesat dijalan cintamu yang gelapkau merubah duniaku yang indah menjadi buruk Aku hanya ingin kamu tau jika aku sangatlah cinta kamu Kau pernah bilang padaku jika kau tidak akan pernah meningggalkan Tapi kau pergi meninggalkanku tanpa mengucapkan Selamat Tinggal Aku sangatlah merindukan pelukan hangatmu dan juga usappan tanganmu Jika waktu seperti roda yang bisa dibalik Akan aku putar waktu ketika aku bersamamu Ketika kau peluk erat tubuhku Ketika kau usapkan tetesan air mataku Terima kasih sayang kau beri kenangan indah ketika kau bersamaku Berbicara tentang senja... Aku bukan berbicara tentang keindahan senja.. Bukan pula berbicara tentang biasan cahaya senja... Senja... Yang ku tahu menyejukkan hati... Aku berbicara tentang kepergian senja... Senja yang sekejap pergi... Kedatangan senja yang dinanti mengharuskan kita menunggu.... Tapi mengapa secepatnya senja itu pergi... Apa yang akan kau katakan saat senja itu takkan pernah lagi terlihat?? Begitu sulit waktu ba kutembus Menba mengingat tawa lalu Kala itu dunia belum tau Acungkan jari kelingking satu-satu Wujud kesetiaan kita menguncup menyatu Dimana kehadiranmu mengubah dunia Menggetarkan seluruh jagad raya Kini kita bersama Setelah waktu berlalu begitu lama Bagaikan sampan kian menepi Akibat ombak menggulung sampai pagi Alunan kisah bagai harmoni Menyatu mewangi satukan hati... Hati ini terasa tak tenang Pikiran ini selalu terbayang olehnya Nama selalu terpikir dalam otak Suaranya menggaung dalam telinga Tubuh ini terasa tak berdaya Tangan memangku dagu dalam kesepian Lisan ini seakan mengungkapkan seribu untaian kata Tapi Engkau jauh disana Mata ini ingin menatapmu Telinga ini ingin mendengar suara indahmu Tangan ini ingin menggandengmu Kaki ini ini ingin melangkah bersamamu Dalam kesunyian Aku terbayang olehnya Wahai yang ku rindu Apakah kamu merasakan apa yang Aku rasakan Wahai yang ku rindu Dengarlah rintihan hatiku Wahai yang ku rindu Aku ingin berjumpa denganmu Sebelum menutup mata Arti hitam kulalui Arti putih kudapati Semua tersaji tak berarti Hadir dalam penat kupungkiri Satu diriku bukan dirimu Bayangku bukan bayangmu Ratapku pun bukan ratapmu Kuraih, kudekap kupun tersudutlusuh diriku akankah ku akhiri Bisik manja sang nurani Merintih letih terhempas Ratapan rapuh semu tak bertepi Terbelenggu asa tak berarti Inikah aku Disini kusendiri terbang dalam hampa Tertusuk asa akankah berakhir Disini kuluruh dalam mimpi tanpa makna Terpendam tanya akankah berakhir? Kala dulu negeriku Indonesiaku satu Garuda sayapnya terlihat jelas di mataku Sebelum ternoda keegoisanmu Sempat tertegun hamba malu Sukar terasa maksud tuan tanahnya Menjual rakyat sebagai budak pada tamu negara Harta bawah tanah yang mewah Terhisap di perut penjajah Sial, seperti boneka saja Dimana kita, Mengapa kitaterbelenggu bisnis kotoratas nama keadilanatas nama manusiabahkan atas nama tuhan Andai terpimpin oleh seorang melankolis mungkin lebih baik jadinyadaripada jenius yang khianati amanah Andai puisi ini hukumnya, lebih baik jadinya juga Dulu kala negeriku Indonesia yang sempat berjaya Bisa apa aku dengan cinta, Yang kau tinggalkan ini Benar-benar tak ku sangka Ini akan berakhir tragis Menyisakan banyak luka Tinggalkan banyak duka Seakan-akan Aku hanya dermaga Persinggahan hatimu sesaat Sebagai penghibur saat kau layu Kala engkau ingin secepatnya Menghapus masa lalumu Aku begitu tulus mencintaimu Telah ku lakukan ini semuanya Demi engkau, agar selalu bahagia Lantaran hatiku punya maksud, Aku ingin menunjukkan padamu Bila engkau tak salah memilihku Hati tetaplah hati Tak mungkin ku tahu Seluruh perkataan hatimu Bila dari awal Ku tahu maksudmu,.. Aku tak ingin mengenalmu Biar ku simpan kenangan ini Sebagai bingkai kekuatan hati Dan pembangkit bait-bait puisi Takkan pernah ku menghapusnya Walau sering kali, sakit menyiksa Atas pemberianmu yang berharga Benci, telah ku buang jauh-jauh Bagaimanapun, aku tak mampu Membecimu dengan kekecewaan Sebab, aku tahu apa itu ' Cinta ' Aku mengerti tentang ' Rindu ' Tak pantas ku tanam bersama ' Dendam ' Tidakkah engkau tahu Pembalasanku ini lebih agung, Daripada perlakuanmu padaku Yah Engkaulah wanita mulia, Mantan Terindah dari yang terbaik Aku memberi cinta Sepenuh hati dan jiwa Engkau malah mengabaikannya Engkau memberiku banyak rasa Di tengah kehidupan yang hampa Menjawab lirih, cintaku yang maha ''Selamat tinggal, laki-laki bodoh.'' Dibulan yang suci ini. Ku berharap bisa mencintai sebagaimana mestinya. Mengharapkan beribu maaf ku untukmu. Mengharapkan sebuah perasaan yang tidak mungkin bisa ku raih darimu. Meskipun kini kau begitu sangat menyimpan perasaan yang dulu ada. Dan kini hilang dengan semua kesalahanku kepadamu. Ku bukan Nabi yang tidak mempunyai kesalahan. Ku bukan Malaikat yang bisa menjagamu setiap saat. Ku hanya setetes darah, segumpal daging, dan satu nyawa. Yang bisa hilang kapan saja. Ku berharap ridho dan keikhlasanku padamu. Membuat kau tersenyum akan cintaku padamu. Untaian katamu ternyata palsukau menjawab pertanyaan ku dengan ragudalam lelap tidurkuaku selalu tersandar terbangunmemikirkan jawabmu ? Sahabat kau buat diriku gelisahpertanyaan demi pertanyaanmuncul dalam benakku yang keluhsahabat.. Pertanyaanku belum kau jawabseribu rasa yang kurasakanmencabik cabik hati inisahabat.. Kapan kau beri tahu jawabmu ? tentang pertannyaanku dikala kau tak mampu mengungkapkannyaaku rela membantu.... Walau itu membuatku terlukatapi apa harus ku kata itu hak dan rasa yang kau punyaaku harus bisa menerima Walau jawabmu membuatku terlukamenjauh dari hidupmutapi walau begitu aku masihmenganggapmu SAHABAT walau kau telah Melupakan ku dan pergi jauh dengan sahabatmu yang baruaku akan menunggujawabmu walau lelah letihyang kurasa untuk saat ini atau selamanyaakan aku tunggu jawabmu sampai kapanpun..... Dua jalan menuju langkahsembari bingung memasang akaladakah jurangataukah perangcacian kata serentak tibaterang bergerak alunan ombakdatar aku terus berpalingdari dua tembok bercelotehberlari,termaki juga sesal terkapar matitunggu aku dihulu peradabanjika waktu bernafsuserentak angin maju memburukarena itulah akubukan karenamu atau mereka atau siapaatau tuhan yang kau sebut-sebutyang bahkan selalu mengisi pengadilanmenjadi pilar para tikus-tikus zamanjika itu aku, adalah karena akubukan liur racun najismuatau juga yang ingin bumi bakar hanguskantak lain gedung tempat setan bercekakakan Sungguh tak pernah pemilihan umum seindah ini. Hanya ada dua calon Presiden membuat perhelatan sepertihalnya serunya sebuah pola Final Ideal pertandingan sepak bola. Dua calon dan pendukungnya menjadi dua daya-upayanyayang sama kuat, dan koalisi sama-sama erat. Hingga pertarungan isi padat kala masa debat. Kecintaan massa pada calon presidennya yang seratuspersen adalah nyata realita suatu indikasi positif. Karena majunya bangsa harus terbungkusseimbang sinergis: presiden aktif dan rakyat partisipatif. Tidak yang menang baik nomor satu atau dua. Tidak pula dimenangkan oleh Bowo atau Widodo. Pemenang adalah pemilih, pemilih adalah rakyat. Pemenang adalah rakyat, rakyat adalah pemenang. Ini kemenangan semua baik yang memilih no. , yang memilihnomor no. , maupun yang memilih untuk tidak memilih. Aku, setidaknya ada empat orang sahabat Mereka tak pernah peduli “penblosan” apalagi terlibat. Tapi kehadiran dua putra terbaik bangsamampu membangkitkan akal sehat dan rasakepedulian untuk Indonesia tercinta membiarkan waktunya sejenak tersita mambuat jadi jarinya tercelup tinta. Sampel yang bisa jadi terjadi daerahlain dan menjadi representasi sejarahbahwa rasa cinta rakyat pada pemimpin dan negarasedang mulai bangkit di seluruh nusantara. Karena kita pun dapat melihat gelombang antusiasmelewat layar kaca yang menggejala tanpa mekanisme. Mari kita bermain ular tanpa tangga. Cobra patukannya melegenda tanpa harus pandai melilit. Python lilitannya meleganda tanpa harus pandai mematuk. Indonesia hanya perlu mengoptimalkan kekayaanalamnya sebagai senjata utama untuk kemajuan. Indonesia negara: agraris dan maritim. Baru berbarengan sektor-sektor lain. Jawabnya adalah benar, jika Widodo hanyalah boneka. Jika Muhammad adalah “boneka” Tuhan bagi umat manusia. Dalam lingkup lain, Widodo hanyalah boneka-Nya untuk Indonesia. Seorang boneka ramah dan amanah bagi rakyat Bhineka Tunggal Ika. Tidak pernah ku menduga akan mengenali mu Kau membawa seribu sinar di kelam hati ini Terbalut luka hati yang para dari penderitaan Terucap kata kasih iklas dari mu.. Ku bagaikan di awang-awangan keluh lidah tiada terkata bila mata mu merenung ku dengan senyuman manja hati berkata ku jatuh cinta pada mu. eeee Maluyer.. kau berkata jatuh cinta pada ku terasa bergetar hati ini.. perasaan indah membelai jiwa telaga kalbu yang merana kini kembali bahagia Kini jalan yang berbatu penuh penderitaan terasa sirna semuanya . kau berjanji akan bersama walau terpaksa bersama ku merempuh duri-duri kehidupan Namun satu yang harus ku sedari penderitaan hati ini tiada lagi benci yang ada kini cinta dan kasih padanya kerana, Iklas kasih Mu Terpancar Dari Mata Mu.. Kini ku rindu kamu sayang... Hai rindu.. Mengapa kau selalu datang Dan mengganggu hari-hariku Membuat aku bingung dan kaku Dan sulit untuk maju. Kau menunjuk pada seseorang yang tidak tepat Seseorang yang tak mungkin merindukanmu Atau bahkan tlah mwlupakanku Karna aku tidak berarti untuknya Tapi aku tidak tau Mengapa kau sangat berarti untukku Aku tidak bisa melupakannya begitu saja Setelah kau tinggalkan sedikit kenangan Yang membuatku yakin kau adalah takdirku.. Kini... Tak berbeda dari sebelumnya Hanya sunyi yang aku rasakan Tak sedikitpun aku mendamba Tak mengapa Walau masih kurasa begini Entah sampai kapan kan begini Mungkin memang inilah takdirkuKini... Yang kumau hanyalah mencinta Pada dia yang memang kucinta Yang selalu kucari selama ini Walau kini... Kutahu dia tak melihatku Kutahu dia tak menatapku Kuyakin dia kan datang padaku Cinta tak pernah menipu Cinta tak pernah membual Cinta tak pernah berkhianat Cinta tak pernah salah Kini kutahu artinya Bukanlah cinta yang salah Pilihan hati yang salah Memilih yang tak pernah mungkin Namun kini aku sadar Suatu saat pasti kan datang Cinta yang tumbuh dihati Namun bukan dimulai olehku Satu, Dua, Tiga.. Kuba pejamkan mata.. Tapi tak terpejamkan juga…. Satu, Dua, Tiga Kuba untuk lupakan semua…Tapi tak bisa melupakannya.. Satu, Dua, Tiga Kuba untuk ikhlaskan itu.. Tapi kutak rela.. Satu, Dua, Tiga Akhirnya aku sadar.. Ternyata itu terlalu indah.. Dan aku kembali pada jalurku, arahku, dan tujuanku.. Kembali pada aku yang dulu… Kupejamkan mataku…………Tanpa harus dimulai dari Satu, Dua, dan Tiga…Akhirnya kumulai terlelap dan melupakan itu.. Sampai hari esok yang cerah dengan segala keindahannya yang melebihi hari ini…. Membangunkanku……. Konon, bertemu masa depan itu menyenangkan Sama dengan meninggalkan Pudarkan rengek anak-anak Dentang lonceng sejati manusia menghasrat Tanjak dahan emas bersusun Isyarat permainan dekade dimulai basahi mata Albumkan kamu direlung kertasku Terpaut naungi kalender dijerat kalimat canda Memang kau belum menduga kata-kataku Tapi dugamu benar sebelum aku berkata Kita terlanjur sahabat, kawan Ramai tamanku ketika sepi sudah Nyala lilinmu ketika redup cahayaku Kau ceritaku, aku ceritamu Kawan, kita terlanjur sahabat Sama dengan meninggalkan Konon, bertemu masa depan itu menyedihkan Hari ini Tanpa kusadari Telah banyak hal tak bermanfaat telah kulakukan Sungguh pedihnya hati ini Jika mengingat kekhilafan yang kulakukan Wahai tuhan pemersatu alam Berilah hati ini kekuatan Berilah jiwa ini ketenangan Jangan biarkan hati dan jiwa ini gelisah Karna kekhilafan yang kulakukan Tuhan pemelihara alam Bimbinglah hati ini, Untuk terus memperbaiki Segala kekhilafan Tuhan pemberi kesejukan Berikanlah segala keagunganmu Berikanlah ampunanmu ya robb, Kepada hambamu ini, Hamba yang penuh khilaf Lekang kalbu menunggu kepastian Terguyur waktu terpanggang pengorbanan Gontai jiwa memanggul penantian Berharap setangkai pengakuan Jauh sudah langkah ku Hingga hilang jejak rasa ku Tergerus lincahnya sang waktu Yang terus iringi harapan ku Bersandar jiwa dibatang risau Sesekali dihempas rasa ragu Menggoyakan keinginan yang kukuh Melebur hasrat tuk menggapai cintamu Batu pertama telah lanjur ku letakkan Kemudian Aku berpa;ing memandangi batu lain Rasa bingung sempat menjadi teman Kelak ku-konstruksi apa sisa bahan Ternyata, si tangan Terlalu jago untuk diragukan Waktu kini sudah menghitung tahun Kerja keras telah membangun harapan Aku kini siapkan paparan Untukmu istana kudirikan Harapan betul hanya harapan Tak dapat sanjungan Sungguh menyakitkan Makassar kosaster Mata ini lemah memandang perempuanku, kau yang ada disana Kaki ini tak tahu melangkah menjemputmu, perempuanku yang ada disana Tangan ini tak bisa merangkulmu yang jauh; kau yang disana Hati yang bertadabbur tak sanggup membawa raga yang merindumuaku harus bagaimana Sementara jasmaniku tak dibawa terbang rohku yang melayang didepanmuaku harus bagaimana Mata ini tak mampu menyerang elok wajah yang disanatelinga ini tak siap mendengar intonasimu yang jauh disanamulut ini membisu, diam untuk kau yang disana Perempuanku yang disanaaku lihat matamu disini, dikamarkuaku peluk tanganmu dengan tangaku di kamarkuaku tutup matamu dengan cintakudisitu, dikamarkuaku lakukanaku ucapkanaku cium keningmuaku ucapkan didepanmukau akan aku tunggu dengan perasaan yang sama Mei Sebuah pertanyaan yang penuh dengan jawaban sebuah kisah yang nyata dalam kehidupan. Dapat menjadi sebuah kekeceewaan yang penuh dengan keamarahan serta memebubuhi arti yang penuh dengan pertanyaan. Sebuah bintang yang dapat memebri penenrangan sebuah nyanyian yang dapat memberi pengertian. Tak jarang menjadikan hati yang dapat memberi harapan tanpa kepastian. Bagaikan malam tak terhadiri yang dapat memebrei rasa sepi bagaikan angin yang bertiup akan rasa panas bagaikan hujan yang tak kunjung datang dalam kegersangan taman serta menyelimuti hati yang terus bertanya akan kepastian Hari ini kau begitu cantik Bagai bunga ingin sekali rasanya ku petik Seperti nada menyentuh telinga disetiap detik Mengalun lagu ditemani angin kecil berbisik Dikejauhan kau berjalan tertunduk sambil menggenggam handphone di tangan Ku berharap sangat engkau akan mengirimku sebuah pesan Yang mengajakku bertemu berduaan untuk berkencan Lalu segera akan ku jawab, kemarilah aku di taman Lalu akan ku tunggu kau dengan sabar sambil duduk-duduk di bangku Bersiul-siul sambil memainkan asap rokok Dji Sam Soe Dan tertawa-tawa sendiri membayangkan engkau yang tiba-tiba mencium pipiku Hahaha... Eh itu dia engkau datang juga diwalau sedikit tidak tepat waktu Tak biasanya kali ini kau memakai baju putih bermotifkan abu-abu Padahal warna kesukaanmu selalu saja ungu Ah, tentu saja itu menambah manis disetiap senyummu Dan ingin rasanya ku lumat habis bibirmu itu Tak henti-hentinya ku pandangi wajahmu yang ayu Sesekali ku lontarkan kata-kata pujian merayu Dan kau hanya tersenyum menunduk tersipu malu Di benak berharap kau memelukku dan berkata menikahlah denganku". Berlama-lama kita duduk berduaan di taman Berbincang-bincang tentang secangkir anggur yang memabukkan. Saat temaram di bawah setianya sinar rembulan, Kau pun berbisik diakhir sebuah perbincangan,"Bangunlah sayang, kau sudah terlalu lama diperbudak khayalan". Ibu.... Kau yang mengandung aku Kau yang mengandungku bulan lamanya Kau melahirkanku bertaruh dengan nyawa Kau bagaikan bidadari paling baik untukku Oh bunda..... Kasihmu akan selalu kukenang Walaupun engkau jauh Doaku akan selalu menyertaimu Terima Kasih Ibu........ Langkahku sudah letih…suaraku meredup... Air mataku sudah cukup menyuburkan Pohon-pohon kokoh di negeri ini…namun pelukan untuk anakkumasih hangat dan menenangkannya…Penderitaan seakanmenjadi sahabat tebaik dalam hiduptersenyum pun aku tak mampu lagisisa senyum yang masih tersimpanhanya mampu ku ukir utk buah hatikuagar jadi kekuatan baginya…. Bukannya aku bagian dari Negara ini?? Bukannya aku adalah salah satu anakmu?? Namun mengapa aku seakan terlupakan?? Nama kaumku selalu dipakai untuk meraut keuntungan bagimu.. Kau menyimpan harapan kosong dlm hatikusaat nama kaumku kau zebut dgn alasan “memperjuangkan”Memperjuangkan apa???? Memperjuangkan dompetmu?? Memperjuangka perut anak istrimu?? Lalu siapa peduli tangisanku di tanah kandung ibuku sendiri??? Kau membuat aku takut akan takdirku sendiri. Hari ini hari yang sungguh ku nanti hari yang ku anggap mampu membuat bahagianya hati tetapi ternyata semua hanya mimpi. Kini aku disini dengan berbalut rasa kecewa dalam hati sendiri tiada yang menemani ingin rasanya menangis karena tak mampu menerima semua ini. Tak tau harus berbuat apalagi terasa mati dalam sepi tak ingin lagi berharap berharap terlalu tinggi takut nantinya akan sesakit ini lagi. Untukmu, perempuanku.. Langkah ini tak tertuju, Pandangan ini kosong, Leher ini tertegung dan ku meraput kering berterbangan di tiup angin tanpamu. Untukmu, perempuanku.. Hari terus menghujat, Waktu semakin menyayat, Beribu-ribu sembilu melukai tanpa bekas luka,(rindu) Perempuanku.. Guruh gemuruh langit durja padaku, Bumi menghimpit tanpa menyisahkan ruang di peraduaku, Tubuh pesakitan ini selalu menyeruhkan namamu, sakit sungguh sangatlah sakit. Pagiku berkelebat mentari Kulangkahkan kaki menuju nirwana Mengepung asap cinta membarakaulah yang anugrahi bathinku Sedangkan sinar rembulan dimalamengkau hiasi dengan gugusan bintang bintangterangkai bunga bunga sukmakuterjatuh sebagai pengajaran Kau gantikan siang menjadi malamkusandarkan hati dan bathinku atas perintahmumengartikan hinaan dalam kesabaranmerendahkan hati sebagai penobatan Kujalani hariku dengan tenangkubasuh diri menyucikan hatibersyukur atas segala nikmat dan ujianberserah diri atas segala ta'dirmu Dan jauhkanlah adzabM Uberikan setitik embun surgaM Ubinasakanlah segala dukakubimbinglah bathinku selalu bersamaMU --------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Kemakmuran yang dulu mereka katakanakan limpahan kekayaan alamakan semua yang dapat kau temukanakan semua yang dapat kau tanamakan semua yang dapat kau ternakanakan semua yang dapat kau tambang Kehangatan yang dulu mereka tebarkanakan tingkahlaku yang dicerminkanakan kesopanan yang mereka tanamkanakan kesantunan yang mereka berikanakan keakrababan yang mereka sebarkanakan persahabatan yang mereka ciptakan Ketangguhan yang dulu mereka banggakanakan kuatnya pertahananakan hebatnya armada kelautanakan hebatnya armada pesawat terbangakan hebatnya pasukan yang bersenjakanakan hebatnya penjaga perbatasan Kejujuran yang dulu mereka junjung tinggikanakan bersihnya pemerintahanakan bertanggungjawabnya pimpinanakan jelasnya penggunaan anggaranakan tegasnya keputusan yang diciptakanakan amanat yang mereka laksanakan Kesejahteraaan yang dulu mereka ceritakanakan kebahagiaan yang mereka selalu idamkanakan mampunya berswasembadaya panganakan semua jenjang pendidikan yang mampu dapatkanakan pekerjaan layak yang mereka dapatkanakan ketentraman yang dapat mereka rasakan Indonesiaku sayang Ada apa denganmu? Kini kau tersungkur lesu dipojok keterpurukan Kini kau mulai tertindas akan kerasnya jaman Kini kau tergilas oleh ganasnya kemajuan Indonesiaku sayang Dimana semua kekayaan alam yang kau simpan? Dimana tingkahlaku yang mereka cerminkan? Dimana pertahanan yang mereka banggakan? Dimana kejujuran yang mereka junjung tinggikan? Dimana kesejahteraan yang mereka ceritakan? Indonesiaku sayang Kini semua kekayaan alam dirampas dompet-dompet asing tak berperikemanusiaan Kini tingkah laku yang tercerminkan tak selaras dengan kepribadian Kini kuatnya pertahanan tak mampu melindungi sebuah pulau di perbatasan Kini kejujuran yang ditanamkan ternodai oleh tangan-tangan kotor oknum pemerintahan Kini kesejahteraan yang diidamkan berubah menjadi virus kemelaratan Indonesiaku sayang Salah siapakah ini semua? Pak Presiden? Para Menteri? Pak DPR? Para Partai Politik? Yang jelas ini salah kita semua Yang tak pernah peduli pada bangsa ini Oh Indonesiaku sayang, Indonesiaku yang hampir hilang Dalam gelap malam yang disaksikan kesunyian bulan dan bintang-gemintang Kutitipkan beribu doa kepada Tuhan Pada teriknya siang yang disaksikan sang pemberi kehangatan Kupersembahan keringat dan air mata yang bercucuran Agar kau bangkit dari keterpurukan Agar kau bangkit dari tidur yang melelapkan Oh indonesiaku sayang, Indonesiaku yang hampir hilang Aku tak sudi, jika hanya mendengar kehebatan yang mereka katakan Aku tak sudi, jika tak pernah merasakan apa yang mereka katakan Aku tak sudi, jika engkau hanya menjadi kenangan Oh indonesiaku sayang, Indonesiaku yang hampir hilang Aku ingin kau bangun Menjejakan kembali kakimu di bumi ini Mewujudkan kembali kejayaan yang telah kau lewati Dan menujukan Indonesiaku yang sejati Aku ber diri di ambang diri Menatap raga yang tak pasti Penyesalan yang selalu datang menghantui Bagaikan kutukan yang tak dapat dipungkiri Harapanku untuk menaklukan bumi Seakan sirna, hilang lenyap ditelan emosi Dalam renungku aku mencari Mencari jati diri yang selama ini belum kudapati Dalam imajinasi aku berjanji Menaklukkan bumi yang telah membuatku terpecundangi Lihatlah suatu saat nanti Menambah lembaran lembaran baru suatu kegelisahan ku.. Lembaran yang penuh makna bagiku Memang tak kan berarti buat kalian Tapi selembar kertas itu membuat ringan perasaanku tatkala kegelisahan ini melandaku Setetes air mata berjatuhan dilembaran kertas kelabu itu Berharap tak ingin mengulangi suatu peristiwa yang mengejutkan hati ini Hanya kepenatan yang ada dibenakku Merasa ingin memiliki suatu alam yang damai dan merasakan indahnya kasih sayang seutuhnya Terimakasih lembaran.. Kaulah inspirasiku Dan terimakasih . Sudah menemaniku disaat ku sedang bersedih ) ☻☺○° Kita melalui cerita indah Bertukar cerita dan canda Berbagi bahagia dan duka Nikmati hari dengan ceria Semua masih tersisa dalam angan Seakan baru kemarin engkau berdendang Mengalun manis lagumu dalam ingatan Mengelus lembut sukmaku yang kasmaran Namun seiring waktu Engkau tlah memberi sinyal Bahwa kita tak bisa bertahan Bahwa rasa tak seindah semalam Bahwa sayang kini hanya bualan Dan harus kulupakan Aku cukup tau diri Dan aku akan mengakhiri Namun kupinta padamu honey Akhirilah ini dengan indah Lewat sapa santun dan tak berdarah Lewat senyum yang merekah Walau pada akhirnya sakit parah Cinta dan luka Hanya beda tipis jaraknya Dan engkau tlah memulainya Untuk mengakhiri semuanya Do'a terakhir honey Semoga engkau bahagia Biarlah sekarang ada air mata Untuk akhir cinta kita Pergilah sejauh yang engkau mau Berlarilah sebisa yang engkau ingin Agar aku tak pernah lagi bisa menyapamu Agar aku tak pernah lagi mencarimu Cukup kusimpan dalam kenanganku Karena kamu yang terakhir dalam cintaku Dikala surya menyinari dunia Suasana secerah sorga loka Sekuntum mawar merah merona Menghiasi hati sanga pencinta Tak menyesal aku lelah berdiri Merasakan aura lembut menusuk relung hati Saat kau nampak datang menghampiri Tersenyum simpul di ujung merah bibirmu Begitu anggun kau diciptakan Sungguh tak rela kau dimilik orang Kau mampu membuat siapapun berdendang Larutkan duka setiap insan Kini kau telah pergi selamanya Rasa indah itupun tak berkurang Sama sepertiku yang sekarang Menyimpan rapat kekaguman itu di sudut hati yang terdalam Cinta ku padamu tak akan lekang oleh zaman Sebuah cinta yang terus tumbuh sumbur dari musim ke musim Sampai rambut memutih aku pertahankan Sampai ajal menjemput aku akan simpan Walaupun cincin tak lagi melingkar di jari manismu Yang terpenting cintaku tetap melingkar dihatimu Walaupun kecantikan telah pudar oleh pemakaman Doa ku terus mengalir untukmu Aku tak akan menyerah mencinta Karena kau tau pada akhirnya kita bisa bersama Bersama dalam alam dan cerita yang berbeda Disanalah kita akan bahagia selamanya Tangisan ku tak pernah berwujud Di mata ini Tangisan ku seperti darah Yang mengalir dalam denyut nadi Sampai tubuh ini terasa bergejolak Karena menahan setiap isakan Yang keluar dalam diri Menahan setiap air mata menetes Sebab ku tak ingin mereka tau Kalau Aku dalam kesedihan HATI Ya Allah…Apa yang telah aku lakukan pagi ini Tak henti hatiku menangis Apa aku benar telah melukai perasaan ayahku. Sungguh… beribu penyesalan yang aku rasakan kini Ingin aku menghapusnya Namun emosiku tak terkendali Bagaimana aku bisa mengubah keadaan ini Tak kuasa aku menahan badai. Terlalu banyak kesalahan yang ku perbuat Hingga lelah jari-jariku menghitung Mampukah aku yaallah Hanya karena-Mu dan dengan-Mu Aku mencurahkan segalanya. Entah kapan aku mampu berbahagia lahir batin Hanya engkau yang tahu yaallah. Kutemukan sebelah sepatu kaca semalam."Apa ini milik seorang berparas cantik?"Semoga iya."Semoga sangat cantik""Jika dilihat dari ukurannya, tak selebar kakiku.""Dia sepertinya dia masih belia."Lalu? Jangan tanya lalu, sekarang bagaimana. Kutanyakan pada beberapa pasang yang kemarin terduyung-duyung tak seberapa sadar hingga subuh."Tak tahu""Tak tahu""Tak tahu"Apa harus sebuah sayembara? Kukira tidak usah."Aku bukan Raja atau anak Raja."Kukira aku hanya pungguk yang buruk rupa. Ketika tangisan-tangisan kecil tak terdengar Akankah mereka mencari? Akankah mereka menemukan? Atau hanya duduk manis dengan segala kekuasaan yang mereka miliki? Tangisan ini ulah siapa? Keluhan ini ulah siapa? Yang tak berdosa pun kena dampaknya Mau jadi apa negeri ini jika yang memimpin hanya sekedar memimpin Dana yang seharusnya menjadi kebutuhan negara lenyap seketika Hilaf dan salah itu memang manusiawi Tapi apakah dengan begitu mereka seenaknya saja melakukan kesalahan? Jangan jadikan itu sebagai alasan Jika tangan tuhan sudah menguji mereka Karena para pemimpin yang melalaikan tanggungjawabnya Penjara menjadi rumah kedua mereka Tempat keras tanpa kehangatan menjadi tempat tidur mereka Makanan seadanya menjadi santapan mereka Barulah mereka sadar Bahwa itulah kesengsaraan yang kami rasakan selama ini BAHKAN LEBIH Disetiap jalan pulang Aku bertanya pada jejak yang ku lalui. Dilangkah keberapa kebetulan itu terjadi, Disaat hujan meminta untuk berteduh Aku bertanya pada rintik hujan, Di tempat mana kebetulan itu terjadi. Terkadang aku benci ketika hujan menghabiskan waktu. Tak dipinta, rintiknya bersama halaman usang. Menghantam jejalanan yang sebelumnya lengang. No Urut: Tanggal: // :: Ibu... kaulah yang melahirkanku dengan susah payah dan perjuangan..... Ibu... kaulah yang menyusuiku di saat aku sedang rewel.... Ibu.... kaulah yang merawatku dari kecil hingga saat ini.... Ibu... kaulah yang merawatku dengan penuh kasih sayang dan rasa cinta terhadapku... kaulah yang telah menafkahiku disaat ayah telah tiada..... Ibu... kaulah orang yang sangat luar biasa dalam hidupku... apakah kalian pernah berpikir disaat ibu telah tiada.... Ibu.. terima kasih ibujasamu tiada tara bagikuI love you mom Mana kekayaan alam yang kau banggakan Semuanya telah terampas oleh tangan-tangan asing tak berperikemanusiaan Karena kebodohan-kebodohan yang kau lakukan Hingga kami harus menangggung kemelaratan Kau yang duduk disinggasana dengan penuh keangkuhanyang berhiasakan uang, emas intan berlianmengatakan inilah yang cara terbaik mengatasi masalah sekarang Masalah sosial-ekonomi yang bearada dipinggir jurang kehancuran Kau ini memang pintar Pintar memainkan fakta dan kepalasuan Tapi kau ini juga bodohtak cukup cerdas menyembunyikan apa yang kau lakukan Apa yang harus kami lakukan sekarang? Kekayaan alam yang menjadi ujung dari semua pengharapan Kini tlah kau gadaikan Dan tinggalah kami menjadi budak-budak perusahaan Maafka kami jika kami mengeluh Tapi sungguh, pisau kematian ini telah siap membunuh Kami memang manusia tak punya harapanyang tergilas oleh kerasnya jamandan kami memang manusia yang tak berpendidikanyang tak sempat mencicipi bangku pendidikan Tapi, jangan salahkan kami jika kami tak punya harapanjangan salahkan kami jika kami tak berpendidikanitu karena keadaan yang tak memberi kami banyak pilihan Hingga uang suap yang kau berikan menjadi tumpuan pengharapan. Terlintas gambar yang indah. Banyak tawa dan canda disana. Semua ada didalam satu irama. Mengalun indah penuh makna. Mereka ada disana. Membagi kisah penuh pesona. Menyelimuti waktu penuh rasa. Bahagia indah dan berwarna. Saat aku berada jauh. Dan kisah itu mungkin akan cepat kembali. Saat mata dan hati ada di satu arah. Menceritakan kisah indah saat itu. Oleh: Capt. Al Vant Bebek) Perlahanku bergerak kemudianku beranjak melompat bagai katak dengan aroma semerbak, bergumamku sesak "Apa daya " Satu hal yang membuat ku terombak mengeti akan hatiku yang sesak arah angin memandangku tajam padahalku tak berdaya ku lukis luka dengan penat berharap semua dapat terbaca susah payah kugambar semua namun tak seorangpun bertanya. akankahku gapai semua mimpi yang berada di hayalanku maya" namunku tak peduli sebab citaku harus ku raih Tetes lembay diatas dedaun yang menetes, Bergayuh desir mimpi yang merongkak setinggi asa.. Dawaian semi menyongsong hari... Langkah kaki terus mencari Berbait do'a selalu kupuja... Namun tak sebercik cahaya yang daku dapat... Beribu lautan semut menyelimuti pagi dan sore... Membawa seberkas harapan dan impian... Namun hanya satu yang menjadi sebuah misteri yaitu nasib... Hanyalah sebuah kepasrahan yang selalu diagungkan... Tanpa batasan selalu perjuangan yang dinomer satukan... Perih perih dan perih.. Inilah gujatan untuk sedemikian hari.. Sampai nanti bintang kan bersinar.. Sedang apakah kau disana?? lama aku tak mendengar kabarmu.. lama ku tak melihatmu... Semoga kau baik-baik saja di sana.. aku ingin merasakan pelukan indah darimuberbagi canda tawa denganmu Aku memerlukan mu sepertiaku memerlukan udara untuk bernafaskau begitu penting dihidupkudan kau segalanya bagiku You are my everything Perempuanku.... Perempuan yang begitu dekat denganku Saat pertama kali ku bernafas di bumi ini Saat tangisan nakalku terhempas Bagai tak tau harus berkata apa Perempuan yang begitu berjasa dalam hidupku Hingga aku tak mampu mencari celah untuk dapat menggantikan jasamu Aku pernah membantumu mengangkat sesuatu hingga membuatku lelah Tapi, tentu tak sebanding dengan kelelahanmu mengandungku selama bulan Aku pernah memberitahumu tentang sesuatu Tapi, tentu tak sebanding dengan banyaknya pengetahuan baru yang kau hadirkan di hidupku Aku pernah mengukir senyum di bibirmu saat prestasiku membuatmu bangga Tapi, tentu tak sebanding dengan senyum, bahkan tawa yang kau hadirkan di hidupku pada masa kecilku, bahkan hingga nafasmu akan tak ada lagi Aku pernah marah padamu saat sesuatu membuatku tak suka Tapi, tentu tak sebanding dengan kenakalanku yang seringkali membuatmu marah Aku pernah mendoakanmu saat selesai sholatku Tapi, tentu tak sebanding dengan doa-doamu yang selalu menemani di setiap hariku Aku pernah berfikir untuk selalu membahagiakanmu Tapi, tentu tak sebanding dengan sikap nyatamu untuk bahagiakanku Aku pernah merawatmu saat kesakitan itu membuatmu tak berdaya Tapi, tentu tak sebanding dengan dirimu yang begitu setia merawat diri ini saat masih bayi Dan air mataku jatuh begitu banyak saat kulihat hembusan nafas terakhir keluar dari bibirmu Tapi tak sebanding dengan air mata yang seringkali menetes di pipiku saatku mengenangmu Saat tanganku mengetuk pintu rumah Tak lagi mendengar suara dari bibirmu yang mampu mengembalikan semangatku dari kelelahan aktifitas yang begitu melelahkanku Karena aku pasti tak sebanding olehmu Terima kasih Ibu.... Ketika manusia berlumuran Dengan lumpur noda dan dosa Manakala manusia bergelimang Dalam puing kebohongan Dan kemunafikan Tat kala manusia terbuai Oleh ilusi nikmat sesaat Hingga lupa apa dan siapa dirinya Saat itu .. Air tidak lagi berikan Sumber penghidupan Padahal airpun memuji penciptanya Hingga airpun marah Menghanyutkan segala yang dilaluinya Tanah sudah enggan Menopang semua yang ada diatasnya Padahal tanahpun mengagungkan penciptanya Hingga tanahpun murka Menguburkan semua yang memijaknya Angin tidak lagi Memberi kesejukkan dengan sepoinya Padahal anginpun mensucikan penciptanya Hingga anginpun murka Menyapu semua yang dilewatinya Semuanya itu ... Karena ulah makhluk penggunanya Yang tidak lagi ramah padanya Air, tanah dan angin menyatu Membentuk kekuatan dasyat Meluluhlantakkan semuanya Itu semua ... Bukan semata murka-Nya Dzat Yang Maha Pencipta Karena Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang Tetapi semua adalah peringatan Namun yang diingatkan Tak lagi menghiraukan Berpaling dan melupakan Di sudut kamar aku bersandar. Tak mampu mataku kupejamkan. Terbayang-bayang tumpahan darah, luka, dan tangis. Huruf-huruf kotor berkeliaran. Dan telunjuk-telunjuk mengarah kemana saja. Seakan tinggal di masalalu. Imajinasi menghalangiku. Belum terjawab teka-teki sang dalang. Mengapa selalu nampak siang dan malam. Terlalu semangat, terlalu bergairah. Namun terlalu sedikit merenung. Terbalik jika aku meneropong suatu- populasi disana. Terhapusnya matahari dan bintang yang terlalu pengecut. Hanya beberapa rak senja. Tidakkah mereka berfikir untuk menaruh kepala mereka di bawah kaki mereka sendiri. Kita begitu kecil diantara sekian banyak galaksi. Lantas, begitu layakkah kepala kita terus mendongak keatas. Kita tidak seharusnya berbeda. Entah karna ideologi atau bahkan keegoisan yang menjadikan perbedaan. Namun dalam lamunanku di ujung tenggara kamarku ini, Aku berharap semua hanyalah teaterikal belaka. Saat alam terbuka menerangi dunia. Saat itu pula ku tak mampu berbuat apa. Menatap langit biru yang begitu cerah. Aku hanya mampu tersenyum melihat itu semua. Aku kini bagaikan burung tanpa sayap Yang tak bisa terbang bersama yang lain Selalu menunggu ke ajaiban yang akan datang padaku Sampai kapan pun aku hanya bisa menunggu dan terus menunggu Hari demi hari telah ku lewati Bulan demi bulan silih berganti. Bahkan tahun pun sudah terlampaui. Namun tak kian jua keajaiban itu datang kepadaku. Aku menangis dan terus menerus merintihkan air mata Tiada henti sampai ragaku tak berdaya. Sampai suatu saat ada semut merah yang berjalan didepanku. Memundak makanan yang begitu besar di bahunya. Panasnya igauanku dibakar Salam mentari pagi yang manja Mataku terkenyit memamah sirna Menjeritlah kicauan si pipit kelaparan Bersama deruan dan debuan Mengesotlah jentera kesibukan Sebalik kekehan deruman bingit Langkah kakiku mengejar kepantasan Kota besar ini mulai bangkit Seiring waktu yang kian menjauh Merebahkan keterlewatan pencapaian Masihkah bisa aku berpaduan Mengejar dunia tua yang pantas Sampaikan aku pula yang mengedut Menjadi santapan detik yang melahap Perlukah semua ini? Sedangkan ia melalaikan Mengimpikan yang sekelip Hinggakan terlupa keabadian Mampukah mendakap semuanya? Jawapan ada pada setiap percubaan Temukanlah ia dengan cara berusaha Salam penghulu segala hari Bersamanya kusisipkan Segala rasa rindu Air biru yang mengalir Membasahi pasir putih Serta angin yang kencang Membuat air bergelombang Melihat bebatuan di tengah pantai Seakan menyerupai pulau pulau kecil Membuat pantai lebih indah Oh.. indahnya pantai ini Di terik matahari dengan kicauan burung di langit biru Ketika sore tiba keindahan pun datang Melihat mentari terbenam Membuat pantai lebih berwarna Aku hanya berharap Agar pantai ku tetap terjaga kelestariannya Terungkap masa silam Di buku harianku Berderailah kenangan bersamamu Manis terlukis bayang-bayang cintamu Tapi sayang .. Getaran waktu telah merubahnya Banyak waktu datang pergi Hilang entah kemana Sepenuh jiwa curahkan Namun tiada terbina suatu ketabahanpun tak trsiram Maafkanlah aku .. Ku tlah abaikan Percayalah .. Rasa cinta ini masih trsimpan walau waktu telah brlalu kau adalah nada-nada cintaku selalu brsuara Perih memang kurasa Andai saja kita tercipta Dalam suatu nada mungkin langkah cinta kita selalu brsama Namun sayang harus trusik duka tinggal fatamorgana Aku suka hujan Seperti dirimu, dia selalu tenang dan menghangatkan Tetesan dan suara tetesannya, juga hawanya Aku suka hujan Juga bau tanah yang basah, daun-daun yang kembali segar Seperti dirimu, Kehadiranmu selalu membawa keceriaan Aku suka hujan Setiap tetesnya membawa cerita Seperti dirimu, yang membawaku dalam cerita-ceritamu Aku suka hujan Setiap tetesnya menyiratkan kenangan Seperti dirimu, tentang kamu, tentang kita Tapi kamu tak seperti hujan Hujan, kepergiannya meninggalkan pelangi Kamu, kepergianmu meninggalkan luka dan kenangan Ini keadilanku... Tak ada insan sanggup renggut kemerdekaanku Dalam jauhnya takdirku hingga tingginya tebing harapan Aku akan jadi legenda.. Tertulis di papan papan nama veteran Dengan kebebasan mengalir di tiap denyut nadiku Dengan keikhlasan di tetes darah terakhirku Jiwaku melayang lembut.. Gerakku lentur ikuti aliran angin yang meniup Layaknya kreasi warna pelangi dalam lengkungan santun Yang mampu menandingi bebasnya irama beethoven Aku mati.. Bersama kepingan perjuanganku Dengan bekas bekas rantai disampingku Dengan rajutan senyum payu dibibirku...... Sekarang musim apakah, Tuan? Tempias hujan pun sedang enggan menyapa Apakah musim barat kini tlah berlalu? Kini.... Hembusan angin melewati padang sabana Kering, Meranggaskan dedaunan Ah, irisku masih saja terpaku pada daun-daun itu Menguning, Dia lupa cara berfotosintesis Sedang aroma dan abu-abu lamat itupun Berhasil menghilangkan pesona bulir-bulir embun dan hijau daunmu Dan.... Musim kemarau beserta musim asap bersekongkol akan membunuh Tuhan….. Cintaku padanya tak melebihi cintaku padaMu Ya mungkin saja…Akan tetapi…. Apakah salah jika aku mencintainya? Ia begitu sempurna bagiku Ia begitu baik bagiku Sedangkan aku? Mungkin hanya sampah yang ada dijalanan baginya Jika aku jatuh cinta……Tolonglah agar rasa ini tak melebihi cintaku padaMu Mungkin ia hanya sebatas mimpi Tetapi bukankah mimpi harus dikejar? Untuknya dariku….. Tetaplah menjadi sosok pangeran dalam hati ini Pantas atau tidak biarkan waktu yang menjawab Aku hanya bisa berharap dan menunggu Restu dari Mu….. Anggrek Biru Kaulah saksi cintaku Telah tertanam dalam jiwaku Sebuah cinta suciku untuk dirimu Takan ku lupa Akan ku jaga Dan ku rawat keindahanya Di ladang jiwa berlahan kasih mesra Dia malaikat penjaga hati Berjanji padaku setia menemani Memulai kisah cinta ini dengan sepenuh hati Meraih cita cinta berdua hingga maut memisahkan kami Membina mahligai indah berdua Menempuh masalah dengan bijaksana Mewujudkan mimpi masa depan cinta kita bersama Bergandengan tangan kita bina rumah tangga Aku tak bisa setegar yang tampak Meskipun aku menba Tetap saja aku tak bisa Luka ini Sakit hati yang aku alami ini Telah membuat setiap organ tubuhku membeku karnamu Aku lelah Dengan semua sikap Dengan semua kejadian Dengan semua kenyataan Yang aku jalani bersamamu Tapi aku tak bisa meninggalkanmu Karna aku masih terlalu mencintaimu Beri aku alasan Beri aku kepastian Bahwa kamu pantas aku perjuangkan Terlalu sulit menafsirkan semua ini kamu hadir bukan disaat yang tepat karena ku tahu kehadirannya hanya akan membuat ku tersiksa dan menjadi orang yang tak berguna Kamu memang berarti bagi ku tapi kehadirannya membuat ku jadi berantakan walau ku tahu kamu bukan yang terbaik untuk ku tapi jujur aku masih mencintaimu Sulit memang menghilangkan sebuah kenangan yang telah terukir indah Kamu yang mengenalkan aku Cinta Kamu juga yang mempersembahkan padaku kecewa Kini kau tlah bersamanya Ku do’a kn semoga kau bahagia. Kamu harus menjadi manusia yang dihargai sebagai manusia yang memiliki jiwa dan kehormatan, bukan sebagai daging onggokan yang diperjual belikan. Hai kawan, Kemarilah dan duduk bersamaku Kan ku ceritakan sebuah kisah Bukan tentangku, bukan juga tentangmu ini tentang mereka yang tak tergapai oleh tangan Dulu, Tanahnya begitu subur Dulu, Tanamannya begitu hijau Dulu, Bunga merah bermekaran dengan indahnya Dulu, Anak kecil bermain dan tertawa Dulu, Suara musik nan merdu membuat hati bergetar Dulu, Semua orang berdendang bersama Tapi, Semua hilang bagaikan pertunjukan sulap Tanah subur berubah menjadi tanah berpasir Tanaman musnah yang tertinggal hanya bebatuan Bunga hitam mulai bermekaran Tangisan anak kecil yang menyayat hati Suara pistol dan bom terdengar sampai sudut kota Dan orang-orang tergeletak dengan warna merah dibajunya Hai kawan, Rumah mereka telah raib Hanya kayu patah yang tersisa Bangunan tinggi hanya tinggal kenangan Air dan makanan bagaikan benda langka Hai kawan, Apakah mereka akan tersenyum kembali? Apakah mereka bernyanyi bersama? Apakah mereka akan mendapatkan kebahagiaan? Aku terus menunggu jawaban sekarang dan sampai masa mendatang Bintang-bintang yang indah Dapatkah kalian melihatku Melihat diriku yang kesepian Bisakah kalian menemaniku Rembulan yang terang Apakah kau mendengarkanku Mendengarkan keluh kesahku Akankah kau mendengarkannya Bintang temanilah aku.. Rembulan dengarkanlah aku.. Aku yang terdiam di sudut kamar Terpaku menatap foto-foto masa lalu Membisu dengan hati yang pilu Mengingat dia bukan milikku Aku tau Dirinya kepergiannya itu Tak pantas untukku tangisi Karena dia bukanlah pria sejati Hanya saja Tak bisa ku pungkiri Pelabuhan hati ini Masih tetap dia yang memiliki Sampai kapankah kau bertahan Untuk orang yang selalu berlawanan Sampai kapankah kau korbankan hidupmu Untuk orang yang tak mengerti pengorbananmu Sampai kapankah kau bersabar Untuk orang yang tidak sabar Sampai kapankah kau setia Untuk orang yang tak setia Sudah banyak kau temui bukti Untuk segera mengakhiri Tapi kau tetap percaya Dan selalu menunggunya Menunggu sifatnya yang polos dulu Datang menghiasi hari-harinya Meski sekarang jauh berbeda dari itu Kau tetap tabah menantinya Mungkin ini yang dinamakan cinta Dan cinta itu memang buta Membutakan segala hal Dari yang aneh dan tak masuk akal Cemara menderai sampai jauh terasa hari akan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap merapuh dipukul angin yang terpendam Aku sekarang orangnya bisa tahan sudah berapa waktu bukan kanak lagi tapi dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitungan kini Hidup hanya menunda kekalahan tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah Jauh sebelum jejak melangkah pergi Setiap air mata yang menetes di pipi Mengurai seribu tangis dalam sendunya hati Kala riangnya telah ter kapar di simpang jalan tanpa senyum sedikit pun Mahligai cinta tinggal bahana semata Mimpi indah tinggal kenangan sesaat Hingga yang ada hanyalah serikat luka Di antara goresan belati di hati Dan bila pun gemuruh ombak cinta mengikis tepian ini Pasrah ku serahkan rasa dalam ke hendakNya Meski lirih angin ber hembus membisikkan karamnya cinta di dasar nurani" K A R A M //( Kembara Hati Kesunyian Perlahan…Jari-jari tanganku tak lagi mengapit tubuhku Perlahan…Satu demi satu jari-jari kakiku tak merasakan lembutnya tanah Perlahan…Aku mulai merasakan betapa ringan raga ini Lenganku mulai terbuka Tangankupun mulai berayun Satu kepak, dua kepak. layaknya sepasang sayap kuayunkan kedua tanganku Hingga tak ku sangka ragaku kini benar-benar menjauh dari tanah Kini aku terbang.. Aku terbang kawan.. Tapi aku tak berani menghadapkan wajahku ke bawah Aku terus saja terbang dan teruuusss…hingga kutembus awan putih itu.. Aku terbang bukan untuk menatap apa yang ada di bawahku Tapi aku terbang untuk menggapai citaku Aku terbang untuk tinggalkan masa laluku Karena aku tahu dengan terbang semua yang menggangguku tak akan pernah mengikutiku. Aku terbanngg…………Aku terbanggg…………Ku teriakan itu hingga suatu saat mimpiku akan terwujud memilikimu didalam hidupku adalah hal tersulitku karena sampai detik ini ku hanya mampu mencintaimu benar hati menginginkanmu tapi nyata tak selaras dengan keadaan ku mencintaimu namun ku tak kuasa memilikimu ragamu kini tengah bersamanya entah kau benar-benar mencintainya atau sekedar membuatnya bahagia tak tahu sampai kapan perasaan ini yang harus mempertahankanmu karena aku masih mencintaimu Ku meratapi dunia ini. Penuh semangat dalam hati. Walaupun banyak rintangan menanti. Kaki ini tetap melangkah dengan pasti. Disetiap pagi yang kujalani. Tanpa makan sesuak nasi. Tanpa minum segelas kopi. Hanya roko sebatang menyemangati. Begitulah yang kurasakan saat ini. Bagaikan bunga yang tak disirami. Hanya untuk meraih cita-cita nanti. Demi masa depan cerah akan menant. Kumeratapi dunia ini. Penuh bantuan teman sejati. Sehingga membuat tersenyum dalam hati. Bisa sedikit melupakan kesedihan ini. Perjalanan hidup penuh misteri. Banyak gelombang harus terlewati. Tak akan takut patah kaki. Asalkan aku bisa hidup esok hari. Kupanjatkan doa ini disetiap malam hari. Ya Allah tabahkan hati ini. Lapangkanlah rezeki ku nanti. Amin .. Waktu tak terasa berjalan Meninggalkan sejuta kenangan Ada kesenangan, ada kesedihan Semua telah hadir dalam alur kehidupan Jangan kau sesali hari yang telah lalu Jangan kau tangisi lembaran kelam kehidupanmu Tapi bangkitlah menuju hari esok yang bahagia Jalan masih luas terbentang Masih ada waktu untuk membenahi diri Dan jangan larut dalam keputuas asaan Karena itu bukan tujuan hidup kita. Berdendang pasir diangin kali Kricik berisik sisik menyatu Pantulkan cahya surya Terstuktur rapi roma kehidupan Tepimu indah, dalammu menawan Kedung panjang dalam isi Berkumpul anak sepulang sekolah Tanpa pamit tanpa makan siang Berdiri tebing menjulai Betanam petani palawija Sayur buahpun bertumpu padamu Kaulah penyalur sumber kehidupanYa...... Kau kering ibuku merana Kau deras kami bahagia Ikan sayur kami jadi berbuah Kau lah sumber untuk sumber Dan kau ada di desaku Ya.... Sungai itu di desaku. Hal terindah adalah ku kenal cinta Sesuatu yang manis ketika mengenalnya Saat bahagia ku bersamanya Hal terpahit ketika berpisah dengannya Semua kisah yang kualami Semua orang pasti merasakannya Nasib seseorang tak ada yang tahu Hanya mampu berserah dan berusaha Indahnya suka cita yang kurasa Kawan-kawan mendampingi Cerita cinta mewarnai hidupku Teringat semua dalam memoriku Alam seolah mengerti keadaanku Mengikuti alunan jiwaku Mengalir deras bagai airmataku Suka duka terus berputar seperti roda Jantung tetap berdetak Hidup masih berjalan Cinta terus terangkai Selamanya akan terkenang dalam hati Aku terpaku meliha isi pesanmu Bermakna dalam tanpa sajak tinggi Berarti indah meski tak berkias Apa yang kau tulis lebih dari cukup Lebih dari rasamu, lebih dari apa yang kau tuju Semua terbaur menjadi datu dengan jelas kau ungkapkan Ah, pesanmu membawaku kembali pada jaman surat dan merpti Kembali menjaga hati dalam tradisi diam sang dara Menjaga ucap dalam senyum Menjaga pandang dalam tanah Menjaga cinta dalam kemurniannya, kesuciannya dan fitrahnya Kurasa kisah ini belum berakhir Namun baru saja mulai Dalam diamnya Dalam rajut kepasrahan pada sang kuasa Karena kau tak pernah tau selama ini lah kau siksa aku dengan kata yang tak pernah kau ucap Bodohnya.... aku mengerti isyarat yang tak kau sampaikan itu Aku terlalu kaku untuk tidak menghapus masalalu yang masih tak sengaja ku ingat Atau mungkin terlalu munafik untuk berkata semua baik saja seperti yang kau lihat tapi tak kau tau Sikapmu itu bisa ku baca Gerakmu mampu ku tela'ah Maumu dapat ku fahami Semyanya... aku mengerti Tak ada yang bisa kau sembunyikan Itu bukan keahlianmu Sesuatu yang berulang Selalu dapat ku artikan Ahhhh... Kenapa pula harus rindu yg menyiksaku Kata yang bersembunyi di balik kenangan Ingatan yang tak ingin ku lihat, sekalipun dalam mimpi Aku lelah Aku lelah Aku lelah Lelah olehmu, rindu yang singgah bukan pada tempatnya.... Bising... Telingaku sesak dengan suara itu Teriakan yang datang dari dalam diriku sendiri Yang keras memanggil nama itu Dan kau tak tau jika itu adalah NAMAMU. Masih mencari makna Dari sinar bola matamu Dari pancaran cahaya wajahmu Dari senyuman manis hatimu Yang kau taburkan benih bahagia di hatiku Masih mencari makna Dari rangkaian kata-kata indahmu Yang begitu membius rasa di hatiku Dari semua yang ada pada dirimu Karena ku ingin tahu Makna kehadiranmu Laut pernahkah engkau, menrindukan danau Pernahkah engkau, mengeluh karna tak bersatu Kenapa seolah engkau mengerti, arti rindu yang menggebu Jikalau pun engkau bersatu, kau tau dunia hanya jadi lautan biru Aku yang seolah mulai paham, tentang apa yang memang harus terpisah Beberapa jalinan cinta, memang hanya akan jadi sebuah kisah Seperti apa yang di bayangkan jika lautan meluah Yang ada hanya aku, merunduk pasrah pada sebuah kisah yag harus terpisah Saat mata ini menangkap sosoknya Cantik adalah kata yang tepat untuk rupanya Indah dipandang tak ada lagi selain wujudnya Mungkin ini jatuh cinta pada pandangan pertama. Ketika menatapmu aku tersadar Jantungku begitu berdebar Kala hati tergetar hebat Aku yakin kau adalah pilihan yang tepat. Kaulah penakluk hati ini Kesempurnaanmu tak dapat lagi kupungkiri lagi Jika kita lagi bertemu Aku minta pada semesta agar kita bisa bersatu. Cintamu adalah sepenggal kisah yang usang Ketika saat itu hatiku terdampar terlena oleh senyuman yang berujung pada kesakitan Aku yang memilihmu Mungkin memang salahku Hingga aku tersungkur terkubur dalam luka yang teramat dalam Namun sayang seribu sayang masih tersisa harap walau terbungkam Aku hanya ingin melupakan mu Hanya itu Tapi begitu sulit untuk terealisasikan Hingga bertubi tertusuk kenangan Seharusnya melupakan mu Karna dirimu aku terus mengendap endap dimalam gelap Mengukur jalan mencari secercah harapan Malam yang kelam Dalam dunia yang rancu Menggeliat padam muka temaram Sedangkan aku tetap menjadi perindu yang bisu Masih berharap Masih menanti Masih menanti Masih menanti Mencari kekasih hati Ingin curahkan semua rasa. Luka yg lama berakar, mencakar tiap sisi hati. Padamu sebab derita. Hanya aku takut tak mampu tahan air mata. Tak sanggup ucap kata mengisahkan perih yg ada. Mungkin hanya, peluk dan cium. Mungkin hanya, Sentuh dan bisik cinta yang mampu cerita. Tentang letihnya aku. Tentang gelap yang semakin menguasai langkahku. Malam ini, ku katakan pada tiap hati, aku hilang karna dia yang selalu ku sebut cinta, aku pergi untuk bahagianya. Walau membunuhku, tetap dia ku sebut cinta. Dan ku tutup luka di sini, di sisi cintaku dalam peluk yang perlahan melemah genggam tangan yang mulai terlepas. Aku pergi untuk bahagia cintaku.----- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ketika mentari tak bersinar lagi Ku lihat awan hitam menyelimuti bumi Ku dengar suara yang menakutkan Hingga hatiku terpuruk dalam kegelapan Tahukah engkau kegelisahanku... Diriku sedang berlari Anganku telah terbang tinggi Hingga ku sadari Semua ini tak berarti Hatiku sedang menjerit Batinku sedang menangis Hingga diriku tak berarti bagimu Lalu lalang lalu lintas Bergegas membawa tas Ada yang merangkak seperti anjing Menggonggong kepada anjing Lalu lintas dengan lampu bekas Belalak mata-mata perampas Perampas bilang perampas Saling tuding dibui karena bawa tas Semut-semut kantoran Mengerubuti kucing mati Menjilati tikus-tikus berdasi Semut-semut merajai negeri Bunga-bunga jadi kumbang Kumbang-kumbang tak bisa terbang Malas dan suka membangkang Kumbang-kumbang tak mau dibuang Jalan-jalan banyak kotoran ayam Ayam-ayam berjalan dengan muka seram Berlaku gagah agar tidak diterkam Wajah-wajah kota makin mencekam Anjing bersekongkol dengan semut Ayam-ayam berselingkuh dengan kucing Dan kumbang-kumbang yang penting diberi makan dari tikus. Cantiknya wanita itu Sedang ia bermain bulutangkis Terlihat ia berteriak kencang Merdu dan lantang Satu lagi ia menang Aduh cantik pula senyumnya Tapi belum ia menang Masih anggun pula ia Yang terjatuh menangkis smash lawan Sudahlah Nanti pula ia akan menang Setidaknya ia sudah menang dalam hati Aku mau pergi Bermain bulutangkis di malam hari Mega begitu indah. Biru, hening, dan udara segar yang tiap kali kurasakan. Menyejukkan waktu yang berlalu dariku. Berlalu tanpa pamit kepadaku. Enggan rasanya untuk melangkah. Sebab, ku masih ingin disini. Disinilah kebahagiaanku. Kebahagiaan yang takkan pernah sama Dapat dirasakan oleh yang lainnya. Mungkin kau akan bertanya padaku. Apakah tempat yang kumaksud.Tapi, Engkau tahu jawabnya.Ya, Dirimu…Kolong langit yang kumaksud. Terang, indah, tenang, biru, Bukan hanya itu, Bersamamu, ku akan kuat menjalani hidup ini. Sebesar apapun gelombang ombak menerpa. Namun, kita akan sekuat batu karang. Walau, sebesar apapun masalahku Bersamamu tiada gunda kurasakan. Hanya bersamamu sahabat, Sahabat sejatiku. Yang takkan pernah melupakan, Yang takkan ingin melihat sahabatnya bersedih, Karena dunia terasa kan pergi. Bila saja itu terjadi. Kenanglah kolong langitmu, Bawa ia dalam doamu, Harapanmu, sajakmu, Agar dimanapun ia berada, Tak pernah engkau merasa sepi…Salam sahabat. Terus ku nanti hadir mu Di dalam doa yang terpatri Senantiasa mengucap lafazmu dalam hati Tak kan terganti hingga nanti Selalu abadi di lubuk hati... Kejam nya engkau mengingkari Akan janji janji yang telah kau beri Tak salahkah aku mendengar ucap tulus nan syahdu sekali Mengapa dikau pergi Hingga tak kembali seperti ini Adakah salah dari ucap yang menemani Saat kebersamaan tak mungkin mengiringi Ohh .. Ibu terima kasih Untuk kasih sayang yang kau berikan ke padaku Yang tak pernah usai kau berikan kepada ku Tulus cintamu takan pernah mampu untuk terbalaskan Ibu .. Kau begitu sempurna oh ibu Dimataku kau adalah yang paling indah Kau yang telah melahirkan ku Dan kau yang telah merawatku Ibu .. Terima kasih kau telah merwatku Hingga sebesar ini .. Kau adalah penyemangat hidupku Ibu kau adalah pahlawanku hujan berganti dengan harapan.. kini... matahari kuning dari barat tak mau terbenam... meluapkan air samudra... menjunjung pelangi... harapan ku seperti itu.. hanya sekedar harapan yang aku dapati dari mimpi... seperti smeua yang aku alami... tak kukira kini dia jauh... kemarin aku dekat bagaikan Bunga dan Kumbang.... dia pergi... jauh,,, ketika dia pergi... garispun membentang jauh dari hati ke cakrawala... garis putih yang indah dan suci.. garis ang aku ciptakan ketika bersamanya... tebal... kuat dan ... ah.... mungkin kini burun telah lepas dari sangkarnya... telah pergi jaauh menuju pohn jati... mampus saja aku kebimbangan ku ini telah membuatku ingin pergi dari takdir yang tergaris... takdir untukku... untuk tak bersamanya... Hari demi hariku terasa indah.. Indah setelah kau hadir temaniku.. Temani aku dalam ikatan cinta.. Cinta yg selalu kita sirami setiap hari.. Sirami dengan kasih sayang kita berdua.. Jika tuhan memberiku satu permintaan.. Ku akan meminta kepadanya.. Meminta agar ku selalu bersamamu.. Bersama melalui hari demi hari kita.. Bersama dalam suka maupun duka.. Bersama selalu selamanya.. Ku kini bisa tersenyum kerna cintamu Ku kini bisa tertawa kerna kasihmu Ku berharap semua ini akan kekal hingga akhir hayat kita berdua. Ku ingin kau tahu betapa dalamnya cintaku padamu Setiap hari yang berlalu membawa seribu erti dalam hidupku... Ku ingin kau menjadi milik ku suatu hari nanti Kerna ku tak bisa kehilangan mu. Hatiku telah terpahat indah namamu.. Nama yang selalu ada di hati dan pikiranku.. Nama yang sangat aku sayangi.. Nama yang sangat aku cintai.. Nama yang akan abadi di hati ini.. Nama itu adalah namamu.. Anna Cerita ini mengalir begitu saja, seperti aliran sungai dengan deras nya mengantarkan cerita ini hingga ke muara.. Cerita ini tidak berjalan lurus layak nya cerita cinta semesti nya cerita ini mengalirkan deras nya air mata Cerita ini menyayat hati yang terpuruk oleh rindu Ingin ku katakan aku rindu.. Namun tidak semudah itu Bagai rembulan rindu bertemu sang mentari pagi Rindu ini semakin menjadi kala malam datang, bayangan itu membuat ku semakin terpuruk oleh cinta yang tidak akan jadi nyata Dekap erat itu masih terasa hangat Belaian itu masih terasa sangat nyata Aroma tubuh itu masih melekat di ujung penciuman ku Bagai kau masih di sini, di dekat ku Di sini ada luka Di sini ada kecewa Di sini ada benci Dan di sini juga ada rindu Kau tulis cerita ini di bibir pantai Namun terhapus oleh debur ombak Kau tulis cerita ini di atas air Tidak terlihat namun terasa nyata Kau tulis cerita ini di atas papan Namun terhapus oleh kisah yang baru Terlupakan, atau sengaja di lupakan Untuk mu yang memutuskan untuk pergi, ingat lah.. bahwa semua tidak begitu mudah untuk di lupakan.. Sahabat ini saatnya kau dan aku, harus berpisahwaktu kebersamaan kita sudah habistak ada lagi canda dan tawamu Kita mulai dewasa kita kan beranjakke jenjang yg lebih tinggi Teman.. aku akan menempuhsekolah yg baru teman baru, suasana baru dan pacar baru, begitu pula kau Tapi.. akutidak akan pernahlupa akan dirimusahabat tersayang kuyaitu kau jangan pernah lupa aku.. Terdampar dikarang terasa digurun Berselimut disalju terbingkai dikawah Begetar dihati keluarlah uluh Hitam putihku sayup tuk usapmu Salah itu salahku Sakit itu sakitku dan sakitmu Kau Sakit terlebih aku Dan ini sesalku Hidup tak berarti diri diam Langkah ku ambil Demi dirimu lebih baik Ku tinggal kau dalam kesendirian Termenung lama kau benci aku Tak sedikit ada benci untukmu Dan tak hilang cintaku Sampai kutulis untukmu Kutahusemua kan berakhirseperti daun di musim kering Kutahusemua kan berlaluseperti kapasterbakar api Yang abadi adalah waktubila hati kita satudalam percayadan tak ada ragu Jalan panjang terjal penuh likukan mampu kita tempuhsebab yang abadiadalah waktu Jkt, Oleh Abd Azis Ana Yogi Jauh sebelum itu, aku tak ingin meninggalkan mu sendiri Tapi kaki ini gemetar untuk segera meninggalkan tempat kelahiranku jua kau Mungkin lebih baik aku ikat dirimu dengan puisi Aku pergi Dan menuntun mu pada jalanmu Jika suatu saat puisi ini tak lagi menjaga mu Di saat itu pula kau telah menjadi milik orang lain Tapi tidak dengan cinta ku pada lembar hatimu bandung jakarta Lembaran Pahitnya hidup Yang kini tlah tertutup sang fajar yang mulai redup Seakan tiada lagi insan yang sanggup Menapaki krisisnya mata hidup Bukan lagi…. Laksana hidupnya pagi Yang masih ada embun-embun damai menyiangi Pahitnya hidup Sepahit daun jati.. Dan bukan lagi.. Laksana hidup ditengah hari Yang masih terlalu hangat untuk diilhami Sebuah wahyu yang turun dari sang illahi Tapi…Bagi yang hidup di sore hari Hanya dapat membagi Kenangan tentang kisah yang menjepit diri . Yang akan pergi bersama canda tawa sepi Meninggalkan jejak di kemudian hariMari.. Hidup tanpa keredupan menyingsing hari Menjelajah bujur lintang hari Meninggalkan krisisnya mata hidup Yang selama ini kian mencekik diri.. Mahmud Habis sudah terkaanku akan kemana arah kisah ini membawaku. sepertinya waktu tak pernah cukup untuk aku merenunginya. jenuh tak mampu kupunkiri lagi. menguasai jiwa yang tlah lama merintih. lelah, Aku lelah. begitu lelahnya.. Katamu cinta. lantas sampai kapan kau biarkan aku larut dalam penantian tanpa kepastian? Dan ya, pun aku cinta. namun camkanlah aku bukan wanita buta kenyataan.. bagiku cinta tak sebodoh itu. sejatinya cinta bukan sekedar angan yang tak bertepi.. Sudahlah aku lelahbiarkan Aku pergi. usah kau beratkan langkahku.. relakanlah segenap rasa, aku tak mengapa. kelak, entah kapan saatnya. kau akan mengerti bagaimana lelahnya jadi aku. melangkah di atas jembatan yang tak pernah menghubungkan apa-apa.. Engkau tak pernah datang dan engkau tak pernah pergi Engkau bukan peramal atau penyihir sakti Disaat aku tetawa gembira kutak pernah mencarimu Disaat aku sedih dan tersakiti engkau selalu ada buatku Waktu itu aku terluka karena cinta Aku terluka karena wanita Dirimulah satu satu nya bidadari yang menyelamat kan itu semua. Hati ku ini penuh derita dan penuh sengsara Engkau tutup semua luka itu dengan tutur katamu dengan tawa mu dan suara indah dari bibirmu Detik itu aku ingin mati Detik itu hidup ku terasa tak berguna lagi Tapi dirimu penyelamatku menarik ku dari semua itu Engkau kasih aku senyuman engkau kasih aku semangat lagi.. Memang dirimu Tak seindah lembah mandala wangi Tapi dirimu membuat aku ingin hidup seribu tahun lagi Terimakasih engkau sang penyelamat hati ini.. Kudengar musik nan indah seakan memanggilku Mengingatkanku pada sesuatu yang pernah kulupakan Ya.. Nada nada indah yang mengalun lembut Dia memanggilku Dari sudut gelap, kulirik kembali semua yanf pernah kulewatkan Sejenak aku berpikir Akankah ada kesempatan kedua? Mungkinkah cahaya itu akan kembali? Ya.. Dia menungguku Bersama nada nada indah, aku bisa melakukannya lagi Aku dan musik adalah satu MUSIC IS MY LIFE Bila pagi tak menjelang Matahari tak kunjung datang Bergantilah awan siang menjadi malam Berasa ada sesuatu yang mengganjal Ku rindu dia Ku mengharapkannya Ku berdoa agar dia datang Untuk menjemput awan malam Banyak orang yang berkata Mengapa pagi menjadi gelap bagai dimalam hari Banyak orang yang merasakan Apakah ini keajaiban? Ini bukan keajaiban Tapi ino suatu tanda pemberhentian Ini bukan sekedar mimpi Tapi ini suatu kenyataan Kepada Yang Terhormat Para petinggi dunia Di Gaza tidak terjadi perang Tapi pembunuhan masal Pembantaian tak berperikemanusiaan Apa reaksi kalian Masihkah memperbincangkan nya di meja perundingan Berdebat panjang tentang perjanjian wilayah Di selembar kertas Mencari siapa yang melanggar Sementara darah ibu dan anak-anak terus berceceran Menggenang di tengah jalan di puing-puing bangunan Kota di bombardir siang malam Tanpa rasa sungkan Kalian masih tenang-tenang Belum habis semua Belum musnah segala Masih banyak darah belum tertumpah Masih ada yang tertinggal Masih ada kelompok yang bertahan Wahai petinggi dunia Punya nurani kah kalian Wahai petinggi dunia Masih bisakah kami berharap Kalian dapat membereskan Atau kami yang harus mengambil keputusan Menjadi martir kekejaman Karena jeritan kami yang begitu panjang Belum menyentuh hati kalian Apa yang kalian tungguAtau Kalian memang tak menunggu apa-apa Biarkan saja Lebih baik biarkan Kemenangan siapapun Tak menguntungkan O di langit ternyata Cara pandang berbeda Dengan di bumi Di sana semua hanya Permainan Tak ada hubungan antara Ucap dan perbuatan Hitam putih hanya bagi kami Di sana hanya ada biru atau ungu Atau tak ada warna Darah tertumpah di Gaza Dimana-mana Menggenang sebentar lagi jadi telaga Para petinggi dunia Dapat Melepas dahaga Di sana Tertawa-tawa Di tepi telaga sudah Tenang di Gaza. Ya ilahi robbi Perkenankanlah diri ini Menginjakkan kaki ditanah suci Jikapun bukan aku Namun biarkan orang tuaku Beribadah di Baitullah Mu Yang mencium hajar aswadmu Yang wukuf meminta ampunanmu Rasanya sedih hati Saat mereka mengharap tiada henti Berusaha mengais rezeki Namun belum melampaui Siang malam berdoa demi kelangsungan hidupku Tak peduli hujan panas bekerja demi menghidupiku Betapa hinanya diriku Yang menerima hasil jerih payahmu Tanpa ku tahu dapat membalas budi mu Sekedar doa yang terselip disepanjang hari Berharap suatu saat nanti Benar-benar terjadi Angin Titipkan salamku di tahun Aku rindu massa bocahku Ingin ku dengar lagi balada balonku ada lima Bukan ada apa dengan cintaAir Bawalah terus mengalir Sampaikan pesan dalam botol ini Kepada kawan satu pagi Untuk burung yg masih bernyanyi Dipohon dulu tempat kita berimajiSudah Aku terkenang disiniLagi.. Tanpa kembali lagi Untuk satu tawa lagi Masa yang tak akan pernah kembal Dengarlah wahai sahabat Ku persembahkan senandung ini hanya untukmu Ketika matahari mulai bersinar Ketika itulah Harapan ku ada untukmu Ketika sang surya menutup cahayanya Ketika itulah Diriku termenung memikirkanmu Banyak hal yang terjadi Diantara kita bersama Banyak cerita yang tercipta Karna kau dan aku ditakdirkan bersama Ingin rasanya kuhidup lebih lama Tuk habiskan waktu bersamamu Dalam canda tawa serta duka Inilah senandungku hanya untuk sahabat Ayah untuk mu aku ucapkan Terimalah hormatku pada mu Ayah untuk mu tersenyumlah agar hari ini aku tahu kau berbahagia Ayah saat ku melihat mu diusia tahun yang lalu Teramat gagah perkasa Kini kau semakin berubah Kulit mu yang kencang akhirnya keriput Otot-otot mu yang keras kini mulai lembut perlahan kekuatannya kian menyusut Dulu tubuh mu yang gagah semakin mengurus Wajah mu kian tenang, maafkan anak mu Ayah Budi jasa mu akan selalu anak mu kenang Tak mudah terhapus zaman Ayah adalah pahlawan sejati ku Keringat mu yang bercucuran takan mungkin terbalaskan walau seribu tahun aku membalaskan Trimakasih Ayah atas jasa-jasa mu Engkau selalu ada di Qalbu ku Cinta mu yang tersembunyi namun merasuk qalbu anak-anakmu Bahwa cinta mu dan kasih sayang mu takkan pernah terukur betapa mulia Enkau adalah sosok Ayah pahlawan, sang idolaku hidupku Yang tak akan luntur sampai akhir zaman Kilau jingga menyejukkan mata Kala sang surya mulai kembali ke peraduannya Mata senja berlinang jingga Saat lambaian senja meninggalkan dunia Senja .. Karya Tuhan mempesona Yang selalu membuatku menitikan air mata Karya Tuhan Yang selalu bisa membuatku menangis Kala melihatnya Aku menyukai senja Sama seperti aku menyukaimu Aku selalu menunggu senja Sama seperti aku yang selalu menunggumu Dirinya selalu bisa memberi inspirasi Ditambah dengan hangatnya secangkir kopi Yang menemani syahdunya senja kali ini Jalan ini berliku, bgitu pula dgn lubang dan kubangan Begitukah sahabat Lebih dalam dari keringat Adalah api semangat Lebih jauh dari caci maki Adalah jalan menuju mimpi Suka duka dengan air mata Bagai warna yg slalu ada Kita akan slalu jadi tema Tema dari lukisan dunia Perjuangan adalah harta Jabat erat aku sahabat Karna jalan akan begitu berat Makna mu sungguh dalam Jadi saksi sebuah perjalanan Sampai kapan ujung perjalanan ini? Tak perlu kau tanyakan Betapa engkau sungguh berjasa bagiku. Berjuang merawat dan mendidikku. Engkau selalu sabar menghadapiku dan selalu memenuhi keinginanku. Oh Ibu... Ku ingin selalu bersamamu, menghadapi suka dan duka. Disaat aku sakit, engkaulah orang yang pertama mengurusku. Disaat aku sedih, engkaulah orang yang bisa mengerti keadaanku. Disaat engkau jauh, perasaanku hanya tertuju kepadamu. Didalam mataku hanya wajahmu yang terlihat. Aku selalu merindukan kasih sayangmu. Oh Ibu.. Sembilan bulan engkau mengandungku. Betapa besar kasih sayangmu kepadaku. Betapa tulus engkau mendidikku. Tiada kata lelah dalam hidupmu. Aku ingin membahagiakanmu disuatu hari nanti. Aku sangat mencintaimu ibu. Aku termenung menatap atap langit rumahku Kali ini aku mulai merasakan lagi kesunyian Yang Menyelimuti Jiwa dan Hatiku Perlahan jiwa dan hatiku terasa rapuh Bagaikan sebuah es yang disinari matahari dan perlahan-lahan mencair Untuk Kedua Kalinya dalam hidupku Aku merasakan Kehancuran Bagaikan dihantam sebuah pukulan yang sangat keras Sehingga aku tak berdaya dan Kuasa tuk menahannya Kini kumerasakan kesendirian Sahabat hanya diriku sendiri Ingin rasanya aku berteriak bebas dan lepas Bagaikan burung yang lepas dari sangkarnya Hilang sudah semua harapan tanpa bekas Hanya kenangan dan kekecewaan yang masih tertinggal Aku hanya bisa pasrah menerima apa yang telah terjadi Bagaikan manusia bodoh yang dipermainkan berkali-kali Aku memang bukan yang terbaik, Tapi aku bisa memberikan yang lebih baik. Torehan untuk Cinta, Sahabat dan Musuh Termenung sendiridengan kesedihan yang tak henti hentiku hanya pilih sebuah jalan yakni merenung sendiri tanpa teman Perih hatiku rasakansedih hatiku menangismenangis tersedu sedu tanpa suarawalaupun ini cukup menyakitkan hatitapi ku tak ingin menyakitimumeski, semua sakit ini berawal darimukupendam dalam dalam sakit ini dalam hatiku kubur semuanya tanpa kubagipada semua sahabat sejati Dalam puisi ku hanya merenungi sebuah kisahhanya ini yang bisa kulakukan tuk sedikit sedikit melupakan perih ini Jangan menangis, aku hadir untuk menemanimu. Jangan menangis aku akan sembuhkan luka di hatimu. Jangan menangis usaplah air mata yang menodai wajahmu. Jangan menangis, setiap baan ada hikmah yang tersembunyi. Jangan menangis, Allah memang menempamu agar kamu menjadi kuat. Jangan menangis, bermainlah bersama pelangi yang terlukis di langit. Jangan menangis, kejarlah impianmu yang belum kamu raih. Jangan menangis, Allah menyayangi orang yang sabar dan baan. Jangan menangis, yakinlah Allah takkan memberi baan yang tak bisa dilalui. Jangan menangis, susunlah asa baru tuk jadi pijakan baru. Jangan menangis, gelisahmu akan terhapus oleh senyum kesuksesanmu. Jangan menangis, alam semesta sangat merindukan sapaan dan senyummu. Jangan menangis, dunia selalu mendoakan dirimu agar menjadi orang berhasil. Jangan menangis, kebahagiaan pasti kamu temukan di balik sedihmu. Jangan menangis, bersama kesulitan ada banyak kemudahan. Jangan menangis, sejukkan pikiranmu bersama embun pagi. Jangan menangis, kicauan burung memeriahkan keceriaan di pagi hari. Jangan menangis, cahaya matahari selalu hangatkan jiwamu. Jangan menangis, hancurkan keraguanmu. Jangan menangis, aku selalu dengarkan suara hatimu. Jangan menangis, malam yang gelap akan menghisap sedih sesalmu. Jangan menangis, baan ini akan membuatmu semakin dewasa. Jangan menangis, kamu akan merasakan indahnya bahagia setelah kesediahan berakhir. Jangan menangis, teruslah berjalan dan dengarkan bisikan hatimu. Jangan menangis, aku ingin menatap keceriaan dalam mimpi indahmu. Jangan menangis, takdir baikmu telah dituliskan dan disiapkan. Jangan menangis, biarkanlah cinta tunjukkan kekuatannya. Jangan menangis, ingatlah masa-masa indah kita dulu. Jangan menangis, buka kembali kengangan indahmu. Jangan menangis, renungkanlah betapa keluargamu sangat menyayangimu. Jangan menangis, lembaran impian masih banyak yang harus diraih. Jangan menangis, kesuliatn bukanlah batu sandungan untuk berhasil. Jangan menangis, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Jangan menangis, berdirilah tegak dan teruslah berjuang. Jangan menangis, sedihmu adalah bisikan setan yang ingin hentikan langkahmu. Jangan menangis, putarlah lagi music yang membuatmu tersenyum. Jangan menangis, temui Allah dalam zikir panjangmu. Jangan menangis, menuju kesuksesan memang penuh rintangan. Jangan menangis……… Hatiku kembali abu-abu... Hatiku mendung... Dan kini sudah turun hujan... Aku kembali menangis... Dan kehilangan sebagian kebahagiaanku... karena dia lagi, lagi dan lagi pergi menghilang begitu saja dari kehidupanku... Kenapa... Kamu pergi di saat aku akan kembali... Kamu hilang di saat aku datang... Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti Sudah itu mati. MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai Maju Serbu Serang Terjang Februari Aku adalah aku Karena aku menginginkan aku Aku akan tetap menjadi aku Karena orang lain mengenalku sebagai aku Dan aku tetaplah aku Aku tetap ingin menjadi aku Karena aku hidup hanya sebagai aku Dan aku tidak akan pernah mati selain menjadi aku No Urut: Tanggal: // :: Ketika sang dewi malam Keluar dari peraduannya Kutitipkan sepotong rindu Pada sinarannya.. Untukmu.. Yang selalu dalam ingatan Yang tak pernah alpa Hadir menghiasi mimpi malam Adakah.. Kau pun jua sama Merindukan aku juga Walaupun seluruh rasa yang ada Tersimpan dalam diam -Laelafitria- Di pagi bisu Mentari tersenyum Bersama tetes embun menyala Hingga aku lupa akan kataTercengang Meratap damai di sekeliling kota Anten berdiri tegap Menjunjung langit Terikat kawat yang panjang Kotamu putih seputih salju Kotamu merah semerah darah keberanian di dada Kotamu indah seindah taman di istanaKotamu Pitutur mereka Kau ada pada pedalaman Tapi kotamu Ada di negri yaman Sumenep, September Terkurung aku dalam penjara hatiku Terlonta aku dalam langkah jerakusaat ku tau ternyata selama ini bukanlah aku Terbimbing aku oleh air mataku Terlarut aku dalam derai tangisku Yang mengajariku menerima semua kenyataan yang telah terjadi Tak ada yang bisa ku persembahkan dari kesedihanku untuk kebahagianmu hanya bingkai senyum kepaksaan yang terikat sehelai pita tangisansetapak demi setapaklangkahmu beriringan dengannyadan aku hanya berusaha tegar berdiri menba mengikhlaskan hati dan jiwa menatapmu dari jauh dengan tangan merangkul tubuh mengharapmu menoleh ke belakang meskipun engkau merasa ah, rasanya tak ada yang tertinggal Syahadat itu adalah kunci Dari kita lahir sampai mati Kenapa insan berpaling diri Menjalankan kesesatan yang sejati Sungguh ngeri kehidupan di bumi Apalagi di tanah air ini Banyak insan mengagungkan benda mati Seolah dapat memberi rezeki Benda mati tidak berguna Selalu di puji dan di puja Sudah mengerti itu suatu kesyirikan Namun tetap mengikuti syaiton Tidakkan susah hidup di bumi Jika insan mengkaji diri Serahkan semua kepada Illahi Karena Dia Pemilik Rezeki Allah itu Maha mengampuni Wahai insan yang mengaku islami Darilah sekarang merubah diri Pintu taubat selalu menanti sebelum ajal mendatangi Wahai insan yang berbudi Banyak ntoh di bumi ini Azab itu sangat pedih Badan hidup terasa mati AYAH DAN IBU Hari ini aku hendak pergi Hanya ingin mencari rezeki Untuk mengisi perut ini Setiap hari dia bersuara Aku lapar Aku lapar Tapi aku tidak punya apa-apaAYAH DAN IBU Aku hanya ingin sekedar mencari Aku hanya ingin sekedar memberi Mungkin aku bisa mengamen Agar hari ini aku dapat tidur AYAH DAN IBU Aku sedang bercerita tentang diri ku Apa yang terjadi pada ku Bagaimana cara ku menjalani hidup tanpa kalian Kadang orang – orang sering bertanya “ Dimana ayah mu “ Dimana Ibu mu Mereka tidak ada mereka pergi Mereka bahkan tidak perduli Mereka meninggalkan mu AYAH DAN IBU Aku tidak akan bisa mengerti Atau bahkan tidak mau mengerti Jika mereka selalu berkata tentang mu Jika aku juga tidak tahu mengapa Ayah dan Ibu pergi Mengapa kalian memalingkan ku Karena setiap hari aku hanya rindu Rindu Ayah dan Ibu ku Awalnya aku tak tau apa yang aku rasakan Bila aku berada di dekat mu terasa damai Bila kamu melintas di pikiranku terasa rindu ku padamu Mata yang elok dan bibir merona semakin menegaskan siapa kamu di hatiku Meski aku merasa belum pantas untuk sekedar memikirkanmu Meski aku merasa rendah di hadapanmu Namun rasa ini memang dari hati terdalamku Dari fitrah ku sebagai manusia yang tercipta oleh rasa cinta Tuhan ku Maafkan aku bila telah lancang memikirkanmu Maafkan aku yang merendahkanmu di dalam nafsu pikiranku Engkau tak pantas mendapatkan perlakuan hina itu Entah setan mana yang membuat begitu sulit melupakanmu Namun aku percaya pasti mampu mengalahkan nya Memikirkanmu hanya sekedar kekaguman ku pada ciptaan NYA Pada sosok yang tercipta di mana surga terletak di bawah kakinya Sosok yang penuh kasih sayang dan cinta Bila kelak aku pantas memikirkan dirimu atas ridho dan restu penghulu Bila kelak kita telah bersatu dalam janji suci Bersama kita saling melengkapi dalam mengarungi  samudra kehidupan duniawi Kaulah perantara ibadah dan doa ku pada Tuhan ku Mozaik-Mozaik cinta ku kumpulkan di setiap nafasku Aku tegakkan kembali panji cinta untuk memilikimu Diatas sajadah aku memintamu pada Tuhanku Di bawah kubah aku kirimkan doa sebagai salam rinduku Kita berdua, tapi tak bersama Kita mengucap cinta, tapi mungkin tak nyata. Kita bersama, tapi terpisah Kita bersama, tapi layaknya khayalan semata. Hidupmu dan hidupku Yang dulu seru, kini menjadi rindu Rindu yang perlahan menjadi sendu Dimana? Aku mencari Tak ada jawaban, tak ada pasti Siapa? Aku bertanya Tak ada jawaban, tak tahu orangnya Kita berhubungan, tapi semakin berjauhan Ucapan sayang, namun semakin menghilang Dimana kau? Aku butuh Menangis dibahumu kini hanya mimpi Siapa kau? Aku tanya Semakin jauh kita berdiri Kau bilang kekasihku Tapi tak pernah peduli Kini kumenangis sendiri Tidak, aku ditemani, oleh kawan lamamu sendiri Munkin ini memang sudah takdirMu Menjadi seperti ini, itulah aku Orang yang terhina, yang selalu sabar menjalaninya Ya Allah... hamba tau engkau sedang menguji hamba.. Namun mengapa seberat ini Hamba ingin seperti mereka. seperti mereka yang selalu bahagia setiap harinya Hamba iri terhadap mereka Itu yang membuat menjadi sedih dalam keseharian Disaat angin berhembus dengan kencang Disaat aku bersama dengan kesunyian Aku slalu menghayal agar dapat sepeti mereka Dan hayalanku tak luput dgan linangan air mata Bie Dalam sunyi aku terdiam Berfikir apakah cinta selalu seperti ini Apakah cinta selalu ada air mata bersamanya Ataukah kebahagiaan cinta hanya ada pada Negeri Dongeng Adakah waktu yang bisa membuktikan bahwa cinta itu NYATA adanya Pantaskah aku marah pada takdir Berteriak lantang mengatakan pada dunia Bahwa akulah wanita yang tidak beruntung itu Atau hanya berdiam melihat cinta itu Menyakitiku dengan perlahan Ku hela nafas dalam-dalam Larut terlena oleh malam Ditemani dirimu yang melalu-lalang Membuat anganku kabur entah melayang Orkestra malam pengiring terakhir Menggema pecahkan saraf sadar Ulas surai telah bertumpang-tindih rapi Hingga pelupuk tak mampu memegas lagi Namun masih saja hadir dirimu Dalam alam rebahku Bagaimana bisa kau melakukan Sedangkan masih banyak bunga berderetan Mungkinkah mereka tersipu malu Akan indahnya adiwarnamu Sampai manasuka melayu Memilihmu menjadi bunga tidurku No Urut: Tanggal: // :: Doa ku Ibu.. tulus sejati ku mengharapkan ridho dari illahiikhlas suci didalam hatitak ada yang dapat menukar ganti Untuk mu Ibu.. aku kirimkan karna engkau diri ku dilahirkan dengan penuh rasa kasih sayangdiri ku di didik dan dibesarkan Wai.... ibu yang ku sayangiderita mu tiada terhentinamun tabah mu selalu menghiasituk hadapi kehidupan ini Kita dulu sering salah bicara, sampai kita sebut salah sambungkan? Disini kita hanya bermimpi, tapi kita tak berguna untuk berbuat lebih banyak dari hal-hal yang belum kamu lihat. Segala sesuatu yang kamu ajukan padaku tak terjawab. Dan kalau saja aku bisa mendapatkan itu, aku akan membuat jawaban untukmu. Katakan padaku apa yang kau rasakan, yang membuatmu menangis, menyapu sinar dihatimu? Aku hanya ingin menyingkirkan diriku ini yang membuat hatimu terluka. Aku hanya ingin mencintaimu sepenuh hatiku ini.Sayang... Aku mencintaimu lebih dari yang kau kira. Dan maafkanlah aku bila aku telah mengecewakanmu. Ketika mimpi kita telah tercapai, aku akan menjadikanmu ratu diatas langit yang selalu menyayangiku selamanya... Karena hidupmu sangat berarti bagiku... ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Selamat malam senja Maafkan aku Yang tak bisa lagi melihat wajahmu Maafkan aku Yang tak bisa lagi mendengar ceritamu Maafkan aku Yang tak bisa lagi merasakan hangat deru nafasmu Bukan karena aku sudah tak lagi mencintaimu Tapi kamu tiba-tiba pergi. Hilang Tergulung bersama datangnya cahaya malam Saat pertama kali bertemu denganmu Aku merasa telah mengenalmu sejak lama Tapi aku sadar, itulah pertemuan pertama kita Setelah cinta mengikat kita dalam rasa Dan hati kita menjadi jiwa dalam cinta Aku tak perlu bertanya mengapa aku bisa mencintaimu?' Harapku,.. Itu adalah cinta pada pandangan pertama Pandangan cinta di mata hatimu kepada hatiku Dan pandangan kesetiaan hati berdua hingga takdir memisahkan kita Sekarang, aku semakin mencintaimu Karena aku telah percaya engkau menyukai diriku apa adanya Dan bukan karena hal lain Rasa ini sangat terasa di dalam dada Tak terkata sesuatu kalimat, terlebih I Love You Sebab, cinta takkan pernah bisa diterka kata-kata Engkau adalah jantungku Semangat hidupku Satu-satunya yang aku pikirkan Curahan salam rindu kusampaikan untukmu Lewat desir angin saat kita tak bertemu Bila setiap waktu ku sangat merindukanmu Telah jauh di pelupuk mata Kau masih kucari-cari Dikegelapan malam aku berjalan Kuba meraba-raba Aku terhenti, lalu termenung Samar-samar aku melihat mu nan jauh Dibawah cahaya bulan Aku mendekat Tapi kau semakin menjauh Lalu kembali tak tampak... April Alhasil, aku terbesit lagi oleh pikirku Kutak mau sedikitpun dapat mengalihkanku Hingga beku Beribu rasa sesal berbelit diurat nadiku Walau sudah berhasil pergi rasa itu Tetap saja candu Oleh biji-biji sesal yang telah tumbuh Begitu subur disiram si bayangan pilu Aku kambuh Oleh satu nama yang memenuhi rindu Begitu benar benar untuk dirindu Tak lagi utuh Di persimpangan antara siang malamku Dalam satu purnama Terdengar dengkuran dari mata si banyangan pilu Ada apa denganku Jiwaku lagi lagi mengajak tandu Khayalku sekali lagi terjirat untuk merindu Aihh, sudahlah Itu hanya berakhir dengan kebercandaan saja. Karna si bayangan pilu hanyalah sahabat dulu Iya, sahabat tapi hanya dulu. Di antara kita…Begitu lama waktu yang terlewati bersama namun lebih lama lagi waktu kita berbeda jarak Ada kisah yang berkesan yang seharusnya dapat membuat kita semakin lekat Namun sadar itu datang dengan terlambat Di antara kita…Ada rasa yang selalu ingin kita pungkiri Rasa yang seharusnya tidak terjadi namun memang iya adanya Di antara kita…Hanya ada dusta yang melama... Aku tidak berani menatap waktu Bagaikan pisau yang tajam ke arahku Sungguhan aku tidak menahu.. Apa artinya detik-detik yang memburu Kodrat waktu takkan pernah lupa Bergerak selaras tak hilang arahnya Dan begitu banyak di luar sana.. Yang gembira dengan sia-sia Padahal detik itu kejam Tajam Jika aku sekarang tak menggubrisnya, Maka aku hancur Lebur Ditertawakan detik yang berjalan anggun Mengantarku ke cerita selanjutnya Membawaku ke skenario yang selanjutnya Menuntunku menuju mimpi yang ku angankan Memberitahuku tentang kesedihan Penyesalan.. Kebencian.. Dan kekecewaan Kamu kasihku... Setiap kali kupandang senyummu aku takut Setiap kali kau genggam erat tanganku aku takut Setiap kali kau peluk erat tubuhku aku takut Sayang... Bukan karena aku tak nyaman bersamamu. Namun aku takut, Suatu hari nanti Senyummu akan jadi tangis Lalu genggaman eratmu akan terlepas dan pelukan eratmu juga akan mengendur. Aku takut jika semua terjadi dan itu kesalahanku. Ada pesan yang tersembunyi Di setiap gelombang ombak Yang datang dan pecah di pantai-pantai Ada yang lenyap di kedalaman pantai-pantai Renyah tawamu, isi hatiku Karang yang terbongkar Di langit biru itu kau terbang memasuki wilayah samar Seperti kegilaan yang kita rasakan Rencana kita adalah sepasang kekasih yang rapuh Sebuah istana di langit dan laut Setetes air yang jatuh di atas mimpi () Angan slalu bergetar saat ku sebut nama itu Hatiku luluh saat ku dengar suara lembut-Mu Meski diri ini sering kali buat-Mu kecewa Dalam lirihku memohon Ampunan-Mu Agar hidup masadepanku dapat Kau banggakan Aku lemah tanpa-Mu Engkau adalah sumber dari kekuataku Ibu. Nama itu yang slalu menghiasi taman hati Jiwamu yang sangat lembut dan penyayang Ibu Engkau adlh pelita dalam gelap Penujuk jalanku saat aku kehilangan arah Ibu. Slalu ku panggil nama-Mu setiap saat Kala hati terluka hanya Engkaulah yang mampu menyembuhkannya Ibu. Engkau adalah Surgaku Takkan habis kata untuk memujiMu Engkau adalah wanita yang sempurna di kehidupanku Ibu aku rindu.... Biarkanlah aku memeluk hatimu saat raga-Mu tak lagi di sini Menjadi teman sepi malam-malamku.... Ibu.... Ayah dengarkanlah. Ketika aku, melihatmu kau bagaikan pahlawan kami Yang selalu berusaha tanpa pamrih. Membimbing dan Mendidik Kami. Pengorbananmu sangat besar, Jika lau hari itu adalah hari keindahan Ingin ku jadikan hari itu lebih indah. Ayah, aku slalu merindukanmu, Slalu merindukan senyuman indahmu Slalu merindukan dekapan hangatmu Slalu merindukan Keindahan hidupku Yang slalu ku lalui bersama dirimu Oh ayah ku Ku kirimkan sebuah puisi untukmu, Yang Ku jadikan sbuah harapan untukku Yang takkan akan pernah terhapus oleh fikir ku Kau lah hidupku, yang slalu setia menjagaku Oh tuhan Terimalah semua amal budinya, Amal baiknya, dan amal salehnya Kau yang mampu mengabulkan itu semua Dan hanya kaulah yang mampu memberikan Arti hidup ini untuk kami, Tuhan Ayah. --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Dibalik setangkai mawar Dengan warna yang indah Terdapat ribuan duri Yang amat menyakitkan Dibalik perasaan cinta Yang romantis dan menyenangkan Terdapat ribuan pedang Yang siap tuk melukai hati Dalam manisnya kehidupan Terdapat rasa sakit tak tertahankan Saat kita hadapi rasa sakit Saat itulah kita dapatkan Sesuatu yang kita perjuangkan Jika terulang, biarkan aku kembali Jika berjalan, biarkan aku pergi Ketika itu, dia berkata jangan pergi"Dan ketika aku menagih, dia berkata biarkan aku memilih"Ketika aku sendiri, dia berkata aku disini"Seiring berjalannya waktu.. Ketika aku ingin bersama, dia berkata aku ingin sendiri"Ya, aku ingin disini Tetap disini Meski semua telah berubah, namun dia tetap sama Bukan dia yang pergi, tapi dia yang tersimpan Biarkan dia terjaga Dalam mimpi bahagianya Biarkan dia memilih Tuhan yang tau Satu untuk pertama Atau satu untuk yang selamanya Hatiku bagai bajayang tahan panas dan palu bila tertembak, tetap kuat dan tegar Kau bunga mawar datang dalam hidupku. Merah warnamu menggoda jiwa indah bagai sang ratu malam Hatiku bagai baja kini baja runtuh, kini baja hancur. Kau mawar berduri terkeh daku menatap mahkotamu sebelum darah mengalir di jemari Jarum jam tertawa menatapku tak ada lagi mawar indah, Kini ku sendiri menatap sepi layar komputer Kini kau tak lagi sendiri. Kini kau tlah bersamanya. Awal terasa senang, di belakang terasa pedih. Aku tertawa dalam kesedihan Kini, kau tertawa lagibersama dia bukan aku Tak sedikitpun kau sambut rasa ini dengan indah Mungkinkah Sikapku yang buatmu tak mendengar Semua nada nada dalam hatiku Jadi terluka untuk Hal tak pasti Menunggu waktu yang tak kau beri Jika terlalu lama seperti ini Kuyakin nada cintaku kan berganti Aku ingin Tau, Apa yang kau pikirkan tentangku Siapa diriku bagimu Berartikah Langkahku dalam hidupmu Agar tak terbius malam Di lagumu ku mempelaikan Jiwa saat tergetar Tak kuundang puitis sejawatnya Hingga akhirnya Aku hanya terpaku menyanding raguku Ketika rindu kembali menyapa Ku ingin bertemu dengannya Ku ingin hanya dengan dirinya Dan ku ingin menghabiskan waktu bersamanya Namun entah sampai kapan Rindu ini kan menyapa Hanya Tuhan yang mengertinya Semoga cepat ku bertemu dengannya Dalam jumpa Kuingin bercakap dengannya Bercanda tawa dengannya Hingga hanyut dalam suasana Namun jika kembali berpisah Mungkin aku hanya bisa mengenang Setiap canda tawaku bersamanya Hingga aku tertawa dalam tangisku tentang dirinya Tuhan…. Kuingin lekas bertemu dengannya Kembali mengulang masa-masa indah bersamanya Dan tak ingin kembali berpisah dengannya Orang yang mencintaimu... tidak akan benar benar membuatmu menangistidak akan benar benar membiarkanmu menangisuntuk alasan apapun Untuk alasan...... seberapa sering kamu menyakitinyaseberapa sering kamu membuatnya kecewaseberapa sering kamu harus membuatnya bertahan Kamu adalah alasan dibalik aku tersenyumkamu adalah alasan untuk aku tetap bertahankamu adalah alasan untuk aku bahagiadan kamu adalah alasan untuk setiap tetesan air mata Orang yang mencintaimu.. tidak akan membiarkanmu menangis di tengah tengah derasnya hujan yang turuntidak akan pernah Yang aku tahu sekarangkamu sedangkan tidak benar benar mencintaiku... Dia anugrah tuhan yang istimewah Dia mampu menutupi tangis dalam senyumnya Ia sering kali membuat keramaiam padahal ia sedang merasa sepian Kadang matahari seakan ikut merasakan kesedihan yang mendalam Bunga ikut mengurung diri merasakan sakit yang ia rasakan Bulan pun ikut memberi semangat pada malam yang sepi Wanitaku... Hidup tak sesedih yang kau alami Rumput tersenyum melihatmu Daun berguguran seakan menyambut harimu Melangkahlah selalu seperti malam yang setia menemani sepimu Titik air menginjak bumi Terjatuh dari atas langit yang tinggi Membasuh daun,dahan dan ranting Aku hanya terdiam mengamati Dibalik jendela pintu hati. Awan hitam nan kelabu Mengiringi turunnya terkesan Aku masih terdiam dan terpaku Menyaksikan daun menari bersama kaki-kaki runcingmu Hujan.................. Bergemuruh di bumi Memberi penyejuk tanamanku Menyapa teriknya hariku Dan kutarik lepas senyumanku Saat aku merasakn setetes kesejukanmu Tuk ikut menari bersamamu Ada banyak kata dalam cerita Semuanya berjajar saling mengantar Dalam hal semu ada rasa ragu Lalu untuk kesalahan maut penuh takut Indah memang indah setiap langkah Entah itu salah dan benar jadi lumrah Akan tingkah yang keluh kesah dikisah Tentang gelisah atau resah dipemapah Tak ingat pengalaman yang jadi ancaman Hal itu kembali lagi dan bukan sekali Entah ada pemicu dan pecandu Atau adanya permainan nyata Setiap doa tersebut nama Dalam akal terpikir sebuah hal Dalam penyampaian ada harapan Setiap penata terlampir dosa Nafas beringas tapi terbatas Hidup merdeka itu akan binasa Kelakuan aturan itu diterapkan Bahkan nyanyian pun ada perhentian Suara itu nada itu bagaikan peluru Waktu dan waktu yang ditunggu Sadar hingar kekar hingar terdampar Kenapa dilakuan pdahal mengetahuinya SEMUA FANA Akan sesal hinggap diakal dan ketakutan tergendong kehidupan Lalui alur yang tak selalu mujur Selalu ada kebaikan yang diacuhkanTAPI TAK SEDIKIT KEBURUKAN DIJADIKAN PEDOMAN Maafkanlah ampunilah. Mungkin ada sakit tak bisa dibasuh Senar selalu bergetar tanpa tujuan Sang surya dijubah kerabat putih Wajahnya penuh dengan tangisan Perempuan tanpa lampu hias Gedung-gedung menghantui pedih Dibawanya sepotong roti gandum Tiada porsi dan tanpa harum Ia tetap memakannya Mungkin ludah adalah minumannya Berpakaian kurang orang tak memandang Bermuka sedih mulut tak bercakap Alangkah daun menjadi uang Sebutir telur pun mengenyangkan Tapi hidup tak menyenangkan Dia tetap menepuk angan-angan Saat ini aku tak mampu Melukis perasaanku Tak mampu ku rangkai kata kata lewat bibir ku Dan tak bisa ku merajut angan indah tentang mu Kini aku hanya satu hal dalam hidup, Merindukanmu, adalah hal yang tak mampu ku elak kan Kini kerinduan itu menyebar dalam hati ku dan menggerogoti setiap sudut rasa ini Hingga angan, fikiran, dan perasaan menjadi satu tujuan dalam satu arahMerindukanmu, Hanya kata itu yang tersisa dalam benak yang telah lama terpaku dalam tembok kegundahan Jika aku dapat memilih Aku akan yakin kan hidup ku untuk ku Lebih baik aku hidup bersamamu walau hanya sementara, dari pada ku harus lalui seribu tahun tanpa mu di sampingku Mungkin itu konyol, Tapi percayalah Hari ini ku rangkai kata kata melalui rasa Dan urai dalam satu hal ketidak pastian yaituKerinduan Dan jika ku dapat mengungkapkan ini, Aku hanya ingin kau tau Bahwa dari dulu hingga detik ini, aku masih yang dulu, Masih untukmu Masih berdiri tegak untuk mu walau aku rapuh dalam kerinduan ini Namun aku tetap bertahan karna cinta ini masih hidup dalam hati ku Dan hari ini, aku ingin kau tau Aku merindukan sosokmu dalam satu pelukanAku, Sangat sangatMERINDUKANMU Yang semalam membisiki Bercerita tentang cinta. Kini kembali pergi Yang kutahu tuk sementara. Ianya adalah dirimu Gina -gadis pujaanku Kembali ke perantauan Dan aku kembali mengembara. Kenanglah saat suara kita Memecah belah heningnya malam. Dan bisikkanlah doa pada-Nya Agar laju hidup kita sama. Agar kita dapat melangkah bersandingan Dengan jemari saling berangkulan. Maka nantikanlah masa itu Seperti aku menantikannya. Nantikanlah Wahai Gina -permata hatiku. Aku tidak sedang berperangnamun nyatanya aku sedang membuat barisanaku tidak sedang berperangnamun nyatanya peluh nadi tersayat apiberkata tidak pada merdekaaku tidak sedang berperangnamun nyatanya para tiranian mengusik gentar mental para martir Aku tidak sedang berperang Namun nyatanya aku terpaksa melawan dunia Aku tidak sedang berperang Ketika hanya rasa pahit yang menjadi pengingat Aku tidak sedang bergerang Ketika sang fajar menjadi satu satunya kehangatan Aku tidak sedang berperang Ketika kesucian adalah perisai kemunafikan Dan aku sedang berperang Ketika aku adalah satu satu nya alasan untuk berperang Dan aku akan berperang Ketika aku bukan siapa siapa Entah kapan akan ada yang benar-benar singgah di hati ini. Entah kapan akan ada penjaga hati ini. Entah kapan aku merasakan senyum kebahagiaan. Aku bagaikan matahari tanpa sinar Aku bagaikan bunga tanpa wangi nya Aku bosan sendiri Aku bosan menyendiri Akankah selamanya seperti ini? Entah kapan. Masih ingatkah saat kita bersama dahulu Mengikat tali persahabatan dengan begitu erat.. Yang mungkin tak seorangpun bisa melepasnya. Untuk memisahkan kita semua. Namun detik demi detik kian berlalu. Semua telah hilang di telan zaman. Bagaikan dedaunan yang terurai tanah. Yang tak bisa kembali seperti semula. Saat hati ini teringat pada kalian Saat itu pula air mata ini keluar menetes Saat mata ini melihat semua kenangan Saat itu pula ku ingin bersama kalian Apakah kita masih mampu bersama..? Bercanda dan tertawa seperti dahulu lagi. Namun, apakah itu hanya sebatas angin yang kian berlalu Cuma waktu yang bisa menjawab itu semua. Untuk engkau yang ada disanubari Lihatlah bintang yang bersinar terang itu Ya .. Kejora itu bagai harapanku kepadamu Aku hanya bisa berharap berharap dan berharap Apa yang bisa aku lakukan Apa Hanya Tuhan lah yang tau Usaha apa yang telah ku lakukan Aku yakin Sangat yakin Suatu saat nanti Kau akan melihatku Aku akan jadi yang kau utamakan Aku akan jadi yang perhatikan Tapi mungkin Tuhan menyuruh ku untuk berjuang dahulu Terus berdoa pada-Nya Hanya itu yang bisa kulakukan Kasih .. Menjadi diri apa adanya tlah ku ba.. dimulai dari hal kecil namun berarti besa.. hingga aku dapat memberi penawar luka, Walau tak dapat sempurna.. tapi inilah aku yang slalu ingin menjadi sempurna, saat aku tak memiliki yang di inginkan.. hanya lirik syair yang tak bernilai, sebagai pelipur dalam kegelapan.. Berharap dapat menahan rasa sakit dihatimu.. hingga senyum hadir kembali, dalam raut wajah yg bersinar.. mengerti jika luka itu dapat pergi. Hatipun tak mungkin akan bersemayam dalam hati. karna aku percaya pasti akan hadir sosok yg menyejukkan hati.. dan juga membalut luka itu dalam kasih sayang yg tulus.. karna semua akan terjadi jika bagian hidupmu tlah terobati. dimana kamu tlah menemukan penawar itu.. Walau kan tiba suatu masa nanti Nyawa ini meregang oleh sakitnya maut yang datang tuk mengambil haknya Kesucian cinta ini tak akan ku lepas dari hati Akan ku berdiri teguh, Memegang erat akan semua janji Hari yang semakin berlalu Kapal yang tak berawak kini pun Berlayar mengikuti sinar yang terus terbenam ke ufuk Tulus suci kasih ini tak kan pernah padam, Walau besar ombak yang menghantam Cinta tak menjadikan lemah, Cinta memberi kekuatan, Ketegaran oleh pahitnya keputus asaan Cinta bukanlah harta, Ataupun gemerlap dunia Yang mudah tuk sirna Cinta hanyalah permata Yang kemuliaannya selalu terjaga Keindahan yang tersimpan, Wangi akan kasturi di setiap sisinya Cintaku hanya untuk dikau seorang Tak ada bunga yang seindah dikau Tak kan layu oleh kerasnya waktu yang kian menghalang Wangi yang tak kan pernah pudar oleh banyaknya kumbang yang datang Duhai belahan jiwa kasih yang setia Tabahkanlah hatimu Sabarlah dikau dalam menungguku Wahai insan yang kupuja Yakinkanlah hatimu Tak ada tempat berpulang yang lebih baik untukku Selain bersanding disisimu Wahai kekasihku Di balik kacamata itu tersembunyi ladang harapan yang sengaja tak pernah kutanam sebatang tunaspun hari hari terlewati dengan ngungun menatap hamparan luas sepanjang pematang bingkai masa depanmu Tugasku, menjagamu dari liar alang- alang, terrik matahari dan badai laut musim ini sampai, ternikmati pesta panenmu dengan sorak nyanyi syukur atas ladang yang tumbuh subur meski tak pernah kutanam sebatang tunaspun di balik kacamatamu Arini Rasa yang hadir dalam dada Merangkai indah sebuah nada Membuat semua orang terkesima Karena terkena panah asmara Sesuatu yang sangat indah Jika semua dilalui dengannya Dan terasa amat pilu Ketika dia meninggalkanmu Itulah sebenarnya cinta Menguatkan hati dan rasa Mencerahkan hari dan dunia Serta memberi warna indah Cinta itu bukan permainan Apalagi untuk hal tidak benar Cinta itu untuk menceriakan Bukan untuk hal yang tak wajar Hidupmu akan sepi tanpa hadirnya Terasa hampa jika tak ada dia Milikilah selalu cintamu Sebab cinta trus bersemi di hatimu Dimalam itu aku menjamahmu dalam pelampiasan rindu Mengatas namakan rindu terbelenggu hasrat Mengalunkan irama kotor bernada dosa Melupakan Sang Maha Melihat tuk menyadur cinta Gelap, Hanya bisa ku melihat sosok hitam menyeringai Aku tersungkur bersama belatung berbau bangkai Nikmat itu berubah jadi godam yang siap menghantam Aku meringkuk dipojokan berteman jurang api Sosok itu... Yang berkulit putih mulus tak tertutup sehelai benangpun menghampiri lagimemaksa dan menyeretku dalam hasrat hitam Namu kini ku terpelanting jauh, sangat jauh dalam kesendirian Tersekap dalam sel berduri, berlaut nanah busuk Aku merangkak menuju setitik cahay bermil-mil jauhnyadan kutemukan pintu itu, Pintu yang menebarkan harum surgawi Kau menyambutku dengan Tangan Kasih-Mu Merangkulku dengan Ampunan-Mudan menyiram kelam masa silam dengan cahaya Ridho-Mu Bulan malam.. semakin meninggi Sebentar lagi pergi tanpa jejak Padahal belum selesai Sulaman rindu yang kubuat Untuk kekasih ku yang manis Sangat aku harapkan Malam ini menjadi lesu Dan bintang timur itu merangkak pelan Agar aku bisa menyelesaikan Sulaman rindu ini untuk nya Burung burung malam teruslah kau bernyanyi Agar pagi enggan kembali Dan di sudut malam ini ku selesaikan sulaman rindu kuuntuk dia Yang manis dan termanis menanti di ujung fajar. Sejak hati Kita menyatu dalam Cinta Aku mengerti, untuk siapa cinta dan rindu ini kuberikan Setiap waktu tak lekang memberi perhatian Mulai dari suara maupun pesan Waktu demi waktu terlewati Tak terasa , tahun menjalin rasa Suatu ketika, hatimu mulai goyah Sayangmu mulai hilang Perhatianmu kian pudar Kau sering berbohong padaku dengan alasan tak masuk akal Tiba-tiba sebuah pesan menusuk hati Dadaku bagai terkoyak seribu pedang Kau berpaling tanpa peduli lagi Akupun semakin jelas, bila dirimu tak lagi mencintai Kenanganpun terangkai dengan menakjubkan Bagaimana tidak? saat kukenang hatiku merasa rindu Setelah Kau tak lagi ada disini Aku selalu berarap yang terbaik untukmu Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga Walaupun engkau telah bersama laki-laki lain yang menyayangimu Kesepian sudah menjadi terbiasa Aku tanpamu bagai malam tanpa bintang Begitu hampanya hati ini Terlamun dengan bayangmu yang manja Membuatku rindu kembali untuk bersama Cinta tetaplah cinta Rindu kan s'lalu menyertainya Semua akan berlalu seiring berjalannya waktu Karena aku percaya kepada Tuhan Bahwa Dialah yang memberi yang terbaik bagi manusia Aku, Kamu Tinggal Kenangan Penghias hati untuk sementara Kuucap selamat kepadamu Karena telah memberi luka di hati Sebagai pembelajaran dan evaluasi diri Walaupun semua Tinggal Kenangan Tatapan mata itu Aku masih dapat mengingatnya di memoriku meskipun hanya singkat engkau hadir di hidupku Mata yang berisi penuh harapan Mata yang hangat namun tajam Yang terus menatapku hingga menembus bola mataku yang bulat Terpaku aku saat engkau tak mengalihkan pandanganmu padaku Aku hanya tersipu malu dan hatiku tergelitik karenamu Karena tingkah lucumu, Ataukah karena matamu yang sama bulatnya denganku??? Aku juga tak tahu Hanya kaulah yang pernah menatapku penuh arti, aku yang hanya seorang gadis biasa Langit serasa tumpah di mataku, pelangi berkelebatan, senyum bertaburan di bibirku andai aku tak bisa menahannya Satu hari Hanya satu hari spesialmu yang telah kau tawarkan dan serahkan padaku Duduk di bawah payungan pohon-pohon yang tumbuh teratur Dinaungi oranye lagit senja yang mulai tiba Memandangimu dengan gembira Memandang wajahmu dalam ayunan jungkat-jungkit Ke atas, ke bawah, naik, turun Aku terus memandangimu tanpa bosan Entah magnet apa yang kau gunakan untuk menarikku Rambutmu yang ikut terayun, terkena hembusan angin senja yang lembut Menerpa rambutmu yang ikal cepak Menerpa rambuutku yang juga ikal terkuncir Menerpa wajah kita berdua, lembut Semakin membuatku terbuai Menghembuskan nafasku bersamanya Mungkin nafas benih-benih suka Terima kasih pangeranku, Meskipun hanya singkat waktumu yang kau sisihkan untukku Namun itu sangatlah berarti dan berkesan Melengkapi bagian serpihan puzzle cerita hidupku Terima kasih pangeranku, Walau hanya sementara menjadi pangeranku Walau hanya sementara kegembiraan yang kau berikan Akan tetap kukenang dirimu Tak akan kusesali tiap detik yang pernah ku lewati bersamamu Makan mie ayam di warung jalanan bersamamu Makan puding di pinggir danau bersamamu Itu semua sederhana, tapi dengan sihir ajaibmu Kau ubah semuanya menjadi lebih istimewa saat itu bersama dirimu Terima kasih pangeranku, Telah menggengggam tanganku Menggenggamku dengan hangat dan tulus Telah menggenggam tanganku Saat kau kesakitan karena sakitmu Melindungiku dengan tubuhmu yang sekarang terlihat lebih tinggi dan tegap Mengizinkanku memeluk punggungmu yang selalu kulihat saat kau pergi Terima kasih pangeranku, Telah mengajakku tertawa bersamamu Telah mengajakku bersenda gurau bersamamu Telah membuatku meneteskan air mataku untukmu Terima kasih pangeranku, Telah menggoreskan bermacam warna pelangi dan kelabu di hidupku Merah saat aku mulai menyukaimu Jingga mungkin saat aku mulai sayang padamu yang telah lebih dulu menyayangiku Kuning saat aku merasa gembira, tertawa lepas, senang saat kau menggodaku dengan candamu Hijau saat aku merasa teduh barada di dekatmu Biru saat aku nyaman dan tenang bersamamu Nila saat aku tersipu karena kau yang memanjakanku dan romantis padaku Ungu saat kusadari kau mulai berubah dan parahnya aku tak tahu penyebabnya hingga detik ini Kelabu saat yang paling aku benci, kau meninggalkanku secara perlahan dan hatiku terasa tercabik Tak mampu ku bendung air mataku Menetes begitu saja tanpa terkendali saat ba mengenangmu denganku Maafkan aku jika aku tak bisa berdamai denganmu karena rasa sakitku Maafkan aku jika aku mengabaikanmu saat kau sadar akan salahanmu karena hatiku yang belum mau terbuka Maafkan aku jika aku terlambat menyadari rasa ini hingga akhirnya kau pergi Kumaafkan pula semua salahmu padaku Kumaafkan pula janji-janji manismu yang teringkari Kumaafkan pula kenangan pedih yang kau beri untukku Kini hanya rindu yang menggelayutiku saat kau tak lagi ada disini Kini hanya kesepian yang menerpaku tiap kali aku sendiri Kini hanya kekosongan yang menyergap tiap kali aku menangis sedih Kini aku hanya bisa melihatmu telah bahagia dengan gadis pilihanmu Dan biarkanlah aku sendiri yang merasakan sakit ini, tak perlu kau dan gadismu Hiduplah bahagia lebih dari yang kau harapkan bersama dengannya Dan biarkanlah aku seorang yang menanggung sepi ini, tak perlu kau dan gadismu Maafkanku yang pernah iri melihatmu bahagia tanpaku Perasaan ini kembali lagisekali lagi kurasa luka dalam hati Kutakut semua kan terjadi Seperti disaat ku dalam titik terendah Ku seperti dikurung dalam surga berbau neraka Ku takut Tuhan, sungguh takut Sekarang kuberada dalam kebimbangan Adakah dia sebagai malaikat tak bersayap Atau peri kecil pembawa kematian Salam dada bagai asa perang gerilya Dunia nampak akan terjadi kiamat untukkunamun, kuharap dan selalu berharap padamu tuhantiada benda kecil dalam tangan kekaryang dapat mengantarku pada sejuta keburukan Sebelum amarah menguasai aku seutuhnya Secepat mungkin aku menghindari waktu Namun manalah mungkin aku kuat Menahan putaran waktu yang bukan milikku Keadaan menakutkan ini telah terjadi Kini seutuhnya aku terkuasai oleh amarah Yang saat ini mulai menggrogoti seluruh aliran darahku Aku tak mengenali lagi Siapa aku yang sekarang ini Sunguh telah jauh berbeda Aku kini begitu akrap dengan rasa benci Eksistensiku mulai kupertanyakantentang goresan sajak-sajak pendekkudi atas imajinasi kesepianpada kertas putihyang tetap diam dan tak pernah mengoreksi kesalahan EYD lalu aku tetap tersenyum di atas kerapuhan kata-kataku Kiasan selalu menjadi andalankuketika isi sajak inimulai memprioritaskan estetikatanpa melihat kualitasnya Di mana letak mata...jiwa.. dan ambisiketika para pengemismulai turun ke persimpangan lampu merahdan halaman depan rumahhancur digali besi bodoh kaum pengerat Apa arti tulisan ini? Ketika kepuasan menjadi tolak ukur aku berkaryalalu menjilat manis tubuhnya sendiri Berikan aku teori-teorimumungkin aku bisa mempraktekkannya setelah selama ini menjadi pajangan di tembok kamarmu Engkau pernah meminta fatwakebenaran yang kau yakini keluar dari pemilik sorbandari lantunan firman yang disenandungkan setiap pagi dan sore gemanya menggetarkan sekaligus membelai Angin bertiup sampai kau dekap erat tiada lepasmeskipun desirnya tak lagi elusi rongga di dada. Fatwa yang tumpah karena dimintaakan mengalir tak berarah, hilang musnah di tanah. Kebenaran lahir dari bisikan, dari setiap gelisah yg suaranya bergema di dada, bukan pada lantunan firman si pemilik sorban. Dari siang hingga malamdari malam menjelang pagikini tak perna ku sadaribetapa indahnya kehidupan ini Oh bulan..... Tak pernakah kau taubetapa ku ingin memiliki kehidupan yang indahsepreti sinarmutak pernakan kau tauku ingin selalu ada dalam lindungan cahaya mu iut Bulan..... Sekarang aku sadarbetapa indahnya kehidupan yang kumilikidan itu semua tak akn perna ku nodai Bulan... Andai kau taudi saat derasnya hujandinginnya angin malamdan panasnya cahaya matahariitu semua ku laluiuntuk kehidupan ku inikehidupan yang kekal dan abadi No. Urut . Tanggal Kirim // :: Terangnya hidup diduniakarena sinar kasihmu ayah dan ibubiar duka menyelimuti anak anakmukau selalu menghadirkan kebahagiaan Apapun keadaanmu . bagiku kau bagaikan raja dan ratuyang melindungiku dari segala bencanasiang malam pun kau hangatkan aku Bila tuhan mengizinkanku tuk memintahanya ada satu pintaku yang sucikubernafas... hanya untuk engkau bahagia Bila tuhan mengizinkanku tuk berbicarakubersaksi tak akan pernah menyesalpunya engkau berdua Sungguh jasa mu tak terbalas Jika aku harus menangis Semua waktuku hanya untuk kesedihan Sebanyak mungkin air mataku Sepilu mungkin ku tak bisa Menghadirkan ceriaku bahkan senyumanku tiada Rasa penghiantan ini terasa Saat ku ketahui kau tak setia Aku belajar menghargai mu Tapi kau mengingkari Semua yang kau ucapkan Aku akan berjalan melupakan Kesedihanku yang kamu berikan Tak terasakah kau berdosa Dari apa yang kau janjikan Tak terasakah kau menyakiti Dari apa yang kau lakukan Mengapa dalam hidup ini hanya ada kata cinta yang begitu indah terasa Sedang kita sendiri pun belum dapat meresapinya dengan sempurna Apa makna arti cinta sesungguhnya Cinta pun tak dapat dipaksakan Karena cinta tlah punya arah dan jalannya Tuk mencari mangsa yang sekiranya tepat Dan kan menjadikan dua insan manusia Yang akan terikat jalinan cinta sehidup dan semati Karena ternyata tuhan tlah mengenalkan kepada kita Tentang apa arti cinta yg sesungguhnya Sedari dulu tapi sayang karena kita tak pernah menyadarinya Dan dalam kenyataan dikehidupan didunia ini Sungguh ada cinta yg begitu murni dan tulus dari hati Karena cinta sendiri tlah mengajarkan kepada kita Arti sebuah pengorbanan dan kejujuran yang seutuhnya Rindu Rasa hidup tiada arti Saat kau jauh dari sisi Tapi ku akan tetap setia menanti Akan kehadiranmu wahai kekasihKekasih Dengarkan lah jeritan hatiku ini Yg selalu memanggil namamu di setiap waktu Karena Rindu melanda hatiku Membuat mataku tak bisa lepas dari bayangan wajah muKekasih Dengarlah aku Aku disini menunggumu Sampai kapanpun aku akan tetap menunggu Sampai ajal menjeputku Entah apa yang sebenarnya Bintang tak lagi bercahaya Sepi malam dalam buta Tak lagi memiliki rasa Tandus ini tak lagi sirna Mengisi dalam ruang hampa Pelangi tak lagi bewarna Tak ada rasa tak ada kata Apakah ini yang seharusnya Kisah tanpa cerita Waktu tak lagi bermakna Kelam dalam suasana Harus lagi kemana Langkah tak lagi membaca Mimpi tak lagi menerka Hanya hitam pada dunia Hidup ini seakan di terkam waktu Tanpa menemukan sesuatu Mungkin inikah aku Atau sebatas benalu Angin tak lagi menghembuskan Dunia tak lagi menyapa Semua tak lagi mengenal Aku tak sebagai manusia Aku bukanlah hujan Yang meneteskan air segar Dan segalanya untuk bukan Menghidupkan dunia besar Oh... sahabat kau lah orang satu-satunya Yang mengenal aku dan mengerti aku Mengerti kekurangan aku dan kelebihan aku Cuma engkau tempat ungkapan isi hati aku Sahabat tak akan pernah meninggalkan aku Meskipun baan menghadang kita Selalu hadapi bersama maupun sedih atu duka Sahabat bagaikan bintang dan bulan Yang tak akan pernah tinggalkan malam Sahabat juga bagaikan orang yang Selalu ada buat kita Saat kita,sedih,senang,suka gundah dan duka Dia tak akan tinggalkan kita itulah sahabat Yang tak akn pernah tinggalkan diri aku. Mereka yang merasa benar Kini terjebak dalam kepalsuan Tak bisa berpikir, melihat dan merasa Mereka yang merasa benar Kini bermain dalam kenistaan Mencari cari celah tuk menggerogoti Mereka yang merasa benarkini beradu dalam kubangan Tanpa tahu ada saja yang tertawa Mereka yang merasa benar Telah mati rasa Bahkan tak tahu malu Mereka yang merasa benar Sesungguhnya hanyalah Manusia Bodoh Mereka yang merasa benarbukanlah Tuhan Malam tak jua menghilangbintang tak lagi bersinar. Kumbang pun tak lagi menghampiri mawarbatu karang tak tak setegar dulu. Itulah gambaranhati ku saat initanpa kebahagiaan yang menyapahanya kgelapan, kesunyian kehampa An dan kelukaan yang hati ku miliki saat ini. Tak ada lagi secerca cahaya yang biasa menemanikarena cahaya itu perlahan menjauh dan semakin menjauhsampai ku tak dapat melihat sinarnya lagi. Kapan cahaya itu kan kembalisinari redupnya hati ku kini ku hanya bsa berharap layaknya sang mawar yang menanti sang kumbang kan kembali menyapa Karenamu aku beginiterus melangkah meski dalam perihkarenamu aku beginiterus tersenyum meski hati tersayat perih Aku adalah kertas buramyang akan semakin kusut tanpa dirimuaku adalah benang kusutyang akan terbuang di sebuah tong sampah Kini harus ku perjuangkan asamukini harus ku berikan kebahagiaan untukmukarena kau adalah pelopor hidupkuyang menjadi semangat dihidupmu Maybe, I look like a girl with spirit Rise before the sun Back after the night Shining more than the light But the truth is, I'm not I'm not rising I'm not shining There is always a day when I'll giving up On everything or anything Some times i uld survive But some times i uldn't even try I'm tired and no one knows I'm crying but everyone goes Be professional, they said Act Mature, they said You have to do everything They said You have to stop doing it They said STOP I screamed You have no idea I said You'll never know the struggle I said I'm nfuse They were expecting When I can't even handling I wanna give up I wanna stop I hate this I can't take anymore I quit I'm done God please listen to me I'm done Ada baris doa yang aku rasakan menyentuh jiwaku Ketulusan dan keikhlasannya menembus kalbu terdalam yang ku aamiin kan dengan khusuk Di saat aku terjaga dalam tidur malamku Nun jauh di sana kamu tengah duduk bersimpuh tafakur dihadapan Penguasa Kehidupan Melafaskan bait bait doa Peretas segala asa...harap.. dan ingin yang panjang Dalam ingatanku yang kuat Ku aamiin kan doa heningmu Dan kumohonkan Penguasa Doa mengabulkan setiap doa baikmu Merasakanmu dalam keheningan... Ingatan dan kekuatan yang kita miliki mendekat pada Sang Khalik dalam pasrah dan khusuk Aku percaya Dia mendengarkanmu Dia melihatmu Dia akan mengabulkan doamu Para malaikat meng aamiin kannya Hanya ada kebaikan yang mengalir dalam setiap tarikan nafas Hanya kebaikan yang sempurna dari Nya Hanya Dia sebuah harapan kan menjadi nyata Dalam setiap lafas doa kita Doamu... Doaku... Dalam hening malam yang sempurna bersama Nya Pangeran pujaan ku Dimana engkau berada Dan Bagaimana rupa mu Aku tidak mengetahuinya Kapan kah kita bertemu Aku pun tidak mengetahuinya Aku hanya bisa menatap foto mu Yang terpampang di dinding kamar ku Aku hanya bisa menuliskan nama mu di dalam buku harian ku Aku hanya bisa mematri nama mu di dalam hati ku Sering ku dengar Cerita tentang diri mu dari teman teman Apakah semua itu benar? Apakah benar kau juga mencintai ku? Walau pun kau dan aku Hanya dapat mengobrol Melalui pesan singkat Dan komunikasi jarak jauh Walau pun aku dan kau tidak pernah berbicara secara langsung Jangankan berbicara secara langsung Bertemu dengan diri mu pun aku tak pernah Aku dan kamu hanya dapat mencintai dalam diam Kita hanya bisa akrab dan dekat dengan pesan singkat dan telpon Meski pun aku berharap Agar kau bersedia menemui ku Kelak nanti ketika kita di persatukan Dan saat itu terjadi Aku akan menangis bahagia Karena itu adalah saat saat yg paling indah untuk ku Jelata muda dengan mimpi di tangannya Saat pagi tiba bersama mentari Dan kicau burung mengiringi Semangatnya segar kembali Berbekal niat pasti dalam hati Ia langkahkan kaki menuju gedung itu Tempatnya biasa memburu ilmu Jelata muda dengan mimpi di tangannya Suatu ketika, sesuatu yang tak pernah terpikir olehnya Sesuatu yang megusik akalnya Menusuk mata batinnya Memenjarakan segenggam mimpinya Ketika itu, ketika ia tahu Kekuatan materi menjadi pagar berduri Menghalangi setiap langkah kaki Jelata muda dengan mimpi di tangannya Ia pun tahu kini langkahnya kian susah Namun semangat tetap saja gagah Dan niat seakan tak pernah goyah Menyusuri jalan setapak penuh semak Melewati malam amat gelap Mengharap sinar rembulan walau dalam senyap Jelata muda dengan mimpi di tangannya Hanya lembaran usang ia jadikan penunjang Dan untaian doa selalu ia panjatkan Lamalah jalani hari-hari amat melelahkan Namun tetap berjuang wujudkan mimpi jadi kenyataan Hari pertama ujian nasional di sekolah Kukerjakan soal Bahasa Indonesia dengan ramah Kubaca pesan di lembar jawaban komputer Menurutku terasa benar-benar angker"Aku bekerja dengan jujur"Demikian bunyi pesan menggetarkan Kubaca soal dengan hati-hati dan perlahan Kukerjakan semua soal tak ada yang terlewatkan Kukerjakan soal dengan penuh percaya diri Karena aku memang rajin belajar setiap hari Kukerjakan semua soal dengan teliti sekali Agar hasilnya nanti tak mengecewakan hati Kukerjakan soal tanpa bantuan dan ntekan Juga tanpa boran soal dan kunci jawaban Karena bagiku itu perbuatan yang merugikan Hingga ujian tidak berlangsung secara elegan Setelah aku keluar dari ruang ujian Kepalaku dikepung oleh berbagai pertanyaan Otakku ditarik oleh hamparan kenyataan Perilaku mereka yang melawan kejujuran Mengapa aku harus bekerja secara jujur Sedangkan nurani mereka telah hancur Mereka terbiasa dengan dusta dan tipu daya Kejujuran cuma kata indah di bibir belaka Wakil rakyat dan birokrat berkhianat Guru dan kiai membohongi umat Penegak hukum berbuat maksiat Mereka semua mengundang laknat Penguasa dan pengusaha bermain mata Petinggi negeri berlari memperkaya diri Partai politik penuh intrik mengorak taktik Mereka semua jumawa berlaga wacana Mengapa aku harus bekerja secara jujur Sedangkan nurani mereka telah hancur Sementara mereka mengajari kejujuran Mereka pula memamerkan kebohongan Aku merasakan kengerian teramat sangat Ketika kejujuran dan kebohongan main akrobat Aku harus bersiteguh mempertahankan pendirian Karena kejujuran bagiku selalu menjadi pedoman Jakarta, Desember Perlahan senja menyapa Menampakkan rona jingga yang begitu mempesona Lembayungnya mampu menyihir ribuan mata Tanpa terasa air mata mengalir tanpa disengaja Senja ini .. Akan selalu aku rindukan Ketika kelak kakiku telah jauh melangkah Melangkah meninggalkan kota kecil ini Kota kecil sejuta cerita Kota kecil seribu peristiwa Lambaian nyiur menambah syahdu senja ini Senja yang begitu panjang Ketika perpisahan sudah menanti s Etyp d Etik aQ m Nnti, h Ngga s"tX b RtmU d Ri me l Gy m Nit d Mi m Nit t Lah h Lang, Q lal Ui ty Da tn Ang h Aty nE r Sah h Ty nE g Elsh, m Enanti ezk h Ary m Enanty d AtangX p Agi, pErju MpaaN dEng An me c Elaluw k Hu t UnggU b Ila b Ukan CINTA mNg Pa s Penuh Haty a Ku meny Impan d Ri me b Ila b Ukan c Yank mNga Pa h Ary" kU t Ak lEngk Ap t Anpa k Ata" me b Ila b Ukan z Uka mEnga Pa m Ata kU cElal Uw m EncarI b Ayang me d An tElin GakU cElal Uw mErin Dukan z Uara me,. Ketika fajar mulai menyingsing membawa berita pagi bahwa hari ini akan turun hujan, Ketika aku bangun kudengar ayam jago melonglong dengan suaranya tegar, Ketika jalanan sudah ramai mendendangkan telapak kaki-kaki gemuruh berdendang menuju cita-cita tak satu pun menghiraukan mendung yang menggelayut membawa berita Ketika ayah sudah berada di pematang sambil mengemasi tangkai-tangkai padi Untuk bekal esok hari Ini bukan kisah Mungkin ini adalah sejarah Semua orang mencatatnya dalam tragedi Mengingatnya dalam sebuah peristiwa Mengenangnya dalam air mata Siapa sangka akan terulang lagi Mereka hanya mengira Hari ini mungkin baik-baik saja Mereka pergi Mereka melangkahkan kaki dengan gembira Mereka menjabat tangan Orang tuanya Mereka memeluk dengan mesra Istri dan suaminya Atau mungkin mereka Mencium kening anak-anaknya Mau bertanya kepada siapa Ketika mereka kembali bukan dengan nafasnya Mau menyalahkan siapa jika ini terjadi pada mereka Saat mereka pulang dengan kebisuannya Dengan kebekuaan tubuhnya Atau bahkan dengan kehancuran raganya Ayah dan Ibunya menangis Istri atau suami mengerang kesakitan hatinya Anak – anak memanggilnya Tempat ini berkabung lagi Tempat ini mengambil korbannya lagi Sejarah ini terulang lagi Hendak memenjarakan siapa atas peristiwa ini Atau Mau minta pertanggungjawaban siapa perkara ini Tidak ada yang bisa mengerti Pertama kulihat dirimu... Timbul kesenangan yang berbeda.. Pancaran dari mata mu.. Membuatku selalu ingat kepadamu.. Di dekatmu........ Menjadikan hati ini tenang..Kebahagiaanmu..... Memberikan semangat kepada ku..Kesedihanmu...... Membuat luka di hatiku.. Bila malam datang.. Aku selalu berdoa.. Berharap kepada Tuhan.. Agar kita selalu bersama... Menghadapi rasa senang.. Menghadapi kesedihan.. Menghadapi pertengkaran.. Selalu terus bersama..Kehadiranmu..... Membuat hidupku lebih indah... Kasih sayangmu... Membuat hati ini tentram.. Rasa cinta yang kau berikan...... Membuat diri ini selalu ingin di dekatmu.. Satu hari kau tak ada kabar... Timbul rasa sedih di dalam hati... Tuhan jadikanlah cinta ini utuh selalu.... Selalu dalam lindunganmu.. Dan jagalah cinta ini selalu.... Romantis itu kenyamanan Bukan karena bunga yang menawan Atau karena klat yang kemahalan Juga bukan karena pengorbanan Asal dia suka itu romantis Biar bunga gratis Atau klat yang gak manis Itu sudah romantis Tak butuh pengorbanan gila Atau antar jemput pulang sekolah Atau tampil keren kayak model majalah Apalagi maksain klimis padahal rambut pak ogah Romantis itu sederhana Jadilah apa adanya Tak usah diada ada Tak usah dipaksa paksa How can I leave a tree That I always give it some fertilizer and water everyday And hope the tree can grow But now seems this life isn't mine Again when everyone Try to hit my heart without look first what's inside And this is a quarrel This season will never end in our lives This is when I leave my reality And now is the time That I should sleep forever And never open my eyes again I will dreaming so beautiful Because now I life in my illusions These imaginations always Play in my head Now I am dreaming about Those days that we passedI'm neglected but I want to be something in these hours In this life we are separated No one wants to stop beating And now my life is hopeless No hoping anymore And how uld I life Without any hopes Cause now my soul is not breathing How can I life without any heart beating That is when you passed me And you look me just like a carcass You cannot see me again Just think that you cannot You cannot see me Just deny like this is my story And I believe that miracle Will take place Because I never life in the realI always play in my imagination Want to sleeping Dreaming about those daysI believe all of my imaginations Nobody understand well What's inside my heart Remember about those days Remember about everything Kala ramai terasa sunyi Pikir melambung melayang pergi Entah apa yang hendak ia cari Harus kemana pun ia tak ketahui Pikir mencari namun tak temui Entah apa makna hidup ini Entah apa tujuan tetap berdiri Langit berseru jalani hidupmu Namun biduk kehancuran kerap memburuku Mereka kata bertahanlah Sebab apa ku harus bertahan Sedang makna hidup pun aku tak mengerti Tujuan hidup pun tak ku pahami No. Urut . Tanggal Kirim // :: Jendelaku basah oleh hujan bulan Desember Rintiknya mengetuk hatiku Dinginnya menerbangkanku ke awan awan yang beku Dimana aku biasa memikirkanmu Apakah langitmu menurunkan hujannya juga? Kalau iya, apakah dia sudah memberitahumu? Bahwa aku sangat merindukanmu... Aku suka berjalan dibawah hujan tanpa payung Seperti hujan hatikupun menetes Karena merindukanmu Berharap kau berdiri disana Diluar jendelaku, dibawah pohon itu Setiap titiknya menetesi rambutku, Aku akan berlari menemui kenangan kita Yang telah tertidur sekian lama Pun tersimpan dalam sebuah kendi yang penuh penyesalan dimana aku selalu menunda mengatakan Aku cinta padamu' Nenek... Aku hendak berbakti padamu di usia muda ini Sebagai orang tua, kaulah Pribadi yang memberiku penerangan cahayaNenek... Oh, nenek Jika aku memiliki mesin waktu Biarlah tubuhku menjelajahi sanubari masa lalu Demi bertemu dan berkawan dengan dirimudi masa kecildi kala susah Aku ingin tahu Apa yang membuatmu kian bijak Apa yang kau habiskan Apa yang kautemukan Biarlah aku meresapi jiwa Sekaligus kancah detakmu Lebih dekat dan lebih dekat Supaya tulang-tulang ini meresapi makna hadirmu Yang penuh petuah ajaib Penyembuh lara hati Ajak aku melihat yang kaulihat Dan merasa seperti dirimu Karena begitu bijak engkau Nenek, ohh... Apalah dayaku Dan bila dewasa nanti Janganlah nista engkau janjikan Sebuah sungai meski arusnya deras Sebuah cinta walau dalam bara Terima kasih, ohNenek Masa muda ini bahagia Bolehkah aku meminta banyak waktu padamu tuhanuntuk sebuah gebuan rindu yang ciptakan dentumandan untuk serangkaian janji qalbu di batas kelesuan Lelah diri mengendalikan laju nuranideras emosi seringkali menghujamiacapkali ku habiskan rindu inidengan melena retina mata dalam sunyitak hentinya potretmu kupandangi Meski tak tersenyumnamun kuakui hati ini meranummemaksa merangkai kata pada tiap dentum Kau ada terhalang ribuan pandang lainhingga sulit pertemuan terjalinatas nama rindu aku menadah ijintuhan pertemukan kita meski sesingkat api jilati lilin Selama ini, aku sangat bahagia mencintaimu Di dalam hubungan kita yang begitu menawan Aku dapat merasakan arti cinta sesungguhnya Dalam hati ini, ku rasakan hadirmu penuh makna Dari pandangan matamu ketika bertemu Dari setiap kata-kata dan perbuatanmu Juga perhatian dan rasa sayangmu kepadaku Tak luput, pengertianmu saat kau jauh dariku Semua itu membuat hidupku penuh warna Tak terbayangkan jika dirimu pergi tinggalkanku Mungkin sekejap canda dan tawa kan menjadi derita Setiap saat merobek hati dan mencabik-cabik jiwa Wahai Pujaanku,.. Tak ada lagi selain engkau wanita yang kucintai Aku ingin menghabiskan sisa waktu hidupku hanya bersama dirimu Ku mohon hargailah perasaan yang tulus dari hati ini Wahai Kekasihku,.. Aku rela menjadi tempat pelampiasan luka dan amarah hatimu andai itu mampu membuatmu tersenyum Dan aku akan melakukan apapun demi engkau agar senantiasa bahagia Cintalah yang menyatukan kita atas izin Tuhan Harapanku, tetap berdua bagaimanapun keadaan kita Meski harus menerjang badai luka atau penderitaan yang bengis Aku akan selalu menjagamu Melindungimu sepenuh cinta dan kasih sayangku Karena kau segalanya bagiku Kau pernah singgah Namun kau ketahui Aku sempat menjaga Hati dan jiwamu Terimakasihku atas semua Sakit hatiku saat kau Berjalan tapi tak denganku Aku terima biar kau bahagia Masih teringat dalam benakku Tentang masa-masa indah bersamanya Berakhir bagaikan aku terbangun dalam mimpi Masih ku berkhayal Untuk menggapai mimpi selalu bisa bersamanya Meski hanya sekejap mata Ingatkah engkau Saat-saat terindah yang pernah terlewati?? Kau bisik aku dengan janji-janji manismu dan memberiku harapan-harapan yang kosong Kenangan ituuuuuuu Membuatku rapuh dan menjadi beban dalam hidupku Kini.. Kau berlalu meninggalkanku tanpa kata dan perasaan Setelah kau dapatkan segalanya Seakan kau tak mau tau lagi tentang keadaanku Setelah semuanya terjadi aku bagaikan orang gila Yang terus berkhayal menggapai mimpi yang tak pasti dan menangis tanpa sebab Adakah rasa ibamu untukku? Untukku yang tengah dalam kegalaun Masihku berharap kau kembali untukku Aku tak mampu bertahan dengan semua ini tanpa kau disisiku Dimanakah kberadaanmu???? Kemana mesti ku mencari??? Sementara, semua mata sudah tertidur lelap….. By; Janniehoo Beribu pulau kau satukan....... Dalam genggaman mu...... Dari sabang sampai marauke.... Lautanmu yang luas menjadi penghias bumi... Tanahmu yang subur... Menjadi makanan bagi kami dan juga pemandangan bagi kami..... Pegununganmu yang menjulang tinggi... Lautanmu yang luas..... Dan alammu yang indah Menambah kesan tanah airku yang indah...... Kembali ku tulis sebuah kesan yang tiada pernah ku kirim Saat kau tanam Bunga Rampai di dasaran hati Dan kau biaskan satu cahaya jadi pelangi Pernahkan hatimu terisi? Sebuah bisikan penuh tanya Untuk apa kau lakukan Apa sekedar untuk memperbaiki hati yang pernah luka Atau memang dirimu hanya menba Seandainya itu isi hatimu Dirimu benar benar bermain di hati yang tepat Di hati yang benar benar tulus Di hati yang tidak pernah mengenal sandiwara sebelumnya Dan jika kau teruskan luka ini Maka itu menjadi luka yang tak pernah dapat ku hapus Kebisuan yang mencekam di antara suara-suara bising teriakan meriyam,, Di hamparan bumi pertiwi…Mengalir darah dan keringat para pejuang.. Ini peristiwa yang tidak bisa dilupakan.. Sampai anak cucu yang akan datang Darrrr…….dierrrr……duuurrrrrrr………… Seruan beribu – ribu peluru dan meriyam menghujani tanah air Di seret ………….. Di tendang………….tubuhnya……… . Di rampas dan di bakar harta dan rumahnya…… Tangisan anak kecil memukul jiwa – jiwa yang kaku". ibu bapak kemana?????. kenapa ibu menangis..????""bapak…aku…takut…….ibu………….jangn kemana………..""……. ibu sampai kapan….kita…. Seperti Ini…..? Indonesiaku……….bangunlah dari tidur mu…………. Sembuhlah dari lukamu………. Indonesia ku rebutlah kembali………….. Semua hakmu yang di bawa pergi……. Bernafaslah negeriku………. Bernafaslah negeriku………. Tangan kananmu mencekam sang mirah putih….. Runcing bambu yang tak pernah lepas………….. Dari semangatmu………. Membisukan bunyi pestol dan geranatnya…. Mengusir menerjang dada singa manggala….. Senyuman anak kecil mulai tersungging di bibirnya negeriku bebas dari para penjajah""negeriku terselimuti oleh sang mirah putih Pasuruan,agustus ) Kian lama hidup yang ku jalaniselalu bersama mu sahabat kususah sedih senang yang ku rasakanbersama mu sahabat ku Sahabatbegitu banyak kenangan yang kita laluike bahagian yang selalu kita rasa bersamanamun musnah dengan sekejaptelah di renggut oleh maut yang tak terduga Sahabatkini kau telah pergi meninggalkan kumeninggalkan semua kenangan kitamenyimpulkan sebuah air matayang terjatuh di pipi ku Sahabatmeski kini kita tak bersamameski kita telah berbeda kehidupannamun kita tetap satu dalam hati dan cintakarena kau sahabat sejati ku Selamat tinggal sahabat kuselamat jalan sahabat sejati kucinta kasih mu kan selalu satu di hati kuselamanya ……… Calon imamku.. tahukah engkau bahwa aku merindukanmu tahukah engkau aku menantimu saat ini dan tahukan engkau bahwa aku selalu berdoaagar aku menemukanmu dalam Istikharahku aku berharap. engkaupun begitu )Calon imamku... Kau pasti seakidah denganku kan? Allah SWT, Tuhan kita )Aku berharap kau adalah pria yang sholehyang benar-benar tepat untuk menjadi imamdalam shalat dan dalam hidupku... Calon imamku.. sedang apakah kau disana aku berharap engkau tengah melakukanaktivitas yang bermanfaat aku selalu berdoa agar Allah SWT selalumelimpahkan rahmatNYA kepadamu... Calon imamku.. aku tahu bahwa aku harus bersabar dalampenantian ini.. aku ingin menyiapkan segalanya untukmu.. aku akan menyiapkan diri ini karena akuingin menjadi istri dan Ummu yang baik dalam keluarga kita nanti... Calon imamku.. aku tahu mengapa engkau belum menjemputku kini, karena engkau tengah mempersiapkansemuanya untukku bukan? engkau menyiapkan dirimu agar kau mumpuni dalam memimpin keluarga, dalam membinaku menjadi istri sholehah )Calon imamku.... Tahukah engkau betapa Allah sangatmencintaiku dengan dahsyatnya? Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa agar aku lebih bijak menyikapi sebuahkehidupan dan siap mendampingimu kelak. Meskipun kadang keluh dan putus asamenyergapi, namun kini kurasakan diri inilebih baik. Allah tahu dimana tempat yang paling tepatagar aku senantiasa kembali mengingat-Nyakembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian Insya Allah membuatkumenjadi lebih tangguh, sehingga saat kelakkita bertemu, kau bangga telah memiliki akudihatimu, menemani harimu. Calon imamku... sekian dulu ya sepucuk surat yang kutulisuntukmu )suatu saat nanti, insya Allah aku layangkansurat lagi untukmu... Aku mencintaimu karenaNYA... ) Puisi Romantis  Kalau kamu pernah mendapatkan hadiah yang satu ini dari kekasihmu, maka hidupmu sungguhlah bahagia. Puisi romantis seringkali menjadi media yang dipilih oleh seseorang untuk menyatakan cintanya kepada orang yang dia taksir ataupun pasangannya sendiri. Perasaan ketika menerimanya, tentu saha berjuta rasa. Mulai dari perasaan terkejut karena tidak menyangka orang terkasihmu akan memberikanmu sebuah puisi romantis, hingga perasaan bahagia seolah-olah sedang ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutmu. Kalau kamu pernah mengalami pengalaman seperti ini, ingat-ingatlah kejadian itu terus hingga hari tuamu, karena meskipun tidak jarang peristiwa romantic yang berakhir buruk, mereka tetap dapat kamu jadikan pelajaran. Nah, bagi kamu yang pernah membuat atau menulis sendiri sebuah puisi romantis untuk kekasihmu, apakah yang kamu rasakan pada saat itu? Apakah kamu juga merasa khawatir jika puisi tersebut tidak dapat diterima dengan baik oleh kekasihmu? Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami hal seperti ini. Wajar saja, karena menulis puisi memang tidak mudah, apalagi sebuah puisi romantis yang tujuannya untuk menyampaikan rayuan dan kata-kata manis kepada seseorang. Kalau kamu merupakan tipe orang yang tidak terlalu suka pada hal-hal romantis, maka kesulitannya akan sangat terasa. Nah, tapi kamu tidak perlu khawatir. Kalau kamu ingin memberikan sebuah hadiah yang tidak pernah disangka-sangka oleh kekasihmu, sebuah puisi akan membantumu. Kalau hadiah itu untuk kekasihmu, maka berikanlah puisi romantis, tapi kalau puisi itu untuk ibumu, berikanlah sebuah puisi ibu yang kamu tulis sendiri. Terdapat banyak sumber yang dapat kamu jadikan referensi untuk menulis sebuah puisi romantis. Cobalah kamu baca buku-buku kumpulan puisi, atau langsung saja kamu baca postingan berikut ini. Kumpulan Puisi Romantis Terbaru Kuceritakan lagi tentang purnama.. Suatu hari.. Pernah kubayangkan perihnya melihat purnama tersenyum dan pergi menuju arah yang berlawanan Tepat Dipermulaan bulan Dzulhijah Purnama akan segera pergi Dan kotak hitam yang mengapung itu akan terseret ombak kehidupan Hingga ia hilang tanpa arah yang pasti Tidak ada akhir cerita.. Terima kasih kuucap untuk yang kesekian kali Atas kesetiaanmu menemani menghiasi mimpi Sampai aku terbangun kembali dan menyadari Bahwa banyak nikmat Tuhan patut disyukuri Kuingatkan padamu, simpan rapat rahasia yang pernah kubisikkan dimalam itu.. Malam indah yang sinarmu begitu sempurna Cerita kita tidak akan pernah berakhir, Purnama Karena Purnama akan selalu ada pada setiap waktunya.. KAU ISTIMEWA Oleh Laila Zulfiatus Menjadikan mu matahari dijiwaku Memilikimu menanam setiap memori indah Kau itu istimewa. Laksana purnama yang datang sekali saja Bak permata dengan goresan terindah Bagaikan sirius dengan cahaya terangnya Cantik indah dihatiku. Walau sekarang mata tak dapat menatap sosok yang luar biasa Tapi jiwa ini akan selalu tetap Pada keteguhan hati pada kemantapan kasih Dalam sujud dalam doa dalam setiap hembus nafas Kau akan selalu disini. Aku tahu dan aku bisa mencerna Cenderungmu memang mendua Asamu menuntut lebih sekedar dari satu hawa Namun aku yakin sayangmu tetap disini rumah ternyamanmu masih disini. SURAT CINTA UNTUK WANITA TERINDAH Oleh Imam Aris Sugianto Seandainya kau tahu tentang isi hatiku Aku akan mencurahkannya kepadamu Bayang-bayang dirimu selalu menari-nari dibenakku Kaulah wanita terindah yang selalu menghiasi hidupku Dan kau jualah wanita yang selalu bersemayam dalam jiwaku. Izinkanlah aku menjadi seseorang yang teristimewa dalam hidupmu Dan jadikalah aku menjadi kekasih hatimu dalam setiap langkahmu Cintaku kepadamu tak akan pernah pupus walau dimakan zaman Sayangku kepadamu tak akan pernah pudar walau badai menghadang Kaulah wanita pertama dan terakhir dalam hidupku Kaulah cinta pertama yang selalu menghiasi jiwa dan hatiku Tahukah kamu? Detak jantung ini selalu berdegup jika bertemu denganmu Wajahmu yang elok dan cantik tidak bisa terhapus dalam memoriku Indahnya cinta bila hanya bersamamu Namamu akan selalu terukir dalam setiap nafas hidupku Bolehkah aku mengatakan sesuatu melalui surat cinta ini? Ternyata, I’m falling in love to you… AKU RINDU SENYUMMU Oleh Abdul Ghofar Senyum simpul terbalut oval smpurna wjahmu, mendendangkan ceria cemara menyambut mentari. Senyummu, menggetarkan dawai kerinduan direlung hati ini, melukiskan berlaksa pelangi dalam sketsa ruang dan waktu yang tak berhingga. Senyummu, memancarkan aura tak terdefiniskan, melahirkan spiderman, menerbangkan superman, dan melumatkan kekuatan raksasa The King Kong. Senyummu, mengacaukan kemampuan pemahaman kecerdasan otak einstein, menghadirkan pmahaman tak logis, rasa terasi berbah manis, pisang sepet berasa madu murni asli dcampur gula pasir satu kilo. Ooooh..... Senyummu itu aku rindu, pahatan sempurna Sang Master Desainer. Senyummu aku rindu. Terbalut oval cantik smpurna wajahmu HUJAN TANPA TERPAL Oleh Dwi Wurianti Hujan menyanyikan sebuah syair Melihat semua yang ia kenali.. Menunggu hujan selesai menjatuhkan butiran berliannya Aku menyaksikan seuntai senyuman yang membuatku ikut bahagia Dari lamunan polos itu aku tersadar di tempat ini ia melihatku dari sini nampak jelas ia mengawasiku Melihat setiap langkah kemanapun aku pergi Dan dari sini pula aku tersadar hujan belum berhenti Mereka masih tertawa ditengah hujan tanpa terpal Menyaksikan mereka yang tak henti tertawa Aku kembali sadar bahwa aku sendirian Menunggu seseorang yang telah melantunkan janji padaku Menunggunya datang dan pergi bersama Hujan memang indah Aku menyadari banyak hal dari semuanya Saat hujan menyapa di depan mata Aku tersadar bahwa hujan belum berhenti TENTANG KAMU Oleh Imam Aris Sugianto Wajahmu selalu terbayang dibenakku Ketika menatap matamu yang indah Getaran cinta itu mulai merambah Mendengar suaramu yang merdu Membuat hatiku terasa syahdu Hati ini rasanya ingin memilikimu seutuhnya Tak sanggup aku memendam rasa ini padamu Rasanya aku ingin menjadi bagian terpenting dalam hidupmu Kaulah orang terkasih yang kini ada didalam hidupku Kaulah pujaan hatiku Saatku sebut namamu Seakan-akan hatiku tidak ingin lepas darimu Kehadiranmu membuat hidupku lebih indah Senyumanmu seolah-olah melelehkan hatiku Semua akan terasa manis bila melihatmu Ini tentang kamu… Kamu yang selalu membuatku berharap Namun, entah sampai kapan aku harus terus berharap akan dirimu JADIKANLAH AKU DEWA DIHATIMU Oleh Imam Aris Sugianto Seiring waktu berjalan bersamamu Ketika itu pula benih-benih cinta tumbuh dihatiku Semakin hari aku semakin terjerat oleh cinta yang terpancar dimatamu Sungguh jantung ini selalu berdebar ketika aku menatapmu Cinta…oh….cinta.. Apakah ini namanya cinta Jikalau memang ini cinta Izinkalah aku menjadi dewa dihatimu Biarlah aku menjadi bintang didalam jiwamu Izinkan aku menjadi malaikat penjaga hatimu Dan biarlah aku mengatakan bahwa aku mencintamu…. DESIR RINDU ILALANG Oleh Minarni Tak lagi jatuh mawar itu Ia mengemasi rantingnya sendiri Kering namun tak kerontang Sajakku saja di kelopaknya Membenahi puing-puing dedaunan yang kisruh menjatuhkan diri Sudah pergi .. Sudah hilang bersama semilir senja Bulir embun meriyak Menjamah muara di tepian telaga Ilalang .. Ilalang merindu sendu Mengapung dibeningnya serambi hati Merah Menyapanya Desir rindu yang ditunggu Membiarkan dia tak kembali Dalam selaksa rindu kumerajuk Tak mengapa .. Rindu RAMBU CINTA Oleh Pauz Ku disini menyayangimu Kau pun disana menyayangiku Kita buktikan cinta itu suci Aku di jalur ini engkau berada dijalur itu kita buktikan cinta itu lurus Hingga waktu menyatukan kita sampai nanti kita satu arah arah dan saling setia Sampai pada jalan yang sama hasrat yang sama dan rambu yang sama Merah kita berhenti untuk rencana kuning kita bersiap demi komitmen hijau kita siap mulai menjalani semua bersama Apakah yang kamu rasakan setelah membaca puisi romantis di atas? Apakah kamu merasa hatimu berbunga-bunga? Kalau begitu, maka tujuan dari puisi itu tercapai. Buatlah puisi yang seperti itu dan berikan pada orang terkasihmu. Buatlah mereka bahagia dengan seperti apa yang kamu rasakan kepada mereka. Jangan lupa berikan komentarmu dan bagikan link artikel ini kepada teman-temanmu. Tengah malam tetap akan sepi Namun mampu dikalahkan oleh tawa mu Tawa yang selalu ada disini Dipikiran hati dan hari- hariku Namun semuanya hanya tinggal goresan Goresan kenangan yang terukir di hidupku Tawa itu kini hanya menari diatas kesendirianku Berdiri diantara bayang bayang kerinduan Sampai kapan ini kan terus berjalan Seiring hati yang kian rapuh Tawa mu tak mampu lagi ada disini Karena bayangan mu yang kian menjauh.. Dalam heningnya waktu Ada rindu menyembul Mungkin melatiku yang dulu Ada kesal ketika berlalu Ada hati yang gersang Kering tak tercurahkan kekasihnya Ahh malam,,, Kau undang gelisah untuk hiburan Jauh disudut gelap tanpa bintang Lalu kemanakan sukma yang melayang ... sepi Aku selalu menunggumu. Meski sekarang kamu sudah jadi milik yang lain. Aku tau aku salah. Aku terlalu melebihkan rasa cintaku pada kamu. Yang seharusnya cinta itu hanya sebatas adik dan kakak. Yang sebelumnya kita tidak mengenal sama sekali. Apa kamu tak ingat. Disaat kamu menangis gara-gara diputusin pacar kamu. Apa kamu juga masih ingat. Semua permasalahan hidup kamu. Kamu adukan ke aku. Seharusnya kamu sadar. Aku selalu ada dimanapun dan kapanpun semua itu hanya untukmu. Cinta itu menyakitkan Jika kau berikan semua yang kau miliki Jika mata hatimu tak kau buka Ia akan merampas seluruh hidupmu Benci itu seperti menanam benih Buah kehancuran yang kau tanam Di atas singgasana hatimu Balutan luka takkan dapat meredakannya Jika kau cukup kikir untuk mencinta Maka sesungguhnya cintamu begitu egois Seperti pisau yang kau torehkan tepat ke jantungmu Yang ujungnya kau hiasi dengan racun Jika kau cukup bijak untuk membenci Maka sesungguhnya hatimu telah beku Nuranimu seakan terbelah, oleh dendam Peperangan dalam hatimu Cinta dan Benci bergabung menjadi Satu Bagai menghunus pedang tanda kehancuran Ceritakan aku tentang surga.. Dan selir-selir disana.. Aku ini tak punya rupa.. Jangankan disana.. Duniapun menolakku.. Biar aku sembunyikan wajahku.. Untuk sandaran putri tidur.. Sampai ia terbangun.. Menanti detak jantung kedua.. Sebuah kecupan pangeran buruk rupa.. Dongengkan aku.. Tentang negri yang jauh.. Tentang hidup yang abadi.. Untuk nafas yang tak berhembus lagi.. Jalan panjang untuk pemimp PadaMU... Kuberlindung dan meminta PadaMU... Aku kembali dan bertobat PadaMU... Kurangkai mutiara kasihMU dalam dzikirku Padamu... Ku ukir indah namaMU dihati dan kusebut pada setiap helaan nafasku Dan hanya padaMU... Aku sandarkan jiwa yang rapuhkubaringkan raga yang lelah tak bermaya... Dekap aku TUHAN .. Saat MautMU menjemputku Jika ingin mencari ku Aku adalah bintang Bintang yang selalu melihat mu dari atas sana Jangan khawatir, aku ada saat siang maupun malammu Aku ada saat beribu ekspresi suasana hatimu Aku ada saat tawa menghias wajahmu Aku ada saat bulir bening si kedua pipimu Aku ada dengan tawa canda bahkan tiap sendumu Aku akan tetap berusaha bersinar walau kadang mungkin kau tak memperihatikan itu Aku tetap ada, walau kau tak melihat ku Aku ada karena aku selalu memperhatikan mu Hari berganti hari Musim terus berganti Namun tak ada Yang pernah pergi dari hati Kerinduan... Masih kerap hadir Menyelimuti seluruh ruang hati Tentangmu.. Ya. masih tentangmu Disini.. Disetiap hariku Senantiasa tersaji segenggam rindu Untukmu.. Tiada ku duga sejak pertama ku jumpa kau Ku menaruh cinta yang hingga kini hanya terpendam Didasar hatiku yang amat dalam.. Kini ku tak tahu apa yang harus kuperbuat, Rasaku, angan dan sejuta imajiku tentangmu Hanya aku sendiri yang tahu.. Ku tahu kau punya, Dan jika saja aku bisa memilikimu Ku kan merasa bahagia dan tersampaikan rasaku padamu.. Kini aku harus membuang rasa itu jauh-jauh Agar kau tak tahu bahwa aku mencintaimu.. Hay kau dambaan hatiku, Dengan adanya kamu, ku merasa kembali berarti Dan mempercayakan diriku bahwa aku mampu mengubah duniaku sendiri Tanpa sedikitpun rasa-ragu... Ditengah kebisingan kota Ada aku disini Ada aku yang duduk diatas bebatuan halus Ada aku yang terbaring dibawah injakan setiap makhluk Terik matahari adalah sahabat sejatiku Setiap jalanku dipinggir mobil mewah Dia selalu menghangatkanku untuk tetap kuat Meminta sisa kepada yang lebih Tak ada yang mempedulikanku Apa mereka terlalu mencintai sekarung emas? Atau mungkin orang besar itu sangat benci melihatku? Melihat duniaku yang penuh dengan tumpukan debu kasar Setiap senja tiba Kumulai membuka mataku yang bertumpuk dengan harapan palsu Setiap yang kecil hinngah yang besar Selalu menghiasi kekosongan mataku Mereka tak mau menolehku saat aku mengemis sisa harta dari orangtua mereka Simanja itu membuat hatiku terbakar benih-benih keirian Kuingin menyobek seragam yang mereka banggakan itu Apa dunia ini tak mau melihatku tersenyum? Tak mau mengucapkan kata selamat kepadaku? Hanya jiwa yang dapat kuharapkan lagi Jiwa bagi mereka yang duduk tenang dikursi orang-orang besar ituTapi, Mungkin mereka terlalu mencintai kursi itu Hinggah mereka tak mau bergerak bebas untuk melihatku Melihatku yang bermandikan darah Bekas tepukan nyamuk yang mengisap penderitaanku Asaku tak kan pernah padam Citaku tak kan pernah roboh Tapi kuyakin Mimpiku takkan selamanya menjadi mimpi Namun setiap nyanyianku dipinggir jalan Kan membuatnya menjadi nyata Sahabat... Seperti jantung yg terus berdetak Yang selalu mengubah kehidupanku Dengan canda tawamu Kau memang seperti pelangi Yang selalu menampakan warna Setelah kelabu Bersamamu aku merasakan sepeti orang yang paling istimewa Disaat ku menangis Tangis ku dapat terkurai menjadi tawa Luka ku dapat pecah menjadi bahagia Kau memang seindah rembulan Yang berlupuk mataNamun,.. Ketika sang surya menyapa Dirimu yg hangat seperti kalanya Burung yg berkicau seketika bisu Dan seperti tak meiliki sayap Untuk menjauh dari kenyataan Tapi inilah kenyataan Semua ternyata begitu cepat meghampiriku Dirimu memang sangat sulit hilang dari pikiranku Terlalu banyak memory mu menyimpan kenangan ini Terlalu banyak cerita kita yang kau tuliskan dihidupkuSahabatku.. Kehilangan dirimu membuat diriku Lemah dan tak berdaya Sudah ribuan bahkan jutaan airmata mengalir dipipiku Tanpa dirimu seakan waktu tak berarti Hari indah yang kita lewati Tak kan lagi dapat kurasakan Hanya ada langit langit biru yang jadi Saksi persahabatan kitaSahabatku Pasti sudah banyak luka yang ku goreskan dihatimu Mengapa perpisahan ini terjadi begitu cepat Bahkan tidak sempat menuliskan tinta tinta terakhir dalam Kenangan kita Aku hanya dapat termangu Melihat dirimu pergi jauh Dengan lambai tanganmu Ku ulaskan senyum terakhir untuk dirimu Rintik rintik hujan turun dengan cepat Langit yang cerah berubah menjadi kelabuSahabatku Kini disaat dingin angin mulai meraba kulitku Tak ada lagi yang dapat membuatku hangat Sehangat sinar suryamu Tak ada lagi yg menjadikan ku pelangi Disaat kelabu Namun aku sadar Aku hanyalah manusia biasa Yang hanya dapat menerima dan berusaha Yang memang perpisahan akan menghampiri setiap pertemuan Selamat jalan kawan Semoga dirimu menempuhku Ditempat yang indahDisanah Terima kasih SAHABAT ku Selepas Ashar menjelang Maghrib Kaki melangkah santai dan melenggang gontai, Sepoi sepoi basah hembusan angin laut menerpa lembut membelai... Sungguh sangat memberi kesejukan dan ketenangan jiwa Sebagai pemutus rantai ikatan kelelahan masa kerja Untuk semestinya kujalani Demi penuhi kebutuhan akan hidup bagi kehidupan tahun berjalan, Yang tanpa penat tertatih tatih Di masa masa ekonomi negara dan masyarakatnya labil tak menentu... Ditemani gemerisik daun nyiur ditiup angin sore, Berbisik lirih bagaikan instrumen musik lagu lagu nostalgia Serasa menusuk jauh kedalam sukma... Camar laut mengepakkan  sayap, Perlahan terbang menuju tepian bukit batu Untuk berlabuh diperaduan malam, Di pinggir laut Pantai Muaro Padang Sumatera Barat, Sungguh mempesona... Deburan ombak memecah buih Menari nari tersusun indah Lemah gemulai berkejaran kebibir pantai... Perahu perahu nelayan meliuk liuk menyisir riak riak gelombang, Yang tak jauh dibalik deburan ombak sekembalinya melaut di sore itu Menambah ke elokan mata memandang... Semua keindahan pesona pantai yang asri dan lestari Serta alami dengan pasir putihnya yang berkilau bersih, Memberi kesenangan dan keceriaan anak anak dan keluargaku di pantai ini... Kami berada di tempat ini tampa sengaja dan tampa rencana Seketika saja anak anak memintaku untuk membawanya pergi berwisata di kota Padang, Dan berakhirlah di pantai yang sangat indah ini... Terima kasih Tuhan, Engkau telah berkenan... Pku, By: Sord. Dunia terasa indah bila aku bersamamu Indahnya hidupku karena mencintaimu Aku membutuhkan cinta sucimu Karena cintamu membahagiakanku Aku terpesona melihat kecantikanmu Dalam fikiranku hanya ada namamu Aku ingin selalu melihat senyummu Ketika aku ada didekat dirimu Hidupku terasa disorga bila disampingmu Wajah jelitamu menebarkan pesona di hatiku Membuatku semakin cinta dan sayang padamu Aku akan selalu menemanimu sepanjag usiaku Aku merajut cinta dan kasih sayangku Karena aku sangat mencintaimu Dalam sepinya malam gelapku Aku mencubumu dalam bayang bayangmu Aku mencintaimu melaui hatiku Bukan lewat pandangan pertamaku Begitupun aku menyangimu Cintamu telah tumbuh berakar di hatiku Kasih sayangmu selalu menerangiku Cahayamu selalu ada dalam gelapku Kau kini telah menjadi cahaya hidupku Sungguh kau bagaikan bulan purnamaku Kau  wanita tercantik yang ada dalam hidupku Kukan selalu mencintamu sepanjang usiaku Karena di nafasmu ada cintaku Aku akan selalu merindukanmu Terhempas di kejauhan malam Berselimut api yang tak kunjung padam Terlihat dua sosok insan bernyawa Memadu kisah nan indah di malam ceria... Mawar merekah menyambut datang nya bintang gemerlapan.. Taukah mereka ..? Inilah Berkah yang di tunggu setiap insan.. Berbahagialah.. Bersenang senang lah.. Sambut kedatangannya, dengan penuh harapan.. Jadiakn sesuatu yang tidak akan kamu temui lagi... So Next Time Meno Desember Tak ada lagi harapan indah Tak ada lagi yang ingin ku impikan Semuanya telah sirna Hilang seperti tertelan bumi Tak ku sangka dirimu seperti itu Menyakiti tanpa merasa besalah Dan telah ku ba untuk memahami mu Tapi mengapa tak sedikitpun kau memahami ku Perih, pedih, dan sakit Itu yang aku rasakan Sesekali ingin ku menitikkan air mataku Tapi serasa percuma Ku pendam dan ku sembunyikan semua perasaanku Tapi aku lelah untuk bersandiwara semacam itu Aku masih mengingat Hari dimana engkau meminangku Hari dimana engkau menjadikan aku sebagai kekasih halalmu Wahai Suamiku.. Ucapan terima kasih kuberikan padamu Atas hari hari indah yang engkau berikan Jangan pernah ragu akan tulusku padamu Wahai Suamiku... engkaulah kekasih halalku saat ini Terima kasih atas  kehadiran dirimu kini hari hariku lebih indah bersamamu Senja dibawah langit cerah Menabur romansa disetiap selanya Membawa tawa dalam cinta Tergores indah disetiap kisah Dengan tinta tanpa lelah Biar tersimpan dihati Untuk selamanya.. Merangkak menelusuri duri kehidupan Ranjau penderitaan memaksaku Memaksa mencari celah aman Solusi nyata di ujung jalan Keringat bergelimpangan di atas tanah tandus Berujung pada pejaman mata Bukanlah sekedar kesimpulan Merajut alur dengan benang emas Adalah keajaiban di fatamorgana Perkenalanku akan dunia Aku menangis polos suci Pershabatanku dengan kehidupan Asam manis pahit kucicipi Permusuhanku oleh kematian Adalah hasil persahabatanku dari kehidupan Disini aku bersama rintangan Tercipta arti kehidupan Bukan sekedar isi di otak Isi di depan kening Dan itu harus dirasakan Berlantun sajak bergeming doa Hanyutkan raga yang terbengkalai Dingin menyeruak padaku Terpapar lesu di pangkuanku Seperti mencari kelasi Tuk menikam kehangatan Dan membinasakan menjadi angan, Sepi adalah sepiku Menyibak muka sang pendusta Agar dilaknat sang kuasa Karena telah bermain rasa. Rasa sayang kian merekah Bertabur benci yang berpuah Lenaku dalam dustamu Adalah bodohku melawan pintarmu, Tak kuasa melawan emosi Menghujat diri tak pungkiri Dan dengarkan gemuruh dendam di dadaku Menggema di larung ucapan dustamu. Dengan kau menerimaku menjadi kekasihmu Aku harus siap menghadapi tantangan yang menunggu Termasuk siap menerima sifatmu Akan dirimu dikehidupanku Hari demi hari ku lalui Menahan rasa kangen yang menusuk dihatuku Bisik demi bisik aku dengar didalam hati Tak ada kau disampingku membuatku khawatir akan dirimu Dikala diamku... Kuteringat akan wajahmu... Canda tawamu... Dan sifatmu yang pemalu... --- No. urut . Tanggal Kirim // :: Dulu… Aku pikir engkau akan berjanji menjagaku Menjaga segala perasaan dan ragaku ketika aku terlahir ke dunia Tapi ternyata aku salah Engkau menghancurkan perasaanku Dan mengacaukan ragaku Dulu… Aku pikir engkau akan berjanji menjadi cinta pertamaku Menjadi lelaki yang pertama dalam hidupku yang takkan menyakitiku Tapi ternyata aku salah Engkaulah lelaki pertama yang melukiskan luka terdalam dihatiku hingga kini Dan membuatku sempat menutup rapat pintu hati untuk lelaki lain Sulit untukku memaafkanmu karena luka yang engkau lukiskan sangat dalam Dulu… Aku pikir engkau akan berjanji menjadi seorang ayah yang baik Menjadi ayah yang tahu akan kewajibannya pada putri kecilnya bahkan pada keluarganya Tapi ternyata aku salah Engkau tak seperti yang aku pikirkan dulu Apa yang aku pikirkan berbanding terbalik dengan kenyataan yang aku hadapi saat ini Dulu… Aku pikir engkau akan berjanji mengajarkan dan menuntunku ke jalan yang benar Mengajarkanku tentang ilmu dunia dan juga ilmu akhirat Tapi ternyata aku salah Engkau tak sedikitpun mengajarkanku tentang ilmu akhirat Bahkan engkau tak menntohkan padaku tentang ilmu akhirat Dulu… Aku pikir engkau akan berjanji selalu mengerti apa arti keluarga Mengerti apa yang harusnya engkau lakukan terhadap keluarga yang engkau bangun Tapi ternyata aku salah Engkau tak sedikitpun mengerti apa itu keluarga Engkaupun tak sedikitpun mengerti apa yang harus engkau lakukan pada keluargamu Keluarga yang engkau bangun bersama istrimu, yaitu ibuku Tuhan, bisakah ayah yang sekarang berubah ayah yang seperti aku pikirkan dulu? Aku tak mengharapkan lebih Hanya mengharapkan pengertiannya Untuk putri kecilnya Ibu...... Malam ini..... Aku menba menjelajahi larutnya malamyang sebentar lagi menjelang siangIbu...... Malam ini mataku terasa suram Lantaran rinduku yang terpendam Dan kurasakan belaian kasih sayangmu Yang lewat tetesan air mata melinangIbu..... Aku rindu dengan senyummu, Aku rindu dengan dongengmu Yang setiap malam kau ceritan.Ibu..... Malam ini aku takut Takut kehilangan kasih mu. cinta adalah suatu anugrah yang telah diciptakan namun cinta juga kadang membawa petaka bagi kita sebelum kita menemukan orang yang terbaik untuk kita kita akan ditemukan dulu pada orang-orang yang salah dengan begitu ita akan mengetahui arti dari kebahagiaan cinta bersyukurlah karna kita masih memiliki rasa cinta masih bisa merasakan bagaimana rasanya dicintai dan mencintai seseorang kebahagiaan cinta akan kita rasakan dengan sendirinya berbahagialah dengan adanya cinta dengan begitu kita sendiri akan mengetahui bagaimana kebahagiaan cinta Saat hari mulai menatap Langit pun menretkan pena Kembali sebuah wajah terlihat Menabur senyum ceria bersahaja Rasa yang dulu mati Kini begitu anggun berdiri Membentangkan kepakannya Menerobos gelap menitiskan titik cahaya Indah berasa terbang tinggi Berselancar awan pelangi Menggapai percikan butir air Menuntun dalam damai lestari Semoga rasa ini abadi Bertahan meski masa berganti Menahan deras godaan hati Mewujudkan semua mimpi No Urut: Tanggal: // :: Dengarlah suara suara yang gundah Tak berdaya dan putus asa Lihatlah mereka merana Tak punya jiwa untuk membela Tak ada satu cinta pun peduli Tangan mu hanyalah tangan pencuri Yang hanya dapat melihat tak dapat memberi Yang dapat berjabat tapi tak punya rasa kasih Tulang tulang mu terbuat dari uang yang haram Mata mata mu hanya sebagai penikmat nafsu birahi Putih mu telah berubah hitam legam Bak intan yang jatuh didalam bui Mungkin kah mereka masih menangis? Jika sang saka seperti neraka? Apakah mereka akan tetap meringkih? Jika sang mentari memberi mereka kehangatan yang berlebih? Jauh sudah kita melangkah Tapi tetap saja tak tau arah Arah ke dalam surga yang maha kuasa Atau arah sang penikmat surga dunia Seketika ciptaan Nya bergumam tentang artinya Rutinitas halusinasi terlempar dari siku rasio dan kehendak Kekakuan menjadi keluwesan sungguh aneh Bagai bahasa tak terjemah dalam kebuntuan Seperti dua sisi yang berbeda Membentur harapan tanpa kemungkinan Tanpa akhir lelah kata mencari kebahagiaan sejati Terpilih sebagai angin hikmat sesaat tak tersesali Tersamar sebercak semangat dalam hidup singkat Hanya alasan kosong untuk menjawabnya Curam dan terjal menerpa halus janji Nya Karena tak ada yang tahu ketukan waktu Nya Menunggu jawab dan berpegang pada indahnya Dalam lembah asa Hatiku menangis dan merintih Merindukan cinta yang kini tlah hilang Merindumu yang tak kan kembali Tlah putus asaku tuk menyusuri jalan Menanti angin yang kan menuntunku padamu Mencari cinta yang dulu bersemayam dihati Ikuti jejakmu yang tlah hilang Namun tak pernah bisa ku dapatkan Haruskah ku lupakanmu Namun hati menangis merindumu Bayangmu seakan tlah hilang Senyummu kini tlah memudar Suaramu kini samar ku dengar Namun rinduku tetap menangis Menangis memangil namamu Menangis rindu akan sosokmu Menangisi hilangnya malaikat penjagaku Aku yang terlalu kagum akan indahnya pelangi, Yang selalu menunggu hadirnya pelangi, Selalu menanti rahasia dibalik pelangi, Dan tak sabar melihat warna baru yang dibawa pelangi. Aku tak pernah mengerti pelangi, Ia selalu datang membawa kejutan, Tapi terlalu cepat untuk pergi, Uh, tapi kau tak pernah kecewakan. Pelangi aku tak tahu rahasiamu, Kau begitu terlihat indah dimata ini, Tapi aku tak pernah tahu, Darimana kau bawa warna warna itu untuk mata ini. Andika Apa cita-citamu? Tentukan hanya orang mati tidak punya cita-cita. Dia tidak memiliki harapan. Baginya, surga-neraka sudah ditetapkan.Andika Bila hidup tanpa cita-cita, seperti zombie. Berjalan tanpa arah dan tujuan. Hidupnya dalam kegelapan. Bercita-citalah tinggi, setinggi langit Bercita-citalah tanpa keraguan tidak ada yang berhakmenghalangimu untuk bermimpi Hidup ini kisah berepisode waktu, Bercita-citalah menjadi pemeran utama bukan sekedar pemain figuran....Andika Jangan pernah kehabisan cita-cita. Bercita-citalah misi kebermanfaatan untuk semesta. Akan menjadi apa kau tiga tahun sepuluh tahun, hingga mati dan setelah mati Cita-citalah, menggiring arah tujuan hidupmu. Cita-cita, menuntun masa depan nanti. Kota Metro, Lampung Desmber Kaulah pembimbingku…… Kaulah pengajarku…… Kaulah pendidikku…… Guru…… Itulah julukanmu…… Yang tak pernah bosan dalam…… Mengajar dan membimbingku Guru…… Tanpa dirimu aku akan hancur…… Tanpa dirimu aku akan sengsara…… Tanpa dirimu aku akan sesat…… Guru…… Terima kasih…… Atas segala jasa-jasamu…… Hari itu telah berlalu Hari ketika yang dekat menjauh Renungkanlah wahai Dewi Kisahmu tertulis denganku Angin bawa kabar kemari Tersiar niat kedatanganmu Dengan tulus terucap Selamat datang yang telah hilang Perpisahan tak membunuh cinta Jauhnya jarak tak mematikan sayang Kini tiba waktunya untuk meluapkan Rasa rindu yang bertumpuk membukit Sekali lagi, selamat datang kembali Ke dunia dengan tatanan yang baru Sahabat.. Meski bibir ini sering mengunjingmu Meski tangan ini sering menyakitimu Engkau tak pernah marah ataupun mengeluh... Seakan semua itu hadiah dariku... Sahabat... Ketika jiwa ini mulai jatuh karena terpaan hidup Engkau selalu menjadi lilin kecil Yang selalu memancarkan cahaya semangat untukku... Nasihatmu senatiasa mengikuti deru langkah ini.. Sahabat.. Saat hujan mengguyur hati ini Engkau menjadi pelindung ku Saat hati ini panas Engkau  bagaikan setetes air Yang mampu menyejukkan hati ini Sahabat... Tak parnah kubayangkan diri ini tampamu.. Bagaimana raga ini melangkah tampa semangat dan nasihatmu... Kan ku jaga persahabatan ini... Karena engkau The Priece of My hart... SAHABATKU.. Angin berhembus di balik dinginnya hujan Terdengar katak bernyanyi menghiasi malam....... Di pojok sudut kamar itu, Aku hanya bisa termenung lesumelihat sepinya hatiku Hati yang sepitanpa adanya cinta sejatiyang mengisi hari-harisepanjang nafas ini........... Sepinya malamhanya bisa membawa rindu.... Rinduku kepada pujaanku yang jauh dari hidupku yang jauh dari pandanganku Sungguh aku tak bisa melihatnya lagi karna sekarang yang adahanyalah harapan palsu..... Malam sepi tanpa bintang Sepi hariku tanpa kalian Duduk diam menatap bulan Meingat waktu yang berlalu Dahulu terasa senang Ketika kita masih bersahabat Kesenangan yang terungkapkan Kesedihan yang terkatakan Mungkinkah kita bersama lagi...? Adakah aku dirindumu..? Adakah kamu dirindunya..? Tanpamu, tanpaku, tanpanya Akan berbedalah kisah kita Kisah yang KONYOL, GOKIL LUCU Ibu…Wanita yang selalu mencintaiku Selalu ada disaat ku lemah Selalu ada disaatku membutuhkan Ibu…Tak terhitung berapa banyak kau berkorban Disaat kau makan… Ku mengganggu dengan mengeluarkan pup seenaknya Disaat kau tidur…Ku menganggu dengan tangisan-tangisan yang rewel Ibu…Tak terhitung berapa banyak salahku kepadamu Tak terhitung berapa banyak ku telah mengecewakanmu Sampai... kau menangis Ibu…Maafkanlah anakmu ini…Maafkan segala kesalahan yang telah kuperbuat Aku berjanji, suatu saat nanti Aku akan membahagiakanmu Selalu seperti ini.. Hening selalu ku rasa.. Sepi tanpa ada arti.. Resah ku rasa merasuk dalam sukma jiwa.. Hatiku seakan mati.. Menanti sesuatu yang tak pasti.. Pilu hati, ingin merintih.. Gusar rasa yang ku rasa tak pernah beda.. Rindu hati apakah terbalas.. Atau intuisi hanya berbatas disatu sisi.. Gemuruh seakan tak ingin meredam.. Gejolak jiwa semakin memuncak.. Namun ku tegarkan hati.. Ku yakin bahagia itu menanti.. Suatu saat nanti.. Ya, Pasti.. Setiap kenangan bersamamu Saat kita melewati hari-hari Aku dan kamu saling bercerita tentang kehidupan Tertegun aku saat mengetahui semua Saat hari itu kau pergi untuk selamanya Meninggalkan sejuta kenangan yang ingin ku ulang Meninggalkan rindu yang selalu tersimpan Kau pergi tanpa sepatah katapun Meninggalkan aku sendiri bersama kenangan Sekarang kamu selalu dalam memoriku Bersama setiap kenanangan yang telah kita lukis indah Meskipun aku tau kau sudah disana Tapi aku tetap merindukanmu Merindukan kenangan saat masih bersamamu Saudaraku disana bermandikan keringatsaudaraku disana berpakaian api yang berkobarkulitnya melepuh mulai menghitamair matanya kini mengkristal bagai garamrintihan piluh bersanding letusan-letusan nuklir Disini aku pun piluh mendengar kabarmu kawaningin ku angkat senjata tapi aku tak punya daya ribuan tank zionis mengepungmusirnamu bagaikan bom waktu Senjataku hanya mampu ku jelma dalam lisan berupa doaharap damai akan berkunjung dan menetap disana Dingin seakan menguasai malam Hujan Tak henti membasahi bumi Aku dan kamu bergulat dalam mimpi tak berseratKini.. Malam tak lagi ku nanti Dingin tak lagi ku benci Tanggisku tak lagi ku mengerti Aku tak tau Mengapa kita tak lagi berjalan Dalam satu impian Tak lagi duduk berdampingan Senyum indahmu Tak lagi ku dApati Aku pun tak mengerti Kapan hatimu Mulai melupakan tentang kita Tentang janji kita Untuk selalu menjadi sahabat Terbaek selamanyaKini... Disudut malam Ku hanya bisa mengenang Tentang kita.. Untuk mu sahabat terbaek ku izza Sakit hati ini bila engkau Pergi dalam hidupku Hati ini telah hancur berkeping-keping Rusak sudah semua harapanku Harapan untuk bersanding denganmu Harapan impian kita dulu Kini, Saat kau pergi Seakan dunia ini akan hancur Angin meronta-ronta Daun-daun berguguran Langit seakan runtuh Aku menangis kesakitan Kesakitan hati yang terdalam.. Aku lihat semua kepolosan tubuh itu. Lekuk alur kulit tampak licin seakan berminyak. Lapis bibir memerah dengan jeruji gigi putih didalamnya. Uraian panjang rambut hitam membelah disela-sela dada. Imajinasiku mulai liar menuju satu arah. Pandanganku menjalar dari langit ke bawah tanah. Jika aku bisa kudaki gunung itu. Aku akan berenang kedalam lubang yg tidak begitu dalam. Kumainkan gitar polos itu bak seorang pemusik yang sedang mabuk. Perlahan kusentuh titik hitam itu. Kumainkan segala yang bisa dipermainkan. Setiap jerit melambaikan gerakan. Naik dan turun itu suatu kepastian. Atas dan bawah adalah alasan. Aku tak peduli dia sakit dan marah. Puncak yang aku cari tanpa kau mengerti. Tetes peluh bagai rintik berjuta salju. Warnaku adalah warnamu. Suaraku adalah suaramu. Aromaku adalah aromamu. Desah nafas berlomba tak lagi terpacuh. Tak bergerak berpose diatas. Tak goyah melingkar dibawah. Mencium lemah suatu surga metafora. Kita nikmati hayalan indah. Karena sebuah hayalan adalah sebuah mimpi. Karena sebuah mimpi adalah sebuah arti. Dan suatu arti adalah makna dari seni. Berseni dan meliarkan imajinasi. Jika aku berhenti mengejarmu Tiba-tiba berhenti memujimu Tanpa sebab memilih berubah haluan Bukan karena sayangku hilang Perasaanku masih sama untukmu Mungkin kau tak pernah memahami Saat ini cukup basa-basi sewajarnya Cukup perhatian yang tak berlebihan Ku ingin meraih yang ku usahakan Berharap denganmu hidup lebih lama Jika aku sibuk dengan rutinitasku Sementara kau mengajakku bertemu Bukan diriku tak seolah peduli Mungkin kau merasakan pilu Aku juga merasakan hal sama Inikah cnta yg kau berikan untukku. Mengapa kini kau berubah. Tidak sperti dlu yg kukenal. Kau buat aku sesuka hatimu. Apa salahku.. Apa kekuranganku.. Katakanlah padaku. jangan buat aku kecewa. Kumasih pnya mata dn telinga. Masih pnya rasa Jujurlah jngan brdusta. Andai kau jdi diriku Betapa sakitnya hati ini. Karena sikapmu. Bebas aku ingin bebas. Lepas dari cintamu. Bebas aku ingin bebas. Dari belenggu cintamu. Pergilah.. Semoga kau dptkan apa yg di inginkan. Lebih sayang padamu. Karena ku tahu bkn sayangku yg kau hrapkan. Dari hati yang terdalam Permohonan ku tersampaikan Ucapanku yang mengharap mu Andai kau mengerti Tak semudah membalikan telapak tangan Kadang hidup tak sesui dengan kenyataan.. Aku hanya perlu waktu Untuk gapai sukses ku Setelah itu barulah kamu Akan ada saat dimana ku siap Akan ku temui kedua orang tua mu Tuk meminta restu Kini ku harapkan kita saling berjuang No Urut: Tanggal: // :: Hatiku terasa berbunga-bunga... tiap kali kujumpa dirinya.. jantung ini berdegup kencang.. setiap kali kutatap matanya.. tubuhku terasa kaku dan beku.. setiap kali ia tersenyum padaku.. perasaan apa ini... Mungkinkah.. mungkinkah ini cinta.. cinta yang membara didalam hatiku.. tapi bagaimana mungkin... Diriku yang kelam akan dunia luar... bisa merasakan cinta.. dan mereka yang diluar sana.. bahkan tak bisa merasakan.. apa yang kini kurasakan.. ini adalah hal terindah dalam hidupku.. yang mungkin tak kan pernah kurasakan lagi... Cinta.. satu hal yang ku kira tak ada.. tiba-tiba datang.. dan tumbuh dihatiku... Dan cinta.. seperti bintang yang bersinar terang.. dan menerangi hatiku yang gelap dan suram... Cinta.. bagaikan matahari.. yang menghangatkan hatiku yang dingin dan beku... Detik ini menerpa lagi Hingga senja tak lagi memerah Detak jantung masihlah sama Seperti hari lalu bersamamu.. Taukah engkau ibu... Disini waktu kan menunggumu saat kau peluk aku lagi Seperti dahulu kala Taukah engkau ibu... Ku merindumu lebih dari sekedar rasa Hanya saja. sakit ini masih terasa menerkamku.. Senja ini masih membisikkan Semua angan tentangmu dan kita Doaku kan menyertaimu ibu Bersama malaikat kecil disurga.. Kita memang di takdirkan bersama Tapi kita tidak di takdirkan untuk bersatu Mungkin kata ini tepat menggambarkannya Setelah sekian lama kita bersama Menjalani kisah indah berdua Namun kini kisah hanyalah sejarah Setelah sekian lama kita bersama Mengukir kejadian kejadian indah berdua Tapi semua itu tinggalah kenangan Yaa kini hanyalah sebuah sejarah Yang hanya bisa di kenang Yang tersesat dalam ingatan Karena kau pergi ntah kemana Hilang tanpa jejak Pergi begitu saja meninggalkan banyak luka Aku tidak sedang berlari,… Tapi lutut ku gemetar paksakan kaki tuk tetap berdiri Pandangi wajah damaimu dalam balutan putih… Aku tidak sedang menangis,… Tapi air ini terus mengalir dari mata dan hidungku, Ketika sadar ini terakhir ku dapat menatap indah senyum mu… Waktu telah pertemukan kita, Waktulah yang menjalin begitu banyak rangkaian kisah diantara kita Dan kini,… Waktu juga yang pisahkan kita. Sungguh hidup dikuasai oleh waktu… Tapi ku ikhlaskan semua susut di telan sang waktu, Berharap kelak, waktu juga yang akan pertemukan kita kembali di dalam kebaikan yang abadi… Sungguh, aku tidak sedang menyesali takdir ini Karena bagaimanapun aku bersyukur untuk waktu yg telah kita bagi, Untuk takdirmu dalam takdir ku…. Sungguh, aku tidak sedang menangisi pergimu,… Tapi biarlah air ini mengalir dari kedua mataku, Sebagai ucapan selamat jalan untukmu sahabat. Ku rasa hitam tiada putih Ku rasa malam tiada siang Ku rasa duka tiada tawa Ku rasa mimpi tiada harap Segaris gerimis terjatuh meluki tangis Aku tertunduk tak dapat berkutik Mengelak takdir namun tak dapat ku tepis Di setiap helaan nafas yang tertahan Di setiap hening dalam kesunyian Aku menjerit aku terbenam Ketenangan nan hilang Berubah perlahan dan terus mencekam Adakah mereka saat tangis menyeruak kalbu ku? Ku eja tiap waktu yang terlentang di hening kehidupan Namun hilang tiada bayang Tiada berbekas dalam lekang Wahai dedaunan, Mengapa engkau gugur satu demi satu? Apakah hatimu tertaut pada si cacing tanah? Dimana satu-satunya tempat bertemu adalah di tanah Meskipun itu artinya kau harus mati... Wahai rinai, Mengapa kau jatuh satu-satu turun ke bumi? Padahal mentari masih menyeringai garang Apakah kau tahu bahwa aku perlu alasan Untuk mengetuk pintu rumah seseorang Meminta berteduh Ataukah kau perlu berjumpa dengan sungai? Untuk melepas kerinduan yang tertahan Sepanjang kemarau Ah, aku jatuh cinta padanya Sejuta kupu-kupu sedang mengepakkan sayapnya di dalam hatiku Rasanya tak dapat kukatakan pun kutuliskan Aku tak bernyali seperti dedaunan Rela gugur asal bisa bertemu si cacing pujaan hati Aku tak bernyali seperti butir-butir hujan Rela jatuh dari langit demi mengalir bersama sungai Aku hanya memandang dan melamun Sabar Sabar adalah temanku Teman yang selalu menemaniku Menemaniku saat aku menunggumu Menunggu cinta yang kuharapkan darimu Setahun sudah aku bersamamu Hanyalah sebatas itu Dalam hatiku berkata Aku mencintaimu Kata yang tak mampu untukku ucapakan Dengan bibir dan hati lemahku Sabarku hampir pupus Pupus pupus dan pupuas Aku menba bertahan menunggumu Karena aku yakin Esok nanti engkau akan paham akn rasa dihati yang lemah ini Terlepas dari kesalahanku Maaf.. Saat ini aku tak bisa menjadi Kekasih yang kau inginkan Bukan maksud untuk pergi atu melupakan Tapi.. Aku hanya ingin mendalami ilmu agama ku Agar nanti aku bisa menjadi imam yang baik untuk mu Jika sampai saat ini kau masih saja mencinta Maka.. Tunggulah aku untuk menjemput mu nanti, menjemput menuju ke pelaminan Dan jika atas nama cinta kau kagum pada ku Maka.. Kagumilah aku dalam do'a ku dan aku akan selau memeluk mu dalam do'a ku Kepada sang pengagum rahasia Bersembunyi di balik lalu lalang orang Melihat sang mentari.. Yah, entah bagaimana dia begitu memikat Bukan hanya fisik dan materi Oh. sang pengagum rahasia Setiap aat merenung memikirkannya Tanpa tujuan dan kepastian Sang pengagum rahasia Tak banyak berfikir kau rupanya Cukup bahagia hanya dengan melihatnya Hanya sebuah cerita yang pasti Terukir dalam kehidupan pribadi Ada beberapa wanita yang mencintaiku Tapi entah hatiku masih ragu Aku hanya menunggu Sebuah keputusan Tuhan untukku Wanita itu selalu mengejarku Memberikan perhatian lebih untukku Selalu memperdulikanku Mereka berharap aku membalas cintanya Namun diriku menolak Aku tak sanggup Aku tidak bisa mencintainya Cinta sekejap membawa luka Menggores hingga perih didalam dada Maafkan aku cinta Bukan hati ini enggan membalas cintamu Tapi hatiku tidak bisa menyatu dengan hatimu Karena kita berbeda satu sama lain Surabaya, September Karya Imam Aris Sugianto Sahabatku.. Apakah kamu tau?? Kalau kamu adalah sahabatku? Kau tak tergantikan oleh siapapun.. Walau banyak orang silih berganti di sisiku Namun kau slalu ada di hatiku.. di benakku dan di setiap kenanganku.. Walaupun ruang, jarak dan waktu memisahkan kita Namun itu bukan penghalang bagiku tuk slalu merindumu.. Entah sampai kapan aku kan slalu setia di sini untukmu.. ku mohon.. Jaga dirimu baik-baik Karena kaulah anugerah Tuhan Yang terindah dalam hidupku.. Moga Tuhan menyertaimu Selalu.... By me: Amelda sianturi Your Best friend Setelah kemenanganmu atas mimpimu Kau tak lagi membawa aku dalam hidupmu Kebencian terlihat seraut di wajahmu Kau menghindar disaat hati ini memohonmu Hatimu telah tertutup oleh kepalsuan Kata-kata indah telah kau Janjikan Tak akan berpisah di kala kedukaan Terpaksa bibirmu telah mengucapkan Telan pahit kehidupan Yang ada tinggal kesendirian Kau menari dalam kemenangan Kau tertawa dalam kedustaan Perempuan hujan tertunduk diam Di bilik kesunyian dia bertahan Atas rindu yang menderam Pada jiwa lelaki awan Telah diba seulas senyum jua sapa Saat jumpa di beranda maya Namun yang nyata ada Jawabnya hambar, sekedar saja Duhai lelaki awan .. Dengarlah rintih perempuan hujan Dirimu hanya sebuah kenang Yang sesekali datang bertandang Sambut sapa juga candanya Agar hilang segala dahaga Bukankah kau ingat janji bintang? Meski lain suasana, tangan tetap saling berpegang Duhai lelaki awan .. Cobalah mengeja aksaranya Pahami keinginannya Sekali ini saja Suruh dia menendang tongkat itu.. Yang menghadap keatas menjulang menantang.. Tiada takut roboh jengahnya hidup.. Lebih tak sanggup mati akan datang.. Seperti dalam karung harus lepas.. Berlari tak bosan melawan duri.. Darah yang keluar sakit tiada rasa.. Tak berkucur terobati nikmat.. Selalu ada lelah dalam tiap langkah.. Asal tak berhenti di sini.. Bijaklah sekuat pendirian hati.. Harus slalu kau tanya keberanian itu.. Pasti kau tahu banci kerdil bersembunyi.. Tertutupi ocehan celoteh hujatan maki.. Tampak emosi diri merangkul nyali.. Tapi seperti pedang berbalik sayat belati.. Lebam tergores bodoh yang tak disadari.. Sia-sia atau berarti sekali lagi.. Hey Pejuang apakah kau telah meraihnya ?? Apa yang harus kulakukan atas itu semua aku tak bisa berbuat apa-apa... Percayalah.... kau dan dia memang ditakdirkan untuk bersama menjalin sebuah hubungan yang indah, merintis kehidupan dimasa yang akan datang... Berjanjilah pada dirimu bahwa kau akan memperjuangkan Sang Berlian Cinta itu... bejanjilah bahwa kau akan menjadi Lapisan Emasnya... Yakinlah pada dirimu Kau adalah pejuang Cinta.. Kau tak bisa menyerah.. Karna dirimu, sudah ada di dalam Menara Tantangan... Tersuguh lagi pahit itu pagi ini Kopi hitam tak bergula di meja kerja Setelah tes manis yang kemarin kuteguk tak bersisa Kuharap saat ini sama Namun mungkin si Ibu penjaga nafas ini telah lupa Bubuhkan gula kepadanya Getir luar biasa Setelah manis itu kunanti datangnya Yah, mungkin ini pesan darinya Agar aku kian dewasa Enggan namun menba terbiasa Kini kuteguk semua tak bersisa Sembari ku melanjutkan segala kerja Wahai kau yang jauh disana, Disini di tempat ini aku selalu menunggumu, Mengingat tentang nostalgia saat bersamamu, Akan kah kau ingat dengan kenangan itu? Kita pernah bertemu, berjanji untuk bersatu. Namun itu bagaikan lilin yang kehilangan biasnya, Hilang, habis dan tak tau kemana. Kemana harus ku bawa serpihan ini? Dalam gelapnya malam aku selalu merindukan saat itu, Duduk termenung di makan oleh dingin nya malam, Tapi hati ini tak pernah beku untuk mu, Disini keadaan nya masih sama seperti dulu. Namun apa daya ragaku ini, Aku hanya bisa menunggu, dan terus menunggu, Mungkinkah sampai nafas ini semua akan terus begini? Ku selalu berharap dan terus berdoa agar kau selalu bahagia, Walau disini ku mati dimakan masa lalu ku. Kaki hujan mengetuk kaca jendela.. Nafas awan memeluk tubuh dan jiwa.. Dari jauh pandangmu nampak dalam benakku.. Kau seperti pohon yang gagah menolak hembusan angin ribu.. Sesaat mata langit memancarkan senyum.. Hangatnya membuatku terdiam pasi.. Tak sabar menanti esok hari.. Melihat paras mungil mengetuk hati.. Sirna kehidupan yang mulai menyenja.. Mentari pun akan menutup matanya.. Di bawah rembulan yang putih dan cerah.. Ku ukir namamu bersama bintang yang indah.. Wahai cinta hati ku Andai kau tahu betapa sayang ku hanya lah untukmu Andainya kau tahu betapa aku ingin hidup bersamamu Dan seandainya kau sedari hidup dan mati ku cuma untuk mu Pasti kau insan paling bahagia dalam dunia ini.. Sayang ku.. Biar sejuta insan yang menunggu ku Tak pernah terguggat rasa kesetiaan ini Meskipun cinta yang hadir lebih sempurna Kau tetap pilihan dalam hatiku.. Wahai cinta hatiku selamanya Kuatkan hatimu untuk terus mencintaiku Sekuat aku mencintaimu Walau ku tahu puisi ini tak sehebat suara hatiku Biar hanya tuhan yang tahu betapa hebatnya jiwa inj.. Wahai hatiku.. Kekalkan lah ia untuk mencintai dia seorang Sesungguhnya hati ini tak mampu bahagia tanpa dia Dia adalah segalanya untuk KU Cinta yang lahir dari keikhlasan hati Dan hati itu dari anugerah yang maha ESA Detik waktu.. Menyadarkanku Betapa aku mencintaimu.. Tak perlu kau tahu Biarkan aku bersembunyi Dibalik selimut takdir ini Yang tak akan pernah rela Jika kita bersama.. Maafkan diriku dan rasaku.. Dinginnya malam merasuk ke tulang.. Mata yang sudah terpejam, kembali terbuka.. Tapi yang ku ingat hanya bayang dirimu.. Ku tengok kepala ke kanan dan kiri.. Mata menatap kesatu titik.. Mengingat salah satu bagian hidupku, dimana dia? Dimana aku menyimpannya? Oh ponselku.. Setelah sekian menit aku menatap kosong, Terbangun dari lamunan.. Akhirnya aku mengingat sesuatu, Bahwa sebenarnya aku belum punya ponsel.. Ketika satu pohon tercabut dari bumi Akan tersisa satu lubang kekosongan Satu persatu pohon tercabut Lubang-lubang itu tambah banyak, tambah banyak Perlahan-lahan pohon itu pun habis Tapi lubang-lubang itu tetap bertahan Semua mungkin akan musnah Semua mungkin akan berakhir Semua mungkin akan jenuh Semua mungkin akan tertahan Tapi kehampaan itu bertahan Dia tak akan mudah lepas Dia tak akan pernah pudar Siapa yang sirna, siapa yang hina Terkandung dalam benalu-benalu parasit Yang mengisap hidupku, hidupmu, dan hidup kita Siapa yang tertindas, siapa yang terlindas Terjatuh di bawah kaki-kaki para punggawa Mengangkat sang raja yang sedang tertawa Tak hanya kelopak mawar yang gugur Duri-durinya pun ikut gugur Tangkai-tangkainya pun ikut gugur Daun-daunnya pun ikut gugur Melapuk dalam usia, meratap dalam resah Bangkai-bangkai pasti tercipta Tak ada yang bertahan Tak akan ada yang abadi Tak akan ada, tak mungkin... Aku terinjak, aku tertikam Tuhan Kicauan burung tak lagi terdengar di pagi hari Mataharipun tak memancarkan sinarnya Bahkan pepohonan tak berdiri tegar lagi Seakan dunia telah mati Tuhan Aku selalu menahan tangisku Aku terlalu takut untuk bersuara di kegelapan ini Seakan aku ada di ambang kematian Antara hidup dan mati Tuhan Beri aku setitik cahayamu Agar aku bisa bersuara dikegelapan ini Di kegelapan yang tak berujung Dan di kegelapan yang tak ada seorangpun selain AKU Di tepi hatiku yang terkikis Di antara luka yang selalu mengiris Dan mata yang selalu mengalir tangis Pada senja lah, aku mengemis….. Senja, batas antara siang dan malam Batas antara fana dan dusta Di situlah aku berada Di situlah aku merenung terbakar lara Melacur senja selalu hidupku Memaknainya sebagai sebuah perenungan Amarah, dendam, dusta, dan air mata Ku serahkan tenggelam di pelukan senja Senja menjelang menodai langit cerah Angin berhembus belati, menusuk tiap nadi Getir jiwa haru menyelimuti tubuhku Menjelang hilang, senjaku terbenam….. Agustus Buih yang menghampar di lautan Seakan menggigit hati sang insan Mereka tak bersuara tak berisik Menyaksikan panorama itu ku terpukul Kegigihan dan semangat ini tak kan runtuh Tuk menghadapi para kafirin Aku yang telah nekad untuk berjuang Semata hanyalah untuk membela agama Aku berjuang di medan perang ini Membawa nama Ilahi dan Rasulnya Ku tahu mereka bersamaku Ku tahu mereka melindungiku Disinilah aku menghembuskan nafasku untuk yang terakhir kalinya Disinilah darah dan jiwaku bersaksi oleh semua pengorbananku Dan wahai anak-anak ku Lindungilah agama kita, sembahlah hanya pada yang Esa Janganlah mempersekutukan-Nya Ingatlah pesanku ini baik-baik Ayah Andai angin mampu mendengar suaraku Suara yang tak habis kuperdengarkan Kerinduan akan hangatnya sentuhan Aku iri pada mereka Bisa tertawa bahagia sambil bercerita Hari-hariku tidak pahit. Hari-hariku indah Andai kita tak terbatasi tanah dan batu Mungkin saat ini aku memelukmu Sungguh kerinduan amat jahat Seketika menggerogoti hati Menghancurkan pikiranku menyita waktuku Ketika rindu dating Tak ada dinding yang mampu menopangku Tak ada sehelai kainpun yang menyelimutikuAyah.. Andai kau bisa mendengar ceritaku Menjawab setiap tanya yang keluar dari bibir beliamu Andai angin mengutarakan rinduku Aku ingin sekali bersatu dengan tanah Lalu berkisah tentang hariku Lindungi aku dari kejamnya dunia Kejam rindu ini menuntutku merasakannya Ku ingin berjumpa denganmu Agar beban dan kehidupan tak sekejam ini padaku Angin dingin kelam berderik Kabut putih menghapus mentari Tegak cahayanya menusuk citra Pahatan gunung memecah langit Berselimut awan beralas zambrud Tinggi dan tajam Sejak waktu tidak beranjak Di sanalah snubari berdetak Sunyi sepi tak beriak Cermin ilusi di atas danau Menikung pohon yang melambai warna Di Selah Kaki-kaki mengejek Karya-karyanya Di manakah aku berada…? Di mana jiwa tak mengingat rumah Di saat hidup serasa sempurna Sungguh jelita permadani ini Tebarkan pesona di atas cakrawala Tak berujung di pandang lamanya Serasa bertualang di negeri tak bertuan Anak, sebagai pemimpin masa depan Ayah, berjasa untuk anaknya Ibu, selalu mendukung kebaikan anaknya Dan Tuhan, meluruskan jalan yang miring Aku tahu tempat itu Tempat kasih dan sayang berkumpul Membentuk rasa cinta yang tanpa batas Menggulung jiwa yang sedih hatinya Jejak teman tertinggal di sudut belakang Langkah saudara mengikuti mereka Ke tempat yang redup namun bersinar Sebut saja mereka keluarga' Ini bukan wajahku Jika aku tidak bisa membuatmu tersenyum Nona Banyak harapan dan mimpi saat kau tersenyum Tapi sayang, senyum itu kau buang demi bayang yang tidak dapat kau peluk Tersenyumlah nona, sebelum matahari terbit sebelum mathari terbenam Tersenyumlah nona, memandang wajah ku yang polos Tersenyumlah nona, semua orang merindukannya. Bahasa malam berlalu Meninggalkan dialog klasik sebuah mimpi Tapi kenapa selalu saja tentangmu Hingga aku rindu lagi Senyummu melengkung di balik sisa bintang Menyambut cahaya pertama hari ini Turun hening ke laut Basah bersama anak-anak ikan Nyanyian burung-burung subuh melengking Pecah di ombak Lalu abadi bersamanya Daun-daun pantai yang mulai bersuara Bergerak perlahan Bertanya padaku Untuk siapa rinduku ini Aku menjerit ditusuk rasa Lalu jatuh di pasir bersama luka purba Karena terus kuterka-terka ketulusanmu Dan kuraba-raba perasaanmu Siapakah wajah yang tengah kaurindui??? Jiwaku dijelma sampan nelayan Dibawa pergi bersama jalanya Membelah selat di seberang mata Dan tak tahu kapan pulangnya Angin pantai melirih Hinggap di bulu tanganku Menjadikan pokok-pokok bakau cemburu Kepiting-kepiting kecil berlarian Disalak anjing liar yang matanya tajam Sesekali menatap diriku Seakan mampu membaca pikiran ini Lalu kita berbincang dalam bait-bait fajar Matahari akan mengambang Langit mulai telanjang Tapi rasaku tak juga hilang Dan semua ini... Tentangmu saja Pantai Boom, Juli ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Ayah Kenangan bersama mu sering kali membuat ku menangis Kata-kata mu selalu terdengar di telinga ku Entah kemana aku harus mencari sosok mu Kita tak akan pernah bertemu lagi untuk selama nya Aku rindu kan engkau ayah Rindu belaian tangan mu Rindu panggilan mu Rindu semangat mu Rindu senyuman mu Rindu cara bicara mu Kau mengajarkan banyak hal pada ku Bagaimana aku harus mengahadapi kejam nya dunia Bagaimana aku harus tetap tersenyum walau pun keadaan nya aku lagi besedih Ayah Aku selalu mendoa kan mu Agar kau berada di tempat terindah nya allah Air mata ku ini akan membuktikan kalau aku bisa menjadi sosok seperti mu Sosok ayah terhebat dalam hidup ku Kau mampu menjadi sahabat di saat ku butuh sahabat Kau mampu menjadi ayah di saat ku butuh ayah Kau mampu memberi ku semangat Di saat ku butuh dorongan Kau mampu membuat ku tersenyum saat ku lagi terluka dan kecewa Ayah Dalam hati ku ku sangat merindukan mu Semoga kau tenang di alam sana ayah Aku janji aku kan selalu berjuang untuk mendapat kan kesuksesan Walau tak ada lagi yg memberi ku semangat Aku kan selalu terlihat kuat di depan ibu dan kakak Ayah anak mu kini telah merasa kan tinggi nya langit, Anak mu kini telah merasakan susah nya mencari duit Kau memang benar ayah suatu saat jika kau tak lagi ada Aku kan mersakan keras nya hidup ini Tapi kata-kata mu membuat ku bangga ayah Kau bilang kalau kau bangga pada apa yg telah ku lakukan saat iniaku juga bangga pada mu ayah Kau ayah terhebat ku Kau pahlawan ku Selama nya kau kan tetap berada di hati ku Walau kita tak mungkin lagi untuk bertemu dan bersama Karena alam kita telah berbeda ayahaku berjanji aku psti bisa membuat ibu bangkit dan tersenyum lagi Aku kasian pada ibu ayah Ibu selalu menangisi mu Ibu begitu terpukul atas kepergian mu Aku tak ingin ibu juga meninggal kan ku ayah Ibu selalu bilang, kalau ibu ingin pergi juga seperti ayah Lalu aku sma siapa lagi ayah? Aku takut ayah Sangat takut karna aku begitu butuh dan sayang sama kalian Kalau aku bisa memohon pada allah Biar kan aku untuk pergi dulu Karna aku tak sanggup kehilangan kalian Tapi allah tak mau medengar permohonan ku Allah lebih dulu memanggil mu ayah"Love u ayah" == No. Urut Tanggal Kirim // :: Mengenang cinta yang ku jalani kini terasa sepi di lubuk hati... kau yang ku cintai menyepi diri tanpa ada senda gurau cinta kasih lagi.. Mengapa sayang dalam ku bahagia mencintai mu kau regut segalanya kini aku terdiam dalam merindu sabar menanti isyarat cinta dari mu.... Ku pujuk hati ini walau rawan dan pedih kesabaran ku pertahankan demi perjanjian cinta yang telah kita ucapkan. kerana .. aku masih sayang diri mu . aku masih mencintai mu . aku masih merindui mu ...dan..dan. dan segala cerita kita Aku seperti pantai yang di hempas ombak walau terluka tapi masih kekal dan teguh menanti mu hingga kau kembali pada ku suci cinta ini suci kasih ini suci rindu ini. hanya untuk mu sayang.. doa ku... Semoga Aku Akan Setia Pada Mu. Semoga Kamu Jua Sayang Sejujurnya ku tak ingin jauh darimu karna aku sungguh mencintaimu bagaimana aku dapat melintasi semua itu bila tanpa ada kamu bila tanpa ada kehadiranmu. Terasa hampa terasa terombang ambing oleh badai yang menerpa dalam kelamnya kesah aku kamu dan kenanganku selalu terbayang dalam angan dan benakku selalu tentang kamu di palung jiwa ini. Aku ingin kau tetap disini ku tak rela kau meninggalkanku semoga kau mengerti bahwa dirimu sangat berarti untukku. Akhirnya... kita berpisahsetelah subuh menyekat malamsetelah malam di geser pagi Akhirnya.. kita berpisahsetelah kata menjadi kalimatsetelah kalimat mengurai.. segala kebekuan kita Yang tersisa hanya bisu;;;hanya diam.. dan kita sama mengertikau aku saling menyintakau aku sama menyanyangi Walau waktu terlalu lambat mempertemukan kitatapi.. kita mesti yakin bahwa cinta tak mungkin salah Dan aku tahu. bahwa aku mengasihi kamutanpa perlu ku tahu.. kau mencintai aku Terus kugores kata dalam sajak Kuronce seutas rasa rindu Rindu kenangan masa silam. Di mana aku terus menggurat garis tawamu Dan setiap kali terselip kegundahan di ujung matamu, Selalu aku yakinkanmu, bahwa: engkaulah seketsa harapankuaku percaya kelak engkau menjadi jodohku. Kini anganku jempalitan, melihat ragu menudungi parasmu Nyatanya semuanya tak sebanding Di tengah gulita, kaulepaskan genggamanku:akulah remang-remang, cahaya redup engkau tuju. Perjalanan kita hilang, di tengah kekalutan Kau torehkan nyeri tiada pernah kuduga. Bukan aku tak mampu melupakanmu Namun harapan yang berubah kekecewaanakan terus membingungkan angan, Angan yang tak mampu menghapusmu:engkau yang pupus asa, kepadaku yang tak pernah putus berharap. Maret No. Urut Tanggal Kirim // :: Dalam kelamnya malam Hujan deras mengiringi tangisan ku.. Aku sengaja menangis dalam rintikan hujan.. Agar.. tiada yang tahu, jika ku menangis Ingin rasanya, aku pertunjukan padanya. Betapa pedih nya hati ini Aku tak kuasa menahan penderitaan ini Ingin ku tebas semua rasa ini Namun.. apa daya? Hatiku dan ragaku tak sanggup Biarlah hujan yang menutupi Ku kan ba terus tuk bertahan.. Created by Erina Damayanti Twitter Erinutdmynt Kamu seperti bayang semu dalam hidupkuyang tak pernah hadir dalam kehidupan nyatakukau slalu mengusik dalam tidurkuhadir dalam tiap mimpikukadang ku bertanya pada tiap detakan jantung iniakan kah kau menjelma dalam bangunku dan menjadiriwayat dalam kisahku....... Aku sadar . mungkin kau hanya mimpi bagiku, takkan pernahjadi nyata dan kau hanyalah bidaddari impianku yangterlintas dalam tiap mimpikukapan.....kapan..... aku slau bertanya pada rasa ini?? tapi tak ada jawab nya... rasa ini diam, terbelenggu dalam cinta... Mungkinkah dia akan datang dan menjawab semua darikegelisahan ini memaknai dan membuat aku mengertiakan getaran ini apakah ini cinta??/ataukah gurauan belakah??? tapi aku tau hadirmu adalah jawaban dari semua ini Dengan syair aku bercerita. Dengan syair aku meluapkan rasa. Dengan syair pula aku menuangkan segala. Segala yang ku alami. Segala yang terjadi. Segala yang ku lalui. Aku bisa berbagi dengan syair. Aku bisa melukis kisah dengan syair. Aku bisa menghibur orang banyak dengan syair. Syair mungkin kata yang sederhana. Namun memiliki sejuta arti yang penuh makna. Why should all my walls Painted by my tears Cause no one can be stand Near to a person who ld as you are And if those ices be who we are You will be the ldest oneI open all my photo albums And no one was watching I was crying and flasback until the snows gone I said something because I want to be the story that you madeI said hello and stand there On the ground And you never answer it You're the ldest Could you greet me, friend? Draw a smile on your face But it will never me Because we will never get along Like those story that I made Last year I just think that we are same But I am the worst You're the ldest thing in my life You said that I should be putted away Just like the ldest story that we made Neglect me and you will walk away someday Like an illusions that I can make it real This is too ld place And you left me there No one can be ld like you are These photos is the answer You never care about me You don't want to see the way I act in these spacesI just see you will be lder Colder and someday you will gone You are the ldest one You're the highest mountainthat I will never stand on the peak Because you're the ldest one And you will never change Although the day begin in your life You're so ldI never know -- No. Urut Tanggal Kirim // :: Memikirkannya aku ngeri Seandainya tak dapat lagi kutemukan dirimu saat bangunku Tak dapatlagi kujamah setiap ruas jari tangamu Aku bukan pujangga yang bernafas puisi Karna itu terimalah kenytaan akan kasihmu ini yang standart Standar itu biasa saja, semua tentangku memang bisa Namun tidak dengan cintaku padamu Tahukah kamu... Hal yang paling kusukai bila didekatmu Bukan wangimu yang mempesona Bukan pula kulitmu yang indah bak putri hati Apalagi rambutmu yang melunakkan marahku Yang paling kusuka adalah setiap senyummu yang kau tawarkan pada nadiku Setiap gerakmu yang indah dan memabukkan setiap ototku Tutur katamu yang tenangkan batinku Tetaplah seperti itu dan jadikan hidup ini lebih bermakna karenamu. Aku sedih saat kau pergi, karena aku kehilangan kehangatan genggammu. Aku menggerutu dalam hatiku, mengusir pikiran negatif yang silih berganti menyerang isi kepala. Membuatku gila, karena takut kehilanganmu seutuhnya. Aku menangis disela sepiku, tatkala perasaan bersalah terjebak dalam jiwa. Mengusik senang mendatangkan luka. Sebab, rasa bersalah itu tak tau jalan keluarnya. Hanya berharap kepercayan kan datang, Menenangkan hati yang bimbang. Menghapus semua ragu. Menghilangkan semua gundah. Karena aku takut kehilangan kilau permata indahku, Karena hanya ada satu permata berharga untukku, akan selalu begitu selalu. Permata kesayanganku INTAN Papa, Aku masih ingat saat kita bersama. Papa,Mama, Kakak dan Aku. Bersama dalam kebahagiaan kesedihan, dan kekhawatiran. Papa sampai sekarang, Aku tidak tahu pasti penyebab kerisuhan ini. Aku tidak tahu apa alasan mu meninggalkan aku. Padahal kau tahu engkau adalah penyemangat hidupku, Papa. Aku ingin kau tahu papa. Dalam lamunku aku merindukan mu. Yah, aku sangat kehilangan mu. Tak jarang aku berfikir untuk katakan Kapan pulang Pa???" Papa pulang lah" Tapi lidah ku kakuh tak bergerak. Sekarang aku seperti terselimuti oleh penyesalan. Penyesalan yang teramat dalam. Ingin kau pulang kemabli bersama ku, mama, dan kakak. Tumbuh menumbuk Dipandang nanar merusuh menunduk Jalan timpang dalam lenggang Seriku layu dikipas bayu Ku ba berdiri dititik dizikir sendiri Tuhan, Iblis merayu dibujukan nafsu Imagine how lucky they'reI'm really mad And this is the endingI don't know what should I do My friends, my teacher They almost support meI really cannot let them down If I not happy, I let them down But this is the ending, still How should I feel is my doubt This is the ending No more him, Those are past, close my eyes The ending that can't be enjoyed Desires that cannot be letted go This is the ending No more pain, but the scars stillI am lucky but so unlucky Walk on these streets While they were on a playgroundI feel different, I ver my shirt Because of some dirt,I only can put my headset on Take a picture, imagining Sit alone without my friends I am mad really mad But I just hold my breath"Close my eyes".. The ending of everything And I can believe it. Aku berdansa di malam hari Di tengah hujan yang melintas amat deras Ku mendengar bisikan kecil di dalam naluri Tak kuasa ku ungkapkan Terkepung dalam kenangan Kenangan yang bernama Bak judul puisi Helvy Tiana Rosa" Aku mulai menguntai sajak dari bait ke bait Yang penuh makna dan intuisi Imajinasi bercampur dengan ambisi Ambisi menjadi seorang puteri Puteri kerajaan yang belum ku tau apa namanya Aduh.. Betapa mulia hati seorang puteri Sampai membuatku merasa iri Parasnya cantik sekali Wajah rupawan berseri-seri Ingin ku menjadi seorang puteri Jalan Beri arah untuknya jalan yang lurus Jalan Jangan engkau sesati yang bukan menjadi jalannya Jalan Pertemukanlah jalan ku dengan jalannya Karena aku masih ingin melihat dia bahagia Bahagia dengan jalan yang dia pilih Jalan Tuntunlah dan bimbinglah dia Agar dia sampai di pelabuhan yang dia tuju Jalan Jika ini bukan menjadi jalanku Izinkanlah aku menjadi bayang semu di hatinya Haruskah sebuah rasa disembunyikan, Sedang aku terlanjur meneriakkannya. Manalah mungkin ku hanya berbisik, Sedang hati di cambuk rindu. Lewat angin ku hembuskan sayang, Namun kemana ia? Hilang disapu hujan. Manalah mungkin ku hanya terdiam. Sedang hati dingin sendirian. Kutunggu jawaban bermalam-malam, Namun jawaban sirna di setiap pagi. Manalah mungkin ku bisa tersenyum, Sedang hati gelisah tak bertepi. Guruku, Kau adalah pahlawanku Tanpamu aku tak tahu apa-apa Kamu menuntunku dalam segala hal Kau menerangiku dalam kegelapan Kau mengajariku dengan penuh kesabaran Dari aku tak tahu Sampai aku tahu Kau selalu tersenyum saat saat aku mengatakan, Aku belum mengerti, Dan saat itu pula kau mengulang dan menjelaskan kembali kepadaku Wahai guruku Kau dalah sosok yang teguh Dan sangat hebat Saat musim kemarau, Panas yang tak terkira Keringat yang bertuturan di wajahmu Kau tetap semangat mengajari kami Saat musim hujan datang Hujan yang deras Kilat bergemuruh Kau tetap kesekolah Untuk bertemu dengan siswa siswamu. Terimahkasih Wahai guruku Pengabdianmu Tak akan pernah kulupakan. Sampai aku tahu Siang malam aku selalu ingat kamu.... walau kita belum pernah bertemu.... Namun hati ini penuh dengan ukiran namamu... Jiwaku telah terhiasi dengan wajahmu.... Bayanganmu telah memenuhi ruang qalbuku... Walau hanya lewat media sosial pertemuanku denganmu... Namun rasa cinta telah tumbuh di hatiku.... Tak pernah terpikir di benakku, siapa kamu, siapa aku, yang aku tau hanya cinta di hatiku... Engkau telah merasuki jiwaku... Engkau telah menjadi bagian hidupku.... Aku tak mampu menahan rasa cinta ini.... Ingin ku ucapkan, namun tak ada kemampuan dalm diri ini... Hari hari ku penuh kegelisahan memikirkan hal ini... Adakah jalan untuk menghilangkan kegelisahan ini... Ya... Tuhan berikanlah jalan yg terbaik untukku... Tunjukkanlah hidayah Mu dalam hatiku.... Mudahkanlah jalan bila memang dia jodohku.... Hanya Engkau yang mampu menuntun hidupku.... Hari ini aku sungguh berharap aku dapat memutar waktu.... Memutar waktu sekali saja untuk bersahabat lagi... Sekali lagi dengan dia Aku sangat sedihkarena dia melantarkan aku ditengah persahabatan kami Aku benar benar tak bisa melupakannya Apalagi Saat saat indah yang aku lewati bersama sahabatku Aku hampir menitikkan air mataku Saat dia... Menyatakan bahwa aku bukan Sahabatnya lagi Betapa sedihnya aku...... Aku sudah berusaha untuk melupakannya tapi tak bisa Aku sudah berusaha untuk tak menitikkan air mata untuk menangisi persahabatan ini Tapi usahaku sia sia........ Ya Tuhan tolonglah ya Tuhan tolonglah Agar aku tak mengingat mereka lagi......... Aku tak kuat dengan baan Mu ya Tuhan..........Sahabatku..... Tolong terima aku lagi.......... Sedihnya dirimu merindukanmu.... Berikan aku kesempatan sekali lagi........ Puspa Aku termangu pada indah raflesia Ketika menguncup mengecup kening angkasa Tumbuh dengan resah Pada rekah yang harus dipikul tenanglah puspa Aku mencintaimu dalam-dalam Kalaulah harus aku ulangi fase-fase bunuh diri Pada setiap bencana yang kau tiup halus Ketika temaram Aku bisa saja, puspa Namun mataku benar-benar akan mengatup Sedang dirimu mulai malu Dengan senja yang sedang memadu murka Demi engkau yang harus tetap mempesona Namun ketika aku harus benar-benar binasa karenamu Bukan karena inginku Sedang kau tak pernah lupa Aku pernah menghisap Kuncup indahmu Ketika ku ukir sebuah kata kini ku mulai mengungkapnya satu persatu kata yang ku cipta seakan tertanam dalam nyata disudut sebuah penantian ku mulai tak sadar bahwa ku teringat sebuah kenangan disaat memory membuka hati kutatap jauh kedepan ku dengar sebuah ungkapan meski itu semua hanya sebuah hayalan namun mampu membuat ku teraus mengenang dirimu takkan hilang meski badai angin hujan menerjang karena sebuah kenangan indah telah menjadi sebuah catatan dalam sebuah waktu yang mungkin terpendam Indah senyumnya membuatku terpana Ingatkan diriku akan hangatnya cinta Yang menyelimuti luka direlung hati Dan jadikan semua keindahan nyata Tak kuasa hati ini tuk menahan Rasa cinta yang semakin bergelora Tepiskan air mata menjadi canda tawa Jadikan hidup ini semakin berwarna Bagai rembulan diantara beribu bintang Dialah tokoh utama dalam cerita indahku Alasanku mampu menapaki hidup didunia ini Dan bersamanya ingin kutatap indahnya dunia Dialah sesosok malaikat tanpa sayap Yang setia hadir disetiap mimpi indahku Walau esok hari dia bukanlah milikku Aku akan mencintainya seumur hidupku ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Kini hidupku penuh awan gelap Pita hitam hiasi makam kumeratap Kini rumahku tak beratap Seluruh keburukan dapat kutatap Malamku sunyi sendiri kutengelam Masa laluku tanpamu bagai kapal karam Tak tahu apakah kita akan berjumpa dalam Akankah kulihat lagi kasihku yang hiasi makam Andai dapat kita rangkai kisah kita Mengukir berjuta cerita Yang belum terucap dengan kata Semua hanya terlihat rata Sejuta hatiku memohon kepadamu kini Hilangkanlah rasa sesakku disini Agar perasaan sepiku tak lagi berani Lenyapkan jalinan rasa rinduku ini Hari ini,.. Dan selama waktu membawa semua cerita.. Maafkanlah semua kekuatan yang seakan memaksa.. Dan berbagai ungkapan keegoisan untuk memilikimu.. Kau tlah semakin indah dan mempesona.. Dengan duniamu yang bahagia di anggapanku.. Dan biarlah semua itu berjalan dengan kebenarannya.. Tak ada kepura puraan tawa dalam tangisan.. Jika kuasaku terasa mengusikmu.. Dan biarlah ku jadikan kuasa untuk pastikanmu bahagia.. Jika ku terlalu jauh dari jangkauanmu.. Jujur lah bahwa kau berpura pura mengulurkan tanganmu.. Jika ku tak terlihat meski di hadapanmu.. Dan katakan bahwa kau sengaja menutup mata.. Jika hati dan fikiranmu terlalu sibuk.. Dengan apa yang kau ba untuk nikmati.. Anggaplah ku seperti apa yang tak pernah ada.. Dalam benak dan imajinasimu sebelumnya.. Karna ku tak tau... Kebenaran seperti apa yang dapat menyadarkanmu.. Baca lah cerita tentang ku.. Dan tak perlu kau ba untuk percayai.. Bahwa ku selalu ada Meski kau ba melenyapkanku dari kenyataan.. Bahwa ku selalu mengulurkan tangan untuk menantingmu.. Meski kau terus menba menampiknya... Bahwa ku selalu di hadapanmu.. Meski kau menba menolakatas apa yang kau ketahui tentang ku..‪‎BlackSe An‬ Di saat arwah memasuki raga ini Meninggalkan secercah harapan Harapan yang tak akan pernah tercapai Mengubahmu seperti yang dulu Kawan dimana sikap mu yang dulu Berhati emas sekuat baja Tangguh menghadapi dunia ini Bersamaku, di setiap waktu Kini kau tak jauh berbeda dengan mereka Badut-badut di sana Kegelisahan ini menjadi-jadi Setelah kau kenal dia Dimana ? kau mentari Menghilang dengan cepatnya Mengubah seisi dunia ku Menjadi gelap dan tak tergapai Olehmu .. Masa berlalu jauhi hidupmu Kini satu lagi usiamu bertambah Tetaplah jadi yang terbaik Didunia dan diakhiratmu.. Sobat Tetaplah disini Dijalan kebenaran Dijalan ketaqwaan Dijalan keimanan Hingga nanti kau letih Jangan pernah berhenti Hingga mencapai... Syurga yang kita rindukan bersama... Ya allah... Cerdaskanlah ia.. Selamatkanlah ia selalu Dalam menghadapi ujianmu.. Kuatkan hatinya, iringi selalu langkahnya dengan cinta kasihmu... Amin Saat kita saling menatap dan tertawa dalam gelungan rembulan Aku tak pernah menyangka rembulan itu tak pernah singgah lagi Tawa kebersamaan itu membuatku merasa sesak ketika mengingatnya Aku tak pernah berfikir, aku akan jauh darimu Bahkan sangat jauh, yang tak bisa di ukur jarak dan waktu Kata orang ketika manusia kembali pada Nya ia akan menjelma menjadi bintang yang indah Tapi aku tak ingin melihatmu dari jauh Aku ingin mendekapmu dan tertawa bersamamu di sini Kenapa kau begitu cepat, aku aku masih begitu merindukanmu Bayangan wajah cantikmu beralaskan kain kafan masih hangat di fikiranku Membuatku menjadi gila dalam sesaat Aku, aku sangat ingin selalu bersama mu Tapi waktu tlah membawamu pergi meninggalkanku Aku tlah kehilanganmu Satu kata trucap. Di sini aku hadir. Kembali untuk katakan. Selamat malam cinta. Malam yang dingin. Seakan menyapa diriku. Ingatkan tentang cinta yg indah. Silih berganti kenangan menggodaku. Malam... Masihkah ada cinta yg tulus untukku. Malam... Tunjukkan kalaw memang ada. Kasih aku jalan. kalaw itu bahagiaku. Dan jauhkan jln jngn tunjukkan. Kalaw itu akn membuatku sedih. Sepanjang malammu datang. Doa dn harapan bergema. Padamu Tuhan... Terimakasih akan Anuggrahmu... Aku prnah merasakan. Arti.... Mencintai dn Di'Cintai... .. Cinta,.. Jangan bersedih Usap air mata di pipimu Usah kamu meratapi kecewaku Biar aku rasakan Sendiri dengan ikhlas Sesal yang menghantam dada Agar engkau tiada luka karenanya Tetaplah tenang Berdiam di relung hatiku Sebab engkau lebih bermakna Ketika meresapi tiap perkata jiwa Cinta,.. Engkau begitu setia Menemaniku selama ini Tatkala aku terpuruk dan terluka Tatkala aku, Jatuh hati dan merana Saat aku dirundung rindu Tatkala rasaku berujung pilu Sabarlah, wahai cinta,.. Engkau ku cintai tanpa majas Sebagaimana aku mencintai Seorang wanita tanpa syarat Kuatkan aku, saat terlena,.. Tempa hatiku yang terkelupas Sebagaimana dirobek oleh perkara, Serta lisan durja yang menyayat Tetaplah setia di hatiku Dengan izin Tuhan Semesta Alam Karena Tuhan telah berfirman ''Perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik pula.'' Imajiku bergerilya melintasi daratan, Padang sabana, Pegunungan, Lautan, Dan melayang di antara semburat jingga sore ini. Menikmati vegetasi alam, Mencumbu puncak pegunungan, Kemudian berselancar di antara gulungan riuhnya ombak, Akhirnya menuju peraduan berselimut hamparan senja. Namun tubuhku ada di sini. Diantara bantal dan guling. Terhalang tembok. Terkungkung dalam ukuran sepetak tiga kali empat meter. Dan.... Hatiku sedang belajar mendaki di ketinggian hatimu Untuk sampai di puncak kebahagiaan. Ruangnya tak kalah gaduh disebabkan namamu bergaung di sana. Pangkalan Bun, Agustus Kulihat petang berlalu Ada rindu menjemput malam Ada tangis kini berlalu Hilang bersama senja Adamu….. Rupamu….. Penghias terada Berkali-kali membenturku dalam hening Dan Jiwa kini Dahaga Mimpikan malam denganya Tapi Tiada. Bila esok menjemput Nasib …… adanya…… Mampu ciptakan hidup, berlalu bersama malam dan hari Hanya mimpi sekejap. Aku tidak benar-benar tahu tentang cinta Aku tidak tau itu akan datang kepadaku seperti ini Hatiku tidak ingin berakting seperti itu di depan kekasihku Jika ku tau akan seperti ini Aku tak akan memulainya dari pertama kali Seperti orang bodoh aku terlambat menyesalinya Aku berharap kau tak akan menjadi cintaku Aku berharap bahwa itu bukan hanya kamu Kau membodohiku, kau mengatakan bahwa ini bukan cinta Aku berharap ini akan berakhir dengan takdir Karena luka yang menyakitkan akan tertinggal padaku Tetapi saat aku tahu ini, ku masih tetap serakah Aku menginginkannya Aku berpikir itu adalah awal yang salah. Aku pikir begitu mudah Aku percaya aku akan selalu bisa memanggilmu Apa yang harus kulakukan? Dimana salahnya? Aku harus menghindari cinta ini Aku sangat merindukan segalanya tentangmu Aku berharap kau tak akan menjadi cintaku Aku berharap bahwa itu bukan hanya kamu Kau membodohiku, kau mengatakan bahwa ini bukan cinta Aku berharap ini akan berakhir dengan takdir Karena luka yang menyakitkan akan tertinggal padaku Tetapi saat aku tahu ini, ku masih tetap serakah Sekarang jika itu bukan kamu, tak ada arti apa-apa Sekarang aku juga tak bisa menahan diri lagi Kenyataannya bahwa aku harus menghapusmu hari ini juga Ini akan lebih sulit Hancur berantakan, Terpencar entah kemana. Dunia serasa tiada. Berhenti sejenak, Terpaku dalam diam. Sempat berpikir, mungkin takdir. Takdir??? Mungkin percaya, Tapi entahlah. Bimbang bergejolak. Jiwa merana, Bahaya Nanti bisa melayang. Seperti layangan, Terbang tak terarah. Terbang tak tentu arah. Pemiliknya berlayar, Tak tahu kemana. Hanya berharap. Engkau bimbing, Jalanku yang tak tahu arah. Denpasar, September Didedikasikan untuk kawan-kawanku yang tetap berjuang bersama rakyat) --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku telah mengatakan kau sebagai kekasih Seratus hari akhir ini keadaan berbuih Dulu begitu bahagia orang memandang kita Seakan iri setiap aksara kita berbalas mesra Dunia berotasi mengubah zaman Terjadi juga pada rasa bahagia Aku yang terlalu mencemaskan Namun dulu kau menenangkan Kali ini keadaan memang benar berubah Ketika dulu kau anggap aku bidadarimu Namun sekarang tergantikan dengan dewimu Uh.. nafasku nyata tersesak sesak Ku kira ku bahagia selamanya Bersama dirimu untuk masa depan Kecemasanku tertumpah ruah Dan kau membenarkan hal itu Ku kira bahagia Tapi tidak dengan dirimu Ku akan bahagia Tanpa kehadiran dirimu Tuan canda tak lagi dapat disebut tuan canda Candanya yang dahulu menyejukkan, Kini tlah berubah haluan menjadi menyakitkan Karena ia telah berani bercanda dengan rasa Tak ada lagi Tuan Canda Bagiku Tuan Canda telah tiada Bukan Lagi Tuan Canda Adanya hanya Tuan yang suka bercanda Hujan kecil sudah terluka Gadis receh ini membeku sudah Harapannya pupus bersama kelabu yang menggumpal Ah.. kemana perginya biru yang menyejukkan? Tuan Canda tak lagi pengobat asa Ia hanya sebagai pelebur rasa Pecundang labil yang mengenaskan Terhempas ke jurang dendam yang mengobar asa Ah tuan.. Kenapa kau lakukan? Hujan kecil tak dapat lagi jadi hujan Ia hanya genangan Tuan.. Aku benci.. Ketika kalbu kau sakiti Di bawah gemerlapnya mentari Ah tuan.. Aku benci.. Benci.. Benci.. Tapi.. Aku tetap mencintai Karena yang memilihmu bukan patik Tapi hati.. Hujan kecil yang menangis, F Fadhiani Siluet senja memanjakan hatiseperti dirimu yang selalu kunantikunanti dengan penuh harapberharap aku dan kamu saling menatapmenatap dengan mata yang penuh cinta Seperti embun pagi yang sejuksenyummu hilangkan dahagakuseperti menyiram kerongkongankudengan cawan yang penuh salju Mungkin benar kata orang jatuh cinta membuat orang kehilangan imanbahkan tuhanpun aku lupakan demi memikirkan dirimusungguh aku benar-benar jatuh cinta padamu. Ku selamatkan kau dalam dinginnya dunia Ku benamkan kau diantara tubuhku Masih terbayang apa yang kulakukan Menyesal dan dosa sudah di lewatkan Terkejut dan tak kuasa Semalam aku entah dimana Sekujur keringat membahasi pipiku Baru kusadari hari dan tanggal Malam yang singkat telah habis Seiring dengan langkah kakiku Mencari senggumpal penutup Untuk luka yang tak pernah usai Mengapa aku menatapmu Sedang engkau tak pernah menatapku Mungkin karna ku hanyalah Anak ingusan tak punyaLihatlah... Ku memandangmu selalu Kau laksana bidadari surga Bintang kan terus bersinar Saat wajah cantikmu terpancar Dengarkanlah suara hatiku Setiap saat memanggil namamu Bersediakah engkau jadi tambatan hatiku Tak mengapa walau sesaat Terpenting di hidupku aku bisa memilikimu Oh kasih oh sayang Ijinkan cintaku berlabuh di hatimu Kemaren... engkau melintas di depanku Penuh gaya... rambut terurai sebahu Tertiup angin senja.. seakan melambai mengajakku Tapi kubiarkan engkau berlalu... tak kuhirau Hari ini.. engkau melintas penuh malu Wajah tertunduk.. dalam busana jilbab Tesipuh melangkah... penuh percaya diri Kini aku terpesona hendak menyapa Pandangku tak kuasa melepasmu Engkau bergegas tinggalkan kenangan Terbayang betapa bedanya dirimu kemaren Hari ini Hidayah Allah menjelma pada dirimu Hanya dapat berucap Subhanallah”Tiada kosa kata lagi yang berma'na Hanya do'a.. semoga Allah Subhana Wata'ala Senantiasa Merahmatimu.... amiin-- tengah malam)by: rumandala Aku sering berdoa memohon segala kebaikan dalam menjalani setiap detik jalan hidup ku.. Tapi aku sering gagal... Mungkin Allah, mahu mendidik.. hati ini agar aku selalu tabah... Aku sering berdoa agar di beri kebijaksanaan dalam memberi keputusan dalam semua hal tapi aku kecundang.. Mungkin Allah.. mahu menguji sejauh mana otak ini berfikir.. Aku sering ingin kan keberanian.. tapi Allah memberikan amarah bahaya Aku berdoa di pertemukan Cinta dan Allah pertemukan aku dengan orang yang salah.. Mungkin Allah, mahu aku sentiasa berhati-hati dalam mencari cinta sejati aku ingin nikmat-nikmat tapi Allah memberikan aku peluang-peluang.. Mungkin Allah, mahu aku berdikari mengunakan tulang empat kerat ku.. Lalu ku berdoa.. Ya Allah... Tunjukkan kepada kami yang benar dan jadikan pilihan kami mengikuti yang benar. Dan juga tunjukkan kepada kami yang tidak benar dan permudahkan kami meninggalkannya... .. Semoga Aku Sentiasa Bersyukur.. Pada Mu Allah.. Amin. JN. Kedua tanganmu menutupi mataku Kau menuntunku ke pelabuhan Tempat engkau menyandarkan perahu Kau genggam tanganku, Kau ujarkan seribu mantra Untuk aku duduk bersama Kau kasihkan dayung berlayarlah bersamaku jangan ragu" Perahu ini berlayar Kau dayung begitu kencang Aku gamang karna aku tak bisa Berenang Kau siulkan angin laut “yakinlah ada aku sebagai pelampungmu saat kau tenggelam” Ombak menggulung kecamuk Sayang, kau lepaskan dayung itu Kau lompat dari perahu Kau berenang sekencang-kencangnya Tanpa menoleh, kau berlalu begitu saja Hanya nampak karang kepalamu Tempat otak kecilmu berlindung Ingin kulempar dayung Byar.... tenggelamlah semua kenangan Terseret arus bercampur sampah Seandainya tak pernah bertemu Tak pernah saling sapa Tak pernah saling sayang Bahkan saling cinta Seandainya bukan kamu Aku tak mungkin seperti ini Terpuruk dalam cinta yang indah Bahkan hanya luka yang kau goreskan Tuhan, mungkinkah ini semua kembali? Apa mungkin semua bisa kurasakan lagi Tuhan, aku mohon abadikan cinta kami Dan aku mohon jadikan aku dan dia menjadi KITA" Tak lagi engkau cium Aroma firdaus pada rumahmu Semenjak keberangkatanmu Bersama rasa cemas Mencari nafkah Demi mengobati rasa lapar dan haus Barangkali; Jika ada seorang bertanya Apa yang engkau makan? Adalah bebau amis ikan yang menikam di laut Barangkali; Jika seorang bertanya lagi, Apa yang engkau minum? Adalah angin gerimis hujan dan badai Ohh.. Di laut Tempatmu menitip takdir dan nasib Engkau tak perduli Apa yang akan terjadi Meski engkau tinggal sendiri Di laut Di jalan-jalan yang tak ada ujung Engkau menjelma ikan di deras laut Melawan arus gelombang Yang gemuru Ohh… Pada jaring-jaring dan kail ikan Engkau menaruh sejuta harapan Demi menembus gelombang impian Sahabat.... Kau seperti mentari yang slalu menerangi hidup ku Bagi ku kau bagaikan pelangi yang slalu mewarni hari hari ini Sahabat.... Suka dan duka Tangis dan tawa Sudah kita lewati bersama Walaupun waktu memisahkan kita Tapi kenangan ini akan slalu terukir dalam sejarah hidup ka Sahabat.... Bagi ku kisah persahabatan ini seperti cerita"mentari dan bagi bintang walaupun tak bersisi tapi saling melengkapi" Cantikku... Malam ini rahasiamu takkan datang Rawatlah senyum manis bahagiamu Sedihmu akan melambatkan malam Lelap tidur dan indahkan mimpimu Manisku... Kuba beranjak menjauh dari cintamu Sebelum hati sejatiku tertambat hebat Aku tersadar ini rangkaian kisah semu Meski kasih sayang kita memeluk kuat sayangku... Kasih suci tak akan meninggalkanmu Pulihkan ikatan sakral yang retak itu Walau perih menghujam jantung kita Sadarlah ini kebahagiaan sementara Kasihku... Aku rahasiamu warna gelap hidupmu Mari belajar hentikan mengukir dosa Menutup sudah kisah rahasia kita Dan Tuhanlah yang tahu menghukumku Kini, hujan datang Perlahan membasahi tubuhku Namun, ku tetap bertahan di deras hujan Meski dingin menghampiriku Tubuhku bergemetar, Wajahku pucat, Mataku perih, Dan airmataku hanyut bersama derasnya hujan Ku nanti dirimu disini Dikursi kayu saksi bisu cinta kita Saksi saat dirimu ucapkan janji padaku. Tapi mengapa, Sekarang kau tak kunjung datang Aku menunggumu, Dan hanya kamu yang kutunggu Kau bisikkan pada awan satu katarindu yang berpulang tanpa raga Angin menyampaikanku bisik mesra Mendayu biru membelai paru Aku ini setiamu Selama apa juga aku tetap menunggukasihmu embun sejuk yang kekal pada terik mentari Dan kamu itu pkirku Sebagaimana awan tiada lari dari langit Bayangmu lekat menawan akal Aku risau Bertanya kabar merindu nanar Pada peluk,sentuh pada suara Pada nafas pada aroma Pada kasih sayangmu Dengar ini suara hati merinci Bilakah kau tau embunku? Rembulan runtuh gemintang jatuh Melihatmu-Senyummu yang mekar dirindu jauh Kucari arti kasih sayang didalam gelap hutan belantara. sendirikutelusuri rimbun pepohonan. yang menutupi jalan setapak, berharap ku bisa mendapatkan jawabnya Aku seperti burung tanpa sayap, seperti siputyang tak memiliki cangkang. seperti badaktak bercula, cucuran keringat danair mata hanya bisa membisu melihat sosok yang berdiri tegap didalam bola mata... Mengapa harus ada pembeda-pembeda itu? mengapa harus ada status penentang itu... menba memberontakkan diri untuk satu perhatian khusus, namunlangkah itu hanya terabaikan saja Apa harus berlari? sampai kapan? sampai kemana? langkah terakhir ditepi telaga kautsar .... apa mampu mengubah yang ada?? Tidak ......... seburuk-buruknya anak adalah aku... selalu aku tak sanggup melupakanmu kekasih, aku katakan aku tak sanggup... ketika memaksakan untuk melupakanmu kekasih, aku katakan aku tak sanggup ketika pikiranku memaksaku untuk membunuh bayanganmu kekasih, aku katakan padamu.. aku tak sanggup melepaskan kenangan yang telah terjadi saat itu walau hingga saat ini aku tak pernah dapat menyentuhmu, atau merasakan jemari-jemari mungilmu atau menyentuh dinding wajahmu.. walau hingga saat ini aku tak pernah dapat lagi bertemu denganmu... walau hingga saat ini aku tak pernah dapat lagi mendengarkan suaramu.. kekasih ketahulah satu hal.. aku takkan pernah dapat melupakanmu.. Seakan-akan aku masuk kedalam permainanmu Bukankah cinta itu tak untuk dipermainkan? Permainan yang kau dalangkan Dan kau membuatku seperti wayangmu yang tak berdaya Kau berdusta dengan semua cintamu Cintamu yang membuatku buta Dengan semua perlakuanmu dibelakangku Akupun tak tau.. Nyatanya kau telah bersama dia dalam diam Kau hancurkan aku perlahan dengan semua dusta ini Katakanlah jika memang kau tak menyayangiku Sebelum ku tenggelam dalam permainanmu Dan membuatku seakan bodoh Karna semua sandiwaramu ini… Jauh angan ku telah pergi Meninggalkan semua harapan yang ada Semua telah hilang dalam alunan mimpi Kenyataan yang selama ini menjadi harapanku Kini pudar dalam hembusan waktu Kau hengkang dari rasa ini Hanya karena sedikit kesalahan yang ku perbuat Sungguhkah tiada maaf untukku lagi..? Sungguhkah aku tidak bisa mendampingi hari-harimu lagi..? Apakah aku hanya bisa berharap Dalam mimpi-mimpi kecil disetiap tidurku Dalam sujudku ini Kulantunkan alunan do’a pada Ilahi rabbi Semoga kita suatu saat nanti bisa bersama-sama lagi dalam ikatan yang suci. Fajar senantiasa tersenyum penuh harapan Elok sinarnya sibakkan kabut kelam Rembulan t’lah kembali ke peraduan Lepaskan malam yang begitu muram Yang menyimpan banyak kenangan Awan bagai sejuta kenangan yang takkan sirna Remai mencekam di lubuk hati terdalam Via bayu ingin ku sampaikan Isyarat yang belum sempat tersampaikan Dendam terhadap benci yang menjadikannya cinta Ini bukan saat ‘tuk terlelap Aral rintangan akan selalu ada Asa tertumpah ke atas pena Nantikan rasa mengalir di atas kata Ibarat asam merindukan basa Namun, haruskah ku kubur segenap harap? Di dalam senyap, tanpa tangis, tanpa ratap Inginku menembus awan dan kerasnya dinding waktu Tetapi, apalah daya takkan pernah mampu Akan tetap ku simpan rasa ini untukmu... Publish // :: Menatap wajahmu saat tidur Menghirup aroma tubuhmu setiap saat... Tersenyum melihat candamu Bersedih melihat lukamu...Tuhan... Apakah ini cinta Yang kurasa bertambah setiap saat saat ku bersamanya... Tahun demi tahun berlalu Sayangku semakin dalam padamu... Saling mengerti saling memahami.... Kaulah kasihku, Selalu... selamanya... Sepanjang kebahagiaan bersamamu... Masih terasa dalam relung hatiku Kau lindungi aku bagai pohon yang rindang Di balik raut wajahmu Selalu tersimpan kehangatan Kau hadirkan sebuah cerita cinta dalam hidupku Kau beri mimpi yang menenangkanku Kau ciptakan senyuman di hariku Ibu..... Tak pernah kau hiraukan goresan – goresan menyakiti hatimu... Meski terik perlahan menatap Tak pernah kau ucap kata lelah Ibu Kau bagaikan bidadari surga dalam hidupku Yang selalu menjagaku menyambut sang waktu Nak apa kabar...? Apakah kau di sana baik baik saja... Semoga kau di sana baik baik saja... Nak berapa lama lagi... Kau pulang berkunjung lagi kesini... Ke rumah ibumu ini... Ibu sudah sangat rindu kepadamu... Disini ibu tetap menunggumu... Kapan pun engkau pulang... Nak apabila alasan mu belum ke sini... Karena belum bisa memberikan ibu makanan... Maka pulanglah di sini ibu akan sediakan makanan... Nak apabila alasan mu belum ke sini... Karena belum bisa membawa pulang uang untuk ibu bersolek... Maka pulanglah karena ibu sudah tua jangankan bersolek memakai lipstik pun tangan ibu sudah gemetar... Nak apabila alasan mu belum ke sini... Karena belum bisa membelikan ibu kendaraan... Maka pulang karena jangankan untuk menyetir melihat saja mata ibu sudah buram.... Nak apabila alasan mu belum kesini... Karena belum bisa membelikan ibu rumah mewah dan besar... Maka pulanglah jangankan rumah mewah dan besar di rumah kecil ini ibu sudah kesepian apalagi rumah besar.... Nak apabila alasan mu belum kesini.... Karena belum punya uang untuk perjalanan mu kesini... Maka pulanglah ibu akan kirim kau uang dari sisa simpanan ibu... Tapi apabila kau masih belum ke sini... Karena alasan yang tidak terpikirkan oleh ibu mu ini... Maka ibu akan tetap menunggumu.... Kapan pun engkau pulang... Dalam Kondisi senang atau susah... Ibu akan tetap menerima mu saat kau pulang nanti.... Sepi telah mampu meluluhkan malamku Menyudutkan aku dalam segala bentuk Hingga tanpa aku sadari ............. Sanggup merapuhkan perasaan cintaku padamu Mungkin.... Kau Tak pernah menyadari Kepergianmu semakin membuatku takut Menempatkan aku dalam situasi yang sulit Hingga berimbas pada kegalauan hatiku Kini saatnya ....... Aku untuk berpikir lebih Karena aku adalah manusia biasa Dimana ada sisi Sentimental akan tersentuh Bila mendapatkan Pergesekan hati Hingga kita merasa tidak percaya lagi dalam hubungan ini Mungkin ada baiknya aku akan memenuhi keinginanmu Dan akupun tak ingin menunggumu  terlalu lama Hingga akan dapat mempertajam perbedaan diantara kita Karena Aku Percaya Hidup akan terus berjalan.... Seringkali ku ba menguji Akankah kau bahagia atau tak peduli Ku ba bertingkah manis Kau balas lebih manis Iya. terlihat jelas.. Senyum renyah kau berikan, Tawa bahagia kau tunjukkan, Seringkali ku ba menguji Akankah kau marah atau tak peduli Ku ba bermain api Duduk bersama lain lelaki Yah. terlihat jelas.. Dahi kau ciutkan, Tatap kau tajamkan, Pertanda cemburu Terus terang, Aku jenuh berdrama Kau juga.. Tak lelahkah terus berpura pura? Cepat ungkapkan segera.. Sebelum aku benar tumbang Kau tahu bahwa hatiku mudah rapuh, Namun mengapa justru Kau lukai lagi? Kau tega hancurkan percayaku kepadamu Menjadi gemuruh sesal di dalam hatiku Apa Kau tidak sadar kalau aku sayang banget sama Kamu? Sakit sungguh sakit hatiku saat ini Aku tak tahu apa yang harus kulakukan Saat hati ini begitu dalam Kau lukai Aku hanya mengharap cintamu Tak lebih dari itu Aku ingin bersamamu di sisa hidupku Biarpun Kita hidup seadanya Aku sangat bersedia Asalkan selalu bersamamu Orang itu, hanya Kamu Dan selamnya Namun sekarang,.. Aku benci Kamu Benci Benci Benci Sungguh benci Tapi disisi lain Hatiku amat menyayangimu Aku tak rela Kau pergi dariku Dan meninggalkanku sendiri Bersama cinta yang masih besar untukmu Tak ada yang dapat kuperbuat lagi Kecuali menahan kecewa yang dalam menusuk jiwa Kau tega menghinati cinta suciku untukmu Demi seseorang yang lebih menarik dariku Inikah yang Kau namakan Cinta Sejati, Seperti yang Kau katakan padaku dulu? Sayang,... iiiiiiiiih,... Aku gemessss sama Kamu... Sebal..... Hujan bagaikan kesejukan Yang dirindukan kekasih alam yang gersang Seperti kerinduanku padamu Yang tersimpan lama dalam kotak hatiku yang terindah Kamu hujan yang benar benar indah aku sayang pada mu.. tlah berjuta wkt terlewatkan bersama… membuat aku mengeri… dirimu berarti di hidup ku… kini aku memohon… maafkan aku… tak lama lagi, aku tak akan ada lagi disini… meninggalkan senyum mu… meninggalkan tawa mu… namun aku berikrar… tak kan meninggalkan kenangan mu… tak akan ada yang bisa membuat saat kita bersama hilang di hati ku… maafkan aku… mungkin aku tak berarti bagi mu… aku mungkin hanya satu teman dari sejuta teman yang kau punya, dan mungkin kepergian ku, tak berpengaruh apapun bagi mu… teman… duka mendalam dihatiku, karena meninggalkan yang terbaik bagi kehidupan ku… yaitu dirimu teman.. terakhir ku ucapkan, selamat tinggal teman… aku sayang pada mu.. kemare, hari ini, esok, dan selamanya, sahabat ku……. Jiwa ini bukanlah lagi milikku.. Berkelana dalam riaknya sendiri.. Hati ini telah pergi dariku Bersama angin entah kemana, telah lelah aku mencari.. Dalam riaknya aku terbawa. terjemahkan setiap maknanya dengan terpaksa. memaknai setiap rasa dan merasakan setiap makna Semua di suapkan padaku dengan paksa.. Aku terjaga setiap kali terluka, Lalu kembali bermimpi dengan mata terbuka, Aku bangkit, dan berjalan lagi,.. Lalu terjatuh dan terluka lagi,.. Jalan ini terasa sangat panjang.. Mungkinkah dia akan berujung? Langit ini terlalu tinggi.. Akankah dia memberiku pelangi? Di tengah Langit dan Jalan, Bersama Mimpi dan Angin, Pelangi hanyalah hayalan, Batam, Oct , ---------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Sahabat,, Dikala rasa bernafas panjang kau meraihku Dikala rasa bernafas pendek kau membuangku Untuk kesenanganmu yang tak aku mengerti Bila asa telah kau hampiri tolehan matamu mengarah Sahabat sejati tak merenung disaat kawan tak sehati Sahabat Mengapa kau tega menghina seorang hawa tak berdosa Meminta hak atas kewajibanmu olehnya Kau lontarkan kata yang berkasta binasa Apa lidah telah mengajarkanmu untuk kenistaanSahabat Tak selamanya mendapatku semudah berlari Dulu kau menapakku dengan kesederhanaanmu Kini kau henyak aku dengan pisau belati di ujung lidahmu Berkatalah selagi nafasmu tak terhentiSahabat Lesung pipit merona dipipimu kini memudar Berhambar dengan kata-kata manis kicauanmu Bak serigala berbulu musang betina Ingin hati bergetar menolehmuTapi Pisaumu tak mampu ku tembus dengan kebaikan Anyaman kata telah kau hamburkan di paradiseSahabat Kau cantik bagai parasmu Merona bagai pelangi di Minggu sore Tapi Sahabat Tingkahmu tak indah bagai perangaimu Mimpimu tak se indah dengan ulasanmu Oh sang pemilik hidup Engkau tak menutupkan nafas ini dengan penuh kenistaan Hanya sahabat yang tak mengerti arti sebuah sahabat Hanya menelan ludah sendiri untuk oran lain Berkelumit untuk kesetiaannya padaMu Hidup adalah permainan Mu semata Inilah nostalgia seorang sahabatku belidah tajam Note:Untuk sahabat-sahabatku yang membaca puisi ini resapilah kata-kata dalam setiap baitnya jadikan itu sebagai pelajaran. Carilah sahabat yang benar-benar baik dan tulus untuk bersahabat dengan kita, karena tak selamanya orang baik hatinya baik juga. begitu pula dengan sahabat tak selamanya sahabat baik itu bersikap baik sama kita. Ingat setiap manusia punya lidah yang sangat halus tuturnya tapi bahkan tajam untuk berucap Give up Termenung sejenak dalam khayal Memandang birunya langit nan tebal Disana sini berhiaskan awan berkepal kepal Menggambarkan kebesaran kuasa Mu wahai Rabbuljalal Tiada keluh kesah kepada selainMu Tiada puja puji atas keindahan ciptaan Mu, selain kepada dzatMu Tiada daya dan kelemahan tanpa kekuatanMu Tiada asa dan usaha tanpa tawakkal kepadaMuTuhan... Ijinkan daku mengarungi samudra nikmatMu Menghempaskan angan menuju cakrawala ilmu Muagar dapat menghancur leburkan kebodohankuTuhan... Setetes ilmu Mu seluas hamparan sahar Setumpuk Rahmat Mu bak pegunungan Himalayasegenggam nikmat Mu bertaburan sampai ke ujung Dunia Fabiayyi alaa irobbikuma tukadzibaan Indramayu, April Mengucur deras keringat Membasahi tubuh yang terikat Membawa angan, jauh ntah kemana Bagaikan pungguk merindukan rembulan, Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan Pagi yang menjadi malam, dan Bulan yang menjadi Tahun. Sekian lama telah menanti, Dirinya tak jua terlepas. Andai diriku sang Ksatria, Aku sudah pasti menyelamatkannya. Namun semua itu hanya mimpi. Dirinyalah yang harus berusaha untuk membawa dirinya pergi dari kegelapan abadi. Aku mencintaimu bukan karna sesuatu Rasa dan asaku tulus untukmu Tidak peduli dengan kekurangan mu Tidak peduli dengan kelemahan mu Yang aku tau cinta ini milikmuTuhan... Aku begitu takut kehilangan dia Takut melihat dia sakit Takut melihat dia terluka Takut melihat dia mendeitaTuhan... Aku mohon jagalah dia untuk ku Karna aku tak mampu kehilangan nya Hilang semuanya enggan tuk berkata jujur jua tak makna hempas sisi berkata Meski tak dapat hati berontak tuk fikir senyap hati tak terdiri hanya sesal tercekik Hening rusak raga tusuk relungku hujam tak makna hidup tak beradu Pertamaku sinar tak jatuh sorot luka hatiku tak pernah utuh Hatiku terlalu teradu disudut hatimu buat lara sumsumku Ragaku tolak takdir brontak diri lari tuk pergi hilang semua kumiliki Hanya ada sisa secuil cinta tak berada di irisan hatinya buat aku bahagia Monday, December Malam dingin menyentuh lagi hati ini bersama sepi yang mengundang rindu rindu pada sidia mula menyapa dalam hati mencengkam jiwa ini... Sayang adakah jua rindu ini menyapa hati mu disana??.... eeemmmm.. sayang ku tau tak mungkin rindu ini hadir di hati mu yang kini sudah menjauh Sayang hati mu itu milik mu dan kini ku tahu hati mu itu bukan milik ku lagi. kerana kini sudah ada seseorang yang menjadi kesayangan mu.. Maaf kan aku sayang, aku hanya meluahkan rindu ku ini lewat hembusan malam sepi ku walau ku tahu kau kini bahagia bersamanya.. Izinkan aku mengenang mu pada tiap rasa rindu ku . hingga rasa ini berlalu pergi pada sepi malam-malam ku. ku tahu sayang, Siapa Aku Di Hati Mu.. Kini aku bukan siapa-siapa mu lagi.. Mentari kini tak muncul di tempatnya biasa berpijak Namun burung kecil tetap bernyanyi riang tanpa beban Embun juga seperti biasa membasahi hijaunya tunas muda Perubahan jelas terjadi Perubahan pasti terjadi Bagaimanapun semua pasti terus berlalu, terus beranjak Jadi, bangunlah... bangkitlah... Taklukan arus yang menghalangimu hari ini Bakarlah sifat lembek tanah yang melekat pada dirimu Semua hal itu tak pasti Walaupun sebenarnya ada yang pasti Yang pasti di dunia ini adalah Semua hal bisa terjadi... Jadi... bergeraklah.......... Malam hanya segelintir waktu saat kau menutup mata Cahaya rembulan, sinarnya tampak redup saat awan menutupinya Adakalanya sang gelap merasuki jiwamu, saat kau tak inginkan pengganggu Benalu hati, menjalar, menembus ikhlasnya Seakan menggrogoti kasih yang ada Hidup ini indah Terbayang akan sebuah kenangan yang ditelan waktu Detik-detik pun berlalu Saat sang fajar menyapa, saat itulah secerca harapan muncul menyambut indahnya pagi Hari baru telah tiba, mengapa kau terus termenung dalam kelamnya masa lalu? Jarum itu kecil, namun sakit yang akan kau rasakan saat ia menusukmu Mengapa kau terdiam saat sakit yg kau rasa? Adakalanya kau harus bersuara meski suaramu tak semerdu kicau burung Saat hanya air mata yang bersuara, Sepi dalam diam yg menjelma Menyisakan isak tangis yg meraba Terlintas jalur waktu yg tak berhenti berdetak Mengapa tak kau tiupkan sukmamu? Kusapa hangat . Hai malam penghujung tahun... Kurasa kau terlihat ceria saat ini Di tengah pekat, dirimu indah dibalut pelangi api ... Aku duduk terdiam di sudut jalan memandangmu.. Aku rasa, penuh nuansa malam ini... Perayaan kembang api, eksotis dan takjub Tapi, bukan hanya itu yang aku rasa Berbeda, .. Kali ini, aku terhanyut . Pangeran kerajaan menemaniku, melihatmu dari kejauhan Bercengkrama kami tentangmu.. Tertawa kami, juga karena mu Tertegun aku dibuatnya, Sedetik pun, tak berkedip aku memandangnya.. Bukan karena apa-apa Senyumannya untukku, itu cukup bagiku Sungguh khayalan aku mampu memilikinya Malam ini, . Pangeran bahagia bukan karenaku, tapi kau Untukmu, malam pelangi api Terimakasih Ayah... Dimana kau kinibertaun taun ku nanti hadirmusetelah kau pergi Ayah.. aku rindu padamuengkaulah tulang rusukkutahukan ayah betapa ku merindu padamu Ayah.. kembalilah padakupada ibu kakak dan adikuaku rindu kebersamaan dahuluaku rindu canda tawamu Ayah... Ingatlah, aku takan membalas perbuatanmuatas apa yang kau lakukan pada kamisebagaimana kau telah menggores luka dihatiwalau telah lari dari tanggung jawabmu kau tetap pahlawanku Ayah... Aku akan selalu menunggu kehadiranmuberdoa selalu untukmuhingga kelak kita akan bersama lagi seperti dahulu Ketika bintang jatuh Ku bisikan harapan ku.. Untukmu yang terjauh Terlalu jauh untuk sekedar ku gapai. Ketika bulan bersinar, Ku lihat pantulan senyum diwajahku. Untukmu, tak lagi aku hiraukan semu Untukmu, tak lagi aku tahu arti pilu Ketika hujan turun, aku tersendu Menyendiri dalam kalbu rindu Rindu yang aku tertumpuk dalam diam Karena tentangmu, semua terasa membeku Ketika, ketika aku jatuh Tak lagi kulihat luka yg tergores Yang ku lihat adalah kamu. Goresan wajah dan mungkin sedikit... Sedikit ntekan perasaanmu.. Dan hari ini, meski tak lagi aku akui Meski tak lagi aku berkata Kau tahu aku jatuh, terlalu dalam untuk kembali. Jika mungkin aku kembali, Aku ragu akan diriku. Tentang rasa yang mewarnai nafasku Dan goresan yang melingkari wajahku.. Jika semua ini tentangmu, Maka bagaimana aku bertahan Jika waktu bisa kembali, Mungkin lebih baik aku mati. Lukisan langit di malam hari Satu rembulan ditemani berjuta bintang Suhu panas menurun ada keteduhan Dingin tidak terlalu menusuk keras di tubuh Dua ekor tikus berlarian di depanku Sehabis mencuri roti ba sembunyi kembali ke sarangnya Memberi makan pada anak-anaknya Lalu di ujung gang sana aku melihat Tiga anak muda tanggung menyanyikan malam Memainkan gitarnya dengan dua botol anggur di depan mereka Bungkusan rokok dengan puntung yang berserakan Serta sebungkus kacang yang tinggal kulitnya sebagai dorongan Aku menoleh ke sudut yang lain Seekor kucing mulai malas bergerak Bersandar merebahkan tubuhnya di tanah yang berumput Kumisnya tidak lagi menyensor keadilan Ada suara gagak hitam terbang melayang di atas kepala Entah apa yang dia kabarkan? Seekor anjing kurus putih dekil kelaparan Mencari sisa-sisa makanan di tempat sampah yang bau busuk Mataku setengah mengantuk Aku hisap rokok yang tersisa dua batang di kantong celanaku Aku hisap ketenangan yang mulai sunyi Belum habis sebatang rokokku kesunyian pecah Saorang anak bayi menangis lantang minta susu ibunya Dari dalam kontrakan hidup sepasang suami istri yang masih muda Subuh datangnya tiga jam lagi Aku semakin mengantuk Dua anak muda berlawanan jenis Lewat di depanku dengan sepeda motor Perempuan muda memeluk erat tubuh lelaki muda itu Entah kemana atau dari mana mereka pergi? Aku pulang mengunci pagar dan pintu rumahku Masuk ke kamar sejenak pandangi langit-langit kamarku Neon watt pun ku matikan Aku lelah dan tertidur Tuyul – tuyul berdasi yang nuraninya gundul Yang mencuri dan mengerup kekayaan negeri ini Yang tak punya malu tak punya rasa Tak mempunyai batas kepuasan Para tuyul berdasi yang hatinya kerdil Bermuka dua penuh kemunafikan Yang seolah telah buta dengan kesengsaraan bangsanya Seolah tuli dengan jeritan – jeritan pilu bangsanya Tapi seakan tidak pernah bisu untuk mengucap janjinya Tuyul – tuyul terhormat yang nuraninya gundul Yang meraja disertai muka tebalnya Bertahta menjulang berkat kecerdikan dan kelilicikan Tebar pesona dengan mulut kotornya yang busuk penuh janji Membangun gedung istananya dengan tumbal jiwa – jiwa yang tertindas Para tuyul terhormat yang hatinya kerdil Yang hidup berpatok pada materi Yang selalu hanya mementingkan perut dan isi kolornya Mengandalkan kekuasaan dalam kemunafikan Pandai bersembunyi di balik ketiak keadilan palsu Para tuyul berdasi yang terhormat Penuh wibawa dibalik kebohongan Diseluruh sudut – sudut dan pelosok negeri ini Menaruh harapan besar dan cita – cita bangsa Di pangkuan jemarimu dan isi kepalamu Dan diatas pundak kekuasaanmu yang perkasa Tapi tak seorangpun dari mereka yang tahu Dimanakah letak baktimu untuk negeri Dimanakah letak hati dan nuranimu Tak sedikit orang menanyakan keberadaanku Tak banyak juga orang peduli tentang ku Tersenyum ku membalas sapaan mereka Ceria yang dulu masih ku kobarkan di keramaian Namun Tak satu orang pun tau histerisnya tangisan ku Kesedihan terus menyelimuti ku Jeritan dari dalam hati seolah membunuhku Tak satu pun orang tau lelahnya aku Tepatnya seperti ini... Malam ku nan gelisah, terbitnya matahari ku terbangun tanpa tujuan Berapa lama lagi hari membosankan untuk ku jalani??? Bukankah sudah cukup lama? Masihkah disana ada mimpi menunggu ku? Dimana harus ku temukan Ataukah sudah hangus di telan kebodohanku Ku mohon... Jangan biarkan aku tersesat seperti ini Jangan menguras jernihnya air dari sepasang mataku Cukuplah sampai disini Kebodohanku Cinta.. Kadang kau membuatku bahagia.. Kadang kau membuatku menderita.. Memang cinta tak dapat dimengerti.. Kadang suka.. Kadang duka.. Ada tawa.. Ada air mata.. Berjuta tanya selalu menghantuiku.. Apa itu cinta? Apakah cinta selalu membutuhkan pengorbanan? Hanya orang yang benar-benar mengerti perasaan orang lain, yang bisa menjawab semuanya.. Bagiku yang berharga di dunia ini.. Hanyalah, perasaan cinta.. Tapi mengapa kita selalu berat tuk ungkapkan cinta dan akui cinta itu? Padahal itu sangat menyakitkan tuk semua orang.. Termasuk aku dan kamu.. Gitar ini milikmu Nona Silahkan mengambilnya Atau, maukah kamu duduk dan memainkan dengan aku yang hina Suara gitar tetap sama Yang berbeda adalah tergantung dimana hatimu berada Lagu duka maupun seruan suka Nona, matamukah yang selalu terakhir tersimpan Aku tak bisa menyentuh walau kita dekat Sungguh bukan kemenanganku atasmu Nona Jauhkah jarimu memegang gitar Rasaku ada yang terbakar Mengabu di malam minggu Syair dan nafasmu, aku lupa menenggak dari cawanku Dalam diriku mengalir darahmu Aku adalah bagian dari dirimu Kaulah pembentuk karakter diriku Kau ajari aku.. Untuk mengenal Tuhan Kau ajari aku untuk mengalah Sampai tak ada seorangpun Yang bisa mengalahkan Kau ajari aku untuk merendah Sampai tak ada seorangpun Yang bisa merendahkan Ayah... Menjadi anakmu adalah suatu anugerah Yang takan pernah berhenti ku syukuri Semoga setiap tetes peluh Dan seluruh pengorbananmu Untuk mendidik dan membesarkanku Menjadi sebuah pahala bagimu Yang kelak dapat mengantarkanmu Memasuki jannah-NYA.. -Laelafitria- Kepada ibu yang telah melahirkan ku Maaf, karena aku belum bisa mengukir bahagia di wajah tua mu Maaf karena aku belum bisa menanam bangga dalam hati mu Maaf untuk semu air mata yang kau tumpah kan karenaku Maaf karena aku belum mampu menghapus bebbn di tubuh lelah mu Ibu, terima kasih untuk semua cinta dan doamu untuk ku Sekali lagi maafkan aku Keadaan di kala itu Memaksa engkau pergi merantau Dengan rasa haru Tuk menjemput nasibmu Oh anak rantau.... Terpancar kesedihan di wajahmu Tatkala meminta restu Langkah kaki mu pun berlalu.... Setibanya di kota industri Kesana kemari tak pasti Berharap rezeki datang menghampiri Namun apa yang terjadi, usaha mu tak dihargai Hanya untuk sesuap nasi.... Hari demi hari engkau lalui Minggu demi minggu engkau lalui Bulan demi bulan engkau lalui Bahkan tahun demi tahun engkau lalui Sehingga engkau dapatkan apa yang engkau cari Rezeki di kota industri Menguras banyak energi... Penat yang engkau rasakan Tak dapat engkau curahkan Sehingga engkau merindukan Kehadiran keluarga yang jauh di kampung halaman.... Gema takbir berkumandang Pertanda engkau harus pulang Melepas rindu yang kian menjadi beban Bagaikan pungguk yang merindukan bulan.... Oh anak rantau.... Terima kasih atas pelajaran yang telah engkau berikan Banting tulang di tempat orang Untuk mencari rezeki Tuhan yang bertebaran Itulah pesan yang akan selalu ku kenang.... Telah kulalui benua waktu dan tanjung peluhmencari guru sejati mumpuni mengangkat martabat. Tapi hingga kini yang kudapat hanya serangkaian keluhyang membuatku kian lama kian tersesat. Guru sejati langka kutemui di zaman paradoks ini. Kata pujangga Ronggowarsito - zaman edan -kalau tidak ikut edan tidak kebagian. Sulit kutemukan guru mendidik dengan hati nurani. Tidak mudah kudapatkan sosok guru berkelasseperti Ki Hajar Dewantara, KH Ahmad Dahlan, atau Mohammad Syafei dari Pulau Andalas. Menjadi guru sejati yang memancarkan kilau. Tuhan, aku memohon pertolongan. Bimbinglah aku menjadi guru sejati yang mengabdidengan menjungjung tinggi dedikasitanpa berharap imbalan, apalagi sanjungan. Cibinong, Desember Aku yang letih Berlari kesana untuku kembali kesini Seakan tlah ku temukan Mutiara kelabu itu menipuku Sebenarnya dia tak ada Kosong Hanya ditumbuhi kawat kawat berduri Hanya dihinggapi secercah sinar ilusi Pelindungku Kukirimkan surat surat dari saku ku Tapi kau hanya kirimkan pesan moralmu Tolong Bantu aku Lepas dari ilusi ini Katamu Cinta adalah perjuangan Maka jarak kita yang jauh mengapa kau jadikan alasan Untukmu mundur dan berputar haluan Katamu Cinta adalah sabar Maka seharusnya kau memaafkan Saat aku tak memberi pesan kabar Katamu Cinta adalah doa Maka walau tanpa temu Seharusnya aku tak mudah tuk di lupa Katamu Cinta adalah kita Maka seharusnya kau pertahankan cinta Tanpa perlu alasan dan pinta Katamu Cinta adalah cinta Maka seharusnya kau percaya Tanpa perlu aku berlutut dan mengucap Bahwa seutuhnya kau dicinta Ah sayang Kau begitu pandai Berandai-andai Namun cintamu tak begitu berani menempuh badai Sekarang Bagiku Cinta adalah letih Maka akupun mohon diri Aku lelah memperjuangkan kita' Seorang diri Ribuan kilo kau tempuhtak peduli kakimu terkoyak aspalpenuh darah tanpa alas Tak seperti biasa.. kau datang tanpa sepeda tuamuhanya demi kami... Guru.. tanpamu apalah jadinya kamidenganmu.. kami mampu merangkai masa depan yang indahapapun demi kamidemi bangsa dan negara Kau rela datang.. walau dengan kaki yang terlukanamun dengan tekatmuharapmu hanya untuk kami dan negara ini Indonesia... Duhai kekasihku.. Tahukah engkau.. Kata yang paling simple adalah I Kata yang paling indah adalah LOVE Dan orang tersayang adalah YOU Duhai kekasihku.. Lihat bayanganmu sendiri.. Seperti itulah aku akan selalu ada untukmu.. Untuk malam, bintanglah yang spesial Untuk bunga, kumbanglah yang spesial Tapi untukku, hanya kamulah yang paling special Duhai kekasihku... Mungkin jika aku menulis namamu di langit, awan akan menghapusnya.. Jika ku tulis namamu di pantai, mungkin ombak akan menghapusnya.. Jadi biarlah aku tulis namamu di hatiku Agar tak akan ada yang bisa menghapusnya.. Tandusmu tak mengeringkanku.. Gersangmu tak membuatku getir Masih banyak cara dan pngharapan Dibalik ronamu yang menghilang Disetiap lenyap unsur haramu Tak membuatku gundah Karena suatu saat indah akan bersemayam.. Dalam langkah dan setiap cangkulanku Bumi laksana hati Tenanglah kasih Kegersangan tak akan mengosongkan lahanmu.. No Urut: Tanggal: // :: Semua masih terasa sama. Entah ketika sang surya mulai menerpa. Atau disaat senja tak lagi terpana. Ingatanku sempat terjerembab kedalam palung tak berdasar. Bahkan aku tak lagi mengharap bisa mengulang masa yang sama.Tapi.. Bisikan itu mampu membuatku menengadah. Aku mendengarnya. Suara yang pernah membawaku kedalam masa masa indah. Suara yang bahkan bisa menggantikan hangatnya mentari. Aku mendengarnya. Dan semua masih terasa sama. Dia yang kulupa datang lagi Dulu hati dibuat sakit Malam menangis siang menahan air mata Berpura-pura diri ini seakan hidup laksana surga Betapa perihnya neraka Tuhan Api cinta berkobar melehkan nikmat ketika cinta baru saja dimulai Tanyaku kemudian dalam hati Adakah diri terlewat tanpa luka dibuatnya? Bahkan air mata mengalir bersama gerimis malam itu Ia yang kucinta menyakitkan rasa Perasaanku dibuat lumpuh kemudian beranjak mati Setelah itu cinta pergi Lantas bagaimana dengan orang sepertiku? Cinta meninggalkan luka tanpa nikmat setitikpun Ini tragedi, bagiku Bertahun-tahun kurawad perih ini hingga luka pergi menjauh Dia yang kulupa datang lagi Berdiri melambai untuk seorang yang pernah dilukai perasaannya Sesal kemudian kudengar Tapi tidak untuk cintaku Cintaku telah kuhargai dengan berjuta perasaan yang tulus Perasaan yang kau bawa kembali tak cukup harganya Bahkan tidak dengan satu purnama Tidak perlu menawarkan cinta untukku Hatiku telah menanti jalannya sendiri Ia mungkin lelah untuk disakiti Dia yang kulupa datang lagi Berpalinglah, bawa perasaa itu untuk orang lain Kau bukanlah aku dan aku bukanlah kau Kita bukan satu Kita bukan cinta Kita bukan jodoh Banyak waktu yang ku tempuh terbuang sia sia Hanya karna aku ingin melupalan mu Dan kini, saat itu tlah tiba Dimama bayangmu tak lagi di pelupuk mata ku Dimana suara mu tak lagi terniang di telinga ku Di mana kenangan bersama mu tak lagi mengusikku .. Jangan lagi kau mencari ku jangan lagi ada alasan untuk bersama ku Bukannya aku brnci Namun aku hanya tsk ingin jatuh ke hati mu untuk ke dua kalinya .. Slamat jalan cinta semua tentangmu kisah bersama mu, Akan tetap ada hingga ujung nafas ku . Namun tak kan terkenang di batin ku karna hanya akan menyisakan lara .. Ku langkahkan kaki ini hingga jauh Seperti biasa jarak dan waktu kan ku tempuh Namun separuh langkahku nampak hadirmu Hingga ku abaikan sejenak perjalananku Di tempat itu kita jumpa pertama Di kota itu kita ceritakan kisah lama Lalu tersipu seakan kau menyimpan rasa Hingga diriku pun merasa bangga Lalu ku berikan padamu sebuah tanda Yang dapat kau lihat kapanpun kau suka Meski tak berharga tapi memiliki segenap rasa Kau pun terima dengan hati terbuka Langit meredup dan surya menjadi jingga Aku dan kau mulai beranjak ke tempat lainnya Ku ba dekati dan menggenggam tangannya Agar terasa indah kesan yang pertama Kita ingin melihatnya, namun waktu tak menerima Dan berpindah lagi dengan suasana berbeda Hatimu pun sepertinya tak seperti biasanya Mulai gelisah dan tak nyaman sepertinya Dan aku ragu dan mulai terbawa Jujur aku tak ingin mengatakan sekarang juga Rasa ini tercampur dan berubah warnahatiku dilema oleh rasa dan suasana Terpaksa aku harus katakan ini Dan pasrah dengan apa yang kan terjadi Nyatanya tak seindah seperti mimpi Dirinya menghilang dan berlalu pergi s Selembar kertas putih, Adalah saksi bisu tetesan air mataku Selembar kertas putih, Adalah saksi perjuangankukutak bisa jauh dari selembar kertas putih Karena selembar kertas putihlah yang tak pernah mengeluh dengan ocehan ku yang tak penting Dengan selembar kertas putihlah Ku tuangkan isi hatiku Dan dengan selembar kertas putihlah kutumpahkan perasaanku Cuaca Mendung Di Sore Hari Aku Tetap Termenung Tidak Seperti Kemarin Meskipun Mendung Aku Tetap Menemukan Suatu Kebahagian Langit mulai hitam kelam Dan Rintik hujan mulai turun Sejenak ku tergugah Dengan suara kecil yang berbunyi dari handphoneku Yang Menyuruh aku tuk mengangkatkan kaki dari rumahku Hujan semakin deras Aku tetap melangkahkan kakiku Dengan harapan ada sesuatu yang bisa aku dapatkan Suasana dingin dan basah menyelimutiku Diikuti kenangan pahit yang terlupakan Tapi hati ini tetap ingin mengatakan. Sesuatu Yang dulu hampir hilang dari pikiranku Sunyi senyap membuat suasana semakin akrab Diikuti canda tawa antara aku dan dia Detik demi detik terus berlalu Kata demi kata terungkap dari mulutku Kata hati yang tak bisa dibohongi Yang hampir hilang dari pikiranku On The Rain “This Eva Dedicated For Some One” Sesak nafas terhembus dengan perlahaningin menangis.. tapi airmata itu tertahan oleh keadaan. ingin menjerit agar semua beban pudar bersama emosi yang tak terbendunglirih saat hati hanya bisa memanggilnya dalam hati yang rapuh.. Tak berdaya dengan dsemua keadaanmulut ini membisu.. mataini buta.. tangan ini terikat. tapi emosi membakar hati yang merintih menahan sakit. tak mampu mengukir senyum yang hilang terhampas angin.. Gemuruh ombak menyapu butiran pasir yang terhampar. terombang ambing disamudra tanpa terlihatsurya tak mampu menampakkan sinarnya hari ini. dia hanya mengirimkan awan mendung dan tetesan air hujan sebagai kabar kesedihanya.. ini alunan biola yang tak berdawai Senandungnya yang merdu terdengar rinyuh berantakkan hitam.. sakit.. rapuh.. tangis.. bisu.. melebur menjadi satu dan hancur menjadi kepingan yang tak terlihatkeadaan tersembunyi dibalik senyum.. Pagi yang indah kujelang kembali Menghempaskan mimpi meraih bergantinya hari Di ufuk timur tersirat cahaya kedamaian Membangkitkan semangat menghangatkan perasaan Hembusan angin menemaniku berjalan Mengiringi langkah berpadu dalam kepastian Gemersik dedaunan bak irama kehidupan Selalu setia menyanyikan lagu kemenangan Dalam menggapai makna cita dan cinta Dalam mewujudkan makna hidup yang sesungguhnya Biarkan pergantian hari terus berjalan Karena setiap saat akan selalu kujelang Kembali senyum itu terlihat.. Semerbak wajah cantik mengukir ditengah terik... Hati yang gunda teduh... Terimakasih... Terimakasih Tuhan Kau ciptakan bidadari... Kau sembuhkan sejenah pilu Dengan senyumnya yang menawan... Dialah keindahan hakiki Maha karya sang khalik... Dialah pelipur lara Dialah jelmaan kesempurnaan Dialah teduh ditengah terik... Dialah gadis dalam do'a Dialah harapan dalam ikhtiar... Dialah air bunga hati Dialah INTAN permata jiwa Two lost souls searching for each other separated by time and space. Blood and tears streaming on the dry ground filling the pond of hope. Forever I sail within my memory trying to remember your lovely face. Death after death I went through to reborn and ntinue my pursuit. Same soul inhabit dissimilar figures but the eye gaze will never change. After decades of my current life of longing, this spirit is washing away. Searching for someone I uldn't remember, seeking my lost soul mate. Longing for a lost true love I had it once in my arms in far distance time. Hope to find you is my vitality to keep on going in the darkest despair. Between the flame and ice I tried to embrace the last moments we had. What's left were only fragments of emotion, sentiment, longing and grief. Maybe all this time you been here with me, living inside my heart and soul. When I looked up to the dark night sky while lying on my sleepless nights.. I gazed at the twinkling stars, wishing one of them were you watching me. Malam ini aku hanya duduk termangu Menatapi ragamu yang terbaring bisu Nampak aliran keringat membasahi bawah dagumu Apakah kau letih denganku? Apakah kau jemu menyebut namaku? Apakah kau lelah mendengar suaraku Sayang.. Aku ini hanya jiwa lemah dan tak berdaya Dan aku sungguh tak mampu menunjukkanmu kilau dunia Seperti pengemis renta yang bermimpi beristana Aku hidup dengan mengumpulakn sisa sisa cintayang kuletakkan pada tiap nafas yang kau hela Aku tak pernah bisa membuatmu bangga dan jumawa Pada semua mata yang menatapku penuh cela Hingga pada akhirna mereka membelaimu penuh iba Sungguh aku tak ingin engkau terhina kata Dalam tiap alunan rintihku pada Penciptaku Aku ingin engkau penuh tabah pada jiwa yang merayu Engkau tersenyum pada tangis yang mengoyak kalbumu Sayang, aku berseru padamu Aku akan membahagiakanmu sejalannya jantungku.. Kau hadirkan bintang Sebagai pelita penerang dalam kegelapan.. Kau hadirkan bulan Sebagai pelengkap indahnya malam.. Kau hadirkan matahari Sebagai kobar semangat dalam kehidupan.. Dan kau hadirkan udara Sebagai penyejuk nafasku.. Sungguh indahnya dunia. Engkau hadirkan siang Dan kau juga hadirkan malam.. Engkau hadirkan silauan semilir kemarau Dan kau juga hadirkan rintihan hujan.. Sungguh dunia yang saling melengkapi. Antara kekurangan dan kelebihan menjadi satu.. Engkaulah tuhan pencipta alam Yang membuat indah isi dunia yang nyata.. Nyata dalam pandangan mata.. Itulah keindahan dunia serta isinya.. No Urut: Tanggal: // :: Apalah arti cemburumu saat aku bersama yang lain? Apalah arti marahmu saat aku berbagi kasih sayang dengan yang lain? Apalah arti semua ini? Apakah ini sebuah pertanda bahwa kau mencintaiku? Tapi mengapa kau justru tinggalkan aku disaat aku sendiri? Mengapa kau malah memilih dia disaat aku sangat mengharapkanmu? Apalah arti semua ini, cintaku? Kini kau telah bersamanya… Apalah arti merindu jika aku tak bisa melihatmu? Apalah arti mencinta jika aku tak pernah bisa memilikimu? Apalah arti berharap jika pada akhirnya kita tak akan pernah bisa menyatu? Semua ini seolah sia-sia belaka… Mungkin aku hanya membuang waktu untuk hal yang mustahil Ya Allah… Bantu aku untuk melupakan dirinya. Jangan biarkan aku tersiksa lebih lama oleh cinta terlarang ini. Penaku menyambut malam Ia bercerita tentang hujan kala senja. Tiap rintik yang jatuh adalah sebuah kata dalam rindu tiap gemerisik air yang membasahi ranting dan dedaunan adalah lantunan jiwa yang bernada. Dan desah angin yang hadir adalah bayang jiwamu dalam pejamku. Apa kau pernah melihat hujan dikala senja aku pernah. Warna yang terlihat meski samar, lagu yang terdengar meski bisu. Lalu Keduanya menyatu dalam hidupku. Ini tentang kamu. Seseorang yang hadir dalam wujud bayang rinduandai jarak mampu ku lipatmungkin kini hadirmu takan tertunda. Dan aku takan tersiksa oleh rinduyang tergantung diantara hujan dan mega. Melapuk.. Dinding berduri Menggelepak sejuta rintih Riuh dipandang Keras mengerang Tiada teluk terhening Dirampas simpul di bibirnya Digetar raga sukmanya Tanpa wacana, meredam Ia merenung di sudut Meratap hidupnya, hai penuh jelaga Ditinggal sanak saudara Si pemimpi semalaman terjaga Gulita, dijera asa Tiada lagi selain kelam Hitam, tanpa batas pandang Menjelang... Pun kesunyian Di ujung cakrawala, semburat Menampik hai perasa Terdiam.. Mereka diam Di pagi hari yang indah, Hatiku berbunga-bunga Entah kenapa Dan bagaimana Aku bingung, setelah kejadian kemarin Saat dia menggenggam tanganku Jantung ini serasa tak berfungsi Bak botol air minum yang telah habis airnya Aku tak tau apa yang sedang kurasakan Yang jelas, aku selalu mengingat kejadian itu Tapi setiap kali aku mengingat kejadian itu, Tubuhku serasa melayang di udara Ya Tuhan.... Apakah ini yang disebut JATUH CINTA? Dia menatapku Seolah itu sebuah kehancuran Kekecewaan merasuk jiwaku Kehinaan yang ia tampakkan Luka kepahitan Kau gores dengan perkataan Merasa paling benar Itu kenyataan yang mutlakKekeringan Taman berubah menjadi gurun Kekesalan melanda Teman menghilang dariku Goresan mu Meluluhkan kebahagiaan Hancur – lebur Hilang dari kehidupan Sengaja kunodai kertas lusuh dengan sedikit sajak ini Sengaja kutulis lewat bau busuknya sampah ini Tak lupa ditemani para bangkai lengket di aspal jalan Karena tak sengaja ku melihat kalian disana Aku hanya ingin menyapa dan berkata Apa kabar kalian wahai bapak menteri Sudah lama kutak jumpai wajah gelimang hartamu Karena aku terlalu sibuk dengan para temanku Bersama mereka aku mendapat sesuap nasi Walau mereka berbau anyir sekalipun Tapi setidaknya mereka tak sebau anyir ekspektasimu Apa kabar kalian para rezim Sudikah kalian melewati lapangan kerjaku Tak jijik kah kalian dengan teman kerjaku Tapi setidaknya, temanku tak sejijik janji dustamu. Dan Lupakah kalian jika negeri ini sudah berevolusi Ataukah hanya pura-pura O, jaman edan Tak segan kalian memicingkan mata untukku.. Untukku yang hanya rakyat kecil O, fatamorgana kekuasan Cukup saja atas janjimu Cukup saja atas dustamu O, tikus kota Semoga saja kalian tau Airmata mengalir dari sajakku ini Kau adalah sinar mentari ku Kau yang selalu menerangi hidup ku Kau yang membuat hidup ku menjadi lebih semangat Dan kau yang selalu ada untuk ku Aku tidak mau kehilangan dirimu Kau hanyalah satu untuk ku Tidak ada orang lain selain dirimu Aku akan selalu menjaga cinta kita berdua sampai akhir hayat Kau tak akan terlupakan Karena untuk melupakan dirimu itu hal yang mustahil Sebab kau tak tertandingi oleh siapapun Kau adalah yang nomer satu dalam hidup ku Satu rasa untuk cintaterhalang satu asa dalam dadasebuah kisah berlalu indahdalam alunan kehidupan tanpa resah Angin berlalu membawa debu cahaya mata berlalu dalam kalbu ketika satu pinta berlalu jawab taktersisa, Masih ku rasa keheningan menemani awal kehidupan masihkah selaksa terpatri saat jalan menuai duri, Detik detik berlalu begitu sendu tapi tak ku temukan disisiku keheningan tetap tak bersuara apakah bisa tetap ku panggil kau dengan nama CINTA.. Aku menapaki jalan terjal nan tajam.. Perih ... sakit... Sungguh, aku tak berpura.. Itu yang ku rasakan... Aku tak kuasa.. Sungguh, aku tak kuasa... Ketika senja beranjak pudar.. Derai air ini mengalir... Deras.. dan semakin deras.. Ini bukan sembarang air, Ini air kepedihan, air yang mewakili suasana hatiku saat itu.. Saat itu, Juli Ketika senja beranjak pudar..Ibu... Bibirku bergetar hebat kala ku bisikkan kata itu.. Singkat, namun bermakna dalam.. Sungguh, aku berusaha tegar.. Aku menba berdiri.. Aku menba tersenyum.. Disaat mereka memandangku iba.. Disaat mereka memelukku penuh haru.. Dan disaat mereka membisikkan kalimat, Beliau telah bahagia bersama Nya"Ketika senja beranjak pudar... Ketika itu pula jiwa ragaku rapuh, lemah. aku terjatuh, aku menahan perih yang luar biasa.. Tuhan inikah takdirku takdir yang sama sekali tak kuharapkan, Kehilangan sandaran dalam hidupku..Ayah.. Ibu.. secepat inikah kalian meninggalkan putra putrimu? Sungguh, aku tak kuasa membendung derai air mata ini.. Tuhan, kuatkanlah aku .. Tuhan, peluklah diriku.. Agar aku tetap dapat berdiri, Meskipun sesungguhnya aku tak mampu lagi tuk menopang tubuh rapuh ini.. Ketika senja beranjak pudar, Ketika adzan maghrib perlahan di kumandangkan, Ketika sang surya berganti menjadi ribuan bintang, Dan ketika itu pula samar-samar ku pandang wajahnya di ujung sana, Cantik, sangat cantik.. Sungguh menawan mengenakan gaun putih suci nan indah.."Ibu..." Bisikku sendu.. Ia tersenyum, tersenyum manis menatapku lalu menghampiriku sembari berkata " Yang rukun ya sama kakak dan adik, jaga adikmu baik-baik Deras... Kali ini air mataku semakin deras mengalir . Sangat deras..."Ibu........."Aku berteriak, aku berlari, aku berusaha mengejar bayangnya.. Namun kemana? Aku tak tahu. Hati bergetar mendengar seruan keagungan-Mu Kaki bersorak melangkah menuju hadapan-Mu Menjamah air suci untuk membersihkan diri Menuju ke persimpuhan nan suci Seraya melantunkan bacaan-bacaan yang menganggungkan-Mu Syukur tak hentinya menjalar sanubari Hati bergejolak rasa rindu Rasa rindu yang tak terbendung ingin segera menghadap-Mu Rasa rindu seorang hamba yang haus akan rahmat-Mu Apakah ini candu rindu kepada-Mu Perasaan takut menyelimuti hati ini Manakala tiada bertemu dengan-Mu Seakan takut akan kehilangan-Mu Hingga tak henti-hentinya ku bersimpuh di hadapan-Mu Ya Robbi…Ya Rohman…Jangan engkau hapuskan candu rindu ini Candu rindu akan diri-Mu Yang selalu menyelimuti hatiku Aku pernah menuliskan inisial namamu dan namaku di atas pasir Namun ku tau hujan akan segera menghapusnya Aku juga pernah menuliskannya di pinggiran pantai Namun apa yang terjadi lagi-lagi ombak pun segera menghapusnya Bahkan pada sebatang pohon ku ukir dengan sebuah pisau Agar terlihat jelas saat aku mengunjungi nya Dan kini aku pun sudah lupa dimana letak pohon itu berada Mungkin juga sudah di tebang oleh pemiliknya Begitulah aku dulu Namamu begitu sangat berarti dalam hidupku Tapi kini nama itu sudah tak ada lagi artinya bagiku Sungguh tak berarti Bagai butiran debu yang di tiup oleh angin Tak lagi membekas bahkan tersisa Aku bahagia saat mengenang masa masa indah saat bersamamu.. Meski akhirnya aku akan menangis.. Saat aku sadari kenyataan bahwa kini aku telah kehilanganmu.. Dalam kekecewaan aku selalu merindukanmu.. Dalam perihnya rasa sakit hatiku masih mencintaimu.. Andai aku bisa memilih.. Takan ku pilih jalan hidup yang seperti ini.. Aku ingin selalu merasakan kebahagiaan.. Seperti saat kau masih bersamaku.. Jika aku bisa meminta.. Aku ngin waktu yang lebih lama denganmu.. Karena aku sungguh mencintaimu.. Dan masih mencintaimu.. Namun kini cintaku telah terbalut rasa kecewa.. Dan rasa sakit yang da dihati ku saat kamu bersamanya Sekarang aku udah pergi jauh darimu.. Menghapus semua rasa dalam hatiku.. Dan berhenti mengharapkanmu.. Karena kamu tak pernah mau mengerti akan perasaanku.. Namun rasa rinduku padamu.. Masih selalu menghantui dan tak mau pergi. yang membuatku lemah dan tak mampu melupakanmu.. Mungkin inilah balasan atas rasa cintaku.. Dalam kesunyian harus ku nikmati rasa perihku Sendiri.. Dan aku hanya mampu berharap.. Kebahagiaan menghampiriku.. Suatu saat nanti.. Aku sangat mencintaimu Sahabat, waktu telah mengantarkan kita pada satu titik pemahamanbahwa di dunia ini tak ada yg abadi Kini saatnya kita harus berjalan sendiri Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskan Dalam ruang dan waktu yang berbeda Ketika kebersamaan menjadi langka Ketika canda tawa begitu berharga Sahabat, semoga waktu tak membuat kita lupa Bahwa kita pernah ada Pernah punya cerita Sahabat, abadilah tercipta lebih dari cinta Kau..... Dan kau... Selalu hadir dalam benak ku tak pernah ada habisnya ku memikirkanmu Bahkan waktu terasa berhenti di saat kau hadir dalam pikiranku, nafasku terasa sesak, bahkan hati ini serasa di iris-iris betapa sakit dan perih yang ku rasa andaikan saja kau tau betapa ku sanggat mengharapkanmu.. Apakah kau pernah memikirkanku....?? Setiap waktu ku memikirkamu... Apa tak ada lagi ruang bagiku di hatimu...?? Ingin rasanya ku berpaling darimu, namun semakin ku ba tuk berpaling darimu semakin kuat rasa dihati ini..... Salahkah, jika cinta ini hadir dihatiku...?? Salahkan, diri ini....?? Mungkin ini takdirku tapi, salahkah, jika ku mengharapkan balasan cintamu...??? Satu masa telah berlalu Benci, Cinta yang merasuk di kalbu Sedih, Senang yang membekas di hati Kebersamaan yang kita lewati duluadalah masa-masa terindah bagiku Masa laluku begitu berwarnaseperti pelangi di antara Hujan Panas Seperti angin yang bertiup syahduyang membelai jiwa ragaku Kenangan-Kenangan yang tak kulupa Kesepian saat duduk di tempat sunyikesenangan saat bersama denganmu Jatuh cinta saat engkau datangmelewati hari-hari denganmusaat bahagia, sedih, gelisahsemuanya sangat membekas di hati Masa lalu …kaulah masa lalukumasa-masa terindahku . Selamanyaaaaa ….. Ibu.... sungguh besar jasa mu.. yang telah kau berikan kepada ku Aku tidak tau Bagaimana aku bisa membalasnya Yang hanya bisa kulakukan Hanya membuat ibu senang Bila rindu ini tak bisa ku sampaikan padamu. Biarlah angin yang kan senantiasa, Menyampaikan rindu ini langsung, Sampai ke hati dan jiwamu. Karna aku tak bisa, Memaksakan kehendak dan.. Biarkanlah waktu yang, Mempertemukan kita dengan sendirinya. Karna ku yakin suatu saat, Kita pasti kan bertemu.. Menghabiskan waktu bersama.. SELAMANYA..... Untukmu yang selalu Kucintai, Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada Ku bercerita, meminta pendapat Ku, mengucapkan sesuatu untuk Ku walaupun hanya sepatah kata. Atau berterima kasih kepada Ku atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu yang lalu.... Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja... Tak sedikitpun kau menyedari Aku di dekat mu. Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa Ku, tetapi engkau terlalu sibuk... Di satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berfikir engkau akan datang kepada Ku, tetapi engkau berlari ke telefon dan menelefon seorang teman untuk sekadar berbual-bual. Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Namun dengan semua kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepada Ku. Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada Ku, itulah sebabnya mengapa engkau tidak sedikitpun menyapa Ku. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut nama Ku dengan lembut sebelum menjamah makanan yang kuberikan, tetapi engkau tidak melakukannya..... Ya, tidak mengapa, masih ada waktu yang tersisa dan Aku masih berharap engkau akan datang kepada Ku, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menghidupkan TV, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak, hanya engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati siaran yang ditampilkan, hingga waktu- waktu untuk Ku dilupakan. Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menikmati makananmu tetapi kembali engkau lupa menyebut nama Ku dan berterima kasih atas makanan yang telah Kuberikan. Saat tidur Kufikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidurmu dan tertidur tanpa sepatahpun nama Ku kau sebut. Tidak mengapa kerana mungkin engkau masih belum menyedari bahawa Aku selalu hadir untukmu. Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sedari. Aku bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata darimu, ungkapan isi hatimu, namun tak kunjung tiba. Baiklah..... engkau bangun kembali dan kembali Aku menanti dengan penuh kasih bahawa hari ini kau akan memberi Ku sedikit waktu untuk menyapa Ku... Tapi yang Kutunggu .. ah tak juga kau menyapa Ku. Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh lagi kau masih tidak mempedulikan Aku. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, tak ada pula harapan dan keinginan untuk sujud kepadaKU.... Apakah salah Ku padamu ..? Rezeki yang Kulimpahkan, kesihatan yang Kuberikan, Harta yang Kurelakan, makanan yang Kuhidangkan Keselamatan yang Kukurniakan, kebahagiaan yang Kuanugerahkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada Ku ?? Percayalah, Aku selalu mengasihimu, dan Aku tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa Ku, memohon perlindungan Ku, bersujud menghadap Ku .. Kembali kepada Ku. Yang selalu bersamamu setiap saat, Tuhanmu.... Dalam resah ku memikirkanmu.. Saat ku tau semua kesalahanku... Aku mencintaimu... Cinta terlarang yang buatku menjauhimu... Tiada hari tanpamu... Kau penghias hari di tengah penderitaanku.. Derita yang selalu tersimpan dalam hatiku... Hati yang terluka mencintaimu... Ku tak berharap kau tau isi hatiku... Aku tak mau hina di mata hatimu... Biar waktu yang akan tunjukkan padamu... Meski suatu saat aku akan kehilangan dirimu... Rasa ini takkan menyakitimu... Karena aku sangat menyayangimu... Andai nanti kau sadar akan cintaku... Ku harap kau sudi memaafkanku... Hebatnya dugaan cinta ku ini pada sidia yang ku kasihi rindu melanda tanpa ku pinta resah di jiwa mengodah diri Hebatnya dugaan cinta ku ini pada dia yang Maha Esa godaan dunia sering hampiri mengharapa iman yang sering rapuh hebatnya dugaan cinta ku ini pada dia cinta hati ku mengharap dia beriklas kasih mencintai ku seada-nya.. Hebatnya dugaan cinta ku ini pada dia Maha pencipta Allah yang satu berbagai kerena masa kini kadang ku teguh kadang ku lemah.. inilah hakikat cinta ku alami Hebatnya Cinta Banyak Dugaan... semoga ku sabar menghadapnya...Insya Allah.. Menyesal karna sang waktu Tak pernah berpihak pada hatiku Tak biarkan aku untuk bersamamu Habiskan sisa hembusan nafasku Membayang dan menaungi hati Sang takdir terlihat tak adil Ketika dalam nyata cintaku tak bersatu Jauh memisahkan kita Kini satu asa di hatiku Ku harap kan datang satu waktu Untuk memiliki dan bersamamu Mengisi hariku penuh dengan cintamu For you, my love Sebuah bayangan indah yang tak bisa ku miliki . Fly Gitting My dream have been dark Just walk to the future Appear an angel That want to be friend in my life. So long I haven't remembered an angel I don't know that you me in the real You give me a sweet smile Make my life is very fragrant. You are in my mind and my heart My days are filled by you Wanna love and be loved My mind is taken by you. Awalku bertemu denganmu Ku menatap hingga ku terpaku Dan mulai tumbuh rasa di kalbu Lama kelamaan ku merasakan apa itu cinta Dan ku mulai suka denganmu Rasa inpun telah ada Tapi kau tak sadar apa yang aku rasakan Tiap kesibukanmu ku selalu memperhatikanmu Namun kau acuh dan cuek begitu saja Menba menyapa Tapi ku tersipu malu Lama-lama perasaan ini benar adanya sampai-samapai ku terkadang ada rasa cemburu Bila kau dekat cewek lain Sungguh batinku terasa sesak dan jengkel hati ini Tapi ku sadar aku bukan siapa-siapa bagimu aku hanya mengagumimu Ketika nafasku tlah terhentiku berharap tak ada rasa dengki di antara kita Dan jika langkahku tlah terhenti mengembara Aku ingin melihat kau tersenyum padaku kembali Seperti kau tersenyum pada bidadarimu Yang kau kagumi selama ini Dikau adalah permata yang tersimpan di hati Yang selalu bersinar terang Menerangi setiap hariku Serta langkahmu yang begitu berarti untukku Aku tak tau jika takkan melihat langkahmu kembali? Mungkin ku telah terjebak dalam kegelapan yang tak kusadari Jika kau menganggap ku berartiku ingin kau laksana langit Meski sempat gelap terangnya dapat di hitung dalam keheningan malam Jika ku melihat samudera Ku selalu ingat begitu luasnya cintaku untukmu Serta begitu sucinya sesuci tetesan air hujan Yang selalu membuatku bahagia karena karunianya Tapi apakah ku berarti untukmu? Tak taulah terlihat bagai mimpi Mimpi yang menyedihkan,,,,,,,,,,,,,, Tapi mengapa sampai saat ini tak kau tunjukkan senyumu padaku? Padahal dulu ku mengira hanya aku yang bisa membutmu tersenyum Tapi itu salah salah besar sebesar lukaku di hati Tapi mengapa kau datang dan pergi begitu saja Tidak kau lihatkah lubang di dadaku Lubang yang hampir menembus seluruh hidupku Yang akan hancur lebur bagai perasaanku Tak taukah kau???? Cinta.. Hadirmu tak terduga Menjadi takdir setiap manusia untuk kau datangi Cinta.. Kau hanyalah sebuah rasa Yang hadir di hati Yang memaksa setiap insan untuk memenuhi keinginanmu Cinta.. Aku sungguh tak berdaya melawanmu Disaat aku ingin menjauhimu Kau malah semakin dekat Cinta.. Aku percaya kesucianmu dan kesejatianmu Pertemukanlah aku dengan seseorang yang pantas untukku Demi memenuhi takdirku. Cinta.. Kehadiranmu dihatiku adalah anugerah dari sang penciptamu. Pertemukan aku dengan cinta sejatiku. Riak bening air mengucur deras... Menyatu dalam suara desah nafas... Menyeruak paksa ia menghempas... Terburai lepas hingga bebas tak membekas... Kuba tuliskan namamu diatas air itu... Namun ia menertawakan ku dan menyeringgai pilu... Seolah ia sedang menunggu bulan yang memantul dipundaknya itu... Aku tau kau pun pilu... Hati sang pujangga ini sedang berdarah... Meski kau tak melihat luka dalam gundah... Tak ada tinta tuk tuliskan namamu kasih... Meski harus menahan pedih nan perih... Aku rindu jelita auramu... Akankah kau dengar syairku yang kutitipkan pada lebah madu...??? Syair yang tak pernah terbaca oleh manusia angkuh... Karna mungkin merekapun jenuh... Aku rindu kecup keningmu... Kecupan yang membuat cerita dan selalu kutuliskan tanpa tinta dihatiku... Agar suatu saat kau dapat membaca itu dihatiku... Betapa aku sangat merindukanmu...(Dari seseorang yang sangat merindukanmu) Sahabat sebuah kata yang begitu indah sebuah kata yang begitu berarti yang menghidupkan keheningan Sahabat sebuah nama terindah di dunia hanya dia yang buatku ceria yang mengerti dikala ku sedih Sahabat begitu berarti hadirnya dirimu dalam setiap detik hidupku kau lah yang mengertiku Sahabat ku menyayangimu .... Tak ada habisnya kami ucapkan terima kasih... Pada paduka yang telah berjuang tanpa pamrih... Membahagiakan kami yang sedang sedih... Berbagai usaha yang paduka telah lakukan tak percuma... Semuanya berguna tak hanya tuk saat ini saja... Tapi juga untuk masa depan anak cucu dan seterusnya... Meskipun usia telah memakan... Paduka tetap teladan... Untuk kemarin, sekarang, dan masa depan... Terima kasih untuk paduka.... Februari Dibalik bukit ujung timur Semburat cahaya baur Gelap terang urai kabur Mata itu senja luntur Sudahi mimpi gelap Bedakan warna sigap Asa tunjuk jalan tegap Ragu bimbang lenyap Riuh jantan lantang Ucap salam matang Malam pagi datang Cahaya asaku datang Lembut menjerat rasa Tegas membakar jiwa Kejam menyayat raga Surya talimu kuasa Keluargaku Tersayang... Lelah hati ini berbeda jarak Lelah otak ini menghayal Lelah tangan ini mengepal Leah mulut ini berbohong Aku rindu kehangatan kalian Aku butuh semangat kalian Aku ingin pelukan kalian Aku mau senyum indah kalian Aku rindu kalian... Dimana aku berada bukanlah masalah Tapi hati ini tidak bisa lagi berbohong Aku terbayang lengkung bahagia bibir kalian Aku selalu berhayal dan bermimpi bercanda dengan kalian Maafkan pilihanku... Yang merasa kuat dan bisa tanpa kalian Yang merasa bebas tanpa kalian Tuhan keluarga kecilku di Tangan Mu Jagalah mereka, sehatkanlah mereka, dan bahagiakanlah mereka Di dalam perjalananku Terselit sebuah memori Bagaikan tidak mampu hilang Hingga parut menitiskan luka silam Hingga terasa peritnya laluanku Kucuba mencipta simpang kucuba juga melukis lorong jauh darimu Tapi saat ini kau muncul kembali Mengoncang dadu kehidupanku Aduhai hati Beratnya langkahku seperti ada batu besar Songsangnya jiwaku dengan keraguan ini Berikanlah ku ruang untuk menrak lukisan Tapi bukan dengan kau Kerana sakitnya parut yang kau berikan Kumohon lupakan aku... Kumohon lepaskan aku Sakitnya... Bertahun ku menanti kau Yang ku dapat hanya luka Kau menghiris semua harapan Hingga lenyap impian itu.... Ibu.. masih pantaskahkau ku panggil ibusaat kau tak lagi di sampingkusaat kau tak lagi mengharapkanku tuk menjadi anakmu Ibu.. masih perlukah kau ku akui sebagai ibukusaat masih balitaku kau telah membuangku Tak pernah ku merasakan hangat buaianmutak pernah ku merasakan belai kasih tanganmu Tapi ibu.. bagaimanapun kau telah memperlakukankuaku tetap menginginkanmuaku tetap mengharapkanmutersenyum padaku, memelukku dan membelaiku dengan kasih sayangmu Setelah pergi itu datang Kembalikan sirna yang telah hadir Jauh-jauh kini mendekat Memaksa ingat setelah lupa Awan menggumpal namun tak kunjung hujan Hawa dingin menusuk kulit mencumbu langit Kehadirannya menjangkau jantung untuk berdebar Siapakah dia siapakah dia, Dia seperti ingin namun enggan Seperti mau namun ragu Seperti berangan namun sungkan Seperti punya hati namun tak berani Apa yang terjadi? Semua itu seperti teka-teki Berputar-putar di kepala Membakar nafas yang dihela Rasa tak mampu lagi menduga Tafsir tak mampu lagi mengintip tabir Seharusnya aku sadar dengan Qadar Dia ada namun dinyata maya Dia terasa namun dinyata hampa Seperti mekar namun kuncup Seperti mengalir namun tenang Tuhan, jangan berikan aku pilihan Sebab aku tak bisa membaca samar Jika dia merah, tunjukkanlah merah Jangan beri aku abu-abu Kerana bias sering buat aku tertipu Kamu hadir membawa warna baru Kamu obati luka ku tentang masa lalu Kamu mampu mngubah kehidupanku Jauh lebih baik dari kehidupan yang lalu Kamu manusia sederhana yang mampu memberikan cinta yang luar biasa Cinta yang tak mampu di ungkapkan oleh kata kata Mendengar apa yg tidak dikatakan Mengerti apa yang tidak di jelaskan Terimakasih cinta.... Atas segala hal yang kamu berikan Cinta tulus dan juga pengajaran tentang berbagai hal Kamu telah mengajarkan apa itu menghargai, menerima, bersyukur, ikhlas dan mandiri Kini ku mampu berdiri sendri dengan tenang melewati semua permasalahan pribadi Dan kini aku telah mengerti apa itu hidup dan juga cinta sejati Berharap setiap mimpi akan mnjdi nyata Hidup bahagia bersama selamanya Semoga rasa antara kita takkan pernah pudar bersama sang waktu Sehingga Tiada celah bagi cinta yang lainnya Disini banyak harta Disini banyak emas Kenapa tidak pernah kita rasakan Gula-gula manis yang berlimpah Merdeka, kita merdeka Berjuang, kita berjuang Katanya kita berpunya Katanya kita terbebas Katanya, ada di bibir Katanya, sebatas ada di lidah Bagaimana janji-janji terbukti? Janji itu keras untuk dimusnahkan Jangan hanya berkata Karena kami bosan mendengar Sesaat diam terpaku Sesaat diam termangu Di ujung pilu Di pucuk sembilu Menusuk kalbu Membelenggu rindu Membiru Membisu Pada bayangan yang pernah datang Pada khayalan yang pernah hilang Segalanya telah berubah Cahayanya membias lemah Kiranya mendung berwarna kelabu Tiada lagi senandung yang berlagu Senyum itu, kini seperti dipaksakan Mata itu, seperti menyimpan tangisan Kenapa? Mengapa? Entahlah Aku tak tahu Kau kah itu? Duhaai malam.... Ajari aku bagaimana cara melupakan dia Agar tidurku lelap dalam heningmu Nyenyak dalam gelapmu yg benar" kelam Agar Rindu tak lagi menyisakan tetes air dimataku Agar ikhlas akan kenyataan bahwa semua ini semu Agar kidungku tak lagi bernada pilu Ajarkan.. katakan... Agar aku bisa mencintainya dengan sederhana Dengan Rindu yang sewajarnya.. Waktu Mengisahkan Sebuah certia Berdua Kita lewati bersama Saling memberi dan memahami Arti air mata dari hati .. Kasih sayangmu mampu menyentuh hati juga mimpikku Pelukan Dekapanmu dapat redamkan amarahku .. Namun berakhirnya bukan Bahagia tapi luka yang kita terima Karena langkah kita dijalan terlarangmemaksa kita untuk merelakan semua yang tersimpan .. Ku melepasmu, Bukan ku tak menyayangimu .. Namun kusadari, Bahagiamu yang terpenting bagiku .. Ku meninggalkanmu bukan tuk mengobati perihku .. Inginku hanya satu tak mau kau terbebani oleh cintaku .. ------------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Bisakah aku melupa secepat kita bertemu Membawa pergi sejuta kenangan yang berhasil ku buat sendiri saat sukma terus merintih Lalu, sanggupkah hati menari tanpa pasti Meninggalkan mimpi yg tak dikehendaki Rindu hati menemani larut malam dengan secangkir kopi Berdiri di jendela menatap tawa dunia, lalu tersadar pada diri sendiri yang terlalu lama bersedih Kasih... Kasih... Kasih mana kala pedih mentari terganti bulan, mengapa sukma merindu detak jantung mu Lalu aku, siapa aku Mengapa mencinta mu bagai merebut bulan dari malam Sesusah menatap seluruh dunia dari dua mata kecil Mengapa Tidak... Tidak kenapa, kenapa aku yang harus mencinta sendiri Lupa rasanya menyeka air mata saat berlari mengejar kekasih hati Mati rasa karena cinta sendiri, bodoh memang tapi mengapa aku tidak kembali menjadi seperti dulu Tertawa karena cerita cinta di novel murah yang berakhir bahagia Tersenyum karena mendung tanpa datangnya hujan Aku lupa bagaimana menjadi diri sendiri Aku mencinta tanpa dicintai, berakhir sedih dan akhirnya mati Diatas roda pedati usang aku meneruskan jalan Dibawah langit yang mendung dan pagi hari yang senduJalanku... Bukan lagi jalanan bernama kenangan Bukan lagi jalanan yang ditumbuhi jutaan cerita masa lalu Jalanku sekarang... Menepis ego mengalahkan sendi sendi harapan masa itu Menemui kegelapan bukan berarti tak akan ada cahaya setelahnya Menatap sengatnya matahari bukan berarti tak akan ada hujan selamanya Meski tak mampu namun harus kutempuh jalan itu Harus kutempuh.. Harus kuba.. Meski peluh terus mengisak dan bayang bayang terus menghantui dibelakangkudan tak lagi kutemui sosok yang mudah meneteskan air mata didepanku Tentang jalanku.. tentang takdirku.. aku pasrah... Jember,astrielinda Wahai pelaut sejati, pengembara samudera Jangan pernah ada kata kandas apa lagi jera Meski kapalmu retak dihantam gelombang Meski kapalmu terkoyak digores batu karang Wahai pelaut sejati, penguasa lautan biru Hati setegar laut setegar karang, jadikanlah dirimu Kelak semua badai pasti kan berlalu Masih besar harapan tuk kembali bertemu Pelaut sejati pasti kan pulang kembali ke dermaga Meski ada seribu luka disekujur tubuhnya Seluas-luas samudera pasti bertepi Setiap ombak bergerak mencari pantai Ketika terlihat burung-burung beterbangan di cakrawala Pertanda daratan di depan sana, meski sayup-sayup terlihat mata Harapan kembali selamat semakin nyata Segeralah bergegas ke daratan di depan sana Segeralah berlabuh di dermaga biru menyala Meski itu cuma dermaga kecil di tengah samudera Ketika telah tercium bau daratan Bersuka-rialah wahai petualang jantan Lempar jangkar jauh-jauh agar tersangkut Lempar hingga terbenam di dasar laut Gulung dan simpan semua layar masa lalu Ikat erat semua itu dengan simpul mati di hatimu Ikat kuat tali sauh kapal dengan simpul hati pejuang Agar tak hilang kapalmu diseret gelombang Pelaut sejati pasti kan pulang Meski ada seribu badai menghadang Pandanganku menghitam Memeluk malam yang dingin Langkah kecilku merayap pelan Mencari seberkas cahaya dalam gelap Kumaknai petak-petak dalam rinai hujan Mengguyur bumi yang berselimut awan Untaian dzikir mengalun merdu Menemani hujan yang merembes patuh Menodai tanah kering dengan deras Tangis mungil memecah sunyi Meratap cahaya dalam himpitan do’a Kulantunkan syair-syair diksiku Berdialog dengan Sirius Berharap ada telinga yang mendengar Harap-harap cemas generasi akhir Membuka lembaran sembari merapal do’a Kulihat mereka membaca jalan Tangan kanan berkawan cawan Dengan kiri sebotol minuman Kerupuk putih jadi teman, bahkan sahabat Melengkapi pedas manis dalam kehangatan malam kedua Dalam gerbong Maret yang masih mentah Akulah yang berada di sisimu Saat hidupmu bagaikan malam-malam di Oradour Sul Glane Malam paling gelap Paling dingin dan busuk Aku membelaimu dengan senyumku Aku menyeka air matamu dengan darahku Aku mengambil alih kemalanganmu Aku menghalau gagak agar tak jahat padamu Kala itu aku pikir aku tak tergantikan Aku bagaikan menelan kapsul sianida bersama Heinrich Himmler Ketika malam ini kau katakan Bahwa aku bukan bintang bagi langit malam Aku bukan garpu yang bersisian dengan sendok Aku bukan merah pada mawar Aku bagai sudah teracuni Merembes ke seluruh vena Kepalaku terasa berat Bahwa apa? Suaramu terdengar jauh Apa? Bahwa kau tidak pernah mencintaiku Langitku tak secerah dulu lagi Bungaku pun enggan mekar mewangi Anginku pun tak ingin berpesan Cukup malam yg slalu dingin Perlahan wajahmu menghilang pergi Berganti entah siapa dia Datang menyeka luka Merangkul melewati senja Tak ingin mengenalmu Itu kata hatiku Aku tak bisa melarang Karena hatiku yang berucap Mungkin lelah Atau mungkin terlalu sakit karenamuMaafkanku Ku ingin senyumku kembali tanpamu Kata orang tanah kita tanah surga Negeri kita negeri seribu pesona Dari sabang sampai merauke Memancarkan jutaan keelokan yang menawan Lihatlah kawan, si pirang berpoles putih Berbondong bondong menapakkan kaki di bumi pertiwi Mereka hanya ingin berkenalan dan berprestasi Lewat rasa dan karsa, akan cantiknya budaya kita Sedang mereka, si anak bangsa asyik dalam bualan mimpi semu Malu memakai baju kearifan lokal Dengan goresan tinta yang meliuk Menorehkan segudang makna tapi bangga" akan budaya asing Budaya tanpa jiwa sang pancasila, hampar sudah Hingga lupa ibu pertiwi Yang telah mengandung dan membesarkannya Merawat dan menghidupinya Namun tatkala warisan bangsa diakui negara lain Barulah semut-semut menjerit Berteriak dengan semangat berapi-api Menjunjung harkat dan martabat bangsa Kini sang ibu meneteskan air mata Garuda hanya menunduk, Badan yang kokoh berdiri tanpa jiwa Karena Budaya sebagai ruh bangsa Kini kian terkikis oleh tebing-tebing keangkuhan Warna dunia, perlahan kelam kelabu Tanpa gemintang, Tanpa kerlip berbintang Kemana terik terang mentari Seakan membias tanpa permisi Memang kelam tak selalu menyisa kelabu Bak sinar malam, dengan fajar yang sigap setia menunggu Apakah nanti, atau sesaat ini Harap sesegera cahaya menerang dunia Sebegitu sangat kelam bertegak Sesegera berganti sinar benderang Kerlip hati redup redam perlahan Menunggu ajaib biasan sinar cekatan Meronakan hidup penuh kegemilangan Namun apalah daya biasan sinar Belum sedia siap di hadapan Tetapkan jiwa dalam kuat tergenggam Biarkan hati dalam tenang Berharaplah hilang kelam berganti benderang Berharap kelam berganti terganti terang.Jakarta Tepi malam September Setiapa hari kuhabiskan waktuku untuk menulis tentang kita.. Diatas kertas putih kuukir dengan tinta hitam... Kertas putih pun berharap aku megukir rasaku yang indah-indah saat bersamamu setiap hari.. Tinta hitam pun berharap ia bisa bertemu dengan kertas putih kekasinya setiap hari.. Megukir rasa adalah cerita tentang kita berdua di atas kertas putih yang kita ukir dengan tinta hitam. Cinta yang tertanam diqalbuku Utamanya untukmu ya habibi Rahmatmu untuk seluruh alam ini Kau lentera dikehidupan ini Semua makhluk takdim padamu Ardi ini tercipta karena mu Ya Rabbi aku merindukan kekasihmu Salam kan rindu ku padanya Disetiap waktu fardu Ku ucapkan salam padamu Untuk menghadirkanmuana uhibu ilaki ya habibi... Perlahan aku telah mengubur setiap kenangan pahit, Tak mudah tentu, tak seperti membalikkan telapak tangan, Tapi bersama dia sosok yang kini bersama buatku bahagia, Aku jelas tak lagi merasa sepi, Tak lagi merasa gundah dengan hadirnya. Caranya cintaiku begitu sangat sederhana, Bahkan saat awal kita jalani ini semua ku tak yakin dia benar mencinta, Tapi semua terbantahkan akan setiap tutur lembutnya ucapkan kata indah untukku. Tentu saja bukan hanya kata indah yang dia beri, Tapi lewat tindakan dia buktikan itu. Memang tak akan pernah seindah cinta sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan sayyidah Fathimah Az Zahra yang cintanya suci dan seputih mutiara. Namun tetap saja dirinya punya cinta yang tulus untukku, Biarlah dia dalam kesibukannya hanya sedikit punya waktu untukku, meskipun aku tau dia selalu punya waktu meluangkan waktunya bahagiakanku, Ku tau dalam kesederhanaannya dia punya jiwa yang besar, Kadangkala aku memang terlalu munafik menyatakan cinta, namun sikap dan perlakuan lembutnya selalu mengalahkan egoku. Biarlah orang berpikir baik tentangnya, Biarlah orang berpikir jelek tentangnya, Yang aku tau dia sosok yang tak pernah lepas dari lamunanku, Dialah cara Tuhan buatku bahagia, Lewat sederhananya dia cintaiku, Lewat ketulusannya dia tentramkanku. Dia sosok yang kadang buatku meneteskan air mata sedih, Dia juga sosok yang kadang buatku meneteskan air mata kebahagiaan. Dialah wanita biasa yang punya cinta luar biasa. Seandainya aku jauh darimu Akankah kau merindukan aku?? Jika saja aku tak sedang bersamamu... Terfikirkah olehmu untuk lari meninggalkan aku.... Saat kita terjalin dalam asa yang sama Pernahkah jenuh menggelitiki hatimu.... Aku tak tau dan tak ingin tau, Bisa saja kau pernah ragu padaku Mungkin juga bimbang pernah merajai kalbumu Karna hati adalah medan luas yang tak bisa dipahami Yang tak mungkin bisa untuk dimengerti Dan ketika kehampaan itu datang menghampirimu Mengusik musim semi dihatimu Menghempas awan hitam di fikiranmu Percayalah...... Selamanya... adalah mimpi yang harus tetap terjaga Antara aku engkau dan cinta...... Hujan.. Terimakasih Kau menemaniku siang ini Kau samarkan airmata ini Tak apa jika ku basah Aku menyelami keluh kesah Hujan.. Teruslah iringi langkahku Aku tak ingin ada yang tau Hujan.. Bawalah pedihku Hujan.. Simpanlah senyum indahku No Urut: Tanggal: // :: Aku dan kamu Aku menjadi pemilih dimana kamu sendiri menanti.... Memiliki satu hati untuk masa depan nanti.... Memberikan hal hal yang penuh arti... Menjadi imam dikehidupanmu nanti... Akan tetapi akupun malu untuk berserih hati.... Kamu manusia sedangkan aku terhina... Kamu bintang sedangkan aku awan.... Bahagikan bumi dan langit untuk semua itu..... Apa aku pantas menjadi pendampingmu nanti...? Bukan aku menolak semua anugerah ini... Karna banyak di diriku merasa Hina... Apakah pantas IMAM minta penuntun ma'mum...? Bisakah kamu menerimah semua itu....? Dengan dirimu mengagumiku dalam diam.... Aku semakin percaya itu.... Menjadikan kita untuk menjadi teman hijrah dalam hati.... Dalam satu ikatan nanti ... No Urut: Tanggal: // :: Lahir cinta bukan hanya karena mata Bukan juga karena sengaja Datang tak tahu waktu Rusak kesadaran, senyum-senyum sendiri Ilusi tutup mata Guling dunia, ganti daratan Masa hilang, waktu berkembang Bukan rasa mati, malah ia makin menjadi Pecah badan menumpuk cinta Coba buang malah beranak Jangan-jangan ba dilawan Anugerah hidup terima saja Warnai jiwa yang kadang sunyi Banyak sekali kata Yang tersesat dalam pikiran Sangat banyak rasa Yang ingin hati sampaikan Tapi apa daya Tak mampu bibir ini mengatakannya Tak bisa ku mengungkapkannya Karena ku tak pandai bersajak Sempat ku ba bersajak Namun tetap saja Sajakku belum juga Mewakilkan perasaanku di hati ini Yasudahlah... Biarkan saja rasa ini terpendam Terkubur dalam dalam di hati Rasa yang tak mampu terungkap Hanya bisa tersirat Jagalah cinta itu dalam hatimu Simpan lah dia Pertahankan lah ia Jangan kau hancurkan demi nafsumu Sesungguhnya cinta yang suci itu adalah cinta yang terjaga Cinta yang taat akan perintah-Nya Cinta yang saling menjaga pandang Cinta yang saling menjaga hati Jangan biarkan cinta itu menjatuhkanmu kedalam jurang penuh dosa Karna cinta seharusnya membuatmu terbang tanpa harus takut terjatuh Membantumu mendekat kepada-Nya bukan menjauhkanmu Membawamu kedalam surganya bukan nerakanya Biarkan lah cinta ini tetap dengan kesuciannya Biarkanlah cinta ini tetap dengan cahayanya Cahaya kasih yang penuh dengan Keagungan Tetapkanlah ia dalam kemurniannya hingga tiba masa mu menjadi halal Aku menyerah bukan berarti cintaku melemah Hanya saja pikiranku mulai sejalan dengan perasaan Bahwa ada cinta yang tak bisa bersama meski ingin terus memaksa Perlahan namun pasti Air mata kan mengering Tubuh kembali kokoh berdiri setelah badai asmara kencang menerjang Bukan salahmu yang tak mampu membalas cinta Bukan pula salahku yang terlalu dalam menanam cinta Namun sejatinya cinta memang tak pernah salah Hanya saja kita adalah dua insan yang tidak ditakdirkan untuk bersama dalam mahligai cinta yang abadi Aku bermain ke rumah teman Membawa buah apel Dan sepotong daging sapi Hari itu hari minggu Hari untuk berlibur Menghilangkan rasa penat Nama temanku sulaiman Dia memiliki Mata satu Kaki satu Tangan satu Gigi satu Bibir satu Setiap hari minggu Dia selalu pergi ke kebun Untuk bertani Aku berkata: sudahlah sulaiman Duduk di kursi  rumahmu Jangan engkau selalu sibuk Dengan pekerjaanmu Seduhlah secangkir kopi panas Sambil membaca koran Agar engkau tahu Berita baru Tentang pejabat Yang takut hidup miskin Sesuatu yang menggenjal dalam hatiku Mungkin ini adalah perasaan cinta Hampir setiap kegiatan yang lakukan Itu bersamanya Dan setiap ku bersamanya Ku selalu tersenyum dan merasa bahagia Tuhan.. Apakah ini benar benar perasaan cinta.. Cinta kepada sahabatku Ataukah ini hanya perasaan sebatas sahabat saja Sulit ku mengerti perasaan ini Ku tahu semua ini Di jalan yang tersimpan, disitu kenangan ini tertancap Ku masih menunggumu Satu ucapan yang kuingat darimu, Kau kan slalu bersamaku Mungkinkah itu kan terjadi Cinta yang sejatinya takkan terulang, disini nanti Kita memang masih saling mencintai…. Tapi itu takkan lama Mampukah Kita bertahan dalam kesunyian ini Mungkin ini berat Namun harus dihadapi dengan senyuman Dan kita tak pantang menyerah Ku tahu kau terluka Aku pun demikian Engkaulah wajah benarku, Tuhan Pada seucap kata cinta dari Sehati Terpandang dalam batin, tatapan Sejiwa, segala sesuatu terlampaui Langit dan Bumi tak menjadi jarak Suci dan Dosa, sirna di dalam Kita Kitalah puja-pujian indah, semarak Yang disebut oleh Lidah Semesta Aku tahu, Jiwa Mu ingin bertemu Di antara gaduh simfoni duniawi Kau siratkan Serasa Cinta di kalbu Kala diri ini rapuh, tiada mengerti Bila mencintai Mu terasa Sempurna Maka Akulah Raga dari Sang Hina Telah lama aku mendambakan Mu Hadir dan Merasakan Tulus Cinta Mu Engkaulah Cinta, Asma Jiwa Nirmala Tak pernah berkhianat, tak berdusta Tiada berpaling, penuh Kasih Mesra Asma Jiwa Nirmala, Dirimu Sempurna Sesaat teringat tentang mu Tentangmu yang dulu membuatku pilu Saat hatimu berpaut melangkah bersamanya Begitu jauh kau meninggalkanku Jauh... jauh semakin jauh kau meninggalkanku Tetes air mata membasahi pipi ini seperti riuhnya hujan yang menghantam sang bumi Sungguh Tak ingin ku seperti ini Semua rasa Berhati putih ini Tak kan cukup untuk memilikimu Hilang… Hilang sudah harapanku bersamamu Meki ku sangat mencintaimu Ku ikhlaskan tuk melepaskanmu Bila dengannya kau bahagia Maka aku juga akan berusaha tuk bahagia saat melihatmu bersamanya Ibu.... Sungguh besar pengorbananmudemi lahirnya aku ke dunia inikau sabar mengandungku sembilan bulan lamanyahingga kau rela bertaruh nyawamu demi melahirkankuIbu..... Kaulah pahlawan yang paling berjasa dalam hidupkukau bersabar dan terus bersabar demikukau merawatku sedari aku kecil sampai sekarang aku besarkau selalu menasehatiku agar aku menjadi anak yang baik Ibu... kau selalu mengajarkanku bagaimana hidup mandirikau mengajarkanku untuk menjadi orang yang jujur dan bertanggung jawabkau tak pernah lupa untuk mengingatkanku semua itu Terimakasih Ibu.... Kau telah mengorbankan seluruh jiwa dan ragamukau rela meluangkan waktumu demi bersamakudan kau juga selalu membimbingku dalam segala hal.....I LOVE YOU IBU....AKU SAYANG KAMU SELAMANYA Ada kerinduan.. Menyergap relung hati Setiap kali pagi Datang menghampiri Serasa hati ingin menyapa Apa khabarmu disana Namun rasa diri tak pantas Kerap menjalari Tak ingin hati tenggelam Dalam netra yang hampa Cukuplah merasa bahagia Walau hanya melihatmu Dalam potret maya Maafkan sipenyair ini Yang hanya mampu Menjabarkan perasaan Dalam bentuk tulisan Sukamanah februari Sejatinya, rasa itu nyata Pada bahagia atau patah akhirnya.. Ku tau kenangan bersamamu begitu indah Tpi ku tau, kala itu lukaku merekah Percayalah.. Cinta benar adanya, Dengan waktu yang lama, Tanpa bumbu pewarna Ketika hati bertahta di atas segalanya.. Ketika waktu terus berjalan maju Aku ingin tetap bersamamu disini Tak peduli seberapa jauh waktu meninggalkan kita Denganmu, bersamamu disimu Disampingmu, selalu selamanya Kadang sempat terfikir olehkujika seandainya kita terpisah Apa jadinya aku tanpamu Mungkin aku akan tinggal di masa lalu Masa lalu kita Tak akan ku pedulikan waktu yang bergulir disampingku Karena bagiku kamulah seluruh waktuku Yang akan mengiringi hidupku Dari waktu ke waktu Jadi, apa artinya aku tanpamu Kaulah waktuku Setiap kali waktu berdenting Setiap kali itulah aku mengingatmuMerindukanmu Semua tentangmu Hanya dirimu saja Tentang kita dan tentang waktu Aku terbujur Di sebuah sudut yang pengap Hanya ro yang menemaniku Dia katakan sesuatu padaku Orang memandang kita hina Tetapi … Bisakah kita katakan Bahwa mereka bijaksana Biarkan mereka menilai kita karena kita adalah kita Persis di kursi tunggu yang bersebelahan Waktu itu, kita duduk dengan kebisuan kita masing-masing Angin malam sesekali menyapa seribu kekakuan Namun seolah tak hirau, Sejenak suasana membeku Dari sudut mata kutemukan mata yang lain mencuri sedikit senyumku Kadang, kurasa tawaku pecah saat mengingatnya Semuanya tanpa alasan Lucunya, aku menyapa dengan menyebut nama sendiri Kurasa nyata, ternyata masih dengan cerita dan emosi masing-masing Kata-kata membisu entah karena apa Semuanya tanpa alasan Lama, Detik-detik kini mulai gerah dalam cuaca yang dingin Lembut angin seakan menampar-nampar kebisuanku Dengan dalih sesama saudara harus bertegur sapa Sejak itu, aku punya alasan untuk menceritakan bumi yang berputar, cuaca yang tak menentu, musim yang berubah, dan aku yang ingin berkenalan denganmu Semuanya tanpa alasan Karena tak butuh alasan saat hati telah memilih Semarang, Mei Kita boleh mencintai semua manusiatapi kita hanya boleh memiliki satu diantara merekakini kau telah memilih dia dan tinggalkanku dengan air mata Aku bangga padamukarna kau mampu memilih dengan hatimujagalah dia sekuat genggamanmujangan biarkan air mata menyapa pipinya Dan kau tersenyumlah diatas lukakukarna senyumanmu lebih berarti dari pada hidupkujangan sia-siakan kepedihankuaku rela karna ini demi cinta bukan karna egoisku semata Menghela nafas beraroma kegagalan Mengacuhkan kesedihan beraura kesunyian Melarakan kesukaran berirama kematian Mengantarkanku pada kenang yang terlupakan Rindu ini rindu kenangan jam Kamu yang sanggup mencicipi pahitnya sebuah manis Tetap tersenyum meski hati masih teriris Bukan hanya senyum Seluruh anggota tubuhmu meradam kehilir hati Siluet senyum manismu Tertutup tangi yang keluar dari hatimu Menjatuhkan air yang menanggalkan senyum, Menggoreskan sisa sisa asa Berbahagialah, Hujan akan reda saat senja tiba Disaat aku terlena Aku menyaksikan sengketa keluar dari hubungan kita Menebar perih dari seluruh rasa Melepaskan tangan dari genggaman sedih yang membantai hati Tangan ini terhempas Terbang melayang menanti genggaman Tangan ini tersulur Merayap merangkak jatuh tersungkur Sayang, Mari bergandeng tangan Mari memaknai cinta, yang terbuang rindu kenangan Perasa'an yang dulu pernah hilang, Tenggelam di telan oleh waktu dan senja, Kini telah kembali menemani hati yang sepi, Dengan segenap rasa yang dulu pernah hilang, Perasa'an ini memang tidak bisa di bohongi Namun aku tahu, Kamu pun pasti merasakan perasa'an yang sama sepertiku, Cinta memang membingungkan, Membuatmu lupa akan waktu yang sedang berjalan, Terkadang cinta membuat teringat akan masa lalu yang sangat indah, Antara kita berdua. Sunyi sepi malam Tanpa sinar bulan Sesunyi hati ini Yang selalu kau tinggalkan... Jiwaraga ini Serasa tlah mati Hanya Kau saja Yang bisa hidupkan lagi... Rindu hati ini Takkan pernah mau abis Setiap hari Ku gelisah Karena cinta... Jujur Ku tak bisa hidup Jauh darimu sayang Aku rasa bagai Mentari tak bersinar... Berbalik, saat kau hanya berputar dalam anggapan Meraba, karena kau membuka mata saat semua tak terlihat Menghirup saat sesak, terengah-tersedak Kau menghilang, tapi kau hanya menutup mata Rangkaian benang yang kau kenakan Tapi kau munafik, kau seharusnya telanjang Kau melihat bayanganmu terbawa oleh cahaya Kemudian menghilang, padahal kau melihatnya Kau mengingat, diantara gema dan kebutaan Bagaimana kau lahir, tangismu diantara senyuman-senyuman Lalu kau seharusnya menangis untuk mereka tetap tinggal? Pernah dalam nyata kau merindukan poros Memeluk pada jarak terdekat, kau merasakan lelehan tulang belulang Semesta terhenti, sungai-sungai tanpa aliran, lautan kehilangan ombak Angin membawa abu-abumu, bersama cahaya dan nyanyian alam Kau menghilang, tapi kau lahir dalam peredaran Akan hancur jika kau dalam kobaran Atas dewa-dewa yang membeku Bagaimana kau bertanya saat malaikat-malaikat tertidur? Atau hembusan yang terbawa oleh angin. Hanya, menempuh perjalanan diantara kabut Akan sama sulitnya saat kau tersesat. Cinta itu tak harus memiliki Salah, itu hanya kata dari bibir Tapi hati tidak Cinta itu buta Salah, itu hanya terucap di mulut Tapi hati tidak Terkadang cinta hanya banyak terucap dari mulut Hati hanya terdiam dan memendam perasaan nya Gelap malam yang penuh bintang aku selalu bertanya Mengapa cinta datang sekejap di hidup aku Saat pergi menimbulkan luka yang tak terobati Dan Terkadang aku berfikir Cinta itu hanya sebuah kata Kata untuk menyampaikan prasaan Aku Tak butuh Cinta Karna aku tau cinta Tak membutuh aku Yang Aku butuh Sayang nya dan Perhatian nya yang selalu di sisi Untuk apa aku dapat cinta nya Tapi dia pergi jua Tak ada di sisi ku Aku butuh dia Tapi bukan cinta nya Cinta itu memiki makna dan arti Aku kumbang cacat warna Hanya mampu lekuk manis di balik bunga Aku kumbang cacat sayap Menahan tetes mata agar kau bahagia Aku kumbang cacat sayap kanan Dimana tubuhku tak dapat terbang Demi dirimu tersenyum manis Aku kumbang cacat sayap kiri Menopang semua masalah mu Agar kau berubah jadi kupu-kupu Aku kumbang berkaki Memberikan kehidupan agar kau tak menangis Aku kumbang cacat warna merah Ku tutup darah hanya dengan daun Supaya kau bisa berbagi kasih Aku kumbang yang sederhana Relakan hidup agar kau bahagia dengannya Tak tau apaini Sesuatu yang datangSesaatkaulemparkansenyumanitu Melesatdanmenancaptepat di jantunghatiku Sesuatu yang membuatkumelayang Sesuatudalamsemufatamorgana Ada …. NamuntiadaSaatmelihatsenyumanmu Apakahini yang namanyajatuhcinta? Kata orang jatuhitusakit, Tapijatuh yang kali iniberbeda Jatuh yang akurasakan Sepertijatuhketempat yang takadadasarnya Melayang … melayang … melayang Rasa yang membuatduniasepertiberhenti Saatmataterusmemandang Rasa yang membuat Jarakamerikadengan Indonesia Layaknyabogordengan Jakarta Mungkininilah yang disebutJatuhcinta Jatyhcinta yang kata orang Berjutarasanya Aku kesepian, ada ruang kosong di hatiku. Hampa dan kosong tak teisi.... Namun tanpa ku sadari ada sisi kosong yang kini terisi dengan satu rasa yaitu kerinduan..... Kerinduan yang begitu besar. Kerinduan yang begitu menyiksa. Kerinduan yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata Karena kerinduan itu hanya untuk Dia yang mungkin tak lagi ku sentuh. Percayalah denganmu Bahkan petang, elak lemah Yang terbutuh lukamu Ada makin bergegas gajah Disana sabar sang meski Laku bergoyang aneh apa Hentikan jaga, nyanyi Gagal tidak tepat bentuk Inilah hari hati Maka menggoda seruku, Jadi umpama muka lari Kecap bata damba serbu Kobaran api yang terus memanas.. Langitpun berubah warna.. Asap hitam membentuk awan.. Inikah mendung atw sebuah bencana.. Laut biru bertembok aturan... Pantai engan untuk di injak para nelayan... Sawah ladang bertukar rupiah... Tanah kebun menjadi santapan kaum berdasi... Ganti rugi merubah kearifan... Dari pelosok yang terpinggirkan... Diam terpanah mulut terdiam... Hanya menatap dalam kekuasaan yg membungkm.. Lihatlah mentari hari ini Ia tenggelam dalam gelap Kan muncul esok menjelang pagi Pancaran sinarnya nan berkilauan Melengkapi kehidupan tiap insan Memeluk cinta membelai sayang Selalu bercerita dalam rindu Hangatnya kasihku Sehangat pancarannya Lembut kasihku Sehangat sentuhan sinarnya Biarkanku tetap bersinar layaknya ia Biarkanku tetap melindungi Sehangat cahayanya SELALU Awal mata memandangredup lenyap dalam terang tak sadar mulai merasuk sampai berasa menuju rusuk Cintaku tumbuh perlahan pasti hanya menatap tanpa ucap berat langkah raga hatimenyapa dalam bisu Sadar semua itu terlarang bulan mentari angin dan bumi pun tahu cinta yang sama selalu membawa perih melukis hati goresan pena pedih Dia yang memang bukan untukku bukan hak dari Tuhan ku tak bisa ku sentuh tak mungkin ku dekapkhayal menyatu bahagia dalam lelap .... Ia belum berhenti memutar waktu Masih dengan langkahnya yang berderu Masih dengan otot-ototnya yang dahulu Masih dengan insan yang ia pangku Kini ia sudah renta Lelah memangku isinya Dihempas angin, ia goyah Dihempas topan, ia terengah-engah Langit tanpa pilar pun telah rapuh Meniti awan yang akan runtuh Dengan penduduknya yang telah luluh Seiring zaman yang kian mengeruh Sedangkan kita, hanyalah butiran debu Namun merasa lebih kuat dari batu Merasa lebih terang dari bintang kejora Merasa lebih gelegar dari atom hiroshima Niscaya hari itu tiba Dimana pemilik sapta-pesona hilang rimbanya Dimana pemilik cahaya kehabisan cahayanya Dimana Pemilik Langit meruntuhkan langit-Nya Tinggal lah debu beterbangan Tertiup, terhempas, terbang, melayang Bagai buih ombak di lautan Yang menabrak karang Hening... Ketika desiran angin malam membelai wajahku Ku terdiam sejenak dalam lamunan Tentang cinta yang kian hilang Aku tahu... Kau tak pernah inginkan aku Aku tahu... Dan aku selalu tahu Andai kau tahu Rasa ini tak pernah padam dalam jiwaku Rindu ini begitu menyiksa batinku Cinta ini seakan membunuhkuTapi... Kau tak pernah tahu Ku sadari rasa ini mendalam ketika kau pergi tak bersamaku.. Sungguh aku merindukanmu.. Memimpikan kehadiranmu dalam lelapku.. Aku ingin kau kembali dalam kisahku.. Andai kau tahu apa yang ada dalam hari-hariku . Aku memikirkanmu yang bukan siapa-siapa lagi.. Tanpa sadar menyebutkan namamu dalam cerita.. Tak mampuku berkata tentang rasa ini.. Hanya kebisuan yang dapat terungkap.. Cinta yang tersembunyi.. Cinta yang tersembunyi dalam hati.. Ku ingin kau tahu hal itu.. Hal cinta yang ku simpan atas namamu.. Ku ingin kau adalah cinta terakhirku.. Kau datang, Mengucap kata rindu Menancap kembali sembilu Harus seperti apa Saat semua rasa itu masih ada Saat impian bersama itu belum sirna Hatiku sesak dalam sekejap Mataku kembali sembab Kacau, Perasaanku kembali risau Mengharap lagi, kisah yang dulu usai~ Terukir indah disitu Nama yang akrab kukenal Nama yang setiap hari kupanggil Nama yang luar biasa Kala itu... Kududuk bersimpuh Memandang wajahmu yang tersenyum manis kepadaku Seakan mengulur salam perpisahan kepadaku Kutumpahkan air mata Kupanjatkan doa doa Kau yang tersenyum itu Seakan bahagia akan perpisahan kita Padahal aku tak bahagia atas semua ini Seakan memberikan pesan kepadaku Untuk bisa hidup disini Ya robb... Semoga dia diterima disisismu Amiin ya robbal alamin --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Engkau laksana bulan purnama Yang bersinar ditengah malam Lirihkan jiwa bersama bintang Langit biru berhias awan Burung – burung terbang melayang Siratkan luka hati yang gamang Laut mati dibelah musa Cintaku padam ditelan masa Kini kau pergi entah kemana Tinggalkan luka, saratkan lara Mengapa aku duduk sendiri? Apakah aku sedang merenung? Seperti menunggu satu windu Namun memang hidup terasa pahit Kita bisa berbicara apa saja Kita bisa membunuh waktu Tapi itu cukup menakutkan Karena hidup memang terasa pahit Aku pergi, aku pulang Semua orang menncari, menyapa Aku mau itu semua Layaknya aku tak memedulikan hal lain Tapi itu semua terukir semua Biarpun terasa ada yang kurang Tapi memang hidup terus berasa pahit Aku berfikir tentang apa yang kurasa saat ini Saat aku menjalani hari hari indahku bersamamu Tawa, canda, senyum serta parasmu Memberi warna baru dalam hidupku Kehadiranmu membawa bahagia untukku Dan membangkitkan semangat yang dulu pernah mati.. Bersamamu adalah kebahagiaan yang tak akan bisa terganti dengan apapun, Namun kini semua itu telah tiada Karena kau telah memilih hati yang lain Tapi ketahuilah kenangan bersamamu tak akan pernah hilang Karena kau akan selalu menjadi bagian hidupku.. Kini dia telah jauh dari pandangan Dari kisah hidupku Dari setiap kata dalam ucapanku Dari pikiranku pada setiap malam Dia berlalu seperti angin Kepergiannya tak dapat dilihat, Tetapi begitu jelas kurasakan Waktu ini terlalu cepat Dia yang memilih untuk pergi, Atau aku yang terlalu memikirkan diriku sendiri? Kini ku kesepian Terjauh dari sosok istimewa itu lagi Kini aku mengerti Mungkin aku yang terlalu egois Berpikir bisa hidup tanpanya Tetapi kenyataan berkata lain Disaat ku menyadari Dia begitu berarti Dia yang selalu ada Dia yang berbagi tawa Kini sesal dihati Tapi sudahlah Apakah dengan menyesali, Semuanya akan kembali? Disaat kau popular Jangan bongkak hati Apa bila berjaya Milikinya dengan rela hati Ingatkanlah asal usulmu Engkau orang biasa Orang dibawah mu yang membantu mu Menjadi mu berjaya sehingga popular Bila kamu bongkak hatisemua harta yang di miliki cuma sementara Jangan menyesal Harta itu akan dirampas kembali Kau akan kembali ke tempat asal Jangan lupa Jangan pinggirkan akuitu semua kuasa tuhan Memberi berjaya atau tidak Ingatlah kau padanya Tuhan sentiasa disisi. Sayangku kau motivatorku Sinar terang dalam hidupku Bagaimana aku bisa menduakanmu Sedang kamu begitu setia denganku Bagaimana aku bisa melukaimu Sedang kamu begitu lembut terhadapku Bagaimana aku bisa menjauhimu Sedang kamu begitu mempedulikan aku Kasihku kau cintaku Kau hati dalam jiwa yang merindu Takan mampu aku berpaling darimu Karena disetiap detik waktuku berjalan Tak bisa aku terlepas dari bayangmu Kau peri dalam hatiku Disetiap doaku slalu kusebut namamu Jangan kau pergi tinggalkan istanamu dalam hatiku Jangan pernah langkahkan kakimu jauh dari hidupku Kau kasihku motivatorku Penyulut semangat dalam jiwa yang rapuh Sejenak meronta dalam pejam. Membelakangi tatap berkaca duga. Seribu hembus harap menyelam. Membekap mata dan semua membuta. Asa ini terpaku kemudian tertuju. Beku hati mencair tanpa ragu. Tapi itu dulu. Karena kini nyata melaju. Dan aku di tengah harap palsu. Senyum yang terlontar menjadi batu. Canda yang memeluk hangat seolah berpaku. Dan tiap tutur katamu bak racun dalam teguk nafasku. Kini hanya aku di antara seringai harap palsumu. Aku bersurat pada malamku. Jika harap palsu itu mencaciku. Bekap hatiku jangan dengan gelapmu, tapi peluk aku dengan indah tatap bintangmu. Karena aku hanya ingin memiliki indahmu tanpa palsu. -------------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Maafkan aku atas lelah air mata itu Yang merajam dalam ke inti perasaanmu Maafkan kesalahanku yang telah menyakitimu Membuat hatimu terluka karena cintaku Aku tahu cinta ini salah Aku sadar masih belum bisa melupakannyaAku... Aku tak bisa memilihnya Aku hanya terdiam menyerah Maafkan aku atas lelehan bening di matamu Yang tak kuasa ku hapus dengan tangan lemahku Kini kau telah hilang pergi menjauh Meninggalkanku bersama luka pedih itu Cinta.... Pertama kali ku melihatmu Dengan tatapan polosmu Membuatku penasaran akan dirimu Seolah terdapat misteri dalam dirimu Ku ingin melihat sebening apa hatimu Dapatkah aku bercermin dalam dirimu? Aku ingin melihat dalam sikapmu Apakah ada diriku dalam dirimu? Apakah kau... Sosok seorang yang menungguku? Saat-saat malam terindah udara disekitarku nampak memberikan kesegaran Bintang dilangit tampak indah dan terang memancarkan cahayanya Aku berpikir apakah ini suatu pertanda baik bagiku? Aku mulai berpikir Apakah ini sudah saatnya Untuk Mengungkapkan segala keresahan hati selama ini? Apakah ini sudah saatnya Untuk menemukan alasan dibalik keresahan hati selama ini? Pagi yang cerah dan indah, Ku lihat bunga di halaman mekar mewangi Apakah ini merupakan suatu pertanda lagi bagiku? Saat itu aku mulai melangkahkan kakiku Mungkin ini adalah pertanda baik bagiku Aku sudah tidak berpikir panjang lagi Untuk mengungkapkan segala keresahan hati selama ini. Ku Ungkapkan segala keresahan hati Disaat aku mulai merasakan Pertanda baik bagiku yang akan menjawab segala keresahan hati Siang yang cerah, langit tampak kelihatan biru Akhirnya kutemukan segala keresahan hati yang selama ini belum terjawab. Dan disaat itu pula semua keresahan hati mulai terjawab Akhirnya aku temukan jawaban dari keresahan hati Yang merupakan bagian yang hilang dari hatiku selama ini. Cinta yang dapat menbangkitkan seluruh sel ditubuhku Untuk selalu bangkit dan berjuang dalam mengarungi Kehidupan ini baik suka maupun duka. Malam kembali datang, Kulihat bintang dilangit tampak terang seperti hari kemarin Saat itu aku mulai berharap Cinta yang tlah kutemukan Merupakan Cinta Terakhir, yang tak pernah pupus oleh ruang dan waktu. Ketika engkau bersembahyang Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan Partikel udara dan ruang hampa bergetar Bersama-sama mengucapkan allahu akbar Bacaan Al-Fatihah dan surah Membuat kegelapan terbuka matanya Setiap doa dan pernyataan pasrah Membentangkan jembatan cahaya Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri Kemudian mim sujudmu menangis Di dalam cinta Allah hati gerimis Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup Ilmu dan peradaban takkan sampai Kepada asal mula setiap jiwa kembali Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya Sembahyang di atas sajadah cahaya Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang Dadamu mencakrawala, seluas arasy sembilan puluh sembilan Lalu apa yang tak aku buat Setelah hari yang kau buatkan di hari ulang jadiku Lalu kau pergi dan berharap aku benci padamu. Dan ku buatkan untuk mu walau tak sesungguhnya. Lalu apa yang tak aku yakin Setelah seribu armada ku berhasil menjemput mu, untuk tinggal di kerajaan hati ku Lalu mereka tresesat, dan mati begitu saja. Dan aku yakinkan mereka untuk bertahan disana walau tak sesungguhnya. Lalu apa yang tak aku impikan Setelah jodoh menentukan nasip yang seksamamengintai tidur ku Lalu aku buatkn hari untuk aku sendiri. Dan kita akan melewatinya berdua. Walau mustahil ini yang sesungguhnya. ------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Walau ku terlahir seribu kali Namun tak ada seorang pun seperti dirimu Kau adalah satunya-satunya Yang bisa menghangatkan Hidupku yang penuh air mata Meski tak bisa kuungkapkan betapa aku mencintaimu Meski hanya memandangmu dari jauh Memberimu cinta dan segalanya Walau sedih tapi aku bahagia Tak ada cinta yang lain di dunia ini Yang dapat menggetarkan hatiku dengan segala penantian Kenangan yang telah terkubur begitu dalam Satu-satunya cinta sejatiku Untuk seseorang seperti dirimu Semua tangis penderitaan Dapat sekejap terobati Tak ada yang kuinginkan lagi Kecuali, melihat tawamu Dengan begitu aku bahagia Karena cinta itu memberikan segalanya Hanyalah memberi Sehingga walau kusedih Tapi aku bahagia Jiwa meronta tapi dada ini tak berdaya Inginku meluangkan sejenak langkah initapi apa dikata.. mortir menghujam, mengoyak berjuta Asa senjaseolah harapan kelam yang terus menggoda Kami hanyalah si anak usangtak tau bagaimana cara berbagi rasaku biarkan kau tersenyumtapi di belakang kau terbahak riaapa maumu??? Tanah ini.... tanah leluhur kitatanah tiga keagungan Din kitatapi kenapa malah kau kebirikan hitam diatas putihtak puaskah kau denganku ini berabad abad aku dianak tirikanbukankah aku ini anak mas? Ohh.......palestinku.... tetap duduk manis kau disana. Sahabat, Apa yang kau resahkan Simaklah hari terus berdansa Mengajak kita tuk ambil bagian Di pentas panggung hidup ini. Sahabat, Usah bersenandung lirih Karna takut kalah Bersaing menari, meraih mimpi Tidakkah kau lihat Mereka yang menang Hanya mengangkat piala-piala Yang telah di gilir oleh Pemenang-pemenang sebelumnya. Sahabat, Ku yakin suatu saat Engkau akan bisa Mengangkat piala kemenangan Bahkan mungkin lebih Dari arti sebuah kemenangan. Ibu, Aku Rindu Semangatmu Aku Rindu Perhatianmu Perhatian yang dulu Yang begitu menyayangi ku Ibu sesakit apapun penyakit mu Kau slalu dapat menahannya Dan walau kau sakit Kau selalu dapat membuat anakmu tertawa Ibu, Aku bangga bisa menjadi anakmu Walau ku tahu ku bukan Terlahir dari rahim mu Tapi tetap aku bangga kepadamu Karena telah sempat memiliki Seorang ibu seperti mu Terimakasih ibu, untuk semua Ilmu yang tlah kau berikan untuk ku Putrimu .. Terimakasih ya Allah... Engkau anugerahkan mutiara terindahpermata berharga, berlian nuansa cinta Sutra asmara dewangga.... Senyummu luluhkan hati Saat gulana menerpa Kelembutan sikap yang terucap Lenturkan bara saat ku marah Kau laksana air di pandang tandus Janjiku padamu Ku kan pertahankan cinta suci ini Sebening air seputih salju Seluas samudra Cakrawala cintaku hanya untukmu Waktu berlalu begitu cepat Meninggalkan segala kenangan Kenangan yang telah terukir Menjadi sebuah sejarah Sejarah yanglan abadi Abadi didalam dada Teruang dalam goresan tinta Tinta di atas kertas putih Tapi kini kertas iti telah kusam Betapa waktu tlah merenggutnya Dulu kau putih bersih Kini kusam tak berharga Namun rasa yang ku simpan Tetap dalam luka Luka karena engkau Yang kau buat Walaupun kini kau kotor Tapi rasaku tak kan pernah berubah Tapi kenapa kau tak pernah mengerti Mngeri akan hal yang berharga Tapi waktu tlah belalu Kini tersisa hanya kenangan dan pnyesalankarena engkau tlah pergi slamanya Dan takkan kembali...... Di sepanjang jalan waktu berlalu Kita berbicara tentang masa lalu Suatu kisah yang bersih pilu Kamu dan aku hanya tersenyum malu Semuanya akan pergi begitu saja Tidak ada ratu dan hilangnya raja Sesosok kaum-kaum remaja Dan seratus keluarga yang bersahaja Tak akan kau bawa segudang pusaka Kekayaanmu hanya isapan belaka Melayang lupa daratan yang merdeka Hal buruk akan mengangkat malapetaka Semua orang berbicara tentang dirimu Kau sahabatku bukan seorang tamu Marilah kita untuk berjamu Melihat impian yang semu Ku diam dalam dekapan malam Menba tenang dalam buaian sunyi Aku yang kuat menjelma menjadi wanita rapuh Karena cintamu aku terjatuh.. Duhai cintaku.. Telah lama kita menjalani sajadah kehidupan Bahkan telah terbanyangkan sudah oleh ku kisah kita Dalam malam aku bertanya Akankah cinta kita terjalin hingga darahku habis termakan usia? Ataukah ini hanyalah awal penderitaan ku saja? Akhirnya hari ini terjawab sudah Kau bilang kau berhenti saja Sejenak hati mengingat memory tentang kita Semakin ku rasa deru air mata kian deras Tak ku sangka kan secepat ini Kisah kita berakhir disini Bulan buncah mencinta Menjanji hajat suci berdua Windu lewat di pekarangan seloka Melaju melintas semesta asmara Pagi yang kita lepas Memudar embun Pada lazuardi tuntas Senja yang niscaya Membelai kasih manja Di persimpangan jalan, Hingga jingga memerah bangga Diatas roda-roda berputar nasib kita Kala kufaham kau lebih mengerti arti... Saat kau memakna, biasanya diri inu yang lambat memahami Syukurlah, Maha Cinta menyapih kita tuk dewasa Nikmatnya, Maha Kasih membenih kita tuk bersama Bersabarlah.. Bunga tlah kuikat rangkaiannya Peluhku masih sarat basah Mengairi kuntum menuju rekah Di jalanan kelana Bersamamu membalur asa Melirih berjuta doa-doa Bersama, kita... Tiada yang mustahil tampaknya... Insyaa Allah..... wa jada Untuk Tia Hati..Perasaan.. Apakah ada hati pada diriku? Apakah ada perasaan pada diriku? Mengapa ada hati pada diriku? Mengapa ada perasaan pada diriku? Atau mungkin hati tidak ada pada diriku? Atau mungkin perasaan tidak ada pada diriku? Bukankah semua manusia punya hati dan perasaan? Hati dan perasaan.. Aku ingin bertanya padamu.. Apakah bila aku sedih kamu mendapatkan kesulitan? Apakah bila aku gembira kamu mendapatkan kesenangan? Bila aku suka sesuatu kamu merasakan? Jikalau aku tidak suka sesuatu apakah kamu merasakan juga? Jika aku mengucapkan sesuatu apa kamu juga mengatakannya? Apakah kamu punya persamaan? Apakah kamu juga punya perbedaan? Hati dan perasaan.. Jika kamu ada, Berilah aku jawabanmu Agar aku bisa menjagamu selalu dengan baik Agar hati dan perasaanku tidak merusakkan diriku Tuhan... Jika sekarang aku berada dalam sebuah dermaga. Bisakah Tunjukan kapal mana yang dapat menuntunku ke seberang bahagia. Jika Angin dapat menguapkan kebencian. Bisakah jadikan hatiku seperti kepolosan anak kecil yang mudah memaafkan. Lalu saat aku mulai menapak pada batas airnya. Bisakah Basuh segenggam masa lalu yang benar-benar tak ingin terlintas lagi dalam benak dan ketika waktu harus menatap barisan cakrawala jingga. Bisakah ada tatapan baru yang kan menenggelamkan kepingan lama. Dan bila karangpun dapat luluh dengan airrapuhkanlah egoku demi kebahagiaanya Kita tahukita percayabahwa rasa itu tumbuh sekian lamadan bernaung di dalam hatimenunggu detik agar mewujudkanyamenjadi kata, kalimat, lalu suara Aku tak pedulibila ruang harus menyekat cintadan aku menba menyeru kepada detikagar temukan kita di ujung hari Aku tidak peduli meski dibulan tak berbulan sekalipunruang masih saja menyekat cintadan aku masih saja menba menyeru kepada detikagar temukan kita di serambi taman surga Teruntuk yang tak kan terlupakan Pak .. Lelaki tercinta itu adalah kau Yang kerap kusebut dalam dedoa penuh harap Diiringi derai air mata kesyukuran Meminta yang Esa selalu sertakan kesehatan. Kini mentari tlah menemukan senja Serupa denting usiamu mulai menua Masih ku ingat kala aku dipundakmu Kau dendangkan lagu nasehat hidup berilmu Agar hidup buah hatimu tak berakhir semu Pak .. Meski senja merapuh ragamu Percayalah tiada pun kasih sayangku berkurang Engkaulah penyemangat dari setiap perjalanan Petuah hidupmu tiadakan pernah kuabaikan Sempai nanti, sampai mati. Pecundang negeri Pecuncang negeri Pecundang negeri Pecundang negeri Katakanlah sahabat Medali apa yang pantas untuk kita dapati?Katakan.. Sebagai apa kita di negeri buncit ini? Aku yang tiap kali ingin bangkit Seketika jatuh dalam alun-alun ketidak adilan Sebuah hukum yang dapat diperjual belikan Sepangkat jabatan yang menentukan ketenaran junjungan Aku? Aku bisa apa? Tua, lemah, tak ber uang Siapa yang peduli? Mereka yang merasa dirinya setingkat brahmana?TIDAK Mereka sibuk dengan perut yang kian menjulang terdepan Berpura-pura study banding nyatanya hanya berkeliling Dan aku hanya bisa naik spaning kemudian pusing dan jatuh menggelinding Dan siapa lagi yang peduli? Kehkan saja mereka dengan uang bermilyaran Dan percayalah mereka akan membantu Seolah akrab padahal BIADAB Aku bertanya lagi sahabat Pantaskah mereka diatas kursi terhormat? Berpura-pura peduli, sok mencari dan mengurusi? Mereka para intelek kan? Oh negeri apa ini Merasa asing di tanah kelahiran Selalu merasa dikhianati oleh para pemimpin bangsa Mencari cari kebenaran dalam tumpukan kebejatan Hei para pemimpin berperut besar Harta ku habis Sebentar lagi aku pun menjadi mayat kelaparan Terbujur kaku dan dikuasai para belatung Pecundang negeri Pecuncang negeri Pecundang negeri Pecundang negeri Sekarang kau sudah tau siapa pecundang negeri itu?MEREKA Merekalah pecundang negeri itu Sang pemimpin berperut besar Memiliki tugas merampas hak-hak rakyat Menjadikan uang pajak Negeri bagai permainan monopoli Mereka sejahtera, rakyat sengsara Berpura-pura lugu pada rakyat yang dungu Hebatkah mereka menipu kita dengan perbait kata munafik itu? Itulah mereka Membabi buta pada lintasan rupiah Namun rakyat terus berkobar dalam lintasan kesia-siaan Mencintaimu dalam diam Sebagai penghias hatiku Aku akan selalu menjadi pengagum rahasiamu Kamu tau kenapa??? Karena seharusnya... Aku tidak berharap lebih kepada kamu Kamu bersikap cuek pun kepadaku Aku hanya bisa bersabar Karena aku tau... Dimatamu aku hanyalah Sebagai adik kelasmu Kicauan burung terdengar merdu Menandakan adanya hari yang baru Indahnya alam ini membuatku terpaku Seperti dunia hanya untuk diriku Ku pejamkan mataku sejenak Ku rentangkan tanganku sejenak Sejuk, Tenang, senang kurasakan Membuatku seperti melayang kegirangan Wahai pencipta alam Kekagumanku sulit untuk ku pendam Dari siang hingga malam Pesonanya tak pernah padam Desiran angin yang berirama di pegunungan Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan Begitu indah rasanya Bak indahnya taman di surga Keindahan alam terasa sempurna Membuat semua orang terpana Membuat semua orang terkesima Tetapi, Kita harus menjaganya Agar keindahanya takkan pernah Sirna. Bukan untuk membenci Tapi memahami Bahagianya tidak hanya bersama kita Tapi,  bersama mereka Bukan untuk melepaskan Tapi berikan kebebasan Karena persahabatan bukan untuk mengekang Tapi  berusaha berikan kebahagiaan, Kasih..... Qhu berharap kau mndngar rintihan Qhu Rintihan yang slama nie menemani diri Qhu Andai kau tau kacih nie karna lukamu,... Qhu mrintih Tak kenal waktu Sungguh pahit kurasa Tanpa hadirmu mnambah derita . Sesak,sakit,gundah gulana Qhu rasakan Kau sungguh kejam .. Kini tersiar kabar kau bahagia bersama wanita lain, Sakit Qhu smkin mnsuk dada ini,. Lalu kau anggap apa pnantian Qhu slama ini. Bertahun-tahun Qhu mnyimpan rasa Qhu,. Tapi ternyata kau berdusta di blangkang Qhu,. Sungguh tak punya malu,. Sekarang biarlah Qhu smpan sndiri rza ni tanpa orangpun yg tau,. Semestinya ini belum layak dikatakan cinta, ini hanya rindu tentang kenangan itu. Ini bukan cinta, ini hanya untain syair lama yang ingin kuingat kembali. Kata orang-orang ini cinta, tapi kataku ini bukan cinta. Mereka menuduhku... Karena disini aku masih baik-baik saja tanpa kenangan itu. Katanya, tanpa cinta itu hidup akan terasa hampa dan aku tak merasakan itu. Berarti ini bukan cinta... Ataukah ini hanya ilusi cinta? Bukankah, Ilusi cinta dan cinta itu berbeda? Andai saja ini cinta, aku pasti memikirkannya setiap saat tapi tak begitu. Sungguh, ini benar-benar bukan cinta. Yah hanya ilusi cinta. Terlihat samar, begitupun dengan bayangnya ikut terlihat samar pula. Bahkan, aku sudah lupa cara dia berjalan dan cara dia memanggil namaku. Aku benar-benar sudah lupa. Berarti ini bukan cinta, karena dengan cepatnya aku bisa melupakan itu. Sungguh aku berharap, ini bukan cinta karena dia sungguh tak layak untuk itu. Seperti terinjak waktu Tanpa arah tanpa tujuanmelayang di udara tak tau ujungmengalir di air tak tau tepi Rumpur seolah mati Melihat kesedihan ku Angin seolah berhenti Melihat tangisku Apa kalian tak Merasakan itu... Aku sendiri disini Aku merasa sepiditengah keramaian Karena kaliankarena kalian tak pernah mengerti aku Pernahkah kau merasakan getirnya pengorbanan Apa pernah kau mengerti tentang perasaan Mungkin ,, Kau tau seakan kau tidak tau Kau mengerti tapi pura pura tidak mengerti Sungguh aku bosan hidup dengan caramu membodohiku Sayang tidakkah kau mengerti tentang cerita hidup ini Dulu aku pernah merasakanya Tapi sekarang hilang entah kemana Keceriaan yang dulu kau berikan Kini tinggal air mata yang tersisa Semenjak dia datang Semenjak disanalah kamu berubah Sayang terimakasih atas rasa sakit yang kamu berikan ini Sungguh sakit dan menyakitkan Aku harap kau tak menyakiti hati yang lainya Cukup aku dan aku yang kau sakiti dalam hidupmu Hubungan persahabatan kujalani, Upss tanpa cinta lo. Kata demi kata tercipta membentukkalimat yang bermakna. Perasaan diabaikan tanpa ingin memiliki tapi menyayangi dengan ketulusan. Kasih sayang tercipta menjalin hubunganhanya sebagai teman saat ini. Upss waktu bisa berkata tidak, menumbuhkan benih perasaan. Cinta kasih seolah muncul dari persahabatan, nyata dalam getaran serasa khayalan. Aku terbuai akan khayalan, Upss tidak terlarut dalam keindahan impian. Aku tersenyum mencerminkan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan, tanpa ragu tuk melangkah. Upss mimpi indah tercipta. Lamunan yang tinggi terasa nyaman. Upss aku melangkah seolah menggapai harapan dibarengi malaikat yang ingin bersama mengakhiri petualangan mimpi upss senyumku kan mengiringi canda tawa perjalanan dalam peran yang kudapat. Nah.. waktu bertanya dan akan menjawab. Nah.. aku berdoa dan berharap. Nah.. khayalan dan kenyataan diabadikan. Upss dia muncul menguasai hati yang terluka. Tergerus sudah bahasaku.. Indonesiaku.. Berpuluh tahun yang lalu desingan peluru meletus.. Menembus dada para pemuda kami.. Beribu sumpah terlontarkan dari mulut yang terdekap Sumpah membela negara indonesia Dan menunjung bahasa persatuan Kini bahasaku hilang Teracuni oleh para pemuda pemuda yang bodoh Tak mengerti akan arti perjuangan mereka Mereka yang menumpahkan darah di medan perjuangan Menghamburkan dara mereka seakan tidak ada artinya Tujuannya satu Membela Negeri Membela bahasa Miris Bahasaku perlahan terkikis Tergerus oleh para pemuda yang mencabik mencabik bahasa kami Kembalikan bahasa kami Bahasa Indonesia Siapa sangka rasa itu tumbuh Sebagai bunga yang memberi keharuman Siapa sangka rasa itu hadir Pada hati yang mungkin tak menghendaki Haruskah rasa itu disalahkan? Karna tumbuh di tempat yang salah Haruskah rasa itu terpangkas? Oleh keadaan yang tak memungkinkan Biar... Biar saja ia tumbuh menjelma menjadi bunga yang Indah nan harum. Biar saja ia ada Memberi sejuk pada hati yang gersang Rasa yang salah Tumbuh indah disaat yang tak tepat Rasa yang salah Ada pada tempat yang tak seharusnya. Walau begitu.... Ia telah memberi warna pada hati, Pada jiwa yang haus kasih... Satu pesan yang ku tunggu darimu Berwaktu-waktu Berhari-hari Berminggu-minggu Hingga ku lelah menunggu Apa kau telah lupa padaku Yang pernah membuatmu tersenyumTertawa Bahkan menangis Atau kau memang sengaja menghapus semua kenangan itu Kau memanglah tak lagi milikku Dan aku telah dapatkan cinta yang lain Yang mungkin saja kau juga begitu Tapi ingatlah Walaupun kau tak lagi bersamaku Dan mungkin telah dengan cinta yang lain Tapi aku tetap menganggapmu sebagai seseorang Yang pernah menjadi hiasan dalam hidupku. Kau Sahabatku, Untukmu Ibrahimku, Sebaris kata, Seuntai doa, Segenggam rindu, Ku tuliskan semua dalam kertas itu Di kertas yang sama di tempat yang sama Ku tuliskan semua rasa Semua harap dan semua luka Untukmu Ibrahimku, seseorang yang tak mungkin ku miliki selamanya, Seseorang yang tak mungkin ku sentuh hatinya, Seseorang  yang tak mungkin ku jamah jiwanya Bukan karna aku tak mampu Tapi karna aku tahu, Ini bukanlah hanya tentang aku dan kamu Bukanlah seputar tentang diriku dan dirimu, Tetapi ini tentang rasa yang tak semestinya ada Antara hatiku dan hatimu... Ibuku.. engkaulah tempat terindah untuk ibadahku tiada sesuatu yg kusesali selain sikap jahatku padamu andai waktu bisa kuulang . tak hanya telapak tanganmu yang kucium tapi telapak kakimu yang telah melangkah jauh hanya untukku kau bawa beban diantara kelelahanmu dan aku hanya bisa menyesali kepergianmu karena kecewamu padaku. maafkan aku ibu...... Harusnya ku tau... Kau tak lagi mencintaiku Tak lagi memperdulikanku Tak pernah memikirkan diriku Kenapa tak kunjung menyadari Cinta ini penantian tak pasti Cinta ini hanya menyakiti Tak pernah membahagiakan hati Kapan mata ini terbuka Ada cinta lain bersamanya Ada orang lain memilikinya Untuk apa mengharapkan hatinya Sadarkan hatiku Tuhan Aku tak ingin tersiksa perasaan Aku ingin segera melupakan Dirinya yang tak bisa ku harapkan Menjemput rindu yang mulai lelahmelangkah dengan derap tanpa gema Menciptakan kisah baru bertema asmara Logika ku dibuat merendah nyaris hilang Cinta? Begitukah sebutannya? Seperti kembali berjabat dengan cintaaku menba mengenal lagi siapa dia yang disebut cinta Membuatku tersipu malu-malu seperti baru saja merasakan sensasinya Ada cinta di sela airmata yang jatuh tetesCinta? Mungkinkah bertahan sampai abjad tak lagi menyisakan bahasa---------------------------Facebook: http://www.facebook m/fasih radiana Blog: http://fasihhradiana.blogspot m/Twitter: ://twitter m/fasihrdn Benar, sudah tak ada lagi ruang hatiku untukmu Untuk kau tanam lagi jarum menyakitkan Yang biasanya kau tusuk perlahan Jangan berharap padaku Karna bukan dirimu lagi Yang selalu memenuhi fikiranku Yang senantiasa ku haturkan dalam doaku Karna kau telah merusak sebagian besar rasa percayaku Berhentilah datang padaku Aku telah bosan melihat wajah memelasmu Telah banyak wajahmu berperan bohong Dalam tiap langkah yang dulu mengikat kita Tak perlu lagi dirimu menyebut namaku Karna takkan pernah aku percaya Atas semua omong kosongmu Yang selalu hadir tiap kali kita berbicara pasal hari esok. Dari tempat yang tak pernah menyentuh matahari Aku merindukannya Segaris pandang mencuathanya membasuh dinding yang gemetarnafas tergeletak di dipan kamar Cinta aku ingin menulismu dengan getah Mengabarkan penat pada tanah terdalam Gugusan tubuh adakah ia punya rumah yang menjaga dari tebaran angin Andai ada ku ingin membaur deburmenghancurkan yang lumpuhdan tertidurBMT, after hours Disini ku menunggu dan menunggu, Menunggu kepastian mu yg tak jelas Berjam jam ku harus menunggu mu Entah berapa lama aku harus menunggu mu. Di sini aku menunggu mu Karena aku percaya kamu pasti datang menghampiri ku, Tetapi disini aku diselimuti rasa bosan, Yg membuat ku ragu atas kedatangan mu Aku ba untuk bertahan lebih lama lagi Untuk memastikan kedatangan mu menemui ku. Rasa bosan pun memutar balikan otak ku, Aku pulang dengan rasa kecewa yg amat besar. Tp aku tau sebab kamu tak datang menemui ku, Yaitu, kamu tidak menganggap ku penting di mata mu… Beribu macam godaan melanda... Begitu menarik hingga lupa... Berbagai pilihan asik memikat... Terpesona sampai tak berdaya... Lupa akan arah kiblat... Karna warna dunia kian memikat... Lalai akan sujud... Karna terpedaya harum yang nikmat... Kututup sejenak mata ini... Agar terlihat lagi sang pencerah hati... Meski sulit terasa... Namun tlah berhasil juga... Lebih indah dari segalanya... Saat tibanya sang hidayah... Indah tak terlukiskan... Bahagia tak tergambarkan... Meski berjuta rintangan... Meski beribu halangan... Lebih indah pada akhirnya... Jika jadi pencari hidayah.... Dikeheningan senja ini Aku teringat akan segala kelalaianku, Dimana aku slalu mengabaikan segala perintah dan didikannya, Aku tau itu salah, Tapi mengapa aku slalu membuatnya, Tdk kah engkau berpikir,,? Bahwa semua yg kau lakukan dapat melukai hatinya. Namun dia slalu memaafkan sgala perbuatanmu, Entah itu kesalahan fatal skalipun, Tapi.. slalu sjh membentah, Seolah" kitalah yg paling benar. Dia terdiam, dengan air mata yg mulai berderai membasahi pipinya. Ingatlah teman dia tak pernah menaruh dendam pada kita, Namun ia slalu berdoa dan meminta yg terbaik untuk kita, Nama kita slalu di perbincangkan pada Tuhan di setiap doanya. Ingat teman syurga itu berada di bawah telapak kaki ibu, marilah kita membasuh kakinya lalu menciumnya... Ibu aku menyayangimu, maafkanlah segalah tingkah lakuku yg slalma ini membuatmu terluka. --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Rindu yang jelma dalam carik ini Entah sampai kapan... Walau jemu, Aku menunggu. Meski pasai, Hasratku masih berantai. Bebunga harum yang menyeringai rona Aku meminta, cinta ada tika kulelap, Padam, Atau temaram. Hingga melati membiru karena beku, Hingga temu tersuap di ujung resahku, Biarlah, kau tetap Arjunaku. Soekarno sosok gegap gempita Presiden yang tak lekang oleh masa Dia adalah jendela indonesia Menyatu dengan nasib bangsa-bangsa terjajah Dengan usia begitu muda Bersama Hatta mengobarkan kehendak merdeka Diplomasinya begitu berkelas Dia dan indonesia seperti satu tarikan nafas Sang ideolog dengan wujud nyata Pemikir dalam sikap otentik yang terjaga Terlahir dengan selera mendunia Pengagum wanita tanpa pura-pura Dalam politik yang terlahir durhaka Bung karno mati sebagai tahanan negara Begitu mudah dicintai rakyatnya Dalam kebenaran dan kontroversi hidupnya Angin, Apa aku salah?; gundah Aku dibacah Dicurahi kelesah.Malam, Dimana ukiran itu?; tawa kekasihku Aku lupa camarnya Aku lupa dekapnya,Karena, Ia terluka.Dingin, Aku mematung di labirin asin Menanti manis, Hanya datang amis. Kia kumenutupi dusta Beku setitik asa Enas semua sariraBila, Maafku tak diterima. Bersama pagi aku buka jendela kebisuan dengan hati dan ingatan yang selalu tertuju pada mu Telah ku sampaikan banyak ingin ku dan doa buat mu dan kita, bagi suatu masa yang akan membawa jiwa dan raga kita bertemu dalam takdir Nya Bersama pagi yang dini.... Terbayang di mata hati ku.... Kau meng-imami aku dan ku aamiin kan setiap doa yang kau pinta pada Sang Kuasa.... Jelas takjub ku membayangkan mu ada di depan sajadah ku.... Tetesan ini tak dapat ku bendung.... Adakah kau sebuah masa yang senantiasa ku nantikan dan ku rindukan Adakah kau sebuah ketulusan yang senantiasa menggenggamku dan mendekapku dalam kecintaan mu pada Nya Adakah malaikat yang meng-aamiin kan setiap tutur doa ku saat meminta dan berharap pada Sang Kuasa Persahabatan dengan mu adalah liputan kasih sayang berbalutkan cinta dan berhiaskan rindu yang meng-indahkan hari hari hampa ku Mengingat setiap ucapan indah mu membangkitkan semangat dan kekuatan yang menghidupkan harapan ... Aku ingin bahagia bersama mu Sejauhnya kamu tak dapat ku raih dengan kedua tangan ku... Sedalamnya laut tak sanggup ku seberangi tanpa mendayung perahuku.... Namun tak terhalang apapun hati dan ingatan mu bersemanyam dalam aliran darah ku.... Denyut nadi ku.... Setiap mimpi ku.... Setiap pagi dan malam ku..... Tetaplah kita dalam sebuah persahabatan yang akan membawa kita pada cinta dan ibadah untuk Nya... hanya untuk Nya.... Bersama pagi saat ku buka jendela.... Bersama malam saat kembali ku tutup jendela.... Kau tetap berada dalam ingatan dan pelukan rindu ku... Kututur dalam setiap doa yang akan kau rasakan dalam ingatan dan pelukan rindu mu juga.... Rindu. Sekilas memori indah itu, bagaimana mungkin aku lupa. Sosok yang mampu memupuskan segala kebencianku pada dunia, Pada sebuah omong kosong yang disebut cinta. Setiap teguk kopi yang kuminum, kumengingatmu. Kau sang maniak kopi yang sanggup membuat kucemburu pada sevangkir kopi. Seperti kopi yang nikmat meski pahit, Aku mengingatmu dengan cinta meski pahit ditinggalkan tanpa ucapan selamat tinggal. Kau masih seorang egois yang terus membuatku merindu meaki kuingin melupakanmu. Kau terlalu berkuasa. Kau begitu rapih bersembunyi dalam ruang yang aku pun tak mampu menggapainya. Bisakah kau keluar sebentar, Agar aku sanggup bangkit berdiri. Dan Kau. Kau tetap menjadi sekilas memori indah yang akan selalu kuingat dalam setiap teguk kopiku. Memikirkan Saat pertama ku jumpai Saat mata ini pertama kali ini menyatakan suka Saat dunia ini baru Aku menyadaro bahwa sudah jauh aku mengurungnya Sudah lama beristirahat untuk hati yang tak ingin jujur Berusaha melupakan dengan asa Namun kembali lagi Berusaha membuang namun tak sangup Harus bagaimanakah aku menikmati cinta? Darimana kumulai jika aku sudah berusaha mengelak Hidup dan cinta seolah bertengkar Menuruti Hati yang diam ini Ku ingin sebuah pengertian yang sulit untuk di dapat darimu Sulit merasakan bahwa kau juga merasa sama Lantas sampai kapan? Aku menuruti nya, menuruti sampai akhirnya hati mau mengaku.. Ku tak bisa membaca dan menebak segala tentangmu Yang kuingin hanya mengenal dirimu Yang ku mau kau juga mengenal diriku Berbagilah.. berbagi kisah denganku Aku slalu siap berada di sampingmu Mendengarkan segala keluhmu ketika hatimu rapuh juga dalam bahagiamu Tapi aku tak ingin berjanji bila aku slalu membuat bahagia Sebab ku tak ingin suatu hari nanti kau kecewa dengan sikapku Tapi kau rasakan saja nanti betapa besarnya rasa di hatiku untuk dirimu Dan janganlah kau berjanji untuk selalu setia padaku Untuk slalu ada menemaniku Sebab sebuah janji hanyalah sebagai pelengkap manisnya kata di bibir saja Bila salah satu darinya sudah mulai ingkar Maka hati mulai merasa ragu tuk menjalani Bertahan atau memilih pergi Bila bertahan akan tersakiti dan jika pergi takkan pernah kembali Biarkanlah cinta mengalir apa adanya Mengikuti arus jalan yang di tempuhnya Hingga sampailah di pelabuhan cinta Dimana tempatnya dua insan Mengikat janji suci abadi selamanya Janganlah kau ba untuk paksakan cinta Jika memang dia tak ingin mengayuh bersama Dan jangan pula kau berputus asa Bila di tengah lautan ada ombak yang siap menggulung Di tengah indahnya laut samudera Cinta memang butuh pengorbanan Cinta juga butuh kepastian Pengorbanan dalam cinta Dan kepastian dalam cinta Ada dari beberapa mereka yang bisa hidup bersama Tapi tidak saling mencintai Dan ada pula dari mereka yang tak bisa bersatu Namun mereka saling mencintai Hari ini … senin, desember menjelang tahun jam . wib Ku tetapkan sebagai hari ku Hari ini adalah hari bahagiaku Karna … mu Dalam hidup ini adalah momen yang tidak terlupa dalam hidupku Tapi entah dirimu Aku merasakan kedamaian Dengarlah curahan hatiku …. Kuingin kau tau, itu lah aku Terkadang dalam keheningan ku ku ingat dirimu Hanya itu lah yang bisa ku lakukan Ingin ku gapai bintang tapi tak sanggup Tapi hati ini terus berharap akan datang nya kasih tuhan Di saat hati tak sanggup lagi membendung kerinduan akan dirimu Hanya satu yang bisa hibur aku Yaitu kenangan bersamamu …Yang takkan pudar dalam ingatan ku Yang slalu membayang di sela sela fikiranku Tapi aku tak tau itu hanya inginku Sebuah khayalan yang tak mungkin terjadi Apakah ini hanya sebatas khyalan belaka ?? Terkadang aku menyadari …Memang penantian itu butuh pengorbanan Waktu demi waktu akan berlalu dengan sendirinya Tanpa ku sahuti Yang berharap kau akan menyahuti ku tapi aku tak tau apakah rasa ini sendiri aku ingin Tau apa rasamu ? aku ingin ukir cerita akanmuaku ingin menghiasi lagi matamu … Ketika yang ku lihat di matanya adalah jingga Ku tahu itu pertanda, ada dunia bernama senja Dunia, di mana hanya manusia dari angkasa yang bisa memenuhinya Yang berselendang pelangi serupa bidadari Yang masih menari meski malam mengintai di ambang hari Tapi sayang, oh malang nian Dunia yang terbangun di kedua matanya Tak kuhuni untuk ku dan dia sendiri Ada seekor merpati yang meninggalkan sayapnya Untuk dikenang sampai ia kembali pulang Atau sampai waktu berjalan di bilik malam Aku tak mengerti Berapa lusin tangan malaikat yang mampu membawaku melesat Terbang ke awan Atau berkisah tentang bintang Barangkali ku dapat jumpai dunia yang kan kuhuni Berdua, bersama cahaya dari lengkung senyum sang Ibnu Hazm Oh aku paham sekarang Ada pagar yang melintang Antara aku dan Ibnu Hazm Dan aku hanya mencintai batas yang memenggalku Demi nyanyi yang berbisik di riuh sunyiada Dzikir meniup doa dari derai lukasambil berkata“Jingga di matanya adalah senja untuk kalian ber-tigapun kau sebagai Sammar bagi Ibnu Hazmmeski ada merpati terhimpit dini hari” Terdengar sayup-sayup dari lisanmu Melantunkan ayat syahdu Dalam diam ku menikmati bacaanmu Terpejamlah mataku Mengikuti tartilnya ayat itu Dan ternyata Sebuah surat favoritku yang dibacanya Al wakiah dalam gumamannya Kau ini bagaimana? Kau memintaku menarikan hujan Tapi kau enggan menyanyikan rinainya Kau ini kenapa? Kemarin tersenyum, tertawa, dan bercanda Tapi kemudian cemberut, sendu, dan memakiku Kau ini apa? Sahabat atau musuhku? Malaikat atau dedemit? Yang selalu menggapai bintang adalah kau Aku adalah sayap-sayapmu Lalu bila aku dan kamu terpisah? Aku melempar tanya pada fajar Mentari menjawab dengan taburan sinarnya Rupanya kau telah berbalik arah Ulang tahun Kau hari yang ku tunggu-tunggu Kau juga mengingatkanku pada hari kelahiranku Dimana bertambahnya umurku Ulang tahun Andai kau ada di setiap hariku Pasti aku selalu gembira Dan merasakan indahnya hari itu Ulang tahun Kau membuatku sangat bahagia Karena hari itulah aku mendapatkan banyak hadiah Hari ulang tahun hari yang tak penah ku lupakan Satu kisah perempuan emansipasi terlahir kembali Perempuan beredukasi tinggi Menjunjung ilmu dalam negeri Hidup penuh cinta dan cita-cita dengan intuisi Inilah senandung cinta dan cita Faricha Perempuan bersahaja dan apa adanya Tidak ada yang absourd dalam hidupnya Semua cita-citanya absolut tanpa rekayasa Faricha… Perempuan bersenandung cinta dan cita-cita Perempuan dinamis tanpa skeptis dalam ceritanya Laik untuk membuatnya menjadi primadona Hidup dengan penuh cinta dan realita Senandung cinta dan cita Faricha Berkumandang seantero raya Semua tertuju padanya Sukses untukmu selamanya Dari Sahabatmu, Mem, Imem…Bojonegoro, September Kolong langit hitam kelam Pecah lukai makna bumi Satu. dua hidup tapi diam Bernafas tak berjiwa Hidup di kolong gelap gedung tua Hilang terbawa angin malam Hilang tubuh muda punggung bumi Bumi pertiwi Hilang bersama cahaya Di timur Indonesia Orasi ribuan kawanku tak kau hiraukan Bak pecah, tuli hey kau atasanku Kau bilang Merdeka Tapi kini, negeri ini Negeri maling,pet,rampok bandit dan makelar Negeri pemeras, penyogok, dan koruptor Negeri banyak omong Kini materi menggantikan Tuhan Bak bulan di tengah deras hujan Di cina koruptor di potong kepala Di arab koruptor di potong tangan Di Indonesia koruptor di potong masa tahanan Ini kah merdeka? Pilu hatiku Omong kosong atasanku yang tak bermoral Aku hanya bawahan Menonton kaca berwarna Negeriku indah tanah subur Ribuan jiwa harapan baru Namun, hancur Dengan wine,wiski,sakeHeroin,ganja kokain Bahkan brownies ganja Mereka berkata terbang Ya terbang ke alam baka Pilu hatiku Ribuan kekacauan di negeriku Negeri indah nan menawan Bukti nyata keagungan Ilahi Hembusan angin bersahut jatuhnya air Menyelimuti jiwa hancur Di puncak terindah dengan kesejukan Kaki yang terus melangkah Akan membawaku ke dunia baru Berjalan dengan hayalku yangkan menjadi nyata Berdiri di negeriku Di atas darah penghiat. Membangun kembali kejayaan Indonesia, negeri seribu budaya. Kala Malam ku termenungmenghias suasana dengan khayalan indahmelayang, mengelilingi dunia maya Dunia yang hanya dapat terpijak oleh orang yang jatuh hati Bagaimana aku bisa mengungkapkan ini semuaduniaku sperti negeri dongeng yang berjalanaku ingin berlari diatas awanberteriak bahwa aku punya cintacinta yang selama ini tersembunyi dibalik rasa malu. Ku hadirkan seseorang dalam dunia khayalkuseseorang yang menari menyambut kedatangankumenyapaku dengan senyum bahagiasungguh terpesona ku di buatnya Senyum, senyum dan senyumitulah bahasa hatikuseakan dunia khayalku seperti nyata dipelupuk mata, dan hanya satu kalimat saatku tersadar dikhayalanku"Aku Jatuh Cinta" Aku selalu pegang kuat ingatan tentang dirimu Aku mengenangmu dengan segenggam harapan jika kau juga mengenangku Kini kita telah jauh Milyaran detik telah aku lewati tanpa senyuman darimu Jutaan menit aku selalu berdo’a untuk kebahagiaanmu Ribuan jam pula aku rela menunggumu untuk kembali padaku Waktu yang sangat panjang bagiku untuk mengenangmu Waktu yang sangat berharga bagiku untuk menunggumu Menunggu senyuman indahmu yang selama ini menyemangatiku Dan waktu-waktu dalam hidupku akan indah jika terlewati bersamamu Bertasbih memuja sang kuasa bersama-sama Aku adalah aku Yang terkadang rapuh tanpa goresan kecil salam do’a mu Terbawa aku dalam lantunan indah harapan-harapan kita Kini aku harus sendiri melewati semua Sendiri menggapai semua Namun aku yakin waktu-waktu yang telah aku lewati Di situlah aku akan terus mengenang indah semua tentang kamu Dan milyaran, jutaan, serta ribuan waktu yang telah aku lewati Akan menjadi masa lalu bagiku Untuk tetap selalu tetap sabar menanti kehadiranmu kembali Dia melambai si pohon nyiur Bagai tetes air madu Bagaimana aku tak tergiur Sapa manismu sungguh syahdu, Bila harus ku minum satu persatu Menghitung rindu antara malam Kenapa tak bisa ku lepas untaian senyum itu Apa harus ku teguk diam-diam Pagi-pagi jalan lenggang Tempat lagu bersapa lirik Bagaimana diri tak sayang Kurayu selalu kau cantik Bila memang cinta itu setia Takan teragukan dia datang Siapa bilang jiwa tak bahagia Kau kekasih paling ku sayang Kulihat malam sudah pagi Hati jatuh di angan-angan Peluklah tubuh ini Sebab Aku takut kehilangan Hamparan laut membentang Memegang sang awan Sang ombak berputar Menghantam terumbu karang Hidup ini sesungguhnya sangat indah Bahkan lebih indah dari pelangi Yang memberikan warna Ketika hujan telah reda Namun hidup yang indah itu Bisa berubah menjadi menyakitkan Bahkan lebih sakit dari ditusuk Ujung tombak yang runcing Kau tiba-tiba hadir dan isi hatiku yang kosong... Hanya kau yang ada dipikiranku sekarang... Aku tak tau bagaimana caramu mengisi hatiku... Engkau sungguh membuatku tak mengerti... Rasanya hatiku jadi tak menentu... Untukku kau sangat berharga... Lihatlah diriku ini yang berjuang untuk cintamu... Aku sangat mencintaimu Namun kau tak pernah sadari itu Walau perih hati ini... Aku disini kan selalu setia menantimu... Rasakanlah cintaku ini begitu besar untukmu... Impian jiwa merasuk kalbu... Rayuan hampa suara angin berdebu Walau kini habis penantianku... Detik demi detik kuhitung sendiri Kesedihan yang meratap nasib Sunyi hampa hidup nestafa Luka hati gejolak jiwa Namun kini tinggal derita Peluk aku wahai sang surya Bila tiada harapan kunanti Rangkul aku dalam kegelapan malam Lindungi aku dari kesedihan hati... Senyummu adalah tawaku Tawamu adalah sumber kebahagianku.. Tanpa semua tentangmu mungkin hidupku serasa kelabu Tak akan pernah bisa ku menghapus bayangmu yang ada di fikiranku Di setiap kau melangkah…. Di setiap kau bertingkah…. Ku selalu larut dalam suasana itu….I will always thinking about you ……Kau yang selalu menjagaku di saat aku bersedih.. Kau yang selalu ada di saat aku menangis Walau kini kau telah pergi dari sisiku…. Namun kenangan manis itu tak akan pernah ku lupakan Karena bersamamu aku bahagia dan bersamamu juga aku hidup…… You may write me down in history With your bitter, twisted lies, You may trod me in the very dirt But still, like dust, I'll rise. Does my sassiness upset you? Why are you beset with gloom? Cause I walk like I've got oil wells Pumping in my living room. Just like moons and like suns, With the certainty of tides, Just like hopes springing high, Still I'll rise. Did you want to see me broken? Bowed head and lowered eyes? Shoulders falling down like teardrops. Weakened by my soulful cries. Does my haughtiness offend you? Don't you take it awful hard Cause I laugh like I've got gold mines Diggin' in my own back yard. You may shoot me with your words, You may cut me with your eyes, You may kill me with your hatefulness, But still, like air, I'll rise. Does my sexiness upset you? Does it me as a surprise That I dance like I've got diamonds At the meeting of my thighs? Out of the huts of history's shame I rise Up from a past that's rooted in pain I rise I'm a black ocean, leaping and wide, Welling and swelling I bear in the tide. Leaving behind nights of terror and fear I rise Into a daybreak that's wondrously clear I rise Bringing the gifts that my ancestors gave, I am the dream and the hope of the slave. I rise I rise I rise. Aku punya satu hati Yang telah kuturutkan pada dirimu Aku hanya punya satu hati Yang kupautkan untuk mengukir namamu Seandainya aku punya seratus hati Itu masih terlalu sedikit untuk membawa rindu dan rasa ku padamu Kau Jantungku .. Selalu memberikan detakan dalam beku hatiku .. Denganmu .. Tertawa,bahagia senantiasa binar-binar bahagia selalu terpancar dalam diriku .. Bersinar lagi .. Hanya untukmu .. Kau tikam aku Dengan segala keindahanmu .. Hingga aku terlena di dekatmu .. Salahkah jika aku teramat mencintaimu Ijinkan ku katakan sebuah kejujuran Aku terpana Karena satu alasan .. Kau telah mencuri sebait sajaku .. Hingga hanya denganmu aku menjadi penyair yang sempurna Kau jahat Kau pencuri Tapi .. aku terlanjur menjatuhkan hati ini untukmu .. Hanya denganmu bahagiaku .. Izinkanlah aku melihatmu Sebelum nafas menjadi lawan Bermuara kematian Izinkalah aku melihatmu Kala lara gelap tersembunyi Agar tak ada lagi yang terpendam Izinkanlah aku melihatmu Pengisi ruang kosong, penyebab jantung tak karuan Yang tak pernah kau tahu Dan izinkanlah aku melihatmu Bertahta kebahagiaan Bersamanya, Orang yang kau pilih He is so perfectionist to meI can feel that he mpares me Just see me is a lowerI know I am just a trash He wants me to be perfect at everything I always do everything So I can be accepted to othersI feel that I am not a good personI am not good Throw me to your garbage Look me like a rubbish And he throws me into the garbageI am not beautiful Like the others Her sre but mine just I feel stupid Just cheaper Why always he mpares me to Veren, Vanya, Chelsea, Lee and also the others? They are so beautiful queen He hates me because I am uglyI can read his mind and his gestures That mpares me That I am dumb and stupid He wants my sre always Hundred at everything He will happy to see me more mpetitive Veren, I know that you are more You're beautiful and smart Felix, my sre just But yours is hundredI know he mpare Comparisons is'nt a bad thing For you Hari ini.. umurku telah bertambah.. Dan kesempatan hidupku pun berkurang.. Dalam do’a aku bertanya.. Tuhan.. apakah aku masih diizinkan untuk bernafas? Apakah esok pagi aku masih bisa terbangun dengan damai? Apakah aku dapat melihat mentari pagi kembali? Akankah aku meniup lilin kembali? Apakah aku masih bisa merasakan kebahagiaan lagi? Akankah lilin lilin itu member arti? Kalau Aku pergi.. siapa yang akan menjagaku? Siapa yang akan mendo’akanku? Adakah yang akan menangisiku?Siapa?? Ya Tuhan, aku butuh jawaban-Mu Karena aku tahu.. Umurku juga akan habis.. Layaknya lilin yang habis, Karena lelah memberikan cahayanya.. Semua itu tinggal kenangan Aku kamu berpisah di pertengahan jalan Apa yang membuat kita menyatu Akhirnya membuat kita saling menjauh Aku inginkan kamu Tapi ternyata, kamu tidak menginginkanku Ini salahku yang terlalu mengharapkanmu Atau salahmu yang tidak menghiraukan cintaku Waktu itu kita bersama Bukan karena cinta, atau karena apa Tapi karena kita memiliki kepentingan yang sama Tapi sudahlah aku juga bahagia Walau tak sempat menyatakan cinta Semua berubah saat aku menyatakannya Kamu menerimanya, tapi hatimu menolakknya Aku mengetahuinya, tetapi aku diam saja Sampai saat itu kau ingin menjauh Dan aku tidak bisa menghentikanmu Cuman sebuah janji yang kau katakan selalu ku tunggu Kau pernah bilang, biar waktu yang mempersatukan cinta kita Tetapi sampai saat ini, kau tidak pernah menepati janjimu Kau malah memilih untuk bersamanya Biarkan aku sendiri disini Menunggu dari senja sampai pagi hari Entah sampai kapan aku selalu berharap Berharap kepada kekosongan Berharap kepada hal yang tak pasti Aku selalu mencintaimu Menunggumu Disini Wajah langit kelabu Angin enggan sibakkan awan Ratap rindu tempo hari Usik gelisah hati Jika mentari enggan terbit Untuk apa siang pun datang Senyum tinggallah senyum Ombak bergemuruhlah Menderu dalam jiwa Asaku lelah menatap masa Kemilau mega senja kemarin Adalah sebuah tanda tanya Senyummu menggiringku ke ruang mimpi Inikah cinta suci Hancurnya hati di ujung sepi Belenggu kehidupan semakin tak ku mengerti Menghantui angan dalam sucinya hati Berikrarkan gundah dan dan luka Menindih cinta ingin bersabda Masihkah bahagia akan menghampiri Menerangi jalan dengan cahayanya putih Menuntunku ke jalur yang penuh indah Melantunkan syair nadanya yang penuh makna Tuhan…Sengsaralah yang kini ku alami Membelenggu setiap alur do’aku Membentengi setiap langkh kakiku Mengirimku ke hidup yang punah Ayah, entah mengapa seola selalu terabaikan Engkau Sosok yang selalu terlupakan Engkau sering diidentikkan dengan sosok yang kaku, keras dan ambisius Engkau Kalah emosional dibandingkan ibu.. Hanya sebagai Sosok pelengkap bagi ibu.. Ibarat bangunan, Ibu adalah pondasi dan Engkau ayah adalah tiang penyangga. Tak pernah kehilangan jati diri-mu.. Selalu ingin dilihat kuat dan tegas.. Tidak ingin terlihat lemah.. Bahkan malu untuk menangis di depan anak-anakmu Tapi, tahukah kawan?Tahukah? Dibalik sikapnya yang menyebalkan itu… Galak, keras, Otoriter bahkan protektif Ternyata ayah menyimpan segudang rasa cinta dan kasih untuk buah hatinya Ayah bisa menjadi sosok yang lembut, penyayang bahkan penuh perhatian Dan ayah selalu yakin bahwa KITA BISA" dalam segala hal Ayah….. Ketika aku berada ratusan kilo darimu, ketika tak ada sepeser rupiah pun dalam saku, ketika tak ada tempat bernaung…. Di tengah kedinginan, rasa hampa, dan lelah ini…. Terkadang aku bertanya pada Tuhan, kenapa aku masih bisa bertahan di sini? Dan Tuhanku berbisik…… Semua karena doa ayah Ya Tuhan ku, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman, maka beri rezkilah mereka dari buah-buahan, lindungilah mereka di sana dan sehatkanlah mereka dan mudah-mudahan mereka selalu bersyukur. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku yang telah mengasihiku sewaktu aku kecil. *Wahai Kekasihku, Tahukan hatimu betapa aku mencintaimu Tak kuasa aku menahan rindu kala ragamu jauh dari pandanganku Saat menatap matamu yang sayup, detak jantungku tak menentu Tak hentinya aku mencintaimu karena kau selalu ada di setiap detak jantungku* Wahai Kekasihku, Tahukah hatimu betapa aku menyayangimu Tak kuasa aku pejamkan mata kala malam menjemputku Saat kuba menepis bayangmu, indah wajahmu hadir dalam imajinasiku Tak hentinya aku menyayangimu karena kau ada di setiap denyut nadiku* Wahai Kekasihku, Tahukah hatimu bahwa cinta tulusku hanya untukmu Tak kuasa aku menahan diri kala hati ini memanggilmu Saat aku terlelap dalam kesunyian malam, kau hadir dalam mimpiku Tak hentinya aku mencintaimu karena kau ada di setiap aliran darahku* Wahai Kekasihku, Tahukah hatimu bahwa rasa sayangku hanya untukmu? Tak kuasa aku menahan kegelisahan kala mengingat kata-kata manismu Saat kuba menepis segala tentangmu, suaramu selalu terngiang di telingaku Tak hentinya aku menyayangimu karena kau ada di setiap hembusan nafasku* Wahai Kekasihku, Kusadari hadirmu menjadi bagian dari diriku Cintamu merasuki relung jiwaku dan tumbuh di sanubariku Tak kuasa aku berpaling darimu Karena cinta tulusku hanyalah untukmu. Pagi lalu aku bertemu hujan Dia berkata padaku Mengapa ia diciptakan bersama air Yang selalu meninggalkannya Saat ia sangat menyayangi air kala itu Ia menangis dipundakku Ia ingin bersama matahari Yang sangat menyayanginya Yang tak pernah menyingkirkannya Walaupun sang hujan sedang salah Ia ingin bersama bulan Yang terangi malamnya Saat sedang terlelap dalam buaian mimpi Alam adalah Rumah ku... Tempat Ku bernaung dan Tempat ku hidup"Alam adalah Paru ku... Tempat kuberNapas menghirup Udara segar"Dan Alam adalah tempatistirahat terakhir ku disaat Raga ku tak mampulagi untuk berpijak". Ia panutan Cukup beban di dadanya Tantangan, mungkin ia tak peduli Takut,  tiada kata Ia orang pilihan Bukan kalian  di sana Hanya duduk tersenyum Dan turun mencari muka Ia tauladan Sabar ia bersyiar Hidup dalam syariat Sujud pada sang khalik Mestinya umat bersyukur Bukan berkufur atas nasib Di luar sedang hujan... Sudah berbulan bulan dia tak datang Bahkan tanah dan tanaman meranggas kering kerontang dan layu lunglai Hujan membuat semua makhluk bersuka cita Katak kembali bersuara gembira Bunga layu tersenyum bahagia Rumput kering yang dahaga kembali meregangkan akar akarnya Pohon yang gersang bertasbih memuja Nya Manusia bersyukur atas karunia dan rahmat Nya Hujan juga membawaku pada suasana... Ada kesejukan mengalir dalam tubuhku meredam gerah sesiang yang panas Hujan membawa ingatanku pada sosok kerinduan yang ada nun jauh diseberang lautan Adakah disana hujan turun sederas disini ditempatku Jika sama... Ayo kita berada dalam hujan itu Bergandengan menyambutnya Bergembira merasakan airnya yang turun deras bak cipratan air terjun dari langit Seperti kegembiraanku membayangkan kita bertemu Berpeluk rindu.. menggenggam jemari erat Menatap tak berkedip.. memandang senyuman terindah yang tak terlupa Hujan bagaikan kesejukan yang dirindukan kekasih alam yang gersang Seperti kerinduanku padamu yang tersimpan lama dalam kotak hatiku yang terindah Kamu hujan yang benar benar indah Hujan yang menyejukkan jiwa yang kering dan meranggas gersang Basahi aku dengan banyak kerinduanmu bagaikan hujan di luar sana Agar aku merasakan kesejukkan ini terus mengalir dalam tubuhku sampai ke jiwaku Bersama dirimu ~®j Kini aku berdiri Terdiam seorang diri Langit malam bersimpati Bintang kecil ba menemani Hibur hati yang merintih sunyi Dalam lamunku Bayangmu selalu Hadir sampaikan rayu Ucap lagu siratkan ridnu Tak henti arungi alam semuku Wahai angin Sudikah kau sampaikan Lembar pesan dalam angan Yang telah lama terbenamkan Hingga kini akan aku ungkapkan Tlah lama ku menanti hadirmu Tlah ku genggam sejuta harapan Tuk memiliki isi hatimu Namun semua tak berarti lagi Kisah yang dulu terlukis indah Kini hanya tinggal kenangan sejarah Saat disitu waktu kita saling mengenal Lewat telapak kedua tanganku ku berdo'a akan dirimu Agar raga dan hatiku tak akan pernah hilang dri separuh jiwamu Sungguh penantian yang hanya berujung kepahitan Hanya sakit hati yang kurasakan Serasa kebahagiaan yang dulu kudapatkan Hanya sementara berada dalam ruang khayalan Dirimu yang kunantikan kini tlah hilang Melupakan seluruh kenangan indah kecerian dan kebahagiaan Dan kini hanya tinggal penantian Bie Kau tega mematahkan hatiku Kau memperlihatkan semuanya Semua kemesraan mu dengan nya Dengan jelas. Pernakah kau berfikir Aku disini terluka karnamu Jika kau tak pernah bersungguh sungguh Untuk apa kau datang menitipkan cinta Cinta yang dulu ku anggap tulus Ternyata berduri. Apa ini salahku Karna aku begitu mencintaimu dengan HATI Di atas panggung kulihat gadis seksi menari-nari tanpa busana menjulurkan selendang ia menghampiri para lelaki, bujang juga si renta jalang matanya ketap-ketip, oh lentik jemarinya menggelitik gairahku menaiki ubun-ubun, hati bak letupan peluru tapi seketika menjadi anyep pada bulat matanya terkubur peradaban purba terbaca catatan nenek moyang yang pandai menenun senyum membuat selimut tebal menjaga anak-cucu dari raung ngeri malam malam tak pernah berubah, tetap gelap, sesekali berbulan berbintang tapi kini, petuah tak lagi merekah, hanya kuncup-kuncup layu tak ada tenunan, kita bebas tel**jang memajang kemolekan dan lupakanlah Tuhan, birahi kita telah mendapatkan mandat Nya lagi pula di atas panggung lain, pada malam yang sama para penceramah itu telah lupa pada amanah pesan-pesan terbang bersama guyonan ala ludruk dan para jamaah duduk manis menikmati sajian di atas panggung telah kusaksikan manusia-manusia te***jang di atas panggung tengah kusaksikan para penceramah menggelar lawakan dan mari, bersama-sama menyalahkan zaman yang menua CILEGON-BANTEN NOVEMBER Saat pandang pertamasosok paras indah seorang hawabawa nafas dan darah terlenatanpa muara dalam hasrat membara Logika sulit menerka mimpi atau fakta Hanya berteman lamunan tanpa kata Sadar akan wktu yg tak lebihmatapun berkedip menari Tatap itu menusuk masuk dalam rusuk Kalahkan pikiran, hayalpun dirasuk Sadar akan jauhnya langit dan bumu Hayal itu ba saja ku senyumi Dalam diam kutabur harap mimpi itu jadi nyatameski lelah sembunyikan harapan dibalik fakta Hanya ada satu ingin dari harap itu Kaulah jawaban atas doa ku Burung camar putih terbanglah Sebatas jauh pandang aku menatapmu Gumpalan awan senja mengelam Mentari pun tenggelam, air laut perlahan pasang Buih-buih lautan berserak di pasir putih Aku seakan buih yang terhempas di pantai ini Ketika embun pagi membasaahi lagi jalan setapak itu Aku merasa perjalananku masih belum berakhir Meski sayap-sayapku sudah tak sekokoh dulu Aku masih sanggup terbang menjangkau langit biru Aku akan terus berjalan dan berjalan, melangkah maju Berjalan menembus kota-kota sunyi tak berpenghuni Dalam keheningannya kuciptakan sajak-sajak Sajak yang lahir dari bara api dan kegelapan malam Sajak yang mendendangkan cinta dan harapan pada yang jauh Ratapan kerinduan pada musim semi entah di mana Tuhan turunkan hujan untukku Agar aku bisa memaknai kesan dan pesannya Turunkan dia Tuhan Berikan kesan tersendiri untukku Aku ingin bermain lama dengannya Aku ingin merasakan dingin bersamanya Aku ingin berbahagia atas butiran kecil yang kau berikan Aku ingin berkata bahwa aku senang padanya Tapi terkadang dia menjadi buah bibir manusia Tapi aku berbeda dengan manusia itu Aku menyukainya bukan membencinya Aku berbahagia atas kedatangannya bukan malah kecewa Aku punya masa lalu Kamu pun begitu Tak peduli sepahit apa rasanya Aku kuat, kau lebih kuat Seburuk apapun itu Kau harus tetap melangkah Malam... Tetaplah menjadi orang baik Aku tak peduli, seburuk apapun masalalumu Kau orang baik Maka dari itu Allah mempertemukan kita Meski kita tak akan pernah bersatu Aku banyak belajar darimu Berlajar... Bagaimana caranya bertahan meskipun menyakitkan Belajar.. Bagaimana caranya tersenyum meski hati bersedih Belajar.. Bagaimana caranya mengikhlaskan meski harus kehilangan... Malam... Berjanjilah Mungkin dahulu kau pernah menjadi hitam Namun kau harus berjanji Sekarang kau harus menjadi cahaya seperti bintang Cahaya bagi hidupmu, cahaya bagi setiap orang yang berada didekatmu Malam.. Terimakasih karena kau telah memberi warna di hari-hariku Rindu ku serupa warna kelabu Bimbang di antara hitam atau putih Rindu ku bagai kalbu yang menyusup di setiap celah-celah memori ku Rindu ku meronta ingin di pertemukan dengan seorang impian penawar sakit Kota langit ku  pun mendung kehitaman, serupa dengan rindu ku yang tertahan Rindu ku penuh kesakitan, penuh kebimbangan, penuh pengharapan Rindu yang penuh gejolak ingin diredam dengan dekapan sang penawar Ku harap rindu ku tidak salah tepatri Ku harap rindu ku tidak salah menempati Tidak luput dari seorang yang ku damba Rindu ku melilit sampai mencekik batin Rindu yang selalu datang tak kenal kondisi Rindu yang memanggil insan pujaan hati Rindu ku semoga terbalas Dengan si penawar yang hadir di setiap bunga tidur Semoga rindu ku tidak menguap terbawa angin Namun akan terus tumbuh seperti kuku yang dipotong Semoga dan selalu Sahabat adalah matahari dalam hidup kita Ketika kita butuh cahaya dia ada Ketika kita butuh kehanyatan dia juga ada Namun selama ini dia selalu kita sia-siakan Namun selama ini kita ingin dia ketika kita butuh saja Namun kita tidak pernah tahu dia selama setia bersama dengan kita Menangis, kesedihan yang datang tiba-tiba akan dia hambat dengan kata sabar" Aku kan ada didekat kamu dengan sembari tersenyum lebar dengan dekapan hangatnya Itulah sabahabat. Kepada siapa harus ku bagi kesedihanku Dunia tiada peduli Cinta kini adalah pedih Tak ada bahagia yang ku lihat Sepasang bola mata menatap tajam Tajamnya sampai ke dasar hati Perihnya mematikan senyuman Kata indah kini hanya sampah Janji yang tercecer, terinjak-injak Janji para makhluk penabur luka Indah sejenak Luka selamanya Lupakan, Sang pemberi harapan kosong Hartati Sirri Nurhayati setelah kepergiannya terasa sepi nian kini kehangatan dalam hati telah musnah tiada sisa kasih sayang yang dia berikan dan tertanam dihatiku kini sudah berguguran helai demi helai ku berjalan dalam kesunyian ku tertawa dalam kepedihan ku tak ingin orang lain tahu biarlah ku derita sendiri Mencintaimu dalam diamku Tak lagi dengan ungkapan Tak juga dengan rayuan Hanya naluri yang mengisyaratkam Mencintaimu dalam diamku Hati ini selalu bergumam Cinta yang telah lama kupendam Semakin membara dan tak kunjung padam Oh Tuhan.. Jika memang dia yang terbaik Izinkanlah aku untuk berhenti di satu titik Titik dimana AKU dan DIA menjadi KITA Aku mencintainya Tuhan Cintaku tulus karena-Mu Bukan karena wajah dan tahtanya Namun aku mencintainya Sesuai dengan apa yang telah kau ajarkan Engkau yang memberi aku rasa itu Rasa dimana aku mencintainya Mencintainya karna engkau Walau hanya mencintainya dalam Diamku Ibu Engkau .. Pelita dalam kegelapankuEngkau... Motifator dalam langkah suka duka Hidupku Ibu.. Setiap waktu apa yang engkau lakukan Dan ucapkan telah menjadi teladan Yang baek buat anakmu ini Setiap saat tetaplah.. di sampingku Sampai aku bisa mengbahagiakanmu Tetaplah.... menyertaiku dalam doa ' muliamu Dan tetaplah.. memarahiku saatku Salah dan tak berbakti Tetaplah mengnasehatiku dalam Perjalanan hidupku Ibu... Yang aku fikirkan sekarang adalah mengbahagiakanmu Ib.. Yang aku rasakan adalah mencintaimu dan menyayangimu sampai hayatku Hanya dalam waktu beberapa menit saja kau mampu takhlukan hati ini.. Dengan cahaya parasmu yang rupawan dan tak luput dari senyuman manis membuat ku terpesona akan dirimu.. Dan hanya dalam hitungan jam saja kau mampu mencairkan hatiku yang beku Sehingga cinta yang tulus ini jatuh kepadamu Semudah itukah aku mencintaimu.. Andai saja bukan dirimu.. Aku tak tahu apa aku dapat mencintai lagi setelah banyaknya cinta yang menyakiti hatiku Andai saja bukan cintamu.. Aku tak tahu apa aku bisa menerima cinta lain begitu saja setelah banyaknya cinta yang hanya bermodal dusta..Entahlah.. Apakah aku terlalu cepat mencintai dirimu Atau mungkin cinta yang kau ungkapkan dari hatimu tak berbeda dari cinta-cinta yang ku kenal sebelumnya.. Tapi jika memang itu yang terjadi, rasanya semua harapanku tentang cinta takkan pernah lagi terlahir dari hati.. Atau mungkin cinta akan lebih peka dari logika Ya ya ya . Rasa nya sudah cukup aku kecewa.. Cukup aku terbuai dengan cinta mu sampai disini saja Ku tak ingin kau dan cinta-cinta selanjutnya terus menerus menghancurkan hati ku sehingga hatiku tak mampu lagi melahirkan cinta.. Oh tidak.. tidak.. Rasanya aku tak ingin itu terjadi.. Masa laluku memang terlalu pahit Dan kini aku tak ingin semua itu terulang lagi.. Akan ku biarkan hatiku tetap mencintaimu Namun tak sedalam cinta kemarin yang membuat patah hati.. Mulai saat ini dan seterusnya.. Takkan ku biarkan seorang pun menggoreskan luka di hatiku . Biarlah kan ku kubur dalam-dalam kenangan pahit yang pernah ku alami Tanpa mengabaikan cinta yang benar-benar nyata.. Dan kuharap cintamulah yang ku nanti selama ini Yaitu Cinta yang sejati .. Dimanakah kasihmu itu dulu Membelai lembut di hatiku Kini samar jejak-jejaknya Pergi dan tak mungkin kembali Kemanakah cintamu itu dulu Mendekap damai di hidupku Kini buram nampak dimataku Perlahan berpisah, melayang berlalu Tuluskah dirimu selama ini Mencintaiku sepenuh hatimu Merindukanku setiap waktumu Hingga kau jauh ingin lupakanku Di sini aku mecintaimu slalu Walau kau tak sedikitpun merasa Biarlah bintang temani hidupmu Saatku lelah mencari jejak hatimu Seginikah akhirnya, awal dari seluruhnya Yang mungkin kau mengerti Hasrat hatiku berharap slalu adanya Sepenuh dari jiwamu, kau kan jadi milikku Berjanjilah, kau untuk berjanji Berkatalah, selalu kau katakan Bila waktu membawamu kembali untukku(mencintaiku tulus sepenuh hatimu)Ciptaan: Risang Raditya Abisatya 'Sayang',.... Kau masih ingat kata ini? Bolehkah aku sebut saat ini, Kala Kau tak lagi mengisi hati? Kenangan boleh saja memisahkan Kita Namun tak sedikitpun, Cintaku berpaling darimu Meski Kau telah membuatku terluka Tapi,.. Kau tetap Wanita Baik Seperti saat pertama kali Kuberjumpa denganmu Seandainya perasaanmu tak berubah Kau Kan tahu, Bahwa Cintaku memang sejati Tanpa Kau perlu meragukan Bahwa Cintakulah yang s'lama ini Kau cari Aku tak pernah menyalahkanmu Aku bahagia bisa mencintaimu sesaat Meski kini Kau menjauh dariku Dan telah menemukan seorang Laki-laki Yang lebih dibandingkan Aku Dalam Segalanya' Ketahuilah,.. Cintaku padamu masih erat melekat Kendati Kau singkirkan Diriku Hanya demi dia Namun tenanglah,.. Kau tak pernah Kunamakan sebagai Penghianat Dulu.. kita berbagi canda tawa bersamabermain bersamasemuanya kita lakukan serba bersama Kini.. semua itu telah sirna dihembus kenangankenangan yang tak akan bisa terulang lagi Disini.. aku hanya bisa memanjatkan do'asemoga kau bahagia di alam sanabersama bidadari surgamemberikan hangatnya belaian dari sayapnyamemberikan kasih sayangnyaseperti halnya kasih sayangku kepadamu dulu... Kau sunggu indah Bagaikan alam semesta Kelopakmu yang berwarna merah Membuat orang menyukainya Namun, Tangkaimu yang berduri Bisa membuat orang terluka Tapi mereka tidak memperdulikannya Kau adalah idaman semua wanita Kau meruapakan bunga terindah Sungguh beruntung yang mendapatkannya Mawarku yang indah Terdengar suaramu dari kejauhan Melantunkan kalimat azan Begitu menentramkan Allahu Akbar benar-benar membangkitkan Saat jiwa dalam belenggu setan Subhanallah Maha Suci Allah Suaramu sangatlah indah Relung hati selalu memanggilmu Rindu dengan suara merdumu Rindu dengan belaian halus tanganmu Rindu dengan hadirmu menemani Raga ini menapaki dunia yang begitu Membelenggu dengan semua manipulasi Yang membuat letih dan tertatih Ibu... Engkaulah satu pintu menuju surganya Namun, pintu itu kini telah tetutup Dengan kepergiamu menghadapnya Ibu... Aku mencintaimu dengan sepenuh hati ini Aku rindu seseorang dan aku hanya bisa menunggu tanpa dia datang Sedih... inilah perasaanku sekarang gundah... berharap kau datang Ingin rasanya aku menangis menghadapi kisah yang tragis sulit bagiku tersenyum Ku lampiaskan perasaan lewat alunan lagu yang kunyanyikan tulus untukmu dari hati dan sanubari sembari bermimpi engkau ada di sisi Diperjalan waktu itu Seseorang hilang kendali, Laju kencangnya membuatnya jadi terhenti, Hidup tak dapat ia ulangi, Terbunuh ulah ego sendiri, Tentu aku tak ingin bila begitu, Sebuah petaka buruk kala itu, Hikmah yang dapat untuk diambil Semoga dapat aku ambil, Tentu juga dengan dirimu, Pasti takut hal serupa menimpamu, Berhati-hatilah kawanku, Waspadalah selalu. Berdoa mari upayakan, Kepada tuhan kita ajukan, Takdir kita bawa sendri, Pergunakanlah dan jaga nyawa ini. Malam menyelimuti kelam Senyum menutupi lara Terpejam untuk sejenak menyembunyikan resah.. Bahagia itu mungkin seperti kupu-kupu Banyak dan berterbangan di sekitar sini Terlihat indah namun sulit untuk di gapai.. Selalu lari saat akan di raih.. Seandainya bahagia itu seperti kunang Masuk melalui nadi . Mengeluarkan cahaya yang berbinar lewat sebuah senyum Kubiarkan dan menunggu kunang untuk masuk sendiri.. Atau mungkin harus kutangkap? Ntahlah.. malam kian pekat.. Mendung dan kunang masih sembunyi.. Kembali memejamkan mata Berharap ada kunang yang tersesat.. Untuk kamu yang tak dapat lagi ku jangkau.. Semakin mencintaimu, semakin sakit rasanya Entah racun apa yang kau berikan.. Tak sanggup ku melawannya. Aku memang tertawa lepas didepan banyak orang Aku memang selalu terlihat baik-baik saja. Aku memendam perihku seorang diri. Hanya tuhan yang tahu kapan aku menangis. Tuan, apa kau masih mempunyai hati? Apa kau tak sadar betapa besar pengorbananku? Untuk melihat mu tersenyum... Aku membunuh diriku sendiri. Air mata ku menetes setiap mengingatnya Perbedaan mu dulu, dan sekarang.. Kenangan dibenakku masih terekam tajam Sedangkan engkau? Kau bakar semua kenangan kita dimasa silam Dengan mudahnya dirimu melepaskan ku Dengan mudahnya dirimu mendapat pengganti ku Sedangkan aku hanya bisa meronta.. Menangisi dirimu yang menghilang perlahan Betapa bodohnya diri ku. Mempercayai janji mu yang kau ucapkan ke setiap gadis Membanggakan dirimu, Yang ternyata menikam diakhir cerita Kamu memelukku, Lalu membuatku tersiksa dengan pelukanmu itu Tuan.. doa ku masih menyertaimu.. Walau diriku sudah binasa dari hati mu Hanya mengingatkan, Aku manusia.. bukan boneka. Kuberbicara dengan rasa Hariku yang tiada kusesali Anganku tersenyum melihatku Dalam angan-angan yang tiada menentu Kudiam menerawang Melukis kehampaan hari itu Tanpa guratan angan-angan Namun kusendiri memahami Diary-ku.... Kuhilangkan rasa yang salah Kutembus kebenaran Dalam rahmat yang sejati Awal Maret “untuk Diary-ku”) Hembusan angin pengarak pagi Semringah bak sekar bermekar Ku tilik senoktah aksaradi suratan tangan Menyungging sarat akan kenangan Ku tatap peliknya dirimu Gelak tawa di antara dua belah bibir Ingatkan rona durja yang menawan Sorotkan rasa kasih sayang Yang tak sirna Dalam gulita perkhianatan Dan pelak yang kian datang Ku ambilnya secarik kanvas, ku lukisnya Dan ku goreskan untaian nada Dari piringan tua yang mengayun dalam buaian Harmoni cintaku padamu Dicamkannya pahatan hati Berpapah dalam lamunan kesetiaan Sebagai tempat persinggahan Tak kulihat isakmu Yang kesekian kali Karena ku tahu Kau telah dapatkan selir di hatimu Tak seharusnya dentingan suaramu menampak tak ada kucari akhirnnya Dikala engkau di balik sang surya Terbenamkan mata raja langit terlelap lesu Wajarkah? Entah, tak terngiang di kepalaku Mungkinkah radar ini telah rusak? Sehingga ku tak mengenali sarang mu lagi Bayanganmu juga, Ia membuatku takut Ataukah lebih baik ku menutup telinga dan mata ku? Anakku,,,,,, Engkaulah penyejuk hati ku Engkaulah yang menjadi pengobat hati ku Engkaulah malaikat kecilku, dan Karena engkaulah hidupku lebih berwarna Namun, kini engkau telah jauh darikupernahkah ada rasa rindu mu untukku?Anakku..... Umurku semakin tua, Rambutku sudah memutih, dan Tulang-tulangku semakin hancur, remuk dan patah.Anakku...... Pernahkah engkau membayangkanbetapa sakitnya ketika dulu ku mengandung dan melahirkanmu? Sewaktu kau mulai tumbuh besar, Ku slalu ada untuk memenuhi segala hajatmu, Bila malam kau merintih kesakitan, Ku rela berjaga sepanjang malam Dengan kasih dan cintaku tak pernah merasa lelah tuk menjagamu Hingga kau terlarut dalam malam mu Di saat itu juga, ketakutanku menjelmaku takut kau akan pergi meninggalkanku hingga ku tak menyadari kelopak mataku mulai basah ketika menatapmu Namun kini kau telah dewasa Setelah semua cita-citamu tercapai, Hanya hardik, caci dan makilah yang kau beri untukku, Hatiku sangat hancur ketika ku mendapatkan itu darimu, Sungguh kau tak seperti yang ku bayangkan, Anakku yang ku cinta,,,,-Ku ingin berjalan-jalan melihat indahnya alam, Namun ku tak saggup tuk mengayuhkan kakiku, karena kini ku telah lumpuh, apakah kau ingin menggendong dan mengantarkanku?-Ku ingin makan makanan yang enak, Tapi ku kini tak dapat memasak, apakah kau ingin memasakkannya untukku?-Ku ingin tidur nyenyak yang di iringi lagu indah, apakah kau ingin mendendangkan lagu itu untukku?-Ku ingin mengungkapkan segala keluh kesahku apakah kau mau mendengarkannya?-Ketika ku di landa kesakitan, ku harap ada yang mau mengurus, dan menemaniku seperti yang kau rasakan dulu, tapi mengapa kau tak kunjung datang?-Bila waktunya tiba, ku ingin ada yang mengajariku mengucapkan nama-NYA, apakah kau kan hadir di saat perpisahan seperti itu?-Dan di saat ku tersesat dan merasa kehilangan arah di dalamnya, serta merasakan kegelapan telah di depan mata, hiruk pikuk kuburan yang datang menjelma, apakah kau kan hadir menerangiku dalam kegelapan itu dengan do'amu yang tulus dan suci?? Semoga Tuhan selalu memberi keberkahan untukmu, Sayang dan cintaku selalu untukmu, duhai anakku,,,, Doa itu selalu kutitip diselah langit Ada namamu ku selipkan Berharap angin menyampaikannya Sesekalilah kau lihat langit itu Ada orang yang merindu mu Tak usah kau berjuang Untuk yang tak pasti Ada aku disini memberikanmu pundakku Beristirahatlah disitu Biarkanlah aku yang memikul berat rindu ini Langit masih begitu Anggun dan biru Ku lukis.. Wajahmu di situ Ada setangkup haru Ada segenggam rindu Bersemayam di kalbu Tertuju padamu.. Dan kau takan pernah tahu Aku hanya bisa berbisik Pada hembusan sang bayu Dear.."Aku rindu".. "Laelafitria- Terpikir gelisah menanti Bisingkan penat tuk menggelayut Segala resah dalam dilema Menggunjing perasaan gundah Hingga tiba kala tuk mengumbar Peluh yang telah menerpa Mentari kunjung menderu Kuncup dari peraduannya Inginkan benderang terbang Menerpa keadaan yang bimbang Entah apa yang diingini embun Dalam sendu nestapanya Air beranjak ke hilir Menggerayang pagi yang semilir Gemericik rindu yang membasahi Bahkan bengal rerumputan Sengaja mencium kabut Angin tolong manjakan fajar Bawakan ia sebingkis nada Yang membawa hembusan Hingga kini ia merasa tenang Seperti saat bersama bayangan -- No. Urut Tanggal Kirim // :: Detik demi detik kau diperjuangkan Menit demi menit kau direbutkan Kini kau bebas berkibar benderaku Kini kau diagungkan banyak orang Merah putih kaulah lambang kehidupan Warnamu mempunyai arti yang bermakna Dan warnamu tak kan pernah pudar Walaupun badai menerjang Kaulah sang keberanian dan kesucian yang abadi selamanya Kau diperjuangkan dengan setetes darah yang berarti Kau dijunjung ke tempat yang lebih tinggi Berkibarlah benderaku dan tetaplah merdeka Aku kan selalu hormat padamu Berkibarlah sang merah putih Dan teruslah kau berkibar ditiang yang lebih tinggi dihari kemerdekaan ini Kau adalah belahan jiwaku ditanah air Indonesia tercinta ini Kuingin kau tetap dihadapanku untuk selamanya Merdeka, merdekalah benderaku, merdekalah Negara Indonesiaku Kau akan tetap jaya untuk selamanya Tambakrejo, April Selalu hadir dalam setiap detik kedipan mata inibayangan mu, yang nampak sedih tak berdayamenangis tanpa air matahingga membuat mu tak mampu berkata-kata Aku tak kuasa menahan tangisan inimembayangkan mu ada di sisi ku lagientah kapan aku akan kembali melihat raut wajahmuyang sudah mulai keriput Kau meninggalkan banyak kenangantiada hari bersama mu lagihanya kenangan yang membuat mata iniselalu ingin mengeluarkan air mataku yang sudah mulai membekuibu.. semoga kau tenang di alam sanasemoga kebahagiaan selalu bersama mu ibu.. Ku merindu mu Rindu yang menggelora Tiada hari tanpa memikirkan mu Tak pernah ada bosannyauntuk mengingat mu Badaipun akan ku terjal Asal ku dapat bersama dengan mu Hati dan jiwa terus berontakingin bertemu Tak dapat ku menepis Bayang mu yang slalu terlintas di depan kata Dapatkah ku bertemu dengan mu ?? Sedang jarak dan waktu slalu memisahkan kita Akankah kita dapat bersatu dalam indahnya dunia ?? Sedang tembok yang tinggi menjulang membatasi kita Hanya hati dan perasaan kitalah yang dapatmempersatukan kita Fly Gitting Diam tak mampu, Berbicara, hasrat mengamuk layaknya seekor banteng Senyuman indah tak bosan dipandang. Mata menantang, Ingin disayang, bibit lembut rasa ingin dikecup Menggoda untuk disentuh. Cinta.... Adalah fatamorgana yg membuat kita merasa menang dalam kekalahan... Merasa benar dalam kesalahan... merasa kuat dalam kelemahan... merasa memiliki dalam ketiadaan.... Merasa hebat padahal hanya sedang berhayal Kata siapa cinta itu indah? Kau dan aku adalah korban keputusasaan dan kurasa kau pasti sepakat kalau kubilang cinta itu sakit... Benar, aku benci cintakarena cinta bukan lagi cinta... Kau tau? Orang-orang tolol itu mengubah cinta jadi berpaket-paket memberinya pita biar kita berpikir bahwa cinta adalah sesuatu yg indahbahkan kita tidak lagi sadar bahwa semua itu tak lebih dari bahasa ik Lan yang membuat kita bodoh... Ya, ini memang konyol mungkin kita sama-sama lupa, hati sudah jadi barang imitasi yg bisa direkayasa, ditawar-tawar, bahkan sekedar dijadikan pajangan hanya agar kita pantas di sebut manusia.... Bogor, juli Empat belas warna keindahan muncul dari dalam hati inisaat diri ini bertanya siapa siih, kamu ini Datang memberi arti hidup menjadikan diri ku sebagai seorang pria seutuhnya dengan maksud menjagaku ingin menjadi matanya ketika ia melihatmenjadi telinganya ketika ia mendengarmenjadi tangannya ketika ia memegang dan menjadi kakinya ketika ia berjalan. Sesekali kamu pernah ditanya tentang keberadaan kekasih mu itukatakanlah, hai wanita kuaku itu dekat begitu dekat sekali Jika ia mendekati ku sehasta maka aku akan mendekatinya sedepajika ia mendekati ku sedepa maka aku akan mendekatinya dengan berjalanjika ia mendekati ku dengan berjalan aq akan mendekatinya dengan berlari. Sesaat tangan-tangan halus ini memberi perintah pada wanita paruh baya ibu mu).maap kan anak saya, bila ia berbuat curang dihatinya. Terheran ku melebihi herannya kaum majusi yang mengetahui api abadi yang mereka sembah, padam sehingga aku selalu menggunakan kata kenapa dalam setiap pertanyaan yang ku buat sendiri. Kami sudah terbiasa meletakan kaki-kaki kami sehari disurga dan sehari dineraka, itu yang membuat kami ini seperti biasa saja. akal sehat ku bangun terlampau siang, dikalahkan penemis tua yang hadir setiap pagi di trotoar jalan dan kamu sampaikan salam mu pada cinta yang berkebutuhan khusus saja, pantas saja senyummu terasa getir. Ingin kakiku kukutuk kebal Lantas siapa bujang ini? Tuhan? Kakiku empuk Dikoyak jalan berbara kerikil angan Berdarah mengalir sampai depan pintu rumahmu Assalamu'alaikum Ia darah yang berhajat menyatu dengan darahmu Kau tahu? Amis takkan hilang Sampai benar kau bersihkan Amis takkan hilang sampai benar kakiku kebal Atau sampai darahku beranak anak darah dari darahmu Mampukah kita bertahan Demi cinta dan harapan Dan pernahkah kau berfikir Dikala jauh darimu Ku slalu Merindukanmu Seharusnya kau taubahwa Hari demi Hariku Terasa pahit dikala jauh darimu. Aku bagaikan kupu kupu Kehilangan sayap Tak mampu mengejar impianku dan terus Lenyap. Masih adakahketulusan cinta yang ku harapkan Ataukah tersisabayangan tanpa arah dan tujuan.Kekasihku Sungguh Akupun tau Kau merindukankubegitu pula denga diriku disini. Dan aku akan setiamenantimu, menemanimu Dengan cinta Tulusku ini. Aku akan menjadi sayapmu melangkahuntuk mengejar impian yang penuh harapan itu bersamamu. Nona Matamu beningbagai embun yang menitis dari pelangiNona Menarilah bersamaku Dalam suka maupun duka Merangkai butiran tangis menjadi mutiara Nonamaafkan aku Aku tak dapat melukismu Karena kau terlalu indah Jakarta,-- Meski kau berpura-pura tak peka dengan semua ini Kutakkan mempersalahkannya Kucukup bahagia telah mengenalmu Meskipun hanya memeluk bayanganmu yang bening Apabila kau ingin lari dari dunia tanpa sentuhan Larilah .. kuizinkan Tapi, tinggalkan sebuah senyum untukku Supaya ku tak menangis menatap awan tak berpenompang Apa kau tau ??... Hidup ini hampa tanpa dirimu Terasa sunyi saat ku tak mendengar suaramu Selalu gelisah karena memikirkan dirimu Apakah kau tau ??.... Gelombang laut dilautan itu menunggu kehadiranmu Angin puting beliung menunggu suara dari mulutmu Bahkan tanah dihamparan menunggu jejak kakimu Selama ini aku kesepian tanpamu Aku selalu tersenyum sendiri saat membayangi wajahmu Mataku sesaat terpejam saat menba melihat dirimu Hingga ku melihat dirimu tersenyum didalam mimpiku Semakin lama ku menanti Semakin banyak bidadara yang menghampiri Tetapi tak seorangpun seindah dirimu sebaik dirimu Aku kan tetap menunggumu sampai tanganmu dikepalan tanganku Belahan jiwaku .. Ingatkah janji Batinmu atas namaNya Gagah ragamu akan menjaga.. Mengarungi kehidupan bersama Dalam untaian air mata berbalut doa Dalam lembut senyum menghadang baan Belahan jiwaku... Ingat kah kau... Bersujud bersama penuh harap padaNya Bergelut peluh menggapai asaBersama.... Belahan jiwaku.. Setelah sekian waktu berlalu bersama Hari ini kau taklagi di sampingku Kau tinggal kan aku dalam kenangan mu Indah terasa pelangi kehidupan bersamamu Belahan jiwaku... Aku iklas melepasmu . Tuhanku . Jaga belahan jiwaku satu kan kami di surgamu Luka ini terlalu dalam luka ini terlalu perih luka ini terlalu sengat luka ini terus menggarah luka ini begitu tragis luka ini semakin parah luka ini terasa sangat pahit Saat kau muncul lagi di hadapanku Kubuka jendela kamarku Hembusan angin terasa di dadaku Indahnya pemandangan yang kulihat Sesosok pria yang melewatiku Jantungku berdetak dengan cepat Seakan tak bisa kuatur perlahan Dia melihatku dengan senyumnya Senyuman yang membuatku terpesona Matanya yang indah Membuatku tak mengalihkan pandangan darinya Seakan terhipnotis olehnya Pagi ini adalah pagi yang indah Melihat pria yang telah mengalihkan pandanganku Senyum senja dari seorang gadis jelita.... Memudarkan amarah dan benci menjdi cinta.... Meruntuhkan ego yang lama berdiri kokoh perkasa..... Hanya dengan senyum manis dari bibir tipis aku mampu terpesona.... Tanpa banyak kata dan gaya kamu mampu buat ku terpaku tuk sementra... Saat kamu menjauh dari raga seakan separuh jiwa t'lah tiada... Saat semua berlalu kini kamu t'lah lumpuhkan hati yang dahulu benci sekarang menjdi CINTA.: Ketika waktu-waktu kosong ku rasa Aku diam termenung tersapa hampa Lembut membelaiku penuh pengertian Tatkala kerinduan bergejolak menyatu Membelengguku tanpa ingat lagi galau-ku Aku merasa bahagia selalu bersama dirimu Meski sebatas bayangmu yang mampu ku sentuh Menemaniku mencicipi setiap manisnya cinta Yang dalam, membahana kala semakin sempurna Mey,.. Lihat cahaya cintaku Selami dasar relung hatiku Kuatkan renjana kasih sayangmu Kala satu hati kita terbelah oleh jarak dan waktu Aku akan selalu mencintaimu Selama jantungku masih berdetak Selama diriku dapat berdiri dan berjalan Aku akan selalu merindukanmu Setiap saat tanpa ada keraguan Kapan, dimana dan harus bagaimana Kuatkan percaya dan pengertianku Agar senantiasa mencintaimu Tanpa batasan waktu Hilangkan identitas. demi berjalanya komunitas. ideal, rasanya pertahanan. konsistensi diutamakan.. Kemarau terus mengering. hujan tak mau terjun. karena takut ketinggian. rasakan, tanah kehausan.. Upeti ditagih aparat. dibuat senang minuman. dibuat gemuk kemalasan. cara singkat, gunungkan si pahlawan.. Ritual amplop klat. lembaran si pahlawan tersenyum. berwarna merah karena malu. lupa atas jasanya.. Satria piningit pun akhirnya tiba. tapi pak jaksa memusuhinya. terperosok akan tulisan balihonya. si semut pun tak punya alat pegangan.. Negeri cerah hanya ungkapan. siangnya pun gelap karena hujan. sayangnya laku terjual pada sekutu. habis sawah pulau tak punya.. Tergambar dibenaku, kesederhanaan yg dibalut celana jeans, dan kaus berlengan biru. Teringat olehku, geraian rambut yang terikat bak ekor kuda, serta senyum polos tanpa rona lipstik yang memerah. Tertanam dikhayalku, tawa kecil siperiang yang terpasung dalam liku hidup bak belenggu kayu yang mengikat. Terbesit di otakku, seorang malaikat tanpa sayap, tanpa cahaya, tanpa kharisma, hanya tertinggal ketulusan dan kepatuhan untuk tuannya. Terpapar dimataku, sosok lemah namun seteguh karang, sosok lembut namun sekeras tulang, sosok tumpul namun setajam parang, sosok jinak namun sulit dipegang. Tersaji dihadapanku, Si tunggal yg tersesat dalam gelap, merangkak demi menuju cahaya yang kian terang, demi menuju ruang yang kian lapang, demi menuju hari yang kian berarti. Terlakon di indraku, pendrama beraneka rupa, terlatih untuk peran lara, peran suka, peran benci, peran cinta, peran baik, peran jahat, peran tangis, peran tawa, namun tak terlatih untuk peran bahagia. Tersirat di lamunku, wanita lunglai yg tetap berdiri demi dua tangan peri kecil yang menyebutnya bunda, dua wajah renta yang menyayanginya tanpa balas. Demi tuhannya yang teramat sangat mengasihi hidupnya. Terbangun dalam sadarku, kisahmu terlalu istimewa untuk terlupa, air matamu terlalu manis untuk diseka, doa mu terlalu suci untuk ternoda, tawamu terlalu merdu untuk terhapus. Tuhanku, maha kasih dirimu, maha sayang dirimu, maha besar dirimu, bimbinglah hamba Mu, jangan lepaskan genggaman dari hamba Mu, lindungilah hamba Mu, sucikan hamba Mu, mudahkan dan terangkanlah jalan hamba Mu. Karna dia yg bertahan dalam ujiMu. Minggu, // : Sebentar lagi kawan Sebentar lagi... Bersabarlah.. Langkah akan menuju titik perhentian tujuan.. Perjalan akan berakhir indah.. Kita tak perlu berfikir dan merencanakan bagaimana akhir nya nanti.. Kita hanya perlu menjalani nya dengan ikhlas.. Mungkin ada airmata, tapi yang pasti bukan airmata duka.. Bahkan hewan-hewan pun ada masa nya untuk hijrah.. Sebentar lagi kawan Sebentar lagi... Bersabarlah.. Perjalanan kita sedang meniti untuk sampai.. Perjalan akan berakhir indah.. Sejak awal berjalan pun semua kita lalui dengan indah Berbagai macam kisah telah terukir di sana.. Penghentian terakhir barulah kita bisa mengenang semua dalam kenangan.. Dalam peristirahatan nanti kita akan tersenyum-senyum mengingat semua nya dalam temaram sang bulan.. Sebentar lagi kawan Sebentar lagi... Bersabarlah.. Perjalanan akan berakhir indah.. Dan kita akan menyaksikan seperti apa tunas-tunas yang akan tumbuh.. Sebentar lagi kawan Sebentar lagi... Bersabarlah.. Perjalanan akan berakhir indah.. Maka tersenyumlah, meski pun ada airmata.. Kamu.. adalah bayangan masa laluku Kamu.. adalah cinta terakhirku Itulah yang kuharapkan, Namun .. gula manis berubah menjadi teh pahit... Wahai kamu yang ingkar janji, Wahai kamu yang tak mengerti, Aku masih mencintaimu... Aku bukan pendusta yang hanya memainkan hatimu... Masih adakah kesempatan untukku? Untuk memberi yang terbaik... Di hatimu... Air mata ini tak mampu tertahan lagi Saat ku tahu kau tak mencintaiku lagi Terdiam ku terpaku sambil merenung Tak berbicara seolah menjadi bisu Deruan ombak menerjang karang Angin tersisir dari selatan Serta air hujan yang begitu deras Tak ada yang mampu membangunkan lamunanku Akupun tertidur diderasnya hujan Diiringin dengan air mata yang penuh luka Membuat aku semakin tak berdaya Untuk melihat indahnya dunia Untuk selamanya Ditanah rantau yang asing ini Aku menahan rindu yang dalam Rindu akan tanah kelahiran Rindu akan sanak dan handai taulan Dan juga rindu akan pemandangan indah pedesaan Ditanah rantau yang asing Aku mulai memahami Arti mimpi dan harapan Untuk menjadikan masa depan yang cemerlang Ditanah rantau yang asing ini Aku menahan rindu mendalam Tetapi, ada rasa enggan untuk pulang Oktober Aku bahagia saat mengenang masa masa indahsaat bersamamu.. Meski akhirnya aku akan menangis.. Saat aku sadari kenyataan bahwa kini aku telahkehilanganmu.. Dalam kekecewaan aku selalu merindukanmu.. Dalam perihnya rasa sakit hatiku masihmencintaimu.. Andai aku bisa memilih.. Takan ku pilih jalan hidup yang seperti ini.. Aku ingin selalu merasakan kebahagiaan.. Seperti saat kau masih bersamaku.. Jika aku bisa meminta.. Aku ngin waktu yang lebih lama denganmu.. Karena aku sungguh mencintaimu.. Dan masih mencintaimu.. Namun kini cintaku telah terbalut rasa kecewa.. Dan rasa sakit yang da dihati ku saat kmubersamanya Sekarang aku udah pergi jauh darimu.. Menghapus semua rasa dalam hatiku.. Dan berhenti mengharapkanmu.. Karena kamu tak pernah mau mengerti akanperasaanku.. Namun rasa rinduku padamu.. Masih selalu menghantui dan tak mau pergi. yang membuatku lemah dan tak mampumelupakanmu.. Mungkin inilah balasan atas rasa cintaku.. Dalam kesunyian harus ku nikmati rasa perihkusendiri.. Dan aku hanya mampu berharap.. Kebahagiaan menghampiriku.. Suatu saat nanti. aku sangat mencintaimu Hidup adalah anugerah Dengan segala ciptaan-NYA yang indah Dihiasi benda yang mewah Hingga membuat manusia berubah Mereka rela berdusta demi kebahagiaannya Dan membenci orang sekitarnya Tak peduli berapa dosa yang telah dilakukannya Tak peduli berapa hati yang telah disakitinya Hanya karena dunia mereka menghina Hanya karena harta mereka mencela Hanya karena beda mereka tiada sapa Hanya karena tahta mereka berbuat hina Kau berikan harapan padaku Membuatku jatuh dalam cintamu Ku berikan semuanya untukmu Namun harapanku telah hancur karnamu Aku menyesal Ku terima dirimu Aku menyesal telah mencintaimu Aku telah hancur saat kau jauh dariku Kau bersama dia cintamu yang baru Kau anggap apa cinta dari diriku Kau anggap aku hanya mainan cintamu Kau berikanku harapan memilikimu Namun kau pilih dia, cintamu yang baru Apa kurangnya cintaku padamu Aku serahkan hatiku untukmu Seindah apa dia cinta barumu Untuk dia tega kau tinggalkan aku Dengar sayangku Kan ku hapus Cintaku Pergi sayangku Dengan cinta barumu Jangan kau anggap Ku tak bisa hidup tanpamu Pergi sayangku Dan kan ku lupakanmu Terkadang, terlintas dibenakku Orangtuaku bekerja keras untukku Tapi, belum kusadari Aku belum banyak bersyukur Atas segala kenikmatan hidup Sungguh.. matikah hati nuraniku Melihat orangtuaku bekerja setiap hari Demi.. mewujudkan cita-citaku nanti Ku ba renungi kaedaan ini Aku yang selalu meminta Untuk hal yang kadang tak berguna Dan kini telah kusadari Tak semudah membalikkan tangan Untuk mendapatkan lembaran uang Cinta adalah tempat  kebahagiaan Yang harusnya datang menyejukkan Yang datang mendamaikan Yang tak lelah memberi Aku telah lama meninggalkan kisah dibelakang sana Kisah yang tak pernah tau kenapa harus berakhir Dan kenapa pernah dimulai Kenapa yang dibelakang sana bisa menyusulku Padahal aku telah berlari sangat kencang Terbang sangat tinggi Tega Tega aku memulai lalu mengakhiri Tega .. Tega aku menerimamu lagi Menyambutmu padahal dulu telah ku tinggal jauh Tega .. Semua memang butuh rasa tega untuk ke egoan Lalu kenapa ku menyebutnya cinta Padahal dulu ku sangat tega Aromamu tertunduk di pangkuan cinta kini hujanpun enggan menemuimu. Bunga keindahanmu memudar seiring cinta yang kau jalani kini kau layu dan bingung pada siapa kau akan mengabdikan hatimu gejolak hati tak bisa kau tahankan. Ku harap kau lepaskan dirimu dari hatimu jangan siksa hatimu bunga terlalu lelah bunga terlalu lelah dan terlalu singkat jua kau artikan kata cinta. Ku tulis isi hatiku di atas kertas putih Ku rangkai satu persatu apa yang ku rasakan Ku pegang pulpen ini, dan ku tuliskan Namamu, cirimu apa yang ada pada dirimu Ku tersenyum membayangkan wajahmu Berseri dan penuh kepolosan Mempesona dan menggetarkan hati Ingin rasa hati ini melayang Saat kau lihat dan tatap mataku Berjalan di depanku.. melihat di riku Hatiku bergetar tak tentu arah rasanya Saat kau ada aku malu Ingin rasanya aku terus dengan dirimu Berada di sampingmu selalu... Memiliki hatimu jiwamu Ku tak sanggup memendam rasa ini Dan ku tuliskan isi hatiku ini, di atas kertas putih Yang isinya tentang dirimu dan perasaanku padamu Mencintaimu mengapa menyakitkan? Membuat hari hari ku tak tenang Bahagia itu muncul ketika kau dekati aku Sakit itu muncul ketika kau bersama dia Semakin lama semakin ragu Langkah maju tuk dapatkan hatimu Atau mundur meninggalkan hatimu Ketika cinta ini mulai mengalir Mengalir begitu indah dalam hatiku Ku tak bisa menghentikannya Mulut yang tak pandai berbicara Kini mulai berkata Aku cinta dia, aku sayang dia Keraguan ini semakin tak tentu Ku mohon... Jika kau tak cintai aku Jangan dekati aku Aku takut terjebak dalam cinta semu Aku hanya bisa berkata Hati tunjukkan kemana aku harus melangkah? Kekasih. Tak seorang pun yang akan datang Untuk membuatmu kembali ragu Jadi tak perlu lagi kau cari Apa yang telah kau jumpai Aku pernah bilang Jika kau telah menemukannya Kau memilikinya Aku pernah bilang Jika kau telah memilikinya Kau merasakannya Aku pernah bilang Jika kau dapat merasakannya Kau telah menikmatinya Aku pernah bilang Jika kau dapat menikmatinya Kau telah mensyukurinya Kekasih. Dalam taburan doa yang kau selepi Janji akan selalu ditepati Jadi tak apa, habiskanlah waktu untuk terus hidup bersama Dalam cinta kasihnya Aku Aku adalah aku Aku bukanlah dia Dan dia bukanah aku Aku terlahir disini Dan dia terlahir disana Aku makan disini Dan dia makan disana Aku mencari makan disini Dan dia mencari makan disana Aku makan sepiring nasi Dia makan seporsi makanan mewah Aku minum air tiada rasa Dia minum air beraneka rasa Aku pakai baju hasil mulung Dia pakai baju selangit harganya Karena aku adalah aku Dan aku bukanlah dia Juga dia bukanlah aku Aku lahir di kumuhnya desa Dia lahir dibersihnya kota Aku besar tak terawat diselokan Dia besar terawat di istana Taukah kamu aku rindu...? Tak bisakah kamu rasa, rindu ku ini sampai istana dewa? Seakan teriakan ku ini dapat menembus tujuh lapisan bumi sampai ke ruang angkasa. Aku benci rindu ini.... Aku bisa menangis karena rindu ini... Taukah kamu.. gelegaknya seperti larva pijar yang akan dimuntahkan oleh gunung api Aku benci rindu ini.... Aku ingin menyumpahi rinduku ini, karena tidak berguna buat mu. Andai kamu tau... Andai kamu ada... Tolong peluk aku karena guncangan dalam rindu ku begitu besar... Taukah kamu, aku melihat semuanya... Tapi kamu tak melihat padaku, seakan tak perduli. Taukah kamu, terkadang lagu lagu yang ku dengar membuat semua rindu bisa teredam, tapi kali ini tidak. Lagu lagu itu semakin menggilakan rindu ku. Andai kamu tau.... Andai kamu ada, tolong peluk aku dengan kerinduan yang sama. Tapi mungkin kamu tidak demikian. Kamu tak akan pernah tau sebesar apa dan sedalam apa rindu ku. Kamu tak akan pernah bisa rasakan seindah apa rindu ku ini jika tak kamu lihat mataku dengan hati mu.... Aku hanya ingin sampaikan rindu ku ini khusus untuk mu, Tolong simpan rindu ku dalam sebelah hatimu atau seperempatnya... Biar kamu selalu dapat rasakan setiap saat aku merindukan mu.. Mentari pagi elok menawan Gerimis hujan di temani pelangi yang indah Mata decakan kagum karena rupanya Puas dan bersyukur karena karyanyaHancur....Rusak.... Tak beratur karena ulahku,Ulahmu.. ulahnya... Dan kita semua manusia.. Yang tak peduli,cinta,menjaga dan bersyukurBanjir...bencana.. musibah.. Datang silih berganti Kelaparan...kesengsaraan.. tak berujung akhir Hanya Aku...Kamu...Dia... Dan kita semua yang harus menjaganya Cintai alam berarti menyelamatkan jiwa Cintai alam menjaga kelangsungan hidup Cintai alam menjauhkan kita dari bencana Mari bersama-sama kita jaga dan cintai alam Serta melestarikannya.. Telah jauh. Pandangan kedua bola mataku,Selalu Terbuka dalam setiap khayalan. Hendak Mengantarkan pesan hati, Tak juga sampai pada kenyataan manis. Tak jarang pula. Pena jiwaku menulis lembut, Uraikan kata haraf tanpa bersyarat. Namum berulangkali makna hatiku, Terlepas dipersimpangan sebuah rasa Yang buta akan ketulusan. Bagaikan terlelap dialunan mimpi Sekalipun begitu indah selalu saja Berakhir saat terbangun dari tidurku. Semuanya tertinggal dibalik angan Yang masih berdiri dalam penantian.Sungguh. Rindu cinta dengan hati ini. Telah menggetarkan lelah, Seperti menyuruhku untuk menyerah. Tetapi waktu seakan mengajarkanku, Akan berharganya suatu pengorbanan Untuk memahat satu nama dikeabadian cinta. Hilang...... Hilang bak di telan bumi Kamu pergi dariku tanpa sepatah kata pun Tanpa pamit kepadaku Aku harus bagaimana tanpamu Aku tak tahu Duniaku gelap tanpamu Kakiku sulit melangkah tanpa tuntunanmu..... Adakah kamu yang kembali padaku Menghampiriku dengan senyummu itu.... Aku rindu suaramu Aku rindu senyummu Aku rindu tawamu Aku rindu semua yang ada pada dirimu.... Begitu banyak keringat yang keluar Begitu banyak musuh yang kau halang Seberapa banyakpun itu Kau tidak peduli Tak pernah ada lelah Tak pernah ada putus asa di hati Tekadmu yang kuat Semangatmu yang selalu membara Meyakinkan negeri ini untuk bangkit Bangkit menuju pintu kemerdekaan Betapa besar jasamu untuk tanah air tercinta Kau pertahankan negeri ini Demi masa depan bangsa Ada rasa yang tak biasa ketika hati ini mengatakan “aku rindu kamu…†Tak sama seperti rasa rindu yang biasa aku rasakan, Ada yang berbeda, ibarat berjalan tanpa tujuan, Kali ini aku tak tahu kapan rindu ini akan berhenti mengalir dan bermuara ketika aku bisa kembali melihatmu…Ketika telinga mendengar suaramu, namun di saat yang samamataku tak mampu untuk menangkap sosokmu, Ketika itu pula sembilu rindu semakin menyayat kalbu, Seketika tanya tentangmu menguasai setiap ruang pikirku…Jika air mata bisa membasuh perihnya rinduyang terlanjur melekat erat dalam sukmaku, Maka biarkanlah mata ini meneteskan airnyadan mengalir bersama butiran-butiran rindu bertuliskan namamu…Setelah itu aku akan tersenyum karenamu karena aku bangga bisa merindukanmu…Semakin aku rindu, semakin aku tahubahwa sebesar itulah arti hadirmu dalam hidupku, Sekuat itu rasa yang kutautkan padamu…Kamu adalah inspirasi yang tengah hilang dari pandangan semua tentangmu menginspirasi setiap guratan penaku, Maka biarlah tarian pena ini setia melukis karya untukmu inspirasiku.. Karena aku bangga mengagumimu…. Jauhkan pandanganmu, jauhkan lagi Terik mentari tak lagi jadi arti Tuturmu pada kursi hitam saat itu Kemudian berdiri tegak dengan menggebu Kotak-kotak kecil terisi noda Gedung indah terancam buta Ingatan kelabu panjang Kelabu hitam tak terbayangkan Sekali lagi, buang jauh-jauh pandanganmu Lemparkan kedalam pikiran kelammu Batasi mimpiku Demi mimpi yang nyata bagimu namun RAIB bagiku Kejujuran tak lagi bongkahan mewah Hanya sampah dan kotoran yang sangat RENTA Kusut, suram, masa depan yang NYATA Jiwa, nadi, peralatan maut seorang DEWA Dimana gumpalan darah itu? Kau sembunyikan dimana? Yang kau ketahui gumpalan darah itu adalah HATI Lantas apa hati katamu? Jauh hilang? lenyap dan melayang?SAMPAH itukah yang menjauhkanmu dengan HATI?KOTORAN itukah yang menodaimu serta HATI? Kau hebat, namun dangkal Jabatmu ala hidupmuMIMP Iku asa bagiku Ayah......... Engkau bekerja fajar hingga senja...... Kau tak mengenal lelah demi nasib keluargamu dan anak mu tercinta...... Sebenarnya kau sangatlah lelah tetapi kau berkata pada anak-anak mu kau tidaklah lelah sedikitpun........Ayah........ Engkau mengingin kan aku untuk lebih baik darimu..... Kau memarahi aku selalu tetapi aku mengira kau jahat padaku tak memoerdulikanku..... padahal kau lakukan itu karena kau peduli padaku sayang padaku dan demi kebaikanku kelak....... kau tidak pernah berhenti menasihatiku........ Ayah......... terimakasih ku ucapkan padamu...... Kau bagaikan lilin di dalam ruangan yang gelap..... Ayah kau sungguh berjasa maafkan aku yah atas kesalahanku yang telah ku perbuat padamu............. Teringat suatu masa Saat dunia gelap gulita Lalu kau datang bak lentera Sebagai cahaya bagi manusia Kau bawa keindahan Yakni dinul islam Kau hapuskan kebodohan Lalu kau sibak kelam Dengan Al-Qur’anmu yang mulia Kau berdakwah tanpa lelah Meski dicaci dan dihina Tiada kata takut dan menyerah Yaa Nabiyyullah Muhammadur Rosuulullah Tutur katamuKetabahanmuKepribadianmu Kini menjadi panutan bagi setiap umatmu Engkaulah sebaik-baiknya manusia Dengan akhlak yang mulia Yaa Habibanaa Kini engkau telah tiada Namun kisahmu tak akan sirna Meski ditelan usia Kami hanya bisa bersholawat Berharap engkau beri kami syafa’at Dan tak lupa risalah nubuwat Akan kami lanjutkan hingga akhir hayat Salam dari kami yang merindukanmu Wahai Nabi Muhammad Bila cinta adalah matematika Maka jumlahnya tak terhingga Cinta juga tak bisa di logika Bila cinta adalah ilmu bahasa Maka cinta tak bisa dirangkai dengan kata Cinta terlihat indah dirasa Namun semua itu hanya diawal saja Karena pada akhirnya terasa sakit juga Itulah makna cinta Yang membuat kita merasa luar biasa Hingga membutakan hati yang bernyawa Terlintas sejenak akan bayanganmumenba tuk menghapus semuanamun kau slalu hadirsaat ku bersedih..... Kau menyapa dengan senyumanhingga ku tak kuasa menahan air matayang menetes dan mengalir perlahan Dada ini terasa sesakmenahan isak tangisyang tak terbendung lagi Kematian dan kepergianmubukanlah akhir dari semuanyakarna masih ada kenanganyang tersisa di sepanjang hidupku... Kau bagaikan matahari Yang sinari hidupku ini Tanpa cinta darimu duhai kasih Rindu ku ini terasa tak berarti Kau seindah pelangi Yang hiasi hati ku ini Kau yang membuatku jadi tak menentu Kau yang membuatku jatuh cinta padamu Saat aku menatap indah wajahmu Dalam kesendirianku Ku akui aku sangat merindukanmu Walau semua rasa ini hanya sebuah anganku Saat aku menatap indah wajahmu Dalam kesepianku Ku akui sangat mengagumimu Walau semua rasa ini hanya sebuah hayalanku Malamku hilang diterpa angan hanya tersisa sehembus angin malam tanpa sinar dari bintang kecilku terselip seuntas kepiltan tersimpan sejuta pertanyaan Siapa aku .??? Terasa gemuruh didalam dada beribu gejolak yang datang menghadang berkecamuk tak beraturan ingin kulontarkan beribu kejangalan tapi apa daya lidah ini terasa kelu untuk mengucapkan Kapankah aku dapat menyadari bahwa aku tak pernah berarti terlalu besar mimpi yang ku gantungkan diatasmu namun kau tak pernah mengerti itu Kini khayalanku pupus sudah hati ini terus menjerit jerit namun tak berdaya aku memang tak pantas untukmu, terselip kata dibenakku Bukan dia yang tak pantas untukku tapi aku yang tak pantas untuknya dan sadarlah akan semua itu Ibu.... Engkau sumber kekuatan Engkau sumber energiku Engkau pelita hatiku Engkau embun nafasku Hidupmu memancarkan dunia Bagaikan bunga semerbak baunya Hanya kamu satu-satunya energiku kamu selalu memberi semangat, disaat aku membutuhkan bantuan. Hatimu sungguh mulia IBU..... Dirimu sungguh berjasa bagiku Hatimu sungguh lembut ditanganku ibu yang bersusah payah agar anaknya bisa makan Engkau sungguh berjasa bagiku sungguh kita harus berbakti kepadanya Berbakti kepada orang tua itu sikap mulia.. Tujuh belas tahun yang lalu Saat itu, aku masih berumur jagung Aku belum mengerti cinta Melalui nyanyian anak-anak Terdengar merdu bagiku, saat itu Penuh kepolosan dan impian Sebagaimana anak-anak pada umumnya Delapan tahun yang lalu Masa itu perlahan mulai menghilang Aku mulai berpikir layaknya remaja Mendengar nyanyian anak-anak Walau perlahan mulai berkurang Masih menyenangkan bagiku, saat itu Untuk sejenak mengingat masa lalu Tujuh belas tahun telah berlalu Aku rindu akan nyanyian mereka Untuk mengobati rasa sendu Kubuka lembaran masa lalu Tak ada yang berubah, dari waktu ke waktu Anak-anak, dengan kepolosan dan impian Aku yang dewasa, di saat sedang risau Terhibur dengan nyanyian mereka Pesonanya seirama semilir anginyang membawa harumnya bunga seroja memikat kumbang yang berlalu lalang Bayangnya terpatri diantara manik-manik retinasukar rasanya menghapus bayangnya Saat itu pula degup jantung terpompa derasseperti hujan yang merobek panasnya suryaterlintas dalam benak inilah tanda, diriku layu akan gilasan raut wajahnya yang anggunlayaknya wartawan dan sejarahwanku menba mengupas detailrak pernak-pernik hidupnyasekian lama ku korekrahasia yang kau bangunakhirnya ku dapati, apa saja yang belum aku dapati dan aku semakin terkesan atasnya. Layaknya kumbang ku ba bergerilyamengecup sarinya namun apa daya, sarinya sengaja tumpah ke tanahdan menjadi kebahagiaan bagi si semut kecil itu. Aku kecewa aku terlukadan aku pun tergulai lemahmeratapi semuanya. Sarinya yang aku idamkan sekian lamahilang sudah, dikecup makhluk itu. Kian hari aku selalu menyesali mengapa tuhan mempertemukanku dengannyajika pertemuan ini berujung penderitaan sepihak dan aku pun tak mengerti permainan ini. Melihat lentera bagai sebuah jawaban Cahayanya redup tapi dapat menerangi jalan Meski hanya senyuman yang kau berikan Dari semua harap dan tanya yang kusimpan Tak pantaskah burung punguk mrindukan bulan Juga serigala yang melolong dalam kegelapan Hanya untuk meramaikan malam agar engkau tak kesepian Atau kah aku yang telah bohong dengan kata bukan Melihat hayal akan seperti jawaban Maka sibodoh ini yang menangis karna sendirian Akupun menjauh pergi membawa keheningan Cahaya redup bukan jawaban sebuah peng harapan Akhirnya kuucap terimakasih kepada senyuman itu Inilah ingin hatiku Impian hidupkuKebahagiankuHarapanku Hanya kamu Hanya cinta kasihmu Yang ku mau hanyalah dirimu Kamu adalah pelabuhan terakhir cintaku Semoga kamu sadari Tahu apa yang ku rasa Apa yang aku ingin saat ini Hanyalah bersama dirimu Setiaku hanya untukmu Kamu adalah yang terakhir mengisi hatiku Walaupun kamu bukan yang pertama Tapi aku ingin kamu menjadi yang terakhir dalam perjalanan cintaku Bintang begitu redup.. Mengisyaratkan rindu yg hendak berlabuh Tapi karam Karena hitam awan Senyummu luruh dibias Mega Tak urung tetes air mataku jadi embun dipenghujung sepi Aku tak lagi mampu menenggelamkan gejolak rindu padamu Tak lagi bisa mengunci bayangmu disudut kalbu Aku tak lagi berkuasa ditahta kalbu mu... Di tanjakan kecil itu Bibir mengumbar senyum Sebab di situ ada sebuah gang kecil, Bareng Tengah namanya Sebab di situ aku dapatkan kebahagiaanyang tak mungkin kudapatkan di tempat lain Sebab di situ tempatku melabuhkan cinta Sebab di situ aku bersenda gurau dengan namoradaku Bercakap sambil berpegangan tangan Bercerita di serambi sambil memandang langit yang bertaburan bintang Malang, ///. Awal dari sebuah cerita Yang tertuang dalam putihnya kertas usia Setiap episode mengajarkan kita untuk lebih dewasa Aktor hanya boneka di dalamnya Dari drama kehidupan Sang Pencipta Casting adalah bagian terindah dalam pertunjukkanNYA Sadarkah kita akan peran yang harus kita terima? Entah apa yang maksud skenario ini semua Berpikir positive adalah cara untuk menjawabnya Engkau lebih tahu dari kami yang dibawah RencanaMU lebih indah dari apa yang kukira Engkau yang Mulia Ku sampaikan pesan dalam peran yang kuterima Terimah Kasih atas segalanya Ampuni hambamu yang selalu salah Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja. Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan. Amarah merajalela tanpa alamat. Ketakutan muncul dari sampah kehidupan. Pikiran kusut membentuk simpul-simpul sejarah. O, jaman edan O, malam kelam pikiran insan Koyak-moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan. Kitab undang-undang tergeletak di selokan Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam mberan. O, tatawarna fatamorgana kekuasaan O, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja Dari sejak jaman Ibrahim dan Musa Allah selalu mengingatkan bahwa hukum harus lebih tinggi dari keinginan para politisi, raja-raja, dan tentara. O, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan O, rasa putus asa yang terbentur sangkur Berhentilah mencari ratu adil Ratu adil itu tidak ada. Ratu adil itu tipu daya Apa yang harus kita tegakkan bersama adalah Hukum Adil. Hukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara. Bau anyir darah yag kini memenuhi udara menjadi saksi yang akan berkata Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat, apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa, apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan, maka rakyat yang tertekan akan menntoh penguasa, lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya. Wahai, penguasa dunia yang fana Wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta Apakah masih buta dan tuli di dalam hati Apakah masih akan menipu diri sendiri Apabila saran akal sehat kamu remehkan berarti pintu untuk pikiran-pikiran gelap yang akan muncul dari sudut-sudut gelap telah kamu bukakan Cadar kabut duka cita menutup wajah Ibu Pertiwi Airmata mengalir dari sajakku ini. Catatan Sajak ini dibuat di Jakarta pada Mei dan dibacakan Rendra di DPR Kemarin Bengkel Teater mengirimkan dua sajak ke Jawa Pos) Gadis di seberang sungai duduk-duduk sendiri Wajah lebur dengan bunga Waktu diam karena pesona Siang hari masih duduk sendiri Angin menggoda, matahari ajak bercanda Senyum tanda sukahias sungai seberang lainnya Senja hari, gadis seberang sungaiduduk dengan lelakilahap mentari berdua sajaduka hias sungai seberang lainnya Petang kini, gadis sendiri lagi Badan hanya kaku berdiri Simpan rasa dalam hati Takut gadis sudah berlaki Lova Aku memeluk manja sebuah potret wajah Yang hanya bla memandangnya saja.... Aku bisa Terpesona Aku mengadu pada sebuah cermin yang melihat Pipiku memerah.. Dan dengan cepat bibirku berucap bahwa Aku telah JATUH CINTA Aku terpaku terdiam seribu pertanya'an Sosok dia benar-benar tak kusangka ada Yang bisa meluluh lantahkan rasa keputus asa'an Yang hadir meracuni hidupku Oh... Tuhan.. benarkah dia jawaban dari semua do'aku Engau ciptakan rasa ini tumbuh dan berkembangmenjadi sebuah rasa yang apabila jauh nafasku Terasa sesak karena merindunya Dan aku merasa sendirian walau banyak orang disekitarku Hanya bila bersamanya rasa ingin hidup thn lamanya Menjadi halal baginya itu do'a yan selalu aku tuturkankarena hanya kepadamu hati ini memohon segala kebaikan Subuh ini embun turun Menambah dinginnya Pecinaan Mengeluarkan pesona Jembatan Limpapeh Basah jalanan Mungkin kau masih lelap di tempat yang kita sebut rumah Sedang dingin merambah kulitku Mataku sayu Langkahku gontai Badanku lusuh Rambutku urakan Otakku lelah Hatiku sedih Haruskah aku pulang Sekarang aku hanya ingin terkurung di luar Bersama kawanku, rokokku, dan sesalku Aku hanya pengecut konyol Yang bahkan tak berani menghadapmu Biarkan aku satu momen lebih lama di Pecinaan ini Sesering kau memahat hati ku . Membuat aku luka dalam cinta . Membuat aku merintih di tempat aku seharusnya tertawa . Kau bersamanya, tanpa aku mengerti . Tak banyak harap ku . Cukup kau mengerti bahwa aku terluka . Jika kau inginkannya, Pergilah menjauh, Tinggalkan aku tanpa sentuhanmu . Dan aku akan mulai belajar Mengerti walau harus selalu terskiti . Lebih dari sekedar anganku menantinya dibalik pelangiberharap hujan akan berhentidan matahari segera kembali Hanya asa yang terlalu tinggiatau rasa yang tak pernah matimeski menahan hatirinduku tetap tak mau sembunyi Bilang saja padanyaaku tak inginkan diaberitahu diaaku hanya menunggu cintanya Senyum initak ku tahu mengapa melebursaat ku tahu tentangnyadan mengingat namanya ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ikan terbang dan ikan kakap ikan hiu di samudera berenang. Kalau abang nanti tertangkap, adik tunggu di Penjara Cipinang. Tentu senang makan sop buntut setelah itu makan cemilan. Kalau abang nanti dituntut adik tunggu di pengadilan. Makan buah dicampur puding terasa nikmat manis sekali. Kalau abang naik banding adik tunggu di pengadilan tinggi. Nikmatnya air buah kelapa setelah itu makan jagung. Kalau abang mengajukan PK adik tunggu di Mahkamah Agung. Makan jenang rasanya manis hanya untuk makanan selingan. Kalau abang nanti divonis adik tunggu di Nusakambangan. Wanita itu mampu bertahan didalam kelamnya kehidupan, Padahal sebenarnya ia menangis. Wanita itu dapat menyembunyikan kesedihannya apabila berada diantara orang-orang terdekatnya, Padahal ia begitu sangat membutuhkan sebuah kebahagiaan datang padanya. Wanita itu selalu tampil dengan senyum dan tawanya, Padahal ia ingin berteriak sekencang-kencanganya. Ia memang pantas untuk di sebut wanita tangguh Ia yang selalu tampak tegar. Meski sulitnya kehidupan selalu datang menerpanya. Ia yang tak pernah berhenti berjalan dan bergerak, Walau harus terluka oleh ribuan duri yang tajam. Ia pun tidak pernah kelihatan sedih atau merintih, Karena ia yakin bahwa Allah akan selalu ada untuk-Nya. Tangkai-tangkai tipis kalian Begitu ramai berdesakan Bertahan di setelempap setapak itu Dimana terik sang surya membakar tanpa ampun Dan sepatu-sepatu berpijak setiap waktu Kaki-kaki itu tak peduli, mereka injak saja daun-daun mungil kalian Mereka tumbangkan tangkai-tangkai kering kalian Namun kalian tak merintih, sebab begitulah alam menjadikan kalian Bergeming Menanti tunas-tunas baru dan sehat tumbuh menggantikan yang sekarat Dan angin yang menggebu, cicit burung yang menggigit keheningan Seolah menemani tanpa bisa berkata Apalagi menolong Kala jutaan tetes hujan menimpa beberapa saat saja Luruhlah hiruk-pikuk yang menginjak-injak kalian itu Basahlah dan menjadi suka cita kalianlah kala itu Namun kegembiraan selalu terasa sekelabat saja Begitu hujan mereda, begitu lalu-lalang manusia kembali merusakmu Terulanglah musibah itu Padahal kalian bernyawa juga Padahal kalian makhluk Tuhan juga Seperti halnya pemilik kaki-kaki itu Tapi mereka takkan pernah mengertinya Dan beranggapan Kalian hanyalah sekerat rumput Mata ini tetap memerah sepertikala itu.. saat aku kenal ikhtardewi kecantikan keyakinan romawimelegenda d ruang hampa tak kau kenal Aku ingin memuja kcantikanyadikawal seribu hawa tanpa busanaliteratur keindahan alamimenggoda mata hati dalam keheningantanpa batas batas kemunafikanyg bisa aku ukir hanya tetesan angkasamelehkan cucuran darah pemuja ikhtar Ini bicara kesetiaan kepada sang dewitanpa khianat walau dekat kematianaku slalu tersenyum rindupadamu.... titisan ikhtar hatikuuu Samudra biru bergemuruh Gelisah menahan hasrat yang luruh, jatuh Gerimis menangis tak mampu menahan amarah yang membuncah Senja diam membisu, pelangi bersenandung lirih, perih Kerinduanku menjalar sepanjang hamparan pantai sunyi Meresap pada pasirnya, pada karang karang menjulang Memburai pada anginnya, pada buih buih sirna menghilang Kerinduanku adalah gerimis yang menjadi pelangi Sejak pertama melihatmu ada getaran anehh didadaku.... Huuhhhhh apakah itu??? Membuat aku sulit untuk bernapas...... Aku tak mengerti mengapa ini harus terjadi ketika aku menatapmu... Mungkinkah kau memberikan aliran listrik dalam tubuh ku???? Ohhhhh dalam tidur pun aku slalu membayangkan senyumanmu.... Mata mu yang indah membuat ku sulit untuk melupakannya.... Ohhh Tuhan inikah yang dinamakan cinta??? aku jatuhhh cinta padanya pada pandangan yang pertama dan rasa itu ada hingga saat ini, cinta itu membuat ku melihat bahwa dunia ini sangat indah... cinta membuat ku bersemangat untuk terus berkarya... trimakasih cinta buat energi positif yang kau berikan untuk ku.... By Lusy Telah lama bertemumu Tak pernah ada perasaan ini Sekian lamaku mengenalmu Tak pernah kurasa sesakit ini Cinta... Jangan kau datangkan lagi Jika cinta itu dilekatkan kediri ini, Lelah pikir tuk mengenalmu kembali Sayang... Kumohon jangan hantui diriku Kutak ingin merasakan, Indahnya kepahitan Bersinarnya kecemburuan. Kini .. Semuanya hitam, buram, kesat, dan kasar Disaatku mengenalmu. Sekalipun kumerasakan cinta dulu, Pasti tak ada yang ku kenal Sekalipun ku mengungkapkannya Tak seorangpun memberi sanggahan Cukup kau campur aduk perasaanku Kaupun tau Sakitnya dipermainkan Dan ku tau kau takkan peduli Meski kau mengetahui ledakan hati ini Lalu berbicara dengan bulan yang tak bersinar Dan meneruskan perjalanan yang tak berpenerang Pasti kau tau hancurnya hatiku Kau tak buta Tetapi mengapa kau tak berusaha mengatasinya Mengapa kau tak berusaha mengindahkannya Dan mengapa kau tak berusaha mempertahankannya Disaat kau tau hatiku terkeping Disaat kau tau hatiku terbelah Bahkan disaat badai mengguyur tubuhku Bermandikan debu dan angin Berdiam diri dipusaran air Disitu aku baru tau kau hanya bermain dadu untuk cintaku. Ya Allah Tuhan kami, Berikanlah kepada kamikekuatan untuk menolak angkara murka. Godaan harta, tahta, dan wanita. Ya Allah Tuhan kami, Berikanlah kepada kamikelembutan untuk berbicara santun. Bukan kata-kata seram beracun. Ya Allah Tuhan kami, Berikanlah kepada kamikehangatan bercengkerama. Saling asih kepada sesama.Amin. Cibinong, Desember Katanya ia si cesar datar Yang hanya ingin bergeser barang sebentar Merubah posisi sesuai yang dikehendaki Kehendak Nya sang Maha Pengatur diri Katanya ia si cesar datar Yang mungkin telah lama menitipkan pesan Makhluk perut bumi pun nampaknya sudah lama gusar Namun manusia tak lebih peka meski sekedar Katanya ia si cesar datar Yang tak akan kemana tanpa seizin Tuhan Getaran hebatnya merobohkan dinding hingga membelah permukaan Geliatnya menjadi bencana bagi para penghuni wajah bumi Kini di tanah serambi ibu pertiwi berduka lagi Wahai adik Pidie yang tak sempat memeluk pagi Tangisanmu turut membasahi dinding hati kami Meski ragamu terhimpit reruntuhan Namun jiwamu tergenggam dalam kedamaian Wahai tanah serambi yang tengah berselimut duka Tanah terpilih yang tengah diberi uji, ujianmu bagi kami juga Kami disini tak akan hanya bertopang dagu, karena engkau bagian dari nafas kami Akan kami persembahkan apa yang kami mampu Saudaraku .. Bersegeralah bangkit menggenggam langit Karena duka tak akan selamanya Hari-hari tak akan terus kelabu Karena bukankah semakin pekatnya malam pertanda cahaya akan segera datang? Saudaraku .. Apapun yang hilang adalah suatu ketetapan Ikhlas melepaskan adalah sebuah bentuk penghambaan Ratapi ia sebentar saja, lalu bangkit menjemput takdir baik Teras Langit, Rabiul Awwal H Desember M Untukmu Tanah Serambi yang Tengah Allah Uji Sang Mata Pena dinarahmisalim Kau pernah bilang I“Tuhan………Dimana….engkau Dan dimana rumahMu.. Aku sedang mencari tuhan….” Dan dia juga bilang II “Sebentar lagi aku akan datang… Tetapi aku bukan tuhanmu Aku datang dengan kedua sayap hitamku Akan membawa kalian ke atas sana..”Disana juga berteriak III“Malam ini telah memperkosa lubuk hati kita Sambutlah malam kemenangan ini dengan kebahagiaan”Dan dari sudut sana membaca kalimat takbir teriring musik sedarhana IV“Allahu Akbar……Allahu Akbar……. Allahu akbar……. laailahaillallahu Allahu akbar.. Allahu akbar walillahilham…” Taman Bungkul Surabaya, November ) Kamu tau sayang? Ketika angin berhembus Itu adalah saat dimana aku membisikkan namamu Ketika matahari bersinar Itu adalah saat dimana aku melukis wajahmu Ketika waktu berjalan Itu adalah saat dimana aku mengikuti bayangmu Agar angin selalu menghembuskan namamu Matahari selalu terlukis wajahmu Dan agar waktu selalu memiliki bayanganmu Agar meskipun aku sudah ditelan waktu, aku tetap bisa mengingatmu Puisi Cinta Sedih Cinta itu satu kata dengan sejuta rasa, jadi bukan hanya kebahagian yang akan kita rasakan, cinta juga mengandung kepedihan, sakit hati bahkan mungkin penghianatan. Ketika perasaan sedih yang diakibatkan oleh cinta sedang melanda tentunya kita membutuhkan kegiatan-kegiatan positif sebagai pengalihan untuk sedikit melupakan kesedihan kita. Salah satu alternatifnya adalah dengan membuat Puisi Cinta Sedih. Puisi-puisi yang kita buat bisa memjadi curahan hati sekaligus memoar tentang apa yang sedang kita rasakan saat itu. Tetapi untuk anda yang tidak berminat atau mungkin tidak berbakat menulis puisi, jangan khawatir, ada cara lain yang dapat anda tempuh yaitu sekedar membaca puisi-puisi karya penulis lain yang dijamin bakal membuat anda semakin menghayati rasa cinta anda. Untuk itu, kami sengaja memposting beberapa informasi tentang Puisi Cinta Sedih yang berasal dari berbagai sumber. Dibuat spesial untuk anda yang tengah dilanda kegalauan akibat virus-virus cinta. Berikut ulasannya Kumpulan Puisi Cinta Sedih Terlengkap UPDATE Lenyap ampa ku sadari, hancur dimakan sepi, sunyi selalu menghampiri, kenangan yang menusuk hati.... Indah cinta mu cepat berlalu, kesepian terendam dalam diri ku, hanyut sudah mengharubiru di kalbu, cinta ini terus menyiksa ku.... Setiaan mu bagai angin, mudah pergi kearah yang laen, cinta mu hanya di biir saja, dihati kenyataan nya laen pula... SEBUAH SENYUMAN YANG BERAKHIR DENGAN AIR MATA Oleh Tessa Aku diam dalam kepedihan ini aku bisu dalam keheningan ini ku tak rasakan kehangatan mentari ku tak dapat rasakan hangatnya sentuhanmu Ku tak tau apa yang aku rasakan saat ini semua terjadi beditu saja semua berlalu dengan cepat Awalnya kau buat sempurna dimataku kau buat sempurna semua hingga aku mulai terlena dengan ini semua aku terlena dengan hangatnya cintamu dengan indahnya cinta, kasihmu yang sudah ekian lama aku inginkan darimu Tapi sekian lama kita bersama kita jalani semua, kukira kau kan setia seperti aku yang menba setia untukmu setia mendampingimu namun semua itu sirna.... Setelah kau hancurkan semua semua cinta, kasihku, dan harapanku teganya kau duakanku dengan dia kau hianati cinta kita demi dia Dan mungkin ini memang takdir kita, takdir kita yang tak mungkin pernah bisa bersatu Biarkanlah ini semua menjadi suatu kenangn termanis untukku dan biarkan aku kenang semua ini untuk diriku sendiri Dan maafkan aku yang tak sempurna untukmu maafkan aku sayankku. aku akan slalu mencintaimu, meski kau tlah sakitiku. CINTA TAK DIANGGAP Oleh Elok Pradika Purnama Putry Aku berdiri di atas sayup-sayup senja Mencari cinta dan ketulusan yang sesungguhnya Di keindahan gerimis senja yang memberiku setetes harapan Aku mengenalmu karena cinta Aku mencarimu karena cinta Aku bersamamu juga karena cinta Dan jika aku harus merelakanmu karena cinta, aku pun juga harus rela Mungkin bahagiamu bukan untukku Cintamu tak tercipta untukku Dan hatimu tercipta hanya untuk Dia Orang yang selalu mendapatkan perhatian darimu Sesungguhnya aku tak pernah menyangka kau lakukan ini padaku Kau tega menduakanku dan tak pernah mengakuiku Apa tak pernah kau bayangkan betapa sakitnya aku tak pernah kau anggap Sepenuhnya aku mengerti, kau tak akan bisa mencintaiku seperti kau mencintainya Aku juga tak akan pernah memaksamu untuk kembali ke pelukanku Karena aku tau cinta itu tak harus memiliki, Tapi percayalah... Sepenuh hati ini, sepenuh raga ini, hanya milikmu Aku akan selalu mencintaimu Hingga mata terpejam Nafas berhenti Jiwa meninggalkan raga Kamu kan selalu di hatiku KAU YANG AKU KENANG Oleh Ciproet Lupz Ceprilyly Selamanya akan memmbekas luka dalam hatiku berkecamuk rasa tak menentu dicintai salah mencintaipun juga salah terkadang ingin bebas lepas dan terhempas di mana tidak ada penderitaan Tapi duniaku penuh dengan penyesalan tetesan air mata akan kekejaman tempat dimana aku menyayangi orang yang begitu aku cinta kini dia meninggalkanku dengan kehidupannya yang tak perna aku tau dia menilai keseriusanku yang tak bearti apa-apa baginya dia adalah jarum yang menancap di hatiku Meski kau bagiku yang terindah tapi sanyang ? kau tercipta bukan untuk aku miliki kau seperti bunga mawar bagiku karna kecantikan mahkotamu membuat aku berat melepaskanmu meski gucuran darah initerus mengalir karena durimu Aku belajar sabar dari sebuah kemarahan aku belajar mengalah dari sebuah keegoisan aku belajar tegar dari sebuah kehilangan Sepi bukan bearti hilang diam bukan bearti lupa jika kamu tidak punya waktu untuk aku aku akan mengerti jika kamu menemukan cinta lagi aku juga akan mengerti tapi jika suatu hari nanti aku berhenti mencintaimu itulah giliranmu untuk mengerti AKU KEHILANGANNYA Oleh Moncz Kadang… Ada k dalam Hati Namun semuanya tak sejalan Ia menutup diri tak seperti biasanya Entah apa yang hadir dalam Hidupnya kini Ada kehilangan untuk mengerti Dirinya Saat ini… Kadang… Ingin sekali mendengar kembali Ia berucap, meskipun tak berarti Mungkin, Ia menahan semua itu Atau kini Ia tak ingin berungkap padaku lagi Seperti sediakala… Kumpulan Puisi di atas memang di buat oleh beberapa penulis muda, tetapi rasa-rasanya tidak kalah saing dengan puisi yang dibuat oleh penulis kondang. Terlepas dari beberapa kekurangan yang mungkin anda rasakan, kami hanya memba membagi sedikit informasi tentang puisi yang mungkin sedang anda cari. Semoga Kumpulan Puisi Cinta Sedih diatas bisa mebuat anda mengerti apa itu yang namanya Cinta, apabila anda ingin Puisi Cinta sedih yang lainnya silahkan Cari sendiri karena masih banyak Puisi yang bisa memotivasi anda dari keterpurukan Cinta. SHARE atau LIKE jika Puisi Cinta Sedih diatas bermanfaat bagi anda. Aku menggali terlalu dalamhingga tak sadar ku telah tenggelamtertimbun ribuan pasir hitamdan yang bisa kulakukan hanya diam Ketika aku memandang langithatiku menjadi tambah sakitkarena ku kan melihatribuan dinding mencuat Ingin rasa aku berlarimenghilang dari dunia iniakan tetapi, itu tak berartisemua ini adalah takdir ILLAHI ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Jantungku berdegup perlahan Membawa kebuntuan dan kebencian Benci kerana segalanya masih igauan Mimpi tak henti, tangis bercucuran Kekasihku yang menduga Sampai bila luka ini dibiar terbuka Pedihnya membuat aku sengara Semakin kuat jeritan hati yang berduka Kekasihku yang menduga Tidak perlu aku menambah luka Berharap pada sesuatu yang sudah tiada Barangkali pergi kerana berputus asa Aku tidak penat menyayangi Aku tidak sesal mencintai Aku tidak berdendam mahupun makan hati Aku hanya kecewa hati ini dibelakangi Kekasihku yang setia Andai tiada suka dalam duka Andai tiada gantian setelah kecewa Sulit buatku untuk kembali bahagia… Dewi Kamu begitu sempurna di mataku, di jiwaku, di hatiku Kamu membuatku jatuh hati, jatuh di pelukmu, jadi milikmu Kamu menemaniku dengan penuh kehangatan, kasih sayangmu Kamu hapuskan rasa sedihku, rasa sepiku, rasa gundahku Aku mulai rapuh bila kamu tak ada disampingku Aku mulai tenang bila kamu ada selalu disampingku Cuman kamu yang ku mau, yang ingin, yang kurasa Cuman Kamu yang buatku tenang, buatku tersenyum, buatku percaya Cuman kamu temani aku, lindungiku, mencintai dihidupku selamanya... Halilintar menerjang menyayat raga penuh dengan dosa, Angkara murka mencambuk lisan yang dusta, Berdusta mengingkari hati yang suci, Menyisir segala yang ada, Semua terhempas hilang tak lagi ada pertolongan, Coba bayangkan, Rintihan tangis sesal tiada habis, Sesampai air mata kering, Mata merah memudar membengkak sakit, Coba rasakan, Kepedihan tiada akhir, Kenikmatan sesaat membawa luka selamanya, Belajarlah untuk jujur pada hati, Itulah Awal dari kebahagiaan yang tak terkira. Aku merindukan yang tak berupa Aku menginginkan yang tak terlihat Aku mencintai yang mungkin dia mencintai yang lain Aku membayangkan seseorang yang bahkan ku tak tau paras cantiknya Aku mengharapkan ada rasa yang sama Namun bila rasanya berbeda kan ku terima dengan lapang dada Mungkin ini hanya sebatas teman Dan mungkin aku cukup hanya mengaguminya dari kejauhan Mencintai dengan satu perasaan Memimpikanmu dengan khayalan Kan ku terima bila ada hati lain yang bisa membuatmu bahagia Mungkin bahagiamu bukanlah milikku Jangan pernah katakan bila aku harus melupakanmu Karna terlalu sulit bagiku untuk melupakan Tak semudah seperti aku bisa mengenal dirimu Hapuskan saja diriku dari hatimu Bila semua ini terasa tak pantas Kau yang t'lah ragukan cintaku Percuma, bila hanya bersandiwara Kasihmu yang tulus Memang pernah Kurasakan dulu Namun sekarang, Semua telah berbeda Dirimu berdusta di hadapanku Seakan-akan Hanya aku yang ada di hatimu Ada baiknya,.. Segera akhiri saja hubungan Kita Aku tak ingin Cinta Dalam Dusta Sebelum di antara Kita, Ada yang tersakiti Sebelum hati yang tulus mencinta Terpuruk dalam duka dan air mata seketika waktu tlah kulewati tanpa dirimu dengan sepi dan tak kunjung datang penantiaku kertas lusuh penuh goresan kata-kata indah yg aku lukis semua anganku.. percikan hujan tak pernah henti untuk menghilang dari kesedihan.. bunga layu nan tak mekar begitu seakan mati tak bernyawa.. pernah terlintas senyum dalam kesidahku begitu tampak merona bagaikan mawar yang baru saja kau petik.. tapi.. seketika detak jantungku berdebar hebat saat cinta itu kembali perlahan menghampiriku.. begitu cinta itu mendekat. dan terus dekat.. bahkan cinta itu kembali membawa senyuman yg selama ini kusembunyikan.. tapi. seketika hati ini tak berkeping bagai pecahan kaca yg terjatuh.. dy hancur..terpisah. dan tak mungkin bisa kembali utuh. hati ini mudah pecah.. jiwa ini mudah tersakiti. perasaan pun akan mengitu mudah menyakitkan... penanntian begitu kujaga selama ku mampu.. ku berharap andai dia tau aku menunggu.. menunggu untuk kehadiran walau hanya sesaat. karna aku lelah... penanntianku akan kulewati sampai ujung waktuku... Ini aku sayang….. Jangan kira aku baik baik saja Saat kau lihat aku justru sangat baik baik saja Tidak sayang…. Jangan berfikir begitu Sungguh jangan pernah berfikir begitu Saat dunia berubah jadi semakin gelap Sebenarnya begitupun hatiku Ini aku sayang….. Terluka saat engkau ta tahu Luka yang ta berdarah sedikitpun Tapi sakitnya tak terkatakan Lihat sayang…. Mungkin engkau mengerti Saat aku tersenyum Di situlah tangisku pecah Saat aku tertawa Di situ aku menjerit kesakitan Selamat malam bintang... bulan dan semesta yang kelam. Sahabat yang tak pernah usang. Lihatlah... aku tertatih.. terisak... menopang rindu di antara sepi dan dingin, bersenyawa dalam kabut dan gerimis, meraba kepingan hati dalam semak duri. Cahaya, terangilah langkahku.. Atau paling tidak pinjami sedikit biasmu karena gelap semakin pekat. Aku tertunduk malu dalam belantara gelisah dan kisah ini semakin sulit tuk ditulis. Bahkan.. tinta dalam pena hanyalah kabut hitam yang menguap. Kau.. yang menanam benih tanpa kau panen, meninggalkan gunjing dan sahutan anjing. entah masih adakah bulan di balik awan yang temarkan gersang. Sulit mengeja c**ta bahkan tuk menulisnya saat kau akhiri dengan titik. Masih adakah lembaran baru tuk kutulis dengan prosa lama? Atau pinjami aku sekedar sobekan terusang untuk kutulis namamu... dan kugantung di langit rindu. Tahukah kau, terkadang Allah sembunyikan matahari dengan hujan dan petir. Tapi, Dia berikan kita pelangi sesudahnya. dan baju zirah yang kukenakan lebih lemah dibandingkan gaun malammu yang terselip di tepian mimpi, melambai dan terjuntai... seakan memikat dayaku tuk terlelap lebih lama. Kini rintikan hujan sendu membasahi malam, menggenangi keluh kesah, mengalir deras di urat nadi... menggugah logika. Aku hilang... tak tahu apa itu Alif dan Hamzah.. yang aku tahu hanya kau dan aku. Allah... aq mohon ampun pada-Mu. Sekian lama ku menanti dirimu Dalam kegundahan hati yang sepi nan sunyi Dengan segenggam harapan dalam angan Berharap cinta ku kan terbalas Namun cintamu pun tak kunjung datang untuk ku Penantian ku pun berakhir sia-sia Luka pun mulai menyayat hati ini Yang hanya bisa mengagumi tanpa bisa memiliki Ya Tuhan.. Berilah diriku kekuatan Kekuatan untuk melawan luka hati Merelakan yang tak bisa aku miliki Biarlah sepenggal rindu ini tersimpan Dalam relung hati yang tak bisa terungkap Hanya bisa lari dari kenyataan Bahwa aku tak bisa memilik mu Dibawah awan mendung ku bersenandung Dengan hati yang beku dan dingin pula Ku menba tegar menjalani hidup Ku mampu. mampu tersenyum, bernyanyi, tertawa bersama kalian Tapi semua itu.. Hanyalah topeng dibalik keadaanku Diuar ku bisa tersenyum Tetapi didalam ku hanya bisa merasakan kesedihan Ku butuh seseorang yang mempercayaiku Ku butuh seseorang yang menguatkanku Ku butuh seseorang yang memperhatikanku Ku butuh seseorang seperti Sahabat Ku butuh seseorang seperti kalian semua Namun kenyataannya ku nggak bisa miliki kalian semua Karna ku nggak bisa berbuat banyak untuk kalian Dikala kamu ada.... Saat itu aku hanya terdiam membisu melihat mu dari kejauhan Semakin lama..... Entah kapan, saat itu ku beranikan diriku untuk mengenalmu lebih dekat Semakin mengenal.... Saat itu aku merasa sesuatu yang indah datang mengetuk pintu hati Dikala kamu mengetuk.... Saat itu aku dalam diam berdiri dan tak percaya ... Kamu ingin membuka pintu hatiku dan masuk ke dalam ruang yang semula hampa Tiba tiba ruang yang pengap dan hampa itu menjadi sejuk dan penuh udara Aku dapat melihat mu dengan lebih jelas Melihat senyummu yang tulus Melihat matamu yang tegas dan lembut Aku dapat melihat sosok mu seperti yang ku gambarkan dalam sebuah impian indah Dikala semua itu menyapa ku lengkap dengan hati dan jiwa... Seakan raga mu telah menyentuh hangat raga ku dalam sebuah dekapan yang ikhlas Seakan kamu enggan untuk melepaskan walau hanya sekedipan tatapan mu yang lembut Dikala semua rasa telah kamu masukkan dan kamu kunci dalam hati... Lalu kamu bawa hatiku kemana pun kamu ingin Aku tak lagi dapat menghentikan rasa yang bersemayam dihati... Dikala itu juga kubiarkan saja kemana pun akan kamu bawa hatiku di dadamu..... Karena rasamu pun akan ku bawa sampai dunia berganti menjadi abadi Seabadi cinta sejati..... Alunan sajak rindu kembali terpahat duka Menguntai butiran usang kisah lama Sayu mata pandang kenangan yang dulu ada Di situ senyum sinis terajut payu Guntur ucapkan salam pada jiwa sepi Jiwa jiwa terbayang angan dahulu Kenang abadi terjadi sekali dalam alur ruang waktu Lalu lesap dalam tiupan angin musim gugur Senja kini merangkup garis batas Seakan ujung puncak tempat ku mampu menyanggah raga Penantian dengan benih benih asa Tumbuh seiring langkahmu menuju pulang Tiada satupun insan tau Berapa tetes air mata runtuh dibalik hening diam Besarnya kecewa tersembunyi dalam riang tawa Bilamana kasih rindu tiada sampai Jua tangan tak mampu lagi merengkuh belahan jiwanya Kutitip secarik doa padamu duhai ilahi Temukan aku dengan DIA tepat ajalku nanti . Andai kau tahu Apa isi hatiku ini Apa yang ku rasakan saat ini Jika kau bisa merasakan Ku mohon... balas rasa ini Ku mohon ungkapkan rasa yang ada di hati mu Andai kau tahu... Hanya dirimulah yang ada di hati.. Hanya nama mu yang terukir di jiwa . Hanya wajah mu yag ada di bayangan ku... Dirimu yang satu .. Telah menebar cinta di hatiku Telah membagi rasa indah di hati Walau hanya aku yang merasakan Cinta itu timbul .. Saat ku lihat dirimu Dan tiba-tiba saja rasa itu timbul Di hati ku...... karna hanya dirimu di hati . Di jam-jam kosong aku selalu menyempatkan untuk bercerita tentangmu. Bergumam sendiri seraya mengingat kembali hari-hari yang telah jauh pergi. Aku tidak tau pasti.. namun kenyataan membawaku pada getirnya perasaan. Semisal pagi ini. Tibatiba saja kota berubah membeku. Tak seperti biasanya. Percakapan kita terkesan baku seperti orang baru. Raut wajahmu meyakinkanku bahwa kau memikirkan sesuatu. Apa itu aku? Lalu ada apa dengan nadamu? Mengapa tibatiba kalimatmu rancu? Tak perlu buru-buru.. aku akan menunggu. Kau bisa memikirkan apa yang ingin kau utarakan padaku. Mungkin banyak hal yang ingin kau ceritakan lewat sajakmu. Semisal rindu, pilu, atau apapun itu. Mungkin aku memang bukan motivator handal... seperti MARIO TEGUH, ANDRIE WONGSO, ARY GINANJAR AGUSTIAN, atau sederet nama beken lainnya yang mampu membius mereka yang mendengarkan..... Aku hanyalah aku, seorang manusia yang dalam hati dan pikirannya merasa bahagia jika melihatmu bahagia... maka tersenyumlah meski hatimu tak mau..... Aku juga bukan seorang diva, seperti MARIAH CAREY, WHITNEY HOUSTON, RUTH SAHANAYA, KRISDAYANTI.. atau nama-nama terkenal lainnya yang mampu melenakan siapapun orang yang mendengar merdu suaranya... Aku hanyalah manusia yang akan selalu mendendangkan syair cinta agar kau tahu bahwa hatiku yang bernyanyi..... Dan aku juga bukan penulis yang baik, seperti SHIDNEY SHELDON, AGATHA CHRISTIE, ENYD BLYTON, atau sebarisan nama-nama yang populer... Yang sanggup mengajak siapapun yang membacanya kedalam alur cerita dalam tulisannya... Aku tetaplah aku, yang akan selalu menuangkan kata-kata cinta supaya kau mengerti apa yang aku rasakan dalam hatiku..... Dan aku hanyalah aku.... bukan siapa-siapa dan apa-apa...... aku yang punya sebongkah rasa penuh kasih..... yang akan kupersembahkan padamu, penghuni hatiku........... ----------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Berazam kepada malam, sebelum juadah mimpi mereguk, lewat letih terkirab dipundi-pundi hati, pada tamadunnya zaman yang anjung, Pergilah Sebelum menukik fajar, karena jiwa ku sdg retas pada sebak, membingkai se-jelangnya ajal..... Waktu demi waktu kujalani Melihat serangkaian cerita hidup ku Hari demi hari kulalui Apa yang ku dapat?? Apakah hanya seberkas kertas kosong Nghhh …. Pertanyaan bodoh…. Aku mengeluh dan mengeluh Aku merasa hidup ku kosong Tak mampu kutuliskan apapun di kertas itu Kisah hidupku tak berarti bagi orang lain Karna aku tak mampu membuat orang yang mencintai bangga terhadap ku Kadang aku berpikir Untuk apa aku hidup didunia,??? Jika tidak ada yang bisa kulakukan Tuhan…Begitu berat kah engkau beri baan pada ku Hingga aku tak mampu menuliskan kisah ku yang terbaik di kertas itu???? Apakah aku harus membawa pulang kertas itu dalam keadaan kosong Tanpa ada cerita yang membahagiakan kehadapan Mu ? Ajari aku bersyukur Tuhan Agar aku semakin dekat kepada MU Melangkah dan terus melangkah, Menuju terang semoga lekas kan dapat, Sajadah ini semakin tandus saja, Setandus jiwa tak bertuan, Kapan sampai surga?" Bertanya pada terang yang mulai datang, Lantas hilang terang pergi dalam gelap, Aku kembali tak bernyawa, Bernafas dan terus menghela, Belum sampai rongga tersendat dosa, Cobaan berat didalam belenggu nyawa, Memang ini begitu sulit, Pantaskah meminta surga, Jika raga enggan berkaca, Jangan kau sibuk hitung pahala, Bilamana dosamu tiada tara. Karya Sastra PTN Kurasakan rintikan hujan yang jatuh menerpa kaca jendala Kurasakan sampai ku tak menyangkau kau telah tiada Hingga akhirnya, ku masih bisa merasakan hangatnya pelukmu Namun kenyataan berkata lain.. Kini dirimu telah bersama dengan yang lain Kau telah pergi, pergi jauh tinggalkan ku sendiri Dan kau bahagia bersamanya Hati ini merasakan sakit yang begitu mendalamJujur.... Perih sangat hati ini, Melihat kau bahagia dengan dirinya Tapi apa boleh buat? Aku hanya bisa terdiam.. Walaupun itu sakit, aku ikhlas Karna melihatmu bahagia adalah yang terpenting untukkuTapi... Yang lalu biarkan berlalu Semua hal yang pernah kita lalui anggaplah sebuah kenangan Kenangan yang akan ku ingat sampai akhir hayatku Aku berjanji akan selalu menjagamu walaupun hanya dari kejauhan Dan aku selalu berdoa agar kau selalu bahagia... Langit yang kian usang seakan-akan tak lelah menatapku Kilaunya yang keemasan dan sayap-sayap yang terbang lalu lalang itu kian buram menghilang Senja pun kini telah melenyapkannya Dibalik tembok yang rapuh ini Aku teringat... Kau pernah berucap bahwa.. Tak ada kata menyerah walaupun kekalahan selalu menghadang Tak ada kata bimbang walau keraguan menerkam Tak ada kata lelah walaupun kesal dan letih selalu meraba Dan... Hanya Satu yang selalu kau percaya Keberhasilan takkan lari dari kita bila kita terus menba dan kuat terpancang Disitulah aku percaya kau selalu kobarkan api semangatwalau kini kau jauh nan disana Ku lihat kau berjalan pergi entah kemana kau pergi. ku tunggu kau kembali tapi tak pernah kau kembali.. Ini pesan terakhir yang ku tulis entah kenapa hati ku terkikis. aku menyerah. dalam hati, sakit ku sama... Ku ba jadikan karya yang indahtapi hanya sakit yang ku cipta. ku rasa, sedikit hati masih membungatapi malam, bekukan setelahnya. masih berharap siang nanti mampu hangatkan... Pesan ini yang terakhir aku gambarkan..entah... mungkin kau simpanatau mungkin terbuang... Berawal dari sahabatku aku mengenalmu Semakin lama aku mengenalmu cinta ini selalu Tumbuh untukmu . Berada di dekatmu, membuatku bahagia dalam hariku . Senyuman manis dari bibirmu membuatku selalu memikirkanmu . Sorotan sinar binary matamu yang indah mampu membuatku ingin salauBersamamu.. Rindu ini selalu menghampiriku di saatku jauh darimu.. Tak sedikitpun aku luangkan waktu untuk selalu bersamamu.. Cintaku padamu begitu syahdu.. Akan selaluku kenang hari-hari indahku bersamamu.. Hari ini adalah hari dimana aku dan kamu bersatu . Bersatu dalam cintaku dan cintamu . Happy anniversary ‘ love you * Janji Yang kau ucapkan Yang kau bilang akan menepatinya Namun, engkau ingkari Kau Tidak menepati janjimu Aku kecewa denganmu Kau mengkhianati aku Aku salah Aku terlalu berharap banyak kepadamu Waktu terus berjalan Aku menyesal dengan diriku Mengapa? Aku terlalu mempercayaimu Sedangkan kamu tidak Sedih dihatiku Berlarut larut aku menangisimu Air mataku lelah Hanya untukmu aku menangis Tapi, kamu tidak peduli denganku Aku tau Aku tidak boleh terlalu mempercayai orang Karena itu, dapat membuatku sakit hati Hatiku tergores karenamu Aku akan melupakanmu Aku akan belajar lebih menjadi yang lebih baik Aku belajar bersabar Semoga kau akan bahagia Izrail nya dunia, taukah kalian tentang ku?? Mengenalku, akhiri cahaya harapan kalian Apalagi penggemar, tanah merah siap lahap Lahir tanpa bathin yang tersisa dari kalian Jika kalian tak kenal, mungkin kalian kenal julukan ku Narkoba, itulah panggilan sehari hari ku Gembong tuanku, tugaskan ku Bunuh harapan yang terlahir baru Akulah yang buat kalian mengencingi norma Menindas martabat, hamburkan harta Sujudlah padaku, jadilah budak ku Hai kalian cacing cacing tanah Jangan lagi buat subur tanah kehijauan itu Tanduskan tanah itu Yaa hancurkan tanah itu Kalian tau?? Bintang tiga, aku yang kendalikan Cukup dengan koin, ku ganti kehormatan dengan kehinaan dan kata brengsek untuk nya Pengendali keadilan, adalah anjing anjing jinak asuhanku Kalian bilang aku jahat? Sadarkah kalian hai manusia jalang? Sesama mu lah yang jadikan ku iblis Jika kalian ingin lenyapkan ku Mulai lawan anjing anjing jinak ku Lalu kepung bintang tiga bayaranku itu Setelah kalian lakukan itu Aku janji akan serahkan tuan ku Gembong besar nan bergelimang emas Lalu merdeka jadi hak kalian Setelah dapatkan semua itu Aku pasti akan pergi, tapi bukan hilang Dan mungkin akan kembali Persiapkan cahaya harapan baru untuk ku perbudak Itu tantangan dariku, Izrail dunia Cinta... Banyak orang yang sudah Pernah merasakannya Cinta terkadang membuat Hati merasa senang Terkadang membuat sakit hati Terkadang membuat kita Menangis Dan terkadang juga Membuat kita terbang Cinta juga bisa Mendatangkan kecemburuan Dan bisa juga mendatangkan Amarah Walaupun kita bukan Siapa siapa nya dia Tapi bila sudah terlanjur cinta Akan sulit menghilangkan Rasa suka kepada nya Langkahku jauh hanya untukmendekat padamu.. Suaraku terlantun hanyauntuk menyebut namamu.. Jemariku terkepal dan hanya terbuka untuk membelaimu.. Sambut ragaku tanpaterkecuali jiwaku.. Lihat pesonaku tanpaterkecuali rapuhku.. Karena, sudah kusiapkanistana megah dalam ruanghatiku, hanya untukmu.. Karena, tidak akan pernahada satu pandanganpun ygmampu memalingkanku darimu.. Karena, tidak akan pernahada satu makhlukpun yangmampu merubah cintaku padamu.. Apalah arti dari sebuah kata cinta"mungkin kalian berkatasaling memiliki dan menjadi sebuah agrumendi mana mereka bisa begandengan tangan Di satu sisi saling berpelukan adalah rasa.. kasih sayang di mana, kita berjalan selamanyadan berkecup di kening berterima kasih kepada Maha kuasa Ijinkan seorang pendusta berkatakepada cinta dan seisinyaadalah hal yang sangat gembirabisa melakukan seperti mereka Tapi ini bukan jalan yang saya tempuh untuk sekarang iniadalah merelakan, arti cinta sesungguhnya bagi diridimana kita melihat seorang wanitaberlari di antara padang rumput bersama bunga bunga Walaupun ada seseorang yang tak diinginkan bersama awan mendung mendekatidan senyum mengembang di wajah dua sejolisudah bahagia sekali dan saya bersyukur kepada Ilahiyang terpenting, kamu adalah bahagiatak peduli seberapa sakit dan hampadiriku kan selalu bersamawalaupun hanya sebuah titik dalam koma Memang aku tak bisa berbuat apatanpa ada dirimu bersamatapi apa daya... ku cukup melihat kau berlari bebas seperti burung meraih imipannyadan tersenyum di setiap kehidupanaku sudah sangat gembira Dan itulah arti dari cinta bagi sang pendustauntuk sekarang iniyaitu merelakan Jauh disana pikiranku melayang bingung Sempat berhenti dan sejenak termenung Adakah balasan dari rasa cinta ini Darimu seseorang yang selalu ku nanti Ku lebarkan kepakan sayap rinduku Padamu yang jauh berada disana Samudera membentang dan lautan biru Menghiasi indahnya hal yang ku rasa Singgasana cinta ku tabur dengan permata Ku persiapkan hanya untukmu sang cinta Namun hati kecilku bertanya-tanya Apakah rasa tulus ini akan berakhir bahagia Derasnya hujan mengiringi rinduku padamu Membuat rasa ini semakin beku tanpa kamu disampingku Hadir dalam anganku semua kisah saat bersamamu Saat hati ini merasakan begitu nyaman dan damai Pernahkah kau mengerti Pernahkah kau merasa Saat betapa aku ingin menatapmu Betapa aku ingin mendengar suaramu Namun kau tak disini…Tak ada yang mampu selesaikan rasa ini Tak ada yang bisa mengurangi rinduku ini selain dirimu Hanya dirimu…Hanya dengan tubuhmu berada disini Aku sangat merindukanmu… Lautan meluap Daratan tenggelam Gunung kian rendah Pesisir makin tinggi Ulah siapakah? Tangan-tangan bencana Merusak alam istimewa Yang dulu mempesona Kini merana Hutan tak lagi berakar Pepohonan hangus terbakar Udara makin sengar Tak lagi segar Ulah siapakah? Tanah tinggi terkikis Dataran telah menipis Rumah tertimbun menangis Kehidupan semakin miris Ulah siapakah? Siapa? Telah lama kau pergi meninggalkankuaku rindu kasih sayang muaku rindu nasihat muaku rindu segalanya tentangmu Saat ku sendiri ku memikirkan musaat ku dalam keramaian kujuga masih memikirkanmusejak ku terbangun dari tidurku sampai ku terlelap tidur kembali ku masih memikirkanmu Tuhan salahkah aku merindukan ia yang telah tiada salahkah aku menginginkan ia hadir dalam mimpikuia Ayahku yang selalu ku rindukan. ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Telah lama ku mengarungi lembah-lembah berduri. Yang terus menusuk kalbu ku. Sehingga membuatku rapuh tak berdaya. Seakan hidup ini tak ada gunanya. Tapi... Ku yakin. Semua itu hanya ujian. Semua itu bak permainan hati. Yang membuat hidup ini tak yakin akan cinta. Ku tak akan pernah menghapus cinta ini Akhirnya Setelah tahun berjalan, datanglah hari ini Hari dimana sebagian dari mereka berpesta Dan sebagian lainnya bersyukur Atas satu keputusan yang diberikan pada mereka Keputusan yang mungkin seperti hidup dan mati Patutkah mereka berpesta seakan waktu berhenti pada hari itu saja? Patutkah mereka berpesta seakan hari itu mereka menjadi pemenang kasta tertinggi? Patutkah mereka berpesta seakan semuanya merasakan kebahagiaan seperti yang mereka rasakan? Bukankah sebagai kaum yang berpendidikan Seharusnya mereka menyadari Bahwa tidak semua orang bisa merasakan apa yang mereka rasakan Mengalami apa yang mereka alami Apakah mereka tidak ingat, siapakah yang menghendaki keputusan itu datang kepada mereka? Maka sepatutnyalah mereka berselebrasi atas keputusan itu Dengan membagi-bagikan kebahagiaan mereka Sebagai wujud syukur Pada yang menghendaki keputusan itu Kau yang terindah dalam hidupku Walau kita belum pernah ketemu Namun hadirmu terasa nyata untukku Menemani hari-hariku Kau yang membuat hidupku berwarna Kau lukis keindahan cinta Hingga ku tak berdaya Jatuh dalam pelukanmu cinta Warna pelangi tak mampu menyaingi Harum bunga tak terasa di jiwa Lembut sutra tak sehal... Mungkin sekarang kita lebih memikikan bermain.. Mungkin kita lebih memikirkan pacar kita.. Mungkin kita lebih mempedulikan teman-teman kita..Kawan.. Bukan itu yang kalian butuhkan.. Bukan itu yang kalian inginkan sebenarnya.. Jika suatu saat kalian sadar.. Kalian akan mengerti bagaimana pentingnya sosok dia.. Sosok yang selama ini selalu ada untuk kalian.. Sosok yang selalu berjuang untuk kalian.."IBU" dialah sosok sempurna dalam kehidupan kita.. Dialah sosok penerang dalam kegelapan kita.. Bukan pacar. bukan teman dan bukan bermain.. Tengoklah IBU kalian teman sebelum semua kalian sesali.. Matahari senja yang redup Mengalahkan keredupan hati ku Dalam bisa ku cuma bisa menatap Menatap matahari yang tenggelam Malam pun datang Tapi..... Kau tak pernah terlihat di kegelapan malam Kau cuma ada dalam bayang-bayang Bayang-bayang kelam membisu Dalam keheningan malam... Heningnya malam buat ku tersadar Kalau kau bukan milik ku tapi Kau milik orang lain Ku terpaku dalam kebisuan Menyadari kebodohan ku Apa aku terlalu bodoh atau Atau apa.... Apa aku harus berharap Berharap dengan sesuatu yang tak pasti Yang tak bisa ku mengerti Suatu ketika aku memikirkan mukau pun hadir dengan sejuta keindahanyang selalu ada di dalam kesendirian ku Raut wajah mukini sekaku terlintas dalam bayang kuWalau.. Kau tak selalu ada disamping ku Hanya dengan mendengar suaramu lah Aku dapat tersenyum kembali Langkah entah semakin jauh Menyeret gitar tua nan lapuk Pada jalan sepi penuh kabut Menjemput fajar dari cakrawala Kadang ku sumbangkan nyanyian Jari kotor dan lelah Turut mendampingi Menari di senar gitar Kala lelah berkunjung Ku sandarkan badan ini Pada rindang pohon mangga Sembari merenung Aku bosan dengan ini Hanya ini yang ku lakukan Saat ku jauh dari rumah Tempat ku tak dianggap Kamu yang terindah. Memberi warna di hidupku. Memberikan kesempurnaan di hatiku. Memberi keindahanan dalam mimpiku. Kamu yang terindah. Bagaikan pohon nan kuat. Membuat hati ini yang rapuh. Menjadikan sepertii baja. Kau berikan angan angan sebuah kebahagian. Tapii kini kau dii telan bumii. Kamu telah hilang dan tak kembali. Ketika memandang dalam larutjauh ketempat sepi ituhanya waktu yang bisa bercerita kisah Ketika awan itu datang menghampiri setiap sudut sanasemakain jauh rasanya hamparan itu antara asa dan rasa yang saling berlariada disana tertunduk daun seakan menanti akan sebuah kerinduan yang lama terlepastetes demi tetes air menba membasuh luka melepas dalam suatu sendi perilaku Keriput itu semakin jelas melukis semakin jelas memberikan makna makna yang masih banyak pertanyaan dari sejuta tanyakapan semua berakhir, kapan adanya kemapanan.. untuk siapa ...... seketika itu berlari .. terus menerjang akan keangkaramurkaan yang telah berjejer mengelayut pada nadi-nadi, pada setiap helanyadalam perjalanan terlihat anak kecil menenteng mainanbercengkrama indah dalam bayang, dalam ruang tak terbatas................................................................. Kerinduan akan kedamaian dalam hidup dikehidupan Kerinduan akan cinta dalam saling mencintai Kerinduan akan makna yang saling memberi makna kebaikan Hidup itu harus bisa saling menghidupi sesama. Lubis Sedalam manalah makna kata-kata Dari yang telah dituturkan rama-rama pada bunga-bunga Hingga menjadikannya rela untuk layu Aku menyangimu tanpa bahasa Seperti air mata yang mendewasakan, Dan bagaimana perjalanan hidup yang telah mendewasakan. Sepuitis manalah madah sabda para pujangga? Dari jemari tangan kita yang saling mengisi antaranya. Hingga menautkan hasyrat alami didada, Hidup ini sungguh terasa indah bila segala hal bersama kita arungi berdua. Karya P lubis Malaysia Dalam rindu dan kefanaan Menyentuh jiwa yg luka karenamu Bertuah suci dulu teguh ku genggam Terkulai janji teringkari Tangisku yang tak lagi kau dengar Sanjungku yg tak bisa luluhkanmu Dan beranjaknya dirimu dari hidupku Masih terbanyang di anganku Mata suci bak tanpa dosa Pernah meyakinkan keraguanku Ingatkah kamu?? saat pena kita berbicara tentang cinta? Saat naluriku mulai menyentuh hatimu Saat tutur manismu membalas suci cintaku Mungkinkh mega yg tenggelam membawa cerita kita? Mungkinkah merpati di ujung senja membawa terbang cintaku?? Dirimu yg datang hanya untuk pergi Janji yg kau ucap hanya untuk di ingkari Cinta yg terjalin hanya untuk dilupakan Kisah kita terusir oleh waktu yg terus berputar..... Tiada guna mendaki gunung Setinggi-tingginya Tak ada guna mengejar rembulan Karena tak akan ada yang melihatmu Di puncak gunung tertinggi Tak akan ada yang peduli dengan Seorang yang memgejar hal yang mustahil Jika kau menjadi yang tertinggi Di bumi Menadaki semua gunung Tak kan ada yang melihatmu di puncak bukit Karena tak kan ada yang berthan Hingga keatas sana Belum tentu mereka menghargai keberhasilanmu Belum tetntu mereka memandang kesuksesanmu Walau kamu telah menjadi yang terbaik Dan hanya kamu yang lampu menjadi Terkadang mereka tetap tak menghargaimu Jangan meminta tuk dihargai Raihlah prestasi tanpa mengharapkan itu Namu bertambahlah pengalaman Lapangkan hatimu selapang Samudera yang luas Yang tak tergapai luasnya...... Aku ingin disini lebih lama lagi... Meringkuk dalam selimut hangat kebersamaan di tengah dinginnya malam Aku ingin disini selama yang aku mau... Andai mungkin... Menjejaki basahnya rerumputan di pagi yang berembundengan senyuman sehangat mentari Aku ingin disini, Sebagaimana yang kau tahu... Hanya ada disini damai yang mengobati letihku karena hiruk pikuk kota Aku masih ingin disini lebih lama lagi... Meski harus mendamba pada yang baru saja pergitanpa sempat melepas kepergiannya Aku ingin terus disini meskipun luka-luka terkuak membuat langkah kaki membeku Aku masih ingin terus disini bergelayut manja pada harumnya bias-bias ribuan kenangan masa kecil Aku ingin selalu disini walau sedih, walau luka, walau berdarah... Disini tetap lebih bahagia dari tempat mana pun di dunia ini yang pernah ku jelajahi Aku masih ingin terus disini di kampung halamanku... Di keheningan malam, Sang Maut turun atas hadrat Tuhan menuju ke bumi. Ia terbang melayang-layang di atas sebuah kota dan mengamati seluruh penghuni dengan tatapan matanya. Ia menyaksikan jiwa-jiwa yang melayang-layang dengan sayap-sayap mereka, dan orang-orang yang terlena di dalam kekuasaan Sang Lelap. Ketika rembulan tersungkur di kaki langit, dan kota itu berubah warna menjadi hitam kepekatan, Sang Maut berjalan dengan langkah tenang di celah-celah kediaman berhati-hati tidak menyentuh apa-apa pun sehingga tiba di sebuah istana. Ia masuk melalui pagar besi berpaku tanpa sebarang halangan dan berdiri di sisi sebuah ranjang dan tika ia menyentuh dahi si lena, lelaki itu membuka kelopak matanya dan memandang dengan penuh ketakutan. Melihat bayangan Sang Maut di hadapannya, dia menjerit dengan suara ketakutan bercampur aduk kemarahan, Pergilah kau dariku, mimpi yang mengerikan Pergilah engkau makhluk jahat Siapakah engkau ini? Dan bagaimana mungkin kau memasuki istana ini? Apa yang kau inginkan? Tinggalkan rumah ini dengan segera Ingatlah, akulah tuan rumah ini. Nyahlah kau, kalau tidak, kupanggil para hamba suruhanku dan para pengawalku untuk mencincangmu menjadi kepingan" Kemudian Maut berkata dengan suara lembut, tapi sangat menakutkan, Akulah kematian, berdiri dan tunduklah padaku." Dan si lelaki itu menjawab, Apa yang kau inginkan dariku sekarang, dan benda apa yang kau cari? Kenapa kau datang ketika urusanku belum selesai? Apa yang kau inginkan dari orang kaya berkuasa seperti aku? Pergilah sana, carilah orang-orang yang lemah, dan ambillah dia Aku ngeri melihat taring-taringmu yang berdarah dan wajahmu yang bengis, dan mataku sakit menatap sayap-sayapmu yang menjijikkan dan tubuhmu yang meloyakan." Namun selepas tersedar, dia menambah dengan ketakutan, Tidak, tidak, Maut yang pengampun, jangan pedulikan apa yang telah kukatakan, kerana rasa takut membuat diriku mengucapkan kata-kata yang sesungguhnya terlarang. Maka ambillah longgokan emasku semahumu atau nyawa salah seorang dari hamba-hambaku, dan tinggalkanlah diriku... Aku masih mempunyai urusan kehidupan yang belum selesai dan berhutang emas dengan orang. Di atas laut aku memiliki kapal yang belum kembali ke pelabuhan, permintaanku. jangan ambil nyawaku... Ambillah olehmu barang yang kau inginkan dan tinggalkanlah daku. Aku punya perempuan simpanan yang luarbiasa cantiknya untuk kau pilih, Kematian. Dengarlah lagi Aku punya seorang putera tunggal yang kusayangi, dialah sumber kegembiraan hidupku. Kutawarkan dia juga sebagai galang ganti, tapi nyawaku jangan kau cabut dan tinggalkan diriku sendirian." Sang Maut itu mengeruh,"Engkau tidak kaya tapi orang miskin yang tak sedar diri." Kemudian Maut mengambil tangan orang hina itu, mencabut nyawanya, dan memberikannya kepada para malaikat di langit untuk menghukumnya. Dan Maut berjalan perlahan di antara setinggan orang-orang miskin hingga ia mencapai rumah paling daif yang ia temukan. Ia masuk dan mendekati ranjang di mana tidur seorang pemuda dengan kelelapan yang damai. Maut menyentuh matanya, anak muda itu pun terjaga. Dan ketika melihat Sang Maut berdiri di sampingnya, ia berkata dengan suara penuh cinta dan harapan, Aku di sini, wahai Sang Maut yang cantik. Sambutlah rohku, kerana kaulah harapan impianku. Peluklah diriku, kekasih jiwaku, kerana kau sangat penyayang dan tak kan meninggalkan diriku di sini. Kaulah utusan Ilahi, kaulah tangan kanan kebenaran. Bawalah daku pada Ilahi. Jangan tinggalkan daku di sini." "Aku telah memanggil dan merayumu berulang kali, namun kau tak jua datang. Tapi kini kau telah mendengar suaraku, kerana itu jangan kecewakan cintaku dengan menjauhi diri. Peluklah rohku, Sang Maut yang dikasihi." Kemudian Sang Maut meletakkan jari-jari lembutnya ke atas bibir yang bergetar itu, mencabut nyawanya, dan menaruh roh itu di bawah perlindungan sayap-sayapnya. Ketika ia naik kembali ke langit, Maut menoleh ke belakang ke dunia dan dalam bisikan amaran ia berkata, Hanya mereka di dunia yang mencari Keabadianlah yang sampai ke Keabadian itu." (Dari Dam'ah Wa Ibtisamah' Setitis Air Mata Seulas Senyuman) kemana lagi kaki ini harus melangkahmembatasi rasa yang semakin liarmenghanyutkan diri dalam keindahan cintadapatkah aku memiliki cinta itucinta yang seutuhnya tanpa kata terbagilekas tinggalkan dia dan rengkuhlah cintakuandai saja kau mau mengertikeresahanku dalam getir penantianaku tetap tak mampu berpaling dari mu Aku pernah berfikir Bahwa aku wanita yang tegar Ternyata aku baru sadar kalau aku lemah sekali Ini bukan masalah yang rumit Namun, terasa amat berat Aku teramat lemah Terlena menikmati kepedihan Terasa digantung dalam angan Terjebak dalam permainan Ya Allah.. Berikan kekuatan baru Aku tak ingin airmata tertumpah lagi Bukan ku bermaksud mengeluh Tapi, aku sangat lelah menyelami ini Sudahilah perih ini Hapuskan ia dalam memori Hapuskan Hapuskan Aku tak mampu tuk menghapusnya sendiri Kembalikan senyum indahku Redakan emosi dan ambisiku Mata yang berkaca-kaca... Jantung yang berdetak-detuk tak menentu Pikiran melayang-layang Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa Menyiksa dirimu dan diriku Waktu yang terasa lambat berputar Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui waktu dimana kita tak bersama-sama lagi Kini semua hanya tinggal kenangan, kenangan indah yang tlah kita lalui Canda-tawa,sedih,kesal khawatir dan rasa takut terpisahkan Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan. Aku mengerti kau begitu sakit saat ini Terpisah dan terpenjara sepi disana Namun ketahuilah kasih..... Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini Maafkanlah... balah tuk mengerti dan memahami ambillah hikmat dari semua ini Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon... Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya Ketahuilah kasihku, aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa tentang apa yang harus memisahkan kita Kenanglah kasih....... Semua ini adalah hal perpisahan yang terabadi True love does not need to have Aku perlu hidup beribu tahun lagi. Untuk menikmati setiap tetesan hujan yang turun. Hari demi hari selalu kulewati. Hanya untuk menunggu hujan yang turun. Hujan.... Hujan.... Kau selalu mengerti arti dari kesedihan. Kau kutunggu dalam lamunan. Aku tak tahu kau akan datang Tiada yang menentang Kehadiranmu untuk menemaniku Di dalam kesedihanku. Hujan... Kau mengerti apa yang kurasakan Dikala merasa sendiri. Merasa sepi meratapi hari. Kau yang menemani. Hujan Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan... tapi disisi lain masih ada yg kurang di hri ini.. karna dye tlah prgi.. entah dmnakah dye brada skrang... Aku disini kan trus mnunggu mu mnunggumu datang kapadaku... renungan in adlah smata'' yg trungkapkan dr isi hatiku sebenarx.. karna aku tw kw bgitu mngagumkan dimataku... Kemana ku pergi mencari dirimu.... aq tk tw dmana langkah yg hrus aku cari untuk mnemuimu... Kesabaran dlm htiku sll aku raskan tpy aku tk mnkin mnahan ksabaran ini sll mnangisimu dlm ksepiyanku andai smuwanya tw kalaw inilah renungan dlm hatiku.... Bentang alam yang elok nan indah Hamparan hijau gunung tiada celah Bungapun bermekaran laksana buah Ditemani kicauan burung dipagi yang cerah Mentari pagi mengetuk pintu hatiku Agarku terus melangkah maju Tiada kucari selain ridha Mu Meski gejolak putus asa menemaniku Aku hidup dengan napas cinta Mu Aku hidup dengan rahmat sayang Mu Aku hidup dengan cinta syafaat nabi Mu Akupun hidup dengan peluk mesra syafaat nabi Mu Kata apa yang harus kutuliskan Syair apa yang harus kunyanyikan Penaku tak sanggup lagi menguraikan untuk Mu sang pemilik kesempurnaan Aku berbicara tentang apa itu cinta, Meski aku saja belum bercinta, Cinta bagi saya adalah kejujuran, Saling percaya tanpa kejujuran antara belahan jiwa, Selayaknya Kopi tanpa Gula, Pahit serasa cinta, Itulah cinta, Niscahya terang langgeng, Lantas surga hadir melengkapinya. Cinta Adalah Kejujuran. Selamat Pagi Semua, Selamat Beraktivitas. Salam Kawan Hebat. Masih terpejam mataku…Menyegarkan sejenak fikir alam bawah sadarku…Tepiskan sesak, beban hidup yang slalu menyeruak…Gontai-gontai hampir saja tergeletak…Dalam keadan murung, mengais tawa lepas…Tak tertayangkan kehidupan nyata, mungkin sedikit membantuku…Kelopak mata yang tertutup, penolongku untuk sejenak menghela nafas… Panjang, begitu panjang… Ke titik awal bercenayang untuk dapat bebas…Relakan masa lalu, jalani apa yang ada dihadapanku…Fikirku mulai terkendali, dan melupakan nestapa onggok diri…Terkuburlah, terlupakanlah, dan tergantilah…Hidupku masih berlanjut, ku tuntun lagi agar lebih baik dari pada saat ini…Ini hidupku, ini perjuangan atas semua usaha dan do’aku…Untuk aku dan kebahagiaanku… Ketika awan gelap mulai merayap, saat gelegar halilintar yang datang bersahutan mulai mengusik telingaku, hawa dinginnya perlahan mulai menusuk kalbu, suasana itu, kian menambah resahku... Mengapa semua seolah acuh, tak peduli akan diriku yang gundah, bimbang akan hari esok, sedu karena jalanku hanya sebatas angan... Meski jiwa dan raga terus kupacu, lahir dan batin kupaksa menerjang... Sebuah keadaan yang aku dambakan, hingga kini... Mengapa tak kunjung datang?... Saat ku berdo'a pada-Mu... Ingin diriku menjadi insan yang berguna, ingin diriku menjadi pribadi yang mandiri, kumohon agar setiap kebaikan selalu mendekat padaku, kumohon agar setiap keburukan selalu menjauh dariku... Tuhan... Masihkah Engkau menyimpan rahasia-Mu?... Tak sudikah Engkau untuk segera menceritakannya padaku?... Tak inginkah rahasia-Mu itu untuk kuketahui sekarang?... Mengapa?... Sempat aku bertanya dalam benakku, mungkinkah rahasia-Nya tidak ada untukku jika itu yang terjadi, aku disini masih terus berjuang, masih terus mengabdi... Ketika semangat terus menggebu, rahasia-Mu pasti kutemukan, dan dambaan sudah tak lagi sebatas angan... Kini hidupku penuh awan gelap Pita hitam hiasi makam kumeratap Kini rumahku tak beratap Seluruh keburukan dapat kutatap Malamku sunyi sendiri kutengelam Masa laluku tanpamu bagai kapal karam Tak tahu apakah kita akan berjumpa dalam Akankah kulihat lagi kasihku yang hiasi makam Andai dapat kita rangkai kisah kita Mengukir berjuta cerita Yang belum terucap dengan kata Semua hanya terlihat rata Sejuta hatiku memohon kepadamu kini Hilangkanlah rasa sesakku disini Agar perasaan sepiku tak lagi berani Lenyapkan jalinan rasa rinduku ini Pada bulat hitam mata malam kutemukan segumpal waktu membeku di dalamnya tubuh kecil meringkuk terkepung dinding senyap, menahan takut tiba-tiba mata itu meruncing melesat, lesap di jantungku seketika tubuhku mengambang di atas aliran sungai. darah terdengar lirih jerit menggigit bantal langkah kecil mengendap-endap melarikan diri dan tersesat di belantara tanpa nama, tanpa petunjuk arah. hilang.... CILEGON-BANTEN Pertanyaanku tak seluruhnya kamu jawab.. Pertanyaanmu sepenuhnya ku jawab.. Salahkah pertanyaanku, bila semua demi kebaikanmu, aku, dan untuk kita.. Resahku selalu tentangmu, risauku tetap padamu, karena itu ku ajukan tanya tentangmu.. Maafkan ku bila pertanyaan itu memberatkan hatimu yang terpaku.. Hingga akhirnya buntu tak terjawab.. Dan tenanglah saja kamu seperti air, karena tanyaku tak akan mungkin ku pertanyakan lagi.. Bukan tawa yang aku terima saat datang menghampirimu Bukan senyuman saat ku tolehkan kepalaku memandangimu Tetapi, Penyesalan besar yang bukan mimpi Kekecewaan yang benar-benar aku alami Luka yang tiap kali menyayat hati Satu tahun waktu itu menunggu jawabanmu Empat bulan dirimu baru mengenalkanku kepada keluargamu Dan kurang lebih dua tahun aku pergi memperjuangkan nasibku untuk masa depan kita Namun Semua kandas saat aku hampir berhasil Semua sirna saat aku hampir sampai di garis finis Dirimu lebih memilih orang lain Tampa peduli seberapa besar perjuanganku mempertahankanmu. Kini aku tak tau untuk siapa cinta ini Aku tak tahu harus ku titipkan untuk hati yang mana Dirimu telalu pintar membuatku terluka Haruskah menjadi cinta yang membeku Gelisah,....... hati ini sungguh gelisah disaat harus menghadapi semua ini Apa??? apa yang bisa ku perbuat lagi tuk menyatukan kita??? Seberapa pantaskah aku untukmu? Seberapa hina nya aku di matamu?? Oohh Kasihku,.... Harapan ku tinggalah harapan Semua nya sirna di telan ketidak pedulian mu Haruskah aku merengek minta belas kasimu?? haruskah aku mengemis cintamuu??? TIDAK,... inilah jawaban yang bisa aku berikan sekarang Aku percaya, Aku bisa bahagia, bisa tersenyum walaupun harus berpisah dengan mu Sejenak ku terpaku Masih terbayang jelas lukaku Minggu lalu Sesak batin ini menahannya Terhimpit duka, lara, dan nestapa Tak sempat terfikir sebelumnya Kau kan beranjak…menjauh…Tinggalkan ku begitu saja Tahukah apa yang ku rasa saat itu?KecewaHancurSakit Luka Sadarkah dengan apa yang t’lah kau lakukan? Begitu dalam luka yang kau goreskan Hingga terlalu pedih sakit yang ku rasakan… Yah Luka yang membahana hingga kini masih ada Disini…dalam dada…Ku akui, muak aku melihatmu Ingin rasanya ku membencimu Tapi apa daya? Aku tak kuasa Rasa sayang yang ku milikiT’lah mengakar kuat padamu Terlanjur…dan terlalu dalam ku tanamkannya Sulit, bila harus dicabut kembali…Goresan luka yang kau torehkanT’lah menjadi serpihaserpihan Yang seakan menggambarkan Betapa hancurnya diriku oleh sikapmu…Kau rubah senyum yang tersungging di bibir Menjadi air mata yang deras mengalir di pipiku Pupus sudah semua angan dan impian Hilang harapan, tinggallah kenangan Kini, kau jauh diatas jangkauan tanganku Akankah ku bisa meraihmu kembali? Atau mungkinkah hanya aku wanita khilaf Yang terlalu setia tuk sebuah cinta semu? Tanyaku…Haruskah ku tahan dan batasi rasa sayang ini? Bilakah jika kau perbaiki kisi-kisi luka Yang pernah kau torehkan? Mungkinkah lika ini kan cepat sirna Mengingat betapa pahit dan pedihnya Romantika hidup yang ku jalani? Pada akhirnya…Ku hanya bisa mengenangmu Dalam “Sangkar Kecewaku” Ya Tuhan, Kuatkanlah hatiku… Ketika ada nuansa sepi.. aku terbaring resahmencaci.. mengeluhmengingkari raga untuk tertawamengelabui hati untuk bahagia Jiwa menyadari kegelapannamun terbungkam ibamenutupi waktu dalam gelapsambil berharap menunggu terangsampai kapan....? Hanya bisa menunggu.. tiada mengerti waktu ...entah.. merasuki setiap imajinasimelintas hasrat dalam fatamorganainikah masa ku..? Lantas biarkan semua terkaparraga tercabik perihjiwa kian kusut lelah dalam kesenduanhati. oooh dia telah lama matidengan apa lagi di banggakan..? Masa menjemputkuterbaring dalam bekuinilah kematiankuterdampar menunggu pagikaku dalam keabadian Gadis kecil dirajam hujanramai jalan jadikan ladangsendat rapat laju roda melindas aspalhampiri jendela kaca, kedua kaki lelah melangkahsekeping logam kau tadahkan tangan Gadis kecil dengan baju yang kemarinkuyup membalut tubuh kurus menggigiltanggal dan gantung dirembulan yang telanjangpagi menghiba pada mentari, ijinkan memakainya lagisekedar menutupi selaksa luka ditubuh hari Sudah tak ingin ku untuk percaya keadaan Yang jauhkanku dari cerita percintaan Dengan dirimu saat disampingku Menjadi sendu Walau awalnya cinta berawal dari persahabatan Tak ku pungkiri akhirnya ku jatuh cinta Kau pun merasakan apa yang kurasakan Tak pernah hampa di jiwa Engkau hadir di hidupku Walau akhirnya kau menutup mata Sulit nya diriku harus lupakan dia Dan lelah tuk mencari cinta lagi Angin berdesir membawa cinta Senja datang menerpa mega merah Menelan warna kita petang itu Kau ucap berjanji setia Menabur harap penuh suka cinta Ku kira itu kan nyata Tapi siapa sangka itu hanya bualan semeta Ku ingin itu kebenaran bukan kepalsuan Ku ingin kepastian buka belas kasihan... Cinta adalah sebuah kekuatan yang tak bisa di nilaitapi hanya bisa dirasakan... Cinta terkadang seperti daun keringyang mudah hancur dan rapuhcinta juga terkadang seperti besi bajayang kuat dan abadi untuk selamanya Cinta dapat merubah seseorangmenjadi lebih baikkarna cinta, kita dapat merasakan bahagiawalau akhirnya akan menyakitkan Rasakan apa yang bisa di rasakanlupakan yang mungkin bisa dilupakan Hanya cinta yang bisa dan mungkin seperti itu..... Dalam remang Percikan banyu membasuh wajah berang Tersujud di kala petang Seniscaya menghapus amarah membangkang Dalam gelap Nanar sekerjap tatap Udara terasa pengap Rintih suara tergagap Meratap harap Dalam pekat Dedo'a melantun rapat Suara tercekat Bibir merapat Dalam malam Mata terpejam Emosi meredam Kian padam Ah.... Masih patutkah Hati berpeluh keluh Meniti dedo'a penuh mengaduh Tubuh tergugu rapuh Sayang ku…. Setiap hari setiap saat dan setiap waktu Aku selalu teringat terus dirimu Mata ku…Telah mengalih kan dunia mu.. Disiang hari kau bagaikan matahari…Yang menyinari dunia ku.. Dimalam hari kau bagaikan bintang yang sangat terang.. Yang mengalih kan padangan ku Setiap berada disisi mu.. Aku merasakan kebahagian yang tak dapat di ungkapkan dengan kata-kata.. Begitu besar cinta ku pada mu.. Walau pun kau telah berada di ujung dunia…. Bayangan mu selalu ada di benak ku.. Kisah cinta yang kita lalui bersama.. Tak kan pernah terlupakan sampai akhir hayat ku… Indonesiaku. indonesia tanah airkuindonsia tanh kelahirankuindonesia negaraku Indonesiaku. budayamu beraneka ragamdari lagu, wayang, hingga tariantari kecak, gambyong, hingga jaipong Indonesiaku. tiada negara sekaya budayamutiada budaya sindah ragam budayamutiada adat seramah adat istiadatmu Indonesiaku. kau negara terhebatuntuk jadi naungankudari lahir, hingga akhir hayatku Indonesiaku. sungguh bangganya akumenjadi bagian darimutiada jasa yang dapat kuberikan untukmusebagai balas budiku padamu Indonesiaku. puisi ini kupersembakan untukmusebagai bukti kekagumankuakan semua budayamu Indonesiaku. trimakasihku padamuakan keberagamanmukan kujaga sampai akhir hayatku Indonesiaku. takkan lelah dirikutuk jayakan namamukan kukibarkan merah putih dinusantaraku Benderang saat kurasa suasana hatiku Memantulkan senyum dikala melihatmu Aku tegagu menjadi bisu saat mendengar bisikmu Tanpa disadari wajahku bersemu menahan malu Tak lama kau mulai mengikis jarak denganku Senyummu tak pernah nampak didepanku Wajah ceriamu tak ada lagi dihadapanku Kata manis tak lagi terucap dari bibirmu Mataku tak pernah luput dari gerak-gerikmu Kini, tak nampak lagi batang hidungmu Belum sempat ku mengukir wajahmu Kau tinggalkan ku bersama harapan semu Aku tak tahu apa salah ku? Ataukah kau mendekati orang selain aku? Apakah kau membisikan kata manismu ditelinga orang selain aku Aku menjadi benar-benar bisu Tak bisa berbuat dan bertingkah didepanmu Kau jauh tak tergapai jariku Mungkin akan ada yang menggantikanmu Tapi aku tak mau Sepertinya awan kelabu Menjadi tawanan dihatiku Puaskah engkau menyeru mulutmu? Riuh pesat badai berawan Rusaknya hati membunuh dengung Bercengkrama dalam surga tandus Semua kata kau pecahkan padaku Aku kesal mendengar suaramu Satu masalah yang kau benci Kau panggil seribu kawanmu Aku bukan manusia yang lemah Tak takut untuk berani Salahkah diriku berjuang sendiri? Benarkah dirimu membohongi sendiri? Ayah ibu Dirimu aku terlahir Meratap kehidupanku yang baru Di balik kata kata mu Tersimpan doa untukku Ayah ibu... Engkau selalu... Ada untukku... Menemaniku... Dalam suka dan duka Menemani hari hari ceriaku... Ayah ibu. engkau juga sahabat bagiku Ketulusan yang ada dalam dirimu Membuat aku bangga pada dirimu Aku selalu menyayangi mu ayah ibu.... Ayah ibu Sayangnya diriku Masih duduk di bangku sekolah Masih belum cukup umur untuk bekerja.. Dimanah aku sekarang Masih menyuaahkanmuh Untuk membiayai sekolah dan keperluanku.. Ayah ibu Akan ku bahagiakan kalian Jika aku sudah sukses nanti Ingin aku.. melihat bahagia di wajah kalian Doakan aku ayah ibu, agar aju sukses nanti Dan.. takkan lupa di setiap sholatku Selalu terselip doa untuk muh . Aku sayang ayah dan ibu ku .. Tak perduli pagi, siang atau pun malam berganti. Detik waktu terus berdetak. Bermain ilusi, tanpa henti. Bertanya tanya penuh teka teki tanpa arti, tanpa jawab. Haruskah berlari untuk meninggalkan, ataukah tetap berdiri untuk bertahan. Atau akhiri saja semua ini Bedebat dalam akal yg berkecamuk, membuat semua terasa lelah. Atau, biarkan saja mengalir seperti air, dan berhembus seperti udara Aku merasa gelap ditengah-tengah Percikan binar putri malam Memandangku penuh sombong Seakan menertawakan kesendirian Pakarina, adalah sosok radikal Memintalku dengan awan putih Menyulam nakal dengan muslimah sejati Membasuh dahan kehidupan Langkah berjalan untuk dua bidadari mungilmu Menangis dalam dekapan Laksana ganggang dan api membakar pilu Menyusuri tepian musim Keringat difiltrasi menjadi kepingan uang Tuk mencari sesuap nasi Melewati lumpur-lumpur kesulitan Melepas bayang yang semakin menjerat Terima kasih ibu atas filantropimu Terima kasih buat tetes air susumu Yang kini menyulapku menjadi gadis belia Yang selalu merindukan belai kasihmu Love you so much Ros Dewi Pane Bila waktunya datang, kau pengaruhi semua orang Dengan janji-janji manis penuh keyakinan Hingga, kau buat kami melayang Kau menganggap kaulah yang pantas Pantas memimpin kami Atau pantas memilki Kekuasaan? Aku tak tau Hey.... engkau yang berteriak disana sini Dan meminta suara kami Haruskah kami percaya? Ah masa bodo... Demi sebuah kekuasaan Ambisi dan ketulusan hati tak dapat dibedakan Segala rasa yg berkecamuk Rasa yang didasari senyum itu Senyum bak sinar mentari yang sepenuhnya menyinari Menyinari relung hati yang terus menanti Senyum itu . Senyum yang kunanti Senyum yang datang dan pergi Senyum itu . Senyum pujaan hati Senyum yang entah kapan kan ku miliki Senyum yang mewarnai diri ini Senyum yang terus menari di alam mimpi Senyum itu . Senyum penjajah hati. Demikianlah Akhirnya kau memilih juga Aku tak meminta penjelasan Bukannya aku tahu Aku hanya tak ingin mau tahu Yang hanya menyajikan kesedihan Jangan berbalik Kutakutkan kau akan menertawaiku Yang mendapatiku dalam penantian Dalam setiap kesendirianku yang tanpamu Seolah aku mampu Menghitung tetesan air hujan Dan bayanganku menjadi celotehku Tiada akhir yang kuketahui Tiada awal yang mampu kuterka Nyatanya Bagiku sekarang Kau bagaikan udara Yang tak bisa kulihat Namun memberiku hidup Aku terhempas pada sebuah loronglorong gelap yang tak berujungtiada cahaya ataupun jejak disanaaku terhempas dalam sebuah jurangjurang dalam yang mengerikanjurang yang tak pernah punya dasar Semua itu seumpama kesalahankukesalahan yang besar dan fatalbagaimana harus ku kembalikan semua nya bagaimana harus ku akui? Namun ketika aku datang padamuaku menyadari bahwa aku begitu membuatmu kecewaterbuat dari apakah hatimu? sehingga kau mudah memaafkan aku bisakah aku kembali biasakah semua kisah itu terulang? Kisah yang melukiskan sejarah tentang kitakisah yang membawa kita dalam hal yang disebut cintadan kita pun berkata: kita akan kembalikembali untuk menyatukan lagi hati kitayang dulu hilang dan sekarang telah kembali Resah yang mendera membuat pelik jiwaku Ingin bersandar tiada bahu menopang Akankah rasa kembali merangkul? Setelah mati terhujam kekecewaan Aku menjerit dalam diamku menba luapkan pahitku Setia yang selalu ku agungkan Kini telah terhunus oleh pengkhianatanmu Apa salah diriku? Mencintaimu pun selama ini tiada arti Aku menyesalinya Tangisanku kian mendera Lumpuhkan jalinan yang telah terajut Aku tersungkur dalam pekatnya ruang kesedihan Sungguh aku cemburu Melihatmu dan dirinya bermanis manja bertabur rayuan Kau tinggalkan hatiku yang tulus Menyayangmu dan mencintaimu Seiring derai airmataku yang mengalir Aku melepasmu Hanya sebait dalam kalbu yang sanggup terucap Terimakasih untuk luka yang kau beri Bisakah kamu membedakan antara cemburu dan khawatir? Bukan cemburu, Tapi aku khawatir kamu menjadi nyaman dengan nya, Atau kamu dinyamankan olehnya. Aku bukan wanita yang selalu ada bersamamu Dan ingin tahu apapun yang kamu lakukan, Bukan juga wanita yang ingin selalu dengan mu Seperti yang kamu pikirkan. Jika kamu mau, Kita bisa untuk tidak bertemu dalam beberapa minggu Ataupun beberapa bulan bahkan tahun. Aku hanya khawatir.. Apakah kau tidak pernah khawatir Jika aku memiliki teman lawan jenis yang selalu kucari dan hubungi? Apakah tidak pernah terlintas pikiran negatif dalam benakmu? Sudah Aku sudah selalu membuang itu semua Namun pikiran itu selalu muncul lagi dan lagi Tanpa aku meminta nya. Aku tidak sanggup mengatakannya padamu Karena aku tahu pasti kau akan bereaksi menentang itu Karena bagimu dia hanya teman dan semua hanya teman. Tapi.. Tidak bisahkah kamu melihat semuanya dari sisiku? Jika sudah melihat dari sisiku Apakah kamu masih akan berpikir seperti itu??? Rasanya aku harus menikam hati ku tiap detik, menikam dengan kebencian beringas Suara ku tercekat hingga hanya ada alunan simfoni pilu Simfoni yang ku persembahkan untuk Tuhan Maha Pendengar Simfoni pilu yang ku lantunkan untuk angin Dengan belaian lembut angin yang ku suka, Dan Airmata yang bermuara di bibir ku Dengan getar suara di redam oleh kerelaan hati Yang lolos menyuarakan simfoni pilu Yang luluh lantak tanpa menunggu titah Simfoni pilu dengan iringan sang empunya Bergema hebat di relung hati yang tercabik Di sudut sana dia bergema Simfoni pilu ku, lautan kebencian yang berombak kesakitan. Aku mendengar suara yang meraung dari rongga dadamu Menanyakan keadilan untuk sebuah pembelaan Kepada mereka yang mengira lebih paham Perihal cinta yang kehilangan segenap kesuciannya, Kehilangan semua kemungkinan kebenarannya Karena sebuah bodoh. Mengerat cinta sedemikian rupa Dan membaginya menjadi saling bertentangan Dengan segala kerumitan pikiran dan aturan Yang mereka cipta dari pikirannya yang suwung, Dari pikirannya yang telanjang dan rusuh. Kekasih, mereka bukanlah hakim Yang merasa paling berhak mengadili kita, Mengadili cawanku yang gersang yang kau toreh Dengan agung percik-percik kasihmu, Mereka hanyalah kerumunan domba Yang butuh rumput untuk sekedar belajar hidup. Biarlah suratku ini sampai Dengan patah kedua lengan dan kakiku Dengan putus nadi dan kering darahku Dengan ledak pikiranku yang menba meraihmu, Menjagamu dalam api abadi yang berkobar Dengan bara doa-doamu. Sebab, jalan yang kupilih adalah prahara. Hingga kedua matakupun telah di butakan Namun tetap saja mampu kulihat terang sinar cintamu Yang menggumpal dan akan terlihat Saat tubuhku menjadi abu. Sebelum sosokmu hijrah ke Madinah…Kau hadiahi kami sebait kisah…Tentang perjalanan semalam yang kami imani. Antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha…Oh… itu luar biasa Sebuah ujian keimanan untukku, untuk kami…Dan, kami akan berjuang…Mengimani peristiwa-peristiwamu…Yaa Rasulullah Cahaya Isra’ akan mengalir dalam helai napasku…Disini…Di jiwa ini…Bercahaya dan bersinar seperti kerlipnya bintang…Membuktikan kisah keimanan diri Padamu, ya Rasulku Cahaya Isra’ akan tentram selalu dihati Membuktikan kebesaran Allah…. Allah yang kusayangi. Besok matahari masih bersinar Peluh kan kering oleh hangatnya Embun pagi dinginkan bara Pagi datang burung bersiul Sebuah langkah tersimpan berjuta asa Tinggalkan malam tanpa yang bernoda Menatap ke angkasa bersama asa Terbang melayang mencari mitra Terngiang suara mawar Meski sakit terkena durinya Tetap indah penuh pesona Adakah rasa tuk bersnding jiwa Terbang bersama mnuju angkasa Tenggelam jauh oleh mimpi Hanya sebatas imajinasi Mengerti kah kau arti semua ini --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Cintaku diantar oleh anginhingga dedaunan gugurlalu dimusim semi ia berkembang semula Cintaku mengalir bersama airwalau dihadang batu karangkemudian dimuara ia membentangkan lauatan Cintaku memilihmu tulustak perduli musim yang berganticintaku tetap utuh Cintaku memilihmu tuluswalau dihadang tiada keraguanhanya satu untuk sebuah hati Sore yang menjadi sangat kelam ku lihat di situ matamu terpancar cahaya yang sedih, menatapku dengan penuh kasih seolah berkata aku takut sendiri Suaranya begitu merdu melantunkan ayat ayat yang membuatku menangis, semakin lama semakin syahdu dia berkata kau tag perlu menangias sayang, aku sangat mencintai mu,..... Sore berganti malam kalimat kalimat mu telah aku ucapkan serraya bersyukur atas segala yang telah engkau berikan malaikat mu telah tersenyum memandangi ku aku hrus pergi sayang dengan senyuman terakhir yang aku berikan Setiap hari ku jalani hidup ini. Dengan satu rasa tak pasti. Ada perasaan mumet memikirkan hari nanti. Apakah sebagus yang ku pikirkan tiap hari. Membuat pikiran ku mumet sekali. Sungguh mumetnya jadi santri. Kesana kemari di suruh ngaji. Tak menuruti walau sekali. Ada suatu hukuman berarti. Entah di cubit atau di suruh lari. Bingung jadinya diriku ini. Mau berbuat suatu apa lagi. Tapi dengan tekad sepenuh hati. Tuk menjalankan amanat suci ku jalani sebesar diri. Walau badai menerjang tubuh ku ini met mumet jadi santri banyak ekstra kulikuler setiap hari tanpa ada henti henti paling ketika ujian sebentar lagi itu pun kurang sebulan lagi yang tak jelas pasti. Mumet jadi santri segala sesuatu serba ngantri makan minum dan juga mandi bingung jadinya diriku sendiri memikirkan semua yang kan terjadi itulah kata yang selalu menyelimuti pikiranku ini. Met mumet jadi santri demi tuk mewujudkan mimpi harus prihatin di segala segi dan tuk dapatkan ridho ilahi. Met mumet jadi santri ketika saku ku mulai kosong tanpa isi sepeser uang pun tak tersisa lagi lebih lebih uang SPP belum terlunasi duh duh mumet sekali pekiranku selama jadi santri. Eh masih ada lagi yang buatku pusing tanpa henti hafalan yang tak kunjung terselesai yang terus menerus bertambah lagi di setiap pelajaran ku sehari hari duh mumet jadi santri tugas menumpuk tak kunjung teratasi akhirnya hanya asal ku kerjakan semua ini tak memikirkan salah atau benar yang penting terselesai ya akhirnya kudapati hukuman di pagi hari dari guru yang sanat ku benci aduh aduh menapa jadi begini tak pernah aku inginkan sebelum ini. Oh santri santri harus sampai kapan lagi terus begini memikirkan masalah sehari hari mana susah tuk di hadapi akhirnya hanya bisa tawakal pada illahi menyerahkan semua masalah ini berdoa dan terus berdoa tuk cepat terselesai. Cinta Kini rasa yang ku miliki telah kau bawa pergi Kau bawa berlari seperti agan mu ingin Ku menanjaki langit yang tinggi Kau bawa terbang seperti mimpi mu ingin Ku meraih bintang yang terang Cinta Dulu ku tak bisa menjamah hati lagi Ku tak bisa berdiri dan berlari Ku terpaku dengan perasaan cinta di masa lalu Dan bahkan aku tak berniat tuk kembali hidup Karena perih rasa cinta yg merasuk dalam hati ku Tapi cinta Sekarang kau datang dengan penuh harap ku Ingin memberi masa depan cinta ku Kau bilang kita akan berlari di tengah serpihan air di laut Kau bilang kita akan terbang bersama mencapai langit yang Kata orang tak mungkin ku gapai Cinta Kau beri harapan saat ku benar – benar punah Kau beri kepercayaan saat aku tak mampu lagi Untuk melihat nyata nya kesetian Bahkan kau beri ceria saat aku mulai terjatuh dalam tangisan Kesendirian perih nya luka lama ku Cinta Terimakasih untuk diri mu Terimakasih buat cinta tulus yang nyata ku rasa Kuala Terengganuaku terpegun menatap wajahmubilamana berubah segalanya... Dulu.. bandarmu sepidesiran angin dan badai ombakmembuai mimpibetapa suramnya potret malamtanpa neon berkedipan. Tapi kini.. arus pembangunan mula bertapakbandar kecilmu mula sibuk. hiruk pikuktumpuan benuamemuja laut kilaumu. kenyirmu..TTI tamadun dunia Islam mu Malamnya. limpah lampu terang benderangwajahmu bermandi cahayadan pantaimu Batu Buruk terbina istana pasirbersama alunan ulik mayang. Kuala Terengganusesungguhnya wajah-wajah pagiadalah padang kehidupangenerasi mendatang.Adezek Kuala Terengganu Oktober Pantul rembulan Membekas di wajah mu Indah bukan main Wajar jika aku enggan berpaling, untuk apa lagi Seribu bintang nan jelita Jikalau kau lah satu- satunya purnama ditengah-tengah Mereka. Kau sekat jarak antara kita Kau bunuh waktu di dinding tua Kau ikat raga di antara kita, Untuk apa? Kalender berwajah baru Membakar angka-angka Melarung abu duka Untuk apa? Sekeras tebing batu Celah-celah berlinang air beku Tergerus bising angin Untuk apa? Aku mencintaimu karna cinta. Aku merindukanmu karena rindu. Ingin di setiap malamku wajahmu yang ku lihat .. Dan ingin di setipa pagiku suaramu yangku dengar. Cinta, Aku tak mengerti mengapa ku tersenyum ketika melihatmu... Ku bahagia mendengar suaramu... sungguh ku tak mengerti mengapa hati resah saat ku jauh denganmu. cinta... ku yakin kau tak akan pernah buatku sedih... Aku pergi... Aku pergi meninggalkanmu Rasa ini sakit seperti tertusuk Tetapi rasa ini bisa ku pendam Mungkin memang itu menyakitkanmu Tapi inilah aku... Seorang yang takut..... Takut membuatmu lebih sakit Biarkanku sebentar pergi... Dan pergi untuk kembali -------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Bapakku satu ibuku satu guruku seribu Perjalanan hidup bak air yang mengalir Roda kehidupan akan terus bergulir Tiada yang abadi dalam kehidupan dibumi Bapakku satu ibuku satu guruku seribu Raga manusia hanyalah sebuah fatamurgana Amal dan budi pekerti yang akan membawa kebahagian nanti Bila ajal telah tiba maka segalanya akan berganti Bapakku satu ibuku satu guruku seribu Keabadian nanti yang akan membuktikan Amal atau dosa yang mengantarkan ruh kita Tinggal disurga atau abadi di neraka... Tangisan hari itusebuah puisi yang saya buat untuk ibuhari itu tanggal september ALLAH berkehendak lain terhadap kuALLAH mengambil nyawa ibuku Aku terkejut ketika aku melihat bendera merah didepan gang kuaku berlari menuju rumah kuku lihat rumah ku sudah mulai di kerumuni oleh banyak pelayatku masuk kedalam rumahdan kulihat tubuh ibu ku yang sudah terbujur kaku di tutupi oleh kain Kini tiada lagi sosok wanita yang menyemangati hariku yang membangunkan ku di kala subuh datangku lihat kamar ibu yang penuh kenangan itu Ibu bu di mana ibu berada sekarangibu sudah tampak lagi ibu sudah berada di rumah ALLAH Berniat mencari pahlawan di zaman edan... Mungkin mereka hanyalah pahlawan bagi diri dan golongannya semata Sejahtera masih janji klise yang tak pernah dibagi Harapan kosong itu selalu dipoles manis dengan gula dan madu Membuai hipnotis saat masa kampanye saja Ketika sudah berkuasa Membawa harapan ke keranjang sampah Harapan kosong itu yah masih kosong Janji tidak untuk ditepati Sejahtera masih akan diobral pada pemilu berikutnya nanti Berpasangan engkau telah diciptakan Dan selamanya engkau akan berpasangan Bergandingan tanganlah dikau Hingga sayap-sayap panjang nan lebar lebur dalam nyala Dalam ikatan agung menyatu kalian Saling menataplah dalam keharmonian Dan bukanlah hanya saling menatap ke depan Tapi bagaimana melangkah ke tujuan semula Berpasangan engkau dalam mengurai kebersamaan Kerana tidak ada yang benar-benar mampu hidup bersendirian Bahkan keindahan syurga tak mampu menghapus kesepian Adam Berpasangan engkau dalam menghimpun rahmat Tuhan Ya, bahkan bersama pula dalam menikmatinya Kerana alam dan kurniaan Tuhan Terlampau luas untuk dinikmati sendirian Bersamalah engkau dalam setiap keadaan Kerana kebahagiaan tersedia, bagi mereka yang menangis Bagi mereka yang disakiti hatinya, bagi mereka yang mencari, bagi mereka yang mencuba Dan bagi mereka yang mampu memahami erti hidup bersama Kerana mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam kehidupan mereka Bersamalah dikau sampai sayap-sayap sang maut meliputimu Ya, bahkan bersama pula kalian dalam musim sunyi Namun biarkan ada ruang antara kebersamaan itu Tempat angin syurga menari-nari diantara bahtera sakinahmu Berkasih-kasihlah, namun jangan membelenggu cinta Biarkan cinta mengalir dalam setiap titisan darah Bagai mata air kehidupan Yang gemerciknya senantiasa menghidupi pantai kedua jiwa Saling isilah minumanmu tapi jangan minum dari satu piala Saling kongsilah rotimu tapi jangan makan dari pinggan yang sama.. Menyanyilah dan menarilah bersama dalam suka dan duka Hanya biarkan masing-masing menghayati waktu sendirinya Kerana dawai-dawai biola, masing-masing punya kehidupan sendiri Walau lagu yang sama sedang menggetarkannya Sebab itulah simfoni kehidupan Berikan hatimu namun jangan saling menguasainya Jika tidak, kalian hanya mencintai pantulan diri sendiri Yang kalian temukan dalam dia Dan lagi, hanya tangan kehidupan yang akan mampu merangkulnya Tegaklah berjajar namun jangan terlampau dekat Bukankah tiang-tiang candi tidak dibina terlalu rapat? Dan pohon jati serta pohon cemara Tidak tumbuh dalam bayangan masing-masing? Angin berhembus di pagi hari Langit terang disinari sang mentari Orang-orang bertebaran mengais rezeki Demi menghidupi sang buah hati Memandangnya aku bersedih hati Teringat akan pengorbanan ayah ibu yang kucintai Mengapa dan mengapa aku begini Kurang mensyukuri nikmat Illahi Aku selalu mendzalimi hati Aku selalu mengukir kesedihan hati Kepadamu orang yang aku cintai Ibu dan Ayah, Kaulah sebaik-baik insan yang Allah kirimkan Kepadaku sang wanita malang ini Tak pernah letih tubuhmu Yang kini semakin keronta-ronta Seakan lemah tak berdaya Ditelan oleh usia Namun kau tak pernah sedikitpun mengeluh Walau usia sudah tidak muda lagi Walau tenaga sudah tak maksimal lagi Walau pijakan kaki sudah tidak kukuh lagi Tapi semangatmu tak pernah pudar Kesabaranmu tak pernah habis Kaulah permata Kaulah mutiara Kaulah sang surya Engkau bagai akar yang selalu menguatkanku Engkau bagai angin yang selalu menyejukkanku Engkau bagai pelangi yang mewarnai kehidupanku Dan engkau bagaikan motivator yang selalu mendorongku Dan engkaulah sumber kebahagiaanku Entahlah, entah apa yang aku rasakan saat ini, Hati dan perasa'an ku seakan tergoyak, oleh rasa cinta ini. Cinta, janganlah engkau pergi, jika hanya untuk dicari, Cinta, janganlah engkau lari, jika hanya untuk di kejar, Karena mencari dan mengejar tidak semudah itu. Dan perasa'an ini, perasa'an ini telah mengajarkan ku apa artinya rasa sakit. Tapi janganlah engkau heran, kenapa aku tetap tegar? Kenapa aku tetap sabar? Dan kenapa aku tetap bertahan? itu semua karena aku memiliki perasa'an kepadamu. Hujan malam itu Memutar segala keindahan yang kau beri untukku . Mengingatkanku saat bahagia bersamamu . Hujan malam itu membawaku mengulang kembali Setiap kecil sedih gembira yang kau siapkan untukku . Berputar bagaikan role film yang dengan rapi menunjukkanku satu persatu kenangan indah bersamamu . Hujan malam itu menjadi akhir dari cerita kita Menjadi ending yang menguras air mata Menjadi bagian yang menelangsakan hati yang menunggu Tawa bahagia yang kau berikan hanya topeng kesengsaraanmu Menjadi kemunafikan yang selalu kau lakukan Tawa yang menyimpan sejuta rahasia Menyimpan milyaran sakit yang kau rasakan Kau pergi dalam hujan yang membasahimu Yang membawa ketenangan dalam jiwa sengsaramu . Hujan malam itu menjadii saksi Akan ketulusan senyum dalam bibirmu Senyum terindah yang menjadi akhir dari bahagiaku . Big Love Inka Lfand Ketika pena itu tak lagi mengukir sajaknya Saat itulah kertas putih rindu akan goresan tinta Air mata adalah nafas Penat selalu berhembus bagai angin yang merobohkan daun dari tangkainya Pasir tak lagi berdesir Ombak malu untuk pulang Terpaut rindu jauh di seberang jalan Purnama tak akan jenuh menanggalkan cahaya Menyinari laba-laba merajut nestapa Mungkinkah tunas tumbuh di hamparan asa.. Hanya gemercik air yang tahu Lalu kemana camar mengantarkan rindunya.. Hanya angin yang akan menghapus air matamu Dengarkan.. Rindu ini ingin berkata.. Yaa.. Itu saja.. Lihatlah matahari terbit Dan mega yang memuka di wajah maghrib. Dunia adalah surga yang pahit. Dengarlah gema bunyi musik Hingga sunyi menjelma gaib. Dunia adalah surga yang sakit. Telah rapuh bumi Dan debu-debu tua telah mengerut nadi. Dunia adalah surga penuh duri. Layangan badan syetan Terbang berkelilingan. Dunia adalah surga hitam. Menara tinggi besar Bangunan kerajaan Dajjal. Dunia adalah surga kegelapan. Duhai, duhai, duhai Tuhan tidaklah lalai. Dunia adalah surga yang digadai. Duri maha-darah Mengali kerak amarah. Dunia adalah surga yang salah. Ingin ku cabut rambutnya satu per satu Hingga tak ada satu helai mahkota yang tersisa Ingin ku ngkel ke dua bola matanya Hingga bisa ku jadikan permainan bola sepak Ingin ku parut hidung mancungnya Hingga menjadi bubuk yang ku campur bersama minuman Ingin ku taburi dengan tepung telinganya Hingga bisa ku goreng dan ku jadikan camilan keripik Ingin ku cincang tangan dan kakinya Hingga bisa ku masak dan ku jadikan lauk Itulah yang ingin ku lakukan jika bertemu pacarmu Aku bisa menjadi orang yang berbeda Tak lagi menjadi lemah lembut Dalam sekejap berubah drastis dan menjadi brutal Aku bisa menjadi sadis Aku sadis, jika kau tahu itu Itu yang terjadi jika dia dengan beraninya Menancapkan duri atau membuat goresan kecil Tepat di hatimu Jadi ingatlah Katakan semuanya pada pacarmu Jika aku bisa menjadi sadis. Berparas gincu bergerik binal Gelayutan centil dipagar kanal Bibir ciut merah asri Berlagak peri memberi seri Sarang cinta terbalut lacur Suaka para jantan berbirahi Tetes keringat lancar mengucur Ludah dan lidahpun berkelahi Basah mendesah saat lingsir Sejuk seperti hembusan pesisir Hitam rambutmu mengurai tersisir Melayani orang-orang terpinggir Menyekap maksiat dalam dekap Menyergap mesum dengan tanggap Meralat cemburu seketika mencumbu Rakus menimbun cumbu berkelambu Beringas jantan menghajar ranjang Menggeliat lentur sedikit mengejang Nikmat melumat seluruh tubuh Lidah kulit berdecit sampai subuh Batin membatin meracau kafir Menenggak nafsu tanpa pikir Dahaga mencinta bagai fakir Tersedia berkat mucikari berkarir Kulum birahi pungkiri dosa Merajuk senyum pungkiri duka Bawa malam penuh ria Sungguh elegan malam berkarya Tanggal: Tanggal: // :: Lantunan suara merdu itu Terdengar hingga ke ujung senja Manis, diingatan Semakin hari Semakin aku mengagumimu Wahai pangeran mimpiku Ku berharap Kelak, suara itu terdengar di bisikan telingaku Di setiap waktu Di setiap hariku Dan suara merdu itu akan terus membimbingku Hingga suatu saat nanti Kita berdua akan duduk Di satu sujud yang sama Dan mengharap ridhoNYA Semoga~ No Urut: Tanggal: // :: Ramadhan….. Mengapa engkau datang begitu lama dan Mengapa engkau pergi begitu cepat dan Engkau bagaikan angin yang hanya berlalu Hanya berlalu dihadapan umat yang beriman Ramadhan….. Andaikan semua umat manusia tahu Bahwa engkau membawa keberkahan didunia ini, Engkau menberi ampunan kepada orang-orang yang beriman Pastilah mereka menginginkan engkau ada disetiap bulan tahun masehi Ramadhan….. Pastilah orang-orang beriman merindukanmu, Pastilah mereka merindukan saat-saat berpuka puasa, Pastilah mereka merindukan saat sholat Terawih dan Witir dan Pastilah mereka merindukan kegiatan-kegiatan selama Ramadhan Ramadhan….. Dia datang begitu lama dan dia pergi begitu cepat, Dia datang dengan membawa keberkahan dan Dia pergi meninggalkan kesedihan untuk orang yang beriman Maka sangatlah disayangkan bila menyambut dan Melepaskan Ramadhan dengan sia-sia. Sudah dengan cerita mursilah? edan dia dituduh maling karena mengumpulkan serpihan kain dia sambung-sambung jadi mukena untuk sembahyang padahal mukena tak dibawa pulang padahal mukena dia taroh di tempat kerja edan sudah diperas dituduh maling pula Sudah dengan cerita santi? edan karena istirahat gaji dipotong edan karena main kartu lima kawannya langsung dipecat majikan padahal tak pakai wang padahal pas waktu luang edan kita mah bukan sekrup Bandung Mei Lurus terbelok arahnya... Kadang menurun bagai lembah... Hingga naik bagai bukit.... Kadang mencekung... Hingga mencembung.... Berombak tenang arusnya... Terombang ambing tak menentu... Garisnya melengkung... Pertanda hidup tak jua satu perasaan... Bahagia riang gembira... Lalu sedih resah gelisah... Garisnya melurus... Pertanda jalan hidup yang sempurna.... Namun sadarkah engkau... Tak semua orang bisa mersakannya... Tapi ingat kalam tuhan... Ini kehidupan . Hanya hati yang beriman... Hanya hati yang bertakwa.. Bersujudlah padanya... Nikmat kan terbalas dengan surga... Melalui hari dengan gelap gulita Menenggelaman kalbu dalam sengsara Tertutup dalam luka tiada tara Terhanyut dalam waktu yang begitu lama Awan gelap menangis Bulan bintang enggan memperlihatkan wujudnya Terasa hampah untuk sekian kalinya Yang tak bisa dapat untuk di mengerti Detik demi detik kian berlalu Dengan nada – nada yang terdengar dalam lagu Mengembalikan hal yang baru Untuk hidup layaknya sang ratu Mentari telah dating untuk menunggu Menunggu hari yang baru menggebuh – gebuh Lupakanlah gelap yang telah berlalu Sambut lah mentari untuk kamu Langit itu tampak hitam pekat Seakan syarat makna terikat Hilir hembusan angin Udara kian mendingin Seakan akan Menyapu semua insan Lambaian daun pisang Mengundang sang rembulan tuktemaninya Namun sayang Rembulan pun enggan menyapa Malam pun semakin sunyi nan senyap Kulihat setitik cahaya Tampak bersinar terang Merenggut mataku tuk pandangnya Rupanya itu kejora Kerlap kerlip Hiasi malam yang malang Kini malam tak lagi murung Walau umat tlah terkurung Ia tetap menjunjug Senyum yang agung Kejora Cahyamu Kilaumu Semua mata tertuju padamu Saat pertama ku berjumpa denganmu belum ada getaran rasa yang aku rasakan saat ini.. Saat aku menatap matamu aku belum pernah segugup ini.. Saat aku mengenalmu lebih jauh ingin rasanya aku mengenal lebih jauh lagi.. Kau hadir dalam hidupku.. Memberiku cinta dan membawa cintaku setinggi angkasa.. Kau mengubah segalanya menjadi lebih indah.. Kau membuat ku merasa sempurna dan merasa utuh.. Apa kau tahu isi hatiku? Apakah kau mengerti perasaanku? Ingin sekali engkau mengetahuinya.. Angin tolong sampaikan semua ini kepada dirinya bahwa aku cinta padanya.. Ia terpinggirkan jalanan Terasingkan keramaian Nyata sudah Seperti itu, kehidupan Menmot kosong Menyuap hampa Meneguk embun-embun udara Habis sudah, air mata Menimpa lantai kertas Sesak, teramat sesak Napas terhempas sudah Jiwa terlepas sudah Gara-gara lapar, gara-gara haus Gara-gara apa? Gara-gara siapa lagi? Beban negara berkurang satu Faktanya begitu, siapa peduli Rasa iba tak lagi ada Hilang, sudah biasa Moral dan budaya ke mana? Sengaja kau lupakan? Coba rasa, dan bandingkan Siapa kamu? siapa dia?--- Mizan Hidayatulloh Maafkan aku sayangbukan maksudku meninggalkanmumaafkan aku sayangbukan maksudku pergi darimu Tapi kau pantas mendapatkan yang lebih baik darikuaku kini hanyalah lelaki cacat yang tak berdayakau pantas mendapatkan kekasih yang lebih sempurna darikukarna aku telah buta dan tak berdaya Semoga kau bahagia sayangdengan kehidupan barumusemoga kau gembira sayangdengan kedua bola mata barumu Hanya pintaku sayangjagalah kedua bola mataku yang ada dimatamuhanya inginku sayangsetiap kau membuka matamu di pagi hari kau ingat aku dan mengenang cinta kita Kini ku kan pergi darimu kasihnamun percayalah cintaku takan meninggalkanmusatu kata terhir untukmu kasihAKU MENCINTAIMU Ku kira indah akhirnya... Ku kira langgeng bahagianya.. Dan ku kira mempesona selamanya... Dirimu ku pilih menghiasi dunia mayaku.. Menghibur jika aku lari dari nyataku yang kelabu.. Menyejukan hati dikemelut suasana hati yang rapuh... Tidak dinyata tidak dimaya ternyataberujung dusta... Hiasan kata-kata indah hanyalah kebohongan belaka... Yang pada dasarnya menyakitkan juga... Ya Allah, Setiap hari yang tersirat dalam rasa ku hanya jenuh…jenuh akan rutinitas ini. jenuh akan ketidakmampuan ini.. Jangan marah Ya Allah dengan rasa ku ini.. Karena hanya kepada Mu aku terbuka tentang kejenuhan ku.. Engkau Maha Baik telah memberi apa yang aku mau dan kurasa mampu.. Tapi ternyata aku hanyalah manusia yang punya titik jenuh.. Di titik jenuh aku pasrahkan semua pada Mu dan memohon jalan yang terbaik bagi Mu Sambil ku menba bertahan di jalan yang pernah aku pinta dari Mu.. Aku berharap kelak engkau memberi apa yang aku suami, dan anak-anak ku butuhkan. Aminnnn Oh Jibril.. Engkau Malaikatku, pengantar suratku.. Sampaikanlah kerinduanku kapada Dia.. Berikanlah Bunga Cinta yang kusematkan di surat itu untuk Nya.. Agar dia tau, di sini Aku sedang merindukan Nya. Ceritakanlah padanya.. kisah tentang seorang anak kecil yang rapuh, Yang kini telah menjadi pria dewasa yang mampu menghadapi rasa takutnya.. Senandungkan syair yang kutulis, sebagai pertanda bahwa aku hanya mencintai Nya. Dia adalah Aku.. Dia adalah kekasihku.. Cahaya yang sempurna untukku.. Sebuah alunan merdu yang mungkin berbalik semu, namun akan selalu terjalin manis di dalam hati Ku.. Kisah Ku mungkin berakhir.. Namun asa akan kutahan dalam tahta indah, walau terhalang gerbang hampa seonggok pusara. Oh Jibril.. antarkanlah suratku.. Terbangkan ke A'rasy, dan berikan selembar harapan yang kurangkum dalam sebuah tulisan.. Oh Jibril.. Antarkanlah surat cinta itu pada Nya.. Mudah-mudahan Dia bisa tersenyum saat membacanya.. Karena Dia memang sudah tau, bahwa di sini, kekasihnya masih menjaga cinta yang Dia titipkan padanya.. Karna Dia memang mengerti, Bahwa satu jiwa yang selalu Memuja Nya, masih di sini untuk bertahan dan menanti.. Menanti saat berjumpa dengannya.. Di surga Nya.. Publish // :: Mereka bilang tanah disana lebih subur daripada disini... Mereka bilang udara disana lebih sejuk daripada disini... Mereka bilang air disana lebih melimpah daripada disini... Mereka bilang rumput disana lebih hijau daripada disini... Mereka bilang makanan disana lebih banyak daripada disini... Kalau begitu, kenapa mereka selalu kesini? Februari Sebab wayang Maka kurebahkan diri di peti mati Kubiarkan tangan dalang mainkan jari angan-angan Wayang-wayang malang menunggu peran Wayang-wayang malang melakoni kehidupan Wayang-wayang malang berserakan di pantat dalangberganti hari berubah kisah tetap saja sebagai wayang Wayang-wayang kalah pulangmenyimpan kesedihanmemikul gamelankerandakah? Aku tak mau jadi wayang Sebab hari-hari terasa mati... Pekalongan Agustus . Bercermin aku kaca kusam berdiri aku mencari pendirian berjalan aku ingatkan kenangan berharap semua kan terulang kelak hidup ku kan tersenyum riang.. Namun semua telah berakhir aku telah sampai pada ujung kehidupan satu jam aku darah masih tetap mengalir Satu jam aku desah nafas yang masih terdengar hanya ada aku di ruang sepi ini menunggu mereka yang kan mengantarkan.. selamat tinggal dunia mimpi dan selamat datang dunia nyata doa kan ku demi kebaikan.. Tersebar jutaan bintang di langit Ada satu bersinar paling terang Aku tak dapat menyangkalnya Yang Kita lihat saat duduk bersama Sejenak, terfikirkan olehku Cinta yang aku rasa sekarang Terasa begitu berharga Sangat bermakna Dan benar adanya Yaitu cinta yang tercipta dariku Dan kupersembahkan untukmu Para Malaikat bernyanyi Kala Kau sandarkan kepalamu di pundakku Aku tak perlu khawatir lagi tentang kesetiaanku Karena Kau selalu tahu, Hanya dengan mendengar suaramu Serta melihat wajahmu saja Telah membuat hidupku lebih berwarna Aku tahu, mencintaimu adalah anugrah Dan dicintaimu menjadi Berkah Tuhan Sepantasnya, harus kusyukuri itu Aku mencintaimu, sayang Dengan sepenuh hatiku Dan aku ingin selalu bersamamu Setiap saat dalam hidupku Selama-lamanya Hingga tiada sesuatupun Yang dapat memisahkan Kita Kecuali Takdir Tuhan Deru ombak yang menerpa lautan Angin berhembus dilangit malam Kelabu awan menyelimuti kegelapan Kerlipan bintangpun enggan datang Sang ratu malam terus bersembunyi dibalik ranting pepohonan... Waktu demi waktu terus berputar Tak sadar kita dipersimpangan jalan Ruang dan waktu kini harus kutinggalkan Meniti jalan bersama harapan dan impian Meninggalkan kenangan yang kan terus terbayang... tawa itu kini telah pudar sahabatpun pergi menghilang hanya nama dan tatapan mata yang kan tersimpan seperti bintang yang hilang dibalik awan.... Tuhan....... Haruskah ini kutinggalkan Haruskah semua ini aku lepaskan Bayang orang penuntun jalan Bayangan orang pemberi makna kehidupan Senyuman cinta dan kasih sayang Tuhan... Biarkan semua ini kusimpan Cerita yang telah terangkai Kenangan yang tak kan terlupakan Canda dan tawa seorang kawan Samapai denyut nadi tak terdengar Dan mata selamanya terpejam... Aku terbangun dari lamunanku Aku sadar aku hanya berangan angan Nyatanya aku hanya figuran yang berlalu lalang dihadapanmu Sedikitpun kamu tak pernah menganggapku ada Tapi mengapa aku merasa kehilangan Kehilangan sesuatu yang sekalipun belum pernah aku miliki Senyumanmu.. Aku jatuh hati... Bukan aku ragu akan keyakinanku Namun waktu yang lapar kini mulai menelan harapan Membuatku yakin akan keraguanku Hingga sesuatu yang kupikir sebuah kepastian Kini memang masih sebuah kepastian Hanya saja aku jadi tahu Bahwa dalam kemungkinanlah kepastian itu hidup Kemungkinan yang penuh ketidakpastian Bolehkah aku terus berharap? Karena aku mungkin akan menjadi keindahan Nanti… Apabila kita melewati kebun bunga layu dan orkes lagu tak bernada No Urut: Tanggal: // :: Ketika ku tak bisa berjalan Apakah kamu akan menerimaku? Ketika aku tak lagi bisa Mendengar Apakah aku kan mendengar suaramu lagi? Ketika ku tak mungkin bisa berbicara Apakah kamu sanggup berkomunikasi dengan hatiku? Ketika ku tak kan bisa melihatmu Apakah kamu akan sanggup melihat kedua mataku? Ketika ku tak bisa menggenggam tanganmu lagi Dan ketika nafasku hilang didepan matamu Apakah kamu akan merasa kehilanganku? Apakah kamu akan menangisiku? Dan bila aku tak disini Bila ku berada di dunia lainyang tak sama dengan duniamu Apakah kamu akan menyayangiku? Ataukah kamu akan tetap begini? Yang selalu menganggapku tak ada? Entah dimana Kau sekarag berada Aku sangat merindukanMu Hari demi hari Aku lalui kehidupan ini Penuh dengan tangis Penuh dengan derai air mata Yang sangat menyiksa ku Cara apa yang hrus ku lakukan Rintihan hati menyiksa batin ku Inilah isi hati ku Sangat menyedihkan Tiada yang mampu mengerti derita ku Indah cinta yang dulu kurasakan Namun tak lagi ku dapatkan sekarag Aku menanti diri Mu Mata hati telah tertutup Untuk Cinta yang lain Lalui kehidupan ini sendiri Aku hanya mencintaiMU Namun ku tak bisa menghindar Dari semua ini Ingin ku lari menjauhi perasaan ini Keresahan membelenggu jiwa Ketakutan datang tak terduga Keberanian surut seketika Menghentikan langkah Ku terdiam seribu bahasa Merenung masih adakah asa? Dulu kalimat mengalir dengan lancarnya Namun, kini hilang tertelan entah kemana Saat ku berhadapan dengannya Tak mampu ungkapkan rasa Adakah ini rasa yang salah? Kenapa? Dapatkah ku pendam lama? Mungkin, namun kegelisahan akan menyertainya Atau ku harus melawan ketakutan ini? Namun, kenapa ada yang bergejolak dihati? Rasa apakah ini? Dan seorang pakar astronomi berkata, Guru, bagaimanakah perihal Waktu?" Dan dia menjawab: Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur. Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim. Suatu ketika kau ingin membuat anak sungai, di mana atas tebingnya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya. Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesedaran akan kehidupan nan abadi, Dan mengetahui bahawa semalam hanyalah kenangan utk hari ini dan esok adalah harapan dan impian utk hari ini. Dan yang menyanyi dan merenung dari dalam jiwa, sentiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa. Siapa di antara kalian yang tidak merasa bahawa daya mencintainya tiada batasnya? Dan siapa pula yang tidak merasa bahawa cinta sejati, walau tiada batas, terkandung di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari fikiran cinta ke fikiran cinta, pun bukan dari tindakan cinta ke tindakan cinta yang lain? Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbahagi dan tiada kenal ruang? Tapi jika di dalam fikiranmu baru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkumi semua musim yang lain, Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan. Berapa lama aku telah menunggumu Aku tak tahu apa arti menungguku ini Mungkinkah mengharapkan perasaanmu Mengharapkan belas kasihmu Aku tak tahu Entah apa yang membuatku begini Semua rasa aku berikan padamu Aku ingin berteriak sekeras kerasnya Namun bibir ini terasa kaku Aku ingin menarikmu kedalam hidupku Entah kenapa tangan ini tak sanggup meraihmu Mungkin kau akan kembali lain waktu Yapi entah dalam kebahagiaan bersama seseorang Ataukah keluh kesah yang kau bawa untukku Seberapa lama lagi aku harus menunggu Bertahun tahun atau berabad abad Aku tak tahu We ever figh so strict The story what I feels I wanted to left The walls that I want to build it againI never want to destroy it anymoreI want to build it once again Never I want to make it fall down again Just forgive something what we used to At the first gaze, we fight We told about the stories that should be untoldI snap you and you snap me And I just walk down the strairs and left you behindI never think that you're so kind You're so pretty when I realized Your natural curly hair is so beautiful Your gaze really sweet everytime I look at The smile that I want to get You always smeel good Really I glad I know youI don't want to miss this timeI'm not arrogant, I'm not pretty at allI'm not smart enough to tell youI'm regred to snap you before Just want to get closer to you right now Don't do something rude that we used to We're rude, rough as stone Red as flame to blameI never see something best in your eyes before Sometimes I tease you like you're a murder Please forgive me That something what we used to draw in our life paper Sepanjang jalan penaku Di sepanjang laluan gembalaku Muntahan tinta dari darah domba anak manusia Menjadi nyanyian duka dalam cerita. Ini syairku; Lagu bunyi debu Dari desiran angin gurun, Dari tanah tumpah darah Moyang, Dari sinar yang terang Memancar dalam ruh desa ini Maka, aku lahir ke bumi. Di sepanjang jalan penaku Aku bertutur syahdu. Diam, bukan menunggu.. Tenang, bukan waspada.. Hanya merasa apa yang ada di sekitar.. Mengais tanah dengan kedua capit tuk bersarang.. Bermain dengan dunia sendiri, Tak percaya pada siapa, Kawan atau Lawan.. Berayun pada Angin, menjadi agresif atau pasif.. Menegakkan sengat hanya tuk membela diri, bukan membunuh.. Hanya untuk bertahan, bukan berkuasa, apalah artinya.. Kesenangan berteman selalu dengan Kesendirian.. Tak merasa sepi, tak butuh pujian yang menyilaukan.. Merayap di terik tengah gurun, tuk mencari tempat tenang nan hangat.. Sisi luar yang keras, lunak sisi dalam.. Jika terusik, dalamnya perasaan, kan menyengat dan tinggalkan perih tak terlepaskan.. Bila tersorot, kan menggali lebih dalam tuk sembunyikan kilau kulit.. Setia pada pasangan, tak mudah terusik.. Janganlah menjadi musuh bila tak ingin Mati.. Jadilah Kawan, bila mencari golongan yang miliki ruang rahasia sangat terkunci.. Ada pada diriku yang Hidup dari Tanah, selalu kembali menjadi Debu.. Di saat matahari terbit... Ku merasakan harum udara yang sejuk. Di saat ku menghempaskan nafas... Aku mengingat bayang wajahmu di dalam benak. Entah mengapa semua ini berjalan begitu saja. Aku bingung, mengapa harus wajahmu yang terbayang.? Pagi berganti siang. Siang berganti sore. Telah lama ku menunggu senja datang. Dan kau pun datang. Kau datang membawa kenangan yang telah lama tenggelam... Aku sempat berfikir... Ngapain juga aku mengingat kau... Iya kamu... Tapi... hatiku berkata lain... Hati tidak bisa di bohongi. Walaupun kamu seperti itu. Tapi kenapa aku tetap saja sayang... Mungkin aku bodoh. Bodoh karna cinta. Mataku pun buta, buta karnamu... Hanya kamulah wanita yang bisa mengalihkan duniaku. Tapi pada saat itu... kamu datang begitu saja. Lalu pergipun begitu saja. Kamu bagaikan pagi dan senja. Yang datang lalu pergi begitu saja. Tapi... kamu... selalu membawa kesan buatku. Walaupun kesan itu, kesan yang pahit. Tapi jujur aku masih sayang sama kamu, sampai saat ini. Walaupun mungin kamu tidak.. Aku yang mencintaimu Aku ucapkan ke sungguhan hatiku Yang benar-benar mencintaimu Bukan hanya ucapan tapi kesungguhanku Mengertilah cinta... Aku disini benar mencintaimu Aku relakan hidupku karna mu Semua telahku berikan untukmu Ku goreskan tinta hitam di tangan ku Yang mungkin gk akan pernah bisa hilang Ini suatu bukti bahwa cintaku padamu akan selalu ada Dan gk akan pernah hilang tuk selamanya Walau kamu berat buat percaya kepadaku Aku akan berusaha tuk yakin kan cintaku ini Karna aku ingin hidup denganmu Untuk selamanya Ini bahu untuk kau sandar jika kau letih Kutlah siapkan diri untuk menjadi sandaranmusepanjang waktu dan sepanjang perjalanan Ini telaga untuk sejukkan dirimu Basuh dirimu jika kau lelah Dan jika kau bertanya, apakah aku selalu ada untukmu? Jawabku: aku ada, karena aku adalah anginyang bertiup mengusir panas tikam matahari tubuhmu Aku seperti angin yang memberimu nafas kehidupan Aku angin yang ‘kan berdesah pelan: Te Quiero Malang, // Ketika gerimis menabur benih Raja malam dan bintang saling pagut Oksalat di gegana terasa asin Papakerma diserap pawaka Pawana beradu dengan pawaka Menggelora suasana padang Purnama melukis huruf dengan cahaya Menyambut pangestu dari sang khalik Kita duduk bersimpuh di depan sayidina Merangkai bait suci ijab kabul Ofiisil menjadi padmi hayatmu Randuk bahterai rumah tangga Pakarina rajul impianku, menopengi beban baru Sebagai ramanda untukku dan banimu Di padmasana filantropi mengembara untuk selamanya ) Aku dapati lembaran kain sutra Yang kau gulung….. Hingga tepinya menyentuhsebuah buku hariantak tergores sebuah penapun Aku hampiri dengan nyanyian burung Laksana teriakan ilalang yangdipusari angin dini hari,, Seribu bentang kini kau tebar Haru biruku telah disodori Oleh kawanan kenari Bersayap tak menampakan hasrat Biar aku kuliti sendiri Detak jantung yang hanya menyepi Aku berteriak…melewati batas pandang Sekuat yang kau duga Biarkan saja “ruh” dalambinar nyanyiku….. Menjadi saksi Kala malam seribu bunga Tumbuh dalam kubangan seribu mimpi(Saat Ultahku, September ) Siapakah dirimu.... Wahai yang berdiri tegak dipintu pembaringanku..... Yang menutupi penglihatan jiwaku..... Apakah kau hantu dari kegelapan, yang diutus untuk menunjukan makna kesiaan.... Ataukah dirimu jin yg menyusup dari retakan hati untuk menjadikanku budak, lalu mencemoohku.... Segera enyahlah kau dari tatapan samarku.... Tapi jikalau dirimu adalah peri yg diutus oleh kebahagiaan.... Mendekatlah kemari... Cumbulah aku dg pagutan kehangatan asmaramu.... Letakan tangan kehidupanmu di hatiku... Dan bila aku pantas... Rengkuh dan milikilah aku.... Cintaku mengalir bagai air dalam cawan hatimu Kubiarkan hatimu terisi air kasih sayangku Tuk menyejukkan kesetianmu Karena cintaku hanya untukmu Kuingin mendapatkan cintamu Seutuhnya untukku Karena kau jodoh dalam hidupku Ku tak ingin cintamu lepas dari hatiku Aku merasa bahagia bila kau disampingku Karena kau adalah jiwaku Kukan selalu menyangimu Sepanjang hidupku Tak ada lagi cinta dihatiku selain cintamu Karena hidupku sepi tampamu disisiku Kuingin selalu ada disampingmu Dan aku kan selalu menjagamu Kukan selalu hidup bersamamu Karen kau jantung hatiku Percayakan cintamu padaku Karena kaulah cintaku Aku tak mengenal mu Engkau pergi saat diri ini haus kasih sayang Ku ingin seperti mereka Bercerita tentang ayah Aku pernah menunggu mu Tapi kau tak kunjung datang Ku rindukan mu Tapi kau abaikan Yah. Izinkan ku membenci mu Agar kau tahu rasa Yang aku derita == No. Urut Tanggal Kirim  // :: Alam adalah keindahan Alam adalah Anugrah Dan akhirnya Senjapun telah bergulir datang Tebarkan pesona di cakrawala Bersembunyi di balik Mega Senja meranum kemerah-merahan Di antara sepoi-sepoi Angin yang membelai dedaunan Di iringi indahnya tarian ilalang Yang menghiasi seluruh pandangan Yang mulai menguning lunglai menyapu dari Jauh Dan senja ini datang dengan segala ketenangan Di sisi sunyi yang membuncah pikiran Meninggalkan serpihan–serpihan keinginan Yang telah terkatup dan terisi oleh sebentuk goresan Sebentuk goresan kenangan masa lalu Tentang sebuah keinginan Tentang rindu akan persahabatan Aku dan sang waktu saling berpandangan Sampai mata ini terpejam hanya tuk merangkai Sisa-sisa cerita kenangan Tentang senja indah bersama teman-teman semua Semenjak pertama ku lihat dirimu Betapa manisnya senyuman diwajahmu Batapa terpesonanyaku memendangimu Hingga dalam khayalku engkau menjadi milikku Setiap kali ku memandang wajahmu Slalu ada getaran dalam hatiku Walau kau pernah menyakiti aku Tapi aku akan selalu berharap padamu Namun aku sadar Aku takan bisa tuk memilikimu Karna itu semua hanya ada dalam khayalku Yang berharap untuk bisa memilikimu Tapi walau begitu ku tetap memujamu Dan t’rus mencintaimu seumur hidupku Dan ku kan slalu barharap kau jadi milikku Walau untuk sesaat dalam kenyataan ini. Malam ini aku mrsa kspian ingin rasa nya aku bertemu dengan mu tapi apalah daya rindu ku terhalang jarak yang Membentang pada angin malam ku titip salam dan sapa manja tapi apakah angin itu bisa Mnyampaikan salam ku untuk mu kasihdalam kegundahan ku menatap Langit yang begitu indah dan bintang yang bersinar terang Angin malam pun membuat ku kesepian tampa dirimu kasih dalam kesendirian ku buat puisi untuk kekasih yg jauh di sana ku sangat Merindukan dirimu kasih apakah kamu bisa merasakan kerinduan ku ini../?? Entah apa yang kurasa... Entah apa yang terasa... Entah apa yang kaurasa... Semua yang kurasa, semua yang terasa, semua yang kaurasa..Berasa, Entah berasa apa... Tergantung kita... Hidup ini indah, Walau kadang takdirnya tak ramah... Hidup ini pahit, Walau seringkali terasa sungguh legit...Hidup.. ya.. Hidup ini entah tentang apa sejatinya... Tentang kebahagiaankah? Ataukah tentang duka? Tentang kekayaankah? Atau hanya tentang derita demi mendapat sesuap nasi? Tentang cinta kah? Atau tentang benci yang membahana? Tentang perjalanan mempersiapkan kehidupan di alam sana kah? Atau hanya tentang menjadi penguasa dunia semata?Hidup... Entah tentang apa... Tergantung kita... Semua yang ada berawal dari tak ada... Semua yang tak ada, nantinya kan menjadi ada... Silih berganti, bersama arus perputaran waktu... Ada yang diam saja dan entah mungkin hanya menganggap biasa saja... Ada yang duduk termenung memikirkannya meskipun entah tentang apa yang ada dalam pikirannya... Ada yang terus berlari dan mengambil hikmah dari semua yang ada maupun tak ada walaupun entah arah dan tujuannya kemana... Entah semua itu tentang apa... Tergantung kita...=============Follow me on twitter spypuzpa Lets place this poems on your blog, but dont forget to place my name as the creator. Thanks for Reading This .^b Ini akuyang selalu menanti hadirnya indahtak bisa kulakukan tapi hanya bisa kubayangkanaku yang telah kandas oleh sikapku yang selalu menjauhkan diri dari hadapan dan menunduk kaku Mengapamengapa semua ini aku lakukanpadahal aku tak ingin seperi inidan aku tak ingin semua orang memandang aku ini lemahseakan hidupku ini tak berguna Dalam keremangan aku tersadarternyata Kau tak kemana-mana tapi... dimana aku? Mondar-mandir melalui celah batu sempittanah dan debu menempel di dahidan ku tahu Kau tak kemanasedang apa aku? Waktupun trus mengejar lelah berlari dan mencariku tahu Kau tak kemana Apa yang kucari? Ku teriak-teriak dari kamar hingga ujung duniaagar Kau dengar seruankuaku tahu Kau Maha Mendengar Siapa yang kuseru? Diantara letih dan haraptak ada yang lebihbila yang kulakukan salah atau keliruitulah yang ku mampudan ku tahu Kau Maha Kasih dan sayang Ingatlah ketika senyuman indah Terbentang di antara hati yang lelah Bersama terlarut dalam canda meski resah Tak lama kita akan berpisah Teringat air mata yang tumpah Menetes bak permata berjatuhan di atas tanah Mengiringi keluh kesah yang tercurah Disaat kita susah Beragam drama telah kita lewati bersama Dengan semua yang terangkum di dalamnya Dimana suka, duka, canda dan tawa Terangkai indah dalam sebuah ikatan cinta Wahai sahabat, ingatlah sebuah kisah Dimana persahabatan, cinta, ego dan benci Terangkum dalam sebuah naskah yang akan menjadi saksi Perlananan kita bersama untuk mengejar mimpi Satu yang terucap dari hatiku Sisakan satu ruang kecil di hati kalian untukku Untuk mengenang diriku dan kisahku bersama kalian Dimana suka dan dukaku pula menjadi milik kalian Begitu pula diriku Yang akan selalu menjaga semua kenangan Kenangan indah bersama kalian Biarkan aku tersenyum membayangkan Hingga petang datang membayang “Aku bukanlah malaikat Juga makhluk dari surga Maafkanlah aku yang tak sempurna dihadapanmu”Tak henti-hentinya tangan ini bergerak Tak jenuh-jenuhnya jari ini menulisHingga Tak bosan-bosannya pikiranku melayangMembayangkanmu Mengkreasikan cintaku dalam kata-kata Aku terbuai Aku telah terjatuh Dalam arti cinta dari Sang Pencipta Cinta Mengejar takdir dengan sebuah karya Puisi itu adalah karya ku untukmu Dan semua kata-kata itu ku rangkai Dalam satu makna Yakni Cinta Sore menjelang malam Seperti biasa ku menunggumu disini Di temani hujan derass membasahi diriku Tapi itu tetap takkan membuatku menyerah Ku dendangkan alunan music Ku tulis syair-syairnya kedalam puisiku Ku tulis apa yang kudengar dan ku rasa Deras hujan yang turun Mengingatkanku pada dirimu Dan sesaat malam datang Menba menjemputku dalam kesendirian Tapi aku tetap masih disini Disini untuk setia Aku rindu Aku rindu padamu Aku rindu tatapanmu pada ku Aku rindu kehangatan, Saat ku dengan mu Kata orang sih, rindu itu indah Namun bagiku ini menyiksa ^Lihatlah aku dsini Bertahan walau rindu ini selalu menyakiti Hingga kadang air mataku tak dapat lagi ku teteskan Semua habis terurai Apa mungkinn itu semua karena cinta? Iya, itu semua karena cintaku padamu Tulus dari dasar hatiku Atau mungkin ini semua karena, Ku berharap kau dapat mengerti cintaku Kau tahu sayang? Berulang kali telah aku ba Membuka hati untuk yang lain Namun semua berakhir Karena cintaku hanya untukmu Apa salah? Salah jika aku tak bisa menepikan hati yang lan dalam hatiku Kurasa tidak Karena bagiku, hanyalah dirimu yang pantas ku tepikan dalam hatiku Dan hanya kaulah yang selalu ada dihati ini Hingga akhir bersama ku Apa aku berlebihan sayang? Ku rasa jika kau merasakanya, kau akan jawab Itu tidak berlebihan Sejujurnya aku telah menba Terus ku menba Namun tetap saja aku bisa Aku tak bisa Aku tak bisa Melupakanmu sayang. Sayang hanyalah dirimu Yang mampu memahami aku Yang dapat mengerti aku Mesk kini ku menunggu Dan walau hati ini terus menangis Menahan kesakitan ini Bagiku tak mengapa Karena ku lakukan semua demi makna Demi Cinta Tapi jika memang untuk saat ini Ini yang terbaik untukku dan dirinya Kan ku terima Semua demi cintaku padamu Sperti itu lah cintaku Cinta ku untuk dirimu Tulus dan apa adanya Datang dari sebuah rasa Sucinya hati Dan kusebut itu Atas nama cinta Sayang kau mengertikan? Maaf tapi taukah kau Ku telah kehabisan kata Untuk ku rangakai untukmu Aku hanya bisa memohon Memnta satu saja untukmu Ketika cintaku sudah tepat pada waktunya Mungkin;aku tak perlu lagi berlari Mengejar,merayunya dan memaksanya. Bagai rontoknya bunga di musim gugur yang akan tumbuh lagi di musim semi, Ku hanya perlu menikmati musim gugur tanpa seorang bunga Di halaman rumahku, Sambil menunggu musim semi Yang qadim dan ada seorang bunga yang mampu mengairahkan lagi.. Cintaku terhadap seseorang, Entah masih darimu atau lainnya Ku hanya akan diam menunggu Musim semi itu datang lagi.. Ku lelah mencari dan Memahami arti keindahan cinta Sekarang Saat ku tak bisa lepas Dari belenggu dirimu;bunga yang Sudah mantap merontokan hatiku, Tapi dirimu abaikan Nian sahaja diriku ini Saatku sapa lewat angin dan Hujan di beberapa hari yang lalu.. Mungkin engkau sudah Memainkan harmoni musim semi cintamu dengan yang lainnya Dan sudah melupakan aku.. Ku sudah tak akan lagi Memaksamu dan memintamu Bunga yang ku hirup aromanya  dari surga, Aku kini mungkin tak pantas lagi kau rindukan dan harapkan atau di cintai, Karena engkau sudah temukan  banyak sahabat. Dan;atau tambatan hatimu yang baru. >>Penyair gelandangan memungut arti  kehidupan, DES Bila laut hanyalah tabir pemisah Sungguh telah selesai ku kunjungi Pada pertemuan yang pertama Bila anehnya oksigen di atmosferismu Hanyalah hijab yang menghalangi Telah ku sesaki paru-paru Tika memburu nuansamu di bibir hari Dari jembatan asumsi Sebait puisi sekarat Saat cerawat tersesat Di cemberut kabut Menyelisik pelik sandi-sandi cedera Hanyalah sketsa tanpa rupa Berdesakan diasing galeri topeng-topeng Memaksa hening di riuh polusi kota Menyandra lugu Tidak kunjung bertemu Sedang kaca-kaca gedung memalsu Pigura-pigura kaligrafi Gagal teridentifikasi Kesudahan semua hilang Pun para pendongeng Yang kemarin mengisah hikayatmu Beragam deskripsi yang tertinggal Sajikan ruwet episode novel tak tamat Sekedar hujan dan mendung Begitu aneh mengakrabi sandal jepit Sejauh jari-jemari berbaris rumit Menemani pekan para pengunjung Mencerai oksigen penghabisan Di langit pulaumu aku bernarasi Kiranya mega di senjamu Pun terlalu pecemburu Sembunyikan kirana Membiar asingmu tetap misteri Tertutup rapi tanpa konklusi (Kenangan aneh sepekan di batam, yang selalu ditemani mendung dan hujan) Kulalui hari-hari dengan penuh kekosongan kehampaan,kebosanan dan kesepian yang slalu kurasakan Ingin ku menba mengisi nya dengan cinta dan berusaha mengusir semua penak ini Tapi aku takut dengan cinta, dengan cinta yang akan membawa aku larut terlarut dalam segala hal terutama dalam kesedihan Karna cinta yang sekarang adalah Cinta yang hanya tahu menyakiti Yang hanya tahu mempermainkan Yang hanya tahu bersandiwara dan yang hanya tahu untuk berselingkuh Apalah daya seorang diri Berpikir dan selalu bertanya-tanya Masih adakah cinta yang tulus??? yang dapat kurasakan Adakah.....????? Semoga sayap patahkucukup menghangatkan pangeran hati Yang melambungkan bahagiaku meneduhkan di saat diri telah merapuh Kini kumengerti arti penantianmemahami makna gelombang sebelum daratansaat ksatria kejora memanah mendung di angkasaderai tawaku menjadi bintang di langit terangbinar mataku cahaya di jiwanyadia labuhan hatiku Tangan-tangan halus itu kini menjelmakasar tiada lagi keindahanhanya ada peraduan yang temaram Senyum mereka pun terhapus oleh sendu yang kelabu Demi menyambung sisa-sisa kehidupan mereka merujuk ke perantauandipenuhi oleh hingar bingar yang semupalsu berangkat dengan doa dan nyawaterkadang mereka pulang hanya tinggal nama Dan linangan air mata Pelecehan kekerasan ah, itu sudah biasa Hak-hak mereka terbelenggu kaku didalam peraduan Terperkosa atas nama aturan-aturan yang mengundang gelak tawa Perlindunganlah yang mereka carikehangatan didalam sayap-sayap para penguasalah yang mereka nanti Mimpi dan khayalan menyatu angan... Angan terusik menyambut bayang... Bayangan semu terlukis wajah... Wajah elok indah di pandang... Walau khayalan berlari padanya... Terkupas sadar milik yang lain... Akankah jiwa dapat menyatu... Memasang rusuk dalam kehilangan.. Hanya kepadaNYA semua terkabul... Dari mimpi yang terus bermimpi... Dari doa yang terus berdoa... Dari usaha yang tiada habisnya... Untuk dia yang terucap dalam doa untuk dimiliki... Kesunyian malam ini lebih setia menemaniku Pada jalanjalan sepi Pada loronglorong gelap Ku lewati sendiri tanpa separuh hati Aku hanya melihat daun daun yang hijau Di balik jendela menari menunjuknunjuk Entah hidup atau mati Mungkin sebentar lagi lelah menghampiri Aku ingin lagi menanti Hingga kau kembali Aku mahu lagi menanti Masih tak kembali Kau bertanya Mengapa mereka begitu candu atas diri ku Mengapa mereka seolah kehausan Dan mereka seakan selalu kelaparan terhadapku... Aku berkata Aku hanya berikan setetes kasih Yang tulus berasal dari dalam hati ku Aku hanya berikan secuil rasa sayang Yang murni tanpa harap dan pamrih Sejauh yang kupandang hanya ada kasih dan sayang Selama aku bertahan hanya ada kasih dan sayang Hingga masa ku tiba pun hanya akan ada kasih dan sayang Tanpa adanya cinta Karna cinta dan hatiku hanya untuk tuhan ku Untuk allah yang ku cintai Dan muhammad sebagai nabi-nya Burung itu telah terbang jauhmembawa berita gembira membawa nya jauh ke luar angkasamembuang nya ke tempat yang suram Harapan itu telah pupushancur berkeping kepingtanpa bersisa setitik punharapan itu pergi pergi jauh Apa yang harus aku lakukan jika keadaan aku terus berharap sampai kapan aku bertahan menunggu hal yang tak pasti datang Ibu.. tak ada panggilan indah dunia selain ketika aku memanggilmu ibu Ibu.. tak ada hembusan kasih sayang nan tulus selain kasih sayang yang kau berikan untukku Ibu.. tak ada kedukaan yang teramat menggerogoti hatiku selain ketika aku membuatmu bersedih Ibu.. maafkan aku... Aku begitu menyayangimuteramat sangat menyayangimumengertilah ibu... Kaulah lingkaran kehidupankuaku senantiasa mengitarimu untuk menjagamu dari api neraka Dan hijab ini juga ku lakukan untuk mudan ayahpula kita semua... Dandelion, masih ingatkah kau dengan perjanjian kita Angin itu berhembus dan semakin kencang Lalu membawamu berterbangan bersamanya Hingga yang tersisa hanyalah tangkai tak berbunga Dandelion mustahilkah bagimu jika angin itu membawamu kembali Disini.. Ditempat kita mengucapkan janji Untuk tidak mengingkarinya. No Urut: Tanggal: // :: Sebelum aku memilih hati yang baru. Aku ingin mengenangmu satu kali lagi Satu kali lagi Sebab, tanpamu aku tak akan tahu jika di luar sana ada wanita yang benar benar menghargaiku Sebab, tanpamu aku tak akan menemukan dia yang sekarang bersamaku Kau memutuskan untuk pergi sebelum rencana kita tercapai kau memutuskan untuk berhenti dengan alasan yang membuatku nyeri Kau pernah menjadi wanita yang tak pernah selesai kudoakan Kau pernah menjadi satu satunya alasanku berjuang sedemikian hebat Kau pernah menjadi satu satunya wanita yang pernah kubanggakan depan teman temanku Kesalahanku, aku tak pernah tahu jika kau tak pernah menaruh hati padaku Wajahmu mengalihkan duniaku Senyummu menghujam jantungku Langkahmu menggetarkan jiwaku Namun.. Tatkala ku tatap matamu Segores luka kesedihan terpancar Luka yang amat dalam hingga sulit terucap dari bibir manismu Wahai Bidadariku Pesonamu takkan pernah menutupi lukamu Tidak usah heran ngaku saja, Bila masalah perut masih rebutan Kemiskinan masih diperbincangkan Kemakmuran hanya slogan saja Maka cakar-cakaran rejeki jadi rebutan Antrian jadi pegawai negeri Kolusi tak pernah henti Korupsi menu sarapan pagi Koruptor selalu punya kesempatan Dimanfaatkan terang-terangan Menggerus uang rakyat Dengan segala siasat Semakin diberitakan Serang-serangan jabatan antar penguasa Mengantar rakyat jadi sekarat Berebut jabatan Korupsi menu sarapan pagi Tak pernah henti Meski sampai pada jeruji Tetap saja korupsi menjadi-jadi Tidak usah heran ngaku saja, Bila masalah perut masih rebutan Kemiskinan masih diperbincangkan Kemakmuran hanya slogan saja Maka cakar-cakaran rejeki jadi rebutan Antrian jadi pegawai negeri Kolusi tak pernah henti Korupsi menu sarapan pagi‘Wis sak karepmu Sing penting mikir awake dewe-dewe’Batu, Juli Kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya, memakan roti dari gandum yang tidak dituainya dan meminum anggur yang tidak diperasnya Kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan, dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah. Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur, sementara menyerah padanya ketika bangun. Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan, tidak sesumbar kecuali di runtuhan, dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya sudah berada di antara pedang dan landasan. Kasihan bangsa yang negarawannya serigala, falsafahnya karung nasi, dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru. Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan trompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan trompet lagi. Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung tahun-tahun berlalu dan orang kuatnya masih dalam gendongan. Kasihan bangsa yang berpecah-belah, dan masing-masing mengangap dirinya sebagai satu bangsa. Taukah saat ini saat yang sangat sulit Aku tahu banyak yang harus ku perbaiki Ini mungkin masa terakhir kita bersama Sebelum kita menempuh jalan prestasi Terlalu sukar untuk dirasakan Ketika semuanya terulang dan bersama Ketika hati berkata lain kepada sang bunda Ketika aku harus memilih waktu yang tak pasti Semua kulakukan untu keduanya Saat senyum itu, aku fikir apa ini perpisahan Apa allah mengijinkan kita untuk beberapa hari saja Entahlah semua itu akan kita buktikan di Lapangan Bertarung dan berpestrasi Menang atau kalah tidak jadi masalah Semoga piala ini saksi kebersamaan kita Bukan drai akhir tangis perpisahan Memori Nov’."s Sulit ku mengartikan rasa ini.. Padahal terlihat jelas dimataku. Pikiranku berkata ya dan hatiku berkata tidak"Saat semua terlukis jelas dihadapankukau tebarkan beribu kata kata indahuntuk dia..dia. dan mereka.. Mungkin aku adalah salah satukorban cintamu. yang tak mudah untuk menghapus semua memori tentangmu.. Kamu benar benar sang penakluk hati. aku mengaku kalah. atas semua yang kau beri..bunga...kado..puisi..puisi. semuanya terangkai indah untukku.. Kau sang peluluh hatiku. aku terbuai dan terluka.. Tak lelap tidurku,, Kegelisaah ini begitu nyata tampak dipelopak mataku Aku ingat siang itu,, Siang yang membuat hari-hariku kini kelabu Siang itu ku lihat di sebrang jalan Lirikan matanya pada wanita lain Membuat hancur harapan yang selama ini bertumpu padanya, Seseorang yang menggantungkan mimpi-mimpi indahnya bersamaku Ini trauma bagiku,, Kesaksian mataku tak mampu membohongi hati dan perasaanku, Mengendalikan bibir-bibir yang biasanya berkicau riang, Biarkan aku sendiri dulu, ini trauma bagiku,, . Aku Aku Aku Kamu Kamu Aku Kamu Dia Kamu x Dia Kamu Dia Aku Dia Kamu bukan Aku Aku ≠Kamu Dia ≠Aku Dia Kamu Dia v Kamu v Dia Kamu Bonus Anak-anakmu Aku Masa Lalumu Bernilai tapi tiada berharga Ugh.... Menyebalkan Bulan menyinari indahnya bintang Bintang menghiasi indahnya malam Mengapa ku selalu terbayang Setiap kerinduan yang ku pendam Mengapa engkau datang Bila hanya sekejap memandang Mengapa engkau ada Bila hanya ingin ku terluka Aku ingin engkau melihatku Aku ingin engkau menyapaku Aku ingin engkau menatapku Aku ingin engkau disampingku Aku merindukanmu... Ingin ku terbang tinggi Dimana Angin bebas hembuskan Langkah demi langkah kaki kecil ku Namun sayang Cinta ini membelenggu ku Disaat jiwa ini ingin bebas Lepaskan aku Lepaskan aku Ku bukan lagi hati didalam sangkarmu Ku bukan lagi sibisu yang tak dapat berkata tidak... Kumohon ijinkan hati dan cinta ini sejalan kembali dengan jiwa ku Sayang . Aku ingin bebas Lepaskan aku Aku ingin bebas dan ku ingin terbangkan kan cinta ini hingga angin meniupnya.. Dan tak terdengar lagi Di keheningan malam ini Bayanganmu masih menghantuiku Ingatanku masih penuh dengan ceritamu Karena aku teringat kembali akan dirimu Mengapa kau kembali? Membawa senyum itu Di saat aku hampir berhasil Berhasil melupakanmu Untaian salam Yang kau kirim Kini megusik kalbu Mengusik rindu Iya aku merindukanmu Teruntukmu, imajiku.. Indah permai hijau pepohonan Yang merupakan paru-paru duniaku Dengan keanekaragaman hayatinya Dengan keindahan hijaunya Dan dengan sebaris haluan cerita padanya Dunia reka ikut menghiasi Dalam rindangnya pohon-pohon mu Membentang memori tentang episode Kesejukan yang menjelma halusKini... Tak lagi ku lihat keindahannya Menebang pohon menbudaya Di pelupuk mata Gedung-gedung pencakar langit mendunia Dengan api yang berkobar dimana-mana Asap menjadi berita dunia Tanah tandus dan gersang Panas menyengat sampai ke tulang Remaja bangsaku Pulangkanlah lingkungan hijaumu Seperti yang dulu Akankah hari esok dihiasi dengan hutan Dengan beningnya embun pagi Dengan cerahnya senyum mentari pagi Dalam keikhlasan ridho ilahi Aku anak manusia Kelahiran zaman millenia Tak tahu bentuknya paru-paru dunia Tuhan maha kaya Ciptakan hutan begitu lebatnya Kini tak tahu entah dimana Wahai handai taulan Mari kita sadarkan Gerakkan penghijauan kita galakkan Agar tercipta suasana nyaman Hai teman dan kawan Perjalanan masih panjang Jangan kita tergadaikan Penghijauan jadikanlah kebudayaan Jaga dan lestarikanlah hutanmu Agar terhindar dari malapetaka Yang akan mengoyak bumi tercinta Juga efek dari rumah kaca Yang menyebabkan dampak pemanasan global --------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Senyumlah.. andainya senyummu itu, bisa menopengi kedukaan, kerna kau akan lebih derita, melihatkan wajahmu sengsara. Ketawalah.. andainya tawa itu, mampu mengusir kecewa, kerna titisan luka pasti mengalir, tanpa hati yang mengepam gembira. Carilah bahagia, biarpun sampai kehujung nyawa, kerna itulah pengobat segala nestapa. Andainya jasadmu kian longlai, bertongkatkanlah dengan ucapan, tasbih Ilahi dengan penuh harapan, kerna nyawamu takkan berkekalan. Waktu berlalu, tak terasa begitu cepatnya Saat berada didekat kalian aku merasa riang Kalian yang membuat hari ini tak begitu basi Lelun, canda, tawa menyatu dengan serasi Kadang ada cinta, kadang ada benci Begitulah adanya Kau temanku, matahariku Menerangi dan memberi semangat untuk hari ini Kau temanku, arahku Kau mengingatkan saat aku salah melangkah Bagaimanapun keadaannya kau adalah kau Kau adalah temanku Aku telah tiba pada senja terakhir Dimana kutemukan diriku dalam diam Sebutir rindu kian mendebu Tak memiliki arti Karena aku bukan pelangi Kini ada sunyi mengemas cemas Terdapat lara tanpa adanya luka Terdapat suka tanpa adanya cinta Ah, aku tak tahu nasib akan kemana Kian larut diriku dalam kesenyapan harapan Mimpi bagai rintikan sepi Selalu rindu dan merindu lagi Tak ada yang tahu Hanyalah bait tinta dalam gelisah Hanyalah kumpulan mimpi-mimpi dara Where I'll findI cried seorangdiri My heart has always wanted to meetI sing for you Look at the day of change But nothing as beautiful as first Datanglahaku want to meetI sing for you To my beloved fatherI want to sing Despite tears on my cheekshear fatherI want to see Although only in dreams Elok rupa sang hawa... Titisan bidadari tanpa sayap... Wajah angun berhijab polos... Senyum indah menarik pandang... Lesung pipi merona memancarkan sinar... Sinaran wudhu terpancar di paras indahmu... Tutur lembutmu terucap salam.. Menyapa hati hingga berbunga... Hati gersang seakan subur... Manarik jiwa melangkah kembali.. Dalam penantian yang telah lama hilang... Diam terpana... Dalam pandangan mata setanku... Kalau saja bulan bisa berkata, bintang mampu berucap. Pasti aku tak akan sulit mengatakan pada alam semesta, Bahwa aku menyayangimu, mencintaimu, lebih dari itu, mengharapkanmu menjadi milikku. Beri sedikit aku celah, untuk meraihmu, merangkulmu, memelukmu, membawamu dalam duniaku. Menba dan merasakan alamku. Yang sepi tanpa kehadiranmu. Andai saja matahari bisa lebih hangat, Langit bisa begitu meneduhkan, Pasti aku tak akan risau menahan rasa ini untukmu. Rasa yang semakin detik semakin bangkit, Melepaskan rindu yang semakin berkabung dengan langkah kaki yang gelisah. Sekadar ingin menjumpaimu lalu berbincang denganmu. Sudahlah, Aku bak kepulan asap yang hanya menyakiti dirimu, Membuatmu sulit bernapas. Biarlah, Kau bak belati tajam, Yang sewaktu-waktu bisa menancap di dadaku, atau tepat ulu hatiku. Jika waktu masih sanggup bertahan untuk kau dan aku. Ikutlah bersamanya Menjelajahi dunia, Hingga pada akhirnya kau menemukan tempat berlabuh, Tempat pemberhentian yang lebih dari sekadar dermaga, Hingga istanapun tak berarti, Yaitu cinta yang sangat sejati, Yang sulit dipisahkan oleh badai sekalipun, Hingga akhirnya kau larut dalam angin malam bersama cinta sejatimu. Dan yang tersulit, Apakah aku sanggup menerima kenyataan bahwa yang kau sebut cinta sejati itu, Bukan aku? Entah lah. Biarkan aku merenung. Cerita yg dulu pernah kita lewati kini hanya akan menjadi sebuah kata yg mati Senyum mu yg dulu pernah ku miliki hanya akan menjadi kenangan tak berarti Memang tak ada kabar yg terdengar tentang mu Tp hati yg tulus mencintai Merasakan apa yg tidak aku tahu Meski dalam bayang semu Cinta dan Luka Merasakan apa yg tak pernah bisa ku ungkapkan Tak bisa ku sentuh, tak bisa ku dengar Hanya terbayang dalam mimpi semalam Kabar mu hilang, semua tentang mu tak bisa kutemukan Namun tak mengapa karena ku yakin kau bahagia disana Malam itu tak membuatku mengantuk Kuba tuk telusuri keberadaan mu Namun apa yang ku dapat Kau bahagia disana. Seperti apa yg telah kuyakini apa yg telah ku rasa dan apa yg telah ku mimpikan malam itu Semua terasa nyata Andai aku lah yg ada disana Saat kau merasakan kebahagian dengan Cinta yg hingga saat ini Ada untuk mu Tidak, Tidak, Tidak itu bukan aku, kau telah memilihnya dia yg sanggup membuatmu melayang kedalam ikrar yg suci Andai dulu aku tak pernah melepasmu Andai dulu aku tak membiarkan mu pergi Mungkin senyum mu masih milik ku Tapi kini semua harus ku tinggal pergi. La Purnama Shari Sekarang baru aku menyadari nya.. Bahwa dirimu bukan milik ku Sekarang baru aku memahami nya.. Bahwa hati mu bukan untuk ku Tiap helah nafas mu selalu sebut dia Bukan aku…Tiap canda tawa mu selalu untuk dia Bukan aku…Saat kita bersama kau selalu sebut dia Tiap kita jalan berdua kau selalu ingat dia Hal apapun kau selalu ingat dia Bukan aku Bahagia mu adalah bahagia nya Sedih mu adalah sedih ku Luka mu adalah luka ku Cinta mu hanya untuknya Bukan untuk ku Hatimu kini miliknya Bukan milik ku Kini baru aku menyadarinya kalau bahagia mu bukanlah aku…. Tapi dia... Dia yang kau puja…Dia yang kau sayang…Dia yang kau kasihi…Bukan aku Kadang ingin rasanya hati ini berteriak…Tapi semua itu padam Seketika kau katakan bahwa di hatimu tak pernah ada aku Created by Dhe La Lavigne Sekali melihatmu, rasa itu belum ada.. Namun ketika itu, sahabatku mengingatkanku kalau kau miri dengan idolaku.. Mataku langsung tertuju padamu, Ingatan wajahmu yang selalu terbayang, membuatku jatuh hati padamu.. Tatapan matamu, selalu mengingatkanku pada dirimu.. Setiap dentingan suaramu yang bergema selalu menghiasi telingaku.. Aku mulai menyukaimu dan sering melirikmu dari kejauhan, dan boleh dibilang kaulah cinta pertamaku.. Walaupun pada saat itu aku hanya penggemar rahasiamu.. Tapi kadang kala tidak semua kejadian itu selalu indah, Begitu pula denganku, ternyata sahabatku menaruh hati padamu.. Hancurnya perasaanku tidak dapat tergambar oleh kata-kata atau apapun.. Tetes demi tetes air mata keluar begitu saja tanpa aku sadari.. Aku juga telah mengucap dusta, Aku menba tersenyum dan berkata seolah-olah begitu tegar kepada sahabatku.. Namun, salah Aku hanya seorang manusia yang biasa, bisa merasakan sakit hati ini.. Dan aku juga tidak bisa tersenyum didepan diriku sendiri.. Aku menba untuk tegar, namun ratapan, dan raungan masih terus bergema.. Aku menba untuk bangkit, Aku menba untuk tegar, Namu, aku jatuh kedasar kehancuran cinta yang membuatku luka bathin yang parah Semua kesedihan yang mendera, tak ada seorang pun yang tau, Aku tak ingin mereka menganggapku lemah, Dan mungkin mereka menganggapku baik-baik saja, ternyata mereka salah besar, aku sebenarnya telah mengalami luka yang mungkin bisa sembuh setelah bertahun-tahun berlalu namun pasti akan meninggalkan bekas pula.. Rasa sakit ini sungguh tidak dapat digambarkan atau dilukiskan oleh apapun, Kalau dinding-dinding punya telinga dan mendengar, kalau benda-benda penerang dapat berbicara mereka lah yang mungkin akan menceritakan sakitnya luka yang menderaku.. Sampai detik dan saat ini aku tidak bisa melupakan kejadian itu, Dan sampai detik dan saat ini pula tak ada satu orangpun yang mengetahuinya.. Aku ingin melupakan kehancuran itu, namun samar-samar kejadian itu masih terngiang.. Tuhan, bantu aku melupakan pahitnya dikhianati cinta.. Tuhan Kau tumbuhkan Antara dua cinta Yang tak bisa kulepaskan Pada diriku tuhan Cobaan yang kau terpakan ini Sungguh berat tuhan Ini memang berat Engkau tumbuhkan Benih benih cinta Dari hatiku dan dia Dengan perbedaan yang jauh Tuhan Kau menumbuhkan hatiku Pada seorang yang beda agama Aku takut Tuhan Akan terjerumus dalam api nerakamu Dan Api cintanya Tuhan Ya Tuhan Berikanlah kemudahan Agar bisa memiliki hatinya Tanpa harus ku terjerumus dalam api nerakamu Tuhan.. Tuhan apakah mendengar kami Tuhan apakah melihat penderitaan kami Tuhan apakah kami harus ada di dunia ini Kami ingin memiliki yang mereka miliki Kami ingin sekolah Kami ingin rumah Kami ingin seperti mereka Mereka tertawa bahagia Kami sengsara Tidak ada yang kami miliki Tidak ada yang melihat kami Tidak ada yang memihak kami Tidak ada yang peduli dengan hidup kami Bahkan ada yang membenci keberadaan kami Keadilan bagi seluruh bangsa Indonesia Sila ke tiga Pancasila Apakah ada keberadaanya sekarang... Keadilan hanya bagi yang punya harta uang dan kedudukan Bukan untuk kami yang kecil dan menderita Tuhan beri kami kemudahan untuk terus berjuang Beri kami kekautan untuk menghadapi ujian Beri kami ketegaran dan kesabaran Ada yang menyesal ketika ditinggal tuk selamanya. Ada yang ingin mengulang waktu, merubah sifat dan perilaku, Semua hanya karna ingin berbakti kepada Ibu... Namun sayang takdir sudah berkata lain. Ketika Ibu Telah Tiada? Hanya air mata yang mengiringi hidup dan derap langkah penuh penyesalan. Tak sempat berbakti Tak sempat membahagiakan. Tak sempat mengucap kata Maaf. Tak sempat membuat Nya tersenyum. Ibu... Ingin rasanya ku melihatmu. Membasuh kakimu. Memeluk hangat tubuhmu. Dan, Menangis di pangkuanmu... Ibu... Kini kau telah pergi Jauh meninggalkanku sepi sendiri Mengingatkan akan sejuta kenangan saat kau disini Menemaniku disepanjang hari... Ibu... Aku rindu saat-saat bersamamu Saat aku nakal lalu dimarahi olehmu Saat kau menangis karna tingkah laku ku Saat kau bangun di malam hari, mengambil air wudhu lalu bermunajat kepada Tuhan memohon kebahagiaan untuk hidupku. Air mata membasahi sajadah disetiap Tahajjudmu Tiada henti kau berdo'a demi anakmu Tuhan... Sampaikanlah kata maaf ku ini untuk nya Yang tak sempat berbakti kepadanya Sampaikanlah rasa rindu ini untuknya Yang tak sempat merawat dan menjaganya... Ibu... Ada Dan Tiada Dirimu Kan Selalu Ada Didalam Hatiku... Terima Kasih atas semua pengorbanan dan perjuangan yg telah kau beri... Pengorbanmu kan selalu teringat dalam hati Sampai bertemu di Syurga nanti... I LOVE U IBU Cinta sebuah kata yang sulit tuk di definisikan,,cinta, adalah sebuah persa'an yang indah tuk di rasakan, Cinta sebuah persa'an yang bisa membuat kita menangis sebuah perasa'an yang bisa membuat kita tampak seperti orang gila sebuah persa'an yang bisa membuat kita bahagia, Namun itulah yang namanya cinta, bagaikan sebuah misteri di dalam sebuah kehidupan bagaikan sebuah rahasia yang takan pernah kita ketahui bagaikan sebuah kejutan yang tak terduga yang akan kita dapatkan, Tidak sedikit orang yang tersakiti oleh cinta namun banyak pula orang yang bahagia karna cinta walaupun begitu manusia tidak akan dapat hidup tanpa adanya cinta karna tanpa adanya cinta hidup ini tak akan indah,, Jika kita berani tuk jatuh cinta, maka kita pun harus siap tuk menanggung segala resikonya, Wahai ibuku, engkaulah pelitaku. kau tak pernah lelah sinari kegelapan hatiku. saat ku rapuh dan terjatuh. di pangkuanmu kurasa tenang. Ibuku yang kucintai. engkaulah pemilik surga hati ini. meski badai dan topan yang menanti. kau ajarkan aku tuk tetap tabah. Hingga akhir ujung masa nanti. kau selalu yakin dan percaya akan datangnya matahari. engkaulah insan terkuat hingga akhir hayatku. Anjing berteriak lantang Teriak... seakan dirinya kuat Menantang sekitar dengan teriakan lantang... Hutan dengan sekumpulan singa... Begitu senyap rasanya namun bsa mematikan yang menantangnya... Sepi... dan senyap di hutan sana.. Sebuah rumah dengan seekor anjing... Terasa begitu ramai... Ramai... seakan berada di pasar Begitu lantang teriakanya... Maling datang di saat menjelang malam... Anjing berteriak seakaan memberi tahukan pemiliknya Knapa tidak langsung menggitnya atau menerkamnya Karna anjing hanya bermodalkan sebuah teriakan tanpa ada nyali untuk menerkam.. Lantang memang... tapi bernyali layaknya tikus yang tak sengaja di lihat oleh orang Yang tidak mempunyai nyali di pelihara karna Teriakanya... Yang mempunyai nyali di takuti karna diamnya... Singa bagai seekor binatang bisu.. Namun... terkamnya membuat orang kehilangan jiwanya... Sekali berteriak... Larilah semua musuh yang datang untuk menantang Layaknya anjing kau selalu berteriak seaakan menantang... Saat di lawan malah lari seperti di tikus.. Hanya bermodalkan teriakan tak mampu melawan... Anjing memang begitu sifatnya... Tapi... knapa orang pelihara sifatnya Karna dia tidak mau di remehkan.. Orang mengoceh trus menerus Menandakan dia ingin di takuti... Diamnya seekor singa... Saat dia mulai mengeluarkan suaranya.. Merindinglah karna aumanya... Begitu tajam terdengar di telinga... Menyayat hati, dan juga nyali.. kri Ketika... gelap datang menghantui sejuta ketakutan datang meyelebungi seribu satu tanda tanya dalam hati apa kah hidup tak perlu disesali Ketika... semua harapan telah sirna kekuatan perlahan terkoyak seribu pedang bermimpi menjadi satu kekuatan hati berjalan dengan penuh kebutaan Ketika.... semua terasa semu semua menjadi gelap langkah tak lagi tegap ku terdiam di sudut mimpi indah menggenggam jemari jemari janji yang enkau tawarkan.... Kulihat engkau berlaludan duduk diketinggian yang jauhdisini aku termangumeratapi dirimu entah kapan kembali padaku Aku tercari sebuah rasa yang dulupernah adamembuka lembar-lembar lamajuga menyisir ilalang dipesisir hatiuntuk mencari rasa itu Dulu kau tanami dengan senyumanmawar mawar berkembangankini layu jadi penghalang Masih adakah harapan dihati mu .... Seperti selalu aku mencarinya disudut hatiku. Hidup... Setiap orang menjalaninya Hidup... Ada kalanya seseorang bosan denganya Ada kalanya seseorang membencinya Ada kalanya seseorang tidak menginginkanya Akan ada saat saat dimana hidup terasa sulit Akan ada saat saat dimana hidup terasa berat Akan ada saat saat dimana hidup terasa menyakitkan Saat itu.. Saat saat dimana keberadaan Tuhan tak dianggap Saat saat dimana kekuasaan Tuhan terlupakan Saat saat dimana keadilan Tuhan tak dihiraukan Kemana lagi Sebuah raga hina harus berlari Lari Bagaimana bisa berlari jika belum tahu cara berjalan Berjalan Bagaimana bisa menjalani hidup jika menjalankan kaki saja tidak mampu Hidup bukan untuk dilalui Hidup bukan untuk dijalani Tapi hidup, hanya untuk dipermainkan Hidup selagi masih hidup Itulah hidup. Karna ulahku.. Ku kehilangan cintamu.. Karna egoku.. Ku kehilangan rindumu.. Karna sifatku.. Ku kehilangan dirimu.. Kini kau lihat perbedaan itu.. Perbedaan yang tak terungkap sejak dulu.. Segalanya berubah dan kau terluka.. Kini kesalahan itu tak termaafkan, Dan tiada jalan keluar.. Perbedaan dalam sebuah rasa.. Jarak takkan mungkin disatukan. Mengharapkan sebuah hal yang tak ada jawaban. Kasih sayang dan kepercayaan. Kini berubah kekecewaan.. Aku hanya bisa berharap dan menunggu. Memaklumi keadaan yang ku sebabkan.. Berharap kesalahan termaafkan.. Maafkanlah aku... kembalilah kasihku.. Sungguh kini ku sadari.. Hidup ini sepi tanpamu.. Akan ku akhiri perbedaan ini.. Akan ku sayangi kau sepenuh hati.. Kumohon tetaplah disisiku.. Menemani hari hariku.. Maafkan atas sifatku.. Aku khilaf dan takkan terulangi kesalahan itu.. Love Peri Kecilku Sulit untuk ku jalani seakan aku tak bisa.. Meski ku tak sanggup dan juga menyerah.. Tapi memang harus harus tetap ku disini.. Untuk sebuah penantian dan untuk sebuah pengorbanan.. Namun tak tahu.. Mungkin akan aku dapatkan atau hanya sebuah mimpi.. Kuikhlas untuk menerima entah bagaimana jalan akhirnya.. Aku tak berharap lebih hanya ingin engkau mengerti.. Aku tertatih tanpa kau disini.. Akan sebuah rasa yang t’lah lama kunantikan.. Yang kusebut itu.. Cinta.. Saat langkah kaki ini terhenti... Saat mata ini terpana... Saat hati ini berdebar... Kurasakan cinta nya.. Hanya lewat senyuman... Ku rasakan cintanya... Saat ku jatuh cinta tuk pertama kalinya, Hatiku gelisah Gelisah? Mengapa? Ku takut ini hanya sebentar... Ku takut ini tuk terakhir kalinya.. Ku Coba berpaling dari nya... Dia tersenyum... Ku Pergi menjauh dari nya.. Ku merasa sedih.. Air mata ini, tak bisa kutahan lagi.. Aku menangis, dan mengeluarkan semua tangisan ini... Saat itulah Dia datang dan menghentikan semua kesedihan Ku... Ku mau bertanya, ia langsung berkata "Ku mohon jangan berpaling dari ku, jika aku bersalah bilang pada Ku Jangan menangis seperti ini Okay? Tangisan ini seketika meredah.. Entah mengapa perasaan ini.. Terasa begitu tenang... Pelukan yg di berikan nya.. Begitu hangat.. Dan terasa nyaman... Ia pun berjanji.. Tidak akan membuat ku menangis lagi.. Ku pegang janji itu Dan Ku peluk dia.. Dengan sejuta cinta... Selalu ku menyayangimutapi kaukhianatikuselalu ku mncintaimutapi kau abaikan aku Benar aku mencintaimutapi dulu sebelum kau lukai hati iniaku mnyesal mengenalmuaku menyesal telah mencintaimu Kini hanya perih yang kau tancapkan di hatihanya luka yang kau beridan hanya harapan palsu yang kau janjikan Hilang, semua hilang Cerita persahabatan kita Tlah terkubur oleh emosi Tinggallah serpihan cerita kenangan Detik demi detik tlah kunikmati Walau kenikmatan ini terasa hampa Karena terbayang penyesalan Sifatku tlah buatmu benciTuhan.. Bantu aku tuk membencinya Ku tak mampu sendiri Untuk memerangi rasa kesepian iniTuhan.. Tolong biarkan aku kali ini Mengucapkan salam persahabatan Untuk pertemuan terakhir Bantu aku juga tuhan.. Tuk bisa membuatnya mengingat Ingat akan semua tentang aku Yang pernah jadikannya sahabat terindah Tidurlah dalam rinduku.. Dunia ini milikmu.. Peluklah malam yg terhampar.. Di dadaku untuk ku petik bintang-Nya.. Atau kau selonjorkan kaimu.. Di atas galaksi, tidurlah dalam rebahku.. Pejamkan mata, agar dapat kau..? Tafsirkan debar jantungku di bibirmu.. Dengarkan kalimat kalbu.. Yg tak dpt di tampung lembaran buku.. Menciptakan swargaloka dlm bait-bait itu.. Yang keselimutkan padamu.. Ada yg bermekaran di langit.. Selain bintang-bintang.. Ada yg berderaian di matamu selain embun.. Namun tak ada yang ku tuliskan di bibirmu.. Selain kecup puisiku... KECUP DONG....? kawan.. Inginku beranjak pergi dari sini Sejauh mungkin untuk tak menengok kebelakang lagi Goresan akan luka yang begitu mengiris Membuatku tak bisa bertahan tinggal di sini Dimana tempat yang tak semestinya aku disini Bila kau terus menerus urungkan niatku untuk pergi, Jangan salahkan aku akan bergegas pergi Tekat dalam hati dan fikiran berkecamuk begitu kuat Dan tak akan ku biarkan seorang mengalangi niatku ini Aku ingin beranjak pergi Bukan berati ku lari dari masalah ini Tapi keadaanlah yang bikin aku harus pergi dari tempat ini Sudah terlalu lama luka ini ku pendam Sangat sulit untuk aku sembuhin Lisan yang terucap bagaikan pedang yang menggores akan luka meninggalkan bekas Kalaupun dia berusaha untuk mengembalikan seperti sediakala itu tak akan mungkin terjadi Karena suatu goresan pasti akan meninggalkan bekas Aku akan beranjak pergi Entah aku pergi kemana karena terlalu sakit goresan ini No Urut: Tanggal: // :: Kita pernah punya cita-cita, Ingin selalu bertemu setiap pagi. Aku yang jadi matahari, Sedangkan kamu menjadi embun pagi. Saat aku mulai muncul, Aku hanya bisa memandangmu sekilas saja, Kemudian hilang. Bersama gugur daun-daun kering yang diterpa angin jalanan. Jangan kau hirau belalang liar, serta ganasnya musim menerjang sawah kita.. kerontang sawah menyisakan retak dan hitam tetumbuhan .. tak ada hilir mudik angin sejuk dari kaki bukit... jeramipun selalu mengintip dari balik duka lara kita.. kita hanya manusia yang terhempas dalam perguliran musimkala angin pagi cukup menghidangkan seduhan teh hangatdijemput angin senja bermata juling dan berkuku tajam Satukan kita dalam do’a ke Dia yang di sana.. dibalik cakrawala dan guratan langit putih bersihkarena hanya dia, yang mampu mnyejuk tenggorokan kitadalam linangan air mata Dia terasa dekat. sigapkan langkah kita, kasihku.. aku hanya manusia berlengan tak kokoh bermata nanar dalam hempasan ganasnya alam... Mari kita benahi barisan kuning padi meski buaian angin kemarau siap mengelupas kulit kitameski batang padi telah menjerit pilunamun kita selalu dalam doa(Semarang, Agustus )Penulis: Bambang Sukmadji Guru MA Futuhiyyah Mranggen Demak JATENG Kau tahu aku masih disana Menunggu dibalik pintu Berharap kau selesaikan segera Urusan antara kau dan Tuhanmu Hingga puas kau menghitungnya Kertas berwarna bertuliskan angka Yang kau dapat darinya Setiap jarum jam melewati tiga Selama ini masih kusimpan Kertas putih yang kau inginkan Sudah siapkah Kau tulis sebaris kata? Bermusuh dusta berkawan setia Kunantikan kau dipucuk kebisuan Diantara daun harapan yang mulai berguguran Dan jejak rindu yang telah berserakan Rembulan tahukah kau Apa yang selalu aku pikirkan dikala senja datang Rembulan tahukah kau Siapa yang selalu aku rindukan dikala malam datang Aku hanya ingin kau mengerti tentangku Tentang cerita keluh kesahku Wahai bintang Kaupun harus tahu cerita rinduku Rinduku padanya Pada orang yang tidak merindukanku Wahai bintang Bertanyalah padanya Mengapa ia tak sedikitpun mengerti Mengerti tentang kerinduanku ini Entahlah mungkin ini sudah menjadi jalan ceritaku ') Kesunyianku di saat senyap menyapa mengalun indah nada-nada yang terdengarsaat ku bahagia adalah saat indah bersamamukesedihan ku adalah setiap luka yang kau alami Tak sadar tlah begitu banyak derai air mata karena cintamimpi indah ku adalah di saat aku menangisimumenangis karena takut kehilanganmuketakutanku adalah saat ku tersenyumtersenyum karena kepergianmu Sering kali aku tak merasasering kali akupun tak mampu tuk memahamiresah gundah, dan gelisah mgertilah semua karena ku takut akan kepergianmu Hanya sedetik tuk membenci tapi butuh waktu tahun, bahkan ratusan mungkin jutaan ataupun tak terbatas tuk lupakanmutapi lihat nanti, saat bintang bersinartak kan pernah ada lagi yang kan melihat aku ataupun kamuakan tetapi Kita"dua hati satu cinta yang telah menyatu menjadi satu --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Saat dimana rasa itu mulai menyelimutinya, Hatiku sama sekali tak merespon. Entah apa yang kurasa, dan apa yang dia rasa, semua hanya kuanggap biasa.. Namun waktu terus berjalan. Dan semakin hari, aku merasakan sosok itu mulai menjauh. Namun, tak kunjung waktu terus berputar, Hatiku selalu gelisah. Hatiku selalu merasakan hal yang mungkin jarang kurasakan... Dan... Akupun mulai menyadarinya. Aku telah jatuh cinta padanya. Tapi selama ini aku tak bisa menyadarinya. Andai aku bisa memutar waktu, akan kubiarkan dirinya untuk mengisi kekosonganku. Jika kau menyayangi ku Marahi saat ku salah Ingatkan aku saat ku khilaf Bahagiakan aku saat ku sendiri Jika sayang mu adalah benar Jangan kekang aku dalam penderitaan Dan biarkan aku dalam dunia ku Jika kau merasa ku miliki Maafkan aku jika mengecewakan mu Terimalah aku dengan kekurangan ku Ingatkan aku pada perubahan ku Tapi jika kau mencintai ku Katakan jika kau tak mengijinkan ku Katakan jika ku selalu Kecewakan mu, Saat lihat berita tentang para koruptortak tahu malu ia mengambil uang rakyatpara koruptor memang tak tau malu tak tau diri sudah terbukti salah masih saja bertingkah Aku heran dengan Negri ini kenapa para koruptor tak di hukup seberat-beratnyasedang orang biasa yang sebenarnya tidak bersalah bisa di hukum melebihi para koruptor Inikah negara yang adilsedang ketidak adilan terlihat nyata di depan mata Angin yang berhembus dan bernyanyi Aku tak kan dengar Bersamamu aku tuli Tuli akan apa yang ada di sekitar Perdu yang meliuk dan menari Aku tak kan peduli Bersamamu aku buta Buta akan apa yang ada di depan mata Ombak yang datang dan pergi Aku tak kan hirau Aku menikmati kerbersamaan denganmu disini Meski semesta berteriak melarang dengan suara parau Terdiam ku menatap sang mentariteringat betapa indahnya cinta pertamasekian lama ku merinti kejamnya cinta Awal ku merasa indah di sampingmupertengahan ku merasa perih karna pertingkayanakhir cerita kita terpuruk dalam kehancuran Aku sadar kisah setiap insan akan ada ujungnyaketika obak menerpa tak tahanku menahannya Aku hancur berkeping-kepingsaat ku tau kisah ini tak berakhir dengan indah hanya kekecewaan yang ku rasakan saat ini hingga waktu memanggilku Cintailah negara Dengan sepenuh lapang dada Berjuanglah untuk nusa Agar bangsa menjadi merdeka Kini sudah merdeka Walau dunia semakin gila Jangan hancurkan perjuangan mereka Dengan semua omong kosong belaka Lihat Rasakan Perjuangan mereka yang berbuah keindahan Yang telah kalian kikis sedikit demi sedikit Bersyukurlah Kalian mempunyai tempat Dimana kalian menemukan Percintaan, pertemanan Perjuangan, pengorbanan Tidakkah indah Luas lautan disamudera Dengan modal tombak Ikan sudah dapat kau temui Zaman sudah semakin gila Semakin banyak orang bodoh Berguru lah sebanyak-banyaknya Agar kelak menjadi orang Aku cinta dengan bangsaku Aku bangga dengan bangsaku Terpujilah kau Wahai Indonesiaku Adam Mardani Februari , Kab. Tangerang, Banten, Indonesia. Aku tahu kamu mencintaiku Kamu memujiku Juga menyanjungku Bahkan kamu tergila gila padaku Tapi apa cukup dengan semua itu Dengan segala rasa yang ada di hatimu Rasa yang kamu bawa sendiri Rasa yang kamu nikmati dengan keasyikanmu Kamu suka... tapi aku.. Tahukah kamu.. Aku butuh kepastian Butuh keseriusan Jangan buat aku menunggu dan selalu menunggu Pada akhirnya aku pada titik jenuh Dimana aku harus berhenti tuk berharap lagi Harapan kalau kamu benar benar mencintaiku Peskot No Urut: Tanggal: // :: Detik-detik berganti dengan detik menuju menit Sekian jam-jam dan hari-hari tetap berjalan semestinya Bulan menuju bulan dalam hitungan tahun Ku pastikan kasih sayangku untukmu takkan pernah hilang Selalu ku sadari,.. Aku memang tak sempurna Tetapi kamu telah membuat hidup ini menjadi sempurna dengan cintamu Dengan kehadiranmu di kehidupanku sekarang Aku juga menyadari,.. Setiap manusia memiliki keterbatasan Dan keterbatasanku adalah ketika jarak telah memisahkan kita berdua Hanya bayangmu satu-satunya cara untuk bertemu denganmu Maka ku kenang kembali saat-saat bersamamu Agar cinta ini selalu bertahan hanya untukmu Dan lewat mimpi, aku bisa mengatakan betapa dalamnya aku mencintaimu Aku kah yang terlalu bodoh untuk mengerti? Atau aku juga yang tak sengaja menyakiti? Andaikan aku bisa tau isi hatinya Andaikan dia pernah memberiku kesempatan Dia masih berada disudut hatiku Masih ada cukup ruang yang indah untuknya Mungkin aku yang tak pernah ada dihatinya Tapi pernahkah dia menyadari arti diriku untuknya? Rasanya sekarang sudah mustahil bagiku Bahkan menyentuh bayangnya pun aku tak mampu Sekarang aku terpuruk dalam sesalku Dan cinta ini menjadi sesak dalam dadaku Tuhan... Tolong ambil rasa yang ada dihatiku Karena perasaan ini semakin nyata Aku tak kuasa menghindarinya Tolong palingkan pandanganku Meski akhirnya aku akan terluka Biarlah luka ini aku yang rasa Karena aku tahu mencintainya adalah tidak pasti. Tiada kata sebagai penggugah asa. Hatiku mati rasa. Kau enggan bersuara. Tinggalkan sejuta tanya. Diam dan bisu. Kau biarkan aku bersama bayangmu. Kau tinggalkan aku bersama jejakmu. Hanya meradang bertemankan pilu. Kau membisu. Menjauhiku karena cintaku. Cinta yang tak pernah berarti untukmu. Hinakah aku dimatamu? Wahai arjunaku. Engkau diam tanpa kata. Engkau diam walau ku tanya mengapa? Engkau bisu. Haruskah aku berteriak pada dunia fana ini. Telah cukup hati mati karena cintamu tak mungkin kumiliki. Dan kau masih tak peduli. Bisu memilih sendiri. Jangan membisu, cinta. Kembalilah bersuara Tunjukkan pada semesta. Suaramu yang penuh pesona. Biarlah aku menghilang. Lenyap menjadi bayang. Biarkah aku meradang. Dan jarak kembali membentang. Jangan membisu. Ku mohon jangan membisu. Jika itu karenaku. Ku mohon jangan membisu. --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Kelembutan hatinya membuatku terpana. Melihat kehindahan Rembulan, Sama seperti melihat keindahan wajahnya. Sungguh kuat dia menghadapi ini semua. Menghadapi keaadaannya yg begitu nyata. Merasakan penderitaannya sendirian. Dan mengukur penderitaan diatas mimpi Walau dia hanya Bidadari tanpa sayap, Tapi kelembutan hatinyalah yang membuatku merasa seperti Sahabat makasih kau telah temaniku Dikala ku sedih maupun senang Kau menjadi sahabat yang terbaik untuku Janganlah kau menjadi orang yang sombong Sahabat... Kau telah ada di hatiku. Temaniku di manapun. Dan aku ingin sahabatku menjadi teman yang baik dan setia. Semoga kita selalu bersama, gimanapun caranya. Itu harapanku untuk kalian di dalam hatiku kau sahabat yang terindah... Kau rinduku yang tak pernsh direnggut semesta... Separuh hati kau bawa milikku Membekas kenanganmu yang goreskan senyum hati ku... Bukan dibibir aku tersenyum... Tapi.. Dihati kau menabur bahagia dalam ruang sepiku... Aku... Buka pintu itu susah payah untuk menerima kau... Tapi,,,seketika semua terhenti... Aku tak sanggup lagi berkata, Bahkan senyuman hatiku memudar disetiap tawa bibirku... Menepis rinduku padamu... Itu yang kini ingin aku lakukan...Tapi, Kau tau... Semuanya hanya kebohongan bibirku... Hatiku tetap untukmu yang sudah jauh melangkah kedepan tanpa ku... Aku menyedihkan  sekarang... Bahkan aku sendiri mulai tak lagi bisa menghidupkan kembali Dongeng indahku karena kau yang pergi... Aku rindu, dirimu... Aku akui itu... Kau tau... Mudah untukmu lupakan aku... Tapi. tidak untukku... Aku tertatih... Dalam sepi dan ramai... Karena kau bawa semua senyumku Aku benci padamu benci karena kau kenalkan aku pada rindu... Tapi... Kebencian itu... Yang semakin membuatku menaruh rasa padamu.... CT Berada pada kehidupan belasan masa, mengarungi pahit dan manisnya... Hanya dengan satu keraguan, akan memecahkan bola kristal yang sempurna menjadi serpihan yang sulit untuk dibentuk kembali menjadi bola yang utuh. Ada ribuan retakan yang tampak buruk dan selamanya akan tampak buruk. Jangan melakukannya Lihat saja bagaimana aku hidup tanpa harus jauh dari dunia ku saat ini. Bagaimana caranya aku bisa menjadikan dunia ku menjadi sia sia karena keraguan? Pikiran macam apa yang sudah bercampur dengan realita yang ada? Tidak ada gunanya buat ku dan dunia kuberantakan karena sebuah ragu yang tak berguna. Aku berada disini hanya untuk sebuah hidup yang telah digariskan Jika kebosanan itu ada dalam diriku, manusiawi karena kejenuhan, rutinitas dan aku hanya berada dalam sarang ku saja selama belasan waktu. Aku seakan menjauh dari komunitas ku dan menghilang. Sudahlah.... Aku tak perduli dengan solekan dunia dan segala tingkahnya. Aku hanya ingin sedikit saja menyapa, tersenyum, tertawa walau hanya sesaat lalu dan menghilang kembali ke dunia ku. Tidak ada rasa yang ku tinggalkan disana karena rasa ini milik mu saja. Kesenangan ku ini hanya sesaat, lalu menjauh sedikit saja dari jenuh ku. Jangan memberikan ragu buat ku, karena itu membuat luka yang kau torehkan lalu menjadi berdarah kembali. Sulit ku hilangkannya karena torehan itu dalam dan perih. Tidak usah memberi ku ragu, karena keraguanmu tidak berguna buat ku. Dan aku akan tetap seperti ini, seperti dulunya aku yang kamu tau... Aku tak mau membuatmu percaya, dan tak mau membuatmu menyesal. Aku hanya ingin kamu kembalikan semua nya pada tempat yang sesungguhnya, saat kamu melihat pada ku saat lalu. Karena itulah percaya yang hanya akan terpancar dari hatimu...... Jika akan selalu ada praduga itu mungkin lama lama akan menjadi doa yang terkabul.. dan lukaku membuat rasa ini perlahan menghilang dan lenyap sama sekali. Akhirnya kamu hanya melihatku sebagai raga bukan jiwa juga cinta. Karena terkikis luka yang melupa sampai tak lagi memiliki rasa.... Jika itu terjadi..... Aku tak bisa berbuat apa apa dan terimalah..... Menyesal itu tak berguna, karena aku tak bisa kembali lagi... Tak dapat hilang dari pikirmu Luka itu berbekas dihatimu Hingga mengubah sosokmu Merubah semua keramahan Yang dulu selalu terpancar Dari manisnya senyumanmu Aku datang di hadapanmu Tak ada setitikpun bagianku Yang terlihat olehmukosong, matamu tampak kosong Tak ada keramahan yang dulu ada Bibirmu tak lagi dapatmengucapkan sesuatu padaku Seperti pikiranmu dikendalikan oleh sesuatu Bukanlah dirimu yang kini kulihat Setiap hari kupandangi sosokmu Bukan dirimu yang dulu Kini dirmu adalah engkau Yang selalu hadir dalam hayalku Ingin kudengar sepatah kata darimu Ingin kau rangkai lagi Kau sambung lagi tali taliyang putus itu Ingin aku mendengar suaramu itu Yang merdunya bagai senandung surgawi Kini semua tak kan lagi menyapa Melihat senyumanmu setiap hari Namun senyuman itu tak lagi untukku Betapa ingin ku kembali ke masa silam Dimana semua kisah belum berakhir Ingin kuperbaiki dan kuulang Semua hari-hari yang dulu kubuang Andai aku dapat melakukannya Memperbaiki semuanya Merubah nasi yang telah menjadi bubur Menjadi nasi kembali Apa boleh buat Semua memang sudah terjadi Kini kuhidup dalam bayang bayang Masa laluku meratapmu Kamu tau bahwa dunia kejam? Tapi tak selamanya dunia ini kejam Ada hal yang indah didalamnya tanpa kelam. Yang inginku ciptakan yaitu Dunia yang sangat nyaman Nyaman untuk kau tempati. Meskipun suatu saat nanti kau marah Tak apa asal kau tak sampai berdarah Dan akupun berusaha untuk tidak membalasnya dengan amarah Tapi menunjukan jalan yang ter’arah Untuk menuju hubungan yang indah Lewat do’a dan ibadah Sampai pada waktunya terdengar suara sah. Apabila dipaksa untuk memilih Antara kata cinta ataupun kasih Ku tak akan memilih keduanya Karena yang kurasakan Lebih dari dua kata itu. Entahlah,.. Apa namanya semua ini Fikiranku masih penuh tentangmu Tetap dengan cinta dan rindu yang sama Akupun bingung mengapa semua jadi seperti ini Padahal dirimu selalu membuat luka hatiku Memang, sudah tampak jelas Selama ini dirimu tak pernah serius denganku Kau hanya mempermainkan perasaanku Memanfaatkan kehadiranku sebagai pelarian masa lalumu Menghubungiku hanya saat kau butuh saja Namun, tak tahu mengapa Hatiku sama sekali tak ada niat benci denganmu Apalagi mencari penggantimu Andai dirimu tahu isi hatiku Aku tetap menyimpan rasa ini kepadamu Meski sikapmu selalu tak acuh kepadaku Entah sampai kapan seluruh rasa ini ku pendam sendiri Akupun bimbang, tak tahu Satu pintaku,.. Sampai kapanpun jangan menyuruhku untuk melupakanmu Walaupun mungkin sekarang perasaanmu telah berubah untukku Biarkan cinta ini tetap berada dalam hati Biarlah rasa sayangku tetap mengalir tulus terhadapmu Meskipun pada akhirnya nanti kedua mataku menitihkan banyak air mata Ketika harus melihatmu bahagia dengan orang yang benar-benar kau cintai Disaat itu pula waktu yang akan mengingatkanku Bahwa dulu aku pernah mencintai dan memilikimu Walau pada akhirnya kita berdua takkan pernah menyatu Adakah yang paling sulit Tatkala bunga kuncup Patah dahannya diterpa angin Karena musim tak mengizinkannya bermekaran indah Menebarkan pesona Menghalau kumbang menikmati putik sarinya Sedang pohon begitu gagah menjulang dan akar kokoh menancap pada tanah berhumus Adakah yang paling sulit Tatkala  menunggu jatuh air dari langit Namun matahari begitu garang menyinari bumi Menyebabkan tanah retak kerontang Mengeringkan mata air Sedang ada banyák para petani dipenuhi luapan sungai memenuhi kelopak mata Siap mengalir dari hulu pengharapan menuju ke tepian rindu Menanti turun hujan. Ketika mimpi tak menjadi nyata Apakah aku bisa mengubah dunia cinta ketika cinta berubah menjadi luka dan ketika mata yg indah Berubah menjadi buta Apakah takdir bisa mengembalikannya Ketika bunga sudah berubah menjadi layu dan benci telah berubah menjadi rindu Apa bisa ku menghapus rasa itu Ku ingin memliki cinta Bukan hanya untuk sementara Tapi ku ingin memiliki cinta Yang bisa mengalahkan segalanya untuk selamanya Jika malam bertandang Kan ku patahkan sayap sayapmu Bersama senyapnya malam Meski ku harus merangkak Membunuh anganku sendiri Tapi aku takkan mundur Dari malam yang penuh petaka No Urut: Tanggal: // :: Andai... Kita bisa bersama lagi Waktu demi waktu aku lewati Namun engkau tak datang jugaAndai... Kau tak kembali Hatiku.. terasa hampa Yang galau tampamuAndai... Kita dipertemukan lagi Mungkin ku sudah tiada Tapi hati kita akan selalu bersamaAndai... Namun ku harus jalani Hidup sendiri yang kacau Menunggu hingga kau datang Andai... Aku harus pergi Pergi tinggalkan dunia.. Hanya untuk menjeputmu .. Aku yg mengagumi Tanpa pernah kau sadari Aku yg menaruh hati Tanpa pernah kau peduli Mungkin hati kecil ini ingin kau merasakan hal yang sama Tapi, aku sadar itu tidak mungkin Aku hanya bisa berdo'a Semoga aku dan kau bahagia dengan pujaan hati yg dikirimkan Tuhan Maafkan hati ini yg telah lancang mengagumimu diam diam Aku tahu tak sepantasnya seperti itu Tapi hati ini terlanjur jatuh terlalu dalam Jangan khawatir, akan ku jaga hati ini agar tidak mengganggumu Terima kasih tlah membuatku merasakan jatuh cinta Takkan pernah ku lupakan semuanya Biar jadi kenangan terindah ku saja Ini puisi untukmu, walau tak seindah puisi lainnya Bukanlah aku melainkan sekedar pilu yang mengetuk pintu dan jendela Saat tiba-tiba bau tanah terbersit nyaring Oleh rintik hujan pertama yang turun di awal Desember Saat cahaya matahari gugur di aspal, Tontok menutupi bayang-bayang pohon Bukanlah aku melainkan setangkai payung hitam yang dibawa oleh seorang peziarah Saat kakinya memutuskan pergi Ke arah persimpangan cuaca dan berbelok menuju menuju makam seorang rintik di hulu sungai Bukanlah aku melainkan sekedar mantel musim hujan yang tergantung Lusuh tanpa kancing dengan selembar saputangan robek dan surat tanpa nama pengirim tergeletak di salah sakunya yang basah Bukanlah aku melainkan sekedar tik-tok jarum jam dinding yang fana Setiap kali arang di perapian terbakar bersama sajak-sajak rumpang yang sebelumnya terbaring di ubin Dalam dekap tajuk berita di halaman depan selembar koran Bukanlah aku melainkan sekedar siut angin yang memutar engsel pintu berkarat Untuk mempersilahkan masuk sepasang senyap yang dikucilkan oleh kawanan gigil yang menepi di sebrang jalan Bukanlah aku melainkan sekedar satu-dua langkah kaki yang berdiri mematung Bersama gemericik di ujung trotoar Saat lampu-lampu beranda toko mulai redup tergantikan semerbak mendung yang jatuh di tengah kabut, menyentuh pucuk-pucuk pohon Maret Ibu harus kusebut apa rindu yang membelenggu relungku Oh ibu harus pada siapa hasrat ingin memelukmu ini harus ku adu kalbuku tak sekuat semangat ibu apakah aku tetap anakmu walau kita jauh? Jawablah tanyaku ibu? Ayahku... Semangatkan aku tentang hidupku Aku rentan pilu bila ingat ayah dan ibuku itu Tapi aku yakin pada Tuhanku bahwa ayah dan ibuku tetap pada peluk Mu. Di kala sepi menyapa terbesit olehku akan hadirmudi saat hati risau hanya kamulah yang kuingatsaat luka mengoyak jiwa mengiris hati menaburkan duka Hanya kamulah yang menerangi hati membuatku bangun dari kerapuhan membuatku semakin tegar akan lika liku kehidupan Engkau adalah mataharikuengkau adalah bintang jiwakuengkau adalah pelangiku Mungkin banyak kata yang tak bisa ku tuliskan akan keindahanmudan ku menganggapmu sebagai BINTANG BERSINAR di kalbu Terima kasih wahai cahayakuterima kasih wahai bintangkukarna kau selalu menguatkan hatiku dan membuatku semakin menatap bahwa ada kebahagiaan yang terpancar dari matamu Wahai Hati,.. Tenanglah, barang sebentar Karena malam telah perkasa datang memeluk separuh raga bumi Dengarkan Dia melantunkan lagu-lagu kefanaan Tanpa beban, bebas mengarungi arah penjuru mata angin Laksana burung bul-bul terbang kesana-kemari di antara lembah-lembah Menggemakan kicau suka-cita yang di abadikan bunga-bunga Convallaria Majalis Wahai Hati,.. Diamlah, barang sebentar Sebab Bisikan Sunyi telah merangkai nada-nada krusial dari suara kehidupan Seusai angin-angin memetik per senar dawai hati para manusia pencinta Dan ketika Sang Takdir selesai melaksanakan perintah-perintah Tuhan tentang bab kematian Wahai Hati,.. Renungkan, barang sebentar Karena aku merasakan engkau juga dapat berfikir Seperti Gunung Lawu yang tetap tenang di tempatnya, Di dalamnya menyimpan rahasia-rahasia sejarah dan perjuangan pahlawan Wahai Hati,.. Paparkan kepadaku tentang Putra Keheningan; Kerinduan dan Kegelisahan Dirimu dan Mereka bagai Serangkai Abadi Tak terpisahkan oleh waktu bahkan Sang Takdir sekalipun Aku merasakan,.. Kerinduan selalu menguatkan Cinta Dalam hal, kala sebuah rasa cinta itu sendiri diterima dan ditolak Dan meski rasa cinta itu berada dalam jalur ketidakpastian Di dalam kerinduan engkau berbicara dengan jiwaku Sejelas-jelasnya, dengan bahasa lugas tanpa batas dari Bisikan Sunyi Mengalir tulus memercikan harapan-harapan dan kebahagiaan Laksana Rahmat Tuhan melalui perantara Sungai Nil dan Eufrat Dan merangkum; Bahwa Cinta bukan segalanya, melainkan Tuhanlah Yang Utama' Aku merasakan,.. Kegelisahan setia menopang lukaku Dari sayatan pisau lidah wanita-wanita yang pernah mencintaiku Dan diterjemahkan menjadi puisi melankolis penuh kedalaman makna Dan disentuh dengan terang tanpa transparan oleh kata-kata kejujuran dari air mata Lalu setiap dukaku mendengar Dia berkata; Masa Lalu tidak hanya memberikan pahit, ia adalah pembimbing hatimu yang mengajarkan pentingnya arti sebuah kesetiaan' Dengannya, kini aku bangkit dari masa lalu hitamku Merantai dan Menghidupkan kembali Masa Depanku yang sempat meredup karena lidah-lidah picik manusia-manusia pendengki Wahai Hati,.. Tenanglah, dalam bisikan sunyi Karena sunyi adalah waktu yang paling aku cintai Dimataku, Dia jauh lebih berharga dari emas batangan sepenuh bumi Dia adalah Syair Tuhan yang paling menyentuh jiwa dibacakan oleh gelap malam Dan di pahami daratan dan lautan Wahai Hati,.. Tenanglah, dalam bisikan sunyi Karena Alam Semesta selalu memuji Tuhannya Dia akan senantiasa mengutarakan cinta kepada makhluk-makhluk-Nya Seperti Hujan yang begitu dalam mencintai Bumi Yang begitu taat menyampaikan amanat Tuhan Wahai Hati,.. Tenanglah, dalam Bisikan Sunyi Di dalam Kesunyian, aku menemukan kehidupan baru Bebas dari perkataan dusta dan kesombongan Murni dari kejahatan dan kesalahan Wahai Hati,.. Sejak aku mengenal tentang Pujian Aku tahu, itu akan melenakanmu Dan semakin melemahkanmu terhadap kebaikan Maka akalku selalu berusaha jauh-jauh menyingkirkannya Agar engkau tidak menjadi Rumah bagi Setan Ketahuilah, Wahai Hatiku,.. Orang-orang yang tidak mengerti makna pujian Ia akan selalu mencarinya dengan berbagai cara Meskipun harus mengorbankan kehormatan dan harga dirinya Sampai-sampai terdapat julukan terkemuka Gila Pujian' Wahai Hati,.. Tenanglah, dalam bisikan sunyi Meskipun dalam iringan musik metal yang lirih membangkitkan semangat jiwa Aku tidak ingin engkau menjadi rumah bagi kesombongan Dan peristirahatan bagi kemunafikan dan kedengkian Engkau diciptakan Tuhan sebagai Rumah-Nya Sebelum Jiwa yang hina ini berlalu pergi dari dunia Wahai Hati,.. Tenanglah, dalam Bisikan Sunyi Sebelum fajar mengutus matahari menerangi bumi Setelah Kehidupan membacakan babak baru kepada tiap-tiap diri manusia Ketika rasa galau ini menguasai diriku dengan bertajuk Dilema Bisikan Sunyi' Kala senja tetap setia menunggu di ufuk barat untuk esok harinya Wahai Hati,.. Apa yang ingin engkau katakan? Maka katakanlah kepadaku Karena engkau adalah milikku Terus teranglah dalam Bisikan Sunyi Karena Bisikan Sunyi adalah duta yang paling utama Untuk menyatukan Cinta dan Rindu Bisikan Sunyi membimbing Jiwaku ndong kepada keramahan dan kelembutan Dan mematahkan konsep dendam kesumat dan amarah Wahai Bisikan Sunyi,.. Dengarkan Jiwaku Aku takkan pernah menukarkanmu dengan guruh Bila yang terbaik sudah hadir mengapa aku harus mencari yang tak jelas? Seperti lautan yang senantiasa cinta kepada ombak-ombaknya Dan seperti Burung Camar yang mencintai sepenuh hatinya kepada Sang Samudra Wahai Bisikan Sunyi,.. Dengarkan Jiwaku Kehadiranmu laksana Kekasih Abadi bagi Jiwaku Engkau bagai Perempuan berhati Purnama Penuh Kasih Mesra dan tak pernah menghianatiku Meski Bintang-Bintang Keramaian silih berganti menggodamu Namun engkau tetap setia hati hanya kepadaku Aku mencintaimu, Wahai Bisikan Sunyi,.. Engkaulah Kehidupan Jiwaku. Apa yang terucap, apa yang tersimpan? Senyum diluar, mengukir tangis di dalam? Jauh memang jauh? Dekat belum tentu. Biarkan saja semuanya rancu. Tak perlu mengadu. Tahan sajalah sedih sendu. Sendiri ku nikmati seadanya. Ku tipu engkau lewat suara. semoga hilang risau engkau ibu. Tak bersua, tak mengapa? Jika tuhan panjangkan umur. Tahun depan kita berjumpa. Harum mewangi alun rambutmu Begitu lembut menyentuh kulitku kau dekap aku Sehangat pelukan cintamu ibu Kupelankan suaraku Tak boleh menengadah dihadapanmu Tuhan sayang ibuku sayang Sayangku pada ibuku dan Tuhan menyayangiku Amarahmu melukaiku Namun tanamkan kasihmu untuk masa depanku Meski terkadang ku abaikan benih ahlak yg hendak kau tanamkan dalam hatiku Namun sesungguhnya ku sesali perlakuanku Ibuku tersayang Terkadang mulutku begitu bisu untuk mengucap sedikit kata maaf untukmu Terasa sangat kaku untuk mengatakan betapa aku mencintaimu Percayalah Ibu Namamu tak pernah terlewatkan disetiap hembusan do a ku Ke hadirat-Nya aku terang terangan memohon kebahagiaanmu Salamku untuk Ibunda tercinta Aku akan berusaha menjadi do a kesalihan untuk kepergian abadimu nanti Cintaku yang tak sampai pada telingamu Akan ku tanamkan kedalam hatimu Kilatan cahaya menukik telak Mengakar-akar membentuk kilatan menakutkan Kota mati terang seper sekian detik Kaca gedung mengkilat terpantul seribu akar petir Lalu gelap pekat membayang di langit malam Di tingkahi hujan lebat Di usap-usap angin jahanam Oh.. malam mencekam Anak-anak burung walet di atas lantai Meringkuk berebut temat di sarang Mencari sedikit kehangatan Menunggu induknya yang sejak senja tak kunjung pulang Seperti kilat petir, guntur, hujan, angin yang berebut perannya malam ini Bertubi-tubi tak menyisakan detik tanpa ancaman Pohon-pohon hampir tumbang Tiang-tiang listrik bersiaga satu di tempatnya Kabar buruk menyapa Wuss... Suara sirine menelisik telinga Bernyanyi tak kenal waktu Tak ada suara serangga Tikus-tikus got dan kucing kota tenggelam dala kalutnya malam Air menggenang Menyiprat ke wajah pucat penghuni halte Mengulum puntung rokok yang padam setengah jam yang lalu Kilat petir meneror hatinya Gutur-guntur membunuh imajnasinya Angin penggoda cakrawala bersemayam menusuk-nusuk nadi tuanya Bergumam berita apa Tuhan" Begitu payahkah kita membuat Engkau marah setiap waktu?" Mnenengadah ke langit putih pucat Terpejam bermain telepati dengan alam Namun alam bisu Meyimpan banyak misteri... Bayi gadis menjerit Menyaingi suara sirine pemadam Jeritan histeris untuk usianya yang palsu Setiap hati terselinap ketakutan Membuncah kapanpun menembus dimensi ruang tua ini Oh Tuhan maafkan kami Lindungi kami. Ku selalu berharap setiap malam.... bahwa harapanku dan do'a ku akan terkabulkan. Ku percaya suatu hari nanti harapanku dan do'a ku akan terwujudkan. Walaupun ku tahu. harapan dan do'a ku tidak akan terkabulkan saat ini. Ku percaya ALLAH SWT.. akan mengabulkan harapanku dan do'a ku. Walaupun harus satu demi persatu harapanku dan do'a ku pastikan terkabulkan. Walaupun aku harus bersabar menunggunya tapi aku sangat yakin bahwa ALLAH SWT akan mengabulkan harapanku dan do'a ku itu. Ku selalu berharap dan berdo'a setiap malam.. bahwa orang yangku cintai akan bahagia. Walaupun orang yangku cintai tidak akan bahagia bersama sama denganku. Tapi ku yakin orang yangku cintai akan bahagia bersama sama dengan orang lain. Ku tak bisa berbuat apa apa.. kecuali ku berharap dan berdo'a kepadamu YA ALLAH. Ku tahu ku terlalu banyak berharapan dan berdo'a padamu YA ALLAH. Sampai kau sulit mana yang harus di kabulkan harapanku dan do'a ku ini.KU YAKIN PADAMU HARAPAN DAN DO'A KU AKAN TERKABULKAN DAN TERWUJUDKAN... Ada waktu aku memilih Senja di padang dusta atau tangisan di kala hujan Aku manusia. Punya ego, rasa, bahkan cinta Aku bukan pecinta kedamaian Bukan pula rembulan pecinta kehangatan Kadang hatiku memilih lebur. Lebur akan semua cinta yang terpendam jauh hingga ke angan Menorehlah hingga mampu Tapi aku bukan penyayat nadi yang ego di raga milik Ilahi Kadang kala aku luka Butuh luluh dalam pelukan Pandanglah aku tinggi serendah kalian Tapi bersumpahlah kalian tak butuh pelukan Seperti apa yang kuperlukan Bilamana egoku menurun Birasa kalian meningkat tak wajar Aku manusia kau pula Hey, apa bedanya? Apa mungkin jiwa, asal, atau mungkin Posisi? Apakah Kami Tau.......... Apakah Kau juga mengerti........ Kami tau suka dukamu Seharunya Kau juga mengerti KAMI WAHAI.......PEMIMPIN Beban berat singgulungbatu Amanah dunia Akherat menunggu WAHAI.....PEMIMPIN Jeritan.......... Tangisan...... Sipapa....... Merajut D oa dan Harapan Satu pesan Dan pinta kami Jangan KAU........ Khianati KAMI. Saat luka dihati ini belum sirna Kau datang membawa sebuah harapan Harapan tentang Kau Dan Aku selamanya Kau janjikan aku sebuah perasaan Hari-hari kita lalui bersama Ada canda Dan tawa Ada sedih Dan susah Hingga akhirnya semua itu musnah Kau pergi dengannya Dia Yang baru kau temui Kau pergi tinggalkan diri ini sendiri Dengan hati penuh luka Jujur saja, aku memang tak mampu melupakanmu Tapi, bukan berarti kau bisa muncul sesukamu Membawa kembali rasa yang pernah lenyap bersamaan dengan lenyapnya bayangmu Kemunculanmu yang tak terduga Rasanya sungguh menyakitkan Aku yang tak pernah ada dihatimu tapi terus mengukir namamu dihatiku Menyebut namamu saja kutak berani Apalagi harus bertatap muka suatu hari nanti Kuceritakan kisah kita selalu agar aku selalu mengingat keindahan di masa itu Tapi, penyesalan yang kurasa sekarang Betapa bodohnya diriku waktu itu, Tanpa henti mengingat bagian dari kisah manisku yang mungkin sekarang kan menjadi kisah pahitku Aneh memang jika aku marah padamu yang mengumbar kisahmu bersamanya Maka itu, kuharus kuatkan diri menahan rasa sakit yang terulang kembali Apakah seperti aku tidak disampingmu lagi? Apakah seperti aku tidak melihatmu lagi? Apakah seperti aku tidak mendengar suaramu lagi? Apakah seperti tidak akan bertemu kamu lagi? Berakhir itu seperti apa? Seperti saat kamu benar benar meninggalkan semuanya Seperti saat kamu menghubungiku untuk bertemu Seperti saat itu.... Saat yang seharusnya aku bisa melihatmu lebih lama Seperti saat itu, seharusnya aku tinggal lebih lama Seperti saat itu, seharusnya aku lebih sabar menunggumu... Seperti saat itu, seharusnya aku sedikit saja menoleh... Berakhir itu seperti apa? Berakhir itu saat aku benar benar merindukanmu... Tapi aku tak mampu melihatmu, Berakhir itu saat aku tak bisa memegang hatimu.... Tapi aku tak mampu mengakuinya.... Berakhir itu seperti apa? Seperti saat hatimu mungkin tak berakhir untukku.... Jika tak sanggup menjadikanku penuntun jalanmu Jadikan saja aku sebatang tongkat untuk kau genggam Jika tak mampu menjadikanku perhiasan di hari-harimu Jadikan saja aku pelangi dimatamu Jika tak sanggup menjadikanku anugerah bagi duniamu Jadikan saja aku manfaat untuk kehidupanmu Jika tak mampu menjadikanku bintang terang dimalammu Jadikan saja aku nyala lentera kecil dibilik hatimu Jika tak sanggup menjadikanku kenangan bagimu Simpan saja aku ditempat terjauh yang tak terjangkau oleh pandanganmu Karena tepat saat itu aku sedang bertanya, “Siapa aku disisimu???”. Masih Terbayang Oleh Ku Saat Kau Dan Aku Bersama Itu Terasa Indah Dan Sulit Tuk Di LupakanCinta..... Aku Tidak Tau Lagi Dengan Hidup Ku Saat Kau Dan Aku Berpisah Aku Merasa Hidup Ku Tak Ada Lagi Artinya Di Saat Kita Jalan Bersama Saat Hujan Mengguyur Kita Kau Melindungi Ku Agar Aku Tak Merasa Kedinginan Tapi Itu Hanya Lah Kenangan Itu Hanya Lah Masa Lalu Masa Yang Hanya Bisa Di Bayang Kan Yang Tak Dapat Diulang Kembali Jika Aku Bisa Mohñ Pada Tuhan Aku Ingin Memutar Dunia Ini Dan Berhenti Saat Bahagia Bersama Mu Di Saat Kau Tau Bahwa Kita Akan Berpisah Kau Menyanyikan Lagu Yang Membuat Air Mb Ku Terjatuh Sbt Itu Aku Ingin Berlari Menghampiri Mu Dan Memeluk Erat Agar Tak Ada Yg Memisah Kan Kau Dan Aku Cinta Akan Kah Aku Bisa Mdnemukan Orang Sepertimu Di Sini Yg Mencintai Aku Déngan Sepenuh Hati Yang Mengorbankan Segalanya Untuk Aku Tapi Aku Tak Berharap Tuk Cari Pengganti Mu Tapi Jika Kau Sabar Menunggu Aku Akan Kembali Untuk Mu Kepala ku pontang-panting di atas darah perjuangandarah ku mendidih kepalan sukmaku Wahai alam yang tak bernyawa wahai raga yang tak bernyawa aku anak indonesiamerdeka merdek Ibu pertiwi mengenang pahlawan sejatimereka yang berjuang di ujung bambu runcing tumpuk darah butuh pejuang sejati GOOD LUCK Sekali ku memandang wajahmu Penuh cahaya yang menyilaukan mataku Inginku menutup mata Memalingkan pandanganku dari wajahmu Tapi Tak kuasa ku memalingkan pandanganku Pernahku berpikir untuk mencintaimu Tapi Aku takut akan patah hati Sering kali ku memikirkan dirimu Memikirkan cara agar kamu dapat mencintaiku Mungkin ini yang dinamakan cinta Cinta pada pandangan pertama Pernahku melihat dirimu berjalan dengan seorang lelaki Aku berpikir dan terus berpikir Apakah dia pacarmu Aku takut mencintai seorang wanita yang sudah mempunyai kekasih Aku berharap dan terus berdoa Semoga dia bukan kekasihmu Aku sangat ingin berkenalan denganmu Sehingga aku bisa memanggil namamu dengan lembut Aku terus menunggu kesempatan agar bisa dekat denganmu Pernahku dapat satu kesempatan untuk berkenalan denganmu Tapi aku masih takut tuk mengambil kesempatan itu Tapi aku tetap yakin satu hal(Kesempatan tidak datang hanya satu kali)Aku terus yakin kesempatan akan selalu datang menghampiriku Kenapa bayang-bayang wajahmu selalu hadir dalam pikiranku Sungguh, aku ingin menghilangkan perasaan ini Tapi aku tak sanggup menghilangkannya Kenapa pikiran ini terus menyiksaku Semoga ini hanyalah cinta sesaat Karena aku ragu bisa bersamamu Tapi Selama belum % aku tak akan pernah menyerah Haripun berganti Aku letih untuk menanti Risau perasaan hatiku Apa yang harus aku lakukan Dan aku mulai bertanya dalam hatiku sendiri Apakah kamu juga mencintaiku Aku rindu saat kita bertemu Bertatap mata penuh dengan kelembutan Seperti lilin dalam gulita cahaya Seperti angin di pucuk-pucuk cemara Seperti danau diam tanpa suara Ibu, aku rindu untai senyummu--: juga belai ikhlas jemarimu Ketika matahari membakar jalan ini Ketika sepi memeluk hati kecil ini Sungguh aku menangis karenamu Doaku selalu terjaga Sepanjang langkah tak sedikitpun lelah Seperti hujan mengguyur seluruh tanah Anakmu kini jauh di negeri rantau Ibu, aku rindu senyum itu Pabila kembali nanti Kubawakan roti putih kesukaanmu Sepotong untuk ibu, sepotong lagi kusimpan Dalam almari kayu Jakarta, Hanya bisa tertegun, Aku dan diriku yang lain. tak pernah sejalan. cintaku.. aku hanya mencintaimuseluruhnya... Hanya saja serpihan hati yang lain. tak kembali.. tak pernah adaaku mencarinya hingga ujung sabarhingga aku terjatuh. terperosok.. dan... aku menyadari, untaian kata initak berarti... Ketika di samping nya.... aku hanya patungnamun di samping mu..... aku adalah akuaku yang kau sukai dan aku yang kau cintai Maafkan aku yang mencabik hatimu, aku hanya emosi. aku menyesal. aku sadar kamu. adalah yang terbaik. cintaku.... Jangan biarkan aku lari lagi.. aku mohon,, Aku ingin hidup di pelukan mu. hingga maut memisahkan cinta kita Mengertilah.... Kau sangat berarti untuk ku Kau segalanya dalam hidup ku Kau yang memenuhi setiap mimpi ku Mengertilah.... Tanpa mu hati ini hampa Pergi mu membawa separuh jiwa ku Pada mu ada setengah dari nyawa ku Mengertilah.... Aku disini bertahan untuk mu Aku bertahan demi sebuah rasa Aku berikan satu rasa dari tulusnya hati Aku memang tak pantas untuk mendapatkan cintamu Aku memang tak pantas mendapatkanmu Dan aku memang berbeda dengan dia Dia yang kau banggakan Aku memang berbeda dengan dia Jika dia memberikanmu kebahagiaan melebihi diriku Silahkan bersamanya. Silahkan jauhi diriku Aku tak bisa membuatmu bahagia Aku tak bisa memberikan yang terbaik untukmu Silahkan pergi dari hidupku Saat ini hingga esok. Bye. Aku harus pergi aku harus segera pergi Tengok sekelilinglautan amarah betgolak dalam dada Aku harus pergilihat wajah-wajah beku bertindihan Nama-nama tak berjasadhilang entah kemana Aku tatap mata-matabukan mata Bapakkuatau ibuku Aku harus pergisebelum kata-kata mengerasmenjelma belati merajam dada dengan tikamanpaling menyakitkan Aku harus pergi membentangkan kembali jarakyang pernah ku tanggalkan Hati yang gelisah Tak mampu untuk berfikir benar Apa yang terjadi dengan hatiku Kenapa rasa ini tak mau pergi Kenapa juga aku begini Cinta ini semestinya tak ada Cinta ini seharusnya tak ada lagi di hatiku Tunjukkan kepadaku ya Allah Siapa jodohku, siapa orang yang terbaik untukku Kenapa bayangan&senyumnya selalu menghiasi hari-hariku Tak mau hilang dari ingatanku Apa yang harus aku lakukan Apa yang harus q perbuat? Untuk melupakan semua bayangan&cintaku untuknya Terbaring lemah tanpa asa Diafragma terisi tanpa suara Ingin teriak, udara berhela dan menolak Jadilah renung sejuta bahasa Tersendat darah mengelilingi otak Ku di sini bersama sepi yang bergejolak Hitam, gelap gulita di bawah atap Kelam histori berlalu menoreh alkisah Lenyap tak ada satupun desah Apa daya terpancar luka gores dari sayap Duh janganlah merasukiku, Wahai peri pembawa muslihat Muram suram menjadi mahkota Angin malam menjadi gaunku Gulana kian gundah adalah singgasanaku Ulam telah tiba, datang darinya tiada iba Ia jemput memori yang baru saja ia antar Satu detik saja takkan terlantar Di ambang syahdu setelah tersebar Tiap tipu takkan terlentang Hanya hari hari hentakkan haluan Pujangga, penyair, pepatah, petuah Diam dalam durga dan derita Sulaman sayang selalu sulap sedih, sedu sedan .... Untuk apa, siapa, ku tumpahkan air mata ..??? Bila hanya melahirkan panahan lewat cerita .. Kan ku balas kicauan seuntai doa Nan air terjun turun dari dua buah mutiara .... Kini hilang, sembunyi entah kemana Manis ku rasa gelak canda suasana Rintihan menghiasi daku Duka dendam dalam diri Giring galau guncang gelora Bila bunga baru berbuah.... Percuma puisi penutup pilu Iringan isi, inikah imaginasi Candu canda... cita cita ceria Meringkuplah dari serangan sanubari Hati hati, jangan sampai lara mengerumuni Cepat menjauh jika ada tangis mendekat Biar daku akan merdeka Bebas, lepas menghempas nafas Kau membesarkanku dengan pengorbanan Kau membesarkanku dengan penuh rasa cinta Sungguh besar pengorbananmu untukku Sungguh besar rasa cintamu untukkuMama... Sembilan bulan kau mengandungku Dan sekarang... Aku sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang banyak sekali menyusahkanmuMama... Maafkan aku yg slalu menyakitimu Maafkan aku yg slalu menyusahkanmu Maafkan aku yg belum bisa menjadi anak yg engkau cita citakanTapi... Aku janji suatu saat nanti aku akan menjadi aku akan membuatmu bahagiadan... Aku janji suatu saat nanti aku akan menjadi seorang gadis yg engkau impikan Terimakasih Ma atas semua kasih sayang yg telah engkau berikan Semoga Allah menempatkanmu di syurga yang paling tinggi Berjalan sendiri di tengah malam. Sunyi... Hampa kurasa. Menyusuri jln kenangan. Tak terasa airmata menetes. Mendengar lagu kenangan. Sedih hatiku kini sendiri. Dingin hatiku sedingin malam ini. Malam cepatlah brlalu. Gantilah dg matahari brsinar. Kuingin mendengar burung brkicau brnyanyi. Hapuskan kesedihanku. Biarlah kini sendiri. Menyongsong hari tampa cinta. Seperti alam brganti. Begitu juga kehidupan akan indah pda waktunya. Runungan... Hantarkan aku pekatnya malam Biaskan secerca kelamnya khayalan Titipkan sepucuk pahitnya kenangan Tancapkan sehelai pesona sesalan Renungan... Bisikkan kepingan serpihan hati Nyanyikan simponi kehancuran Dendangkan benih-benih kebencian Gemakan dawai kepedihan Renungan... Hembuskan hangatnya mentari Eratkan pelukan musim semi Sematkan kelembutan berbagi Tamparkan keindahan yang dinanti Renungan... Berbagi kedamaian Lalu..... Sepi membungkus waktukumencairkan ragaku... luluh dan remukaku berkabung sesaatmenikmati keindahan menyakitkan Hingga.. semua berhenti. tiada lagi keinginan.. bosan atau letihsemua diam..kelu.. kakutidak mati namun kaku Membiasakan jiwa dalam kepahitanmembawakan raga pada keletihansampai aku pada masakupergi meninggalkan desah nafsuku Cintaku Kasih, lihatlah cintaku Cintaku tidak seperti sekuntum bunga mawar Yang terlihat  indah dan penuh pesona Namun ternyata bisa menyakiti dengan durinya Kasih, renungkanlah cintaku Bahwa cintaku tidak seperti rembulan Yang terlihat cantik dan berseri Namun ternyata hanya bisa menerangi malam Kasih, rasakanlah cintaku Cintaku seperti air Terlihat sangat biasa Namun akan selalu mengalirkan cinta padamu Ada hal yang ganjil yang mulai merasuk pikiran, Aku bertanya pada hati? Meski aku harus bersitegang dengan logika Oh, fase apa ini? Kenapa aku mulai menaruh harapan yang terasa merah jambu Ah, Tuan Aku hanya bisa pasrah menyebutmu dalam doaku Karena Dia Sang Pemilik hati yang seutuhnya, Bukankah takdir Tuhan selalu yang terbaik untuk hamba-Nya Aku hanya sedang mencerna makna yang tengah kurasa Meskipun harus menunggu di batas waktu, meski aku tahu, aku tak setegar Fatimah Kujalani hidup inipenuh tantangan beratpahit duka yang ku dapathanya tegar dan tegarStephen..oh, stephen Dimana dirimu oh kakak kutelah ku sampaikan rindu kulewat angin,tapi.. mengapa kau tak membalasnyaMengapa....???? Tak taukah kau aku menderitakau selalu hadir dalam mimpi ku cinta mumerasakan ada di samping kunamun ini semua sudah berlalu Stephen.. adikmu mohon datanglah aku rindu padamu lihatlah mata ku sebelum nafas ku telah tiada Hari ini aku menemuimu Kami berjanji tidak terpisah sepanjang hayat Hati melonjak kegembiraan Aku seolah-olah berdiri di puncak gunung Begitu girang begitu ghairah Semoga masa dapat berhenti pada saat ini Hari ini kamu melelapkn mata Secara selama-lamanya di hadapanku Wajahmu begitu tenang Terukir senyuman manis Aku seolah-olah terjerumus ke lurah Begitu sedih begitu hiba Semoga masa dapat kembali Ke waktu kite gembira bersama Hari-hari itu sudah berlalu Tidak kira gembira atau duka Berkumpul atau berpisah Wahai kawanku aku tahu Kamu tidak pernah meninggalkanku Kamu masih dalam ingatanku Yang di penuhi memori manis Ingatkah lagi perjanjian kita hari itu Tidak berpisah sepanjang hayat…. Lihat garis cakrawala itu, Membentangkan garis bening diantara kita, Mungkin, bila waktu tlah berpaut Cakrawalamu kan bersanding dengan cakrawalaku atas keridhoan-Nya, Membentuk untaian garis kemerahan dilangit biru, Membuat simpul demi simpul awan peneduh,Harapanku, Saat itu, kelak Kau akan lebih bercahaya Memangku gemericik air wudhu, Yang mengaliri jalan menuju surga-Nya,Kelak, Kau akan lebih tegar, Menopang sujud demi sujud dikeheningan malam,Kelak, Jemarimu memancarkan kesejukan Atas keikhlasan,Kelak, Senyum dan hatimu senantiasa memberi kehangatan ditidurku, Berkat dzikirmu,Kelak, Ketika Dia memanggilmu ke ujung hatiku Kau akan lihat dengan jelas mataku, dan keyakinan, Dan bila saatnya kelak, Akan ada kebahagiaan dari sang Illahi, dan kelembutan, yang Dititipkan-Nya dalam jiwamu, sebagai seorang yang kan menjadi imam bijaksana Dipenghujung jenuh ku.. Tak ada lagi kata mampu terucap Tak ada lagi serpihan rasa dapat terungkap Dalam diam ku dalam lelah ku Ku ba lalui hari walau terasa sepi Ku ba menata hati yang tak berarti Dalam diam ku dalam lelah ku Duhai pemilik hati .. Adakah sedikit saja rasa itu kau beri Atau kah sekedar terjamah waktu lalu pergi Kini. masih dalam diam ku dalam lelah ku Ku ingin berhenti pada waktu Dipenghujung jenuh ku... Dulu... Kau hadir kala hari ku sepi Kau hadir kala hati ini sendiri Mengukir senyum di bibirku ini Yang tlah lama menghilang Berawal dari bercanda Lama lama terasa getar cinta Senyuman mu menentramkan hatiku Di dekat mu aku merasa nyaman Saat hati ini berkata I LOVE YOU Tak ku sangka tak ku duga Tak sempat ku nyatakan cinta Kau pergi meninggalkan banyak luka Kini semua hanya tinggal kenangan Senyum mu, sapa hangat mu, canda mu Tersesat dalam ingat ku Kau hadir tak ku sangka Namun pergi tak ku duga Kejujuran dalam setiap sujud,'Bagai menarik semua isi ikan dari samudra Keluarkan semuanya, Biarkan kosong tak bersisa, Kemudian isi kembali dengan do'a, Dalam sujud siang kuberdoa, Agar dikuatkan hati ini dan agar Dihilangkan pilu ini, Aamiin. Dalam sujud siang kumeminta, Agar ditutupkan mataku untuk Menggaguminya dan agar dibisukan Bibirku untuk namanya, Aamiin. Dalam sujud siang kuberharap, Agar aku sanggup tanpanya dan agar Aku segera lupakannya, Aamiin. Sahabat... Kau akan selalu yang terbaik untuk Ku selamanya... Disaat aku menangis Engkau ada untuk menghapus air mata ini Disaat aku dalam kegagallan Engkau ada untuk membangkitkan Ku dari kegagallan yang telah kulalui Sahabat... Cinta Mu bagaikan air yang selalu mengalir dan tidak akan putus oleh apapun juga. Dan Sayang Mu bagaikan hari yang selalu baru di setiap saat tidak menggenal siang dan malam. Sahabat... Peganglah tangan ini dan genggamlah tangan Ku ini walau banyak rintangan walau banyak tantanggan sekalipun yang selalu menghampiri Ku. Percayalah pada Ku Aku dan Kamu akan senantiasa selalu berjuang melewati setiap masalah Dan setiap apapun yang akan terjadi nantinya. Tenanglah Kita akan melewati dan akan menjalani semua yang akan terjadi. Tuhan... Aku berharap Engkau senantiasa menopang Kami Dengan Kasih-Mu satukanlah Kami Supaya Kami slalu bersama untuk melewati badai dan gelombang Yang akan kami lalui nantinya. Bila ini sujud terakhirku Izinkan aku sebut asmaMu Untuk hapus semua dosa masa lalu Bila ini sujud terakhirku Izinkan aku bayangkan semua dosaku Dosa pembuat aku lupa pada rabbku Bila ini sujud terakhirku Izinkan aku teteskan air mata Dalam dosa yang buat aku lupa Ya Allah Biarlah air mata ini jadi saksi bisu Kejahatan dosa perjalanan hidupku Biarlah sajadah ini jadi tempat taubat Taubat yang belum aku perbuat Ya Allah Ku bersimpuh padaMu Saat sebut firman Mu Temani Aku... Saat salah menjadi masalah Saat masalah sulit terpecah Hati gundah ntah bagaimana? Temani Aku... Saat langit tak lagi cerah Saat awan terus menetes Tak mampu menampung beban Temani Aku Saat karang tak lagi bertahan Karena terus di terjang Oleh ombak yang mulai garang Temani Aku Aku kesepian Butuh teman Sebening pagi, kau adalah cahaya Kuseduh butir embun di kelopak netramu Bukan bulir airmata yang jatuh lalu mengalir Tapi bulir embun yang mekar menjelma butiran cahaya Sebening pagi, kau adalah cahaya Cahaya yang merampas kerinduan Diantara subuh yang baru tumbuh Dan meluruh rindu diantara pucuk perdu Sebening pagi, kau adalah cahaya Cahaya yang merampas sunyi Dan senyuman mu adalah bidari pagi Yang melukiskan mentari dengan warna surgawi Sebening pagi Kau adalah cahaya Membisikkan bahagia diantara kepak angin yang dingin Meluruhkan duka diantara pagi yang baru terjaga Sebening pagi Kau adalah cahaya Manja menjaga bahagia tetap selamanya Chaster Tinggallah sebuah kenangan yang tak semestinya terukir... tapi........... waktu membawaku tuk melewatinya dan larut dalam buih yang terdalam... rasa kecewa dalam hati sempat terbingkai tapi itulah cinta dalam dilema kekecewaaanya.... satu pelajaran bagiku bahwa kenangan bukanlah untuk difikir atau dikatakan melainkan tuk dijalani hingga hari terus berganti dan diapun berlalu seiring hembusan waktu sendriku.. dalam hati tak bertuan... menyembunyikan kedukaan dibalik topeng ras bahagia. membhongi diri sendiri dmi menipu hati yang terluka. pasrah pda kenyataan demi satu rasa bahagia yg terbungkam waktu. kini.... hari yg terlewat tk mengukir lagi kenangan tentangmu. tpi tentangku yng menggores hari tak berarti. kesedirianku, Remuk hatiku menjadi abuyang berserakan diantara cinta yang tabuhbukan tak mungkin lagi tuk di caritapi tak'kan pernah menjadi cinta sejati Inginku lewati masa kelam inidengan berlarimenuju bayangmuyang kian menghilang di ufuk semu Andai cinta itu kamumungkin hatiku tak'kan meleburseperti abu Lelaki itu... Seakan-akan membuat hatiku Berdetak tidak menentu Disaat aku melihatnya... Aku merasakan Getaran-getaran itu Mengalir di hatiku.. Dan membasahi hatiku Dengan bilur-bilur kasmarannya Dia melihat ku Dengan senyum yang Seolah-olah Ingin menghanyutkan ku Dalam DILEMA cinta ini Aku tidak tau Apakah ini yang namanya Cinta pertama? Atau hanya... Aku saja yang berakhayal Dengan angan-anganku Saat ini.... Aku terluka tapi bukan karenamu karena ketololanku menggangapmu angkuh yang sebenarnya…. aku tak tahu sama sekali seiring waktu yang terhampar keinginan tuk dekat denganmu perlahan terkubur dalam meskipun bukan keinginan dari hatiku namun ke-aku-an ku yang membuat semua ini terjadi mungkin dulu aku terlalu yakin dengan keadaan Ratap hati jiwaku mengeluh.. Cinta kasih cahya penyuluh.. Hati ku turut rindu ku patuh.. Asmara trujud bukan disuruh.. Jiwa mrana hati ku derita... Bersinar cinta terang pelita.. Rindu kita Cinta kita.. Tiada brhujung tiada brtinta.. Ku seru Cinta ku sapa rindu.. Ku kabarkn angin pesan pada mu.. Hujan rindu menitik pilu.. Kembangny Cinta hati ku trharu.. Malam brganti siang brsilih.. Ku kejar Cinta ku tambat kasih.. Dlm brjuta kau yg ku pilih.. Angan brsatu kasih brtindih.. Janji dipaku kata dikota.. Cinta ku jujur bukanny dusta.. Seribu rindu kasih sejuta.. Hati bicara lidah ku brkata.. Terketar tulang sendi brlaga.. Hilangny arah rindu disapa.. Lupakn ibu lupakn bapa.. Krana Cinta diri ku trlupa..Ad Deen Cinta lahir dari rahim hidup Bertahta senjamenata warna Pudar kelam tak bermaknaSepi Rasa tabu mengadu Menulis nama Melukis rupa Bersandar makna Cinta adalah nafas Bertaut rasa di langit angan Berparas pelangi Bersua rindumendekap kalbu Cinta adalah mata airmengalir lalu mengukir Cinta bukan di hindarinamun di hadapi Dan cinta itu hati Bukan rupa atau materi Berkobarlah wahai jiwa yang kini padam, tak rela aku melihat apiku kini mati Lebih mati melihat apiku mati, daripada mati melihat diriku mati, mati tapi berarti, hidup namun tak berarti, Sebelum tanahku ini bisa ku injak sendiri,. tanah ini lautan api,. namun setelah lama aku injak tanahku ini,. tanah ini padam dan pudar menjadi lautan mati,. sampai kapankah tanah ini akan mati,. Tanpa api yang berkobar, tak akan ada wujud yang bisa terlihat, teruslah terselimuti gelap tanpa pagi, dan kau akan terus mati,. Sedangkan aku,. masih menanti dan menangis,. Berharap masih ada jiwa api yang bisa mengobarkan tanah ini,. karena sudah terlalu muak aku melihat,. tanah ini,. mati,. Ketika hujan bermusim Tak lagi kutemukan matahari menari Ketika dingin mengusik Tak lagi kudapatkan kehangatn sang mentari Ketika derai air menerjun Tak lagi kulihat pelangi menari Ketika kumenatap langit Tak lagi awan biru mewarnai Saat udara bertiup Kudapati sinar mentari meredup Di kala hujan bermusim Kutemui suhu udara mendingin Pagi Gelapku terbangun Berharap yang pertama membuka mata Tapi telinga mendengar gemerijik air dari kran Terlihat sesosok Wanita sedang berwudu Dalam hati ku bergumam yah kalah cepat bangun dari Ibu" Dan bergegas aku untuk menyusul ibu tuk tunaikan Sholat Subuh Seraya berdoa Ya Allah muliakanlah Ibuku.. Waktu berlalu menuju ujung yang tak tahu kapan bertemu batasdirimu masih mampu menapaki hari meskipun tertatih dalam letih.. Ayah... maafkan anakmu yang masih belum mampu membuatku menjadi manusia yang Ayah mau. tapi aku akan terus mencari lewat hari hari guna mendapatkanapa yang Ayah inginkan... Ayah... aku rindu saat engkau memarahiku memelukku serta menasihatikuaku juga rindu akan manjaku belaian sayangmu saat aku merengek nakalmeminta jajan..... Ayah... maafkan anakmu yang belum bisamembuatmu bahagiadi sisa usiamu yang menjelang senja... Tuhan... jagalah Ayahku agar jiwanya tenang dan berikan waktu agar dapat melihatkumenjadi apa yang dia mau... Aku berjanji... akan memenuhi apa yang Ayah ingini... “Ibu, bagiku kau seperti pupuk Yang terus membantuku untuk tumbuh,,tumbuh, dan tumbuh senyummu bagaikan bungaan yang tumbuh di tangkai ku serta menghiasnya dengan warna yang penuh makna, Namun perlahan-lahan mengapa semua itu berubah?? Jika aku dekat denganmu, Aku merasa kita seperti air dan minyak yang tak bisa manyatu, Fikiranku dan fikiranmu bagai sisi magnet yang saling menolak, Aku merasa aneh dengan semua ini wahai ibu,, Kini tahukah engkau aku merasa tak lagi tumbuh berkat pupukmu dan Bunga mu pun layu dari tangkaiku Aku merasa mati saat sebuah perisai menebaskan pedangnya kearahku, Satu-satunya yang aku inginkan saat ini adalah dirimu yang dulu, Andai kau tau, betapa tersiksanya aku, Saat batinku menginginkan sebuah pelukan hangat dari dirimu, Namun saat itu harus tertunda saat sbuah gengsi menguasai benakku, Tetapi sampai hari ini pun, Tanpa ragu aku tetap melangkah maju kedepan Meskipun dinginnya sikapmu tak bisa ku cairkan oleh hangatnya harapanku…..” Kasih sayangmu sungguh berarti cintamu masih bersinar takkan pernah terlupa pengorbananmu tak lekang oleh waktu Entah bagaimana cara aku mengungkapkannya tapi hanya ini yang dapat aku sampaikan takkan tega kubuat kau menangis Terima kasih atas cintamuterima kasih atas sayangmuaku berjanji senyuman manismu tetap bersinar Ibu........ Kau penopang hidupku Kau sumber semangat ku Kau anugerah terindah yang Tuhan kirim untukku Ibu......... bulan hari Kau menahan susah dan sengsara Kau curahkan kasih sayangmu Hingga aku bisa membuka mata Dan berani tersenyum menyapa duniaIbu............ Kau harta terbesar yang aku miliki Kau timang-timang setiap pagi Kau nyanyikan lagu setiap malamIbu........... Terimakasih, terimakasih untuk semua yang curahkan padakuibu........... Kau pelangi dalam hariku Kau selimut dalam keheningan malamku Kau adalah pahlawankuIbu.......... Aku mencintaimu Aku ingin terbang setinggi-tingginya untuk mengapai binatng-bintang di langit.. Apa daya aku tak punya sayap Sayapku belum tumbuh sedikit pun.. Aku ingin terbang tanpa sayap tapi banyak yang menghalangiku.. Binyang-bintang itu tidak akan datang menghampirimu jika kamu tak berusaha mengapainya.. Angin pun tau kemana ia harus pergi.. Mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya. Wahai Sang penguasa hati, Mengapa kau kembali?? Merebut hatiku lagi. Membuka luka lama pada hatiku. Hingga pada akhirnya, hati ini harus rapuh kembali, lagi dan lagi.. Kotaku menenggelamkan seluruh tubuhkumeski aku dilahirkan di sini.. aku kokohkan sendi tulangku sendiri agar temaram senja tak menjauhkan akukotaku tak menyisakan satupun yang kumilikitelah aku benahi segalanya, tatapan mataku, kayuh kakikuberibu mulut parau melemparku hingga pucuk ilalang Semua nampak tak sedikitpun meraih eksotis mawarpadahal dengan angin kembara aku hiaskandi wajah kotaku, yang menyimpan seribu sembiluaku tersudut di kotaku sendiri, namun semuanyamemburu detik, demi sayap sayap burung merakaku sekejap dalam separo nafasku Segalanya memang Kodrat dan Iradat dariNY Aaku sambut dengan percikan air kembangdan bentangan puji memenuhi kamarku, aku menggapai artilantas sederetan puncak bukit menyerpihkan asa padakuhingga aku meluruskan batas pandangkotaku tertinggal di jauh detik yang menerkamku Di kota ini.... kembali aku lahir, dengan selendang bidadaridan angin sejuk membawakan keranjang hidupaku bersama wewangi bunga setamanindah menggurat wajah pagi, tanpa suara parautanpa layu bunga, tanpa hunian gersang dan tanpadebu debu kemarau yang menderaku Bukankah aku lahir di kotakudengan semburat awan jingga dan tujuh warna pelangi lantas mengapa kau diam membisu, saat aku berkemasdengan dewa dewi Indraloka bertabur tarian gadis manjabarangkali lantaran aku terselip dalam nyanyi jalangburung hantu di siang hari bolong Sehingga semua tertawan dalam tawa renyahlantas aku melipatkan sayap, menukik tubuhkumemunguti bumiku sendiri.. lengangaku tak akan pernah melempar wajah berkeruttetaplah kau kotaku dalam biru rindukukarena aku terlahir sebagai tulang dan daging Hari hari adalah miliku sendirihari hari adalah langkahku sendirihari hari adalah wajahku sendiri Aku terselip di kotaku yang baru, yang melahirkankasih suci bersama istri dan anaku Semarang, Desember Bambang SukmadjiMA Futuhiyyah Mranggen Demak JATENG Hujan Turun dari langit membawa berkah Menyirami tanah membuat bunga merekah Pekarangan yang gersang berubah menjadi indah Tapi Tak sedikit yang memprotesnya Seakan membuat sial semuanya Mengapa mereka tidak mensyukurinya Lupakah mereka saat musim kemarau Dimana banyak yang menderita Lupakah mereka saat musim kemarau Segelas air menjadi begitu berharga Lupakah mereka saat musim kemarau Memohon-mohon pada-Nya dengan bercucuran air mata Jikalau memang hujan mendatangkan bencana Coba tanya pada diri kita Jangan mengutuk-ngutuk berkah-Nya Yaaa Tuhan, maafkanlah mereka Berikanlah cahaya, bukakanlah hatinya Limpahkanlah hidayah untuk menyadarkannya Bila aku tak bisa kau lihat Bila aku belum bisa kau dapat Temukanlah aku.. Dalam sujud panjangmu Temuilah aku.. Dalam khusunya do'amu Dan. tanyalah hatimu.. Aku ini siapamu? Adakah aku.. Tinggal di hatimu? Benarkah.. Aku ini kekasihmu? Jujur ungkapan hati Adalah rasa yang tak bisa teringkari Tuhan.. Maha tahu segala isi hati -Laelafitria- Ketika rasa saying ini tumbuh dan berkembang kamu pergi dan membuangku disaat ku dalam keadaan lemah Sebelumnya aku menganggap kita itu seperti matahari dan bintang Aku matahari dan kamu bintangnya Tapi kini bintangku telah pergi…. Pergi entah kemana….. Mungkin pergi dengan matahari yang lain Yang jauh lebih menerangimu, disaat kehidupanmu trasa gelap Dulu aku merasa kehidupanku llebih berwarna karena senyum dan cintamu itu Kini aku sudah menjadi matahari yang berjalan sendiri Berjalan tanpa tujuan kehidupan yang berwarna Semuanya gelap …. Semuanya terasa hampa dengan mata telanjang dan pikiran logispun aku tidak bisa meraih mu lagi Sinarku tidak pernah lagi menerangi gelapnya dihatimu Karena matahari yang lain yang sudah menerangimu saat ini Walaupun seperti itu entah kenapa hatiku masih milikmu Sungguh aku masih menyayangimu Aku mencintaimu meski dalam diam... Ada rasa yang tak kan mampu ku ucap... Berbisik dalam rindu yang terlarang... Atau sekedar berharap dalam lamun yang senyap... Andai kau mencintaiku... Andai rasa kita memang sama... Akan kah kau memperjuangkan ku... Ku harap tidak... Disini aku diam dalam sepiku... Melamun dalam sendiri... Sepi... Kadang ku ingin berteriak dalam pekat... Siapa aku dan siapa kamu saat ini... Sekedar rasa yang tak kan pernah ku rasa ada.. Cinta besar dalam harap... Namun semu dan hanya akan palsu... Apa kau mencintaiku? Apa aku mencintaimu? Entahlah... Namun yang pasti kita saling menjaga... Apa ini cinta terlarang... Apa ini rasa yang salah... Saling mencintai namun tak kan pernah saling menemani... Cinta... Aku dan kamu apa saat ini.? Rasa yang hidup, layu dan hanya akan mati... Aku dan kamu... Aku dan cinta ini... Yang aku hanya akan aku... Dan kamu hanya akan kamu... Takkan pernah menjadi kita... Kita saling merasa... Kita saling ada dalam harap... Bersemaya dan tertawa... Redupkan hati dan biarkannya mati... Dari kejolak cinta.... Dan amarah yang pernah membara... Kita diam dalam sepi... Kita cinta dalam abadi... Tak untuk memiliki... Dan tak untuk saling memeluki... Aku dan kamu... Cinta dan rasa... Ada namun tak kan pernah ada... Untuk rasa ini... Biar hanya aku... Kamu... Dan sang maha cinta yang tahu... Gema teriakan hati kecilmu. Kamu... Yang masih berjalan dengan tangis dalam senyumku... Tetap kau tahan... Masih kuat kau menelan... Gema teriakan hati kecilmu. Kamu. yang masih mengarungi lautan air matamu... Seakan nyata . Sumpah karma retak tangismu . Gema tangisan gudang buku.. Jerit tawa angan si penggodaku.. Aku.. Dan bukan diriku.. september tahun itu.. Selamat pagi, cintaku Tatkala fajar merayap menggugah jiwamu Inginku selipkan rinduku diantara embun semu Yang menyeruak dicela-cela jendela hatimu Menyambutmu dalam harapan dan doaku Selamat siang, kekasihku Jangan tunjukkan wajah lusuhmu Jangan palingkan aura ayumu Hanya karena terlalu cerianya terik sang mentari menyengat luruhmu Mendekatlah, akan aku seka peluhmu dengan lembut jemariku Selamat sore, belahan jiwaku Aku tak ingin bila awan hitam menyakiti semburat jinggamu Aku tak mau jika mendung melukai senjamu Saat kepenatan membekap sekujur jiwamu Lekaslah sunggingkan senyummu untukku Selamat malam, bidadariku Beristirahatlah, pandanglah dengan anganmu Biarlah mata indahmu mereka-reka hari esokmu Diatas pembaringan membuai sepimu Semoga senantiasa memimpikanku Semakin dalam membaca tulisan tulisanmu semakin aku ingin mengenalmu Semakin banyak kamu ucapkan kata kata bijak semakin dalam aku ingin tau tentangmu Melihat mu hanya dari pikiran ku Merasakan mu hanya dari hati ku Mendengar mu hanya dari goresan tangan mu Membuat ku merekam setiap detil yang ada pada dirimu Ku katakan pada mu..." Aku semakin ingin mengenalmu...."Kamu menjawab... Kalau kamu ingin mengenal aku dengan baik maka kenalilah dirimu lebih dahulu... apa yang kamu rasakan maka itulah yang aku rasakan. Manusia itu sama dihadapan اَللّهُ .... yang membedakan adalah tingkat ketaqwaannya saja."Aku terkesima dengan jawaban kamu yang menurutku bijak. Seakan kamu ajarkan aku... tuntun aku masuk ke dalam dirimu dan bersemayamlah aku di jiwamu. Aku harus mengenal diriku sendiri dengan baik. Bersabar untuk menjalaninya Menjaga laku dalam setiap tindakan Menjaga hati untuk tetap ber-iman Menjaga ucapan agar tetap selaras dengan pikiran Aku takkan melupakan ucapan yang kamu tuliskan karena tulisan mu itu adalah buah dari pemikiran dan hati yang tersambung utuh. Aku mendapatkan seorang yang senantiasa mengingatkanku dalam kebaikan.(Dan insya اَللّهُ syafaat ku akan memanggilmu bersama ku ditempat yang dimuliakan اَللّهُ nantinya. Dan insya اَللّهُ syafaat mu akan memanggilku bersama mu ditempat yang dimuliakan اَللّهُ nantinya, itu doa ku)Aku ingin lebih mengenalmu walau dengan mencerna sedikit demi sedikit dari apa yang kamu tuliskan dan apa yang ku tanyakan Seperti kamu juga belajar mengenalku dari tulisan dan pertanyaan pertanyaan yang kamu ajukan padaku Seakan kamu selalu menguji ku.... Iman ku... Tuturku.... Pikiranku... Hatiku Aku bertanya pada mu, Apakah kamu masih mencintaiku disaat aku tua?"Jawaban kamu indah buat ku, katamu Cinta itu relatif dan karena bukan cantik yang membuat cinta tapi cintalah yang buat cantik."Buatku maknanya dalam dan luas. Kamu benar benar menguji setiap detil pikiran dan hatiku untuk meyakinkan rasa cinta mu buat ku Dan aku semakin ingin mengenalmu Walau dalam maya ku Walau dalam kejauhan mu Walau dalam pikiran kita dan jiwa kita... Terus belajar dari dunia yang samar samar Belajar mengenalmu cinta..... Berjalan di keheningan malam sepi Menyusuri malam yang kelam Derap langkah kaki perlahan dan hati hati Hanya di temani sang sepi Keringat dingin membasahi tubuh ini Membeku dalam kehampaan Lelah dan letih sudah biasa dijalani Itulah cerita anak kos kosan Terbayang dalam hati kecil ini Betapa kerasnya menjalani hidup di negeri orang Tak sedikitpun ada rasa bahagia dalam dirinya Semua hari harinya terus berlalu dengan isak tangis Deraian air matanya yang berkaca kaca Menjadi penyejuk dan pembawa kedamaian dalam batinnya Senda gurauan dalam mimpinya Menjadi pelindung dalam tidurnya Ayah... Waktu aku kecil engkau mengajari aku melangkah Engkau tak pernah jenuh tuk menemani aku bermain Engkau selalu menuntun setiap perjalananku Dan sekarang aku sudah beranjak dewasa Ayah... Hanya demi sebuah cita-cita Aku rela untuk tidak selalu bersamamu Aku berjanji kan membuatmu bahagiakan Di mana waktu kecilku engkau pernah membahagiakan aku. Ayah... Aku rindu Dengan kebersamaan kita Tuk melalui hari-hari yang terlewati. There were days on end And nights that lasted years The moment you appeared My love was in a place.. Time stand still... I live a lifetime in a day When I'm dreaming about you... I love this way to keep you in my mind Time stand still... An hour is an eternity And you're everything I need.. Because only you I wanna be with La Purnama Shari Semakin melihat Semakin menginginkan Sebuah kursi di depan ku Sebuah ruangan yang sejuk Sebuah team yang solid Selalu menba Tapi gagal Selalu kembali tapi di tolak Ingin hati menangis Tapi tak mungkin Keinginan yang kuat tak menyurutkan langkah ku Selalu menba tapi gagal Tapi Itu sudah resiko Resiko yang harus di tanggung sendiri Berkompetensi namun kalah Itu hal yang lumrah Yang terpenting aku telah menunjukkan antusias ku Keinginan yang kuat Harapan yang besar Dan pantang menyerah Itu merupakan ciri khas ku Ku tetap berlari mengejar mimpi Mimpi yang harus tercapai Mimpi yang harus nyata Kan ku wujud kan mimpi dan cita-citaku Untuk kembali ke tempat itu Ke tempat yang ku inginkan Dan ketempat yang ku banggakan Created by: Dhe La Lavigne Kerinduan, bergema di dasar hati Semakin mendalam kala kuingati Semua, tentangmu yang tercinta Jauh di mata, menjadi indah terasa Memori manis kenangan berdua Kuputar lagi dalam kelam gulita Tetap melantun indah, merona Meski tanpa senyum Sang Purnama Aku berharap, Kita kan selamanya Tanpa ada guratan cerita deduka Sebab hanya dirimu yang kusayangi Saat ini, esok, dan sampai akhir nanti Duh Gusti, apa silap diri inihingga kau timpakan petaka lagiseperti malam yang tak mau berkemas pergiperiuk tak pernah penuh terisi semakin dalam tak terisi Duh Gusti, pemberi terang bayangtunjukkan sejumput harapan dahaga sendanggenangi dengan karuniamu yang sejuk dan tenanghingga masuki relung jiwa telah tandus gersang Duh Gusti, penentu titah segalaaku bukanlah ken arok yang buta meruwat duniamembuang akal budi menghamba nafsu nistanamun manusia adalah sama akupun memiliki angkara Periuk nasi dingin diam tiada isitertinggal dengan laju harga meninggisungguh tak terkejar merebah tubuh terkaparlumatkan upaya yang tersisa agar perut tak lapar Kini hanyalah sabar yang masih kusimpantetapi entah sampai kapan Bagaimana beruntung diungkapkansaat menghadapi baannamun tak terjerat narkoba Bagaimana beruntung diungkapkan Saat masuk ke jurang dosalalu masuk ke rumah Bapa di gereja Bagaimana beruntung bisa dijelaskanbila melakukan fitnahnamun segera mengaku salah Apakah beruntung aku menjadi manusia Tuhan? Dengan cepat aku menyesalbila kala maaf menebarbijak-bijak aku memaafkanbila kala benci datang Mata yang mulai sayu Langkah yang mulai terengah Jalan yang tiada ujung Tetap meninggalkan bekas Pada kerkil tajam yang beringas Hiduppun kian kejam Teriknya kian panas membakar Tulangnya kian tertusuk oleh udara gelap Tetap saja Kerikil itu kau tantang Apa yang kau harapkan? Bibirmu berbisik... Cahaya pagi yang menenangkan Letik ku ayunkan kaki ini beban tubuh ini terasa sangat berat ku rasa entah dimana dan sampai kapan ku hidup seperti ini hidup tanpa arah dan tujuan apa yang aku cari aku tak tahu siapa yang ku cari entahlah . aku tak pernah tahu jiwa ini hampa raga ini kosong semuanya hanya bayang-bayang yang semu dan tak pasti yang tak akan pernah ku temui Aku mengagumimu Mencintaimu dalam diam Membisu dalam dinginnya sikap yang kau tunjukkan Aku tau... Perasaan ini tolol Merasakan hebatnya gejolak jiwa Yang tak pernah kutau kapan datangnya Aku tau... Aku mencintaimu Aku tau kau lah orangnya Yang tak pernah bisa membuatku memahami Aku hanya bisa merasakan Merasakan sakitnya rasa yang terpendam Aku tau... Kaulah anak Adam Yang mampu membuatku mabuk kepayang Kau tau? Sampai detik ini aku belum sadar dari mabukku Entah terbuat dari apa dirimu Hingga terasa seperti candu Candu yang memabukkanku Belain angin malam ini, tenang Namun tak setenang ranah hatiku Diriku terlihat diam, tapi melayang Akalku beku, terpaku oleh anggunmu Seucap hati berkata kepada jiwa Dia menyebut namamu, Almitra Tiada mampu kuelak lagi, nyata Kokoh, terbalut di dalam bibirnya Malampun semakin mengelam Tergincu asap kabut, tenggelam Diriku termenung semakin dalam Ke inti rasa cinta yang t'lah tersalam Satu pintaku, jangan Engkau berduka Atas Cinta yang kurasa sekian lama Karena ini memang benar-benar Cinta Yang mengalir tulus apa dan adanya Suatu saat nanti, Engkau akan tahu Bila Cinta adalah Perasaan Mulia Seperti Cintaku padamu selama ini Selalu bergelora meski tak Kau ingini IBU.. perjuanganmu selama ini kasih sayangmu tak pernah mati tak ada pantas untuk kuberi untuk oh ibu...IBU. tak pernah terbayangkan tanpamu kaulah pelitakaulah cahaya kaulah purnama yang selalu menerangi langkahkuIBU.. doa mujasa mu semia itu untuk anakmu terima kasih kuucapkan untukmu ibu Hilang bukan berarti musnah, ada tak harus dengan wujud, selama anganku masih bisa melukis dirimu, takkan menguap kau dari ingatanku,. Waktu memang terus berlalu, tapi semua tentangmu, tak bisa kubuat berlalu, dalam angan diriku terpasung, dalam cinta yang tak pernah bersambut,. Kini kau kembali bisa kutatap,. walaupun hanya lewat foto facebook, namun setidaknya,. aku bisa melihat seperti apa kau saat ini, dan sedikit memperbaharui lukisan wajahmu dalam anganku,. Ingin aku menemuimu, tapi aku ada disini, dan kau ada disana,. Ku ingin kembali untuk menemuimu, tapi bukan saat ini,. Bukan karena aku pengecut,. tapi karena diriku masih seperti dulu, sama seperti saat engkau menolakku,. Aku ingin berubah jauh diatas apa yang kau bayangkan tentangku, bukan karna aku masih ingin memilikimu, tapi untuk mengembalikan harga diriku dimatamu,. Karena mungkin hanya dengan itu,. angan tentangmu bisa berhenti menyiksa batinku,. Dan untuk saat ini, aku hanya ingin kau tahu, aku belum akan berlalu dalam hidupmu,. Tak usah kau tunggu, aku pasti datang menemuimu,. Dan aku tak butuh tahu, berkenankah kamu menemuiku, hanya satu yang kini aku tahu, suatu saat nanti,. aku pasti akan menemuimu,. Suaian hidup belum ku temui lagi Berkejaran dengan waktu yang berputar cepat Malu beribu malu ku sembunyikan dalam wajah. Nyawaku.. Masih bertahan hanya dari belas kasih orang rupa diriku sudah remuk Kalau tak di sayang Tuhan mungkin aku sudah tak berbentuk. Amboi. diriku terus bermuram durja berbalik wajah ku melangkah. Entah. kapan mereka marah tuk usirku sudah Datang hanya berpesta tanpa mengerti arti berbalas Ku hanya parasit yang menggerongoti madu Menuang susu saat mereka menenguk air saja. Amboi. Sekarang Aku bermuka dua.. Hidupku mau matipun ku mau,. Tapi itu hanya mauku bukan Tuhanku. Kelam, Ma'afkan aku.. Mungkin aku tak dapat memahaminya Memahami tentang apa yang aku maksud Di mata mu.. Mungkin aku selalu salah Mungkin aku tak lagi bermakna apa-apa Hadir ku disini Mungkin tak mempunyai arti apa-apa Bagai rembulan yang tak selalu bersinar Dan disa'at uraian kata mengungkap sejuta rasa Yang kini kan terucap Satu tujuan ku yang ingin aku sampaikan Betapa aku tulus mencintaimu" Kebohongan itu begitu indah saat keluar dari bibirmu Penghianatan itu terlihat sangat wajar jika kamu yang melakukannya Begitu mudah kau kuburkan cerita indah kita Begitu mudah kamu berkata.. kita cukup sampai disini"Aku seperti kehilangan kaki untuk berdiri Aku seperti kehilangan mata untuk melihat Bagaimana cara aku melupakan kamu? Harus dimana aku tempatkan diri ini jika bertemu kamu? Yang aku tahu, janji dan impian kita tak mungkin lagi bisa terwujud Yang aku tahu, semua hal yang dulu manis, kini berubah menjadi sangat menyakitkan Entah mengapa kamu berubah hati padaku Entah mengapa tak ada kesempatan kedua untukku Haruskah ku bunuh cinta ini? agar tak kurasa sakit dan kecewa yang menyakitkan Mungkin memang itu yang terbaik untuk diriku Aku telah menunggu hari demi hari Kerinduan bahkan mendesakku untuk menyampaikan isyarat padamu Kutemukan kau datang dengan tiba tiba didepanku Kupikir isyarat itu telah sampai Tapi, kupikir aku salah menduga Entah karena kebodohanku Atau karena lemahnya perasaanku Kucampakkan semua keegoisan itu jauh jauh Kupikir senda gurau itu akan berakhir Dan menumpahkan airmata akhirnya Bukan airmata haru, Tapi airmata kesedihan. Kali ini telingaku benar benar merasa sakit bak tersambar petir Atau lebih baik aku menjadi bisu tuli dan buta didepanmu? Aku mengubur semuanya selama bertahun tahun Aku telah menba merangkainya kembali tapi kau kembali untuk mencabik cabiknya Suatu saat Kau pun akan mengerti, mengapa Aku tetap bertahan. Meski semua terasa sulit. Meski kadang menyisakan sakit. Suatu saat Kau pun akan pahami, mengapa tetap kuhadirkan senyuman. Meski kadang air mata tak tertahan. Meski pahit yang harus kutelan. Suatu saat Aku pun akan pergi, ketika dekat pun tak punya arti. Meski harus membunuh rasa. Meski harus kehilangan asa. Kutinggalkan setumpuk Cinta, entah dimana..... Sebentuk kalimat yang terlontar dari mulutnya, mulutmulut para manusia Siapa? Apa? Kenapa? Bagaimana? Mengapa? Membuat perih telinga yang tak terluka Menggores pedih hati yang gembira Menusukkan kesadaran" pada pemikiran-pemikiran tertentu Tanya itu, Terulang berkali, bahkan berjuta atau bertriliyunan kali Entah tertuju pada siapa Kadang pada sesama manusia Kadang kepada kepintaran Kadang kepada kebodohan Bahkan terlalu sering, pada bisunya waktu yang sumringah menatapi para penanya itu sampai kapanpun masih akan terngiang pertanyaan itu Masih akan diperdengarkan Bahkan oleh angin lembut yang bergegas menjadi badai Juga oleh belai mesra yang bermuara kepada serapah nista Tanya Tanyaku Tanyamu Tanya kita Terkadang Tanya alam Cahaya bergeliat memudar Kala bintang bintang tersamar Tertupi awan gelap melingkar Dunia terasa sepi bergetar Ketika aku tengah di hutan sambil terkapar. Kalau aku hanya diam Pasti akan terkubur angin malam Melewatkan waktu tuk bersulam Dengan keluarga dan rembulan malam. Aku harus segera nyalakan lilin atau damar Yang ku simpan di semak belukar Agar kembali melihat jalan keluar Menuju rumah mereka yang sedang menanti kabar. Lilin atau damar bisa kembali padam terang Habis mencair atau tak ada lagi bahan bakar Di sana aku harus kuat tetap jalan melintang halang Gunakan perasaan dan berjalan dengan sabar. Kalau hatiku yakin Semua bukan tidak mungkin Aku masih punya ilmu Tuhan haqqul yakin Tuhan akan membimbing aku dengan bantuan arah angin. Dulu kita selalu bersama... Bersama meraih canda dan tawa... Bersama berbagi pengalaman...Senyuman,tangisan pertengkaran... Dulu menghiasi persahabatan diantara kita... Semua terjadi dengan indah... Namun kini hanyalah tinggal kenangan.. Kita harus berpisah... Karena inilah kehidupan... Diisi oleh banyak rintangan... Oh Tuhan... Dengarkanlah permintaanku.. Dialah harta yang selama ini ku cari... Si pengisi hati...Sahabatku... Kembalilah padaku.. Kita bersama seperti.. sedia kala.. Hampa nan tandus, Bagai ladang hati yang tak terurus,,,, Kering dan nyaring tak memberi arti khusus,, Hanya nyanyian hama yang begitu rakus,, Menebarkan debu-debu keputus asaan,,, Dalam tarian ilalang di kemarau panjang,, Di kepingan hati yang terhapus penyesalan,, Akan gersangnya nurani yang rindu siraman hujan,, Mungkinkah datang setetes airkedamaian,,, Menumbuhkan mimpi yang mati kekeringan,,, Menyibak senyum kehidupan yang mulai terlupakan,,, Karena kosongnya sebuah penantian,,, Ataukah kemarau kan tetappanjang,,, Membunuh kesucian jiwa yang mulai hilang,,, Menerjang keraguan akan kehidupan masa depan,,, Menghembuskan angin kebimbangan,, Hingga akhirnya di gersangya jiwa ku ukir cerita,,, Bersama setetes do'a untuk Sang pencipta,,, Semoga hujan turun di malam yang hampa,,, Menyejukkan untaian sukma nestapa,,,,,*al harokah ilal barokah,dh Hidupku hanya ada hitam dan putih.. Namun itu dulu Karena hadirmu, hidupku kini berubah Sangat berwarna, seperti pelangi Kita selalu bersama Bagaikan bintang dan bulan Yang bersama-sama Membebaskan gelapnya sang malam Sekian lama, semua berubah.. Tabir surya menghias hati Tak bisa dipungkiri Ketika rasa, tak lagi dapat membohongi hati Tak pernah terbayangkan sebelumnya Cinta mengetuk pintu hati Membiarkannya terbuka lebar untukmu Menetap disana Sebagai cinta sejati Yang selamanya terukir.. Pagi menjelangaku duduk menurung didepan rumah, berpikir akan masa depan yang bagaimanakah yang akan aku hadapi detik per detik aku seolah sudah mendewasa tetapi akan kah masa depan ku bisa lurus dan bahagiajika aku sukses hari ini dan hari selanjut nya mungkin kehidupan ku tak akan diragukan lagiya Allah bantu lah hamba-Mu ini untuk menggapai kesuksesan yang damai dan sejahtera.Motivasi Sukses itu bahagia,'suksus itu indah,'sukses itu impian semua orang,'terus dan terus lakukan lah demi kesuksesan mu dijalan yang lurus Kupejamkan mata aku sejenak meratapi kegelapan hidua aku tampa kamu di sisi aku bagai kan sebuwah malam tampa bintang sanggat gelap.. Suara rintihan hujan melengkapi kesepian aku di malam ini suwara suwara desisan agin yang menggoyangkan rerumputan seakan iya ingin meghibur aku yang lagi kesepian tampa kamu. Aku igin malam ini cepat berahir dan di gantikan oleh matahari pagi yang sangat indah dan aku bisa membuka mata ini denggan seyuman aku bukan denggan tangis aku. Aku fikir.. Aku telah melupakanmu.. Dan aku fikir, Aku telah melepaskanmu.. Juga aku fikir, Aku telah relakanmu.. Sekian lama aku mengabaikanmu Dan tinggalkanmu, Ternyata rasa ini masih ada untukmu Dikala aku melihatnya bersama denganmu,Baru.. Aku sadar dan tahu.. Bahwa cinta yang terlalu besar untukmu,Hingga, Aku tak mudah untuk melepaskanmu.. Sesal tiada terucap lagi, Kecewa kini telah memenuhi ruang hati Kata maaf tak berarti lagi Air mata tiada berempati Kesalahan tidaklah seluas bumi ini,Namun, Tindakan jauh lebih menyakitkan diri Kau yang telah memilih jalan hidup mu kini, Jangan pernha bertanya tentang semua ini Karna engkau lah yang memulai.. Dan membuatku bersikap seperti ini Hingga jauh dari kehidupanmu yang sekarang ini.. Teringatku bertahun laluada yang bilng pada ku agar berhati-hati jika berhubungan dengan cintaya aku teleh berhati-hatidan kau begitu kuat sedangkan aku tidak Ilusiku salahku aku ceroboh aku lupadan kini saat semuanyaya telah usaitak ada lagi yang perlu di katakan kau teleh pergi dan begitu mudahnya Pada tiap senja yang berpulang Engkau ada disana Telah ribuan kali aku putar ulang Kau dan aku dalam maya nan fana Juli yang basah adalah awal bagiku Dan Januari yang hangat adalah awal bagimu Meski bunga yang sempat mekar Kini telah layu Kusampaikan padamu Merahku tetap berwarna segar Ambillah senyum dan waktu dariku sebanyak yang engkau mau Karena mungkin esok kan takkan ada Dan biarlah, biarlah hujan di lekuk rembulan milikku ini bebas Biarlah pelangi di milikmu terus memeluk Dia yang engkau tanpanya bagai puisi tak bermajas Mataram, April Bila memang harus melangkah lagi Aku akan berjalan kembali Mengarungi kehidupan menggapai mentari Semasih usia belum mengingkari Ku disini kan melangkah seperti yang lalu tanpa didampingi Walau hanya jauh mata mengiringi Hanya doa dan harapan menyertai Berlari kencang meneropong Yang tiba-tiba lebih pekat Oleh keringat yang lekat Lalu tercebur dalam parit Yang penuh dengan limbah pabrik Menyebar, menebar, lalu terbakar Laksana kertas disambar api Kering sudah darah Terbujur tanya aku salah" Pagi menyambutku dengan suara hembusan angin dan rintikan hujan Aku duduk dalam renungan Dengan siapa harus bercerita Kerinduan hati membuat putrimu tersakiti Andai batu dan tanah tak berbatas dengan kita Sungguh rasa rindu ini akan sirna Kemudian hilang seketika pergi Ayah... Andai kau bisa mendengar setiap kata dan tanyaku Dengan mengutarakan rasa rindu yang tak mungkin berujung temu Hanya karena dua dunia yang berbeda Ayah... Putri mu ingin bertemu dengan mu Agar rasa rindunya tak menghantui mu Kejamnya dunia membawa putri mu m Merasakannya Langit... Cerahmu mewakili rasaku padanya. Mendungmu mewakili rasannya padaku Langit... Biarkanlah hujaman tetes hujan kerinduan jatuh di hatiku biarlah mendung hilang dan di ujung hujan... Warna warni pelangi datang... Mewakili indahnya pelepasan... Jomblo bukanlah setan Jomblo bukanlah pecundang Jomblo bukanlah preman Jomblo ibaratkan brilian Semakin lama semakin elegan Jomblo ibaratkan emas Semakin lama semakin berkualitas Jomblo itu mandiri Kemana-mana sendiri Malam minggu sendiri Pergi makan sendiri Jomblo itu ketenangan Menjalani hidup tanpa ketergantungan Jomblo itu bebas Melakukan sesuatu tanpa batas Suara nyiur alam seakan mendekap jiwaku untuk sejenak tertegunmenatapi indahnya panorama Ku buang pandangan jauh hingga tertahan pada keperkasaan bukit-bukitdi bawah kaki langit di sana Senja itu kulantunkan lagu untuk alamkubersama dengan desiran angin dan lambaian bungadi tengah hijaunya rerumputanyang menjelma bak permadani Bala anak-anak langitterbang melengkapi laguku dengan kicaunyamelintasi lautan dan daratanseraya mengumandangkan cinta untuk alam Berikan langit yang cerah malam ini bulanaku ingin tetap melihat alamku hingga pagi menjelangagar seluruh makluk tahu bahwa alamku harus tetap terjaga Mungkin aku memang lemah Mungkin aku tak pernah punyai lelah Saat ku terdiam menangisi pergimu Terus ku terpaku oleh harapan semu Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis T’lah cukup dalam hati ini kuiris Agar bisa kuba lagi cinta dari mula Dengan ia yang mampu merasakannya Namun cinta untukmu terus bertahan Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan Ditengah malam syahdu nan pekat Ku teringat pada mu, bayangmu Selalu melintas di kelopak mataku Ku ba untuk melupakanmu Namun bayang mu, trus menghampiriku Sunyiku kau tabur bunga rindu Kau bagai angin yang sejukkan Jiwa ragaku… Namun kini, sia-sia sudah mahligai cintaku Mimpi indah tiada lagi, sirna terbakar Kayu arang abu… Ku ba bertanya pada malam Dia membisu Angin berlalupun, tak memberikan Jawaban Hanya satu yang terucap Mengapa aku mencintaimu… Dan mengapa aku terlahir untuk terluka… Ku sadar, cinta tak harus memiliki Tapi ku tak bisa, ku tak rela Mungkin ada yang lebih dariku…. Sampai datang masa pertemukan kita Untuk kembali, atau terpisah selamanya… Sungguh hina diriku Mencintai orang yang tak mencintai ku Dan takkan pernah menyayangiku.. Mengapa aku di pertemukan denganmu Musim gugur dihatiku… Seakan tumbuh bersemi Titian cintaku pupus begitu saja Tiadakah iba dihati mu… Tiadakah rasa ntuk ku…. Kau berlalu menuju impian mu yang baru.. Rinduku sudah kau lara… Sayang ku kini t’lah kau buang Mungkinkah aku tercipta Hanya untuk disakiti dan dihina??? Apakah ini suatu baan untukku?? Apakah ini suatu goresan hati yang luka?? Yang tak bisa sembuh Walau penawar vdari mana pun… Semoga kau bahagia Tanpa sosok bayanganku… Terima kasih atas tawamu hari ini Terima kasih atas candamu dua hari yang lalu Terima kasih atas kejujuranmu mempercayaiku Terima kasih atas bahagia yang kau hadiahkan kepadaku Karna dirimu aku bangkit Karna dirimu aku sembuh dari lukaku Karna dirimu aku belajar tegar Dan karna dirimu aku kembali membuka hati ini Tetapi kenapa waktu ini begitu sebentar Kenapa sesingkat ini aku bersamamu Bukankah waktu itu selamanya kita bersama Padahal kaulah inspirasi hidupku Disudut hati yg mana kau tempatkan ia Atau dengannya kau mewarnai jiwamu Dibekas luka yg mana engkau menggoresnya Bukankah semua luka itu belum mengering Seharusnya ia yg hadirkan terang dalam kelammu, tenang dalam resahmu, suci dalam nistamu, kau sambut dengan sukacita, damai dan bersahaja Bahkan alunan melodi terindah pun setia menemaninya Bersama hening jauh terdalam Bersama mimpi indah tersimpan Menghiasi jutaan hati yg kadang galau, resah atau kecewa Seperti anak panah yg dilepaskan dari busur busurnya Melesat bagai kilat nyata adanya Mengeh dinding sadar lantas terkapar bersama bayang yg tak pernah hilang dari jiwa jiwa yg kelam Segala apa yg bisa kau gapai Setinggi tingginya Sedalam dalamnya Tiada yg mampu melebihinya. Bagai memaknai keindahan pada puncak puncak keyakinan Menebus segala sangka dengan bijaksana Membius segala keinginan keinginan fatamorgana Kerap mewarnai dinding dinding jiwa Laksana air yg tertuang diwadah wadah dunia Senang sedih marah atau kecewa Luka bahagia tertawa bahkan mengiba Tersemat ditiap sanubari Tertoreh membekas lalu sirna Hingga diujung lelahmu Dimana pula engkau melukisnya Diguratan langit langit biru Atau dikedalaman samudera hening nan kelam Dengan kuas keputus asaan atau dengan cakar cakar nafsumu Semua warna telah kau torehkan Semua indah pernah kau lukiskan Namun tiada yg setinggi ini Sedalam ini bahkan seindah ini Hingga binar matamu menembus tabir rahasia tak tersirat Menitikkan kristal kristal bening penuh tekad Menyungkurkan ketinggian ketinggian hati yg pekat Membalur ia merasuki jiwamu Mengalir disegenap denyut nadimu Tak dapat kau sangkal Tak mampu kau cegah Semua berujung untuk CINTA Kursi panjang penantian Kupandangi setiap lorong antrian Berharap melihat wajah yang mampu memaksaku membelah malam Untuk kalih pertama Menunggu sosok yang belum pernah kutemui sebelumnya Detik pun berlalu, tak ada tanda kedatanganmu Sejenak aku menghela nafas Hingga akhirnya sosok yang tampak lelah itu muncul Membangkitkan penantian panjangku Pertemuan itu tak berlangsung lama Karena dia bergegas meninggalkan keramaian di sekitar Aku hanya tersenyum sambil mengusap dada Maaf, aku tak bisa mengantarmu hingga ke tujuan Hatiku tersa berdetak saat melihatnya senyumannya bisa membuat bergetar bulu roma ini saat ku melihat dia berjalan terasa ingin sekali mendampinginya dia kelihatan menggemaskan gayanya seperti anak yang tak tau apa-apa tapi ntah mengapa hati ini ingin memilikinya menjadikan PERMAISURI disamping sang BAGINDA dengan keadaannya yang seprti itu hati ini terasa tenang didekatnya bibir ini tak bisa berbicara apa-apa di dekatnya tubuh ini tersa bergetar saat didekatnya seolah-olah ada air terjun di seluruh tubuh ini dengan seketika membasahi tubuh ini apakah mungkin dia bisa menjadi permaisuru di sampingku??? Oh betapa bahagiannya jika dia bisa kumiliki ...... Aku mungkin belum bisa memberimu sesuatu, dalam bentuk yang kau mau. Aku bahkan tidak pernah tahu apa yang ingin kau dapatkan. Selain kemurnian cinta seorang anak. Selain rasa patuhku padamu. Aku bangga memiliki orang sepertimu, Ayah. Kau bukan hanya matahari dalam hidupku, tetapi penerangku. Walau ribuan kesalahan telah kuperbuat, kau tetap menyayangiku. Kau mengajari arti ketulusan. Arti keluarga yang sebenarnya. Juga arti menyayangi yang tidak abadi. Kau yang mengatakan semua hanya ‘sementara’. Ada saatnya harus pergi setelah datang. Ada perpisahan, ada tangisan. Dan kita berpisah setiap saat, aku juga menangis setiap hari. Karena, aku selalu merindukanmu. Tetapi kau mengajariku untuk tetap tertawa. Walau kita sangat jarang bertatap muka. Aku rindu, padamu. Aku selalu membayangkan dirimu yang tangguh dan gagah. Kau, lelaki pertama yang aku kenal. Kau selalu menyayangiku tanpa batasan waktu, sederhana tapi sempurna. Hari untukmu, Ayah. Semoga Tuhan selalu melindungimu. Dari langit seribu matahari, Dari sarang pagar api, Dari ranting timur dan barat, Dari tangan sang malaikat Seribu sayap. Telah dilepas Ababil Dengan sayap Jibril, Dengan cakar petir, Dengan mata nyala api Seribu kali. Telah memanah Ababil Dengan peluru tajam seribu Dan neraka panas batu-batu. Ababil dari malam yang halus Dalam gelap tiada putus. Aku berdiri diatas paku yang tajam Tak tergoyahkan, berusaha jatuh, dan mati Aku masih terdiam Diatas Ribuan kata tentang luka Ini bukan luka Hanya tentang luka Yang bersemi terbiaskan pelangi kematian Tidak untuk mati Tapi bangun dan tegak berdiri Aku belum tergoyahkan Iman ini masih memaksa hati kecil untuk bertahan Ribuan pisau terlempar kearah wajahku Memaksa jatuh tertusuk paku yang tajam Iman ini tak seperti hatiku Seolah air berlari lari kearah mana aku untuk dimana Iman ini seakan penyeimbang tubuh untuk bertahan Tak tahan lagi, Imanku bukan iman baja Sedikit lagi Rasa ini sedikit membuat ku nyaman Iman ini belum menyerah, Memaksaku bertahan untuk berdiri Dan membisiki tiap-tiap telinga untuk kekuatanHilang Resah ini sudah hilang Aku masih tegak berdiri Tak lagi. Tidak untuk mati Tapi Untuk berdiri Bersama Iman Untuk berdiri diatas Serigala bertopeng Api lembut Penantian yang kurindukan Tanpa kepastian Menunggu entah sampai kapan Sambil menghela nafas Akupun terdiam Dalam kebimbangan Bersama kenangan Yang terlalu sulit untuk kujelaskan Dalam fikir'ku masih ada kamu Hanya denganmu kurasakan nyaman Kenyamanan yang tak terlupakan Dan ketengan yang jarang kudapatkan Tapi apa daya ku yang sekrang kau campak'kan Ma'afkan diri ini yang telah kurang ajar Yang tak bisa menjaga lisan dan kelakuan Dari dalam hati ini Ingin ku ungkapkan Jujur aku masih sayang Aku siap berkorban Hingga kau mema'afkan Meski penantianku Tanpa kepastian Aku adalah kuda berponi Setiap pagi melangkah indah sekali Warnaku menarik hati Namun, akupun punya hati Tak bisa ku menahan emosi Maaf, kalau aku jauh dari kata sempurna Aku kuda berponi yang berambisi Akupun sama Memiliki batas untuk bersabar Aku jauh dari kata sempurna Karena aku adalah kuda yang sedang berkelana Wahai.. Walaupun aku hanya seekor kuda Jangan memandang sebelah mata Langkahku bisa menginjakmu Kalau kau memberiku empedu Aku adalah kuda berponi Yang ingin menjadi seorang puteri Menyukaimu itu suatu kebodohan Bagaimana aku bisa bertahan Begitu lama sangat lama Bukan lagi bulan namun tahunan Entah siapa yang bodoh Aku seakan tak punya harga diri Selalu berlaku agar kau tau rasa ini Mengharap engkau sedikit mengerti Tentang yang tumbuh di hati Aku layaknya bunga layu Tak seorang pun datang merayu Karena ku tau bahwa ku tak ayu Hati itu teriris Waktu kau mulai menyukainya Seorang teman yang ku kenal Aku mungkin saat itu bisa memberontak Namun ku sadar aku siapa? Ku terima takdir itu Biarlah semua hanya mampi Layak sepucuk rasa embun di pagi Yang damaikan sejukkan hati Kau raja Raja kau Memiliki alunan lembut Mengalir sungai menghantam tepian Kau gerbang Gerbang kau Hijau bersih berkilau Seperti taman surga di Kota Raja Kau gerbang raja Gerbang raja kau Kota Tenggarong Beriak seperti air jernih Tembus pandang Kau Tenggarong Tenggarong kau Adalah Gerbang raja Tenggarong, November Janganlah berputus asa Jika kau ingin menggapainya Teruslah berjalan Agar kau sampai tuk meraihnya Telusurilah jalan lurus Meski kau harus bertemu Kerikil-kerikil tajam Yang buatmu berhenti Jalanilah jika curam Maka dakilah dengan hati-hati Agar kau tak jatuh karenanya Dan jika landai Maka turunlah perlahan Agar tak terpeleset dan semakin jatuh Ditengah waktu yang bergulir Janganlah kau menyerah Terhadap apa yang sudah Ketika engkau jatuh Janganlah malu dan bersedih Tersenyumlah kembali bangkitlah kembali Halang rintangan memang takkan henti Tapi semangat takkan pernah mati Di malam itu aku menunggumu Saat itu pun hatiku bimbang dan ragu Sesaat berfikir kau kan meninggalkanku Diri ini bertanya pada hati yang bisu Pejamkan sejenak hilangkan kecewa Awan pun masih termenung tanpa kata Ku ba lagi untuk menerka Sebuah tanya didalam dada Sering kulihat dirimu didalam mimpi Dan menyelimuti indahnya hari Kini ku tlah kembali di tempat ini Ku tahu ku tlah salah mengerti Seakan tiada gelap menutupiku lagi Kini tak perlu lagi untuk kucari Hanya aku salah mengira Kita kembali dan mulai tertawa Aku bungkam beribu bahasa.. Lidahku kelu tak mampu berkata.. Aku semakin terbelenggu dalam hening dan penat.. Arah dan tujuan di depan mata semakin buram, semakin gelap tanpa ada seberkas cahaya yang menyinari fikiran dan hatiku yang semakin mati.. Aku semakin tersudut, seperti terpuruk.. Dunia ku, dunia mu, dunia mereka, tak pernah sejalan.. Egokah diri ini, atau mereka yang tak pernah mengerti.. Hati ini menjerit... Tuhan, berilah seberkas cahaya, beri petunjuk apa yang harus ku perbuat.. Jangan biarkan aku mati dalam keterpurukan ku, jangan biarkan gelap ku menguasai hati dan mata bathin ku.. Jangsn biarkan aku jatuh dalam penantianku menunggu di batas ruang dan waktu yangg sempit ini.. Hilangkan lara ku Tuhan, berilah kebahagiaan itu... Kala semuanya berangkat kesekolah Dia duduk termenung sendiri Berkenalan dengan sepi Pada kejemuan di sandarkannya dirinya Dalam hati dia bertanya Mengapa hidup ku seperti ini? Kian lama sang ayah telah tiada Ibunya pun sudah renta Tiap pagi dia bekerja Mencari nafkah penyambung nyawa Dengarlah... Dengarlah jeritan hati Dengarlah ungkapan nurani Yang tertindas si tinggi hati Relung bercerita Yang sedang teraniaya Pada Sang Pencipta Keadilan yang dipinta Waspada pada do'anya Yang telah diutarakan Kepada Tuhan Pencipta Sebab tidak ada penolakan dari Tuhan Aku seperti berdiri diantara ribuan bintangkau tepat dihdapankutapi aku tak mampu menggambilmupenuh keraguan yang ada Aku takut kamu kehilangan tempatmujika ku ambilaku takut tak mampu menggenggam muaku tak dapat mendekatimu Semua yang ada hanya keraguanaku tak mengerti tentang apa iniselalu ada dipikiran hadiri mimpi mengarungi alur cerita Aku takut mematahkan hatiaku ingin menyatukan hatiaku takut kamu hilangtapi takut utuk dimilikiselalu diangan keraguan untuk dinyata Disampingmu aku berdiri Didekatmu aku berada Begitu hangat Saatku didekatmu Begitu nyaman Saatku berada disisimu Dapatkah aku merasakan kehangatan ini Ditiap detik jantungku berdetak Andaikan kau selalu menemaniku Akan terasa kehangatan ini disetiap detikku Wajahmu mengalihkan duniaku Senyumanmu membuat aku lebih semangat Suatu saat kau dan aku berpisah Sungguh ku tak merasakan kehangatan darimu Tiba saatnya kau dan aku bersama Seakan aku tak ingin melepasmu Ingin bersamamu untuk selamanya Kan ku pegang erat tanganmu Takkan kurelakan kau pergi jauh Melihatmu sungguh senang Baying-bayangmu Takkan terlupa Kaulah cahaya yang slalu menemaniku Itulah sebabnya aku menyayangimuIBU Hari ini Aku menunggumu Di taman yang indah Hari ini Hari Ulang Tahun Cinta Kita Di taman ini Aku menantimu Di taman inilah.. Kita pertama kali berkenalan Aku bahagia sekali Menanti kehadiranmu Berjam-jam Aku menunggumu Kau tidak datang Badanku basah kuyub Di terpa hujan yang lebat Aku seperti orang bodoh Sepertinya aku tak berharga bagimu Padahal kita sudah berjanji. untuk bertemu Tapi kau ingkar janji Kau tidak sms aku Kau tidak telpon aku Bunga mawar yang digenggamanku jatuh di tanah yang berlumpur Aku berjanji Aku tidak akan menunggumu lagi Sampai kapan pun.. Lama sudah malam-malam ku ter lewati Ter kadang sepi Ter kadang ramai Hingga gemuruh angin ribut pun tak juga dapat ku pungkiri Namun hati hendak ber buat apa Sedang hakikatnya milik sang pencipta Yang di bumi Yang di langit Bahkan seluruh isi jagat raya ini Dalam kelamnya malam menguak tabir Ku dekap erat luka dalam balutan pedih Hingga rapal-rapal do'a kian ter lafas Semoga masih ada hari-hari yang indah untuk ku Di mana esok mentari akan terbit membawa harapan hati" Menanti Mentari //( Kembara Hati Kesunyian Asa cinta telah sirna Hilang musnah binasa Laksana fatamorgana Di tengah gurun sahara Namun apa daya Aku hanyalah sang pencinta Yang hina dan buta Tak memandang kasta Aku hanyalah si nista Yang mendamba juwita Mengharap setetes cinta Ku dapati lara Jiwa pencinta Tak pernah fana Walau jasad merana Terbakar api cinta Kau bagaikan kanvas putih yang tergeletak Indah pesonamu hingga ku menginginkanmu Ingin ku lukiskan hatiku yang merah karenamu Ingin ku lukiskan kata yang indah tentangmu Dan kan ku retkan warna yang terbaik Tak kan ku siakan waktuku ini Kau bagaikan kertas putih yang bergaris Indah pesonamu hingga ku menginginkanmu Kan ku tuliskan semua rasa hatiku padamu Kan ku tuliskan fikirku yang selalu fikirkanmu Dan kan ku simpan di istana hatiku Tak kan ku lewatkan kesempatan ini Hatiku kini bukan hatiku lagi, Hatiku kini adalah hatimu, Hatiku yang hanya rasakanmu Fikirku kini bukan fikirku lagi, Fikirku kini adalah fikirmu, Fikirku yang hanya fikirkanmu Dan rasaku kini bukan rasaku lagi, Rasaku kini adalah rasamu, Rasaku yang hanya merindukanmu, Setiap waktu dan ketika kau jauh Kebahagian sebuah pertemnan kini telah berubah menjadi keindahan sebuah kisah cinta. yang dulunya bertengkar sekarang menjadi damai akan hadirnya Cinta dan pernah ada yang menyangka bahwa Sebuah pertemanan bisa menjadi sebuah percintaan. Dan mungkin semua orang tau, Bahwa cinta itu berawal dari sebuah pertemanan. keindahan sebuah persahabatan lebih indah jika di tambah dengan sebuah kisah Cinta antara dua makhluk yang saling mengkasihi. Ibu Sembilan bulan aku dirahimmu Sembilan bulan kau menjagaku Tidak perduli sehat ataupun sakit Engkau tetap menjagaku Ibu Duluh wajahmu begitu cantikbagaikan bidadari dari kayangan Tetapi semakin lama wajahmu kusam Bagaikan buah tak laku dijual Ibu Kau adalah pahwanku Kau adalah surgaku Jasamu tidak akan pernah aku lupakan Sampai akhir hayat hidupku Duhai amarah sudah puaskah engkau melantukan syair-syairmu kedalam tubuh yang telah direnggut oleh kerinduan. Duhai penyair sudah puaskah engkau membuai luka dengan tawa candamu. Duhai kekecawaan sudah puaskah engkau memberi makan dan minum dimeja kebahagian. Apalagi yang kau ciptakan dimimpi itu, menginginkan nyata pada lelap duka? Menjamu luka pada taman langit menjadi tamu pada taman bumi? Berkemas temukan suara riang kepedihan pada satu tubuh Menghabiskan madu yang kau perah dari racun pikiranmu sedang engkau takkan sanggup untuk melihatnya dan dia tak menjadi lemah untuk memelukmu. Apa yang kau ciptakan sebelum hari ini. Lihat bagaimana engkau menginginkannya. Telanjang mata penuh hina diwajah berhias air mata dan lihatlah dia, lihatlah dia dan lihatlah. Mata dan hatinya telah dipenuhi namamu. Di Hari Ini Enggak Ada Kata-Kata Indah Yang Bisa Ku Rangkai Ataupun Hal Istimewa Yang Mampu Ku Urai Mungkin Ini Gag Berarti Apa-Apa Bagimu Tapi Yang Pasti Do'aku Akan Iringi Di Setiap Jejak Langkahmu Aku Menyadari Kita Udah Berpisah Tahun Lebih Gag Jumpa Hampir Setahun Bahkan Engkau Memutuskanku Bulan Lalu Tapi Entah Kenapa Aku Gag Pernah Bisa, Menggantikanmu Dengan Yang Lain Beberapa Waktu Lalu Memang Pernah Kuba Merelakan Hatiku Pada Yang Lain Tapi Akhirnya, Kandas Dalam Waktu Singkat Hanya Karena Aku Tak Bisa Membohongi, Bahwa Hatiku Masih Untukmu Bukan Sok Puitis,,, Tapi Percaya Gag Percaya Itulah Kenyataannya Makasih Atas Warna Yang Pernah Engkau Lukis Dalam Hidupku Dan Ijinkan Diriku Menyimpannya, Walau Mungkin Sebenarnya Aku Tak Berhak Memilikinya Lagi Semua Ini Karena, ' KAU YANG TERINDAH''HAPPY BIRTHDAY YAAAAAAAACH, Semoga...... Aku Menjadi Yang TERBAIK Terlampau jauh... Aku memandangnya memikirkannya dan mengharapkannya Tuk menjadi irama di setiap alunan detak jantungku Ingin ku melangkah lebih dekat Namun tembok besar telah menghalangi anganku Bertahan,diam menerima satu kenyataan yang sulit ku yakini Hanya sejauh mata memandang Aku bisa mengenalnya lebih dekat Akan ku hapus semua bunga-bunga yang tumbuh di ladang hatiku Sebelum bunga itu semakin tumbuh dan semakin menyakitiku Biarlah hujan salju sebagai penggantinya Membekukan perasaan yang sempat terbakar Dingin seperti saat sebelum ku mengenalnya... Jemariku kelu Lidahku kaku Seperti palu bertalu-taluSembilu Mampu menyepih; menyapih kandas Karang-karang di pantai mengabrasi Sajak itu sudah berakhir Menemui abjadnya sendiri Dan hilang ... Cinta tlah terenggut Pada takut Pada maut Akankah cinta kan pergi? Tak kutanya pada aksara yang menggulita Bila kasih, dirimu tak merana Kan sepotong hati yang mendamba Jangan pergi kasih, dirimu kusapa Tangerang, November Pagi itu, tak ada kabar tak ada berita.. Hari itu, ya saat itu.. Dirinya mulai merasa.. Beda memang tapi itulah yang dirasanya.. Semangat tak bergejolak.. Harinya mulai tak berwarna.. Dirinya harus memulainya tanpamu.. Kamu yang senantiasa di sana.. Yang sedang mencari ridho-Nya.. Tak mampu tuk menolak rahmat-Nya.. Cita-citamu yang membludak tuk kau raih.. Sepi memang, begitu yang dideranya kini.. Dirinya yang kini merasa sepi . Tak mesti bersemayam dalam sedih, luka atau merana.. Tersenyumlah karna sepi yang sekarang akan berbuah manis.. Jika dirinya mampu mengubahnya dengan lukisan yang penuh warna.. Minta lah pada-Nya, Sang Pemilik Keindahan.. Sepinya akan berakhir saat dirinya dan dirimu bersanding bersama dengan ridho darinya.. Orang tuanya serta orang tuamu.. Adalah syair-syair kebenaran jiwa insani Dialah laskar lirik-lirik nyanyian semua rasa Dialah bahasa Tuhan Yang Paling Sempurna Sunyi,.. Laksana kekasih jiwaku Tak pernah menyakitiku Tak pernah menghianati cintaku Sunyi,.. Bagaikan sejatinya sahabat Selalu memberiku semangat Bangkitkan semua harapan yang berkarat Sunyi,.. Bukan berarti tak ada Tiada terlihat jelas nyata Tapi Dia bergerak di akal logika Sunyi,.. Bukan bermakna kosong Memang sifatnya pendiam Tapi Dia tahu kapan harus berkata Sunyi,.. Gelap tampak di luar Namun terang menyilaukan Di dalamnya Maha Cipta tersimpan Sunyi,.. Dialah alam yang tenang Dialah pribadi yang samar Dan sukma yang penuh rendah hati Aku membutuhkannya Dan dia membutuhkanku Aku pun mencintainya Dan Dia pun mencintaiku Sunyi,.. Aku dan Dia menjelma inspirasi Aku berdua denganya menulis puisi Sunyi,.. Kehidupan jiwaku Tempat dimana aku selalu memahami Setiap makna mulia pekataan Tuhanku Aku bisa merasakannya... Iya, ini aku benar-benar mersakan patah hati... Dan ini adalah patah hati terhebat... dalam sejarah percintaanku... Aku payah, aku lemah... Aku ini apa? Aku hanya bisa cemburu kepadamu... Aku hanya takut untuk kehilanganmu... Dan rasa takut itu yang membuatku melakukan suatu kesalahan.... Kesalahan yang telah membuatmu kecewa kepadaku... Aku menyesal... Sungguh aku menyesali perbuatanku... Seharusnya aku percaya kalau kamu tidak akan hilang... Dan seharusnya aku percaya kalau dia itu hanya sebatas Sahaba... Kau pasti merasa tersakiti... Karena aku telah menyuruh temanmu untuk menjauhimu... Itu adalah kesalahanku... Apa aku boleh memperbaikinya? Aku sadar kalau CEMBURU itu dapat membuat gila... Cemburu itu menyebalkan. Kau terlalu baik kepadaku... dulu kau memberikanku kesempatan kedua... Dan kali ini? Apa aku akan menjadi kekasihnya lagi? Entahlah... Benci.... Aku benci mengenal wanita Namanya berikan aroma ketakutan Hasyrat seakan ingin bersamanya Namun aku bersembunyi bersama kegelapanBenci.... Aku benci wanita Kau caci cintaku Kau benci cintaku Tikam dan mencabik cintakuBenci.... Biarkan benci semakin membenci Hasyrat mendekat tak terbenakkanhanya namamu selalu ku sebutkan Biarkan benci membutuhkan ku... Apakah aku berlalu terlalu cepat Jika aku tlah menunggu terlalu lama Apakah semuanya benar terjadi Jika yang kuinginkan hanyalah angan belaka Dan layakkan embun datang Saat itulah dirimu pergi Kemana aku harus mencariJ Ika sudah tak ada sinar mentari Apakah masih mungkin tenaga seperti naga Yang liar bersama nafas api Bersedia mencarimu walau bukit yang kubakar Jua mentari menjadi persediaan nafasku Dan apakah masih mungkin dirimu disana Ditempat elok tanpa hujaman salju Dengan sisaku yang berevolusi dalam diam Tuk jadi kumbang lemah mencari kembang Lalu kutemukan kau Bersama kupu indah tanpa celah Mendampingimu dalam kelam kalbu Onnasan, Februari Seiring waktu berjalan bersamamu Ketika itu pula benih-benih cinta tumbuh dihatiku Semakin hari aku semakin terjerat oleh cinta yang terpancar dimatamu Sungguh jantung ini selalu berdebar ketika aku menatapmu Cinta…oh….cinta.. Apakah ini namanya cinta Jikalau memang ini cinta Izinkalah aku menjadi dewa dihatimu Biarlah aku menjadi bintang didalam jiwamu Izinkan aku menjadi malaikat penjaga hatimu Dan biarlah aku mengatakan bahwa aku mencintamu…. Dusun Sedopok, Desa Ngeper, Kec. Padangan, Kab. Bojonegoro, Desember Bagaikan API tersiram air pasti padam... Itulah gejola yang asalnya membara menjadi redup. Bagaikan batuan ES tersinari matahari pasti mencair... Itulah kekuatan hati yang asalnya kuat menjadi pudar. Ingin rasanya terbebas dengan masalah ini Bagaikan burung keluar dari sangkar. Kau tanya bagaimana perasaanku Ku bilang, tentu aku bahagia Kau bercerita padaku bahwa kau teramat senang Kau katakan padaku semuanya membuatmu tersenyum Menit berikutnya kau pergi Kau bilang kau harus menemuinya Pergilah, tinggalkan aku disini Tapi satu permintaanku, Jangan pernah tanyakan lagi bagaimana perasaanku Jangan tanyakan lagi apa aku baik-baik saja Apa kau tau Aku terlalu lelah sekarang Aku tersiksa jika terus berbohong Aku tak bahagia Aku tak baik-baik saja Dengar baik-baik Aku sama sekali berbohong Atas apa yang kukatakan Resah,gundah gulana... sejenak berfikir... berlinang air mata Ingin berteriak, ta` ada suara ingin membrontak, ta` ada tenaga Diam dan diam... dipinggiran jalan Ingin menyebrang.. krikil makin tajam, menba bertahan angin semakin kencang diam hanya bisa diam... pasrah dg keadaan. Senin -Desember- Keinginanku untuk Meraih cita-citaku Itu sangat dalam Dari apapun Tetapi banyak Orang yang selalu Meremehkan aku Bahkan merendahkan aku Karena pendapatan Orang tuaku Yang tidak seberapa Dibanding mereka Tetapi mereka Semua tidak Menjadi batu sandungan Untuk aku Meraih cita-citaku Karena aku menganggap Itu semua sebagai Cambukan untuk aku Bisa mencapai cita-citaku Karena yang kutau Kegagalan bukanlah Akhir dari semuanya Tetapi awal Untuk aku meraih cita-citaku Untuk kebahagiaanku Kelakk dimasa depankuu Ini sebuah cerita yang sudah usangdan lagi tentang cinta Kusam dan tak terlihat sempurna lagi Seperti hujan ketika menculik indahnya senja di sore hari Tak terlihat indah lagi.. Kuingin yang lain. yang lebih indah, lebih dari yang dulu Tapi bagaimana caranya? Bahkan disini, saya sudah lupa cara mencintai. Daun-daun menari seakan terlihat riang Tak ada angin namun masih terlihat riang Itukah bahagia yang sebenarnya? Atau disana, masih ada kebahagian lebih yang belum terbaca?? Ini Bukan Periang yang hampir gagal Ini hanya komposisi dari menba bahagia tanpa Angin Ingatkan saya tentang cara mencintai... Besar keinginan menba untuk yang lain Rinai angin menelusuk tulang Menerawang setiap semilirnya Dingin terasa menggigil Rasa nestapa yang tak kunjung Selesai... Tak terbalaskan olehnya Tak menyadari keberadaannya Tak kunjung Selesai... Untuk dirasa Jakarta, September Anjing berteriak lantang Teriak... seakan dirinya kuat Menantang sekitar dengan teriakan lantang... Hutan dengan sekumpulan singa... Begitu senyap rasanya namun bsa mematikan yang menantangnya... Sepi... dan senyap di hutan sana.. Sebuah rumah dengan seekor anjing... Terasa begitu ramai... Ramai... seakan berada di pasar Begitu lantang teriakanya... Maling datang di saat menjelang malam... Anjing berteriak seakaan memberi tahukan pemiliknya Knapa tidak langsung menggitnya atau menerkamnya Karna anjing hanya bermodalkan sebuah teriakan tanpa ada nyali untuk menerkam.. Lantang memang... tapi bernyali layaknya tikus yang tak sengaja di lihat oleh orang Yang tidak mempunyai nyali di pelihara karna Teriakanya... Yang mempunyai nyali di takuti karna diamnya... Singa bagai seekor binatang bisu.. Namun... terkamnya membuat orang kehilangan jiwanya... Sekali berteriak... Larilah semua musuh yang datang untuk menantang Layaknya anjing kau selalu berteriak seaakan menantang... Saat di lawan malah lari seperti di tikus.. Hanya bermodalkan teriakan tak mampu melawan... Anjing memang begitu sifatnya... Tapi... knapa orang pelihara sifatnya Karna dia tidak mau di remehkan.. Orang mengoceh trus menerus Menandakan dia ingin di takuti... Diamnya seekor singa... Saat dia mulai mengeluarkan suaranya.. Merindinglah karna aumanya... Begitu tajam terdengar di telinga... Menyayat hati, dan juga nyali.. Tatapan mata yang teduhberikan rasa nyaman tutur kata nan lembut hadirkan kerinduantapi itu dulu jauh sebelum Kau mengenal dia Kini kau berubah menjadi seosok yang tak kukenal,sikapmu,perhatianmu semua telah berubahsampai akhirnya kau ucapkan kata itu. Kata yang membuat hatiku terasa sakit kata yang menyayat semua harapan menghancurkan semua mimpi yang telah ku bangun bersamamu. Aku tahu ini sudahkehendak Tuhan Ini adalah takdirku kau memang bukan untukku dan aku percaya kita kan bahagia bersama takdir kita aku telah merelakanmu karena inilah takdir,takdirku,takdirmu takdir kita ---- No. Urut Tanggal Kirim  // :: Wakil Rakyat... Kinerjamu kurang... Engkau hanya mengurus dirimu sendiri... Tak perhatian kepada kami Hidup mewah itulah ciri khas waria Wahai para waria Kami hanya minta kesejahteraan Lihatlah kami Lihatlah kami Kami tersiksa seperti Di neraka Engkau bahagia seperti Di surga Kau yang dulu datang mengetuk jendela hati memaksa rasa…. terbuka kunci cinta susah payah… Ku biarkan kau masuk mengisi, tahta cinta suci saat kau raja hatiku beri warna hidupku amalkan senyum tulus bertasbih kalbu suci waktu yang berjalan buatmu lupa Akan kerajaan, yang kau tahtai tinggalkan singgasana suci tinggalkan semua ketulusan hati ku terlalu sulit terima ku kunci pintu hati tak kan ku buka lagi karena hanya beri sakit dihati kini kau kembali meminta tahta itu lagi tapi ku tak perduli pergi kau… Jangan pernah kembali tahta ini bukan milikmu lagi kerajaan ini tlah terkunci hanya yang tulus sejati menjadi raja hatiku lagi…… Kala lelah berarti aku lemah Kala luka mungkin aku resah Kala terdiam bukan aku mengalah Kala itu semua harapku merebah Tak lagi mengarah Memejamkan mata yang tak memerah Menghiraukan petunjuk arah? Bukan lagi tujuan yang membawaku ke tanah Ujian yang semakin bertambah Tak dapat kuusap keringatku yang basah Oh.. bukan tujuanku kembali ke tanah Namun tak sanggup kubendung air mataku hingga menanah Oh.. bukan tujuanku kembali ke tanah Hanya tak mudah bagiku tuk melangkah Tuhan.. ijinkan aku menengadah Aku berada kembali. Banyak yang asing: air mengalir tukar warna kapal kapal, elang-elang serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain; rasa laut telah berubah dan kupunya wajah juga disinari matari lain. Hanya Kelengangan tinggal tetap saja. Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan; lebih lengang pula ketika berada antara yang mengharap dan yang melepas. Telinga kiri masih terpaling ditarik gelisah yang sebentar-sebentar seterang guruh Di sunyinya malam Hati dan pikiran tak dapat semelodi Tentang cinta yang kau taburkan Tentang luka yang kau goreskan Aku benci kau Kerap pikiran ku katakan Namun berontak hati makin bergejolak Ungkapkan aku rindu kau Bibir hanya mampu membisu Mata hanya mampu menangis Kaki hanya mampu berdiam Jiwaku semakin terseret ombak kehampaan Tak mampusungguh ragaku tak mampu Hilangkan rindu dan benciku yang kerap melekat di jiwakudan menjadi jurang di kehidupanku Jangan patah... jangan menyerah... meski kini kita tak lagi searah... Jangan menutupi rindu jangan pernah benci... pada cinta itu meski kini kita tak lagi menyatu.... Satu hal yang perlu kamu tahu.... pernah memilikimu adalah hal terindah dalam hidupku.... Part Lama ku merasa Seperti ada yang menjaga Pelan, namun menekan Semua, masih seperti dulu kala Rasa yang sama, Kadang dengan cara yang berbeda Tegas dan pas Terasa lepas Waktu tak seperti dulu Kenikmatan silih berganti berlalu Kesadaran tak juga menyatu Haruskah cinta menunggu??? Kenapa selama itu??? Apakah hatimu terbuat dari batu??? Bukankah perbedaan menjadi kebanggaan??? Bukankah permintaan sudah di kabulkan??? Lama aku melihat, Awan tak lagi jingga, Bulan tak lagi purnama, Lama aku mengenang, Senyuman bukan lagi kebanggaan, Amarah bukan lagi hinaan. Haruskah baru sekarang??? Setelah sekian mata memandang heran. Dan karena cinta, Mana mungkin berlalu begitu saja. Mengenang masa indah ini Bersama berjalan-jalan mengobrol Hanya mengingatnya saja Takkan ada raguku menarik ujung-ujung bibirku Dalam sendiri Aku menawarkan dirimu Persaudaraan sejati Dengan demikian kita takkan terpisahkan Namun ini adalah perpisahan bagiku Relung-relung senja masuk dalam tubuh sendirian ini Kau tidak di dekatku Tidak menyapa ataupun berbincang-bincang denganku Aku tidak bersamamu saat ini Kamu telah dimiliki Aku dan kamu sepasang sahabat Tapi kamu dan dia sepasang kekasih Dan tak mungkin kurusak pengalaman pertamamu itu Aku buru-buru mencari Arti kecemburuan ini Buru-buru memburu kesepian ini karena kamu pergi Aku seperti tidak ada artinya Bagaikan kamu Takkan menceritakan pengalaman cinta pertamamu Datangnya malam menambah dinginya sekujur tubuh Seakan terbayang senyummu yang lugu Bersinar menyayat kalbuku Alangkah sayangnya,,,. Mendapatkanmu hanya mimpi belaka Tergores perasaanku meninggalkanmu Semua itu hanya mimpi Yang takkan pernah terjadi. Dan biarkanku mengenangmu Dengan perasaanku Yang menggebu, Tiada henti sampai akhir nanti. Kisah hidupku tak seindah saat bersamamu Ketika kau memberikan satu cahaya cinta yang tak terganti Kau yang memberikan sejuta warna di kehidupanku Hingga ku dapat merangkai cerita manis bersamamu Ibu... Dirimu yang selalu memberikanku semangat hidup Membuatku ingin terus alami satu kisah manis yang tertulis Yang tak akan pernah hilang sampai kapanpun Karena ku ingin menulisnya dengan kasih yang ku miliki Ibu... Aku ingin kau yang selalu ada di sampingku Ketika ku menangis ataupun tersenyum Ku ingin kau selalu bersinar dengan cinta tulusmu Karena ku tak mampu menopang hidup tanpa sinar cintamu Ibu…Impianku adalah kelak dapat berkumpul bersamamu di Syurga Illahi Tersenyum tanpa ada yang tersakirti Bahagia tanpa adanya air mata yang melukai hati Dengan penuh keridha’an Illahi Meriuh isak Tangis merindu mu, Berbaur Rintih mencekam di jiwaku, Meratap Sedih Ingin memeluk kembali, Namun Apalah daya Engkau telah Tiada Sembilan tahun udah Engkau pergi Menghadap Sang Kuasa Namun Kasih Sayang mu masih Terngiang dijiwa Melekat Indah dalam Sanubari Didalam hidup yang kelam Di masa yang berat penuh lara Luka liku Kesulitan hidup menuntunku Menapaki Jalan langkah demi langkah Untuk mengerti Hidup sesungguhnyaIbu Kau dambaan Hatiku Disini ku merindu Kasih mu abadi dihati Nasehatmu menjadi kenangan dijwa Penuntun Semangat di setiap helai nafasku Love Miss you Mother Di kapal feri penyeberangan Pontianak Siantan Malam memanjakan mereka para pengembara pikiran. Mencari arti dan tujuan dalam renungan." Indonesia Sastra Saat itu perasaanku tak tentu arahmelamun melihat kegelapan kota berhantukota Pontianak, di mana rindu selalu bertautkota kecil yang indah permaibau sungai Kapuas yang menyengat hidungku Aku bukanlah seorang pria yang periangsuka merenung melihat sekelilingkumempelajari semua yang kulihatmenyerap semua peristiwa danaku masih mengingatnya hingga sekarangbahkan batu-batu, gang-gang sempit gertak dan sungai kecil tempat orang biasa mandimasih terngiang-ngiang, Sungguh menyesal aku meninggalkan kotasaat aku kesepian, tiada lagi kemampuanuntuk hidup di kota itu aku menangis sendiridengan sangat terpaksaaku meninggalkan kota berhantusaat malam haridi mana sebuah kapal niaga bermuatan jeruk Pontimeninggalkan pelabuhan menuju Jakarta Selamat jalan sahabat-sahabat semuaaku meninggalkanmu tanpa pamitselepas aku kesepianmengarungi laut biru China Selatan Mei Sonny H. Sayangbati Satu hari saja sudah seperti teman dekataku ini teman bukan untuk menghibur mu tapi aku membangunaku bukanlah untuk bersenang-senang kau harus tau itukarna aku bukan sahabat bila dilihat dengan mata kiri Lihatlah dunia penuh bintang iniinilah yang dinamakan jutaan impian dan harapanaku punya banyak teman tapi ada yang istimewa denganmuteman yang tidak hebat tapi hati nya lebih baik Andaikan satu lyrik lagu diganti sudah seperti mengejar kebodohanbegitu juga dengan aku aku tak mau satu kesalahansemua akan hancur bila hati tak indahtapi kau desvid akan menjadi teman yang terkenang Muka bukanlah penentu tapi hatilah yang jadi penentudan pandangan mata kiri bukanlah penentu pandangan mata kanansikap awal bukan penentu sifat akhirtidak menghibur adalah teman yang sangat istimewakarna teman yang tidak menghibur selalu ingin hidup dengan hati Puisi ini kuberikan untuk sahabatku desvid antonius Dari melihatmu, Kaulah sosok yang ku cari Yang ku idamkan di setiap mimpi tidurku Yang membuatku ingin tak melepasmu Dari pandanganku Kau tampan, baik hati, dan bijaksana Yang selalu menjadi idaman para kaum Yang selalu ingin dimiliki oleh banyaknya wanita Begitu juga dengan diriku Namun, aku berhenti sejenak Sehilir angin telah mengingatkanku Untuk berkaca dan berangan Siapakah diriku Apa alasan aku mengaguminya Tak kuasa ku menahan, dan akhirnya Menetes juga derai air mata Derai air mata yang ingin selalu memandangnya Derai air mata yang ingin tak melepasnya Derai air mata yang mengantarkan bahwa diri ini tak pantas untuknya Hanya dapat mendoakan dalam heningnya malam Disertai tetesan air mata Yang seolah memohon ingin memilikinya Yang seolah memohon untuk dapat menjaganya dari jauh Tinggalah nama.. setitik torehan sepi berkabung dalam gelaptiada yang mencarikuhingga lepas nyawa dari ragakujatuh,.... terhempas lagi Kini aku mengingat dalam sadarkuhanya kenangan indah yang bisa aku bawaterbang melintasi waktuberkelana melahap masasemua pergi.. Aku sepi.. lantas mati Ketika sajak ini mulai terangkai Aku tak tahu untuk apa tulisan ini Dan untuk siapa retan ini Hanya sebuah harapan dari orang pinggiran Hanya sebuah untaian kata dari rakyat jelata Untuk negeri yang kaya tapi miskin Kaya sumber daya alam tapi miskin moral Untuk bangsaku, Ku ingin katakan Untuk Apa Aku disini"dan Untuk Siapa Kami disini"Apa hanya untuk sebuah kemunafikan dari para pemimpin Dan apa hanya untuk segelintir orang kekayaan bangsaku itu Aku tak tahu untuk apa kita ini,"Untuk Bangsa" atau hanya Untuk Sekedar Uang" Rindu yang masih bergejolak Hati memintanya tuk pupus Bukan tanpa kata Bukan jua tanpa alasan Serpihan kata ini tentang kita Kita yang dahulu jadi cerita Kita yang sempat bersama Kita yang saling mencita Kini kau temukan jalan cerita Dimana tak lagi bersama aku Akupun mencari cinta yang lain Agar tenang jiwa ini Agar aku bisa melupakan Semua kenangan kita Beribu nafas beribu langkah Yang telah terhabiskan, Beribu tawa beratus canda Dan tak terhitung aur mata yang menghiasBersamamu Bersama kamu Dalam waktu yang tak cukup sebentar Mampu memenuhi semua ruang hati yang tersisa Dan maaf bila aku menghancurkan semua sisi lingkupnyaDengarlah, Tak pernah akh berhasrat membohongi Tak pernah aku berhasrat menyakitiDengar Jujurq akan mmembawa bahagia untukmumeski ada dalam tangismu Maafjika harus berakhir dengan alasankujangan berlutut jangan memohon,jan.memaksa jangan kamu tunjukkan airmatamudengar aq bukanlah yang terbaik meski kamu bilang aku lah yang terbaik Hanya mapu aku jelaskan Aku tag pantas Pergilahbawa dan buang semua tentang kitabakar dan hanguskan memori yang adatak pantas kamu kenang hanya menyusahkan masa depan muhanya akan jadi hantu dalam tapak langkahmu Pergilah untukku aku yang memohonaku relameski ada tangis aku masih mencintaimu Dikeningmu terdaapat seberkas kasih Namun tak kau tampakkan Kau punya rasa pada diri ini Namun seakan kau menghindarinya Menepisnya jauh-jauh Aku tak tahu, apakah aku hina atau bertabur kemunafikan Lantas mengapa kau ucapkan bait-bait itu? Lantas mengapa kau lontarkan kicauan suci itu? Jika kau tak bisa terima hati ini..... Bagimu aku hanyalah jeda dalam setiap helaian nafasmu Hati sendu hanya pasra Menyaksikan kau diam, membisu .. Aku sadar, aku berjubah kemunafikan dengan ketegaranku Namun sebenarnya aku tersiksa... Tapi disaat asa cintamu tumbuh Apalah daya hanya sesal yang tersimpan, karena aku telah jauh darimu.... Terima kasih untuk luka yang kau torehkkan.... Selamat datang cintakumeski istana ini tak semegah yang kau bayangkan.. istana ini telah lama tak berpenghunidulu istana ini sangat megahtapi segerombolan pencuritelah menghancurkannya…Kini kuserahkan istana ini padamusemua yang tersisa akan kuserahkan untukmujika nanti dikemudian harikau menemukan istana yang lebih megah dari inikupersilahkan kau untuk pergikarna aku tak memiliki kekuasaan apapununtuk membahagiakanmu.. Tapi jika nanti kau ingin kembaliakan terbuka lebar pintu istana ini untukmu. dan kuharap saat itu kau menyadarimeski istana ini tak semegah yang kau harapkantapi istana inilah yang memiliki cinta untukmu… Ada masanya Aku memandang dengan matamu Aku mendengar dengan telingamu Begitupun sebaliknya Kau merabah dengan ras aku Kau mencumbu dengan naluriku Begitupun sebaliknya Kau pernah menjadi yang segala Menjadi alasan bagi segala jerih payahku Menjadi alasan atas segala daya juangku Menjadi muasal dari segala rasa rinduku Kita pernah terjebak Diruang yang sama Diruang romansa Yang kita sebut jatuh cinta Tapi kini cinta telah hilang ditelan semasa Raga kita yang tak lagi saling menyapa Kau meninggalkanku dimuara rasa Dengan luka disekujur dada Kau pergi dengan suka cita Membuatku mati tak berkata Kau muasal dari segala aksara Tanpamu semua kataku tak lagi bermakna Sudah lama ku tunggu seseorang Seseorang yang lama hilang Setelah ku tunggu lama Akhirnya kau datang jua Yang akan mengisi kekosonganku Kekosongan hatiku Kan ku ungkap isi hatiku Maukah kau menjadi milikku? Kan ku sambung ikatan cinta Antara kamu dan saya Ikatan ini kan abadi Tak kan terpisahkan lagi Wahai tuhanku........ Sambungkanlah ikatanku Agar semakin erat Bagaikan tali yang terikat Kasih.... saat ini bayangmu yang selalu singgah dipelupuk matakunamamu terkalung dihatikucintamu menemani setiap helaan nafaskukasih sayangmu mencair bersama gumpalan darahku Kau tawan hatiku dengan perhatianmukau sejukan aku dengan bisikan cintamuhinggga aku tak mampu membuka hati untuk cinta yg baru Kasih.... jauh darimu adalah hal yang sangat aku bencinamun itulah yang harus kita jalanisatu yang harus kau tahu aku disini akan selalu menunggumu Kasih.... terimakasih untuk cinta tulus yang kau berisemoga cinta ini akan selalu abadisampai nanti kita berdua mati Kasih..... saat ini aku menangis merindukanmurindu hangat dekapan pelukmurindu belaian jemarimu Kasih..... bantu aku untuk melaman semua rasa rindu inirasa rindu yang mampu membunuhku secara perlahandan bawalah cintaku kemana pun kau pergiteruntuk kasihku. Pagi yang cerah dan tanpa hujan Termenung tenang dalam kesendirian Siang menerangi tak kau hiraukan Mentari tenggelam dan berganti malam Malam kan datang masih mencari Malam kan pergi terus menanti Pagi menjelang berganti hari Masih kurasa tetap begini Kian terasa dirimu menghilang Sungguh sepi diri memandang Kian terasa jejakku menghilang Jauh dan pergi tinggalah bayang Detik yang kuratapi Menjepit segala ruang yang kusinggahi Beribu catatan tentang cinta dan penantian yang kualamatkan untuk satu namatelah sampai pada titik penghabisan.Lalu.. Jejaknya terhenti Jejakku menepi Sepotong cinta yang hadir mencium basi dalam alurnya Satu demi satu membunuh setiap gelisah dan rindu Tak ada lagi celah untuk pengecualian Segala dalil untuk membuatku kembali menghunus damba Kuingkari dengan membiarkan kecewa dan larakumengendap dalam emosi yang membara Menenggelamkan janji setia pada altar tak berpenghuni Yang kulihat hanya banyangan kesepian mencekik Mengulum warasku tak bersisa Yang kudekap hanya kesendirian diatas jejak kenangan menyakitkan. Dimanakah dirimu sobat ku disini membutuhkanmuaku rindu dirimuaku rindu semua tentang kita Kapankah Tuhan akan mempertemukan kitakapankah kita bisa seperti duluyang selalu bersama dan slalu ada waktu tuk bertemu Kita dulu saling bercerita dan slalu tertawa bersamanamun kini kita tak bisa lagi tuk slalu bersama kau terlalu jauh disana sedang aku disini tapi walupun kau jauh dariku do'aku kan slalu menyertaimu.I miss you sobat Disaat aku dalam dekapan cintamu, aku tak ingin lepas dari peluk mu Seandainya kau tau cinta ini tak pernah pudar Ingin selalu aku berada disampingmu Karena aku hanya manusia biasa yang ingin slalu hidup bersama mu selamanya Namun apa daya waktu, ruang, jarak dan tempat memisahkan kita Memisahkan raga kita, tapi hati dan batin kita Selalu bersama Aku akan selalu merindukanmu, danaku akan slalu mendoakanmu disana Dan berdoa suatu hari nanti kita akan bersatu dalam ikatan suci Ikatan yang di Ridoi oleh Allah Yang dapat menjadi Imamku, sehingga dapat membawaku Ke surga nantinya..... Detik waktu termenung sepi Perempuan anggun bermuka sayu Berhiaskan kacamata diatas pipi Parasnya bak seorang putri ayu Cantik rupanya Berpostur semampai dan menawan Baik hatinya Tidak sombong dan dermawan Panggil dia Princess Rahma Gautami Perempuan beredifikasi tinggi Ramah dan lembut hingga sanubari Bersahabat dan tidak elektik dalam hidup ini Senyumannya menarik hati Tulus dalam persahabatan Menuai amity dan menolak enmity Semoga selalu menjadi princess dalam kehidupan Rahma Gautami. Tanpamu semua terasa sepi Mengambang dalam pikiran ini Galau tanpamu disisi hidup ini Kamu-lah perempuan harapan bagi setiap insan di mayapada ini Dari sahabatmu, Mami.. Bojonegoro, September Entah sudah berapa kali aku bertarung dengan diriku sendiri Ketika itu matahari mulai bersandar pada cerita alam Terasa pedih menyapu air mata Hanya cinta yang kuingat, mengukir keindahan dalam sebuah nuansa. Tuk sejumput harap yang kutuang Tentang kita, Ketika engkau terlupa, biar kupeluk ragamu dengan cinta Bila ku cakap kau sempurna Kan kutemui danau murka Sungguh elok kau di mata Bayang kau pun bercahaya Takkan kukeluarkan serapah Hanya ingin sedikit memuja Ciptaan Tuhan pandangku indah Lahirkan abadi ketenangan jiwa Jangan sukar kau indahkan Anugerah yang telah dilekatkan Karena semua keinginan Di antara jari Ar-Rahman. Inilah Rasaku Bila kucukupkan segenggam saja rasa maka tiada mungkin timbul rindu dalam kalbu. Bila kudapatkan sedikit saja keberanian untuk mengaku suka, mungkin tak kan pernah ada celah bagi resah di dalam hati. Rindu ini tak beralaskan, Kepada apa dan bagaimana terlayang rasa tanpa sisa. Duhai sepasang mata tak terlihat bersembunyi dibalik tirai waktu berbaliklah.. Ayunkan matamu menatapku.. Selipkan senyummu dalam bola mataku Hiasi setiap mimpiku meski dengan bayangmu yang samar.. Hadirmu menyentak kedalaman jiwaku, Jika saja bukan sekedar bayangan semu.. Ingin ku menatapmu, Melebihi jarak nalar tanpa berkas di samudra hatiku Inilah rasaku Menghantam rindu berbekas resah mengusik setiap mimpi, Bila saja bibirku tetap terdiam tanpa mampu menguasai kata, Fahamilah hatiku, Inilah rasaku.. Rasa rindu dengan diam tanpa banyak kata, Membungkus setiap resah, Mengutuk setiap gundah.. Satu wujud rasa tanpa batas diujung jiwa, Inilah rasaku, Cinta...... Kata orang mencari teman itu gampang. kata orang menjadi yang terbaik untuk sorang teman itu mudah. tinggal ada disampingnya kapan pun dimana pun saat dia butuh. mendengarkan ketika dia punya cerita.. memahami ketika dia sedang ditimpah masalahbertukar pikiran tentang apa itu hidup.. Sungguh hal itu sangat mudah dilakukan. untuk seorang teman yang telah menghibur dan menemani mengisi hari hari kita. tapi sungguh sangat disayangkan semua tak selamanya berjalan seperti itu. semua kadang berbelok berbalik derajat.. berputar seenaknya sendiri hingga kita tak bisa mengontrol Kemana arah pertemanan ini. ada yang menjatuhkan.. ada yang menghilang saat butuh.. ada yang acuh tak kenal.. ada yang berusaha menghindar demi kepentingan sendiri.. ada yang mengalihkan pembicaraan ketika bertemu.. namun tak sedikit ada yang masih memperhatikan.. peduli dan selalu memberi motivasi. teman tak selamanya menjadi sahabat yang terbaik. teman kadang bisa menjadi musuh terberat dalam hidup. teman bukan orang yang harus kita percayai %. teman hanya manusia biasa yang punya salah dan khilaf.. Jika nanti kau menemui saat dia khilaf.. maka maafkan lah.. anggap semua hanya pukulan kecil di tangan mu.. yang rasanya akan mudah kau hilangkan ketimbang cubitan kecil di tangan mu. meski kecil tapi rasa yang kau rasakan akan lebih sakit dari pukulan itu.. Jauh ku disini mengharapkan kehadiranmuku tak bisa jauh darimuwalau jiwa ini entah di mana namun cinta ku hanya untukmu Kasihsemakin ku menjauhrasa ini semakin mendekamdan terasa pahit di hatiuntuk ku tinggalkan Kasihjagalah cinta ini sampai akhirnya nantiwalau ku tak bersamamu tapi yakinla cinta ini hanya milikmumilik kita berdua semoga Allah memberikan jalan untuk kita berdua Langit menjadi saksi biru Atas tindakan perbuatanku Mengalirkan darah tiada menentu Hanya untuk mendapatkan sesuatu Jika ada yang mampu bertahan Pasti akan hancur perlahan Itulah semboyan dalam pikiran Untuk memiliki apa yang aku inginkan Ku pastikan akan selalu memiliki Apa yang paling ku inginkan dihati Walau ada yang tersakiti ku tiada peduli Meski derita orang lain ku nikmati Ku akan buktikan pada dunia Bahwa aku akan menguasainya Siapa yang ingin menghentikan saya Bersiaplah diri akan binasa Atas nama cinta kita bersaling sapa.. Berkenalan, bersenda gurau, tak kenal waktu itu siang atau malam Sebuah realita, tak mempersatukan kita Karena kita memang tidak ditakdirkan bersama, Aku disini, kau disana Tempat, waktu yang tak dapat ditentukan Membuat kita hanya berangan Bahwa kita memang satu rasa Kamu, tidak tau betapa aku dengan rasa ini ingin memilikimu, Sikap yang berbeda tak aku ungkapkan karena aku yakin, Rasamu sepertinya berbedaTetapi Ketika waktu itu, kamu bilang Rasa yang ada dihatimu, ternyata sama denganku Wajah kita beradu dibawah rembulan, Aneh namun ini nyata…Tapi dengan indahnya aku berkata “aku tak dapat dimiliki olehmu”Ketika kamu mendengar itu, kamu hanya mengangguk dan tersenyum Kau bilang “aku juga sama sepertimu”Dengan ragu aku bertanya “mengapa”Kamu menjawab kembali “atas nama cinta aku menba setia, Setia mencintaimu, setia mengagumi, setia hingga waktu yang ditentukan tiba”Aku bertanya “lalu”“tunggu aku” jawabmu dengan bijak. Subhanallah, Wal-Hamdulillah, Wa-La Ilaha Illallah, Wallahu Akbar Dengungan Tasbih, Tahmid, serta Takbir berkumandang Sedu Lautan manusia begitu Khusyu’ memuji tuhannya Terangkat hamparan luas hati yang keruh untuk bisa menyadarinya Akan kebesaran dan Keagungan tuhannya Ku berpikir sejenak lalu ku berkata “ Ada Apa Denganku “ Mengapa bisa Demikian yang terjadi padaku Secercah Asa ku Tancapkan tuk meraih Ampunan Ilahi Secuil Asa ku hamparkan tuk meraih Ridho Ilahi Sedikit Asa ku lapangkan tuk meraih Rohman-Rohim-Nya Ilahi Namun, Sebesar apapun Asaku untuk dapat Menuju tuhanku Ku meminta tuhanku yang Maha Agung dengan sebuah pernyataan yang penuh harap “ Bagaimana aku bisa meraih ampunan dan Ridho-Mu “ “ Sampai Kapan Aku Mengemis Kepada-Mu ” Ah…….. Itu hanya Siulan Dariku yang Tiada Ma’na Hatiku tetap tertunduk patuh pada Ilahi Demi mencapai asa yang tinggi serta di Ridhoi Aku anakmu Bukankah aku buah hatimu? Tidakkah kalian menyayangiku? Sebab kalian orang tuaku Perpisahan kalian membuatku hancur Kehancuran anakmmu Kini mimpi terburuk telah terjadi Terasa tiada lagi keindahan hidup ini Telah mati, tak mungkin kembali Bukan jasad kalian Tapi cinta kasih kalian Kasih yang hangat dan tak munkin lengkap lagi Ayah, ku tahu kau sangat menyayangiku Tapi jangan kau buat aku bingung olehmu Karna tak mungkin ku tinggalkan syurgaku Namun aku tetap anakmu dan kalian orang tuaku Dari pojok kota makasar, selimut rahmat mengitariku, sendusil cinta kekuatan hati, di sini, di kota ini emosi, angan dan optimis bertaut, satu dalam ilmu yang kau titah Cintamu menyembuhkan Sujud sukurku padamu ya rob, awal tertatih akhir bertahta, tak ada lagi nuansa keangkuhan, hanya teman sejagad selembar kertas kehormatan Tak ku kejar kehormatan itu, dan tak ingin sesekali merasa dihormati, karena jiwa ini tanduh hanya harap ilmu ada bermanfaat Terima Kasih Makassar atas cinta dan semangat karena ilmu ini tak utuh tanpamu.. Melebur dengan malam Membual dengan khayal Kucari kau roma Sampai romaromansa Chairil Gadis manis apa kabarmu? Aku tengah berjuang disini Melenyapkan ngkak tak berujung Gadis manis, kau senang bernyanyi? itu bunyi sajak seniman itu puisi Gadis manis, kau senang ke pantai? Itu lukisan firman Sang Pencipta Itu puisi Adalah puisi Ketika debur debu mengalahkan debur ombak. dipenuhi gedung gedung tinggi nan mewah dengan kilauan permata dimana mana aku kagum padamu . Namun dibalik semua itu terselip sebuah kenyataan hidup yang sulit tuk dijalani . Betapa hatiku amat sedih melihat mereka yang tak bisa sekolah rumah tak punya tidur dikolong jembatan setiap hari mencari nafkah dari tumpukan sampah meraka amat rasakan, sulitnya hidup dikota metropoliatan . Sungguh aku tak percaya, semua itu terjadi di ibukota .JAKARTA . Saat berdiri ku meratap Tengah sunyi menyepi menyendiri Semilir angin berhembus Menyentuh hati sejuk terasa Hati nan hati jauh dimata Terasa begitu sepi tanpa hadirnya dirimu Wahai bintangku Ingatlah sinarmu tak kan padam Ingin ku terangi dirimu Namun matahari belum terbenam Tunggulah sejenak sampai matahari terbenam Dikalah itulah ku akan menerangimu menemanimu Hari dan masa berlalu pergi tanpa mohon izin pada setiap yang ada di dunia ini.. aku terus merenung tentang kehidupan ini.. kaki melangka tak tahu bila saat terhentinya?... liku-liku kehidupan mengukir sejarah diri seperti potret kisah hidup ini penuh rahasia Tiap hari ku lihat roda kehidupan bertali arus tanpa henti kadang masa aku gembira kadang masa dugaan melanda tiada terkira semua itu sentuhan kehidupan yang harus ku jalani.. Ya Allah kenapa hamba mu ini terlalu rapuh menghadapi dunia mu ini?... airmata mengalir lagi malam ini karapuhan hati sering ku sesali. aaarrrggghhh Ku harus kuat Ya Allah dunia mu ini hanya persembahan sementara ku sedangkan yang kekal dunia abadi mu di sana ku harus mencari bekal hidup ke alam itu.. bantu lah aku Ya Allah dalam mencari redha mu semoga ku akan. tersenyum indah, ""Dalam Menghadap Akhir Hidup ku...Subhana Allah.. Dan Menyebut nama Mu bila akhirnya nanti..Insya Allah. Sebuah badai dalam ceritaku... Memicu jantung berdetak cepat di setiap detiknya kian memperlambat tumbuh... Apakah dia mencintaiku yang layak mengetahui.? Dan aku menangis sekarang... Ini adalah jalan yang sulit, ketika aku terbangun... Mengapa kamu melakukan ini padaku.? Mengapa kamu melakukan ini dengan mudah.​​? Kamu membuatku sulit untuk tersenyum... Kamu membuatku sulit untuk bernapas... Mengapa kamu melakukan ini padaku.? Dan aku tidak berpikir, bahwa aku memiliki kekuatan untuk melepaskan... Aku akan menyerahkan semua ketika aku baru saja bernapas, sampai hari itu tiba dan aku mati .. aku adalah hamba Allah" Kau pun sama.... Aku tercipta dari setetes air hina.. Kau pun sama... Aku mengeluarkan kotoran yang menjijikkan'Kau pun sama... Aku mampu memberikan hal hal indah"Kau pun sama Aku bisa nantikan surga atau neraka, Kau pun sama, Sebab kita sama... Lalu…Mengapa kau melarang aku mencintaimu? Mengapa kau tidak senang jika aku pun berada disampingmu?... Mengapa kau begitu sulit menerima kebahagiaanku Mengapa kau selalu berbicara neraka kepadaku, seolah-olah disanalah tempatku Padahal Allah, Tuhan kau dan aku Ia ciptakan kau begitu indah mungkin saja untukku Ia ciptakan aku tiada berharta mungkin juga untukmu Bukan karena aku cinta kau dan kau benci aku Ia hanya sedang menciptakan sejuta cinta tanpa akhirdidalam hidupku dan hidupmu,,..dirimu... sungguh kau tempat istimewa dalam hidupku....diriku.. mungkin tak cukup berarti bagimu,,, Selalu ada usaha dan doa dalam setiap langkah Terkadang hati dan perasaan ingin menyerah Namun aku sadar akan indah nya sebuah gelar Itu yang membuat aku tetap tegar Tuhan, kuatkan aku di saat lemah Sadarkan aku di saat aku ingin menyerah Lancarkan lah pendidikan ku Agar aku dapat memperoleh mahkota itu Mahkota hitam bertali itu sangat mewah Sangat sulit untuk memperoleh nya Perlu ada perjuangan di setiap hari nya Itu yang membuat ku tak goyah Aku menjadi lingkaran gelap tanpa Henti Menba menarik cinta yang telah pergi Sedalam itukah tusukan rindu? Mengapa kau hadirkan dia disaat kita mulai bersama? Aku membeku seakan tak bernyawa Tusukan benci kini mulai merangkul hati Dalam cinta ini aku telah kalah Imajinasiku terbakar Dulu mimpi kita sama Menjalin hidup bersama tanpa ada cinta baru Kini semua menjadi tak seakan Antara aku dan kamu telah ada dia Antara cinta kita telah ada cinta baru Kini aku berjalan dengan jiwa kosong Berharap nanti kamu mengerti dan kembali Bahwa ada cintaku yang selalu menunggumu Yang tidak pernah peduli sedalam apa kamu pernah menyakiti Seindah cintamu Hadir dlam keindahanku Kau bawa aku dalam keindahan Suci dalam kejujuran hati Cinta ini keindahan Terbang melayang dengan keindahan Cinta Temani hatiku dngan cintamu Ketulusan dan Kejujuran hatimu I LOVE YOU slamanya Kau di hatiku Rangkul-lah aku dalam ketulusan hatimu Dalam cintamu ^ Waktu yang telah berlalu sebagai bukti tanda kesetiaan ku untukmu... Aku selalu menba melangkah, meski dalam setiap langkah ku tak mampu membuat ku bahagia. . Disini aku akan tetap menggengam 'janji yg pernah kau ukir dalam hidup ku, dan berharap waktu mampu mengijinkan aku bahagia seperti janji kita. . Tapi kini semua harapan dan inginku telah hancur saat ku melihat kau membawa hati lain dalam hidupmu.. Tak pernah kah kau mengerti. . Begitu berartinya hidupmu untuk ku. . Tak mampu kah kau pahami. . Jika aku terlalu mencintaimu. . Sungguh aku ingin bertanya pada hatimu. . Mengapa kau lakukan ini disaat aku terlalu berharap padamu. . Kau membuatku tak mampu mencintai yg lain selain cintamu... Caramu terlalu indach untuk aku terima. . Aku tak pernah menyesal dengan keadaan ini. . Namun aku menyesal karena waktu begitu cepat memisahkan kau dan aku. . Hancur.. Mungkin hnya itu yang mampu aku ungkapkan, disaat aku harus menerima penghianatan ciinta... Dan kini. . Aku yang akan pergi kan ku terima luka ini. . Dengan senyuman. . Aku akan terus berjalan hingga ku tak mampu melawan waktu. . Diriku bergumam.. Dalam hari yang mengencam Hati kecil ku seolah berbisik Karena sungguh aku merasa terusik Rinduku padamu.. Yang terus menggebu gebu Seolah memaksaku ingin bertemu Namun rinduku selalu saja berujung pilu.. No Urut: Tanggal: // :: Satu kata penuh warna Warna-warni kehidupan Membuatku ingat di setiap lamunanku Terbesit dalam memori hati Lubuk hati ini semakin dalam sampai-sampai tak dapat di ukur Bagaaikan air di samudera Cinta itulah sebabnyayang selama ini menganjal dalam hati Senyum manisnya, temani hari-harikusiatnya yang riang, sesuatu bagiku Canda demi tawa itulah prinsipnyayang selalu terukir dalam hati dan terbentuk relief-relief cintamenambah romantisme jiwa raga ini Cinta . aku terdiam memandangimusejenak aku membisutak adaa satupun suara ang aku ungkapkanhanya dag-dig-dug dihatihanya salah tingkah yang kurasacinta.. semenjak kau memijak hatikukaulah yang istimewalebih dari keajaiban duniakau pantas menaiki tahta di kerajaan cintakutapi . cintaaku tak kan bisa memilikimuhanya segelintir orang yang kau sayangibagai sebutir debumungkin kau tau apa yang kurasatapi mengapa kau hanya diammengapa kau menunggu seseorang yang tidak menyayangimusedangkan aku tak pernah kau anggaptak ada relasi yang kau berikan pada ku Cintamemang indah tapi menyakitkan Cintameman tak harus memiliki tapi akuu bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lainsaat sayap-sayap cinta ini patahpatah karena museakan tubuhku lemah tak berdayahatiku hampa karena suasana initapi mungkin ini takdirkumencintaimu hanya pengorbanan takkan pernah dibalas oleh mubiarllah cinta ini tetap mengalirbagai air mengalir dari hulu-ke hilirsampai akhir hayatku dan setelah kematianbiarlah tangan TUHAN yang akan menyatukan kitaatas dasar Cinta Penuh Pengorbanan Tanah yang sama-sama kita pijak Benih yang tanpa sadar telah kau tanam Perlahan kau mulai merawatnya Dan aku pun tak tahu apa-apa Ketika kusadari benih itu telah tumbuh Perhatianmu bertambah besar saat itu juga Mungkin cahaya bersinar dari segala arahNamun.. Pohon itu tidak tumbuh dengan cahaya Cahaya matahari yang banyak diakui orangMelainkan.. Pohon itu tumbuh berkat air Yang tanpa disadari meresap di dalam tanah Dan terus mengalir kepada akar Dan membuatnya tumbuh besar secara tak terduga Air yang terus mengalir itu Terus saja menjadi sumber kehidupannya Hingga ia tumbuh besar tanpa kuketahui Dan mengapa kini ku tak ingin ia tumbuh Tumbuh semakin besar dan justru membuatku takut Takut jikalau aku terbawa bersamanya Tumbuh ke atas dan mungkin saja Aku terjatuh.. Tapi kau tak pernah henti untuk memberinya air Memberinya sumber kehidupan itu Yang aku tak tahu hal itu Membuatku terus tersenyum Aku hanya tak paham Apakah tujuanmu menumbuhkan pohon itu Mungkinkah kau ingin ku ikut tumbuh bersamanya Dan melihatku jatuh sia-sia Ataukah mungkin.. Kaupun ingin tumbuh bersamanya ke atas langit Dan bertemu denganku di sana Yang sekarang sudah mulai menyadari Tumbuhnya pohon dari benih yang kau tanam Lalu kau akan tersenyum padaku Yang sama-sama duduk diranting pohon ini Dan kau kan' memanggil namaku Seraya berkata.. Aku mencintai mu... Kamu yang terindah yang pernah menyapa hari-hariku Yang membuatku mengerti tentang rasa di hati Aku yang jarang tersenyum Hanya dengan memandangimu aku tersenyum Namun keindahan itu hanya Sesaat Kau pergi tanpa kabar Hanya memberiku sejuta rindu Oh walau kau jauh namun kau selalu ada di hati dan itu sakit Asa yang dulu ku rajut Kini berubah menjadi lara Lara yang tak henti menggoreskan luka Luka yang tak dapat disembuhkan dengan plester Mentari berlari sembunyi Kabut  tebal  menelan mata Yang tampak hanya bayang hitam Membuat gelap semua ruang Teriakan burung memekakan telinga Hembusan angin menggetarkan badan Hanya itu yang kurasakan Ingin ku lihat dunia Dan ku peluk erat Tapi itu hanya khayal belaka Yang tak dapat ku capai Bagi insan seperti ku Dia datang Lalu menyapaku Hatiku berdetak kencang Melihat wajahnya Suaranya begitu tak asing Yang selalu membuatku Menoleh mencari sumber suara Dan kulihat dia Kau menjadi sumber penyemangatku Kau menemani hari hariku Kau membuatku tertawa Dan tersenyum lebar Semoga kita berjodoh Waktu dewasa nanti Kita dipertemukan Suatu hari nanti Suatu hari… aku berkelana Melangkah jauh,.. meninggalkan dunia yg aku kenal…Membiarkan diriku tersesat dalam gelapnya malam dan dinginnya embun pagi Membiarkan diriku hilang…Karna aku tak mengenal lagi ragaku ini…Kusibakkan semua semak dalam jalanku…Angin bertarung dengan pedang dan hatiku…Bulan berkata dalam mimpiku…Namun terus ku berkelana…Sampai aku terjebak dalam amarah ombak di dalam kalut dunia Kuterus bertanya kepada matahari dan bintang…Manakah arah yg aku cari…. Namun tak ada jawaban… sinar mereka terlalu cerah tuk membimbingku Aku lalu bersujud pada bulan…Namun tak ada jawaban… bulan terlalu lembut untuk kuikuti…Lalu aku berjalan lagi…Sampai lautan menyambut keberadaanku…Menyiapkan sajian untuk hati yg kosong dengan suaranya yg merdu Ku kemudian bertanya padanya…Namun kemudian dia berubah menjadi tenang…Terlalu tenang…Sampai akhirnya aku mendengar suara kecil…Hampir tenggelam dalam cahaya matahari dan bintang Hampir bisu akan pesona bulan Suara itu berisi ketidakpastian Suara itu berisi hatiku…Suara itu adalah Dia…Lalu aku pergi meninggalkan lautan Pergi mengunjungi bulan tuk memberinya pedang lusuh Pergi lagi menghadap matahari dan bintang tuk memberinya malam Lalu aku kembali pada dunia yg dulu tak kukenal lagi…Melengkapi diriku sendiri dengan apa yg aku tau…Dunia tak sempurna kawan…Hati juga bisa salah…Namun dengan sedikit ketenangan…Jawaban akan pertanyaan kita… akan terjawab Karna Tuhan tak bisa mendengar kita dengan suara-suara itu..Namun, Dia bisa mendengar jika kita diam.. Diam bukan berarti Dia tidak tau…Diam berarti Dia mendengar… Di sore yang yang cerah Anak anak bermain Dengan teman seusiannya Dengan hati yang senang dan riang Tapi tidak denganmu nak Kau lebih senang bermain sendiri Karena ku tahu Itu memang duniamu Mungkin di mata orang Kau berbeda Mungkin dimata orang Kau hanya sampah Tetapi dimataku Kau ini mutiara Yang akan bersinar Pada waktunnya Desawarsa ini Pelbagai kisah banyak cerita yang aku dengari Rentetan hidup yang tiada penghujung Mengheret manusia kepada dosa. Di suatu sudut Aku bersembunyi di sebalik tabir Mengintip seorang pemimpin kita Menurunkan parap penuh gaya Dek kerana mengejar harta Di sebalik kuntuman mawar putih Aku melihat seorang insan Hatinya memaparkan ketulusan Membantu yang merana di saat derita Hadirnya menyinari hidup si Polandan membawa kepada bahagia Di hadapan pentas mayapada Aku berdiri sambil menikmati Hidangan teater yang tiada berbayar Menonton lakonan seorang manusia Di pandangan ibu bak malaikat Di belakang ayah bak syaitan Betapa hebatnya drama itu Sehingga aku pun tertipu Ah hidup Penuh dengan seribu adegan Dengan wataknya yang berbeza Ditambah pula dengan manisnya kata-kata. Kuba tenangkan jiwaku Ketika semua telah merusak kebahagiaanku Baru ku mulai cerita bersama dengannya Rasa hancur datang menghampiri hatiku Kejarlah dia jika kau mencintainya Aku tak apa berjalan bersama bayang semu Aku tak apa kau tinggal dalam keheningan malam Meski aku harus merelakan perasaanku sendiri Sunyi, sepi kurasakan saat ini Tak dapat ku dengar suaramu Tak dapat ku dengar canda tawamu Hanya kenangan kita yang selalu ada di benakku Terimakasih selama ini kamu sudah memberi warna-warna indah dalam kehidupanku Terimakasih Selama ini kamu mampu mengerti keegoisanku, sifatku yang seperti anak kecil, dan selalu ingin dimanja olehmu Semoga kamu bahagia dengan pilihan hatimu Kenangan september Kamu adalah ambisi untuk dirimu sendiri Kamu adalah mata yang tak pernah mengeluarkan air mata Kamu adalah mulut yang menghiraukan telingamu sendiri Dan kamu adalah hati yang tak punya perasaan Lihat mereka Mereka ada untuk mereka Mereka memberi cinta untuk mereka Mereka berdarah untuk mereka Mereka menaruh harapan ke kamu Cobalah genggam tangannya Cobalah tatap matanya Cobalah jadi mereka Bulan sembunyikan terangnya Malam pekat gelap gulita Tak ada lagi sepercik cahaya Yang menerangi indahnya cinta Cahaya cintaku  sirna Menghilang entah kemana Kini hanya menyisakan derita Harapanku telah tiada Kuinigin terbuai dalam cahayanya Penuh mesra dalam dekapan cinta Tapi yang kudapatkan hanya duka Kini Penderitaan yang aku terima Kemana aku harus mencarinya Ku tak tahu dimana rimbanya Yang aku tahu hanya ada rasa Tapi tak mampu mendapatkannya Kan kubiarkan hatiku terluka Tampa kasih sayangnya Tapi aku tetap asetia menunggunya Hingga dia nyatakan cinta Hey, cepatlah buka matamu, sudah terlalu lama kau terpejam, tak bosankah kau tenggelam dalam gelap,. Hey, jangan kau menatap ke bawah, apa yang bisa kau lihat jika hanya menunduk, yang bisa kau lihat hanyalah apa yang kau injak,. Hey, berhentilah memberikan tatapan sayu, fokuskan pandanganmu lebih jauh, dan memandanglah kedepan dengan tatapan lebih lantang,. Hey, apakah yang kau tatap hanya akan tetap kau tetap, bergegaslah melangkah ke tempat kau menatap, dan dapatkan tatapan baru dari tempat kau menatap,. Hey, jika suatu saat nanti kau melangkah dan terjatuh,. jangan hanya menunduk pedih tanpa arti, lihat ke atas dan lakukan apa yang harus kau lakukan untuk bisa melangkah,. Aku tak tau apa dan siapa. Yang aq tau datang nya begitu cepat. Apa dan siapa maksud dan dirinya. Tiba-tiba. ingatan ku kembali Masa dua puluh delapan tahun silam. Ketiika aq dan dia. Hampir tak pernah tegur sapa. Tapi aq selalu memperhatikan. Kini aku bersamanya. Aku dekat dengan nya.. Sungguh satu Anugerah. Di sa at kt tak lagi sendiri. Sungguh suatu ironi. Dulu kau periang Kau yang kelelakian Kau yg tonboy. Sungguh.. Sekarang kau yg lembut. Kau selalu menangis. Kauyang tak lagi ceria.. Sungguh... sungguh. Bebanmu begitu berat. Adalah ketika kamu merasakan sesuatu yang mungkin Siapapun tidak mengerti.... Adalah ketika kamu merasa simpati kepadanya Dan merasa nyaman didekatnya.... Adalah ketika kamu selalu merasa bahagia Dan selalu ingin tertawa.... Tidakah cinta yang membuat semua menjadi Lebih indah pada masanya.... Tapi apakah cinta yang selalu membuat Orang tersakiti.... Apakah cinta yang selalu menitihkan Airmata.... Apakah cinta yang menjadikan musuh Setelah masanya.... Cinta bukanlah menghalalkan segala cara Demi mendapatkannya.... Tetapi cinta adalah yang mau berkorban Demi kebahagiaannya.... Dan itulah cinta Yang selalu menyimpan banyak rahasia.... Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata; sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku, Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya, dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku. Betapa dapat aku mendesahkannya? Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana Kepada siapa aku akan menyanyikannya? Dia tersimpan dalam relung sukmaku Kerna aku risau, dia akan terhempas Di telinga pendengaran yang keras. Pabila kutatap penglihatan batinku Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya, Dan pabila kusentuh hujung jemariku Terasa getaran kehadirannya. Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya, Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan. Air mataku menandai sendu Bagai titik-titik embun syahdu Yang membongkarkan rahsia mawar layu. Lagu itu digubah oleh renungan, Dan dikumandangkan oleh kesunyian, Dan disingkiri oleh kebisingan, Dan dilipat oleh kebenaran, Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan, Dan difahami oleh cinta, Dan disembunyikan oleh kesedaran siang Dan dinyanyikan oleh sukma malam. Lagu itu lagu kasih-sayang, Gerangan Cain' atau Esau' manakah Yang mampu membawakannya berkumandang? Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati: Suara manakah yang dapat menangkapnya? Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci, Getar nada mana yang mampu menggoyahnya? Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam? Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian? Siapa berani memecah sunyi Dan lantang menuturkan bisikan sanubari Yang hanya terungkap oleh hati? Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan? (Dari Dam'ah Wa Ibtisamah' Setitis Air Mata Seulas Senyuman) Alam hadir bawa diriku Berjumpa kembali denganmu Kaulah cinta... Dari masa remajaku Mengenalmu adalah suatu anugerah Mencintaimu adalah suatu keindahan Dicintaimu adalah suatu kebahagiaan Cinta. bersampul merah jambu Takan pernah lagi aku melepaskanmu Dari hati'. untuk yang kedua kali. I will always love you.. -Laelafitria- Apa kau tau... Pada setiap malam ku tatap wajahmu walau hanya sebuah foto Apa kau tau... Bila sudah melihat wajahmu, rasa letihku sedikit sirna Apa kau tau... Pada tiap-tiap malam, ingin ku jumpa dirimu walau dalam mimpi Apa kau tau... Betapa sedihnya hatiku yang hanya meyimpan rasa ini untukmu Apa kau tahu... Segala upaya sudah ku ba untuk kau mengerti rasa ini Semoga... kau lekas mengerti hanya kamu yang ada di hatiku Bukan kamu bukan juga aku Bukan dia bukan pula mereka . Tapi kita berdua yang membuat cinta menjadi indah Yang membuat cinta menjadi sempurna.. Tinta-tinta emas telah terlukiskan di hati ini Berjuta kenangan-kenangan indah kita lalui bersama Beribu aral kita jalani dengan penuh kasih Tak ada ... Tak pernah ada cinta setulus yang ku berikan kepadamu Kesempurnaan cinta hanya ada saat kau ada di sisiku Purnama Malam ini Mengisahkan cerita yang indah Tentang dua orang kekasih Apakah itu aku? Aku tersenyum Dalam pelukan erat sang kekasih Dalam lagu merdu yang dilantunkan oleh dua orang lelaki dan perempuan Sejenak Aku ingin malam ini Berjalan lambat Seperti yang pernah terjadi diantara kami Tetapi Malam ini Mimpi berjalan begitu cepat Membela perwira yang sedang berjibaku melawan angkara cinta yang tak pernah berhenti Malam ini Tak akan seperti malam kemarin Tak seperti ciuman dua orang yang terpaksa mencinta Tak seperti aku, kamu, atau pun mereka Nada terakhir dari gitarkumemetik kesunyiandi tengah malam suram berteman setetes kebimbangan Aku terdampar di awal musim kemarauberteduh di bawah gerimismemainkan cerita lirihdalam simfoni tanpa kasih Berduka aku meranaberkawan tawa dalam lukaberkabung dalam doayang penuh dosa Satu lagu tentang masa depan.. kumainkan di melodi terakhirdan selalu bercerita tentang kamu.. menyanyikan kisah kisah gelap tanpa akhir. Bogor, Februari Sembilan belas empat lima Proklamasi bergema Teriakan “Merdeka” dan suka cita Menghiasi Bumi Indonesia Garuda pun naik tahta Memekik dengan lantangnya Sang saka pun mengudara Berkibar dengan gagahnya Namun seiring menuanya masa Semua itu tinggal cerita Mulai tercabik ibu pertiwi Oleh ulah kaum priyayi Mereka semakin kaya Berjalan dengan sebelah mata Tanpa melihat kami rakyat biasa Yang mengemis makna merdeka Tikus berdasi merajalela Menggerogoti harta negara Tak pernah kenyang perut mereka Meski permata habis ditelannya Kini merdeka telah sirna Dari bumi indonesia Kini merdeka tinggal kata Tanpa arti, tanpa makna Dengarlah suara kami, penguasa Sudah tiadakah pemimpin yang bijaksana? Yang memimpin tanpa menguras harta negara Dengarlah suara kami, penguasa Kembalikan merdeka yang telah sirna Buatlah garuda kembali mengudara Demi INDONESIA JAYA Andai kau tahu. Disini ku masih sendiri. Untuk menunggumu disini. Dosakah aku jika kumerindumu. Salahkah aku jika ku terus mengharapmu. Sungguh hatiku tak mampu tuk berpaling darimu. Sungguh jiwa ini sepenuhnya milikmu. Namun ku tahu. Kau tak lagi sendiri. Namun ku ingin kau tahu ku masih disini. Hanya untuk menunggumu. Biar begitu banyak bintang menyapaku. Mataku takkan berpaling darimu. Rindu ini utuh tanpa sentuhanmu. Cinta ini ada tapi hampa. Semuanya hanya menunggumu disini. Menunggu senyuman manismu. Yang akan menyapaku. Yang akan membangunkanku. Dari semua mimpi-mimpiku. ----------------------- No. urut Tanggal Kirim // :: Telah kusaksikan sepanjang jalan Tak satu jua kulewatkan Ku ba riang-riangkan hati ini Aku berkata dia pasti ada di kerumunan ini Dia pasti berjalan di tengah onggokan  daging berfikir ini Kembali ku riang-riangkan sanubari Ah, Mungkin dia telat atau aku yang terlewat" Di sana dia pasti ada Mengenakan gamis putih, sesuci jiwanya Tersenyum lebar menitikkan air mata Tapi itu hanya pikirku untuk merinagkan hatiku Jalan itu aku tahu Aku selalu menba meriangkan hatiku Sejenak ku terpukau oleh kata-katanya.. Sebuah syair kau ungkap dengan cinta.. Puisi indah penuh makna . Rangkaian mutiara kata tercipta sempurna . Kau siapa .?? Mampu getarkan seluruh jiwa . Luluhkan hatiku akan bekunya rasa . Hadirkan sebuah takjub dalam dada . Wahai adinda yang berkerudung merah .. Ijinkan aku mengenalmu . Agar aku bisa mengarungi samudra cintamu . Agar aku bisa selami telaga kesunyian dihatimu . Agar aku bisa jelajahi gurun rindu kesepianmu . Biarkanlah aku terbang bersamamu . Mengitari angkasa hati Dalam kehidupanmu ini . Di pagi hari yang indah Angin menusuk nusuk kulit Tubuh melayang menyudut tembok Bersandar dan kumenikmati ketidak sadaran Waktu itu kau datang Menghiasi hening pagi Kau dan aku bertukar kabar Sampai akhirnya kita saling mengenal Angin berhembus keluh kesah Tubuh bergegas pulang kerumah Pikiran dan perasaan  terpaku Karna waktu itu aku menyukaimu Maafkanlah atas ketidak wajaran ini Aku selalu tidak berani untuk menyapamu Apa lagi duduk disampingmu Aku selalu mengalah Dari orang lain yang mendekatimu Bukannya aku pengecut Aku hanya ingin kau  tersenyum Tapi kenyataannya berbeda Kau pasti kecewa padaku Dan kekecewaanmu menjadi kebahagiaanku Karna distulah aku mengetahui perasaanmu Kau pernah menangis dihadapanku Sambil memeluk temanmu Seharusnya aku bisa membuatmu tersenyum Tapi aku hanya bisa diam dan merasakan apa yang kamu rasakan Waktu itu aku menyukaimu Sekarang aku mencintaimu Meski aku tau kau masih memiliki ikatan Aku tak peduli Karna aku mencintaimu Bintang itu terus bersinar untukku Ingin ku sinari, tapi kata orang sinarnya tak begitu terang Iya memang menawan Taoi sinarnya tak sungguhan Ya Tuhan aku bingung.. Mana bintang yang sinarnya tak menipu Mana bintang yang menyinari dari hati Karna aku takut menyinari bintang yang salah Karna sinarnya perlahan memadamkan Atau bahkan mematikan Ya tuhan.. Beri bintang yang terbaik untukku Yang menyinari di saat gelapku.. Cinta benar-benar telah menyusahkanku Membuatku harus memikirkannya setiap waktu Malamnya aku tak bisa tidur karena wajahmu tak mau pergi dari kamarku Kepalaku pusing sejak itu... Siapa dirimu? Yang berani merusak tidur dan selera makanku? Yang membuatku melamun setiap waktu? Kamu tak lebih dari seorang gadis penggangu Namun kuingin katakan padamu Setiap malam aku bersyukur kita telah bertemu Karena hanya padamu aku akan merasa rindu Aku kan menanti Walau langit kan terbagi Meski tanah terkikis erosi Meski sang waktu gerogoti usiaku Aku kan menanti Meski matahari tak terbit lagi dan rembulan padam sinarnya Walau bintang semakin berpaling pergi Aku kan menanti Walau ragaku tlah mati dan jiwa tlah melayang pergi Namun cintaku tak henti menanti, Tuk terbang bersama dan pergi Eratkanlah sebelum lepas.. Dan mata ini mulai muram.. Menghitung hela demi hela nafas.. Sebelum raga ini tertinggal jauh.. Disini ingin kupeluk namamu.. Derap langkah yang memaki.. Untuk setiaku disini.. Berdiri tanpa sandaran lagi.. Tertinggal untuk senyum disana.. Satu senyum bukan untukku.. Lelah memang.. Menjadi seorang pengkhayal.. Tanpa teman Berkhayal Biar aku bermimpi.. Untuk mencintai hatiku sendiri.. Disini lagi.. Sayonara... awan mendung menggelayutangin menguapkan aroma tanahmenyentuh klise wajah yang syahdu... Sayonara.. aroma wangi tujuh bungaberteman disetiap senyum yang terulasbersahabat disetiap detak jantung yang berdegup Sayonara.. kirimi aku merpati putihyang siap mendengar pedihmenyibak hati bertemu cahayamelenyapkan kumpulan awalan hitam berarakbersih,suci abadi... Seringku mendengar keluh kesahmu Dari beribu kata yang terucap di bibir manismu Tak kuasa aku bila ku mengacuhkan Walau hanya sepercik kata Ku akan setia menemanimu sahabat Meski matahari meninggalkan di peraduannya Bersambut gelapnya malam yang menyelamkan sinarnya Terlihat bulan dan bintang menyinari dalam gelapnya malam Hingga akan kelam bila tiba senja mentari yang begitu terik Akankah engkau mengerti bahwasanya Aku hanya berpadu untukmu sahabat Seolah bagaikan kicauan burung yang begitu riang Bersuarakan nyanyian untuk sesamanya saling menyapa Itulah aku, yang selalu menyanyi untukmu sahabat Semoga semuanya selalu terkenang di hari harimu Bahwa sahabat terbaikmu adalah aku Dan semoga kau selalu dalam titian dari sang pencifta Bersamaku dikemudian selamanya. Besar... terus membesar... Kepalanya terus membesar... Yang ditempati mahkota melingkar... Tapi otak dan badannya tak membesar... Dan ototnya tak mengekar... Retakan telah memenuhi takhtanya... Yang berlapis emas ditiap bagiannya... Bertabur permata begitu berkilaunya... Perlahan tenggelam dengan pastinya... Kedalam tanah dibawahnya... Orang-orang berdiri dihadapannya... Orang-orang berucap ditelinganya... Orang-orang menggoyangkan lengannya... Namun bebukitan makan disekelilingnya... Mematikan mata, telinga, dan kulitnya.... No Urut: Tanggal: // :: Tertahan ku disini bersama imaji Entah kapan kau menyadari hadirku ini Imaji. apakah hanya imaji yang selalu menemaniku Setiap langkah kaki yang ku pijakan ini penuh dengan bayang mu Sampai kapan ku harus membisu Meminta kepastian dari mu? Meski ku tau kau tak lagi sendiri Untuk apa untuk apa aku masih bertahan di sini bersama rasa ini? Rasa yang ku tau tak berbalasKasih.. Ini curahanku. ini isi hatiku andai kau tau ituKasih.. Cobalah liat aku. aku tak meminta cinta darimu karna yang ku tau cinta mu bukan untuk ku.. Maafkan aku. maafkan aku yang tak bisa menahan rasa cinta ini rasa yang lebih besar dari rasa sakit yang kau beri Sakit. aku sakit teramat sakit Sakit bila harus melupakan mu. sakit melihat mu bersama nyaKasih.. Aku juga masih kekasih mu.. Sampai kapan kau acuhkan aku sampai kapan kau terus membelakangi ku Lihat aku.. Aku disini setia menunggu mu. menunggu cinta mu menunggu kebahagian yang kau janjikan untuk ku. Aku yakin kau akan kembali Mungkin tidak saat ini tapi suatu saat nanti keyakinan ini yang membuat ku bertahan Berdiri tegak. tersenyum bersama luka ku Hanya untuk mu Aku sadar aku kalah aku kalah karena aku tak bisa mengalahkan ego mu. aku kalah karena aku tak bisa membahagiakan mu Hingga kau lari dari ku.. Tau kah kau kasih bagaimana cara ku untuk bisa membahagiakan mu?? Tidak. kau tak pernah tau itu Kau terlalu sibuk dengan dunia mu kini aku tak mampu lagi berharap pada mu.. Berharap kau mencintai ku seperti kau mencintai dia Melihat ku itu yang ku mau Suatu saat nanti kau akan melihat ku Berbalik badan mengingatku Mengingat orang yang selalu mencintai mu bukan karena kasihan tapi karena rasa cinta mu pada ku Aku yakin itu To perawat cinta ku Muhammad Ridwam" Cahayamukan ku kejar selalu demi impiankutuk temukan rindu di kalbukepadamu sang pemberi rindu Kan ku ba selaluberusaha di kehidupan iniagar impian ini kan terwujudterimalah curahan hati ini ya ALLAH Lima tahun berlalu yang ada sekarang hanyalah kenanganmu masih teringat jelas senyummu dan tawamu masih tersimpan dalam hatiku sahabat terimakasih karena kalian aku masih bisa tersenyum karena kalian aku masih bisa tertawa dengan kalian aku pernah disakiti tapi, karena kalian aku belajar mengobati dengan kalian aku pernah bersedih tapi karena kalian akupun berusaha tegar dimanakah kalian sekarang masihkah kalian ingat denganku masihkah kalian mau meluangkan waktu untuk aku, seperti dulu wahai angin malam yang berhembus sampaikan salam rinduku pada mereka rindu yang selama empat tahun tak pernah teerbalas Jika aku jatuh cinta Aku akan tulus mencinta Yang utama bukan harta ataupun tahta Tapi dari hati dan akhlak yang tertata Jika aku jatuh cinta Ku ingin hidupku lebih bermakna Bukan cinta yang penuh dusta dan kebohongan belaka Jika aku jatuh cinta Ku tak ingin melakukan kesalahan yang sama Tapi belajar untuk memperbaiki noda Jika aku jatuh cinta Ku ingin cintaku semakin bertambah kepada-Nya Bukan berkurang atau bahkan melupakan-Nya Jika aku jatuh cinta Ku ingin bahagia karenanya Bukan cinta yang hanya membawa luka Jika aku jatuh cinta Ku ingin cinta ini membawaku ke surga Bukan menjerumuskanku ke dalam neraka Jika aku jatuh cinta Ku ingin hanya keridhaan-Nya yang ada Bukan kemurkaan-Nya Ya, JIKA aku jatuh cinta Saat mata tak lagi bisa memandang wajah sayup mu Apakah bibir ini masih bisa berkata, Aku kan setia kepadamu Saat bibir tak lagi bisa berucap kata manis untuk mu Apakah tangan ini masih bisa meraba seberapa besar cinta dari mu Dan saat tangan ini penuh sayatan pisau Apakah ada yang kan membasuhkanya untuk ku. Tenanglah... Cinta Rona hatimu yang kan menuntunku di dalam kegelapan Tenanglah... Kasih Rona hatimu yang kan membantu bibir ini kembali berisyarat Tenanglah... Sayang Rona hatimu yang kan membasuh tangan penuh sayatan pisau ini Aku hanya bisa yakin dan percaya Entah itu ada ataupun tiada Aku hanya bisa bangkit dan menba Entah itu berhasil ataupun tidak Aku memang sering terluka Entah karena dirimu atau orang lain Aku memang sering tersakiti Entah karena hatimu atau sikapmu Hanya satu yang ku percaya darimu Rona hatimu, ya.. Kata itu yang ku percaya Arifin Berlaripun hanyalah sia. Memandang lupa tak jangkau. Teringatlah aku dengannya. Berharap langit berlantai. Berharap awan mematung. Aku ingat bahwa aku lupa. Aku lupa bahwa ini sia. No Urut: Tanggal: // :: Haruskah aku berpindah interseksi Ataukah kembali serahkan diri Haruskah cintaku berlabuh kembali Pada perjalanan yang tak pasti Dapatkah kau jelaskan arti sebuah ironi Seperti saat aku berlari, kau terbang kemudian Dapatkah kau berkata alasan mencinta Saat semua terjadi begitu saja, tanpa kata Perlukah aku menguntai sejuta kata, Atau ku lantunkan semua nada? Agar kau dapat membaca semua arti Dari berlabuh di pelabuhan sepi, Atau Menunggu kapal berlabuh yang tak kunjung hadir Butiran cinta yang dulu tertabur indah Kebahagiaan telah kita rangkai Susahpun telah kita lewati Namun kini kemana dirimu Hilang.. Tinggal kenangan disini Kau tinggalkan aku dengan sakit di hatidengan kesendirian dan sepi Akupun tak mengerti dengan semua inicepat sekali engkau tinggalkan aku Lihat airmata ku inimengalir tak henti seperti hujan hari Hilang, telah hilang dirimu yang indahyang selalu membuat lekuk senyumkuyang selalu membentengiku dari kejamnya lingkungan Asal satu yang harus kau dengar di Surgaaku di sini akan selalu menjaga hati inimenjaga cinta yang tlah kau berimenjaga setia yang tlah kita jalani Kau diam Ku pun diam Kau dekap Ku malah ragu Kau resah Ku tak mau gelisah Kau cumbu Ku mungkin tanggap Ku tapi tak kan tangkap Karena kau bisu Ku pun tuli Kau bimbang Ku pun biarkan Kau jauh Ku juga tak kan dekat Kau dusta Ku pun tau itu Karena kau tak mencintaiku Kenapa tetapi Ku pun jadi kenang Ku pahit Ku sendiri Aku bisa diamdisaat kau bahagia di dalam pelukannya. aku bisa senyumdisaat kau tersenyum di dalam pelukannya... Namun aku sedihsaat kau menangis dalam pelukkukarena dia... Sahabatku,cintaku..sahabatku lihatlah cintaku. biarkan aku memelukmudalam arti yang berbeda... Cinta yang ku simpantak seorangpun yang tahudan tak akan ku berikan kepada yang lainkarena hanya kamu yang mengerti aku Karena kau cintaku sahabatku Dikala ku termenung, kalian s'lalu menghiburku Dikala ku berduka, kalian s'lalu disisiku Sedih menjadi Senyum Duka menjadi Canda, itulah guna sahabatTapi,... Setiap pertemuan pasti ada perpisahan Canda yang dulu menggema di kelas, hilang di telan bumi Riang yang dulu membahana di kelas, kini usai lah sudah Senyum yang dulu menghiasi kelas, kini pergi terbawa angin Meskipun begitu kawan Kalian kan s'lalu menjadi Sahabatku Sahabat yang menghiasi hidupku Menjadikan kalian Sahabatku S'lamanyaBUAT SEMUA ANAK VI SD.MUHAMMADIYAH Pantai tandus, lebur es Doa dosa dari puncak hati Tangkai hitam berrak darah Salam takut yang kau tuturkan Jarum kering yang tertancap Di dalam tulangku Bersin amarah Demam air mata Seolah langit berkata Hidupku sudah hangus Karena serangan petir-petir Terus membakar isi hatiku Hari ini kau tembuskan Peluru yang tak terlihat Yaitu cakap burukmu Yang menetes dari wajahmu Walau hanya sebatang duri Namun sakit tak mengenal sakit Sungguh, ini di luar dugaan Kau tega menyanyat hatiku Teman barumu, hitam jalanmu Berbagi cerita dalam sengsara Tidaklah kau berbagi Isi dari canda tawamu itu? Malam ini kau bahagia Tanpa ada warnaku Selamat malam, badai Selamat tidur, air mata Dalam kepahitan hidup aku belajar Telah kuhadapi kenyataan Dari semua hal yang tak dapat kumiliki Kubiarkan engkau pergi Walau sejenak mengutuk tuhan Keinginanku tak kesampaian Malam menjelang aku tersesat Dalam kegelapan tiada berujung Lengkingan tawamu perlahan menghilang Hadapkan kenyataan berbuah sesal Tinggallah penyesalan Ketika khayalan tak seindah kenyataan Kehidupan tiada arti Dalam mimpi yang membuat dunia serasa hidup Apalah arti kehidupan dan untuk apa kita hidup? Tanpa dirimu hidup tak bermakna Hilang arah tiada tujuan Musim dingin menghampiri, Salju pertama tiba di sudut jendela butirannya terus juga turun, bergulung-gulung menumpuk di dinding kalbu Pagi beku tampilkan gambar di kaca-kaca embun mengukir pohon, bunga, dan bida Dulu, sebuah cerita bicara kau bisikkan saat dalam pelukan sedang aku terkejap mengagumi setiap kata yang terucap lewat bibirmu terbuka Dulu, sepertinya telah berlalu saat masih ada cahaya pada tatapanmu selalu aku berlarian di sekitarmu mencari sinar yang menghangatkan hatiku Kakek salju selalu datang tiap malam, katamu sambil mengeratkan genggaman lukisan itu dibuatnya saat kita lelap berjalan menyusuri dunia mimpi mengembara dari harapan ke harapan Kakek salju melangkah senyap di gelap pekat melukis garis cair tepian alir tingkap melipat kaca mengkilap ranting menggeletar dalam goresan Saat kudekatkan mulut ke kaca hembusan napas melelehkan citra lubang menganga bagai luka pohon-pohon besar yang gundul hitam membuat bayangan biru salju terus bergulung-gulung menumpuk di sanubariku Gempita perayaan kemerdekaan nyaris hilang Pertiwi ini telah kotor oleh darah koruptor Bumi nusantara basah oleh darah tercecer Karena kuasa dan ambisi nyawa melayang Berikan sejahtera untuk rakyat nusantara Rakyat tak dapat menghadapi senjata Kekuasaan dan ambisi pada rakyat tak berdaya Panaskan bumi nusantara Rakyat di bumi pertiwi berhak untuk hidup Tak layak berkorban untuk kuasa dan ambisi Keserakahan membuat nurani tertutup Ingatkah pada waktunya nanti Bumi pertiwi berairmatakan darah Oleh hilangnya adil dan bijaksana Rakus dan serakah Lupa bila semua ini fana Wahai senja cepatlah engkau berlalu Ku tunggu sang malam melawan rasaku Wahai sang malam Izinkan aku menjadi kejora Di antara berjuta bintang yang berhias di angkasa Karena aku selalu ingin melihatnya Menemani lewati hari hari Menyadari malam yang sangat angkuh Ketika cinta di hatiku kian tumbuh... Tak pernah terfikir olehku Wahai malam jangan engkau buatku bimbang Jangan engkau ambil senyumnya di jiwaku Karena ketika cintaku bertasbih Kasih dan sayangku terus berdzikir untuknya.. Sang pujaan hati nan jauh disana.. Ada masa dimana aku mencintai seorang insan Aku rela melakukan bahkan memberikan apapun untuknya Ya.. Apapun Aku korbankan hal yg sangat berarti Aku rela hancur demi ingin ku melihatnya bahagiaa Ya. Memang hanya itu inginku.. Tetapi, sayang sekali.. Apa yang sudah ku tanam tak berbuah apapun Rasanya lelah, sakit, menyerah.. Dia hanya ingin hasratnya saja terpenuhi Bagaimana denganku Sudahlah.. Nasi sudah menjadi bubur Tak ada yang bisa di salahkan Perbuatan sendiri sampai seperti ini Diri ini yang harus di salahkan Karna percaya terhadap orang yg jelas" bajingan Setelah itu entah bagaimana hidup ini akan berlangsung Aku hanya seorang budak yang di buang oleh rajanya.. Ya, raja yang tak punya hati Masa yang kelam memang Tapi apalah daya.. Sakit ini membuatku gila Pikiran ini tak kunjung pulih Entah bagaimana hidup ini akan berjalan, aku tak tahu.. Aku mengenangmu Lewat siluet kata Aku membayangkanmu Terlihat dalam fatamorgana Angin memberikan pertanda Dan membawaku ke alam cinta Hinggaku terhempas sejauh tak kukira Aku tertidur dalam setiap bayangku Yang terus memanggil namamu Apa yang harus aku lalukan Untuk sejenak melepas banyangan itu Dan lagi kau telah menguasainya Hingga aku terlarut Dalam bayangku tentangmu Di saksikan cahaya bintang, aku duduk sendiri Di tengah kesunyian malam Tak pernah ku duga Kalau cinta ini akan terasa sangat sakit Ku hempaskan tubuh ini ke dalam angan Terpuruk dalam kesunyian Kuba bertahan .. Kuba dengan segala kekuatan yang ada Dalam keraguan aku pun berkata Sungguh padamu aku cinta .. Walau semuanya harus berakhir Aku bahagia . aku bahagia .. Karena masih ada cinta di hatiku Walau cinta ini tak kan pernah ku miliki Karena dalam cinta tak harus memiliki. Kau yang selalu hadir Dalam senyum dan tawaku.. Kau yang selalu ada saat gembiranya hatiku Kelucuan darimu yang membuat hatikku Nyaman saat bersamamu.. Keunikkan dirimu yang selalu Membuat Aku Bahagia ketika didekatmu Akan tetapi Kau tiada saat Airmata membasahi pipiku Kau tiada Saat Sedih sedang membelengguku Tetapi, Egomu tak dapat membuat aku membencimuCinta Aku Cinta kamu Aku Cinta bukan karena Materi yang kau Punyaaku Cinta karena kamu telah merebut hati ini Aku Cinta karena Kenyamanan yang kau beri Tapi mengapa kau balas Cintaku dengan cara kau menyayat hati ini….. Menghancurkan hati ini, menyakiti hati ini Tanpa rasa tanggung jawabmu untuk menyatukan Serpihan serpihan Hatiku Kejam Kau begitu kejam Namun mengapa aku begitu Cinta Just For You “T”I will always Love you Cintaku tak akan hilang walau kau menghancurkan hati ini yang lebih perih lagi Thinking of you.. Ku mengenalmu slamanya.. Ku tlah mngenalmu bertahun-tahun.. Lailui banyak momen. senyummu adalah Bahagiaku.. Tangismu adalah Sedihku.. Ku tau kau mencintaiku dengan sangat. kau yang slalu bersamaku.. Dan ku rasakan itu.. Ku cinta Kau yang mencintaiku.. Caramu mencintaiku.. Aku cinta tatapanmu terhadapku.. Mencintaiku seprti tak ada yang lain.. Ku mencintai cintaku untukmu.. Tak ada yang seprti ini sebelumnya. ku ingin kau tau bagaimana rasaku.. Cintaku nyata untukmu..YOU ARE MY EVERITHING.. Hati dan jiwaku.. Ketika ku tersesat dalam kegelapan, kau adalah sinarku. kau adalah kekuatanku. yang membawaku k hari esok yang berbeda..YOU ARE MY WISHES.. Pengganti masa lalu pahitku.. Jika kamu bingung. kU kan tunjukkan jalan. ku kan mencintaimu selamanya. seperti seberapa besar cintaku saat ini. sekarang kita temukan tempat tuk bersama. ku hanya ingin kau tau.. Depresi yang kau rasakan dlu. tak akan membuat kita berpisah.. Walau hati ini sakit. rasa ku tetap abadi untukmu. walau kau telah menyakiti hati suciku. kau tetap yang terbaek untukku.. Apakah kau prnah menyadari terlalu dalam luka yang kau goreskan..?? Terlalu sakit dan perih hati ini kau permainkan.. Mungkin sekarang kau bahagia dengan kekasih barumu.. Namun luka yang kau goreskan ini tetap abadi, tak prnah sedikitpun berubah. mengapa tak pernah sedikitpun kau mngerti rsa ini,,? mengapa kau tak pernah menyadarinya,,?? Hatimu telah beku Kau bagaikan patung yang tak punya hati dan nurani, Kau hanya sekedar lelaki yang pandai bermain kata, janjimu manis namun semua itu palsu Aku menyesal telah mengenalmu.. Mengapa Tuhan mempertemukan ku dngan orang yang salah.? Tuhan aku mohon hapuskan rasa cintaku yang tulus ini untuknya Dia telah bahagia dengan orang pilihannya, akupun seharusnya bahagia dengan kekasihku saat ini.. Ketika aku tak mampu memilikimu Ketika aku sudah tak mampu mengejarmu Dan ketika aku tak bisa mengejar cintamu Haruskah aku melupakanmu Melupakan senyummu Melupakan setiap kenangan ituSayang, Mengapa kau tak hargaiku Tak hargai perjuanganku Tak perduli setiap tetes air mataku Apakah aku tak berarti untukmu Atau aku bukan siapa siapa atau aku tak punya apa apa yang tak pantas kau miliki Semua telahku lakukan semua telah ku perjuangkan tapi semua hanya sia sia tak mampu menyentuh hatimu Pupus semua harapanku untuk hidup denganmu, kini ku sendiri tak ada yang perduli Dan aku tersadar kau terlahir bukanlah untukku Dan bahagialah sebab ku tak ingin kau merasakan apa yang ku rasakan selama ini Ibu Kaulah yang berjasa dalam hidupku Kau juga yang memberi semangat hidupku Hanya kasih sayang yang tulus yang kudapat darimu, Ibu Engkau bagaikan lentera malam yang memberi cahaya dikehidupankuIbu Hanya ucapan terima kasih yang kuberikan untukmu Dalam setiap doa kau slalu menyebut namaku, Ibu Dalam hatiku pun terukir namamu ibu Nama yang slalu berjasa dalam hidupkuIbu Waktu demi waktu tlah berlalu Tapi kau tak pernah bosan memberi kasih sayang kepadaku Terima kasih ibu Terimalah sebuah lantunan puisi ini yang kupersembahkan untukmu Suara renyahmu tak bisa kulupakan Manisnya senyummu masih tetap terekam dibenakku Namamu selalu ada, selalu kuingat. Seakan tlah mengukir dengan sendirinya di hati ini Pernah aku berpikir, Jangan-jangan pertemuan kita hanya pada perkenalan singkat itu Dan tidak akan pernah terulang kembali Seakan itu semua hanya mimpi Tapi, Aku tak ingin itu terjadi. Pikiranku biarlah menjadi pikiranku sendiri, Jangan kau jadikan nyata Tuhan, aku mohon. Aku ingin, Aku selalu dapat melihatmu Aku selalu dapat melihat senyum manismu Meski ku tak mampu mendekatimu Aku mohon Tuhan, Jangan hilangkan dia Jangan musnahkan dia Dari kehidupanku Biarlah puisi ini mewakili, Perasaanku padanya saat ini. Biarkan suatu saat Tuhan menunjukkan, Rasaku ini kepada sang pujaan. Seluruh rakyat Sudah mentipkan suara Mengusap rindu tuk kejayaan bangsa Diantara suara Ku lihat kita di senayan. Masih buram penghuni Senayan wujudkan harapan. Mereka ku yakin Mendengar suara sumbang kita. Entah apa mereka pikirkan Senayan masih jadi hiasan dan harapan. Di malam yang sunyi ini Ku menunggu kehadirannya Sesosok pria yang aku dambakan Dan yang kau ridhoi Ku harap cinta suci yang tulus dari hatinya Ku tak inginkan ada penghianatan lagi Aku lelah aku cape dengan semua itu Aku inginkan kebahagiaan Tuhan kirimkan aku seseorang yang bisa buat ku bahagiaseseorang yang bisa buat ku lebih dekat denganmuyang bisa menjadi imam yang baik buat ku Ya rabb, aku disini masih setia menunggumenunggu hadirnya pria itupria yang entah tau siapa semua hanya engkau yang tau Ku yakin engkau pasti kan berikan yang terbaik buat ku Ku berdiri menatap langit bermega jinggaada duka dalam tergantung disanabersama aku ia meratap kepergian mentaridan akan di gantikan oleh malam yang hadir tanpa senyuman Aku masih terus berdiri di sinihingga jingga itu hilang dalam pandangantinggal kelam dingin berajut sunyimenghadir sejuta kerinduan tertinggal dalam angan Dan aku masih terus disini berdirimemunajatkan doa perpisahan panjang untukmukini telah kau usaikan perjalanan yang melelahkan iniselamat jalan sayang, ku ucap pelan dengan penuh kerapuhankini kau telah pergi bukan untuk sementara tapi selamanyaku ikat dukaku bersama karangan melati ini ku biarkan tercampur bersama aroma kamboja menyeruak dan semakin mengekalkan duka untukku Namun meski kini kau telah pergi namamu akan tetap ada dalam jiwacinta ini akan tetap untuk mudan izinkan ku titip salam pada Tuhantanyakan pada-Nya kapankah kau dan di pertemukan dalam dunia keabadian segerakan juga untukku, karna dirimu telah membawa pergi separuh nyawa dan kebahagiankudan hanya meninggalkan duka bersampul aroma kamboja Tiada yang melebihimu Kasih dan sayangmu tiada tara Belai tanganmu hangatkan diriku Senyuman tulusmu tenangkan hatiku Engkau yang telah mengandungku Engkau yang telah melahirkanku Nyawa kau pertaruhkan untukku Kau korbankan semua untukmu Kau dengan sabar Mendidikku waktu daku kecil Kau tak pernah mengeluh Dengan semua kenakalanku Untuk bunda.. Yang tlah besarkanku Sungguh besar jasamu Tak mingkin ku lupa sepanjang hayatku Untuk bunda Sekarang atau nanti Kau tetap di hati.. Aku sering tersenyum Dalam kesendirianku Merasakan suci kasih Yang nyata darimu Meski sekarang Kau jauh dimata Karena dijauhkan jarak Tenanglah, aku tetap cinta Bagaimanapun Kau tetap cintaku Dan bermakna bagiku Ketika kusadari semua itu Walaupun kau tak disini Aku selalu mencintaimu Dengan luas pengertian Dan sepenuh kesetiaan Aku harap kau tahu Cintaku ini takkan berakhir Meski tak bisa menyentuhmu Saat ini, saat kau jauh dariku Ku yakinkan cinta ini Hanya tertuju padamu Menjaga dirimu satu Hingga nafas terakhirku Kasihmu selembut sutra, Yang slalu kurasa dalam suka maupun duka Sinar matamu bagaikan cahaya, Yang selalu memberiku penerangan Engkau bagai embun dalam kesejukkan, Dengan kasih sayangmu untukku Engkaulah ibuku, Cinta kasihku, Bagai penyemangat dalam hidupku Terimakasih ibu atas kasih sayangmu, pengorbananmu, dan jasamu Aku akan menyayangimu, menjagamu, dan membahagiakanmu Dengan kasih sayangku, kepadamu .. Sayup udara malam. Dingin pelan menyapa tubuhku. Sendiri dalam sepi. Melewati dengan kerinduan. Mataku terkatung dibatas fajar. Aku ingin terlelap. Namun hadirnya bayangmu membuatku harus terjaga sepanjang malam. Benak ku tak mampu menepismu. Ia terus mengkhayalkannya. Imajinasi liar tumbuh dalam setiap kenangan Yang pernah kita lalui bersama. Yang tak pernah ku lupa. Yang telah mengalir dalam stiap butiran darahku Dan menjadi setiap daging dari ragaku. Kekasih, bagaimana mampu aku menghilangkanmu dari pikiranku. Sedangkan engkau kini bagaikan nafasku. Aku terasa hilang bila tanpamu. Aku kesepian walaupun berada ditengah jalanan siang. Kekasih, kapan engkau kembali. Bawa pulang kerinduanku yang lama menantimu. Hilangkan sementara jarak yang memisahkan kita. Ciptakan waktu untuk bersama. Aku ingin melepas semua dahaga jiwaku. Yang selama ini terpendam dalam khayalku. Kembalilah sebentar saja. Separuh harapan tercurah dalam sebuah angan Selaksa hati ingin membagi apa yang kurasakan Jiwa yang dahulu terisi kini sunyi sepi Tanpa hadirnya jiwa yang melengkapi Namun aku rela dengan semuanya Namun aku pasrah dengan sebuah kenyataan Aku tulus mencintai walau hati tersakiti Aku rela terluka asal kau bahagia. Kisah cerita kita hanyalah sementara, Karna tak ada yang abadi.. Maaf kamu tak begitu Utama, Biarkan kamu tetap dengan duniamu dan aku dengan duniaku.. Kita berjalan beriringan Aku tak peduli dengan hatimu dan tak pernah ingin merubah yang ada didirimu.. Terserah kau mendua atau tidak, Kau hanyalah insan yg dititipkan Tuhan entah untukku atau tidak) Ada hal yang sulit ku terka, Dasar hati terlalu dangkal tuk ku telusuri.. Kau tak akan ku pedulikan lagi Sisi lain dariku telah hilang, jauh melayang menembus angan.. Entah mampu kembali atau tidak, yang jelas Surga itu Indah.. Dan kau bukan Surga, Kau hanya sebagian emosi dari jiwaku yang terlampiaskan.. Terakhir yang ku tau, kau tak mampu menjadi yg ku mau.. Sudah Cukup, Biar Bait hanya jadi ungkap kiasan Hati.. Aku masih ingat peristiwa itu Pertengkaran kecil yang membuat kita meredam hati Masalah yang datang silih berganti Bagaikan ombak menerjang karang dilautan yang sepi Lalu kita tergoyah Mengikuti hawa nafsu karena kesalahpahaman Kau bilang persahabatan kita telah hancur Kau bilang mulutku ember Aku tahu kau marah Tapi aku yakin ini hanya salahpaham Wahai sahabatku, Maafkan aku kalau memang aku salah dimatamu Tapi sungguh itu bukan aku Melainkan hanya setitik nista yang menggoda persahabatan kita Air hujan turun membasahi bumi Mendinginkan hati kita yang emosi Sungguh, kita merenung Aku berharap besuk kita bisa berpelukan Saling memberi maaf dan melempar senyum satu sama lain Surabaya, April Cinta? Ia suka Ia duka Ia tawa Ia luka Sebuah rasa Berbeda Tak sama Kebahagiaan Kadang keterpurukan Kekecewaan Kadang keceriaan Ia gila Ia buta Ia ada Kelak pasti pergi Hilang fana Musnah entah kemana Jika tiba masanya Entah sebabnya Mungkin berpalingnya Mungkin jenuhnya Mungkin lelahnya Atau karna tak lagi sama Aku mencintaimu Secara sederhana Begitu bersahaja Hingga orang awam mudah memahaminya Aku mencintaimu dengan kakiku Kupakai tuk berjalan ke arahmu Aku mencintaimu dengan tanganku Kupakai tuk membantu kesulitanmu Aku mencintaimu dengan mata, mulut, telingaku Kulihat, kusapa dan kudengar kau Dengan tulus hatiku Aku mencintaimu Secara sederhana Dengan jiwaku tersembunyi di balik tirai Tapi cintaku terlalu sederhana Hingga tak mampu jangkau mata hatimu Cinta sederhana ini membelenggu Tak jua terbuka pintu di relung jiwamu Mungkin karena terlalu sederhana Lalu kau tega mengabaikannya Batu, Juni Memijak bumi yang terus berotasi Untuk menguak segala misteri Illahi Menuntut diri tuk slalu berperang Untuk meraih bendera kemenangan Mengukir prestasi di pohon cinta Untuk semua orang terkasih Demi menghiasi bibir mereka Dengan senyum bangga Semerbak wangi bunga melati Mengharum suci lengkapi langkah Hamparan ladang lurus membentang Akhirnya tropi itu terpegang Sukses diri tecapai sudah Tinggallah syukur puji Illahi Yang melantun khidmat Dari hati bersih terdalam Cahaya masih sepenggalah Aku melihat kamu disana Bersama temanmu bersenda gurau Dan mataku menatapmuSejuk................ Senyumanmu menyejukkan hatiku Menenangkan jiwaku Aku berharap kaulah milikku Aku masih mengharapkanmu Mengharapkan kau selalu didekatku Kau masih kekasihku Aku masih memanggilmu ‘puvhy’Karena senyumanmu meluluhkan hatiku......... Lekukan ombak di pantai Menggambarkan sebuah kehidupan kehidupanku . diatas kulit bumi nan indah berlari kesana kemari tidak ada arah tujuan tidak mengerti makna kehidupan terkikis waktumenguras tenagatanpa melakukan banyak halbergejola didalam hasrathati merintih dan menangis s'lalu bertanaya apakah semua ini takdir tuhan?"tatkala hati tersadar ini semua bukan takdir tuhanmelainkan aku yang telah menghancurkannyaketika bersekolahdimasa-masa yang begitu indahmengejar cita-citauntuk menjadi seseorang yang berguna namun hancur begitu saja Bin, warna hitam duniamu belum luruh Meski diterpa langkisau-melindap perapuh Bulir dari kedua matamu laksana noktah keruh Namun tatih langkahmu tak pernah terjatuh Bin, setiap senyum yang kaugariskan Ada luka bersemayam menjelajah harapan Tatapan berbicara jenuh dalam keletihan Hingga hujan di hati Ibu kian basah merawan Kala itu, seragam putih merahmu kaupeluk erat Bersama kokok ayam dan tetes embun kaugenggam semangat Ransel biru di punggungmu bagai seorang sahabat Dalam mengukir ilmu pada dinding jiwa kecilmu nan hebat Ya.. bagi Ibu kau anak hebat, Bintangku Ketika kau dipanggil Si Anak Buta oleh temanmu Hanya sebuah senyum kauhadiahkan tanpa jemu Walau sesungguhnya airmata menghentak di kalbu Putri kecilku yang mewarnai kelam Tak ada lagi senandung yang kaunyanyikan di kehadiran malam Telah kau lepaskan hidupmu dari jeratan temali suram Lalu kau ajari Ibu tentang tegar yang tak pernah padam Palembang, April Ku tatap langit... Langit menjawab keindahan Ku tatap jalanan Jalanan menjawab ke ramaian Ku tatap laut Laut menjawab keluasan Dan ku tatap dirimu Kamu menjawab masa depan Di setiap tatapan itu memiliki arti dari sebuah jawaban Di situlah ku mengerti apa arti tatapan mu kepadaku Gemercik air berjatuhan Sambaran petir menyapa Teringat pasa semua sama lalu Angin dingin menusuk hati Seakan-akan tak berdaya Hembusan nafas yang sesak Merindukan sesuatu yang tak tercapai Menjerit setiap malam Seakan-akan petir ikut menyapa Gundah dan haru menyiksa Rindu di mala ini Mengingatkan semua tentangmu Langit ikut menangis Seakan-akan merasakan kesakitan Semua ini ku anggap rindu di malam suntuk Yang tak satu pun orang mengetahuinya Senja, kutatap pupil matamu yang menyimpan cinta Sekuntum mawar menjadi siluet karna biasmu menabrak imajinasi hitam Lalu semburat bianglala sisa hujan siang tadi menjadi akhir sebuah mimpi: Aku yakin cinta itu untukku…Senja, ba aku raih indahmu Dalam ruang yang selalu terisi oleh wanginya mawar Dan rotasi hidup yang membawa aku pada hayalan tentang masyuk: Aku selalu bermimpi memeluk indahmu…Senja, selalu kutatap pupil matamu yang menyimpan cinta Seperti engkau yang juga selalu menatap pupil mataku mencari cintamu dihatiku Hingga kita membentuk siluet pot bunga karena senja selalu indah untuk kita: Ah, aku selalu tergila-gila pada senja dan cintamu…Waru, Juni , . Wib, sehabis senja yang indah lewat dan menyapaku dengan senyum manisnya… Rindu ini menyiksaku.. Ketika kutahu mataku Tak dapat menatap pelangi Rindu ini menyiksaku... Ketika kutahu mataku Tak dapat memandang Kerlap-kerlip sang bintang Kuharap kau masih mau Menyimpan keindahan itu Untukku hanya untukku dan selalu untukku Agar aku selalu bisa Menyimpan semua keindahan itu disini.. Dihatiku Jika keindahan itu bunga.. Aku mengerti mengapa kau mewangi Membinasakan setiap keras hati dengan durimu Jika keindahan itu bulan... Aku menyadari Hanya dirimu yang menyinari gelapku Bersama binatang malam menemani kesunyiankumenyelimuti dinginku dengan hangat rengkuhanmu Maafkan aku yang tiada mampu berkata manis Maafkan ragaku yang tiada menyentuh romantis Bukan hasrat meniadakan keangkuhan namun jelas memaksaku tertundukmeraihmu dalam sentuhan hatiku Suntinglah aku dengan nafasmu Dalam setiap detik hembusan doamu Biarkan aku meresapi Setiap titik untaian sepimembawamu menjamah arti hidupmemenjarakan jiwa dalam kubangan cinta Kaki-kaki yang bersenandung Tepi jalan tanpa ampunkian hari siang kian menantangsebuah serita lain hari Itu bukan songsonganbukan itu yang dimausatu tahap demi tahapmenangkap hari tiada hentisenandungnya terdengar lirihhati sangat resah ketika bibir bersukaterdengar enak bagi suatu hasratsedih untuk mereka Panasnya hari mereka lahapntuk diri dan keluargawalau hanya nyanyian kecilnyameratap tanpa ada ampundunia tetap berputar tanpa hirausudah berjalannyasudah merupakan likunyatapi bukan takdirnya Dunia ini belum berakhir................. --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ini serupa malam yang bersidekap dengan bulan, maka kukisahkan padamu tentang ada-mu yang teduhaku melihat sepotong cahaya terselip pada jilbabmu, merayap perlahan ke cekung matamulalu kuyakin ia abadi dalam tatapmu yang sendu. oi, kenapa bulan tiba-tiba padam adakah cahayanya tak berpijar bersebab luruh di jiwamu yang dalammungkin bulan tahu, matamu ialah kesempurnaan cahayadan tak akan usai mencipta purnama-sungguh, aku melihat purnama berpijar di matamu ini bukan sekedar ujar, tetapi sehunus yakinku berkabartentang isyarat malam yang menghiba pada tuhan, agar cahaya purnama kembali dipulangkan pada bulan-"aku tak menyimpan purnama di mataku," ujarmu padaku"ah, jangan bohongi aku sebab matamu memijar cahaya," sahutku dengan segenap yakin"bagaimana engkau yakin, ada purnama di mataku, padahal engkau baru sebentar menjadi sahabatku?" balasmu" persahabatan bukan perkara seberapa lama kita mengenal seseorang, tetapi persahabatan adalah tentang kepercayaan kita pada orang yang telah kita kenal" kali ini kupertegas ucapanku-tanyakan pada hatimu, adakah persahabatan berpaling dari kepercayaan? lalu setelah itu jujurlah, padakuapakah usia persahabatan bisa memanjangkan usia kesejatian saudara dalam ikatan pesahabatan?-Begitulah, percakapan batin yang menyeruak di antara kita. sebab bibir kita mengunci katanamun, siapakah yang bisa mengunci jiwa yang lindap dalam rasa maka, usah sembunyikan pijar purnama yang lindap pada cekung matamusebab dalam yakinku, purnama yang mengekal pada bolamatamuialah amsal kepulangan makna sahabatyang lekat dalam jelaga makrifat Perlahan, kulihat senyum membingkai indah di bibirmu, meranumkan bahasa lain yang kusebut rindumaka, jenguklah hatiku? niscaya kita telah menjadi saudara, dalam jejak langkahyang berkembara hingga menemu dunia entah, dan kita namakan: benua indahagar kita huni dengan silahturahmi sebening embun surgawiatas izin ilahi untuk janji sahabat yang hakiki-Sebab kita telah menjadi saudara, maka berbagilah air mata.. kuyakin air matamu ialah mata air cahaya yang mampu menyempurnakanku sebagai manusia-"ah, aku tak ingin berbagi kesedihan padamu," kali ini kau berkata dengan suara lirih"lalu untuk apa kita menjadi saudara? jika kesedihanmu hanya abadi bagimu?""jangan paksa aku seorang sahabat hanya boleh membagi kebahagiaan, bukan?" ujarmu setengah berbisik"kau tahu, mengapa orang tua kita selalu berbagi kebahagiaan saja bagi kita?" kini aku balik bertanya"karena ia tak ingin kita berduka ia ingin kita selalu bahagia""bukan itu karena mereka belum yakin apakah kita mampung menampung air mata dengan keikhlasan jiwa seharusnya selain berbagi kebahagiaan, mereka juga harus berbagi airmata agar kita menjadi lebih berharga sebagai pengikat rasa"-Persahabatan juga begitu, airmata yang engkau bagi untuk sahabatmu sesungguhnya lebih berarti daripada senyumsebab airmata ialah kejujuran batin, ia isyarat kepercayaan, karenanya berbagilah airmata denganku-Malam masih diam. bulan patah jadi dua. mencipta sabit. serupa engkau yang menyerpih duka, sungguh dalam tundukmuberbalut jilbab ungu, aku mendapati isyarat kepedihan. andaipun tidak, kuharap kelak jika ada luka di hatimumaka berkisahlah padaku dan tenggelamkan aku dalam air matamuagar dapat kuselami makna persahatan di dalam kalbudan percayalah, andai purnama tak lagi rebah di cekung matamuaku akan tetap menjadi sahabatmu yang meyakini bahwa dirimu mampumencipta sendiri cahaya yang melebihi terangnya purnama yang sempat menyelinap dan lindap dalam batinmu Serambi KOMPAK, Univ. Negeri Malang, Waktu telah berubah dan berbeda Seiring bergantinya hari demi hari Mengukapkan semua rahasia yang ada Berjalan ku menujuh arah mata angin Ditemani kesunyian germerlap bintang malam Mengharap ku temukan jawaban Tentang rasa semu yang yang kudapatkan Kau datang bagaikan layaknya seperti bunga yang tak berduri Bunga yang tak sesegar dan tak seharum dulu Kau layu karna kumbang yang tak berbulu Tapi apalah daya ku Rasa cinta yang begitu besar untukmu Tak akan ku hiraukan masa lalu mu itu Hingga kan kujadikan enkau Bunga yang penuh cahaya kehidupan baru bersama ku Terlalu jauh aku mengharapkanmu. ketika yang aku harapakan. belum tentu pastiapa yang kamu harapakan.. Mungkinkah itu hanya mimpiyang terlalu aku banggakan. atau kah hanya khayalan. yang tak pernah jadi nyata.. Mengharapkanmu. hanyalah sebuah mimpiyang tak ku sadari ketika egodan ambisiku terlalu mengejarmutanpa tahu siapa diriku.. Pantaskah aku..mendambakanmu. pantaskah aku. bersanding denganmu.. Mungkin tidak. hari ini, esok lusa atau pun selamanya. kau hanyalah impian.. Khayalanyang belum tentu pasti nyata. karna engkau hanyalahbayang-bayang semu.. Dulu aku kanak-kanak Kini aku telah beranjak dewasa Pantang menyerah kau mendidik ku Mendidik agar menjadi orang berguna Ayah……. Apakah hanya disini didikanmu?? Apakah kau tak ingin mendidikku lagi Mendidikku akan arti kasih sayang Kasih sayang tak pernah ku dapat Ayah dengarlah aku Dengarlah jeritanku ini Jeritan yang tak pernah kau dengar Walau air mata menetes dipipi Ayah…….. Aku ingin merasakan kasih sayangmu Aku ingin perhatian darimu Namun rasanya itu seperti mimpi Mimpi yang tak pernah terwujud Walau kasih sayangmu tak pernah terucap Aku yakin ayah, aku yakin…. Dalam setiap hembusan nafasmu ada do'a Do'a mu itu merupakan kasih sayangmu Kasih sayang dari ayah untuk anaknya Ketika seorang malaikat berubah menjadi makhluk yang sangat asing.... Ketika kita berubah jadi kalian... Ketika semua asa barerubah jadi abu... Ketika kenangan manis berubah menjadi sebuah kepedihan... Ya tuhan... Kini aku disini tanpa bayangannya kini aku sendiri tanpa kehadirannyaketika kata ikhlas menjadi sebuah kemunafikan... Ketika senyum berubah menjadi air mata Kenapa harus dia tuhan? Dia yang menjadi mimpi indahku. Dia yang menciptakan segala harapanku. Dia yang menjadi sebab atas bahagiaku Yang aku tahu tuhan itu adil dan aku percaya semua akan indah pada waktunya. Tapi tuhan... Izinkan aku tersenyum. Tersenyum dan tuangkan ceria bersamanya Dalam satu kesempatan indah dalam satu kesempatan yang membuatku merasa bahwa itulah lembaran baruTuhan... Izinkan aku menulis cerita indah diatas sebuah kertas putih menulis tentang cerita bahagia antara aku dan diaTuhan... Aku tak ingin terus menerus mengotori kertas putih dengan cerita pahit antara aku dan dia Jika aku dan dia tak dapat lagi menjadi kitajadikanlah aku sebagai hambamu yang kuat jadikanlah aku sebagai hambamu yang ikhlas agar aku tak perlu menodai pipiku dengan air mata yang terbuang sia sia Semua karna kepergianmu Matahari mulai menampakan wajahnya Mulai memamerkan keindahannya pada dunia Mulai menguraikan cahayanya Kini cahayanya mulai menerobos masuk jendela kamarku Untuk memberikan seberkas cahaya Seberkas cahaya……………… Kau adalah penerang indahnya langit Pelitamu menrangi gelap gulitaku Yang kini menyelimuti hidupku Seberkas cahaya……………………… Seperti seberkas suratku pada TUHAN Cahyamu yang menrobos masuk jendela kamarku Seperti penyakit yang kurasa Yang mulai menerobos system saraf dan organ tubuhku Penyakit ini mulai membawa gulita didalam cahayaku Aku akan berusaha untuk melawannya Sebekas cahaya….layaknya seberkas pengharapanku Untuk dapat bertahan hidup lebih lama lagi Kuingin. kasih terlukis indah dalam hidupku Agar aku bisa merasakan indahnya cahaya Sebelum TUHAN memanggilku TUHAN……..AKU ingin hidup lebih lama lagi Seperti seberkas cahaya kehidupan…………… Sesuatu yang berharga Rahasia oh rahasia Tutupi tutupi dan tutupi Saling menyimpan dan berbagi Apa sebenarnya rahasia itu? Semua punya rahasia Begitupun aku Rahasiaku seluas samudera Sebesar pegunungan Rasa sakitmu Rasa senangmu Semuanya Kau katakan padaku Aku Akan selalu menjadi temanmu Meskipun Kau tidak tahu rahasiaku Aku tak kan pernah mengatakannya Rasa sakitku Rasa senangku Kusimpan sendiri Egosikah? Aku hanya ingin Kita tetap berteman Tetap bersama Cukup aku yang terluka Aku ikhlas Apabila dia merasakan perih Mungkin saja dia terluka Benarkah aku merasa perih dan terluka? Ya, tentu aku merasakannya Jikalau dia merasakan bahagia Mungkin saja dia bersuka cita Betulkah aku merasa bahagia karenanya Ya, tentu aku merasakannya Tenanglah, dia akan tetap bercahaya Kemudian sinarnya akan terus terang Bagiku dia makna dan arti Ya, dia tidak membiarkanku dalam gelap Hanya ketulusan saat aku membantunya Cukup keikhlasan ketika aku ditolongnya Aku dan dirinya lupa dengan kata bosan Kami abadi dalam kata kesetiaan Jauh darinya adalah sebuah kemelut Terpisah darinya berarti setengah hidup Ya, karena dia adalah sahabatku Dan, ya, dialah sahabat terbaikku Aku melihatnya bukan dalam bentuk bayang Bukan pula dalam gambar Namun ketika ku ba menyentuh Aku ta bisa merasakan apa-apa. Aku terus menba dan menba. Hingga akhirnya aku menemukanmu dalam wujud yang nyata. Dan tanpa ku sadari Dengan sendirinya kamu tlah menjadi sebuah objek. Objek untuk mataku melihat Objek untuk otakku berfikir Dan objek untuk hatikku berlabuh. Namun kini .. Waktu membuat semua berubah. Waktu membuat kita terpisah. Aku tahu tuhan menguji kesetiaanku. Namun akankah ku mampu setia Sedangkan dirimu ta lagi nyata Pada saat ku memandang mu hilang semua rasa marah ku Pada saat ku melihatmu tersenyum hilang semua rasa lelah ku Pada saat ku melihat kau menangis Aku pun ikut sedih melihat kau menangis Itulah yang dinamakan cinta Satu hati dan satu keyakinan Aku ingin kita memiliki cinta yang seperti itu Aku juga sangat ingin memiliki dirimu untuk selamanya Karena kau sangat berarti dalam hidup ku Jika aku sudah memiliki mu untuk selamanya Aku adalah orang yang paling beruntung di dunia Bisa mendapatkan wanita secantik dan sebaik kamu Lihatlah kami. kami baru saja mengerti akan arti kehidupan ini sering kali terlunta- lunta hanya untuk mencari sebuah keadilan yang sungguh sulit kami dapatkan kami hampir kelaparan terseok- seok diantara debu jalanan hanya untuk mempertahankan hak kami .. Lihatlah kami ..kami baru saja merangkai mimpi diantara sisa sisa semangat hidup ini secuil kebahagiaanpun terengut paksa dan kami harus menelan pahit kebiadapan para pemerkosa.. Lihatlah kami kami datang berjalan jauh dengan harapan keadilan tidakkah sedikit hatimu tergerak untuk mendengar jerit kepasrahan ini. tidakkah kau sedikit saja meluangkan waktu untuk mendengar hak hak kebenaran . apakah kau tertidur ? dengan semua derajat dan wibawamu apakah kau gelap mata . dimana keadilan sudah tak lagi kau hiraukan . Biarlah biar kami menderita disini dinegeri yang tak bisa kami harapkan lagikami sudah tak mau mengerti sepeti kau yang tak peduli dengan nasib rakyat ini Biar, biarlah kami mati dihadapanmu agar kau tahu apa yang bisa kau lakukan untuk rakyat kecil yang tak beharga ini hingga akhir tak pernah berubah Coba tentukanlah apa itu perubahan "Apakah sesuatu yang hitam menjadi putih Apakah yang cantik menjadi jelek Apakah yang maju menjadi mundur Apakah yang salah menjadi benar Apakah yang sedih menjadi bahagia Kita telah terbiasa untuk menjawab YA, Tetapi perubahan tersebut, Belumlah mewakili arti dari perubahan SESUNGGUHNYA, Perubahan sesungguhnya berasal dari lubuk terdalam, Perubahan tersadari dari hati yang terdalam, Hati yang merasakan perubahan, Kesadaran akan perubahan, Menuntun setiap pemikiran, kata, sikap, Berubah Selalu untuk menjadi lebih baik Baik...,baik... dan baik.... Bijaksana....,bijaksana..... dan bijaksana....... Damai Untuk Perubahan itu sendiri ^ Janganlah jadi pelangi Yang mudah dilihat keindahan mu oleh pria Tapi jadilah matahari Yang membuat pria tunduk untuk melihat keindahanmu Tutuplah aurat mu Karena itu awal dari semua kejahatan Perbaiki sikap mu Agar kau mendapatkan imam yang baik untuk keluarga mu kelak Karena ingatlah wahai wanita Pria seburuk apapun Pria sejahat apapun Ia tetap menginginkan calon istri yang baik Untuk anak anak nya kelak Tertegun aku memandangnya Tapi aku tak sanggup tuk mengungkapkanya Hati yang lirih ini ingin menyapa Tapi apa daya aku tak kuasa Kuba aku tuk heningkan cipta Tuk cari dan mencari cara....... gimana tuk mendapatkanya Berbagai ilmu aku pelajari ....... tuk kusinggahkan hatiku demi mendapatkanya Tapi apa daya.... lagi-lagi aku kepentok dengan daya dan upaya Hemmzz, sungguh mendebarkan rasa Kali ini aku harus hati-hati dalam bercinta Kuatur siasat agar asmara terjalin sempurna Jangan sampai cintaku kandas........ dihempas gelombang panah asmara Ya Tuhan yang maha sempurna Wujudkan impianku tuk mendapatkanya Kekasih yang mendampingiku di mahligai jagad raya Sungguh indah mahameru yang tegak nan singgahsana Dan semoga usahaku berbuah sempurna Kutawakkalkan cintaku pada Mu ....... mahligai cinta Bermandikan cahaya surga ........ yang indah tiada tara Berhiaskan air mata .......... yang menyatukan jiwa kita Ohh... Mahligai cinta.. Menyatulah dengan jiwaku yang bijaksana Membangun mahligai laksana ratu dan raja Mengukir getir indahnya surga cinta Menuju gelombang cinta yang selama ini kita bina......"""Oohhhh indahnya mahligai cinta Raut wajah pancarkan kebahagiaan mengiringi perjalanan hidup. Senyuman manis menghiasi parasayu tampak dari luar. Aku kagum akan keindahan yang kamu miliki. Sekutum bunga yang sedang mekarmenebarkan keharuman yang ingin dipetik. Aku tersenyum dan berandai jika bunga dapat kuhinggapi. Aku pandangi keindahan dari paras wajah yang manis dan lembut. Terlihat kejanggalan dari tatapan yang dihiasi senyuman. Redup diliputi kesepian yang tanpa terlihat dari mata tetapi cukup jelas dipandang oleh hati yang tulus. Aku menba tuk memberikan cahaya walau kecil tapi berusaha membuat terang dari keredupan yang ada padamu. Aku ingin melihat mata itu terang memandang dan mencapai masa depan yang masih panjang. Aku bahagia jika itu terjadi walau bukan aku yang memberikan sinar terang tapi cahaya kecil sudah berusaha membuatkamu tersenyum manis tanpa ada kesepian lagi. Kebahagian mu adalah tawaku, Senyuman mu adalah harapanku, Ceriamu adalah aku. Maafkan aku yang tak cukup kuat dan penuh kerelaanmenba menghibur diri dengan kebahagiaan semukebahagiaan dari yang lain.... Meski semua itu bukan inginkukau sendiri yang menyududkan akuhingga ada celah diruang hati ini Karena aku merasa pohon rindangku tak lagi teduhpelukmu tak sehangat yang dulupunggungmu tak lagi dapat untuk sandaran kumenangisdan cintamu tak sehebat yang dulu..... Sejak tadi kau tak henti Membuat adonan kenyal itu Anakmu hanya melihat Ketika urat dahi jelas terlihat Seperti akar pohon tua Apa yang dia lakukan? Sampai terserundut menunngu semua usai Itukah penyambung hidupmu? Menjadi penjual makanan olahanmu Bukan mesin tetapi tenaga wanita Itu hanya itu yang kau ingin? Membuat anakmu tersenyum Bahagia seperti anak saudagar lain Susah payah kau lakukan Menyambung nafkah Anak tak datang Kau risau anak sakit Kau kesusahan Apa ini manusia? Setulusnya ia lakukan Seperti malaikat Malaikat yang selalu menjadi Bagian dari segalanya Tak henti berusaha dan bangkit Dari ke gagalan. Ternyata kau bukan malaikat Kau ibu yang berhati mulia Kau wanita suci Dengan niat murni Kebun ku luas sekali Saya tanami berbagai macam tumbuhan Setiap kali mau panen tidak satupun merasakan hasilnya Tapi ku masih bersyukur saya masih mempunyai kebun ku tadi Beranjak lama tiada yang tumbuh disitu Tapi saya bersabar siapa tahu ada yang mau tumbuh disitu Segala upaya ku ba untuk agar tumbuh Suatu saat betul-betul tumbuh dan sangat banyak Saya sendiri sampai lupa mau makan apa dari hasilnya Tidak terkendali hasil paneh jerih payahku tadi Yang datang hanya cacian dan olokan yang keluar dari mulut yang berserakan Guman Ku semuanya memang harus begitu kalau bukan begitu bukan dunia Sekarang masih subur sekali, sekali tanam langsung ada hasilnya Tidak ada wereng di internal dalam kebunku Yang ada hanya penghias-penghias hijau kebunku yang katanya mempersubur Tidak semua orang senang dan tidak semua orang membenci Ku Karena kebun ku tadi saya jadi tahu mana kawan dan mana lawan Mana teman setia dan penghianat setia Mana Sahabat dan mana penjahat Terima kasih Kebun ku kau telah sadarkan aku -------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Saat engkau bimbang.. Janganlah menghitung bintang Saat engkau dingin Jangan sekali Menjaring angin Lekatkan sayapmu.. Pada ujung Mahameru Lantas akupun mampu Memandang Mount Everest Kini keduanya bersatu Pada sajak penuh arti(Saat, Ultahku September, ) Pengharapan senja malam Hidup gelap dan kelam Tapi harapan tak pernah hilang Dari lubuk hati ku yang paling dalam Menanti sebuah perubahan Dari seseorang yang sangat aku sayangi Sejak aku terlahir.... Dan di pertemukan dengannya Dengan sosok seorang ayah Yang kurang memperdulikan ke adaan ku Ayah.... Andai kan aku bisa menyampaika semua isi hati ku ini Isi hati ku yang sudah lama ku pendam Ingin aku berkata Tapi kebimbangan selalu menghantui ku Dan selalu bertanya... Apakah ayah ku bisa berubah? Akankah ayah selalu begini? Ayah.... Terkadang aku menyerah untuk selalu berharap Akan perubahan itu Tapi demi sebuah harapan Kan ku arungi deruhnya malam Dengan yakin dan selalu berdoa Dan karna mujizat masi ada di dunia Ayah dengarkan lah isi hati ku Aku sayang padamu.... Senyap di balik dipan merangkak turun kejalan jauh tak ada tujuanpulang saat kelaparan, Aku bagai hitam dan biru melata tak beribu aku bisa bertahan sejuta tahun puaskan dahaga tetesan daun embun, Aku hitam dan biru sejuk malam tak berkelambu retaskan telur membatu asa sia sia sudah tentu, Aku hitam dan biru seokor rubah mangaum merdu aku hitam dan biru setitik gelap, penerang semu,.. Agustus -- No. Urut Tanggal Kirim // :: Pendidikan yang kita terima adalah pendidikan mendengarkandatang kesekolah hanya sekedar duduk di atas kursimemandang papan tulis yang penuh teori-teori membosankanmencatat dan menyalin hingga pegalnamun tak ada yang bisa kita dapatkan Hari ini mungkin kita akan bisamenganggap semua mudah dan entengtapi esok hari kita akan kelabakankeblabasan dan mendongak melongo Kita juga yang salahkita juga yang tak bergerakhanya menunggu dan dudukmenerima apa yang diberimelahap apa yang didapat Tak pernah kita berfikir lebih sejatinyasiapa yang mesti disalahkan kini kita sejatinya yang harus dikritikpendidikan yang kita terima adalah pendidikan mendengarkankarena fasilitas yang kita butuh serba minimmasih dalam taraf yang rendah dan jauh dari harapan Pendidikan kita kini adalah pendidikan mendongakkarena masih banyak anak-anak negri ini yang putus sekolahmereka nganggur dan menonton hari esok yang penuh kesayuan Sekolah-sekolah tertinggalbutuh kucuran dana untuk perbaikannyatanya tak ada jawaban dari rerumputantak ada tindakan perbaikanmalahan semakin ditimbun dan ditimbun lebih dalam Akhirnya yang jauh kini menjauhbuta aksarabuta ilmuhingga mereka terolok-olok dan dibohongi Pendidikan kita adalah pendidikan melongomengharap-harap hasil yang lebihtapi tak ada yang kita dapatkanmalahan kita semakin bodoh Karena hanya melongo melihat teori-teori belakakita kenyang teorinamun kita kehausan prakteknyakita butuh praktek yang nyata Pendidikan yang kita dapat adalah makan batu cadasyang sulit kita lumatsulit kita cernadansulit kita pahamimestinya kita harus didukung fasilitas yang nyata dan memadai Kenari terbang, mawar gugur Gelas kotor, Jendela berdebu Aku tegak tak mengapa Melihat lelangit, lalu kosong Tabun tembakau menjulang Lonceng berdenting kali Wanita kasar memekik Aku hilang Disudut malam itu Aku benar benar ingin mengadu Lalu mengatakan . Hey. Aku sangat merindumu Tapi disatu sisi Aku tahu Bahwa terlalu merindukanmu Itu salah. Malah membuat Dia cemburu padamu.. Dan tanpa berpikir panjang Kugelar sajadah itu Lalu aku mengadu pada Nya Untuk menyampaikan rinduku lewat doa yang kusampaikan Semoga puing puing rindu itu sampai kedalam mimpimu Ketika tahta menguasai jiwa Ketika mimpi tak beralas hati nurani Lirih insan merajut doa Melerai jiwa yang tiba-tiba terasa hampa Terus kurenungi itu dengan akal sehatku Inikah jalan yang engkau rindu Sebuah jalan yang harus kutempuh dan sebuah metafora jalan menuju kekhusukan-Mu Tuhan, Engkau yang selalu mendengarkanku Engkau yang melihat setiap jejak langkah kakiku Engkau tahu, dalam dzikirku ada seribu sepi menombakku Hingga menembus lapisan langit-langit Mu Membakar gumpalan mega Mu Dan Membongkar pusaran kabut Mu Wahai Dzat penggenggam jiwa Aku merindukan-Mu dalam lembaran penghambaanku Sebuah rindu yang tertanam dalam hati Yang terus menggumbar selaksa cinta yang tercurah lewat tetesan air mata Tuhan, Tak kuasa aku menahan isak tangis, Ketika aku tahu Bahwa sejuta doa dan selalutan air mata takkan sanggup mengantarkanku kepada-Mu Nafas ini terus berjalan bersama musafir kehidupan Tapi, rasa rindu ini takkan pernah tergantikan Pada angin yang bergemuruh diatas samudera cinta Pada juntaian ombak yang bergelombangku sampaikan salam rinduku untukmu Dibibir pantai penantianmenanti rasamu untukku kan menjadi nyata Dibibir pantai penantianmenanti berlabuhnya cintamudi dermaga hatiku Lepaskan sauhmu tanamkan segenap rasamugenggam bersama meniti asa menjemput fajarbersama cahaya mentariku kirimkan salam rinduku. Ketika ku pandangi sosok langit yg berganti gelap Ketika waktu yang mengubah senjanya menjadi malam Sepercik perasaan itupun datang yang tak tau dari mana asalnya Malampun datang dengan sebekas kesunyian seolah mengajak untuk bercerita tantang apa yang di rasa Malampun bagaikan malaikat yang di titis tuhan untuk merisalahkan bahasa kalbu yang seakan ragu Lewat malampun seakan rasa yang telah lama mati ditela baknya waktu kian serasa kembali Tetapi ada apa dengan malam seakan masih didelimuti kabut kebimbangansedangkan lewat malamnya rasa itu semakin menjadisedangkan lewat malamnya seakan meberikan nada-nada keindahanapahkah aku harus mengabaikan syair-syair cerita malamnya dan tetap terplosok di lorong waktu yang sudah tak berkisah ataukah aku harus meyakini malamnya yang berkisah tentangnya yang di selimuti kabut kebimbangan harus aku belari mengejarnya yang selalu melintas mreelewatiwat malam ku tuhanpun seakan menjelaskan lewat malamnya yang semakin terukirtuhanpun seakan meberikan keyakinan lewat malamnya yang semakin berkisahdan tuhanpun seakan bercerita lewat malamnya yang semakin menjadi Lewat Malamnya Ketika ku pandangi sosok langit yg berganti gelap Ketika waktu yang mengubah senjanya menjadi malam Sepercik perasaan itupun datang yang tak tau dari mana asalnya Malampun datang dengan sebekas kesunyian seolah mengajak untuk bercerita tantang apa yang di rasa Malampun bagaikan malaikat yang di titis tuhan untuk merisalahkan bahasa kalbu yang seakan ragu Lewat malampun seakan rasa yang telah lama mati ditela baknya waktu kian serasa kembali Tetapi ada apa dengan malam seakan masih didelimuti kabut kebimbangansedangkan lewat malamnya rasa itu semakin menjadisedangkan lewat malamnya seakan meberikan nada-nada keindahanapahkah aku harus mengabaikan syair-syair cerita malamnya dan tetap terplosok di lorong waktu yang sudah tak berkisah ataukah aku harus meyakini malamnya yang berkisah tentangnya yang di selimuti kabut kebimbangan harus aku belari mengejarnya yang selalu melintas mreelewatiwat malam ku Tuhanpun seakan menjelaskan lewat malamnya yang semakin terukir Tuhanpun seakan meberikan keyakinan lewat malamnya yang semakin berkisahdan Tuhanpun seakan bercerita lewat malamnya yang semakin menjadi Aku Termenung Dibawah Langit Hitam Memandang Langit Yang Tiada Bintang Sendirian Seperti Awam Kusam Menyambut Siang Dengan Kesendirian Bintang Tunjukkan Aku Jalan Untuk Ku Pulang Kepangkuannya Aku Pergi Sudah Terlalu Jauh Mendurhakai Dirinya Bintang Perkataannya Tiada Ku Dengar Sampai Aku Sudah Tak Melihat Dia Aku Pergi Karena Cinta Yang Biadab Yang Sudah Melukai Kasih Sayangnya Menggores Hati Bagai Tak Berpikiran Wahai engkau yang tuhan menganugrahimu kerepotan-kerepotan untuk menolak para pria Wahai engkau penganut agama cinta Wahai engkau yang menjunjung tinggi estetika Wahai aku yang tenggelam mendamba Hanyut dalam sungai air mata Terbawa derasnya Tak tentu hulu dan hilirnya Menjadikanku lemah lalu goyah Bumi bak daun talas sedang aku hanya rintik hujan Hingga kering lalu hilang aku lenyap tak berbekas Sang mawar merah tlah berguguran satu persatu... Seperti bulir air mata yang turut hiasi pipi merahku... Sang penguasa alam pun enggan tampakkan sirnanya... Seperti diri ini yang enggan hiasi hari lagi... Hari ini tak seperti hari kala itu... Senyum canda tawa juga cerita itu... Berlalu laksana angin yang berhembus... Bagai daun kering pasrah tertiup angin... Hilang... Semua sudah hilang bagai debu yang berlalu... Semua sirna bagai cerita yang tinggal cerita... Hilang... Tak kan lagi kembali ada... Tak kan lagi terdengar lagu dan cerita... Meski sekejap terasa... Namun indah nan bermakna.... Angin malam... Kutitipkan suara lirihku... Agar menggema hingga jauh disana... Berharap semua tetap ada... Meski kenyataannya... Semua tlah hilang semua... Lihatlah kita Dua insan berbeda yang pernah jatuh bangun bersama Melilitkan harapan, impian, dan cita untuk kedua belah tangan Berlari, ancang-ancang, terbang menuju cerahnya angkasa Kemudian kita jatuh Berdebam keras tiada menahu Badan sakit bukan itu yang jadi masalahmu Mimpi hati dan rencana yang berubah jadi abu Hiduplah Kau masih bisa bernafas panjang Dan dalam bait-bait yang jarang kuselesaikan Sengaja aku menggantung harapan Agar kita ingat berjuang dan tak kenal lelah Bergandengan, mari kita lihat bersama masa depan Semoga kamu mengerti, Bahwa dengan tetap mencintai dan bertahan denganmu aku merelakan banyak hal terlewati. Namun aku tidak pernah menyesali, Sebab bersamamu hal sederhana pun terasa lebih berarti. Jangan berniat pergi, Hatimu sudah terlanjur menjadi hal yang dengan penuh kucintai. Kita adalah dua orang yang sama-sama berjuang melawan godaan. Bukan kamu saja yang sedang memperjuangkan. Aku pun juga selalu mengabaikan perasaan lain yang datang. Perasaan yang mungkin saja membuatku melepaskanmu Jika aku mudah termakan oleh rayuan. Namun aku tidak pernah membiarkannya hidup berlama-lama dalam kepalaku. Sebab, aku sudah memilihmu. Berlari-lari kecil di taman impian Bersama sepoi angin berhembus pelan Senyum mu merekah indah menawan Membasuh luka bagi setiap insan Bintang-bintang menyinari angkasa malamdan sang rembulan bersembunyi di balik awan Ku terduduk sendiri dalam diam Binar bening matamu memancar Menyilaukan perasaan yang terdalam Oh cintailah diri ku.. Seperti malam memberi ruang bagi kehidupan Dan cintailah diri ku.. Seperti angin memberi kesejukan bagi badan Bersama mu Aku merasa hidup dan merasa ada Pejamkanlah matamu sejenak, kasih Raihlah tangan ku Jatuhkanlah tubuh mu di pelukan ku Cintailah diri ku. ------ No. Urut Tanggal Kirim // :: Bersamamu…Seakan aku tak membutuhkan yang lain Tanpamu…. Serasa yang lain tak berarti bagiku Menatapmu…Membuat mataku seakan tak ingin lepas dari tatapan Ingatanku….. Tak pernah luput dari namamu Kau telah memenuhi ruang khalbuku Mengisi setiap relung jiwaku Melekat erat dalam memoryku Hingga sukar bagiku untuk melupakanmu Izinkan aku mengukir namamu dalam diary hidupku Sebagai pengobat rindu saat kau tiada Biarkan aku melukis wajahmu dalam kanvas hatiku Agar kutemukan bayangmu saat engkau menjauh dariku ----- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Malam yang bosan... Sedikit obrolan Tanpa candaan Malam yang kaku... Terlihat cupu Tanpa cerutu Malam yang gelap... Terasa pengap Tanpa lelap Aku lelah menjadi pundakmu Tak ingin lagi dengarkan sedu sedanmu Berhentilah membasahi tanganku Tapi kau tak mengerti rasa dalam tangisku Aku pun ingin bersandar Lepaskan sesakku mengusap dadamu Tak bisakah kau jadi seperti aku sebentar Tatap aku dan bilang semua kan berlalu Menjadi penyelamatmu membuatku rapuh Yang harus datang saat semangat darinya menjauh Tapi aku hanya pundakmu Hanya tempat singgahmu mengadu Hai sayang.. Kemanakah hatimu berlayar? Kapankah engkau datang untuk berlayar di samudera hatiku ini? Hai sayang.. Aku ada disini menunggumu.. Menunggumu datang untuk melewati samudera hati ini..Angin.. Tolong hebuskan udaramu kepadanya ke arah samudera hati ini..Air.. Tolong bantu kapal cintanya untuk berjalan menuju samudera hati ini.. Dan ikan.. Kawallah dia sampai di tempat hatiku berada.. Bingkas bangkit, Untuk terus berjuang, Erti perit, Yang harus kau buang. Cakerawala terang tanda siang, Kau harus kejar waktu terbuang, Agar kita sama menjerit, Kita sudah menang. Kau bukanlah permata pelangi, Yang boleh hulurkan sekalung nan kasih, Sungguh pun bunga harus terbuang. Kita harus sedar kita hanya makhluk biasa, Yang harus jaga sebumi hati manusia, Apa yang ada kau harus terima. Ratna Di ujung rasaku ku beri kau mawar.. Di ujung piluku ku beri kau resah.. Di ujung sedihku ku beri kau rindu.. Di ujung laraku ku beri kau makna.. Rindu menggoyangkan dedaunan kering.. Hanyut dalam rasa pilu.. Jatuh karena ego.. Merana mendayung hati.. Inikah rasa yang tersisa.. Inikah nilai yang ba di artikan.. Inikah makna kosongnya hati.. Ya ini rinduku.. Ini piluku.. Ini sedihku.. Ini resahku.. dan ini laraku.. Bermakna dalam kehidupan.. Menari bersama riuhnya kehidupan.. Say... Ingatkah kau hari itu Hari aku bertemu dengamu Dikala kau membeli sesuatu Kuba mendekatimu Dan kumenatap bola matamu Lalu kuberikan sesuatu Berupa secarik kertas untukmu Tak lama kemudian Kau baca isi kertas itu Dengan rasa kesal dan penuh kesedihan Kau langsung Menjewerku Hingga detik ini Ku tak bisa membalas jeweranmu Yang penuh senyum manis itu Karena kusayang padamu Wirolegi,sumbersari jember,// Hadir saat aku butuhKamu Seseorang yang pertama Membuatku terbangun dan tersenyum kembali Kamu adalah istimewa untukku Bentuk fisikmu mungkin tak sesempurna hatimu Tapi kmulah yang terindah Hatimu seperti pelango jingga Hadir saat aku menangis Hadir saat aku sendiri Kaulah lembaran baru dalam hidupku Kan ku jaga cinta ini selamanya Senyummu mengindahkan duniaku Meski kamu bukan yang pertama Tapi kamu istimewa Dalam ruang hati ini Kamu menuntunku Ke jalan yang sebenarnya Dimana seharusnya berada Untuk bahagia bersama orang yang mencintaiku Anicha Setelah pergi meninggalkan luka Cinta itu datang lagi tiada henti Pada orang yang berbeda Mengisi kekosongan hati Yang telah pulih dari luka Tak lelah cinta bersemayam di hati Menciptakan kebahagiaan yang sempurna Tapi pedih dan pilu selalu menanti Semua itu terobati saat bersamanya Dan waktu terasa singkat sekali Dengan mudah menaruh harapan padanya Terikat janji tanpa pasti Semua keindahan terdapat pada dirinya Karena cinta buta dan tuli Seolah hidup tak berarti tanpa cinta Ku ba hargai cinta yang kembali Aku dalam untaian syair ini memendam hasrat Yang menyusup pada sendi-sendi Yang menyuguhkan rindu di tepi pagi Meredam fikiran akan mengingat namamu Menyimpan keinginan akan bersanding denganmu Memasang batas guna memperkokoh hijabmu dan aku Berseberangan antara langit dan bumi Bergantian layaknya matahari dan bulan. Yang sepi lagi berbahagia Yang sedih lagi tertawa. Tiada yang menjadikan aku rindu Kecuali ketetapan dari Allah Tabaraka wa Ta'ala Yang melindungi engkau dan aku dari dosa Yang melindungi engkau dan aku dari fitnah Menyelaraskan hati dengan jalan tiada terduga Menyatukan jiwa ketika kelam menyelam Dalam pelukku bersama mimpimu Pada tidurku bersama Doamu Kuhantarkan engkau dengan berlapang dada Untukmu senyumku merelekanmu. Tiada yang menjadikan aku cinta Kecuali ketetapan dari Allah Azza wa Jalla Yang telah menitipkan rasa Yang telah menganugerahkan kasih sayang Yang suci lagi bersahaja Yang memeluk serta memberi petunjuk Pada jalan yang halal Untukmu dengan segala kekuranganku Untukmu ikhlasku melepasmu. ~Alek Wahyu~ Lupakan kata cinta yang pernah terucap, Lupakan semua mimpi yang kita rangkai bersama hapus jejak cinta yang terukir di jalan hidup itu rencana mengubah jalan takdir itu tak akan terwujud biarlah apa adanya, Kau bahagia dengannya dan aku tersenyum manis menikmati canda mesra'mu dengannya, Usai sudah kisah klasik tanpa kepastian itu karna ternyata.. aku tak sanggup bertahan di antara kalian dan engkau pun tak bisa melepasnya, Pertahankan kebersamaan'mu dengan bidadari manis'mu itu agar dunia'mu menjadi lebih indah, Mari kita sambut lembar baru yang terbentang luas selamat tinggal cintaku, Maaf aku mencintaimu dan lupakan kalau aku punya cinta untuk'mu, Menjajah hidup terus melangkah Menikmati ramainya kota dan desa Bermacam tegnologi dengan penggunasuara mesin dimana-mana Bising merusak telinga Asap pabrik mengepul dengan kompor Menghangatkan suasana Disana hadir sebuah derita Namun ada senyum yang tersisa Petani sibuk dengan traktor hingga Panasnya matahari bagaikan api membakar tubuh yang lelah Berhenti sejenakterdengar kabar lewat telegramdirimu akan bersamaku -- Sendiri dan kekosongan Sakit dan kepedihan Sunyi dan kegelapan Sedih dan kehancuran Kau berikan itu semua dalam sekejap mata Dalam sedetik kau berikan Hingga membuatku menangis, hatiku menangis Kau hancurkan kepercayaanku Kau hancurkan semudah membalikkan telapak tangan Kau hancurkan setelah lama aku memberikan kepercayaan itu Kau membuatku hancur Membuatku jatuh Setelah membuatku bangun Membuatku tertawakau rangkai hati ini Hingga indah kembali Lalu kau hancurkan hati yang kau rangkai Bahkan lebih buruk dari sebelumnya Aku hancur... Aku terluka Aku menangis... Aku terjatuh Kenapa kau lakukan ini padaku?kenapa?kau...kau.. kau mengkhianati kepercayaan yang keberikan Saat semua terlihat tanpa arti Kisah pohon beringin dia tumbang Tak ada cinta ataupun misteri Dia berhenti dia tak panjang Lampu hitam merasuk tajam Kisah ketulusan yang terbingkai Dalam tingkah palsu dia terdiam Lampaui batas angin berhembus sunyi Terjawap lemah sihati pucat melangkah pasti tak tahan lagi Demi sesuatu yang dirawat Walau akhirnya akan mati Ku rindukan gagah mu.. Ku rindukan kasih mu.. Ku rindukan marah mu.. Ku rindukan tutur kata mu.. Dan.. ku rindukan pengertian mu.. Ayah ku... Aku sungguh ingin bertemu dengan mu.. Duduk di sisi mu dan merasakan peluk mu.. Tidak di nyata pun tak apa.. Aku ingin dalam mimpi ku jua.. Di tiap malam yang penuh kehampaan.. Ingin ku pastikan.. Bahwa tuhan memberi mu tempat terindah di persemayaman mu.. Memang tak pernah aku bertemu sosok mu lagi..Namun... Entah kenapa, kasih mu telah mengisi relung batin ku.. Sejak kau pergi tinggalkan aku.. Ingatkah kau sahabatku? Saat pertama kali kita berjumpa Ingatkah kau sahabatku? Saat pertama kali kita saling bicara Apakah kau masih ingat sahabatku? Tentang hubungan kita yang erat Apakah kau juga masih ingat? Tentang masalah-masalah kita yang berat Semua itu kita jalani bersama Dengan tangisan dan canda tawa Walau banyak kesalahan yang aku lakukan Kau tetap sabar dan mau memaafkan Terima kasih untuk kisah yang kau beri Terima kasih atas cinta dan kasihmu Walaupun perpisahan telah terjadi Namun hati kita tetap bersatu sahabatku Tiap malam dalam mimpiku Kulihat dirimu kurasakan dirimu Begitulah ku tau kau bertahan Meski jauh jarak dan ruang yang memisahkan Kau telah datang untuk menunjukkan bahwa kau bertahan Dekat,jauh dimana pun kau berada Aku percaya hati kita kan bertahan Dan jangan pernah menyerah hingga kita bersatu Cinta adalah saat aku mencintaimu Saat aku bener-benar mendekap mu dan cinta kan abadi untuk selamanya... Ibu.. Kasihmu lebih lembut dari kain sutera Kasihmu lebih menawan dari gaun hitam Kasihmu lebih indah dari sebuah permata Tiada cahaya seterang engkau Tiada kelembutan selembut engkau Tiada yang bisa menggantikanmu Engkaulah pelita hidupku Dari kecil hingga dewasa Engkau selalu menyayangiku Terima kasih ibu Atas belas kasih sayangmu Kepada diriku By: Agil Juwita Puri SMPN KEBASEN) Seseorang pendamping Ibuku Yang menyayangi Ibuku Seharusnya menemani diriku Memenuhi kebutuhan hidupku Entah kau dimana Ayah? Ku butuh kehadiranmu Sebagai orang yang mendidik diriku Agar memiliki akhlak mulia Ayah kau pernah nasehatiku Namun, itu saat aku kecil Jadilah penerus bangsa Generasi cerdas bagi negara Jika itu yang Ayah mau Aku akan turuti yang engkau mau Tapi, seharusnya Ayah berjanji Menemani Ibu, Aku, dan Adikku Setiap aku bersimpuh Setiap aku berdoa Aku selalu memohon Pertemukan aku denganmu Ayah Salam doaku Aku titipkan kepada tuhanku Allah kabulkan doaku Agar Ayah datang kepada kita Untuk Riau yang kucintai, Aku ingin hidup lebih lama di tanah ini Menghabiskan sisa waktuku Sambil bercanda dengan orang-orang yang kucintai Riau, Jangan pernah hilang keindahanmu Jangan pernah Karena aku ingin, Riau yang seperti tanah surga ini Bisa di nikmati generasi penerusku -- Sebenarnya ku bisa terbang kemanapun ku mau, Bebas melayang kemanapun yang ingin ku tuju, Tanpa harus terlalu lama ku diam menunggu, Dan aku tak lagi harus menanti kehadiran dirimu, Namun apalah daya diri ini, Aku sadari, ku hanyalah debu yang tiada berarti, Yang selalu siap terombang-ambing topan yang melintasi, Menghanyutkan daku dalam kerasnya gumpalan pasir, Tak memberi sedikitpun ruang untukku bersandar, Tak mampu menggoreskan arti yang bermakna, Hanya menimbulkan pedih jika terkena mata, Dan ku tetaplah budak bagi alam semesta, Tak bisa berbuat apa-apa, Selain hanya menggerutu dengan keadaan yang ada, Namun tak berdaya untuk merubah semuanya, Tetap terluka dan tetap saja kecewa, Semua seakan berakhir begitu saja, Pergi dan berlalu entah kemana, Tanpa celah dan tanpa warna yang berbeda, Aku tetaplah mahluk yang berteman dengan derita,,,*Spirit For Progress,»»»»»::(dh)::««««« Aku terpaksa berjalan di tengah keramaian Membawa sekeping hati menyembunyikan kesedihan Menutupi rasa kecewa dengan candaan Aku berjalan lambat menikmati keadaan Keadaan yang harus ku pahami bahwa inilah yang terbaik Di sepanjang jalan ku ba terus langkahkan kaki Menba pergi dari rasa yang enggan di terima oleh hati Hingga tak ku pedulikan lagi orang-orang yang memperhatikan setiap langkah yang ku lewati Tegur sapa mereka yang hangat hanya ku balas oleh sedikit senyuman Terbit mentari di pagi itu pun mulai menerangi Setiap lorong jalanan yang ku lalui Menandakan hari yang cerah untuk jiwa yang sepi Masih setia menemani sampai nanti Tanpa mengenal lelah selalu mengejarnyatanpa mengenal takut selalu berjuang untuknyatiap malam tiap waktu selalu teringat wajahnyatiap hari tiap saat semakin ingat dirinyakadang kala aku ingin mengungkapnyakadang kala aku malu mendekatinya Terkenang dia dalam benakku initerucap dia dalam lisanku initerngiang ditelingaku saat ia bicara tanpa hentiwalau kadang aku tak peduli siapa yang aku kagumitapi entah mengapa aku merasakan iya mampu menyenangkan hati Bisikan selalu datang dan berdengung di telingakubisikan itu membuat aku semakin bersemangat untuk mendapatkanmutapi jiwa lain bertolak belakang dengan rasa itumenyuruhku untuk menahan hasrat dihatikurasa itu sangat membingungkankusehingga aku ragu untuk membuka isi hatiku Tapi mengapa aku selalu terbayang dengan bayangannyabayangan yang belum tentu bisa menyatukankkumemang aku saat ini mengagumi dan mencintainyanamun apakah dia begitu pula kepadakuberat hatiku jika harus ku utarakan padanyasulit bagiku untuk melupakan dirinya yang melintas dibenakku Tuhan, haruskah aku menjadi kekasihnya sedangkan dia belum tentu menyukaikujangankan menyukai memperhatikankupun aku tak tahu Tuhan, Apakah aku harus berjuang ataukah aku harus diam dan membisu saat dihadapannya Tuhan, Bantulah aku saat aku dihadapannyasebab aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Tuhan, aku tak menyangka jika aku terlambat memilikinyasekarang dia sudah bahagia saat bersama yang lainnya Tuhan, tabahkanlah hatiku saat aku melihat dia bersandingan dengan yang lain Sekarang aku menyadari Cintaku ini Hanyalah Sebelah matadan cintaku pun bertepuk sebelah tangan Rasa sesal dan sakit hati menjadi temanku saat inimau bagaimana lagi, inilah yang aku alamicinta itu memang menyakitkanjika kita tak bisa mendapatkan apa yang kita harapkanmungkin inilah yang pantas untuk diriku ini Mencintai tapi tak pernah bisa dicintai. Diantara ruang hati ini, Didalamnya konveksitas relung hati ini, Ku merasa hampa Mengapa lini-lini cinta, Tak lagi asimptotik? Kemana harus kucari, Persamaan-persamaan cinta, Yang bisa menyatukan kita? Kemana lagi kucari Fungsi-fungsi hati, Yang bisa mempertemukan kita? Dengarlah…Simphoni cinta ini mengalunkan nada harapan Bagai grafik menggelombangkan kerinduan Entah indah atau sakit, Entah real atau imaginerCinta Hadirmu selalu kunanti, Di titik ekstrim realitas Untukmu aku berharap√e cinta Sosok dirimuyang tak terkira kan menjadi cinta sejatimeluluhlantahkan hati dalam debar rinduyang tak bisa terungkapkan padamu Lambat waktu berputarmengatur nafas ku perlahan saat kau berlalumenciptaka perihnya sendiri kinitanpamu Biar ku tuliskanbiar ku bisikkanmeski tak sempatuntuk kau rasakan Kini tibalah musim hujanyang menitik jatuh layaknya memenuhi janjiberdenting riuh riang membasahi gentingseperti kidung yang pernah kita senandungkandesember tahun lalu Sekiranya hujan ini jatuh dikotamubarangkali mampu melumatkan kenanganluka dan nyeri didada yang tersimpanlayaknya dahaga tunas kini lunas tersiramlalu sulurnya hijau kembali bersemi Langkahkan kakimu Jangan perduli kata orang Teruslah melangkah tanpa lelah Demi masa depan yang indah Lakukan apa kata hati Hindari kemunafikan Lanjutkan asamu Wujudkan mimpimu Janganlah ragu Dalam melakukan sesuatu Bulatkanlah tekat Berlarilah dengan semangat Janganlah engkau.. Tertipu oleh dunia Yang ombang ambingkan hatimu Teguhkan hatimu Keraguan itu Akan membawa kehancuran Merusak masa depan Hancurkan impian Jangan ragu Teruslah rangkai harapanmu Dapatkan impian indahmu Suntuk mataku lelah malam sepi terus ku jalani Beribu ribu mimpi ku tuliskan dalam hati Seandainya aku masih diriku yang hilang Tak mungkin aku begini di lupakan sukma dan terbuang Ku lukiskan diriku sekarang masih jadi mainan Sang setan yang sedang merenggut impian. Kelam, No Urut: Tanggal: // :: Sunyi,…Sepi,…Tak bersuara Keheningan yang tak tentu arah Keheningan yang luput dari pandangan, Akan tetapi, merasuki kalbu Membuat dadaku sesak,…sesak, dan semakin sesak Dada ini terasa sempit, Tanpa kehadiranmu Dan sekarang, Aku merindukan kehadiranmu Sebuah suara pemecah kesunyian Sebuah suara yang menyalakan kobaran api setiap insan Tapi sekarang, Dimanakah engkau? Terpaku dalam heningnya malam Terdiam dalam kesunyian Menatap ribuan bintang yang memancarkan kedamaian Membuat anganku terbang melayang Ku pejamkan mata dan terlintas bayngmu di hadapan ku Biarkan sejenak aku menikmati kerinduan ini dalam anganku Tenggelam dalam kenangan Menikmati rindu yang mendalam Rindu akan tawanya... Yang kini tak lagi untukku Ayah, dirimu tak slalu menemaniku, tak pula slalu bicara padaku. Tapi, katauhilah, didikanmu yang membuat aku mau jadi pribadi yang utuh. Ayah, dirimu terkadang tak pernah tahu apa mauku, mengekangku sampai aku marah padamu, memintaku tuk menuruti maumu tanpa kau jelaskan mengapa. Tapi, ketauhilah Yah, itulah yang membuatku menjadi seperti sekarang. Itu yang membuatku bangga jadi anak ayah. Ayah, terlalu singkat rasanya hari kemarin, dan kini aku telah beranjak dewasa, namun bagimu aku tetaplah gadis kecil yang manja dan merepotkan. Ayah, kau hal terbaik dalam hidupku. Aku belajar merelakan dan memaafkan darimu, hingga ingin rasanya aku meminjam hatimu barang sejenak. Ayah, ini bagian yang tak mudah, ketika aku harus berbagi ruang di hatiku untuk laki-laki lain. Sebab akan tiba waktu di mana aku harus membagi hatiku untukmu, suamiku, dan anak laki-lakiku. Dan jika waktu itu tiba, kumohon kerelaanmu. Ayah, kau mungkin tak membaca tulisan ku ini. Tapi kuyakin, kasih dan rasaku sampai padamu, Yah. Aku hanya ingin ayah baik, bahagia dan selalu damai. Ps Mimpi yang tak pernah sejalan dengan realita Bagai perkelahian antara anjing dan kucing Saling mengangkat senjata satu sama lain Beradu kekuatan dan juga harga diri Mahkota yang selalu dijaga keamanannya Dihindarkan dari hal – hal yang tidak dibutuhkan Memperketat strategi dan pasukan Hadapi kemudian runtuhkan Tekad yang memperkuat ikatan Dalam sekejap pesimis bisa memusnahkannya Diperjalananmu kau akan menemuinya Guru terbaik sepanjang masa yang tak ada duanya Keluhan awalmu akan menjadi ucapan syukurmu Sikapmu adalah jembatan kayu antikmu Doamu akan berbuah menjadi bala bantuanmu Nikmat apalagi yang kamu elakkan Meskipun badai, panas, hujan, dan musim gugur menghampiri Hatiku akan selalu dipenuhi musim semi yang menari Tak kubiarkan musim dingin merasuk ke dalam jiwa ragaku Biarlah alam bawah sadar ini ditemani musim semi yang hangat Aku bangun tapi tak bisa berjalan, Aku berucap tapi tak keluar suara. Aku tidur tapi tak bermimpi, Aku, dan hanya aku. Lama ku pendam rasa, Rasa menggebu dalam diri. Siapa yang tahu rasa ini? Mungkin engkau juga tidak. Tersadar olehku, engkau bukan milikku, Tapi mengapa rasa ini tetap ada? Tanyaku pada diri. Hanya Tanya dan Tanya timbul dibenakku. Otakku penuh dengan Tanya, Namun tak ada jawaban tepat untuk itu. Tetap rasa ini untukmu. Mengebu tak henti. Ingin ku akhiri semua, Lenyapkan dirimu dari pikirku. Tak bisa ku lakukan, Rona wajahmu terus hantui jiwa. Mendekam dalam otak kiri, Campakan aku dalam penjara cintamu. Ingin ku curahkan rasa yg ada, Tak berani ku lakukan. Pikirku, hanya mengganggu dirimu dengannya, Tapi, apa aku tak boleh mencintaimu? Apa aku tak boleh memilikimu? Hanya harap, ku lakukan. Aku sakit bila memikirkanmu, Namun aku rindu dengan senyummu. Aku ingin dekatmu selalu, Aku ingin miliki dirimu. Apa aku egois mencintaimu diam? Apa aku terlalu kejam berharap padamu? Apa aku tak pantas untukmu? Apa aku salah bila ungkapkan semuanya? Pertanyaan itu selalu menggangguku, Tuhan, apa yang harus kulakukan? Tunjukan aku jalan tuk memilikinya, Jujur aku nyaman bila dekat dengannya. Ingin ku katakana semua, Mungkin tunggu satu waktu yg tepat. Dimana aku bisa diterima olehnya, Mungkinkah dia juga rasakan apa yg aku rasakan? Denpasar, Maret )Didedikasikan untuk sahabatku Nuno Dimalam yang panjang kita berpelukan Menikmati malam memeluk kesunyian Hanya nafas kita yang beradu Saling melepas rindu Hasrat kita malam itu Berpacu dengan waktu Seakan malam itu adalah milik kita Tak perduli dengan bunyi jangkrik Malam ini aku sendiri Menikmati kerinduan dalam kesepian Merasakan wanginya nafasmu Menikmati aroma tubuhmu dalam lamunan Aku merindukan malamku dengamu Senyum indah bidadari kecil.. Sesejuk embun yang membelai kering ragaku Seindah pelangi yang membelalakkan mata senduku Semerdu alunan dawai yang terlalu sempurna bagi suara parauku.. Mungkin aku terlalu takut untuk sekedar mengecapnya Karna rasa pahit itu masih melekat di pangkal jiwa Karna rasa sakit itu masih merajam di uluhatiNamun.. Apa salahnya jika kunikmati saja rasa ini Meski kau kurang berkenan sepertinya Itu tak menjadi soal bagiku Ada sedikit perasaan aneh yang memenjarakan aku Mencampakkan aku di perihnya rindu Menghentak – hentak tepat di jantung kusam hatiku Kuba menghempas perasaan kaku ini Mengalun bersama senandung perasaan aneh ini Bertahan diantara udaramu yang membuat dadaku sedikit sesak Sedikit mencumbu indah senyummu yang terkadang membuatku melayang Sepertinya aku jatuh hati padamu ? Leuwigajah tak mau berhenti dari pagi sampai pagi bis-bis-mobil pengangkut tenaga murah bikin gemetar jalan-jalan dan debu-debu tebal membumbung Mesin-mesin tak mau berhenti membangunkan buruh tak berkamar-mandi tanpa jendela tanpa cahaya matahari jejer berjejer alas tikar lantai dinding dingin lembab pengap Mulut lidah-lidah penghuni rumah kontrak terus bercerita buruk lembur paksa sampai pagi tubuh mengelupas-jari jempol putus upah rendah mogok pecat seperti nyabuti bulu ketiak Tubuh-tubuh muda terus mengalis ke leuwigajah seperti buah-buah disedot vitaminnya mesin-mesin terus menggilas memerah tenaga murah satu kali duapuluhempat jam masuk absen tombol ditekan dan truk-truk pengangkut produksi meluncur terus ke pasar Leuwigajah tak mau berhenti dari pagi sampai pagi Asap crobong terus kotor selokan air limbah berwarna mesin-mesin tak mau berhenti terus minta darah tenaga muda Leuwigajah makin panas berputar dan terus menguras Bandung mei Mengembara anganku Sentuh hening jiwamu Menggapai segala rasa Yang terbungkap dalam diam Mengalir lembut dalam debaran Namun takan tercipta Dalam perjumpaan Hening jiwamu... Hening jiwaku... Senantiasa berselimut rindu Kaulah debaranku Simpony rindu Senandung nyanyian kalbu Disetiap hela nafasku Pd Yang terbaik adalh cinta Yang terbaik adala dirimu Di kala engkau ingin menjengukku Pastikan adalh Dirimu Hanya dirimu, wahai kasihku. Di saat bulan purnama datang menjenguk Ku teringat dirimu lagi Seakan tak pernah patahkan cintaku Risau di balik cahya purnama itu masih mexelimuti kelakuanmu Seperti masih harapkan dendam yg tak berarti Walau kau bukan pujangga, tapi melibihi penyair dunia berdara biru Simpatiku sangat tersesalkan yg telah lalu Terbawa sinar purnama yg dalam  menuju hati. Andai kata matahari tiada Dunia akan beku dan bisupelangi tiada akan pernah terpancarkehidupan tiada akan pernah terlaksana Disaat titik kegalauan menghampiri Terlihat setitik cahaya yang kami cari Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu Dan gerak-gerik tubuhmu Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usiaGuru........ Engkau pahlawan yang tak pernah mengharapkan balasan Disaat kami tak mendengarkan mu Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah Untuk mendidik kami Darimu kami mengenal banyak hal Tentang mana warna yang indah Tentang garis yang harus di lukis Juga tentang kata yang harus dibaca Engkau membuat hidup kami berartiGuru...... Tiada kata yang pantas kami ucapkan Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku Kasihmu Kasihku melingkari hidupku hidupmu Tentangmu tentangku disatu tempat telah menyatu Tak terpungkiri Pernah kita nodai Jalan meraih mimpi abadi Namun Cinta yang terlahir dengan suci Menghapus dan membawa kita untuk kembali Dan kini ditempat bernama Hati Terisi cinta yang semakin dewasatumbuh bersemi buah indah yang kita lalui Kau nampak cantik hari ini Semenjak gerimis turun dari pelukan para dewa Senja merona larik mega jingga Berkenankah kau ku rayu Senyummu tersirat ketulusan Gerimis lagi.. aku terpesona Wanita cantik Aku berusaha tak kaku di depanmu Tak usah merangkai bahasa kata Lemah sendu seluruh raga Kau indah dari bahasa indah Lembut dari ucapan lembut para pujangga Kusuntingkan segala arah bumi Membawa harum angin yang tergolek di ruang hati Gerimis pula Membasahi dedahanan Mengapa hatiku sendu tak tentu Ku teguk air surga Tak lagi aku kehausan di tengah samudra Kau teteskan gerimis ajimat rinduku Seiring beranjaknya mentari pagi dari kandangnya Seuntai kekaguman pun ku kirimkan untukmu. Nyanyian-nyanyian rindu akan sosokmu Mengalun indah dari nada-nada hatiku Sehelai kertas Origami ku bentuk seindah mungkin Yang akan mendeskripsikan dirimu saat mentari akan tenggelam di hitamnya langit malam Tak banyak kata yang mampu kuberikan Karena tak ada cerita antara aku dan kamu Masa yang pernah terukir sangatlah klasik. Hanya tinta merah, hitam, dan biru yang akan menjadi saksi Dalam sehelai Origami itu akan menjadi bukti Bahwa ku pernah mengagumimu Syarat senyum itu tergurat dalam seribu rona paras wajahmu, seakan luput dari semua aral yang mengganggumu, jika kau ijinkan aku tuk katakan, jika kau ijinkan aku tuk mengibaratkan, hanya satu isyarat untuk memastikan Kau malaikat hati Sang menyeimbang hatikuyang selalu bercahaya saat hatiku bahagia yang selalu meredup saat lara menghujamku Setiap do’a dan setiap kerdipanku Tak ada lain hal yang kupinta pada Sang Maha Pencipta Sempurnakan hati dan jiwamu hanya untuk AKU seorang. Redupkanlah kharismamu saat raga lain selain aku) memnginginkanmu,,AMINN, Berawal di pagi ituketika kau memegang tanganku dengan eratmemberikanku suntikan kehangatan sampai akhirnya aku tak bisa berkata apa-apaseakan hati dan pikiran ini telah terbius oleh cintamu Mungkin rasa ini terlalu cepattapi aku tak peduliyang aku tahu dan yang aku rasakau memberikan arti di hidup ini Ketika pertemuan kita di pagi itudan sampai saat ini kita bersamaaku rasa kau anugerah terindah dalam hidupkuaku yakin itu, kini dan nanti kita akan selalu bersama Telah gagal terlewati ranjau tuhan di fase ini Telah hilang yang aku jaga selama ini Mungkin inilah hidup sebenarnya Awal dari penyesalan yang tiada obatnya Dan terkutuklah para setan penggoda Yang membuat manusia lupa akan tuhannya Keingin tahuan ini membuat aku tak berdaya Memaksa tuk berkelana ke dunia fana yang penuh fatamorganamencari bukti dan jawaban akan adanya surga dunianafsu menggeser waktu untuk berpikirdan membentuk pemikiran “bahwa ini sudah takdir”yang tak lain akan cepat berakhir Setelah pemikiran bodoh menciptakan dosa Aku bingung bagaimana cara menyikapinya Yang sebelumnya ku ramal akan berbuah pengalaman Malah membuat kekosongan hati, serta pikirandan tak lain kini ku mayat hidup yang menunggu bangkitmemohon ampun dari siksa, balasan, dan rasa sakit ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Seperti seresah yang berhimpun di tanah Berbaris dedaunan di bawah teduhan pohon Klayang klayang daun kering jatuh Selalu mengkotori tanah hampa itu Seperti halnya seresah seorang anak yang hilang Hilang karna belenggu fana ini Satuan satuan semangat kecil selalu pupus Pesimis hantu dirinya Kesepian, duduk sendiri, merenung Hal yang selalu jalani Agar semua merasa ada arti hidup di dunia ini Salam salam kawan daun kering Di siang musim gugur, kau ibarat seresah di selam relung jiwa Maka tetap ku tunggu masa masa itu. Berulang-ulang aku bertanya Semua kosa kata ada di pikiranku Tidak mampu menjawabnyaCinta... Sampai saat ini aku belum mengerti Jujur aku belum memahaminya Iya, aku sering mengatakan kata cinta Tapi itu hanya sebuah kata yang mampu membuat tersenyum Cinta, bukan cinta... Kini aku tidak mau lagi mencari arti kata itu Biarlah waktu menjelaskannya Bukan cinta kudengar secara lisan Bukan cinta kubaca dalam tulisan Jangan katakan bukan cinta Jangan jua katakan cinta Bukan cinta jika aku tidak menunggu Sering suatu ketika Si kecil disoal tentang kerja Bagi seorang ayah itu Jawapannya mungkin sama atau ada bedanya Polis,askar pemandu bas ataupun doktor Semuanya sudah lali di cuping ini Namun nadi ini terhenti tatkala Keluar dari sebuah mulut kecil itu Jawabnya ayahku seorang doktor Tangannya mengubat duka laraku Jawabnya ayahku seorang jutawan Mencari rezeki tanpa rungutan Ayahku seorang pemandu hebat Tak lelah menghantarku berulang kali Basikal,kereta motor semuanya pernah ku naiki Jawabnya lagi ayahku seorang tentera Menjaga keamanan rumah tangga Ayahku juga seorang penyanyi Mengalunkan lagu buat menjadi halwa telinga Jawabnya ayahku seorang pakar motivasi Buatku berani tatkala ketakutan menyapa Membuatku tertawa saat kesedihan melanda Aduh begitu banyak perkerjaan ayahnya Katanya lagi sebelum melangkah pergi Perlukah tahu pekerjaan ayahkusedangkan ku sendiri tak tahu yang mana satu Sesungguhnya inilah puisimu Yang aku tuliskan dengan sederhana Mungkin kan menemani dan mengilhami Kapanpun dan di manapun kau Bacalah, dengan penuh penghayatan Coba redamkan segala amarahmu Agar kau mampu melihat kelebihanmu Melihatmu tenggelam dalam marah, aku sakit Renungkan, renungkan dengan penjiwaan Bersegeralah merendahkan hatimu yang tinggi Agar kau sanggup memandang kelebihan mereka Aku menyayangkan dirimu yang hanyut dalam kesombongan Perhatikanlah, aku yang menempatkanmu Tidak di sudut yang gelap lagi sepi Kau istimewa di hati dan pikiranku Di hatiku kau akan bebas hidup Ini puisimu yang benar aku tuliskan Bacalah, ada sedikit yang bisa aku beri Bukan untuk menyinggung namun untuk menyanjung Maka bacalah dengan bahagia, karena inilah puisimu --- No. Urut Tanggal Kirim  // :: Dulu siapa yang tak lihat keceriaanku.. tiada hari tanpa tawa dan gurau ku setiap yang dekat dengan ku bisa tertawa melepas jenuh kini siapa aku? tinggal lah sebatang raga yang rapuh yang kapan saja bisa runtuh kacau balau perasaan ku seperti terbang entah kemana tubuh ini hancur sehancur-hancurnya hati ini tapi disaat teringat banyak hal banyak nya orang yang sangat kusayangi terkadang sirna semua rasa sesal ini entah kapaan.. tapi yang pasti aku kan kembali pada NYA Sang Kaisar Alam yang Maha memiliki dan sehari saja sebelum itu terjadi.. semoga Ia izinkan aku unutk bahagia dengan kebahagiaan mereka karena ku Yaa Allah.. izinkan aku untuk bahagia diduniamu ini sebelum menutup mata dan Ridhai lah aku untuk bahagia di surgamu kelak aminn Aku mencintaimukamu mencintaikukita sama-sama jatuh cinta dan ingin dimiliki Tapi. Indahnya cinta yangku rasakan king berganti dengan airmata. Cinta tulus kita tlah di tentang oleh merekamereka yang tak tahu tentang cinta kita. Ketulusan cinta kita mereka anggab aib Perjuangan cinta kita mereka anggab kesalahan Adanya cinta dihati kita mereka anggab dosasungguh sulit hidup kita. Aku tak penah memintak perasaan iniaku tak pernah memintak memiliki rindu inisalahkah perasaan inisalahkah rindu iniSALAHKAH JIKA KAMI SALING MENCINTAH Berselimut ketangguhan Oleh m ridwan madjaga Kepadamu tuhan Aku perdampingkan belenggu Tentang belenggu bumi Kepadamu tuhan Aku perdampingkan goncangan Tentang goncangan gunung Kepadamu tuhan Aku perdampingkan gelombang Tentang gelombang laut Kepadamu tuhan Aku perdampingkan kemusrykan Tentang kemusrykan hari kemarau yg panjang Kepadamu tuhan Aku perdampingkan kesan malam Tentang kesan perbuatan pelanggaran Kepadamu tuhan Akupun berlindung Berselimut ketangguhan Kita sering terjebak atau bahkan tak bisa mengelakhingga kita selalu memahamibahwa sekolah adalah tempat mencariangka-angka bagi anak tercintayang membuat kita bangga. Kalau sekolah hanyatempat mencari angkahingga dengan segala carakita mencapainya ke sanamaka itu adalah pengingkaranterhadap nilai-nilai pendidikan. Kalau sekolah hanyatempat mencari angkamaka anak-anak setiap hariselalu diajari evaluasihingga terampil menjawab soalmaka pendidikan tela gagal. Kalau sekolah hanya sekadarmenjawab soal dengan benardengan ujian semata tertulishingga tak membuat anak kritisdengan bentuk soal pilihan gandamaka pendidikan tak ada artinya. Kalau sekolah hanya semataulangan atau ujian bagi siswadengan memberi kunci jawabanhingga nilainya delapan-sembilanmaka pendidikan mengabaikannilai-nilai keutamaan dan kejujuran. Padahal sekolah mengajarkanberagam nilai-nilai kehidupanseperti disiplin dan kejujurantanggung jawab dan kesopanantoleransi dan kesabarankerja keras dan pengorbanan. Cibinong, Desember Kupu-kupu yang berterbangan slalu bersama Seolah-olah pertemanan kita yang sekarang, bukan sekarang tapi yang dulu Dulu, kau dan aku slalu bersama dalam susah, senang maupun sedih Tapi, sekarang tidak ada lagi kebersamaan kita yang dulu Mungkin ini karena ke egoisan ku, bukan ke egoisan ku tapi ke egoisan mu, dan bukan juga tapi ini semua terjadi karena kesalahpahaman diantara kita Canda Tawa Perkataan Dan sms Membuat dirimu salah paham kepada ku Kita bertemu disebuah buku Tertulis rapi berukuran sedang Paragraf demi paragraf Hingga akhirnya sang pejuang dipertemukan Bersama yang pantas diperjuangkan Kamu tokoh utamaku Berlaga diatas kertas sangat hebatnya Melampaui batasan akal Kamu sang pejuang Si penulis handal mulai merangkai lagi Mulai bermain kata-kata menjadi kalimat Bercerita panjanglah si penulis Sang pejuang bersama puteri, bahagia Sang pejuang tak hanya melampau batas sendiri Tak hanya berkelana berteman elang Puteri kini tak hanya berteman kuda Tak hanya berdansa seorang diri Puluhan, kemudian ratusan halaman lalu ribuan kalimat dan jutaan kata Segalanya, telah terlampaui Semua pembaca tahu ini akan jadi cerita berujung bahagia Bahkan sang penulis... Di halaman ke empat ratus empat puluh tiga Si penulis buntu, tak beride tak ada inspirasi Sang pejuang dan si puteri terangnya meredup Tulisan mulai tak berarah, semua pecah Jadilah empat ratus empat puluh tiga halaman terakhir Satu halaman berbaris empat belasdan satu kata sebelum titik, terimakasih Lirikan mata menembus sukma Membawa titik kebahagiaan Menawarkan sejuta keindahaan Terpana dan tak bisa lepas olehnya Raga tak bertulang Hati gemuruh Darah membeku Mata yang indah Terhanyut... lembut ke dalam qalbu Indahnya tak berupa Namun sungguh terasa Terdengar suara lirih Dari lubuk hati Aku mencintaimu Lewat tatapan indah matamu Hidup ini tidak semudah orang lain kah? Atau hanya aku yang tidak pernah bersyukur? Kadang-kadang aku tertanya-tanya sendiri kapan akan berakhir cerita hidup yang menyayat hati ini? Aku sering tertanya... Mengapa aku tidak seperti remaja lain? Mengapa aku terpaksa hidup sendiri? Mengapa aku tidak pernah kenal hidup bahagia? Mengapa saban hari hidup yang aku lalui hanya penuh onak dan duri?Mengapa? Apakah setiap jalan yang aku lalui telah tertulis bahawa aku adalah manusia malang yang tidak akan pernah mengenal bahagia? Apakah aku memang manusia yang tidak layak mengecapibintang-bintang dilangit? Apakah aku memang telah dihukum menjadi penanti sepi? Kalau ia,kenapa kenapa? Di kejauhan ini aku selalu mengharap ada sinar yang datang menjelma, Aku akan terus menunggu sang suria datang memberikan sinarnya, Andai sudah tertulis aku harus menjadi insan seumpama ini aku tetap akan menunggu sinar itu walau aku menjadi penanti sepi kebahagian itu.... Langit hitam tak sesungguhnya hitam Dia hanya di terpa mendung sejenak Ada kala tersapu pelangi Malam bisa saja bernyanyi merdu Kita bersiul di terik matahari pagi Hingga hujan tak reda. Cinta pun takan memandang sebelah mata Kita punya cita-cita seluas samudra Tempat bermain bersama Sahabat pun akan ada Bila suatu saat berpisah kita punya cerita Derita tak jd soal Ada bahagia menjelang Sunggingkan senyum bahagia Hitam malam belum tentu selalu hitam Kita pun bisa menggubah deru dan kerikil tajam. Menjadi permata berserakan Marilah kayuh jalan meski dunia berkata tidak. Kamu hadir disaat aku lelah dengan yang namanya cinta Disaat aku sedang tak ingin jatuh cinta Tapi kamu berhasil membuat hatiku luluh Kamu berhasil membuat hatiku mencintaimu Aku selalu bahagia berada disisimu Aku selalu nyaman berada disampingmu Aku selalu bercerita tentangmu ke sahabatku Dan aku selalu berdoa kalo kamu jodohku Ternyata aku salah mengenalmu Kamu perlahan mulai menjauhiku Kamu mulai pergi dari hidupku Kamu mulai tinggalkan hati ini Hati ini yang mulai mengharapkan cintamu Kamu hancurkan semua harapanku Kamu hancurkan semua impianku Kamu membuat hati ini sakit untuk kesekian kalinya Aku ingin sekali membenci dirimu Tapi hati ini tetap saja memilihmu Hati ini selalu mengharapkan cintamu Cintamu yang takkan mungkin kembali Gemuruh menandakan itu akan terjadi Dia turun perlahan dari langit Suara itu mulai terdengar Bau tanah yang basah mulai tercium Aku menutup mata Lalu kuhirup udara segar yang tercampur bau tanah yang basah Mendengarkan suara hujan, Menikmati semua yang terjadi. Inilah hujan pertama Entah kapan terakhir kali saat seperti ini kurasakan Yang jelas aku sangat menikmatinya Seseorang berkata tentang oksigen kerinduan Aku ingin mengatakan kepada semua orang Inilah oksigen kerinduanku". Maros, November :). Tertahan ku disini bersama imaji Entah kapan kau menyadari hadirku ini Imaji. apakah hanya imaji yang selalu menemaniku Setiap langkah kaki yang ku pijakan ini penuh dengan bayang mu Sampai kapan ku harus membisu Meminta kepastian dari mu? Meski ku tau kau tak lagi sendiri Untuk apa untuk apa aku masih bertahan di sini bersama rasa ini? Rasa yang ku tau tak berbalasKasih.. Ini curahanku. ini isi hatiku andai kau tau ituKasih.. Cobalah liat aku. aku tak meminta cinta darimu karna yang ku tau cinta mu bukan untuk ku.. Maafkan aku. maafkan aku yang tak bisa menahan rasa cinta ini rasa yang lebih besar dari rasa sakit yang kau beri Sakit. aku sakit teramat sakit Sakit bila harus melupakan mu. sakit melihat mu bersama nyaKasih.. Aku juga masih kekasih mu.. Sampai kapan kau acuhkan aku sampai kapan kau terus membelakangi ku Lihat aku.. Aku disini setia menunggu mu. menunggu cinta mu menunggu kebahagian yang kau janjikan untuk ku. Aku yakin kau akan kembali Mungkin tidak saat ini tapi suatu saat nanti keyakinan ini yang membuat ku bertahan Berdiri tegak. tersenyum bersama luka ku Hanya untuk mu Aku sadar aku kalah aku kalah karena aku tak bisa mengalahkan ego mu. aku kalah karena aku tak bisa membahagiakan mu Hingga kau lari dari ku.. Tau kah kau kasih bagaimana cara ku untuk bisa membahagiakan mu?? Tidak. kau tak pernah tau itu Kau terlalu sibuk dengan dunia mu kini aku tak mampu lagi berharap pada mu.. Berharap kau mencintai ku seperti kau mencintai dia Melihat ku itu yang ku mau Suatu saat nanti kau akan melihat ku Berbalik badan mengingatku Mengingat orang yang selalu mencintai mu bukan karena kasihan tapi karena rasa cinta mu pada ku Aku yakin itu To perawat cinta ku Muhammad Ridwam" Tegarnya karang adalah jiwamu Lembutnya salju adalah hatimu Kau perankan dirimu Dalam perjuangan kehidupan Kau hangatkan gelisahku Lewat kasih dan sayangmu Ibu.. Kau adalah segalanya bagiku Darimu aku belajar ketulusan Darimu aku belajar kelembutan Darimu aku belajar bertahan Dalam menghadapi gelombang kehidupan Ibu.. Do'amu adalah pelita Di sepanjang perjalanan hidupku Tetaplah selalu tersenyum Karena di senyummu Ku temukan sebagian semangat hidupku.. LaelafitriaLove You Entah, aku harus memulai dari mana... Kini kegundahan menyelimuti kalbuku, Aku urai bait dalam syahdunya rinduku Aku lukis terangnya dlm jiwaku Bahagia menyemai disetiap hariku Aku memang tak seindah pelangi Aku jua tak sekokoh batu karang Aku ini insan biasa yang hanya bisa berharap pada Yang Esa Berharap kasih sayang-Nya mengalir disetiap nadiku Berharap lindunga-Nya disetiap langkahku Desah nafas ini terengah melihat insan yg terkubur dalam cintanya untukku Jujur pilu telah terasa, namun bahagia atas kejujurannya pun aku rasa Meski tak dapat ku genggam, tak dapat ku raih Hatiku berharap bahagianya selalu, karena yang terpenting adalah senyumnya Jangan sampai ada air mata kesedihan mengalir di pipinya... Aku percaya rencana Allah begitu indah, Biarlah rasa ini ku nikmati sendiri dalam doa... Senyumanmu bak bulan bersinar... Wajahmu nampak  rupawan... Ingin hati selalu memandang... Seakan waktu berhenti sejenak... Nada mu mampu hentikan angin... Tatapan matamu bagai perisai... Mampu hancurkan yang ada... Kan luluh karena kamu... Meski pahit tak kan terasa... Meski hambar semua rasa... Kan tetap manis dilidah... Saat tertemani oleh mu... Biar ada badai... Biar ombak menerjang... Biar tanah terguncang... Semua kan berhenti... Semua kan usai... Karena kamu... Iya kamu... Betapa indah nya waktu kita bersma Kita saling berbagi cerita cinta Bahkan suka duka kita alami berdua Teringgat saat ku peluk dirimu Ku belai rambut mu Ku kecup kening mu.. Kini kemesraan itu tinggal sebuah kenangan yg munggkin pahit rasa nyaa Setelah kau pergi tinggal kan cinta kita hanya demi dia, Munggkin aku tak sempurna seperti dya Tapi aku punyaa cinta Munggkin aku tak lebih kya dari dia Karna munggkin akukeluarga sederhana Kini kau bahagia bersma dya Dan BARU KU SADARI TERNYATA KAU PENKHIANAT CINTA...... Tolong Aku telah berusaha.. Ku tlah berusaha tuk lakukan yang terbaik Ku berusaha semampuku Ku berusaha tuk dapat membangggakan kalian.. Namun, kalian selalu saja merendahkanku Selalu saja melihatku seperti yang terbawah Melihatku bagai melihat anak yang tak berguna Bahkan membanggakan anak dibawahkuTolong, Mengapa kepercayaan kalian tidak bersamaku? Mengapa kecurigaan kalian senantiasa mengikutiku? Mengapa selalu menganggapku sebagai beban kalian? Tolong katakan.. Katakan apa yang kalian inginkan Hingga aku dapat kalian percaya, dapat kalian banggakan.. Ku akan terus menba... Lagi... Lagi... dan Lagi... Aku tak akan pernah bertanya Seberapa dalam cintamu Karena itu hanya hatimu yang tahu Aku hanya ingin engkau merasa Betapa agungnya cinta Ini bukan inginku Bukan pula inginmu Tapi cinta hadir dengan nyata Direlung hatimu Direlung hatiku Hingga bathin merasa terikat Menjadi satu. selalu Meski raga terpisah sejauh matahari Hati tetap merasa sedekat nadi Sungguh.. Cinta bukanlah sebatas pandangan Tapi bersemayam dalam perasaan No Urut: Tanggal: // :: Aku butuh waktu untuk memaafkanmu Selama waktu yang kau butuhkan untuk melupakan masa lalu mu Aku butuh waktu untuk membencimu Selama waktu yang akan kuhabiskan untuk mencintaimu Jika cinta mengapa masih mencipta dusta Jika sayang mengapa masih mencipta airmata Lenganku hanya mampu merengkuh tubuhmu Berharap hanya namaku di relung hatimu Sangat tak mungkin Karena kau tak ingin Luka ini tak seberapa Jika dibandingkan dengan cinta yang kupunya Airmata ini tak ada artinya Jika dibandingkan dengan sejuta tawa yang ku bawa Pintaku sayang.... Simpanlah namanya diam-diam Dalam hatimu yang terdalam Mohon jangan kau tunjukkan Walau hanya sebatas kerjapan Saat dia terlintas di pikiran Menyakitkan sayang... Menba melupakan dia yang kau kenang Karena kutahu dia tetap pemenang Jangan ba-ba sandingkan aku dengan dirinya Nilaiku tak seberapa Jangan ba-ba mengajak sejajar tuk searah Karena pasti aku akan mengalah Tadi malam sergapan maafmu berbalasan dengan cacian kasarku Cinta membara masih kentara disitu Terhenti lalu kau terpuruk Menyisakanku dalam tangis tak berbentuk Seutuhnya dirimu itu yang ku ingin Sederhana dan terdengar biasa Terhenyak ku dengar suaramu dingin Bahwa engkau akan berusaha Maha sempurna cinta . Hanya kesempurnaan cinta yang tiada tandingannya Hanya kesempurnaan cinta yang tiada duanya Maha agung cinta . Keagungan yang tiada akhirnya Keagungan yang tiada ujungnya Maha suci cinta . Kesucian yang sesuci sucinya Kesucian yang tersuci bagiannya Maha indah cinta . Keindahan yang hanya dimilikinya Keindahan yang hanya ada didalamnya Cinta itu dirimu, Cinta itu hatimu, Cinta itu nafasmu, Cinta itu jantungmu, Dan cinta itu nadimu Sahabat Ku... Engkau Lah Pendamping Hidup Ku Kala Aku Sedih, Engkau Menghibur Ku Kala Aku Susah, Engkau Membantu Ku Sahabat Ku... Engkau Sangat Baik Bila Aku Sendiri, Engkau Menemani Ku Bila Aku Tak Punya, Memberikan Nya Sahabat Ku... Engkau Sungguh Setia Kepada Ku Jika Engkau Sedih Aku Pun Ikut Sedih Jika Engkau Susah Aku Pun Ikut Susah Sahabat Ku... Terimakasih Atas Segala Nya Saya Doa Kan Engkau Slalu Bahagia Sahabat Ku Engkau Memang Baik supramex vendirwan duha Tutup sore ini dengan malam mu Malam tersuram dari yang lalu Ku tau suatu saat rindu membatu Pada waktunya itu sendu pun kelu Celoteh sepi sekejap malu malu Hancurlah rindu dihantam palu Terpecah berai tak lagi satu Tinggallah hati yang ikut beku Satu persatu hasrat jadi masa lalu Meninggalkan rayuan rayuan palsu Aku diam terpaku menghujat waktu Pada waktunya itu kamu pun berlalu No Urut: Tanggal: // :: Tersenyumlah saat kau mengingatkukarena saat itu ku sangat merindukanmu. menangislah saat kau merindukankukarena saat itu ku tak berada disampingmu. tersenyumlah saat kau mengingat kenangan termanis kitakarena saat itu ku tak lagi bersamamu.. Lihatlah bintang-bintang yang bertaburan dilangit birutataplah bulan yang bersinar terang. karena disana ada cintaku yang selalu menantimulihatlah rintik-rintik hujan dan tataplah daun-daun yang bergugurankarena disana adalah simbol rinduku padamu.. Kasih.. walaupun kita jauh, namun, ku tak akan melupakanmukarena engkaulah cintaku,sayangku dan rinduku, juga hidup dan matiku. aku tak mungkin terbang mencari cinta yang lainkarena dihatiku ini hanya tertulis nama mu.. Walau kita terpisahkan oleh jarak dan waktunamun, tak kan mengubah rasa sayangku ini padamuku harap kau kan menungguku disana. ku harap kau kan setia dengan cintaku ini. ku titipkan hatiku ini padamu, agar kau selalu menjaganyaku harap kau tak kan melukai hatiku ini.. Malam ini begitu sepi tanpa senyumanmu kasih. ku tatap sang rembulan yang indah, ku titip pesan padanyawahai rembulan, sampaikanlah rinduku padanyaaku tak mau kehilangannya aku sungguh menyayanginyadisini selalu ada doaku hanya untukmu kasih.. Dikau bagai embun di pagi hari Menyambut matahari terbit Dikau bagai sinar matahari Yang menyinari kehidupanku Dikau bagai rembulan Yang sinarnya meneduhkan jiwaku Dikau bagai api Yang menghangatkan dikala berada dalam timanganmu Dikau bagai air Pelepas dahaga dikala aku kehausan Dikau bagai tanah Yang rela diinjak-injak Demi membela darah dagingmu Dikau bagai laksana kembang Yang semakin lama semakin layu Kini dirimu tak semuda dulu Yang kini termakan usia Kini tenagamu tak sekuat dulu Kini umurmu tak semuda dulu Kini waktumu tak selapang dulu Hanya satu harapannmu Engkau hanya ingin tersenyum Tersenyum melihat kesuksesan anak-anakmu Terima kasih atas surya mu Yang menyinari sepanjang kehidupankuIBU... Aku Bertanya Kepada siapa aku menumpahkan keluh dan rindu, Kalau bukan padamu Kenapa kau mediamkan diri? Harus seperti apa aku mencintaimu, Kalau kau menganggap masih kurang Lalu kenapa kau merajuk? Apalagi yang kuperbuat untuk dapatkan kepercayaanmu, Kalau kau bungkam Tidak ada niatkah untuk melanjutkan mimpi? Tidak mau tahukah kau, Bagaimana aku dan  keseharianku tanpamu Atau menyerahkah kau merangkak di atas kerikil tak bertepi ini? Apakah cinta itu benar-benar mati? Mungkinkah kau hendak menguji seberapa besar aku bersabar? Untuk Irma Aku Ingin Kau Meninggat Ini... Semua kenangan yang ada. Semua yang telah kita lakukan bersama. Apa kau hanya mengganggap ini sebuah angin. Angin ya benar Angin. Datang Sesuka hati dan Pergi Sesuka hati. Jujur aku akui Aku berlebihan mengungkap kan semua ini. Tapi aku hanya ingin seperti dulu. Dulu Saat kau masih menyayangi ku. Aku tau cinta itu tak harus memiliki, Tapi itu terlalu Munafik bagi ku. Karena bagi ku ini pengorbanan Cinta, Bukan Keegoisan Cinta. Ku ba untuk bangkit... meneruskan kehidupan. tanpamu Menyambung hasrat yang pernah kita rajut bersama.. tempo dulu Mampukah aku berdiri tegak lagi.. seperti ada kamu di sisiku... Mampukah ku capai hasrat kita tanpa sokongan darimu... Diriku tak boleh larut dalam duka... Sampa bila.. aku biarkan diri terpuruk dalam kesedihan.... Bukan hanya diriku seorang... yang di tinggal pergi .. Oleh insan tersayang dan tercinta.... Aku ba tarik dan lepas..... Rasa yang membelenggu jiwa ini.... Aku ba . mencari kata-kata semangat Agar dapat .. sebentar... melupakan kenangan kita Ku ayonkah langkahku. ku tenangkan jiwaku Aku pupus dengan kata redha ketentuanNYA Ku harus menjaga dua cahaya mata kita Sebagai amanah dariNYA Ku ambil hikmah.... dari pemergianmu Kami sayang padamu.. tapi DIA lebih menyayangimu Semoga diriku.. dan dengan izinNY Amampu membesarkan cahaya mata kita.... Jadi anak yang solleh dan solleha Ku tatap keindahan langit Ku kagumi keindahan warnanya Warna yang mengajakku untuk terus menatapnya Warna yang terus memaksaku mengerti akan arti waktu Senja.. Senja yang memikat hatiku dengan sebuah keindahan warna Senja yang mengajarkanku sebuah arti waktu Senja yang membawaku untuk merenung Dalam lamunan waktu menjadi topik debat hatiku Waktu yang tak lepas dari cinta Cinta yang tak perna hilang dari hati Hati yang terus terpikat oleh kepalsuan Dalam lamunan di kala senja Apa yang hendak ku tuliskan? Apa yang hendak ku artikan? Dalam lamunan di kala senja Senja akan berganti malam yang gelap Gelap mempertemukan aku dan kesunyian Kesunyian pula akan mengajakku untuk sejenak melepas lelah dalam tidur Aku lelah, tak bisa ku ungkapkan Mengapa semuanya berakhir ibarat senja menjemput malam? Namun semuanya ku pelajari Senja dan malam adalah bagian waktu yang terus berjalan" Cinta dan waktu adalah bagian yang tak terpisahkan" Senja... Langit begitu indah senja... Tak semua keindahan akan tetap indah Ah-ha Who’s laughing? Is that you, the Demon? Is that you, the Evil? Or, perhaps, is that me, myself? Who, the befallen fairies of old forest?I’m asking carelessly, uttered such a non-sense things Maybe you think I’m insane Yes, maybe I’m lunatic But, I also live in a loony world But, I’m not even laughingI’m crying, my friend, I’m crying hari ini… kuputuskan menghapus namamu dari lembar-lembar buku harian itu berhenti membuat puisi tanpa arti tidak ada intusisi lagi disini dulu…aku pernah memberimu ruang paling indah dalam hatiku sebuah tempat yang tidak pernah kuberi pada wanita manapun sampai kau datang membawa badai membuatnya luluh lantakhingga tidak ada lagi tersisa tempat untukmu aku bisa saja membuat ruang lain untukmu, tapi aku tau kau tidak akan lagi singgah didalamnya lagi pula, luka itu sudah terlanjur berdarah dan aku tak mungkin menyembuhkannya hanya denganberhenti memikirkanmu.jadi kuputuskan untuk berhenti mencintaimubukan karena kenangan yang perlahan memudaraku hanya berusaha terlepas dari rasa sakit aku bukannya menyerah…aku hanya menba bangkitdari ketidak mampuan untuk memilikimu. Bogor april Hendar S Rao Aku memilih jadi gila Untuk sekali ini saja Merajut benang-benang rayuan yang kau pintal Mendendangkan setiap pujian yang kau lantunkan Aku memilih jadi gila Untuk sekali ini saja Mengucap indah namamu dalam setiap doa penuh harap Terlelap dalam dekapan mimpi-mimpi tentang kamu Aku memilih jadi gila Untuk sekali ini saja Terhilang ragaku dalam pelukanmu Terbelenggu jiwaku dalam ciumanmu Aku memilih jadi gila Untuk sekali ini saja Ingin selamanya menapaki pagi bersama bayanganmu Dan memahat jejak dalam bentangan waktu yang tidak akan terhenti Aku memilih jadi gila Untuk sekali ini saja Untuk mencintaimu sedikit lebih lama Tanpa aturan Tanpa sebab Tanpa kondisi Tanpa waktu Jika mencintaimu bikin aku gila Aku memilih jadi gila Untuk sekali ini saja Kutatap langit kian menggelapsemilir angin berhembus kencangnamun aku masih berharapdatangnya sinar mentari yang terang Apa daya yang kurasahujan turun begitu derasnyanamun aku masih menunggukemana perginya sang mentariku? Kutakbisa jalani harihujan pun tak kunjung hentiku yakin esok kau pasti kembalicerahkan hari-hariku lagi Andai kau tahuapa isi hatiku ini apa yang ku rasakan saat ini? Jika kau bisa merasakanku mohon.. balas rasa iniku mohon ungkapakan rasa yang ada di hatimu Andai kau tahu.. hanya dirimulah yang ada di hati. hanya namamu yang terukir di jiwa. hanya wajahmu yang ada di bayangan ku.. Dirimu yang satutelah menebar cinta di hatikutelah membagi rasa indah di hatiwalau hanya aku yang meraskan Cinta itu timbulsaat ku lihat dirimudan tiba-tiba saja rasa itu timbuldi hati ku......... karna hanya dirimu di hati... Titisan arjuna dari nirwana Mengepak sayap ke penjuru pertiwi Gagah berani melesat kesana kemari Berkuasa di angkasa raya Sang pujaan berdiri di depan Tak lelah mencengkeram pitanya Tak rela bila direbut lawannya Ikrar suci terukir disana Bhinneka Tunggal Ika Garuda, pujangga nan setia Teguh kukuh mencengkeram sumpah Lima dasar pembangun negri Pancasila mengalir dalam sanubari Sayang seribu sayang Di belakang garuda tuan berkhianat Berpihak pada kulit putih Tapi itu bukan alasan Hanya dengan tatapan tajam garuda Tuan kembali ke pangkuan pertiwi Garuda memang gagah berani tetapi rendah hati Semangat bukan untuk sendiri Garuda terbang menembus batas Menebar benih-benih jiwa mulia Tanamkan semangat dalam dada anak pertiwi Garuda berserah Bersedia disemat, merasuk dalam jiwa anak negri Garuda bersiaga Bersiap melambungkan anak Insonesia Tarbang ke angkasa raya Meraih bintang-bintang untuk pertiwi Merengkuh kemerdekaan nan hakiki Pancarkan seberkas cahaya Persatuan bukan impian, tapi menggema dalam nyanyian Kesejahteraan bukan harapan, tapi mengalir dalam rasa Keadilan tidak menggantung dilangit, tapi kan menukik ke bumi Ke segenap persada pertiwi AlunaN na Da me Lodi bersenandung MenyambuT Jiwa PenuH d EngaN keba Hagiaan Melengkapi raga yang selaras dengan hati Menyampaikan luka hati yang tertancap duri Cerita yang dulu menjadi misteri penuh kisah Kini hanya menjadi sebuah sepenggal cerita Waktu nada detikk tlah berganti Menyambut kebahagiaan yang selaras dengan hati Dan tak ingin kembali memutar waktu yang dulu Karena terukir dalam sebuah kenangan masa lalu Rindu yang dulu tak dapat terobati Kini rasa kasihku telah pergi Dan meninggalkan jejak perih dihati Namun semua itu hanyalah sepenggal cerita kasihku No Urut: Tanggal: // :: Tuhan.. Dapatkah aku bertahan . Bisakah aku menahan semua ini Aku tidak tahu.. Apa yang harus ku lakukan Apa aku harus tetap berdiam Aku tidak tahu.. Jangan buatku seperti ini..Tuhan.. Apa aku salah merindukannya.. Apa aku salah masih mengharapkannya.. Apa aku masih bisa memilikinya .? Sedangkan ku tahu Dihatinya bukanlah aku..Tuhan.. Ku kirimkan surat kecil ini.. Sampaikan padanya jika aku Masih membutuhkannya.. Hari ini terasa sepi.... Tanpa ada lagi teman pelipur hati... Yang kerap menghibur hati yang sedang sendiri.... Dan dia orang yang selalu mewarnai hari di hidupku ini... Kini ia telah pergi... Meninggalkan aku seorang diri.... Memikul segala gundah, sakit, dan risau yang ada di hati.... Walau kadang bayangnya kerap menghampiri... Tawanya dapat di dengar di hati,.. Namun, kepergianya, seperti separuh jiwa yang telah dicuri..... Sudah lamakah kau merindukan dirinya? Seseorang yang dulu melekat pada hatimu Namun sekarang dia menghilang tanpa jejak Lantas apa yang harus dirindukan? Cinta seharusnya dijaga bersama Juga cinta tidak perlu dikorbankan Ingatlah bahwa cinta tidak akan abadi Sesempurna apapun, cinta akan menghilang Dulu, saat dia menghampiri dirimu Alangkah indahnya tunduk hatimu Semua bunga turut menyambutmu Sangat bahagia bertemu sang kekasih Tapi waktu berkata lain Dia pergi tanpa kecupan bibirnya Dia pergi tanpa rasa rindu Sakit cinta hati dengki Jiwa berkobar mata berkaca Apakah kau akan terus mencintainya? Dengan rasa rindu namun tak terbalas? Biarkan cinta baru datang sendiri Lupakan janjinya datangkan sang kejora baru Buang pilu musnahkan dirinya Cinta baru akan menghampiri dirimu Peluk janji kalian bersama Untuk masa depan yang mendewasakanmu Masih jelas semua diingatan masih sangat jelas kenangan itusenyum,tawa,kebersamaan yang kurasakan dari mu lembut pelukan mu hangatnya tubuh mu masih sangat jelas terasa... Masih ku kucium aroma mu.. masih ku ingat semua tentang mu.. masih hingga sekarang.. Ku ingin diberada disamping mu ku ingin dengar suaramu, ku ingin sekali, walupun hanya sesaat bersamamu... Lihat senyum dia yang melahirkan kami.. senyum nya menghilang.... hilang saat kau pergi... Datang lah . datang lah . walau hanya sebentar ,,walau.. hanya dalam mimmpi, Dan kembalikan senyum diwajanya dengan kedtanganmu.. walau hanya sekejap... Kami merindukanmu.... Ada apa denganku Kenapa masih menyimpan namamu Aku susah lupa Aku terhipnotis rayuan gilamu, mungkin Ocehanmu selalu terngiang di gendang telingaku Aku rindu, tapi malu Tak bisa kukatakan sesuatu, aku sadar diri Aku bukan siapapun Pasti kau lari saat aku mengatakan ini Bahwa, “Aku ingin memilikimu” Aku tahu diri, cukup tahu aku ini siapa Bukan makhluk yang serupa denganmu Bukan manusia Aku tersiksa, merana sepanjang mengingatmu Aku mau mati tetapi memang sudah mati Lalu bagaimana? Teriakku Aku hanya lewat di sampingmu Lalu menatap wajahmu yang penuh peluh Ingin mengusapnya tapi tak mampu Kudengar suaramu, sekali lagi Dan aku mengerti, kamu bukan untukku Kau tetap tidak bisa melihatku Sampai kau tahu aku ini hantu Kau kecewa? Senyummu bagaikan bulan sabit Yang selalu menghiasi malam-malamku Wajahmu yang mempesona meluluhkan hatiku Ingin ku ukir namamu dihatiku Hidupku akan hampa tanpamu Tawa candamu yang selalu menghiasi hari-hariku Inginku peluk dirimu dan ku katakan I LOVE YOU Dan impian menyanding dirimu kelak nanti Semoga tercapai dikemudian hari mimpi-mimpiku Betapa senangnya diriku jika itu terjadi Hidupku pasti serasa paling sempurna Paling sepurna didunia ini Tak ada lagi tangan lembut pengusap air mata Pelukan hangat penenang jiwa Untaian kata bijak pelurus langkah Ah... Semua tak kan pernah ku rasakan lagi Begitu cepat waktu itu Waktu yang di berikan Tuhan untukmu Waktu yang tak ada siapapun bisa nenawarnya Waktu yang hanya diketahui Tuhan Dulu kau belai aku penuh kelembuatan Membimbingku penuh kesabaran Kini tak ada lagi kelembutan dan kesabaran itu Kini semua tinggal kenangan Ya... Hanya kenangan yang aku punya Kenangan yang tak kan lekang oleh waktu Ibu... Terimakasih untuk segala cinta yang pernah kau hadirkan Kini hanya untaian doa penuh cinta mengiringimu No Urut: Tanggal: // :: Langkah-langkah semakin sempit Perjuangan terasa pahit Seperti belati menusuk-nusuk rohani Seperti katana menebas-nebas nurani Cepat atau lambat Sakitnya menambah penat Memutus urat-urat syaraf Menyambung luka-luka bertahap Tak bisa kumengelak Bahwa luka itu galak Menginjak kepala hingga membengkak Mencekik dada hingga keselek sesak Tuhan.. Haruskah kubertahan Atau pulang karena tak tahan Saat Ku lihat bening warna d wajah Mu.. Senyumanku terendap sejenak.. Menatap dengan bayangan yang Ku punya.. Hati bergetar merahkan rona di wajahku.. Apalagi ketika Ku ber'andai dengan sajak yang terpendam.. Aku melihat dirimu ingin menyapaku.. mungkin? Kan Ku katakan. tanpa ragu.. Sapamu lebih dari apa yang Ku harapkan.. Karena Aku bahagia hanya dengan melihat Mu satu kali dalam satu musim.. Kamu siapa? Seperti apa? Sekian lama saling menjaga Tak sedikit pun aku tau Hanya paham jika begitu berarti kamu Tanpa tau mengapa lalu bagaimana Kamu itu seperti runtaian tulisan Dalam ruangan gelap Tak berbaca tapi terlihat Tak dapat dipahami tapi tak terabaikan Yang kian jelas saat kesepian singgah Jangan seperti angin yang tak tampak tapi terasa Karena aku ingin memeluk mu Dan belajar arti setiap siratan sepasang bola mata itu Agar aku tau ada cinta atau dusta didalamnya… Berjalanlah meski letih Angin kan membawamu jauh Ku kan terangi jalanmu Tuk pergi dariku Tepiskan rinduku Yang semakin tak tertahan dihatiku Semoga kau tak terjatuh Dipelukanku seperti dulu Seperti disaat masa itu Kau bisikkan kata cinta kepadaku Ku juga kan bisikkan padamu Selamat tinggal kuucapkan Aku kan terangi jalanmu Ku kan membawa kau menghilang Selamanya kau kan melayang di udara Bersama cintaku yang musnah Kau tetap terlukis dihati Meski ku kan letih Memandangmu dari kejauhan Hey you i love youit's easy to say by mouth hard to say by heartyou don't really love me it's only a worthless wordand try to forget them all When we broke up i'm cryingcause you're half of my life and now you're gonecan i go back to past just once so i can feel your love againin my life -------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Kita Tidak Bisa Menerka Keadaan Hati Orang Lain Seperti Apa, Tapi Kita Harus Selalu Tahu Bagaimana Menjaga Lisan Untuk Senantiasa Bijak Dalam Berkata. Perkataan yang keluar dari Lisanmu adalah kualitas dirimu, Maka bijaklah dalam berkata Rasa tak sanggup berpisah denganmu Tak banyak yang bisa kulakukan Saat hari perpisahan kita tiba Dahulu selalu dirimu memintaku Untuk tak meninggalkan mu Ada janji terucap Ada impian yang tak terwujud Ada curiga dan tak percaya Jarak yang menjauhkan kita Jarak yang membuat mu lupa Bahwa disini aku tetap cinta Bagimu aku hanya kenangan Yang tak pantas untuk kau kenang Daripada rasa yang tak terbalas Aku menerka masa yang terbatas Berbanding dengan kisah yang pantas kita ulas Memang tak kutemukan ikatan jelas Namun ku tau kalimat pertama adalah culas Kau, Yang temukanku dipersimpangan patah hati Terima kasih telah membawaku pergi Beranjak dari kamuflase pelangi Jalanan hampa, sesak dengan duri Tinggalkan ruangan penuh pledoi Kau, Yang telah gantikannya sekarang Tuk meniti tali takdir pada karang, Mengubah cerita terlarang, Ajari aku agar tak lagi berang Meski, mengidas arteri bagai benang Senja matamu Penyemangat Hidupku Teduh katamu Menenangkan hatiku Ikatan suci Yg terjalin Sudah sangat kuat dirimu adalah pendukung sejatiku Tak mungkin aku berjalan tanpamu Jiwaku kosong tanpamu Hariku mendung tanpamu Senyumku tak lagi berseri Dan pikiranku tak bisa berkhayal lagi Hadirmu sunguh membuatku Bersemi dalam hidup Masa depanku terasa cerah bersamamu Tak perlu aku mengulangi lagi kasih... Bahwa kau adalah cerminku... Tetaplah bersama ku Jangan pernah pergi dari ku Berdua kita lewati sejarah yang utuh Hingga sejarah dunia yang runtuh Kan ku ukir di bintang tentang semua musim yang telah kita lewati Lalu kan aku ajari si Babi mengeja agar ia tahu Bahwa cinta itu bukanlah suatu hal yang dapat di pandang sebelah mata Dan agar ia tahu bahwa cinta itu dapat membuat sejarah secara menyengaja Saat tawa tak lagi denganmu Saat canda tak lagi di wajah mu Saat itu pula kau pergi dariku Tapi.. Saat sedih mendatangimu Saat pilu hadir dihapanmu Saat dia pula menjauh darimu Dan saat itu pula kau menghampiriku.. Ingat Aku bukan pelarianmu Disaat semua duka ada padamu Aku juga ingin menjadi tujuanmu Disaat senang didepan matamu Hujan turun begitu lebat... Dingin merasuk kalbu terasa.. Malam begitu panjang terasa.. Karna kau ta' disini... Sungguh aku rindu pelukmu.. Inginku rasakan kehadiranmu.. Walau satu menit.... Bagiku hanya pelukmu... Yang dapat hangatkan malam ku ini Ku smakin menangis... Bersama deraan hujan ini.. Kini.... hanya dapat ku katakanSLAMAT JALAN IBU... Sobat, Jika suatu saat aku melupakanmu ingatkan aku. Jika suatu saat aku mengacuhkanmu saat berpapasan sapalah aku. Jika suatu saat aku berpura pura tak mengenalmu tegurlah aku. Aku tak mengenal perasaanku sendiri, Maaf kawan jika sikapku yang jarang baik terhadapmu. Sungguh aku ingin mengucapkan amat terima kasih terhadapmu, Namun aku terlalu malu untuk melakukannya. Maaf sobat. Cakrawala telah memuncak di ujung senja Daun-daun putri malu pun telah layu ditiup angin Air es pun tak lagi terasa dingin Seperti ini kah sabda akhir Mu? Sepedih ini kah sabda akhir Mu? Sepahir ini kak sabda akhir Mu? Sesakit ini kah sabda akhir Mu? Aku memang tak pernah tahu yang sebenarnya Aku memang tak pernah tahu yang sesungguhnya Aku pun tak akan pernah tahu semua itu Aku hanya bisa berkata Seandainya saja"Sabda-sabda Mu yang aku jadikan keyakinan Risalah-risalah Mu yang aku jadikan kepercayaan Dengan itu lah hati ku tenang Dengan itu pula lah hati ku bisa merengkuh kebahagiaan. Ibu, ini aku, anakmu yang dulu kau timang dengan kedua tanganmuyang tangisannya selalu terhenti kana cerita bohongmuaku yang selalu membantah setiap omoganmuini aku, yang namanya kau sebut di setiap do'a muyang membuatmu menangis karen kelakuanku. Kini dara kecil yang dulu kau timang telah bersayap dan mampu terbangsangkarmu tak mampu lagi menahan egonya yang begitu besar. Lihat aku bu. kini aku menangis tapi tangisanku tak lagi seperti dulu, tangisanku tak bisa kau hentikan hanya dengan bujuk rayumu anakmu bu, sudah mengenal dunia yang lebih luas dunia yang haya terasa indah bagi mereka yang mampudunia tidak seindah cerita dongeng sebelum tidurmuaku bu, tetap anakmu meski tubuhku tak lagi sekecil saat kau meggendongku. Ku temukan arti di balik ceritahati ini terasa berbunga bungamembuat seakan aku melayangterbuai asmara Adakah satu arti di balik tatapantersipu malu di balik sebuah senyumanmembuat suasana menjadi nyata begitu indahnya Dia seperti apa yang selalu ku nantikanaku inginkandia melihatku apa adanya seakan ku sempurnatanpa buah kata kau curi hatikudia tunjukkan denga tulus cintanyaterasa berbeda saat bersamanyaaku jatuh cinta Dia seperti apa yang selalu ku nantikanaku inginkandia melihatku apa adanya seakan ku sempurnadia bukakan pintu hatikuyang lama tak bisa percaya kan cintahingga dia di sini memberi cintaku harapan Dikeheningan malam, aku sendiri Berteman sepi dan sunyi Tak sadar diri ini terlarut dalam lamunan Masih tentang kamu, tentang kita… Tentang kenangan manis kau dan aku Dalam masa yang telah terlewati Dan tak mungkin dapat bergulir apalagi terulang Hanya itu yang dapat aku lakukan Kala rindu melanda Terlarut dalam lamunan…. Terhanyut dalam imajinasi… Dan kadang tenggelam dalam air mata Bukan salah aku ataupun kamu Jika kita tak dapat bersatu Tapi ini semua adalah takdir Yang menuliskan bahwa kau tak akan jadi jodohku Karena kau tercipta bukan untukku Tapi untuknya… Begitupun aku yang terlahir untuk dia Tak ada satupun dari kita yang mampu melawan takdir Tak ada satupun dari kita yang berhak memilih jodoh Dan tak ada satupun dari kita yang bisa menolak Segala yang telah Tuhan berikan kepada kita Kita hanya bisa pasrah dan jalani semua ini Walaupun mungkin terasa berat bagi hatimu dan hatiku Saat ini kita hanya bisa terlarut dalam lamunan Kala rindu meraja dalam hati Kala bayangmu memenuhi benakku Kala kenangan tentang kita menghantui malammu Saat raga diam tak berdaya... Saat mulut tak mampu bicara... Hanya sesal dan uraian air mata, yang senantiasa menemani sisa hidupku di dunia. Apakah kisah hidupku hanya sampai disisni...??? Ya Allh.. hanya kepadamu hamba memohon... dan hanya kepadamu hamba meminta... seandainya pun kau ingin mengambil nyawaku, maka ambilah... Aku ikhlas... Dan jika kau ingin melihatku membahagiakan orang yang aku syg, maka sembuhkanlah aku dengan kuasamu... Aku mohon... jangan biarkan derita demi derita selalu membayangi kisah hidupku. Aku lelah dengan semua ini... Sampai ketika ku tak pernah merasakan cinta, Dimana ketika malam tak menampakkan keindaan bintang, Dan bulan meredup dalam cahayanya, Dalam ketika sunyi akan sepi melanda hati jiwa akan terus mengarungi samudra tiada henti. Anday waktu bisa ku henti, Aku ingin terus memujamu hingga akhir ku nanti, Tapi apa bisa ku daya, ketika angin berdesir hilir menusikati hati maka jiwa merasakan sakit tak tertahan lagi, Dalam kata penghianatan kau pergi jauh tinggalkan aku dalam dingin kesepian ini. Tidakkah kau tau, akau disini selalu terkurung dalam kenangan, Walau setiap detil ingatan menghampiri membuat sakit di hati, Tapi dengan itu aku belajar akan cinta, Yang dinamakan penghianatan. Semua terjadi begitu indahwaktu tersa begitu cepat berlalubagai kilat yang menyambar sekejap mata tahun tlah berlalu diawali seragam merah putih dijalani seragam putih biru kini putih biru kan terlepas pertanda perpisahan kan menyertai Berat rasa hati ini tuk berpisah dengan sahabat birunamun jalan tlah siapkan bintang di masa depanmenanti sampai kapan tuk berjabat teman sekolah biru Ketika ku salah Kau yang beriku arah Ketika ku tak mau mengalah Kau yang selalu buat ku menyerah Terima kasih Atas semua kisah kasih Ku bahagia dengan semua ini Karena kamu yang selalu berada disisi Bila mataku terjaga. Hari indah yang kurasakan. Dan ku tuliskan sebait kata cinta yang kan mengenang kita. Kala ku harus pergi dan jauh. Matahati ini melihatmu, kau menangisi aku dalam kepergianku. Dan jangan bersedih, Jangan kau tangisi aku hari ini. Karna kita takkan tau rencana-NYA. ku tak sanggup bila yang terkasih merasa pedih. Yakinlah atas kuasa-NY Akarna hanya DIA yang tau sgalanya. Yang kuingin kau kenang kita dalam setiap senyuman ketika kau ingat nama-NYA. Dalam duka ku bersenang melepasmu. Meninggalkan sagla yang membuatmu sengsara. Mungkin jalan ini terlalu rumit. Namun kuyakin cinta sejatilah yang kan menang. Aku dan kamu Aku menjadi pemilih dimana kamu sendiri menanti.... Memiliki satu hati untuk masa depan nanti.... Memberikan hal hal yang penuh arti... Menjadi imam dikehidupanmu nanti... Akan tetapi akupun malu untuk berserih hati.... Kamu manusia sedangkan aku terhina... Kamu bintang sedangkan aku awan.... Bahagikan bumi dan langit untuk semua itu..... Apa aku pantas menjadi pendampingmu nanti...? Bukan aku menolak semua anugerah ini... Karna banyak di diriku merasa Hina... Apakah pantas IMAM minta penuntun ma'mum...? Bisakah kamu menerimah semua itu....? Dengan dirimu mengagumiku dalam diam.... Aku semakin percaya itu.... Menjadikan kita untuk menjadi teman hijrah dalam hati.... Dalam satu ikatan nanti ... Di ilhamkan satu perasaan Di anugerahkan satu cinta Bulan bintang jadi saksi Untuk sepasang Romeo dan Juliet Kasih sayang yang tak ada kepastian Masih lagi di di agung agungkan Bodohnya mengiyakan cinta itu buta Menilai cinta dengan sebelah mata Wahai sang kekasih Sedar lah dari tidur mu Cinta sejati sukar di temui Sekadar mainan yang belum pasti Sekadar mengisi masa terluang Sedarlah semua sebelum terlewat Jangan jadi hamba cinta Semuanya nafsu semata Jadikan pengajaran sebelum terlewat Mengapa jalan hidupku begini Andai ku diberi pilihan Mungkin ku tak memilih jalan ini Tapi mengapa jalan hidupku begini Bukannya aku mengeluh Tuhan Tapi aku mewakili isi hatiku Hatiku menginginkan keindahan Tapi mengapa kalan ini kutempuh Dan sudah sangat jauh ku melangkah Bisakah ku bejalan mundur Dan berhenti sejenak pada waktu aku belum mengalami perbedaan ini Dan kupastikan aku akan memilih jalan keindahan seperti inginku Tapi Tuhan Dapatkah itu terjadi Aku ingin menjadi indah Tuhan Tak pernah ku berharap menjadi hina Tapi apakah takdir hidupku begitu hina Andai takkan berdosa Akan ku bunuh raga ini Namun apadaya Tuhanaku masih menunggu keindahan itu Karena aku percaya jalan itu masih ada untukku Percaya. Akan datang sebuah kehidupan. Dimana aku... Tak dapat menentukan..Menunggu.. Itu yang slalu aku tau... Tak mungkin aku tersedu.. Hanya karna lamunan kelabu Semua harus aku tuju Untuk masa depan hidupku, Aku yakin.. Sebuah keajaiban datang, Untuk dorongan diriku Menuju masa depan Siang. Begitu kah sapaan untuk detik ini? Dengan gumpalan awanyang menggeser tubuhnya tiap detikan Dengan kepakan sayap yang melintang terbang membiaskan bayangmudan terik membuat sebagian tampak lebih petang Aku duduk bersamaan dengan dahanmenari bersama daun kering, nyaris gugur Melewati kibas panas udara sesekali menggemakan ingatan, ke peraduan lalu Dan tiba-tiba Hening Andai saja nafasku berputar seirama bus kota Mengitari jalan yang selalu sama Aku bisa kembali menunggu di tempat serupa kemarin dan kemarinnya lagi, dulu sekali Menunggumu datang kembali kemari, menjemputku di sinilagi, Dan lagi Ketika dunia bicara Aku ini sudah tua Hanya ada tingkah tak bermakna Dari para perusak cerita Hingga para pendusta Ketika Dunia bicara Negri ini sudah kotor rupanya Ketika hukum rimba kembali ada Tak perduli siapa anda Hanya menunggu sang maestro tuhan Memainkan melodi terompetnya Ketika dunia bicara Sang pendosa yang mengharap surga Dan raja yang selalu mengharap cinta Dari rakyat yang tak pernah disapa Tak akan tetap selamanya Berjalan diatas tempatku No Urut: Tanggal: // :: Dulu kau pernah berjanji tuk mencintaiku selamanyakau juga pernah berjanji tuk tidak meninggalkan kudan kau juga pernah berjanji tuk selamanya bersamaku. Sekarang semua hilang kau pergi bersama perempuan lain kau telah tinggalkan ku ingat kah kamu waktu kita bersama Sedih kita arungi bahagia kita nikmati beribu ribu cerita telah kita lewati, Namun, semudah itu kau lupakan Semudah itu kau tinggalkan Kasih ingat kah dirimu sewaktu kita satu selalu ada waktu untuk kita kata cinta tak habis tercipta kini kau lupakan semuanya kau tak pernah menyadari disini aku yang selalu ada untuk mu, apakah dia seperti aku Disini aku yang selalu bekorban untuk mu, pernahkah dia seperti aku Dan di bumi ini aku hidup hanya untuk mu, apakah dia juga begitu Kasih sadarlah. Kau telah melukai hatiku kau telah kecewakan aku dan kau telah menyiksa batin ku. Kemana dirimu yang duluyang selalu ada untuk ku seperti janji mu kini kau tak hiraukan aku lagi kau tak mencintai ku lagi bahkan kau tak pedulikan aku lagi. Kasih sejahat apapun dirimu percayalah aku tetap mencintai museburuk apapun kamu yakin lah sampai kapan pun aku tetap menunggu mu di sini. Menunggu kau tepati janji janji mu padaku sampai aku lelah, Di saat itu juga, kau akan sadari siapa yang selalu menantimu, siapa yang selalu mencintaimu Namun semua telah terlambat karena saat saat itu adalah saat nadiku sudah tak berdenyut lagi saat jantungku berhenti berdetak saat nafasku berhenti berhembus saat tubuhku telah pucat pasi dan saat mataku tak bisa terbuka lagi. Beberapa hari terakhir hatiku terombang-ambing, terhempas di lautan lepas. Kurasakan udara rindu tak lagi bersahaja seperti dulu. Apakah aku harus berhenti melukis keindahan cintamu? Ataukah ini hanya praduga atas kegelisahanku yang tak pernah memahami kesempurnaan dirimu. Galau Ya mungkin itu kata yang tepat untuk menampar pikiranku. Sejujurnya tak pernah terlintas dalam pikiranku untuk melepasmu, menjauhi keindahanmu. Bagaimana mungkin mimpi yang tlah kita ukir bersama harus aku hapus sedangkan kanvas rindu yang kau selipkan diantara ruang hatiku masih tergeletak di sana. Aku ingin meneruskan lukisan ini, menyempurnakannya bersamamu. Menuangkan seluruh keindahan cinta dalam satu kanvas rindu. Apakah kau mengerti? Ah sudahlah aku pun tak mengerti apa yang kumaksud namun percayalah semua akan indah, sampai tiba masa yang tlah digariskan oleh Tuhan. Kuharap semoga kau masih bersedia melukis keindahan hidup bersamaku, menjelajahi kehidupan menggunakan radar ajaib kita. Aku yakin, radar ajaib ini akan menentukan masa depan kita. Seandainya.. Kau datang disaat kusendiri.. Membawa cinta.. Mengobati kerinduan hati.. Mungkin.. Akan kuserahkan seluruh hidupku.. Untuk kau.. Yang sangat kucintai dn kusayang.. Sayang.. Lihatlah bunga berkembang.. Menghiasi cinta kita.. Cerah ceria trsenyum mesra.. Disujud kaki langit ini.. Aku tawarkan rindu.. Kelak suatu hri kau mengrti.. Kaulah kasihku abadi.. Kaulah kisah cintaku trlantarkan.. Senyumanmu masih terbayang dalam ingatan Seolah senyum itu baru terlukis Tawamu masih mengiang ngiang Seolah canda itu baru tercipta Pelukanmu masih hangat membekas Seolah baru terlepas Perasaan apa ini Tuhan?? Seolah semua baru tercipta Bukan kah itu kejadian tahun silam Kehangatan Cinta yang telah pergi Pergi jauh meninggalkanku Merombak isi hatiku Tuhan mengapa?? Mengapa aku tak bisa lupa padanya?? Mengapa Tuhan?? Saat aku membuka mata Sebagian hidupku tertelan oleh suram berkepanjangan Kebahagiaanku tergadaikan Seaakan putus asa menghampiriku Aku takut... takut Betapa pahitnya hidup ini Saat mataku terbuka Aku lelah............ Aku hanya ingin sejenak pejamkan matakuaku ingin berkelana dalam mimpimewujudkan cita citaku Berharap saat mata terbuka hidupku kan indah Hanya keyakinan yang bisa Mewujudkan segala mimpi Jangan pernah berhenti bermimpi kawan Karena mimpi bisa jadi nyata Selama keyakinan masih tertanam di dada Semuanya pasti bisa dalam genggaman kita Rintik hujan di sore ini Menemani dalam kesendirianku Kubiarkan Suara rintiknya mengusik lamunanku Mengusik sepi yang ada di hatiku Kupandangi hujan sore ini Kubiarkan airnya membawa hanyut pikiranku Membawa hanyut semua kerinduanku Pergi jauh terbawa derasnya hujan Hujan sore ini Inginku berlarian bersamamu Merasakan tetes demi tetes airmu Tetes hujanmu yang menyejukan hatiku Hujan bawalah kenanganku bersamamu Bawalah ia pergi sejauh mungkin Hapuskanlah memori di benakku Hingga aku lupa memori di masa lalu Lihatlah dirimu, kau yang tak sempurna. Tapi kau justru begitu istimewah. Kekurangan fisik mu tak nampak karena kesempurnaan hatimu. Begitu putih, begitu suci, begitu indah. Aku tahu kau akan berfikir ini semua tak pernah adil. Kau tak memiliki apa yang orang lain miliki. Tetapi orang lain tak memiliki hati yang begitu kuat sepertimu. Kau yang selalu berusaha dengan keterbatasan mu, tanpa kenal sia-sia dan lelah. Dan kini lihatlah. Semua orang memandangmu, bukan untuk mencemoohmu. Lihatkah kau. Mata yang berbinar mengagumi semua jerih payahmu. Lihatkah kau. Mata yang terpancar kagum dengan kekurangan mu, tetapi kau mampu menggapai cita-cita mu. Tuhan tak pernah tertidur. Kau dulu yang direndahkan tlah di sanjung banyak orang. Berjuta kata syukur selalu kau ucap tanpa henti. Dan kini aku tersadar dari mimpi buruk ku. Jika kau yang dengan kekurangan fisik mu mampu menaklukkan kerasnya roda kehidupan dan menggenggam dunia mu. Kini saatnya aku yang bangkit menggapai semua angan dan cita-cita ku. Kau motivator kehidupanku. Kau tak terkalahkan dengan semua cemooh itu. Awal perkenalan begitu sederhana yang membuat rasa itu semakin nyata Namun tak dengan rasamu yang hanya semu Semakin rasa itu ada untukmu ku curahkan melalui kenangan demi kenangan Entah kenangan itu kau simpan ataukah kau lenyapkan Sesungguhnya diri ini menyadari bahwa diri ini bukanlah sosok yang kau idamkan.. Sosok idamanmu terlalu tingi dan itu bukanlah diriku Hingga di akhir penantian rasa itu tak kunjung ada diriku dihatimu Hingga akhirnya pun kenangan terakhir untukmu ku rangkai Mungkin ucapan selamat tinggal Walau hingga kini rasa itu tetap ada di hati Tak ada yang bisa ku salahkan Jika memang ini nyatanya Hanya terus berusaha melepaskan apa yang terjadi pada hati ini Semua ku ukir dalam kenangan terakhir untukmu Entah dapat membuatmu tersadar ataukah tidak Hanya waktu dan suatu keajaiban jika itu terjadi Tiiana * Aku pernah bermimpi tentang cara indah tuk melupakanmu Dari hal terkecil hingga hal tersulit yang harus ku tempuh Langkah ini semakin tertatih seiring berjalannya waktu Seakan kaki ini seperti enggan tuk melangkah lagii Andainya bisa berteriak dan merasakan mungkin sudah berderai akan air mata Seperti halnya diri ini.... Bayang-bayangmu slalu muncul di lamunan ini Aromamu slalu tercium disaat nafas ini berhembus Kenangan indah bersamamu slalu terlintas disaat aku mulai terlupa Rindu ini serasa menguasai tubuh dan pikiranku Entah mengapa kamu begitu sulit untuk aku lupakan Bagai kertas putih yang tlah kau tulis segala cerita suka duka Sering kau terbangkanku dengan rayuan indahmu itu Mengapa sering pula aku kau jatuhkan ke jurang hingga aku merasakan luka Lagi dan lagi itu terjadi.. kamu datang merubah segala kesalku Bahagia sesaat ini terasa menyelimuti segala amarah dan benciku Terkadang terlintas buat melupakan, mungkin itu bisa.. bahkan hampir Dan kenapa kamu datang lagi disaat aku mulai nyaman dengan yang lain? Kenapa kamu hadir disaat aku mulai membuka hati buat yang lain? Tapi kenapa kamu juga pergi disaat aku mulai yakin denganmu Mulai merasakan hadirmu lagi, merasakan perhatianmu lagi.. Kenapa??? Dan sekarang aku masih yakin suatu saat kamu akan kembali dekat denganku Tertawa denganku lagi, menggenggam tanganku lagi, menatap manja mataku lagi Sekarang aku tau. kamu sendiri. aku juga sendiri.. Aku slalu berdoa yang terbaik buat kita nanti... Pertemuan Awal dari semua kebersamaan Awal yang pantas terkenangKebersamaan Proses panjang kita Menemui suka dan duka Canda dan tawa Hingga tangis dan amarah Kebersamaan Jalinan kasih dan sayang Ketulusan dan kesetiaan Kesabaran dan pengertian Yang menyatukan hati dan jiwa kita Kebersamaan Memberikan cerita untuk dunia Sebuah cerita tentang sejuta mimpi Yang pantas terukir hingga akhir nanti Kebersamaan Kebersamaan mengajarkan kita Pentingnya tuk menjaganya Andai ada yang ingin mengusiknya selain Tuhan Kebersamaan Kebersamaan ini kan berakhir nanti Berakhir karena perpisahan yang memang harus terjadiPerpisahan Terlalu perih dirasakan Terlalu sulit ditempuh Terlalu berat dijalaniPerpisahan Menyisakan berjuta derai air mata Menyisakan sejuta pilu dihati Yang tak bisa…. Melepaskan indahnya kebersamaan Perpisahan membuat lupa segalanya Lupa melihat lebih dekat Sebuah kebersamaan harus berakhir karena perpisahanPerpisahan Sungguh patut disyukuri Disana ada hari baru Disana ada harapan baru Disana ada mereka Menunggu hadirnya kita Kan menjadi pengisi hari kita Bangkit dan tersenyumlah temanku Bangkit dan tersenyumlah kawanku Bangkit dan tersenyumlah sahabatku Hadapilah hari barumu Raga ini boleh terpisah Raga ini boleh menjauh Tapi…Hati kita kan selalu satu Dalam jalinan persaudaraan Jalinan ukhuwah Telajang menerjang Tak ada baju yang membungkus diri ku Apalah arti sikap yang tak bersahabat Lihat aku Seperti yang ada dalam mata mu Apa istimewanya mereka Yang berteriak tertawa Jika bisa ku bawa kemana-mana kaca seukuran mereka Pasti ku hadapkannya Aku sendiri Dan kata bully Hanya nyanyian merdu dalam sepi Aku masih bisa berjalan Menghadap dunia Tersenyum, bersedih, marah dan tertawa Tanpa merendahkan diri ku karna mendengar mulut yang berkata Tanpa pura-pura dengar dasar sama Karna aku berbeda Kala kubuka album biru yang menjadi kisah setiap tawa dan luka. Teringat akan pengorbanan yang tak terurai. Kisah antara hidup dan mati yang kau lagukan menjadi syair nan indah Mentari tersenyum menyanjung kau yang berani. Bagai puing-puing cinta yang tak bisa terceraikan. Kau rela menepis hari dengan sebuah derita. Hanya demi aku yang tak punya daya. Kau bagaikan sutera yang lembut, Kau bagaikan ksatria yang tahan banting. Terik dan hujan kau hiraukan, Kau berjalan seiring waktu yang berlalu.Bunda.... Andaikan kau tau, Mataku seakan tertusuk duri ikan bila melihatmu yang menangis perih. Tubuhku seakan lumpuh melihat pengorbananmu. Kau berjalan ribuan kilo, Menepis derai angin kencang, hanya demi aku.Bunda... Jasamu bagaikan suatu mukzizat. Senyummu adalah bak mentari bagiku. Kau menyinari harikuhingga aku merasa beruntung memilikimu.. Love You MOM Tak selamanya aku bernafas dibumi initak selamanya tubuhku berdiri tegak di bumi initak selamnya kaki ku berpijak di tanah initak selamanya aku tersenyum di bumi ini Mungkin esok atau nanti aku tak lagi bernafastubuhku tak lagi berdiri tegakkaki ku tak lagi berpijaksenyumku tak lagi terlihat Aku ingin tetap menjadi seseorang yang bermanfaataku ingin menjadi seseorang yang dikenang bukan terbuangaku ingin seseorang yang ku sayang) selalu riangaku ingin orang di sekitarku tersenyum bukan menangis ketika meliha akut tak lagi riang, bernafas dan hanya terdiam Aku tau, aku bukan siapa-siapa kau Aku tau, aku tidak sepenting dia Aku tau, aku hanyalah ruangan kosong dimata kau Aku tau, aku bukanlah yang kau puja Aku tau, Aku hanyalah sebuah perasaan yang lewat sekejap mata, Yang tak dianggap olehmu semata. No Urut: Tanggal: // :: Wahai sang kholiq Lewat angin malam yang merdu Kau kirimkan sosok malaikat untuku Malaikat kecil yang ada di bumi ini Dia yang memperkenalkan aku arti kehidupan Dialah yang menerangiku dalam kegelapan Dan dia sering ku panggil IBU.. Iyaa.. dialah ibu yang melahirkanku Dialah ibu yang merawat dan mendidiku Dialah ibu yang selalu menemaniku Menemani perjuangan hidupku Namun seiring berjalannya waktu Akankah dia selalu ada menemaniku Akankah masih ada yang rela berkorban untukku Akankah masih ada yang selalu meneteskan air mata saat mendoakanku Akankah masih ada yang selalu menyambutku ketika ku pulang menuntut ilmu jika dia telah tiada jika jiwa tak lagi di raganyahanya tersisa kamar kosong tiada penghuninyahanya tersisa helaian kain yang tergantung di lemarinyadan hanya tersisa kenangan suara yang terucap dari bibirnyadan kini tinggalah aku sendiridi temani hari hari yang sunyi.. Dalam sehelai rambut Terhembus angin yang lebut Dimana aku tergerak untuk Mencintainya, menyangainya... Tapi apa daya Dia sama sekali tidak membalas perasaanku.. Disaat bunga itu mekar Aku sangat bahagia... karna ada sebuah harapan Bahwa hidupku tak selamanya selalu tersakiti... Senyum mu membuat hati ku SAKIT Tawamu menambah dalam LUKA HATIKU Bahagiamu semakain menusuk RELUNG HATIKU Karna kau lakukan itu bersamanaya bukan dengan ku....... Bertebaran pahlawan RI Untuk membela NKRI Untuk menumpas para PKI Untuk membebaskan rakyat ini Tak pernah berhenti perjuanganmu Walau nyawa berjatuhan di depan matamu Seakan jiwamu terbuat dari batu Keras tak dapat diragu Selalu optimis tak pernah menyerah Memerangi musuh yang menjarah Menuju kesejahteraan yang amanah Memakmurkan yang diprioritaskan Tidak peduli jika jiwa bakal dihancurkan Wahai tentara PKI Ini Indonesia berpancasila Bukan negara yang tanpa pancasila Jangan seenaknya bertindak anti kemanusiaan Karena Indonesia menomor satukan keamanan Kesejahteraan juga persatuan Wahai para PKI Menumpasmu merupakan kewajiban Membelamu adalah sebuah penghianatan Memerangimu sebagian dari perjuangan Menyejahterakan itu yang diutamakan Tidak takut jiwa mati Tetap melawan tiada henti Basmi PKI yang meninggi Sampai bertumpahan darahpun dilewati Negara makmur itu yang abadi Wahai pahlawan bangsa Perjuanganmu itu sangat berpengaruh Untuk rakyat yang menyeluruh Perjuanganmu para pejuang bangsa Kini memperoleh hasil yang nyata Aman, sejahtera, dan sentosa Itulah misi bangsa Aku tulis pamplet ini karena lembaga pendapat umum ditutupi jaring labah-labah Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk, dan ungkapan diri ditekan menjadi peng iya an Apa yang terpegang hari ini bisa luput besok pagi Ketidakpastian merajalela. Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki menjadi marabahaya menjadi isi kebon binatang Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi, maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam Lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan. Tidak mengandung perdebatan Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan Aku tulis pamplet ini karena pamplet bukan tabu bagi penyair Aku inginkan merpati pos. Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian. Aku tidak melihat alasan kenapa harus diam tertekan dan termangu. Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar. Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju. Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan. Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka. Matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api. Rembulan memberi mimpi pada dendam. Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah yang teronggok bagai sampah Kegamangan. Kecurigaan. Ketakutan. Kelesuan. Aku tulis pamplet ini karena kawan dan lawan adalah saudara Di dalam alam masih ada cahaya. Matahari yang tenggelam diganti rembulan. Lalu besok pagi pasti terbit kembali. Dan di dalam air lumpur kehidupan, aku melihat bagai terkaca ternyata kita, toh, manusia Pejambon Jakarta April Potret Pembangunan dalam Puisi Hati ini bergemuruh tak karu Berderetkan getaran hasrat Aku berkelana ingin menggapai Singgasana laut biruku Kilauan, kicauan, mengelilingi Gelora, gemerlapnya menepiskanku Inginku berada lingkupnya Namun, apalah dayaku ini Gapaianku tak sanggup untuk meraihnya Hatiku menjerit semakin keras Ingin rasanya masuk dan merasakan Hatiku tertegun secara tiba Ingatku menghayal untuk menyentuhnya Kesal, marah, rindu, cemburu, telah menjadi satudan semua itu karena kamuentah mengapa dengan aku, yg tak bisa membohongi rsaa inikau berikan ku sebuah hati yang terbuat dari kertas putihtelah menandakan bahwa cinta mu itu tulus dan murni Walau telah berkali-kali kau tinggalkan aku sendiritapi, mengapa aku masih saja menunggu kamu datang kembalitak menyangka kau berikan aku kejutan semacam iniberderai air mata, ku menahan tangis kebahagiaansaat kau masukkan sebuah cincin di jari manis kudengan mengucapkan what u want to be my wife?" Mengepul bak asap menari pada sebuah gendera perang Akan berlabuh tumpah darah dengan merahnya pada sebuah permadani yang aku singgahi Bergulir hingga sirna apa yang kau beri pada diri kau sendiri nan akan dipetik kelak kala nuansa jembatan perbatasan Surga dan Neraka menanti Sembabnya mata yang penuh tanya, adakah seorang insan bak Ismail? Kurasa : Berkumandang hari kemenangan bagi siapa pun yang layak tuk terenyuh dalam dada Langit kelam berkabut pedih mulai cerah bak mentari yang menjulang Bumi bergetar sesekali dalam sepersekian detik pada waktunya tiba. Aku layaknya awan hitam yang tersuruk pada awan putih di atas cengkraman langit yang membentang Kulantunkan Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar dalam wajah malam detik ini. Singaraja, September MataPena Apa salahku.... Sehingga kau hianati cintaku... Sakit.... Hati ini.. Serasa pedang tajam menyayat hati.... Setelah ku tau.... Kau punya kekasih selain diriku..... Puing-puing kehancuran hatiku.... Menjadi saksi cinta yang kau hianati..... Mengapa kau selingkuh...? Apa karna ketidak sempurnaanku.... Aku tau hidupku miskin dan serba kekurangan.... Satu satunya harapan yang ku miliki hanyalah dirimu seorang.....Tapi..... Itu dulu, sebelum kau hianati cintaku..... Kini semua telah sirna.... Terkubur bersama bayangan kasihmu.... Inilah akhir sebuah cerita cinta kita berdua.... Aku Menangis disela kesepian Aku Tertawa dibalik kesedihan Aku Merenung di tengah luang Aku Menangis tanpa air mata Aku Menyanyi tanpa suara Aku Melakukan tanpa berkata Aku Hanya DIAM" mengikuti permainan yang telah dirancang Aku Hanya padahal hati ku berkata aku sudah tak sanggup lagi" Berdesir angin dalam keheningan... Terdiam sejenak menatap mega... Mulai menutupi riang sang surya... Terpantul hingga menusuk mata... Dalam hati hanya bisa berkata... Terdiam termenung tanpa suara... Menatap dalam mawar biru nan jauh disana... Beribu misteri kata tanpa makana... Bungkam oleh kata... Namun banyak cerita... Tak bisa tertulis... Namun terukir dalam lubuk hati... Mawar biru... Sebiru langit yang kan abadi... Abadi hingga akhir nanti... Meski tak lagi disini... Mawar biru... Kan tetap hiasi... Laksana surya menerangi bumi.. Setiap hal yang membuatku resah ku harap kau baik Tanda tanya dalam jiwaku lepaskan Kini kuberjalan sendiri disini menanti kau Pengharapan dan doa ku sandarkan pada illahi Cinta ini adalah resapan jiwa hati yang terindah Kau sebuah anugrah dari Robbku Buliran piluku jatuh menatap luas laut yg terhempas Aku belajar dari mu Kita sama sama menitih lembar yang baru Doda yang dulu pekat kini memudar Senja itu membuatku termenung Kesetia iktan kita teruji Saat ruang dan waktu membelah rasa Rasa ini biarlah kau dan aku yang tahu Merka tak perlu tahu susahnya kita menjaga Karna aku kamu satu Satu malam yang menyakitkan Hujan darah telah membanjiri rumahku Menenggelamkan orang yang kucinta Seseorang yang kejam telah datang malam itu Merampas nyawa-nyawa yang ku sayang tepat di hadapanku Dia adalah ayah ibu kedua kakak dan nenekku Mereka telah pergi untuk selamanya Dan tangis kecilku tak mampu menyelamatkan mereka Sungguh biadab yang engkau lakukan Apa salah keluargaku... Apa salah mereka... Engkau sungguh tega... Tuhan.. ampuni dan sayangi mereka Seperti mereka menyayangiku kemarin Tuhan.. kuatkanlah kinara Berikanlah petunjukmu agar aku bisa menemukan jawaban atas semua ini Dalam kesendirian  dan kesunyian malam akan kurindukan senyum dan peluk kalian Kinara akan tetap di sini Bertahan dalam kehampaan yang berselimutkan doa untuk kalian Medan, april Kau kirim kepadaku Dukacita yang menusuk Menembus ke dada Pedih pada ulu hati Perih... Tak sampai disitu Kau buang Bagai sampah Setelah rasa mekar tak bersalah Cukup Kau sudah lampaui batas Pergilah pergilah Wajahmu tak ingin ku lihat lagi Rasa ini telah gugur Tak mungkin bersemi lagi Mati, tak meninggalkan walau sepucuk Untukmu... Cinta yang tak berbatas Senyumu sapa lembutmu Selalu ku harapkan rindukan Bahkan disaat kau berada jauh Ku ingin ada rindumu untuk ku Kekasih setiap langkah ku Ada harapan dan impian Hidup bersama mu yang ku mau Semoga kita dalam do'a yang sama Saling merindukan Saling mencintai Dan sama sama saling berjuang Untuk impian hidup kita Rindu yang datang dalam jiwa Beriringan dengan tetesan bening di kisi jendela Ku ingat seluruh masa yang memanjakanku Saat bersamamu.... Dingin nya air hujan sedingin hatiku Sakitnya perasaanku sama seperti sakitnya tanah tertusuk kaki runcing air hujan itu Dalam nya rasa rinduku sedalam bekas becek hujan& Kelamnya harapanku sekelam awan mendung itu Kembalilah ayahku Pulanglah ibuku Datanglah adikku Disini aku sepi merindukanmu bersama hujan abadi Dunia begitu nyaman kau tinggali kala sang mentari menyinari kala kabut tak sanggup menyelimuti dunia tertawa melihat kau meronta mencari dirimu yang sebenarnya menapaki setiap lembar perjalanan hingga kau tak tau lagi rasanya bahagiakah? kesepiankah? bahkan mungkin kecewa kau tak tahu itu.. karena engkaulah PEMENANG" Wajah mu selalu menghantui ku Bisikan mu selalu menggema kala ku terlamun Raihan cintaku tak mampu tuk gapai lubuk hatimu Entah apa yang ku rasakan saat ini Walau ku tau cintaku tak pernah kau balas Ku kan selalu bermimpi lamunan ku menjadi nyata Tuhan,,,, tolong ketuk pintu hatinya Agar ku bisa rasakan cintanya... Malam takkan pernah mengerti Bagaimana sibuknya pikiranku Hanya untuk sekedar mengingat wajahmu Siang bahkan tidak mau tau Seberapa sekaratnya hati ini Dikala merasakan kerinduan akan hadirmu Cintaku hanya sebatas mimpi Cinta yang tak bertepi Tapi takkan pernah terjadi Karena cintaku hanyalah sebatas ilusi Setelah salat subuh di hari libur yang teduhkusimak berita pagi di televisi. Rata-rata isinya hanya keluh dan gaduhberujung derita sesama di negeri ini. Ada berita gaib, naif, dan aib. Ada berita kasar, samar, dan vulgar. Juga ada berita gembira dan suka cita. Tapi ada juga berita sedih, pedih, dan perih. Berita korupsi senantiasa mengemukadengan pelaku muka baru dan lamalayaknya seperti lomba lari estafet sajatertangkap satu tumbuh tak terhingga. Padahal koruptor bengal meminta tumbal. Jalan berlubang membuat nyawa meregang. Obat mahal hingga yang duafa tersengal-sengal. Harga sembako menjulang si miskin jadi berhutang. Ketika kulihat pelakunya tersenyum jumawa sambil mengacungkan jempolnyaatau dengan bangga melambaikan tangannyaperutku terasa mual seketika itu juga. Segera kumatikan televisikarena aku sudah tak sudi lagimelihat koruptor semakin tak tahu dirimenginjak-injak harkat dan martabat bangsa ini. Jakarta, Desember Kenangan lalu mengusik hati Rinduku padamu muncul kembali Dikala aku di landa kesunyian Bisikkan kata mu bermain di minda Jangan di salahkan takdir kita berpisah Qada dan qadar mengatur semuanya Walau cintaku sehebat sang suria Takdir tuhan menentukan semua Cinta ku layu di tengah jalan Tatkala ku tahu dirimu sudah berpunya Kekecewaan menguasai diri Kau kejam buat ku begini Aku akur pada takdir Cinta itu bukan untuk ku Biar semuanya ku tanggung sendiri Membawa damai di hati entah kemana Ketika cinta tak berpihak seolah rasa tak berhak hanya harapan akan keindahan menjadi angan dalam kegundahan Seraya waktu dinantiharipun di lewati secerca harapan yang matikeolah tak berharga lagi Semangat akan cinta sejati musnah tiada arti sesak sakit di dalam hati seakan akan mengrogoti Tuhan kalau memang dia bukan jodohkuaku harap dia terbang seperti kupu kupu dan pergi dari ingatanku untuk selamanya dan sampai akhir waktu .... Buat orang yang jauh disanasaya bilang bahwa saya masih bisa sampai disiniitu karena kaliansaya yakin keberhasilanku iniberkat kalian semua Saya tak peduli cemoohan orangyang penting karena kamulahcemoohan itu bisa saya jadikan acuhanuntuk menjadi lebih baik Dan saya harap buat semua yang telah baca inimereka semua tersadar kalau kalian ituberhasil karena sahabat-sahabat kalianjadi janganlah engkau lupakan merekadisaat keberhasilanmu telah tercapai BINTANGKU. kau terangi setiap malamku dengan cinta d hatimu. kw jadikan aku sebagai ratu. di kerajaan cintamu. BINTANGKU.. ku tahu kw telah jadi miiknya. namun rasa di hatiku masih ada untukmu meski pun kw bersamanya aku mohon............. jangan lupakan aku karna aku selalu mencitaimu.. Bertanya menerka menghayal Apa ada jawaban kenapa diam apa tidak ada yang bisa memberikan jawaban padaku Bantu aku titah aku dan aku akan katakan, Dengan siapa aku harus lalui hari ku dengan siapa aku harus membagi semua jawab aku dan berkan aku kepastian Waktu itu, Aku melihat senyummu di kala dhuha Burung burung menyambut langkahku Berkiicau kicau mendesah sebuah nada yang elok nan indah.. Oh Bunda, kau cantik sekali di pagi ini Teringat kenangan manis melambai lambai Tak pernah kabur dari simpanan memoriku Untaian kata lembut terngiang ngiang di udara pikiranku.. Oh Bunda, kau yang terindah Terpeleset pikiranku lama tak berjumpa Sekian lama tak tersentuh kabarmu Maafkan bila tak menyapa lebih dekat Jauh nian diriku tak melihatmu Wajahmu di awan selalu menghantuiku Oh Tuhan, lindungilah dia Maafkan daku, Belum bisa terbang kesana.. Oh Bunda, aku rindu kau.. Untuk Bunda Nurlaelah My Inspiration" (Penyesalan) Kemarin, kita adalah temankemarin, kita adalah pemenangkemarin, tak ada kebenciankemarin, semuanya samakemarin, lagu kita yang terdengar dipenjuru duniakemarin, kita tak ubahnya sekumpulan semut kecilkemarin, hidup itu mudahkemarin, aku mengerti sebuah cerita indahkemarin, dunia serasa milik kitakemarin, kita adalah instrument penyejuk jiwakemarin, kita lah yang terhebat Dan sekarang.. tak ada lagi kitasekarang, tak ada yang mau mengakusekarang, hidup nampak tidak jelassekarang, waktu menertawakan kitasekarang, tak seperti sedia kala. Hati ini sakit... Hati ini perih... Ada duri yang menusuk relung hati ini, Harus kemanakah aku membawa hati ini Aku harus berlari, Menuju kutub utara Agar hatiku membeku dan retak Dan duri dihati bisa kuambil Tapi gagal... Aku harus berlari, Menuju gurun sahara Agar hatiku meleleh dan lembeklalu durinya dapat kuambil Tapi gagal... Aku inginkan rapuncell Agar bisa menyulurkan rambutnya Hingga aku bisa naik kemenara indahdan hatiku kan tenang Aku ingin bersama kaum Nabi Musa Terbawa melewati sungai merahterselamatkan dalam ketenangandan hatiku kan damai Aku ingin bersama Neil Amstrongterbang ke bulan, Dan disana aku kan bersujud Mengharap keajaiban Tuhan Cakrawala memelukku Berikan kehangatan pada tubuhku Yang menggigil terkena desiran angin salju Pada daratan putih langit biru Butiran suci mendarat dipipi Mengelus dengan hati-hati Seakan memasuki pori-pori Ku melingkarkan lenganku Pada tubuhku Kurangi kedinginan pada kulitku Membuat bibirku membiru Pucat abu-abu Angin datang Harap ku diterbangkan Malah ku dihempaskan Tersungkur ke tanah dalam Ku kira kau angin lembut Namun kau angin pencabut Pencabut harapan Pencabut impian Dasar angin topan Aku kau bumikan Langkahku tertahan Tujuanku kini menjadi angan Cinta harus kah sesakit inimengapa harus aku yang rasakan inisakit terlalu sakit untukkusampai hati ini tak sanggup lagi menahannya Andai dulu kau tak pernah memberi harapan itumungkin ku tak akan terbuai olehmukini setelah semua telah terenggutkau seakan tak perdulikan ku Kini apa lagi yang harus ku pertahankan untukmuandaikan seucap kata pun tak pernah kau katakankau anggap apa diri ku iniapa kah kehadiran ku tak pernah kau lihat lagi Tak pernah kau tausedalam apa cinta ku pada musesuci apa cinta ku padamuandai kau tau isi hatiku tak akan mungkin kau tega khianatiku Kini biarkan lah ku pergibersama kenanganku bersamamubersama sakit yg diberikan oleh mudan bersama cinta suci ku untukmu kasih... Maafkan Aku Telah Menyakitimu... Bukanku Sengaja Melakukan Semua Itu... Akupun Tak Mampu Khianati Hatiku... Aku Yg Tak Mampu Membendung Rasa Ini... Rasa Yg Tak Pernah Ku Buang Dari Hatiku... Karna Sampai Saat Ini pun Aku Masih Sayang Kamu... Aku Tak Tahu Apa Aku Bisa Menahan Semua Ini... Aku Hanya Ingin Kamu Percaya Padaku... Itu Sudah Cukup Untukku... Sungguh Begitu Besar Rasa Sayangku Padamu... Namun Ku Tak Mampu Menolak Semua Itu... Andai Kau Tahu... Disini Akupun Menangis Pilu... Tak Mampu Menahan Begitu Sakitnya Hatiku... Sungguh Ku Tulus Mencintai Dan Menyayangimu Sampai Kapapun... Kini Ku Telah Berada Diantara Jurang... Akupun Tak Mampu Lagi Bertahan... Hingga Ku Harus Jauh Dari Hidupmu Slamanya... Tekadang Kita Harus Merelakan Kebahagiaan Kita... Demi Kebahagiaan Orang Lain... Ku Kan Tetap Slalu Cinta Dan Sayang Padamu... Walau Seandainya Diriku Tak Bisa Bersatu Denganmu... Jagalah Dirimu Baik-Baik... Hari yang gelap selalu kau sudutkan aku. Menghentikan asa yang sudah kita rangkai bersama. Memapahku dalam kesunyian yang mendeera jiwa. Di mana engkau kini sang pelipur lara. Tak adakah sedikit rasa rindu yang tersisa dihatimu untuk ku. Seperti aku yang selalu menyisakan rindu untuk mu. Meskipun telah kau hianati ikrar kita bersama dulu. Karena sulit bagiku melupakanmu dan kenangan indah itu. Banyak hal indah yang kita lalui bersama. Meskipun tak jarang diiringi dengan sembilu yang melukai kalbu. Sejalan dengan cerita hidup yang kita pilih bersama. Tak mampu pudarkan sinar keindahan yang pernah kita ciptakan. Dalam do’a selesai sujud ku. Selalu ada namamu yang kuselipkan untuk ku haturkan Kepada Dia Sang Pemurah. Asa yang pernah mati kuharapkan hidup kembali Agar aku bisa melanjutkan mimpi yang tertunda. Datanglah temui aku ke Tempat di mana Kita pernah mengucapkan seribu ikrar bersama. Aku yang bagaikan burung merpati selalu mengharapkanmu kembali. Ku berdiri disini Hanya angin menemani Kala hati  sepi Menunggu tak pasti Ku ingin beranjak Namun ku telah lama Haruskah bertahan? Dalam ruang ketidakpastian? Langit mulai menghitam Cakrawala mulai terlihat Namun kau belum tampak Apa masih di balik awan sana? Di manakah kau sebenarnya? Mungkin di sini akhirnya Ku harus beranjak Bukan lelah menunggu Tapi, ku takut Engkau telah mendapatkan yang lain Entah dugaanku benar atau tidak Ah... Sungguh Aku di penuhi kebimbangan Menunggumu atau ku harus pergi... Dengar beduk berbunyi Sayup bergema di subuh sunyi Memanggil kepada muslimin Segera berbakti kepada ilahi Suara azan menyahut Terdengar sayup memecah sunyi Memohon restu dengan bakti Kepada ilahi Tuhan maha suci Terdengar suara takbir Memuji nama ilahi Terasa dalam kalbu Tenteram dan aman selalu Kini tiba masanya Hati gembira di hari Raya Bertemu sanak dan saudara Bermaaf-maafan dengan ke ikhlasan Kasih .. Maafkan aku, Aku terpaksa melepaskanmu, Setelah sekian lama aku memendam rasa terhadapmu.. Kasih ... Maafkan aku, Aku tidak mempunyai kekuatan untuk meluahkan perasaanku padamu,.. Aku harap engkau akan mengerti perasaanku ini, Tapi seribu kali sayang, Impian hanyalah impian, Bagai menanti buah yang tak akan gugur dari langit, Aku mengalah,.. Karena aku tahu, Ada seseorang yang lebih menyayangi dirimu lebih dariku.. Cintaku, Maafkan aku, Karena pernah menyukaimu, Karena pernah menyayangimu, Karena pernah merinduimu, Karena pernah mencintaimu dalam diamku Tapi kini, Ku biarkan perasaan ini berlalu,. Bersama rintihan hujan yang turun membasahi bumi,. Seperti mana membasahi juga hatiku ini.. Maafkan aku . Sepi gundah hati ini Menyimpan gundah di malam hari Melihat rayuan bintang menari Tak ku hiraukan kembali meratapi Hujan rintik mulai terjatuh Kilat kilat mulai berpadu Menambah syahdu hatiku Syahdu untuk merenung hati yang kelabu Tak ada yang ku pikirkan Tapi Banyak yang ku permasalahkan Galau sudah menguat dipikiran Perasaan sudah tidak dapat ditahan Tersenyum diantara kesedihan Tertawa diantara tangisan Kebahagian diantara kekecewaan Kekukuhan diantara ke putus asaan Alur sesak menjalar sunyi. Meneteskan peluh dari sepasang mata. Harapan pasrah, rindu di belah. Ini rasa... Rasa kagum dan mencinta.. Tapi tidak untuk di pertemukan. Sehelai rambutku berbisik. Tinggalkan dan lupakan.. Tapi hati ini lain.. Ini dari cinta.. Perjuangkanlah.. Berjuang,?? Bahkan untuk membela diriku saja aku tak bisa.. Bagaimana aku harus berjuang, dengan lara yang terkikis,?? Bagaimana,?? Rasa ini.. Sakit ini.. Telah berbaur menjadi khayalan tak menentu. Bersama rindu yang seketika hilang, melebur luas terbawa lautan tangis. Jujur.. Aku masih rindu.. Benar benar rindu.. Bukan rindu untuk mencintainya.. Tapi rindu untuk melihatnya melangkah bersama kebahagiaan. Syahdu malam bertahtakan bintang Membawa ku larut dalam sebuah lamunan Ku sulam namamu diantara sinar rembulan Taukah kau betapa aku amat sayang Melihat bayang mu hati pun jadi tentram Ingin kukejar dirimu sampai diujung penantian Dimana aku dan kamu selalu terpadu dalam ruang dan waktu Aku tak ingin semua cinta ku menjadi alasan ku memiliki dirimu Yang aku butuhkan dirimu sebagai perantara ibadah ku dengan Tuhan ku Jadikan semua rasa cinta sebagai ibadah yang terindah Sebuah anugrah tanpa batas yang penuh rahasia Berharap perasaan ku tersampaikan melalui perbuatan Seperti mentari yang menyinari dunia tanpa lelah dan letih Seperti itu pula aku mencintaimu tanpa harus menyatakannya lewat lisanku Sebuah haraqat cinta yang kusampaikan melalui perbuatan dan kenyataan Bukan haraqat cinta yang penuh hiasan perasaan dan kebohongan Gelap datang purnama menghadang Sambut kasih ia menangis Dalam pelukan iblis ia bernyanyi Hingga lara hatinya terkais Dan sinarnya ditelan gerhana Diantara cahaya yang menghitam Bintang bintang masih indah berpijar Pucuk pucuk mimpi dulu kudambakini habis terkikis kenyataan Oh... purnama menghitam Pucat pasi wajahmu kian kelam Biarkan air mata mendera Biarkan ia mengalir mencari bahagia Mengikuti takdir yang tlah tercipta Sujud bersimpuh diatas permadani... Menatap langit saat senyap dan sunyi... Teringat rasa lelah dalam diri... Akan berakhirkah nanti... Rindu akan hidayahnya... Rindu akan ayat ayatnya... Berharap kan bisa terus dituntunnya... Agar terhindar dari problema yang ada... Tak ingin rasanya beranjak tuk berlari... Meski ribuan hujan batu mengiringi... Yakin akan sang Ilahi... Yang tak pernah ingkar janji... Cadarku... Temani aku tuk terus menapaki sunyi... Sunyi yang terus hiasi hati... Cadarku... Tak ingin lepas meski sesaat... Hari ini sinar senja tak sempurna Tertimpa jutaan tetes air menuju bumi Masih membiarkan kaca jendela terembuni Membatasi pandangku menatap jingga dunia Aku masih menghisap setiap detik kepergianmu Melacak jejak yang mungkin masih bisa kupunguti Mencari sisa kasih yang pudar seakan menghilang Akan kujadikan kembali sebuah kisah berbentuk hati Aku dengan percaya melangkah mengikuti Perlahan menba membisikan hal indah ditelingamu Dan kupaksa kau untuk mengertiinilah cintaku yang ada dan akan terus sempurna Hidup ini bagaikan sebuah bola Menggelinding dan digiring kesana kemari Takkan bisa menentukan arah Jika tiada yang mendampingi Bola akan menuju satu titik Titik yang ingin diharapkan Oleh yang menggiring Menuju sebuah kemenangan Teman-teman semua Disini dari sini Jadilah sebuah bola Dengan teman yang menggelinding Pilih teman yang benar-benar teman Teman yang membawa kemenangan Serta kemenangan bersama Yang mengagumkan Dulu kita selalu berteman Dan saling sebut sebagai kawan Namun tiada angin tiada hujan Kau menghilang bak di telan jaman... Kini aku baru tahu tentang manusia Tiada ubahnya bagai ikan piranha Jika lapar saling memangsah Tak peduli sesama rekannya... Mungkin itulah yang di sebut manusia Menyimpan sifat tamak dan serakah Terselip naluri kejam tak mendasar Lebih hina dari pada anjing liar... Hingga sang pepatah pun berkata... Empedu kambing tak sepahit hati manusia... Seekor kambing jika baru di pertemukan Pasti akan saling taduk-bertandukan Jikalau sudah saling mengenal dan di pisahkan Pasti mereka sedih dan saling memanggil tak meng ikhlaskan... Beda halnya dengan para kaum manusia Jika awal permulaan mereka berjumpa Keramahan kebaikan yang pertama dihadirkan Namun kelamaan segala sifat buruknya baru di tunjuk kan... Ketika angan membelai rindu Sejuta bayang tersimpan di dalam hati, Sesaat cinta dan rindu menggoda di jiwa Tapi tanpak segores luka yang menyelimuti kalbu. Munkin semua tak se indah dulu...... Munkin juga semua tak seperti dulu, Tapi cinta dan rindu ini masih dan masih seperti dulu Saat cinta tumbuh dan bersemi di dalam jiwa. Cinta munkin tak begini.... Dan cinta tak harus saling menyakiti, Namun satu janji yang pernah terucap dari dua  hati Yang di pertemukan dalam sebuah waktu dan tak akan terpisah, Dan inilah cinta. Mengatakan cinta di depan cinta Tak semudah menulis kata cinta dengan sebuah pena Wajah cinta tampak jelas di depan mata Namun tak dapat aku melukiskannya Hari berganti hari bulan berganti bulan Belum juga aku katakan cinta kepada cinta Sementara rasa cinta kian membara Haruskah aku menulis kata cinta untuk menyampaikan cinta Ataukah aku terus menulis kata cinta tanpa menyampaikan cinta Cinta tak berdaya Tanpa kata kata cinta di depan cinta Kenangan berserak Tercecer di kerapuhan Dalam diri, bergerak Meretas kisah di sepanjang jalan Kenangan itu manis pahit tuk dikenang, Di hamparan benci dan kasih sayang Tumbuh liar di hati remuk redam Terlalu berharga dilupakan Terlalu sakit diingatkan Kenangan memilih Menunggu dalam diam Di hati, suka duka masih tersimpan Batu, Mei Senyuman yang indah yang slalu kunantilahir dari seorang yang dulu aku sukaimungkinkan akan terkuak senyuman ini Yang kuhrap bisa tumbuh dari drimuakan kutunggu dan kucari engkauyang jauh dan tak pernah melihatmu Semua yang kulakukan tak sematauntuk membahagiakan kamutapi hanya membuat hatikuyang galau ini menjadi bahagia Melihatmu tersenyum selalu... Hembusan angin malam. Membawaku dalam sebuah khayal. Bergemuruhnya detak jantung. Dalam ketidakberdayaan Salahkah rinduku ini? Atau angin malam yang telah ternoda. Dewa Amor... Andai tanpa batas Ada. Segala hasrat kan menyatu dalam dekapan cinta Tak yakin............ Pada setiap rindu yang membohongi lalu pergi Indahnya dunia ini mau kemana ? Pergi dan tak mau tau akan dosa Tulang belulang mengenal wanita-wanita cantik dalam kamar Membujuk rayu dalam romantika palsu Indahnya dunia ini mau kemana ? Lebih dari kali pertanyaan ini bersua disaku kantong pemuda Yang lalu, terpaksa pergi dalam bayangan yang teringat sampai tua Lelah menanti dan soalnya tidak mendasar Dia ba bangun....... Meraba malam menuntun hati Sore ini langit tak sama seperti sebelumnya. Tersenyum hangat, entah demi hari yang seperti apa. Mungkin hariku takkan sama lagi. Hari-hari berat yang harus kulalui dengan senyum lewat senandung rinai senja. Dan perlahan kutuliskan sajak-sajak kerinduan.. Kepada hujan, Yang membawa ketenangan pada simpang siur kegalauan. Kepada hujan, Yang membawa kedamaian untuk jiwa yang terluka. Kepada hujan, Yang mencairkan gunung es di sudut hatiku. Dan malam ini sengaja kutuliskan sajak ini, Sebagai terima kasihku. Kepada hujan, Yang telah lama temani laraku. Dan untuk Sang Pemilik Hujan, Yang sampai saat ini masih dan akan tetap menjadi hal terindah Yang mungkin kurindukan... Berhias eloknya gading dan mutiara Beserta kaki-kaki kayu jati Di puncak singgasana dari kastil ditengah padang pasir Disitulah aku menempatkan hatimu, bebas dari hina dan cibir Ketika kau panas dan meminta sejuk Itu tak perlu, Karena sudah mengalir lembut dua sungai jernih untukmu Dari mata dan sampai ujung kedua pipiku Ketika kau memintaku sebuah tempat berteduh Itu tak perlu, Untukmu menjulang sebuah kastil beserta kebun melatinya kudirikan dari puing-puing harapanku Karena kau, udaraku Lalu ditempat terbuka namun tak mudah terlihat Di pojokan muram, meja untuk berbagai macam Dimana cahaya, bisa menjamah namun tidak dengan terangnya Kutemukan hatiku, di bab hatimu itu Di dapur yang lembab, bersebelahan jelaga abu Dan balah kau memintaku tersenyum Tanpa tunda kubentangkan garis bibirku, sepanjang jarak kedua kuping Sempat-sempatnya kutampilkan pertunjukkan yang rangkum Walaupun airmata di pipiku masih belum mengering Inikah kebodohan tanpa banding? Ataukah ini... Ah hujan.. Akhirnya kau turun membasahi Seakan kau tau dan mengerti Bahwa akupun basah Dengan airmata rindu Ah hujan.. Kuba menahan Nyatanya ia tak kuasa Turun bersamaan Dengan hadirnya dirimu Ah hujan.. Ia telah pergi Semakin menjauh Sakit.. Kurasakan sakit di sisi dadaku Ah hujan.. Ingin aku berteriak Memanggil namanya Akan aku katakan Bahwa aku sangat merindukannya Ah hujan.. Aku ini bodoh Dikalahkan oleh rasa Rasa hati yang aku alami Pertama dan mungkin terakhir Ah hujan.. Sampaikan padanya Aku merindukannya Berikan air sejukmu Untuk menyejukkan hatiku Nov Alangkah elok warnamu Terbang di antara bunga-bunga Mencari madu Kadang kulihat engkau berayun Di tangkai dan daun-daun Atau berkejaran barsama kawanmu Kupu-kupu Alangkah senang aku melihatmu Dapatkah aku memiliki sayap indah Seperti sayapmu Ibu lebih dr sekedar wanita, Ibu lebih dr sekedar seorang istri, Ibu telah membawa dunia ini kelahiran baru, Ibu telah membawa kehidupan di dunia, Ibu adalah satu dgn cinta dan hormat Ibu kenyamanan anda siang dan malam Ibu selalu mengajarkan kebenaran Ibu tahu kapan kita khawatir, Ibu tahu kapan kita gembira, Ibu tahu kapan kita minta maaf, Ibu tahu hanya apa yg ada di dalamnya, Ibu membutukan cinta kita selamanya, Ibu perlu melihat senyum anda, Tak ada hadiah yg lebih baik utk ibu, Selain anak kecilnya yg mengagumkan. Sahabat.. tanpa kau, aku tiada gunanya.. kau yang selalu menghiasi hari-hariku.. dimana ada kau, disitu aku selalu berada... Sahabat.. aku tak peduli bagaimana rupamu.. aku tak peduli, kau miskin atau kaya.. kau selalu menghiburku di kala hatiku sedang sedih... Kau adalah sahabatku.. sahabat yang tak terlupakan... Terima kasih, sahabatku tanpa kau, aku tak akan ada di dunia ini... Di malam iniaku terbangun dari tidurkuteringat bayang dirimuterselip di dalam pikirku Baru kusadari kau telah pergitinggalkanku sendiriapakah kau masih mengingatnya kenangan indah kita berdua Aku tak bisa hidup tanpamuaku bagaikan anak kecilbelajar berjalantanpamu.. Andai ku bisa mengulang semua itukenangan manis bersamamudisaat senyummu membuat diriku merasa nyamanapakah mungkin kita bisa lakukan itu lagi? Janji yg telah terukirpercayalah aku hanya untukmuaku akan selalu ada untukumucinta... Guruku.. kau penerang hidupkutiada cahaya tanpamu dihatiku Guruku. katakanlah padakuharus bagaimana akutuk membalas budimu Guruku. sungguh jasamu tlah menemel dihatikutrimakasih atas ilmuyang kau berikan padaku Guruku. smoga dalam puisi iniaku bisa mengatakan isi hatikudan hanyalah untukmu Dirimu... Menjadi salah satu kenangan Yang sangat berkesan Di dalam kehidupanku Dapat bersamamu... Adalah anugrah Pernah mencintaimu... Adalah mukjizat Akan tetapi... Waktu telah memisahkan kita Takdir Tuhan berkata Tidak' Terhadap kita Saat ingin selalu bersama Selamanya Akupun paham... Dengan maksud Tuhan Atas semua yang terjadi Dan aku tak tahu Harus bagaimana lagi Kamu semoga bahagia Dengan kekasihmu Walah orang itu bukanlah aku Sekeping hati yang hina Yang tak dapat memberimu sempurna Sampai saat ini... Aku hanya bisa merenungkanmu Di dalam lubuk hati yang paling rindu Berbisik lirih tentangmu Seraya Memeluk Bayang semua tentangmu Dalam rintihan lelakaq sasak sering aku bercerita Tentang langit jingga, tentang gunung yang berdiri megah Ditanah yang tak bernama.. Baru sekali aku menemukanya…Dulu sebelum aku tidur nenekku sering bercerita entah tentang cerita raja-raja sampai silsilah keluarga sebagi penghantar tidur malamku Tapi . tak pernah tentang tanah ini, Di tanahku daun berguguran hanya seperempat musim saja Selebihnya daun-daun hijau sesekali jatuh namun menjadi humus Ber reinkarnasi menjadi daun-daun baru atau sebagai ayah untuk daun-daun yang lama. Dua batang bunga melati maasih menyulam hidup di dahan pepohonan tua Entah sampai kapan Seolah tak punya harapan.. Sering aku berdiskusi dengan angin malam Menikmati hembusan angin yang Nampak mulai tak damai Tak juga dingin Tak sedamai gendongan inaq dikala bayi, tak sedingin pelukan mamiq dikala terik..? Kadang aku tersenyum sendiri mengapa aku hidup disini Coba mengelana bagai raja pejanggik dalam dongeng Apa untuk kedamaian..? Tak ku temukan kedamaian..? Apa itu kedamaian apakah tangisan..? Apakah kebingungan..? Apakah kegelisahan..? Atau kedamaian itu adalah kumpulan dari air mata, kegelisahan, ketakutan, kebingungan, dan kepasrahan yang mengekal..? Entahlah… siapa yang tahu....? Ketika buih terdaftar dalam buku pelajar Rinai bagia mulai terpancar Dalam lubuk terdalam hati yang berbinar Aku sang petuah dalam aljabar Ingin mengingatkan pada mata Bahwasanya pertemuan dalam berkisah Akan ada akhir dalam bercerita Pagi ini aku lukiskan tempat berpijak pertamaku Dengan kelopak yang sayu dan pikir yang maju Aku terasa asing bermula disini Namun hati menguatkanku Bahwa ada inovasi dan pencerahan yang terngiang di tengkorak kepalaku Ku mulai majukan langkah dengan keraguan Ku mulai menyeret batok pikirku ke seluruh ruang sekitarnya Ada beda disekelilingnya Ada rona kebahagiaan bermula disana Aku menyukainya amat menyukainya Berjalan dengan putaran nada dasar Hasratku terus menggeming mendengarkan irama demi irama yang terlontar dari cibiran orang yang tanpa tanda jasa itutersenyum karena lakunya yang konyolteriris karena kesinisan katatergerak karena kebijaksanaandan terpaku karena ambisi terlalu tinggi Hahhhhh, anehhhhhhhaku mulai sakit ketika akhir dari putih abu kuaku tak bisa berhenti dengan properti kostum aneh iniaku membencinya namun lebih mencintainyasayangnya ini harus berakhir dengan kisah yang takku tahu bahagia atau berdukadan untukmu permaisuri dan pangeran bangsa yang ada disiniku ingin tuliskan di lembar zamankau mahluk terbaik di fana hingga ke akhirat sana Cinta itu indah, Namun ada kala, Cinta mampu jadi pemusnah, Andai ada dusta, Diantara dua jiwa. Saat cinta kau miliki, Hargai lah ia bak mutiara, Jaga la ia sebaik yang bisa, Jangan benarkan kesakitan ada dalamnya. Saat kesakita demi kesakitan berlaku, Kepercayaan dan keyakinan akan semakin pudar, Dan andai air mata sering menjadi obatnya, Kekuataan cinta mungkin mengalir bersama air mata. Kesakitan pasti di rasai saat kau kenal cinta, Kerna itu kebijaksanaan penting untuk menghadapinya, Tapi jangan sampai menindas pasangan mu, Dan jangan pula kau ambil jalan singkatnya, Melepaskan tanpa kau berusaha, Usaha juga tidak sekadar kata-kata, Atau langkahnya cuma sekali dua, Kerna kita boleh sahaja kalah, Tapi mungkin kali ke tiga dan empatnya kita berjaya, Maka teruslah berusaha selagi bukan maut memisahkan, Kerna andai kau ambil jalan mudah, Melapaskan dan menyakitkan cinta, Kau sebenarnya telah membunuh jiwa dan rasa, Saat cinta kau sakiti kepercayaan juga terluka, Dan mungkin kau mampu miliki cinta, Tapi bukan kepercayaanya, Dan yang kau miliki bukan lagi hati yang indah, Melainkan sebuat hati yang retak dan kecewa. Cinta itu anugerah, Andai tahu menghargainya, Cinta itu mudah, Andai dirasa dengan jiwa, Dan cinta itu bahagia, Andai mampu menjaganya. Kutemukan masa laluku Dalam lirih luka mendalam Dalam malam meratap tangis Tersungkur jatuh menghempas tanah Ku temukan masa lalu ku Dengan wajah kelam dalam pilu Menangis dalam sepi yang meradang Berteriak duka yang sengsara Sungguh tak dapat ku berbuat apa apa Aku hanya bida diam Dalam sepi ku menangis untuk mu Namun apa daya Aku hanya lah puing masa lalu mu yang sudah terkikis oleh waktu dan terganti olehnya. Dalam malam aku merenung Berdoa ku semoga dia dapat hibur mu. Dapat memberi mu semangat dalam kesedihanmu. Dan bagianku adalah mendoakamu dari kejauhan. Berharap senyum itu kembali rasanya itu cukup bagiku. Matahari telah menyinari hari Aku mulai melangkah pergi Entah apa yang kurasakan saat ini Yang ada hanya kebimbangan di hati Aku bagai kapal tanpa tujuan Kesana kesini penuh kembimbangan Terhempas dinginnya lautanb Tersapu oleh ombak daratan Aku mendengar canda dan senyuman Aku melihat senang dan kegembiraan Tetapi apa yang kurasakan Justru hati yang penuh kehancuran Ya allah Ya tuhanku.. Aku bersyukur atas karunia yang engkau beri. Aku bersyukur atas nikmatnya baan yang kuterima. Ya allah Ya tuhanku.. Ma'afkan aku yang tak slalu dijalanmu. Ma'afkan aku yang tak slalu mematuhi perintahmu. Ma'afkan aku yang slalu lalai dalam menjalani tugasku. Aku yang tak berdaya hanya mampu menangis bersujud dihadapanmu. Hanya bisa bersimpuh memohon ampunanmu. Ya allah Ya tuhanku.. Kenapa engkau tak pernah lelah mengujiku? Kenapa engkau slalu membuatku menangis atas baanmu? Ya allah Ya tuhanku.. Aku ikhlas atas baanmu. Aku hanya meminta hal kepada-Mu. Berilah seberkas cahaya kebahagiaan yang terang untukku" Karna aku hanyalah Hamba-Mu yang lemah. Telah lama ku mencari akhirnya aku temui Kaulah sandaran hati belahan jiwaku ini Ku mohon dengarkanlah Permintaan hatiku Untuk melamarmu Bersediakah dirimu tuk jadi Istriku jalani cinta kisah bersama selamanya Sanggupkah dirimu tuk mencintaiku sepanjang waktu mu hingga akhir hayatku Rinduku pada mata Rinduku pada belaian kasih Rinduku pada pelukan Rinduku pada senyum Rinduku pada raga Mu... itu adalah kamu Pejamkan mata Menuju nama Muncul raut wajah Muncul genggaman Muncul usapan Mu... itu adalah kamu Bait-bait ini Goresan tinta ini Buat tangisku pecah Tak terbendung lagi Apa Megapa Karena Mu... itu adalah kamu Maafku Khilafku Rinduku Mu... itu adalah kamu Pertama kali kulihat dirimu Muncul rasa dalam diriku Rasa yang berbeda dari rasa lainnya Rasa yang belum pernah kurasa sebelumnya Temanku berkata itu hanya tipuan Tipuan yang nantinya mendatangkan kekecewaan Katanya lebih baik aku mengejar impian Impian yang sedikit harapan Tapi aku ingin membuktikan semuanya Karena mungkin temanku berbeda takdirnya Lalu terbukti rasa itu bukan tipuan Karena terkadang keyakinan lebih penting dari saran Aku ingin rasa itu tidak sia-sia Aku ingin rasa itu berguna pula untuk semua manusia Aku ingin aku dan kamu bukan hanya hari ini Aku ingin aku dan kamu terikat janji suci Aku ingin aku dan kamu berjuang bersama Menebar cinta dan damai keseluruh penjuru dunia Hingga akhir itu tiba bagi kita berdua Ketika cinta datang Tak dapat disadari Namun saat cinta itu pergi Akan terasa kehilangan Karena cinta yang mempersaukan Dan cinta juga yang memisahkan Bukan aku yang menarimu Bukan pula kau yang menemukanku Tapi cinta yang mempersatukan kita Bukan insan yang memisahkan cinta Tapi kebencian yang mengkhirinya Karena jika cinta ternoda Kebencian yang akan tumbuh Kepergianmu sangat ku rasai Dunia ini serasa gelap gulita Tak ada lagi canda tawamu Tak ku rasa lagi pelukan mesra.. penawar rindu Rumah ini sunyi dan sepi tanpamu Hatiku jadi gundah gulana Jiwa ini rapuh.... Tenggelam dalam kedukaan Bila sebut saja nama mu...kanda.. air mataku berderai Terukir manis.. senyuman mu Indahnya tatapan bola mata mu Lembutnya belaian mu.... Kini semua tinggal memori..... Tak dapat lagi ku nikmati masakanmu Tak akan lagi ku terima sms dan panggilan darimu Tak ada lagi tempat ku bermanja ria..... Ku hanya mampu .... Panjatkan do'a untuk mu... papa Semoga papa damai di alam sana Al-fatihah....... Alam.. Sungguh indah pemandangan ini Gunung gunung menjulang tinggi Lautan yang begitu luas Pohon-pohon sangat rindang Burung-burung saling berkicauan Hewan-hewan berlari-larian Menikmati keindahan alam iniAlamku... Udaramu begitu sejuk dan segar Air lautmu sangat jernih Alam akan selalu kujaga Agar dapat kunikmati Karena kamu hidupku tak lagi sempurna, karena kamu tak dapat lagi ku temui kebahagiaan, kenapa cinta begitu mnyakitkan bagiku, kamu pergi membawa luka, kini kembali membawa derita baru buat ku, bodohnya aku percaya akan kata-kata manis yang kau buat,. Semua itu palsu, semua itu fatamorgana, begitu indah bila dibayangkan, namun kenyataannya bagitu pahit, yaaa, hanya pahit yang kurasa saat ini,. Kapan semua penderitaan dari mu akan berakhir, hingga ku temukan cinta yang baru yang bisa menghiasi kehidupanku,.kamuuu.. penghianat cinta,. Wanita punya hak juga memiliki kewajiban Tetapi selalu disalahtafsirkan Hingga kadang menyalahi aturan Emansipasi diputarbalikkan Sebagai dalih atau alasan Hanya untuk mencari kepuasan Kau korbankan kasih sayang Anak-anak kau terlantarkan Dan masih banyak yang dicampakkan Lalu bagaimana akan nasib bangsamu Saat keluarga tak kau hiraukan Sungguh, slogan indah jadi kenagan Wanita tiang negara Kini menjadi puntung yang berserakkan Perbedaan jarak yang tidak kita inginkan Memaksakan kita untuk terpisah oleh ruang Taukah engkau hati ini melambai riuh? mengisakkan kata ingin bertemu? Masih terkenang saat terakhir kau rangkul erat tubuhku Masih kuingat saat terakhir kau kecup indah kening ku Dan akan selalu terkenang sebuah ucapan dari bibirmu"Yang pisah itu raga kita bukan hati kita"Tuhan masihkah kau izinkan aku menangis? Genggam jemari kecilku ini Tuhan Hapus butiran airmata ini Tuhan Izinkan kami untuk bertemu kembali Jika masih banyak liku cinta ini Jagalah hatinya disana Tuhan Titip hatinya untukku Dan kan ku jaga hatiku untukknya ')Untuk orang yang kusayang Yang ku harap datang menjemputku Membawa impian indah kami dulu Menyatukan dua hati dalam satu ikatan Selamanya.... Entah sudah kali berapa hujan ini selalu mengusik hatiku yang berusaha untuk tak lagi menyisir jalan yang pernah aku lalui dengan rasa yang tak pernah aku kenal sebelumnya.. entah itu amarah ataukah rindu.. sungguh aku tak paham.. aku cukup puas memendam ini jauh didasar samudra kenangan bersama birunya.. sementara badai tetap berkecamuk dipermukaannya dan memainkan sebuah sampan kecil bersama sekeping hati yang terluka dengan gelombangnya.. di cengkramnya.. dihempaskannya.. dan dimaafkannya untuk sebuah kebaikan yang tertinggal.. hujan ini yang selalu membuat rumput dikakiku ini tertunduk.. bersama hamburan beningnya dia berkata pada segenap makhluk yang tak beratapan sesuatu.. hanya langit dan awan.. hanya gelap dan angin.. hanya gemuruh dan dingin.. aku ikhlas akan ini, bahwa aku menjadi penyejuk jiwa jiwa yang membuka pintu hatinya untuk kehadiran cinta bahwa aku takkan pernah sedikitpun menjadi sesuatu yang menakutkan bagi hati yang memaafkan cinta".. sedikitpun aku tak mengharap hujan ini kembali menidurkan apa yang selama ini aku namakan perasaan itu.. layaknya kesedihan mengumpulkan kembali isaknya dalam ketiadaan.. lalu mengalirkannya kembali di riak sungai kepiluannya untuk dijadikan pusara bahwa tangis tak memberi apapun yang dipinta.. melainkan hanya rasa sakit yang tak bersuara.. tak terdengar.. dan tak terlihat.. mungkin hanya keikhlasan yang mampu menghentikan semua rasa itu dan meninggalkan sebesit senyum pada luka.. ketika hujan ini kembali menjadi hanya rintik yang bernyanyi di dekapan kerisauan hati, aku hanya bisa terdiam.. menikmati jatuhnya.. meresapi dinginnya.. pada sebuah kesaksian yang terukir di tetesannya.. bahwa cinta hanya tetap akan berdiri dan memandangku dengan cintanya.. November jam : Masa lalu kita berdua dahulu Banyak berkisah tentang hati Mengubah wewarna perasaan Awalnya Cinta kini jadi benci Yang dulu rindu kini jadi caci Apa yang salah dengan Cinta? Bukankah Kita bertemu atas Cinta? Mengapa sekarang Kita berjauhan Tak ada rasa, tak ada lagi kesetiaan? Hatiku merindukan senyummu Ingin menatap kedua mata sayumu Dan selalu berada disampingmu Ijinkan aku mencintaimu kembali Dengan rasa yang lebih bermakna Dan perasaan yang lebih dalam Rasa yang masih tersisa untukmu Kan tetap menyertai rinduku ini Meski dirimu tak lagi mencintai Pagi tadi kujumpa matahari Dia bertanya padaku Apa artinya rindu Kujawab Aku tidak tahu Setahuku, jika aku merasa rindu Tak lupa kuselipkan namamu Dalam setiap doa-doaku Rangkaian nada berbisik padaku.. Di lautan hijau rumput bersama kicauan burung.. Sejuk hembusan udara menggelitik tubuh.. Bersama lambaian pohon-pohon yang amat hijau.. Anugerah-Nya memberi kehidupan yang megah.. Ketika banyak yang tak menghargai seni-Nya ini.. Mereka yang tak bisa mencari kebebasan dan jalan kehidupan.. Tak ada yang di tuju untuk masa depannya nanti.. Apa yang kau dengar adalah nada.. Tak semua harus diikuti.. Mengalumkan melodi, mengalir tak bermuara.. Tuhan lah yang memberi semua kemerduan yang abadi.. Malam ini hujan tak menyapaku Hanya suara alunan musik jawa Entah darimana sumbernya Aku seperti kelelawar Siang ku butuh istirahat Malam mataku terbelalak Aku tak tau mengapa ini menimpaku Apa aku mulai terjangkit insomnia? Ah Tidak Ini hanya kebetulan saja Aku baru ingat Aku kan bidadari surga Bidadari yang bereksitensi di malam hari hhi Maaf, tulisan ini mengganggu kalian para peri dan malaikat malam Aku bukan kelelawar, yah tentu saja bukan Aku hanyalah seorang bidadari Bidadari tak bersayap Sayapku patah terbawa burung merpati Yang terbang menari-nari Tanpa tau hati ini teriris perih sekali Dasar kau pencuri Kembalikan sayapku Itu bukan milikmu Itu milikku Selamat siang, wahai Andapara koruptor celaka, Inilah syair tentang dan untuk Andayang selalu saja menebar bencana. Sebagai bapak, Anda punya istri juga anak. Tentu juga terpikir polah Anda akan berdampak. Meruntuhkan negara, rakyat, dan banyak pihak. Tapi mengapa tak terpikir dampak bagi anak yang telak. Anak Anda di rumah dan lingkungan sekolahselalu diliputi amarah, gundah, dan resah. Karena perbuatan nista Anda terungkap di media massahingga terlihat Anda berjalan menuruni anak tanggagedung KPK dengan seragam tahananmeski Anda masih sempat menebar senyuman. Anak Anda di lingkungan pergaulansenantiasa merasa tertekan. Karena perbuatan hina Anda terekspos di media massahingga terlihat di pengadilan sedang dicecar pertanyaan oleh jaksaatau Anda sedang berkonsultasi dengan pengacaraatau Anda duduk di kursi tersangka dengan wajah merana. Anak Anda di lingkungan masyarakatjuga senantiasa meniti hari-hari yang berat. Karena perbuatan hitam Anda terpublikasi di media massahingga terlihat Anda memasuki rumah tahanan atau penjarameski Anda masih sempat melambaikan tangan kepada pengikut Anda dan para wartawan. Inilah kisah bapak polah anak kepradah. Bapak yang melakukan perbuatan hitam, hina, dan nista. Akan tetapi, anak juga yang menanggung akibatnya. Siksa batin yang senantiasa mendera. Cibinong, November . Aku hanyalah sehelai kafas yang tertiup angin malamterbang melayang terhembus angin suramterbang tinggi menujuh awan hitamdan kini tetesan air hujan embuatku terjatuh tenggelam Ketika aku mulai terbangkitmenerjang rasa sakitmembawa rasa takut yang terus melilithingga terlihat cahaya yang menghilangkan rasa sakit Ketika cahaya mulai terlihat terangkegelapanpu mulai hilangakupun terasa senangdi masa yang akan datang Di beranda malam.. Selalu ada rindu terangkai.. Dan awan yg terhapus.. Menguatkan tubuh yg mulai dingin.. Disela guyuran angin.. Disitulah ku mulai sebut sehelai nama.. Satu senyum tanpa rasa.. Aku tak mau pagi beranjak.. Karena disitulah rindu berhenti.. Dan bila ini terlelap.. Cukup aku tersandar disini.. Malam yg mati disudut mata.. Karena aku.. Mungkin ini yang terakhir.. Aku lelap disini.. Dan hujan yg menari.. Membawaku berjalan lagi.. Mencari senja kembali.. Lewat tulisan hati.. Ingin ku tuliskan sesuatu.. Sebelum tinta pena ini kering.. Satu nama kupanggil dinda.. Mungkin bidadari akan bersedih.. Dibalik cahaya malam ini.. Bintangku kini telah padam.. Apakah ini hari.. Untuk aku meraja diri.. Di dalam pembaringanku Sahabat hati terus berlari.. Meratap lewat sela pipi.. Ah aku ini hanya sendiri.. Yg rindu hawa disini.. Bait ini terasa sepi.. Hambar tanpa penghuni.. Ku cari syair syair yang pergi.. Gundah lari pada huruf ini.. Aku lelah dengarkan janji.. Tentang beringin berbuah stroberi..Uh. manis Aku ingin menutup mata.. Berpagut jari manis.. Diantara banyak dusta.. Ku hidangkan janji setia.. Aku ingin tetap bermimpi dihatinya.. Jelitaku. Telah Mulai ku tata geliat rinduku. Yang lugas geriknya tertuju padamu. Nyaris begitu terasa sesak seisi hati ini. Menopang ribuan nada-nada. Yang berbaris melagukan namamu. Maha dahsyatnya engkau getarkan. dinding-dinding hatiku ini. Dengan pesona lembut senyumanmu. Yang membekas indah di dalam renunganku. Dan kini telah ku temukan, di dalam dirimu terlukis jelas. Raut wajah Kekasih yang ku damba. Sepi Hanya bintang yang menemani Hampa Tanpanya terasa tiada arti Disaat aku jatuh dan terpuruk Seakan tak ada yang peduli Namun Sosok itu hadir dalam hening malam Menaburkan bunga kedamaian Aromanya seindah surga Lantunan kata yang mendamaikan jiwa Ingin hati mendamba Mengeluh aku pada siang, namun ia acuh tak mendengar Lalu aku pada malam, ia peluk bersimpah airmata Pekat aku pada lencana, yang selalu menginjak-injak harga diri kaum kecil yang berdiri diatas sendal jepit yang lusuh dan hampir putusjenuh aku pada atribut yang selalu menganggap kami yang tak memiliki kursi sebagai wayang yang bisa mereka gerakkan seinginnya. Kami murka kami lelah kami marah tapi apadaya hanya kumandang hati yang tak terdengar, nafas tak bisa melantunkannya, tangan takmampu menyentuh kulit mereka yang berjiwa korsa yang hanya berani atas nama pangakat dan jabatan. Dorong saja kami ini kedalam jurang lalu bakar kami hingga lenyap uap berubah abu agar kami bisa melayang keparu-parumu lalu kami halangi setiap gram tarikan nafasmu Tidak dendam hanya lelah, bukan marah hanya resah tapi malampun akan menjadi siangwaktu sedetikpun akan menjadi menithari akan berganti bulan lalu tahun lalu matijalani kami takkan berpangku tangan seperti kalian yang mengumpulkan pundi-pundi emas dari kami dengan bahasa berat serta dagu yang tersorongkedepan menadah ke atas Inilah kami, akan berhenti mengeluh dalam pasungan kemarahan didalam hati Dengarkanlah wahai, para pejabat. Ini pesan kami untuk para birokrat. Pesan dari guru kecil nan sederhana. Bagi kemajuan pendidikan anak bangsa. Kami mendidik anak-anak kaum duafayang senantiasa kekurangan segalanya. Kami mendidik mereka dengan nuranihingga mereka dapat meraih harga diri. Akan tetapi, mengapa mereka ditinggalkanhingga selalu berkubang dalam kemiskinan. Mereka tersingkirkan dalam persaingankarena permainan penuh kecurangan. Janganlah selalu sekolah besar dan hebatyang digelontori anggaran berlipat-luipat. Namun, sekolah kecil dan melaratdilirik sebelah mata hingga hampir sekarat. Akan tetapi, kami tak akan selangkah pun larimenghadapi kenyataan pahit ini. Karena kami masih memiliki senjata tersimpan rapidi dalam dada yang bernama hati nurani. Cibinong, Desember Adakah bulan dlm galaksi yg kelam Adakah bintang dlm biduk yg meradang Adakah sepoy angin yg mengayuh daun yg lusuh Adakah tetes embun dlm basah ujung rerumputan Mungkin gelap karena malam Ketika angin mengoyak daun dan rerumputan Mungkin pandang berbatas jarak Ketika bulan bergumal awan yg kelam Ku susuri jalan yg berliku Ditengahnya kerikil tajam yg menusuk telapak kakidan disisinya tanah tandus yg merekang Aku tergonta, tp ku tak mau berhenti Ku yakin malam kan berganti Ku yakin jalan besar di depanku yakin awan kan tertiup angindan kuyakin embun kan membasahi rerumputan penuh harapan Berlalu dg masa yg ku impikan Suatu masa yg penuh asa Ketika malam bersinar bulan dan bercahaya bintang Ketika angin bersenandungDan.............. Inilah kidung kebahagiaandlm pekatnya malam................................. Bandung, Nov Abdul Mubarok Aku tak pernah tau. Bagaimana ungkapkan rasa padamu. Kenapa aku hanya membisu. Saat kau tepat berada didepanku. Ku sia sia kan waktu. Hanya menatap layunya kelopak matamu. Seharusnya banyak pertanyaan yang ingin ku ajukan. Tuk mengungkap dirimu yang pendiam. Inginku kenalmu lebih dalam. Namun ku tak mempunyai keberanian. Tuk masuk dalam duniamu. Entah sampai kapan semua ini terpendam. Entah sampai kapan ku pandangimu dari kejauhan. Andai engkau tau keberadaan ku disini. Andai engkau tau ada rasa yang ku miliki. Sejauh mana ku kan terus melangkah Bagai bangkai busuk durjana Membiarkan iblis merangkul pundakku Yang menari diatas dosa demi dosaku Meletakkan kedurhakaan diatas semua kenikmatan Yang kau ciptakan diantara siang dan malamMu Dan kau berikan untuk melengkapi setiap denyut nadiku Lidahku kelu mengagungkan namaMu Tubuhku kaku mengerjakan perintahMu Masih pantaskah aku berharap Cahaya terang walau setitik Damainya hidup walau sedetik Berjalan dijalan Mu walau selangkah Merapatkan dahi bersujud memuja Mu Terlalu sakit tuk ku ingat Luka yang kau tinggalkan di hatiku Membekas sudah Waktu, setiap langkah putarannya Kau tak pernah mengganggapku ada Kau dan aku Tak'an pernah bisa bersama Aku dan kau Hanyalah sepasang kekasih Sepasang kekasih yang bukan kita simpan Melainkan saling meng'iklaskan Tak pernahkah kau berpikir, Wahai para koruptor Kau buat negeri ini hancur, Dengan perbuatanmu. Kau mengambil uang yang bukan hakmu, Kau berikan uang haram kepada keluargamu. Kau buat rakyat menderita, Tak berpikirkah kau, Kau masih bisa tertawa, Sedangkan banyak rakyat yang kelaparan, Banyak anak-anak yang terlantar tidak sekolah. Semuanya karena kau, Kau merenggut kebahagian mereka, Kejam Kejam Kejam Kau hanya pikir dirimu sendiri. Kain suram ini slalu temaniku Ke sawah tuk cari rumput Kadang ku lilitkan di kepala Tuk hindari sengatan sang surya Tak bisa ku buang kain suram ini Biar rabak, putus benang beribu Biar renyuk, kedut berdebu Tiada lagi yang mengganti Kain suram milikku... Tutupi raga penuh duri Kusam dan masam berbau Hari – hari kubasuh Agar esok dapat kukenakan lagi Lubang – lubang pada kainku Menjadi saksi perjuanganku Berjuang, melawan noktah penuh debu Tak pernah ku merasakan cinta yang sedalam ini Cinta pertama yang selalu terniang ditelinga Cinta pertama yang selalu tebayang difikirku Cinta pertama yang selalu membuat hatiku menyebut namamu Tapi apa daya diriku aku hanya seorang remaja yang baru merasakan cinta Cinta terhadap engkau makhluk Allah yang menyentuh hatiku Tetapi aku selalu takut karna cinta ini ku akan hancurkan aqidahku Karna cinta ini ku akan lupa akan cintaku pada Tuhanku(Allah)Maka disetiap sujudku lah ku hanya berharap kebaika untukmu Dalam setiap sujudku lah ku selalu berharap kebaikan untuk diriku pula Biarlah cinta ini ku pendam dalam hatiku sebagai kekuatan bagiku Karna ku tak mau menghancurkan aqidahku Dan kelak jika memang engkau jodohku izinkan lah aku menyentuh hatimu Dengan cinta yang diberikan Tuhan(Allah) kepada diriku Dari hati Aku memilih caraku mengaguminya Seperti siang yang berganti senja Aku menyimpan banyak kata di kepala Bahwa kau bukan hanya sekedar nama Dari Mata aku melihatnya Satu raga penenang jiwa Untuk mengisi bangku kosong ini di taman senja Ketika kita bosan berbagi kisah hidup Hingga malam membawanya lagi Berada di dekat bahuku Dari tangan aku merangkainya Sebelum jalan ini tak berarah Kita akan berlayar lagi Perahu kertas berdinding emas Agar cantikmu selalu terjaga Walau cermin tak pernah berdusta Kau adalah orang yang dulu ku miliki Kau yang selalu membuat ku bahagia Tapi terkadang kau membuat ku sakit Seperti saat ini kau membuat ku sakit ha Cuma karena kesalah pahaman saja Kau melontarkan kata yang membuat ku sakit hati Kata yang membuat ku sakit adalah PUTUS Aku sungguh tak percaya kau mengucapkan kata itu Ku kira cinta kita tak akan terpisah Ternyata perkiraan ku salah Kau pergi meninggalkan ku begitu saja Aku sungguh menyesal telah mencintai dirimu Kurasakan duniaku seakan gila Dan aku tersesat dalam kecemasan Tak ada tempat tuk kembali Dan aku tak ingin kembali Karena aku tak ingin hidup dalam kekejaman Masyarakat, dan orang – orang yang tak peduli Tentang kegilaan akan depresi Mereka takkan mengerti Kesepian tak ada isi Namun aku tak akan mati Meski luka ataupun sakit bunuh diri Kematian takkan pernah terjadi Dan aku takkan peduli Walau mereka berhenti peduli Untuk apa mereka peduli? Karena sekali lagi Mereka takkan mengerti Sakit kurasakan dalam terpatri Dalam kebencian sakit depresi Bunuh diri bukan solusi Hanya kesadaran akan kelemahan diri Dalam dunia yang terisolasi Sebab dirimu aku rela menambatkan sauh ini pada dermaga. Sebab dirimu gelombang ini sengaja ku simpan pada pelabuhan diam. Sebab dirimu juabadai dan topan kusingsingkanagar biduk tidak benar-benar karam. Aku samuderadan kau ombak Ketika layar dibentangkanaku berharap ombak mengantarkumenuju pulau harapandimana mimpi buritan bersemayam di sana. Aku menjelma nahkodaberbaju kelasi dengan kemudi bermata besimenegakan haluanketika angin menerjangnya. Sebab dirimubiduk-sampan ini kutambatkandi pantai indah hatimudengan nyiur dan pasir putih di dalamnya. Selamat pagi mentari... Embun berpendar hangat Sehangat sapamu dalam mimpiku Aku tersenyum dalam balutan luka lama... Melukis imajinasi jingga diujung soreku Meniti asa disetapak usia Yang telah terlewat penuh sayatan luka Ijinkan kutitip Separuh Rindu ini padamu Kititip Rasa yang sempat kukubur paksa waktu itu Waktu telah menelan begitu banyak cerita luka Mengikis habis sebuah bahagia Kini ijinkan aku meminjam sebentar hatimu untuk membahagiakan sisa nafasku Meski sekedar ilusi. biarkan rasa itu bersemayam.. Hingga saat pergiku tiba.. Aku hanya ingin bahagia dalam pelukanmu meski fatamorgana sebentaar saja... Aku menyayangi nya Aku mencintainya Dan aku sanggat menginginkan dia yang kelak akan menjadi imam untuk ku Tapi harapan itu tlah pupus Kau pergi tinggalkan dunia fana Dan tinggal kan aku beserta kenangan indah kita Mimpi-mimpi yang tlah kita bangun kini hancur berantakan Tuhan mengapa semua ini terjadi Mengapa kau pisahkan aku dengan nya Mengapa kau ambil dia tuhan Di saat aku tlah yakin dia yang terakhir untuk ku Tak pernah terbayangkan oleh ku semua ini akan terjadi Kini semua hanya tinggal kenangan yang akan abadi di hidup ku Semoga kau bahagia di sana cinta Dan aku di sini tak tau entah kapan dapat temukan pengganti seperti mu Aku akan terus menulis Sebab kata katalah yang membuatku tabah Agar aku simpan saja haru biru cintaku, rasa rindu, Lagu lagu pilu bahkan tipu muslihatmu ku tulisnya Sampai angin yang menderupun Aku catat dalam syair kataku Apa yang membuat aku terus menulis? Adalah imitasinya lazuardi lazuardi cintamu dan rekam jejakmu Yang tak pernah sekalipun Kau bersua denganku Aku akan terus menulis Di malam yang hening Sesekali harus ia sukai lagi Meskipun akan menjadi abu atau arang sekalipun. Kebekuan tanya-jawab Siapa ? Sisa-sisa puing kesedihan masih saja menertawakan luka Selama jajahan masa tunggu Berjuta bahagia tenggelam dalam murungnya Entah sampai kapan itu berlaku. Kau adalah hamparan terik yang pernah sampai pada tingkat pemahan yang sulit Tidak ada yang datang dengan tepat waktu Dikarenakan biar lambat asal selamat Salah satu dari sekian ribu Ada yang terbilang dan ada yang hilang Ada yang pergi dan ada yang datang Kini tak dapat lagi aku jumpai Hingga yang ada Hingga yang tersisa Semuanya sirna Cahaya mentari pucat mengambangterbias asap-asap hitam yang mengepungmalam tak berbintangterhias cucuran air mata yang berlinangsejenak cahaya nanar menerjang Zionis zionis zionisbegitu bengiskau buat saudara-saudaraku menangisterdengar suara menakutkangemuruh suara meriam bersautandahaga kedamaian semakin berkepanjangan Hari demi harisabitan belatimasih belum usaidarah menjadi buktitangisan menjadi saksidemi kekuasaan yang tak terpuaskan lagi Zionis zionis zionisbegitu kejam tak punya nuranihati tertanam rasa benciotak penuh emosihingga nyawa tak berdosa hilang setiap harisampai kapan terus begini hingga berapa orang lagi yang akan kau sakiti? Zionis zionis zioniskau apakan keamanan dunia hingga tutup mataseakan tak berani melawantrik macam apa yang kau gunakan seakan mereka tak ada gunanya untuk di dirikan. Dulu.... Saat kita telah disatukan dengan tali putih perkawinan Tak ada rasa cinta di hatiku semua biasa saja Seolah itu hanyalah sebuah nasib yang harus dijalani dan di lakukan Menjalani sebuah ikatan yang dijodohkan Semua berjalan mengikuti putaran waktu Hari tahun silih berganti kujalani hidup bersamamu Hingga Tuhan mengirim arjunaarjuna yang begitu lucu Menghiasi harihari yang berubah indah bersamamu Kini.... Semua telah berubah menjadi beda Ada rasa rindu... ada rasa cemburu menggelayut di dada Aku telah jatuh cinta padanya.. cinta yang dulu tak pernah ada Tuhan terima kasih Kau telah megirimkannya Allah memberikan yg terbaik menurutNya dan pasti baik untuk kita Dari tempat ini kita habiskan malam... Segelas kopi pelengkap cerita... Imaji terhembus dari asap yang kau tarik... Inspirasi terlontar dari pelosok jiwa... Kiasan kata menimbulkan tawa... Tawa riang anak-anak kampung memecah malam... Layaknya tuan-tuan besar mengurus istana... Pinggiran jalan menjadi markas besar.. Markas berjuta harapan si anak bawang... Untuk cerita dongeng anak cucu.... Dari tempat ini kenyamanan tercipta... Tercipta saudara walau tak sekandung... Tercipta bahagia walau sejenak... Untuk esok yang lebih baik... Serbasalah... Mau pelan, disuruh cepat oleh yang di belakang... Serbasalah... Mau cepat, disuruh pelan oleh yang di depan... Serbasalah... Melaju di pinggir, disuruh ke tengah... Serbasalah... Melaju di tengah, disuruh ke pinggir... Serbasalah... Pelan celaka... Cepat celaka... Di pinggir celaka... Di tengah celaka... Serbasalah, jalan yang serbasalah... Sekarang jalan memang membuat serbasalah.... Juli Semilir angin menerpa Gugur daun dari tangkainya Mengikuti alur tanpa tahu arah Ia seakan tiada takut melangkah Selalu membawa harap tanpa lelah Dengan tiada menyalahkan sang angin jua Bak melihat antara keduanya Terkadang sulit tuk dimengerti dan tiada ku pahami Ketika ku melihat diantaranya Dengan terlukiskan kata nan indah Kuba untuk memahami Sebuah arti dari hal tersirat dalam makna jua Etika mata memandang disana Sosok insan terlintas dalam pandangan Mereka yang diantara mereka Terkadang menyimpan sebuah yang tiada ku mengerti Kini…Aku mulai berusaha Kan aku kenali yang tak ku mengerti Ku ba pahami yang tak kuketahui Seperti cahaya bintang melengkapi rembulan Kala sinar terang melengkapi gelap malam Saat ia diam melengkapi rasa girang Air mata yang berlinang melengkapi senyuman indahAku Ya akan kuba untuk memahami Sikap dan karakter antara mereka Mereka diantara mereka Insan laksana dalam cerita Kuba untuk memahami Dalam diam dalam tenang dalam kesederhanaan Menba diri tuk mengerti, Selaras dengan alur angin yang membawa sebuah daun Selaras dengan aliran air yang jernih Laksana waktu yang akan menjawab Semua yang memerlukan jawaban Akan menba memahami. Pagi yang tak tahu menahu Tak terdengar dering rintone kau memanggilku Namun pagi itu sudah habis di makan ayam dan burung yang kelaparan Cukup dengan segengggam tangan kecilku Mukaku telah terkujur air embun yang dingin dan sejuk Mata ini tak sempurna melihat ciptaanmu Tuhan Tangan ini tak kuasa menerima salam yang lembut dan adhem Hati ini yang gundah telah meninggalkan jauh sebab didepan ada ciptaanmu Tuhan Siapakah ini Kamu siapa Suara pun berkomandang dengan perlahan dan penuh ketelatinan Saat itu tak kuasa bibir ini berucap meski hanya sekejab mata berkedip Aku lihat matamu Aku pandangi bicara kamu Aku rasakan manis lembutnya suaramu Dan aku rasakan rasa takutmu sambil menarik lengan bajuku hingga mata kita menatap dekat. Aku inginkan kau Aku butuh kau Aku bisakah bersama kau April / wib Aku ini anak bangsa Aku Juga punya cita-citawalaupun aku tak sempurna Namun aku bisa berbakti untuk...... negriku Semangatku yang membara Seperti api yang berkobar Akan kukejar cita-citaku Untuk wujudkan mimpi-mimpiku Putus asa adalah musuhku Berusaha adalah senjataku Semangat adalah hidupkuKARNA AKULAH ANAK......BANGSA..... Ku tuliskan namamu dikertas Merangkai kata penuh Rasa Pena menari-nari penuh irama Menuliskan tentang gelapnya cinta kita Mengungkapkan rasa yang tak bisa diungkapkan Mengisahkan dirimu yang tak bisa ku miliki Biarlah rasa ini menjadi misteri Dalam kehidupan yang realita ini Untuk mu yang datang di waktu yang tak pernah ku bayangkan sebelum nya Untuk mu yang membuat ku begitu nyaman Untuk mu yang membuat hati ku penuh debar Untuk mu yang membuat ku buta, hingga tak mampu mengerti tentang rasa Untuk mu yang datang dalam segala kerumitan cinta Sebelum nya jatuh cinta tak pernah terasa sesakit ini, tak pernah serumit ini Namun berbeda setelah aku mengenal mu, cinta dalam diam menoreh kan luka yang dalam, teramat perih ku rasa, namun ku ba tuk menepis nya Ku nikmati setiap detik nya Ku nikmat setiap perputaran waktu bersamamu Ku nikmati sakit nya Ku nikmati segala rasa yang kian hari kian berkecamuk Tentang rasa, tentang cinta yang terpendam, tentang ketidak mungkinan ini, tentang mereka, tentang aku kamu, tentang kita Namun kini semua telah usai Tidak ada yang dapat ku sesali, pertemuan, pertengkaran, kerumitan yang aku dan kamu lalui Ku syukuri segala nya Bahagialah... Raih segala impian mu, Kau pantas mendapatkan yang terbaik Dan biar aku dan kenangan kita tetap di sini Si tua sudah mati Bukan badannya tapi jiwanya Dan dia selalu saja bertanya Hidup ini untuk apa dilewati Toh.. akhirnya banyak yang terlena sia sia Terbuang tergeletak di dalam asap Yang kembali pada kehampaan Tapi paling tidak si tua sempat bernafas dan bermetamorfosis Jadi dua puluh delapan karakter berbeda Setiap menengok kelayar bergerak Si tua menjungkal kakinya berat Kearah janji yang terbarui Yang menghempas di kabut malam Menghentakkannya pada kata baru pengalih isu Yang memperpendek umur Si tua yang sendiri Tak berjalan namun tak berhenti Dengan berat hati Ku doakan semoga kau cepat mati Ayah kau lah penguat hatikumenjadikanku anita yang tegarwanita sabardan pantang menyerah Ayahsepi saat kau pergikau begitu hebattak ada yang bisa menyamai muataupun menggantikan posisimu Ayahaku begitu menyayangimukeringatmu menjadi inspirasikusedihmu adalah deritaku Ayahdimanapun engkau beradadoaku selalu bersamamutangisku menjadi sumpahkubahwa apapun yang terjadi ku slalu ingatmu ----------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Hidupku penuh tragedi Senyumku kini tak lagi berseri-seri Hari-hariku dipenuhi kegundahan hati Kebahagiaanku kini terkubur mati Berjalan namun seperti diam Berlari namun seperti jalan kaki Semua seakan tidak berarti Langkah kakiku tidak berguna lagi Semakin berusaha semakin tak bisa pergi Perasaan ini seakan melumpuhkan ingatanku ini Ketika ku menatap jauh masa depanku Kau merenggut semua harapan dan masa depanku Tentangku semua kau bawa pergi Tapi mengapa tidak dengan penyesalan ini Kau ambil semua yang ada apa pada diri ini Tapi kau simpan luka batin dihatiku ini Adilkah itu semua untuk hidupku ini Pada tuhanlah aku menyerahkan segala-galanya Berharap balasan setimpal akan menghampiri nya suatu saat nanti Assalamualaikum saudariku;Ternyata, dari sekian pertemuan yang berawal dari pesan Masih juga menyisakan rindu Kau kembali hidup dalam dekapan kitab-kitab yang menyejjukkan Meski kabarmu menghilang Masih aku sisakan perhatian untukmu sebelum menjelang malam Assalamualaikum saudariku;Aku terbangun dalam lelap karena panggilanmu yang menyayat Bisikan syahdumu membuatku tahu arti berharap Kau bukan sekedar melati Kau pulalah embun pagi yang berkilau dibawah seruan mentari Assalamualaikum saudariku;Sengaja aku merangkul mawar segar di tangan kanan Sebagai uluran pertama saat nanti kau kembali dalam pelukan Bercanda lagi meski angin tak menyisakan kisah sedikitpun Namun, aku mnyimpan senyuman antara kau dan ketenangan Assalamualaikum Saudariku;Disini aku menunggu kembalimu seperti kemaren itu.. Januari No. Urut Tanggal Kirim // :: Jingga senja itu masih terbias di pelupuk mataku indah.. dan tak mau pergi.. iya bertahan.. terporosok dalam segala ingatanku berbaur dengan rindu padamu merahmu masih ku lihat jingga senja itupun masih ku rasakan tapi kau dan senja hilang terusir malam meninggalkan aku sendiri di sini dalam abu-abu merangkul fatamorgana tentang kau dan senja kita kala itu.. Di kesunyian malam aku meratapi semua hal yang sedang terjadi denganku Aku bersimpuh padaMU ya ALLAH berharap agar semua rintanganrintangan yang aku alami untuk menuju sebuah kesusksesan. terhentikan Aku ingin meraih sebuah kebahagiaan yang abadi... Kenapa semua orang tidak begitu menghiraukan masalah yang sedang menimpa mereka??? Tapi kenapa aku begitu sangat peduli dengan masalahmassalah yang menimpa aku???? Kenapa masalahku selalu besar??? Sebenernya ada apa dengan kehidupanku??? Aku ingin meraasakan kebahagiaan... Selama ini kebahagiaan hanya datang sesaat saja dan tak ada orang yang bisa mengerti aku selain diriMU ya ALLAH.... Ya ALLAH aku butuh seseorang yang bisa mengerti aku Yang mau menampung semua ceritaceritaku kesedihanku, Namun sampai saat ini mengapa KAU belum mengirimkannya untukku??? Pujaan hatiku... Dimanapun kau berada, Cintaku akan tetap setia untukmu Jikalau angin Topan menghalangi cinta kita, Angin Topan itu tidak akan bisa merubuhkan kuatnya cinta kita Walaupun Badai menghadang, Aku yakin, cinta kita pasti bisa menaklukkanya Pujaan hatiku... Cepatlah kau kembali Aku sangat merindukan dirimu Mungkin saat ini.. Diriku masih kekanakan Tapi apakah kau tau Hatiku tlah menba untuk mencintaimu Kita jalani dengan santai Tapi apakah kamu tau Pikiran tlah ku persembahkan untuk mu Tapi kau tanggapi itu hal biasa Pernahkah kau sedetik khawatirkanku Pernahkah kau sedetik memikirkanku Pernahkah kau sedetik membahagiakanku Mungkin semua itu tak pernah Buat apa kau minta kembali Bila hanya untuk menginap Membuat harapan palsu Yang kau lakukan karena pelampiasan Tak bisakah kau pikirkan perasaan ini Menderita akan harapan itu Semakin hari harapan itu semakin jelas Bahwa semuanya hanayalah samdiwaramu Bidadariku kau begitu manis nan cantik Bidadariku kau gadis yang pernah ku lihat dalam mimpiku Kau begitu mempesona nan indah Andai kata kau bulannya aku matahrinya Yang kan selalu terus menyinarimu sepanjang masa Setiap hari kuselalu terbayang oleh wajahmu Setiap jam kuselalu memikirkanmu Setiap menit kuselalu teringat oleh wajahmu Dan setiap detik kuselalu menyebut namamu Mengapa hatiku selalu indah jikala terbayang olehmu? Mengapa hatiku selalu gembira jikala kumemanggil namamu? Kau adalah bidadariku Kau adalah surgaku Dan kau adalah segalanya bagiku Cinta adalah anugrah terindah Cinta itu hadir dan mengalir seperti air Membawa kesejukan dan kedamaian Menyatukan dua hati yang berbeda Cinta itu sangat sederhana Cinta juga tidak sempurna Namun ia mampu membawa bahagia Ke dalam hati setiap manusia Cinta terus bersemi dalam hati Cinta selalu mampu untuk memaafkan Meski ia telah sering menyakiti Dan tak pernah peduli akan satu perasaan Country road, let me be there With this urage, I'm not feel alone I'll take on journey, to achieve my dream Let me be there, untry road Being away from them, I must not be sad If I find my happiness, I won't be alone As the hope is whispering my heart I will and surely to find out the way there Country road, let me be there With this urage, I'm not feel alone I'll take on journey, to achieve my dream Let me be there, untry road Being away from them, I must not be cry I must be strong, freeing myself from doubt As the memory echoes in my mind I will and surely to keep it in my heart Country road, let me be there With this urage, I'm not feel alone I'll take on journey, to achieve my dream Let me be there, untry road Although fear and despair will be disuraging me I strongly keep my will inside of my heart If destiny calls me to go to the place that I will belong there Then I shall go, untry road Country road, let me be there With this urage, I'm not feel alone I'll take on journey, to achieve my dream Let me be there, untry road Farewell, all of my beloved I can't say such that sad words But, I still must go I can't go back now Let me be there, untry road Hai anak kecil Mau kemana engkau? Mau apakah engkau? Kau bernyanyi dalam kemacetan Berharap aluran tangan kami Hai anak kecil Saat panas kepanasan Saat hujan kehujanan Demi sesuap nasi  kau tanggung rasa malu Tak tersentuhkah jiwa terdalam Setiap perjuangan anak jalanan Tinjau keresahan membucah Namun kau tetap tersenyum menjalani hidupmu Hari silih berganti ... Namun kenapa kau tek pernah pulang.. Tidak pernah ada kabar darimu .. Apakah kau baik-baik saja Atau kau sedang sakit keras Ayah ..oh.. ayah.. Kapan kau akan pulang .. Tidak kah kau rindu .. Kepada anak dan istrimu... Apakah tidak terpikir dibenakmu.... Apakah tidak terbayang .. Wajahku dan ibu .. Dulu kita sering tertawa bersama.... mengarungi kisah hidup yang sulit bersama-sama... Ayah ... Apakah kau lupa .. Atau kau sengaja melupakan kami... Apakah ini akhir dari kebersamaan kita..... Apabila aku bersalah.... Aku minta maaf yang sebesar besarnya....... Ayah pulang lah .. Aku ingin melihatmu tersenyum.. Aku ingin bersamamu lagi.... Aku ingin seperti dulu...... ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Dikau itu yang mengajari ku membaur dalam gelaptampa harus lenyapmenggenggap perasaan takuttampa perlu menyusutaku hanya diam dan terbangun dari ilusinamun tak sedikit pun rasa ini untuk pergi Aku merindukan muketika mimpi membangunkan ilusiketika malam menggores siangketika api membakar airketika putih menelan hitamdan ketika cinta merobek hati Disaat itulah aku masih merindukanmu Tak pernah terlintas Dan tak pernah terbesit diantara hayalku Setelah semuanya kamu penuhi dengan senyummu Kini sekejap lenyap habis terkikis Rubuh dalam satu alasanmu Ternyata aku jatuh terpuruk Dalam hayalan terbesar yang pernah kita terbangkanmeski alasanmu bisa aku terima taukah kamu tentangku pernahkah kamu pikirkan Aku tak mampu berdiri setegar dulu di sampingmu Aku tak mampu bermimpi seindah dulu saat kamu menyemangatiku Aku tak mampu menghindar dari bayang senyummu Hanya perlu kamu tau Aku belum bisa menghapus masa itu Sesakit apapun kamu melepaskuKetahuilah Sama halnya sakit aku menba membangun lagi rubuhan yang kamy berikansama halnya sakit saat aku terima kamu tidak disisiku lagi Sedihnya tak bisa kuelakkan lagi Hidupku di dalam angan yang hampa Aku hidup Tapi untuk menggerakkan jariku saja Rasanya sulit Aku mati Tapi mataku masih dapat kugerakkan Aku manusia muda Yang hancur masa depan Benarkah itu....??? Hidupku akan terus berada di atas kursi beroda Apa itu yang dikatakan hancur? Cinta yang kugenggam Meninggalkanku hanya karena kelumpuhanku Tak sudi ia merawatku Tak sudi pula ia menerimaku Aku ingin ini.... itu.... Tak ia pedulikan Apalagi untuk bersamanya... selamanya menemaniku Itu tak mungkin Karena ia benci dengan keadaanku yang sekarang Rasanya untukku tlah berubah Dan menghilang Tersadar di hati ini Bukanlah aku manusia yang kau cari Diriku lemah talk berdaya..... Aku tahu sakit ini Aku tahu bahagia ini Setidaknya dengan kejadian ini aku tahu siapa dirimu Merubah kehidupan Sia-sianya harapan Gelapnya dunia Kusamnya tanpa berada Jauh nian perjalanan hidup putus di tengah jalan Bukan syukur hanya penyesalan Terus terbayang berhadap reda Namun tak kunjung jua Bersabarnya hati inilah perjuangan hamba Pasrah ikhtiar akan nasib yang ada Walau masih terasa dan terus berkata Aku putus asa Muda harapan, tua seketika Jalan terjal yang berbatu Penuh dengan derai dan debu Sementara aku mematung menunggu Sampai jiwaku menyatu Lihat disana ... Ada telaga berwarna cinta Jernih tanpa noda Walau tak bisa untuk ku jelajah Oh Tuhan, perjalanan ini amatlah suram Seperti kompas dalam temaram Bisakah ku gapai Segala asa yg selalu ku simpan Mimpi dan impian Melebur bagai sebuah kesatuan Dalam nampan kehidupan Aku berdiri disini, menanti cahaya yg memberkati Menilik dan mengintai Hingga mimpi itu memuai Bak gelombang jiwa di udara Laksana sinar di pagi hari Bagaikan rembulan mengarunggi samudra Seperti peri kehilangan cahaya matahari Meskipun langit menyinari bumi Mirip bola di senja kelap Umpama terbang setinggi awan Bagaikan bintang menghiasi malam Sinar mentari bagaikan surya. Begitu engakau bersujud, terbangunlah ruang yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid Setiap kali engkau bersujud, setiap kali pula telah engkau dirikan masjid Wahai, betapa menakjubkan, berapa ribu masjid telah kau bengun selama hidupmu? Tak terbilang jumlahnya, menara masjidmu meninggi, menembus langit, memasuki alam makrifat Setiap gedung, rumah, bilik atau tanah, seketika bernama masjid, begitu engkau tempati untuk bersujud Setiap lembar rupiah yang kau sodorkan kepada ridha Tuhan, menjelma jadi sajadah kemuliaan Setiap butir beras yang kau tanak dan kau tuangkan ke piring ke-ilahi-an, menjadi se-rakaat sembahyang Dan setiap tetes air yang kau taburkan untuk cinta kasih ke-Tuhan-an, lahir menjadi kumandang suara adzan Kalau engkau bawa badanmu bersujud, engkaulah masjid Kalau engkau bawa matamu memandang yang dipandang Allah, engkaulah kiblat Kalau engkau pandang telingamu mendengar yang didengar Allah, engkaulah tilawah suci Dan kalau derakkan hatimu mencintai yang dicintai Allah, engkaulah ayatullah Ilmu pengetahuan bersujud, pekerjaanmu bersujud, karirmu bersujud, rumah tanggamu bersujud, sepi dan ramaimu bersujud, duka deritamu bersujud menjadilah engkau masjid Kali ini memohon memelas ketahuilah tentangku Kemarin aku ingin menangis Kemarin aku masih berpijak tidak berlari Kemarin aku tak ingin mengalah pasrah Kemarin senyumku masih tegar Hati masih tertata sabar Kali ini saja Dengar tentangku Entah mengapa bukan karna menyesal ataupun pudar Dunia memaksaku menangis mengijinkanku pergi, memelukku dalam pasrah dan memintaku berlari dengan beribu alasan yang sekian lama kamu beri Kali ini saja dengarwalaupun hanya beberapa detik yang kamu sisihkanwalaupun hanya sedikit pengertian yang kamu berikan Taukah kamu Aku cukup bertahan lama tanpa kamu sadari Menunggumu apakah kamu mempertahankuapakah kamu menahanku Dan kali ini pula aku tag pernah dapat jawaban Manalah mungkin kau katakan sayang aku Bila kau biarkan ku hadapi petaka ini sendirian Manalah mungkin kau benar cinta aku Bila saat mereka hakimiku kau justru tak disisiku Dimana cinta dan sayang yang kau bilang tulus dan sejati itu Bila kini sendiri kutanggung semuanya Dimana letak kebenaran cintamu Bila kini nyatanya kau menghilang saat ku ketakutan Bodohnya aku Hingga kini ku tak bisa membencimu Meski nyata derita yang kau buat untukku Doaku semoga bahagia kan segera menyentuhmu Selamat tinggal cintaku forever in my heart Disiniku tersandar seorang dirimenanti kedatangan burung merpatiseolah berharap bersenandung merdumenghiasi esokku yang syahdu nan pilu Merpatiku.............. cepatlah kau terbang untukkumengepakkan sayap-sayap nan indahmelintangi cakrawalahanya demi sebuah cinta Aku disini...... tiada goyahbahkan lelah tuk menantihanya demi kehadiranmu seorang dirimeski hati ini tak yakin kau kan kembali khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa memutar balikkan segala yang ada kaki menjadi kepala, kepala menjadi kaki banyak ribuan benar menjadi salah ditanganmu kata menjadi sebilah belati ribuan kata baik yang terucap sampai kelangit tanpa tangan kau angkat, tanpa kaki kau langkahkan hanya bisa berdiri kaku diatas mimbar kekuasaan menjadikan pikiran sebagai alat pemerasan kau terus saja berkata, berkata, dan berkata menebar pesona dengan bau bangkai dimana mana Aku dirawat dan dibesarkan Dari kedua tangan yang tegar Selalu mengasuh dan mendidik aku Kedua tangan yang ikhlas memberikan Kasih yang tulus .. Ketika aku membuka kedua Mataku ada wajah tersenyum Sambil menatapku sosok wanita Yang telah melahirkanku Wahai ibu .. Pengorbananmu akan dibalas Oleh Sang Ilahi Segala jerih payahmu telah Digantikan dengan permata yang berkilau Wahai hidupku Di sini di dalam kesendirianku Aku merenungkanmu Aku mengkontemplasimu Aku menghisabmu Wahai hidupku Saat ini Detik ini Aku tak tahu berapa lama kau bersamaku Mendampingi menyapa keluargaku Menyapa teman-temanku Menyapa sahabat-sahabatku Wahai hidupku Mesin mundurmu terus berhitung Setiap tahun kau kurangkan satu Angka sisa umur hidupku Hingga ia akan berakhir angka nol Angka saat aku tak berani membayangkan Oleh sebab apakenapadan kapan persistanggaljammenitdan detiknya Saat mataku terpejam untuk selamanya Saat mulutku tertutup rapat Saat senyumku tak berarti apa-apa Saat aku diusung keranda dan diantar orang-orang tercinta Saat aku masuk liang lahat sendirian Lalu atasnya ditutup papan Ditimbun tanah basah Aku masih sendiri di sini Tafakur merenung diri Terbayang seluruh kehidupanku Terlihat jelas di pelupuk mataku Ya Allah maafkan... Selama ini kami membanggakan dosa-dosa Dalam pembenaran nalar dan logika Kami telah menuhankan dunia Dengan alasan demi orang-orang tercinta Aku masih di sini Membasahi mata yang berkaca-kaca Sebutir air mata menetes dari sana Semoga ia dapat membasuh hatiku Yang mungkin mulai membatu Sebutir air mata di sejadah ini Kuharap kelak ia dapat bercerita Tentang pengakuan seorang hamba Tahun ini telah aku lewati Kuharap kelak ia dapat bercerita Hamba-MU pernah menyesali dosa-dosa Salam Tuan Canda, Ini saya si Gadis receh Maaf mengganggu waktu luang anda Di sini saya hanya ingin mereceh Tahukah anda, Tuan? Kerap anda berhasil membuat hati saya melompat Bahkan hanya retanmu saja Jika kau tanya kenapa, saya jawab saja,  tingkat keterejutan yang kau buat teramat sangat." Bahkan, Tuan... Hari ini pun anda membuat perasaan saya terjungkir-jungkir tak keruan Main asal ceplosan anda... Mengapa terasa begitu tepat? Sekali lagi jawab saya Tuan Canda Mengapa anda berhasil berbuat demikian? Sementara saya, Serasa tak akan mampu membuat anda merasa demikian.. Duhai Tuan... Saya hanya takut.. Jika cinta ini hanya permainan Bertepuk sebelah saja, pun membuat hati kalut.. Ah Tuan.. Kuhatrap tidak.. Sebab ku terlalulah mencintai anda Dan saya harap anda pun demikian Di tengah malam yang dingin nan suci Di tengah orang-orang berselimut Ku ambil air wudhu nan dingin Ku buka sajadah nan usang Ku bersujud di hadapan-Mu Ku tengadahkan tanganku yang berlumur dosa Ya Allah... Masih pantaskan hamba-Mu iniyang berlumur dosa? Yang telah lama melupakan-Mu Ya Allah... Masih pantaskah hamba-Mu iniyang sombong padahal lemah yang merasa hebat padahal kecil di hadapan-Mu Memohon pertolongan-Mu Sebelah mataku yang mampu melihat Bercak adalah sebuah warna-warna mempesona Membaur suara dibawanya kegetiran Begitu asing terdengar Sebelah mataku yang mempelajari Gelombang kan mengisi seluruh ruang tubuhku Terbentuk dari sel akut Dan diabetes adalah sebuah proses yang alami Tapi sebelah mataku yang lain menyadari Gelap adalah teman setia Dari waktu waktu yang hilang Kalau dekat kata orang beradu Kalau jauh kata orang rindu Hatiku layu karena dirimu Engkau pergi tinggalkan ku Kau pergi Ku bilang hati-hati Lama tak kembali Aku akan mencari Karena dirimu adalah peri Rasa ini yang dinamakan pergi Rasa sunyi yang selalu menghampiri Tanpa kau apapun ku kerjakan sendiri Jangan perlihatkan tubuhmu yang mati Cepat diriku pasti akan kembali Aku pergi hanya dua hari Ini akan mengajarkan kau nanti Saat diriku tak di bumi Pergi dan berada di istana suci Gerakan bibir merahmu saat kau mengaji Agar diri ini tak merasa sepi Melihatmu begitu damai.. Mengagumimu dengan diam.. Terpancar karismamu.. Dalam jiwa yang damai.. Bola matamu.. Seakan menghipnotisku.. Gerak senyummu.. Bagaikan langit berbintang.. Indah dirimu.. Sulit tuk diungkapkan.. Ku hanya terdiam.. Saat kau memandang.. Di setiap sunyi ku.. Ku mencari senyum yang hilang.. Dari pandangan yang tajam.. Di saat rasa ini terpendam.. Atas kehendak-NYA.. Hati ini merasakan cinta Namun andai hati bisa memilih Aku akan lebih memilih: Tidak mencintaimu.. Melupakanmu dari ingatanku Membuangmu jauh-jauh Dari sudut pikiranku Dan berhenti merindukanmu Namun apa daya.. Hati diciptakan untuk merasa Bukan untuk memilih Hati diciptakan untuk jujur Bukan untuk berdusta Dan hatiku selalu berkata: Aku tak bisa berhenti mencintaimu" -Laelafitria- Di dalam sinar-Mu Segala soal dan wajah dunia Tak menyebabkan apa-apa Aku sendirilah yang menggerakkan laku Atas nama-Mu Kuambil sikap, total dan tuntas maka getaranku Adalah getaran-Mu lenyap segala dimensi baik dan buruk, kuat dan lemah Keutuhan yang ada Terpelihara dalam pasrah dan setia Menangis dalam tertawa Bersedih dalam gembira Atau sebaliknya tak ada kekaguman, kebanggaan, segala belenggu Mulus dalam nilai satu Kesadaran yang lebih tinggi Mengatasi pikiran dan emosi menetaplah, berbahagialah Demi para tetangga tetapi di dalam kamu kosong Ialah wujud yang tak terucapkan, tak tertuliskan Kugenggam kamu Kau genggam aku Jangan sentuh apapun Yang menyebabkan noda Untuk tidak melepaskan, menggenggam lainnya Berangkat ulang jengkal pertama Antologi Puisi XIV Penyair Yogya, MALIOBORO, Saatku mengenalimu aku mulai tahu siapa kamusaatku menjadi temanmu aku mulai memahami kamu Saatku mulai mendekatimu aku mulai menyukaimusaatku jatuh cinta padamu aku mulai menyanyangimudan disaat sayang itu ada aku semakin takut kehilanganmu Cinta memang rumitsulit ditebak apa maunyatapi perasaanku takkan berubah sampai kapanpunkarena hati takkan pernah bisa berdustaaku dan kamu adalah satu untuk selamanya. Kuberjalan tanpa segan Menyusuri jalan, di tengah hutan Sampailah aku, ditujuan Rumah tua, tak bertuan Kubuka pintu, bergetar tangan Atmosfer Kelam kurasakan Tempat ini, dulu bekas pembantaian Pembantaian sebuah keluarga bangsawan Seakan, ku merasa disambut Jantungku berdegup kencang, tanda ku takut Terkadang, ku mendengar bisikan bisikan lembut Yang membuatku tersesat, bak ditengah kabut Lalu.. Ditengah pekatnya kegelapan Muncul, sesosok penampakan" Bersandang putih, berbalut kafan Tatkala bersembunyi, di balik bayangan Kulitnya pucat, berwajah masam Bermata merah, menatap tajam tak berkata, tak bergumam Bak rembulan, ditengah malam Bergetar nadi, tergoyah jiwa Membeku raga, terancam nyawa Ku berlari, sekuat tenaga Pintu keluar, didepan mata Ku beranjak tanpa ragu Kumantapkan, tiap langkahku kutinggalkan, rumah itu Rumah tua yang berhantu Mengutip hari baru dalam suara-suara angka Angka yang jatuh meranggas mengilusikan melodi Yang terucap ialah huruf-huruf yang melagui Daun-daun telah terangkat kembali dari tidurnya Gugusan awan rendah meniadakan kesuamannya Debur berontak lautan berpelukis mega kebiruan Diantara detak nadiku hari ini aku bisa melepas ragu Berlari diatas tali-tali harapan Menulis sajak dengan tegak menyiku Juga kutuang serat-serat perasaan dalam sebuah ilham Aku tau ini adalah angka terbaik dari hidupku Aku menggantungkan asa di pucuk ketekunanku Beri aku jalan dalam perjalanan hidupku Tuhan ---------------- Tanggal Kirim // :: No. Urut Masih kupangku luka ini yang membiru Dikala... Sunyi senyap merangkulku Dan rasa hampa mulai menerpa Ku tanya malam Mengapa aku letih tak tertatih? Entahlah... Di kala semua orang tengah terlelap Aku disini... Meredam rasa sepi yang ba menyelap Kini malam telah larut Namun masalahku tak pernah surut Mataku terpejam Ragaku merebah Namun jiwa ini kian meresah Dalam bahasa kalbu ku uraikan segenggam doameminta dan mengiba atas nama cintatuk tegar dalam menguasai cemburu hatituk sanggup membina cinta yang redupentah kesetiaan seperti apa yang ku punyanamun hati ini tetap satu untukmuentah seberapa jauh kau berlariku tetap di belakangmu... meski ada nyawa yang terbuangku rela Adakah kau mengerti disanaistanaku tetap utuh seperti dulupenuh dengan hiasan canda dan tawamudan masih mekar pula bunga yang kau titipkan itudalam asa ku berdoaku jaga cintamu... ku jaga hatimu.. ku jaga salu..... Kau ingin tahu doaku pada Nya?" Yaa Rabbi. ku takkan biarkan cintaku terbias oleh Kuasamuku takkan pernah takut padaMu Demi Cinta....... Demi Namamu.. seberapa besar Kuasamuseberapa berat ujianMu Ku hadapi dengan senang hatimeski Kau utus seribu Izroil Kepadaku meski kau luluhkan air nerakaMu Aku Tak Takut. Karna dia adalah harapankukarna dia adalah nyawakudan karena dialah... pembawa kasih Mu padaku Namun.. jika Kau berikan dia untukku... Demi Keagunganmu. Ku berani Kehilangan dia sekarangtapi pertemukanlah aku dengannya Dalam Hari Keabadian Mu nantiuntuk sekedar mengucapkan cinta padanya Qa/Rangga Lihatlah hutan kita ini Sedikit habis oleh orang-orang Yang tidak memikirkan masa depan Dia mementingkan pribadi tanpa peduli Lewat puisi alam imi aku bertanya Lewat curahan kata aku bicara Indahnya tanahku di atas negeri Ribuan pulau menyapa senyum bijaksana Indonesia tercinta tetumbuhan menghijau Aku lahir di sini Di tempat surgawi Tanahku subur penjajah suka buahku Mereka berkelana dari kejauhan Mereka datang berbondong Akhirnya mereka pergi dengan semangat alam Penjajah pergi, penjajah lenyap Hutan kita habis berkeping Sisa akar-akar yang suram Satukan jemari, beri yang lain pencerahan Cukup tanam satu tunas sehati Rindhu Perlahan dan pasti akan datang Kata yang membuat ku gila Kini sudah terjadi dimana kau tak lagi disisi Kulihat hanya nama mu yang terukir di batu Bersimbah bunga yang indah Ku ingin menangis tapi ku hanya diam membisu Bagaikan mimpi yang tak kunjung usai Sapaan mu kini tak ada hanya bayang yang terus bersama Ku rndhu dengan mu saat kau siap menjadi teman ku dikala tak ada yang mnginginkan ku Ibu sekarang aku tak bisa melihat mu lagi Tak bisa memandang mu lagi Tak bisa bicara dengan mu lagi Hati ku hampa tanpa mu Ibu..... Orang yang selalu mengerti aku Kini aku hanya dapat menangis di nisan mu yang bertuliskan nama indah mu Kurapuh tanpamu Tak ada lagi senym di bibir indahku Hanya ada rindhu dan kesepian Dan ini lah rindhu ku yang tidak akan hilang IBU KU MERINDHUKAN MU Terungkap masa silamku. Berderailah airmata. Ingat akan kenangan yg bgtu manis. Terngiang kata sayang. Terukir bias bias rindu. Membuka tabir. Sungguh perih kini kau hanya bayangan. Agenda harianku.. Kenapa aku membisu. Membeku sibak masa silam. Kalaulah mungkin.. Aku bisa ciptakan. Kau dn aku jadi satu nada. Mungkin bahagia akan nyata. Namun kini hanya fatamorgana terusik duka. Pernahkah kau lihat…Bila perahu telah bertegur sapa Dengan dalamnya lautan Seribu misteri Pernahkah juga kau lihat…Meranggasnya daun beluntas Dipagut nyanyian kemarau…Di pantai warna warni Telah kau lihat lihat Saat benang sutra di hatimu Telah tersingkap Kala….. Bocah bocah menyanyikan tembang Purnama di halaman rumah Tak ada nyala api yang benderang Hanya kulit mereka……Diseka temaram sang rembulan Di pantai itulah sauh kutambatkan Agar perahu menghitung nafas(Saat Ultahku, September ) Bias mentari hempaskan jiwaku Terbangkan sepi dalam asingku Yang tampak hanya kenangan Temaniku dalam kesendirian Kicau burung bersahutan Iringi riuh ombak yang berkilauan... Kugenggam asa di Negri orang jauh dari penantian.. Kucari sebuah damai yang ada diujung lautan Damai indah penuh harap yang ada dalam khayalan Tapi setelah kutelusuri tak ada damai sejati yang slama ni aku cari Sejenak aku berhenti liat Negri kaya mimpi dan akupun mulai menyadari Damai sejati hanya ada dalam hati yang slalu mensyukuri Nikmat il Lahi rabbi... Aku tahu ini semua tak adil Aku jua tahu ini sudah terjadi Mau bilang apa aku pun tak sanggup Air mata pun tak lagi mau menetes Alasann yang seringkali kau ungkap Alasann yang seringkali kau ucap padaku…Kau dengannya seakan ku tak tahu Sandiwara apa yang telah kau lakukan kepadaku………. Jujurlah aku tak mengapa Biar semua jelas telah berbeda Jika nanti pun harus aku yang pergi Ku terima walau sakit hati Mungkin ini jalan yang engkau mau Mungkin ini jalan yang kau inginkan Kau berlagak bodoh, tolol, Yaaaa……Kau dengannya seakan ku tak tahu Sandiwara apa, cerita apa, aku tahu Biar semua jelas telah berbeda Jika nanti pun harus aku yang pergi Ku terima walau sakit hati iniimenerpa bertubi tubii…merasukii jiwaa yang lemah ini pun air mata ku tak lagii mau menetes Pamekasan Juni ----------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Semua terasa menyakitkan Atas semua yang terjadi Setelah terlambat kusadari Betapa besar cintamu untukku Aku mengerti,.. Tuhan telah menjadi saksi diantara kita Akan besarnya cintamu padaku dulu Namun sesalku,.. Mengapa aku baru memahaminya saat ini Sekarang, setelah kau pergi jauh dari pandanganku Setelah kau meninggalkanku dengan berbesar hati Betapa bodohnya aku,.. Telah menyia-nyiakanmu Setelah kini kusadari kau begitu berarti bagiku Melihat sekarang dirimu telah bahagia bersama laki-laki yang telah mencintaimu Tanpa harus lagi mengharap dan menunggu cintaku Hingga sekarang,.. Kadangkala terbesit dirimu Ada perasaan mengharap cintamu yang dulu Yang pernah kau berikan tulus untukku Dan kupahami, semuanya takkan mungkin terjadi Semua takkan mungkin berpihak padaku lagi Bait demi bait puisiku mulai menyendu Di awal kutulis semua ini Diantara sesalku yang memenuhi rongga hati Di dalam malam yang kelam Dan juga bintang-bintang dan rembulan yang menjadi saksi Bahwa kini aku merindukanmu Begitu sangat mencintaimu Bersama ribuan sesal di dalam hatiku Maafkan aku yang dulu Jakarta oh jakarta... Terlahir pemimpin penista... Ulama di adu petinggi negara... Islam tak akan kalah dengan kamu sang penista.. Komunis oh komunis... Jangan buat indonesia menangis... Tak boleh nyakitin hati ulama sampai ter iris... Ingett Islam akan berantas kamu sampai abis... Kami bukan radikal... Kami bertindak pake akal... Islam itu memang kebal... Kebal dari petinggi negara yang syahwat kapital... Jika sampi detik ini aku tak pernah bisa menjadi seperti yang ku mupergi dan carilah orang yang mampu memhamidan mengerti kamulebih dari yang aku berikan kepada mu selama ini Kata tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadikata tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkata tak mungkin lagi menghapus kesalahan kemarin Hari ini adalah pastijangan ulangi peristiwa hitam kemarinsemoga titik hitam kembali putihkarena besok belum pasti hitam Sesak, sakit terasa di tubuh ini Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya Tenggorokkan terasa tercekik sangat kuat Penglihatan dan pendengaran berkurang karena amarah yang memuncak Melihat dirimu jauh dari sisiku Melihat dirimu dekat dengan lelaki lain Melihat senyummu bersama orang lain Melihat wajah manismu bersanding dengan yang lain Memukul hati ini Hasrat membunuh pun muncul Hilang rasa apa pun, yang tertinggal hanya amarah Otakku mulai memperkerjakan tanganku Senyummu seola-olah hilang entah kemana Pada akhirnya aku hanyalah si pembuat onar Yang membuat dirimu dipermalukan Membuat dirimu kecewa padaku Kau seorang manusia yang di ciptkan untuk menjaga hati Di beri perasaaan untuk berhati-hati Tapi, bagaimana jika seperti ini Aku bertanya-tanya Berapa banyak perempuan yang kau sakiti? Berapa banyak janji yang kau umbar Berapa banyak harapan yang kau janjikan Coba ingat-ingat Janji yang kau lontarkan hanyalah sekedar ucapan di bibir manismu Semua ini hanyalah kebohongan Tinggalkanlah aku sendiri disini Biarkan aku yang merasakan sakitnya Bahagialah kau bersamanya Jika ikhlas ini membuatku tenang Maka aku akan lakukan Bagaimana bisa kau masih dianggap punya hati, padahal yang kau lakukan itu meretakan hati Kaulah manusia tak berhati....... Tulisan mengukir betapa hancurnya aku.. Ntah darimana aku hendak memulai. Keluh kesah mengiringi jejak. Sampai dimana pena ini bercerita, Aku pun tak tahu. Kesal . Berusaha kuat menolak ombak. Tapi sang pantai bermain dengannya. Jalanan berliku menjelma menjadi pisau. Hampir sama ia.. Bosan dengan penat, Sakit hati yang dirasa. Dimana batas tinta hitam berbicara.. Tak ada yang tahu. Satu pesan yang sedari dulu Ingin terkuak.. Aku ingin menjadi jiwa Yang bahagia.. Itu saja. can Ketahuilah Kamulah yang ada di setiap doaku Meminta kepada-Nya agar kamu dan aku menjadi kita Agar kebersamaan dapat tercipta untuk kita Jika Engkau mengabulkan doaku Dan ternyata dia yang tercipta untukku Aku akan meneteskan air mata bahagia Aku akan selalu berdoa Semoga aku dan kamu Berada di jalan Yang di ridhoi oleh Sang Pencipta Rinduku akan hangat pelukmu Rindu belai kasihmu, Damai senyum hangatmu Taukah engkau jiwa yang haus kasih sayangmu Raga yang lapar akan cintamu tak henti merindu dekap belaimu Ingatkah dirimu, Kapan terakhir kau memelukku Kapan terakhir kau belai aku Kapan senyummu hiasi hariku Pandanglah jiwa yang meronta Menangis merindu sentuh kasihmu Embun bagaikan mentari yang bersinar menerangi bumi Engkau bagaikan rembulan yang bersinar ditengah kegelapan Sinar wajahmu menyejukkan qalbu Kehadiranmu selalu ditunggu di setiap saat detik waktu Engkau selalu mengingatkan di kala diri terlupakan Engkau selalu memberi perhatian di saat orang lain mengabaikan Engkau selalu mencintai di saat orang lain membenci Wahai sahabatku.. Tutur katamu indah mempesona Seindah bunga selembut sutra Candamu begitu menarik Sebening embun seputih salju Semangat belajarmu luar biasa Tak kenal aral tuk meraih cita-cita Sahabat sejati.. yang selalu ku cari-cari ternyata itulah dirimu Setenggak arak buatku mencandu Layukan mata sejuk di jiwa dan memang terasa hangat meredam rindu tenggelamkanku dlm syahdu biru anganku pun ikut terdengar sayup bercerita ta'adakah hasrat tuk buang harap yg ta'kan tertancap.? sinar bulan terbias didaunan cahya remang gugah renungan membuka satir dibalik suara yg bertautan yg ta'ku mngerti apa yg di suarakan kubuang dg do'a.. tak ada daya terus panjat do'a.. syahwatku ta'trima. andai memang itu... inginku ter-iring hingga layu kering dan lapuk saat tumbuh tunas baru kan kusuburkan tanahku harapan tuk binatang kayu terus terkikis tuk sang ratu tapi apa daya rindu ta'berlabuh karna janur telah melengkung dan mungkin ta'kan rubuh pergilah cinta.. carilah celah untuk keluar yang bisa membebaskanmu... carilah ruang untuk berpijak yang bisa menjagamu... carilah tempat untuk bersandar yang bisa mendamaikanmu... carilah teman untuk berbagi yang bisa membuatmu tertawa lepas... karena cintaku tak mampu memberimu semua itu... cintaku hanya akan menyusahkanmu... Malam kian melantur pada goresan hatinya ada angin tetap tak bisa bicara pada ranting meski dia telah menyapanya tetap tak bisa utuh pada dahan dan terjatuhlah daun kering itu diantara debu debu, Malam kian melantur pada goresan hatinya pada dawai tetap tak bisa menghibur pada kesunyiannya meski telah terpetik soneta, tetap tak bersenada pada kalimatnya dan heninglah dawai itu diantara riuh iramanya. Malam kian melantur pada goresan hatinya pada wajahnya, tetap tak bisa menemani kesendirian malam ini meski rindu dan sayang, menjadikan kegundahan kangennya dan mengeringkan irama kecintaan pada dirinya... Malam semakin melantur membawaku meluncur menuju gelap yg senantiasa melindungi kelelahan pada kedamaian dan ketenangan sunyinya,... Bilik Sastra Depok, pada gelap diketenangannya, // Biar shubuh menunggu pagi Pagi terlalu larut untuk terpejam Merangkak dalam gelisah Sepi seperti sudah menjadi basi Melangkah namun hanya bisa merayap Sedikit demi sedikit aku larut Terbuai dalam hancur arti hidup Aku berdiri tapi kemudian terjatuh, aku lelah berharap Aku lelah bertahan Layaknya terjerat Dalam nalar aku bertahan Dalam alur aku bertahan Biar garis ini menjadi baik Tapi layaknya pecundang aku lelah dan harus menepi. Telah aku ba renungkan arti dari sebuah perjalanan Tentang arti ketulusan Tentang arti keikhlasan Bukan tentang cara mendapatkan Tapi tentang bagaimana mempertahankan Proses adalah cara berkembang Bertahan tentang sebuah keberhasilan Ku memeliki seorang sahabat Tujuh tahun lamanya Yaa hanya tujuh tahun Mungkin takkan lebih Itu semua karena cinta Cinta buta yang tak berguna Yang bodohnya kita berdua bertengkar karenanya Dia memang cantik Dia memang baik Tapi pantaskah dia Menghancurkan persahabatan kita Yaa sekarang..... Merelakan dia untukmu Adalah pilihanku apa daya ku letih hati ini penat raga ku menjalani semua ini menjauh, menjauh lah dari hidup ku apabila tak mau akan ku nyalakan api agar kau ketakutan pergi, secepat nya tak usah kembali karena aku tidak membutuhkan mu apa yang kau ingin kan? aku ini hanya seorang yang tak mampu merasakan panas nya matahari apa yang bisa kau dapat kan? untuk berdiri saja aku tak mampu begitu penat ragaku ini begitu besar beban yang ada di pundak ku kenapa kau selalu ada di dalam setiap langkah ku takbisakah kau cari manusia manusia lain untuk kau beri semua rasa ini bosan apa mau mu.? sudah cukup sekarang pergi kau dari hidup ku. Suatu saat nanti mata mu akan melihat kekurangan kusuatu saat nanti telinga mu akan mendengar keburukan kudan suatu saat nanti hati mu pasti akan terluka oleh sikap ku Yaa itu aku itu lah akumaka dari itu aku butuh kamutegur aku bila salahnasehati aku bila keliruisi kekurangan ku dengan kelebihan mu begitu pun sebalik nya. aku harap kau tak lelah menjadi penghuni hati ini. Aku padamu hanyalah mudah saja Seperti kata yang tak sempat terlontarkan Layaknya abu dari api membakar kayu Sesederhana itulah aku padamu Aku padamu hanyalah mudah saja Lewat kalimat yang tak sempat tersampaikan isyarat Seperti hilangnya awan karena datangnya hujan Sesederhana itulah aku padamu Aku padamu hanyalah mudah saja Bagaikan pelangi pengganti derai yang pergi Ibarat setitik lentera kecil dihamparan padang gulita Sesederhana itulah aku padamu Aku ingin berucap Satu kata tentang cinta Aku ingin berteriak Satu kalimat tentang cinta Aku ingin mendekap Hanya dekapan hampa Yang aku punya Aku tetap tidak bisa Hanya dengan hening aku bercerita Dalam gemerlap aku mencari Dengan sunyi aku menanti Sampai tiba saat nya nanti Meski aku dan kamu mati Duduk berdua denganmu . Lebih menyenangkan dibanding menyelam di indahnya Pantai Ora Suara parau milikmu . Lebih enak didengar dibanding tembang manapun Gerak tanganmu yang kaku itu . Lebih indah dari Tari Jaipong sekalipun Mungkin aku hanya terbawa atmosfer merah muda di sekeliling Tapi persetan sajalah Karena sekarang aku paham Denganmu aku sanggup . Dan sekali ini kalau aku boleh egois Aku ingin bahagia Teman sejati Sahabat sehidup semati Sulit tuk dijumpai Sahabat-sahabat peduli Pada diri Yang mapan, egois Yang cerdas, sinis Tapi, tak semua sadis Masih banyak memiliki sisi manis Namun harus hati-hati Salah pilih, nanti makan hati Terlihat baik dari luar Tapi dalam,  kebusukan melebar Dan menjalar Senja berganti fajar helaian rambut hitam kini telah memutih waktu berlalu begitu cepat roda-roda kehidupan pun melaju dengan aneka kerikil banyak yang telah kau korbankan tak peduli dirimu lelah ataupun sakit kau tetap berjuang untuk kami anak-anakmu kala siang kau rawat kala malam kau menjaga kami meksi tingkah-tingkah nakal ini selalu buatmu menjerit namun kasihmu selalu tetap terasa kau adalah penerang di kegelapan kau adalah penuntun di khidupn IBU aku sangat mencintaimu kami sangat mencintaimu IBU Jika dapat ku ulang masa laluaku ingin dua bulan itu kembalisaat aku dan kamu masih bertegur sapa Salahkah aku berharap dengan hal yang tak pasti aku merindukan mu aku rindu saat di mana kita bertegur sapa Tiga bulan tidak bertegur sapaternyata membuat mu semakin jauh Hanya satu pertanyaan kumasihkah kalimat ini untuk ku?"now, so much love to you and now, i feel i can't far away from you i want now, tomorrow and forever you canalways in side me"Baru ku sadari mungkin kamu lah yang ku butuhkan namun, mungkinkah kita bersama seperti ingin mu dulu? '( Diam sesaat ketika mengetahui semua itu aku tahu, tidak seharusnya untuk merenung dan menyesali bukankah hidup ini adalah nyata, apa yang ada di dalamnya juga pasti nyata. menahan perih di dada, tak kuasa ingin mengeluarkan air mata. dalam hatiku berkata... berbuatlah apa yang jadi kehendakmu, sesuai dirimu, dan jadilah dirimu sendiri" jangan paksakan jika kau tak mampu membendungnya jangan biarkan godaan itu melukai jiwamu. melukai hari-harimu. seperti terikat tali atau terperangkap dalam sebuah jala kata bebas tidak jadi milikmu. engkau terluka akan semua itu. aku tahu, aku mengerti. pergilah jika ada yang melindungi hatimu bawalah segenap keinginan yang perlahan-lahan menusuk batinku bukankah kau tak ingin menjadi seorang pembunuh semuanya pasti indah pada waktunya. entah nanti, besok, atau seratus tahun lagi. banyak yang mampu membuat bahagia banyak yang menggeli hatimu sehingga kau dapat tertawa bebas bukan aku. bukan aku. Coretan ielha . Kesendirian ini membuat ku hancur Aku seperti tidak menginjak bumi Bernyanyi dalam ruang yang sepi Dengan pikiran yang kosong Aku terpuruk dalam kesendirian Dalam sepi aku bernyanyi Untuk mengisi ruang hati ini Yang sunyi senyap tanpa mu Hati ini sejenak mulai reda Dengan penyesalan dalam hati Karena diriku berpaling darinya Dan memilih mu Aku mulai tertawa Dalam ruang yang mulai bernyanyi Aku mulai tersenyum Dalam kesepian jiwa dan raga ku Sejatinya rindu aku tak tau Sedari pagi mengambang Pedas siang menghunjam Dan dada malam yang terbentang Adalah sesuatu yang menggelayut Menemani kemana langkahku Memperhatikan kataku Slalu terasa terbawa di diary hatiku Sungguh inikah rindu Tak lenakan malamku Tak indahkan nyanyianku Pandangan mengawang Resah pada sudut sudut rasa Gelisah pada tepian jiwa Kota serasa sunyi Bercerita di balik kalbu Jika ini rindu .. Sudikah engkau Tuan Mengabulkan pintaku Datang sebentar pada ku Nyanyikan lagu syahdu Mengobati deru di hatiku Bawakan aku secarik senyummu Untuk menjadi bunga mimpiku Mata bak sebongkah emas Hidung halus seluncur salju Bibir seindah kembang mawar Rambut bak ombak mendayung Senyummu terlukis dipikiranku Wajah lugumu kian merona Dijadikan badut lucu Di waktu kala itu Semilir angin menari-nari Pepohonan berlenggak-lenggok Menikmati langkahmu Meninggalkan jejak kenangan Kini telah menjadi cerita Segala canda tawa Di sela kesibukanku Kau menjadi wadah perasaanku Menampung curahan hatiku Tak pernah bosan kau dengar Keluh kesah yang kuutarakan Setiap saat ku mengadu Kaulah yang teristimewa... Wadah curahanku kini menjadi cerita akankah kita berjumpa lagi Ketika Malam Datang keheningan Menjemput Kelam, Lantunan Melody Cinta pun Melengkapi semua. Terdiam aku sejenak, Terhimpit penak Dadaku, Pedas mataku terurai bergelimang lara lara yang tak pernah berhenti menghantam jiwaku. Masa itu memang sudah berlalu tapi kenangan itu masih bersembahyang di pikiranku, Meski Kini Kau telah mencinta, Tapi aku masih terdiam dan Tak tau mengapa? aku tak pernah mengerti yang jelas kau khianati cinta ini dan bersama dia hingga Akhir nya aku yang harus menanggung semua lara ini sakit ini adalah titipan terakhir darimu atas semua yang kisah cinta kita dulu. Kau telah pergi jauh dari ku, Melupakan semua cintaku, Meninggalkan ku bersama kelukaan, Luka mendalam di dalam hati. Ku tau semua cintamu telah hilang, Ku tau betapa sakit rasa hati ini, Namun mengapa ku tak bisa melupan mu, Kau tak pernah hilang dalam setiap ingatku, Selalu hadir di kala aku terlelap bersama mimpi, Menemani ku dalam mimpi indah. Mungkinkah ini bukti rasa ketulusan hati ku, Mungkinkah ini rasa cinta meski tak ku rasakan, Sehingga kau tak pernah hilang dari setiap lelapku, Terlelap dalam gelap di malam tiba. cipt Aris Mr. Puitis" inilahygkurasakandisetiapwaktuTAK PERNAH HILANG Bagai terhanyut dalam pusaran waktu Aku terbawa menuju dasar hatimu Tergeletak sendiri dan terabaikan Tak sedikitpun kau acuhkan Aku terluka Tapi kuba bangkit meski tertatih Jatuh berulang kali pun kau tak peduli Hingga akhirnya aku bisa tegak berdiri Berlari tuk menuju pintu terakhir Pintu keluar dari bekunya hati Aku telah menduga Kau takkan melarangku pergi Tak ada alasan juga untukku tetap tinggal Sementara rasa ini hanya rasaku Rasamu telah sirna Hilang bersama egomu Atau bahkan telah tertambat pada hati yang lain Aku tak tau Sudah cukup semua derita Luka yang kau toreh teramat parah Berulang kali kau lakukan Aku menyerah (Untuk puteraku, Isaias Sadewa) Ketika maut mencegatnya di delapan penjuru. Sang ksatria berdiri dengan mata bercahaya. Hatinya damai, di dalam dadanya yang bedah dan berdarah, karena ia telah lunas menjalani kewjiban dan kewajarannya. Setelah ia wafat apakah petani-petani akan tetap menderita, dan para wanita kampung tetap membanjiri rumah pelacuran di kota Itulah pertanyaan untuk kita yang hidup. Tetapi bukan itu yang terlintas di kepalanya ketika ia tegak dengan tubuh yang penuh luka-luka. Saat itu ia mendengar nyanyian angin dan air yang turun dari gunung. Perjuangan adalah satu pelaksanaan cita dan rasa. Perjuangan adalah pelunasan kesimpulan penghayatan. Di saat badan berlumur darah, jiwa duduk di atas teratai. Ketika ibu-ibu meratap dan mengurap rambut mereka dengan debu, roh ksatria bersetubuh dengan cakrawala untuk menanam benih agar nanti terlahir para pembela rakyat tertindas dari zaman ke zaman Jakarta, Sptember Potret Pembangunan dalam Puisi Ku berlari kencang Lelah kakiku Terus berlari Menghindari orang-orang Orang tuaku Mengusir ku karena malu Karena Aku selalu merampok Hari demi hari Ku jalanih Demi menempuh hidup Dengan cara yang tidak baik Ku tau Ini adalah salah Tapi, apa boleh buat Aku adalah anak orang miskin Aku melakukan ini Demi hidupku Agar kembali sekolah Inilah aku Lambat laun Aku tertekan Karena banyak orang yang mencariku Aku mengerti Aku tidak ingin menjadi perampok lagi Tidak apa-apa aku miskin Asal halal yang ku kerjakan Aku menyesal Kini Aku berdiri Untuk memulai hidupku yang baru Aku akan berusaha melakukan yang terbaik Percayalah, aku takan mungkin sanggup tuk melupakanmu,,,percayalah aku takan mungkin menghilangkan semua knangan indah yg kau berikan padaku, Percayalah bukan maksudku tuk melukai hatimu itu,,,percayalah bahwa aku kan selalu mencintaimu selamanya Walaupun engkau bukanlah kekasihku, walaupun kita kan terpisahkan oleh ruang dan waktu, walaupun kita kan memiliki kehidupan kita masing-masing, walaupun usia senja telah mengahmipiri kita,, Namun kenangan kita bersama takan pernah pudar dalam sebuah kenangan indah takan pernah terlupakan dan terus terjaga dalam pikiran kita dan takan pernah terhapus oleh waktu yg terus berjalan, Karna kisah kita kan menjadi sejarah di dalam kehidupan kita, untuk berbagi dengan keluarga kita, dengan anak-anak kita bahkan dengan cucu-cucu kita kelak, Percayalah ikatan persahabatan kita kan tetap kekal tuk slamanya,,,percayalah,,percayalah,,,percayalah, terimaksih sahabat atas semua yang telah kau berikan terhadapku terimakasih atas semu kenangan yg telah kau berikan,, Terimakasih sahabat terbaikku,, Menyusuri lorong-lorong Teringat akan suatu kenangan Berbulir air mata jatuh tak terasa Seakan mata ini tahu akan rasa Hati ini begitu sakit mengingatnya Langkah kakiku terhenti tiba-tiba Kaki ini kini ragu untuk memulai Begitupun dengan jemari kecil Berhenti untuk menuai kata Terdengar suara resah mereka Letih rasanya diriku terpojok lemah Tak percaya lagi akan suatu mimpi indah Mereka berteriak ayo percayalah pada mimpimu Hati ini seakan tergugah pada teriakan mereka Jemari ini mulai bergerak perlahan Langkah ini mulai tegak tuk berjalan Kini ku percaya pada mimpi-mimpi itu Mimpi yang akan membawaku terus melaju Mimpi yang dapat membuat mereka terharu Terimakasih TUHAN atas berkahmu Akan ku kenang mereka selalu Hidup.. Adalah skenario ilahi Adalah Tentang Harapan dan impian Tentang suka dan duka Hidup  adalah jalan untuk berpikir Hidup juga tentang raga yang akan/pasti menyatu Untuk itu.. Cobalah berfikir untuk hidup Hidup tanpa beban yang berlebihan Tanpa masalah yang menakutkan Karena kitalah yang menentukan jalan hidup Di kala rembulan membuka mata dengan sinar warna keindahankilaumu adalah sinar suci Tuhanyang membawa jauh pada harapan anak-anak desa Di tengah sawah yang gemilangterselip sebuah keheningan yang menjadi tabir dalam perjuangansesekali air hujan akan datang membasahi pertiwidan riang akan menutup jendela duka dan lara Anak-anak desa akan datang membawa bumbu perjuanganmeraih angan dan mimpiditemani riak air sungai yang jernihdi kala malam di kala sunyi di kala gelapanak desa akan membawa ketenangan membawa kesejukan membawa keheningan dan membawa kebahagiaan Tuhan yang hadir akan mengabulkan mimpi anak desamengubah jalan yang terjal menjadi landaimengobati rasa sakit yang mendera menjadi kesembuhanmenyucikan segala laku dan khayalanmerubah raga yang remuk menjadi kekarmenghapus gundah gulanamenjebak kesialan dalam kerangkeng langitdan memusnahkan batu cadas yang kokoh yang menghalangi jalan Percayalah pada mimpiseorang anak desa yang bermimpiyang membangun jembatan khayalyang menggali lubang mimpiyang menaburkan benih perjuanganpercayalah pada mimpi Angin mengantarkanmuangin menjemputmuangin menggugahmuangin menggodamuangin menemanimuangin membawamu pada perjuangan anak desa Bagaimana mungkin Aku dan kamu Saling mengucap selamat tinggal Sementara beberapa sore Sudah kita lewati dengan berbagi dekapan Saling menautkan Ujung jari satu dengan yang lainnya Membentuk simpul kemesraan–Beritahu caranya Apakah mungkin Aku dan kamu Saling melepas diri Dan menjalani sisa waktuSementara Satu kata Satu tatapan Satu kecupan Uapnya masih begitu hangat di dada–Imanku berkata Bahwa setiap manusiamemiliki buku kehidupannya sendiriyang menoreh episode per episodenya–Di waktu yang kupanggil setengah malam Ingin ku lontarkan tanya Apakah perpisahan juga memiliki bukunya sendiri Atau setidaknya sebuah catatan kaki Yang menegaskan Kau dan aku Harus saling melepaskan diri Saling mengucapkan selamat tinggal Kemudian diakhiri saling melupakan–Kaudan Aku Detik dalam hidup.. tak usap tanpa kehadiranmu.. Perjalanan kini tersendat bila tanpamu.. kasih…. Berikan aku satu kenangan untuk ku simpan dalam kehidupan.. Resapan kalbu.. bak embun tak henti menyinari bunga hati dalam pagi.. Masih teringat jelas saat aku masih bersamamu.. Saat kita tertunduk malu pada seebatang bunga layu yang menatap kita.. Menginjakan kaki berusaha menghindar dari sinaran mentari.. Yang seakan-akan mengikuti langkahan bayangan kita.. Masih ragu dalam genggaman.. Berusaha tuk mengiyakan semua yang aku minta.. Hingga aku tak mampu pada akhir lanjutan kisah-kasih kita dimasa berseragam.. Kau pergi dengan hati yang riang.. Aku bahagia dalam kecewa.. kuba berusaha untuk mengiklaskan.. Namun apa yang aku rasakan telah memuncakan pada ego.. Hingga air mata ini tak henti bermunculan dari seketup kelopak mataku.. Aku tak membelah dalam hancur namun ku tatap cita dalam masa.. Ku balut luka dalam tawa.. Ku basuh mimpi dengan puisi..TEMANGGUNG, MARET Pukul.: WIB Ya Allah... Begitu banyak dosaku kepadamu Dosaku kepada orangtuaku Dosa-dosa yang membuatku tersiksa Apakah dosa itu bisa diampuni??? Tapi aku tahu Engkau maha pengampun Ya Allah... Jangan ambil nyawaku dulu Sebelum aku bisa berbuat baik Kepada orangtuaku dan orang-orang disekitarku Ya Allah... Begitu banyak dosaku kepadamu Karena aku sering tidak mengejakan perintahMU Tapi aku akan memperbaikinya Ya Allah bolehkah aku masuk surgaMU Tak akan kudapati dirinya dinyataku, Karena ia hanyalah kekasih fatamorgana, Yang tak akan pernah bisa kuraih Menyentuhnya saja diriku takkan sanggup, Apalagi mewujudkannya menjadi kenyataan, Ia selalu menemaniku dimana diriku berada, Karena dirimu adalah kekasih fatamorgana, Hanya bisa memandangmu dalam bayang-bayang ketidakjelasan, Mungkin ini lebih indah dari yang kukira, Karena diriku bisa membawamu, Disetiap langkah kakiku, Dan menepatkanmu dalam setiap sajak-sajakku, Dimana tinta akan kugerakan Menjadi susunan bait-bait puisiku, Teruntuk dirimu, Kekasih fatamorgana Meski seribu berkilahmelenyapkan bayanganmenelantarkan rasa... semua kembali sia siamerajuk kesendirian, sepi dan merintihmenggauli kesepian dalam malam yang tiada akhir Aku telah lelah menunngumu. menunggu datangnya pagimeresapi hangat pelukan, senyum cerah segelintir mataharikutiadakah kesadaran menyapamu menyentuh hasrat yang kau rujukkan dahuludi sini aku masih menunggumuhingga terkapar dalam lamunan sendu Sadarkanlah resahmu.. lihat lagi tangisan jiwamubiasakan menyapakutersenyum dan menyentuhkuakupun bosan selalu bermain dengan awan gelaptiada berakhir, memberikan ruang sang purnama Dalam kesunyian itu harusnya kau resapikau dengar lagi untaian sapaku lewat angin dalam sela nafasmuaku hanya yakin hatimu tiada ingkarhanya keangkuhanmu yang menutup hasratinilah aku..... dalam sepi yang selalu menemanimu Rasa yg berakar tunggang Merayap masuk kedalam sandubari Jauh kedalam relung hati yang pengecut Bukan pohon beringin memberi sejuk Seolah rasa tak berpembela Jua tak bertuan Matahari terus tak betabrakan terhadap bulan Saling teguh terhadap orbit yg tetap Entah sedalam apa Entah juga sampai bila Aku tak yakin waktu kan menjawab Apa lah lagi semesta Yang tahu hanyalah air mata Sebanyak apa ia telah jatuh Mengalir ke pipi yg tak lagi halus ini Mengapa bisa segila ini Apakah memang telah hilang kaidah pikir Hingga tak tahan menahan sakit sekejap Lalu rela menahan sakit yang panjang antaranya oh bunga dalam tatap kosongku Pahanira tlah berjaya pecah jiwaku Jadi dua keping jiwa Jiwaku yg palsu tlah nyaman menjalani lakon Seolah aku pada mu Jiwa nyataku pun ku benci Karena tak bisa memelukmu dalam nyata Ya benar Aku tlah gila Hingga tak tahu mana jiwaku lagi Lagi-lagi jatuh air mata itu Hingga kini kering sudah Yang ada tinggal hati yang tandus Setandus padang sahara Namun hati lebih luas lagi Persetan dengan lisan Tak satu titik goresan tinta pun terucap Hanya tangan lemah ini Ya hanya tangan lemah ini ingen terus menarikan pena Seriring dengan luapan rasa yang tiada akhir Ingin aku menulis sebanyak ku mampu Hingga aku lupa bahwa lisan punya hak bicara Hingga aku lupa bahwa semua rasa berhak untuk di ungkap Bukan disembah seperti tuhan sahaja Oh semesta Kenapa ada langit ada bumi Hingga mustahil ku gapai rasanya rasa ini. Sesak luka yang ku derita Menangis dalam duka lara Saat hati tak kuasa Menahan Derita yang tiada terkira Hampir ku merasa putus asa Kehilangan suka dan canda tawa Ku berharap sebuah kebahagiaan Yang dapat ku ukir sebagai kenangan Tangisku tak dapat ku bendung Walau langit tak lagi mendung Disini aku menunggu ujung Dihati ingin merintis senandung Harapan ini telah pupus Dalam jiwaku terus merasa tandus Tak ada kasih sayang yang indah dan tulus Dalam kehidupan yang berjalan terus Ku berharap suatu kebahagiaan Dalam seutas kata senyuman Ku ingin ada harapan dalam angan Yang meyakinkan hidupku akan terus berjalan Ayah. Ibu. Kasihku Hilang, Senyumku Hilang Harapanku Hilang Semenjak engkau menghilang. Cahaya selalu datang untuk di sambut. Tapi mengapa kau tak mau menyambutku? Apakah kau tidak membutuhkanku, Untuk menerangimu? Kuharap kau sadar. Akan pentingnya sebekas cahaya untukmu. Yang akan membawamu, Sama dengan yang lain. Mengertilah akan arti hadirmu. Jadikanlah Dirimu, sesosok yang membahagiakan. Kasih... Dengarlah aku Rasa ini selalu memanggil namamu Rindu ini seolah-olah menyiksakuNamun... Lamunanku terus mengelana Mencari tau pasti keberadaanmu dimanaKasih... Dapatkah kita berjumpa Telah lama aku menantimu Rasa rindu ini Terus menyiksa batinkuKasih... Aku rindu akan tawamu Aku rindu akan candamu Aku rindu akan perhatianmu Dan, aku rindu akan kasih sayangmuKasih... Ku mohon kembalilah Datanglah untukku Kehadiranmu sungguh sangat ku nanti Dan kata hati ini Terus menjerit Memanggil namamu. Semilir angin menelisik kalbu Membawa kisah yang telah lalu Rindu yang kian merasuk jiwaku Berharap rindu ini hilang ditelan waktu Ini bukanlah syair berdiksi Bukan pula puisi yang terangkai rapi Ini hanyalah curhatatn wanita yang terlukai Terluka akan rasa yang membutakan hati Ia lelah berlari Ia lelah tuk menggapai mimpi Ia wanita lemah yang slalu di sakiti Sendiri diantara tembok rindu yang terbentur benci Ia menangis sendiri Tak ada lagi dia yang slalu menemani Ia rindu akan kisah yang telah terhenti Ia benci pula akan rindu yang kian menyiksa diri Kutulis surat ini Pukul Cepat cepat aku tulis surat cinta ini Anginpun begitu mendesah Pohon pohon kelapapun menari nari disebalik peraduannya, tanpa irama yang jelas Ada apa dengan angin dan pohon? Ah Mungkin angin itu iri Sebab ia ajak pohon bercumbu, namun ditolaknya Ah Sudahlah Kutulis surat cinta ini saja Pagi hari telah datang Aku hanya ingin ucapkan selamat pagi sayang Malam telah hilang, langit yang hitampun semakin memudar Selamat pagi sayang Surat cintaku memang sederhana Karena memang cinta itu sederhana Sesederhana serpihan sajak Sapardi Djoko Damono Aku ingin mencintaimu Disaat aku termenung sendirian Engkau selalu ada disamping ku Senyummu tenangkan aku Pelukanmu sejukkan dunia ku Hari-hari ku penuh warna Hidupku penuh cinta Kehidupanku lebih bermakna Karena kaulah sahabat sejati kuSahabat.... Jangan pernah letih tuk temani ku Jangan pernah bosan tuk hibur ku Karena aku tak bisa ceria tanpa dirimu Karena kaulah bagian dari hidup ku Di hitam matamu mendung jiwamu. Segera kan merintik air matamu. Basah tangismu di lidah bunga. Bibirmu mencelup di goresan pena. Tetumbuhan kekasiih padang, Kekasih gunung, Kekasih bukit. Tapi, kau berkasih sakit. Desir berderu angin lalu Masih dalam sedihmu selalu. Temankan itu denganku Saat bersama dirimu. Bergelantungan pada nasibmereka yang mengalirkan hidup di sanabergantung pada lahan gemburyang menjadi daerah kehidupannyadan itu akan membawanya pada kemakmuran Di saat sawah telah menghamparwereng datang memboyong pergi sebuah harapanpupuk hilang dari pandanganair menghilang di telan bumisemuanya jadi hilang Ada kerinduan pada kemakmurantapi kini harus jadi sebuah harapan penantiandan………. tak terkabulkan Banyak yang mengharapkan datangnya seorang peritapi yang datang seorang raksasi Bila kita lihat bumi pertiwikaya akan segalanyahutan-hutan yang lebatair yang mengalir dengan kesejukanlahan pertanian yang luasitu kenyataan seharusnya di negri ini Namun, kita tak bisa untuk menggunakanhingga banyak yang meranamereka-mereka hidup di jalananpelana-pelana kehidupan yang layak menjauh darinya. Mengapa ini harus terjadi?mengapa mengapa ini terjadi di negeri tercinta kita yang subur dean gembur? Bila mereka berteriak atau menangis, kita bisa apa selain kita ikut-ikutan jadi mereka Padahal tangan kaki kita adalah bekalpadahal kita dan mereka bisa bekerjasamatangan kaki gerakkan untuk kesuburantak usah teori saja yang kita telatarkankita perlu melakukan sebuah aplikasi riil Saat kita lihat mereka menangiskita ikut menangisapa itu yang harus kita lakukan padahal kita insan yang berhatimestinya kita giring mereka untuk membuat negeri ini bahagia Negeri ini adalah tanahadalah tanah yang suburkita injakkita banguni gedung-gedung bertingkattambah pelebaran jalanberapa hektar kita sia-siakan berapa penghasilan yang mungkin kita dapat bila itu kita olah? Pohon-pohon besar kita tebangmereka ikut-ikutan menebanglalu……………………………………………………….. hutan-hutan telah menipisdan air hilanghingga negeri ini kepanasan dan kekeringan Apa kita mesti berdoa saja pada Tuhan agar air tumbuh menjadi aliran yang menyejukkan agar rasa haus terobati mestinya kita harus berpikir ke depanlihat da resapiapa yang akan terjadi nanti? Bila semua beginikesuburan akan kemana perginya mungkinkah beton-beton yang kokoh yang kita pandangi setiap hari bisa kita makan?atau kita akan kenyang lihat kendaraan yang saling menyapa? Mungkin lama-lama kita akan matikalau ini mengakar di negri kita Apa dan apa yang bisa dikata selain kita menunggu kematian datangkarena semua yang kita harapkan telah menjadi duri dalam daging Jika cinta itu bunga tak selamanya ia segarpasti dia kan layu Jika cnta itu pohon tak selamanya ia kukuhpasti kan tumbang Aku tak mengerti apa itu cinta yang aku tau cinta adalah anugrahcinta adalah sebuah kehormatancinta tak bisa di umpamakan dengan apapun Namun cinta adalah diri sendiriyang timbul dalam jiwa itu sendiricinta tidak membuat penyakitnamun diri sendiri yang membuat penyakit ituOoooh,,, Tuhan anugrah terindah-MU adalah cintatapi mengapa cinta di jadikan khayal yang mengerikan oleh hamba-MU Ampunilah kami ya Allahtelah mengabaikan cinta menjadi kebencianmenjadikan cinta dosa besar dalam hidup kamikarena kami hanyalah manusia biasadan cinta yang terindah adalah cinta kepada-MU dan Rosul-MU. Gema adzan tak mengetuk telinga Lantunan firman tak masuk dada Mau'idzoh enggan mendengarnya Ibadah sudah membosankan terasa Tengah terselam dalam merana Pahit hidup karena dosa Manis madu tiada menyapa Pergi jauh ceria bahagia Akan begitukah hidup dunia Akan teruskah berbuat dosa Hanya mampu begini seorang saya Yang terdampar di sudut sengsara Ada masalah setiap kala Ada sedih setiap malam tiba Tak bahagia di siang harinya Merataplah di esok dan senja Datang dari diri sendiri semuanya Sebagai peringatan dari Sang Penguasa Dari nafsu syaithan menggoda Bisik membisik adu domba Deraian deras air mata Tak menyiram api duka Andai juga tujuh air samudera Tak mungkin sedihku sirna Semua dariku kedatanganya Dakulah yang harus mengakhirinya Bila datang dari Sang Esa Pastilah berakhir bila dikehendaki Nya Tlah lama ku tunggu dirimu Menanti akan hadirmu di sisiku Tapi apa lah dayaku Penantian ini hanyalah angin senja yang tak ada arti Rinduku pada mu telah menjadi nyata dalam benakku Membuatku menjadi gila karena mu Apa yang harus ku lakukan kini Harus kah ku berlari untuk mengejar mu Pasti hanya byangan yang kudapat tanpa ku tahu akan diri mu Yang ku tahu hanya rinduku pada mu Aku mengenalmu dengan tiba-tiba Kamu datang dengan gagah dan penuh percaya dirikau menghampiriku dengan penuh harapan Kata cinta pun kau suguhkan padaku Hatikupun goyah dan Rasa tak percaya Akupun Terus bertanya Apakah ini nyata"Ya tenyata ini memang ada.... Kusambut hatimu dengan kasih sayang Indah memang sangat indah Waktu terus bergulir dan sangat menjanjikan Kita pun merenda hari dan masa depan Tapi waktu harus memisahkan kita, Engkau harus kembali mengemban tugas Demi satu Tujuan Hidup Alangkah singkatnya CINTA kita Tapi kubangga bisa jadi bagian dari hidupmu.... Suatu kata yang penuh damaiadalah kata yg ku dengar dari lisanmu Senyum yang tulusadalah senyum yang tersirat dari bibirmu Sayang Aku tulis ini dengan berjuta rasa yg ku terimadalam lirihku selalu ku bertanyasampai kapan ? sampai kapan rasa ini akan kau hiraukan Setiap waktu ku lewatidengan ketidakpastian inisetiap detik yg ku lewatidengan penuh harapan Lelah Ya mungkin itu yg ku rasakan Menantimu yg tak punya kepastian akan rasaini Pandang akupandang penantiankuini aku dengan sejuta harapan di dadaku Sampai kapan kasih ?? sampai kapan engkau dengannya ? Sampai kapan ? Aku selalu berdiridi atas kesabarankuaku tau kau mencintaiku dan diaaku mengerti Aku Aku pergi jika kau mau aku pergi Bukan aku tak menyayangimuhanya saja Aku mulai merasa lelah yg teramatsangat setelah mengurung rasa ku dlmpenantian ini Jika nanti aku adalah bagian takdirmuakan ku jaga kisah iniDan Jika nanti Takdir berkata lainijinkan aku Selalu ada di hatimuwahai engkau…harapan kasihku…. Lepaskan semua beban-beban derita. Dan rasakan saja sejuknya bumi nusantara. Terbentuklah garis khatulistiwa. Dan terbentuklah suku dan budaya. Yang seakan membuatku menjadi bangga untuk negeri secerah mutiara. Sebuah pena ku letakkan di atas secarik kertas putih, Kutuliskan dengan tinta hitam dengan goyangan pena gembira, beserta balutan cinta. Demi indonesia yg lebih baik mari bergenggam tangan Mari bekerja nyata untuk menuju kehidupan yang sejahtera dan beribawa. Aku ingin jadi rumahmu Rumah yang selalu Bisa menunggu Kedatang tuan rumahnya Rumah yang tetap diam Tidak akan kemana-mana Rumah yang akan banyak kedatangan tamu Namun tetap tidak merubah kepemilikannya Rumah yang terus diperbaiki Jika ada sebuah kerusakan Rumah yang bisa melindungimu Dari terpaan angin, hujan, panas dan dinginnya cuaca Rumah yang menjadi tempatmu istirahat Ketika lelah seharian beraktifitas Rumah yang menjadi tempatmu untuk pulang Setelah bepergian jauh diluar sana Maka bukakan pintunya untukku Jika aku bertamu dirumahmu Kini malam telah sunyi Yang ada hanyalah ingatan Dirinya kini telah tiada Tapi jasanya ku pegang erat Memang pilihan yang sulit Tuhan, jika boleh aku meminta Kembalikanlah dia padaku Dia adalah jantung hatiku Tapi kini aku sadar diriku hanya milik-MU Tuhan, tapi hati ini menjerit mencari arah untuk menemukannya Tuhan, berikanlah diriku kenyataan yang sebenarnya berikanlah kekuatan bagiku karena aku tak bisa hidup tanpanya If here is a time machine Those walls, that yellow faded wall There was three seats, one wood table and we was sitting there The lamp, a messy desk on the rnerI remember about those days My tears is falling drop by drop As I remember every send You looked into my rainy gaze How I remember your gaze But if those days can be repeated If peoples who dead can be live again If I can make those paper back to white again even though I have burned it Realized that you will never back to those momentsI just ask, I cannot accept I just shriek why Ask about a thousand wonder Those days cannot be repeatedI cannot do anything Just worry about my future Without you without youI am too late when I look at you If I can be all that you wantedI knew my life will be longer Because I miss the way I miss you like I miss everything And I know all is too late All is too lateI cannot do anything to fix the pastI just can cry about you The past is just everything what cannot be fixed Cannot be repeated but canmake us fall in regretsI'm too late when I say I'm sorry Too late to fix my life The happiness is over And my life is full of misery Because you draw it to me All you do is just sink me into my own tears and you walk away Every words you say No one can erase my misery And I just want you to sit here But everything is too late Too late to realize Mengapa harus terjadi perkenalanbila akhirnya harus kandas dengan perpisahansungguh aku takut kehilangan. kehilangan sayap yang telah terajutkan Ku takut kau terbang dari dekapku ke firdaus dan salsabilah sanaku ingin kau bahagia. tapi.. Aku tak ingin kau jelajahi angkasakalahkan Nheil Amstrong dalam catatan rekor dunia Kau malaikat dalam jiwa. kau lentera saat gelap gulita. kau seberkas cahaya saat ku terluka. kau juga yang ku cinta.. Jangan pernah kau pergi. tinggalkan jiwa dalam sepi. walau semua kan terjadi. simpanlah aku dalam hati.. Cinta... Kata Dan Semua Yang Kau Ucap Begitu Nyata Begitu Sulit Untukku Rasa Dan Begitu Sulit Untukku Kenang Cinta... Kehangatan Jiwa Yang Datang Tampa Diminta Dan pergi Degan Memberika Sebuah Sayatan Luka Cinta... Memang Sulit Untuk Dilupakan Seperti Sekarang Cinta Datang Dengan Berikan Bahagia.. Namun Pergi Dengan Meninggalkan Luka.. Kita bersama seiya sekata, Berbagi canda dan segala tawa. Entah bagaimana mulanya. Mentari mulai meninggi, hujan mulai menerpa. Badaipun kita lalui tanpa duka. Rasanya pincang ketika melihat salah satunya terluka. Tetapi mentari akan selalu menerangi persahabatan yang dikelilingi sebuah harapan dan kebahagiaan. Jujur, Aku bangga dengan kata KITA"Sederhana, tapi bisa membuat kami bersama. Ada apa gerangan Tiba-tiba sepucuk nisbi ini sedu tak berkesudahan Memancarkan cahaya nyata penuh kedamaian Terasa tentram dilantaran kala subuh menjelang Seindah pelangi digoresan atsmosfer debu awan Ada apa gerangan.. Nisbi ini ingin bersamanya Mengukir makna Menari diguratan senyuman Bergandeng tangan menggapai masa depan Hal yang tak mesti ingin kupastikan Hanya denganmu sahabat anganku Jiwa ini ingin menyatu Raga ini ingin bersama Mesti debu masih terhimpis dilantas sana Mesti umur tak tahu ajalnya Namun hati ini ingin bersamamu sahabat anganku.. Akankah kan kupendam jauh artefak ini? Akankah semua kan tercurah luka pada perpisahan Sahabat anganku…Rintihan nurani ini sungguh telah terpadu Berharap semua anganku kan bersemayam dimimpimu Menggurat makna tanpa luka Menyatu selamanya tanpa ada kata perpisahan Tercatat indah dalam kitab lazduardhi persahabatan Kini…. Aku selalu saja meringis tanpa membuat kau menangis Aku selalu termamat dalam guratanmu Sahabat anganku Apakah kau tahu makna dari semua itu? Aku telah lelah menanti kebersamaan kita.. Namun…Setelah aku lelah menantimu Aku teringat waktu singkat itu saat kita bersama Bercanda meski kau masih kaku Tertawa dipelantaran biru jingga Hingga saja kata istiqomah masih menyatu pekat dilubuk jiwa Sahabat anganku…Aku ingin kau membaca surat ini Dan ku inging kau tahu, benar-benar ingin.. Kita bersama seperti waktu silam itu Aku tersenyum kaupun begitu Aku tak mau kau saat ini cumbu Mesti kau belum tahu.. Aku selalu menunggu kedatanganmu sahabat anganku…Nestapaa….. Kini gerangan telah menjawab semua“sahabat sejati sulit dicari dan sulit untuk dilupakan”Walaupun aku harus berkata “ya memang benar”Tapi diri ini masih menba bertahan mesti melelahkan Sahabat anganku,,, Aku tahu. sepucuk surat ini Tak akan bersama dalam genggaman tanganmu Semua penantian ini tak akan sedu Saat buah bintang itu mamancar dilangit biruMAPK, juli ----------------------------- Tanggal Kirim // :: No. Urut Cinta,benci sayang bermuara dalam sebuah kerinduan Ego datang saat tak terbendung dalam pikiran Kasih dan sayang tertutup oleh amarah petang yang datang Kala hati merasa tersakiti hanyalah kesendirian yang mengintropeksi Dan dalam suasana sunyi hati mampu mengilhami diri sendiri Bangunlah karna cinta mampu kau ciptakan Hindarilah pertengkaran dengan menjaga hati dan lisan Ungkapkan saat hati mulai memerah ruah Saling kasih mengasihi buang rasa buruk dalam hati Nikmati sepi dalam sunyi Diam termenung ku sendiri.. Merangkai mimpi dalam penjara suci.. Inilah aku yang sendiri lemah tanpamu.. Kehidupanku kini terasa kelabu.. Setelah kau jauh dariku. Bintang bintang yang dulunya hiasi malamku.. Kini tak lagi menyapaku.. Ingin rasanya ku kembali pada kehidupan yang dulu.. Dimana kita bisa merangkai mimpi.. Dan menguak tabir cinta bersama. Kasih. Ku merindukanmu. Andaikan kita bersatu bagai yang dulu. Kan ku satukan rinduku dan rindumu. Agar jadi keindahan bagai yang dulu. Namun. ku tau semua hanyalah khayalan. Karena semua hanyalah tinggal kenangan yang tersisakan. Kasih. Inilah salamku hanya dalam ujud puisi.salam rindu menyapamu. Ternyata masih bisa ku tertawa, Sedang kepala membentur keras Kenyataan dera Ternyata masih sanggup ku berkhayal Saat lamunan membekap penuh Imajinasi bual Begitu indah menyadari kedunguan Begitu lepas menatapi kekalutan Dalam lingkaran nihil daya diri Dalam bulatan limbung seloka hati Bertubi menerpa tiada henti Kesanggupan tuk menepi Merontak amuk caci maki Keyakinan tuk terus tetap berdiri Kutunggu sekejab awan memuntah Rintik menderas hujaman amarah Ku berdiri, melirih kuyup basah Agar airmata membias sumringah Agar sedu sedan menampak gagah Di bawah deras rintihan marwah Semoga sekepal iman yang ada... Kan tetap meyakin asa Bahwa....... Selepas badai, damai kan ada, Berkasih mesra dengan bahagia Sedih diri ini ketika ku mengingat semua tentang ku dan kamuterkadang air mata ini bercucur tanpa berhentisaat ku sadar kau tak lagi di sisiku kini ku sendiri tanpa kamu kini ku hanya terdiam di sudut kamarsambil membayangkan mu memeluk erat tubuh ku dan mengatakan aku tidak akan meningalkan mu untuk sekarang dan selamanya Tetapi kini semua telah berakhir cerita indah yang dulumenjadi kebanggaan ku yaitu bersama dengan dirimumencintaimu menyayangimu dan berada di samping mudan semua itu telah berakhir hanya air mata yang menemanikudalam kesedihanku for you . Aku akan tetap bangkit meski terus terjatuh.. Aku akan tetap di sampingmu meski berulang kali kau sakiti.. Aku akan tetap setia meski kau duakan.. Aku akan tetap mengulurkan tanganku saat kau terjatuh dan rapuh.. Aku akan tetap tersenyum dan bahagia meski hatiku tidak merasakan itu.. Aku akan menemanimu saat kau gundah.. Aku akan selalu menjadi yang terbaik di antara yang terhebat.. Dan aku akan selalu ada saat kau kehilangan arah... Aku selalu ada untukmu.. Percayalah.. Aku tak menyuguhkanmu sebuah janji tapi aku menyajikanmu sebuah ketulusan di balik semua ucapanku.. Aku tak berjanji akan hal itu.. Tapi, Inyaallah jika Tuhanku Merestui itu akan aku penuhi semua kata-kata itu.. Karna cintaku tulus.. Karna sayangku Ikhlas.. Hanya Untukmu.. Cintaku untukmu karna restu Tuhanku.. Sayang.. Tak pernah ku sadari. Kemarin kita masih bersama. Kau menba membuat ku memerhatikanmu. Kau terus menba. Namun aku terus mengurus orang lain. Kau menba lagi. Kau memelukku agar aku peduli. Tapi aku tak acuh dan dirimu menolehku dengan tersenyum. Tak ada rasa sedih. Tak ada rasa kecewa. Tak ada rasa marah. Yang kau tujukan kepadaku. Setelah itu.... Ku antarkan dirimu. Hanya sebatas mengantar tanpa kata dariku membalas katamu. Tak pernah ku sangka. Kau pergi begitu cepat. Tanpa ada kata darimu. Lalu sepucuk pesan dari orang tuamu yang kau tulis tertuju untukku sayang terima kasih untuk semalam. Semalam adalah hal terindah yang pernah ku habiskan bersamamu. Tapi maafkanlah aku sayang. Ikhlaskanlah kepergianku. Tuhan telah memanggilku. Ingat ya sayang jangan lupa untuk sholat. Doa kan orang tuamu dan jangan lupa untuk diriku. Kau adalah titipan Tuhan yang terindah" Namun aku tak peduli dengan kebersamaan kita yang singkat. Aku menyesal sungguh menyesal. Namun penyesalanku tidak berguna. Dia telah pergi untuk selamanya. Tak Tergapai Tinta Asmara. Dan aku Tak tau apa yang aku lantunkan dalam hati Ataukah nyanyian Ataukah sebuah curahan Yah itulah hati. Siapa yang tau Dan siapa yang mau tau Setelah apa yang ada dalam hatiyang selama ini terjaga Terenggut oleh sebuah kata. Rantai-rantai jeruji serta gembok yang mengunci Sumber dari sebuah cinta yang tulus pun meleleh Terbakar panasnya kata. Hai sedang apa kau? Berbicara apa kau iniHahahahaha Apa yang terjadi padaku Apa yang aku lakukan Terbesit tawa dalam tangis Terpang-pang tangis dalam tawa. Oh tidak. Kata itu seperti tombak Yang menancap di jantungku Sangat dalam tombak itu menancap di jantungku Mampukah aku hidup Atau bertahan Dengan tancapan tombak ini. Tak ada lagi syair Tak ada lagi sebuah gerakan Tak ada lagi cahaya. Sebuah kisah berawal dari senyuman Yang semakin lama kurasa nyaman Saat hati yang mulai tertahan Ketika dekat ingin kusapa dengan senyuman Walau rasa tak pernah jadi nyata Tapi keinginan selalu hadir dalam jiwa Karna dalam setiap ucapanya beriku makna Dan langkahnya sejenak menghaentikanku tertarik padanya Namun perasaan yang bimbang Tak bisa ungkapkan rasa senang Yang hanya mampu memandang Walau jauhbtetap ingin jadi bintang Karna yang kurasa hanya sebuah rahasia Sebuah cinta yang tak mampu tukku berkata Tak berani untukku ungkapkannya Namun hati tetap memilihnya Senyummu menggetarkan dunia bagaikan api yang melelehkan besi kau mahluk tuhan yang unik cantik, menarik, dan menawan. Kau diciptakan dari tulang rusuk adam begitu hebatnya dirimu. Air matamu air mata cinta, kelembutanmu seperti sutera kasih sayangmu melebihi samudra cinta kasihmu tak ada batasnya.. Kau bukan ibu kartinikau bukan chut nya dinz tapi kau wanita yang hebatwanita yang kuat.. Kaulah wanita indonesia, wanita yang sangat mulia. Ototmu bukan senjatamupedangmu bukan sipatmucinta kasih sayanglah senjata terdahsyatmu itulah jiwa dan hatimu.. Kau genggam dunia dengan senyummukau kepal samudra dengan kelembutanmu. Tunjukan pada dunia bahwa kau bisatunjukan pada semua orang bahwa kau mampuhtunjukan pada lakilaki, bahwa wanita itu bukan mahluk yang lemahtunjukan pada negara bahwa kau bisa berkaryatunjukan pada tuhan bahwa kau bukan makhluk yang cengeng.... Kemana tumpahkan rasa. Kemana mencari keadilan. Kala sesal terjadi. Dirimu telah menjauh pergi. Ku sadar semua telah trjadi. Semuanya tak mungkin kembali. Semuanya telah berubah. Aku benci dengan keadaan ini. Salahkah aku. Yg selalu meragukan cinta dan ketulusanmu. Salahkah aku kini. Masih mengharap kau kembali. Kadang kumerasa benci sendiri. Selalu trbawa emosi. Bertengkar dn bertengkar. Mewarnai hari tak lagi damai dihati. Tatapanmu mulai beku Bahasamu mulai merintih Pialamu seakan tak lagi berarti Terpenjara dalam ketegasan kaca Debu-debu masih berlari-larian Berlomba untuk menjadi yang terdepan Ataukah hamba yang menantang Berkorban badan melawan pantang Peluh berkejaran basahi seragam Yang terlanjur terpilih tanpa memilih Berharap samarkan pedih Dari sergapan tatapan tajamTertatihKosongHampaNelangsa Entah apa lagi hukuman raja Seakan ampunan tak berhak lagi terpilih Mata itu Mata yang susah untuk dilupakan Dimana kedua kelopaknya yang selalu mengingatkan Membawa kedamain hati untuk dipandang Alis yang lumayan tebal Dan bulu mata yang menghiasi Turut membuat hati terasa sejuk dan berbunga bunga Hidungnya yang mancung Dengan bibir sexy Dan lebat rambut hitamnya Menjadi pusat pandangan bagi setiap kaum lelaki Kulit putih mulus nan mempesona Dengan body yang modis Seakan bagai magnet Dimana setiap lelaki yang berada disekitarnya berlomba lomba untuk mendekat Cinta. cinta adalah suatu kebahagiaancinta itu bagai bulan merindukan bintangcinta adalah anugrah terindah Tapi. menggapa cinta akhirnya menyakitkanbagai kan tersengat lebahdan bagai perahu diterjang ombak Tapi. mengapa cinta tidak pernahbisa di dapat dengan kesetiaan dalam hatidan dalam hidup.. Cinta adalah sebuah anugerah Laksana permata menghiasi sang bunga Penantian hanya sebuah ilusi pembuktian cinta Tak ada kata terukir selain menunggu Menunggu akan hadir cintamu kepadakuEntah... Sampai kapan rasa ini bertahan Setia untuk dirimu Kuat hati yang teguh kan menjaga Semua kepasrahan keyakinan adalah harapan Aku menanti sebuah cinta darimu Disini... Selalu langit yang sama persis dan selalu dengan hati yang sama hanya satu yang berbeda adalah karena aku tak disini, Aku fikir... aku sudah membiarkan mu pergi tanpa sesuatu yang tertinggal,tidak.. tidak... aku masih belum bisa membiarkan mu pergi, Aku cinta kau... aku mencintaimu tanpa sempat memberitahu mu maafkan aku.. maafkan aku, Dapatkah kau mendengarkanku dapatkah kau mendengar pengakuanku yang terlambat terhadapmu fitra utami ismail umi Keinginan memang terkadang berbeda Dengan kenyataan yang sudah ada Langkah terbaikku adalah menerima Mungkin saja Dia sudah punya rencana Yang tidak kuketahui apa jalan ceritanya Tugasku bukanlah menjagamu Namun Memperbaiki akhlak adalah kewajibanku Semoga kita terbentuk dari aku dan kamu Sebab aku percaya dengan ketetapan Tuhan Adalah yang teramat baik untukku Mengapa kamu takut bermimpi Walau mimpi itu tampak tidak pasti Yakinlah Sebab ketidakpastian itu pasti Pasti akan terjadi bunda..... tiada hari tampa kasih sayang darimu tiada hari tampa kelembutanmu tiada hari tampa cintamu bunda aku hanyalah anak yang tidak bisa berbuat apa-apa ketika kamu sedangsedih bunda pengorbananmu tiada terbalaskan bunda maafkan anakmu ini yang tak pernah membahagiakanmu. i love u bunda aku sayang kamu kau selalu di hatiku. Lagi-lagi awan menangis Air mata dari tangisan awan Mengingatkanku padamu Lagi-lagi aku termenung Diam tanpa kata Lagi-lagi aku bisu Tak mampu berucap Lewat puisi, kuungkap kata-kata ku Lagi-lagi aku rindu Kini.. Tak lagi bisa aku melihat matamu Tapi bayangmu yang Setia disampingku selalu Itu saja Sudah lebih dari cukup. Ketika sorot mata teduh nan tajam Membuat rona-rona di pipiku bermekaran bak bunga sakura Ketika tawa yang menggema membuat seulas senyum mengembang Sungguh aku bahagia hanya karna tentangmu.. lalu jingga mulai mendominasi langit Semilir angin kerinduan mulai merayap masuk Membuatku tak mampu menghirup oksigen sesak yang tak mampu membuatku berpaling Menyadarkanku bahwa senjaku tak lagi sama Tak lagi tentangmu Tak lagi bersamamu Dirimu hilang bersama Mentari yang kembali pada peraduannya Menaburkan rasa adalah impian Hingga tiada batas kau dan aku di dalamnya Berjalanlah mesin dunia... Melangkah lah waktu diatasnya Taburkan sayangmu di ladang hati Biar tumbuh menghijau... Menyejukkan setiap makluk Larutkan rindumu di sungai jiwa Biarkan tiada henti mengalirkan hasrat Memberikan kepuasan atas dahaga raga Biarkan cinta bertebaran atas langit Melukis angkasa imaginasi Mewarnai setiap ruang hidup Hingga sejarah masa menulisnya Inilah kita... Saat masa lalu kembali menyentuhku Aku melukis lagi Menebarkan intuisi hati dengan kenanganmu Kemana lagi aku meraihnya Atau membiarkan itu berjalan semestinya Aku ragu... Karena kau adalah hidupku Menepiskan ketakutan rasa Membawaku bermimpi tiada henti Mimik wajahmu bagai buku Sangat mudah dibaca Terlihat jelas apa yang berkelana Dalam pikiranmu dan perasaanmu Kenapa tak terus terang saja Tanpa sulit memendam rasa Tanpa beban yang harus kau bawa Ucapkanlah... Apa yang ada didada Jangan kau kunci lidah Biarkan ia berucap kata Yang selama ini dipendam lama Yang selama ini buatmu gelisah Ucapkanlah... Agar kau lega No Urut: Tanggal: // :: Rinduku tak tertahan lagi Menantikan kehadiranmu Rinduku selalu merintih Memanggil-manggil nama mu Rinduku begitu kuat Tak terbendung Semakin kuat Semakin tak terbendung Semakin aku merindu padamu Semakin merintih tubuh ini Semakin merintih Semakin sakit menusuk hati Angin sampaikan rindu ini Hantarkan sang rindu padanya Hembuskan melalui semilirmu Biar dia merasakan rindu yang tak terbendung Kau selalu membohongiku Hingga ku merasa dalam kebodohan Kau selalu berkata bahwa kau selalu baik baik saja Walaupun kau terluka Ibu kaulah sang bidadari Yang tak letih mendidikku Meskipun ku selalu menyakitimu Maafkan aku Yang tak pernah tahu Bahwa kasihmu laksana lautan Yang takkan pernah terjamah apapun Kau hanya menutupi lukamu Selalu tegar Dan membohongiku dengan senyum palsumu Memantapkan jejak langkah menyambut sore dengan berkah tak berkhayal namun hendak bersedekah seakan hari esok tidak pernah ada susah. Manusia berjalan, berkendara, dan berangan menuju arakan keramaian menyusuri batin-batin jalanan bersama kerabat dan segenap saudara seiman bukan sedang berhiburan dan bersenang namun adakalnya berkumpul karena riang sebab Tuhan masih berikan kasih sayang kepada jiwa yang masih bersembahyang. Manusia mungkin lupa dan keji atas segala dzikir dan puji kepada Tuhan yang Maha Suci, Tapi Tuhan tiada pernah benci, Seakan dosa sudah tak berarti selama iman dan taqwa didalam hati. Saat kau mengenalnya tak ada lagi ruang untukku di matamu... Saat kau mendekatinya tak ada lagi tempat untukku di hatimu... Saat kau mulai menyukainya tak ada lagi kata yang terucap dari bibirmu untukku... Taukah kau disini, dihati ini, dimata ini masih terpajang kenangan indah yang kita lalui bersama... Ku berharap suatu saat nanti kenangan itu akan terulang kembali... Saat kidung masa lalu memanggil Haruskah kuterpaut mundur menghampiri Sebab jejak kenyataan yang terkoyak Takdir diri enggan menaungi Hati yang usang musim gersang Di belakang pun gelap menanti Ke depan kabut tak pasti menutupi Diam membisu layulah diri Dalam perih rasa dan asa Menghancur diri dalam lindasan masa Yang tak pernah melirikku dengan iba Aku tidak jatuh cinta denganmu karena aku kesepian, atau kehilangan. Aku jatuh cinta denganmu karena ketika aku melihatmu untuk pertama kali, Itu adalah satu keajaiban yang datang padaku untuk membuat kau menetap selamanya di duniaku. Hati ini akan selalu mencintaimu, Walaupun sudah tersakiti berkali-kali. Karena bagiku luka adalah resiko untuk sebuah kebahagiaan. Dan aku memutuskan untuk tetap diam ketika kau menyakitiku. Karena, jika aku menyakitimu balik. Secara langsung itu akan menyakiti diriku sendiri lebih dari yang kau lakukan R'Tere Ku arahkan langkahku Kedalam syair-syair syahdu Diantarkan doamu Ku sambungkan urat nadi yang Menunjukkan  percepatan aliran darahku Saat ku tatap wajahmu Ku putar saraf-saraf masa lalu Yang kan membawa ku kedalam Kenyaman yang paling abadi Hanya karena saat itu dambaanku Kepadamu semakin menjadi jadi Saat terlantun adzan magrib Yang bersahut-sahut Saat itu juga doaku mengalir bersama Hujan rintik- rintik yang membawa bayangan wajahmu Samar .. Namun mengibaskan asmara nyata Yang tiada dua Kali itu akan selalu ku jadikan kepercayaan Yang melekat di kalbu Bahwa tuhan membantuku mengingat sosok mu Pertama kali kulihat dirimu Muncul rasa dalam diriku Rasa yang berbeda dari rasa lainnya Rasa yang belum pernah kurasa sebelumnya Temanku berkata itu hanya tipuan Tipuan yang nantinya mendatangkan kekecewaan Katanya lebih baik aku mengejar impian Impian yang sedikit harapan Tapi aku ingin membuktikan semuanya Karena mungkin temanku berbeda takdirnya Lalu terbukti rasa itu bukan tipuan Karena terkadang keyakinan lebih penting dari saran Aku ingin rasa itu tidak sia-sia Aku ingin rasa itu berguna pula untuk semua manusia Aku ingin aku dan kamu bukan hanya hari ini Aku ingin aku dan kamu terikat janji suci Aku ingin aku dan kamu berjuang bersama Menebar cinta dan damai keseluruh penjuru dunia Hingga akhir itu tiba bagi kita berdua Begitu perih kurasa... Saat ku tahu siapa kau sebenarnya Sungguh teganya dirimu Kau telah menduakanku Kurang apakah diriku ini Hinga kau duakan aku Semua yang engkau inginkan Selalu kuberikan Tapi ternyata kau bohongi diriku dan dustai aku Aku sudah lelah dibohongimu... Aku sungguh letih didustaimu... Dan sangat capek ku rasa jalani dengan kamu... Tolong kamu serius dengan hatiku ini Beribu cara sudah kulakukan Untuk membuatmu selalu mencintaiku Tapi semua telah sia-sia kulakukan Aku telah salah memilih cinta Kau memang bukan untuku Lupakan semuanya tentang kita Aku yakin bisa tanpa adanya dirimu Tanpa adanya senyumu lagi Ku kan berdiri tanpa hadirimu Dan saatnya aku pergi dan tinggalkanmu No Urut: Tanggal: // :: Disini, Aku masih tegak menyongsong sang fajar Disini, aku masih berdiri menghadap hari Dengan satu hati, satu jiwa Aku harap kau juga berlaku sama untuk sang fajar dan rembang hari Dengan satu hati, satu jiwa Aku tetap berlari, untuk mengejar yang pasti Aku tetap berenang disamudera tantangan Kendati hanya dengan separuh nyawa Karena separuh nyawaku lain terbawa arus cinta dihatimu Aku tifdak bisa bayangkan masih adakah hari esok Bila separuh nyawaku telah hilang Jangan kemana mana cintaku, permata hatiku.... Tetaplah disin, berdiri tegak disisi rusukku Bersama kita tegak menyongsong sang  fajar Dan menapak hari hari Dalam satu hati, satu jiwa, satu nyawa Priok City September dipersembahkan kepada belahan jiwaku  MY RIA Jauh semakin terasa luka Luka yang berselimutkan lara Ego yang semakin membakar jiwa Dia mulai lupakan segalanya Dan tak terima dengan semua yang ada Karenanya ku jadi merenung Lalu ia sengaja hancurkan hatiku Agar kau bisa permainkanku Dengan seluruh kata-kata yang membuatku terharu Yang dapat menembus sisi lain hatiku Sungguh kau takkan mampu Meredam sakit yang kini kurasa Adakah semuanya menghilang Tapi ternyata semakin mendekatiku Hingga waktu pun memberatkanku Ku tak bisa biarkanmu terus begini Tanpa pernah bisa berhenti Ku tak akan terlepas darimu Meski kau sering hempaskan langkahku Ku biarkan dia sendiri Agar kau bisa mengerti Semua yang telah terjadi Tak bisa terulang kembali Andai waktu itu bisa kembali Takkan ku buat engkau begini Biarkan dia sendiri Biarkan dia sendiri Sendiri tuk renungkan Semua maunya kan terjawab Entah esok atau malam nanti Pasti dia kan mengerti sendiri Aku pernah merasakan rasa ini Rasa yang sebelumnya menyakitiku Rasa yang dulu membuatku hancurnamun rasa yg juga membuatku bahagia…Aku pernah membenci rasa itu Karna rasa itu selalu mengahancurkanku Membuat air mataku jatuh Membuat Hatiku rapuh menjadi keping keping Kini rasa itu hadir kembali Untuk seseorang yang ku nanti Dia bisa membuatku bahagia Entah itu hanya sementara atau akan selamanya Tapi sakit karna luka yang dulu masihlah membekas, Mungkin akan selamanya membekas Luka itu akan selalu ku ingat dalam memori ingatan ini…….. Semua ini merupakan pelajaran berharga bagiku… Sungguh aku berharap semua ini bukan sekedar mimpi... dari pertama kali kau dan aku bersua tanpa muka Semuanya berawal daripesan teks sederhanapercakapan sederhanapemikiran sederhanayang melahirkan sentuhan-sentuhan sederhana di hati Ketika itu, aku tengah terkapar lemah Sesaat kau tiba dan menuntunku berdirikau membuatku kuat berdiri di atas kakikukau membuatku merasa banggabangga menjadi dirikubangga menjadi bagian hidupmu Meskipun bayang-bayang masalalu terus mengusik Kau telah mengajariku untuk kembali mencintai Kau telah mengajariku untuk kembali mengasihitak cukup hanya itukau juga memperlihatkan padaku bahwaaku juga pantas untuk dicintai Waktu berjalan.. detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, akhirnya terlewati Kita telah tumbuh, dan saling mengenal satu sama lain Tumbuh kerinduan di hati Tumbuh saling mengasihi satu sama lain Ketika aku mendengar suaramu di seberang sanamenba membayangkan senyummumembayangkan aku duduk di hadapmu danmenatap dalam-dalam mata mu Saat itu, aku berpikir... Tidak, aku tahu dengan pasti Kau lah orang itu. orang yang akan melewatkan waktu bersamakuorang yang akan mengisi ruang kosong di hatikuorang yang akan menjadi pendamping hidupku Sungguh, aku bisa melukiskan dengan sangat jelassaat-saat itu Saat dengan tanganku aku menyuapimu Saat dengan bibirku aku mengantarmu ke dalam mimpimu Saat dengan bisikku aku membangunkanmu dari tidurmuHuh... Semoga ini bukan hanya sekedar mimpi Semoga ini bisa menjadi doayang terucap dari bibir seorang yang merindukan cintayang lahir dari hati yang sepiyang berharap dicintai dengan keikhlasan dan ketulusan Semoga... Amin. Matahari belum sepenuhnya menampakkan diri Seorang bayi keluar dari alam kandungan menuju alam dunia Dari situlah kita memulai Andai tiada dia Aku tak tahu apakah aku bisa menikmati masa-masa dunia ini Penuh kesabaran membimbingku Penuh keikhlasan mendidikku Penuh kasih sayang merawatku Kesabarannya betul-betul teruji Bagiku dia makhluk sempurna dari sebuah ciptaan Siapakah dia? Ibu Sungguh engkau pahlawanku Karena kau Aku dapat mengenal segalanya Nasihat tak bosan kau ucapkan Tiada dendam walau kesabaranmu teruji Maaf Kami sebagai anak-anakmu banyak salah padamu Kami belum mampu membahagiakanmu sepenuhnya Kami sangat sayang padamu Ibu Bagimu Sukses itu ketika anak-anaknya sukses Ketika bidadari-bidadari kecilnya bisa menikmati matahari melintasi masa-masa dunia Dengan senyum bahagia Dengan warna-warna yang bisa dibedakan Dengan rasa syukur Ibu Terimakasih atas jasamu yang begitu besar Pahlawanku Pahlawan tanpa tanda jasa Dari aku yang mulanya biji pohon kecil Keinginanku ingin tumbuh besar Hingga akhirnya aku dapat berbuah manis Kau adalah mutiara hidupku Tanpamu ku tiada di dunia ini Kau ciptakan kehidupan baru untuku Kau berikan segalanya untuku Tanganmu tak henti tuk menjagaku Bibirmu setiap malam selalu berdo'a untuku Yang berharap suatu hari nanti Aku akan menjadi seseorang yang berguna di masa depan IBU Kau selalu curahkan kasih sayangmu padaku Siang malam kau selalu bekerja untuku Kau tak pernah henti menyayangiku Meski ku selalu membuat hatimu terluka Kau simpan derita mu demi kebahagiaanku Kau relakan semua milikmu hanya demi diriku IBU Maafkanlah diriku atas semua kesalahanku Kini ku menyadari Tiada kasih sayang yang abadi Selain kasih sayangmu padaku Ibu. kau adalah segalanya bagiku Resah hati saat bayangan itu datang lagi Indah namun tak nyata Semu namun kurasa Letihku hadirkan keraguan Sejenak ku terdiam dan berpikir dalam hati Lemahkah Aku? Tidak…aku tidak lemah Justru dengan kelemahan hatiku, aku kuat Aku yakin itu…Krana inilah aku Bukan kamu… -------------------- No Urut Tanggal Kirim // :: Rindu begitu kuat seperti hujan diawal musim Dengan apa aku menyampaikannya Sepucuk suratkah Yang dihantar hari ini Terbalas satu musim hujan tahun depan Hati ku begitu kuat Tegar dihantam gejolak asmara Rindu yang dihantar melintas laut Sampaikah Sempatkah kau buka yang mungkin Telah berkarat dihembus angin pantai Surat darimu Balasan rindu darimu Telah kusam layu Diguyur hujan semalam Tinta itu luntur kertas itu Enggan bercerita diam terbisu Tapi bisalah sedikit masih tersirat Maksud retan tanganmu Kaupun menceritakan Bagaimana rinduku sampai Sempat tertahan dihati yang lain Tertawa kecil aku bahagia membacanya Kadang jarak sering usil Dia berbisik tentangmu Tentang hatimu yang ditamui Waktu sering mengajaku Melihat tak hanya satu hati itu didunia Sempat aku terlena Cintaku sempat gusar Ketika kumbang hinggap dipucuk Dipucuk rindu Andai lepas terbang Aku tahu hatimu akan layu Tidak madu ini akan selalu Selalu menjadi milikmu Hatiku siap menampung rindu Rindu darimu Kekasih jauh Jagalah cintaku Seperti aku Rindumu dan rinduku Biarkan waktu menjawab Sekuat apa karang cinta kita Seluas apa lapangan rindu kita Sedalam samudera kisah cinta Rindu tenanglah Bila waktu itu menghampiri Bahagiamu tak akan pernah layu Ya Allah Sembah sujudku hanya kepada-MU Dalam kerasnya hidup dibumi initanpa Rahmat-MU aku tidak akan sanggup menjalaninya Engkau selalu memberikanku Embun kesejukanselalu membasahiku dengan sabda-MU Dikala aku terjatuh dan terhempas Kasih-MU selalu menyentuhku Hidupku hanya untuk yang Maha Hidup Ya Allah Ketika aku tidak sanggup untuk melangkahbumi terlihat begitu gelap semuanya begitu hampa dan kosong Tidak ada tempat untukku Naungi selain hanya kepada-MU Namun Engkau tidak pernah membiarkanku sendiri menjalani Gersangnya kehidupan Aku selalu bertahan dan berharap akan megahnya hari yang akan ku jalani Esoknya…Karena kasih-M Uselalu damai di hati... Fernanda Setiap malam menjelang tidurku Aku selalu memikirkanmu Berbagai pertanyaan berkecamuk dari hatiku Pikiranku tepenuhi bayangan-bayangan masa lalu Sedang apa kau disana? Adakah kau merindukanku? Sama sepertiku yang selalu merindukanmu? Kini ku membutuhkan jawabanmu Jika kau telah menemukan penggantiku Akankah dia jauh lebih baik dariku Mungkin kau tak mau jawab itu Tapi itulah yang ku mau Aku masih merindukanmu Hatiku enggan melupakanmu Kau adalah hal terindah yang tak pernah layu Tapi semuanya telah berlalu Kini, aku harus melupakan kepingan masa lalu saat bersamamu Tak peduli betapa indahnya masa lalu itu Karena kini ku harus berhenti mengejarmu Dan perlahan berhenti mencintaimu Bumiku tengah menangis Suaranya parau terdengar mengiris Pilu kalbuku menatap tanahku Bersimbah darah jasad kakuLihatlah.. Manusia macam apa mereka Bergumul dengan perdebatan Lalu meletuslah perang Yah perang saudara.. Bukankah kita dari satu ayah dan satu ibu Hawa dan adam begitu yang ku tau Lalu mengapa mereka pongah Bukankah lebih indah Bila tangan kita saling berpegangan Saling menopang berdiri Agar tak terjungkal pada cadasnya kehidupan Di luar sana Mereka saling menudingMenghasud, Menjatuhkan nilai nilai agama yang lain Seakan reankarnasi sengkuni berhasil hidup Menyusup pada raga yang pongah itu Mereka menyebut diri ber agama Menggencarkan dakwah Lalu menghancurkan ukuwah Saling merangkul Kemudian bahu membahu memukul Mendidik tunas bangsa Lalu membidik pemimpin pemimpin mulia Itukah kelakuan manusia ber akal..?Diamlah.. Aku tak berbicara tentang agamamu Atau lebih meninggikan agamaku Aku berbicara tentang hati Yang terkikis oleh ketamakan naluri Mataku haus akan indahnya damai Telingaku lapar santun kata terurai Setiap penjuru negeri meraung ngeri Disuguhi warta menyayat hati Media malah semakin mencuat Entah itu kabar benar atau cuma penghangat Hanya satu dua yang memaparkan kebenaran Selebihnya menjual tulisan tak bermoral Menghitamkan putih Memutihkan hitam Benar benar kelakar manusia tak bermoral Menghancurkan saudara sendiri Demi pundi pundi materi Dimana lagi tanah yang dapat di injaki kaki Tanpa takut ranjau ranjau melumat nyali Bumiku tengah menangis Suaranya parau terdengar mengiris Tak tercium lagi harum aroma paradise Hanya bau darah bangkai pribumi yang amis.. Aku tahu Engkau tak sewangi sedap malam Tak seelok mawar Tak seindah tulip Dan tak semekar lotus Namun Tak ada bunga semanja dirimu Seabadi dirimu Engkau adalah simbol keabadian Tak layu walaupun tercabut dari batang Tak lemas walaupun hidup di kawasan berbeda Banyak manusia menyukai dirimu Banyak manusia memuja dirimu Walaupun mereka tahu Bahwa menggapaimu membutuhkan usaha keras Tak kenal lelah maupun panas Engkau adalah bunga Tersinari sinar mentari setiap hari Tersiram kawanan embun Puncak tinggilah tempat hidupmu Namun aku Hanyalah kecambah yang terselubung dalam kegelapan Tak mungkin ku dapat hidup berdampingan denganmu Melihatmu saja Hanya angan-angan mustahil tuk kuraih Hai Edelweiss Betapa tidak tahu dirinya secuil kecambah ini . Jember,  Juli Bersama hembusan angin dan udara alam semesta Dan daun-daun berguguran Bersama sehalus dan sebening awan dilangit Bersama bayang-bayang semu Merasakan indah dan sunyi yang kurasakan Kumemandangi dalam keteduhan.. Memandang indahnya seduh sedih sedan Bersama tetesan hujan yang membasahi alam ini Dalam doaku berkata akankah bayang-bayang semu menjadi nyata? Apakah hanya ilusi sesaat? Bersama hembusan angin dan daun-daun berguguran.. Menjadi saksi bisu anatara kau dan aku Tak ada alasan bagi angin untuk muncul Karena ia muncul dengan sendirinya Dan memberikan kesejukan Tak ada alasan bagi pelangi untuk muncul Karena ia datang dengan sendirinya Setelah mendungnya hujan Begitu juga aku Aku tak punya alasan untuk itu semua Rasaku untukmu ada begitu saja Dan jika kau menghilang begitu saja Ku pastikan aku menerimanya Karena dengan adanya dirimu Sempatnya kau hadir di hidupku Itu sudah cukup menjadi salah satu Salah satu penghias memoriku Sadness bring my tear slowly dropped At the night feel so ol I'm stay in sorrow my lips closed and keep silent Missing you in long distance Just silent always without you around me..... waiting someone far away Sometimes i just stay alone Look at your face by a picture love you is killing me heart beating in single send just love in silent..... Terpaku dalam kegundahan hati Terasa tak dapat ku lawan dengan jari-jari Tiada lagi tempat hari yang terasa ada Hanya lelah Lelah yang ku rasa……………Andaikan waktu itu tak terjadi Mungkin hatiku takan remuk seperti ini Langkahku terhenti dalam kelamnya malam Mataku terhalang jurang yang dalam Pendengaranku sayup-sayup tak menentu Hatiku terombang ambing dalam ombak kemarahan Ragaku tak berkuasa untuk berfungsi Mungkin tiada lagi yang dapat terjadi saat ini Semangatku lemah hatiku susah Teringat malam itu yang menyakitkan Inikah kehidupan? Kurasa semua bukan seperti ini Mungkin masih ada titik terang Yang akan menyinari kegelapan hati Memberi pujian untuk diri sendiri Meredamkan semua yang ada saat ini Hingga aku dapat kembali ke kehidupan yang indah ini̿ ̿̿̿̿̿'̿'̵͇̿̿=(•̪○)=/̵͇̿̿/'̿̿ ̿ ̿ ̿ ̿ .. a♥‿♥a) ^o❤‿❤)^o ٩(͡๏̯͡๏)۶ ٩(-̮̮̃•̃)۶ ٩(̾○̮̮̃̾•̃̾)۶ ٩(-̮̮̃-̃)۶ m/(>. .. ̿̿̿ ̿' ̿'\̵͇̿̿\з=(•̪○)=ε/̵͇̿̿/'̿'̿ ̿ ---------- ̿̿ ̿̿̿ .. ̵͇̿̿/̿̿"̿̿̿̿̿ ̿̿̿̿ Tu Nick) ̿̿̿̿̿̿̿'̿̿̿̿̿'\̵͇̿̿\ ۞۞ Tu nick) ۞۞ ۰۪۪۫۫○۪۫۰ Nick) ۰۪۪۫۫○۪۫۰ ... Teringat akan pintaku dulu Aku meminta kepada-Mu Untuk menghadirkan seseorang Seseorang yang mampu menopang kesedihanku Menguatkanku Menjadi pendengar ceritaku Penyeka air mataku Di saat aku menangis Aku juga meminta kepada-Mu Untuk memberikan cinta kepadaku Agar aku bisa menghancurkan ke-egoisanku Kini aku mendapatkn itu Engkau menghadirkan seseorang untukku Engkau pun memberikan cinta untukku Sebuah pemberian dari-Mu Yang sangat aku syukuri Darinya aku belajar akan kekuatan Kelembutan, kehangatan, dan pelajaran Pelajaran yang sangat berharga Pelajaran yang membawaku pada cinta Lambat laun ke-egoisanku runtuh Menjadi sebuah kisah baru Terimakasih untuk-Mu Atas sebuah pemberian nyata Sob... Tahun demi tahun kita lalui Bulan demi bulan kita jalani Mingu demi minggu kita nikmati Hari demi hari kita tapaki Jam demi jam kita ukir kenangan Menit demi menit kita semakin erat Detik demi detik kita tak terpisahkan Seandainya waktu bisa berputas atau berhenti Tidak akan pernah mau ku tuklewatkan vase ini Vase dimana ku ingin terus bersama kalian Sesa, senang, kita hadapi bersama Dan tampamu sobat ku rapuh Ibaratkan pohon yang sudah tua Diterjang angin kecilpun pohon itu sudah rubuh Jantung Aku bertanya padamu Lelahkah kau menyirami kulitku Dengan darah darah yang biasa ku lihat keluar? Hati Masih kuatkah kau melakukan tugasmu Penawar racun di ragaku. Rasa rasanya punggung sprti dipukul pukul Apa yg di pikulpun tiada Berputar putar kepala... Oh aku tidak sedang mabuk Sedikitpun aku tak haus Di lihat bibir bibirku yg pecah Dan apa yg terasa di dada Aku tak mengerti itu apa... Kadang kala membuatku berdegup takut Terkadang pula berdebar debar... Seberapa keras suara yg harus ku luap Untuk tiap butiran keringat yg keluar? Dan bgmn air mata memanjakan pengelihatan ini Tak ada beda perintah tangis dan tawa... Jika tidur ialah mati Knp tk prnh ku lihat jasad di tempat tidurku... Tak ku lihat apapun Tiada sudut juga ujung Ruang besar hitam gelap Tak ku lihat apapun. Sulitnya ku temukan luas lautan Ingin ku benamkan wajah di air airnya... Namun aku trllu takut utk mati Takut pula tenggelam Adakah dmn yg hrs ku kunjungi Oh TUHAN Sedikit ruang Beri aku sedikit ruang Sesak sekali nafasku Sesak sekali dadaku Sesak Sangat sesak Membuatku tersedak sedak Kepada hati yang telah patah Aku selalu percaya segala yang rusak bisa diperbaiki Tapi membuatmu utuh lagi itu rumit Kepada hati yang hancur Aku berputus asa mencari penggantimu Tapi untuk apa kucari penggantimu jika retak sedikit saja tidak bisa kau hindari? Bukankah berujung sama? Aku akan merasakan luka lagi Kepada hati yang berbohong Aku tidak ingin mempercayaimu Tapi dogma di otakku bahwa suaramu adalah suara Tuhan membuatku terus menjadi bodoh Karena kebenaran yang kuyakini itu adalah salah Gemuruh awan memberi pertanda. Kilapan petir menemani hari. Gemercik hujan, rintikan air. Gaduh menggaduh hujan turun. Langit, langit nan gelap. Berdiam ku sendiri. Disudut jendela kamarku. Melihat gemercik air turun. Merasakan angin dingin hujan. Dibalut kehangatan secangkir teh. Ditemani alunan musik nan syahdu. Terfikirku kepada seseorang. Ia yang jauh dipandang mata. Tak terlihat tapi terasa dihati. Memuncak rasa rinduku. Rasa yang begitu menggebu. Teringat kau berjanji padaku. Sabar, sabarlah yang menemaniku. Menemani hari-hariku. Berdo'a ku slalu. Slalu terucap namamu. Menangisku jika ku mau. Agar rindu sampai dalam do'aku. Terbanglah…. Terbanglah merpatiku Menembus mega menyongsong fajar Kutitipkan sekeping rindu kepadamu Bisikkan bersama hembusan angin Pada hujan yang kini kian terasa dingin Jika malam semakin kelam.. Kudengar tembang rindu buatku Sebuah titipan dari sang perindu Membuka damai dari gunung bersalju.. Jika usai bayangmu mengusik kalbu Kubelai engkau dengan tatapan seindah lantunan ayat suci al Quran yang mendayu.... Bisikkan cintaku Takkan pernah terhapus, tergores waktu Di langit biru Disanalah langkah pijak kita bertaut satu.. Duduk daku dalam sudut gelap tanpa suara Daku lenyap, daku hilang dalam keramaian Kawan-kawan menghempas sementara daku terdiam Daku membantu ditinggal pergi Daku sepi ditinggal riuh Bagai kumbang dalam tempurung Luka melewak menghenti usaha Mentari tak mampu menembus Luka semakin menusuk-nusuk Daku sekarat sendiri, tiada kawan Detik waktu terus bergulir Memukau senja di atas harap Menatap pilu kian berduri Tergelimang duka dan tragedi Tuhan... Ku haturkan segala resahku Ku pasrahkan jiwa dan raga ini Hanya padamu sang pengasih Aku dan air mata Merajut mimpi yang sempurna Meski derita harus ku jumpa Dan aku tenggelam dengan ilusi Aku dan air mata Mencari suci dalam dosaku Dari desah nafas yang kian sembilu Jua duka yang semakin menggebu Tuhan... Malam malammu tak pernah ku hiraukan Sejuk kasih sayangmu ku jadikan risau Kemegahanmu ku sulam dg kehampaan Kini, aku duka dalam derita... Tuhan... Jikalau mendung kan bermentari Terangilah kegelapan hatiku nan buram Jika langit kan berpelangi Warnailah kegersangan hati ini Aku tak ingin air mata ini Mengundang keperihan di atas harapanku Dan aku pasrahkan kepadamu Di kala do’a kan abadiabadikanlah cinta dan kasihku kepadamu. -- Kamu selalu menuntutku untuk perhatian denganmu Kamu selalu menuntutku untuk selalu ada buatmu Kamu selalu menuntutku untuk mengertimu Dan kamu selalu menuntutku untuk menghiburmu jika kamu sedih Karna kita ini sahabat yang harus selalu ada Selalu mengerti apa inginnya sahabat sendiri Selalu membantu jika ada masalah Tapi dimana kamu disaat aku sedih? Dimana kamu disaat aku membutuhkan bantuanmu? Dimana kamu disaat aku butuh teman untuk bercerita? Kamu tak ada kamu hilang entah kemana Apa itu yang kamu sebut sahabat? Kamu hanya memikirkan perasaanmu saja Tanpa memikirkan perasaan yang lain Semoga kamu berubah tak egois lagi Sebelum satu persatu pergi menjauhimu Malam yang dingingerimis yang membasahi setiap ruas jalan gi gang-gang dekat rumahsuara motor yang berlalu lalangtiada gerak setiap obek tanpa kehendak-Mu... Ya Allah... Beberapa menit yang lalu aku menangis karena ayah dan ibudemi hijapdemi syariat-Mu Ya Allah... Kepegang teguh pakaian yang syar'i-Mu ininamun orang tuaku mengusirku Antara orang tua dan Engkau antara birul walidain dan fastabikhul khairot Berikan aku petunjuk-Mu Ya Allah... Air mataku tak dapat kuhentikanjiwaku masih tersayataku dalam tangisku hanya diammeringkuk tanpa berbalut selimut di tengah dinginotakku membuntu karena sebuah kebingunganaku hanya berdoa pada-Mu Ya Allah... Sungguh Engkau Maha Mendengarsungguh Engkau Maha Melihatsungguh Engkau tak pernah pergi darikuberikan aku petunjuk-Mu Ya Allah..... Malam menjadi cerita tangis Dari sudut hati yg paling rapuh Hanya kegelapan yg mendampingi Aliran kecil dari sudut mata Terus mengalir tanpa suara..... Aku lelah... menjadi borok dalam luka ku sendiri Diam dalam siksaanhanyut dalam ketidak berdayaanmenerima dan meraba ketidak adilan Sering kugores pertanyaan dihati.... Tangan siapa yg harus kuraih? Adakah tangan itu...? Sungguh pertanyaan tanpa jawaban Saat kata hati bercerita Tak sepasang tangan pun yg menjuntai Aku hanya sendiri..... Dengan sayatan dihati..... Yang kini mulai menyerpih Hingga kedasar hati..... Kau rengkuh senyum mentari dari pegunungan pikul, Ibu Fajar menyingsing beriring kicauan burung, leteh anakanak di jalanan Serta irama kaki petani menjejaki sawahsawah membangunkanku dari lelah kisah Sekarang rinduku berlabuh lewat hilir puisiku dari waktu kewaktu Seperti ceritacerita lama semerbak bauh kanakkanak dulu Bibirmu sesekali mengecup kening langit Mulutku sesekali meneguk air susumu Kau rengkuh mega senja di ufuk barat, Ibu Senandung ilir-ilir kerap kali kudengar merdu sungguh Hingga tidurku lelap kembali dalam rengkuhan doamu Annuqayah Nofember Aku memang jauh dari kesempurnaan Namun memiliki cinta yang begitu sempurna untukmu Aku mencintaimu tak melihat apa kekuranganmu Semua telah aku korbankan Hanya ingin melihat senyum indahmu Mungkin kamu tak memperdulikanku Namun aku masih menunggumu dengan setia Mungkin cintamu bukan untukku Namun aku masih tersenyum dan merelakannya Apa ini yang dinamakan cinta tak terbalas? Cinta yang membuatku remuk Saat mencintai namun tak dicintai Memang cinta itu tak harus memiliki Tapi.. salahkah aku bila terlalu mencintaimu? Aku sadar aku tak pantas untukmu Namun dengarlah hatiku kecilku bicara…Bahwa “aku akan selalu menyanyangimu”Walau kau tak pernah peduli akan cintaku Aku menyimpan sejuta harapan dan kebahagiaan Namun aku juga menyimpan sejuta luka perih yang mendalam didalam hatiku Aku datang membawa kebahagiaan dan keceriaan Tapi aku seaakan tidak dibutuhkan Hatiku tertatih dalam perih Meratapi hayalku yang tak kunjung kuraih Biar sang mentariku belum bisa ku genggam Tapi aku bersukur Karena ku masih bisa menatap sinar indahnya Aku juga datang membawa cintaku yang sederhana Hanya ingin disisi sang mentariku Menjaga mentari tanpa henti dan letih Melindungi sang mentariku tanpa terganti Rasaku tidak bisa dibohongi Karena ku mencintai sang mentariku Tatapannya menyenangkan jiwa Senyumannya menyejukan hati Cintaku sederhana Hanya ingin di sisi sang mentari untuk selamanya Dirimu yang entah kemana Entah dimana Dan aku tak tau kapan Bisa menemukan tatapan lembutmu lagi Dirimu yang telah Menjerat hatiku Dan setelah itu Kau tinggalkan Seberkas kenangan Dan kini Aku mempunyai seberkas angan Untuk mendapatkan tatapan itu lagi Ya, tatapan yang membuatku terpesona Ya.. hanya seberkas angan Di dalam kediaman ini Ditengah kesunyian hati Dan kegamangan Untuk menunggumu kembali Dan jika kau kembali disisi Aku ingin mendapatkannya lagi Ya tatapanmu Tatapan lembut itu Yang membuatku merindukanmu Ku terdiam dalam hening malam Merasakan hidupku yang kelam Didalam kerinduan yang terpendam Akankah ku kan begitu terbenam Dalam kehidupan ini? Hidup yang terlalu menjauh Hidup yang telalu jatuh Mungkinkah semua kan berlalu? Dan ku kan kembali ke jalan-Mu Ya Allah... Aku rindu Engkau Bimbinglah aku ke jalan-Mu Jalan yang Engkau Ridhoi Agar ku bisa menuju surga-Mu Frustrated when I remember you One thing that makes me so hurt Remembering what we planed for future Stated our dreams, living together forever Or even Making happy family with many children End, it's the final story Of our love No love again between you and me Enemy is the only word that we said for the last. Di sudut pandang hamparan Tak terlihat jelas kepakan sayap Memadu dilema akan kerinduan Tak tampak raut indah dari sang mega Hilang dalam satu arah Ingin kembali seisi jiwajiwa yang duka karena lara Lara buaian kasih dan rindu yang ada Hati terasing tanpa kahadiran Kehadiran yang kurasakan hangat Kehangatan penenang duka Saat bersama bersama dalam segala lanjutan hidup. Awas, bahaya laten korupsi merebak di mana-mana Di ibukota negara Jakarta hingga pelosok desa. Di kantor pemerintah hingga kantor swasta. Penjahat kerah putih mengganas merajalela. Awas bahaya laten korupsi siaga mencari mangsa Siap menghantam menerkam siapa saja. Tak peduli korbannya orang besar atau rakyat jelata. Semua disikat diembat hingga sedikit pun tak tersisa. Awas bahaya laten korupsi berkol dimana-mana Di istana, parlemen, kantor gubernur dan walikota kantor kementerian, pelabuhan, bandar udara kantor dinas, suku dinas, dan kantor kepala desa. Awas, bahaya laten korupsi siaga mencari mangsa Presiden, menteri, anggota dewan, pejabat negara lainnya juga penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim, pengacara gubernur, walikota, bupati, camat, hingga kepala desa. Awas, bahaya laten korupsi berkol di mana-mana Di kantor kelurahan, puskesmas, sekolah, rukun tetangga kantor kecamatan, kantor bea cukai, dan rukun warga juga kantor pajak, stasiun, terminal, dan kantor lainnya. Awas, bahaya laten korupsi siaga mencari mangsa Rektor, dokter, guru, aktivis, pegawai negeri, pengusaha politisi, kiai, pastor, preman jalanan, wiraswasta juga buruh, pedagang, tentara, dan karyawan biasa. Awas bahaya laten korupsi merebak di mana-mana Awas bahaya laten korupsi siaga mencari mangsa Kita satukan tekad untuk mencegah menghancurkannya Kita tunjukkan taring untuk membongkar memeranginya Jakarta, November Mendera raga pecahkan rasamerintih.. langkahi duriingin pergi menghindar. tapi sedikitpun kaki ini tak mampu tuk beranjak Sekeliling penuh percahan kacamenggumpal dan terlempar menimpakuinginnya aku berlari tp syaraf-syarafku tiba-tiba mati terhenti Waktu tak berhenti berdetakseiring lakonku yang semakin rancusampai kapan terpancarkan sinaran indah penuh bahagiakunanti.. dan kunanti saatnya tiba hampiriku Akupun mulai lemah bagai raga tanpa jiwa Wahai sang waktu .. sabarlah dampingikuhadirkanlah sang bahagia untukkuwahai sang bahagia... datanglah merangkulkukarna ku tlah lama MENANTIMU DENGAN SANG WAKTU Cinta tiada akhir derita.. cinta tiada tara kesedihan.. ku ingin menggapai bintang-bintang bersama mu... Tapi kau jauh d sna jauh dr hatiku. entah kapan ku bisa bersamamu. untuk menggapaibintang-bintang bersamamu menggapai mimpi-mimpi kita.. Wahai rembulan tunjukan cahaya bagi ku. biarku bisa melihat mimpi ini...Owh... Tuhan.. tunjukan jalanmu. biarku bisa menggapai bintang-bintang.. bersama pujaanku.. yg jauh dr sisiku...... Seperti yang diberikan tuhan untukku Berjalan walau diderasnya hujan Bertebuh dibawah atap orang Mengisi dengan syarat mengeluarkan Walau berlebihnya mereka aku ditempatkan Namun hati sadar aku darimana datangnya Ketahuilah aku datang di sebuah rumah kecil Dan masih dikalangan derajat yang rendah Sebuah cemoohan untukku Aku anggap itu pujian yang indah Mereka tak mengetahui hanya tuhan yang tahu Mereka menyalahkan sebagian membenarkan Dan saat itu aku menatap langit Aku meminta dua kekuatan perkasa Dan saat itu aku memeluk bumi Abadikan ketabahan dan keteguhan jiwa Penantian.. Sang setia yang menantikan kasih dan cintanya disambut Adakala dia kekok Kadang kala rasa tak patut Dia cintakan kekasihnya sungguh sungguh Tiada keraguan sedikitpun dalam rasanya itu Bukan sekadar di mulut bahkan di hati dan jiwanya Dia sentiasa mahukannya untuk bertemankan hidup.Penantian... Sang setia itu cuba meluangkan waktu Duduk memikirkan apa yang ada dengan penantiannya Salahkah dia tetap dengan penantiannya Apakah ada makna untuk penantiannya Bilakah penantiannya akan tiba dipenyudahnyaPenantian... Sang setia memungkinkan satu sebab Untuk hari demi hari yang dilaluinya kini Membawa dia kembali mengingati niatnya yang sering menghantui Niat untuk memiliki yang pernah memaksanya menyepi Sehinggalah niat itu bangkit semula hari ini Dan segalanya diperjudikan dengan sebuah harga Harga antara dua nyawa dua hati Dan dipertaruhkan dengan dua permata hati..Penantian... Sang setia mengharapkan ada sesuatu yang akan datang Sesuatu yang amat meyakinkan Sesuatu yang menunjukkan jalan Dengan andaian akan wujud satu penyelesaian walau bukan dengan penyatuanPenantian... Sang setia pasti takkan hapuskan Tidak ada penafian Tanpa kerisauan Kerna yang lahir terdahulu Adalah perasaan dan pendirian yang sama Dia yakin dan tetap dengan jalan pilihannya Itulah sebuah KESETIAAN --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ibu.... Dengarlah jeritan hati yang selalu memanggil nama muketika langkah mu tak menyisakan jejak untuk kuhingga detak jantung mu tak lagi terdengar ditelinga ku Engkau bagai pelita yang tak pernah padammembalut luka dengan ketulusanmenghapuskan bayangan semu hidup ku Ibu... retan kisah telah terukirdalam lembaran hidup yang kau mulaidengan pahatan cinta untuk kuIbu.... Raga, jiwa, dan hati telah melekat kuatdalam jasad yang teguh dan kokohtak akan pernah rapuhdan tak akan pernah terhapuskan. Aku pernah berkata kau adalah segalanya Kaulah my life and my destiny Hanya kau wanita terindah dalam hidup ku Mungkinkah kau ada rasa yang sama seperti aku Andaikan semua itu benar Dan hanya ada satu nama di hati mu itu aku Tanpamu aku hanyalah sepotong kertas tak berisi Auman auman hati yang hanya ingin dirimu hadir di setiapnya Untukmu yang sangat ku cinta Flowers is you my love and just in my hearth Inilah ungkapan dari seorang pecintamu Kutukan hatilah yang membuat aku berkata seperti ini Aroma busuk ini Telah menebar sejak sedari bunga bunga cemani masih kuncup sebentuk cupu Menjadi makin tajam dan semakin memuakkan ketika tumbuh makin mekar semakin busuk layu Saat hadir sadar diri bahwasanya nurani mulai sekarat menjemput mati Tahu apa kau tentang cinta Tentang memberi dan menerima Tentang berbagi dan menghargai Tentang tangis dan tawa hakiki Aroma busuk itu adalah aku Memandang-MU nun jauh disana Langit nan cerah Tengah lengser menuju ke peraduan Bergantilah mega merah Bersinergi dengan mendung kelabu yang berjajar rapi Semua gulita semua rancu Tanah terasa begitu landai Angin pun tiada berhembus Gelap dan gelap kini begitu luas terhampar Semua buta semua terpejam Kering semua oasis kehidupan Kacau balau fikir saling beradu Sayup-sayup jeritan terasa membahana Semua haru semua terpaku Suara Gemuruh bak alunan simfoni ketakutan Derah angin dalam menusuk relungbak selimut hati yang dingin nan membeku Semua senyap semua membatu Kekalutan hati kian memekik, semua tak ber asa Bak matahari yang tertutup awan nan gelap Begitupun akan terjadi dengan mata ini Setiap hari hanya akan ada hujan, hujan, dan hujan. Ada yang sempat tertunda Kucakar lembaran kaca dilayar depan mata Penuh cahaya Pesan itu tertulis dalam teks tak bergaris Dan ku simpan di draft nomer tiga tulis pesan untuk mereka kotak masuk dari siapa draft tetap saja nomer tiga kotak keluar menerbang diangkasaBerikutnya Kubuka draft nomer tiga Ada tiga rupa Yang pertama pesan cerita Lewat senyum kita menyapa Lewat mata kita memandang Lewat hati kita saling percaya Lewat suara kita bisa bercerita Yang ke dua pesan kita Kita pernah sadar tidak Pelangi itu sangat indah Tapi kenapa dia merana Jawabnya Sebab dia kecewa lantar senyum kita lebih indah dari dia Sempatkah kita bertanya Kenapa bintang hanya terbit malam hari Jawabnya Kerena ia sadar aura kita mendudukinya Yang ke tiga pesan segala Bila sepi ingat Allah Bila rindu ingat Allah Bila bahagia ingat Allah Bila ingin curhat ingat Allah Bila sakit ingat Allah Perjalanan itu terasingkan dalam diriku Mengabar pesan mati dalam peti mati Tapi; aku sadari Tentang draft nomer tiga Yang tak selama bungkam oleh karidornya Sumenep, Februari Aku punya sepasang mata Tapi ku tak mampu selalu memandangmu Aku punya sepasang tangan Tapi ku tak mampu selalu menggandengmu Aku juga punya sepasang kaki Tapi ku juga tak mampu berjalan di sisimu Apa lah daya diri ku ini Aku hanya mampu memandangmu dari kejauhan Harapan untuk menggandeng mu juga hanya dalam mimpiku Aku hanya mampu menjagamu dalam do'a ku Nama mu selalu ku ucap dalam do'a ku Agar Tuhan selalu menjagamu untuk ku "ku tulis petuahmu dihatiku dengan cahaya tinta menyala agar hati dan jiwa ini terang dari gelap ketika fitnah dunia ingin melahap surbanmu lusuh oleh pengalaman namun tetap putih oleh ilmu keringatmu masih tercium tiap kali bibir ini memanggilmu Bapak, ingatku tanpa segan dulu naik ke bahumu, bahkan beranjak besar tanpa sadar membebani bahumu aku belum cukup berbakti setelah kini engkau mempunyai menantu.. sadar'ku sepi merangkulmu sedang aku tetap belum tegap berdiri tanpa petuah dan bimbingan yang sesering dulu yang lelahku berakhir dipangkuanmu dan belaianmu segarkan semangat... aku masih belum cukup berbakti maka gelisahku diseberang jalan ini termenung rindu menatap awan berarak arahnya mengajakku pulang ku hanya tersenyum menitip salam Bapak, doakan anakmu menjadi seperti harapan yang tiap sujud kau bisikkan..." aku masih masih belum cukup berbakti, maafkan anakmu... by: antologi puisi kangbarok Aku bosan sekolah Aku galau setengah mati Aku ingin berhenti Aku muak sekali Aku tidak peduli Aku Bosan sekolah Aku tak nyaman disini Aku tidak mengerti Aku bingung lagi Aku mau pergi Semua itu terjadi Karna aku belum mandi Kisahku: Ilham.MAK Kau adalah sahabat yang pernah ku miliki .. Kau yang selalu ada disaat aku membutuhkan mu.. Susah senang kita jalani bersama . Itulah yang dinamakan sahabat terbaik untukku aku senang mempunyai sahabat sepertimu . Kau adalah sahabat terbaikku . Belum tentu orang mempunyai sahabat sepertimu.. Jika aku tidak berkenalan denganmu aku akan susah sedih. Terimakasih sahabatku kau selalu menemaniku .NB: Jangan siakan waktu pakailah waktu dengan bersenang-senang dengan sahabatmu Cinta...... Selalu menghiasi setiap hela nafas manusia Cinta...... Bersampul keindahan berisi rasa tulus untuk memberi dan menerima Cinta...... Selalu ingin bersamaCinta...... Oleh karenanya banyak syetan merasukinya Atas nama cinta.... Hati-hati dengan cinta iniCinta...... Bisa membutakan tidak hanya mata tapi juga hatiCinta...... Bersama syetan bisa masuk ke dalam hati manusiaCinta...... Bersama syetan berubah menjadi seribu wajah Atas nama cinta... Cinta berwajah fitnah Cinta berwajah adu domba Cinta berwajah dendam Cinta berwajah benci Cinta berwajah amarah Cinta berwajah cintaCinta...... Dia terbungkus oleh nafsuCinta...... Selalu ingin memiliki tanpa peduli siapa pemilik sesungguhnyaCinta...... Tak akan mau kehilanganya meskipun pemilik yang sesungguhnya yang mengambilnyaCinta...... Yang sebenarnya suci jadi ternoda Yang sebenarnya berpahala jadi berdosa Yang sebenarnya punya batas jadi tak terbatas Cinta bersama syetan jangan pernah pedulikan Cinta bersama syetan jangan pernah mau berkorban Atas nama cinta... Selamatkan dia dari tipu daya Atas nama cinta... Tolonglah dia dari syetan yang mencuri hak ciptanya Atas nama cinta... Simpan dia rapat-rapat di hati hingga syetan pun tak mampu mencium aromanya Atas nama cinta... Persembahkan dia secara utuh hanya kepada orang yang mengikat janji suci dengan kitaCinta... Dia akan tetap suci hanya dalam pernikahan selebihnya hanya nafsu yang mengatas namakan cinta. Seperti gunung yang menjulang tinggi nan kokoh Seperti itulah kokohnya diriku Layaknya embut pagi yang sejuk Selayak itu pula sejuknya diriku Itulah aku Seperti potret gunung-gunung nan indah Seperti itulah indahnya dirimu Layaknya sebuah lukisan embun di atas rerumputan Selayak itu pula tenangnya dirimu Dan itulah kamu di dalam diriku Hanyalah kamu Itulah dirimu Yang senantiasa mampu Mampu membuatku Sekokoh gunung Sesejuk embun Dan itulah gambaran hatimu Yang tertancap kuat di hati ku“wanita itu berpengaruh segalanya untukku” Aku ini adalah sebuah lagu yang sendu…. Memiliki melodi yang berpartitur lembut nan syahdu, Bersyairkan bait – bait puisi yang menceritakan kisah bahagia dan sedih yang haru. Aku ini adalah irisan – irisan buah kesedihan…. Yang diiris dengan pisau keangkuhan dan kesombongan. Aku ini adalah irisan – irisan buah kesedihan Yang memiliki pangkal kebahagiaan, Kebahagiaan yang teramat haru…. Entah apa yang harus ku ungkapkan untuk kebahagiaan ituTersenyum??? Tertawa ?? Atau mungkin menangis haru ?? Aku ini adalah seseorang yang berharap menjadi jutaan rintik hujan Yang turun di sore hari…. Sebuah rintik hujan yang sederhana Kesederhanaannya dalam menyapa, Kesederhanaannya dalam memberikan kesejukkan dan Kesederhanaannya dalan memainkan denting gerimisnya. Aku ingin menjadi rintik – rintik hujan yang turun disore hari Yang memberikan kesan tersendiri bagi seseorang, Entah kesan senang, marah ataupun sedih, Yang menjadi sumber inspirasi bagi seseorang Disaat mendengar kehadirannya. Namun, aku hanyalah sebuah rintik hujan Yang turun dipagi hari…Sunyi…. Sepi…. Tak banyak orang yang peduli dengan kehadirannya Karena mereka masih terbuai dalam mimpi – mimpinya yang indah. Aku hanyalah sebuah rintik hujan yang turun dipagi hari Yang turun dengan membawa sejuta kisah, Sejuta kebahagiaan dan sejuta kesedihan. Berharap alam akan mendengar semua itu, Yang disampaikannya melalui denting gerimisnya. Namun, tak ada yang peduli Yang ada hanya acuh…. Aku hanyalah sebuah rintik hujan yang turun disore hari, Yang mempunyai kisah Menyimpan tangis dan merasakan kebahagiaan yang sederhana ini Untuk dirasakan sendiri. Inilah aku, Aku yang selalu memuisikan semua tentang diriku Yang selalu memberi warna dalam hidupku Melalui setiap puisi.. Dalam sujud trakhirku YAALLAH Kuteriakkan asma-Mu sekeras-kerasnya Agar runtuh dinding kesombongan dalam hatiku Dalam sujud trakhirku YARABBI Ku menangis sejadi-jadinya Biar kering mata ini Namun basah landang hati yang gersang Dalam sujud trakhirku YARAHMAN Ku lihat semua dosa yang membayangi ku Kelam mencengkram jiwa yang rusuh Dalam sujud trakhirku YARAHIM Biarkan aku patah dalam cahaya-Mu Biarkan ku musnahkan titik titik kemunafikan ku Agar ku kembali dalam pelukan hidayah-Mu Dalam sujud trakhirku Biarkan aku hirup nafasku sekali lagi Hanya untuk menyebut nama-Mu Tertegun ku memandangmu Dalam imajinasiku yang tak tentu Senyummu yang menusuk kalbu Menghancurkan dinding dinding rindu dalam hatiku Semua yang ada padamu Bagaikan mata air yang menyejukkanku Menghanyutkan pikiran dalam ruang waktu Yang lalu membangkitkan asaku Namun seketika ku tersadar Bahwa semuanya hanyalah fatamorgana Ya.. Fatamorgana cinta, yang kuharapkan dapat menjadi nyata Ibu… Engkau yang mengandung dan melahirkanku Engkau yang merawatku dari bayi hinggaku dewasa Engkau yang mendidikku Dan engkau pula yang selalu ada untukku… Ibu… Kau rela berkorban apapun untukku Kau adalah seorang pahlawan Seorang pemimpin hidupku Dan seorang wanita yang sangat mulia Ibu… Dikalaku sakit kau yang mengobatiku Dikalaku sedih kau pula yang membuatku tertawa Kau bagaikan pelangi yang indah… Dan kau bagaikan matahari yang menyinari hidupku Ibu… Hari kian berganti dan tahun kian berlalu tetapi cinta dan kasih sayangku tak akan tergantikan untukmu ibu… Kau memiliki surga yang indah dibawah telapak kakimu Ibu…Aku tak bisa bayangkan apabila matamu tak akan bisa terbuka untuk selamanya Tak adalagi pelukan kasih sayangmu Dan tak adalagi nasihat-nasihat darimu ibu… Ibu…Apapun akanku lakukan untukmu ibu…Terimakasihku kepadamu tak akan terhentikan walaupun nyawaku sebagaitaruhannya… Kamu tau? Aku suka hujan, Karna hujan akan membawamu pulang bersama kenangan, Kenapa harus hujan? Karna hujan datang membawa kenangan, Karna hujan datang memberimu harapan, Karna hujan datang bersama impian, Kenapa harus hujan? Karna hujan pergi membawa luka, Karna hujan pergi membawa cerita lama, Karna hujan pergi membawa  air mata Ya setidaknya seperti itulah harapanku kepada hujan, Kamu tau?? Karna hujan selalu membuatku kelilipan kenangan ) Separuh waktu berlalu Tanpa cahaya Langit pun mengelam tanpa tangis, jua tawa Jalannya tertatih, masihkah bergandengan dengan satu lentera Menggiring biduk ke ujung tujuan Dan pergi, sampai musim ini menepi Bunda ku Ku tulis sebuah surat untuk bunda Bunda aku disini rindu Cinta kasih mu tak bisa ku dapat di sini Bunda kapan bunda akan tiba Aku di sini sudah melakukan semua yang kau minta Aku sudah melakukan cukub baik Semua menyukaiku semua menghargaiku Bunda tepatilah janjimu Bunda benarkah kau akan datang Aku akan menunggumu Aku mencintai bunda Kalau kau bertanya Apakah setiap kertap suara mengkristal di langit dan bumi? Itu tak bisa kujawab Kalau kau bertanya Mengapa hujan berhenti sedang matahari masih rindu belaiannya? Itupun tak pernah bisa kujawab Tapi, kalau kau bertanya tentang aku... Yang tak pernah bosan membaca garis wajahmu, Mencium wangi tubuhmu. Melantunkan kali namamu. Maka, atas nama cinta kujawab"LAAILAAHA ILLALLAH" Tatapan Itu Melumpuhkan Ketangguhan Jiwaku Tak Mampu Tuk Berpaling Walau Sendiri Dalam Hening Saat Kau Jauh Hati Ini Terasa Rapuh Saat Kau Dekat Cinta Ini Semakin PekatSuaramu Laksana Ombak Yang Menabrak Dinding Hati IniKehadiranmu Memaksa Waktu Melambat Dan Enggan BergeliatMengapa Baru Kali IniKusadari Engkau Tambatan Hati Ku bangun istana cinta di atas setiaku.. Ku lindungi dindingnya dengan percayaku.. Ku hiasi semuanya dengan ke ikhlasanku... Ku rawat keteguhannya dengan ketulusanku.. Dan ku ciptakan kedamaian dengan kasih sayangku.. Aku bukan tuhan yang maha mampu.. Mengendalikan semua apa yang aku mau... Aku juga bukan malaikat penjagamu.. Yang selalu menemanimu sepanjang waktu... Ku hanya kasih dalam hatimu.. Cinta dalam hidupmu.. Rindu dalam nafasmu.. Yang akan tetap hidup dalam sanubarimu... Rintik hujan membasahiku Entah mengapa perasaanku Kau yang ada di depanku Justru sahabatku Yanga ada di pikiran ini Dia pernah berkata Walaupun darahnya Tumpah tak tersisa Walaupun mata pisau Menancap di tanaganya Dia akan selalu di sisiku Dan di sampingku, memaniku Dan menghiburku Saat itu……….. Aku melihat cinta Yang istimewa Dalam matanya Dia berjanji kepadaku Cinta tulusnnya Akan selau dijaga Untukku………. Sampai darahnya Tak mengalir lagi Dalam tubuhnya BY:NUHARI Wahai engkau sang jiwaku Yang setia bersama ku selamanya Jangan terus mendingin beku Karena engkau akan bersama ku selamanya. Engkau boleh marah,kecewa dan sedih Karena engkau hanya jiwa seorang manusia biasa Yang setiap waktu menguap dan mendidih Tapi kau tak boleh terpaku terus terbiasa. Engkau marah kecewa dan sedih hanya sekejap saja Lalu sabar berharap lagi dan gembira sesudahnya Engkau adalah jiwaku yang masih bisa ku rayu dengan bersahaja Engkau adalah jiwaku yang menjadi pengarah hidupku selamanya. Yang kurasa tak begitu kentara Sedikit bisu namun mencekat hati Menggelitik melewati senyuman yang kurasa tak akan membias Kulihat alam jagatku bernyanyi pelan Dengan hembusan angin subuh yang dingin Aku bagaikan embun yang tergolek lemas di ujung daun Hampir fatal jika aku jatuh terhuyung ke bumi Kudapati sedikit warna mega memuncah Semburatnya tergambar dari ujung timur sana Kusadari tak lama lagi sejuku akan terkikis Berganti keringat menuju oase yang nyata Aku di tikam pilu Oleh sepasang mata pisau yang tajam Ketakutan menyergap fikiranku Tak kudapati jalan menuju senja Yang membawa kedamaian bersama rumput hijau tosca di pinggir danau sana Aku kaku... Geraku semakin terbatas Ronggaku nafasku berirama parau dan sesak Aku harus segera berdamai dengan waktu Tapi waktu tak lantas menjawab Detik-detiknya mengajaku bercengkrama dengan maut Kini kurasa kakiku melayang Tak ada jejak dan tapak tilas kehidupan Celotehku pada malaikat) Apakah ini keinginanku? Namun aku semakin jauh melayang Punggung itu tak peduli terhadap jiwaku Terpejam dengan serdadu fantasi Mengundi apakah ada kedamaian atau kehancuran disana? Aku tak tau Seseorang tolong aku Kala akuu masihh terpakuu pada  masalalauku Seketika akuu mengingat janji itu Iya janjii yg pernah kau ucap padaku Belum lagi aku Menba menagihnya Namun badai datang tiba tiba Tak ku kira Teganya dirimu mendua Ingin rasanya ku lampiaskan segala asa namun tak berdaya Karna keadaanku Bahkan aku tak mampu menghalangimu Bergandengan tangan di hadapanku Janji itu hanya sebatas janji Kau pun lupa pernah Berucap Janji itu yang ku tunggu Kuharapkan kini kamu kandaskan Ku ba melupakan tapi tak berdaya Bayangmu selalu ada dalam setiap detak jantungku Sekarang kecewaku tiada akhir Janji itu menyakitiku Sefikir alur perasaan, konstan Hanya mengenang wajahmu Tak ingin hilang dari ingatan Kontras, terangi sudut sepiku Merangkai secebis asa di hati Tiada letih bila harus kunanti Bila Wanita itu adalah dirimu Dengan duka, akan kutunggu Melewati saat-saat sendiri ini Penat, terbenam oleh mimpi Terasa bermakna tanpa jenuh Justru terasa dekat meski jauh Cintaku padamu kian mendalam Rinduku semakin menggebu-gebu Tak patah arah meski kian curam Semakin nyaman, walau tak tentu Entah, sampai kapan kan berlalu Yang kutahu, Cinta ini untukmu Aku tak berharap apapun darimu Kecuali Cinta yang tulus dari kalbu Tak pernah ku berpikir Melihat setetes air yang turun dari langit Menghias awan yang begitu indah Membuatku merasa bahwa kau adalah keindahan Kau membawa sentuhan yang begitu sejuk Kau membawa jiwaku berasa ditikam keramaian Kau datang tak sendiri Kau datang dengan membawa kawan Sedikit demi sedikit kau mulai mengeluh Tak sanggup ku untuk melihatmu pergi Kembali ke langit yang begitu jauh Ku merasa kesedihan Saat kau berhenti untuk turun kembali No Urut: Tanggal: // :: Seketika gerimis pun datang dalam kelabu nya malam Menjemput setiap detak detak yang semakin beradu kencang Tentangmu yg duduk dalam seperempat malam... membisu. Kau bius setiap kata kata mu sendiri lalu kau muntahkan, Seakan akan kau tak pernah memejamkan sepasang kelopak dalam sayup tetesan bening itu Lalu aku hanya berlalu dan berlalu berpuluh abad tak pernah lagi ku goreskan bait bait dalam pikiran ini, tak pernah lagi...... Aku hanya berdendang kecil saat berjalan sambil melihat apakah dirimu masih dalam seperempat malam dalam diammu. Tak lagi aku pikirkan tentang liuk-an kata kata mu. Ketika waktu telah terlalu larut dalam dimensinya dan kitapun masuk dalam pusarannya Waktu semakin kejam berputar, tak lagi menunggu atau sekedar bertutur sapa. Inilah seperempat malam dimana terakhir kalinya aku menyapamu dalam sebait kata kata Setelah itu tak lagi terlihat kau menertawakan waktu ini..... Karena kau telah masuk dalam pusaran imajinasimu sendiri Dan aku masih terdiam diseperempat jalan Memecahkan bait terakhir yang kau ucapkan sebelum bait terakhir itu menjemputmu. Joey sankerta Palembang, september Kurasa waktuku kian dekat.. Nafasku pun tercekat. Apa yang harus aku perbuat.. Hari demi hari kulewati penuh air mata.. Kesakitan membunuhku perlahan namun penuh dengan kepastian.. Segala daya dan upaya tlah kukerahkan.. Dengan sekuat tenaga yang seadanya.. Aku selalu menanti kedatangan umat Mu.. Yang bermandikan cahaya itu.. Untuk menjemputku terbebas dari belenggu.. Malam merayap naik diiringi hawa dingin membisik tubuh... Matahari turun dari singgahsananya... Pedagang-pedagang kecil disepanjang jalan bergegas menutup lapak... Ibu-ibu meneriaki anaknya dari dalam rumah... Bulan mulai menggantung ditempatnya... Jalanan sepi sudah... Diujung terlihat persimpangan yang dihiasi sebuah tiang kayu reot dengan lampu neon lima belas watt menggantung... Tidak nampak apa-apa dipersimpangan itu... Gelap, kau tidak akan tau ada kejutan apa yang disiapkan di persimpangan itu... Bukankah hidup manusia seperti itu? Berada disebuah jalan dengan persimpangan diujungnya... Gelap, tak nampak apapun, Kau harus pandai betul menngunakan intuisimu supaya kau memilih jalan yang benar, Jika salah sekali saja, habislah kau... Dulu janji – janji yang kau terbarkan di kehidupan ku. Dulu keindahan yang kau lihatkan pada ku. Dulu air mata kesetian yang kau alirkan padaku. Dulu tawa kebahagian yang kau berikan pada ku. Dulu kau bilang ku yang terbaik. Dulu kau selalu ada pada ku. Dulu kau yakin dengan diri ku. Semua ku percaya. Semua ku yakin. Semua ku terlena. Tapi kini,,? Mana janji – janji yang kau buat,,? Mana keindahan yang kau lihatkan pada ku,,? Mana air mata kesetian yang kau alirkan,,? Mana keyakinan yang kau berikan,,,? Disaat ku benar – benar yakin pada mu, Kau pergi begitu saja dari ku, Pergi meninggalkan ku dalam kegelapan sendirian, Pergi meninggalkan ku sendirian dalam kesepian Nak .. sekeras apapun semarah apapun mamaitu karena mama sayang Mama tak ingin kamu mengalami nasib seperti mamacukup mama bersamamu apapun itu mama kan terimasenyum mu adalah semangat mama Maafkan mamajika mama sering meninggalkanmumama kerja demi sesuap nasidan juga untuk masa depan mu Jangan dengarkan ocehan, makian orangkarna mama jarang di rumahyakinilah nak... uang hasil keringat mama halal Setiap detik menit jam haribersama mu sangatlah berharga jauh dari mu seharipunmama tak sanggup ..... apalah daya semua ini hrs mama lakukan Tahukah nak .. apa yang membuat mama mampu menjalani hidupsemua karena kamukamu segalanya buat mama Doa'kan mama karena doa mu adalah semangat mama Ku pegang setangkai harapan Menuju kebahagiaannamun semua hanya khayalan Kemampuan ku telah ditelan bum Kini ku sadar cita cita ku Tlah hancur sudah ditelan masa Bersama dengan kemampuanku Yang ikut tenggelam Kini apa lah yang bisa ku lakukanmeratapi nasib Tentang hidupkuhingga dunia pun menelanku Hingga menutup matamenutuop usia Dengan sgala kebodohan ku......... Dinegeri pengasingan yang penuh onak ini Kugantungkan selaksa asa Dan doa Walau hari-hariku Tak seindah hari kemarin Pernah terselip sesal dihatiku Kuingin berlanjak dan berlalu Walau harapan keluargaku Kembali menghalaulangkahku....... Janji hati yang dulu terucap Membuatku tegar dan semangat Karnaku harus menggapai Asa Cita dan Cinta-mu.... ) Kau hadir saat fajar menyingsingdan hilang bersama sinar mentari senjatiba tiba menjadi sulit kudapatkannamun mustahil untuk dilupakan Kau datang saat ku meranadan pergi meninggalkan luka Kau hadir saat fajar menyingsingtapi pergi saat aku dalam kegelapanjanjimu melukis langit malampudarkan indahnya sinar rembulanmerangkai bayangmu dalam kelamharap mimpi jadi kenyataan Cintamu suci bagai sebening embuntapi mencair dengan gejolak mentarikau hadir saat fajar menyingsingcintamu terbit bersama sinar mentarisumpah setia di awal harisudah punah seumur mekar kembang putri Bait itu masih tercipta Senada kasihmu dan seiring harapmu Akan selalu ada, memenuhi jagad ini. Hingga membetuk pilinan cinta yang sempurna Lisan ini ingin meneriakkan sepatah kata untukmu Ibu Tapi sudah terasa serak, disini. Ayunan kasih, belaian rindu Memenuhi ruang hati, merasuk hingga mengenai hati yang terdalam. Kasih sayangmu, sangat terasa Ibu Ini bukan kumpulan asa yang tak berujung Harapmu untuk nanda-mu ini segera terwujud. Waktu itu akan benar-benar tibahingga saat itu, ibu akan meneteskan embun kebahagian itu lagi. Tersusun rapi menjadi sebuah kisah Kasih seorang Ibu untuk anak Harap Seorang Ibu untuk anak Pembalasan Kasih dari anak untuk Ibu dan Pembuktian harap dari anak untuk Ibu... Jangan dirasa jika itu perih Jangan terbawa jika itu senang Selami lautan Hadapi sang angin Hidup bak merawat taman Indah terhiasi Hancur tercabuti Damai tentram sejahtera awal dari ceritanyalama tak ditunggu datang jua singa dari baratmenanam paksa dan mulai menyiksatak memandang bulu tak memandang tuamenyiksa sana sampai di sini Para pemimpin pun mulai tidak sabaran lagimulai perang untuk mengusirsang singaperang dari sana sampai disinitidak pantang menyerah dan terus mendesaksang singa Namun nihilsenjata sang singa lebih kuat dari sang pemimpindan tidak adanyapersatuan saat itusinga pun melanjutkan siksanyaterus menyiksa dengan pedihpedih tak tiada hentinya Tak tahan dengan cuma melihat siksaan itujiwa jiwa pejuang mulai hidupdimulai dengan penyatuansabang sampai maraukepenyeruan untuk mengusir sang singa pun sudah berkeliaranteriakan pemblokade sang singasudah dimana manaBUNUH BUNUH BUNU Hsang singa punkabur pontang pantingGARUDA punmenancap dihatiterbang mengitaripulau pulau iniPANCASILA telah dibuatKEMERDEKAN telah dikumandangkandengan diakhirilahirnya negara INDONESIA Saat dia ingin melangkah Bagaimana bila dia mengalami kemalangan yang serupa lagi? Dan aku sebagai cerminan hatinya Tak mampu menghindarkannya dari tangis Kisah masa lalunya cukup pilu Dikhianati sahabat Dijauhi orang-orang terkasih Dihina dan dicaci maki Belum lagi luka sobek dalam hatinya Aku tak menjamin rasa itu Bagaimana bila dia tak kuat Dia tahu betul Rasanya patah hati Lembayung senja pun hampir tak menyapa Dia takkan kuat menahan itu Lalu bagaimana bila dia tak kuat Menahan sesaknya dada Air mata yang turun Dan hati yang kecewa Karena masa lalu yang sedih Nan menyakitkan Aku tak yakin bisa menjamin dia Sebagai cerminan hatinya Karena dia orang yang kusayang Dia yang kurindu Bagaimana bila Rasa sakitnya menguasai cinta dalam hatinya Dan bagaimana bila Dia tak menyadarikuyang lama menantinya Aku hanyalah seonggok tanaman layuyang tak mungkin kembali ke masa laluhanya menambah luka sembiluhanya menjadikan ku dalam benalukenangan masa lalu Hanya racun dlm kehidupan kuyang tak mungkin terulang oleh waktu Hanya bak debu yang berserakan Kenangan masa lalubak tanaman yang layuterkubur dalam mimpikutetapi tak terpungikiri dlm hatikuia pernah mewarnai hariku Kenangan masa laluakan menjadikan ku pengalaman di masa depan kubersama pasangan baruyang nantinya menjadi semangat bagi kehidupan ku Pada semilir angin yang berbisik Kan kusampaikan situasi hati yang pelik Ada rasa yang kian hari kian mengakar Bagai kobaran api yang gagah membakar Aku terus diliputi kesakitan tak berarti apa Menahannya terasa pedih, namun melepaskannya sungguh hanya angan belaka Yang tiap detiknya makin terasa mencekik Namun anehnya rindu ini tetap kokoh tak terusik Bahkan akupun sempat melontarkan sebuah tanya Pada fajar yang gagah, juga pada senja yang megah Sampai kapan aku berjalan tertatih-tertatih sebab rindu Rindu yang tertanam sangat dalam tak berkesudahan Aku tak ingin berhenti untuk menemukan secawan penawar Namun saat itu juga, sebuah granat penuh keraguan Melululantahkan segala perencanaan ikhtiar Bagaimana mungkin ini tak menyiksa? Jika yang dirindukan tak pernah sadar bahwa ada seseorang Yang tersiksa sebab rindu yang tak terindukan Alhasil aku kembali menba melontarkan tanya Kali ini pada hujan yang terjun anggun memecah kedahagaan Juga pada terik yang mencumbu penuh kehangatan Namun lagi-lagi mereka diam membisu Aku pun kembali tersiksa akan pedihnya rindu Ingatkah engkau Di saat hujan saat kita merenung barsama Seharusnya kita sadar betapa bahagianya kita Sedih, senang canda haru dan tawaselalu mengiringi perjalanan kita Tapi apa sekarang hanya tinggal luka rindu yang membekas Tetesan air mata ini mengikis hatiku Menba untuk memerangi arti hidup ini Rinduku telah sembunyikan belatihnya Buat apa jika kau dan aku Berada dalam wadah yang sama kalau kau tak pernah menoleh kepadaku Cobalah untuk menjadi cahayaku kembali Jangan jadikan aku seprti ini Seperti danau tanpa air Ayah.. Aku rindu kau ayah.. Dimanakah kau ayah.. Aku rindu,.. Ayah.. Aku membutuhkan mu ayah... Disini di rumah... Ibu juga rindu ayah... Ayah.. Apakah kau mendengar jeritan kami ayah... Apakah kau lihat kami ayah... Kami terlunta lunta.. Kami tersiksa... Karna rindu yang membelenggu diri kami ayah... Ayah... Tidakkah pula ayah rindu kepada kami Tidakkah ada niat ayah ingin menemui kami Walau hanya di bunga mimpi... Ayah... Aku ibunda... Tak lupa mendoa kepada Tuhan Yang Kuasa agar kau slalu di sisi-Nya.. No Urut: Tanggal: // :: Kenapa kau selalu menutup diri dariku? Seakan terdapat penghalang besar untuk sampai padamu. Sebenarnya apa salahku?? Aku selalu menyerahkan diri padamu Merelakan segalanya untuk sampai ke jantung hatimu Tapi, kau tak pernah merespon seikitpun. Aku tetap saja bodoh.. Berkutat dengan segala tantangan nihilmu Aku ingin sekali melepasmu.. Membiarkan kau tak nampak lagi di depan mukaku. Tapi keadaan membuatku untuk melakukan sebaliknya. Jahat sekali Aku harus selalu dekat denganmu, Padahal kau selalu menjauh dariku. Aku harus jadi penguasa hatimu padahal kau selalu menutup diri dariku. Mengapa kau tak mengalah sedikit saja?? Aku sudah terlalu lelah mengejarmu Mengejar segala ketidakpastian yang kau berikan.. Mungkin aku saja yang terlalu bodoh.Aku.... Tak ayal seperti korban keadaan.. Dimana aku harus menjadi bagian hidupmu tapi kau tak sedikitpun memberikan kesempatan itu. Kau terus saja bergejolak dengan ion-ionmu Kau terus saja berkutat dengan asam basanya kehidupantanpa sedikitpun melirik kepadaku.. Aku.. Orang yang menjadi korban keadaan dan hancur karena kau selalu mencampakkanku.. Kala ku merasa goyah Sanubari ini tak mampu menahan gejolak Nafsuku yang selalu membara Dengan jemari dan alunan sayangmu Kau memadamkannya Mungkin aku tak mampu tuk bangkit Dinding hatiku bagai lorong kosong Hampa tak berwarna Tapi, duniaku terasa lain Ketika kau bisikkan kesejukan Mungkin hanya kalbu yang merasa Kilauan damai bersamamu Walau hanya sejenak Tapi, goresan warna darimu Tak mungkin terhapuskan Dibuat semanis senyummu makar iblis Seindah matamu rayuannya Tahukah dirimu bila saja semua ikuti hati tak begini jadinya Tahukah dirimu sebesar apa yang kita hadapi Darahku mendidih sayang Tabir ini terbuka dan skenario dimana kita aktornya adalah kehancuran Kita dipermainkan, mereka yang berkerah pun bonekanya Indah nian permainannya, lembut, mulus tanpa cacat Seindah tubuhmu sayang Iblis tak turun tangan nyatanya Centeng-centengnya beraksi, bukan bertudung tidak berkerah Bahkan namanya kau hafal Segala yang mengisi buku paket sekolah adikmu Hukum yang mengatur negeri ini Bahkan kebenaran telah dia putarbalikkan dengannya Dunia ini dekat kiamat Dan kita berhitung mundur Terakhir aku masih berdiri ditempat yang jauh lebih gelap daripada hitam meski pengap asa nafasku masih ada. Entah salah apa dan siapa entah usaha atau takdirkah aku harus tersesat aku harus sakit dan keadilan menjadi gila. Sekuat apapun aku bertahan sehebat apapun aku melawan pada akhirnya aku harus patah dan kehilangan hati. Rasa ini enggan pergi Manari nari dalam hati Inggin rasanya ku mati Meratapi cinta indah ini Tak bisa ku hapus cinta indah ini Cinta yang tak bisa ku miliki Datanglah kasih Kukan s’lalu menanti Menanti akan hadirmu di sini Menemani sisa hidup ku ini Jika memang tak bisa ku miliki Kan ku jaga rasa ini Sampai mati nanti Aku Pasti Bisa.... Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini Jadikanlah ejekan yang di berikan padamu itu sebuah janjijanji bahwa kau akan membalasnya... Tuhan itu maha adil Tuhan menciptakan manusia memiliki kekurangan dan kelebihan Jangan kau hiraukan orang yang selama ini mengejekmu Percayalah Tuhan akan membalasnya Wujudkan harapanmu menggapai mimpi Sekalipun kau tidak berniat sama sekali dengan pilihan itu Semoga Tuhan memberikan hikmah dengan apa yang tidak menjadi pilihanmu Karna mungkin dari situlah Tuhan membuktikan kekuasaannya Saat mentari tersenyum manis Hatikupun riang indah Berharap bahagia diawal hari Akan cerita terindah dalam hidup Namun apalah arti harapan Saat awan kelabu menyelimuti hatiku Kusadar ini pertanda kelabu Titik air mata menghiasi wajahku Langit yang berwarna cerah Hilang berganti kelabu Saat aku tersadar bahwa Kaukan tinggalkanku bersama harapanku. Andai kata matahari tiada Dunia akan beku dan bisupelangi tiada akan pernah terpancarkehidupan tiada akan pernah terlaksana Disaat titik kegalauan menghampiri Terlihat setitik cahaya yang kami cari Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu Dan gerak-gerik tubuhmu Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usiaGuru........ Engkau pahlawan yang tak pernah mengharapkan balasan Disaat kami tak mendengarkan mu Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah Untuk mendidik kami Darimu kami mengenal banyak hal Tentang mana warna yang indah Tentang garis yang harus di lukis Juga tentang kata yang harus dibaca Engkau membuat hidup kami berartiGuru...... Tiada kata yang pantas kami ucapkan Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku Melangkah dalam gelap.. menjadi debu dalam hidup.. bukan karena ingin.. tetapi terpaksa.. Noda telah tertera.. tak ada lagi kata percaya.. tak ada lagi kata harapan.. semua terpampang jelas disetiap tujuan... Sesuap nasi atau mati berdiri..? tanda tanya yg terus menari didalam penatnya rongga otak.. Tak ada lagi perbedaan mana baik mana buruk. ditatapanmu hanya segenggam kekuasaan semu. bersujud pada kemunafikan hidup.... Itu langkah yang kau ambil.. itu pilihan yang kau banggakan. dan semua pun tertawa diatas kekuasaanmu. kau semakin lemah dan tak mampu lagi untuk berfikir. dan mulai bersembunyi dibalik punggung sapi... Hahahahahaha...... betapa rendah dirimu dengan kemunafikanmu.. dimana kau telah memiliki sgalanya... ternyata kau tak mampu untuk memiliki dirimu sendiri... Demi jiwa yang memikat hatidemi hati yang mencurahkan segalanyademi waktu yang tak tergantidemi cinta yang menjadikannya nyata Hanya asa tak berujungseiring mimpi penuh tanda tanyabersandar pada dayayang tak tentu berujung Kini semua tlah urungberi akhir bagi asa tak berujungseiring hilang senyummuserta langkahmu yang menjauh Di bawah beribu tabir surya nan gemerlap Langit nuansa sunyi Tempatku bersandar kini Sendiri ku di dalam kesunyian hati Angin menerpa jiwa dan jasmani Detak terasa saat menggenggam hati Tak kala terbayang raut wajah sang pujaan Melintas dalam memory kenangan Adakah kau mengingat ku disana? Adakah kau rindukan aku Sakit itu apa Kini baru terasa pahitnya Tak sanggup hati menahan Tak dapat lagi air mata berbicara Mengapa Cinta tulus ini terbalas dengan keperihan Adakah yang bisa menahan luka ini Adakah yang dapat mengerti Angin bawalah pergi cintaku untuknya Hilang musnah hingga tak bernyawa lagi Walau ku kan rapuh dan jatuh Namun bahagia mu adalah bahagiaku Kesuraman yang tak bertepi Membuatku terasa sendiri Gelap, dimana-mana ku lihat gelap Bagai memeluk dan mendekap Bola mata yang membeku Seperti tak berguna dan terasa kelu Sama seperti lidah yang terpotong rindu Mengingatmu bagai candu Aku tak ingin membuka mata ini Tak ingin pupilku bertemu dengan pupil matamu Aku hanya ingin seperti ini Mencintaimu dalam gelapku Di kesendirianku... Terkadang terpikir dalam hari – hariku Menghitung jalan – jalan dan waktu yang telah berlalu Langkah langkahku menuju arah tak menentu Mulutku bersiul tak bertalu Hatiku tersayat seribu pisau Seakan hidup segan mati tak mau Ketika aku menba dan berjuang Berjuang menutup jejak yang kelabu Menjadi hidup seorang baru Jauh dari selimut yang berdebu Namun. aku kalah melawan waktu Kala aku lemah dan tak mampu Bayang – bayang suram dibenakku Menyiksaku dan selalu menghantuiku Memaksaku kembali ke masa – masa duluku Menjadi pecundang ditelan waktu Bila aku berlalu, biarlah berlalu... Biarlah aku musnah ditelan waktu Daripada hidup tiada menentu By: RGR Seperti hidup tanpa lingkungan.. itulah orang yang tidak memiliki rasa silaturahmi. seperti makanan tanpa garam.. begitu hambar dan tidak dapat dinikmati itulah orang yang tidak mensyukuri arti hidup. seperti berjalan diatas air.. akan terus tenggelam.. itulah orang yang tidak ada keinginan untuk lebih baik.. seperti menjadi orang asing dalam keluarga sendiri.. itulah orang yang tidak menghargai arti persahabatan.. seperti anjing yang menggonggong.. itulah orang yang selalu berkomentar terhadap orang lain karena merasa dirinya paling benar.. seperti kucing yang mengeong.. itulah orang yang terus mengeluh untuk minta dikasihani karena tidak memiliki harga diri... Ruang lingkup dunia bisa dikatakan sempit dan bisa dikatakan luas. luas bila kita membuka pergaulan dan sempit bila kita menutup diri.. adalah bukan manusia jika ia tidak memiliki kekurangan. karena hanya ALLAH yang maha sempurna. janganlah kita menganggap sudah hebat. ingat diatas langit masih ada langit.. janganlah kita meremehkan orang lain karena merasa lebih dari dia. ingat kita sama sama manusia. janganlah kita mencemooh orang dengan alasan apapun.. karena tiap orang ada batas kesabarannya.. Janganlah menyinggung keluarga baik dengan tujuan positif atau negatif. karena tidak semua yang kita anggap benar itu adalah benar dimata orang lain..bercerminlahh.. apakah yang aku lakukan bila aku di posisi lawan.. maka kita akan ketemu cara mengatasinya... sesekali melangkahlah di arah berlawanan dari yang biasa kita lalui agar tahu seperti apa kita dipandang dari arah berlawanan.. kita tidak akan mengenal apa arti positif bila kita tidak mengetahui seperti apa negatif itu... Tidak semua masalah diselesaikan dengan adu otot. karena itu adalah orang kampungan yang merasa paling kuat..ingat. kita sama sama memakan nasi meminum air dan menghirup oksigen.. namun terkadang adu otot itu perlu. untuk menjaga diri dan terutama harga diri. harga diri seorang anak yang dilahirkan dari rahim ibu. harga diri seorang lelaki yang menjaga kehormatan ayahnya. harga diri seorang adik yang mencintai kakaknya.. harga diri seorang kakak yang ingin menjadi teladan untuk adiknya.. dan harga diri seorang pria yang merasa diinjak kehormatannya hanya karena terlalu menghargai orang Karena itulah.. janganlah menuntut untuk dimengerti dan di hormati. karena lebih baik saling menghargai daripada harus memaksakan diri untuk saling dimengerti... Setiap kedekatan antara kita Setiap jarak yang terbentang Itu semakin membuktikan Bahwa ku memiliki rasa yang terpendam Bahagia saat jumpa Rindu bila tiada Padahal aku tahu, tak lama lagi kita kan berpisah Biarlah rasa ini kusimpan sendiri Bahkan sampai aku tak mengingat bahwa aku pernah mencintaimu Aku tahu aku hanyalah sebatas sahabatmu Tak akan pernah singgah dihatimu Aku tahu aku hanyalah sandaran sementaramu Hanya sebatas teman curhatmu Namun salahkah aku bila ku mencintaimu Bila mencintaimu adalah salah... Biarlah aku memendam rasaku Hingga tenggelam termakan waktu Setiap berita yang kudengar adalah dusta. Dan bisikan halus tentang dirimu menyelisik ke dasar imaji dan luka; Adalah dusta tak terperikan. Aku menatapi rinduku sendiri Terbakar oleh angin kesedihan Aku sendiri, menelan waktu. Cermin kebodohanku menangisi hujan bayang-bayang lalu. Menjelang senja kala itu ia datang. Cahaya hidup yang amat keras Menempa sisa serpihan luka Membiaskan dirinya Hingga ia jauh lebih indah. Tak jemu aku melihatnya Walau masih wajahku terkena sisa Percikan air-air derita. Selalu aku berusaha tuk mendekat Manatapnya dari lain sudut pandang. Indah Masih saja tetap indah ( Maret ) Kerap sesuatu bernama tawa muncul ketika kau buka mulutmu Melontarkan suara aneh namun lucu Yang seketika menghantar sebah rasa yang tak menentu Ke dalam hatiku Ah kusebut kau Tuan Canda Tuan manis yang suka bercanda Namun tak pernah bermain-main dengan rasa Meski terkadang menumbuhkan kecemburuan Oh Tuan Canda Dapatkah kau jelaskan sebuah hal? Mengapa setiap berbicara dengan anda Kontainer kata puitisku seolah lenyap terlempar ke segitiga bermuda? Jawab aku Tuan Canda Mengapa setiap tawa renyahmu itu menular? Macam virus saja.. Jika begini aku ingin terus tertular virus tertawamu tuan Biar aku mati ketawa dengan virusmu Daripada aku mati menderita karena dunia Tuan Canda Biar kau beritahu satu hal Gadis receh ini ingin bicara Bahwa ia mencintai anda Duhai, bolehkah jadi begini? Pagi yang dirindukan Kuingin kebisuan mentari pagi Bukan isyarat akan datangnya awan hitam Namun rona merah diwajahnya adalah pancaran guratan keanggunan Dan seberkas senyum tawar itu menghembuskan angin segar Membawa kesejukan untuk setiap rongga yang kering Semoga dia bertahan sampai saatnya senja menyapa.. Wahai sahabat... Saat mulutmu terucap kata cinta padanya Aku hanya bisa tersenyum... Sungguh tak tahukah kamu Di balik senyumku. Ribuan luka telah tertanam dalam hatiku Karenanya... Sahabatku... Mengapa, mengapa oh mengapa Kau kiaskan itu di hariku Kala kau tau tentang itu Atas cintaku padanya Sahabatku... Ku ba untuk lupakan semua salahmu Do'aku menyertai langkahmu Walau mungkin masih tersisa luka Atas nama cinta karenanya Ku usahakan menyirnakan dendam kelam Tiada batas aku menyayangimu Sungguh tak bisakah kau kembali? Senantiasalah kau di sampingku Menjadi separuh jiwaku Sahabatku... Rupamu selalu ku ingat Lantunan do'a ku sertakan Air mata teralirkan Atas rindu yang membelenggu padamu Teruntuk sahabtku Kau sangat sempurna. Matmu yang Indah... Senyummu yang menawan... dan Kecantikanmu yang melegenda. Kau bagaikan Putri dari Kayangan. Putri yang paling cantik diantara semua putri... Kau bagai Bunga Mawar yang tak akan layu. Kau bagai Sinar Rembulan yang menerangi malamku. dan Kau bagai sang Bintang yang menghiasi Duniaku. Walau aku hanya sanggup untuk memimpikan dirimu, aku tak akan putus asa untuk mendapatkan hatimu... Aku tak bisa tersenyum Disaat dirinya menjauh dariku Aku selalu berharap tentangnya Jika ku di pertemukan dengannya Tuhan, Aku menyayanginya Aku mencintainya Sampaikan pada dirinya Bahwa aku merindukanya Aku tau jika aku tak sempurna Jika aku mempunya banyak kekurangan Mungkin dimatanya aku hanya seseorang Yang tak begitu berarti baginya Kutau, Jika ku tak pantas dengannya Karena aku bukan yang dia harapkan Namun salhkah aku Bila hatiku ini mencintainya? Mengapa oh tuhan mengapa? Setiap aku mencitai seseorangseseorang itu tak mencintaikumengapaini terjadi kepadaku? Tuhan, Titip satu bintang dihatiku Aku tak ingin dia disakiti Biarkan aku yang tersakitiLOVE you rei Cerah mentari menyapa alam Mengusik mata yang terpejam Kulangkahkan kaki ku pelan Menyapa setiap orang dijalan Mataku berbinar cerah Menatap senyum lebar Dari dirimu yang menawan Biar debar didada ku pendam Hingga tiba saatnya kita halal. Aku tak pernah berharaf menjadi yang terbaik untuk dirimu Hanya berharaf mampu memberikan yang terbaik untukmu Berusaha bangkit dari sebuah mimpi kelam yang pernah aku rasakan Berusaha bangun dari mimpi yang mengerikan itu Sekarang aku telah tersadar Aku tak mungkin bisa memilikimu Perasaanku telah memudarkan harapan ini Harapan yang sempat aku yakini tanpa keraguan Mimpi itu akan menjadi sebuah kenangan Rasa yang pernah aku jelajahi akan meninggalkan jejak Jejak jejak pahit yang terus saja aku pijaki Terus berharaf yang semestinya tak ku lakukan Aku memang mencintaimu Namun aku tahu harapan lebih itu tak dapat aku miliki Hanya menjadi khayalan yang seringkali menyinggahi fikiran ini Khayalan buruk yang tak mampu menjadi nyata Dan kini aku telah mengerti semua Mimpi untuk memilikimu kini telah pudar Meski sulit untuk melupakan semua Karna meninggalkan begitu banyak pengalaman tentangmu Mungkin aku hanya mampu menyayangi Tanpa bisa disayangi Hanya mampu mencintai Tanpa bisa dicintai Aku hanya mampu mengagumi Tanpa bisa dikagumi Hanya mampu berharaf Tanpa bisa diharafkan Namun sebuah perasaan mencintai itu Telah aku yakini selamanya Walau harus setiap waktu ku terluka Dan walau ini akan menjadi kenyataan pahit Aku akan selalu mencintaimu Dan akan tetap mencintaimu Meski dalam raga ini tak dapat memilikimu Namun bukan berarti perasaan ini harus berakhir Karna keyakinan itu akan aku tetapkan Selama diri ini masih menyayangimu Selama hati ini masih mengukir namamu Dan hal itu aku yakini selamanya Hanya ini yang ku tahu Tentang apa yang membuatku tak sanggup melupakanmu Hanya ini yang kutahu Untuk apa aku selalu peduli padamu Hanya ini yang kutahu Mengapa aku selalu bahagia bersamamu Hanya ini yang kutahu Bahwa kehilanganmu sebuah penyesalan terbesarku Aku tahu berapa lama aku telah megenalmu Aku mengerti berapa lama aku berusaha peduli padamu Aku paham berapa lama aku harus menahan rasa untukmu Atau bahkan untuk memendamnya dan membiarkannya layu Namun kini semua berubah dengan perasaan baru Yang tak dapat kumengerti Yang tak dapat ku pahami Atau bahkan sekedar kuketahui Perasaan yang tlah menyita seluruh energi Sesungguhnya ini hanya tentang rindu Tentang kenangan masa lalu Yang terbengkalai dan terbelenggu Sesungguhnya hanya soal waktu Untuk membiarkanmu tahu Perasaan yang ku pendam tentangmu Dan sesungguhnya hanya karena aku sayang padamu Aku diam dan tertunduk malu Kala takdir dan waktu membiarkan kita bertemu Dan aku tahu saat ini Akan menjadi kenangan yang terindah Walaupun aku masih resah Akankah waktu kan pertemukan kita Akankah tuhan masih ijinkan kita Bertemu dan bersua Mengukir kisah indah bersama Dengan perasaan yang masih sama Perasaan dimana aku merasakan hal yang berbeda Merasakan hal yang belum pernah kurasa Walaupun ku tahu tuhan tak ijinkan AKU dan KAMU menjadi KITA Tapi setidaknya tuhan ijinkan kita Memiliki perasaan yang sama Perasaan bahwa dirimu berbeda... Bahwa dirimu istimewa Bahwa dirimu membuatku merasa ADA Dan sesungguhnya hanya ini yang ku tahu Kenapa aku melakukan ini semua untukmu Dan semua karena... I LOVE YOU Kupangil dia senja"Sahabat pelangi, Dalam sunyi jetitan hatiyang mengulum kisah tentangmu Namanya bintang"Kawan gundahbersama gelap nada lirihuntuk melodi mimpi yang mati Tolong tanyakan pada angin"Harus kuapakan rindu yang berserakan itu kau tau ada terlalu banyak penyesalan disana Kemana lagi aku harus berlari ketika setiap ruang yang kudatangihanya kembali berceritatentang dirimu... Aku lelah... Mencintaimu, seperti mengumi lagit yang tak pernah bisa kusentu Hendar S Rao Bogor november Suatu hari nanti Kau akan tahu bahwa ada seseorang yang selalu memperhatikanmu Di dalam kebisuan, dari kejauhan, seseorang itu tak lepas memandangmu Hanya demi mencerahkan harinya yang pilu Suatu hari nanti Kau akan tahu bahwa ada seseorang yang selalu berusaha menjadi yang terbaik Teman terbaik yang bisa kau andalkan Tempat terbaik yang bisa kau jadikan sandaran Suatu hari nanti Kau akan tahu bahwa ada seseorang yang selalu menahan perih di hatinya Saat kau selalu bercerita tentang orang yang kau suka Saat kau selalu menyebut nama pria lain di depannnya Suatu hari nanti Kau akan tahu bahwa ada seseorang yang tak pernah lupa Menyisipkan namamu di setiap doanya Hanya untuk memastikan kau selalu berada di dalam lindungan Nya Suatu hari nanti Kau akan tahu bahwa ada seseorang yang mencintaimu dengan tulus Seseorang yang dengan penuh keberanian membuka kembali pintu hatinya Yang kau tahu telah ia tutup Seseorang yang tetap memandangmu, meski ia tahu perasaannya tak pernah kau hiraukan Seseorang yang akhirnya memilih untuk tetap memendam perasaannya, entah sampai kapan Namun, suatu hari nanti Seseorang itu pasti menemukan keberaniannya untuk mengungkapkan segala perasaannya Mungkin akan sangat terlambat, tapi ia terus berharap untuk memiliki kesempatan Demi membuatmu mengerti... Dan, suatu hari nanti Kau akan tahu bahwa seseorang itu adalah aku Bayangan gelap menyelimuti pikiranku... Terlihat hitam putih... Masih samar-samar... Tapi ku ba... Mengingat gambaran kisah hidupku... Tentang bagaimana aku bisa bahagia bersamanya dahulu... Tentang bagaimana senyumnya membangkitkan semangatku... Tentang bagaimana candanya membuatku tertawa lepas... Bahagia... Sangat bahagia diriku kala itu... Hariku sangat berwarna... Kala ku pandang langit... Seakan-akan mentari pun tersenyum melihat kebahagiaanku... Hariku di penuhi buratan manis tingkah lakunya... Dan aku sangat bahagia... Bisa kenal dengannya... Dengan seorang lelaki... Yang membuatku tertawa setiap hari bersamanya... Karena tingkahnya... Dan kini... Semua berakhir tanpa ujung... Aku mencintainya... Namun dia pergi dariku... Karena keegoisan diriku... Hingga rasa ini terus terapung di hatiku... Membuatku menyesal... Pernah menyia-yiakan kehadirannya... Di hidupku... Aku merindu dalam keraguan Aku menanti dalam keresahan Mungkinkah engkau akan kembali Akankah kau akan sama seperti dahulu Aku disini menyusun kenangan kita Ada kisah yang tak bisa ku buang Dimana aku dan kamu pernah mengikat janji Disaat cinta yang indah kita berpadu Ingatkah engkau bangku tua di taman bunga yang luas Di sanalah kita pertama berjumpa Ingatkah engkau saat aku menghapus air matamu di pipi indah mu Dan engkau menyandarkan tubuhmu di bahuku Saat itu aku mengubah tangismu menjadi tawa Saat itu aku mengubah pilumu menjadi bahagia Tidakkah kau ingat itu Atau engkau hanya menumpang memberi harapan Andai kau lihat aku saat ini Tak seorang pun yang peduli Aku yang terus duduk menanti Di bangku tua ini aku berharap kau kembali Sajakku cinta patah tunasnya Layu lah pucuk gugur ke tanah Hilang semerbak mengabur di luka Mengucur rindu di ujung senja Tumbuh tak bisa, mati tiada Hidup di benak tak berguna Bukan sesal pada pencipta Tentang cerita berujung duka Hikayat panjang berakhir sudah Di meja waktu kesaksian masa Terlalu nista ini cerita Untuk di kenang sampai tua Tutup hikayat, tutup cerita Seiring malam, menutup mata Sampai tiba terbit sang surya Lembaran baru kini terbuka Sahabat... Waktu terus berlalu Cerita kita semakin diburu oleh waktu Tak ingin ku berpisah begitu cepat wahai sahabatku Tapi kenyataan ini begitu cepat dan pahit Aku tau dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan Oh sahabat... Engkau kan slalu ada didalam hatiku Karena Kauu slalu ada disaat suka maupun duka Meski semuanya nanti akan hanya menjadi kenangan Cerita persahabatan yang tlah kita lalui bersama takan pernah kulupakan sampai akhir hayat hidupkuHEROINSINGEL Best Friends Forever Ku luluhkan percayaku untukmu. ku serahkan sayangku bagimu.. Engkau adalah sahabatku.. Yang selalu menemaniku dalam suka dan sedihku.. Kau adalah sosok yang istimewa.. kau hadir dalam segala peristiwa. kau hanyutkan segala duka. kau hadirkan bahagia... Aku beruntung bisa bertemu dg dirimu belia. bertemu dngan seseorang yang muliaa. kau bersikap dengan ramahnya. menaklukkan segala rupa yang ada.. Aku bukanlah Yang Maha Kuasa. yang bisa tentukan kebersamaan kitaa. dan kapan waktu kita berpisah. tapi cerita kita kan ku ukir selamanyaa.. ) Melihatmu tersenyum Menjadi alasanku untuk menatap mentari Ternyata memang cerah secerah sunggingmu Dan pelangi pun tergores indah Saat ku tahu senyummu karenaku Aku mulai bersenandung lirih Sebuah syair cinta Sebuah irama yang mengiringi sapa lembutmu Oh nada, antarkanku sampai ke hatinya Saat alunannya berakhir Aku tersadar Ini semua telah berlalu Aku muncul di benakmu lagi, katamu Namun kulihat langkahmu menuju pemilik hatimu yang nyata Setidaknya kau tlah tau Dirimu tetap bertahta di hatiku Hari yang ku nanti telah Datang Hari yang tak akan Tergantikan Ku melangkah bersama Mu Dalam ikatan suci. Kau tulang rusuk ku yang ku Nantikan Keindahan yang tak Terlukiskan Ku bahagia dinikahi Mu Jadikan aku istri Mu. Kau jawaban tuhan Dalam setiap Doa ku Kau jawaban tuhan Yang menjadi Nyta. Dan kembali aku diam, Jika teriakku diredam keheningan. Dan biarkan aku membisu, Jika semesta tak membiarkan suaraku ikut berpadu. Dikata jauh dapat kugapai, Saat digapai ia memudar. Dan kembali berputar pikiranku, Tiap liku alam bawah sadarku. Kulihat, kudengar, kurasakan; Nun jauh di sana seekor laba-laba hitam menyulamkan benang putihnya di sudut dunia. Dan kusentuh, kuraba, kujamah; Yang tak tersampaikan dari hasil pemikiran tinggi dan mimpi-mimpi. Tidakkah mereka lihat benih-benih penerus bangsa tersenyum tak berdaya? Di balik mata cerahnya terdapat pikiran-pikiran langka, Merangkum kecerdasan dunia. Dan tak maukah mereka mendengar jeritan anak bangsa? Yang terduduk tak berdaya di hadapan lembaran kertas nan suci dibanggakan oleh mereka. Ingin aku jeritkan kata demi kata rangkaianku pada mereka, Sang penguasa dan penindas dunia. Dan jangan biarkan aku membisu, Walaupun semesta tak membiarkan suaraku ikut berpadu. Kau tau kawan? Satu kata telah mengusik hatiku Berlayar-layar di angan anganku Seindah nian kata itu Sampai tak bisa kulukiskan satu persatu Semua katanya memperindah kalimatnya Hatiku merona melihat keelokannya Kecil hurufnya santun kalimatnya Hanya bisa menahan tangis di hati Tersenyum kecil didekat pipi Gerak gerik lengkungan kupandangi Sampai di penghujung titik kebahagiaan Tercipta tetesan air mata Air telah membasahi tinta Sepucuk surat menghadapiku Dengan rasa bahagia bertabur air mataTerbaca Kamu Lulus, Pada angin senja Menyambangi jauh menelisik rasa Ada yang tersimpan di balik dada Melumuri jiwa yang merana Lembut pada angin Seketika mata terpejam kenang Kupapahkan sepoi dari silir angan Tak bisa ku tahan debaran kencang Namun demikian yang bisa Terbiarlah aku merakum lara Walaupun hanya sekejap rasa Atau setidaknya melepas dari jiwa Pada angin senja Di setiap ruas-ruas waktu memacu Ingin ku hempas jiwa yang merana Tersebab oleh luka lama terajam ngilu perangkai sepi . . Sayang... Sadarkah kamu. Atas semua yang tlah kamu perbuat. Kamu bermain cinta dibelakangku. Kamu memadu kasih dengan yang lain. Kamu berpeluk mesra dengan wanita lain. Sayang... Kamu masih saja mengelak. Kamu masih saja menepis. Setelah ku melihat sendiri. Apa yang tlah terjadi dibelakangku. Sayang... Apa kurangnya aku. Cintaku yang besar untukmu. Perhatianku yang terus menerus mengalir tiada henti. Tapi tak ku sangka. Kau malah menduakanku. Sayang... Sebisaku. Ku takkan pernah untuk membencimu. Sedikit pun itu. Takkan pernah. Karna dalam hatiku tlah tersirat cinta yang tulus untukmu. Ku akan tetap menunggumu. Saatnya tiba kamu tersakiti olehnya. Aku yang akan pertama datang untukmu. Memelukmu dengan cinta yang takkan pernah berubah. Cinta yang masih sama seperti dulu. Warna-warni pelangi menghiasi dinding hati Cerahnya mentari buatku tenang Sejuknya malam memelukku dengan erat Bintang di langit menari menghiburku Sejenak ketenangan itu datang Aku merasa tenang dan tak khawatir Semua bebanku terasa begitu enteng Keraguan bahkan ketakutanku musnah Petir menjerit kemudian Suaranya semakin keras Ketenangan itu pudar seketika Aku kalut dan tak berkutik Apapun tak bisa ku lakukan Badanku bagaikan terpaku Membuka mata pun aku tak sanggup Aku hanya tak ingin kembali melihat dunia Yang aku harapkan hanya bersamamu Selamanya hanya bersamamu Tapi kini ceritanya berbeda Kau telah tiada disini telah pergi dengan orang lainKehilangan Aku kini telah kehilangan Cinta yang ku jaga dan ku bina Sakit rasa hati sungguh sakit Hilang dibawa orang lain Rela aku ba merelakan Meski berat yang ku rasa.... Indah..... Begitu indah hari-hariku Disaat kulalui bersama denganmu Dengan senyuman manis bibirmu Dengan sejuta kasih sayangmu Dan juga sejuta cintamu Yang tak pernah enggan kau berikan Hanya untukku, buah hatimu... Namun sungguh betapa bodohnya aku Karenau tak pernah menyadarinya Karenaku tak pernah pula membalasnya Hingga kini, ku hanya bisa menyesal Disaat penghujung waktu itu telah tiba Disaat kesempatan itu telah sirna Ayah.... Andai ku tahu pengorbananmu Andaiku tahu tulusnya hatimu Mungkin ku takkan mengacuhkamu Seperti saat saat dulu Sebelum kau pergi jauh dari sisiku Ayah... Maafkanlah aku Atas segala kesalahankku Yang mungkin selalu perbuat padamu Walau kini ku tahu Sudah cukup terlambat Rasa penyesalan itu Apa yang sebenarnya tak ingin ku alami. Kini ada dan terbawa dalam kehidupanku. Awalnya aku biasa, lama-kelamaan rasa biasa itu membuatku bimbang. Kadang terasa bahagia, tapi entah mengapa meninggalkan kekawatiran di pikiranku. Rasa takut apabila perasaanku diketahui orang lain. Akankah mereka menghindariku? Aku ingin memilih apa yang aku inginkan. Sesuatu yang wajar seperti yang lainnya. Aku ingin pilihan itu datang dan aku menjawabnya. Tapi sayang, pilihan itu tak nyata, tidak benar-benar ada. Semua yang aku bayangkan hanyalah khayalan. Hanya impian seperti bunga tidur. Indah, namun menghilang jika kita terbangun, jika aku tersadar dan kembali. Hampir tak pernah lagi kutemui Senja yang selama ini ku puja Ku kagumi dari berbagai sudut alam Patahkan semangatku Rapuhkan jiwaku Entahlah.. Sejenak waktu memelukku Alam seakan tau Seberapa lelahku Sepasang raga yang menyambut kembalinya luka Mendekatiku.. Menerka jantungku Mengoyak tubuh yang terpasung cerita Jemaripun tak sanggup menggenggam Luka yang perlahan menyatu Biarkan meredup seiringnya waktu Ibu perjuangan mu begitu besardi saat aku dalam kandunganengkau telah berikan kasih sayang mu untuk kuhingga aku lahir ke dunia Ibu semua pengorbanan mu akan selalu ku ingatdoa-doa yang selalu kau panjatkan untuk kutakan pernah bisa ku balas dengan emas dan permatahanya doa yang bisa ku panjatkan untuk mu Ibu kasih sayang mu yang begitu tuluspengorbanan mu yang begitu besarakan ku jadikan motifasi untuk kehidupan kuhingga aku menjadi seorang ayah. Kita hidup bukan tanpa alasan dan tujuan. Tapi kita hidup untuk mengetahui arti kehidupan ini. Bahwa apa yg kita inginkan selalu membutuhkan perjuangan. Dalam mencapai keberhasilan dibutuhkan tekad yang kuat dan perjuangan. Walau banyak rintangan yang menghadang kita harus tetap berusaha. Walau terjatuh tapi kita harus bangkit. Kita pernah merasakan bosan Tapi setelah itu akan ada kerinduan Pernah kita merasakan sakit hati Namun hanya sesaat, lalu hilang dan pergi Tak terasa dan tak akan lama lagi Perpisahan akan menghampiri Tinggalkan kenangan di sini Bersama cerita yang telah dijalani Kesalahan yang terjadi di masa lalu Jangan dibuat sesal pada masa yang akan datang Itu hanyalah seberkas kisah yang dulu Sekarang akan membawa banyak bintang Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya Perpisahan memang sudah ada takdirnya Terimalah dengan kelapangan dada Sambutlah dengan hati terbuka ------------------ No Urut Tanggal Kirim // :: Terdengar alunan musik klasik Eropa Disebuah panggung megah penuh gemerlap cahaya Ku lihat dua balerina menari bersama Bagaikan dua angsa yang sedang bercengkrama Gesekan dawai biola nan indah itu Ayunkan langkah kaki kecilmu Lincah nan lembut gerak tubuhmu Penonton berdecak kagum melihatmu Berputar putar gemulai Berlari lari melompat Melayang kau seakan terbang Sambil memainkan tongkat berpitamu Dua balerina Kau bertabur pujian Engkau balerina pujaan Walau musik tlah usai Daku percaya hati kecilmu kan slalu menari Dikesunyian malam ini Ku teringat wajahmu Ingin ku ulangi lagi Kisah cinta yang dulu itu Tapi aku hanya manusia biasa Yang tak luput dari dosa Dan ku tak bisa berbuat apa-apa Sedang kau kembali dengan-Nya Tapi cintaku ini Seperti api lampion Yang terbang tinggi Di awan terbawa angin Dan rasa sayangku ini Seperti kain putih lampion Yang akan melindungi api Dari hembusan angin aku lelah. berjalan sendiritanpa tujuan pastiaku lelahtapi langkah ini enggan berhentitak ada yg mendengartatkala hati ini merintih dikesendiriandan setiap hari semakin menusuk perìh itumungkin aku terlihat tegar dari luartapi hati ini hanya aku yang tau. NO. URUT // :: Masih Ingatkah engkau, kasih. Jejak cinta yang terukir di lorong-lorong masa silam? Ingatkah, saat kita menginjakkan kaki di kota Jogja. Kita menapaki setiap jalan, yang mengular di sepanjang Malioboro. Menyusuri setiap lorongnya, dan tak pernah merasa lelah. Hanya tawa mendekap, juga canda. Di alun-alun kota, kita bercengkrama. Diantara desiran angin malam, dan senyuman rembulan. Di bawah tatapan puluhan pasangan muda-mudi, yang mungkin iri melihat kemesraan kita. Tapi kita acuh. Malam itu jiwa kita berkata, “ Ya, inilah kami, dua jiwa yang akan hidup selamanya…”Ingatkah pula engkau kasih, saat jejak cinta kita terdampar di pulau Dewata? Pulau yang begitu engkau puja? Aku ingat. Dan demi masa silam, biarlah jejak itu ku ceritakan kembali,…untukmu…Saat itu, aku dan kamu tiba di bibir pantai kuta. Kita mempermainkan ombak. Berkejaran, menyisir tepian pantai. Seperti bocah yang mendapatkan mainan baru. Di wajahmu ada keriangan, kegembiraan, juga cinta. Ah, andai kau tahu, ingin kuulangi masa itu. Pagi hilang, berganti senja. Dalam diam, kita duduk bersila di sisi pantai. Menanti sang mentari tenggelam. Hingga akhirnya, di ujung lautan, kita melihat senja memerah. Ia begitu menawan. Dan sejak saat itu, aku mencintai setiap senja yang datang…. Ah, andai kau tahu. Betapa ingin kuulangi masa-masa itu. Jejak cinta itu…jejak cinta yang kita torehkan di bingkai keabadian… Jejak yang kini tinggal serpihan kenangan.. Gejolak terasa meruak Naluri seakan terusik Saat mengenalmu Awalnya tak ada yang indah darimu Namun, tutur katamu membuatku jatuh cinta Cinta ini bukan sekedar pemanis bibir Namun cinta ini bagai nafas yang setiap hari berhembus Tanpa lelah hingga menutup mata Kicau burung merisaukan kalbu Teriakkan rasa tanpa henti Nyanyikan lirik tanpa henti Seiring kerisauan nada jantungku Perasaan hampir menghampiri Seakan menghantui hati Perasaan ini harusnya kau tahu Perasaan yang penuh misteri Dan gejolak cinta yang menunjuk namamj Untuk merasakan cintaku Dulu hadirmu menyempurnakan hidupku Dulu hadirmu membuatku bahagia Dulu hadirmu membawa alunan melodi dalam lembah seyuman Dan dulu hadirmu mengisi kekosongan hatiku Namun kini.. Janji yang dulu ucapkan telah kau ingkari Kebahagiaan yang dulu kau berikan telah kau hapus Cinta suci nan tulus dari hati telah kau hianati Dan hanyalah goresan luka Yang membuatku mengerti Cintamu tak pantas untuk dipertahankan Hatimu tak pantas untukku miliki Ucapanmu tak pantas untuk ku percayai Karena dirimu tlah melukis goresan luka dalam hati Yang membuat raga dan jiwa terpisahkan Dan kini hanyalah ada luka yang tertinggal Ku dengar cerita orang Tentang kau dalam ingatannya Ku dengar dengan seksama Siapa kau sebenarnya Ku cari tahu dirimu dalam data Data bertahun yang lalu Penuh debu dan usang Rasanya malas aku menyentuhnya Penasaran dalam hati mengalahkan malasku Ku buka lembaran-lembaran lampau Ku baca setiap kata dalam data Ku pahami setiap makna yang tersirat Ku temukan jawabannya Mesti ku tak pernah berjumpa Meski ku tak pernah bersama Tapi dalam data ku tahu semua tentangnya Bersebaran anak cucu Adam Di tanah lapang subur, Di gurun gersang bergunung. Bersebaran anak cucu Adam Di gubuk halaman desa, Di tepi jalanan kota. Langit membumi kemari Ke dalam dada Sang bani. Dari debu menggema seru Duhai engkau anak cucu Akulah kumpulan lumpur, Darikulah bapakmu meluncur" Dan pikir Maka dzikir Manusia adalah debu-debu kecil. Dan pikir Maka dzikir Di bumi Bani Adam dan takdir. Kau hadir dalam pancaran cahaya kesunyian ku... Kau beri aku cahaya cintamu... Kau taburkan benih kasih dan sayang dalam hari-hari ku... Duhai calon imamku... Bimbing lah aku tuk selalu ada dalam jalan-Nya... Mungkin kau lah pemilik tulang rusuk ini... Mungkin nama mu lah yang ada dalam kitab Lauhul Mahfudz ku... Wahai pemilik tulang rusuk ini... Aku hanya lah tulang rusuk mu yg membutuhkan tuntunan dan bimbingan tuk menuju ke jalan yang di ridloi-Nya... Maka bimbinglah aku dengan cinta kasih mu... Kau memang tak pernah ada dalam doa-doa ku selama ini... Tetapi Sang Khalik lah yang Maha Tau... Dia kirimkan kau dalam gelap hati ku... Aku terima engkau sebagai pemilik tulang rusuk ini, wahai sang pemilik tulang rusuk .. Saat ku mulai menutup mata ini Terasa hujan menusuk wajah ini Ku buka tuk tatap langit kelabu di sana Tetes demi tetes terjtuh ke wajah ini Air mata mengalir bagai air hujan Pergi meninggalkan ku dalam duka Deras hujan menusuk mata Ku pejam tuk berlutut kepada-Nya Jangan kau biarkan aku sendiri Seperti air hujan jatuh bersama Menyatu saat sampai ke permukaan Menyebar tak tau arahnya Namun aku rasa cintaku telah tiada Aku jatuh cinta Jatuh untuk mendapatkan sebuah cinta Hatiku yang ku berikan untukmu Takkan pernah ku sesali perkataanku Karena Tuhan yang memberiku rasa ini Gelap yang kelam akan tiba dengan sendirinya Raga dan ruhmu akan lepas sejenak melayang menjadi mimpi Kibasan angin gelap merasuk menusuk setiap rongga kehidupan Perlahan namun sengit, menjamahi apa yang ada Terlupa sudah memori palsu itu Hanya terlewat takkan abadi Jiwa murka selalu ditengahi suka Perangai buruk akan terbentuk Kelam berubah Muram kalah Suram tak terjamah Tanda mulai mengatas Imaji jadi pasti Teori akan jadi kondisi sesungguhnya Terpikir dan terukir di pelipis mata Hilang sekejap namun akan kembali mengenda Cukup lama aku menampi resah Pada kerut wajah sendu itu Namun hanya puisi ini yang sempat Kurangkai bersila sendawa Teruntuk sabarnya bunda melebihi Egoku yang teramat durhaka Pada cucuran keringat mu yang merapuh Telah ku tumpahkan kesah memuakkan Hingga engkau masih tersenyum simpul Menelan kalimat-kalimat bijaksana Membimbing angan ku Agar tidak liar untuk meraja Pilu hati mu tak sempat terbaca ku Engkau begitu sempurna dalam lakon Hingga izrail begitu mendambamu Membiarkan aku dalam prahara duka Membaca hujan yang di makam senja Pada makam bunda, sebait do'a pun bermukim kerinduan q makin buncah, Teruntuk bunda ku tersayang,,, Ku Bisikkan Rindu Saat aku terjatuh dalam lubang yang aku gali meringkuk bersama remah tanah yang dingin Menba merangkak naik untuk sesekalai namun.. terjatuh dan terjatuh lagi Dan sinar itu datang bersama jabat tangan mu Mulai mengangkat ku dri remah tanah nan dingin saat aku terlena dalam buai gigil malamku Dan bersama malam bersama angin waktu berputar silih berganti Saat aku mengerti apa itu cinta Sosok mu telah berpaling hati Tinggal aku sendiri bersma luka aku bisikkan rinduku malam ini Aku bisikkan bersma angin spoi spoi Teruntuk dirmu ohh yg aku cintai Yang dulu sllu mengucap rimdu di setiap hari Aku bisikkan rinduku yg ranum untuk ku artikan di celah bayangmu yg menjamah imajinasiku Hingga terberai .. terluluh lantakan Kubisikan rindu.. bersama kenangan yg telah kau lupakan... Aku akan mencintai mu.... Dengan hati ini ku mencintai mu... Kau yang paling sempurna bagi ku... Kau juga yang paling istimewa untuk ku... Cinta ku hanya pada mu... Kasih ku hanya untuk mu... Semua tlah ku berikan pada mu... Hanya kamu, dan kamu... Aku tak akan berpaling darimu... Cinta yang tulus akan ku berikan pada mu... Cinta ku pada mu akan membuat bahagia diri mu... Sungguh aku sangat mencintai mu...... Sahabat, janganlah kau membisu dengan masalahmu, Sahabat, Aku disini ada untuk mu Ada untuk mendengar curahan hati mu Percayalah padaku, Aku akan menjaga semua rahasia mu. Aku pun akan mengeluarkan mu dari belenggu Sahabat, Janganlah kau ragu, Janganlah kau bimbang. Aku disini selalu ingin melihatmu bahagia. Aku disini tak bisa melihat mu terluka, Tersenyumlah, Ada aku disini, Aku, yg setia untuk semua masalah mu. Satu lagi di sini Ketika satu waktu butuhkan nyata angan Segarnya terhembus angin senja Melayang ke langit Satu lagi terasa kering Terasa penat Hilang terbawa angin senja Melayang ke langit Wahai Engkau yang bersemayam di atas Aku tak melihat garis langit keindahan Mu Aku hanya melihat warna kekuasaan Mu Rona-rona mana yang Engkau hibahkan kepadaku Tolong...... berikan angan ku Hapuskan segala hitam Curahkan segala harapan Meski dalam diam rendah aku memohon Pada mulanya adalah kata, lalu Terjangkit dan terhipnotis Itu adalah cinta Dia terasa, Bohong pun percuma Tapi cinta, tak memilih jiwa Jilbab menjadi perantara Bagaimana kesatria memuja Tapi cinta, tak memandang mata Mie instan menjadi idola Bagaimana kesatria bercerita Hati bertanya... siapa dia sebenarnya Datang tanpa aba aba Apa mungkin permaisuri mengirimnya??? Tapi cinta.... Tak kutemui secelah kandil yang kemerlap Tak kujumpa secercah asa yang tersirat, kala itu Masa kini, lain halnya dimensi kala itu Perputaran masih semrawut Kembali lagi aku Pada kebungkaman Lama, kurapatkan Noda noda disini Akulah pendosa Pada penciptaan fana Jangan mendekat Biar kujerat Ambisi terus membara Padamkanlah Dia yang mengajariku banyak hal.. Dia yang mengajariku tentang kerasnya hidup Dia yang mengajariku bagaimana bertanggung jawab. Dia adalah sesosok yang tak ternilai bagiku.. Dia ... Dia adalah ayahku.. Iya, ayah yang menghidupiku. menghidupi dengan jeri payahnya dari tetesan-tetesan keringat yg mengalir di sekujur tubuhnya. Ayah.. ayah yang mendidikku. mendidikku sampai saat seperti sekarang ini yang dulunya aku kecil, tidak berdaya, dan belom tahu apa-apatapi sekarang, berkat ayah..... Sekarang aku dapat berdiri kuat, sehat, dan bahkan aku mulai tahu banyak hal. Itu semua karna mu ayah... Kau rela mengorbankan waktumu demi aku.. Demi kebahagiaanku. Kau melupakan keinginanmu. demi demi memenuhi kebutuhanku..Ayah... Terima kasih ya.. Terimakasih untuk hal yang tak bisa aku balas.. Terimakasih untuk waktumu untukku.. Ayah tak pernah hilang dari hatiku Dan ayah tak pernah lari dari fikiranku. Tetimakasih banyak ayah,. Tetimakasih... Lebih asyik duduk dikursi Sambil tidur saat paripurna Daripada menggenggam gagang pacul Disaat teriknya semburan api tengah hari Lebih seru perang komentar dan Nyanyikan lagu setuju Daripada menadahkan bungkus permen Sambil mengecek tutup botol Lebih hits berjoget ala itiksambil membuang buang lembaran ratus ribuandaripada mengais uang recehandari hasil rombeng kalengan Lebih gaul menonton konsersambil duduk di bangku ber acdaripada berdirisambil gotong-gotong yang dingin dingin, dan yang masih hangat Lebih ngetren membeli emas dan baju baju ala orang luar negridaripada tertegun, melihat dastersudah bertambal jahitan Lebih senang bernyanyi diatas panggung sandiwara Daripada berperang di medan keabadian Kembali terulang masa lalu itu, Masa dimana pelangi yang ku lihat begitu indah, Indah ketika dipandang, Rasa itu seperti pelangi yang dulu, Indah Namun hanya sesaat… Kapan aku bisa merasakan rasa yang bukan seperti pelangi Tapi seperti bumi yang terus berputar pada porosnya, Yang selalu setia tanpa berpindah ke poros lain, Dan kini rasa yang ku harapkan itu telah musnah dari kehidupan ku, Mungkin untuk selamanya, Dan rasa itu CINTA Cinta yang kau beri memang indah, Namun seperti pelangi yang tak selalu setia, Selalu pergi disaat aku ingin melihatnya, Dan aku benci Cinta seperti itu… Kasihh... Taukah kau disini ku merindukanmu Ku ingin kau selalu dekat dengan diriku Walaupun raga jauh dari gapaian Namun ku berharap hati kita selalu menyatu dalam satu jiwa Kasihh.. Ku harapkan kau mengerti arti kerinduanku Walaupun selalu ku luapkan rasa amarahku yang tak jelas Itu karena tulus dari isi hatiku Tak ingin kehilangan dan jauh dari dirimu Kumohon jangan salah artikan semua sifat dan tingkahku Dan ku pinta kembalilah kepelukan hatiku Jangan kau abaikan diriku yang tlah lama merindukanmu Sungguh sakit saat kau campakan rasa cintaku Tuhan . Kuingin selalu bersama akhi ciptaan-Mu Kembalikanlah dia dalam cintaku Karena sungguh ku disini merindukan-Nya Untuknya kekasihku Dibatas gulita... Diantara rinai hujan bulan Oktober, dan kelopak mata yang diringkas kebutaan.. Perempuan jingga beratap payung, memaku ditepi trotoar.. Ribuan rongga pori-pori tubuhnya basah.. Warna bibirnya dicumbu biru, Disandera hipotermia yang mengikat aliran darah pelan-pelan... Telinganya distraksi seirama ratusan nyawa memaki diam.. Jelas didepan pelipisnya, penghuni Firdaus acuh menerka-nerka.. Mengaburkan pandangan.. Menghibernasikan nurani.. Pejam terpejam dalam gelap kehidupanhitam merah memudar putih tenggelamperlahan samar dan hilangmengalir deras dalam pengat telingamenjerit keras tak dipedulikan oleh tanah kelahiran Ini INDONESIA negara tanda tanya...?? negara yang di berpenghuni peninggi tak peduli danaku tak tahu lagi harus dengan bahasa apa... sedangkan bahasa Ku BAHASA INDONESIA Haruskah aku memohon, meminta atau bersujudagar yang tinggi diluar sana dapat mendengarkuaku hanya bisa membuka mulut mengeluarkan suarakuuntuk di mengerti serta dipahamikarena ku tahu lidah dan pita suaraku sudah kalian dengarhanya saja kalian tak peduli Teman, atau kalian yang tinggi tak ku tahu siapa namamu .. kali ini kuba bertanyamengharap pegertian besar dari kata PEDUL Imembuat hal kecil menjadi sempurnadan semua itu layak memiliknya Hemzzz.. merahmu, putihmuhanya ada di hati rakyatmu yangberkobar dan bersinaryang selalu bersemangat bernyanyi INDONESIA RAYA. Sekarang apa lagi yang harusku tuliskaupun tahu menahu apa maksud perkataankujadi, apa lagi yang ku tulis Karena merah darahku tak lagi berkobarjadi, apa lagi yang ku katakan Karena putih tulangku tak lagi bersinar atau, mungkin kata PEDULI takkan pernah adaatau, sudah mati di hati dirimu sendirisebab negeri kita di isi peninggi tak peduli Hanya lilin yang menjilat-jilatdalam kelabu dalam gelap sang malamsemilir angin berdesirberpaut dengan bulan alam sunyitiada ada sedikit patah-patah terucapdari lentik merah bibir merona Debur ombak yang berlomba memecah pantaipohon pinang terduduk terdiambersama batu merah bersila Tumpuk-tumpukan kisah dan ceritatak biasa, seperti dalam hembus darah Malam tabu dengan fajar kepalangbersaing tak beraduatausaling melawanmenjadi sebuah batang-batang bambuyang dibelai angin buta Ketika lembayung wajahmu di pelupuk mataku Aku terdiam Aku tak tau apa yang kau lihat dariku Dari seorang wanita Yang tak sepantasnya denganmu Aku tak tau apa yang kau pertahankan dariku Dari seorang wanita Yang seharusnya tak di sampingmu Aku, Seseorang yang menjadi debu hidupmu Seseorang yang akan menghalangi jalanmu Seseorang yang akan mengotori jiwamu Apa yang kau harapkan Tak cukupkah kau menyiksaku Tak cukupkah kau menghukumku Tak cukupkah kau menyakitiku Kau menyiksa dengan rindumu Kau menghukum dengan cintamu Kau menyakiti dengan harapanmu Sadarkah kau dengan rasamu Sadarkah kau dengan hatimu Kau tak seharusnya denganku Karna jarak akan menghukummu Dengan satu kata pisah dari keadaanmu.. No Urut: Tanggal: // :: Entah mengapa rasa ini datang lagi Ya.. Rasa yang begitu egois Rasaku tak mau kehilangan senyummu Aku rasa takkan sanggup aku.. Aku rasa akan sangat merindu aku.. Rindu tawa lepasmu Rindu senyum ikhlasmu Rindu tulusnya tatapmu Ingin rasa hati ini hentikan waktu Namun.... Nihil... Semuanya tetap berjalan Detik demi detik... Hari demi hari.... Sampai tibalah hari ini Dimana rasa ini semakin menjadi jadi Mungkin saat itu ada senyum diwajahku Tapi, tidak Dengan hatiku Begitu kelam Serasa aku orang paling munafik Yang menyembunyikan kelamnya hati Yang tertawa seperti orang bodoh Atau mungkin aku memang bodoh seperti ini Biarkan saja Karna aku masih ingin tertawa bersamamu Entahlah..... Siapa yang akan menyayangiku seperti hari kemarin Terlelap kutertidur dengan tangis. Terbuai aku dengan sepi, Mama.. Ku mencintai pada jiwamu yang bijak Ku mencintai pada bait melodimu menimangku Ku mencintai setiap tetes peluhmu... Mama.. Namun kini hanya ada bait yang menyiksa Ada nafas yang tersengal dikerokonganku Ada peluh yang melepuhkan kulitku... Ma... Ku merasa ada budi yang cepat dibalas Ku merasa ada hal yang telah menantiku Ku merasa tuntunan rupiah menghantuiku Ma.. Ketakutan terus menghempitku, Kegagalan membuatku rasa ingin mengakhiri hidup ini Tapi aku lebih takut Tuhan murka kepadaku... Ma.. Ku ingin bait semgangatmu untukku Ku ingin senyuman hangat yang menegarkanku Namun ku tidak memaksa. Kini, yang ku mau hanya Do'a mu Yang akan menghantarkan aku, pada gemilangnya.. Masa depanku... Bodohnya aku terlalu mengenang sosokmu Yang tak pernah bisa hadir  di pelukanku. Jiwa mengambang di antara waktu-waktu dia menurihkan ke raguan Pikir berkata tak karuan tentangmu. Hari teras sempit lambat laun memutuskan duka Mengapa hanya aku yang berharap Mengelilingi gelap sunyi malam menyusuri pantai dingin di antara gemuruh ombak. Langkah tak bertuju dimana pun kau berada sepenuh hatiku bertanya Sepeti gerimis melanda dada. Tak pernah kau tau tentang keterpurukan aku, Hanya tergolek sunyi Terhunus rindu, Harus apa lagi diri ini merana dengan keputusan tak pasti, Mengapa kau datang sekedar menyampaikan luka saja. Tanpa memberikan obat penawar. Sungguh getir jiwa ini Menelan rasa pahit berkepanjangan. Terombang ambing ku karena fana Terhempas ombak kehidupan Tertelan batu karang didasar lautan Ku menba tuk tak rapuh dari angin cela hina Tetap senyum dari duka dan lara Mengecam satu semboyan Yang takkan binasa Aku adalah aku Aku bukan dirimu Aku tak bisa samaimu Aku menba untuk tak menangis Dari baan yang sedang menguji Tak lelah walau baan menghampiri Karena yakin aku kan bertahan Dibawa ridho dan tangan tuhan Darimu aku memahami, Bahwa cinta tak melulu soal bahagia Bahwa cinta tak selalu soal suka cita Bahwa cinta bukan selalu harus bersama Dan bahwa cinta tak berarti hanya soal dunia Darimu aku belajar bahwa, Kehilangan adalah bagian dari cinta Kesedihan adalah bagian dari cinta Dan air mata adalah bulir-bulir cinta yang sesungguhnya Aku tau benar kamu pasti bersedih karenanya Karena cinta yang sudah tak kasat mata Karena cinta yang pergi begitu cepat Karena cinta yang pergi selamanya Tapi cinta itu akan selalu tetap ada Senyummu mengajarkan aku bahwa yang pergi bukan untuk ditangisi. Bahwa yang pergi tidak sebenarnya pergi. Karena yang pergi sesungguhnya masih ada disini, di hatimu yang suci. Kesahajaanmu mengajarkan aku bahwa hidup harus terus berjalan, karena dunia akan terus berputar. Ketulusanmu mengajarkan aku tentang makna besar arti sebuah kehilangan. Tidak pernah menangisi yang hilang, karena sesungguhnya ia tidak hilang. Ceriamu mengajarkan aku tentang rasa indah walau dalam kesendirian. Mengajarkan aku tentang arti perjalanan panjang yang butuh ditapaki dengan senyuman. Perjalanan panjang yang masih harus kau tempuh, dengan cinta tersisa yang akan selalu menemani. Berdua menjadi sahabat sejati. Pijak tegak kaki mu mengajarkan aku bahwa sesungguhnya rasa kehilangan bisa ditutupi dengan senyuman. Dan kini, Sudah meniti hidup dengan keikhlasan yang nyata. Sudah meniti hidup dengan ketegaran yang bukan sekedar ucapan. Sudah meniti hidup dengan suasana hati yang luar biasa tegar. Kisah harumu, Kasih setiamu, Kisah kasihmu benar-benar menginspirasiku. Kisah mu membawa warna dalam perjalanan hidup ku Kau hadirkan tawa yang pernah hilang Tersimpan lama dalam rasa kesedihan Akupun menba mengumpulkan sayap-sayap patah yang kau tinggalkan Berharap kelak sanggup menyatukan dan membawanya terbang Hadir mu menuntun setiap langkah ku Walau aku tertatih seorang diri dalam perjalanan Aku mampu sampai tujuan yang lama aku impikan Disana kau telah menunggu dengan kerinduan Kau bantu aku dengan mengubur segala siksaan Lahirkan sebuah nikmat dan rasa syukur pada sang pencipta Aku mencintai bumi. Darinya aku belajar, bahwa mencintai adalah berbagi. Berbagi satu dengan yang lainnya. Bahwa manusia lainpun berhak atas bumi ini. Juga mencintai adalah membebaskan. Membebaskan segala yang ada di bumi dengan tidak menyakitinya. Dan aku tetap mencintai bumi. Hingga akhirnya tuhan akan menyatukanku pada bumi. Begitulah kepercayaanku pada takdir. Aku juga mencintaimu. Mencintaimu sama dengan mencintai bumi. Karena aku tak perlu bertanya kapan akan bertemu. Dan kapan akan menyatu. Karena jika sudah waktunya, aku pasti akan menyatu dengan bumi di penghujung penantianku untuk sebuah kehidupan baru. Cinta adalah sebuah takdir. Takdir indah dari sang maha kuasa. Dan tak ada seorangpun yang dapat melawannya. Aku percaya itu. Jika kau juga percaya pada keajaiban takdir, maka janganlah melawan takdir dengan melakukan hal-hal yang tidak disukainya. Bahkan logikapun menolak. Karena buah tali yang sudah disimpan bersama selama tahun tanpa diikat, pada akhirnya jika diambil satu bagian tali, maka ia akan terpisah dengan bagian lainnya. Begitu juga dengan suatu hubungan tanpa sebuah ikatan. Maka cintailah takdirmu. Karena takdirnya selalu yg terbaik. Angin membungkus rinduku Menyapu awan hitam di siang ini Dalam sunyi aku tetap menanti Mengharap satu memory terulang kembali Terbanglah maha rindu Hampiri sang kasih di sebrang sana Jangan berbelok tidak usah berpaling Bawalah seutuhnya apa yang ia titipkan Aku Aku masih disini menatap langit Berbaring tubuh iniini terpasung Bernafas namun sesak akan kata rindu Aku Aku masih disini Mengharap satu memory terulang kembali Belahan jiwa Rindu Hanyalah Kangen Seorang Belahan jiwa hatiku kemana Kemana Kemana . Bulan Semerbak menyilaukan pandangan mata di malam hari Hati pun selalu sunyi Terbawa kalbu yang tak menentu .. Seingatku Hal terindah yang aku dapatkan Ternyata Hanya puing puing kecil Yang Sedikit Memberikan senyuman untuk hati ini . Bayangakan Ketika hati tak bisa lagi tersenyum, apakah Semua nya akan berfungsi Hanya aku, hati dan Takdir-Nya lah yang tahu. Senyap sunyi, tetesan air.. Hinggap mengalir di kelopak hati.. Denting-denting benih jiwa terpagut Menyayat ukir dilema kalbu.. Ini, jauh sekali kuberpikir.. Hanya itu kumemandang? Hanya itu kumelangkah? Hanya itu kuberpindah? Mengapa tak kuasa menahan Seribu batu baan... Kuhancurkan... Kuhancurkan walau telapak genggam Tanganku... Kuberlutut... Kubersaksi... Kuberdiri... AKU TIDAK AKAN BERHENTI LAGI AKU AKAN BERLARI MENGEJAR SATU MIMPI YANG SUCI AKU AKAN MELOMPAT HINGGA MAUT DATANG KEMBALI AKU AKAN KUASA MENAHAN HUJAN API YANG DERAS BERGANTI Kuberhenti.. Akhir.. Indah sekali.. Terbasuh kelopak mata.. Cahaya cinta yang telah tiba dari Tuhan yang mahakuasa.. Menaung di dalam gulita dunia.. Terang-benderang berlinang.... Cintaku telah tiba.. Diriku terbuka.. Hingga akhir hati ini.. Takkan bisa mengais lagi..... Aku belum bisa menggapai bintang Belum mampu mencapai puncak tertinggi Belum sempat berangan menyentuh langit Masih terkurung dunia yang sempit Nan menyesakkan Namun aku masih di sini Bergeming, enggan pergi Aku masih tertidur di sini Masih menanti keajaiban datang lagi Masih menunggu Tuhan kembali berbaik hati “Kapan kau pergi dari sini?” Entahlah, aku tak mengerti Aku lelah, tapi enggan pergi Ketika aku ingin pergi, Kutemukan diriku masih di sini Aku masih di sini, Enggan pergi Pati, Januari Ruang biologi , SMA Negeri Pati Sejak petang menghadang aromamu tak kunjung datangmenuai bait-bait merindu memekarkan luka yang pernah hilang Yang biru melintang berdukamenyatu dengan rintihan hujan air menggenang Tak ada lagi tawa syahdu, sepisemakin lama, semakin sunyihanya terdengar rintik hujan yang menyanyimenari-nari menghiasi bumi Aku terdiam, membisumerenung, menyendiri di balik pelukan mahamerumenepi di pinggiran waktutersadar, tak ada lagi kamu yang menemaniku Twitter numandya Website indikanurma.blogspot m Semakin rumitjika selalu kufikirkan dan selaluaku tak tauharus apa dan bagaimana Akupun tak taudimana dan kemanamencari jawaban tentang semua yang ku fikirkantetap ku tak tahu Ttiba-tiba saja. mata ini tak terbendung lagiketika memikirkan apa yang selalu kupikirkanaku tak tau. mengapa aku selalu memikirkan itu Pahlawan tanpa tanda jasa Itulah dirimu Yang senantiasa sabar dalam menghadapi kami Sabar dalam mendidik kami Dan yang selalu sabar dalam membimbing kami selama ini Engkau telah mengajarkan kami banyak hal Selama tahun kau berjuang untuk kami Demi kesuksesan kami dan demi masa depan kami Setiap hari kau selalu menyuapi kami dg ilmumu Menasihati dg petuah bijakmu Ingin seperti dirimu Tiada kata mundur dalam kamusmu Sekali maju, teruslah maju  dan maju Seringkali ku mengecewakanmu Seringkali ku membuat luka hatimu Tapi, kau malah membalas semua itu dengan do'a do'amu Lalu... Dengan apakah aku membalas jasamu? Dengan apa aku membalas semua itu Tak ada yangg bisa aku berikan Tak ada yang bisa aku lakukan Tapi ingatlah guruku Kami akan mengukir semua di sini.. Di hati ini Ma'afkan kami yang bahkan selama ini tak pernah menghargaimu Menghormatimu dan mematuhi apa yang engkau perintahkan Terima kasih guruku Atas semua usahamu untuk membantu dalam meraih prestasi yang gemilang Tak akan ku lupakan besar jasamu Bergeming tak mengucap, diam dalam tenang, bisu dalam sunyi.AmboiTuhan? Bolpen yang tak henti-hentinya menari di secarik kertas putih Dengan hembusan nafas penuh harapan Seraya hati terus berharap akan hal yang tak mudahhey kamuiya kamu Titipkan salamku buat hatimu Tak perlu ada suara Cukup hati dan jiwa kita yang saling mengadu Saling berliukan dalam langkah kecil Tanpa retan dan goresan Ingin ku sampaikan sesuatu yang semu Sesuatu yang tak ada wujudnya Sesuatu yang tak dapat digenggam Sesuatu yang tak dapat dirangkul Namun dapat dirasa dalam kita Namun dapat dirasa dalam senyap Namun dapat dirasa dalam gelap I think Kuberteriak, hingga lepas Hingga hati mulai jenuh Hingga hati tak terus berharapI think Gelap, gelap, gelap Jauh, jauh, jauh Sampai tak berujung Dalam derai dan denting Hey kamu Iya kamu Titip salam buat hatimu. Bintang cerah warnai malam gelapcahyamu bagai matahari di siang harimenerangi hati yang kusamdalam larut awan Kini cahayamu pudarkarena kabutku yang tak kunjung sirnanamun kau tetap bercahayadengan kesetiaanmu Penyesalanku tiada akhirkarena ulahku yang membisu Dikala sinarmu ku harapkancahyamu hilang tergusur alam yang menjanjikan Wahai rembulan di ujung sanakebahagiaanmuadalah kesedihankuyang tak pasti Kini kusadariengkaulah yang berartiwalau takkan pernah kutemui lagiuntuk selamanya Salamku buatmudari kejauhan Selamat mendulang kebahagiaan untuk selamanya Andai semua orang tau, Andai semua orang melihat, Betapa hancur hatiku, Perih, sakit, tersayat-sayat. Tatapan kosong tanpa arti Menba menatap kehidupan Bayangan semu yang menghampiri Seakan menutupi segala angan Menba melangkah dalam kegelapan Mencari secerca cahaya terang Untuk mendapatkan sebuah jawaban Yang tak kunjung datang Seseorang yang dulu hadir dalam kehidupanku Seseorang yang menyadarkanku berartinya setetes air mata Seseorang yang mengajariku arti sebuah kesetiaan Seseorang yang menberitahuku apa itu cinta Apakah salah bila aku menginginkanmu kembali Kembali mengulang episode-episode masa lalu Episode disaat kita bersama menatap birunya langit Episode disaat kita mengarumi lautan kasih Episode disaat kita mengukir cinta di bawah sinar rembulan Apakah salah? kurasa tidak Hanya saja mampukah aku menahan perihnya luka hati Hati yang dulu pernah kau singgahi Hati yang pernah kau buat luluh dari kebekuaannya Kini dia tak lagi utuh, dia retak, patah dan hancur Dan sekarang aku hanya bisa berharap Berharap agar hatiku dan hatimu kembali bersatu Tapi aku sadar harapan itu hanyalah harapan semu Karena aku tau sekarang kau bahagia bersama dirinya kala`kita mengukir sebuah cerita dengan amarah yang berkobar dan dikala kita menciptakan sebuah kisah dengan nafsu yang membara semua hal yang indah bagimu adalah sebuah hal yang buruk bagiku waktu terus berlalu dengan cepat tetapi kita masih saja terikat walaupun kau sering meneteskan air mata karena ego dan amarahku tak ada sedikitpun kebahagiaan menghiasi kisah cinta kita tapi dikala aku pergi meninggalkanmu bayang-bayang senyummu selalu saja hadir dalam hariku dan sedikitpun aku tak bisa menepisnya tapi aku tak menghiraukannya seiring berjalannya waktu ingatan tentang tangisanmu selalu menghantui dalam setiap renunganku tiba-tiba aku teringat kenangan tentangmu ternyata mengingatmu membuatku tersenyum dan menyejukan hati kala ini hal yang biasa menjadi hal sangat istimewa penyejuk jiwa, maafkanlah aku yang tak pernah mengukir senyum dibibirmu yang tak pernah membuat suka cita dalam harimu kini kusadari bahwa kau adalah separuh nafasku yang jika ku hidup tanpamu hariku terasa gundah nan sepi maafkanlh semua amarahku yang sering membuatmu meneteskan air mata rinduku terasa kala kau tiada teruntuk kau penyejuk hati yang sering kusakiti Tuhan Semua takdirmu hamba anggap sebagai sebuah arti kasih sayang mu terhadap ku Kau menakdirkan hal paling terbaik,,Tuhan Jika memang dia d takdirkan mu untuk org lain hamba ikhlas seikhlas ikhlasnya hamba menyayanginya Dan hamba yakin kau masih menyiapkan orang yang kau takdirkan untuk ku Jodohku bkan bersamanya dan jodoh nya telah bersamanya. Dan aku pun berharap sebaliknya jika dia yang ku cinta berbahgia di atas rahmatmu tuhanyang kau hadirkan lewat kehendakmu dan dalam setiap doa ku terhadapmu.... Cinta.... Cinta membuat mata dan hati seseorang buta Cinta ibarat ombak di pantai Datang secara tiba-tiba pergi tanpa pamit Cinta... Cinta bisa membuat orang marah,sedih,senang nangis dan depresi secara bersamaan Cinta juga mampu merubah sifat seseorang demi yang dicintainya Cinta.... Cinta sangat indah dan lembut Bagai orang baru mengenal arti Tuhan di kehidupannya Cinta amatlah menguras emosi namun menimbulkan kebahagiaan yang tiada tara ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Ketika matahari mulai sembunyi Adzan maghrib menutup hari Mengakhiri aktifitas hari ini Pergi shalat tuk tenangkan hati Mengingat nikmat Allah hari ini Sungguh banyak yang tlah Dia beri Mungkin terkadang kita lupa Segala cinta kasih dari-Nya Cinta Allah mengalir dalam nadi Nikmat-Nya terasa dalam hati Mungkin kita sering lupa diri Tak bersyukur atas nikmat hari ini Mari kita berdoa kepada Allah Bersyukur atas nikmat selama ini Membuang semua kesombongan diri Tuk syukuri nikmat dan karunia-Nya Hujan Rintik rinduku berbaur Ada apa dengan kisah ini Kau sematkan pedih jadi nestapa Hujan Kilau rintikmu hadirkan cemas Hati gundah berteriak memanggil rasaku yang jauh Terhalang rindu dan seseorang Hujan Kesunyian ini semakin memuncak Membawa tangis diperairanmu Menahan kenang dan hilangnya seseorang Hujan Pendam saja rindumu kepada bumi Jangan kau turun Jika kusendiri Jika syair itu sampai pada telinga merpati ia akan mengabarkan pada pemilik hati tentang ribuan syair yang tertoreh sepanjang hari ribuan aksara penuh makna menghiasi dinding rasa, Serpihan masa lalu menjadikan cermin ternoda Namun cita menghapuskan ia membimbing langkah tanpa resah jika tetesan tinta senantiasa membasahi lembar jiwa seperti itulah rindu menunggu hadirnya. Tbn, Juli Guru.. Diam-diam aku memperhatikanmu Ku lihat serius dalam anganmu Memberi ajaran benarmu Guru.. Aku belajar darimu Yang belum pernah kau ajarkan padaku Yaitu satu semangat darimu Bahwa benar ilmu cerahkan kegelapanku Guru.. Aku mengidolakanmu Dari jasa tanpa pamrihmu.. Terima kasih Guru.. Tahukah kamu sesungguhnya Kami sering Menangis Tapi Tangisan Kami dapat Kami sembunyikan di dalam kekuatan akal Kami Itulah Kenapa Kami disebutkan Makhluk yang punya dua kali lipat akal dari lainnya Itu sebabnya apa yang kau lihat melainkan Ketegaran Kami Kami menangis karna tanggung jawab kami terhadap MU Itulah tonggak penyangga rumah tangga Kami Kami menjadi pengawal Ibu Kami menjadi pengawal Saudara Kami menjadi pengawal Istri, dan Kami menjadi pengawal Anak-anak Kami Tangis Kami tak pernah Kami tampakkan di beningnya mata Kami Tangisan Kami adalah cucuran keringat demi nafkah keluarga Kami Tak bisa kau lihat tangis Kami pada keluh kesah di lisan Kami Kami menagis dalam tegak teguhnya melindungi dari panas teriknya matahari Kami menangis dalam tegak teguhnya melindungi dari derasnya ujan, serta Kami menangis dalam tegak teguhnya melindungi dari dinginnya angin malam Kami menangis dengan sigap bangunnya di kegelapan dinihari Kami menangis dengan cucuran peluh menjemput rezekiku Kami menangis dengan menjaga orang tua, anak dan istri Kami Kami menangis dengan tenaga dan darah garda bagi agama Kami.........................................................NAMUN ......................................................................... Kami akan benar – benar menangis dengan air mata Kami di kesendirian akan sadar tanggung jawab Kami yang besar di hadapan MU........................................................ Pandanglah Ayah,.................................................................................................................. Pandanglah Suami,................................................................................................................. Pandanglah Kakak,......................................................... Sesungguhnya SURGA MU ada didalam keridha’an KAMI Ada sejuta cahaya Namun tak mampu terangi dunia Disini diriku Ditengah lalu-lalang setiap insan Mengejar jejak ayah Menghadapi badai kehidupanBertahan... Telah kubaAyah... Butiran peluhmu Berjuang dijalan duriAyah... Apa yang membuatmu sanggup? Apa yang membuatmu mampu? Tidakkah kau lelah Mendengar keluh kesah anakmu ini? Ayah kenapa kau tetap peduli?Ayah... Bilaku sanggup Ingin ku ikuti jejakmu Serumit apapun jalan hidupku Kan ku lakukan yang terbaik Seperti Ayah menghadapi rintang hidupnya Sungguh indah karya bangsa budaya yang hingga kini masih terlestarikanbatik... ya.. itulah. sebuah karya yang penuh dengan sejarah Terlukis indah ukiran-ukiran dalam kainyang di penuhi rak warna-warni nan elokdengan beralatkan canting dan malamtercipta karya seni yang indah Batik. ya, inilah karya cipta bangsatelah di perjuangkan demi kehormatanhingga semua negara mengakuinya Mari generasi pemuda kita lestarikan budaya kita inisebagai warisan luhur yang telah terjuangkandemi masa depan yang lebih indah. Aku tak tau apa yang harus ku Lakukan tanpa dia Dia yang seLa Lu mengerti aku Dia yang tak pernah Letih menasehatiku Dia yang seLa Lu menemaniDia Lah Ibu Orang yang seLa Lu menjagaku Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini Tanpa nya aku bukanlah apa-apa Aku hanya seorang manusia Lemah Yang membutuhkan kekuatan Kekuatan cinta kasih dari ibu Kekuatan yang Lebih dari apapun Engkau sangat berharga bagikuWa Laupun engkau seLa Lu memarahiku Aku tau Itu bentuk perhatian dari mu Itu menandakan kau pedu Li denganku Ya Allah,,Berikan Lah kesehatan pada ibukuPanjangkan Lah umur nya Aku ingin membahagiakan nyaSebe Lum aku atau dia tiada Terimakasih Ibu Atas apa yang te Lah kau berikan padaku Aku akan seLa Lu menyanyangimu Ramadhan kali ini Rasanya semua orang bergegas Tuk berbenah dan melakukan yang terbaik Setelah luka yang menyayat dan Menyakitkan .. Hujan yang turun rintik-rintik, hanya sejenak Sedang tanah yang kupijak sudah teramat kering Mungkin… kening yang jatuh Tak lagi sepenuh hati Mungkin… doa yang terucap Adalah sisa-sisa sumpah serapah Juga kemarahan Ah, ramadhan kali ini Hambamu yang awam ini Mencintaimu meski tak sesempurna kekasih MU Meminta… Kejayaan negeri ini juga .. Perdamaian sejatinya Tanpa harus saling menyakiti, apalagi membinasakan Ramadhan ini maka bukalah .. Hati yang masih tertutup amarah Jiwa yang masih terkukung nafsu Nurani yang masih berselimut ingkar. Nafas yang terengah Jantung yang tak pernah lelah Semangat yang berkobar Walau..... darahmu mengalirJeritTangis... Yang menyatu Merdeka yang kita tunggu Merdeka atau mati Merdeka atau mati Bambu runcing yang kau lempar Dengan semangat yang berkobarBerjuang Walau jiwa jadi taruhan Demi merdeka yang kita inginkan Jiwamu yang telah tiada Namun semangatmu terus ada Semangatmu akan kami teruskan Demi merdeka yang kita inginkan Ku lukis kisah dibenak.. Dicelah samudra bibir pantai.. Debur adu pantai ombak menjelma kalimat kalimat suci.. Tertuang diatas kasar halusnya tanah.. Tanganku menari nari tak terkendali pada situasi sang fajar akan tenggelam.. Sejenak kutatap bingkai alam yang penuh warna.. Yang penuh sandiwara... Penuh cinta pengikat dua insan perekat histori.. Aku tertunduk hanyut tenggelam di buaian logika. buaian rasa. buaian cinta.. Cinta yg dulu telah terlukis namun hilang disapu ombak.. Diterpa angin. hilang karena mungkin sengaja kau yang menghilangkan.. Tapi sekarang kenapa kau tak bawa hilang segala lukismu dalam logikaku... Yang kian menjerat hayalku dan menguras otakku.. Entah kapan akan hilang?... Mungkin akan hilang jika nyawaku jua hilang atau justru arwahku akan melayang layang mencarimu ke penjuru dunia... Mencarimu pada gelombang lautan yg telah membawamu hanyut.. Cinta.. Kembalilah jika memang kau tak hilang. dan apakah aku harus menyelam??.. Namun terjebak hingga aku tenggelam.... Ku kenang kembali manisnya cerita cinta kita. Membuat aku tak kuasa untuk melupakannya. Didekatmu adalah hal terindah..... Meski kini terhapus duka tetap saja kau masih ada. Dan takkan mungkin tergantikan oleh siapapun. Kisah ini tlah merasuk jiwa dan ragaku..... Biarla diriku saja yang mengenang ini semua. Meliarkan fikiran sejauh angin terbang. Kisah ini akan terurai sampai kapanpun. Untuk mengusir kesedihanku.... Ku pontang-panting memikirkanmu. Bagai bandul jam kuno. Diam namun senantiasa mengayun. Merindu dikau yang disana. Ku bolak-balik membayangkanmu. Bagai kipas kincir angin. Diam namun selalu memutar. Mendamba bulan yang merona. Ku resah gelisah memikirkanmu. Ku gundah gulana membayangkanmu. Mendamba rindu... rindu melanda. Kutadahkan tanganku mengikat mimpi, Kugenggam harapan bersama keyakinan bersama kau, kuikat keindahan.. Reaksi dunia menyejukan nafasku, Ku jelaskan padamu setiap waktu bahwa aku mencintaimu.. Hatiku tersentak jatuh kala jarak ini membuatmu berbeda kau tak lagi sama kau tak lagi malaikat hariku kau macam penjahat bagi waktuku, Bila ku rindukan kehadiran maka yang kautampakkan hanya ketiadaan bila kujelaskan seberapa rindu ini maka betapa banyak penolakan terhadapnya kau macam penjahat bagi rinduku, Bila kugambar wajahmu dalam mimpi khayalanku smakin kuat merasakan apa itu harapan. dan bersama lamunan tanpa alur sebuah airmata memberi kesaksian bahwa kau tak pernah adil tak pernah adil bagi rasa ini kau adalah penjahat perasaanku. Didalam pengartian kata kau jelas berbeda. bukan penjahat sesuatu yang tampak, Tapi penjahat perasanku.. Kau memberiku betapa banyak kodecinta berapa banyak kepedulian namun saat kuingin penjelasan semua hanya bualan. Aku fikir aku cukup mengerti arti cinta dengan mengenalmu, akumenguasai dunia. namun filosofiku salah apa yang terlihat nampak hanya gumpalan imajinasiku semata oh penjahat perasaanku kita telah jauh bersimpangan bahkan sangat jauh. tapi kau masih menjajah hatiku katakan padaku, bagaimana ketidak adilan ini cepat berlalu. aku telah bosan, penjahat perasaanku katakan kepadaku. formula rahasiamu itu bagaimana mampu mengacuhkanperasaan diatas kenyataan??? Hatiku selalu mentasbihkan namamu Tanganku pun mempuisikannya penuh perasaan tanpa batas keindahan Meski kau telah prgi Dan hatiku telah menjadi kepingan yang tak utuh lagi Sudah ku ucap sejak dulu bahwa aku hanya manusia bukan malaikat cinta Dan kini kau memilihnya yang kau rasa lebih berhasil Maaf bila aku tak mampu menjadi kekasih yang semestinya Aku hanya berusaha membahagiakanmu, sebatas itu kemampuanku Aku sakit karena genggaman yang masih hangat di sela-sela jemariku Aku sakit karena kenangan yang masih lekat erat diotakku Aku sakit karena cinta yang masih terjaga meski luka menyelimutinya Aku sakit karena kebodohnku bukan karenamu Setelah sekian lama aku baru tersadar Bahwa memang jalan pikiranmu tak sejalan dengan jalan yang telah ku setapaki Setelah kau berpindah hati cintaku memang tak lagi layak kau huni Aku hanyalah malam yang pergi tergantikan oleh pagi Aku ingin lukaku hancur Selebur hatiku saat kau melepas genggamanku Kau yg telah memutuskan pergi Pergilah yang jauh sejauh jejakku yang tak lagi nampak saat kau kembali Aku tak menyalahkan kepergian Aku tak berani untuk menyalahkanmu atas barisan luka yang kau tulis di dalam cerita Mungkin memang benar bahwa jangan memaksakan yang tak baik untuk dipertahankan Dan kau bukan rumah tempatku pulang setelah berpetualang Aku tahu kau ada di sana Menatap cakrawala yang sama Menatap luas angkasa raya Dan menikmati setiap tetes hujan Yang berdebam sore ini Meski tak di tempat yang sama Meski tak lagi saling bergenggam tangan, tapi kita masih di bumi yang sama. dan aku tahu masih dalam Rasa yang sama. rasa rindu.. Rasa bahagia. kala hujan menyentuh bumi Jangan pergi rain.. Aku mohon jangan pergi Menjadi kalimat terakhir senja itu Pemutus kisah kita Menyudahi apa yang sekian waktu kita Tulis, dan kalimat itu yang terus Terngiang di telingaku. sampai detik ini Dimanapun saat ini kamu berada Rasa ini masih utuh untuk mu Untuk kenangan itu. Pertemuan pertama menimbulkan banyak rasa tak terungkap. Pertemuan kedua menimbulkan percik-percik rindu Seperti pertemuan antara Dinda dan Rama dalam Zora. Hari hari kita lalui. Selalu dengan sapa dan canda Timbul banyak inspirasi. Tiada hari tanpa rasa ingin tahu Tiada hari tanpa rasa rindu Waktu berjalan perlahan dan semakin lama semakin cepat berputar. Indah dalam hasrat tak tersentuh. Dalam bingkai dekat tapi jauh. Sejalan dengan waktu akhirnya naluriku berkata Bahwa semuanya bukan untukku. Itu terlihat dalam menapak jejak. Tanpa jawab tapi sejalan dengan logikaku. Aku hanya bisa berucap Maafkanku dan terimakasihku padamu. Dan terpikir olehku Jika akhirnya menjadi lara, Akan kutiadakan pertemuan dengan muSDA, Maret -- No. Urut Tanggal Kirim // :: Saat selimut salju menebal Dimalam kelam, Perlahan kepedihan muncul di relung hatiku Pupus gelora cinta oleh tetes air mata Hanya tinggal senandung musim berlalu Dingin yang mencekam, membuat nafas membeku Dedaunan di tepi jalan gugur diterpa angin Di stasiun bata merah itu Kutunggu seseorang yang tak kan pernah kembali Malam ini kutahan air mata ‘tuk memainkan lagu cinta, Serenade Lagu cinta yang tak pernah terlupa hingga kini Wahai salju…. Sekali lagi berikan debar mimpi di hati, serenade Di malam Ku menangis seorang diri, ‘tuk serenade Kukenal seorang lelaki saat itu aku belum tahu siapa namanyabagaimana dirinyadan seperti apa sifatnyayang ku tahu dia selalu senyum jika melihat aku Padahal kala ituaku sedang dirundung kesedihan yang luar biasanamun dengan ku melihat senyumnya itu masalah ku jadi hilang Emmbelum bisa kupastikan kalau ku suka dia waktu itu Hari pun berlanjut deretan waktu yang kulalui pun jad berartientah karna ku ingat dia atau pun merindukannyasemua seolah bermakna Bulan bergantiaku kecewa saat dya ku ketahui memiliki seorang kekasihyang pastinya lebih darikucantik manissempurna dimata laki-laki Namun sekarang ku telah bersamanyamenjalani waktu yang hampir setahunwalau tidak setiap hari bertemutapi aku sangat bahagia karenamu Pacarkukusemaikan cintakukujaga kepercayaanmuku tunggu dirimujika kita berjodohmoga kita bersanding di pelaminanjika tidakmaka jadikan hubungan kita ini sebagai ikatan persaudaraan Aku sayang kamu --- No. Urut Tanggal Kirim  // :: Sekian lama ku tak tahu akan kabarmu Jadikan ku nian merindu.. Menanti, menunggu Kabar aksi terbang indahmu, jua Kicauan merdumu Lalu dan berlalu... Ternyata tadi malam kau benar-ber berkicau merdu Terbang anggun dengan sayap suci Mengipas, menyegarkan nurani negeri Hebat nian si garuda muda itu Ksatria nan tangguh, sang pecinta ginseng Si pangeran suju pun terlelap, akan memukaunya pesolekmu Terluluh tumbangkan, Tunduk di bawah kepakan, sayap indahmu Kau menerkam dengan terkam santunmu Beringas, gurat wajahmu Indah mengipas sayap-sayapmu Pesolekmu nian terpancar Memukau, Dikala kau berjibaku di atas padang sayembara Berjuta rakyat negeri, mendukung menonton Dengan hati berdetak-detak, berdering nyaring laksana genta Mulut pun tiada henti melantunkan doa, kepada Yang Maha dimohon Akhirnya pun pengeran Suju Hanya terbungkam lesu Atas torehan indra Sujud Syukur garuda kepada Tuhannya. Surabaya, :). Okt . Hati ini embali bergetar Saat dia menjadi imam dalam sujudku Tidak dapat dipungkiri lagi Ku menginginkan hal ini Ya Allah Tuntunlah kami pada garis takdir Pada jalan hidup yang Engkau ridhoi Tiap ayat yang ia lafalkan Menjadi penyejuk jiwa yang kering ini Tiap doa yang ia panjatkan Menjadi penawar dalam keputusasaan ini Tasbih dan tahmid yang menggema Kembali menyusun kepingan hati Untuk bisa menuju ke muara cinta Mu Pemandangan negeri ini dipenuhi Anarki Disana dan disini sudah marak terjadi Kuharap Pak Polisi panutan negeri ini Kuharap Pak Tentara tetap jadi lentera Untuk kita semua warga Indonesia Pandangan negeri ini mari berevolusi Hindari prostitusi dan cegahlah korupsi Kuharap Wakil Rakyat agar lebih merakyat Kuharap kita semua bisa jadi berguna Agar bisa berjasa sesampai kita tua Kenangan zaman dulu memang terlalu pilu Masa depan negeri ini jangan sampai ternodai Mengaku anak Jendral ehh otaknya masih dangkal Jangan engkau nodai harga diri NKRI Karena harga diri NKRI harga mati Bhinneka Tunggal Ika itu semboyan kita Tetaplah satu jua wahai Indonesia Satu nusa satu bangsa dan juga satu bahasa Jangan pernah nodai harga diri NKRI Karena harga diri NKRI harga mati Setiap kali angin berhembusaku selalu bertanya mungkinkahdia terjaga.... telah lama aku berdiri disinitelah lama pula aku memupuk pengharapan Namun ia tak kembalidia tlah pergi meninggalkan senja yangkurasa mulai terkikis.. hujan tangis membanjiri kalbu.. ini pertanda cintamu tak akan bisahadir kembali.... Tuhan... tolong sematkan do'a yangselalu aku panjatkan untuknyadan jangan biarkan ia kedinginan oleh hujandan terangilah malamnyadengan dengan cahaya cinta..... Aku diam dikesunyian malam Aku menangis menjerit di ruang kosong Aku mereratapi nasib dlm lubuk hati yg paling dlm Aku berjalan menjak aku menurun tak ada tujuan Aku bingung kemana harus mencarimu Angin yang berhembus tak lgi kurasakan Sura petir yng menjerit pun aku tak dengar Hampa bagi di ruang kosong Haya jerit hatimu yang aku dengar Kala jemari mrngutip jari raut wajah tak berarti aku bingung kemana lgi arah ku Menghilang bagi di telan baday Sepi-sepi Teman... Ku ingin kau selalu ada... Ku ingin meminta maaf kepada kalian teman... Karna kita sudah ingin berpisah... Semoga kalian tidak melupakan ku... Dan kalian senang disekolah baru kalian...Tuhan... Jaga teman teman ku... Semoga mereka diberi nikmat yang banyak... Dan semoga mereka diberi teman yang baik... Penderitaan yang seakan konstan Mungkin hanya sebuah baan Keadaan menjadi retrogresif Hawa nafsu semakin agresif Lemahnya daya visualisasi Tidak stabilnya emosi Menganggap fenomena Tetapi fatamorgana Tidak menyerah Mencari arah yang amanah Anugerah Alunan symponi indah Mengalun bagaikan sebuah lagu cinta Merasuk kedalam hati Buat hatiku tenang dan nyaman Kau.. Terimakasih telah berikanku kesempatan Tuk merasakan bagaimana rasanya dicinta Bagaimana rasanya mencinta Kau.. Terimakasih telah buat hari-hari ku Lebih berkesan Berharap kau takkan pergi Trus temani aku, sampai akhir aku nanti Lucu Ketika ku masih mengingat masa itu Datang,diam sibuk dengan kesibukan masing-masing Itulah aku dan kamu hari kulalui denganmu semuanya begitu klasikAneh Tiap kali ku bertemu denganmu seolah-olah aku begitu asing untukmu Tak ada senyum yang terpancar Seakan kau takut melihatku Aku tak tahu apa yang kau simpulkan tentang diriku Entah itu apa atau tak ada sama sekali Tak penting untuk saya tahu Berdoa berdoa dan terus berdoa Semoga kau amnesia Karena aku pun malu telah menampakkan wujudku di hadapanmu Ada senang Ada duka Ada sedih Ada bahagia yang tak pernah ada Kita salah berpaham Keinginan selalu saling yang sirna Disana ada sepasang mata yang memperhatikanmu Disana ada raga yang menantimu Disana ada hati yang menginginkanmu Apa yang aku dapatkan.?Souvenir.? Diapun merasakan yang aku rasakan Dia menyadari kaupun akan hilang Pecah berderai. Seiring langkah terpecah Siang berganti malam Dan malam seakan tak pernah berganti Sunyi, sepi Seakan pencapaian sempurna akhir Aku lalui hari dengan senyuman Aku langkahkan kai dengan harapan Terusku jalani hidup ini Hidupk terasa tanpa tepi Menatap bintang di langit Yang indah menawan menghiasi malam Di sana akan ku tuliskan Cita cita dan harapan masa depan Hidupku penuh hambatan Hidupku penuh godaan Ku halau semua rintangan Yang datang menghadang Ku mantapkan langkahku Dalam menitih hidup ini Ku hilangkan gundah hati Ku bulatkan tekat dalam hidup ini Ku menjalani kehidupan Indah penuh impian Ku terus berjuang Sampai semua jadi kenyataan Dengan semangatku Ku jalani hidupku.. Diamku bukan berarti aku bisu Semua kata dan semua makna seakan lebur Aku terdampar di dalam keheningan Di dalam pekat malam yg tak berbintang Sepi telah menjadi teman akrabku sehari-hari Engkau yg masih bertahta di hati Aku tak mengharapkan kedatanganmu Aku hanya ingin kau menengokku barang sedetik Ku mohon tengoklah aku Hanya kau yg mampu memberiku cahaya Tengoklah aku Aku yg saat ini terjebak dalam kegelapan Dalam sepi aku merindumu Meski aku tak pantas untuk merindumu kembali Namun hatiku tak bisa memungkiri Rinduku masih untukmu Maafkan aku Bahagialah engkau bersama kekasihmu saat ini Ku relakan engkau Bahagiamu adalah bahagiaku Ya Tuhan.. tolong jangan bakar aku didalam api kerinduanjangan tenggelamkan aku didalam lautan kesepiandan jangan jatuhkan aku kedalam jurang kesedihan Mungkin aku bukanlah bulan yang bersinar ditengah kegelapanyg didampingi oleh bintang dengan cahayanya yang terangtapi aku adalah melati yang hidup ditengah kekacauandan mati ditengah kehancuran Tanpa adanya temanhidupku...... bagaikan....... purnama gerhana dibarat lautan keringtiada tempat unntuk mencurahkan isi hatiku Ya Tuhan.. tunjukkan aku jalan menuju keramaianagar tak sepi hidup ku inidan demi kebahagiaanku ini Kabulkanlah....... Aku pernah menjadi sesuatu dibalik itu Sebuah alasan setiap tawa mu Sebaliknya pun begitu Tak jarang benar dirimu Membuat canda dan gurau Menghibur diri yang sedu Mengobati hati yang rindu Sering kita bertengkar manja Sekali sekali berkelahi besar juga Tapi setap saja Kita selalu berusaha Memperbaiki keadaan kita Sekarang kau harus pergi Sebelum kita bersama lalui hari Ilmu yang harus kau cari Persiapan untuk membekali Kehidupan selanjutnya kan kita jalani Dengan harapan Ridho Ilahi Robbi Cerita lalu bisa saja terkenang Utamakan bekal di masa kan datang Bersama kita berjuang Hadapi halang Lewati rintang Waktu yang kan panjang Kisah lama telah bersambung Kisah baru sedang di ancang Menjadi dua kisah saling mendukung Bila mengenang semua itu Aku punya pinta untukmu Jadilah seperti yang ku tau Jangan menyerah padaku Sekalipun terpisah ruang dan waktu Meskipun aku melelahkan mu Jangan pernah benar-benar pergi dariku Terimakasih untuk semua pengorbananmu Sama seperti pintamu untukku Coba ku penuhi sekuat ku Tetaplah bersamaku Memendangmu yang kian hari kian sayumengiris hati dilubuk kalbuotot"mu mulai renta dimakan waktutetes keringatmu membuktikan kerja keras uIB Uapa yang kau harapkan dari kuanak mu yang kini tak tau malumengiaskan mu bagai pembantuIB Ucinta tulusmu tak lekang oleh waktuengkau bagaikan sayap"kuyang kini sudah aku buat layuIB Uapa kata maaf cukup membuatu memaafkankuapa kata anak akan selalu terucap untuk kuoh ibu maafkan aku yang kini dan dulu Bila kau tatap awan dilangit Sejenak kau bayangkanlah Apa gerangan yang ada disana Sejenak berpikirlah Bila kau tatap hamparan lautan di depanmu Apa gerangan yang akan kau rasakan Bila hatimu tenang saat merasakannya Niscaya tak ada keraguan dalam hatimu Banding bandingkanlah Apa Resah gelisah yang akan kau dapatkan Apa ketentraman hati serta kesejukkan hati kau rasakan Hanya kau dan tuhan yang tahu.... Raut wajah yang cantik…. Bagaikan rembulan yang bersinar….. Di tengah malam yang dingin nan sejuk….. Yang seelalu menyinari malam yang gelap gulita….. Senyumnya bagaikan bunga yang mekar….. Indah dan terlihat manis jika dipandang….. Kasih sayangnya tiada tara…... Melebihi apapun yang ada didunia ini…. Pengorbanan demi anaknya….. Memberikan yang terbaik untuknya…... Dan membuat anaknya bahagia…. Itulah cita-citanya….. Dialah Ibuku…. Malaikat kecil dalam hatiku….  Aku suka melihat bulan dan bintang di malam hariaku suka merasakan angin sepoi yang hembuskan rambut kuaku suka duduk berdiam diri mengenangmumemikirkanmumembayangkanmu ada di sampingku Bercandatertawasaling ceritasaling mendengarkan hati Terimakasih karna kau pernah mengisi hidupkudengan ceriamudengan sebalmudan dengan ketulusanmu Tak ada yang ku minta darimu lagi selaintetaplah setia pada hidupmu kiniini bukan tentang akutapi tentang cinta kalian berduabuat aku bangga aku punya kalian Ayah...Ibu.... Kalian tumpuan hidupku sekarang Kalian tulang punggungku Kalian hidupku Kalian jiwaku Kalian adalah segalanya untukku Tanpa kalian aku bukanlah apa-apa Aku bagai helai daun yang jatuh dari rantingnya Aku ingin membahagiakan kalian.. karena kalian telah membahagiakanku Ayah... Ibu Maafkan aku yang terkadang tidak peduli akan nasehatmu Maafkan aku yang kadang mengacuhkanmu Tapi bukan maksudku seperti itu Aku hanya malu Malu karna belum bisa membahagiakanmu Ayah...Ibu Semoga kelak Aku bisa membahagiakannmu Aku juga ingin menjadi tumpuan hidupmu Aku ingin menjadi tulang punggungmu Aku ingin menjadi anak yang berguna untuk kalian Akan ku jaga kehormatan kalian Kekasihku… Sejauh manapun aku berlari Bayang kasihmu tiada pergi Memaksa aku pulang kembali Pada waktu duka berhenti Tetapi… Entah kenapa tembok terbina Memisahkan kita untuk bercinta Zahir senyummu menjadi fatamorgana Makin jauh makin jelas peritnya Hatiku penat menyangka ini sia-sia. Kau adalah dunia mu Aku adalah dunia ku Akan kubuatkan Dunia kita Dunia tempat kita bersatu Satu tujuan kita Kehidupan abadi nanti Ketika dunia Tak ada lagi Menyanggah dagu dengan sebelah tangan Terpusat mata pada satu titik Tanpa berkedip tanpa melirik Rapat tertutup bibirku Tanpa suara, tanpa berkata Diam beribu-ribu bahasa Terlintas jelas sosok bayangmu dalam anganku Membuat airmata ku lebih deras mengalir Membuat ragaku terusik Aku rindu akan pelukmu Membuat daun telingaku tak berhenti berlari Mencari arah datangnya suaramu Membuat mataku tak kenal lelah untuk melirik Ingin sekali melihat wajahmu Haruskah aku berbisik kepada hembusan angin Untuk membisikan kembali padamu Bahwa aku sangat merindukan mu Wahai kekasih... Tidak kah kau tahu? bahwa sosokmu selalu jelas terbayang Setiap saat, setiap detik Bahkan sangat jelas ketika rincikan air terdengar "Aku telah hancur..".. Raihlah aku Kenapa kau mengeluh... Kenapa kau merintih.. Bukankah kau dari kisi kisi kesabaran...? Bukankah kau bisikan halus yang tiada teraba..?" Aku telah hancur..."Aku bosan rintihanmu... Aku muak keluhmu.. Waktu telah jauh melangkah .. Sadarkah kau..." Bisakah kita mengejarnya dengan aku yang lemah Kenapa kau tanya aku.. Kenapa kau menyentuhku...bangunlah.. bawa raga itu merangkak Tunjukkan pdanya kau ada.. Seret dia menyusuri jejak jejak waktu Ingatkah kau.. Kau adalah bisikan halus yang tiada tersentuh... Wahai hati... Kenapa kau memudar.. Hijabkan nafasmu pdanya.. Tuntunlah dalam beningmu... Aku bukan Tuhanmu Tiada pantas kau tanyakan itu padaku.. Aku hanya ruh yang memelukmu Ayo lah... Kita peluk raga ini.. Kita bimbing melintasi kemunafikan Kita ajari hitam dan putih.. Dan kau... Rasuki lah dengan beningmu Aku merayumu dalam sebentuk jasad.. Kita asuh hingga berwujud insan.. Kemustahilan Di pandangan manusia Menjadi mudah bagi-Nya Tak perlu di sanggah Dengan berbagai sejarah Hingga kita mendustakan-Nya Seluruh alam semesta Beserta isinya menjadi bukti Bila Kuasa Tuhan Teramat Tinggi ''ADA'' namun Tak Nampak Tapi kita bisa merasakan-Nya Kebesaran-Nya yang begitu Mulia Apapun akan terlaksana Tak ada yang mampu mencegah Apabila Dia berkata ''Jadilah Maka Jadilah Ia'' Diantara puing-puing reruntuhan istana hatiku Hanya tampak sepasang rantai emas Yang membelenggu erat sepasang sayap-sayap perak tertegun Ratapi Rintihan menyayat jiwa. Cawan suci tak lagi tawarkan anggur kebahagiaan Hingga kaki-kaki tel**jang mulai ratapi ladang berduri Perih... Mampukah alenan lembut embun Warnai kalbu Sejukkan galau hati. Hujan dan rindu datang bersamaan Kurasakan sunyi dalam hati Ku ba tepis bayangmu dalam ilusi Tapi bayanngmu selalu menghampiri Haruskah aku melepasmu Sedang bayangmu selalu menghantui hari-hariku Ingin ku melupakanmu Tapi apa daya ku tak bisa Andai kau tahu Takpernah sedikitpun rasa ini hilang Aku tak tahu mengapa Mengapa aku begitu menyayangimu Begitu takut akan perpisahan ini Ku harap kau tahu isi hatiku Ts XI Ibu.. Hatimu tak akan pernah melasa lelah untuk membesarkanku, Dari kau mengandungkanku, melahirkanku, mengasuhku siang dan malam, Memberi makan dangan air susumu, dan saat ini aku belum bisa membalas jasamu.. Ibu... Seharusnya tak ada kata untuk berpisah darimu, Karna aku masih butuh kasih sayangmu, pelukanmu, senyumu, dan tanganmu Untuk menghapus air mataku Ibu... Terima kasih atas segala pengorbananmu, Entah dengah kata apa aku bisa melebihi kata terima kasih untukmu, Semoga ibu selalu ad di sisiku Di bukit tegak dan gagah Berbaris teratur menjaga kolam raksasa Mengepung udara sejuk nan segar Menghasilkan aroma nyaman kehidupan Dari jauh mereka mendengar kabar Tentang danau tua dan perkasa Yang pernah mengguncang dan merubah dunia Ku tunjukkan padamu inilah Toba Bila kehangatan yang kau cari Datang kemari dengan hati Jika kesejukan yang kau harap Datang kesini dengan cinta Maka bagimulah ketentraman itu Hanya untukmulah kedamaian itu Mendekatlah, injaklah tanah Toba Resapilah nikmat Tuhan Sang penguasa alam raya If there are a love in this world When I can talk each other easily Who let me to fall in love in Who accept me as who I am Who understand all my disabilities Because I know I was born like thisI want a man that approachable Who don't get upsetwhen I ask about his hobby Who don't just walk awayif I say helloI need a love that loveable When I say hellothat person can say hi But realized, is this a romance When a woman suicide Because of broken heart When a husband kick his wife away from his house Every she talks he always hear but never want to answer When she talks about her hobbyhe walked away, get depressed She attempts to be the person that he dreamt But still he doesn't care And the last time She get in a rehabilitation in four months Because she tried to jump From her apartment Get depressed But, this is love, this is the reality Jika hanya ini... aku memilikinya, membawaku dalam setiap langkahaku terkapar atas waktukumenyendiri, hingga sepiini ragaku, bukan segumpal emas Keindahan... aku tiada memeilikinya. hanya butir pasir diantara biang intanaku sepi. aku adalah kesendirianaku adalah kesunyian Bukan segalanya. bukan kepastian Aku berlari sendiridalam mimpi-mimpikudalam untaian pahit yang tiada suka Tapi... inilah akuterpasung dalam keraguan waktuaku bukan kesekpurnaanaku bukan kilauan sendusebatas percikan lilin yang terselubung kelu Hembusan nafas Iringi setiap langkah Saat beranjak pergi Mentaripun menyambut Ketika hati mulai resah dan gelisah Akan kemanakah langkah ini Tak tentu arah mata angin Ujung pencapain tak kunjung jua Mentari menyinari Keraguan tuk bergerak Langkah demi langkah Titik pencapaian kan kucari Yakin, yakin dan yakin langkah ini mulai jelasmentari kan mengiringi langkahkuujung pencapainpun mulai terlihat Kumenatap pada keindahan Terlelap dalam indah lambaian rambutmu Terbungkus dalam wujud sang dewi Mengalun bak nyanyian para malaikat Memuja, memuji Keindahan sang permata Tuhan Mengilau membutakan, tak redup barang sekejap Dialah permataku, Intan Cinta mengajarkan banyak halcinta mendorong kita untuk semangat hidupcinta memberikan pengalamancinta yaitu sesuatu hal yang murni Jagalah dan pelihara cinta kita dengan baikkarena cinta pertama yaitu kenangancinta yang ke- yaitu sebuah pelajarancinta yang selanjutnya itu hanya kepentingan hidup Jangan menangisi cintajangan menangisi kenangan yang lalujangan meneteskan air mata yg tidak bergunajangan dan jangan menagisi karena cinta Jangan menyembunyikan senyuman mu di balik kesedihan mujangan merasasenang atas apa yang kamu dapatjangan terlalu mendalami cintakarena cinta menyakitkan Ha Muthohhar muhammad habibullah muthohhar) Banyak harap terikat di dada pandang mirat kuasai aksara jika jalan ta`dibuat merdeka.. ta`berdayalah dalam karya jadikan bayang untuk impian meski pagi lantang ber suara dan aksara yg ter tata beku sudah lumerkan air mata tergesah-gesah..... hanya tergesah walau ter paksa menuggu kuntum mekar ta` hiraukan duri kuntum mawar tanggung jawab akan dosa bungkuk-kan pundak yg dulu gagah terpuruk dalam karya sengsara gengam karya yg ta`terjamah Aku tidak menanti malam terpampang Aku tidak menunggu bintang-bintang Aku tidak menanti wajah bulan terpajang Bukan pula menunggu pagi menjelang Aku hanya berfikir,.. Kapan cinta ini akan menemui titik terang di hati Sampai kapan aku harus mencintaimu hanya sebatas lewat puisi Berakhir di ujung manakah semaha rasa yang indah akan berhenti Sungguh,.. Semakin hari, aku semakin tak berdaya menafsirkan makna Rapuh terhempas kekuatan cinta, melemahkan raga Membenamkan angan tepat di bawah alam tak bernama Malam yang hening bagai kehidupan baru Aku mulai bergerak dan merasakan rindu Cinta bergejolak membakar ribuan sesalku Di ruang rindu ini, aku diam memikirkanmu Hari demi hari telah ku lewati ……Manis ketir ini telah ku rasakan Begitu besar makna di balik semua ini Coba an demi baan terus ku lewati tiada henti Waktu terus berlalu bagaikan angin Ku rasakan begitu besar baan ini Berat rasanya merasakan ini semua Namun inilah takdir hidupku Menghadapi yang seharusnya belum ku hadapi Terus belajar memutar otak untuk menghadapi baan dan rintangan Inginku kembali ke rahim tak tak pernah terlahir lagi …………… Berawal dari raga yang tergeletak Karena rasa lelah yang menyelimuti Membawa fikiranku melayang, Tiba-tiba aku berada ditempat Dan suasana yang tak asing Dimana dulu pernah ku alami.... Dia ada disampingku Bahagia rasanya aku dibelainya Tak henti bercanda tawa, Rayuan dari bibirnya Lewat lagu ciptaannya Dia pamerkan padaku... Hah... aku terbangun dari tidurku Aku sadar dari lamunan Ternyata itu hanya mimpi.... Hingga mengingatkan aku Bersama dirimu dulu Sungguh aku merindukanmu.... Air mataku kembali menetes Mataku tertuju pada senyummu yang terukir di lembar fotoku.... Dan ternyata rasa itu masih ada untukmu Rasa yang sempat ku ragukan untukmu Rasa yang membuatku dekat denganmu.... Rasa itu juga yang membuatku jauh darimu Kau bukan untukku walau aku menginginkanmu.... Keraguanku melebihi kepercayaanku padamu.... Dan kau pun tak berusaha meyakinkanku tentang itu Aku terlalu jauh berjalan tanpamu Bayangmu telah pergi dariku Tapi rasaku masih untukmu Entah sampai kapan..... Cinta yang dibangun dalam keistimewaan, sekarang telah berubah menjadi perangai duri kebencian. Dalamnya hati yang telah disakiti, membuat jiwa ini tak sanggup lagi untuk bertahan. Hanya keajaiban yang bisa mempersatukannya. Mengumpulkan kembali benih-benih cinta yang telah terbang, Mencari celah kasih sayang yang telah lama menghilang, dan memperbaiki serpihan luka yang telah tersakiti. Begitu banyak canda dan tawa diantara kita. Begitu banyak kisah cinta yang terjalin diantara kita, namun semua itu telah sirna sirna bagaikan debu yang tersapu angin luka. Walaupun waktu bisa kembali, hati ini akan tetap membeci orang yang pernah melukainya... Terkadang cinta itu indah Tetapi terkadang cinta itu menyakitkan Disaat kita jatuh cinta Dunia bagai milik kita berdua Tetapi di saat kita patah hati dunia pun ikut menangis Apakah ini yang namanya cinta ? Bisa menyedihkan dan bisa menyenangkan Apakah arti hidup jika tak ada cinta Apakah bagai sayur tak ada garam Rasanya hambar.... Lalu bagaimanakah jika cinta bertepuk sebelah tanggan... Apakah insan manusia akan terus ingin mendapatkan cinta Jika cinta hanya membuat sakit Terus mengapa hidup ini harus di ciptakan cinta ? Apa kabar kamu.. gadis manis yang melukisdongeng tidurku dalam rindu Disana, ada wajah surga milik bundadari hati seorang wanita Bersembunyi malu-maludibalik hijabdibawah lagit penyejuk subuh Ya Tuhan.... Rasanya ingin sekalimelihat bibir penabur senyum itu berdoabertasbihkan jari tangan terbasuhyang tak pernah bisa kusentuh Dara senjaku.... Tetaplah disitu ditempat dimana kamu menunggukumenyanyikan lagu rindutentang cerita penuh haru Pastikan aku tidak tersesatkarena dibalik rona pelagi itu.. ada ruang hati yang ingin sekali kusingahi. Bogor Agustus Hendar S Rao Aku lelah Lelah jika semua seperti ini Aku capek Capek terus-terusan tak berarti apa-apa Sekian kali aku berusaha memalingkan semua dari sosokmu Justru sosokmu semakin merasuk dalam hidupku Menembus mimpi-mimpiku Andai saja kamu tau Disetiap pertemuanku dengan Tuhan Ada nama yang slalu ku sebut Tak lain itu namamu Meminta pada Tuhan Agar kamu mengerti semua ini Memang aku bukan wanita yang kamu pilih Bahkan mungkin bukan wanita yang kamu inginkan Namun.. Dengan segenap rasa ini Aku akan tetap bertahan Bertahan untuk mempertahankan sosokmu Harus sampai kapan aku memendam Perasaan ini sendirian? Perasaan ini membuatku sakit Perasaan ini membuatku terluka Adalah perasaan untukkmu Apakah engkau tahu Betapa aku mencintaimu Betapa aku menyayangimu dan betapa rapuhnya diriku Saat menunggu cintamu, Menunggu cinta yang tak pastidatang untukku Kurasa kau belum tau, Aku hanya ingin kau tahu Aku menyayangimu sepenuh hatiku Aku disini masih menunggumu Dan mengharapkan cintamu Hingga engkau bisa mencintaiku Sama seperti aku mencintaimu Dan dengan Setulus hatimu... Ayah.. jasamu tak terhinggakarenamuu aku bisa menikmati hidupsampai saat ini Engkaulah pemberi surga di duniakutak pernah letih banting tulanghanya demi masa depanku yang cerahmenemani di setiap perjuangan di hidupku Engkau yang selalumemberi senyum kebanggaandi kala aku berhasildan menangkapku di kala aku terjatuh Terima kasih Ayahatas apa yang telah kau berikan untuk kuaku menyayangimu sampai kapan pun Hanya kami di sini Dalam guyuran hujan di luar sana Penuh keheningan dan kesunyian Hanya rintik hujan kami dengarkan Bak alunan melodi menyertai dalam setiap pemikiran Kerutan kening sesekali tergambar Gerakan tangan dalam retan kertas Gumaman-gumaman kecil seakan menandakan keseriusan Hari ini, hari Rabu Kami, Sang pemburu ilmu Berusaha dengan keseriusan kami Di temani hujan kali ini Cibadak Maret Ku pikir hidup hanya sebatas menjalani haridari detik ke menit menjadi jam merangkai harinamun ternyata tidakhidup lebih dari apa yang tergambarkan Kosong hampa semu dan surambagaimana layaknya udara yang sunyisendiri merangkai sepiberteman pedih dan sesaknya air mata Kau tau hal yang tidak pernah kau sadariadalah dimana kau pergi membawaseparuh dari sukmaku yang ada Apa yang kita banggakan di dunia ini? Sementara hidup ini penuh dengan kefanaan semata Tampan, Cantik, Pakaian mewah atau Harta berlimpah ruah. Apakah itu yang kita banggakan di dunia ini? Sementara itu hanya titipan semata dari Tuhan Yang Maha Kuasa Bukankah setiap makhluk hidup akan dimintai pertanggung jawabannya kelak Untuk apa kita hidup? Bagaimana kita hidup? Tujuan apa  kita hidup? Sudahkah ada hasil kita hidup? Aku hanya hamba-Mu yang lemah dan tak berdaya. Kini tak akan lagiaku menjemputmu di setiap senja.. dan menunggu hingga usai muberdandan manis tuk bermain ditaman.. Karena langkahku. yang mulai menelusuri hidup ini. untuk indah mu nanti... Wajar bila rindu itu hadir. disaat ku jauh maka berdo'alah. Namun bila lelah mu datang.. kau tak harus menangis karena kita sepasang kekasihyang harus mencipta indahnya...kita.... di esok nanti... --------------- No. Urut Tanggal Kirim  // :: Wahai engkau Seorang pejuang cinta... Mengembara dengan hatinya Yang mengabdi laksa sang bulan Menerjemahkan pijakan hatinya Pada setiap hati seorang perawan Tak hentinya ia mengemudi cintanya Di atas cinta yang karam Ombak laut membawanya Pada dasar palung cinta Lalu Mati terdiam batu tugu Tersandar berharap cinta datang Ia tak akan pernah kalah Terus menerjang demi cinta Cinta pada seorang cinta yang tercinta Di sana di seberang laut Dikala mentari yang terbit di'ufuk timur ditemani biri langit indah membentang kuba menelusuri jalan yang penuh lika-liku dengan tatanan wajah yang lesu tanpa kobaran semangat Aku ingin tetap egini begitu terlihat dngan apa-adanya akupun hanya tetap begitu yag akan terlihat kenyataannya disaat mentari mulai tenggelam dan.. akupun masih tetap disini menikmati suasana senja yang sunyi Sejenak aku terdiam dan aku mulai berfikir dengan merenungi sebuah harapan untuk mencapai sebuah kebahagiaan yang akan datang diakhir cerita.... Sayang... Lihatlah aku di sini Saat ini ku sendiri sepi Berteman dengan sunyi tanpa sebuah artiSayang... Tahukah kamu? Di sini ku merindu Salahkah aku jika ku melamunkan dirimu? Dalam hayal lamunanku Kamu tersenyum, kamu mendekapku dalam bayangku Terasa dekat, tapi jauh Aku bersama puisi ini Menba mengarungi sebuah perasaan resah nan gelisah Berusaha mendamaikan rasa hati ini... Miss you so honey Terjebak dalam angkara kelabu Terombang-ambing dalam ombak kehancuran Terjatuh dalam jurang kehampaan Terhempas dalam lembah sunyi yang mencekam Pedang-pedang cintamu menyayat sukmaku Pedih sungguh pedih Kini jiwaku tlah lemah Kini ragaku tlah rapuh Seakan badai menerpa pandangan ku Ada rasa yang tak bisa ku bendung Sekuat rantai ku tahan Seketika terlepas Kau buat ku sehebat kapal Mengapung terombang ambing Hampir terjatur namun bertahantak tertahan bahagaia ku Tawa ku gerak tubuh ku Menggambarkan suka cita besar Atas pelangi yang melintas indah Pada pegangan tapakan kaki kayu itu. Aku mengetuk sanubari sepaling negeriatas wajah-wajah gelisah dipenuhi segala sanksi Dalam janji-janji yang renyah di pasarpasar tumpahdalam gubug-gubug becek kaum-kaum upahdi ladang-ladang buruh serabutan Di mana rahim-rahim tempat dititipkan Sedang bunga-bunga bangsa bermekaranmasa ke masa keremangankesebalik bilik-bilik suara setiap lidap berpesta Waktu membarak janji-janji berselimpangan Seperti layang-layang putus dari benanganmengalun jauh sampai ke jurang-jurang Kapal-kapal nelayanpabrik-pabrik makanan ringanlapak-lapak warung kopi dan asongan Di mana rahim-rahim tempat dititipkan Kemudian, harapan di dada yang sempat menahunmati suri Kini sudah bangkit lagilewat serat-serat harap tak bersekatantara aku yang melulukan mati lampuketika janji-janji pemilu Mengetuk sanubari sepaling negeri, atas wajah-wajah gelisah dipenuhi segala sanksi Tentang pengabdian yang disanksikankarena sanksi; membencanai kepercayaan Sebab keadilan-kemakmuran kepincangan Tentang norma dan etika bernegarakehilangan makna Pancasila; tinggal gema Sebab kemiskinan kejujuran kedudukkan Tentang penguasa yang lupa daratangelap gulita; perubahan Sebab kecurangan kekuasaan kepanjangan Tentang sumpah-sumpah yang muntahter-c-e-l-u-p-an; Rp Sebab kepastian kejahatan ketuhanan Kehilangan makna Pancasila; tinggal gema Kepada penguasa, manusia Indonesia kitasaat ini butuh kerja nyata Bukan sekedar wacana meja ke mejasekedaran bukan juga pidato-pidato di mimbar negara Apalagi keselintasan surat kabar selembarantara aku yang melulukan mati lampuketika janji-janji pemilu Membawa perubahan baru harapancitacita luhur bangsa nan mulia Lewat seratserat harap tak bersekatantara aku yang melulukan mati lampuketika janji-janji pemilu Demi negeri Surat untuk penguasa suara bangsa Jakarta, Agustus Di bawah rintik hujan Diantara kilat saling bersambungan Langkah kakimu menapak air keruh Ketika banjir melanda Namun semua tak kau hiraukan Kau gadaikan nyawamu tuk bantu Orang lain yang membutuhkan Tanpa peduli imbalan Tanpa pedulikan keselamatan Rasa ikhlas terbayang Diraut mukamu nan masih muda Kau palang merah remaja Kehadiranmu patut kubanggakan Jikalau pejabat negara tidak korupsitentu rakyat tidak akan frustrasi. Karena negeri ini gemah ripah loh jinawi. Jikalau kepala daerah tidak menjarah tentu rakyat tidak akan hidup susah. Karena sarana dan prasarana didapat dengan mudah. Jikalau pegawai negeri tidak mencuri tentu rakyat tidak akan sakit hati. Karena semua kebutuhan terlayani. Jikalau politisi tidak bermain kotor tentu rakyat tidak akan tekor. Karena hidup nyaman serasa tanpa teror. Jikalau pengusaha tidak kolusi tentu rakyat tidak akan terbebani. Karena harga-harga tak membumbung tinggi. Jikalau semuanya mengamalkan nilai-nilai Pancasila tentu rakyat akan hidup bahagia. Karena negaranya tata tentrem kertaraharja. Cibinong, November Biar ku raih tanganmu. Di dalam genggamanku. Agar dapat ku kenakan. Cincin ini di jari manismu. Biarlah ia kan tetap selamanya disana. Melingkari sisi indah jemarimu. Sebagai pertanda Maharku. Dalam mempersunting dirimu. Akan ku ucapkan kata-kata ikrar itu. Dalam satu nafas, penuh keriangan. Lalu akan kembali ku hela nafas ini. Dalam satu arah pandanganku. Berpaling pada riuh teduhnya wajahmu. Duhai Bidadari terindah di Syurgaku. Semua telah berakhir Karna dirimu tlah pergi jauh meninggalkanku Mungkin inilah yang terbaik untuk diriku Berpisah denganmu untuk selama-lamanya Takkan ada lagi dirimu yang akan selalu Menemaniku di setiap waktu Kini hanya tinggal kenangan dan bayanganmu Yang akan slalu tersimpan di hatiku Kini ku telah kehilangan Terasa berat tuk melepaskan kepergianmu Sedih ku rasakan di dalam hati Hingga air mataku berjatuhan membasahi pipi Perasan ini kembali muncul.. setiap kali kudengar nada-nada itu.. membuatku teringat akan masa kecilku.. menyedihkan memang.. jika mengingat diriku yang lumpuh dan buta.. tapi apa yang bisa kuperbuat... Semua sudah terlambat.. yang tersisa hanyalah penyesalan.. meski hati kecilku menangis.. kuba tuk tetap tersenyum... Semua demi mereka.. orang tuaku.. yang selalu menyayangiku... Dan kan selalu menjagaku.. mereka tak pernah mengeluh ataupun bersedih.. justru sebaliknya.. mereka selalu tersenyum dan tetap tegar... Semua mereka lakukan.. demi diriku.. demi kesembuhanku.. demi cinta mereka padaku.. dan demi masa depanku.. untuk apa mengungkit masa lalu.. yang tak mungkin terulang kembali... Nada-nada itu.. sungguh memilukan.. meski ku tak tahu makna nada-nada itu.. tapi kusuka nada-nada itu.. nada-nada itu kan selalu kukenang.. dan kan terus membawa ku.. kedalam masa dimana aku bisa bermain... Belajar... tertawa.. dan bergembira bersama teman-temanku.. andai saat itu tiba.. diamana aku harus pergi meninggalkan dunia ini.. dunia yang gelap tanpa cahaya.. namun tersimpan ribuan kenangan.. yang tak mungkin terabaikan... Canda dan tawa... seakan hilang dan lenyap.. begitu kuhembuskan nafas terakhirku.. hanya ada satu yang kuinginkan.. melihat ibu dan ayah tersenyum... Negeri yang kucinta Alangkah elok pemandanganmu Hutan dan laut membentang luas di alammu Disana ikan-ikan hidup dilautmu Dan disana para rusa tinggal di hutanmu Beraneka macam budayamu Juga flora dan faunamu Kau adalah bumi pertiwiku Tempatku dilahirkan Takkan kubiarkan tangan-tangan jahil Mengotori dan merusak keindahanmu Terima kasih tuhan Atas nikmat yang kau berikan kepadaku ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Dalam bisik-bisik angin yang menyerupa debu-debu lembut Segelintir burung-burung malam serukan kicau dengan kebersamaan Sebutir bintang-bintang yang membentang Menjadikan rembulan enggan untuk padam Malam semakin larut, aku terenyuh dalam sayup-sayup angin yang berbisik Aku terpana mendengar burung-burung yang riang di tengah kegelapan malam Aku terpesona melihat bintang-bintang yang setia terangi malam Disamping itu, rembulan temani mereka lengkapi malam-malamku Matamu yang indah bak Berlian China, membuat mata ini tak sanggup untuk menatapnya. Kelembutan hatimu yang tiada tara, membuat semua orang tergila gila. Andai aku titisan Dewa, aku pasti akan memberanikan diri untuk mengunggkapkannya. Walau ini hanya sebuah khayalan, dirimu akan selalu menjadi Gadis Impianku. Kau dan aku Dua ciptaan saling mengadu Tentang senang maupun sedih Tentang rahasia maupun curahan hati Seperti kedua tangan Saling melengkapi kekurangan Seperti kunci diary Saling menjaga rahasia Aku bahagia memilikimu Kau adalah anugrah dari-Nya kepadaku Kaulah semangat hidupku Teman saat susah dan duka Saat air mata terjatuh Engkau datang tuk menghibur Selalu membuatku tersenyum bahagia Mendukung dan memberiku segudang nasehat Terima kasih sobatku Atas semua kebaikanmu Ku tak kan lupakanmu Sekalipun ajal menjemputku Purnama kecil hadir menghias malam. Putih merona menerangi ruang gelap. Malam menepi menjemput dingin pagi. Tinggi melintas terang bulan purnama. Angan menjelma wajahmu terlukis cantik. Dikanvas bulat putih melayang indah. Disana senyummu memantul terukir rona. Seakan memberi sinar hijau tuk terbang. Menjemput kasih menari bersama bintang-bintang. Menembus mega-mega arungi angkasa. pasir putih dan secarik kertas bertuliskan rindu Ada namamu disana Menahan kata perpisahan Mengapa aku harus mengeluh Saat air mata tidak mengembalikan jasadmu Kurindukan keheningan panjang menyentuh kata itu Sebagai bukti bahwa kau adalah kesia-siaan bagiku Aku lelah mencintai dan mencarimu Ketika semua tinggal cerita sebagai makna kau pergi Kalut laut dan pipiku tumpah ruah Ketika kita saling menyakiti hanya dengan kata-kata Semua ini Bisakah menjadi saat tertentu Agar semua tau Diriku disini Aku tak sembunyi Kerapuhan dalam mengingat Dan dalam luka sesaat Bisakah dirimu terlihat? Dalam serpihan angan Jauh dalam disana Dapatkah sebagian dusta Terbiaskan kejujuran Dan saat ini Jika dirimu terlihat Bisakah kau temukan Sesuatu yang berharga? Dalam kerapuhan ini Menjelma menjadi kekuatan terbesar Untuk mempertahankanmu betapa besar dosaku Betapa banyak kesalahanku padamu Tapi engkau tetap sabar membimbing ku Bahkan engkau rela menaruh kan nyawamu Demi membesarkan ku dan menafkahi ku Engkau bekerja tanpa henti Tak mengenal lelah dan letih Ayah,,,, tak ada yang bisa aku berikan Tak ada yang bisa aku balas kan Semua pengorbananmu Semua yang engkau berikan padaku Ayah,,,,,, ini janji ku, ini sumpahku Aku tak akan mengecewakan mu Akan aku perlihat kan padamu keberhasilan ku Akan ku buat engkau bangga punya anak seperti ku Ayah, Ibu.. Aku rindu hangatnya kasih sayang keluarga.. Yang dulu pernah kurasakan, namun sekarang semua menghilang.. Terima kasih atas materi yang kalian berikan.. Materi yang berlimpah untukku.. Namun yang ku inginkan bukan hanya sekedar hal material . Tapi juga kasih sayang yang lebih dari kalian... Bukan keributan yang terjadi dirumah, dirumah yang seharusnya menjadi surga untukku.. Ayah, Ibu.. Aku ingin.. Ingin sekali kembali merasakan hangatnya rumah surga ku . Bukanlah keramaian dan keributan yang selalu ku dengar dari kalian.. Kembalikan, kembalikan rumah surga ku . Rumah yang indah untuk ku.. Rumah yang selama ini aku idamkan.. Bukan rumah yang mewah.. Tapi rumah yang nyaman karena keadaan yang harmonis.. Dengarkan, dengarkan suara rintihan hatiku . Aku butuh kalian untuk menemani ku . Aku butuh dukungan dan dorongan dari kalian.. Kembalilah.. kembalilah menjadi keluarga yang indah seperti dahulu kala . Senandung alunan itu...... mengalir lembut terhempas semilir angin memadukan lirik dengan nada yang selaras bagaikan tarian jemari sang mozart sendu memang di hadapi namun rindu bila di hayati.... Memang terlalu sering rinai hujan menemaniku dalam kesendirian tatkala pelukan erat mendarat mendekap padaku kala rinai hujan membasahi ragaku dalam kerinduan yang tak bisa ku ungkapkandalam bentuk hukum aljabar ataipun kirchoff. karena rindu itu tak dapat di ukur dengan apapun Menunggu Biarkan ku menangis merindu Karna ku sudah lama tak bertemu Harus kemana lagi ku sandarkan Rindu ini........................... Ku tak tau harus bagaimana Bagaimana cara tuk melangkah Melalui hidup ini........... Tanpa kau Ku tak bisa hidup bila kau tak ada di sisi ku Ku pun merasa kan dunia ini akan merubuhi ku Ku ingin kau kembali pada ku lagi Ku ingin kau s'lalu ada di hati ku Angin tiba memuat warta Tangisan langit kan berburai Awan mulai pekat Siap siaga tuk menerjang Tak terhitung detik... Ia pun mengamuk Bak tumpahan derita Dalam kelam yang pilu Menyeduhkan luka pada Qolbu Kilatan seakan membela Menambah kekukuhan sang awan Tanah menatap dalam diam Menyambut lontaran bela sang kilat Pepohonan pun ikut terusik Sedang mentari hanya menatap dari kejauhan Siapa mengapamenjadikan aku adalah sebuah alasan terbesardimana aku adalah sebuah pertanyaan besarkamu adalah sebuah jawaban'Siapa mengapakau datang disaat aku sendirinamun mengapa laku mu belumterlalu rayu untuk hatiku Siapa mengapayang mencintaiku menjadi lebih bangkitmemilihmu karena gairahmuakan menjadikanku sebuah sebab alasan siapa mengapa Apa mungkin bisa Ku rungkai Rahasia hatimu Apa bisa Ku tebak hatimu Dengan puisi indah Bait-bait asmara Juga kata-kata bahagia Karna.... Sudah cukup sakit aku di sini Derita dalam diam mu Mati sudahkah deria kamu Untuk fahami bahasa kita Aku tidak punya suara Untuk bernyanyi Tapi aku bisa menulis Dari jiwa Karna aku..... Hanyalah pujangga cinta Oh Guruku... kau guru tanpa tanda jasa.. kau mendidik aku hingga pintar.. dan mengasuhku dengan berbagai cara... hingga mendapat Rankking... dan mengajariku dengan baik... Oh guruku.. kau guruku yang tercinta.. kadang aku sering berbuat salah.. tapi engkau tetap memaafkan aku.. dan engkau ku sebut guru tanpa tanda jasa.... oh guruku tanpamu apa jadinya aku....???? Bidadarikuingin kutulis semua tentangmutentangku tentang perasaan ku kepadamu Bidadarikupelangi senja telah berlalumenyisakan warna warni di hidupkumenghiasi sisi kelam hatiku Aku hanyalah serpihan bintang hitamtak mampu terangi malam munamun biarkan aku menemanimu bersama rembulan malam ini Danbila esok hari tibabersama sang surya menyapakau masih belum melihat akukarena aku pengagum rahasia mu Terlalu dalam aku menyelami hati Ku ikuti gerak lentik jari jemari kakimu menari-nari di hati ku ini. Ku hanyut, dan sangat hanyut. Aku tau aku tak se gemulai dan sepandai engkau menaklukan hati. Tapi diawal aku sudah siap dengan semua kemungkinan ini. Di persingahan ku siapkan tuk menata hati Pantas kah Aku..? Bisakah Aku,.? Tapi kotak hati kecil ini berkata ."Tidak." Tetapi aku sudah terlanjur bisa menari..? Mengikuti alur irama hatimu yang menari-nari. di hati ini..' Ku terdiam melawan hati.. Aku Minta Contekan Jawaban dari Tuhan,. Ku tak lelah tuk selalu meminta. Tetapi Tuhan pun tak mau memberi Contekan untuk hati ini,. Ku diam,.'Dan menba tenangkan hati kecil ini. Tetapi Tuhan lebih memberikanmu jawaban untuk kau sampaikan ke kotak hati kecil ini.. Aku tau maksud mu,. Tuhan,. Aku faham dengan semua yang terjadi,. Ku mulai langkahkan kaki Berjalan mundur sembari menjatuhkan satu per satu kepingan-kepingan hati. Ku belajar tuk selalu kuat tetapi tidak sekuat hati ini,. Sedikit banyak air mata melegakan hati Dan ku ingin berjalan jauh sampai lambaian tangan ini tak terlihat olehmu lagi. Ku faham dengan rencanamu Tuhan. Ku selalu belajar tuk bisa fahami. Ku menunggu Jawabanmu yang indah untuk ku nanti,. Tuhan. Kau pernah menjadi inspirasi dalam lirik-lirik puisiku.... Dan kau pernah menjadi bintang-bintang... Bintang-bintang yang selalu temani malam-malamku... Tapi semua hanya bulshit... Kau banyak alasan dan cuek denganku... Kini kau bebas... Bebas tak ada lagi aku disitu... Yang mengganggu siangmu... Dan mengganggu Malam-malammu... Aku berhenti menjadi sosok pemujamu... Aku berharap kita tak lagi saling menyapa... Tenggelam dalam mata mengingat masa.... Tanpamu aku juga bisa ketawa... Jangan pernah kita bertatap mata lagi... Dan jangan pernah semangatkanku jika datang pagi... Aku berhenti berlari... Menjadi sosok bahagiakanmu sebagai tamu... Tak perlu kau gelisah jika datang malam... Tak lagi berkunjung bertemu dalam salam.... Hanya yang ku ingatkan jangan lupa bahagia.... Karena kau pernah hiasi malam-malamku... Kau menjadi bintang-bintang... Tapi kini ku ingin berlari jauh... Berlari untuk jauhi mu... Bunda....... Engkau s'lalu ada untuku... Menemaniku dalam suka dan duka.. Menemani hari-hari ceriaku...Bunda...... Engkau s'lalu membimbingku.. Mengajariku untuk berahlak mulia.. Dalam keseharianku.... Bunda ... Engkau bagai malaikat bagiku... Engkau juga sahabat bagiku... Ketulusan yang ada dalam dirimu.... Membuat aku bangga pada dirimuBunda... Aku s'lalu menyayangimu Jasamu takakan pernah bisa terbalas oleh ku... Namun aku akan berusaha menjadi anak kebanggaan mu..... Setiap kali aku menatap kamu kamu gak cuekin aku... Setiap kali aku ngomong sama kamu kamu juga gak cuekin aku... Aku gak tau kalau kamu suka sama dia... Semenjak aku tau kalau kamu suka sama dia aku galau... Semenjak kamu tau kalau aku suka sama aku kamu selalu jauhin aku...Kenapa? Aku salah? Maaf kalau aku punya salah sama kamu... Yang penting kamu udah jujur sama aku... Aku pun udah jujur sama kamu... Kau bagai penerang dalam kegelapan Kau memerangi penjajah dengan pengetahuan Ajaranmu tak tergerus oleh zaman Bahkan hari lahirmu dijadikan hari pendidikan Kau mendirikan taman siswasebagai pengabdian bagi Negara Kau adalah putra bangsa Yang kami panggil Ki Hajar Dewantara Namun kini kau tinggal kenangan Semangatmu takkan pernah kulupakan Berterima kasihlah kepada Tuhan Yang telah memberikan seorang Pahlawan Sekarang aku ingin kamu untuk temani aku menghabiskan waktu dengan kamu.. Awalnya itu mungkin tapi semua hanya berlngsung two days"setelah itu kau katakan"aku tak mau kembali, semua telah berubah"Tak kau bayangkan bagaimana hancurnya semua semua harapan baru ku untuk memulai hari baru dengan mu Dulu saat kau katakan aku menyayangimu"kau tak izinkan aku berkata apa pun tentang perasaan kukau hanya menjelaskan apa yang kamu inginkantanpa kau fikirkan apa inginku saat itu Dan sekarang kau lakukan hal yang sama kamu tak berikan aku kesempatankamu tak izinkan aku menjelaskan apa inginku Tuhan.. aku ingin kau berikan aku ksempatan mengapa kau tak izinkan aku untuk berkata aku menyayangi dia""aku menginginkan dia"dan aku membutuhkan dia"Jika kau beri kesempatan aku akan menunggu itukarna aku benar menginginkan KESEMPATAN itu tuhan ( Kisahku terdengar Sampai Bersua mengglegar Berdentum-dentum dari desa Membara-bara sampai kota Bumi mengingatku Langit mengukirku Sang manusia langka Yang terahir didunia Harap Ilham.MAK Aku hanya sosok tertunduk di antara sudut gelap. Hanya bayang ratap yang berusaha mengusap. Terindah kadang menjadi tak berpemilik. Namun kenang akan selalu terlukis dalam tiap gerak-gerik. Meski ku tutup mata. Walau lelap menyeka. Atau bahkan jika lelah memuncak. Ini langkahku dengan tiap bercak. Ketika tetes keringat bersorak. Aku tetap pada jejak ketika awal melangkah penuh semangat mengajak. Sahabatku adalah hati kalian ketika bunyi langkah kita seperti harmoni gitarmu,seperti teriak tanpa menyerah nyanyimu,seperti dengung bass penuh kerja kerasmu,dan seperti dentum pedal drum penuh semangatmu. Dan kalian adalah jiwaku dalam berbagi. Aku jauh tapi dalam tiap lantun musik kalian jiwaku menyatu karena kita sahabat satu langit dan sahabat satu hati. Dan ketika kalian bertanya kenapa aku pulang ke rumah? Aku hanya akan jawab," kalian takkan pernah sendiri karena kutinggal tiap kenangku dalam hati yang takkan pernah tersapu meski penuh debu Nuansa hari ini berjalan sangat pelan Menuntunku dalam hari semu bermadu Degup yang berbinar rindu kutitipkan lewat mimpi Inginnya membuai mesra jemarimu Sepotong kata yang tiap waktu berima Membawa aroma dinginnya salju ke dalam dada Sepatah sajakmu yang berdenyut mesra Tak meletihkanku untuk mengagumimu Biar lupakan kenangan yang menjadi cerita kelabu Dan rasakan jangkah mata ini yang melejit semakin jauh Dan semakin tau isi hatimu Semua tau dari tarian gemulai senyum lembutmu Yang membalut kesepian dalam paras berbuih Disini aku masih tergelap cinta menunggumu Membingkai hati dengan selimut kerinduan Pada tepi ranting beruas yang menopang perhatianmu Remuk merobek rusukku bila kau abaikan aku Karena sebegitu panjangnya putaran hari tanpamu Meski engkau tegap meratap kalbu Tetap saja ku termangu membisu, Mata yang selalu melihatmu, Mulut yang selalu bercanda denganmu, Tangan yang selalu saling membantu, Kaki yang selalu melangkah bersamamu, Dan hati tulus yang telah berani mencintaimu lebih dari kata sahabat..Sahabatku, Maafkan hati ini dan perasaan ini yang telah menyayangimu,. Maafkan perhatian ini ternyata berharap lebih,. Maafkan candaan ini yang selalu mengharapkan kamu bahagia bersamaku . Maafkan sifat ini yang selalu ingin bisa dapat simpatik hatimu untukku . Maafkan tatapan ini yang selalu melihatmu bukan sebagai sahabat tapi mengingikan lebih .. Aku mengerti kau akan selalu mengganggapku hanya sebagai sahabat,.. Aku mengerti kau tak akan bisa membalas rasa sayang aku yg lebih ini,.. Aku mengerti kau menyayangi orang lain di dalam hatimu . Aku mengerti kau selalu bersikap baik untuk aku bisa menerima semua ini . Dan aku mengerti bahwa kita takkan bisa bersatu karna dimatamu aku hanya sebatas sahabat baikmu . Sahabatku .. Aku akan selalu bahagia bila kau mendapatkan seseorang yang kau sayangi dan seseorang itu pun menyayangimu kembali…. Sahabatku . Terima kasih . karna engkau telah menerimaku apa adanya sebagai sahabatmu, Meski kau tau bahwa diriku tidak sesempurna sahabat-sahabatmu yg lain .. Sahabatku . Bila cinta yang ku punya ini akan merusak persahabatan kita, Hinalah aku di hadapanmu . Marahilah aku di depanmu . Biar ku tahu kau tak punya rasa yg sama sepertiku .Tapi, Maafkanlah diriku sahabatku, Karena diriku telah berani mencintaimu . Dua hati yang terpadu terpisah oleh waktu Ada sepi di hatiku yang kini datang dan selalu ada Bagaimana ku jalani rasa rinduku......?????? Bagaimana kan ku curahkan perasaanku ini ......???? karena kini kau jauh dariku. Seandainya kau tahu tak mungkin ku tepiskan kerinduan di hatiyang telah menyatu dan selalu ada Mengapa kau memaksa diriku hanya dalam khayal Terbias senyummu diakhir perjumpaan Senyummu yang manis terasa kau masih disampingku Mengapa perpisahan terjadi diantara kita Ku pasrahkan untuk bertahan walau berat beban ku rasakan Air mataku berlinang saat rinduku datang Tiada pernah ku miliki rasa cinta dan rasa rinduselain padamu........ Datanglah ....... walau hanya sejenakwalau hanya dalam tidurkucukup sebagai pengobat rinduku Wahai rembulanturunlah sejenak dari singgasanamu di sudut malamkuingin bisikkan sebuah kisah indah yang tak pernah terukirtentang rasa yang ada namun terkurung dalam jiwa Wahai rembulanbiarkan aku guratkan sebait kata dengan kilaumukata yang tersusun dari hati yang terbelenggu rinduuntuk sang jelita yang tersenyum dalam layu Wahai rembulandatanglah kepadaku dan akan kutitipkan setangkup rinduuntuk jelita hatiku yang selalu ada di angankudendangkan untuknya kidung rindu dariku Untukmu HATI MULIA BERSELIMUT DUKA aku berlayar dimahligai cinta suciku menghayutkan aku diluasnya lautan angan impikan sampai tepian cinta jadi sang raja dimahligai hati itu tahun aku dayung biduk ini tiada daku sangka biduk ku karam dilamunan ombak aku terhempas jauh tepian aku tenggelam dipengharapan itu Penat dan lelah disaat Raga tuamu meronta Kau menghiraukan itu demi keluarga Sakit dan rabun ditubuh tuamu mulai melanda Kau seakan mengacuhkan itu semua Peluh yang mengalir deras didahi Kau tantang terik panas matahari kerut legam tubuh dan memutih rambutmu itu sudah cukup bukti pengabdianmu Ayah Ratusan kisah saat bersamamu Ribuan memori saat disisimu Berjuta duka dan bahagia diistana mungilmu Ayah Banyak cerita tentangmu Ayah Terima kasih atas perjuanganmu Pengajaran pada jiwa-raga anakmu dan penanaman sikap Moralmu Satu kalimat dari kerajaan kecilmu WE LOVE YOU MY DAD Kesetiaan, kasih sayang Semuanya telah ku berikan kepadamu Dengan segenap sepenuhnya hati ini Dan tak mungkin ku berikan kepada yang lain Kesetiaan ini, akan selalu aku jaga Meski sekarang jarak antara kita Memisahkan antara, senyumanmu, canda tawamu Dan belaian kasih sayangmuSayang,... Disini nadiku tersayat belati rindu Sekarat karena sakau akan cintamu Seakan pisau tajam tertancap abadi dalam relung hatiSayang,... Ku ingin engkau cepat kembali Disini aku selalu menunggumu Menemaniku seperti sedia kala yang berlaluInginku,.. Kau selalu disini memberikan Betapa indahnya alunan cinta Bersamamu dikemudian selamanya Inginku kau bidadariku Selalu menjagaku disetiap lelap tidurku Hingga kubermimpi indah bersamamu Sesampai, pagi menjemput hangatnya senyummu Semua berubah,.. Sungguh telah berbeda Tak ada lagi senyum yang merekah di bibirku Tak ada lagi tawa dalam hari-hariku Tak ada lagi sinar dalam kedua bola mataku Semua sirna, lenyap tanpa sisa Bintang-bintang  yang setia menemaniku Bulan yang selalu tersenyum kepadaku Kini semua t'lah menjauh Meninggalkanku dalam pekatnya malam Terpuruk di dalam kesepian Kini, Ku merana sejak Kau pergi Seringkali teringat tentangmu Saat Aku tersenyum karenamu Kala Aku bahagia dalam pelukmu Dan kebersamaan Kita dulu Setiap waktu Semua masih melekat Dalam memoriku begitu erat Terkadang, hatiku membesit rasa penyesalan Karena Aku telah mengecewakanmu Aku terlalu egois Aku tak pernah peduli padamu Dan sering mengabaikanmu Bahkan Kau sering terluka karena sikapku Sekarang,.. Aku begitu merindukanmu Ingin rasanya bertemu denganmu Dan mengatakan maaf' padamu Atas semua sikapku dulu Tapi,.. Mungkin terasa mustahil Karena Kau telah memiliki kekasih Kau telah bahagia dengan kehidupanmu sendiri Tanpa perlu lagi mempedulikanku Aku hanya bisa berharap Dirimu sedia memaafkan Semua kata dan perbuatanku dulu Terbesit dalam hati tuk kembali bersamamu Namun, namun, namun,.. Apa mungkin Kau bisa mencintaiku lagi? Walau mungkin hatimu t'lah terlukai karenaku Andai Kau berikanku kesempatan kedua Aku berjanji,.. Takkan melukaimu lagi Aku kan mencintaimu setulus hatiku Lebih dari rasaku padamu dulu Sekarang,.. Aku selalu sedih mengingatmu Terpenjara dalam kenangan tentangmu Dan selalu rubuh dalam duka penyesalanku Maafkan Aku yang dulu,.. Seumpama kenangan Aku masa lalu pahit yang dilupakan. Seumpama puisi Aku baris picisan yang sengaja dilewati. Jangankan tirani, mati pun aku tantang Lewat kepalan tangan yang siap menerjang. Tidakkah engkau mengerti wahai tuan-tuan yang bergaya eropah Kami hanya menuntut kelayakkan upah. Bukan karena engkau kami ada. Tapi karena kami engkau ada di altar tertinggi. Janganlah engkau lupa pada kami yang menghambakan diri pada siang dan malam Tak terbayang, Menyimpan rasa pada seorang tak dikenal Saat kau datang, Hanya dengan pandangan mata Perasaanku terisi padamu Oh salahnya rasaku Tak bertempat tak terkira Salah jika jatuh padamu Salah saat ku tlah bersama Ku tahu kau sedari dulu Tak mau tahu tentangmu Kini aku melihatmu Bagaimana mungkin kucinta seseorang Sedangkan ia cinta sesuatu yang kubenci Kita tak sama, takkan pernah sama Kau memandang sesuatu berbeda denganku Kau telah memilih dan ku tlah memiliki Slamat tinggal untuk rasa yang salah Malam ini... Gundah dan resahnya hati Kembali menyelimuti Dan menghampiri Menghiasi sepinya malam Menutup ruang yang sudah ada Yang ku bangun dalam jiwa Namun tak kurasakan bahagia Entah apa yang kurasakanBenci......?Rindu......? Ataukah cemburu... aku tak tahu Tak ada kata-kata yang bisa kurangkai Juga cerita untuk ku ungkapkan Hanya bimbang yang menghalang Tak tahu apa yang harus ku lakukan Ku ba pandangi langit malam ini Berharap ada bintang yang bersinar Kan kusampaikan Resahnya hati ini Dan gundahnya jiwaku ini Namun tak satupun nampak terlihat Hanya gumpalan awan hitam Yang menutupi pandangan Rintik air hujan sedikit meramaikan Suasana malam nan sepi tanpa bayangan Menba tuk menghibur hati yang sedang kesepian Dan rasa gundah yang kian mendalam Angin malam kemana kau pergi Datanglah untuku malam ini Kuingin kau bawa dan smpaikangundah dan resahnya hati ini Kabarkan padanya Nan Jauh disana bahwa aku merindukannya Bahwa aku mencintainya Sampai kapanpun juga Dan sampaikan pula Aku tetap setia menantinya Dalam kelemahankudalam mencintainya Walau kau tak ada disisi ku lagitak hadir dalam mimpi ku lagiaku tetap bisa merasakan kedatangamumeski cuma sekilas bayangan mu Walau kini ku merasa sepimerasa sunyi di kala malam hariaku kan tetap bertahan dikesedihan yang kau berikankarena hatiku ini masih sulit untuk melupakan Perjalanan cinta kita kini jadi ceritamasa lalu yang penuh suka dan dukatak kan terlepas dari memori otak kitasampai hari kita nanti menjadi tua Waktu Apa kamu masih ingat dengan kejadian tahun lalu Mungkin, kamu tidak akan pernah mau lagi mengakui Aku bahkan tidak mau mengenal sosok wanita yang dulunya kamu perjuangkan Aku selalu memohon kepada Allah agar beliau bisa menghadirkan sosokmu Kita sama sama cinta tapi apa hanya aku yang merasa sesakit ini Ku mohon kau hadir saatku membutuhkanmu Waktu kini tak terasa... telah bergulir begitu cepat... sekian lama dirimu telah pergi. pergi meninggalkan kenangan indah.... Kau datang menyembuhkan lukaku... namun kau pergi lebih meninggalkan luka.... kau berikanku kebahagiaan... namun kau juga berikanku kehancuran..... Kau berikanku cinta yg indah.. namun kau juga berikanku dusta... hancur hatiku saat kau berubah... berubah menjadi orang pendusta.... Aku hanya bisa terdiam dalam tangisan meratapi kesendirianku, menikmati luka... luka yang kau berikan padaku..... Aku takinggin swatu hari nanti dirimu merasakan apa yang ku rasa.. ku harap kau tak kecewa dengan pilihan mu yang baru.. dan semoga akulah orang yg terahir yg kmu sakiti.... Ibu.. Kau mengandungku sembilan bulan Menggendongku di dalam perutmu Membawaku kemanapun engkau pergi Tanpa keluh kesah yang terlontar dari mulutmu Sampai engkau melahirkanku dengan susah payah, sampai harus bertarung nyawa dengan maut Hingga akhirnya aku terlahir, dan menghirup udara bumi Ibu.. engkau merawatku tanpa pamrih dan dengan penuh kasih sayang Ibu.. kau mengajariku berjalan sampai aku bisa berjalankau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa bicaraengkau selalu ada, selalu hadir di setiap waktuku, selalu hadir di setiap hariku dan menuntunku hingga aku beranjak dewasa Oh Ibu.. Aku selalu nakal, selalu menentang dan melawanmu Tiap saat mulut ini mencabik-cabik perasaanmu Tapi entah mengapa, tak ada seberkaspun yang kau simpan dalam hatimu Sungguh muliah hatimu ibu, pintu maafmu selalu terbuka bagi anakmu yang tak tahu diri ini... Untuk sebuah penantian, Aku tak pernah meninggalkan, Aku tak penah melupakan, Aku tak pernah tak menghiraukan Dalam sebuah penantian, Waktu yang tak terbalaskan Kata yang tak tersampaikan Hening yang tak terhapuskan, Hanya sebuah penantian, Mengubah menjadi kebebncian, Merindu dalam kehampaan, Menghapus semua kemenangan Karena sebuah penantian, Menba dalam sebuah pengorbanan, Pedih dalam sebuah kesabaran, Rindu dalam sebuah penantian, Maka inilah sebuah penantian, Menba membedakan penantian dan kesabaran --------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Gitar apakah kau mendengar kesepian ku Aku tersudutkan akan hinah nya dunia ini Aku merasa hampa aku tak tau siapa diriku Mungkin bersama kau aku bisa mersakan keromantisan hidup Suara yang kau keluarakan memberiku inspirasi Memekikkan nada nada yg memberikan semangat hidup Gitarku hidupku kekasihku kuingin bernyanyi mencurarahkan jiwa-jiwa yang terluntah. suara gemuruh terus bersahutan........... riikan hujan sdah terdengar ........... awan mendung sudah terlihat ... di saat itulah kakiku melangkah untuk mencari pekerjan.... awal kehidupa nyata sudah ku temukan......... hari demi hari ku jalani hidup ini... hingga aku merasakan lelah mencari pekerjaan yang tak kunjun ku temui berbagai rintangan ku lalui... berbagai cemoohan orang ku dengar.... baebagai penghinaan ku rasakan....... tapi, orang tua ku selalu ada disaat aku membutuhkannya.... dirangkulnya diriku.... dipeluknya diriku.... diciumnya dahiku.... sambil berkata......... anakku..... bangkitlah nak... kejar masa depanmu... jangan kau sakiti dirimu dengan hanya dengan kau tidak mendapat pekerjaan..... bangkitlah... semangat lah nak.. masih banyak pekerjaan yang sedang menunggu mu..... hari-hari ku lalui dengan semangat.... hingga pekerjan pun datang padaku.. rasa bahagiaku tak bisa aku ungkapkan.... trimakasih ibu... AKU CINTA PADA MU.... aku akan bahagiakan keluarga .... puisi ini karya elfera roza sandian Sepagi tadi, aku menemukan kertas tanpa tulisan yang berisi ungkapan seorang pada yang ia cinta karena Allah. ia yang mampu menggambarkan kondisi hatinya, tanpa harus berkata dan berbicara.“Aku tidak memiiki kuasa apapun untuk menahan waktu yang akan membawamu pergi. Karena sekalipun dan sampai kapanpun, aku tidak akan pernah bisa memilikimu ataupun berhak atas dirimu. Aku hanya bisa mencintaimu, dan menghidupinya dengan rindu yang terus kupanen di segala musim. Bahkan aku tidak sempat mempertanyakan kapankah kau harus pergi dan apakah kau akan kembali. Karena aku cukup bahagia dan berlapang dada saat kau mau membersamaiku. Aku harap, rasa ikhlas dan ridhoku terhadap kepergianmu selalu lebih besar daripada rasa senang yang muncul saat kau bersamaku. Kapanpun itu. Denganmu, aku telah berhasil menemukan barisan angan-angan yang kemudian menjadi kata-kata indah. Kata-kata penuh hikmah, dan menghikmahkan. Bersamamu, aku mengalami segala pengulangan yang seperti pertama kalinya. Seperti aku tidak pernah merasakannya. Kau begitu istimewa, hingga aku sering gagal menumpahkanmu dalam kata-kata yang kurangkai sendiri. Akhirnya berujung di duabelas kali adukan secangkir kopi yang menghangatkanku. Ya. Di sana aku menumpahkannya, berbicara tanpa kata, dan mendengar tanpa suara. Aku menemukanmu di segala hal yang rahasia. Aku tetap merasa bersamamu walau di segala hal yang terbatas waktu dan jarak. Ratusan hari aku mengenalmu, dan selama itulah aku selalu takjub. Selama itu pula aku tidak mempercayai bahwa ini benar-benar bukan cerita dongeng, atau cerita mimpiku semalam. Selama itu aku terus bertanya apakah benar-benar aku yang dijadikan perempuan beruntung saat ini? Aku tidak tahu, aku jatuh cinta dengan cara Allah mempertemukan kita. Begitu rahasia dan penuh makna. Maka dari itu, aku menganggapnya sebagai anugerah, pemberian dari Allah yang tidak ada sangkut pautnya dengan usahaku. Murni karena Allah menyayangiku, dan ingin memberiku pelajaran melaluimu. Sehingga, aku sama sekali tidak berhak menahan kepergianmu. Aku tidak berhak mengajukan klarifikasi pada Nya. Karena aku tidak pernah mampu memilikimu, akupun tidak mampu menjaga dan melindungimu sebaik Dia. Dan aku yakin, Dia lah yang paling tahu, Dia yang paling mencintaimu, secinta-cintanya aku. aku sangat percaya bahwa Dia akan menjagamu baik-baik. Terima kasih, aku sampaikan padamu yang bersedia menjadi perantara Nya untuk membahagianku, memberikan aku ilmu, dan mendewasakan jiwaku. Cintaku memang sementara, namun aku sengaja membiarkan rindu terus berbunga dan menghiasi hidupku. Engkau memang sementara di hidupku, tapi engkaulah permulaanku menghidupi hidupku untuk Nya. Melalui engkau. Tahukah? Ada milyaran rasa yang ingin aku ceritakan kepadamu, namun aku sering gagal mendefinisikannya melalui kata-kata. Kata-kata yang rupanya tak seluas anugerah Nya. Kata-kata yang sepertinya tidak mampu dibahasakan selain dengan doa dan keinginan menjadi yang terbaik bagimu. Maka aku memutuskannya untuk menyimpannya dalam hati. Mengartikannya lewat caraku memahamimu, bersabar atas kekonyolanmu, dan terus belajar mengenalmu. Sampai kapanpun. Karena, kata orang bijak, rasa cinta itu takkan mampu terwakilkan oleh kata-kata yang mewakilinya. Ya begitulah. Maka kutuliskan ini, karena aku seperti tak memiliki ruang lagi untuk menampung rindu-rindu yang terus berbunga. Percayalah, ungkapan ini hanya sebagian kecil dari sumbernya. Jangan takut kehabisan daya, karena Allah terus memberikannya hingga saat ini. Aku tak ingin meminta apapun darimu kecuali kesabaran dalam menerimaku dan bimbingan yang baik untuk menemui Nya dengan baik. Pun jika engkau tidak puas dengan apa yang aku berikan, katakan saja, dan ajari aku bagaimana cara membuatmu lebih bahagia. Bagaimanapun aku adalah makhluk penuh salah dan kekurangan itu pasti akan kau temui. Aku hanya mampu berdoa, semoga Allah terus meganugerahkan aku untuk bersabar dalam kebahagiaan ini. Semoga Allah juga mentenagaiku untuk mampu membuatmu bahagia. Dan semoga rasa ikhlas dan ridhoku untuk melepaskanmu selalu lebih besar dari segala buncahan rasa yang terjadi saat aku membersamaimu.” Dec Aku dan segala rahasia Nya. Saat kau tawarkan hatimu padaku Tak butuh waktu lama Untukku menerima hatimu Dan menyerahkan hatiku untukmu Hatiku penuh cinta Kau buat aku terlena Sungguh aku terlena Terlena yang tiada tara Aku tak peduli siapa kita Tak peduli siapa kamu Tak peduli siapa aku Dan tak peduli tentang mereka Kau membuat hatiku berbunga bunga Setiap saat dan setiap waktu Kau buat hatiku begitu hidup Dengan cintamu yang membara Kau buat hidupku bgitu berwarna Dengan warnamu yang bergelora Kau buat hatiku terbuai Oleh rayuan mautmu yang dahsyat Namun smuanya tak bertahan lama Kau hancurkan hatiku seenaknya Kau bantingkan hatiku semaumu Kau lukai hatiku seluruhnya Kini hatiku hancur berkeping keping Dan hanya tersisa serpihan hati Serpihan hati yang penuh luka Yang penuh dilema asmara Akankah ada ruang untukku Ruang tuk maafkan aku Akankah sesal ini terlambat Tuk perbaiki hubungan kita dulu Maafkan aku.. Yang telah hancurkan mimpimu Yang telah buatmu terpuruk Yang telah buatmu jera Sungguh hati ini tulus Tuk menunggu maaf darimu Yang mungkin maaf saja tak cukup untukmu Bila tak cukup ku rela hati ini dihukum Dengan hati dihukum Dapat buatmu memaafkan aku Maka, Lakukanlah Hati ini Di negri kuasa Seorang bocah tua sedang menengadah, menyembah, berlutut dihadapan Mereka dengan liciknya Ia merayu mereka dengan janjinya Supaya diberi izin untuk duduk di singgasananya Namun, Setelah tiba masanya Ia duduk dengan ngkaknya Tak peduli orang disekitarnya Ia tak merasa akan janji-janjinya Meludah sana-sini dengan enaknya Tak peduli siapa dibawahnya Ia tak mengerti bahwa orang yang ada di bawahnya adalah orang yang menyunjungnya Bocah tua Di negri kuasa Baru terasa setelah negrinya tiada Aku yang tak berdaya Aku yang rentang terluka Jika kau menggoreskan duka Yang menyayat hati ini Beribu kenangan indah skali pun Tak mampu tuk menghadang Sebuah kenyataan pahit Yang menggantung hatiku Tak mampu tuk menahan pedihku Tak bisa tuk mengobati semua Jika yang tertulis ini Memanglah sebuah suratan Yang harus aku jalankan Maka berilah daku kekuatan Akankah semua yang tersisa Menjadikan sebuah semangat baru Tuk mampu bertahan dan katakan Ku ikhlas jalankan semua Kamu itu... Bagaikan mawar berduri Cinta. Bagaikan Permata dari Surga. Bagaikan Emas yang sangat mahal dan bagaikan Berlian yang sangat indah... Kamu itu... Menjadi penghibur hatiku yang sedih, Menjadi Lampion penerang malamku, Menjadi penjaga pintu hatiku, dan menjadi Kekasih termanisku... Tanpa senyummu yang manis itu, hariku menjadi gelap gulita. Tanpa kebaikan hatimu yang tiada tertara, diriku serasa ada di surga. Kamu yang menemani hari-hariku, Menjadi teman curhatku, dan menjadi seseorang yang berharga dalam hidupku. Di awali dengan bismillah Indah nya engkau mahluk ciptaan Nestapa penguasa jagad raya Di cipta seindah bidadari Arti yang turun dari surga Fintaku pada sang pencipta Alam semesta ini Bersama doa setiap sujudku Ini menjadikan engkau dan aku Ahli surga seperti adam dan hawa Namun waktu yang terus berputar Akan kah diriku ada dihatimu Kemanapun langkah kaki ini akan ku ikuti Mencari isi perut dengan sesuap nasi Ya Tuhan, berikan aku keteguhan berikan aku ketentraman Kala pikiran dilanda kegelisahan Dingin ronta'an angin malam Lambai pepohonan suasana jalanan yang mencekam Kemana langkah ini akan berakhir Akankah takdir hidupku seperti ini sampai aku menua Tuhan engkau tak tidur Tak pula membisu atas pintaan do'aku kepadamu Tuhan Aku memang anak jalanan yang tak punya tempat tinggal Namun tak lantas aku disia-siakan tanpa diperdulikan Khalifah-khalifah yang kau turunkan kan berperan Memberi mengasihi diri ini Terima kasih Tuhan meski aku seorang jalanan kau beri aku sosok pemimpin yang berhati budiman. Terjatuh aku dalamsebuah perjalanan yang membuatku terluka dantersesat. Ku tak tau harus kemanadengan semua luka di sekujurtubuhku yang ku lihat d sekelilingkuhanya ada rumput dan pepohonan. Tak ada sedikit pun tanda tandaatau petunjuk yang akanmembawaku keluar dariketersesatan ini. Kini ku hanya bisa berharapada seseorang yang akanmembawaku keluar dariketersesatan ini danmerawat ku. Terdiam dalam doakuterpejam dalam mimpikumataku semakin kaburair mata terus mengalirtiada jeda, tiada henti.. Teringat seakan itu tidak pernah terjadisaat semua benar-benar belum berakhir Tapi aku salah. saat ku lihat duniatak ada satupun yang mengenalkubahkan aku tak mengenalimu... Karna kamu telah berubahkamu bukanlah kamu yang dulu. kamu pergi meninggalkankutanpa berita kepastian... Kamu diam. kau bungkam..meninggalkanku... dalam sunyi dan diam.. dalam keheningan malam Lihat lihat semua Apakah ada yang merasa senang? Air mata semua menggenang Lalu bagaimana dengan rasa? Kasih mana rasa itu? Hal yang selalu ia berikan Akankah dijaga oleh engkau? Rasa sayang dan perhatian, Pudarkah semua dari beliau? Siapapun akan minggat Menahan rintik rasa tersendat Ku harap semua itu menyengat Hingga kau keluar dari kata terlibat Ku pikir semua berubah, Semua memang lelah lemah Lantas haruskah aku pergi menyusuri lembah? Jikapun aku telusuri segala Akankah kau percaya hal benggala? Ku rasa semua murka dan gembala Tak ada yang tersangkut di jala Semua bisa berkata ma'ruf Menyeruakan segala kata dalam huruf Dipercaya oleh kalangan pasif Terbungkam dalam hal aktif Ketika hidup begulir mengikuti waktu.. Tiada batas kendali berjuang menerangi rindu. Tiap langkahku berat tertuju.. Berderai air mata tak basah.. Taukah ku berat memikulnya.. Taukah hujatan dunia. menyakitiku. Tersungkurku tak berdaya Kelamku. memudarkan semua No Urut: Tanggal: // :: Pahlawan... Kau sangat mengagumkan... Kau telah mengharumkan nama Indoneaia... Kau telah merelakan jiwa dan ragamu... Kau telah melwan para penjajah... Hanya dengan bambu runcing saja... Tetapi kau telah menang... Kau telah berjuang keras... Untuk melawan para penjajah... Terima kasih pahlawan... Kau telah menjadi pahlawan bangsa... Rakyat tidak akan melupakan pahlawan... Walaupun tak seperti yang ku impikan Namun dia mampu buatku terus berfikir tentangnya Logikaku terkalahkan oleh keindahan yang ada padanya, meski tak tau letak keindahan itu ada di mana Dia membuat fikiranku lupa tentang apa yang selalu kuimpikan Salut untukmu sang pemikat hatiku Benda tak bernyawa Kecil warna-warni Tersudut di ruangan Bak gadis bertudung merah Yang miskin dan kedinginan Namun sumbu-sumbumu Memancarkan segelintir cahaya Membawa secercah harapan Membidik kegelapan Untukku Menjadi hangat hatiku Sehangat tubuhku Melihat kebeningan cahayamu Karenamu, lilin Semua menjadi terang Dan semangat mentari Telah menyambutku Menyongsong masa depanku Lelah ku menunggu Akan hadirnya dirimu Meski ku tau Kau tak kunjung datang Tempat ini. Dengan suasana yang sama Angin berhembus membisikkan kalimat rindu Dedaunan yang indah bergoyang mengikuti alunan angin Polygon mini yang dulu pernah kau ajak bercanda Serta Koridor mini yang pernah kita gunakan dalam membuat project Sepertinya mereka semua tau apa yang ada dibenakku sekarang ini Disini. Aku Sendiri. Tanpa kau. Tanpa bayanganmu Tanpa bau khas parfummu. Tanpa senyumanmu. Tanpa tatapan teduhmu Dan tanpamu aku sendiri Mungkin sekarang kau sedang bersamanya Dengan seorang wanita yang mencintaimu Yang mau membagi gen untuk menciptakan generasi baru Siapa lagi kalau bukan Kamu" Junior. Ami. ku akan menyayangimu Setulus hatiku. Ami. ku akan menjagamu Setulus hatiku. Jangan sia-siakan ketulusan ini. Ami. ku akan menjaga hati ini Walau harus tersayat sembilu Mungkin ku akan pergi jauh Jika ami siakan ketulusan ini Ami. jadilah bidadari surgaku Dan ku akan menjadi imam mu Berikan yang terbaik buatku Ami. walau perjalanan kisah cintaku ini kerap tertatih Kerap sakit dihati Ku akan bertahan Dengan ketulusan hati ini Ami. karna cinta yg tulus Akan menerima apa adanya Akan menjaga pasangannya Bukan menghancurkan kebahagiaannya Ami. jadilah bidadari surgaku Kini kemunafikan tegap berdiri Keegoisan merajai hati Jiwa melemah tanpa arti Rapuh termakan luka perih Rasa sakit di hati berteriak Kesabaran enggan untuk berontak Saat cinta mulai terkoyak Hancur seperti melekat Dengan apa aku bisa bermimpi? Saat keegoisan menari indah diatas kesabaran Kesedihan seakan jadi pemenang tak terkalahkan. Sahabat... kau adalah jiwa ragakukau adalah tulang rusuk kukau balahan jiwaku Sahabat.. jika tuhan ambil nyawa sahabatku ambil lah juga nyawaku nyawa ku tuhan Sahabat taukah kamu kamu adalah orang yang penting untuk ku yang selalu menemaniku selalu menghibur kuselalu ada untuk ku Terima kasih sahabat ku LOVE YOU Dirimu yang biasanya selalu ceria Kini berubah jadi diam seribu bahasa. Dirimu yang sebelum nya selalu bergurau Tapi kenap sekarang jadi diam. Atau karna celoteh mreka?? Yang telah membuat dirimu diam. Atau karan kamu sudah menyadarinya?? Bahwa yang di katakan mereka itu bena?? Sampai sekarang aku masih bingung  dengan sikap mu yang tiba" jadi diam. Hanya dirimu yang tau jawabannya mengapa dirimu diam. Ayah Kembali kuputar pita cerita tentangmu ayah Kurindukan peristiwa itu Ku ingat selalu Tak peduli berapapun umurku Aku masih seperti balita bagimu Dinasehati,dimanja bahkan berbagi cerita Petuah yg dulu ku anggap sepele Sekarang perlahan-lahan menunjukan kebenarannya Meski sangat rindu sosok itu Dan cerita kita di pisahkan oleh jurang ketiadaan Tapi damailah dalam kasih Nya di alam sana Tasikmalaya,-oktober- Apa aku salah..? Membiarkannya tetap berharap Apa aku juga salah..? Membuatnya merasa kehilangan Disaat ingin anganku terbang menjauh Saat itu pula kau berlari menangkapnya Disaat hati ini berdenting mendingin Kau dengan cepat menghangatkannya Ku menatap lemah Fatamorgana anganku yang tak menentu Ku menatap muak Pada teriakan inginku yang begitu menuntut Saat ini.. Aku hanya ingin memeluknya Dan berbisik.. Kasih, aku masih disini.. Hajiau alam merambah luas Di pandang begitu menyegarkan Seolah menjadi penenang jenuh Sambil berlari membawa gundah Untuk di curahkan dal Am alam sejuk ku Terasa akan plong bila sudah bersandar Memandang dengan heningnya Seolah aku menyelam dalam lautan hening Tanpa masalah hidup, tanpa beban pikul yang ku jinjing Lahir dalam dunia yang baru Setelah ku temukan batas desa ku Yang membentang jauh dengan alamnya Indah di pandang, enak di nikmati Saat sore hari atau saat pagi hari Karna disini tempatku berimajinasi No Urut: Tanggal: // :: Sesaat terbenam matahari menjelang esok hari.. Disaat bahagia diterpa kesediahan.. Aku tak mengenal di mana cinta ketika kita belum bejumpa.. Kini kau perkenalkan cinta namun dunia tak menerima nya.. Kasih pernah kah sebutir janji ku ingkari.. Pernah kah pengorbanan ku ini di buahi dusta.. Kini ku sadar aku mulai jenuh dengan keadaan ini.. Keadaan yang membatasi cinta ini. di pisahkan jarak dan waktu membuat ku merasa ragu.. Aku tak tahu seberapa lama kita bertahan.. Tapi kau harus tahu ku disini tetap mencintaimu walau jenuh terkadang melintasi fikiran ku.. Setiap pagi ……Kau kayuh sepeda tua mu Tak kenal lelah dan letih Tak perduli panas dan hujan Demi pengabdian mu pada ibu pertiwi Pengabdian mu……Begitu luas tak terbatas Membuka jendela mata ku Akan apa itu dunia Pengorbanan mu begitu besar Demi diriku Yang haus akan pengetahuan Dan kemajuan dunia global Jangan pernah berhenti Dan terus berdiri Mengabulkan cita – cita bangsa Mencerdaskan anak bangsa -------------- By Lintang Rofiatus Sholihah Kls X- SMA N TANJUNG JABUNG TIMUR JAMBI Yang terang.. yang hujan. yang gelap.. indah kan langit hati ku.. Isikanlah pelangi pendamping hati.. Indah jika ku lihat.. jadi ku hanya ingin memilih di dampingi pelangi... Pelangi hati ku hanya satu... Dirimu seorang. tiada yang lain.. Ingin ku memegang erat tangan engan mu .. Ingin ku pegang erat bintang keinginan ku.. Seperti lembaran yang tipis... Seperti hati ku yang belum tebal . Memori dangkal terisi hamburan sejuta luka. Lantunkan sajak bermakna duka dan derita. Sapa dua malaikat hitam pencabut nyawa. Kencani sukma yang sudah tak beraga. Kejam liang tanah haus akan mangsa. Sebujur jasad terkepung burung neraka. Tercipta duka yang tak lagi mendalam. Penyiksaan atau pelayanan dalam makam. Membusuk membaur dalam tanah. Bakar harapan yang telah punah. Terikat dalam permainan hidup yang biasa. Tarikan tarian rutinitas kebiasaan. Membaur dengan boneka-boneka dusta. Melayang terbang harapan sirna. Angan dan elegi serupa orang suci. Tak ada lagi hampa dan sunyi. Tersudut pojok tanah berbantal cacing. Busuk tubuh penuh kencing belatung. Nikmatilah karena itu seni kehidupan. Resapilah karena itu permainan tuhan. Surga dan neraka tidak ada bandingan. Pasrah dan terimalah kenyataan. Di lalaya kita duduk menatapi cempaka bunga kuning yang menyeruak di antara rerimbun daun, dan kicau burung yang mengisi sanubari bagai oksigen membersihkan paru-paru dari segala luka yang menjamur di dinding kalbu kegelapan perlahan menyibak tampilkan siluet pegunungan yang membiru menusuk angkasa, angin mendesir, gemericik air membentur bebatuan berlumut di sungai itu ciptakan musik hati yang meratapi waktu melintas dalam benak Di lalaya ketika diam pun segala berjalan meninggalkan diri Selembar daun jatuh mengiringi cahaya mentari yang menjulur menyentuh ujung jemari kaki Lalu terdengar celoteh kanak yang bercerita tentang suara katak yang menggeram riuh dalam selokan Begitu sederhana alam dalam putarannya menjaga makhluk dan rasa hatinya Kuba merajut angin dan menangkap awan dalam genggaman, siapa tahu dapat menyelimuti bumi setiap waktu agar kehangatannya menjalar di seluruh pori tubuh manusia Di lalaya orang-orang bercengkerama, bertukar cerita tentang sedih dan gembira Mengikuti perjalanan matahari dari ufuk timur ke senja barat Dan kenangan selalu meninggalkan senyum dan tangis Yang mengiringi garis kehidupan menjelang malam menuju fajar Lalu tabir itu turun membatasi cerita mengakhiri kata lalaya= teras rumah Mentari tenggelam di langit kota Kicauan burung saling bersahutan Air sungai mendesis dengan tenang Bintang dan bulan bemunculan Di ujung kota yang menyisakan tawa Nampak kejauhan disana Seseorang yang tak peduli sekitarnya Menjauh dari kerabat dan sahabat Tablet selalu merapat dalam genggaman Browser adalah temannya Sosial media tidak lain keluarganya Bersama berbagi situs hidupnya dijalani Tanpa peduli orang lain Simpatinya habis Pedulinya terkikis Pertumpahan darah biarlah terjadi Toh, untuk apa dia peduli? Hanya satu dalam otaknya tabletlah paling utama Keluarga? Itu nomor kedua baginya Untuk apa gunanya keluarga Ibadah? Tak usah terlalu dipikirkan Urusan mati biarlah nanti Hanya tinggal menanti sang waktu Persahabatan? Tak lagi ada artinya Suara itu pun datang Memerintah unduk dikerjakan Menghadap sang illahi Tapi, akankah ia sadar? Melepas earphone ditelinganya saja tidak Bahkan lagu yang dilantunkan itu dikeraskan Seakan ia terganggu mendengar suara itu Semuanya berubah Benda itulah penyebabnya Meskipun cepat atau lambat akan datang Dan akan menghujam harapan Haha Tertawaku saat dengar candanya Sejenak ku terlepas pada rindu yang tertahan dalam dada Igh.. Ku BT di buatnya Saat tingkahmu bak anak" di bawah umur lima Dongkolku tiada tara Gemeeeezzz Ku lihat wajahnya Senyumnya, bibirnya, gerak tubuhnya Begitu menggoda jiwa Huhuhu Menangis ku karnamu Ingatkan semua kenangan kita dulu Saat dusta itu terkuak di depanku Saat amarahmu menyapa pedihku Hhhh... Kini hanya tinggal kenanganku bersamamu Tenggelam bersama senja Hilang di telan mimpi malam tanpa suara Dia seperti bukan wanita, Dia tak peka telah menyakiti hati sesamanya, Lukanya begitu dalam teman... Dia hilangkan kebahagiaanku, Dia ganggu hati kekasihku, Karma dunia tidak akan tinggal diam, Tuhan yang akan membalasnya, Karna Dia sangat membenci orang yang menghancurkan tali kasih sepasang kekasih. Dia seperti bukan suami, Dia tak peka telah menyakiti hati istri, Hanya untuk mencari kebahagiaan fana, Dia hancurkan kepercyaanku, Dia rusak kesetiaannya padaku, Sudah puaskah kalian menyakiti hatiku? Sudah cukupkah kalian melukai perasaanku? Tak sadarkah kalian akan kebesaranNya? Apa yang kau tanam maka itulah yang akan kau petik hasilnya. Aku akan berusaha bangkit walau hati masih sakit, Aku akan berusaha tegar walau hati masih gemetar, Aku akan berusaha optimis walau hati masih menangis. Karena aku yakin dengn kasaih sayang Nya Yang akan mengembalikan kebahagiaan kepelukanku.... Apalagi sekarang? Sudah tampakkah pengaduanku ini? Terus, apalagi sekarang? Sudah datangkah kepedulian nurani? Paras-paras layu terbaring Mereka diam dalam ketidaktahuan Piano-piano nyawa berdenting Mereka menari menunggu keilhaman Merekalah nyawa dalam senyapnya ruang Tempat menyendiri di ujung takdir Mereka tiada menahu tentang siang Tempat cerita mereka menunggu keringnya Elegi kisah cintaku Kisah permainan dua hati Kisah lama ataukah kisah baru Inginku dengar walaupun tak berati Kata tanya yang hinggap dalam ragunya hati Balada cinta penuh ragu Balada cinta penuh duka Bercampur aduk dalam sel otakku Ku buka tirai hati kisah lamaku Tak nampak jejak langkahku tertinggal Kian perih bagai tertusuk sembilu Aku bertahan... Ingin ku tahu cinta sejatiku Meski harus ku kais dalam gelap Sekalipun luka masih terasa Inilah aku bersama elegi cintaku Tak sedikit yang aku mengerti Tentang siapa dirimu Tentang bagaimana kehidupanmu dan pergaulanmu Aku buta akan semua itu Aku kenal yang ada pada mu Itu cantik baik dan pengertian Bukan aku mengada-ada Tapi jelas itu kenyataan yang ada Kemarin kita berdua bertemu Walau masih ada rasa malu-malu Antara aku dan kamu Tapi biarlah aku awali perkenalan itu Dan ku tahu namamu Putri jelita Pandangan mata seolah berbicara Sungguh anggun dan menawan dirimu Hingga setiap jengkal waktu tak ingin berlalu Karena ingin selalu bersama Detak jantungku mulai tak menentu Kata-kata ku berubah menjad syahdu Bagaikan sebuah lagu Aku ucapkan tanpa raga Sampai ku lihat senyum dari bibirmu Bersama lesung pipimu Indah bagaikan wulan purnama Keelok'kanmu tak kan memudar Aku mencintai pada saat pandangan pertama Dan ku rasa kau punya rasa yang sama Putri jelita engkau yang aku caribersaksikan bulan dan bintang Mau kah kau menjadi belahan hati Dalam sisa usiaku ini Taufiqurrahman Bunda Senyum manis selalu menghiasi Suara lembut selalumenghampiri Engkaulah Bundakuyang setiap saatmenemanikuBunda..... Semoga engkauselalu hidup Tolonglah ampuni dosaku.. yang selama ini..,Bunda Semoga aku selalu menyenangkanmu.. Di saat suasana hati ini suram Tak ada tawa dan senyum Tak tahu kemana harus berbagi Saat itu, kau datang kepadaku Kebaikanmu menyentuh hatiku Aku menangis bahagia Kau berikan kehangatan hati Di saat aku merasa sendiri Kau berikan senyum tulusmu Di saat aku merasa sedih Aku ingin selalu bersamamu Meski kau berada di tempat yang jauh Aku ingin selalu mengingatmu Meski kau tak berada disampingku Kasih sayangmu menyadarkanku Akan indahnya perasaan itu Hingga aku kembali berharap Impian yang kau berikan padaku Membuatku ingin menggapainya Bersama-sama denganmu Aku ingin selalu bersamamu Meski kau berada di tempat yang jauh Aku ingin selalu mengingatmu Meski kau tak berada disampingku Aku bukan payung yang akan melindungimu dari hujan Dan aku tak berharap menjadi payung ataupun atap Karena aku sendiri adalah hujan Simple saja jika kau hendak berlindung dariku Kau hanya perlu lakukan satu hal Keluarlah dan menari bersama rintik air hujanku Pejamkan matamu dan rasakan rintik hujan yang mulai menyatu dengan emosimu Apakah aku menyakitimu Jika iya, Kau berhak berlindung dari kejahatanku Jika tidak, Maka tetaplah menetap disini Dan jadikanlah aku satu-satunya alasan sebagai tempat untuk kau pulang Saat pada pertama kalinya... Kulihat dirimu... Pancaran matahari yang menyinarimu... Saat itu kau menatap mataku Kau menatap mataku... Hatiku berdetak kencang... Kau selalu dekat denganku... Kau adalah pujian hatiku... Sosokmu mengingatkan ku... Apa arti cinta?... Tak tau kenapa... Sosokmu menyihir hatiku... Kau sosok... Orang yang baik, pengertian, dan peduli... Kau adalah... Separuh jiwaku... Dan sekarang... Kita perpisah... Karena kau pindah ke luar negeri... Selamat tinggal wahai kekasih ku Apa sih hebatnya mantan? Kenapa disetiap obrolan, Selalu terselip kata mantan, Kenapa selalu di ingatkan? Bukankah mantan itu harus dilupakan.. Bukankah mantan itu hanya sebuah kenangan.. Bukankah mantan itu sebuah pembelajaran.. Agar kelak tak salah menentukan pasangan.. Mantan hanyalah cerita masa lalu. Dan kamu adalah cerita masa depanku. Setelah ku tatap wajahmu Kau memang sempurna Tapi lain dengan tingkahnya Yang tak berperasaan..... Aku sadari betapa bodohnya Masih saja mengingat dirimu Meski kau tlah menyakitiku Dan kau adalah masa laluku.... Harusnya aku tidak melayani kekejamanmupadaku, Tapi aku juga tidak bisa memutar kembali sang waktu.... Dan juga tidak bisa berdiam diri Biarkah tubuhku terus tersakiti Karena aku bukan insn lemah Rasanya perih dan dendam... Menahan dan terus menahanadalah bukan cara terbaik Tapi melawanlah yang brnar Agar kau tau rasa apa yang ku rasa... Inilah sepenggal kisah nyata Aku dan dia.... Inilah kisahku tentang dia... ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Awalnya biasa... sunguh ku tak menyangka.... kau yang dulu.... bukan lah yang sekarang... kau jauh berbeda.. dan kau juga jauh berubah.... Apa sebenarnya maksudmu.. apa sebenarnya .. menggapa kau berubah.. berubah menjadi bukan seperti dirimu.. jangan biarkan aku salah dalam menilai... Apa semuanya yang kau lakukan hanya semata-mata menghibur. menghibur disaat ku sendiri.. disaat ku butuh tempat tempat bersandar.. jangan berubah menjadi orang lain.. jangan.... Karna aku tak ingin terjatuh lagi.. dan tak ingin terluka lagi... Jangan....jangan... cukup lah kita seperti ini saja.... Liak liuk tangga itu semakin tinggi dan meninggi Jika nantinya jatuh itu akan sakit Jika nantinya terbang dan nanti juga jatuh Dan itu sakit... dan itu lara... dan itu musnah Debu tinggallah debu berbeda dengan apa yang dijanjikan ibu Berkata dulu ayah Tanah terjanji itu akan segera datang Ayah pasti membual Ayah pasti tak akan benar Ibu tak pernah jadi debu Walaupun esok jadi abu Ibu akan tetap tinggal Tapi tidak akan ada yang tertanggal Andaikan benang-benang kusut itu saling beradu lagi Semua kerumitan menjadi- jadi dan terjadi Oh hidup.... terlalu bergantungkah aku padamu? aku mencintai diriku tapi tidak dengan dosa asalnya.. Ayahku seorang yang tidak baik Ibuku juga belum orang yang sempurna Orang tua tidaklah selalu terdepan garda yang terdepan tetap di tangan Mu Dosa ayah menjadi dosaku Dosa ibu menjadi dosaku Ayah dengan tanah terjanjinya itu adalah mimpiku Ibu dengan naungannya adalah tempat tinggalku dan aku tidak akan pernah meninggalkan mimpiku Tanah terjanji yang berupa tempat ku bertinggal Oh dosa Ayah Wahai dosa ibu denganmu aku hidup denganmu aku merajai hariku selalu Andai waktu nanti datang Janganlah Kau datangkan terlalu cepat Berilah kami kesempatan walaupun sekelibat kilatan petir supaya aku bisa menebus dosa tinggalan ayah ibu Dan nantinya andaikan aku mati nanti semua malaikat meniup terompet dosa asal itu sudah pergi serta tinggallah aku dengan ayah dan ibu tanpa sekelumit dosa di atas sana Dosa tetaplah dosa Asal tetaplah asal dosa asal tak pernah asal dan selalu tinggal Namun Dia yang merajai waktu tidak akan selalu melekatkan dosa asal Selalu..... Selalu Padamu Padaku Pada Ayah Pada Ibu dan pada tua tua yang ada Kau yang mulai merangkai kisah diantara kita hingga mengalir dan terus mengalir suka... duka... kita tempuh bersama mempertahankan cinta kita agar bisa bersatu bersama untuk selamanya.... suatu saat badai besai datang menggoncangkan hubungan kita memecah belah cinta kita menghancurkan impian dan harapan kita dan akhirnya kita berpisah.... perpisahan yang bukan sama sekali keinginan kita walau hati ini masih berharap tapai harapan tak akan pernah sampai karena kini hati kita terbagi patah menjadi dua aku bersamanya dan kau dengan dirinya..... Aku terdiam dalam kekosongan hati Angin malam yang begitu dingin Seakan masuk dalam relung jiwa Dengan menempuh perasaan yang kini kembali terluka Aku menahan perih dalam hati yang entah untuk kesekian kalinya kembali terluka, Aku menahan genangan airmata. Aku tidak akan terpejam. Karna, jika aku memejamkannya air kesakitanku akan terjatuh. Air itu akan terus mengalir tanpa henti dan semakin mengalir Sehingga menimbulkan perasaan yang begitu sesak tak tertahankan. Semua itu hanya gara-gara kau, Kau. dengan hadirmu itu aku rindukan Kau. dengan senyummu itu aku rindukan. Kau. dengan kepribadian itu kini aku rindukan. Mataku masih mempertahankan posisinya. Tidak akan terpejam. Namun, selang beberapa menit. Hati dan perasaan yang begitu terbelengguh karna menahan rindu. Karna aku terlalu rindu. Akhirnya, mataku terpejam. Airmata kerapuhan jatuh menuju perasaan yang terluka tak terhingga. Lalu. terdengar isakan yang menyakitkan sehingga menimbulkan retakan tak terhingga. Hati ini akan terus retak jika aku merindukanmu, Hatu ini akan terus menerus retak jika mengingat tentangmu, Hati ini akan terus semakin retak jika berbicara tentangmu, Malam semakin larut, Airmata kesakitan sudah terhenti, Namun, rasa rindu semakin membeludak. Aku tersenyum pahit walau menyakitkan. Rindu dalam doa yang hanya bisa aku lakukan, Berbahagialah kau, Aku selalu mendoakanmu, Jika aku rindu padamu. Walaupun kenyataanya kau tak pernah mendoakanku apalagi merindukanku. Kau hanya mendoakan dan merindukan dia. Biarlah aku sudah terbiasa terluka Dan kau bahagia saja. For M² terbalik)+ N.H oktober pukul .. Cinta, Cinta membuatku buta Cinta membuatku lupa akan diriku sendiri Aku mencintainya lebih dari diriku sendiri Aku menyanyanginya lebih dari diriku sendiri Aku menyukainya labih dari diriku sendiri Oh cinta, Mengapa kau membuatku lupa akan diriku sendiri Mengapa kau membuatku lebih mencintainya daripada diriku sendiri Mengapa kau membuatku lebih menyanyanginya daripada diriku sendiri Oh cinta, Cintaku padanya lebih dari apapun Cintaku padanya lebih dari siapapun Cintaku padanya lebih dari segala-galanya Oh cinta, Dihatiku, disetiap nadiku, disetiap hembusan nafasku Cuma ada dia seorang Tapi kini, Tubuhku remuk Hatiku hancur Jantungku lemahKarena, Cintaku tak terbalas Cintaku membuat kesedihan Cintaku bertepuk sebelah tangan. Menangis Pun Seakan aku tak sanggup Lagi Air Mata Seperti mengering Karena letih Semua Tak sesederhana yang terpikirkan oleh hati Menjalani hidup sendiri di tempat yang asing dikota ini Seakan saat menatap semua tak sanggup untuk berjuang sendirimencari kesana kemari untuk bisa bertahan hidup disinibekerja siang dan malam hanya untuk mengisi seuntai perut yang lapar Hendak pulang tapi kampung halaman seakan malu menyambut Kini Berusaha mandiri dengan diri sendirimemperjuangkan hidup yang tak tahu bagaimana harusnyamakan tak makantidur tak tidur di tempat ini mengalami sendiri kisah ini Negara ku yang dulunya jajahan Sekarang sudah merdeka Merdeka karena perjuangan pahlawa-pahlawan kita Kita harus memuji pahlawan-pahlawan Dia lah yang membuat negara kita merdeka Perjuangan yang dia lakukan tak akan kita lupakan Karena mereka lah pahlawan perjuangan kita Terutama Pahlawan pendidikan Kita harus semangat seperti mereka Yang selalu semangat memperjuangkan negara merdeka Kita harus meniru semangat itu Semangat membara apapun bisa Sebuah harapan yang pernah adasebuah nama yang pernah terlukismusnah sudah hati ini terlukaserasa pedih teriris Cinta yang telah terciptakini terpendam dan terkikisapakah kau tak merasahati ini selalu saja menangis Cinta terpisahkan tanpa restu orang tuahati amat sakit tak dapat terlukiskita terpisah secara paksakering sudah air mata terasa habis Akan luka yang terciptaku berdiri dalam hujan gerimisnamun ku kan simpan ini ceritasampai nanti umurku habis..... CINTA hembuskanlah nafasmu Untuk orang yang kusayang Lindungi diya dalam dekapmu Agar diya slalu terjagaCINTA izinkan aku memohon Agar q slalu bersamanya Walaupun jarak kita berjauhan Setidaknya tubuhnya masih kurasakan Dan bila malam datang Selimuti diya dengan selimut kasih sayang Agar tak tergangu oleh apapun Yang meyakitinya Berikan diya kehangatan Berikan diya keyamanan Dan slalu berikan diya perlindungan Di segala arah.................. Seiring ku hisap lagi asap ini. Semakin ku terbang dari rendah menuju tinggi. Disudut kebencian berendakan sepi. Ku nikmati asap kelabu malam ini. Takan ku berhenti berekspresi. Jika takdir belum terputus dari nadi. Melawan waktu berjalannya hari. Saat titik nol berubah menjadi kelas yang lebih tinggi. Biarlah malang nasib hati. Harus disayat pedang bergerigi. Tetap berdiri kukuh saat menanti. Kuyakin indah saat mentari kembali. Biarpun bulan tak datang malam ini. Ku yakin esok, bulan akan kembali berdiri. Dihiasi gemintang berjuta rasi. Engkau pancarkan sinarmu. seakan akan sang rembulan takut melihat pancarmu. engkau bagaikan tulang rusukku yang seakan telah kembali.. Di saat galau kurindukan dirimu di saat sepi ku slalu teringat wajahmu engkau selalu hadir ditiap mimpiku tapi aku tak' pantas bersanding dengan engkau bidadari tapi hanya engkau yang bisa menghapus luka ku bidadari senyuman yang terukir dibibirmu itu sudahlah berarti bagiku. Terimakasih bidadari engkau telah melihat aku sejenak mungkin ini terakhir kalinya aku goreskan tinta ini untukmu bidadariku.for you gratia Terimakasih wahai embun pagi Kau tetap berada di sini sejak tadi Meskipun tak sempurna seperti tadi Namun, kau tetap bertahan Bahkan, airmu lebih banyak Kau menjadi tetesan hujan Semakin banyak yang menjagaku Terimakasih Aku sangat bahagia bersamamu Kau berhasil mengalahkan raja siang Tetaplah seperti itu Wahai jiwa-jiwa yang seakan mati... Kemana kalian akan pergi... Karena telah dianggap tak berarti... Wahai jiwa-jiwa yang seakan mati... Kemana kalian akan berhenti... Karena telah dianggap tak punya tujuan pasti... Wahai jiwa-jiwa yang seakan mati... Apakah kalian hanya akan berdiam diri... Mengetahui semuanya seperti ini.... Hatiku terbata jiwacintaku menjadi luka Kataku tertunda maknakarena puisi tak lagi berarti Aku ada di tepi batas rindu dan nafsubingung di simpang fitrah dan amarahaku menangis.... Merenda haru jadi sendu yang bisumeronta dibawah pohon kenari tuayang tak lagi berbunga dan berbuah Seketika tetesan air matatak lagi terasa basah indahdingin senyap. iringi hati yang terluka karena nurani Dimana? ada cinta indah, yang tak pernah gyah dan gelisah..dimana? ada sayang yang tak pernah hilang dan terus riang.. Dari Ikatan Kata Cinta Hadir Sebuah Nama Tampa Syarat Hidup Namun Tak Bernafas...Ber Kembang Namun Tak Beranak, Dalam Ikatan sebuah Nama ADRY Penyatu Dua Insan Hina, Dari Gelombang Biru Air MataADRY.... Titisan sebuah Kisa tak Sempurna Hadir disetiap Senyum. Hidup dalam Hati ke Hati, Hilang Satu ADRY"Sejutah ADRY Pulang,Tumbuh...Tumbuh..Tumbuh.. Dari Kesuburan dan Keikhlasan Hati.ADRY Dijalan ini aku mengerang Tanpa seutas benang aku meradang Berpeluh menyusuri malam Dalam dingin tak bertuan Secercah sinar yang benderang Telah redup dan terbenam Tak ada lagi sisa terpancar Tinggal harapan yang mulai terbakar Di jalan ini aku tak karuan Seperti binatang yang terbuang Dengan tubuh telanjang Pasrah bukan pilihan Dalam hati yang bergetar Ku ba untuk melawan Mencari celah kehidupan Untuk hari yang lebih bersinar Rindu ini Hanya kukatakan pada langit Yang selalu menaungimu Yang tahu keberadaanmu Rindu ini Hanya kubisikan pada embun Yang menyapa bangunmu Yang menemani pagimu Rindu ini Hanya ku utarakan pada angin Yang bisa menyentuh wajahmu Yang menerpa helaian rambutmu Rindu ini Hanya ku titipkan pada malam Apakah esok hari kau datang Apakah esok hari kau berada disini Seperti yang kau bilang, Pagi ini sang merpati kembali beradu kasih Memamerkan kemesraan kepada insan Tentang arti memberi tentang arti berbagi Seperti yang kau bilang, Pagi ini matahari muncul kembali Bersiap untuk selalu terjaga Memenuhi janjinya pada sang rembulan Seperti yang kau bilang, Pagi ini pohon kembali kehilangan daunnya, Meski bukan karena inginnya Bahkan daunpun tak sanggup menolak untuk terjatuh Yah, seperti yang kau bilang Pagi ini seperti pagi sebelumnya Selalu berulang dan akan seperti itu Meski aku tetap berusaha menghentikannya Tapi Tidak Untuk Kali Ini.. Pagi ini tidak akan sehangat pagi sebelumnya Merpati akan sibuk mencari makannya sendiri Tanpa memerdulikan yang lain Matahari tidak akan sanggup terjaga Bahkan tidak akan dapat berkata-kata Saat mendung merenggut janjinya Karena pohon tidak ingin kehilangan lagi Dan daun akan dapat terus bergelantungan Karena pagi ini belum waktunya Dan ini tidak seperti yang kau bilang, Tidak akan sama seperti yang kau bilang Bahkan pagipun tidak akan mampu menggantikan malam Tanpa irama nafasmu di sampingku Kau yang disisiku Tanpa ucapkan sepatah kata Saat sedih, saat gembira Senyumanmu selalu di sampingku Dari tanganku, untuk hatimu Bila aku menoleh kau s’lalu ada Dari tanganku, untuk hatimu Suara tawa, air mata, semua menjadi semangatku Peluh pun t’rus menetes Sampai lupa ku usap Tak kusadari warna langit dan musim berganti Berlalu begitu saja Kita sampai pada malam Katamu itu kelam Nyanyian ombak kau pekikan Genting-genting rumah berdesakan Ketika senja jatuh di pangkuan lautan Kau menerka-nerka kegelisahan Kita sampa pada malam Hujan katamu diam Namun ancammu lesu Deras airnya menelusuri lesung pipi indahmu Lalu jatuh tak tertahakan Basahi bibir yang tak lagi berisi senyuman Kita sampai pada malam Tapi kau tak beranjak juga Katamu nyaman meski tenggelam Katamu indah walau kelam Kita sampai pada malam Yang juga sama seperti lalu Kau masih setia menunggu padahal senja cuma khiasan semu mungkin kau butuh secangkir kopi kataku Tanamon, September Taburan kasih kau tebar setiap detik.. Benih sayang kau tanam sepanjang hari.. Kau pupuk segalanya dengan cucuran keringat mu.. tumbuhan yang selalu kau lindungi Agar tetap bertahan hidup.... melawan kemarau meski pancaroba sekalipun… Selalu tegar menutupi luka mu. …Selalu terlihat tenang meski masalah melilit batin mu.. Selalu tampak garang meski disudut hati mu kau sosok yang penyayang.. Siapa diri mu sebenarnya ? Salahkah aku mengagumi mu Mulia.. Satu makna kata yang bisa ku beri pada mu.. Hati mu begitu putih.. Malaikat dunia yang ku miliki.. Malaikat hatiku yang selalu ku idolakan…Ayah… Aku menyayangi mu.. Jangan pernah lepas genggaman mu …. tetaplah bersama ku . sampai aku bisa menjadi orang kedua seperti mu. Aku adalah sayap yang terbang tertatih Diawan gelap dan berkabut Menatap resah di garis waktu Aku adalah sayap yang ketakutan Ketika elang beringas Mengejar hidup Cakarnya penuh dengan pedang pedang berdarah Siap mencincang nalarku Dengan paksa mencengkramku ke neraka Membanting egoku ke gunung keangkuhan Aku adalah sayap yang terkulai Ketika rinduku resah berderai Di tanah tandus dan berdebu Hingga labirin nafasku mulai tersumbat Oleh kerikil kerikil berserakan dijalan Aku adalah sayap tak bersarang Ketika jalan pulang tak pernah aku temukan Sedang pohon pun enggan untuk aku hinggapi Aku adalah sayap yang kelaparan Ketika pohon pohon tak lagi berbuah Ketika sungai tak lagi berair Aku adalah sayap tak berkaki Dan bumi pun tak pernah bisa ku pijak Dan langkah pun tak bisa ayun Aku adalah sayap yang bersayap Dan tak bisa terbang ntuk mengejar mimpi Menderu dan mengaung dengan lantang Mencabik dan menyayat kalbu Kala teriakmu kau pekikkan dengan pilu Kala tanah, ombak dan angin menerjang Tak dapat lagi kau ambil nasi dipiringmu Karena takda lagi piring yang utuh untukmu Tiada lagi jalan yang kau gunakan untuk menimang bayimu Sebab tak dapat lagi kakimu bergerak Bila waktunya tiba, pasti aku ajak kau tertawa Kupastikan bibirmu yang biru semerbak bak lebah perang Kuterbangkan tubuhmu menjauhi bumi yang tak bersahabat lagi Tak perlu kau blos dan ntreng mereka yang kaya Tak perlu lagi kau berebut sembako dan kaos penuh warna Biarkan kita saja, biarkan kita nikmati ketenangan tanpa bencana Biarkan indonesia tetap indonesia Sejak pertama aku melihatmu..... Hatiku berkata.... Siapakah gerangan namanya? Setalah kita saling mengenal..... Aku sudah jatuh hati kepadamu...... Tapi aku malu untuk mengungkapkannya..... Telah lama ku pendam rasa ini.... Setalah ku tau..... Kau juga mencintaiku..... Aku mulai mempunyai keberanian untuk mengkapkannya..... Dan saat ini ku katakan.... Bahwa aku mencintaimu dengan setulus hatiku....I LOVE YOU Terima kasih, terima kasih Pagi tadi kau melukis senyumku terkasih Aku menerimamu dan merindumu bersuara lirih Meskipun luka cemburu terasa perih Titik yang terus berintik Hatiku terusik berisik Lepaskan Aku menolak di tarik Rasaku terlalu baik Sama – sama, namun tak serupa Kau masuk kabut dunia para hawa Dan aku terjeda di antaranya Tersadar, mataku tengah berkaca Sekali lagi, terima kasih Kau menjelma menjadi kekasih Rinduku tetap bersuara lirih Dan tangisku terlalu perih Pandanganku seketika kabur Lebih itu rasaku sudah blur melebur Hari berlalu bersama kasih Melewati jalanan terjal menuju pelaminan Namun realita bertolak belakang Yang diinginkan tak lagi bisa di gapai Hari penantian itu telah ku tunggu-tunggu Keyakinan sudah tertanam di hati Tinggal mengucap janji suci Ternyata dia menghilang Ku lari mencari kalang kabut Melintas di jalanan sepi Ku terjatuh, menangis meratapi kenyataan Hati yang terluka Merdu burung berkicau di pagi hari, Indah suaranya yang syahdu, Teringat dirimu disini Entah mengapa hatiku menjadi rindu Indahnya warna sayap burung itu, Menyatunya warna pelangi itu, Banyak pilihan warna yang sudah menunggu, Sumpah janji aku hanya akan pilih warnamu, Bulan bersinar di malam hari, Matahari bersinar di siang hari, Hanya bola matamu yang terus menerangi, Dan itu tak'akan terganti, Bulan dan bintang berbagi terangnya malam, Hutan dan hewan berbagi kekayaan alam, Aku dan kamu tak bisa berbagi kemewahan, Tapi aku dan kamu bisa berbagi kebahagiaan, Fly Gitting Impian disiang bolong Impian dalam khayalan Khayalan diciptakan Kenyataan diwujudkan Berlari kencang Menghalau hambatan Tujuan adalah kesuksesan Mencapai impian Impian berhasil Khayalan senang Hambatan terelakkan Tujuan sampai kedepan Kunci keberhasilan menyambut Senyuman mengiringi Impian terkejar Khayalan tercipta Kesedihan hilang Dalam mengejar impian. Sahabatku... Kau bagaikan jantung di dalam organ tubuh... Ibarat darah yang mengalir dalam tubuh... Engkau bagaikan lilin yang rela habis demi terang... Wahai sahabatku... Engkau bagaikan mentari di pagi hari dan rembulan di malam hari... Yang slalu membuatku tersenyum,senang dan bahagia... Wahai sahabatku... Tanpamu, mungkin aku takkan bisa berdiri sendiri... Dan slalu tegar menghadapi setiap masalah yang ada pada diriku... Namun engkaulah sahabatku yang selalu setia menemaniku dikala suka maupun duka... Oh sahabatku... Di dalam kehadiranmu, kau tlah membawakan aku kegembiraan kau tlah membawakan aku rasa bahagia yang takkan pernah berakhir di dalam lubuk hatiku ini... Cuma satu kata yang dapat aku sampaikan ke padamu wahai sahabat sejatiku... Terima kasi ku ucapkan ke padamu atas segala perhatian dan kasih sayang yang telah kau berikan kepadaku... Wahai sahabat sejatiku... Di manapun engkau berada... Engkau selalu ada di dalam lubuk hatiku ini dan di dalam pikiranku ini... Salam manis buat sahabat sejatiku:-) Dulunya ucapan janji persahabatan sejati berucap tali ini akan abadi takan putus takan goyang takan hilang . Perjalanan kita bersama bak bunga bersemi karena semangat dan air persahabatan kita bersama bak bunga penuh warna suka suka duka . Namun kini bunga seribu warna telah terbelahtelah hancur telah hangushanya karena ocehan antah barantah Bunga seribu warna tinggal kenangan kini tinggal bunga hitam . Dalam sujud panjangkukuluahkan segenap duka yg mendera bathinkumelepas segala penat jiwa yang beku Butiran bening meleleh di kelopak mata sendudiseling isak tangis yg membahanamenggetarkan dada yg sesak berkabut dosahingga usai malam menepis kelam Detak waktu seakan terhentisaat kutemukan secercah damai diantara sesak nafas yg kian menderumengalirkan kesejukan di setiap aliran darahmembuat detak jantungku seakan terhenti . Di atas sajadah birukuhamparkan sejuta asasemoga beban duka segera usai Kita pernah brmimpi Kita pernah punya mimpi Kita pernah brharap Masih ingatkah engkau? Kita pernah brsedih Kita pernah trluka Kita pernah menangis Lupakah engkau? Kau pernah tertawa karenaku Aku pernah menangis karenamu Kita pernah saling menguatkan Bukankah kita melengkapi? Kau pernah melakukan hal knyol untukku Aku pernah melakukan hal mengagumkan untukmu Kita pernah mengakui adanya cinta Tapi mengapa kau melupakan semua? Ya sudahlah jika melupakan itu yg terbaik... Namun jangan lupa jadikan aku dan kisah kita sebagai kaca spion". Ku duduk terpaku merenungi Meratapi bintang yang berkedip di malam kelam... Merenungi diriku yang tersakiti Kepada siapakah aku adukan penderitaan ini.. Yang tak sanggup lagi aku hadapi... Wahai bintang sudikah engkau dengar kan suara hati ini... Yang sakit hati oleh orang yang sangat aku sayangi Yang tak menghargai rasa cinta iniya tuhan. apakah ini takdir ku yang harus sakit hati karna cinta? Apakah ini sebuah kegagalan yang seharus nya aku bangkit kembali. Tapi mengapa dia tak hadir di saat aku pilu Dan di saat aku rindu... Ya TUHAN jika dia memang jodoh ku satukan aku dengan cara mu yang baik. Saat ini aku masih mengingatmu Rasa ku masih seperti dulu Semua rasa tertuju padamu Kenangan indah itu Masih terlihat jelas di dimataku Masih tersimpan baik dalam memoriku Tapi, Akupun tau Semua itu hanya angan Hanya kenangan Yang seharusnya aku lupakan Maafkan aku Karena ku tak bisa melupakan mu Maafkan aku Karena ku masih mencintaimu Tapi aku yakin Waktu akan menghapus semua tentang mu Dari hidupku. No Urut: Tanggal: // :: Apa mau dikata Hari t'lah beranjak senja Apa mau dikata Waktu t'lah beranjak tua Masih tetap tersimpan Laksana mutiara Yang belum teruntai indah Dalam kerang peradaban Apa mau dikata Hari t'lah beranjak senja Apa mau dikata Saat ujung usia didepan mata Oktober, Ku dengar desah hatimu bergumam Ku rasakan nafasmu berhembus sesak Ku lihat tingkahmu tidak tulus Ku sentuh tubuhmu begitu dingin Aku jelas mendengar kau baik-baik saja Aku jelas merasakan kau sedang berdusta Aku pernah rasakan manisnya kejujuranmu Tapi ini terasa begitu pahit Kau menba jujur dengan hatiku Kau berkicau kau sudah muak Kau bersenandung ingin mengakhirinya Kau memohon agar melepaskanmu Kali ini kejujuranmu terasa bagai racun Tak ada lagi rasa manisnya madu dari lidahmu Kejujuranmu telah menggores luka Kini ku ingin kau berdusta Mungkin kali ini tidak akan terasa pahit Mungkin kali ini tidak akan seperti racun Mungkin dustamu kali ini akan terasa manis Berdustalah untuk kali ini… Walau terasa sakit Aku selalu berusaha melepasmu Memang, terasa berat di hati Namun,.. Bila itu yang terbaik untukmu Akupun tak pernah melarang Dirimu tuk berhenti mencintaiku Tak ada gunanya,.. Menjalin cinta bila hanya pura-pura Percuma saja Bila hati banyak berjanji, Namun akhirnya teringkari Karena Cinta bukan Permainan Karena Cinta adalah Kekuatan Perasaan Tertinggi Dari Perasaan Yang tak pantas dijadikan Media Kebohongan Kata demi kata ku rangkai menjadi bait-bait cinta Yg tak pernah kau tau seberapa hebat cinta itu Ku rangkul kisah ku ke dalam pedih nya hati ini Ku tak mampu lagi menuturkan kepedihan ku ini Ke dalam kata-kata yg bisa ku untaikan Aku tak bisa berhenti mencintai mu bahkan sampai saat ini Tetapi aku bisa apa dengan perasaan ku ini Aku tak berdaya dengan perasaan ku ini Selain berdiam di dalam pedih nya hati ini Di saat apa yg aku harapkan takan pernah bisa ku dapat kan Kini kata-kata cinta yg telah ku rangkai itu Telah menjadi serpihan kepedihan yg mungkin perlahan munusuk hati ku Dan mungkin inilah titik awal kehancuran ku Dimana semua nya akan hancur berlebur-lebur bgtu saja perasaan ku Hati ku dan diri ku mungkin itu semua akan hancur bgtu saja Aku perlahan mengertimengerti tentang semua kenyataan iniawalnya ini sulit bagikubahkan aku enggan untuk mengertijangankan untuk mengertiawalnya cari tahu pun aku tak inginnamun kini semua terlihat jelasaku memahaminya... Dan insya Allah aku akan menerimannyaini kenyataan, sulit memangnamun waktu terus berputar tanpa hentisemua mengalami perubahandan aku yakin perlahan semua membaiksama dengan apa yang aku harapkan Sa'at malam tiba.. Slalu ku pandang langit.. Di penuhi oleh banyak bintang-bintang di angkasa.. Berkelap-kelip menghiasi sang malam.. Dan kulihat, tampaj satu bintang yang begitu kecil.. Namun cahayanya begitu terang.. Mengalahkan sang rembulan.. Ia begitu jauh dari kawanannya.. Sangat jauh.... Jauh sekali.. Ia hanya berdampinga dengan sang rembulan.. Akankah ada bintang lain yang menemaninya ?? Akankah ada bintang lai atau cahaya lain yang mampu menerangira, di kala cahaya dari bintang kecil itu redup ? Akankah ada ?? Dan slalu ada ? Berjalan dalam kesendirian Berlari dalam diam Berteriak dalam kesunyian Mencari dalam kegelapan Hilang, dan enyah Bagai semilir angin yang menggoyangkan daun Bagai deras nya air yang mengalir, menhanyutkan Entah harus kemana Lelah berlari mencari Dalam keramaian abadi Batin berkata lanjutkan Tapi fisik tak kuat Entah harus bagaimana lagi Aku mencari. Aku berjalan, tapi tak tau arah yg kulihat hanyalah kegelapan. Namun ada yg mengganjal, Di ujung jalan ini ada setitik cahaya walau kecil namun cahaya itulah yg kujadikan kompas untuk jalanku.. Namun semakin ku menba mendekati dengan langkah kaki ini . Semakin jauh rasanya keringat yg bercucuran mulai membawa ku tenggelam kedalam rasa lelah. Ku tak kunjung sampai Ku tak kunjung tiba Bahkan nafas pun mulai tak bersahabat. Cahaya itu seakan mengambil jarak dengan langkah ini. Kenapa? Kenapa? Kau tau kenapa? Karena cahaya itu hanyalah ilusi yg kubuat sebab cahaya ku telah hilang sebelum ku mulai langkah ini Selamat pagi sayangku. Indahnya pagi ini. Tak seindah senyum manismu. Mekarnya bunga. Tak semekar rasa cintaku pada dirimu. Selamat pagi manis. Semoga harimu sllu indah. Langkah yg kau tapak. Memberi kebahagiaan sepanjang hari. Cinta adalah kebahagiaan. Meski cinta meninggalkan sakit. Karena aku sadar cinta manusia tak ada yg abadi. Tapi jiwaku sllu brpuisi tntang cinta seribu makna. Waktu berjalan saling beriiringanmenembus celah sinar yang berganti dengan gelapwaktu itu aku melihatmumenatapku dengan gambaran api menylut di matamubagaikan obor yang siap membakarku Waktu itu segala caci kau lontarkan untukkuberganti saling bersautandan paga akir kata itu aku mengertikata itu, kata yang menjadi akhir dari penyesalan terdalamkukata yang membuatku pergi tanpa arah tujuan Ayahaku ingin pulangayahaku ingin berkata padamusebersit salahkiu, bukan karena kuayahaku merindukan pelukan hangat yang kau berikan untukkuciuman manis yang kau lukis di keningku Ayahjalan ini begitu asingmata ini sangat luas menandangnamun tak kutemui apa yang aku carikarena apa yang aku cari tak ada di sanaayahaku ingin pulang Tak dapat ku sangka Kau tega khianati aku Pikirku kau temanku, Tapi apa? penghianat yg kau beri, Slama ini kau berpura-pura Seolah ular yang tak berbisa. Tapi sekarang kau telah mengeluarkan racunmu, Sakit rasanya hati ini, Kau tega mengambil orang yang kusayangi, Padahal kamu tau akan itu, Aku lebih memilih ditikam keris Dari pada di tikam dengan caramu seperti ini, sungguh sakit hati ini.. Pertama kalinya aku merasakan yang nama nya jatuh cinta... Dan kamu adalah orang pertama di hatiku... Aku tidak tau kenapa kamu bisa menjadi orang pertama di hatiku... Aku tidak tau kenapa Aku jatuh cinta kepada kamu?Tuhan... Tolong bantu aku...Tuhan... Aku tidak mau cinta sama seseorang yang di cintai sahabatku... Jika aku di suruh memilih... Aku lebih memilih sahabatku dari pada dia... Dibalik sebuah cermin Kulihat dia Dibalik sebuah cermin, kulihat dia Entah apa yang kurasakan Aku tak tahu dan merasa hampa Ia seperti nyata dan aku seperti telah mengenalnya tatapannya serasa hangat, ujung jemarinya bisa kurasakan, getaran jiwanya menggetarkan jiwaku Perasaan ini sungguh menggoda namun, Benarkah ? Ia yang aku cari s’lama ini Dalam gelapnya jiwa Dalam sepinya hati Kembali kurasakan Hal yang sama… terus berulang Yang kutahu pasti Kulihat dia dibalik sebuah cermin Angin begitu menyejukanmembuat daun menari riangselalu cinta yang ia tawarkanmembawa anganku melayang Semilir angin datang dengan hembusan lembutdaun menyambutnya dengan penuh sukacitadia datang tanpa kabutwajahnya jelas penuh tawaran cinta Ketika itu angin tak datangtetesan embun menyapa daun yang malangsuatu masa dia menghilangperasaan ragu mulai terngiang Kembali angin datang menghadangdaun terusik dalam ketenangannyagoresan luka itu mulai datangmembuatku tak lagi mengenalinya Angin terus menghantam dengan ributnyadengan keras daun tetap bertahan pada tangkainyakali ini hanya kekecewaan yang dibawanyatak ku temukan lagi cintanya Angin ribut tak kunjung berhentidaun jatuh dengan penuh kerelaanrupanya ia akan menyakiti hatidan membawa dalam relung kegagalan Laksana pelangi Kau hiasi hari hariku Dengan segala keindahan dan keceriaanmu. Laksana air Kau berikan kesegaran dan kesejukan diantara kegersangan hidupku. Laksana matahari Kau tebarkan terang dan cahaya diatas kegelapan ku. Laksana bintang Kau temani kesendirian dan sepi disetiap malam ku. Laksana bulan Kau jadikan purnama di tengah-tegah hitam dan mendungnya hatiku. Laksana awan Kau warnai hidupku dengan putih dan suci nya dirimu. Terima kasih.. sayang Terima kasih malaikat kecilku Terima kasih atas karunia terindah yang di titipkan tuhan untukku. Malaikat kecil ku... Yang mampu merubah jalan kehidupanku. Ku temukan lagi sebuah cinta Cinta yang dulu hilang kini kembali Namun Ku tahu kau telah menjadi miliknya Tetapi hatimu Dan hatiku tak mungkin berdusta Rasa sayang dan cinta kita begitu besar Jika aku kehilanganmu mungkin aku takkan kuat Namun semua itu harus aku relakan Walau Ku harus menangis melihat kepergianmu Semua ku lakukan hanya untukmu Cinta yang kita punya akan tetap abadi Nafas ini boleh berhenti Bumi ini boleh hancur Namun kamu akan selalu ada dalam singgasana hatiku Biarkan ku lalui waktu tanpa senyumanmu Namun aku akan selalu tersenyum untuk cinta... Saya tidak mengharapkan jadi orang terutama di hidupmu Di karenakan itu adalah keinginan yang sangat sukar untukku Saya hanya mengharapkan bila satu waktu kau lihatku Kau tersenyum lantas berkata Dialah orang yang senantiasa menyayangiku Sayup sayup cinta itu Terdengar samar Canda Tawa itu perlahan lahan semakin memudar Bisikan Kata Cinta dan Kasih Sayang Seakan akan punah TerbakarRindu.... Hanya Rindu yang bisa ku telan dalam dalam Meskipun pahit dan getir yang ku Rasakan Tapi semua itu Rela ku lakukan Demi mempertahankan satu hubunganKangen... Ku hanya bisa menahan nya Entah kemana pergi nyasemua pintu tertutup, tak ada yang mau di singgahi Kata kata manis mu dulu yang selalu kau ucapkan kini entah hilang kemana Hanya menyisakan bekas perihdi Dada Indramayu, November Angin simpang siur Mencari arah tidak mundur Menyentuh hati untuk ingat Pada Tuhan kau hutang kalimat Aku tetap ingin pulang Walau lama sesat hilang Kedekut jiwa kesat lidah Aku mahu diri berubah Semangat mohon menderu hadir Kuat bagai angin simpang siur Tidak mundur Ketika langit tak lagi dapat menghantarkan kerinduan tentangmu Biar saja kubendung rasa dalam bayang keinginan Selalu hanya diantara malam Bias mata tak pernah habis menatap wajah impian Dalam khayal yang tak pernah mereka tahu Puisi ini dikirim oleh Irfan Chandra Email fanspersonalgmail m Ketika engkau berdiam diri dan termenung aku akan datang untuk temani mu.. Semua yang kau inginkan akan ku penuhi sekuat dan semampu ku. aku akan selalu disampingmuitu lah sebuah janji setia mu untukku.. Bila tiba saatnya aku harus pergi Janganlah engkau bersedih dan . Menjatuhkan air matamu.. Karna semua itu hanyalah sia-sia. sebuah kalimat terakhir yang kau ucapkan padaku. yang membuat dadaku sesak hatiku terbuai oleh kata-katamu.. Aku sedih menatapmu kasih. mengapa kau tinggalkan aku kini yang tersisa hanyalah kenangan. kenangan yang tak mungkin bisa terlupakan.. Meski aku tak dapat melihat dan menyentuhmu lagi. cintaku.. sayangku.. tetap untukmu selamat jalan sayangku . Aku sangat sedih Tapi harus kuat Aku ingin menangis Tapi haru tersenyum Aku sangat takut Namu harus tetap berani Aku suka dia Namun ku tahan itu Aku sudah tak sanggup Namun harus bertahan Aku kangen dia Tapi harus diam Kenapa hidup menyiksaku Membekaskan luka dalam hatiku Aku harus bersikap Seakan bukan diriku Dikala kamu diberi makan yang enak aku mencari makan yang sederhana Dikala kamu meminum minuman mewah aku hanya meminum air putih Dikala kamu terbiasa hidup mewah aku hanya hidup sederhana dikala kamu bisa bersantai aku harus berjuang Dikala kamu bisa minta apapun aku harus berusaha untuk satu hal tapi, dikala sendiri kamu tidak bisa hidup dengan caramu aku bisa hidup dengan caraku Kami bukanlah orang sempurna Bukan jua orang tanpa cela Kami hanya manusia biasa Seorang yang mengabdi atas nama Indonesia Kami bukan orang-orang yang berdiri di atas gelimangan harta Bukan pula seorang yang berdiri dengan berbagai gelar dalam namanya Kami putra-putri Indonesia Yang berdiri di atas keikhlasan untuk mengokohkan pancasila Menyatukan asa kami Dalam abdi nan hakiki Dalam jiwa yang menghamba Dalam simpul kesadaran yang menghadirkan pendar sempurna Kami adalah orang-orang yang percaya Pancasila rumah kita Menghimpun semua suku bangsa atas nama Indonesia Kami bukanlah orang-orang yang terlahir hebat Tapi kami percaya Kami dan kalian adalah Maha Karya Tuhan yang luar biasa Untuk Indonesia jaya Kami memang tak berperang Namun kami akan berjuang Kami tak dapat serta merta bersumpah Segala sumpah serapah Tapi kami takkan jadikan kata-kata kami selaksa sampah Satukan asa Satukan jiwa Bantu kami Wahai pemuda negeri Dalam beda yang menerjang Percayalah satu pandu bukan kepalang Kami, kau, kalian, dia, mereka--kita Kita untuk Indonesia Setiap insan yang bernyawa Hanya singgah di alam sementara Jarum jam terus berjalan Tanpa peluit yang menghentikan Langit biru Tak jauh dari pandangan mata Menghitam dengan sendirinya Sebuah tanda keagunganNya Jantung selalu berdetak Tertidur maupun bernapas sesak Tak akan pernah berhenti bergerak Semua karena izin dariNya Hidup ini Terlalu singkat jika salah menjalani Memikirkan hal yang terus membebani Melakukan sesuatu yang tak perlu tuk didalami Nafas ini Menguatkan raga sejak dini Tak akan bisa dengan sendiri Tanpa kuasa Sang Ilahi RabbiSudahkah Kita menghitung nikmat yang tak terhitung banyaknya?Sadarkah Kita hanyalah makhluk yang diciptakan untuk mengabdi kepadaNya? Dengan uang kita bisa membeli segalanya Menikmati keinginan beraneka warna Padahal akan dipertanggung jawabkan semua Tanpa berbagi tak akan ada gunanyaKematian Akan mengejar setiap insan Tak terkecuali semua utusan Yang dibutuhkan hanyalah amal kebaikan Kalam Illahi Rabbi Sahabat sejati untuk kita melangkah Semua takkan berarti Tanpa ampunan dan ridho Nya Langit ini belum tertidur Titik jejaknya masih tertinggal Biarkan lirih ini yang mengucap Sebelum hari gelap beranjak Sama sekali tak ada yg terbayang Siluet senja sudah tergambar Bayangku pergi lelah temani Hariku sendiri lagi Ingatkan aku di tempat ini Ceritakan nanti kalau kita pernah disini Bukan aku Episode ini belum berakhir Manakah lebih jujur setelah dusta Aku ingin tetap menyayanginya Dalam sakit dan setiaku Tuhan... Sampai kapan aku terbelenggudalam bayanganya Aku ingin terlontar dari deraian cinta hatiku Tuhan... Kirimkan aku bintan Mu Agar aku bisa lepas dari penjara hatinya Menanti janji manis yang teringkari Bagai cinta yang hakiki Tapi aku tak bisa lari Karna jiwaku amat sulit terobati Kasih... Cinta ini sangat erat di hati Hingga kau menari di putaran hati Kasih... Aku terluka Karna mu Karna kenangan indah kita dulu Seandainya kau tau harapku Ku sangat inginkan dirimu kembali Seandainya kau tahu semua anganku Tentang semua Apa yang ada di lubuk hatiku Dapatkah ku nyatakan lagi Rasa cinta dalam hatiku ini? Dan apakah kau kan percaya Bahwa kau tetap yang terindah dalam jiwa? Aku Masih Disini, Menantimu Berharap kau beri kesempatan untukku Masih disini, ku menunggumu Menanti jawaban atas rasa cintaku Aku kan tetap bertahan disini Dan menantimu Berharap cinta kita kan menyatu Aku kan selalu menunggumu disini Menanti dirimu kembali padaku Maafkan atas semua salahku Bila pernah ada kata-kataku Yang melukai hatimu Mengertilah bila manusia bisa khilaf Aku yang tak sempurna Dan dulu pernah mencintaimu Kini berharap kau kan kembali Menerimaku Dan tak pernah mengungkit masa lalu Bila benar kau beri kesempatan Takkan pernah kukecewakan kamu Kumaafkan semua salahmu dulu Agar kita dapat bersama selalu Dan semoga dirimu Menjadi wanita terakhir dalam hidupku Menjadi cinta sejatiku Hingga akhir waktuku Kala cinta datang Aroma bunga melati Semerbak harum tercium Kala cinta bersatu Aroma bunga mawar Semerbak harum terasa Kala cinta berpisah Aroma bunga bangkai Semerbak pedih menunggu Lu Tuhan apa telah kurasa saat ini sesuatu yang tak mudah di yakini rasa berbeda yang baru ku sadari tuhan Dengarlah do'a ku s'lalu memohon padamu ku inginkan dirinya kapanpun ku kan menunggu Hingga nanti ku mati ku kan s'lalu berjanji membedakan dirinya takkan terulang lagi Tuhan aku takut aku tau mengaguminya adalah dosa akupun berlari dan sadari hatiku hanya satu itu dirimu Kita kan bersatu bagai sepasang merpatiterbang tinggi mengarungi awan yang tinggikita takkan berlari walau halangan menantimencapai harapan kita yang pasti Kita kan bersinar bagai mentarimenyinari di pagi harikita tak seperti panasnya apitapi kita berusaha menjadi incaran di hatiberjanji se hidup sematitakkan lelah walau menghadapi haritakkan pudar walau badai menghampiri Aku akan menjadi tembok bagimumelindungimu dari segala badai yang menggerumbuaku kuat karna kasih sayang yang kau berikan padakukita akan bersatu dan tak pernah lekang oleh waktu Dalam lamunku, diam diam namamu kusebut Kulantunkan dalam bait bait yang kini kusyairkan Inilah caraku untuk selalu mengingatmu diwaktu senggangku Kulantunkan satu demi satu huruf namamu dalam bait Dengan harap.. Dari satu huruf namamu mampu menyampaikan Tentang perasaanku ini, ketidak pastianku ini, dan kecemasanku ini Iya,.. Ini bait untuk namamu Senyum ini kembali merekah Seperti bilahan semangka merah, indah Dalam sel mollusca... Gambar itu menyapa dan bergerak Lebih dekat, seperti pintu dan jendela Memutar puluhan gambar di masa gila Menjadikan diri bak ratu gila Hanya karena diamnya sang Aqua Aqua yang tenang bak awan Sejuk seperti molekul molekul air Kalang kabut seperti tornado gila Atau mungkin anjing yang bernafsu Entahlah, tapi aku selalu berenang menyusuri samudera Mencari signifikan siapa dirinya Yang diam dengan indahnya aqua Tapi, karena ada Rabb Maha Cinta Kuputuskan untuk berhenti menjadi orang gila Bermetafora menjadi perempuan normal Yang mempunyai norma Dan menjadi aqua Kupikir, ku susah mendapati aqua Mungkin aku dulu yang harus jadi aqua Tak menyesal mengetahui sejarah global darinya Bersyukur, itulah syarat mutlaq bahagia Namun, tetap empedu hati kata, cinta aqua Hujan musim ini telah datang Membasahi dunia bersama hadirnya dirimu Yang membasahi hatiku dengan rindu yang ngilu Biaskan sisa cahaya mentari yang lelah Di kala senja sudah menjamah angkasa Menjadi pelangi Di biru hariku Di biru hatiku Lembayung yang menjadi pemandangan kala itu Berebut tempat dengan sepi dalam hatiku Tak terbantahkan ada perang dalam batin ini Karena acuhmu akan cinta ini Perlahan selendang malam menyelimuti dunia Dan hatiku masih di posisi yang sama dalam kalut Walau datang dengan sejuta keindahannya Malam tak dapat membahagiakan hati ini Karena kecewa telah meracuni setiap sudutnya Aku tak harap kau mengerti Namun ku ingin kau ba berpikir dari sisi aku Seperti siang yang memahami malam Seperti bintang memahami mentari Yang bergantian menghiasi hari-hari kita Bagiku tak mengapa kau acuhkan Yang aku takut ketika kau mulai memahamiku Dan kau mulai mencintaiku sepenuh hatimu Aku yang terluka telah mulai berlalu meninggalkanmu Bukan aku memikirkan kecewamu Tapi aku tak sanggup jika tanpa sengaja melukai Hati wanita yang sangat aku sayangi Kau Kekasih Mengapa tak jua mengerti Akan perasaan ini Yang terpatri dalam haribaan Cinta Kau Kekasih Mengapa tak jua mengerti Akan rindu yang ngilu ini Yang membuat gigiku bergemeretak Di saat sayap-sayap sepi dingin menghinggapi "Kenapa harus ada kau di muka bumi ini? Karna kau banyak sekali orang mati sesak, Banyak telaga tercipta bersumber dari air mata. Jutaan hati meratap, bagai rumah tanpa atap. Aku selalu tak tahan melihat itu semua. Sampai kapan kau terus merajai hati mereka?" Ujar sang rindu pada jarak. "Hai.. kenapa kau tak paham juga Bagaimana kau dapat hadir jika tak ada aku Karna aku, seisi dunia tau mana hati yang benar mencinta. Jangan terlalu erat mendekap, sebab sesuatu dapat bergerak jika ada jarak; aku. Sekarang, tetaplah menjadi rindu yang syahdu. Kelak jika tuhan mengizinkan indah, aku yang akan kau kalahkan. Namun satu; aku akan tetap tegak hingga aku jatuh terlipat" Jarak menjawab. Rindu menenang, melanjutkan pertarungan. Mari merindu Kamu... Kau telah membuatku jatuh cinta... Tetapi mengapa kamu menolak cintaku... Sakit hati ku... Kau memang tidak merasakannya... Tetapi aku yg mencitai mu... Yaa Tuhan... Berilah kekuatan kepada hamba mu ini... Berilah hamba pikiran yang lebih baik... Tentukanlah jodoh hamba yang lebih baik... La Purnama Shari Sejauh mata memandang yang terbayang Hanyalah sosok mu Secercah harapan yang datang pada ku Ku berharap itu kamu Bagai Mentari yang menyinari bumi Cinta ku padamu tak kan pernah berhenti Meskipun Samudra menghentak’kan Batu karang Namun rasa cintaku padamu tak’kan pernah Terhalang Kini kau telah menjalani kehidupan baru Di duniamu…. Dan kini kau telah menghabiskan waktu Dan harimu disana Dikota baru mu kau berjuang Berjuang Demi kebahagiaan yang kecil dikotamu kelak Yang perlu kau tau Selama aku masih hidup didunia ini Kapan pun dan dimana pun kau berada Aku akan selalu mencintaimu dengan tulus Dan menyanyangimu dengan segenap jiwa Karena dihati ini Cuma ada kamu selamanya Terlarut ku dalam tangis ini... Tenggelam dalam lautan haru... Gontai langkah ini... Tak mampu tuk hampirimu... Cinta sejatiku... Sesaat ku terpaku tak tentu arah... Hanya hampa yang ku rasa... Kesendirian yang menyiksa... Bahagia yang hanya asa... Semua sirna... Dan, ketika ku rapuh... Seketika ku luruh... Hadirmu, Peri Kecilku... Tlah kuatkanku... Temaniku dalam sepiku... Bahagiaku bersamamu... Slamanya... Saat Terang Menjadi Gelap Aku Terasa Sendiri Dan Sepi Saat Rantai Bergerak Pada Arah Mu Kau Selalu Pergi Mem Indar Dari Hadapan Ku. Namun Ketika Hati Ku Hancur Karna Kehilangan Aku Pun Bingung Memikir Kan Hal Tak Menentu Saat Sayap Sayap Elang Melayang Ke Arah Mu Tetapi Mengapa Kau Usir Aku Tuk Jauh Dari Hadapan Ku? Apa Salah Ku? Apa Dosa Ku? Sampai Malam Menanti, Hatiku Berharap Suatu Saat Nanti Kau Kan Menyadari Betapa Aku Mencintai Dirimu Sampai Hatiku Terjatuh Ke Dalam Jurang Tiada Penahan Tak sempat ku lihat jatuhnya air hujan pergi sebelum menghantam bumi, Yang meninggalkan awan kelabu dari kerajaan dewa-dewa. Sesal... Ku tinju badai dengan nafasku Lalu waktu berurusan dengan ingatan yang perlahan habiskan aku. Jiwaku.. jiwaku... Saat senja pamit dengan bayang, masihkah kau ingat pulang? Melepas rindu dengan raga, sambil menyambut mentari datang. Malam itu Langit menggumpal Titik kelip meredup Meredup hingga sirna Alas tikar buat nyonya berdiang Dari bakar api asmara Tuan kirim dengan sengaja Sejak saat itu Tuan datang merangkul bingkisan Menyodor malu-malu Terbangkan sejuta mimpi Tiap tidur, tiap beraksi Di malam penghujung bulan Telah terbang terbuang Sebab nyonya semakin ragu Pital cinta tak kunjung jadi Tuan pulang mencari pasti Namun nyonya telah pergi Entah tuan rasa apa Tak ada yang peduli No Urut: Tanggal: // :: Sendiri,.. Dan selalu saja sendiri Sejak Kau tinggal pergi Tinggalkan cinta di hati Rindu,.. Kurindukan dirimu Setiap waktu Walau kutahu Kau t'lah jauh dariku Cinta,.. Cintaku padamu Kan tetap setia s'lalu Meski Kutahu Kau tak lagi mencintaiku Apakah aku bodoh? Atau memang aku tak rela, Menghadapi ini semua? Entah,.. Akupun tak mengerti Yang Kutahu Aku Masih Sayang Kamu Aku tau ini salah Kisah kita memang telah salah Harusnya aku tak melangkah lagi Membawa hatiku untuk mencintai Kini ku terluka Oleh hasrat cintaku sendiri Kini ku terluka Terhampar dalam melodi ini Rembulan pernah berbisik Kaulah penjaga hati Bodoh Aku sempat percaya pada rembulan Nyatanya memang begini Belum ada yang bisa menjaga hatiku Apalagi melihat Ketulusanku Belum ada yang bisa Jangan tanyakan padaku apa itu cinta Aku sendiri pun tak mengerti Atau mungkin Cinta itu melukai? Lelah rasanya kaki ku berjalan seakan tak kuat ku topang langkah yang lelah ingin ku pijaki lantai kehidupan ini Namun bersama siapa kepada siapa aku mengadu selain padaNYA, Ya, dan tentunya kau tahu saksi hidup ku yang kesekian, ibu bantu aku pijaki lantai ini Dengan begitu aku tak sendiri menapaki lantai yang licin Lalu, biarkan ku sebentar bersandar pada mu ibu di pundak mu yang tak kokoh seperti dulu Ribuan kenangan kini terbuang sia sia.. semua penantian berujung kepahitan.. haruskah aku bertahan.. haruskah aku menanti... Teringat senyuman itu dalam lamunanku. masih terlukis jelas garis garis raut wajahmu... semua masih tertata rapih dalam memoryku... Mimpi buruk itu menjadi nyata.. kini kamu tlah bersamanya.. tinggalkan ribuan kisah.. dan abaikan jutaan tetesan air mata.... Salahkah aku mencintaimu.. dosakah aku memilihmu... hingga kini aku harus terpuruk dalam penjara cinta.... Jika dia memang tercipta untuknya.. tak ada yang dapat ku perbuat...diam..diam.. hanya diam dalam kheningan.. melagkahpun aku ragu.. Haruskah aku menantimu... menanti sebuah keajaiban itu.. menanti sebuah mimpi.... yang entah akan berujung bagaimana... Semakin tertatih kini jalanku.. air mata kini semakin membanjiri likuk liuk wajahkutanya dan sesal kini menyelimutiku.. Bagaimana mungkin seorang malaikat berubah menjadi makhluk yang sangat asing.. bagaimana mungkin kesetiaan cinta terbuang sia sia... bagaimana mungkin hati ini dapat menemukan cinta baru jika rasa ini masih sulit untuk pudar.... Tak Sedetikpun Rasa ini hilangselalu ada dalam hati dan menyimpannya di tempat yang terindahmembuatmu selalu khusus di sudut hati ku dan tidak akan tergeser Tak pernah berniat aku untuk mengganti tak ada keinginan aku untuk mencarikarena aku sudah menetapkan hati bahwa hanya ada satu nama dalamperjalanan cinta ku yg terakhir yg ku harapkan Dalam penantian ini kutanamkan rindukuberharap kamu akan segara datang mengharap kamu akan segera pulangdisini di hati ini akan selalu terdapat beribu rindu untuk mudisini di cinta ini aku akan selalu menunggu Today is a happy day for youngratulations and wish you more and be betterincreasingly be dearest to your parents and your friendsand adults getting there Congratulations reduced ageI hope your life more meaningfulkeep emotions risenot forgive we do not give beautiful gift You feel in your heartour sincerity in this day of Novemberhappy birthday boywe'd always pray for you Birthday poems for Rifqi age to wth love from us. {}) Aku cerita Ini cerita Cerita suka suka Cerita duka duka Aku menyuka Yang kusuka mati semua Yang kusuka mati, mati semua segala asa Kenapa semua mati padahal aku ada asa Mereka mati dan berjelaga Aku sendiri menyimpan asa Menyimpan asa aku sendiri Aku menduka Yang kuduka pahit sekali Dukaku sepahit biji biji kopi berkualitas tinggi Aku berduka, duka dukaku Aku benci dukaku Aku benci duka duka Dan aku berduka cita jika dukaku aku punya Seiring berjalan'nya waktu... hingga waktu juga menakdirkan kita untuk bertemu dalam resah gundaku menanti sebuah datangnya sebuah cahaya penerang dalam gelapku, hadirmu hiaskan tiap hari-hariku.. kedatanganmu mengundang kata bahagia yang seakan memberi rasa yang tak berujung dalam kisah cerita cinta kita sebuah kepastian harapan yang tersimpan di hatiku saat kau pun telah terpilih menjadi pemilik hati ini lewat keyakinan yang meluluhkan aku dengan parasnya wajah cantikmu. Hingga kini pun kau sangat bermakna di hidupku' berarti di mataku. hanya kamu yang tetap terindah di mataku, terbaik di hatiku dan sempurna di hidupku. percayalah ku akan selalu bertahan denganmu bersama setiaku, menjagamu dengan nyawaku, dan hanya kuasa Tuhan yang dapat memisahkan kita.. dengan kesungguhan hati ini mencintaimu aku akan berjuang dalam karirku untuk segera menghalalkanmu dan dengan Doamu yang kau panjatkan akan memudahkan langkahku untuk menghalalkanmu bila aku memang terlahir untukmu dan kau pasti tercipta untuk'ku... ☠ßý.☠ÌÇÄL.☠Indah.. memang indah awal perkenalan aku denganmu walau dari jarak jauh yang tak bertemu... Benih-benih cintaku hadir dihatiku.. Kaupun begitu jua cinta bersemi.. Terucaplah untaian janji penuh harapan... Namun begitu terjalin begitu indah penuh cita.. Ntah napa aku ini kepercayaanku bagai runtuh diterpa badai yang sangat kencang.. Maafkan aku membuatmu kecewa luka dan patah hati. Maafkanlah aku. Benciilah aku lupakanlah aku jika k)au tak terima.. Maafkan aku. aku sungguh mencintaimu tapi malah mematahimu.. Aku ingin memandang wajahmu saat ku bangun Tak jarang juga aku terbayang senyum teduhmu Isyarat semua akan baik-baik saja Untuk keluar dari tempat berlindung Menuju dunia luar Mengarungi samudra kehidupan Dan disaat aku kembali Hal pertama kudapat adalah sambutan kasihmu Karena cintamu yang begitu kokoh Dibahumu akan kurebahkan lelahku Berada dipelukmu akan meluapkan sedihku Hanya kau yang mampu Semua yang kubutuh itu hanya ada padamu Tak bisa tergantikan Aku mau melihat raut mu sebelum aku terlelap Karena tiada yang lebih menentramkan Selain tangan lembutmu mengelus pipiku Tutur katamu tenangkan jiwaku Dan kecupan hangatmu di keningku Hatimu yang lembut Wajahmu yang teduh Fisikmu yang tangguh Sungguh tak ingin ku buatmu kecewa Tak sanggup ku lihat kau bersedih Tak ada yang lebih menghancurkan hatiku Selain jika kau terluka Izinkan ku membalas semua kebaikanmu Aku merindukan untuk berada di sisimu Akan ku kuatkan diriku untuk menjagamu Ku kuatkan hatiku untuk membahagiakanmu Doakan aku agar bisa bertahan Sampai waktunya tiba Saat kita berjumpa nanti Aku benar-benar ingin melihat senyummu Dan aku ada dibaliknya Kebahagiaan pun mengiringi Setiap hari, setiap waktu, bahagia bersamamu. Bak semut di pucuk cemara Terayun-ayun dalm lara Kutak mungkin brtahanBeginiTanpamu Walau ada canda Juga air mata Kau rajut dengan kelopak cinta Yang terbaik buatku Walau kelopak bunga kita Pernah layu dan lapuk Tapi pupuk rasaPersahabatanPersaudaraan Buat kita bergandenganMesra Selamanya Air mataku menetes Menahan air mata ini Entah mengapa tiba tiba Terbayang di pikiranku seorang sahabat Yang selalu ada bersamaku Tapi tak pernah aku sadari Betapa bodohnya aku Mempunyai sahabat terbaik Tapi memilih sahabat palsu Yang tak pernah ada untukku Semua salahku… Hanya mengejar ketenaran semata… Akhirnya Baru kusadari… Terkenal bukanlah apa-apa Hanya debu yang lewat tanpa perlu dihiraukan Terkenal bisa hilang dan datang kapan saja Tapi sahabat sejati akan hilang dan takkan kembali Sahabatku… Setelah kau pergi Seperti meninggalkan dunia ini Aku baru sadar dan kurasa semua sudah terlambat Tak akan ada waktu yang bisa diulang Sayang.. Kau laksana sebuah rembulan.. Yang selalu menerangi malam yang kelam.. Tiada cahaya yang terang.. Selain dirimu, sayang..Sayang.. Kau bagaikan sebuah mentari.. Yang selalu menghangatkan hari-hari.. Duniaku akan begitu sepi.. Jika kau tak ada disisi..Sayang.. Betapa indah dirimu seperti pelangi.. Mewarnai setiap langkah kaki.. Tak akan ada senyuman dipipi.. Tanpa dirimu dipagi hari.. Sayang.. Oh sayang.. Semoga cinta kita abadi.. Meskipun akhirnya kita mati.. Tapi cinta kita akan selalu bersemi.. Di dunia dan di surgawi.. Bangun.. Bangun cintaku. Lihatlah sayang? Pagi ini indah di terpa sang bayu. Nyanyian rinduku memanggilmu. Cuma hitungan waktu semalam sejenak terlelap berhenti. Pagi ini kukembali sayang.. Menyapa cintamu. Kuberikan senyum manisku untukmu. Mekar kembali di terpa embun cinta kita. Selamat pagi sayangku... Mari kita sambut hari ini dengan semangat cinta kita. Selalu indah dlm setiap langkah. Dalam setiap tapak cinta kita selalu memberi jalan. Ku berdoa untukmu sayang... Semoga harimu selalu indah. Menjemput masa depan cita dan cinta. Disini aku menunggumu. Datanglah bila kau lelah. Cintaku tawarkan dahagamu suka dan duka. Tak terbayang olehku Waktu ini kan terjadi padaku Tak terduga dalam benaku Waktu kejam kan melanda jiwaku Perpisahan ini kan meneteskan air mata Dalam kesedihan di selimuti kegembiraan Perpisahan ini kan mengukir kenangan Dalam suka maupun duka Bertahun lamanya kita bersama Menggali bakat tuk kedepan Perpisahan ini kan merindukan sesama Perpisahan ini kan menumbuhkan kesadaran akan arti kebersamaan Berpisah akhir pertemuan Berpisah akhir kesenangan Berpisah akhir kenangan Berpisah tiada arti yang menyenangkan Peluk eratlah semua orang disisimu Peluk eratlah semua sahabat-sahabat tercintamu Hingga kau teteskan air mata kerinduan Hingga kau diam membisu Karena ku tahu Tak kan ada waktu lebih tuk kita Tak kan berarti hidup ini tanpa ada pertemuan dan perpisahan Aku…Aku bukan manusia sempurna Aku juga bukan manusia berhati malaikat Aku hanya insan yang diciptakan di dunia namun tak seutuhnya Tak seutuhnya jiwaku seperti wujud pada diriku Aku hanyalah sampah masyarakat yang katanya merusak pemandangan Namun aku juga punya hati dan perasaan untuk dihargai…Aku . Aku memang manusia yang tak luput dari dosa Namun aku punya hak untuk hidup di duniaAku... Aku ingin seperti mereka Mereka yang selalu dihargai dan disanjung Bukan dicaci dan dicerca seenak mulutnya…Aku hidup karena Tuhanku Bukan karena manusia-manusia itu…Hidupku seperti ini karena Tuhan yang berkehendak Jadi tanyalah pada-NYA kenapa aku seperti ini…Jangan selalu menyudutkanku dengan segala masalah yang terjadi Dan jangan menyuruhku untuk melakukan sesuatu yang belum aku niatkan Karena Tuhan sudah punya rencana yang lebih baik untukku Jadi mohonlah mengerti tentang aku Hanya Diam Membungkam Sebagai bukti saksi Keras Jahatnya Dunia Kan Lahirnya Qabil Kian Lama Kau Geram Saat Sabar Diujung Tanduk Gau Gundukan Laut Menerkam para pendosa Kapal Kian Beraspal Dirimu Kail Mencuil Ikan mu Kau Sapa dengan Ombak Tapi Kufur Menutupi Syukur No Urut: Tanggal: // :: Kemanalah yang ingin ku sampaikan. Namun ini tak pantas untuk kau dengar. Ku ad ditempat yang salah karnah di butakan cinta. Hingga tak seperti yang kau lihat Semua telah terjadi di luar kendali. Jika bisa cinta ini ku arahkan saja kelain cinta. Maaf kan aku mencintai kekasih mu Namun aku tak lagi menjadi Penyebab ke hancuran antara kau dan dia. Dan aku Benar kau takan ku paksa memaafkan Diri ku yang terlanjur bersalah Hanya karnah salah dosa ku takan ku buat lagi Bagaimana aku dapat menghindar Bagaimana aku mampu bertahan Bagaimana aku harus mengelak Siang malam aku terkenang Pagi sore aku terngiang Setiap waktu berlalu Tampak wajahmu Aku tak tahu kapan berakhir Awalnya aku berfikir Ini adalah mimpi Tapi,.. Setelah ku rasakan Ini benar-benar terjadi Sungguh kelembutanmu Membuatku jatuh hati padamu Hingga membekukan kata-kataku Beku,.. Jiwaku telah membeku Hatiku diam memandangmu Di atas cinta aku mengharapmu Langit kelam Entah kenapa hati ini ingin menangis Langit mendung Apakah kau juga akan menangis Rintikan ahirnya turun Desah isakan tangis pun turut ikut Kapan kamu akan berpaling? Oh tidak mungkin, karna kamu tidak ada Mengagumimu hanya itu yang ku mampu Menyayangimu hanya itu yang selalu ku rasa Mencintaimu ku tak butuh alasan Memilikimu hanya sebuah pengharapan Rasaku.. Bukan Jalan yang membentang Bukan hujan yang menerjang Bukan angin yang menghembus Bukan pula petir yang menyambar Karena rasaku... Hanya sebuah rahasia yang tak mampu ku ungkap Rasaku... Rasa yang takkan pernah padam walau hanya dalam diam Rasa yang takkan pernah hilang walau hanya dalam angan Rasa yang takkan pernah pudar walau hanya dalam senyap Karena rasaku. Hanya sebuah rahasia yang tak perlu kau tahu Dalam gelombang samudera yang bertuan Aku ba dan kuba menepis bualan ini Namun kelakarmu selalu kurindu... Saat subuhku.. saat zohorku.. saat asyarku Magribku... isyaku mengapa kau harus hadir gerogoti zikirku? mengapa? Aku lelah dengan bualan ini Bawalah pergi keduniamu... Menjauh tanpa aku Jangan biarkan aku larut dalam nitsa lagi Jangan.... Sumringah jiwa yang tulus Terdiam lugu tanpa dosa Ketika sunyi nan dingin menusuk jiwa Terkoyak sudah kehangatan Tak bertulang namun terasa tajam Bukan sekedar sayatan Ujung pedang telah tertancap dalam Apalah daya insan manusia Kebenaran hanya milik Tuhan Duhai malam yang sunyi Ku renungkan semua isi hatiku padamu Dengan memejamkan kedua mataku Ku sandarkan diriku pada keheninganmu Merasakan gejolak hati yang tersimpan dihatiku Kini ku jatuh dalam persaanku Yang merasakan getar asmara yang mendekam dalam lubuk hatiku Kini aku pun tak tahu Apa arti dari semua ini Seakan ku masuk dalam lumbung perasaan Yang membuatku merasakan arti dari sebuah cinta Kini semua menjadi rasa sakit untuku Karna cinta yang kini dihatiku telah milik orang lain Kan ku pendam semua rasa di hatiku Meski ku menahan perih dalam hati Kan ku hilangkan semua perasaan itu Karna aku tau Cinta tak harus memiliki Dengarlah suara rintihan Dengarlah suara tangisan Penuh Penderitaan Sungguh melelahkan Dunia terasa sempit Hati semakin sakit Beban hidup pahit Ku ingin menjerit Hati semakin pilu Sendiri terbelenggu Kemana harus mengadu Atas nasibku Dalam fikirku terbayang Banyak dosa tersandang Ku ingin membersihkan Dan menyeru pada iman Kala malam begitu pekat Hati melangkah bertaubat Agar Kau memberi Rahmat Tuk hidup penuh berkat Nampak Hadirmu dalam ingatan Terlihat jelas tapi menyakitkan Kau ku puja namun apa sebaliknya? Akupun tak tau dengan semua ini Apa aku terlalu merindukanmu Hingga dalam hati aku cemburu Aku paham, Aku mengerti, Kepergianmu nantinya bukan karena menyerah Hanya saja waktu tak memihak pada kitaYa.. Aku tau itu.Namun.. Daptkah aku tulis Cinta untukmu? Seperti mudahnya aku menulis puisi dimading sekolah Dapatkah aku mengisi kekosonganmu? Menretkan sejuta warna yang membuatmu terlihat INDAH'R As I walked I do not want anyone to see me sadI do not want anyone to know my tears Even if what I experienced too painfullet people look at me with great cheerfulnessI know as a firm in sufferingso when I started really weakso when I started to really not able to smileI will not let myself known to people that Iuld no longer Because for me it was so beautiful when seenevery person I knowevery person who I carecan smile at me rejoice with me If they want to moan and groanI'm ready to beme loyal listenersif they want to ask for adviceI'm ready to be a guidelineeven though I myself no longer able tohow about this sufferingat least I can say Godeven in the presence of any weighing my lifeI'm still going to say and tell only to youjust let you know about any flaws that myonly God -- No. Urut Tanggal Kirim // :: Cintaku disini, didalam hati yang sepicinta yang tak dapat kau pahamirasa sayang yang mungkin telah berlalukarena dirimu tidak mau Cukup sudah tak akan terulang lagicinta yang indah tapi tersakitiakan kucari lagi pengganti dirimuyang mau setia dengan diriku Cinta yang tulus, suci dan murni inihanya untuk orang yang pantas berharap akan bahagia selamanyamengarungi kehidupan bersama dirinya Dulu.... Ketika Aku masih duduk di bangku sekolah dasar Aku dan temanku selalu tertawa. Penuh senda gurau. Setelah beranjak kelas Pikiran itu mulai menghantuiku Akan kah kami berpisah dan tidak akan bersama lagi? Akan kah aku akan kehilangan sahabatku? Kenapa ini terjadi aku tidak mau semua tidak mau.. namun kami harus beranjak dewasa dan menggapai cita-cita. Teman teman yang ku sayangi Semoga tuhan mempertemukan kita kembali. Aku merasa ini lah saat kita berbesar hati menerima kenyataan yang pahit ini. Perpisahan yang mengisakkan tangis ini semoga mengandung makna yang berharga. She is so beatiful Smart at all that you want But I am here Always silent watching you But she is so high She is the life of every parties How good she was The life of every parties She is famous like a star But I am bad as a trash She just a peace maker While I am a troublemaker You always greet her Like she is perfectI know she is so high So smart so nice so sexy But she is not perfectI cannot let she be your student She is, yes she is Oh no, no She is too far from perfection No she is not I am not beautifulI am not the life of your party Just trast that too lowerI am quiet like a dumb Hidup adalah anugrah dari tuhan Dan MATI adalah rahasianya Ada hidup pasti ada mati Ada awal kan ada akhir Bila malam yg sejuk ini Adalah malam terakhir ku Dimana q tidak bernafas lagi Detak jantung ku tak lagi berbunyi Dan nadi ku sudah terhenti Aku tak minta bisa makan yg enak, Bukan harta melimpah yg ku pinta Tidak pula kemewahan dunia Tapi... kebahagiyaan jiwa Hanya suasana yg sederhana Hnya bersama mereka,... Mereka.... smuanya yg aku sayang... Ijinkan aku merasakan keluarga yg utuh... Ijinkan q merasakan lagi kasih seorang ayah Rasakan hangat pelugnya Merasakan bahagia dgn mereka.. Kedua orang tua dan kakak q Canda tawa bersama mereka yang ku rindu... Lalu... Biarkan q merasakan bersanding dgn orang yg q cinta Yang slama ini singgah di jiwa Yang sejauh ini slalu stia Dia.... yg aku sayang... Ingin q genggam tangannya Tak lagi kulepas Ingin ku ukir bahagia Dgn tukar cincin d jari manis kita Bersanding berdua di pelaminan Dan memiliki little family ku sendiri Sampai kita lihat anak tumbuh dewasa... Sungguh bahagiyanya ... Saat aku bisa di sandingkan dengan cinta dan kluarga Tuhan.... Aku tau aku masih banyak dosa Bila akhirnya kau putuskan untuk mengambilku... Aku mohon kabulkan keinginan terbesarku Aku yakin... Saat kau ambil raga ini Jasatku kan tenang dengan terukir semyuman Aku mengenalmu lewat sajak-sajak rindudan secangkir kehidupan yang kau tuangsore itu, Kala mega senja berlabuh Aku mengenalmu lewat aroma asap, meruapyang kau hirup kala kau habis dahagamasihkah kau intai aku dalam senyap yang membuat radang, malam tadi Aku lelah, Penat bersandar terkumpul di pundakku Seakan memanggil-manggil:selendang semangatyang tak lagi terpancang Sobat.. Taukah kamu, berapa lama masa yang kita lewati ? Aku tak ingin tau.. Karna kamu selamanya bagiku.. Bersama mu... Tangisku kan terurai menjadi tawa.. Duka ku kan terpecah menjadi bahagia.. Dan air mata yang terlanjur jatuh Takkan berubah menjadi nestapa. Dengan mu... Kepenatan ku tergilas sirna. Terkadang di satu waktu, prasangka pernah menjauhkan mu dari ku. Tapi sungguh, sobat.... Amarah takkan bisa bertahan lama di kalbu ku. Ku sadari, aku terikat jauh kedalam hati mu. Ingatkah, sobat... Kita pernah duduk bersama. Melukis langit dengan impian. Tentang aku, kamu, dan kehidupan. Malam ini tiada bintang dilangit tiada bulan purnama seperti biasanya angin menyentuh tubuh ku,& rintik hujan mulai bertetesan. Seakan dia tahu,, aku disini menanti seseorang aku disini terpaku sendiri aku disini meratap kedinginan,& aku disini meneteskan air mata. Tak ada yang tahu betapa aku tersiksa disini karna dirimu yang pergi begitu saja dan tak tahu kapan akan kembali. Gelap malam penuh kesunyian Lamunan jauh menerawang angkasa Membukakan pintu-pintu mimpi Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa Bias keremangan memudarkan kasih Memutar hati menguak arti ilusi Memedarkan beribu warni cahaya Membayang menjauh dari arah cita Katak merengek ikut meresah Menggugah hati kala gelisah Air hujan menetes berduka Membasah bumi ikut bersedih Gema kegundahan kian bertalu Gemercik air melantun irama nan merdu Berhembus angin membelai lembut Gemerisik suara daun menghibur Membangkit menggugah kalbu Meliuk menari rumput nan ayu Melambai perlahan seolah mengajak Melepas duka menjemput cinta Merayu bernyanyi kerinduan Menyongsong esok akan kebahagiaan Aku hanya bisa menyukaimu dalam diam... Kapan kamu akan mengetahui itu? Dan sampai kapan aku akan mengakhiri kediaman aku ini? Aku masih menyukaimu... Terimakasih engkau pernah membuatku nyaman... Walaupun masih banyak luka... Luka yang membuat rasa nyaman itu cepat hilang... Iya aku menyukaimu... Aku sudah menyukaimu dalam diam... Sejak tiga tahun lalu saat kamu dekat dengan kakak ku... Iya aku yang suka sama kamu... Tapi aku bisa apa? Cuma diem... Ini drama hidupku... Aku yang udah biasa kamu sakitin... Aku mulai sedikit menyerah sekarang... Aku merasa kalau aku ini bodoh... Seharusnya aku mengatakannya... Kalau aku menyukai mu... Dan bahkan sudah mencintaimu... Namun bagaimana? Kamu terlalu polos... Sehingga sulit bagimu untuk menyadari... Menyadari kehadiran seseorang... Seseorang yang telah ada di belakangmu... Untuk mencintaimu dengan tulus... Apa yang namanya suka atau cinta itu butuh alasan? Hidup didunia tetapi terasa disyurga Bukan karena harta berlimpah Apalagi dikelilingin wanita cantik nan mengoda Serta para pelayan yang setia melayani Satu hal membuat hidup ini menjadi indah Dialah Cinta Membawa melayang melintasi langit Hilang lelah, susah, serta sakit Cinta melarutkan segala rasa Cinta tak bisa dinilai dengan emas permata Sebanyak apapun peti emas, Bila hatimu tak diisi cinta maka hidupmu sepi lara Bukan juga karena atas dasar cantik dan tampan Cinta dapat merekah Tanpa pelayan meski bersusah, selama cinta menemani ringan dan indah"Jatuh Cinta"Sebuah kata terdengar lucu bagi yang mendengar Namun bagi yang merasakannya dia meraasa di syurga Tidak perlu malu mengakui Aku jatuh Cinta"Karena itu hal terindah dalam hidup ini Cinta membuat hidup lebih hidup Sambutlah cinta lalu tersenyum Cinta yang tak pernah ku tahu Kapankah Ia akan datang dalam hidupku Hadir Mengisi relung hati yang sepi ini Hingga hadir seseorang yang mengantarkan cinta padaku Mengikuti langkah demi langkah hidupku Membuat ku tersenyum, Membuat ku tertawa indah Membuat ku tak ingin jauh darimu Dirimu yang hadir membawa seikat cinta untuk kukau titipkan rasa mu kepada ku Janji hati yang selalu ingin bersama Tak ingin erpisah oleh waktu dan ruang Membuat cerita cinta, yang kan kita kenang selalu Indah mengalir dalam bait-bait Sajak cinta yang ku baca pada angin malam ini Tertulis nama-Mu tak kering lautan Bahkan berjuta ditambah habis jua tetap ada Cinta-Mu ku temukan dalam selur-selur Pada anak tasbih yang setia menemani aku mengenang-Mu Irama rasa jiwa dalam sentosa Mengajak semesta berdendang Geloranya terus melaju dan mendaki Sampai tujuh cahaya tak berhenti Sajak cinta ini masih terus ku baca Kekasihku, Wajah-Mu tetap membayang di atas sepotong asa ingin bersua Dan nama-Mu terkenang dalam bait sajakku sejak kala Firman-Mu menyala-nyala membakar kesumat Rahman-Mu ku genggam mengisi ruang kusam Rahim-Mu ku simpan sampai kita berjumpa Makassar, Mei Oleh Boy Papilaya Dimana jejak kaki mu Aku rindu akan candanya Aku rindu akan senyumnya Aku rindu akan tatapan matanya Ketika awal bertemu dengannya Aku tak tau dia siapa Namun dia memanggil namaku Dengan senyumannya yang meluluhkan hatiku Namun kini dia tak kunjung datang Padahal disini aku menunggunya Aku menanti kehadiran cintanya Karena aku mencintainya Kini mungkin tinggalah bayanganmu Kini mungkin hanyalah kenangan Kini mungkin hanya bisa mengenangnya Kini mungkin hanya bisa merindu Tuhan .. Aku rindu padanya Ku ingin melihat senyumannyasebelum aku menutup matauntuk yang terakhir kalinya Semburat air terjun kali Cisagu Merenceng gemericik Membasahi kujurku Pelan pelangi melukis langit paciripis Keindahanmu tak pernah selesai Terbawa dipeluk imajiku Tergambar jelas mekarmu Terhias di lengkung pelangi Di ujung pagi menunggu bidari Berkemas menghiasi tubuhnya Lalu kau lumuri kerinduan Tanpa terucap tapi terasa Lalu beranjak ke lemah duwur Agar leluasa mengumandang Kuba tuk mengeja Agar bisa membaca alam Aku tak berharap kau menolehku Aku tak berharap kau bicara padaku Aku sudah lelah untuk itu Lebih baik kau menyingkir dari hidupku Jika kau menuntut kesempurnaan pada diriku Aku jelas tak bisa mengabulkannya untukmu Karena aku terlahir tak sesempurna itu Hanya karena fisik kau menghinaku tiada henti Kau membuatku kehilangan percaya diri Kau membuatku ragu akan adanya cinta haqiqi Sejuk udara pagi dalam hati Kicau burung menyanyikan lagu kasih .. Betapa indah alunannya Siang dan malam berganti dengan hembusan nafasmu Kau tabur bintang bintang dalam hatiku wahai pujaan Kutatap indah cahaya matamu Yang menusuk kalbu Setangkai senyummu merangkai Jiwaku yang sepi Ingin ku rangkai cerita bersamamu Berbagi kasih dengan bintang malam.. Mengalahkan kasih adam dan hawa Dengan tembang kasih sayang Karena kaulah cintaku Ketika ku harus melangkah Pergi meninggalkanmu Namun, aku tak sanggup Aku tak ingin jadi pecundang Melepas masalah yang menghadang di antara kita Aku bukan malaikat Yang senantiasa mampu menyelesaikan semua masalah Yang menerpa Yang menghadang Yang menghalang Aku hanya sebuah tulang Yang diselimuti sel-sel Yang diciptakan sang Khalik Aku ingin ini, dan ingin kita tak sama Kita berbeda Masalah ini bukan cuma aku yang punya Aku punya cara yang beda Begitu juga dirinya Aku ingin jadi seperti diriku sendiri Tak ingin dikekang Tak ingin diperbudak Tak ingin mengeluh Aku.... Aku berdiri bersandar di tembok ini... Memahami setiap isi bait yang ku temui... Ternyata tak bisa ku mengerti.. Hanya bisa melihat dan membaca nya.. Aku.... Aku memang jalang dan tak berharga diri.. Yang selalu mengusik diri dengan api.. Menimba api dengan sayatan mimpi.. Aku terreng ke lembah ini... Dan aku... Aku terlihat menjadi inti diri... Menjadi rapi di hari yang sunyi.. Dan aku menjadi sunyi di setiap hari.. Karena api ku padam di tiup sunyi... Membuka album foto lama kuucapkan “terima kasih” Senantiasa didalam hatiku Kaulah yang membagikan keberanian Entah hari cerah, entah hari hujan Senyumanmu tak terlupakan Walau kenangan indah kita memudar Menelusuri bayangmu, dan Tetesan air mata membasahi pipiku Do’akan untuk bintang pertama di langit malam Ini menjadi kebiasaanku Menengadah langit senja Kucari dirimu dengan penuh kesungguhan Entah dalam kepiluan, entah dalam kegembiraan Senyumanmu t’rus kuingat Bila kau dapat melihatku dari tempatmu berada Dengan keyakinan kelak Kala kita bersama kembali Aku hidup selamanya Sebening tetesan embun pagi Sejarah sinarnya mentari Bilaku tatap wajah mu Ibu.... Ada kehangatan didalam hatiku Air wudhu Slalu membasahi mu Ayat suci Slalu di kumandangkan Swara lembut Penuh keluh dan kesah Berdoa untuk Putra dan putrinya Ibu..... Engkaulah wanita Yang tercinta Didalam hatiku Maafkan anak mu Bila ada salah Pengorbananmu Tanpa balas dan jasa Ya allah .... Ampuni dosanya Sayangilah Seperti menyayangiku Berilah dia Kebahagyan Di dunia juga Di akhirat Kisah hidupku tak seindah saat bersamamu Ketika kau memberikan satu cahaya cinta yang tak terganti Kau yang memberikan sejuta warna di kehidupanku Hingga ku dapat merangkai cerita manis bersamamu Ibu... Dirimu yang selalu memberikanku semangat hidup Membuatku ingin terus alami satu kisah manis yang tertulis Yang tak akan pernah hilang sampai kapanpun Karena ku ingin menulisnya dengan kasih yang ku miliki Ibu... Aku ingin kau yang selalu ada di sampingku Ketika ku menangis ataupun tersenyum Ku ingin kau selalu bersinar dengan cinta tulusmu Karena ku tak mampu menopang hidup tanpa sinar cintamu Ibu…Impianku adalah kelak dapat berkumpul bersamamu di Syurga Illahi Tersenyum tanpa ada yang tersakirti Bahagia tanpa adanya air mata yang melukai hati Dengan penuh keridha’an Illahi Kala senja di telagasaat surya bergegas ke peraduannyabersama sahabat sekaryarembuk kami saling sahaja Perlahan pramusaji menyelaabang-abang dan kakak pesan apaseraya menyodorkan daftar menunyakami pun sedia tulis segera Elok nian persahabatan Terikat erat jujur setia Duhai teman handai dan taulan Moga ini takkan terlupa Hari makin petangnyabersiap kami pulang segerasatu hal yang takkan dilupasepasang omelet telur tanpa dagingnya Kebanyakan insan di dunia ini suka dengan Yang namanya pesahabatan Baik bersahabat dengan teman sejenis Maupun bersahabat dengan lain jenis Karna persahabatan itu indah Apalagi dengan sahabat sejati Sahabat yang slalu menemani Hampir semua dari meraka yang bersahabat Mengakhiri persahabatan mereka dengan cinta Tapi… hampir tidak ada satu dari mereka Yang bercinta Mengakhiri cinta mereka dengan persahabatan Dulu saja…… saat masih bersama Dialah yang jadi topik utama dari hampir semua Pembicaraan dengan siapa saja Kita pasti siap saat dibutuhkan, dan Mau ‘gak mau kita pasti peduli Akan keberadaan dan keadaan si dia Karna saat itu, hanya yang terbaik, terindah Mempesona dan seolah-olah tak ada satupun cacat di dirinya Tapi saat dia jauh dari kita Dia adalah seorang pertama yang mengisi kebencian Di dalam setiap sudut, rongga dan ruang di hati kita Karena…… Benci itu ungkapan rasa kasih sayang kita Memang sich…… Hampir semua dari mereka saling bermusuhan Setelah percintaan itu berakhir, dan Dipastikan tidak ada satupun yang menba Menjalin persahabatan dari sisa-sisa Rasa sayang yang mereka bubarkan Asik kali ya… Jika kita menjalin persahabatan Dari retaknya pengalaman asmara kita Kita pasti lebih ceria dengan itu Dan kita akan lebih siap dengan Kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya Karena kita sudah tidak terikat Dengan status yang dimiliki masing-masing dari kita [Januari ] “EG” Saat kau dan aku memulaiku rasa getaran kencangmungkinkah itu rasa ungkapan kebahagiaan Hanya ada satu surya di duniatetapi ada berjuta bintang di langitbegitupun aku hanya ada satu hati untukkutapi ada banyak cinta untukmukesejukan bukan hanya saat kita merasakan silirnya angin indahnya ombak yang menggulung ataupun burung yang bernyanyitetapi kesejukan itu terasa saat kita bersamadalam suka maupun dukaselalu kupanjatkan doa tuk sang Illahi agar kita selalu bersamatoday,tomorrow and forever Saat kau bersedih ataupun risauku hanya ingin mengatakan" You and me best Friend ever and i love you friend Cinta... Disaat kau hadir dalam hidup ku kau merubah segalanya Kau mengisi ruang di hatiku Disaat aku mulai merasakan indah nya cinta disaat itulah aku harus merasakan kepedihan Terlalu cepat bagi ku untuk merasakan kepedihan itu Begitu banyak kenangan manis diantara kita berdua Kini hilang begitu saja seperti air yang mengalir Aku sadar kalau ternyata cinta juga dapat mendatang kan kesedihan Rasa sakit kepedihan dan kebahagiaan membuat aku lebih dewasa dan lebih mengerti tentang apa itu cinta Bila esok cinta menjelma Rasa murni hanyut membasa Sinar mentari menyilaukan mata Dalam hakekat rasa Bila hati mengalir cinta Bencana duka mulai meluluhlantarkan semua Rasa tergenang dipalung cinta Walau tersumbat oleh kerasnya hati Walau topan melanda bumi Dan tetes hujan telah berhenti Jika mata adalah hati Izinkan aku untuk memandangmu selalu Jika telinga adalah rasa Izinkan aku mendengar suaramu selamanya Jika doa adalah cinta Izinkan aku selalu memohon kepada Tuhan Agar engkau menjadi milikku selamanya Anakku...... Kamu selalu membuat hati mama bahagia Kamu selalu bertingkah lucu di hadapan semua orang Kamu selalu ceria sepanjang hari Anakku yang mama sayangi..... Janganlah pernah kamu bersedih Janganlah pernah kamu sakit Agar mama tidak ikut bersedihAnakku..... Mama selalu sayang dan cinta sama kamu Semua juga sayang dan cinta sama kamu Cintaku ini hanya untukmu anakkuI Miss u mychildren.... Aku ingin mengenalmu Lebih dari beribu orang yang kau kenal Tapi sikapmu membuatku gugup Seakan ku tak punya sifat Memanusiawikanmu adalah bentuk rasaku Kau tak kenal rasa ini Hanya puisi kecil Yang selalu terbaca dalam duniaku Secarik demi secarik tertulis Luka korban rasa Tapi tak bisa menyalahkanmu Karenamu aku bersajak Seketika mulut itu berkata.. Aku bahagia.. Seketika mulut itu berjanji.. Aku percaya... Ku kira tuhan telah menyiapkannya untuk ku selamanya.. Iya.. Dia yang ku kira selamanya akan menjagaku.. Menyayangiku.. Membahagiakanku.. Semua memang telah ada.. Tetapi ternyata itu semua hanya sebatas hadiah dari perkenalanku dan dia.. Lalu mengapa kita bersama... Hingga aku telah membangun mimpi mimpi indah bersamanya.. Seketika itu mimpi telah tenggelam dalam larutnya cinta.. Cinta yang kini telah menjadi luka.. Lalu kepada siapa aku harus marah dengan janji janji yang selalu terucap.. Semua kosong.. Cinta adalah perasaan.. Dari perasaan timbul lah mimpi dan harapan.. Seketika itu mimpi datang dari cinta kita.. Dari janjimu yang terucap namun tak terbalaskan.. Tetapi bukankah semua selalu ada balasannya?? Jika janji itu dibalas dengan kekosongan.. Maka disitu lah tuhan mulai berencana. Bukan tak mengindahkanhanya saja cerita ini telah usaitak perlu pertemuan untuk kebahagiaanjuga tak perlu tusukan untuk menyakitislamat tinggal bintang bersinarjadilah yang paling terang Jika kau temui bulanmampu terangi malam musambut saja dengan senyum merekah mujika kau dapati mentari melindungi mudekap dia dalam hari mu Kau terbaik yang pernah ku temuidalam dunia mayakudalam angan dan pandangan mataku Aku pergi juga kautanpa sentuhan juga tatapansama sejak awal pertemuan itu Tatkala semua insan terbuai dalam impian Kuba mengambil tirani kesunyian Kugerakan tangan mengambil sebuah pena Pena yang akan menggurat esok Penuh harapan Kutulis satu nama dalam sanubari Kubayangkan seraut wajah dalam pikiran Kusatukan dengan suara hati Menggapai perasaan Yang kucita-citakan Malam.. Sampaikan suara hati dan keinginanku Alunkan buat dia Sebuah nyanyian rindu Biarkan dia terlelap Dalam impian yang indah Tuhan.. Biarkanlah semua cita dan harapan Menjadi sebuah kenyataan Tak sadar ku telah meneteskan air matakusaat ku melihatmu tersakiti . Saat kau terbaring lemah diatas tempat tidurakupun meneteskan air mataku kembali . Tapi ku sadari kau bukanlah miliku lagi Rasa sedih dan senang ku berbaur menjadi satu Sedih karena kau bukan lah miliku lagi Senang karena kau telah bahagia dengan seorang kekasih barumu Katakansedahan perih telah habisterbayar dga angan santunteriak nurani Lihat akumembaca hatilaun terbelah dilain sisiberharap mimpitak menuliskan keindahantentang satu bidadari yang kukenali Katakan lagisemu rindu salamkan pilu berbait lukatengkarku sendiri untuk malam yang dilahap sunyisedang ingatku terus menipu rapuhnya aku Kau ada yg mendukungaku sendiriankau bercanda tawa dgn kegembiraancukuplah aku tersenyumdi keheningan. Seiring berjalannya waktu Aku dapat melupakan masa lalu Dapat bangkit dari perasaan galau Semua itu karenamu Kehadiranmu saat ku hampa Ketika hatiku kosong tanpa irama Dirimu bagai lagu dalam jiwa Yang selalu menyanyikan asmara Saat sepi menyelubungi semua rasa Dan dalam kesendirian Aku belajar setia kala jauh darimu Dan dalam kerinduan Aku belajar percaya meski tak bertemu Lalu, dalam kenangan bersamamu Setelah waktu harus memisahkan Aku belajar tentang bab pengertian Tentang saling perhatian dari hal-hal sederhana Tak mudah marah dan egois atas suatu persoalan Dan rasa saling keterbukaan penuh diantara kita berdua Diluar semua itu Aku begitu menyayangimu Sampai tak ada kalimat yang bisa menjelaskan Karena Cintaku padamu sudah terlanjur begitu dalam Bila ku ingat tentangmu dalam rapuhnya hatiku semua kenangan yang kini terkubur oleh rasa sesalku tuhan tunjukkan bila jika aku memang yang salah di saat kau putuskan takdir kami tuk berpisah, Kini kan ku hancurkan mimpikuyang dulu talh kita rangkai dan biarlah kenangan yang jadi bukti betapa berartinya kau untukku, Kita hidup di dalam dunia yang penuh tanda tanya dan tak mungkin kita rubah segala kenangan indah yang kita arungi bersama pahit asam manisnya tlah kita lewati bersama, Ku tak pernah berfikir kau tlah pergi jauh untuk selamanya meskipun kau tak berada di sisiku tp aku selalu merasa bersamamu dan kau bagaikan angin di bawah sayap . Ku cinta kau selamnya fitra utami ismail umi Kaki mungilmu sedari tadi menyusuri jalan Memegang gitar kecil yang lusuh sama lusuhnya dengan pakaian yang melekat di tubuhmu Menyanyikan kepiluan Tanpa alas kaki, tampa penudung kepala Dengan lincahnya kau menyalib diantara mobil berdesakan Sambil memegang tangan tangan kecil adik perempuannya yang menadahkan kaleng berkarat Dengan sabar membimbing langkahnya yang terseok Terkadang adiknya harus bertengger di bahunya Kala mata sayu si gadis keci kelelahan dan memandang gusarpenuh hasrat pada makanan yang terjaja di jalanan Terasa miris... Ketika tanganmu menutupi pandangan adikmu yang mulai nakal... Menangis menunjuk makanan makanan itu Aku tahu pasti kelaparan melilit perut mungil mereka ditengah pengapnya kota ini Adakah kau rasa sedihnya hidup ini??? Berat nian perjuanganmu tuk hidup Demi sesuap nasi... Ntahlah Syukur syukur keringatnya hari ini untuk mengisi perutnya dan adiknya Kalau tidak:..... kasihan sekali Dengan lancang ku kutuk orangtuanya Yang tega membiarkan buah hatinya Meniti hari buruk di masa kecilnya Tiba tiba.. Aku rasa laparku menghilang entah kemana Aku memberi jatah makan siangku tuk mereka yang tak seberapa Mata si bocah menatap tajam penuh selidik Sedang si gadis kecil diam bungkam menatap sebungkus nasi itu penuh hasratmenyakitkan Sebuah senyum kecil meyakinkannya Aku berlalu Dari jauh kutangkap tawa mereka Yah... itulah hidup selalu butuh perjuangan Tuhan dengan bijaknya mengatur sebuah kehidupan untuk dipelajari Sebuah nikmat yang lebih baik untuk disyukuri Tapi tak memjadikanmu tinggi hati Sinar Sejajarkan tangkai dengan bayang Buat kembang dangahkan mahkotanya lurus tegap Yang tulis linglung bait cinta Pecahkan kelesah antara pelukan mesra Sedikit tumpah, Segelas bening rasa yang kau sendiri jaga Ini bukan, tidaklah iya Sebagai cadar yang sedang membina perasaan Bahwa rasa kita menggerogoti tingkah Kasih.. Limbung, Kerana berlayar akalmu Bahwa aku mencakar tajam untuk merobek, merah waru Yang kau lukis di kalbu Berjumpa lagi dengan kawan kawan Ku bawa rasa rindu yang sangat menggebu gebu Malam ini akan sangat menyenangkan Karna semua berkat kalian Kita bercanda bergembira menggoda wanita Tak kurasa ku punya luka Seakan semua terlupa tertutup oleh tawa Kalian semua sungguh mengasikan Di dalam hidupku selalu terkenang Besok lusa kita akan terpisahkan Kepada angin ku sampaikan kalian takan terlupakan Hujan.. Kedatanganmu membawa dingin yang menusuk qalbu Perlahan merasuki jiwa Menenggelamkan puing-puing perasaan Yang telah lama membangkai Hujan.. Aku mohon padamu sekali ini saja Jangan pernah kau biarkan bangkai perasaan yang telah lama terkubur Hanyut bersama derasnya air yang engkau bawa Karena bagiku Kenangan itu adalah motivasi Kenangan itu adalah indah Kenangan itu adalah semangat hidupku Kenangan itu adalah sebuah prahara Hujan.. Mengapa? Mengapa kau buat aku jadi begini? Mengapa kedatanganmu begitu berarti? Hingga membuat aku lupa Akan siapa diri ini yang sebenarnya Lalu jatuh bersama air dan terhanyut oleh harapan Yang tak mungkin tertembus oleh ruang dan waktu Hujan.. Inikah balasanmu untukku? Kau hanyutkan semua harapanku Tak ada satupun yang tersisa Menba merangkai kisah baru yang mengerikan bagiku tapi.. Tapi sekali lagi ku mohon padamu Kembalikan kenangan itu Biarkan aku hidup bersamanya Biarkan ia tetap bersamanya dalam kesendirian yang terbalut luka hati yang tak kunjung sembuh Masih terselip bayangmu Dalam ingatanku… Tawa dan canda itu Belum pupus dimataku, Kau masih hidup dalam ingatanku… Ku tunggu engkau tuk kembali walau entah kapan Karna masih ada sesuatu yang harus kau tau dariku.. Tentang cinta yang belum sempat ku ungkapkan Tapi sungguh… Bisikan angin itu bohong…. Kau belum pulang.. Kau masih hidup… Karna masih nampak jelas bayangmu dalam ilusiku… (seseorang dimasa lalu yang kini telah tiada) Aku memang bukan pujanggayang mampu menuliskan sebuahkata-kata indah setiap harihanya untukmu Tapi lihatlah.. dengan segala kehormatan hatiuntuk menyanjungmuatas nama cintadari caraku menyampaikansebuah puisi cinta untukmu Mungkin memang tak indahselayaknya penyair hebatdengan kalimat menyentuh hati Tetapi ku pastikandengan kerendahan hatibahwasanya ini adalahcurahan hatiku akanrasa cintaku padamu Buih Sesal yang kian membuncah Memecah tangis yang lama tersimpan Maafkaan... Andai aku mula deritamu.. Bukan niat hati menggores pahatan luka Bukan sengaja tirai yang kusekam membakar kasihmu Andai mungkin engkau ijinkan Biarkan langkah kaki menjauh pergi meninggalkan bilik asa yang tengah kita bangun Aku. tak berani berharap apapun lagi.. Luruhnya kabut dimatamu telah menghanguskan seluruh ketegaranku Maafkaan.. andai kau memahami Niat hati membungkus beban berharap senyumanmu Jika itu ternyata melukaimu.. Maafkaan... Hanya kata itu yang sering terngiangfatamorgana menyilaukan matakejujujuran adalah hal langkakebohongan enjadi biasa Hatiku berputar tak tentu arahresah menggeliat membenarkan lukafikiranku beradu pada argumen yang bedamelesatkan keangkuhan dimata dunia Aku benci dengan semua yang adatak ada lagi kebenaran yang memebetulkan dustahanya ketidak adilan yang merajalelatak ada lagi setitik embun penyejuk luka Malam ini tak seindah yang lalu hampa terasa Sunyi yang terasa menyayat hati Membuat luka yang teramat sakit Begitu sunyi malam-malam ku begitu juga yang hati ku rasakan saat ini Begitu sakit hati ini hingga ku tak mampu tuk menahan nya Hingga tangis pun tak dapat ku bendung lagi Derai airmata tak mampu tuk mengurangi rasa sakit nya hati ini Apa yang harus ku lakukan Tak ada yang mampu tuk mengobati hati ini Kau pergi begitu saja Tanpa alasan yang jelas Hingga ku di sini terpuruk Dan kau tak peduli kan itu Mengapa kita harus bertemu? Mengapa kita harus saling kenal? Mengapa kita harus menjalin cinta? Jika pada akhir nya kau pergi dengan yang lain Dan hanya meninggalkan bekas luka di hati Ku tak pernah meinginkan ini terjadi Kau tau itu Tapi mengapa kau lakukan ini pada ku Seandainya ku dapat memutar waktu Akan ku ulang kembali Dan aku ingin kita tak saling bertemu Kita tak saling kenal Dan kita tak pernah menjalin cinta Hingga aku tak perlu merasakan... Sakit nya kau tinggalkan... Sekedar manatapnya Sudah cukup memberiku kebahagiaan Senyumnya begitu menyejukkan jiwa Pandangan matanya menyiratkan cinta Nafasnya bagaikan aroma taman bunga nan wangi Sungguh memberiku kedamaian Tutur katanya..... Mengalun indah bagaikan syair lagu nan syahdu Belaian tanganmu sungguh lembut Selembut kapas putih nan suci Oh....... cinta...... Rasaku akan cintanya Tak terucap oleh kata Di hati ku merasa Kaulah yang kucari Kunanti selama ini Datanglah padaku Temani aku Sepanjang hidupku Hingga akhir hayatku Dan berjanjilah hanya aku di hatimu hanya aku Malam ini ingin keheningan Malam ini ingin kesendirian Dan malam ini aku duduk dibawah sinar bribu bintang Berhembus angin kencang Membelai rambutku Mengusap keningku Merangkul jiwa ku... Begitu tenang hasrat ini Walaupun hanya berselimutkan angin malam Dan nyanyian kerindua Dan nyanyian kerindua Dan nyanyian kerindua Dan nyanyian kerinduan... Terdiam q membuka auraku Untuk orang yang slalu aku sayangi Agar dia slalu ada dihati Inilah hidupku harus aku syukuri dan kujalan Deng Sabtu,// Setiap hari, penuh dengan harapan Harapan itu mewarnai dan menyinari dunia ini Seperti pelangi yang mewarnai langit Dan matahari yang menyinari bumi ini Andai kata harapan itu lenyap, Hidup terasa susah Hidup terasa suram Hidup akan terasa tak berwarna Kita harus berharap setinggi mungkin Kita harus berharap sebanyak mungkin Kita harus berharap sedalam mungkin Harapan itu, berasal dari dalam kotak kecil Yang kecil tapi bermakna Kotak harapan yang berguna bagi semua orang Kotak itu, bernama otak Kotak harapan yang dapat mengubah dunia Kotak harapan yang tak ternilai Janganlah berhenti berharap Karena harapan membuat kita sukses --- No. Urut: Tanggal Kirim // :: We ever figh so strict The story what I feels I wanted to left The walls that I want to build it againI never want to destroy it anymoreI want to build it once again Never I want to make it fall down again Just forgive something what we used to At the first gaze, we fight We told about the stories that should be untoldI snap you and you snap me And I just walk down the strairs and left you behindI never think that you're so kind You're so pretty when I realized Your natural curly hair is so beautiful Your gaze really sweet everytime I look at The smile that I want to get You always smeel good Really I glad I know youI don't want to miss this timeI'm not arrogant, I'm not pretty at allI'm not smart enough to tell youI'm regred to snap you before Just want to get closer to you right now Don't do something rude that we used to We're rude, rough as stone Red as flame to blameI never see something best in your eyes before Sometimes I tease you like you're a murder Please forgive me That something what we used to draw in our life paper Karena aku tak mampuengkau pergi tanpa sebabkarena aku tak pintarengkau lari dari hidupku Apa lagi yang kau cari darikusepenggal asa itu yang kumiliki dan senyum yang sederhanatak mampu menorehkan sepenggal asa buatmuaku tak tahu mesti bicara apalagi denganmu .. Kadang hidupku tak kumengertiaku hanya berharap semua sesuai dengan harapanku walau pahit sering kuhadapidenganmu aku ingin berbagitapi engkau selalu berlari sepanjang nafaskucepat tapi melelahkan ....... Dalam bisik-bisik angin Yang meluluhkan kesunyian Juga burung-burung malam Yang setia menasbihkan nama tuhan Menggema-gema menikam kegelapan. Di bawah rintik hujan Dalam pertarungan Pikiran dan perasaan Atau tentang perenungan-perenungan Yang datang menjolorkan kenikmatan Juga tentang kerinduan Yang tak akan terselesaikan Di balut malam yang mencekam Untuk menelanjangi setiap bimbang Rindu dan dendam Padam, padam. Titian perjalanan singkat tlah membawa langkah ini ke dalam sebuah dimensi Seraut keindahan tlah menjadi fatamorgana dalam setiap nuansa Dalam gelap, terang, sepi dan di dalam keramaian selalu membuai Perjalanan itu menjadi sebuah nota dalam catatan kehidupan Berukirkan senyuman disetiap goresan Berbingkai mawar dan harum melati dalam galeri cinta sejati.. Dia adalah sebaris puisi-puisi pengisi sepi dalam setiap rasa rindu Dia adalah tetesan-tetesan embun pagi yang setia memberi nuansa Dia adalah kicauan burung kenari yang riang menyambut mentari Dia adalah dirimu yang tidak pernah beranjak dari sepinya rindu Hai.. mawar merah ku, engkau adalah kegelisahan ku Engkau adalah butiran embun pagi itu Engkau adalah makna disetiap puisi ku Dan engkau selalu disini, dalam jiwa dan mimpi ku.. ibu bagaikan matahari ya slalu menyinari ku.. ibu bagaikan pelangi memberikan ku warna kehidupan.. ibu yang slalu membuat ku kuat dan tersenyum.. ibu juga yang memberi kasih sayang nya padaku sampai akhir napas ku.. hari berganti hari.. detik berganti detik tak terasa umurku sudah tahun. aku tumbuh dewasa dengan status sebagai mahasiswa.. aku dulu anak manja kini telah dewasa... tumbuh menjadi wanita yang kuat.. ibuku sayang. begitu besar pengorbanan mu.. kasih sayang mu. yang tak pernah mampu untuk ku membalas nya.. saat aku masih bayi. kau terjaga siang dan malam hanya untuk menjaga ku.. menyanyikan ku lagu sampai aku tertidur.. A ba ta tsa Jalan menuju surga Lempang lengang tanpa bekas tapak siapa Ja ha ho kha Jalan neraka bejibun jumlah Saling bersimpangan nisbi sapa Dal zdal ro ja Terjal menukik sering diubah arah Arah Surga hati, titisan jiwa murni Terbelah, mudah tergoda Sin syin sod dho Menangis batin menatap ridhotho' dlo' ‘AinGein Fa’ kof kafLam Warna batin bersulam-sulam Mim nun wau ha lamalif hamzah Kurang satu langkah Ya’Pintu surga terbentang dalam kepastian Lewat rangkaian a ba ta tsa dalam firmanNya Melewati kabut malam Menggaung aurora alam Menghujam pucuk-pucuk dedaunan Tertulis dalam lontar kehidupan Melekat seindah rangkaian makna Alam bertekuk Ingin pula memasuki Kala turut menjiwai makna Tata hikmah a ba ta tsa kalimah Syahadah hatiSurgawi..... Kertonegoro, April Salam, Berangkat Dari Hati Untuk Menumbuhkan Energi Positif Harum nama mu.. dikenal para wanita semangat mu.. kegigihan mu.. menggapai mimpi penuh perjuangan.... Senyum mu... terpancar di wajah mu.... seolah menyapa ku...."Selamat pagi anakku, raihlah mimpi lepaskan bebanmu.... tuntunlah hatimu mengejar cita- cita...jangan.. janganlah bermimpi.. mendapatkan cita- cita tanpa perjuangan...."Tertegun ku memandangi . foto mu yang memberikan inspirasi bagiku... Oh, ibu kartini.. senyum mu membuat hati tergugah.. diri yang terpuruk... menjadi terhanyut.... Terbayang olehku jalanan yang penuh gelora.. tak kenal lelah mengangkat derajat wanita.. wibawa mu mengiringi mimpiku.. menggapai harapan dan impian .. Oh Tuhan .. dapat kah aku menjadi kartini yang baru kartini yang menggugah hati... kartini yang membangun negri... Oh.. ibu kartini... temanilah aku.. mencapai cita- cita dalam hidup ku.... Lingkunganku kini tak asri lagi Kala siang terasa panas kala pagi tak sejuk lagi Asap mobil mewarnai langit biru Tak ada pohon yang menghiasi Sepanjang jalan kulalui Betapa gersang bumi ini Dikala musim penghujan Banjir menyapa menghampiri kami Dikala hutan yang rimbun hadir Ditebang, dibakar Betapa malang nasib bumiku kini Bagaimana nasib bumi kelak Seribu tahun lagi pun ku tak mengerti Manusia semakin banyak jumlahnya Teknologi semakin maju Tanpa memikirkan dari apa Mereka mendapat semua itu Aku ingin bumiku rimbun Dimana pohon tak selalu ditebang Hutan tak selalu dibakar Aku ingin bumiku hijau Andai aku dapat berjasa untuk bumiku Alamku dan lingkunganku Ingin aku mengembalikan alamku Menjadi seasri semula Apa boleh buat Apa yang bisa kulakukan kini Wahai bumiku.... Kesunyian malam melepas sepi Dinginnya suhu penambah rindu Rindu akan pelukan Disini aku menantimu Menanti sang bidadari hati Penerang didalam hati Betapa rindunya hati Disaat engkau pergi Kini kedatanganmu yang ku nanti Menanti pelukan hangat darimu Dan semua canda tawamu Aku melihat kau hari ini, seperti biasanya Kau selalu menggenggam pena dan kertas putih Berjalan tegak dan rapi layaknya kuli tinta Sesekali membuka kertas senyuman pada lembaran bibirmu Pertemanamu dengan para tameng keadilan Yang berjaskan hukum, walau mereka tahu nanti kau tumpahi tinta diatas jasnya Menawarkan introgasi pada pencuri keadilan Hari ini kau ada janji dengan penyamung jalanan Dengan satu botol arak kau hipnotis mereka Malam yang gelap kau kau berkunjung ke hiburan malam Kau ikut mencuri ciuman para pemain hati Namun dini hari yang hening Kau mengasah penamu Persiapan yang jelas untuk membunuh mereka Menghancurkan kesenangan duniawi Esok pagi kita melihat kepala mereka digantung di halaman depan Ombak dan desiran pantainampak bersuara riaterhempas angin sepoi-sepoidedauan pohon bakau. Fenomena remajabermesrah kasihmeliputi area pantaiduduk manis bersamaberpelukkan penuh asmara Pesona Bandenganyang terpancarmenjadi wahana nyamanbercengkrama dengan pacarmembuka rayuan gombalberceloteh indah dan lebay Pasangan romantissemakin terlihat jelaskendati cuaca sangat panaspelukkan eratpun tak jua terlepas Mungkinkah Pantai Bandenganberanjak menjadi lautan cinta laut dimana pria berpadu satudengan gadis stastus remaja Jika memang iya. apakah Anda bergembiraataukah terbelalak kecewa?(Ahad, Juli ). Seiring waktu berjalantetap ku simpan cinta ink untukmukadang manis kadang pahitbukan rasa lidah tapi rasa hati. Kemarinjanjiku tlah terucap untuk menunggumukembali lagi menjemputku. Kasihdoaku slalu mengiringimuberusaha untuk kembali padakuuntukku dan hanya padaku. Aku yakin Tuhan kan bantu kita melewati beribu sarang penantianaku yakin atas kuasa-Nyacinta ini kan kembali pada ujung penantian Kata orang aku anak haramaku ba menba menjawab:BUKAN. bukan aku yang harammelainkan perbuatan ibu,bapak,bapak bapak dan masih banyak lagi bapakku yg lainnya... Karna pebuatan bejat merekalah maka terlahirlah aku dengan sosok kehampaan jiwa. Setelah ia melahirkan aku.. kini ia entah kemana namun akan tetapi namanya masih tercantum didaun pintu dimana biasanya mami menawarkan ibuku kepada pelanggannya.. Betapa malang nasibkuharus lahir dengan segumpal darah tanpa JIWA Betapa malang nasib ibuku Terlahir suci dan harus berakhir dengan sebutan:MANTAN WANITA TUNA SUSILA Wts) Memudarlah semua kenangan Di pelupuk hati hanya tersisa penyesalanku Tak ada lagi cerita Tak ada lagi cinta yang tersisa Aku dan Hatiku Merasakan sakitnya penghianatanmu Derita di atas derita Ku rasakan karena keegoisanmu Namun mengapa ? Aku dan hatiku tak bisa membencimu Apakah ini cinta Aku tak mengerti Aku dan hatiku telah hancur Aku dan hatiku telah sakit Karena dirimu Cinta..... Rindu hatiku berteduh dalam gelisah Bertemu kau aku lena kehampaan Nun jauh darimu sudut hati ini pilu Berjalanlah ku sendiri kesepian Nyalanya asmara begitu terang walau, Deru angin berhembus tak mampu padam dan Rasa rindu ini karna kamu Kamulah permata Diri ini memuja rindu tak bertepi Kamulah juwita Merusuh malam gelap gulita bersarang ilusi Bersulang.. untuk sesuatu yang tak ada Bersulang.. untuk ketidak bahagiaan ini Bersulang.. untuk semua sakit ini Menyadari ini bukan untuk merayakan sesuatu kegembiraanmelainkan untuk menertawakan air mata yang berguguranmengiringi arak-arakan keranda mayat yang riuh ramai adanya Tidak pula mereka berduka atasnyayang ada mereka bersorak sorai kegiranganbagai seorang gembel yang jadi raja Inilah perayaan yang amat meriahhingga iblis-iblis di neraka berjingrakan gembirahingga api-api neraka menari karenanya Tiap kali gelas-gelas itu bersulang Tiap kali gelas-gelas itu berdenting Bertabrakan kaca dengan kacaretak retak di tepi-tepibeling-beling berserakan kesana kemari Bertumpah tetes-tetes darah merahyang mengisi, memenuhinyake atas lantai dekat kakiku Tangan-tangan yang menggenggam gelas itusemakin kuat, semakin kuatmencengkeram tangkai gelashingga patah menjadi dua Terkejut.. maka terlepaslah genggaman itusehingga gelas itupun jatuhpecah berkeping-kepingmenjadi beling-beling Kala engkau berlalu. Dan arahmu tak lagi tertuju. Asamu tak lagi bersemu. Kembalilah. Jejaki langkahmu meski tlah jauh. Dan jangan berkeluh. Saat diujung awal kembali. Niscaya kau temui. Pintu hatiku menanti. Jendelaku belum terbuka. Meski suram berduka. Tapi mampu sambutmu bersuka. Kasihku suci. Hingga tak mampu membenci. Meski duka tlah kau beri. Sejuk-sejuk menggumpal kerinduan Akan sosok dirimu yang riang Canda wajahmu senang hatimu Air mataku rela terjatuh Sore hari kita bermain Mengejar waktu berlari kencang Bertepi pada rumah kecil Kita tidur bersama-sama Kau adalah segalanya Sikapmu tertanam di tulusmu Jiwamu meraba rongga mataku Rindu akan sosok dirimu Aku ingin bertemu denganmu Aku rindu dipelukmu Aku ingat senyumanmu Rambutmu, alis matamu Angsur waktu kau menatapku Di atas langit bersama Tuhan Menatap kedua tanganku Oh, kakak, aku rindu padamu... Tolong liat aku yang duduk termenung disini Sepi selalu menyelimuti hati ini Perih selelu menyayat hati ini Hanya luka yang mereka beri Hanya luka yang selalu mereka goreskan Tahukan kalian kalo aku sakit Tahukah kalian kalo aku terluka Tahukah kalian kalo hati ini selalu menjerit Tahukah kalian kalo hati ini menangis teriris perih Seandainya kalian tak mengharapkanku ada disini katakanlah Hati ini terlalu sakit Hati ini terlalu lemah Hati ini terlalu membisu Tapi hati ini tidak tuli dan tidak buta Hargailah keberadaanku. Rindangnya pepohonan.. kicauan burung-burung.. menemani langkah kakiku..kudaki...kulewati.. demi mendapatkan ilmu pengetahuan... Begitu jauh... tempat ku menuntut ilmu.. peluh yang menetes di tubuhku. takkan menjadi alasan bagiku.. Oh...tuhan.. begitu berat hari- hari yang ku jalani. dizaman teknologi ini.. kami bersekolah tanpa alas kaki... Ku lalui semua rintangan yang menghadang.. melewati lembah yang curam. menyebrangi anak sungai.. untuk meraup mimpi yang terelubung di angan-angan... Wahai.... sang penguasa....dengarlah...dengarlah... kenapa kehidupanku jauh berbeda.. dengan anak-anak kota.. di saat ku menuntut ilmu. derasnya air hujan membasahi.. gubuk kecil kami.. tetesan air mulai membasahi buku ku... Tapi.. semangat masih menyelimuti diriku... menjadi anak bangsa yang berprestasi..... dan merangkai mimpi.... Cinta.... Kau datang tanpa dikira Kau pergi tanpa menyapa Cinta .. Kau indahkan dunia Tapi tak lupa menaburkan luka Cinta... Jangan datang lalu pergi Jangan berbahagia lalu menyakiti Bertahun-tahun lamanya aku menba Berdamai dengan jiwaku Yang telah terluka oleh raga ini Tapi mengapa begitu berat rasanya jiwaku memaafkan aku Atas semua kesalahan yang pernah ku lakukan Walau lelah rasanya hati ini memohon Tapi aku tak peduli, aku akan terus ucapkan “Maafkan aku jiwaku” Karena hati ini tulus ingin berdamai dengan jiwaku Aku tak peduli seberapa sakitnya hati ini tersiksa Tapi akan ku jalani semua itu Karena aku tulus ingin berdamai denganmu wahai jiwaku Andai saja dapat ku putar lagi sang waktu Tak akan pernah ku lakukan kesalahan itu Tak akan pernah ku lakukan kebodohan itu Agar aku dapat berdamai dengan jiwaku Pada dekapan ibu, aku mendengar amukan keras itu Dia amat sangat menyala, tak lama petir belingsatan Amarahnya tak terbendung lagi, dan dikeluarkanlah semuanya Ibu, aku takut Kelud telah mengamuk, malam itu aku lupa akan kantuk Mengapa orang-orang panik bu? Ku pejamkan mata, masih dengan gemuruh-gemuruh Kelud Bagaimana dengan rumah kita bu? Dimana keluarga kita yang lain? Aku lelah bu Apa yang kau rasakan Kelud? Bisakah kita berbagi cerita? Ceritakan padaku, apa yang membuatmu murka Aku berjanji, akan terus bernyanyi di sampingmu Agar disaat kau hendak marah, kau tak perlu memuntahkan materialmu Debu yang kau tebarkan, telah mengotori sekolahku Lantas, dimana aku akan belajar, Kelud? Oh Kelud, dadaku terasa sesak, mataku terasa pedih Kurasakan napasku yang mulai tersendat-sendat Aku tak bisa melihat kepanikan orang-orang lagi Bahkan, aku tak bisa mendengar tangis ibuku lagi Kelud, aku telah di sampingmu Dan aku telah bernyanyi di sampingmu Agar, tak ada lagi kepanikan, dan tak ada lagi debu vulkanik Aku telah bernyanyi di sampingmu Agar, teman-temanku tak perlu kehilangan waktu belajarnya Jangan murka lagi Kelud, agar tanah Jawa tak lagi berduka Aku telah memenuhi janjiku Aku akan senatiasa bernyanyi, di sini, di sampingmu Apa arti cinta yang sebenarnya .?? Mengapa cinta kadang dibarengi dengan rasa kebencian . Apakah kau membenciku ? Ucapkanlah kasih . Kata-kata pedih pun kau tuturkan . Membuat diriku bertanya . Kepada semua orang . Apa arti cinta jika benci pun ada Apakah kau ingin membuang memori ini Di saat cinta datang tanpa benci . Tapi . Mengapa semua sifat dulu mu tak ada lagi Mengapa semua sifat mu saat ini memendam rasa benci Banyak insan yang mengatakan . Lupakan saja . Tapi . Ketahuilah kasih . Aku tak bisa melupakanmu lagi.. Karena kau telah menjadi separuh dari hidupku . Rinduku itu kamukamu yang merasa dan dirasatak perlu diucapkantak usah diungkapkan Rinduku itu kamucukup dimengertimohon dipahamilewat segenap rasamu Rinduku itu kamualiri jiwaku dengan kasihmusejukkan hatiku dengan untain keindahanmukasih aku rindu Wanita cantik berparas menawan Banyak penggemar dan hatersnya Bersuara seperti intan berlian Disebut-sebut jadi ratu sensasi karena beritanya Akulah princess Syahrini Perempuan yang cetar membahana Tak sanggup untuk hidup sendiri Cinta tapi gengsi menjadi sesuatu baginya Republik morena adalah kerajaannya Princess Syahrini adalah ratu di istananya Cinta sendirian adalah lagunya Bicara seksi dan kenes adalah ciri khasnya Akulah Princess Syahrini Jangan memilih aku bila kau tak setia Aku tak biasa bila kau tidak ada disisi ini Aku berada disini semua karena cinta Akulah Princess Syahrini Aku ada disini karena kau yang memilih aku Cauu. bellaaaa…. Ora urus sama haters disana sini Ulalaaa…Hush..hush. hush.. Sanaa…Sanaa…Sanaa Bojonegoro, Agustus Karya Imam Aris Sugianto Kenangan,.. Jangan berusaha untuk menghiburku Jangan tanya lagi bagaimana hatiku Usah Kau senyum kepadaku Seakan aku sedang bahagia Aku hanya ingin sendiri Tolong jangan melintas di benakku Sejenak... Aku ingin melupakan masa lalu Menyingkirlah sebentar Aku terkadang benci denganmu Namun kadangkala Merindukanmu... Dan kutulis ke dalam puisi-puisiku Dirimu sangat berkesan Saat mengabadikan sebuah kebahagiaan Dan begitu menyakitkan kala membingakai sebuah kesedihan Tolong... Jangan berkata apapun Tentang mantan atau wanita manapun Karena aku Hanya ingin menenangkan jiwaku Sejenak ku terpaku Sajak lagu lantunan hatimu Mampu membuat ku terdiam Meresap makna lagumu Lantunan lagumu menggugah relung sukmaku Merasuk perlahan dalam ragaku Melantun bersama denyutan nadiku Diiringi irama detakan jantungku Lantunan lagumu Semakin membuatku terpesona Membawaku melayang kedalam angan Menggapai sebuah bintang cinta Lantunan lagumu membuatku semakin terpukau dalam cinta Lantunan lagumu benang merah cintaku padamu Tanpa sengaja kusaksikan kembang bermekaran, Tanpa mengerti siapa dan untuk apa Lalu mendengar angin yang terucap perlahan Mengantarkan hening pada belai dingin kebisuan Serasa menyapa dunia bersama seraut kabut beriring lembut. Perlahan jejak bisu itu kembali menyatu Membelai kerinduan akal bersama senandung hayal Menerka bahkan berderai arti meski tak mampu berbunyi Tuk menjadi saksi kembalinya bingkai penghias memori. Sejenak rebahan suara ombak menepi sayu Tak ingin kembali, untuk tetap menepi dan bersaksi Tentang persembahan selaksa meski semua tak nyata Dan tersadar jika hanya arak-arakan sayup rindu beku Pada pagi itu, seperti nafasku yang kini masih bernuansa merdu. Pada akhirnya ku tetap beranjak pergi Sembari menyapa rumput liar yang kian mengingatkan Tentang jutaan nafas tawa pada akhir cerita Antara aku dan persembahan waktu Dijalan itu, bersama langit yang masih membiru. Kegelisahan menjelma menjadi kerinduan Menjejali jiwa gersang tak bergairah Menimbulkan sakit tak temui obatnya Meninggalkan sobekan luka tanpa jahitan Kasih sayang Adakah harapan yang menyapa dalam gelapnya malam Atau hanya ruang kosong yang tak menyimpan sepucuk asa Membiarkan rasa tak acuh akan keadaan Menaburkan Mawar duka yang menyisa kenangan Tak henti hati berbisik Mengucap satu harap Untuk bertemu disuatu hari Saat bintang- Bintang berkerlap kerlip menyapa Saat Bulan dengan sumringah menampakkan wajahnya Saat dimana kerinduan terleburkan bersama leburnya lilin yang telah membakar dirinya Bersama hilangnya malam ditelan oleh terbitnya pagi yang indah Di hari saat janji suci diucapkan Untukmu dua hati yang tenggelam dalam lautan kerinduan Untukmu sekeping hati yang mengharapkan pertemuan Untuk kita yang ingin meluapkan rasa Dalam keyakinan arungi lautan baan untuk menggapai pulau kebahagiaan Kucari.. Disini ternyata dirimu Sosok orangtua kedua dalam hidupku Pernah aku ditegur Katanya untuk kebaikan Pernah aku dimarahi Katanya memperbaiki kelemahan Tapi terkadang. maaf Aku menumpulkan diriku untukmu Mata tuamu tampak lelah Tapi tekad hatimu keras Seperti pisau baja Kau tempa kami Kau asah kami Hingga kami menjadi tajam Kenapa kau tak marah Apa hatimu tuli Kenapa kau diam Apa mulutmu bisu Hingga kau teteskan airmata itu Melihat betapa nakalnya tingkah lakuku Walau aku selalu menyangkalmu Kau tetap berdiri di depan Wahai sang guruku A letter to God, I write About the stars and the clouds About the dreams and reality An eternal memory, within me Putting the shadow behind, I learn to fly Leave it alone with all the memories Running so far, far away Dreaming all night, tell a story Fell on the ground, my own Your existence's undeniable As long as the sun's shining the days As far as I'm breating the air Turned me around, sometimes Watching you, never left me behind Realize there's no place for you to go Know you now, part of my life for whole Dalam bayang-bayang kesendirianku Batin ini merintih sedih dan perih Seakan ingin mengejar hadirnya jiwamu.. Namun kau lari,pergi entah.. Hampa yang selalu menemani Tenggelam dalam lautan hitam kelam Bayangmu tak pernah hadir lagi, sepi.. Nyanyianmu seakan bagai syair-syair Nelangsa... Kepakan angsa itu tak dapat lagi menari-nari Angkasapun seakan enggan untuk mengerling Dan sang raja malampun bermuram durja.. Tuhan. izinkanku menyanyikan syair keabadian Meskipun nestapa dan nelangsa menjaga Sampaikan bahwa nelangsa merajai jiwa Keabadiannya akan menjelma Selamanya.. La Purnama Shari Disini aku berdiri Disini aku terbiasa mencari rupiah Demi sesuap nasi Demi sebuah Penghidupan Di panggang panas terik nya matahari Kaki ini terus berjalan Hingga tampak urat-urat kaki melekat ketat di kaki Berjalan berkilo-kilo Melewati jalanan yang panjang Jalanan yang terjang Yang kapan pun siap menghadang maut serta disambut dengan matahari siang yang terik Panas matahari membujur kearah ku Dan siap dengan sergap membakar tubuh renta ku Tapi semua kulakukan dengan ikhlas Dan menerimanya dengan sabar Karena ku yakin semua ini ada hikmahnya Aku percaya Setiap hal yang dijalankan akan berbuah manis Asal sabar dan ikhlas menjalaninya Rezeki yang kudapatkan adalah rezeki halal Rezeki untuk buah hati tersayang ku Senja kala suryakencana Edellweis mekar kekuningan Harumnya menusuk jantungku Abadinya mengagumkanku Aku pernah berjalan diantara ranting-ranting patah Yang ikhlasnya jadi peganganku Aku sudah pasrah Bilamana awan itu telah hitam Oh.. sebentar lagi hujan Apiku padam Mimpiku padam Hatiku tidak Senja kala suryakencana Aku bersimpuh . Kemarau panjang menerjang Sedikit pun tak mencairkan hatimu menggerakan bibirmu pun tak Apalagi senyum itu Apakah sembilu itu masih melukaimu? Atau ada pedang menghujam punggung mu? Tak terhitung kata maaf keluar dari mulut ini Sedikit pun kau menoleh pun tidak Hey bidadari Apakah kau memang bidadari? Yang dulu slalu ku dekap Tergores debu pun ku tak rela Apakah masih ada senyum untuku? Entahlah bung Bidadari kini mungkin menangis Karna telah mengenalku Aku memang tak secerah sinar bulan Mungkin akubjuga tak sesejuk embun pagiTapi... Akuvakan berusaha menjadi seperti itu Bukan menjadi bulan Yang sinarnya akan hilang saat pagi datang Tapi aku ingin menjadi matahari Yang bisa menyinari bumi kapanpun itu Aku juga tak ingin menjadi embun Yang datangnya di pagi buta Dan jarang diperhatikan oleh manusia Tapi akubingin menjadi pelangi Yang selalu terlihat indah dengan setiap warna yang dimilikinya = No. Urut Tanggal Kirim // :: Ku berlari ke jauh hari Mengejar sang penguat diri Tuk jadikan ia bunga kasturi Yang akan menjaga harga diri. Bukan ia matahari pagi Bukan ia bulan malam hari Tapi Ia yang setia menjaga pelangi Pasti akan menemani dan mewarnai indahnya hidup setiap hari. Harus aku mulai dari kata apa untuk menggambarkan betapa hati ini begitu banyak rasa di dalamnya Apakah kata " Ketulusan Ataukah kata Keikhlasan Karena semua kata itu menggambarkan kata hati yang sebenarnya Ingin aku melihat dia yang aku cinta bahagia, walau bahagia itu bukanlah dengan aku yang begitu mencintanya... Sungguh itulah Ketulusan yang aku miliki... Namun untuk memastikan sebuah kata Ikhlas dan mematrinya di dalam lubuh hati alangkah sulitnya Hatiku sulit untuk berkompromi Berkompromi dengan rasa cinta yang terlajur melekat di kisi kisi hati Sulit untuk dapat menerima bahwa sakit itu ada Namun rasa sakit itulah yang dapat membuat yang dicintai bahagia Ikhlas menerima kenyataan bahwa kita sudah tak lagi bisa bersama... Melepaskanmu membutuh waktu dan pemikiran yang panjang Melupakanmu pun membutuhkan waktu yang tak pernah ada kata cukup hingga rasa sakit ini perlahan menghilang dan pulih sama sekali Karena sesungguhnya tidak sedikit kesedihan ada di sana Tidak sedikit Keikhlasan yang aku butuhkan untuk melepaskan cinta Ada banyak perasaan yang berkecamuk di dadaku Untuk menentukan sebuah pilihan yang sulit dalam sebuah sisi kehidupanku Menetapkan hati agar tak ragu Menguatkan hati agar tak lemah Mengikhlaskan hati untuk dapat menerima bahwa semua kata cinta dan sayang sudah tak mungkin lagi ada diantara kita Kata sayang dan cinta, harus kita simpan dalam lubuk hati terdalam dan menjadi milik kita di masa yang lalu Bersama banyak kenangan yang tersimpan dalam file file kelabu diingatanku Menetapkan hati bersama sebuah kekuatan Maha Dahyat yang selalu siap membantuku melalui sebuah jalan dan takdirku yang telah ditulis Nya dalam kitab Nya Disaat kusadari bahwa semua itu adalah garis yang telah Dia tetapkan bagiku... Disanalah Ketulusan dan Keikhlasan itu harus aku patri di dalam dinding kehidupan yang baru... Agar aku semakin lapang untuk melepaskan apa yang harus aku lepaskan demi sebuah kebahagiaan hanya karena Dia Membuat sebuah kebahagian yang sebenarnya adalah mendoakannya agar terus bahagia dalam kehidupannya Dan selalu dalam banyak kebaikan Aku ingat kata sahabat hatiku bahwa cinta tak harus memiliki... Itulah cinta yang sebenarnya sedang aku jalani dan harus aku ikhlaskan Mencintai itu lebih mudah namun melupakan itu adalah hal yang sulit, namun aku bukan ingin belajar untuk melupakan Tapi aku akan terus belajar untuk bisa menjadi lebih kuat dan terus bertahan untuk menjadi bertambah kuat Sebuah perpisahan benar benar menyakitkan namun apapun itu hidup terus berjalan menapaki rel yang telah ditetapkan oleh Sang Penguasa Jiwa Aku takkan melemahkan hatiku untuk hal yang tidak diinginkan Nya Karena aku percaya ada hal terindah yang lebih indah.. yang akan membuatku sangat bahagia Telah Dia persiapkan buatku Hari itu pasti.. janji Nya pasti Aku akan menunggu... When I was born Even I didn't know everything What I only knew Was you Even when I uldn't speak anymore You never stopped To talk everything with me Which I even never know now But you never stopped To show how much you love me Even when I was mad Yeah..I was mad to you How many times I try to understandI still can't understand Why do you always love me After what I've done to you The only one I know Is that I absolutely love you Even when I didn't know who you wereI just know I love you Aku terdiam lagimenghitung seberapa banyak air mata yang jatuhtidak kah Kamu pernah berpikit kalau Aku pun juga ingin bahagiatapi aku hanya hancurterus hancurdirumpun yang bergoyangaku mencari letak tawatapi yang ku dapat hanya luka Melaskari ku dalam tangis tak henti Aku tak bisa bebas Aku ingin mematahkan peraturandan menjadi diri ku yang lain Tidak bisa kah Aku? Ku tatap jemari gemetar ini Aku ingin melangkah majumerajut jalinan yang pernah hancurdan menjadi diri ku yang lain Tidak bisa kah Aku? Ku buka pintu laksana bahteranamun kejora nya hanya jatuh lagi dan lagidan menjadi diri ku yang lain Tidak bisa kah Aku? Aku serupa salju yang mengalir didasarmu Putih, memberi kesejukan pada bunga kalbu Meneteskan aliran lembut tanpa sendu Membuka para jiwa-jiwa yang semu Rasakanlah makna ini Yang bercampur angin surgawi Beningkan mata hati Kilaukan rona pagi Sehingga nafsu-nafsu tak lagi gelapkan bumi Dan bayang-bayang fatamorgana tak lagi meracuni diri Ront itu kekasih ku Arjuna dalam hatiku selamanya Manja dan cemburu sikapnya Buatku semakin gila tanpanya Puisi ini untuknya Biar dia tersenyum ketika membacanya Agar dia tahu diriku Cinta mati untuknya Wahai dia kekasihku Bukan kemewahan ku tuntut darimu Pengertian mendalam menjadi tagihan Bisakah kau mengerti semua maksudku Wahai kekasihku Jadikan ku sri kandi cintamu Serahkan seluruh hatimu padaku Biar hati ku selalu menyakiti hati mu Yakin lah pada ku Betapa aku cinta KAMU ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Dulu aku menyakiti'mu dengan segala tingkah laku'ku Ucapan'ku membuat goresan luka di dasar hati'mu Perilaku'ku seakan membuat'mu tak berdaya Rasa acuh'ku yang tak mengindahkan angkau bicara.. Disaat engkau terbaring lemah tak berdaya Malah aku hanya tenang dan santai saja Sehingga Syaitan dalam hati'ku bersuara Meninggalkan'mu dalam keadaan lara...Oh....Ibu.... Disaat pintu hati'mu telah tertutup Terasa pahit arah perjalanan hidup Cuma derita yang kurasa Menjadi arah berputus asaOh....Ibu.... Kini anak'mu telah bertaubat Sujud, doa dan istighfar selalu terucap Dari mulut anak'mu yang mengharap Merasakan kerinduan yang sangat Jika suatu hari doa anak'mu di ridhoi Iziinkan aku bersujud dihadapan'mu ibu Memohon ampunan atas dosa'ku ini Berbakti pada'mu sampai diakhir hayat'kuOh...ibu,,,Oh...ibu,,,Oh.. ibu, Anak'mu merindukan'mu Ayah dimana engkau berada disini aku merindukanmu menginginkan untuk berjumpa merindukan akan belaianmu Kasih sayangmu selalu ku rindu engkau selalu hadir dimimpi mimpi yang begitu nyata bagiku menginginkan engkau untuk kembali Aku selalu mengharapkan engkau hadir menemani aku setiap hari menemani masa pertumbuhanku ini Aku tumbuuh menjadi besar tanpa engkau disisiku tanpa engkau yang menemani hari-hariku Pertama kali bertemu ku slalu ingat dirimu Meski hanya dalam angan kau slalu terbayang Enggan ku melupakanmu karna ku mencintaimu Meski hanya dalam mimpi hiasi tidurku Hanya dirimu kasih buatku bahagia Meski kau telah berdua ku kan menanti Hadirmu selalu membuatku tabah tuk menjalani semua derita Meski kau telah berdua dan berlalu namun ku kan berdoa slamanya untukmu Senyummu selalu terbayang hiasi indah hariku meski terkadang perih menusuk kalbu Hanya harap doa semoga engkau bahagia Puisi ini tercipta hanya untukmu sayang ... Di derunya air hujan Dimalam yang dingin tiada henti Kesendirian semakin mendalam Kesepian semakin terasa menusuk Kerinduan untuk dia yg telah hilang kini datang lagi Entah ini hanya kebodohanku Karna terus merindukan dia yang telah menyakitiku Ataukah memang ini rasa Cinta yang sesungguhnya Teringat kata dia''kalo memang kita jodoh pasti kita kembali'' Ya memang mudah bagimu kata itu Tapi teramat sulit bagiku Yang harus merelakanmu dahulu untuknya Andai saja luka yang kau rasakan Sama persis dengan apa yang kurasakan Mungkin tak akan pernah kata itu keluar dari mulutmu Tersenyumlah Saat Kau Mengingatku, Karena Saat Itu Aku Sangat Merindukanmu Dan Menangislah Saat Kau Merindukanku, Karena Saat Itu Aku Tak Berada Disampingmu Tetapi, Pejamkanlah Mata Indahmu Itu, Karena Saat Itu Aku Akan Terasa Ada Didekatmu Karena Aku Telah Berada Dihatimu Untuk Selamanya Tak Ada Yang Tersisa Lage Untukku, Selain Kenangan-Kenangan Yang Indah Bersamamu Mata Indah Yang Dengannya Aku Biasa Melihat Keindahan Cinta Mata Indah Yang Dahulu Adalah Milikku, Kini Semuanya Terasa Jauh Meninggalkanku Di Kehidupan Terasa Kosong Tanpa Keindahanmu Hati, Cinta dan Rinduku Adalah Milikmu Cintamu Takkan Pernah Membebaskanku Bagaimana Mungkin Aku Terbang Mancari Cinta Yang Lain Saat Sayap-Sayapku Telah Patah Karenamu Cintamu Akan Tetap Tinggal Bersamaku Hingga Akhir Hayatkudan Setelah Kematian Hingga Tangan TUHAN Akan Menyatukan Kita Lagi Betapapun Hati Telah Terpikat Pada Sosok Terang Dalam Kegelapan Yang Tengah Menghidupkan Sinar Redupku, Namun Tak Dapat Menyinari dan Menghangatkan Perasaanku Yang Sesungguhnya Aku Tidak Pernah Bisa Menemukan Cinta Yang Lain Selain Cintamu Karena Mereka Tak Tertandingi Oleh Sosok Dirimu Dalam Jiwaku Kau Takkan Pernah Terganti, Bagai Pecahan LOGAM --- MENGEKALKANKESUNYIAN, KESENDIRIAN, DAN KESEDIHANKUKINI AKU TELAH KEHILANGANMU Cerah Sinar Surya menyapa...Terang Pagi yang membuka mata...Lembut Angin yang mengusap halus tubuhku...Dingin Begitulah air yang membahasiku... Ketika ku terbangun dan membuka mata ku harus selalu ingat bahwa hari- hariku selalu perpacu dalam detik- detikan waktu.. jam dinding yang menemani setiap langkahku dia yang selalu memutar.. dan aku terus mengikutinya.. Pagi ku berjalan menjemputnya rizkinya... Sore ku kembali untuk menata perbaikan diri untuk esok.. Putaran yang selalu sama Kapan aku terbebas dan berkarya sendiri? Beri aku waktu untuk itu... Bukan ku tak bersyukur, Namun ku manusia yang punya lelah.. Dan Ku Jenuh. Sungguh kurasakan kebuntuan dan tak tahu Kepenatan ini anugrah atau hukuman ... Bila kuberdiri disurgadiantara Yang Sempurna Ku merasa paling Hina Perjalanan dalam kehidupanku Tak bisa teratur seperti mereka Rahasia antara Kesedihan dan Senyuman Jadi Batas Perkataan yang terpaksa Harus ku berikan .....  Kamu bukan sekoper uang, Kamu bukan sebatang emas, Kamu bukan sebuah motor Vixion Kamu bukan seorang yang sempurna, Yang aku sayang bukan uangmu, Yang aku inginkan bukan emas darimu, Yang aku cinta bukan motor Vixion mu, Yang aku butuhkan bukan kesempurnaanmu, Tapi yang aku sayang, Yang aku inginkan, Yang aku cinta, Yang aku butuhkan ITU KAMU ') Aku ingin seperti merekaaku iri dengan merekamengapa hidup mereka lebih indahdibandingkan aku Mereka hidup dengan keluarga rukunmereka hidup dengan keluarga bahagiatapi mengapa aku tidak Aku rindu ayah ibuku yang dahuluaku rindu kebersamaan merakaaku rindu semua masa-masa yang dulu ada...ayah. ibu Aku tak tahu sebutan apa yang pantas untuk sesuatu yang kurasakan ini Saat kedua pasang mata itu saling bertarung dalam diam Saat nafas yang saling berebut untuk dihembuskanTapi.. Mengapa keberanian itu tak pernah muncul kepermukaan Angin, daun, dan segerombolan orang datang dan pergi Ikan mungil menyembul menghibur Dan kau pun hadir menawarkan senyum manis nan pahit Aku tahu semua akan menjadi percuma Saat diam yang selalu aku tawarkankarena keberanian tak pernah hadir mendukung Bunga-bunga indah nan harumbergoyang menyapamu hambar Dan satu kembang kaku nan layu initerpaku diam memperhatikanmu Tak apa, Aku diam saat ini sedangkan kau berburu keindahan lain di luar sanakarena aku ingin membiarkan waktu menemanimu Sebelum aku menemanimu hingga akhir waktu Wisma Juwita, Juni Anida Masila > Bahkan sampai saat ini masih terekam dalam ingatanku Dulu kita saling mencintai Berbagi duka dan suka bersama Menganggap setiap luka satu sama lain menjadi milik sendiri Namun semua itu kini tinggal kenangan Kau telah pergi meninggalkanku sendiri disini Dengan segala luka yang takkan pernah kau tahu Dimana kamu? Setiap saat hatiku terus menjerit mencarimu Tangis ini pun tak pernah berhenti mengalir Hingga membuatku tak sadar bahwa pagi kembali tiba Meninggalkanku dengan sejuta kenangan Hatiku yang dulu penuh cinta Kini kehilangan arah No Urut: Tanggal: // :: Mawar Kau adalah makhluk anugrah terindah..... Jadi sebuah arti keromantisan untuk semua.... Setiap warna kaupun menggoda... Untuk untaian sebuah kisah terkemuka... Wangimu.. Tekesima akan rindu... Sampai akupun iri mencium wangimu... Tangkaimu.... Menggambarkan keindahan raga seserorang yang ku cinta... sampai aku terkesimah... Setiap lembar daunmu... Menghilangkan jejak kerinduhan yang menjajikan apa arti sebuah cinta.... Jika dirimu menemani.... Pasti kamu setia hingga tiap daun yang tersisa.... Melihat rumput ilalang Hijau tumbuh subur di pekarang Menutupi bunga melati yang gersang Tergulung oleh ilalang yang menjulang. Indahnya melati Tersamarkan oleh ilalang Harum melati Tercium samar karena gersang. Wahai engkau ilalang Kapan gersang melayu sudahlah Agar aku dapat pandang Melati yang harum dan indah. Rasa yang terlalu dalam membuatku kehilanganmukau pergi karena sikapkutapi kau harus tau kenapa ku begitu.. Cemburu buta menutup kalbukini dari jauh ku hanya bisamerindui jejakmu di hatiku.. Aku yang tak berarti apa apa buatmuharusnya malu memiliki rasa yangtak seharusnya ada dan begitu mnggeburasa yang mmbuatku kehilangnmu Tapi apalah daya rasa itu hadir bgitu sajaakupun tak kuasa membendung rasa itukini hanya lewat puisi ku bisa mengucapkan i miss u.. Pergilah.. jika itu maumu. doaku mnyertai setiap langkahmu. walau ku tau. kau tak pernah menganggapku.. Gagah perkasa.... Kasihnya dapat membuatku melayang... Pengorbanan diberikan demi buah hatinya yang tercinta.... Selalu berjuang ditengah kesesakan... Tak pernah berkata "aku lelah"" Tak pernah terlontar "aku menyerah"" Sekalipun tak pernah.... Dia batu karang yang tegar hidupnya.. Kini dia telah tua dan membungkuk.. Tetapi semangat berkorban tak pernah runtuh.. Hatinya bagai emas yang terus berkilau... Yang tetap berkilau menerangi keluarganya... Sekarang.... Duduklah tenang dirumah..... Kau tinggal menunggu gelar dan profesiku..... Kau sekarang telah tiada Kau telah terbang mencari cinta lain Cinta ku telah kau buang Kau buang dengan begitu saja Sungguh sedih yang kurasakan kini Tak ada lagi senyuman manis dari mu Tak ada lagi canda tawa dengan mu Yang ada hanya rasa penyesalan belaka Andaikan waktu bisa di ulang kembali Aku akan mengulang waktu itu dengan sangat cepat Sebenarnya aku tak mau kehilangan dirimu Karna kau hanya satu dalam hidup ku Ku mohon jangan tinggalkan aku sendiri Aku tak sanggup hidup tanpa kehadiran mu Terasa hampa hidup ku tanpa kehadiran dirimu Aku akan selalu menyangi mu sampai akhir hayat nanti Bagai duri menusuk hati Kau pergi tanpa permisi Meninggalkan cinta yang masih ada Ku pendam begitu dalam cinta ini Dengan penuh harap kau segera kembali Ketika aku telah terbiasa dengan kesendirian Kau datang menyapa hatiku Bahagiaku tidak dapat ku ungkap lagi Hari hari ku jalani bersamamu Dan hanya bersamamuNamun... Disaat cinta itu tumbuh dengan indahnya Kau goreskan kembali luka yang hampir sembuh Kau pergi bersamanya dengan penuh keceriaan Kasih... Kembalilah Aku masih menunggumu Biarlah aku menjadi bodoh asalkan untuk mencintaimu Karena untukku kau tetap yang terindah Napsah Santapan lezat hilangkan lelahNapsah Jalan keluar bagi orang yang putus asa Dan napsah Penghancur harapan juga cita-cita Hancurkan akhlak dan moral Hilangkan tuhan dalam pikiran Harga mahal tak kan jadi hirauanbila kau sudah terlena akannyasugesti canduakan lebih jauh menyesatkanmuke dalam lembah kehancurantak peduli tua muda laki-laki perempuanbaik pengedar maupun pemakaisemuanya akan berakhir dengan penyesalan Rugi,,,,, rugi yang kalian dpatkanmasa depan suramuang melayanghanya demi secuil kenikmatan Mama lihatlah aku, yang kau lahirkan semenjak tahun lalu masih menangis kini aku pun masih menangis mama lihatlah aku kini aku sudah besar tubuh ku pun tinggi berkat kau memberikan aku susu makan hingga aku bingung memberikan apa untukmu kata mu, aku bisa bahagia itu hadiah untuk mama.. Mama dengarkan aku dulu sesaat aku kecil aku tak bicara jelas kini pun iya, mama ingat kan dulu ketika temenku masuk sekolah aku merengek ingin sekolah dan semua sekolah mengusir kita karna tubuhku, wajahku yang menakutkan, tapi kau tetap mencarikan aku sekolah, dan lihatlah sekarang, banyak yang mencariku untuk bicara mmberikan motivasi untuk anak sekolah. Mama bacalah initulisan ingatan ku tulisan sayangku tulisan terima kasih ku untukmu. Muhammad Budi Dialah, Miratlah, ketika mereka rebah, menatap lama ke dalam pandangnya ba memisah mata yang menantang yang satu tajam dan jujur yang sebelah. Ketawa diadukannya giginya pada mulut Chairil; dan bertanya: Adakah, adakah kau selalu mesra dan aku bagimu indah? Mirat raba urut Chairil, raba dada Dan tahulah dia kini, bisa katakan dan tunjukkan dengan pasti di mana menghidup jiwa, menghembus nyawa Liang jiwa-nyawa saling berganti. Dia rapatkan Dirinya pada Chairil makin sehati; hilang secepuh segan, hilang secepuh cemas Hiduplah Mirat dan Chairil dengan dera, menuntut tinggi tidak setapak berjarak dengan mati -di pegunungan , ditulis Takut-takut Hatiku takut Galisah tidak menentu“Kutuk-kutuk”…Bunyi “kutuk-kutuk” dialeg khas malam itu“Kutuk-kutuk”…Aku takut mendengarnya Dari takut-takut Hingga takut“Kutuk-kutuk”…Hari semakin malam, “Kutuk-kutuk” makin keras Aku semakin takut Aku hanya sendiri Sendiri mendengar” kutuk-kutuk” itu“Kutuk-kutuk” yang membuatku takut Tidak mengerti... Tidak tau pun dari mana “kutuk-kutuk” itu Bahwa saat ini aku sangat takut…. Ada kehangatan yang membuat alam ini tenang. Ada juga kehangatan yang membuat seseorang betah. Perasaan yang selama ini nyenyak di pangkuanmu Tak bergeming sedikitpun untuk berpaling. Hanya itu yang dapat membuatku bahagia Melihat perasaan kita akur bersama Tak ada permusuhan Tak ada saling membenci Ketahuilah Kau akan selalu tetap ada walaupun seisi dunia ini mulai tua Akanku pinjamsuara pada petiragar kau terhenyakdari luas lamunanmu Akanku titipsejuk pada airagar kau tersadardari dahaga nafsu Akanku bawadoa dalam anginagar kau terbangundari dua mimpi Tentang langit biru yang kadang berselimut kabut dan bumi dimana berpijak tak bisalah kau padu dalam sekejap tapi mesti kau pahami satu persatu Jakarta, You re'so beautifull naturali greatly admire naturei really like the natural Your natural beauty really fascinated mei want to see your natural pobudi want to enjoy your beautifull work of the pobud Death was natural to i will always admire the naturalnature i want to always enjoy your beautyi want to be a friend of nature Pagi... Engkau kini datang lagi Bangunkan ku dari mimpi malam Kau berikan aku harapanPagi... Ku kan sambut engkau Ku kan sapa engkau Dengan senyuman harapankuPagi... Kan ku buka jendelamu Ku kan langkahkan niatku Kan ku gapai harapankuPagi... Semoga kau cerah hari ini Semoga sinarmu selalu berarti Dalam langkahku menggapai harapan hati Cinta, sebuah gejala Yang tidak bisa dijelaskan Bagaikan sang Rembulan Yang menghiasi gelapnya malam Angin ba tolong sampaikan .. Betapa aku mencintainya Dan ba jelaskan .. Betapa aku merindunya Tapi, hati ini kecewa Melihatnya pergi dikala senja .. Meninggalkan rasa cinta Cinta yang terlupakankarya Aniza Wahai tuan puan wakil rakyat Mengapa ada tikus di kantormu? Tidakkah mereka seharusnya dibasmi? Bahkan mereka menggerogoti aset keluarga kita Wahai penampung segala aspirasi Mereka telah merubuhkan rumah kami Rumah yang kami bangun dengan kegigihan, perjuangan, bahkan jiwa dan raga Kini rumah itu rapuh tak berfondasi Wahai penebar mimpi Kemanakah janji sumpah serapahmu itu Dimanakah bukti nyata akan hadirnya kalian? Bilakah kalian pungkiri itu? Wahai kalian para wakil Tak puaskah kalian hancurkan kami Bangsa mu sendiri yang kau hancurkan Bahkan kau hancurkan rumah impian kami Wahai kau tikus elit berdasi emas Sungguh kalian bukan mahkluk yang baik Bukan Sungguh bukan Melainkan tikus berdasi bermuka dua Publish: // :: Hancur sudah hati ku ketika ku melihat mu Kau berjalan dengan cinta yang lain Sedih hatiku tak pernah kau fikir Perasa'an ku padamu kau sllu mendu'a Kau tak pernah berubah Kau tinggal kan aku Perasa'an ini tak'kan pernah bisa ku ingkari Betapa sakit nya hati ini kau dustai Biar kan lah semua ini kisah cintaku Ku yakin suatu sa'at nanti kau akan mengerti Bahwa ada orang yang lebih mencintai mu Aku yakin kalau kita memang jodoh Tuhan pasti pertumukan kita ber dua Tapi walaupun kita bukan jodoh Kita harus saling mengingat kan Masa-masa indah dulu kita buat Umpamanya dedaunan yang gugurtapi akan bersemi kembaliselama pohonnya masih tegak berdiri dan akarnya masih menancap di bumidan seperti sari bungayang akan menjadi madu Mungkin seperti iturasa yang ada saat ini Dan aku tak tau pastisemua ini terjadi ..... apakah hanya dengan senyummuatau tatapan matamu aku menjadi seperti ini Sungguh gila rasanyabila setiap hari seperti ini Apa sebenarnya yangtelah terjadi padaku Jikalau kau tanya siapa pembawa berita terbaik di Indonesia Jikalaupun kau tanya siapa pembawa berita terbaik Yang mendapatkan penghargaan Panasonic Gobel Award Nanti .... Nanti Akan kujawab itu Jikalaupun kau bertanya lagi siapa pembawa berita Yang mampu menyampaikan pesan berita dengan baik Ah Kujawab sudahlah Soalanmu itu Ialah hujan maghrib pembawa derita Itulah jawaban soalan pertamamu Ialah hujan jarak pembawa rindu Itulah jawaban soalan keduamu Ialah hujan aji aji pembawa risau Itulah jawaban terakhir soalanmu Sejak kapan hujan jadi pembawa berita Pembawa berita, akan sakitnya hati Oleh perasaan tanpa arti Oleh cinta yang tak berarti lagi Oleh perasaan yang berjiwa tapi binasa Kepada hujan pembawa berita Ah sampai disini saja beritamu Toh akupun sudah tau, kau yang bermufakat bersamanya Mengirimkan hujan disabtu pagi Bumi pertiwi sedang menangis Meratapi keadaan yang tragis Sawah ladang tak lagi berbaris Tergusur oleh tangan-tangan sadis Kemiskinan yang kian kokoh berdiri Kebodohan yang kini merajai Menyelimuti hari demi hari Semakin menjadi teman abadi Udara segar... Kinipun memudar Gedung dan pabrik mencagar Mengelilingi alam sekitar Banjir dan tsunami terus menyerang Sang bayu kinipun tak lagi tenang Menjadi bulatan angin kencang Yang terus menyerbu dan menyerang Namun kawan... Ini bukan hanya salah pemerintah Kitalah yang salah jalan Karena kita berbuat kesalahan Dan juga kekhilafan Tak ada semangat yang ku lihat dari wajahmu.. Tatapanmu kosong tak berarti.. Pelupuk matamu cekung menghitam, lelah menanggung semua beban yang kau jalani.. Senyummu merekah namun penuh kepalsuan.. Batinmu menjerit tapi tak mampu engkau mengeluarkan suara.. Kau hanya diam memendam semuanya.. Kau menentang takdir-Nya.. Kau tanggalkan titah-Nya.. Kau campakan keimananmu.. Kau biarkan Sang Durjana mendekapmu.. Kau adalah Sang Pemberontak Jiwa.. Kini yang kau raih hanya kehampaan jiwa.. Kini yang kau petik hanya pucuk asa semu.. Kini hatimu kian gundah.. Kini duka nestapa kian mendera.. Cukup, sudahi pemberontakan di jiwamu.. Tak perlu lagi kau menantang Penciptamu.. Aku merasakan kekecewaanmu yang teramat dalam.. Aku memahami niat dari setiap perbuatan buruk yang kau lakukan.. Aku mengerti kau ingin bertemu dengan-Nya.. Untuk menanyakan langsung tentang ketidak adilan yang kau terima.. Tak ada yang memahamimu kecuali aku.. Aku yang menangisi dan selalu mendoakanmu.. Aku yang setia menemanimu ketika kau bahagia dan kecewa.. Aku mengerti dan memahamimu.. Karena aku adalah hati kecilmu... Cukup, sudahi pemberontakan di jiwamu ini.. Seputih sayap-sayap awan Secerah sinar mentari Sebening air yang mengalir Seindah bunga-bunga ditaman Kasihmu yang tulus Menyejukkan jiwaku Sayangmu selalu ada Mendamaikan hatiku Walau aku tak bisa membalas jasa-jasamu Tetapi aku selalu berdo'a untukmu Semoga kau diberikan kebahagiaan Dan pengampunan dari yang maha kuasaIbu.. Kau yang menjadi kekuatanku Untuk menapaki perjalanan yang penuh liku Kau yang menjadi semangatku Untuk selalu bertahan dalam hidup ini Terima kasih ibu --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Pagi yang indah aku berjalan Sendiri berjalan dalam keheningan Dalam dinginnya pagi hari Dari rembulan yang masih bercahaya Dari atas gunung kumelihat lampu-lampu Yang bersinar bagaikan bintang dalam Lauttan malan Angin lembut menyapa pagi indah ini Saatku berjalan dari pantai ku merasakan Seakan laut mengajakku tuk bersama Pasir putih bersih yang amat panjang Dan tak ada putusnya sampai ujung dunia Keindahan alm ini seakan-akan memangil Para perkerja untuk bangun Terdengar bunyi suara siulan burung Kupu-kupu mengajak bunga-bunga Tuk bangun Embun-embun bersinar ditimpa sinar Matahari Walau hari kan semakin pagi Maka kitakan memulaikan hari Terima kasih untuk pemandangan Yang indah disetiap pagiku Dahulu kau pelukku dengan manja Kasih sayangmu slalu mengiringi hari-hariku Kau menemaniku kemanapun aku pergi Kau pun menjagaku dengan baikMamah, Dahulu kau antar jemput aku sekolah Tak pernahku dengar keluhan dari bibirmu Dirumah kau ajarkan aku membaca dan menulis Aku kangen masa-masa itu. mamahh...Mamah, Kau sangat sabar menghadapi anak sepertiku Yang hanya bisa menangis nakal dihadapanmu Hingga kau sakitpun aku seolah tak peduli denganmu Tetapi kau tetap bersyukur memiliki anak sepertikuMamah, Sekarang kau telah pergi menjauh dari kehidupanku Takkan ku rasakan lagi kasih sayang darimu Disaat kau pergi tak sempat aku membahagiakan mu Aku belum bisa menjadi anak yang berbakti untukmu Maavkan aku mamah....Mamah, Terimakasih atas semua yang telah kau berikan kepadaku Namamu akan slalu ku simpan di relung hatiku Aku hanya bisa mendoakan mu dari sini Semoga kau bahagia disurga sana.... Rona-rona senja memerah Menganga menelan sang surya Menba menelannya dalam-dalam Disimpannya tuk di muntahkan di ufuk fajar Sang Ibu memutarkan tubuhnya Menyaksikan setiap perubahan Perubahan dari tangan-tangan penentang takdir Tangan-tangan pembawa kehancuran Haruskah kau tetap diam wahai Ibu? Meski tangan-tangan kotor itu Meski pikiran-pikiran dan tubuh busuk itu Telah menelanjangimu Ibu Wahai Ibu..... Tunjukkan murkamu Murkalah kepada mereka Kepada tangan-tangan penuh dosa Dosa-dosa dari karma mereka Sayang ku akan ba katakan Betapa besar harapku Hanya kau yang ku inginkan Setelah hari hari yang biasa kita lalui Mengapa kini tidurku tak lelap Khayalanku hanya denganmu Ku ingin sampaikan ini cukupsekali Sudikah kiranya kamu menerima aku Aku yang mengajakmu halal dalam pernikahan? Aku yang jauh dari kata sempurna Aku yang nantinya akan selalu ada di malam mu Aku yang berharap kepadamu Engkau adalah malaikat hidupku Kau yang selalu menjagaku Maaf karena selalu membuatmu marah Maaf karena selalu menyakiti hatimu Terima kasih karena kau slalu ada untukku Dalam suka dan dukaku Terima kasih atas cinta kasihmu Terima kasih atas kesabaranmu Takkan bisa ku sendiri Meraih mimpi tanpa kasihmu Kau lentera hidupku Yang selalu menerangi setiap langkahku Kau adalah nafasku Denyut nadiku Apapun kan kulakukan tuk kebahagiaanmu Karena kebahagiaanmu adalah nyawaku Tapi hanya doa yang bisa kupanjatkan Agar tuhan selalu melindungimu Selalu menuntunmu Dan selalu ada disampingmu. Sendiri seorang kakek sembari minum kopi.. Dia duduk melamun sedang memegang surat kabar.. Dengan lensa tipis yang berguna untuknya.. Air matanya yang mengalir jatuh terurai.. Mengapa terjadi pada negeri yang makmur ini.. Yang dulunya begitu banyak tikus- tikus kantor rakus.. Pada tahta, harta, pangkat, jabatan, semuanya.. Ditambah dengan kekejaman yang terus terus.. Menimpa generasi muda bangsa ini.. Karena orang- orang yang tak punya pemikiran.. Mengapa? Mengapa ini terjadi? Dimana letak hati nuranimu itu yang mengaku beragama.. Apakah kau tak berfikir Atau kau tak punya pemikiran? Coba kau bertanya pada dirimu sendiri.. Adakah yang kau lakukan itu seperti binatang.. Tak punya akal, yang hanya punya nafsu saja.. Kau gak tau orang yang membanggakan dirimu itu menangis.. Surgamu itu dibawah kakinya, berubahlah... Hanya kau yang dapat mengubah dirimu sendiri.... No Urut: Tanggal: // :: Aku tahu kamu cinta kepada ku... Aku tahu kamu sayang kepada ku... Dan aku tau kalau kamu suka kepada ku... Tapi kenapa kau tidak mengungkapkannya... Aku menunggu kata kata itu keluar dari mulut mu... Tapi ini sudah cukup lama untuk menunggunya...Tuhan... Dia cinta... Dia sayang kepada ku... Tetapi kenapa dia mengungkapkannya... Aku kembali melihat Indonesia saat itusetelah ia kembali dari medan pertikaian dan tawuranhadir di tengah jiwa-jiwa hangat mahasiswa Lapangan kampus berubah menjadi penuh warnatampil dengan rak khas berbau kebudayaan membangun semangat kesatuan.. kebhinekaan Tat kala terdengar dentuman gamelan tepukan tambur dan gaungan gongmenari bersama petikan sapeseraya memproklamasikan integrasidi tengah pandangan mata yang berbedaakan tanah darah perjuangan Seakan langit ikut menangis Merasakan hati ini yang teriris Yang tak di cintai Dari dini hingga kini Tercengang ku melihat dinding yang jatuh Terlontar kata setajam pisau Pecah alunan musik yang terdengar syahdu Mengapa...? Mengapa harus terjadi keributan Mengapa harus terjadi pertengkaran Mengapa harus terjadi pertikaian Sadarkah kalian? Aku ada di sana ketika kau marah pa Sadarkah kalian? Aku ada di sana ketika kau marah bu Sadarkah kalian? Telinga ini tak kuat mendengar mu marah Mata ini tak sanggup melihat mu menangis Hati ini rapuh menyaksikan semua itu Aku butuh perhatian mu pa Aku butuh kasih sayang mu bu Bukan keributan yang terjadi di rumah Di rumah yang seharusnya menjadi surga untukku,. Wahai sahabatku... Kau temanku dari kecil hingga kita sebesar ini. Kau bagaikan peri kecil yang selalu menemaniku. Sahabatku betapa berharganya dirimu bagiku. Kau mendengar setiap curhatan dariku. Saat aku sedih kau beri solusi terbaik buatku. Saat aku senang kau juga ikut senang Sahabat ku harap kita kan selalu bersama dalam suka dan duka. Kau sangat berharga bagiku.... Lihatlah matahari terbenam wahai ibu. Indah mempesona seperti belai lembut kasihmu. Yang takan lekang oleh waktu. Dan selalu tertanam indah di benakku. Pernah kulihat engkau marah seperti panas mentari. Yang sangat garang seolah tak bisa lagi terkendali. Sering kulawan engkau bagaikan kobaran api. Tapi kau selalu beri kesejukan bagai setetes embun pagi. Jangan menangis ibuku tercinta. Maafkan aku yang belum mampu membuatmu bangga. Yang masih terus membuatmu susah. Terus membantah, marah dan menimbulkan luka. Akan hadir suatu masa dalam cerita kita. Tentang buah hati menjadi orang yang berguna. Yang dapat dibanggakan keluarga. Dan menjadi penolongmu di surga. Aku mohon Biarkanlah dia hidup Biarkanlah cintaku hidup Apapun yang Kau ba untuk menariknya Aku mohon jangan Kau ambil Aku bahkan belum memberitahunya Kesungguhan hati, yang benar aku mencintainya Aku takut Aku bahkan tak bisa bernafas karena itu Hanya untuk sekali ini saja Percayakan aku untuk terus menjaganyaTuhan... Kau boleh buatku menangis Kau boleh mengambil semua waktuku Tapi jangan kau ambil cintaku Karna aku berharap aku yang akan terluka untuknya Wherever I am In whatever way your memories are always with me, Should I tell anyone or should I not It's the matter of the heart after all It's said that a world moves along with us Even as solitude grows silently in the heart All I have are memories Somewhere in my heart, an arrow pierces trough memories Somewhere every pictures dims a little Some find happiness in the shades of a new world Memories of you... Hold my hand, let's remember what we share Understand that I know you really care Baby that you ever think of me as your best friend,,?? Remember all those times, we were best friend?? Abi . Saat kau lemah tak berdayaair mata ini selalu menggalirsaat kau menangisadakah tawa dalam tangismu Abi . Dalam setiap langkahmuselalu ada doaku untukmudalam setiap nafasmuselalu ada kasihku untukmu Saat roda ini berputarsetiap langkahku selalu bersamamusetiap desahanmu selalu kudengarsaat air mata mu menetes kuhapus dengan tangan yang penuh hitam ini Jiwa mu adalah idolakuraga mu adalah kasihkuhati mu adalah cintakujangan pernah pergi untuku abinafas ini akan selalu bernafas denganmudisyurga nanti ..... Firman Ali. Begitukah caramu menjalani hidup......... Dan begitukah caramu menebarkan bau busukmu.... Begitukah kau kuncupkan bungamu........... Hatimu tak lagi bersinar....... Kala bintang dan rembulan pun tak redup.... Dirimu melayu..... Kau melemah.........Ingat...... Jangan terkalahkan oleh tunas...... Yang mampu berdiri dimana mana... Yang sanggup bertonggak di setiap waktu....Memang......... Hidup itu indah...... Walau terkadang... Cobaan nan ujian........ selalu menyelimutinya.... Dirimu itu...... Tak lagi tegak berpelurus... Tak lagi mampu menyadari.. Akan arti hidup yang sesungguhnya... Bahkan tulang rangkamupun..... Merasa tak tega memperkokoh tubuhmu.... Dan bahkan ototmu itu, Merasa ragu mebangkitkan mu..... Indonesia ku negri yang makmur Tempat  para koruptor tumbuh menjamur Indonesia ku negeri yang kaya Tempat berpesta para elit narkoba Indonesia negeri yang subur Menciptakan banyak orang yang takabur Indonesia.. Ya negeri kecintaan kita yang telah ternoda Hukum telah diperkosa UUD hanya dijadikan simbol hukum saja Yang kaya makin kaya Yang miskin pun kian merana Ya Indonesia ku dulu negeri yang bersahaja Tapi kini telah tinggal legenda Hari ini aku menatap langit menatap lebih lama dari biasanyamenghela nafas panjangdan mulai melangkahkan kaki Rasanya aku berjalantapi aku tidak merasakan pijakanaku menundukan kepalamemejamkan mata Ada yang telah hilanghilang dan tidak pernah kembalibintang yang kunanti tertutup awan gelap Kertas putih yang dulu milikkukerta yang penuh retankukini ternoda oleh tinta hitammenghilangkan ceritaku Tak ada lagi akutak ada lagi nama akutak ada lagi tentangkuhanya ada noda itu Nak Cerialah mewarnai hari-harimu Puaskanlah dahaga di jiwa mudamu Alirkan darah juang di masa remajamu Kuatkan tulang dalam membantu sesamamu Nak Hela sejenak nafasmu Disaat ambisimu datang menggebu Rebahkan sejenak ragamu Di saat tiba masa tangguhmu Tuhan Lindungilah mentari hamba Dikala hamba lengah dalam menjaga Warnai mimpi dalamtidur lelapnya Dengan cita-cita masa depannya Pesan Ku Tak mengharap Kau kaya harta Apalagi pandai bersilat kata Pertebal Ilmu Iman dan Taqwa Kelak Kau akan mengerti semua YOU MY WORLD’S Hati? dari sini perjalanan cinta kita bermula Berkendara senja menjejak rasa bermata biru rindu Dan kau harus tau bahwa kamulah tujuannya Dan tak perlu kau tanyakan lagi apa yang kan kubawa untukmu Cinta, begitu jauh memanjang tempatku menunggu Gerbang asa rinduku kini telah terkuak lebar Disini ku terinjak-injak derap langkah sang waktu Diantara rintihan sang kalbu yang terus tenggelam dalam kubangan pilu Gerah rinduku berpeluh, terjatuh di gersang saharamu Bercumbu dengan setumpuk rindu yang membelenggu Kutunggu kerlingan matamu tuk teduhkanku Kunanti senyuman manjamu tuk kuatkan hatiku Sang mentari pun tak sanggup memberi kehangatan Sungguh rinduku tak berkurang sedikitpun Seakan menba pelan membunuh tanpa perasaan Menikam dan menyayat tak memberi ampun Aku tahu Aku kalah Aku menyerah Aku lelahdan aku yang salah Ku tahu hatimu untukku Ku yakin cintamu hanya buatku Tapi aku tak mampu menahan pedih itu Maafkan aku yang pergi Maafkan aku yang menyakitidan maafkan aku yang mengecewakan Ku pergi bukan karna tak mencinta lagi Tapi ku pergi hanya ingin kau mengerti Betapa pedih luka di hati Maafkan semua egoku Maafkan semua tingkahkudan maafkan semua khilafku Ku ingin kau tahui Meski kini aku telah pergi Tapi kau tetap di hati Dunia ini sedang mengajakku bercanda Dalam kelimpangan dan juga kekurangan Dan aku lengah…Dan aku sempat terjatuh…Aku menari di atas bentangan langit Dengan segerombolan burung merpati Dengan latar belakang langit senja Dan aku lengah…Dan aku terseok, tersungkur dalam badai Aku bermain di dalam gelap Lilin yang temaram terasa begitu terang Seperti rembulan yang selalu bersinar dalam mendung Dan aku lengah…Dan aku tersesat, hilang dalam keremang-remangan Aku tertidur dalam sebuah malam yang hangat Ditemani simfoni keheningan malam dan ribuan bintang Mimpi-mimpi indah sedang diputar dalam layar imajiku Dan aku lengah…Dan aku terbangun, tersadar pada dunia nyata Aku berlari dalam derasnya hujan Rintik-rintiknya tlah menusuk setiap senti kulit tubuhku Hingga air mataku tersamarkan oleh derasnya hujan Dan aku lengah…Dan aku terpeleset, tenggelam dalam kubangan sisa hujan Lengah…Aku sudah dan telah lengah Tertipu daya oleh dunia fana Dimanakah aku? Diriku? Pengendali system otak dan sadarku? Mengapa aku lengah? Mengapa aku lengah? Mengapa aku masih mempertanyakan kelengahanku? Bangkit Bangkit Bangkit Hatiku memberontak, mencabik segala keputusasaan Seharusnya dari awalpun aku menyadari Bahwa aku lengah karena aku berfikir lengah Dan kini aku masih terjatuh…Bangkit Bangkit Bangkit Bakar kembali mesin penghancur keputusasaan Bakar Bakar Bakar Dan aku mulai berdiri…Berdiri di atas kedua kaki yang akan menyanggahku melangkah Dan sebelum aku berlari, aku dihadapkan kepada dua pilihan Bertahan…Atau Mati…Sindy R. Asta S. Malang, Mei Malam ini ku lihat bayang dirimu dalam kegelapan malam melangkah menjauh dariku mendekat pada angin malam dalam kegelisahan Wajahmu pucat pasi tak seperti biasa tubuhmu dingin bagai air yg membeku mulutmu diam seribu bahasa Apakah yg tlah terjadi ?? Kebisuanmu membuatku tak berdaya terdiam habis sudah kata-kata indah dalam bibirku tenggelam bersama hausnya aku akan ucapanmu ucapanmu yang slalu ku nanti-nantikan saat kehadiranmu Bagai hati tersambar petir saat ku tau kau menghilang dari hadapku dan tak pernah kembali di sini bersamaku untuk menjalin cinta di akhir hidupmu Aku tau tetapi mengapa ku tak pernah rela melepas kepergianmu kepergiaanmu yg abadi menemukan kehidupan yg baru dan abadi ” SELAMAT JALAN KASIH ” Sebuah kata yg tak pernah bisa ku ucap untukmu mu Apa arti kebersamaan? Bila singgah, lalu hilang Jangan mengetuk .. Bila tak ingin terkutuk .. Hati yang patah .. Tak segan tuk mengutuk Mengutuk apapun, yang dihadap Lalu, kamu hilang .. Layak tak saling mengenal Walau berjalan beriringan Kamu, di hadapku Namun hilang .. Menggenggam tangan yang lain .. Kamu hilang .. Hilang .. Dengan dia, yang lain Hati ini mengutuk Jangan singgah, bila hilang .. Tersebutlah di dalam hikayat iniseorang jenderal berbintang tigatentu dengan sangat gagah beranilalu kalap menilap uang negara. Padahal dia seorang perwira tinggiyang tentu layak untuk dihormatiserta tentu layak pula jadi teladanbagi mereka yang menjadi bawahan. Akan tetapi tabiat sang jenderalmemang sungguh tidak bermoralkarena wataknya bagaikan kadalkelakuannya juga terlihat kumal. Ratusan miliar rupiah telah dijarahtanpa sedikit pun merasa bersalah. Karena semua dibuat seolah lumrahmeski nilainya sangat melimpah ruah. Ia bersekongkol dengan pengusahamenggunakan cara atau modus lamamelipatgandakan nilai atau harganyahingga untung segunung diperolehnya. Dengan jimat kekuasaan yang dipegangia mencuri tanpa sedikit pun rasa bimbang. Ia rampok uang negara berdasar wewenangseperti harimau yang terlepas dari kandang. Kekayaannya tentu tak sebanding dengan gajiyang diperolehnya sejak menjadi perwira pertamameski dikumpulkan bertahun-tahun lamanyahingga ia kini menjadi seorang perwira tinggi. Agar kekayaannya tak mudah diketahui maka kekayaannya itu harus dicuci. Untuk itu ia kemudian menikah lagimemalsukan nama dan umur ia jalani. Istri mudanya memang benar-benar muda. Ia mantan ratu kecantikan di sebuah kota. Diberikannya rumah mewah bagai istana yang tentunya tersebar di mana-mana. Istri mudanya yang lain juga berumah megah. Di samping itu tentu juga bermobil mewah. Hartanya terserak di mana-mana melimpah ruah. Pasti akan membuat semua orang terperangah. Selain diatasnamakan istri-istri mudanya kekayaan hasil korupsi uang negara yang nilainya tentu tiada terkirajuga diatasnamakan saudara atau mertua. Hasil korupsi uang negara kemudian dicucinya hingga dengan cepat telah berubah bentuknyamenjadi pom bensin, tanah, perkebunan, sawah perusahaan pengangkutan, dan tentu saja rumah. Akan tetapi, semua cerita tentu ada akhirnyaatau semua hikayat tentu saja akan tamat. Sang jenderal koruptor tertangkap aparathingga kini mendekam di balik jeruji besi berkarat. Demikianlah hikayat jenderal koruptoryang bergelimang dengan perbuatan kotor. Semua kekayaannya telah disita oleh negara. Katanya dimiskinkan kembali seperti sedia kala. Jakarta, November Begitu sulit hidupku tanpaMu. Hari-hariku terasa limbung kuterbawa arus dunia, debu-debunya mengotori hatiku, segumpal darah yg makin jauh dariMu. Tak lagi kusuarakan petunjuk Mu disetiap soreku, tak lagi kubersujud disepertiga malamku, Jarang lg kubersimpuh menangis dihadapanMu. Ya Rabb, hanya dg cahaya-Mu, hatiku bs hidup lg hingga dinding-nya bs bersinar. Tapi begitu berat bagai menggenggam bara namun bila kulepas bara ditanganku pasti ku hancur tanpa Mu... Dentang lonceng di malam hari Membawa hanyut luka di dada Diatas langit jiwa ini Kala sang surya mulai pulang Burung malampun terbang telanjang Hapuskan semua ilusi Dimana kucari citaku Kemana kutempuh jalan ini Dalam keraguan hati Semua yang kudapati sirna Meninggalkan api rasa derita Aku tak dapat berlari Gelap duniaku Tanpa sinar menerangi Tiada arti lagi......... Aku berjalan diantara Puing puing di gelapnya malam Yang penuh dengan misteri Dimana kucari citaku Kemana kutempuh jalan ini Dalam keraguan hati Gelap duniaku Tanpa sinar menerangi Tiada arti lagi......... Gelap dunia ini Gelap semuanya.... Lelah jiwa menba Namun tiada jua... Lelah jiwa mencari Lelah semuanya..... Lelah diri ini Lelah diriku mencari Bayangan tak pasti.......... Gelap dunia ini Gelap semuanya... Sirna dunia ini Sirna semuanya............... Dia.. Dia adalah sosok yang berperan penting untuk hidupku, Dia adalah sosok yang begitu berarti bagiku Dia adalah sosok yang ku cintai tanpa wajah, Dia adalah ibu, ibu yang melahirkanku ke dunia. Dia pernah dan akan selalu menjadi orang penting untukku, Meski rupa dan fisiknya tak pernah ku temui, Meski ia melupakanku saat ini, Karena ia sangat berharga. Ibu, meski kau meninggalkanku Meski kau melupakanku, Hidupku tak akan berarti tanpamu, Ibu, namamu adalah nama pertama yang selalu kupanjatkan pada-nya. Namamu, adalah pelipur lara di kala diriku merasakan sepi tanpamu, Sepi tanpa kasih sayangmu, sepi tanpa pelukanmu, dan sepi tanpa ciuman rindu darimu. Di sore yang penuh dengan rahasia Aku rasakan semilir itu menggelitik Merayu dan membelit hati Menjebakku di segala sisi Aku tau kau adalah angin Kau yang menyejukkan situasi Jika kau berhembus dingin Aku selalu terbawa dan menikmati Angin sore itu yang aku mau Saksi dari pembicaraan itu Meski tak berarti sama sekali Aku tetap saja tak perduli Angin sore kala itu berirama Indahnya penuh panorama Meski hanya aku yang merasakannya Namun dia yang melengkapinya Tiap hari ku harus bertanya Apakah sahabat itu? Sehingga bisa membuat hati sedih Juga membuat hati senang Tidak adakah yang selalu membawa senang? Yang selalu bisa menjadi sahabat yang baik? Mungkin itu ada ataupun tidak Lelah dengan tingkah yang dibuat Sakit hati sudah berbekas Sahabat, bisakah itu dubuang? Dulu sahabat sekarang bukan Apakah itu namanya persahabatan Seperti buah habis dimakan bijinya dibuang Kalau bisa, kuingin mengubahnya Persahabatan menjadi persaudaraan Dimana tidak akan terputus. Selembar kertas putih Tertuang oleh tinta yang bernama keinginan Melepas aroma kehangatan senja Salahkah aku dan permohonanku? Hening malam tanpa nyanyian Rinduku hanya tersampai dalam selembar kertas Rindu yang serupa Rindu yang teruntai di tengah gerimis Tak pernah terjamah Walau mega merah mengandung sejuta kata Daku tak mampu tersenyum Sepi terus menanti ke persemaian Cerita ini belum sempat aku selesaikan Pada tiap barisnyapun masih rumpang Tapi seandainya Tuhan telah memanggilku kembali padanya Tak ada cerita selain kenangan Jiwa yang lama ini serasa pergi Kasih yang ternoda ini serasa hanyut Sering kali lagu duka kau dengarkan Melambaikan aku pergi Dengan wajah pucat pasi Dan kain itu menyelimuti jasad ini Segala rintihan dan tetesan munafik Yang menyertai kepergianku Kalian mengelak? Apa yang kalian ingat saat aku ada? Semerbak harum mawarpun kau hempas sendiri Pedulikanku bukan hal yang penting bagimu Apa aku terlalu bejat? Atau kalian yang terlalu jahat? Pulanglah... Semasih senja belum tersungkur jatuh kepangkuan malam Pulanglah... Semasih setapak jelas kau titi Pulanglah.... Muara kasih sang pencipta menunggumu Onak dan duri hanya godaan Cibir dan hina hanya kiasan hidup Pulanglah..... Mahkota mulia milikmu untuk semua keteguhan dan pengorbananmu Setiap waktu ku nikmati karunia-Mu Setiap hari ku cari dan ku ambil rizqi-Mu Anugerah-Mu tlah mengalir didalam hidupku Sungguh besar karunia-Mu yang Kau berikan padaku Hari-hari berlalu dan bulan-bulanpun berlalu Tak terasa kan datang bulan istimewa itu Bulan penuh rahmat dan hidayah dari-Mu Bulan penuh kesucian dan pengampunan dari-Mu Akan ku jalani perintah-Mu didalam bulan itu Tuk menahan lapar, haus dan segala hawa nafsu Tuk penuhi kewajibanku manakala mereka sebelum ku Agar aku menjadi orang bertaqwa kepada-Mu Ya Allah Tuhanku, ampunilah segala dosaku Dosaku kini, dihari nanti dan masa yang berlalu Golongkanlah aku orang yang beriman dan bertaqwa pada-Mu Dekatkanlah aku pada Rasul-Mu, Muhammad utusan-Mu Aku diam dalam kepedihan iniaku bisu dalam keheningan iniku tak rasakan kehangatan mentariku tak dapat rasakan hangatnya sentuhanmu Ku tak tau apa yang aku rasakan saat inisemua terjadi beditu sajasemua berlalu dengan cepat Awalnya kau buat sempurna dimatakukau buat sempurna semuahingga aku mulai terlena dengan ini semuaaku terlena dengan hangatnya cintamudengan indahnya cinta, kasihmuyang sudah ekian lama aku inginkan darimu Tapi sekian lama kita bersamakita jalani semua, kukira kau kan setiaseperti aku yang menba setia untukmusetia mendampingimunamun semua itu sirna.... Setelah kau hancurkan semuasemua cinta, kasihku, dan harapankuteganya kau duakanku dengan diakau hianati cinta kita demi dia Dan mungkin ini memang takdir kita takdir kita yang tak mungkin pernah bisa bersatu Biarkanlah ini semua menjadi suatu kenangn termanis untukkudan biarkan aku kenang semua ini untuk diriku sendiri Dan maafkan aku yang tak sempurna untukmumaafkan aku sayankku.. aku akan slalu mencintaimu, meski kau tlah sakitiku. Kebersamaan yang kita lalui semuanya begitu indahsehingga seiring berjalannya waktumenimbulkan rasa sayang kepada mu Oh sahabat ku awalnya aku mengirarasa ini hanyalah rasa sayang yang biasayang tidak lebih hanyalah pada seorang sahabat Tapi aku salah menilaiternyata rasa ini tak biasakini rasa itu semakin dalam terus tumbuh di dalam ruang kalbu ku Tapi aku sadarkau tak mungkin bersama kukarena kau telah mempunyai pilihan mu sendiriyang kau cintai sepenuh hati mu Mungkin sahabat hanyalah seorang sahabattak mungkin menjadi seorang kekasihwalaupun kini aku hanyalah sahabat mutapi aku bahagia bisa terus bersama mu Menjalani hari dengan muyang selalu dihiasi dengan canda dan tawakarena bagiku kini melihat mu tersenyum itu adalah kebahagian ku Dan memberi kebahagian pada muitu adalah bentuk dari rasa sayang ku pada mu.TO MY BROTHER H) Kebersamaan tak ada yang abadi. Walaupun daun telah melekat pada pohon. Dia tak bisa berjanji akan selalu menemaninya. Aku juga begitu... Aku bisa diumpamakan layaknya daun. Kehidupan yang ku miliki hanyalah sementara. Maaf jika aku tak bisa melekat selalu dengan mu. Kau pasti tau.. Daun yang hijau dan segar. Kelak pasti menguning dan layu. Kekuatan daun itu tak akan sekuat dulu. Hanya dengan hembusan angin..... Maka dia akan gugur, terjatuh dan kering. Begitu pula aku... Hanya kenangan yang membuatmu mengingatku. Maafkan aku... aku harus meninggalkan mu. Jangan Kau Melihat Wajah Karena Bisa Menipu Jangan Pula Kau Melihat Harta Karena Bisa Hilang Datanglah Kepada Orang Yang Bisa Membuatmu Tersenyum, Membuatmu Selalu Tertawa, Dan Membuatmu Merasa Dia akan selalu disampingmu, Melindungimu dan Menyayangimu. Jangan Kau Sia-siakan hidup untuk hari ini, Hidup ini Terlampau Singkat Bila dilewatkan Bersama Pilihan Yang Salah Inspirated By Song Terry Janji Manismu Disaat hati Rapuh Disaat jiwa ini piluh Dan disaat raga ini tak mampu Menjadi lemah dan kaku Apa yang harus kulakukan? Rasanya tak sanggup menahannya Rasanya ingin pergi sejauh-jauhnya Rasanya ingin beranjak  dari kesedihan Dan terbebas dari belenggu kegundalaraan Tak ada yang dapat kulakukan… Tuhan ku tak tahu lagi Tuhan ku tak ingin lagi Tuhan ku ingin lupakan semua ini Tuhan ku ingin pergi meninggalkan semua ini Hanya itu yang bisa kulakukan Aku terhempas dan teringat akan Seketika disaat aku tidur terlelap pada malam hari Aku harus bangun kembali dipagi hari Seberat apapun masalah yang kuhadapi Masih ada satu harapan yang tersisakan Harapan.. Harapan yang akan membawaku Ketempat yang sangat cerah dan terang benderang Cerah bagaikan langit di pagi hari Terang seperti cahaya yang menyinari setiap hari-hariku Harapan itu yang kunantikan Tuhan aku percaya Engkau akan selalu ada Merangkulku disaat aku lemah dan tak berdaya Membawaku ketempat yang akan membuatku selalu ceria Menyambut setiap pagi, setiap hari yang kujalani Ku yakin Tuhan…. Kemarin, mungkin aku masih bisa tersenyum lepas dengan teman-temanku Sekarang. jangankan teman, tersenyum pun aku jarang Aku butuh kalian. Ya, teman, orang tua, dan pacar meskipun kalian ada, Tapi aku merasa sendiri Serasa dunia ini runtuh karna sikap dingin kalian Aku jenuh, Oh Tuhan.. sungguh aku jenuh Keluargaku yang berantakan Membuat aku tak betah dirumah Padahal, rumah adalah surga Tapi aku tak merasa seperti di surga Karna orang tuaku yang selalu bertengkar hebat di depanku '( Tangisan dibawah rembulan Dunia sesingkat masa berputar Terlalu cepat berlalu menghilang Langkah demi langkah terurai Titik demi titik terungkap Tanya apa masalahnya Begitu penat tertangkap sampai mulut pun  mangap Kehidupan merenggut kebahagiaan Tak ada kata yang dapat terucap Selain sandiwara perangkap Cinta hilang kasih pergi Kepahitan membelenggu dihati Dunia sekejam karang Tetesan air murni jatuh dibawah rembulan Tak kuasa membendung gunung batu Kerikil-kerikil baan datang silih berganti Impian harapan berubah seketika Dimana tempat hanya tersenyum Sesuatu yang tak terdugatelah merajut mesra tenggelam dalam lenamenghampiri hati terluka Seuntai kebahagiantelah melanda relung hatim ter dalammenjadikan,.,.,. aku terkesima dalam keindahan gelap gulita malamse genggam harapan cintakini meramban seakan menjadi nyata Luka telah sirna .,. berganti bahagia yang sempurnaabadi untuk selama-lamanya Cambuk tubuh ku dengan belukar berduri Hingga daging yang terkoyak menjadi peluru Hingga tetes darah menjadi lautan api Hingga tulang menjadi bumerang. Gantung jantung ku di cakrawala Hingga detaknya mengguncang dunia. Rohingya, Aku tak mau mati Jika berdiam disini. Bukittinggi, Oktober Kenapa kau datang dalam hidupku, Aku menangis disini, Hatiku pecah oleh tangisan air mata, Kenapa kau masih disitu memandangiku dengan tajam, Kau tak tau malu, Aku pria perindu yang sedang terluka gara gara wanita Ingin kuterjang angin badai Berlari dalam malam Menyendiri dalam sepi,. Aku masih disini Kau tak tau malu Sahabat.. Sejak dirimu jauh dari tatapan mataku Malam terasa begitu perlahan bergulir tuk berganti pagi Aku selalu menatap di mana dulu kau berada Ku bayangkan adanya dirimu di sana Namun.. Semua sia-sia Hanya membuat kerinduan ini semakin mendalam Sahabat.. Aku masih seperti hari kemarin Terbelenggu rindu tak berkesudahan Bayanganmu.. Tetap saja menjadi kutipan sejarah yang tak lelah ku jawab Kau beri aku jarak yang begitu jauh Tapi, meskipun aku tak ada di sisimu Percayalah Sahabat.. Aku akan selalu terjaga Melantunkan nada-nada rindu lewat hembusan angin malam Sahabat.. Apakah kau merindukan ku? Seperti aku yang selalu merindukanmu... Terus Ku Melangkahkan Kaki Mengarungi Riuhnya Dunia Ini Teriakan Motivasi Mengiringi Tanpa Luput Sejumlah Caci Maki Kini Ku Berjalan di Atas Semua Pandangan Ku Hanya Satu Yaitu Melawan Dunia Ibu... kau membingbingku selama satu tahun kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah Ibu.... kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain ibu... kau yang pintar,baik,ramah,cantik dan sopan Ibu... kalau aku membuat salah tolong maafkan aku karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek Ibu... kalau aku lagi sedih kau menghibur aku kalau aku lagi kesal kau menghiburku Ibu... terimakasih atas jasa-jasamu jika aku masih sempat bertemu dengan ibu aku sangat ingin memeluk ibu Srg Malam semakin larut Namun pilu tak kian surut Menanti salju dipadang rumput Mengharap logam menjadi kerut Kosong Seketika semua kosong Lenyap Seperti habis dilahap Cerita seperti apa yang diiming-imingkan Setelah seluruhnya lenyap menghilang Judul seperti apa yang menarik perhatian Setelah seluruhnya rubuh tak bertiang Hujan tak mendinginkan Kemarau tak menghangatkan Tersara bara mencari sandar Karna pijakan hebat bergetar Haruskah berkata? Bertanya kapan akhir cerita? Mengapa gelap begitu saja? Dengan tanpa aba-aba? Beri judul pada bagian cerita ini Cerita yang kita rajut sejak bibit Namun harus berakhir tanpa titah Merubuhkan ribuan tahta Pilihanku adalah masa depanku Tidak ternilai berapapun usiaku Lautan antartika sudah membeku Mungkin entah kapan dapat bertemu Diantara embun yang jatuh di pagi hari Bagaikan seseorang yang mencari sang mentari Dari ufuk timur kau berlari Cukup satu tujuan yang kau datangi Generasi islam yang percaya diri Dirinya tidak hanya sebagai pemimpi Berjuang dalam menegakkan bendera islami Untuk menjadi generasi yang hakiki Islam adalah pilihanku Cahaya terang di tempat peristirahatanku Muslimah adalah pilihanku Yang dapat menjaga kehormatanku Pada masa Yang mengeliat Di langkah langkah harapan Terseret tak tersentuh Pada angin Yang lirih mendesah Di awang awang hati Menggumam tak bersuara Pada dahan Yang kering terkulai Di hutan gersang meranggas Daun pun tak bersemi Pada palung air Yang tak lagi mengalir Gelepar resah ikan merintih Ketika bumi tak lagi ramah Ketika hidup tak lagi indah Ketika.... Tangisan bayi di pangkuan ibunya Di pelukan ketidak adilan Pada panas Yang masih membara Membakar kepala Menghanguskan otak Beringas dan rakus Memperkosa hutan hutan Membedah gunung gunung Mengeringkan laut laut Melantakkan bumi Pada perut yang buncit Yang masih lapar walau pun kenyang Tuhanmengapa ada pertemuan jika perpisahan yang harus ku temukanmengapa ada cinta jika kepahitan yang harus ku rasakanTUHA Nmengapa dia pergi saat hati ku terlukadan mengapa dia kembalisaat hati ini telah memilih yang lainTUHA Nbila memang jalan seperti ini yang harus aku lalui mungkin aku akan tetap dengan perasaan yang saat ini di hatiaku tak mungkin kembali dengannya, karna aku sangat mencitai pria yang saat ini ada di hati kecil kuwalau harus ku tau bahwa aku tak mungkin bersamanyanamunBIARLAH CERITA CINTA HIDUP KU SEPERTI INI HATI CINTA Jika aku memiliki seribu hati pasti semuanya akan aku berikan pada mu Jika aku memiliki seribu hati pasti semua hati akan tertulis nama mu mungkin ini ungkapan yg berlebihan...)Benar Ini bukan bualan kosong yang hanya akan melambungkan mu ke angkasa Ini sungguhan.... Jika aku bisa luapkan seribu perasaan untuk menggambarkan mu akan aku ungkapkan semua tanpa sisa... buat mu tau Tapi itu bukan hal yang mudah untuk ku karena setiap kata yang terucap akan membuat mu akan semakin berat untuk memikul beratnya satu hatiku buat mu Namun yang sebenarnya aku hanya memiliki satu hati yang mampu menampung seribu cinta yang kamu berikan buat ku itu juga kalo kamu punya seribu cinta untukku)Yang ku tau pasti.... cinta mu juga cuma satu dan kuharap itu untuk ku saja Andai kita ibaratkan cinta adalah air, Kita bisa membuat telaga tenang untuk kita selami sepuasnya.... Kita bisa membuat samudra dengan riak ombak yang akan mengayun kita hingga ketepian kaki langit, Ketika pagi cinta akan mengecup hati serupa embun, Saat malam cinta serupa kabut tipis yang akan selalu lembut, dan memeluk dengan tulus Namun saat cinta terbiarkan rasa, Tenggelamlah jiwa ditelaga diam terkaram bisu didasar samudra yang paling beku, Dan lautan akan mati dibola matamu.(Kata kata indah yang ku sadur untuk mengungkapkan keluasan rasa ku buat mu)Jika seribu hatiku mampu membuat lautan atau samudra cinta untuk mu..... Pasti akan ku lakukan Namun aku cuma memilliki satu hati yang hanya dapat membuat sebuah telaga yang indah dan tenang agar kamu nyaman untuk selalu kamu selami kedalamnya..... Jika seribu hatiku ini mampu membuat luka hatimu sirna, maka akan aku tambahkan setiap detik hatiku untuk menutupi lukamu.. Tapi aku hanya punya satu hati yang telaganya begitu indah.... Yang airnya begitu sejuk untuk membasuk semua luka yang kamu miliki hingga sirna. Seandainya itu cukup untuk mu .... Shobat .... Jelaskan padaku Tentang Cinta Tentang Rindu Serta Kekasih Shobat .......... Buat aku mengerti Masalah cinta Masalah Rindu Juga masalah kekasih Sebab hingga sekarang Aku hanya tahu bahwa Didekat dia Hatiku berdebar Melihat dia tersenyum Aku menemukan surga Bila ia tiada Aku senantiasa mencarinya Shobat ........ Apakah ini cinta Apakah ini rindudan apakah dia kekasih Bila ini adalah cinta Bila ini rindudan dia kekasih hatikutolong katakan padanyasebab harapku hanyadia tahu rasakudia tahutentang cinta ini Mengepal bayu membela tirta Menapak awan merangkul angkasa Menuai bintang merebah dirembulan Melukis asa berkanvas lautan Meraup buih jadikan permata Menguntai embun menjaring sinar surya Menghalau ombak mengikis samudra Mengurai belukar menggulung rimba Tiada daya tuk menggapai cintamu Terlalu kukuh benteng hatimu Tuk ku tembus dengan kasih sayangku Tak dapat lagi ku miliki durimu Begitu sulit menguak cintamu Berlumur jenuh aku menggapaimu Berharap kau buka pintu hatimu Biar rasaku bersemanyam dikalbumu Sempurnapun  hilang Terjamah luka mengering Menebas opsi ke permukaan Menurunkan rendah harga mati Lincah perkataan tak digubris Bak menghitung puing yang belum hancur. Transparan samar tak brbentuk. Maksud naluri mnjangkau Tak punya daya untuknya Tapi optimis masih tetap terjaga. Tumbuh energi bersinergi Memupuk asa merajut bahtera. Berharap sang nona mau berbaik hati untuk menyapa Siapa sanggup menyembuhkan Siapa sanggup membangkitkan Siapa lagi TUHAN-ku Selain ENGKAU yang kuasa... KAU mengangkat aku Yang terjatuh lemah KAU menuntun jiwa Yang tersesat ini... Karena hanya KAU-lah Yang sanggup Memberi yang ku minta Apapun bahkan yang tak mungkin... KAU penolong-ku TUHAN KAU juru selamat-ku KAU selalu ada Disetiap aliran nafas-ku... Ku muliakan ENGKAU TUHAN-ku Sekarang dan selamanya. Apakah aku selalu terus diam Melihat negeri dipenuhi gambar-gambar buram Apakah aku mesti berpangku tangan Melihat negeri kehilangan wajah Tuhan Indonesiaku, letih dan tertatih-tatih Merah tak lagi bersanding putih Apa yang bisa kulakukan melalui puisi Untaian kata mampukah mengubah hati Jika kesadaran tertimbun kepongahan-: Apakah aku akan terus diam?Lihatlah Barisan gagak bertengger di puncak tiang bendera Ribuan kelelawar menyanyikan himne kehancuran Indonesiaku hari ini, Indonesiaku hari ini Kehilangan pemimpin berhati puisi Dan anak-anak bangsa pun terlantar Di lorong sepi tanpa cerah suar--; Beginilah Indonesia hari ini Mohon Tuhan bicara kembali. Jakarta, Seandainya takdir yang sedang kita lewati ini Boleh di undurkan kembali…. Aku akan minta agar kita tidak di perjodohkan. Namun ia telah tersurat… Dan aku mulai ikhlas menerima kamu Dengan apa adanya kamu Ketika hati sendiri berbicara Aku mulai sedar… yang aku tidak layak menjadi sebahagian dalam hidup mu merasai bahagia bersamamu… kerana… akulah lelaki yang tidak bisa kau cintai.. akulah lelaki yang tidak perlu kau hormati akulah lelaki yang selalu menyakiti hati aku terlalu….terlalu pentingkan diri sendiri sehingga rezeki yang kamu miliki aku dayus merampasnya.. Pernah satu saat aku sering menyiksa jiwa ragamu Kini pun kau sentiasa dibelenggu oleh aku Tiada sedikit pun sesal dalam hati ini Hanya penuh ego aku menindas kamu Ibarat api ditambah minyaknya Tiada kesudahan yang damai Bila semuanya itu telah reda Dan akal pun bijak bertanya waras Jauh disudut hati aku bersalah Dan kecewa dengan sikapku Sedih hanya sendirian Melihat kamu, aku malu Entah mengapa aku sebegini Sedangkan bertahun bercinta Tidak secubit pun aku berani Perlaku kamu seperti hari ini Sayang… maafkan aku atas semua keterlanjuran ini Hukumlah aku kiranya kamu mahu Aku relakan sesungguhnya aku yang tidak sedar diri Tidak pula menghargai kamu seperti nyawa ku sendiri Sayang…doakanlah ke hadrat illahi… Agar aku mati sebelum kamu Agar kamu lebih selesa menikmati hidup ini… Eiman Amani papermenyahoo m malaysia Untaian katamu ternyata palsu Janji indah telah kau ingkari Untuk terus menjadi sahabatku Tahukah kamu sobat??? Bahwa segala luka yang menyobek hatimu Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku Bahwa darah yang menetes dari luka itu Seiring air mata yang mengalir di pipiku Sadarkah kamu sobat??? Bahwa kepedihan yang selalu tampak diwajahmu Adalah mimpi terburuk yang membebaniku Bahwa sikap dinginmu untukku Adalah pedang yang terus menghujam dadaku Dulu secercah tawamu yang indah Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum Tapi kini semua tlah berubah Dan bukan lagi kebahagiaan Yang mampu kau berikan kepadaku Aku lahir karena Ibu Namamu kan selalu terukir dihatiku Ingin aku membalas jasamu seperti Zaman dahulu kau melahirkanku Akan kukenang perjuanganmu Sampai maut merenggut nyawaku Air matamu Ibu bagaikan Fajar yang kehilangan Sinarnya Tiap malam aku berdoa Ingin kau slalu disisiku seperti Awan yang slalu menghiasi langit Namun ku takan mampu Untuk membahagiakanmu Ibu Rasanya perjuanganmu terlalu besar Atas apa yang kau berikan Intan tak senilai denganNyawamu Itulah diri seorang Ibu Itu hanya sebuah senyum Namun lebih manis Dari tebu paduka Aku tak menyangkanya Itu hanya sebuah kedipan Namun lebih indah Dari permata permaisuri Aku pun tak menyangkanya Dan perhatikan Itu hanya sebuah lirikan Namun lebih berarti Dari nyawa hamba Aku tak menyangkanya Dan sekali lagi Lihat, itu hanya sebuah tatapan Namun lebih tajam Dari pedang kesatria Tak pernah kusangka juga Dia adalah ciptaan tuhan Yang tak pernah hamba kecil ini Menyangkanya Mungkin tuhan hendak pamer Aku melihat kegaduhan dalam senja itu Di dalam benak ku tersimpan ilusi yang mengusik ku Terlihat kusam sebuah cermin yang berada di hadapanku Peluh pedih seperti samar olehku Di setiap selah jemariku Terasa kaku membiru oleh kesakitanku Apa yang terjadi pada jiwa dan hatiku? Masihkah ada ruang untuk ku bersandar dalam beku Angin bawalah segala rasa yang menyiksaku Bulan berikanlah aku Setitik kelembutan dari bias sinarmu Walau sendiri kaki ini melaju Tak akan ku biarkan suasana kalbu ini menjeratku Aku bukanlah ilalang yang layu Maka aku dan segalanya yang menjadi bisu Aku relakan semua menjadi debu Ikhlasku abadi dalam hayatku Biarkan aku merela sang kalbu Senja itu masih sama Sore itu tak jauh berbeda Rona lembayung senja pun tetap indah Desir angin juga tetap lembut membelai rambut indahtiap orang yang menikmati senja disana Hanya saja .. ada yang berbeda disini ..... ada yang hilang disini ..... ada yang tak ada disini .... Tak ada kau lagi .. tak ada kau menemaniku menatap indahnya senja disanatak ada kau lagi bersamaku melalui sore yang damai initak ada kau lagi diantara desir angin yang membelaikutak ada kau lagi...... Tapi ... Tetap ada rangkaian do'a untukmu ... Tetap ada untaian kata indah untukmu ... dan .... akan tetap ada namamu disinididalam satu ruang... jauh didasar hatiku Aku ini Jalang, Jalang yang mengingini cintamu, Jalang yang terlalu memaksamu,(Barangkali)Si- Wanita jalang yang tak memiliki wajah, Mempertahankan kepingan hati Yang dirasa masih'lah dapat kukecap'Entah... Apa org bilang, Atau'kah telah menjelma menjadi delusi'? Cintaku mengendap dalam ketidakpastian, Aku hanya Si- Jalang. Hari ini aku pergi... Pulang menjemput mimpi yang sempat mati Aku kembali mendekap raut wajah bunda penuh cinta dan tanpa perlu bertanya kenapa? Hati itu memang sudah maticinta itu memang sudah remuktapi kehilangan bukan alasan untuk menangis Percayalah mak anakmu masih lelakiseperti saat belajar pergi dari pangkuanmu Aku masih tegar meski tanpa mimpi dan tanpa dicintai Bogor juni Hendar S Rao Sahabat.... ku ukir canda tawa bersamamu.. ku ukir suka duka bersamamu.. ribuan cerita hidup ku lewati bersama mu... Roda hidupku yang melaju.. yang putaranya tak begitu sempurna.. yang membuat dua insan persabatan terpisah.. terpisah sejauh... jauhnya.. Sahabatku maafkan aku.. yang harus pergi mengikuti rodaku melaju.. sahabaku kan ku simpan engkau dimemori hidupku. ku pasti merindukan mu sahabat ku.... malam.. bersama tenggelamnya mentari kini kau datang lagi untuk menggantikan hari yang melelahkan.. kesetiananmu pada bulan dan bintang yang kadang kau pamerkan di langit langitmu....malam.. sebagai saksi bisu akan semua harapan-harapanku. yang terjadi atau tertunda di hari hari yang kadang menyiksa.. saat aku menutup mata malam ini.. hanya sosoknylah yang hadir sebagi obat untuk suasan hatiku yang kelam karna masalah hidup yang tak kunjung memberi penerang.. ini bukan cinta yang pertama. yang hadir dalam kisah hidup yang membosankansaat benih benih cinta mulai tumbuh di sanubari tidak ada yang berbedasemua sama. sama sama mengecewakan....malam.. tahukah engkau. kini hatiku tlah terpaut padanyasosoknya yang begitu sederhana membuat semua wanita tak ragu mengaguminya... lagi lagi aku mencintainyabersama harapan harapan yang jauh diatas sana.. saat kubuka mataku pagi hari... kupandangi dunia yang nyata menhampiri... ketika melihatnya dalam dunia nyata.. kini aku sadar kau datang bukan utukkukau ada untuk orang lain..... Mamah oh mamahaku ingin kau pulangku rindu kepadamuku ingin kembali kau pelukku ingin kembali kau belai Mamah oh mamahku rindu kepadamumamah oh mamahku sangat merindukanmu Bapak oh bapakaku ingin bertemuku rindu kepadamuku ingin kembali bersamamuku ingin dapatkan kasih sayangmu Bapak oh bapak ku rindu padamubapak oh bapakku sangat merindukanmu Mamah dan bapakmasih ingatkah kaliandengan anakmu yangmalang yang menderita karena kerinduan ke orangtuanya Kini kaki kecil ini terus melangkahtak pernah merasa letih bahkan sedikit saja lelahmengarungi duniameniti bahtera kehidupankehidupan nan penuh duri kegagalantak pernah kendat dari asap kepedihan Bunda.................. ini untuk bundasemua demi bundawalau letih kukan tetap gigihwalau sulit kan slalu ada kata bangkitbankit dari kegagalanbangkit dari keterpurukansenantiasa gigih meraih impiansenantiasa gigih gapai masa depan Ingatlah bunda kala esok menyambutmaka kan ku sambut bintang kehidupankukan ku persembahkan hanya untukmu Ku tunggu kau di masa lalu Yang kelam penuh dengan tangisan syahdu Dan tak mungkin datang walau ku menunggu Bagai melihat fatamorgana dalam gelas Ku tunggu kau di masa depan Yang abu abu dan samar samar Kadang cerah kadang gelap di tengah gemerlap bintang Yang tak bisa ku raih namun ku menunggu hingga bintang itu jatuh Ketika bintang jatuh ke pangkuanku Ku tak bisa menunggu Karna aku harus pergi dengan harapan palsu Yang ku tunggu ternyata bintang redup cahayanya Rinai hujan gerimis bagai kelambu biru menutup katup langit.. Bukit-bukit tanpa kembang, telanjang.. Monolog panjang tanah merah tak lagi mampu menampung pesan duka.. Jarak intuitif, nekat, mujur, dan kebodohan, menjadi teramat tipis, itulah rahasia.. Hanya tertinggal asa yang masih bergantung di atas awan basah.. Menarik batas masa lalu dan masa depan.. Pekat ini akan menjadi milik pagi.. Seolah memberi isyarat, kita tidak dirancang untuk menyerah.. Aku benci setiap inci kesendirianku, Aku menyepi dibalik tirai kehampaan hatiku. Tidakkah cukup untukku merasakan kesepian? Mengapa kini semua bertambah menjadi kesedihan? Disaat aku belajar mencintai, Dikala aku memahami perasaan ini, Diwaktu aku mulai mengerti.. Semuanya pergi... Cintaku aku baru mengenalnya. Kasihku aku baru merajutnya. Namun dia pergi dengan nyawaku bersamanya, Membawa seluruh duniaku dibawah kakinya. Menertawakan setiap luka yg dibuatnya, Tersenyum puas pada permainannya. Melangkah jauh bersama sepatu kemenangannya, Berlari bahagia pada aspal kebahagiannya. Cintaku. haruskah aku bertahan? Apakah aku sanggup akan terus tertekan? Mampukah aku melawan? Kasihku.. haruskah aku mengalah? Menahan setiap rasa sesak didada? Dia, Menunggu di antara peron kereta Asap putih membubul di angkasa Bergolak, Dari tepian sudut jendela Tersamar oleh kain perca merah marun warnanya Empat burung gereja terbang rendah Melayang, memutar, dan bermanuver Membelah cakrawala Miftach…. Semburat suara dari balik jendela Memanggil, menatapku dengan Berbalut air mata Di kala sang surya menampakkan diri Aku bergegas berangkat ke sekolah Menggunakan kendaraan milik ayahku Yang melaju seiring berjalannya waktu Macet… Macet… Macet... Itulah yang selalu kutemui Di tengah –tengah kesibukan dan keramaian Mobil-mobil di jalan merangkak perlahan Dengan masing-masing tujuan Oh… Akankah terus seperti ini? Mengapa banyak orang yang memikirkan diri sendiri? Angkutan kota yang berseliweran menaik-turunkan penumpang Menjadi salah satu pemicu terjadinya macet Kendaraan parkir di sembarang tempat Tak peduli dengan rambu-rambu yang berdiri di sudut jalan Inikah bentuk kota metropolitan Dengan masyarakat yang tak tahu aturan Hingga memang harus kuakui Seperti inilah kehidupan kota Pada saatnya Aku menjadi embun di pagi hari agar bisa memberikan keindahan untuk pagimu, meski terkadang sering kau abaikan hingga aku menghilang terbakar oleh sang mentari.. Pada saatnya Aku bagaikan butterfly yang mulai terperangkap oleh pesonamu membuat sayap-sayapku ingin selalu terbang ke arahmu lalu ku singgahimu yang sedang sendiri.. Pada saatnya Satu persatu dedaunan berguguran, hujan pun berlalu tanpa pelangi Air mata berjatuhan setelah mengetahui hal yang sangat menyayat hati, cintamu telah ada yang miliki.. Pada saatnya Ketika aku ingin terbang untuk mencari cinta yang baru, sayapku tak mampu lagi untuk terbang.. Sayap-sayapku bagaikan dipatahkan oleh petir yang merajai awan hitam.. Pada saatnya Tinggallah aku sendiri membawa luka yang akan berbekas selamanya.. Kerap nyeri itu muncul lagi Tepat sakit tak berarti yang kesekian kali Kerap ku tutup berulang lagi Tepat untuk bersembunyi yang kesekian kali Bagian dari rasa tuk warnai hari Mengusik ruang hampa yang tak terisi Berpacu pada jalan sepi Tak urung aku meringik, walau tak sampai menangis Terasa goresan embun embun mulai menembus kulit Merayap menjamah menjalar ke seluruh negri Rakyatnya meronta ingin pergi Namun tetap, hati lah juara saat ini Aku menba tersenyum, disaat pekat malam membayang…ku ba menghapus air mata yang kini membasahi relung hatiku...…Demi engkau purnamaku jarak tak akan membatasi kata rinduku…aku akan terus menba bertahan hingga ujung nafas kemampuanku untuk bertahan……Aku sadar, sepi ini hanyalah bagian kecil dari kerinduanku padamu…maka, akan kupeluk dia sampai terik matahari akan menyadarkanku jika aku masih memiliki sebuah cita-cita dan harapan bersamamu……Hari esok adalah milik kita, maka, sambutlah aku dalam bahagiamu …dan aku berjanji akan menjemputmu, dalam kisah kasih yang abadi... Rasa yang dulu pernah hadir Sempat aku kubur dalam-dalam Sebab aku hanya ingin berteman denganmu Agar tak ada rasa canggung saat bersamamu Kan kita hanya teman Bertahun tahun aku menyembunyikan itu Meski terkadang sikapku sedikit menunjukkan kalau aku menyukaimu Status kita hanya berteman Namun hati ini seolah telah memilikimu Banyak yang menyangka kalau kita ini sepasang kekasih Tapi itu salah Kita hanyalah sepasang sepatu Yang selalu bersama namun tak bisa bersatu Itu bukan istilah yang baruYeah.. We are friend zone Without status but have relationship Saling menyayangi tapi tak saling memiliki Saling merindu tanpa bertanya kabar Sama-sama cinta tapi saling menungguBeruntunglah Itu semua hanya masalalu Kini ceritanya tlah berbeda Terimakasih telah sabar menghadapi tingkahku Bahkan masih mampu mempertahankan rasa yang nyaris akan hilang Terimakasih atas keberanianmu untuk memulai Meski harus ada air di sudut mataku Inilah kisah yang kita miliki Untukmu aku bertahan♡ Aku inilah aku dengan sejuta kekurangan ku . Dengan jalan Hidup yang di penuhi tantangan dan rintangan . Menyusuri Dunia dengan kehidupan ku Suka Dan Duka Ku lewati di Hidupku Tuhan ... Betapa Indah nya Kuasa mu Kau memberikan banyak arti Di kehidupan ku Aku . Ini lah dengan kehidupan Kehidupan yang kadang melelahkan Tapi itu semua harus aku jalani Dengan penuh rasa syukur Karena itu semua adalah jalan Kehidupan ku .. Terseok-seok Lelaki tua bangka Di pinggir jalanan Menadahkan tangan Demi mencari sesuap nasi Keriput diwajahnya Membuat setitik air mata Rambut yang tak lagi hitam Mata yang tak lagi tajam Tubuh yang tak lagi kekar Tangan dan kaki selalu gemetar Hatikupun ikut bergetar Hidupnya sebatang kara Tanpa anak, istri, sanak saudara Saat merenung... Aku bingung...Entah... Harus dari mana... Hati. mesti bicara...Namun...Aku.. Tak mau tau...Dan... Kamu. harus tau...Semua. mauku... Saat kutulis... Untaian kata ini... Hujan turun... Bening terlihat...Yaa....Sebening... Cinta ini... Murni. turun dari langit... Nggak romantis memang...Tapi... Bukan aku merayu... Hanya itu... Yang ku tau. ku mau...Terakhir...Pokoknya... Kamu harus tau...AKU CINTA PADAMU.... Aku tidaklah sekuat keinginanmu Aku tidaklah seindah tatapanmu Aku tidaklah sesempurna pemikiranmu Dan aku tidaklah setenang ucapanmu Aku bukanlah apa yang kau inginkan Bukanlah apa yang kau cari Dan bukanlah apa yang kau harapkan Bahkan jauh dari hal itu.. Tapi, aku mampu menguatkanmu disaat engkau lemah Aku mampu menjadi mata indahmu, saat engkau tak mau lagi melihat kegagalan. Aku mampu menjadikanmu sempurna dengan kekuranganku Dan aku mampu menenangkanmu saat engkau terbakar emosi.... Inilah aku, yang apa adanya tanpa pernah berjanji untuk membuatmu bahagia. Namun memberi kepastian bahwa aku mampu membuatmu bahagia... Kingin D'ckiti Tidak apa-apa raga kita tak bertemu tapi makna tetap segalanya bagiku menyatukan prasaan antara kau dan aku hinggaku tetap bertahan karnamu kasih dimanakah kau kini berada aku sangat merindukanmu hati ini sepi tanpamu kasih kerinduan ini tak menentu aku ingin bertemu denganmu "Ada rasa canggung saat aku memandang mu, Bagaimana aku harus menggambarmu Bagaimana aku harus mengeja mu, Kulihat ada cahaya yang Memancar Dari balik bibirmu yg kering Dari balik kulitmu yg keklatan Dari balik penampilan mu yg sederhana Suara mu masih menggema di gendang telingaku, Suara lembut laksana sutra. mungkin lebih jika ada yg lebih lembut dari sutra.. Aku tidak tahu kenapa  tuhan mengirim mu.. Mungkinkah kau datang untuk menjwab tanyaku, Atau ini hanya sebatas garis baan. atau ujian. Tuk..tuk. tuk..? Tuan anda bangga? Apakah Tuan bahagia? Berada di senayan sana? Atau malah gundah gulana? Kiranya Tuan sendiri yang bisa menjawabnya Harapan hidup kami ada di tangan Tuan semuanya Kami sebatang kara berjuang sebagai rakyat jelata Hanya kebijakan Tuan yang menolong rakyat jelata Tuan tak perlu berat berpikir terhadap kami semuanya Sebatas Tuan menjamin kami makan,tidur kedamaian itu saja Yang sangat kami butuhkan sebagai rakyat jelata tuk bahagia. Ketika hati ini mulai bergetar Setetes embun menetesi relung hati Hanya senyumanmu...... Yang mampu menghangatkan tubuh ini Kau bagaikan bintang di langit Selalu menerangi ruang hampa di malam hari Begitu juga dengan cinta kita Cinta yang tak pernah usai Oleh dimensi ruang dan waktu Kita bagaikan sepasang sepatutak ada gunanya jika tak saling melengkapi Itulah bukti cinta kita Cinta yang penuh dengan derai kasih sayang Begitu banyak hal yang kita lewati Suka dan duka kita tanggung berdua Gelora cintamu yang slalu menghidupkan jiwaku Sayang. Percayalah. Aku akan selalu menyayangimu Sekuat dan semampu jiwaku Karna cinta yang aku miliki Adalah CINTA YANG ABADI... Guruku... Ku menyayangimu Kau telah mendidiku Kasih sayangmu tak jemu-jemu Kau mendidiku dan menungguku Ku mendapat ilmu darimu Guruku... Kasih sayangmu sepanjang masa Kau mendidiku dengan setia Dalam hidupku kau yang berjasa Kau adalah pahlawan tanpa jasa Aku harus apa? Harus bertahan mempertahankanmu di hati ini? Atau aku harus mengeluarkanmu dari hati ini? Oh dewa cinta aku hanya ingin dia Dia yang selalu membuatku tersenyum.. Dia yang selalu membuat jantung ini berdetak kencang.. Tetapi terkadang dia.. Dia yang selalu membuatku gelisah.. Dia yang selalu membuatku rindu akan canda tawanya.. Dan dia yang selalu membuat hati ini marah dan hanya dipelampiaskan senyum manis olehku.. Oh dewa cinta.. Buatlah dia jadi milikku.. Dan semoga kelak dia akan menjadi pendamping masa depanku.. Disaat aku melihatmu tak henti-hentinya aku menatapmukedipan matamu terdapat kilauan cahayadimatamu terdapat pelangi yang selalu menghiasi hatikuwajahmu bagaikan dewa Suaramu membuatku rindubelaian tanganmu membuatku selalu rindu kepadamusenyumanmu bagaikan surga dihatikuaku menganggapmu sebagai dewa yang ada dihatikuberparas tampanberhati pangeran Hari demi hari selir berganti... Seakan waktu tak bisa diputar kembali.... Mungkin kini hanyalah tinggal sebutir kenangan yang tak begitu indah lagi.. Pedih memang... Thapi harus gimana lagi?? Semua sudah terjadi Mungkin kini yang tersisa hanyalah puing-puing nya saja.. Puing-puing yang tak mungkin menjadi manis lagi.... Yha Tuhan buatlah kenangan ku bersemi.... Agar aku bisa tersenyum lagi.... Bagai pelangi yang menghiasi bumi... Dan bagai mentari yang menerangi.... Tuhan buatlah kisah ini .. Sebagai kisah abadi.... Agar selalu menemani diri ku yang sepi.... Dan membawa ku dalam masa lalu kembali.. Mengenalmu.. Dan dipertemukan denganmu Bukanlah suatu kebetulan Namun atas kehendak Tuhan Menjadi kawanmu adalah pilihan Dan jatuh hati padamu Itu diluar dayaku Namun.. Bila mencintaimu adalah sebuah dosa Kemana harus ku benamkan hati? Agar seluruh rasa yang ada Punah seketika Laelafitria, Ibu... Begitu panggilanmu untuk seorang perempuan Perempuan yang telah melahirkanmu ke dunia ini Sembilan bulan lamanya dalam kandungan Yang menjagamu dengan hati Ibu itu perempuan hebat Mampu merangkai senyum di bibirnya Walau hatinya tengah terluka Ibu itu perempuan terindah Bagaimanapun keadaannya Tetap memberikan cinta setulus hati Bersenandung namamu dalam hatiku Seirama denyut jantung yang berdetak Menjamah raga sukma lalu memandu Untaikan rasa sejuk bahagia memberontak Dengan sepenuh hati, kasihmu memandang Tenangkan re-rona durjana sunyi memurka Menepis riuh hikayat gelisah bersambang Mensucikan asmara, restui ketulusan cinta Gemuruh bahagia mengemban jiwa Laksana musim bunga-bunga mengembang Menebar laku jelita semerbak cinta Melambai rindu untuk selalu bertandang Awan gemawan risau tetap berkabut Menghiasi langit hati tanpa di harap Pekat bergelap angan lalu mengkalut Mengkhayal dirimu anggun erat ku dekap Selama sekuntum mawar rinduku mekar Akan selalu ku hirup wangimu darinya Kasih sayangku takkan sirna berpencar Kepadamu, yang telah memberiku rasa Akhirnya aku menemukanmu Disore itu Saat senja berganti Dan menawarkan dirinya untuk dinikmati Kau datang Bercerita segala keluhmu akannya Kau menangis dalam pelukku Membagi rasa ditinggalkan Telah lama aku menanti detik ini Bersamamu Kau selalu kudamba dihariku Yang selalu kucari dalam mimpi Dan kini Tubuhmu mencariku Bersandar dan berbagi hati Aku ingin lebih lama Melihat senja ini dan bahagia Melihat waktu malam dengan bintang harapan Aku ingin bersamamu Selamanya No Urut: Tanggal: // :: Duduk bersimpuh di singgasana Kini bukanlah untuk mengabdi Bukan lagi tuk memberi Bukan lagi tuk mengasihi Kesejahteraan hidup ini Hamba-hamba kecil yang selalu menanti Kesejahteraan Kebahagiaan dan Kemakmuran hidup Yang kini tiada lagi Kini semua tlah sirna Kini semua tlah punah Tak ada lagi yang bisa curahkan aspirasi Agar dapat kehidupan yang damai Agar dapat kehidupan yang tenteram Kemiskinan, Kesengsaraan takkan terwujud Jika kau tak memulainya Pertengkaran, Perselisihan takkan terwujud Jika kau tak mengawalinya Kini kau tlah meluluh lantahkan Nasib dan kebahagiaan kami Yang saat ini jadi permainan Terus menerus dipermainkan Tiada lagi kepedulian Tiada lagi perhatian Kau yang tlah lupa akan nasib kami Kau yang tlah lupa akan kehidupan ini Semuanya tlah berubah Kepedulianmu kini tak lagi hiasi Dan tak lagi warnai Hidup kami yang kini jadi Beling-beling Kaca Tak Berarti Wahai para pemimpin Kami hanya ingin kesejahteraan Kami hanya ingin kemakmuran Yang bisa buat hidup kami bahagia Yang bisa buat hidup kami sejahtera Kami berharap semoga tak ada lagi pertengkaran Tak ada lagi perselisihan Serta kemiskinan dan kesengsaraan Bantulah kami Sediakan kami sarana yang layak tuk kami tempati Biarkan kami hidup mandiri Mengadu nasib Membanting tulang Agar kami dapat wujudkan Kebahagiaan hidup yang saat ini tertunda Sekuat hati melawan rasa dalam dada Sejauh upaya menghilangkan namamu Agar sirna dari seluruh ingatan dan angan Terasa sia-sia, begitu mustahil kulakukan Karena besar cintaku padamu tak terkira Terlanjur cinta diri ini kepada dirimu Apa mungkin aku harus belajar melupakan? Sedang, saat ini hatiku sangat menginginkanmu? Waktu-waktu terasa hampa tanpamu Sendiri, mengharap jumpa terbelenggu rindu Disini ku merenung, betapa berartinya hadirmu Memberi warna emas, sandingkan mimpi dan harapan baru Percayalah padaku,.. Jika hanya dirimu yang ku mau Tak kan pernah ada yang kedua Setelah hati kita dapat bersatu Segenap jiwa t'lah kuberikan untukmu Aku berjanji tak kan pernah mengingkari Aku ingin membahagiakanmu selamanya Meskipun hingga harus kupertaruhkan nyawa Aku harap kau akan mengerti Hatiku t'lah begitu dalam mencintai Aku ingin menjadi lelakimu Dan dirimu menjadi cinta terakhirku Kawanku, Setiap waktu yang telah Kita lewati serta kita jalani'Bersama' Mungkin Telah beribu kali pertengkaran Terjadi diantara kita berdua Pertengakaran yang makin mempererat, Tali pertemanan kita Dahulu hingga sekarang kau Masih juga sama,Tiada Satu pun darimu yang berubah Oh Kawanku, Sahabat Sejatiku Kau masih tetap ada di, Dalam sanubariku, Kau masih tetap setia, Terus di hatiku Kau masih ada dan Begitu lekat dengan Hidupku Masih begitu hangat dalam Kenangan mataku Hingga sekarang hingga akhirnya Sekarang pun, Biarpun Dirimu Telah berada di alam Yang berbeda dengan diriku Engkau masih akan tetap Setia dan tetap yang Terbaik di hati dan sanubari Karena tak ada yang namanya Mantan teman atau sahabat Love You Friend ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Kala sepi suram Aku diam tanpa senyum Aku termenung fikirku hampa Terlintas suatu bayangan di benak Siapa bayang itu? Hatiku lemah Menjerit Menangis Seperti tertusuk benda tajam Saat ku tahu bayang itu dia Dia yang pernah mengisi hatiku Dia yang dulu bagian hidupku Melangkah jauh tinggalkanku Air mata pilu jadi teman hidup Fajar pun tak mampu sirnakan piluku Kini kenangan setia temaniku Bersama bayang mu Seperti embun yang menjelma dalam senyummu Cahya mentari membawaku pergi Entah dari mana syahdu ini membawaku Membisikan cerita antara kau dan aku Terpana ku memandangnya Jalan putih disepanjang alir Ku tak tau apa artinya ini Sampai saat ku terengah dengan keadaan hati Dimana ku berdiri? Apakah ini cinta atau apa Sebesit sinar merobek khayal berkias merona rumput pagi Sepasang burung merajut menari Mata ku terbuka Dan tersadar ini hanya mimpi yang menyapa Engkau adalah sahabatku Engkau adalah bagian hidupku Tak ingin damai menjadi perang Aku hanya terdiam dan tenang Kamu ramah didepanku Tetapi ngkak dibelakangku Selama ini kupercayakan rahasiaku Dan berbagi pahit manisnya kehidupan Kupejamkan mata Sejenak melupakan kisahku untuk bersama dirimu Kubiarkan air mata mengalir Untuk mengungkapkan kecewanya diriku ini Apalah arti semua pengorbananku Sedangkan semua itu mungkin tidak membuat hidupmu berarti Apalah arti kehadiranku Seakan semua itu tidak membuat hidupmu lebih sempurna Aku tak pernah seperti ini Rinduku tak menggebu Tapi setiap waktu Entah itu berapa waktu Aku harus menangis Tuk lepas rindu ini Agar aku tetap tegar Jalani hari tanpa mu Aku merasa kaulah belahan jiwaku Yang telah menjadi misteri hidupku Namun aku tak tahu benarkah rasaku Meski kini kita jauh Aku tetap menyimpan rindu Dan, rasaku tetap terjaga Des Fikri si Pemimpi http://karyafikri.blogspot m Allah Huakbar, Allah Huakbar Allah Huakbar Walillah Hilham Mendengar indahnya suara takbir Dari masji-masjid disekitar tempat tinggalku Membuat hatiku senang gembira Seakan aku mendapatkan sebuah hadiah Yang menakjubkan….. Berselang lima menit kemudian Senanng gembirakupun lenyap Senang gembira itu pun Berubah menjadi sedih Pikirankupun melayang Aku hanya ingat kepada keluargaku yang disana Aku berpikir kapankah aku bisa Berpumpul kembali bersama keluarga Di Hari yang Mulia ini…….? Satu lagi kabar darimu Kisahmu sendiriyang kau percaya teguk sampai mati. Mata kami menatap kelabu awan, hening wajah alam Desih nafas kami takut Tambah desak di pikiran kalut Mati berdarah. Darah kematian Adonara, bukti sabda leluhurmu Doa kau sertai mantra menguak tabir Kau bunuh yang kau sebut penghujatdemi temui lurus tegak takdir. Badan-jiwamu memanas, terlanjur kobar memuncak di pucuk Konon, perangmu penentu bijaksana Perang itunur ke sentosa. Merenunglah sendiri ketika jiwamu kembali murni Kupang, Oktober Sepertinya aku harus segera mengusap lukaagar aku segera berdiridan segera memetik cahaya MU Waktu terus mendekattak mungkin aku hanya terlentangsambil menahan rasa sakit Aku harus segera berdirimenangkap cahaya M Uaku harus segera berenangdalam lautan cahaya MU Matahari hampir tidurcahayanya sudah mulai pudartakdirku sudah didepan pintusebentar lagi aku akan kembali pada MU Tak ada yang abaditak ada yang abadisekarang aku yang berkemasmungkin besok giliranmubersiaplah Apabila langit mendung Keadan susah termenung Penguasa mesti hati-hati karna itu berarti akan ada yang mati Apabila hujan telah mengeras Bendungan kata-kata telah kandas Penguasa mesti waspada Karna kepala-kepala sudah muak atas kebohongan belaka Apabila air telah menerjang Desa serta rumah-rumah usang Penguasa mesti lari Sebab itu sudah sejengkal lagi untuk Perlawanan Manado, September Menjadi tembok' Di ujung penghabisan ini Izinkanlah aku berharap Agar engkau dapat kembali lagi Walau hanya sekejap Meski jarak akan membentang Berbagai persimpangan telah membayang Namun keyakinan ku takkan hilang Menanti kesempatan lain datang Kau yang tak pernah terlupa Menyergap sunyi membunuh rindu Dan kala malam ku akan slalu terjaga Hingga segelintir cerita berlalu beku January Dawn by the Sea:The dawn quietly, shrouds the sea in serenity. Feel this moment of bliss, before the sun rises. February Morning Hill:What a joy, this beautiful morning hill The birds sing a rhapsody, shouting with the whir of breeze. March At the Countryside:At the lovely homeland, old memory remains. And this longing heart, filled with an air of peace. April Flower Blossom:The flowers shimmering the land in the springtime. Their scents of love, spread the happiness for the butterflies. May The Afternoon Winds:Oh, the vigorous afternoon winds Flowing so passionate, let me breathe in with my burning soul June At the Twilight River:At the edge of the river, a lotus blooms alone. The shadow of twilight, overrides her solitude. July Fireworks in the Forest:Deep in the forest, fireworks break the silence. People in warmth, embracing the lorful moods. August Moonlight Trail:The swans dancing under the evening sky. Beneath the moonlight, their trail of romance are left behind. September Nocturne:The stars swirl silently in the realm of nocturne. The people's hearts, rest in a sleep of peace. October The Fallen Leaves:Yellow leaves, why do you leave so fast? Gone away by the blustery wind, and will never back to your twigs. November The Raindrops:The raindrops quench the dried earth. Flow over the thirsty land, and fill the blue abyss. December Troika:At the snow road ends, hold on your urageous. Ride on troika, face your fear and loneliness. Dalam diam Selir rindu yang terkikis ragu Tergambar dalam senyum palsu. Menjelang pulang Ayunan langkah kaki Tak kunjung henti menyusuri jalan. Sepanjang malam Bersedekap menyusuri jalan setapak bebatuan Dengan tenang Pada bulan yang menerangi malam Mengaitkan pandangan ke atas langit yang membentang Terlihat pula awan hitam mulai terbentuk Berarakan untuk menutup Meredupkan setengah cahaya bulan yang terang Pandangan kini tersamarkan Gelap langit kian berpacu menuju hitam pekat Dikejauhan tampak pintu rumah telah menunggu Untuk kembali dibuka oleh sang tuan Setelah sekian lama mengembara Banyak pelajaran dan pengalaman ikut serta dalam kehidupan Ia mengetuk kembali harapan Sebelum masuk ia berucap Pada pintu-pintu hati yang tertutup Berikanlah sebuah kunci yang leluasa untuk merangkul semesta Kelak ketika cinta telah ia temui kembali Maka abadi lah sepanjang waktu yang tersisa Hidup seorang gadis;Dalam puisiku, dia bening kulitnya Senyuman yang jujur memberikan ketenangan Mata yang indah dipandang mengajakku untuk memandang Pujian dalam bait syair-syair kehidupan adalah miliknya Aku merindunya setelah dia pergi pas dari keningku Dia seorang gadis;Tubuhnya yang semampai Wajah yang bundar dengan lekukannya membuatku hidup kembali dalam lukisan cinta Aku yakin; ini bukan perjalanan terakhir setelah kepergiannya Nanti; hatinya yang sempat tersenyum pada mereka Akan jatuh sendiri dalam pelukan rinduku Dia seorang gadis;Terkadang ingin membunuhnya setelah aku merindu Bukan mimpi yang hidupkan imajinasi ini;Bukan pula imajinasi tentang rasa hari ini;ini adalah serangkaian tadahan tangan yang berharap;dia seorang gadis tersenyum dengan kejujuran. Dia seorang gadis; milikku atau ibu dalam keluargaku Desember Aku tak tahu, Sungguh baru kurasa kali ini, Rasanya senang, ingin ku berteriak, Rasa sedih, ingin menangis, Rasa kesal, ingin marah Namun tak bisa kulakukan, Rasa itu datang saja, Padahal aku tak mengenalmu Tak tahu parasmu, senyummu, yang kutahu hanya suara dan bayangmu Namun itu cukup mengesankanku tiap mendengar suaramu tiap ku baca pesanmu Jantungku berdetak kencang kufikir ini kesalahan berulang kali ku hapus rasa itu namun datang lagi kuba menghilangkannya namun tak bisa dan semakin bertambah Oh Tuhan, Sunguh ku tak sanggup dengan semua ini Adakah yang salah dengaku? Sebenarnya rasa apakah ini semua menyatu jadi satu seperti ini, Mungkinkah ini yang namanya rasa cinta, Terkikis sudah harta-harta Negara Terombang-ambing sudah rakyat-rakyat jelata Jeritan demi jeritan rakyat negeri ini sekan-akan lenyap terbawa angin Mimpi-mimpi buruk negeri ini sudah menjadi nyata Para pemimpin Negara tak lagi memperdulikan rakyatnya Mereka lebih menjunjung ego-nya daripada kepentingan bersama Jeritan kemiskinan pun di negeri ini tak membuat mereka sadar Bencana demi bencana pun tak bisa menggoyahkan hati mereka Setetes darah yang habis terbakar depan mata mereka Seolah-olah menjadi sebuah ilusi belaka Wahai para pemimpin bangsa… Dengarkanlah jeritan kami Kami lapar dan haus di negera kami sendiri Tiada uang hari ini untuk kami Bekerja pun tiada Maka janganlah kau selalu buat tingkah tercela di negeri kami ini Wujudkanlah keadilan dan kesejahteraan bagi kami Wahai para koruptor… Janganlah kau menari-nari bahagia diatas penderitaan rakyatmu Janganlah kau bertopeng koruptor dihadapan kami Ingatlah†Kelak nanti, Tuhan akan menghakimimu di akhirat sana Janganlah kau merasa merajalela diatas penderitaan Negeramu Kau tak lebih dari binatang buas yang tega makan saudaranya sendiri Bertaubatlah wahai penyeleweng harta Negara, Maka Tuhan akan mengampunimu... Ngeper, Juni Meski kau tak slalu di dekat, Namun jiwamu slalu mengikat, Kau senantiasa merapat, Ketika ku dilanda penat. Hadirmu sangat kuat, Kukuh tercipta tak tersirat, Tuturmu yang amanat, Sapamu yang tanpa hianat. Walau kau tak terlihat, Hembus nafasmu slalu tersurat, Meski tangan tak berjabat, Namun hati terpaut erat.Sahabat.. Denganmu.. aku nyaman. Bersamamu.. aku tahu akan kedamaian. Dan, di sisimu aku tiada keraguan. Jangan pernah kau jengah, Jangan pula kau resah, Aku di sini menadah, Setiap rasa yang kau tadah.Sahabat.. Walau tak slalu di sisi, Tapi kan slalu temani sudut hati, Ketika diri berbalut luka dan tersisi, Meski tak slalu bersama, Tapi ia kan slalu ada, Senantiasa memberi do’a terbaik di setiap langkah kita. Senja kelabu Langit membiru Lautan beradu Sebuah hati sedang terhimpit rindu Adakah kau disana merasakan apa yang ku rasa Angan ku melambung jauh bersama Bayang mu yang kian sirna Dapatkah kau dengar jerit hati ini Memanggil nama mu meski kau bukan milik kunamun kau sangat berharga bagi ku Aku tahu. Kau hanya akan menjadi Abstrak dalam nyata ku Dan akan menjadi bias dalam hati ku Tak banyak harap ku Hanya ingin kau tahu Tentang perasaan ku Kicau burung terdengar merdu Ku pandang sekitarku Dimanakah aku? Begitu indah ciptaan-Mu Kupu-kupu mengepakkan sayapnya Begitu indah warnanya Hinggap dari satu bunga ke bunga lainnya Elok nian gerak-geriknya Sang mentari telah di ufuk barat Masih terasa begitu hangat Alam ini akan selalu kurawat Akan Tuhan aku teringat Terima kasih Tuhan Mentari tenggelam, Kau ganti dengan bulan Langit gelap menyembunyikan awan Di alamku yang permai aku merasa aman Sementara yang dapat kulakukan hanyalah berdiam diri karena tuk melangkah getar sakit ujung kaki ini sampai ke hati Sepatu-ku perjalanan inikah yang terlanjur kita sepakati bersama susuri terjal alang melintang sampai aku terluka kau terkoyak Yang dapat kulakukan hanyalah berdiam diri rasakan luka di sisi sepatu lusuh yang kian menganga Mei' Suatu hari nanti.. aku akan kembali mendekapmu dalam dinginnya sepi membelai mu dalam resahnya hati, Suatu hari nanti.. rindu ini pasti akan lepas juga terbang mencari belahan jiwanya menghampirimu membawa kehangatan, Suatu hari nanti.. kita akan bersama dalam kenyataan mengumbar bahagia kepada alam dan derai tawa kita membuat iri semua, Di suatu hari nanti.. disasat tak ada lagi jarak kau dan aku dan disaat aku bisa menatap indahnya kilauan cinta di mata mu kita akan bersama melepas rindu... Tarian hidup dalam raga kritis.Gemulai. Menari hampiri lakian nakal. Lakian takut kematian. Kelamin renggut kematian. Kemana dia, kemanapun mereka. Bukan hanya mencandu, bukan hanya nafsu. Tarian masih mewangi mengitari kepala ke-tiga. Ke-tiga saling silang mendongeng indah. Dongeng tarian dengan sang pengimaji Mimpi buruk ter-nyata-kan. Rasa tak hanya mimpi. Tak kan lagi berpendidikan. Tak kan lagi berkuasaan. Tak kan lagi berkesenian. Ke-tiga berteriak, meminta kehidupan. Tak bisa, tak akan, tak pernah. Ini pembicaraan takdir, katanya. Ini haluan Tuhan, kata mereka. Dia, penguasa hidup. Menyudahi hidup dengan teror mati. Dia, terlalu berharga tuk tak diindahkan.. Dan dia, Inong, terlalu indah untuk dirasa. Sosok tenang dan damai Dalam langkah anggun semampai Selemba kain kudung pelindung Melambai tertiup angin bersenandung Bayangmu membuat hati teduh Dalam hujab pelindung jiwa kalbu Selembar baju kurung jadi pelindung Dari pandangan orang, bukan ntuk disanjung Biarkan orang mencela, kau tak peduli Mantapkan langkah, penuhi perintah Ilahi Kodradmu muslimah suci nan anggun Bertasbih di hadapan Yang Maha Agung-- --Ba'da Subuhru mandalapensil pena usil) tumpul Rasanya waktu lama berlalu Sehingga aku tak tahu lagi langkahku Setiap jalan ini sepi dan hampa Meski yang lain memijakan kakinya Tapi tetap tak berubah Setiap kesepian yang melandaku Aku selalu berakhir begini Di jalan yang sama Tanpa arah dan tujuan Andai di waktu yang lalu Aku tetap pada pendirianku Maka hari ini kupetik impianku Hanya saja... Dahulu aku tergoda Jalan yang sepertinya lebih mudah dan indah Tapi ternyata... Sungguh di luar dugaan Aku malah terhempas ke dasar jurang Dan berakhir disini Dalam kegagalan Sehari bersamamu, Bagaikan sejam waktuku Sejam waktuku, Bagaikan melukis pelangi bersamamu Sekalipun hujan dan kabut dimataku Dengan senyummu, Mengubah semua pikiran dan perasaankuDimataku.. Ada wajahmu, Di hatiku.. Terukir jelas namamu, Perasaan dan jiwaku Seolah telah menjadi milikmu Tersenyumlah dengan ceria padaku Karna aku.. Tak akan kubiarkan airmata menetes diwajahmu Jangan kau tanyakan aku tentang cinta, karena aku buta soal itu. Jangan kau tanyakan aku soal rindu, karena sudah terlalu erat ia mendekapku. Jangan kau tanyakan aku tentang rasa sakit, karena sudah terlalu ganas ia menebasku. Jangan kau tanyakan aku tentang kecewa, karena sudah terlalu mesra aku dengannya. Jangan kau tanyakan aku tentang air mata, karena sudah terlalu sering ia melintasi wajahku. Jangan kau tanyakan aku tentang kebahagiaan dunia, karena sudah terlalu lelah aku mengejarnya. Jika ingin bertanya, tanyakan aku tentang harapan, dan akan kujawab, Ia selalu berada di sisiku Ia melekat erat di hatiku Ia yang selalu berusaha mengusir keterpurukan yang menyapaku Panggil saja aku rindu Seperti itulah aku kini Mabuk dibawah bayang suka Terkoyak rasa dibalik Ingat yang tergiang manis, Panggil saja aku rindu Karna tlah terbanjiri aku Dengan manis yang meluap Dari bibir manis-mu kasih, Panggil saja aku rindu Karna berhasil kau siksa Raga dalam ingat ini Untuk terus mengenang Masa indah dimana tawamu Manja-mu menghujam mata ini, Panggil saja aku rindu Karna tengelam sudah batin-ku Pada manis-mu yang menindih Pada lumpur yang mengikat Dan semakin menengelamkan-ku Di dalam raga yang memang Slalu dan slalu ku-kagumi, Panggil saja aku rindu Karna tak mampu lagi Ku-tahan gejolak dalam asmara Yang terlarut bersama kenangan Indah bersama-mu kasih-ku, Dan panggil saja aku rindu. Terindah hanyalah kamu yang terbaik Di dalam setiap langkah hidupku Dan percayalah cintaku untukmu Haruskan tuk gapai bintang Di langit Dalam agar kau yakin diriku mencintaimu menyayangimu dan ingin milikimu slamanya Tetaplah tersenyum engkau bidadariku Karena hanya kau penghias malamku Dan saat kau terjebak di gelapnya malam Panggil namaku ku kan datang untukmu Haruskah ku gapai bintang Di langit Dalam agar kau yakin diriku mencintaimu menyayangimu dan ingin milikimu slamanya Lupakan masalalumu yang tak indah Sambutlah aku yang ada untukmu Dan cepat cepat hapus Hingga cintaku untukmu Dan genggam erat tanganku di saat engkau lelah Tetaplah tersenyum engkau bidadariku Karena hanya kau penghias malamku Dan saat kau terjebak di gelapnya malam Panggil namaku ku kan datang untukmu Panggil namaku ku kan datang untukmu -------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Siapa pemilik ranting yang keropos bercangkangkan tulang Menghubungkan gerak sepontan Susah payah berkeinginan jatuhkan daun-daun tanpa ilir angin Memulangkan kacau Terkubur berkepala nisan Maka fanalah tulang, seisinya Tanpa kafilah isi hati nurani Ketika detak jatung sampai ajal merengut Memanjat kuasa Ilahi Menjauh tak kembali lagi Pulang kepangkuan-Nya Karna memang insan hanya sementara meminjam Sampai pelipis terpejam total Kemabali atas nama almarhum almarhumah. Sedih, bukan waktunya. Pasean, /Oktober/ Kau adalah cahaya hidupku Penerang perjalananku Untuk meraih kehidupan Dan untukku meraih apa yang aku inginkan yang ku cita citakan Mentariiiiiiiii............ Kau adalah kunci hidupku Pelita dalam kehidupanku Kau datang menemani pagi dan siangku Bersamaku kau memberikan arti kehidupan Tanpamu Mentarikuuu Tak ada Kehidupan Tak adapun cahaya ilmu yang mendampingi kehidupanku Tak ada seorang pun yang dapat bertahan di dunia ini Tanpamu mentariku Tanpamuu, Bumi ini terasa kosong Terasa begitu hampa Dan tak ada yg mampu menghuni dunia ini Semua mati dengan rasa tak berdosa Dan lenyap perlahan lahan Tanpamu, dunia ini dipenuhi oleh esss Menjadi dunia esss yang dingin Manusia biasa mungkin tak mampu tuk bertahan Karena jika kau tiada Tak ada yang bisa kuraihhhMentariku............. Kau sangat kubutuhkan Kau sangat penting bagi dunia ini Sehingga Tuhan Menciptakanmu Agar kau mendampingi kami selama di dunia Dan tanpamu Semua Ini akan Tiada Dan tanpamu kami adalah butiran debuuu Dan tanpamu kami adalah sekepal esss Yang tak ada Gunanya............. No one wants to get hurt. No one wants to live a pain. Wounded like a wand in a witch hut used by an old lady called insane. How is it called love if it makes you fall off? Your eyes blind mine since the first time. Your voice thrills me that noise wouldn’t heal me. Your warmth touches my ld heart;that no devil faces the enemy of dark. True--this is the sweetest of the sweetness. For love as a sweet pain, it is. Foe--will turn to be worthless. For dove as a clear name, it is. Love and its beauty; Tough and pretty;And dove as holly spirit will keep it--in the sweetest of the sweetness it would be. Yes--love is the sweetest of the sweetness That’s why it called FALL in love--the painful madness Bayangan mu selau hadir di pikirankusenyuman mu selalu datang di impi kuhati ini selalu teringat akan diri mumenanti kehadiran mu di sisi ku lagi Menanti..... dan selalu menantiberharap kamu atang di hadap kukapan kah hari itu kan tibaseperti disaat indah kita dulu Walau kini jarak memisah kan kitatapi ku kan setia tuk menunggu dirimumeski kamu bukan cinta pertamakutapi kamu cinta terakhirku Semoga penantian ku selama nitakkan sia-siakan kutunggu sampai haribahagya itu tiba untuk kita berdua Ibu, jika mereka bertanya apakah aku takut mati? Aku jawab iya"Tapi, ada yang membuatku lebih takut lagi Adalah saat dimana ibu tak lagi bergerak Adalah saat dimana ibu takkan kembali Ibu takkan mempedulikan tangisanku lagi Sekeras apapun itu Bu, aku pernah bermimpi Dalam mimpi aku mencari ibu Namun tak kutemkan ibu dimanapun Bahkan, aku pernah bermimpi lagi Ibu terpejam, tanpa napas dan gerak Aku menangis sejadi-jadinya Dadaku sesak, dan peluhku berjatuhan Mimpi yang telah mencekam malamku Menyadarkanku akan ketakutan yang teramat sangat Ibu, aku takut ibu mati Aku takut ibu meninggalkanku selamanya Kitab Suci Qalam Illahi Diturunkan untuk penghuni bumi Mengandung kekuatan yang sejati Untuk insan menjaga diri Belajar Kitab Suci sejak dini Untuk dipahami dan di mengerti Bekal hidup untuk kembali Bersiap diri menghadap Illahi Wahai insan yang ada kini Tuntunlah anak serta istri Untuk menjalankan Qalam Illahi Dengan ilmu mengenal diri Mengenal diri Rahmat yang Suci Mempunyai kedudukan yang hakiki Tidak memandang  jabatan tinggi Semua sama di Mata Illahi Allah itu Maha Mengetahui Tidak membedakan hitam dan putih Ketaqwaan di junjung tinggi Hanya Percaya Pada Illahi Mengkaji diri sangat berguna Dalam menciptakan akhlak mulia Untuk menghindari kesesatan Atas bujuk rayu bangsa syaiton Bangsa syaiton mahluk durjana Diperalat iblis menggoda manusia Kita hidup tidak berguna Semasa hidup selalu durhaka Wahai insan hendaklah berkaca Atas kaum-kaum yang dilaknat Allah Mereka semua pada musnah Mendurhakai  Nabi dan Sang Pencipta Publish // :: Ibu... Selalu menemanikumenjaga diriku dengan tulus cintamu Ibu... Selalu tersimpan di memory hidupkutak terhapus meski waktu terus berlalu Ibu... Selalu ku kenangmeski berujung kepedihan Ibu yang menyertai langkah hidupku Walau kini Ibu tak lagi disisiku Kini Ibu pergi meninggalkanku Menyisa ke dalam kalbu Menusuk relung hatiku Menyesal tak dapat melihat wajah terakhirmu Namun ku iringi jalan menuju surgamu Yang tersisa, canda tawa serta kasih sayang di album hidupku Tiada guna aku menangisi Alangkah baik ku berdo'a untukmu Ibu... Kasih Aku memang tak sempurna Aku memang bukan yang terbaik Tapi dengan hadirnya dirimu Menjadikan hidup ini terasa sempurna Dan diriku pun berusaha jadi yang terbaik untukmu Kasih Aku hanya manusia biasa Tapi cinta ku padamu sungguh luar biasa Aku memang manusia yang lemah Tapi bersamamu aku menjadi manusia yang tegar dan kuat Kasih Kau melengkapi kekurangan hidup ku selama ini Kau membawa warna dalam hidupku Kau tebarkan benih kebahagiaan dihati dan jiwa ini Kasih Tetaplah di sampingku Tetaplah bersamaku Tetaplah mendampingiku Hingga aku tak lagi mampu tuk menjagamu Tuhan Sampaikan padanya Bahwa hanya dia yang ku cinta Bahwa hanya dia yang ada di hati ini Ku titipkan salam rindu ini untuk dia kekasihku Aku adalah senada asmara bisu Bertempo semu di relung rindu Di saat alunan melodiku rendah Tak terasa merdu tuk di dengar Bukan berarti bait-bait cintaku Telah karam di dalam kesunyian Jika lafaz-lafaz hati dalam jiwa Termenung di peraduan hampa Hanya sanggup deraikan air mata Di dalam usang kesunyian nyata Tatkala prahara waktu berkuasa Lenyapkan semua cita harapan Rasakanlah kehendak Tuhan Merubah semua keinginan Hingga di suatu saat nanti Kau temui Maha Kebahagiaan Akulah sebatas rasa di bilik cinta Takkan mampu tercicipi nikmat Untuk kau rindukan kembali Di sepanjang jalan kenangan Sebab lantun melodi syahdu hatiku Telah terkaram oleh nyanyian sukma Dan lafaz-lafaz cinta yang selalu tercipta Kini t'lah sirna dalam nista rindu nestapa luka Ayah...Ibu... Sudah lama kita tak bertemu Sudah lama kita tak bersama Ayah..Ibu.. Ku ingin memeluk kalian Ku ingin mencium kalian Sebagai tanda aku sayang kalianAyah..Ibu.. Ku merindukan canda tawa kalian Ku merindukan nasihat kalianAyah..Ibu.. Mengapa kita harus berpisah seperti ini Mengapa jarak dan waktu selalu memisahkan kita Suatu saat kita pasti bertemu. I love you mamah i love you ayah Waktu membawaku pada gelapnya malam Saat aku harus terbaring Menatap langit-langit kamarku Menutup mata berharap takkan ada air mata Malam mempertemukanku dengan kebencian Kebencian akan kesendirianku Kesendirian membawaku pada kenangan Kenangan yang pernah ku miliki Terkadang aku membenci kenangan itu Aku menyesali kenangan yang harus berakhir Moment moment bahagia yang pernah tercipta Bahkan takkan lagi ku dapatkan sekarang Aku hanya merindukan kenangan itu Waktu takkan pernah membawaku kembali Satu-satunya yang bisa ku lakukan Hanyalah bermain bersama air mata, mengenang semuanya Biru langit menyejukkan hati Udara yang penuh dengan nada Gulungan gelompang laut yang tinggi Menjadikan kau benar-benar Pantai yang asri Takjub Aku melihatmu Ciptaan Tuhan Yang begitu indah Membuatku tak ingin beranjak pergi Bilaku pergi tinggalkan tempat ini Ku takut tumbuhan akan kehilangan hak hidupnya Hak untuk hidup dan berkembangbiak Wahai umat manusia Jangan kau rusak Surga dunia ini Jagalah surge ini Dari tangan-tangan usil Dan biarkan pantai ini tetap asri Ibu... Kau yang telah menjaga ku... Kau telah mengurus ku... Tapi mengapa... Masih banyak orang yang tidak peduli pada ibunya... Padahal ibu sudah merawat kita dari kecil...Tuhan... Tolong jaga ibu... Kau jaga baik-baik ibu ku... Seberkas senyum tawar melintas dihadapanku Wajah datar menatap muram dibalik dinginnya angin malam Aku sedih mlihatmu merana Tetes air mata itu tak lantas hilangkan duka Ataupun sekedar buat hatimu lega Hingga saat separuh malam kita lewati brsama Namun nkau masih saja brselimut lara.. Syil. Mampukah kau seperti dulu Melukis warna bianglala di langitku Dan mengeja lafadz-lafadz kesunyian Yang pernah kita sunting Atau tahukah kau Dari detak jejak pengukiran rindu Jauh dikedalaman arti puisi-aku masih ingin melantunkan nyanyian untukmu Nyanyian bulan yang kupetik dari senyum sabitmu Syil. Inilah suara hati Yang mungkin kau dengar Dari ruap kesunyianku Serupa dulu kau mengajari aku menghafal kedalaman puisi dimatamu Nyalang disetiap diksi Terkubur pada degub jantungkuDisini, Matamu sakal aku terjemah Lalu, mampukah sajakku mentiarapkan Imaji tentang kau yang pualam Memetik orgel diperjalanan melelahkan ini Syil datanglah seperti hujanpada tubuhku yang kemaraupada jejak yang mulai hilang Karena hidup mulaibermakna dilorong-lorong kerinduanjika semesta kilau matamuberteduh dibawah kasihku Datanglah seperti hujan itu, syil-Datanglah-. Latee, Februari Aku adalah anak kutukan Yang disembuhkan oleh rembulan Yang dipungut oleh hembusan angin Yang berlari karna cibiran Adakah engkou tau Adakah engkou rasa Aku ..... akulah anjing yang kou buang Aku.... akulah kucing yang kou telantarkan Karna.. karna aku anak kutukan Yang hidup didalam kebencian Yang berdiri diatas kemunafikan Aku lah aku......... Masih nampak jelas guratan itugoresan tinta merah yang tak kunjung hilangmenorehkan banyak cerita yang menyakitkanterlukis buram di lubuk hatiku Goresan tinta merah itusemakin bertambah seiring waktu berjalanberderet baris demi barismenyisakan tangis yang setia menemani Ingin rasanya ku hapus goresan itunamun sekin ku hapussemakin tergambar jelas di sanamenetap tanpa mau menghilang Mengadu derita dalam sembilu Berburu bahagia dalam rindu Lalu... Terseret pada masa lalu Yang masih tersisa dalam raga Tergores pada hati yang tak terkata Entah... Suka atau duka Derita atau bahagia Seperti rasa yang terhampa Jerapah dan gajah mungkin lebih menyenangkan. Daripada nama yang kau hindari. sehari dalam sepekan. Nama yang salah tempat, telah ada padamu seperti nasib, yang tak ada tawar tawaran. padahal hanya sekedar Aku. Jika malam gemintang, Langitpun ramai, seperti hatiku yang celaka. Hanya saja lebih porak poranda Aku malu mengingatmu. Serangkaian emas dipundakmu seperti kasta raja. memilukan. kau bertengger di pohon yang tak kukenal. Yang kumau jika tanganku lebih baik. Aku akan datang dengan wajahmu diatas kertas berlapis kaca. Sama Masih sama Masih tetap diam Setengah tahun tak bertemu Mau ini mau itu tak ada larangan Sudah tahu diri katanya Ayah... Aku masih ingin kau tegur Masih ingin kau bimbing Masih ingin kau tuntun Tapi ayah semua masih sama Ragaku datang menyusul rinduku yang telah lama dulu pulang Tapi kau tak menciumiku Tak menatap mataku Tak memelukku Aku tau kau menangis dalam sapa salahku Tapi kenapa kau diamkan aku ayah Aku ingin kau bertanya banyak hal Aku ingin kau memberiku jawaban rinduku Ayah kau slalu kurindu Tak seutas nama pun terbesit Apa lagi belasan sajak indah Hening tanpa kudengar riuk canda Berdiam dinding memaku rasaSunyi Itulah hatiku Entah apa rahasia Tuhan untukku Hingga Dia menggenggam ku hanyut Pada suatu kesunyian hati Pinta beribu pinta slalu terbesit Bilakah aku akan segera mendapatkannya Iya, dia penopang hatiku Hanya satu nama yang ingin ku cari Seorang penyemangat Penyabar dan tuan penuntun iman ku Angin berhembus kencang Air hujan menetes di hijaunya daun Air mata banjir di pipi ini Hanya langit dan alam sekitar ini yang menjadi sanksi di sa'at aku merindukanmu Teringat akan kenangan yang indah sa'at kita masih bersama dalam suka begitupun duka Memory indah terbayang akan manisnya senyummu Kini aku sangat merindukanmu Untuk hadir di sisiku Menemani aku di sa'at aku kesepian Karena hanya engkau yang bisa membuat diriku bahagia Jangan Menangis Ketika Seseorang Pergi Meninggalkanmu sampai menetes airmata Hapuslah air matamu Karena dia Pasti kan kembali Dan akan seperti apa yg kamu harapkan Jika dia telah menyadari Hal yang tak seharusnya meninggalkanmu Jangan katakan Bila kamu dan dia Akan berpisah untuk selamanya Percayalah dia pasti kembali Dia pergi bukan karna benci Tapi karena dia tak mencintai Dia pergi mungkin kan kembali Tapi tak mungkin hari ini Sesaknya bebanku tak ingin ku membebankannya di pikiranmu Biarkan saja aku terdiam dan menyimpannya sendiri Sesedih apapun hatiku tak ingin ku bagikan ditelingamu Biarkan saja aku terdiam dan merasakannya sendiri Semarah-marahnya aku dengan keadaanku Tak ingin aku melampiaskannya kepadamu Biarkan saja aku terdiam dan Menyalahkan diri ini sendiri Sesulit apapun kehidupanku tak ingin kumengemis dihadapanmu Biarkan saja aku terdiam dan menikmatinya sendiri Lalu Berharap mengertilah bila ingin rasanya aku terbawa pergi dan menghilang sejenak dari pandanganmu Namun bukan berarti aku bermasalah denganmu Aku hanya butuh tempat yang sepi untuk menyembunyikan airmataku Aku hanya ingin menyendiri disini dan tak usah dekati aku Ini pertemuan singkat .. Tapi memikat Kau dekat, dan bersahaja di mata ini Kau sempurna, Aku biasa saja Kau Jauh dan susah untuk ku raih Sedangkan bayangmu sllu mengusik fikir ini Bukankah Perkenalan ini Lekas berlalu Saat kita telah mengenal Tapi kau menciptakan Senyum Dan perhatian Seperti Sihir Tak sadar Aku tersenyum Kecil Pesan Hujan menjadi Saksi Begitu indah Mimpi Kita Dan begitu indah juga Saat malam di persiapkan untuk melabuhkan hati kita Saat Kau lelah tak kuasa ku melanjutkan kisah kita Sebenarnya Aku inggin Melihat Wajah mu Saat lelah Mengusikmu Aku inggin menabur kehangatan dan seraya memelukmu D Kapan kita di pertemukan ........? Agar bayangmu tak Tergantung di atas kepalaku Agar aku merasakan dan menyadari indah nya dirimu lewat tatapan Walau itu semenit Setidaknya kita Bisa saling memandang sama lain Bisakah semenit itu membuatku berkata Bisakah Semenit itu Ku melihat masa di mana kau lah Bahagia untukku Ku hanya inggin kau mengetahuiada satu di hatiku dan ada satu di sayangku ini yaitu untuk kamu D Sawah di bawah emas padu, Padi melambai melalai terlukai, Naik suara salung serunai, Sejuk di dengar mendamaikan kalbu. Sungai bersinar menyilaukan mata, Menyamburkan buih warna pelangi, Anak mandi bersuka hati, Berkejar-kejaran berseru gempita. Langit lazuardi bersih sungguh, Burung elang melayang-layang, Sebatang kara dalam udara. Desik berdesik daun buluh, Di buai angin dengan sayang Ayam berkokok sayup udara Detik indah malam Adalah waktu yang kusimpan Adalah kasih yang kubawa Setapa bunga angsoka Terasa kasihmu Rinduku tak berujung Bertuan jiwa kumbara Hanya namamu terkasih Hadir di dinding pikiran Tanpa batas Harummu terbawa angin Dan kuhirup bagai candu Asmara Hadir membelenggu Teruslah melangkah maju Jangan melihat kebelakang Berlarilah sekuat yang kau mau Aku disini janganlah kau kenang Mengapa kita harus memaksakan runding Yang tak pernah bisa mencapai temu Bukankah berpisah adalah hal yang sebanding Untukku dan jua untuk mu Telah terbukti jika sampan ku sangat kecil Sedang laut yang akan dihadang amatlah pilu Bagaimana mungkin ego kita akan mengecil Sementara kita larut dalam buai kisah lalu Dan ketika lisanku bangga dengan kebohongannya Namun di saat yang sama Aku harus menggadaikan hatiku Yang jujur dalam tangisan pilu Setiap agama punya kitab Suci yang menuntun jalannya Untuk mengarahkan setiap detik langkah kaki kanan kirinya Setiap cinta punya kisah Suci yang menarik jalannya Untuk di pelajari setiap detik Langkah kanan kirinya Di atas langit masih ada Lapisan langit lagi Di bawah tanah masih ada Lapisan tanah lagi Di atas cinta masih ada Cinta sejati lagi Di bawahnya ada rindu; Rindu yang di lapisi lagi Rindu yang Agung adalah Suci dan halal untuk di nikmati Yang ku gaungkan setiap waktu untuk pujaan yang telah memikat hati Menunggu adalah jalan proses Yang tetap harus terlewati Walau di dalam terdapat proses Proses yang menguras dan menyayat hati Ibarat menanam melati di kumpulan mawar di atas lahan Rindu yang agung ini menjadi Pusat jalan kebahagiaan Apalagi dia;bidadari yang ku rindukan cerminan keindahan Yang ku jadikan berbagai macam Pusat jalan impian Rindu yang Agung adalah Nyawa dan nadi kematian Karena Ia menaikan dan menurunkan berbagai langkah kehidupan Rindu yang Agung adalah Rindu ku tetap tancabkan Karena Ia;engkau yang ku rindukan adalah pusat keindahan dan kebahagiaan mei Seems like all troubles appear Killing every life they meet The joy and fun disappear Crying--every tears they weep That's when you went away And you'll never me back anyway Am I wrong to love you? Though I know you won't love me too? You took my heart--it's crashed by you But where your love turns to? That's when you went away And your shadow fades away And when you went away Leaving pain and tears forever No love will touch me again--Ever Though you said sorry anyway Mungkin hanya TUHAN dan aku yang tau betapa berharganya kamu di kehidupankumungkin hanya TUHAN dan aku yang tau aku butuh kamu d kehidupanku Mungkin hanya TUHAN dan aku yang tau aku mencintaimu Dan mungkin hanya TAUHAN dan aku yang tau aku tak bisa hidup tampamu Ada kah kamu tau aku sangat menderita disaat kamu bergi dari sisiku dan pergi meninggalkanku dan sekarang aku hancur saat mendengar kamu sudah menjadi milik orang lain.... Mungkin kah kamu kembali untukku..??? mungkin kah kamu hadir untukku..?? mungkin kah kamu meningglkannya. aku tau aku EGOIS tapi aku sangat membutuhkanmu sekarang... kembalilah CINTA Engkau mengenalku tanpa sengaja Menjalani persahabatan yang indah Menghadapi rintangan Mulai dari suka maupun duka Selaga permasalahan yang ada Kita lalui bersama Demi mencapa impian dan Persahabatan yang indah Disaat aku menangis Engkau yang mengusap air mataku Disaat aku senang Engkaupun ikut senang Jika kita berpisah nanti Aku takkan melupakanmu dan Mengingatmu sepanjang masa Serta menyayangimu selamanya Aku masih memakai atasan putih Berompi biru dan celananya jua Dasi leher karet, dengan logo Taman Kanak. Ya betul Bukan pria. Dan seringkali jempolanku penuh liur Aku lapar, aku sering lapar Aku bukan pria Matanya menangis Hatinya sombong Ku bukan pria. No Urut: Tanggal: // :: Dentum detik masih adalah dentum detik Hiduppun jua semu tanpa fantasi Sepi hanya sepi tanpa setitik bonus imaji Tiada hentak sorak teriak pembagi motivasi Matahari jua tunduk pada sang malam Tak ada daya lawan gelap hitam Khayalku kini mulai tertatih Terinjak terhempas dalamnya arung otak tanpa seni Lepas persatu kosakata yang sedari dulu kuhayati Bunuh jiwa penyair amatir Mupuk raga malas berfikir Imaji kini bukan lagi imaji Hanya tinggal kata berbumbu basi Disini. Sungguh bosan akan semua seni Tak berarti layaknya sampah pinggir kali Mati. sungguh mulai mati akan inspirasipikiran terbang tinggi meski tak tau arah pastijari jemari letih mengukir sajak lagi. . .. Renungan hati Sedikitpun tak pernah berhenti Merindukanmu dalam sepi Meski hanya sakit yang kurasai Bahagia yang pernah kuharap Tlah sirna sudah Ke dalam deretan ratap Pada setiap malam Yang kukenang Bersama bayang kelam Mengapa kau tega lakukan semua ini? Abaikan cintaku Tanpa pedulikan perasaanku Kau tlah begitu sempurna Menoreh luka di dalam dada Hingga kutak kuasa Tuk ungkapkan luka ke dalam kata Setidaknya... Kau yang pernah hadir dalam hidupku Kau pernah memberi warna di dalam hari-hariku Kau beri tawa dalam hampaku Dan kau cipta canda dalam sepiku Dan akhirnya kau lukai hatiku Namun... Dibalik itu semua Aku yang pernah mencintaimu Dan pernah memilikimu sesaat Takkan mudah tuk melupakan Semua tentang kisah kita dulu Di dalam dada ini Sedikitpun... Tak tersemat keinginan Tuk melupakanmu Ku hanya ingin kau tahu Bila cintaku takkan musnah oleh waktu Dan luka yang tikam ke dadaku Kan slalu mencintaimu Kan slalu merindukanmu Dengan cinta Yang sama seperti dulu Agar kau tahu Bahwa cinta ini Bukan cinta seperti laki-laki Yang pernah kau cintai Agar kau tahu Bahwa cintaku ini Cinta yang paling sejati Paling setia yang mencintai Meski tlah dalam kau lukai Namun... Aku tetap sayang sama kamu Dan slalu saja merindukanmu Atas luka terindah yang kau beri Memiris perih Di dalam relung hati ini Pada hujan resah Kutitipkan daun daun penuh rindu Pada ia yang bersama resah dan amarah yang amat menderu Pada hujan yang bersenandung ragu Sampaikanlah senandung yang tak kutahu ia akan bersenda gurau Aku mau agar hujan sajalah yang ku ajak bercinta Agar pada hujan resahlah Kuceritakan keluh kesahku Pada ia yang tak mau bercinta Agar pada hujanlah Aku dendangkan senandung luka dan duka Pada ia yang tak mau bersama Pukul : PM ku duduk dikursi ditemani meja kerja dan bayangan alam alam dengan angin yang berhembus daun yang melambai- lambai hingga terasa tanaman itupun asyik bergoyang... Siang ini, aku terdiam dan melihat keelokan duniadengan membuka mata yang lebar memandang dengan jarak terjauh hingga pikiranpun tak terisi tanpa harap Hatipun bicara, Bicara dengan yang punya Dunia, Bicara dengan pemberi segalanya,"Tuhan, ku berdiri hingga sekarang ini bukan tanpa tujuan Aku memeiliki harapan hidup yang begitu luar biasa Aku yakin Engkau mengetahuinya Aku jg yakin Engkau melihatku Aku tidak mau menghabiskan sisa waktumu kecuali sebagai pengabdianku ingin abdikan semua kepada Dia Ibuku Serta Kepada Mu untk mencari Ridho... Namun kadang aku berfikir, mungkinkah ada hati yang terluka karena telah lama menungguku mungkinkah aku wanita yang berdosa karena cukup panjang memberi harapan tanpa jawaban.. haruskah aku mematahkan apa yang menjadi prisinpku? Rasanya tidak Tuhan, Bukan begitu jawabnya..Namun Aku harus tetap berdiri sebagai tumpuan hidup keluargaku... Maka Tuhan, beri aku jalan terbaikmu sebagai akhir kehidupankuhingga nanti sampai batas waktu kau menjemputku. karena sesungguhnya aku lah milikmu dan Engkaulah pemberi Segala... can Di sudut subuh yang dingin Berkelana di hati yang sepi Menikmati rintikan hujan Dan berpikir semuanya telah usai Perlahan-lahan titik hujan semakin besar Membuat hati tak berdaya Untuk memaknai setiap tetesan hujan Yang menemani kesepian Berharap hujan itu selalu hadir Entah dimana dan kapanpun itu Untuk menemani sepi yang mendalam Air mata yang terhapus gelisah Sentuhan kasih yang tiada membara Membuat alunan cinta yang kembali ke nada Bisikan hati yang membuatku melirih Menjalani cinta, hanya dengannya Perasaan cinta membuat hatiku membara Merasakan kenangan yang pernah kita lalui bersama, membuat hatiku menangis, kala mengingatnya... Perih..... Sungguh perih hati ini.. Melihat sang kekasih bersama orang lain Bagaikan membuatku merasa bak Butiran Debu Jikalau aku disuruh memilih, aku akan memilih untuk tidak pernah mengenalmu Wahai pujaan hati. Cinta, Rindu, Gelisah kecuali benci Kusimpan kepadamu hingga kini Meski pahit s'lalu kukecap sendiri Bersama Nada Asmara mewangi Katamu dulu, akulah cinta sejatimu Janjimu dulu, kita akan berdua selalu Tapi, sekarang aku hanya terpana, haru Melihat dirimu, berpaling tinggalkanku Adakah obat penawar bagi hati yang Luka? Bila jatuh hati lagipun, aku tak mampu Hati masih menyayangimu, seperti dulu Justru sekarang, semakin dalam mencintaimu Laksana Nada Asmara Hati, kekal Tak pernah usai, tak pernah gagal Melantun lirih, menghujam jiwa Mencekau bumi, lampaui semesta Sebuah nada yang mengharap Rasa Yang sederhana, namun penuh rela Yang tak mengharap apapun, kecuali Cinta Dan setiap waktu menggema di Dasar Jiwa: 'Aku Ingin Bersamamu Hingga Akhir Waktuku' Cinta tidak mengenal logika Karena cinta selalu ada Di setiap relung-relung di jiwa Seandainya kamu mengetahuinya Tiada daya untuk mengungkapkannya Hadirmu sedemikian tiba-tiba Melunturkan dilema Namun, malah menuntut curiga Cinta, tidak maukah engkau melihatku Tidak bisakah aku dan kamu disebut kita? Seperti rembulan memiliki cintanya Pada kelap-kelip bintang Seperti matahari yang selalu Dengan cinta menerangi cakrawala Seperti hujan yang jatuh ke Bumi Memberi ketenangan peneduh hati Nganjuk, -- Mentari telah kikis oleh gemerlap bintang Matahari telah redup oleh ilalang Kutemukan sebongkah harapan pada rembulan Semesta heran atas kikisnya mentari .. Hukum alam bersyair bebas tuk jiwa Jiwa yang raganya cacat oleh waktu Terbukti sudah alam murka kepada kerakusan Yang membinasakan kesempatannya .. Rembulan malam ini begitu mesra dalam Mengokohkan orbit hati dg si bintang .. Gemerlap bintang ialah cincin alam Cahayanya telah cukup tuk ilalang kunangAku termangu dibawah kasih gemerlap bintang Rembulan muda yg menopang mesra sabda alam . Tersenyum dalam dikala pilu menyelubung Itulah sabda alam kehidupan malam .-Dibawah manisnya malam-. Dimalam yang sunyi Angin semilir meniup memasuki dinding rumahku Kini ku sendiri Hanya ditemani bimbang hati Tibatiba fikirku bimbang Dengan perasaan hilang Mengapa ini....? Gambaran wajahmu ibu Kini terbayang di benakku Takkah hidup sendiri Ditengahtengah samudera Tanpa ada rindu darimu ibu Badanku kini hilang Tiada rasa tiada jiwa Entah pada siapa ku bertanya Kutitip rindu untukmu ibu Tak sanggup kini hidup tanpa cintamu Ku ucap kata dengan rasa Dan ku ayunkan do’a sebelum aku tiada Fajar memancar, Menyibak hari penuh getar embun beku menghapus pilu dengan sapa daun sendu angin merayu memenuhi ruang penuh rindu cericit burung gereja Semakin merebut lamun jiwa tarian matahari mulai memantul di bilik sunyi hari, Akan merangkak pergi Tapi nafas masih menunggu pagi dan menyapamu bukan pada mimpi... Adakalanya aku ingin sendiri.. Membelah sunyi hanya dengan langkah kaki.. Adakalanya aku ingin sendiri.. Bermain air, yang timbul hanya suara gemercik.. Adakalanya aku ingin sendiri.. Bercerita pada rembulan, yang diam dalam kelam.. Adakalanya aku ingin sendiri.. Hanya degup jantung, hela nafas yang terdengar lirih Adakalanya aku ingin sendiri.. Menikmati Hidup, tanpa hiruk pikuk reramaian.. Lebih baik aku sendiri.. Dalam waktu yang tak bisa ditentukan Sampai jiwa lain berkunjung untuk menetap Bukan untuk lalu lalang, singgah lalu menghilang.. Adakalanya aku ingin sendiri.. Menikmati panorama dikolong langit.. Diatas ilalang ditemani belalang.. Aku menikmatinya, Sunyi, suara angin yang ada.. Jauh dari kata ramai, hanya sapaan dari sepi.. Aku melihatnya, hanya langit hitam.. Berhias bintang diantara malam.. Bukan menjelma menjadi sebatang kara.. tetapi hanya aku sedang menikmatinya.. Aku akan kembali kepada keramaian.. tapi, aku sedang asyik dengan keheningan.. Ia nampak tenang, Anginpun begitu.. Berlomba saling menyambut.. Membuat ilalang bergoyang.. Ia nampak semangat.. Para belalang satu kesana kemari berloncat-loncat.. Perpaduan yang indah.. Panorama yang langka.. Adakalanya aku ingin sendiri... Hening Mulut terbungkam oleh bias-bias hampa Sorot mata tanpa ekspresi Hidup yang enggan bersahabat Memaksa untuk berhentiBingung Disudut kegelapan tanpa penerang Langkah yang antaberantah Terpojokan oleh kenyataan Dengan harapan yang hilangKosong Terselimuti oleh indanya kesendirian Aku rindu sosokmu Aku rindu suaramu Aku rindu jemarimu yang dulu mengisi sela-sela jemariku Tidak kulihat sosokmu pagi ini.Kenapa? Pertanyaan itu terdengar bodoh, memang Setiap inchi tanah yang ku lewati saat ini seperti memaki diriku dengan nada sinis“Kau bodoh, kau melepasnya, membiarkannya pergi”Tersentak. Aku tak bisa menunduk, tak berani menatap tanah yang kini ku injak. Ku menengadah menatap lagit, dengan cahaya mataharinya yang menyilaukan Seperti mengiris bola mataku. Langit pun seakan memaki kebodohanku“Berhenti mempertanyakannya. Dia pergi karenamu, karena engkau yang meminta”Pandanganku kini lurus. Tak lagi menatap tanah ataupun lagit yang membelai sinis langkahku. Aku tak lagi bertanya, tepatnya.. takut untuk bertanya Kini, hanya aku yang menerka dimana keberadaanmu Ku datangi pojok bangunan, tapi tak kudapati engkau disana. Melangkah mundur, aku melangkah mundur. Berbagai pertanyaan masih berotasi di otakku. Kini langkahku lamban Mendatangi tempat dimana kau dan aku saat itu berada Berharap engkau akan berada disana, sama seperti hari itu. Namun, waktu seakan mengejekku. Ia memperlambat putaran jarum jam-nya, Hingga aku lelah menunggu. Menunggu engkau akan datang dan menggenggam jemariku, Sehangat kemarin. Waktu yang dulu kita anggap hanya ilusi, Kini benar-benar menyadarkanku. Bahwa kau tak akan lagi berada disini. Bersamaku, seperti hari itu Waktu, tanah dan langit kini menang Mereka tak lagi melihat kita bersama November Saat sajak menjadi teman dalam sepi. Engkau adalah seseorang yang selalu ada untukku Baik dalam keadaan sedih ataupun senang Engkau adalah satu-satunya orang yang mau mengorbankan nyawa Setiap kasih sayang, Engkau berikan dengan tulus kepada anak-anakmu Engkau adalah inspirasi bagiku Tak ada seorangpun yang bisa menggantikanmu mama Engkau senantiasa memberikan nasehat-nasehat yang baik untukku Setiap tawaku, itu adalah kebahagiaan untukmu Setiap air mataku, itu juga menjadi kesedihan bagimu... Engkau memang wanita yang Luar Biasa Tak ada yang dapat aku lakukan untuk membalas budi baikmu, Terimakasih mama karna sudah menyayangiku dengan tulus sampai saat ini...I Love You Mam .. Indah..... bersama menjalin suatu harapanrindang menutupi silaunya matahariburung terbang menyanyi di antara kita Ayunan bertengger di cabangangin menerpa, dengan lembut berhembusmembelai kulitmu, halus, penuh kasihtersenyum ketika di ayunkan, bahagia Luasnya padang rumput ini menjadi suatu alasanbebas, bersama lain lain, membangun kasih sayang bersamamerasakan hangatnya dari semuatak ada rantai yang menjerat, hanya berdua Kupetik satukumbang menjelma menjadi pengawaltak ada awan mendung mendekattersenyum, bahagia, ku beri kan kepada dia Remang remang semua ini hancurternyata aku hanya memutar imajinasi Duduk Termenung Dalam Kesndirian Dekat Namun Dihiasi Rasa Kejauhan Denyut Jantung Menegur Perhatian Darah Membeku Mengalir Kegelisahan Udara Dingin Menggelitik Kesunyian Umumkan Perasaan Pada Keterbelakangan Ungkapan Ini Hanyalah Bingkai Kehilangan Untuk Sahabat Yang Kena Penghianatan Ladang Kebahagiaan Ingin Ia Dapatkan Lugu Perasaan Ia Curahkan Dan Berikan Laksana Air Menetes Jernih Kesucian Langkahnya Berayun Cinta Penuh Keceriaan Usahanya Itu Berakhir Penuh Penyesalan Uluran Tangannya Jauh Pergi Dalam Kesedihan Ujian Hatinya Memilih Calon Pasangan Ucapan Dalam Do’aku Semoga Ia Sadar Dengan Cinta Kerido’an Malam ini bulan tersenyum kepadaku Membawa suasana jenuh menjadi riuh Seakan hati bermekar ria ditaman ini Membawa aroma aroma asmara yang tak kunjung berhenti Hujan pun turut menyertai kita Dengan tawanya selalu membasahi Membasahi hati yang selalu sunyi Membasahi jiwa yang kerontang akan asmara Ketika semua itu telah berakhir Tapi mimpiku tanpa akhir Yang selalu bercerita tanpa materi Mengenal seluk beluk cinta yang mungkin akan mati Pagimu telah tiba Membawa benih benih cinta yang membara Mengubur dalam dalam benci akan asmara Menumbuhkan rasa yang mungkin tak akan ku lupa Kita pasar r iba Medan perang keserakahan Seperti ikan dalam air tenggelam Tak bisa ambil jarak Tak tahu langit Ke kiri dosa ke kanan dusta Bernapas air Makan minum air Darah riba mengalir Kita masuki pasar riba Menjual diri dan Tuhan Untuk membeli hidup yang picisan Telanjur jadi uang recehan Dari putaran riba politik dan ekonomi Sistem yang membunuh sebelum mati Siapakah kita Wajah tak menentu jenisnya Tiap saat berganti nama Tegantung kepentingannya apa Tergantung rugi atu laba Kita pilih kepada siapa tertawa Asaku telah mati. Terombang-ambing disamudra. Hancur bersama kapal. Tak menyisakan awak satupun. Merengek tak berdaya. Menanti kapal penyelamat. Asaku telah mati. Terinjak-injak ditumpukan jerami. Membusuk seperti makanan babi. Terkoyak-koyak gigitan anjing. Menjelma menjadi bangkai. Asaku telah mati. Dibakar bara api diatas tungku. Menghitam gelap gulita. Rapuh menjadi debu. Terbawa hembusan angin. Asaku telah mati. Terbujur kaku berbalut kain putih. Diarak diatas kereta keranda. Terkubur dipangkuan doa. Tertulis jelas dibatu nisan. Asaku telah mati. Laksana dipanggil sang sangkakala. Hancur lebur tak berdaya. Meminta ampun tiada artinya. Hanya bergelinang airmata. Asaku telah mati. Tenggelam bersama senja. Menjemput sang purnama. Namun sayang tertutup awan. Melamun tidak karuan. Asaku telah mati. Menjadi buah bibir tak mengenakkan hati. Bersendu-sendu dalam sanubari. Membutuhkan malaikat penyeka tangis. Hanyut dalam pelukan manja. Asaku telah mati. Disambar berita bagaikan kilat. Bergejolak merontak-rontak. Terjerat dalam belenggu hitam. Bermuram durja disudut bangku. Goresan... Sang Pecandu Rindu... F.I.A... I sementara ini hanyalah dongeng yang pasti dilupakan mereka yang jatuh cinta karena gravitasi tak berpengaruh pada mereka juga bunga-bunga yang merekah... yang ada hanya labirin hidup yang berputar pada kenyataan memusingkan sementara semua inginkan cinta juga menjadi cinta dan terciptalah labirin... memusingkan mereka dalam cinta menggila dalam masalah sederhana memenjara mereka dalam kurungan angan semata II .. masalahnya tidak ada kuda sembrani atau Leprechaun yang berlari melangkahi pelangi dan labirin adalah labirin dengan tanah merah yang liat tempat kaki menjejaki matahari buat ku kering sendiri disini menjadi sekedar ari' dan kaki-kaki makin terpatri kita bisa apa lagi? dan labirin adalah labirin bukan tongkat sihir dan jentik jari yang mampu mengurai setiap rumit hilang sendiri III . dan hingga tiba masanya yang lambat menjejak gravitasi dunia mungkinkah? sementara semua merpati menjadi sesengit matahari mengeringkan air rindu hingga menjadi sekedar catatan buku yang dibaca anak-anak menjelang tidurku dan labirin tetap labirin dimana abrakadabra menjadi dusta memusingkan kepala dengan riuh tawa dan terkadang sesenggukan air mata kita harus senantiasa percaya bahwa cinta memang bisa mengatasi segalanya... karena bukankah tuhan pun menciptakan kita dengan cinta?? Ku mendongak ke atas Pandanganku terbatas Berkelip-kelip bintang Nampak jelas dan terbentang*Tapi rembulan kau tiada Di luasnya langit mendada Hati sayu menchari mu Ke sana ke sini tanpa jemu*Merajukkah kau rembulan? Ku chari hingga ke hujung jalan Ayer mataku jatuh perlahan Sebak di dada tai dapat ditahan*Ku biarkan malam merangkak pergi Senduku terasa berbahagi Ku biar sayu hati lagi Moga tiada sebarang rugi...*Rindu sama kamu rembulan...*BiarinBiarindu... Aku tak prnah ingin melupakan dirimu. Apalagi benci. Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati. Suka dn duka brsama. Sungguh berat untk kulupakan. Sangat tak mungkin untk benci. Karena kau sangat berkesan. Karena kau sangat mendalam. Percayalah kekasihku. Hanya satu kau kasihku. Dan hanya satu inginku. Hidup bersama denganmu.... Ketika sendiri rasa sepi Dengan satu tangan tak bisa bertepuk Satu sayap tak dapat terbang Sendiri ya sendiri sunyi Ku panggil malaikat cinta Jangan biarkan aku sendiri Kirimkan aku belahan jiwa Pengisi hati yang kosong Malaikat cinta ku datang Terpanah tepat di hati ku Hingga jantung ku bergetar kencang Jadilah perisai hati ku slamanya Penuhi hari ku dengan cinta Trimakasih malaikat cinta Lindungilah cinta ini Tetap bersemi di hati ku Jangan biarkan berlalu di makan waktu Tetaplah menjadi separuh aku Sampai akhir perjalanan cinta ku Setiap waktu ku memikirkanmusetiap waktunku slalu merindukanmu setiap waktu ku bersedih saat mengingatmu Jika pada saat ku bersedih hanya kamu yang bisa melihat ku tapi disaat diri mu sedih ku tidak bisa melihat dirimu dunia kita memang berbeda tetapi jiwa dan raga akan tetap satu Kau akan slalu hidup dalam jiwa dan raga ku AYAH Kadang, cerita kita hanya sebatas lipstik di gelas Hawanya, letih dan bisu Tak sampai di lidah. Belum kutahu rasa perasaan ini Namun lukanya begitu ngakar Tubuhku yang berhutan, kini tandus Tawar, Aku mencintaimu dalam sunyi Aku mencintaimu dari jauh Aku mencintaimu dengan bisikan Sebab kutakut cinta ini sebatas di gelas At-Taqwa: Mengapa harus ada merah jambu di antara kita Mengapa harus ada merah jambu di antara kita Padahal aku tidak selalu menuntut mu untuk mencintaiku Hanya satu yang ku inginkan dari mu, yaitu kejujuran mu Aku harap kamu bisa menetukan pilihanmu dengan tepat Sebelum kita melangkah lebih jauh lagi Beristikharalah dengan baik, Agar Allah tidak membutakan hatimu Dalam menetukan pilihan mu Untuk kamu jadikan sebagai pendamping mu di dunia dan di akhirat Semoga Allah menunjukkan jalan yang lurus untukmu Dan meluruskan segala niatmu yang terbaik, Amin. Aku berhenti sejenak, Bukan berarti berhenti sampai disini, Tapi aku akan terus berjuang dan Menunggumu menetukan pilihan mu Aku pilihan mu atau Si merah jambu itu Jika keputusan mu sudah ada dan Ternyata bukan aku yang kamu pilih Maka aku telah siap untuk mundur Masa depan ku masih panjang dan Aku yakin akan lebih indah lagi Semua akan aku terima dengan ikhlas dan Lapang dada, Insya Allah Bukan aku mengemis cinta kepada mu Tapi aku hanya menghargai mu Mengahargai keluargaku dan Juga keluargamu, itu saja. Lap Uknya perahu yg m Njadi tmpatku b'Layar m Njadikan kaki ku su Lit t Uk m'Langkah lagi smua pEtua Langan bagai b'akhir d Lm j Lan k'ga Lauan mimpi bsar ku trus t'ombangambing d t Ngaht Ngah badai ombak yg enggan m EnepI kUs Ut dan tak t Erurus itu Lah layar perahu tmpat ku b'pijak kini kompas yg ku bwa sulit m'nunjukkan suatu arah w Lw s'kedar t Uk m Ngisyaratkan k'beradaan suatu pulau t'ombang-ambing dan t'ombang-ambing s'org diri ku d tngah lautan yg hitam laut yg trasa pahit dan m'racuni tnpa s'org awk yg m Ngikuti aku Lah yg s'org diri yg msih m'cari sebuah dermaga tuk tmpat ku b'Labuh... Mentari redup bawa arah datang sebuah mimpi Terbawa belenggu gelapnya malam tnpa sang kasih sunyi sepi Bisik hati untuk dapat bersama Walau jauh di pandang mata Ku ayuh angan Untuk dapat ku sentuh walau tag bisa ku miliki Mimpi hnyalah mimpi, Bagai Selembar kertas kosong yang lusuh tag pernah terisi. Dalamnya rindu akan indah senyum tawamu bersama Kisahkan cerita khas yang begitu bermakna Berhaarap dunia terima ku genggam mimpiwalau kaki terpijak ribuan duri Setiap kata... Terlintas dipikiranku.. Indah rasa membayangkannya... Taukah anda? Setiap kenangan itu . Terus terbayang Aku ingat segalanya.. Disaat anda memanggilku dengan cinta Disaat anda menatap mataku dengan kasih Disaat anda menyentuh tanganku dengan lembut Segalanya terus membayangi... Aku terus tertawa Kau mengisi hariku dengan cinta.. Mengisi dengan segala cinta Aku merasa.. Seakan Cinta ini Abadi Aku merasa.. Seakan Cinta ini SejatiPadahal... Aku tau bahwa kenyataan tak seperti itu.. Aku tau Sekarang aku sadar... Saat bersamaku.. Matamu tak sepenuhnya menatapku.. Hatimu tak seluruhnya bersamaku.. Senyummu tak seutuhnya untukku.. Saat hari itu tiba... Dimana kau katakan Kau Suka Dirinya Seakan aku tak berdaya Hatiku entah hilang kemana Aku terluka Aku sadar, aku memang bukan siapa-siapa Tapi salahkah jika Aku mencintainya???Salahkah?? Apa cintaku ini tak berguna?? Apa cintaku takberguna?? Taukah kau Aku Terluka Mulutku diam seribu bahasa Seakan hanya air mata yang bisa mengungkapkannya Tapi, aku memang bukan siapa siapa, jadi cinta ku tak berarti apa apa Dengan sakit ini... Bukan kau yang salah Bukan Tuhan yang salah Tapi cintaku yang salah Aku terlalu bodoh mengharapkan, yang tak mungkin ku dapatkandan, Ini akhirnya.. Cinta ku Yang tak berarti apa apa Ketika masa menjemput... Ketika senja memudar Yang tertoleh hanyalah lamunan air mata... Terbang tak bersayap... Mengejar angan yang menghilang... Seiring dengan hembusan nafas yang semakin habis.. Sayup terdengar suara musik nan indah dan lantunan lagu nirwana Bagai nyanyian gereja yang tak bergema, namun lembut terdengar Putih bersinar... Menyambut halus di depan gerbang... Apakah ini mimpi? Atau sebuah ilusi yang dekat.. dan begitu nyata? Dimanakah aku sebenarnya Melihat dunia begitu indahnya... Begitu nyamannya... Begitu damai Sontak aku tersadar.. Begitu banyak alat yang terpasang di tubuhku bak robot Lalu, dimanakah aku? Mengapa tadi begitu damai? Namun sekarang begitu menyakitkan... Berlari tanpa arah Berfikir tanpa angan Berbicara tanpa lidah Bergerak tanpa Raga Menjauh tanpa sebab Mencintai tanpa berkomunikasi Menyayangi tanpa bertemu Menyukai tanpa dikasihani Tanpa dia ku kehilangan arah Tanpa dia ku selalu menyendiri Tanpa dia hatiku merindu Tanpa dia hidup tak berarti Tak sanggup bila tanpa dia Tak semangat bila tanpa dia Tak kuat bila tanpa diakarena bagiku dialah jodohku Biarkan air mengalir tanpa tujuan Biarkan angin berhembus tanpa arah Disini jiwa ragaku selalu bersamanya Bernafas tanpamu namun hidup didekatmu Di kala malam yang sunyi Ku teringat akan raut wajahmu Yang selalu menyejukkan hati Dan menyentuh kalbu Ingin ku katan cinta Sebelum ku menutup mata Kan ku abadikan rasa cinta ini Semoga menjadi kenangan terindah dalam hidupku Andai waktu bisa terulang Kan ku katakn pada yang tersayang Bahwa aku cinta padanya Semoga Tuhan memberi jalan untuk cinta Waktu itu . Gelap berjuta gemintang kian menggebu Lantas seraya alam serentak pilu Mulailah redup cahaya kami Tinggallah menatap kosong kian menanti Waktu itu.. Terkulai lemas tubuh harum sucimu Terurai syahdu lantun dzikirmu Hingga mengundang penghuni langit menangis sendu Lantas mereka panjatkan do'a pada tiap selipan kedip matamu Duhai kekasih Allah.. Beribu bahkan berjuta umat kan kau tinggal Namun apa, Kiranya tak terhitung jua umat yang tak hiraukanmu Sedangkan disela hujung nafasmu . Dengan sisa-sisa suara paraumu Engkau senantiasa berlirih Umatku, umatku, umatku Betapa malunya kami padamu Betapa hinanya kami dihadapmu Ya Habiballah . Dulu aku merasa sangat bahagia saat bersamamu Merasa sangat sempurna saat di dekatmu Kau hadir membawa cinta dan warna dihidupku Aku merasa seolah kamulah yang Allah takdirkan untukku Dan aku sangat cinta padamu Cinta itu pula yang membuatku Terlena akan manisnya rayuanmu hingga aku lupa akan semua keburukanmu TAPI ITU DULU Serasa seperti meminum madu begitu manis dan kini bagaikan memakan empedu pahit dan sangat tidak enak Hati ini Terluka.. Karna aku berharap lebih pada manusia fana sepertimu Dan kini saat kau pergi dengan wanita itu ku sadari bahwa kau tak sebaik parasmu Kau tinggalkanku dengan cinta yang masih membekas Kini apa dayaku ku tak sanggup untuk menerima kenyataan Bahwa kau telah dengannya Gadismu yang baru.. Setiap kali datang Setiap kali hilang Kau tak pernah tetap tinggal Hingga rindu terhimpun rimbun Bersuara lantang pun tak akan kau dengar Atau memang enggan Ayah .. Bagitu ku tahu Betapa berat tugasmu Setiap hari pergi pagi pulangpun pagi Itu semua demi sesuap nasi Ayah setiap ku liahat engkau pulang Ingin ku peluk erat dirimu Ketika ku lihat engkau sakit ingin ku teriakan pada dunia'Ayahku pahlawanku terbaring sakit'Setiap kali kau memarahiku aku bersyukur masih bisa merasakan amarahmu Tapi satu yang kuminta pada Tuhan Semoga kita bisa berpelukan erat hingga akhir hayat nanti Aku adalah orang yang tidak bisa membencimu ayah Sebab ku tahu kaulah separuh ragaku, kau lah separuh nafaskuI love you ayahI need you ayahI miss you ayahayahku pahlawanku Hanya satu kata Tetapi banyak orang tak memerdulikannya Padahal, ternyatakejujuran berjuta makna Terkadang fakta Ditutupi dusta Hanya karena Ego pada dirinya Terkadang sulit membedakan Antara kebenaran dan kebohongan Karena zaman ini, kebenaran menjadi kebohongan Dan kebohongan menjadi kebenaranKebohongan Memang tak lah sulit dilakukan Hanya dengan Berbicara yang tak sesuai kebenaranKejujuran Di akhir kebohongan ada kejujuran Memang benar kejujuran tak membawakan kesempurnaan Tetapi dapat membawa kepercayaan Kicauan burung terdengar merdu Menandakan adanya hari baru Indahnya alam ini membuatku terpaku Seperti dunia hanya untuk diriku Kupejamkan mataku sejenak Kurentangkan tanganku sejenak Sejuk tenang senang kurasakan Membuatku seperti melayang kegirangan Wahai pencipta alam Kekagumanku sulit untuk kupendam Dari siang hingga malam Pesonanya tak pernah padam Desiran angin yang berirama di pegunungan Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan Begitu indah rasanya Bak indahnya taman di surga Keindahan alam terasa sempurna Membuat semua orang terpana Membuat semua orang terkesima Tetapi, kita harus menjaganya Agar keindahannya takkan pernah sirna Ayah Walaupun keadaanmu sakit Kau menba untuk bangkit Walaupun kehidupan pahit Tidak peduli hidup sulit Kerutan di wajahmu itu Setiap lipatan adalah cinta Kau korbankan hari tuamu Pengorbanan mencari rezeki Kau sembunyikan lelahmu Hanya kata maaf terucap Aku membuatmu menderita Belum bisa jadi anak berguna Banyak kata membuatmu kecewa Membuat hatimu menjadi luka Aku telah terbutakan Oleh kesakitan yang tak kunjung hilang Hatiku merana Dalam duka nelangsa sukma Luka hatiku tiada terlihat Namun sesak dalam bekasnya Laksana perih menghujam jantung Cinta itu bagaikan racun Racun dunia panas berbisa Dalam gamangnya dunia fana Cinta kita tiada nyata Ketika ajal datang menjelang Malaikat maut kian mengejar Dan akhirnya, Kita pun mati dan terpisah Karena alam yang berbeda Jangan ditunggu dan tak usah ditunggu Untuk apa menunggu Tiada arti menunggu Jangan menanti Karena aku sudah mati Kubur saja, lalu pergi Tinggalkan sunyi dan biarkan sendiri Sepi dan mati… Di malam hari yang gelap sunyi ini Aku menatap ke kaki langit Ku lihat rembulan dan bintang Ketika melihat bulan aku bayangkan seseorang yg ku sayangi Dan ku brharap bintang itu jatuh dan mengabulkan apa yang ku rasakan Ku merindukan nya . Andai kau ada di sisiku Dan ku brharap bisa tidur di pangkuan mu dan brmimpi indah brsamamu Oh cinta ku . Ku sambut hari esok yang cerah dan penuh senyum semangat Andai kan do'a ku ini trkabul Untuk sejenak mengobati rasa rinduku padanya Meskipun rindu itu akan slalu menemani hari-hari ku . An Prasetya Katakanlah tentang kebencian Dan ku akan buat ukurannya Sama seperti rasa yang smakin mendalam Bukan cinta hanya emosi semata Dendam dan kenangan nampak sewarna Keduanya berasal dari masa lalu Semakin ku kenang Semakin jelas dendam ku menggebu Hitunglah berapa kesalahan Dan ku kan bantu mengalikannya Ajukan semua tuduhan Buat dirimu benar di atas segalanya Tuhanpun tak mau menghakimi Apa daya manusia biasa menyalahkanmu Renungkanlah dalam diri kita sendiri Sejatinya hanya hati nurani yang tau Adakah waktu bagi kita... Untuk naik ke puncak gunung... Kemudian menghayati pemandangan yang ada? Adakah waktu bagi kita... Untuk berkeliling ke seantero negeri... Kemudian mengamati suasana yang ada? Adakah waktu bagi kita... Untuk mengunjungi negeri lain... Kemudian mempelajari semua yang ada? Adakah waktu bagi kita... Untuk bermuhasabah dalam keheningan... Kemudian mensyukuri semua yang telah Tuhan berikan? Adakah waktu bagi kita untuk semua itu? Juni Sudah berapa lama aku memuja mu Jawaban nya adalah lama Sudah kah kau tau perasaan ini Andai kau tau, Lewat Puisi Cinta Ini.. Kau tau tanpa nama mu puisi ku hanyalah Sebuah sampah dan tak berguna Tapi sayang aku terlalu lemah untuk mentap mu Sejak mengenalmu . aku Lupa untuk mencintai nama lain... Tapi sayang Kau bagaikan  fatamorgana bagi ku.. Hanya khayalan untuk bisa ku dapatkan Sudahlah cukup saja aku yg merindukan senyuman itu Aku terima semua resiko memuja mu, cukuplah Do’a-do’a ini ku ucpakan untuk satu nama Kamu.. Kau sungguh berartikau tak mungkin terganti Cinta dan sayangmu nan suci Melebihi isi bumi Dalam lelahmu kau mencari nafkah Dalam penatmu kau hidupi aku Kau pahlawan hatiku Kau permata di jiwakuAyah... Ku tiada pernah sadari Betapa engkau berjasa Dalam hidupku iniAyah... Kau lelaki sejati Tekatmu layaknya bara Yang selalu menyala Hidupmu kau korbankan untukku Kau rela bersusah dan menderita Asalkan aku bahagiaAyah.. Kebaikanmu kan terpatri Ku jadikan pelita di hati --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Aku di tengah hutan... Hutan itu sepertinya biasa saja Aku melangkah dan tak melihat belakang Di depanku, sesuatu menantangku Ada dua jalan yang memanggilku Jalan yang satu gelap dan menyeramkan Dan yang kedua terangnamun tak kelihatan ujungnya Hatiku seperti terpaku Apa aku berdiri disini saja? Tapi aku harus melanjutkan perjalanan ini Ku putuskan untuk mengambil peta Peta berkata, aku harus lewat jalan yang gelap Tidak Aku takut gelap Ku ambil alat canggihku, kunyalakan GPSGPS berkata, jalan yang terang itu saja Tapi, ia seperti tak berujung Tak ada satupun orang disini Suara gesekan sepatu pun aku tak dengar Aku putuskan untuk berteriak Jalan Mana Jalan? Hadirmu bagai duri yang menusuk Bagai pisau yang menyayat  Bagai ombak yang menerjang tegarnya karang Bisakah aku melawan pahitnya pilu ini?? Hati menba setegar karang Bahu menba sekuat baja. Tapi apalah daya aku tak bisa. Jiwaku kian runtuh di rundung pilu. Pilu .... Tlah membuat bintang tak lahi bersiar terang Tlah membuat bulan tiada lagi cahayanya. Inginku hilangkan pilu Tapi apalah daya kini hatipun tak bisa berkata apa apa Ku melayang jauh.. Menatap langit.. Sejenak trlintas bayanganmu.. Mungkinkah kau tlah lupakan aku.. mungkinkah aku hrs prgi.. Melupakan dirimu.. Sedangkan hatiku tahu.. Arti dirimu untukku.. Disaat hati bicara.. Biarlah kmu prgi dariku.. Agar tiada airmata dn benci.. karena arti dirimu sangat mendalam bagiku.. Di hening malam yang sunyidalam sepinya waktu yang menghantuisuara hati memanggil dirimenuntun langkah tuk bersuci Dalam sujud bercucuran airmatadalam do'a berlukiskan dosadalam butiran tasbih berukirkan nodamengharap ampunan sang MAHA KUASA Semut-semut kecil berjalan dalam gelapberjalan dengan tegaptongkat kayu mengambil tasbih kayumenarik hati kedalam kehidupan yang lalu Sepotong kain hitam membalut diritanpa terukir gambar indahnya surga Jemariku merangkul hatimendekap erat dalam dinginnya sepiberharap kehangatan datang membalut ini Saat ku sendiri aku mencari mencari pasangan ku . saat ku sendiri aku menanti menanti kehadiran seorang.. Sekian lama ku menunggu sekian lama ku menantimu sekian lama ku berdoa . kini aku mendapatkannya . Aku menemukan seseorang yang luar biasa . seseorang yang mampu mengajarkan aku dewasa yang baik hatinya . yang mau menerima ku apa ada nya . Kaulah belahan jiwa ku . kau lah pilihan hatiku . kau lah tulang rusukku . dan kau lah jatung ku . Terima kasih Tuhan engkau telah mengirmkan dia . dia yang spesial dalam hidupku . yang membuatku semangat . dan membuat ku tersenyum . Mendung gelap menyelimuti hati Terasa pedih dan menyiksa Terasa ada duri yg menancap Perih dan sakit yang kurasa Panas, gelap dan sesak Kucari kesejukan dan perlindungan Ku harapkan pembelaan untukku Kutadahkan tangan dan bersimpuh Kuletakkan keningku menyebut asmaMu Sang Penguasa kehidupan Berjuang dari merangkak sampai berlari Bagai bara api yang membara Menjemput tentram dan bahagia Memeluk erat cinta dan kasih sayang Bangkit bangkit dan terus bangkit Apa makna dari PANCASILA? Satu perang dingin antar agama? Dua, Mimpi kemenangan penguasa? Tiga, Kiasan alibi para durjana? Empat perdebatan manusia dalam propaganda? Lima tangisan rakyat akan kasta? Perang belum usai merdeka ilusi berbisa Jangan sok simpatis Bila hanya mencari uang manis Wahai para penguasa sadis Rakyat sekarang hatinya teriris Suara-suara alam meradang Mentari mati tak benderang Perjalanan yang kita lalui begitu banyak Begitu indah dan begitu sulit untuk dilupakanbulan kita lalui bersama-sama Disaat suka ataupun duka Dan kinipun kita berpisah Entah aku tak tau Kesalahan apa yang pernah aku perbuat Sampai-sampai kau putuskan diriku Dan hatiku selalu bertanya-tanya Salahku dimana dan sebesar apa Dan sampai sekarang kau tak mau menjelaskan padaku Daru dulu dan sampai sekarang Kaulah MANTAN TERINDAHKU Mengertilah dan percayalah Kau takkan terganti Kenapa aku selalu dihadapkan di situasi yang sulit Apa maksud dari semua ini Tuhan..? Aku hanya mengharapkan kesetiaan darinya. Aku hanya ingin bersamanya Diperhatikan olehnya, serta di beri kasih sayang setulus hati... Aku akan terus berharap dan berharap. Sampai dirimu mau kembali padaku. Mardatillah Aku terlibat perbincangan dengan waktu Perihal hadir mu yang membuat ku terhipnotis Waktu berjalan sesuka hatinya Di tengah lamunan ku akan hadir mu Aku terlibat percakapan dengan jarak Perihal langkah yang semakin jauh Membuat ku tak dapat berbuat apa-apa Di tengah ia menyeret mu pergi dari sini Aku tahu betul Setiap manusia tak pernah puas Aku juga tahu Setiap pilihan tidak berarti sama dengan ketepatan Hari-hari kemarin Aku menba memahami Aku mengizinkan mu pulang meneruskan kehidupan Setelah hukum alam dan takdir bercerita kepada ku Kau adalah segala puisi itu Sabda-sabda paling ilusi Sebab diam mu berisyarat Kau juga menginginkan pergi. Peluklah aku Dekaplah diriku ke dalam hatimu Dekaplah hatiku jangan sampai kau melepasnya Aagar aku tahu bagaimana rasanya detak jantungku saat bersamamu Agar ku tahu bagaimana nafasku saat kau peluk diriku Sungguh aku ingin bersamau Menjadikan mu yang abadi didalam hatiku Hatiku tlah kau miliki seutuhnya Sungguh bawalah aku ke dalam mimpi indahmu Kau tahu dalam setiap malam panjang yang kulalui Hanya dirimu yang ku temui, Yang kujadikan pangeran yang segalanya untukku Malam......... Masih ada bersamaku Walau satu waktu Kita pasti berpisah Malam .... Aku rindu heningmu Aku suka kelammu Mesti bagimu. tiada berarti Malam...... Doa dan harapku panjatkan Agar aku terus bersamamu Tapi....... Aku sadar dan harus .... Terlelap bersamamu Dalam istana Mu aku bersujudalunkan doa-doaberjalan menelusuri kelam jiwakumenembus dinding asa akan jumpaMu... Kian hari rasanya kian tak menentutak mampu ku menyibak tiraisungguh hidup ini terbengkalaioh... Hinanya aku.... Tanganku kotor.... Andai tanpa kasih sayangsungguh tak pantas untuk kutadahkan Jejak langkahpun kini buram... Di sini, dalam istana Muaku bersujud, beralas air matabercucuran keringat malukarena hamba tak tahu malu.Nikmat Mu tiada ku syukurisedang belas kasih Mu tiada henti Ooh hinanya diri ini..... Namun aku percaya, aku yakinlautan kasih Mu tak pernah mengering Maka, izinkan aku kembali pada sejatiku. --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Mungkin aku bukanlah sahabat yang baik Ku sering melalaikanmu Ku sering membuatmu merasa tersisih Mungkin selama ini banyak bicara ku yang pedih Aku sering tak memahamimu Aku hanya manusia biasa Karena kekurangan ku itu aku sering memanjatkan doa Semoga Tuhan kan selalu melindungimu Karena siapapun kalian Kalian adalah Sahabatku Dahulu kau berjuang untuk kami Dibawah terik matahari Yang bermandi keringat Namun tak patah semangat Aku berjanji atas Kebahagiaanmu Aku bermimpi di stiap nafasku Tapi ketika ajal menjeputmu Aku takut tak mampu Aku hanya memanggilmu ayah Ketika aku melangkah Aku hanya melihatmu ayah Dan berhujan air mata Ayah... Maaf kan anakmu Sungguh aku ingin menepati janji Aku tak pernah lelah Hanya saja satu persatu sayap ku patah Aku tidak tahu harus mulai darimana Seketika semangatku hilang tanpa arah Perjalanan waktu telah membuatku sadar Betapa aku terlalu bodoh Karena selama ini yang aku tunggu Adalah sebuah kenangan Yang tak mungkin kurasakan lagi Yang tak mungkin terulang lagisemua, bagaikan daun gugur Yang tak mungkin tumbuh subur Memang terkadang kerinduan itu datang Menyentak seperti menggedor hati Dan ingin bertanya bagaimana keadaanmu Hingga batas kerinduan dalam sanubariku Mungkin inilah cara Tuhan Mengajarkan kekuatan dalam hati Dan meskipun aku tau hanya kenangan Aku masih ingin kenangan itu kembali Disaat waktu mengarahkan pandangan untuk berjabat tangan Sekilas tanpa rautan senyuman di akhir sapaan Sampai suatu saat sapaan yang menderu pun tak lagi terdengar Hingga tersisa suara hati yang memanggil Merangkul tangan untuk kembali lagi Tapi suara tangis lah yang terenyuh Karena surat dari air mata pun tak sampai kepadanya Meski begitu .... Aku akan menatapnya sampai mataku terasa perih untuk melihatnya Aku akan dengarkan lagu pilu sampai hatiku mengeras dibuatnya Dan aku akan terus mengingatnya sampai aku lupa bagaimana senyumnya Hingga pada saat itu Entah sampai kapan Entah sampai dimana Entah bersama siapa Aku akan hidup yang kedua kalinya Hingga hembusan angin bertanya, Apakah kau mengingatnya?" Aku pun menjawab, Tak ada yang akan ku ingat" Kobar merah yang menderu Nyawa setiap insan Jika kau tiada, Entah seperti apa hidup ini Tak bisa ku bayangkan Akankah seperti daun? Melayang-layang tak tentu arah Kesana kemari terbawa alunan angin Akan sampai kapan Dan dimana aku beristirahat Akankah seperri bayangan, yang tak pernah pasti? Oh... tentu tidak Semua bayangan itu pasti Bayanan pohon, pasti Bayangan monumen, pasti Bayangan hidup,......? Hanya kau yang bisa menjawabnya Tak usah pedulikan angin badai Tak usah pedulikan awan gelap dan petir Aku maju karna ku mampu Aku hidup karna ku bernafas Hidup takkan berarti Tanpa kobar merah Kobar api kehangatan Sederet abjad namamu itu tlah kutuang Dalam bejana nan dipenuhi bulir-bulir kristal Bening mengalun bak percik gemericik embun menawan Bergulir namamu itu Cendana masih nampak mewangi Kesturi masih harum tak tersaingi Begitulah aromamu bersemayam Mengalun saja tanpa henti Namun entah mengapa mayapada berganti suram Seram mengganti langit biru Senjaku terusik kala labuh tlah pergu Kusam ... Tiba saatnya gemuruh itu datang Badai tak diundang menerjang terjang Perahuku hilang melintang Tak tahu haruskah kandas menendang tendang Larik-larik sajak berhamburan Sunyipun diam Bicarapun senyap Lenterapun kusam Tuhan ... Nama itu mendadak pudar Tercabik-cabik aksara angkara mayapada Nanar pada cahya yang mulai mengeluh Hatipun mulai bergemuruhLusuh Dan kemudian luruh Tuhan ... Hatiku patah Sedemikian mpang campingnya Hatiky rumuk Sedemikian tercabik-cabiknya Tuhan ... Lisannya tajam menjejali relung-relung ini Menggulita pada pori-pori kemudian menghunjam tulang belulang Sakit ... Bagai sembilu ... Memilu ... Tuhan ... Bila pelangi Kau ciptakan diantara rintik hujan Biarkan rintiknya membasahi patahan-patahannya Serpihan demi serpihan Agar sejuk mendamaikan Kala pilu mendawai-dawai Tangerang, November Begitu besar sgala pengorbanan Yang kau berikan Untuk anakmu tersayang... Begitu berat sgala perjuangan Untuk anakmu tersayang Yang tlah kau lakukan...Ibu... Dengarku bernyanyi Senandung dari hati Yang tercipta untukmuIbu... Dengarku bernyanyi Ungkapan dari hati Terima kasihku Dan takkan ku siakan Sgala pengorbananmu Sgala perih hatimu Untuk aku... Dan ini lagu yang tercipta untukmu Ibu'... Neng Non Farihah Tak pernah terlintas di benakku Kau datang dengan seikat cinta mu Dan ku bersauh pada kelopak-kelopak nya Ranting yang kokoh dengan cinta abadi Hijau daun kalbuku Berhias dedaunan segarmu Sungguh indah ramuan asmara Yang kau sajikan untuk ku semata Hadirmu warnai dunia gelap Awan-awan hitam pun telah lenyap Sekerat bulan datang merayap Berpadu bintang saling menghadap Menghiburku dimalam sunyi Temaniku yang selalu sendiri Dengan mengharap ridho ilahi Ku berdo'a semoga kau cinta sejati Terimakasih wahai sang pencipta Atas segala karunia bertabur cinta Yang kini membuatku bahagia Terimakasih atas penghapus luka Hati masih denganmu Harusnya ku bisa setia Hatiku yang lemah tanpamu Hembusan napasku seakkan tak ada arti Perjanjian dalam cinta Pengorbanan cinta Kesetiaan dan penantian Kau lupakan begitu saja Kurang setiakah aku Kurang sempurnakah aku Kau bagikan semua yang harusnya Kau berikan itu hanya untuk ku Aku bagai dedaunan yang tersapu angin Aku tak ter arah bagai nelayan tanpa tujuan Aku ikhlas terlupakan Aku tahu tak ada perjanjian Seorang pemuda duduk termangu Terpejam menatap masa lalu Mengingat sajak yang menyembilu Hingga perlahan ditikam waktu Serpihan fragmen perlahan terlalui Tumpukan cercaan kian menghantui Tersimpul dalam hingar bingar kehidupan Aku mengajari dengan sebuah tindakanmeleburkan rasa dalam bingkai ragamengucap sedikit seribu maknabergerak, menentukan pilihanlantas himbauan hasrat menyertaimenampik gundah mencari syair elegi Kemanakah arti sebuah hatiketika jiwa jiwa telah dikhianatientahlah... menabur sepi malamkumenguak gundah dalam laraku Akankah bermakna pengajaran ituakankah termakan mutiara-mutiara rindusemua berjalan kelumelampiaskan nafsu tiada tertentuaku sepiaku heningterjerembab dalam kubangan semuhingga tiada yang meraihku Pandanglah ke langit timur kala pagi Matahari terbit membakar diri Pandanglah matahari kala petang Matahari tenggelam di lubang malam Bukalah mata dan lihatlah ke angkasa Berkumpul berbaris benda-benda Bintang-bintang dalam kumpulan Serentak menyebut nama Tuhan. Mari ramaikan, mari, marilah Mengapak jiwa hingga terbelah Maka sadarilah terdalamnya Di sana kesaksian ruh sang Hamba Bahwa dahulu sebelum ke bumi Kita berkumpul di hadapan Ilahi Kita mengaku dengan sungguh Dialah Tuhan semesta seluruh. Kita pun hidup berganti-ganti; Ada yang lahir ada yang mati, Ada batas bagi segalanya Dan hanya Dia tiada ujungnya. Cinta itu tak terlihat Namun dapat dirasakan oleh setiap insan Bukan hanya sekedar ucapan Namun pembuktian Tentang cinta Engkau lah yang mebuat ku mengerti Mengerti tentang sebuah cinta Kasih sayangmu yang begitu tulus Ketika aku berkeluh kesah Engkaulah yang mendengar Ketika ku marah Kau lah terkena marah Tentang cinta Aku sunguh bahagia mengenalmu Hal terindah yang pernah aku rasakan Tentang cinta .... Kamu adalah nyamuk liar; Yang menghisap kotoran dari raga yang tak berdosa. Kamu adalah tikus got; Yang menggerogoti sampah busuk dari gembel-gembel kucel. Kamu adalah ular berbisa; Yang mematuk kaki kecil bocah-bocah ingusan. Kamu adalah iblis;yang menyatukan sejoli yang berkasih tanpa ikatan. Kamu Mengapa kamu hancurkan moral kami; Kamu membuat hati kami nestapa; Dimana hak kami, hak perlindungan, hak pendidikan, dan hak-hak lainnya. Kamu Memang tak pernah punya harga diri; Bejat kelakuanmu itu; Enyalah dari semesta ini; Kami disini sengsara . Tak pernah terbayangkan Sesosok wanita yang begitu Tegar .. Rela berlindung Dibawah teriknya mentari Membanting tulang tak kenal lelah Jiwa raga membangkitkan Semangat yang pantang menyerah Sabar menghadapi badai .. Tuhan .. Janganlah Engkau Meninggalkan wanita ini Karena tak sedikit air mata Mengiringi langkahnya Sio mama .. I LOVE YOU Kian kubaca makin ku tak sadar Antologi yang tersusun rapi Nikmatilah menjelang petang, seruku Senyum, sorot mata, dan aku terpesona Halamannya itu-itu saja Suaranya adalah bait untuk ku simak Jangan bertanya karena jawab tak akan kau dapati Harapku bisa, terdengar sama sampai rima Aku tak mau kau menjadi bunga Aku takut menjadi kumbang Menghisaf madumu selepas layu ia'pun berlaluh Aku tak ingin kau menjadi bongkahan es Nampak keras dan kokoh. Mencair kalah mentari menerpa Aku tak mengharafkan kau menjadi senja Indah diupuk mata sesaat selepas malam tiba. Cukup kau menjadi udara Memberi kehidupan dalam setiap helaian yang kuhirup Tanpamu aku hilang Tuhankaki ini tak mampu menapak tanpanyatangan inihanya mampu membelai lembut wajahnyatawa inikan tetap mengembang dihadapannya Tuhankutengadahkan tangankumenghadap kiblatkudengan balutan kain sucikusenandungkan doa pengantardoakuteruntuk bunda tersayang Ini bukan tentangku tapi tentang kita. Bukan juga tentang kamu ini tentang kita. Kita yang tak pernah bisa untuk bersama. Kita yang hanya ada dalam imajinasi. Dan kita yang ada hanya dalam cerita. Tapi tentang rasa ini bukanlah sekedar cerita bukan hanya imajinasi. Cinta yang tak pernah menyatu. Yang hanya kita pendam dalam hati. Akan tetap hidup dalam warna pelanginya sendiri. Meski yang mencinta telah pergi dan yang dicinta telah melupakan. Tapi kisah cinta kita akan selalu tetap hidup abadi dan ada dalam langit cerita cinta. Ribuan kata dari hati ini Yang tak mampu mulut ini berucap satupun Seakan berteriak yang tertahan Hidup ini seakan penuh tanda tanya Apa salahku Mengapa orang-orang menjauhiku Apa salahku Hingga aku dikucilkan seperti ini Akupun tak mau takdir seperti ini Ini hanyalah kuasa Ilahi Disaat raga ini terbaring lemah Kuba bertahan dengan bersusah payah Disaat jiwa ini terasa menyerah Kan ku kuatkan hati meredam segala amarah Rasa ini betambah dan menghampiriku lagi Semakin terasa membuat diri ini seakan mati Dan tak tahu lagi sampai kapan ku pertahankan semua ini Hingga membuatku putus asa tuk mengakhiri semua ini Lalau teringat ucapan yang dulu pernah ku dengar Sebuah kekuatan yang membuatku yakin dan slalu tegar Doaku pada-Nya kan ku panjatkan dan takkan memudar Karna ku tahu Dia takkan berlebihan menguji yang tlah terkapar Ku alirkan air mata tuk memohon ampun segala dosa Ku sesali semua tlah mengabaikan perintah yang ada Dan tak menghargai nikmat-Mu disaat ku dapat melakukan segalanya Tuhanku, jadikan aku seperti sedia kala dan akan ku rubah semuanya Begitu tegar dirimu Setiap hari tertindih beban nan berat Tak peduli racun yang menyelubungimu Serta tetesan air yang menyerbumu Begitu banyak yang dirasakan setiap di atasmu Begitu banyak raut yang terlepas Namun, apa yang dilakukan pemimpin kita? Berlalu dengan palang di sisinya Adilkah negara ini? Pemimpin memberimu santapan terbanyak Sedangkan dirimu sudah tak sanggup Dan sengsara pun merajut rakyat Dan aku hanyalah setetes air Tanpa sebuah wadah aku hanya terbuang sia-sia Tanpa dorongan aku hanya terdiam Tanpa kegunaan aku hanya percuma Dan embun pagi hari yang bening Menyejukan mata Menyegarkan jiwa Memberi keindahan dunia Kasih sayang sang maha pencipta Menjadi hal yang bahagia di dunia Terik menyengat kulit rentamuseakan hendak memanggang otot-otot yang menonjol ditanganmuhari-hari kemarin, caping itu kau pakai ke sawahtapi kali ini dia menemanimu di depan bangunan bertembok besar itumeneduhi badan rentamu yang masih saja ngeyel"hentikan proyek itu"begitu suaramu yang mulai terdengar lirih penuh kepedihanseakan hendak menyayat nurani merekatapi itu tujuanmuya Tepatnya kamu dan teman-temanmubersimbah keringat untuk anak cucumuyang terancam dunianya kampungnya Mentari pagi menghangatkan hati yang beku karena waktu Menyusup perlahan menghilangkan kerak-kerak rindu Angin yang berhembus ke wajahku menyibakkan memori di balik senyuman indah Sebuah asa yang tak pernah berujung Kusadari diriku berada dalam lamunan tanpa batas Semakin tenggelam lebih dalam Mencari apa yang tak pernah menjadi milikku Rindu berkarat itu diam di pojok relung hati Diam membisu namun ia bercerita Sunyi tapi dia bernyanyi Gelap tapi dia berwarna Di pojok itu kutemukan pula sebuah asa Kecil, sendiri, dan membeku Ia bersinar layaknya bintang Sirius Ia berwarna seperti pelangi Ia indah seperti senja kemerahan favoritku Ia menyejukkan seperti hujan Ia adalah namamu Tersentuh abstraksi cinta Saat hati sedang patah Pembodohan yang tak lazimmenjatuhkan hati yang telah patah Pada hati yang belum nyata Aku tahu ini bodoh Namun yang harus kau ketahui Aku seperti menemukan diriku kembali Setelah hatiku tersapu badai dan berserakan Ya, setelah bertemu hati itu Hari berganti minggu Minggu berlalu menjadi bulan Ia menghilang Jika pun datang Ia akan pergi lagi Untuk waktu yang cukup lama Hingga dipenghujung malam Bertemankan langit dengan gerimisnya yang tak kunjung redam Seperti tahu hatiku sedang temaram Ia tak kunjung datang Dalam mimpipun engganakankah penghujung malam ini Menjadi penghujung perkenalan indah kita? Tiap waktu terbayang wajahmu Dalam mimpi serasa bertemu Andai saja dirimu tahu Besar pengorbananku untuk tahu semua tentangmu Awalnya... Aku tak tahu apa yang ku rasa Siang malam selalu gelisah Entah apa sebabnya Kini ku sadar.. rasa itu bernama.. CINTA. Datang tiba-tiba dan tak diduga Membuat hati jadi berwarna Siang malam tak bisa lupa Aku tak berharap memiliki dirimu Aku juga tak berharap kau mencintaiku Setidaknya dirimu tahu.. AKU hanya ingin jadi teman baikmu Selalu ada tiap kau butuh Dalam bahagia maupun sedihmu Luka di dalam hati ini mungkin tak tampak Darah dijantung ini juga takkan kau lihat Air mata juga tak berarti apa-apa Aku wanita, dia juga Kami tahu bagaimana rasanya sakit hati Kami sangat paham rasanya dihianati Apalagi sampai berdusta hanya demi kebahagiaan yang palsu ini Pria takkan pernah mengetahui meski terjadi dihadapannya Diamku, kau mungkin menganggapku tak peduli Tapi, haruskah aku berteriak dihadapanmu untuk tunjukan perasaanku Perasaanku yang hanya akan membuatnya terluka Biarlah, takkan kuusik kebahagiaanmu bersamanya Aku yang akan sembuhkan lukaku tanpamu Ingatkah dulu, satu kata yang kau ucapkan padaku Cinta, yang seketika menumbuhkan berjuta harapan Kini satu kata pula yang kuingat Satu kata yang menghancurkan berjuta harapan Cukup Saat kata itu meluncur dari mulutmu Saat itulah jantungku mulai berdarah hingga sekarang Rintikan hujan Menemaniku malam itu Hati yang begitu gelisah Langit malam yang begitu kelam Rasa gundah dan resah Menyelimuti hatiku Angin malam pun berbisik Mendengar jeritan hatiku Mendengar tangis dan rintihan hati Ku terpaku dan diam membisu Tak mampu berkata apapun Mulut seakan membisu Jiwa seakan membeku Oleh sikapmu..... Disini.... Aku merenung sendiri Sungguh aku sendiri Tak ada kawan Tak ada sang pujaan Dalam kesepian aku menangis Mengingat dirimu.... Cinta... Itulah namanya Begitu banyak fatamorgana yang tersirat di dalamnya Satu kata tetapi yang begitu menakjubkan Yang begitu sulit untuk ku percaya Cinta.... Cinta yang yang tuluslah yang selama ini aku harapkan Aku cari, hingga akhirnya ku menemukan dia sosok seseorang yang aku impikan, di benak jiwaku. Cinta yang haqikilah Yang akan ku perjuangkan.. Terkadang Cinta membuat kita lupa akan sebuah makna cinta yang sesungguhnya Terombang-ambing di dalam kehampaan ruang Sunyi... Gelap tiada satu pun orang yang dapat mengerti Tentang apa yang terjadi di kehidupan ku ini Tuhan... Izinkan aku untuk mengenal dia Untuk selalu berada di sampingnya Menjaganya dan menyayanginya hingga aku tak berdaya, Dan di sisa akhir hayat ku nanti Hey kau . Terdengar sesuatu dari dirimu Entah apa dan bagaimana Nada itu indah dalam setiap sajakmu Bahkan ketika kau tak bersajak Sekali lagi . Alunan itu terang dalam setiap larik merdu suaramu Heningmu pun begitu sejuk dalam kalbuku Kali ini . Lagu manis nan berkah darimu Mengikhlaskan aku melebarkan sudut bibirku Merayu hati mengungkap arti Memaknai untaian dalam sebait puisi No Urut: Tanggal: // :: Berat rasanya Duka ini kurasakan.. Hancur harapanku Musnahkan mimpiku.. Semua ini merenggut yang aku inginkan Meluluh lantakkan yang aku dambakan Tak terbayangkan ini akan menimpaku Kegagalanku mengundang emosiku Kegagalanku tuk raih yang nomor satu Hingga perih ini bergulung bersama ombak samudra air mata Ku siratkan kekecewaan ini melalui sepenggal puisi yang penuh arti Tenggelam Rasaku dalam sepi Terdiam dengan ribuan bahasa Yang tak mampu terungkapkan kata Fikiran menjelajah menerawang angkasa Seakan mencari arti dari kini yang terjadi Terdengar desah tetesan air mata Seakan Meluapkan emosi jiwa yang menyiksa dalam hati Terlintas fikiran sesaat dalam benaku Mengakhiri kini apa yang telah terjalin Perasaan menggelegar terasa dalam hati Berada dalam pilihan menyakitkan Bisikan ditelinga kanan bergumam Kesalahan takan membawa kebahagiaan Kini ku yakinkan untuk bertahan Walau terasa pedih menyakitkan Tertatapku pantai... Air nya mmbyangkanku akan alur hidup yg mengalir... Suka Duka dunia yg brjlan... Lalu, ombaknya.. Ia mnghempas rasa d dlam luruh hati ini.. Brteriak ingin keadilan... Anginnya, Hembusan nfas yg tak kunjung henti meniup lewat jurang kegalauan... Mngerti akan semua Trhadapi lewat pengalaman.. Diiringi dengan ijabah doa dan usaha... Aku selalu mnba mncari segalaku.. Segala sedihku,bhagiaku sukaku dn dukaku... Kilau mentari tak juga kunjung.. Membenah diri mulai tertuju... Wahai sang pendunia, lihat aku dan segalaku. Akan ku tunjukkan padamu. Bahwa aku akan datang dengan segalaku... Alif Lam Mim Alif Lam Roo Kenapa harus sapi betina Kenapa bukan onta Yang gagah perkasa di padang pasir Kenapa bukannya burung ababil Yang gagah perkasa di udara Kenapa juga bukannya gajah Ataupun Hiu yang menyelamatkan NUH Entahlah Ada rahasia apa di balik ini semua Sesak napasku Bergejolak darah di otakku Tuk mencerna semua Tpi semua tetap gelap Kelam Bahkan Tak bisa terbaca sama sekali Walau sampai meledak urat nadiku Hancur syaraf otakku Tak ada jawab yang ku dapat Ketika kutanya rumputpun tak menjawab Kutanya bulanpun membisu Semua hening Semua bisu Lubuklinggau januari Hari ini aku menangis Menangis bukan karena kamu, dia dan mereka Aku menangis karena diriku sendiri Aku yang tak bisa apa apa Aku hanya bisa diam Melihat dia bersama wanitanya Wanita yang memang pilihannya Dan itu bukan aku Aku tak bisa menyalahkan siapa pun Aku juga tak bisa egois Jika memang dia bukan untukku Mungkin itu yang terbaik Tapi, suatu saat nanti aku akan datang lagi Untuknya aku hadir disini Dan hanya untuknya aku akan kembali Dimanapun kau berada, hati ini selalu menjadi milikmu. Kau dan aku, bagaikan amplop surat dan perangko. yang berarti, kita pasangan serasi. Bila badai Hitam berlabuh, kekuatan cinta kita selalu menjadi satu. Suara hati selalu berbisik Percayalah .. Cinta yang abadi adalah cinta yang didasari dari kepercayaan dan pengertian satu sama lain. Aku berdiri di sini... Menyibak harum wangi... Mencari kedamaian hati di alam luas ini... Dalam hati aku hanya percaya... Bahwa tuhan itu adil... Dia akan mendengar tangisku bersama hujan... Dia akan menjawab doaku lewat keajaiban... Hanya perlu waktu... Dan aku percaya keajaiban... Jadi apa? Haruskah aku terus terkurung disini... Di sebuah benteng pencarian... Meratapi nasib dan terus mengaliri air... Dari manik mataku... Yang seakan tak pernah gersang dan merasa lelah untuk itu... Selamat tinggal kenangan... Ini saatnya aku bangkit melawan kerinduan... Dan janji manis yang tak kunjung datang... Oh malam..... Bisakah kau terpanggil ku dengan sinarmu Dikala ini hati ku bagaikan angin yang bertiup tanpa ujung Ingin rasanya ku berhenti sejenak Untuk menatap sinarmu kembali.. Tapi mustahil Kini sinar telah sirna berganti masa Andaikan ku bisa kembali di masa itu Takkan ku lepaskan sinarmu Tapi apa daya Aku tak sampai Kini sinar pun telah redup Di malam nan sunyi ini Aku berharap.. Menunggu sinar mu kembali Masih tidak bersatu Akhirnya perangko dengan lem.. Sangat dekat, takkan bisa terpisahkan.. Itu kisah masa lalu kita.. Saat kita belum mengenal.. Lama lama kita makin akrab.. Sampai sampai menjadi sahabat..Sahabatku.. Sangat baik niatmu.. Ingin membahagiakan aku selalu.. Semangat itu tak pudar dari hatimu.. Niat itu tak terbatalkan.. Justru terlaksanakan.. Kini aku bahagia Menjadi sahabatmu..Sahabatku.. Kau adalah teman terbaikku.. Walau hanya sekejap Di depan mata..Sahabatku.. Kau akan selalu Menjadi sahabatku…Selamanya… Senyummu terpatri dalam otakkusinar matamu menerangi jalankusuaramu nyaring memanjakan telingaku Tapi semua itu kini hanya ada dalam anganjarak yang membentang memisahkanmu darikuwaktupun tak lagi menjadi sahabat untukku Kini kau telah bersamanyamunafik jika aku tak cemburutapi apalah daya diriku iniaku tak mampu menjangkaumu lagi Entah sampai kapan aku tetap menunggumutapi sampai detik ini cintaku masih setiamenunggumu walau kau tak tau itu Nurul aku masih disini menunggumu Sahabat................. Kau bagaikan tempatku berteduhhh Dari semua hal yang mengusikku Bila Diriku terkena air mata kesedihanku Disanalah diriku bisa berbagi dalam kehidupanku Yang tak pernah aku dapatkan Hanya kaulah yang mampu mengerti dan memahami apa yang sedang aku alami saat ini Dan hanya engkaulah yang ada di saat suka maupun duka kuuuu Kau bagaikan penghibur dari laraku Dan kau tempatku bersender Saat aku dalam kesulitan Kau beri jalan keluar terbaik, untuk aku lakukan Agar aku dapat bahagia dalam kehidupan ini Kau juga penyemangat yang tak pernah berhenti untuk menghiburkuuu Kau adalah tempatku berbagi cerita, Mengutarakan semua isi hatiku........... Tanpa Sahabat........ Bagai Jiwa yang terlepas dari ragaku Membuat ragaku tak mampu bergerak Bagai kehidupan itu adalah hal yang menyedihkan Tak ada yang memberikan semangat untukku Tak ada tempatku berbagi cerita Dan tak ada penghibur saat ku duka............ Dan yang aku inginkan....... Persahabatan kita kan abadi, walau dunia ini tak akan abadi, dan tidak ada yang abadi, tapi kita harus selalu bersama sampai hayat memisahkan kita........ Kita harus selalu abadiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, tuk selamanyaaaa Dalam sepiku aku merenungdalam tangisku aku berdoadalam anganku aku bermimpidalam tawaku ada sebuah mimpi Hidupku yang penuh duka larahanya bisa berdoa dan berusahauntuk menggapai mimpi yang tertundaakankah semua bisa terlaksana Dalam khayal aku berjajiandai mimpi ini jadi nyatabetapa senangya hati ininamun taktir berkata lain dan .. semua belum terlaksana Setangkai bunga mawar merah untukmu Bunga yang indah menyejukkan mataku Sebagai tanda cinta dan kasih sayangku padamu Semerbak mewangi bunga mawarku Bunga ini sangat cantik secantik wajahmu Wajahmu yang elok memanjakan mataku Aku mohon kau terima bunga tanda cintaku Kau kan kuikat seperti bunga mawar merahku Kau adalah kelopak bunga ku Karena kau bunga cintaku Disuatu waktu kau menjadi milikku Karena cinta ini tak akan lepas dari jantungku Aku bangga memiliki cintamu Kan kugenggam jari lentikmu Aku bisa tersenyum dengamu Cintamu  kan ku ikat dengan tali suciku Aku akan tetap mencintaimu Karena cintamu tulus padaku Setulus bunga mekar di taman hatimu Menghiasai indahnya cintaku Aku akan setia menjaga cintamu Karena cintmu adalah jantungku Ku takan mampu bernfas tampamu Kuingin selalu ada didekatmu Seluruh tubuhmu hanya untukku Kukan dekap tubuh indahmu Akau sangat bahagia jika selalu ada disisimu Kebahagianku adalah memiliki cintamu Penantian ku akan berakhir, Setela kau pergi sejauh ini tanpa kabar Aku slalu berharap akan sebuah keajaiban, Aku menanti mu seperti janji yang terucap Setelah setahun tanpa kabar kau pergi.. Mungkin harapan akan berakhir sampai disini Ku tutup hati ini untuk mu selamanya Ku akhiri dan akan ku kuburkan semua kenangan Semoga engkau bahagia dengan pilihan mu Kau yang terindah sepanjang hidup ku Aku menyayangi mu dalam hati ku Hatiku sebutir biji Tasbih yang selalu ingin Menenangkan Biarkanlah aku, Menjaga resah yang tak berkesudahan Dalam tangis Malam yang Tak Berujung Hingga fajar datang Dalam S’tyap Butiran Tasbihku Akan ada selalu kata rindu untuk Penciptaku Dan Dalam do’a do'aKu Jika aku tak mampu lagi berkata kata Namun di selasela huruf dalam kata- kata ini Semoga tetap mampu tenangkan jiwa….. Genggamlah aku dalam Do’a mu Peluklah aku dalam Sujudmu Ciumlah aku dalam Tasbihmu Agar Rindumu dapat terobati meski Tersapu waktu Yang Tak pernaah Abadi… Wahai malam nan sunyi Pertanda apakah ini Hatiku tak menentu resah selalu menyelimuti Ruang dalam hati ini Semoga tak terjadi sesuatu Pada perasaanku ini Yang selalu resah dan gundah memikirkannya Dalam hari-hariku Ku tak tahu lagi harus bagaimana Tuk mengobati rasa ini Yang selalu dan selalu seperti ini Mungkinkah karena ku tak ada disampingnya Ataukah tak bisa menjaganya Dalam setiap waktu ku Pikiranku selalu memikirkannya Terbayang dan selalu terngiang di telinga Senyum Indah yang selalu menggelitik jiwa ini Yang menari dalam setiap mata ini memandang Dalam langkah yang terluntaimemikirkanmu selalu Biarlah hati ini tetap seperti ini Dan kan kuba tuk bisa menahannya Karena rasa ini hanya bertepuk sebelah tangan Memilikimu hanya angan dan impian Tak mungkin ku biasa menggapainya Terlalu indah untuk ku bisa mendapatkanmu Mendapatkan cinta dan kasih sayangmu Itu hany mimpi disiang hari Biar kusimpan rasa ini Dan tak seorangpun tahu Hanya jiwa ini yang meraskan dan tahu tentang rasakuuntukmu Ibu.. Jasamu sangat besar.. Kau mengandungku hingga bulan.. Dan kaupun melahirkan aku dengan susah payah.. Kau mendidik diriku agar bisa menjadi anak yang berguna.. Kau mengajariku segala macam hal..Ibu.. Maafkan aku, jika aku bersalah.. Dulu, aku pernah bersalah padamu hingga membuatmu menangis ibu.. Maaf, aku sungguh tak berguna.. Aku tak seperti kebanggaanmu.. Aku tak bisa menjadi seperti yang kau mau ibu.. Maafkan aku ibu.. Maafkan aku.. Aku yakin kau sangat-sangat tulus padaku.. Kau mencintai aku apa adanya ibu..Maaf.. Dan, terima kasih ibuku tersayang.. Cinta tak dapat bohongi perasaan Cinta itu sebuah keterbukaan Cinta itu anugrah terbaik dari tuhan Cinta tak akan salah pilihan. Cinta tau siapa pemiliknya Cinta akan selalu setia mendampingi pasanganya Untuk mu Onta Orang tercinta. Sejenak aku tinggalkan kotaku Pergi merantau untuk mencari ilmu Mencari pengalaman yang bermutu Meninggalkan kenangan bersama keluarga tercintaku Menitipkan cinta dihati seseorang disana Membuat cerita cinta dalam sejarah hidup kita berdua Sebut saja dia mawar Kembang desa di kota Bojonegoro Dendang rindu bertabuh dalam kalbu Cinta itu membumbung tinggi menuju benakku Melebur menjadi satu dalam jiwaku Membias terang dan sekelebat masuk hatiku Aku yang merindu pendam Cinta seakan datang dan tidak pernah padam Asmara berlumuran didalam sanubariku yang terdalam Hati membuncah kegirangan saat bayangannya hadir dalam pikiran Rasa kangen seolah tidak terbendung tanpa ukuran Kerinduan seakan tanpa batasan Cintaku tertinggal di Bojonegoro Bersemi dikota Adipura dengan penuh sliro Seakan-akan diiringi gamelan pelog dan slendro Penuh kenangan dan cinta seloah ingin berduo Aku kangen keluarga tercintaku Aku rindu kekasihku Rasanya ingin cepat bertemu Tanpa menunggu waktu Bojonegoro, Agustus Karya Imam Aris Sugianto Di sela waktuku Ku tertawa dan menangis Menghitung hidup lamanya Tinggalkan luka selamanya Di setiap lamunanku, harapku Selalu siang terang benderang Atau selalu damai dalam bintang bulan Agar ku temukan jawaban Di antara dua cinta yang menghadang Yang menerobos lapisan atmosfir hati Di setiap gelisahku Ku ingin semua orang tau Ku ingin semua orang mengerti, menyadari Memahami maksud ku Walau semua kata egois Di setiap mimpiku, ku bahagia Selamat sentosa, atau apalah.. Semua yang terucap, Saat peniupan lilin akan di mulai.. Ku ingin semua itu Di setiap kesendirianku Ku ingin semua menemanikuAtau Merasakan semua yang aku rasakan Agar adil sama merata Dan di setiap apapun Ku harap semua itu... Meski keegoisan menjadi teroris dunia Aku hanya ingin itu semua Dan akhir hayatku, kupinta, ku harap, sekali lagi Tuk hidup selamanya, meski ku tau... Hidup tak selamanya Ibu Engkau adalah wanita mulia Kasih sayangmu tiada terkira Dari rahimmu hingga aku lahir ke dunia Kau rawat aku dengan ketulusan cinta Ibu Engkau adalah wanita bersahaja Dari kecil hingga aku saat ini menginjak masa remaja Kau membesarkanku dengan sabar dan tabah Meski kenakalanku selalu menjadi suatu kendala Ibu Desir nasihatmu tak akan pernah ku lupa Untuk menyambut masa depan yang telah berjalan perlahan Membanggakanmu lewat usahaku menggapai prestasi dan cita-cita Untuk meraih kesuksesan di masa depan. Lelaki mencintai dalam keheningan Ada cinta dalam setiap diam Tak semua wanita mengerti Karena bagi mereka Mencintai berarti sebuah kisah, untuk dibagi pada setiap orang Lelaki mencintai dalam senyuman Ada cinta dalam setiap goresan bibir Tak semua wanita mengerti Karena bagi mereka Mencintai adalah kata manis, yang selalu terucap indah Dan lelaki, selalu mencintai dengan memahami Mencintai wanita yang selalu tegar dan penuh keyakinan menghadapi dunia Hidup itu butuh perjuangan. Butuh kerja keras. Butuh kemandirian yang tangguh... Maka dari itu, Jangan sia-siakan hidupmu... Karna hidup itu cuma sekali. Jika kau telah pergi, Maka jiwamu tak akan pernah kembali lagi. Ayo, tunjukkan pada dunia Kamu bisa meraih cita-cita, Mengejar mimpi... Dan mengumpulkan prestasi yang sangat kamu impikan... Kudengar kemarin aku menangis Kulihat kemarin aku terjatuh Kurasa kemarin aku tersiksa terikat tak berdaya Semua terasa nyata Aku tak mau lagi menangis Aku tak mau lagi terjatuh Aku ingin bebas aku tak mau terikat Aku ingin terbang dan enggan kembali Aku ambil jalan lain untuk pergi Ambil jalan untuk tak menemuinya Ambil langkah yang kau benci Selangkah dua langkah aku kira kuberhasil pergi Ternyata aku semakin terikat Semakin tak berdaya Semakin menangis semakin pilu Bukan mendapat kebebasan kini aku semakin dikekang Caraku menjauhimu membuatmu melakukan segala cara menjadikanku terpenjara Aku semakin tak punya nyawa Keinginanku usang Harapanku sirna Semua angan-anganku musnah Bersama tekad yang Salah Arah Sang bintang bersinar Menerangi malam yang sepi Membuat malam semakin sunyi Menuntun diri untuk menikmati Menjelajahi semua mimpi Sepi... Sepi yang semakin dalam Menghanyutkan hati di kegelapan malam Membuat diri semakin bungkam Berharap mimpi jadi kenyataan Agar hidup lebih tenteram. Ayah,Bunda,, Dengan sabar merawatku Hingga aku menjadi tumbuh besar dan sehat Hingga aku mengerti akan sebuah kehidupan Ayah, Bunda,, Begitu banyak kata kau ucapkan Begitu besar cinta telah kau berikan Dan begitu besar pula kasih sayang telah kau curahkan hanya untuk anakmu ini Ayah,Bunda,, Kau ajarkan aku tentang kebajikkan Kau tunjukkan aku tentang arti cinta Kau jelaskan aku berupa makna kehidupan Dan kau juga yang telah ajarkan semua itu dengan sungguh penuh kasih Ayah, Bunda,, Betapa mulianya hatimu Kau ajarkan semuanya dengan tanpa mengenal lelah Kau korbankan itu hanya demi anakmu Kau juga banting tulang hanya demi anakmu Ayah,Bunda,, Kini aku tidak tahu harus bagaimana namun,, Kini aku berjanji akan membalas atas semua kerja kerasmu Dengan setulus hati aku akan menjagamu selalu Semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu Terima kasih ku ucapkan untukmu Ayah Bunda tercinta ku LOVE YOU'R FATHER AND MOTHER Zahra Dimana kamu Hilang setelah datang Lama kita disini Bermain secangkir kopi Kisahmu yg aku nanti Jangan kisahkan kau sudah tak sendiriZahra Petikan gitar malam itu Bukan nyanyian terakhirmu kan Hanya senandung sahabat sebelum senja Zahra. kita hitung lagi sunset hari ini Zahraitu bukan nyata Hanya kupu-kupu yg tak bersayap Suatu seat Kutemukan kau Di buku harianku nanti Malam yang sepi tak sesepi hati ini Tetapi saat kau datang membawa cahaya Aku merasakan kedamaian yang penuh dalam jiwaku Rasa rindu yang kian mendalam tak bisa dibendung dengan apapun Kaulah permata hati tiap insan di dunia ini, Yasha Kerinduan disaat-saat bersamamu Tak bisa dihilangkan meskipun alam ini hancur sekalipun Kau akan selalu terukir dalam setiap nafasku Kau bagaikan lukisan Cleopatra yang terpajang di dinding yang penuh dengan cinta Keanggunanmu bagaikan model yang berjalan diatas catwalk Yang selalu ngangenin bagi siapa saja yang melihatmu Surabaya, Oktober Karya Imam Aris Sugianto Aku goyah, Ter ambing ombak asmara Tergulung gelombang nestapa Dalam jiwa nan penuh riuh jelaga menyala Aku lemah, Tertambat jiwa dalam dahan asmara Terikat mesra dalam lipatan jiwa penuh riuh badai cinta Aku menyerah, Terikat erat jiwa di temali rekat Dalam buai harap yang tak ada pasti Dalam hadap asa yang entah bisa di nanti Lisanku kelu, Gerakku kaku, Perlahan, jiwapun layu Dimana kait kan membawaku tinggi Jauhkan nestapa mengganti bahagia Dimana cahya penghilang asa nan kelabu Jauhkan lesu jiwa, mengganti lara Ku bertahan dalam tingginya asa ku Biarkan jiwa bertahan Dan biarkan Asmara berjalan dalam riuh cinta mesra Dalam jelaga mentari bahagiayang tak henti,Lestari. Senja September,.' Waktu berlalu di hari inimembawa dirimu pergicinta yang terucap kini telah lepasbersama keputusanmu Kemarin kau bilang yang terdalamkemarin kau bilang aku yang yang tersayangtapi kin kata mu telah berbaiksemua mambuat aku tak mengerti Jelaskan kasih tentang cerita iniyang semakin hari semakin menyakitkanjelaskanlah kasih bila rindu inimasih kau tanggapi Jangan kau buat aku bersedihmenagisi hari yang tiada kabar dari mu Sunyi terasa hari-hari kuketika ku kehilangan mubimbang hati ku saatmemikirkan di kau yg tak ada di sisi ku kau tlah berpaling dari kukelain hati yang tega mengambil dari ku Tak ku sangka ini terjadi dalam hidup kupadahal ku terlalu mencintai muku tak ingin kau pergiku ingin kau disini temani hari" sunyitapi takdirlah yang berbicara kau tlah hilangbersama cinta barumudan tak kan pernah bisa kembali pad ku Kau bagaikan cahaya yang menyinari hati Kau bagaikan langit yang hadir saat ku sedih Kau begitu terang Kau begitu indah Saat itu Ku melihatmu hanya sinar biasa Ku tak bisa menggapai sinar yang begitu indah Dengan hiasan langit biru kau hadir Menghias hatiku yang senja Menerangi jiwaku yang petang Kau telah sukses dalam menyapu jiwaku Kau begitu mentari yang indah Akan ku hias dengan sepenuh jiwa dan ragaku Biar air mata ini menjadi saksi Kala bibir tak mampu ucapkan kata ini Hanya sajak mutiara ini yang mampu ungkapkan rasa ini Entah akan berapa banyak lelaki yang harus kusakiti Hanya untuk mempertahankan namamu di hati Entah akan ada berapa kekecewaan yang kubuat lagi Untuk tetap melanjutkan rajutan kasih yang telah kita jalani Aku bertahan untukmu Dengan segala ego juga keras kepalamu Bukan hal mudah melalui masa bersamamu Aku harus terbiasa dengan ketidak pedulianmu Percuma kita bersama Namun tak pernah ada waktu untuk berjumpa Percuma kita merajut kisah asmara Namun hatimu tak pernah katakan cinta Siap berjalan merangkap rayuan Terbentang sayang salam terucapkan Palamarta sang bunda menyatukan hati Daripada membuatnya berantakan Pisahku tak kupusingkan Kuat berjalan bukan berarti tak kesepian Arah lintang kukemudikan Langit sudah mulai biru Sia-sia perjalanan Terhambat sudah jalanku Untuk mencapai kemenangan Bundaku bunda maaf Keparat ini payah Tak membuatmu bahagia Bundaku bunda maaf Keparat ini pecundang Tak bisa menang Udara pagi mengiringi langkah kecilnya Dingin yang menusuk kulit bersamaan dengan terbitnya sang fajar Wajah cerianya seakan menyembunyikan rasa lapar dalam tubuhnya Bajunya lusuh, tanpa alas kaki Tubuh yang kurus kering Membawa sebuah karung yang mulai penuh dengan sampah Melupakan mimpi dan angan dalam hatinya Di saat orang lain yang masih terlelap di kasur yang empuk Sedang tubuh kecilnya memulai perjuangan Betapa hatinya resah, dan takut menghadapi kehidupan Berada di jalanan di tengah kota besar Hanya dengan mengandalkan hasil pulungan Begitu sakit hatinya saat melihat anak – anak lain beriringan menuntut ilmu Sedang ia harus bekerja demi sesuap nasi Harus bagaimana lagi? Inikah takdir? Ataukah nasib untuk mereka? Apakah Tuhan tak adil? Menciptakan yang kaya dan miskin Namun, mereka hanya tersenyum menjalani semua ini Dan terus berjuang untuk tetap hidup Mereka hanya bisa berharap Agar tak ada lagi orang yang seperti mereka di kehidupan selanjutnya Polewali, November Karya Melinda Dwi Hartati Jika mata ku masih sanggup terbuka.. Hanya kau yang selalu ku pandang. Jika nafas ku masih sanggup berhembus.. Hanya akan untuk mu hembusan itu. Jika kaki ku masih dapat berjalan.. Temani aku untuk melangkah. Jika mulut ku masih dapat bersuara.. Kata cinta hanya terucap untuk mu. Kau hadir menemani ku.. Kau hadir menjaga ku.. Segala cinta dan kasih kau curahkan.. Segala pengorbanaan kau lakukan.. Untuk apa. Apa kau hanya mengasihaniku saja.. Apa jika ku mati kau melupakan ku.. Tapi. Ya sudahla. Jika aku mati aku akan mati dalam keadaan bahagia... Karena kau telah menemani sisa-sisa hidup ku.. --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Jangan tanya mengapa ku mencintai mujangan tanya mengapa ku menyayangi mukarna slama ini itulah yang aku berikanjanji setia itu yang ku janjikanTapi.. Kinikau pergi dengan lain priakau pilih diabuat ku luka.. Kau bahagia ku menanggung luka.. Sudah saat nya untuk dirimupergi jauh dari hidup ku. Sejakku mengenalmu tertoreh rasa cinta yang membara Dalam relung hati ini tak bisa ku pungkiri Ku terlanjur jatuh dalam cintamu Tenggelam dalam lautan sebuah asmara Denting waktu yang berputar iringi langkahku ke dalam puing cintamu Sejuta cinta merasuk jiwa memanah hati tak bertepi Sungguh ku bahagia bisa mendapatkanmu Seuntai cintamu kan ku tabur dalam sebuah surga hatiku Agar kau selalu dekat di jiwaku Bulan terang berbicara bahwa diriku akan menunggu mu disini Sampai kapan pun engkau akan tetap menjadi bintang di hati ku.. Bila hari pun akan menjadi hilang ku bersumpah cintaku tak kan hilang Aku tak peduli siapa pun bahkan apa pun ku lewati tuk menunggu mu.. Aku yakin waktu akan mengerti semua keadaan ini. Jika mata ini akan tertutup dan tak kan terbuka lagi Aku berjanji tetap hanya kaulah yang di hati.. Tak mampu aku tu mengungkap kan isi hati ku. Dan jika kau menutup mata aku berjanji Dirimu lah yang selalu ku tunggu meskipun aku harus menunggu di alam yang berbeda. Dan bila ku harus membuang air mata ku hanya untuk mu aku akan lakukan itu. Jika kau meminta ku untuk aku ada di samping mu untuk mempertaruhkan nyawa ku, akan ku lakukan untuk mu.. Karna dirimulah.. diri mu yang mengajarkan ku untuk mengerti. Siapa diriku, bahkan siapa dirimu.. Dan bila kau menginginkan orang lain disamping mu, aku menba untuk mengerti.. Hanya waktu yang mampu menjelaskan semua antara kau dan aku.. Dirimu begitu Indah bermain dalam imajinasiku Seperti sesosok malaikat tanpa sayap yang memberikan sebuah harapan Tak mampu aku jabarkan secara rinci tentangmu ke pada dunia Penjabaran tentangmu tak akan pernah selesai dalam selembar album Duniapun tidak perlu mengetahuinya Yang mampu aku lukiskan saat ini dirimu adalah pemberi warna baru dalam kehidupanku Belajar mencintai mu yang jauh di mata dan jauh di di hadapan.. Kamu yang memebuat ku gelisah Kamu yang membuat ku tak berdaya Kini aku tak menegerti lagi hati ku ada di mana…Aku pun tak bisa mengerti dimana arah cerita cinta ku Aku jauh dari dunia yang kini ad di ke hidupan ku Aku mati rasa dengan semua bahasa di dunia Aku mati rasa dengan semua bahasa cinta Aku pun tak mengerti dimana aku harus diam Dimana kau harus pasrah….di arah mana aku harus berhenti Berhenti mengejar yang entah kapan aku dapat kan Aku terpuruk dalam bahasa bisu nya Yang memebuat aku mabuk Tak sadarkan diri dimana sekarang aku tinggal Aku hening dengan semua ke ramayan Sepi mengundang perasaan ini. Jauuh dari matahari pagi.. Jauuh dari semua bahasa – bahasa cinta Aku rapuh Aku hening dalam panasnya matahri pagi dan gelapnya malam menyapa.. Aku mengambang dalam udara…. Udara yang gelap dan pengap Menyempit nafas ku Perlahan hening dan tak terdengar suara Sengatan matahari tak usah dirasa Hembusan badai menyapu muka Berdiam diri bukan putus asa Berjalan dalam mimpi membuka masa Pintu terakhir untuk membuka mata Kobarkan semangat badan di jiwa Usaha keras tiada yang percuma Sang illahi pasti mengabulkanya Mudahkan langkah kesuksesanya Rentangkan jembatan penuh cita Raih kemenangan dengan doa’Terbukalah hidup yang sempurna Tears... you like a dew clear and shiny without llor drops in every moment you ming even i on sadness or glad Tears.... You're most understand my feelings You always stay in my eyes When someone leave me alone Tears …when I touched in happy moment you me to make smile even just view drops... Dari mana saja engkau memandangku Aku termasuk hening di dalam ruang keterbatasan Aku menjadi ruang bagi sunyi untuk mengungkapkan rahasia-rahasianya Aku tetap diriku sendiri Aku sama sekali tidak membatasi ' keakuanku ' dengan ini dan itu Aku merupakan segumpal darah yang lemah Aku masih membutuhkan banyak kata-kata Untuk menjelaskan maksud hati yang terdalam Juga saat bibirku terbata-bata merangkai kalimat sahaja Aku perlu menata diriku sendiri untuk menemukan Siapa sebenarnya ' Aku ' ini Memang, ku akui Aku bukan laki-laki yang pandai berbicara Aku begitu salah tingkah saat di depanmu Aku tak sanggup menunjukkan dengan jelas ' Arti Cinta Di Balik Diam ' Aku tiada berdaya berhadapan denganmu Aku khawatir akan terselip kata yang bisa melukai hatimu Aku khawatir kamu terluka karena kata-kataku Aku takut bilamana Tuhan murka kepadaku Aku takut kepadamu, karena engkau makhluk istimewa di mata Tuhan Engkau sangat istimewa di hatiku Dan di hadapan Tuhan Semesta Alam Dan dicintai Tuhan melebihi alam semesta sendiri Bila aku menyakitimu, Lantas aku harus menjawab apa saat Tuhan bertanya padaku Dapatkah engkau renungkan Aku melakukan ini semua demi menjaga perasaanmu Bukan takut sebagaimana terhadap hal-hal yang mengerikan Semua ini ku lakukan karena aku mencintaimu Dengan tulus dari hati paling dalam Oleh karenanya, Aku memberanikan diri untuk menyatakan cinta ini Tapi mungkin kamu tidak dapat merasakannya Bahkan tak menginginkanku Sama sekali Dan mungkin kamu serasa ingin meludahiku Ketika aku menyatakan rasa itu Tidakkah kau pernah dengar, Bila tulisan lebih jujur dari perkataan Lalu aku pernah mendengar Bila ' Hati ' itu lebih jujur daripada ' Lidah ' Karena aku bukan pribadi sempurna Yang suka menampakkan kesempurnaan yang dimiliki Inilah aku Yang sederhana Dan hina tentang perihal cinta Mungkin aku tak seindah pelangi aku tak berwarna warni aku bukan lah rembulan yang bersinar di malam hari Tetapi hati ku seputih awan menghiasi langit biru bila kau lihat di ujung daun disna lah aku menari akulah embun pagi hari yang kan terus bernyanyi menghibur mu mengajak mu menari terbang ke langit tinggi akulah embun pagi hari yang kan terus bernyanyi membuat mu tersenyum dan berseri nikmati hidup ini Cobalah bernalar tentang Cinta . Dan engkaupun akan kehilangan nalarmu . Karena cinta bukan hanya ribuan kata . Karena cinta bukan sekedar aksara mata . Karena cinta bukan cuma melodi asa . Karena cinta bukanlah ulasan pena . Sekalipun kau menba . Menerjap cinta yang ada . Yang menari disekat mata indahmu . Tak perlu . Karna kau sudah punya itu.. Disini . Dilubuk hatimu . Dan Cintaku?? Aku sudah lama kehilangan itu Saat Engkau Pergi Tinggalkan Ku Sendiri Dan Kaupun Telah Terbang Lewati Semua Mimpi Bawalah Terbang Jauh Bawalah Aku Pergi Sejauh Engkau TerlelapBiar... Biarlah Dia Pergi Saat Semua Hilang Biarkanlah Aku Sendiri Biarkan Dia Tidur lelap Untuk Selamanya Disana Di tempat Terindah Sejenak Aku Ingin Menangis Biarkan Terus Menangis Di Atas Tulisan Mu Aku akan menjadi seperti sahabat karibmu.. yang setiap waktu siap sedia mendengarkan keluh kesahmu... yang mampu memahamimu, walau serumit apapun kamu. Kamu tertawa. akupun akan tertawa. Jika kamu menangis. aku lah yang akan menghapus air matamu lalu menghiburmu. Aku akan membantumu bahagia, walau seberat apapun itu... Walaupun mustahil, namun tetap akan kuba... menjadi seperti awan sbgai pelindungmu.. Menjadi layaknya cahaya sebagai peneranganmu, menjadi laksana bulan dan bintang sebagai penghias malammu. Dan menjadi seorang lelaki yang brdiri disisi kananmu. Hingga km brkata tiada yang trbaik dari yang terbaik.. yang ada hanya kamu". -- No. Urut Tanggal Kirim  // :: Jika suatu ketika kau menggigildalam remangnya jalinan kasihbukanlah hal yang mustahiljika rindumu tak mudah disentuh Cinta tak hanya diamcinta butuh pengorbanancinta tak butuh jawabankarena cinta adalah kehidupan Ketika rindu datang menyapamumenyengat sukma dalam dadatak usahlah jiwamu merontamerana atau putus asa Cukup engkau pejamkan matadekap erat sajadah indahdemi airmata yang kian membasahkarena itulah wujud dari cinta Mentari datang dan pergi haripun terus berganti dan waktupun terus berlalutapi aku masih selalu ada di tempat inidisini aku merasa risih Keadaan ini masih terus sama dari dulu tak ada satupun yang berubah dari iniapa dan bagaimana aku sekarang ini masih selalu sama seperti dulutak satupun kebahagiaan yang ku dapathanya kesedihan serta kepahitan hidup yang kualami Rasa ini kian menghimpit ruang gerakku aku semakin terkekang dengan keadaan ini aku bingung dan hampir putus asa hadapi ini semua Mengapa kebencian selalu bersemayam dalam atap hidupku mengapa kekerasan selalu ada di tempat ini dan mengapa pulah air mata tak pernah ada habisnya? Semakin aku melawannya maka aku semakin rapuhsemakin aku bertahan dengan keadaan ini semakin berkecamuk emosi iniaku benci semua ini Ini hanya mimpi buruk dan kiamat dalam hidupkuaku ingin keluar dari keterpurukkan iniaku ingin lari dan teriak sekuat mungkin agar semesta tahubahwa aku dan hanyalah aku yang tersiksayang sekarat pada muka bumi ini Tidak dia tidak kamu tidak merekabahkan bukan siapa-siapakecuali aku dan hanya aku seorang. Meski ku tak pernah jumpa denganmu Aku sangat mencintaimu Walau pun kau tak tahu Semua rasa ini timbul karena Aku sudah mengetahuinya Dari teman yang ku percaya Walau tak teramat banyaknya Inginku ungkapkan semua rasa ini Kepadamu suatu saat nanti Namun kenyataan teramat pedih buatku Kau sudah memilikinya dan bukan milikku Mungkin ini sudah takdirnya Dari yang maha kuasa Bahwa kau bukanlah jodohku Dan kau diciptakan untuk dia bukan untuk aku Keindahan Alam.. Keindahan Alam yang terbentang luas.. Burung-burung beterbangan Air mangalir deras kemuara.. Pelangi indah terbentang berkalar Pokok-pokok bertautan badannya... Keindahan Alam yang cukup indah Manusiawi hidup aman dan makmur Berbagai agama, bangsa jua keturunan Melambai-lambai tangan tanda persaudaraan... Ada kasih sayang kekal didalamnya.. Keindahan Alam yang cukup indah... Gapaian teknologi tercapai sudah Tua muda kanak-kanak intan baiduri Lahir dibumi yang cukup bertuah... Hasil Nukilan... Anggerik Desa . mlm Ada sebuah keraguan yg menyusup pada hatiku Tentang perasaan yg tak bisa ku mengerti Andai lebih jauh ku ba tuk tau Akankah bermuara pd lembah hitam? Ataukah bermuara pd benang merah? Aku tak mengerti Karena begitu banyak yg dtng dan pergi Begitu banyak yang hinggap lalu meninggalkan ku Bisakah untuk kali ini aku percaya? Saat sorot matamu tak dapat ku lihat Saat wujudmu tak dapat kusentuh Bukan menolak Namun aku masih ragu Akan dirimu Akan semua hal tentang dirimu Bukan tak menerima Namun aku bimbang Pada kenyataan yang mengatakan Tak ada waktu untuk mencintai Masih disanakah kau? Membaca bait demi bait puisi ini? Dapatkah kau mengerti maksudku? Dalam setiap sajak yang kutulis? Jangan menjauhiku Karena tak ada yang ingin ku hindari Aku takkan menghindarimu Maka, berjalan lah pelan ke hatiku Siapa tau, kau bisa lebih lama disana Dan siapa tau, nanti aku takkan ragu lagi. Sungguh aku mencintaimu ayah Dalam setiap keras dan kejamnya tutur nasihatmu Sungguh aku mencintaimu ayah Dalam setiap kobaran kala kau beramarah Sungguh aku mencintaimu ayah Seperti darah mencintai nadinya Seperti tulang mencintai dagingnya Seperti musik mencintai melodinya Seperti air mencintai molekulnya Mungkin aku bukan cinta yang sempurna untuk ayah Dan aku bukanlah anak yang sempurna untuk ayah Namun disetiap nafas hidupku Aku akan terus menba menjadi yang sempurna untuk ayah Dan aku tetap mencintaimu Untuk saat-saat kau masih bersamaku dan tak lagi bersamaku Bila engkau menuntutku untuk berhenti menguatkanmu Akan keharusanku melepaskan genggamanmu yang dahulu sempat ku gengam erat Maka Terbanglah, dan mulai kepak-kan lagi sayap-sayap indahmu Di atas bumiku Terima kasih. Engkau telah pernah singgah Walau hanya untuk sekedar memperindah waktuku Yang singkat di dunia ini Agar bila nyatanya kematian yang terlebih dahulu ku Persunting Semogalah Tuhan menyatukan kita di dalam Syurga-Nya Seperti seindah khayalan Asa yang senantiasa terucap Dalam Tangis Sujud dan Doa kita Dibalik awan kelam.. Dia datang menemui sang malam Persis seperti bintang.. Perlahan ia memancarkan cahaya terang Langit kelam malam Tak nampak lagi Semua berubah menjadi cerah Oleh sinarnya, bintang.. Dia bintang terindahku Untuk langit kelam sepertiku.. Ia mampu membuatku percaya Bintang sangat menyukai langit kelam.. No Urut: Tanggal: // :: Cinta Satu kata yang bisa membuat seseorang bahagia Satu kata yang bahkan bisa membuat seseorang menangis dan terluka Cinta Sesuatu yang aneh Sesuatu yang hangat Sesuatu yang dapat menggetarkan hati Hanya dengan memikirkannya membuat seseorang tersenyum Hanya dengan melihatnya membuat seseorang bahagia Cinta Terkadang membuat seseorang tersenyum Terkadang membuat seseorang menangis Cinta Sesuatu yang memang tak terlihat Sesuatu yang hanya bisa dimiliki bagi orang yang memiliki cinta Cinta itu aneh, misterius, membingungkan Kita tetap mencintainya walaupun dia menyakiti Tetap peduli walau cuek Itulah CINTA Seberapa jauh kita menghindar, dia akan selalu mengikuti Disini aku meratap cintamu Seperti hujan kemarin sore Ia datang dengan senyum Namun kembali dengan binasa Tega sekali kau cintai aku Bibirmu manis mengumbar janji Setahun.. tigatahun.. sepuluhtahun Kau sematkan satu pengharapanku Berikrar di depan mata alam Hendak memikul biduk berdua Mengayuh bahtera nan agung Setelah besar langkahku disini Menimbang keringat dan mahar kawin Seketika datang sepucuk surat Kau kabarkan takdirmu padaku Berlabuh bersama seorang gagah Pilihan orang tuamu Hancur kewarasanku Sekarat sudah aku Lelaki kurus dengan cintanya Hampir mati diterkam kedukaan Putik kehidupannya kau rampas Kau gantikan dengan getir cinta Diremukkan tuhan pula hatinya Malang sekali nasibku Tiada dosa ku perbuat terlalu besar Ku sayangi bayangmu Namun kau sayat kalbuku Biarlah aku terbaring disini Di bawah tumpuan berpijakmu Bersama sepasang batu pengadilan Dituliskan riwayat kehinaan. Ku berjalan berjalan terus tanpa henti Sekalipun kaki telah lelah lelah untuk menapaki jalanan yang berduri Harus aku terjang Kerikil-kerikil tajam Yang menghadang. ku tak akan lelah berjalan Aku hanya inshan tuhan.. Berjalan sendiri dalam kesunyian Mencari apa yang ku cari Mencari mimpi yang telah pergi Aku memiliki mimpiingin ku Raih mimpi itu Namun.. Mimpi itu terlalu tinggi. Mampukah aku.. Sampaikah tangankuuntuk meraih mimpi itu.. Mungkinkah?.. Oh Tuhan.. Engkau sang maha penyayang Tempat di mana aku meminta dan mencurahkan segala kepenatan.. Tunjukan arah yang benar Agar ku dapatkan jalan Untuk meraih mimpi dan masa depan yang cerah . Kalau saja cintaku Kumau setia menyelimuti itu Seperti yangg hatiku mau Tetapi....? tidak dngan kau Aku hanya butuh arti dihati Satu dalam cinta Yang mudah kumengerti Tetapi,,,,? tidak dengan kau Cinta bukan tuk dihianati Janjipun bukan tuk di ingkari Cobalah kau sdikit mengerti Bagai mana rasa sakitnya hatiSedih.....perih....Reesah... gelisah.... Sakit menyapah Berlabuh cepat di dermaga hati Jika aku boleh meminta Aku akan minta padamu tuhan Untuk tidak memiliki cinta Jika hrus dngan dya Karna aku tak ingin trluka kedua kalinya AKU... bukanlah sosok orang yang tegar diatas jutaan sakit luka dan derita. KAU... mampu membuat ku tergetar, dengan segala canda dan tawa mu. DIA... bukanlah siapa-siapa, tapi mampu menghancurkan semua yang telah kita bina, sekian lama kita dirikan dengan segala asa dan logika, Tapi sayang, kau selallu lindungi dia, tanpa merasa aku lah yang terluka. aku bagaikan kalah di medan perang, jatuh sebelum awal pertarungan, layakah aku disebut MANUSIA TERBUANG... Hujan bertandang di ujung bulan pagi anak-anak di balik kaca mengembun mengintip kaki kecil yang terbebas. lepas duduk manis di atas bangku, merekam teori-teori dalam peraktiknya mereka hanya robot remot Di ruang kelas nampak wajah-wajah manis seragam putih merah, merekah di hati para wali memandangi anak-anak yang sedang membuat janji janji menggugurkan kandungan negeri hingga menjelang mati seperti adonan kue bolu rasa klat siap dicetak dalam bentuk apa pun beratus tahun lamanya terkungkung dalam peperangan dan kini kembali dalam buku dan rumus kurikulum tapi rasa klat tetap manis kan? sekelompok mainan tengah memainkan dirinya sendiri dalam lingkar zaman yang terkebiri oleh anak yang menjalar ke luar hutan menjadikan belantara semak-belukar sebagai tempat menjajakan diri CILEGON-BANTEN -- Apalah gunanya aku slalu mencintaimu Jika kau tak pernah mencintai ku Apalah gunanya aku slalu merindumu Jika kau tak pernah merindukan aku Apalah arti dari semua cintaku Jika bukan kau yang memilikinya Apalah arti kasih sayangku Jika bukan kau yang merasakannya Maaf, jika aku telah membuatmu resah Maaf, jika aku telah membuat mu gelisah Maaf, jika aku telah membuatmu lelah dengan semua ini Maaf, jika aku telah mengganggu hidupmu Namun aku yakin cinta tak akan salah Cinta tak akan pernah berubah Ku yakin yang terbaik akan terjadi padaku Meski aku tak bisa memilikimu Ketika senja berada di dalam sebuah pelupuk mata Saat logika dibunuh oleh harta Benci tuk mengatakan sesuatu Hal layak yang termakan sang waktu Melihat sebuah ketertarikan akan sang haru biru Tanpa pernah mengkhawatirkan si jenaka baru Ku berada di bawah sebuah senja Yang kan selalu indah nan penuh makna Peluru keluar dari sebuah senapan kata Ketulusan akan sebuah kata sarat makna Memikirkan sebuah keindahan mata Mencintai akan sebuah cita cita Tanpa pernah akan tercipta Diriku hanya sebuah bayangan gelap Dirimu adalah bidadari yang terlelap Lambat sang waktu bergantituk rendapkan laraku. ba tuk lupakan bayangmuyang jelas kian semu Telah kuba tuk menjadi nyatanamun tak lebih dari hayal belakaaku rapuh pada cintamulara bercampur perih ku rasa Berat ku hadapi inikau smangat ku tapi hilang dalam hidup kukau inspirasiku, tapi menjauh dari hidupkusekarang kau adalah lara ku.. Semoga lara ini hilang setelah mengukir goresan luka yang tak berdarah.. Lembayung senjaterbang di ufuk baratsurya pun pergi.. tenggelam Pertemuan inidi iringi tangisan rembulanterhimpit awan hitam Jangan pernah berfikirbahwa kita tak'an pernah matimentari pun akan terbitdan pula akan pergi seiring malam bersemi Sajak kehidupanterukir dalam kenangan kisahkeabadian dunia Senyuman harapanterlukis dalam kepedihanraga.... Dan jangan pernah berfikirbahwa kita akan selalu abadimentari pun akan terbitdan pula akan pergi seiringmalam bersemi.... Seberapa pentingkah keberadaan cahaya jika kau tidak bisa melihat lagi? Hanya suara yang dapat kau mengerti.. Hanya hembusan angin yang dapat membawamu kembali.. Selebihnya? Hanya tangisan yang dapat menghiasi.. Bagimu sebuah rangkulan tangan sangat berharga.. Namun sayang tak ada yang dapat merangkul kesedihanmu. itu bukan salahmu dan itu juga bukan keinginanmu. tapi itu kehandaknya.. Kesadaran untuk dapat bertahan adalah yang terbaik untuk hidup. walaupun berat balah tuk tersenyum. walau hanya ditemani hembusan angin dan suara kau tetap nyata. nyata untuk mengubah dunia mu sendiri meskipun tanpa cahaya.. Sebait mimpi sang marhaen Merenda angan dalam gelap malam Meratapi perih yang tak kunjung usai Ya…dunia ini sangat kejam kawanapalah artinya kita dibanding dengan mereka sang sarjana mudajangan kan untuk mengenyam pendidikan hingga meraih togauntuk sesuap nasi pun kita masih meronta dalam iba Memang materi dapat memupuskan impian kita Tapi percayalah kawan…. Tuhan itu tidak buta Pendidikan adalah hak bagi setiap orang yang selalu berusaha Meski logika berbicara pada realita Namun siapa bisa menghalangi kehendak sang maha pencipta Percayalah kawan…. Didalam kegelapan yang paling dalam sekalipun Kita masih bisa melihat setitik cahayajangan jadikan diri kita sebagai seseorang yang gelap asa Jadikan pahitnya hidup sebagai cambuk Untuk meraih indahnya dunia Karena Mimpi adalah sugesti terkuat dalam diri setiap insan Tak pernah terfikir oleh ku... Kau tak memperdulikan ku lagi... Kau menghancurkan perasaan ku... Kau buat luka di hati ini... Terpancar sinar dari matamu yg kau berikan pada ku... Tatapan mata yang begitu kejam kau berikan... Tak ku sangka kau buat begitu padaku... Kau buat aku menangis dan tertegun... Hubungan kita kini telah berakhir... Kasih sayang yang seputih awan telah hancur.... Aku tau semua karena salahku yang pernah menyakitimu..... Maafkan aku..... Kelembutan hatinya membuatku terpana. Melihat kehindahan Rembulan, Sama seperti melihat keindahan wajahnya. Sungguh kuat dia menghadapi ini semua. Menghadapi keaadaannya yg begitu nyata. Merasakan penderitaannya sendirian. Dan mengukur penderitaan diatas mimpi Walau dia hanya Bidadari tanpa sayap, Tapi kelembutan hatinyalah yang membuatku merasa seperti..... Berada di atas awan. Kau memberikanku sejuta rasa Rasa yang indah dalam hati Bagiku kau memang yang terbaik Kau memberikanku banyak arti Dalam hidup ini Walau kau tidak tahu ituTapi...... Dibelakangmu aku bisa tersenyum Dengan segala tingkahmu Izinkanku untuk selalu menatapmu Walau dari kejauhan saja Dengan penuh kasih sayang Kau yang terindah Kau yang kudambakan Kau yang kuinginkan Karena kau adalah... Pilihan Ku... Aku slalu terbayang gemerlapnya cahaya kasih san cinta mu . Hati ku terang karna cahayamu . Kau membawa warna baru untuk kehidupanku . Yang pernah buram karna masalaluku .. Kau mampu menghapuskan sakit hati ku.. Kau mampu membuatku tersenyum bahagia . Karna cahaya cintamu.. Kau penerawang jiwaku . Kau penyejuk hatiku . Kau penenang fikiranku . Kaulah bintang kecilku . Kau gemerlap bagiku.. Kau sosok idamanku . Bahkan kau impian cintaku . Dan kau cinta terbaikku . Bintang kecilku kau segalanya untukku . -* --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Penjahat berdasi Pagi-pagi sudah ribut di TV Sikut sana sikut sini Main Hakim sendiri Sambil nyeruput segelas kopi Penjahat berdasi Siang dan malam berlari Mencari jabatan tertinggi Untuk mencari sesuap upeti Agar kenyang anak dan istri Penjahat berdasi Koar sana koar sini Tak henti ber-orasi Yang katanya Seumua ini untuk Negri" Gila lu ndro) Penjahat berdasi Tipu muslihat makanan sehari-hari Hidup mewah dan wah bukan rehasia lagi Yang penting bensin untuk si mercy bisa terisi Apa boleh buat halal-haram pun tak begitu ia pikiri Penjahat berdasi oh penjahat berdasi Kematianmu kami nanti-nanti Bintang ini, kan jadi saksi yang bisu.. Rembulan ini, kan jadi penikmat yang syahdu.. Ungkapan cinta kita, yang begitu merdu.. Kebersamaan kita, yang getarkan kalbu.. Hatimu.. Tenanglah dalam jiwaku.. Kasihmu.. Tersenyumlah dalam tawaku.. Tak kan kubiarkan hama mengganggu... Kan kujagakan hatimu selalu.. Wahai bidadariku.. No Urut: Tanggal: // :: Hancurkan Pecahkan Biar binasa Biar hancur Berkeping Seperti serpihan beling Jangan sampai kembali utuh Jangan biarkan Ia sembuh Biar rasa  mengaduh Aku tak peduli lagi biarkan saja begitu. Sampai mampus Mampus saja aku mampu. hidup dengan serpihan itu Hilang sudah peduliku Hilang sudah Aku Kumandang subuh basuh luka-luka panjang Kini lukisan langit pagi kembali menjelang Kuncup kusuma satu demi satu telah mengembang Hapus sisa tangis semalam yang masih menggenang Di tanah suci, barisan tragedi terjadi Darah dan airmata menjadi sebuah saksi Ribuan nyawa yang hilang membekas bukti Betapa penderitaan menusuk-mengoyak sanubari Palestinaku, di sudut mana lagi lahirkan kedamaian? Semua tempat dirampas paksa penuh kebiadaban Mortir beterbangan, peluru dilesatkan Jerit tangis rakyatmu telah menjadi elegi perjuangan Lihatlah Puing bangunan menyatu bersama tubuh tak bernyawa Menjadi seorang martir demi Al Quds tercinta Melawan kekejaman zionis Israel sepenuh jiwa Dengarlah Gema takbir dan tangisan wanita Palestina bertalu-talu Dentuman bombardir, tembakan rudal menyerbu Jeritan anak-anak tak berdosa sesakkan dada memilu Berjuanglah Meski genosida mengikis sedikit demi sedikit nadi rakyat bertuah Lalu memerahkan tanah Gaza dengan darah bersimbah Hingga menghapus Palestina dari peta-hilangkan sejarah Lalu di mana kita? Kita tidur enak,  makan enak, beribadah penuh ketenangan Tak perlu menahan lapar, haus, kesakitan,  kehilangan Tak perlu melihat genangan darah,  mendengar dentuman bom, atau nyawa yang terbunuhkan' Lalu apa yang kita lakukan? Katamu; Ah, kita saja masih hidup dalam kesusahan Kata kalian; Ah, negeri kita saja masih ada masalah yang belum terselesaikan Kata mereka; Urusi saja negerimu sendiri yang pemerintahannya memprihatinkan Ah,  Palestinaku.. meski darah dan airmata terus-terusan tumpah mendera Meski nyawa-nyawa kecil direbut paksa dari dekap sang ibunda Kelaparan dan kehausan dijalani tiada gentar laksana jalinan aksara Kesakitan dan kepedihan menjadi titik kekuatan menghalau aleksia Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Bibir kelu merapal takbir; lawan wisa zionis yang mengetuk pintu sanubari Memantik api takwa-membakar semangat juang tuk merebut kembali tanah suci Bebaskan tanah kami Kembalikan tanah kami Baitul Maqdis milik kami" Palestinaku.. tak akan menyerah pada durjana Lindungi Masjid Al Aqsa dari tangan kotor Yahudi sekuat tenaga Selamatkan Baitul Maqdis dari konspirasi rezim zionis merajalela Kembalikan nyawa dan darah yang tertumpah di sana Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Ketika tanah bersaksi atas pertumpahan darah menggenanginya Ketika langit bercerita tentang genangan airmata Sesungguhnya di balik tangisan Palestina telah tersimpan surga-surga Ya Waliyy.... Lindungilah Palestinaku dari gulungan nestapa nan melemahkan Kembalikan sakinah ke dalam ribaan Al Aqsa penuh kesafaan Hingga serpihan luka telah diterbangkan angin, melebur ke tengah lautan Ya Qawiyyu.... Kuatkanlah mereka hingga kelak Isrofil meniup sangkakalanya Lalu Engkau kumpulkan semua makhluk di tanah suci Palestina Dan tiada lagi penderitaan mewarnai keabadian bahagia Palembang, Juni Aku yang kini sendiri Menelusuri jalan sendiri Hanya berteman cahaya bintang Dan hembusan angin malam Dan berharap keduanya Bisa membawaku lari dari sini Lelah, sungguh lelah Aku ingin bersandar Tapi tak tahu dimana Rabb-ku, Harusnya aku tak mengeluh Tapi sekarang aku benar tak lagi sanggup Tak bisa menahannya sendiri Rabb-ku, Aku ingin pergi Beranjak meninggalkan kesendirian ini Rabb-ku Aku benar-benar tak sanggup lagi Aku sendirian Fasih akan arti kesepian Hambar bukan lagi nuansa pengalaman Tapi menjadi kebiasaan yang menyedihkan Kadang aku bosan merancang masa depan Apa lagi memikirkan percintaan Tapi dunia harus melihatku Karena aku bukan serpihan balok kayu Dan esok selalu menawarkan cerita baru Yang tak bisa aku biarkan berlalu Maka setiap malam ketika kupejamkan mata Aku mengayunkan fikiranku bahwa esok kan ceria Tak ada sepi atau pun hambar Hanya ada suka, bahagia dan cinta… Untuk kamu seseorang yang akan membersamai perjalanan hidupku nanti. Seseorang yang akan berada satu shaf di belakangku, Dan mengamini semua doa yang kupanjatkan. Juga seseorang yang akan menjadi sosok luar biasa untuk anak dan suamimu kelak. Sesungguhnya aku tak pernah tau siapa kamu, Tak tau bagaimana kamu, d Dn tak tau bagaimana cara kita akan bertemu. Tapi aku yakin satu hal. Pada saatnya nanti, Kita akan dipertemukan di saat yang tepat, Akan bertemu di waktu dimana kita akan menyatu. Aku percaya, Engkau sedang berusaha memantaskan diri untukku, Sebagaimana aku yang berusaha memantaskan diriku untukmu. Berusaha memantaskan diri, Agar bisa menjadi imam terbaik untuk dunia dan akhiratmu nanti. Sayang, siapapun kamu, Semoga jalan kita untuk bertemu dimudahkan oleh-Nya, Semoga jalan hidup kita nanti, Senantiasa dalam keridhaan-Nya, Senantiasa dalam lindungan-Nya, Juga senantiasa dilimpahi rahmat oleh-Nya. Dan semoga keluarga kita nanti, Bisa menemukan kebahagian yang hakiki, berkumpul di surga-Nya yang abadi. Aamiin, Yaa Robbal Aalaamiin. Kau berikan aku kegelishan yang tak pernah ku mengerti ketika aku memulai kehidupan ku, k AsiH KAU TA melihat aku kau ta tau bagaimana perasaan ku Dengan MA Lam ku, aku hanya bisa berharap aku akan berjumpa dengan mu akn ku titipkan bahwa dia akan selalu menjadi yag terbaik jauh di lubuk hati ku meskipun dia ta merasakannya, meskipun dya takan pernah bisa mendengar apa yang ada di benakku Datang dengan penuh kegembiraan Mengisi RUANG HATI yang kosong Tak TERBATAS dengan jarak dan waktu Kaulah PELANGI BARU hidupku SEKEJAP kau hadir Mengisi ruang hati yg sunyi Lalu kau pergi tanpa ada satu patah kata pun Entah apa yang kau inginkan Kau berikan ku BEGITU besar harapan Tanpa ku pungkiri cahaya hati pun padam Jiwa yang menangis tiada henti Hanya ANGAN ANGAN yg kini ku genggam Dan selamat tinggal kenangan Ku simpul rindu dalam sunyiberteman bayangan mu yang tenggelam di rajut gelapkemana sisa ceria ku hanya duka ku genggam dalam angansekarang semuanya hilang, melayangbersama kepergian mu tanpa salamtanpa ucapan tanpa senyuman tanpa alasan, Kau hanya pergi tanpa permisimeninggalkan luka penuh tanyamengapa kau biarkan ku jatuh cintadan hanya menyisakan luka perih dalam dadakosong,semu dunia ini ku jalanitanpa hadirmu yang pernah taburkan ceriadan kembali hampa tanpa mu Dan sekarang, di sini ba tata hatimeski separuh kepingnya kau bawa pergiku ba sendiri meski sulittetap akan ku jalanibersama harapan kau akan kembalipada ku suatu nantiuntuk cahaya yang pernah pergi Saat tetesan air .. Berdenting di sudut pipi kiri Aku terpaku Duduk termenggu Bayangan yang selalu, Selalu dan selalu melintas Di kegelapan angan ku... Dikala itu... Aku mengingat bahwa Ada harapan yang telah Kau tinggalkan Yang membuat Jantungku kembali berdetak Jiwaku kembali menggepar Namun semua itu hanyalah Hiasan kata... Yang tak akan Pernah bermakna... Sampai.. Detik mulai tak terdengar Menit menghentikan langkahnya Jam menutup matanya Karna jarak yang memisahkan Kau mampu buat aku tersenyum tersiput malu ketika canda tawa perhatianmu untuk diriku mengembalikan sinar terang dalam palung jiwaku apa mungkin aku mulai mencintai kamu apa mungkin itu hanya perasaanku saja. Oh tuhan tunjukkan kepadaku apa mungkin aku jatuh cinta padanya membuat nyaman taman hati ini menyirami benih-benih cinta dalam hati. Mungkinkah perasaan itu ada yang tercipta dari hati kecil ini untuk kamu apa mungkin aku mulai mencintai kamu apa mungkin itu hanya perasaanku saja. Bulir-bulir gerimis Sisa hujan yang jatuh tadi siang Secangkir kopi Sepiring Pempek Palembang Dan senyum hangatmu yang mengembang Senandungkan rindu Di saat aku pulang Terima kasih, sayang Di Jakarta sesore ini Masih ada puisi Yang terangkai Indah Tanpa sebuah permintaan Jakarta, No Urut: Tanggal: // :: Sejak semula ku tahu iramanya Namun tak ku sangka Lenyap secepat ini Lagu cintamu Maka kutuliskan Meski perih mengenang pergimu Aku letih melawan sepi Aku berlari mengejar pagi Tapi aku diburu kepekatan malam Sesungguhnya.. Kini aku rindu kamu Aku takut tak sempat lagi Genggam jemarimu Kuingin gelap malam segera berlalu Agar dapat kutembus belenggu rindu Malam yang kelam.. sungguh ingin rasanya aku berlabuh dalam gelap mu. sebab dengan cara itu bisa menutup puing-puing kenangan yang tlah ku lewatii... Bintang Malam.. akankah dia jadii milikku?? setelah cincin melingkar di jarii manisnyaa??? Sungguhh sakitt inii abadii kuu rasaatak hanya isak tangis yang ku lakukan pun keputus asaan bertahan hidup lebih lama, Mengapa.. mengapaa jaliinann cinta ini harus berakhir dengan sakit?? mengapa jua kita harus berjumpa jika pada akhirnya tergores sembilu di sanubarii inii... inikah jawaban darii semuaa janji Mu? inikah jawaban darii tutur kata Mu yang penuh Kesutraan itu.... Sungguhhh TERLALU.. kau setega itu pada yang lemah ini.. kauu sekejamm ituu pada yang tak berdaya ini.. bukankah kau tlah yakini sendiribahwa cintaku lebih besar darii cintanya??? Akuuuuuu.. yaaa akuuu.. akuu bukan dia yang semena mena mencampakkan Mu lalu dengan Mudahnya menjilat Mu kembali. akuu bukan diaa yang hanya mencintai kamu karna kekayaan yang kau Miliki... Akuu bukan diaa.. yang mencintai kamu kerana terpaksa sebab tak ingin ayah bundanya mengecewai... aku bukan dia yang selalu Egoisme... Aku bukan dia .. yang mencintai Mu hanya seujung Jarinyaaaku bukan diaaa.. yang selalu tak ada saat kau membutuhnyaa... Akuuu bukaanlahh diaa.. yang tiada hentii menggores Mu.. harus kau sadarii ituuu... sekalii kuu ucap aku bukanlah diaaaaaaku adalah aku dia adalah diaa.. akuu bukanlah sosok diaaa Pamekasan Juni Tak ada yang istimewa dalam hidupku Aku seperti lilin yang belum tersulutmencari api untuk memanaskan semangat Agar aku bisa menerangi kegelapan hati Aku bagai musafir di padang pasir Haus akan percikan air Menyegarkan dahagaku Tapi hanya fatamorgana yang kutemui Aku tak boleh putus asa Aku harus bisa baca situasi dan suasana Agar hidupku tak selalu berkelana Harus bisa kuraih semua harapanku Esok berharap kan bahagia Menjemput harapan yang nyata Meraih segala cita Mereguk kesegaran dalm hidupmemanaskan semangat membara Tiada lagi kegelapan dalam hati Hanya ada kebahagiaan diakhir nanti..... Tak ada tempat yang lebih sepi Selain hati ku..... Hati yang sedang merindukan mu, Pikiran yang sedang memikirkan mu. Entah kenapa wajah mu selalu terbanyang.. Wahai sang maha tau.. Beritau dia kalau aku sangat merindukan nya. Tanyakan pada nya apa dia juga merindukan ku d sana Wahai kasih,, Jarak boleh saja memisah kan kita, Tapi rasa cinta dan sayang ku akan selalu buat kmu, Dan ingat lah msh ada waktu yang selalu berputar. Begitu juga dengan kita.. Masih ada kesempatan dah harapan buat kita berjumpa lagi.. Aku disini akan selalu menunggu mu kasih, Jangan engkau meragukan cinta ku, Dan jangan buat ku ragu Amanah selamanya Tiada kusesali walau sesak di dalam dada Titik kenangan bersama mu masih ku simpan Walaupun terpisah masih indah kurasa Kerana pelukan rindu yang tak terlupakan Akhir yang indah mengundang senyuman kepergian gundah Bila kau bersanding sebut nama ku yang ada di hati mu dulu Ceritakan pada pengganti mu bila aku pernah mencintai mu Terasa diam berkhayal manis kau merayu agar ia tak cemburu Cerah pagi ini mencerahkan hati ini Semangat terasa membangkitkan gairah Mata tertatap di iringi senyuman Terlihat terik mentari yg sejukan jiwa Mengapus semua asa dan keraguan Melupakan memori buruk di hari yg lalu Risih terasa mengikat batin Dikala terkenang keburukan itu Coba lupakan perlahan Keluh kesah kesuraman di masa lalu Jejak langkah pun telah berbekas Seiring waktu yg terus berjalan Langkah pasti pun mulai berjalan Mengarungi hari yg kian baik Goreskan bekas yg indah Yang mungkin kan terkenang Tentang aku yang mencintaimu Mungkin kau bisa sebut aku Sebagai angin yang mengiringimu Tanpa rasa lelah menemanimu Tanpa rasa takut berdampingan denganmu Sebut saja aku bagai daratan yang kau injak Yang senantiasa ikhlas menghadapimu Yang selalu sabar akan tiap tingkahmu Dan selalu menjadi tempatmu berpijak Kau bisa menyebutku rumahmu Tempat dimana kau bisa berkeluh kesah Tempat dimana dirimu selalu berteduh Dan yang paling penting Aku adalah alasan untuk kau kembali Setelah mengembara jauh. Aku tidak dapat mematikan radioku Karena ia sedang memutar lagu kita Aku tidak dapat menyaringkan radioku Karena lagunya terlalu sedih Aku tidak dapat memelankan radioku Karena didalam lagu itu kenangan kita tertinggal Sampai penghujung malam Ia tetap memainkan lagu yang sendu Sampai kepalaku jatuh dalam tidur yang lelap Ia terus saja memutar melodi pertengkaran kita Sampai tubuhku ditinggalkan oleh ruhnya Ia terus memberitahuku bahwa kita telah berpisah Tetap saja, aku tidak bisa mematikan radioku Karena aku ingin lagu ini membawamu kembali Aku patah Menyusulmu tanpa tau arah Aku letih Menantimu aku begitu tertatih Aku luka Yang aku pertahankan untukmu adalah cinta Lika liku yang aku lalui Hanya Luka lyang aku temui Aku tak menyalahkanmu, Untuk apa? Akulah yang mencintamu. Sang pencintamu. Tersayat dan perih, patah hatiku. Menggapaimu seakan ku bisa Namun, yang kutemui hanya sia sia. Mereka bilang, Cinta akan menemukan jalannya. Tapi apa? Aku denganmu tak kunjung menyatu Kamu terus melangkah meninggalkanku yang lemah Karena apa? Karena cinta yang demikian ini. Ku mulai menghitung hari yang berlalubertatap aku akan bayangmubetapa syahdunya perasaan itusayangnya ku tahu kau tak begitu Bila malam datanganginpun menyambargelisah hati bagai terpenjaraketika harap telah percamamenggoda bayangmu tiada guna Seandainya bisa untuk kau rasakaningin ulang semua kisahsemai kembali mawar yang terkulai layubiar taman hatiku berbunga Apa yang kulakukan sekarang Adalah hal yang sia-sia Menjadi seseorang yang tak tahu Mana yang benar dan mana yang salah Aku tertipu oleh tingkahmu Dirimu yang bermuka dua Perilakumu yang menyimpang Dan ku harap kau tahu itu Aku hanya berusaha Menjadi malaikat Yang mampu membahagiakan Setiap orang didekatku Jelaskan Jelaskan padaku Salah apa raga ini dan Apa yang kau pikirkan Hingga tega mematahkan kebahagiaanku Semudah meniup debu di atas kaca Untuk apa aku lakukan semua ini Bila memang sia-sia Kumohon mengertilah Lihatlah dan dengarlah apa yang mereka ketahui Tentang semua yang kulakukan Dan tanyakan pada mereka Siapa dirimu dan siapa diriku Ingin... Ingin rasanya bisa Ingin rasanya punya Ingin rasanya merasa Ingin siapa pun yang bisa membuatku tertawa Ingin siapa pun yang punya rasa seperti yang ku rasa Ingin siapa pun yang merasa bahwa aku segalanya Ingin bisa, ingin punya, ingin merasa seperti apa kebahagiaan yang mereka rasa Karena aku tahu tuhan yang punya rencana Dan semua adalah kehendak nya Aku akan tetap berusaha Melalui harapan, do'a Karena dengan sebuah kesabaran Karena dengan sebuah keyakinan Semua akan bisa, akan punya, akan merasa Apa yang kita selalu harapkan dan kita inginkan Aku tak ingin menjadi pelangi Karena meskipun indah ia hadir hanya untuk sesaat Aku juga tak ingin menjadi lagu Karena meskipun merdu terkadang yang timbul hanya sendu Aku hanya ingin menjadi bayang Yang akan selalu hadir tanpa kau perlu Yang akan selalu ada menghapus derai pilu Wahai bidadari surga. Berikan cinta putihmu dari singgasana kebahagiaan untukku. Dengan rasa yang ada taburkanlah untuk jiwa yang tak berdaya. Janganlah kau tidur. Janganlah kau pendam cintamu dalam sangkar kasih sayang. Aku disini masih termenung, masih tergoda akan semua cinta dan kecantikan yang kau punya. Bukankah ajaran cintamu yang membuat para pecinta bahagia nan indah. Mungkin karna tidak ada yang melebihi kecantikan bidadari surga. Yang mempunyai cahaya hati sang robbi. Bidadari surgaku dimana kau simpan kebenaran hatimu? Aku yang tak sanggup melawan hasrat yang membara ini. Rangkulah cintaku dan peluklah jiwaku. Aku yang tak bisa lepas dari cinta, keindahan serta kemolekan wajahmu yang begitu berharga. Mungkin Tuhan yang tau ini semua semu. Tapi aku merasa kamu adalah mahluk yang datang untuk kebahagiaan hidupku. Publish: // :: Saat mulut tak dapat bicarasaat hati tak bisa berkatahanya tetesan air matayang membasahi lukadisini aku sendirimerenungi semua inisempat menba tuk tegartapi hati ini tak bisa ku bohongikini aku tak bisa lagi tersenyumtak dapat lagi tertawatetesan demi tetesan air matamenjadi saksi bisu kepedihan ini semua Tatapan matamu terlihat berbedaketika kau menatap matakucaramu berbicara telihat berbedapada saat kau berbicara dengan ku Kau begitu berbedasikap mu seakan berubahsikap yang seakan ingin menjauh dan pergi dari kubanyak rahasia ya mungkin tak ku tau tentang muyang mungkin membuat mu seperti ini Seandainya kau tau?? Betapa sedih nya aku melihat sikap mu yang sekarangdan semuanya itu seakan berbeda dari yang kemarin Kau, Tak bisakah menyadari Jerit tangis yang teramat pilu ini? Kau, Tak bisakah mengerti Perasaan yang teramat pedih ini? Kau, tak bisakah memahami Ada tangis disetiap malam, Mengiringi kenangan yang sulit kulupa? Aku harus bagaimana? Sulit rasanya melupakan kenangan yang mubadzir untuk dilupa, Haruskah kita tak saling berhubungan? Setidaknya temankah? Tolong jaga egomu yang terlalu tega melukaiku. Kini hujan datang .. Menemaniku dalam kesedihan... Ingin kuberlari dalam derasnya hujan..... Ingin kumenangis ditengah derasnya hujan... Dalam derasnya air hujan .. Aku teringat tentang ceritaku... Cerita pahit saat ku mencintainya .. Cerita pahit yang diiringi oleh derasnya hujan dan air mata... Cerita pahit yang menimbulkan air mata.. Cerita pahit yang menumbuhkan rasa iba.. Cerita pahit yang takkan pernah dialami lagi oleh para manusia... Inilah kisah cinta pahitku...... Kau kekasih yang selalu kupuja disetiap nafasku Jalan berliku’ tebing nan terjal mampu kulewati untukmu Kau lelaki yang mampu membuatku bisu Kau lelaki yang mampu membuatku mengindahkan alasan baru Disela hariku kulihat dirimu singgah di pelupuk mata, Nampak jelas terukir senyum manis di bibirmu Dulu…bersembunyi kita dibalik indahnya bunga bermekar’ mengayuh senja ke ujung dermaga.. Bahagia kita jalani bersama walau kadang terselip luka kau cipta…Sempat kurasa lembut jemari mngusap isak tangisku’ tangis akan semua sikapmu….ku tau kau perduli itu’Melintas kau dihadapku’ bersama dia yang baru…mengayun lembut ber’iring nada rindu…Entah apa yang ada dalam benakmu’ ya …aku hanya bisa terdiam dan membisu…Ingin rasanya ku memakimu’ mencampakanmu dengan yang baru’ Namun taukah kamu ? hati ini berat tuk melepasmu.. Seiring berjalannya waktu kau kembali ke pelukku’ berucap janji tuk saling mengerti’ dan hingga kisah kasih terulang kembali’ Kau tarik lembut tanganku penuh haru’ kau usap kening lalu menciumku seraya berbisik“ aku shayank kamu” ……. Malam itu menjadi saksi’ cincin emas kau lingkarkan di jari manis ini’ terlihat jelas kau tak ingin melepasku pergi’ menangis ku dalam pelukmu ‘ kau sambut dengan hangat tubuhmu.. Kini kuhanya bisa menangis’ kau pergi lagi tuk tak kembali…kau meninggalkanku ke dalam dunia baru’ dimana kutak bisa meraihmu kembali’ sempat ku berfikir Tuhan tak pernah adil untukku’ namun tak kan ku biarkan kau sedih akan sikapku’ …Tak pernah terbayang kau akan pergi secepat ini’ kemarin kau masih bisa tersenyum untukku’ kau sambut aku penuh canda ‘ kau rangkul aku di sela nafas menderu’ Namun detik waktu memburumu sehingga kau pergi melepasku…Kasih.. Cincin emas ini akan ku simpan untukmuKasih.. Percayalah suatu saat nanti kita kan bertemu kembali di alam yang abadi’Kasih.. Bahagialah selalu, jangan kau cemaskan aku’ Disni ku kan selalu ‘SHAYANK KAMU’ ------------------ No. Urut Tanggal Kirim // :: Ceria membuat tertawa. Aku terlepas dari beban. Hatiku berdebar senang. Yakin terasa bebas. Amaraku semakin lega. Nyata membuatku tak nyata. Ingin meraih impian. Nanti angin bertiup menghampiriku. Gesahku merasa nyaman. ………. Inikah rasa sebernanya hidup. Selalu diawali dengan kesenangan dan kesedihan. Terlalu berat meninggalkanmu. Hidup indah hidup hatiku. Energy membuat kuat. Betapa hancur dihati. Energy membuat bangkit. Semangat batin tak jua. Ternyata hidupku bahagia. Arifa.P Laut.... Kau begitu indah dilihat.. Ombak yang bergulung gulung seolah seperti menyapadan awan di atas langit seperti melindungi lautku Semua orang terhipnotis akan keindahan mu itu Laut... Alangkah indahnya dirimu Sejuta manfaat tersimpan disana Yg nilainya tak terhingga Oh laut.. Kenapa orang bnyk yg salah mengunakan mu? Ikan di ambil mengunakan pukat harimauterumbu karang seenaknya saja di ambil Kawan kawan mari kita lstarikan Budidaya lautku kita ini... Supaya selalu bersih terjaga dan indah Terimakasih Tuhan, Engkau Sang Pemersatu cinta kami, Antara Aku dan Dia istriku) Semoga, Selalu satu jiwa, Memberi sejuk bathin diantara kita, Dalam satu irama cinta sejati, Menikam kasih setia, Sebagai pedoman untuk tetap bersama. Dia istriku, Terimakasih ku ucapkan padamu, Telah memberi cinta yang utuh, Seutuh hatiku padamu, Yang hanya untukmu. Aku, Janjiku padamu istriku) Cinta kasih suciku hanya untukmu, Sebening air seputih ilmu, Dan itu, Akan ku semayamkan tak hanya di hatiku, Lebih dari itu. Antara kau istriku) dan aku, Ungkapan hati yang ku tuangkan dalam syair do'a, Berharap kan jadi pelapis, Pelindung Cinta kita berdua, Dan Semoga Tuhan Meridhoinya. Amien. Dingin yang menusuk setiap relung hati Mulai menarik diri dari kelembutan Menghantarkanku lagi pada sisi keras dunia Untuk menba menggigit setiap sendi kemalasan yang bertakhta Saat matahari menjemput hari Sejenak diamku pada segenap dunia Kecil kemungkinan bagiku untuk terus menempatkan diri pada keadaan itu Cambuk-cambuk kecil pada bidang pandangan memaksaku melihat lebih luas Kulayangkan pandangan pada bidadari kecil yang kutemani sejak semalam Damai hati mengingat ia mampu merekahkan senyum menyambut sapaanku Aduhai.. perhiasan Mu sungguh indah Tuhanku Bahagia dalam lubuk pun membuncah Mungkin inilah yang aku ingin sejak dahulu Mungkin inilah jawaban dari sebagian do'aku selama ini Sungguh keberadaan bidadariku menentramkan batin Selayak hujan yang menenangkan bumi Bisikku dalam harap... Semoga sampai masanya aku pergi Masihlah mampu kulihat senyumnya menemaniku Menghiasi hari tanpa setitikpun rasa pamrih Kemarilah sayang... Kerinduanku meminta hadirmu pada repihan rasa sejatiku Bahkan dalam setiap detik nafasku berhembus Lingkaran kasih dan pelukan manjamu selalu kubutuhkan Meski telah kukuburserpihan-serpihancatatan itudi pelannya detak waktuku Meski telah kupendampecahan-pecahanmemori itupada suramnya mata senjaku Meski telah kubuangjauh-jauhrasa ituke redupnya rembulan malamku Dan meskipun telah kutinggalkandiam-diamhasrat itudi tengah belantara sadarku Tapi di celah siangpada sebuah hariyang semakin sempitada suara yang lama tak kudengarada wajah yang telah lama kuingatada mata yang ingin kutatapada nama yang ingin kuucapmeski sekali sajadan hanya di alam diamsebab bermimpipunaku tak sanggup Jakarta, Beranda hening menaburkan lamunan Jarak yang menoleh hati terkikis sepi Rindu dalam asa yang melambung menorehkan mimpi Indah memang bak laksana lautan biru dengan berkas cahaya di atasnya Sulit terasa nyayian hambar menggelora jiwa Terjawab sudah dalam satu nuansa perisai cinta Inilah kesabaran yang menggumam lara lewat tangisan doa Batasan hidup yang ada melontarkan satu Tanya Kapankah pengakhiran ini tiba seperti dalam ayatnya Pengindahan nya akan datang tak disangka tak diduga Air mata dalam balutan doa meyakini segalanya Pantas tak pantaskah diri ini berdiri tegap dalam karunianya Butiran hidup yang merekah lika-liku Menyiratkan kenangan pembelajaran bearti Tuhan ku yang Maha Agung Lelah yang bersemayam lewat wajah telah sirna sudah Untaian pena telah terukir dalam senyuman keharuan Keabadian yang nyata membisu terlintasi keinginan Dalam ratusan sabar dan satu keyakinan yang membuat tawa dihati Jodohku akan segera datang menjemput di dunia masa depan Apa aku tak ada harapan lagi Apa aku harus menerima takdirku Apa harus, aku hidup tampa mimpi Aku tak sanggup melakukannya Aku ingin sebrangi lautan yang luas Perahu kecilpun aku tak punya Aku inginembeli istana, recehanpun aku tak punya Bagaimana mungkin pipik akan menjadi elang Miliki gelar serjana hanyalah hampa Berdiam diri di rumah saja akan membuat ku gila Menggali emas dan perak di rantau orangpun aku tak berdaya Jalan apa yang harus ku tempuh untuk menatap masa depan yang bahagia Sekarang siapa yang harus ku salahkan Haruskah aku terlahir dengan orang tua kaya Apa aku berleha-leha sewaktu muda Tidak, aku sang juara Atau perintah yang gila harta Tak lagi perhatikan bangsa Biarkan mimpiku hancur begitu saja Senja ditepi taman terakhir kehidupan Terlihat awan perlahan berarak menutupi Lembayung yang sempat membiaskan cahayanya Ketika sesosok tubuh tak bernyawa Dikembalikan kepada asal mulanya. Bersama gemuruh petir yang mulai bersahutan Seiring dengan rintik nya hujan di pemakaman Ketika tubuh yang terbungkus kain putih itu Dimasukkan keliang lahat tanpa selembar rupiahsekeping permata, dan istana megah miliknya Sebuah batu nisan bernama ditancapkan Diatas gundukan tanah merah tak bermaya Lantunan doa mengiringi kepergiannya Sebelum langkah kaki meninggalkan pusaranya. Kini, tinggallah dia sendiri Bersama amal dan juga ibadahnya. Satu persatu binatang tanah mulai Menggerogoti tubuh yang dirawatnya dulu Perlahan dagingnya membusuk dan ditempati banyak Belatung-belatung. Siapakah yang dapat mendengar jeritan nya Siapakah yang tahu betapa sakit sekujur tubuh nya Mata nya tiba-tiba terbelalak saat melihat tubuh besar dan garang Diatas kepala nya, menghujamkan ribuan tanya tentang Siapa Tuhan nya, apa agamanya, dan segala lika-liku perjalanan nya ketika di dunia. Bibir nya tak mampu berkata-kata. Lidahnya kelu saat berucap siapa Tuhan nya, dan apa agamanya Semua anggota tubuh menjadi saksi perbuatannya. Dan tak seorang pun dapat menolong nya ketika hujaman-hujaman tombak Dihempaskan ke kepalanya, siksaan-siksaan mendera tubuhnya. Semua gelap, sempit, bau dan menakutkan. Sakit, sakit bagai tersayat-sayat Perih-perih bagai seekor sapi yang dikuliti tubuhnya. Laailaahailallah muhammadurrasulullah.. Ampun, ampun ya Allah.. Sesungguhnya aku bertaubat pada Mu.. Teriakan-teriakannya menggema seantero alam kuburnya Meski ia telah memohon ampun, namun tubuh besar dan menyeramkan itu Masih saja menyiksanya tanpa henti. Bersama itu ulat-ulat busuk dan bau terus merayap dan menggerogoti tubuh dan kepalanya. Astaghfirullahal’azim. Senja yang kelabu, gelap dan menyeramkan Senja ditimbunan tanah merah yang memilukan. Saat kesempatan itu ada, semua sengaja dilewatkan Saat umur masih belia semua waktu hanya untuk bercanda ria Ketika usia sudah mulai senja, barulah hendak merajut syurga. Saat harta berlimpah, sengaja tak mau bersedekah Saat uang bertumpuk didalam karung, sengaja disimpan dan takut berkurang. Ketika susah berputus asa, sesudah kaya lupa bersyukur. Maha suci Engkau ya Allah.. Semoga senja esok yang akan datang ditimbunan tanah merah Bukanlah siksa namun bahagia yang didapat. Tunas itu mulai bertambah Sekian lama tertanam di pelosok gentian Mencalar robek sinar mentari Walau halangan datang menerpa Tunas itu mula berkembang Kembangnya sekuntum mawar Bagai siputeri bangkit beradu Walau saingan menyerang tiba Lembut tubuh bersalut duri Membangkit cemburu isi sang flora Menzahir gurun takut sang fauna Hanya si kumbang gagah tiada gentar Ibu Dikaulah mawar itu Yang kupujai tiap waktu Yang ku rindu wajahmu Yang ku kagumi ketabahanmu Cekal hati mendidik daku Sabar murni melayan kerenah anakmu Tiada kedengaran sepatah keluhan Tiada kemarahan setitip kemarahan... Kini mawar itu pun layu Perlahan dimamah arus usia Gugur sudah si ayu kelopaknya Hilang sudah lambaian daunnya Segamit memoriku kenangi Setulus kasih ku dambai Potret wajahmu ku tatapi  . Sebuah kehilangan yang tiada ganti Jika lelah Bersandarlah pada bahuku Tidak kekar... Tapi mampu menghapus letih hatimu dalam hangat dekapanku Jika bersedih. mengadulah Karena aku punya hati yang begitu sabar untuk mendengar semua keluh tentang dukamu Jalan masih panjang untuk dilalui Berhentilah sejenak dalam petualanganmu jika itu melelahkanmu Aku masih akan tetap disini Menunggu janji yang pernah kau titip dihati Aku takkan beranjak pergi meski kau jauh berlari bersama ribuan peri liar Karena.. Aku adalah doa yang tak pernah berhenti melantun untuk mu Aku adalah jiwa yang tak pernah lelah menjagamu Wahai kasih... Aku sadar aku tak mungkinsempurna Tapi hati ini tak pernah berhentimendamba Berharap segera dapatkan belahanjiwa Walau tlah diambang putus asa Izinkan aku memiliki hatimu Biarkan aku rasakan ketulusanmu Berikan aku sejuta pesonamu Tumpahkanlah sluruh cintamupadaku Aku hanya ingin kau tahu Bahwa ku takkan pernah lukaimu Karna aku ingin slalu bersamamu Merajut indahnya cinta Cinta penuh warna yang apa adanya Hingga akhir kita bersama nanti Keberhasilan kini telah redup Karena ulah tikus tak tahu diri Tikus tak tahu malu Tanpa disadari mereka telah menindas kita Tak sebanding dengan keadaan yang dialami saat ini Dia pergi tanpa peduli Kini hanya pengharapan yang semu Entah apa maunya Kejam, begitulah kata yang pantas untuknya kau habiskan negara ini kau hancurkan masa depan yang cerah kau buat semua menderita Ulahmu sangat merugikan Suatu saat nanti negara ini akan berhasil Meskipun tanpamu Dan tak akan ada tikus-tikus yang bersembunyi akan ku hancurkan harapan semua tikus itu Embun pagi.. Tetaplah di sini Menemani sepi yang kian menepi Bantu aku menghapus luka di hati Bantu aku membawa luka itu Embun pagi.. Jangan pergi dariku Jangan biarkan mentari melenyapkanmu Tetaplah di sini bersamaku Embun pagi.. Kau yang selalu mengerti aku Kau tak boleh seperti dia Sang raja siang yang pergi dari peraduan Kau harus tetap di sini Bersamaku Menyembuhkan luka Menghentikan airmata Bandar Lampung* Terkadang sejuta tanya Menyelinap di dalam kalbu Tuhan.. Bila dia bukan takdirku Mengapa namanya tertulis dihatiku Bila dia bukan takdirku Mengapa tanpa sadar Lirih mengeja namanya dalam doa Bila dia bukan takdirku Mengapa hatiku merasa Diapun memanggilku dalam doa Tuhan... Dia itu siapaku? Dimasa lalu.. Dimasa kini.. Dimasa nanti.. Mengapa selalu terpatri dihati Mengapa selalu hadir dalam mimpi Jawaban dari sejuta pertanyaanku Selalu menjadi rahasia semesta Kutuangkan semua perasaanku Diatas kertas putih yang bersih, Seputihnya hatiku Menggoreskan syair-syair yang telah lama tersimpan dihatiku Tak selamnya Aku sanggup bertahan Gelora jiwa yang meronta menuntut aku tuk bicara Walau hanya kutulis diatas kertas putih Maafkan perasaanku ini yang telah memasuki kehidupanmu Yang kudamba hanyalah pada cinta dan kasihmu Dan seolah ku berharap engkau sudi Menerima diriku apa adanya dan beginilah aku apa adanya Walau aku tahu dimata tuhan kita semua sama Sembilan bulan beliau mengandungku Susah payah kau rawat diriku Tetes keringat bercucuran Hingga saatnya ketuban pecah Saat kau lahirkanku Engkau bagaikan pahlawan Yang berjuang demi mengeluarkanku Jerit, tangis haru, keringat kau keluarkan Pada saatnya aku keluar Kau peluk diriku Ucapan selamat datang di dunia Air susu kau berikan Hingga tumbuh besar Kau rawat diriku Kau belikan mainan Kau timang diriku Namun, apa hasilnya? Bunda maafkan diriku Terkadang aku membuatmu marah Tapi maafku masih membuatmu sedih Mengelus dada merasakan sikapku Bunda terimalah maafku Lewat tuhan aku bersimpuh Agar menyampaikan permintaan maafku Kau yang menginspirasiku Agar menjadi anak yang pandai dan cerdas Kau yang memberiku motivasi Agar aku memiliki semangat belajar Ketika cinta datang Hidupku berubah ketika cinta datangsuasana menjadi indah Cinta datang dengan senyumancinta datang dengan kebahagiaancinta datang dengan kehidupancinta datang dengan pengorbanan Ketika cinta menyatuhati menjadi berbunga bungayang menumbuhkan rasa kesenangankan kupertahankan cinta dengan segala pengorbanan Tak penah terfikit oleh ku Engkau datang dalam hidup ku Membawa cinta yang begitu indah Dan penuh dengan harapan indah Seakan hidup ku ini barada dalam khayalan Dan mimpi yang begitu indah..... Tapi mengapa di saat ku ba menjaga Dan mencintai diri mu apa adanya Engkau tiba-tiba berubah Dan memilih pergi bersama orang lain Serta membawa cinta yang telah kau beri Kini hanya tinggal aku Dan kenangan yang telah kau buang Dan kini aku hanya bisa Merenungi semua kisah-kisah Dan kenangan di saat bersama mu..... Harusnya bagai mana aku..? Sedangkan cinta pun aku tak tau lagi Dan aku sekarang tak mampu tuk mencinta lagi Karena luka yang telah kau tanam Dalam hidup ku begitu dalam dan besar... Sehingga aku tak mampu lagi tuk Mengenal yang namanya cinta..... Saat kau dilahirkan Dibesarkan, dalam keluarga yang cukup berantakan Hidupmu yang amat jarang berduka Sekejap hilang dalam kepedihan yang sangat hebat Sifat kanakmu yang pantang dikalahkan Dalam suatu persaingan Maupun dalam mendapatkan keinginan Jiwamu selalu meluap-luap Menyala-nyala Dan tak pernah diam Wanita, adalah dunianya sesudah buku Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Dan Roosmeini Adalah gadis yang ia kejar-kejar Namun, kepada gadis Karawanglah ia bersanding Di umur tahun Kematian datang menusuk kalbu TBC kronis dan sifilis yang menyerangmu Menghentikan karya-karyamu Selamat jalan Chairil Anwar Dunia sastramu Selalu melekat dihatiku Masa yang telah menghilangtak mungkin kembali Walau hanya sekejap Sekejap mata.. Kini ku tau bahwa ku baru Melalui episode kehidupan Episode yang menyakitkan Mengiris hati yang lara Sayatan belati Yang menyayat dada Tak sebanding Dengam luka yang kau beri Ku terdiam.. dalam dinginnya malam Ku terpaku Pada arus yang menghanyutkan Ku tau Kau tak pernah mencintaiku Ku tau kau tak lebih Menganggapku sebagai seorang kakak Tapi ku tak tau Kenapa hati ini Menggapmu lebih dari Sekedar itu Ku tau kita Telah memilki pasangan Tapi rasa ini Tak pernah bisa ku tepis Dalam rindu Ku hanya bisa berdoa Jikalau kita tak berjodoh dalam dimensi iniku harap kita berjodoh dalam dimensi yang berbeda Andai manusia bisa berengkarnasi Orang pertama yang ku cari adalah dikau Walau di pisahkan oleh samudra Ku kan berjalan diatasnya Semoga Tuhan memberi Secercah harapan bagi kita Saatnya pun tibakita tak kan lagi bertemu dalam dimensi ruang ini.... Kita tidak sedang menjatuhkan. Saat menba saling memanfaatkan. Namun semua menjadi kejutan. Sesuatu mulai menarik perhatian. Kadang berubah seperti angan yg tak diimpikan. Kita pun berhasil memperbaiki keadaan. Waktu berlalu mencipta banyak kenangan. Beberapa harus dilupakan. Sebagian bisa kita jadikan pelajaran. Aku bisa mengikhlaskan. Bila diantara kita memang terlewatkan. Karena ada hal yang diluar dugaan. Jika kita bisa berhusnudzon. Tetaplah dalam pertemanan. Setidaknya sebagai saudara seiman. Dan aku takkan pernah menyatakan. Tanpa kau juga meyakinkan. Semoga untuk kita pun, telah Allah takdirkan. Ditengah ambang kegundahan jiwa terdalam Aku menemukan embun penuh kesejukan dalam diam Dengan seksama aku mengamatinya pun dalam diam Aku tak ubahnya seperti anak kecil Yang baru pertama kali melihat pelangi Menatap lamat lamat dibalik kastil Hingga rasa ingin tahu merasuk dalam diri Yang pada akhirnya, Aku terkesima akam ketenangan jiwanya Aku terpukau akan keteduhan wajahnya Aku pun terpesona akan kemuliaan akhlaknya Pada semburat sinar mentari mencumbu badan Gemercik air disela-sela bebatuan Bisikan angin menyentuh dedaunan Aroma tanah tandus tersapu air hyjan Bahkan pada debur ombak memecah keheningan Seluruh semesta mengetahuinya Pun dalam semesta aku ungkapkan secercah rasa Rasa ketercengangan akan salah satu makhluk-Nya Makhluk-Nya yang penuh keistimewaan pada jiwanya Jiwanya yang tak pernah arogan untuk sibuk Sibuk memberi sugesti tentang keindahan yang tertanam pada dirinya Hati, meski raga acap kali tersandung duri-duri ego .. engkau sering kali mengadili bahwa ini tak patut untuk terus diabdikan dan menyatu dalam catatan sejarah yang tak berkesudahan Kini terselip sadar bahwa lamanya waktu bukanlah titik tentu bertahannya jalinan kasih yang dulu pernah mengerat Sempat amarah memuncah dapati kekasih yang pergi ke lain hati dan membina istana kasih yang dulu pernah jua hati ini jumpai pun rasakan Aku .. bintang kecil nan redup yang tak dapat terangi malam tanpa bantuan sinar darimu, berharap malam sirna bergantikan lentera yang usaikan perjuangan dan aku kembali menutup mata seolah-olah esok akan ada sinar penguat yang kembali terangkan bintang-ku, bintang dalam hatiku selepas kepergiannya dengan yang baru. Dulu masih sering kau bilang aku yang tersayang... Dulu masih serimg kau bilang aku yang tercinta... Tiada lagi yang bisa mengisi hati mu selain aku. tapi kini kau berubah semenjak kau jauh dariku... Ucapan manis mu, kata kata cintamu hilang di depan mata.. ntah apa sebab pengaruhya. hati ini bahkan tak sanggup lagi untuk ungkapka semua... Perubahan itu jauh sangat di rasa.. ingin ku kembalikan dirimu yang dulu.. namun, bagaimana caranya ??? Saat malam menghampiri teringat oleh ku semua tentangmu.. bayangan indah mu slalu datang tersenyum untuk ku.. tapi hanya masih sebatas bayangan . keindahan mu yang dulu telah tenggelam sirna.. kini kedewasaan mu telah merubah mu menjadi manusia warna sayang, disini aku telah kehilangan kau yang dulu... Kulihat daun meliuk Disaat kejora mulai menghilang Pagi datang begitu cepat Sayang sungguh sayang memang Juita malam menjadi penantian Indahnya pagi di pantai pengharapan Merupakan suatu makna keceriaan Saat ombak menuju ke tengah Pasti ia akan kembali lagi Membawa buih putih arti kehidupan Meratakan hamparan pasir yang berserakan Di tengah laut dari kejauhan Perahu kecil terihat menepi Membawa seribu ikan hasil tangkapan Dengan senyum kebahgiaan nelayan Ketika terkatung di tengah samudra Tidaklah sempat berfikir tentang cinta Semuanya seakan sirna Kini saatnya berbagi kasih Dengan permata hati Yang slalu menanti Di bawah heningnya malam yang sunyi Dibawah tetesan hujan ku tertunduk lesu Air mata ku mengalir Tak ada kata yang bisa terucap dari bibiR ku Hanya khayalan dan mimpi Berharap cahayakan terbit Dan gelap yang akan sirna Kupandang beribu bintangtersenyum pada ku seakan menghiburku Memberikan semangat kehidupan Kudengar bisikan kalbu berseru Membuatku terasa pedih Tak tahan berada dalan gelapnya malam Menusuk kalbu membuat hati gunda non resa. Adakah yang jelas tergambardalam hati yang mengurai debarkala rindu tak mampu terucapsaat kita terus bersitatap Begitulah nampaknya waktu membekubahkan helaan nafas terdengar syahdukala kita tak henti melempar merdumenekan rasa ingin diaku Seketika deru menjelma enggan dua tanya memantul kebingungan, Eh, kita ini hanya bersahabat kan?" Bayamu kini tak lagi pekat Pandangku samar-samar melihat Sudah penat aku dibuat Melepasmu sudah mampu ku dapat Teriang kau dari kejauhan Dalam kesahmu sudah kau temukan Meski aku masih di penantian Ah sudah, tak perlu kau cemaskan Aku tersenyum saat benak ku Tak lagi risau karna pergi mu Tersirat lagi pada harapku, aku menunggu Sampai ada pengganti namamu Aku ingin meminta waktu kalian untuk tahu tentang keluh-kesahku. Tapi kalian terlalu sibuk mendengarkan omongan para pendusta berdasi. Aku ingin meminta kalian membuatkan taman bermain untukku. Tapi kalian terlalu asyik menikmati bangunan megah. Aku ingin meminta kalian mengajariku membaca. Tapi kalian terlalu serius membaca teori-teori sosial. Aku ingin meminta kalian mengajariku menulis. Tapi kalian terlalu fokus menulis kritikan untuk negeri ini. Aku ingin meminta kalian menjaga kesehatanku. Tapi kalian terlalu sibuk memikirkan bagaimana pola hidup yang sehat. Aku ingin meminta kalian melindungiku dari tindakan kekerasan anak. Tapi kalian terlalu sibuk menata masa depan. Aku ingin meminta kalian mendengarkan harapan-harapanku. Tapi kalian terlalu asyik menyusun harapan naif. Aku ingin meminta kalian bersahabat denganku. Tapi kalian terlalu gengsi untuk terlihat kumuh. Aku ingin meminta kalian peduli terhadapku. Tapi kalian malah memberikan kebencian. Aku ingin mengisyaratkan senyum harapan kepada kalian. Tapi kalian malah risih terhadapku. Aku tak bermaksud mengajak kalian berada di hidupku. Karena hidupku terlalu keras/kejam untuk anak seusiaku. Aku tak mengharapkan belas kasih dari kalian. Aku hanya ingin kalian sadar bahwa aku juga bagian dari generasi masa depan bangsa. Toh, kalau kalian tidak mampu menyadari itu. Aku ingin memohon sesuatu kepada kalian. “Kumohon biarkanlah aku dengan tenang memikul beban gelar ‘anak jalanan’ sambil menikmati pemandangan indah tentang hidup KALIAN. Baik atau burukkah persepsimu, Kala mendengar sepenggal cinta Ketika hati ini mengatakan benar Tentang rasa yang lama terpendam Setelah saat itu, aku sering merenung Selalu menyendiri dengan bayangmu Bagaimana hatimu merespon Cinta Dibalik Samar Tak henti mencari jawaban atas rasa yang telah terujar Bagai langit yang mengandung hujan Kasihku tak sebatas terkata di lidah saja Namun kan s'lalu membasahi seluruh Permukaan hatimu, walau pahit harus kurengkuh Tatapanmu hingga kini selalu ku kenang Terpatri indah di hati dan fikiranku Meski hanya sebatas tatap yang pernah kulihat Dalam salah satu waktu penting di kehidupanku Seringkali aku berfikir,.. Mengapa Tuhan mengakhirkan Bahagia bila sebuah Cinta itu diterima Dan mengapa pula Kecewa menanti di ujung bila Cinta itu tak terbalas Lalu, untuk apa Tuhan menciptakan sekeping hati yang mudah rapuh ini untuk Jatuh Cinta kepadamu Kau pelitaku Kau pembimbingku Kau semangatku Kau ibuku tahun yang lalu Kau korbankan nyawamu Demi anakmu ini Ibu... Begitu besar rasa sayangmu Begitu besar rasa cintamu pada anakmu ini Ibu.. Bodohnya aku yang sering membangkang perintahmu Maafkan aku ibu Yang kadang tak mematuhimu, tak menghormatimu Begitu dosanya aku padamu Begitu salahnya aku TUHAN.. Panjangkan umur ibuku Setidaknya sampai aku bisa membahagiakannya.. Jingga nampak tertawa. Terlihat jari-jari cahaya senja. Dari balik awan surya berpujangga. Pada gerak dahan meraba suara. Pada gerak ilalang seolah meyapa. Sungguh teduh rumput penuh canda. Lingkar bercahaya redup. Terasing terang hingga gelap menutup. Dan batas antara masa mulai mengatup. Ini jingga dari serpih-serpih sunyi meraup. Tak perlu tentang cinta atau rindu, dan ini indah. Lukisan senja tanpa tangis resah ataupun lelah. Jika aku menyapamu Jika aku mendekatimu Jika aku bicara denganmu Jika aku ungkapkan isi hatiku Jika Engkau melihatku Jika Engkau mendekati aku Jika Engkau mendengar senua ucapanku Jika Engkau tahu akan isi hatikuNamun Aku ragu menyapamu Aku ragu mendekatimu Aku ragu bicara denganmu Aku ragu ungkapkan isi hatiku Jika……Jika……Jika…… Satu pandangan ku tertujusaat langkah ku tlah kakumengingat akan masa lalu kuyang indah dimasa itu Kuingin senyuman mukau kurasa karna hadirkumasih ku lihat tangisan musaat kau buat ku menunggu Roda berputar berlalutinggalkan aku dalam sepi kuterbayangkan indah masa laluyang ku harap esok kurasa hadirmu Kehidupan di dunia hanyalah kehidupan yg fana. Ada waktunya kita kan pergi. Pergi dari dunia fana ini. Menuju ke alam yang abadi. Marilah kawan... Kita berbagi. Selagi kita masih berdiri. Selagi nafas masih di beri. Ayolah kawan... Berbagilah. Berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Berbagi kepada mereka yang kurang beruntung. Janganlah nanti-nanti kawan... Karna kita tak tau. Kapan ajalkan menghampiri. Harta takkan di bawa mati. Harta takkan menjadi teman sejati. Karna... Hanya amalmu yang akan dibawa. Hanya amalmu yang akan menjadi. Yang akan menjadi teman sejati di akhirat nanti. Menahan rasa Menahan cinta Menahan sakit Menahan Mimpi Semua dapat aku lalui Tanpa kata Menyesal Rasa Yang Tertinggal Tanpa Aku hiraukan Kini cintamu aku dapatkan Dunia berhenti berputar sejenak Hembusan angin Dan deraian air mata bercucur begitu saja Aku Ya aku yang begitu membencimu Mencintai dan menyayangi begitu besar Bidadari ciptaan tuhan Yang mungkin tak pantas bersama aku Aku yakinkan semua Aku yang terbaik dari yang baik Cintamu aku rah dan akhirnya Kau menghianati dengan janji palsu Ka Sigur Kau gadis manis yang tnggelam didlm tangis terluka oleh cinta dan tertipu sumpah serapah alunan syair para pujangga remuk hatimu hancur jiwamu ternoda oleh kisah masa lalu. Kini kau terduduk bisudidalam kamar tanpa lampufantasimu kacau terjebak galau diammu, memancing air dari matamu tetes demi tetes terus mengucur tak terhenti. Dalam hatimu terisak dan berteriaktapi mulutmu terus terbungkam menba tuk melawan takdir yang tertulis tak mampu kau rubah lagi walau sejuta doa yang kau panjatkan menjadi makian protes kpda Tuhan. Kau gadis manis yg tenggelam didlm tangis diam tak bergerak membisu tak bersuara dan tergantung mati tanpa nyawa. Je Ka Sigur Nyi Dĕwi Pelak Ambu ti kahyangan Dipalĕ jampĕ pamakĕ Ti hiji jadi harti Saranggeuy mawa geuhgeuy Diraksukan jarami nyari, disalendang hĕjo mawa sono Nyi Dĕwi sidĕngdang jadi sawangan Ngadampal amparan jagat Sajagat kariksa rasa Trung kentrung, ngelentrung disaung lisung Ngudar raksukan sang dĕwi, nyacas bodas ngaras bĕas Nyi Dĕwi, ulah nangis Geusan nyorang titis tulis Sing rido karĕrab kahaseupan Khatam dawam, tapa luhureun hawu Sangkan asak pangeusi awak Sari anjeun jadi daging Nu ngaping tulang jeung sumsum Asih anjeun ngajirim beubeureum getih Minangka wiwaha pulas kasuka Komara rasa jadi cahya Nyaangan lampah ku lĕngkahna Deukeut paneuteup jero panĕnjo Geusan nanggeuy angkeuhan maneuh Trung kentrung ngelentrung panyaur nu luhunglaku manggih tungtung Mangsa wanci jadi ciri nyorang pipir takdir Laa Ilaha Ilallah Muhammad Rasulullah. Subang, wanci janari Maret Engkau taburkan benih suburdan bawakan segenggam kehidupan pada kamihasil berjuangmu dulusaat api derita masih berkobar menjilat-jilat di malam gelapsaat tubuh-tubuh kecil merekadipukul cambuk dan memerah Engkau memikul senapandi perempatan jalanberdiri di simpang limamenggenggam pelor di tanganengkau pulalah yang berteriak lantang:“serbu”“hancurkan”“bumi hanguskan”Di tengah dentuman senapan yang menggelegarnyawamu jadi taruhan negri inisaat itu kau berguling di sawahbersama semangat dan kegigihanmubergerilyalah engkau bersama Darah merah mengalir di jalanandadamu tertembus pelor lonialdan……darah muncrat Wajah-wajah mati kini menghiasi jalanandan tangis air mata ikut ngubur ayahnya Kini namamu terkenangjasamu terukir menjadi buga yang mekar di tamandi negri iniengkau pulalah kebanggaan negri ini Mata adalah kamera Yang menyisipkan cerita kedalam kenangan Tapi siapa tau angin hanya bisa melayang Terbang kesini kemari tanpa membawa kenangan Diriku semakin terpaku ke dalam bumi Setelah jeritan,siksaan dan kematian ituyang sering terbayang saat memejamkan mata Bila saja jeritan itu adalah aku Mungkin tak selembar pun rambut yang aku persembahkan Kepada cahaya yang sering tertukar dengan kegelapan Tapi mataku tak meleset menatap Engkau adalah sendiri yang kesepian Dan mengamuk dalam kesepian Kau tumpah kan karma terhadap kami Kau angin,lautan,air,daratan,gunung,langit jagadraya Yang seakan akan menyiksa kami Kami disini seperti korban nazi saat itu Tapi siapa sangka orang akan menolong Aku ini kan hanya binatang tersisihkan dari umatnya Aku hanya menunggu setiap detiknya melewatiku Dan aku percaya aku adalah dunia Aku menunggu perutaran waktu berbalik arah dalam hidup Bukankah dirimu yang sangat serakah? Padahal keadaan membuatmu buntu Seribu satu kata dituturkan Tapi tetap saja hatimu angkuh Kunci menutup kayu berukir Tanpa seni kau berpetualang Sebuah mata jarum berkata"Yang menyakiti akan disakiti jua"Ku terbangun pada sejuta amarah Ku berharap petir Tuhan menyambarmu Tapi itu lebih dari duri bunga mawar Yang melukai tangan yang senang Tamparlah dirimu Kau hidup dalam keluarga baik Tak perlu kau sesali sikapmu Tentu kau harus sayang dirimu sendiri Di kesunyian malam kusendirimenatap langit yang di penuhitaburan bintang Sambil kudekap kedua kakiku menatap indahnya malam semilir anginpun mengibas- ibaskan rambutku yang terurai Sunyinya malam ini membuatkumerasa sedihgemercik hujanpun turun seolah-olah mengerti perasaanku Adakah engkau disana yang merindukanku seperti aku yang selalu merindukanmu wahai kekasihku.. Hati ini telah sangat bersalah Karena telah mendusta cinta kita Yang telah berlangsung cerah Kini menjadi gelap gulita Bumi seakantelah tiada Matahari tak seperti bersinar Bunga bunga layu tanpa kata Dan kicauan burung tanpa nada terdengar Bumi yang mengasuh ku Dan langit yang menjaga mu Pada saat langit dan bumi bersatu Itu saat cinta kita mulai berpadu Tapi karena noda baru Langit dan bumi mulai terpisah Tak tahu betapa karu Hati ini sudah tak berarah Ini semua karena ku Yang telah berbuat sesuatu Masalah yang dimulai dari ku Kini menjadi simponi lagu Ku ingin semua berhenti berlagu Dan ku ingin semua berlalu Hanya satu permintaan ku Permintaan maaf dari lubuk hatiku Sesaat jiwa ini bergejolak terlalu kencang Nyanyian-nyanyian manja memaksa terus berharap tanpa asa Menari lepas Tertawa semangat Bahkan ada satu masa terasa sangat sempurna Itukah namanya kebahagiaan ?? Syahdu-syahdu perasaan dalam dekap sang penghibur rasa Percik kilat membuka aliran sampah yang menghambat Bisikan kecil walau bisu terasa Malaikatku.. beribu-ribu malam telah kita lewatigersangnya terik telah terbiasa dalam langkah kita. dinginnya malam juga derasnya hujan telah menjadi sahabat perjalanan kita Keringat ini bercerita kepadaku Bahwa esok akan menjadi hari Istimewa untuk kita. airmata ini bercerita kepadakubahwa esok adalah milik kita Hemdra sayangku.. mampukah kau memahami manjaku kelakmampukah kau menciumku sepajang aku mau Aku yakin kau mampukarna kau juga mencintaiku Lihatlah Mentari,hujan,angin menyambut kita dengan senyum bahagia..... tersenyumlah sayangku... esok mentari akan membawa kita menuju syurga keabadian... jangan kau pagutkan wajah indahmu . esok kita kan terbang gapai bahagia ... Putaran hidup, membawaku jauh pergi.. Sentuhan manis, dan kasih sayang tak dapatku rasakan lagi.. Dari dirinya.. Yang telah membuat diri ini.. sadar. Akan besar. Arti dari dirinya.. Telah menjaga, dan merawat diri ini.. Yang lemah tak berdaya.. Air mata yang keluar dari matanya.. Karena ulahku.. Yang penuh kenakalan.. Dan sebuah penyesalan yang tak tersampai.. Kehangatan dari setiap pelukannya.. Membuat diri ini bangga.. Betapa luar biasa dirinya.. Telah menghangatkan diri ini.. Hingga sebesar ini.. Tulisan kehidupan.. Kau tuliskan di hati kecil ini.. Yang tak dapat ku baca.. Namun dapat aku mengerti, di setiap kata-katanya.. Bak fajar yang menghangatkan Gradual memeluk hatiku Memberi rasa yang tak dijelaskan Ia hiasi hatiku Laksana pendar pelangi yang memesona Merenggut hatiku, mengalihkan duniaku Berhasil menggulung hatiku dengan rasa yang tak bisa dijelaskan Ia menghadiahi keelokan tuk hatiku Seumpama semburat merah jingga di mahligai barat Melumat hatiku yang bertukar warna Menebalkan rasa yang tak bisa dijelaskan Namun kemudian realitas berkebalikan Nyatanya ia menyukai hati lain Terangap aku mendapati realitas yang berkebalikan Mencelak aku ke ngarai tanpa dasar Lirikan-lirikan itu Tatapnya yang teduh dan menenangkan Perhatiannya padaku Nyatanya tak bermuatan cinta Aku kecewa Lumpuh, akibat rasa yang tak bisa dijelaskan Perih, sebab rasa yang tak bisa dijelaskan Aku akhirnya tertungkus lumus dalam kubangan sendu Aku...... Terpuruk dikegelapan kehidupan dunia Terperangkap oleh cinta yang tiada berlogika Dan aku tak tau arah untuk beranjak dari kejamnya siksa penjara luka Mengapa Tuhan.... Kau anugrahkan rasa yang tak berlogika padaku insan biasa Bukan pada mereka manusia yang perkasa Tolong aku Tuhan.... Bantulah aku enyahkan selonggok rasa yang hina Sebelum ianya menjalar menyantap masa tua Tuhan berilah kesempatan untuk aku menikmati cinta yang sewajarnya Karena aku tak mampu memelihara cinta yang luar biasa,, --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Perempuan bersahaja nan tulus Berjuang melawan penjajah Pendidikan perempuan diperjelas Meningkatkan pendidikan perempuan Indonesia yang terjajah Ibu kita kartini Namamu harum di negeri ini Terkenang dalam hati sanubari Perempuan emansipasi Tepat tanggal April Rakyat Indonesia mengenang riwayatmu Jasa-jasamu telah berhasil Merubah budaya perempuan Indonesi dalam negerimu Raden Ajeng Kartini Perempuan pemberani Perempuan berhati suci Menjadikan negara Indonesi menjadi negeri emansipasi Bojonegoro, Agustus Karya Imam Aris Sugianto Pecah karang itu, sayang Lebur diganyang gelombang Tiada bakau kokoh berdiri Dihempas ombak berhari-hari Tiada acuh pula dikau Meski sekarat waktu lampau Kau biarkan mati di tengah nanar hati Kini aku semati tugu Aku termangu Rangkai aksara lara Mati ikrar kukira Ini cerita nyata Sebuah lukisan cinta Angan-angan derita Dengan duka nestapa Cinta yang aku jalani Kisah pada diri Cerita yang dihadapi itu adalah luka Itu adalah derita Mimpi yang ada Cinta khayalan semata Aku gak tau kamu siapa? Gak tau langkahmu bagaimana? Aku gak tau jiwamu dimana? Tanda tanya besar bagiku Ketika asa tak tersampaikan mimpi tak menjadi kenyataan Hati yang dikecewakan luka yang tak terlupakan Pengorbanan tak berarti Cinta yang tak di hormati Sayang di hati... Tak dianggap sama sekali Kau tau isi hati Kau tau luka ini Kau tau kecewa diri Yang dalam di lubuk hati Jiwa ini menjadi sepi Jiwa ini senderi Menatapi maslah hati Ketika ingatan melanda Bayangan menerpa Hati kecewa Air mata menyapa Jika aku adalah mimpi bagimu Mungkinkah aku adalah mimpi buruk bagimu Munkin cinta yang pernah aku anggap indah Bagimu adalah sebuah dongeng yang tak harus kamu mengerti Sedikit aku ungkap kata dalam hati yang tak mungkin bicara Sebuah rasa yang harus kamu mengerti Tulus kasihku…… Dengarkan hati ini sejenak Dengan setetes air mata hati ku bicara Meminta yang memang harus aku pinta Satu rasa yang pernah kau bagi dengan dua hati Tak kau berkorban untukku Jika Aku ini kau anggap beban... Jangan kau katakan sayang namun sulit kau lakukan.. Aku iklas.. Menahan perih Yang kian tertahan saat luka Kau goreskan di atas cinta yang telah ku beri untukmu... Aku akan rela menjauh Saat kau di dera jenuh meski sakit membelit meluruh di setiap langkahku Kecewa batin ini menyapa membayang menghantui Terlintas asa kasih yang dulu hadir kini di tuntun oleh Takdir.. Aku berimu rasa yang kuat tanpa segelintir syarat Tapi apa yang kau perbuat malah mengikis dengan erat Akulah kasih yang tersisih Yang kau Nafkasi.. Perih.. Kini rasaku telah mati habis mengundang tangis Terima Kasih Cinta Kau Telah Membuat Hidupku Bahagia Walau Berakhir Dengan Duka Lieca sundari da Lam barisan rindu, da Lam Lantunan Lagu kamu tetap mendapat tempat yang menetap dhatiiku ku abadikan kamu dalam lukisan kusenandungkan kamu dalam sebuah lagu kujaga seLa Lu tak'an terlepas dan tak'an pernah mungkiin terlepas dalam setiiap genggaman tangan ku. da Lam setiiap Langkahku da Lam setiiap desahan nafasku, da Lam setiiap darah yang mengaliir dlam denyut nadi ku, dan da Lam setiiap detakan denyut jantungku, kan seLa Lu ada kamu' Lihatlah langit di atas sana, sayang Awan masih menaungi dunia Mega masih menutup biru di atas sana Putih-putih masih berarak pelan, mengiringi kita Lihatlah, sayang Mentari masih bersinar, malu-malu di sana Menyinari lantai bumi kita Tempat kita berpijak bersama Aku kini memandang langit, sayang Semoga kau juga Semoga kita tengah memandang awan yang sama Awan putih, seputih kita Seputih sayang di benak kita Semoga sang kapas putih di angkasa Terus ada di sana Menyaksikan kita (peace of love, Pati, Juni , :) Bunga kamboja mulai merindu Semilir angin beku mendinginkan tubuhku Pikiran jauh berpisah dari raga sang empu'nyah Tongkah suara suara bergelayut ayo ikut diriku sudah'. Punah habis otak tergerus gelap Sekali ku berjalan mereka mengarahkan sigap Puting rindu mereka kirimkan ku bertahta;itu belum ajalku Sambil ku berpasrah pada-NYA di gosong diriku. Kelam, Kerap datang dalam mimpi Lamunan mata hati terbayang-bayang selalu Serupa sirr rotasi penuhi kulbi Kiblat telah berganti arah padamu Sajadah kuhampar pasrahkan diri Untukmu, dindayang penuhi ruang khalwatmenari-nari di jidat Hijab singkap sudahusai pilah pilih akhir kurapatkansimpuh sujud aku padamuperkenankan kulilit benang merah mengikat kitadalam romansa cinta karena Nyakelak saat waktu telah takluk Bangkitlah untuk berjalan Mulailah dengan satu langkah kedepan Gantungkan impian pada tiang bendera Sertakan pula semangat tuk gapai cita Bersama angin ia akan berkibar Bersama terik ia akan berkobar Semangat itu akan menegakkanmu Kegigihanmu itu akan meninggikanmu Karakter itu akan mengokohkanmu Bermimpilah setinggi langit Menjulang menantang dunia Ketika jatuh segeralah kau bangkit Jangan menyerah dan teruslah berusaha Tuhan maha kuasa Tuhan maha tahu segalanya Sabar dan teruslah berdoa Kelak kesuksesan itulah yang kau terima Aku bukanlah pelabuhan utama cintamuaku bukanlah seutas tali yang bisa mengikatmukarna aku bukanlah seorang yang sempurna dimata mereka dan dirimuserta aku bukanlah orang yang berlimpah harta dan tahta Aku berdo'a dikala waktu duhha sampai malam purnamasejak itu aku berkaca bukanlah salahmu tuk mencintaikutapi ini salahku yang tak bisa menjaga senja diwaktu luka Aku bersandiwara membencimu supaya kau tak terlukawalau mataku tak bisa bisu tuk berbicaraaku lakukan semua supaya engkau bahagiatapi bukanlah bersamaku yang hinasemoga engkau bahagia atas do'a ku dikala duhha sampai purnama Malam tadi Aku berbicara tentang turunnya hujan Tentang matahari yang menyengat panas Tentang bulan bintang digelap malam Malam ini bulan  tertutup awan kelam Cahaya pun menghilang Dan aku disini dalam kegamangan yang tak berujung.. Penantian panjang . Yang tak pernah tau sampai kapan Dan cahaya pun kini menghilang tanpa bekas... Akan seperti itu pulakah penantian ku akan mu . Bumi yang tak pernah tertebak Membuat serdadu cilik terjebak Bumi yang begitu lugu Membuat serdadu cilik terbelenggu Bumi yang mati rasa Membuat serdadu cilik memendam asa Berjuta kalimat ingin menjelaskan masa kelam Beribu alasan ingin menghibur Beratus makna muncul berlebur Puluhan sapaan ingin menggenggam Namun, hanya satu Hanya satu cerita yang merajalela dalam bilik ingatan Cerita tentang kesiapan yang terbalaskan dengan penghianatan Ahh... Ingatan itu telah hanyut dalam labirin waktu Meski sesekali mata mengeluarkan air duka Tapi itu bukan tangisan, mata yang hanya perih tertusuk penyesalan Ternyata mati tak perlu mencabut nyawa Mati saja, dengan cara memelihara penyesalan Kala ramadhan tiba Ku jalani dengan hati gembira Dengan harap meraih banyak pahala Hari demi hari terus ku jalani Hingga hari raya akan tiba Hati cemas cemas berharap Gundah ntah bagaimana? Ku tunggu kau datang bu Ku rindu padamu ingin bertemu Ingin merasakan peluk hangat mu Sejujurnya aku iri pada mereka Mereka yang bahagia kala hari raya tiba Bahagia bersama dengan hangatnya keluarga Bu.... Datang bu Aku rindu padamu Ku tunggu bu Sinar, sinar jatuh di pijakanku Benderang sudah wajah yg tadinya temaram samar Dibawah naungan tenda-tenda Ku tahu mereka terluka Wajah-wajah tak bisa menyembunyikan duka Jemari-jemari kecil tak berdosa Terancam nyawa karna si pendosa Si tua tak lagi tenang menutup mata Aduhai malang Bernafas pun tak lagi lega Kami tak tega menutup mata Takut hati kehilangan mujahid kecil yang bergembiratertawa diantara ancaman rudal bahayabercanda dengan kematianbermain dengan ajal Sungguh dunia tak pernah aman Sejak negeri yang tentram Di pijak penghuni Naar Jahanam. Aku tulis syair dari nyanian pertama puisiku... Sebuah nyanyian penyesalan Yang mengalun dari ujung neraka Yang terdengar dari jeritan malaikat dan setan... Yang bercerita tentang dua tokoh nista Yang sama-sama tersesat dari jalan yang salah Nilai air mata mereka... Yang sudah terlampau hina Dan aku tak tau, darimanakah kisah ini dimulai? Apakah kutukan bersama mereka yang terkutuk Ataukah kesucian mereka sudah tercemar Atukah tuhan sedang berkarya Atau mungkin nilai kehidupan mereka yang begitu rendah... Aku tulis syair ini dari nyanyian pertama puisiku Sebuah lagu dari kuburan waktu Yang menyimpan telaga kenangan Yang terlahir dari bayangan putri bulan Yang hanya menyisakan seribu tanda tanya. macam cara telah kuba Untuk melupakan semua tentangmu Tapi, sedikitpun aku tak mampu Terbesit dalam hati bertanya, Mengapa semua menjadi seperti ini? Justru, aku semakin tak menemukan jawabnya Aku Dan Kenanganku Sejenak terpejam dalam belaian cintamu Banyak memori manis terkenang, merayu Walau kutahu cinta kita t'lah berlalu Masa lalu Kita yang penuh canda tawa Tetap kukenang selalu Sendiri, diantara waktu Meski terasa menyakitkan Melihat dirimu t'lah mendustai cintaku Kenangan indah Kita berdua Kan tetap mempesona sampai kapanpun Kan selalu mengesankan bagiku Meski diriku tak bisa memilikimu Akupun bahagia melihatmu tersenyum Bersama laki-laki yang kau cintai saat ini Akupun merelakan semua yang Kau inginkan Walau akhirnya Cinta Kita Berdua hanya menjadi kenangan Telah ter ukir tanya atas namamu Isyarat fikir ter ukir indah atasanganmu Dalam sebuah nama... Kilauan pijar titik terangmu Kala kesah/kesuh ter curah dalam Naungan malammu...Tuhan... Tibakah diri dalam titikmu Terangkai sayu ratap malam Tat kala lenyap di hempas durjana... Bila benar... Jangan pernah ada tanya tentang Siapa diri Dan dari mana diri berasal Namun cukuplah ter semat Dalam bait penuh kesenduan Tentang adanya sebuah nama" Adanya Nama (Putra Jogja)// Hamparan rerumputan hijau datang membayang Membentang dari kejauhan Terlihat lembah menganak sungai Pegunungan menjulang tinggi Sang suryapun setia mengiringi Langkah alam pertiwi Deru mesin menyelimuti Senja di sore hari Langitpun unjuk kuasanyapertanda malam segera tiba Kami terus melaju dengan kencangnya Menelusuri jalan Sunyi.. Senyap.. terasa Tak ada kata yang terucap Kecuali hati yang saling bercakap Kami berdua lelah lengkap Aku.... Hanya seorang gadis biasa Gadis yang masih bergantung pada orang tua Gadis dengan segala kekurangan yang adaAku.... Hanya seorang gadis apa adanya Penampilanku tak semenarik mereka Dan tak akan bisa menjadi seperti mereka Aku tak mampu melisankan kata-kata indah untukmu Lewat retan penaku inilah yang ku mampu Kurangkai huruf-huruf hingga menjadi kata Menyusun kata demi kata menjadikan kalimat bermakna Inilah aku... Iya, aku yang biasa-biasa saja Tetapi cintaku untukmu tidak biasa Muncul dari debu dan tanah Kita berevolusi jadi dua insan intoleran Menjemput amarah dan menebar isu Berseberangan serta menganut dua faham berlainan Hidup dalam rivalitas manis Kita mengemban reputasi yang kontradiktif Bukan tentang cinta galih dan ratna Sudah terpatri dalam nurani hasrat melenyapkan Bagai bersembunyi dibalik satu pintu dengan pisau mencium leher Mustahil mufakat sampai saling menikam Mustahil bersefaham sampai tersungkur di bawah batu nisan. Sejak tinta ini mulai ku goreskandan kotorlah kertas putih bersih inidan memori ini selalu teringat tentang dirimuentah mengapa …. disaat tangan ini berpegang erat dengan sang penatangan ini selalu ingin menuliskan namamu di atas kertas ini. namamu yang indah bagaikan sinar bulanyang selalu menemani hatiku yang gelap ini…Walaupun kita berbeda arah tapi tujuan kita tetap satusatu cinta yang setiayang didalam cinta itu terdapat banyak kenangankenangan yang terindah dalam hidup kita Tatkala mata ini mau terpejammemori ini teringat tentang kenangan itudan mulut ini selalu berdoaagar kelak sang kholiq mempertemukan kita kembaliuntuk menjalani kehidupan sesungguhnya.. Senandung kesunyian malam yang berbisik Kutatap langit malam yang penuh dengan bintang Kulihat setitik cahaya bulan yang bersinar Semilir udara malam yang dingin menembus pori-pori kulit Ditemani suara hati yang menangis lirih menanti kerinduan Aku ibarat seekor pungguk yang hinggap pada ranting yang rapuh Yang tak tahu arah yang entah kemana aku akan terbang Serta menunggu penantian yang tak pasti Ingin rasanya diri ini terbang bebas melayang Namun raga ini tak mampu Karena terhalang oleh cinta yang buta Yang membutakan hati serta otakku Yang kuharapkan aku bisa menggapah setitik cahaya penerangan yang abadi Agar bisa menuntun setiap langkahku Pada jalan yang indah abadi Ibu.. saat ini. tersirat dalam benakku. saat dirimu masih ada. segalanya begitu indah. betapa kehadiranmu sangat berarti untukku.. Ibu. ijinkan aku memelukmu sekali lagi. aku sangat merindukan belaian kasih mu. aku ingin menangis di dekapanmu. walau hanya untuk sesaat. untuk mengulang saat saat yang terbuang.. Tuhan. dengarkan permintaan ini. permintaan ku yang tulus. untuk ibu ku disana. aku ingin ibuku kembali.. Nanti.. Apakah kau masih mengingat diriku, Mengingat kenangan kita.. Aku tak tau.. Apakah benar kau pergii.. Aku tak percaya itu Aku ingin kau tetap disini.. Bersama ku slalu.. Biarkan waktu berhenti saat qt berdua Melewati hal yang indah Tak menjadi kenangan Tapi hal yang selalu aku jalani.. Bawalah kerinduan ini.. Tak mampu ku menahan mu.. Tapi.. aku sadar.. Rindu ini membunuhku.......... Geliat hati meronata dalam kemesran penuh Asa.. membawakan sejuta aroma mawar yang terlintas dipikiranunggah benang-benang rasa meracik ucap penuh makna nan indah... Kemanakah bermuara? Keping luka masih sedikit menganga.. melintas dipelataran asaterinfeksi rayu mengoyak kalbu... Kini Virus-virus itu, menjalar menyatudisel-sel aliran darah keraguan... Akankah merajut? Kau yang telusuri, tiap bibit kemesraanubah menjadi kegalauan... kau yang tanamkan mimpi indahkau bangunkan dengan sejuta keluh kesah.... Kemana,.. kiranya Arah angin sepoy. hembuskan kerelaan kesucian menapak manis direlung kesetiaan... Perasaanku berkecamuk Antara benci ataukah cinta yang aku rasa tiada pernah aku menerka Kau pergi aku lega namun juga meninggalkan secuil luka Kau datang namun tak dapat ku sangka saat aku bersamanya Aku kehilanganmu Satu kali lagi Secuil hatiku pergi bersamamu Secuil Perasaanku tertanam di benakmu Seperti keadaan sepuluh tahun yang lalu aku kehilanganmu Satu kali lagi Bagai ular yang melilit katak hati serasa sesak. Setiap kali namamu terlintas dalam anganku. Melupakanmu Namun knapa sulit? Haruskah aku seperti dulu? Yang selalu menantimu tanpa kau toleh aku sedikitpun. Harus bagaimana aku? Menyukai semua tentangmu? Suatu hari nanti walau setitik harapan. Itu yang kunantikan. Dan harapan itu yang mampu menyinari gelap atas pedihnya aku menunggumu. No Urut: Tanggal: // :: Ku rasa hangat pagi ini indah suria yang menyinar bagai tak akan ada berlalu akan setia menanti hingga kelam malam menghadirkan diri.. Tapi setia itu pasti tiada kerana hangat suria tak pernah setia pada pagi dan siang hari pada musim yang tiada pernah teguh pada setia suria yang indah.. Pasti godaan angin yang nyaman akan menghadirkan suram hujan pada masa yang tak terduga.. Begitu jua hati ini terasa kelam pada setia janji yang tiada setia sinar cinta yang menyinar kini pudar bersama hadirnya hujan yang melanda.. Kini, December Ku Nanti Tanpa Cinta Di Hati.. Biarlah Semua berlalu pergi Kerana aku seteguh karang di laut tak akan goyang pada kekecwaan yang tiada erti Sama dengan cinta . Sejak hati ini mulai belajar merangkak . Jatuh bagun jatuh dan bangun lagi . Terkadang aku menagis . Namun aku tetap menba lagi . Dan engkau . Hadir saat aku merangkak . Engkau mengajari aku sampai aku bisa berjalan . Engkau pula yang mengenalkan aku cinta . Dan Engkau . Wahai yang punya hati ini . Engkau telah bertambah dewasa . Engkau lebih banyak menelan pahit dan manis di bawah atap dunia ini . Maka Ajarilah aku . Cara untuk menemanimu sampai raga ini terkubur oleh tanah . Agar aku bisa bahagia sampai nanti di sana . Karna aku Engkau Sama dengan Cinta .. Malam... Maaf untuk saat ini ku ingin kau cepat berlalu Maaf walau sedikit sulit, untuk gelapmu yang ingin aku tutup agar mataku tak lagi menatap bayang yang hadir memotong semangatku. Duhai malam Sebelum dirimu berlalu, Bolehkah, Jika aku titipkan sakit dari balik dada ini Jika aku titip air mata, agar tidak membasahi sandaran lelapku malam ini Bolehkah Malam, Berkenanlah untuk pejamku saat ini Bawalah senyum sebagai pengganti senduku esok pagi. Duhai fajar Segeralah datang Lalu bersinarlah pada luka kecil ini, Agar basahnya cepat mengering Dan bekasnya kunjung memudar Ya ALLAH, jangan biarkan aku terlunta diduniajangan Engkau kunci aku dengan belenggu murkasesungguhnya Engkau tuhan alam semestakau ciptakan seluruh umat didunia Ya Allah, mohon jaga pandangankumohon jaga manfaat baik lisankumohon jaga fungsi halal organ mulutkuhanya Engkau yang dapat arahkan hidupku Bantu aku dalam meraih surga Mubantu aku menerjang badai dan ombaklindungi aku dari terpaan hidup DuniaMu Ya Allah, aku bersimpuh mohon lindungan Mu Musim ketika butiransalju menari-nari selalu bertatapanmeskipun bercampurdalam kerumunan orang, Kita melihat langit yg sama, Kita seperti membeku ketika dihembuskan oleh angin. Aku mungkin tidak mengetahui semuanya tentangmu, Meski begitu, hatiku telah menemukanmu dari ratusan orang meski tak ada bukti, Aku telah berfikir dengan serius tentang itu). Kita tidak mungkin hidup disaat yg sama tanpa satu pun pertengkaran. Jika kita tidak bisa menjadi jujur, kebahagiaan maupun kesedihan yg kita rasa hanyalah sia-sia. Jika butiran salju mengubur hati kita sampai memutih, akan kah kita bisa membagi kesepian kita berdua) Aku mendekatkan telingaku di hatimu, Aku ingin turun sampai aku tiba di hatimu yg terdalam, Tempatku mendengar suara itu dan akan ku temui dirimu disana sekali lagi. Meskipun kita ingin memahami satu sama lain, Aku lah yg telah meraba permukaannya hanya dengan menggenggam erat tanganmu yg membeku, kita telah terhubung satu sama lain. Butiran salju sesungguhnya begitu rapuh, meskipun didepan keabadian dia tetap menyelimuti aspal yg kasar itu. Butiran salju yg kak bersandar pada waktu pun menggoncangkan hati kita, meski begitu, aku ingin tetap melindungi dirimu. Butiran salju mengubur hati kita sampai memutih, membungkus kesepian kita berdua) setelah menghilang di langit. Tuhan .. Aku lelah Aku ingin engkau memelukku.... Sekejap saja tuhan .. Tuhan Aku lelah menghadapi smua ini .. Mengapa aku harus menghadapi ini... Mengapa aku harus diberi baan seperti ini..... Tuhan jemputlah aku ..... Namun aku masih ingin bersama mereka.. Aku masih ingin bercanda tawa bersama mereka .... Tuhan bantulah aku ...... Aku tau engkau selalu bersamaku...... Keluhan yang terdengar bagai tak berujung Seperti sesuatu yang aku takuti Nafas ini seakan tertekan diatas gelisah Jiwaku seakan ingin berlari kencang Berusaha menghindar Aku, aku bukanlah kancil Bukan seperti belut Berlari hindari semua masalah Bom waktu yang secepatnya akan meledak Membunuhku dan meremukkankuNamun... Aku tak akan menjauh Aku biarkan bom itu meledak Tepat di depan mataku Karena tak seorang pengecut pun mau Melakukan ini semua Aku mencintaimu satu kesalahan Biarlah aku yg brsalah Cintaku padamu sangatlah kuat Akan kuperjuangkan hidup ini demimu Cinta itu bisa mengubah Pahit jadi manis Keruh jadi bening Derita jadi nikmat Kemarahan jadi rahmat Kau adalah kuncinya Yang akan membuka pintu kebahagiaanku Aku ga tahu kenapa Ada apa padamu .. Yang jelas .. Kau bgtu kucinta Tanpamu .. Hidup serasa tiada guna Senyummu .. Mengundang imajinasiku Untuk trbang sejauh-sejauhnya Dan brkembang seliar-liarnya Kau bagaikan cahaya yang menyinari kegelapan kau bagaikan petunjuk jalan agar kami tak tersesat.Guruku, Yang ku sayang, Yang ku cinta, Tanpa kalian apa jadinya kami, Tak bisamembaca,menulis dan mengerti banyak hal. Dengan sabar, Kau bimbing kami, Walau terkadang kami membuat kau marah. Persembahanku untukmu. Rindu yang ku kemas dalam penantian, yang terbalut namamu. Tak jua lelah aku menunggumu. Tak letih hati ini menanti. Persembahanku padamu. Setiaku menanti. Berpacu gemuruh rindu dengan waktu. Berpalu memaksa aku. Lirih memanggil namamu. Meski lewat angin ku sampaikan.Kau, Datanglah bukalah persembahanku. Dan hentikanlah rangkain rindu ini. Persembahanku untukmu. Rindu yang ku kemas. Dan terbalut namamu. Setiap detik jeritan terus beradu.. Bersama suara mesin-mesin yahudi yang terkutuk.. Apalah yang mereka cari Untuk apa mereka meenghisap darah yang suci Kota yang penuh kesucian dan ketaqwaan.. Harus terhujani oleh ratusan peluru dari pasukan syaitan.. Ketika ayat suci dan adzan berkumandang.. Disaat itu pula mereka menyalakan apinya.. Kota yang terbanjiri oleh darah.. Darah para pengikut Allah yang taat dan patuh.. Dibawah kuasa biadab mereka tetap teguh.. Dibawah kuasa Allah mereka tetap bersujud.. Wahai cinta yang hakiki Segala keresahan hati Menghadapi baan yang datang bertubi-tubi Kan ku tepis sekilat mungkin Wahai cinta yang hakiki Rindu yang kutautkan setiap sujud panjang Membuatku tenang akan cahaya-Mu Wahai cinta yang hakiki Meski tak kusisakan tangis untuk tegarku Kerinduan yang amat dahsyat Telah hinggap di lubuk hati Perih yang indah kurasakan Wahai cinta yang hakiki Ku kan terus berkawan doa Setia patuhi ucap dan harap-Mu Karena cinta-Mu seperti berlian yang bermandikan cahaya Yang amat menakjubkan Salam rinduku untuk-Mu Allah... Ku putar kembali memori, Awal yang begitu manis untuk diingat, Semakin ku putar lagi, Ada sedikit rasa masam membuatnya hambar, Dan ku putar lagi, Pahit benar-benar pahit. hilang semua rasa. Inikah akhir dari kisah kita?? Seperti puzzle tanpa gambar, Seperti ular tangga tanpa dadu, Seperti monopoli tanpa uang, Seperti itukah kita??Hey kamuu... Lengkapi dulu kisah kita dengan akhir bahagia,jelas. dan nyata.. Bukan dengan duka nestapa air mata. dan lara.. Hari ini... Kita akhiri dengan kekonyolan dan kekanak kanakan,Besok.. Kita mulai dengan keseriusan dan kedewasaan Yang terindah tuk kesekian kalinya.. Untaian cerita pernah kita jalani bersama.. Pahit manis yang kau rasakan.. Itupun yang kurasakan.. Nampaklah terlalu gila.. Acap kali ku bayangkan kata "kita"".. Hanya mimpi yang fana.. Aku, kau, dan kaum hawa lainnya.. Nista bila ku tersenyum.. Gema vokal mereka seperti jarum.. Gumpalan rasa kagum.. Ah, semoga benar demikian Rasa kagum tak berkepanjangan.. Arahkan aku Tuhan.. Isyaratkan bahwa dia tak kan kumiliki.. Niscaya ku kan berhenti menanti.. Indah senyummu yang kadang tak terdeteksi.. Kau yang pertama menjadi cintaku Namun itu hanya tinggal kenangan Semua sudah berakhir Betapa cinta ini sungguh berarti di hatiku Bunga terakhir.. Ku persembahkan untuk menjadi satu kenangan yang tersimpan Sebagai tanda cinta ku untuk mu Dan tak akan hilang utk selama nya Sunggu benar ku cintai mu Meski sekarang kau tak ada di sisiku lagi dan aku tak mengapa Cinta ini sudah terlanjur ku miliki untuk mu walau pun raga mu tak bersama ku lagi Izin kn lah cinta ini tetap bersama ku Meski raga mu tak bersama ku.. Biarkan cinta ini tetap hidup Walau pun kau tlah tiada dan meninggalkan aku tuk selamanya. ( Ibu bergenang air mataku Terbayang wajahmu yang redup sayu Kudusnya kasih yang engkau hamparkan Bagaikan laut yang tak bertepian Biarpun kepahitan telah engkau rasakan Tak pula kau merasa jemu Mengasuh dan mendidik kami semua anakmu... Dari kecil hingga dewasa Hidupmu kau korbankan Biarpun dirimu yang telah terkorban Tak dapat kubalasi akan semua ini Semoga Tuhan memberkati kehidupanmu ibu Ibu kau ampunilah dosaku Andainya pernah menghiris hatimu Restumu yang amatlah aku harapkan Kerana disitu letak syurgaku Tabahnya melayani kenakalan anakmu Mengajarku erti kesabaran Kau bagai pelita di kala aku kegelapan Menyuluh jalan kehidupan Kasihanilah Tuhan ibu yang telah melahirkan diriku Bagaikan kasih ibu sewaktu kecilku Moga bahgia ibu di dunia dan di akhirat sana... Kasih sayangmu sungguh bernilai Itulah harta yang engkau berikan Ibu... dengarlah rintih hatiku untukmu ibu Diam Hati berontak Gelap menyambut dengan geram Hiruk pikuk sedih memekik malam Yang tersisa kelam membelalak Ada lagi hitam bicara Yang terdengar bias pelu kesah Mungkin diam melelah Nalari tak dapat menerpah Berhenti Melawanpun kaku Udara panas penghantar semu Segalanya berseru Keabadian pilu Tak ada rasa sesal sedikitpun dalam raut wajahmu Saat kau tikam jantung ini Terlihat senyum bahagia yang kau tunjukkan Aku disini menunggu mati Jarimu masih erat memegang belati Belati yang kau tikamkan berulang-ulang padaku Kau bukan hanya membunuhku Kau mematikan jiwa dan rasaku Kau sayat nadi ini secara perlahan Berharap aku akan mati secepatnya Kau tikam lagi jantungku Aku menunggu detik sang ajal menjemput Sesadis itukah kau kepadaku? Apa memang itu gambaran cintamu kepadaku? Aku disini.. Menunggu ajal datang membawaku Bersama matinya rasa.. Kuberharap semua t'lah tiada Meski insang mulai usang Tetaplah sembunyi dibalik udang Menunggu badai yang tak habisnya Perempuan besar menangis Seperti bawang bawang yang diiris Mungkin air mataku naik ke alis Menatap kaca yang mulai menipis Tanggapi hidup layaknya semut Tak ada bahagianya Ku terbangun dalam mulut beradu Yang t'lah hilang ketentramannya Bakarlah masa laluku Hanguskan buku yang tebal ini Ku tak'kan simpan dalam saku Debu yang halus tak didandani Kau berbuat salah Tapi kau slalu limpahkan padaku Seakan akan kaulah yang berkuasa Hingga kau lupa akan apa yang kau perbuat Kau yang salah Tapi kau slalu ingin di pandang benar Kau tak pernah ingin kalah Karena kau slalu ingin menang Ini hati bukan tempat pelarian Tlah sabar diriku terhadapmu Tuk menghadapi semua sikap konyolmu Dari semua perbuatanmu Tlah cukup lama kita bina hubungan ini Bukan semudah membalikkan telapak tangan hingga akhirnya kita seperti ini Tak terselip penyesalan ku menjalaninya Karna kau kebahagiaanku Mengalah demi sebuah kebahagiaan Itu yang ku lakukan Saat kau menjadikan ku sebuah pelampiasan Karna ku tau kau menginginkannya --- No. Urut Tanggal Kirim  // :: Sahabat …Kau adalah teman yang selalu ada disaat aku sedih maupun senang Kau selalu membuat hari-hari penuh dengan canda dan tawa Maupun keceriaan Kau membuat hari-hari ini menjadi lebih berarti Kau Seperti bulan yang menyinari bumi disetiap malamnya Sahabat …Kita bagaikan mentari yang selalu ceria Dan bagaikan rembulan disaat kita sedih Tanpa adanya kalian aku tidak bisa seseceria ini Kau adalah tempat curahan hatiku Disaat aku sedih maupun senang Sahabat …Hari demi hari telah kita lalui bersama Perpisahan pu mulai mendekat Kenang-kenangan yang telah kita lewati bersama Hanya akan tinggal kenangan Walaupun akan tinggal kenangan Aku tidak akan pernah lupakan semua moment-moment itu Dimana saat kita kadang tertawa, sedih dan senang Walaupun kadang ada luka dan pertengkaran di antara kita Memory semua itu tidak akan pernah aku lupakan Maafkan aku …Jika kadang sifatku Membuatmu terluka dan Mungkin aku pernah menyaingi mu Sahabat …Jangan pernah lupakan aku Walau kita sudah terpisah jauh Karena kau telah menjadi Sebagian dari hidupku Jadi … Kau jangan pernah lupakan aku ya sobat Tanpa ada kalian aku tidak bisa Membuat puisi ini Thanks ya sobat …. Maafkan aku, Tuhanku Mata yang seharusnya melihat, Masih terpejam untuk sesaat Tangan yang seharusnya menggenggam, Sedetik melemah tanpa berdaya Kaki yang seharusnya dapat berpijak, Mulai merapuh untuk bertahan Tubuh yang seharusnya terbangun, Membujur kaku bagaikan batu Maafkan aku, Tuhanku Segalanya mungkin telah terjadi Dalam langkah yang mulai membisu Maafkan Aku,Tuhanku Apalah arti waktu Makin berlalu, dapat ku tangisi? Kepergiaanya hanya membuatku Melupakan hadir Mu yang sesungguhnya Dan menyesali hidup untuk selamanya Yaa Rasulullah Engkaulah suri tauladanku Tiada dentang waktu bagimu tanpa perjuangan sucimu Begitu suci kalbu dalam nafasmu Ketulusanmu takkan terlukis dengan apapun Yaa Rasulullah Engkaulah penuntun hidupku Jejak telapak hidupmu Kini menjadi sunnah untukku Kelembutan lisanmu Kini menjadi hadits sucimu Yaa Rasulullah Engkaulah penolong dalam kesempitan hari akhir Syafa’atmu slalu kutunggu Kesetiaanmu pada umatmu begitu besar Kemuliaanmu akan terukir sampai akhir hayatku Dengan tak menghubungimu.. Tak juga mengirim pesan untuk menanyakan kabarmu.. Mungkin ini tak biasa, Tapi bagiku Inilah cara terbaik untuk mencintaimu.. Akku mencintaimu dengan menjauh darimu.. Bukan karna akku membencimu.. Justru karna akku sangat mencintaimu.. Inilah caraku mencintaimu.. Dalam diamku.. Dalam ketulusanku.. Dalam cara tak biasaku.. Meski sulit.. Meski berat.. Meski sakit untukku.. Namun ku tau ini pilihan terbaik Agar kita tak terlalu saling mengharap.. Karna berharap hanya pantas pada Sang Pemberi Nafas.. Karna berharap hanya pantas di gantungkan pada Sang Pengatur Detak Jantung.. Pada-Nya ku harap Dia kan menjagamu untukku.. Pada-Nya ku titipkan hatiku untukmu.. Biarlah akku hanya bsa menyapamu lewat senandung do'a.. Agar untukmu lah segala kebaikan.. Agar untukmu lah segala keindahan.. ') ^ Aku Tahu Itu Dirimu Dirimu Yang Membius Tatapanku Danku Mulai Mencari Tahu Mencari Tahu Siapa Dirimu**Seuntai Kata Yang Tersirat Yang Tersirat dalam Hatiku Ketikaku Terbangkan Surat Itu Namun Tak Terbalas Satu Kata Darimu**Seiring Waktu Berjalan Terus Berjalan Menyita Waktuku Petang Sirnahkan Siang Dan Malam Menghadirkan Rembulan**Tetapi Dimana Dirimu Air Hujan Memadamkan Api Semak Berduri Menutupi Hati Terkata Lelah Mengakhiri Semua Ini**Terluka Yaitu Melupakanmu Bagai Duri Yang Tumbuh Dihati Namun Aku Mulai Tahu Tahu Dirimu Bukanlah Untuk Diriku... Kau karya lebih dari malaikat berdoa Indah tak tergambar surgapun tak dapat Bagai alasan mukjizat sebuah kesucian Menjaga tahta dari dosa haram Bahkan tasbih-tasbih itu untuk memujamu Memberi rasa yang tak meminta Atau tahta ratu diatas kerajaan Derajat antara Tuhan setelah adam Begitu kau di panggil bernama hawa Tiang-tiang ard telah kau gengam Pintu-pintu nikmat kau pegang Tunduk meraka di kakimu bersujud Tak ada kira memanjatjan puji Untuk seyum indah lebih dari bidadari Adalah aku Ikrar janji yang kau pahat pada tugu cinta Yang kini tak lagi kau baca degan fasih Bahkan sekedar melirik pun telah enggan Adalah aku Sumpah setia yang teringkari Setelah musim berganti Adalah aku Prasasti hati yang usang tertimbun ilalang... Tak lah untuk di kenang Padaku Adalah mati Dan padamu Adalah tak perduli Ingin ku buka kenanganmu Yang tertulis di buku diary ku Agarku bisa mengenang semua Kenangan yang telah kita lalui Berhari hari ku memikirkan mu Yang dulu pernah singgah di hatiku Meskipun kau tak dapat merasakan nya Mengapa kau buatku tergoda dengan Cahaya cinta mu Yang terpancar melalui tutur sapamu Dirimu telah merubah gaya hidupku Kuingin kau di sampingku Nyaman tentram terasa saat di dekatmu Senyumu bak rembulan yang menyinari hatiku Di tengah gelapnya malam Tutur sapamu bak bintang yang melengkapi indahnya bulan Jika kau tak bisa mencintaiku izinkanlah aku mengenangmu Walau tangis perih dihati akan ku derita Aku akan tetap bertahan menunggu mu Djogja kamis november Langit bertabur bintang Purnama bersinar terang Diantara lembut dan halus Angin malam membisikkan Kerinduan.. Untuk engkau.. Yang selalu dihati Terimalah ini sebuah rindu Dari seorang perempuan Yang selalu mendo'akanmu Sukamanah februari Sebuah kenyataan inilah hidup Tentang negeri yang cacat Negeri kaya tapi rakyat yang dikebiri Terucap janji sang penguasa Kini hanya buaian belaka Negeri yang lama merdeka Kini hanya untaian kata Kolonialisme tumbuh dikalangan para pejabat Dimana mereka bertindak rakus seperti tikus Rakyat yang menjerit merintis kesakitan Kini menderita akan sebuah ke zaliman Para tikus berdasi mulai beraksi Melakukan sebuah ekspansi korupsi Himpitan ekonomi yang kian mencekik Membuat rakyat hidup kian pelik Rakyat kini tak mampu berbuat apa-apa Unjuk rasa sudah tak didengar Hanya sebuah sastra kini yang jadi pamungkas Dengan kata-kata yang ringan namun pedas Sindiran yang halus namun buas Tiba saat di penghujung mei Isakan kembali terdengar Sebagai penuntun ketiadaanku Hari ini cuaca terlihat mendung dan kelabu Terlihat siap menumpahkan bendungan keikhlasan Siap membanjiri harapan ku, menghayutkan impianku Ini bukan sekedar bait kata dalam layar Namun ini catatan akhir yang mungkin akan terus berputar Seperti kaset rusak yang siap menunggu pecahan kepingan Ijinkan aku menulis catatan ini Catatan yang terlamapu berat aku tuangkan Yang mampu menggetarkan jemari Yang mampu menampar batin Do’a ku mengalun indah untuk mu Yang tiap bait nya menceritakan luapan hati Dan akan ku tutup dengan kerelaan Malam pun menangis akan berganti Karena tahu esok aku tak lagi bersamamu Sebesar itukah rasa sayang inihingga ku tutup matamasih banyak bayang mumeski kita jarang bertemuseparuh hati ini ku kira masih bisa untuk munamun kini tak bisa lagirasa kasih sayang yang tak ku sadarikini muncul memberi sesuatuyang mampu membuat ku menagissaat jarak dan waktu yang memisahkan kusaat hati yang tak sepenuhnya untuk mu Kini ku merasakan tersiksanya dengan perasaan kehilangan musaat ku lihat kau tersenyum bersama orang lain bukan akudahulu ku jauhi dirimu karena egoiskudan kini aku ingin kau kembali karena egois ku lagiwalau kau telah bersama yang lainaku ynag egois karena memikirkan hati sendiriyang memikirkan hati sendiri bukan hati mu.. Kini memang dia yang terpilih.. separuh hati ku kan ku berikan kepada seseorang yang akan datang suatu saat nanti, siapapun... yang akan datang menghampiri hati ini, terimakasih atas cinta yang pernah kau sampaikan lewat kembang api yang indah malam itu.. aku akan berusaha melupakan mumelupakan mu yang indah yang pernah ku sia-siakan... Hidup ini adalah kegelapan. Jika tanpa hasrat dn keinginan. Memang semuanya itu adalah buta. Tapi jangan lupa hidup inipun tak luput dri perubahan. Jangan pernah takut. Untuk jatuh cinta. Mungkin benar takut menyakiti. Tapi jika kita tdk ikuti kata hati akhirnya tangisan menemani. Pedih akan kau rasa. Saat sadar kau tak membri jln untk cinta. Jujurlah jangan ragu nyatakan cinta. Cinta adalah anuggrah. Bisa membuat tersenyum dn menangis. Maknailah cinta itu dg sesungguhnya. Bahwa cinta adalah nafas hidup. Aku Menyembunyikan yang tampak Ingin dalam takut Teriak dalam diam Saling buta dan bisu Biarkan diri tetap membeku Yang terlihat tak lagi terdengar Yang terdengar tak lgi terlihat Membias dan redup Menyisakan hampa Dalam rindu yang harap Ada ingin yang teramat Yang tersimpan dan tersembunyi Tertuang dalam bentuk tak berwujud doa) Bahagianya kalian .. Para wanita yang ayu nan rupawan Bahagianya menjadi kalian Yang dikelilingi orang terkasih disekitaran Jujur aku iri melihatnya Aku iri sebab aku tak seberuntung kalian Aku yang tak memiliki paras secantik kalian Juga tak memiliki orang-orang yang memperdulikan Terkadang marah pada takdir Mengapa tak lahir dengan kesempurnaan Mengapa harus lahir dengan penuh kekurangan Hanya ada aku sendiri disini…Terbiaskan sepi bersama angin malam.. Hanya mampu menatap langit…Berhiaskan awan indah kedamaian…. Selalu terbayang tentangmu.. Kisah kepergianmu…Bagaikan maya tapi semua nyata…Berlalu tanpa kabar yang tak jelas.. Berlalu dengan untaian keindahan malam.. Dengan tenang dan senyum keindahan…. Terus terbawa oleh mimpi…Tak sadar dengan kenyataan ini…Tak mungkin itu semua terjadi…Tapi ini adalah kenyataan yang tak bisa di pungkiri…. Saat langit kembali hitam…Kerinduan semakin tak terhelakkan…Ingin semua kembali dan terulang lagi…Tapi semua harapan pupus yang tak pasti... Kau mungkin takkan kembali lagi…Dan nasehatmu takkan pernah terucap lagi… Tapi akan selalu tersemai indah dalam hati…Karena kau adalah hidup dan mimpi yang abadi.... Karena .. yang mendekatimu bukan cuma aku Maka aku ba dekati Dia yang mendekatkan hatiku padamu. Sebab .. yang mencintaimu tidak hanya aku Maka aku akan mencintai Dia yang memberikan rasa cinta ini padaku. Bukan aku tidak ingin Bukan karena aku tak mau Hanya saja Hanya saja .. aku tidak tahu .. Aku tidak tahu apakah ini nafsu Atau memang rasa tulusku. Jadi .. biarkan aku menyebutmu dalam doaku Di setiap pintaku Sampai Dia mengizinkanku menjadi bagian hidupmu. Sebuah rindu yang terbalaskan Manisnya senyummu menyentuh hatiku Uluran tanganmu kusambut ceria Sebuah ketulusan hati ku ucapkan kata ma'af Dan disambutnya ceria Ingin kunyatakan semua rasaku yang terpendam lama dalam lubuk hati ini Namun apa daya ku hanya bisa membisu Menahan gejolak rindu yang kini ada di depanku... Rasanya di hari itu musim semi menghampiri Di saat tanah kering dan tandus Dan bunga-bunga bermekaran Mengeluarkan aroma sedapnya.. Dan kini ku menunggu musim semi itu datang kembali.... Dan bisakah ku rasakan lagi ... Kau. kau yang pernah singgah di kehidupankuyang datang membawakanku pelangi namun kubalas dengan rintihan hujan Kemudian engkau pergi meninggalkan cinta dan harapan untukku namun tak kusadari kedua hal itu Disaat engkau berjalan jauhaku telah jauh tertinggal olehmu Hujan turun bersama luka itutak dapat kuraih jejakmu Betapa bodohnya akutak pernah kusadari cerita indah itu untukku darinyatapi aku malah mengubah skenario itu Apakah ini karma? Jarakmu kini tak dapat kugapaiaku sendiri yang mendatangkan badai di kehidupankuhujan itu telah reda bersama perih yang engkau rasakannamun pelangi itu tak kunjung datang Terasa tapi tak teraba Berdua tapi tak bersama Aku menangis tapi tak berair mata Aku menjerit tapi tak bersuara Angin berhembus namun tak menyejukkan Mentari begitu terik namun tak menghangatkan Sungai mengalir namun tak tahu sampai mana ia bermuara Aku merindu, namun kau menggelbu Aku berpeluh, namun kau mengeluh Ku tahu, tak mudah untuk bersatu Namun ku mohon, tetaplah berpeluk teguh walau dalam bayang semu Oleh Kini semuanya tak tersisa lagi Angan mimpi dan harapan Sudah menjadi debu kusam Berhamburan diterpa angin Melayang tinggi tak tergapai Hati hanya bisa meratapi tak bisa meraih Tetesan air mata tak mampu terbendung Pupus sudah mimpi-mimpi indah Begitu sulit merangkainya Namu sagat mudah gugur Yang tersisa saat ini bukan mimpi atau harapan Hanya tetes air mata dan kesedihan Saat aku memilih jalanku Saat aku ingin meniti hidupku.. Aku tanamkan keyakinan dalam hati Bahwa ada bahagia di ujung jalanku nanti... Aku melangkah tertatih-tatih Aku berjalan terus ikuti irama hidup... Namun air mata selalu membasahi pipiku Namun aku harus tetap berjalan walaupun harus terjatuh Aku harus kuat walaupun harus merangkak.. Namun? keyakinan ku mulai goyah . Saat angin bertiup kencang.. Saat hinaan dan cacian keluar dari mulut orang- orang yang seharusnya datang menghampiri ku... Untuk tetap bertahan... Kini aku masih berada di persimpangan Antara putus asa dan dilema Hanya air mata yg ada.. Tak sanggup berbicara .. Yang aku rasakan betapa berat beban ini menghimpiku . Hingga aku merasa lelah . Haruskah aku mengakhiri . Semua ini... Entahlah... Hanya Tuhan yang tau.. Jikalau tahu diriku ini Maka terharu tersimpu malu Jikalau tahu diriku ini Sesal campur pilu dihatimu Dan jikalau tahu diriku ini Ribuan maaf, kan terlontar. Asalkan bisa bangun.. Kan ku siram dengan sedih. Kan ku pukul dengan amarah Kan ku lempar dengan pilu. Kau butakan hati Kau tulikan mata Kau bisukan telinga Kau lupakan Jati diri. Terserah kau sajalah Meskipun hati pikiran tah kemana Biarkan ku bangkit dan lupakan Menanti kehidupan baru didepan. Rasa cinta yang slalu ada di hati Akankah slalu tumbuh dan bersemi Noktah air mata membasahi dan Getaran jiwa slalu iringi bisikan hati Genggaman sayang membangkitkan naluri Akankah tetap abadi…? Enggan rasanya untuk meninggalkannya Karna dialah orang yang ak cinta Orang yang bisa membuat aku tertawa, tapi Sampai saat ini Entah mengapa Dia slalu melukaiku Permintaan maaf slalu Dia ucapkan Tapi slalu Dia ulang kesalahan yang sama Inikah yang Dia mau Aku yang slalu ada tuk mencintainya Namun kini, aku yang slalu ada tuk membencinya Tiada lagi kini aku mempercayai dirinya Oh tuhan... bila memang dia bukan untuk ak jagalah dia, jangan kau ijinkan dia memilih cinta yang salah ----------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Pernahkah engkau melihat kepadaku pada hati kecil inimungkin TIDAK tak pernah sekalipun kau lihat aku Tapihati ini tak dapat berbohongmata ini tak sanggup berkedipkaki ini pun tak sanggu melangkahsaat kau ada di depanku Aku hanya bisa diam dan terpakuakan pesona dari dirimu yang tak kau buat-buataku menyukaimu, aku menyayangimu, aku mencintaimusemua itu apa adanya bukan ada apa-apanya Aku tak sanggup membohongi hatikudan inilah kejujuran hatikuperasaan yang terpendam selama iniuntukmu RYAN Kutunggu kau datang untukku Ditempat biasa kita bertemu Disana aku menunggu Di atas batu nisan itu Mengharapkan janji yang dulu kau berikan untukku Sayang namun seribu kali sayang Harapan ini sungguh sia-sia Tak jelas kapan dia akan datang Karena tanah merah itu yang kurindukan Kerinduan ini sungguh tak berarah Kerinduan ini tak pernah singgah Kerinduan ini tak pernah sampai Kerinduan ini hanya mimpi semata Coba orang bicara begini tanpa kemunafikan, "hidup bukan materi, tapi kebaikan."" Aku sudah mengatakan hal itu kepada diriku sendiri Tapi, dengan beban ucapan itu, aku  menjadi  ngeri. Bayangkan betapa bersihnya hati manusia Jika uang bukan lagi menjadi alat penunjang kehidupan. Kita saling tukar, saling memiliki dan saling memberi Sehingga tidak perlu kita rebutan, tidak perlu kita iri Betapa kita tersenyum dan menangis bareng-bareng Sama-sama tidak punya, sama-sama punya. Kita memuji dengan memberi bantuan, bukan menggaji uang Semua bisa terpenuhi jika saling bergotong royong Petani tanam padi, jadi beras, diberikan pada rakyat Jika butuh pacul atau pupuk, tinggal minta ke toko tani Tukang pacul butuh besi atau butuh kayu, juga tinggal minta Penebang pohon butuh gergaji, juga tinggal minta Orang menggali tambang, butuh mesin tinggal minta dibuatkan Pabrik mesin butuh material, tinggal minta ditambangkan Dokter butuh membuat obat, tinggal minta dicarikan bahan-bahan Pencari bahan perlu ke hutan atau ke gunung, tinggal minta diantarkan Angkutan umum butuh bahan bakar, tinggal minta di pom bensin Kilang minyak butuh minyak, tinggal minta ditambangkan Ingin membangun rumah, tinggal menulis keperluan material Nanti material didatangkan dari yang menambang, dari yang menebang Itu, aku yakin, akan mudah terjadi, jika nafsu kekayaan manusia dihilangkan Tidak ada niat untuk menjadi lebih kaya dari yang lain Tetapi, aku yakin, akan sulit terjadi, nafsu kekayaan manusia dihilangkan Tidak bisa aku bayangkan satu cara pun melakukannya Dari zaman dinosaurus, zaman dewa-dewa, zaman para rasul Dari zaman kerajaan, zaman penjajahan, hingga zaman edan kini. Tidak mudah kita berkata: "hidup bukan materi, tapi kebaikan."" Coba orang bicara begitu tanpa kemunafikan. Publish: // :: Hanya kepada Tuhan aku ber Doa Sampai kapan hatimu akan dibuka Sudah lama aku haus pengertian Hanya darimu ibu yang ku dambakan Semoga aku mampu mempertahankan Berbagai macam suaramu yang menyakitkan Akupun tidak mengharap agar kau kasihan Karena sayangku tidak mengandung arti yang demikian Mungkin kau tak mengenal sayang dan ketulusan Karena kau selalu mempunyai perbandingan Aku bukan menangisi derita kemiskinan Hanya akupun mempunyai perasaan Watak dan wajahku memang sudah demikian adanya Akupun hanya menerima kodrat yang Maha Kuasa Walaupun perbandinganmu tak pernah henti Kepada Tuhan aku tetap mensyukuri Publish // :: Allahu Rabbi aku minta izin Bila suatu saat aku jatuh cinta Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang Hingga membuat lalai akan adanya Engkau Allahu Rabbi Aku punya pinta Bila suatu saat aku jatuh cinta Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas Biar rasaku pada-Mu tetap utuh Allahu Rabbi Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu dan membuatku semakin mengagumi-Mu Allahu Rabbi Bila suatu saat aku jatuh hati Pertemukanlah kami Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu Allahu Rabbi Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku Anugerahkanlah aku cinta-Mu… Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu Amin Malam menyapa dalam lelapmu Bintang bernyanyi untukmu Dan bulan Bulan memandang lelapmu Wajah mungilmu yang lucu Mata yang berkemilau tertutup rapat Terkunci bulu matamu Bintang dah bulan berbisik kepada angin Dan anginpun berkata Terlihat wajahmu bercahaya Pancarkan sinar terang ketulusanmu Dalam kehidupan yang keras Perjuangan yang tiada batas Barisan pesaing semakin buas Lengah selangkah impian lepas Bermuka dua tuk jadi juara Menjilat luka tuk raih suara Bermuram durja negeri ini Bersimpuh duka negeri ini Ketika penguasa berebut tahta Tak puas kuasa bermandi harta Berucap luas nan penuh dusta Tertutup nurani hati yang buta Oh rakyat negeriku yang malang Kalian hanyalah bidak terbuang Kedaulatanmu diganti oleh uang Raja berkuasa dan hakmu hilang Lucunya parodi kehidupan nan lugu Dari sekumpulan tertipu yang dungu Tertidur lelap dalam sihir alunan lagu Agar nafsu penguasa tak tergangguoh malangnya, oh malangnyaoh senangnya, oh senangnya Bernyanyilah kalian para pemenang Dengan nyanyian untuk pecundang Dan tidurlah rakyatku yang malang Pastikan keluargamu tetap kenyang Nina bobo dariku untukmu. Terdiam aku disinirenungan hati yang tak pernah menyangkasahabat yang sehidup sematisahabat yang sejatisahabat yang selalu bersama duka maupun bahagia Kini telah tiadapergi tinggalkan akumengapa sahabatkuengkau tak pernah tega melihat aku sendiri Dulu waktu kau dalam keterpurukanaku rela menolongmumeskipun hanya sebutir nasitapi apakah ini balasan darimu wahai sahabathanya tetesan air mata yang tak pernah mau merelakan kepergianmuTHE END Ini tentang kita. Dengan cita-cita yang akan menjadi nyata. Mulailah dengan indah sayang. Seperti kata mereka. Tak ada lagi penghancur tiada lagi pendusta. Yang ada hanya kita. Pergilah pergi sayang. Ini mimpi kita berdua. Hanya saja ini mimpi. Bisa menjadi ekspentasi atau realita. Dan aku sudah tahu bagaimana akhirnya. Tak ada duka tiada senang. Walaupun sudah kau perjuangkan. Diri ini tidak menangis apalagi tertawa sayang. Tidak ada luka apalagi air mata. Biasa saja tak ada yang berbeda. Seperti kata mereka. Ya Robbi Syukur atas nikmatmu Syukur atas rizkimu Syukur atas berkahmu Tak kan ku tamak akan rahmatmu Sujudku Air mataku selalu engkau jawab Lewat karunia darimu Semua tercurah pada umatmu Ya robbi Atas nikmat,,berkat, rahmat Syukur ku ucapkan Sujud ku sembahkan Sembahku hanya padamu Tuhan Allahu ya robbi kesendirian itu memang menyedihkan,, kesendirian begitu sakit,, bersendaugurau samap siapa??? bercanda dengan siapa??? merenung melamun keawan nan jauh,, mengandai diatas sanubari melayang,, menerawang jauh dari pandangan,, kumimpikan belahan jiwa bersanding, kutembus dalam lamunan nan jauh dalam percakapan dan canda tawa,, alangkah bahagia belahan jiwa disamping,, bergumul bercanda dalam kebahagian bersama nan jauh, akankah ini tercapai dalam sanubari????? Dalam balutan kelemahan engkau tetap pancarkan berjuta harapantersenyum penuh arti dalam sebuah ketulusanketika kekecewaan datangengkau ajarkan arti sebuah keikhlasanketika kesakitan itu pun datangkaulah yg temaniku hingga datangnya kesembuhan Aku tak tahu apa jadinya aku tanpamutak mengerti bagaimana aku hidup jika tanpa kasih sayangmuaku tak habis pikir bila aku tak dilahirkan dari rahimmu Ibu.. ijinkanlah aku bernyanyi untukmubernyanyi sebuah lagu cinta yg tak akan pernah bosan terucaplagu cinta yg tak akan hilang termakan zamanlagu cinta yg ingatkan kita tentang mimpi dan harapan Ibu.. tetap ijinkanlah aku bernyanyimenyanyikan senandung rindu inirindu yg tak akan pernah hilang dan pergisenandung kata cinta nan sederhanalagu cinta untuk ibu -------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Bila kau tahu, Terpaku duri cinta itu sakit Ku tak mau kau menjerit Lalu pergi terbirit birit Biarkan ku mencintamu dengan irit Mencicil cinta dengan kredit.. Sekarang ku suka dulu Nanti ku pinang.. Terus beranak pinak Bersama lagi di akhirat kelak. Biarkan ku Mengejarmu Dengan sikit sikit Yang penting kalau kau sakit Kan nanti bisa ku pegang dan ku cubit. Kau paham kan, Ku bukan tak mau haram Berduaan mersa berpacaran Kesana kemari berdua bergandengan. Tapi ku tahu Kau terlalu sholehah Kau tak boleh ku permainkan. Kau paham, Kau ini beriman.. Biarkan cinta kita abu Tapi kalau sudah bersatu Langit dan bumi tertunduk padu. Mulai cintai Dari hatimu Merasuk jiwamu Dan gunakan imanmu. Kotak biar kotak Terjal biarkan terjal Serpihannya nanti bersatu. Kau paham kan, Kenapa kau tak kunjung ku pinang? Aku sekarang tengah kere Ku tak mau kau hanya makan bangke Ku mau kau harus makan sate.. Biarkan dulu Kita pisah berjauhan Saling rindu merindukan bak minyak dan air Yang kata orang tak akan bersatu Tapi kita punya Tuhan yang maha tahu. Ku dan kau Menjaga suci Berjaga harga diri Tak terjerembab nafsu nurani. Kau paham kan, Puisiku ini cerita Hidupku untuk cintamu dan cintaku Tuk ku buang rasa rinduku Tak terkira rasanya ku bertahan rindu. Kau paham kan, Ku sudahi dulu Puisiki sekarang Hari telah larut Sepi mulai berlayut Ku tak mau terlalu hanyut Biarkan aku ucapkan time out. Rindu, Inginku adalah selalu melihat senyumanmu Oh Juitaku Hatiku penuh akan namamu Ingin kusampaikan rasa ini Tetapi bisu, suaraku tertelan ketakutan Bukan takut akan penolakan Tapi kehilangan akan kamu dan senyumanmu Entah sampai kapan aku diam mengubur rasa Melukis luka, merangkai derita Oh Juitaku Cintaku membisu dalam kata tapi menggema dalam do'a Aku mematung dalam temu tapi bersorak dalam rindu Oh Juitaku Aku mincintaimu sebisaku Dan menyimpannya sebisuku. Aku tau... Kamu sangat mencintaiku Dan kamu juga tau... Aku sangat mencintaimu Kita dulu saling cinta Dan juga saling setiaTetapi... Sakarang berubah.. Dan entah kenapa kau begitu Kamu sekarang sering cuek padaku Dan bila aku cuek kamu marah padaku Aku tak mengerti mengapa kamu begitu Mengapa kamu berubah... Apakah arti setiamu? --- No. Urut Tanggal Kirim  // :: Aku menyesal mengenalmu Aku menyesal menyimpan rasa untukmu Kamu yang tidak pernah mengerti perasaanku Kamu yang buat aku susah maju Ya allah bantu hamba.. Untuk menghapus perasaan ini Perasaan yang tak berarti Perasaan sia Ya allah aku mnyesal Membiarkan rasa ini terlalu dalam Hingga susah untuk hamba hilangkan Hingga menghancurkan diriku sndiri Ya allah beri Sahabat ku,, Engkau lah kebahagiaan yang ku rasakan saat ini Cinta sejati dan kasih mu membuat hati ku damai Engkau datang disaat aku senang dan sedih Tapi kini engkau telah pergi meninggalkan ku Saat ini hanya matahari dan bulan yang menemani ku Awan putih menjadi gelap atas kesedihan ku Hati ku yang terang kini menjadi gelap tanpa dirimu Insan pemanis cerita kini telah pergi meninggalkan ku selamanya Kini kebaikan mu hanya dapat ku tulis di dalam hati ku Hanya doa yang dapat ku berikan untuk mu saat ini sahabat ku. Menuju senja. Ku bawa cerita dari hati. Berjalan langkah memecah sepi, Ketika gelap menyentuh ku trjebak pada pekat rindu.. Ada bayang disela wktu. Tatkala jemari memetik dawai.. Ku susun syair para perindu. Ku susun nada para pemuja. Aku menunggu kau bernyanyi. Melepas dilema rasa rindu. Aku menunggu kau menari. Tarian jiwa terjerat waktu. Saat kau tersenyum, Aku rasa ini kebahagiaan Saat kau terluka, Aku rasakan pedihnya Saat kau terjatuh, Aku menjadi lemah tak berdaya Saat kau mampu terbangun setelah jatuh, Dalam hati kuberkata... Kau lah lelakiku Kini sekarang...  saatnya aku.. Telah tiba waktuku, Aku mencarimu, untuk segenap harapan yang masih kugenggam... Saat terdiam aku sedang memikirkanmu Saat gelisah aku sedang mengkhawatirkanmu Saat tersenyum aku teringat saat berdua denganmu Tapi saat sedih aku menyesal tak mendapatkan cintamu Entah apa yang kau baca tentang diriku Aku slalu mendengarmu disaat mereka mengabaikanmu Tak ingatkah engkau disaat kau membutuhkanku Hanya aku yang memberikan tempat berteduhmu Lalu kuberikan lagi apa yang engkau mau Ikut mencari tuk jadi tambatan hatimu Seseorang yang ku kenal demi senyumanmu Lalu ku relakan dia mengisi hari-harimu Ku ba menjauhi tapi tak melupakanmu Ku ba berlari tapi tak meninggalkanmu Walaupun ku tahu kau mulai kehilanganku Aku pun tahu kau rindukan seorang yang slalu mendengarmu Ku melihatmu berganti hati dan berlalu Begitupun sebaliknua aku pun juga begitu Tak lama lagi aku kan mengganti hidup yang baru Tapi hati dan angan ini masih berharap bersamamu Dikala musim panen tiba Engkau bersiap menuju ladang Tak peduli kondisi fisikmu Tubuhmu membungkuk dan rapuh Dengan ketekunan yang pasti Bekerja demi kami tanpa henti Siapakah yang memanen padi untuk kita semua? Menanamnya agar kami dapat memakannya Merawatnya agar kami dapat memenuhi kebutuhan pangan kami Sungguh engkau sosok yang kukagumi Bekerja pagi siang kala panen Tak kenal lelah memanen padi Kulit yang menghitam terkena sinar mentari Akibat niat tulusmu Engkau bekerja demi kami semua Aku kagum akan sosokmu wahai petani Sosok yang tekun dan bijaksana Rela berkorban demi keluargamu Aku bangga akan kesederhanaanmu Yang kulihat saat kau membawa cangkul Mengolah tanah sawah dengan Tenagamu yang terbatas Terima kasih wahai petani Berkatmu aku dapat menikmatinasi setiap harinya Tak pernah kau lupa akan pekerjaan yang kau geluti Tersentuh hati.. Terasa lembut mengalir Dalam setiap debaran Menyatu dengan detak nadi Dan tak mampu teringkari Jelas.. Terlintas seraut wajah Hadirkan kerinduan Meronta hati Jeritkan satu nama Diri berbisik lirih Tuhan.. Aku jatuh cinta Rindu Kenapa masih saja engkau menyapa Padahal sudah ku ungsikan engaku keruang hampa Kenapa masih saja engaku ada Menggoda dan mengharap sapa Padahal ingin kukubur engkau Bersama sakit yang kini kurasa Ingin kucampakkan engkau Biar kangen tak lagi menyapa Namun.... Semakin kuingin membuang semuanya Rinduku kian biru dan gila Anganku terus saja menyebut satu nama Naluriku menggores semua rasa Rasa terakhir untukmu arjuna Yang harus berakhir tanpa kata Berakhir dengan luka No Urut: Tanggal: // :: Telah lama aku terdiam disini Termenung sepi melewati waktu Detik demi detik berlalu meninggalkan ku Hanya impian yang tak pernah berlalu Sendiri menatap hari Dalam sunyi ku bermimpi Bermimpi mensugesti diri Meyakini hal indah yang akan terjadi Meski hati menyimpan lara tiada terhingga Ku tahan air mata biar biar tak jatuh membasahi pipi Lara hati telah lama ku simpan Kadang ku tak kuasa menahan Jatuh berderai tak tertahankan Aku insan lemah yang yakin akan keajaiban Ku jalani hari dengan penuh pengharapan Menanti kebaikan Tuhan Mewujudkan segala impian menjadi kenyataan Kasih.... hati ini merindu berteriak memanggil namamu.. nama yang selalutertulis dalam cintaku... Kasih hadirkan cintamu. dalam mahligaimu. ciptakan lirik indah cintamuagar rindu ini terjawab... Kasih.... hati ini merindu merindu satu hati. cinta abadi hingga akhir hayat bersamamu.... Entah. Ya, hanya kata itu yang saat ini berada di palung hati. Lalu menggumpal menjadi satu tanda tanya besar. Kau lukiskan cinta yang begitu mempesona pada selembar kertas putih. Dan kau hembuskan nada harapan yang begitu agung. Palung yang begitu dalam ini nampak sangat indah. Bak eloknya rasi bintang di langit malam. Tapi semua seperti bayangan air di tengah gurun ketika kau lipat lipat kertas itu. Kau lipat semakin kecil lalu engkau rupakan perahu kertas. Keindahan itu hilang kala kau lempar perahu kertas itu ke tengah luasnya lautan. Terombang ambing tanpa tuntunan. Pagi, siang, dan malam hanya sepi yang menjadi kawan setia. Wahai sang inspirasi. Ikhlaskah engkau yang telah enyahkan aku dari mata hatimu. Tanpa semangat kuselalu merindu. Wahai engkau yang namanya telah terpahat di hati. Terlihat kah aku yang semakin hancur dan hancur termakan waktu. Dalam kehancuran kuselalu mengenangmu. Azizul mar'ah. kurindu alunan cintamu sebelum kau tempatkan aku pada kesendirian. Namun jika kau tak berkehendak, Peluk lah aku yang telah hancur. Kan kau lihat lukisan cintamu yang masih tertera. Karena bagiku, Engkau bagai bunga edelweis yang tumbuh di pegunungan. Si bunga abadi yang selalu tumbuh mewangi meski tertiup badai. Gresik, Januari .) Di bawah rembulan yang bersinar malu Dan kerlip bintang yang tercengang Sepasang kekasih sedang dimabuk asmara Bergelora memainkan cinta Sejenak lupakan dosa Sementara nikmati surga Terbuai mantra asmara Tak berdaya, serahkan semua Walau dihati terselip rasa tak percaya Mengapa cinta harus ternoda Meski tahu pada akhirnya Hanya menyisakan luka Dalam dekapan dinginnya malam Berbaur dengan hangatnya sentuhan Sepasang kekasih sedang dimabuk asmara Bergelora memainkan cinta Kata cinta mu masih samar terdengar, Remang-remang di tepi jalan harapan, Kadang redup kadang terang, Isyarat cinta mu adalah teka teki untuk ku, Hurup demi hurup ku eja, Berharap sebuah kata cinta, Yang tulus tergambar dihati mu, Mungkin kau memang membisu, Atau mungkin memang tak ada aku di hati mu, Aku sudah lama bersabar, Dalam tanda Tanya membingungkan, Dari sikap dan tingkah laku mu yang Terus berlari-lari dalam fikiran dan hati ku. Senja akan tetap utuh Membawamu kembali berlabuh Pada titik akhir perjumpaan Kembalilah untuk pulang Tak perlu lagi kau mengejar bayang Menariknya kembali pada diri Biarkan perlahan ia hilang Karena matahari telah tenggelam Terimakasih Hidup hanyalah seserahan kecil Yang kau tumpuk kepada Tuhan Hingga datang kepadamu pengabulan doa-doa Yang dimintai dalam sembahmu Pernah aku berlayar mengarungi samudra luas Karena aku melihat pulau asri di tengahnya Begitu deras gelombang menghantam perahu Begitu banyak hiu yang menganga di samping perahu Sangat hebat angin puting beliung mencabik layar Tapi, tetap aku pada pendirian Kutetap bertahan untuk taklukkan ancaman gelombang, ancaman hiu dan ancaman puting beliung Terusku di atas perahu Bertahan dan tetap bertahan Hingga tercecer semua citaku Hingga remuk jiwaku Hingga sendu hatiku Pulau asriku berpenghuni Malang, // Aku yg lemah…Tanpa cintamu tanpa kasihmu. oh sayangku…Begitu cepat kau pergi dariku…Melepaskanku dari pelukanmu…Tak ku bayangkan perihnya hatiku…Menepis bayangmu saat bersamaku…Kasihku…Sayang maafkan aku yang tak pernah bisa sempurna dalam hidupmu…Sayang aku berharap kau akan kembali dalam pelukanku…Wahai sang malam…Sampaikan padanya…Bahwa diriku setia menunggunya…Wahai angin malam…Sampaikan padanya…Bahwa diriku merindukanya…. Aku menunggu…Lembut belaianmu memeluk diriku… Ayah Terima kasih untuk nafkahmu Yang memberikan perlindungan pada keluarga Menjadi tauladan yang baik bagi keluarga Mendidik anakmu sampai besar Ayah Terima kasih untuk perjuanganmu Untuk selalu memberikan yang terbaik Dengan kasih yang selalu memberkati Menjadikan keluarga bahagiaAyah Engkau sudah tua Biar aku yang menjagamu Yang mengengam perjuanganmu dahulu Saatnya engkau menjadi raja Biar ku jaga derjatmu sampai akhir nanti Selamat menikmati masa tua Mu ayah Terlalu munafik jika mengatakan tidak Tapi terlalu malu untuk mengatakan iya Kebohongan-kebohongan hati yang terjadi Terasa begitu saru tanpa pernah disadari Terlalu takut akan kehilangan Namun tak ada kejujuran kata yang mampu menyatukan kita Luka hati karna goresan-goresan kebohongan hati sudah kering dimakan waktu Sampai, air mata ini terasa habis karna mengariri kehausan hati Sadarkah kau, Kau dan aku bagai tifa yang kehilangan pemainnya Terlalu sunyi saat kita berjauhan Suara merdu terasa tabu saat kau dan aku tak bersama dalam satu irama yang benar Tapi nyatanya? Ternyata hanya aku yang terlunta-lunta menunggu Menunggu cinta merah jambu yang tak tersampaikan Dari bibirmu Jangan kau beri harapan itu pada hati ini Jika semua itu hanya sandiwara semata Aku tak ingin mengulang kisah cinta Yang dahulu yang penuh kebohongan darimu Jika dirimu tak mencintaiku Jangan kau sakiti hati ini dengan seribu harapan Walau, kini kau meninggalkan ku dalam kesendirian, bayangmu masih menghantui ku, bahkan untuk emlupakanmu, walau hanya sedetik, aku tak mampu Semakin jauh ku melangkah untuk meninggalkanmu, semakin dekat bayangmu mengejarku aku hanya berjuang menahan tangisku di sini hanya kesepian dan kesedihan yang menemaniku Cintaku hanya untukmu, walau ku tau, cintamu bukan lah untukku aku sangat merindumu di sini, aku hanya ingin kau datang, dan menemaniku di sini Bawalah aku pergi jauh dari kesedihan ku, bawalah aku pergi jauh dari kesendirianku, dan bawalah aku pergi jauh dari penderitaanku Aku mencintaimu, selama nya,,walau kau tak mencintaiku selamanya Tapi,,CINTAKU HANYALAH UNTUKMU Engkau bagai merpati putih. yang bermahkota dewi.. Sayap-sayap indahmu dihiasi oleh pelangi Andai engkau dapat ku miliki.. Kan ku simpan engkau dalam sangkar hati Berhias cinta Berdindingkan kasih sayang dan beratap kesetiaankan ku jaga engkau penuh kasih takan ku biarkan Orang lain patahkan sayap-sayap indahmu Ijinkanlah aku untuk bisa terbang bersamamu hitari langit luas lintasi awan indah Biarkan ku untuk slalu berada di sampingmu menjaga dan menyayangimu. sampai sang waktu pisahkan kita dalam belenggu... Jabat tangan itu dulu hanya biasa Tatapan mata itu dulu hanya sementara Saat hari-hari terisi tawanya Tersadar bahwa hati ini merasakan berbeda Tak ada rayuan, tak ada kebohongan Segalanya terucap dalam canda sederhana Yang justru mengikat hati semakin erat Tiba saat gemuruh menyentuh hati kami Yang masih bingung dengan perasaan apa ini Benarkah ini cinta ? Ntahlah. namun beriring waktu semua terjawab sudah Ketika ia pergi Tak ada canda, tawa, duka lara yang terangkai lagi Sepi hati ini. Kepergian itu menyadarkan kami Bahwa hati ini berarti Walau angan tak memungkinkan kami untuk bertemu kembali Namun Tuhan berhendak lain Tuhan menyatukan kami kembali dengan kedaran kasih Kami sambung hati ini Saat itu tiba serasa dunia begitu indah Bintang dan bulan tersenyum melihatnya Tapi itu hanya sekejap mata Tak lama ia campakkan cinta ini seperti sampah Sakit hatinya dimasa lampau membutakan cintanya Derasnya air mata mengalir tak mampu mengubah keadaan Dari inilah aku menjerit Dia telah berubah Tuhan Bersatunya kami begitu pahit Kupandang terus wajahnya Yang bersinar bak rembulan Kunikmati senyum manisnya Yang merekah bak senyum monalisa Ku hanya bisa terpana Tanpa bisa berkata kata Tak jemu ku meliriknya Sesekali dia balas tatapan Membuatku kegirangan Pemandangan ini tak sedikitpun kulewatkan Demi puaskan perasaan Aku tidak pernah tahu Mengapa dia tampak anggun didepanku Aku hanya tersipu malusaat dia menatap wajahku Hasrat dalam diri ini mengatakan Dia wanita rupawan Elok paras bibir merona Hiasi wajah cantiknya Harapan dalam hati Serasa ingin memiliki Namun ku tahu pasti Keinginanku hanyalah sebatas mimpi Waktu adalah rinduku Yang telah berlalu Hingga tak sempat kuberlabu Atau sekedar bertanya tentangmu Kau adalah rinduku yang tergerai Namun katamu adalah sebatas sayu Saat bayu malam rayu pada kelompok layu Seperti itukah ambigumu menafsirkanku Kau kekasihku yang berdalil Suatu ketika kau berfatwa penuh sesal Tersebab waktu adalah rinduku Yang telah kau hempas di titian kelabu Lantaran demi mahligai sederhana Kau melantarkanku seperti pengemis Lantas lugu nan rona senyum manismu Membinasakanku di ujung malapetaka distrik perangkai sepi . . Memulai yang ku pilih Bukan mencari dalih Kucerca langkahku Ku hianati lafazku Menolak nya perlahan Durhaka kah Tak ikuti pilihan Apa bersalah Lihatlah disini anakmu Tertatih menjalani dunia Merangkak dikehidupan Terbalik menafkahkan Terlelap di kelelahan Kutak ingin di caci impian Tak ingin dimaki angan Tak mau dibudaki uangterpuruk diigauan Dan menikmati keringat terbuang Haruskah egomu dulu Haruskah kemauanmu saja Pentingkah kasta Aku disini tersiksa Memikirkan katamu Tak bisa hentikan sejenak Biarkan saja Bila waktunya kelak Ku pun tak mengelak Akan kuterima semua Bukan tak mendengarkan Bukannya tak mau patuhbukannya tak ingin sayang Lihatlah perlahan Anakmu di tindas dan diacuh Aku impikan anak dari pahlawan Yang membawa bekal baka untuk dunia Menjadikan seni indah dari sampah Menghancurkan tembok pembatas Agar para gelandangan melampaui ketidakmampuan Aku ingin menyentuh Walau hanya sekadar kaki Bukan kaki sebagai kaki Melainkan kaki sebagai tingkatannya Memang aku tak setingkat Tapi aku tetap bersajak tentang makna Kepada fajar aku memohon Untuk menghadirkan anaknya Demi dunia yang telah jatuh ke dalam bayang Agar diterangi oleh akhlaknya Singaraja, Mei tintabuta Mawar.. Sekuntum bunga mekar indah berseri Harummu semerbak embun pagi Menyejukkan meski harus tersakiti Pedih tertusuk duriMawar Sekuntum bunga istana Yang tumbuh dalam taman raja Dihiasi emas dan permata Di sebalik tirai kaca Akulah sikumbang jalang Hanya bisa Melihat dan menatap di kejauhan Tak mampu kudekap dan memetik nya Apalagi membawa ke pangkuanku Menyalakan pelita harap di tengah deru jalan raya. Menadahkan tangan pada sebarisan kendaraan yang lalu lalang, melesakkan panah mimpi ke tengah jantung kota ini. Kita masih harus turun ke jalanan. Menepiskan gerimis sekalipun ia menjelma badai. Menerobos hujan, walau ia nanar membekukan sejuta kesempatan. Di pagari garis suratan yang membiru malamkan segala kehidupan pinggiran. Mata-mata yang nyalang tak lagi peduli malam atau pun siang. Kita masih saja berhimpitan dalam gerbong-gerbong kelas ekonomi. Atau berjejeran menyenandungkan serenade anak jalanan di sepanjang trotoar kehidupan. Dan mungkin masih mengiris sebentuk tangis di bawah jembatan yang ditinggalkan. Kita masih harus turun ke jalanan. Mengkiblatkan wajah pada ruang-ruang pengap di sudut peradaban. Mengerotiskan tarian-tarian permisif atas segala kesopanan, dari bar ke bar. Sebagian juga kerap berbuka paha menjanjikan keriuhan surga. Sementara seniman-seniman penabuh genderang kaleng masih merapalkan nyanyian kemarin. Di setiap perempatan lampu merah, mata-mata tak berdosa yang mulutnya beraroma lem kimia, berlarian mengitari jalan menyongsong mobil sedan seorang anggota dewan. Kita masih harus turun ke jalanan. Menggelar baliho, pamflet dan ratusan selebaran. Sibuk mengkritisi penguasa yang telah kita pilih tempo hari. Menghujat kemelaratan yang masih setia bergelayut manja di leher kita. Atau sekadar berebut bantuan beberapa liter beras untuk makan. Kita masih memetakan arah perjalanan panjang ini, masing-masing bersaing dalam kiprah tak kenal kompromi. Kau bisa saja leluasa menjual anak-anakmu, atau menggadaikan harga dirimu. Pun mungkin aku bisa saja sejenak menjelma kanibal pemangsa sesama. Kita masih harus turun ke jalanan. Menyalakan pelita harap di tengah deru jalan raya. Mensiasati nasib yang seakan enggan memihak kemiskinan. Masih bergerilya di belantara kota, yang menyamarkan berjuta wajah kita. Masih di bawah lampu jalanan, memberhalakan hasrat para bidadari panggilan. Tak mengapa jika mesti terlena pada sebotol air mineral di oplos alkohol dan cairan pembasmi nyamuk, atau mau teler dengan racikan obat batuk. Ini malam adalah sudah serba terserah, semua sah Atau kau mau menangis Seperti seorang remaja di ujung gang sana yang barusan diapeli pacarnya, dan kehilangan miliknya yang paling berharga. Atau dia, seperti pria separuh wanita yang kerap menyibukkan diri minta kesetaraan dan penerimaan yang selayaknya manusia. Kita masih harus turun ke jalanan. Menyaksikan anak-anak bumi ini yang tengah membuat sejarah mereka sendiri. Yang tak tersentuh tangan nyaman kelayakan hidup. Yang tak terjamah tangan bijaksana pendidikan. Mereka telah melampaui batas mampu kepapaan yang tak punya apa-apa. Tapi jalanan telah begitu baik pada mereka. Di sana bisa hidup, sekolah, makan, menjalin harapan, berteman, menjelma preman, di jalanan kita bebas berkembang biak, membuat anak dan beranak. Dan sesekali lampu merah berwarna serupa darah. Bila berjumpa denganmu Hatiku menantikan setiap waktunya Menantikan saat hanya ada kamu Sayang kau takkan bisa buatku Merasa jenuh dan bosan Karena mencintaimu Dahulu adalah sebuah perjuangan Sulit tuk dapat ku gapai Apa ini sebuah mimpi Kini kau kekasihku Yang menemani hatiku Kau semangatku Kau belahan jiwaku Rasa dengki cemburu... Amarah yang kembali bangkit Menerpa Bangsa Ini... Adakah kita didalamnya?? Salah siapa?? Mereka para provokator) muncul dan Meracuni Bagai serigala Berbulu domba Yang; Memicuh Amarah rasa dengki dan Menebarnya.. Mengalaskan Kebenaran Pada Kebencian, Sungguh Inikah yang kita inginkan? Inikah yang diinginkan-NYA Ada bahkan banyak yang tertindas Keadilan seahkan pergi Menjauh Ibaratkan Debu dan angin Ya.. Debu selalu tumbang oleh angin.. Salah siapa?? Salah siapa?? mungkin jawabannya kita harus Bercermin.. Apa yang kau mau Sudah cukup hati ini tersiksa. Apa salahku Apa benar, CINTA yang suci itu butuh pengorbanan Tapi kenapa Pernahkah kau menghargai CINT Aku Kau bahkan mengacuhkan ku tanpa sebab. Apa kau sadar, selama ini kau tak pernah sama sekali membuka hati Betapa besarnya CINT Aku padamu Tapi, kau tak pernah sedikitpun membuka hatimu untukku Jika ini yang terbaik, aku akan rela, Aku akan rela untuk melepasmu bersamanya. Selamat tinggal kasih... Biar semua ini aku rasakan dulu Sampai saatnya engkau mengerti Akan sebuah arti kesabaran Atas kedukaan slama ini Bukan memohon ku mau Aku hanya inginkan perdamaian hati Jangan buat aku mengeluh akan rasa Biarkan aku bahagia dengan cinta Kau tau aku tak kuasa Tapi kau buat ku harus selalu cerita duka Aku lelah jikalau aku ingatnya Aku akan pergi dan terbang bersama rasa ini Aku tak akan pula ingin kembali jika aku sudah lelah Tapi aku akan meningalkan jejak jejak cinta yang kau abaikan Biarkan aku melukiskan kesedihanku dengan rangkaian aksara yang kupunya untukmu Walau tak seindah syair sang legenda tapi ini adanya Aku percaya akan sebuah keajaiban Aku percaya akan sebuah ketulusan Aku percaya akan sebuah harapan Dan aku percaya akan kebahagiaan Aku mencintaimu tanpa alasan Aku menyayangimu karena ketulusan Aku ingin jadi orang yang kamu butuhkan Tapi bukan sebagai pelampiasan Aku menyimpan sebuah harapan Tapi bukan untuk di permainkan Aku menginginkan sebuah kepastian Tapi bukan sebuah kepalsuan Aku punya sebuah tujuan Tapi bukan hanya sekedar angan Aku punya sebuah impian Tapi bukan untuk di jatuhkan Cinta butuh pengorbanan, bukan keegoisan Cinta butuh kesetiaan, bukan pengkhianatan Cinta butuh kejujuran, bukan kebohongan Cinta datang membawa kebahagiaan, bukan kesedihan Aku tak bisa berbahasa seperti yang kumau ketika denganmu Aku hanya berbicara tanpa arah Dan terkadang, aku berkata bodoh hingga kau tertawa Aku suka melihatmu tertawa karena hal bodoh yang kuucapkan Aku tak bisa bertindak seperti yang otakku minta Aku hanya mengikuti apa yang membuatku bererak ketika bersamamu Aku tak bisa mengucapka kata' itu kepadamu Aku tak ingin kehilanganmu karena kalimat itu Aku bisa saja mengucapkan kalimat itu sekarang Hanya saja seperti ada segel Menutup rapat ketika ingin mengucapkannya Apakah aku pengecut? Tak bisa jujur padamu? Entahlah Aku hanya tak ingin kau pergi Dua batang sigaret jadi puntung Tapi hatiku semakin bingung Pesona wajah ayu nan lugu Dari suatu senja Yang tak kusengaja Begitu mengganggu, Kenapa hati ini rapuhdan mudah luluh .. Inikah fitnah .. Awal sebuah kegagalan .. Sekalipun rapuh, Sekalipun luluh Tetap kurengkuh, Dunia begitu kejam, Di saat semua orang berhak mendapatkan kebebasan. Kenapa masih ada orang-orang yang tak berdosa terisolasi dari kebebasan itu? Dunia begitu kejam, Di saat orang-orang berjuang menegakkan keadilan Sedang orang tersebut di hakimi dan di nyatakan bersalah, Bersalah akan apa? Dunia begitu kejam, Di saat semua orang berbondong-bondong Mendukung orang yang merampas hak milik orang lain Di katakan sebagai pahlawan, Pahlawan akan apa? Dunia begitu kejam, Di saat mereka mengadukan kasus korupsi pada pihak berwajib, Di sebut sebagai iblis? Iblis ataukah pahlawan? Pahlawan yang berusaha memperjuangkan hak-hak rakyat kecil. Indonesia ku... Negara yang terkenal akan sikap toleransi beragama yang sangat tinggi, Tapi kenapa masih ada orang iseng memekik tentang perbedaan agama? Dunia begitu kejam, Di saat orang-orang berjuang menegakkan keadilan Sedang orang tersebut di hakimi dan di nyatakan bersalah, bersalah akan apa? Negara yang menjunjung tinggi nilai demokrasi, Tapi kenapa banyak orang yang memanipulasi nilai demokrasi? Apakah nilai pancasila dan undang-undang tak berlaku lagi? Apakah hak-hak yang di serukan mereka begitu berhasil memerdekakan Negara kita sirna begitu saja? Menangislah sepuasnya Disaat bibir tak mampu berucap Berteriaklah sekerasnya Disaat kecewa menyeluti semua kata Karena pada saat itu air mata mu lah sebagai doa Dan teriak mu lah sebagai penuntun cerita Dikesunyian ini aku bernostalgia Jiwaku terbang Mengikuti kemana anganku Melayang Kembali ke jaman penuh kasih sayang, Dimana mereka masih di dunia Penuh manja dan cinta Ceritanya begitu indah Tak mewah tapi begitu Berharga Saat semua begitu sempurna dalam kesederhanaan Hidup rukun tanpa kemewahan Entah mengapa kalian selalu hadir disaat seperti ini Saat sendiri dan sepi Tersisih di keramaian bumi pertiwi Membawa sejuta kenangan indah ketika kecil Saat engkau menuntunku, ibu DAN engkau menjagaku ayah Mengarahkanku dan melindungiku Agar tak tersesat OH... betapa indah kasih sayng itu Terima kasih ayah Terima kasih ibu Sungguh kasih sayangmu Tak sebanding denganku Yang hanya berucap teima kasih dan doa Semoga kalian tenang disana RINDUUUU Tak pernah terfikirkan dalam benakku Semua terasa seperti mimpi Mereka semua merasa lebih beruntung Dan merasa lebih diatas Padahal aku dan mereka itu sama hanya saja berasal dari gen yang berbeda Pernahkah terfikirkan olehmu Bagaimana rasanya berada dan menjadi aku Tak ada satupun yang mungkin pernah berfikir seperti itu Mereka mana akan peduli dengan azzam orang lain Yang dipenuhi dengan tetesan keringat dan airmata untuk berjuang agar dapat menjadi seperti mereka Sungguh miris rasanya hidup seperti itu tak pernah ada yang peduli dengan asa yang seperti itu akankah ada yang akan ingin dan mau mengerti mau membantu mereka Semua waktu Yang akan menjawab karena hidup adalah pilihan yang harus dipilih oleh yang terpilih,,, untukmu yang berkecil hati jangan merasa sendiri ada aku disini yang akan selalu ada untukmu Air mata yang selalu ku ingat Mengisi kekosongan hatiku Aku menba menghapus semuanya Tapi aku tak bisa menghapusnya Kau sudah menjadi segalanya bagiku Aku tak bisa menyentuh dan mendengarkan mu Mungkin kah aku akan baik-baik saja Jika kau senang maka tersenyumlah Selamat tinggal kesedihan dan sakit hatiku Selamat tinggal cintaku Semakin ku ba melupakanmu Semakin pula ku merindukanmu Sepertinya aku tidak akan pernah melihatmu lagi Telah banyak air mata yang keluar dari mataku Perasaan kesepian yang akan membalut jiwaku Air mataku terus mengalir deras Hatiku sudah tau semua akan terjadi Namun hatiku menba menyembunyikannya Kau adalah bagian dari kepingan hatiku yang tersisah Aku kembali pada malam-malam terang. Beranjak dari ufuk timur kelamsang permaisuri malam merauni langit. Sinarnya terpantul di mata serigala hutan. Cumulus dan cirrus gelap mengiringnya. Tangkai-tangkai Colorado Columbina berdansa, di bawah langit malam terbias benderang bulan, menebar aroma malam-malam kenangan. Angin mengangkatnya terbang, lalu menjatuhkannya pada satu memoar. Tentang seorang bocah dengan kerling di matanya, duduk di bangku perpustakaan tua, bersama buku-buku using dari almari, dan gadis kecil yang memantulkan cahaya purnama dari matanya duduk di sampingnya. Aku berbaring di atas rerumputan basah yang melambai riang di bawah sinar terang. Sesekali embun malam menampar-nampar wajahku. Bukit-bukit meniupkan kenangan ke jalan raya, kenangan tentang gadis periang yang mengabariku tentang satu cinta di suatu senja. Bulan menutup diri di pucuk kering Flamboyan. Cahayanya mengintip ke dalam ruang kosong terkunci. Dulu peluh seorang bocah pernah jatuh ke lantainya, saat kegugupan habis menelan jiwanya. Angin luar saja enggan mengusapnya, ketika daun kering jatuh dari rantingnya, hingga cinta dari mata seorang gadis meyakinkannya. Aku kembali pada malam-malam terang. Cukuplah kenangan itu mencemooh dan menjilat pucat pasi wajahku. Dan biarkan udara malam jadi penafsir kata demi kata pada kertas-kertas lusuh dengan tetes tinta hitam. Hingga pujian terucap pada sajakputih yang abadi.Sungailiat, Akhir Oktober Cukuplah kenangan itu mencemooh dan menjilat pucat pasi wajahku Biarkan udara malam jadi penafsir kata demi kata Pada kertas-kertas lusuh dengan tetes tinta hitam Aku tidak semutlak keberadaan Tuhan Karena aku memper Tuhan-Nya dalam ilmu agama Aku tidak serumit aljabar dan logaritma Karena aku meyakini dan merombaknya Aku tidak sepasti unsur dan senyawa Sebab aku ragu saat merasanya Aku tidak serinci geenetika dan DNA Sebab aku adlah jadinya Aku adalah filsafat Aku adalah peribahasa Aku adalah kata mutiara Aku adalah ilmu Aku adalah rumus Aku adalah moralKurasa Aku bukan kesalahan Aku bukan ketidakpastian Aku bukan kata kotor Aku bukan kebodohan Aku bukan kebebasan Aku bukan tak beradab Meski memang, Apa lacur Akupun tak rela mengakuSebenarnyaAkuAkuAku Arang hitam di salju putih Aku rindu menabur benih biji-bijian pada lubang-lubang tanah gembur. Berk tanam palawija bisa sangat menghibur." Begitulah bapak bertutur. Lihatlah, kala itu kedua tanganku belajar untuk selalu sigap. Kanan memilah bulir-bulir benih. Jemari kiri menangkup semangkuk bebijian dengan mengabaikan rasa letih. Aku terkesiap, tongkat sakti' bapak seolah berderảp. Laksana pijakan kaki serdadu siap tempur. Gagah berani walau siap hancur. Dan kedua kakiku terseret. Semampu raga agar tak jadi lelet. Demi mengejar langkah dan derap tongkat pelubang tanah milik bapak. Namun semakin kukejar, sosok bapak semakin jauh. Ah, sungguh gagah lelaki berumur itu," desisku. Merdeka bukanlah Tangisan anak-anak miskin Yang berebut sandang dan pangan Karena yang kaya tidak peduli Penguasa kehilangan nurani Merdeka adalah Belajar mengenal diri sendiri belajar sepanjang hari Nurani untaian simpati Merdeka bukanlahKebodohan Anak-anak bangsa Karena pendidikan tidak merata Merdeka adalah Guru-guru yang bersahaja Di otaknya tak bergelut angka-angka Mengejar sertifikasi Guru yang bekerja dengan cinta Membangun budi pekerti para siswa Merdeka bukanlah Tangisan sarjana-sarjana yang Sulit cari kerja Karena ilmunya hanya di catatan belaka Merdeka adalah Sarjana yang jumawa Membangun kerja untuk bangsa Kreatif luarbiasa Bekerja sepenuh hati Berpeluh menempa diri Berkarir berkompetisi Merdeka bukanlah Politisi yang berebut suara Menebar jaji janji palsu Mengincar kursi- kursi “mulia”Merdeka adalah Demokrasi yang terbuka Memilih pemimpin yang amanahmembangun bangsa makmur sentosa Merdeka bukanlah rakyat yang berteriak Sulit cari kerja Kami lapar Makanan tak terbeli Merdeka adalah pemimpin yang berdedikasibekerja menyelamatkan ekonomimengurus rakyat sepenuh hati Merdeka bukanlah Ekspor babu Dengan dalih devisa Merdeka itu pemuda yang berguna Jiwa yang berharga Jiwa yang dinamis dan berbudi pekerti luhur. Kita bangsa indonesia Yang pernah bergelar macan asia Bertekuk ambruk pecundang dunia Kita bangsa Indonesia Yang di darat laut dan udaranya Dipenuhi harta tetapi miskin dan papa Kemakmuran menjadi milik segelintir penguasa. Kita bangsa Indonesia rakyat yang suka dengan karya Kita tak perlu terhina Burung-burung tak lagi berkicau mengalunkan nada indahnya Pelangi taklagi menampakkan warnanya Matahari taklagi menghangatkan jiwa ini Hingga tanduslah tanah tempat ku berpijak Pisau ini.. pisau ini Tlah menjadi saksi bisu Darah yg mengalir tlah terlepas tubuhku Goresan luka sulitlah tuk menutup Ya Inilah aku Ini aku Telah dibuangnya jatuh ke dasar lautan Sulitku tuk capai permukaan Sunyi sepi tak bersuara Buat apalagi ku berucap Jika tak ada lagi yang mendengar Buat apalagi ku berbuat Jika tiada lagi yang rasakan Sebentuk hati yang dulu hidup di jiwa ini Tlah menjadi puing-puing berserakan Tak lagi dapat ku pahat kembali Tak lagi hidup kembali Gelap malam penuh kesunyian Membukakan pintu-pintu ilusi Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa Saat perjalanan adalah perasaan Hati gelisah menjadi tumpuan Perlahan-lahan rasio menjauh Akalpun pergi tanpa berpesan Saat kusadari semuanya Aku terbujur di negeri khayalan Berharap akan fatamorgana Ketika kamu disampingku, Aku selalu merasa tenang.. Tanpa kamu,  aku merasa hidup ini hampa.. Dan kamu tahu? Aku disini merindukanmu Dan selalu memikirkanmu.. Apakah kamu juga melakukan hal yang sama? Apakah kamu juga selalu merindukanku? Jika iya, maka kembalilah padaku Kembalilah ke dalam pelukan ku Kembalilah bersamaku untuk menghabiskan waktu yang berharga ini Aku selalu menunggumu di sini Seperti air yang tak pernah mengalir Begitulah Cintaku padamu Karena malam ini, Aku Berharap kamu disini, di sampingku Menemaniku sampai matahari kehabisan energi untuk memancarkan cahayanya.. Kembalilah Kasihku.. Kini Ku T'lah Pergi Dan Cinta Ku Tertiggal Di Sana.... Namun Tulus Cinta Nya Mengingat Kan Aku Pada Nya..... Jauh Darimu Membuat Ku Menangis""Dekat Dengan Mu Membuat Ku Bhgia.... Tiada Kesempurnan Di Hari Hari Ku... Melainkan Berada Di Dekat Mu/Mencintaimu........ Emang Jarak Bukan Suatu Penghalang Bagi Insan Yg Saling Mencintai.... Tapi Bagi Ku Jarak Merupakan Penyebab Hancur Nya Dalam Percintaan.... Maka Dari Itu Ku Ingin Segera Pulang...... Ku Ingin Mengatakan:Tiada Kebahagiaan Dalam Hidup Ku Melainkan Berada Di Dekat Mu......... Biar waktu berlalu Biar yang terlihat hanya jejak-jejak kaki yang mulai memudar Asal tak melihat kebelakang Membiarkan senyum dibibir kian merekah Meski berat rasanya hati merelakan Namun kini ku belajar Agar tak menyebut namamu dengan getar rasa Agar tak mengingat kenangan manis yg sempat terukir Karena ku tahu hati ini berhak bahagia Meski tanpa tatapan lembut Tanpa dekapan hangat yg dulu menenangkanku Namun senyummu lah yg menyadarkanku Kau tak memerlukan diri ini untuk melengkapimu lagi Aku tak akan pernah ada disaat sedihmu Aku tak akan datang disaat bahagiamu Tak akan pernah hadir kembali di hidupmu Disaat kau membutuhkan uluran tangan dan penyemangat yg mampu membuatmu berdiri tegar kembali Aku tak akan pernah ada lagi untukmu Karena raga ini terlalu lelah untuk menahan rasa kecewa dengan semua egomu Walaupun rasa sayang ini memasak ku untuk tetap bersamamu Hati ini pun tak mampu untuk meninggalkanmu Ku ba sekuat hatiku untuk tak kembali lagi kepada hati yang telah menghianati kepercayaan ini Biarkan ku pergi membawa sejuta mimpi tak berarti Biarlah ku hilang untuk melepas semua kepedihan Biarlah ku pendam rasa ini hingga tak ku temukan lagi alasan untuk bertahan dihati yang tak pernah menganggapku ada Selamat tinggal cinta Ijinkan aku mengagumimu Memberikan ruang hatimu untukku Walau sebatas hayalku padamu Namun ku bahagia di sisimu Ijinkan aku mengagumimu Memberikan secerca harapan untukmu Menggoreskan pena-pena cinta di hatimu Melukiskan kesempurnaan cintaku padamu Ijinkan aku mengagumimu Melantunkan ayat-ayat cinta untukmu Menasbihkan butir-butir rinduku padamu Agar kau tahu kesungguhanku Ku tak berharap lebih darimu Hanya sempatku untukmu Berikanlah aku ruang waktumu Untuk selalu bersamamu Dan harapku padamu selalu Moga kau mengerti akan aku Walau hanya sebatas di mimpiku Ijinkan aku mengagumimu... Dibawah terik surya Di Sisi Jalan raya Terlihat tua bangka Duduk lemah, tak berdaya Bersandang Lusuh nan kusam Berwajah peluh nan muram Berbadan kurus tak terurus Tersiksa jiwa raga "Diriku seorang pemalas" Katanya Mimpi Mimpiku telah kandas" Sesalnya Karna waktu di masa mudanya Hancur, Terbuang Sia Sia "Ku menyesal pada akhirnya" Mau tak mau, harus kuterima kenyataannya" Kini ku hanya orang terbuang" Yang hanya bisa menanti harap Dari orang yang ikhlas semata Dulu, masih ku ingat pelukanmu Dulu, masih ku ingat belaianmu Dulu, masih ku ingat nasihatmu Opong tersayang sekarang ku tak bisa merasakan itu Meski secara tidak langsung kasih sayang mu masih tercurah di sana Ku tahu betapa besar pengorbananmu pada kami Betapa besar rasa sakit yang kau tahan Sesungguhnya aku pun ingin merintih Karena kehilangan muCepat Sangat cepat semuanya berlalu Tapi ehm Ku sudah mengiklhaskan mu Ku tahu itu yang terbaik untukmu opungku Oh Ayah... Setiap hari kau bersusah payah Untuk menghidupi keluarga mencari nafkah Tapi engkau tak pernah menyerah Sebagai pemimpin seisi rumah Terik matahari kau lalui dengan wajah cerah Hujan pun kau lalui dengan hati ramah Tetapi semua itu takdir dari Yang Maha Pemurah Untuk mendapatkan rizki yang halal dan barakah Oh Ayah... Kulihat kau tak pernah marah Walau anakmu sering membuat ulah Kau selalu menasehati dengan hati tercurah Agar aku tak salah langkah Ia memekik sendiri dalam sepi Diapiti dua bidadari yang berhias rapi Hancur luluh, remuk hati menepi Logika tak kembali memberi pilihan yang berarti Antara yang satu dan yang satu lagi Sulit menerka yang akan diambil hati Beribu kali dipikirkan oleh nurani Masih saja kalah, pupus tak berarti Haruskah ditinggal semua? Haruskah dicerai keduanya? Dan, apakah ini pilihannya kini? Ah. akal sehat masih membeku, belum memberi jawaban pasti///dilema/CRvoice Aku anak pedalaman Aku punya kemampuan Tapi untuk belajar saja aku kesusahan Tak ada sarana yang memungkinkan Aku anak pedalaman Untuk kalian Yang mengaku orang besaran Coba hargai arti pendidikan Aku anak pedalaman Jerit ku ingin seperti kalian Hidup dengan serba kemewahan Bersekolah di tempat menyejukan Berbangku bahkan ber-AC Tapi lihat aku bahkan kami Seorang anak pedalaman bertaruh nyawa Demi sebuah pendidikan dan kepintaran Jeritku ingin sekali Membuat kalian peka membuat kalian sadar Sadar sadar kalian sudah hidup enak Jangan sampai kalian sia sia kan Dengar dengarlah jertit kamiJERIT ANAK PEDALAMAN Bermacam suku, bahasa, dan agama Injak tanah bumi persada Melintang dari Sumatera hingga Papua Semua ada di Indonesia Hanya di tanah perbedaan ini Bermacam hari raya ada Dari Idul Adha sampai tahun baru saka Semuanya ada Lihatlah di sana Masjid dan gereja Tegak mematung berhadapan Tanpa ada yang dipersalahkan Rintik-rintik toleransi Jatuh di tanah perbedaan ini Terserap oleh akar-akar beda Menuju batang yang sama Tanah perbedaan NKRI Kehidupan penuh dengan toleransi Berdiri menancap di negeri ini Selalu bergerak di kehidupan sehari-hari Angin utara menyapa Berbagai suku bangsa, bahasa, agama Tapi ingatlah Berbeda-beda tapi tetap satu jua Hanya di sini Kau dengar seribu bahasa berbeda Tetapi tetap bahasa Indonesia ini Bahasa persatuan kita Siapakah Indonesia Aku yang Sunda Kau yang Jawa Ataukah mereka yang madura Aku bukanlah Indonesia Kau bukanlah Indonesia Mereka juga bukanlah Indonesia Lalu siapa Kita adalah Indonesia Bandung, Desember Oh... Matematika Kau tak sekedar angka-angka, yang berderet dalam aritmetika Kau selalu memakai logika, sebagai peraduanya Oh... Matematika Aku sudah lama mengenalmu Tetapi aku sulit memahamimu Meski fikiranku tetap mengacu Hanya saja aku sedikit meragu Oh... Matematika Aksaramu terkenal dimana-mana Tanpa batasan ruang dan waktu Tersebar seluruh jagat raya Membentang luas tanpa buntu Oh... Matematika Inginku bercumbu rayu memakai teori-teori Mu Inginku memeluk fungsi Mu Memakai rumus-rumus Mu Yang rumit Tapi menyatu Aku,, Hanya ego dan angkuh, tak mau kalah, tak mau rendah, tak mau kurang, tak puas dengan apa yang ada Dikiraku, aku terbuat dari rajutan emas Terlintas sesekali angan, serupa api ditiup padam Aku ini binatang liar dari kumpulan hewan cerdik bertutur kata, dan kau tidak mengenalku sama sekali tidak Karena aku pandai bersembunyi dalam selimut jasad Hanya aku mengenalku, tidak sekalian engkau karena aku adalah AKU Ibu... Wanita kebanggaanku Bunga dalam hidupku Mentari dalam jiwaku Ibu... Wanita yang bertaruh sekalipun dengan nyawa Agar aku dapat melihat dunia ini Ia selalu menghiasi hidupku dengan kasih sayang Ia selalu melengkapiku dengan senyuman indah Bahkan Ia pun mengharumkan seluruh hidupku yang penuh bau .. Bau akan kata-kata ku yang kasar Bau akan kelakuan burukku Dan bau akan sikapku yang telah mengundang air matanya Ia mengharumkan semua itu dengan hati yang sabar, hati yang lembut, dan hati yang dipenuhi sinar ketulusan... Ia rela berkekurangan Asalkan hidupku berkecukupan Ia pun rela diterkam penderitaan Asalkan hidupku jauh dari sayatan kepahitan hidup Tak pernah Ia bosan mencurahkan berjuta nasehat Dari Ibuaku belajar mencintai kesederhanaan Dari Ibu aku juga belajar agar menjadi wanita hebat Ibu... Kasih sayangmu akan selalu menyelimutiku Nasehatmu akan selalu menjadi penyejukku Terimakasih Ibu... Bawa aku selalu dalam doa tulusmu... Aku mencintaimu, Ibu .. Hujan....... Kau selalu datang di saat yang tepat Datang pada saat hatiku ini sedang panas Akan kegalauan ku saat ini Hujan malam memang k Untuk menenangkan pikiran dan jiwaku yang lelah Akan hari yang berat yang baru saja kulalui Untuk melanjutkan kembali aktivitas untuk esok hari Hujan malam...... Adalah salah satu rezeki tuhan yang maha esa Untuk seluruh umat manusia Terutama yang sedang kacau pikiran dan jiwanya Tetapi dibalik hujan malam Menyimpan banyak kenangan indah dan buruk Karena di setiap tetes air hujan yang jatuh Menyimpan banyak memory yang tidak sempat kita ingat Andai cinta itu mudah, Tak perlu banyak kata ku ungkap Tak butuh banyak waktu ku sia Andai cinta itu mudah, Cleopatra tak musti mati, Julliet tak harus bunuh diri. Andai cinta itu mudah, Tak perlu air mata terumbar Tak harus tinggalkan bahagia. Sayang.. Cinta itu tak mudah. Dia sederhana namun rumit, Dia tak ada namun terasa. Andai cinta itu mudah? Bias ini berhias olehmu, Hariku penuh lukisan memulir raga. Beningna bergilir cumbui rasa, Yang hidup dikuakkan tabir, Terpilah-pilah dalam nada seruling gembala senja... Rindu ini runcing, Hingga meninggi memuncak asa, Ruahnya bujurkan cakra, Dalam lingkaran-lingkaran cinta membara... Disenandung jiwa, Menggantungkan lintang terpekung, Menunggangkan rasa laksa busur panah, Warna bibir merekah sumrigah merengkahkan hati... Berhati-hati pada sasaran mata terpandang, Ciptai rindu temaram sebatas senja, Bintang malam terperangkap dilorong waktumu, Batas senja nan berganti kelam... Hati ini terpenjara olehmu, Bayang-bayang semu hadir dihadapku, Galaulah rasa ditelan batas senja, Perjuangan meningka asa... Harap libur dihari esok, Buat hati sekarat menjadi-jadi, Rinduku-rindumu tersiksa jarum-jarum waktu, Mengobati asa terbelenggu rindu, Tungguilah hadirku... Aku rindu secuil senyum darimuseperti kelopak mawar begitu harum Hinggap dipucuk-pucuk pembauanku, Terhantar dengus-dengus nafasmu... Mirah delima berhias dikemerekahan bibirmu Indah langit bila aku mengecap rasa. Para bintang malampun merasa malu, Akan keindahan nan kamu miliki... Aku rindu pancaran matamu, Beri keteduhan rasa, Aku rindu belaianmu, Jemarimu indah kulitmu seperti sutra, Begitu lembut... Aku rindu akan itu rindu, Hari penuh canda tawa, Aku rindui semua tentangmu.. Tatapan kedua bola matamu Sepertinya aku tak bisa membedakan Antara cinta dan tatapmu yang biasa Kini ku bertanya penuh harapan Oh kawan mengapa kau?? Bersembunyi dari perasaan cintamu walau ku ketahui pada akhirnya kita menjadi sepasang kekasih Jangan pergi lagi sayang Jangan kurangi perasaan yang ada Terciptanya semua karena kita Sering lalui hari bersama Bahkan senja indah saksi Dari cinta kita yang suci Pernah saat kita tak sejalan Bagai arus laut yang tak bertemu diantara kedua daratan Tapi cinta saat ini adalah jembatan kita Tak ada satu pun yang dapat memisahkannya Walau tak ada sepatah kata pun di dunia Kita tetap satu Tak usah kata penuh hiasan Cukup kalau ada hati “mencintaimu” Kejarlah cita-cita kita berdua Tak usah senyuman yang dibuat-buat Cukup kalau ada rasa “saling memiliki” Kita bangun jalan masa depan Berikan bagiku seluruh diriku yang mengangis Dari kala aku hanya kecil Dan mata yang masih hanya hampa Bukankah manusia hanya air mata Dan debu di tubuh rupa yang mengotori? Bukankah manusia hanya air mata Dan nafsu di kandung raga yang menghabisi? Wahai Tuhan Pada-Mu kuserahkan Aku hanya tulang dan badan Telah kukarungi rumput yang tumbuh dalam hatiku Dan kuberikan pada tubuhku yang kuperkuda Enyahlah aku dan betapa hanya diri-Mu Enyahlah aku dan betapa Engkau perkasa Jakarta, Waktu selalu menjadi rahasia Tuhan, Bahkan terkadang, selalu menjadi rahasia kepedihan . Rahasia yang amat memilukan . Itulah, rahasia perpisahan . Sudah cukup lama kita bersama . Sudah cukup lama kita bercanda . Sudah cukup lama kita bernostalgia . Dan sudah cukup lama kita tahu . Tahu pada isi hati masing-masing . Aku mencintai mu, dan kamu mencintaiku . Tetapi, waktu lama itu tak pernah membuat kita bersatu . Bersatu dalam satu kata yang membuat kita bahagia . Mungkin, ini bukan waktu untuk kita . Waktu untuk kita bisa bersatu . Masih ada banyak waktu untuk kita . Waktu untuk kita bisa bersatu . Hingga akhirnya . Rahasia perpisahan itu datang . Kau harus pergi . Meninggalkan aku seorang diri . Mata yang menatap sendu melihat punggung kepergianmu . Air mata yang bergerumul pilu melepas elok wajahmu . Tangan yang melambai lemah mengucapkan salam bisu . Dan bibir pucat yang berbisik pelan mengucapkan aku mencintai mu . Aku tergugu menahan kaki yang melemas . Aku tergugu menahan bibir yang terus bergetar . Aku tergugu menahan tangan yang terus meronta ingin memelukmu . Dan aku tergugu, menahan hati yang terus meloncat ingin mengikuti mu . Aku akan menunggu mu . Menunggu waktu dimana kita bisa bersatu . Dan cepatlah pulang . Cepat sembuhkan semua keterguguan ku . Ayo Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji Aku sudah cukup lama dengan bicaramu dipanggang diatas apimu, digarami lautmu Dari mulai tgl. Agustus Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu Aku sekarang api aku sekarang laut Bung Karno Kau dan aku satu zat satu urat Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak berlabuh Aku hanyalah anak bodoh yang tak perna sekolah Yang hanya sekedar ingin membuat prosa Apakah itu suatu hal yang teramat salah Bila sajak puisi syairku tak perna mengandung maknah.... Beribu maaf jika terselip kesalahan berulang kali Atau terdapat kesilapan dalam tiap bait puisi Memang inilah diriku yang tak pandai merangkai kata Yang akan tetap terus belajar menfasehkan nya... Mungkin aku memang bukanlah sang pujangga Yang begitu mahir dalam setiap mewarnai kata Mungkin diri ini hanyalah sebatas sang pendosa Terlalu munafik jika mengaku sebagai dewa sastra... Yang bisa kupersembahkan hanya sebatas kalimat hampa Rangkaian kata-kata bersajak buruk rupa Semburat tak beraturan yang bisa kucipta Sekian dan terimakasih salam pena. Saat malam kita bertemu Ketika aku tengah jenuh Walaupun saat itu gelap penuh, Entah mengapa aku bisa melihatmu. Sajak kini tengah kutulis Tulisan kini kutelusuri Entah bagaimana caranya ini semua bisa terjadi Yang pasti rasa suka ini kian menjadi-jadi. Ingin aku melupakannya namun tak bisa, Ingin menghapusnya namun berbalik suka. Benci namun mengapa kusuka? Apa ini yg namanya cinta? Terpuruk sendiri tanpa ceria tawa Semua menghilang secepat itu Saat membutuhkan kasih sayang Tak terlihat wajah seseorang yang ku cari.. Inilah dunia tina.. Dunia tina yang penuh kesendirian Akhir penutup bulan akhir kebahagiaan Tina tidak merasakan apa-apa.. Tina ingin membuka lembaran baru Yang akan mengisi dunia dengan ceria Hatiku selau bertanya Akankah tina dapat kembali tersenyum..? ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Emak Putriku hilang semalam; Terbawa sinar purnama Di sambut malam gulita Dan terbengkalai di sudut nestapa Hatinya Buta, Tuli, Tak ada sepucuk sinar menuntunnya Terbawa Gemulung deruh ombak Terseret tanpa alas menginjak seribu karang berduri Emak Putriku Mati semalam; Selepas Sembahyang Larut dalam pemujaan Di atas sajadah Sebagai mimbar pementasan Emak Putriku Hancur Semalam; Jiwanya terkoyak-tercabik-pekik bersimbah darah anarki Emak Putriku habis semalam; Cintanya hilang Di seruput dusta Bermetamorfosa ganda antara Benci-Cinta Emak Emak Emak Putriku Lenyap Tak Tenang; Di Gerayangi dusta Bertanya Mengapa? Bertanya Dimana? Sabda Agung Yang Menghujam Kalbu Sebagai landasan hati Sebagai Penuntun haerarki Yang Bertahta Jaya Di Saat Hening Gelapnya Malam Damai Sejuknya Pagi Dan Semilirnya Sore Hari Emak Dia Terus Menanti Berteriak Tercekat Sampai Di Mahsyar Dia Menemukan Kuasa Illahi. Saat pagi datang... Ketika ku dengar kicau burung yang indah Dan matahari pun telah tampak menyinari alam raya Telah membuat jiwa ini menjadi tentram dan pikiran pun menjadi terang Tanpa matahari pagi ini bumi akan gelap Tanpa matahari juga bumi ini pasti akan membeku Wahai matahari... Sinarmu memberikan semangat untuk hidupku Matahari... Sungguh aku mengagumimu Karena hadirnya dirimu Adalah bukti kehebatan dari Tuhan ku Memang tidak ada yang dapat menandingi kehebat-Nya Aku ingin sepertimu wahai matahari Bentukmu nan bulat begitu sempurna Seperti sinarmu yang kau berikan secara total kepada kami Wahai matahari... Jadilah penyempurna sujudku untuk-Nya Aku sangat membutuhkanmu untuk selalu berada disisi ku... Aku pernah mencariLelah... Hingga letih mendekapku Sejalan hati yang sepi Merajuk impiannya Melintasi awan. dalam rengkuhannya Aku tiada lagi berfantasi Inilah jiwaku Bukan raga yang menyapamu Lihat dan jamahlah Aku telah mati Merelakan hembusan nafas abadi Sekian detik aku bersamamu Saat itu juga pergi melepasku Lantas buat apa aku menunggu..? Jika kau rindu.. Panggilah aku di malam mu Saat gelap merasuki kesunyian Karena aku adalah jantungmu Kau takkan bisa lagi memelukku Namun aku janjikan atasmu Jiwaku ini milikkmu abadi Bukan secuil tanah yang menjelma raga Mengerti lah aku bukan mimpimu Aku adalah hatimu Menyinari jalan saat gelapmumenjadi tongkat saat bimbang Menjadi sandaranmu saat kau letih Akan aku bisikkan untaian syair Menyejukkan langkahmu Menjadi tumbal atas senyummu Kenanglah aku Saat hatimu merasa sepi Ingatlah aku Saat jiwamu letih akan duniawi Di dasar relung jiwa merana Melantun nyanyian tanpa kata Riuh melantun menghasut Sukma Sesatkan jiwa, menyiksa raga Lirih jerit hati kian menjadi Seakan membawa diri menuju titik mati Seperti sendiri dalam dunia yg sunyi Kini hanya ada setitik nafas yg kian terhenti Seperti malam, yg sedang menunggu datang pagi. Aku terdiamterdiam dikegelapanentah apa yang harus kulakukan lagikepada siapa lagi aku curahkan isi hati inikepada siapa lagi aku mengadu Sesulit inikah hidupkusesulit inikah percintaankuikhlaskah aku dengannyadengannya yang bukan impian hatiku Tertingal hanya kepadamu aku mengadu oh tuhanbantu hatikubantu hambamu iniiklaskan hati hambamu ini oh tuhanterangkan hati hambamu inipada satu tujuan yaituridhomu oh ya Tuhanamin... Ketidakpastian dalam penantian Usai sudah pengharapan Meradang, merana menerjang Terpekuk dalam haru biru kehidupan Terbelenggu kesan kecewa Tertatih dalam sendu pilu Terjatuh diantara impian dan harapan Terbaring, sembari sunyi berbisik Masa lalu yang kelam Melukiskan kenangan indah Kini pun suram Menjadi sebuah dilema Termenung dalam nestapa Mengarungi samudra derita Terhempas ombak nan jauh disana Terlena, terluka dalam perantauan Serpihan luka menggores lara Membekas dalam dada Rapuh tak berdaya Terpisah, teiring balutan luka lara Kepakan sayap sayap kecil mu Lupakan sejenak duka lara mu Meski perih membelenggu Sambutlah hari indah untuk mu Satu masa kan berubah Menuntun langkah kita Ke tempat yang terindah Dimana tiada lagi derai air mata Tersenyum lah duhai melati kecil Tebarkan pesona kedamaian Serta mimpi yang mewangi Bahagia kelakkan menyertai Disini,,, telah tersimpan Banyak kisah yang gelisah Tetaplah terjaga untuk satu asa, Jangan pernah menyerah ini hari milik kita Kepakan sayap sayap mu Bias cakrawala mengiringi do'a do'a Di setiap detak langkah mu, Dan dengan cinta aku menumbuhkan rasa Dengan cinta aku membesarkan hati ini Cinta yang menangisiku Cinta pula yang melukaiku Aku hidup untuk cinta Cinta abadi yang kupersembahkan untuk cinta Aku bertahan dari setiap dilema Hanya untuk cinta yang rela memberiku harapan Begitu cinta mencintaiku Begitu pula aku memberi cinta untuk cinta Butuh perjuangan Kesetiaan dalam suka duka Ketulusan menjaga dalam jauh dan dekat Dan dengan cinta Aku membebaskan semua rasa Biarlah cinta mencari apa yang dicari Saat aku berdiri di sini Ia akan kembali untuk aku yang mencintainya Untukmu, cinta ini kubingkai Kujaga agar tiada jejas pada tiap sisinya Kuberikan api kecil sebagai penghangat Tak kuizinkan ragu menyelinap, mengendap Tak pula kuingin cinta ini menjadi rumit Hingganya hanya kuhias sederhana Sesedikit mungkin kuberikan rayuan Karena aku ingin engkau mendapat kenyataan bukanlah harapan Sebelumnya, semua ini adalah ketidakmungkinan Untukmu semua ini menjadi mungkin.. --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Menyatukan kerinduan ditengah ribuan prasangka Keyakinanku utuh terjaga Hingga waktu dan harapan Melolong dalam jerit kelukaan Setiaku Menopang tonggak tonggak cinta Takkan tergoyahkan badai menghantamAku... Rela menghunus angkara dalam panasnya darah Membelamu mahgligaiku Membenamkan jejak jejak kelukaanmu Dalam dekapan kasih tak terbanding Dan kuteriakan lantang Agar telinga dan mata mereka Mendengar melihat Kau dan aku menyatukan ikatan janji cinta Tak peduli Sekalipun mata telanjang mereka Menatap sinis Sekalipun mulut mereka mencibir sadis Takkan goyah kesetiaan dan ketulusan cintaku untukmu Akulah lelakimu By:Bayu ardiansyah--- Aku terdiam dalam sepimeremang wajahmu dalam pekat malamadakah satu sinar dalam gelap agar aku bisa melihat dengan jelas paras indahmu Menangis dalam pilumenangis dalam jeruji hati yang tak menentuharuskah aku terus terpaku dalam indahnya masa lalu Ku ba berbgai cara untuk melupakan bayang semunamun aku terus terpaku pada rasa yang begitu dalamcinta yang begitu kuat tertanamseakan sulit untuk aku rebahkan Tuhan... bantu aku untuk mengikhlaskan hatikumerelakan semua cerita yang telah berlalukini ku lihat dia bahagia bersama sang bungaaku pun ingin bahagia bersama sang pujanggaagar aku bisa setara bahagia seperti dirnya Putri Sayyidah R.A Twitter AMput Facebook Putri SayyidahFE Masih ingatkah akan canda yang lalu? Masih ingatkan akan tawa yang lalu? serasa hanyut oleh ombak nan biru. Buih buih kehangatan sikapmu turut menyurut akan berjalannya waktu. Haribaanmu seakan mengendur. Wahai kasih, Bukankah janji cinta yang terucap? Bahkan hanya sekedar melintas dalam ucapan. Luka kemarin lalu masih jelas dalam piluku. Mungkin dalam satu kata ataupun dua kata Lisan ini dengan tak sengaja menusuk kata Dengan tak sengaja aku meluka Maaf Jika lisan yang berkata kata Menusuk rasa Hati yang tertusuk oleh tajamnya kata Mungkin tak lekas sembuh Tapi akan ku usahakan untuk menyebuhkannya Mungkin kan ada rengan hati yang tertinggal Tapi aku ingin membuat hatimu berseri laga Maaf Terbentang tiada kasih Dalam tiada tersurat Ketulusan terpancar Bak mentari menyinari bumi Ibu…. Kau bagaikan mentari Yang menyinari bumi di siang hari Yang memberikan pencerahan dalam hidupku Ibu……Yang selalu menesehatiku jika ku salah Kau tempatku bersandar Merapikan sendi-sendi yang putus Ibu…. Kau tempatku mengadu Tempatku memadu kasih Dan tempatku bersirat Trimakasih atas pengorbananmu selama ini Yang telah mengandungku selama bulan Dan berjuang untuk melahirkanku Yang telah mengurusku hingga saat ini… Ku berdiri disini Menghadap tanganmu Yang selalu mengusap Dan menimbangku saat kecil Tanpa kusadari….. Batang usiaku yang kian bertambah Membuatku yang semakin dewasa Menyadari atas jerih payahmu Yang sudah melahirkanku Apapun yang kuberikan padamu Tak cukup dengan apa yang kau berikan kepada ku Walau segelimpah harta Tak cukup untuk membalasmu Hanya ucap demi ucap kakatakan Hanya kata demi kata ku bilang Maafkan ku yang tak pernah bisa membalas jasamu Trimakasih atas apa yang kau berikan kepadaku Masih terngiyang suara merdu itu Diantara detak jantung dan sunyinya lamunan malam Diantara kerinduan dan bujukan cinta Timbul tenggelam rasa duka dan cita Mengalir pada arus yang sama Sehingga sulit buatku untuk membedakannya Semerbak wangi terbawa ke angkasa Menghiasi cakrawala dan alam semesta Melengkapi indahnya langit hingga terwujud dalam sebuah Aurora Mengharap aku mampu menggapainya Menggapai nirwana yang tegak berdiri diatas pusara masa Terpaku aku berdiri diantara ilalang yang membentang Terasa hembusan angin sejuk merasuk jiwa Seolah berkata padaku dengan suara mesra Ya inilah angin surga Yang di hembuskan pada setiap manusia yang terluka dan berduka Sayang manusia tak mampu merasakannya Perih dan Getir menjadi halangan baginya Butuh sebuah kebesaran jiwa untuk merasakan Apa yang dinamakan Hembusan angin surga Berharap semuanya akan baik-baik saja Berharap bisa membuat hatiku bahagia Dan berharap kau hadir berikan kesejukan Tangisan yang muncul tiba-tiba Menorehkan kekecewaan yang ada Menyisahkan tanda tanya Tak tahu sampai kapan jawaban itu akan tiba Mengertikah.. dengan apa yang kini terjadi Gelap.... Hitam.... semu Semua menjadi kelabu tanpa warna yang cerah Mengarungi kesendirian Tawa seolah hilang dalam sekejab Kini berujung isap tangis Menanti keajaiban itu ada Semoga kebahagiaan datang secepatnya Bila batu tertetes air terus Maka akan berlubang dan pecah Bila cinta terpercik emosi terus Maka seharusnya akan pisah Bila memang sangat setia Maka bertengkar itu tak seharusnya Bila itu sayang tandanya Apakah itu landasan cinta Ketidak kan dalam hubungan itu Memang sangatlah perlu Tapi segala yang berlebihan itu Tidaklah baik untukmu Ku yakin dibalik semua itu Ada banyak yang menunggumu Yang rela menunggumu sampai kau tahu Bahwa cinta sejatinya itu kamu Kau bilang aku cinta di hati, Tiada pernah terganti oleh cinta lain, Selalu ada nama ku di setiap ruang hatimu, Bahkan kau janji akan setia untuk ku. Kata dan ungkapan tiada menjadi nyata, Seperti angin tak berwujut dan tak singgah, Kau abaikan aku dalam diam, Seakan aku tak pernah ada di hatimu, Janji indah hanya ada di bibir manismu. Entah apa membuat mu seperti ini, Mungkin aku memang tiada sempurna, Namun aku telah terlanjur cinta, Meski cinta ku tiada pernah kau sadari, Terabaikan bersama harapan semu. Bagaikan butiran debu Yang di hembuskan angin Lalu pergi menjauh Menghilang entah kemana Bagaikan istana pasir nan indah Yang di terpa oleh ombak Kem Udian hancur melebur Entah kemana perginya Begitulah dirimu dan cintamu Hilang,lenyap hampa dan sunyi Tiada kabar yang kunanti Di tengah keramaian Merindu? Ya aku memang merindu Rindu yang setengah sadar dari hidupku dan duniaku Berharap keajaiban akan membawamu kembali Bersamaku di jiwaku Di setiap hembusan nafasku Kangen? Ya ofurse.. Aku kangen saat kita bersama Berbagi canda dan tawa Suka dan duka kita lewati Rindu yang setengah sadar ini Membuat diriku tersiksa Menyesakan kalbu Karna sekarang aku harus.. Harus melewati hidup ini Tanpa dirimu bayangmu Tawamu senyum Mu. Dan ku terus berharap.. Suatu saat kan tiba masanya Kau kan kembali di hadapan ku Bersama selamanya.... I WISH YOU WERE here. Sudahlah...... Jangan di ratapi lagi Yang hilang ataupun tuk lama prpergikau merugi saat semua lenyaphanya sekejap bahagia yang terkecap Tak mudah memang lalui baanlupa bawa akal dan hati sumber kekuatan Semua terlupakan.. semua terabaikanhal terpenting untuk kembalipada sang maha pedulipemegang kendaliba kenali dia lebih dekat lagimaka pertolongan darinya takkan pernah pergi Everything what makes A trash accepted here I'm nothing without all my statuses And now I have nothing To make myself uld be accepted Without the rank, I feel so useless And now I try so hard And realized that I'm useless nowI'm ashamed my life because something that I don't have Now I go back to former Back to the zeroI feel empty and aloneI feel really sad Ketika hayal berbunga dalam hatibisikkan suaramu terdengar lembut lewat hembusan angin yang menerpamalam yang sunyi dan sepi aku sendirihanya memandangi langit yang kelam dan tak berbintangrembulan nampak tersenyum seperti kala senyummuseolah ingin mengatakan sepatah kata namun tak terucap Sayang... apakah engkau tahu betapa rindunya diri ini padamu rindu akan senyummurindu akan hangatnya pelukkan dan belaianmuaku mendambamu selaluhanya hembusan angin yang selalu menemani dalam penantian iniwalau kadang kubosan dan lelah mencintaimu kembalinamun keyakinan dan ketegaran tak mengubah segalanya. Jangan kau tanyakan lagi Seperti yang kau pinta dahulu Kini mentari enggan Sinarnya gelap tanpa terang Kini suaraku terdiam Biarkan delima ini menghilang Sejak kau hancurkan semua Saat itu aku berpikir kedepan Kini aku legah diperistiwa ini Melangkahkan kaki dengan leluasa Biarkan aku menjauh Hatiku sudah tertutup erat Enyahkan ingatanmu tentang aku Dan tak ada lagi cinta disini Usai sudah semua menjauh Saat redup di sepanjang koridor Kelelawarpun kembali terlelap Meringkuk hangat di dalam kelam Bbersama malam Potret di jendela yang tak berdaun itu Seakan mengerti apa yang terjadi Setelah malam berpusar dalam lonceng Bersama tengkorak yang terserak di bawahnya Potret di jendela yang tak berbingkai itu Seakan melihat apa yang tertulis di sisinya Lukisan darah yang terciprat tahun silam Lukisan tentang pembantaian massal Potret di jendela yang tak berkaca itu Menjadi korban dan saksi bisu Yang menatap nyalang Dan lepas terbang Potret itu berlumuran darah Tak sudi mengenang prahara Prahara saat sekujur tubuhnya digerayangi Didalam ruang kosong ini.. Aku terpojok tak berguna.. Buku-buku tersusun rapi melambaiku.. Jam dinding yang enggan tuk berhenti.. Seolah menertawakanku dengan rendah.. Potret mati yang menghiasi ruangku.. Menatapku seperti mengecam.. Aku terhakimi dalam hidupku.. Ku hanya bisa memandang kosong sudut ruangku yang sempit.. Gerakku terbatas tuk memberontak.. Detak jantung yang enggan tuk pelan.. Menjadikanku menapak tanpa arah.. Aku tak pernah tau seperti apa diriku.. Bergunakah aku dalam duniaku.. Aku seperti menjerit dalam bayangku.. Meratap hidup dalam tangisan.. Apakah kau pernah dengar jeritanku? Yang selalu ku selubungi dalam tawaku.. Apakah kau kan liat diriku, saatku terjatuh? Karena, tanganku hanya ingin kan kau menggenggamnya.. Aku memang jalang yang terbuang.. Tapi, aku punya tawa yang tersimpan untukmu.. Punya mimpi walau tertatih.. Punya angan walau tak dianggap.. Aku memang lemah dalam hidupku.. Aku takut berdiri jika hanya untuk terjatuh.. Jika tanpamu disampingku, dengan siapa aku bersandar.. Siapa yang kan menghampus tetesan air mataku? Jika kau enggan akan kehadiranku dalam hidupmu.. Tapi, aku tak ingin dipandang lemah di hidupmu.. Tak ingin mendpatkan kasih hanya dengan mengadah tangan lemahku.. Akan ku tutup jeritanku dalam senyumku.. Sehingga tak ada lagi tangisan yang kau lihat.. Dan takkan ada jiwa yang terjatuh.. by: Desy Nuraeni Rindu Itulah yg saat ini ku rasakan. Merindukan seseorangyang aku sendiri tidak tahu, siapa? Terdengar aneh memangtapi itulah yang saat ini kurasakan. Merindukan seseorang yang aku sendiri tidak tahu.Siapa? Seperti apa? Bagaimana dan anak mana? Kini hanya satu keyakinanku. Sosok rahasia itusuatu saat akan datang di hidupku. Memberi jawaban atas pertanyaan. Seraya mengobati kerinduan. Pegajahan, April Sulit kukira. semua terjadi begitu cepat. Apakah ini yg disebut takdir takdir serasa mengambil semua hidupku. Hidup yg didalamnya terdapat bunga-bunga indah... hidup yg didalamnya dipenuhi oleh kumbang yg menawan... dan hidup yg diiringi dengan simponi cinta... Berakhirlah sudah harapanku bersamanya. sirnalah sudah setiap kenanganku bersamanya. Tuhan..... jika dia bukan orang yg tepat untukku kumohon... hilangkanlah rasa cintaku padanya.... Lihatlah sayang bulan bersinar untuk menyapamumelukiskan seberkas senyumku yang kutitipkan padanya malam ini Lihatlah sayang bintang bersinar benderangberkedip-kedip menyamai kedipan mata indahmu Lihatlah sayang sekelompok kunang-kunang yang menari mengitarimukukirimkan mereka sebagai kawanagar kau tak kesepian Dan lihatlah sayang sebuah kegelapan di ujung jalanterpinggir aku di sana menanti engkau datang Sebagai lambang cinta Mawar tak selalu indah Dia menyakitkan Seperti cinta Awalnya kau melihatnyaMendekatinya Dan masuk ke dunianya Memang terasa indah Tak ada rintangan yang menggodamuNamun Ketika kau memasuki dimensi kelopak yang berbeda Kau kan bingung Dua sisi hati yang tak bisa menyatu Ketika benang sari tak bisa jatuh ke putik Begitu pula denganmu Ketika kau tak bisa bertahan Dengan hubunganmu yang mencekamMengeluh Kau bimbang Semakin kau mempertahankan Kau kan bertambah derita Bahkan luka Hingga tertetes air dari matamu Jika kau berhenti Kau kan kehilangan Segala keindahan yang pernah terjadi Seperti Mawar Terlihat indah saat dipandang Begitu wangi dan mempesona Namun begitu kau memegangnya Duri pun tak bisa dihindarkan Semakin kau memegang mawar Semakin sakit kau rasakan Duri yang menancap Siapa bilang mawar lambang cinta? Tidak Hari itu.. Bulan Mei yang kelabu Ku bertemu dengan sosokmu Sosok yang telah menguatkanku, mengajarkanku apa artinya cinta Hari itu, Aku kan kenang selalu Bukan karena ketakutanku tapi rasa rindu yg menggebu Hari itu, Menjadi saksi bisu Aku dan kau pernah bersatu Walau kau telah melupakanku Berdiri ku disini Berharap pagi kan datang Menba merasa kembali asayang tlah semakin pudar Menba melawan getar yang ada Mengingkari setiap hati terkenang Akankah semua berlalu? Akankah getar itu terus bertahan atau hanya akan menjadi Sepenggal kisah yang tak kan pernah usang... Tersadar diri..... ku disini memeluk diribersama cintamu yang tak kan pernah dapatkumiliki selamanya. Awan itu, awan yang terlukis mentari Membawa secerca harapan dalam kehidupan Ayah, kau jelaskan padaku nasihat baik dan crita crita zamanmu Kau lukiskan tawa diwajahku ketika mentari muncul hingga tenggelam Tapi kemana saja aku? Aku berada didepanmu Tapi tak satu kefahamanpun dapat kurengkuh Bagaimana aku lihat dengan mata telanjang? Sedangkan peluhmu selalu kau ganti dengan tawamu Sedangkan lelahmu kau ganti dengan ketegaranmu Kemana saja aku? Yang tak memahami basahan dipelupuk mata indahmu Kau hapus air mataku, sedangkan kau rahasikan bermilyar tetesan dibalik kelopak mata yang kian hari kian menua Kau gendong aku dipundakmu, sedangkan tulang itu kian merapuh Kau suapi aku, sedangkan perut itu tak berhenti menyanyi Kemana saja aku, yang sadar tapi mengabaikan Kemana saja aku, sedang aku pandai memahami makna kata tapi tak sedikitpun memahami lelahmu? Ayah pinjami aku hatimu agar aku mengerti bagaimana menjadi dirimu Seorang pemberi ilmu itu Tampak seperti pelangi Yang kerap mengajari guna ini-itu Lima belas huruf Lima suku kata Digabung dalam satu kalimat Layaknya pelangi Dapatkah kuulangi, Dengan huruf dan suku kata lain? Empat huruf, dua suku kata,Guru Guru layaknya pelangi Yang selalu berkenan mengajarkan tentang ini itu Dan selalu memberi motivasi Agar terus bekerja keras hingga mendapat buahnya yang manis Guruku layaknya pelangi .. Yang selalu mengajari untuk berbagi Yang selalu mengajari untuk sesama yang membutuhkan Guruku layaknya pelangi .. Alur cinta ku ini bukan mulus tapi dengan perjuangan... ku ingin dengan mu selama nya sasa.... tak ada yang bisa memisahkan kita... sasa mungkin kau jauh di mata tapi kau tetap di hati ku.... Karena kau hiasi hatiku dengan bunga mu... kau bagaikan bunga di taman jiwaku... seribu bintang di langit yang terang hanya satu... ribuan perempuan di dunia yang cantik hanya kau.... itulah mengapa aku suka denganmu sasa.... Dengan sepenuh hati ini... Dengan segenap rasa yang ku punya Untukmu belahan jiwa yang terluka Oleh cinta yang ku bawa Dalam membagun mahligai rumah tangga Aku yang selalu membuatmu terluka Dan menderita karena sikap dan cintakuuntukmu... Namun kau tetap sabar Dan menerima aku dengan lapang dada Tanpa ada rasa keceewa dalam jiwa Dan hatimu yang tulusSayang... Terimakasih atas kesetiaan cintamu Atas kesabaranmu menghadapi semua kesalahanku Dan juga kekuranganku Aku sadar denga sepenuh ahtiku Bahwa aku belum bisa membahagiakanmu Kau yang terluka olehku Aku hanya bisa memohon jangan kau risau Dengan apa yang kau rasakan Aku akan selalu mendampingimu Semampu dan sekuat yang ku punya Dengan kekuatan cinta yang kumilikiSayang... Maafkan aku yang selalu embuatmu raesah dan gelisah Dengan cinta yang kulakukandenagn cintamu Untukmu yang selalu mencintaiku Cintaku hanya untukmu Takan kubiarkan kau menderita karena cintaku Atau sampai terluka Cintaku tetap adanya untukmu Sampai mata tak lagi terbuka Untuk bisa melihat dunia Mengenang sahabat saat bersama Bak bulan terang dalam purnama malam Di hiasi kedinginan. Tapi ada apa dengannya Meninggalkan hati untuk di caci Ada apa dengan sahabat Yang pergi meninggalkan sejarah. Suara siang dan malam seakan bercerita Dapatkah kamu dengar rinduku memanggil namamu Jiwaku berkata Menegaskan aku sayang kamu. Sahabat datang atas nama cinta Menuliskan sejarah penuh suka dan duka Dan kali ini aku melihat karya sang pujangga Dengan kata hanya sebatas memuram wajah dunia Dan hati menggeliat mengusik semua nostalgia Teringat sahabat saat bersama. Sosok itu datang menghampiriku Beliau berjalan dalam diam Keriput tua di wajahnya menjelaskan betapa lama dia menjalani kehidupan Tubuhnya yang ringkih telah membungkuk Seakan tak lagi kuat menopang tas yang ada di bahunya Tatapan redup itu seperti bercerita Telah banyak kenangan yang beliau rajut di sini Suka dan duka selama mengabdi di Kampus Hijau ini Semua dijalani tanpa kehadiran keluarga terkasih Beliau adalah seorang professor, guru besar di negeri ini Tapi sepintas, beliau terlihat seperti orang biasa Seorang tua yang tak pernah ingin mengecap kemewahan Seorang tua yang tak mengenal rasa marah Kesabaran dan rasa tanggungjawablah yang membuatnya bertahan Kesederhanaan dan kebesaran hatinya, yang membuat beliau sangat dicintai Kini…Sosok itu semakin tua Semangat yang dulu pernah kita lihat telah memudar seiring berjalannya waktu Rasa rindu pada keluarga tak lagi terbendung Entah sampai kapan beliau akan mampu bertahan Entah sampai kapan sosok yang selalu tersenyum itu akan kita lihat di sini.. Tuhan . Mengapa ajalnya datang begitu cepat Mengapa ya Tuhan Ia meninggalkan diriku . Sehingga diriku menetaskan air mata yang begitu haru . Apakah diriku harus melawan takdir yang pedih ini Haruskah diriku mengingat pesan terakhir darinya Haruskah Kini diriku hanya bisa mengingat pesan terakhir darinya . Aku harus tetap mengenang diinya yang dahulu . Tetapi, diriku mengubah fikiran itu . Dan ingin melupakannya . Agar diriku tenang tak tersiksa karena rasa rindu yang mendalam . Berbagai cara telah kulakukan untuk melupakannya . Akan tetapi mengapa tak satupun cara yang berhasil ? Mungkin tuhan telah berkehendak lain . Agar diri ini . Harus tetap mengingat pesan terakhir darinya . Kita memang berjauhan Tak bisa menatap Tak bisa merabaSeringkali Kita harus menahan Gejolak rindu Yang terus mendera Sekuat apapun kita menba Sekeras apapun kita berusaha Bertemu pun kita tak bisa Apalagi tuk hidup bersama Kini kau ada di ujung dunia Jauh . Jauh dariku Hampr kering mata ini Yang tiap malam terus menangis Tak sanggup menahan rasa sesak ini Kar'na kehilangan dirimu Tapi kini Aku cukup terhibur Karena, walau kita jauh Kita masih tidur Di bawah langit yang sama Dan mungkin suatu saat Alam akan berbaik hatimempertemukan kita dengan indah Cinta.. Kini kau membuatku dilema Terjebak dalam dua hati Yang tak bisa kupilih salah satu dari keduanya. Aku bimbang. Aku resah Aku. aku takut membuat mereka terluka. Tahukah kau tentang dia()? Dia yg begitu mencintaiku dalam jarak yg jauh Lalu tahukah kau tentang dia()? Dia yg selalu menemaniku ketika dia() tak ada kabar selama berbulan-bulan. Bayangkan Rasakan Cobalah Lalu kabari aku bagaimana rasanya. Tuhan jika aku boleh meminta.. Jaukah salah satunya dariku Bingung… Saat kumemikirkan semua tentang dia Tak ada jarak memang diantara kita Tak berani pula waktu memisahkan Tapi tak selangkahpun aku bisa masuk ruang hatinya Berada disampingnya namun tak memiliki hatinya Resah... Keadaan slalu menuntutku untuk tegar Seringkali teringat kata yang terlontar dari bibirnya Tak ingin kau miliki hanya untuk sementara lalu pergi Kurasakan sedalam mungkin Bahwa ada aku diantara ruang-ruang yang ada dihatinya harapan diantara do’a-do’a yang kupanjatkan Untuk selalu ada disampingnya hingga ada kata SAH Dan hingga nafas ini kembali pada Sang Pencipta Aku jatuh Terhempas dari tempat ku berdiri, Oleh kilatan dasyat yang menyambar datang menghampiri Membabi buta tanpa beri kesempatan untuk ku berlari Terasa sejuk, indah menusuk Aku cinta? Menghujam, menembus hingga pori pori Menyisakan rentangan lebar di pipi, Yang tak pernah surut walau sedetetik waktu beranjak pergi Terasa hangat, tak ingin lepas walau sesaat Di balas itu buat aku jadi merasa beruntung Tuhan memberi sekeping hati yang sendiri kepada tiap insan dihiasi dengan bunga jiwa dan perasaan yang rencam dan tuhan mendorong kita untuk mencari sekeping lagi bentuk hati untuk menjadi teman melengkapkan sekeping hati yang sendiri. Dan jika bercantum dua hati maka berputiklahcinta berlandaskan illahi terpancar sinarsejati terbebarharum bunga syurgawi terasa manisnya buah bahagia andai disulami dengan akadyang menghalalkan dikait benang keikhlasan diteguh tiang keimanan dijaga tentera kesabaran Ku tuliskan puisi ini, Mataku tak lagi terpejam Meski hening membalut malam ini dan rinai Dinginnya menusuk-nusuk sadarku tetap terjaga Bayangmu datang laksana gemintang Mengajak aku bercerita Tentang hari yang terlewati dan nanti Tentang cinta yang terlukis dalam hati Tengang cita-cita memeluk rindu sampai mati Tentang sayang tetap terkenang meski uban menghadang Duniaku sederhana.. Ada kau didalamnya Duniaku jadi sempurna Tangis bisa menjadi tawa Derita bisa menjadi bahagia Gelap bisa menjadi terang Kaulah cinta dalam hatiku Memberi warna terang dalam hidupku Kau lebih dari indah' -Laelafitria- Sampai hari ini... Cinta masih berdiri di antara aku dan dirimu Di antara dua hati yang menyatu dalam takdir Sampai hari ini... Aku masih bertahan di antara ego remajaku Di antara kelabilan emosi kita Sampai hari ini... Merah jambu cinta masih mengikat kita Masih memeluk kita dalam satu kata Aku Cinta Padamu Rindu itu, terbelenggu Terselubung diantara pohon randu Terukir pada satu kalbu Disini, dipuncak lawu Aku merindukan mu Rindu itu. Hilang entah kemana Terbang diterjang badai nestapa Membuat pernapasan ku sesak melanda Rindu itu, bergemuruh Datang saat kau jauh Hingga ku terjatuh Luluh runtuh Hingga serat hati menjadi utuh Membuat persendian ku runtuh Wajahmu lugu menyimpan sendu Paras yang pilu mengiris kalbu Kemana pergi jantung hatiku? Tiada kabar, tiada tahu Dalamnya rindu hati membisu Usah berharap bukan milikku Menanti takdir hati yang tulus Cinta yang suci kini terhapus Terhapus sendu Terhapus pilu Ingin merengkuh raga berpeluh Hanya percuma tak kunjung sembuh Hati yang ikhlas mencintaimu Hanya berbalas sakit darimu Ketika batas jarak semakin terserak kumulai hari lebih awal Karena akan lewat jejak-jejak padat Juang semakin meradang menyeruak memburu waktu Antara ruang sempit kenistaan. Sepantasnya pagi ini tetap hangat Biasanya burungpun bersiul merdu Seharusnya langit selalu membiru tanpa asap Sepertinya tak tersimpan lagi lapisan langkah yang merekahKekasih, Datanglah tanpa sesal dan tangis, kita bicara tentang esok yang elok Esok adalah juang yang tak boleh terbuang Karena negeri ini pernah terbakar revolusi suci Mari berlari menerjang matahari Bangkitlah dari hati iri buang jiwa angkara Rubah langkah serakah, hentikan menebar kecewa Karena kita harus tetap hidup sebagai pewaris negeri Esok yang semakin elok adalah milik mereka Menarilah seperti matahari pemilik siang yang benderang Tersenyumlah seperti rembulan pengantar malam yang indah Biarkan bintang saling berkedip penuh kasih. Mereka tak boleh tersiksa lagi, sampai kapanpun Subang, Mei Pagi hari ku terbangun Termenung dikesendirian Menunggu datangnya cinta Yang hilang entah kemana Pikiranku melayang terbang Melintasi awan hitam Jantung berdebar kencang Emosi meningkat tinggi Ku bangun dan berdiri Dan melihat kanan kiri Ternyata ada kopi Disiapkan oleh bini Aku sering mendengar keluh-kesah para pengelana, Nyanyian mereka yang parau bergetar kedinginan, Di balik api unggun mereka sering berbicara tentang aku. Aku membawa sejuk di rumahmu setelah angin melewatiku, Mendinginkan suhu harimu saat itu. Mempengaruhi cuaca belahan bumi. Menjadi panas, menjadi dingin sewaktu aku bekerjasama dengan sang angin. Aku mengalirkan air-air dari mataku, Meredakan dahaga bagi mereka yang di hilir. Menyirami lekuk-lekuk lembah yang berakhir di laut. Kuikhlaskan air di mataku tanpa air mata. Aku tegak berdiri mematok Dunia, menancap berkali lipat lebih dalam dari tinggiku. Mengokohkan gravitasi tempatmu berpijak, Yang menjadikan atas dan bawah dalam aturan semestinya. Karenanya kamu tahu terbang juga jatuh. Aku juga lahan kehidupan, Bagi paru-paru semesta alam. Tumbuh banyak pohon yang menjadi hutan di sini. Nafas bagi mahkluk hidup begitu pun manusia. Aku tempat manusia bertafakur, Tempat bertapa, tempat menyepi. Aku pun didaki agar mereka melihat keindahan, Melihat keagungan dan melihat keanggunan. Aku tempat untuk hidup. Memenuhi kebutuhan, untuk bercengkrama dengan alam. Ketika kau menaiki aku, kau merasa sampai puncak dan merasa menginjakku? Bila sudah, mari berbaik-baik sepertiku dan kepadaku. Dan berbaik-baik pada penciptaku dan penciptamu. Dunia tanpa cinta Terasa sepi dan hampa Rupa status cinta sudah tak di rasa beda Cinta kakak adik' di kalangan muda Sudah tak asing terdengar di telinga Cerita indah terukir kisah Sebenarnya sang kakak adik' sudah ada rasa Hanya saja gengsi ber'iklar memagar cinta mereka. Telah kusemai benih-benih cinta yang suci Aku harap akan tumbuh batang Berakar gagah memeluk perut bumi Tak goyah ketika digoda angin petaka Saban hari kusempatkan waktuuntuk menjaga Dan membinaagar nampak setara Namun, belum menjadiapa yang kuhayalkanranting belum menjadi cabangakarnya pun menjadi usang Putik belum lagi bertangkaidahannya patah daunpun terurai Lalu musnah Perlahan-lahan Sudah. Aku tak perlu meliuk-liukan sajak Tak kunjung jemari tergerak Cinta mu Komah hampir binasa Cukup Tak perlu bertele-tele menyeruak imajinasi yang masi basah Khayalan yang masih bertengadah Bau anyir dari sayatan pisau sembilu mu. Buas Buas menyerang harapan pundar Gambar abstark yang di hapus paksa Liar kejang-kejang bagai penari kesurupan. Buas menyerang Karna wewangian mu jelas jua masi tercium garang Buas pula rasa yang masih tertinggal untuk ku tahlukan kemudian hilang Hidupku adalah tantangan untukkukaryaku adalah cita-citakukeberhasilan adalah tujuanku Setapak demi setapak aku laluikerikil tajam selalu menusuk langkahkutapi tekad dan semangatku mampu mengalahkannyasampai detik ini putus asa tak pernah ku rasakan Keyakinan dalam dada ini semakin kuat dan kokohaku berdiri melawan dasyatnya badai kehidupansiapkan hati dan pikiran untuk melawannya Tenagaku makin bertambahaku tak takut lagi jika kan terjatuh lagikarena tangan-Nya selalu menopangkupenuh Kasih dan Cinta Seindah negeri para bidadari Putih lembut hatinya yang kudambakan Bukan rupa nan elok harap kusakasikan Belaian Petir layak jua daku hindarkan Hanya lebih padamu asa Hilang timbul rasa menghiba penuh warna Tersirat sari-sari pati layu tergambar pada muka Mencerca lenggak lenggok merpati nun jauh disana Telah pergi kini kilauan permata Hati nan lembut selembut anyaman sutera Nyata kini lebih dari segenggam bara Lewati jarum yang termangu dalam sejuta rasa Aku menba untuk bangkit Semangat masih berkobar–kobar untuk bangkit Dari rasa sakit Aku menba untuk tidak menjerit Tetapi, jalan telah terputus Harapanku pupus Aku telah pergi dari pandangan kalian Saat peluru musuh menembus dadaku Di saat itu Aku masih ingin berteriak dengan semangat Merdeka atau mati Tetapi, semuanya telah pasti Aku pergi Saat Indonesia mulai berdiri Aku tidak mengharapkan balas budi Dari semua penduduk RI Aku tidak ingin Fotoku terpasang di museum perjuangan Aku tidak ingin Namaku tertulis di jalanan Tapi, aku hanya berpesan Pertahankanlah negara ini Sampai kiamat nanti Terkadang aku merasa hebat Terkadang aku terlihat tegar Terkadang membuatmu tak dihargai Terkadang kau tak kuanggap Namun semua tiba-tiba lenyap, ketika aku tengah sendiri dan jalani hidup tanpamu Sendiri, jalani hidup tanpamu Memang aku mampu, tapi tak ada artinya Hampa rasanya hidupku, ternyata kau lebih dari segala yang kumiliki Untukmu sayang.. wanita hebat itu kini sangat merindumu Menunggu detik-detik berjalan begitu cepat, hari berganti tanpa terasa. dan menanti hadirmu dalam pelukku, dalam hati dan jiwaku, Patah langkah kaki berayun Menabrak dinding setebal harapan Jauh.. Hiruk pikuk nya tidak terdengar lagi di jalanan Sepi.. Hanya bersembunyi di balik reruntuhan do'a-do'a yang berguguran Tiadakah mampu dia beranjak dari jahiliyah yang mengikat nya itu Atau mungkin menunggu bebatuan merajami tubuh nya lalu berdarah-darah melangkah menaiki bukit untuk sampai di puncak nya Sadarlah.. Takkan mampu jika demikian Sahabat... Kau yang selalu ada Disaat aku merasa Seperti hidup sendiri Didunia ini.. Sahabat... Kau selalu ada Disaat aku membutuhkan mu Untuk aku bercerita.. Sahabat... Suka dan duka Kita jalani bersama-sama Tanpa memandang Siapa kau? Dan siapa aku? Sahabat... Kau tau apa yang terjadi Di hidupku.. Pribadi lepas pribadi Kita tau sama tau.. Sahabat... Kau juga tau Apa isi hatiku saat ini Sahabat... Kumohon jangan lupakan aku Kelak kau sukses nanti Karna aku.. sangat menyayangi mu Lebih dari temanku Banyak temanku.. Tetapi hanya kaulah Yang hanya menjadi sahabatku Saat ini.. Dan untuk selama-lamanya Saudara, Waspadalah terhadap koruptor kelas teri hinggakoruptor kelas kakap yang ada di sekitar kita. Karena dengan sembunyi-sembunyi dan rahasiamereka menggunakan ajian penuh rekayasa.Saudara, Ajian yang paling sering mereka gunakan dalam bekerjaadalah membuat yang tak ada menjadi ada. Ini merupakan ajian panglimunan yang mengeh matasehingga semua rencana dan laporan hanya fiktif belaka.Saudara, Ajian berikutnya adalah memanipulasi hargaseperti ajian yang dimiliki Rahwana atau Dasamuka. Dengan ajian ini harga murah menjadi mahal tentunya. Atau sedikit menjadi banyak layaknya mark up saja.Saudara, Ajian lainnya adalah suap dengan berbagai cara dan bentuknya bisa beraneka warna. Ini berupa uang, benda, atau bahkan wanita. Gratifikasi dalam kitab undang-undang menyebutnya. Saudara, Ajian terakhir sering digunakan penjahat jalan rayayaitu meminta dan memeras dengan sesuka hatinya. Layaknya preman jalanan yang tak takut dengan siapa sajahingga korbannya bertekuk lutut kepadanya.Saudara, Waspadalah terhadap gerak-gerik merekayang akan menghancurkan kehidupan kita. Waspadalah terhadap ajian keji merekayang akan memperdaya hingga kita binasa. Jakarta, November Jangan kau terburu, melempar dustamenimang perguliran harilantas kau suguhkan, sayatan demi sayatanhingga tak lagi, aku sempat menilik jantung hatiyang seharusnya berada di kubangan air bunga bila aku raih yang nampak dalam guratan tangankunamun kau hanya mencanda tiupan angindari sisi bukit yang menjulang anggunsementara hariku kau tepis ke tengah fatamorganadengan kemilau warna pelangiyang kusam.. lantas sepiakupun tak tahu Dalam hitungan hari dan deru waktukau ayunkan langkah kakihingga ke puncak bukit pesonadengan gaun Sinderella.. kau senyum ramahmeluruhkan semua daun palmamenerbangkan sulaman kain kelambuyang aku bentangkan memenuhi semua liuk tubuhmu Akupun memunguti langkah surutdi batas senja dengan seribu tangan malaikatyang menghipnotisku, dalam hari hari birumasih mampu aku ikat benang benang merah jinggasampai ke semua penjuru langithingga Sang Supraba aku teriakimeski parau suaraku, namun seribu derai tawapuncak bukit sepanjang negeri sorgamenelikungku aku terhenyak Wajah hari semakin aku kenal.. nyanyian kutilangtak memekakan telingakukerutan dahi yang memerah... telah bertumbuhsesubur bunga di taman halaman gubugkubiar saja kau pincingkan kedua matamutak lagi menyelingkuhi hari hari dalam memburu(Semarang, Pebruari ). Awalnya biasa saja Tak ada rasa yang spesial Kau hadir dalam hidupku Ku jadikan kau sebagai temanku Aku ingat, dulu kita sering bertengkar Aku tak percaya saat kau nyatakan cinta padaku Kau tanya perasaanku padamu Selalu ku jawab dengan canda Berulang kali kau tanyakan hal itu Aku hanya dapat berkata Aku akan jawab setelah kita lulus Setelah kita lulus kau tagih janjiku Aku tak tahu saat itu kau serius atau tidak Aku bingung dan tak tahu harus berkata apa Aku tak tahu apakah aku mencintaimu atau tidak Tapi aku harus tepati janjiku Ku terima kau sebagai pelengkap hidupku Tanpa ada rasa cinta Kuterima kau karena perjuangan Dan penantianmu yang begitu tulus Ku ba menyayagimu seperti kau menyayangiku Lama kelamaan rasa itu tumbuh Dalam dan semakin dalam Hingga aku takut kehilanganmu Apakah ini yang dinamakan cinta? Bu... Kau adalah pahlawanku Kau adalah penyemangatku Kau adalah hidupku Dan kau segalanya bagiku Aku bukanlah apa-apa tanpa dirimu Aku bukanlah siapa-siapa tanpa perjuanganmu Maafkan aku bu... Maafkan semua kesalahanku Maafkan perkataanku yang sering melukai hatimu Maafkan perlakuanku yang membuatmu malu Maafkan aku bu... Maafkan aku... Ya rabb... Berikanlah kesehatan pada ibuku Agar ku dapat menghapus air matanya Agar ku dapat menggantikan segala letihnya Membahagiakan dirinya Dan melihatnya tersenyum bangga kepadaku---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ada kalanya aku harus menunggu ditepian telaga Menghabiskan waktu untuk berdiam diri disana Menikmati air yang tenang tanpa riak dan buih Ada kalanya aku harus menyepi ditepian telaga Menghabiskan waktu untuk menikmati dan meresapi Mendengarkan suara desiran angin Melihat pepohonan hijau nan rimbun Merasakan detak jantung dan denyut nadi Serta menghirup kembali sejuknya udara pagi Seraya tuturkan syukur Hingga aku lupa ia telah datang Merangkul kembali dari segala sisi Di dalam keheningan malam . Aku menyendiri di dalam kesunyian . Sepi yang kurasakan ini membuatku meneteskan air mata . Karena mengingat ucapanmu . Mengapa kau selalu menyalahkanku Apa kesalahan diri ini Sehingga engkau meninggalkan diriku . Sendiri tanpamu . Kini . Diriku tak lgi mengharapakan sebuah cinta darimu . Kini . Diriku tak lagi mengharapkan kasih dan sayang yang datang darimu . Karena, ku tak tau permasalahan ini . Mengapa ? Aku tak tau . Apakah ini diantara Cinta dan Benci yang kurasakan ? Aku tak tau . Apakah ini yang terakhir .? Rindu..Rindu..Rindu.. Rindu dihati ini Tersirat bayangan wajahmu Gelora asmaraku padam Aku rindu Terpikat bayangan wajahmu Sungguh tak mungkin Tuhan tolong aku Rindu ini terpenat dihatiku Menggoyah pikiran Memikat kekuatan Aku rindu.. Air mata bederai dipipiku Isak tangis bertabur rinduKenanganku Masa laluku Aku menangis karena rindu Hidupku seperti malam, jiwaku gamang Berkelana di kegelapan tanpa tinta, Tanganku seakan menggapai tanpa pegangan. yang kian menebar aroma kehampaan Aku ba menghitung kerlip bintang kegalauan diatas pantulan samudera yang kelam. Tapi apa yang Aku dapati…? Hanya setetes tangis hitam pekat yang dikatakan, tak teruraikan…yang dirasakan, tak terperikan…Dan hanya sisakan sedikit senyuman pahit Kini Aku merindukan mentari dan kini Aku merindukan bisikan kalbu…Tapi mengapa kalbuku seakan beku dan bisu??? Inilah hidupku,,, Akankah Aku temui padang rumput dan langit biru?? Atau apakah Aku akan terus berada pada padang gersangdibawah langit nan kelam???? Hatiku maafkanlah daku yang telah membuatmu merasakan rasa yang sakit lagi Hatiku maafkanlah daku yang telah menggores luka padamu Hingga nanarnya perih kau rasakan lagi Maafkan aku yang tak mampu mengendalikan rasaku Maafkan aku yang tak mampu menggunakan akal sehatku Maafkan aku karena sisi egoku yang berkata Aku tau bagaimana kau menahannya Sakit bukan? Sakit sekali bukan?Perih, Hati, akupun juga merasakannya Aku juga sakit Aku juga sakit sekali Dan teramat perih Aku juga merasakannya…Karena kita satu Dan kini aku berjani mulai hari ini aku takkan membiarkanmu merasakan sakit lagi Takkan membuatmu menahan perih lagi Takkan membekaskan luka lagi Hati tolong aku agar aku bisa mengendalikan rasa ini Aku juga sudah tak ingin menahan rasanya luka sakit yang perih yang nanti berbekas Takkan ku biarkan sakit mempermainkan kita Aku janji Takkan menyakitimu juga diriku sendiri Aku janji takkan mengulangi kesalahanku lagi -------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Cinta Ketika kita dapat merasakan cinta Hidup seakan indah dengan bayangan-bayangan yang semu Adakah cinta yang tak dapat membuat mu sakit Ketika engkau mengenalnya Cinta Penuh dengan perjuangan Cinta dapat mengubah segalanya Ketika hidup adalah api maka cintalah panasnya Ketika hidup adalah perjuangan maka cintalah penyemangatnya Hidup itu indah saat kita mencintai Hidup itu bermakna saat kita dapat berbagi Cinta bagaikan air yang tak dapat digenggam namun dapat dirasa Hidup itu mulia saat kita dicintai Nya Detak anak tangga telah berhenti.. Saat langkah hangatmu pergi kian sunyi.. Nada beranjak menepis asa kini pergi.. Menuai lembutnya lagu di relungan kerinduan ini.. Saat rajutan harapan itu tak lagi menanti.. Teringat lagi balutan hangatnya tisu seikat dalam hati.. Rapi terpuih bagai intan menjamah mimpi seorang putri.. Hanya tersisa serpihan luka melengkapi tabir jiwa ini.. Iramamu menyulam hingga rasa ini terpadu akan janji.. Hatimu sampai di kuil hati ini menerjemahkan perasaan Yang tak bisa di artikan dengan sentuhan ini.. Alunan jemari mendekap begitu erat membiaskan kenangan pun Meniti.. Hembusan nafas mengudarakan penuh dengan wajahmu pun hilang kemudian tak kembali.. Bukan hanya mata yang menangis tapi hati... Hatiku juga terasa sakit... Dan hatiku juga menangis... Aku telah kehilangan sosok... Penyemangat belajarku... Aku telah kehilangan sosok inspirasiku... Aku telah kehilangan separuh dari kebahagiaanku... Aku yang merusaknya... Dan aku juga yang menghilangkan itu... Aku harap... Aku dapat memperbaiki semuanya nanti... Waktu dua tahun berpacaran itu bukanlah waktu yang sebentar... Banyak cerita di dalamnya... Dan banyak pelajaran yang ada di dalam dua tahun itu.... Cerita hanyalah cerita bukan lagi sebuah kenangan indah yang dapat diingat.... Dan dijadikan sebuah lelun dalam pesan singkat.... Aku telah merindukanmu sejak satu tahun... Tetapi rindu itu sedikit terobati oleh kehadiranmu kemarin... Namun kini aku akan tersiksa lagi oleh perasaan rindu... Namun kali ini aku siapa? Untuk merindukannya saja aku tidak mempunyai hak lebih... hanya sebatas sahabat... Hatiku... Diriku... Mataku... Tanganku... Akan merindukan dirimu... Aku pikir itu benar.. Aku pikir itu salah.. Namun semua tak pernah memahami.. Sehingga ku bil Ang terserah saja. Bukan maksud ku tak peduli lagi.. Tapi hati telah terpuruk dalam beban yang yang tak pernah dipahami.. Semua ku peluk sendiri.. Tiada tempat mencurahkan kecuali pada tuhan.... Ku rindu segala nya tapi terserah  tak dianggaop Terserah saja Terserah,.. Terserah saja yang terjadi.. Biarknlah..... Aku tak peduli.... Lupakanlah aku, Terserah..... Terbaring aku di matras empuk tempatku beristirahat Terlihat bantal boneka lucu disampingku menemani Sejenak aku terdiam membisu, merenung, meratapi.. Teringat peri kecilku di sampingku bermain.. Celoteh, Canda dan tawa nya Membuat ku merindu akan hadirnya Boneka yang selalu menjadi mainannya Kini hanya mainannya yang tersisa.. Selepas aku memeluk bantal bonekanya Ku pandangi foto dan video semua tentang nya Ku berlarut dan meneteskan air mata Hingga aku katakan . Aku rindu padamu sayang"Berminggu-minggu ku tunggu waktu demi waktu sambil ku manfaatkan semua waktu yang ada, Akhirnya waktu sampai hingga aku menemuinya Memeluk dan menciumnya.. Melepas segala rindu yang ada.. Tetapi waktu terus berjalan dan tak lama aku kembali memenuhi kewajibanku.. Hari demi hari lagi ku lewati, dan ku hanya bisa menunggu untuk waktu yang sama.. Melepas rindu dengan Sang Peri Kecilku . Tuhan.. Mengapa harus ada orang lain diantara kami Aku sangat menyayanginnya tuhan Tolong kuatkanlah hatinnya agar tidak tergoda oleh orang itu. Jangan biarkan dia meninggalkanku Akan sakit sekali hati ini bila dia harus pergi bersama orang lain. Perbaiklah hubungan kami tuhan Aku mohonn cintaku hanya untuknnyaTapi Jika dia bukan jodohku Tolong hilangkan rasa sayang ini Jangan biarkan aku menangisi kepergiannya Berilah aku sosok yang lebih baik dari dia Berilah aku sosok yang bisa menjaga aku dan hatiku Aku akan berusaha mengikhlaskannya Jika memang bukan aku yg dia pilih Karna bagiku kebahagiaannya lah yg terpenting. Lihat langit Sudah berkali-kali menghantar tangisnya Menghapus sajak yg ku tulis diatas pasir Hanya tersisa rembasan yg hilang Mengubur diri entah sampai kepadanya atau tenang Sudah bosan Bintang temani bulan Satu hari ingin mendampingi matahari Tentang ego dan kesepian Untuk tertinggal diantara senja Hanya mengerti Tanpa dipahami Saat aku nanti takkan kembali Menyentuhnya lagi Melihatnya tanpa kuberjalan kebelakang Tak mengerti Hanya aku yg mengerti Saat kurindukan lagi Sampai tubuh ini mati sudah Tak berdaya diperaduan Kutatapi pesonamu Terpana dalam diamku Hingga bias biasmu Merasuk membiusku Tak karuan lagi aku Kesengsem terhadapmu Seolah kini diriku Dimabuk tuak asmaramu Letisha yang menawan Bagaikan dewi kahyangan Engkaulah keindahan Yang sulit kuungkapkan Letisha sang rembulan Terangmu begitu melenakan Hingga aku melupakan Jutaan Derita Menyakitkan Tema Puisi Asmara Written By Bang Vigo Date Ingatan-ingatan datang tentang puisi-puisi yang hilang tentang hujan dan payung daun pisang, dan jalanan berlubang Kukira sebab aku telah kehilangan perjalanan pagi yang panjang dan kepedihan telah dikuburkan desember lampau Dan, juga tubuhku adalah kata-kata penuh jelaga yang mesti kau khatamkan terlebih dahulu Hari demi hari Minggu demi minggu Bulan demi bulan Hingga merangkak ke tahun Setahun sudah .. Tapi sungging senyummu Tak bisa kulupakan Begitu indah Begitu mempesona Bagai pahat yang menggores Begitu dalam di kalbu Kenangan t'lah menjadi cerita Perlakuanmu membekaskan luka Kisah cinta kini t'lah sirna Semua berujung Lara dan Luka Itu semua kurasakn sendiri Karna dirimu yg pergi Khianati janjimu sendiri Meninggalka diriku sendiri Kini aku sendirian Tetapi aku tidak kesepian Karna kesepian Selalu menemaniku dalam kesendirian Mengapa harus ada cinta di hatikupadahal ku telah menba untuk tidak mendekatimunamun pesona senyummu telah mengguratkan hatiku membuat aku selalu ingin menjumpaimumeski kau tak selalu mau menyapa diriku Ku tak kan lari dari cinta yang membelenggu inicinta yang dapat membuat diriku kedinginan dan kepanasanyang dapat membuat diriku terbang tinggihingga ku terlelah dan tak lagi dapat melihat senyum indahmu Cobalah untuk mengerti tentang dirikumeski ku tahu kau tak kan kenal dengan dirikunamun ku tahu.. bahwa hatiku ada cinta untuk dirimu yang selalu terbawa di segenap jaring nadikuhingga ku tak dapat menyangkalnyabahwa aku cinta pada dirimu Buanglah rasa tak pedulimu pada dirikubuanglah segenap rasa tak sukamu pada diriku karena aku yakinsuatu ketika kau kan mengerti bahwa cinta tak kan pernah luruh dari sang waktuyang selalu ingin memisahkan diriku dengan dirimu Cinta ini memang membuatku bersemangatbergeloradan meradangmembuat aku ingin selalu ada di sampingmuwalau mungkin kau tak mengerti akan hatikunamun di sudut kerling matamuku lihat ada sebutir cinta yang indah di hatimuhanya masalahnyaku tak tahu.. pada siapakah cintamu itu kan kau berikan Seandainya kau tahu tentang rasa cinta di hatikumaka.. berikanlah sebongkah berlian cintamu itu hanya untuk diriku seorangyang selalu menanti kehadiranmu di hatikuyang teramat menanti kehadiranmu di sisikuhingga sang akhir masa menutup buku harianku Malam ini begitu tenang... Langit indah bertabur bintang... Ditambah bulan yang bersinar terang... Dan suara-suara binatang malam yang berdendang... Takkan kuragukan siapa yang telah menciptakannya... Dan takkan kuragukan sebesar apa kekuasaan-Nya... Hanya Dia yang dapat mengadakan semua ini... Dan hanya Dia yang dapat mengatur semua ini... Tak ada yang dapat mengalahkan-Nya... Dan tak ada yang dapat menyamai-Nya.... Kutulis sajak ini saat hujan gerimis Ketika langit mengirim rintik ke tubuh bumi Menggeletar samar, bagai tetabuhan ghaib Juga gesekan air mata yang menggantung di dahan kamboja Duh, kak aku merindu. Ku tulis sajak ini saat Tuhan menyeru pada hujan Tuk lebih lama menghujam riuh kehidupan Saat ku dengar angin mendesah Menyeru di tebing batu, dan berhenti di satu noktah Duh, kak aku merindu. Di liang sunyi ini, aku masih tak jemu menyanyi Mendendangkan syair tentang kematian juga bulan gelandangan Sambil terus berharap gerimis dapat mengiringi upacara penguburan, Penguburan rasa yang tertahan Makin dalam, tanpa sebuah balasan Dengan seonggok nisan kaku, bertuliskan rindu Duh, kak aku benar-benar merindu. Sahabat Kau ibarat sebuah bintang Bintang yang selalu bercahaya Di sela keheningan malam Bintang itu yang selalu Selalu membuyarkan lamunanku Lamunan akan masa lalu Masa lalu yang sungguh suram Di setiap malam itu Kau hadir bersama dengan senyumansenyuman hangat Yang menghangatkan kalbu ini Terimakasih untukmu sahabat Salam sehalus sutra ku kirim untuk sahabat Meski tangan ini tak mampu berjabat Hanya senyum yang mampu mengumbar dari jauh Sahabat kau selamanya Selamanya akan jadi sahabat Terimakasih sahabat Aku menyayangimu.. Hingga akhir waktuku Aku akan ingat kamu Walau kau tak ingat aku lagi Aku selalu menyayangmu Untukmu Dita Aku rindu kamu Dari jauh Aku mendoakanmu Sahabat ku ingin kau selalu disini… Menemani hari sepiku… Membahagiakan ku dikala sedih… Bagiku semua sangat berarti…. Sahabat dengarlah aku…. Jika esok aku bersalah, maafkanlah aku… Jika esok aku jatuh sakit, doakanlah aku…. Jika esok aku telah tiada, kenanglah aku…. Karena ku tak tahu kapan tuhan memanggilku….. Sebelum itu terjadi aku ingin kamu tahu…. Betapa sangat bahagianya aku dapat mengenalmu…. Tapi entah mengapa bila tanpa dirimu…. Saat resah kian mendesah Menba mengarang ilusi Betapapun ingin terserah Sungguh semua berubah Indah kian jelas. menakuti seolah nyata Ku kecap, ku nikmati Ingin ku rengkuh jiwa yang lama kukejar Namun hilang digenggaman seperti rona berpijar Tak hirau ketika semua maya Ku usap airmata yang tak guna Ku berlari... berlari Sampai tak sedikitpun tersisa mimpi Guru... Kau adalah Pejuang Yang siap membentengi kami Demi untuk kecerdasan bangsa ini Kau latih kami untuk kuat Kau ajari kami untuk menang Kau bimbing kami untuk menuju sukses Kau marah saat kami menyerah Kau kecewa saat kami gagal Tapi kau bahagia saat kami menangGuru... Perjuanganmu sungguh mulia Kau rela mengorbankan semuanya Demi kami anak-anak bangsa Dinginnya malam, Terselip hangatnya kerinduan, Kerinduan akan cinta terlarang Sungguh Melepasmu tak semudah yang kau duga Aku pun sama terluka Aku pun sama tak biasa tapi sampai kapan kita bersama Dalam lingkaran nafsu semata Aku menyayangimu tulus dari hatiku, Tapi aku mencintai-Nya lebih dari hidupku aku tak bisa kehilangan-Nya hanya karena cinta yang buta Dan percayalah, kelak saat kita berjumpa Semua tak lagi sama Kau kan mengerti apa yang ku minta Kau kan pahami apa yang ku rasa Dan merasakan bagaimana aku terlatih Hingga semua rasa padam Tak lagi berkobar Di ujung suara raga terkunci akan tersembunyi Menguyah sedap sukma yang ba berdiri Menguyah sudah durja yang tengah terjadi Mengubur angan tertulis di sanubari kini Merusak hidup terlampau ringkih terlalui Buat singgah mereka yang belum pernah ku temui Di ujung suara ku hanya bisa berpasrah diri. Kelam dan rindu, Terduduk sendiri ditengah kesibukan, Orang-orang yang punya urusan... Sinar sore menerangi jalan, Yang tepat ada dihadapan... Kuharap pada yang di kejauhan, Tuk merasakan apa yang kurasakan... Dan kuharap ketika dia merasakan, Dia kan memberiku pandangan... Lalu nyata yang kuharapkan, Mata tajamnya memperhatikan... Pada diriku di kejauhan, Yang sedang duduk sendirian... Namun apa yang kuharapkan, Berubah jadi kekecewaan... Karena dia lalu menunjukkan, Jari tengah dengan senyuman.... Pelukan itu adalah pelukan terakhir waktu untuk bersama.. Tanpa ada kata hanya bendungan air mata yang terjaga Saat memelukmu erat melepas tubuhmu untuk pergi selamnya.. Mungkin terlalu salah sisi ini yang selalu membuatmu luka.. Hingga tangis yang tersa Seolah memberontak dengan segala penyesalan Disaat kau masih tersenyum tepat didepan mata.. Amarah yang membuat diri ini bodoh Seharusnya tak pantas menggoreskan luka padamu.. Seharusnya tak patut membuatmu kecewa Dengan segala sikap angkuh dan kasar padamu.. Sungguh tak ingn seperti itu, Sama sekali tak ingin seperti itu.. Namun waktu tunjukan amarah disaat jatuh terpuruknya hatiku, Di saat segala kekacauan datang menghampiriku.. Maafkan aku ayah maaf.. Aku berharap anggukan kepala disaat terakhirmu Arti terindah untuk memaafkan ku.. Dan berharap pelukan hangat yg ku rasakan saat menghantarmu pergi Adalah pelukan ikhlas atas kehadiran ku di dalam waktu-waktu mu.. Aku berharap itu ayah, ku selalu berharap itu.. Do'a tanpa kau pinta sudah kewajiban anakmu Tuk brdo'a yang terbaik terindah untukmu ayah.. Janjiku takkan ku ingkari dan masih ku ingat.. Hingga kini kau meninggalkan ku sama persis disaat kau meninggalkan ku sewaktu kecil.. Memeluk mnghapus air mataku dan berkata Nak jangann nakal disaat ayah pergi, jaga ibu. ayah pergi dulu sebentar".. Terimakasih ayah atas segala pengorbananmu untuk ku.. Terimakasih ayah.. Selamat jalan ayah Semoga kau tenang dan bahagia disana.. Terimakasih Ayah dan selamat jalan.. Kau datang disaat ku yakini hati tak ingin lagi mencintai Namun hadirmu membawa harapan baru dalam hidupku Telah kau tanam benih-benih cinta di hatiku Hari-hari berlalu tumbuh mekar dan merekah Tumbuhlah.. tumbuh dan bersemi setiap hari Setelah ku mulai mengharapakan mu Kau pun lebih memilih tetap bersamanya Mungkin memang salahku mencintai cinta milik yang lain Aku akan tetap selalu mencintaimu Meski kau tak pernah membalas cintaku Cinta ini masih milikmu Hingga sang waktu yang hanya mampu menghapus segala rasaku Dalam sunyiku Dalam diamku Dalam gelap malamku Selalu ada bayangmu bermain dalam anganku Dan disaat senyummu menyungging disudut bibirmu.... Disaat itu aku melihat pelangi yang indah disekitar mu.... Bagaimana caranya melupakan keindahan itu jika ku temukan bahagia di dalam nya Jika aku menjadi pelangi yang mengelilingimu Pasti matamu berbinar begitu indah di saat kamu melihat ke arahku.... Atau jika aku dan kamu duduk memandang langit cerah sehabis hujan.... Dan disana ada kilau berwarna yang indah pasti aku juga akan melihat keindahan senyummu seperti kilauan pelangi di langit cerah sehabis hujan Atau jika dilangit malam dengan banyak taburan bintang.... Akan aku bayangkan ada pelangi yang melengkung diantara setiap bintang... Pasti akan indah.... Seindah kerlipan bintang dan warna warni pelangi dibeningnya mata mu... Dan akan ku lihat jua ada senyum indah mu disitu Bagaimana caranya melupakan keindahan itu jika ku temukan bahagia di dalam nya Dalam senyuman mu.... Tuhan.. terimakasih atas nikmat nya kehidupankuyang kau berika. terimakasih atas udara yang sejuk ini.. Tuhan. pagi tadi aku telah memanjangkan do'a untuk ibukuapakah do'a ku kau terima tuhan..??? Apakah pesan kasih sayang yang ku tulis dilembaran hatiku untuk ibuku sudah ada di sana? dan apakah kau akan mengabulkan pesan itu yang ku awalidengan bissmillahirrahmanirrahim Tuhan.. aku mohon kepadamu jangan kau biarkan ibukumeneteskan air matakarna di saat ibuku meneteskan air mata semua hidupku akan hancurkarna aku sudah berjanji kepada almarhum ayahku untuk tidakmembuat ibu menangissetelah kepergian ayahku... Sangat mencengangkan melihat suasana kehidupan Ada kesedihan dan juga kebahagiaan Tuhan apakah ini baan... Yang harus kami timbang Dengan sejuta harapan Hilangkan tangisan Tawa gembira menjadi impian Bersabar menanti datangnya keadilan Kejam.. hidup dalam ketidakadakaan Dibandingkan dengan keroyalan Namun, itu semua rencana Tuhan Tetaplah berdiri tegak kalian Jangan pernah putus harapan Untuk masa depan.... Percayah wahai kalian.. harapan akan jadi kenyataan. Kenalah dahulu barulah sayang Kemana kan ku bawa rasa penuh tanya? Jiwa ini yang kesepian menanti Jiwa yang separuhnya butuh ganti Ganti seseorang yang hilang Ganti yang tak wajar di kenang Aku tetap percya selagi ada Aku tetap menawarkan rasa Kepada mereka yang merana Kepada mereka yang di landa Landa rasa yang tak punya upaya Lingakari cinta penuh asmara Jangan tahan hatimu Jika tak ingin tersiksa Jujurlah kepada hatimu Jangan ditawar lagi yang berada di hatimu Kau tahu saat ini hujan rintik rintik bergemuruh Saat hujan datang dan merubah warna dunia Menjadi kelam dan menakutkan Ku iringi dengan petikan sebuah lagu Seakan mengiringi hujan Terasa indah dialuni syair Bukan syair itu indah Melainkan bersamanya saat itu mengindahkan semuanya Aku duduk bagaikan semut semut kecil yang menempel Tersiram percikan air yang lama lama membasahi Semakin keraslah syair itu dilantunkan Semakin berpadu bersama suara hujan Nyanyian ku bersamanya.. Nyanyian suara hujan yang kelam Langit yang tak bersahabat Kesepian sekolah yang mencekam Dan waktupun berlalu begitu cepat Hingga akhirnya aku harus berjalan terus menerus Walau habis terang Aku tetap melangkahkan kaki ke rumah Aku hanya mengambil setitik cahaya dari mobil tua itu Dan berjalan walau tak ada yang menerangi Mengeluh dan melawan ketakutan Dan sampailah pada rumah tanpa lilinku ini..---------------Ten satnight You know?I don’t know? Know you? And I know Just tell our story in poem Nov’. In memoriam wth awna ansa aple rifqi } and 's Ayo kemarilah... kemarilah teman-teman sekalian... Mari kita semua sambut ini hujan... Tapi bukan dengan bermacam tarian... Ataupun dengan banyak nyanyian... Namun marilah kita ucapkan rasa syukur kita... Pada Tuhan Yang Maha Kuasa... Dan jangan sekalipun mengutuk pemberian-Nya... Karena tanpa air segalanya percuma... Lihatlah langit diatas kita... Betapa banyak air tak terkira... Betapa tak terhitung kasih sayang-Nya... Dan betapa tak terbatas kekuatan-Nya.... Saat ku terdiam.. Bukan berarti aku tak peduli Aku hanya ingin menyandarkan letih ku seorang diri Dikala melihatmu bercanda dengannya dan kau acuhkan aku dari hatimu Kau hadirkan dia diantara hati kita Menempatkan dia sebagai pembanding ketulusan ku Seolah berharap supaya dia menjadi pesaing yang hebat Aku tetaplah aku dengan segenap kekurangan ku Lepaskan dia atau aku.. Aku lelah menjadi pesakitan rindu antara kalian Aku memang bukan pecinta yang hebat Tapi setidaknya aku tulus mencinta dan menyayangi mu Jangan salahkan cinta apabila aku pergi.. Walaupun luka terbalut duka yang mendalam Karena rasa egoismu yang membunuh benih cintaku Aku tak menyesal mencitaimu.. Aku hanya berharap kelak dapat menemukan cinta yang baru tanpa harus mengutuk cinta lama ku.. Aku si payung merah Derai terik akan ku lalui Walau kadang tak aku mengerti Kemana langkah kan pergi Oh payung merah tiba saatnya tuk tak bertuah Saat langkah tak lagi mudah Saat jiwa tak lagi biasa Tersenyumlah Coba tuk hadapi dunia Tersenyumlah.. Agar merahmu mempesona Di penghujung lelahmu Tak kau temukan jalan tuk kembali Percayalah doa kan membawamu Dalam dekap hangat yang selalu kau rindu Merahmu begitu kental Bagaikan darah segar Wangimu begitu semerbak Mengharum seluruh tubuh Durimu begitu tajam Runcing nan berkilau Kedua manik ini Tak ingin untuk berpaling Seakan telah terhipnotis Akan dirimu yang menawan Lamunan ku terbang Menembus cakrawala biru Berandai dapat menyentuhmu Berandai dapat memilikimu Berandai dapat mencium aroma mu Yang akhirnya.. Durimu menikam ku Meneteskan darah segarku Meninggalkan luka nan perih Aku tersadar aku hanya dapat Memandangmu Menatapmu Mencintaimu dalam jarak dan diam Teruslah hidup Teruslah bernyawa Suatu saat nanti Aku akan memetikmu Sayang Dulu kau selalu ada Dulu kau begutu baik Dulu kau perhatian Kemana kau yang dulu Ku rindu canda tawamu Ku rindu kau manja Ku rindu semua tentangmu Sayang Walau kau berubah Namun hatiku Kan tetap untukmu Ku mohon tetaplah bersamaku Ku cinta kau Ku sayang kau Duhai kekasih yang ku sayang Para koruptor memiliki jimatyang disimpan rapat-rapatdi relung hati berkubang nafsuhingga berbuat tak pernah ragu. Jimat yang paling ampuh adalah kekuasaan.. Ini jimat yang sangat diandalkan. Ini jimat yang selalu diburu manusia. Untuk memuaskan gemuruh angkara. Dengan jimat kekuasaankoruptor sangat piawai mempermainkansegala rancangan dan anggaranhingga ia mengeruk keuntungan. Dengan jimat kekuasaankoruptor memperdagangkan kewenanganhingga pembeli yang termahal harganyabekerja sama menilap uang negara. Dengan jimat kekuasaanyang menggumpal keras di tangannyaia porak porandakan segalanyatapi ia sendiri makin menggunung hartanya. Jimat sakti lainnya adalah uangyang tersimpan rapi di rekening bankatas nama dirinya, keluarga, atau orang lainagar semua urusan menjadi licin. Dengan jimat uangmasalah ruwet menjadi teranghukuman berat menjadi berkuranglawan-lawanya menjadi sayang. Dengan jimat uang triliunan rupiahhatinya tak lagi gunahkarena penegak hukum yang menangkapnyaakan disuapnya dengan segala cara. Dengan jimat uang ia makin berani bertualang. Dengan sekali tersenyumsemua urusan menjadi maklum. Dengan jimat kekuasaan dan uang yang digenggam eratkoruptor makin nekat berbuat khianatmerongrong negara hingga sekarathingga rakyat merasa dunia seakan kiamat. Cibinong, November Ada sesuatu yang terasa hampasaat langit langit semakin menuaada sesuatu yang terasa berbedasaat hujan hujan tertahan diantara mega Sendiri dan sepi, aku ingin berlarimenelusuri mimpi yang tak kunjung menepiatau haruskah aku hanya berdiri disinimengeja bait pelangi yang hampir mati Di penghujung hari... Ketika senja berlalu dan pergi Ketika hati ini terhenti bernyanyiaku ingin kau kembalidisini, sekali lagi... Ivane Wiejaya, September * Mengingat waktu itu Di padang ilalang yang tinggi Dan angin yang berhembus kencang Serta matahari yang teramat terik Mengenang hari itu Di masa-masa yang sulit Dan bahkan tiadanya suatu pilihan Serta tak berdayanya kita pada keadaan Seperti biasa, aku memulai pembicaraan Lalu kau hikmat mendengarkan Yang berbeda hanya pada perasaan Maaf ini adalah keharusan bukan pilihan Menba mengerti kenyataan Tentu yang terbaiklah yang kita ambil Aku memutuskan untuk pergi Untuk melanjutkan langkah yang terhenti Belum usai sebuah pembicaraan Air mata itu menetes dengan sendirinya Sedih semakin membuatku merasa berat Sayang, bersandarlah di bahuku Pertemuan ini bukanlah sebuah perpisahan Di sana aku pasti akan selalu merindukanmu Kekasihku yang luar biasa nantikanlah aku Bersabarlah ini hanya sementara Bertahanlah di sini sebab aku berjuang di sana Berdoalah dan percayakan pada Tuhanmu Karena di sana aku pun berdoa pada Tuhanku Terimalah bahwa pertemuan ini sebuah perpisahan Dan kepergianku memberi alasan jelas Bahwa aku pergi untuk pulang kepadamu Aku mohon jadilah kekasihku yang luar biasa Setumpuk buku rapor teronggok di meja guru Isinya angka-angka dan deskripsinya tentu Sebagai laporan kepada orang tua atau wali Tentang capaian anaknya baik putra atau putri Sebentar lagi rapor itu akan dibagikan Ini barangkali peristiwa mendebarkan Karena rata-rata mereka hanya melihat angka Padahal siswa adalah manusia jiwa dan raga Rapor sesungguhnya adalah pergulatan Dialog harmonis dengan ilmu pengetahuan Juga pengembangan pergaulan antarinsan Serta penggalian berbagai kecerdasan Belajar itu merupakan sebuah proses Tak bisa sekali tepuk lalu semua beres Belajar itu jalannya berliku-liku sekali Banyak tikungan dan turunan di sana-sini Anakku, jangan khawatir tentang nilai rapor Kalian tak perlu merasa seperti diteror Masa depanmu masih sangat panjang Bisa kalian pahat dan ukir sejak sekarang Kalian janganlah menjadi galau Jika belum tercapai lalu mengacau Sebaliknya kalian jangan tinggi hati Jika nilainya memang telah terlampaui Jika proses belajar telah diikuti dengan baik Tentu nilai-nilai di buku rapor terlihat menarik Perkembangan dari hari ke hari yang tercatat Hingga kalian berhasil semakin melesat Anakku, percayalah, kalian pemilik masa depan Yang akan meninggalkan kami penuh kenangan Kalian semua tentu hebat jika belajar keras Hingga menjadi insan berkualitas dan berkelas Cibinong, Desember Pertanyaan datang dikala hati terbentang Jawaban tak terkatakan disaat rasa itu datang Beribu keraguan terbang bagai elang Bergentayangan melayang-layang Bernostalgia menepis rasa gundah Harapan ingin melepas beban lelah Namun nyatanya aku tak dapat mengalah Rasa ini, membuatku terkapah Tuhan perbaikilah ketidaktahuan yg kurasakan Mencintainya selalu kudambakan Mengapa? apa yg kurasakan Tak ingin, tak mau, takkan Mencari tak terbayangkan Semuanya tolong ringankan Penantian jiwa bisakan dan tegarkan Aku masih tak tau apa yg ingin kulakukan Untuk ketidakmengertian atas perasaankudan melepas dahaga batinku Mengapa? Sukamantri Ciamis Aku tak seperti bumi Siang dengan matahari Lalu malam dengan bulan bahkan bintang Aku adalah aku Yang tak sekuat bumi Untuk disinggahi sementara oleh hujan, Lalu pergi sesuka hatinya Aku adalah aku Dengan satu cinta tanpa ada dia bahkan mereka Aku adalah aku Yang tak akan mudah menerima ketulusan Begitu juga melepaskannya Karna orang yang mudah menerima ketulusanmu Itu adalah orang yang patut kau perjuangkan Kau menemaniku jika aku sendiri Kau menenangkanku jika aku menangis Kisah-kisah kita Takkan terlupakan Dulu kita bersama Bercanda ria Berjalan bersama Kerja kelompok bersamaTetapi... Sekarang kau telah tiada Meninggalkan kita semua Pergi menuju surga yang indah Kenangan-kenangan Dari yang pahit Sampai yang lucu Semua ini takkan ku lupakan Melangkah menuntun harapan. Tiga musim berakhir sudah Entah mengapa semua tersimpan. Tetap pada tempatnya tak bisa ku pecah. Dimanakah tempatku singgah? Sudah lelah aku berpindah. Mungkin nanti langit pun merah. Menungguku bercerita indah. Sebenarnya tak ingin ku menoleh belakang. Namun pagi tak kunjung tiba Seharusnya tak ku gali semua yang hilang. Hanya senyumanku yang aku pinta. Bersembunyi dalam gelap. Entah siapa yang bisaku tatap. Hati ini sudah tercuri harap. Terbawa kisahnya dalam senyap. Sebenarnya tak ingin ku melihat wajahmu Namun senja membawaku kembali Seharusnya tak lagi ku menyanyi untukmu. Hanya jejakmu masih tetap mewangi. Demi hati yang lagi tak terikat. ku tak mau kau melihat, Dari dalam hidupmu yang telah hangat. Namun Jiwa ini selalu ingat Sampai jumpa mesin waktu. Hari ini kuganti baru. Malam gelap ku rindukan bayanganmu Sunyi sepi ku sebut namamu Menjelang tidur aku mengingatmu Setiap nafas ku hembuskan untukmuIbu Dimanakah dirimu saat ini? Mengertikah kau akan jeritan ini? Aku merindukanmu disini ibu Saat sendiri aku menekur hati Menyepi dan selalu memahami Kau akan datang menjemputku kembali Seperti dulu saatku masih bayiIbu Kau adalah semangatku Tanpamu aku rapuh dan pasti terjatuh Sebelum aku menyesal nanti ibu Izinkanlah aku bersimpuh dikakimu MAMAH ... Aku sangat rindu belaian kasih mu . aku rindu pelukan hangat mu . aku rindu cerita dan berbagi cerita . dengan mu MAMAH .. MAMAH .. mengapa kau begitu cepet pergi mengapah kau tega meninggalkan ku setelah papah pergi . MAMAH . apakah salah ku sampai kau tega meninggalkan ku untuk slmnya nya . aku ingin bertemu mu . aku kangen aku rindu dengan mu . MAMAH aku slalu mendoakan mamah agar tenang disana . salam sayang dari ku .:( Aku tanya bulan kenapa kalian tersenyum? bulan menjawab:matahari masih perduli denganku walau gelap kelilingikuaku tanya bintang kenapa kalian tertawa? bintang menjawab:karna matahari terangiku walau kecil tubuhku.. Bagiku kaulah matahari itutapi kini kau tlah pergi jauh dari genggamankukau dengannya pilihan orang tuamusungguh tega karna emas permata kau buang cintalihat aku tatap aku rasakan cinta suciku akulah yang layak mendekapmu saat kau rapuh Saat keluh kesah menetap dalam relung saat itu juga gejolak api mendorong hembusan angin menuju lubang keputusasaan Gelap... mata ini meraba cahaya Gelap.... hati ini teramat kosong hampa Deruan halilintar hadir ibarat, gejolak api yang memuncak perlahan namun pasti butiran lembut sang rinai hujan menemaniku dalam kesunyian malam. kala senja adalah kebahagiaanku kala malam menyapa adalah nestapaku Ranting-ranting dan daun kuremas menjadi lembaran puisi Yang berbaris di lembah pinus Yang berdiri tegak menatap langit.. Menyibak terang pada nada penuh makna Akan serenceng asa yang telah ditiupkan ke relung angkasa.. Bertebar harum pada untaian sajak yang telah dirangkul Dalam seikat do'a yang biru pekat.. Aku ba tuliskan bait pada ombak yang berkejaran Disela-sela gemuruh angin dan ditiup awan Menguntai syair yang diterbangkan camar terbawa pada bukit karang Yang diterpa gelombang.. Aku ba tuliskan bait pada selembar daun di sela ranting Yang dilewati cahaya rembulan Suka dan duka menjadi bahasa Yang dikidungkan rasa.. Terhanyut dalam derasnya air Yang melimpah laksana banjir Akan derasnya puisi Melantun bak symphony.. Ku ukir lukisan diatas air Ombak menghantamnya Kupahat wajahmu di atas awan Hujan menghapusnya Tak kunjung padam Ku pahat namamu di atas karang Deburan ombak mengikisnya. Tuhan, Engkaulah sembah sujudku Kala hati gundah, kala raga lelah Hanya Namamu menemaniku, menenangkankuTapi.. Mengapa hendak-Mu tak ada Menyapa sekelibat mata Datang dan pergi Kau tak mengizinkannya Untuk ada. Kasih... Tak tau perasaan apa ini Kegelisahan pekat selalu menghantuiku Menggoda hati menggoyahkan cinta Namun perasaan masih tetap sama Kasih... Tak terfikirkan sebelumnya Bahwa dirimu kan kumiliki Namun aku bingung Masihkah dirimu aku ada untukku Ketika mereka masih tak ridlo Dengan kehadiranku Namun perasaan  masih tetap sama Kasih... Bukankah kau masih mencintaiku Perasaan kita tetap sama Ingin dicinta Ingin dirindu Ingin pula berkasih sayang Kasih... Mantapkanlah keyakinan kita Bahwa tak ada keindahan Kecuali keidahan cinta kita Cinta adalah lautan Yang dapat mengaramkan kapal Cinta adalah pisau Yang bisa menggores jiwa Cinta adalah bongkah gunung es Yang dapat membekukan hati Cinta adalah kelaparan Jangan ditahan Nyerinya merasuk Perihnya menusuk Cinta adalah ketakutan Takut jatuh Membuatnya tak pernah belajar menari Membuatnya tak mau melompat Cinta adalah mimpi Tak ingin terbangun Tapi juga tak ingin kehilangan kesempatan dan keberuntungan Malam selalu sepi Jalan terlalu panjang Tapi hati akan selalu menemukan cinta diantaranya Bagiku, cinta adalah bunga dan kaulah benihnya Waktu terus berlalu di malam yang penuh kehampaan Dan aku masih sibuk memikirkanmu Disetiap sujudku terselip cerita tentangmu Tentang semua keistimewaanmu di mata dan hatiku Sepanjang waktu ku kumpulkan mozaik  kisahmu Berharap kelak dapat disatukan dengan kisahku Aku tak akan lelah memperjuangkan cintaku Mungkin Tuhan belum mengijinkan kita tuk bertemu Aku tau Tuhan memberi waktu untuk ku Untuk mempersiapkan diriku menjadi yang terbaik bagimu Supaya kelak aku pantas menjadi imam dan pembimbingmu Karena akupun tau bahwa Tuhan sangat menyayangimu Di bawah cahaya cinta aku selalu menyebut namamu Lautan doa ku kirim sebagai salamku padamu Bertanya kabarmu di setiap sujud malamku Kaulah perantara ibadah ku pada Tuhan ku Kaulah makhluk yang begitu mulia Di bawah kakimu pintu surga berada Di dalam kasih sayangmu akhlak ku terbina Setiap tutur kata penuh makna pengobat dahaga Duhai wanita.. Betapa aku sangat merindumu sepanjang waktu Namun aku tau belum pantas untuk mu saat ini Meski Tuhan tau betapa aku sibuk memintamu disetiap sujudku Tetesan air jatuh secara perlahan Membentur genting Menghantam tanah Menghasilkan bunyi yang menarik Seolah kau membuat irama Jatuh entah dari sudut mana Aroma tanah saat kau menyentuhnya Begitu semerbak dan memikat Mata ini begitu takjub padamu Seakan aku tidak ingin kau berhenti Tapi apalah dayaku untuk membuatmu lama Hanya dingin yang sekarang ku rasa darimu Mengingatmu bukan hal terbaik bagiku... Melupakanmu... Itulah pagar rintangan hatiku... Disaat aku ingin terlelap dalam tidurku... Tak sengaja ku teringat tentangmu... Dan meneteslah air mataku... .. Air mata yang melukiskan kebencian dan kerinduan... Seakan-akan membalikkan arah, bertakjub sebuah kenangan...Sungguh... Aku tak mengerti tentang semua... Andaikan firasat ini boleh untuk bicara... Boleh untuk mengungkapkan rasa... Dari dalam lubuk hati kecilku, kan ku ungkapkan... .. Aku sangat merindukan sosok ceriamu, yang masih terbalut asmara bersamanya...Dan... Bertabuh sebait lirik lagu ini... Lagu yang kau persembahkan untukku... Semakin mempertegas dentang detak jantungku... Yang ingin semuanya kembali, namun itu hanya khayalan mimpi... Kau itu istimewa. Laksana purnama yang datang sekali saja Bak permata dengan goresan terindah Bagaikan sirius dengan cahaya terangnya Ketika rasa gelisah sudah menyelimuti pikiran ini Dan selalu membuat ku terdiam disetiap sore ku Walau sekarang mata tak dapat menatap Tapi jiwa ini akan selalu tetap Pada keteguhan hati pada kemantapan kasih Dalam sujud dan doa.Huh..Kaulah. Sebuah ketidakmungkinan yang selalu Ku harapkan Andhika At~ ayah kou sgla nya bgii ku semua pnyeslan yg ttrjadii slama nii ttlah ku rasa kan knii tak bisa lgii ku mngucap maap dan blang klo ku tllah mnysal bllum bsa buatt mu bhagiia ayah hnya do'a yg ckrang aku bsa brikan pda mu smoga kou d sana bhagia dan d tmpatt khant d sisi nya ayah kini aku rindu pada mu yah kini rasa nya ku brttemu trtawa bcanda breng lgii yah v smua k'inganan ttuh tak khant prnah ttrjadii dan hnya knangan yg bsa ku ingett saat btrsama mu v aku yakin di sana kou mndo'a kan aku yah dan aku janji khant ku jga ibu dan adik adik ku sesuai dngn k'inginan mu yah ( Ku mulai lembaran hidupku saat mentari pagi bersinar Demi hidup yang masih harus berjalan Dan demi sebuah lembar harapan Walau hati was-was, akan bahaya yang mungkin datang Namun kuba langkahkan kaki ini menerjang semak belukar hutan Mencari hidangan alam yang telah disediakan Saat mentari mulai redup Waktunya aku bergegas pulang Walupun kadang, tak satupun penyambung kehidupan kudapatkan Bertarung dengan kelaparan, adalah hal yang biasa kulakukan kala malam datang Inilah cerita hidupku, lembaran pahit yang selalu ku nikmati Ditengah kayanya harta alam ini Engkau yang duduk disana, tak pernah peduli Bukankah aku juga bagian bangsa ini Bangsaku yang besar Dimana aku dilahirkan Dimana aku dibesarkan Dimana aku bertahan Dimana hidup akan kutinggalkan Kerja dan fungsi memecah manusia Sujud sembahyang mengutuhkannya Ego dan nafsu menumpas kehidupan Oleh cinta nyawa dikembalikan Lengan tanganmu tanggal sebelah Karena siang hari politik yang gerah Deru mesin ekonomi membekukan tubuhmu Cambuk impian membuat jiwamu jadi hantu Suami dan istri tak saling mengabdi Tak mengalahkan atau memenangi Keduanya adalah sahabat bergandengan tangan Bersama-sama mengarungi jejeak Tuhan Kalau berpcu mempersaingkan hari esok Jangan lupakan cinta di kandungan cakrawala Kalau cemas karena diiming-imingi tetangga Berkacalah pada sunyi di gua garba rahasia Pagi yang indahderuan angin menerpa wajahdingin menyelimuti Langkah penuh keikhlasanrenungan hanya untuk sebuah kejayaanberfikir hanya untuk sebuah keberhasilan Tiada Lafaz seindah tutur katamutiada penawar seindah senyumanmutiada Hari tanpa sebuah baktimenabur benih kasih tanpa rasa lelah Hari demi hari terus berlalutiada rasa jenuh terpancar diwajahmusemangatmu terus berkobarmemberi kasih sayang tiada rasa jemu Kau berjuang tanpa mengharafkan imbalankau berjuang tanpa mengharafkan pujiankau berjuang tanpa mengharafkan penghormatantetapi melainkan kau berjuang demi sebuah kejayaan Jika engkau akan melangkah pergi ku tau langkahmu penuh pengorbanan Jika dirimu telah tiada, dirimu akan selalu ku kenang karena kau adalah Pahlawan tanpa lencana --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Aku menangis Bagai hujan ketika gerimis Seperti pantai kala terkikis Dan seperih hati jika teriris Aku tertawa Bagaikan cakrawala Yang membentang luas diangkasa Seakan tak pernah sirna untuk selamanya Sesungguhnya kini tangis dan tawa Telah mejadi kebiasaan di dalam jiwa Yang tak asing dipandang mata Dan telah melekat dalam diri setiap manusia Disaat kau pergi Disaat kau hilang dari pandanganku Cinta ini tak akan pernah hilang dri hatiku karna cinta ini hanya tuk mu Tuliskan namamu dihatiku agar q tak bisa melupakanmu Kau tuliskan namamu dihatiku dgn persaan cinta dan rasa sayang Bukan rasa terpaksa atau rasa benci yg kau tuliskan dihatiku Tapi rasa sayang yg kau tuliskan aku tanpamu seperti butiran debu Kuharap kau mau menuliskan nama mu dihatiku karna hatiku berkata I LOVE YOU Apakah ingat(?) Kita pernah ada dalam dahaga yang sama Dahaga dalam lelah yang sama Lelah dalam langkah yang sama Lalu kita tau, bahwa air bukan satu-satunya penghilang dahaga Masihkah ingat(?) Kita pernah ada dalam dingin yang sama Dingin dalam basah yang sama Basah dalam hujan yang sama Lalu kita tau, bahwa hangat tak perlu dari bara Apakah ingat(?) Kita pernah ada dalam lelap yang sama Lelap dalam gelap yang sama Gelap dalam tenda yang sama Lalu kita tau, bahwa gelap kadang tak butuh cahaya Masihkah ingat(?) Kita pernah ada dalam do'a yang sama Do'a dalam sujud yang sama Sujud dalam senja yang sama Lalu kita tau, bahwa alam yang kita jelajah adalah karunia-Nya Ternyata kita pernah semesra itu^^ Lembaran Sakit Hati Gurindam Pasal Ayat Sebuah rasa yang selalu kusimpan di hati dan beribu angan yang menyertai tapi semuanya tak ada lagi yang terbesitas kasih sayang yang hanya membuatku menangis serta sakit hati ini semakin dalam kurasakan masuk kedalam jiwa yang tak penah kuperlihatkan karena kurahasiakan dalam kecambah cinta berharap tergaipanya cita-cita mencintai ataupun di cintai mungkin terlihat mudah di jalani seandainya engkau yang merasakan pedihnya hati ini di tinggalkan seseorang yang sangat di sayangi dan berharap kita dapat bersama lagi Lembaran Sakit Hati Gurindam Pasal Ayat Aku merasa bingung malam ini antara bertahan atau mencari pengganti bila aku bertahan apa semua akan beres sepertinya hatiku semakin terkikis jika aku mencari pengganti agar aku dapat melupakan sepertinya itu tak mungkin karena aku telah terikat pada kesetiaan ataukah aku harus tetap bersuka bahagia atau mungkin aku harus berduka lara jadi apa yang harus kulakukan di genting ini dan haruskah sakit hati terus kujalani semakin malam hati ini semakin sakit kurasakan bagai di tusuk pedang amor yang kerasukan akupun hanya bisa merasa lunglai oleh pelupuk yang telah jatuh dari tangkai Lembaran Sakit Hati Gurindam Pasal Ayat Kau tahu berapa lama kumenunggu di sini aku di sini terus saja setia menanti berharap mendapat sebuah senyum manis dari bibir merkah dan elok paras aku berusaha tenang di dalam penantian begitu berharap kehadiran seseorang yang tak bisa kulupakan apa itu kamu, tapi mengapa kau besama dia kau membuatku menangis-nangis jiwa lekas kupergi menghindar diri karena sakit hati tak pernah berhenti kini kuberusaha melupakan kesetiaan agar terbebas dari penderitaan tapi bayangmu tetap saja menghantui membuat sedihku tak pernah berhenti Lembaran Sakit Hati Gurindam Pasal Ayat Sepertinya aku bisa melupakanmu sekali tapi aku tak mampu meninggalkanmu berulangkali atau mungkin kasihku yang kurang pantas untuk berharap jadi teratas dan mengapa hatimu begitu sulit di taklukkan seperti batu yang hidup di keabadian ataukah aku harus pergi saja meninggalkan sisa-sisa yang masih bersahaja kau harus tahu hatiku sudah biasa di lukai jadi sakit hatiku dapat dengan mudah engkau lalui dan sebenarnya hatiku tak mudah tertaklukkan tapi mengapa kau hidup sebagai kesakitan serta aku hanya ingin di mengerti tak perlu di cintai ataupun di kasihi Lembaran Sakit Hati Gurindam Pasal Ayat Terlalu lama kau jauh dari hati kini kau tak tak dapat lagi kumengerti akupun tak memikirkanmu hanya sepintas tapi melalui air mata yang menetes dan aku berharap ada keajaiban agar mengobati sakit hati yang menyakitkan namun tak ada lagi sihir-sihir asmara yang ada hanyalah sakit-sakit lara karena dirimu tetap saja teringat memori walau dari dirimu aku ingin berlari memutar waktupun aku masih jatuh dalam kesengsaraan tapi yang lebih menyakitkan kau dan dia bermesraan mengiris-ngiris hati yang sudah mati bagai belati yang menusuk di hati Lembaran Sakit Hati Gurindam Pasal Ayat Inilah akhir cerita yang menyakiti tapi izinkan aku bersamamu sekali dipundakmu aku ingin menangis memelukmu walau hanya sekilas tapi mengingat dirimu telah milik yang lain terasa kepedihan ini semakin dalam kurasakan kini aku hanya bisa mengenang cerita lama yang selalu bermunculan romantika mungkinkah hidupku penuh dengan sakit hati yang abadi karena tak mampu mencari jati diri sejati jadi apa yang aku lakukan untuk terlepas dari kesedihan tetap saja aku hanya mendapatkan keperihan dan aku sangat ingin di cintai oleh seseorang yang begitu kusayangi tapi sayapku tak bisa sampai kepadanya wahai ..... Hanya tetsan air mata yang tersisa Semngat dalam jiwa begitu lenyap seketika Menba menutup luka Tak bisa terelakan hanya kepesihan Hening kian menepi Hembusan angin yang tak terarah Hidup sebagai tujuan Menatap masa depan kian hilang Terhalang oleh keadaan Masalah datang pergi tanpa pesan Tanpa warna yang menjadikan sebuah cerita tanpa keceriaan Hening menyelimuti hati kian lama kian menebal tak kunjung reda Terombang ambing terpacu demi tuntutan emosi Hening ku ingin keluar dari semua ini Hening, Barangkali engkau mulai lelah. Terduduk disudut kereta malam. Kulihat bulan tak begitu sempurna malam ini. Ada jarak, namun tak ada disini. Aku terbasuhkan nafas pagi. Disepanjang hipoksia, hingga dingin terhenti. Pada sebatas tatapan yang kau jatuhkan kala sunyi.. Angin meliuktentang kisah-kisahku dijalan penuh kenangan Menba berbicara pada salamku dipadang ilalang Kala kubalas setiap pesan yang datangmungkin rasa itu yang menungguku kemudian Tanpa ku sadar kau jauh dijalan pulang Guru kukau lah pahlawan kamikau lah penerang bangsa inijika kau tidak ada guru di dunia inikami hanya sebagai sampah bangsa Guru kukau mengajar kami hingga kami sukseshingga kami tau apa yang harus kami ketahui Guru kuhanya terimakasih yang bisa kami ucapkankau tetap mengajar kan kami jika kami nakalsungguh besar,,,, jasa mu guru ku Terimakasih guru ku Ku tulis ini Selepas bibirmu bertemu jidatku Ayah…Pertama kumengenal wajahmu Ayah tersenyum bahagia Airmatamu jatuh, mungkin Membasahi sebagian pipi mungilku Tak lama kau usap wajah ini Lembut, tulus Ayah. aku rasa desah nafasmu Perlahan kau seru adzan di telingaku Sejak itu, aku mengenal islam Aku tertatih menginjak bumi Jatuh bangun, luka sana-sini Inilah awalku belajar untuk berjalan Senyummu meraih kakiku untuk kokoh Ayah aku rindu waktu bersama Kau ceritakan kish-kisah abunawas yang lucu Sebelum terlena mendekap malam Terima kasihku Tak mampu membalas kasihmu Peluhmu, nadimu, harapanmu Kusimpan rapat dikalbu Agar aku tahu mau Dan mau melangkah maju Ayah aku merindukanmu Jika kamu merasa sedih kembali Pergilah kesini akanku siapkan suatu cerita Agar kamu tersenyum. Jika kamu merasa memikirkanku kembali, Pergilah kesini akanku siapkan jawaban Agar kamu merasa tak harus lama berpikir. Jika kamu merasa salah kembali, Pergilah kesini akanku siapkan kebenaran Agar tak pernah merasa ada kesalahan. Jika kamu merasa membutuhkanmu kembali, Pergilah kesini akanku siapkan perlengkapan Agar kebutuhanmu terpenuhi. Jika kamu merasa malu, Pergilah kesini akanku yakinkan Bahwa kamu adalah orang yang pemberani. Jika kamu mengingat namaku kembali, Jangan pergi kesini, pergilah letakan sebuah sejadah Karena itu yang aku lakukan setiap aku mengingatmu. Dan jika kamu mencariku tidak perlu kamu pergi kesini, Karena kamu tidak pernah akan tahu Bahwa aku akan menghampirimu. Dibawah sang hujan kini aku mampu Hidup hampir dalam damai Harapku kau isi hariku penuh warna Ada pelukmu dalam tawa, canda bahkan air mata Takkan ku tengok mereka wanita yang merapat disebelahmu Rasa ini milikmu Rasa ini buatku kuat untuk menantimu Karena hati ini satu hanya milikmu dan telah terisi Cinta ini damai bukan karena rupa Sayang ini semerbak bukan karena harta Hanya sebuah rasa gambaran hati Cintaku hadir dalam ketulusan- bebeb rujit // Matahariku... cepatlah kau sadar dari tidurmu... cepatlah kau datang bersama mimpimu.. Cinta Suci telah menunggumu... Bangunlah Matahariku... aku sangat merindukan kehadiranmu disisiku. Walau kau belum saatnya bangun, Cinta Suci akaan tetap setia menunggumu... Dalam sepi aku terpaku Dalam tangis aku merindu Dalam pilu aku menunggu Terbesit Tanya dalam hati Untuk apa aku menunggu? Pada siapa aku merindu? Bukankah dia tak lagi padaku? Hatiku semakin terasa kelu Mengingat semua kenangan masa lalu Mengingat segala yang telah berlalu Mengingat dia yang tak lagi padaku Dia yang pergi meninggalkanku Meninggalkanku dalam rindu Rindu yang membuat hati beku Beku… dan semakin beku…Kini…Satu hal yang aku tahu Aku harus melupakanmu Pergi jauh meninggalkan masa lalu Melangkah untuk menggapai impianku Melupakan semua tentangmu Menguburnya menjadi kenangan masa lalu Kenangan aku dan kamu…Hanya sebuah kenangan masa lalu… Sapa angin malam ini Serasa buatku malu Sekejap ku mulai menutup mata Entah apa yang melanda jiwa Ku merindukan hadirmu Haruskah ku berlari mengejar bayangmu Sejauh mungkin meninggalkan Kenyataan hidupku yang tak bisa Bila tak di dekatmu bersama mu Ku merindu saat saat indah denganmu Kan ku perjuangkan hingga tiada kata Merindu yang menyiksa Merindu yang tak kuasa Mengatur rasa yang keliru Merindukan mu selalu Aku ingin bebas dengan pikiran ku, Terlepas dari regulasi yang mengikat keinginan dan orientasi nafas ku, Biarlah pikiran itu nyata, Dengan gerak yang pasti untuk hidup ku.... Tak terasa detik demi detik berlalu.. Tubuhmu sudah semakin renta.. Suaramu sudah semakin sendu.. Namun semangatmu tak pernah pudar.. Ayah Engkaulah sosok penuh kasih itu.. Kau bimbing aku hingga saat ini.. Tak perduli lelahmu demi masa depanku.. Tak perduli peluhmu demi cita-citaku.. Ayah, apapun yang aku lakukan takkan mampu menggantikan pengorbananmu.. Tapi satu janjiku.. Akan kubawa pulang toga kebanggaan itu kepangkuanmu.. Hingga kudapatkan senyum kebahagiaan itu diwajah senjamu.. Ketika kupaksa mata ini terpejam Justru hati terus cerita Bicara tentang kesepian malam Tentang matahari yang telah tenggelam Kesepian adalah pengharapan kasih Sedang tenggelam adalah masa lalu Saat akhir tidak berarti kebahagiaan Perasaan menjadi terlukakan Khan kucari mutiara ketulusan Kristal mujarab penawar kepedihan Sungguh, hanya sang dewi yang memiliki Sebelum fajar di ufuk timur menjelang Kupastikan sang dewi adalah penentuan Kesembuhan atas sayatan luka-luka ini Kau mempunyai pancaran mata yang indah... Senyummu yang manis menawan... Wajahmu yang elok tuk di pandang.. Sampai ku tak sempat untuk melupakannya... Tutur katamu yang mudah di fahami.. Makin membuatku jatuh hati... Kau selalu ada untuk ku... Tak pernah mengeluh kepadaku... Karna kau sangat mencintaiku... Tak ingin membebani diriku.. Kasih sayang mu melebihi orang tua ku.. Cintamu yang tulus untuk ku mengalir seperti derasnya air mengalir... Kau yang terindah.. Kau yang teristimewa.. Walau raga tak bisa bertemu... Tapi cinta dan ketulusan mu selalu untuk ku... Kau mencintai ku tak punya batas waktu.. Aku selalu bahagia jika bersama mu.. Walau jarak memisahkan tapi cinta mu tak pernah pudar untuk ku..I LOVE YOU SO MUCH.. Dua belas tangkai melati putih Ku hadiahkan di setengah pagi Sebagai pembasuh resah tidurmu Pencerah lingkaran lebam di matamu Dua belas tangkai melati putih Terikat erat simpul pita merah Menyambut mungilnya hidungmu Jalarkan wangi cuacai hati Dua belas tangkai melati putih Ku berikan kau di lain hari Bersamanya aku setia menanti Simpul senyummu meracuni Dua belas tangkai melati putih Hanyalah seikat puisi saat ini Bandung Sejauh mana mata memandang? Kadang waktu tak diperhati Bahkan tak sadar waktu ada di kehidupan Kita tak terlepas dengan waktu Langkah kecil tetap berpegang teguh dengan waktu Kita menganggap waktu hanyalah angin malam Hanya tiba lalu hilang begitu saja Roda berputar seiring dengan waktu berjalan Senja pagi hias aroma indah alam Subuh kewajibanku Dhuha Sunnahku Semburan sang surya terasakan Dhuhur laksanakan Mentari pun tenggelam Sambut kehidupan malam Tak peduli kata petinggi Tak peduli kata guru Tak peduli kata pelajar Yang tak bersahabat dengan waktu Mereka hanyalah boneka boneka lusuh Yang tak tahu keberadaan waktu Wahai Petinggi Hanguskan uang harammu Rakyat menangis karena ulahmu Wahai Guru Ajarkan anak didikmu dengan tulus Muridmu akan patut denganmu Wahai Pelajar Giat belajar taat guru dan tetap luhur dalam budi Masa depan masih menunggumu Dengan rayuan dingin kah mereka akan mengenal waktu? Sulitkah kita mengenggam waktu? Ingat Demi waktu Tuhan selalu dekat denganmu Jika kamu selalu dekat denganNya Meraih kesempatan untuk memeluk waktu Buang lembar lama songsong lembar baru Untuk menjadi pribadi yang bersahabat dengan waktu Tuhan Salahkah dia jika tuhannya berbeda Mengapa agama tercipta? Bila akhirnya kami tak sama Tuhan Salahkah aku jika mencintainya? Lebih dari apapun yang ada di dunia ini Tuhan Salahkah aku jika bertanya? Mengapa tuhanku dan tuhannya berbeda? Kau bunga yang jatuh dari pepohonan Aku hanya rerumputan liar yang siap menyambut kejatuhanmu Kau munculkan wewangian dari dirimu Aku hanya rerumputan liar yang kemudian mewangi Karna bias darimu Kau mendominasi warna disekitarku Aku hanya rerumputan liar dengan satu warna Kemudian aku menjadi indah Karena mahkotamu bertebaran menghiasiku Kau lah yang berarti Bukan aku Aku lah yang beruntung Bukan engkau Ayah.. Aku sangat lah sayang padamu.. Meski ku tau sayangmu lebih dariku.. Banting tulang yg setiap hari kau lakukan.. Untuk aku anakmu apapun yang kau kerjakan... Tanpa letih engkau terus buang tenagamu . Karena begitu kau ingat dengan aku anakmu.. Semangatmu terus kau tampakan didepanku.. Sampai dirimu sembunyikan rasa lelah dihadapanku.. Ayah.. Ku tak berdaya melihatmu berkerja keras sperti itu.. Karena dirimu kini semakin menua.. Tapi kau tetap berdiri tegak.. Demi mencari nafkah untuk ku.. Ku ingin engkau diam dirumah.. Menghabiskan waktu mu bersma ibu bersantai dirumah.. Karena aku sudah waktu nya menggantikanmu mencari nafkah . Untukmu ayah dan ibuku.. Bahagiakanmu adalah sebuah tugasku.. Sebagai anak yang telah dibesarkanmu.. Doa ibu dan ayah selalu ada setiap langkahku.. Hingga nanti ku akn menjadi ank sukses yg diharapkanmu sejak dulu.. Di malam yang sunyi Aku termenung dalam lamunan Mengingat semua dosa Dosa yang telah berlalu.. Yang ku lewati tanpa rasa takut Takut pada dosa Takut pada Illahi Oh... ya Rabbi Ya Allah.. Betapa hinanya aku.. Aku yang telah berdosa Berdosa pada Illahi.. Ya Rabbi Akankah Engkau maafkan aku Aku tulus bertaubat padaMu Taubat dengan taubatan nasuha Ya Allah.. Aku mohon ampun Aku mohon ridha Ampunilah aku ini ya Allah Aku ingin mendekatkan diri padaMu Walau Engkau tak terlihat Namun aku ingin selalu dekat Dekat dengan Mu ya Allah.. Tak sanggup ku teruskan pada cinta yang angkuh Cinta yang dulu pernah kau tawarkan penuh dengan ketulusan, Namun ahkirnya keegoisan yang kurasakan Dimana semua cintamu yang dulu? Yang engkau suguhkan saat hati belum ku beri padamu Kemana perginya semua itu? Segala janji manis dan sumpah setiamu Untuk selalu mengerti aku Untuk selalu memahami aku Dan menjagaku tanpa merubah hasrat di relung kalbu Aku kehilangan semua itu Bagai tak lagi ku mengenal dirimu Atau inikah yang sebenarnya dirimu? Kini kau berdiri di hadapan ku dengan keegoisanmu Kau sombongkan semua keangkuhanmu Tanpa kau tahu dan perduli, Aku sudah muak manerima semua perlakuanmu Aku putuskan untuk sudahi semua kisah ini Tanpamu mungkin jauh akan lebih baik bagiku Selamat tinggal cinta... Semoga penyesalan takkan pernah berlaku dalam sejarah hidupmu ------------------------ No. Urut Tanggal Kirim  // :: Dia sempat ku sebut malaikat Dia sempat menjadi yang terindah Dia sempat menjadi yang ku pinta pada Tuhan Adalah dia yang dulu ku tunggu hadirnya Adalah dia yang ku ingin lihat wajahnya Adalah dia yang kunanti kabarnya Adalah dia yang ku pinta pada Tuhan Temaram kali ini mengiringi langkahku yang berharap dapat berhenti dari asaku duluyang tak ingin tersayat hatinya lebih dari iniyang berharap segera bangun dari mimpi buruk iniyang menarik kembali permintaannya pada Tuhan Karena malaikatku ternyata telah memiliki tangan lain untuk digenggam Rasa sesal itu mulai menyembul Kedasar hati yang mulai sadar Setiap tingkah yang tak menyenangkan Menggores hatimu dengan dalam Maafkan segenap hatimu akan khilafku Lemahnya imanku tak dapat mengontrol egoku Diri ini hanyalah makhluk lemah Yang kadang menerobos batas sehingga sering marah Namun, ingatlah Semua itu tak pernah berasal dari hati Itu hanya manifestasi dari kekesalanku Seucap kata maaf mungkin tak cukup Menebus setiap kesalahan disengaja ataupun tidak Namun hanya inilah yang mampu aku lakukan Maaf dari hati yang penuh penyesalan Aku tak ingin menyebut kamu mantan. Aku lebih suka menyebut kamu kenangan. Kenangan yang tidak ada sedih di dalamnya. Dalam setiap kenang yang dikenang olehku.Sayang? Pantaskah kata itu ku ulang. Bukan untukmu. Tapi untuk kenangan. Dan kangen.. Tentang senyuman dalam diam. Tentang kehilangan yang terabaikan. Aku; batu nisan kesedihan. Yang akan segera mati. Dan di ganti dengan kebahagiaan; kebahagiaan yang lainnya. Aku tak suka menyebut kamu mantan. Mungkin lebih enak aku sebut kamu Orang yang pernah aku bahagiakan. Kan? sayang) Dari jalan kami berkarya... Dari jalan kami bercerita... Cerita tentang kerasnya kehidupan Hidup yang penuh liku Seakan menjadi sahabat dalam semu Sahabat yang terus menerus Memaksaku untuk untuk tetap bertahan... Bertahan meski lemah Itulah yang terus ku lakukan untuk hidupku ini... Aku hanya punya pesan Hati hatilah hai perempuan Pria pun punya kesetiaan Namun diatas tingkah laku dan kesucian Jadilah istri yang ramah Agar suamimu tak banyak tingkah Jadilah istri yang setia Agar suamimu bisa ceria Jangan berlaku sesuka hatimu Agar tentram rumah tanggamu Kau harus punya setia Agar yang lain tidak kecewa Fajar merona sedikit jingga Sapamu hangat menjalar sukma pagi ini Membiaskan Rindu yang berpendar bagai embun tersentuh jemari Surya Kusambut hadirmu Cinta... Meniti hari bernuansa illusi maya Merangkai asa disisi hati yang tak lagi sendiri Rasa ini sungguh tak mampu kusembunyikan Menggelepar. terpedaya dalam bius asmara Aku ingin memelukmu dlm setiap hembus nafasku Menguncimu disudut paling dalam diruang bernama Ikatan Membungkusmu rapi dalam loker Cinta Menghabiskan sisa denyut nadi ini dalam tatapan teduhmu Sungguh... Rasa ini begitu membiusku Membuaiku dalam hayal ber Asa nyata Namun kembali.. aku harus melepasmu ketika senja datang perlahan merampasmu dari genggaman Menyembunyikanmu diremang malam Tanpa sanggup jeritku menahanmu Ingin ku ukir nama mu di samudra Agar jika engkau pergi namamu tlah binasa.... Namun karna cinta ini Nama mu bagai terukir dalam batuanyang tak akan pernah hilangnamamu tlah terukir dalam relung inibukan oleh jari ini Karna kuatnya cinta inilahyang telah mengabadikan namamu di seluruh nafas ku Cinta dari mata yang kau kerlingkannamun belum jelas ku tauapa engkau hanya pura belakaatau sepenuh hati sepenuh rasa Namun cinta dari ku... adalah kebenaranbukan mainan lisannamun rasa dihati yang menyiksa Jika engkau bertanyasampai kapan aku mencintaiomujawaban kusampai jam menunjuk angka ke Ku ba tuk mengerti kamu Namun apa yang ku dapatkan ini Bukanlah seperti inginku Namun aku tetap tabah menanti Meski kau sudah memilikinya Namun belum terikat akadnya Ku kan terus menunggunya Karna aku sangat cinta Cintaku tak seindah dia Cintaku tak semewah dia Cintaku tak seperti dia Tapi cintaku ini berbeda Meski siang malam kian berganti Meski panas dingin kian berganti Ku tak pernah memaksa Ku tunggu sampai kau tahu semuanya Semuanya tentang diriku Dirimu yang kunanti selalu Tentang perjalanan kisahku Tentang pedihnya menunggu Sekebun cinta telah berbunga Seujung kasih telah berbuah Seuntai kata telah terucap Sehingga terjalin seikat rasa Rasa ini membelunggu dalam sanubari Kau sirami cinta ini dengan kasih sayang Kau datang dengan setangkai bunga Sehingga aku terperangkap Dalam cinta mu.. Aku merasa nyaman dalam rasa ini Tapi kau layukan bunga itu Kau sirnakan cinta yang selama ini Kita rajut Aku terjebak dengan cinta mu Kau dustai cinta ku dengan perasaan bohong mu Sakit Perih. yang kurasa Cukup terluka hati ini.. Lentikan pesona terpancar Terbesit anganku pada Nya Teringat poin dari untaian peristiwa Aku dan Diri Nya Dia Menghadiakanku satu pertama Yang tertumpuk dari tangan-Nya Membuat mataku berkaca embun kecil dan berlinang Ketika itu aku tak sadar Diriku milik Nya Matahari dan bulan yang menemani Enggan pun ia menjawab Lentik tangan Nya Tak kan mampu kuterjemahkan Goresan tarian dalam garis hidupku Menari bersama setiap doa dan usaha Tuhan aku milik Mu Garis Mu garisku Gerak Mu gerakku ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Akhirny Tuhan tak tidur.. Memberi harapan baru Lewat keagungannya dan kemurahannya Sungguh… Tuhan tak tidur terlalu lama’ Dia tahu… Lawataannya dibutuhkan” Merinci sgla hati manusia Siapakah yang benar-benar menginginkannya Adakah hanya simbolis? Atau dari hati yang meronta bantuan Engkau sangat bijakasana Tak pernah terpikir dosa dari hambamu…Engkau slalu setia bertangan ikhlas Tak apa jika hanya sementara…Engkau slalu baik” Tak pernh brharp lebih dari dari apapun Kasihmu slalu nyata dan tulus…Kadang berpikir”Apakah akan sanggup membalasnya”Tak tertandingi oleh karya kehidupan.. Tuhan… Jika masih … Tak mampu berlaku baik” Maafkan… Dari dalam hati, ingin berubah… Kadang sulit” Tak semudah kasih Tuhan yang besar” Merangkul jiwa setiap manusia Tanpa pandang wajah”Terimakasih Tuhan…Sungguh akan berusaha”Memberikan apa terbaik bagi-Mu” Berjejal aroma tuak yang di terbangkan angin Membuka lorong-lorong kesunyian Mulut yang terbungkam sekejap meletup-letup Membentuk lingkaran dengan bekas segelas aqua sebagai antrian Kemah barisan pujanga? Bukan Ini lintasan bibir-bibir penikmat tuak Silang menyilang buain pengobral mulai diobral Menyulam jaring-jaring membentuk proyeksi Aku bersekutu dengan obralan para pengobral Kami adalah satu meski ini hanya pelampiasan temu kami Rokok, arak adalah simbolik kami pekikkan “bebas” Asap berjerjal membentuk awan kemudian lenyap termakan angin Tidak ada pengerutu. Senyum terbentuk di sudut-sudut kesunyian malam Jarum jam lalu lalang tanpa kompromi merangsak maju Mengikuti adrenalin yang kian memuncak untuk mengalahkan malam Kupahat kisah malam ini dengan sebaris harap Biarkan kami tetap bersekutu Merajut reka-reka yang telah kami degungkan malam ini Hingga fajar menjemput dan kami kembali menabur Dan hujan kembali menyalami Kamipun menikmati tuain-tuain kebajikan. Aku... Ingin meraih sang angkasa... Ingin duduk diatas bulan... Ingin menari bersama bintang... Hanya ilusi sesaat mata terpejam... Bagai laut luas tak berair... Bagai hamparan padang pasir tak bertepi... Bagai awan mendung tak kunjung hilang... Itulah aku dan historiku... Meski bisu... Tetap pilu... Slalu terpaku... Menba meniti kehidupan baru... Saat peri tak bersayap... Tapi masih ada kaki tuk berjalan.. Saat satu kaki terpatahkan... Masih ada tongkat sang penyangga... Aku... Menba meski sulit... Menggapai meski tinggi... Meraih meski susah... Aku... Perjalanku... Kisahku... Hanya Tuhan yang tau,.. Aku bukan dia Yang bisa kau peralat Aku bukan dia Yang mampu kau atur Satu kata yang terlontar dalam hati Itu takkan berubah Takkan sirna dalam pikiran Yang bening bagai berkas dipagi hari Sekali kelam datang menggoda Kurasa itu takkan mempan Karena hati sudah berkata Maka itu takkan mengalun Ketetapan hidup ini Kurasa itu hal yang penting Yang harus kita temani Meski hembusan nafas kian melenting Ketetapan hati ini Kurasa kunci pendirian Yang harus dipelihara dalam jiwa ini Agar hidup kita mencapai kebahagiaan Semua kata itu Terlontar dari hidup ini Jadi tetapkan penderian ini Karena itu bukan ini Langit yang indah... hingga mampu mewarnai dunia namun tak mampu mewarnai hatikuyang telah tertusuk luka sembilu Bumi yang begitu luas seakan terasa sempit bagiku karna kemana pun aku melangkahluka ini selalu mengikuti Langkah ku pun terasa berat seakan ada yang menghalangi ku tuk belaritak sanggup rasa nya ku bertahan lagibila kau terus hujani aku dengan air mata Bila ku snggup ingin ku terbang jauh menebus awanagar aku bisa terbebas dari bayang mudan akan ku teriakan semua kekecewaankuagar tak ada lagi diri mu di hati ku Kawan…Kupanggil kau teman Kau rangkul aku dengan senyuman Kau dekap aku kala tangisan Kesedihan tak punya lagi ruang Kemaraham kau redamkan Teman…Sinarmu begitu terang Tak padam dalam remang Kau sungguh menawan Kawan, Bersama kita habiskan waktu Berbagai situasi kita hadapi Kita adalah pelangi Teman, Cerita kita selalu terkenang Takkan ada kata hilang Meski kau jauh rasanya Kau takkan kehilangan makna Mengalirlah Bawa eceng gondok sampai ke hilir Jangan ragu sungaiku Teratai tak akan marah Mengalirlah Batu tak akan menghalangi Terjang angin Mendesah tajam menerobos aliran Mengalirlah Mengalirlah Bawa sampah sampai ke hilir Derita ikan tak akan gamang Mengalirlah Sia-sia jika hanya cinta-ku Rasapun kamu tak punya Karna cinta-mu Tak ikut dalam kisah ini, Terlalu berharap hinga terluka Pada rindu palsu Pada sayang dibibir Akhirpun semua hanyalah kehampaan, Aku taruh hati digengam-mu Tapi pikir-ku Kau takan pernah peduli Yang patas di genggam-mu Hanyalah sejuta materi, Terlalu serius aku bawah cinta Sungguh karna untuk-mu ku lakukan Tapi seserius itu juga Kau goreskan perih Di hati ini sayang. No Urut: Tanggal: // :: Apa kau pernah merasa mati? Karena sekarang, Di detik ini pula, Aku merasakannya. Perasaan hampa dan kosong Yang perlahan membunuhku. Aku tak merasa sakit. Aku bahkan tak merasakan apapun. Mungkin aku sudah terlalu terluka Hanya untuk sekedar mencicipi sedikit emosi. Atau mungkin aku sudah terlalu hancur Hanya untuk menangis terisak-isak kembali. Mereka bilang cinta itu indah. Mereka bilang cinta memabukkan. Mereka bilang cinta itu candu. Mereka bilang semua yang tak bisa ku rasakan. Apa tahu mereka? Jika aku yang di sini, menatap kosong pada dirimu yang tak lagi dapat ku raih. Apa tahu mereka? Jika aku yang di sini, terseok-seok mengumpulkan kepingan demi kepingan kenangan, yang bahkan aku tak tahu bagaimana menyusunnya kembali. Apakah aku mau merelakanmu? Apakah aku mau melupakanmu? Dan akan ku jawab tanpa ragu bahwa aku mau, Tanpa mereka tahu bahwa hatiku yang ragu-ragu. Namun, Jika memang aku tak bisa mendapatkanmu lagi, Jika memang aku tak bisa menggapaimu lagi, Akan ku tulis kata-kata yang tak dapat terucap dari lubuk hatiku Di atas kertas putih kosong yang mengingatkanku akan tiap janji-janjimu di hari dulu Munajatku tak henti ku sampaikan pada sang illahi. Asa dan harapanku ku letakkan dilangit tinggi. Agar aku sadar bahwa asa itu perlu pengorbanan. Agar aku sadar bahwa harapan itu akan nyata.Kekasih.. Aku tak ingin hanya sekedar menjadi selimut ketika kau kedinginan. Aku tak ingin hanya sekedar menjadi air ketika api dalam jiwamu menyala, amarahmu mencuat.Kekasih.. Pandanglah aku dengan kedua mata indahmu, agar kau tau ada dua sisi dalam diriku. Pandanglah aku dengan mata hatimu, agar kau tau bahwa aku mencintaimu.Kekasih.. Anugerah ini adalah dari sang Maha Cinta. Sulitlah jika hati ini menolak. Enggan rasanya jika aku acuhkan rasa itu.Kekasih.. Aku biarkan bunga yg kau tanam bermekaran dlm taman jiwaku. Selalu bersemi, tak gugur. Walau nyatanya mawar indahpun pasti akan layu. Namun Tidak denganku, aku tidak ingin bunga dlm jiwaku ikut layu aku rawat bunga itu meski aku sendiri yg terkena durinya..Kekasih.. Dalam jiwa ini aku ingin membina cinta yg hakiki. Cinta yg arah dan tujuannya hanya untuk mendapat ridha allah.. Cinta yg mampu menyempurnakan iman dan islamku..Kekasih.. Seiring berjalannya waktu, kita telah melewati bermacam peristiwa.. Bukan sekedar manis, asam dan pahit pun telah kita rasakan. Yang sadarkan aku apa itu arti teguh.Kekasih.. Dalam niatku ini. Dengarlah . Namamu yg ku sebut. Namamu yg ku sampaikan. Namamu yg ku harapkan. Allah lah yg maha tau segala lagi maha pendengar.Kekasih.. Maafkanlah segala kekuranganku. Yg mungkin tak kau suka akan hadirnya.Namun.. Terimalah apa adanya diri ini. Sebagaimana aku menerima segala kekuranganmu. Terimalah cinta ini sebagaimana cinta yg tlah kau tanam. Bawalah ke dalam muara kasihmu. Hingga ia tinggal disana selamanya. Dalam jiwamu. Matamu layaknya bintang Binar-binarnya indah Namun bila bintang itu tertutup awan malam Bolehkan kupandang matamu Dan melihat binarnya? Bolehkan kau biarkan aku untuk terpesona dengan keindahannya? Saat matahari terbit, bahkan Sampai senja datang menyapa hati ini Kau belum tersenyum kembali padaku Kau tetap tak menganggap cinta suci ini yang telah lama kau abaikan Andai kau tahu... Aku tak mengerti akan hatimu Dan aku tak mengerti tentang cinta ini, Cinta yang membuatku lupa segalanya. Mengapa ku terus berharap padamu? Mengapa ku inginkan dirimu? Mengapa ku tenggelam dalam palung hatimu yang teramat dalam? Akankah kau membalas cinta ini. Cinta yang begitu hangat untuk menyelimuti hidup yang gersang ini Atau aku hanya bisa berharap memilikimu? Yang ku tahu kini ku mencintaimu apa adanya Tapi kau mencintai dia yang belum tentu mencintaimu. Akankah ku bisa merelakanmu. Saat ini ku hana bisa berdoa dan berpasrah pada tuhan. Terimakasih sudah pernah menyentuh hati ini. Dan sampai kini ku masih mengharapkanmu... Betapa besar cintaku untukmu Dan aku juga tau Betapa besar cintamu untukku Namun sayang Cinta ini harus diuji waktu Diuji oleh jarak yang jauh Untuk mengukur seberapa kuat cinta kita Kuyakin kita pasti bersama Meski entah kapan waktunya tiba Rasa ini tak mungkin salah mencinta Hanya kau yang membuatku jatuh Hingga ku tak bisa berlari darimu Inilah hatiku Dan juga cintaku yang tulus Tuk dapatkan hatimu Cinta ini bukan khayalan Cinta ini bukanlah renungan Tapi cinta ini tulus dari dalam hatiku Untuk dirimu Aku rapuh tanpa muaku sakit tanpa muaku terasa mati tanpamu Kenapa diri mu pergikenapa dirimu pergi tinggalkan diriku sendirikenapa dirimu membawa cinta qu pergikenapa terlalu cepat perpisahan ini terjadi Apa gak ada kesempatan untuk ku lagiapa salah kuapa dosa ku Mungkin hanya hari dan waktu yang akan menjawab ini semuaaku hanya bisa menunggu kehadiran dirimu kembali disisi ku untuk yang ke kali ya. Dalam setiap helaan nafasku Hanya satu yang selalu terpikirkan olehku Bagaimana caraku membahagiakanmu Apa yang harus kulakukan agar kau bangga memilikiku Ingin sekali kutanyakan pada kalian Akan tetapi, pantaskah? Sedangkan sudah jelas kenyataannya Bahwa hadirku membuat kalian sengsara Maafkanlah aku Jika selama aku melangkah membuat kalian terluka Seharusnya aku tak ada Aku malu berjajar dengan kalian Yang sudah jelas menjadi kebanggaan Tak bisa kulupakan suaramu hari itu masih terdengar dalam pikiranku Hari-hari yang menyenangkan yang kita habiskan tersembunyi dalam api kecil hatiku Tak pernah sekalipun aku berpikir kebahagiaan ini akan berakhir Hingga aku tak pernah tau arti dari kata selamat tinggal" Mimpi yang akhirnya berakhir dan dunia ini tak lagi menunjukkan jejaknya Hari-hari yang kuhabiskan menangis Hei, beritahu aku Apa jawabannya tersembunyi dari jangkauan kita? Jika aku tak pernah bertemu denganmu aku tak akan pernah tahu rasa sakit ini Bisikan suara diantara sepasang kekasih menghangatkan kota Di hari bahagia itu tersembunyi kesedihanku yang mendalam Tak pernah sekalipun aku melihat kebahagiaan disekitarku Dibalik selamat tinggal" yang tersisa membuat hal itu terlihat seperti kegembiraan Aku hanya bermimpi, aku percaya itu walaupun aku terbangun Hari itu kita tertawa bersama dan kini tawa itu tak bisa kutemukan lagi Tapi itu adalah tempat yang tepat Aku yakin kita akan menemukan diri kita tersenyum disana Jika aku tak pernah bertemu denganmu aku tak akan pernah tahu rasa sakit ini Musim dingin datang bukan untuk kita, tetapi untuk pasangan kekasih di luar sana Mimpi yang akhirnya berakhir dan dunia ini tak lagi menunjukkan jejaknya Hari-hari yang kuhabiskan menangis Hei, beritahu aku Apa jawabannya tersembunyi dari jangkauan kita? Jika aku tak pernah bertemu denganmu aku tak akan pernah tahu rasa sakit ini.. Ku bersimpuh pada angin Menatap lekat pada rintik hujan yang turun Sekali lagi ku terdiam Menerima pelukan hujan yang mendinginkan Tak ada lagi awan cerah yang tampak Tak ada juga dirimu di antara awan gelap itu Aku tertawa miris Pada jam yang tak henti berputar Yang membawaku berlabuh Untuk sekedar menghitung waktu tanpamu Hujan itu menyakitiku Dengan kejamnya membuatku teringat Kepingan kenangan indah kita dulu Saat masih bersama-sama melewati hari Dibawah hujan deras yang mengguyur Hujan itu mengingatkanku Bahwa hati ku masih menunggumu Diantara awan gelap yang menyiksa Dengan sekuat jiwaku Aku menantimu datang Bersama awan terang yang akan menghapus hujan dihatiku Kulihat ufuk timur jauh kuraih Sinar Surya membias Membilas dunia dengan jingganya Pagutan Dingin menusuk tulang Simponi merdu burung bersahutan Bocah tak beralas kaki menyebrang sungai Tak lain untuk menimba ilmu Bangunan peot terhempas angin Tak lain pula, itu sekolah mereka Wanita berbedak tebal menuju lokasi pelacuran Pakaian rapat nan pendek dikenakan Pengemis mulai beraksi dengan tadah uang Muka lapar, senjata ampuhnya Semuanya Terlihat jelas dipagi nusantara Aku, Kau, dan dia melihat mereka Selamat pagi Indonesia Kehidupan itu terasa menyakitkan Mengapa hanya sejenak keindahan itu singgah Saat ku terbang ke atas awan Mengapa kau seakan-akan menjatuhkan ke bawah Aku sadar siapa aku ini Aku hanya seorang gadis lugu Yang sedang mencari apa arti hidup yang sesungguhnya Yang kadang terbawa arus kemanapun arah hidup ini Tapi, Aku butuh seorang yang siap membangunkannku Saat ku terjatuh, Mengobati saatku terluka parah Yang mengingatkanku dan menyadarkanku, Saat ku lupa akan kelanjutan hidup Sesak dada menahan Sakit hati merasakan Air mata tak lagi tertahan Jatuh karena kehilangan Disini kini hanya aku sendiri Terpaku meratap sepi Tiada lagi canda sahabatku Tiada lagi pelukan kekasihku Aku melihatnya Aku benar-benar melihatnya Kenyataan yang sungguh menyakitkan Kenyataan yang sungguh mengecewakan Sungguh hati tak rela Mengapa kalian begitu tega Kepada siapa aku harus mengadu Betapa hati menangis pilu Haruskah aku rela Haruskah aku terima Jika aku kehilangan cintaku Jika sahabatku untuk kekasihku Aku tak menuntun apapun darimu, Yang aku tau kau harus gapai apa yang menjadi impianmu.. Meski aku adalah orang yang harus kau lupa..Yakinlah.. Aku akan terus bersamamu saat kau terjatuh.. Dan akan tetap disampingmu sampai kau mampu untuk bangkit kembali..Tapi.. Bila suatu saat nanti kau berhasil berpijar diatas jayamu dan pergi melangkah melupakanku, Percayalah aku akan tetap berdiri tersenyum untukmu.. Karena aku ikhlas.. Ikhlas berdiri disampingmu.. Dan ikhlas menemani setiap langkah dalam hidupmu. Echy Cubidd Selamat malam untuk jiwa-jiwa yang tenggelam, Bersama kisah masa lalu. Selamat menikmati bangku-bangku sepi, Di samping meja kamarmu. Dan juga halaman buku kosong, Yang tak pernah terisi catatan lagi. Kenangan itu telah pergi dan tak pernah peduli, Apa yang engkau kerjakan hari ini. Kaulah sahabatku... Kaulah yang mengerti Sehari-hariku Mungkin kamu yang akan Pelengkap Hidupku Janganlah kamu tinggalin aku Karna aku SAYANG sama kamu... Semoga kamu bisa mendengar kata Hatiku ini Bukan berarti aku berharap sama kamu Yang aku inginkan hanyalah Kamu bisa mengerti in aku Betapa besarnya Sayangku ke Kamu... Dan juga kamu sebaliknya Jangan ragu* tuk mengucapkan kata-kata itu Aku pengen kita jalani hidup bersama Sampe kita tua nanti Dan yang terpenting kita menjalani dengan... Perhatian Dan Pengertian dulu Karena, itu yang terutama bagiku... Nanti tau sendiri dan kamu bisa merasakannya SETIA itu Datangnya dari kita jalani .. Selama kita Jadian )Dan yang slma kita jalani bersama . Itu akan munculnya Kesetiaan pada Kau dan Aku Dan aku cuma bisa kasih sedikit kata-kata ke kamu Dan aku ingin .. Kamu Mengerti dan Memahami Isi Hatiku Bila rindu serupa daun Mungkin akulah yang telah berguguran Menanti pulangmu Mempersembahkan resah Yang paling sempurna Merah Kini hujan telah membasahi november Pucuk pucuk rindu kita Apakah telah sempurna Membeku Semoga saja Seperti yang telah berkali kali Kuceritakan pada angin Aku ingin sembuh... Aku bukan mengurungmu Akupun tidak mengekangmu Pahamilah kebenaran hatiku Dan susunlah kebenaran hatimu Kau bukan musuhku Kau bukan curahan amarahku Tapi adalah ibuku Dan kau adalah bunga hatiku Aku ingin riang bersamamu Aku ingin puas memilikimu Agar hidup tak terasa jemu Namun kau tak pernah tahu hatiku Dan... Kau tak pernah menurut tutur kataku Kau tetap berlaku sesuka hatimu Benarkah ini bagimu...? Yang jelas itu neraka hatiku Ku rasa cinta awalnya sempurna. menjadikan semuanya indah. tetapi ternyata semua tak sama. dengan apa yang slalu aku bayangkan.. Ku ba bertahan mencintai dirimu. tetapi terlalu menyakitkan. tak pernah ku duga. kau buat diriku hingga begitu terluka.. Tak pernah kau tahu tentang hatiku tentang perasaankumungkin ini saatnya ku pergi meninggalkanmu. telah habis seluruh kesabaranku mananti dirimu. tuk mengerti aku... Sahabat.. Dulu, kita bersama.. Canda tawa bersama.. Menghadapi beratnya baan yang kita Alami bersama-sama.. Setiap hari kita bersama.. Jika, ada yang sedih kan dihibur.. Dahulu aku sangat amat bahagia.. Karena kita slalu tertawa.. berbahak-bahak.. Kenangan itu sangat indah.. Hingga aku tak bisa melupakannya.. Tapi, kau sudah berubah.. Kau menjadi seseorang yang egois.. Kau tak peduli sahabatmu.. Kau lebih memperdulikan pacar daripada sahabat.. Memang sungguh menyedihkan.. Dan, akhirnya persahabatan ini hancur.. Dan kau pergi bersama pacarmu.. Sahabat-sahabatmu kau tinggalkan.. Saat itu aku sadar, Ternyata dirimu seperti itu.. Dan, aku bersama yang lain menjadi sahabat tanpamu.. Memang sepi, hari-hari tanpamu.. Tapi, apa boleh buat.. Sikapmu yang seperti ini sudah kelewatan.. Akhirnya, kami bisa mendapat sahabat yang lebih baik lagi.. Kau, aku, dan yang lain, menjadi bermusuhan.. Kau bersama mereka, sedangkan kami bersama sahabat baru.. Waktu terus berjalan.. Kesepian hari tanpa hadirmu semakin terasa.. Entah mengapa, aku dan yang lain berharap kamu bisa kembali.. Dan kita bisa bersama lagi.. Karena aku sangat sayang padamu.. Sungguh.. sangat sayang.. Sahabatku, aku tak akan pernah melupakan dirimu.. Untuk selamanya.. Karena kamu tak bisa tergantikan.. Ada duka tanpa air mata Hanya peluh di dahi jadi tanda Diam tanpa desahan Bersetubuh di lantai bumi dengan kedukaan Sekujur kotor diliputi debu Di bilang orang seperti nelangsa Di pandang hanya per satu mata Tuan dan nyonya suci ber-ruh srigala Panas terik punggung terpanggang hingga legam Bekerja siang pulang tersambut petang Bermohon ia Kala sepertiga malam buta Berharap esok tanah keringnya di tumbuhi bunga juni Shoffa Satu Masjid itu dua macamnya Satu ruh, lainnya badan Satu di atas tanah berdiri Lainnya bersemayam di hati Tak boleh hilang salah satunyaa Kalau ruh ditindas, masjid hanya batu Kalau badan tak didirikan, masjid hanya hantu Masing-masing kepada Tuhan tak bisa bertamu Dua Masjid selalu dua macamnya Satu terbuat dari bata dan logam Lainnya tak terperi Karena sejati Tiga Masjid batu bata Berdiri di mana-mana Masjid sejati tak menentu tempat tinggalnya Timbul tenggelam antara ada dan tiada Mungkin di hati kita Di dalam jiwa, di pusat sukma Membisikkannama Allah ta'ala Kita diajari mengenali-Nya Di dalam masjid batu bata Kita melangkah, kemudian bersujud Perlahan-lahan memasuki masjid sunyi jiwa Beriktikaf, di jagat tanpa bentuk tanpa warna Empat Sangat mahal biaya masjid badan Padahal temboknya berlumut karena hujan Adapun masjid ruh kita beli dengan ketakjuban Tak bisa lapuk karena asma-Nya kita zikirkan Masjid badan gmpang binasa Matahari mengelupas warnanya Ketika datang badai, beterbangan gentingnya Oleh gempa ambruk dindingnya Masjid ruh mengabadi Pisau tak sanggup menikamnya Senapan tak bisa membidiknya Politik tak mampu memenjarakannya Lima Masjid ruh kita baw ke mana-mana Ke sekolah, kantor, pasar dan tamasya Kita bawa naik sepeda, berjejal di bis kota Tanpa seorang pun sanggup menpetnya Sebab tangan pencuri amatlah pendeknya Sedang masjid ruh di dada adalah cakrawala Cengkeraman tangan para penguasa betapa kerdilnya Sebab majid ruh adalah semesta raya Jika kita berumah di masjid ruh Tak kuasa para musuh melihat kita Jika kita terjun memasuki genggaman-Nya Mereka menembak hanya bayangan kita Enam Masjid itu dua macamnya Masjid badan berdiri kaku Tak bisa digenggam Tak mungkin kita bawa masuk kuburan Adapun justru masjid ruh yang mengangkat kita Melampaui ujung waktu nun di sana Terbang melintasi seribu alam seribu semesta Hinggap di keharibaan cinta-Nya Tujuh Masjid itu dua macamnya Orang yang hanya punya masjid pertama Segera mati sebelum membusuk dagingnya Karena kiblatnya hanya batu berhala Tetapi mereka yang sombong dengan masjid kedua Berkeliaran sebagai ruh gentayangan Tidak memiliki tanah pijakan Sehingga kakinya gagal berjalan Maka hanya bagi orang yang waspada Dua masjid menjadi satu jumlahnya Syariat dan hakikat Menyatu dalam tarikat ke makrifat Delapan Bahkan seribu masjid, sjuta masjid Niscaya hanya satu belaka jumlahnya Sebab tujuh samudera gerakan sejarah Bergetar dalam satu ukhuwah islamiyah Sesekali kita pertengkarkan soal bid'ah Atau jumlah rakaat sebuah shalat sunnah Itu sekedar pertengkaran suami istri Untuk memperoleh kemesraan kembali Para pemimpin saling bercuriga Kelompok satu mengafirkan lainnya Itu namanya belajar mendewasakan khilafah Sambil menggali penemuan model imamah Sembilan Seribu masjid dibangun Seribu lainnya didirikan Pesan Allah dijunjung di ubun-ubun Tagihan masa depan kita cicilkan Seribu orang mendirikan satu masjid badan Ketika peradaban menyerah kepada kebuntuan Hadir engkau semua menyodorkan kawruh Seribu masjid tumbuh dalam sejarah Bergetar menyatu sejumlah Allah Digenggamnya dunia tidak dengan kekuasaan Melainkan dengan hikmah kepemimpinan Allah itu mustahil kalah Sebab kehidupan senantiasa lapar nubuwwah Kepada berjuta Abu Jahl yang menghadang langkah Muadzin kita selalu mengumandangkan Hayya Alal Falah Rasa yang kian kupendamlama-lama makin menjadiharapku akanmumakin besar bersemayam dalam angan Kau laksana pangeran yang muncul dihadapankusenyum yang kau lantunkantatapan yang menghangatkanmemberi arti kehangantan Tapi rasa itu tak kudapati lagikenyataan pahit harus merenggutnyapangeranku tak berarah kepadakukarena ada putri lain yang sedang menunggumu Langkahku terseok menanti malam Langkahku tertatih berselimut kelam Tanpa asa ku sejenak terdiam Berdiri terpaku, dalam sunyi Aku tenggelam Mulai samar bayangku Lambat laun sirna Mulai bisu sekelilingku Lambat laun hampa Saat bayu berhembus, berdesir Menciptakan riak yang mengalir Mirat pun enggan melukiskanku Di atas air, mengabur parasku Dedaunan serentak bersorak Kemudian jatuh berserak Di atas tanah mereka berarak Di bawah kakiku mereka terinjak Dengan jiwa berpaut kelam Hatiku berbisik pada malam Inikah diriku? Lemah dan terasingkan dari duniaku? Aku ingin mendengar setiap butir bicaramu Lembut dan menenangkan Hanya saja .. Waktu .. Tak selalu mempertemukan . Lewat do'a aku titipkan rindu Lewat sepi, kuhadirkan riang tawamu saat-saat lalu Dan suaramu mengiang di telingaku Sepi ini, ungkapkan segala gundah di kedalaman hati Kenapa aku lemah Saat suaramu tak menghiasiku .. Melihat mawar yang indah pun terasa layu Dinda, seperti apakah perasaanmu Apakah sama seperti ini Kuharap tidak .. tersenyumlah. Biar aku s'lalu Dengar kabar bahagia darimuApa? Apalagi yang bisa kujelaskan Selain kerinduan Hanya dengan kesetiaan kuikat rindu ini Agar menjadi indah nanti Saat waktu mempertemukan mata kita lagi .. Mempertemukan rasa rindu dengan yang ia rindukan . Jika tak begitu Apa yang bisa kulakukan .. ?? Selain .. Melanjutkan puisi sepi ini .. Tak pernah ku fikirkantak kan pernah kubayangkankini dia telah pergimeninggalkan kami Masih teringat akan candanyamasih teringat akan tawanyamasih terngiang-ngiang suaranyamasih terkenang saat-saat bersamanya Mengapa slalu kutanya mengapa mengapa kau pergi dari kamimenghilang tanpa sebab dan akibat Kenapa kenapa harus sekarangketika bahagia berada di tengah jalanketika mulai kita pupuk persaudaraan Ketika kita semai persahabatan ketika mulai kita eratkan hati kitauntuk selamanya kita mau bahagia selamanya kita ingin bersama Lalu bagaimana dengan impian kitaimpian kita untuk bersamarajutan tali masa depan kita asa kita untuk menggapai cita cita Kini kau telah tiada meninggalkanku untuk selamanya kini kau tidak kan lagi kembali Selamat jalan sahabat ingatlah kenangan kita selamanya akan terpatri didalam hidup ku Hidup mu dan hati kita wahai kekasihku tercinta.... padamu kutitip sebuah harapan engkaulah tempat nan teduh untuk ku jadikan tempat persembunyianku kau sangat berarti di hidupku tanpamu aku ga' bisa menjalani hidup ini karna kamulah yang terbaik untuk ku yang bisa menemaniku slamanya Akhirnya aku sendiri lagi. Kekasihku telah pergi ntah kemana. Menahan rasa derita setiap hari, Membuatku jera. Aku selalu dilukai.. Disakiti... Dibohongi... Apa maksud semua ini ?? Aku hanya gadis Cantik yang Lemah. Tak punya nyali dan keberanian... Hidupku serasa ada dalam kebohongan. Aku hanya bisa berdoa pada sang pencipta. Aku hanya bisa tertawa dalam kesedihan. Aku tak ingin melihat orang disekitarku mengasihani perjalanan cintaku... Aku memang lemah,penakut dan segalanya... Tapi aku hanya ingin menjadi diri sendiri, Menciptakan keperibadianku yang sesungguhnya. Walau aku hanya seorang pengemis cinta, Aku tak akan terhanyutkan dalam kesedihan yang melandaku. Kala itu iringan sajak menyertai tebaran kepingan harap Menyamarkan makna berlagak sempurna Sebab, sang penerjemah makna tak ingin tersungkur lagi Mati tak berdaya terbawa angan Hingga lupa bermain pelan Tak terduga gemerlap melunakkan perisai kokoh Membuat kenangan usang kembali menertawai Lagi, kesepian yang belum teguh membuat sang penerjemah makna kembali tersungkur. Beberapa bilang kau pasangan siang. Namun tak sedikit jua bilang, Kau adalah lawan berulang. Suara desiran angin seret sahabat, Sedang para bintang setia terjerat. Mahkluk kelam berebut pentas dengan derikan beberapanya bersenandung keras. Sedikit lolongan terasa lebih pantas, Sehingga gelap sempurna meretas. Anyamanmu sodorkan pandangan, Seperti gelap kaburkan masa depan. Tapi anak itu tak takut tantangan Karena adanya Dewi impian Ku tatap malam inimendung merajut di raut wajahmubidadariku terkapar lemahdalam balutan lukanyaterlihat pucat menyayat hatinya Teduh itu telah sirnateduh itu telah tinggalkannyadalam sekapan malam yang mencekamhening kini hiasi harinyasepi kini menjadi tempatnya mengadu gelisah Bidadariku. seperti tlah usai semua harujejak hatinya menggelutipilu mujejak hatinya tlah merobek laramu Bidadariku. lentera sunyi itu kan segera hilangsemua kan tergantioleh lentera yang lainyang mampu membuatmutersenyum kembali, Bidadariku. disana ada sosok yang menantimuyang mampu mengubah sunyimumenjadi bahagiayang mampu mengubah lukamumenjadi kumpulan rindudan mengubah sedihmu menjadi tawa tatap masamu hai Bidadari sunyiku.. Awan mengapa kau selalu berjalan awan mengapa kau selalu hitam dan terangawan berikan aku setangkai bintangyang bisa bersinar di malam atau pun siang Awan mengapa kau tetap diamawan mengapa kau selalu beraturan awan berikan lah aku rembulan yang bisa redup dan terangawan aku lelah aku letih. aku ingin pergi kedunia yang aku pun tidak pernah tahu.. Kurasakan malam ini tanpa kehadirannya Menunggu datangnya sang pujaan hati Melamunkan hal yang tak bisa terwujudkan Senandung cinta membuatku lemah Mengikuti setiap baitnya, Mebuat jiwa menjadi gila Kehadirannyalah yang kupinta, tapi selalu menjadi cerita luka Tak tahan rasanya bila tak bertemu. Aku akan setia menunnggunya Walau dunia telah mengambil nyawaku. Satu Tahun tak berjumpa Melepas rindu di rumahdengan pelukan nan hangatdengan usapan tanganya yang membelai kepalakudegan lembut ia berkataaku sayang bunda Di depan teras rumahku lepas tas gendongkuku lihat lelaki gagah nan perkasayang menjadi tulang bungkuk keluargakusambil memegang cangkir kopi nan hangatsambil tetes air mata yang jatuhku peluk dia dengan eratwalau kopi membasahi mukakuaku tak menghiraukanya Kulihat rumahku yang kurindukanaku ingin berbaktikepada orang tuakuaku ingin membersihkan rumahkusemoga aku tidak termaksuk anak yang tak patuh pada....... Ayah'' dan Bunda'' Ibu.. kau bagaikan matahari yang menyinari siangku dan kau bagaikan bulan yang menyelimuti malamku Ibu.. sungguh besar jasamukau yang melahirkanku penuh perjuanganperjuangan yang akan di pertaruhkan antara hidup dan mati.. Terkadang engkau membuatku kesal sehingga tanpa sadar aku mengucapkan kata kata kasar kepadamu .. ibu Ibu.. maafkan aku karna aku terlalu sering menyakitimusehingga kau menangis Ibu.. terimakasih atas pengorbananmu yang kau berikan padakuaku takkan melupakanmu walau ajal memisahkan kita. Di bawah keagunganmu wajahmu Ribuan kharisma telah usai Menerpa musi sampai baatang hari sembilan Lematang sampai selangit Yang kini puing tinggal nama Angin purbakala tlah reda Jalan sepintas tlah rapuh Dalam tunduk si pahit lidah Dalam muram dia berdesah Tlah hapus dia punya keangkuhan Dan seribu kemaha saktian Gending sriwijaya terdengar palsu Sinjangpun makin tersisih Tergilas oleh roda-roda zaman Yang Tercampak dalam kesunyian sekian derita Bumiku seganti setungguan Janganlah engkau taburkan tangis Usap air mata purbakala mu Bersaingla dengan angin-angin jawa dwipa Atau sekelumit sunda kelapa Ataupun dengan ranah minang nan perkasa Terakhir dengan dunia sana Menghembus angin barat nan serakah Mampukah berontak dalam sunyi Diantara gerimis mempercepat kelam Dibawah payung kebesaranmu Aku membisu Kauhilang seribu Makna Dan Fakta Seindahnya bunga yang sedang bermekaran Tak seindah hati yang tersakiti Kata-kata indah tlah ku berikan padamu Kata-kata romantis tlah ku lemparkan kepadamu Tapi... Hanya kata sadis yang kembali kepadaku Kesetianmu bukanlah halangan bagiku Tapi.. Ketidaksetianmu adalah senjata utama bagimu tuk menghindar dariku Bertahun-tahun ku selalu mengikutimu Tapi apa... Kekosongan yang ku landa Dari sini aku melihatnya Bersinar tanpa cahaya Kilaunya memancing pandangan mata Ia seperti bidadari yang dijanjikan Sang Pencipta Ia teramat sempurna untuk ku puja Ia terlalu indah dibandingkan senja Ia nyata Tak Seperti fatamorgana Andaikan aku bisa Sekali saja menyapa Tuk buktikan aku tercipta Tuk menjaganya semua senyumnya Aku hanya bisaMenyanjungnya mengaguminya Melukisnya di goresan warna pelangi pertama Dan menuliskan kata terperih yang pernah ada untuknya Selalu ku impikan perkenalan Selalu ku khayalkan kedekatan Selalu ku angankan candaan Agar semua rasa terungkapkan Ketika kita semakin mendekat dengan jarak yang tak berkurang kisah kita tak utuh Bulan dan bintang saling melengkapi Cinta sejati adalah cinta tanpa tujuan Ada warna dan cahaya saat kau bersamaku Dunia ini bagaikan surga Diatas pasir waktu kau tinggalkan sesuatu tertulis seperti namaku Aku berlari kearah waktu Lihatlah sambil berjalan kemana kita telah pergi Lalu syurga hanya disini lalu mengapa aku tak bisa melihatmu Bulan dan matahari semua hanya ada disini Aku telah menunggumu ratusan tahun Mengapa cinta kita tak tentu tetap disini kehausan Kehausan dalam perjalanan ini akan berakhir Sesuatu yang belum lengkap akan sempurna Langit telah tertunduk kedua dunia pun telah bertemu Dimanapun akan ada pertemuan Tandu dihiasi keharuman terbesar di mana mana Bahkan tuhan sendiri telah datang disini untuk membaca Cinta... Kau selalu meneror setiap kehidupan manusua Kau datang dan pergi sesukamu Namun.. Kau meninggalkan luka Yang tak terkikis oleh waktu Bayak orang yang telah menjumpaimu Tetapi hanya sebagian orang yang merasakan kebahagian darimu Cinta.. kau sangatlah misterius Kau dapat merubah hidupa manusia dengan sekejap mata Dinda, Hujan tiba dinda Melanda tengah malam ini, Sedang janji tak ingin ku ingkari Semenjak senja ia membasahi bumiDinda, Aku akan datang Walau jalan yang ku lalui licin, Untuk cinta ini, Demi kehangatan yang kau sugukan. Aku datang kasih Menepati janji bertemu dengan mu Biar hujan yang membasahi tubuh hingga kuyup Aku tak perduli Karna senyummu sangat berarti bagiku Aku datang dinda Demi segelas teh tawar yang kau siapkan diatas meja Untuk menghangatkan hawa dingin malam ni, Matahari hampir tenggelam Sinarnya berwarna kuning kemerah-merahan Timbul dibalik pohon jambu yang rindang Suasana desa yang tentram dan damai Apalagi pemandangan desa yang indah dipandang mata Ada seorang ibu menggendong anaknya Motor warga melaju mengiringinya Ada ayam babon mencari makan disela-sela tanaman terong Rumah gubuk terbuat dari bambu Dihuni oleh perempuan tua beruban Sungguh itu suasana desa yang memukau Ketentramannya membuat hati menjadi rindu Kerukunan para tetangga membuat hati teringat selalu Kehangatan dan keharmonisan keluarga membuat kangen dalam kalbu Oh... desaku yang elok Kau akan selalu terkenang dimanapun aku berada Ngeper, Juni Karya Imam Aris Sugianto Aku tertidur, tapi atiku terbangun. Kudengar kekasihku mengetuk.“bukalah pintu, dinda manisku, Merpatiku idam-idamanku, Karena kepalaku penuh embun, Dan rambutku penuh tetesan embun malam”Kekasihu memasukkan tangannya Melalui lobang pintu Berdebar-debarlah hatiku. Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, Tapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tapi tak kutemui Kupanggil, tapi tak disahutnya. Aku temui peronda kota.“bila kamu menemukan kekasihku Katakanlah, bahwa sakit asmara aku ” Sekian lama ku mendengar Ribuan kisah sang pahlawan Dari aku yang masih kecil Ku hanya bisa mengiyakan Apa yang terlintas Dalam kabut imajinasi Namun setelah dewasa ini Ku telah paham arti Bukan kisah yang menjadi kebanggaan Namun apa yang menjadi tujuan Jangan pernah Sesekali menba tuk mengerti Tapi balah pahami Ini kisahku Mana mungkin aku sanggupantarkan semua yang sudah kau beriantara sedih dan bingung aku gugupfitrahmu sebagai pelindung buah hati Usahlah lagi kau begitunamun tak ku sangka masih kau lakukantunggu saja biar aku yang lanjutkan ituuntukmu akan ku teruskan Ketahuilah aku takut........... Ibu sudahlah cukup atas semua yang kau beribukan aku ta mau... untuk mu maaf ini yang tak mampu balas... Kamu tahu aku rindu? Namun sekali lagi waktu tak mengizinkan ada temu Bila kukatakan perihnya sepi sendiri di sini tanpamu, bisakah kau merasa rasaku? Dan bila jarak memisahkan juga menja(t)uhkanku padamu, percayalah bahwa mereka begitu dahsyatnya mencipta rindu Kukirim untaian kata untukmu, sebagai penjagamu yang kupinta pada sang pemilik waktu Semoga kamu pun begitu Seperti dulu kita selalu berbagi... saling mengerti…walau banyaknya perbedaan diantara kita.. tapi semuanya itu hanyalah masalah waktu... Mungkin pada saat ini kita seperti kaca yang pecah yang berserak entah kemana-mana…Tapi kita tahu ini juga hanya lah masalah waktu... Tapi waktu dekat ini…Entah kapanlah itu…Hari-hari itu kan terulang lagidan yang pecah itu kan utuh kembali, walau tuk sementara.. dan berharap semuannya ada dihari itu… Dingin malam yang kini memelukku, Kian menambah rasa sakit hatiku, Disaat kau tlah bersama dengannya, Mengapa kau beri cinta untukku.. Sungguh aku tak mampu kini melepasmu, Tapi aku tak mungkin diduakan olehmu, Ku telan rasa sakitku mungkin memang ini jalanku.. Lupakanlah cinta ini, kau memang bukan untukku, kembali padanya, Bahagia bersamanya, Hentikan egomu... Bila cinta janganlah berdusta........ Aku tertunduk tak berdaya nan lesu Diata goresan tinta kehidupan Mu Istana megah laksana surga Mu Setiap langkahku ku ukir asma Mu Uraian air mata menusuk qalbu Palung hatiku tak letih berderu Akan dosa pekat laksana debu Riak airpun mengiringi seakan berlalu Dengarlah isak tangis sesalku Intan permata rahmat yang kutunggu Kuhentikan derap langkah sejenak Akan impian yang tak sempat berpijak Untuk kugapai cinta sejati Akan khusnul khotimah yang kutunggu Dosa inipun menghantui diri Inilah taubatku kepada illahi rabbi Tahukah kau, Dalam langit tak selalu terang Dalam hujanpun tak selalu gelap Begitupun dengan hati Dalam cinta tak selalu ada bahagia Dalam luka tak selalu diiringi Tangis dan airmataCinta,rindu,sayang benci, Bahkan galau adalah salah satu rasa Bukankah rasa itu diciptakan Untuk dirasakan, Namun memang terkadang Rasa itu salah, Salah karena keadaan Tapi yang pasti, Tuhan tak pernah salah Untuk memberikan rasa pada mahkluknya, Untuk keluarga maafkan anakmu Di seberang kota aku rindu Tak sempat aku datang Sungkem mencium kakimu Bukan aku lupa Atau enggan pulang Bahkan aku tak mengakuimu Mungkin rumahmu ramai Anakmu cucu kemenakan bersua Mungkin dimeja makan itu Aku ingat aku paling rakus Andai aku ceritakan semua Kau anggap itu gurauan Aku berbohong Aku anak paling berani berbohong Sebenarnya aku paling sengsara Meski tak sempat aku ceritakan Aku tak pulang Karena aku sayang Dalam mejaku ketupat tak tertera Secangkir teh tak terhidang Bahkan tamu tak bertandang Itulah anakmu melarat Ibu ayah... Memang tak sempat aku melihatmu Tapi surat ini Gambaran wajah berbalut dosa Dosa ketidak hadiranku Kini kuhanya bisa sebatas mengenang Semua tentangmu yang entah ada dimana Sisakan memori yang begitu indah dalam jiwa Melukai hati kala ingin bersama s'lamanya Dalam luka ini aku masih tetap merindukanmu Meski hanya bisa mengenangmu dalam duka Bersama perih yang kian dalam meronta Hatiku masih tersenyum dan tetap setia mencinta Namun,.. Kini Kau t'lah tinggalkanku sendiri Tanpa Kau peduli dengan perasaanku Kau pergi dengan keangkuhanmu Kau tinggalkan kenangan indah yang setiap waktu menyapaku Di dalam kesunyian dalam kesendirian Kau begitu tega menghianati hati yang sepenuhnya memberikan pengorbanan Haruskah air mata menitih setiap waktu karena merindukanmu? Haruskah kuhancurkan dada ini agar Kau tahu bahwa aku masih mencintaimu? Dan haruskah kukorbankan nyawa ini agar Kau tahu Aku bila Aku Mati Tanpamu? Aku Hidup Untukmu namun kini sendiri tanpamu Dimana Keadilan Cinta Dari Tuhan? Entahlah,.. Mungkin semunya sudah menjadi takdir Tuhan Menjadi manusia yang sering dikecewakan Hanya Dia Tuhan) yang tak pernah mengecewakanku Bagaimana kabarmu sekarang? Aku harap Kau baik-baik saja Apa Kau sudah lupa denganku? Di Dalam Duka ini Aku Masih Tetap Setia Mencintaimu Wanita tua renta bercerita saat paruh sore Berdengung seperti haluan huruf ikhfa' Pada sepotong senja yang kian dekat pada hitam pekat bola mata Menenteng pukat ikan sembari meniti pada gemercak air yang mengelucap Tiba-tiba Tuhan pun memanggil dengan menjelma manusia sebagai alat Namun, itu cuma sebatas fatamorgana kehidupan di masa yang akan datang, dan kau akan sadar bila tiba masanya kehidupan abstrak itu tiba. Kenali lah dirimu terlebih dahulu baru kau akan kenal pada Tuhanmu dan begitu kau mengenal Tuhan maka Tuhan akan memberimu sesuatu yang tersembunyikan selama berabad-abad”. Singaraja, September MataPena Jika aku memang tak pantas untukmu Mengapa kau biarkan aku mencintaimu Jika aku memang bukan cintamu Mengapa kau tinggalkan semua cinta untukku Jika aku memang bukan jodohmu Mengapa harus dia yang menjadi milikmu Sesalku menjadi penderitaan hidupku Karena cinta yang ku jaga selama ini Tak dapat lagi untuk aku sentuh Bahkan ia telah pergi jauh.. Sejauh-jauhnya meninggalkan cinta tulusku Dengan seseorang yang ku kenal baik dalam hidupku Hati ini terus menerus dalam kegelisahan Setiap malam ku di selimuti rasa bimbang Pertanyaan-pertanyaan yang ku simpan dalam hati ini tak dapat aku ungkapkan kepadanya Kepadanya.. Mantan kekasihku dan sahabatku Yang tega mengkhianati cintaku... Mengapa harus dia yang kau jadikan pendamping hidupmu Mengapa bukan aku kekasihmu yang mencintaimu dengan sepenuh hati.. Bahkan aku tak mengerti mengapa semua ini terjadi padaku Cinta yang ku jalani cukup lama Tiba-tiba hancur dengan orang ketiga.. Impianku sekejap musnah dalam kesedihanku Ingin rasanya aku menjerit, namun suara pun tak dapat aku keluarkan Ingin rasanya aku menangis, namun airmata ini telah habis Bahkan aku masih tak percaya dengan semua ini Rasanya ini mimpi terburuk yang pernah aku alami Inikah rasanya di sakiti Inikah rasanya di khianati Oh Tuhan... Tolong bangunkan aku dari mimpi burukku.. Dan ini diawali dengan sebutan cinta. Dan ini dijalani dengan sebutan cinta. Dan ini diakhiri dengan sebutan cinta. Bergelut rangkaian kata untuk saling memuja diantaranya. Bergelimang keindahan untuk saling mengisi diantaranya. Berantai kehinaaan untuk saling menghindar diantaranya. Disetiapnya terdapat tamu berbeda pujian. lebih halus dari sutra dan lebih tajam dari sebilah pedang. Tak perlu bersusah payah untuk mengundangnya. Bahagianya adalah tumpukan luka. kesenanganya adalah sungai air mata. Dambaannya adalah jiwa mati. Genggam kerajaan waktu itu bangunlah dinding yang kokoh. Jangan sisakan satu lubangpun untuk waktu mengenggam kerajaanmu. Bunyikan genderang itu selamanya. Tumbuh didekatnya hal serupa bukan tamu, bukan dinding bukan waktu. Bahkan lidahpun tak berani untuk menyebutnya. Kau hadir bagaikan cahaya, Cahaya itu sungguh terang, Membuatkan aku ceria Tetapi, Cahaya itu bukan itu aku, Tapi dia, Sungguh ku tak sangka, Kini kau pergi Tanpa sebarang kata, Tak mengapa, Semoga kau gembira bersama si dia Aku harap kita dapat bersua suatu hari nanti, A Ku harap juga bila kita bersua nanti, Kau masih mengingati aku, Sebagai rakanmu pun cukup aku gembira Kegelapan yang pernah aku alami Pengalaman pahit yang pernah terjadi, membuatku susah membuka hati Aku takut....... Aku takut pengalaman itu terulang lagi Dimana hati ini disakiti Namun, kegelapan itu lama-lama hilang Kegelapan itu lama-lama pudar Kau bagaikan cahaya petunjuk Yang selalu membuatku senyum Yang selalu membuatku nyaman Dan yang berhasil membuatku berani membuka hati untuk masa depan Rasa ini ku pendam Tanpa berani mengungkapkan Namun aku yakin, kamu tahu apa yang aku rasakan Dari perhatian........ Dari ucapan.......... Dan dari ajakan-ajakanku Disini aku mencari ketulusan Cahaya petunjuk yang aku harapkan Untuk sama-sama belajar Mensyukuri nikmat ALLAH, berupa CINTA dan KASIH SAYANG Permadani hijau terbentang Daunan melambai lembut Pegunungan bersahabat berantai Gunung tinggi nan kokoh Berpayung awan nan suci Air mengalir ikuti takdir Dari hulu ke hilir Hingga menyatu padu di lautan biru Ganasnya ombak nan garang Tersimpan semilyar makhluk surga Yang amat ternilai Tanah tempat kita berpijak Sumber kehidupan Sumber kekayaan Ia melahirkan bertrilyun-trilyun dollar Sungguh amat cantik ibu pertiwi Dialah titisan Sang Pencipta Kelembutannya untuk siapa saja Meski ia dilukai Kasihnya selalu terpancar Demi anak-anaknya Tak pernah ia sekalipun marah Meski ia tak dihargai Terimakasih ibu pertiwi Cintamu kan abadi Pesonamu kan selalu di hati Bangun..... Bangun Ayo bangunlah duhai sang putri mimpi Saatnya kini kau bangun Jangan terlena dengan sihir cinta sang krisna Jangan terbuai tentang pangeran idaman jiwa. Semua itu semu tiada di dunia nyata Adanya dalam cerita dan dongeng belaka Bangun ayo bangun Hapus air matamu Dia tak pantas mendapati itu Yang tak perduli hati dan keberadaanmu Balut luka hatimu dan berlarilah Lari... ayo lari Jangan tengok kebelakang lagi. Ada cinta sejati yang menunggu mu didepan sana Cinta yang tak kan buatmu kecewa. Cinta yang paling tulus diantara semua Cinta yang senantiasa mendampingimu dikala suka ataupun duka yaa cinta Nya yang suci dan pasti abadi Jangan pernah ragukan lagi Berlarilah menuju pelukan Nya Maka kau kan damai selamanya. Cinta dari sang pemilik dan pemberi cinta Ya rohman yaa rohim itulah cinta yang sesungguhnya Mungkin pertama kan terasa nyeri Akibat luka yang ditoreh penyair cinta Tapi teruslah melangkah.. berlarilah Waktu, usaha. Juga doa yang kan mengobati semua. Ucapkan selamat tinggal pada sang pangeran impian. Cukup... jangan lagi ada air mata yang kau tumpahkan Ganti dengan senyuman yang indah mengembang Yakin... Yakinlah. kau bisa.. Moga tuhan berkenan mengabulkannya.....ا٠ين Indonesia Kau adalah negriku Kau adalah rumahku Kau tempat aku dilahirkan Kau saksi bisu ku di besarkan Kini usiaku telah meranjak dewasa Kini aku tlah mengerti tentang cinta Kini aku tau bahwa kau adalah ibu pertiwiku Tapi mengapa disaat aku mengerti tentang negriku Perpecah belahan dinegriku ini semakin memanas Aku diajarkan pancasila dan UUD sejak aku SD sampai aku tua nanti Tapi mengapa kedamaian negriku hilang musnah, lenyap hanya karna kekeras kepalaan Sedih sedih rasanya hatiku, Mungkin jika engkau negriku Indonesia bisa berlari, Pasti kau akan lari dari kenyataan ini, engkau akan pergi. Tapi aku tak akan meninggalkan mu negriku, Ini waktunya ini saatnya Aku dan generasimu yang lain harus mengebrek sebuah pergerakan untuk memberantas pertengkaran, Kini waktunya bagi kita generasi bangsa indonesia Harus memangkitkan perdamaian di negri ku Indonesia Tegar ku ba tegarmelangkah menapaki jalan kerikilsabar ku ba sabarmencari summer yang tak kunjung menghampiri Sedih di kala burung-burung berkicaumenertawai diri ini yang menanti summertak tau sampai kapan berjalan tanpa tujuanlelah hati mulai menghampiri Mungkinkah aku harus berhenti di jalan ini tanpa summer yang menyinarikuat.... kah aku.. mencarinyadi mana dia aku mohon Aku mohon hampirilah aku summeraku menantimu... datanglah . aku menjemputku keluarlah dari persembunyian mendung mu. Pada akhir fabruariku Sengaja kupergi dari riuh kemarau Mencari kekosongan di gerimis-gerimis sepi Sesekali, kumencumbui jam-jam yang berdebu Di jantung yang kian berderu Di tanah-tanah penuh hujan ini Kubaca setiap lembar-lembar sepi Sampai, hari-hariku kian menepi Kemana kuharus pergi? Tanpa tujuan yang tak berarti Kini sepi yang kupahami Menjelma paragraph-paragraf bisu Yang tak kumengerti Aku tak tahu Sampai kapan kuharus Berdiam di dahan-dahan mimpi Menghitung senyum yang hilang Berganti sepi Saat sedih menghinggapi mimpi Aku tak tahu Kepada siapa kucurhatkan rasa perih? Mungkin sudah seribu kali Lama kumenanti Senyum, senang tanpa henti Waktu itu, Cuaca yang sangat dingin sekali Aku terbangun dari tidurku Akan tetapi gelap sekali Aku tak tahu ini hanya mimpiku Atau memang kenyataanya begini Aku pun mulai merabah dinding Aku berjalan entah kemana ku pergi Sampai beberapa saat itu Ada sesuatu yang nampak bercahaya Sebuah batang putih tegak berdiri Dengan apinya yang tenang itu Mampu menerangi sekelilingnya Aku berjalan menuju cahaya itu Dan sesampainya disitu aku melihatnya Disitu ada banyak hal yang bisa aku tahu Iyah jujur dan terus terang saja Aku ingin ada disisimu Agar aku bisa melihat semuanya Semua yang bisa ku ketahui darimu Dari ketenanganmu yang ku kagumi Dari kenyamananmu yang ku dambakan Dan dari sikapmu yang terpuji Apakah pantas aku dapatkan Tatkala kesetian diuji dengan jarak, Disitulah harus bisa memperjuangkan, Kejujuran dan kepercayaan menjadi sesuatu mahal, Hanya mereka yang setia yang bisa melampauinya hingga tak ada lagi jarak. Bukankah jarak itu tak harus dijadikan momok untuk kita, Jika kesetian sudah di dalam hati kita, Doa selalu mengiringi untuk kebersamaan kita, Berusaha ada disampingnya walau jarak ada untuk memisahkan jiwa. Merdeka......mardeka..... merdeka Deru senapan saling mengadu meraung, menerjang Darah merah mengalir bak lautan lepas Tulang tulang tanpa daging membusuk Kini yang tersisa hanyalah puing-puing Menjadi bayangan masa kelam Merdeka..... merdeka..... Kini kau soraki kata merdeka Namun jiwa mu mati dalam merdeka Dimanakah telinga mu ketika mendengar jerit tangis yang memilukan? Dimana mata mu? Dan apakah kau tahu??? Merdeka.... Derap langkah kaki berkasut kaca Menginjak-injak semutan mungil Seperti sang raja elang Menyambar unggas-unggas lemah Tangan-tangan raksasa merampas Mulut-mulut lebah menyengat Dan istananya yang terbuat dari baja Meruntuhkan gubuk-gubuk mungil Lalu........... Yang terlihat hanyalah anak-anak sungai yang mengalir Menangis.....meratap..... menjerit Lalu diam... dan MATI" Namun raga mu hidup dan jiwa mu MATI Dan inilah yang terbilang indonesia sudah merdeka??? Ku taruh harapan padamu Oh Angin malam Ku gayuh Ku dekap hingga tak terpejam Guyur Mengujur terasa menghujam Pedih Perih tak mengenal silam Wahai kepedihan... Tak jemukah dirimu membenalu di badan Kau cabik tubuhku tanpa rasa sungkan Nan kau sayat perasaanku tanpa kesan Merana Menangis hingga tak ku rasakan Wahai kepedihan... Sudikah dirimu bertukar dari hidupku Kebahagiaan telah berputar dengan tak jemu Sanubari pun menanti sang Asa bertamu Ataukah dirimu enggan hingga penghujung waktuku Saat engkau memandang langit yang mendung Mungkin kau mengira hujan kan turun Namun ingatlah Ketika mendung yang gelap sekalipun Tak member kepastian hujan lebat kan turun Namun ini berbeda,, Ini tak seperti itu,,, Ketika engkau mengakui keyakinan hatimu Ketika kesabaran memperkokoh keteguhanmu Ketika janji-NYA yang menjadi peganganmu Ketika hatimu meyakini akan kepastianituYakinlah,, Dan itu pasti Tiada yang dapat memungkiri Saat kehormatan dalam perasaanmu Saat diam dalam setiap kesabaranmu Ketika perasaan dihatimu berkata Aku diam untuk selalu menjaganya Dan itu pasti,, Kala engkau mungkin tak dapat dengan yang engkau kagumi Kala engkau mengalah dan menyereh dengan yang tak pasti Mungkin engkau kan dapat mengerti dan janji yang pasti kan terjadi Dan itu pasti Jika engkau mungkin diam dalam keteguhanmu saat ini Mungkin kelak kau akan dapatkan sesuatu dari janji yang pasti Dan itu pasti Jika tidak sekarang dan saat ini , Itu mungkin nanti,, Dalam keyakinanmu, yakinlah bahwa itu pasti Dan hal itu pasti,, Mungkin waktu bisa berputar Hari bisa berganti Namun rasa ini tk akn berubah sampai esok nnti Sinar fajar melukis wahana Memmbuatku melayang melamunknmu yg jauh disana Yakinlh satu hal .... Dimn tuhan tlah merencanakn semunya untuk kita berdua Jika nnti kita jumpaa ... Di situlah masa bahagia itu tiba... Canda tawa kn hiasi hari" kita .. Tanpa ada rasa kecewa yg melekat di jiwa... Aku hnya seorang perindumu.... Bukan pacar ataupunn teman dekatmu... Aku adalah aku.... Pujangga yg merana.. yg bertemankn kata"Bukan seorang yg kaya.. ataupun bertahta... Hanya seorang biasa bertemankn pena dan berkanfaskn dunia tuk merangkai kata yg tersibak dalm dada..... Pulau seribu pura resahku tertinggal disana menjalar tapaki telaga terkepung dalam seribu potret jingga. Resahku masih dijaga tertampung dalam keranda belum sempat terhitung jua dipulau seribu pura. Bli yang ku jumpa di balik pura tua masih ku rasa getaran matanya mengelabui hingga ku terpana. Berpadu pandang tak lama masih ku ingat juga rasa dalam hitungan depa membisu, kita tak berkata. Sesaat penuh makna berdesir tak kunjung gema hanya nada hasrat belaka menitip resah di seribu pulau pura. Akhirnya,.. Kaupun berpaling tanpa alasan Mengiris perih di dadaku Begitu dalam Dan semakin bertambah dalam Semakin lama Aku rubuh dalam rintihan Menjejaki sendiri Arti dari sebuah Kasih Sayang Aku telah terlanjur dalam Mencintaimu selama ini Semua kulakukan Hanya demi kebahagiaanmu Karena begitu cintanya Hati ini kepadamu Namun apa sekarang? Hanyalah puing-puing sesal Memenuhi rongga hatiku Menggores duka abadi Setiap saat membunuh hati ini Hadirmu sesaat dalam hidupku Memberi warna tersendiri Kau dulu begitu Kubanggakan Akhirnya Kau ukir kekecewaan Aku bersama memori tentangmu Kan selalu hidup di dalam Kisah Kita Meski semua t'lah berubah menjadi perpisahan Namun aku kan berusaha merelakan Disini, sendiri di dalam jiwa kesunyian Bersama Cinta dan Kenangan yang t'lah Kau tinggalkan Ternyata cinta ini cinta sungguhan Ukiran kata katamu mendorong spiritual Menjadikan hidupku lebih sakral Agar kelak aku berakal Aku mencintaimu Karna pada dasarnya aku menyukaimu Kau yang selalu menjadi doronganku Sampai akhirnya menjadi titik focus dalam hariku Maaf bila aku selalu tidak ada disisimu Maaf pula bila kehadiranmu selalu aku  abaikan Tapi yakinlah aku selalu memikirkanmu Karna aku terlanjur mencintaimu Saat ini ku tulis surat untukmu Dengan keadaan tidak karuan Aku abaikan semua sugesti Agar kau mengerti isi hati ini Akuu tulis surat ini hanya untukmu seorang Dengan tubuh tak bertubuh Mata tak bermata Pikiran tak berfikir Tapi hati bercerita Kutulis surat ini Sambil meminta maaf padamu Maaf aku sudah terlanjur mencitaimu Aku diam karna aku mengerti perasaanmu Kemiskinan Tinggal dimana-mana Didepan pandang mata Kelaparan melanda Kebodohan Turut mengeroyok mereka Para gelandang Terlentang seperti ikan Didepan mata Rumah megah berdiri Bagai istana emas hadiri Apa penghuninya tidak peduli? Nasib orang tidak punyai Kulihat langit pagi Penuh awan putih kelabu Tak ada matahari yang menari Hanya ada langit berpandang sendu Aku bermimpi dalam qalbu Meraih bintang satu Takkakan kubiarkan ia jatuh Akan ku jaga Akan ku peluk ia tanpa ragu Bintangku kan menerobos langit pagi ini Yang penuh ratapan Yang penuh kesedihan Dan kan ku ganti dengan keceriaan dan kebahagiaan. Hanya ada bayanganku disini Yang selalu ada disisi Namun ia pun akan pergi Jika gelap menghampiri Sedih bukan alasan untuk kumenangis Tertawa bukan alasan bahwa hatiku tak meringis Namun ada kerapuhan yang berusaha tuk kutepis Karena aku tahu bahwa tak selalu ada pelangi setelah gerimis Daun yang sudah tua akan gugur dari pohon Ranting  pun akan jatuh ketika sudah tak tahan Alasan itu tak pernah meninggalkan perbuatan Dan semuanya punya alasan Namun kenapa alasan tak kutemukan dalam dirimu? Tak ada alasan kenapa aku menyayangimu Tak ada alasan mengapa aku mengorbankan segalanya untukmu Hingga kamu tak beralasan ketika pergi meninggalkanku Ketika aku bersujud dalam rindu Rabb-ku  seperti mengusap kepalaku Seakan berkata bahwa dia selalu bersamaku Meski aku selalu merasa sepi hanya karena tanpamu Masih berdiam disinimenunggu fajar hangatkankan dirimasih berdiri disinimenunggu pagi cerahkan hari Tak terlihat dalam anganterasa hanya dalam lamunanmerayu dalam sepidia masih saja menanti Akankah cinta bersemidalam lantunan melodi sunyimenari-nari dalam impianhanya ada satu harapan Masih setia menantihadirmu lengkapi dirimasih tentangmumalam biarkan aku sunyi. --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Kau pusaka dalam keheningan Kau cerita dalam nestapa Kebencian, kedukaan Menjadi satu, bagai sinaran pelangi Tak ada abu abu Kemilau surya, membias dari bola matamu Kejujuran dan bekas hujatan Senantiasa mengalir Disela sela sesak tangismu Kala itu, kala seusai shalat Dengung do'a dari bibir yang bertakbir, bertasbih Adalah bibir indah, Bibir yang kau miliki Semoga tuhan selalu memberkati Ku telusu waktu dalam hidup tergoles akan pahit manisnya hidup yg penuh teka teki... sejuta pertanyaan singgah di benakku tentang arti hidup yg penuh pilu, akan kah smuanya terjawb? aku tak mau terlalu lama dalam kesendirian, kegelisahan dan keterpurukan jiwa ini kosong, lemah, aku butuh seorang penyemangt, penyemangt untuk menyelusuri waktu. Kata-kata indahmu itu... Membuatku sejenak terpejam Dan terbang menuju dunia khayalan Lelah ini mulai terlupa Karena senyummu yang menghapusnya Luka ini telah tiada Karena kata-katamu yang menyembuhkannya Tak kusangka... Kata-kata indah itu keluar dari mulutmu Kata-kata yang membuatku berkhayal Tentang aku dan dirimu Sejak saat itu... Aku mulai berpikir tuk berjuang Memperjuangkan rasa Yang baru saja tercipta Januari hujan tak berhenti Sajakku masih tersemai Di taman tanpa tepi Bukan lukisan tanpa bingkai Tapi goresan warna-warni Januari gerimis semakin liris Langit pekat mengepal tangis Ada malaikat di awan tipis Bergerak berjingkat ritmis -; Seperti nyala api tak habis Ini bulan Januari Purnama sebentar lagi Ambil sebilah belati Jangan serekah melati -; Ini bukan bulan mimpi Jbg, // Hari Sabtu kau berkunjung ke rumahku Kau ketuk-ketuk pintu, namun aku sedang tidak ada Kau mencari tahu ke tetangga, mereka menyuruhmu datang lagi esok saja. Hari Minggu kau kembali untuk bertamu Kau ketuk-ketuk lagi pintu rumahku, namun aku masih tidak ada Kau pun pulang dengan rasa kecewa dan meninggalkan pesan di atas meja. Hari Senin yang tak ada angin namun udara hangat terbunuh dingin Kau kembali dengan sedikit menggerutu sambil mengetuk-ngetuk pintu, namun aku masih belum juga ada Lalu kau lihat pesanmu di atas meja yang masih belum ku baca, kau pun menggeleng-gelengkan kepala dengan beberapa nafas panjang yg kau hela. Hari Selasa kau melihat jendela kamarku terbuka Segera kau mendekat lalu tak ragu mengetuk pintu, namun jawabannya sama, aku belum juga ada"Ada apa dengan dia? kesombongannya melebihi seorang raja gumammu dalam kesal yang menyela. Rabu dengan hati penuh ragu namun terbunuh oleh tebalnya rindu Terburu-buru kau ketuk keras-keras pintu rumahku, dan jawabannya pun masih sama, aku masih belum kunjung ada Sepertinya kesabaranmu sedikit mulai sirna, kau pun pulang dengan rona wajah merah menyala. Kamis dengan sedikit gerimis, disela mendung dan sinar matahari yang hampir mulai habis Kau tidak lagi mengetuk pintu, benakmu menduga sepertinya aku tidak akan pernah ada Kau hanya berdiri didepan pintu sejenak lalu berlalu begitu saja dan tak pernah lagi kembali untuk selama-lamanya. Hari Jumat, pintuku tak lagi tertutup rapat, rumahku kini ramai dikunjungi para pelayat Tapi yang mereka lihat hanyalah aku yang sudah terbujur menjadi mayat Sekarang aku benar-benar sudah tiada dan tidak akan pernah lagi ada Namun sayang, sekarang giliran kau disini yang tak ada Dan berita ini pun tak pernah sampai dan terdengar olehmu ditelinga Biarlah duka ini tetap menjadi rahasia agar kau tak memberikanku titikkan air mata Biarlah aku menjadi seseorang yang selalu hidup dimatamu, dipikiranmu, dikehidupanmu, dihatimu... Hanya seribu maaf yang tak terucap aku tujukan padamu, karena aku tak bisa datang untuk berkunjung ke rumahmu lagi, selamanya... Dan...SAYONARA... Aku berusaha.. Untuk tetap mempertahankan cinta tapi kau tak pernah mengerti tentang rasa yang ada Aku berusaha.. untuk selalu membuat dirimu bahagia tapi kau tega membuat hatiku terluka Tetapi.. walau kan ada badai yang menghadang walau bintang tak lagi bersinar dan walaupun bumi tak lagj berputar Ketahuilah.. bahwa aku kan selalu mencintaimu menyayangimu mengasihimu menjadikanmu sebagai bintang hatiku dalam suka maupun duka.. Inilah adanya diriku yang tak mampu melupakanmu meski kau telah menyakitiku.. ) Aku masih menggebu-gebu Dadaku masih tersesaki oleh egomu Tentang bara yang tak kunjung padam Dan kau tak kunjung bermalam Surya tak lagi menghangat Cerita tak lagi tersurat Tidak Jiwaku masih menunggu Secuil janji yang terlanjur ku gugu Kau pergi menjemput waktumu Tugasku memantaskan diriku Hatiku menerima kabutmu Semoga Tuhan merestui egomu Penantianku hanyalah dia.. Setiap mimpi yang ku ukir, semuanya tentang dia.. Walau dalam perjalanan panjangku.. Yang ku temui hanyalah mimpi tiada berujung..Lelah.. Terkadang rasa itu menghampiri.. Memaksaku untuk berhenti Namun aku tetap pada penentianku.. Ohh Tuhan.. Sampaikan padanya Aku di sini dengan segala lukaku.. Luka ketika ku lihat dirinya bersama yang lain.. Aku di sini dengan segala lelahku.. Lelah ketika ku menba mencintai yang lain dalam bayang-banyangnya.. Mungkin penantian ini takkan pernah berakhir.. Walau kelak dia tak pernah kembali dalam pelukku.. Pemenangnya akan tetap dia Sejauh aku mengenal kamu Pasti dia yang menang Karena dia sudah pernah singgah di hidupmu dalam waktu yang lama Dan kini dia datang kembali... Dan untuk aku, aku hanya tidak bisa berkata lagi Seiring waktu hal yang indah pasti dirindukan Seperti saatnya kamu kembali bertemu masa lalu Aku hanya bisa melihat permainan indahmu bersama dia Seperti halnya aku menonton sinetron yang sedang tayang Terpikir olehku Untuk apa aku berada di antara kalian? Dan untuk apa aku selama ini menemanimu? Hingga akhirnya kamupun luluh kembali dengan masa lalumu Hanya satu permohonanku kepada kamu Jangan buat diriku hanya jadi pelarianmu saja.... Disaat kamu sudah masuk dalam kehidupanku lalu pergi. Di bayang matamu yang sayu Tersimpan sejuta rahasia Penuh misteri Yang masih belum terjawab Di garis dahimu Tersirat banyak pertanyaan Begitu sesaknya Sehingga engkau harus tertunduk Kokoh rahangmu Menopang saratnya beban persoalan Begitu kerasnya Hingga engkau oleng dibuatnya Menba bertahan Menyatukan tulang-tulang renta Menjalin kulit-kulit keriput Menjemput asa yang tlah kusut Berusaha tetap berdiri Berpegang pada semangat yang tlah berkarat Berusaha tetap memberi Walau yang tersisa tinggal HATI Sudah malam lagi kawan Dan mungkin besok pun akan siang kembali Arti rembulan di malam ini adalah keteduhan jiwa yang hening bagai bias angin dalam sepi nya hutan Apakah tidak terasa nikmat Kita tersenyum sambil mengantuk Tidak kah terkata ini indah Dari pada ratapan mengutuki nasib nya hidup Semakin hari dunia semakin miskin kawan Biar begitu jangan membuat bokek kantong hati kita Orang yang mengerti bagai mana cara nya menikmati hidup Tidak hanya miskin akan terasa menjadi kaya Bahkan gendheng pun akan di anggap sebagai Anugerah Sini kawan.. Hisap rokok mu dalam dalam Mari sejenak melupakan tentang lelah nya perjalanan Lupakan gegar tentang peluru para oknum yang menakut kan Lupakan debar jantung karena meroket nya harga BBM yang mengeri kan Lupakan desas desus yang tak bikin kenyang usus Dan lupakan asmara jahat yang bikin buntu usus Sejenak saja kawan.. Agar besok di terbit mentari kita masih bisa melayar kan hidup. Senyum itu... Bagai embun yang menyejukkan Sapa itu... Bagai awan yang meneduhkan Wahai Ikhwan... Mengapa kini embun kekeringan? Wahai Ikhwan... Mengapa kini awan menjadi mendung? Setelah rasa terucap dalam kata Kau begitu bahagia Namun kini adanya perbedan Menjadikan acuh yang bersemayam Dalam dirimu... Kini hanya diam yang menyapa Dalam dirimu... Kini hanya jarak yang kau tanam Dimana sapa hangat itu? Dimana senyum indah itu? Semua seakan bersembunyi Semua semakin berlari jauh Lihatlah itu anak jalanan Menyelip di antara badan kendaraan Membuka tangan untuk meminta Sambil bernyanyi kami juga manusia" Lihatlah itu para Veteran Tua renta hilang tenaga. Tapi, dahulu mereka berjuang Melawan durjana dari Eropa. Lihatlah itu para petani Membalik tanah menabur benih Menunggu tumbuh dan berbiji Bersabar, bersyukur hilanglah letih Lihatlah, mari lihatlah Wahai tuan-tuan berbadan megah Jangan karena tembok rumahmu Sehingga buta mata hatimu Kita semua anak Adam Lahir dari anaknya hingga berjuta Maka, kitalah jua. Kita pun di ragam garis kehidupan Ada yang kayanya kebanggaannya Ada yang pintarnya kebanggaannya Dan ragam lainnya yang berbeda. Ada yang kegirangan Sehingga berkata siapakah Tuhan?" Ha, ha, ha Padahal bumi adalah pusara Maka, dunia sebentar saja. Kusuruh kepicikanku mencacimu Menghapuskan kerancuan teman fikiranmu Juga menyudahi keintiman kedua hal ini Agar utuh tetap menjadi benakmu Semoga mudah menjadi ketepatan kata-katamu -Dari atas segala karya Semua hanya demi bahasa- Kau begitu indah dan mempesona. Senyum dan sorot matamu membuat ku terbang ke angkasa. Kau bagaikan bidadari yang mampu menghapus semua kesedihan. Dan gundah yang aku rasakan. Ku ingin bisa menatapmu. Ku ingin selalu ada didekatmu. Ku ingin selalu menjagamu. Semua ini kucurahkan isi hatiku hanya untukmu. Sejak kecil hingga dewasa yang kulihat hanyalah pertengkaran yang kudengar hanyalah cacian yang kurasakan hanyalah cacian tak pernah sedikitpun kata senang, bahagia atau gembira mampir dihidupku rumah yang seharusnya istana berubah layaknya lubang neraka orang tua yang seharusnya menemani malah tak sedikitpun peduli yang mereka pikirkan hanyalah uang uang, dan uang, Sedangkan aku aku hanya dianggap sebuah tempat pelampiasan pelampiasan yang berujung pada sebuah hinaan dan cacian dimanapun aku berada tak seorang pun yang peduli, Ku akui, aku bukanlah orang yang sempurna kekurangan memenuhi jiwaku tapi apa ini yang namanya hidup hidup yang menyenangkan atau sebaliknya kurasa semua tahu, Oh Tuhan berilah aku kekuatan berilah aku sebuah keajaiban agar aku bisa menunjukkan aku bukanlah sampah yang semestinya dibuang aku bukanlah hama yang semestinya dimusnahkan tapi aku adalah orang yang baru melangkah melangkah menuju kesuksesan dengan sejuta doa dan harapan menggapai cita untuk masa depan. Dalam heningnya malam. Pikiranku melayang ke masa silam. Terputar kenangan indah yang tersimpan dalam ingatan. Tak terasa mutiara-mutiara indah pun meluncur bebas. Meluncur bebas dari pelupuk mataku. Sakit. Rasa itu. Rasa itu muncul kembali tanpa permisi. Saat kisah pahit itu terputar dalam memori. Perih. Hatiku perih seperti tersayat oleh pisau yang tajam. Saat mengingat kisah yang teramat menyakitkan. Aku hanya bisa berdiam diri. Ingin sekaliku berteriak. Tapi hati memberontak. Pada siapa aku mengadu? Mengadu untuk semua rasa yang tlah kurasa. Pada siapa aku melampiaskan? Melampiaskan semua kesedihan yang tlah terjadi. Aku hanya bisa pasrah. Pada semua yang tlah ku alami. Dalam diam. Aku menyembunyikan semua ini. Senyum di pipinyalayaknya embun dipagi haritatapan matanya yang indah layaknya bunga mawarpelukannya yang hangat membuatku tidak berhenti ingin memeluknya Setulus sayang dia berikan padakupengorbanannya tak bisa dibalas Tuhanizinkan waktu kembali agar Aku dapat melihat Ibu melihatnya tersenyum manis dihadapankumenemani hari harikumelhat Aku dapat tumbuh Tuhan .. Air mataku telah berlinangmengingat akan kepergiannya Tuhan.. terimalah Dia Dalam sanubarikuengkau selalu terkenangjasamu bagai samudra luas membentangandai aku bisamembalas jasamualangkah bahagianya hati ini Terhenti ku berpikirketika begitu banyakperbuatanku yang senantiasamelukai hatimu Ibu... maafkan akubila waktu kembaliingin ku hapus dosaku padamu Ibu... tersadar dalam mimpi panjangkuengkaulah pahlawan kegelapanyang menerangi jalan panjangku Sebagai pemuda pemudi Penerus bangsa Kita harus dapat Bersyukur Atas apa yang kita miliki Dan kita jangan pernah Merasa puas dengan kemampuan kita Karna kita percaya Bahwa kita dapat melakukan Yang lebih baik dari yang terbaik Kita dapat memajukan kemampuan yang ada didiri kita Dan menjadi orang yang berguna bagi nusa,bangsa negara dan agama Jangan pernah takut dengan apa yang ada didepan kita Kita harus dapat menghadangnya Sehingga kita dapat dengan mudah Mencapai apa yang kita inginkan Apa yang kita impikan dan apa yang ingin kita buktikan Kepada nusa,bangsa negara dan agama Terutama kepada orang yang telah membesarkan kita hingga sekarang Menjalani berbagai peristiwa Baik itu kebahagiaan, kesusahan Bahkan peristiwa yang dapat membuat kita menjadi lebih semangat menggapai apa yang kita inginkan Seperti kegagalan Kegagalan adalah suatu peristiwa dimana kita dapat mengambil keputusan Bahwa dengan adanya kegagalan Kita dapat lebih mudah untuk maju dan berusaha Menggapai apa yang kita inginkan Semoga saja kita dapat menghadang Hal-hal yang dapat menghambat kita untuk menggapai tujuan kita masing-masing Sehingga kita dapat menjadi seseorang yang kita inginkan Aminn........... Seandainya waktu bisa di putar, Aku ingin kembali pada masa yang dahulu pernah ada Masa yang dahulu pernah mengajarkanku tentang arti setia Seandainya waktu bisa di putar, Aku ingin melihat dia kembali Melihat senyum manis di bibirnya Dan ingin hidup bersamanya kembali Tapi waktu Sungguh tidak bisa di putar kembali Waktu telah pergi meninggalkan aku dan kenangan semua tentangnya Tapi waktu telah berlalu. Membawa pergi kasihku bersama luka Menghilangkan senyum manisnya Menghapus semua rasa yang pernah ada Kini. Tinggallah aku sendiri Bersama dengan sejuta kenangan Yang hanya bisa kuingat dan kukenang Sampai akhir hayatku Langkah Demi Langkah Ku telusurimencari sesuatu yang tak pastiliku demi liku kulewatidengan tekat mendapatkan jawaban yang pasti Sejenak ku terdiam membisutak yakin dengan apa yang hendak di tujumemandangi setiap butiran debuyang perlahan lenyap dari hadapankuTANOEH REUNCOENG.. lambang gagah nan perkasaterkenal ke pelosok duniakarena kejayaan para pemimpinnya Tapimasih adakah Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien itu Cut Mutia dan Teuku Cik Ditiro yang dulupemilik jiwa semangat yang menggebu Kemanakah generasi tanoeh reuneng ini akankah mereka hilang dan takkan kembalikemanakah keuneubah indatu yang dulumungkinkah mereka hanya meninggalkan puing-puing puli Inikah akhir dari riwayat muterombang ambing dalam tanda tanyanamun inilah kegetiran yang harus kita terimameski pahit harus di telan juaakhir cerita TANOEH REUNCOENG.. No. Urut Tanggal Kirim // :: Dimulai dari keterpaksaan aku berangkat Berangkat mengarungi lika-liku aliran kehidupan Yang menyeret dan mengombang-ambingkan aku Aku menepi dibantaran rasa pilu Menangis aku tanpa suara“Paak” tepukan halus menyapa bahuku Aku hentikan tangis tanpa suara itu dengan segera Perlahan tangan lembut itu meraba pipiku Mengusap indra pandanganku yang sembab Lemparan senyum kau bagikan padaku yang terpaku. Kaku Dengan kehadiranmu disini dihadapanku Aku tergeragap sedikit, lalu aku kuasai diri Secepat kilat aku tangkap senyummu dengan hati berdebar Bibirmu bergerak Merangkai kata “keterpaksaan saat ini pembiasaan diri pada sambutan bahagia nanti anakku”Sosok itu adalah ibu yang muncul dalam bayang-bayang realita Menghiburku sementara lalu hilang dalam pandanganku Dikamar yang kini pandanganku sedang mengembara(Purwokerto, September ) Banyak orang yang berbondong bondong mencari kesempurnaanmenempuh berbagai macam cara demi mendapatkannya Namun apa yang kulakukan? Ku hanya berdiam diri melihatnya Kadang ku hanya jadi bagian dari penyemangat mereka Aku tak perlu melakukannya Aku hanya seorang yang sederhana yang hidup apa adanya Ku ingin menjadi diriku sendiri dengan mensyukuri kekurangan dan kelebihanku Menurutku mengejar kesempurnaan hanya berusaha menjadi orang lain Oleh karna itu hargailah kekurangan mu sebelum kelebihanmu jadi salah satu dari kekuranganmu Menjadi diri sendiri itu lebih baik karna itu adalah bentuk syukur kita kepada tuhan sang pencipta Sebenarnya mengejar kesempurnaan itu hak semua orang hanya saja dengan cara jadi dirimu sendiri dan tak perlu jadi orang lain Berjalan di jalan berduri Tak ada pilihan Jurang terlalu dalam untuk dilampui Rasa takut menjalar ke seluruh tubuh Apakah ini mimpi? Dunia ini hanya cermin Sewaktu-waktu mampu pecah dan bertebaran menjadi kepingan yang tak berarti Tak mampu disatukan kembali Hanya melukai Perjalanan ini sudah tertuju di tempat yang sama Raga dan jiwa masih berjibaku Agar mampu berbicara Dalam dunia yang fana Berhent Kembali Terluka Apakah itu pilihan? Tangan-tangan tak terjamah oleh waktu Cerita terukir dalam kata yang telah dijalani Coretan-retan kecil terbentuk menjadi sebuah alur yang indah untuk di kenang di kala semua berakhir menjadi bahagia Di pagi yang cerah ini aku berdiri Sambil mengingat akan hadirmu guru Kini telah pergi pahlawan pelangi indahku Sampai hati terasa sakit melawan sepi Guru.. maafkanlah anak yang bodoh ini Maafkan aku yang sering berbuat salah Sangat sering membuatmu dirimu marah Namun.. semua itu kau pantulkan dengan senyummu Kau buat anak bodoh ini kagum atas dirimu Hari demi hari telah berlalu Tiada kata lelah terucap dari bibirmu Malah Semangatmu terus berkobar Seluas samudera yang besar Kau taburkan untuk anak bangsa Guru... terima kasih atas pengabdianmu Kau telah membuat cerah pikiranku Kau buat warna pelangi melintasi pikiranku Kalau dulu hanya berwarna hitam Hingga membuat pikiranku gelap dan tenggelam Suci,tulus dan ikhlas pemberianmu Sampai diriku tak bisa membalas jasamu Namun... namamu kan kuukir di hatiku Sebagai penghargaan terbesar dari hidupku Oh... Tuhan.. kau Tlah Tanam kan otak yg tajam D Kepalaku Dan kau ciptakan otot yang kokoh untuk ku Ya allah..... Tapi kapan kah Roda Waktu Kau hadih kan Untukku Dan kapan kah Hembusan angin Kan Memapahku Betapa Besar karunia kau Lipahkan padaku Betapa Banyak imajianasi kau Simpan Di Pikiranku Tapi Munkin kah aku Yang Tak Pandai Bersyukur Akan anugrah Dan karunia Yang Kau Limpah kan Padaku Ya Allah ........... Kirim kanlah Malaikat Berwujud Manusia yg akan Menolongku Ijinkan Lah aku menjadi Nahkoda Yang Bijak Untuk Awak kapalku Kanku Labuhkan Kapalku Disetiap Pulau yang Subur Agar Para Awak Hidup Dengan makmur Dan Berikan Lah Aku Kesempatan Untuk Memberikan Kebahagiaan Untuk Generasiku Oh Tuhan................ Bantulah Aku Tuk Mengejar Ambisiku Yang Takkan Padam Sampai jasad ku Terkubur Ambisiku Tuk Mengukir Senyum Bahagia Di Wajahnya Dan Memberikan Tatapan Bangga Di Sepasang matanya Senyum dan Tatapan Dikedua Mahluk itu Mahluk Paling Mulia Setelah Dirimu Yaitu Ayah dan Bundaku........... Mungkin berat untuk melupakan kenangan manis bersamanya. mungkin berat untuk meninggal kan nya. mungkin berat untuk menjauhinya. mungkin berat untuk menerima penggantinya.. Tapi sampai kapan semuanya MUNGKIN. cinta butuh kepastian. cinta juga butuh pengorbanan. tidak selamanya cinta itu tersenym bahagia.. Mengenalinya adalah yang terindah. mencintai nya adalah anugrah. begitu mudah nya ia berdusta. aku merindukan nya walau pun ku terluka.. Aku ingin ramai, ramai seperti gelas yang pecah dan air yang tumpah. aku tidak ingin seperti kopi hitam yang selamaya akan pahit dan kelam.. Aku ingin bangkit bangkit dan lupakan kenangan pahit... Aku menyesal.... Menyesali perbuatanku waktu itu.... Aku sangat bodoh Kenapa dia yang terluka? Terluka karena ku Aku tak akan memaafkan diriku Jika dia masih berlinang air mata Karena kebodohanku Aku akan membenci diriku Jika dia tak mau bertemu denganku Karena kesalahanku Aku rela dicampakkan Aku rela disakiti Aku rela terluka Demi dia Dia harus bahagia Walau aku harus aku yang terlukaNamun.... Semua terlambat Dia tlah pergi Entah kemanaKini... Aku sendiri Sendiri dan sepi Sepi tanpa dia Hanya bayangannya yang tertinggal Hanya raut wajahnya yang terlintas Hanya senyumannya yang tak akan sirna dimakan waktu Jika aku bisa meminta Aku hanya ingin dia kembali Kembali bersamaku Aku berjanji Tak akan ada airmata lagi Tapi semua itu hanya angan Angan itu akan menjadi penyesalan Penyesalan akan yang sudah lalu... Alunan musik begitu membawa haru Berjuta hal di masa lampau hadir kembalitanpa ada yang mengundang.. Bisakah aku menepis hal yang sejak lama terukir Gumpalan awan hitam menyatu dalam feru angin malam Kini aku terdiamtanpa menikmati suasana yang sebetulnya indah.. Separuh jiwaku kembali hilang Tak jadi jiwa utuhsebelum semuanya menyatu.. Satu yang aku berhak:"Menikmati kesendirian ini lagi)" Selaras dengan surya Engkau menerangiku disetiap langkah kecilku Senada dengan bintang Engkau membuat malamku jadi tenang atas segala canda guraumu Seirama dengan pelangi Engkau selalu membuat hatiku indah dan bahagiaSahabat..... Aku beruntung telah mengenalmu.... Kayu yang patah dapat kita sambung dengan kebersamaan.... Hari yang gelap dapat kita lewati dengan rasa kebersamaan.... Badai menerjang dapat kita lalui dengan kebersamaan....Sahabat.... Tanpamu aku takkan bisa sangat bahagia.... Tanpamu aku takkan bisa menghadapi kerasnya dunia..... Terima kasih atas motivasi yang telah kau beri dengan sekuat tenaga..... Terima kasih kau telah membangkitkanku ketika yang lai tertawa.... Cinta ini insyaallah akan menjemputmu walau.. banyak yang datang mengusik tawarkan segala cinta dari berbagai titik . Tapi perlahan semua menyerah semua pergi karena aku yg tak sedikitpun goyah aku ingin engkau sabar menungguku walau entah kapan aku bisa menjemputmu tapi aku masih setia pada komitmen itu . Cinta . Aku yg menjemputmu di tiap tiap do'a dalam hening ku tak'kan hilang ku sebutkan nama mu . Akan ku jemput dirimu cinta dalam ikatan suci NYA akan tiba saatnya nanti pertemuan kedua orang tua kita . Cinta aku akan menghalalkan dirimuR ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Berdamailah hati yang membara Nyonya kau puja;sedang berpuasa cinta. Nyanyikan syair-syair kesepian Sebagai selir;pertanda kebahagiaan. Hari demi hari selalu berganti Detik demi detik selalu berputar Abad demi abad berganti masehi bulan dan bintang selalu menyinari Susah selalu berdatangan Ibarat datangnya api kesusahan Susah, sedih, senang, mewarnai Bagaikan rembulan di pagi hari Siang dan malam selalu berganti Seperti haluan dalam impian Perasaan gelisah selalu mengitari Bagaikan matahari menjatuhakan kemilauan Andai baan pergi dari dunia ini Seperti hilang melayang layang Hembusan gelora matahari sukma Seakan akan menyelimuti dunia Kesusahan akan berganti kebahagiaan Seperti tukaran nilai mata uang Sebuah nilai di hargai satu nilai Bagaikan menumbuhkan jiwa penuh kesopanan Aku tak membenci siapapun Aku hanya membenci diriku Kenapa ku terlalu bodoh unt mengertimu Mengapa Aku tau aku egois Aku menyukaimu Tapi ky tak mau tuk mengakui Aku benar-benar menyukaimu Aku menangisi takdir yg ku miliki Entah apa yang aku cari Hati ini terus saja menba menemukan Meski pikiranku tak lagi menba tuk mengingat Tapi hati ini masih saja terus menjebakku Dalam kenangan Masa dimana beban hanyalah diri sendiri Menikmati waktu dan petualangan Mengejar kesenangan Tanpa perduli ada yg tersakiti Jiwaku memberontak... Jiwaku resah... Jiwaku gelisah... Jiwaku lelah.... Berlabuh sudah... Meski Ombak masih mengguncang buritan kapal Tapi disinilah aku sekarang Meski jiwaku masih belum juga tenang... Mahmud Habis sudah terkaanku.. akan kemana arah kisah ini membawaku. sepertinya waktu tak pernah cukup untuk aku merenunginya. jenuh tak mampu kupunkiri lagi. menguasai jiwa yang tlah lama merintih. lelah, Aku lelah. begitu lelahnya.. Katamu cinta. lantas sampai kapan kau biarkan aku larut dalam penantian tanpa kepastian? Dan ya, pun aku cinta. namun camkanlah aku bukan wanita buta kenyataan.. bagiku cinta tak sebodoh itu. sejatinya cinta bukan sekedar angan yang tak bertepi.. Sudahlah aku lelah. biarkan Aku pergi. usah kau beratkan langkahku.. relakanlah segenap rasa, aku tak mengapa. kelak, entah kapan saatnya. kau akan mengerti bagaimana lelahnya jadi aku. melangkah di atas jembatan yang tak pernah menghubungkan apa-apa.. Then I starving, started to runI always stumbled down to be nothing I gain But whenever happens when I trying, crying to reach, Even though that makes my weakI still I don't want to lose at all Maybe you know the storm always me But remember, after a hurricanethere will always a rainbow after that Just try until you catch Dont let it go away without you've attempted to it Hurricane never makes you weak Those voise inside yourself that always make you weak But if you can beat the hurricane slowly You're the winner, the rainbow will me When you're responsible of what you've done You can beat yourself You're wiser that before Just beat your fears to go When there's left just five more step You're usually walk away fron it You always afraid of what you've done You just never plan it before Be a brave woman When the hurricane mes and greets The strong and brave woman is not a woman that doesn't afraid She afraid of so many things, of urse But she can face that And she can accept the factthat the hurricane maybe greets her again someday Yes, she really afraid But she can face it, she never avoid it.... Aku tak pernah tau seperti apa akhir hidupku nanti, Aku tak pernah mengerti Seperti apa keadaanku nanti, Aku hanya bisa berusaha Berusaha tak menyerah oleh keadaan Berusaha tersenyum, Walau itu menyakitkan Berusaha bersabar, Walau itu tak seindah senyuman Berusaha tegar, Walau hidup tanpa keadilan Berusaha tak menangis, Walau itu ketidak mungkinan Lalu... Aku bisa apa? Di malam yang sunyi Terdengarlah ayat Al-qur'an Memecahkan keheningan malam Membuatku menangis seorang diri Alunannya yang merdu Indah sekali Ayat per ayat dibacakannya Jika ada yang mendengar Pastilah kan menangis Teringat semua akan dosa Yang seringkali kita lakukan Marilah kita renungkanapa apa yang telah kita perbuatdi dunia yang tak abadi ini Tiada Mutiara Sebening Cinta.. Tiada Sutra Sehalus Kasih Sayang.. Tiada Embun Sesuci Ketulusan Hati.. Sahabat Bukan, Matematika yang dapat di hitung nilainya.. Ekonomi yang mengharapkan Materi..PPKN yang di tuntut oleh Undang-Undang.. Tetapi, Sahabat adalah Sejarah yang dapat di Kenang Sepanjang Masa .. Ketika sedih melanda Meruntuhkan rasa di jiwa Jemari tanganmulah Yang menghapus air mataku Ketika letih menerpa diri Lelah jejaki hari Genggaman jemari tanganmulah Yang menguatkanku Saat resah menyelubungi hati Gundah tak terperi Dekapan tanganmulah Yang menenangkanku Kekasih hati.. Aku bersyukur atas hadirmu Kaulah semangat hidupku -Laelafitria- Negaraku cinta Indonesia Nasibmu kini menderita Rakyatmu kini sengsara Pemimpin yang tidak bijaksana Apakah pantas memimpin negara yang aman sentosa Oh Indonesia tumpah darahku Apakah belum terbit, Seorang pemimpin yang kita cari Apakah rasa kepemimpinan itu masih disimpan di nurani Tertinggal di lubuk hati Tak dibawa sekarang ini Rakyat membutuhkanmu Seorang Khalifatur Rasyidin Yang setia dalam memimpin Menyantuni fakir miskin Mengasihani anak yatim Kami mengharapkan pemimpin yang soleh dan solehah Pengganti tugas Rasulullah Sebagai seorang pemimpin ummah Yang bersifat Siddiq dan Fatanah Andaikan kutemukan Seorang pemimpin dunia Seorang pemimpin agama Seorang pemimpin Indonesia Hanya Allah Yang Mengetahuinya Mata ku yang lusuh masih sukar tuk terpejam Hanya bersandar di tepi malam tak berunggun Menyusun lamun untuk langkah yang tak pasti Hati yang syahdu masih pilu.. Membakar hujan dalam warna yang menghias kencana raja.. Gelap malam takan pudar dalam gulita walau hujan terus merintik. membasahinya penuh asa Rindu itu pun tak bersair.. meremuk jantung yang terus berdetak tak bernada Bukan aku yang menunggu... Bukan aku yang mandang sosok perkasa yang kan datang dalam cerita Lantas kenapa resah terus memaksa. menghujam hati yang terbalut cinta sang penawar Aku rindu...... Namun itu hanya kata Pemilik arti dari kata yang mendalam Rindu itulah yang tertawa... menari lihai di atas pahit yang menyiksa Mungkinkah hukuman dari rindu ku yang ternoda Sejenak merambat... Nalar ku masih berfikir tajam mencari tempat untuk kisah yang belum tuntas Adakah hari esok pembawa jawab.. dari tanya sang pujangga tentang arti yang sejati Yang pasti bukan dimalam ini dan bukan dihari kemarin Sepatah kata buat tercinta Alunan sairku taklagi indah Melambai angan benak dan jiwa Hati menangis buatku gundah. Kasihku pendar buat tercinta Melayang sungguh tiada berguna Menunggu bulan jatuh jeriba Penantianku berbuah hampa. Namun bulan begitu indah Sedang aku gelap gulita Pantaslah aku selalu merana Cahaya bulan amat sempurna. Hening malam terus mendera Kasihku terkubur bersama duka Sajak kecilku bertema cinta Namun derita temani jua.-Kangsugali Dekangean- Dunia ini terasa sempit tiada ruang untuk ku bernafas lega tiada tempat untuk ku sandarkan jiwa ini tiada waktu untuk ku berfikir tiada lagi virus merah jambu kecuali kamu.. Aku tau, dia mencintaimu namun kepingan hati ini telah menyatu dg kepingan hati yg ada pda dirimu.. Hingga kini tak ku percaya cinta yang tulus tiada ku dapati lagi cinta yang suci kini tlh ternodai cinta yang setia tlah terbagi dg sahabatku sendiri cinta itu membuatku terluka.. Hati ini rela sakit merasakan realita yg tak ku inginkan hati ini masih merindukan kasih sayangmu hati ini masih saja merasakan getaran cinta yg tak pernah luntur.. Kini, kepingan hatiku tlah kuberikan pdamu, namun tak pernah ku tau kau menerimanya, atau bahkan kini tlah kau sirnakan meski masih ada satu bayang.. Kadang aku berfikir, inikah cinta sejatiku? atau this only story of my love in my life? atau mungkin, ini hanyalah cerita indah namun tiada arti buat ku?? lalu, apakah harus sesakit inikah mencintaimu?? Hadirmu... Membuat awal bahagia dihidupku Namun menyisihkan luka dihatiku Aku mencintaimu Mencintaimu dengan sabarku Walau terkadang aku tak bisa mengerti Tiap kali kau pergi dan datang begitu saja Aku mencintaimu Dengan semua kepercayaanku Meski terkadang luntur Tiap kali kulihat ia bersamamu Hey kau.. Kau pasti tak tau Disini aku sabar menantimu Disini aku tegar melihatmu bersamanya Tapi ingatlah kasihku Setegar-tegarnya aku Ada masa dimana aku tak bisa untuk tetap tegar Karena telah kau rusak Rasa sabarku Rasa percayaku Terlalu banyak hati yg mampir dulu.. Hingga sekarang seperti malas memberi ruang utk sedikit perhatian.. Lama tak berbunga bunga lagi.. Lenyap naluri berkasih sayang lagi.. Atau mungkin dewasa yg mencegahku kembali.. Saat dimana raut matanya beri sebutir tanda.. Dan aku berat menahan senyum pemusnah gengsi . Disitu aku harus brperang . Hai kamu . Gadis pemompa semangat hidup.. Tunggu aku d tenda batinmu Puas hati mendengar suaramu Seakan gelisahku akan kehilanganmu lenyap bersama rinduku yang engkau obati.... Meski tak pernah bersua Sekalipun tak pernah saling menatap dan hanya melihat dari bayang-bayang.... Tapi engkau tetap menjaga hatimu dan berusaha untuk setia dalam dunia yang penuh goda dari wanita-wanita yang nyata di hadapanmu..... Walau sekalipun tak pernah berjabat tangan namun engkau tetap mampu menjaga genggaman itu hingga akhir kita akan bersua nanti.... Sering terbersit kata ragu disaat aku mulai mengedipkan mata Seolah aku tak pernah percaya akan keberadaan cinta yang ku miliki.... Namun engkau tetap saja meyakinkanku kalau cintamu tulus terhadapku.... Dan engkau memiliki keyakinan dan jiwa juang tinggi untuk mencapai fitrah dalam menghalalkanku..... Wahai engkau pria yang dikirimkan Allah padaku...... Yakinkan aku disaat aku goyah dan hampir terjatuh.... Kuatkan aku disaat aku mulai lemah Dan jaga aku disaat aku tidak mampu untuk menopang kan kedua kakiku.... Biarkan suatu masa nanti aku bersandar dipundakmu untuk melepaskan semua gelisah, ketakutan serta lelahku setelah bertahun ku menunggumu.... Hapus air mata lukaku dengan ijab kabulmu dihadapan orangtuaku dan para saksi.... Biar hilang lelahku dalam menanti Terhapus lukaku dalam merindu.... Terjawab mimpiku dihari yang penuh sejarah untuk kita berdua..... Semua terjadi begitu indah Waktu tak terasa begitu cepat berlalu Seperti bulan yg menyinari bumi tahun sudah kita berpisah Diawali seragam merah putih Yg indah Yg d akhiri tangisanku Kini seragam itu telah terlepas darinya Pertanda dia sudah akan meninggalkan sekolah ini Berat hati ini tuk berpisah denganmu Eri Namun apa boleh buat Aku hanya bisa ber do'a Dan menanti sampai aku bisa bertemu dengan mu lagi Ini adalah masalah hatibukan untuk satu atau dua hari aku hanya butuh yang sejati yaitu setia sampai mati bukan yang hanya singgah lalu kemudian pergi . Maaf ini hati bukan persinggahan yang tak pasti aku butuh kesungguhan dari nurani bukan janji-janji yang tak perna di tepati memang hadirnya rasa tak pernah disadari . Tapi jika hanya sekejap saja silahkan pergi dan jangan kembali karena ini adalah hati hanya untuk seseorang yang pantas memiliki . --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ombak ini ombak rindu Bergelora menyebut nama mu Bertarung dengan kerinduan Sang pasir menjadi sasaran Ombak ini ombak cinta Selalu menagih cinta dan rindu Untuk kepastian yakin kan diri Walau di anggap pengemis simpati Ombak ini ombak perasaan Tasbih cinta umpama di mantera Biar apa pun di anggap Semua itu ranjau cinta ku Bukan masa lampau yang akan kami kubur Juga tak melambaikan tangan begitu saja Kami tak menanam niat sekejam demikian Hanya mengikuti arus perjalanan hiidup Bahwasanya ada jembatan lain untuk kami PADAHAL Di air yang sama Kami basuh wajah hingga kaki Di karpet yang sama Kami berbaris merapatkan shaf Di tempat suci itu Kami berdzikir menyebut asma Mu Kami duduk dengan kitab yang sama. Untuk bersholawat atas rasul Mu Diwaktu itulah kami menyebut diri santri. Ditempat itu juga kami bernaung bagai keluarga Berpijak ditanah yang satu demi segenggam ilmu Asrama suci yang dkelilingi bentangan rahmat Mu Pesantren istiqlal sebagai payung kami bersama Bagaimana mungkin kami lupakan.. Saat kami membuka mata bersama disuatu fajar Lalu lantunan nada ayat ayat Mu kami ramaikan Dan saat kami tertawa melihat sahabat ditegur Bagaimana mungkin kami lupakan.. Paginya kami berlomba-lomba meraih nilai terbaik Pulangnya kami berlari seraya dorong mendorong Hingga kami gotong royong diiringi obrolan tawa Bagaimana mungkin kami lupakan.. Saat saling pinjam kopiah, sorban dan tasbih Diwaktu kami nakal dari lubang kecil jendela Terpaku mengintip santriwati dengan hijabnya Bagaimana mungkin kami lupakan.. Saat serius dalam aula layaknya ulama besar Saat fokus melingkar layaknya anggota dewan Masa-masa itulah yang tak ada didewasa kami Lillahita'ala rindu kami berbaur malu Rabbi Malu akan rasa tak mampu untuk membalas Dari setiap butiran ilmu yang kami peroleh Hanya menghela nafas panjang bila teringat Hanya meneteskan iarmata bila merenung MEMANG RINDU Rindu akan nuansa barisan shaf kala itu Rindu duduk rapi memegang kitab sama Rindu akan tausyiah pengasuh, guru kami Aduuuhhhh... Ya Rabbi... Demi dzat, yang nyawa kami ditangn Mu Maafkan segenap ketidak pedulian kami Hanya memohon barokah Mu untuk kami Hanya do'a  kesejahteraan bagi istiqlal Terima kasih istiqlal Untuk setiap kepingan cerita itu Terimakasih sahabat istiqlal Untuk potongan kisah manis itu Tuhan Aku memohon padamu Jagalah dia yang aku sayangi Jagalah dia yang aku cintai Dialah penerang hidupku Dimana semuanya menjadi gelap Dialah yang menghiasi hidupku Dimana semuanya menjadi berantakan Tuhan Aku sangat menyayanginya Lebih dari siapapun dan Hanya dialah yang mengerti aku Siapa yang tau? Kita akan menua dengan penuh rasa cinta. Siapa yang tau? Bila cinta datang menjemput masa. Dan ada yang tau? Malaikat atau setan membawa tandu. Aku sadari bumi terus menari. Dengan irama syahdu kehidupan pilu. Sungguh indah memainkan prasaan. Air mata mengakhiri pertujukan. Perjalan suci;Disana terukir jejak yang keras, yang batu, yang bisu Jari-jari kakiku-kakimu melekat diantara kerikil suci tak berbau Aku rasakan diantaranya deras mengalir keringat perjalananku Aku hidup di alam bebas;Menitih perjalanan menghapus jalan pulang Dimana arahku yang sebenarya Dimana langkahku akan kutitipkan Fikiran menata rapi pohon-pohon disamping perjalanan Mata juga penerangku Pendengaran juga langkahku Serentak melangkah seperti ada tangis hati yang rindu Aku sampai dimana? Aku akan sampai dimana? Lutut yang dulunya tegar melangkah Kaki yang dulu putih bersih Mata yang mampu melihat kotoran semut merah Tangan yang butuh kekuatan tongkat pak tua Kini semuanya berbalik arah;Semuanya termutilasi Langkahku mengecil tak seperti langkah yang dulu Kakiku basah dengan air liur oh keringatku Mata buta tak melihat lagi panurama anak muda Tangan tak mampu meraba yang didepan, yang tak dikasih Tuhan. Aku hidup dalam perjalanan Aku mati tenggelam kesucian Aku bangkit lagi tanpamu yang tak lagi suci. April ; : Buntu sudah tujuanku Tiada arah lagi yang tampak di hadapanku Kemana langkah kaki akan di bawa Kemana curahan hati kan bermuara Sungguh tak bertepi rasa ini Buntu sudah Sudah buntu Adakah yang membantu…??? Bantu aku…Pegangi tangan ini Arahkan langkah ini Tujukanlah ke suatu tempat Yang tak perlu tinggi namun berarti Yang tak perlu indah namun berada Biar aku tidak buntu Biar aku bisa membantu Bantu aku…Jejak ini masih berbekas Aku bisa berhenti berjalan Namun aku akan mati Aku akan kembali ke tempat ku memulai Namun aku akan dicaci Bila melangkah dan maju Lalu kemana? Baikkah itu? Bisakah aku? Aku hanya sendiri Melawan kebuntuan diri ini Biar ku tak mati dan menjadi berarti Bantu aku Bantu…. Aku…. Dua insan dijatuhi malu Bersama sudah bukan lagi alas an Meniti jam per jam Ternyata jatuh cinta mudah Tak serumit kata-kataku Tak perlu kususun Tak mengemis barang belas Semudah pernyataanku“Aku nyaman Nyaman mampu membuatku singgah Nyaman mampu membuatku menatap lagit tanpa mendongak”Ribuan patahan bunga menghujam jantungku Menatapmu melumpuhkan sendi Perjumpaan kita diawali gugup Diakhiri peluk Tetesan air menggenang indah dimataku Mendamba bisa mengulang sang waktu Agar lebih dulu mengenalmu Malam ini ingin ku ratapi kesedihan ku yang tak berujung Kisah cintaku yang teramat pahit Tak ada satu orang pun tahu isi hatiku Aku bagai terombang ambing cinta nya Ingin ku lupakan semua yang terjadi Namu apa daya aku tak kuasacinta ku terlanjur suci terlingkar ke sah an Tuhan Ingin ku mengulang waktunamun kusadari semua kan sia sia Ingin ku bertanya kepadamuTuhan.. Mengapa semua terjadi pada kuTuhan.. Aku tau ini tak pantas ku pertanyakankarena ku tau Tuhan ini pilihan hidupku Tapi TUHAN.. Aku tak sanggup atas perubahan nya Aku tak sanggup akan sandiwaranya Aku tak sanggup akan ke angkuhannyaTuhan.. Harus kah kujalani cinta yang penuh tanda tanya hatiku Mengapa dia berubah jauh Tuhan.. Masih pantaskah aku mengingat perjuangan cinta ku dengan nya Andai kata pun dia melupakannya Sumpah DEMI MU TUHAN Aku lelah dengan semuanya Aku tak kuasa menahan semua ini Tak sanggup lagi ku hapus air mata ini Ku mohon TUHAN Berikan keadilan untukku Ada ruang kosong dihatiku. Ruang kosong yang merindu sosok lama itu. Ruang kosong yang terus mencari, entah kemana. Ruang kosong yang terus-menerus termanggu dan tak jenuh menunggu. Sosok itu, telah mengubah alur dihidupku. Menyalakan kobaran penyesalan dalam rongga-rongga jiwaku. Ruang kosong dihati ini ternyata ternganga begitu lebar. Bahkan kutemui beberapa sosok yang berusaha tuk menyelinap kedalamnya. Akankah kubiarkan? Lantas, bagaimana denganmu—masa lalu yang selama ini ku rindu? Adakah ingatanmu tentangku walau seujung kuku? Izinkah engkau membiarkanku merasakan rindu yang memporak-porandakan hati ini? Begitu pilon dan munafiknya diriku tuk bersandiwara mencintai apa yang sama sekali tak kuhasrati; mencintai sosok lain yang bukan dirimu. Walaupun ku berpura-pura untuk memupuskan perasaanku terhadap sosokmu. Betapa mudahnya sosokmu itu membuatku mengkambinghitamkan perasaanku sendiri. Betapa mudahnya sosokmu itu membuatku begitu terkepung dalam himpitan penyesalan. Ah… begitu klise cerita ini untuk ditilik. Tak bisa ku menampik betapa berharganya kehadiran sosokmu dahulu. Tidak Aku takkan membiarkan ruang kosong dihatiku itu terus menganga. Takkan kubiarkan sosok manapun berada didalamnya—selain dan hanya engkau. Aku mengalah kepada cinta yang egois ini. Aku rela, bila harus merintih sakit bersama sosokmu yang selalu menebar aroma rindu disekujur tubuhku. Aku rela, mendekam dalam relung hati yang memenjara bersama kenanganmu. Aku rela, bila harus terperangkap dalam rindu yang entah sampai kapan. Akupun menikmatinya… Aku begitu menikmati segala rindu yang berbaur dengan penyesalan ini. Dan akupun percaya, perlahan semua ini akan bersulih menjadi candu tersendiri. Aku akan berusaha berkomplot dengan perih batin yang teraniaya ini. Aku akan berupaya bahagia menghadapi kenyataan yang penuh ambigu ini. Mungkinkah aku bisa lunak dengan melihatmu bersandingan dengan cinta barumu? Entahlah… Akan kunikmati rindu penuh candu ini. Akan kunikmati cinta penuh sesak ini. Akan kunikmati rasa yang tak bertapal batas ini. Akan kunikmati sesal yang melimpah-ruah ini. Akan tetap kubiarkan diriku terjelabak bersama impresimu. Mencintai walau tak berbalas. Mencintai walau tak seorangpun mampu menyingkap. Mencintai walau memendam dalam bilik besar yang mengurung. Kasih... Tak ada alasan bagiku untuk menyumbat aliran rindu berpadu cemburu yang melimpah-ruah membasahi jiwa yang tandus ini. Hari ini aku paham sebuah cerapan, tentang cinta yang kau ajarkan. Tentang cinta yang sempat kau padu-padankan dalam hidupku. Cinta yang begitu indah bak kerlipan bintang nun jauh disana. Cinta yang tak pernah terduga, menyembur deras—sederas mata air nirwana. Cinta yang tak kalah indah dengan bianglala diawan senja. Cinta yang begitu misterius, membuatku menerka-nerka, dimana batasnya ini? Kapan berakhirnya ini? Terlalu indah bagiku untuk terus mencintaimu, walau tak ku tahu dimana ujung semua ini. Sampai kapanpun, kau takkan bisa kuraih lagi. Penyesalan ini amat membatin, terpatri abadi, terpasung mati dalam sebuah jiwa yang sepi. Penyesalan karena tak pernah ku memuja cinta yang dulu kau tautkan kedalam sukma yang hampa ini. Penyesalan karena aku pernah menganggap apa yang kau beri begitu berharga nilainya setelah kau pergi. Sekarang kusadar, cinta yang sempat engkau tanamkan dan telah berakar itu begitu terasa menjalar-jalar menguasai hati ini. Bahkan aku sendiri tak tahu bagaimana caranya untuk mencabut cinta itu hingga ke akarnya. Tidakkah kau ingat betapa komitmen kita dulu jelas terucap? Ada alam sebagai saksinya. Saksi dimana kau mengucap kata cinta dengan fasihnya. Pujaanku... Sebenarnya sangat tak perlu kuba untuk terus menerka perasaanmu padaku. Aku sudah mengerti bahkan sebelum kau memberitahu. Hanya semudah membalikkan telapak tangan saja bagimu membuang rasa-rasa yang dulu tumbuh aneh dan bergejolak dahsyatnya itu. Maka, izinkan aku mencintaimu, kasih… Dibawah naungan cinta yang tak jelas apakah nyata atau imaji ini. Izinkan aku merindumu, kasih… Dibawah kasidah dan alunan indah melodi yang begitu ritmis beresonansi di jiwa ini. Izinkan aku mengingatmu, kasih… Dibawah pijaran perasaan yang tak pernah temaram ini. Izinkan aku berada dalam kefatamorganaan ini, kasih… Dibawah dunia khayal yang tak hentinya berilusi bahwa aku dan engkau adalah satu didalam keabadian. Izinkan aku memilikimu, kasih… Dibawah mimpi tak nyata yang bersarang dalam kesendirian. Inikah yang namanya penantian? Aku baru mengetahuinya sekarang. Ternyata kesendirian ini tercipta dengan sendirinya karena tak ada kau yang mengisinya. Maka, biarkan aku sendiri, mencinta walau tak berbalas. Kau adalah alasan buatku untuk tak mencintai siapapun—selain dan hanya dirimu. Kerinduan ini…Ah, seharusnya kau ada disini… Kata perkata kurangkai Berharap ada yang dengarkan kataku Walau akhirnya kuketahui kataku ini bisu Telah kurangkai berjuta sajak sajak lara Kubuat agar menyudutkan hatimu Engkau tetaplah tuli Akan diriku yang berharap lupa Untuk mengingatmu Serta menguburmu dalam perasaan yang buatku tenggelam Dalam kegelapan tanpa lentera Pergi dan mati Meninggalkanmu dengan senyuman Penuh penyesalan dan rasa sakit Yang memungkinkan tuk aku kembali Bunga ini hampir layuketika kumbang berlalutak sepatah kata cintayanfg ucapkan padaku Kata cinta itu yang kutunggunamun kau tak pernah mengguguku tak sabar menunggu penantian dua tahuncanda tawa yang kau berikan tak berati l;agi Ku menjauh supaya kau tahu betapa aku cinta kautap kau tak mengertisupaya kau hubungi akuaku wanita jawa yang hanya menunngu Namun penantian itu sia-siakarena kau tak mengertisampai saat di titik kulminasihidup ini penuh manifestasi Hingga akhirnya kupilih diakarena dia mengerti akuku mulai bisa mencintainyawalaupun dia tak lebuh baik dari kautapi dia berikan kasih sayang yang lebih sempurna Langit kelam berkabut pedihtangis pecah bagai halilintar menyambar kalbuderita batin telah menyentuhmambuat mentari sirna termakan waktu Saat kesedihan menjadi kawantangis adalah jawaban terbaiksaat kepedihan hati menjadi temandoa adalah obat terbaik Ibu…………. Tubuhku lunglai tak berdayasaat melihatmu terbujur kakudiatas sebuah tikar indah yang tuaterbungkus kain kafan putih itu Ibu ku sayang …….. ketahuilahjantungku seakan berhenti berdetaksaat tubuh indahmu direbakkan dalam tanahterkubur bersama waktumu yang telah berhenti berdetik Hanya doa dan tetesan air matayang mampu mengiringimu kepusaran cinta ilahiketempat dimana hati menemukan kebahagiaannyaketempat dimana manusia menyebutnya surga ilahi Hanya ada satu kalimat yang mampu ku ucap selamat jalan ibu …………………………………semoga keselamatan dan rahmat-Nya tercurah padamu …………… Hai, apa kabar? Kamu yang selalu aku rindu. Namun takkan pernah bisa aku rengkuh. Aku ingin bertanya sesuatu. Apakah kamu masih memiliki rasa itu? Rasa yang bisa saja perlahan membunuhku. Apakah kamu masih memiliki rasa itu? Rasa yang aku sendiri pun tak tahu, sampai kapan akan berada di hatiku. Akankah rasa ini hanya sementara? Ataukah rasa ini akan menetap untuk selamanya? Sampai saat ini aku masih berusaha untuk mencari jawabnya. Apakah kamu tahu? Sejak kepergianmu waktu itu. Hatiku bagai di sayat sembilu. Rasa rindu menghujam keras ke jantungku. Ingin sekali aku menyapamu. Namun sayangnya aku tidak akan pernah memiliki kesempatan itu. Bagaimana bisa aku menyapamu? Sedangkan keberadaanmu saja aku tak tahu. Bagaimana bisa aku mengatakan rindu? Sedangkan kini kita sudah terpisah oleh jarak dan waktu. Kini, aku hanya bisa menitipkan rindu ini pada-Nya. Pada Dia Sang Pencipta segala rasa. Aku percaya, suatu saat nanti. Rindu ini akan tersampaikan padamu tepat pada waktunya. TTD. Boby Irawan Aku termenung dalam kegelapan Sepintas teringat tentang kejadian kelam Walau teringat aku masih tak mampu untuk mengatakannya Apa... Kenapa.. Kenapa aku hanya bisa menangis... Dikegelapan yang penuh oleh cahaya bintang yang gemerlapan... Aku hanya bisa menanangis?... Tuhan... Apa ini adalah akhir Apa akhirnya harus begini Semua terpisaj dibagi Antara gelap dan terang Aku berada dalam kegelapan Meski ada bintang disekelilingnya Bintang yang malah mengasingkanku Dengan keterangan bintang aku merasa gelap Aku dan kegelapan malamku... Coba kau buka jilid yang pernah kau pintal Kau rajut penuh dengan hasrat nan indah Seakan simponi damai itu semakin indah Bersama alunan sahdu bisik angin Semakin merasuk sukma Tuk bentangkan angan menjadi kain rajutan tertata Coba kau hamparkan cerita nan bening Sebening mata air sejuk nan jernih Seakan tak ada hempasan kata-kata yang angkuh Hingga hilangkan angan penyejuk hati Jangan kau koyak Yang telah kau taburkan buat indanya surgawi Biarlah tetap alunkan sendu itu Buat damaikan kalbu yang selalu terkoyak Oleh ganasnya alam Buatlah....... Hilangkan sunyi Hilangkan angan Hilangkan penantian Hilangkan malam gelap Hilangkan ...........hilangkan....... hilangkan........ Agar asa itu sinarkan kegelapan Hingga membawa bahagia nan abadi Genggamlah jemariku dengan jemari lentikmu Satukan erat tuk mudahkan langkah pijak bersama Mengarungi indahnya alam kedamaian Mari kita kayuh bersama Mengarungi percikan ombak Hingga lukiskan pelangi indah Coba kau lihat bulan itu terangi parasmu Matamu tak akan teteskan air mata lagi Alismu kan jaga butir-butir debu Hidungmu hempaskan bau tak harum Bibirmu selalu senyumkan keindahan Pipimu tak akan lagi alirkan air matamu Wahai........ kebahagiaan....... Dekap dan selimuti kita Buat ceritakan alunan simponi indah Biarlah bunga itu bersemi Biarlah nyanyian surgawi itu datang Biarlah pelangi itu selalu ada Biarlah bulan itu tersenyum terangi hasrat Biarlah bintang-bintang ikut bersinar Dan biarlah mentari itu datang bersama burung-burung bernyanyi Tuk damaikan esok dipagi hari Karena mungkin yang namanya perasaan Tak seorangpun tahu, kecuali Tuhan dan diri sendiri Dan setiap saat bisa berubah dengan sendirinya Seperti rasa cintamu berubah-ubah Tak peduli dengan hatiku sama sekali Acuh tak acuh, menganggapku bagai arca' Di saat aku memberikan ketulusan Kau malah memberikan kedukaan Ketika diri ini untukmu rela berkorban Kau membalasnya dengan penghianatan Apakah itu yang namanya Cinta? Seperti itukah yang disebut Sayang? Maka, sedemikiankah rasamu kepadaku? Laksana Senja yang cerah seketika bertukar Badai Kehancuran Semoga, dirimu kan segera memahami Makna hadirku untukmu begitu berarti Karena aku telah merelakan hati ini untukmu Juga berusaha setulus jiwa menyayangimu Malam yang sepimenemani keterpurukan diriku angkat dan di lihatisepi sepi dan hanya sepi Ku melangkah dan menyusuri menapaki jalan tak berujung Mata buta setiap hariaku menangis seorang diriaku berhasilcahaya itu cahaya terang Ku dekatitapi sebuah penyesalankubuka tapi hanya putihku lihat seorang terbaring Ku dekati ternyata itu akuku lihat banyak orangmenangis Ternyata aku telah pergipergi meninggalkan semuaraga kasih sayang cintakutelah terkubur waktu ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Everyday I walk in front of her See her smile in a warpath Why shoud everyday I meet her? When I see her sre is upperI just want to tear the test paper down And burn it on fire Burn it on fire Like how you burn everything I have You are the girl who I don't want to see her Walk around, walking around her Sit alone, scream alone Thinking about the way she makes me so envyI am crazy like a bitch Lie down, shriek behind When he said I'm crazyI remember about her Just envy, not jealous Because she is the best Now I must life without them all She can get what I wanted So beautiful make me envy Everything that she have Just make me so envy Because I never jealous Because they make me so envyI hate the way she walksI'm envy about her sre Her rank, her achievements Everything about her Kunikmati alurmu, kusut dan gelisahsepi menambah kemurkaanjalan berlubang bukan impianrequiem melayang-layangmengitari ubun-ubun para pemolesgelap malam. Senyum sesekali tersunggingmamaksa langkahmengusung harapan pada peristiwakecemasan simbul kasih dan sayangyang terlanjur mengguratpada rautmu dan wajah malam Kau rebahkan gelisahmuwalau sejenaktelah ku temukan relief-reliefdalam rimba-rimba kesunyian malam Tikar yang menafsirkan air matamujaket basah selimut anganmudoa-doa tak akan putus mengalirdari bibirmu untuk dia yang diharapkan-Di malam inisaatnya kita memahami raut sendirikocar-kacir dalam kaca pintu ICCU jalan-jalan kota, lampu stopan slogan-slogan, bahkan lantai lobi rumah sakit Menangislah nimas, lepaskan penatmurebahkan gelisahmuakau selalu memelukmu, mendekapmu danmengeja abjad-abjad namamu dalam doaku. Konk Solo-Sukoharjo, Januari Terpaku aku di sini Tersudut di ruang yang gelap dan sepi Di temani dengan kerinduan yang mendalam Aku hanya bisa terdiam Meratapi dengan semua yang terjadi Merasa ketidak adilan tertuju pada kuKasih Apakah kau tidak tahu sakitnya Dengan perlakuanmu yang seperti itu Di saat aku sangat membutuhkanmu untuk di sampingku Kau menghilangKasih Apakah begitu mudah untukmu melupakan semuanya Hati ini tersayat sangat perih kala selalu mengingatmuKasih Dimanakah kau berada sekarang Aku berharap kau mengingatku dan kenangan kita Kasih kembalilah Bila langit menjadi gelap Engkau ajari aku tentang cahaya Bila air mata telah menetes Engkau ajari aku tentang senyuman Bila mimpi mulai terhenti Engkau ajari aku tentang kerja keras Bila luka semakin parah Engkau ajari aku tentang maaf Bila senyum telah hadir Engkau ajari aku tentang syukur Guruku, terimakasih Engkau ajari aku tentang ilmu kehidupan Berdebar hati saat ku mengingatmu Saat kau jauh dariku.. Puing-puing kenangan hadir dilamunanku Mengisi lembaran hari yang terasa begitu hampa Kau jauh dariku . Dan sungguh menyiksa hatiku . Rindu yang mencengkam . Seperti luka yang tak terobati . Apakah kau merasakan hal yang sama Saat gemuruh rindu di dadamu Menyerang seakan ingin membunuhmu Memanggil separuh jiwamu Tanah kering membuatku terkelontang Menjauh walau masih kurang Aku pergi dengan nasib malang Angin berseru Dengan desiran kelabu Suram sudah Abu-abu melambangkan jejakmu tubuh terasa kakuengkau datang dengan wajah baru menetapkan akhir dari hayatku Pepohonan didalammu saraya menari tertiup angin Membuat daun-daun berguguran Burung-burung berkicau dengan merdunya Hewan-hewan bermain dengan riangnya Menandakan bahwa mereka bergembira Tetapi semua itu tidak berlangsung lama Sekarang… Orang-orang yang tidak bertanggungjawab telah mengubahmu Sekarang… Tiada lagi pepohonan yang menari ditiup angin Melainkan hutan yang kritis akan kehidupan Sekarang… Tiada lagi suara merdu dari kicauan burung Melainkan rintihan dan jeritan pepohonan yang telah diambang kematian Sekarang… Tiada lagi kegembiraan dari hewan dan tumbuhan Melainkan rintihan dan tangisan ....... Untukmu aku tidak akan bertanya tentang kesetiaanmu. Aku juga tidak akan memaksamu untuk selalu jujur... Apalagi memaksamu untuk tetap bertahan bersamaku.. Aku hanya ingin tahu apakah kamu NYAMAN? Saat bersamaku?.......... Aku hanya manusia biasa yang selalu berusaha menjadi yang terbaik untukmu... Yang tidak akan meninggalkanmu ketika kamu terjatuh... Yang tidak akan pergi ketika kamu dalam masalah... Yang akan selalu berusaha ada untukmu dalam keadaan apapun... Meski aku merasa kamu tidak pernah menghargainya...... Ketahuilah.. aku tidaklah seperti apa yang kamu harapkan... Aku hanyalah lelaki lautan yang jauh dari kata sempurna Ada saatnya aku perhatian dan ada saatnya aku ingin diperhatikan.... Ada saatnya aku mengerti ada saatnya juga aku ingin dimengerti..... Jika kamu menginginkan sosok lelaki yang sempurna dimatamu maka itu. bukanlah aku..... Aku tahu banyak kekurangan dalam diriku... Jika kamu memilih pergi dengan yang lain aku akan menjauh.... Karna sesungguhnya aku tahu kehahagiaanmu bukan ada padaku... Dan biarlah rasa ini tetap terjaga untuku.......... Bukan karena dirimu tak pantas untuku Tapi dirikulah yang tidak pantas bersanding denganmu... Dari dulu;Dari zaman sebelum aku ada sampai pada aku bisa berkata Dari sana;Aku temukan makna sebuah perjuangan pada titik darah penghabisan Sampai sekarang;Aku belajar darimu arti sebuah kasih sayang Sempat kau berkata;Anakku makan dulu sebelum dilahab pesawat Minum dulu sebelum diambil kakakmu Sementara kau sendiri lapar karna menggendongku Kau dahaga karna seharian mengasuhku tanpa setetes air di tenggorokan yang kering Malamnya; kau masih sempat berkata Tidur dulu yang pinter, yang baik Sementara kau sendiri ngantuk Sebab, kau tak mengenal istirahat karnaku Sekarang, setelah aku terbangun dalam mimpi yang pulas Aku tak lagi lihat wajah pahlawan Aku tak lagi dengar nyanyian rembulan Karnamu sekarang sudah tertidur lelap;Ditemani malaikat yang baik Malaikat yang memberi buah segar sebagai sarapan pagi Air susu surga sebagai pelampiasan dahaga ketika bersamaku Ibu yang terlelalap kenapa harus terlelap Disini kau ditunggu anak cucumu tuk melangkah melawan arus kehidupan. Di Pasar Lenteng, Maret No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku menunggu kedatanganmu kasih Pulanglah kapan kau mau Aku mau bercinta denganmu saja Maka pulanglah kasih Agar kita wujudkan agenda agenda cinta kita bersama Jarak menisbahkan rindu yang membara Pada siapakah aku membisikkan rindu Akan cinta yang amat menderu Pada ia yang menjauh Oleh goda bujuk rayu materi Pulanglah kapan kau mau Agar Tuhan kembalikan aku dan cintaku lagi Sebab aku sudah menjauh Oleh hampanya ruang dan waktu Wasiat cintaku Pada kasih yang sudah menjauh Ada kepingan yang terlupakan Entah apa itu... Seberapapun kerasnya aku mengingatnya Tak kunjung terlihat nyata Kepingan itu... Entah kenapa aku begitu yakin Adalah hal yang sangat berharga dalam hidupku Terlupakan... Atau mungkin pernah sengaja aku lupakan Hingga aku benar-benar melupakannya Kurindukan... Atau mungkin hal yang begitu berharga Aku tak tahu dimana kucari kepingan itu Tercecer di masa lalu Atau terdampar di masa depan Atau disekitarku namun tak pernah aku sadari Seperti cermin yang rapuh Memantul begitu kuat dalam ingatanku Namun tak berbentuk Membuatku menikmati setiap sakit yang kurasa Rindu, benci, sayang, marah, malu, berdebar Untukmu yang entah siapa dan dimana Matamu indah seperti rembulan di malam hari Wajahmu indah seperti sunset Suaramu indah seperti burung yang sedang bernyanyi Semua tentang mu itu indah sekali Aku sangat ingin memiliki dirimu seutuhnya Tapi kurasa tidak mungkin Karena kau begitu sempurana buat diriku Jika aku bisa memiliki dirimu Aku akan mejaga mu selalu Dan menyangi dirimu dengan sangat tulus Aku akan selalu mendoakan dirimu Sampai kelak kau bisa menjadi mili ku seutuhnya Jika putih itu indahkenapa harus ada hitam dlam hidup inijika melati itu suci kenapa harus ada mawar berdurijika kita punya kaki untuk berjalankenapa kita mengginginkan sayap untuk terbang . ?? Dan jika kita punya mata untuk menatap masa depankenapa kita harus memejamkan mata untuk berkhayal ? hidup ini indah bila saja kita mengerti arti kehidupanhidup ini indah jika kita saling menghargai . Danhidup ini akan jauh lebih indahjika tak ada sedikitpun rasa benci . karna kita hidup untuk saling melengkapi .. Aku berjalan di kegelapansendiri bingung tersesatdi penghujung harapanku temui sebercak cahaya Ku hampiri cahaya ituberlari bah tak tahan ku bertemucahaya pengharapankusosok tubuh yang kudapati Dia benar-benar cahayapenuntun jalan gelapkunamun ku terhentiada yang ingin mengambil harapanku Apalah daya ku perbuatsesal tangis tertimbun dihatiharapanku berarah kejalan laintinggal aku sendiri disini Aku berjalan di kegelapansendiri sendiri .sendiri..biarlah. semoga ku bertemu harapanku lagi di persimpangan jalan Taukah kamu, bagaimana kisahku bersamamu? Taukah kamu, apa yang selama ini dibicarakan oleh hatiku? Taukah kamu, bahwa diriku menyimpan rindu? Taukah kamu, jika mawar ini sedang bersemi? Taukah kamu, mawar itu telah lukai jemariku? Taukah kamu,  luka ini begitu pilu? Taukah kamu, luka ini membekas bigitu dalam di hati? Taukah kamu di hatiku ini tersimpan rasa benci? Taukah kamu, rasa benci ini datang bersama rasa rindu? Taukah kamu, bahwa aku masih menyayangimu? Taukah kamu, hati ini masih milikmu? Taukah kamu, begitu sulit melupakanmu? Taukah kamu, cara menghapus rasa ini? Taukah kamu, siapa orang itu? Taukah kamu, bahwa itu adalah “KAMU” Want to speak, but I can't When I talk to my friends The world will shout that I'm differentI don't have a close friendsI never have rights to be Accepted who I amI never have rights to do that Because I know I hate to suffer in an imperfection Because I know An imperfection is a bad thing That cannot be acceptedI'm swimming, weeping In a tube of imperfection I know I'm never be the same I always making mistakes And I hate making mistakes They always over criticizing meI really hate to know That they're higher than meI know that they throw me And said that I'm not an important Because only myself that Know that I'm differentI hate being criticizedI hate making mistakes But I really wanted to be Accepted, but that will never Will never be.... Angin Angin hitam membisik perlahanketakutan...ketakutan.. hanya mulut dan mata yang menyebut Memberi isyarat kematianku Lhaillla haillaullah muhammddu Rosulullah.. nada yang terbata-bataseperti anak kecil Burung hitam datang Datang memberi penyambutanakan kematianku Aku takut.. Harus berlari kemana Bayangan hitam.. Bayangan yang selalu mengikutiku Sembunyi. tetap bayangan itu ada Hanya pasrah yang ku lakukan Sekeejap. semua dunia gelapdan bayangan hitam hilang membawa nyawaku. Kuba berkata Tentang bunga yang menjulur di telaga Tampilkan warna langit berona Biru bagai hati tercelup tirta Sunyi yang membentur dinding kalbu Suaranya talun-bertalun Merontokkan butiran pilu Luruh dalam genggamanmu Lalu kau anggit pelangi untukku Membuat tersipu haru Lagu itu pun bergema Mengisi relung hati Sementara angin mengiringi nyanyi Memuja puspa hanyut ke hilir Dan perahumu mengusik senja Meraup sepi guguran daun Kau rangkai jadi mahkotaada cinta menebar cahaya Kuba mengerti dan meyakinipuspita tambatan hati Nia Samsihono Ketika gelap tiba. Bayanganmu semakin panjang. Inilah sebuah kenyataan kekasih. Sunyi....sepi... jauh tak bertepi Kini hidupku selalu berpacu dengan waktu Melenyapkan sakit hati dan duka cita. Walau harus berat kujalani. Melupakan engkau.. yang kucinta. Kesekian purnama sudah berlalu' Langit merah saksi bisu. Sebenarnya hati kita selalu mengharap. Kita bersua diakhir senja ( Ramadhan , Lobuk Bumianyar) ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Oh father will you please caress my head till I get sleepy Oh mother will you please sing me lullaby till I fell asleep Oh my love will you please hold my hand let me to my dream Oh loved ones I have always been a dreamer only in a dream the world can seem peace and friendly where I can reach my imagination where I can follow my visions Oh loved ones if later I awake I will dedicate you a poetry about a woman that able to write only in her dream Engkau datang menghiasi hariku Mulai dari pagi hingga malamku Engkau datang memberikan penerangan untukku Menyinari gelapnya jalan hidupku Setiap waktu bersamamu Tertawa dan tersenyum bersama Walau sebagai sahabat biasa Yang takkan jadi luar biasa Namun kini Kau menjauh Menghindari dan menjauhiku Sungguh tingkahmu menyakitiku Sungguh tingkahmu mengecewakanku Aku menba lupakan dirimu Menba belajar hidup tanpa Sang Surya Yang biasa menyambut pagiku dan menemaniku Disetiap langkah dan napasku Sang Surya yang dulu ku banggakan Sang Surya yang dulu kusuka dan ku cinta Kini pergi membawa semua kehangatannya Kehangatan yang dulu kupunya selalu Aku menba memejamkan mataku Dan gelap lah yang ada Dan kubuka matakunamun gelap tetap menyiksakusatu kenyataan yang harus Aku terima Sang Surya yang dulu hadir kini telah tenggelam di lautan malam yang takkan pernah kembali Kan kubiarkan cintamu Mengalir dalam nadiku Karena cintaku hanya untukmu Jangan pernah kau samakan dengan cinta lalumu Aku tak sanggup mendengarkan cinta lamamu Karena akan mengganggu kasih sayangku Sambutlah cinta yang barumu Lukapan semua kisah cintamu Jadikanlah memori cintamu dulu Tuk memperbaiki cintamu denganku Karena aku menerima cintamu Apa adanya yang tersisa dari cintamu Aku mencintaimu sepenuh hatiku Karena kuberharap kau adalah nafasku Yang akan memberiku hidup dengan cintamu Cintamu esesnsi daam kehidupanku Kubiarkan cintamu tumbuh dalam taman hatiku Akanku sirami cintamu dengan kasih sayangku Kan kurawat dengan pagar kesetianku Kanku kujaga cintamu Rasa cintaku takkan hilang dalam hatiku Kutakan pernah menyesal untuk mencintaimu Karena hanya kau cinta sejatiku Bagiku bahagiamu damaikan jiwaku Disenja mulai menyapa ku teringat oleh Mu. Kadang rasa ini rapuh dan jiwa ini seakan tak berdaya. Hatipun mulai bergetar dgn seribu tanya.... Mengapa takdir ini tak seperti yg lain, ada tempat bermanja, mengeluh dan bermain. Ada tempat curhat saat sedih. Oh.. Dimana engkau ayah... Disaat kuberlia ku butuh dimanja, ketika ku dewasa ku butuh orang tua.. Bila sedih ku dapat dgn siapa ku mengaduh, bila hujan datang dan membasahi gubuk ku, aku hanya merintis mengeluh. Dimana, dimana, dimana kah engkau ayah... Dapat kah aku merasakan belaian kasih seorang Ayah...,...I MisS You Father. Aku termanggu menatapmu. melirikmu yg kiyan bisu. Aku sesak kiyan menyalak. dalam mimpi yang tak pernah terurai. Ada gemuruh rindu. datang pula ragu. tapi sungguh aku ingin memelukmu. Sungguh pula. aku ingin membabi buta. karna membayangkan mu, jadi tak lelap tidurku. Lihat lah pedang karatan ini. sekian lama kuasah pada hapalanku. hanya untuk melibasmu. tunggu aku disitu. Akan ku genggam, akan ku tundukkan dirimu. jangan pergi. tunggu aku wahai mimpiku.. Wahay malamku, Bawa rasa cintaku sampaikanlah Untuk dirinya dari hatiku Yang selalu meruindukan nya Wahai bintangku putih cahayamu terangkanlahrasa sayangku di dalam hatimu abadi selamanya Tuhan tuntun lahh cinta nya menuju hati ku Jangan biarkan cinta suci nya musnah di telan sang waktu Dan jangan terpecah seperti serpihan logam yg tak kekal Masih dalam cerita yang sama Namun adam dan senja yang berbeda. Semua yang beku kembali mencair Seperti bongkah es yang terjemur, Aku seperti kembali hidup setelah mati terkubur dalam mimpi. Kamu, datang seakan seorang malaikat mendekap erat Bayang semu yang gelap tak bercahaya, Hapus lara dan luka seperti mentari serap hujan. Apa lagi? Apa lagi niatmu setelah ini, Kamu kembali seakan menjadi bejana tajam yang menusuk rusuk tipis ini. Buat semua kembali histeris Oleh air suci yang penuh tulus karena ketakutan kembali kehilangan. Apalagi? Setelah tuhan menyiratkan apa yang terjadi hari ini, esok dan nanti, Tidak lagi bisa aku tawar sirat takdir yangg diberi. Sadarlah, Bukalah mata dan berhentilah bermimpi, Rangkuh aku dalam memapang tubuh agar tetap berdiri tegak Menantimu menjemput dengan ribuan sinar bahagia. Kedamaian senyum yang kau berikanmembuat diriku tenang disampingmuhangat dipelukanmu. Keindahan wajahmu yang meronamengetuk hatikusaat ku memandang indahnya dirimu Kau denyut nadi jantungkunafas dalam hidupku Kan ku jadikan kau sebagai pendampingkuteman dalam mimpimu Kau ku jadikan malaikat dihatikuagar ku tetapkan setia menanti akhir masabersama dirimu disampingku Bayangan yang tak pernah pudardiantara bayang-bayang masa laluselalu menghiasi setiap gerak langkahku Sahabat.... Entah dimana kau saat inikerinduan yang selalu datang bersama hembusan-hembusan angin malamketikaku terjaga dalam hayalkuternyata semua hanya fatamorganayang tak mungkin lagi aku temuisemua hayalan dan harapan hanya hampa belaka Sahabat.... setiap kali aku berdo'a Menadahkan tangan kepada illahiadakah lagi kita bisa bertemu dan bertatap muka seperti duluataukah hanya angan dan harapan ku saja Aku tak akan pernah melupakan semuakenangan yang pernah kita rajut bersama. Pertemuan ini begitu membuat ku Seakan tak tau mau memulai rasa ini dari mana Pesona jiwa mu Lirikan mata yang anggun menaklukan hati ini Selalu terpikir dalam benak bayangan raga ini Yang Ingin memiliki mu selamanya Kau inspirasi dalam jiwa Insting hati yang mempesona Yang membuat gejolak dalam dada Primadona jiwa yang telah hilang ku temukan Jangan pergi meski kau telah besama nya Jangan kau hindari cinta suci yg bersemi kembali Yakinkan hati ini akan selalu untuk mu Disudut telaga nila berkaca lusuh Berlari terengah engah bercendar pilu Serasa dahulu damai dan makmur Kini telah mengguncang nestapa Dimana bumi Indonesia yang lampau? Hanya tinggal kenangan suram Menjelma bentuk selaras kacau balau Seperti jembatan usang dan rapuh Tak lagi mampu menyangga jiwa rona Diterjang bayu teror angkara murka Hingga retak disetiap sanubari Dan sampailah Setan di atas tawa bencana Kenapa? Akankah pertanda kiamat Atau iblis menyerukan maklumat? Sampai-sampai derita teluh menekuk Ummat Hujat menghujat, membelenggu tangan orang-orang tak berdosa Hidup pun terbaur kebekuan Hingga saling serang menyerang perang Dimana bumi Indonesia yang silam? Ketika sejahtera meriang gempita Saat ada tawa bahagia bembira Wahai bumi Indonesia tercinta Saat fajar tiba Ia mulai bersiap siap Tangan kiri yang membawa senapan besi Dan tangan kanan membawa tombak Tas ransel pun tak ketinggalan Meninggalkan sanak saudara dan  kerabat dekat Demi bangsa dan negara Serentak mengelu elukan sang pencipta Allahu akbar... Teriakan para pejuangan yang tak kenal menyerah Yang menginginkan kemerdekaan Menumpas habis para penjajah yang tamak akan kekuasaan Dan membebaskan negara dari prnjajahan Ayo pahlawanku Tumpaskan para penjajah dan Bangunlah indonesia yang sejahtera. Dalam gelap aku berjalan Mencari tempat terang sinari langkah gusar Hingga Perih tercecer sampai timbul jejak Dalam gelap aku bersabar Menanti cinta tak kunjung di balas Oleh sang pangeran pembawa besi dingin nya Dalam gelap aku meraba Perasaan dan firasat seakan datang bertanya Tentang penantian yang tiada ujung nya Karena berjalan jauh hingga lupa mengobati luka Membawa kaki dan hati menjauhi  sang besi dingin Dalam gelap aku meratap Karena Takdir enggan berpihak pada ku Karena Takdir mempermainkan ku Karena takdir memperlihatkan hal konyol kepadaku Dalam gelap aku tersungkur Karena cinta sesatkan langkah ku Karena besi  dingin menorehkan luka menganga Hingga hati ku teramat pilu Karena dalam gelap aku jauh, sakit dan terabaikan Sayang, ungkapan yang sulit namun terlalu mudah di ucapkan. Bagaikan menanam padi diatas pasir. Walau kan kau sirami dengan jutaan liter air takkan pernah bisa bertahan. Alangkah lebih baiknya jika kau tanam di lumpur hitam yang menjijikkan. Sayang itu alangkah baiknya bak matahari menyinari bumi daripada air menyejukkan bumi. Matahari menyinari dengan hawa panas yang menggores kulit, namun semua itu untuk kebaikan si bumi. Lihatlah sapaan air yang datang, penderitaan tersebar dimana-mana karena ulah si air. Sayang itu terkadang diungkapkan dengan rasa marah, bukan hanya dengan bahasa salju yang nantinya akan menenggelamkan dalam ketidaktahuan dirimu Ku tulis senandung hati yang gembira, Ku gambarkan lukisan jiwa yang tak lagi merana, Ku buktikan pada luasnya dunia, Bahwa aku mencintainya Tak ada kata indah yang mampu ku persembahkan, Untuk dirimu yang membuatku melayang dalam angan, Hanya ketulusan hati yang dapat ku buktikan, Pada dirimu yang selama ini aku nantikan Kekasih hatiku, Temanilah hidupku, Yang kian meratap pilu, Saat aku belum mengenalmu Ku berjanji setiaku hanya untukmu, Tak akan ada sosok lain di hatiku, Selain dirimu dan ketulusan hatimu, Semoga kau selalu bersamaku,,I LOVE YOU. Dikala Aku Berangan-angan Dikala Angan-anganku Yang Slalu Mengharapkan Kehadiranmu Ketika Itu Pula Aku Merasakan Sakit terluka Tak Pernah Aku Sangka-sangka Ini Namanya Kecewa Aku Coba Untuk Bertahan Disaat Kau Datang Lalu Pergi Begitu Saja Tanpa Kabar Aku Tak Tahu Kalau Ini Adalah Perasaan Kekecewaan Mendalam Karenamu Setelah kamu pergi aku masih di sini bertahan di keadaan ini meski lelah hati menikam asa ku dalam pengharapan setidaknya untuk kemarin dan hari inilalu esok.... entahlah Bukankah waktu selalu melangkah ke depanjika di sana tak ada kamumaka itulah hidupku yang baruyang tanpa kamudan tanpa suaramu Tak akan lagi ku kenang biarlah menjadi masa lalukarna kamu tak layak di kenangoia, nikmati hidupmu yang barusemoga kemewahan itu adalah jawaban dari bahagiamu. Biar lelah ini sembuhkanku dari luka cinta, dan rindujuga dari jiwa yang dulu hampa tanpamu Bersahabat dengan Ombak Berteman dengan Karang Berkasih dengan air Kehidupan Sederhana Rumah papan atap Jerami Tiada cahaya malam Oh Tuhan.. Kapan hamba bahagia Bisakah laut berteman Bisakah laut bersahabat Oh Tuhan.. Apa guna ku bertanya Semua telah ada jawabnya Semoga anak cucu hamba melihat taman surga laut Masih tersisa senyummu disini. Di dalam rongga hati yang telah porak poranda semalam. Pahit. Tetap kubingkai senyummu. Meski ada bagian yang berontak karena perih. aku menunggu waktu, karena dialah yang paling tepat. mennggantikan segalanya .. Rambutmu tersisir rapi. Lehermu terpasang dasi. Pakaianmu terlihat haji. Sepatumu buatan luar negeri.. Badanmu bau minyak wangi. Akan tetapi, kelakuanmu mengerikan sekali,KORUPTOR Rambutmu tampak kelimis. Pakaianmu terlihat necis. Mobilmu kinyis-kinyis. Arlojimu memang trendis. Istrimu sangat manis. Akan tetapi tabiatmu meyeramkan sekali,KORUPTOR Ucapanmu bak agamawan, Tatapanmu menyejukkan. Nasihatmu melegakan. Uangmu kau sumbangkan. Hartamu kau dermakan. Akan tetapi niatmu menakutkan sekali,KORUPTOR Jakarta, November Puisi cinta? Emang kau sedang jatuh cinta? Kepada siapa? Kepada bayangan bidadari surga? Puisi alam? Alam yang bagaimana? Alam yang tingkat dan kayu jadi tanaman? Atau alam yang dipenuhi bangunan? Puisi perjuangan? Perjuagan yang macam apa? Perjuagan yang dihargai dengan jeruji besi? Atau mereka yang berkoar untuk kemajuan negeri? Parik Lintang, /- Hingar-bingar itu masih ku dengar Dari tiap mulut penjuru negeri Tebal telingaku disayat gunjingan Menahan malu bertubi-tubi Biar kutunjukkan Biar kupertontonkan Agar mereka tahu Agar semua merasakanYusuf, Ku panggil namanya Lalu berjalanlah ia Lenggak-lenggok di depan mereka Seketika hijau mata mereka Tumpah darah di gamis mereka Bukan apel, bukan buahan Tetapi jemari, tetapi tangan Menjeritlah mereka Meringis semuanya Sekarang semuanya terbukti Segalanya jelas terperinci Bukan salahku aku tergoda Di luar kuasaku aku bernoda Tapi salahku hanyalah satu Membiarkannya tidur dalam jeruji beku Hari Itu Aku dan Kamu Bertengkar Hari itu Kamu dan aku bisa berjalan bersama Mengapa kini semuanya harus berakhir? Mengapa pula kau pergi meninggalkan semuanya? Aku tak tahu harus bagaimana Kamu kembali melirikku Namun tak ku balas Maaf cukup sudah sakit yang ku rasa Hari Itu Aku menghindar darimu Hari itu Kan tetap ku kenang Meskipun kini kita sudah tak bersama Kamu ada di sana Sedangkan aku di sini Hari-hari itu sudah berlalu Takkan pernah kembali Dan kita hanya dapat mengenang Hari itu Tatkala awan-awan hitam berkumpul Di saat kubangan kecil genangan lumpur Ketika badai topan bertiup kencang Ketika air meluap siap menyerang Kabar burung yang tak berarti Tangisan alam merintih sakti Di bawah langit biru kami bersumpah Menjadi bijak tanpa serakah Bertumpah darah satu Tanah air Indonesia Berbangsa yang satu Bangsa Indonesia Menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia Masihkah ingat akan sumpah itu Sumpah yang para leluhur buat Harus dipegang sebagai amanat Pemuda pemudi di negeri kita Hormatkah kita pada mereka Tak perlu kau angkat senjata Tak perlu kau merasa duka Tak perlu kau merasa lara Tak perlu kau membuat luka Sesak sudah rasa di dada Petir menyambar membelah dua Tangan busuk ini tengah berusaha Mulut kotor ini tengah berkata Adakah yang kita lakukan sia-sia? Atau hati kita yang tak berrasa? Bermandikan tetesan air mani Pelor menusuk berulang kali Sumpah itu Sumpah persatuan Apakah kita mendengarnya? Apakah kita membacanya? Apakah kita mengingatnya? Apakah kita menghafalnya? Apakah kita memahaminya? Apakah kita Apakah kita telah mengamalkannya Beribu kilometer mereka tempuh Beribu liter darah mereka keruh Hanya untuk bertaruh Bertaruh harap pada ulat di ujung paruh Di bawah langit biru kami bersaksi Di atas tanah suci kami berdiri Biarlah alam yang kenali Jiwa pemuda pemudi Yang siap tepati janji Segala kenangan yang tlah kita lalui selama iniakan menjadi bagian dalam hidup dan juga mimpi inikarna impianku adalah memilikimuwalaupun hanya sebutir pasir di padang pasir waktuku bisa memilikimu Tapi harus kau ketahui bahwa rasa sayangku ini hanya aku tujukan untukmuwalaupun kau tlah pergi jauh....... ingatlah bahwa aku masih disini untuk menjagamuaku merindukanmu seperty aku merindukan bintang di siang hariseperti tak mungkin untuk aku gapai srnua itu Tapi bayanganmu tak akan pernah hilang dari hatikukarna kau adalah bagian dari taman hati initanpamu taman ini terasa sepiaku rindu kamu malaikatku Mendung senja initak pernah beri ruangdan hujan senja iniselalu membuatku iriada sedikit resah dalam hatisungguh hanya sedikitbatasnya tak terlihat Sudah lebih dua musim malaikat datanghanya mengajarkan tentang ikhlasharus berapa musim lagi oh mungkin sampai benar-benar tidak ada purnamabiarlahaku tak pedulisungguhhanya jika letih aku merintih Sembunyi teramat pedih Sakit air mataku yang tak henti Mengalir dengan sedih Yang tak seharusnya ku puji Lumpuh-lumpuh dan lumpuh Aku tak berdaya dengan semua ini Kau lah yang membuatku rapuh Yang membuat luka dihati Kau pun sembunyi dalam ingatanku Kau menyembunyikanku dari dunia Menghapusku dari benakmu Hilang sudah samapai tak bernama Pertama kali betemu ku selalu ingat dirimu Meski hanya dalam angan kau selalu terbayang Enggan ku melupakanmu karena ku mencintaimu Meski hanya dalam mimpi hiasi tidurku Hanya dirimu kasih buatku bahagia Meski kau telah berdua ku kan menanti Hadirmu selalu membuatku tabah tuk menjalani semua derita Meski kau telah berdua dan berlalu namun ku kan berdoa selamanya untukmu Senyummu selalu terbayang hiasi indah hariku meski terkadang perih menusuk kalbu Hanya harap dan doa semoga engkau bahagia Ku tuliskan sebuah kata yang belum sepenuhnya menjawab gersangnya kisah cinta ini Saat mentari muncul di ufuk timur dan sampai senja lembut menyapa hati ini Akankah rumput yang hijau, laut yang dalam dan bumi yang terhampar luas dapat menjawab Setiap pertanyaanku yang selama ini belum ku temukan jawaban yang pasti Ku tak mengerti mengapa angin menghembuskan rasa ini yang selalu ingin berada dalam hangatnya cintamu Ku berikan bahagia untukmu Tapi kau berikan derita Ku berikan senyum untukmu Tapi kau berikan tangis Aku tak mengerti akan hatimu Aku tak mengerti tentang cinta ini Cinta yang membuat manusia lupa segalanya Mengapa aku ingin terus mencintaimu? Mengapa hati ini ingin memilikimu? Mengapa lensa ini terus mencari letak dirimu? Mengapa aku tenggelam ke dalam palung hatimu dan sulit untuk keluar? Dan mengapa kau mengabaikan cinta ini? Akankah ku harus pergi dari cinta yang telah jau ciptakan? Akankah cinta yang datang pergi begitu saja? Ku ukirkan rasa di hati ini yang sekeras batu. Ku hembuskan duata hati yang telah membeku. Maafkan aku bila ku mencintaimu Maafkan aku bila ku berharap padamu. Cinta ini tak bisa ku pungkiri Tak bisa ku cegah. Ku selalu menba untuk melupakanmu, tapi tak bisa. Mungkin, biarkanlah cinta ini padam dengan sendirinya tanpa harus dipaksa Biarkan ku mencintaimu walau sakit Aku hanya bisa berdoa dan berpasrah kepada tuhan yang maha esa Semoga semua ini menjadi indah dengan sendirinya. Terimakasih sudah nenyentuh hati ini. Aku mencintaimu apa adanya. Mengapa ketika kita tidur dan bermimpi dalam memejamkan mata? Mengapa ketika kita tersentuh kita memejamkan mata? Mengapa ketika kita terbayang memejamkam mata Mengapa ketika kita menangis pun memejamkan mata? Semua karena KEINDAHAN itu tidak TERLIHAT di dunia ini. Benarkan... Cinta ialah ketika orang yang kita cintai mencintai orang lain dan kita masih bisa TERSENYUM dan berkata Semoga kalian berbahagia Ketika hati ini mulai lelah dengan semua penantian Gundah dan ketidak percayaan mulai datang menyelimuti Cinta yang tumbuh olehnya ketulusan, kini pun mulai memudar Sampai kapankah engkau terus begini Membelenggu jiwa dengan sebuah kerinduan Apakah engkau tidak kasihan, kepada insan yang selalu menemani di sepanjang harimu Kasih Sampai kapan aku kan menunggu Disini ada seseorang yang rindu akan cintamu Cepatlah dikau pulang, Dan bawalah sejuta harapan untuk kisah ini Ufuk maih saja gelap Seakan hal serupa dalam hati Menjerit labuh di dalam jiwaku Dengan angin yang bergulung-gulung Di singgah sana subuh Keningku melukis Pedih di dalam hati Keheranan mengulur Bak orang-orang yang menahan bakul Di punggung dan lamban Mereka berkeringat dan kepanasan Ya, aku sama halnya Menjadi gadis yang sarat akan masalah Masalah yang tak kunjung tuntas Pening merajut luka Otak bebal langkah padam Melihat orang-orang itu Datang serta menepuk bahuku“Kamu anak kucing ya?”Patah sudah segalanya Memang engkau tak mengurusku Harus apa?Bagaimana? Tangisku meledak? Tidak, bahwasanya Restleting yang terbuka Sekarang ku tutup dengan kancing hitam Agar engkau tahu hatiku telah padam Terguyur tangis yang menggebu Nama itu melemahkan jantungku Menusuk tepat di sukmaku Mengalir dan menyatu di setiap nadiku Menari riang di jiwaku Aku memikirkannya saat malam tiba Tak seorangpun tahu Mungkinkah ia tahu Takkan ada yang tahu rasa ini Bahkan bulan dan bintang tuli Angin takkan mengadu pada dingin Resah yang terbawa dalam mimpi Terukir namamu nan indah Teringat dibalik benakku Terkubur dibalik gelisah Meski harus tersimpan di sanubariku Rangkaian huruf itu teramat jauh When we were going To the higher class And I was going to the grade eight We went to a place Where was so sad We wore our class uniform And I feel like Everything is now just my dreams Because the lights isn't in me There wasn't a beautiful places There was just places Where want to make me feel down Too beautiful places Just for knew that You'll never me again I will not walk, I will not runI just want stay here Be stronger without you Without anything without youI'm standing alone here I should be stronger Without anything about you And no one cares about myself Just be stronger and standing Upright and see the blue sky Be stronger without youI cannot run easily Because my feet was so weak And waiting for all those days That cannot me again But I wanna run Be strong without those lights Because I born to be hurtedI walked slowlyI putted very happy mask and I denied myselftI try to lied to myself That you're there But I realized this is not a dream Where you can sit beside me This is just the life Where everyone should denying Themselves And that is what I do without you Like you're beside me I'm denying myself right now That make me stronger Just stronger Be stronger without you Is like I cut my arms And the blood drops On the white floor Ingatan adalah waktu yang kau buang dan kisah yang kau tulis Apakah kisah yang kau tulis secantik langit diujung senja? Apakah waktu yang kau buang seberharga harta yang kau miliki? Hanya kau yang tau, karena itu menjadi milikmu selamanya Ingatan adalah cerita yang abadi Tak bisa disentuh maupun dihapus oleh waktu Hanya kecurangan tuhan yang bisa mengakhiri Tapi tuhan enggan melakukanya, karena itu terlalu berharga bagimu Lalu, apa arti ingatan sesunguhnya? Tidak ada arti didalamnya, hanya sebuah pesan Sebuah pesan untukmu supaya mensyukuri Kisah yang kau jalani, sesuatu yang kau miliki dan kenangan itu sendiri Karena ingatan adalah keajaiban yang diberikan tuhan untuk manusia Dan hanya untuk manusia yang mengerti arti dari kehidupan Mengerti indah dan sedihnya sebuah kenangan Dan belajarlah dari kesalahan, Supaya kisah yang kau tulis berakhir dengan indah. -------------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ketika kedua kaki bertumpu Sebuah catatan beribu angka Terurai urai dengan pena Tertata rapi di depan mata Dan persiapan yang ada Untuk mewujudkan semua cita cita Sekarang ribuan kata dalam satu angka Tapi nanti akan menjadi uang dan permata Tak lagi terdengar Kicauan pipit Di hutan beton ini Intelektual-intelektual negeriku, Menjadi robot penimbun tahta Demi kerajaan nafsunya Binatang-binatang berkulit baja Sibuk lalu lalang Menyebar polusi keangkuhannya Moral, adat, agama Tampak samar oleh harga Jumlah dan tahta Inilah negeri Negeriku yang tidur Diatas Bumi Tuhan Besok jika harga dan tahta Menjadi mimpimu Matilah Itu jauh lebih mulia untukmu Negeriku tidur Negeriku bangunlah. Buah Hatiku Satu... perlahan hadir... cantikdengan segala kekurangan dan kelemahanku Engkau lebih menyayanginya. hamba titipkan bidadari kecilku padaMu Dua perlahan tiba.. manis lucu pintar putri keduaku Tiga perlahan datang... nakal lucu pintar putri ketigaku Empat berlanjut kembali. lucu ganteng jagoan putra keempatku Hai putra putiku.. jadilah kalian kebanggaan bundamuijinkan hamba melihat mereka bahagiahingga mereka pun bisa melihat hamba telah bahagia Ayu nan elok bertudung baju kelabu Hidupmu takkan pernah kesepian malam Dirundung hidup bersama tekad bulatmu Mata air jernih mengajarkanmu tentang sikapnya Senja nan kekal memberi jalan kesuka'anmu Semua kebaikanpun sujud suci padamu Jangan lagi jadi pungguk merindu Berat keabadian pasti tulus membungkus rasamu Ketika rinduku sudah menggunung, Hatiku menjadi tak karuan, Ketika raga ingin bertemu, Bercumbu dengan kabut cinta, Menghirup aroma tanah pegunungan, Gunung… Aku merindumu, sangat merindumu, Ingin rasanya kaki ini berpijak pada tanah tinggimu, Melihat keagungan Sang Maha Kaya, Maha Agung, Kau lah tempat pelarian terbaik, Saat dunia mulai mengecilkanku, Sungguh, aku sangat merindumu gunung… Tangan-tangan kecil yang kurindukan Tawa yang selalu terdengar Konflik tanpa dendam Kegagalan tanpa tangis Tawa, tawa, dan bahagia Kini hanya sebatas ingatan Yang dulu penuh dengan mimpi-mimpi Kini penuh ambisi untuk gengsi Tiada jalan lain Menjadi pecundang hari ini Atau robot masa depan, Aku mungkin sendiri Ya.. kau sudah bersiap Kau tak bernyawa namun, kau merusak tatan kehidupan Orang besar tertawa diatas penderitaan orang kecil Orang kecil menjerit sakit sampai buncit Orang rela untuk saling membunuh Orang-orang kehilangan akal sehat Memusnahkan jantung dan sendi-sendi sumber kehidupan Karena mu Tanah menggoyang membumi ratakan Air mengalir meleburkan bangunan Udara terkemas marah dan meremas nyawa Matahari terbit terbenam tak menentu Karena mu Semua menjadi instan Kau hanyalah logam dan kertas Yang menginstankan kehidupan ke kematian. Akhir-akhir ini kau tak ada Tak kulihat dirimu ditempat biasa Sengaja ku berpura-pura berjalan disana Tapi hanya tempat kosong yang ada Akhir-akhir ini kau tak ada Hanya disana aku bisa melihatnya Walau hanya duduk berpura-pura Hati ini bahagia dibuatnya Akhir-akhir ini kau tak ada Hari-hari ini jadi tak biasa Kemana dirimu aku ingin berjumpa Aku menunggu mu ditempat biasa Berkepala awan kelabu bertubuh sepi Akan menemui malam hampir tenggelam Memeberi cahaya pada kaki langit Berpendar dipelukan mata insan Orang-orang menyudahi sawah dan ladang Menentang kembali wajah bekal Melangkah menuju lorong setapak Menanti malam diperjalanan malam Sementara itu lari bocah-bocah terlukis gelisah Mendengar pembukaan suatu desa Tak kecuali kedai-kedai mulai sepi Menutup penjamuan pendatangan Bururng-burung berlalu dari mata Sebab senja tumbuh ayat disetubuh Segala jalan hening satu langkah mengalir Perahu-perahu dibibir samudra Lancaran -- Lampu gang yang bercahaya di malam ini Seakan menjadi satu-satunya harapan ketika hatiku gundah Disinilah aku mengenang apa yang baru saja kulakukan Ketika pisau di tanganku penuh dengan darah Kau tau..? Darah seorang penghianat Yang telah menghancurkan isi hatiku Yang telah membuatku tak sadar menancapkan pisau didadanya Ya tuhan ampunilah aku Aku yang telah melakukan perbuatan keji ini Aku yang bingung dan bimbamg Hingga dadaku berdebug sangat keras Dan tubuhku yang bergetar ketakutan Lampu gang yang menyinariku saat ini Aku bersumpah, apapun yang akan terjadi aku akan setia di bawah terangmu Karena hanya kau yang bisa sedikit menerangi hati pembunuh sepertiku. Bandung Saat senja menghilang berganti malam Tarian kenangan tampil dipanggung gelap yang buram Tersenyum dan bermain mata menghibur sunyi Kibasan angin ku kira itu dia Datang ber Jumpa membawa udara Setelah sekian sesak menyiksa Jiwa meronta raga terpenjara Terkunci oleh rindu yang membara Setiap pandangan itu dia Setiap rasa tampak ia Seperti bayangan yang menghantui Dalam Derap langkah Pandangan menapak Jika langit senjaku.. Masih tetap setia biaskan jingga Haruskah aku berhenti berharap Akan adanya sebuah jumpa? Jika waktu yang terus berputar Tak mampu pudarkan perasaan Haruskah aku melepaskan Tanpa sebuah kata perpisahan? Jika bayanganmu saja.. Tak mampu aku tepiskan Bagaimana.. Aku bisa melupakan? Dalam bentangan waktu Yang ku kulalui tanpamu Aku masih tetap tertegun disini Menanti dan berharaf hadirmu Bukan hanya sekedar bayangan Bersamamu ingin kurajut kisahku.. -Laelafitria- Aku berjalan seperti biasanya Namun langkahku berbeda Ada beban berat yang menghambatnya Ada magnet kuat yang menghentikannya Aku tersenyum seperti biasanya Sekali lagi terasa beda Ada sesuatu yang membuat senyumku tak terangkat lebar Dan aku tertawa seperti biasanya Namun tawaku terasa hambar Sesuatu yang tak berasa menyerang indraku Dan sekali lagi aku harus mengakui Ada yang salah pada diriku Aku tersadar bahwa aku telah kehilangan Kehilangan sosok yang berharga dalam hidupku Sosok yang membuat semuanya terasa berbeda Dia yang meluluh lantahkan penjagaanku Dia yang sungguh-sungguh menginspirasiku Maka salah siapa? Salah siapa jika naungannya tak lagi membendungku Salah siapa? Salah siapa aku merasa sangat kehilangannya Untukmu yang telah jauh mengembara Kusampaikan doa tulusku Yang akan selalu kuucapkan pada malam berbintangku Ibu... Kau selalu ada Kau selalu baik Kau selalu setia Kau selalu tabah Tiada yang lebih sabar darimu Tiada yang lebih ikhlas menyayangkuselain dirimu Bu. Entah apa kini yang bisa ku berikan Untuk sekadar membuatmu sedikit bangga saja Aku tak mampu Bu... Tidak ada yang bisa ku lukis indah di hadapanmu Sendiri kini ku meratap Disetiap sepi melanda ku termenung Kadang teringat saat saat kau korbankan bahagiamu untuk ku.. Kau rela tidak makan enak.. Demi ku bisa mencicipinya Kau rela bajumu lesu, dan rusak Demi ku bisa membeli sesuatu.. Alangkah ingin, ku kau bangga.. Pada anakmu ini.. Bu, maaf untuk hari hari yang berlalu Aku hanya bisa merepotkanmu.. Harusnya ketika kau kini telah tua Aku lah yang mengurusmu.. Enyahlah Jangan mengiba-iba Akulah adam terusir ke padang hampa Arogan lagi gagah menantang malam buas Jangan mimpi sayang, takluk aku dikelabui bibir Jangan mimpi sayang, tunduk aku disihir perangai bak pemeran drama Muak aku kian kemari menengok kau bernafas diantara maniak kepalsuan Muak aku berlarut-larut berdoa kau lantas lenyap. Kau lah kerinduan Disetiap hati dan debaran Sedekat nafas dan kehidupan Engkau pelita terang Tempat setiap jiwa berpulang Penuh penghambaankami mohon ampunanmenggantung setiap harapan dan kesesakan Lewat sujud sujud panjang Tertambatkan setiap hati dengan hati-Mu Setiap do’a dengan telinga-Mu Tersiram dosa dengan ampunanMu Sirnalah gelisah dengan damai-Mu Lewat penbaan Hujanlah deras kasih-Mu Lewat ujian, Terbukalah setap pintu Ilmu Lapanglah sabar tenang di Qalbu Hapus segala sembilu biru Pada setiap firman Aku mengenalMu Terasa dekat bersamaMu Sedekat sejuk dan salju Reynaldi . Dia cinta yang datangtanpa tiba tiba . Menghampiri disaat hati tak berdaya . Membuat sebuah air mata terbendung oleh sesuatu . Reynaldi . Cinta datang tanpa kabar Pemberitahuan Perhatiannya yang cukup menebarmembuat hati wanita terpanah Lelaki namun tak semua lelaki akan setia . Hingga suatu saat Rasa cinta akan tumbuh dengan subur disirami Kebahagiaan rasa cinta Cinta itu akan tumbuh Cintaku untuk reynalditak berhenti sampai akhirnya Duniacintaku untuk reynaldi Hanya aku dan Tuhan yang taumeski kini . Dia tak lagi mencintaiku Namun aku . Akan selalu mengharapkanmu. Tak pernah berkurang Hari-hari terus menanti Terus berganti sampai mati Takkan ada yang terganti Aku ingin kau di sini Cobalah engkau di sini Menemaniku saat ini Biarlah aku sendiri Jika tak ada yang temani Tahukah saat ku menanti Cinta yang kan kau beri Ku kan bertahan sampai…Kau datang membawa cinta Hari sepi kan ku jalani Dengan sepenuh hati Sampai ku bosan menunggumu Dan sampai aku mati…Dan sampai aku mati… Malam ini aku kembali merangkai kata. Diatas sebuah kertas putih seperti biasa. Sekilas bayanganku tertuju pada dia. Dia kekasihku yang sudah menjelma menjadi cinta. Kembali ku tulis lagi tentangnya. Dia..dia. dan hanya dia saja. Entah harus bagaimana aku meyakinkannya. Bahwa hanya dialah yang ada di dalam dada. Goresan tinta yang ku pakai saat ini. Mungkin tak akan pernah bisa melukiskan rasa hati. Aku mencintainya tanpa alasan yang terinci. Aku mencintainya tulus dari hati. Di era globalisasi ini Di zaman modern ini Masih banyak buta aksara Walau hanya satu kata Itu pun tak bisa Sungguh miris Sangat miris Lihatlah Telah terpampang Di pelosok negri kita Ada sebuah sekolah Yang hanya ada tikar merah Dan meja tua yang memprihatinkan kondisinya Tak ada guru lulusan sarjana Yang ada hanya relawan yang dengan ikhlas membagikan ilmunya Merekalah pemberantas buta aksara Kita sebagai masyarakat indonesia Harus bangga punya mereka Memang.. Mereka bukan orang yang terkenal Bukan yang terpandang Bukan aktris atau aktor Bukan bupati atau walikota Bukan presiden dan wakilnya Tetapi merekalah pahlawan kita Penerus KI HAJAR DEWANTARA Andaikan saja waktu..... Dapat ku putar kembali..... Sejenak ku akan terdiam disana.... Dan ku renungi apa yang telah terjadi......Mungkin.... Inilah salahku.... Salah dimana aku terdiam dan membisu.... Saat kau inginkan hadirku... Kini waktu pun berlalu... Detik yang terhempaskan... Menit yang ku habiskan... Dan hari yang ku biarkan berlari.... Meninggalkan aku seorang diri.... --No. Urut . Sampai kapanpun aku takkan bisa mencintaimu dengan sempurna Karena diriku hanyalah sebuah jiwa yang berusaha membahagiakanmu Menba mengetuk pintu hatimu yang tertutup rapat Berharap dirimu akan membuka dan memberi sedikit tempat bagi rasaku Aku mencintaimu bukan tanpa alasan yang tidak jelas Itu sebabnya sekian lama aku menunggu waktu Sabar menanti dan mencari detik hingga menit yang tepat Untuk mengatakan rahasia hati yang dari dulu ku simpan sendiri Mungkin, mencintaimu bukanlah suatu keharusan Tapi bagiku inilah jalan cinta dan pilihan yang tepat Meski harus menerima banyak ketidak-jelasan menghadang niatku Akan tetapi cinta ini terus tumbuh meyakinkanku kepadamu Bagiku mencintaimu menjadi salah satu harapan tertinggi sejak dulu Aku tak peduli walau selalu sakit hati setiap kali teringat Abaimu yang sopan selalu ku ciptakan menjadi benih-benih cinta Yang senantiasa semakin menguatkan rasa ini terhadapmu tanpa kau tahu Aku selalu sadar Akulah salah satu ketidak-sempurnaan yang pernah kau lihat di dunia ini Akulah sekeping hati yang lemah mencintaimu diam-diam selama ini Akulah laki-laki bodoh yang tak pernah bosan mendekatimu dan merindukanmu Walau kenyataan sama sekali tak berpihak padaku, malah menertawakanku dengan nada merendahkan Aku akan selalu mencintaimu tanpa benci Sebagaimana Tuhan mencintai setiap individu manusia meski dia telah banyak mengabaikan perintah-Nya Aku akan selalu mencintaimu sepenuh hati Laksana seorang Ibu yang mencintai dan membesarkan anak-anaknya tanpa pamrih Aku akan selalu mencintaimu dengan kelembutan Seperti matahari terbit setiap hari yang perlahan membangkitkan kehidupan dengan hangat sinarnya Bilamana Takdir Tuhan kelak berkata lain Perkenankan aku mencintaimu nyata di dalam kenyataan Aku ingin membuktikan bahwa cintaku ada dan nyata untuk Memlikimu sepenuhnya tanpa lagi ada angan-angan yang semakin menggelisahkanku Aku tak ingin hanya sebatas mencurahkan cinta kepada raga-raga tulisan ini Aku hanya ingin kau tahu bila ini memang benar-benar cinta yang agung Kehadiranku mencintaimu adalah caraku menghargai dan membuktikan cinta Kepadamu, hatimu, jiwamu dan dirimu yang membuatku merasakan cinta sesungguhnya Memang benar, aku selalu mengagumimu selama ini Bukan berarti aku hanya sebatas kagum padamu Melainkan cinta ini yang semakin kuat membuatku jatuh hati padamu Ketika tidak ku temukan alasan lagi mengapa aku bisa mencintaimu Buktinya, aku sulit harus menjelaskan bagaimana Membuktikan dengan apa dan harus berbuat apa Saat hatiku ingin dirimu mengerti dan memberi ruang untuk hatiku yang terlanjur sangat dalam mencintaimu Cinta ini sangat menawan memikat seluruh rasaku Sangat indah karena murni dari hati terdalam Cinta ini sangat mempesonakan relung jiwaku Senantiasa menguatkanku melewati suka duka kehidupan Kota Surakarta, November Saat raga tak mampu menjamahmusaat mata tak lagi mampu memandangmutapi hati dan cintaku yang mampu rasakan mu Keelok an yang dahulunya mampu ku lihatkeramahan yang dahulunya mampu ku rasakini tak mampu lagi ku temui Ku tau kita di alam yang berbedatapi ketahui lah cinta kita kan tetap bersamalewat butiran huruf ini tak mampu mewakili rasa sayangku Jauh.. sekarang kau jauh pergi. hanya mampu berharap kau bahagia disanacinta ini akan slalu ku jaga untukmu Nasib hujan membasahi, Bumi yang meresapi. Hakekat siswa belajar, dan Guru mengajar. seperti semua yang terjadi, tak ada yang abadi. ada awal ada akhir, ada hidup ada mati. Sebalok kayu biasa, tlah kau rubah jadi indah dengan ukiran-ukirannya. Tak terhingga jasa pengukir itu. kadang marah karena kayu itu keras dan susah di ukir. tapi ia tetap berusaha. kelak kayu-kayu itu akan berpindah, dia berharap kelak kayu-kayunya dapat terjual mahal. Ampuni aku yang tak tahu diri Ampuni aku yang tak menepati janji Pengkhianatan yang kulakukan Tapi kebaikan yang selalu KAU berikan Jika logika yang berkata Nikmat ini tak sepantasnya kumenerima Karena sesungguhnya, ENGKAU tak perlu sujudku Namun aku yang membutuhkan kesediaan-MU menerima sujudku .. Disetiap malam Hanya terlukis wajahmu dilangit Hati telah diselimuti kesedihan Hanya kisah cinta bersamamu yang terindah Bersama kenangan-kenangan yang menjadi menyakitkan Terasa hancur saat kehilangan mu Kata-kata manis mu kini telah dimakan oleh waktu Dan semua janji mu tak pernah terbukti Hnyalah harapan kosong yang kau berikan Sejujurnya tak sanggup ku menerimanya Terasa perih saat terakhirku melihat mu Sekarang............. Kau tingglkan ku untuk selama-lamanyaKasih............. Kuyakin kau bahagia disana Masieh kamu dihatiku Walau alam yang memisahkan kita Dinaungan payung langit biru Mengkilaukan warnamu Aku terpukau oleh kharismamu Ada rasa haru biru Ada rasa bangga biru Dan ada cinta diruang biru Persib biru Maung Bandung Membirukan nusantara Persib biru Maung aing Kebanggaan tatar sunda Dibatas ajalku Aku ingin memberikan yang terbaik untukmu Meski ku tahu, akhirnya kau akan terluka. Bila memang masih ada waktu Biarlah aku memohon maaf padamu Karena aku tak bisa menjaga hatimu Aku tak ingin engkau terluka, Mencintai diriku yang tak pantas untukmu Aku ingin menjalin cinta Tanpa ada pedih yang aku tanamkan. Tapi itu tak mungkin karena aku tak sempurna. Biarlah waktu yang singkat ini Menjadi kenangan yang terakhir buatku, Namun awal dari jalan kebahagiaan hidupmu. Waktu... Mengapa kau begitu mudah untuk pergi? Apa kau tidak ingin meminjamkan dirimu sedikit lebih lama untukku? Waktu... Kau tahu bahwa kebahagiaanku ada padamu Masa laluku selalu bersamamu Dan masa depanku masih berada padamu Waktu... Bolehkah aku meminta sesuatu? Ini hanya permintaan sederhana dariku Bisakah kau mengulang masa-masa waktu itu? Apakah kau ingat masa dimana seseorang membuatku tersadar untuk pertama kalinya Bahwa kita tidak perlu terlalu egois untuk kehilangan seseorang yang kita sayangi Ya, masa itu... Kijang kelana adalah romansa Birahi kenikmatan Gelisah dan ketakutan Menjadi sengsara Kijang Kelana adalah keanggunan Lalu keriput menua Tak lagi jumawa Tertipu pujian Kijang kelana adalah belenggu Sebagaimana polah laku Penantian bisu Terbujur dingin beku Pernah kurasakan genggam tangan itu erat dan semakin erat kurasa Pernah kurasakan sentuhan itu mengusap air mata Pernah kulihat lengkungan bulan sabit terindah Pernah kuhirup wanginya kebahagian Bahkan pernah kurasakan pahitnya penantian Itu telah berlalu Apakah ini benar-benar inginmu? Pergi meninggalkan luka Kembali lagi membawa secuil bahagia Lalu pergi berlalu menyisakan derita Atau memang tak ada nama kau dan aku dalam takdir-Nya? Tapi mengapa hati ini memilih tetap bertahan? Bahkan hanya untuk sekedar menghapus ukiran nama itu pun aku tak mampu Apakah benar-benar telah kau butakan mata ini? Samapai tak dapat lagi kulihat indahnya impian Atau benar-benar telah kau hancurkan semua? Bahkan hanya untuk sekedar berdiri pun aku tak mampu Tak pernah lagi aku berharap kau kembali Harapku hanya, kembalikan... Agar dapat kulihat dan ku ukir lagi indahnya impian... Menemukanmu Adalah hal indahMencintaimu Selalu membuatku gundahResah Takut kehilanganmuMencintaimu Dengan sederhana Seperi untaian tangga melodi Yang cukup tertulis dan dimainkan Dan dengan caraku mencintaimu Aku bisa rasakan Bahwa Kesederhanaan lebih indah Mentari berpijar di selongsong permai rerimbunan Dekapan sang surya menyinari beribu jagat raya dan seantero galaksi Dalam pangkuan ibu, ku dibelainya Dalam pemeliharaan ibu, ku disayangnya Dalam jalinan kasih ibu, ku disapih dan disuapinya Kasihmu takkan terputus Engkau laksana jalan dan aliran laut tanpa batasnya Kasihmu kepadaku takkan tergantikan Walaupun ditukar dengan gunung emas sekalipun Kasihmu takkan berakhir Aku tidak bisa memberimu Apa-apa Yang kubisa hanyalah doa dan air mata perjuangan Berjalan dalam cita-citaku Untuk membuatmu bahagia Wahai ibu, ku ucapkan terimakasihku padamu Engkaulah wanita tangguh dan sempurna, duhai ibuku.. Aku tak tau entah kemana dia pergi Aku tak mengerti mengapa dia mengilang Aku tak menyangka jika kini dia tiada Aku menyesal karna kini tak ada lagi senyumnya Hanya tinggal air mata dan penyesalan Dia pergi tanpa alasan pasti Hilang seperti debu yang tertiup angin Tak ada lagi jejak tentang mu Meski air mata tak mau berhenti tuk menetes Meski bibir tak bisa berhenti tuk memanggil Meski hati tak lagi bisa bertahan Semuanya hanya sia-sia karna kamu tak kan kembali Entah telah berapa purnama yang terlewatkan Rotasi bumi pada porosnya tak bisa ku hitung lagi Namun kabar tentang dikau tak kunjung jua ku dapatkan Di nusa manakah kini kau menetap Nelayan ku tanya Adakah ia melihat seorang gadis Gadis yang bermanja dengan tudung ungu Mahir memainkan santun dalam senyum Pesona indah ulah keluhuran budi Bertahta jelita di ketinggian akhlaknya??? Gelengan kepala selalu akrab Akan jawab pada pertanyaanku Barangkali saktinya laut terlalu dahsyat untukku Pun tuahnya ombak tetap memekakkan kabar akan dikau Yang membuat kakiku kian gemetar melumpuhkan raga Terhempas di tepian pantai Haruskah aku tetap percaya pada bisikan angin Senada pesan burung-burung dalam perjalanannya pulang Yang selalu bertutur indah akan hebatnya cinta disana Yang senantiasa kau sulam bersama hangatnya rindu??? Ataukah itu hanyalah sebuah celoteh usang Penghibur dalam megahnya sunyiku Agar mimpi tentang dikau Selalu hidup di belantara rasaku Banyak yang tak terduga.. Entah kapan? Jadi bagianku.. Miris bermacam yang memenuhi warna di kehidupan ini.. Hijau,merah,kuning putih berseri sampe hitam legam.. Yang berdiri dan berjalan pada arahnya banyak yang tersesat dahulu.. Apalagi dan bahkan yang tak mau searah.. Pagiku kini cukup terhentak.. Seolah bayi yang merengek, Atau Wanita tua yang menjerit.. Sampai Pria buta yang tak jera. merangkak?Nanti.. Dan nanti. nanti.. Aku gimana? Sedangkan kini, Aku sedang berpangku tangan.. Saat hati yang terluka terdiam Tanpa memberi ruang pada sinar yng hampir tenggelam Gelap menjelma dalam ketakutan.. Sementara. Disana ada hati yang mulai mencinta Ada hati yang mulai berdebar Dan memancarkan sinar cinta Luka dan cinta Diantara sepansang hati ini apakah bisa bersama....??? Kembali menghirup segarnya embun pagi.. Merendah indah dunia dalam pelangi senja Luka dan cinta Diantara sepasang hati bisakah saling mengerti...? Mengubur egois dan memasang senyum seperti matahari Diantara dua hati yang tak ingin menyakiti, dan tak bisa memiliki Berilah kasih .. yang memberi tujuan bukan hanya harapan Dimanakah dirimu, yang paling kunanti. Dan ingin ku milikimu, bersama jalan cintaku. Menemanimu hingga akhir senja hariku. Percayalah, ku takkan bisa menanti. Tanpa ada kata yang indah di hidupku. Kini harus kurelakan semuanya. Saat ku melihatmu bermanja di sampingnya. Ku takkan menangisi. Takkan menyedihi akhir cerita mimpi indah ini. Semua yang ku alami hanya setulis kisah indah dalam hariku. Dan aku bahagia, dengan suratanku. Kuyakin badai takkan selamanya begini. Belajarlah insan mengenal diri Itulah kunci keselamatan yang hakiki Tidak akan ada yang dapat belajar sendiri Melainkan kehendak Sang Illahi Jika insan belajar kitab suci Jangan lupa mengkaji diri Godaan datang silih berganti Untuk menjerumuskan para insani Wahai insan yang mengerti kitab suci Janganlah memperjual-belikan ayat-ayat Illahi Syaiton datang menjelma diri Seolah-olah menjadi mahluk yang suci Janganlah insan  merasa lebih Terhadap mereka bukan islami Jalinlah tali silahturahmi Sebagian mereka berpandu pada kitab suci Saling mengingatkan sikap terpuji Janganlah sampai berlebih-lebih Itulah  satu cara menjalin silahturahmi Agar tidak menjadi tinggi hati Jangan bangga kala di puji Jangan marah kala di maki Selalulah introfeksi ke dalam diri Sebagai awal mengenal diri Selalulah insan mawas diri Selama menjalani  kehidupan di dunia ini Azab kubur dan akhirat sangat pedih Akan terasa setelah mati Sungguh aku tak mau sebenarnya Tapi apalah daya inilah kenyataannya Sebenarnya aku ingin berhenti saja Tapi ku sudah benar-benar tak bisa Aku sungguh tahu sebenarnya Apa yang selama ini ku lakukan percuma Aku tahu semua ini hanya sia-sia Tapi aku benar-benar tetap tak bisa Aku tahu, tak pantas sebenarnya Menggenggamnya begitu erat Karena ku sudah tahu sebenarnya Tak kan ada yang dapat memberiku obat Seiring waktu berjalan melangkah Menba bangun dan terjaga Aku sadar jika hal yang sebenarnya Telah melumpuhkan dan benar-benar terpisah Akhirilah ini dengan senyuman Kenyataan memang tak selamanya sesuai harapan Tataplah ke depan dan mari laksanakan Impian-impian baru untuk masa depan Sudah kopi yang kesekian Senja masih malu saja menampakan sosoknya. Kopi ku seduh dan terus ku seduh, Entah kenapa pikiran semakin jauh saja ke arah lorong kesunyian. Celoteh kini tak bermakna lagi, Celoteh kini tak berkawan lagi. Sementara Alam? Alam masih sibuk saja dengan guyonan palsunya. Perihal rindu? Ah sudahlah. Rindu ini kusimpan dan kubiarkan begitu saja. Kelak akan ku berikan kepada yang meminta nya. Sepi hati ku.. Belajar mencintai mu yang jauh di mata dan jauh di di hadapan.. Kamu yang memebuat ku gelisah Kamu yang membuat ku tak berdaya Kini aku tak menegerti lagi hati ku ada di mana…Aku pun tak bisa mengerti dimana arah cerita cinta ku Aku jauh dari dunia yang kini ad di ke hidupan ku Aku mati rasa dengan semua bahasa di dunia Aku mati rasa dengan semua bahasa cinta Aku pun tak mengerti dimana aku harus diam Dimana kau harus pasrah….di arah mana aku harus berhenti Berhenti mengejar yang entah kapan aku dapat kan Aku terpuruk dalam bahasa bisu nya Yang memebuat aku mabuk Tak sadarkan diri dimana sekarang aku tinggal Aku hening dengan semua ke ramayan Sepi mengundang perasaan ini. Jauuh dari matahari pagi.. Jauuh dari semua bahasa – bahasa cinta Aku rapuh Aku hening dalam panasnya matahri pagi dan gelapnya malam menyapa.. Aku mengambang dalam udara…. Udara yang gelap dan pengap Menyempit nafas ku Perlahan hening dan tak terdengar suara Ketika..... Rindu telah menjelma disebuah hati Identitas tak akan lagi terkenali Tak peduli gemuruh angin yang menyapatak peduli desir pasir yang mengejar Jika kerinduan telah tertanam dilubuk hati Semua tak ada artinya. Hanya pertemuan dengan Sang Habibi Qolbi Yang akan merubah segalanya Merubah kegetiran dalam jiwamenjadi sebuah bunga yang merekah. Disuatu bintang aku menunggumu Tuk menemuiku tuntaskan Rindu.... Ingat bagaimana aku melangkah pergi, Pada kaki kecil, hari sekolah pertama ku? Dengan tangan mungil aku melambaikan tangan, Dan aku melihat air mata di sudut mata Anda. Tapi kau berani dan begitu juga aku Kami berdua berusaha keras untuk tidak menangis. kaki kecilku membawaku ke sekolah. Aku ingat Anda berkata, “Sekarang taat aturan setiap saat” tangan-tangan kecil saya membuka pintu sekolah Di mana-mana Aku melihat, ada anak-anak berlimpah. Aku pergi ke lorong ke merah besar “K”. Ada Mrs. Laura untuk menunjukkan jalan. Kami membuat keluarga besar, bersama Mrs. Laura Dengan keluarga ini besar, kami harus saling membantu. Saya sudah berusaha keras untuk mendengarkan sepanjang tahun. Jadi ketika saya di kelas pertama, saya akan tidak perlu takut. Otot-otot di tangan saya sekarang jauh lebih kuat. Dan bahkan kaki saya terlihat jauh lebih lama. Pada hari terakhir sekolah, seperti yang kita semua selamat tinggal gelombang, Apakah Anda s’pose Mrs. Laura akan memiliki air mata di matanya? Ini benar-benar telah menjadi tahun ajaran bahagia. Dan jika bukan karena Anda, Mom dan Dad, Saya tidak akan ada di sini Hening........ Tiada kata Tiada nada Tak segemirisikpun Namun damai terasa Aliri darahku Merasuk jiwaku Menggetarkan ragaku Menggugah tangisku Dekatkanku dengan sang pencipta Ya Robbana.. Jadikanlah diri hamba ini Selalu dekat denganMu Dalam hening maupun dalam ramai Jadikanlah diri hamba ini Selalu penuh dengan asa dan rasa Ya Robbana.. Jadikanlah segala asaku jadi berkahMu Jadikanlah segala rasaku tuk mencintai Mu Kau tau apa yang ku rasakan Sebenarnya kau paham semua itu Entah kau tak membuka hati apa ku yang terlalu memaksakan kehendak diri Terucap dari bibirku Lembut terasa di telingamu Pekakah kau akan semua itu Hati berbisik Rasa semakin mengusik Resah mengambil alih cahaya apik Yakin merayap lewat pembuluh nadi Menyebar bersama darah ke jantung hati Rasa ingin di cintai Impiku akanmu semakin menjadi Karena kau adalah impian cinta)Impiku mencari jalan Berdua kelak kan berdampingan.==== No. Urut Tanggal Kirim // :: Sebongkah es batu pecah Saat semua bertaburan dalam sedihaku menjadi sebuah api yang padam Bahkan aku itu hanya angin yang diam Tak terarah, dimana mataku mulai letih Dengan lentikan jari tuk gapai mu Aku terjatuh dan terdiam dalam ruang kosong, Di sini gelap yang tersiaa hanya kelam, Pelangi itu menari indah tanpa ku Mungkin aku bukan diriku yang dahulu Yang ku tau hanya mimpi yang ga mungkin ku capai Yang ga mungkin untuk bisa ku dapat, Yang tersisah hanya perih Yang terpanah dalam pusaran cahaya kecil Heii aku akan pergi jauhh dan jauhh Melebihi awan yang tak tersentuh Aku ingat saat kita bersama Mewarnai dunia dengan tawa Senyum mu yang sempurna Tawa mu yang bahagia Hahaha heii,I just want to say,ÌLU Janice dudud:)..By hmm If you go away then you steal the joy.I won't smile this way numb as all toy. And if you go away as I know you will, sun will fade away and the clouds stand still. But if you stay still no better reason for. Soon you're gonna say:"I'm gonna leave this door."And if you stay, indeed I'll bleed my heart but if you go away did you tear yourself apart? Then I'll say in my heart,"Ne me quitte pas..." --------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Riak-riak hujan turun memecah keheningankuingatan masa lalu mulai berjalan menghampirikenangan yang begitu indah pada masanyakini memancing air mata tuk turun mengiringi hujan Hati pun mulai mendungtak kalah mendungannya awan diatas sana.. hati bergemuruh seakan tak tenangmemaksa diri tuk segera ingin berjumpa... Dirimu kini hanyalah kenangan.. kepergianmu seperti hujansetelah kau membasahi hati iniakan ada pelangi yang muncul tuk mewarnai hari-harikudan mentari kan terseyum pada akhirnya... Bagai embun di sertai kabut putih.. Di lalui angin bersama bulir hujan yang turun.. Menderu hempaskan bagai kiatan lentera yang terpadu.. Memecah asa melakoni sastra di ujung warna warni pelangi.. Sungai tak pernah jemu melukiskan arus mimpi.. Langit tak pernah ragu memberi musim harapan.. Senja tak pernah tepiskan senyum yang kian merekah.. Matahari tak pernah enggan untuk membaur sinar yang tak pernah tersirat oleh waktu.. No Urut: Tanggal: // :: Aku  sangat mencintai dirimu Seluruh jiwa ragaku kuberikan padamu Walau aku tahu kau tak pernah mengharapku Hanya aku yang mendambakan hidupmu Aku tak kan pernah menyerah kukan terus mengejarmu Walau kau tetep tak kan pernah menginginkanku Aku tak kan putus asa demi untuk cintaku Hingga kau berada dalam pelukan mesraku Demi cintaku padamu Aku akan berjuang untuk meraih kasih sayangmu Karena aku yakin akan mendapatkan cintamu Kaena cintamu bagaiku adalah nadiku Aku selalu panjaatkan doa  untuk membuka hatimu Agar kau bisa menerima cintaku padamu Karena aku tak dapat melupakan cantiknya parasmu Bagiku kau sangat pantas mendampingi hidupku Senadainya suatu hari kau juga tak mau menerimaku Sebagai pendamping dalam kehidupanmu Aku tak kan sakit hati atas penolakanmu Karena  wanita didunia tidak hanya dirimu Hatiku merasa  yakin masih ada wanita selain kamu Yang akan menerima  tulusnya cintaku Aku akan berjuang sekuat tenagaku Tuk mempersunting wanita yang ikhlas mencintaiku Jika aku telah menemukan cintaku Aku akan segera menghapus bayang bayangmu Kukan sayangi wanita yang menerimaku Sebagai pendamping dalam hidupku Enam belas.. apakah itu bagian dari dirimu..? Mata itu.. aku merasa seperti pernah melihatnya.. Dimana.. entahlah.. Saat aku mengenalnya.. biasa saja.. Hingga kemudian tumbuh perasaan yang aneh.. Aku mencarinya.. mencari arti dari apa yang aku rasa.. Banyak nama.. yang memenuhi pencarianku.. Tapi aku takkan lupa tatapan mata itu.. Tatapan mata itulah yang akhirnya membuatku berhasil untuk mengetahui namamu.. Aku selalu menghindari untuk menatap matamu secara langsung.. Karena aku takut tak dapat beranjak dari tatapan itu.. Aku takut terjebak dalam perasaan yang aku sendiri belum memahaminya.. Tapi entah kenapa aku ingin selalu menatapmu.. Walau dari kejauhan..Fifi..? Fitry Aida Tsani. Bunga kini sendiri dalam sepiyang dulu indah kini menjadi tak berwarnakarena pemberi warna hidup telah pergimeninggalkan sang bunga Taukah warna??? bahwa bunga tak ingin kehilangannyataukah warna?? bunga menginginkannya kembali Taukah warna?? kini bunga menjerit dalam sepidan taukah warna?? airmata bunga menetes saat mengingatnya Bunga sayang warnabunga rindu warnadan bunga butuh warnasemoga warna merasakannya Biarlah aku dalam kerinduan Rasa yang menghukumku sepanjang malam Membuatku semakin ketakutan Seakan rindu setelah lama mata ini terpejam Dalam luka aku membalas derita Masih sama sepeti yang dulu, Saat aku menba teridam bersama hasrat terabaikan Terincik terbuai ombak Luruh bergulir sempama ombak Tak mamu hela kabut menyipak Aku terjebak Aku terjebak dalam kepalsuan Ungkapan yang tak pernah kau inginkan Terlalu banyak kesempatan yang terlewatkan Sifatku adalah satu Waktuku hanya dua Aku kurang dari tiga kamu Aku hanya satu Kamu pun hanya satu Kita adalah dua Kita kurang dari tiga Tidak ada angka kurang dari nol Walau kau bukan nol Tapi kau adalah satu Hidup ini penuh kurang dari tiga Bandung, Desember Dibawah angin yang kencang Aku pijakkan kakiku menghadap senja Butiran pasir menyapu ku dengan lembut Desiran ombak menggulung menghampiriku Mega merah langit menghiasi penantianku Surat botol yang ku kirimkan tak kunjung balasan Perahu kecil berbaris bagaikan pagar penghalang air Kurun waktu yang lama membuatku jenuh Penyabar hati tetap dalam kalbu Menyemangatiku untuk tetap menantimu Saat aku kembali tenggelam dalam mimpi Dikelilingi bunga kematian, kau tersenyum, menghilang Nymph kecil memintaku percaya, terus percaya, bagaimana bisa? Caya Tuhan, saat gelap datang dan menghilang, seolah kau menertawaiku terus menatapinya Aku sungguh hampir menyerah, kau membuatku membenci diriku sendiri Tak bisa mengambil jalanku tanpa suaramu katakan ya. Siapa aku untukmu, Cintaku berharga kah bagimu, Aku mungkin bukan istimewa, Bukan yang terindah tapi aku punya rasa, Dan hati yang lemah. Suamiku, Kau insan teristimewa buatku, Kau anugerah indahku, Yang takkan ku lupa untuk selamanya. Suamiku, Sepanjang kita bersama, Mengikat cinta pada yang kuasa, Aku sering merasakan luka, Tapi semua mampu ku lupa tanda kata. Suamiku, Maaf ku pinta darimu atas segalanya, Mungkin aku bukan yang terindah, Aku isteri durhaka dan degil orangnya, Sehingga kau sering membuat luka. Suamiku, Satu kata ku untuk seketika, Saat kau ungkit segalanya yang diberi, Itu lah hari memeritkan diri, Kau bukan hanya memberi luka, Tapi menghancur hati dan dada, Kata itu singgah di telinga, Seolah panah beracun menembusi, Aku seperti mengimbau sejarah lama, Yang berusaha aku lupa, Kernah aku ingin bahagia, Tapi saat katamu kau lontarkan, Segalanya diungit tanpa rasa, Air mata tak mampu lagi ku jaga, Aku sungguh kecewa dengan katamu. Suamiku, Mengapa, mengapa suamiku, Teganya kau mengungkit segalanya, Apa aku beban buatmu, Apa aku asing buatmu, Apa hatiku tak penting bagimu, Apa aku tiada nilai dan makna utkmu. Suamiku, Andai aku bukan pilihan hatimu, Mengapa kau nikahi aku, Jika aku tak penting bagimu, Mengapa kau mendekatiku. Suamiku, Apa kau menyesal dengan pernikahan, Apa kau benci diriku, Apa kau tak menyanyangiku, Andai begitu lepaskan aku. Suamiku, Wahai suamiku cinta hatiku, Lepaskan aku dari kau terus menyeksaku, Aku juga manusia aku terlupa, Sampai kapan kau siksa hatiku, Betapa hancurnya hatiku. Suamiku, Ungkitanmu menyakitkan ku, Cinta ini seharusnya membahagiakan, Tapi aku merasakan peritnya, Adakah benar kau suamiku, Lelaki yang pernah bersumpah, Berjanji dengan yang kuasa, Menjagaku selamanya dengan disaksikan keluarga, Andai itu kau, apakah kau lupa, Atas semua janji dan sumpah. Suamiku, Imamku, aku bukan makmum yang baik, Tapi jagalah hatiku dengan baik, Agar aku berubah jadi baik, Bukan memberikan kesan yang tidak baik. Suamiku, Aku tak minta esam permata, Aku tak mahu rumah yang mewah, Juga kereta yang indah, Tapi aku juga tak mahu dikecewa. Suamiku, Aku tak minta semua wangmu, Cukup apa yg perlu, Kerna itu tanggungjawabmu, Tapi jika kau merasa aku beban, Aku menyusahkan, Maka lepaskan aku, Kerna aku tak cuma perlukan cintamu, Tapi aku juga perlukan keikhlasan, Dan tanggungjawabmu padaku, Suamiku, Bukan cuma cintamu ku butuh, Tapi tanggungjawab dan keikhlasmu juga, Kerna kelak aku pergi, Aku tahu ada insan yang menyanyangi zuriatku, Tapi jika cuma cinta yang ada, Maka mereka akan tumbuh tanpa jati diri. Suami ku, Aku menyintaimu kerana Allah, Dan andai kau lupa tanggungjawabmu, Ungkitan menjadi perbualanmu, Maka maaf aku hilang percaya utkmu, Dengan itu aku mohon diri, Kerna aku tak rela hidup tap ikhlas, Dan aku penat utk terluka. Sakit... Perih.... Tak tahan... Setiap hari hanya bisa melihatmu dari kejauhan.. Membayangkanmu sebagai pacar impian. Membuat diriku merasa sebagai pangeran idaman... Taukah kau DEWI Aku selalu membayangkanmu di setiap khayalku... Memikirkanmu disetiap waktuku... Hanya itu dayaku... Aku tak mungkin mendapatkan Seorang DEWI sepertimu... Kau bagaikan Ratu dari Negri Kecantikan. Dan aku, hanya mampu menjadi tempat pijakmu... Cukuplah aku menderita wahai DEWI Pujaanku... Aku tak mampu hanya bisa melirikmu dari kejauhan. Dan menjadikan dirimu sebagai gadis impian.. Awalnya aku berdiri begitu gagah di atas dinding logikayang ku bangun demi menyelamatkanku dari kerterpurukkan saking tegarnya berdiri aku seakan melupakan kalau perasaan yang sengaja ku simpan di dasar pijakanku perlahan-lahan menyedot dan mengikizsari-sari yang menyokong tubuh kediktatoranku..... Aku pun lemahbagaikan bunga yang habis tersedot madunya oleh lebah keegoisan... Namun selama masih ada angin penyesalan perubahan menjadi lebih baikyang berbackgroundkan pengalamantetap menjadi bunga pengharapan. Sungguh telah dekat akhir duniakiamat besar pasti kan tiba Tuhan banyak memberi tanda-tandapada manusia yang senantiasa lupa Bumi diguncang dimana-manamendatangkan kerusakan dan sengsarasemua itu ujian sematabagi manusia yang hidup di dunia Jika manusia mau berpikirbahwa dunia kan segera berakhirkepada agama janganlah mangkirsegala dosa agar menyingkir Jika manusia mau belajarkemewahan dunia janganlah dikejarmendorong diri menjadi ingkarkepada tuhan berlaku makar Banyak tandanya semakin nyatadimana-mana terjadi bencanaudara memanas bumi meranakarena manusia perusak yang nyata Manusia makin tak memperdulikan lagikepada sesama makhluk insanisaling menolong dan saling memberiterhadap harta saling berbagi Satu tanda yang akan datangditurunkan Tuhan mahkluk yang garang Dadjal namanya disebut orang Di dunia malang melintang Dia makhluk yang buruk rupanyaberambut keriting tiga matanyahitam legam kulit tubuhnyabadanya besar tiada tara Jika dia melangkahkan kakinyasatu di selatan dan satu di utaraapa saja yang dikehendakinyapasti terkabul dan dibuatnya Dia mahkluk yang memang saktitiada satu pun yang ditakutimenyebar makar di dunia inibanyak manusia yang mengikuti Jika ada yang berani menentangnyakaki direntang diseret dibelah duaatau dicincang dan di gergajinyajika mau di hidupkanya pula Banyak manusia yang terpesonaterutama manusia yang lemah imanyamudah tergoda nikmat duniahingga lupa ajaran agama Orang begini sungguh disukaioleh Dadjal penguasa negerisegala keinginan akan di berimenyebar maksiat keseluruh negeri Dajal juga penyebar fitnahagar kehidupan di dunia menjadi ngkrahsesama saudara menjadi kerahmemperebutkan sesuatu yang tiada barokah Dunia ini dijadikan sorgabuat segenap pengikut-pengikutnyadikabulkanya segala yang dimintasedikitpun tiada yang terlupa Bagi mereka yang beriman selalu Dajal menghajar bertalu-taluhingga kesenangan semua berlaluhidup terasa diburu-buru Dunia terasa bagai nerakabagi orang yang teguh imanya Dajal selalu mendatangkan siksadengan segala cara dan upayanya Dengan segala cara dan upaya Dajal berusaha menyesatkan manusiadiiming-imingi pangkat dan harta bendahigga lupa kebenaran yang nyata Kekuasaan dajal meraja leladi seluruh negeri dan kota-kotatiada terkira banyak pengikutnyasemua sibuk berbuat dosa Semua senang hidup di duniadituruti segala ke inginanyamau wanita dan harta bendasemua mudah dan telah tersedia Datjal mengaku sebagai Tuhansegala sesuatu dapat dia ciptakansorga indah dan taman tamandi aliri sungai dan suasana pun nyaman Orang-rang kafir asik kan dirinyasetiap hari berpesta poramenuruti nafsu mengumbar auratnyasetiap hari berbuat dosa Dunia menjadi fatamorganakemewahan dan kesenangan hanya sementaramata manusia seolah –olah butaterkena rayuan Datjal durjana Sungguh kehidupan dikala itupenuh tipu daya dan hawa nafsukekayaan dan kesenangan selalu diburusegala keburukan tak mau tau Sebagian manusia telah rusak moralnyalaki-laki menyerupai wanitawanita tak lagi ingat kodratnyatak malu-malu berbuat dosa Manusia asik bermegah megahanmembangun gedung-gedung bagai perlombaanmasjid-masjid tidak lagi tempat peribadatanbermegah-megah untuk kesombngan Sungguh bahagia kehidupan merekadimasa itu tiada terkirabermewah-mewahan dengan harta bendadicukupi Datjal Tuhan mereka Barang siapa berani menantangsungguh mereka bernasib malangdiperlakukan bagai binatangdi depan umum tubuh dicincang Sungguh Datjal dikala itubagai Tuhan saja penguasa yang satuapa yang dikatakanya pasti berlakumengajak manusia untuk bersekutu Sungguh Tuhan takkan sia-siasetelah itu diturunkanlah nabi Isadatang ke bumi dari sorgaguna menyelamatkan umat manusia Jika Tuhan telah bertindakkekuasaan datjal pasti di dobrakagar kesesatan tidak merebakkebanyakan manusia telah jadi budak Beberapa manusia yang telah diselamatkanakan dikembalikan kesisi Tuhandihindarkan Tuhan dari kemaksiatanmenjadi budak iblis dan setan Gambaran itu hanya pertandasifat manusia yang sangat aniayatelah di lihat di dunia nyatakaum yang khafir menang adanya Orang beriman susah lah sungguhselalu kerja peluh berpeluhmencari harta halal dengan sungguh-sungguhhasilnya sedikit dan susah sungguh --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Usah bercerita tentang rindu, sayangku.. sebab telah usai kutanak segala sabarmenunggumu dengan sebaris cemasselagi cinta diam-diam berkemasmenanti kepulanganmu dari negeri seberang Sungguh, hidup tanpamu menyisakan lukapedih menyayat sukma, perih meraja jiwahingga menganaksungai mata air airmataketika rindu mengalir ke ulu hatiketika kasihmu mencipta laut setia di relung sanubari Pulanglah, sayang.. aku merindukanmuseperti purnama yang rindu berpeluk malamseperti pelangi yang rindu sepijar hujanhingga abadilah kerinduanku di bumi Tuhan Serambi Kompak, Agustus Berselimut hitam pekat Rasa hampa kian melekat Dalam gemerlap aku terjerat Dalam gelap aku tersesat Jalan berliku Setapak penuh debu Terlukis elok di dinding netra Membuncah tanya di relung atma Hanya angin berbisik Sukma nian terusik Mencuat nestapa Lirih menjelma air mata Kala sunyi mendera Raga tiada lelah mengiba Pada Yang Kuasa Untuk hadirkan lentera Kembali kaki melangkah Beriring basmalah Ber-asa pada jalan lurus nan indah Hingga bersua istana megah Malam Indah namun kelam Angin sejuk menusuk dalam Jiwa tertutup mulut terbungkam Mata bersinar sayut menajam Raga terasa tersentak Jiwa sempat terhentak Tak berdaya tapi terbelalak Seolah takdir kian menginjak Cintaku bukan dalam diam Tapi terkubur di tanah tuhan Menetap di keabadian Dan kini... Ku berseru sendirian Haramnya cinta bagiku karena terlalu pahit untuk di cintai Inginku menatap cinta Meraba hangatnya cinta Mengecap manisnya cinta Mencium harumnya pesona cinta Dua insan yang terhanyut dalam emosi gejolak cinta Tatapannya adalah neraka Bibirnya adalah dusta Lakahnya adalah zinah Dan cinta terbutakan oleh nafsu Keringat menggelincir dalam desahan Rindu pun menyeru ranting-ranting yang memilu Pikiran yang menopang angkunya jiwa Merantai jeruji ksaih Membisik deburan jantungku Kerikil malu menggenang Menunuduk akan cinta Dan cinta menilu akan mendua Membisu akan dusta Menjerit akan rangkaian Kata-kata mutiara yang melingkari setiap bait-bait darah yang mengalir dalam urat nadiku Kini nadiku tak berdetak Sebuah getaran bergema di telingaku Mengingatkanku akan Haramnya bercinta bagiku... Biru langit terganti kelabu Rintik hujan tak henti basahi kalbu Angin semilir berhembus membawa debu Tahukah kau Disini ku berdiri seorang diri Rapuh dan menjadi sosok tak berarti Tahukah kau Rasa yang tak dapat diuraikan Ketika melihat dirimu bersama dia Di depan sana tampak bahagia Tahukah kau Setiap malam ku berdoa Untuk kalian berdua Semoga langgeng dan bahgia dan jangan lupakan cerita indah antara kita Inisiatif penghancur keindahan asimilasi Egoisnya menciptakan sebuah stratifikasi Semua digumpalkan secara hierarkis Tak sekuasa apapun mampu menangkis Sungguh sengaja menciptakan konflik Diferensiasi sosial menjadi sangat pelik Mengintimidasi setiap etika preventif Mematikan obyektif meninggalkan subyektif Musnah nalar-nalar moderat Miring kesamping semakin berat Agama memantul seperti per Menunduk dihadapan pemangku-pemangku sekuler Sosial kosong tak berindividu Empati simpati berkedok intimidasi Sangat mudah kalau diadu Karena bisnis meracuni interpendensi Semua lelah mengritik kritis Memang kesehatan terlalu kritis Sebab permainan sekuler yang cerdik Menguasai seluruh aspek dunia medik Pasrah seperti seorang amatir Adalah fakta yang amat satir Atau serang secara sporadis Sampai mereka tersiksa sadis Akulah batu ituyang tegar menahan deras arus airlalu alihkan dikedua sisi mengalir banjir Aku bukanlah bendungan ituyang hanya menelan dan menyimpan luapanlalu dengan muak muntahkan bersama segala kotoran Aku adalah batunamun bukanlah kepala batuhanya karena lekat mengunci kebenaran dalam kalbu Aku tetaplah akutak ingkar akan pilihan dan keyakinanmeski suguhi etalase keduniawian Walau kau hardik dengan pedang sembiluaku adalah batuaku tetaplah aku Atapnya dari bamboo bor Tak berpelipis karna kering Nenek…Ini ada singkong untuk kita makan mala mini Singkong rebus hangat nan hambar Jangan dirasa untuk lidah Kau tahu lidah itu tak bertulang Dia pasti berdusta untukmu Makanlah demi cacing perutmu Hahaha…Giginya yang tiada terlihat Baik, cucuku tercantik Usaplah arang hitam di kening mu Bersihkan dengan wudhu Setelah itu kita makan bersama Sajian ternikmat alloh untuk kita Lidah itu takkan dusta Ini singkong hambar rasanya Ingat ini di memorimu cu.. Singkong ini sangat sangat lezat Karena peluhmu Karna tiupan ikhlasmu demi nyala api Karena hatimu singkong ini matang dan nikmat Huk uhuk uhuk…Sudahkah nenek ku tercinta ini minum obat?? Sampai terbatuk nan parah layak tadi Hmmm…Jangan kau pikirkan nenek Pikirkan saja bintang timur yang menari di depan mu Pikirkan jauh-jauh nduk.. Tidakkah bintang timur ku sedang bersamaku sekarang Selalu di sampingku Menari mendenndang dalam lagu hidupku Berisi syair nan indah tak berguru Tancapkan ini dalam setiap lekat-lekat memori di otak mu cucuku Bintang timur ini sudah renta.. Sudah tak sanggup mengunyah singkong tak berdosa mu Sudah tak sanggup mengacungkan jari telunjuk untukmu Atau jari jempol untukmu kelak Ingatlah cucu ku Sinar emas itu ada di dalam.. Gali lah, gali lah Tepat di halaman belakang rumah ini.. Cucuku tercinta…Jangan ciut nyawa mu Jangan ciut nyali mu Simpan ucap tutur ku ini di sela-sela jantung hatimu.. Kau penghuni gubuk ini Penghuni tercantik milik nenek Innalillahi wa inna ilaihi rojiun Selama ini aku berjalan Dipenuhi gelap yang tak kunjung habis oleh waktu Setiap sudut jalan kutemui kembang kembang indahdan kembang kembang yang telah layu tak berdaya Dan suatu waktu Seberkas cahaya datang menghampiri Menuntun jalanku yang tak berarah Menerangi setiap sudut jalan ini Memberikan makna setiap hembusan nafasku Cahaya itu terus menemaniku Selalu setia bersama sang waktu Memberikan kehangatan dalam pelukan sang malam Menjaga setiap sudut pandanganku Dan membangunkan ku saat fajar menyingsing Kuingin tetap bersamanya Mati dab redup bersama cahaya itu Seiring roda waktu yang berputar Dimana? Dimana sekarang berada? Aku tau pasti senyummu semanis senyumku Pasti hatimu setulus hatiku Jika aku terjatuh nanti, kaulah yang akan membangkitkanku Jika ku terliahat murung, kau akan mengajakku bernyanyi dan menari Aku tau kau pasti menyayangiku Kau pasti mencintaiku Sebesar aku menyayangi dan mencintaimu... Di pagi harii kubangunkan kau dengan sebuah kecupan mesra Kusajikan secangkir teh yang beruap ketulusan Di senja harii kusiapkan hidangan berbumbu kesyahduan Kubuatkan kau menu special kue cinta dan rendang kasih sayang Kuseka peluhmu yang timbul akibat rasa pedas dari sambal rinduku... Sayang katakanlah apa yang kamu inginkan mka aku kan berikan... Sedang apa sekarang? Aku tau kau akan menyukai alunan musik sepertiku Dan aku mau kau akan menjadikan olahraga sebagai sahabatmu Kita akan melakukan semuanya bersama, Ya Bersama cinta kita... Mendengarkan alunan musik penghanyut jiwa Menyusuri keindahan alam menyehatkan raga Siapa? Siapa engkau? Wahai misteri cintaku Kaulah masa depanku Yang menyayangiku dan mencintaiku Kutitipkan salam rindu ini untukmuu Kukirimkan malaikat dari syurga untuk menjaga lelep tidurmu Wahai jodohku.... Ku kan menjadi milikmu Kau kan menjadi milikku Kita kan bersama selamanya sepanjang masa bahagia bersama CINTA Bandar Lampung, Selasa, April dalam keadaan galau bercampur bahagia xixixixix ) Tuhan,... Aku sangat menyayangi nya, Aku sangat mencintai nya, Aku sangat merindukan nya, Tuhan,... Aku tak ingin berpisah dengan nya, Aku tak ingin kehilangan nya, Aku tak ingin pergi meninggalkan nya, Tetapi, Ini semua harus aku akhiri, Bukan karena aku tak sayang lagi dengan nya, Bukan karena aku tak cinta lagi dengan nya, Tapi karena suatu perbedaan, Perbedaan agama yang harus memisahkan ku dengan nya,. Ditengahnya Malam Ku Sendiri Bertemankan Sepi Disini Tak Tau Apa Yang Harus Ku Lakukan Semuanya Semu Tak Terbayang Ku Berjalan Dilorong Kehampaan Menyusuri Malam Tak Bertepi Ku Cari cari Jejak, Jejak Yang Hilang Yang Terpupus Disisi Kehidupan Ku Menjaring Bulan Ditengah Malam Aku Tunggu Bulan Ditepian Malam.. Hati ini telah lama sembunyi Dibalik tirai sunyi Terasa hampa semua yang kujalani Tak ada warna yang kubanggakan Kini hatiku telah terbuka karena senyumu Senyumu telah memberikan cahaya indah Senyum yang baru darimu buat hidupku lebih berwarna Sungguh aku suka padamu Semerbak harum mewangi setangkai anggrek.. Berbunga merangkai keindahan. Melukiskan keindahan seluruh alam. Meski engkau jauh... Namun terasa dekat di hati Bila malam bertabur bintang.. Ingin ku ambil satu tuk di simpan Agar suatu saat dapat ku berikan kepada mu Agar aku bisa menjagamu dengan kasihku Meski kamu tak pernah tahu aku rela Sejenak aku berpikir tentang yang lain... Dirimu hadir dalam bayang-bayangku disebalik cahaya.. Menghiasi hariku yang penuh dengan kegundahan Menemaniku dalam kesunyian Menghibur hatiku dikala aku merindukanmu.. Malam ku telah datang, Menapak cakrawala, Melangkahi bukit bukit usang, Terhenti sejenak di sudut senja. Merona jingga menganga di kaki langit, Tertatih tatih di antara sudut sudut bukit, Mengintai di antara angan dan ilusi diri, Menerawang hingga batas mimpi. Aku lelah jika harus merenung, Aku jengah jika harus meratap bingung, Aku hanya kan berharap esok kan datang secercah bintang terang, Tanpa cemas apapun  kan ku jelang. Kau hadir tanpa ku harap, Kau datang tanpa ku pinta, Kau ba buka dinding raga, Kau isi dengan untaian kata penuh makna, Hingga kini terbuka dinding jiwa, Tuk kau singgahi jadikan sandaran hati yang lelah dalam pelayaran asmara, Hingga meniti tali tali kasih penuh makna dalam jiwa dan raga. Ialah Engkau satu-satu nya alasanku tuk bertahan. Di tengah kalut badai saat semusim berguguran. Terpatri lisanku di atas kejujuran. Tanpa perlu adanya aksara dalam tulisan. Meski tlah jauh terlebih dahulu terucap ikrar harapan. Namun. Jangan pernah engkau gentar. Bila nanti ku tak dapat menepati janji itu. Seperti sediakala lagi. Ruahkan segala hukuman engkau. Pada ragaku yang tak banyak berarti ini. Karena Tak sudi ku melihat. Engkau indahkan kepergianku dengan sendu sedan. Cukup hanya engkau beri aku kerelaanmu. Akan kesabaranmu menghadapi keterbatasan waktuku. Tuk menjalani kisah kita yang sempat tertunda. Tanpa adanya batasan siang ataupun malam. Tanpa pernah akan memudar. Meski saat Hidup ataupun dalam Kematian. Jauh mata memandang mencari-cari pandangan Sesosok kasih tak sampai Mencuri-curi lirikan dari sudut-sudut matamenba menyimpan bayangan nya dalam angan-angan Bayangan nya masih terlihat jelas Walau kelam sesosok kasih tak sampai Rindu-rindu memercik menyayat relung hati Namun tak dapat di luapkan Hanya mampu berbisik dan berkata kecil di dalam hati''AKU CINTA KAMU''Manusia terbodoh didunia pun tahu Mana mungkin dia akan mendengar Kata-kata cinta yang ku ucap bila aku Mengucap nya di dalam hatiku Biarlah biar aku yang tahu Mungkin sampai mati pun kan ku bawa rasaku Kepadanya sesosok kasih tak sampai Jangan pergi kau dari hidupku Karena hanya engkaulah salah satu Teman curhatku yang setia Ku selalu mengadu kepadamu Ku sendiri takut akan kita tak bersama lagi Oh... Sahabat Hanya engkaulah sosok yang dapat Mengerti perasaan ku Ku Berfirikir..... Akan kah kita erat sampai akhir hayat Jangan Pergi... Jangan Pergi... Dari Sisi Hidupku .. I Love U My Best Friends Sunyi senyap kesendirianangin sepoi-sepoidaun-daun melambai-lambaigemercik air panran Sepertiga malam terakhirbegitu dahsyatnyabegitu indahnyasepertiga malam terakhir Sepertiga malam terakhirkhyusu dalam kesendirianberlinang air mataakan teringat kehilapan-kehilapandalam kehidupan Sepertiga malam terakhirketika dinina bobokan dengan mimpi-mimpinyajiwa yang berlumuran dosa-dosamengadah dalam sajadah Ya Tuhan kami Ya Maha Pengasih Ya Maha Penyayang Ya Ghafar Ya Ghafarsepertiga malam terakhir Kepada siapa lagi memohon ampunan kepada siapa lagi memohon hidayah dari Mu kepada siapa lagi memohon berserahkan diri ini dalam sepertiga malam Izinkan hamba ini untuk bertemu dengan kekasihMu? Ya ALLAH ya Rasullahsalam dan shalawat hanya pada kekasihMU sepertiga malam Aku disini tanpamu Berdiri tanpa jejak yang pasti Berdiri tanpa cahaya yang dicintai Hingga ku menyadari kau tak lagi disisi Ku tau aku bukanlah yang terbaik untukmu Tapi begitu sanggupnya kau menyakitiku dan pergi bersamanya Seburuk apakah diriku? Sejelek apakah sikapku? Kasih, ijinkan aku menyadari segala kesalahanku Dan memaafkan diriku Tapi jiwa ini selalu bertahan dan termotivasi Untuk selalu bangkit dengan sendiri Walau kau tak lagi perduli Air mata yang tak ada hentinya Air keringat yang tak ada lelahnya Berjuang untuk meninggalkan semua Berlari untuk menuju cita-cita Apakah penantian ini belum cukup bagimu Aku mengagumimu sejak kita masih memakai rok biru Entah kenapa rasa itu datang di kala aku membencimu Mungkin ini cinta monyet Jika memang ini cinta monyet lalu mengapa Mengapa rasa ini masih ada dibenakku sampai saat ini Melihatmu seperti sambaran petir di pagi hari Melihat senyum mu hati ku terus bergetar Apakah ini cuma cinta sesaat Kini waktu telah berubah Kau sudah memiliki angin yang surgamu Ya aku tau itu bukan aku Tapi mengapa aku tak rela Melihatmu dengannya Kapan hembusan itu akan datang Entahlah..... mungkin esok ataupun suatu saat nanti Tapi aku berdoa yang terbaik untuk hidupmu entah dengan dengan siapapun nanti Bukan salah ku juga bukan salah mu Hanyalah sebuah takdir keras yang membawa pilu Menyisakan duka terdalam di dalam kalbu Jangan salahkan siapapun dalam kisah itu Tanyakan pada Tuhan Semua takkan berubah tanpa jalan Takkan terhenti oleh zaman Takkan dimengerti oleh kawan Ini hanyalah sebuah cerita picisan sebentar Kisah cinta salah tak terbenar Menjatuhkan titik embun di hati yang tegar Takdirmu, takdirku ingkar --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Rangkaian puisi indah adalah dirimu Walau bergeming tapi makna tetap mengalir dan bermuara ke hati Kau ada dalam bayangku juga dalam nyataku ketika sepi, ketika rindu, ketika butuh Seperti cahaya lilin yang merangkul gelap ketika cahaya terang yang lain padam walau dalam mata memejam walau wujudnya mengelam Semua indahmu ku ungkapkan lewat puisi Senyummu, kata manismu, tingkah lembutmu dan sinar matamu Biarlah puisi ini bernyawa karena ada cinta, biarlah membisu tapi menggetarkan Seolah suara jantung menjadi berdentang tak lagi berdegap Semakin gaduh semakin darah menderas semakin tubuh mengangah Meski ini hanya salah satu dari sebagian kecil, Namun semua itu hanyalah surat dari hati yang menurutku berharga sebagai salah satu tanda cinta Tuhan, Aku yakin dengan segala kasih-Mu Dan aku percaya akan semua sayang-Mu Namun mengapa aku ini ?? Selalu tak tahu diri Apakah ada sesuatu yang mengunci hatiku Sehingga aku lupa akan semua cinta-Mu Tuhan, Kau pasti selalu mendekapku Namun aku tempikkan arti kehangatan-Mu Apakah aku insan tak tahu balas budi Kurang bersyukur Selalu mencari dan berharap yang lebih Bahkan tanpa terasa dan tak tersadari Mungkin aku memohon selain kepada-Mu Tuhan, Andaikan aku selalu bersujud pada-Mu Dan bersimpuh di dalam rumah-Mu Tentu Engkau mau menerima tobatku Namun aku kadang merasa lain Karena banyak dosa yang kulakukan Tuhan, Aku tahu tangisku tak berarti bagi-Mu Kini biarlah aku merenungi semuanya Dan akan kucari pintu insyafku Tapi, aku yakin dan tak meragukan Akan semua ampunan-Mu, Tuhan. Yang dengannya kesucian hati terjaga tanpa goresan dustadan asa tersimpan tanpa percikan dosa Bersabarlah untukmu yang sedang menanti…Karena cintaku masih tersimpan erat didalam hati Tidak untukmu tidak pula yang lain Karena cintaku…Ingin kujaga kesuciannya hingga telah terikrar darimu Kalimat yang nyatakan kau siap mendayung sampan bersamaku Sebesar apapun gelombang dan badai menerpa Menggandeng tanganku merajut bahagia Berjalan beriringan menuju jalan-jalan syurga."Sekiranya lautan mempunyai pantai Dan sekiranya sungai mempunyai muara…Dan sekiranya jalan punya tapal batasnya…Maka lautan cinta tidak berpantai dan sungai cinta tidak bermuara…Serta jalan cinta tidak terbatas…”[Kutipan sebuah buku karya Ust Armen Halim Naro rahimahullaah]Bogor, Desember Warisan luhur berkebudayaan Menghubungkan milyaran makna dalam jiwa Berjuta kata mengartikan perasaan Hanya tak mudah lihat ujungnya Sastra membuat kita kaya Semburan makna tak terasa berharga Sastra membuat kita cinta Hingga kasih sayang dapat dirasakan hati Menyelam jauh di kedalaman sastra Dulang intan rasa hormat pribumi Indonesia kaya karena sastra Dengannya kita akan guncang dunia Inilah anugerah sastra Membangun cinta dari ketidaksadaran manusia Memerdekakan, mengubahnya, sekaligus menyatukan Warna warni Indonesia Lagi lagi bias putih Sekali lagi bayangan semu Dari prolog hingga akhir yang tak kunjung usai Aku hanya menanti cahaya Itu dia kamu Tapi entah Hanya buaian angin yang kau hiraukan Sekedar kicauan burung kau pedulikan Duri mawar pun kau rela menahan Hay lelaki hebat Lihatlah sesosok yang menanti mu Dekaplah aku ini Jangan kau berpaling Karena yang lain, yang lebih indah Tau kah kau, wahai tuan muda Ada wanita yang selalu mendoakanmu Perempuan yang jauh dari mu Yang dulu pernah kau sebut sayang Namun kini kau buang, dan kau lupakan Akankah kamu mengingat kita yang dulu Semoga ini bukan hanya buaian saja Jari-jari takdirMu Menggores luka kepada senyawa Membentuk guratan-guratan jalan misteri Goresan yang telah Engkau bubuhkan Goresan yang tiada bagi yang lain Wahai jari-jari takdir Tunjukan aku luka bubuhan goresanMu Raih tangan ini di persimpangan Nyalakan penerang bagi si buta yang penuh dosa Bukakan penyaring warna dari karuniaMu Hingga sampai ujung meniti luka goresanmu Ayahku..... kau membanting tulanguntuk menafkahi istrimu anakmu juga dirimuwalaupun harus pergi pagi pulang malam Ayahku..... kedatanganmu kami tunggukarna kami rindu dengan ayahkami tidak menharapkan gajimutetapi kami mengharapkan kedatangan mu Ayahku...... kau pulang malamsehingga kami tidak bisa melihat wajahmuyang lesuh sepulang dari kerja Ayahku...... maafkan kami jika ada salahdan maafkanlah diriku jika aku membantahmudan tidak mau membantu ayahAYAH TERIMA KASIH KARENA KAU TELAH MENAFKAHI KAMI Dulu aku sahabatmu Betapa senangnya aku, Saat ku menjadi sahabatmu Sekarang kau telah pergi Meninggalkan ku sendiri Betapa aku sangat kesepian Didalam hatiku ini Merasa ingin menangis Saat kau pergi Meninggalkan aku Ku tau diriku salah Ku sangat sangat menyesal Ku ingin bermaafan denganmu Tapi itu takkan mungkin Sekarang kau tlah membenciku Kuhanya ingin kita bersahabat lagi Maafkanlah aku oh sahabatku Dalam euforia dunia yang tak berarti.. Dengan tangan mengepal kita lalui.. Penuh tawa yang membakar sunyi.. Dalam jenuh mengartikan duniawi.. Hari demi hari yang tak pernah larut akan benci.. Saat kutemui mereka yang melihat kita dengan enggan.. Kulihat sosokmu dengan penuh kebencian.. Dalam jauh kulihat dirimu ikhlas akan baan.. Yang mengartikan diriku dalam masa perbaan.. Dalam sejuta buih haru kusadar.. Bahwa satu kau yang menerimaku dalam berjuta kekurangan.. Di pulau rantau kusampaikan.. Maafkan aku kawan.. Warnamu Merah dan Putih Kau di kibarkan di atas megahnya langit Di junjung tinggi oleh semua bangsa Semua orang mentatap engkau Melihat kemerdekaan sudah dekat Kini kau di peringati semua orang Betapa susahnya merebut engkau Butuh tetesan keringat para pejuang Kau angkat martabat bangsa ini Semua bangsa tunduh padamu Semua orang bersukaria Merayakan kemerdekaan indonesia Yang jatuh pada tanggal agustus Michael Bram Febrian Mahasiswa STIE Musi Hari demi hari sarat dalam penantian Menantikan keajaiban datang di kesendirian Aku memang manusia yang tak sempurna Yang tak bisa lepas dari rasa berdosa Ku tunggu dan akan terus aku tunggu Hingga kau sadari sebening cinta di hatiku Itu hanya untukmu Untuk hatimu Ku sadari dosa dalam diriku begitu besar Detak jantungpun ku rasa bergetarNamun... Dengan hadirnya dirimu Aku yakin kau mampu membawaku dalam terang Dalam penantian yang begitu panjang Tak pernah aku sangkasaat ini kau menjadi milikkumenjadi kekasih hatikuku merasa bahagiabisa memilikimuyang membuatku terpanaakan cintamu untuk diriku Oh Tuhanterima kasih atas kekasih yang kau berikan padakuaku akan selalu menjaganyasampai nantibersamanya ku bahagiasebagai perpisahan yang menyakitkanbagi diriku ini Jangan hanya berlari Tapi Terbanglah bidadari kecilku.. Tepis awan-awan keraguan Untuk meraih semua impian Aku akan selalu melindungimu Tak ada lagi sabda alam Hanya rengekan dedaunan Sudah lama tak tersiram hujan. Tak ada lagi belas kasihan, dewasalah Terlalu banyak orang yang ingin berdakwah Hanya sedikit orang yang ingin memperbaiki diri Itulah kesalahan bangsa ini.. Langit setengah mendung Di tanah ini.. Di halaman ini.. Tiang-tiang mulai berdiri Sisa darah tak lagi terkenang Sebagian besarnya telah terkubur bersama tulang Merah putih sedikit berkibar Sayu diterpa gerimis Sisa suara ingin kumandangkan Merdeka.. Mm... Hanya rerumputan yang bisa mendengar Salam Kemerdekaan...... ^ Jalanku masih dikotori oleh gambar-gambar Kata-kata cari perhatian.. Tua muda berbagai warna.. Mm... Bagai sederet bintang porno berpakaian rapi Aku rindu pada kalian Biji-biji kacang yang pernah ku tanam Dan kini telah tumbuh tanpa daun Hanya batang ceking lurus memburu sinar Bukan... bukan berarti tidak ku rawat Juga buka karena tidak ku beri pupuk Tapi karena tanah ini kehilangan hujan Malam pun merangkak hadir, bulan sembunyi menutup wajah lesudi usap mndung yang sendu.. Tertanya seketika tentang hakikat putaran alam, penuh misteri menerbitkan ilusi yang menikam. Kabar angin di langit pualam sang penglipurlara bersenandung lagi mengintai hati hati yang sunyi. gelisah, dan pasrah. Sang unggas malam melemparkan harapan pada putaran waktu bernyanyi riang bersama siulan alam. kelip kelip si bintang kejora, turut bermain mata pada senyuman malam. Satu persatu menjadi pertanyaan... pada zikir alam yang penuh teka teki. akan sebuah nama azimat terpatri di relung ilusi tersimpan kukuh tanpa petanda. Segala galanya menjadi kenangan memori sendu berwajah luka, bermaharajalela di persada ingatan. ----- No. Urut Tanggal Kirim // :: Seragam yang rapi, tertera pada tubuh gagah.. Memberi jasa tanpa keluh kesah.. Membagi ilmu yang harus tertanam dalam otak Indonesia.. Sejati, sabar nan teguh itu menjadi kehidipannya.. Ketika narkotika telah mengabut kelamkan junior Indonesia.. Sex bebas dan alkohol menjadi bab yang harus di tuntaskan.. Mereka tidak takut dan tetap sabar.. Kasih sayang mereka yang amat luar biasa..Guru.. Ajarkan kami arti menghormati.. Ajarkan kami kehidupan dengan ilmu.. Karna kamu remaja sebagai pemegang tonggang ibu pertiwi.. No. Urut Tanggal Kirim // :: Kusadari rasa cintaku terhadapmu lebih besar dari pada amarahku Sehingga sulit bagiku membencimu Karena membencimu membuatku merasakan sakit Kumencintaimu dengan kerendahan hati Kutepis egoku dan tetap tersenyum padamu Karena kusadari, bahwa batin ini tersiksa kala jauh darimu Kusimpan air mata saat kuberdiri di hadapanmu Kutumpahkan kala sendiri di peraduan malam Begitulah caraku meluapkan emosi yang tak tertahan Saat waktu memilih kita untuk menikmati bahagia saat bersama Ku hanya ingin tersenyum dan tertawa bersamamu meski ada luka di hatiku Suaramu mampu meluluhkan hatiku Kurasakan damai jiwaku saat kau genggam tanganku Kuterlena kala kau kecup keningku Kau meluluhkanku saat jemarimu membelai rambutku Kasihku, janganlah beranjak pergi dariku Biarkan damaiku abadi bersamamu Agar aku yakin cinta sejatiku selalu untukmu Kasihku, kau tuangkan anggur cinta dalam cawan hatiku Genggam tanganku dengan erat Kecup keningku dengan kelembutan Tetaplah memelukku dan membelai rambutku Jangan buatku menangis karena rasa sakit Agar kuyakin tak ada yang pantas kumiliki selain mencintaimu Kau raja bukan raja Malaikat juga bukan Tapi kenapa Semua orang berlutut kepadamu Engkau telah menyihir, tapi engkau bukan penyihir Oramg mencarimu Mengejarmu, memohon belas kasihmu Kau membunuh dan pembunuh Orang tau engkau berbahaya Tapi, orang menyukaimu Sihir apa yang telah engkau lakukan Pelet apa yang engkau berikan Nikotinmu membuat orang sujud kepadamu Seperti orang menganggap engkau segalanya Karya Jupri Agustiawan Januari Suara jangkrik membising di telingakupondasi yang rapuh juga dinding bambu yang lapukkini bersahabat dengan sebuah bingkai tua Kayu yang termakan waktuyang kini bergantung sejuta harapankini tak sanggup untuk menjadi rangka yang kokoh Setiap sudut terdapat sebuah guci beras yang isinyahanya debu yang tebal, membuat mereka semakin akrap dengan kesunyian Kesepian yang memekikkan hatidan kesunyian yang menyiksa pikiran. Tak terasa air mata mengalir merayapi pipiku yang membawaku dalam penyesalan. Gubuk tua.. aku belajar arti kehidupan padamukau melawan kesunyian kau hiraukan kesepian dan kau, belajar untuk hidup bersama di kala duka yang panjang. Aku berharap agar aku mampu sepertimu untuk melawan kesunyian yang memaksaku selalu tunduk padanya. Ayam jantan berkokok bersambung-sambungmenggema subuh yang masih berkabungpada lampu jalan yang temarampada kabut yang carut marut membelai jalanbekas tabrakan semalam Langkah kaki berhamburankeranda pucat terbaring lesumenangis di depan jenazahsaat menempuh kegelapanlinglung tak temukanjalan ke kuburan Kembang-kembang berserakandi atas tanah makamriuh lalulalang kian menghilang Tujuh langkahkepergiannya dengan lapangmengantarku dalam liang Aku tak tau harus bagaimana kau yang membuat aku tenang kau yang membuat aku nyaman selalutak mungkin aku menghapus pengorbanan mu Kau tak pantas tuk di lupakankau pun tak pantas tuk di lukaikau pantas tuk di hargai Dan izin kan aku jika aku bisa aku ingin bahagiakan mu Seperti kau yang telah berusaha membahagikan akutak mungkin aku menyerah begitu saja aku ingin berusaha dan terus berusahaagar aku dapat membahagiakan mu Semua pengorbanan musemua kasih sayang mu dan cintamusungguh besar, Kau tak pantas jika seseorang telah melukaimu,,,I Love You Ibu * Tuhan... Apa yang harus aku katakan? Apa yang harus aku lakukan? Untuk semua orang dikeluargaku Tuhan... Berikanlah aku kekuatan untuk menghadapi semuanya Berikanku petunjuk Berikan aku satu bagian puzzle saja Satu saja Tuhan Agar aku dapat menyelesaikan Semua keadaan ini Tuhan... Apakah aku salah Apakah aku benar Jika aku mengharapkan Kemenangan untuk diriku Jika aku berjuang selama tiga tahun disini Untuk nilai sempurnaku Agar aku dapat membahagiakan mereka Tuhan... Aku tau Diriku dipenuhi air terjun pegunungan Aku tau Diriku telah disambar magma gunung berapi Namun... Getarkanlah hatiku Untuk mencari satu bagian puzzle saja Tuhan Tuhan... Tariklah aku ke gudang resolusi konflik-Mu Tuhan Agar aku tau dimana kesalahanku Jika itu yang aku perbuat Tuhan... Berikanlah masa depan emas bagiku Agar aku dapat sekali lagi membahagiakan mereka Apa salahnya Tuhan? Jika aku pinta pada-Mu Tuhan... Aku tau Aku telah khilaf atas nasib yang menimpaku Nasib yang membuatku begini Sampai-sampai membuatku benci pada-Mu Maafkanlah aku atas semua itu Aku khilaf Maafkan aku Tuhan Melalui ketikan ini Aku berharap Tuhan kau ampuni Dosaku itu Ya Allah Kau pahlawan tampa tanda jasa Tempatku mengadu Mengadu suka dan duka Saatku disekolah Kau pengganti orang tuaku Kau telah membimbingku Sampai bisa menjadi pintar Dan berhasil mencapai cita-cita Langit mendung menatap kesedihanku kinidesiran angin membawa diriku dalam kesepiantetesan air mata ini meleburkan kesendirian harilamunanku meratapi perasaan ini Seakan diriku tinggal sendiri sendiri disinitak sadarku . bayangmu kini yang melintas dihadapkugetaran tangan ini tak bisa meraih bayangmuingin sekali diriku bersamamu dalam anganki Itu didalam anganku saja... tak bisa tangan ini meraihmu. tak bisakah impian bersamamu menjadi nyatatak bisakah kau hadir sekali saja dam hidupku yang nyata. menemani kesepian ini . sekali saja ku bisa bersamamuku hanya bisa mengenangmu yang mengagumimu Oh Pahlawan, Jasamu sangat besar bagi negara engkau mengorbankan jiwa ragamu walau hanya menggunakan bambu runcing. Karena bukan itu yang terpenting yang terpenting adalah semangat yang membara di dalam hatimu, Sehingga kau melawan penjajah tanpa rasa takut dan akhirnya kau memperjuangkan Indonesia. Oh Pahlawan memang tiada yang bias kita beri hanya kami bisa menjadi yang lebih baik. Memang kami tidak memperjuangkan Negara tapi semangat belajar yang giat dan meraih cita-cita setinggi langit. Semoga kami bias berguna bagi nusa dan bangsa walau terkadang kami malas dan menyerah tetapi kami tekad, demi negaraku Indonesia. Terima kasih oh pahlawan, Jasamu takkan terlupakandi dalam hati kami dan Negara. Jika aku tanpamu, Bagaikan langit tak berbintang, Seperti matahari tak bersinar, Layaknya bumi tak berpenghuni Tapi jika aku bersamamu, Aku seakan hanyut Aku seakan terseret Akiu seprti es yang meleleh Karena senyumanmu Dan tak akan mungkin aku terlepas oleh dirimu, Selamanya Inikah cinta? Cinta yang hanya timbulkan resah Cinta yang buatku menepis kenyataan yang ada Mengapa harus denganmu? Aku mendekat Bayangmu seolah menjauh Tempatmu berpijak seakan tak dapat kucapai Cintamu terlalu sulit untukku Aku menba bersabar Namun kau tak pernah mengerti itu Tak kau hargai perasaanku Tak kau mengerti Aku datang Kau pergi Kau kembali Aku pun jenuh Lelah hati jika seperti ini Ini bukan permainan Sikapmu terus seperti itu Mungkin ini saatnya aku pergi Rintik hujan membasahi lorong lorong sunyi disudut hati Menguntai pelangi tasbih dipalung rinduku yang telah menyentuh dawai kalbu dan menggetarkan Arsy Cinta di langit ke tujuh Senja adalah saat terbaik untuk menceritakan kisah rindu kita pada dunia sebab di sanalah akan kita temukan jawaban diantara angin dan pejaman mata Rindu... saat senja enggan menyala maka izinkan ku selami keteduhan mu sebagai tabib ringkih kesepian ku... Saat temaram datang jangan kah ikut tenggelam bersama mentari tapi bersinarlah bersama senja walau ia tanpa pelangi... Saat jingga bersetubuh dengan gelap.. sepasang mata sibuk kemasi air matanya seakan takut karena senja mencuri rindu miliknya... "Tidak..." Jawab ku, Senja takkan mencuri rindu milikku... Karena sesungguhnya air mata inilah kerinduan yang dapat menemani setiap harapanku.” Sejauh apa pun aku berbalik dan melangkah pergi Engkau selalu mampu menggapai diri ini Sehilang apa pun aku bersembunyi Engkau selalu punya cara menemukanku kembali Tak peduli seberapa besar aku menba berpaling Engkau selalu mampu meraih dan mendekapku Bayanganmu selalu mengikuti alur kisahku Meski fikiran ini pergi hatiku tetap terpaku Siapakah dirimu Pengganti jingga yang merekah dalam senjaku Siapakah dirimu Yang menggantikan mentari dalam fajarku Siapakah dirimu Yang memendarkan gelap dalam malamku selayaknya bintang Sekejap angin berlalu aku pun tak mampu beranjak Pada sosok anggunmu yang begitu dalam menelusuk Bias pelangi dijejak yang engkau tinggalkan Menuntunku menuju kearah langkahmu Misteri dari asa yang membara tanpa tepi Akankah berbalas bunga semerbak atau tertusuk semak berduri Antara aku dan bayanganmu Diantara kepastian ataukah fatamorgana semu Al-qur'an Engkau adalah kitb suciku yang sempurna Engkau memberikan petunjuk kepadaku Dan engakau membuat hatiku merasa tenang Al-qur'an Semua orang membacamu Untuk mengumpulkan pahala yang sebanyak-banyaknyasebagai bekal di akhirat nanti Al-qur'an Aku senang mambacamu Aku bangga memilikimu Dan aku cinta kepadamu Dibukit ku duduk Sendiri tiada jiwa yang menemani Angin berdesir menyentuh kulit Ku tatap langit mendung Suara baling-baling kayu tua menemaniku Berdecit di kesunyian Dengan ilalang yang bergoyang Rasa gelisah datang dihatiku Tak terasa air mata jatuh dipipi Mengapa diriku menangis? Malaikat seperti berbisik telah tiba" Ini adalah takdir Takdir akan menjemputku Ku berlari entah kemana Tapi takdir tetap ada Ku berhenti karna percuma Ku duduk kembali Untuk menunggu.. Menunggu sang pencabut nyawa. Aku temukan Album foto awal tiada akhir, Dari hitam putih menjadi warna warni, Ada banyak tokoh dalam album yang sudah berkutu itu Tentu yang menjadi tokoh utamanya Indonesia Dengan seribu kisah dan insiden di dalamnya, Terlihat jelas di album foto yang sudah berdebu Ada Pak Soeharto sedang membacakan teks proklamasi, Foto pelantikan presiden presiden Indonesia ada pula Foto Penjajahan oleh orang asing dan perpecahan satu suku. Hay terlihat aku sedang di gendong oleh ibuku, tapi kenapa Di foto itu aku terlihat kurus, bahkan sangat kurus Ada apa denganku? Tak ada satupun dari orang-orang Yang ada dalam foto itu memberikan jawaban, Wah ada aksi demokrasi dan banyak orang yang terlibat, Spanduk itu bertuliskan ‘’Selamatkan anak kurang gizi’’Apa itu akan memberikan jawaban kenapa aku terlihat sangat kurus di foto itu Ingin sekali aku terlihat lebih gagah di foto itu, tapi tak satupun memperlihatkanya Bahkan dari harapanku tadi semua bertolak belakang, karna semakin berwarna foto itu Semakin lusuh pula keadaanku, terlihat telapak tangan tengadah kepada Orang yang juga berada dalam album foto itu, Oh tuhan izinkan aku Mengisi foto di lembaran album lain, tidak kuat lagi aku membalik Lembaran album ini. Seperti memandang jernihnya air Saat aku melihat indahnya matamu Seperti pangeran yang datang dengan kuda putihnya saat aku melihatmu menghampiriku kamu adalah bintang yang terang bersinar saat hatiku dalam gelap menemukanmu di kegelapan adalah suatu keajaiban dan kau bawa aku dalam kedamaian Kau bawa aku di suatu tempat terang penuh dengan kasihmu penuh dengan tawamu kau berikan cahayamu saat aku tersesat dalam kegelapan kau menuntunku berjalan melewati kegelepan itu kau hiasi hariku dengan candamu namun kenapa belom ada tempat dihatiku untukmu Belom ada sedikitpun seluruhnya masih untuknya untuk seorang pencuri karna hatiku masih dibawa olehnya maafku tlah kecewakanmu maafku untukmu sahabatku Mungkin aku tak akan pernah pergi.... aku akan tetap selalu ada dihidupmu. namun bila aku hanya sesaat bagimu.. jangan kau biarkan q trlanjur menyayangimu... Aku memnglah bukan mentari.. yang selalu bisa menghangatkanmu.. aku juga bukan pelangi.. yaang sllu memberi warna dihidupmu.. Namun aku slalu berusaha membuatmu bahagia.. bahagia disampingku krna engkaulah yang ku sayang.. hanya dengan cinta dan kasih sayang. yang mampu ku berikan padamu... Mungkin swatu saat nanti aku akan tersingkir... tersingkir oleh orang orang yang lbh bisa buatmu bahagia... tapi asal kamu tau, cintaku beda dari yang lainnya.. dan aku yakin kau tak akaan temukan orng sepertiku.... Yang dengan tulus menyayangimu.... tanpa dusta namun dengan kesetiaan... semoga kmu menyadari semua nya... Disetiap pilu mu Kau tak pernah lelah untukku Kau slalu menasehatiku Walau ku kadang mengacuhkan mu Ibu kau lah pelita gelapkuMengajariku menyayangiku Kau slalu ada untukku Dalam suka maupun duka Senyum mu bagaikan mentari pagi Yang slalu bersinar untukku Kau penerang disaat aku sendiri Menghibur ku disaat kusedih Disetiap doaku slalu kupanjatkan untukmu Teringat kembali kawan, masa-masa itu Ketika kita berjalan bersama, saling merangkul bahu masing-masing Rasa semangat dan optimis mengalir deras dalam tubuh Kita selalu siap menghadapi apa yang akan terjadi Tapi kini semuanya telah berubah Satu persatu kita ditaklukkan waktu Ya, waktu, yang tidak dapat kita kalahkan Waktu yang tidak peduli dengan seberapa kuat kita Akhirnya kini tinggal aku sendiri Disini, di tempat dimana dulu kita berdiri Menyaksikan terbit dan tenggelamnya matahari Disini, dibawah pohon itu Aku masih bercanda dengan angan Masih menggantung asa di atas awan Masih menari bersama bayangan Masih menikmati wajahmu dalam renungan Aku laksana mendung tiada berhujan Mega kelabu membingkai kehidupan Menatap nyalang sunyi kesabaran Memetik bintang berkasih impian Hati… tak selamanya ‘kan terungkap Menyudut di sela sayatan lanskap Terkadang getarannya pun melindap Tersembunyi dalam dekorasi senyap Cinta… tak selalu harus terungkap Nada-nadanya bersenandung menyelinap Menggubah gita mengepakkan sayap Dan di sini aku menunggu satu harap Namun sang cinta mendekamku Dalam mozaik elegi pilu nan sendu Cintanya telah berada di hati sang bayu Meninggalkanku bersama bongkahan ragu Akan kunikmati penyesalanku Bersama dentingan piano menderu Cintaku tak sampai untuk bersatu Menyisakan puing hati dalam puisi waktu Sahabat... Selalu ada untukku Apapun kekuranganku Kau tetap bersamaku Mungkin tak lama lagi Kita akan berpisah Ku disni Kau disana Semoga kita akan bertemu lagi Di jenjang yang lebih tinggi Dengan tawa dan canda Seperti dulu kembali Ku takkan pernah melupakanmu Tuk selamanya === No. Urut Tanggal Kirim // :: BUNDA… Ini Aku Lihatlah sekujur tubuhku kedinginan Tolong peluk aku dengan kehangatan kasihmu BUNDA. Ini Aku Anakmu merasakan kehampaan Tolong berikan aku kekuatan untuk tetap bisa hidup BUNDA… Kini aku menyesal telah membuat hancurnya hatimu krn ulah sifatku Kini aku menyesal tlah membuat berderai nya air mata Bunda BUNDA terimah kasih Kau telah beri aku ketenangan hati dlm peluk kasih sayangmu Kau telah angkat jiwa ku yang mulai rapuh dg doamu Kau telah Lindungi aku dg sayap putihmu BUNDA Hingga kini aku tumbuh jadi wanita dewasa nb: puisi ini ku tulis pada tanggal oktober saat aku dirumah sakit yang sedang menjalankan perawatan diRS mungkin kalian tak banyak mengerti apa maksud tiap tiap lirik puisi itu itulah semua yang kurasakan saat dokter memvonis penyakit ku yang sebenarnya. by:Husnul Khotimah International Boarding Islamic Senior High School Number Palembang :) follow myh twit husnuldhea Teremuk hati menatapmu Memandang binar lain dengan cahaya Dengan kelam kau berikan Diiringi riak hati palsu untukku Sosok tegar terjatuh rapuh Berdiri tegak namun tanpa kuasa Menampakkan untukku cahaya palsu Dengan segala pedih yang berkecamuk Apakah cahaya tulus itu tak ada? Untaian palsupun tak apa kau berisetitik air tawarpun itu lebih baik Dibanding menjatuhkan duri kelam pada jiwa Secercah cahaya dari ufuk timurbersambut dengan suara takbirberarak, menggema melesatmenyampaikan getaran pada langit Bummmmmmmmdentuman meteor manusia bersahut-sahutanmenyusupkan naluri ketakutan pada mereke yangtak berakidahmemberikan semangat juang untuk jundilloh Ketapel batu siap di genggamanbisikan malaikat membangkitkan semangatlemparan batu siap di lontarkan Allhu akbar.....intifadhoh.... kilatan cahaya datng dari langitmengubah batu menjadi roket-roketyang siap menerkam yahudipenghuni neraka yang abadi Imajinasi ku tengtang segelas kopi dipagi hari. Terlintas kemabali tentang kopi itu disepertiganya malam. Tentang rasa takut yang mengalahkan rasa takut. Dimana setiap harap pasti ada rasa takut. Nama itu kusebut di dinginnya malam disepertiga malam ku, lirih ku sebut sosok yang masih polos saat itu. Jika tanpa rasa takut itu, aku tak lebih dari seekor binatang. Rasa takut yang melangkahkan kaki ku menjauh. Laksana penjara, syariat adalah belenggu. Dan segala nikmat dinisbatkan kepada pemilik rahmat. Suatu kemustahilan laknat dan rahmat menjadi satu. Jika matahari menyinari bumi setiap pagi, Kau sinari ku tiap hari Jika bulan bersinar pada malam hari, Dirimu sinariku setiap hembusan nafasku.Ibu... Kasihmu bagaikan udarayang beri ku kehidupan Cintamu seperti langityang tak tertandingi luasnya... Jika pelabuhan tempat kapal bersandar Kaulah tempat sandaran ku Setiap senyummu beri semangat baru untuk ku Ku kan selalu berdoa pada Tuhanagar Ibu selalu dalam lindunganNya... Satu kata Seribu maknaitulah.. Ibu kita tercinta September Wahai bidadari surga Berikan cinta putihmu dari singgasana kebahagiaan untukku Dengan rasa yang ada taburkanlah untuk jiwa yang tak berdaya Janganlah kau tidur Janganlah kau pendam cintamu dalam sangkar kasih sayang Aku disini masih termenung masih tergoda akan semua cinta dan kecantikan yang kau punya Bukankah ajaran cintamu yang membuat para pecinta bahagia nan indah Mungkin karna tidak ada yang melebihi kecantikan bidadari surga Yang mempunyai cahaya hati sang robbi Bidadari surgaku dimana kau simpan kebenaran hatimu Aku yang tak sanggup melawan hasrat yang membara ini Rangkulah cintaku dan peluklah jiwaku. Aku yang tak bisa lepas dari cinta keindahan serta kemolekan wajahmu yang begitu berharga Mungkin Tuhan yang tau ini semua semu Tapi aku merasa kamu adalah mahluk yang datang untuk kebahagiaan hidupku Lelahkah kau merindu Hingga perpisaha terjadi Bukan pilihan bahkan takdir yang membawamu pergi dariku Kasih mungkin kesalahanku Saat dahulu banyak waktu Terbuang percuma ku siakan Tetapi saat ini sungguh aku Berharap ada dalam pelukanmu Hingga mengusir rasa sedih di hidupku La Purnama Shari Ketika ku memejamkan mata aku melihat Kau di dalam mata hatiku Di kegelapan ku masih melihat terang Di kesunyian ku masih merasakan kau ada mendekap ku Bagi ku Kau bagai pilar hati yang tak’kan pernah mati Kau ada menemani ku Kau ada mengenggam tangan ku Dan kau ada memeluk tubuh ku Hangatnya peluk mu membuat ku merasa nyaman Dingin nya malam…Tak’kan dapat membeku’kan rasa cinta ku padamu Kau yang jauh disana…Hanya padamu lah cintaku berlabuh Cinta ku tumbuh karena perhatian mu Cinta ku berkembang karena ketulusan mu Cinta ku bersemi karena karena kasih sayang mu Cinta ku berakar karena kesetiaan mu Dan cinta ku kokoh hingga saat ini padamu Hanya semata-mata karena cinta kasihmu yang tulus kepada ku Duhai cintaku tetaplah menjadi bintang di hati dan jiwa ku Selamanya…Hingga ajal memisahkan kita Ketika pertama kali kita bertemu, berjanji dan bersatu. Seakan dunia ini hanya milik kita berdua, Seakan alam pun berdendang ria, memandang kita ceria Bahkan aku sempat berfikir bahwa aku terlahir ke dunia ini Hanya untuk membuatmu bahagi, ya…membuatmu bahagia Sehingga apapun yang kamu inginkan, Aku selalu berusaha keras agar dapat memberikannya meski terkadang harus ku korbankan segenap jiwa ragaku meski aku harus menderita, kecewa, dan luka Ya… sekalipun langit mendung, gelap malam untukku:( Hari demi hari tak terasa kian berganti Para wanita terkungkung dari dunia Jalani hari tanpa tujuan yang pasti Sebenarnya dunia ini untuk apa dan untuk siapa? Seorang wanita hidup diantara kalangan wanita Membina keluarga di usia belia Tak elok baginya menatap dunia luar Hanya di rumah baiknya ia menjalani harinya Suatu waktu sebuah asa muncul dalam benaknya Bisakah wanita memiliki hak yang sama? Lantas sang wanita berlaku laksana pahlawan kaum wanita Keluar dari kungkungan menggaungkan emansipasi wanita Puluh-puluh tahun telah berlalu Bukan hanya satu, tapi beribu asa telah terwujud Sang wanita yang berani mendobrak batas diri Demi sebuah pencapaian bagi kaum wanita, emansipasi Kilaunya bintang menjadi redup. Saat aku. Saat aku menjadi diam seribu bahasa. Sang mentari pun ikut menangis. Menangis melihat tak ada senyum yg menghiasi bibirku. Aku terdiam. Terdiam karnanya. Karna dia tak pernah menganggapku ada. Karna dia menganggapku seperti angin. Yang tak pernah terlihat dalam kehidupannya. Aku lelah bertahan. Aku lelah berharap. Kini asaku tlah rapuh. Asaku tlah hancur. Hancur menjadi berkeping-keping. Tanpa ada yang tersisa. Dalam diam. Aku merenung. Merenungkan nasibku yang tak pernah dianggap. Tak pernah dianggap dalam hidupnya. Dalam rapuhku. Dalam lelahku. Aku pun memutuskan. Memutuskan untuk pergi dari hidupnya. Dengarlah kejujuran hati Dari dasar lubuk terdalam Hanya ada sebuah kekosongan Tak lagi berpenghuni Dengarlah desahan hati Terapung bersimpah perih Hanya bertemankan sunyi Sepi tak pernah menepi Dengan bait-bait aksaraku Pena tuliskan pengakuan hati Keruntuhanku kesendirianku Telah menjadi duri Datanglah kau kekasih Tuk ku jadikan arjunaku Datanglah belahan jiwa Tuk ku jadikan teman hidupku Ketika nafas yang slalu terhembus, Berubah berhenti begitu saja, Aku pun tak mampu menghentikan itu semua, Aku tak sanggup menjalani itu semua, Tanpa petunjuk darimu, Tuhan Oh tuhan yang maha tahu Kuperlihatkan dan kupertunjukkan Kekhilafanku. Yang slalu berbuat salah, dan slalu menambah dosa Ampunilah Diriku ini, Ampunilah hambamu ini Sesungguhnya aku takut pada Neraka-Mu Dan sesungguhnya aku ini tak pantas Masuk di surga-Mu Tuhan yang Pengasih, Berikan petunjuk itu bagiku, Yang ku harap slalu menuntunku, Di saat ku melakukan perbuat terlarang-Mu Kehidupan ini tergantung pada-Mu Tergantung dari Kasih sayang-Mu Maka Dari itu, aku Tahu diriku banyak dosa Ampunilah Semua Dosaku. Dan terimalah semua Amal ku Dan tempatkanlah aku kelak di sisimu Hamparan canda yang pernah ada Sapa mesra yang dulu tertata Menghiasi hari diantara canda Diantara tangisan rindu yang menggelora Diantara dering suara dari seberang sana Engkau hadir dan selalu kupuja Engkau ada dan membuatku bahagia Seakan semua tak mungkin berakhir karena apapun juga Namun kini... Hanya sunyi menemani hari Hanya sepi menjaga mimpi Hanya bayangmu menyapa pagi Tak ada lagi cerita yang hakiki Semua tinggal mimpi yang tak pasti Duhai pemilik hati Inilah akhir dari sebuah janji Maafkanlah aku yang memilih pergi Maafkanlah aku yang mengingkari Tak lagi mampu berdiri bersama janji hati Tak lagi mampu membawamu walau dalam mimpi Maafkan aku honey Dengan segala sesal yang mungkin kau benci Dengan segala salah yang tak kau maui Aku berpamit undur diri Menikmati hidupku sendiri Tanpa kamu lagi Apa yang sebenarnya kau maujujurlah kepada kuaku tak ingin kau tersakiti jika yang kau ingin terlanggar Engkau aneh... Saat aku berpura pura menjauhkau datang dan membawa ku kembali Kehatimu Tapi saat aku ada dihatimukau pergi diam sejuta kataapa yang kau maukatakanlah Aku akan menunggutapi jangan salahkan aku Jika suatu saat engkau tak ku anggapdan saat kau mengajak ku Kehatimuaku tak peduli dan berkata"Engkau tak kuharapkan lagi" Lembar cerita tlah ku tulis Semua tentang hidup kuwalau mungkin tiada satu pun peduli Kini tlah habis, catatan kusuka duka ku juga air mata kuseperti mentari yang terbenamnamun mungkin aku tak bisa terbit lagi Andai masih ada selembar kertas lagi untuk ku tulis, aku kan tersenyum )mungkin hanya ini yang mampu ku uraiwalau terlalu panjang ceritanamun terlalu singkat untuk ku bisa mengingatsemua terlalu indah untuk ku Andai masih ada seberkas cerita lagi untuk ku bisa nikmatiakan teramat sulit untuk ku menutupnyacatatan ku.. Kan mengingatkan mubagaimana aku bahagia mengenal hidupwalau tiada yang peduli Semua kan tertutupmata ku, catatan ku juga semua tentangkunamun biarkanlah kenangan ku tetap terbit bersama mataharimenemani mu hingga Nanti Nun Jauh dipelosok bumi bengkulu Nan elok jauh dari keramaian Ada Yuyun Gadis elok yang mengantungkan cita setinggi langit Gadis Elok Dari Tanak yang elok Bercita cita elok Namun ketika KEBIADABAN itu tiba Si Elok tak lagi elok Menghembuskan nafas karena kebejatan Nafsu si ANGKARA MURKA Terbungkus pakaian kebanggaan Coklat Muda dan Dan Coklat Tua Dengan merah putih melingkar dilehernya Tunas kelapa yang meregang nyawa oleh nafsu berakhir didasar jurang Bumi Raflesia orang tunas harapan bangsa Berlaku durjana Minum Air Neraka Memperkosa membunuh Geram bercampur sedih batin ini Inilah terjadi dinegeri kami Negeri yang menjadi Zamrud di katulistiwa Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un Ya Rabb Engkau pasti tempatkan YUYUN disisimu dan memberi tempat yang baik untuknya Sudahlah Saatnya kita menjadi manusia yang punya aturan punya batasan punya norma Punya Agama dan kita Bukan Binatang Baiklah masih ada satu jam Untuk mengatakan Aku merindukanmu Rebahlah dan peluklah aku Biar aku ceritakan hari-hari ku tanpamu Biar aku bisikan kisah perjalanku Untuk melupakanmu yang aku tak mampu lakukan Karna kamu bukan miliku lagi Aku sedih bukan karna disakiti Tetapi karena ketidak pastian Apakah yang harus aku lakukan...? Tuhan tolong aku... Bantu lah aku ya Tuhan Tuk melewati semua nya ini Tak sanggup rasanya bagi ku Tapi ku ba tuk melangkah Ketika kita terjaga…lantas Titian panjang harus kulewati Agar aku mampu melihat Halaman hati….berenda Sapaan pagi Aku hangatkan bekal Yang telah membujur …dingin Dan tiada mengenaliku lagi Lantas benang sutra di sudut bibirmu Telah menjerat awan senja Aku tidak mau lagi Berkalang dengan buruk gagak Aku tak mau lagi Menukikan sayap hingga Menghempas bumi Kita jaga warna langit Agar mirip dengan untaian…Benang sutra di sudut senyumu(Saat Ultahku, September ) Menjemput rindu yang mulai lelahmelangkah dengan derap tanpa gema Menciptakan kisah baru bertema asmara Logika ku dibuat merendah nyaris hilang Cinta? Begitukah sebutannya? Seperti kembali berjabat dengan cintaaku menba mengenal lagi siapa dia yang disebut cinta Membuatku tersipu malu-malu seperti baru saja merasakan sensasinya Ada cinta di sela airmata yang jatuh tetesCinta? Mungkinkah bertahan sampai abjad tak lagi menyisakan bahasa Diantara dua manusia Pasti ada pebedaan Jika kita sabar... Perbedaan bukanlah kelemahan Tepi kelebihan untuk memahami Perbedaan tercipta karena... Rasa ingin melengkapi Sehingga tertutup segala kelemahan Beda bukan berarti jauh karena... Beda bukanlah jurang Tapi... Jembatan untuk menyatukan kita Waktu.. Tidak akan membuat semuanya SAMA... Tapi hanya memberikan pilihan Dan pilihan yang akan... Menentukan jawaban Bayangkanlah... Jika kita bisa menyatukan perbedaan Dan saling mengerti Jangan pernah... Terlintas apa yang dapat kita berikan Tapi... Apa yang dapat perbedaan Berikan pada kita -- No. Urut Tanggal Kirim // :: Tentang rasa yang kian mengusik. Mungkin seharusnya dulu tak kulanjutkan penasaran itu Tak kubiarkan penasaran itu muncul ketepian Membekas pada pinggiran Yang menyisakan luka menganga nan dalam Mungkin seharusnya rindu itu tiada, Yang seharusnya kubunuh sebulum berkembang, Membesar, Mengindahkan dirinya sendiri tanpa peduli bahwa ada yang terluka. Mungkin seharusnya dulu aku segera bergegas pergi, Meninggalkan kebahagiaan yang menjemput luka ini Mengabaikan rasa yang melenakan Mungkin seharusnya aku tak melewati jalan itu, Tak memperhatikanmu tanpa suara, Sehingga luka sedalam ini tak muncul kepermukaan Meninggalkan bekas, Jejak, Apakah waktu bisa menghapusnya? kuharap iya. Malam yang penuh dengan kesunyian ku termenung sendiri . sendiri tanpa ada yang menemani ku lihat sinar rembulan yang redup seakan akan menggores luka hati ini . saat ku melihat percikan air seakan akan ku melihat percikan api . mengapa mengapa kau lukai hati ini yang tak bersalah Aku mencintaimu . namun tak sedikit pun engkau mencintaiku sia sia ku yang mencinta billa akhirnya aku yang terluka aku hanya membutuhkan cinta bukanlah sebuah luka Langit siang mendung tak menentutiupan angin sepoi menghembuskan dedaunanbumi akan menangis siang inimengeluarkan air mata kepedihan Demikianlah keadaan hatiku saat iniredup kelam tak menentumerelakan kepergian kekasih hatiyang akn hilang di antarahhujan siang ini Suasana hujan selaras dengan suasana hatitetesan air mata t'lah membasahi bumiingin terus mengalir membanjiri tanah keringmenghapus semua goresan pedih karena luka Ku ingin hujan siang ini berhentiku ingin luka hari ini berlaluku inginkan siang ini akan cerahdan ku inginkan kepedihan saat ini kan hilang Ku tak inginkan hujan siang ini sampai ke malam nantiku tak inginkan luka hari ini sampai ke esok haribiarlah ku ubah suasana hari iniakan secerah hari kemarin yang penuh canda dan tawa Belum tampak mendung merenung bumi Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut Terpaku ratap menatap Jiwa-jiwa penuh rindu Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu Bulan tak ingin membawa tertawa manja Kala waktu enggan berkawan pada hari Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri Terhapus awan gelap melahap habis langit Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini Hitam memang menang menyerang terang Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari Bersama untaian senandung salam alam pagi. Terkurung aku dalam penjara hatiku Terlonta aku dalam langkah jerakusaat ku tau ternyata selama ini bukanlah aku Terbimbing aku oleh air mataku Terlarut aku dalam derai tangisku Yang mengajariku menerima semua kenyataan yang telah terjadi Tak ada yang bisa ku persembahkan dari kesedihanku untuk kebahagianmu hanya bingkai senyum kepaksaan yang terikat sehelai pita tangisansetapak demi setapaklangkahmu beriringan dengannyadan aku hanya berusaha tegar berdiri menba mengikhlaskan hati dan jiwa menatapmu dari jauh dengan tangan merangkul tubuh mengharapmu menoleh ke belakang meskipun engkau merasa ah, rasanya tak ada yang tertinggal Aku rindu caramu tersenyum Aku rindu caramu melangkah Aku rindu caramu membuatku bahagiaa Cinta itu tak lagi samatak ada canda apalagi tawayang ada hanya luka Aku rindu sapamu.... sampai hati kau goreskan luka dihatiku Telah sirnakah rasa itu di benakmu Aku rindu..... Aku rindu denganmu butakah hatimu hingga kau campakkan aku Perpisahan adalah suatu keharusan dinda Dalam pandang mata kau tak perlu meneteskan airmata Dilembar hidupku telah tertulis Bahwa indahmu sungguh melengkapi Namun penyakit ini terus menggerogoti Setelah semua yang kita lewati Kini harus tetap berakhir Aku takkan menangis Aku akan tetap tersenyum Hingga nafas yang terakhir Karna aku mengecapi bahagia bersamamu Tak ada lagi yang tersembunyi Semua tlah terlukis seperti pelangi Dalam tawa canda kita Biar kusimpan semua rasa yang tersisa Tak perlu berterusan kau ungkit aku Karna sebenar cintamu abadi dihati yang lain Yang menanti Aku ingin melihat senyummu Karna cintaku sampai mati Meski tak seabadi bersamamu Aku ingin kau tetap berbunga Karna wangian cintaku sampai kesurga Meski tak bersamamu Karna dirimu bersama cinta yang lain Yakinlah aku kan tersenyum Melihat engkau tersenyum Kala malam tiba terdiamku memikirkanmu Wajahmu yang tak pernah sirna Teringat akan senyuman pancarkan kadar surga Harapku kaulah akhir pencarian Doa bukanlah sebuah jawaban Tapi harapku selalu merayu sendu pada sang Pencipta Bahwa kau adalah keihlasan yang hadir untuk setiap jawaban atas doaku setiap malam. Hawa dingin menjadi saksi bisu pengelana Menutup semua kejadian yang berlalu Cahaya pagi mengatakan fatamorgana Menyebar sampah pada dunia maya Beryanyi dengan suka ria Menghancurkan makhluk yang mendengar Memberi isyarat diam jangan berkata Seorang perempuan berjalan Dibawanya beban berat kehidupan Pergi jauh meninggalkan anak tersayang Bunda terbaring dalam ketiadaan Yang lainnya melawan dunia dan kehidupan Anak kecil berdoa dalam keheningan Bunda tersadar, air mata membalut kegelisahan Roda berputar untuk kehidupan Keadaan kemarin adalah sebuah bagian Hati berlinang air mata ketika bercerita Ada kerinduan ketika menyapa Dan senyuman itu tetap ada dan nyata Seperti menyelimuti gelap ketika bercahaya Terlukis jelas di wajahnya yang berbicara Senja ada untuk merasa Malam tiba lalu meminta Pagi terbuka mencari harapan yang tersisa Kali ini aku melihat lagi perempuan seperti ini Menba berdiri menentang hari Yang tegak tapi mengulurkan kedua tangan dan jemari Yang berharap terang dikemudian hari Menarilah bila harus menari Jangan menunduk tetapi bernyanyi Tanamkan apa saja yang perlu ditanamkan dihari ini Perjuangkan apa yang harus diperjuangkan dihari nanti Harapan itu belum menutup pintunya disini Berjalanlah dalam perjalanan yang kita tidak ketahui Kau bagaikan bulan yang menerang bumi dimalam hari... Kau bagaikan matahari yang memberikan kehagatan ke bumi... Dan kau adalah sesuatu yang takkan mungkin untuk memiliki... Aku hanya bisa melihatmu dari jauh... Tapi kau takkan bisa melihanku... Karena aku ada jauh dibelakan... Aku ingin kau melihatku... Aku ingin kau mengenalku... Dan aku ingin kau menjadi milikiku... Tapi itu tangan mungkin terjadi... Karena aku cuma orang biasa-biasa saja... Orang yang tidak memiliki apa... Dan aku hanya bisa bermimpi... Bermimpi untuk menjadi SINDERELLA... Dikerajaan hatimu... No Urut: Tanggal: // :: Tertatih langkahku dalam senja ungu Butiran keringat darah yg jatuh, Adalah wujud perjuanganku Aku terjaga saat yang lain terlelap Aku mencari saat yang lain berhasil, Lelah tapi aku harus tetap melangkah Bukan demi pilihan melainkan keharusan Sering aku mengeluh Saat jatuh, saat aku rapuh Menangis, menciptakan gaduh Membunuh sepi penuh peluh Mungkin aku bukanlah makhluk tunggal Yg hidp dgn keterbatasan dan kepedihan Namun aku bosan,, aku lelah, haruskah aku tetep tinggal Malam... saat ini aku ingin mengadu padamu tentang dia, tentang arti sebuah rindu dirinya, harapanku tapi sayangnya ia tak pernah perdulikan ku, keadaanku, perasaanku dan semua tentangku .. Malam. andai aku bisa menyentuhmu aku ingin sekali menangis dalam rangkulanmu meneteskan airmata dalam dekapanmu Malam... tolong jaga dia dengan hangatnya anginmu sinari dia dengan terangnya bintangmu malam... aku sayang dia Memulai semua dari sini, Hidup kedua yang tak pernah pasti Ku tinggalkan segala mimpi Berharap semua menjadi pasti Ibu, Aku pergi lagi kali ini Meninggalkan mu beserta mimpiku Jangan sedih atau letih Karena aku selalu butuh dirimu Hidup kedua, kesempatan yang langka Memulai semua dari sini Tinggal jauh dari desa Mengadu nasib di Ibu Kota Aku yakin semua ini terbayar Kesedihan kita dan semua kepahitan Hanya perlu sedikit sabar Hidup kita akan segera membahagiakan ... Puisi Cinta Romantis Lagi-lagi dalam tulisan kali ini, kami memilih sesuatu yang bertemakan cinta dalam tulisan. Dan bicara tentang cinta, erat kaitannya dengan romantisme. Tetapi romantisme yang diharapkan oleh para pecnta terutama kaum hawa tidak melulu sesuatu dengan harga yang menjulang tinggi, terkadang justru yang sederhana yang dapat menimbulkan efek lebih dahsyat. Contohnya kita dapat mengirimkan Puisi Cinta Romantis hasil karya kita sendiri kepada kekasih kita tentang seberapa berharga dan berarti ia, hal itu tentunya akan meluluh-lantahkan hatinya. Puisi cinta memang sering dipilih sebagai meda untuk mengungkapkan isi hati, ia biasanya disandingkan dengan bunga dan kado-kado lain yang tidak kalah romantis. Akhir-akhir ini penggunaan Puisi Cinta Romantis untuk mengungkapkan isi hati semakin marak di kalangan remaja seiring dengan merebaknya media sosial. Mereka hanya tinggal mempublikasikan karya mereka dan memproklamirkan perasaannya kepada pujaan hati. Dan berikut ini adalah beberapa ntoh Puisi Cinta Romantis hasil karya anak bangsa yang sengaja kami publikasikan untuk anda Kumpulan Puisi Cinta Romantis Terbaru UPDATE Semoga hari ini. Hatimu secerah hari ini. Secerah matahari brsinar. Langkah yang kau tapak selalu bawa kebahagiaan. Biarkn musim brganti. Tinggalkan kesan yang mendalam. tak mudah dilupakan dari mata jernihmu yg berkaca. Lihat aku.. Yg selau bisa bca pikiranmu. Mengisi jiwamu. menyapamu menghias harimu. Lihat senyumku... Dengarkan suaraku... Akan teduhkan jiwamu. Karena aku mencintamu dengan kesungguhanku. JANJI SUCI CINTA Puisi Adelia L.K Anggrek Biru Kaulah saksi cintaku Telah tertanam dalam jiwaku Sebuah cinta suciku untuk dirimu Takan ku lupa Akan ku jaga Dan ku rawat keindahanya Di ladang jiwa berlahan kasih mesra Dia malaikat penjaga hati Berjanji padaku setia menemani Memulai kisah cinta ini dengan sepenuh hati Meraih cita cinta berdua hingga maut memisahkan kami Membina mahligai indah berdua Menempuh masalah dengan bijaksana Mewujudkan mimpi masa depan cinta kita bersama Bergandengan tangan kita bina rumah tangga SELAMAT MALAM SAYANG Puisi NN Aku terkapar dalam hamparan tempat tidurku melamunkan semua tentang cinta di malam ini cinta yang selalu datang dalam setiap nafas ya itu cinta dirimu potry Malam yang gelap ini aku selalu mengirim sesuatu yang indah untukmu walau kau tak melihat tapi selalu ada disampingmu hanya bisa kau rasakan dan memberikan kenyamanan dalam tidurmu malam ini Puteri dalam indahnya malam ini aku datang lewat mimpimu dan aku keluar lewat keindahan yang kau rasakan terlelaplah wahai poetri indahku aku selalu datang untuk menemanimu walau hanya lewat angin tapi aku akan selalu menyejukanmu Aku akan datang saat kau bermimpi KESEMPURNAANMU Oleh Andika Saputra Kau begitu sempurna di mataku hatiku mulai tenang bila kau ada di sampingku hatiku mulai rapuh bila kau tak ada di sampingku apa yang harus aku lakukan tanpa dirimu Canda dan tawa mu begitu terngiang dalam lubuk hatiku teringat saat-saat kau ada di samping ku kau menemani ku dengan penuh ke hangatan menghilang rasa sedih dan sepi yang kurasakan Menghilangkan kegelisahann yang selalu menyelimuti hatiku tapi kini kau telah pergi entah apa yang bisa aku lakukan tanpamu kau begitu indah dan mungkin akan tetap indah selamanya. aku akan setia menunggu mu di sini Hingga waktu yang akan mempertemuankan aku dan kamu aku berdoa tak hentinya ku curah kan untukmu agar kau bahagia di surga..... walaupun air mata tak terhentikan ku teteskan untukmu Tapi ku yakin air mata ini air mata ketegaran jangan pergi kekasih ku teriakan yang begitu hebat dalam hatiku. meski kau tak ada tapi kenangan mu akan tetap ada di lubuk hatiku selamanya INGIN BERSAMAMU Puisi Ressa Elia Aku tak prnah ingin melupakan dirimu. Apalagi benci. Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati. Suka dn duka brsama. Sungguh berat untk kulupakan. Sangat tak mungkin untk benci. Karena kau sangat berkesan. Karena kau sangat mendalam. Percayalah kekasihku. Hanya satu kau kasihku. Dan hanya satu inginku. Hidup bersama denganmu. Semoga Puisi Cinta Romantis diatas bisa menjadi ntoh baik untuk anda yang ingin terus berkarya, terus maju dan enggan diam. Perlu diingat, jika anda merasakan sesuatu yang spesial segeralah utarakan perasaan anda, karena cinta hakikatnya adalah sesuatu yang agung. Puisi-puisi di atas bisa anda gunakan untuk mengutarakan isi hati anda. Setelah sekian lama kita jalani Setelah aku menunggu disetiap detik Dengan lelahku. Kau dengan mudah melangkah menjauh Menghindar dariku. Apa kau tau . ?? Aku tertatih untk belajar Tanpamu Aku menagis untk belajar melupakanmu Apakah kau juga tau?? Hanya sakit yg q nikmati di setiap tarikan nafas ini. . Aku kini tanpamu. Aku kini sendiri. Sendiri mencari kehidupan baru Yang jelas-jelas kau tau aku tak bisa Tanpamu... Aku mendengar anak sungai merintih bagai seorang janda yang menangis meratapi kematian anaknya dan aku kemudian bertanya, Mengapa engkau menangis, sungaiku yang jernih?' Dan sungai itu menjawab, Sebab aku dipaksa mengalir ke kota tempat Manusia merendahkan dan mensia-siakan diriku dan menjadikanku minuman-minuman keras dan mereka memperalatkanku bagai pembersih sampah, meracuni kemurnianku dan mengubah sifat-sifatku yang baik menjadi sifat-sifat buruk." Dan aku mendengar burung-burung menangis, dan aku bertanya, Mengapa engkau menangis, burung-burungku yang cantik?" Dan salah satu dari burung itu terbang mendekatiku, dan hinggap di hujung sebuah cabang pohon dan berkata, Anak-anak Adam akan segera datang di ladang ini dengan membawa senjata-senjata pembunuh dan menyerang kami seolah-olah kami adalah musuhnya. Kami sekarang terpisah di antara satu sama yang lain, sebab kami tidak tahu siapa di antara kami yang bisa selamat dari kejahatan Manusia. Ajal memburu kami ke mana pun kami pergi." Kini, matahari terbit dari balik puncak pergunungan, dan menyinari puncak-puncak pepohonan dengan rona mahkota. Kupandangi keindahan ini dan aku bertanya kepada diriku sendiri, Mengapa Manusia mesti menghancurkan segala karya yang telah diciptakan oleh alam?' Engkau adalah sahabatkusahabat kecilkuyang slalu ada untukku di saat ku sedih dan senang Engkau slalu menemaniku dan slalu membuatku tersenyum Begitu banyak hari-hari yang pernah kita lewati hari-hari yang pernah kau lewati bersamaku engkau bagai bintang di langit bintang yang slalu menemani sang bulan Sahabat kecilkuengkau tak pernah lelah menemaniku engkau tlah memberiku kebahagian di saat ku bersamamu terima kasih sahabat karna kau slalu ada disampingku Matahari sepertinya tak seterang dulu Dan bulan sepertinya selalu tertutupi awan Ataukah si bintang yang tak meneranginya lagi? Derai angin buatan alat mengiringi duka ku Sirna sudah cerita mimpi malam ituterbang begitu jauh beriring bersama debu Menyapu segala kisah cerita tanpa judul Angin dengan bahagianya menyapu segalanya Membawa bersama awan hitam menutupi bintang Menghadang menerangi bulan Kemudian reduplah malamku Angin juga dengan sumringahnya menyeret awan berbadai Tak cukup hujan ternyata Badai yang menggoyahkan benderang teriknya matahari Hingga matahari kemudian jenuh Sang bulan pun tampaknya beranjak pergi karena redup Tapi tidak, mereka hanya menunggu Beristirahat menunggu sang angin letih Benar saja. Jika hari ini aku telah kehilangan jalan ku, Maukah kau memberi arahan bagi diriku?. Jika hari ini aku telah kehilangan kenangan ku, Maukah kau menceritakannya kembali untuk ku?. Jika hari ini aku telah kehilangan waktu ku, Maukah kau memberi waktu mu untuk ku? Jika hari ini aku berbohong, Maukah kau memeluk ku?. Berikanlah lebih banyak tangan yang hangat untuk ku genggam. Sesungguhnya nyawa ku telah tersakiti, Maka tunjukanlah sebuah tempat yang dapat menyembuhkan ku. Aku duduk disini.. Duduk didepanmu, Duduk di padang mu Padang rumput yang luas Wahai rumput.. Dengarlah perintahku Kau ini rumput Kau ini hidup Rumput, jangan hanya diam Janganlah kau mau digoyang oleh angin Rumput, jangan hanya diam Jangan kau mau ditelan oleh kambing busuk itu Rumput, jangan hanya diam Jangan kau pasrah diinjak injak manusia Mereka itu biadap Mereka itu pecundang Mereka lebih busuk dari kambing Kalau boleh Tumbuhlah besar Lawan mereka Tepis agin yang meniupmu Usir seluruh kambing yang memakanmu Marahi seluruh manusia yang menginjakmu Kalau bisa lukai mereka Dan untuk memuaskanmu Bunuh mereka semua Bunuhlah manusia biadap itu Dengan begitu aku tak akan kecewa padamu Getaran itu ada lagi Tapi kau tak pernah merasakannya Dulu kaulah pengisi hidupku Sekarang kau telah pergi jauh Dan lebih memilih bersamanya Coba kau rasakan Hangatnya bekas pelukanmu Masih terasa dibenakku Kenangan yang kulalui denganmu Tawamu telah terbang keatas Hilang bersama sentuhan Cahaya bintang ba hilangkan Semua rasa dijiwa Cerah pagi pun buatku tak berkutik Tak bisa kulangkahkan kakiku Melihat dirimu bukan disisiku Sungguh diri ini hampa tanpamu Kau separuh nafasku Inilah diriku Pabila aku disini denganmu Mungkin aku kan lebih sempurna Apalagi dengan pelukan nyata Tak merasakah kau patah hatiku Sedang melanda dijiwaku Perih semua karenamu Aku hancur tak berbentuk lagi Cintamu itu bukan tameng bagiku Cemburu mu membunuh rasaku Cemburu yang membutakan mu Hingga buatku merasa tak berarti Setiap kata katamu bagai pisau Yang siap menusuk urat nadiku Tak terpikirkan olehku Salahmu bahkan tak termaafkan Yang tersisa hanyalah benalu Yang terpikirkan hanya ku ingin sudahi Ku ingin akhiri tanpa kata Kau benalu di dalam hidupku Taufik.M.H. Kaulah sahabat terbaik untukku, Kaulah yang selalu menemaniku, Di saat aku sedih dan senang, Kaulah yang selalu menjadi tempat ceritaku, Berawal sebagai sahabat, Dan sehingga menjadi sahabat, Kau bagaikan Rembulan yang tersenyum kepada Bintang, Kau yang terbaik di antara orang lain, Kaulah sahabat baikku untuk selamanya. Ketika semua orang pemberani Jeruji pun menjadi ladang rekreasi Ketika semua orang memaki Harga diri setinggi mata kaki Ketika semua orang hilang nurani--; Negeri ini tinggal cerita basi Itulah yang terjadi di sini Anak-anak menjadi beringas Memperkosa teman sekelas Sesekali tengoklah Kita sejatinya punya kekayaan meruah Tetapi miskin akibat selalu lengah Hidup pun menjadi lelah Pejabat tak henti bermewah-mewah. Jangan pernah kalian menyalahkan Anak-anak yang pemberani dan pemarah Membakar ban di jalanan, berteriak di gedung dewan Tak ada asap tanpa bara api Tak ada suap tanpa korupsi Sadar, kita yang mengajari Anak-anak itu lepas kendali Karena kebodohan kita sendiri. Jombang, "Ada sebaris kalimat yang tak mampu tertulis, Yang tak mampu melengkapi puisi ini.. Ketika dunia tlah tterpenuhi Ada satu cinta yang sulit di miliki Ia abadi, Ia tak bisa menyakiti Hanya mampu memberi rindu" Sebuah penyesalanmu yang datang terlambat. Walau kau ingin kembali.. Tapi kenyataannya berbeda. Dan tak mungkin bisa kembali lagi. Karna perasaan tak ada lagi Karna hati yang telah mati dan tersakiti. Untukmu yang telah menyakiti.. Sudahlah.. lupakan semua... Karna kita tak mungkin lagi bersama. karna hati sudah tak punya rasa.. Renungilah dalam jauh renungmu. Kenapa semua harus berlalu? Dan berarti bila ku mati? Rasanya tak mudah.. Kehilangan seseorang yang pernah hadir dihati. Lupakanmu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kini hati telah tertutup untukmu. Karna telah kau sakiti. Kisahmu akan jadi pembelajaran. Dan akan selalu berarti sampai mati. Segala rasa itu tlah kutepis Namun tak jua hilang Rasa itu tak pernah kuhiraukan Namun rasa itu slalu datang Kuciba gugurkan disepanjang jalan Bersama terpaan angin kencang Namun rasa itu masih ada Rasa itu tetap lekat dalam dada Tak pernah mau sirna Entah mengapa... Rasa itu harus ada Apakah ini anugrah Nya Yang tak bisa jadi nyata Kusadar itu hanya fatamorgana Tapi mengapa sulit tuk menghapusnya Tuhan Tolong lepaskan rasa yang tlah Kau tanam dalam jiwa Karna kutahu itu takkan pernah nyata Karna rasa itu hanya milikku Yang tak kan pernah kau punya Dan yang tak pernah kau tahu juga Keajaiban Mu lah yang berkata Ditaman itu Kamu bercanda dengan temanmu Kau tampakkan senyum sumringahmu Aku terdiam di bangku itu Pandanganku tak pula lepas dari sosok dirimu Hatiku bergetar, Sesekali aku melihatmu memergokiku sedang mencuri pandang Aku diam diam menyukaimu Dan sesering itu aku mencari tahu tentang kamu Kamu selalu hadir dimimpikumenjadi bunga tidur yang menemani malamku Kamu purnamaku Dan kamu mulai menyelimuti hatiku Aku menyukaimu walau kau tak pernah tau akan hal itu Aku menginginkanmu meski tak pernah berharap kamu menginginkanku Aku hanya ingin menyimpan rasa ini seorang diriBiarkan Biarkan rasa ini tumbuh dalam hatiku Sampai tiba saatnya masa akan mempertemukan kitadan rasaku tak hanya jadi rasakunamun juga rasamu. Jauh darimu aku hanya sebuah angan Berada dihadapanmu hanya sebuah bayang Tak berarti apa-apa Tak guna apa-apa Aku bahagia saat jenuhku bersamamu Meski kamu acuh atas rasa itu Aku tau, mengerti, dan juga faham Hatimu hanya untuk dia yang kamu beri senyum Bahkan waktuku untukmu tak mampu menggantinya Tak bisa sedetikpun memalingkanmu darinya Sekarang aku sadar.. Ragamu selalu bersama dan menemaniku Namun hati dan fikiranmu hanya terpaut padanya Tapi tenanglah.. Semua itu takkan membuatku meninggalkanmu Akan kusimpan baik-baik rasa ini Akan kubuatkan ruang tersendiri dihatiku Ku lepas kamu.. Namun akan kujaga kamu dari kejauhan Karena aku tak mau mengurungmu dalam kemunafikanku Berjuta jam telah hilang ditelan waktu Kadang aku merasa kesepian Kadang aku merasa jengkel Dan kadang aku merasa kehilangan Pribadi yang tak pernah ada dlm hdpku sebelumnya Tak pernah ku bermimpi Memikirkan saja aku terlalu takut Sesosok pribadi dengan hangat kasih Nya datang dan temani Kadang aku berfikir Betapa diriku bodoh Kadang aku terlalu munafik Aku sangat mencintai diriNya Tapi aku malah pergi meninggalkanNya Karna kepentingan yang tidak penting Aku merasa ini semua percuma Dan tak ada yang terlalu indah dari diriNya Perkara kecil pun tak dpt ku perbuat Bahkan segumpal kata pun tak dpt terbentuk Tetesan air matalah yang dpt menggambarkan Ku harap Engkau mengerti Dalam hijab engkau bertasbih Mengucap Subhanallah men-Suci-kan Allah Dalam hijab engkau bertahmid mengucap Alhamdulillah meng-Agung-kan Allah Dalam hijab engkau bertakbir mengucap Allahu Akbar meng-Esa-kan Allah Jilbab penutup auratmu nan suci Penghijab pandangan kaum saithani Jilbab adalah perintah Tuhanmu Penjaga jati dan harga dirimu Al-Qur'an peganganmu Hingga engkau berjilbab Al-Hadits pedomanmu Hingga engkau berhijab Kini engkau damai dan tentram Dalam hijab jilbab hatimu terang tak kelam Cinta Allah cinta Rasul engkau pegang dan genggam Meraih kebahagian sejati, selama ini engkau pendam. Juli qabla subuh)by rumandala pensil tumpul Kehadiranku tak lagi berarti Tak lagi kau inginkan Tak lagi kau indahkan Apa salahku? Mana janji – janji yang dulu pernah kita ucapkan? Yang tertulis rapi di buku persahabatan kita Apakah kau lupa? Ataukah memang itu semua hanyalah kenangan masa lalu? Masa – masa saat kita beranjak dewasa Menjadi saat – saat di mana persahabatan kita diuji Kau sibuk dengan teman dekatmu Teman yang kau anggap lebih dekat daripada diriku Tak lain adalah kekasihmu Aku iri dengan dia Perhatianmu kini hanya tertuju padanya Sedangkan aku tak kau anggap lagi Aku seperti buku lama yang lembarannya habis kemudian disimpan di lemari Namun aku sadar, Aku tak punya hak untuk melarangmu, mengganggumu Ataupun mencampuri urusanmu Biarkan ini menjadi cerita untuk masa depan Kan kuingat semua masa – masa indah yang pernah kita lalui bersama Yang akan kukenang selamanya Sahabat kita tak lagi sejiwa Polewali, November Karya Melinda Dwi Hartati Engkaukah itu....??? Melangkah manapak kaki di depanku Tertunduk tersipuh.. menyentuh kalbu Dalam hijabmu warna sejuk kesan teduh Bening setitik air wudlu di keningmu Menghias wajah penuh senyum tersipuh Kumenyapa lembut penuh adab Assalamu'alaikum wahai wanita berhijab Engkau masih tertunduk menjawab Wa'alaikum salam warahmatullah wahai karib Pesona Jilbabmu khan terbayang dalam kalbuku Merenda hari-hariku kian menambah harapanku Menanti engkau lewat lagi di serambiku Kelak engkau ............ Ku tiada tahu, hanya berserah kepada Rabb Penentu maut, rizki dan jodoh..... Wallahu a'lam bi as sawab--' Ba’da Tarwih)by: rumandala Meski luka yang kau toreh begitu dalam di jiwaku Meski air mata begitu banyak mengalir di pelupuk mataku Tetap kata maaf yang selalu keluar dari bibirku Walaupun aku harus mengelus dada Setiap kali melihat caramu bicara Tetap pintu maaf terbuka dijendela jiwa Kutau, dibalik semua yang kau hadirkan padaku dibalik semua yang ku tumpahkan untukku ada seberkas kasih yang tak mampu kau goreskan lewat penamu Jendela jiwaku takkan pernah menutup walau sedetikpun untukmu Pintu hatiku takkan pernah terhalang untuk kehadiranmu karena disana sejuta maaf selalu tersedia untukmu Kembali padaku Kau mendarat dalam percikan abu Memberi aku satu, saat aku tak mau Mendengus untuk seribu satu kali dan menetes lagi…. Dimanakah euphoria sukmaku?? Jatuh dan tak dapat bangkit Kelam dan tenggelam …. bersama banyak asa Mengapung dalam lembar tangis kini… Berlari dan mengejar, jarak tak tertempuh …. Langkahnya Hai angan, kini aku takut, aku cemas… Kau maknai lagi aku dengan segenggam pamrih… Untuk sekedar melukis anganku tanpa kanvas… Aku tak punya nafas… Esok dan Esok lagi Keramahan yang tak pasti ucapnya Layaknya jemari tak bertaut meraih mimpi yang terlalu sulit… Dalam pekik, gelap nan sesak, Sakit mengendap-endap….. Seperti duri-duri mawar Yang hendak menusukku secara perlahan….. Kurasa ini indah Saat samar telinga ku dengar namanya Masihkah berpunya hatimu? Bila tidak jadikan aku milikmu Bukan karena rupa dan harta Caramu hadir di hidupku buat ku tersanjung Dan dikau lupakan ku cinta pada pria lain. Dalam detik waktu ku melamun Memikirkan yang kini terjadi Hasratku mengeluh padaku Bagaimana tuk bersama keramaian Sepi ini.. Pasti berakhir Memang tak tahu kapan ia berakhir Tapi kuyakin pasti akan sirna Waktu ke waktu.. Sepi.. Kau mengajakku Pada kedewasaan Namun ku tak tahu Salah apa sehingga masuk dalam perangkapmu Bagaikan seluruh bahasa menunduk lesu Saat hati meminta tuk ungkapkan rindu Sesaat Samudra Aksara telah kuurai Agar mampu menyalamkan rindu ini padamu Namun apalah artinya diriku Kala kau tak mau peduli dan mengerti Kau t'lah ingkari janji yang dulu terpatri Merubah Kasih Suci menjadi rasa yang tak pasti Berada disampingmu dan merasa nyaman Itulah yang selalu kuinginkan Aku hanya mengharap hatimu, bukan kayamu Hatiku hanya inginkan senyummu, bukan abaimu Begitu sulitnya menahan rindu di dada Seringkali aku sedih, tertawa dalam air mata Teringat semua yang t'lah kita lalui bersama Dalam drama asmara yang membahana Aku berharap dengan sangat kepadamu Biarkanlah rindu ini tetap mengalur untukmu Walau kutahu, hati kita tak sejalan lagi Dan ku kan s'lalu mencintaimu Meski hati kita tak dapat bersatu Dengan cahaya abu-abu Suara tak jelas Kata tak beraturan Yang berwarna merah keklatan berfungsih seperti awan Yang menunggu angin Otak biru yang terselimuti Kabut orange dalam malamnya Penopang jiwa terasa keram Tiap pada perjalanannya Jika seperti itu, Bagaimana kobaran mencari percikan api? Katakan Katakan pada perasa ini Katakan pada hidup berhias awan pelangi ini Maros, November :) Pergilah sejauh mungkin Pergi bersama mimpi besarmu Jangan takut tak kan jadi nyata Karena Mimpimu ada didepan mu Terus tegapkan badanmu Topang segala keraguanmu Percayalah kamu bisa Bisa menggapai harapmu Jangan merasa sendiri Ada aku, ia ini aku yang dibelakangmu Aku yamg akan menginjak langkah kaki yang sama denganmu Menemanimu disaat kau terjatuh Memberimu keyakinan saat kau rapuh Mengusapmu ketika kau lelah Mencintai setiap keadaanmu Karena langkah kakimu.. Langkah mimpimu.. Disitulah ada mimpi besarku.. Hidup dengan mu.. Berawal kepayahan Dan berakhir kebahagiaan.. Mungkin terlalu dini bagi kita Untuk mengenal cinta Merangkai indahnya tali asmara Ribuan kerikil tajam menghadang Angin menerjang Hiasi perjalan yang panjang Namun percayalah Tuhan telah menyiapkan Sebuah kisah yang lebih indah Dari apa yang diimpikan Biarkan waktu bergulir Bagai roda yang terus berputar Iringi langkah kita Menuju singgasana cinta Biarkan indah dunia Menjadi saksi cinta kita Hingga malam menutup jiwa Di setiap detik.. Ku slalu mengingatmu Di setiap menit.. Ku slalu merindukanmu Pernah ku terpikir tentangmu Apakah sama apa yang ku rasakan saat ini Pernah ku menangis pernah ku bersedih Tapi tak pernah kau tahu semua itu Kasih.. aku tak kuat menahan rasa ini Aku tak sanggup menahan duka ini Tahanlah aku agar aku tak bisa Merasakan hal itu lagi Tuhan.. kuatkan aku Agar aku bisa bertahan karna cintanya Karena hamba sanggup jika harus menantinya kembali Kembali untuk ku nanti Andai aku waktu, aku akan terdiam sejenak untuk pastikan keadaan .. agar tak ada lagi bisu dihati ini. Andai aku angin, aku ingin bawa rasa ini terbang jauh, lalui hari-hari di sudut malamku, Agar dapat ku rangkul pula rasamu... dan dapat ku lukis abadi rasaku di hatimu,.. agar tak harus lagi ku lalui tiap jengkal bayang-malam... yang selalu saja menyudutkanku ke dalam kehampaan, dan hampakanku dalam kesendirian.. Waktu ini terus berjalan Meski perlahan tp pasti Melenyapkan sebuah kisah Antara kau dan aku Terima kasih kuucapkan kepadamu Yang telah merubah duniaku Walau akhirnya harus aku yang mengalah kepadanya Tapi aku takkan pernah menyesal mencintaimu Perpisahan ini bukanlah sebuah akhir Namun, ini merupakan sebuah awal Awal untuk melepasmu Awal untuk merelakanmu Dan awal untuk mengenangmu Aku tak pernah menginginkan ini terjadi Rasanya waktu ini cepat sekali berputar Andaikan aku diberi waktu hari lagi Aku pasti takkan menyia-nyiakannya Untukmu leni, cintaku tetap abadi… Peradaban sudah menyimpang Realita sudah tak terlihat Hanya fiksi bertaburan Benci kesumat oleh nafsu Kebencian di tabur insan Tutur hakikat tak bernyawa Hilang arah ahklak nurani Batas suci tak berkembang Kefanaan mendoktrin Kaum manusia terjerumus Berbalik arah Menentang persepsi nurani Dunia sudah tak normal Merusak akan kawula Gejolak menjatuhkan Keadilan dan Kebajikan Pertentangan takdir Retakkan kedamaian Memperagung kemunafikan Kejahatan duniawi Penolakan merusak harkat Martabat terinjak Merendah kan golongan Perkumpulan visioner Melelapkan surya Mengagungkan kelam Tabir tak terduga Mendoktrin para kaum golongan Bry Heningku dalam do'a... Rintihan hati memuja Tuhan Atas nikmat yang diberikan Juga halang yang diberikan Heningku dalam do'a... Rasa puas mensyukuri Tuhan Atas berkah yang digandakan Juga inayah yang dilimpahkan Heningku Dalam do'a... Kepada dusta yang menyesal Atas iman yang tak terikat Dan mengemis ampunan Tuhan Belum sempat engkau menoleh ke belakang Tidak pernah kau lihat dirimu dulu Kau sesalu anggap dirimu Paling benar di hidupmu Kau sesalu ungkit kesalahan orang Kau sakitiku dengan ucapanmu Ucapan ucapan yang sungguh menyakitkan Kau nilai orang tak pakai perasaan Mengapa kau sesalu benar? Sungguh angkuh dirimu Besar kepalamu Hingga seenaknya berperilaku Kau selalu anggap aku salah Engkau anggap engkau paling benar Kau hanya pandai berbicara Tapi tak pernah ada nyatanyakini Terserah apa katamu Kukira kaulah yang terbaik Selalu membisikkan kisah langka dihatiku Membisik dan merayu suasana Sampai menyelinap masuk tanpa kusadari Deretan catatan yang terukir Dalam tabir dan buaian akhir senja Indah indah kata orang banyak Tapi keindahannya tak terlintas olehku Maka makin banyak yang kutakutkan Mungkin hanya desus dari sentuhanmu Tapi kurasa itu hanya sementara Seolah tak ada lagi bayangan yang menghampiriku Sepertinya telah nampak wujud aslimu Bersandar di tengah keindahan dan kepolosan Di luar kesadaranmu tanpa bergeming sedikitpun Ada mata di hatiku yang memata-mataimu Ketika jauh menapaki kebersamaan Segalanya hampir punah dalam tengarai waktu Walau kau bersembunyi di balik senyum manis Dan kepura-puraanmu Andaikan kau sadari Betapa aku sangat mencintaimu Maafkan aku yang tidak sempurna ini Karena aku hanyalah debu yang tertiup angin Yang menempel pada pecahan kaca Hingga akhirnya hilang bersama embun malam Aku salah menilaimu Ku ingin akhiri cerita kita ini Tak ada yang berubah darimu untukku Hanya menyisakan perih yang tak berkesudahan Maafkan aku dan Ternyata baru kusadari bahwa..... Hati bisa salah,, Ketika malam mulai menyapa Desiran angin menusuk raga Dngin'a rasa mnyelimuti jiwa Semangat muda menambah makna Aku terdiam tanpa kata Menatap bangga kibaran sang saka Iringan musik terdengar telinga Menenangkan hati penyemangat jiwa Indonesia Raya lgu kebangsaan kita Brung Garuda lambang negara Slalu mengiringi di setiap acara Yang memberi kesan Indonesia merdeka Wahai engkau para pemuda Berbanggalah engkau dgn yg ada Dititipkan negara yg telah merdeka Diharap engkau bisa menjaga Whai engkau para pmuda Tetaplah engkau untuk berkarya Jangan lepas dengan budaya Untuk memperkuat identitas bangsa Wahai engkau para pemuda Jadilah engkau pmimpin bangsa Mngikuti prjuangan sukarno hatta Untuk mmprtahankan bangsa yg merdeka Merdeka merdeka merdeka Srg Mengenai puisi yang tak sempat sampai pada sang puja Kutersara-bara mencari arah Ditengah negri entah beranta Tak bertemani sesiapa Seketika, kakiku hebat bergetar Menahan rindu tak tertawar Ketika kisah semakin hambar Kau, mulai memudar Sayang Ijinkan aku tetap bersamamu, Menjaga indahnya cintamuCinta Ijinkan aku tuk tetap bertahan untukmu Menghiasi setiap kilauan kasih sayang Aku akan tetap ada untumu Aku akan tetap disini Walaupun aku tau ragaku takkan selamanya ada Tapi Cinta ini akan membuat hatiku tetap hidup demi kamu Ketahuilah cintaku kan sempurna Sesempurna bintang menghiasi sang malam Sesempurna taman dengan bunga dan kumbangnya Sampai kapanpun kau ku jagaI Love you my one love Bergulai di tepi hangatnya salju meraba raba debu sinar semu seorang KATA teteskan asap deru lukisan badai angin bintang jemu lahirkan menderang api cemburu Dari sajak tengah malam ini kobaran air di mata usik jernih dalam arti sebuah cendra kasih selimir awan nan segelintir angin ngiangan kutu-kutu penghisap nadi Ah, Sajak ini mengingatkanku pada rerintih sajak ku memang sajak. Hanya bayangmu, yang tampak mengikutiku Bayangmu, yang selalu bersamaku Kata-katamu, yang telah lalu, yang menyemangatiku Bukan kini kau tak ada Bukan kau pergi dari hati Kau selalu disini, dihatiku Meski kau tak pernah tahu Meski banyak orang menghalangi Banyak orang, menghalangi kita Dan tak lagi ada, kebersamaan kita Kau selalu disini, di hatiku Kuukir pelan pelan Di bawah pohon hijau bertemankan angin Ku kenang kejadian kejadian menakjubkan antara dua insan Bagai air mata hawa tahun silam Kau temani aku dengan kisah pahlawan Acapkali kau bacakan sajak kehidupan Ku lihat jauh dalam diriku kekuatan Dalam suatu kejelasan kisah itu akan pergi Meniggalkan jejak dalam sanubari Kini biarlah sejenak kita menepi Pada mimpi sendiri Bukan untuk melarikan diri Melainkan pergi mencari cahaya hatiKawan.. Ini adalah teriakan jiwa Saat kau terhempas diujung jalan berkabut Jika tak ada satupun yang menyambut Maka hentikan saja Jika kau lelah dalam pertarungan Berhentilah Jika kau lelah saat berlabuh Maka berhentilah Jika kau lelah dalam kisah reikarnasi Maka berhentilah Jika kau lelah dengan pilihan yang kelam Maka berhentilah Berhenti untuk bernafas Berhenti untuk mengepakkan sayap Berhenti utk melihat serpihan serpihan cahaya Berhenti untuk menyapa riak ombak Sekali lagi Maka tegakkan kepalamu teman menata lagi langkah kakimenyucikan jiwa dan hati Dan Ingat lah Ada aku dan Tuhanmu di sudut sudut jiwamu Sekali lagi aku menjerit Ini bukan akhir dari cerita yang sering aku kisahkan Oh kasihku Sesaknya malam tikam rinduku.. Ribuan angan buatku tau.. Duri nya mawar tak sadarkan aku.. Mimpiku tetap tentang mu.. Aku berlayar mencari tepi.. Tak kunjung jua kutemui hati.. Malam kelabu hadirkan ilusi.. Bahkan rembulan tak nampak lagi.. Oh kasih.. Aku terlalu naif mengakui.. Hanya kau yang kucintai.. Walau gelombang mendatangi.. Kau tetap pemilik hati... Sampai kapan ku mampu bertahan Itulah yang ku fikirkan Lama ku sismpan derita ini Lama kusimpan tangis ini Tak mampu kucurahkan saat ku dihadapmu Kau pikir aku terima Atas segala permainanmu Ku punya perasaan Tapi tak sperti bola Yang bisa kau tendang Kapanpun kau mau Akupun punya hati Tapi tak seperti tali Yang bisa akau tarik ulur semaumu Harus bagaimana aku ini Membalasnya Tapi ku mencintainya Ataukah diam Tapi hati ini tersakiti olehnya Sungguh batin ini tersiksa Akan kebimbangan yang ada Roda berputar dunia berjalan Hancur hati saat memilih Roda berputar dunia berjalan Secercah luka terkubur dalam Ingin hati melempar luka Rasa terjerat tajamnya hati Sukar lepas sulit hilang Jerat yang kuat tinggallah luka Kabut malam meninggalkan hawa Gelap pekat serasa menyiksa Tak ada tolong tak ada terang Hembusan api meninggalkan luka jangan membuka luka lama. Yang akan semakin bangkitkan amarah. Untuk cinta yg tdk tahu apa-apa. Semakin membenci keaadaan. Seharusnya .. Yang lalu biarlah berlalu. Simpanlah di dinding hati. Jadikan lukisan terindah di ruang hati. Hanya kita Dn Tuhan yg tahu. Bisa melihat dn merasakan mengerti lukisan hati itu. Seharusnya .. Berusaha melupakan smuanya. melupakan kata sederhana mudah terucap. Tapi sulit butuh waktu. Apalagi harus ada airmata mengantar kepergiaannya. Sakit.. Pedih.. Luka.. Itulah jeritan hati. Airmata bukti kecewa tak bernyawa. Penyesalan bukti penyesalan. Mengapa saat ingin cinta sejati lahirkan dusta hingga terluka. Kala musim berganti Kala waktu berputar Kala hidup trus berjalan Kala itu.. masa depan tengah terukir Hujan datang.. Ketika hati tengah di hujani Hujan berhenti.. Di saat kemarau tiba Hati berteduh dalam kesejukan Berpaling di kala dia menginginkan Kembali di kala dia membutuhkan Memang hati di landa musim gugur Mawar tak kan berbunga.. Meskipun air menyentuh akarnya Sampai kapan menunggu musim semi? Jika beberapa bulan masih musim gugur.. Dan menunggu pergantian musim ke musim yang lain Dan ketika saat itu... Tidak hanya mawar Bahkan... semua bunga kan menampakkan sinarnya Bermekaran dengan pesonanya.. Sungguh anggun... Itulah CINTA Di alam pagi ku terbangun Untuk di sekian hari ini Kubangkitkan tubuh dengan mata sukar berkedip Memandangi setiap sudut dinding rumah Yang bernyata bahwa kau tak lagi disini Aku menyadari... Tentang apa yang telah menerpa Tentang banyak nya timbunan batu Yang sangat sulit terlewati Memilih bukan hal yang mudah Bertindak sendiri adalah hal yang tak baik. Tuhan memberi ku pilihan Tuk memilih cintaku atau seorang perempuan Yang telah melahirkan dan membesarkan ku walau dia seakan keterlaluan akan cintaku Ya ternyata ini lah timbunan batu itu Namun kini ku memahami.. Tuhan tak mengizinkan aku Untuk menjadi sosok yang durhaka Walau di balik ini ada sesosok dia yang sangat terluka. Tapi aku yakin dan percaya Tuhan pasti menguatkan dia dan diriku(demi cinta) Tuk melewati banyak nya timbunan batu itu Bukan dengan ego emosi ataupun kemauan tersendiri Ya karena apa yang dipikirkan manusia Belum tentu ada di jalan dan di kehendak-NYA Tuhan menciptakan cinta di dunia ini Adalah cinta yang penuh misteri Yang tak seorang pun ada yang tahu Apa dan bagaimana akhir dari sebuah cinta. Oleh Azwan Pena Hiam Ku teliti memeriksa rasa hati Layaknya bukti transaksi pada akuntansi Agar tidak salah menempat diri Ada beberapa orang menanti Tuk rebut hati Bagai jurnal yang siap terisi Ku ingin tahu sebesar apa cintamu Apakah sama dengan buku besar itu? Yang siap menampung rasaku? Biarlah kita buktikan Saat berkumpul dineraca saldo yang disiapkan Apakah seimbang antara ucapan tindakan? Jika tidak... Mungkin ada beberapa yang harus disesuaikan Kita perbaiki pada jurnal penyesuaian Yang kemungkinan ada perbedaan Yang menjadi faktor pertengkaran Ku buat neraca lajur Untuk buktikan bahwa kau jujur Bukan racun yang manjur Yang membuat hati semakin hancur Setelah semua terbukti Kan ku laporkan pada penghulu Bahwa telah siap hati Untuk menjadi pendampingmu Masa laluku dan masa lalumu harus tertiup Pada jurnal penutup Hingga akun-akun tak terlihat lagi Pada kehidupan baru yang kita jalani Kita tunggu hasilnya Pada neraca saldo setelah penutupan Apakan masa lalu itu masih ada dikehidupan kita Atau masa telah menelan "Berfikir sebelum bertindak" Sebuah kalimat yang selalu melintas dalam anganku. Ingat saat itu karna bertindak tanpa berfikir semua hancur Semua menjauh Bahkan aku tak sempat berfikir, Ucapanku bagaikan pisau yang membelah perasaannya. Sungguh sesal tak terlupakan, Maafkan aku kawan. Padamu wahai sosok penegak Kami telah mengabdikan diri Merendah pada kesewenang-wenanganmu Menggores luka pada hati kami sendiri Namun kini kami berdiri menatapmu sambil membangkang Membangkang pada lemahnya tongkat penegakanmu Salahkah kami? Bila kini kami ingin mendobrak? Mendobrak tembok kebobrokanmu Salahkah kami? Bila kini kami ingin berontak? Berontak pada hati yang terus bertanya Untuk apa kamu ada? Apakah untuk sekedar menjadi panutan kebohongan? Atau untuk menjadi tongkat kala kaki kami telah rapuh? Sungguh kami ingin kamu tetap ada Membantu kami melawan kemunafikan Menopang kami memikul kebajikan Bila kalian ingin ikut, ikutlah…. Namun jika tidak, tolong minggir Kami siap untuk menjadikanmu tiada Kini senja pun mulai tenggelam Berganti malam yang sunyi Coba tengok dan lihat keatas Disana terlihat bintang dan bulan Lihat bulan itu tersenyum padamu Seperti halnya diriku Ketika ku renungi dirimu Lihat ada banyak bintang Tetapi hanya ada satu bintang yang bersinar terang Seperti halnya hatiku hanya ada satu yaitu kamu Kau yang pernah singgah dihatiku kini tinggal kenangan Kau yang pernah menabur benih cinta dihatiku, hingga membuat aku begitu terbuai seolah aku enggan berpisah denganmu Katamu kau tak bisa hidup tanpa aku Katamu akulah cinta sejatimu dan yang terbaik untukmu Tapi seiring berjalannya waktu tak pernah kurasakan lagi hangatnya cintamu Kenyataannya banyak perbedaan dan rintangan yang tak mampu kulewati sendiri.. Sekalipun kita saling mencintai Akupun diam dalam kebisuan aku berfikir apa kita bisa bersatu Mungkin cara terbaik mencintaimu adalah kita harus berpisah, walau kita sama- sama harus sakit dan kecewa Tak mungkin kusalahkan waktu tak mungkin kusalahkan keadaan, Mungkin memang kita tak ditakdirkan untuk bersama Biarlah kusimpan cintamu biarlah kusimpan kenangan kita, Tapi percayalah dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku sangat mencintai dan menyayangimu Trimakasih kau telah hadirkan cinta dalam hidupku, Trimakasih kau sudah menemani hari-hari sepiku... Semoga engkau bahagia tanpa aku Dan akupun bahagia tanpa kamu.. Publish // :: Dahulu kita selalu bersama Bersama disaat suka dan duka Melewati waktu berdua dengan mu Kan selalu kuingat dalam hidupku Namun kini kau pergi tinggalkanku Meninggalkan aku sendiri disini Meninggalkan sejuta kisah denganku Yang dulu kita lalui bersama Mantanku apa kabarmu disana Ku kan selalu menantimu disini Berharap kau kan kembali padaku Melewati hari denganku kembali. Pancaran hidup di pagi hari Aku berangkat bekerja Tampak olehku seorang laki-laki Mengorek-orek tong mencari nasi Sepintas hati sedih Terasa miskin diri sendiri Di tengah kekayaan negeri raya Awak menjadi peminta-minta Tuhan, terima kasih Aku berguna saat ini karena-Mu Ketika awan kembali menangis Disanalah peradaban kembali hadir Membawa keasrian Menjamu seantero negeri Menghidupkan cakrawala baru Dengan lembut pohon menyapa Dengan mesra kembang mewarna Lukiskan pelangi Menggoda para bidadari Sungguh... mempesona Kuatkan tekad baru Nyalakan semangat Kobarkan benderaku Wahai, bumi pertiwi Beginikah nasib anak negerimu? Terombang-ambing harapan Entah kapan ini terwujudkan Titik air ini terus menjadi saksi Nuansa baru telah merajai Budayaku, tradisiku, Indonesiaku Malang nian hujan kali ini Membanjiri metropolitan yang menaruh seribu harapan Kenanga... Kau lah saksi bendera kuning Kau penghias taman pusara Hembusan angin menghantarkan bau mu Perlahan tercium oleh  daku.. Saat itu perasaan  takut dan kegelisahan menyelimuti... Kenanga... Engkau datang tidak di duga Meninggalkan beribu bulir cairan bening... Aku berada bersamamu, dahulu hingga sekarang Indahnya suka hingga berubah muram. Aku tahu kau terluka oleh angin duka yang menyayat danmerobohkan kebahagiaanmu dankemudian aku hanya diam tak tahu harus berbuat apa tak bisa mengembalikan tempat bernaungmuyang diselimuti kebahagiaan. Aku tak bisa membuat lukamu sembuh aku ada hanya agar kau tak merasakan sakityang teramat sangat tak merasakan sakit yang sepi. Aku dan kau tahu, aku hanya singgah untuk menba meniup perihnya lukamu menba menghapus air matamu danmenggantinya dengan tawa kebahagiaan menjadi pemapah kala kau lemah dan sakit. Hanya itu, meski tak selamanya meski hanya satu senja meski akhirnya aku pergi dansemua tak berubah, tetap aku menba menata mimpi bersamamudiremang malam dalam bunga tidurku. Resahku Entah bagimana untuk ku jelaskan padamu. Kamu, kamu yang memenuhi setiap ruang hatiku. Kesayanganku.. Kita bertemu di tahun lalu Banyak cerita yang tertulis di hati. Air mata, canda tawa serta amarah. Ini cerita ku. Tentang rasa rinduku yang berubah menjadi resah di senja hari. Masih hangat diingatan kapan kita terakhir tertawa bersama. Kapan kita terakhir saling bercerita Kapan kita terakhir saling menatap mata. Semua sirna begitu saja Semua terasa hampa dan kini menjadi resah. Aku masih duduk di atas kursi usang ini. Menba mengingat semua tentang kita. Setidaknya dapat mengurangi luka dan sembuhkan resah melihatmu yang kini telah berubah. Maafkan aku yang terlalu bahagia dengan perhatianmu waktu itu. Maafkan aku untuk tidak bisa membencimu. Aku masih seperti dulu Masih menunggumu di kursi ini. Masih menunggumu untuk saling bercerita. Tapi sudahlah lah Sudahi saja. Terbang lah sejauh dirimu mau Dan saat kembali lihatlah lah aku masih ada disana. Disini, masih dengan semua tentangmu. Ahhh... Maka lakukanlah Ini hanya resahku... Aku yang terlalu takut kehilanganmu. Bintang.... lama tak jumpa, membuatku rindu. apa yang kau perbuat sekarang ?? apakah kau sudah mengetahui siapa jodohku dia tinggal dimana ? dan... apakah dia pria yang k untukku ? Bintang.... aku sekarang membutuhkanmu.. aku ingin menceritakan kisahku hari ini... Bintang.... aku akan menunggu seseorang yang akan menjemputku... jika dia sudah dekat, beriahu aku ya Bintang... Terima Kasih.... Aku di sini terpaku dlm diam Berteman sepi sunyinya malam Seraut wajah masih membayang Membekas dlm ingatan Kau yg telah membangun asa Kau pula yg telah membuat rasa dihatiku Dengan sejuta asa kau rajut bahagia Dengan sejuta rasa kau hanyutkan aku dlm bahagia Namun kini semua tinggal kenangan Yg akan menjadi memori Cerita cinta yg tak terlupakan Dlm sejuta asa dan rasa yg bahagia Pd.I Agustus adalah hari bersejarah bagi dirikuhari penuh kesedihan, rasa haru berbalut lukadi saat teman-temanku asyik membuka lembaran catatan perkuliahannamun aku justru sibuk dengan pekerjaan yang belum jua kudapatkandi saat teman-temanku asyik berbicara di atas penanamun aku menari di bawah tinta air mata Dalam hatiku berkata bulan ini aku tak kan melanjutkan kuliah sampai tahun depan Aku tak punya uang untuk membayar SPP Aku pantang meminta pada ke dua orang tuaku Aku kerap kali membuat mereka susah, payah, berlinang air mata Ibuku jatuh sakit bulan inisakit yang dideritanya bermacam-macammulai dari ringan sampai berat memilukanbahkan dokter mengatakan ibuku harus dioperasi Aku tak tega dengan keadaan ibukubagaimana mungkin aku meminta padanyasementara ia menahan air mata duka Ayahku hanya seorang wiraswasta belakadengan gaji tidak seberapabelum lagi ia harus menanggung sekolah adikkuyang sampai kini belum jua kunjung mendapat ijazah Dalam hatiku berkata biarlah aku membanting tulangbekerja dari pagi hingga petangwalau harus bersimbah darah, berpeluh keringat berlinang air mata Aku tak pedulibagaimana pun aku harus bangkitmencari mahisah demi sebuah cita-citabahuku terasa berat laksana memikul beban setinggi gunung Mataku mulai berkunang-kunangotot persendianku terasa lemas tiada berisikepalaku terasa pusing bagai tertimpa sebuah bongkahan batu Terbesit dalam hatiku betapa sulit mencari pekerjaan halal dan barokahdari satu tempat sudah kutapakisudut ke sudut telah ku jelajahinamun nasib baik belum berpihak pada diri Tidak, tidak Aku tidak boleh berputus asa dari rahmat Nyakarena ia Maha gagah, Maha penggenggam rizki hamba-hambaNya Ia tiada mungkin membiarkan hamba Nya merengek di depan pintu Nyamelainkan ia akan segera kabulkan itu semua Memang benar ternyata... hidup ini laksana mengarungi samudra duniayang luas membentang Aku meski kuat dan tegarsetegar karang di lautantetap bertahan walau dihantam ombak menghadang diterpa badai ganas menantang Aku tak boleh tertendang Aku harus maju menjadi seorang pemenang Detik demi detik berlalu, hari berganti hari Alhamdulillah, Allah ’Azza Wajalla mendengarkan doaku Aku diterima sebagai pegawai swasta di perpustakaannama sekolah itu adalah M Ts Guppisekolahnya sederhana namun tak lekang oleh suasana agama Kepala sekolah bijaksana Guru-guru berwibawa nan berakhlakul karimah Karyawan bersahajadan siswa-siswa yang ramah tamahsemakin membuatku betah di sana Di sekolah ini aku belajarbelajar menjadi penyabarwalau tak mudah Aku dididik untuk memasang wajah penuh ceriasenyum tulus terpatri serta sikap yang jauh dari iri dengkitatkala melayani siswa- siswi yang meminjam buku Di sini aku belajarbelajar tentang arti sebuah kedisiplinanbagaimana bisa bangun lebih awal, pagi-pagi tiba di sekolahdan pulang pun harus setia hingga siswa siswi pulang dari sekolah Di sini aku belajar dari pengalamanpengalaman yang tiada mungkin luput dari benankkusenantiasa menari di bola mata-matakumembiaskan warna-warni kehidupan duniamerah, kuning, birusungguh pengalaman luar biasa Aku belajar darinyateman yang tiada pernah membohongikusenantiasa menemaniku di sela-sela rutinitas aktivitaskumenyentuhnya membuat halus jari jemariakrab dengannya memperindah budi pekertiialah kawan di saat aku kesepianialah guru di kala aku kebingunganialah kekasih di tengah aku kegundahanialah mutiara penyejuk jiwaku yang kering kerontang Jauh dari ketenangankarena dia aku memperloleh segudang pengetahuan Aku belajar darinya Guru-guru kehidupanyang telah membimbingku arti sebuah perjuanganmembangunkanku dari tidur panjangmeneguhkanku saat diri ini lemah tiada daya Jatuh, putus asa, malas, alpa, terlena, terpuruk berkepanjangan Ia menyibak hikmah dalam setiap episode perjalanan Buah Karya Rindang Susanto,S. Pd.I Alumni IAIN Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI Tahun buat tunanganku Mirat Bersandar pada tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja di hitam matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba meriak muka air kolam jiwa dan dalam dadaku memerdu lagu menarik menari seluruh aku hidup dari hidupku, pintu terbuka selama matamu bagiku menengadah selama kau darah mengalir dari luka antara kita Mati datang tidak membelah... Buat Miratku, Ratuku kubentuk dunia sendiri, dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini Kucuplah aku terus, kucuplah dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku... Siang ini, kulalui jalan yang masih tetap sama Berpapasan dengan kupu-kupu yang hinggap di pundak Lalu sedetik kemudian, mereka pun berlalu Menyapa kembang yang sediakan madu Teringat padamu, sobat Kita selalu mencari tempat berdiam Berbagi cerita juga canda Hingga hari di mana air mata jadi tanda; jarak tlah terbentang Telah kita lalui hari bersama Bertukar canda, mengeja hidup Bila saatnya nanti, pisah tetaplah kan berganti jumpa Kita berbagi cerita, berangkulan bagai bunga kuncup Kau berbisik lirih dekat telinga Kembang kempis rongga di dada Berdebar Mungkin rasa tak mampu tersampaikan Lewat kata yang terucap maupun tersurat Namun aku bukan orang yang bisa membaca apa yang tersirat Dari pandangan mata Namun mungkin kau mendengar lirih jantung ku berdetak Dag dig dug Dag dig dug Dag dig dug Atau mungkin hanya aku yang berasa Kalau cinta itu nyata Kau yang punya, Apakah senyummu memberi jawaban ..... Aku terdiam disini terlena akan indahnya detak nadi waktu. Terperangkap ruang orkestra dari lakon massa. Membawa raga terjerumus lubang penyesalan zaman, Mereka mempertunjukan sikap khilap terusik dunia. Berbasuh nanah setubuh dari kebusukan hati. Aku yang lemah dalam pertempuran. Aku yang kalah dalam perang. Dan setan angkat piala sembari tertawa. Denyutnya selalu selaras dengan langkah jarum yang berputar. Terus, terus dan terus tak pernah lelah bahkan letih langkahnya mengiringi zaman. Kian senja hingga rembulan terbangunkan. Nadi itu takan pupus seketika. Aku hentikan tulisanku sejenak. Mengingat terlalu banyak curahan tinta merah yang tertumpah. Sang Pencipta waktu dan aku belum membaca buku ini. Tapi Ia mengetahui dari lembaran yang terlewat. Aku terdiam senyap mengakui keberadaanNya. Tak elok namun Indah. Tak nampak namun Terasa. Dari aku yang bertumpah nanah. Mengharap hujan membasuh. Dan biarkan lanjutkan buku yang belum terselesaikan. Dari bimbingan sang penemu waktu. Sehabis hujan Kopi dan sebatang roko berdialog; sepi Begitu romantisnya kusaksikan Percumbuan mereka tanpa pernah ribut berebut Lebih dulu siapa yang di kulum manja oleh bengisnya mulutku. Pelangi sudah melintang Tandanya terang akan segera datang Rokok dan kopi juga telah usai Mengobroli apa saja yang mereka anggap cinta. Dan aku masih berduduk manja di atas sofa pada beranda Rumahku sembari menghirup aroma petrichol yang begitu ramah. Sinar mentari mulai menelisik dari sebalik awan, Pelangi perlahan memudar warnannya. Dan aku belum juga bisa beranjak dari tempatku. Kupandangi sekitar rumah, jalan dan bilik-bilik tetangga. Ternyata orang-orang sudah mulai bermunculan, Ada yang sekedar menghela udara segar, Ada yang lewat tanpa sapa dan ada juga yang sepertiku; Ngopi di teras rumah. Nikmat mana lagi yang kau ingkari? Pertanyaan itu muncul seketika di otakku Membuyarkan segala sepi, duka, keluh kesah dan kegalaun Yang tak henti-hentinya silih berganti bergumam di hati. Tuhan, Segala puja dan puji bagi-Mu Sungguh tak ada satupun yang dapat luput dari pengawasanmu, Meskipun hanya secercah doa hati yang rindu. Sedang itu menjebakku Aroma buru, penjemput sekali Dinding warna sajak, menunggu Mungkinkah jadi yang tadi Entah katamu palingku. Raya memberi rasa tiba Kamu juga ingin mereka Bagi diriku lelah baru Harapan jangan tersedu Nekat sadar tunggu kembali Aku ke sana mencapai cerah Lembut, jatuh cinta sendiri Ada waktu yg membuatku senang Terisi bersama orang yang disayang Momen itu akan terulang jarang Karena terpisah ruang Kini harus merantau ke kota orang Tapi rindu selalu untuk pulang Hari hari di bulan penghujung Menit demi menit jangan dihitung Karena detik takkan berujung Berapa waktu yang luang Jangan biarkan terbuang Teruslah berjuang Tetaplah menjadi riang Karena aku menunggumu datang Sayang kepergianmu duka terdalamku. Karena engkau harta terakhirku. Namun ku tak tahu lagi mencari pengantimu. Kemiskinan ini telah menegelamkanku. Ku tak mampu lagi melihat indahnya mentari. Tak mampu pula melepas senja yang memerah itu. Pergimu begitu cepat bersama dirinya. Hartaku engkau bawa kini aku jatuh miskin. Cinta yang tulus ini kau abaikan. Hartaku yang penuh kasih sayang ini kau campakan. Tidak ingatkah engkau sayang Siang dan malam ku menyapamu dalam doaku. Ingatlah aku meski kau tak sudi melihatku. Kini aku telah miskin tiada sanak saudaraku. Lebih miskin karena engkau telah menjauhiku. Bukan harta benda menjadikan gundahku. Gemuruh rinduku yang tak berharga bagimu. Sayang semoga engkau bahagia. Sebagai mana fajar menemanimu. Selamat tinggal cintaku. Sebuah bayangan menampakkan diri Kulihat dengan amat jelas Akhirnya dia datang memanggilku Untuk mengajakku ke rumah abadiku Perlahan aku ingat masa lahirku Masa paling indah yang kualami Ibuku tersenyum ayahku bahagia Mendatangkan aku ke dalam alam mereka Lalu kuingat teman-temanku Mereka selalu tersenyum padaku Penuh canda dan Tawa Sungguh bahagia hidupku ini Di sisi lain aku ingat Di waktu aku merenung dan menangis Kugerakkan tanganku Seolah-olah aku sedang berbicara Masa tua masa yang sangat nyaman Duduk bersama seorang kekasih Yang turut membawa ragaku Bersama mengikuti arahnya waktu Namun sekarang aku akan tertidur Aku tidak lelah Hanya saja aku sudah berkeringat Menerjang apa saja yang ada Mengumpulkan bekal kebahagiaan Di sampingku sahabatku memanggilku Agar aku bisa membuka mataku Di dekat pintu ada kekasihku Mulutnya kaku matanya berteriak Kini sudah waktunya Malaikat memeluk badanku Membawa terbang ke alam atas Untuk berjumpa dengan orang tuaku Kutitip senyuman dan pergelanganku Untuk menembus kesedihan kalian Maafkan diriku atas segalanya Waktuku sudah berhenti dengan tepat Awalnya.. engkau hanya rasa yang tak dapat ku mengerti.. awalnya . engkau hanya sisi lain dalam hidupku .. Tanpa terasa. waktu ke waktu.. hari ke hari .. selalu hadir bayang dirimu .. yang membuat ku sadar kau begitu indah .. Andai saja engkau tau ..? aku begitu mencintaimu . andai saja kau tau ..? hatiku butuh engkau .. Tapi apa mungkin .? engkau . engkau adalah anak dari mereka yang punya segalanya. sedangkan aku .? hanyalah anak dari petani sawit .. Ku mohon sadarkan aku ya tuhan dia bukan untukku biarkan lah rasa ku tentang nya hanya ada dalam jiwaku .. Saat aku membutuhkanmu Kau tidak ada di sampingku Tetapi, saat kau membutuhkanku Aku selalu ada di sampingku Apakah itu yang namanya sahabat? Apakah sahabat selalu mengejek? Apakah sahabat tidak menghargai? Aku sudahh benci km..... Aku benci dengan sikapmu Kau mengejeku Kau tidak menghargaiku Kau sangat lupa diri Kau lupa diri atas perilakumu Aku bersabar .. Atas perilakumu yang begitu kejam Ku harap kau sadar.... Mawar tak tersirami... Luka tak terobati... Kering hari hariku... Di sini aku merindu... Entah dimana dirimu berada... Aku tak tahu... Jauh... jauh... Entah dimana... Rinduku rinduku padamu... Ingin ku titip rinduku... Ingin ku sampaikan salamku... Di sini aku merindu... Disini aku menunggumu... Sadness oh Sadness…….. Why you always ming to my life??? And why??? Why not the Happiness which ming to my Valentine?? My God, what is my mistakes up till now?? Until you gave me a friend which only uld made me cry….. I really can’t believe with all happens to me….. Oh Sadness, please go away from myself From myself which full of weakness….. Because I wasn’t strong enough with yourself With yourself who always make the days being dark….. Oh Sadness…. Do me a favor, please go away from myself only for this moment… Only for today, in Valentine’s day…. Because I wanna feel Happiness like another lucky’s girls…. Before the Valentine’s day ends….. I’m jealous at them who had happily life in this Valentine…. They were celebrate their Valentine with a nice smile…… And they were celebrating the Valentine’s day with people they love…. But, it will never happens in my life…… Because I know, the Valentine’s day is never been for me…… Who always been for me is only Sadness….. Yeahhh, only Sadness… Not Valentine or Happiness…… Sadness always loring my days with the teardrops….. But he’s my best friend….. Although I’m screaming as loud, when you were here….. I belong thanked for God….. Because, He had been gave me a true friend….. When I was sad, the Sadness always beside me….. Like this moment, in Valentine’s day…… He mes to be here with me….. But, how about the Happines??? What an arrogant he is He’s like a best friend which far away from me, from my life……. He’s like don’t really care about me, in this Valentine…… He was let my tears me down in this Valentine because of Sadness……. My God, what an selfish the Happiness is Who can celebrate his Valentine with people he love…… Wheter he had been forgot me??? Just because he gets the true love in Valentine’s day??? I feel so, he had been forgot me…. Because, he just ming to my life only once in a year….. Only in my Birthday….. Then he’s never been here for me…. Like New Years, Valentine’s day, or even Halloween….. Who always been here for me only Sadness….. But, now I’m aware all of this… If this is me, this is my destiny…. And now I know, Within’ Sadness I uld know what the Happiness mean is…. So now, I just LET THE SADNESS WRAPPED UP MY VALENTINE…. Just let it be……… Aku Mengerti... Jauh dari pandangan matamu membuat Cemasmu berubah jadi buruk sangka Kau harus yakin disini hatiku berhati hati Kita memang tak tau Kapan kita kan bertemu Tapi ketahuilah... Sedikitpun rasaku tak pernah berkurang Bahkan ketika ada masalah, Fikiranku tuk mengakhiri itu semua datang, Tapi kenangan manislah yg selalu berhasil membuatku bertahan sejauh ini Suatu saat Aku percaya kita kan bersama lagi Melanjutkan cerita yg kini gantung Memperbaiki kisah yang semu ini Aku mengerti kondisi mu Semua orang punya keinginan Lulus sekolah Bekerja Menemukan cinta Semua punya impian Nilai memuaskan Pekerjaan menyenangkan Menikah Tapi tidak denganku Saat semua berusaha menjadi dewasa Aku tetap disini duduk menyaksikan Saat semua berusaha menjadi dewasa Aku hanya menatap ke depan Kosong Bukan masa depan yang kumaksud Tapi kosong Tak ada hal yang bisa kutunggu Semua kosong Aku lelah menjadi dewasa Tapi semua tetap memaksa Aku hanya seorang anak Yang tumbuh sebelum waktunya Aku lelah Aku ingin menangis Aku benci menjadi dewasa Bukan soal tanggungan Tapi soal perasaan Tak ada lagi yang menyenangkan Semua kini hanya paksaan Aku lelah Aku ingin berhenti jadi dewasa Aku lelah menjadi dewasa No Urut: Tanggal: // :: Hai senja ba lihat mana cintamu? Ahh sepertinya rumput telah merayu Bergoyang sambil menyembunyikannya Dia perkasa dia menjuntai Dia ramah dan pandai bersyair Namun dia lemah ketika ada seucap rindu dariku Juga kami berbatas latar Wahh Beruntung sekali kamu menemukan penopang hatimu Namun angin, aku takut akan hening malam, aku pasrah kalau dia larut bersamanya, sementara aku hanya bisa duduk dari jauh sambil menguntai larik rindu yang mungkin kan mengabadikan kami berdua Hahhh senja jangan kau sekali kali berburuk pada hatinya, aku rasa dia mampu melawan angin, kabut pun akan iya hadang bukan? Sementara iya berjuang tak ada salahnya bila kau senja segera berlalu menjadi malam syahdu ==== No. Urut Tanggal Kirim // :: Suka duka ku lalui bersamamu Tawa canda mengiringi hidupku Waktu-waktuku bersamamu Namu…. Itu tak berjalan selamanya Saat seseorang yang menjadi impian mu datang Kebersamaan kini sekejap berubah menjadi kesendirian Hari-hari yang kujalani Sangatlah hampa tanpa dirimu Semua yang ku berikan sangatlah bertolak belakang dengan hatiku Senyum manis yang ku berikan kini Namun hati menangis teriris pedih Derai air matapun mengalir Membunuh kebahagiaan Saat kau peluk hangat diriku Mungkin pelukan terakhir Angan-anganku bersamamu t’lah sirna Ku ba tuk lari dari kenyataan ini Namun aku tak bisa Biarlah ku korbankan perasaan ini untuk bahagiamu Walaupun luka hati dan fisik tersayat hingga bernanah Asal……. Kau bahagia dengan dirinya kini Kita saling berpegangan tangan Namun hanya dalam angan-angan Bersama menatap birunya keindahan Luasnya membentang tiada batasan Jauh jiwa dan raga kita terpisah Jauh langkah kaki kita mengarah Semuanya tiada yang salah Ini awal dimana kita berkisah O, jeruji besi... Penjarakan kami dipelaminan suci Tempat dimana kami tak ingin pergi Diam menetap dalam cinta yang tiada berduri Tataplah langit berulang kali Jangan pernah bosan walaupun dilanda sepi Itulah langit kerinduan kita disepanjang hari Yang terus ku angankan disetiap pagi O, langit kerinduan Sampaikan salam dan segala perasaan Padanya, Adinda kesayangan Yang jaraknya tiada terbilang dalam hitungan Bila kerinduan datang membadai Langit biru pun serasa ingin ku gapai Semakin ku menggila karena rasa yang tak sampai Semakin ku menronta dalam rindu yang mengandai-andai Ku tatap kembali langit yang disana Ia tak pernah berubah, selalu menjadi langit yang sama Tapi kenapa kita tak selalu bersama? Kenapa? Ku tulis cerita kita Dibuku harianku Ku tulis sifat kalian Dibuku tercintaku Waktu berputar terlalu cepat Detik bersama kalian kian berlalu Kalian yang membuat hariku indah Penuh canda tawa yang riang Walau kadang ada cintanya Dan kadang ada bencinya Tapi kau tetap temanku Dan kau tetap sahabatku Izinkan aku menjadi Kembang api dilangit memercikkan bunga apiku yang indah tiada lawannya Hingga kau mengagumiku Dan tidak akan melupaiku Karna kau akan mengenang Tiap cerita kita A T Ibukubeliau bijaksana dan ramahbaik dan berwibawadia ibuku yg slalu menemanikuterkadang marah kepadakuacap juga kesalkarenaku tidak menurutatau menentangnya Tapi ibuku sayang kepadakudibelikan aku bukuagar bertambah pengetahuankudiberikannya nasehatagar menjadi anak yg bergunabukan hanya bagi orang tuatapi juga bagi bangsa dan negaraterima kasih ibuku sayang Romansa ini, bagai alunan di hati Tersusun indah, dalam semesta cinta Terbuai daku, akan belaian kasihmu Aduhai kasihku Terasa merdu, sanjungan ini Harmoni kisah cintamu, di lubuk hatiku Kasihku, impikanlah harapanmu Bersama, arungi samudera kehidupan Mencari gelora bahagia, untuk diri kita Bila rindu datang menanti Amboi, tak perlu daku resah Ku yakin akan setiamu, aduhai kasihku Bagai terang rembulan, dalam gelap malam Aduhai kasihku, dengarlah suara hati ini Temani hatiku, dikala sepi mengisi Dengarlah, simfoni pujangga ini Ku tak berharap, akan sekedar cinta Kasihku, jalinlah cinta ini. Bersama. Hilang,pergi hancur semuanya Entah kenapa Kau hilang bak ditelan bumi Kemana kau pergi, Kemana kau lari, Kemana harus kucari Haruskan aku ke bulan Terus ke mars Dan terbang kelangit ketujuh Untuk menemuimu Digemerlap malam Kau sembunyi dibalik bulan Diterang mentari Kau sembunyi dibalik awan Aku sendiri Aku sepi, Aku letih, Dan aku pasrah. Tolong kembali lagi. Pada kesunyian malam Inginku mengalunkan nada sendu Inginku bawakan melodi menyesakkan Maka jangan tanya mengapa Karena Ada rasa sepi dalam malamku Ada rasa hampa dalam hariku Punyakah aku waktu Sekedar untuk menghapus bayang-bayangmu? Aku tau, Melukis wajahmu pada kertas putih ini Hanya akan menyakiti relungku Anehnya tinta hitam ini seakan tertawa Menantangku melukiskan lagi Wajahmu bertakhta nama rindu Merindumu adalah kebiasaan paling menyedihkan dalam hidupku Mencarimu pada jarak pandangku adalah pekerjaan sampingan setiap hariku Sampai kapan aku mendekap rindu Saat dirimu sama sekali tak merindu Dahulu... Ketika kita baru saling mengenal Aku dan kamu selalu tertawa bersama dengan lelunmu Kini, setelah kita beranjak dewasa Kita mulai mengenal arti PERPISAHAN Kita mulai merasa takut dengan hal ituNamun... Yang ditakutkan pun terjadi Walau hati bimbang Tapi kita harus jalaniSahabatku.. Kan ku do'akan semoga kau baik baik saja Dan kutunggu kau kembali Aku rasa kita harus berbesar hati Menerima semua kenyataan ini Karena hanya satu pintakuJANGAN KAU LUPAKAN AKUWALAU KAU MENDAPAT KAWAN BARU Jeritan bambu mengusik ketenangan Semilir angin kian berbisik Seakan ingin mengucapkan rindu Yang diutarakan pada pohon bambu.. Ingatkah.. Ingatkah kita pernah bersama? Menyaksikan senja bersama.. Kau lukiskan kenangan indah tentang kita.. Mungkin kini tinggallah kenangan Disana kau bahagia, Disini ku teringat kita.. Yang dulu bermain hujan bersama.. Disini.. Ku masih disini.. Menanti kehadiran dirimu.. Di tengah hamparan hijau, menatap awan Ku berfikir kau telah melupakanku Melupakan kenangan bersamaku Melupakan janji pada untaian bunga dulu.. Melupakan semua tentang masa itu.. Mentari kini tergantikan oleh hujan Semburat cerah tertutup awan.. Langitpun ingin menangis Menyesali kesetiaannya yang tak terbalas.. Disini.. Ku masih disini.. Merasakan hadirnya hujan Namun, kali ini tanpamu.. Menangis kan terhapus oleh tetesan hujan di pipi Berteriakpun terbungkam suara halilintar Biarlah kau lupakan semua itu.. Meskipun ku tak mau semua tinggal kelabu.. Semilir suasana kampung halaman Berlatarkan kesejukan nan hijau, serta Kesejukan nan bening, Di sepanjang tapak jalan warga Sendukan hari hari seorang putri Yang tak kunjung berhenti Menanti di beri seragam Oleh sang ayah Bel sekolah berdering Namun hatilah yang sesalkan Ayah tak kunjung waras tabiatnya Uang dari negri tetangga, Sebegitunya ayah tak sisihkan Demi taman kanak kanak ku Ibuku kiranya tak benar dan tak salah Menyesali dan meminta surat gugat Kepada kantor urusan agama Lantaran rumah tangganya tak kokoh akibat tiang yang sempal Tiang rumah yang menyangga, Ialah yang harus tanggung Bersemi dan bertani Bertepi dan berdo'a Agaknya anak ini belum bisa baca Walaupun sudah duduk dibangku Teman temannya yang sudah fasih berbahasa Terlebih bapak yang kurang berperi kemanusiaan Membiarkannya mengidam sindrom itu Derap langkahnya di ikuti oleh kesabaran sang guru Sehingga sibuta dari gua huruf Di izinkan masuk kelas dua Walau ia baru bisa mengeja Tak perduli dia diejek dan di remehkan Tak perduli kadang pinggangnya harus merasakan sakitnya dicubit Tak putus semangat Keinginannya untuk memahami Perlahan melukiskan sejarah sang buta Ia merasa haus dan ketinggalan akan zaman Ia merasa di ambang ban sebuah trailer besar Ia akan di kelindas Atau ia takkan dapat kabur Ia terus berlari Santun bagai orang sunda Tegar ia warisi dari ibunya Ia melawan semua musuh Dengan ilmu pertapa di gua huruf, Sehingga trailer yang hendak melindas Entah kemana jalannya ia sudah tak melihatnya Ia bebas masuk keluar dari gedung satu ke gedung yang lain Bukan terlalu cerdas Bukan pula fasilitas Namun cukuplah dirinya sebagai modal Modal yang dapat membendung arus inflasi mengapa sulit bagiku untuk bicara banyak yang ingin ku ungkapkan, tapi kenapa bibir ini tak bisa membuka??? tertutup rapat,kaku tak bisa dibuka seolah telah diberi banyak lem gerangan apakah yang menyebabkan ini terjadi??? sudah ku ba untuk mencari jawaban atas kegelisahan hati ini tapi tak kunjung ku temukan apa jawabnya lelah, itu yang kurasakan kini" Ah sandiwara lagi Apa itu semacam keahlianmu Atau kebiasaanmu Kau tau Aku suka mendengarkanmu berbohong Aku suka mendengar dalil dustamu itu Dan saat itu aku tau, Bahwa tak ada setetes kebenaranpun yang keluar dari mulutmu Aku terluka. Kau bilang cinta, Ya. dan itu bukan hanya untukku Aku tenggelam. Kau bilang rindu. Ya. dan itu berlaku untuk semua wanita yang kau pelihara dalam otakmu Tak terasa hari berganti hari kau tak disisiku Hati ini berselimutkan rindu rindu akan hadirmu Bila aku teringat akan dirimu hanya air mata yang mewakili Mewakili ungkapan hati ini Kasih, ku kan setia menantimu kembali Demi cinta ini demi rindu ini Aku berharap dirimu slalu jaga cinta kita Sampai kita bersama lagi Meski jarak memisahkan kita tuk sementara Tapi hati ini kan selalu merindu dan mencintaimu Kasih, aku sangat merindukan dirimuI MISS YOU..... Aku tak tau mulai kapan Bahkan hati ini pun tak tau mulai kapan Senyum yang tak kukenal sebelumnya Menghampiri relung jiwa yang hampir rapuh Kulihat bola matanya yang penuh ketulusan Ku lihat pandangannya yang begitu teduh Siapa dia andai saja aku di izinkan Aku ingin melihat senyumnya dari dekat mimpiku Karena raga ini tak kan sanggup berdiri di depannya dalam realita Senyum itu, aku ingin senyum itu selalu mengantarkan tidurku Ntah mulai kapan rasa ini datang Tapi yang ku tahu, Aku begitu mengaguminya Dalam doa dan diamku Senyum itu No Urut: Tanggal: // :: Hari begitu sunyi Hati kian sepi Berbaur dengan jiwa yang mati Mengikat sukma ini Tak jua hilang dari ingatan Ingatan sebuah senyuman yang pernah tersimpan Tersimpan dalam genggaman Genggaman yang begitu sulit terlupakan Getar semakin terasa Saat sadar bahwa dia telah tiada Tangisan begitu perih dan iba Menunngu sesuatu yang tak pernah ada Kini sayupan sedihtersimpan dalam kisah Yang sulit untuk tersentuh Oleh tubuh yang utuh Dan kini hanya suara yang terdengar Terasa semu karena raga telah hancur Diterpa kerasnya batin yang tak mungkin luntur Oleh ketulusan hati ini yang selalu berkobarKepergianmu... Membuatku merintih dalam mimpiku Mengikis waktu yang tesimpan dalam pikiranku Apakah diri ini harus pergi juga dan melupakanmu? Mungkin itu adalah jalan untuk membahagiakanmu Keagunganmu indah tak tersentuh sedikitpun jemari Warnamu kilaukan sejuta pesona Menebarkan keangkuhan dan estetika tak berharga murah Tawa dan senyum menjadi gema Menyaksikan gelombang rayuan Bagaikan tetesan sedikit percikan Kini sang dewa matahari menelanmu Bersama awan awan harapan Dan belaian angin siang sipembakar tanah Syahdu tatap indahmutak bisa ku balas seberpapun aku menatap Pelukanmu tak kenal rasa dingin Tetap hangat seperti dulu Sering kau hiraukan tajamnya dunia Menyapu lembut saja Meski darah bahkan nyawa taruhannya Hanya demi aku? Lalu siapa aku Bunda sebesar itukah pentingnya aku hina bunda, aku tak layak kau sayangi Kau cucurkan darahlah aku? aku hanya menambah beban cucuran keringatmu Beban untuk menghidupikuBunda, Lalu seperti apa sakitnya Dikala aku kau pinta untuk hadir di hidupmu Bukankah balasanku hanya merengek Bunda, sayapmu kasih sayang terdepan Ujung tonggakmu tak mencerminkan sedikitpun dendam Tetap saja kau tersenyum meski beban terus memukulmu Mimpiku terlalu besar bunda Meski mustahil Tapi tetap saja ingin ku berlari mengejarnya Aku ingin membalas tepukan jasamu Yang bernaung mengaliri laju darahku Yang terhembus setiap nafasku Selama waktu ini tak akan pernah berhenti Kau bunda malaikat cantik tanpa sayap Ya Allah, kau telah saksikan Ini jelas bukan panggung drama kan? Kumohon, balas saja kasih sayangnya Karena ragaku tak sampai Hapus bersih jika terdapat dosa menancap di dirinya Karena kau tau dia tak pernah berdosatak pernah berdosa untukku Telah lama ku memendam rasa itu Rasa tulus yang mengalir lembut untukmu Inginku mengadu Tapi jiwaku tak menentu Mungkin ini takdir cintaku Kau tercipta bukanlah untukku Namun tak mengapa bagiku Mencintaimu suatu kebahagiaan untukku Apa daya diriku Kau menghiraukan cintaku Cinta yang begitu dalam padamu Oh Tuhan tuntunlah hatiku lubis Kata-kata memang hanya selalupasrah di ujung jemari, Seperti kalimat yang menyerahsaja dibibirmu, Haruskah aku percaya Ini bukanlah lagi secupliksandiwara Bukan kau Kuragui Hanya saja dihati ini sudah takada lagi tempat untuk cinta, Semua telah penuh sayatan, Bila memang sudi untuk kau jahit Kupinta jarummu tak kan pernahturihkan luka. Bukan kau kuragui, Karena betapa akan pedihnya bila hatiyang rapuh Berserah pada jiwa yang berjanji Untuk merawat dan menjaganya, Lalu akan dikembalikan dengankedaan yang lebih naza. Pada yang lebih akan sekarat... Karya;p lubis Kau seindah bintang Mampu ku pandang tak mampu ku pegang Kau setinggi bintanghanya ku kagumi, tak mampu ku miliki Lelah ku ikuti jejak langkahmu Namun tak jua kau mengerti akan ingin ku Bodoh nya diriku Menba menggenggam airyang tak kan tergenggam sampai kapanpun Ku sadari kini Cinta ku tak kunjung datang Cinta ku bertepuk sebelah tangan Pupuslah semua angan Air mata mengganti senyumanyang tak terhenti, hingga akhir zaman Jujur hatiku tak ada dusta. Ku cinta kau bunga. Sedalam hatiku rasa. Aku selalu bermain dengan bayangmu saja. Tak mampu hatiku sentuh purnama. memandangmu Saja aku bahagia. Bila cinta tak bisa satukan hati kita. Ku do’akan kau bahagia bersama kekasih yang kau cinta. Setulus jiwa yang bersamudra ikhlas. Aku rela demi kau bahagia. Indahnya negeri inidalam buaian ibu pertiwinegri ini di penuhi dengan keberagamannuansa keindahan budaya indonesia Bangsa ini kaya akan budayapenuh dengan symphoni yang indahmengapa tidak kita lestarikan mengapa tidak kita pertahankan Ini bangsa kita. ini negri kita. ini kebudayaan kita. kita hidup, kita dewasa dalam negeri tercinta ini Kini saatnya untuk kita saling bersatusaling melestarikan budayasaling menjaga apa yang akan kita lestarikandan mempertahankan nuansa budaya indonesia. Jika aku bisa..... Ingin kuputar waktuku, Waktu disaat kita tak saling menyapa tak saling mencintai, dan tak saling merindu Terlalu lelah aku menahan rinduku Rindu yang datang menggelayutiku Memaksakan untuk tetap mengingatmu,mengingatmu dan mengingatmu... Sedang rasa yang dulu kau janjikan Kau hempaskan begitu saja bersama angan dan mimpiku Remuk redam kini rasaku Bukan lagi rindu yg menyiksaku Kecewa dan amarah kini menyesakkanku Memaksaku memohon padamu Untuk mengambil lagi rasa yg telah kau tancapkan ke hatiku (febri) Ku hanya mampu sampaikan Dalam sebuah tulisan Walaupun itu tak jua kesampaian Setidaknya usahaku dilihat Tuhan Dia takkan pernah mengecewakan Meski kita sering memikirkan Juga dengan sangkaan keburukan Dia tetap memberikan Kebaikan-kebaikan Ayah, Kau adalah pria satu-satunya yang kucinta Dunia dan akhiat Seorang panutan luar biasa Pemimpin bijak pemerintahan kecilAyah, Kerutan dahimu adalah bukti perjuangantubuh kekarmu dulu kini disanggah tongkat penopangtawa lepasmu tak berubah hingga sekarang Wahai Ayah, Kau mengerti arti hidup ini Kertas putih telah ditaburi banyak retan tanganmu Tak pernah ku dengar kata pasrah darimu Wahai pria yang kucinta, Tuntun aku untuk berjalan Agar tak terjatuh dan terjatuh Dampingi aku selalu Hingga aku dapat berlari sendiri Menatap mentari yang membawa kau pergi Ayah, Tersenyumlah Buah hatimu kini menguasai dunia Doa dan kegigihanmu Adalah muara kebahagiaan ku Bentangkanlah sayap kalian selebar-lebarnya... Dan tajamkanlah pandangan kalian setajam-tajamnya... Kemudian terbanglah setinggi-tingginya... Dan menjelajahlah seluas-luasnya... Jangan pernah berpikir... jangan pernah... Kalau mulai besok mentari takkan pernah terbit lagi... Karena kalian bukanlah pengendali mentari... Yakinlah kalau mentari kan selalu terbit setiap pagi... Sampai waktu yang dikehendaki sang penciptanya... Wahai para burung muda... Kalian adalah harapan disetiap pagi... Janganlah kalian mengisi waktu kalian dengan kesia-siaan... Dan janganlah kalian menolak kenyataan itu... Karena itulah takdir kalian.... Hadirku, rahim ibu Tuturku, bahasa ibu Minuman pertamaku, air susu ibu Dan waktupun terus berlalu Senyumnya tiada pernah berubah Menyaksikan buah hatinya menjadi dewasa Ada peluh, lelah dan tangis yang tak kentara Jua tidur yang tak dinikmatinya sempurna Takkan pernah dan tiada pernah kita mampu mengganti Atas semua pengorbanannya Saatnya bersimpuh di telapak kaki ibu Tempat bernaungnya cahaya surga Kutulis seuntai kata dengan tinta pena Dibalik daun jendela yang terhempas, Ku berkhayal tentang sebuah nama Sebuah nama yang slalu berlarian dipikiranku,KAMU Gapaian tanganku seakan ingin meraih Sesuatu diantara mega dan qalbu Amat pelik Butuh perjuangan yang tak mudah Harus kulewati lorong- lorong tak berujung Serta kerikil tajam yang menerjal hatiku Hati yang merindu Menahan rasa hendak bertemu Namun raga ini telah lelah Lesu diatas pilu dimanapun anganku Tahukah kamu Sesuatu yang membuat hidupku berwarna Serta fantasi tentang asa di depan yang begitu terang Juga rangkaian kebahagiaan yang tlah kurajut dengan benang doa Itu semua tentang kamu, Iya kamu yang dulu Tapi kini Dimanakah itu semua Harapanku musnah Impian ku pecah Oh Tuhan... Kapankah waktu yang kau janjikan akan datang kepadaku Waktu dimana kesedihan ini berakhir Dan ujung dari semua penantian panjangku Serta hasil dari semua perjuanganku Aku menanti, slalu menanti Kebahagiaan itu hadir Bahagia dimana kamu dan aku bersama Bersama untuk esok dan selamanya Ah. aku merindu Bukan hanya ragamu Tapi jiwa dan kasih sayangmu~ Kau berjalan menelusuri lampu merah Membawa gitar kecil yang sudah tua Tak pernah peduli panasnya terik matahari Asalkan kau mendapatkan sepersen uang Beribu harapan kau taruhkan kepada pengguna jalan Mengharapkan belas kasian dari mereka Tapi apa tanggapan mereka?? Mereka seolah tak pernah mempedulikan kau Hinaan demi hinaan terlontar untukmu Cobaan demi baan terjadi kepadamu Walaupun umurmu masih sangat belia Tetapi kau tetap tegar menjalani semuanya Ku lalui bentangan lautan Dengan sayap yang dipautkan Sayap buatan dengan keabstrakan Yang tak mungkin ku gunakan Intuisiku memenuhi pikiran Mengisi luang gerak keadaan Berebutan mengharap kehadiran Yang mengusir ganas kehampaan Aku memang bodoh Berpura-pura tak gundah Disaat jiwa ini ingin menyerah Menahan kepiluan yang tak berubah Ingin ku bantah sejuta paksaan Menjadikan luka pada perasaan Namun apalah sebuah kedudukan Menahanku tuk sedu sedan Setiap hari kau selalu untuk diriku Menemaniku saat Suka maupun Duka Aku telah mengenal sejak lama Kuharap sifat mu takkan berubah Kuharap kau takkan tinggalkan diriku Kau begitu penting untuk diriku Kau selalu menasihatiku Thank for you Sahabatku Mengapa kau pergi ketika rahang Terkantup oleh ucapan cinta Meskipun tanpa suara... Begitu cepat kedatanganmu Kepergianmu pun tak kuketahui Kemana ku harus mencari... Kau biusku dengan harapan tak bertepi Hingga kutenggelam dalam buaianmu Tapi... Kau selamatkan aku Namun... Kau tinggalkan diriku ditengah kesesatan Tiada petunjuk Tiada arah kutuju Semua hilang bersama kepergianmu Terbawa hanyut ditengah samudra Kemana kuharus mencari lagi... Mengais-ngais sisa indah semalamkah..? Atau aku harus meneriaki namamu disegala Penjuru... Kini tak ada yang tersisa semua hilang Ditelan kejamnya sang waktu Usai kepergianmu Adiksi ialah lupa waktu Lupa tidur Lupa berkawan Lupa berkomunikasi Lupa merajuk kala dikhianat Lupa melihat matahari malam Lupa bertemu manusia Adiksi akan idola di kotak pemancar gambar Andai adiksi ini mudah ditebak Maka akan mudah persoalan Tidak ada yang terluka Tak perlu berdebat Hanya menunggu janji pelaku saja Adiksi itu seperti berenang Mengambil air tersejuk di dalam goa stalakmit Hingga lupa daratan Lupa menyapa panas Lupa tubuh sendiri Namun tetap bertanggung jawab Dan aku tidak lagi mengalami ituAdiksiku... Ya, sudah selesai Setitik embun menghiasi di pagi harisetitik cinta pun menenangkan hati inisetetes tinta dalam pena tertulis di atas kertassetetes luka pun masih ada dan membekas Hari hariku selalu di selimuti rindurindu akan manisnya canda tawamudalam mimpiku selalu ada bayanganmubayang yang tak pernah jemu melihat wajahmu Kurangkai kata indah untuk buatmu tauseperti indahnya sayap kupu kupuhati ini selalu terpaku dan maluuntuk mengungkapkapkan isi di hatiku Hari hari berlalu Siang pun telah berganti malam Berabad-abad sudah berlalu namun namamu masih melekat di hatiku tak pernah aku bertemu atau berjumpa denganmu tak pernah aku melihat langsung dakwahmu namun sinar cahaya itu mampu menebus zaman dan ruang menembus perbedaan di antara seluruh umat manusia cahaya itu tak pernah redup sampai akhir zaman Ya Nabi, Ya Rasulullah begitu agung namamu bergetar hati ini menangis rindu bertemu dengan mu rindu pada suri tauladan yang kau berikan rindu pada kesederhanaan dan kepedulianmu rindu pada kedamaian yang kau ciptakan Ya Nabi, Ya Rasulullah Betapa indah akhlaqmu Bagai cahaya keindahan al-Quran Rindu kami padamu sepanjang waktu Engkaulah cermin bagi hidup kami Engkaulah petunjuk perjalanan kami Engkaulah mata air hati dan pikiran kami Wahai teladan yang tak pernah padam Ya Nabi, Ya Rasulullah Betapa suci akhlaqmu Bagai cahaya kesucian al-Quran Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami Ku taruh lentera hatiku di lorong hatimu ku berharap agar kau tak kehilangan arah ada yang akan kau tujuh bersama hidupku ku berharap kita akan berjalan beriringan menyusuri tiap helaian hari Ku ingin berkata padamu... kuatlah" di saat kau lemah karna aku ada untukmu ku ingin menyeka tiap air mata di pipimu karna aku ada menghiburmu" Tapi..... ternyata itu cuma inginku bukan inginmu aku terpaku ketika aku ini bukan apa-apa untukmu Maafkan aku...... aku salah dengan hatiku Aku hanya bisa diam... Dan menunduk sedih... Dia ada benarnya juga... Tapi aku tidak ingin berjauhan dengannya... Aku ingin kembali... Kembali seperti dulu lagi dengannya... Hati aku sakit jika seperti ini... Aku tidak dianggap sahabat lagi dengannya... Padahal aku kembali... Hanya ingin bertemu dengannya... Tapi sekarang dia berubah.... Dan kesunyian terpecah oleh langkah jenjang kaki Dan aku mainkan alunan musik cinta Kuraih tangannya berdansa diruang romantis Bagai sepasang kekasih berputar menguasai lantai dansa Aku pegang pingganya terasa getaran menggelitik hati Dan kau biarkan wajahmu bersandar dibahuku Bibirnya merekah lembut lalu kukecup sayang Sambil melenggang memutar-mutar gemulai Bagai sepasang angsa putih memadu kasih diriaknya sungai Seiring musik cinta yang mengalun diruang kedamaian asmara Dalam remangnya lampu dansa kutatap syahdu kedua matanya Dan mulai berlinangan butiran air mata bahagianya Kuusap mata indahnya dan tak akan aku biarkan menangis sedih Hatiku merajut syair cinta tentang keanggunannya Terpadu dalam belaian musik cinta Dan ketika mentari pagi menghangatkan kamarku lewat kaca jendela Aku pandangi wajahnya yang tertidur cantik bibir damai terkatup Lalu kukecup keningnya dan kubiarkan dia terpulas mimpi Ketika musik terhenti kuraih tubuh indahnya Kamar bertirai putih telah menunggu diam Dihiasi lilin-lilin putih dimeja kamarku Mawar-mawar merah kusebar diatas ranjang putih Dia seperti bidadari dengan mawar merah diantara rambutnya Tiada rasa menyesal ketika memadu kasih dalam aroma wanginya rasa kangenku akan gemulai lenggang dansanya Kutunggu dia disini sambil menggambarkan keindahannya Jemari-jemariku tergetar ingin kembali merengkuhnya Ketika terngiang suara panggilan alunan musik cinta Semerbak wangi menghiasi tamantidak akan cukup untuk melukiskan harum mu mewarnai hari-hari kutak akan cukup menggantikan sejuknya hadirmu Dalam setiap langkahku.... hanya waktu yang dapat memahamibetapa berartinya dirimu dalam hidupkukau ada disaat aku memerlukan mu Semangatmu menggerakkan aku untuk melangkah bangkit dari keterpurukan ku.. pergi dari kegagalan dan kesalahanku... kau membuatku mengerti tentang makna dari hidup ini...... Bukan mengharap yang terbaik tetapi melakukan yang terbaikkau takkan pernah tergantikan untuk selamanya........ Aku berseru di udara yang beku Terbujur kaku menginjak abu Terdampar keinginan tak bersuara Hingga hujan turun menjelang Dan tinggalah aku yang membisu Terkikis usang darah lautan Terlahir membawa rasa kecewa Hingga pagi aku menanti Dalam sunyi malam bernyanyi Menangis sendiri bersendu pilu Kini jiwaku penuh luka Tak berujung lemah menyerah Hidup bagai kemudi kelasi Berbatas sangkar di sisi pagi Bercermin hampa tiada mata Gerimis malam mengundang kelam Kepakkan elang terbang melayang Hinggap di antara tiang temali Menghembus diri mempercepat lari Selamat diri di malam sunyi Kembali terkenang pada memori Tiada luka yang abadi Ku ukir wajahmu di dalam kantong besar Yang tersimpan dan entah kapan kan ku buka Atau? Aku tak kuasa lagi tuk membuka? Hanya tersimpan di dalam sukma Ku panggil hingga ku menggigil Jiwaku membeku Tiada henti gerimis Tiada henti menangis Tegar dalam mimpi Hanyut bertepi Terpenggal dengan gergaji bait puisi Luka mengapa harus datang, Menambh beban hidup ku yang kelam, Trsisih asa yang hilang,, Ku ingin mati, Jika tuhan menghendaki, Bukan karna mu yang ku cintai, Tapi karna aku harus terlukai..... Malam........ temanilah aku dalam kelam..... malam antarkan aku menemui mimpinyatemani diriku yang ingin menemuinya Malam ingin kupanjatkan sebuah harapan harapan yang menghanyutkan harapan yang membinasakan harapan yang hampa penuh dusta dan kerianduan Oh......oh... hati menjerit, merintih dan menangisoleh kepastian yang menyayat hati oleh sebuah simponi malam yang tak kunjung datangoleh janji dan pengharapan yang tak sejalan Mengapa hadir sebuah malam jika dirinya tak mampu menyejukan mengapa kau hadir di hadapanku jika tak ada sebuah sanjungan untukku Makassar, Oktober ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku tenggelam dalam kenangan Tentangmu.. Yang pernah mengisi ruang hatiku Seraya ku pandangi diriku di cermin Tangan ini yang pernah mendekapmu Kaki ini yang pernah berlari mengejarmu Wajah ini yang pernah kau rindui Mata ini yang pernah menangis untukmu Dan bibir ini yang pernah mengatakan cinta padamu Namun kini semua hanyalah bayangan Aku tak lagi mampu menyentuh hatimu Aku hanya mampu menikmati rindu tak bertuan Dan memeluk bayanganmu Aku bukanlah malaikattegak, tegar menatap langitteriakan keras memecah sepibayangan di masa lalucirita cinta yang pernah tertulissemuanya hancur oleh retan tinta hitam Fikiran ku mulai melayang saat kaki mulai lumpuhmenapaki jalan terjal dan tandusrumput kering disamping kakiyang seolah pasrah pada kematianmengingatkan dari pada derita yang dialamiair mata menetes ditanah yang tandusdibawah terik mataharisebagai bukti betapa lemah dan tiada berarti Jiwa yang dulu tegar kini melemahhati yang dulu bahagiakini penuh dengan kesedihansaat derita terasa menyiksaaku hanya bisa berdo'a kepada sang kuasa Seperti kala syair mengalun dengan indah Syair indah yang bernafaskan melodi islam Keindahan yang selalu menghembuskan amalan Amalan suci penuh keberkahan Saat cinta tertambat di hati yang suci Yang takan pernah mau ternodai Yang mengalir dalam setiap urat nadi Yang keindahannya selalu terasa dalam hati Cinta itu keberkahan Cinta itu keindahan Keberkahan yang tak harus terusik godaan syetan Keindahan yang harus disatukan dalam pernikahan Cinta itu lahir dari hati Yang harus diikat dalam janji sehidup semati Cinta itu pemberian dari sang ilahi Yang harus dijaga sampai akhir hayat nanti Satukanlah hatimu dalam sebuah janji Janji taaruf yang bernafaskan islami Yang tak harus melanggar nilai-nilai rohani Yang hanya mengharap keridhoan ilahi Jangan mahu macam aku Karna dia sayang aku lepas Aku ambil ringkas Arggghhh perempuan bukan sukuku Maka ada lagilah, kan? Tidak Jika begitu hidup Mahu juga aku mengadaptasikan diriku dalam pengalaman berikut Dongeng bukankah indah? Bangunlah dari lelap angkuhmu Budi kecilmu hampir terbunuh Moral mental terpental pingsan Jatuh terkutuk entah kapan kan siuman Kaca bermutu tinggi dulu kau beli Telah menipumu dengan sangat jujur Bayang pekerti perlahan pudar melebur Asumsi dan ilusi telah jadi jati diri Marah, jarah, ludah; bakar, tampar, gampar Pasrah sudah saudara sebangsamu terkapar Ibu pertiwi tak mampu lagi menangis Benar salah telah kehilangan batas Kita ini bangsa yang besar,an pulau diasuh dua samudra lebar Jelas bukan sekadar tempurung, sayang Yang telah lama jadi tempatmu berkurung Sanggupkah ajari anakmu yang masih disusui? Bagaimana sepantasnya jaga harga nama ini Jangan sampai dunia tertawa lebar Melihat Sang Saka malu berkibar Sebelum segala itu dilahap waktu Bangunlah dulu dari lelap angkuhmu Sebelum budi kecilmu terbunuh Dan nuranimu runtuh seluruh --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Ku mulai menghitung hari yang berlalubertatap aku akan bayangmubetapa syahdunya perasaan itusayangnya ku tahu kau tak begitu Bila malam datanganginpun menyambargelisah hati bagai terpenjaraketika harap telah percamamenggoda bayangmu tiada guna Seandainya bisa untuk kau rasakaningin ulang semua kisahsemai kembali mawar yang terkulai layubiar taman hatiku berbunga Menantang...Menyeros...Bersolek... Itulah ciri khasmu... Ciri khas seorang pengecut Hanya bisa memainkan kata-kata... Tanpa menyadari kata-kata itu adalah faktanya... Kau yang pengecut, Hanya bisa menyuruh tanpa membantu, Hanya bisa berkata tanpa membuktikan, Pernahkah kau berpikir? Ketika kau tak memiliki arti hidup Dan kau sangat lemah untuk membuktikan perkataanmu Dan sesungguhnya kau adalah pengecut yang luar biasa ==== No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku ingin berteriak dengan suara lantang Berteriak sesak dalam benak Tak mengerti akan cinta ini Yang selalu pupus dalam mimpi Awal indah sejuta warna Janji janji terucap harap nyata Lagi terulang dengan luka di hati Karena janji yang telah kau ingkari Ingin ku berlarli ke ujung dunia Berteriak sekeras jeritan hati Tak ingin lagi aku terluka Dengan mimpi yg tak pernah nyata Kuhancurkan rasa dalam hati Tersayat cakap dan sikap Kucuran darah ku biarkan Tapi itu tak bisa membuatku tenang Wanita-ku sedang sedih, Memandang kejauhan lantas tak peduli Menyeka airmata yg turun lagi, lagi dan lagi Isteri dari Almarhum Bapakku, Dialah wanita-ku Wanita terhebat yg kini kesepian Menanti anaknya yg tak kunjung pulang Aku rindu kau, Mama Tunggu aku di jalan setapak itu Aku akan kembali memelukmu Memelukmu seperti gadis kecilmu Perlahan kayu yang kau bakar berubah menjadi arang.. Bahagia yang kau berikan berubah menjadi luka . Sekejap kau berubah, Menertawakan setiap tangisku, karna dendammu yang belum habis padaku. Kau berpikir bahwa menyakitiku akan membuatmu lega, Tapi kenyataannya kau salah Kau hanya menyakiti diri mu sendiri pada setiap langkah yang kalu lakukan No Urut: Tanggal: // :: Adalah aku, perempuan senja dengan tudung lara beraroma nestapa Pemijat luka tentang lara dan melodi dusta tentang cinta Adalah aku, perempuan renta dengan penutup senja bertaluh suara pada kata-kata, jua perkara Aku tahu, kata-kata hanyalah buaian pengobat air mata Yang di sulap menjadi lorong penikmat warna Akupun mengerti, sesungguhnya cerita dan pelipur itu hanya sapaan hangat pagi tak berarti Bagaimana tidak, jika cinta yg ku tanam dan seharusnya aku petik tak sedikitpun tersentuh musim. Iya, aku masih merekam jelas tentang Februari kemarin Dimana aku memberanikan diri menyebut sepenggal dari seluruh kisah yang sempat tercabik-cabik Hingga akhirnya aku kembali menggigil melekuk tubuhku Pada waktu sembari meratap kepergianmu yg tiba-tiba itu Kau datang hanya menaruh rasa yg tak pasti, ketika aku mulai membuka mata dan berharap menghirup nafas dan bersandar pada dentuman fibrasimu Membuatku berhayal lantas hidup di tengah kerumunan orang asing Dan berharap kamulah yg akan menenangkan aku di dadamu Lagi berharap tentang masa depan cerah, hidup berkecukupan dengan sepotong cinta Yang sengaja kau taruh di saku bajumu yg katanya hanya kau peruntukkan untukku seorang Akh, persetan dengan cinta Kata tak selamanya berarti setia Kaukah itu? Lelaki bermata empat berselendang kedustaan? Jika benar, perlihatkanlah lekuk alismu agar aku tak hanya hidup membayangkanmu saja Agar aku benar memastikan engkaukah itu Yang sempat berkelana mencari setumpuk cerita, Mengusik ketenangan dengan puisimu yg sudah berkarat Haruskah aku berguling menangisi kepergianmu dan menyesali sebab pertemuan denganmu? Maaf, aku memang perempuan namun tak serendah itu Menangisi apalagi meratapi dengan harga mati Aku perempuan senja yg sempat menemanimu berlarian dalam doa-doa Beribu rasa yang ku simpan dalam hati ini, perasaan suka, duka, bahagia, cinta, marah, kecewa. semuanya tersimpan dalam hatiku ini. Tak satupun orang yang tahu, Kuba memberitahu tapi ku tak tahu harus memulainya dari mana, karena Rahasia Hatiku begitu banyak. Ku ingin Rahasia Hatiku ini kamu yang pertama kali tau, Karena sebagian dari Rahasia Hatiku adalah kamu, Jadilah pendengar yang baik maka aku akan menjadi pencerita yang baik. Sebaik-baiknya harapan adalah kamu menyukai ceritaku, Agar aku bisa lebih pandai lagi merangkai cerita untukmu. Maka, jadilah pendengar cerita Rahasia Hatiku untuk hari ini, besok, dan selamanya. Pulang, Adalah mengurai timbunan angka-angka Yang terperangkap dalam arloji di tangan kirimu Menelusur jejak basah Yang perlahan dihapus rintik hujan yang bernada sendu Pulang, Adalah merakit-rakit sampan Mengarungi luas samudra silam Mendayung-dayung air kata Membasahkan langkah Yang sempat kering ditimpa terik lupa Pulang, Adalah melintasi ruang dan waktu Yang perlahan bergerak mundur Memugar bagian-bagian rasa yang tersisa Menepuk debu yang menempel di tiap bagiannya Dan memusatkan mata di seluruh kenang wajahnya Pulang, Barangkali seperti membuatmu terdiam Di sudut-sudut waktu Merenungi rekahan bunga-bunga mawar merah di pagi buta Sebuta rekahan rasa yang kau cipta hanya untuknya Aku terlalu mencintai damai Sampai saja aku merelakan hatiku diperlakukan seperti tisu Menyerap segala rasa lalu dibuang Aku terbiasa menghirup nikmat nya kepahitan Dalam kehidupan yang punya banyak hati Aku rela berdiam agar hati yang lain nya bisa merasakan kedamaian dari ku Namun aku keliru Adakah aku benar rasakan damai itu Atau mungkin saja karna aku terlanjur Biasa Saat kudaki cinta dipelupuk rindu.. Menawar embun menyelinapi dedaunan.. Ku rangkai api-api asmara bersamamu.. Bersama kejora cinta yang telah menggebu.. Ku lihat parasmu bagai pesona keanggunan.. Seumpama langit dan awan terlihat menyatu.. Duhai kekasih engkaulah sang pujaan.. Sinarilah cinta yang telah berbuah rindu.. Mengapa memandangnya itu bagai memandang berlian bernilai tinggi Tapi tak kuasa menyentuhnya Dijaga begitu ketat oleh pengawal hati Dikurung hati dalam jeruji pelindung Mengamankan dalam segala keinginan Keindahanya mengundang para pencuri Ya pencuri hati hati yg dilindungi dengan ketat Bagaimana caranya membongkar keamanan hatimu? Tidak tidak terbongkar Hanya ada satu cara .. Membeli hati yg bagaikan berlian itu Dengan resmi membeli hati.. Walau dengan keringat darah membelinya Agar tidak menjadi buronan tersangka Karena mencuri hati.. Mendapatkanya dengan kasih Memilikinya dengan sukacita Menyimpanya dengan lembut Menjaganya dengan nyawa... Karena kau begitu bernilai dbanding berlian...... Ida Safitri Ibu.. Kau hadirkanku sebagai penerang kehidupanmu Memberi warna pelangi indah dihatimu Dan kini kurindu kasihmu yang dulu Yang telah melukis kenangan indahnya hidupku Tapi.. Kini takdir tlah berubah menjadi benalu Yang membuat mengeluarkan deraian air mataku Karena kau adalah sosok mahkota hidupku Laksana surga penyejuk sanubariku Ibu.. Kurindu dengan belaian manis tanganmu Yang dulu menjadi penyemangat hariku Kini apalah daya diriku.. Yang hanya bisa merenung dalam pahitnya harapan Menanti dalam panjangnya kebahagiaan Hanya satu yang kuinginkan tuhan.. Kuingin berada dalam pelukan ibuku Untuk saat ini walaupun hanya sesaat Merenung dalam keheningan Terpaku dalam keadaan Memikirkan masa depan Bercita-cita menjadi seorang Presiden masa depan Seandainya aku seorang Presiden Rakyat akan diutamakan Kepentingan bersama akan diprioritaskan Masalah negara ini akan diselesaikan Seandainya aku seorang Presiden Tidak ada korupsi di negeri ini Kolusi dan nepotisme disingkirkan Kebijakan akan disesuaikan dengan keinginan rakyat saat ini Seandainya aku seorang Presiden Pendidikan benar-benar digratiskan Anak-anak bangsa dicerdaskan Rakyat diberdayakan Jaminan kesehatan Rakyat akan digratiskan dan dioptimalkan Seandainya aku seorang Presiden Aku akan dirikan pabrik di setiap kecamatan Lapangan pekerjaan tercipta seluas-luasnya bagi seluruh lulusan Mengatasi masalah pengganguran dalam kenegaraan Seandainya aku seroang Presiden Anak-anak terlantar dan orang miskin akan sejahtera Memberikan kelayakan dan kenyamanan bagi rakyatnya dalam kehidupan Aspirasi Rakyat menjadi topik utama Seandainya aku seorang Presiden Kejujuran diri ini akan terjujung tinggi Menjaga amanah suci kenegaraan Keadilan akan ditegakan di Indonesia ini Seandainya aku seorang Presiden Indonesia akan berdiri diatas kakinya sendiri Indonesia maju dalam genggaman Indonesia tidak akan diekspolitasi Bojonegoro, Agustus Karya Imam Aris Sugianto Saat kau meninggalkanku Ku baru sadar Betapa berartinya kau untku Di saat kau jauh dariku Ku baru sadar Kau sangat berharga bagiku Maafkan aku menyakitimu Maaf, aku mengecewakanmu Ego tlah menguasai jiwaku Hingga ku tak sadar Itu bisa melukaimu Maafkan aku Aku yg salah Maaf, itu tak seharusnya ku lakukan Emosi tlah menguasai hatiku Hingga ku tak sadar Kau yg ku sayang Terluka karena diriku Yg aku sayang Maafkanlah kesalahanku Aku telah menyakiti perasaanmu Yg aku sayang Aku mohon maafkan aku Semoga kau bisa mengerti diriku Di Persimpangan Jalan Mereka Menari Dipersimpangan Jalan Mereka Menangis Dipersimpangan Jalan Mereka Berharap Dipersimpangan Jalan Mereka Terhadap Aku Berdiri Dinatara Ribuan Mereka Menjerit, Tersapu Angin Meminta Makan Di Persimpangan Jalan Mereka Hidup Bertubuh Mungil Nan Mengkerut Berkata Bijak Membawa Uang Dipersimpangan Jalan Mentari Menyapa Ini Hanyalah Secuil Masa Depan Yang Tak Sampai Aku Tertawa Hidup Ini Hanya Karangan Yang Tak Berguna Bagai kunang-kunang berkedip dalam kelam... Kau sinari cuaca hitam kelam... Nasib kaum wanita dan terhina... Tertinggal jauh disana... Engkau tingkatkan derajat kaum wanita... Engkau perangi orang yang bersalah...Berjuangkah...Berjuanglah... Engkau berjuang untuk kami... Terima kasih Kartini... Perjuanganmu akan selalu kami kenang... Terima kasih Kartini... Engkau pahlawan kaum wanita... Jika bisa aku melihatmu Tak akan kupalingkan pandanganku Jika bisa kumeraihmu Kan kusimpan dan takkan kulepaskan Andai waktu memihak kepadaku Tak kusia-siakan waktuku bersamamu Jika sang dewi malam selalu menemaniku Tak akan kubangun dari tidur Takkan kubiarkan fikiranku lari darimu Namun sayang…Kesempatanku telah hilang Maaf…. Hanya maaf yang bisa kuucapkan Walau hati teriris sepi, takkan rela kukorbankan kebahagiaanmu Kau…. Kutitipkan dia padamu Jadilah karang baginya Dan jangan kau jadi duri baginya Satu jalan satu hati Satu cinta satu harapan Satukan jiwa kita Kini tinggal kenangan yang tersisa Kau pergi entah kemana Seakan semua tak pernah ada Di dalam angan.. Hanya derita yang kurasa Sekarang kini kurasa Seakan tak pernah kau rasa cinta Satu cinta satu harapan Tinggal kenangan Terbangun dimalam sepiMengapa mengapa? Sedang apa sedang apa? Ini rindu? atau ilusi? Bukan ini bukan rindu Bukan ini bukan ilusi Ini pengharapan yang sia-sia Hai Diri ini sadarlah Rindumu, rindu yang terlarang Rindumu, rindu yang sia-sia . Tugumulyo,''. : pagi Wajah kusammu bercampur debu jalananberjalan mengais rezeki di perkotaankaki kecilmu menopang masalah menahan keperihanmata hitammu sendu menyembunyikan kesedihan Masa kecil yang ceria telah sirnaberganti dengan kehidupan kota yang kerasmasa yang seharusnya bahagiakini telah kandas Orang orang tidak peduliapa yang ada dalam hatimereka hanya bisa kasihantanpa menawarkan bantuan Tak ada yang dapat diandalkanhanya Tuhan tempat bersandarbahkan jika hidup sudah tidak aman Tuhan slalu ada untuk otang yang sabar Percayalah kawan, percayalah Assalamu'alaikum Bandung Kusapa kembali bukit-bukit yang seolah mencakar langit Juga birunya langit seperti tikar yang dilanggamkan Assalamu’alaikum Bandung Kutanam asa pada senjamu Dan kurawat ia pada matahari yang mengintip lewat jendela kamarku Assalamu'alaikum Bandung Semoga kau tak bosan denganku Aku yang takkan menyerah tuk gapai mimpiku Ada sesak yang penuhi dadaku Ada tangis yang tak tertumpahkan Menyatu, saling bergejolak Berkecamuk dihatiku Saat ku dengar dia tak lagi sendiri Saat kutahu dia telah menemukannya Belahan jiwa Yang akan melengkapi cerita hidupnya Ikhlas, sulit untuk ikhlas Berusaha menerima apa adanya Menelan kenyataan yang tercipta Dan kisah yang tak indah Sering kali, pertanyaan itu datang Kenapa bukan aku? Sedih rasanya mendengar hatiku Mempertanyakan hal itu Seakan ia tak menerima Garis hidupnya, Duhai hatiku yang malang, bersabarlah Lain kali kau akan berlabuh ketepian cintamu -- No Urut Tanggal Kirim // :: Penantian panjang untuk sebuah ikatan nyata Bukan lagi mimpi karena semua indah kurasakan Berbingkai senyuman tulus serta tatap mesra Terpatri janji pada cincin di jari manis kita Jika setangkai mawar merah ialah tanda cinta Maka kusebut ini sebagai jalan menuju halalnya cinta Bukan lagi ikatan dua insan Melainkan penyatuan dua keluarga Keluargaku keluargamu keluarga kita Ku harap janji kita takkan pudar ditelan masa Tetap kokoh hingga menua bahkan hingga tiba waktu untuk menutup mata Dikala pagi menjelangaku langsung teringat akan dirimu.. Dirimu yang selalu membuatku bahagia.. Hingga akupun lupajika saat ini aku kesepian. Senyumanmu selalu hadirdalam setiap hembusannafas ini.. Senyummu membuatkusemangat menjalanihari-hari ku yang sepi.. Senyummu membuat kumerasa senang selalu Karena kau sudah menjadi seberkas cahayakecil dihatiku Tpi semua mendadak sirnaseakan cahaya itu padamdikala kau menganggapkuhanya sebatas temanaku hanya bisa terdiam mendengar ituaku sempat ingin berlari dan memelukmu erat masihkah kau maumenjadi senyuman terindahku? Harapan itu hanyatinggal harapan karena kini kau telahmenjadi senyuman terindahnya Hari-hariku kini berteman dengan sepi hanya ada aku dan bayangan senyuman yang dulumembuatku tegar.. Dan aku mulai mengertiharapan itu tidak bisa dipaksakan jika seseorangitu tidak mengaharapkan nya Letih hatiku... Menterjemahkan Rindu Aku tak ingin jauh darimu Kala hati ingin slalu bertemu Kau memang istimewa Dirimu,.. Selalu membuatku rindu Dan semua gelap hidupku Kau sinari terang dengan cahayamu Kehadiranmu... Semakin menyadarkanku Akan makna dari tunas pesona jiwa Dan keberadaanmu... Semakin membuatku tahu Akan makna suci dari Terjemahan Cinta Tak terungkap kata-kata Dan hanya hati dan jiwaku Yang mampu merasakannya Lebih dari edisi terbatas Dan lebih dari rasa yang berkelas Dan akupun tahu, Inilah Azka Cinta Yang menggetarkan relung dasar jiwa Bila suatu saat kau bosan denganku, Maka katakankah Karena saat itu pula aku kan berkata kepadamu; 'Aku Mencintaimu Dari Hati, Bukan Dari Kata-Kata' Dan Aku Kan Selalu Mencintaimu Hingga Kamu Sadar, Bahwa Tak Ada Dusta Di Dalam Hatiku' Dimusim Pemilu rentan dengan politik uang, Politik uang memang milik politikus licik' berotak korupsi? Korupsi itu merapuhkan sendi-sendi ekonomi rakyat Undang-undang memang melarang politik uang, Politik uang itu merupakan perbuatan tindak pidana Pemilu Politik uang menuai sanksi penjara dan denda Jangan gadaikan hak pilih dengan rupiah Karena pada hakekatnya hak pilih itu merupakan harga diri dan kedaulatan yang melekat pada setiap pemilih Pemilih yang cerdas mewujudkan wakil rakyat yang berkualitas Saatnya memulai perubahan... Bersama rakyat untuk perubahan yang lebih baik Dan waspadalah dengan politik uang. Hey, haruskah aku tersadar akn lelap selama ni. Kuil-kuil mngelilingi kehidupanku. Luas namun smpit terhalang. Pahit kini ada membunuh smangat hidup. Kecewa membasuh bahagia. Tutur lembut kisah turunkan kpedihan mendalam. Ikhlas aku pilih namun sedih ku rasa. Bahagia ku cari sesat ku dapat. Jalin cerita smasa hidup bersama mu. Banyak indah seneng yang tak terpungkiri, lautan biru begituluas kepedihan pun datang secara bergantian. Menumpuk hancurkan kehidupan. Cerita dalam asmara. Membuat bungkam kehidupan nyata maupun mimpi. Senang, sedih, bahagia, bangga, kecewa, sbuahbmbu yang ada dalam kisah jalinan kasih satukan cinta. Namun akn indah bila. Saling mengerti, percaya, lindungi, keharmonisan lah yang membuat terus bersatu adakan insting. Dalam nurani pun menguatkan kisah asmara. Kau. Dengarkanlah dan pahamilah kenyataanku bahwa aku sayang padamu. Buanglah campakanlah bila kau tak bsa membalasnya. Semakin kau menjauh semakin banyak kasih terbuang. kau kubutuhkan.. Namun kau tinggalkan. Sahabat, Rasanya baru smalam kita bersama, Kenapa aku tidak menghargai, Saat-saat bersamamu, Baru sekarang aku rasai, Erti sebuah pertemuan, Maafkan aku, Kerana tidak mampu menjadi sahabat yang baik,Sahabat, Aku hanyut dalam duniaku sendiri, Sehingga aku lupa akan kehadiranmu, Sungguh mulia hatimu sahabat, Andainya masa dapat kuputar, Akan kugunakan kesempatan itu, Untuk membina bahagia bersama,Tetapi, Angan-angan itu, Tidak mungkin akan dikecapi. Kadang  terluka itu perlu Dan sakit terasa Lebih sakit memahami dirimu Aku tak tahu harus memakai seribu kata mesra lagi Atau berjuta kata sadis untuk mengerti tentangmu Padahal satu hal Meski untuk dimengerti sangat tak mungkin Mengerti tentangmu itu sudah berasa bunga Dalam arti Tentangmu aku hidup Kalau memang rasa ini sudah dirasa tak pantas Mungkin sudah saatnya ku mengikhlaskan Kalau memang peduli ku ini kau anggap salah Mungkin mengabaikannya itu jauh lebih pantas Kalau memang kehadiranku ini mengganggumu Mungkin menjauh itu akan lebih baik Ada masanya... Yang dulu sayang berubah menjadi benci Yang dulu peduli sekarang menjadi cuek Yang dulu dekat sekarang menjaga jarak Waktu sudah tidak bisa lagi di putar Perubahan itu pasti ada Aku harus sadar itu Berputarnya waktu menjadikan rasa itu juga ikut berubah Sudah tidak bisa lagi menyalahkan keadaan Waktunya untuk merelakan Karena di depan sana Pasti ada kebahagiaan yang jauh lebih hakiki Meskipun itu bukan bersama orang yang aku harapkan by harty Mungkin aku memang lemah Mungkin aku tak pernah punyai lelah Saat ku terdiam menangisi pergimu Terus ku terpaku oleh harapan semu Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulisT’lah cukup dalam hati ini kuiris Agar bisa kuba lagi cinta dari mula Dengan ia yang mampu merasakannya Namun cinta untukmu terus bertahan Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan Kenangan yang terukir kini telah sirna Kau tak tau perasananku saat ini Sakit sakit yang kurasakan Hanya air mata yang berlinang Karya Michael Bram Febrian Mahasiswa STIE Musi Palembang Nama fb Penjual Songket Palembang Air matamu mengiris hatiku halus Kuusapkan telapak tanganku kewajahmu yg pucat Terlihat ketakutan kehilangan nafasmu Nafasmu yg mengalir dalam nafasku Kubelai rambutmu dngn kelembutan angin malam Terasa getaran menyatu di ujung jari – jari Tak terasa menahan gejolak kasih Limpahan nuansa kejora malam yg tak bertepi Takkan ku tinggalkan hatimu yg menagis pilu Telah teratri janji pada kedalam nurani Akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita Meski kekuatan malam hendak meregas Engkau tuna wisma Salahkah takdirmu ketika nasibmu teronggok di bawah kolong jembatan? Dekil badanmu di sapu debu jalanan Cahaya lilin begitu setia di gulita Dan engkau bertahan di lorong kelam Dengan dingin embun selimut malam, Tanpa pernah tahu indahnya cahaya rembulan. Derita mencampakkan nun jauh kebelakang Yang akan terus bertali panjang Engkau yang tak pernah punya mimpi Terpikir hanya sebungkus nasi Dan tidak bisa engkau dapat Jika tidak dibeli... Hari-hari berjalan untuk menunggu mati Lalu lalang tidak akan pernah peduli Sebab engkau tidak punya negeri Maaf kawan... Mari kita bersulang Secawan kopi dan sepotong roti Lain waktu aku akan kembali kesini Mudah-mudahan engkau belum mati... Pku, By: Sord. Kurasakan semua yang kulakukan Terasa tak berarti, hampa tanpa makna Seperti angin.. Seperti laut tak bertepi, seperti bintang merindukan fajar Tak kunjung jua habis dimakan waktu Menapak jalan yang kian pudar Berbekal sebatang lilin yang telah redup dan akhirnya padam Hai jiwa… disini…Haruskah ku pergi atau ku kembali? Hai jiwa angkuh, sombong dan perangai Lihatlah… tapak langkahku pun kian pudar kini Dimana kutemuimu, dimana kuraihmu jiwa…. Hai jiwa… rajutlah asaku yang kian lusuh ini Hai jiwa… disini…Sosok angkuhmu pun kian lama kian lekat Meraba, meniti setiap lantunan sepiku Hai jiwa.. tak letihkah engkau? Disana sang waktu pun t’rus berlari Menghempas seribu aforisma kelam tak berwarna Hai jiwa.... Bangunlah dari ilusi-ilusi semu tak berarti Tapi.. percuma…percuma…Kau mungkin takkan pernah mengerti Kau hanya tertawa, biarkan ku trus terkapar dan akhirnya mati Percuma…percuma... Sampai detik ini pun Kau hanya terdiam bisu Letihku…lelahku….jiwa…Haruskah ku padam bersama goresan-goresan kepudaran? Tidak.. tidak jiwa…. Lilinku belum padam, cahayaku pun belum sirna Asaku kan t’rus berlari Mengejar sisa-sisa mimpi Cahaya redupku pun kan kembalimenebar menerangi Suatu saat nanti…Kan kutumbangkan sosok angkuhmu jiwa Kan kuraih s’mua asamu jiwa Kan kubuat kau tersenyum bangga jiwa Berbinar berkaca, menangis tertawa Suatu saat nanti ….ya… suatu saat nanti Aku yakin itu Najwa Pada senja yang mebawa ceria Senja yang tenggelam diufuk barat Kutitipkan secercah harapan semu Kepada dia yang aku semogakan Bawalah rindu ini padanya Pada dia yang belum sempat aku genggam erat jemarinya Pada senjaku yang kini menjadi malam gulita Dan  berharap sang fajar muncul Dan berharap tiada awan hitam yang menghalangi sang fajar Senja Aku harap kau tetap sama Meskipun kau selalu tergantikan oleh malam dan fajar kau tetap kembali dikala sang mentari tenggelam diufuk barat Apakah aku bisa memutar kembali waktu yang tadi baru saja terjadi Pertanyaan yang aneh bukan Tapi ingin sekali... Tapi itu gak mungkin... Tapi aku sudah memiliki sesuatu yang akan aku lihat kembali Dan karenanya aku merasa begitu berdebar... Tak percaya... Tapi itu nyata Sang Maha Cinta memberikan aku hadiah sempurna Sesempurna cinta Nya padaku Seluas apa aku bisa ungkapkan rasa syukur ini.. rasa bahagia ini Wajahku selalu ingin sunggingkan senyuman Luapan cinta yang beterbangan Indah seperti kupu kupu dengan sayap sayap berbentuk hati Dan warnanya indah warna warni "Maukah kamu menjadi kekasihku " Kalimat itu terngiang ditelingaku Dan tulisan itu menari di depan mataku Aku memilih seorang yang cantik hatinya, bagus pekertinya, santun lisannya dan elok agamanya... sesungguhnya itu k di kamu..." Apa kamu tau seperti apa perasaanku Jika aku bisa terbang mungkin aku sudah terbang menuju langit yang biru berawan Berteriak kegirangan Dan tersenyum sendiri jika mengingat itu Tapi itu tidak aku lakukan.. Dengan jantung yang berdetak lebih cepat Dengan kedua tangan yang dingin seakan beku Aku mengatur irama hatiku dengan tenang dan mengucapkan," Ya Allah... Jangan biarkan cintaku padanya lebih besar dari cintaku pada Mu." Alhamdulillah ya Allah... Hadiah Mu begitu indah bagiku Hadiah Mu begitu mengharukanku Hadiah Mu adalah jawaban yang sempurna bagiku Aku serahkan semuanya pada Mu Aku dengan banyak rasa syukur pada Mu Aku dengan banyak doa baik pada Mu Tapi benarkah ucapanmu Benarkah perasaanmu padaku Benarkah kamu memilihku Tapi apalah aku ini... Masih pantaskah aku memiliki seseorang sepertimu Tak malukah kamu bersamaku Bisakah kamu setia dan menyayangiku seumur hidupmu.. bahkan selamanya Dapatkah kamu menerima cintaku yang sederhana Cintaku yang sederhana padamu itu membuatku bahagia Bahagia karena memilikimu karena Dia Dan Aku tak setinggi itu... Aku dengan banyak kekuranganku Aku dengan banyak keterbatasanku Tapi kamu sangat tau bahwa begitu banyak rindu buatmu Kamu sangat tau begitu banyak cinta buatmu Kamu sangat mengerti begitu banyak harapan buatmu Kamu sangat tau kedalaman hatiku, tanpa aku tau kedalaman hatimu Setelah hari ini... Aku seakan mempunyai sebuah kehidupan baru yang ku anggap dunia kecil kita" Namun semua hal tentang kita tetap kuserahkan sepenuhnya pada Sang Pemilik Cinta Karena Dia kita bisa bertemu Karena Dia kita bisa merasa Karena Dia kita bisa merindu Karena Dia kita bisa bersama Karena Dia kita akan saling mencinta.. menyayang... Hanya karena Dia Sang Pemilik Cinta... Allah azza wa jalla Sang Maha Cinta memberikan aku hadiah sempurna Sesempurna cinta Nya padaku Pada kita... ~®j Guru.. enkau membimbing ku setiap harisetiap waktu dan setiap saathatimu sunguh mulia enkau adalah orang tua ku yang ke dalam hidup ku Setiap hari kau curahkan ilmu untuk bekalku nantienkau adalah patriot pahlawan bangsa Terima kasih gurukukarna enkau lah aku menjadi pintarenkau ku sebutpahlawan tanpa tanda jasa Untuk Guru Cerme dan Cerme Kediri Pertama kali aq mengenalmukulihat kau adalah sosok yang berbeda dibandingkan dengan wanita yang lain nya Kehadiran mu membuat hari-hari ku cerahbersama mu aku selalu bahagiakau adalah penyemangat dalam hidup ku Besarnya cintaku padamutak bisa di ungkap kan dengan kata katakesetiaan yang kuberikan pada mutak perlu kau ragukan lagi Karena kau adalah cinta pertama kudan ku berharap kau menjadi cinta terkhir ku Tetapi mengapa kau pergi meninggal kan akudimana ketulusan cintamu yang duluaku yang selalu bersabar menantikan cinta musampai sekarang aku tak dapat melupakan mu Nalika rembulan moblong ucul saka gendhonganing jagad Ayo, gegancangan mapag abyoring lintang sayuta Dimen biruning langit kang bakal kagelar ing wengi iki Bisa mbok gambari pangangen-angen geganthaning uripmu Nalika rembulan moblong mancati tataraning langit Ayo, gegancangan mapag tumuruning tetes atising embun wengi Dimen gegambaran geganthaning uripmu Bisa mbok pulas karana abanging sedya Nalika rembulan moblong panjer tengahing wengi Ranggehen abyoring lintang sayuta Lan jumputana tetes atising embun wengi Kang kekinclong ing pucuk ijoning gegodhongan Dimen geganthaning urip kang wus bok gambari Ing jembaring pangangen-angen Bisa bok patri ing ati sanubari Lan nalika rembulan moblong wus pangklong tumpak gigiring arga Sumetana oboring laku lan cawisna tekening urip Dimen gegambaran geganthaning urip kang wus kapatri Bisa kababar bareng mletheking baskara esuk. Kau dan aku begitu berbeda Slalu kita tak bisa sama, Kau dan aku tak sehati Dari sifat atau fikiran. Kau dan aku bagaikan kucing dan anjing Slalu bertengkar kala berjumpa, Tapi ini anehnya kita bisa bersama Sulit ku percaya kau adalah pasanganku. Dan sejauh apapun kita melangkah Akhirnya bertemu kembali Mau tak mau kita jalani, Tetapi kini kebalikannya Menjadi saling membutuhkan. Itulah kau dan aku..... Engkau adalah malaikat yang selalu menjaga tidur malamku Engkau adalah ciptaan tuhan yang paling suci Engkau adalah penerang dalam gelapkukau itu orang yang selalu menyayangiku walau kadang sikapku terlalu keterlaluan, Kau adalah orang pertama yang selalu memberiku penerangan Kau tak pernah lelah menuntunku menasehatiku walau kadang sikapku kekanak-kanakan Walau kadang aku seperti bayi besar yang sangat manja Walau kadang di usiaku yang sudah semakin besar aku msih suka bermanja-manja ria denganmu, Kau tak pernah mengeluh merasa terbebani walau harus merawatku untuk beberapa tahun lagi Kau tak pernah lelah walau kadang aku selalu mengeluhkan setiap apapun yang aku rasa kepadamu Mulai dari tugas kuliah yang numpuk bertengkar dengan teman uang jajan yang kurang dan maih banyak lagi Kau adalah pendengar yang hebat Kadang kau cerita pula dengan semua masalahmu Tapi aku seakan acuh,,,IBU.. Masih ku ingin berlama-lama bermanja-manja kepadamu Tertawa puas bersamamu Mellewati hari-hariku denganmu Bahkan sampai nanti kala aku sudah berumah tangga. Saat ku dengar syair dewanggaindah merdu mengelus jiwamembangun asa dalamkhayanganmenyimpan taman dengan madu swara Bangkit asaku mendengar suaramumenyentuh ranting cinta dihatikumengalun syahdu mendendangkan lagu rinduseperti saat ku lihat bagaskara dimatamu Di bawah panas matahari.... Keringat menetes tak menentu... Wajah polos penuh harap... Bergandeng berkas demi tujuan... Langkah berayun tak kenal lelah... Mencari kekosongan di setiap pintu kantor yang terbuka... Keluh kesah menjadi senyum... Menghadapi wajah garang tanpa lowongan... Seakan tak berguna lulusan bertoga... Hanya mampu menghias dinding rumah yang lusuh dari bingkai kehidupan yang menjepit... Terjepit kondisi ekonomi untuk perut yang harusnya sudah terisi... Masih terbayang dalam ingatanku Ketika bapak dan ibu guru mengajariku Dengan penuh kasih sayang dan kesabaran Agar aku berguna Nafas yang sesak akibat debu kapur Hatimu yang lembut Selembut kain sutra Menasehatiku jika aku salah Sudah tahun aku bersamamu Di gedung Sekolah Dasar Kini kita waktunya berpisah Jika nanti ketemu Aku tak akan lupakan jasamu Entah apa yang bisa kuperbuat? Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih Engkau pantas disebut pahlawan Selamat berpisah guruku Aku meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi Juga meneruskan cita – cita setinggi langit Aku sayang guruku ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Rindu ku memanggil namamu... Seperti rinduku berkelu kesah kepadamu... Dan seperti kau berikan api pada sekam kering... Yang membuatku tenang dalam bayangan gelap.. Rinduku memanggil namamu... Seperti hausnya aku ketika lelah menangis.. Kau tak pernah biarkan aku lepas berlari dalam bahaya. selalu engkau yang berlari dan Menyuruhku diam. Rinduku memanggil namamu .. Yang selalu menyuruhku tenang.. dan tidak kasar. Dalam bayangan tangisanmu yang memerah... amat memerah. Meskipun saat itu akupun menangis. Rinduku memanggil namamu.. Dalam saran yang aku rasa tak bermakna, namun sangat bermakna saat ini Kebingungan mencari tiang untuk tambatkan matahari dan gelap malam Walaupun aku tahu kau telah memiliki Makna disana. Rinduku memanggil namamu.. Sepanjang jalan kau berikan petunjuk.. Petunjuk tertawa dalam kesedihan dan petunjuk menunduk dalam kebahagiaan.. Meskipun kita tahu bahwa waktu memiliki batas.. Rinduku memanggil namamu .. Tak akan pernah aku lelah memanggil namamu. tak akan pernah.. Sampai seseorang akan memanggil namaku kelak karena rindunya.... Salam untuk Mama dari Dunia.... Indra Bunga menawan di seberang sana Dengan warna kuning keemasan Di antara pepohonan yang rindang Bagaikan sang mentari yang menyinari dunia.. Lama ku pandangi Makin lama terasa nyaman di hati Rasanya ingin ku miliki Tetapi ku tak berani mengambilnya Mungkin sampai nanti Aku hanya dapat memandangi Keindahannya saja Gerimis kulihat diluar, Dingin menyergap raga Kutengok dari jendela kamar Terlihat sepi, Sepi seperti saat ini, Yang kurasakan Kuhanya bisa melamun Menerawang jauhMemikirkanmu, Yang sedang apa kamu disana? Angin tolong sampaikan, Rasa rindu yang sedang hadir Saat ini untuknya Rasa rindu yang belum hilang Yang masih tetap setiasetia untuk menunggunya Disini bersama malam sepi, Ekspresi wajahmu tertutupi Oleh dandanan itu Oleh senyuman palsu itu Oleh topeng itu Hanya untuk sekeping Uang seribuan kotor Kau rela meredam tangismu Dan menebar senyum sedih Mungkin mereka tak tahu Perasaanmu yang sesungguhnya Mereka hanya ikut tertawa Akan tingkahmu yang konyol itu Berkicau, mengepak, dan terbang Membelah atmosfer bumi Melihat planet saturnus Dengan segala keindahannya Andaikan saja engkau seperti itu Merudal menelusuri pelosok nusantara Menulis petualangan di buku itu Menerbitkannya dengan namamu di bawah judulnya Namun itu hanya anganku Ku tahu kau tak mungkin bisa Lepas dari belenggu mafia itu Yang terus merantai dan memborgolmu Sepiku, malam ku Aku msih lekat di kesendirianku Menatap malam yang menepi Menatap bintang diantara lampu kotaku Sepiku, malamku Aku yang kian lekat dlm kesedirianku Dimana bintang yang tadi? Aku benci dengan pagi Pagi yang menghapus bintangku Tapi malam tetaplah mlam Yang akan slalu brgantian Dengan pagi. Kepul asap kopi Rokokku meredam Tak terasa, aku terlelap ternyata Kuhidupkan lagi rokok di tangan ini Lalu kuba melirikkan lagu lama Yang berisikan janji janji basi Indonesia bebas banjir Indonesia anti korupsi Rakyat akan pensiun miskin Dalam benakku, hati ini bertanya Jidat ini keluar banyak kata Tapi aku bingung Pada siapakah kubertanya? Aku belum bicara, dia sudah tutup telinga Aku tatap dia, dia berlagak bodoh hadap samping O, andaikan saja aku jadi dia.. Pasti, kutiduri kursi parlemen tuk malam.. Kan kubuat banjir gedung dengan liurku.. Lalu saat aku bangun.. Aku akan pidato didepan juta manusia.. Dan terbahak bahak melihat indonesia bak kapal pecah.. Negaranya kembung, masyarakatnya linglung.. Mungkin inilah ideologi idaman.. Bangsa indonesia mode jahiliyah.. Berputar lambat lalu cepat Baling-baling kertas tertiup angin Imajiku ikut beringsut pergi Melintasi rel waktu dengan tepat Sepanjang jalan Ia menebar aroma wewangian Meninggalkan seuntai prosa sepi Rintik hujan mulai turun dan tak terhiraukan lagi Jejak-jejak wangi yasminnya menipis Hilang, Usai sudah rubik biru ini Bergulir lagi pada kotak berikutnya Hitam…. Semakin kuputar semakin ia rancu Terurailah rupa ambigu Merah, kuning, dan lagi-lagi biru Ahh, kurasa ini bukan kotak duka Ini hanya sebatas cuka, penyedap cinta yang tiada tara Untuk kita sang pemeran utama Kembali lagi berteman sunyi Mengintai rindu yang bertamu Menjenguk bintang berdandan indah Menyapa bulan tersenyum lebar Saat ini menyulam sepi Menyibak mimpi dikamar berahi Di dalam angan tersidai kenangan Di ampaian awan berbunga rinduan Indah terasa rindu bercanda Diriba cinta enaknya rasa Serawan kasih dicangkir nikmat Sekawan anginberdesir perlahan Membilang rindu diputih jemari Menjahit sendu dierat jemari Gerimis tiba rindu terguris Dipotret cinta rindu tertulis... Izinkan. ku utarakan.. sekelumit kata Agar kau mengerti... Kau adalah.. amanah yang harus ku jaga dan ku jaga Sampai nyawa ini tercabut dari badan Tak ada kata penat dan letih . untuk kalian Kaulah yang membuatku.. bangkit dan berdiri Kaulah yang memberi semangat. untuk ku meneruskan kehidupan Kaulah penyeri hidup ku Duh hai permata hatiku.... Andai saja ku ada ilmu.. yang setiap tutur kata ku Dapat kalian mengerti. tak ada salah faham Antara kita.. Semua ini bukan salahmu.. aku yang salah Aku yang salah... Aku cuma minta. mengertilah sedikit saja.. Aku tak pernah mengabaikanmu.. walau tak mampu Menuruti semua keinginan mu. harap kalian faham Ku beri tahu pada mu.. aku cukup marah Kalau orang cakap kita susah.. Bukan nak.. kita bukan orang susah Allah bagi anggota badan kita lengkap... Cuma kita. tak ber nasip baik seperti mereka.. Jadikanlah gelaran anak yatim itu.. Untuk memicu semangat belajarmu... Tanamkan pada minda kalian.. aku boleh.. Aku boleh seperti mereka.. yang ber-ibu dan ber-ayah Disaat kumerindukanmu selalu ada keindahan yang tercipta Melukiskan wajahmu yang ceria Melukiskan senyummu yang menawan Melukiskan matamu yang berbinar Kuulurkan jemariku untuk menggapaimu, namun tak dapat kujangkau wajahmu yang begitu ku rindu Adakah sedikit saja kamu rasakan usapan lembut jemari ku di wajahmu... Dipipimu.. dimatamu... Di bibirmu... Kurindukan semua keindahan mu memenuhi relung relungku Disaat ku rindukanmu.... Yang kuinginkan hanya menyusupkan kedua lenganku dalam rengkuhanmu yang hangat dan meletakkan kepalaku di dadamu hingga dapat ku dengarkan detak jantungmu berdegup penuh cinta Dan ku rasakan rasa yang sama dengan rasa dihatiku.... Kita saling merindu..... Aku duduk diantara pasir dan air sore itu.. Sambari menatap kosong langit yang mulai Layu.. Terasa hambar rasa ada yang kurang.. Entah apa tak terbaca dalam hati.. Terus aku berdiam dalam duduk yang tak terbayang.. Tak terasa.. Tanpa pamit mentari pun terasa menjauh dan hilang tanpa kata. Senja...? Iya ini senja.. Senja yang tak berwarna.. Senja yang memberi air mata. Mungkin aku terlalu larut dalam sepi.. Dalam bingkaian alur cerita yang maya. Seperti ketika bayangan mu mulai samar dalam mata.. Ketika sosok mu tak lagi dapat ku lihat.. Saat tangan mu tak dapat lagi ku genggam.. Bukan aku menyalhkan waktu. Bukan juga menuntut takdir.. Tapi kenpa secepat ini kau pergi dalam kebahagiaan yang sudah tertuai.. Kenapa.. Atau aku kurang membuat Mu bahagia..? Aku tau kau pergi bukan karna tak cinta.. Atau bukan pula karna kau mencinta orang lain.. Tapi kau pergi meninggalkan sejuta cerita indah.. Sebenarnya aku tak rela.. Tapi aku harus ikhlas. Aku sadar berrti tuhan memang lebih menyayangi mu dari pada aku. Tuhan lebih ingin kau bahagia.. Bahagia dari sekedar bahagia. Dengan kebahagiaan yang indah di surga sana.. Aku pun pernah berbincang bahwa ada pertemuan pasti ada perpisahan.. Dan disitu ada bahagia pasti kelak ada Air mata.. Dan kini Air mata yang mampu mengungkap takbir ini.. Sayang...? Kini Kau telah hilang bersama senja. Senja telah samar bersama kepergian mu. Kepergian yang amat membuat ku tersentak. Hingga hampir membuat ku ta waras.. Aku teramat mendalam meratap semua. Semua yang merenggut kebahagiaan Kini aku hanya tertegun dalam diam. Aku duduk disini untuk mengenang waktu bahagia dulu. Waktu dimana manja mu menghias pilu ku. Waktu dimana kau belum menghilang. Waktu sebelum senja mu datang. Untuk mu doa ku.. Untuk mu sayang ku dan untuk mu cerita ku. Ini pesan senja untuk mu sayang. Selamat jalan Ketika senja mulai menampakan cahayanyaseketika sosok serpihan cahaya datangmemberikan sejuta pengertian dan penantiansekerlip bintang melukiskan kisah hari-hari yang nyata menjadi khayalan semata... Terlintas wajah yang tak asing lagi untuk di khayalkansaat dia tersenyum, tertawa serta bercandaseolah menjadi khayalan yang rasanya tak inginn untuk aku hentikan... Terlelap memejamkan mataterbaring seolah ingin selalau berkhayal tentannyatersenyum indah saat dia tatap relung matakutergambar sudah hari indah yang dulu ku lalaui bersamanya... Keheningan malam terpecahmenjadi serpihan harapan yang tak kunjung jadi kenyataanada rasa ingin ingin tersenyum dan tertawatapi disisi lain ada rasa yang ingin menjerit, menagis karna sebuah penantian yang tak pernah jadi kenyataan... Saat kau pergi . Saat kau jauh . Saat kisah kita berakhir . Semuanya sungguh terasa biasa . Tak ada penyesalan . Tak ada kehilangan . Tak ada kerinduan . Semuanya sungguh terasa biasa . Entah apa yang membuat ini teraa biasa . Apa mungkin karena aku tak mengharapkan mu ? Atau apa mungkin karena aku terlalu jijik akan sikap mu ? Dan mungkin juga karena aku tak mengharapkan mu ? Tak mengharapkan mu bagaimana ? Buktinya aku slalu bahagia saat kau hadir di hidup ku . Buktinya aku slalu sakit saat kau dengan yang lain Apa itu yang namanya tak mengharapkna ?Bodoh Kenapa aku baru sadar akan perasaan ini ? Kenapa aku baru sadar akan cinta ini ? Kenapa aku baru sadar akan kerinduan ini ? Kemana aku selama ini ? Aku terlalu gampang menyia-nyiakan mu saat itu . Menyia-nyiakan kasih mu saat itu . Menyia-nyiakan sayang mu saat itu .Bodoh Keapa aku harus cinta saat dia telah bercinta dengan yang lain ? Entah mengapa aku sering melamun Entah mengapa aku sering gelisah Pikiran Ku entah kemana mana Namun, hanya terjadi, Ketika aku merasa bimbang... Ketika aku merasa Lelah... Saat ku bermain dengan sahabat Mata ku selalu terpana... Sedetik kemudian... Aku menagis di lamunan Padahal aku tidak bersedih, Padahal kau tidak sakit, Lalu sahabatku memeluk dan bertanya, "kamu kenapa menagis??"" Tersadar, ku hapus segera airmata ku.. Lalu mereka, bertanya lagi sambil melihatku, "Kamu kenapa??"" Ku jawab""perasaan ini tidak mengatakannya pada ku, meskipun aku yg merasakannya"" Mereka terdiam lalu melihatku seolah olah aku mati..... Sejak itu, aku bertekad untuk mencari perasaan itu Pada akhirnya aku menyadari... Perasaan itu tidak ada artinya... Dan Aku terheran dan bertanya, "Apa yg kurang dari diriku ini??"" Tiba tiba, Ilham itu menjawab pertanyaan Ku... Dan rasa itu ku jadikan pedoman.. Hatiku galau Sepi tanpa dirimu Aku rindu dan ingin bertemu Kadang waktu antar aku kembali. Diwarung burger itu Dimana kita pernah bertemu Dan aku semakin rindu Ajarkan aku untuk lupakan dirimu. Tunjukan cara membuang kenangan tentangmu Karena aku sungguh tak mampu Menghapus bayanganmu. Ibu.. jasamu sungguh luar biasa... Mengandungku hingga melahirkanku, penuh duka dan lara.... Cinta dan kasihmu tak berujung, bagai luasnya samudera.... Jerih payah dan lelah seakan tak engkau rasa... Demi kasih sayangmu terhadap anak anakmu tercinta... Ibu.. nyawa dan segenab jiwa ragamu, engkau taruhkan demi anakmu.. Kasih sayangmu tak mungkin terbalaskan, meski seisi dunia ku berikan untukmu... Hanya do'a yang bisa ku panjatkan untukmu ibu... Semoga tuhan membalas semuanya, syurga bagimu... Aku. anakmu ingin berbakti dengan setulus hati.... Beri aku kesempatan untuk berbakti.... Sebelum engkau pergi meninggalkan kami... Baktiku untukmu ibu, dari dunia hingga akhirat nanti.... Ya.. Tuhan ampuni dosa dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangi dia sebagaimana ia menyayangiku di waktu kecil Mulutku bungkam seribu aksara Lisanku sukar tuk bersua Ragaku diam tak berbahasa Sekejap tampak sorang ksatria Menyeretku kedalam nostalgia Mengingatkanku akan cinta nestapa Wahai ksatria pemilik cinta Adakah sekidit rasa peka?? Hadirmu memaksaku kembali bernostalgia Mengingat cinta pedih nan sengsara Bagai hidup di peraduan Diam mentap langit kebingungan cikarang, Bukan sedang menunggu hujandiselasar menghitung lembar waktutak terbilang lagi kusam dan bernoda Kala senja semakin menuapendar tajam air hujan membasahi halamanlima langkah kedepan jauh lemparkanberserak potret lelaku bersama genangan Diremang berkaca pada permukaan sisa airterlihat kerut wajah melukiskan perasaan khawatirkepak kelelawar berputar mengabarkan adanya takdirdoa sederhana pada pemilik waktu sebelum harinya berakhir Dalam liang sempit yang tak diharapkanterangi dan lapangkanketika langkah kaki pengantar tinggalkan tanah makamtemani dengan malaikatMU menempuh jarak keabadian. ------------------------ No. Urut Tanggal Kirim // :: Uqtafaiz Keputihan kalbu yang kirana Kini tersimbah awan gelita Tiada pelita penuh dusta Membuatmu selalu merana Di bawah hembus udara hujan Kau bersimpuh duduk berangan Takhayul tanpa karuan Belum mungkin terkabulkan Dirimu ba mengaca Siapa kau sebenarnya? Hanya hamba durjana Bukan bernurani mustika Mengerti dan tahukah itu? Tetapi mengapa diri kau Selalu serta selalu Kotori kemurnian kalbu Di saat benderangnya suasana Kalbu enggan tersinari surya Dan kala turun tirta akasa Menyirami pun enggan jua Pernahkah kau tersadar Pernahkah kau tahu Pernahkah kau mengerti Pernahkah kau pahami Arti dirimu sesungguhnya dihatiku Arti kisah kita yg mengubah hidupku Arti senyum dan perhatianmu padaku Dan arti cintamu yg menghiasi hari-hariku Kalau matahari bisa bicara aku akan berkata bahwa engkau yg menerangi hati ini Kalau bulan bisa bicara aku akan berkata bahwa engkau yg menerangi kehidupanku yg kelam Kalau bintang bisa bicara aku akan berkata bahwa engkau laa yg berkelap kelip di hatiku Aku sayang padamu Berharap kau jangan pergi Berharap kau jangan begini Tapi apa dayaku Kau memilih begini Kau tuduh aku Seakan hanya aku lah yg salah Kau bilang cinta Kau bilang sayang Tapi kau yg berulah Tapi kau yg menginginkan perpisahan ini Aku masih harapkan engkau Aku masih butuh dirimu Aku masih sayang kamu Hanya kau lah saja makaroku Makaro ras Ndetigan.. Itu lah yang masih ku mau ) Janganlah tuan seenaknya memelukku. Ke mana arahnya, sudah cukup aku tahu. Aku bukan ahli ilmu menduga, tetapi jelas sudah kutahu pelukan ini apa artinya….. Siallah pendidikan yang aku terima. Diajar aku berhitung, mengetik, bahasa asing, kerapian, dan tatacara, Tetapi lupa diajarkan bila dipeluk majikan dari belakang, lalu sikapku bagaimana Janganlah tuan seenaknya memelukku. Sedangkan pacarku tak berani selangsung itu. Apakah tujuan tuan, sudah cukup aku tahu, Ketika tuan siku teteku, sudah kutahu apa artinya…… Mereka ajarkan aku membenci dosa tetapi lupa mereka ajarkan bagaimana mencari kerja. Mereka ajarkan aku gaya hidup yang peralatannya tidak berasal dari lingkungan. Diajarkan aku membutuhkan peralatan yang dihasilkan majikan, dan dikuasai para majikan. Alat-alat rias, mesin pendingin, vitamin sintetis, tonikum, segala macam soda, dan ijazah sekolah. Pendidikan membuatku terikat pada pasar mereka, pada modal mereka. Dan kini, setelah aku dewasa. Kemana lagi aku ‘kan lari, bila tidak ke dunia majikan Jangnlah tuan seenaknya memelukku. Aku bukan cendekiawan tetapi aku cukup tahu semua kerja di mejaku akan ke sana arahnya. Jangan tuan, jangan Jangan seenaknya memelukku. Ah, Wah Uang yang tuan selipkan ke behaku adalah ijazah pendidikanku Ah, Ya. Begitulah. Dengan yakin tuan memelukku. Perut tuan yang buncit menekan perutku. Mulut tuan yang buruk mencium mulutku. Sebagai suatu kewajaran semuanya tuan lakukan. Seluruh anggota masyarakat membantu tuan. Mereka pegang kedua kakiku. Mereka tarik pahaku mengangkang. Sementara tuan naik ke atas tubuhku. Yogya, Juli Potret Pembangunan dalam Puisi Ketika ku terjerumus dalam jurang kehidupan Mata hatimu yang hanya mampu menatap sakitny aku Kekuatan cintamu jua yang sanggup bangkitkanku dari masa lalu Jika engkau mampu membaca apa yang ku tulis Dan engkau mampu mendengar apa yang ku baca Engkau pssti dspat merasakn apa yang ku rasa Sungguh itu hatiku Hati yang selalu berharap akan hadirnya cintamu Datanglah dan jangan pergi tinggalkanku Karena jiwaku terasa mati tanpa kau ada di sisi Tak terelakan Saat rasa merobek dada Merasuk jiwa Bergemuruh dalam hara Padamu yang tak terkira Saat kau hadir Semua berubah Saat kau menatap Terselip bahagia Bukan aku, tapi hatiku Mungkin ini cinta.. Saat dirimu datang menyapa Mungkin ini cinta.. Saat aku kamu bersama Mungkin ini cinta.. Saat bintang hadir dimata kita Namun semua berubah Saat kau mendua Semua hina saat aku.. Hanya jadi pelarian Saat kamu tak jelaskan apapun, padaku Yang slalu menanti itu Menanti arti diriku untuk mu Seegokah itu dirimu Aku menba tersenyum Saat melihatmu Melihat orang yg tlah permainkan rasakuapa yang kan kau lakukan Saat aku masih menyayangimu Apa yang kan kau ucapkan? Saat hati ini masih memilihmu Aku lelah atas permainanmu Oktober datang lagi... Tapi kali ini dengan angin yang berbeda Tak lagi sama, seperti ketika kau dan aku duduk bersama Saling diam... Membiarkan angin menyampaikan rindu yang terbungkam Mendung di awal Oktober Kenapa tidak hujan saja sekalian? Kemarau di hati ini sudah lama sekali Tidakkah kau ingin menyejukkan? Oktober datang lagi Sudah lama kau tak lagi di sini Ku tanya, Kapan kembali?"Kau masih diam, tak pernah menba menjelaskan Saat itu aku tau, kau telah mnyerah... Sedangkan aku? Aku masih terus menunggu Oktober segera berlalu... Entah siapa yang salah Aku dan kau sama-sama salah Keegoisan yang menyebabkan hal ini Kita tak mau saling terbuka akan perasaan Inilah penyebab keretakan ini Titik terkuat telah hancur oleh kesalahan Takkan muncul kebahagian Titik terlemah telah di berkembang Berkembang karena keegoisanmu Semua sudah berbanding terbalik Dan semua telah hancur bersama kenangan kita Senandung indah embun penyejuk hati. Kau penghibur atas luka lukaku yg lalu. Menjadi pertanyaan kenapa aku takut denganya. Aku terdiam membisu saat itu. Tak melakukan apapun. Hanya membisu. Ya apabila hati dan mulut lelah berkata kita hanya diam. Ku melambaikan tangan kepada tuhanku allah. Tuhan jadikan aku orang kuat. Jadikan aku orang yg bersabar. Kirimkan seseorang yg menurutmu bisa menghiburku. Dan terimakasih wahai tuhan Ia telah datang. Setelah berjuang keras mengarungi laut kesedihan yg dalam. Diri menghadap kemana hati berharap Indah tercipta mengukir kata Untaian kata berbaris mesra Menyibak semua isi jiwa Pejamkan mata menba meraba Indahnya cinta tak kan binasa Hapuskan lara jika kau merasa Tepiskan sepi tanpa merana Hai dinda Dengarlah bisikan lembut ini Dari hati yang selalu merindu Pejamkan mata rasakan di jiwa Biarlah cinta yang kan bicara Saat indahmu ku jadikan sebuah tajuk Tajuk kata memuisi berasal dari benak Raga terbawa tersapu dalam ombak Gelombangnya yang beriak-riak Yang namun membawa arah berbalik Kadang juga hati ini penuh kritik Karna asa harap ini serasa tak bertepuk Karna hangat aura itu tak dapat ku peluk Hanya dapat pandangku dengan mata terbelalak Hanya dapat pendamku dengan kepala tertunduk Rasa semula biasa kini terus memuncak Dengan serasa sinar yang terus berufuk Pancarkan sinar cintanya hingga merasuk Walau tak membias buat hati serasa menusuk Namun di ketinggian hati ini menampak Oleh pesona mu yang kian cantik Oleh indahmu walau hanya di pucuk Tapi yakinku kau lah yang terbaik Ditaman yang penuh terurai bunga anggrek Bunga dengan warna terpancar di kelopak Warna yang kadang terpandang unik Hati ini menggebu tergoda untuk memutik Namun sayang karna terurai dengan lentik Hati ini pun merajuk Tapi ini jua dari hati berbijak Yang tak ingin juga melonjak Jua dikata membesar pasak Walau masih tanda tanya apakah ku menamak Kau dari hatiku yang kurujuk Kau untuk asa yang kubujuk Kau hatimu ku busur menombak Semua ini dari hati yang berkehendak Andai tangan ini berkarisma layaknya Khalil Gibran Tak kan terhenti ku tulis keindahanmu Namun menulis perasaan ku di sini itulah cukup Sebelum fajar mereka selalu menggelar sajadah Sampai mereka dicurigai akan melakukan sumpah serapah Tak ada yang menyadari hitam sedang terbelah Membuat mereka selalu merasa bersalah Oh, wanita yang berlumuran darah Di padang mahsyar ia akan dihujat dan dilaknat Karena telah melakukan sesuatu yang disebut maksiat Tanpa terpenuhinya ketentuan dan syarat Walaupun dunia terancam kiamat Oh, terkutuk kau lelaki bejat Pertemuan itu terjadi saat hari mulai kelam Tak ada yang menyadari mereka melakukan salam Burung hitam terus berteriak sekeras bom Menandakan alat itu harus disimpan di dalam kolom Oh, seorang penjual kondom Desahan wanita yang berdarah Keringat para lelaki bejat Ketenangan seorang penjual kondom Membosankan Rintik hujan yang setia menemani setiap ratapan, Layaknya sang bintang yang setia menemani rembulan. Ingin ku hentikan setiap langkahmu, Langkah yang terus berusaha untuk pergi menjauh. Di setiap langkah yang ku lalui, Perasaan takut pun mulai menyelimuti hatiku. Air mata yang tak dapat lagi ku bendung, Akhirnya jatuh membasahi pipi ini. Ingin ku berteriak hingga membuat mu berhenti. Agar kau tau bahwa aku masih membutuhkanmu. Namun bibirku seolah membeku, Hingga tak ada satu pun kata yang terucapkan. Kau tetap teguh dengan pilihanmu, Dan hanya penyesalan yang aku dapatkan. Kini ku hanya bisa memendam, Semua perasaan yang tak sempat aku ungkapkan kepadamu. Ingat Waktu Duluku Sa at kau Memelukku Kasih Sayang Yang Kau Berikan Kepada Ku Teringat Masa Lalu Yang Selalu Membayangiku Dalam Setiap Pelukan dan kasih Sayang mu Dan kini engkau pun pergi Dan kini kau tak Kembali Ku Merindukan kasih sayangmu Kumerindukan Belaian Tangan mu Sa at engkau jauh sa at engkau jauh Di sa at kau tak ada di sisiku Kau lah Ibu Kau lah Ibuku I Love You Ibu Saat mata tertutup melihat kedepandan saat hati juga tertutup menerima cintadan disaat itulah aku mulai ngak mengenal kehidupan Aku pun tertutup dengan kain kesedihandan hanyalah air mata yang menemani akudan jeritan hati yang terus berbicara dengan diriku Aku pun mulai menyerahdan mengambil jalan pintasjalan yang cepat dan disertai kesakitan Tapi sebuah suara membuka beban yang melilit akusuara yang belum pernah aku rasakan Aku pun membuka mata hati akudan saat aku mendekatinya Dan di saat itu juga dia menyebut namanya cinta sejatidan menawarkan bantuan.... Aku pun bangkitdan mengenggam tanganyadan disitulah langkahku mulai bergerakmelewati hari yang penuh dengan tanda tanya.... Nyanyian suara hati berhenti entah dimanalewati serpihan kaca pecah. ternyata seperti debu tajam menerpa. aku terpejam. kuhirup nafas dalam harap cemas nyanyianku.. seperti bintang.. Menunggu fajardisini ku menanti. setiap sudut senyum yg lepas berhamburan kemana saja. pikiran jauh mengembara menebus batas langit dibumi. dan iramanya aku tak perduli lagi. lenyap musnah bagai debu.. Aku bersyukur Tuhan telah mempertemukan Kita Dimana dulu hanya sebatas kenalan Lantas sekarang lebih dari sekedar teman Kedekatan kita Terselip sebuah tanya Yang mana hadir setiap malam Sejenak membayangkanmu Membuatku ada rasa rindu Apakah aku t'lah jatuh hati padamu? Mengapa hatiku berdebar tiada menentu Kala mengingat semua tentangmu Termenung dalam perasaan bercampur baur Berujung risau tak henti melamun Gerangan apakah yang kurasakan? Apakah Engkau juga sama sepertiku? Bila ini adalah Cinta, mengapa Kita seakan tak tahu? Dari setiap tatap yang terjadi saat bertemu? Entahlah,.. Aku bingung, Seringkali cemburu kala kau dekat dengan laki-laki lain Mengapa harus begini? Seakan aku takut kehilanganmu, Meski kau bukan milikku Oh Tuhan, tolong aku,.. Ketika cinta berbunga rindu Hati kian menyeru Memanggil namamu Malam sendu selalu merindu... Denting tali kasih didalam hati Mengukir cinta sejati Hati sampaikanlah rindu ini Agar kami bisa bersatu didalam mimpi Sunyi.. Gelap tak sedikitpun pelita menerangi. Hidupku gelap tanpamu.Aku.. Menatapmu dari sebuah kerinduan. Rindu.. Kata yg mungkin selalu setia Setia disampingku. Ketika Kau tak disisiku. Berlian jatuh dari langit. Seakan mengerti. Aku tengah menanti. Menanti Seseorang yg tak mungkin kembali. Kini dimana harus ku cari penggantimu? Mampukah Aku? Hidup tanpa bayangmu? Angin.. Bawalah semua rasa rinduku untuknya disurga. Katakanlah.. Ia akan tetap abadi. Meski ia tak mampu hadir dlm hidupku. Aku disini Dan kau di seberang jalan sana Kita terhalang oleh lampu merah Yang membuat kita tak dapat bersatu Bersatu dalam satu cinta yang sempurna Lampu merah, Berubalah  menjadi lampu hijau Agar aku dan dia dapat bersatu dalam satu cinta yang tak terlarang Sayang. aku merasakan sesuatugetaran aneh merambat ditubuhkumerayap hingga ke sela-sela pembuluh darahkudan membuat persendianku kaku Jujur aku tak mengada-ada rasa ini benar adanyatanpa lelun tanpa rekayasatak pernah ku sengaja dan berpura-purabercanda menghibur sepimu saja Sayang. dirimu nyata menguasaiku bayanganmu selalu menguntit mengusik ketenangankumenyusup diam-diam dalam lamunankudirimu selalu bermain-main di kala ku tertidur dalam lelapkuselalu saja ada dirimu dalam mimpiku Sayang lihatlah. telah ku rangkaikan kata-kata seindah gejolak yang adadalam asmara diperapian indahnya cinta kitaseindah kata yang cukup sederhanayang lahir dari hati dan jiwa Uuuuuhhhh. tidakkah kau dengar ungkapankuungkapan yang tertulis hanya untukmudalam ketulusan jiwa yang resah dalam dadaku Uuuuhhh.. getaran sayangJum'at, April . By-Ä Ã±Ç¥ §ÂµjÄ Ã±Ç¥Ç¥Ä Å£Ä Ã±×§Ä Ã±Ä Ð¼Ä [ aan °¤*(¯´☠¯)*¤°•. Ya Allah Tuhan kami, Berikanlah kepada kami keberanian untuk menolak korupsi. Karena dengan semangat pantang menyerahmelakukan korupsi secara berjamaah. Ya Allah Tuhan kami, Berikanlah kepada kami kekuatan untuk menghindari korupsi. Karena kami merasa sudah berkecukupansehingga kami selalu mensyukuri apa yang telah Engkau berikan. Ya Allah Tuhan kami, Berikanlah kepada kami perlindungan dari godaan korupsi. Karena mereka senantiasa mencari temanuntuk diajak bekerja sama menuju kehancuran. Ya Allah Tuhan kami, Berikanlah kepada kami kesabaran dari rayuan korupsi. Karena kami menyadari sepenuhnyabahwa korupsi hanya menimbulkan bencana. Ya Allah Tuhan kami, Berikanlah kepada kami ketabahan dari bujukan korupsi. Karena kami mengetahui dengan sebenarnyabahwa kekayaan yang kami gunakan dan kami punya sudah seharusnya kekayaan yang halal semata. Ya Allah Tuhan kami, Kabulkanlah permohonan kami ini. Amin. --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Jangan pernah pergi Dengan apa yang telah kamu janjikan Jangan pernah menyakiti Dengan apa yang dahulu kau ucapkan Aku menerima mu Bukan karena aku kasihan Bukan karena aku terpaksa Tapi karena aku menyayangimuSayang... Jangan lukai cinta dihatiku Jangan hancurkan istana cinta kita Jangan Hilangkan cerita cinta kita Karena cintaku telah tumbuh dihati ini Sepucuk cinta yang tersurat, Memilu tawa penuh pikat Mengisah luka Seolah pujangga kau berkarisma. Sepucuk cinta tanpa tanda tangan Aku kecewa dapati kepalsuan Hah, apaan? Lalu kau ulangi dramamu Kau robek aku begitu Aku berhenti; sembunyi Sehingga lukaku pergi Walau terkadang perih masih mengisi. Mungkin kau rangkaian bayang dari pudar imajikuaku merasa hidup dalam senja yang telah redupkini kenangan bagai lentera yang membakar juga penerang Dikebodohanku selalu brharap waktu berlalu selambat mungkinkarena ku ingin mengingatmu di antara batasan dan kuasa waktumeski pedih jika membelakangi kenyataanbagiku semua indah jika itu tentang kita Tak sdikit dinding yang merintih mengingatkankuaku punya takdir yang tak mungkin ku lawantapi jk semua kenyataanaku tak lagi nyata untuk takdir mereka Sungguh kuingin menepis bising getir kerugianaku hanya pemimpi yg ditampar kenyataaningin menyingkir dari hayalankau hanya mitos legenda kejiwaanku Semua tak sama tak pernah samakegilaanku jika terus mencarimu dilain ragatakan kutemukan takan kudapatkansemua tak sama tak pernah samatrasa hati terpenuhi olehmuhingga tiada yg mampu menggesermu Sedikitpun... --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Dengarlah rintihanku Berduka untuk waktu Raihlah emosiku Bersedih membelenggu Saat rembulan bersinar Bintang menatap binar Langit hitam mengakar Mentari enggan bersyukur Dia terlihat sedih Air mata terjatuh Pecah di atas tanah Buta dengan yang indah Hilang semua gairah Tertahan dalam gelisah Mulut bisu berkata Mata tertutup buta Telinga tak mendengar suara Hidung berhenti mencium aroma Hanya hati yg tersisa Tak henti terus berdoa Tak henti ku menghitung Dalam satu hari Hanya satu hari... Kesabaran yang ku miliki tak mampu mengalahkannya Rasa yang sering kali datangMenghantuikuMenjatuhkanku Menjadikan aku rapuh Dan tak berdaya Di penghujung rasa ini Aku masih memohon Masih ada kesempatan lagi untukkuNamun.... Karena aku Karena aku Terlalu buta untuk berubah Mengubah semua yang ada dalam diri Penyesalan selalu hadir di penghujung rasa ini Hingga ku tak mampu menepisnya lagi Aku salah Aku yang salah Tak bisa jadi lebih dewasa Wahia sahabatku kau selalu ada dimana punku beradadalam suka maupun duka kita lalui bersama Sahabatku aku sangat berterimakasi kepadamukarna kau selalu membuat hari-hariku yang suram menjadi bersinar bagaikan mentari di langit pago Kau membuat hari yang panas menjadi dinginkarna canda tawamu yang akan selalu ada Pagiku seakan hilang apabila dirimu pergihidup ini seakan menjadi gersang Wahai sahabatku persabatan kita seakan-akanbagaikan rantai yang tidak pernah terlepas Tapi hanya waktu yang bisa memutuskan Persahabatan yang kekal ini Terima Kasih Sahabatku Terpuruk aku disini. Sendiri, mengobati luka dalam hati... walau terasa berat.. tapi aku harus melepaskanmu... melepaskan semua kenangan yang pedihnya terus memaksaku untuk kembali meneteskan air mata…aku berdo’a semoga engkau bahagia dengan kehidupanmu yang baru.. tanpa adanya beban, karena harus mencintaiku…dan jangan pernah menba untuk menghapuskan air mata ini.. karena hanya air mata ini yang selalu berharap kau kembali.................................................. Sebenarnya, aku menyesal telah mengenalmu.. tapi aku menyadari sedikit pun aku tak akan pernah mampu untuk membencimu karena semua yang kita alami hanyalah bagian kecil dari sebuah perjalanan hidup yang tetap harus kita lewati.. tak perlu lagi kau cari sebuah alasan karena mungkin hanya tuhan yang tau mengapa kita harus saling menyakiti. dan maaf untuk semua keterbatasanku yang telah membuatmu jera untuk mencintaiku.. aku mengerti aku bukanlah sosok manusia, yang layak untuk kau cintai… Cantik wajah mu Indah menawan bibir mu Bagai cabai di kebunnya Merah pedas dan menggoda Hanyutlah kapal dari pantai Karna indahnya bibir yang gemulai Terseret ombak hingga menabrak karang Tanpa sadar kapal telah hilang Tak terbatas keindahan bibir mu Tak terbatas pula keindahan mata mu Hitam bersinar mengikuti ku Tanpa henti memperhatikan ku Begitu indah dan cantiknya mata mu Bak jarum dari emas Namun tanpa dikemas Sempurnalah wajah cantik mu Cantik yang hanya milik mu Kau memakai rias tak terlihat cantik Tanpa memakai rias amat cantik Tak menentu wajah cantik mu Hingga sulit menentukan keindahan wajah mu Sesuatu yang tak dapat ku ungkapkan dengan kata Hanya dengan selembar kertas dan sebuah tinta hitam Ku mampu untuk mengungkapkan segala rasa yang ada di dalam hati ku Sesuatu yang tak dapat ku ungkapkan dengan kata Hanya dengan selembar kertas dan sebuah tinta hitam Ku mampu untuk mengungkapkan segala rasa yang ada di dalam hati ku Sesuatu yang tak dapat ku ungkapkan dengan kata Hanya dengan selembar kertas dan sebuah tinta hitam Ku mampu untuk mengungkapkan segala rasa yang ada di dalam hati ku Di penghujung september yang sunyi Aku ingin mendekap bayangnya, agar lebih dekat Agar ia tak pernah meninggalkanku dalam kesunyian Agar aku yakin bahwa aku punya alasan untuk bahagia Di penghujung september yang kelabu Aku mau ia selalu hadir dalam gelap hariku Agar aku percaya bahwa setelah gelap hadir sang cerah Agar penantianku tak lagi mengikis jarum jam disana Di penghujung september yang menyiksa Aku selalu menyakinkan hatiku agar tak terluka Tiap kali ia hanya datang bak angin yang berlalu lalang Dan tiap kali menanti yang tak pasti dengan sabar Di penghujung september yang terasa dingin Mantapkanlah hati ini agar mendinginkan segala hal tentangnya Agar ia bisa dengan mudah ku buang dari fikirku Agar penantian yang panjang ini berakhir Walau bukan ia alasanku untuk bahagia Walau dengan banyak rasa kecewa Adiku sayang Aku tak sadar betapa dirimu berbeda Yang aku tahu Kau hanua gadis kecil rewel Tukang nangis Merengek meminta digendong Apa yang aku punya Apa yang aku beli Apa yang aku makan Matamu menatap dengan polosnya Aku tak tahu itukah caramu meminta Waktu memang melaju Mengiringi langkah kakimu Memberimu ruang untuk menginjak dunia Tak sempat aku perhatikan Hidug itu yang selalu ingusan Wajah yang selalu belepotan Kini dihiasi penuh kharisma Seperti bunga mawar mekar Mengundang kumbang terbang Seperti purnama Menggoda insan yang memandangnya Sadar atau tidak Waktu telah membawamu jauh Apakah dia mengajaru sebuah rindu Rindu saudaramu misal Taukah Aku hawatir Waktu mengajari gelapnya dunia Menuntunmu dalam persimpangan jalan Jalan tak berlampu Gelap penuh ranjau Sesaat bisa meledak menelanmu Ceritakan padaku Aku siap menjadi cahaya Menjadi tempurung Membelah gelap Aku kadang lupa Sering memaksamu masuk Menjalani hidup caraku Kita berbeda Tapi darah kita sama Sudikah kau memeluku Menceritakan kisah kecil kita Tanpa yang besar tak tumbuh si kecil Tanpa kasih tak ada sayang juga Dia sosok yang ramah Tak akan mengangkat tangannya Masalah yang ia hadapi Dengan anaknya, ia rela Tanpa dengung yang menggangu dia Mungkin dia sudah lelah Muka tersenyum ia berbohong Untuk memeluk anaknya Sedangkan kau yang menyakiti Tapi dia akan mempelajari Bahwa hidup tak semulus katun Dan hanya melihat kartun Sepinya hati karena diri mu Engkau pergi ke mana Engkau entah ada di mana Engkau hanya tinggalkan cerita Engkau hanya dalam sebuah ingatan Sebuah nostalgia yang indah Yang melekat erat dalam barisan puisi tanpa nada Hanya satu kalimat yang takkan terlupa... " Kamu selalu ada dihati ku selamanya..."" Bagaimana tidak.. kamu tinggalkan sepi hati dengan satu kalimat penantian tak pasti Di sini.... Disaat bulan begitu bundar dan berwarna jingga Seakan kita menari riang diatas awan Atau bagai sepasang angsa yang berdansa di atas telaga Dengan iringan musik semilir yang lembut Dengan nyanyian katak yang bertengger di atas teratai Tak ingin berakhir sampai malam berganti Dan mengakhirinya di ujung dini.... Sambil memandang ufuk yang menerbitkan mentari hangat nan berjuta pesona dan takjub akan indahnya Ku kenang engkau dalam sepi yang menyelimuti hati hampa Terlelap dalam kelelahan penantian yang lama Terus berharap bermimpi indah di atas awan dan menari bersama rembulan Benar benar rindu penuh kenangan Yang tak terlupakan karena tersimpan rapi dalam peti ingatan.... Hingga engkau kembali datang.... Ketika malamku tak berbintangketika asaku tak lagi mampu merekah jalani kehidupanseonggok harap datang memberi secercah cahaya... Dan itu adalah kamu.... Kamu dengan gayamu yg lugu . kamu dengan gayamu yg menawan.. kamu dengan kepolosanmu. membelaiku dengan sepatah kata yang biasa namun Liar biasa... Kesuramanku berubah menjadi sinar yang menerangi kelamnya angkasamampu mewarnai kegelapan angan dan asaku.... Kamu memberikan semua yang aku Impikananganku tercapai semuanya berkat hadirmukaulah Malaikat kehidupankukau pembawa indahku Hanya kau lah Hendra ku... hanya kau lah Cintaku.. permata Hatiku... Terima kasih Tuhan ciptakan dia untuk ku...... Banyak perjuangan kau lalui demiku. Banyak waktu kau sisihkan untukku. Setengah mati kau berjuang untukku. Ku dengar dalam setiap do'amu. Saat ku tersadar ku telah menyakiti hatimu. Ia berkata Ya Tuhanku berikanlah yang terbaik untuk anakku.."Aku terpaku mendengar do'a yang kau lontarkan untukku. Yakinkah aku bila besar nanti? aku bisa membalas jasamu? Oh ibu.... Terimakasih ibu atas jasamu selama ini. Ratap hati jiwa jiwaku mengeluh, Cinta kasih cahaya penyuluh, Hati turut rinduku patuh, Asmara ujud bukan disuruh. Jiwa merana hatiku derita, Sinar cinta terang pelita, Asmara kita cinta kita, Tidak berhujung tidak bertinta. Ku seru cinta ku sapa rindu, Ku kabar angin pesan pd mu, Hujan kasih menitik pilu, Kembangny cinta hatiku terharu. Malm berganti siang bersilih, Ku kejar cinta ku tambat kasih, Dalam berjuta kau yg ku pilih, Angan bersatu hati kita bertindih. Janji dipaku kata dikota, Cintaku jujur bukanny buta, Seribu rindu kasih sejuta, Hati bicara lidah berkata. Terketar tulang sendi berlaga, Hilangny arah bila rindu disapa, Lupakn ibu lupakn bapa, Kerana cinta diri terlupa.Ad Deen Sinar Mentari terus berkeringat Bagaikan hidup penuh jua.... Namun engkau sungguh berarti bagiku Engkau sumber hidupku.... Cahaya mu di setiap langkahku Buku... Emang engkau sumber kekuatan sumber ilmu sumber kepintaran... Bahkan engkau memancarkan sinar dunia agar anak maju..... Buku tak kenal lelah Buku disetiap penuh inspirasi Buku selalu membawaku Juara Buku hidupmu menyinari anak bangsa Ayo kita buktikan buku tak kenal lelah Dengan semangat abadi Agar cita-cita anak bangsa tercapai Buku hidupmu berarti bagi mereka.. Engkau Berisi ilmu .... Kau Jadilah buku idaman semua orang Agar engkau berguna bagi Anak Indonesia Aku mencintai mu Tapi kau mencintai sahabat ku Andai ku bisa kembalikan waktu Ku tak ingin mengenal mu Sehingga rasa ini tak akan ada Yang membuat ku harus berada di antara dua pilihan Yaitu Sahabat atau cinta Ya Tuhan... Kenapa kau tempatkan aku pada pilihan tersulit Yang membuatku harus berkorban Antara rasa atau sahabat Ku bimbang Harus memilih siapa Dan tinggalkan siapa Ingin ku berlari meninggalkan semua Sehingga aku tak akan memilih Tapi ku tak bisa Sehingga aku akan tetap memilih Dan pada akhirnya aku akan memilih sahabat Dan mengorbankan perasaan No Urut: Tanggal: // :: Saat pertama ku jumpa Tanpa disangka mesra kau bawa Tak ada ragu walau kita baru ketemu Sekalipun cinta tak kau kata Namun geloramu membahanahingga kini masih dirasa Tatapanmu waktu itupenuh arti yang tak bisa terucap dengan kalimat Sorot matamu penuh makna Saat itu aku tak bisa menerka Makna apa yang kau bawa Pesonamu luluhkan kalbumemaksaku berhenti berburubayang bayang kelam kehidupan malam Dan kini apakah harus kusudahi? Haruskah menjadi tinggal kenangan dan sejuta arti harus begitu saja pergi? Padahal maknanya belum tahu apa? Kemesraan kita Akankah begitu saja kandas? Ditengah keheningan malam Dengan udara dingin mengundang Secara perlahan-lahan Tetesan air mata jatuh dalam kepiluan Tak bisa kutahankan Tak kuat kurasakan Pedihnya cinta yg kupunya Kepada sang pujaan Saat rindu mulai datang Hati menjadi tak tentram Fikiran seakan melayang-layang Slalu terbayang wajah pujaan Tetesan air mataku menjadi saksi Saat kumelihat sang pujaan hati Bermesraan dengan temanku sendiri Memang ku bukan kasihmu Tetapi rasa cintaku padamu Sungguh sangat mendalam Tetesan air mata Terjatuh karenamu.......... Aku.. aku bagai butiran pasir di tepian pantaislalu terombang ambingkan ombak pantainasib buruk dan baik slalu datang silih berganti Aku... aku bagai nyala lilin ditengah kergelapanslalu ikhlas beri terang jalan kehidupanwalau pada akhirnya hanya kehancuran yang ku rasa Aku........ aku bagai bonekaslalu dipermainkan... slalu ditinggalkankarna niatanku yang sucitapi.... banyak insan yang tak mengerti Suatu hari...... Ketika aku mendatangi raja buta... Ia berbisik-bisik... tentangmu.....''dia p'nah mndaki gunung itu..''Dan aku ba lagi bertanya pada orang gila bliau menjawab.''aku besok akan pergi mengejarnya di ujung gnung itu'' Setelah aku pulang dari istana biru itu.. ada seribu duri menjebakkuentah kemana aku harus menghindar diri... Dengan tak sadar aku melihat kebukit itu... perempuan yang selalu termangudisebuah timur yang jauh di antara kelopak bunga dan matahari. selalu gugur bersama datangnya kemarau. Sumenep,) Pernah ku ukir sebuah nama dihatiku Ku tak pernah menba melupakannya Ku sayangi dan cintai dia apa adanya Saat banyak cinta yang datang memberiku kebahagiaan Tapi hanya dia yang ku cinta Dia sibuk, ku mengerti Walaupun kita terpisah Oleh yang namanya jarak Tetapi kini kepercayaanku dikhianati Hari demi hari... Rasa cinta dan sayangku luntur Tetes demi tetes air mata ini Membuatku tak ingin mengingatnya lagi Dia tak mengerti perasaanku Ku sadari, semua cinta dan sayang ini hanya milik-Nya Aku hanya meminta kepada-Nya Jodoh yang terbaik buat aku Yang akan mendampingiku sampai di surga nanti Malam ini, Kulihat dirimu dalam rengkuhan temaram yang sendu. Merangkai senyum manis lugu mu itu di bibirmu. Menatap padaku dengan mata teduhmu. Merengkuh kerinduan itu di tubuhmu. Malam ini, Kulihat keindahan yang nyata itu darimu. Pesona yang menggugah jiwaku nan syahdu. Mengusik nalarku yang menggebu. Menciptakan gelora yang indah padamu. Malam ini, Diantara serpihan hati yang terserak. Diantara pelangi di hatiku yang memudar. Diantara bias-bias cahaya yang meredup. Pesona mu bak menghilang dalam gelap. Kuberjalan dari Rumahku melangkah tertatih saat kerikil menyapa kakiku. Keesokan harinya juga sama saat tiba ujianpun kakiku sering menyapanya. Sial datang bertubi-tubi tak henti tuk meraih mimpi kupanjatkan tiap hari. Bukit pohon jati kicauan burung dan aroma tembakau adalah nasibku. Semuanya menatap waktu dimana hentiku.. kapan...?. Awalpun berjalan dan sampai saat ini Aku berada disini tahun sudah.... Jam tak sama dengan hari begitu pula kuterima pelajaran semuanya beda. Membaca,menulis menghitung adalah pekerjaanku tiap hari. Canda tawa dikelas merupakan hiburan tuk hilangkan rasa penat ini. Aku tahu kesalahan tak akan pernah gampang terhapus. Apalagi saat GURU menerangkan ada temanku juga ikut menerangkan. Sehingga hati ini terasa terjebak oleh gurauan teman-temanku sendiri. Mereka tak pernah sadar betapa pentingnya belajar disini. Kita bisa membaca... Kita bisa menulis... Kita bisa menghitung... Dan kita juga belajar disiplin di sekolah ini. Apa yang dapat kita berikan kepada mereka? Apa yang harus kita lakukan untuk mereka? Mereka Orang tua kita juga saat teman kita sakit mereka yang menjaganya Ketika teman kita bertengkar mereka yang mendamaikannya. Apakah hanya dengan seperti ini kita bisa merubah kebaikan mereka? Lalu dengan merayakan ini Bisakah terhapus kesalahan kita? Tidak .. mereka hanya ingin kita berubah menjadi lebih baik. Aku bahagia Saat ku bertemu Dengan Dirimu Aku tak Mengerti... Oh Tingkahku Jadi tak menentu Apa yang terjadi padaku aku tak tau Mengapa aku ini Berbunga hatiku... Dag-Dig-Dug Jantungku Sangatlah kencangketika ku melihatmu Terdiam membisu Tubuhku mematungketika kau di dekatku... Apakah iniyang dinamakan cinta Aku tak tahunyata ataukah tidak Dulubetapa gelita dan suramnya wajah malampembangunan yang entah dimana miliknyagubuk nelayan dan payang terdampar dipantaijauhnya kemajuan terlaksana. Kinineon berkedipan lampu limpah meyimbah cahayaterang benderang nun dikejauhankondo rakyat tegak berdiribot feber tersusun indah dipantaikemajuan terlaksana. Kuala Terengganutidak lagi sepi.. peribumi berlari sendiribelajar erti hidupmeraikan arus modenisasi.Adezek Kuala Terengganu September Waktu terus berpacu Tak kan pernah terhenti Semua telah terjadi Semua tak kan kembali Andai ku dapat memutar waktu Bila ku bisa tentukan takdirku Ingin ku jadi lebih baik Ku ingin hidupku lebih bermakna Kan ku hiraukan. Suara – suara diluar sana Kan ku abaikan. Hal – hal tak berarti Tuk raih mimpiku Kami langkahkan kaki menuju gerbang sekolah Dengan senyun manis .. Bapak Ibu Guru menyapa SELAMAT DATANG ANAK ANAK KU Perasaan Kami sungguh senang Bisa menuntut ilmu di sekolah ini Ilmu yang diberikan bukan ilmu biasa tapi ilmu yg sungguh bermanfaatSEKOLAH adalah Pohon Beringin kami Beratus akar Beratus siswa Berjuta daun berjuta ilmu kami timba SEKOLAH adalah jam weker kamimengajak kami untuk menuntut ilmu belajar dan terus belajar tanpa kenal menyerah Bapak Ibu Guru kami .... Terimakasih telah membekali kami ilmu yang berguna kami bangga sekolah kami Jangan salahkan tulisan ini Jangan salahkan bait bait puisi Salahkanlah aku Aku yang selalu menjadikanmu candu Dalam setiap kata Bait yang kutulis Tak pernah lepas dari kisah kasih cinta Salahkan aku Jangan salahkan jemariku Karena dia tidak tahu Dia dipaksa sipemilik rasa Penimbul rindu Jariku hanya muara Pemikul beban dari semua rasa Hati dan jariku bersahabat Mengajak imajinasi Untuk berlabuh pada bait bait puisi Menceritakan cantiknya dirimu Mereka ingin terus aku mengingatmu Mengikatmu dalam bait bait puisi Seolah mereka ingin hidup lebih lama Bersamamu dengan kisah cinta dulu Karena akupun tahu Bila kau pergi darihidupku Setiap kata dibait ini mati Mati bersama imajinasi Membeku membisu Terpaku tertimbun Retak hancur berkeping Angin engga menerbangkannya Biarlah kupendam bersama bait bait puisi Karena bait inilah yang selamanya akan bersaksi Betapa kuat cinta kau semai Puisi inilah bunga layu tak bernyawa Sendiri... Aku sendiri tanpa teman. Ayah ibu menghujat. Kekasih pergi tanpa pesan. Sakit yang begitu menyayat. Sendiri... Malam sunyi sepi hampa. Tiada bising suara. Aku merana tanpa cinta. Sendiri... Gelap kelam tanpa bulan. Hanya bulir-bulir hujan. Datang di sepi ku. Dalam kesendirianku Aku ingin teriak meronta Aku ingin katakan pada dunia Aku tersiksa Aku tersakiti Aku sendiri Rembulan malam ikut bersedih Melihat diriku berhati perih Duduk sendiri berhati sedih Menanti dirimu wahai kekasih Dinginnya malam menusuk diri Teman setia hanyalah sepi Ku rasa dunia ini sunyi Tanpa adinda yang menemani Aku disini sangat kesepian Ingin kau datang dalam senyuman Bersenandung manja dalam pelukan Sebagai pengobat rasa kerinduan Kasih... Disini ku setia menanti Menjaga cinta yang abadi Ku harap kau lepas kembali Menyatukan cinta sejati Saat ku membuka mata Terlihat wajah dermawan Di depanku... Yang rela menghabiskan Waktunya demi aku... Ayahku... Pahlawanku... Yang selalu siap menjagaku Disetiap tangisan kecilku... Engkau selalu menghapusnya... Engkau rela bekerja Siang dan malam... Hujan dan terik nya mentari Kau lalui tanpa ada kata lelah kau ucapkan... Demi segenggam nasi untukku. aku mencintaimu Ayah Betapa banyaknya jiwa melayang? Betapa banyaknya jerit tangisan? Tak cukup membuat hatimu bergetar Sejuta peluru kau lontarkan, Senjata tajam dan rakitan Tak kau tahu hancurnya harapan? Seperti apa surya melayang? Seperti apa mentari terbenam? Desing peluru dan gumpalan debu yang ku tahu Tak cukupkah arti perbedaan? Tak cukupkah cinta kasih sayang? Tabuh perang kau dendangkan Hentikanlah pertempuran ini Dan bukalah mata hati Cukup sudah luka ini Demi hari untuk anak dan cucu kita nanti Wajahmu kian melusuh, Usai dia pergi dari pangkuanmu. Kau masih dihantui kalimat terakhirnya, Kita sudahkan sampai sini saja'. Dan itu masih merekat di benakmu. Bagai batu usang, Hatimu makin terlempar jauh, Kepada ujung samudera. Hatimu semakin tenggelam, Ke dasar samudera sendu kelam. Berenanglah keatas permukaan, Kembalilah berenang maju. Masih banyak lembah tersebar, Yang terdapat banyak bunga bermekaran nan menawan. Pantanglah patah arang, Teruslah bertualang. Teguhkan dan yakinkan dirimu, Karena wanita tak hanya satu. No Urut: Tanggal: // :: Seperti ada bagian yang hilang Sepi menyambut asa Bersama hati yang terperangkap Aku bimbang dan ragu Menemukanmu adalah hal tak terduga Dan perasaan ini menjadi sangat asing terjamah Siapa yang bisa dipercaya? Ketika keyakinan tertumpu pada sayap-sayap patah Lalu kau menghilang seperti matahari yang di telan bulan Pantaskah aku mengharapkannya? Sementara puin-puin rindu tak mampu terlerai ke permukaan Pantaskah aku mendambanya? Sementara butir-butir pilu menyegelnya dalam bingkai peti Pengap Andai aku tak seperti ini... Mungkin aku bisa lebih darimu yang kau tak menduganya.. Yang bisa saja kau bayangkan atau tidak... Namun aku tak sepertimu... Tuhanku menetapkan aku seperti ini.. Aku pernah bahkan sering menangis mengapa aku tak sepertimu.. Tapi tuhanku memberiku jawaban disaat ku membuka kitab suci Al-quran.. Ku mulai menata hatiku agar selalu bersyukur.. Aku menba untuk memahami semua takdir Nya bahwa rencana Nya adalah yang terbaik.. Hingga ku menba terus meyakini dengan kata MENGERTILAH.. Aku menginjakkan langkah ini ke tanah Menba menegakkan diri meninjau berbagai ranah Aku ingin jatuh berkali-kali sebelum Aku berhasil menjadi orang yang mampu tersenyum Ini aku berjalan dalam letihku Menba terbang bersama angan Layaknya sayap elang yang terbentang lapang Aku tak ingin lagi mendengar kata hati Hatiku lebih sering ragu pada diri sendiri Lalu kupandangi mimpi yang terpatri Di angkasa yang pernah kulambungkan dengan pesawat berseri Ini awal yang sulit Tapi semua ini akan ada arti Sesuatu yang indah Mendapatkanmu adalah anugrah. Tak henti ku ucap syukur kepada tuhan Sebab hadirmu begitu berkesan kau mampu membuatku tertawa tanpa beban Juga mampu membuatku bahagia ketika kau memberikan senyuman. Kesempurnaanmu tak mampu lagi aku ucapkan lewat kata Sebab indahmu tak bisa ditulis aksara. Dan singkatnya aku selalu ingin bersamamu, Selamanya.. Embun dingin di pagi hari Matahari mulai naik memancarkan sinarnya Pagi yang cerah akan kembali lagi Pepohonan yang indah menambah pagi yang cerah Angin begitu berhembus kencang Dan betapa sejuknya di pagi hari Awan biru yang semakin indah Ombak laut yang semakin deras Alangkah indahnya karunia tuhan Di alam semesta ini Pegunungan yang indah Dan embun pagi yang sejuk Sudah lama aku mencari, letih sudah aku menapaki bumi ini Merayap dalam kesakitan, meraung dalam kegelapan Menyapa tak ada sahutan Dimanakah engkau? Entah susuk apa yang kamu pakai, sehingga aku terus mencarimu Sakti sekali susukmu itu Dan di tanganku ini, tak lepas jua bunga kugenggam Dunia menyaksikan kegilaanku kepadamu Kamulah oasis di gurun zahara, aku mendambakan kesejukanmu Kamulah cahaya yang kukejar Entah karena apa kamu tak melihatku Ataukah kamu jalan berliku-liku itu Yang membuatku terengah-engah dan pada akhirnya mati tanpamu Cen Rian Malang, // Pertemuan pertama Kau datang menyinarkan cahaya Menyilaukan sepasang bola mata Bak lampu dari satu menara Menyorotkan sinarnya ke penjuru kota Pertemuan ke dua puluh satu Kau menatapku dengan pandangan layu Memberi satu janji semu Dan bukti-bukti yang tabu Pertemuan lebih dari ratusan kali Ternyata kau telah menjebak hati Hati yang telah lama meniti Meniti cinta yang tak jelas arti Pertemuan kesekian-kian lamanya Kau kini menebar luka Luka yang membuatku merana Tatkala malam tiba Hanya sepi dan air mata Yang setia bersama Pertemuan penuh kecewa Kau tak pernah ku duga Datang secara tiba-tiba Bahkan tak pergi-pergi pula Mengapa kau masih terjaga Dan selalu ada dikala ku buka mata? Pertemuan terakhir Geloramu kian terusir Kala diri ini tersadar akan tabir Cinta tampak enggan kembali lahir Ku putuskan untuk bangkit dan berfikir Bahwa hati kan rapuh jika hanya luka yang kerap terukir Rintik hujan mulai membasahi kaki langit Gemericik sedikit demi sedikit Sementara aku hanya bisa menatap nanar dari balik kaca jendela Memandang ke luar sambil ditemani secangkir kopi hangat Khayalku terbang Menerawang jauh ke tempat yang tak ku ketahui Karena yang ku tahu hanya ada kamu disana Jauh dan tak tergapai... Dear… I know your love in my heart Your face is embedded in my mind Where do I define, Where you begin and I end You are in the inner most parts of my soulI didn’t think I was the type to fall in love There has been no other to tug at my heart I know all that nowI wouldn’t last a day without you How uld you touch me that way How did you beme my soul so quickly All that …..I need you…You are my heart beat The pulse that keeps me alive You became my salvation You are so many things to me Too many to name in one poem May this be the start of a lifetime of letter of loveI hope….I can be as much to you Now and forever…. Hangat terasa merasuk jiwaku yang kosong.. Hampa memelukku erat tanpa lepas. Hingga merindumu kian terbalut cinta.. emmm.. senjaku telah berselimut rindumu sayang -) Entah... Seakan senja bersemayam.. Seakan senja bersujud maaf... Namun sepatah pun aku tak terusik hangatnya... Diam... Peluhku bercucur tanpa makna... SENJAKU......." Teriak keras dalam hati.. Apakah hanya aku  merindunya?? Senyum simpul terlukis sejenak Hingga tanpa sadar Langit tertawa kecil menggoda ulahku. Gemuruh baday si perampas cahaya Demi hitam pekat perompak kegelapan Demi racun yang menjalar keseluruh tubuh Aku bersaksi atas mawar merah menghitam asmara Hidup mati berdiri Mati tak sanggup jadi pecundang Sakit akan luka tak berbekas.. Rasa perih yang entah itu dimana Harus kepada siapa ku hantamkan bata amarah Harus dengan apa ku bunuh sepi yang menjadi-jadi Maka kenangan adalah virus yang menggila dalam satu malam Menangis tinggal menangis.. Air mata hanya peredam dendam yang menikam Tangan terkepal dengan keringat pertanda kerasnya rasa penghianatan Kaki gemetar diatas sendu suara tangisan dalam hati Pendusta yang haram aku sebut kembali namanya Do'a ku menyertaimu manis.. Percayalah.. Aku tak akan mati hanya karna bius murahan Aku hanya butuh waktu singkat untuk proses penyembuhan Penipu Tunggu aku bangkit Bersama orang yang pantas. Kalau esok... aku bisu.. macamana aku nak bercakap dengan suamiku.. kalau esok.. aku pekak.. macamana aku nak dengar panggilan sayang" dari mulutnya lagi.. kalau esok. aku buta. macamana aku nak menatap wajahnya.. Kalau esok.. aku lumpuh. siapa nak temaninya berjalan. siapa nak masak untuknya.. Tapi.. kalau esok aku.. pergi dan takkan kembali lagitiada lagi aku menemaninya.. tiada lagi aku disisinya. dan hanya tinggal kenangan yang indahyang setia menemaninya siang dan malam.. Andai dia tahu???? Betapa besar cinta ku untukmu..... Betapa ingin ku hidup dengan mu..... Berbagi suka duka dengan mu....... Andai kau bukakan isi hati mu untuk ku..... Kan ku jadikan kau bidadari dalam hidup ku......... Dulu, kini hingga nanti.......... Ku ingin tetap bersama mu..... Tapi mungkin rasa itu tak ada pada mu...... Karena ku tahu cinta ku berlalu bersama waktu.............. Ku nanti hadirnya diri mu disisi ku...... Hingga ku tak pernah mencari pengganti diri mu........ Ku mohon bukakanlah hatinya untuk ku...... Itulah doa dari ku........... Karena ku mengharap cinta dari mu....... Cinta yang lama ku pendam dalam diri..... Andai dia tahu mimpi mimpi ku selalu bersama mu....... Saat ku sedih Dalam diam ini Kau datang dalam tangisku Aku tak percaya kau disini Kuselalu bahagia bersamamu Saat kau pergi Tak sanggupku kehilanganmu Ku selalu berharap agar kau tak pergi Terima kasih atas asih sayangmu Terima kasih atas kepercayaanmu padaku Terima kasih atas segala yang tlah kau berikan Terima kasih atas segalanya Always Love You.. Sunyi dan hampa yang menemaniku Dengan isakan yang mengiringiku Hancur menculikku dan menjebakku ke dalamnya Kelam menyelimutiku dalam kehangatannya Membawa ke dalam mimpi yang tak pernah aku harapkan Teriakan tolong mulai menggema saat ini Membuat telinga enggan mendengarnya Kini aku sendiri  ... Di dalam lubang yang dalam dan sepi Bahkan cahaya enggan untuk menengoknya Kini aku sendiri dalam isakan tangisku yang menggema Bersama harapan yang hancur menjadi abu Tiada terlintas dalam benakku akhir kisah dari percintaan ini. Benih benih rasa yang ku semai telah mekar. Selalu ku jaga dengan segenap jiwa. Namun engkau dengan mudah menggugurkannya. Kau khianati hati ini tanpa ku tahu jelas sebabnya. Kau permainkan cintaku dengan cara muslihatmu. Dibalik polos a parasmu itu kau bersembunyi. Mungkin aku lemah. Berfikir engkau hanya mencintaiku. Jauh dari fikiranku engkau akan mendua-tigakan cinta ini. Ku ratapi diri ini. Ku cari tahu kesalahanku. Kesetiaanku tak berguna. Ketika engkau memilih mendermakan cintamu kepada mereka. Aku tak bersamamu ketika engkau tak disampingku. Adalah mereka yang menemanimu. Semua alasanmu yakinkan hati ini. Tanpaku tahu itu adalah dustamu saat bersama mereka. Kekecewaanku karena kebodohanku jua. Percaya begitu saja karena kau ku anggap setia. Kini, aku tak ingin lagi mencintaimu. Biarlah semua cinta ini mati. Cukuplah sudah deritaku. Jalani saja semua itu. Dan aku tak ingin lagi kau pilih menjadi menjadi kekasihmu. Pagi menyambut duka Dirundung pilu dan nestapa Menatap sedih dan membeludak rasa Aku telah membuatnya kecewa Ku sadari aku yang bersalah Dalam diam hatiku menangis Sampai kapan dia akan seperti ini Menjauhiku hingga nafasku tak berhenbus lagiSayang... Di telah terlanjur terluka Terluka sangat dalam karenaku Karena kebodohanku menghancurkan cinta tulus itu Nusantaraku.. kau dikenal sebagai negara kepulauanmemiliki ratusan Kabupetan/Kota dan puluhan ribu Desamerdeka berkat pejuang yang rela mengorbankan nyawa dan harta benda Nusantaraku.. ingat kita akan PANCASILA sebagai pondasi negara yang dengannya kita dapat berkepribadian dalam mengarungi arus masaselalu kita renungi Bhineka Tunggal Ika sebagai falsafah bangsa yang dengannya kita bisa hidup rukun bersama Nusantaraku.. mengumbar ragam cerita bermakna dari banyak desamenyimpan berbagai rupa sejarah, budaya dan agamamengandung bermacam aneka tambang memiliki berjuta aneka hayati di daratan serta lautanmelahirkan banyak tokoh dan pahlawanmempunyai beribu bahasa pribumihingga semaraknya gaya tari Nusantaraku.. tanahmu berbau harum lagi suburudaramu segar dan sejuk untuk dihirupberhektar sawah dan hutan luas membentanggunung-gunung tegak menjulangsuasana asri pedesaan terhidangpesona wisata memanjakan mata yang memandangramah tamah warga senantiasa menyambut dengan senang, sampairupa-rupa citarasa makanan khas daerah yang lezat dan nikmat siap disantap hingga kenyang Nusantaraku.. entah, dimana lagi dapat ku temui negeri sejuta fenomena inisering ku dengar bumi berteriak lantang“Indonesia Tanah Surga, tempat berdirinya Singgasana para Raja, Bersatunya Corak Budaya dan Agama”kawan, aku yakin kau pun sadar akan hal itu Nusantaraku.. kala kau jelajahi timur hingga barathanya satu kalimat yang dapat kau ucapinilah rasa dan warna Indonesiayang selalu dirindu dan membuat banggakini, telah ku pahami makna dari sebuah ungkapan “Aku Cinta Indonesia”….. Tak mengapa bila kini langitku masih kelabu Gerimis dan badai masih selalu menyelimuti Namun, masih setia kunanti terbitnya mentari mrnyinari hari Mungkin ku kan baik-baik saja Memilih sendiri meski tak menyepi, Di tengah keramaian ini ku bersembunyi Menutupi diri dari sepi hati Menba melukiskan senyumanmu di dalam sunyi tuk obati rindu Tak mengapa kini ku menangis Karena rindu yang masih untukmu Meski mungkin kau tak lagi tahu Mungkin ku kan baik-baik saja Berharap kau kan mengerti dan pahami Ini hanya ungkapan sebuah rasa Rasa yang tak mampu dan takkan pernah ku ingkari Setiap ruang, setiap simpang dan semua tetap tentangmu Tak pernah henti.. Ini hatiku, yang masih tersisa keeping darimu namun kini sunyi tanpamu Tak mengapa kini ku menangis Masih untukmu, untuk kita Untuk aku, kau dan keadaan ini Dan untuk sebuah alas an yang tak pernah ku mengerti Ini rasaku Ini hatiku Tuk memberi, tuk menyayang Tuk mencinta Berharap KAMU Itu saja dan cukup untukku Ibu... Ma'afkan anakmuyang tak sempat berbakti padamu...Ibu... Ampuni anakmu.. yang terlalu bagimu... Ibu.. tetesan air mata ini.. tak bisa menggantikan kasih sayangmu... Ibu.. aku rindu.. anakmu kangen ingin bertemu... Ibu.. tapi kau telah pergi.. telah lebih dulu meninggalkan dunia ini... Ibu.. anakmu ingin berbakti. anakmu ingin mengabdi.. anakmu ingin bersamamu lagi... Ibu.. tapi semua telah berlalu.. engkau telah lama pergi.. anakmu hanya bisa menyesali...Ibu... Ma'afkan... Ma'afkan.... Ma'afkan Anakmu.... Untukmu Ibu... Do'a Anakda selalu bersamamu.. dalam setiap waktu.. disetiap detak jantung anakmu...Ibu...Ibu... Ibu... Nada hati terdengar Ungkapan perasaan tlah terbongkar Raga tak bersua, hati dalam satu sangkar Antusias bertemu begitu besar Tak termakan oleh waktu Insan yang di tempat yg jauh Kelak menghubungkan nostalgia itu Agar di pertemukan dengan sahabat lamaku Halusinasi batin terus mendorong Akan menba hal baru walao dengan bohong Rasa mantap bukan maen serong Untuk mencari teman masamasa brondong Niatku Bukan omong Kosong Kau begitu indah dimataku Tak ada cela diwajah cantikmu Se makin lama kutatap semakin cntik parasmu Betapa ayunya wajahmu Kuingin memiliki tubuh indahmu Ku ingin selalu disampingmu Kukan ada dalam relung hatimu Bagitu sempurna kecantikanmu Kau begitu sempurna dalam hidupku Tak ada sebiji sawipun yang menodai parasmu Semua tampak cantik dan indah wajahmu Kukan selalu menjaga kecantikanmu Kau tetap indah dihatiku Seindah bulan purnama dalam jiwaku Aku ingin selalu menatap cantiknya parasmu Kaukan selalu di hatiku sepanjang waktuku Aku mencintaimu sepenuh jiwaku Separoh nafasku telah kuserakan padamu Kini yang tersisa hanya rasa dalam hatiku Menandakan betapa besar cintaku Aku merasa rindu bila tak mendengar tutur sapamu Aku tak mampu menahan rinduku padamu Aku berharap kau segera menjadi milikku Untuk selalu cinta dan sayang padaku Sahabat.. Tatkala semua akan Indah pada waktunya Indah saat ketika sahabat mnyemangati Memberi inspirasi Selalu memberi ahaya di kegelapanku Dan menenangkan ku dikala sedih Tapi.. Sejenak cahaya gelap menghampiri Menutupi semua kerindangan yang selalu di haturkannya Menolak segala kegembiraan yang diberikan Bahkan seperti api yang menyambar bergejolak kerusakan Sahabat? Apakah sahabat? dan ketika ia menjadi bangsat Hanya karna terselip bunga yang megah Berlari dan menjauh dari ku.. Hanya karna kemegahannya.. Dan aku hanya sperti kumpulan ny yg terbuang.. Di sini dulu kita pernah bersama Melewati waktu berdua Menghabiskan hari jadi sebuah kenangan Entah kenapa Tiba-tiba saja hari ini Aku merasakan getar dihatiku Akan kehadiranmu Padahal bayanganmu pun Sudah lama tidak ku temukan Meski cuma seketika kebersamaan kita Namun engkau bagiku Bak embun yang sejukkan kalbu Di tengah garangnya hari Dan berangnya gelora Melilit hati Aroma kehadiranmu Mengental di sudut hatiku Terasakan pilu mengenangmu Tuhan... Apa yang harus aku katakan Apa yang harus aku lakukan Untuk semua orang di keluargaku Tuhan... Berikanlah aku kekuatan untuk menghadapi semuanya Berikanku petunjuk Berikan aku satu bagian puzzle saja Satu saja tuhan Agar aku dapat menyelesaikan semua keadaan ini Tuhan... Apakah aku salah Apakah aku benar Jika aku mengharapkan Kemenangan untuk diriku Jika aku berjuang tiga tahun disini Untuk nilai sempurnaku Agar aku dapat bahagiakan mereka Tuhan... Aku tau Diriku dipenuhi air terjun pegunungan Aku tau Diriku telah disambar magma gunung berapi Namun... Getarkanlah hatiku Tuhan Untuk mencari satu bagian puzzle saja Tuhan Tuhan... Tariklah aku ke gudang resolusi Konflik-Mu Agar aku tau dimana letak kesalahanku Tuhan Jika itu yang aku perbuat Tuhan... Berikannlah masa depan emas bagiku Agar aku dapat sekali lagi bahagiakan mereka Apa salahnya Tuhan? Jika aku pinta itu Tuhan... Aku tau Aku telah khilaf atas nasib yang menimpaku Nasib yang membuatku begini Sampai-sampai itu membuatku benci pada-Mu Maafkanlah aku atas semua itu Aku khilaf Aku menjalani kenyataan Maafkanlah aku Tuhan Melalui ketikanku ini Aku berharap Tuhan kau ampuni dosaku itu ya Allah Suatu ketika dulu.... Dia pernah berjanji.... Tidak akan melukakan.... Tidak akan melupakan... Tidak akan mengkhianati... Tidak akan meninggalkan... Tapi akhirnya aku terluka jua... Dia tak menepati janji... Dia pergi juga... Walau ku cuba untuk bertahan... Kini aku belajar... Untuk tidak seperti aku yang dulu... Kerna luka seribu rindu amat pedih... Walau luka telah sembuh... Andai aku tak mencintai sepenuh hati... Andai aku tak merindu sepenuh jiwa... Andai aku tak menyayang sepenuh raga... Andai aku tak sesetia ombak dan pantai... Itu semua kerna aku belajar dari sejarah cinta luka.. Kau balut luka dengan sederet kata cinta Sembuhkan sakit yang telah lama menjakiti hati Dan aku kau buat tak berkata-kata Hanya gelora asmara menyelimuti Kita, kini sebutan kau dan aku Bersama menikmati sisa waktu Tanpa ragu eratkan genggaman tangan Saat melewati lika-liku kehidupan Meski pertengkaran sering merenggangkan Namun alasan kita bersama selalu dapat menyatukan Meskipun itu badai dari dalam Tak akan mampu meruntuhkan Kita selamanya Sampai Tuhan memanggil cinta kita Dalam iringan doa Sakinah, Mawaddah Warrahmah. Tangerang, April . Aku rindu dengan mu Rindu akan balasan senyum manis mu Aku hanya ingin bisa menyapa mu lagi Seperti bulan yang menyapa langit malamnya Seperti ombak yang menyapa pesisir pantainya Aku rindu kamu Rindu dengan tatapan mata mu Tatapan yang tajam nan indah Kau bagaikan hujan Aku hanya bisa melihat mu Tetapi, aku tidak bisa memegang mu Hanya kamu Kau adalah jiwa yang selalu aku rindu Selalu aku dambakan Dan aku hanya rindu kamu saat ini.... Walau sulit tuk berpisahantapi tak dapat dihindarirasa sedih yang terhanyut-hanyuthanya dapat kurenungi Kau pergikau tinggalkan diriku sendirimenjalani hidupku seorangmenjalani kisah kasih seorangtanpa pendampingdiriku hampa tak betuan Butuh temanbutuh pendampingbutuh seorang penghhibur Namun semua hanya harap belaka Engkau pergi tanpa dirikuaku ingin bersama dirimu selamanyaaku untukmudan dirimu hanyalah untukku Cintalah yang dapat menyatukan kitakedua ingsan yang saling mempunyai Dan hanya satu harapkupersahabatan ini Jangan lupakan kenangan indahsaat aku bersamamu Dan jangan pernah lupapada ikatan yang terjalin pada kitaikatan persahabatanikatan cinta kasih Yanti itu lah nama yang slalu mengiasi sanubari ku, Yang mengiasi setiap denyut nadi ku dan setiap detik hidup ku. Engkau bukan bidadari yang datang dari surga untuk ku, Tapi engkau mampu memberikan surga untuk ku. Yanti mungkin itu nama terakhir yang akan selalu tinggal dalam lubuk hati ku, Dan menjadi semangat jiwa ku. Hati ku teriris oleh ucapanmu Namunku tersenyum untuk ketenangan Gelas airmataku tumpah karena perlakuanmu Kuba hiasi aura tatapanku dengan canda tawa Perlahan kau hianati dengan caci maki di belakang. Sabar ku tangguhkan oleh keyakinanku Kuselimuti hari-hariku dengan keceriaan Kusimpan perlakuanmu padaku Agar dunia tak menertawakanmu Kubiarkan gelap malam yang mengejekku Di pundak dinding ku menyandar Diiringi detik alunan jam dinding Yang setia mendengar goresan tinta hatiku. Cukup aku yang tahu Semoga kau berubah Menjadi sinar memadam dosamu Kuterima iklas Sakit dari mu Sebagai ujian hidup untuk masa abadiku Selamat tinggal sayangku Kini aku menderita Aku menderita dari sesuatu Yang sama merusaknya seperti radang otak Aku amat mencintaimu Aku orang kuat yang tak tahan menjadi lemah Namun kau tak pernah memberiku kesempatan Untuk mengucapkan selamat tinggal Seperti malaikat pencabut nyawa Kau menunggu jasadku agar bisa terlepas darimu Tak ada yang mungkin bisa merubah pikiranmu Namun kini aku tersadar Kematian bukanlah kekalahan Tapi obat Adalah kekekalan Dari hidup yang menderita Selamat tinggal, kiki… Tak kalanya kita berhenti di sini Masih terbentang luas Jalan menuju cinta dan kasih sayang . Tak akan pernah aku cepat berharap Berharap meraih apa yang ku inginkan Akankah kau bersamaku Melangkah mengejar mimpi Mimpi yang pernah kita inginkan bersama Mimpi yang pernah kita rangkai berdua Akankah kita capai? Meski orang diluar bilang sulit.... Meski orang diluar berkata tak mungkin Tapi kita akan terus meraih mimpi dan harapan kita Walaupun sulit Hidup memang tak bisa di tebak Kadang berada di titik bawah kesedihan Skenario hidup terus bergejolak Di ambang-ambang kebahagiaan Khayalan akan masa mendatang Apa yang telah kau punya...? Sudahkah kau hidup matang Untuk menyambung dalam kerasnya dunia Bangkitlah kawan, tatap diri sendiri Sebelum menatap yang lain Maafkanlah kesalahan diri sendiri Sebelum memaafkan orang lain Roda kan terus berputar Segera tata lah kehidupan Biarkan jiwamu berkoar Untuk menjadi yang terdepan. Jiwa kembali pulih dari persakitan, Hantar aku pada rindu akan dirimu. Gemuruh darah mengalir deras dalam nadi, Bila teringat akan senyum canda dan tawamu. Pada malam ku bisikan akan rindu, Rindu yang tak kunjung usai. Bila mentari mulai sinari jagat, Saat itu, aku tersadar akan lamunanku. Lamun akan gemulainya engkau bicara. Lamun akan moleknya roman muka-mu. Lamun akan jerit panggil-mu akan namaku. Lamun dan hanya lamun ku lakukan. Teringat saat kita berama, Arungi jalan setapak berliku. Yang penuh tangis dan tawa, Suka, duka lewati bersama. Kini tersadar akan dirimu, Membuat aku terbuai bahagia. Lewati pagar berduri, Tak ku hiraukan lagi. Hanya ada engkau dipikiranku, Buat aku terpenjara dalam jeruji rindu. Tak tahu kapan akan bebas, Mungkin seumur hidup. Denpasar, Desember (Didedikasikan untuk kekasih tercinta: Wina Astuti) Walau Hidup Adalah Sebuah Gaya Tapi Kadang Ada Rasa Bahwa Hidup Adalah Makan Sejauh Itu Hidup Bisa Membuat Makna Sekali Walo Kadang Makan Jejak Itu Tidak Akan Pernah Terhapus Ketika Sudah Terlempar Walo Jauh Sampai Kelangit Tujuh Handangan Mata Hanya Sampai Titik Depan Segar Terasa Air Hidup Nya Jangan Kan Tiba Nasib Yang Nan Bagus Kita Hanya Bisa Berdaya Sekemampuan Kalau Kadang Hanya Sehembusan Nafas Ku Bersyukur Bisa Menikmati Hawa Segar Kesempatan Itu Mungkin Tidak Akan Terulang Satu Demi Satu Nyawa Banyak Yang Disita Satu Demi Satu Banyak Rezki Yang Di Belanjakan Tapi Hanya Satu Yang Tetap Melekat Walo Semuanya Telah Hilang Iman Ku, Agama Ku, Dan Semua Bentuk Ketawakalan Ku Ku Bertahan Walau Kadang Sedetik Tabir Itu Yang Semoga Dengan Doanya Melekat Tetap Melekat Dan Menjadi Satu Dalam Hati Dan Ragaku. Pernahkah dirimu mengerti tentang perasaanku? Tentang Cinta dan Sayang ini begitu besar untukmu Engkaulah satu-satunya orang yang ada di hatiku Banyak hal aku lakukan agar dapat bersamamu Melihat senyummu setiap waktu Tanpa mengeluh, dan berhasrat berpaling dariku Berapa kali engkau mengecewakanku? Berapa kali engkau memberi duka dan luka? Berapa kali engkau tak mempedulikan diriku? Sampai detik ini, aku tetap berusaha tersenyum Meski di dalam kesedihan yang mencerca jiwa Kututup pedih ini dengan tegar di hadapanmu Semuanya kulakukan, karena aku mencintaimu Aku menyayangimu begitu amat sangat Hingga hatiku rela menggenggam pedih hanya untuk dirimu Aku hanya ingin mencurahkan Cinta yang Suci Memberikan rasa yang tulus meski tak sempurna Hanya kepadamu, wanita sederhana yang kucintai Perasaan yang terus menerus tertekan Begitu penasaran dengan rahasia hidup Yang selalu dipenuhi tawa dalam canda, Bagaikan ayam petarung yang dikandangi Tak kenal lingkungan-nya Hanya tahu dimana dikeluarkan Bertarung dan kembali lagi ke kurungan, Sakit yang menyebar hingga ke tulang Disiksa ucapan yang tak terhormat Kehilangan dan tak tahu lagi Semua tentang kebahagiaan, Mungkinkah semua berjalan dan tak henti Hingga raga terus tersiksa Terus menelang pahit yang sama Oh Semesta Kenalkan aku Dengan tawa Pada dunia-MU Yang indah ini. Perasaan tak menentuku menjadi sebuah kerikil dalam kisah kusungguh entah apa yang ku cari.. kesenangan atau cinta sejati Beribu kasih ku jalaniberibu cinta aku milikinamun tak pernah aku rasacinta sejati itu dalam hati ku.. Siapa dia.. siapa dia.. aku resah bercampur galaumenunggu dan berharapsesuatu itu akan datang.. Diriku terbaring lemah teringat akan cerita kita melodi ini menemani kesakitan yang ku rasakan Fikiranku selalu teringat akan sikapmu yg kini telah berbedakini ku tak mengenalmu karena engkau menjelma menjadi yg lain engkau memilih pergi meninggalkan kisah kita yang bahagiakau menyimpan kesakitan di dalam diriku Sungguh ku tak mengerti akan dirimu mengapa kau perlakukanku seperih itu Haruskah aku terluka agar kau bahagia Indahnya hanya di awalku rasamengapa kau diam dan aku selalu bicara Kini kita tak lagi bersama kau mengantung cinta kita yang suci Entah kapan kau kan kembali mengisi hatiku yg kini sendiri Namun pergi saja kau pergi tak usah kembali percuma saja kini hanya membekaskan perih Buang saja lembaran kisah kita yang kemarin Cukup tau ku akan dirimu cukup sakitku rasakan kini . Alam merintih. Seakan tak pernah berakhir. Dan haruskah terus terulang? Saat kesadaran terhenti, Menguji jiwa yang sehat namun... Sia-sia yang diharapkan tak pernah kembali. Sekarang bisakah kau hentikan harapan itu? Jangan. Kami di sini masih berharap.. terus berharap untuk membuat harapan baru. Hapuslah asa kami. Biarkan kami menyatu seperti dahulu kala. di mana alam yang asritiadalah kepedihan.. Bagaikan sepucuk daun yang jatuh dari pohonnya. Seperti inilah kehidupan kami. Bisakah kau kembalikan senyum kami yang sempat sirna? Bukankah senyum kami cerminan kebahagiaan dunia? Dengarkan.. walau hanya sedetik saja.. Beberapa orang dia anggap sebagai selingan untuk melampiaskan kekecewaanmu Dan berharap dapat melupakan seseorang yang telah memberikan luka dihatimu Yang tidak lagi perduli padamu dan tidak lagi menyimpan cinta buatmu Kamu sudah dikecewakan sehingga kamu tidak lagi percaya akan kata cinta... mencintai dan dicintai Namun sesungguhnya kamu butuh dicintai, tetapi tidak ada yang kamu anggap pantas untuk dicintai atau mencintaimu Sesungguhnya kamu adalah orang yang paling menyedihkan... Berkaca dari kekecewaan masa lalu Berharap kembali pada masa lalu Tidak ada seorangpun yang suka menjadi cermin masa lalumu Karena tidak ada seseorang yang mau menjadi bayangan yang sesempurna bayangan di kepalamu Sesungguhnya dia tidak berarti bagimu.. bagi hidupmu.. bagi masa depanmu Mengapa kamu berharap dia akan kembali dengan terus mengingatnya dalam duniamu Sang Pemberi Cinta akan mencemburuimu... Jangan mencintai seseorang melebihi cintamu pada Nya Jika Dia tak izinkan kamu bersamanya, sampai kapanpun nama itu tak akan pernah ada dalam kitab Nya di lauhul mahfuzd Jangan menoleh lagi ke belakang Hidupmu didepan dan masa depan Bukan buat dia yang memberikan kecewa, tapi seseorang yang tulus mencintamu Carilah ridho Sang Pemberi Cinta Mintalah pada Nya Dan kamu tak akan kecewa Hujan menyapa di senja ini Tetesannya terdengar bak mengetuk Relung hati yang sunyi Namun nurani seakan tak bergeming Hujan masih mengunjungi Bukan sekedar tuk menggoda Rerumputan dan bunga yang bermekaran Entah apa yang akan disuratkan Kutatap setiap titik yang terhempas Tersusun laksana sebuah tirai Menutup tabir antara kau dan aku Seketika asa melintas di benak Bisakah kita kembali bagai pelangi? Setelah sekian masa tak bersua Setelah badai menerpa menerjang Setelah bingkai cerita kita terhempas begitu saja Dahulu aku selalu berharap kauselalu ada di sini kau ada untukku .. Dahulu aku selalu berharap kau ada bersamaku disini menghapus lara kesedihan ku dan menghapusnya denganakhir canda tawa yang kau beri .. Dahulu aku selalu berharap kau selalu ada di sini menemaniku dalam kesendirian hati .. Ku mencari dengan penuh tanda tanya ku selalupercaya bahwa kau selalu ada di sini untukku bersamakudi hati ini .. Tahukah kau di sini aku selalu menunggu berharap kau ada di sini bersamaku meski padaakhirnya kau pergi meninggalkan ku tapi aku akanselalu menunggu ku tak akan bisa tuk berhenti berharap untukkau berada di sini .. Karna aku sadari hanya kau lah yang dapat mengerti akanhati ini dan hanya kaulah yang ku cintai .. Aku tulis sajak ini di gelap sepertiga malamku Dimana mereka semua tengah terjaga oleh sang mimpi Semua tak lepas . Karena aku seorang santri . Bukan hanya sekedar label untuk menyantri Karena aku seorang santri . Bukan aku yang ria bergengsi Karena aku seorang santri . Beribu rasa khidmah siap kulalui Karena memang akulah santri . Bukan aku yang pakai rok mini Iya, ini lah hidupku kawan . Seharian hidup dalam lingkaran ternyaman Seharian hidup dalam penjara kesucian Iya, inilah hidupku kawan.. Dengan tatawarna kitab al-quran penuh makna Dengan tatawarna aturan penuh barokah Iya, inilah hidupku kawan . Berbaju lusuh sederhana tak bermerk Berbaju pasar dengan harga puluhan Iya, inilah hidupku kawan . Walau penuh kesederhanaan Walau kadang penuh kesengsaraan Aku adalah aku bukan mereka Aku adalah santri . Aku tetaplah santri . Aku selamanya santri . Aku sang pencari ridho ilahi . Bila dengan bersabar bisa buatmu tersenyum Akan aku lakukan Bila dengan mengalah mampu buatmu bahagia Akan aku korbankan Tanpa kau tau perasaanku sesungguhnya Tanpa kau tau isi hatiku sebenarnya Ku rela menahan rasa sakitku Ku rela menahan keinginanku Karna prioritasku bukan kepentinganku Melainkan kebahagiaanmu Kala itu adalah hal ter-istimewa Dimana aku dan dia bertemu Duduk berdua diantara meriah pesta Tak lama, ku tarik tangan lembutnya dan berdiri Sayang memang sayang... Aku dan dia diabadikan Dia berdiri disamping ku Betapa rasa cinta itu tumbuh Dalam irama nyayian kasih sayang Aku terbuai tak berkata Selain senyum lebar bertabur Sayang ya sayang... Cinta ku semakin dalam Ketika dia merangkul jiwa ku Dan direngkulnya lebih erat Antara jiwanya dan jiwaku Kala itu asmara kami bertasbih dalam hiruk-pikuk gurauan pesta Sayang betul sayang... Dia beranjak langkah kedepan lalu berbalik lagi kepada ku Aku pun tertarik oleh tali hubungan yang tersirat ini Kembali dia merangkul tanganku dengan sidikit aksi kearah mata kamera yang siap menangkap kami Aksi yang sangat cantik untuk seorang wanita yang aku kenal selama ini Sayang kenapa sayang... Ketika ia melepaskan tangannya dari ku Hati ini jadi berkecamuk Namun, dengan lembut ia berkata"Masa perempuan yang merangkul?"Hati kecil ku tertawa mendengar suara lembut dengan maksud merajuk itu Tanpa basa-basi aku yang merangkulnya untuk pertama kalinya Kembali aku dan dia diabadikan dalam lensa di gital penuh kenangan tak yang konon tak lekang oleh waktu Sayang canggung sayang... Rangkulan ku memang mesra malah sangat mesra tak sayangnya kenapa tak menyentuh kalbu ku Walau senyum ku dan senyumnya bertemu dengan manisnya Walau jiwa kami berbelut kain sutra lembut Walau nyayian mereka nyaring bersorak keserasian kami berdua Sayang kali sayang... Karena ini pertama kalinya merangkul wanita Kecanggungan yang ku simpan dengan gaya bijaksana telah menyiksa ku Untuk berlakon mesra yang memang tak mau aku lewatkan Akhir dari mu sayang Kita tersanding dalam dunia cinta yang nyata Karena saksi-saksi lensa telah merekamnya tanpa keraguan Sayang sungguh sayang... Di tengah meriah pesta yang akan usai Di tengah perasaan ku yang mungkin tak dapat kau baca Ini adalah akhir jalan diri ku dan diri mu Dalam lensa-lensa. Apalah mau mu itu? Apalah arti ocehan mu itu? Semua kata-kata itu menyakitkan.. Semua kata-kata itu tak berguna.. Dimana letak hatimu? Kau fikikir kau apa? Hanya seonggok daging yang berjalan.. Bagai debu yang berterbangan tertiup angin.. Kenapa tak kau gunakan waktu mu untuk hal penting? Kenapa kau bersuka ria menebar dosa? Mengadu domba kemana-mana.. Membuka lembar-lembar keburukan orang.. Kau pikir itu berguna? Ya. Berguna untuk hidup mu yang penuh sensasi.. Kau pikir aku akan kalah? Tidak. Karena mulut mu yang akan membuka aib mu dan keluarga mu sendiri.. Jika kau pikir kau hebat, kau bodoh.. Jika kau pikir kau berbakat, kau gila.. Jika kau pikir mereka peduli, kau buta.. Kau akan merasakannya sendiri suatu saat nanti.. Embun menetes. Lepas melekat dari hijaunya daun Menetes menitik membasahi tanah dan jalanan ini Kabut menyaut membuatakan pandangan Putih kasap sebagai rintangan langkah awalku Mereka mulai terbangun Tidak lagi terpejam. Mereka dalam keadaan sadar Dan aku. Bangkit dari persegi kayu Membuka mata untuk kembali bersama sukmaku Dan.. Apa yg ku miliki telah pergi Di setiap aku membuka mata Untuk yg kesekian kalinya Aku teringat. Tiada apapun dalam genggamku Bukan hilang namun pergi Hari ini.. Ku lihat ku pandang mentari Tertutup dengan gelapnya awan Awan yg tak lagi membiru samudra Pertanda hujan akan turun datang Menetes seperti embun namun tidak dengan perlahan Bumi atau langit yg menangis Seperti aku yg sendu tersedu mengharu kalbu Layaknya awan ikut menangis bersamaku Bukan haru. Bukan jua pilu. Hanya hasrat yg saat ini terluka Hanya waktu yg akan kembali menyapa Kau Tertawa Menikmati harimu Awan mendung itu Terbias di bola matamu Bibir tersenyum Larut dalam harmoni Seirama nada Menari ceria Usah meragu Ikuti kata hati Pelangi rasa Di pelupuk mata Saat pagi menjelangmentari mulai munculsaat itulah mataku terbukamenyadari bahwa pagiku sangat cerah karna hadirmu disisiku Saat ku tersenyum pada mentariberbisik pada angin dan rumput yang bergoyangku mengatakan aku sangat cinta padanya, dia lah sayangku Mentari telah hilang berganti bintang dan bulan saat ku menatap mereka, ku ingat mata dan wajahmu matamu yang seperti bintang yang selalu memberi ku cahaya dan cinta kasih sayang yang tulusdan ajahmu yang selalu bersinar cerah ingin selalu ku memandangimu setiap hari tanpa sekedip pun. Oh sayangku dirimulah sumber inspirasi dan alasanku menjadi seorang yang selalu tersenyummeskipun beribu masalah ku sembunyikan Terima kasih Tuhan telah kau ciptakan dia untuk ku akan ku jaga dia sampai akhir hembusan nafasku.I LOVE U V Ada saatnya diri ini perlu sendiri saja Bersama angin, menceritakan seluruh rahasia Lalu meneteskan air mata Jika telah lelah terbang Datang dan bersandarlah padaku Apa yang ada dihadapanku, hanya mematung Layaknya pengecut, mengatupkan apa yang harus kuucap Entah dimana sayap indah itu terhenti Dari jauh, harapan ini terkadang rapuh Berapa banyak kata yang ku rangkai Lagi-lagi tak mampu ku ungkapkan Bersama angin, ku hembuskan ceritanya Hingga berdesir, dan mampu kau pahami Surabaya, April Mengenangmu adalah sebagian dari hidupku Karna mengenangmu membuatku merasa lebih semangat dalam menjalani kehidupan ini Kehidupan yang masih penuh tanda tanya? Tiada lagi yang bisa kuharapkan selain mengenangmu.. Terimakasih kenanganku Setiap hari aku pergi Bertanya setiap orang yang kutemui Mengobati keresahan hati Siapakah diri ini Hari demi hari telah kulalui Mencari tahu semua yang terjadi Tetapi tidak satupun yang mengerti Siapakah diri ini Ini akan tetap menjadi misteri Tetapi tetap akan kucari Siapakah diri ini Hingga akhir hayat nanti Sobat... Ketika hari tak lagi utuhku berharap Ada setitik cahaya untuk ku Kini Otak ku kosong Jiwaku beku tak mencair Duniaku gelap tanpamu Sobat... Sejauh Αpa amarah menguasai Hati dan jiwamu Begitu sulit untuk mengerti Kini laraku tak lagi berarti Kematianku seakan kau nanti Sobat... Jauh diujung duniaku Kau tetap ku nanti Hingga ragaku tak bernyawa lagi Sobat... Ku hanya ingin kau mengerti Betapa berartinya kau untuk ku k Purnama Biaskan sinarmu diantara mega Pancarkan kelembutan di bumi jagat raya Agungkan kebesaran illahi sepanjang masa Nirwana Luas terbentang tinggi di angkasa Gambarkan kasih-Mu sejati tak ada batasnya Bentuk ciptaan-Mu diatas dunia Engkau Yang Esa Dengar hati kami pada sebuah do'a Jerit hati dan jiwa tak berdaya Logika tak kuasa Panas jiwa resah melanda Sembahyang tenangkan jiwa Aku ingin menulismenulis dari awal cerita Kehidupan Hidup yang penuh dengan pembelajarandimana dari terpejam, duduk, merangkak lalu berdirisaat menangis hingga tersenyummerasakan ditimang, didekap, dilindungiterjaga tiap malamnya menemanimembelikan mainan hingga buku-bukukenakalan semasa merangkak hingga terjatuh dari pohonbercerita saat menemukan selain rasa kasih sayanghal-hal memalukan hingga membahagiakandi saat yang pilu, penuh dengan air matahingga mengucap syukur atas pertolongan Nyadalam benak ini, yang paling dalam, sanubari suara nurani inginkan menapaki dan berdiri membuka kepakan lengan yang kuat untuk menopang segala Kehidupan yang takkan tertulis, tertoreh hanya oleh lisan Itu sebuah Masa dimana konsep Kehidupan tercipta, pada diri masing-masingmeskipun ada kesamaan, semuanya berbeda dalam mendewasa Kian berbunga ataupun meledaksepahit-pahitnya Kehidupan, lebih hambar lagi tiada mensyukuri Kehidupan yang luas terbentang di depan Roda tetap berjalan, angin terus berhembus, dan waktu takkan berhenti Kehidupan tetap menjadi sejarah yang terpendam dalam Tirani Pribadi bagi yang merasakan ada atau tidaknya Kasih dan Sayang Untukmu, Sang Khalik, Dewa dan Dewiku, Terima Kasih Menunggu, menunggu dan menunggu... Cuma itu yang bisa aku lakukan... Sudah tahun ini aku mengagumi mu... Namun sayangnya kamu... Tidak pernah memberi respon apapun.. Dan sampai sekarang aku masih menunggu mu... Padahal sebelumnya aku selalu memberikan.... perhatian Lebih untuk menjadi kode... Tetapi, tetap saja kamu tidak PEKA.... Terhadap kode-kode itu... Ya memang sudah aku ketahui memang... Kalau kamu kini tengah mengaggumi seseorang... Yang sudah jelas Notabenya adalah... Sahabatku sendiri.... Hampir setiap hari kamu Menanyakan... Hal-hal yang bersangkutan dengan dia kepada ku... Tapi Kapan kamu akan peka? Dengan perasaanku ini... Kapan pekanya? Aku cape atuh... harus liat kamu sama dia... Dan kamu juga harus tau kalau aku itu cape... Menunggu, menunggu dan menunggu lagi... Hitam menelang suka Duka tertawa sisnis Melihat hati dalam gelap Ditindas lagi rasa semu, Sendiri berkawan sepih Kehilangan arah lagi Kemana lagi kenang-ku Sedang sudah kau tutup Jalan menuju-mu, Dalam sepih renung-ku Kan dijajah lagi Kan tergores lagi Rasa yang lama hidup ini, Luka menjadi nasip Bagi hati yang terlalu berharap Pada jiwa yang sia-sia Sedih kan tertawa lagi Melihat jiwa Yang tertindas ini. Saat ku terus berjalan di bawahhujan hanya senyum sang mentariyang ingin ku lihat Ketika mentari tersenyum indahpelangi yang ku genggam ituberubah menjadi tinta Seolah melumuri seluruh jiwa seakantak tersisa lagi setitik putih Setiap jalan yang ku lewati seakanmenyeret ku pada kesunyian Melangkah sendiri bahkan matipuntak kan ada yang peduli Saat ku menba melepas jiwa yangtak berwarna ini mungkin ku mulaimelihat cahaya Tapi tetap saja terlihat begitu samarhanya seperti bayang bayang Masih tetap pada angin malam kubercerita Kisah-kisah indah Tampak seperti impian Yang tak mungkin jadi nyata Aku masih tak merasakan Kisah-kisah indah Kemarilah Aku ingin menjemputmu Ah sayang Aku masih melihatmu Disana Bersama dia Dan masih senang bersama dia Tapi tak apa Kisah-kisah indah Aku masih setia Menunggumu di sini Hingga aku rapuh Rapuh karenamu Kisah-kisah indah Tuhan, buat aku jatuh cinta padaMu Aku terlalu mengabaikan panggilan kasihmu Tuhan, ajari aku cara mencintaimu Mencintai jalan Mu, yang akan menyelamatkanku Tuhan, dalam sujudku Aku menikmati tiap kalam yang kulafadzkan Meski aku tak mengerti Tapi itulah dialog terbaikku padaMu Tuhan, dalam seiap gerakan indah ini Aku berusaha tuma'ninah Subhanallah. Seringkali aku melupakan ibadah yang maha nikmat ini Aku berdialog padaMu Meski dalam jiwa yang rapuh Ajari aku cara mencintaimu Tuhan Hingga aku menjadi hamba yang zuhud Hingga aku benar-benar menapaki jalanMu Bagaimana jika aku mulai menjauhimu? Katakan padaku, jika engkau selalu dekat Surabaya, Maret Dulu dirimulah penghapus lara dalam dada Penebar beni cinta yang buatku bahagia Namun kemana gerangan kau pergi Setelah masa indah itu kita lewati Kau ucap sebuah kata yang buatku terluka Hingga kini hanya sakit yang ku rasa Mengapa kau tega mnggores luka dalam dada? Bagitu dalam kau tancapkan, Pedang samurai tajam hingga hati ini patah Duhai pangeran senja Teramat sangat sakit terasa Melihat darah bercucuran dengan derasnya membasahi raga Ku menangis sejadi-jadinya Walau ku tau tangisku tiada guna Ku kecewa Betapa bias pngeran senjaku tega melakukan itu kepadaku Namun sesalku tak ada arti Ku hanya dapat merintih lirih Menahan sakit dalam hati Sengaja ku biarkan angin berdesir tanpa pesan Ada yang tertahan dalam hati ini Rindu yang menderu dan gengsi yang menguasaiku Sengaja ku hapus jejakku malam ini Namun tiada balasan rindu yang kutemui Kau tetap nikmati malam ini tanpa jejakku Sementara aku, menikmati malam dengan sapaan yang tertahan Aku hanya ingin, kau menitipkan pesan pada desir malam ini Hanya dingin, dan pekat malam yang kujumpai Aku menginginkanmu, meski kau tak tau Jika kau tertidur, izinkan aku merasuki malammu Akan kusampaikan risalah hati yang tak mampu kuucap Mungkin, di dalam mimpimu, terasa mudah mengungkap Dengan cara apa, jejakku akan muncul di benakmu? Kusadari, menghapus jejakku sama halnya membuatmu melupakanku Sementara, masih secuil yang kuperjuangkan Sayang, pejamkan kelopak matamu Rasakan tanganku, dan dengarlah suaraku Aku dan desir angin telah melebur Hingga kau tak bisa melihatku Tidurlah sayang, jiwamu sudah terlalu lelah Bermimpilah sayang, jika mungkin aku akan hadir di sana Jangan risaukan jejakku yang hilang Jika memang aku tidak begitu penting bagimu Saat kita bertatap muka, akan ada rindu dalam simpul senyumku Surabaya, April Dimatamu masih tertera gambar kebencian Ditelingamu masih terdengar nada kesedihan..Ya, Semua itu karenaku Semua itu ulahku.. Ulah seseorang yg pernah kau perjuangkan hidupnya dengan mengorbankan seutas nyawamu.. Namun kusalah, Anakmu ini telah salah mengartikannya bu.. Pernah terpampang dalam otak kotorku tentang cahaya bulan yang terkelabui oleh awan gelap.. Kusangka bulan telah berbohong tentang keindahannya.. Namun kutak pernah bangun dari kebodohan bu, Ku tak pernah sadar bahwa sesungguhnya bulan itu selalu terang.. Seterang kasih sayangmu ibu..Ibu, Aku sadar bahwa sayang dan cintamu adalah lilin yang menerangiku dalam kegelapan yang pernah memelukku.. Ibu Maafkan aku.. Maafkan aku ibu..Ibu, Peluk anakmu ini.. Tuntun anakmu ini agar mengerti tentang kesadaran.. Tuntun anakmu ini seperti saat engkau menuntunki saat aku belum mampu untuk melangkah..Ibu, Setiap detik dalam hidupku ini Aku akan terus berusaha menyayangimu seperti engkau menyayangi masa kecilku.. Ibu, Terima kasih atas kasih sayangmuI Love U Mom Ketika sang surya terbit dari ufuk barat Ketika ku mendengar kicau burung yang indah Pagi ku kini disapa oleh gulungan ombakku menatap jauh kesanahanya satu ingin ku ku ingin jumpa denganmuhanya bayangmu yang temani hari ku kiniapa kau tau kasih ku merindumu disiniku menanti mu disiniapa kau tak mengertitentang semua rasa yang ku berikan padamuapa penantian ku selama ini salah Tuhan bantu dia untuk mengerti akan perasaan ku padanyaaku inginkan dia temani hariku yang sepiaku disini bagaikan burung terbang tak tahu arah tujuansetiap malam ku berdoa untuknya supaya dia bisa kembali padakusupaya dia bisa temani hari hari ku yang sepiaku yakin suatu saat dia akan kembali padakuentah kapan waktunyahanya engkau yang tahu tuhan tolong pertemukan aku dengan dirinyarasa rindu yang ku miliki kini tak bisa ku tampukrasa rindu ini sudah meluap untuknya tuhan. aku rindu saat aku bersamanyassat aku bahagia bersamasaat dia mengusap air matakusaat dia mengukir kenangan bersama ku Tuhan biarkan rasa sayang ku berlabuh padanya kini ku mengerti arti penantian ku selama ini kau hanya menguji kesetiaan ku pada musekarang kau tlah kembali pada kudan tak'an ku lepas genggam mukan ku peluk erat sekarang kebahagian ku sudar terasa sempurnakarna kau sudah berada disis ku untuk selamanyatrimakasih tuhan kau telah menjawab doa ku selam ini . --------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ya Allah terimakasih kau turunkan aku ke duniakarna Mu aku bisa bertemu wanita yang mencintaiku tulus Karna cintanya aku mengenal dunia Karnanya ku mengenal ilmu dan agama Mu Ya Allah aku berdoa Semoga aku selalu ada di sampingnya Membahagiakannya seperti dia membahagiakanku Ya Allah Dia itu lebih terang dari mentari Dia itu lebih lembut dari awan Dia itu kuat dari baja Dia kokoh dari benteng apapun Andai aku bisa membalas cinta murninya sebening air mengalir itu Namun aku hanya manusia biasa Kaulah yang Maha Sempurna yang bisa membalas cintanya padaku Ya allah tempatkan beliau di tempat terbaikMu... Dan takdirkanlah aku bertemu dengannya serta orang yang kukasihi Amin... Teruntuk kamu yang aku cintai... Pernahkah kau merasakan takutnya kehilangan aku? Seperti yang sering aku rasakan belakangan ini. Kadang aku ingin bertanya, apakah dalam diammu itu kau peduli padaku? Apakah ketika aku sibuk dan tak menyertakan dirimu kau tidak bermain di belakangku? Aku tak bermaksud menuduh. Hanya saja, gelagatmu seakan mengatakan bahwa jika kehilangan aku, kau tak apa. Jika kau sebuah lebah Akankah kau mengambik nektar yang ku hasilkan Jika kau sebuah pena Akankah kau menggoreskan tintamu di kertas yang ku berikan jika kau sebuah anak panah Akankah kau memerlukan busur yang kuberikan Jika kau adalah betadine Akankah kau mengobati diriku yang terluka Hari ini………mata tidak dapat menahan linanganair mata penuhi kelopak matawaktu berjalan tak terasatiga tahun kau terduduk bisu karena penyakitmu Ayah maafkan anakmu yang belum banyak membantumengurangi beban derita sakitmuku tahu semua yang terjadi padamuadalah buah dari kesungguhanmudalam upaya menjadikanku agar tidak sengsara Ayah maafkan anakmubelum banyak bakti kuberinasihatmu masih kulakui sebatas janjiamanah yang engkau berikanbelum mampu ku jalankannamun anak mu tak akan menyerahmengemban apa yang engkau berikan Ayah…….saat ini aku hanya baru bisa berdo'a Ya Allah.. ampuni dosa dan salah ayah dimasa laluberikan hidayah agar tenang dan tawakal dalam menghadapi baanterangilah imannya saat malaikat Mu telah pasti Kau utus Ya Allah……….disisi Mu lah tempat sebaik-baik nya kami kembaliampunilah segala dosa kami... Kulihat seberkas cahaya Cahaya yang sangat terang benderang Putih bersih tak bernoda Indah dilihat dan dipandang Namun semakin kupasati.. semakin kuragu Cahaya itu semakin menipis Semakin menjauh dan menjauh Semakin gelap dan akhirnya hilang Oh… Cahaya apakah itu Berlari… aku mencari sumber cahaya itu Agar aku bisa menghentikan cahaya itu Agar ia tak menghilang Namun apa daya…  aku telah berusaha Berlari kesana kemari.. oh cahaya Kemanakah engkau? Aku menangis seakan kegelapan ini ingin membunuhku Semakin keras ku menagis Semakin terang disekitarku berdiri Aku terduduk lemah terkulai Ada apa ini cahaya kemanakah engkau tadi Aku hanya menjauh menjauh Aku cahaya yang butuh ketulusan hatimu Ketulusan jiwamu Tapi kau tak sadar itu Berubahlah mulai dari sekarang Cahaya akan mengikuti setiap langkahmu Namun bila tidak Kau akan tenggelam dalam jurang kegelapan abadi Hidup dengan penyakit .. Hidup ku tidak seperti dulu lagi .. Umur ku pun sudah tidak lama .. Banyak penyakit yang aku derita .. Semua usaha telah aku lakukan .. Tetapi usaha ku itu pun sangat menyedihkan .. Tidak ada hasil yang memuaskan .. Hasilnya selalu buruk .. Sungguh sangat menyedihkan .. Sampai kapan aku harus bertahan .. Bertahan dengan semua penyakit ini .. Aku bosan aku terpukul .. Hanya sakit yang ku rasakan .. Tuhan .. Mengapa engkau berikan semuanya ini pada ku .. Aku tak sanggup, aku tak bisa .. Ambil aku sekarang .. Aku ingin bahagia disana .. Dalam kubangan lara nyawaku Teriris perih menambah pekat lukaku Lingkaran samsara mengatup hati Kesedihan meraja tak terperi... Alunan elegi biru menyusuriku Pekatnya malam menyelubungiku Bintangku tiada cemerlang Rembulan tiada bercahaya terang... Adakah penglipur lara hatiku...? Yang kian lama terpendam rindu Sajakku tak ceria berlagu Mendekam tangisan yang menderu.. Perlahan aku mulai paham Bagaimana jarak menciptakan kerinduan Aku merindukanmu .. Dengan segala kerendahan ego untuk ungkapkan itu Ya begitulah aku .. Terlalu gengsi untuk ungkapkan segala rasaku Mataku tak pernah berhenti meneteskan air tanda rindu Rasa rindu yang entah kapan bisa terobati hanya dengan bertemu Yang kuinginkan hanya satu Kau tetap menjadi seorang kekasih yang kukenal dulu I HOPE YOU NOT LEAVE ME BECAUSE .. I WANT YOU STAY WITH ME I LOVE YOU DEAR Ingin ku menari dalam ceriaku ingin ku berikan warna baru Kepada cinta yang ku miliki Ku lukis ceriamu yang tak menepi Semua masih terasa manis Seperti saat pertama terasa Pertemuan kita yang jadi cinta Pandanglah aku yang tak keliru Cinta yang di ukir dari ketulusan Cinta yang jadi perjuangan Cinta yang ku ingin temukan Cinta yang tak hanya sementara Tak habis di telan waktu Tak musnah oleh waktu Tak ingin ku akhiri Tetapi ku ingin memiliki Pada untaian sajak ini aku bercerita Tentang langkah kaki yang ku hentakan melintasi roda kehidupan Yang tak mampu ku ungkapkan melalui bahasa kehidupan Demi waktu ku lewati ke egoisan dunia Sejenak ku merenung dalam sebuah perjalanan Akan ku bawa kemanakah kaki ini melangkah Aku dengan perlahan menelusurinya meski langkah tertatih Di tengah masalah dunia di tengah ke egoisan dunia, dan di tengah manusia yang menginkan semua Sangat jelas ku menatap kerasnya kehidupan Terdengar pula langkah kaki bercerita Sampai saat di penghujung perjalanan Mengisi satu persatu lembaran lembaran kisah kehidupan Dengan langkah kaki yang semakin tak terarah Rasa lelah semakin terlihat jelas Ketika roda kehidupan semakin berputar Ingin ku berlari mengapai mimpi yang tertinggal Mengiringi roda kehidupan yang terus berputar Bukan satu alasan untuk berhenti dalam sebuah perjalanan Di tengah kerasnya roda kehidupan Wahai sang pemilik malam, dengarlah rintihan hatiku Aku yang terpuruk seakan tak ada bahagia menantiku Jiwaku terkungkung dalam sangkar bambu yang sempit Ragaku terpasung dalam penjara cinta tanpa arah Naas bagiku, karena tak kuasa melepaskan diri dari belenggu itu Mata ini tak kuasa menahan isak tangis Kurasakan pilu di dada, hati bagai tersayat sembilu Otak ini seakan tak mampu lagi berlogika Karena perasaan cinta yang begitu mendalam Kala kumerenung di kesunyian malamsuara risih terdengar dari lubuk hati Memintaku untuk berdiri dan mengambil langkah menuju kedamaian Langkah inipun tertahan oleh hasrat cintaku Kusandarkan bahu di sudut kamar yang gelap tanpa suara Kurasakan suramnya kehidupanku yang dibelenggu oleh asmara Tertutup segala rongga kehidupan di sekelilingku Ku biarkan diriku menyendiri tanpa ada yang menemani Kubiarkan damai itu berlalu dengan senyum kepedihan Kuyakini seberkas cahaya akan menuntunku kepada damai tiada tara Sungguh malangnya diriku, tangan yang kaku ini tak mampu menggapainya Mata yang tajam tak mampu menatap cahaya sang dewi malam Dan telinga inipun tak mampu mendengar suara syahdu hembusan angin Kurasakan raga ini sirna tanpa jiwa yang bebas Hanya tulang yang terbungkus daging tanpa atsar Bahagia yang kunanti hanyalah kehampaan Bertahun-tahun lalu aku pernah bahagia, Bahagia karena kau ada di sini, Bersamaku melewati indahnya masa kecilku, Masa yang takkan pernah terulang, bersamamu dan Ayah. Kebahagiaan itu tak pernah lagi menyapa, Tanpamu di sini bersamaku, Hidupku tak lagi sama karena tak adanya kalian di sini, Di sini menemaniku belajar menghadapi pelajaran hidup. Ku harap masa itu kembali, Ku harap kalian bersamaku menghabiskan waktu, Mengajariku hal penting tentang hidup, Tapi apalah daya... kehendakku tak sesuai inginku, Kalian lebih bahagia seperti ini, Tak bersama dan tak saling menyakiti. Tapi pernahkah kalian berfikir tentang perasaanku? Berfikir tentang apa jadinya aku jika kalian seperti ini? Kamu pernah bertanya. Bintang apa yang paling terang dalam sistem tata surya kita? Aku terintimidasi dengan pertanyaanmu. Karena pasti kamu akan bilang, bahwa bintang paling terang dalam sistem tata surya kita adalah, laki-laki yang sedang duduk di hadapanmu. Aku. Tuhan Aku hanya ingin bisa bahagia seperti dulu lagi Bahagia yang tulus Bahagia yang benar benar dari lubuk hatiku terdalam Bisa tersenyum tulus Bisa tertawa lepas tanpa ada rasa yang mengganjal Buat aku ikhlas akan rasa kepedihan ini Tuhan Aku rindu kehangatan bahagia seperti dulu Aku rindu tertawa seperti dulu lagi Andai aku tau, akhir dari cerita kami berakhir tragis Aku akan memeilih pergi dari mereka saat itu juga Kini Semua hanya paksaan bagiku Paksaan untuk tersenyum, tertawa, bahagia Dan itu menyakitkan Tuhan Tolong buat aku ikhlas akan semua ini Aku lelah Aku lelah Tuhan Dan aku terlalu lemah menjalani semua ini seorang diri Terbit pagi menghantam langit jingga Terbias kelam menyikap terang Langit malam telah usai Di gilas mentari yang sebentar lagi menunjukan diri Kosong siang berlalu tamap ku eja Jiwa patah membalut luka mengangasebentar aku bertanya di atas awanlirih lara menjelma di ujung senjaHai? Jiwa ku yang tak selaras dengan matahati Elok kah mentari melepas kan cahaya nya Kala surya mulai meredup di ujung-ujung waktu aku bicara kepada mu langit Kau hadir dalam bayang-bayang semu bagaikan mimpi yang tak kunjung menjadi kenyataan Dan aku larut dalam bayang-bayang semu itu berharap mimpiku menjadi nyata bagaikan malam yang menanti siang bagaikan panas yang menanti hujan bagaikan mahluk yang menanti kehidupan kau tak pernah mendengar teriakan ombak dilaut bagaikan suara hati yang marah dan gelisah atas penantian harapan yang tak kunjung datang Dahulu kau pernah berkata cinta Padaku yang kini menunggumu Kembali untuk menjumpaiku Aku melewati hari hari tanpamu Apakah kau tahu cintaku hanya dirimu Apa aku harus membelah dadaku Agar kau tahu dihatiku hanya ada satu nama Yaitu dirimu seorang yang kucintai Dalam hidupku hanya satu yang aku ingin Hanya kamu kembali padaku dan takkan pergi lagi Aku akan menunggu dan berusaha walau ajal menjemputku Aku merindukanmu sampai aku lupa segalanya yang aku lalui Egoku semakin melemah saat mendengar namamu Mungkin aku sebuah pena yang kau beli. Aku pena yang bruntung. Yang kau ambil. Yang brada dikumpulan tman-teman ku. Sudah lamamenunggu pembeli untk membawa kejenuhan dikmpulan itu. Sentuhan jarimu begitu lembut. Gerakan tanganmu begitu halus. Dimana aku selalu memberi retan cerita hidupmu. Saksi y telah kau jalankan brsama aku. Tapi kini aku terbuang hnya karna aku habis dankehilangan warna ku kmampuanku. Aku qra kau akan mengisi tapi kau membeli y lain. Kini aku tergeletak dijalanan y terinjak-injak seolahharga diriku tak ada lagi. Bertahan unntuk tetap waras Tak semudah yang ku bayangkan saat ini Bertahan di malam-malammenyakitkan tanpa harus menghabisi nyawaku sendirijam mataku tak terpejam Tahun sudah berlalu dan masih menghantuiku Hidup dengan kutukan yang masih ku tunggu Untuk berakhir,,,,,,,,,,, Entah sampai kapan Bertahan dari suara-suara Dan bayangan yang menyakitkan setiap hari Bertahan sekuat yang aku bisa agar ku tak mengakhiri hidupku disini hari berlalu tanpa bisa tertidur Perang yang tak berhenti melawan diri sendiri Semua yang menyakitkan datang silih berganti Tak berakhir,,,,,,,,,,,,,, Entah sampai kapan Tak ada tempat sembunyi Kemana aku harus lari Dari trauma ini Tak ada yang bisa dipercaya Semua orang menyeramkan Tapi harus bertahan Hingga suatu saat traumaku pergi.......... Senja datang bersama cahaya surya yang meredup Angin berhembus membelai hati yang resah Berbaur memainkan harmonika hidup Bersama irama-irama yang mendayu mendesah Meski rintik hujan, terus menetesi dahan Basahi rerantingan, hapus debu-debu jalanan Bersama keangkuhan yang ba membungkam harapan Aku kan tetap tegak bersama pena jalani kehidupan Kini kan kuukir semua asa walau cahaya temaram Perlahan namun sengit, menjamahi mimpi dengan tangan Agar tak harus lagi kulalui tiap jengkal bayang malam Yang selalu saja menyudutkanku ke dalam kehampaan Kini tak kubiarkan ku terpaku dalam kesunyian Terpekur dan terdiam menatap ilusi kesendirian Tak ada lagi diriku terbiar dalam kehampaan Karena ku terlanjur bermimpi tentang keindahan Laut membisikkan sejuta desir harapan Langit memberi rayuan tentang kemesraan Embun berkilau bersama sejuta keajaiban Harapan, kemesraan dan keajaiban akan masa depan Andai kau tau.. ku sangat mencintaimu.. aku ingin mengungkapkan . isi hatiku kepadamu... Tetapi aku tak bisa.. aku tak tau harus seperti apa pada saat aku bisa...sayang kau t'lah milik orang lain... Aku kecewa.. aku terlambat.. terlambat untuk mengungkapkannya.. tetapi aku akan tetap semangat... Kalau kau bahagia.. aku juga ikut bahagia.. walaupun kau.. bukan milikku... Terdiam merenung sendu Ku bersenandung rindu Terbayang perjalanan waktu Sebuah kisah masa lalu Tiada lagi nyanyian surga Tiada lage penghibur lara Tiada lage damai dalam jiwa Hanya ada Bintang penuh derita Hanya ada Langit yang kian terluka Seakan hendak berkata Inilah nafas Kehidupanku Senyuman pun kian membeku Dalam dinginnya gelap hitam malam Tangisan pun kian melarut pilu Dalam harunya lautan malam Seakan hendak bercerita Inilah jejak yang harus kutempuh Sanggupkah kulalui badai angin pasir rindu Sanggupkah kulupakan indahnya sejuta pesona mimpi Sanggupkah kulangkahkan kaki melewati panas inti bumi Sanggupkah kubenamkan diriku dalam lautan kelam Sanggupkah kubertahan dalam dinginnya hembusan angin salju Hanya ada satu jawaban hati Kan Kulalui dan kujalani dengan kasih murni setulus hati jhon kanedy) --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Senyuman slalu mengitari hati yang semu Tawa slalu menghiasi perasaan yang kelabu Perasaan yang tak pernah menentu Tak pernah menentu karna tingkah lakumu Jika aku kau izinkan untuk jujur Sesungguhnya aku ingin kau raih Aku ingin kau gapai Aku ingin kau perjuangkan Aku ingin kau miliki Sungguh aku sangat ingin itu Namun apa? Dirimu tak merengkuh yang ada di hadapanmu Bahkan mungkin kau tak melihatnya Meski itu di depan mata Dijemariku masih tersisa sentuhanmu Bahkan darahku ikut merasakan kehangatannya Meski itu telah berlalu Namun aku masih mengingatnya Entah karna apa dan entah mengapa Aku slalu berharap kau disini Menemani kesendirianku Mengobati kepiluan yang menerpa Entah karna apa dan entah mengapa Diriku slalu memujamu Slalu membayangkan saat kita bersama Slalu merindukan setiap untaian kata dari bibirmu Entah karna apa dan entah mengapa Dirimu tak pernah menyadari Dirimu tak pernah mau mengerti Dan dirimu seakan tak pernah peduli Jika memang benar kau tak dapat membalas perasaanku Setidaknya jangan pernah membuatku cemburU Angin-angin itu bertiup kencang menghantamku Hujan yang tiba-tiba datang dengan rintik-rintik Beralih menjadi badai, badai lautan karam Kugenggam kayu reot itu Kupejamkan mata ini Mencari ketenangan dalam hempasan badai yang mengamuk itu Mengguyurku, menerjangku, melemahkan keberaniankku Terdiam dan membisu Tak ada pekikan lagi yang bisa kuteriakkan Tak ada yang bisa mendengar suara serakku Suara ketakutan itu Pasrah, pasrah dan kubiarkan jantung ini tetap berdetak Kubungkam erat segala yang bisa kulakukan Tak ada harapan untukku Untuk tiba di pantai pinggiran di sana Jauh-jauh dari jangkauan mata kumemandang suatu kampung kedamaian Teraduk-aduk aku oleh angin kencang dan tarian emosi lautan Yang pada akhirnya Yang hanya bisa kulakukan hanya bersiap-siap menuju mautku Maut yang tak pernah aku tahu Kupejamkan mata ini Kuberadu pada sang pelindung Beralun dengan doa-doa keselamatan Namun tiada guna ketika kusadari keadaan itu Keadaan yang mengerikkan yang tak berani kusaksikan kenyataannya Kutarik nafasku kuat dan dalam-dalam Aku terguling dari tempat aku bertahan Mungkin saat ini kapal ini tenggelam dalam badai tengah lautan pasifik Sesak dan perih paru-paruku Menahan nafas yang seharusnya dari tadi ku lakukan Sedetik dua detik tiga detik Terhirup udara segar nan damai dan tentram Datang sesosok berjuba yang tampan dan tersenyum padaku Menarik sesuatu dalam ragaku dengan sentuhan lembutnya Namun serasa, ia mengernyitkan padaku luka yang amat tajam Memaksaku untuk melepaskan semua yang melekat dalam ragaku Rasanya sangat sakit dan sangat-sangatlah sakit Namun sekali lagi Kuingin teriakkan dan buang rasa sakit itu Namun tetap saja terbungkan segalanya Sedetik dua detik lagi Kubuka perlahan-lahan mataku Tak kurasa kuberda di alam yang baru Alam yang amat jauh dan tak pernah ku tahu Yang begitu sunyi damai tanpa seorang atau suatu benda apapun Ketika sejenak kuberpikir dalam diamku Aku meneteskan air mataku dan berada pada kesadaran itu Dan tersebutlah Jika inilah kematian itu Berapa kalinya aku lupa dalam sujud malam berpapasan petang Aku luangkan segala kenikmatan di atas ranjang mimpi memeluk pulas Sampai akhirnya rasa malas menyelimuti hingga fajar terangkat dari kaki langit Usai melewati itu Aku mengikat lutut kaki diatas kursi Sembari menuangkan kopi ke dalam liang tenggorokan yang menghisap ngorok Jam malam pulang pagi tanpa disadari Air itu bersumber sendirinya dari pelipis mata Apa ini kesengajaan insan sepertiku memikul dosa Tuhan? Apa aku di paksa birahi merajut sedekap tanpa ada yang mengetahui kecuali Ia sendiri? Bantu aku yang menegadah ampunan-Nya, kasih. Inikah air mata pembuktian sungguh atau ludah Tuhan Sebab dengan sengaja aku menyingkap mata dan memperkosa waktu untuk menghirup wanggi keridhaan-Nya. Syukurku Tuhan. Ambunten, // Ibu . Kau tau dimana sejatinya diriku Aku berada di dalam tubuhmu Aku berdetak tepat di dalam dadamu Rasakan detakan jantung itu Seakan seirama dengan perasaanmu Ibu . Dimana ibu merindukanku Disitu aku telah memelukmu setiap waktu Dimana ibu butuh perlindunganku Sesungguhnya aku selalu menjagamu Ibu hanya ini yang mampu kulakukan untukmumeski kebencian telah menguasai ragamutapi aku yakin Ada satu titik hati yang kau ukirkan namaku Hal terindah dalam hidupku Telah kurasakan di akhir hembusan nafasku Kuberikan surat rinduku Surat terakhir untuk ibu ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Langit menggelap hujan kan menghiasi Masih terpaku dalam penantian ini Menggema saat lafazkan nyanyian hati Berlari hingga lelah hingga dapat ku raih Biarkan langit yang slalu menyelimuti Biarkan bumi yang slalu ku pijaki Andai kau disini betapa indahnya hari-hariku ini Melalui tanpa kesedihan di dalam hati Sekejap mata hanya terlihat mereka yang menyerupai Dan teringat dirimu saat kau disini temani ku disisi Merajut angan kehidupan disaat kini dan nanti Tuk slalu bersama walau masih menanti yang tak pasti Bunga mewangi dibawah sinar mentari Menghiasi cinta ini yang slalu di hati Biarkan ini kurasakan seorang diri Kuingin kau menjadi pendamping hidupku nanti Begitulah cara kau terbang Tinggalkanku di sini, dalam kelam Di antara bayang-bayang hitam Di tengah pisau yang siap menikam Kau kepakkan sayapmu setinggi awan Bersama ribuan angan Yang kan mengajakmu dalam kenistaan Dan ketika kau tak sadar mengapa pengorbananku yang harus berkobar? Kau terbang tinggi, setinggi awan Melupakanku, dalam kesendirian Mungkin, aku telah kau lupakan Tapi nadiku tetap rasakan, hangatnya cintamu... Kapan kau kembali datang? Kembali bersamaku tertawa? Namun semua anganku pun terbang, bersamamu... *Pati, March th * For my ex-... Wajah gelak bahagia.. Penuh ceria, menari-nari dalam pelita kehidupan. Duh, sungguh bahagianya jadi dia Itulah kata mereka.. Dan topeng terus tersenyum pada mereka.. Ketika pertunjukkan selesai.. Topeng pun lepas dari wajah.. Di baliknya terdapat penat dan lelah yang sama dengan mu.. Wajahnya pun muram penuh kesedihan.. Dia menangis.. Duh air mata kenapa harus jatuh lagi?Tanyanya.. Doa pun terus bergulir dari butir-butir air mata yang bertasbih... Kesedihan yang tidak pernah kau ketahui itu.. Selalu disimpannya dalam balutan topeng.. Karisma atas senyuman.. Semuanya pudar ketika topeng di lepas.. Suatu saat, dunia akan mengerti.. Bahwa topeng adalah topeng bukan aku Hey kau, Jutaan hari ku lewati duka Aku berusaha baik baik saja Meski kadang langitku tampak hitam Setelah kepergianmu Tak ada yang mampu mengganti pesonamu Mati rasa kah aku Meski kini aku masih Berusaha menerima dan ikhlas Untukmu laki- laki yang menanam paku Di hidupku Lukaku luka senja. Penawarnya tak kan ada di pagi buta. Lukaku ini luka senja. Setetes air tak mampu memadamkan perihnya yg menyala. Luka ku luka senja. Tak sakit tak berasa Namun gelisah ku semakin menjadi di buatnya. Lukaku luka senja Rasio ku pun tak mampu menggapainya. Luka ku ini luka senja Obatnya mungkin hanya mendekatkan diri pada sang pencipta. Nyerinya luka senja bahkan sampai ke dalam sum-sum jiwa. Cinta Ia datang seperti embun pagi Menyejukkan hati Menenangkan hati Namun akan cepat pergi Ia tak pernah lelah datangke esokan hari nya Seperti biasanya Ia kan cepat hilang Pergi, namun masih membekas Ia datang dengan tetesan suci Membasahi mata hati yang kian melayu Tak pernah lelah Ia menunggu pagi Pagi yang harus melewati malam Dia. adalah anugerah Pertempuran ini bukanlah pertempuran biasa Aku mengerti akan hal itu Pertempuran ini lebih dasyat dari perang dunia Pertempuran ini lebih mengenaskan dan menyengsarakan Luka luka yang ditimbulkan lebih perih dan lebih menyakitkan dibandingkan dengan hunusan samurai ataupun peluru yang tepat mengenai jantung,Mematikan Pertempuran ini adalah pertempuran hatidimana hati yang lembut dan kaya akan darah cinta terhunus samuari penghianatan Terluka oleh peluru dusta Sehingga hati yang lembut dan kaya akan darah cinta itu hancur lebur berlumuran darah, sungguh memilukan Perih yang tak terkira membuat airmata tiada habinya mengalir ke samudra kesedihan Raga dan perasaan terasa tidak lagi menyatu Perasaan melayang diudara kehampaan derita Raga tidak lagi seperti nyata, tak menentu Semuanya terasa menghimpit dan membuntukan otak, menyesakan membuat nafas seolah terhenti Hampirlah kalah dimedan pertempuran itu Perlawanan hati yang maha dasyat Terkapar dan tak berdaya, lukanya mematikan Akan tetapi, oh,, Prajurit hatiku, kau bukan hanya prajurit bangsa yang hebat Kau telah menang Kau telah memenangkan perlawanan hati itu Kau telah bangkit dari keterkaparan itudan kau juga telah merebut dan memenangkan hatiku Kini aku telah dimenangkan olehmu dan menjdi milikmu Aku akan bersamamu merawat luka luka sisa pertempuran Menjahit robekan robekan dengan benang kasih sayang Membubuhkan obat obat cinta dan akan aku balut dengan kasa kasa kesetiaan Oh prajurit hatiku, segeralah sembuh dari lukamu Aku akan selalu memelukmu dengan hangat ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku menulis ini sebagai ganti hadirmu saat ini Tulisan ini adalah ungkapan rasa inginku Yang delalu ingin Hadirmu disini Taukah kamu...? Tanpamu disini aku merasa sepi Dan selalu teringat saat-saat bersamamu Kalau saja aku bisa berandai-andai... Aku ingin kamu yang datang menemaniku Menemani kesendirianku Menghilangkan kesepianku Dan memberi keindahan di hidupku Aku ingin kamu... Aku mau kamu... Dan selalu hanya kamu Cinta itu memang indah.. Namun siapa yang tak pernah me'rasa'kan di'lukai cinta . Dalam hidup'ku Ku me'rangkai cinta . Men'cari tau tentang arti cinta yang se'sungguh'nya.. Dalah hidup'pun Kadang ter'jadi dua pilih'an . Antara cinta dan sahabat . Kita bisa ber'tahan walau'pun hidup tak penuh cinta Kita bisa ber'tahan dari se'suatu yang sulit dalam hidup kita Dari ke'salah'an yang kita laku'kan . Kadang hati me'rasa iri . Bila tak dapat me'rasa'kan cinta . Namun .. Suatu hari nanti . Pasti aku akan men'dapat'kan'nya . Yang lebih baik . Dan tanpa ku duga .. Mengapa kita tidak belajar dari Zu Rongji Perdana Menteri China yang pernah berjanjimemberantas dan memerangi korupsidi negaranya dengan sepenuh hati. Ia nyatakan secara terbuka kepada rakyatnyaagar disediakan seratus peti matibagi koruptor yang mencuri uang negaradan satu lagi bagi dirinya jika ia juga berbuat sama. Mengapa kita tidak belajar dari Zu Rongjidalam memberantas dan memerangi korupsimeski ia lakukan dengan tangan besidan orang-orang berteriak melanggar hak azazi. Di China satu per satu pejabat negaramenemui ajalnya dihukum mati karenamerampok uang negara sesuka hatinyahingga kemiskinan mendera dan merajalela. Mengapa kita tidak belajar dari Zu Rongjidalam memberantas dan memerangi korupsidengan memberikan hukuman seberat-beratnyabagi koruptor yang menilap uang negara. Di Indonesia satu per satu pejabat negaramalah tersenyum dengan pongahnyameski telah menjadi penghuni penjarakarena korupsi yang telah dilakukannya. Jakarta, November Jomblo perjalanan cerita penuh makna Sahabat Telah punya selusin mantan Aku Masih Tetap Tidak Punya Mereka Tertawa, Aku Bahagia aja Sering ditanya, mana gandengannya? Aku Jawab ada didepan Mereka tanya didepan mana? Aku Jawab Didepan penghulu dan orang tua Mereka kembali tertawa Seakan aku bercanda Padahal ini fakta Ku berbicara sesuai realita Aku Jomblo Berkah Duit ditabung buat beli kuota Ada lebih masukin ke kotak musholla Agar Hidup ku Jadi Berkah Semiliar awan mengambang tak mampu membawa kacau yang mengembang Karna langit mencengkeram, Malam pun melarang Kacau ini mungkin akan bertahan dgn kekuasaan tuhan, Dan menjadi belahan jiwa sang bulan "Tenang jiwaku.. Akan ada yg membantumu membawa pergi kacaumu, Membereskan kembali tata hatimu.. Dan semua titik hitam dlm pikiranmu.." "Right? Who?" Alkitab Nabi Muhammad SAW.. Ya Alquran akan jd penyapu titik hitam yg berantakan itu.. Semua kacau.. Galau.. Akan terhalau oleh Alquran.. Bukan Bukan kekasih yang akan mengasihi mu kala hatimu risih.. Flashlight.. Demikian lah gelar alquran Bukan Bukan awan yang akan membawa pergi air mata di pipimu, karna nyatanya.. Hujan yang menambah air dipipimu.. Ataupun bintang sekalipun tak mampu menggapai tuk menghps airmata yg berantai.. Just Alquran Bila nafas ini lepas. Semua langkah yang telah lelah. Semua waktu yang telah hilang. Tapi bayangmu kan tetap ada.. Persahabatan selalu berbuah pengertian. Persahabatan saling mempercayakan. Persahabatan saling menjaga satu sama lain. Persahabatan selalu ada saat dibutuhkan. Ingatkah semua wahai sahabatku.. Kita percaya untuk selamanya.. Kita tebarkan arah dah tak pernah lelah. Kita bagai cerita yang tiada habisnya.. Karna sahabat untuk selamanya.. Ketika otakku membeku Logikaku mati Ingin rasanya aku menjelajahi waktu Meloncati masa yang tak terhingga Kemudian berlari meninggalkan roda waktu Menuju gravitasi bumi Aku terpuruk Seolah mengetuk pintu surga Tapi tuhan tak mau mendengarkanku Seribu permohonanpun Tak akan bisa mengubah takdirku Mengubah takdir Layaknya mendaki langit ke tujuh Dan merubahnya menjadi lebih indah Dan bewarna... Tapi aku sadar Aku hanya boneka Yang dimainkan oleh-Nya Dalam permain monopoli kehidupan Hai Anggrek. Hari ini aku melihatmu di taman itu. Taman tempat singgahmu sejak hari itu. Kau begitu anggun dengan kelopak yang merekah itu. Sepertinya dia bisa merawatmu lebih baik dari aku. Hai Anggrek Aku merindukanmu. Gemercik waktu itu masih membasahi Dan aku tak tahu bagaimana membunuhnya Hai Anggrek. Kau ingat Teratai Ya dia sudah pergi. Riak dari timur telah menjemputnya Aku yang salah Tak tahu jika ia telah berlayar jauh dari tamanku Hai Anggrek Kemarin aku merawat Tulip Namun sepertinya tanah di tamanku, tak cukup subur untuknya. Dan dia pun tersapu angina membuai Dan kini aku lelah Tamanku gersang Dan rumahku telah aku tinggalkan Tapi kau tak perlu bersedu Aku sudah menyiapkan sebuah pot untukmu Tak besar memang Namun aku pasti merawatmu dengan baik Dan aku janji Pot itu hanya untukmu Akupernah terluka karna mukamupernah menorehkan kesedihan kitapernah bersuka ria bersamaacapkali ku ingin menghapus bayang indah senyum mu.. Melupakan hal yang acapkali aku bamembenci hal tersulit dalam hidup ku Deting waktu terus bergulirdan tak sedikitpun rasa yang hilangtuhan.... matikan perasaan ini tentang nya.. Merindu selalu terasa hati kian membara menunggu tuk kembali Saat ku termenung sendirian Saat ku menangis sendirian Saat ku melamun sendirian Sepi. hari-hariku berlalu begitu saja Tanpa kehadiranmu Tanpa kedatanganmu Tanpa canda tawamu Ku sangat Merindukanmu Dapatkah kau hadir di depanku sekarang? Agar kau dapat menemaniku lagi Dan ku dapat semangat tuk bertahan tanpa ada dirimu ) Firdauziah Putaran angin mengikrarkan senyuman hangat darimu... Perampasan tak lagi menyuarakan belenggu jiwa nan setia... Namun, laraku tak kunjung padam... Hatiku sayup menerjang fatamorgana... Hanya senyum itu yang mampu mengembalikan hatiku yang bahagia... Lara... Aku tak akan membiarkan hidupku terbelenggu, Dan hatiku tak akan jatuh karena mu. Kupu-kupu, makhluk terindah Warnanya memikat hati Ah. tidak, kamulah yang terindah Pelangi, lengkung spektrum warna di langit Beraneka warna, katanya sangat indah dipandang Oh. tidak, kamu masih yang terindah Mutiara, permata berbentuk bulat dan keras Itu indah dan menawan Oh. tidak, kamulah yang terindah//Cen Rian Ayah, sejak kau pancing letih dan kau umpan terik sembilu peluru yang lincah Aku yang dulu masih kanak mengrrti tapi tak sebegitu paham akan kehausan tubuhmu Pada sejuta butir ketenangan Agar kau puas mengelus kesabaran Dan pada terik matahari yang meloncat kesana kemari Kau patungkan tulang setegak baja Kau bungkukkan pundak sebengkok gading Hingga baju hari-harimu basah dengan warna belang-beling Debu berkeringat kau sulap menjadi jasa Untuk pupuk pertumbuhan anakmu Ayah, semoga bukan debu yang membuatmu patah jasmani Dan juga keringat yang membuat sakit rohani Sejauh ini kau untuk ku. Pasean, // Aku tak pernah berpikir Aku akan berpisah denganmu Aku hanya yakin saja saat itu Aku bahagia bersama mu Skalipun ada yang bilang Aku terlalu bodoh untuk mencintaimu Tapi aku memang mencintaimu Dan itu kenyataanya Aku terlalu percaya padamu Aku terlalu sayang padamu Aku terlalu cinta padamu Hingga aku terlalu sakit olehmu Logikaku saat itu memang tak ada Aku hanya melihat ketulusan itu darimu Aku bahagia bersamamu saat itu Aku tak ingin berpisah denganmu Kau suguhkan kenyamanan untukku Kau berikan kebahagiaan untukku Kau uraikan janjimu padaku Dan aku percaya Kau buat aku melayang tinggi Hingga akhirnya kau hempaskan aku Jauh ke dasar jurang Hingga ku tak mampu bertahan Terik matahari di ufuk timur Menyinari indah pertiwi Deburan ombak menggulung merdu Memberi keindahan sukma di jiwa Desah angin yang melambai sepoi-sepoi Sunggguh indah pesonamu Hingga setiap orang yang datang Tak ingin melangkah pergi darimu Oh Pantai... Berada disisimu memberikan ku inspirasi Kau adalah tempat untuk ku bermimpi Kau juga tempat yang indah untuk ku berbagi Akupun terbuai akan keindahanmu Dan kini aku pun menyadari Bahwa betapa Maha Besarnya Kuasa Sang illahi Robbi... Dibatas waktu tersimpan Kenangan bersamamu Inginku jaga dengan suci segalanya yang terpendam dihati Walau kini masa itu berlalu Jiwaku masih hidup dimasa lalu Meski sejauh langkahku tuk melupakanmumasih saja ingatan itu tak lepas dari pikiranku Mungkinkah ada rasa dihatimu Bertanya untuk kembali menikmati kedamaian itu Hiasan Bintang beserta cahayanyamelambai kebersamaan kita dulu Dan aku tak memungkiri tak kuasanya diriku meninggalkan senyum dan tangis yang pernah kita lewati Boleh saja kita menyemai Lalu merawat tanaman.. Tapi belajarlah pada ilalang Ia tetap tumbuh meski di tanah gersang Ku buka lagi Lalu ku tutup Dan kini.. aku ingin membukanya lagi Lembar-lembar kehidupan Yang tertuang dalam cerita maya Aku rindu pada kisahku sendiri.. Di sebalik dinginnya udara pagi.. Ku tembak seekor garuda Patah sayap kirinya, meliuk hampir jatuh Lalu hinggap di pohon akasia Satu peluru senapan angin sudah siap ku tembakkan Tapi nuraniku tersentuh.. Saat ku tatap matanya mulai layu Hanya Seekor Garuda Tua.. Sedang berpasang-pasang garuda muda Asik bercumbu di belantara, dengan ramuan rempah berbisa.. Sejak saat itu.. Pancasila kehilangan kesaktiannya.. Oktober .. Seruling kembali menjadi bambu hidup Meliuk di sisa-sisa belantara Desah dedaunan dan derit gesekan batang pohon Membuat birahiku mencuat kepermukaan Jika kau bukan seorang penjahat Lantas apa aku harus mengakuimu sebagai pahlawan?? Mmm... Maaf saja... Kata-kata perjuanganmu hanya sebatas simbol di pinggir jalan Mencari perhatian.. Berharap gambarmu ada yang nyoblos di tahun depan Pada siapa lagi ku mengadu.. Selain pada tulang belulangmu Di bawah tumpukan tanah yang tak lagi merah Tidakkah kau lihat mutiara berubah menjadi arang Di tangan para penerusmu Pahlawanku.. Tidak salah jika ku berharap Segeralah kalian bangkit dari kubur-kubur itu.. Selamat Hari Pahlawan.. November Bukan hanya penjajah yang membunuh para pahlawan.. Jadi jangan katakan Pahlawanku Idolaku, Sebelum kau buktikan diri bukan sebagai penghianat.. Banyak sekali karat di sini Debu-debu di sudut halaman.. Coretanku yang lama ku abaikan.. Ku mulai lagi.. Tapi Penaku entah di mana.. Aku lupa menaruhnya... Kuabaikan beberapa nama Meski dulu selalu menjelma di lukisan kertas Membentuk beberapa sketsa wajah Dan akhirnya terhapus kelam Aku ingin menghidupkannya kembali Tapi jiwaku kehilangan sebagian ruhnya Biarkan ia berjalan Menyusuri detak waktu Bukan ku tak perduli Berjuta kali telah ku bunuh Namun ia tetap mengikuti Mm.. Bayanganmu itu ..... Saat semua kegalauan melanda Kejenuhan menimpa Aku kembali ingat pada ceritaku Ku kayuh perahuku disana... Saat semua lagu dan puisi kembali menjadi sunyi Tidurlah... hanya itu yang bisa kukatakan Kuhujamkan pisau pada rinduku Lalu kurobek wajahmu dalam lembar kenangan Tapi mengapa kau tetap berkol di sana.. Kubuka dan kututup lagi.. Mm.. hanya itu yang kulakukan kini Kerikil di jalanan dan Hantu di dahan pohon mangga itu Ah.... Malam Tambahkan lagi Setangkai Dua tangkai Tapi untuk apa?? Kertas warna warni yang biasa bertuliskan surat cinta Kini hilang tertimbun layar datar ditangan mu.. Hanya di kala malam aku bisa mengunjungimu Menawarkan secangkir kopi Dan kau mulai bercerita Tentang gembel renta yang tak kunjung kaya Tentang para priyai yang semakin buta Atau tentang pria berdasi dengan ribuan topeng lupa Tapi aku lebih suka cerita para koboy yang kehilangan pistolnya Tapi itu dulu... Sebelum malamku beku dalam sunyi Kau lagi Mm.. ku akui bayangmu terlalu indah untuk dilupa Meski segudang cinta yang ku beri Kau balas dengan secuil harapan Aku tidak pernah merasa kecewa Kini telah kumiliki sesuatu yang lebih darimu Mm... tapi kau tetap tersimpan rapi di sudut hati Satu, dua atau tiga tahun Sang pengelana akhirnya kembali Wajah lesu penuh luka kesedihan Rambut mulai terurai panjang kusut Ransel klat tua masih setia di punggung Satu, dua atau tidak gunung Sang pengelana memutuskan untuk pulang Tapi apa yang akan ia temui Selain gundukan tanah merah berisikan tulang belulang.. Sang Adik yang terkubur di sana.. Tapi jangan khawatir Ki.. Sobatmu di sini ikut menunggumu Ya... Menunggu kecerian dan ceritamu.. *Catatan Harian Zohir Teman yang terbuang" Terlalu lama tenggelam dalam lautan madu Mungkin kau akan merindukan rasanya pahit Tak mengapa... Luka yang mengering menjadi lukisan indah dan ku pajang di dinding jiwa Ku harap kau akan menyukainya Hijau Hutanku Biru lautku Jernih Sungai Ku Ah... Tapi itu dulu.. Jalanku Jalanmu Pernah bertemu di persimpangan tanpa lampu Kau menolehku.. Aku jatuh cinta padamu Lalu kita kembali melanjutkan perjalanan.. Jalanku Jalanmu Persimpangan itu tinggal masa lalu Satu Ruang ku hanya satu Satu dari kesatuan yang ingin ku satukan Kepala ku pun satu Karna itu Ijin kan aku titpkan satu bayangan di sisih mu Katakan satu hal saja yang membuat mu mampu Bukan tembok ataupun batu Jika kuat sekuat baja Ijinkan aku menjadi sebuah kapas yang hinggap di atasnya Jika itu masih memberatkan mu Ijinkan aku jadi sebuah debu Tapi mungkin terbang tersapu Jadikan aku satu Satu-satunya tempat untuk untuk rasa luka Jika aku di terbangkang angin Kau akan mencarinnya Dan aku akan bersembunyi pada waktu Hingga aku kembali pada mu ku terdiam di dalam sepi menagisi kepergian mu hidup ini terasa tak berarti setelah kau pergi dari hidupku meski ku menangis meminta kau kembali kau takkan mungkin akan kembali dulu tawamu slalu mewarnai hidupkuku kata-katamu menyejukan jiwaku kini hidupku tidak berwarna hanya tinggal abu-abu Aku terbangun Lagi lagi terbangun Ditengah kelamnya malam Tanpa terasa Tanpa suara Tanpa cerita Barangkali aku bersalah Barangkali pula aku benar Kiranya saat mentari menyapa Aku harus siap untuk terluka Sang fajar menyinsing di hari yang cerah Terhirup udara segar di sawah Entah di sana terdengar sebuah suara Fisik sang petani bertambah semangat cari rezeki Indahnya sawah ini Namanya tersahut ketika melihat dia Aku menjumpai sebuah rel di sana Alam semesta ini Sawah yang luas dengan bukit menjulang tinggi Ada sebuah rel menikung indah hingga menanjak bukit itu Datanglah dia dengan suara merdu Hatiku senang dan gembira mengabadikannya Kemudian dia meliuk ke atas bukit hingga hilang Di situ ia masih menatapkan wajahnya Hingga ia hilang di balik bukit Saatku berjalan di rel Pada saat itu sebuah cinta baru telah lahir Dibalik semua kebencian Saat itulah aku jatuh cinta dengannya Aku mengejar cintanya dengan usaha dan harapan Senyumnya masih terkenang saatku sekelas dengannya Sekarang musim telah berganti Sifat dia berubah Kini mencintai dia semakin susah Aku hanya bisa bersabar dan tabah Berharap dia bisa tersenyum kembali seperti semula Aku ini pendiam Aku hanya bisa berdoa Berharap aku berhasil mencintai dia Dengan hati yang tulus Saling toleransi dan menghargai Yang menjadikan cintaku adalah cinta suci Meski kita berpisah pandangan Aku berharap suatu hari kita bisa bersatu Dimana ada padang rumput yang luas Ketika senja mulai tiba Sebuah bukit berdiri sebuah pohon apel yang indah Di situlah kita melepas rindu Di situlah cinta mengalahkan segalanya Kini sore hari di Stasiun Bandung Aku mengirim segumpal surat cinta untuk dia Semboyan di bunyikan Mutiara Selatan mengantarkan surat cintaku untuk dia Tidak tahu kapan tibanya di tujuan Yang pasti aku menantimu Kini ia masih dalam perjalanan... Hai temanku.. Ingatkah tentang apa yang selalu aku curahkan? Ingatkah tentang sosok yang selalu aku bicarakan? Ingatkah aku dengannya pernah saling mencintai? Ingatkah jika hingga sekarang aku tak pernah lupa akan dirinya? Ingatkah ceritaku itu? Teman, apa mungkin dirimu tertabrak hingga lupa akan diriku? Ya, tertabrak cinta kepada lelaki pujaanku Entah apa yang ada di pikiranmu teman Mungkin saja aku yang terlalu lugu Aku yang tidak pernah memperhatikanmu Hingga dirimu jatuh hati juga terhadapnya Tapi apakah ibumu sudah tak sanggup memasak nasi untuk kau makan Sehingga kau berani makan temanmu sendiri Terniang termenung sendiri Dalam ruang hampa yang pengap Dalam ruang yang sangat sunyi Dalam suasana hati yang gundah gelisah Melintas bayang ke saat itu Saat Ayah, Ibu terbaring lemah, Saat kalian sabar menghadapi lara meski dengan nafas yang tersisa Duka yang kalian simpan, lebur dalam senyuman. Kalian yang tegar melawan pilu meski maut menanti kalian. Melewati detik yang menghatam harapan Dimana saat jeritan tangis menjadi irama yang mengiringi kepergian kalian Hari ini, mata kembali tidak dapat membendung linangannya Selaras detik demi detik berjalan, Sejalan dengan menit demi menit yang terus berlalu Seiring dengan jam demi jam yang terus bergulir Seirama dengan waktu yang terus menunjukkan kekejamannya Tanpa terasa sudah tujuh tahun berlalu Kini semua benar benar berlalu Sedih ini bercampur pilu tangis ini bercampur rindu Sesungguhnya aku.. Masih butuh kasih sayang kalian Masih ingin dipelukan kalian, Namun, apalah dayaku?? Sekarang tawa kalian sudah tak bisa kudengar lagi Kulit kalian tak bisa kusentuh lagi Wajah kalian tak bisa kulihat lagi Sungguh ku merindukan masa kecilku dulu Ingin ku bersama kalian kembali Namun semua itu tak mungkin bisa terulang lagi Karena kini batu nisan telah menghalangi Begitu banyak waktu yang aku lewati tanpa kehadiran sosok kalian Aku rapuh, sendiri sepi tanpa ada kalian di sisi Setiap rasa sakit selalu kupendam sendiri Tak ada lagi kalian yang mendekapku dan mengahapus airmata ku Ibu… Kini tiada lagi orang yang mampu menguatkan aku Tiada lagi orang yang senantiasa mendo’akan ku dalam setiap sujud nya Tiada lagi orang yang mengerti aku selain dirimu Tak ada dan bahkan takkan pernah ada yang seperti dirimu Ayah… Kurindu dengan perjuanganmu yang menguatkan ku Dengan nasehatmu yang mententramkan hati ku Kurindu dengan kumis tebal mu yang tak henti mencium pipi ku Dan aku kehilangan sosok pria yang takan pernah menyakitiku Kalian meninggalkanku disaat aku belum bisa membahagiakan kalian Kalian meninggalkanku disaat aku belum bisa membalas jasa-jasa kalian Maafkan aku Ayah.. Ibu... Do'aku akan selalu mengiringi perjalananmu Semoga kalian tenang disisi-Nya Aamiin Malam ini, sekian kalinya aku berteriak Menangis, terisak di tengah dunia Merasakan perihnya terluka Terhianati oleh sebuah janji Malam ini, dibawah rembulan Aku merasa gelap Tiada lagi warna dunia Semua hilang bersama sumpahmu Dan malam inilah Kehancuran semakin terasa Kelemahanku oleh rayuan mu Yang akhirnya meremukkan ku Detak jantung ku terpacu Saat dia menatapku Denyut nadi terasa tersendat Saat dia dan aku begitu dekatku tak pernah tahu Mengapa bisa begitu Mungkinkah benih cinta tertanam dihatiku Aku hanya bisa terpaku Saat dia lalu didepanku Satu pengalaman tak terlupakan Dia jadi putri aku jadi pangeran Kami berjalan beriringan Duduk berhadapan Namun itu semua hanya kenangan Olehnya mungkin terabaikan Langit biru selalu Menandakan tentang cinta kita Yang selalu ku pandang terasa indah dihatiku Namun apa yang terjadi padaku Ku malah membawa mendung bagai mau hujan dan petiir dalam hatimu Memusnah segala harapan yang teruntai dalam cinta kita Langit biru selalu menandakan tentang cinta kita Namun  aku malah membuatnya tertimpa badai Yang menerbangkan segala harapan menjadi berantakkan Maafkan diriku cinta Mungkin kita tak takdir berjodoh Maafkan diriku cinta Membuatnya pupus kembali Maafkan aku cinta Cinta Disaat keheningan malam mulai merajut ceritanya Aku termenung sendiri berteman sepi tiada arti Secarik kain tersemat di atas singgasana hati ku Seolah menceritakan suasana yang aku rasakan saat ini Terpampang skestsa wajah penuh makna Aku tersadar dan mulai menba memahaminya Memahami kisah rumitku tentang cinta yang sesungguhnya Cinta yang sesuai norma dan agama Bait demi bait membawa ku pada keagungan kain mahkota Sebuah kain pelindung mataku dari dosa dunia Kain suci yang menandakan taqwaan hamba pada Tuhan nya Begitu anggun nan agung bagi siapa saja yang memakainya Sungguh aku sangat mengagumi nya Meski aku hanya pria yang tak sempurna ibadahnya Meski aku hanya sekedar hamba yang sering lalai dari perintah NYA Namun kegagumanku tak terhalang oleh itu semua Aku hanya ingin terus memperbaiki diri Aku hanya ingin tuk selalu terlindung dari godaan paras cantik pengumbar dosa Dan aku temukan pelindung itu melekat anggun diatas mahkota kaum hawa Sungguh indah nan elok melindungi syahwat nya Betapa aku ingin memiliki seorang pendamping yang taqwa Betapa aku ingin jadi imam seorang wanita soleha Namun aku sadar bahwa akupun mungkin belum pantas untuknya Dan Tuhan mungkin masih ingin mendengarkan keluh kesahku tentang nya Wahai ukhti saleha.. Ijinkan aku memperbaiki diri sampai kelak Tuhan mengijinkan Dengan panji-panji cinta aku menyibak tabir asa Dengan lantunan do'a tersemat harapan untuk bersama Hingga suatu masa Tuhan menyatukan kita di perjanjian suci Kini cukuplah aku dapat mengenali sifatmu Mengenali semuanya dari caramu menjaga diri dan ketaqwaanmu Cukuplah kita saling merindu dalam doa Mencintai  dalam pelukan dan lindungan Tuhan kita Rindu itu sehitam jelaga Garis abstrak merenda dahaga Entah… hanya entah yang kutahu Saat hambar meraja kalbu Rasa pernah menguat sukma Senyuman pernah menjadi irama Bahkan… mozaik rasa itu pernah merindu Ketika renjana yang dirasa bukanlah semu Namun siang akan terganti malam Terang pun suatu saat akan menjadi kelam Sebuah kisah tiada yang abadi Dan kini hadirlah renjana semu menghiasi Bukan sebilah salah membelah meredam Ini hanya sebingkah ketidakmengertian mendalam Tangan melemah ‘tuk menggenggam janji Dan serpihan rasa semu terpatri di hati Matamu pancarkan indanya surga Suaramu lembut memeluk kalbu Senyummu percikkan api asmara Oh kasih.. Cintamu telah merasuki relung hati Sayangmu tlah bersatu pada jiwaku Kan kusebrangi samudra atlantik Kan kudaki gunung everest Kan kuarungi gurun sahara Demi dirimu Dirimu sang pemikat Hatiku tlah terpikat padamu Jiwaku tlah tertunduk padamu Hasratku tlah bersarang padamu Oh pemikat hati yang hakiki Aku hanya bisa bernyanyi Nan bercerita pada sang angin malam Yang selalu setia temaniku No Urut: Tanggal: // :: Indonesiaku Tanah air kelahiran tercinta Bendera merah putih tegak berdiri Laksana penyemangat semangat yang hampir mati Dulu Indonesiaku damai Dulu Indonesiaku tentram Dulu...Dulu... Dulu Sekali... Tapi sekarang Sampah menumpuk setinggi gunung Bencana alam dimana-mana Bentrok dan demo merajalela Juga korupsi yang kian meluas Dimana kedamaian Dimana Ketentraman Dimana .. Yang ada hanya tangis penderitaan rakyat Untuk para generasi muda Ubahlah nasib indonesia kita Buatlah menjadi lebih berjaya Agar dikenal seluruh dunia Bangkitlah Indonesiaku Jayalah Negaraku Mardatillah Kala itu di sudut sepi Dengan tatapan kosong Aku kembali merindu Dalam tanda tanya yang bertanya mengapa Mengiriku tanpa jenuh Menghantui tiap jejak langkahku Bagai bayangan yang tak terpisahkan Engkau kah itu? Yang sudah tak begitu asing bagiku Engkau kah itu? Yang dulu sering berbagi padaku Engkau kah itu? Yang menimpakanku ber ton-ton kerinduan Engkau kah itu? Yang perlahan menaklukkanku Jika itu kau...... Lihat itu...... Betapa besar amarah ku disana Betapa bencinya aku dengan keadaan ku sendiri Betapa kuatnya sifat egois yang menopang ku Lalu saat aku sudah seperti ini Pada siapakah aku harus marah? Walau sebenarnya kupahami Untuk hari ini, esok, lusa dan nanti Semuanya akan tersesalkan Dalam bingkai kesia-siaan Aku tak mengenalmu Tapi aku jatuh cinta kepadamu Mungkin ini sulit dimengerti Tapi kamu lah yang membuatku begini Tatapan matamu yang menyejukan Senyumanmu terasa damai Tingkah lakumu membuatku jatuh hati Ku harap waktu berpihak padaku Sehingga ku dapat bertemu lagi Dengan sang pemilik hati No Urut: Tanggal: // :: Sendiri ku berjalan dalam gelapnya gulita Tiada arah tiada tanda hanya pedomankan rasa Harapkan seberkas cahaya datang tuk menghampiri Agar ku bisa kembali berlari... Kejar sesuatu yang pernah terhenyak dalam mimpi Cahaya pun datang dengan terang lagi benderang Bangkitkan gelora yang pernah membara dalam jiwa Membakar rimba rimba kejenuhan yang menghalangi Agar ku mampu tuk jalankan sebuah sugesti Dan raih keindahan abadi, Bagikan sebuah symponi Namun kini... Cahaya itu tlah pergi Seperti senja yang taburkan warna penuh pesona Dan berikan senyuman seindah warna pelangi Lalu sirna tanpa jejak tanpa arah Tinggalkanku dalam pagutan kekelaman yang mengikat Dan memaksaku terus mencari hingga lelah Seperti gerabah yang tak pernah lupakan tanah Entah darimana datangnya Cinta tumbuh dan bersemi Berlembar-lembar mengisi kertaskertas kosong Kemudian menuliskan tiap detiknya kebersamaan denganmu Sedari rindu menyapa rasa di dada Jantung berdegub dag dig dug dag dig dug Seruan namamu yang selalu terngiang Berdenyut, bergerilya menuruni pepilur nadi Sang kekasih ... Nun jauh yang tertanam di taman hati Bilakah pertemuan hanya membuat serpihan luka Terbangkanlah angan-angan pada nirwana di atas jingga Buarku slalu pandangi lembayungnya langit Bahwa itu kau sedang duduk di sana Kan kutulis sajak rindu padamu yang diam membisu Dalam pigura kan kulukis indah wajahmu Meski jasadmu entah mengasab tanpa jejak Cintamu kan kubingkai dalam doa panjangku Tangerang, November Tulus yang aku berikantak mampu aku uraikantulus aku padamukadang kala membuat hati ini rapuhrapuhnya hati akutak bisa aku pungkiriindahnya cinta akutak bisa menahan lara yang bercampur Aku ingin merasakanapa yang kau rasakanandai kau tahubetapa tulusnya hati ini padamuandai kau tahu dan bisa merasakanapa yang adha dhati aku Aku yang tulus dan sabar menggumuaku yang ceria melihat mu dengan bekas mantamuaku tetep sabar dan senyum padamumeskipun hati aku rapuh Sudah cukup kering air mataku Sudah cukup panas perasaanku, dan sudah cukup lelah langkah kakiku Tapi kau tak datang Dimana kau sayang?? Mengapa kau tak ada saat ku butuh belaianmu Mengapa hanya daun-daun kering, yang menemaniku di tempat itu Mengapa kau tertawa saat ku terluka Mengapa kau menangis saat ku bahagia?? Kau ini siapa?? Kau kekasihku Kau bukan musuhku Tapi mengapa kau layaknya musuh yang hendak menikamku Apa kau yang selalu benar dan aku yang selalu salah?? Aku tak butuh mulut manismu, Aku tak butuh tutur lembutmu yang ku butuh kasih sayang darimu sayang, Mengapa dulu kau bilang cinta padaku? yang hanya ingin melukaiku, Sakit sayang......Perih........ Tapi buat apa semuanya kurasakan? Buat apa ku teteskan air mata? Sementara kau berbahagia diatas lukaku, Aku menyesal ya, hanya sesal yang tiada guna karena kau tak akan pernah tahu, Apalagi merasakannya.Ayah....Bunda..... Tolong aku Kau pasrah pergunjingan Kau ikhlas dengan tertawaan Kau diam semua celaan Kau hanya patuh pada isi Qur'an Hijab membuatmu damai Hijab pelindung kalbumu nan suci Hijab pemantap imanmu percaya diri Hijab penatah hidupmu serasi Kau bertasbih dalam hijabmu Kau bertahmid dalam hijabmu Kau bertakbir dalam hijabmi Kau pasrah semua atas takdir kepada Illahi Jilbab baju kurung keseharianmu Jilbab pelengkap aktivitasmu Jilbab merenda dalam sanubarimu Jilbab tuntutan Yang Maha Pencinta Al-Wadud-- -Qabla Subuh-------------------------------------rumandala Andai aku dapat menggapai bintang dilangit Pastilah aku akan memetik bintang yang paling terang Andai aku di berikan berjuta mimpi setiap malam Pastinya aku lebih memilih satu mimpi yang terindah dan tak ingin bangun dari tidurku Andaikan Tuhan menawarkan pilihan dalam hidupku Pastilah aku memilih hidup bahagia sepanjang waktu Andaikan Tuhan mengambil nyawaku untuk bersamanya Pastinya aku akan memilih tempat terbaik di sisi Nya Tiada seorang pun di dunia ini yang berdo'a untuk kesengsaraan dan penderitaan Pastilah semua orang berdo'a untuk mendapatkan kebahagiaan dan kebaikan Namun dalam hidup memang tak selamanya seperti apa yang diinginkan Karena kehidupan di dunia sama seperti roda yang berputar Terkadang bahagia, dan kadang menderita Karena di dalam kehidupan... Tidak ada kebahagiaan di setiap jalan Dan tidak di setiap jalan itu mudah... Semua apa yang diinginkan.. Pastilah butuh perjuangan.. --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Hujan yang turun, saat kau membumi mengapa aku menatap langit.. Padahal kau terasa menyapaku dengan rintikanmu.. Diantara kesunyian malam sepi.. Kau nampak lambaikan percikanmu itu.. Basahi aku dalam sebuah hawa.. Yang jadi sebuah lukisan malam Sadarku merasakan sentuhanmu Lewat percikan air dan angin yang berbisik Kau pun membuktikan kebesaranmu Masih menyusuri air yang mengalir dari tetesanmu Aku menembus saat kau reda Dan tak bertepi saat kau deras Ini jalanku aku akan selalu menjadi aku Akankah jika Mungkinkah pula Senja kan bersama Kelak kan bahagia Bisakah Cahaya bintang terpancar... Indah menghias langit malam... Tergambar polos wajah merindu... Dalam keheningan senyum tak nampak... Suara hewan malam terdengar pilu.. Menemani sunyi kian melamun... Angin malam meniup sayup... Hati tak tenang dalam penantian... Tergores kenangan dalam diam... Terdengar riuh bisikan alam... Menanti fajar berganti hari... Menungu engkau yang belum pasti... Dapatkah aku ucap namamu disaatku rindu? Jika kau mengizinkanku Terjagaku mengigatmu Dalam lelapku menyebutmu Dapatkah aku ucap namamu disaatku rindu? Jika kau mengizinkanku Tak akan sesak lagi dadaku Dan bahagialah hatiku hufff... Hanya dapatku menantimu Menanti masa yang berjalan Sampai tiba saatnya Bersamamu tuk waktu yang lama Disini aku memujamu Hati kian sejuk didada Saat sapamu dan senyummu melebar Ku mencintaimu duhai kekasihku.. Ada tapi tesentuh Terdengar tapi tak terlihat Ku kejar tapi tak terkejar Tapi siapa Aku tak pernah memilih untuk siapa Tapi hati yang menulis namamu di dirinya Aku tak mau tapi bukan kehendakku Ku beri nafasku padamu Bahkan hampir tak tersisatapi adakah sedikit saja aku di benakmu Sedikit saja Seperti angin kau pergi dan datang sesukamu Saat ku menderita memanggil tapi tak juga datang Ku berharap dengan akhir nadaku Pun tak juga Duri yang jatuh di tanah pun memiliki arti bagi bumi Menjadi busuk dan menyatu Tapi aku Adakah artiku Walau tak menjadi batang atau akar Adakah aku seperti duri yang busuk dan menjadi pupuk mu Setidaknya memiliki arti dimatamu Adakah adik kecilku Aku berdiri menangkar sunyi bumi, sendiri. Bersemedi di balik pagi, mengulang bayang siang, menyekam dendam malam. Agar bisa sesahaja senja. Aku menba mengisi ruang kosong doa gerimis dengan sebait bacaan awan. Menerbangi titik niskala, menyusupkan jiwa ke puncak tahta cakrawala. Agar aku bisa menjadi langit, tempat semua keluh bumi menjerit. Tapi pada akhirnya kamulah yang menjadi langit. Dan kini aku ba tirakat dari gumpalan pekat. Terus kuhapalkan bacaan awan, biar kamu tak membuat hujan. Mungkin akan kusaput beningmu dengan bacaan awan Meski sedikit menghitam, namun aku yakin, derasmu dari langit tak akan turun. Karena langitmu masih berias warna tawas dan bacaan hujanmu tak pernah tuntas. Untuk penulis hujan, pada jiwa yang kuberi janji udara; Nafas-nafas dingin yang kuhembuskan Tak akan kukumpulkan menjadi angin agar tak bisa membawa air kelangit; Untuk kamu ciptakan menjadi hujan. Karena aku tak ingin kamu menjatuhkan butiran bening, Seperti huruf-huruf kecil yang kau muntahkan saat gerimis tiba. Dan tak akan kubiarkan kamu membuat surga kata dari deraimu, Sebab surga tak sebening buliran itu. Saat pertama kali aku melihat museakan aku terkena HEAD SHOOT cinta mujantungku berdebar kencang sepert PIERCING SHOO Thatiku terasa seperti CHAIN KILLER saat melihat senyuman mutapi Saat itu aku sadar klo cinta mu sudah DOBLE KIL Lmgkn aku takan pernah mendapatkan TRIPLE KILL cinta muaku sangat kecewa dan CHAIN SLUGER Kenapa bukan aku yang mendapatkan MASS KILL CINTA MU..?? Tapi aku berharap smoga suatu hari nant HEAD SHOOT CINTA muakan menyatu HEAD SHOOT cintaku.. dan akn bersatu menjadi CHAIN HEAD SHOOT slamanya.. thank you Ku gantungkan harapan Setulusnya pada cinta Biar ku mengerti perjuanganku Tuk hidup denganmu Itu butuh tenaga dan waktu Berjalannya waktu ku mulai sadari Begitu tak mudah hapus masa Masa dengammu Masa indah denganmu Hanya meninggalkan lara Menenpatkanku di dalam duka Akan kerinduan yang saat ini Semakin mengajak ku berkhayal Semakin merasa buatku merindumu Hari ini aku marah Hari ini aku benci Hari ini juga aku resah Hari ini juga aku disini lagi Besok aku dibelakang Besoknya aku tetap dibelakang Besok sesudah esok masih dibelakang Besok di hari hari yang panjang juga dibelakang Bosssss bosssss Kapan bilamana waktu untuk ku Kapan bilamana aku menemanimu Kapan bilamana aku disampingmu Kapan bilamana jua penantianku Bosssss bosssss Hari ini adalah hari untukmu Hari ini juga untuk kemenanganmu Hari ini tetap inginnya bersamamu Hari ini tetap tak terjangkau untuk ku Tapi untuk kita . Bosssss bosssss Aku menunggu hari dimana dirimu pergi Aku menunggu hari dimana posisimu untuk ku Aku menunggu goresan penamu terpatri Aku menunggu berkas dokumen dimana dirimu menjadi pahlawan untuk ku Bosssss Meskipun aku langkah kedepan Aku tetap langkah dibelakang pahlawanku Meskipun aku didepan Aku tau ini adalah  tempat dimana hari bersama pahlawanku Sepanjang malam . Kau tiada lelah berbisik.. Aku pun juga.. Tiada bosan mendengarkan.. Kau mengalun merdu.. Menyapa lembut.. Tetapi tak nampak sendu.. Aku yakin.. kau membawa kabar.. Kabar yang aku harapkan.. Kabar yang aku nantikan.. Namun sayang.. Aku tak mampu membacanya.. Aku hanya mampu merasakan sapa mu.. Wahai engkau.. Jangan lelah berbisik lembut.. Jangan bosan bernyanyi merdu.. Jangan berhenti menyampaikan kabar.. karema disini aku menunggu mu.. Menunggu sembari belajar.. Belajar memahami bahasa syahdu mu.. Wahai engkau.. Angin.. Dalam kesunyian... Aku tapaki kembali jejakmu singgah Jarak demi jarak Detik demi detik Dan ku dekapkan semua lukaku Pada butir-butir pasir yang getir Pada butir-butir sajak yang berserak Dalam kesendirian... Aku rasakan, Gelap sehabis senja Mimpi yang cemas Yang robek Yang kemudian terlepas Dan aku kehilanganmu... Mengapa disaat aku Nyaman berada di dekatmu Kau malah menjauhkan diri dariku... Mengapa disaat aku Mulai berfikir Bahwa kaulah yang Pertama dan terakhirku.. Tetapi... Kau malah menghianati aku Dan mengapa disaat aku Mulai benar-benar mwncintaimu Tetapi... Kau juga malah mwnyakiti aku Mengapa? ini semua semua terjadi dalam   hidupku... Dan apa salahku Yang mencintaimu? ku tunggu ditepian lautan berjuta hari berpuluh juta detik aku tak pernah lelah ataupun menyerah hingga kau perahuku yang hilang tanpa arah akulah dermagamu yang kini berkerudung hitam pengatur jalan pulangmu kini kau lepas lenyap dilautan kau terbuai oleh dermaga lainya dan kau bersandar disana tanpa tahu dermagamu yang dulu masih menunggu dirintihan lirih air mataku jangan sampai dermagamu ini bernisan tinggalkan nama yang bertaburan bunga setaman Dalam sujud, Aku menghimpun segala keluh kesahku, Menghimpun segala noda-noda kesalahanku, Menghimpun segala kebusukan dosaku, Dihadapan-Mu. Dalam sujud, Aku merendahkan diri serendah-rendahnya, Mengutuk perbuatanku sehina-hinanya Mengutuk hatiku yang menghitam sepekat malam, Dihadapan-Mu. Dalam sujud, Oh. Tuhan, ampunilah hamba yang jauh dari kasih-Mu ini, Ampunilah segala dosa yang menjelma dihati, Ampunilah kesalahan-kesalahan yang menyesatkan diri. Iya, Aku mengerti siapa aku Ilalang kecil Tidak di pandang mata manapunIya, Tak perlu ditegaskan lagi siapa aku Aku cukup sadar diri Burung kecil, terbangpun tertiup anginTapi, Bukankah kita sama Jumlah tangan kita sama Aku punya otak, anda juga Aku punya hati, anda jugaJadi, Bolehkah saya berharap Aku berharap mempunyai hati yang cantik Aku tidak peduli Meski anda dan mereka tidak melihatkecantikan hati itu -=--- No. Urut Tanggal Kirim // :: Matahari itu sudah usangpergi dan menghapus jejakmubersama bias cahaya senja di langit cisarua Seperti katamu beberapa bagian dari masa lalu sebaiknya memang tetap di tempatnya menunggu untuk dilupakan... Tapi kali ini aku bukan hendak menyesali kepergianmuaku hannya ingin mengenang sesuatu yang pernah sama-sama kita buang Tentu saja aku belum cukup gila untuk menunggu sesuatu yang memang tak adadan otakku masih cukup warasuntuk tidak merindukanapa yang sudah hilang. Bogor Februari Jangan kau risaukan air mata yang membasaiku harusnya kau sadari Betapa besar cintamu untuk ku... selamat jalan kekasih kejarlah cita-cita dan jangan ragu tuk melangkah Demi masa depan dan segala pengukiran suatu hari nanti kita kan bertemu lagi kita berdua Aku tak prnah mengenalmu Yang ku tahu hanyalah sebuah nama Aku tak pernah mendengar suaramu Yang ku dengar hanyalah nalurimu Aku tak pernah melihat rupahmu Yang ku lihat hanyalah bayangmu Tapi kenapa.....? Hanya dengan kata-kata Kau mampu meluluhkan hatiku Membuatku dilanda rindu Hingga aku jatuh cinta padamu Angin bertiup lembut Meniup pucuk pucuk daun Bergoyang dengan perlahan Diiringi tetesan yang jatuh Ketika mentari tersenyum Ketika bunga bunga tertawa Ketika angin berlalu bahagia Apa artinya?? suasana ini terlalu indah Namun mengapa?? Sanubari ini.... Merasa sepi??? Walau lensa menangkap keindahan Namun hati ini hanya sepi Apa artinya.... Kesendirian dalam kerumunan Mata ini terasa panas Tiada senyum yang terukir Pipi mulai dialiri sungai kecil Apakah aku bahagia??? Kepada: Raden Panji Debu-debu kehancuran telah musnah Tinggalah kenangan-kenangan Yang membekas  dalam ingatanku Akankah kehancuran itu menjelma kembali? Cukup Kehancuran yang dulu kau lakukan pada bumimu Sangat sakit bagi kami, darah leluhur kami Kau tumpahkan dalam karmanya yang tak berdosa Apakah ini yang disebut takdir? Benar . ini benar . setelah aku sadari sekian lamanya waktu berlalu untukmu ternyata aku hanya mampu memeluk rasa memeluk mimpi senja yang kelabu meniti fajar yang tampak tak bercahaya ternyata . waktu telah jauh benar-benar sangat jauh . Waktu hanya bisa melihat, tapi tak bisa kembali walau aku berontak walau seisi air laut telah mengering walau seisi langit ini seakan tumpah KAU TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI KE SISIKU LAGI aku rela . untuk cinta yang kini terlepas untuk rindu yang kini terhempas untuk jawab yang kini tak terbalas Tapi . aku hanya belum bisa terima akan apa yang kini ku rasa karena AKU MASIH CINTA meski bayangmu selalu menjelma meski kenanganmu masih indah ku rasa Hatiku tetaplah hanya kau yang punya . I STILL LOVE YOU ’) Ketika sepercik siumanku pada wanita senja kembali Aku tak merasakan enyuhan apa dan siapa selain kau, wanita senjaku Terik mentari pun tak mampu menyinari belahan dadaku yang sempat bisu Hambar kurasa ketika detik-detik nafasmu hanya terngiang melalu-lalang tak kunjung datang Seperti rembulan tanpa bintang, dan Seperti siang tanpa malam. Singaraja, September MataPena No Urut: Tanggal: // :: Ketika mentari sudah berpendar di tingkap pucuk menara Kala desau mengusik, siap menggerayangi sekujur raga Kabut masih belum selesaikan cengkrama Memikat juntaian stratus semburat jingga Dan kini, Terik terasa membakar Terasa pengap dalam celah sempit terkapar Tak sempat menghirup waktu yang terkecap anyir Seorang pemuda berjalan di atas duri nyeri teramat getirKatanya... Aku terdidik dalam larva kelam Hari-hariku menghitung butir padi kala dinginnya malam Diriku terbalut dalam lilitan kisah begitu membungkam Roma keringat mewarnai ragaku sehitam legam Kau apa Anarkis Aku tertindas dihujam badai kelam Rampas segala harta, segala benda Duniawimu kau bawa berlari mengejar karam Cekatan bak seorang nahkoda tega membodohi nasib pelaut ulung Terlukis dalam ego memporak-porandakan kehormatan terancam Punah ditelan emosi, surut terhanyut oleh amarah yang terpendam Aku merintih dalam nestapa kelam Lubuk Pakam, Juli Untuk jiwa-jiwa sepiyang telah lama menimbun keriaantak usah bersedihsebab namamu masih kuingat dalam perjalanan malam-malam panjang. Untuk jiwa-jiwa sepiyang telah lama mengubur pertemuantak usah cepat bergegassebelum mentari melelehkan perjumpaan. Kita adalah kekasihyang ditinggalkan hujanketika gerimis baru saja menyemai mendung Kita adalah kekasihwalau rajaman selaksa perihmengiris pertemuan menjelma perpisahan Jangan bersedihjarak masih bisa ditanggalkanwaktu masih bisa dilucutikarena kita kekasih Ya,  Guru... Kenapa disebut pahlawan tanpa tanda jasa? Ya benar, karena pengabdiannya. Terimakasih atas ilmu yang kau ajarkan. Terimakasih atas pelajaran yang dintohkan melalui tingkahlakumu. Guru, kau berperan besar dalam meningkatkan mutu generasi penerus bangsa. Tetapi dalam hati kecilku bertanya-tanya... Masih adakah guru yang benar mengabdi tanpa memikirkan kenaikan gaji? Masih adakah guru yang memiliki tanggung jawab moral? Masih adakah? Masih pantaskah? Kalaupun ada mungkin persentasenya sangat kecil. Hanya Guru yang benar Mengabdi yang pantas disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Cinta yang telah lama ada Sekali lagi melukiskan kisah cinta Yang indah antara diriku dan dirinya Yang terukir dalam rasa di dada Walau ku tak dapat miliki dirimu Biarkan ku tetap mencintaimu Seperti saat indah itu Saat pertama kita bertemu Kuingin sampaikan semua rasa Kuingin curahkan cinta di dada Kuingin dapatkan dirimu cinta Membuat kisah indah dalam hidup yang sementara Jika kau beri satu kesempatan Kan ku ubah semua keadaan Menyatukan dua hati dalam satu ikatan Ikatan indah sebuah percintaan Terlambat sudah semua Kau telah bersama dengannya Semua cinta yang ada Kan selalu ku simpan dalam dada Air mataku mengiris hatiku Halus kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat Ketakutanku kehilangan akan nafasmu Nafasmu yang mengalir dalam nafasku Kubelai rambutmu dengan kelembutan Angin malam terasa menyatu di ujung jari Tak kurasa menahan gejolak kasih Limpahkan kuasa kejora malam yang tak bertepi Tak akan kutinggalkan hatimu yang menangis pilu Karena telah terucap janji pada kedalaman nurani Akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita Meski kekuatan malam hendak merampas Mau pun terlelap dalam tidur Bersama mimpi-mimpi yang kandas Ketika waktu beranjak pergi Dan haripun seolah tak berwarna Ku harus menantikan belaian kasih sang mentari Namun, sang mentari pergi tuk mengejar bintang yang lain Kini, ku hanya terkapar lemas Di sudut ruang yang sunyi Mulutku selalu mengeluarkan darah hitam Yang seolah tak mengerti akan kesedihanku Aku tlah kehilangan mentariku Entah mengapa hatiku ini slalu Ingin mengatakan bahwa Aku mencintaimu Ingin kuberteriak agar semua orang tahu Bahwa cintaku in hanya untukmu kasih Kau benarbenar membuat Harihari ku begitu indah Terasa semua beban dan masalah Teratasi karena cinta Cinta yang kau berikan untuk ku Untuk hati yang begitu Mendambakan hadirnya sebuah Cinta Denganmu ku mengerti arti cinta Denganmu membuatku Lebih dewasa Denganmu ku rasakan rindu Denganmu hidupku lebih berwarna Terimakasih tuhan Tlah hadirkan dia untuk ku Menemani diriku Dalam sepi Kumohon jagakan dia untuku Karena aku begitu menyayanginya Dan mencintainya Cintaku ini tulus untukmu --------------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku ingin hidup sejahteradengan jerih payahku mengembaraaku ingin melihat semua orang bergembirawalaupun itu menggunakan segala carasemangatku untuk meraih cita-citatakkan terhenti dengan keterbatasan hartawalaupun aku mengucapkan banyak kata untuk mendapatkan kesempatan yang nyata.. Ku hadapi rintangan yang berlikuku korbankan jiwa dan ragakuuntuk meraih keberhasilanyang ku lakukan dengan penuh keikhlasan Ku pandang dari kegagalanuntuk menuju ke masa depanagar hidupku tidak penuh dengan harapanyang membuat cita-citaku berhenti di tengah jalan Inilah perjuanganku yang tulusdemi meraih kesuksesankarna tiada yang mampu melampauikecuali mati yang datang menghampiri.. Aku merasa sendiri walaupun banyak teriakan di sana Dan aku membutuhkan sesosok insan Insan yang bisa mengisi kesunyianku Sunyi yang seakan tanpa batas Di situ kamu hadir. hadir sebagai sahabat Yang selalu membuat suasana hati bahagia Selalu semangat dan bergairah Akhirnya rasa suka itu datang Datang menghampiri jiwaku Berdosakah kalau aku mencintaimu Bersalahkah aku melabuhkan perasaan sayangku padamu Tentu tidak karena rasa cinta hadir tak kenal tempat ststus bahkan usia Pes. Kota No Urut: Tanggal: // :: Secercah sinar datang tuk membawaku menuju indahnya harapan Tapi aku berlari menuju gelap Rintik hujan mengguyur tubuh tuk tenangkan jiwa ini Tapi aku bersembunyi menuju ketakutan Alunan melodi menba tuk menghibur Tapi aku menjauh menuju sepi Sendiri.. Yang ku inginkan hanya sendiri Merasakan semua luka di hati Toh, tak akan ada yang mau mengerti Jangan menba tuk merengkuhku Jangan menba tuk kembalikan tawaku Juga.. Jangan menba tuk redakan tangisku Aku.. Hanya ingin sendiri.. Kau lelaki Relawan Kau yang berbaju merah Yang menggambarkan lambang PMI Yang selalu siap untuk menolong Aku sangat mengagumimu Kau begitu berbeda di mataku Kau seorang Lelaki Yang berjiwa Kemanusiaan Saat aku melihatmu Aku merasa nyaman Seakan hanya ingin memandangimu Seakan tidak mau berpaling darimu Ini tentang sejarah Pertemuan di tanah Ibad Dua orang tua dengan senyum melata Mengiba bumi di saung mahabarata Sampah belum kenal putri mahkota Diangkamu yang ke Kau menyulam sampah menjadi permata Meski kau belia, tapi kau pemenang Dari kontestan daur ulang Atau dari pengulung pengulung lainnya Bahkan pengepul, lepuh di lututmu Inilah sejarah sampahmu Diangka , , , Kita bertaruh dengan waktu Sehingga waktu jualah yang melingkari jarimu dengan namaku Ya, angka - itu semifinal kita, namun kita tidak pernah ke final Diangka kau menghatamkan sampah ini Sampah ini benar-benar busuk Yang sukar didaur ulang At-Taqwa: Di atas sana kulihat Cemerlang sang surya Tertutupi awan mendung Tak indah dipandangi Bersamaan genderang petir Bergemuruh menguasai langit Timbulkan takut akannya Memilih tuk sembunyi Tik..tik. tik... Terdengar tetesan air Mengetuk daun teratai Menganak sungai di pepohonan Hujan... Kau turun Dinginkan suasana Berikan ketenangan Ketenangan yang takkan Kudapat manakala Panas mencengkram raga Kala dahaga menguasai jiwa Karunia Mu Tuhan... Trima kasih daku atas rejeki buat kedua orang tua kami. Sehatkanlah merekan dengan kesehatan yang baik buat mereka... Dan juga hindarkanlah dari hal yang tidak baik... Tuhan... Tidak pernah terbayangkan air mata Ibu daku... Disaat dia ber do'a kepada Mu demi driku... anaknya... Ampunilah dosa Ibuku... Muliakanlah ia dengan sgala karunia Mu... Ku titipkan Dia melewatti do'a do'a kepada takdir Mu. Aku Pinta... Jagalah ia sampai aku mampu... membahagiakan orang tuaku... Aamin... Aku tersenyum... Aku Sedih Mendengar bingar suaramu Di belakang podium kau terdiam sesaatjanjimu manis, semanis harapan rakyat Kau diam... Suaramu nyaris tak terdengar Saat rakyat mandi lumpur di jalan janjimu Kau duduk di belakang pengawal berpistol Sepatu dari duit rakyat itu nampak bersih Malam telah tiba... Penduduk desa tutup pintu Di seberang jalan Aku melihat cahaya kecil Sujud aku mengahadap Tuhan Dalam hati aku bertanya, Kapan kami sejahtera Membaca buku... Anakku diterangi lampu canting minyak tanah Aku marah, aku benci, karena kau tak membayarnya Tolong.... pikirkan kami Kesampingkan dulu urusan selir-selir cantik itu. Dalam suatu cerita Aku berdiri menatap langit yang terhiasi awan kelabu Rinai hujan pun segera datang menyusul Dingin kembali menusuk kalbu Nada-nada sendu pun mulai muncul menyeruak dada ini Seketika itu sanubari ini juga berbisik seakan memberi pertandacinta ini telah kehilangan harmoni’nya Bagaimana bisa Bagaimana bisa tak pernah lagi terdengar.. Simfoni Cinta yang dulu slalu kau dendangkan untuk’ku Alunan rindu yang selalu kau senandungkan untuk’ku Nyanyian lembut untuk’ku dari bibir tipismu itu Masih bisakah sayang, Aku berharap harmoni cinta itu akan kembali Hai kamu iya kamu Kamu yangv sedang membaca Kamu masalalu si pengirim Si pengirim tulisan ini Kamu itu seorang wanita Yang biasa sederhana Tapi sangat memikat kaum lelaki Dari mata turun kehati Mata ini ibarat teko yg kering dulunya Tapi setelah melihat mu hadir air putih perasaan yang tertuang pada hati bagai gelas namun kau malah membanting gelas ini Ini lah aku dengan kekurangan ku Dengan rasa tanpa ragu Cintaku tanpa palsu Bukan untuk siapa tapi untuk mu Dulu ku dapatkan hati mu Bagai pelangi dapat ku pegang Namun tersadar dalam kalbu Bahwa pelangi memudar nan hilang Cinta ini mungkin saja Begitu dalam aku rasa Sehingga tak ada lagi Insan mengisi hati Seperti perang Mudah di awali Namun sulit di akhiri Itulah cinta yang kurasa Terkadang ku berpikir Apa cinta itu sejenis berhala Aku selalu memuji memuja dirinya Bukan tuhan yang mencipta cinta Aku dan kengangan ku Tentang dirimu Yang masih tertulis dalam memory Menengelamkan ku dalamk kebencian Diri mu hanyalah sejarah usang dalam kemunapikan hati yg terbalut dalam kesucian cinta Tinta dari pena telah habis Gambaran kata tak tertulis Seperti mimtak terwujud Hanya angan angan berlanjut Seiring jam berdetak Ku mampu ikhlas Untuk hubungan ytang retak Karna tuhan punnya kuasa Dan kini ku tersadar Oleh surah An-nur ayat Dirikutidak baik un tuk mu Dan kau terlalu baik untuk ku Maaf sebelumya ku ungkap kecewa Namun selanjutnya ku ucap do'a Untuk mu yang sedang bahagia Ooga dia tetap setia" Khusus untuk mu Moga sehat selalu Panjang umur mu Tercapai semua yang di mau Dan kukirim doa malam Menyelimuti mu dalam kelam Menjaga mu agar bermimpi indah Hari indah mu ini Maaf hadiah buakan Bunga atau cimdra mata Namun hanya do'a Untuk mu di sana Pula ku meminta pada tuhan Tolong jaga ia' karna ku tau dirinya tak selalu ada" Permintaan setan yang terkutuk Yang tak  mau tunduk Tetap tuhan kabulkan Maka doa ku pun pasti di kabulkan Sahabat Bukankah itu hanya sebuah kata Pernahkah kau berfikir tentang makna sahabat? Aku hanya memikirkan itu Sahabat Dimanakah engkau saat ini Bagaimana keadaanmu Apa kau masih mengingatku? Sahabat Seribu pertanyaan terlintas difikiranku saat ini Aku hanya sedikit mengingat bahwa kau pernah mengatakan sahabat Tapi saat ini kau hilang tanpa jejak Sahabat Lihat aku Tanpamu aku merasa bagai mawar tanpa kelopak Warnaku hilang tanpa keindahan Aku layu tanpa duri yang melindungi Sahabat.. Bisa kau dengar aku Rindu ini menusuk jantungku Tanpamu aku hanya kelopak mawar kering yang terbang bersama angin Tak tau arah dan tujuan.. Aku merindukanmu Terlalu.... saat indah yg menjadi kelambukisah ku dengan mu sudah menjadi abukau bakar kenangan hingga menjadi arangyang kau nyalahkan dengan hadirkan seseorang Kau fikirkan diri kumudah karna dirinyaapa yang ku tak punya semua ada padanyasalah arah dirinya yang akan ku tunjukkanbuang saja semua biarkanlah aku hilang Ego semakin naikrasa sayang terbalikku cabik dengan piciksudahi rasa paniktapi harus slalu kau ingat ini hanya ratapantentang seorang haus kasih sayang.... Kupendam satu kata Kutanam beribu makna Ingin kuberikan semua yang ku punya Hanya ingin mengungkapkan Arti sebuah rasa Jika waktu adalah uang Akan ku jaga sebuah ingatan Agar kau tau jika aku disini Menunggu sebuah balasan Saat senyummu mulai menampakkan Tak kan kubiarkan sedetikpun itu kulewatkan Tak kan kuberikan pula keindahanmu pada seseorang Wahai pangeran Jangan pernah pergi dari duniaku Tetaplah bersatu walau bukan anganmu Dan tetaplah bahagia Meski bukan denganku Greyson Chance.. namamu yang unik, akan selalu dikenal oleh penggemarmusetiap kali aku mendengar namamu, aku akan menyautnya seperti seseorang memanggil namaku Tetapi. kapan kita bisa bertemu.. banyak penggemarmu yang sangat ingin bertemu kamu. termasuk aku.. Kau berubah, berubah menjadi lebih dewasaumurmu yang enam belas tahun, membuat perubahantetapi perubahan tersebut takkan menghalangiku untuk tetap mendukungmu Greyson Chance.. biarkan aku sekali bertemu kamuitu akan membuat hariku. jika kamu mau, berikan nama terakhirmu.. Cinta ku seputih kertas Tiada noda tiada retan Yang ada hanya sebuah harapan Yang berarti yaitu cinta suci mu..... Aku mencintai tanpa pamrih... Aku mencintai mu dengan tulus Jujur dalam lubuk hati ku Tanpa sandiwara aku mengatakannya..... Aku disini setia menunggu Menunggu kehadiran cintamu Tapi semua pilihan ada padamu.. Karena dia pun mencintai mu...... Walau nanti kau akan memilih dia Aku ikhlas menerimanya... Karena cinta sejati tak harus memiliki Tapi aku yakin di surga nanti Kita akan di pertemukan kembali.... Terdengar suara-suara yang samar Dari balik dedaunan yang bergoyang Mungkin aku tak terlalu bisa mendengarnya Tapi aku bisa membaca dari tatapan sinis mata-mata Ya, akulah yang mereka gunjingkan Wanita perusak hubungan orang Itulah yang kudengar sesaat... Ketika ku lewati mereka di balik dedaunan Salahkah aku? Jika Tuhan menganugerahkan setetes cinta untukku Cinta yang mungkin sudah termiliki Dan aku bahkan tak bisa menggenggamnya Bukan maksud hati ingin merusak tali kasih Tapi aku hanya ingin merasakan... Seperti apa itu cinta? Ayah... Tak terasa aku sudah sebesar ini Umurmu semakin bertambah Tapi tiada engkau mengeluh tentang kehidupan ini Setiap ku lihat wajahmu letih ingin aku sampaikan ini Tapi aku merasa lebih baik di simpan dihati Bila engkau sakit ingin ku teriakan pada dunia ayahku pahlawanku sedang sakit"Biar semua orang tahu tentang kasih sayangku ini Setiap engkau memarahiku Terkadang aku menyesali Tapi aku bersyukur memiliki ayah seperti mu Aku berjanji Takakan melukai hatimu lagi AYAH Nurani ini mengemis padanya Memintanya agar tetap tinggal Tapi raga ini tak berlaku apapun, Mulut ini sempurna bisu, Tak membantu hati yang menginginkan. Desember, aku mohon jangan bawa dia Jangan bawa dia karena aku membutuhkan dia sedari jumpa kala itu Aku membutuhkan dia karena aku haus akan lengkung senyumannya Juga karena aku haus melihat teduh mata yang ia punya Walau pada bola mata itu, Ada sosok lain yang ia damba Apalah daya apalah aku Aku hanya pemujamu dalam diamku Peneman rahasia di kehidupan adalah aku Bila kau serius pergi, terima kasih pernah singgah dalam kisah ini Di ufuk cemara, Ditengah mendung hitam. Kutatapi Gulita sang langit Seakan hujan Kembali, Namun pelangi menghalangi. Riak gerimis tak Mampu mengoyak isi bumi, Ketika tujuh warna tersenyum Rapi. Ingin kugapai senda pelangi, Menengadah sepuluh jemari Berharap semoga kutemukan lagi. Rasa cinta yang bersemi. Hari demi hari kita lewati Susah senang kita lalui Engkau begitu membuat ku merasa berarti Terlebih ketika dirimu menjadikan ku permaisuri di hati Tahun berlalu Semua semakin semu, terkikis waktu Engkau tak lg yang dulu Canda mu, tawa mu, perhatian bahkan cinta mu terasa palsu untuk ku Ku mulai tak mengenalmu Ku kehilangan semua yg indah darimu Semua terasa kaku Kini satu pertanyaan ku Apa arti diriku untuk mu Kemari, Tuan. Boleh aku tanyakan sesuatu.. Perkara rindu, yang mana yang ada inisial namaku Perihal cinta, kamu simpan disebelah mana Dan tentang setia, apa kamu lupa menaruhnya Kemudian, Kamu bertanya tentang memperjuangkan Aku tidak memperjuangkan yang memilih dua genggaman. Pun tidak memutuskan mengejar kamu, yang tidak memilih aku. Kekasih kebanggaan, Bisa aku sudahi apa yang kita mulai Boleh aku memilih pergi Cintaku tidak hidup di sini. Selut lantai Renokenongo hanya suasana hening yang menyapa Memikirkan siapa yang mengundangnya? Selut lantai Renokenongo utusan sang Maha Rohmanteguran terbuka sang Maha Kuasa Wahai anak dunia, anak Indonesia siapakah yang membangun lantai selut di Renokenongo? Selut hanya cairan halus yang tak mengganggunamun, jika Tuhan yang mengutusnya untuk sebuah peringatanperingatan untuk anak dunia, anak Indonesiamaka selut yang halus akan menjadi laut kebinasaanmasihkah kau ragu kebesaran Tuhan, wahai anak dunia, anak Indonesia? Selut lantai Renokenongo mencegatku lari dari kodrat hakiki manusiamenginsyafkanku untuk menghambadari tidurku kian saat Selut lantai Renokenongo hanya suasana hening yang menyapa Memikirkan siapa yang mengundangnya? Ku ukir jemari dalam lmbr perlmbr kata Ku rangkai cerita dalam usapa-usapan kepilauan Yang begitu peri bila harus menjau jau dari mu Ukiran jemari.... Kusapa engakau dalam lembaran kertas Kusapa engkau dalam tinta pena ku...... Semoga angin yang berhembus ... Menibakan kabar kerinduan ku pada mu..... Ukiran jemari.... Dimanaka lagi ku dapat meliat dia Di mana ka lg ku dapat bersamanya mengusap air mata nya Menghibur dan menjaganya... Dimana ka waktu dapat menyatukan kami kembali.... Di mana ka hari dapat berputar lagi... Wahai ukiran jemari Kaula simponi ku yang berarti Tersenyumla selalu.... MAKASSAR;-- jalan ku tak sampai, di saat senja yang pancarkan cahaya keemasan, aku terhenti di tengah jalan menuju malam, aku terperangkap dalam jejaring setan, sulit aku lepas, hingga saat ni aku hanya bisa menangis dalam hati, kapan aku bisa lepas? tolong aku aku ingin lepas dari duri berapi ini, maafkan aku Tuhan, hambamu lalaikan sujud. bantu aku ke jalan yang benar, tuntunlah aku, sampai malam hingga sunyi sepi, keindahan datang hampiri. Hahaha... Rintik itu pun mulai berjatuhan untuk kian kalinya Kini lukaku terobati olehnya... Entah apa rahasia rintik itu..?? Hingga dia ingin turun tangan akan luka ini.. Entah siapa yang menjatuhkannya..?? Hingga rasa sepi ku serasa takkan ada lagi... Entah mengapa rintik itu hadir kala ku sendiri Terbanjiri akan kepedihan hati... Mungkinkah kau kirimkan rintik itu padaku?? Tuk temani sepi hari hariku.. Ku slalu menunggu meski terjebak dalam lembah kekecewaan Ku slalu rajutkan susunan kata demi kata berfaedah Tuk ku serahkan pada sang pengijabah Yang tiada satupun mampu menandinginya... Ku mohon jangan biarkan rintik itu berhenti Biarkan ia jatuh dan mengalir pada sela sela kehidupan ini.. Dan kumohon sampaikan padanya Akan penantianku selama ini... Kalau saja kau berikanku satu kesempatan tuk bertatap muka denganmu.. Ku hanya ingin ucapkan Bagaimana keadaanmu..??? Awal dari Perjuangan Harta ... Darah..... Dan Nyawa.... Tiada Ternilai Merajut Sukma Jiwa dan Alam... Mutiara Tiada Duanya Menghias Manca Dambaan Insan Bersatu Anak-anak Negeri Menjalin Asa Menuju Cita... Adil dan Makmur Harapan Bersama Akhir dari ... Yang bermula.... Proses tiada .. Membuat  rupa Salah bunda Atau Kita ... Yang  lagi Alfa.... Hujan dan Mawar untuk ku tapi bukan milikku Kata apa yang dapat mewakili kepedihan ini?. Derasmu tak lagi membasahi hatiku Durimu tak lagi menusuk jantungku Dekapanmu tak lagi menyesakkan nafasku Begitu menyakitkannya kah perbuatanmu itu? Kenapa tak ku temukan alasan yang tepat untuk ini? Hujanku terasa tidak menawan lagi Mawarku terlihat tidak menarik lagi namun rasa kagum masih ada Kagum yang seharusnya Nyamanku telah hilang saat itu juga Dan bahagiaku ikut bersamanya Maaf untuk itu, tapi sungguh itu terjadi Ingin ku tetap dengan rasa ini Aku masi suka, aku masi ingin menikmati tiap detakannya Tapi dia pergi tanpa izin dariku Membuat semuanya makin rumit. Rumit, Aku menemukan ini sebelum kamu ada Kini ku tahu, ternyata dia ada untuk ini Kata itu juga ada padamu jauh sebelum jemarimu menggenggamku. Hei sadarlah Aku akan pergi meninggalkanmu. Saat ini aku masi tinggal, Karena khawatir ku padamu Karena takut ku kehilanganmu Dan aku belum siap untuk menyesal. Tanyaku saat ini, Mana yang lebih menyakitkan bersamamu dan terus berpura-pura menerima semuanya atau meninggalkanmu?" Maros, April Harap cemas menghampiriku Datang membuatku takut Takut akan kehilangan mu Kehilangan cinta darimu Wanita terindah ku Hati penuh harapan Tapi jiwa ku resah, Cemas tak menentu Melihat dirimu yang terkadang menentang Meragukan diri ini Tenggelam dalam mimpi ku Sudah lelah kucari tambatan hati Memaksaku agar tak terhenti Terus menerus dan terus berlari Menuntut akan sebuah imaji Aku sadar aku tak bisa Aku mengerti akan sulit terasa Tapi dirimu anggapku bisa Meraih semua dalam angan di kepala Aku akui tak ada sepertimu Ringankan beban dan uluran tanganmu Untuk aku yang lemah tanpamu Untuk aku yang slalu membebanimu Berlalu sudah hari demi hari Begitu setianya kau menemani Begitu eratnya bagaikan tali Kau teman sejati, kau kawan abadi Semilir angin, deburan ombak mengisi setiap suara sepi Angin itu berbisik, Hey, dimana cintamu?"Tersipu ku menjawab dan menatap ombak Dengan lirih aku menjawab usap tangis"Cintaku dibawa seorang"Ku melangkah dengan apapun yang ku dapat Hanya walau kesedihan hati yang kututup yakinku Aku tahu kau tak tunggu ku kembali Tapi mengapa kata hati menyuruhku mencarimu Kutuliskan, kulukis walaupun hanya retan-retan Berharap kau mengingat lirikku memanggilmu Tak apalah jika kau mengingat hanya namaku Tetap nama seorang yang mengagumimu Aku .. Semakin larut ku dalam rasa ini Rasa yang membuatku semakin berani Rasa yang muncul dari hati Semakin lama semakin membuat ku tersakiti Terciptakan harapan di dalam kesendirian Berharap kehampaan berubah menjadi kebahagiaan Tapi kenyataan berbeda Mimpi kita tak sama Suna, jujur rasa ini sangat menyiksa Di saat ku terlelap bayanganmu selalu ada Membuatku terlena dalam mimpi bahagia Saat sang fajar tiba semuanya pun segera sirna... Suna, dapatkah kau mengerti rasa ini tulus dari hati Tak akan ada niatku untuk menyakiti mu Suna, pernahkah kau melihat pelangi Warnanya indah berwarna-warni Suna, Pernahkah kau mencintai tapi tak dimengerti Rasanya sakit seperti ingin mati Cintta . kenappa kau tinggalkan aku, takkan ada cinta seperti dirimu lagii saat ku sendiri, engkau malah semakin jauh . Cintta kau buat aku terpuruk dalam kesedihanku ini, mengapa smua ini harus terjadi Tapi saat ini kau menghancurkan ku, sayang sungguh aku menyayangimu, merindukan mu membuat ku menangis . aku begitu ingin kau memeluk diriku untuk yang terakhir kalinya, tapi kau malah membuat ku menangis, aku masih sangat lah menyayangimu, walaupun aku tau kau takkan peduli. aku masihlah sangat merindukanmu, walaupun aku tak sejauhnya aku takkan sanggup menghapus bayangmu.. Tapii kini aku akan mengobati diriku, dan aku menangis karena hatiku terluka dan perihsetelah kepergianmu hari-hariku menjadi hampa, hari yg biasa menjadikan aku semangat kini tlah berubah keputus asaan . mengapa aku harus melupakan semua ini dan mengapa hanya dirimu sllu ada dalam pikiiranku kini aku harus berhenti untuk melupakan dirimu, wlaupun tak mudah untuk melupakan mu.. Matahari yang memancarkan sinar indahnya Seakan hari itu tak ada yang berbeda Ketika aku berjalan tiba-tiba ku terhenti Ditengah-tengah jalan tersebut Ku melihat ada sebuah cahaya redup diujung jalan Ku ba mendekati cahaya redup itu Setelah ku sadari cahaya redup itu adalah Seorang wanita dengan air mata yang membasahi pipinya Setelah kudekati ternyata wanita itu ialah seseorang yang Dekat denganku Ya Dia Sahabatku Sahabat mendekatlah padaku bersandarlah dibahuku Katakanlah semua masalah mu dan menangislah dipelukanku Aku tak ingin air mata itu membasahi pipimu aku juga tak ingin Senyum dipipi dan bibirmu menjadi redup seperti bunga matahari yang tak subur Usap air matamu dan tersenyumlah sahabat disini aku akan selalu hadir memberikan bahuku untuk mu Akulah si Pencari Kirana mungil di pekat malam tak bertepi. Lalu gemercik hujan, Menidurkanku Jengah aku menepis asa Pada rentetan masa membikin gusar Kerlipnya tak kunjung datang Seperti mendayung, dalam lautan. Lihatlah Hud-hud pemberi kabar Dia tiba mengetuk jiwa si Pencari Hud-hud terbang menari, dalam cerita. Si Pencari tersenyum Memetik lembaran kasih Mengecap lembaran kisah; Lalu gemercik hujan Membangunkanku Di laut aku membayangkanmu Sebagai ombak yang gelisah Menerka nasib yang tak pernah usai Di laut aku membayangkanmu Sebagai angin yang lirih Membelai manja rambut gadis remaja Di laut aku membayangkanmu Sebagai anakanak kecil yang riang Kejar-kejaran bersama ombak Di laut nasib ditulis oleh asin Di semesta matamu nasib ditulis oleh tangan cinta. Serang, Mereka orang orang pilihanmereka yang bijaksana mereka penuh dedikasi bertebaran mereka orang pandai dan berpenampilan mereka di puja di elu elu kan. Mereka berdasi garis bekas setrika di baju rapi tak habis di makan hari.. Mereka bahkan penuh materi.. Dan Mereka adalah wakil rakyat di negeri ini,"semua itu hanya ilusi"saat mereka tak bisa kukuh untuk kami ketua mu yang rapuh saat mereka tak sedikitpun keluarkan peluh melihat nasib na'as para kaum buruh mereka tak mampu berjuang teguh pada keputusan penting yg kami butuh mereka hanya duduk berdiam mungkin pula dengan secangkir kopi tersenyum dan hanya mengawasi tak gesit dalam bergerak tak sedikit kasus diam tak di tindak mereka hanya bisa meraung raung saat ada kesempatan untung tak di hirau kami ketua mu terus berkabung pelototi enggan kami bertarung namun tak jua datang mereka pelindung.. Berpacu peluh kami hidup untuk sekedar dibawah cukup, beradu keluh kami menymbung hidup yg redupbeban teriaki kami kata kata tak sanggup. Wahai Indonesia negara kami dan negara mereka wakil kami, Tersentak pasti jemu mu terbayang saksi kan ini singkap busuk nya otak otak berbudi masa kinimereka tak lagi memihak kamimereka trus mengacuh kan janji janji mereka berlari dari kami.. Tak ada ruang untuk kami melambungtak ada tempat tepis kan susah ini berujungtak ada peluang untuk kami generasi bingungtak ada pikiran kalian cenderung ketawai kami murung, Maaf kan kami yg terus tangisi ini generasi bingung bertambah dari hari ke hari.. Jika masih penting kan kami"cepat nyatai ilusi ini" Jejal perih menguasai dada Derap hasyrat berancau sia Cemas terbumbung menyisir arca Hologram thagut mensifat baka Diri terhuyun menjajaki tanjung Pada setapak bisik ranuman bakung Lemah, menusuk terdalam relung Jiwaku, terpana mengamsal sesajak agung Kata-Mu, Cinta kan Abadi Kepada Bapak Langit dari Ibu Bumi Membawa keperkasaan cinta sejati Nihil menunaikan leluka hati Yakin, seyakin rindu teruntuk-Mu Takkan musnah dalam sujudku Demi Jiwa yang menguasai jagat T'lah tetap kiblat untuk berkhalwat Satu, yang tiada duanya Ungkap-Mu pada sejiwa Tanpa letupan dusta Menggenggam rasa Kau larutkan Aku Dalam secinta Assalamualaikum Aisyah Suaranya lembut pandangannya pun tertunduk Buat sang hawa kelu dan terpaku Pandangannya teduh Wajahnya teduh senyumannya menawan Assalamualaikum Aisyah Kata-kata gurau diamnya zikir Bicaranya manfaat langkahnya cepat Pakaiannya rapi otaknya cerdas hatinya cermat Keputusannya pun tepat Assalamualaikum Aisyah waktunya selamat sunnahnya pertolong Khusyuknya ibadah jauhnya dunia Kecuali belajar, menghargai wanita, dan setia pada Tuhannya Assalamualaikum Aisyah Disore itu Ada pelangi dimatamu Ada embun dipipimu Ada sebercak sinar dipipiku Ada sebongkah awan dialismu Saat kou sandarkan tubuh rentamu didadaku Mentari nampak iri mengintip dibalik awan Lembayung nampak murung Dan langit nampak murka dengan apa yg dia lihat Sungguh aku bahagia saat ini Saat bidadari bersandar di dadaku Dan dunia sangat iri Merah merona bola api di atas cakrawala Tanda terbitnya sang surya di ufuk pagi Suara burung bernyanyi riang bergerak kian kemari Menggugurkan sejuta embun dari kerindangan daun Semua itu bukti Agungnya ciptaan Tuhan Sebagai manusia hendaklah bersyukur Ketemu lagi akan hari Setelah sesaat mengunci rasa Melupakan semua problema Kini ditantang perjalanan hidup Membuktikankan semua impian dan harapan Kalau kita sadar, nyata ataupun tidak Itulah garis takdir Tuhan Semuanya ini perjalanan waktu Manusia hanya bercita Namun begitu, yakinkan diri ini Hidup ini jangan disia-siakan Derai air mataku Menetes membasahi kalbu Merintih sakit tiada henti Kala mengingatmu kasih Kepergianmu yang tak kunjung kembali Membuat resah diri ini Diri ini yang terus menanti Akan kedatanganmu kekasih Teringat lambaian tanganmu Ketika perpisahan itu Kau ucapkan janji Kalau kau kan kembali Saat indah bersamamu Kini hanya cerita semu Janjimu tak pernah kau tepati Namun aku akan setia menanti wahai kasih Saat jauh dari mu Dari diri mu yang selalu ada buat ku Terasa kini sudah hati kehilangan mu Kasih sayang, perhatian, tawa, dan peduli mu Kini tiada lagi ku dapatdi dirimu Hampa sudah ku rasa Kangen akan sosok seperti diri mu Benci bila ku harus kehilangan Seperti ku kehilangan dirimu dari diri ini Meski sakit menahan pilu Sendiri seperti ini Mungkin ini jalan terbaik Meski pilu tetap harus ku terima Karna jalan kita sudah berbedah Ada banyak hal yang tak bisa kuucapkan Ada banyak hal yang membuatku mengucap kata maaf Saat ini hanya air mata Bodoh... Bahkan aku tak tahu alasan aku hidup Bodoh... Kenapa kau menginginkan hal itu Maaf aku mencintaimu Semua adalah salahku Tak mengapa jika kau marah Tak masalah jika kau membencinya Tapi kumohon jangan tinggalkan aku Kumohon jangan pergi Kau tak harus mencintaiku Kumohon tetap disampingku Kau tak perlu pergi hanya karena rasaku Satu-satunya harapanku Hanya hari ini Tak bisakah kau bertahan hanya untuk hari ini? Aku tak bisa melepasmu seperti ini Tak akan ku pungkiri Kau adalah sosok dalam terangku Kau adalah sosok dalam penyemangatku Ketika kau hadir Aku ingin selalu bersamamu Selalu menyayangimu Ketika kau masih sendiri Aku tak tahu... Kapan rasa ini tumbuh Kapan rasa ini hadir dalam hatiku Aku ingin kau disini selalu Tapi setelah sekian lama kau bersamamu Kau tak menjadi seperti dulu Yang dulu kau penyayang Sekarang kau pemarah Aku ingin kau seperti dulu Yang selalu membangkitkan semangat dalam hidupku Sahabat bukan Fisika Yang dicari kecepatannya Sahabat bukan Matematika Yang dicari persamaannya Sahabat bukan juga Ppkn Yang harus bicara hak dan kewajibannya Sahabat bukan pula Bahasa Inggris Yang harus dicari artinya Sahabat bukanlah Ekonomi Yang selalu dicari keuntungannya Tapi sahabat adalah Sejarah Yang harus di ingat untuk selamanya.... Belaian kasih tulus tak berujung Berjuta pengorbanan tak terbalaskan Senyum tulus yang slalu mekar Motifasi hidup yang trus mengalir Slalu kau curahkan padaku Tak pandang waktu Yang kian makan umurmu Yang kian telan kekuatanmu Hingga saat ini Cintamu masih mengalir Lewat sentuhan lembut tanganmu Lewat tutur kata nasehatmu Ingin kusampaikan sayang dan terima kasihku Namun hati ini terlalu sombong tuk sanggup Telah kuba untuk luluhkan semua Namun aku tetap tak sanggup Hatiku, jiwaku, sukmaku Tak ada yang kosong tak terisi Oleh semua tentang dirimu Semua pengorbananmu Kuingin teriakkan semua Ke semua orang Aku cinta dirimu, aku sayang dirimu Tetaplah menyayangiku Oh, Bunda Tegarkanlah anakmu ini Biarkanlah kau tau isi hatiku Tentang sosokmu, Bunda Walau ku tak bisa Tuk curahkan semua isi hatiku Tapi, kuharap Bunda tahu Aku sayang Bunda selamanya Dulu, diri ini hanyalah sebutir tanah yang malang Diciptakan-Nya menjelma sebagai manusia Kecil dan tak berdosa Selalu bahagia dalam menjalani hidup Bercanda ria dan bermain-main Tak tahu perbedaan indah dan buruk Tak tau cinta, kasih sayang, beban hidup dan semuanya Terasa indah bila diingatNamun, Kini dewasa penuh dosa Mengerti akan gelapnya dunia Jatuh dalam jurang kemunafikan Segala yang indah berubah kelam Namun apa daya tubuh ini Hanya ada Tetesan air mata yang tak ada habisnya Doa terucap memohon ampun kepada-Nya Takut akan siksa dan api neraka Aku tahu kamu bekerja keras untuk bisa hidup Kari pagi hingga ke malam hari kamu pulang Kamu pasti letih tapi kamu menutupi itu dengan tawa Kamu mungkin saja bosan tapi kamu bertahan Agar kelak jika bersama mu aku tak akan kesakitan Aku harap dimana pun Kamu harus baik-baik saja Juga ku harap jaga diri mu untuk ku Bisa kah kamu ingat bahwa aku selalu disini menanti mu Aku berjanji ketika aku terus menunggu Aku akan selalu setia untuk mu Aku akan ingat bagaimana cara mu berjuang untuk kita bisa bersama Untuk cinta ku Apakah nantinya kita berjodoh atau tidak Aku mencintai mu Sangat mencintai mu Dan akan selalu mencintai mu "Apa kau tak mau menikah denganku?..." Kalimat itu meluncur halus Begitu mudah ku nyatakan Begitu mudah ku ungkapkan Padahal seringkali tergagap tuk bilang cinta Padahal begitu sulit saat ku katakan sayang Dan kau diam tak bersuara tanpa jawaban Lalu bagaimana aku harus menggambarkan perasaan?.... Masih aku berharap, Masih aku menunggu.... Dalam perasaan hati yang kerdil dimatamu Atau perasaanmu yang kias Sekian lama aku menunggu kesempatan Namun jawab mu hampa Berapa lama lagi aku harus menunggu musimkah musimkah musim lagi atau Hingga mentari tak mau lagi berpijar Katakanlah luka seperti apa yang kau rencanakan Hingga membuatku terkapar menunggu Keseorangan dalam kurun waktu yang lama Karena satu jam pun sangat berharga Diantara waktu yang tak bisa kita temui Semakin kita melangkah Semakin pendewasaan itu nyata Tentang bagaimana menerima keadaan Sementara menyisihkan rindu yang semakin meluas tak berujung Bukan tak ingin saling menatap memberi teduh dengan senyuman Hanya saja waktu berbicara bahwa ada sabar dalam sebuah pertemuan Enggan ku berbagi tatapanmu Ku ingin engkau hanya melihatku Enggan ku berbagi senyumanmu Ku ingin engkau hanya milikku Enggan ku berbagi bisikanmu Ku ingin engkau hanya mencintaku Kamulah satu yang kurindu Kamulah satu yang kumau Jadilah milikku selalu -Laelafitria- Seribu purnama sudah Aku sendiri tanpa kabar darimu Aku mencari kemanakah kau pergi Aku menerka kau baik saja disana Sudah banyak sajak yang kutulis Sebanyak itu pula rasa rinduku Sudah berpuluh kali aku tersiksa Kerana kau tak datang jua Apa kabar kamu hari ini? Lihatlah tanda tanya itu Rindu Itu akan selalu ada padaku Mawar di kelopak mata Kau yang tak dapat kulihat Kau yang tak dapat kutemukan Di sepanjang perjalananku Menyusuri setapak taman bunga Dari hulu menuju hilir kehidupan Kusadari dimana kumenapak Diantara bunga-bunga teridah Dan semerbak wanginya Aku menyapu sekalilingku dengan tatapan Kulihat kunig ptih, ungu dan merah merona Tapi tak ada peson pesona yang sampai ke hati Kumnelangkah lagi Dan kucari lagi Kutemukan indah kuntumnya Tapi sayang daunnya mulai berguguran Dan yang lain menawarkan aromanya Tapi kutakdapat menerima durinya Langkahku kian pasti Tapi hati mulai meragu Aku menjejak hamparan bunga Tapi tak kutemukan yang sempurna Sedang jalanku telah jauh kutempuh Kuhentikan langkahku Sejenak menoleh ke belakang Bunga-bunga yang kutinggalkan Kian menemukan kesempurnaan Sayang aku tak mungkin kembali Karena takdirku berjalan maju Bersama anganku yang sempurna Mawar di kelopak mata Mawar yang tak sempat kutemukan Maafkan aku dan logikaku mengabaikanmu Yang menginginkan kebaikanmu Tapi tak mampu menerima kekuranganmu Melupakan bahwa kau tak sempurna Dan akupun tak sempurna Sujudku Tuhan Terima sujudku Sujud umat-Mu yang hina ini Menghadap kiblat aku bersujud Dengan keningku yg belum kering oleh air wudhu Tuhan muliakan sujudku dihadapan-Mu Yang bila mungkin ini sujud terakhirku dimuka bumi Teruntuk akuyang tak pernah kau sebut dalam setiap rencanamuyang tak pernah kau hadirkan tanpa sengaja dalam fantasimu Teruntuk akuyang lelahnya telah menganaksungai untuk mencari dermagamuyang bisiknya tersapu hembusan sepi yang kau bangun untuk hatimu Teruntuk akuyang mematung namun gemetar saat kau melepaskan pacungyang menangis tak terisak saat diammu menghentikan detak jantung Teruntuk aku Teruntuk aku Teruntuk aku Kamuyang mungkin tiada habisnya kugumamkan tanpa namayang hanya tertanam namun tiada tumbuh berkembangyang akhirnya mati bersama memori yang masih ingin kukenang Kamuyang hanya teruntuk aku Cinta adalah kasih sayang. Cinta adalah segalanya. Tiada yang lebih indah dari cinta selagi kita mempunyainya. Namun ada banyak cinta yang bertepuk sebelah tangan. Kadang kita tidak tau apa arti cinta itu. Meski sedang merasakannya. Cinta itu amatlah rumit. Banyak hal yang menyenangkan, dan ada jug a yang menyedihkan. Cinta oh cinta Darimanakah engkau berasal. Engkau datang apabila ada rasa yang berbeda seperti,malu,senang,gugup dan hati yang berdetak kencang pada saat bertatap muka. Cinta meskiku tak tau siapakah engkau,tapi aku akan percaya apabila engkau tetap ada di hatiku selamanya. Hening terpaku dalam hatiku Rasakan lenyapnya kasihmu Menghilang tinggalkan jiwaku Sendiri lagi tanpa lembut cintamu Pilu mencambuk sanubari Menciptakan bilur-bilur nan perih Sakit terasa sekujur nurani Lunglai batin terbalut sedih Nelangsa menjamah kalbu Merengkuh sisa-sisa rasaku Yang masih menempel sendu Seakan enggan terlepas dariku Bunga-bunga taman hati melayu Tiada lagi warna-warni asa ku Hampa terasa sepanjang anganku Hening terpaku dalam hatiku Hujan turun, tetes demi tetes membasahi wajah ini Dan ku terdiam disini sendiri Berharap seseorang menghampiri diriku dan memelukku Untuk memberi kehangatan setelah dia pergi meninggalkanku. Kuba tuk menyadari kau bukan yang terbaik untukku Kuba tuk melupakanmu melupakan semua cerita indah kita. Oh, Tuhan Kumohon bantu aku Ku ingin kau hapus semua ingatanku, semua ingatanku tentang dia. Dia yang telah menyakitiku Dia juga yang telah membuat aku rapuh dan tak berdaya. Tuhan genggamlah tanganku bawalah ku ketempat yang indah. Agar aku merasakan kebahagiaan ini walaupun aku tak bersamanya. Tenangkanlah aku dengan Senyummu Tuhan. Berikanlah aku semangat Tuhan Agar tetap dapat tersenyum dibalik sakitnya hati ini Aku menyesal telah mencintainya dan aku menyesal telah menyayanginya dan aku tak akan mengulang kedua kalinya Sekolahku tempat aku mengabdi tempat aku mencari ilmu yang diberikan guru Sekolahku tiada hari aku menghabiskan waktu selain belajar dan diajar oleh guruku SMPN cimenyan itulah sekolahku sekolah yang memberi aku memberi aku ilmu dan kemampuan. Terima kasih guruku terima kasih sekolahku Aku tak pernah sadar bahwa kuterpuruk Karena lentera cinta itu masih menyala Menerangi sisi lorong hatiku Dan aku tak pernah sadar bahwa kuterpuruk Karena cinta buatku masih ada dalam tatapmu Karena cinta buatku masih ada dalam senyummu Karena bahumu masih ada untukku bersandar Aku bukan batu karang yang tegar dalam deburan ombakÀku hanya sebutir pasir Yang hadir ingin memberi arti dalam hidup Aku hanya butiran pasir yang terkena deburan ombak Yang kadang basah pun mengering renta Tapi aku hadir di setiap detik bergulir Dan aku ingin selalu ada disana -- untukmu ----------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: La Purnama Shari Hari-hari yang ku jalani terasa hambar Terasa hampa tanpa kau disisi…Kerap kali bayangmu menghantui setiap langkah ku.. Ku disini hanya seorang diri Yang hanya menanti Dan hanya menunggu Menanti dan menunggu kedatangan mu kembali di hati ini Hal apapun yang ku lakukan selalu ingat dirimu…Kemana pun kaki ini melangkah yang selalu ku tujuh selalu hatimu Tak’kan mampu berpaling darimu…Karena diri ini adalah dirimu…Kesedihan mu adalah kesedihanku…Tapi bahagiamu bukan bahagia ku.. Kau lebih memilih dia dari pada aku Aku memang tak seperti dia Aku tak punyai harta Tak punyai kedudukan Tapi aku punyai cinta yang tulus untukmu Di matamu aku selalu rendah Selalu hina Selalu kotor di mata indahmu Bibir mungil mu selalu mencela ku dengan kata-kata keji.. Sorot matamu tajam menatapku dengan sinis Perih dan sakit hati ini melihat semua tingkahmu Tapi semua ini kuterima dengan ikhlas berharap kau kembali seperti dulu…Seperti dulu yang mencintai ku dengan tulus Created by: Dhe La LavignE Sosokmu berharga, di dunia Sosokmu sempurna, bagi nusa Entah nada apa yang terdengar Entah siapa yang menguasai pikiran Entah kebiasaan apa yang ku rindukan Entah mengapa, air mata berjatuhan Nada suara yang syahdu Seseorang berharga Kini ku rindu Dengan setetes air mata Aku merindukannya Malaikatku, yang diciptakan untukku Dia ibuku Ku tahu, hati ini sekeras batu Tapi apa daya diriku Bila mengingat sosok ibu Negeri ini sudah tua Tanah enggan lagi di tapaki manusia Laut enggan lagi di selami orang-orang Perkampungan lupa akan tradisinya Perkotaan sombong dengan segala fasilitasnya Para petinggi rakus berserakan Melupakan si miskin yang semakin kelaparan Pemimpin yang mulai tidak tahu, Siapa yang harus di pimpinnya. Dia sibuk memimpin dirinya sendiri Supaya dompet tetap tebal Negeri ini mulai bingung Siapa pemiliknya Si utara bilang dia pemiliknya Namun dia enggan menjaganya Si selatan bilang dia pemiliknya Namun membiarkan negeri ini hancur dengan perlahan Negeri ini mulai marah Dengan keserakahan para bedebah Adam di lempar ke bumi karena ketidak patuhannya terhadap aturan Sekarang, perlu di lempar kemana lagi anak-anak adam yang sangat tidak patuh ini? No Urut: Tanggal: // :: Ditengah-tengah lautan yang indah Menjadikan sebuah kenangan Batu karang yang berjajar Jadi tanda cerita perkawanan Ombak yang menghempaskanku ketengah samudera Membuat pikiran ini lupa arti kesedihan Kawan apa kau masih ingat? Cerita yang kita buat dengan rangkaian kata Namun ku tak tahu pasti Apa cerita ini akan tumbuh Atau putus di esok hari dimakan mentari pagi Atau mungkin semua itu kan menjadi sekedar bayangan saja Ingin rasanya ku genggam mentari Selagi hari masih belum mati Kapan rasa kuatir ini lenyap? Tapi entahlah bisa saja lenyap tiba-tiba Mengapa kau terkadang melontarkan kata-katayang tak layak dan tak enak kepadanya. Padahal ibu melahirkan dan menjagamusejak dalam kandungan hingga kini selalu. Mengapa kau terkadang tak mendengar kata-katanyayang menyejukkan dan menyelamatkan senantiasa. Padahal tanpa nasihat bernas dari ibumukau akan tersesat dan terjerembab tentu. Mengapa kau terkadang lari darinyadengan muka cemberut seolah tak memerlukannya. Padahal ke mana pun engkau pergikau akan menemui ibu kembali. Mengapa kau terkadang membencinyahingga dengan hati membara tak mau melihatnya. Padahal iblis sedang menguasai hatimuhingga kau berani menyakiti hati ibu. Mengapa kau terkadang membantahnyabahkan dengan kata-kata kasar segala. Padahal tanpa cinta dan kasih ibumukau tak akan mampu meniti harimu dengan sahdu. Cibinong, Desember Lamungan kian berkiasdalam harapan yang tak pas dihatitersenyum dalam kesedihanuntuk sebuah kasih sayang dari mereka Rasa bahagia dan membahagiakan terkadang mencekam dengan kepedihan Namun, salahkah aku berharap walau aku tak bisa ini bukan untuk ku untuk mereka Kusebarkan senyum bahagia yang tak sehatwalau mereka t'lah tauini aku yang kan pergidengan senyuman penuh air mata. Aku tidak tahu bagaimana dia berjalan, memutar tawa ditengah kejaran waktu. Tersenyum memamerkan deretan gigi-giginya yang kuning langsat. Sesekali tertawa riang dengan berlari setengah badan aspal dan menggembungkan pipimu. Kau mengaca pada diri sendiri dan menertawakannya dengan sangat enteng. Ah.. balah kau sesekali menatap dedaunan kering yang menggugur atau alunan angin yang merayumu. Menggombalimu seraya menamparmu dalam keributan gemeretak wajah yang seakan menerkammu. Aku tidak tahu bagaimana kau dan dia berkejaran, memecah karang dan menghantamnya menjadi kepingan debu-debu yang usang. Menggigil ditengah sayap pamflet jalan atau menahan kantuk diemperan warung makan Ah. kau tahu anakmu menangis, memintamu pindah dan membawanya pergi segera. Tapi kau tahu, kau tidak akan pernah bisa membuat rumah. Dia sudah membuatmu tapi apa daya dia hanya kaki kecil yang lincah tapi rapuh. Serapuh hatimu, serapuh jiwamu atau serapuh hujan yang menampar kulitmu. Aku tidak tahu bagaimana kau tersenyum lepas tanpa beban seakan dunia menggendongmu. Memberimu acar yang lezat atau menumpahkan lautan susu klat keluberan mulutmu. Kau itu sungguh membuatku iri, seakan kau ini kertas yang belum ditulisi apapun. Masih putih bersih tak ternoda dengan sedikitpun titik-titik pena klat yang menghiasi dindingnya. Ah. kau itu malaikat, tak perlu sayap atau tongkat ajaib tapi hanya perlu dia. Dia yang selalu menemanimu setiap waktu, menggairahkanmu untuk melepas jejak keringat yang mucrat dalam legam kulitmu. Aku tidak tahu dan bahkan tak ingin tahu kemana tujuanmu. Menyilangkan dua kaki dan menembus rel dalam genggamanmu yang erat, menembus setiap gerbong dan lokomotif yang tersisa. Menari-nari dalam putaran desing-desing mur yang bergesekan dengan badan rel. Ah.. tapi bagimu itu biasa. Kau biasa menari dalam setiap ledekan,cemoohan ejekan atau hujatan yang melayang padamu. Kau biasa berlari dan menembus derapan tentara seragam klat yang kau anggap monster dan selalu ingin tak mengharapkan kehadirannya. Ah. aku tidak tahu bagaimana nasibmu dan dia. Aku hanya bisa tersenyum lemah dan tidak tertandingi sama sekali denganmu. Aku ingin berguru tentang kehidupan denganmu bukan dengan mereka yang di TV yang menirumu karena untuk mengisi perut mereka. Aku ingin berguru denganmu dan dengan dia. Dia yang selalu menemani kaki kecilmu melangkah kearah mimpi tawa dan guratan tangismu. Dia yang merah muncrat karena derapan kakimu yang kadang menangis merah karena dikejar oleh monster berseragam klat. Ah. kau dan dia itu malaikat. Ya.. kau dan sandalmu adalah malaikat bersandal kecil. Ingin ku berjalan jauh mengejar kasihmencari arti dari cinta yang sucikunantikan waktu berucap janji untuk sehidup sematikarna hanya engkau yang ada dihati dan tak kan terganti Demi cinta yang kuharap tulus darimudisini aku menghitung harimenunggu saat dimana kau kembali dari tugas negaramudatang kesini ketempatku menghampiri membawaku kedepan pintu pelaminankutunggu engkau sematkan cincin dijari maniskukutunggu kau datang membawaku untuk mengikat janji suci Kadang aku merasa lelah untuk menunggumukadang aku bosan dengan kesendirianku tanpamunamun karna hati ini tulus menanti demi cinta yang suciku lewati rintangan itu dengan senyuman penguat hatidengan panjatan do'a penuh harapandisini di tempatku aku menunggu engkau kembali. Tersibak dimata beningmu seumpama permata safircinta yang tiada pernah habis Tersirat diwajah teduhmuseumpama pendekar hatisesirat senyum penuh arti Tergenggam ditangan lemahmuseumpama telaga kautsarkesejukan nan menawan hati yang keras Ummi kutitipkan setetes air mata rindu tiada tara pada hujankarena ia pasti menjumpaimu kala ia turun Ummi . Kutitipkan seberkas rasa cinta pada mentarikarena ia juga pasti menjumpaimu kala ia muncul Ummi . Kuharap kau tahubahwa diriku tetap sama Selalu mencintai dan merindukanmu Tuhanku, Malam ini ku bermunajat pada-Mu. Bersimpuh dalam dekapan hangat-Mu. Menangis dalam rengkuhan kasih-Mu. Bersujud dalam untaian Doa ku nan syahdu.Tuhanku, Aku hanya sebutir debu diantara debu yang lain nya. Aku hanya sebongkah batu diantara batu yang lain nya. Aku hanya setitik noda diantara noda yang lain nya. Aku adalah pendosa diantara pendosa yang lain nya.Tuhanku, Saat ini kulimpahkan kerinduan ku hanya pada-Mu. Kuhabiskan airmata ku tuk menangisi dosa-dosaku di hadapan-Mu. Kutengadahkan tanganku tuk mengharapkan keridhoan-Mu, Atas semua kekhilafanku. Bersihkan lah hatiku dari semua napsu Duniawi dan menggantinya dengan hanya mengingat-Mu.Tuhanku, Inilah pengakuan dosa hamba-Mu yang hina,kecil,rapuh dan penuh dosa. Yang masih dalam persimpangan jalan menuju Jalan lurus-Mu, menuju hakikat hidup-Mu, menuju cahaya terang-Mu Menuju Surga-Mu Dalam keheningan malam itu terlintas samar bayangmu di benakku. Hati terasa sunyi tanpamu disisi sungguh ku rindu hadirmu disini. Saat-saat terindah yang pernah kita lalui tak mampu ku hilangkan dari ingatanku. Belai kasih putih yang terurai darimu selalu tenangkan aku di kala itu. Andai waktu dapat ku putar kembali tak akan ku biarkan kau pergi lagi. Kan ku dekap erat tubuhmu, genggam erat tanganmu agar kau tahu... bahwa ku amat mencintaimu. Kukecup lembutmu dalam genggamkukudekap engkau dalam senyapkukurasa betapa hangat senyummumenepi dalam setiap mimpi dan imaji. Sayang...... terbanglah dalam lingkar waktumurasakan kasih yang mengisi manis volume hidupmukepakkan sayapmu. bentangkan segala harap dan inginmudan ketika kau lelah,menepilah.. kan ku rengkuh engkau dalam balut kasihkuhingga kau tak lagi mampumerasakan begitu rapuh sayapmu. Love u yang,, kupu-kupu putihku.. aku menyayangimu... Saputra Ku berjalan menapak kaki dan terus melangkah Ku mencari peranan hati dan ku ba Membuka mata melewati masa yang berbeda Kini ku ba berdiri sendiri Langkahmu dan langkahku berjalan tak sama Ku langkah seperti pecundang dunia Yang terinjak dan tersisihkan Yang menganggap dirinya seolah benar Biarkan ku disini menba mencari Harapan yang belum jelas tergambarkan Melupa pinta mereka yang hanya bicara Bebaskanku dari mulutnya Bebaskanku hidup kembali When my mother was born I do not knowevery year to grow my children who are hungry for lovepassed more passesI own no acmpanying But then I found youtake care, look after me, love me My happy with yourvery happy You should call my aunt my motherI was sad when you are gonetoday was my day so lonely without you Did aunt want you to be my mother? Aunt said anytime may call mom"I was amazed to hearmy day filled with fun dayuntil you are old and frail Until the end of lifemother will still love mein time, wherever and wheneverI'm proud of you . my mother's aunt Pernah tau rasanya tersayat? Terkek sesuatu yang tak terlihat? Berdarah dan bertubi-tubi terluka? Entah berharap pertolongan pada siapa... Jika memang, kau tak pernah tau rasanya jadi aku Cukup diam dan tak perlu mengeluh Tak usah tanganmu yang membasuh Karena lukaku dikarenakan kamu Ya, ini suara kesakitan Ya, ini suara dari ketidakadilan Kekecewaan yang terlalu memuncak Rasa cinta yang tak pernah terlihat Enyahlah, lebih baik aku berdiam dibawah temaram Seperti kapal yang karam Termenung sendiri daku malam ini. Begitu perih perih perihnya hatiku. Saat kau tega meninggalkanku. Disaat ku butuh kamu. Tak kuasa daku untuk melepaskan eratan tanganmu. Kau bilangku hanya sebagai mantan kekasihmu. Sungguh hati ini tak bisa menerima. Yang kau katakan padaku. Sesungguhnya cinta bukanlah gengsi. Hanya kamu belum pahami makna cintaku untukmu. Yang ku berikan kepadamu. Meski kau abaikan cintaku kini Beratus-ratus tahun. Kau serang saudaraku Tanpa sedikitpun rasa belas kasih Dengan kau musnahkan mereka Kau cerdas. Tapi mengapa tak berempati? Kau pintar. Tapi mengapa tak menangis? Inikah awal kehancuran dunia? Dengan memusnahkan saudaraku Kau buat sayatan luka Dan kau buat tumpah darah mereka Sekeji itukah manusia secerdas kau? Sejahat itukah manusia sepintar kau? Sesulit inikah kami membantu? Membantu bagian dari hidup kami Apa yang salah dari mereka? Hingga kau ambil hak mereka Haruskah kami mengecammu dahulu? Hingga kau hapuskan niatmu Ya Tuhan. Mengapa semuanya menjadi seperti ini? Mengapa harus mereka yang merasakannya? Dan mengapa dunia hanya terdiam? Ya Tuhan. Inikah yang terbaik untuk mereka? Inikah yang harus mereka hadapi? Dalam kehidupan penuh kecaman Mereka hanyalah anak tak berdosa Yang hidup penuh canda tawa Tapi kau hapus itu dengan air mta Air mata kesakitan yang terus mengalir Ribuan jiwa kau musnahkan Dengan simpahan darah. Itukah kepuasan dalam hidupmu? Dengan memborbardir semuanya Inilah yang harus mereka lakukan Dengan berjihad pada-Mu Yang hanya menginginkan surga-Mu Meski ia tak bahagia di bumi-Mu Seperti inikah kebahagiaan mereka kelak Yang bertahan demi tanah kelahirannya Dan al-qur'anlah yang selalu ada dihatinya Meski nyawa menjadi taruhannya Telah lama aku mengharapkan cintamu... Mengharapkan engkau menjadi milikku... Menjadi seseorang spesial dihidupku... Tapi semua hanya mimpi yang tak pernah terhujud... Seandainya kau tahu isi hatiku.. Isi hatiku yang lama kupendam... Yang lama aku simpan... Dan yang membuat diriku terluka... Sungguh aku tak kuasa .. Melihat kau bersamanya . Rasanya aku ingin teriak didepanmu .. Tapi aku tak mampu .. Seandainya aku tak pernah mengharapkanmu... Tak pernah mencintaimu... Tak pernah menantimu.... Pasti aku tak sesakit ini... Sekarang aku mengerti semua ini cuman mimpiki.. Yang harus aku lupakan Dan tak usah diperdulikan lagi Dan aku harus melupakanmu Pagi indah berlalu lalang. pohon rindang di tepi jalan. pesona anggun tiada tara. menghembuskan nafas di pagi hari.. Hujan rintik membasahiku. halilitar hampir mengenaiku. tempat berteduh bagi pengembara. yang tak mau basah kuyup.. Temanku sudah terpotong. oleh sahabatku yang punya kaki. kini kuberjuang sebatang diri. bergelut dengan nuansa hening.. Ku bebas hujan di bukit hatimu Merintih tawa, semilir daun catatan buram di pena redup baiknya sang raga berlalu Sandayu,..... Kau kirimkan senyum pahit Hingga daku kenali sedikit rasa pahit topengmu ditiup kejujuran, perbedaan namun berupa pasangan kau paksa daku terjrumus amarah Menghilang......... semua ditelan penyesalan tanpa petunjuk segala panduan Ini alkisah pena mencari cinta Terasa lamban waktu berlalu Menunda kbersamaan, memperpanjang kerinduan Sampai tiba saat lonceng menjerit bingar Tanda pulang n kebahagiaan dimulai Pada muara sinar yakinku Berkemandang lafadz tanpa suara Teguh, menggenggam Asma Tak goyah oleh suatu apapun Kecuali kehendak-Mu semata Ia memuji-Mu tanpa ' sebab ' Ia menatap-Mu tanpa ' karena ' Dan menyembah-Mu menjadi ' Hakikat ' Jangan Engkau pungkiri Wahai Cahaya Kebenaran Bimbangku mencari-Mu Telah sirna di atas fana Oh tidak melainkan Engkau yang mencariku Diam-diam di antara renungan Lihatlah aku Gembira tiada kira Dan nafasku sewangi gazania Jiwaku terbang menembus cakrawala Kini kita telah bersua Dengan ' Seharusnya ' Murni dari amarah dan dusta Menyatu dalam Cinta Yang Maha Di tengah keheningan hati Di tengan kehampaan diri Entah mengapa Masih saja alam bawah sadarku Mencari keberadaanmu Radarku selalu mencarimu Kompasku selalu menuju kearahmu Seperti ada bagian kosong Saat kau melenyapkan diri Namun tetap saja Biarpun radarku mencarimu Tak menjamin itu bisa memunculkanmu Tetap saja Sekuat apapun aku memanggilmu Kau tak kan pernah mendengarnya Mungkin memang sejak awal Kau tak kan pernah melihatku Aku tak pernah berada di jangkauanmu Aku ada Namun bagimu aku tak ada Walau di sekitarku kau tak ada Namun bagiku, kau terasa begitu dekat Aku bisa merasakan keberadaanmu Apa cuma aku yang melihatmu? Apa  cuma aku yang berharap akan hadirmu? Aku pun sampai di titik jenuh Lelah menghampiriku Mungkin memang benar Kau tak kan pernah melihatku Kau tak kan pernah merasakan keberadaanku Sampai kapanpun Tiga puluh enam hari dalam kesedihan Ternyata inilah takdir Tuhan Tiga puluh enam hari dalam kegalauan Berakhir sebuah perpisahan Tiga puluh enam hari dalam kesusahan Berakhir dengan terpisahnya kawan Tiga puluh enam hari dalam laraharus berpisah dengan kalian Dua setengah tahun... Dalam canda tawa Dua setengah tahun Dalam setiap amarah Dua setengah tahun.. Dalam santapan makanan sederhanaguyuran air mandi Dan dalam tidur yang lelap Kini harus kulepas Semua kenangan indah bersama kalian kawan kau mengucap kan kata Bersaksi mayat yang terbujur kaku Itu lah ku berani kan diri menemui mu Tapi... setiap cerita yang ku suguh kan.. tak ada niat sedikit pun.. kau kota kan kata mu Ketika itu aku lebih banyak diam dan pasrah Tak henti henti ku mohon pada-NYA Di permudah kan segala urusan....Alkamdhulilah.... Hamba Allah telah menyelesaikan kekalutan ku.... Andai saja waktu itu.. kau korbankan waktu sebentar.... Di situ diri mu akan tau.... Rasa ketakutan yang menghantui diriku... slama ini Kau akan faham... kalau diri ini terikat. yang namanya Undang-undang Sungguh sedih hati ini bila dapat cacian Dah menumpng tak tau hargai undang-undang Tak akan aku nodai.. kepercayaan mu selama ini... Tapi tolong mengerti... demi kebaikan kita bersama... Antara aku...kamu. dan dia..... Memang kita sama-sama memerlukan Aku perlukan untuk menjana kehidupan.. kau perlukan tenaga ku Toh kita kenal sudah lama.. tahu hati budi kita... Terima kasih. atas kepercayaan yang kau berikan selama ini... Dan mohon maaf.. kalau diri ini tak rajin seperti dulu Langkah ku di hantui rasa takut.... Bak pepatah"BERANI KARENA BENAR""TAKUT KARENA SALAH"Malaysia, Desember Apabila kau harus ada di pikiran seseorang Di pikirankulah Di sanalah rumahmu Naunganmu Tak sulit menemukan jalan ke sana Kita keluar masuk setiap hari Suara kunci terbaik saat pulang larut Melepas sepatu, melepas lara Mengotori dapur, mengacak kamar Membuang sampah, menumpuk kenangan Aroma piama dan kursi malas Bau mulut dan handuk basah Kipas di pojok ruangan Jangkrik di kebun tetangga Tak harus menyenangkan siapa-siapa Tak harus menyenangkanku Tak usah kembalikan kuncinya Itu hadiah, bukan pinjaman Kau beriikan sesuatu iitu. Sehiingga ku berangan-angan. Dalam lukiisan iimajinasiku. Ku liihat iindahnya pelangii. Berada tepat dii depan dua bola mataku. Ketiika ketiika kau beriikan. Sepasang sayap. Telah terbakar habiis lukiisan iimajiinasi. Saat kau menjauh pergii. Sepertii awan dii langiit. Sepertii halnya keiindahan pelangii. Berhambur bulu-bulu sayapku. Ketiika kau pedang satu sayapku. Aku tejatuh dalam tangiisanku. Sampaii saat iini aku menantii. Sepasang sayap yang telah kembalii. Engkau yang selalu ku nanti Engkau yang selalu ku cita Engkau yang selalu ku kagumi Engkau yang selalu ku suka Aku suka engkau Aku cinta engkau Dimanakah tempat tinggalmu Ku ingin lebih mengenal tentangmu Bungaku… Kala pagi atau sore hari Kau taburkan aroma kasih Membelai kalbu selembut awan putih Membawaku ke alam khayalan indah Penuh kedamaian dan kebahagiaan Bungaku… Kau laksana dewi kayangan Selalu dipuji setiap orang Sunggingan senyummu tak menjemukan Menggoda mengetarkan hati Bungaku… Setiap saat aku nantikan Lambaian tanganamu mengajakku Melepas semua kepedihan hidup Menyandarkan semua kesusahan Menuju ketenangan bathin Dalam menikmati hidup ini Ibu dan bapak guru Engkaulah pembimbingku Semua hidupku kuserahkan padamu Ibu bapak guru. Engkaulah guru yang berjasa bagiku Tanpamu aku tak bisa apa apa Tak bisa menulis tak bisa membaca Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa Hujan dan badai engkau lalui begitu saja Tanpa kenal lelah tanpa kenal putus asa Engkau memberi ilmu kepada kita Agar kita bisa Agar kita jaya Agar kita juara Semua itu engkau lakukan tidak mengharap imbalan. Engkaulah lentera dalam kegelapan Hanya terima kasih yang mampu kita berikan Terima kasih Terima kasih Terima kasih Rindu ini menusuk kalbuhati ini dilanda asmara benderubergelora ingin bertemuhatiku ini hanya untukmu Cintaku tidaklah semurinduku juga menipusanubariku kini bersatu padumenusuk dalamrelung kalbu Rindu membuatmu jauh dari piluia akan mewarnai hari-harimumembuatmu terpana penuh syahduasal jangan lupakan TUHANMU Bila hati rindu bilang rindujangan sekali-kali tunda wakturindu itu akan pergi darimukatakan segera aku AKU RINDU PADAMU" Sifatmu kali ini benar-benar memanggang pikiranku Aku sesak dalam bulir lirih yang telah penuh dipelupuk mataku Dengan cepat air mata ini melintasi pipi dan mulai jatuh ke bumi Kau meledak dan aku terserak Ku punguti sendiri rasa sesal yang tak bertepi Tanah yang kupijak yang menopangku berdiri ini tahu betapa sedihnya aku Kau berubah menjadi petir dengan sikapmu Kalimatmu berubah menjadi belati dan itu menusukku Daripada sia-sia lebih baik senyum ini ku kubur sendiri Daripada lengkung yang ku buat setengah mati Kau patahkan sengan sorot tak peduli Tapi menyakitimu tidak pernah lahir dalam benakku Karena waktuku sangat berharga Sebab kau yang selalu berdiri disetiap detiknya Sekarang aku ingin berdiri dihadapanmu Menyeret sendiri kata maafku Berharap kata maafku ini mempunyai sayap yang kuat untuk menembus dan hinggap dihatimu Dan air mata ini mempunyai nyanyian tersembunyi untuk hatimu Semoga kau mendengar dan mengerti arti dari semua itu Tertanda dari aku yang mengharapkan maaf darimu Seiring waktu berlalu Tanpa kita sadari bahwa kita semakin bertumbuh dewasa Dan hari ini aku mengucapkan selamat ulang tahun Untuk ayahku…Tuhan, berikanlah kesabaran untuk-Nya dalam menjalani hidup ini Jadikanlah ayah menjadi ayah yang terbaik untuk hamba Amin… I Love You Father Ada tapi tak tesentuh Terdengar tapi tak terlihat Ku kejar tapi tak terkejar Tapi siapa Aku tak pernah memilih untuk siapa Tapi hati yang menulis namamu di dirinya Aku tak mau tapi bukan kehendakku Ku beri nafasku padamu Bahkan hampir tak tersisatapi adakah sedikit saja aku di benakmu Sedikit saja Seperti angin kau pergi dan datang sesukamu Saat ku menderita memanggil tapi tak juga datang Ku berharap dengan akhir nadaku Pun tak juga Duri yg jatuh di tanah pun memiliki arti bagi bumi Menjadi busuk dan menyatu Tapi aku Adakah artiku Walau tak menjadi batang atau akar Adakah aku seperti duri yang busuk dan menjadi pupuk mu Setidaknya memiliki arti dimatamu Adakah adik kecilku Matamu menghidupkan semangatku Senyummu indahkan duniaku Suaramu yang selalu ku nanti Tanpamu bagaiku tak berarti Aku mengagumimu dalam khayalku Dalam diam, ku merindu dirimu. Senyaman itu yang kurasa, saat kau ada didekatku. meski tak jarang aku malu. Kuba bergelut dengan angankutentang dirimu, dan bersamamu Detikan waktu berlalu, Bersama detakan jantung yang terus memaksaku untuk dapatkan cintamu Namun saat tiba aku harus terbangun dari mimpi-mimpiku, begitu sakit menyayat hati, saat aku tersadar kau tak bisa ku miliki Saat rasa ini datang lalu pergi dan tak bisa kupungkiri, ini bersemi kembali, dihati yang masih mustahil ku miliki. Aku ingin pergi bersama pahitnya rasa yang ku pendam, bersama alunan lagu kenangan, bersama bayangmu yang selalu terkenang Januari Tuhan.. Tak dapat ku pungkiri rasa yang hadir di jiwa.. Tak dapat kurasa sakit yang kualami Tak dapat kutahan air mata yang sempat menetes.. Tuhan apa ini? Mengapa kau hadirkan cinta..?? Jika pada akhirnya terluka.. Mengapa kau pertemukan..?? Jika pada akhirnya berpisah..?? Tuhan.. Bimbing aku dari pertanyaan yang tak bisa kujawab.. Tuntun aku dari perjalanan yang tak sanggup kutempuh.. Peluk aku tuhan.. Punblis // :: Tertunduk malu dihadapmu Terkulai lesu bak terkena riangnya matahari Tetesan air surga penyejuk hati Ku terpikir tuk simpan esok nanti Aku tak berharap menjadi tuan di rumahmu Penyokong daya kendali kehidupan Perjalanan menuju hakiki kemenangan Jika esok kita bertemu Kan kugapai engkau dengan niatan iman Jika pun tak begitu Kuharap nafas kesucian tetap ada Di tengah gerak kehidupan Entah apa yang ku rasa saat inihatiku bimbangmencari keresahan Yang selama ini mengulung di hati kuharus pada siapa diriku bertanyakinih fikiranku telah buntutertutup bebatuanyang menyesatkan Mengiris hati dan menjadikan retakdebur air mata kan menerpakesadaran pun menjadi hilanghatiku terombang ambingterbawa hanyut ombak air mata Kuingin menghindar Kuingin bersembunyi Kuingin pergi Kuingin berlari Tinggalkan ini semua Pergi dari kenyataan Yang kerap menggores hatiku Dengan semua fakta tak berpihak Hingga kurela jika hanya menerima fatamorgana Kakiku sudah diujung jurang Tinggal menunggu langkah selanjutnya Untuk masuk dan jatuh Ke lubang sunyi gelap nan suram Tak tersentuh secercah cahaya pun Tak terdengar suara pun Hanya kesendirian yang menemani Hanya kesuraman yang membayangi Tak tau apakah ada hari esok yang menanti Untuk kuukir dengan tinta usangku Untuk kusambung dengan buku kehidupanku Tak ada jaminan Tak ada harapan Tergores luka di hati Perih terasa Kesedihan melanda hatiku Karna kau pergi meningalkan aku Mengapa kau melupakannya Kenangan saat indah itu Mengapa kau membuatku luka mengapa kau membuatku sedih Hanya kesedihan yang menemaniku Hanya rintihan yang keluar dari bibirku Menangis hati ini Berteriak hati ini Tapi........ Tak ada yang mau mendengarnya lagi Tak ada yang mau memperdulikannya lagi oh....sedih.... sedih hatiku ini Aku mengenalnya ya mengenal Anggun cantik nan sholehah parasnya Senyum manis bahasa santun adalah milikny Tak mengapa hal itu hilang dalam sekejap. Sosoknya hilang senyumnya tak lagi aku jumpai Tatkala dia sudah tidur dalam pangkuan ilahi Enha nama pendek namun berarti Sahabatku aku sangat merindukanmu Saat aku bersujud kutitipkan do'a untukmu Dalam benakku aku berharap semoga Tuhan Menerimanya Sahabatku semua orang merindukan solah tingkahmu yang baik Namun tak pernah ku sesali jika kau harus tiada Aku tahu jika Tuhan lebih menyayangimu dari pada kami Sahabat ku tidurlah dengan tenang dalam alammu sekarang Kenangan bersamamu satu potret usang yang berharga bagiku Pagi tadi saat aku bangun tidur secercah cahaya mengitariku. Namun dalam sekejap sinar itu memudar. Cerita indah yang hanya sebatas mimpi. Bahkan dalam mimpi itu terasa sangat menyetuh. Mengapa hanya dalam mimpi? Kau melihatku dengan utuh hanya dalam hayalan palsu, Kau tersenyum dengan indah hanya dalam mimpi. Kau mendengar jeritan cintaku juga hanya dalam mimpi. Ini kisahku. Tak lagi rasanya mulutku ingin berucap. Pagi tadi mengapa hanya dalam mimpi? Segera ku tersadar dalam kisah nyataku ini. Tangis itupun segera pecah sinar yang telah pudar itu berubah menjadi asap yang menggelapkan hatiku. Tolong lihatlah aku yang selalu berdiri dibelakangmu bisakah kau? Tak ada kata yang bisa terucap dari bibirku Selain kata bahagia Kata kata yang selama ini sulit untuk ku ucapkan Namun setelah kehadiran kalian Mudah sekali ku ucapkan kata bahagiakehadiran kalian didalam hidupku Adalah akhir dari segala kesedihanku Akhir dari segala tangisanku Akhir dari segala keputus asaanku Kalian selalu memberiku semangat Kalian selalu memberiku senyuman Kalian yang slalu menguatkan ku Disaat dunia menjauhiku Kalian ajarkan ku makna keceriaan Kalian ajarkanku arti ketulusan Kalian ajarkanku arti persahabatan kebersamaan Kalian juga slalu mengajarkan ku arti hidup Terimakasih atas pelajaran hidup yang kalian ajarankan kepadaku Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupku Terimakasih atas serpihan serpihan kebahagiaan yang kalian ajarkan selama ini -- No. Urut Tanggal Kirim // :: Impianku Sesuatu yang sulit digapai Sesuatu yang sulit untuk diraih Sesuatu yang mungkin takkan pernah digapai Sesuatu yang mungkin takkan pernah bisa ku raih Impianku… Hal yang sulit untuk aku ungkapkan Hal yang mungkin hanya bisa terpendam Hal yang mungkin hanya Sebatas angan-angan Tapi aku akan tetap selalu berusaha Tapi aku akan tetap selalu bersabar Menanti itu semua Sampai nanti bisa terwujud Ntah kapan… Hanya Allah yang tahu Hanya karena Allah Semua bisa nyata Dan yang nyata menjadi lebih nyata Tuhan Terimakasih telah menghadirkan perempuan yang hebat dan lembut hatinya di kegelapan hidupku Yang aku panggil dengan sebutan ibu Dengan sebutan Malaikat penyemangatku Kasih sayang nya Cinta tulusnya Selalu Aku rasakan saat di dekatnya atau jauh darinya Ibu Terimakasih untuk adamu Terimakasih untuk kasih sayang mu Terimakasih atas setiap air susu yang mengalir dalam darah ku Terimakasih atas kehidupan yang engkau usahakan untuk ku Ibu Kau adalah penerang dalam gelapku Kau adalah penyemagat yang membuatku kuat untuk terus melangkah Kau adalah cahaya yang menerangi jalan ku Dan kau adalah alasan kebahagiaan di hidupku Terimakasih tuhan Kau telah menghadirkan dia untuk ku Ibu Seperti hujan turun kesedihan sangat menyakitkan Walau sering kali disakiti tetapi cinta tetap ada dalam Setiap hati yang tulus janganlah menyakiti cinta sejatimu Karena penyesalan selalu datang belakangan jagalah cintamu Sampai mati karena kehidupan cinta akan tetap abadi sampaikita mati Cinta jangan pergi karena cinta seperti angin yang berhembus tidak bisa Dilihat tetapi bisa dirasakan dalam hati kita biarlah cinta mengalir seperti air Karena cinta bukanlah permainan tetapi ketulusan dari hati terdalam Tentang duka serta luka yang meluber tak berwadah Tentang derita dan nestapa yang berkeliaran Tentang canda serta tawa yang tertahan Tentang bahagia dan rak-raknya yang kini terpoleh cat hitam Tentang hak dan kewajiban yang terabaikan Tentang kertas berpelikat angka yang telah sukses buai tuannya Tentang pohon berusia tiga tahun yang tengah terancam kekokohannya Tentang lima puluh delapan daun yang terisolasi dalam jeruji kebatilan Tentang petua yang telah mencekik kebersamaan Tentang hari-hari yang terlewati dengan realita teramat menyakitkan Tentang malam yang disesaki oleh jiwa kegelapan Tentang tangan-tangan mungil yang terancam dizholimi Ku bersujud padamu Ku teteskan derai air mataku Memohon dan kupanjatkan doa padamu Berharap kau mendengar segala doaku.. Tuhan kabulkanlah doaku Ringankanlah derita ibuku Dia adalah ibundaku Yang kucintai sepanjang waktu.. Sedih batin hatiku Kala ku tatap wajah sayumu Oh sang tuhanku Berilah kesembuhan tuk ibuku.. Ibu dengarkanlah tangis sedihku Perlahan bukalah sayu matamu Dan tataplah wajah anakmu Yang begitu sedih menanti kesembuhanmu.. Ibu ku berharap kau lekas sembuh Dan bisa menemani diriku Melengkapi bagian dari kebahagiaanku Dalam sisa-sisa usiamu.. Ya rab ya ilahi Kuatkan lah iman dalam sanubari Jika kau berkehendak lain pada kami Kami akan ihklas sepenuh hati.. Namun jika kami boleh meminta Kabulkan lah segala doa-doa Sembuhkan lah derita ibunda Karena kami masih ingin hidup bersamanya. Aku Adalah kapas yang berterbangan yang tak pernah berhenti menyisir dunia yang kelam ini Terus terbang mencari tempat aku berhenti untuk turun Aku Adalah secercah warna gelap yang menba mencari sinar dunia untuk bisa bertahan hidup Aku Tak bisa memberi warna indah seperti pelangi yang mempunyai beribu ultraviolet tapi aku hanya bisa memberikan warna putih untuk menghiasi dunia Aku Tak berdaya memutihkan dunia hanya saja Kasih Sayang Allah terhadapku mampu menggerakkan raga ini untuk menggores kan warna putih dalam hidup ini. Yogyakarta // Tega sekali untuk berpikir lagi tentang itu Dengan mata bukan hati rasakan cinta Untuk kehilangan logika sesaat Tolol bodoh goblok berondongan sumpah serapah mengalir derasberdesing-desing mencabik pikiransesal mengutuk diri Melamun. mataku terbuka tapi tiada arti Sepi malam inigelap pun rasanya ingin ku telan sendiritak peduli meski tokek terkekeh menertawaiku Aku berharap pagi kan segera datangagar namamu yang samar itu lenyap ditebas sinar suryaTapi.. Tak juga bisa kutulis tepatberjuta kesimpulan tentang perlakuanmu Ku cuma asal menerka sajamungkin ada satu yang benar Aku tak pedulikan lagi bayanganmuapalagi segala dustamu itu Ombak tanpa Karang Seperti Pantai penuh ombak namun tak berglombang.. Ketika sunyi,. tak pedulikan lagi sebingar apa kota . Sebanyak apa manusia.. Sepecah apa suasana..Kini.. Tak lagi guna.. Saat JENUH telah suramkan jiwa.. Kuba temukan Cahaya.. Namun tak ada lagi lentera.. Kuba teriakan.. Tak terdengar lagi suara.. Ku ingin BERONTAK Tapi sunyi kini tlah lumpuhkan ambisi.. Ku ingin LARI Menba telusuri setapak berbatu.. Dan Aku masih terus berlari.. Hingga bingung kini menghampiri.. Entah Apa yg aku cari.. ?"Dan sampai pada akhirnya.. Kebingungan pun mulai bertanya.. Masih adakah secerca cahaya penerang akan kegelapanku.. Atau inikah JENUH" seperti ombak tanpa karang.. Aku melihatmu bukan dengann mataku tapi mata hatiku Aku mendengarmu bukan dengan telingaku tapi dengan jiwaku Aku memelukmu bukan dengan lenganku tapi dengan pikiranku Sejauh apapun dirimu yang tak dapat kudatangi Segelap apapun bayangmu tak dapat kulihat Sehening apa pun kebisuan yang tak dapat kudengar Aku dapat merasakan bahwa kamu selalu ada disuatu tempat yang dapat ku temui setiap saat ku inginkan Karena kamu tak pernah menghilangkan radarmu..... untukku tau kamu ada Karena kamu tak pernah melupakan ingatanmu..... untukku tau kamu ingat aku Karena kata mu..."Kamu adalah kekasih abadiku.... Tak akan ku biarkan kau pergi." Sang Mentari mulai muncul dari ufuk Timur, menandakan bahwa awal kehidupan telah dimulai kembali. Angin pagi yang bertiup santai, merasa seperti ada di atas Awan. Bangun dari tidur nyenyak, membuat badan kembali segar. Indahnya suasana Pagi, membuat hatiku menjadi damai.. Awal kesuksesanku, adalah di saat aku bisa bangun dalam keaadaan gembira. Seakan tak punya masalah. Semua tau nama aku Tapi semua tidak tau tentang ku Kisah ku dan hidupku Aku pun tak tau Kenapa aku di beda kan Kenapa aku di lahir kan dengan penuh tangisan Hidup ku tak seindah, sebaik hidup kalian Aku seseorang yang butuh kasih sayang seorang ibu Sampai sekarang tak pernah aku dapat kan Yang hanya aku dapat kan Adalah kasih sayang seorang kekasih teman dan nenek Nenek adalah penganti seorang ibu di hidupku Kalian adalah penghibur kesedihan ku Kekasih adalah yang selalu ada di samping ku Saat matahari tersenyum Tampak wajah-wajah cerah berseri disana Seolah mampu takhlukkan dunia Datang dengan wibawanya Dengan jas, dengan kertas, dengan pena Siap mengantar ilmu pada dunia Tangan-tangan yang sigap dan cekatan Merangkul ilmu menyongsong cita-cita Namun dalam perjalanannya Mereka berjalan dengan tertatih Bukan karena tak raga tak mampu Hari berganti hari, mereka Terjatuh perlahan-lahan, satu demi Satu Hingga akhirnya keputus asaan itu tibaMengapa? Mereka yang tak kuat menanggung hidup tetap terjatuh Mereka yang masih tegak hanya berharap pada janji kosong Janji manis oleh para jas berdasi Sampai kapan? Salahkah jika kita menuntut? Salahkah mereka yang putus asa? Ku melangkah tak tentu arah Mengikuti jejak tak jelas tujuannya Membuatku tersesat tak tau jalan kembalinya Hanya berharap pertolongan datang dari-Nya Tunjukan jalan yang sebenarnya Jalan yang penuh rahmat ridha-Nya Menuju tempat yang kekal selamanya Penuh kebahagiaan dari-Nya Yang tak ada tandingannya Ku menunggu ridha-Nya... Ibu, Aku tau sikap ku menyakiti mu, Sifat ku membuat mu dalam kesedihan, Tingkah ku membuat mu terluka, Apapun yang aku lakukan hanya membuatmu kecewa,Maaf, Aku hanya membuat mu terluka dan menderita, Aku hanya bisa membuat mu dalam kelelahan, Ibu, maaf Jika selama ini Terlalu banyak air mata yang kau tetes kan karna diriku, Terlalu banyak keringat yang kau keluarkan untuk hidup ku, Terlalu banyak luka yang aku ciptakan dihati mu, Terlalu banyak sikap ku yang hanya membuat mu terluka, Terlalu banyak gelisah yang aku tulis dihatimu, Ibu, Aku tausebenarnya ibu sudah tak sanggup melakukan semua itu ibu sudah terlalu lemah untuk semua itu,tetapi ibu bertahan karena diriku ibu menguatkan diri ibu, karena akusejujurnya aku pun tak sanggup bila terus melihat mu lelah karena diriku melihat mu gelisah karena ku melihat mu menderita karena ku, Ibu tanpamu aku tak berdaya tanpamu aku tak dapat berdiri tegak tanpamu tak ada yang bisa aku lakukan tanpamu langkah ku tak berarti tanpamu aku seperti malam yang tak ada bulan dan bintang hanya hidup dalam kegelapan, Aku bisa sampai disini karena doa cinta dan kasih sayang yang tulus dari hati ibu hatimu yang suci dan murni yang tak pernah mengeluh dengan semua tingkah laku buruk ku Bunda. Aku ingin kau tau bahwa aku sangat menyayangi dan mencintaimu. Bunda. Sampai kapan pun aku akan tetap menjadi anakmu yang manja, anakmu yang selalu berusaha mendapatkan perhatianmu dan anakmu yang ingin selalu berada dipeluk mu seperti saat aku kecil. Bunda, aku ingin bermain bersamamu seperti dahulu. Aku ingin kau yang selalu menyuapiku dengan segala kasih sayang yang kau curahkan. Bunda. Maafkan aku yang sering mengecewakan mu. Yang sering menyakitimu hingga kau meneteskan air mata. Bunda. Dimana pun engkau kini, tak peduli kita harus terpisah oleh jarak dan waktu tapi aku akan selalu menyayangi dan mencintaimu. Bunda. Engkau anugrah terindah yang Tuhan beri untuk ku. Terima kasih Bunda. Aku mencintai mu. haruskah kutulis kasih jika kasih sudah tak ada lagi haruskah jauhi benci jika kebencian tlah tutup mntari entah bagaimana esok akan berlalu angin telah sebarkan bau bangkai dimana mana hanya kegelapan lalu bagaimana aku aku akan terlahir di tahun lagi tahun lagi akupun akan terlahir lagi mungkin tak akan pernah terlihat dan melihat dalam gelapnya kabut yang sangat pekat ini dimana ribuan air mata juga tlah menghalangi untuk melihat sebuah kepergian di terik mentari yah apa boleh buat jika ini sebuah takdir hanya bisa berjalan dengan raba tanpa kata dengan keyakinan besar dalam hati semoga ada pelangi dan mentari di tempat beda di senja yang elokkan hari.... Ibu…….. Sungguh besar pengorbanan mu untuk ku Kau kandung aku selama bulan di dalam rahim mu Lalu kau berjuang untuk melahirkan ku Tanpa kau pikirkan akan keselamatan mu Nyawa adalah taruhan nya untuk mu Tapi kau tak pernah perdulikan semua itu Yang kau perdulikan hanyalah keselamatan ku Sungguh besar pengorbanan mu ibu Kau rawat dan kau besarkan aku Dengan jari-jari  halus dan belayan lembutmu Hingga aku besar seperti sekarang yang kau lihat di depan matamu Ibu…… Takan pernah ku lupakan semua jasa-jasa dan pengorbanan mu untuk ku Hingga akhir hayat ku aku akan selalu menyayangi dan mencintai mu Di dalam lubuk hati ku ibu anak mu Di sudut kamar ku tulis puisi ini Pena yang ku goreskan Melukiskan cerita cinta tentang kita Kita yang tak lagi ada cinta Kita yang tak lagi ada sapa Dentingan jam yang terus membawaku berlalu Tenggelamku dalam kesunyian Kebimbangan dan kegalauan hati Rindu yang tak berujung ini Memaksa ku untuk mengingatmu Memanggil namamu dalam baris syairku Menatap wajahmu dalam bayang semu Malam makin gelapdan semua orang makin terlelapdalam hening yang sunyi senyapdan semilir hembusan angin mulai menyelinapmenembus malam yang gelap Tinggal ini aku sendiridalam dingin sunyi dan sepiterpaku menanti mentarimenembus gelap menuju pagituk segera bebaskan diri Aku tak tahan lagimalam masih seperti iniseperti penjara berjeruji besiaku tak mau malam menghampiriku ingin mentari segera terangi hati Ku ingin bebaskan diridari jeruji gelap iniaku takut sendirimenanti datangnya pagidan segera berlarimenari bersama sang mentari Awalnya aku bahagiasaat berdua dengan mudan awalnya aku percayaakan kata cinta yang kamu ucap kan Tapi semua itu sirna sudahsaat kamu jalan berdua dengannyaaku tidak tau apa yang aku rasakan saat itumungkin ini yang kamu sebut cinta Disaat itu aku sangat kecewamingkin kekecewaan ku ini tidak mungkin terobatitidak akan ada satu orang pun yang bisa mengobatinyatapi mungkin kami bisa mengobatinya lagi Entah kenapa sekarang kamu slalu datangselalu datang dalam pikiran kumungkin apa kah ini namanya cintacinta yang kamu buat Aku masih belum mengertiapa lah arti cinta sesungguhnyaapa yang kamu beri itu namanya cintaatau tidak ada yang namanya cinta Pulanglah pulang Paksakan langkahmu tergesa Perlahan tertanam kepastian Baitha di tepian Menunggu kepulangan tuan Terombang-ambing dalam penantian Berkarat pula rantainya Kini jejakmu mulai tertampak Seruas bawang yang kau bawa pulang Memaksa haru mendesak keheningan Sungguh ingin kuhentikan Wahai waktu yang terjaga Ingin... Ingin rasanya kuputar waktu Kembali ke masa tiada sayang untukmu Saat senyummu belum jadi berarti bagikuTidak... Sama sekali bukan sesali dirimu Bukan pula sayang ituatau senyum indahmu Hanya hatiku, egokuAku... Jikalau tiada harap bagiku Jikalau aku tetap pada bataskudan tak kupetik mawar di depanku Durinya pun tiada sakitiku Islam itu tangan Yang selalu bisa merangkul siapa saja Islam itu kaki Yang bisa membawamu kemana saja Islam itu mata Yang bisa membedakan mana hitam dan putih Islam itu telinga Yang bisa membuatmu bangun Islam itu kita Islam kah aku? Aku tak tahu siapa dia Aku tak tahu dimana dia Aku tak tahu sedang apa dia Yang ku tahu dia lelaki pilihan-Mu untukku Ku harap dia baik-baik saja Ku harap dia tetap menjaga hatinya Ku harap dia selalu dekat kepada-Mu Ku harap dia tetap menunggu untukku Hingga tiba waktu yang tepat untuk kita Dimana waktu yang akan mempertemukan kita dalam ikatan janji suci Wahai lelaki pilihan-Mu... Jodohku yang masih menjadi rahasia-Mu Aku menunggunya karena-Mu, Ya Allah Hamzah Inikah Inikah bumi selama ini dipijak Inikah tanah yang dijadikan manusia Bumi dimana kebenaran bisa ditelanjangkan Tanah dimana keadilan gampang dicabul Dimana manusianya Lukisan kejam terus terlakar Yang dosa jadi pahala Yang dusta jadi benar Ketelusan telah dikapan Keadilan hanya tinggal batu nisan Dimana manusianya Bila kebinatangan lebih dari binatang Hancur musnah peradaban segala Hanya terus diselimut kegelapan Di bawah ditindas kelak binasa Dimana manusianya Sejarahmu untuk kehidupanku Berbagai warna kehidupan Melekat kuat dalam sanubari Berbagai zaman telah terurai Abad demi abad terus berganti Gejolak indahmu semakin cerah Faktapun mulai nampak Loyalitas yang menjulang tinggi Nilai budaya, agama, sejarah maupun sosial Berbagai pergolakan Berbagai peralihan Berbagai perjanjian Terjadi disini Kenangan-kenangan nan indah, terlihat jelas Leluhur-leluhur yang meninggalkan nama harum bagi Bojonegoro Dikenang sepanjang zaman Didalam hati maupun sanubari Bojonegoro, Bermacam-macam etnik yang kau miliki Deposit minyak bumi yang terbesar di Indonesia ini Aliran sungai bengawan solo Penunjang hidup ini Pertanian yang ekstensif dan tumbuh subur Terjalin di musim penghujan Tembakau nan hijau Terjalin di musim kemarau Masyarakat samin Adalah figur tokoh yang gigih berjuang menentang Kolonial Belanda Gerakan Saminisme Menolak membayar pajak, tidak mau bekerja sama Tidak menjual bahkan membeli hasil bumi Merupakan prinsip dalam memerangi Kolonial Belanda Yang dicerminkan oleh kekuatan Dilandasi oleh kejujuranKebersamaan Dan kesederhanaan Profil hidup yang minim Tidak bergelimang harta Selalu bekerja keras, berdoa, berpuasa dan berderma pada sesama Sikap lahir yang berjalan bersama batin Selalu terucap Sabar, nrimo, rilo, dan trokal Semboyan yang lekat diucapkan Sepi ing pamrih rame ing gawe Tidak mau merugikan orang lain Hati-hati dalam berbicara Terdengar lantang dan ikhlas Bojonegoro, Nilai seni yang kau miliki Sangatlah indah Tari tayub dengan syairnya Wayang tengul tiga dimensi Dan reog ponorogo yang dapat menarik hati Aspek estetika yang tertonjol Memberikan rak yang khas Kerajinan mebel kayu jati, bubut cukit, limbah kayu, batu onix Menjadi karya seni yang merambah dan berkembang Kenikmatan ledre Terasa manis dan lembut Kesegaran salak wedi Terasa manis dan renyah Coba bayangkan Betapa luasnya kota ini Wisata memukau yang tercipta Nampak cantik dan abadi Kayangan api dengan sumber api yang berkobar Menandakan sejarah Bojonegoro Waduk Pacal yang mempesona Menyuguhkan alam dengan bukit-bukit yang indah Keajaiban dan keindahan ini Tidak akan kami miliki Jika kota ini tidak berdiri Wahai Bojonegoro Wahai penduduk langit, Mau kah engkau turun malam ini? Dengar kan sebait rintihan hati, Lewat mimpi Tak banyak lagi waktuku disini, Hanya masa ku mampu lalui, Esok atau lusa aku kan kembali. Jika kau tak bersedia temui, Mungkin hanya lewat goresan tinta, Coretan aksara, sajak sajak kelam ku sampaikan derita, Akan kah lebih baik begini? Biar setan-setan, Dinding-dinding, telinga jail tak dengar akan bisik qalbu, pilu ku, Hanya kau yang tau, Pintaku. Entah sejak kapan Pandanganku tertuju padamu Awal ku mengenalmu Tak ada yang berbeda Semua terasa wajar Tapi waktu sepertinya berkata lain Perasaan senang dan debaran ini Apa yang terjadi padaku? Ku lihat cermin di kamar Terlihat jelas senyuman di wajahku Kenapa? Ada apa denganku? Padahal aku hanya memikirkan mu Marahmu Senyummu Tawamu Sedihmu Semua tentangmu sangat menarik Oh Tuhan Izinkan aku terus berada sampingnya Melangkah bersamanya Karena ku tlah jatuh cinta dengannya Cinta mengapa hatiku takut akan kegelapan dan kesepian ......... aku seperti wanita yang tak bernyawa saat malamtapi saat fajar datang aku sperti orang yang berbeda Sakit sakit sakititu lah yang aku rasa setiap harinya dalam hati hatiku selalu menangis dalam kegelapan dan kesedihan mengingat kau yang hilang begitu saja cinta,, Kau yang pergi tanpa sayap pesan pada ku hanya memberikan luka yang dalam pada ku yang mencintaimu... rindu rindu rindu.... aku tak bisa menahancinta tolonglah aku bersahabat lah dengan ku . tolong hilangkan hatiku yang tergosres luka yang dalam pada dirinya yang ku cinta... Love forever ........ pertanda anya Dentang nafasmu menyeruak hingga hari senja.. Tak ada lelah menggores diwajah ayumu.. Tak ada sesal kala semua harus kau lalui.. Langkah itu terus berjalan, untuk kami Bidadari-bidadari kecilmu.. Desah mimpimi mengejar bintang, Berharap kami menjadi mimpi indahmu.. Oh ibu.. Dalam lelah, kau rangkai kata bijak untuk kami.. Mengurai senyum disetiap perjalanan kami.. Mendera doa disetiap nafas kami..,Ibu.. Kau berlian dihati kami.. Relung hatimu begitu indah.. Hingga kami tak sanggup menggapainya..Ibu.. Jangan benci kami, jika kami sering membuatmu menangis.. Walau dalam hati.. Orang itu menatap antusias di depan kameranya Aku bangga Dia bangga Dalam balada acara tivi ini Beberapa orang mungkin tak percaya Bukan tutur semangatHalu Orang itu bahkan memakai kata indah untuk menyapaku yang tengah risau Aku pun bangga Dengan acara tivi itu Mereka berkata bahwa Hal-hal ada yang berkaitan Hal-hal apakah itu? Orang itu mengerti Dia paham dan menyadarinya Dalam acara tivi dia melakukan yang betul Aku bangga Terbukti dari percayanya aku padanya Di dalam balada Gonjang-ganjing acara-acara tivi Tidaklah berbeda Aku pun menonton tanpa berfikir Karena acara itu menyenangkan apa adanya No. Urut Satu hal yang terlintas di benakku… Tuhan itu baik… Tawa riang itu selalu terdengar merdu di hatiku… Hal yang tak pernah lepas dari hariku… Malaikat datang mengiringi langkahku… Senyum yang dia bawakan, senyum manis nan hangat… Bermula dari ketidaksengajaan yang menyenangkan… Berlanjut menjadi sebuah cerita yang tak terlupakan… Antara kau aku dan Dia.. Dulu, saat kita belum saling mengenal… Saat cerita ini tak tahu harus dikemakan… Hanya Dia yang aku kenal… Sekarang, tahun ini, bulan ini, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini… Kan kukatakan pada dunia… Pada mereka semua… Tuhan telah memberikan harta yang sangat berharga… Harta yang tak ternilai harganya… Yang selalu menggoreskan goresan bermakna yang tak terlupakan… Hidup ini terang berbagai cahaya Yang selalu menyinari keberadaanmu Selalu Menghiasi hari hari Untuk tetap bersuka riah Dalam gelap tiada luka Diterangi dengan hati nan gembira Bersama mentari untuk dunia Yang menghapus duka larah Ayo move on mari move on Hilangkan kegelisaan hati Bersedih tiada yang menemani Bergembira banyak yang disenangi Tatap kedepan jangan menoleh kebelakang Lupakan masa lalu lihat masa depanmu Supaya engkau bisa mendapatkan Cinta yang lebih gemilang Terima kasih Tuhan .. Buat semua yang telah Engkau berikan Semuanya telah aku miliki Hatiku bagaikan mawar sedang mekar Engkau selalu hadir Disaat aku membutuhkan Mu Aku bersyukur telah memiliki Mu Aku tidak mau melepaskan Mu Terimalah aku sebagai anak Mu Peluklah aku dimalam ini Aku mau tidur dalam kawalan Mu Agar aku selalu merasakan damai Sayapku indah bak permadani terbang Naik turun melewati awan menembus angkasa dengan lemah gemulai Aku terbang dengan penuh kebanggaan Angin mulai berhembus dengan kencang tak memerhatikan keberadaanku yang telah hilang kepasrahan yang hanya bisa ku gapai Entah kemana aku akan terbawa Tak sadar apa yang berbeda Seakan aku telah tak bernyawa Ingin rasanya aku terbang bebas Tapi entah mengapa aku tak bisa Kini aku mulai sadar Memang takdir telah ditentukan Aku adalah burung yang sombong Yang lupa bagaimana caranya terbang Saat pandangan ku pertama kali mengarah padamu Seakan mata ini tak ingin berkedip Agar kau tak hilang dari pandangku Ku lihat tawamu yang indah Serta senyum indah yang merekah dari bibirmu Hanya satu ungkapan yang bisa menggambarkan dirimu Anugerah terindah tuhan Karena tak mungkin sama dengan mawar Cantiknya mawar bisa layu sedangkan dirimu tetap cantik sepanjang waktu Tak pula sama dengan matahari Matahari akan hilang saat malam Sedangkan engkau selalu ada di lubuk hati paling dalam Memang waktu akan terus berjalan Dan harapan ku terus berkembang seiring berjalan nya waktu Dirimu tetaplah dirimu yang sekarang Meski nanti, esok, lusa bahkan ribuan tahun kamu tetaplah kamu Aku pikir kehilangan mu adalah anugrah Hidup ku kan damai tanpa mu Oh... salah ku ba artikan ini Hati tersayat pilu menangis sedu Dia yang telah ku siakan tiada Sebait kata cinta yang ia semaikan di hati ku Kini bermetamorfosis menjadi sebuah kenangan Ku ratap... ku renung... Hati keras ku tergores air mata Dia yang telah ku abaikan t'lah pergi Tinggalkan ku sendiri dalam sesal Menangis ku merintih kehilangan Lantunan doa mengalir membasuh harap Semoga disana dia bisa maafkan salah ku Untaian permintaan bernapas rindu Ku ingin dia kembali... Aku pikir kehilangannya adalah akhir terindah Hidup ku tak akan bising tanpa syair- syair cintanya Oh .. salah ku artikan ini Sesal, rindu mengikis jiwa Aku rapuh kehilangannya. Butir butir air semakin merata Bau khas tercium sangat hangat Gemercik mulai menguasai telinga Seakan hanya dia penguasa Air itu pernah bersama kita Dalam gelap malam di suatu keadaan Bak malaikat penjaga Selalu menyapa di ujung kota Suara mu mulai terdengar samar Saat laju mesin mulai menjauh Ku berangan ini mimpi Yang menjadi bunga dalam tidur Namun ternyata ini kita Diwaktu memutuskan untuk berpisah Bersama saksi gemuruh rintikan hujan Yang datang di penghujung malam Mengingatkan masa yang silam Ketika hari beranjak pagi Ku buka mata dengan hati suka Kuhirup udara yang menghidupkanku Dan satu yang tak pernah luput dari benakkuDirimu.. Saat cahaya semakin tinggi Kutatap terangnya langit Terbesit dalam benakku Satu nama yang terindahDirimu.. Saat hari mulai gelap Kututup hariku dengan sebuah senyuman Senyuman yang selalu ada Saat aku mengingat CINTA Ketika langit mulai merah Ku terkesima dengan keindahannya Hambaran warna yang memukau Saat itu juga ku ingat satu hal Dirimu Dalam diam hati berbicara dalam berbicara mindah berfikir semua soalan kehidupan berlegar menanti jawapan Satu persatu sandiwara dunia melangkau melintasi tiap langka ku suatu yang tak pernah ku fikir menguji keimanan di hati Kenapa dunia semangkin tandus tandus pada, keimanan, belas kasihan kasih sayang cinta, Semua terasa bagai kepuraan tiada yang seiklas dan semurni yang di lafazkan di hati jiwa meronta uuurrrgggh kenapa tiada lagi hujan atau embun yang dingin pada, keimanan, belas kasihan, kasih sayang, cinta, Ataukah manusia masa kini sudah terlalu canggi hingga tiada penting semua itu??.. jangan ya Allah terjadi pada hati ini biar kasih ku seiklas dari jiwa ini jadi kan aku manusia sentiasa punya cinta terutama cinta ku pada mu Ya Allah... setia ku abadi kan hanya pada Mu.. Kemarin kuukir egoku di batu cadas Menyeduh kopi disaat langit menangis dan mengalirkan liuk genangan air membentuk bendungan sumpah serapahkan menanggalkan semua Lunglai termakan tanah sebelum melewati sudut-sudut Sisa-sisa debu beranjak digiring air Helaan nafasku seakan tertimbun lumpur Sepotong bayang bersijingkat memperkosa angan ingin kulantangkan suara, namun pijak dahaga memelas sekawanan kata rindu lalu-lalang melintas denyar nadi meruat tak karuan ingin kusumbat laju malam Hingga pagi tak menyapa Tapi denting waktu tak bermain kompromi Kurajut kembali sisa-sisa harap Yang tersangkut pekatnya malam Aku ingin menyunting bulan Menyusup relung pusaran hati Hingga bisa menyongsong pagi Menyulam kembali sobekan hati Menabur kasih sepanjang waktu Wanita diciptakan Tuhan Diberi perhiasan rasa malu Dan inilah aku.. Yang hanya mampu Merindumu dalam bisu Kau takan pernah mengerti Caraku mencintai Dalam diam aku mencinta Dalam bisu aku merindu Dalam doa aku menyapa Entah berapa banyak rindu Berserakan diatas sajadahku Dan itu hanya untukmu Tangis ku bahagia mu kah Setiap kali kita bicara Selalu menyelinap pembahasan Kerap kali kita berbincang Selalu ada canda tawa Bukan hal yg terus kian sama Jua tangis ikut serta Salah sebut saja Bermasalah hingga berlarut Cuma salah kata saja Amarah mu membara Cacian mu yg berkoyak Pelampiasan emosi mu tiada henti Kau terus saja memaki Hanya karna sepele sj Ku tahu hati mu tak terima Namun haruskah amara itu membara? Tak bisakah cinta mu meredanya? Atau memang tak ada cinta yg terselip? Mungkinkah tangis ku bahagia mu? Adakah yang gentar melawan takdir? Saat cahaya langit terus berganti Namun cahaya hati ini tidak bisa terganti Begitu indah dan selalu bulan hari bersama Aku akan terus berjalan dari danau menjukut ke arah bukit Mencari angin yang bisa menyampaikan gema suara ku ke arah laut Bahwa aku sangat menyayangimu Tak terbesit dalam benakku Apakah ada org yg sedang berdiri tegak dalam hatinya? Menggeser posisi ku Mengambil tempatku? Entah.. Ada deraian hujan pada mataku Sejak itu tanda tanda itu sudah di mulai Aku tak ingin berlari Biarkan aku berdiri tegak disini Aku yakin jika dia kelelahan Dia kan kembali Satu hati harus memilih diantara dua Berat dan tersiksa rasanya Hidup diantara dua cinta Ada dia dan dirimu dalam hatiku Ada dia dan dirimu dalam benakku. Ada dia dan dirimu dalam setiap desah nafasku. Membuat nafasku sesak Ketika ku teringat semua salahku Yang membuat aku kehilanganmu Dan harus jalani hidup bersama dia Maafkan aku jiwaku… Aku membawamu terhanyut dalam penyesalan tak berujung. Yang begitu menyiksa dan menyakitkan. Hidup diantara dilema cinta. No Urut: Tanggal: // :: Apa yang ku rasakan tak jarang juga ku catat Apa yang ku inginkan acap kali pula ku catat Dan entah apalagi yang ku apakan lagi itu pun selalu ku catat Aku dan catatanku Sepertinya sama saja Barangkali terlalu berlebihan atau bahkan lebih rendah lagi Ku catat Semauku, tentang apa saja ku catat Dari yang benar-benar teralami hingga yang barangkali tak pernah ku perbuat Ku buat-buat seperti tanpa cacat Agar terkesan baik penuh manfaat Ku catat Sesukaku, bahkan apa-apa ku ingat Tentang sedikit yang ku ketahui hingga yang jelas-jelas tak ku pahami sangat Ku rekayasa sedemikian rupa agar samar terlihat Supaya dikira orang berbakat Ku catat Sebisaku, apalagi yang belum tercatat Hal-hal besar-kecil, benar-salah, yang baik bahkan sampai yang jahat Ku timbang-timbang dengan begitu berat Seakan-akan bermaklumat dan sarat filsafat Ku catat Seberaniku, apapun sepertinya hebat Mulai dari sedikit pujian, bullshit, makian sampai hujat dan laknat Ku olah-olah secara cermat Seolah-olah aku ini orang hebat Ku catat ini, Ku catat itu Ku ulang-ulang kalau-kalau terlewat Hingga rasa-rasanya tak pernah ku pahami Bahwa catatanku-catatanku itu Selalu saja terlewat Kosong, salah dan cacat Ku catat yang ini Ku catat juga yang itu Semuanya sepertinya kat Sampai-sampai Tak ku sadari kalau di kanan dan kiri ku Ada dua malaikat Roqib dan Atit yang sentiasa mencatat Ya Tuhan, Adakah sedikit saja catatan di pundak kanan ku? Ataukah penuh sesak catatan di pundak kiri ku? Ya Allah, Baikkah catatanku? Malam tadi, Tak ada yang bisa memalingkan mataku dari keindahan purnama. Walau gumpalan mega hitam sedikit menghalangi pendarnya. Pagi ini pun, Awan-awan laksana mendurja. Serupa warna kelabu silih bergelayut menutupi garangnya mentari. Malam hingga pagi tak luput dua retinaku menelusuri megahnya langit. Berharap ada rangkaian aksara tertera di sana. Tentang kekata rindu yang dititipkan seseorang pada angin Kemudian berhembus di antara bendabenda angkasa. Engkau tidak salah alamat bukan? Dan masih hapal mengeja namaku? Di langit yang sama kita menggantungkan rindu. Dalam puing-puing dedaunan. Terbawa lamunan nan jauh ke sukma menebar harum dalam setiap makna. Jauh ku arungi arti dari sebuah perjumpaan dalam butiran do’a. Menba untuk bangkit dan terus melangkah tuk mencarinyasebuah perjumpaan. Denyut nadi tak bisa berhenti. Berhenti dalam goresan dan peluh rasa ingin tahu. Dari sebuah titik menjelmalah menjadi garis yang berlalu-lalang. Itulah seumpamanya. Berawal dari sebuah perjumpaan yang berkembang menjadi kebersamaan, Yap.. lebih tepatnya sebuah keakraban. Lajur kehidupan memang di takdirkan untuk berputar begitu pula alur cerita iniperjumpaan. Sekian Lama tinggal di bukit suka. Kini aku terjatuh jatuh ke dalam lembah duka yang penuh kesakitan. Dari rasa sakit aku menba tepis rasa yang tak bersahabat ituduka dan sakit. Tertatih tapi bukan seras pedih Selayaknya mentari yang selalu menyinari aku masih terus berfikir. Akankah sebuah perjumpaan akan menemui sebuah perpisahan ? Suara hati mengerutkan fikiranku untuk terus berlalu membawa angan. Malam berlalu....... Angin pun ikut terbawa oleh suasana hatiku angin bagaikan bahagiaku. Tatkala suara petir membentak jantungku menghentikan serasa denyut nadi ini petir bagaikan dukaku. Hingga petir menurunkan titahnya pada hujan yang turun hujan bagaikan tangisanku. Bagian dari suasana hatiku. Hujan berhenti..... Tahukah kau bintang....? Tersadar akan ini tak perlu terluka dalam nestapa bahagiaku dengan manja. Aku merasa cukup dengan semua ituperjumpaan dan keakraban. Walau manakala kata “perpisahan” mengglegar di telingaku aku menba tuk tetap tersenyum walau dalam paksaan. Namun,, Kini ku menyadari... Di dunia ini......... Sebuah perjumpaan sangatlah mustahil tuk tetap abadi, Begitu pula sebaliknya... Sebuah perpisahan juga sangat mustahil tuk tetap abadi. Awal adalah akhir Dan akhir adalah awal Semua yang berawal adalah akhir Dan semua yang berakhir adalah awal Thank’s a lot Karna dirimu aku tahu apa itu arti dari sebuah Perjumpaankeakrabandan p Astagfirullahhhhhhhh Ini negeriku Negeri ini sekarang dibanjiri tangisan Tangisan Buya Hamka Ustad Natsir Dan ribuan Ulama ulama besar lainnya Negeri nan bak zamrud dikatulistiwa Tak banyak yang masih memegang Al Qur'an dan menyusuri Hadis Hadis Nabi Terkuak bejat Yang tak lagi dominan kota besar Rasanya ingin kututup saja telinga ini dan kupejamkan mata ini Tapi dehidrasi moral malah menari nari dialam bawah sadar Haruskah kita putuskan semua Internet Atau kita bakar saja Modem laptop atau Android kita biar tak lagi racuni syahwat tanpa kendali. Angkara Murka berlari dari Bengkulu sampai Tangerang. ahhhhhhhhhhhhhhhh itu hanya yang mengambang dipermukaan Berapa ribu lagi busuk busuk dan bejat bejat itu ada dikampung kampung sampai dilorong perkotaan Tanda apa ini Ataukah akhir zaman itu tlah dekat?? Masih tahukah kita yang Halal dan Haram??? Kemana salah kita sandarkan??? Kepunggung Ulil Amri Atau Kedada Ulama Atau Ke Bahu Guru guru Ini Negeriku Negeri Kita Negeri Kami Kaki-kaki yang bersenandung Tepi jalan tanpa ampunkian hari siang kian menantangsebuah serita lain hari Itu bukan songsonganbukan itu yang dimausatu tahap demi tahapmenangkap hari tiada hentisenandungnya terdengar lirihhati sangat resah ketika bibir bersukaterdengar enak bagi suatu hasratsedih untuk mereka Panasnya hari mereka lahapntuk diri dan keluargawalau hanya nyanyian kecilnyameratap tanpa ada ampundunia tetap berputar tanpa hirausudah berjalannyasudah merupakan likunyatapi bukan takdirnya Dunia ini belum berakhir................. Aku ingin bertemu mereka para pahlawan Negeriku dahulu, Aku sudah mengantongi banyak ke tidak adilan dari pahwalawan negeriku sekarang, Itu Yg ingin ku sampaikan Semoga para pahlawan terdahulu tidak meneteskan air mata penyesalan karena telah memerdekakan Negeri para koruptor negeri yang kotor, negeri di mana keadilan seperti Barang yg Langka susah di temukan dan teramat mahal harganya bagi kaum kusam, Maafkan aku para pahlawanku yang terdahulu Aku datang ke duniamu dg tidak sopan, Kafanku terlihat kumuh dan rombeng Yah inilah yg ku bawa dari dunia negeriku, Tak lain hanya derita dan sengsara pengganti menu sarapan. Ooh para pahlawan jangan tanya padaku sampai kapan Rakyat di negeriku akan bertahan dengan ketidak adilan dan keserakahan". Tapi tanyalah pada tuhan kita Kapan IA akan menghadirkan Kiamat yg IA janjikan. Karena itu jalan yang Terbaik. Indah dirimu... Yang dulu di damba... Yang dulu dipuja Kini telah lenyap Dan meninggalkan banyak kenangan Dulu dihiasi pepohonan yang rimbun Disertai kicauan burung nan merdu Untuk menyambut datangnya sang mentari. Saat pohon merentangkan daunnya Saat bunga merekah kan kelopaknya Kristal bening berjatuhan.. Mengucur dari ujung ranting.. Tapi.. Itu dulu.. Kini tak sama.. Kau tak seindah dulu.. Kemana kau kini..? Kemana nyanyian burung merdu yang biasaku dengar Kemama mereka yang dulu begitu menakjubkan Dimana mereka yang dulu menghiasmu Mereka yang merayap..?? Mereka yang bergelantungan..?? Mereka yang bersuka ria menyambut datangnya sang mentari Kemana mereka semua..?? Kemana....? Yang ku lihat hanyalah tanah yang tandus Pohon yang gersang Dan alam yang mulai kusam... Udara pun kini berubah Jadi gumpalan pekat mematikan Apa yang terjadi..?? Siapa yang melakukan nya..? Apakah mereka yang bergelimang harta..?? Atau jiwa-jiwa serakah yang tak punya hati nurani.. Tidak kah mereka sadar..?? Tidak kah mereka tahu..?? Banyak korban berjatuhan. Bahkan balita tak bersalah pun turut jadi korban kekejamannya... Hai manusia serakah Puas hatimu sekarang..? Puas kau melihat korban berjatuhan di sekitarmu Puas kau merusak alam tempat tinggal mu..?? Apa yang kau lakukan..?? Sadar kah dirimu..?? Hidup tak hanya hari ini Masih ada ribuan tahun yang menanti Kini hanya tinggal kenangan Yang ada hanyalah ratapan dan tangisan Akibat perbuatan manusia keji seperti mu Ya tuhan... Kami masih ingin melihat senyum alam Kami masih ingin melihat keindahannya Bantu kami tuhan... Agar tangis alam ini berganti menjadi senyum kembali Kasihku……….. Di persimpangan jalan cinta ku, ku lepaskan dirimu berlalu bersama cintamu. di Batas kota ini, ku iringi kepergianmu dengan hati Relah di iringi darai air mata persembahan terakhir untumu. kasihku………. Aku relah melepas dirimu pergi dari sisiku, demi masa depanmu, demi kebahagiaan orang tuamu dan juga…. demi dia yang mencintaimu. walaupun kini dirimu tla di lain hai bersama cintamu, biarlah kenangan ku bawa pergi bersama bias bayang mu sebagai pengganti dirimu tuk melepaskan segala kerinduan di hati ini Selamat ulang tahun ku ucapkan .. Kepada mu sahabatku.. Hari ini engkau berulang tahunbertambah usiamu... Hari ini Hari ini adalah hari kebahagiaanmu Karena tepat pada hari ini Engkau berulang tahun.... Semoga panjang umur sehat selalu Makin sukses menjadi anak Kebanggaan orang tua... Selamat ulang tahun kuucapkan Kepadamu sahabatku........ Mizan Hidayatulloh Maaf bukan maksudku menyakitimumaaf bukan inginku menduakan cinta kitamaaf ku tak bermaksud mengecewakanmumaaf sungguh ku tak inginkan ini semua Kumohon percayalahaku masih mencintaimukumohon mengertilahaku lakukan ini semua demi dia dan kamu Bukan ku lebih memilih dia dibandingkanmutapi dia lebih membutuhkanku dibandingkanmubukan ku lebih mencintainya dibandingkanmutapi ini kulakukan demi persahabatan kita sejak dulu Kuingin di saat-saat terahirnyakita berada disampingnyaku ingin di sisa hidupnyadia tertawa bahagia Kumohon mengertilah sayangdiapun sahabatmu sejak kecilkumohon mengertilah sayangjalani ini semua demi persahabatan kita sejak kecil Ketika hidupku ini hampa... Ketika hari-hari ku sendiri... Aku sunyi... Aku membutuhkan sahabat.. Bahkan tidak hanya seorang sahabat. tapi banyak sahabat.. Aku seperti sendiri . sendiri di dalam masalah hidupku Bahkan seorang kekasih pun tidak kunjung datang menghiburku Aku sendiri hanya berteman sepi Yang terkadang meneteskan air mata.. Depan televisi... di dalam kamar. hanya dua tempat itu yang menjadi saksi bisu kegelisahanku Tuhan.. kirimkanlah sahabat untukku.. Aku tidak mau sendiri di dunia ini Tuhan... tuntunlah aku juga untuk tetap mengingatmu Engkau sahabat terindah, Aku yakin Engkau akan memberiku sahabat terindah juga di dalam hidupku ini Menjauh mungkin lebih baik Dan mendekat jauh lebih baik Menjauhimu dan mendekati Allah Biarlah semua berakhir seperti yang seharusnya, Maafkan aku yang tak sadar diri, Maafkan aku yang tak melihat diriku sendiri, Maafkan atas rasaku yang tak tahu diri, Disuruh pergi tapi masih tetap disini.. Dengan puisi Kau tulis surat cinta ini Dengan puisi Ku dapat mengenang Penuh kesan yang terdalam Karena puisi kudapat merintih gemulai Selama mulut ini terbungkam Mata tak dapat terpejam Hati ini tergores oleh mawar berduri Hati ini terkena panasnya api cinta Sekelompok merpati berbondong-bondong datang kemari Mengepakkan sayap-sayap putih yang penuh arti Lubang telinga ini terasa mendengar suara bisikan rindu Apa gerangan terjadi? Oh Tuhan mereka membawa berita berita duka untukku Sahabat, kau sungguh berarti dalam hidupku Jika ku sedang sedih Jika ku sedang susah Kau selalu datang untukkuSahabat... Apa jadinya aku tanpamu? Aku pasti sudah terpurung Didalam heningan dirikuSahabat.... Aku sangat berterima kasih padamu Karena kau sudah hadir dalam hidupku Untuk menjadi sahabat Ibu... Aku tau kau mencintaiku dengan caramu sendiri Walau sering aku beranggapan kenapa kau sudah tak peduli lagi kepadaku Sering ku berfikir negatif tentang dirimu Tapi semua itu salah, Kau lakukan semua ini Hanya untuk kebaikanku juga Maagkan diriku jika ku telah membuatmu jengkel dan maafkanlah bila ku sering membuat air matamu menetes Aku tidak akan pernah bermaksud menyakitimu Aku hanya ingin diperhatikan.Ibu... Peluk hangat darimu Yang bisa menenangkan pikiranku dan Aku tak mau pengorbananmu sia sia begitu saja Doa dariku untukmu ibu Ya Tuhan, berikanlah segenap anugerah kepada ibu dan kami semua Aku masih berjalan mencari nafkahdi batas kota aku tertegun melangkahkan kakikemekaran bunga yang kulihat menyentuh hatiaku berpikir, masihkah ibu tersenyum di rumah? Aku hanya bisa bermimpi menaikhajikanmumencari untuk disuapipun payah hari iniapalagi melihatmu meneguk segelas zam-zamsegelas zam-zam untuk ibu Aku masih bertengkar antara batas kotaantara jambi dan sumbarkulepaskan penat sejenak mencari cara memuaskanmuibu, menangis menangislah mendoakanku disana Rasa terpasung oleh selaksa lara Saat angan tak mampu tepiskan Kala hati tak mampu redamkan Bias rindu yang bertaburan Biarlah... Hati tergores perih Memendam rindu dalam bisu Karna untuk mengungkapnya Jelas aku tak mampu Biarlah... Kunikmati sendiri Rindu ini Dalam setiap debaran hati Mengalir bersama waktu Tanpa harus kau tau Simponi-simponi indah berdendang dalam kalbu Menjadi sebuah fiksi dalam sebongkah ilusi Khayalan indah fatamorgana semu Bumbui imajinasi diri yang kian terpacu. Sayapku mengepak menyusuri cakrawala batinmu Berharap temukan pelangi kebahagiaan disana Jiwaku menyelam mendasari samudra hatimu Bermimpi temukan mutiara keabadian sejati Aku hanya insan biasa Yang tak mampu bermetamorfosa sempurna Yang tak bisa bersinar bagai sang surya Dan warnai laksana senja Wahai bidadari penghuni sukmaku Teteplah mekar dihati ini Karena tanpamu Hanya kegelapan disini Mama.. Engkau adalah segalanya bagiku... Engkau adalah orang terpenting di hidup ku... Tanpa mu aku tak kan bisa seperti sekarang ini... Tanpa mu aku bukan lah siapa-siapa...Mama... Engkau merawat ku dengan penuh kasih sayang... Engkau menjaga ku hingga aku terlahir di Dunia ini... Engkau adalah seorang bidadari yang tlah datang di hidup ku... Engkau adalah pahlawan di hidup ku... Hari demi hari akan terasa hampa bila tiada kau...Mama... Tak kan ada satu orang pun yang bisa menggantikan mu... Mama senyum mu selalu membuat ku pergi ke tempat yang sangat indah... Pelukan mu selalu membuat hati ku tenang... Mama aku ingin selalu ada untuk mu... Aku ingin selalu ada di dekat mu...Mama... Hati ku terasa sedih bila kau tak ada di samping ku... Aku selalu marasa kesepian bila kau tak ada... Mama kau selalu membuat ku senang untuk menjalani hidup... Engkau adalah orang yang selalu menyemangati ku...Mama... Tolong agar tetap ada di hidup ku... Tolong untuk selalu memberikan ku semangat Tolong maaf kan semua kesalahan ku... Mama aku hanya bisa memberikan satu kata untuk mu... Terima kasih mama... Seiring berjalannya waktu... Waktu yang menantikan datangnya kebahagian... Bahagia dalam ironi gelombang kehidupan... Membaur terhirup menghidupkan.... Jiwa yang seakan rapuh kini kembali tegar menghadapi perjalan yang berliku.... Jalan yang tak lurus tapi mulus untuk di lewati... Memberikan kenyaman hingga terlelap... Bermimpi... mengigau... terkejut suara alam nan sunyi.... Damailah jiwa, hati dan pikiran untuk hidup yang lebih baik.... No Urut: Tanggal: // :: Mungkin tak ada satupun orang yang tahu, Mungkin tak ada satu orangpun yang mengerti, Mungkin kamu juga tak tahu, Padahal kamu yang menemani hari-hariku Rasamu memang singkat tapiga' buatkuseberapapun aku sayang kamu, Kamu tak kan tahu itu,. Karena hatimu saja telah tertutup oleh egoismu,. Sebenarnya tak sampai hati aku menyakiti kamu Tapi apa kamu paham dengan cintaku??????? Tak pernah ku berharap lebih ke kamu, Apa lagi mengharapkan apa yang kamu punya,, Ketulusan hatiku tiada yang tahu apalagi kamuhanya AKU dan-NYA yang tahu Kini kamu tak perlu tuk tahu Karna kamu juga ga mau tahu Perpisahan bukanlah akhir dari sebuah perjalanan. Semua harus tetap berjalan. Tak peduli penuh penyesalan tak peduli dengan rasa kesedihan. Mungkin aku menanti. Mungkin cinta telah mati. Atau mungkin cinta sejati. Tapi saat sendiri, kehidupan harus terus dijalani dengan sepenuh hati. Saat semua hilang tenggelam bagaikan Matahari di Sore Hari Suara Kalbu memanggil tetesan cinta dalam kerinduan jiwa Membasahiku disetiap pelangi cinta menari diatas awan Menata kembali puing-puing Cinta Yang dulu pernah Sirna Jiwa ku yang satu telah terbagi menjadi kebaikan dan keburukan Dunia seolah pikat kepalsuan melekat di setiap pandanganku Menjadi batasan atas kebahagiaan yang menba menghampiriku Tertabur hamparan buta tentang arti sebuah kehidupan Hela nafasku terungai dimalam-malam gelap kebisuan Menanti pagi dengan ruh yang mulai lunglai terhilangkan cahaya Dengan Ketukan semu yang mengetarkan jiwa berparaskan kemunafikkan Dikala laknat dari sebuah kedengkian mencabut bibit kebaikan nurani Serupa kelahiran yang memberi kebahagiaan Akannya bunga-bunga kehidupan mewangi disetiap ruang Waktu Serupa Kematian yang mengoreskan kepedihan Akannya butiran airmata menyirami semak berduri didalam hati yang terus menyayatnya Mimpi-mimpiku kini menjadi bayang kekuatan hasratku Kekuatan yang kembali membangkitkan jiwa rapuh terkikis hujan kesepian Bayang masa depan pun terangkai disetiap waktu Mudaku Dengan semua lakon dan kisah ku hari ini dengan semua perasaan dan jalan hidupku hari Ini Aku hanya butuh sebutir ridho dari semua kekuatan Ilahi Dengan cahaya yang menaungi hati menjadi jalan menuju kebaikan Kehidupan Lalu biarkanlah langit menjadi lukisan tentang semua mimpi-mimpiku Dikala menatapnya pada setiap lamunanku Dan bumi menjadi peta tuk mengukir tangga menuju semua impianku Kaulah kerlip bintang Penghias gulita malam Di pandu maestro alam Tebar senyum girang Sajak indah dunia Goresan bait bait cinta Lukiskan tabir aura Mahakarya pujangga Dirimu dawai cinta Hadirkan bunga-bunga nada Padu dalam irama Cantik mempesona Tegak kuat dan tertancap Di relung sang manusia Bukan sekedar harap Sebab Tuhan berikan cinta Created by Prasetyo Wi Bowo Inspired by Ulya Bayani ) Bunda.................. engkaulah pancaran sinar cahayaku memancarkan sinar kasih dan cintayang tak pernah lengah sedikit pun Tutur katamu Bunda................................. adalah sebuah doa dan penerang hidupku menerangi hari-hariku yang sepi bertabur dengan kasih sayang dan cinta yang tak pernah hilang hujan.........badai.........ombak...... telah kau laluidemi kasih sayang dan cintamu pada buah hati meskipun hati dan jiwamu bertabur sepi Bunda...................... Karnamu................. karna jasamu................ karna kasih dan cintamu.................. aku bisa seperti ini sampai sekarang menitih jalan kehidupan yang penuh gelombang dan karang yang sangat terjal sekali........................ terima kasih bunda karna engkau telah merawat dan menjagaku hingga saat ini TERIMA KASIH BUNDA ..............................I LOVE YOU ALL BUNDA Disini aku berpijak pada bumi yang telah memberikan aku kenikmatan dan kesempatan untuk merasakan cinta yang begitu membuat fikiran dan hati aku selalu membayangi dirinya dengan menghabiskan waktu ku untuk menunggu mu, tiap hariku selalu Kurindukan pelukan kebahagiaan yang aku sebelumnya tidak Pernah merasakan betapa nyamannya pelukkanmu kepada ku, Saat semuanya telah berjalan dengan sempurna, saat itulah aku tak Bisa merasakan anugerahnya cinta untuk aku rasakan kembali Karena aku dan dirinya telah terpisahkan oleh cinta yang lain, yang sudah menempati hatinya terlebih dahulu.. Aku yakin akan adanya keanugerahan cinta yang menyatukan hati Aku dan dirinya kembali seperti semula Aku yakin hati aku dengan sayangnya Aku yakin dengan cintanya Aku yakin dengan pengorbanannya Aku yakin dengan rasa peduli dia terhadap raga aku... Tuhan.. hanya satu yang aku minta bawalah dia dalam hidup aku kekalkan dia dalam hati kecil dan kehidupan kelak Tuhan.. satukanlah jiwa dan raga kami untuk menggapai anugerah cinta yang kau berikan kepada kami Terima kasih untuk rasa sayangmu terhadap umatnya.. ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Sobatku, di tengah malam Yang sepi ….. Aku termenung sendiri Dan dalam kesendirian ini Aku tak tahu apa ….. Rasa rindu selalu ada Tapi akupun tak tahu Apa yang aku rindukan ….. Sobat, siramilah diriku Dengan kasih dan cintamu….. Agar aku tahu apa arti Kesendirian dan rinduku ini Surya telah tiba... suara ayam berkokok mmbangunkan dunia. ktika mmbuka mata... mengapa masih ada brjuta-juta anak bangsa yg buta akan pendidikan yg berjejer dipinggir jalan mendendangkan beribu nyanyian sendirian membawa gitar tua yg dg wajah penuh harapan untk belajar inikah negeriku yg ku kenal..? tidakkah engkau malu . wahai dalang-dalang leher-leher yg akan semua itu... kau hanya mampu menegakkan kepalamu dan berteriak inkonpirasi... apa itu.. neggriku yg kukenal..? yg dg bangga mengibarkan bendera korupsi yg sembunyi di balik layar dg topeng kekuasaan.. hem.. mm dimana keadilan yg dulu melekat di sanubri bangsaku. yg dulu di dendangkan para putra bangsa... Malam ini terasa sangat dingin Begitu dingin menusuk ke hati Disatu sisi hati ini risih Memikirkan engkau sang pujaan hati ini Kebodohan terbesar yang pernah kulakukan Yaitu disini aku berlelah hati hanya untuk memikirkanmu tapi. apakah kau pernah memikirkanku? Berlelah hati untuk merindukanmu, Apakah kau pernah merindukanku? Berlelah hati untuk menyayangi dan mencintaimu, Apakah kau juga pernah menyayangi dan mencintaiku? Walau sedikit pun... Usailah.. sesungguh nya ku tak harap lagi semua itu Yang aku ingin saat ini hanyalah kau mengerti dan mengetahui sedikit saja tentang aku, tentang hatiku tentang apa yang kurasa kupikirkan, dan kualami saat ini akan semua perasaanku selama ini terhadapmu. Biarkanlah kebodohan berlelah hati ini hilang dengan begitu saja seiring berjalannya waktu yang berputar. Karna kini aku terlalu sakit Karna aku terlalu bodoh Karna aku terlalu sedih Karna kamu... Salju melumpuhkan jalanan Bak menikam kebisingan Bukan ku merasa aneh Sunyi dikeramaian Teringat sepenggal kenangan Tentang jarak sebuah perjalanan Saat jarak begitu terlipat Oleh keasyikan yang nikmat Saat ku teringat kembali Ku ingin kembali dapati Sepenggal masa lalu Denganmu kala itu Kota yang begitu sepi Jalanan bisu menjadi saksi Kau dan aku bertukar janji No Urut: Tanggal: // :: berbuih kasih dalam panas mengadu bertebaran sayang layaknya teman menguak rasa hati sedalam lautan lirikan mata yg terpadu ohh… tuhan… getaranku sudah beda tak layak seakan teman dia tak mengerti yang ku rasa menyambut bunga bagai indah jagat raya terpukau tapi terlarang menyiksa karena tak kan teromong menanam jua dewasa bagai kucing takut lautan pengecut dalam bimbang terhalang takut hilang persahabatan Guru... Kau lah yang membimbing kami disekolah... Kau membagikan ilmu yg kau punya untuk kami... Kau rela menguras tenaga untuk mengajarkan kami... Kau lah orang tua kami disekolah... Kau lelah mengurus kami... Oh guru... Kami semua berterima kasih kepada mu... Karena kau telah membimbing kami selama ini... Mentari pagi datang menyambut Menyinari indah alam semesta Daun-daun ikut melamabai Seakan ikut serta dalam menghiasidunia ini.. Burung-burung pun dilangit terbang penuh suka cita Semilirnya angin pun datang denganpenuh kesejukkan.. Kualunkan sebuah symponidengan penuh harmoni.. Ku pejam mata ini menikmati hari yang indah Seakan tak kusia siakan Karya yang sempurna ini Bagaikan sebuah lukisan diataskanva penuh warna.. sungguh tak tertandingi Maha karya Tuhan ini Memberikan semua tanpa kekurangan..Tuhan.. Terima kasih karya Mu Yang indah dan sempurna. Setiap kali ku menatap Mata kosong tanpa satupun harap Bibir terbungkam tanpa ucap Merindukan senja yang telah kau dekap Mengapa kau datang untuk pergi? Mengapa kau cinta untuk membenci? Mengapa kau berjanji lalu mengingkari? Kau bersama dengannya Dengan dia wanita yang kau puja Dengan dia wanita yang kau kagumi Tahukah kau? Memuja dan mengagumi tanpa balas? Seperti itu aku padamu Ku berjanji setia, dan ku tepati Kuberjanji saling terbuka, ku lakukan Tapi ketika kau berjanji untuk selalu bersamaku? Itu palsu, hanya semu Sudahlah aku takkan lagi mengharap Percuma saja jika ku masih berucap Pergilah dan janga pernah kembali Jangan kau sesali Nyawa yang aku punya ini Seperti halnya sebuah lilin Semakin menyala, Semakin dia kan mati Begitu halnya dengan aku Tiada yang tahu detik kematian ku Tiada yang tahu kewajahan mautku Tiada yang tahu pertamuan malaikat Seandainya aku mati,, Harapan dalam rumah abadiku Sebuah bait do'a terpancarkan untuk ku Sebuah kunjungan tak terlepas untukku Sebuah ikatan tak terlepas untukku Sebuah cerita yang takkan tamat tentangku Dan terpenting,,, Sebuah lagu sahdu kau kirimkan untukku Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya takditerima Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya Ke mana pun memandang yang tampak ialah kebenaran Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya Pengirim Subhan Toba Jumat Januari Berhenti... Sejenak Aku Berfikir Untuk Berhenti Berjuang.. Bukan Karena Ku Tak Mencintaimu Lagi.. Tapi Lelahku Melambai Pada Rindumu Yang Samar.. Sempat Ku Bermimpi Kau Berbalik Arah dan Menatapku Lamat-lamat Dalam Hening.. Tatapan Yang Begitu Dalam Membuatku Terbuai.. Kemudian Kau Berkata Tunggulah Aku Di Persimpangan Jalan Bernama Rindu".. Lau Kau Berlalu Di balik Sinar saga Di Penghujung Senja.. Kemudian, Aku Kembali Bangkit Mengejarmu Dengan Harapan Penuh Kepastian.. Tapi Sayap Merpati P Utih Yang Patah Menyadarkanku Akan Lelahnya Memperjuangkanmu.. Jai Kuputuskan Untuk Berhenti Dari Pengharapan Semu Ini.. Usah Lagi Kau Tunjukkan Perhatianmu Seakan Kau Mencintaiku.. Usah Lagi Kau Berikan Harapan Cintamu Seakan Kau Menginginkanmu.. Kau Hanya Tak Tahu Betapa Sakit dan Terlukanya Memperjuangkanmu.. Ibu... kau membingbingku selama satu tahun kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah Ibu.... kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain ibu... kau yang pintar,baik,ramah,cantik dan sopan Ibu... kalau aku membuat salah tolong maafkan aku karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek Ibu... kalau aku lagi sedih kau menghibur aku kalau aku lagi kesal kau menghiburku Ibu... terimakasih atas jasa-jasamu jika aku masih sempat bertemu dengan ibu aku sangat ingin memeluk ibu Selalu ada waktu untuk kita Selalu ada cara untuk kita Selalu ada harapan untuk kita Namun… Adakah waktu untuk teman kita? Adakah cara agar bisa kembali bersama mereka? Adakah keinginan kita sejalan dengan pemikiran mereka? Pasti ada segala saat kita bersama Pasti ada cerita di dalam canda tawa Pasti ada sejarah dalam suka dan duka Tak perlu mengabaikan yang ada di hadapan kita Tak usah meremehkan yang tak kita punya Tak perlu iri tentang yang mereka raih Kita hanya perlu mencipta hal berbeda dari mereka Kita hanya perlu mengubah dunia dengan persahabatan kita Untukmu aku ada dan selalu disini Meski waktu tak lagi bersama dan memihak kita Meski cerita telah berbeda arah dan tujuan Tapi kita tetap satu selamanya Karena kita sahabat selamanya…. Kau yang mengaku kekasihku Aku sedih akan ukiran manismu yang memahat setiap dinding dunia Membuatku jatuh dan terhempas diatas tungku penyiksaan Seolah-olah aku pimpin tapi kau mengelaknya Caramu tak seindah dulu Memikat dan mempesona dalam nuansa bening Yang membuatku bertekuk lutut cinta padamu Dalam kehausan sentuhan bidadari langit Andai aku kupu-kupu Lelah sudah hati ini menyusuri setiap sudut bumi Mencari obat yang bisa menghilangkan penyakit hatimu Karena sayap-sayapku patah dan hancur lebur di terpa angin Masih banyak kupu-kupu yang memiliki sayap yang kuat Yang bisa mengililingi dunia guna mencari obat mujarab untukmu Pilihlah satu, yang mampu mebawamu menerawang dunia melewati sang waktu Untuk suatu keabadian dan untuk satu kata cinta Ini bukanlah “Magic” yang dialunkan Lyla Ataupun Goliath dengan “Cinta Monyet”Bahkan Kotak dengan “Selalu Cinta”Bagiku ini adalah cerita “Cinta dan Benci” yang dialunkan oleh Geisha. Aku tak akan mampu membencimu Dan aku pun tak mampu mencintaimu seperti ini Hani Andai kaupun mengerti akan sesuatu ini Atau kau sudah menjadi wanita masa kini Materi yang selalu kau cari dari seorang lelaki Hani Sepi menanti di depan sesuatu yang tak pasti Bertatih melangkah menujumu yang ku nanti Sepi, berpuisi, menanti dan sendiriHani Kau tau? Di antara senyum dan tangis ku Di senyumku, ku redam air mata Di tawaku, ku sembunyikan air mataku Senyum dan tangisku menyatu Tanpa ragu diriku melangkah menujumu Kalau memang racun yang kan Kau beri kukan ikhlas menikmati meski perih terasa menyelimuti diri. Di saatku sedihku slalu mengingatMu.. Di saatku sakitku pun slalu mengingatMu.. Ketenangan akan ku dapatjika berada di sisiMu.. Kesejukan akan ku rasa Jika berada di dekatMu...Sungguh..Memiliki Mu. adalah suatu kebahagiaanBersama Mu adalah suatu keinginan Berada di Syurga Mu adalah suatu impian Mencapai semua itu adalah suatu harapan Dan sungguh.. yang paling ku dambakansaat mendapatkan kasih sayang dari Muadalah suatu mahabbah terindahbagi hidupku tuhan.. Aku ingin kita duduk disini, di ruang ini Aku ingin kita membicarakan semuanya dari awalmenceritakan semua yang ada pada diri kita masing masing Tentang kita atau tentang siapapun Tidak perlu hal yang menurutmu rahasia untuk dirimu Hanya beberapa hal yang ingin kau bagikan dengan kami Walaupun itu suka ataupun duka Kita akan tetap disini untuk mendengarkanmu Tak peduli apa yang terjadi diluar sana Yang aku tahu hanya bagaimana cara menjaga lingkaran ini tetap utuh Utuh menjadi pilar yang kokoh Pikar yang kita sebut dengan PERSAHABATAN Hei... Aku rindu Adakah kau juga merasa? Aku merindukan tawa mu Suara nya mampu membuat ku tenang Candaan mu, selalu melukiskan garis lengkung bernama senyum Tingkah konyol mu sukses meloloskan tawa bahagia ku Aku juga merindukan pesan dari mu Membuat ku selalu memandang layar ponsel Dengan penuh harap Menunggu pesan rindu dari mu Tapi sampai saat ini Tak satu pun pesan rindu itu menghampiri Apakah pesan rindu ku tak pernah sampai? Ataukah kau sudah melupakan ku? Ayah Dimataku kau lah sosok yang paling bijaksana Senyummu yang penuh dengan kasih sayang Matamu hidungmu masih ada dalam ingatanku walau kau berada dikejauhan sana Ayah ... Entah mengapa Tuhan mengambilmu lebih awal Sebelum aku bisa membahagiakanmu Aku sedih aku merana Tiada sang matahari yang menyinari lagi Engkau bagaikan matahari yang slalu bersinar Tiada kau disini mendung terasa dunia initapi ayah .... Doaku selalu ada buat ayah Setiap waktu, Setiap detik, Setiap menit, Setiap hembusan nafasku Ayah , Andai kau masih ada Ku ingin waktu ini hanya untuk bersamamu Sebagai kebersamaan yang terakhir kalinya Ayah .... Anakmu ini selalu menyayangimu Tak terhalang waktu keadaan dan apapun itu Terimakasih buat semua perjuangan Semua kebaikan, Semua nasihat, Yang telah engkau berikan untukku dan keluarga Semoga kau tenang dan berada di tempat yang paling indah Berada disisiNya Amin Dia dia dia dan dia lagi? Untuk yang keberapa kali kamu... menanyakan dia kepada ku.... Lalu, bolehkah aku berlari kencang dan berenang di danau sana? Aku sudah tidak tahan mendengarnya... Kalau kamu yang selalu saja menanyakan dia dia dan dia. Apakah tidak ada lagi orang yang kamu dipikirkan selain dia? Oh tuhan... Aku lelah menunggunya seperti ini... Haruskah aku cerita pada mu... kalau aku menyukainya? Apa harus? Mungkin gak usahlah Ya lagi pula kamu menyukai dia bukan diriku... Toh, itu bakal menyakitkan nantinya... Iya iya aku paham kamu suka sama dia.... Apa kamu pernah berfikir gak sih... Kalau seandainya ada orang yang sudah berusaha buat jadi yang terbaik di depan kamu... Tapi kamu gak peduli itu.... Dan kamu malah merjuangin orang yang enggak seharusnya kamu perjuangin... Aku beradu sepi dengan malam Aku mengadu lara pada alam Aku bersedih bukan berati kisahku kelam Aku hanya merasakan sepi yang mendalam Bukan ku meragu pada rasaku Hanya aku yang tak mampu berlalu Pada kerinduan yang membelenggu Pendar hati merasakan sendu Ilalang pun menba tuk merayu Untuk ku lepas kerinduanku Lelah bukan berati aku kalah Penantianku tak akan pernah goyah Hampa bukan berati aku salah Kesetiaanku tak akan pernah musnah Laraku bukan suatu masalah Merindu kasih untuk cinta alasanku untuk mengalah Hati yang Gersang Perpijak ditanah Yang Penuh Dengan Onak Setiap Kali langkah kaki ini, terluka dan Berdarah Kian Lama kian menjadi beku dan batu. Ke mana akan ku arahkan suara ini. Ditanah Gersang yang bagai tidak berpenghuni Walau Suaraku bagaikan Petir disiang hari Namun Wajah lugu dan Bak Bayi tidak perduli Luka hati kian menusuk Sanu bari Namun Bumi Gersang tidak pernah perduli Akan hanya jadi lilin menerangi gelapnya malam hari Menerangi sekiling, diri terbakar, tiada yang sadar. Meronta hati ditangah Gersang. Kian Menjadi dan membentuk perilaku perilaku Yang Tidak berbudaya dan tidak bepekerti Bisu dan Tuli..................... Andai aku bisa jadi mutiara hatimu Aku akan menghiasi hari-harimu dengan keindahanku dan, andai aku bisa jadi malikat Aku akan selalu menjagamu dan selalu ada disisimu Tapi.... Aku bagikan bintang dilangit, yang hanya bisa menerangi malammu dan menemanimu hingga kamu terlelap dalam mimpi indahmu dan aku tak bisa ada untukmu saat kamu membuka mata karena telah ada yang akan menyambutmu dengan senyuman Aku hanya ingin hadir untukmu saat kamu telah letih dan menemanimu saat kamu berada dalam kesunyian Maafkan aku yang tak bisa memberi senyuman untukmu saat kamu sadar dari tidurmu Aku tak akan pernah biarkan kamu dalam kesendirian dan kesunyian Walaupun aku hanya bisa melihatmu dan tak mampu untuk menyentuhmu ... Rasa, Siapa yang peduli akan arti sebuah rasa? Mereka yang mengumbar kata dengan mudahnya, apa benar mengerti hakikinya rasa? Rasa, Apa itu Rasa? Atau siapa rasa? Dimana Rasa? Bagaimana Rasa? Adakah yang mampu menjawabnya? Dunia ini telah dibodohi oleh hal tak kasat mata yang disebut Rasa Sebuah,, Apalah itu, yang bahkan untuk menggambarkannya dalam sebuah titik pun aku tiada mampu Tentang rasa, Huh, Adakah terbersit dalam benak, seperti apa bentuk rasa sakit?" Atau bagaimana gambar rasa sayang?" Mengapa harus terluka oleh rasa?" Atau bahagia karena rasa?" Apa kalian yakin benar, yang kalian rasa itu sakit?" Atau yang sedang kalian rasa itu sayang?" Adakah bukti untuk menjelaskan? Sungguh, dunia ini dipenuhi hal-hal yang teramat sulit dijelaskan namun begitu mudah diungkapkan Tentang rasa Tentang ketidaknyataannya Aku berdiri di atas sayup-sayup senja Mencari cinta dan ketulusan yang sesungguhnya Di keindahan gerimis senja yang memberiku setetes harapan Aku mengenalmu karena cinta Aku mencarimu karena cinta Aku bersamamu juga karena cinta Dan jika aku harus merelakanmu karena cinta, aku pun juga harus rela Mungkin bahagiamu bukan untukku Cintamu tak tercipta untukku Dan hatimu tercipta hanya untuk Dia Orang yang selalu mendapatkan perhatian darimu Sesungguhnya aku tak pernah menyangka kau lakukan ini padaku Kau tega menduakanku dan tak pernah mengakuiku Apa tak pernah kau bayangkan betapa sakitnya aku tak pernah kau anggap Sepenuhnya aku mengerti, kau tak akan bisa mencintaiku seperti kau mencintainya Aku juga tak akan pernah memaksamu untuk kembali ke pelukanku Karena aku tau cinta itu tak harus memiliki, Tapi percayalah... Sepenuh hati ini, sepenuh raga ini, hanya milikmu Aku akan selalu mencintaimu Hingga mata terpejam Nafas berhenti Jiwa meninggalkan raga Kamu kan selalu di hatiku Ini muka penuh luka Siapa punya Kudengar seru menderu dalam hatiku Apa hanya angin lalu Lagu lain pula Menggelepar tengah malam buta Ah....... Segala menebal, segala mengental Segala tak kukenal ............ Selamat tinggal ............... Dari: Deru Campur Debu Hey... aku masih suka Aku masih suka memandangimu diam-diam Aku masih ingin tahu keadaan dan harimu Aku masih saja ingin tersenyum saat mata kita bertautan Aku masih saja menyembunyikan kesukaanku ini di tengah khalayak Andai kau tahu mengapa aku menjauhimu saat ini Bukan agar kau bosan karena aku tak pernah menjelaskan rasaku ini Tapi ini semua demi cinta pertamaku Demi kebaikanmu dan aku juga tentunya Karena rasa ini belum seharusnya milikmu seorang Toh, kau belum pasti akan denganku Walaupun kau pernah berkata bahwa aku yang selalu kau semogakan Namun, Cinta Pertamaku yang mengajarkanku kesetiaan tanpa batas Cara-Nya yang tak pernah mampu ku terka selalu berhasil meluluhkan hatiku Butuh cara untuk merayu-Nya untuk diizinkan mencintai sesama Tidak terkecuali untuk kau dan aku sekalipun Namun perlu kau tahu, aku melakukannya bukan karenamu Karena keinginan memperbaiki kerusakan akhlak yang menjangkiti diriku Sehingga aku mampu menaklukkan hati dan perasaanku Termasuk menundukkannya ketika melihatmu sekarang Orang-orang duduk di kursi. Menanti kereta pagi. Membawa ke kota tujuan. Membawa ke kota harapan. Orang-orang duduk di kursi. Menanti kereta pagi. Pria tampan berdasi. Wanita cantik berseri. Di Stasiun Gambir. Orang-orang nyinyir. Membawa beribu berita. Membawa beribu tanya. Cibinong, Desember Puluhan tahun telah kulalui Beribu hari telah kuhadapi Kini aku bertemankan sepi Saat hati memintaku untuk memulai Memulai mencari ragaku.. Aku mulai berjalan menyelusuri sedari pagi Hingga gelap tak ada satu pun yang bisa kutumpangi Oh Tuhan... Bagaimana ini Perlahan, langkah kaki ku melemah Seakan-akan terhenti Mataku memanas, mengalir air di pelupuk mata Aku teringat akan jasa Ibu ku Kemudian aku memulainya dengan berlari-lari kecil... Harapan ini sudah hancur... Seperti debu yang bertebaran tertiup angin.. Yang tak dapat kita rasakan.. Tak seharusnya aku berharap ke kamu... Karena... Mengharapkan dirimu itu mudah... Tetapi... Mendapatkan dirimu itu sangatlah sulit.. Ku tau kau menyukai orang lain... Ku tau kau mencintai orang lain.. Kini saat nya ku belajar tuk mengharapkan dirimu... Berhenti tuk mengharap mendapatkan dirimu... Terimakasih.. Kau telah hadir dalam hidupku... Terimakasih... Kau telah hadir dalam hatiku... Hanya dapat memiliki dalam mimpi Hanya bisa bercanda dalam imajinasi Hanya sendiri hati yang merasa Namun aku bahagia Kau yang jauh dari jangkauanku Apakah aku mampu meraihmu? Kau yang sekarang sudah dimiliki Apakah aku sanggup untuk selalu begini? Seandainya saja sekarang kau sendiri Belum memiliki dan dimiliki dia Mungkin hanya tak sekedar mengagumi Aku akan berusaha untuk bisa Karena Bayangmu tak pernah bosan menari di benakku Tentang dirimu selalu hinggap di pikiranku Namun, aku tak berani untuk melakukan lebih dari ini Cukup bagiku hanya cinta dalam hati Malam ini sungguh tak mengenalku Dan tidak ada cahayapun yang sanggup menerangi gelap salju. Hanya Suara remang mengadu ia.. lafatkan firmanMU Teringat seribu dosa ingin aku muncratkan bersama lindir air manidi setiap tembok pengampunan ini. Sungguh tak kuasa denyut jantungku menahan rindu, Meneteskan air mata seperti dulu, Ku agungkan nama-MU Di setiap sujudku, Dan ku harap semua dalam ampunanMU. Masih adakah yang menerima ku apa adanya Masih adakah yang mengerti aku Masih adakah yang menyanyangi ku dengan tulus.. Ku sadari aku tidaklah sempurna Tapi salahkah jika aku bahagia dengan mu Aku ingin merasakan seperti mereka.. Mungkin aku hanya bisa bermimpi Bermimpi memiliki kebahagiaan darimu Mungkin aku hanya dapat mencintaimu Meski dirimu tak pernah mencintaiku.. Jalan itu milik kita Jalan yang mengabadikan nostalgia Aku memandangnya sekarang yang berdebu, berserakan Yang dulu bersama kita rawat Ataukah memang seseorang yang melakukanya Pohon-pohon merintih, menanti kita untuk kembali bersenandung Burung-burung yang meneteskan air mata Merindukan kita untuk berjelajah Namun jalan itu bukan milik kita Sekarang jalan itu menjadi cinta Cinta yang pudar Jalan kita Cinta Kita Yang dulu . Wahai para pejabat Segeralah engkau bertobat Perbuatan penuh laknat Tlah siksa hati rakyat Wahai petinggi negara Janganlah kau semena-mena Hidupmu dipenuhi harta Hidupmu berebutkan tahta Namun kau masih serakah jua Wahai pemimpin kami Yang dihormati dan disegani Dengarkanlah kami merintih Kami tak butuh belas kasih Namun keadilan di negeri ini Wahai sang penguasa Jalankanlah amanah sebagaimana mestinya Sesumbar janji tlah kau keluarkan Namun tak secuilpun yang kau tepati Oh Tuhan illahi rabbi Hukumlah pemimpin kami Yang ingkar janji Yang jauh dari kami Teriakan Hala Mádrid akan terus membumi. Kepala kami tetap tegak. Kepalan tangan kami masih berdiri menuju langit. Kami tidak berada di belakangmu, Tapi sejajar di sampingmu. Kemenanganmu membuat bibirku berteriak. Kekalahanmu tak membuat kami lesu. Kau tak gentar demiberkibarnya putih mu.. Permainanmu secepat kilat. Gol mu sebanya penghuni Santiago Bèrnabeu. Jemariku Kaku Otakku beku Lihat, dia di sana Lihat, dia tertawa Ku ba mengulang memori, Ku ingin menyelam ke dasar hati, Dia tersenyum Dia buatku murung Ah, sudahlah Kita memang sudah berpisah Begitu banyak yang ingin kutulis Amat ingin jemari ini menari dengan pena dan tinta Segala cinta tentang dirinya Meski kini tak ada lagi cinta ini Ingin hati bercerita banyak Mungkin tentang cinta Pasti tentang luka Tentang hadiah yang belum sempat kuberi Tentang cerita yang terkubur selamanya Tentang perasaan yang tersimpan baik Tentang luka yang mengunyah jantung Tapi sudah kuputuskan Tak bisa aku tulis semua itu Agar perasaan ini tidak hidup kembali Rasa ini harus selamanya mati Hingga tiba saatnya aku pergi Menutup mata tak bangun lagi Biarkan air mata ini mengalir untuknya Biarkan saja aku tersesat dalam gelap cinta Aku akan tetap merindu.. Aku akan tetap menanti.. Selama aku masih bisa berdiri Selama aku masih bisa bernafas Aku masih mencintaimu.. Aku masih mengenangmu.. Biarkan aku terluka Karna cintaku Biarkan aku tertusuk oleh diriku Di hati hanya ada sepenggal doa.. Agar kau merasakan apa yang aku rasa Saat semua perjuangan sudah tak lagi berarti... Saat semua hati tak lagi berkasih... Kala yang diam semakin dicaci.... Yang salah kian dipuji.... Ketika ego merajai... Pertengkaran selalu menjadi solusi... Semua akal tak lagi ada kata peduli... Semua berjalan menjadi nafsi nafsi... Maka... Saat itulah.... Kesengsaraan adalah jalan yg tkkn trlewatkn... Ketakutan akan selalu terbayang... Di bumi pertiwi.... Di negri yang dulu selalu dipuji... Namun kini... Menangis pilu akan segala uji.... Aku kelabu, Samar, Laksana awan hitam yang pekat Layu, Seperti mawar yang tak lagi terawat.. Namun, Sosok itu datang menghampiri ku.. Dengan lembutnya ia memberikanku setitik warna putih.. Memboyongku ke arah cahaya Hingga akhirnya aku tersinari.. Kau.. Siapa kau? Sungguh kini kau terlihat asing bagiku.. Tatapanmu berbinar kasih yang belum mampu ku jamah . Senyumanmu, Terulum manis yang tertangkap oleh pandangan mata.. Kau, Siapa kau? Hadir laksana air yang memberikanku minum.. Hingga kini aku kembali mekar.. Tumbuh.. Dan memancarkan warna merah pada setiap sudut kelopak indahku.. Aku ingin acuh, Namun aku tak mampu.. Kau berbeda.. Walau sebenarnya aku pun tak pernah tahu siapa engkau.. Wajahmu masih tersamarkan oleh cahaya biasmu Aku tak mampu melihat.. Kau belum nampak jelas dalam pandangan ini.. Hati ini bertanya.. Mampukah aku menemuimu kala aku menjadi putih? Ataukah aku akan melihatmu kala aku tersinari oleh cahaya? Bahkan mungkin.. Aku tak akan pernah mengetahuimu.. Sampai aku kembali layu?? Siapa kau duhai pecinta kalam Ilahi Rabbi?? Dekatkan daku padamu.. Hingga aku dapat berjalan beriringan bersamamu.. Dengarkan aku dalam lirih ini, Aksara kata yang tersumbat oleh kelunya lidah.. Mengunci mulutku untuk menjadi bisu.. Pendengaran yang terpenjara.. Membuatku tuli.. Mata yang tertutup, Membuatku buta.. Buta.. Buta.. Sehingga aku tak mau tahu siapa sosokmu.. Aah.. Aku selalu menepi dalam kesendirian Bingung.. Tak tahu arah.. Lelah.. Dan terkapar lemah.. Bolehkah aku mengira? Menerka-nerka celah warna yang kau berikan.. membayangkan sudut wajah yang tersamarkan.. Kau putih.. Aku kelabu.. Kau mekar.. Aku layu.. Dan kini, Kau ada.. Namun aku tiada.. Taukah Cinta ketika cinta itu datang bukan bahagia seketika yang didapatnamun rasa kegelisahan. Kebencian tak satupun cinta terasa membuat hati menjadi indah. Dikala pagi yang buta ku tak tau apa yang kurasa duduk jauh darinya membuat mataku selalu tertuju padanyawalau harus secara diam-diam. Bilakah dia datang lagi Ketika sepi menyelimuti hati Jiwaku tergenggam pedihnya kerinduan Menatap mencari ketenangan Entah apa yang terlihat Semua membisu Tak ada yang sudi memberikan jawaban Tentang keberadaanmu Aku masih tidak mengerti Kau datang layaknya malaikat Kau bawa aku melayang tinggi Namun kau lepaskan aku Kau biarkan aku terjatuh Kau menghilang di balik awan kelabu Kau buat aku tak mengerti Mengapa kau titipkan hatimu padaku Kemilau menghalau kacau Dalam surau dikau galau Menengadah tengah berkicau Seolah telah bergurau Sembahyang, berdiskusi Ilahi Kira orang, promosi diri Selidik orang, kan bersiri Ilahi kan jadikan istri Bidadari menyelimutkan aroma surgawi Bila shalat, dikau menekan diri Bersila sesaat, Ilahi kan menemani Tasbih Tahmid sarat syafaat Basmalah beri tekad, khidmat Hamdalah, akad harkat Sholeh nekad nan bermartabat Wajah bermahkota kopiah Tiada sampah, berceria indah Telah dikau bersumpah, Martabat hidup jalan harkat Aku terjatuh.. Pada tanah yang penuh lumpur Begitu kotor begitu hina... Hingga duniapun tidak sudi menerimaku Dan menampung seluruh air mataku Malam tlah berlalu.. Namun seakan hanya kegelapan yang ku lihat Untuk apa ada pagi dan siang Jika kilauan cahayanya hanya Membangunkanku dari mimpi indahku dan menyadarkanku Bahwa tempat terbaikku bukan di istana Tapi di kubangan sampah Aku sakit tapi tak merasa sakit Aku terluka tapi tak melihat bekas luka Aku berada di keheningan Tapi masih merasa Terlalu banyak suara yang mengusik Aku terlalu banyak masalah Tapi hanya mampu menyimpannya Dalam kotak tersembunyi rumahku Sendiri adalah sebuah keinginan terakhir Yang tak benar-benar diinginkan Segala daya upaya Tak mampu menjadikanku lebih dari sekedar Remah-remahan biskuit rumahan Tahukah engkau..? sulitnya aku melupakan dirimu.. melupakan semua kenangan kitamelupakan senyuman manis di pipimu.. Tahukah engkau..? tak bisa hati ini terbuka kembali. saat kau tinggalkan aku .dulu..dan ku putuskan untuk menutup hati ini.. Dan apa kau tahu..? disini aku selalu merindukanmuselalu menantimu. berharap kau hadir kembali di hidupku.. Meskipun kau telah hancurkan hati iniwalaupun kau telah membuat aku rapuh. tapi percayalah, hati ini hanya untukmu.. Sekarang..esok. dan selamanya.. Miss U my boyfriend X.. Ku tatap tajam dalam mataku, dibalik kaca kulihat matanya yang sendu Disudut ruang ini kau berada tapi jauh kurasa Hanya dari sini berani kutatap simpul bibirnya yang lucu Mungkin kau tak pernah tahu aku ada Mungkin hadirku takan membuatmu terasa Dan mungkin bagimu ku Hanya anak kecil yang tak mengerti cinta Tapi andai kau tahu, kau hampir membuatku gila.. Sepolos bulan dikala dia disebut purnama Terkadang menambah kesepian saat kau menatapnya Tak perlu seberapa terang sinarnya Semuanya juga hanya sebuah kata ulangan yang disebut pura-pura Sinar yang kau pancarkan Cinta yang kau bagi pada pemuda malang ini, Hanya pelumpuh rasa sakit yang kau rasakan dari petualanganmu sebelumnya Aku mintamaaf jika memang kau pernah berlumuran darah Tetapi, Apakah tidak terlalu kejam jika kau bagi rasa sakitmu padaku dan seenaknya saja berlalu? Saat kau menemukan padang yang baru Yang sangat luas dan hijau Tanpa sebuah kata, kau halau ternakmu kearah situ. Malangnya sipemuda malang Tak ada satupun tumbuhan di ladang Tanah yang gersang hanya dipakai tempat berlalu para petualang. Cinta entah mengapa aku begitu mencintai dia... tak sanggup diri ini jika haruz kehilangan dia dan cintanya.. cinta tolong beritahukan aku jika dia mulai menjauh dari ku agar aku bisa menariknya kembali... cinta peringatkan aku jika dia mulai merasa jenuh dengan ku agar aku bisa membuat dia terrus tertawa dan tersenyum bahagia saat berama ku... Cinta tolong sampaikan padanya bahwa aku takan sanggup hidup tanpa dia.. cinta tolong beritahu dia bahwa hanya dia seorang yg aku cintai dan aku sayangi.. cinta tolong beritahu dia kalau dia pinta aku tuk menunggu aku akan menunggu.. bahkan jika dia pinta aku tuk menunggu seumur hidup ku aku akan tetap menunggu,.... Cinta sampaikan padanyaaku mensintai dia seumur hidup ku.. hingga akhir hayat ku... sampai nyawa ini terlepas dari raganya Cinta sampaaikan juga padanya selama aku masih bernafas selama itu juga aku mencintainya.... Kebahagianku tertetesi serpihan berlian di antara durimemipihkan kaki ini tuk mendapati mimpi mimpi tentangmumimpi yang sebenarnya tak harus hadir di setiap nada dalam tidurkutak harus terbayang di setiap aliran darah di nadi inidi luar ku bisa tersenyum penuh sensasi Tapi hati ini tidaksemenjak semua usaisemenjak tak ku rasakan lagi manjamu ketika kamu melangkahkan kaki, selangkah kau menghindarikurasanya setahun bagiku. ku menba mendapati dan singgah di hati yang lain Namun tak seperti saat-saat bersamamuruang hati ini terasa kosongmenghampai dan menghambarkan perasaan iniapakah ku terlalu bodoh atau rasa ini terlalu indah untuk di lupakanserasa laksana samudra berombakmengombang-ambing perasaan ini Ku memandang lembayung senjamenatapi tempat yang dulu pernah ku lewati bersamamumemandang penuh asa dimana tak tahu ku harus memilihapakah ku harus melupakanmu apakah ku harus menunggumu....... sungguh rasa biru masih menghantui anganku tentangmu Tuan-tuan.... Apakah tuan tahu apa itu keadilan? Apakah juga tuan tahu apa itu kebodohan? Dan apakah tuan tahu apa arti kemiskinan? Juga apakah tuan tahu apa artinya lapar? Jika tuan tahu jawablah dengan rasa. No Urut: Tanggal: // :: Kemarin candaan terlihat samar terselimuti jarak Menanti tawa yang terhiasi tatap muka Bisik panggilan kawan tak kunjung reda Walau cerita masa kini telah berbeda Jarak tak lagi menjadi musuh Sebab jarak yang memaniskan lantunan celoteh Kini kerinduan candaan terbayar tuntas dihiasi tawa yang saling menunjukkan raut wajah Raut wajah penuh kebersamaan Aku. tak ingin tertidur dalam keadaan hening Aku. ingin sebuah kisah nyata yang membuatku lebih tahuapa itu cinta.. Tidak dalam keadaan hening kamu adatidak dalam keheningan kamu seperti bersamaku.. Mengapa? keheningan itu adalah cinta dan cinta adalah kamuterlalu menakutkan adalah waktukarena waktu keheningan itu adakarena waktu menyudutkan aku sendirijuga karena waktu aku tersadar kamu telah tiada.. Ketiadaanmubukan membuatku hening untuk sendiri bukan menamai cinta untuk tergantikan Kamu. ada disetiap keheningan itudan cinta tetap menjadi milikmu dihatiku Apa salahnya jika aku mencintaimu tanpa bisa memelukmutanpa bisa menyentuhmutanpa bisa berbicara denganmudan tanpa bisa menjawab lagi pertanyaan singkatmu Aku tetap mencintaimubukam membuatku hening untuk sendiri Aku yakin dia mendengar bisik rinduku Aku yakin dia merasakan kehadiranku Namun kau hanya diam n membisu Menatap kosong wajahku Dingin n kaku... Tuhan tolong aku... Sampaikan isi hatiku Sekian lama terpendam dalam kalbu Menba tegar dalam hidupku Tuhan sampaikan do'aku Do'a tulus dari hatiku Mengalir bersama air mataku Kasih... Aku rindu kamu Datanglah walau hanya dalam mimpiku Kemarin adalah duka. Hari ini adalah derita. Esok adalah luka. Aku tak tahu, Hari apa yang seharusnya kupilih untuk kehidupanku. Jika demikian adanya, Aku rela menjalani semuanya, Asalkan masih tetap bersamamu. Terbesit namamu dalam benakku Tersingkap rasa dari jiwa ini Hanya ingin menengok Hanya itu.... Bersama hasrat membalut raga ini Begitu jauh aku meraihmu Sangat jauh.... Dekapan kasih yang ingin kusampaikan Tapi hanya sebatas ilusi Kumohon datangi jiwa ini Penantian yang tak kan pernah berujung Karena mu hariku berwarna Walau canda tawa sebatas teman Mengapa kau datang? Jika hati ini tak bisa mengucap Mengapa kau hadir? Jika akhirnya tak seperti yang kuharapkan Mengapa kau mendekat? Jika retak hati yang kau gali Tapi aku hanya diam membisu Bersama kalbu yang tertusuk Hasrat ini semakin menggebu Tapi apa daya raga dan jiwa ini Angin pun tersenyum kecut Melihat penantian yang tak tau ujungnya Pergilah.... Jika kau tak menghampiri Agar ku bisa melihat juta bintang yang menari Aku... Membisu dalam keramaian... Mengisaratkan luka yang terpendam... Hari demi hari... Berlalu, dan aku tetap menyepi... Kesendirian... mendampingi setiap detik ku... Menba pergi dan beralih... Aku tetaplah aku... Kesunyian jiwa yang gamang...Haruskah...?????? Aku menangis dan menjerit.... Begitu sesak dada ini, penuh dengan kegamangan...Siapa....?????? Adakah peduli dengan derita jiwaku...???Tuhan... Bisakah aku bahagia...???? Bisakah kurasakan arti kebahagiaan...???? Semua terbesit untuk ku tanyakan... Akankah ada jawaban dari-MU.. Qah Malam sepi telah menjadi teman sejatiku lalui hari demi hari hingga setiap huruf yang telah terangkai menjadi kalimat ini sempurna Aku masih tak mengerti.. mengapa aku selalu terlambat untuk memahami.. Ketika jauh dan lalu kehilangan di akhirnya, upaya ku untuk menyelamatkan kesekaratan ini hanya Melukis senyum di wajahku, memantapkan hati ini adalah yang terbaik..Mereka... Insan-insan indah yang pernah ku miliki, Ku sampaikan rindu dalam selipan kalimat gurau ku,.. Walau mereka tak mengerti akan kata rindu ku Aku merasa lega atas dahaga rindu yang menusuk-nusuk jantung ku ini Tau atau tidak... mengerti atau tidak benar ataupun salah... Aku menyimpan kalian dalam hati dengan bungkusan bahagia Terimakasih telah mengajarkan ku arti memiliki dan kehilangan, Terkadang tempat ini terasa gelap Gelap... gelap sekali Bahkan tak ada setitik pun yang terlihat Hingga menutupi sanubari Secercah harapan tumbuh di hati Ingin rasanya tercapai semua Namun seakan sia-sia Kegelapan ini semakin kuat menghalangi Kenapa begini Kenapa seperti ini Entah sampai kapan kan tertutup cahaya itu Untuk diriku yang lemah ini Dan kuba membuka mataku Kutatap sekeliling Apakah masih gelap yang kulihat Ataukah ada yang berbeda Satu hal yang kuyakini Mungkin bukan dunia yang salah Bukan lingkungan yang jahat Tapi aku yang menutup diri Aku ingin meraih asa Tapi tak kunjung kulakukan sesuatu Hanya diam menunggu waktu Datangnya dewi fortuna dihadapku Kini kutahu Tak ada hujan tanpa air Tak ada asap tanpa api Tak ada sukses tanpa usaha Aku dengar ingar-bingar di luarbukan letupan mesiu ataupun meriam perangnamun itu adalah persekongkolanlangit mengilat awan. Aku lihat lambaian deras sepasang kaki jenjangberjingkat-jingkat di atap megakeriaan sepasang bola mata besaryang mengucurkan desahan gerimis. Aku takut dan selalu akan takuthujan selalu mengajariku rasa takuttakut akan kenangantentang wajah mata senjayang namanya entah;yang selalu berjatuhan bersama rintikdan rintih dari sang waktu. Saat pertama ku melihatmu Aku merasakan hal berbeda Saat kau tatap aku Hatiku bergetar karenamu Saat kau tak ada disisiku Aku merasakan rindu Adakah mungkin apa yang ku rasakan Juga kau rasakan Aku ingin engkau tahu Bahwa aku mencintaimu Walaupun sikapmu dingin padaku Aku kan tetap menanti cintamu Jatuh cinta Membuatku lupa segalanya Sebuah perasaan yang datang tiba tiba Tiada terkira Aku menyadari saat ini Aku jatuh cinta padamu kasih.... Ibu Kau mentariku Tanpamu aku gelap Aku takut gelap melingkariku Menuding tentang salahku, padamu Ibu Jangan kau ciptakan hujan dimatamu Karena perlakuanku terhadapmu Biarlah aku sendiri yang menangis, Meronta dihadapanmu, tunduk Semabri menatap mata sendumu Ibu Pantaskah anakmu ini dinanti Untuk masa depan keluargamu Anakmu yang kian liar Seperti orang lain dalam dirimu. Ibu Aku takut malin kundang Terceritakan kembali Menjelma menjadi diriku Menjadi orang yang menyakiti hati muliamu Merampas kebahagiaanmu, kebanggaan untuk anakmu Ibu Pantaskah aku menjadi anakmu? Anak yang tak mendengar perkataanmu Anak yang menghiraukan perasaanmu Diatas keinginanku Anak yang belum memberikan senyum kebanggaan terhadapmu Ibu Anakmu terlalu banyak salah Tapi hatimu tetap tersenyum padaku Tetap mengakui ini anakmu Tetap malimpahkan kasih sayangmu Ibu, aku minta maaf Anakmu. Sekre PMII IM, Nopember . WIB Tentangmu.. Mungkin menurutmu kisah kita masa lalu Ya mungkin benar Mungkin tentangku hanya masalalu tak berarti bagimu Tapi tentangmu, aku masih menyimpannya rapi tertata di ruang hati ku Di tempat yang sama seperti dulu Tentangmu.. Tidak pernah terkubur apalagi terganti Kamu masih di sini, di sudut terdalam ruang kalbu Tidak pernah berubah, belum pernah terganti Tentangmu.. Sudah jelas belum aku lupakan Ku pandang wajahmu lewat mega Meski rinduku semakin meraja Ku belai dengan manja Meski itu hanya khayalan belaka Berjalan-jalan di hamparan angkasa Memetik bintang di galaksi tata surya Merangkai titik-titik sinar yang ku damba Disanalah kau berkelana dan seolah berkuasa Kau menembus hatiku yang terdalam Membelengguku dengan manisnya senyuman Menyihirku dengan mata yang menawan Makin mengembangkancint yang ku tanam Kau menjelma jadi sesuatu yang begitu indah Memecah-mecah radar yang telah terarah Kaulah sayap-sayap cintaku yang terus tumbuh Dan senantiasa menerbangkan jiwaku ke dalam dekapan hangat cintaku Semua ini masih tentang dirimu Aku takkan pernah berhenti memikirkanmu Selalu saja ada yang ku tulis untuk mengisahkan tentang dirimu Dimanakah tersembunyi paras cantik itu.. Dimanakah kau selipkan senyuman manis itu.. Dimanakah kau simpan tatapan mata itu.. Aku ingin menyaksikannya di bawah langit biru Hingga sang mentari mulai tenggelam Saat kelam sunyi malam Juga di pagi hari yang menyenangkan Seperti itulah aku membayangkanmu dalam setiap waktuku Rasa ini sungguh menenangkan Damai hangat dan sejuk ku rasakan Bila mana kau tak percaya akan semuanya Izinkanlah aku untuk slalu meyakinkanmu Bahwa rasa ini benar adanya Pada angin ku sampaikan Agar ia tiupkan rasa rinduku padamu PadaNYA jua ku titipkan sebuah do'a dan harapan akan cinta yang ia berikan Tak bisa ku lupa kenangan indah menuai luka Berjuang bersama tuk melihat pelangi. Namun sayang lebah tak bisa lagi menghampiri Bunga indah itu tersembunyi diantara rumput liar, Oh bungaku dimana engkau berada kemanakah aku mencari. Semoga ada kuasa pencita yang bisa mempertemukan lebah dan bunga itu kembali. Telah lama ku bertahan…Telah lama ku berikan semua yang indah…Namun sekarang aku mulai menyerah.. Tak kuat untuk berdiri sendiri.. Aku bukanlah batu karang yang kokoh… Aku bukanlah penyelimut hatimu bersama orang lain…Aku lelah merelakan kebahagiaanku… Pengorbanan telah usai saat ini Aku tak bermakna dalam hidupmu…Aku hanya sekedar iklan yang melintas dihidupmu…Memendam rasa, amarah, kepedihan…Yang selalu hadir kapan saja…Kehancurran yang ada adalah jawaban…Bahwa perpisahan akan terjadi… Nyanyian mentari, dapat bangunkan lelap ini Tersambung senandung nada jeritan pagi, menjerit Tepat menembus jantung hati.. Tutupi hampa hidup tanpa asmara.. Terusnya aku manjakan diriku dalam derita.. Cerita, pahit, sakit, menahan luka, Daging darah menganga nan bernanah.. Hembus nafas tersekat, jantung paru yang terikat.. Bisakah jerit raga ini dapat bertahan Masihkan cahaya tersisa tidak dapat tertelan Belumkah engkau wahai Tuhan.. Jatuhkan segenggam benih kekuatan Untuknya ku buka pintu bisu, ku teriakan.. Semangat hidup Lantang seperti halilintar Walau senja usai, tetaplah kau teriakan Semangat jiwa Lantangkan bagai petir menggema Senjamu tak akan habis sampai disini.. Senjamu tak bisa kau hentikan Dalam hidup senja tanpa asmara…Deritamu bukan hanya untukmu saja.. Lukamu tidak hanya kau rasakan sendiri.. Hidup terbatas, namun jangan batasi kehidupanmu Biar hati merasa senja esok selalu menanti..Tuhanku.. Ku tlah berikan semangat senja, Yang tlah kau titipkan padaku.. Untuknya ku akan berbahagia selalu.. Kekasih, rasa ini cinta tetapi berubah sering lara, Kekasih kau penyebabnya Kekasih, jika tak kutemukan cintamu, maka hanya rindu yang perlahan menjelma lara dan duka Kekasih, semerbak bau rindu ini  kian membusuk, kau tau lama tersimpan tak kunjung tersampaikan Kekasih, kau datang untuk pergi, kekasih kau bukan mengobati, ini menyala semakin Rindu Kekasih, ijikan kurebahkan jiwaku, dalam gelap, dalam rintik hujan di sepermpat waktu menuju pagi Kekasih, jika kau tak mencintaiku, aku akan pergi, bukan menyerah tapi memulai langkah yang lebih dalam. Kekasih, agar kau tau aku mencintaimu, kubacakan puisi ini dalam ketiadaan, dalam keadaan berat me Rindu. Kekasih, jika kau berada disini, di bumi ini, dimana letak singgahmu Kekasih, jika kau berada di atas sana yang luas, bintang mana yang menyala di siang terang, bulan mana yang tak redup ditelan matahari Kekasih, jika kau berada dihatiku, kekasih kau sungguh dekat, kekasih ini sebuah pengakuan. Pelangi .. Meski kedatanganmu telat Tak menyurutkan ambisiku untuk melihat Saat kau datang langit kembali cerah Karenamu tujuanku menjadi terarah Pelangi .. Kau pancarkan warna indahmu Membuatku semakin merindu Meski keberadaanmu jauh tinggi Tak menyurutkan hasratku untuk menggapai Pelangi .. Kau menunjukan bahwa setelah tangis ada bahagia Setiap luka ada cerita Engkau ciptakan suasana baru Menghilangkan rasa ragu Pelangi .. Janganlah engkau datang lalu pergi Tapi pergilah lalu datang lagi Jangan fikir aku lelah menanti Meski hujan sering menyuruhku pergi Kebimbangan merasuk benak Gelisah penjara jiwa ini Seakan kunci cinta ini Terbesit untaian rasa Yang tak mampu terucapBertahan Diatas dinginnya kerinduan Mungkinkah nanti Sebuah binar kan menghampiri Tuk pejamkan mata inialunkan cinta ini tuk bersandar Berharap cinta ini Mampu peluk sang hati Disini Didalam hatiku Kian terukir namamu Penuh kasih nan syahdu Disini Dalam hati yang redup Mencintaimu dalam ruang begitu gelap Sungguh itu realita Terkesan indah Namun terdengar sunyi Terbayang senang Namun tak terlihat Hingga ku sadar Itu semua hanya khayalan Khayalan yang mampu membuat tenang Begitu rasa yang ku bayangkan Aku ingin bersuaratapi lidah sedang tak enak rasakarena sunyi masih tersisadalam kabut yang siap berpesta Aku ingin berteriakdi waktu yang mulai beranjakkitab kitab yang berkaratdan harum embun yang memberi isyaratpagi akan datang Ayam mulai mereganggangkan badanmenggerak sayap perlahandan beberapa cahaya kulihat mulai padammaka aku beranjak Suara keras ajakan untuk bangunkokoknya semakin menjadidia seperti bernyanyisisa hujan semalammasih sanggup menutupi hari yang kelam Basuh mukabasuh lukaberdiri tegak di tanah merdekaterkenang bagaimana hiruk pikuk merekaketika pagi tiba Biarkan angin berhembus Biarkan bumi terus berputar Dan biarkan awan menyapa ku Seiring saat ku tak dapat tersenyum kembali . Ketika ku harus menba mengerti Menba mengerti keadaan Keadaan dimana senyuman itu hilang Aku Terima dan Mengertilah Semua kekurangan ku Karena ini AKU . Aku dan sejuta kekurangan ku Dan ku tanyakan kembali pada mu Apakah kamu tetap dengan pendirian mu ? Yang hanya menilai seseorang Dari kelebihan nya saja Tanpa pernah mengerti kekurangan nya Ini Hidup ku Dan biarkan aku menjalani nya dengan Sejuta Senyuman Senyuman dari sekian banyak hinaan Yang membuatku Sadar akan kekurangan ku Karena Aku tahu yang terbaik untukku Ada, Karena harus adaTiada, Karena harus tiada, Meniadakan kemudian menghadirkan, Adalah, yang harus ter penuhi. Malam mulai merambati ujungnya pekat, Tak hiraukan, betapa berisik empunya malam berkoar. Mengidikan bulu roma Membekukan kalbu. Embun muncul menyalahi kodratnya, Mencuat memberi tanda, Bahwa, Plato tengah berorasi, Disalah satu Apologia nya. Seperti luka, Yang dibawa mati Mendusa, Menoreh amarah hingga sumsum. Bila saja, yang disebut airmata, Bisa berpidato dan berorasi, seperti Socrates, Disaat terahkir nafasnya. Agar aku, Tak perlu katakan, Aku luka, Tapi aku lupa.gerangan sosoknya Saat lembayung senja mulai menghampiri Aku masih duduk termenung mengingat akan engkau Ditepi danau saat kita berpisah Melihat bayanganmu mulai terhempas jauh pergi Sang maha cinta tau akan rasaku Tau akan kegundahanku, disanalah aku mengadu. Menyampaikan segala rasa yang ada dalam benakku Menenangkan jiwa dalam kegelisahan Pengharapan ku saat itu mulai redup Tak tersisa mungkin. Tapi keyakinan dalam setiap doaku tak habis. Aku masih tetap berdiri disini dengan pengharapan itu. Pegharapan yang dulu kau yakini bahwa aku bisa wujudkannya. Bersabarlah akan cinta. Karena cinta tau kapan ia akan bahagia dengan segala pengharapan yg ada. Kepergianmu membuat aku menangis Kepergianmu membuat hatiku Teriris Kepergianmu membuat Terluka Kepergianmu membuat aku Merana Kepergianmu membuat hati ini Kecewa Kasih kenapa kau Pergi Kenapa kau tak Kembali Kenapa kau buat Luka Hati Kenapa kau mengabaikan rasa ini Kapan kau kembali Menemani aku Disini Aku akan tetap Menanti Menanti kehadiranmu Kembali Untuk menemani Aku Sampai Mati Karena Engkau yang pertama Dan Terakhir Di Hati ini Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda yang kurang sekolahan. Memandang jagung itu, sang pemuda melihat ladang; ia melihat petani; ia melihat panen; dan suatu hari subuh, para wanita dengan gendongan pergi ke pasar ……….. Dan ia juga melihat suatu pagi hari di dekat sumur gadis-gadis bercanda sambil menumbuk jagung menjadi maisena. Sedang di dalam dapur tungku-tungku menyala. Di dalam udara murni tercium kuwe jagung Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda. Ia siap menggarap jagung Ia melihat kemungkinan otak dan tangan siap bekerja Tetapi ini Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda tamat SLA Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa. Hanya ada seonggok jagung di kamarnya. Ia memandang jagung itu dan ia melihat dirinya terlunta-lunta Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik. Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase. Ia melihat saingannya naik sepeda motor. Ia melihat nomor-nomor lotre. Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal. Seonggok jagung di kamar tidak menyangkut pada akal, tidak akan menolongnya. Seonggok jagung di kamar tak akan menolong seorang pemuda yang pandangan hidupnya berasal dari buku, dan tidak dari kehidupan. Yang tidak terlatih dalam metode, dan hanya penuh hafalan kesimpulan, yang hanya terlatih sebagai pemakai, tetapi kurang latihan bebas berkarya. Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan. Aku bertanya Apakah gunanya pendidikan bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing di tengah kenyataan persoalannya Apakah gunanya pendidikan bila hanya mendorong seseorang menjadi layang-layang di ibukota kikuk pulang ke daerahnya Apakah gunanya seseorang belajat filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran, atau apa saja, bila pada akhirnya, ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata “ Di sini aku merasa asing dan sepi ” Tim, Juli Potret Pembangunan dalam Puisi Aku menyesal telah meninggalkan Mu sengaja kupergi jauh Darimu sekarang aku rindu Masa masa kita yang Dulu tuhan dengarkan permintaan Hati ini yang selalu Mengharapkan bertemu lagi untuknyasering kuba melupakan mu Namun tak bisa selamanya Kasih tungulah aku hingga Nanti hingga nanti aku Kembali untukmu lagi Hujan mulai tipis menjatuhkan diri kebumibolehlah aku beranjak nikmati malamkukalaupun yang ada hanya sepitapi ragamu yang fatamorgana dimatakuakan menemaniku sa'at sendiri Genangan airpun menjelma menjadi cerminmeraba tubuhku diatas batuaku menjadi hitam seperti malamkarena bulan masih enggan melangkah Kuciptakan mimpi dalam sadarkuia kan datang bersama dewi malamdan hadirnya hanya untukkuuntuk nikmati bulan sehabis hujan Disini Aku bercanda bersama bayangmu Disaksikan Hembusan angin yang mencibir Angin mengadu kepada taufan Berharap Agar taufan pisahkan kita selamanya Disini Bayangmu geram Tak ingin lepas dariku Disini Aku bersama bayangmu Membunuh rindu yang menyiksa kita Demi menenun sebuah kisah fiksi di masa depan Tolonglah aku wahai Mata yang memandang Telinga yang mendengar Dan Lidah yang berbicara. Di hatimu Ku harap iba Memapah tak berdayanya aku. Tolonglah aku wahai Tangan yang menyambut Kaki yang memangku Dan Tubuh yang memboyong. Tanpa harus kau lihat dulu Aku siapa Yang bukan siapa-siapa untukmu Tolonglah atas nama perasaan Walau perbedaan kita sangat tebal. Bila tak ada mata, telinga dan lidah Tuk engkau menolongku. Bila tak ada tangan, kaki dan tubuh Tuk engkau membantuku. Doakanlah aku agar selamat Karna ku yakin Engkau masih punya nurani. Aku rindu padaM Upada bincang-bincang menyatudi hening suasana di ujung malam pada waktu yang tak kuingat lagi Aku merinduM Udi lusuh sajadah diwudhu yang kini terlupa Keakuanku adalah angkuh sombongku adalah nista kenestapaan adalah duka terniscaya Sungguh aku merinduMU diwirid yang entah dimana aku pernah bersimpuh mensujudMU Sungguh aku rindu bincang-bincang menyatu dilusuh sajadah yang lama tak terjamah Aku rindu sewudhu air membasah telaga kalbu, Aku rindu segala kehambaan atasMU Ya. aku rindu seluruh adaMU Duh gusti... Kenistaan apalagi yang akan merajamku kenestapaan manalagi yang akan menampar angkuh dan sombongku Dan rindu ini... Akankah sampai? Pekalongan Agustus . Sitompul ayah.... kini tiada lagi yang bisa ku panggil dengan sebutan ayahayah... apakah engkau selalu melihat kuayah... aku terlalu rindu kepadamu setiap malam kulihat disebelah jendela, ku membayangkan kita bercanda tertawa berdua ku ingin engkau menenangkan jeritan hati yang tidak bisa kutahan memanggil namamu dan kupandang sebuah foto kecil ku bersama ayah ku ingin memperrsembahkan sebuah penghargaan ini kepadamu secara langsung ayah tetapi hanya doa lah yang dapat ku sampaikanayah semoga engkau bahagia Tuhan kurindu dengan ayah Mengapa cinta hadir menyapa Bila hanya perih yang ditorehkan Sebentuk tulus sayangku Hanya di anggap sandiwara Tak pernahkah kau sadari Bagiku.. Dirimu begitu berarti Namun mengapa? Kau tak pernah mengerti Apakah diamku ini Yang membuatmu pergi Tidakkah kau fahami Rasa yang mendalam ini Sudah tak mampu ku ungkapkan lagi Hanya tetes air mata yang menemani Bila rasa rindu padamu datang menghampiri Kembalilah kasih.. Bawa serta cintamu Basuhlah perih ini Hapuslah rindu ini Aku akan tetap menunggu Hingga diujung waktu Laelafitria No Urut: Tanggal: // :: Kamu. Belum pernah melihat pelangi saat malam hari kan? Aku pernah. Waktu matamu sembab karena laki-laki lain. Kemudian aku datang menghiburmu. Saat itulah, aku lihat ada pelangi di senyummu. Semu klatku menemu Risalah harpa nyenyanyian burung kini terurung, Melusuh tinggali koyak segunung Memeram sunyi diantara sepi Terlerai batangku, hilang temulangku Tuhan, Aku berang Terang benderangku terampit petang Gembur tanahku layak kerontang Berbanjar duri, Batangku dibuli Daunku tak semi Aku terlerai mala Jiwa berlaga, senja lara sempurna. Katanya,"lestarikan"Apa janji? Apa bukti? Terkubur beban, Kau LipanSetan Serupa pancang pincang; siluetku Merajam tulang; gamblang Di tepi muara Battoa, rintihan bisu pepohon melagu Keluh demi keluh meruntuh rontokkan tangguh Aku ingin melihat terian gugur para satelit Sampai hancur lebur kawanku Tiada yang jaga aku, hijaukan emasku. ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ibu aku rindu akan belaian kasih sayangmuengkau yang selalu temani di setiap suka dukakudan di setiap detai tangis dan tawakuku sangat merindukanmu ibu.. Ibu engkau penyejuk di setiap keluh kesahkululuhkan amarahku di setiap keegoisankutanpamu ku tak akan bisakarena ibu adalah cahaya di kehidupanku.. Ibu, do'aku s'lalu ada untukmudari kejauhan ku memandang mudari kejauhan ingin ku memelukmu dan merasakan betapa hangatnya kasih sayang seorang ibuibu, ku sangat merindukanmu... Dia nada majalah resah Suara sapa, koran kebanjiran Lembar-lembar seakan hambar Aku wartawan pencari perawan Terus menulis untuk para gadis Hidup sadis kisah belum dipublis Ingin ku tulis puisi berisi Bukan cerita maknanya tiada serta Terpampang pada tuang kertas lepas Hilang kenang lantas terhempas Dia, jurnalis manis Senyum jurnaliatik yang menggelitik Beritanya bertanya tentang hati getir yang khawatir Juga tentang segenang takut mulai menuntut Nalar logika menghitam terjerumus Tersedak heran saat terhunus Meretakkan nektar cangkang telur Skeptis kedamaian telah tertulur Bola langit terpotong cakrawala Pandang terbatas dalam bianglala Memaksa masa takkan melusa Masa-masa dimana tak lagi berkuasa Kelana makna tak pernah tertebak Nyala nyawa yang akhirnya terjebak Terjerembab lembah tak berjawab Melembabkan nyawa tanpa sebab Nyawa tawa yang tak berutara Bawa nyawa meratap ke utara Nyala nyawa tak pernah patah Bagai setajam pedang merajah Mimik wajah adalah sampul Berhak berrak tawa tersimpul Terlelaplah ramai dalam kedamaian Terbangunkan damai diatas keramaian Merindukanmu,.. Menjadi satu-satunya pilihanku Untuk merentang tali kasih Ketika kau tak ada di dekatku Lewat kerinduan pula Aku dapat terang, jelas Mengatakan cinta kepadamu Meski tak mampu tuk bertemu Cintaku padamu kan kujaga s'lalu Hanya untukmu, yang ada di hati Dan kuberharap padamu pula Cintamu hanya untukku, selamanya Penyesalan datang nya terlambat maka pergunakanlah kesempatanuntuk pretasi masa depankarna tak ada kata-kata terlambatuntuk kita bisa memperbaiki... segala perbuatan yang pernah di lakukan.....JALANI.. hidup ini dengan apa adanya . karna kesuksesan itu hanya semata... kita yakin dan giat dalm melakukan. dengan hati yang iklas.....MOTIVASI HIDUP...... jujur adalah modal keutamaan dalam kehidupan seseorang... tanpa kejujuran pun kita tdak menghasilkan buah yang kita petik...MARILAH... kita utama kan kejujuran dalm batin kita.... Hanya hadir dalam setiap bintang.. Rindu yang hadir dalam hari ku.. Kasih yang hanyut, jauh dari samudra hati.. Ku ingin kepakkan sayap yang tinggi.. Supaya aku bisa menembus mendung.. Menemukan cahaya kepastian.. Dalam setiap nada.. Alunan musik hidup ku.. Yang kelam, jauh dari cinta.. Semoga terlepas.. hanya terlepas Dari duka duka cinta.. Yang menyiksa hati ini.. Angin bertiup kearah sang penghidupan Menikmati panorama dipagi hari, Merasakan sejuknya alam yang damai. Para burung mulai keluar dari rumahnya, Berterbangan dan mulai mencari apa yang harus dia cari Awan hitam yg menyelimuti, Kini berubah menjadi Awan Biru Keindahan dan menjadi Langit yg menakjubkan. Lukisan-Lukisan yg menghiasi Langit Pagi, menambah kedamaian hati dan membuat mata menjadi Kagum. Itulah Tuhan, Sang Pencipta abadi. Menciptakan segala rupa, dan menikmati hasil karyanya tentang Indahnya Panorama Kehidupan. Di saat hari berlalu Saat sang langit menoreh biru Di mana ku tutup semua yang lalu Dan membuka lembaran baru Ku kepalkan hatiku Hingga ia sekeras batu Dimana tertoreh luka membeku Karena dia di masa lalu Hingga suatu hari yang baru Dia datang menghampirikuBukan Bukan dia sang masa lalu Tapi dia yang mengingatkanku Mengingatkanku padanya Dengan tidak sopannya dia mendobrak memoriku Mengingatkanku pada sang masa lalu Membuka luka yang telah lama membekuSungguh Aku sangat membencinya Ku tau dia tak bersalah Tapi dia membuatku jadi serba salah Lembaran langit tertutup biru sempurna Disaat itu juga, saat sang langit mulai kelabu Kelabu dalam hari hari sendu Dia mengubah segalanya Dia benar benar merubah segalanya Dia menorehkan canda yang menyentuh jiwa Dia umbarkan tawa bahagia Oh Tuhan, apakah ini semua karma? Aku membencinya hanya kemiripannya Dengan sang masa lalu Tapi, dia juga yang membuatku bangkit Akan perih yang menderu Dia juga yang bisa membuatku hilang Hilang ingatan akan masa lalu Hanya dia yang selalu menemani hariku Hanya dia yang mengobati segala kesedihanku Oh Tuhan, ini memang karma Aku takluk padanya Dia menjadi canduku Dia pelepas rinduku Rindu yang menggelora Membuncah dalam dada Harus kuakui, aku mencintaimu Ya, aku mencintaimu Hanya namamu yang terpahat di hatiku Hanya wajahmu yang terlukis di benakku Sangat senang dan tak terhingga rasanya Saat aku bertemu denganmu Tapi aku rasa hampa bila tak ada kicauan darimu Oh mengapa harus dirimu? Maafkan aku pernah membencimu Aku bahkan tak mengerti apa yang ada di otakku Aku mencintaimu Rasa itu terus berkembang, terud mekar dan melebar Hingga kita, ah lebih tepatnya kau sadar Akan jurang yang memisahkan kita Jurang itu seakan mengatakan lupakan segalanya""Semuanya kembali normal, semuanya."Kutipan kata itu seakan menikamku Menghujamku tanpa henti Kita benar benar asing sejak itu Apa arti semua kata katamu? Begitu kejamnya kah kau padaku? Aku tahu, bila kita bersatu Jurang itu semakin lebar tak menentu Tapi aku tahu, hati tak mudah berubah Aku tetap merasakan hatimu tetap untukku Sejenak kita lupakan jurang pemisah Dan pergi bersama Walaupun semua terasa berbeda Aku tetap tak akan mengubah perasaanku Kita asing, tapi akrab Kita jauh, tapi dekat Kita menentang, namun mengiyakan Itulah kita sekarang Tapi aku tak peduli Aku tetap tak peduli Aku tetap mencintaimu Aku tak mudah berubah Dan aku tahu kau pun begitu Kata katamu polosmu cukup membuktikanku Kita hanya perlu menunggu waktu Kau tahu? Aku selalu menyebut namamu Dalam ucapan, kalimat, bahkan doa ku Kau terlalu penting bagiku Dan sekali lagi, Kita hanya perlu menunggu waktu. Di bawah naungan langit biru dengan segala hiasannya yang indah tiada tara Di atas hamparan bumi dengan segala lukisannya yang panjang terbentang Masih kudapatkan dan kurasakan Curahan rahmat dan berbagai ni'mat Yang kerap Kau berikan Tapi bila tiba waktu berpisah Pantaskah kumemohon diri Tanpa setetes syukur di samudera rahmat-Mu Di siang hari kulangkahkan kaki bersama ayunan langkah sahabatku Di malah hari kupejamkan mata bersama orang-orang yang kucintai Masih kudapatkan dan kurasakan Keramaian suasana dan ketenangan jiwa Tapi bila tiba waktu berpisah Akankah kupergi seorang diri Tanpa bayang-bayang mereka yang akan menemani Ketika kulalui jalan-jalan yang berdebu yang selalu mengotori tubuhku Ketika kuisi masa-masa yang ada dengan segala sesuatu yang tiada arti Masih bisa kumenghibur diri Tubuhku kan bersih dan esok kan lebih baik Tanpa sebersit keraguan Tapi bila tiba waktu berpisah Masih adakah kesempatan bagiku Tuk membersihkan jiwa dan hatiku Setiap kegagalan yang membawa kekecewaan Setiap kenyataan yang menghadirkan penyesalan Masih kudengar dan kurasakan Suara-suara yang menghibur Tuk menghapus setiap kecewa dan sesal Tapi bila tiba waktu berpisah Adakah yang akan menghiburku Akankah aku pergi tanpa kekecewaan dan penyesalan“Makna sahabat dalam hidupku”Sahabatku adalah tetesan embun pagiyang jatuh membasahi kegersangan hatihingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubaridalam kesejukan Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa rayayang menemani kesendirian rembulan yang berdukahingga mampu menerangi gulita semestadalam kebersamaan Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahanyang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankanhingga mampu memberikan keteduhandalam kedamaian Wahai angin pengembarakabarkanlah kepadaku tentang dirinya Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suciyang jernih mengalir tiada hentihingga mampu menghapuskan rasa dahaga diridalam kesegaran Sahabatku adalah derasnya hujan yang turunyang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahunhingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaundalam kesucian Sahabatku adalah untaian intan permata yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tarahingga mampu menebar pesona jiwadalam keindahan Wahai burung duta suaraceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya Disaat sajak sajak cinta mulai berkata, Hatiku bisu tanpa ada suara Mengapa Mengapa Tuhan Apakah ini takdirku Disaat aku sudah membuka hatiku, Ternyata dirinya telah mendustai cintaku.. Apakah sesedih ini takdirku Mengapa aku dihadapkan di posisi yang sulit Mengapa dari dulu dirinya tak berkata jujur, Kalau dirinya telah telah dimiliki orang lain Ya Tuhan... Renggutlah nyawa ini Lebih baik aku tersiksa oleh ibu tiri, Dari pada, aku harus tersiksa oleh pedinya cinta Aku mungkin bisa mengikhlaskannya, Aku juga mungkin bisa memaafkannya, Tapi satu yang tak bisa ku maafkan, Disaat dirinya mencintaiku dalam kebohongan. Malam ini.. ku lihat keluar, kupandang ke atas dilangit. bertabur bintang gemerlap. bertahtakan bulan purnama sungguh mempesona hatiku.. Malam ini. angin semilir sejuk. suasana yang sejuk.. suasana yang tenang.. gemerlap sinar lampu kota dari kejauhan.. bagai bintang bertabur di atas tanah. membuat suasana malam ini semakin indah.. Malam ini. kudengar suara burung hantu di atas pohon.. Malam ini. sungguh indah, bulan itu bagaikan bola permata yang sangat indah.. Tuhan, sungguh betapa hebatnya engkau. menciptakan dunia dan seisinya. begitu indahnya cipta'an mu.. Rapuhya hatimu Rapuhnya jiwamu Rapuhnya ragamu Rapuhnya penglihatanmu Rapuhnya ucapanmu Sosok yang dulu tegap perkasa Kini telah dimakan waktu Sosok yang dulu pemberani Kini telah pudar oleh usia Sosok yang dulu pekerja keras Kini telah habis oleh raga yang lemahTapi.. Aku tetap bangga Aku tetap sayang Aku tetap cinta Aku tetap rindu Rinduku pada ayahtak akan termakan waktupudar oleh usiahabis oleh raga yang lemahdan takkan pernah rapuh Dengan mata kepalaku sendiri Pernah kulihat kau berdua dengan laki-laki lain Dulu kau bilang hanya aku yang ada di hatimu Pernah ku lihat sekejap Tanganmu bergandengan mesra dengannya Seakan diriku tak pernah ada di dalam kehidupanmu Berapa kali kau berdusta padaku? Akupun tetap mempercayaimu Akupun tetap mencintaimu Disisi lain, hatiku miris Diam, sendu menahan tangis Melihat perbuatanmu semakin bengis Kau buta akan sebuah rasa setia Kau abai akan setulus cinta mulia Dirimu begitu rendah menghargai asmara Selagi hati ini mampu menerima semuanya Sediakah dirimu merubah kecewaku menjadi tawa? Sebelum sesalku terlanjur parah merobek jiwa Di hadapanmu,.. Aku masih bisa tersenyum Itu karena aku begitu mencintaimu Namun bila aku sendirian tanpamu Hati ini terasa sesak, meresapi segala tingkahmu Perasaanku layu memahami semua sikapmu Sejujurnya,.. Tak selamanya ku bisa membingkai duka dalam tawa Air mata ini selalu mengiringi saat teringat semua tentang kita Sadarlah,.. Rubahlah hati dan sikapmu Hargailah perasaanku selagi mampu Ingat kembali,.. Pertama kali kita ucapkan janji Begitu manis setiap kita rangkai dan tepati Setiap malam,.. Ku rindukan dirimu Walau ku tahu cinta kita memilu Namun,.. Tetap tertahan cinta ini padamu Meski hati ini telah kau lukai Lagi, lagi dan entah nanti Yakinlah,.. Aku tetap menganggapmu Seseorang yang tak terganti di hati Meredam sakit, amarah dan kecewa Seorang diri menahan perih di dada Dan di Dalam Luka hati dan jiwa Aku masih Tetap Setia Seburuk buruk kepongpong Pasti akan indah juga jadi kupu-kupu Sesakit sakitnya mantan Ada juga yang kembali bersatu Cinta yang dulu Berakhir sementara Bagai benang yang putus Dalam mesin jahit yang rusak Yang kembali di tempel dalam jarum. Sekarang itu Lebih indah rasanya Lebih nikmat menjalaninya Lebih kokoh semua akar cintanya Lebih paham dalam menyelesaikan masalah Lebih ingin mempertahankan cinta lama yang bersemi kembali. Ia ada untuk menjadi pembedakuantara ingkar dan keyakinankukarena aku adalah sejatiku Ia ada untuk menjaga fitrahku Kecantikan dan keindahan sejatiku Karena kamu adalah kamu Ia ada untuk menundukkan hatiku Ia ada untuk mengekang kebiadaban dalam dadaku Mengelokkan jasad yang penuh dengan cela ini Malangnya kerudungku Malangnya kerudungku Juga untuk menutupi kesombongan-kesombonganku Malangnya kerudung indahku Menjadi alibi aib-aib yang samar dari mata zahir Malangnya kerudungku Tiba-tiba menjadi topeng dalam hidupku yang tak sempurna ini Tanpa berani mendongakkan wajah Sedetikpun tampanya Untuk menutupi Riya’ku…. Munafikku….. Ujubku Malangnya kerudungku Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu Sementara kau kenangkan enkmu kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang Dan juga masa depan kita yang hampir rampung dan dengan lega akan kita lunaskan. Kita tidaklah sendiri dan terasing dengan nasib kita Kerna soalnya adalah hukum sejarah kehidupan. Suka duka kita bukanlah istimewa kerna setiap orang mengalaminya. Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh Hidup adalah untuk mengolah hidup bekerja membalik tanah memasuki rahasia langit dan samodra, serta mencipta dan mengukir dunia. Kita menyandang tugas, kerna tugas adalah tugas. Bukannya demi sorga atau neraka. Tetapi demi kehormatan seorang manusia. Kerna sesungguhnyalah kita bukan debu meski kita telah reyot, tua renta dan kelabu. Kita adalah kepribadian dan harga kita adalah kehormatan kita. Tolehlah lagi ke belakang ke masa silam yang tak seorangpun kuasa menghapusnya. Lihatlah betapa tahun-tahun kita penuh warna. Sembilan puluh tahun yang dibelai napas kita. Sembilan puluh tahun yang selalu bangkit melewatkan tahun-tahun lama yang porak poranda. Dan kenangkanlah pula bagaimana kita dahulu tersenyum senantiasa menghadapi langit dan bumi, dan juga nasib kita. Kita tersenyum bukanlah kerna bersandiwara. Bukan kerna senyuman adalah suatu kedok. Tetapi kerna senyuman adalah suatu sikap. Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama, nasib, dan kehidupan. Lihatlah Sembilan puluh tahun penuh warna Kenangkanlah bahwa kita telah selalu menolak menjadi koma. Kita menjadi goyah dan bongkok kerna usia nampaknya lebih kuat dari kita tetapi bukan kerna kita telah terkalahkan. Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu Sementara kaukenangkan enkmu kenangkanlah pula bahwa kita ditantang seratus dewa. WS. Rendra, Terasa sulit ku hirup udara Bagai raga tanpa nyawa Ternyata kau begitu berharga Tak ingin ku jauh darimu cinta Jadilah udara dalam hidupku Jangan tinggalkan aku Karena begitu ku sadari Kau teramat sangat berati Dentik alur berlalu… Kelam gelap yang menohok Memaksa terhenti dihulu Mengalirlah langkah ke muara Biarkan waktu mencuci kelam gelap itu Menjadi putih suci bening Selayak kain putih kafan Sepeti helaian-helaian akan melekat dibatang tubuh Suatu hari nanti Terbitalah cahaya hening … Biarkan mata, telinga mulut dan hati tak merasa Biarkan tanganku mengetuk hanya satu pintuh Dimana kan ku dalami kelam gelap itu Tuk menjadi hambaMU yang Utuh Dulu kau dan aku selalu bersama Dulu kau dan aku selalu berbagi suka dan duka bersama Dulu kau dan aku saling peduli Dulu kau dan aku selalu tertawa Kini entah mengapa engkau mengkhianatiku Seolah aku tak mengenalku lagi Seolah kau telah lupa janji-janji yang kau ucapkan dari bibir manismu Yang awalnya kau berjanji akan bersahabat denganku Tapi engkau melanggar janjimu sendiri Mengapa kau melakukan ini padaku? Apakah kau tak peduli lagi tentang persahabatan kita? Kau mencintai orang yang sama denganku Padahal engkau pun juga tahu Akupun juga mencintai dan menyayanginya Kini engkau tinggal bayangan Kini engkau hanya tinggal kenangan saja Kini engkau juga bahagia bersamanya Terlihat raut wajahmu menunjukkan rasa bahagia Akupun juga ikut bahagia Namun hati ini merasakan sakit yang teramat dalamTuhan... Tolong sadarkanlah dia Bahwa dia telah melukai perasaanku Dan aku juga berharap Semoga dia bisa bersama orang yang sangat dia cintai untuk selamanya Kesunyian dalam badai Menyelimuti segala kenangan Mengurung segala keinginan Mengekang segala luka Suka duka terlewati Tanpa menggores Sang mimpi Tak terbendung lagi airmata inisaat melihatmu berdua dengan wanita lainyang tak lain adalah sahabatkumengapa mengapa ini bisa terjadi? Kau bilang kalau kau sedang sibuktapi apa nyata kau sedang bermesraanhatiku hancur sekalibagaikan dicincang-cincang pisau yang tajam Mengapa mengapa harus selingkuh dengan sahabatkusahabat dekatkulebih baik ku pergi jauh darimudaripada aku mengganggu hubunganmukarena nampaknya kau lebih bahagia dengannya Jejak- jejak kaki Sedari tadi, pilu membasahi rautnya Pakaian kumal dan tubuh mungilnya Harus bekerja sepagi ini Hanya berbekal sebatang kayu tas bambu Mengais, mencari sepotong asa yang tersisa Beergumul dengan sampah Ia lah si tubuh mungil yang malang Kemanakah iba berlari Hingga setiap kelam ia merintih sendirian Teringat derita akan ibu yang tiada Duhai, balada anak jalanan yang malang Semoga hari ini. Hatimu secerah hari ini. Secerah matahari brsinar. Langkah yang kau tapak selalu bawa kebahagiaan. Biarkn musim brganti. Tinggalkan kesan yang mendalam. tak mudah dilupakan dari mata jernihmu yg berkaca. Lihat aku.. Yg selau bisa bca pikiranmu. Mengisi jiwamu. menyapamu menghias harimu. Lihat senyumku... Dengarkan suaraku... Akan teduhkan jiwamu. Karena aku mencintamu dengan kesungguhanku. Saat ini aku merindukanmu Walau kutau, kau tak merindukanku.. Lelah hati memikirkanmu Meski ku tau, cinta mu telah mati untukku Aku setia menunggumu Tapi apa balasanmu? Kau katakan kau sayang padanya Ku ba menahan semua ini.. Demi kau hatiku terlukasakit..sakit. rasanyaa Aku memohon pada allah, datangkan sayap cinta untukku.. Agar ku bisa terbang.. Meninggalkan kesedihan ini. Created by Erina Damayanti Twitter Erinutdmynt Disetiap bangku sekolah ini Banyak ukiran yang tak dapat terungkapkan Kala bertemu dengan mu dianak tangga Dengan menyembunyikan senyum manis, langkah sigap, dan pandangan menyeret lantai Mungkin aku hanya bisa melihat keindahan mu dari sudut-sudut sekolah Dan akupun hanya bisa diam-diam mencuri keindahan mu Tak dapat kurangkai kata seindah dirimu Yang dapat mengalihkan rajin belajar ku Cinta yang tertanam dihati ku pada mu Melebihi bunga mawar yang sekedar memberikan keindahannya Tapi bagaikan matahari yang dapat menerangi Udara yg dapat memberikan kesejukan Dan air mengalir yang dapat memberikan kehidupan Bagiku hanyalah kamu Ooooh…. Ada angin yang kerap kencang Menembus tipis kulit seorang hamba Mengayun sukma Ku dayung raga saat duha Ku simpan asa sebentar saja Aku mencari Tuhan Ku biarkan air basahi muka kakuku, tanganku, kepalaku, kakiku berulang Ku pasang permadani klat di tanah Ku pasang Cap Gadjah Duduk di badan Ku pasang H Iming di botakku kepala Ku berdiri tegap menatap Menatap kusut sejadah Ku bakar nafsu syaitan Ku teriak besarkan namaNya Aku berdosa Ya Rabb Aku hina Aku rendah Aku siapa Aku, apakah aku bersama Mu Tuhan Kupelukkan antar tangan Ku ucap nama besar Mu pelan, dalam Aku beriftitah Ku baca Surat sapi betina Lalu Asy-Syams Lalu rakaat dua Aku berucap salam Aku bermunajah Aku kembali rendah'Alloohumma innadhuhaa a dhuhaa uka...' Temaram Senja diujung pelita Pancarkan seberkas cahaya merah diufuk barat Sang merpati tunduk berduka Gugur separuh jiwa sebab meratap Temaram senja diujung pelita, Semburat ungu bertebaran diangkasa raya Sayap merpati berubah patah Berubah suram, Tanpa henti meratapi diri yang sakit, karena luka Luka bersebab rasa didalam rongga dada"Wahai langit malam, Permadani Surga berhias bintang Kanvas segala asa dan lara Tempat melukis kisah merpati yang merana Jiwa berbisik lirih, bertanya, Wahai Raja dari Raja, Bagaimana mungkin aku yang berpijak di bumi mampu menembus tirai kasat Mata,,?? Jika hanya dengan sepasang Sayap yang patah.. Wahai Raja dari Raja, Haruskah aku titipkan asaku pada seorang teman,,?? Haruskah setiap saat aku titipkan kepingan demi kepingan asa itu pada sang Bayu..?? Kini segumpal daging didalam dada Merah pekat berkabut kelabu, Menangis sebab asa dan rasa Sembilu tajam telah mengirs-irisnya dengan halus.. Membawanya pada kematian... Baru sedetik yang lalu berlalu Baru merasakan lintasan akan kenangan Sedikit waktu yang aku punya untuk kenangan Sedikitnya waktu yang datang untuk bertemu lagi dikenakan pilu Sahabat . Kali terakhir pertemuan kita adalah bahagia Sahabat.. Tersisa dahaga akan jua Yang terbaik akan dirimu adalah kasih Yang terhebat yang dirimu berikan adalah sayang Namun aku selalu ingat akan cinta membuih Namun aku selalu terjaga akan bayang Dan aku hanya berharap akan tetap putih Dan aku terlelap dalam sedih Rindu Resah kapan rasa ini ini bertaut Gulana akan rencana Resapi akan sepi Galaukan akan penantian Sahabat Lusa kita semua akan sua Lusa kita semua akan bertatapan Hari ini aku menba berlari bertahta Hari ini aku menba untuk bebas akan lusa Sedetik rindu itu kuba sirna Sedetik aku dan sahabat  akan . . . Kenapa ini harus terjadi pada kita berdua Ini adalah hari terburuk dalam hidup ku Kita terpisah gara-gara kesalah pahaman Aku tau itu semua karena diriku Aku itu memang bodoh sangat bodoh Menyianyiakan wanita seperti dirimu Aku sangat menyesal ini bisa terjadi Aku berharap kita bisa menyatu kembali Rasa sayang ku terhadap dirimu masih sangat besar Aku tak ingin melepaskan mu begitu saja Aku ingin dirimu ada di samping ku untuk selamanyaI LOVE YOU FOREVER Ku cintai kau dalam fantasiku Dimana perasaan telah tersampaikan sedemikian detailnya Saat jarak tak lagi terlihat dan kepastian hanya tinggal menunggu waktu Aku mencintaimu sedemikian itu Sampai tak seorangpun yang bilang ini mudah" Keraguan terhebat memang datang saat aku mencintaimu Jenuh rasanya bicara tanpa berucap Hambar... Sementara ku bersabar, Menunggu kau iyakan aku untuk menemui kamu, memberi kepastian yang kau mau Langit yang ku lihat hari ini masih sama seperti langit sà at terakhir aku melihatmu Namun rasanya berbeda ketika wanita yang ku lihat bukan kamu Aku mencintaimu dalam fantasiku Sempat ku datangi kota yang menyembunyikanmu dan berharap dapat menemukan kamu Meski nyatanya harus ku balas dengan senyum lesu saat yang ku dapati tetaplah langit yang sama kala itu Aku ingin mencintaimu bukan hanya dalam fikiranku Besok, lusa, atau entah kapan saatnya Ingin ku datangi lagi kota yang menyembunyikanmu Dengan harapan menemukanmu, ungkapkan AKU CINTA KAMU, dan beranikan bicara jadilah halalku Karena...... Aku tak ingin terus  mencintaimu hanya dalam fantasiku R.N.A Bandung, Mei Dikeheningan malam ku bersenandung, Kuhanyutkan asa dijiwaku dengan lirih suara hati. Cinta… andai semua itu sirna sirnalah cahaya kehidupan. Sayang… andai semua itu hilang, Hilanglah harapan dan impian tetaplah bersamaku temani hidupku Dan aku kan setia mendampingimu Mengiringi detak jantungku, Ada namamu yang selalu terucap. Sayang. hanya kata itu yang selalu melengkapi hembusan napasku. akankah kebersamaan ini tetap milik kita? Aku tak ingin jauh darimu Aku tak ingin kehilanganmu Ku akui rasa ini slalu menghujaniku Entah sejak kapan. Bermula, tengah-tengah, ujungnya masih samar ku akan terbuka pada jawaban saat ini “tak tau” ragu menjemput diri. Namun sejujurnya ku sangat menyayangimu. Aku manusia yang ingin merubah jalan hidupku, tapi kenapa jalan itu terasa berat untuk kujalani, katakan padaku apa yang harus ku lakukan? Beribu tantangan menghadang amarahku Mencemooh dan dicemooh sang insan lain Usaha untuk memperbaiki akan aku arungi. Doapun selalu kupanjatkan setiap kali. Pendengar setia tlah hilang diterkamnya. Mangsa tlah mengerogoti hawa buruknya. Tertawa tuk melupakan sebuah masalah. Menghilangkan lebur-lebur noda dalam diri. Tersadar oleh ketidak puasan, harga diri serentak berontak menghadangnya, Tak peduli kesan jelek, aku bosan Menuai salahku mengadu padanya dalam diam. Darimu untuk Diriku - Des ) Awalnya kubiarkan hati merasakan bahagia Kubiarkan hati lepas  mencari cintanya Kulabuhkan hati pada satu tujuan Namun tak satu pun kudapati rasa itu Rasa yang tak sampai olehmu Apakah aku terlalu bekhayal Hingga kau tak setitik pun tau apa yang ada dipikiran ini Mungkin harus kulepaskan segala harapan Agar kupunya bahagia yang lain, bukan menumpang bahagiamu. Saatku memandangi rembulan Kuteringat akan hadirmu Cahaya rembulan menerangi lubuk hatiku, Sinar lembutmu menghujam Jantung hariku Kutau kau sangatlah berharga untukku Kian hair kuselalu terbayang bayang dirimu Hanya seulas senyumanmu Yang dapat mengindahkan kelopak mataku Namun kuharus pergi melupakanmu Karenamu kutak bisa meraih masa depanku bersamamu Maafkanlah atas segala kesalahanku Hati ini tlah tertutup untukmu Untuk sekian lamanya Maaf bila kuharus jujur janganlah kau kembali lagi padaku Karenaku talk ingin kau hadir dalam kehidupanku Sekuntum bunga kini halau bernyanyi Tak mengharu biru indahnya lengkungan warna pelangi Sukma hati kini turut mengiringi Khayalkan alam indah bintang menemani Kini tak suara luput bercerita Seksama dengan hayat akan arti sejuta makna Helai demi helai guguskan rasi diatas panorama Segenap peluh kini pulih kembali tertawa"Cinta" sejenak kau ingin berbagi Atau selamanya kau ingin pergi Kembali nelangsa sang rembulan disemayam sepi Dekap aku.. hingga akhir jiwa akan berhenti"Malam" bantu aku diuntaian asa Hingaa air mata ini berarti seutas rasa Sebelum raga setegar cahaya Tersenyum mengawalkan waktu yang tak berdaya"Wahai sang cinta" biarkan aku untuk merenung Meski berenda gelap bintang lara akan bernaung Ini bait yang dapat menjadi senandungJ Ikala tangis kini aku terbendungCINTA aku ingin berkata sebelum tidur Sampaikan kepadanya bahwa aku mencintainya".... Sampaikanlah..... Ketika semua berakhir.... Lalu ikutlah suasana baru.. Ada hati tumbuh disitu...Kecil.... Kemudian membesar lagi... Seiring sakit yang besar dan terhimpit hati baru.. Jangan menangis.. Jangan bersedih... Di situ ada bias indah... Membawamu ke nuansa baru.. Aku mengerti.... Namun aku di atas sini... Aku di awan dengan jiwakuBerjalanlah... Hingga kau lupa menatapku Jangan menoleh lagi Hingga kau lupa bayanganku.. Tiada kata untukmu lagi.. Tapi yakinlah.... Aku adalah cintamu Aku ada di hatimu... Jangan kembali untukku Aku tinggal debu yang tersisa Teruslah melangkah.... Tersenyumlah bersama mentari.... Aku slalu ada... Aku slalu memelukmu... Jangan takut.. Jangan merasa sendiri... Aku slalu disini... Lihatlah hatimu... Jangan keluarkan airmatamu Itu akan menghancurkanku.. Tersenyumlah seperti dulu... Karena aku selalu mencintaimu... Meski kita berbeda nuansa... Aku menunggumu di awan ini... Di anganmu yang berhias pelangi.... Kalau kau rindu taburkanlah bunga di pusaraku Bacakan ayat ayat indahmu... Aku slalu datang untuk memelukmu Kalau kau ragu siramkanlah air beningmu di jasadku Aku slalu memelukmu hingga kau terlelap... Lalu pijarkanlah semangatmu seperti aku mengenalmu.... Tertawalah seperti aku menginginkanmu... Wahai cinta yang yang telah pergi... Aku meraihmu slalu dalam imaginasi dan mimpimu Diriku diriku wanitawanita yang tak sempurnatapi aku bisa menyempurnakannya Diriku apa arti hidup inihidup yang tak pernahsekalipun kalian hargai Diriku aku hidup diduniabukan ingin hanya dihargaitapi aku juga ingin dianggap ada Diriku kalian tak akan pedulimeski ku sakit kalian takan peduli Diriku apabila aku telah tiadaapa yang kalian lakukan apa yang kalian lakukan Diriku menurut aku, mungkin kaliantak akan mengenang aku, meski aku telah jauh dari kalian . Teringat disaat aku masih belum mengerti apa itu hidup Disaat aku masih menjadi manusia yang paling ingin dimengerti Saat itu juga.. Ibuku memintaku mengusap air mataku sendiri Usap sendiri, sayang.. Taukah kamu arti sentuhan hati itu? Itu hanyalah ingin sederhana.. Ibuku ingin aku menjadi wanita tegar.. Usap sendiri air matamu.. Usaplah terlebih dahulu.. Usaplah dengan segera.. Kemudian aku mengerti.. Mengusap air mata sendiri tak ubahnya memberikan senyuman pada setiap permintaan Tuhan Mengerti bahwa ada lautan luas membentang dibalik bukit penuh terjal Memahami bahwa setiap air mata kesedihan yang diciptakan selalu berpasangan dengan bahagia Jember, September No. Urut . Tanggal Kirim // :: sinisnya matanya memandangq q tak peduli bukan urusanq... terserah mereka berkata apa... aku, ya tetap akku... q tak peduli dg apa pendapat mereka tentangku, tapi q bosan,, bosan begini terus, capek,, ingin akku untuk beristirahat,,,,,, sejenak. Bila akhirnya ku diam Mungkin ini berarti ku ingin berpisah dan ingin bergumam Bila akhirnya ku ingin bicara Mngkin ku hanya bisa berkata satu kata Cinta" Mengapa dirimu tak indahkan kata cintaku? Yang dibenakmu hanya menunggu waktu Dan bangga akan kesombonganmu Bila akhirnya hati  tak ingin sengsara Aku hanya bisa berdoa Semoga Tuhan menegurmu diatas jalanan dusta... Butiran-butiran kapsul berserakan Ingin ku buang.. Ingin ku tiada lagi menelan Kedalam hati, jiwa sendiri Ku selam jawab Hatiku haus akan jawaban Telinga kiri masih terpaling ditarik oleh gelisah yg sebentar-sebentar Tiada lagi riang hati Tiada lagi warna hidup menyinggahi Kita sama Kau ada Aku adalah Kita Tiada hamparan perbedaan Aku pasti kuat, dan Kau juga kuat Sabar Sabar Sabar Tegar Tegar Tegar Seruan yang sering terucap dikalbu Adakah "belum cukup bersabar?"" Ya Allah.. Beri jawaban dihati Waktu begitu cepat berlalu Hari demi hari pun terlampaui Masa lalu pun sirna di telan waktu Hingga pada suatu ketika Ku temukan cinta Aku tak pernah merasakan cinta yang begitu besar Seperti yang aku rasakan saat ini Cinta yang bukan cuma sekedar cinta biasa Cinta yang tulus yang hanya ingin mengasihi Melindungi dan menyayangi sepenuh hati Cinta yang rela meneteskan air mata nya Hingga suatu ketika Luka demi luka hanya Ku terima Tanpa hiraukan betapa dlm nya sakit yg kurasa Namun cinta itu masih tetap bertahan dn selalu ingin menjaga keutuhan nya Apakah ini yg di namakan cinta sejati Yang rela hati nya tuk di sakiti Yang merelakan air matanya terus mengalir Yang sllu ba mengerti walau sllu tersakiti Tapi Ku percaya ini semua cinta sejati Yang Tuhan anugerah kan kepadaku Trimakasih Tuhan walau terasa sakit Aku sllu bersyukur dan Ku terima dengan ikhlas Memang aku bukan yang pertama Tapi aku Aku yang ingin selamanya dihatimu Aku yang akan menjagamu Aku yang kedua dihatimu Tapi aku harap kau jadikanku yang pertama dihatimu bukan dia Dia adalah masa lalumu Jadi jangan pernah kau ungkit ungkit lagi dia dimataku Karna aku terlalu cinta padamu Aku tak ingin kehilanganmu Aku sakit ketika kau ucap namanya Kau sebut sebut dia Kau banding bandingkan aku dengan dia Tak usah lagi kau banding bandingkan cintaku dengan dia Dia masa lalumu Aku masa depanmukarna kau yang terakhir dalam hidupku Tidakkah bisa dibedakan Antara titik embun dan butiran hujan Tatkala gerimis dengan lembutnya Menghabisi pagi yang berasa Gerimis yang membawa kesakitan Di tiap-tiap dingin nyawanya Gerimis yang dengan angkuhnya Menjadi raja bagi kelemahan Ia mengurai desis kebohongan Menusuk ratusan telinga peka Tahukah engkau wahai gerimis..? Embun pagi tak menginginkan sanjungan Ia hanya ingin kau bijak Tak perlu kau menekan keberadaannya Bila mata melihatnya sebagai kesejukan, maka biarkan.. Bila pun dianggap sebagai bawaan nasib, biarkan.. Ketika senja mulai terbenam Matahari nampak terlihat di awam Udara berhembus menghantar malam Masih ku rasa rindu yang mendalam Sunyi... Terus ku rasakan sepanjang hari Walaupun hati terus menanti Tapi tubuh tak mampu mencari Biarlah hati yang merasa Sebuah rasa yang terus ada Untuk dia yang dulu ada Yang dulu) selalu buatku bahagia (Danang W) Ku pandang langit Ku pandang bintang Namun semua hanya sia-sia Pandanganku cuma satu arah Yaitu memandang kamu Walau hanya dari memori Memori ingatan tentangmu Tentang kita yang pernah dekat Kau yang disana.. Ku tak tau perasaan ini terhadapmu Ku cinta namun benci Benci bila saat kau dekat dengan yang lain Perasaan yang ku pendam ini Terlalu sakit untuk dipendam Ku tak berani tuk ungkapkan Maka ijinkan ku tuk menyayangimu Menyayang seseorang dalam hati Memanglah sulit tuk dijalani Apa mungkin hatimu peka terhadapku Dengan semua sikapku terhadapmu Mungkin sayangku ini tak kau sadari Namun ku ba bantu tuk menyadarinya Bahwa aku sangatlah sayang kepadamu Saat hati tak mampu menyatu Saat mata tak mampu menatap kedepan Saat bibir tak mampu tersenyum Saat itulah aku mengerti artinya kehilangan. Bagaimana mungkin kaki ini dapat melangkah? Bagaimana mungkin tangan ini dapat direntangkan bebas? Bagaimana mungkin diri ini melanjutkan kehidupannya? Sementara harapan dan mimpinya sirna seketika. Biarkan tubuh ini terdiam kaku dalam kerapuhannya. Biarkan takdir menentukan jalan hidupnya. Karena raga ini tak lagi mampu senyawa... Dan Cinta tak lagi selaras..... Bulan kini telah pergi ... bintangpun ikut pamit undurkan diri... karena mereka malu atau mungkin iri.. melihat kedatanganmu seorang diri........ Cahaya senyum-mu membuat bulan tesipu malu. senyum manis-mu. membuat bintang gugur melayu.......... Jika semuax telah pergi .. maka cukuplah dirimu sebagai pengganti.. cahayamu lebih terang dibumi... daripada bulan,bintang ataupun matahari........... Tapi semuanya itu lebih berarti...... jika cahayamu terangi hati.... hatiku yang seorang diri... menantikan dirimu sang pencerah hati..... hamba ini haya sang pemimpi' moh said amrul ambiya' Sudah bertahun-tahun engkau pergi meninggalkan aku adik dan mamah, Engkau juga telah mninggalkan rasa rinduyang tdak pernah akan terobati. Ingin sekali aku bisa mengobati rasa rindu ituTapi.. Bagaimana caranya aku tidak akan bisa mengobatinnya karna hanya ada satu cara yaitu bertemu denganmu. Andai saja saat ini aku dapat meminjam waktumu Aku adalah orang yg sangat bahagaia saat ini, karna aku dapat bertemu denganmuAyah.. Aku sangat iri dengan temanku yang selalu bercerita tentang ayahnya Aku selalu berpura-pura tersenyum padahal hatiku, sangat sedih sangat iri dengan semuannya. Aku akan memejamkan mata ini sampai aku bertemu dengan mu entah itu dalam mimpi, atau aku tertidur untuk selamannya Aku akan mengobati rindu ini yah. Tentang cemburu Tak usahlah berlama-lama bersemayam dalam hati Kau membuatnya kalang kabut Terbakar api yang entah bisa padam atau tidak Tentang cemburu Yang tersesat oleh amarah sesaat Janganlah cepat menyerbu membuat sesak dada ini Ketika cemburu tak bisa diarahkan Bagaimana bisa dengan mudah menyalahkan? Terima Kasih Guruku.... Kau telah memberiku pendidikan... Sungguh senang dan gembiranya aku... Mendapatkan ilmu karena pendidikanmu.... Engkau Adalah pahlawan tanpa jasa... Aku ingin seperti mu... Walau kau keras kepada ku... Aku tau kau sangat sayang kepada dan perhatian kepada ku.... Guru aku benar-benar berterima kasih kepada mu... Kau Memeang pahlawan tapa jasa.... Borjuis berdecak di hadapan melarat Para durjana sempoyongan mencari mangsa keluar malam keluyuran Berharap dasi dasi menjadi pengisi di kala lembaran pendosa menjadi pencaci maki Gedung bak istana menjulang tinggi menyaingi angkasa ciptaan yang maha esa Sementara gubuk reot disingkirkan, tersapu bersih tanpa sisa Tinggal noda dan darah darah jeritan isak tangis serak suara Dimana keadilan negeri yang katanya sudah merdeka sejak empat lima Apa merdeka hanya berita suka? Sementara keadilan tetap dijajah Kulihat, tengah malam Anak kecil dengan seragam merah putih kumal menyusuri jalanan Membawa gitar kecil dan plastik putih / kilo Sementara mereka? Para pemuka pemuka, terlentang di atas kasur empuk beralaskan rupiah Dimana nurani para pemberi janji manis? Yang katanya negara akan bebas dari rakyat melarat Memang benar, negara akan bebas dari rakyat melarat Mereka yang melarat dijerat dengan pasal pasal yang tidak mereka pahami Sementara para aparat? Mereka meminta hormat dari sang melarat Baiklah, ini suara kami rakyat menengah ke bawah Ini jeritan kami rakyat melarat yang hanya memakan janji manis sumpah serapah dari konglomerat Ini kami, rakyat melarat yang mengais sampah di bawah terik mentari Hanya demi sesuap nasi Kami hanya meminta keadilan dari para pendosa, dari para pendusta Apa perlu kami bersimpuh? Sedang kau tak patut disembah Dan untuk terakhir kalinya Ada salam hormat dari sang melarat untuk aparat petinggi negara Saran kami, sepertinya negeri ini perlu dibela sungkawa Jika perbedaan menghalangi sebuah cinta Kenapa ada istilah saling melengkapi Jika yang hilang bisa kembali karna cinta Kenapa yang ada harus pergi Jika bahagia kita rasa karna cinta Kenapa di akhir harus ada terluka Jika kita merasa lengkap karna cinta Kenapa tiap kali kita harus merasa kosong Mungkinkah cinta itu bertahta Saat kita memilih yang terbaik Mungkinkah cinta itu bertahta Saat kita di hianati karna paling buruk Mungkinkah cinta bertahta Karna sebuah harta atau kecantikan Mungkinkah cinta bertahta Karna kita harus sejajar sama Dan mungkinkah cinta bertahta Karna kita yang jauh berbeda Sahabat.... kita pergi ke kota sebrang dalam satu layar Tapi mengapa kau mencabik-cabik layar itu menjadi dua Sadar......sadar..... sadar wahai sahabat ku Layar mu dan layar ku dalam satu perahu Andaikan hari esok terjadi sesuatu dalam hidupmu Tidak mungkin orang lain yang duluan merangkulmu Karena mereka itu belum mengenalmu siapa kamu? Sahabat.... kalau memang itu adalah ke inginan mu untuk seperti itu Iaa... sudahlah terserah kamu Tapi ingat kita berangkat dalam satu layarlayarku dan layarmu satu desa kelahiran satu kecamatan Irsyad, kelahiran sumenep -- batang-batangsekarang masih nyantri di ponpes ALMAFAZA MAGETAN Kau ukir keindahan di setiap sela hati kumengalun mengiring di stiap hembus nafaskukau membingkai hati ku dengan sudut sudut keindahanmengurai memecah senyum ku tuk terurai Ku lukis wajah mu di senja itusa'at kilau ke'emasan membelai hangat tubuh kudalam diam ku slalu berharap mendapat seuntaibayangan mu Dalam rindu kudalam setia kujangan kau anggap aku gila jika aku slalu mengagumi mukarna aku tak bisa lepas dari belenggumerindu mu Ma'af. jika aku slalu mencuri bayangan mutuk sesa'at singgah di dalam angan kukarna hanya dengan itulah aku bisamemegang erat kedua tangan mu. Andai kau tahu Bagaimana perasaanku saat ini Sakit rasanya Ingin ku menjerit Namun untuk apa Semua telah berubah Kau tak seperti dulu lagi Dulu kau yang mengajariku untuk menjadi mausia yang taat Tapi mengapa kini kau yang hampir menuju jalan yang sesat Aku hanya bisa memberimu nasehat Dan aku hanya berharap Kau kembali seperti dulu Kau tunjukkan aku jalan yang benar Mendekatkan ku dengan sang pencipta Peduli dengan sesama Dan percayalah Di setiap doaku yang tertuju pada-Nya Terucap namamu Agar selalu dilindungi dan dirahmati-Nya No Urut: Tanggal: // :: Doa yang lebih indah dari simfoni mengalun Mengalun lembut mengiringi kepergian sang waktu Terkadang aku terbaring di selimuti kegelisahan Kegelisahan tentang isyarat isyarat yang menyampaikan tentang kematianbahkan terkadang aku bisa mendengar angin dan ilalang menyampaikan isyarat itutapi sampai saat iniaku bisa bertahan dan masih terus berperan dalam panggung yang besar iniaku ingin terus hidupdan menyaksikan raga ini semakin menuaaku masih ingin melantunkan simfoni dan doa yang mendefinisikan kehidupan. Dan melihat tubuhku semakin lemah dimakan oleh sang waktu Ku ingin mereguk empedu kehidupan yang pahit Dan mendefinisikan semua hal hingga waktu ini berhenti Hingga seluruh inderaku dapat merasakan surga Bahkan saat ini aku dapat merasakan nya Kebahagiaan saat waktu melumat tubuh dan jiwaku Dan membuat ragaku semakin menua Ku tulis satu kata yang penuh makna Untuk dirinya Kata yang sulit untuk ku mengerti Kata yang sulit untuk ku fahami Cinta..... Kini rasa itu telah bersemayam di hatiku Rasa yang menggetarkan hatiku saat dirinya di sisiku Pada guyuran hujan siang ini, Kami tetap terdiam. Tiap tetes air yang turun, Seolah hendak menyampaikan sesuatu Tetapi kami, tetap terdiam Kami hanya berada pada beberapa jengkal Namun terasa ratusan jengkal Bibir kami saling terkatup Lagi-lagi kami saling terdiam Tetesan air hujan semakin membuat gaduh Hingga kami tak saling mendengar Ada kata yang ingin terucap dari bibirku Namun, menatap matamu saja, aku belum sanggup Rasa ini masih terpendam, dan tertahan Udara malam menghayalkan jauh minda ini ku buka jendela merenung padanya gelap dengan bintang yang indah sekali menyinar hati berkata .SubhanaAllah.. Indahnya Ciptaanyer Tiba-tiba terasa sayu hati mengenang diri adakah cinta ku ini masih kukuh padanya pencipta alam ini?.. tanpa ku sedari ada butiran hangat mengalir ke pipi.... Terasa cintanya merasuk di jiwa ini.. Ya Allah ku tutup jendela dan ku bergegas mengambil air menyuci hati dan jiwa dan ku ambil sejadah menyembah diri padanya.. di akhir sembah ku, ku berdoa.. Ya Allah . Ampunilah dosa-dosa kami, Lindungilah kami daripada segala bencana dan penyakit-penyakit yang berjangkit, Jadikanlah kami, hambaMU yang sentiasa taat dan tabah dalam menghadapi dugaan, Bantulah kami dalam memperbaiki amalan dan perlakuan kami, Bantulah kami dalam meningkatkan keimanan kepadaMU, Ya Allah, Bantulah kami dalam menjadi hambaMU yang taat dan patuh kepadaMU, Ya Allah.. Ya Rahman.. Ya Rahim... Permudahkan kami dalam menghadapi dugaanMU, Ya Allah... Berikanlah setiap saat ku sentiasa Bersyukur pada mu.. Jiwa keredhaan dan keiklasan di setiap Amal ku.. Perkenankanlah Doa Hamba Mu Ini.. Ya Allah Aminnnn..... Ketika kita lebur dalam kesejatian cinta Lidah kelu tak lagi bisa berkata Dunia sudah tak lagi ada beda Rasa bimbang ?? Lambat laun terkikis oleh keyakinan Tak lagi berharap dan terikat Karna kita tersadah Bahwa segalanya Benar-benar tercepat karena cinta Maafkan aku karena harus pergi dari mu Maafkan aku karena harus meninggalkanmu Tak ada maksudku untuk melakukan semua itu Tak rela pun aku meninggalkanmu seperti tu Semua itu aku lakukan semata-mata hanya untuk membuatmu bahagia Aku rela meninggalkan semua harapan itu hanya untuk melihat orang yang aku sayangi bahagia Tanpa adanya aku, tanpa adanya masa lalu yang selalu mengusikmu Walaupun aku tau setiap manusia pasti memiliki masa lalu Aku tak ingin menjadi duri dalam hidupmu Aku tak ingin dengan kehadiranku akan ada hati yang kan terluka Aku tak ingin kehadiranku akan menghancurkan semua mimpi mu Aku pergi dari hidupmu dan hidupnya Maafkan aku tak bisa menemanimu lagi Sekali lagi kutegaskan aku pergi bukan karena aku kalah Tapi aku pergi karena aku ingin melihat orang yang aku sayang bahagia Walaupun aku tw itu tak bersamaku Maafkan aku… Aku menangis bukan karena sedih Airmata ini jatuh karena aku melihat kebahagiaanmu Walaupun itu tak bersamaku Jujur ku akui ada sedikit rasa sakit dalam hati ini Tapi aku akan berusaha tegar dan kuat untuk menghadapinya Selamat tinggal sayang… Selamat tinggal kakak, adik, dan kekasihku… Aku akan pergi dari mu dan dari kalian Maafkan semua salahku saat kita melewati hari bersama Aku harap semoga kalian bahagia selamanya Dan tak akan ada lagi orang yang akan mengalami hal seperti yang aku alami Jangan ada lagi orang-orang yang akan mengalami hal ini Biarkan CINTA tumbuh dalam hati kalian Dan yakinlah, CINTA akan menjadikan semua bahagia dan indah Dikala mulut tak lagi mengucap katabiarlah aku terdiam membisubila mata tak mampu melihatbiarlah aku memejamkan matabila telinga tak mampu mendengarbiarlah aku menutupnya Dan bila rasa cintaku ini hilangbiarlah aku pergi untuk selamanya, tak kuat hati inimelihat sang bintang menghilang bersama rembulantak kuat mata ini menahan tangissetelah kau ucap janji palsu Tegatega dirimu begitumenyayat cintaku.. tega dirimu begitumeninggal kan ku... sendiri Letakkan saja di pundakku Biar kusangga dengan raga bersahaja Bila tak sanggup Kan kubuang di balik jendela Jendela hati yang terluka Tempat pernik-pernik durjana menggoda Di atap nurani jiwa Berselimut amarah meraja Lalu kutengadahkan kepala Agar air mataku tak tumpah Basahi bajuku penuh cacat cela Biarlah kuterima segala ruah kesalahan Hanya milikku semata Surabaya April Maaf aku harus berjaga lagi Aku merindukkan kesendirian lagi Bercerita pada diriku lagi Tentangsemua janji yang tak bisa aku penuhi lagi Bila kau membaca ini Jangan tanya kenapa..??? Tak semua tanya ada jawabnya Dan maaf bila diamku Tak membuatmu mengerti Ya aku yang membuat ini Dalam kotak segi empat Diterangi sedikit cahya bulan Dan beratapkan awan kelam...... Angin malam ini membisikkan isi hatinya padaku Menyertainya didalam angan dan pikiranku Tetaplah disini denganku dengan cinta yang kau cinta Tuk melupakan kisah lama yang membasahi mata Biarkan berlalu tanpa ada yang mengganggu Biarlah hilang rasa cinta yang pernah membelenggu Lupakan dan terus berjalan tanpa mengenangnya Lalu rasakan aku dengan sepenuh jiwa dan segenap cinta Ku tahu aku bukan dirinya dan dirinya bukanlah kamu Kita disini tuk mengganti cerita lama dengan lembaran baru Ingatlah aku dimana kita merasakan hal yang sama Kita terjatuh, terabaikan dan menyakitkan hati dan jiwa Dalam mimpimu aku berkata sudahlah tak perlu kau tunggu Hitamkan dirinya dari semua yang ada dalam hatimu dalam firikanmu Ini aku, dekaplah aku dan biarkan aku cintaimu apa adanya Dan tak melihat lagi masa-masa yang sudah tenggelamkan kita Rembulan berkenanbuatku bersedih Cinta melawansemua mimpi dan harapan Esok, bahkan tak tahanjika ku menangis sesegukan Fajar mengejar Raga terhampar Dari matamu terpancarsenyum simpul memendar Mulutnya berujarmawar merah nan segar Kata-kata pudardi telan api yang berpijar Mentari berseri Rindu hampiri Engkau berdiri Memandang iriparas ku hari inimemujimenikmati Senja menyapa Kumpulan bersua Janji yang terbaca Terkuak entah kemanaDI taman cinta Aku menunggu dirimu Entah, enyah, atau apa Dirimu tak ada Dimana janji yang terbaca Hilang tanpa suara Hilang tanpa bicara Masa laluku, Begitu banyak kenangan yang tersimpan Berjuta kenangan terindah Selaalu terbayang di benak ku Tak pernah bisa ku lupakan Terutama lagi, Kenangan indahku bersamamu Sungguh manis ku rasa Mengingat jutaan kenangan itu Senyumku terpancar Kenangan terindahku Yang ku ukir bersamamu Kapan bisa ku ukir lagi denganmu? Merangkai lagi jutaan kisah Hingga jadi hal yang tak terlupakan Untukku dan juga untukmu --- No. Urut Tanggal Kirim  // :: Dalam diam Kupendam rasa cintaku padamu Dalam diam Ku tak mampu mengatakan Aku cinta padamu Dalam diam Ku simpan semua asa tentangmu Dan dalam diam Semua membeku di hatiku Sahabat. kau bagaikan langitmeskiupun mendung, hujan panas bahkan gelap sekalipunengkau selalu ada untukku Saat aku sedih termenungkau datang menghiburkusaat aku senang bahagiakau pun merasakan itu Sahabat. aku tau betapa besarnya kasih sayangmubetapa pedulinya kau dengan dirikudan aku pun yakin tak ada satupun yang bisa memisahkan kita Meskipun badai menghadangmeskipun ombak mengherdangaku dan kamu selalu bersamadan takkan pernah putus untuk selamanyaI LOVE YOU SAHABAT Tersenyumlah rembulan Tampilkan ronamu Jangan biarkan dirimu tertelan Oleh gulita semu Bintang menemanimu Memeluk erat tubuhmu Kau harus lihat itu Masih banyak mncintaimu Ikhlaskan mentari pergi jauh Dia tak baik bagimu Melupakanmu saat berbahagia Meninggalkanmu saat kau sengsara Tapi bintang... Datang saat kau dirundu kelam Menemanimu sepanjang malam Itulah teman sejati yang di idam Indonesia oh negeriku negeri yang ku cinta dan ku rindu di sanalah tempatku menuntut ilmu tempat berlindung di hari tuaku Sungguh banyak kekayaan alamnya baik flora maupun fauna marilah kita jaga semuanya supaya kita dapat menikmatinya Sungguh indah negeriku ini negeri kaya akan bahari seperti sorot matahari yang selalu menyinari bumi Untuk apa kau hadir kembali disini Setelah kau koyak aku dengan semua perlakuan mu dulu Kau pergi meninggalkan ku tanpa sebab dan alasan yang pasti Kau biarkan aku sendiri disini bersama benih cinta kita Dan kini.. Kau datang kembali hanya untuk meminta maaf atas segala yang kau lakukan selama ini kepadaku Pernah kah kau rasa sakit ku Pernahkah kau ada disisiku saat aku harus berjuang mempertaruhkan nyawa? Pernahkah kau ada saat semua orang menganggap hina aku? Pernahkah kau ada di saat saat yang sulit Kau tak pernah ada disampingku .. Dan aku harus bertahan disaat saat tersulit Dan hingga detik ini Hanya satu yang membuatku bertahan Aku hanya ingin kau tau bahwa benih cinta kita pernah ada.. Itu saja dan tidak lebih.. Dan jika saat ini kau hadir kembali di hadapanku Jangan pernah kau anggap bahwa aku masih seperti dulu Jangan kau anggap aku akan menerima mu kembali  seperti dulu Apalagi hadir mu hanya untuk kembali menoreh luka yang sama. Pergilah jauh dari kehidupan ku biarkan aku dengan kesendirianku Karena semua cintamu telah kubayar cukup mahal.. Pergilah dan jangan pernah temui lagi aku.. Karena kini semua telah kau ketahui. Apa yang sebenarnya terjadi sepeninggalmu.. Dan pusara itu adalah saksi cinta yang pernah kita rajut Pergilah.. Karena hidup dan jalan kita sudah berbeda Jangan pernah usik dan temui aku lagi Karena tak rela diri disakiti tuk kedua kalinya No Urut: Tanggal: // :: Heningnya malam.. Tiada lagi ku dengar celoteh dan tawa mereka. Tinggalah aku dengan rasa yang sulit aku mengerti. Dingin dan sunyinya malam inimenyudutkanku dalam tangis. Menenggelamkanku dalam lara. Membuka luka dalam dada.. Keadaan ini membuat hidupku kian merapuh. Keterpurukan ini terasalah panjang. Harapanku telah dijajah oleh rasa takutku. Aku takut menatap langit Aku takut menghadapi dunia Menghadapi ratusan bahkan ribuan tawa. Aku terus bersembunyi, menundukan kepala. Semakin lama aku semakin hacur. Bahkan aku tak sanggup. Ingin rasanya kusudahi takdir ini. Aku ingin menjauh.. Pergi.. Lari.. Andai mereka merasakan, ini sungguh sakit. Akankah mereka mengerti, ini sungguh sulit. Ini bukanlah mauku.. Aku hanya mengikuti takdir. Inilah ketidakberdayaanku melawan takdir. Dan inilah takdirku... -( Tiada hariku yang lebih indahselain di saat aku berdiri di dekat mudan menatap wajah muyang sedang tertawadan tersenyum manis kana kebahagian.. Dan tiada hariku yang paling burukselain di saat ku jauh dari mu dan ku dengar kabar mu yang jauh di sanasedang menangis dan bersedih karna luka.. Lagu kenangan kita Mengalun indah membuai rasa Teringatku dengan semua kisah kita Mengiris hatiku berderai air mata Maafkan aku atas semua yang telah terjadi Atas semua sikapku yang menyakitkan hati Walau kau tinggalkanku dalam sendiri Ku slu memaafkanmu dalam hati ini Karna kamu adalah nafas cintaku Karna kamu adalah denyut nadiku Tiap ku dengar lagu itu Serasa damaimu memeluk jiwaku Gheisa.. Kenanganku bersamamu Kubasuh tanganku Kusucikan perbuatanku Kubasuh mulutku Kusucikan perbuatanku Kubasuh hidungku Kusucikan penciumanku Kubasuh mukaku Kusucikan penglihatan dan parasku Kubasuh lenganku Kusucikan kekuatanku Kubasuh telingaku Kusucikan pendengaranku Kubasuh kepalaku Kusucikan fikiranku Kubasuh kakiku Kusucikan langkahku Allahu ya rabbi izinkan hamba menghadapmu ) Adik-adiku yang manisjanganlah bertanya ke mana ibu pergisebab ibu tak pernah pergidari rumah kita Adik-adikku yang manisibu akan slalu ada bersama kitatidur dalam satu ranjangdalam satu pelukandalam dongeng-dongeng menyenangkantentang suara Adik-adikku yang manisjangan kalian menangistak adalah yang patut ditangisiselain dosa-dosa kitaadapun ibu tak pernah pergi dari hati kita Bersyukurlah kita sebab kita akan selalu mengenangnya Adik-adiku yang manispotret yg terbaik, potret yang tercantikadalah yang tersimpan dalam hati kita"Trima kasih, Tuhan"Ucapkanlah kalimat itu, sayang sebab pada hari ini Tuhan telah selesaimembangun rumah terindah buat ibu dan kita Amien KetentramanKeharmonisan Itu yang selalu ku idamkan dalam keluarga ini Akankah kunjung hal itu menghampiri kuKedamaianKebahagian Kapankah terwujud keinginanku Terlalu lama ku menanti Senyum ku pudar karna air mata Menangisi Keluarga yang tak pernah damai Kesedihan Kemarahan Lelah sudah ku hadapi Keluarga ini membuat ku terpuruk akan kesedihan Jika puasa adalah puisi Maka puasa adalah ketika sunyi semakin sepi Menjadi nirbunyi diiringi dentum kodok ba’da hujan Kali ini puasa bukan sekedar puisi Tapi sebuah cerita yang semestinya tertulis menjadi buku Gejolak kecamuk hati yang aku bungkus dengan kotak merah Dan kutaruh didepan pintu rumahmu Aku ingin kau membacanya Memaknai setiap inci isinya, dan merubah arti dari sebuah buku, menjadi dongeng Meski hanya dongeng karanganku yang akhirnya tak bisa pasti diraba Meski hanya dongeng pengantar tidurku Kunci gerbang untuk membawamu dalam fantasi semu yang khayal Maka biarlah puisi itu menjadi bayangmu Mengabadikan dirimu Surabaya, juli Ku indahkan diri dengan api bergolak Pantaskan hati dengan air keruh bernanah Sepintas ku rasa itulah diriku yang gagah. Pusingkan hati ku berbalik muka Keruhkan jiwa ku hanya tertawa Ku berada dalam buai sang iblis yang terasa seirama. Massa kelam, Keindahan yang telah usang Terbuang seperti sampah Terombang ambing melayang Jauh dalam pandangan Dalam siang kami merasa takut Dikala malam kami meringis gelisah Kehidupan yang penuh tragis Penuh duka serta gelisah Sampai kapan akan berakhir Air mata dalam derita Yang tiap hari harus menderita Serta lapar yang tiada tara Lihatlah mereka yang tak berdosa Yang tak tahu apa apa Harus menerima kekejaman dunia Pada saat mulai balita Hai sahabatku pertahankan kasih inieratkam tali persaudaraan inijanganlah kau lepaskan semua inisemua kenangan antara kita Hai sahabatku berapa lama kita bersahabatapakah kau sadardan apakah kau pedulitentang kita dan persahabatan ini Wahai sahabatku marahlah padaku tapi jangan lupakan rasa inirasa manisnya persahabatanpersahabatan yang tulus dan sejati Dengarlah suara ini suara yang mengiris hatibagai sehelai bulu merpatitak tahu persahabatan sejatimaafkan aku wahai sahabatku Mereka berkumpul di satu rumah Bagaikan rukunnya keluargaku Aku bersyukur menikmati keindahan Keindahan sosial bersama keluarga Mereka selalu memberikan motivasi Pada diriku agar selalu maju Mereka menjadikan aku terinspirasi Agar diriku selalu hidup berjaya Entah apa tanpa kehadiran mereka Sungguh sepinya duniaku Sunyi heningnya impianku Keluarga kau sangat dibutuhkan Bersinar terang memberikan senyum Salam sapa selalu diberikan Kau cahaya duniaku bagaikan emas Aku senang berkumpul dengan kalian Aku tulis pamplet ini Karena ada dusta di sana Karena ada kepalsuan disana Karena ada lematang yang keruh disana Seganti setungguan kini tinggal semboyan Seganti setungguan kini perlahan-lahan Akan musna diguncang prahara Prahara yang ditimnbulkan oleh Orang-orang Yang Tak mengenal kebudayaan daerah Tak mengenal adat istiadat daerah Adakah kau tau di sana Hai orang-orang asing Bahwa serelopun akan runrtuh Yang tak kuat menahan beban di puncaknya Serelio yang dulu kokoh Yang menjadi kebanggaan segantisetungguan Apakah semuanya akan hilang ditelan alam Semua kacau Semua bisu Semua kaku Semua mati Padang burnai awal Even you feel like you're nothing When they hold whatyou never have When you bleed for years Even they say thatyou're better when you never there Just attemp, Make their words fell down to the floor If nobody gives you chance Make the chance yourselfpainting the paper yourselfthey have rights to break us down But we also have rights to be strong To raise the top of the flag Malam ini Aku kembali bersenandung Tentang keperihan hati yang mengurat nadi Dengan sejuta derita yang masih menyala Masih ada luka yang mengalir Ingin.. Aku terlelap sejenak saja Agar tak ada sisa kenangan Yang menyanubari dalam diriku Bening kornea matamu Selalu berbayang didepan kelopak mataku Untuk saat itu Kau adalah sosok yang datang Lalu mengukir kembali senyumku yang pernah sirna Tetapi peristiwa itu Hanyaa berlalu dalam sekejap Aku kembali dilupakan Entah aku linglung akan kepergiannya Biarkan semua menjadi misteri cinta Yang tetap ada dalam alunan syairku Dan patokannya hanya kepadamu Bahkan sampai detik ini Aku masih mengagumimu Yang ku sebut sebagai Fatamorganaku Ini yang mereka panggil ayah. Ia seorang penyair:Selalu menggoda tata bahasa dalam puisiku. Sewaktu ia terpeleset di cela-cela kata, aku tersenyum. Dan kubayangkan kepalanya meledak jadi abu-abu bahasa. Lalu abu-abu bahasa itu aku masukkan ke dalam botol-botol. Ia masih mengimpikan maut segera tiba. Maklum, ia masih takut mengantung diri. Karena istri dan anaknya belum tuntas benar ia tulis. Ia masih berusaha bisa baca puisi keras-keras. Karena suaranya menganjing, penonton sering kecewa. Ia pulang dengan wajah murung. Mengurung diri dalam rahim perawan. Menunggu suara kenikmatan pertama lahir dari selaput yang digoncangkan. Ia masih takut tidur. Di mimpinya selalu datang seekor ular muda menawar harga kepalanya. Tapi ia selalu menolak. Ia tak mau matidengan kepala membengkak, dengan otak membeku. “Terlalu mengerikan†katanya Kau menggeliat, kau pot paksa kepalanya. Kemudian kepala penyair itu kau jadikan waktu dalam puisi-puisiku. Waktu mendengar— waktu melihat—waktu mencium. Tapi beberapa helai nakna tak jadi apa-apa dan siapa-siapa dalam puisiku dan sebagian yang lain mungkin akan mewaktu dalam dirimu sendiri. Di lembar album yang kukosongkan, kau berkata, “Mereka akan memanggilku ibu, setelah merasakan taring dan bisa terbaikku”. Sambil kudengar kata angkuhmu, kubayangkan kau masuk ke salah satu perangkap botol-botolku. Dan aku akan tersenyum abadi dalam tata bahasa puisiku sendiri. ) Itulah cinta… Sesuatu yang abstrak— namun ada dan nyata. Suci, murni— tak kan pernah bisa untuk dinoda. Pesonanya tak mudah untuk dilupa, meski ribuan kali tergilas cahaya senja. Tak cukup kata ‘tuk dapat mewakilkan makna cinta yang sesungguhnya. Itulah cinta… Karakternya slalu menjadi misteri di alam semesta. Tak pernah bisa untuk kita duga kehadirannya— tak mampu pula untuk kita raba kapan ia menyapa, dan kepada siapa ia akan tulus menderma. tapi kita bisa merasakan hangat getarannya— hingga mengetuk pintu hati dan jiwa. Itulah cinta… Sesuatu yang baik anugerah)— yang hanya dapat menyentuh kita satu kali— dan yang terakhir kali sepanjang hidup kita. bahkan ia setia— tak kan pernah meninggalkan kita, hingga kita kelak tiada. Itulah cinta sejati— cinta yang tak kan pernah mati. Ia akan hadir ketika jiwa tengah beranjak dewasa— Tak peduli akan usia— tua maupun muda— pria atau wanita. Saat kita tengah merasakan sesuatu diluar logika, dan hati lebih banyak bicara ketimbang mata, dimana siang-malam tak lagi ‘begitu’ berbeda bagi kita, dan ketakutan akan hilangnya sesuatu yang berharga, boleh jadi, kita tengah disapa cinta. Copyright © Erick Hidayat Kamu slalu memberikan perhatian pada kekasihmu. Apa kamu juga tak pernah lupa? Tak pernah lupa untuk memberikan perhatian pada orang tuamu? Kamu tak pernah absen untuk mengingatkan jadwal makan pada kekasihmu. Apa kamu pernah mengingatkan orang tuamu? Mengingatkan orang tuamu untuk segera makan? Kamu juga sering mengucapkan kata sayang untuk kekasihmu. Bahkan setiap waktu. Tetapi... Apa kamu juga sering mengucapkan. Mengucapkan kata sayang untuk orang tuamu? Hey kawan sadarlah... Siapa yang merawatmu dari kecil? Siapa yang mengajarimu tentang semuanya? Tentang semuanya sampai kamu bisa menjadi seperti sekarang? Sampai kamu bisa berbicara dengan lancar? Sampai kamu bisa berdiri dengan tegak? Sampai kamu mengerti tentang kehidupan di dunia? Siapa? Siapa yang mengajarimu itu semua? Apa dia kekasihmu? Bukan kawan bukan. Dia orang tuamu. Orang tuamu. Orang yang slalu kamu acuhkan. Orang yang slalu kamu nomer duakan. Tapi apa balasan mereka terhadapmu? Mereka masih sama. Masih sama seperti dulu. Yang akan slalu menyayangimu. Yang akan slalu menjagamu. Yang akan slalu membanggakan. Membanggakan betapa hebatnya Kamu didepan orang banyak. Betapa sayangnya kamu ke mereka di depan orang banyak. Betapa perhatiannya kamu ke mereka di depan orang banyak. Walau pun pada kenyataannya nihil. Sadarlah kawan... Orang tuamu lebih berharga dari kekasihmu. Orang tuamu lebih berarti dari kekasihmu. Dan orang tuamu lebih banyak Berkorban dari kekasihmu. Karna apapun sifat kamu. Mereka slalu menyayangimu. Menyayangimu sampai akhir hayatnya. Teriknya mentari menyentuh kalbu Tak terasa angin merambah rasa Hanya terasa peluh merambah jiwa Ku ba melangkah ke sana Tak jua ku temukan suatu hal Ku langkahkan kembali kakiku Tapi ku masih tak temukan sesuatu itu Saat ku berhenti tuk bersandar Ku memohon dan berserah Apa aku di beri sebuah peluang Tuk bisa hidup nyaman Oh tuhan……. Perjuangan ini sungguh meresahkan Perjuangan ini sungguh membingungkan Perjuangan ini tak menemukan jalan Kaki tak kuat untuk melangkah Jiwa tak kuat untuk bangun Hati tak sanggup untuk merasa Otak tak bisa untuk berfikir Hidupku………. Kenapa kau ditakdirkan seperti ini Hanya berharap dari perjuangan yang tak pasti Hidup ini terasa sangat membingungkan Sahabat. kaulah teman terbaikkukaulah yang selalu menemanikudikala aku sedang senang maupun sedih Sahabat. aku selalu bahagia saat disampingmukau orang terpenting dihidupkukau seperti saudaraku Sahabat.. canda tawa mu itu yang slalu aku ingatsetiap langkahmu di temani kejujuran dan keterbukaan Sahabat.. kaulah yang selalu mensupport kusuka dan duka kita jalani bersama Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciumantetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah ? Ku berjalan sendiri dalam sepi. Bernostalgia dengan setiap peristiwa yang terjadi. Saat momen yang tak ingin ku akhiri. Sungguh indah semua hari yang di lewati. Bersama para sahabatku di sini. Sungguh semua itu sangat berarti. Kan ku kenang sampai nanti. Dan bila waktu dapat ku putar kembali. Ku ingin mereka tetap disini. Menemani setiap langkahku ini. Dan hapuskan semua sepi di hati ini. Ahh, sudahlah semua itu hanya ilusi. Namun bila ada kesempatan berjumpa lagi. Ku ingin ciptakan banyak memori. Agar bisa ku kenang dalam hayat ini.? Disana ku lihat dia Bercahaya bak lentera bermahkota Sudikah kau menerimanya Pinangan raja dari cahaya raya Sang pujaan dari serpihan nasi basi Mengais rumput seorang raja Oh…ternyata bekas luka Dia mengambil ludah dan kentut raja Amat mengharankan apa yang dia lakukan Tapi katanya itu baik Daripada mati kelaparan Sumpah tak pernah terfikirkan Akan hidup seperti ini Lhah…itu salah siapa…??? Saat ku Tanya, dia bilang… Ayahku bangga aku seperti ini Ibuku bangga aku seperti ini Buktinya, ia tidak mau memindahkan ku Ke tempat lain… Dia hanya tersenyum Saat ku bilang… Secuil roti basi ini memberiku Nyawa dua hari untukku Terima kasih Aku ingin menyayangimu dengan cara sederhana Aku ingin mengagumimu dengan apa adanya Bak bayu menerpa dedaunan Laksana bintang menghias sang malam Sederhana Bukan untuk dipamerkan Apalagi dipertontonkan Namun, bagaimanakah jika cara itu aku wujudkan hanya dalam untaian doa? Apakah itu cara yang hina? Ataukah cara yang tak elok dipandang mata? Jikalau iya, kumohon maafkan aku Sesungguhnya, aku ingin kau tahu Aku akan selalu merindukanmu Walau kutahu, aku bukanlah malaikatmu Kumohon maafkan aku Sesungguhnya, aku hanya bisa merindu lewat rentetan doa Hanya secuil doa sederhana Namun akan tetap istimewa Sesungguhnya, aku ingin kau tahu Doa tulus akan selalu mengalir dari lisanku Untuk mengiringi tiap hembus napasmu Sederhana Bukan untuk digembar gemborkan Apalagi untuk dikumandangkan Bagaimana bisa aku melupakanmu Saat ragamu selalu ada di depanku setiap waktu Saat senyummu selalu menghiasi sudut di ruang itu Saat sifat teduhmu selalu meluluhkan setiap orang di sekelilingmu Saat gerak-gerikmu selalu mengundang setiap tawa kecil dalam hatiku Saat harummu saja selalu tercium menenangkan rongga hidungku Ku tetap tak bisa melupakanmu Walaupun rasa di dasar hati ini sudah berusaha kutimbun Kutimbun dengan rasa-rasa yang baru Namun, aku hanya wanita Aku tidak bisa menang melawan gengsiku Lubuk hatiku yang paling dalam tak pernah bisa membohongi Bahwa sesungguhnya masih ada rasa untukmu Andai saja kamu tau Semua itu hanya sandiwaraku Sandiwaraku untuk menutupi semua rasaku Sandiwaraku untuk menenangkan diriku Sandiwaraku untuk menyadarkanku agar tahu diri Sandiwaraku untuk menjadi seorang yang kuat di depanmu agar tak terlihat rasaku fitri ramadhani, september , surabaya Disini Di balik bilik bambu Ku intip celah-celah kehidupan Yang menjanjikan kebahagiaan. Disini Di balik bilik bambu angan dan impian selalu membayang Memberikan benih-benih harapan. Dan disini Di balik bilik bambu Ku lukis peta kehidupan serta ku ukir cara-cara pencapaian. Di sana Akankah ku dapatkan Apa yang ku idam dan ku inginkan takku biarkan hanya sebuah harapan yang takkan jadi kenyataan. Di sana Anganku berkata aku bisa Bisa mewujudkan itu semua Semua yang terpanjat dalam doa. Dan di sana Akan ku taklukan dunia serta isinya Akan kuciptakan kebahagiaanku sendiri dengan izin-Nya Dan akan kubanggakan Ayah Bunda Ku bawakan kebahagiaan untuk mereka. Semoga aku bisa Semoga aku mampu Semoga mimpi dan harapan itu jadi kenyataan Dan semoga dipermudahkan dlm pencapaian. ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Terpancar matanya yang indah Terurai rambutnya yang halus Senyumannya merekah bagai delima Parasnya sangat cantik dan indah Lenggak-lenggok jalannya begitu elok Dirinya tampak anggun dan mempesona Wanita cantik idaman para idolanya Dia selalu disanjung dan dipuja Dialah Nikita Willy Tiap kali dirinya muncul dilayar kaca Hatiku selalu membuncah kegirangan Jantungku terasa berdebar dan berdegup kencang Ketika aku tatap matanya dari layar kaca Cinta itu seakan ada Keyakinanku sangat kuat jika dia adalah tulang rusukku yang hilang Tapi hanya takdir Tuhan yang bisa menyatukan kita Hati ini hanya ingin dirinya Tepatnya, jodohku inginnya Nikita Willy Aku tahu, ini hanyalah harapanku saja Namun Tuhan yang menentukan segalanya Tambakrejo, Desember Sahabatku…Kau bagai pelangi yang berwarna-warni Tak berhenti untuk selalu mewarnai hari-hari Meski sebenarnya warnamu hanya satu Putih. seputih hatimu sahabatku Sahabatku…Kau bagai bintang malam Selalu menghiasi hatiku bila sedang kelam Selalu bersinar dan mengajak menari melupakan sedihku Selalu bercanda dan bernyanyi bersama saat dukanya diriku Sahabatku…. Kebahagiaanmu adalah bahagiaku Begitu pun dengan kesedihanmu adalah sedihku Sahabatku…Semoga kita bersama selamanya Walau kita tahu suatu saat pasti kita akan berpisah Kamu, Dulu kamu pernah menjadi seseorang yang begitu berarti, Mengisi ruang kosong dalam hatiku, Menghapus luka lama yang menyayat hatiku oleh masa lalu, Kamu begitu baik. Kamu begitu perhatian. Namun kini, Setelah larut aku dalam buaianmu. Kamu pergi Kembali menorehkan luka lama dihatiku. Luka yang pernah kamu bela. Kamu kembali hadirkan luka itu. Dan aku, Kembali sendiri.Mengingatmu. Pahit memang. Namun terus saja hatiku terpaut padamu. Kamu adalah Kesakitanku. Puing-puing rindu ini kembali membelit tangkai hati, takkala sosok dirimu melintas dalam memori. Senja semalam, bersama renyai hujan, kenangan tentangmu datang bertandang lalu derai airmata ini tak mampu ku tahankan lagi, dan entah untuk kali keberapa aku teresak pilu, bertemankan bayangmu dalam melodi sepiku. Hujan dan senja semalam, kembali menggamit kenangan tentang dirimu kenangan saat aku kehilanganmu,, dan pada semilir bayu yang menyapa, hanya mampu ku bisikkan,,,,"AKU RINDU" Tangis dalam rindu Bahagia dalam luka Hujan mewakili tetesan air mata Saat malam tiba Takkan mudah tuk lewati Kau yang membuatku kuat Kau yang membuatku tegar Dalam kesedihan ini ku indahkan segalanya Wahai penguasa bangsa Lihatlah manusia renta di ujung jalan Mencari sisa sisa kehidupan Padahal dulu dia adalah pahlawan Wahai penguasa bangsa Lihatlah anak muda di sebrang jalan Mengais rezeki kesana kemari Untuk mengikuti pendidikan Wahai penguasa bangsa Turunlah, lihatlah kondisi bangsamu Lihatlah penerus bangsamu Yang hancur lebur karena ulahmu Wahai penguasa bangsa Ingatlah akan janjimu dahulu Seakan kamu nomor satu Tapi Sekarang dirimu menjadi batu Wahai penguasa bangsa Kau telah mengambil hati rakyatmu Namun ketika rakyatmu membutuhkanmu Kau lebih memilih membisu Wahai penguasa bangsa Ingatlah amanah mu Ingatlah janji mu Kami yakin tuhan akan membalas mu Bekasi, Oktober Lama kau pendam Rasa itu dihati terdalam Jangan kau jadikan sebagai dendam Sesuatu yang kau idam(kan) Bila memang kini masih kau rasakan Ku mohon sekarang kau hilangkan Hilang dan musnahkan Musnah dari ingatan Saat ini belum tepat waktu Untuk menjalani hal itu Sesuatu yang membuatku Binggung akan jalannya waktu Apa sebabnya kau begitu Memaksakan tersiksanya dirimu Bila memang begitulah dirimu Ku minta kau merubah itu Danku pun tak ingin terjerat Dalam terkuaknya hasrat Hasrat yang membuat Dirimu dan aku tersesat Terlihat remang dikejauhan Tertutup kabut sinaran Wajah langit terlihat semar Tanpa ada nya gemerlap bintang Aku terpaku bersandar pilu Resah seakan meronta jiwa Bagaikan pungguk rindukan bulan Begitulah nasib kembang terhalang Walau raga mu kini telah jauh. Namun bayangan mu dan cintamu akan selalu bersama ku. Walau hati ini pernah terluka. Namun hati mu akan ku jaga. dengan penuh cinta dan rasa setia mungkin banyak orang yang mengira aku sudah gila. Karna aku mencintai seseorang yang telah tiada dari dunia. Namun bagi ku. Walaupun diri mu telah tiada. Tapi masih kurasakan hangatnya cinta dari mu. Dan aku yakin Dirimu selalu ada disaat ku telah terbangun dari tidurku dan disaat aku mulai untuk melangkah. disini hanyalah tersisa bayang-bayang mu. Dan sebuah imajinasai ku untuk selalu bersama mu. dirimu takkan terlupa meski dirimu telah tiada dari dunia yang begitu indah. Dulu aku menahan rasa rindu yang terpendam Sebab kamu telah pergi dari sisiku dan diamkan aku Sesak sekali, bila di hadapanku namun tak bisa mengatakan Tapi aku terus menunggumu meski entah kapan akan terjadi Aku juga tak mengerti, mengapa seolah yakin Aku haus pada semua sikapa manis yang biasa kau berikan Sampai akhirnya kebahagiaan menjemputku Tuhan kasih cinta baru yang mengobati hati dan buatku berpindah Aku seperti baru pertama kali jatuh cinta tetapi separuh hatiku mengingkari rasa ini karna yang kusuka sahabat Hingga lama lama kunikmati " kecurangan"" ini Dan aku benar benar tlah jauh darimu Airmataku pun tak mau lagi keluar Aku benar benar terbuai dengannya Tapi mengapa kau hadir lagi di saat aku sudah tak ingin dan bangunkan kembali harapan itu Lagi lagi hatiku sesak dalam kebisuan Kau munculkan lagi rindu ingin seperti dulu Aku kalah, airmataku bercerita tentang kamu Aku mengenang lagi semuanya Ternyata kau ulang luka lamaku yang sebelum kamu Apa bedanya kau dan dia Aku terjerat dalam kebisuan setiap kau di hadapanku Padahal ada yang seharusnya kau tahu Kau pun tak pernah mau bicara kepadaku sebagaimana dulu Ya, dia memang begitu Mengapa kau hadir di saat aku telah bahagia Aku seperti perempuan lemah selalu kalah karna ceritamu Aku ingin keluar dari ceritamu dan menikmati yang sekarang Pergilah dari hadapanku Jangan buatku menangis lagi Aku paham tempatmu di situ Aku sadar kita terlalu jauh berbeda Walaupun hidup sederhanaaku tidak pernah menyerah bekerja keras untuk ibu dan ayahku tidak tega melihatnya ketika ayah dan ibu terjatuh sakit Dikala ayah tidak mampu terbangun ibupun hanya bisa meneteskan air mata ingin rasa aku memeluknya Andai aku tlah menjadi orang yang suksestakan ku biarkan ayah dan ibu terjatuh sakittakan ku biarkan ibu menangis Tuhan.. Andai aku tak memiliki banyak waktu untuk membahagiakan merekasemoga engkau mampu melindungi dan membahagiakan mereka dengan kasih sayangmu Lara menjera Pedih menari Tawa terlupa Aku yang dianiaya sepi Ditikam rindu sesalku sendiri Yang enggan pergi Entah harus kemana berlari Lari dari sepi Yang lama menghantui Aku tiada arti Bila terus dalam lara ini tawaku pun tak bisa ku beli Ria dalam sangkar Menyeruak ingin lari Selamatkan aku yang sakau di semesta sepi Ketika pagi berganti siang Siang berganti malam Tak bisa ku melupakan kenagan bersamamu Saat terindah yang menghiasi hati ku Aku tak pernah tau... Jika begini akhir kisah cinta ini Wahai seseorang yg pernah mengisi hati ini Wahai engkau sang pelumpuh hati... Apakah tak ada satu ruang kecil di hatimu Untuk menyimpan nama ku Apakah tak ada satu ruang kecil di pikiranmu Untuk mengingat ku... Kini ku menyadari arti kebahagiaan dan kekecewaan Cinta memang tak abadi Cinta memang tak selamanya ada di hati... Kini aku telah kehilangan mu... Dalam dinginnya malam ini kadang kuteringat akan dirimu … Teringat ketika senyummu masih untukku … Yang selalu hadir dalam mimpiku … Yang sampai saat ini masih terbayang dipelupuk mataku … Kau yang dulu kucinta … Dan sampai kapanpun kau selalu kucinta … Kini pergi tinggalkan untukku hanya sisa … Rasa pahit yang selalu terbayang jelas diingatanku … Memang ku tak pernah bisa menyadari … Semua keegoisanku pada diri … Mungkin itu yang membuatmu lelah dan muak … Hingga kau tinggalkanku sendiri … Tak banyak kata lain untukmu lagi … Selain kata “aku masih sayang kamu” … Hanya itu yang masih melekat difikiranku … Tak pernah hilang dalam dekapan waktu yang terluka … Disini dibatas senja kuberdiri … Menantang sang surya untuk tak tenggelam … Supaya ku tak telelap dalam tidur … Supaya ku tak terhanyut dalam lamunan …. ---------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: saat kau arahkan langkahmu. kau balikkan tubuhmu tinggalkan aku dalam uraian nada air mataku janjimu menghias kepergianmu kembalimu hanya untukku waktupun berlalu bersama meningginya lautan biru suaramu seakan tak berbekas dalam samudra rinduku tawamu terlepas di langit bebas lenyapkan cahaya surga yang terpana terpercaya kau kembali tenangkan akalku tuk mencumbu kerinduanku tapi kubalikkan hati dan kedipan mataku saat kau berjajar dengan buluh rindu penggantiku air matapun bergejolak perih menatap cahayaku terperangkap ditepian samudra lain tak mengingatku walau seguyur ombak berlarian sia-sia sudah aku berenang menuju negri seberang menahan berjuta bahakan bermilyar kesetian yang selama ini ku jaga. ( puisi ini tercipta dikala aku menunggu kekasihku diperantauan, tapi dia kembali dengan lelaki lain, padahal aku setia menunggu dia disini selama tahun Pagi hadir bersama embun Waktu terasa lambat, kaku Padahal semalam aku bergumul dengan rindu Mengurung diri, dalam imajiku sendiri Lalu aku menatap kasih tersirat pada dahan rimbun Waktu terasa lambat, bisu Padahal semalam aku bergumul dengan angan Mengurung diri, mendekap harapan Inilah malam hari Saat berjuta rasa kembali Mengumpulkan semua kenangan abadi Satu per satu silih berganti Cukup untuk menyesakkan hati Tak mengapa semua ini terjadi Sebuah hukuman yg pantas dihadapi Seperti berjalan di tempat diri ini Seperti kertas sebuah kepercayaan Ketika diremas oleh tangan Sulit untuk kembali dirapihkan Dengan yg baru digantikan Itu yg sempat aku tanyakan Dan itu hanya kesalahan Kepercayaan itu lebih seperti nyawa Bila sudah dicabut tak akan kembali ke dunia Ini yg sebenarnya terjadi nyata Tuhan Sang Maha Pencipta Bagaimana lagi supaya dia kembali percaya Kemana aku harus mencarinya Jangan sampai Kau biarkan aku putus asa Air mata seperti sudah mengering Ketika langit malam aku pandang Luar biasa seperti terbang melayang Jawaban itu telah datang Kembali kepada Sang Penyayang Pesan dari langit malam tanpa bintang Dapat kekayaan, sedikit Langsung berfoya Bergaya, bermewah Bersenang ria Hidup, dalam gemerlap Aduhai Semenarik itukah? Sesal, dulu tak punya sepeda Kini tak punya sedan, gengsi Ah, itu masih kurang Biar, mumpung kaya Tak ada salah, beli semaunya Mahal harganya, tak mengapa Yang penting puas Tanpa sadar, membikin iri Jangan tak peduli, lihatlah Yang lain kesusahan Diskotik, tempat pelampiasan Bersenang, berpuas diri Lelap, dalam gemerlap Kelewat batas Hanyut nanti kedalamnya Saat sadar, hilang segala senang Senang semu Ah, yang penting senang Mumpung masih muda Peduli apa, tak peduli Urus masing-masing Dulu juga tak dipedulikan Sekarang, tak mau tahu Mengapa? Ku akui aku tidaklah sempurna Dimatamu kumerasa selalu salah Namun aku terus menba Tuk menjadi apa yang selama ini kau inginkan Karena aku sayang padamu Sebagai wanita aku juga ingin disayang Tapi itu tak pernah kudapat darimu Seringnya kau mendua…. Kau khianati cinta suci kita Seharusnya…. Kau menjaga…. Keutuhan cinta yang seharusnya kita jaga Semestinya…. Kau merasa …… Akan ketulusan cinta yang kuberi untukmu Kumerasa… kini kau semakin acuh Tak pernah lagi kau memanggilku sayang Semudah itukah hatimu berpaling Tak cukupkah satu aku dihatimu Tapi kini…. Semua telah berakhir Saat kau pergi tanpa mengindahkan aku Tapi aku selalu berdo’a untukmu Semoga kau bahagia dengan dirinya Kau mendarat dalam percikan abu Memberi aku satu, saat aku tak mau Mendengus untuk seribu satu kali dan menetes lagi…. Dimanakah euphoria sukmaku?? Jatuh dan tak dapat bangkit Kelam dan tenggelam …. bersama banyak asa Mengapung dalam lembar tangis kini… Berlari dan mengejar, jarak tak tertempuh …. Langkahnya Hai angan, kini aku takut, aku cemas… Kau maknai lagi aku dengan segenggam pamrih… Untuk sekedar melukis anganku tanpa kanvas… Aku tak punya nafas… Esok dan Esok lagi Keramahan yang tak pasti ucapnya Layaknya jemari tak bertaut meraih mimpi yang terlalu sulit… Dalam pekik, gelap nan sesak, Sakit mengendap-endap….. Seperti duri-duri mawar Yang hendak menusukku secara perlahan….. Rembulan merah jambu malam itu. Ditemani bintang yang muncul satu persatu. Dari balik awan kelabu. Ku ba ukir wajahmu diantara bias sinarnya. Berharap manis senyummu mampu usir sepiku.. Kangen.. Satu kata berjuta makna.. Selalu hadir mengusik jiwa Seolah semua hampa terasa Kangen.. Kata yang selalu ingin kusampaikan padamu. Entah lewat mimpi, puisi atau lagu Aku tak tahu.. Hanya berharap lewat anganku Semoga engkau tahu Aku kangen kamu. Fufut Kufikir dia juga cinta Ternyata hanya hayalan semata Kufikir dia juga sayang Ternyata hanya kan jadi bayangan Hari itu kuberfikir Semua yang dikatakannya nyata Tapi hari ini ku mengerti Yang dikatakannya hanya candaan biasa Tapi aku .. Aku yang terlalu berlebihan menanggapinya Dingin, beku, sesak, Rasanya aku tak bernafas. Kau datang pada ku dan katakan"Aku akan pergi"Engkau melambaikan tangan, Tatapanku tertuju pada mu. Dengan linangan air mata engkau berteriak"Aku akan kembali untuk mu"Ingin rasanya aku mengejarmu, Menghentikan langkahmu. Tapi itu tak ku lakukan Aku hanya menatap pilu. Pergilah kasihkejar cita-cita muaku ikhlas melepasmu jika suatu saat kau kembali Kan ku sambut dengan pelukan terhangatku. Jangan salahkan waktu, Jika dia tak mampu kembalikan kebersamaan kita Jangan salahkan angin, Jika dia tak mampu meyakinkanmu bahwa kisah kita sungguh telah berakhir Tapi salahkanlah aku, Yang tak mampu menjaga hati ini Yang tak mampu lagi bersahabat dengan rindu Salahkan aku,... Yang tega patahkan harapanmu Yang tega hancurkan impian kita dahulu Yang tega hitamkan cinta putih ini Salahkan aku,... salahkanlah Maaf sayang, Jika kini kau dengar aku telah bersanding Yogyakarta.. Aku rindu suasanamu Menikmati keindahanmu di malam hari Menikmati matahari terbenam saaat senja Meminum wedang jahe saat malam hari Terhanyut akan nostalgia Engkau layak dikatakan provinsi istimewa Karena engkau memang istimewa Aku kangen keindahan alammu Izinkan aku untuk balik lagi kesini Hatiku tak tenang bila jauh darimu Oh Yogyakarta.. Tak ada yang tau kemana arah langkah ku... Tak ada yang mengerti kenapa harus terjadi... Hari yang tak pernah ku duga.. Harus berada di persimpangan jalan... Ketika ada cerita hidup yang mengukir hari ku... Di suatu hari di bulan Februari.. Perkenalan yang tak terduga... Cerita yang tak mungkin di skenariokan manusia... Entah cinta.. Entah sayang... Ataukah simpati... Tak aku mengerti rasa ini apa... Yang ku alami disuatu hari dibulan Februari... Kenyamanan itu kutemukan lagi... Setelah sekian lama hilang kembali lagi bersama orang lain... Sekian lama pintu" ini terbuka lagi... Ketenangan itu kutemukan lagi.. Keyakinan itu hadir lagi bersama ku... Di suatu hari di bulan februari... Ketika kuberada di persimpangan jalan.. Ketika logika tak sejalan dengan perasaan... Ketika hati tak sesuai dengan kenyataan... Ketika hanya kata yang aku pegang tampa pertemuan... Ketika rasa yang ku tau tampa tau sampai kapan ku nanti... Ketika harapan tak kunjung terwujud... Kebimbangan, keraguan membuat semua seakan musnah... Di suatu hari di bulan Februari... Manusia tak ada yang sempurna... Tak ada gading yang tak retak... Tak ada kisah tampa cela... Mestikah kisah ini akan sama dengan kisah yang lalu? Haruskah aku akhiri? Kau serahkan semua jawab nya pada ku... Tak kunjung tau ku jawab nya.. sampai hari ini. Di suatu hari di bulan Februari... Harapan itu tak pernah pudar... Ketika kebaikan itu selalu mendekati ku... Keikhlasan, ketulusan, dan kebaikan mu yang tak bisa ku hilangkan... Ketika aku menagis ada seseorang yang menenangkan ku... Ketika aku khilaf ada yang mengingatkan ku... Tapi semua itu perlahan menghilang... Karena ketidak sempurnaan mu.. Dan keyakinan mu... Itulah seseorang yang ku kenal di suatu hari dibulan Februari... Untuk kedua kali nya kisah ini terulang lagi, dengan rasa yang hampir sama... Kisah unik hidup ku... Semoga waktu segera menjawab .. Apa yang terbaik untuk ku.. dan untuk mu.. Itulah kisah ku di suatu hari di bulan Februari... Seperti hari-hari kemarin Aku sendiri Selalu saja terpaku sunyi Mengharap Kau tuk kembali Di dalam kelam yang tenang Anganku s'lalu saja terfikir olehmu Cintaku masih memanggil namamu Meski Kau t'lah patahkan hatiku Rindu tak musnah oleh waktu Tetap terjaga meski terasa pilu Masih berharap Kau mengenangku Dan kembali dalam pelukanku Mengapa Cintaku padamu sedalam ini? Masih tersenyum dalam duka-duka Dan masih tetap menyayangi Walau perih kian kejam menyiksa Mungkinkah hatimu t'lah sirnakan namaku, Dan hapuskan seluruh rasamu terhadapku? Akankah Kau kembali dengan penuh rela, Kala kedua pipiku teraliri air mata? Diriku berharap suatu saat nanti Kau akan bahagia dengan pilihanmu kini Meski orang itu bukanlah aku Yang hingga sekarang ini Masih setia menanti Kau kembali Entah bagaimana melukiskan rasa yang teramat bahagia ini Kembali berjumpa dengan bulan penuh naungan berkah Berkali-kali hamba merasakan letih nan perih di hati Sujud syukur, semua sirna karena-Mu Ya Allah Masih membekas di pikiran dan pandangan Terombang-ambing mencari penghidupan Hampir mendekat pada pintu keputusasaan Namun semua terhenti karena kasih sayang-Mu Tuhan Ya Allah, Ya Tuhanku Rasa putus asa ini seketika terhenti dan terganti Oleh rasa kesabaran yang baru Dengan semangat menggugah mencari sesuap nasi Sampai saat ini hamba masih bertahan Dengan berjuta-juta buah keyakinan Keteguhan iman dalam jiwa selalu tertanam Menguatkan bangunan hati yang berdinding ketakwaan Ramadhan-Mu yang kembali Engkau karuniakan pada hamba Akan menjadi pembangkit rasa cinta untuk-Mu Kembali mencari penghidupan di balik kerasnya dunia Demi melaksanakan peran yang sekeras bongkahan batu Mungkin tak ada yang mau menjadi seperti hamba Ya Tuhan Harus menyusuri jalanan mencari kehidupan Di tengah lautan manusia yang masihbanyak belum sadar Bahwa hidup di dunia fana ini hanyalah sebentar Di bulan Ramadhan yang suci nan berkah ini Kuatkanlah jiwa dan raga hamba seperti tahun lalu Ya Rabb Ingin mendengarkan kembali merdunya takbir mengagungkan nama-Mu Menyambut hari kemenangan atas izin-Mu Ya Rabb…. Sahabat engkau adalah orang yang paling merngerti keadaan aku Engkau selalu hadir di saat aku susah sedih dan senang Jika aku sedang di hukum guru, engkau juga ikut untuk di hukum. Di mata aku engkau adalah malaikat ciptaan Tuhan Jika kita berpisah, Itu semua akan menjadi sebuah kenangan yang indah buat diriku. Aku Bisa mengeluarkan air mata jika kita Harus berpisah Mungkin engkau juga merasa seperti apa yg aku rasa Sahabat engkau adalah orang yang tidak akan pernah aku lupakan, Aku akan berdoa supaya kelak kita akan menjadi orang yang berhasil. Menapaki jalan berlumpur Bembuat sulit melangkah Sementara kaki mulai letih Mulai kesemutan Ku menatap arah depan Jauh masih tujuan Ku menoleh kebelakang Terlihat jejak mengikuti Apakah ada mata-mata? Namun tak seorang pun terlihat Bersembunyi? Lagi ku langkahkan kaki Menjauh dari jejak itu Berharap tak lagi ikut Namun masih saja ada Ada yang ganjal dari tapak itu Mulai ku telusuri Ternyata oh ternyata Itu tapak sepatuku sendiri Yang terus mengikuti Dendam ini sungguh menyiksa Tak sadar kah kau lukai diriku Lukai semua perasaan Lukai semua yang indah Dendam dan amarah menyatu dalam jiwa Jiwa yang mudah dan rentan akan goresan Semua sulit terurai Terurai oleh mata batin Mata yang selalu peka akan luka Dendam.. hanya kini yang tersisa Hanya seuntai kata yang nista Sulit padam dan hanya perih yang tersisa Saat kau terbangun Ayunkan tanganmu diatas buku buku Pastikan kau siap melangkah Melangkah kedepan tidaklah mudah Waktu terus berlalu Lakukan aktivitas dengan percaya diri Impian tidak mudah didapat Percaya diri adalah tonggak kesuksesan Jangan ragu Jangan menyerah Percayalah mimpi akan terwujud Awali langkah dengan penuh percaya Maka harimu akan cerah Terangilah masa depanmu dengan awal langkah yang penuh percaya diri Yakinlah dirimu tentu bisa Terbanglah bersama burung burung yang bernyanyi Keinginan adalah sumber penderitaan tempat nya di dalam pikir An Tujuan bukan utama Yang utama adalah proses Nya Kita hidup mencari bahagia harta Dunia kendaraan nya Bahan bakar nya budi pekerti Itulah nasehat para nabi Ingin bahagia Derita di dapat Karen ingin sumber derita HartA dunia jadi penggoda Membuwat miskin jiwa kita Ada benar nya nasehat orang suci Memberi itu terangkan hati Seperti matahari yang menyinari bumi Hidup sebuah kenikmatan Hidup sebuah anugerah Hidup suatu keyakinan Hidup sebuah titian Hidup butuh perjuangan Dalam hidup penuh tantangan Lihatah Dunia yang semakin tua Bumi yang selalu ada bencana Para penghuni yang tak mau bersujud Tak pernah bersyukur Ya Illahi Robbi….. Berikan pentunjuk Mu Berikan hidayah Mu Tunjukkan jalan Mu Berikanlah keabadian hidup Mu Keabadian cinta Mu Kembalikanlah kami ke tempat terbaik Mu Sepasang merpati tak bisa dipisahkan Kutub yg searah takkan pernah bisa bercrengkrama Bagaikan minyak dan air begitu juga api Begitu sulit untuk menyatu Begitu juga dgn hatiku kawan Yg luka karena tingkahmu Setelah lama ku bangun istana menawan Kau hancurkan ludahi sesuka hatimu Sebenarnya aku rindu, kawan Menyambut hari dengan candamu Namun semua itu mungkin tlah tertimbun Dengan luka yg kau taburkan kedalam hatiku. Tuan apa kabar? Semoga baik baik saja Tapi kami di sini tidak baik. Tuan apakah sehat? Semoga sehat selalu Tapi kami di sini tidak sehat. Tuan sudah makan? Semoga tuan sudah makan Tapi kami di sini sulit makan. Tuan sudah istrirahat? Semoga tuan nyenyak selalu Tapi kami di sini sulit istrirahat. Tuan masih ingat kami? Semoga Tuan ingat selalu Karena kami mengunggu janji Tuan. Tuan masih jujur bekerja? Semoga Tuan selalu jujur bekerja Karena kami menunggu perubahannya. Tuan masih kuat imannya? Semoga Tuan di lindungi selalu Karena kami lihat teman Tuan banyak masuk jeruji. Untuk sebuah rasa yang tuli. aku seperti sebutir kerikil, Yang terlalu kerdil untuk kau anggap. Yang selalu kau lewatkan begitu saja dalam perjalanan cintamu. Untuk sebuah rasa yang tuli. Aku seperti hantu untukmu, Ada namun tak pernah kau rasa. Ada namun tak mau kau ketahui. Ada namun tak terasa untuk hatimu. Untuk sebuah rasa yang tuli. Bisakah, Diri ini terbiasa Terbiasa miliki dirimu, Hanya dalam duniaku. Terbiasa miliki dirimu, Hanya dalam imajinasiku. Terbiasa miliki dirimu, Hanya dalam egoku. Untuk sebuah rasa yang tuli. Aku berhenti. Mengapa…? mengapa aku harus kehilangannya untuk kedua kalinya kini aku tak mengerti… hatiku kini retak,remuk dan hancur… dulu hatiku yang slalu senang saat bersamanya kini hilang harapan itu dia pergi… pergi menghadap sang khaliq seharusnya aku harus ikhlaskannya tapi tak bisa, air mataku trus mengalir dan membasahi pipiku sekarang fikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya aku kehilangan jati diriku saat ini karna dia… aku hanya bisa menangis dan menagisinya, menjerit dan rasa penyesalan yang dalam mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa Dia pergi, Dia pergi,tinggalkanku hanya itu ucapku dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya ternyata Dia sudah memiliki orang yang dicintainya… haruskah kurusak itu tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku tiba-tiba aku dengar dia kecelakaan dan tewas ditempat tak terlintas difikirku, bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku. Tak ku sadari kini aku telah terbiasa tanpamu..tapi,. yang belum aku biasakan adalah jalani hidup tanpa berpikiran tentang dirimu... Kau masih ada bahkan akan selalu ada. ada di dalam hati dan pikiranku. meski kau tak akan pernah kembali padaku.. Aku tetap disini untukmu, walau selamanya aku akan tetap disini untukmu. hingga kau sadar bahwa tak ada yang lebih setia lagi dalam hidupmu kecuali aku.. Meski kau tak pernah mencapai rasa sadarmu aku akn tetap disini untukmu berharap kau akan menoleh dan kembali menyusulku.. Ini bukanlah sekedar puisi,. ini adalh secuil ungkapan hatiku untukmu.. ku harap kau disana tersenyum dan mengerti akn perasaanku disini aku masih menyayangimu sama seperti dulu bahkan bertambah dan aku akn menyimpan rasa ini hanya pada waktu..sekarang besok dan selamanya... Tiada percintaan tanpa mengenali tiada cinta tanpa rasa sayang tiada bahagia tanpa derita tiada rasa manis berterusan tanpa tak kenal rasa pahit... Damai ku melayang perlahan kesana bersama rindu yang tiada terbalas aku terasa jauh kini dari rasa ku bahagia yang kau cipta memudar lesu hati mula dingin seperti salju yang beku Hangat cinta mu mana sayang eemmm? derai airmata menjawap pertanyaan hati datang mu tiada ku duga cinta jua hadir di dalam hati tiada ku pinta... Mengapa??.. berbalam resah di dalam hati. uuuurrrgggh Kini kau pergi tanpa pamit mu ku termanggu sepi dalam pernantian aku bagai kan pungguk rindu kan bulan menanti kasih tiada pasti. sakit perasaan ini sayang Ingin melupakan mu ku tak berdaya kerana tiada pesan mu berubah kasih kenapa kau buat jiwa ku resah.. andai kasih sudah tiada. sayang ku pohon pada mu, andai kasih beralih arah kabarkan pada ku. kerana... ku Rela Lepaskan Cinta Hambar Mu.. Dari Ku Derita Menanggu Rasa Sekawanan titik air berdetik membasahi genting perumahan Air jernihnya menghidupkan kembali bunga yang telah lama layu Suhu dinginnya menyemaratakan panasnya aspal kota Petirnya membuat gaduh didalam jantung Dan diantara sekawanan titik hujan, ada kita Aku dan kau, berdua.. Dalam dekapan sebuah payung putih Empat kaki dan empat mata dalam satu dekapan Kurasakan detak jantung yang tiada biasa Bukan karena petir yang menyambar Bukan karena aku takut oleh tetesan hujan, Matamulah sinar yang menyambar perasaan Jemari tangan yang menggenggamku penuh kekhawatiran Langkah kaki kita yang sejalan nan searah Sayang, waktu berlari sangat kencang Baru hitungan detik kurasakan kehangatan ini Namun, Kilat menyambar Suara petir hari ini seolah membangunkanku dari lamunan Bahwa hujan kemarin sore telah berlalu Dan tak akan terulang kembali Mengembara anganku Jauh menghampiri dirimu Satu tanya terbersit dalam kalbu Masih adakah rindu Yang pernah kutitipkan dihatimu Ataukah sudah hilang Seiring berlalunya sang waktu Andai saja kau tahu Betapa setianya aku menunggu Untuk satu ucap kata cinta Tulus darimu... Meski ribuan musim berlalu Takan pernah cukup Untuk rinduku padamu memohon... meminta.... hanya kepada Engkau. mengadu... berlindung... hanya kepada Engkau. kaulah Tuhan kami. Tuhan yang menciptakan seluruh Alam. Tuhan yang memberikan kami rizki itulah Engkau... seseorang yang di agungkan. seseorang yang dipuji. tanpamu, kehidupan tak pernah ada. ibuku, ayahku tak pernah ada. dan aku, tak mungkin ada sampai sebesar ini. terima kasih Tuhan... tanpamu, aku bukan siapa-siapa. Cinta tulus adalah disaat kau mencintainya tanpa sebab Disaat kau merindukannya dan wajahnya Disaat kau mengkhawatirkannya tanpa henti Disaat kau menunggunya walau diabaikan Aku mencintaimu apa adanya Tak peduli akan kelebihanmu Aku menyayangimu setulus hatiku Walau kau tak bisa kumiliki Tau semua tak seperti harapku Aku yang menyayangimu Dengan semua keadaan yang kau miliki Tak peduli perkataan orang Yang aku tahu aku menyayangimu Sekeras apapun ku ingin pergi Namun sangatlah sulit bagiku Karena ku terlalu menyayangimu Ku hanya ingin kau tahu Aku menyayanginmu lebih dari yang kau duga Walau tak dapat memilikimu Aku akan tetap menyayangimu Ibu.... Maaf jika aku selalu membuatmu sakit selama bulan berada di perutmuIbu.... Maaf jika aku selalu menangis saat aku lapar dan haus Ibu.... Maaf jika aku selalu merepotkanmu disaat aku belajar berjalan Ibu.... Terima kasih selalu mendengarkan ocehanku saat aku mulai bisa berbicara Ibu.... Aku kini telah menjadi dewasa Maaf jika aku tak pernah ada waktu untukmu Maaf jika aku membuatmu merasa kesepian tanpa perhatian dariku Aku pun tak pernah bisa membalas semua kasih sayangmu sejak aku dikandunganmu Sampai akhirnya aku tersadar kau telah tiada:')Aku selalu berdoa untukmu ibu Orang yg selalu mencintaiku dgn tulus Tak pernah aku menyesal hidup dari rahim mu Dengan cinta dan kasihmu aku tumbuh dewasa seperti ini Yaallah, dekatkan selalu dia disisimu Yaallah, berilah dia tempat terindah di surgamu Karna kami sangat mencintainya Terimakasih kasih ibu untuk cintamu yang tlah kau berikan padaku selama ini Dari anakmu tercinta ILOVEYOU IBU No. Urut Tanggal Kirim // :: Kau bagaikan bintang yang begitu indah di langitkau pancarkan sinar cintamu yang begitu teragkau buat aku terpana akan bentukmu yang sangat menawaningin kugapai cintamu dan ku simpan dalam hatiku Tapi sulit aku lakukankarena engkau jauh tinggi di langitaku bagaikan pungguk yang merindukan bulanmungkin benar kata pepatah bahwa cinta tak selamanya memilikibiarlah cukup ku kagumi dirimuwalau aku tahu sulitnya memiliki dirimu. Rintik hujan malam ini... mewakili segala rasaku.. ditemani sebatang pena hitam.. dan selembar kertas putih bergaris... disebuah sisi ruangan itu.. Entah kata apa yang akan tergores.. yang aku tau... tak ada satupun kalimat yang mampu menjelaskan perasaanku.. Tuhan.... aku lelah. ku akui aku lemah.. akhiri semua lara ini tuhan.... Aku hanya ingin merasakan... merasakan sebuah ketenangan dalam keheningan iniwalau sejenak.. aku ingin menikmati seuah kedamaian Aku tak ingin terus menerusmenelan kegelisahan hatiaku tak ingin terus menerusmelangkah penuh keraguan Dimana cahaya itu.. sebuah sinar tempatku terbebas.. terbebas dan terlepas... dari semua perkara kepedihan... Tunjukkan padaku tuhan.. tunjukkan padaku dimana cahaya itu.. agar aku dapat mengakhiri segala keheningan dan kepedihanku Karnanya....... Mereka yang diam Kini bergerak Meski terpaksa Mereka tak melunjak Terus berlari demi pencapaian diri Yang mereka anggap pengukur takaran materi Apa ini jati diri pelajar Indonesia? Yang hanya belajar ketika persimpangan ujian datang Apa itu ilmu dari tujuannya? Bukankah itu hanya nilai semata Jika ia, Lalu apa yang akan di ubah dunia ini oleh mereka Sedangkan ilmu tak terukur takaran Hanya tulisan nilai yang indah tercantum dalam buku Tapi otak terus membuku Jika benar ini jati diri pelajar Indonesia Maka Indonesia akan terus merangkak dalam kekayaannya Dan orang asing akan terbang memikul hak yang semestinya Indonesia genggam Desir angin sepoi buatku rindu Rindu peluk hangat buaian bundaku Di sepanjang waktuku Bunda, tak terasa usia senja telah menghampirimu Meski begitu, kau tetap ayu bagiku Kasih sejatimu selalu terukir direlung jiwaku Karna ku tahu Kau adalah pelita hidupku Kau adalah guru hidup sejatiku Yang ajarkan daku tuk maknai hidupku penuh keikhlasan Terima kasih bunda, akan hidup yang telah kau ukir untukku Maafkan aku jika aku telah mengusik kehidupanmu Maafkan aku yang tak pernah berhenti mengikuti mu Maafkan aku yang selalu hadir di setiap kritikanmu Yaa.. mungkin wanita memang seperti itu Ingin di pahami yang tak di mengerti oleh lelaki Kau slalu buatku bertanya-tanya Aku tak mengerti dengan sikapmu yang diam dan tak mau tau Entah mengapa aku slalu ingin bersama dirimu Kau membuatku bahagia saat aku dekat denganmu Kau mungkin kecewa karna sikapku Katakanlah padaku apa yang salah pada diriku Aku hanya ingin tau apa kau merasakan hal yang sama denganku Bila tidak tak mengapa bagiku Mungkin hadirmu hanya sekedar untuk mengukir senyum dan tawa di hidupku Tapi katakanlah padaku agar ku tau Jangan buat aku menunggu Aku jatuh hati padamu Kau yang tlah menyentuh hatiku Mungkin ini kedengaran nya bodoh Tapi ku tak mampu membohongi hati nurani Genggalamlah tanganku Menarilah denganku Aku masih menunggu kepastian darimu Untuk mu SRSVTY Kala itu, lepas malam kita bercakap Tak menatap matamu juga tak ku melihat senyummu Berawal dari pesan singkat, pesan singkat yang mungkin tak berguna, hah Kita berbicara, menba membuat kenangan.. Kau berhasil Hingga kini aku belum bahkan tak bisa melupakan itu Kau tahu seberapa cepat jantungku berdetak ketika memberanikan diri memulai obrolan? Sangat sangat dan sangat cepat Ku kira rasamu telah berubah Namun tidak, kau masih sama, sama seperti dahulu Seperti dahulu kala kita masih bersama Maafkan aku jika masih saja aku menyiratkan namamu dalam setiap ocehanku Ku terlelap dalam sebuah pelukan Tangan halus dan lembut itu…….. Membelaiku dengan penuh kehangatan Tak ingin ku lepaskan pelukannya Tak pernah sekalipun kau mengeluh Tak pernah sekalipun kau membenciku Kau selalu mendekapku dengan kasih sayang Kau……Malaikat yang dikirim tuhan untukku Kau mengajarkan aku segalanya Tak pernah aku mendengarmu mengeluh Beningnya air gunung Tak sebening ketulusan hatimu Seribu kali aku membuatmu kesal Seribu kali kau memaafkanku Setinggi apapun sebuah gunung Tak bisa menandingi setinggi apapun derajatmu Hingga tuhan meletakkan surga Di bawah telapak kakimu Kau……. Selalu membuatku tersenyum Saat aku terpuruk……Kau bangkitkan semangatku Dengan untaian kata dari mulut manismu Kau malaikat dalam hidupku Kau mentari dalam gelapku Kau bintang dalam sunyinya malamku Kaulah IBUNDA tersayangku…………. Dulu, senyumku bebas Jiwaku tenang dan pandangku pun masih sempit Namun, sekarang senyumku tertahan Jiwaku terbebani dan pandangku tertuju ke segala arah.... Dulu, pikirku tak peduli Fisikku untuk hura-hura dan kesenanganku tanpa batas waktu Tapi, sekarang fisikku dan kesenanganku harus terpikirkan Sebab, sekarang aku tlah dewasa Menggenggam segudang tanggung jawab serta angan Tuk dapat tercapai doa-doa ibu selama ini... Semestinya aku dan kamu selalu berdampingan Seperti aku ibarat kurung buka dan kamu laksana kurung tutupnya Tak terpisahkan Semestinya aku dan kamu selalu berdekatan Seperti tanda seru dan titik dibawahnya Kamu ibarat garis vertikal dan aku titik dibawahnya Semestinya aku dan kamu selalu bersisian Seperti huruf n dan g yang dibaca eng Sengau namun merdu nan harmoni. Semestinya kita seperti itu Dikala mentari mulai meninggi Menyinari deretan pegunungan Yang amat indah .. Disanalah Tempat hasil keringat para Orang tua kami Desa yang indah permai Yang selslu melestarikan budaya Yang selalu menjaga kerukunan Persaudaraan antar umat beragama Disinilah tempat kelahiran kami Desaku .. Desa bekas peperangan Banyak tangisan dan ait mata Namun .. Persaudaraan antar Umat beragama tetap harmonis Namamu selalu berbau harum bagaikan Sekumtum bunga mawar Burung-burung pun bernyanyi Menyambut hari bersejarah Seuntaian doa mengiringi Langkah perjalananmu Desaku .. Desa perdamaian Hai kawan dimana kau sekarang. Dimana kebersamaan kita dulu. Tempat baru ini tak seperti saat itu. Tawa perlahan terasa mulai hilang. Tak ku kira hidup ini terasa jenuh tanpa kalian. Saat kupikir kita selalu bersama itu akan lebih baik. Tapi saat ini semua memori seperti tak akan terulang lagi. Tariklah diri ini keluar dari kejenuhan ini Aku membutuhkan kalian seperti dulu. Kalian para sahabat-sahabat yg dulu pernah bersama. Aku merasakan perbedaan yg membuat ini akan berakhir. Tapi dalam semua itu teringat kata perpisahan bahwa ini tak akan mati. Setidaknya itu yang membuat hati ini sedikit tak khawatir saat ku rindukan kalian. Untuk kalian para sahabat. Warnaku pudar terhapus tiap dentang detik Harapku terjerembab jauh jatuh pada lembah tak berujung Rasaku hilang terbang terbawakan angin malam yang ganas meranggas Rengkuh tubuhmu seolah terlepas, Lalu hilang, Dan tiada jejakGELAP. Seolah lentera kecilpun tak sudi membantu penerangan jalanku selangkah sajaKreek Nyaring sekali bunyinya Hingga pilu seolah menohok ulu hati dengan belatinya Kesadarankupun benar di bawah tanpa mengerti rengkuh itu kembali menggerayangi... ==== No. Urut Tanggal Kirim // :: Dalam hitam gelap malam Ku merintih dan menanti Bersama semilir angin Menghembuskan jiwa yang sepi Dalam terang sinar pagi Ku berdiri dan menanti Bersama mentari Membakar rindu tak bertepiKasih... Dengarlah rintihan kalbu Yang selalu memanggil namamuKasih... Dengarlah rintihan kalbu Yang haus akan belaian kasih sayangmuKasih... Dengarlah rintihan kalbu Yang bisa mati tanpamu Setiap waktu atau setiap saat Yang ku jalani Aku ingin kau ada Dan selalu ada di sisi ku... Mencintaimu adalah hal terindah yang pernah terjadi dalam kehidupanku Ku tak ingin pernah membuat mu menangis karena perkara sepele Sebab setetes air matamu adalah sejuta penyesalanku Dan bila sampai hatimu tersakiti, maka itu akan menjadi dosa terburuk bagiku Bersandarlah dipundakku sampai kau tenang Mari kita hadapi kehidupan ini dengan senyuman Sebab, cinta kita telah jauh-jauh hari bersinar benderang Terangkat ke langit oleh Rahmat Tuhan Yang Maha Sempurna Kita adalah buktinya Bertahannya kisah kita hingga sekarang Tiada perlu lagi kau ragu padaku Karena kita adalah hati yang telah dipertemukan Sudah seharusnya untuk membuat dirimu nyaman Menunjukkan padamu tentang makna sebuah hubungan Aku akan menjadi pelindung bagimu sampai kapanpun Hingga tetes darah terakhir meski harus ku korbankan nyawa ini Selaras dengan surya Kau menyilaukan siang terpana Senada embun kau butakan pagi membekas Yang kulihat tak ku dengar Yang kuraba tak ku rasa Ketika getaran rindu mengupas angkuhmu Untuk apa berirama lagi Cukup menyelaraskan surya Tak membuatku mendengar yang terlihat Hanya membutakan irama lalu Bersama dentingan cinta menusuk harum kepalsuan Untuk apa berirama lagi Hanya senada dengan embun Bukan merasa yang kuraba Ternyata cinta yang tiada Bila surya tak selaras Maka siang tak tersilaukan Agar pagi tidak buta Cukuplah embun jangan senada Aku mulai paham Satu per satu langkah kaki Menyibakkan kata perpisahan Ini bukan lagi bayangan Yang datangnya sering pada kesunyian Hari ini terang benderang Dan aku lihat dengan mata telanjang Jalan yang kau susuri dengan cinta Tak lagi meretaskan harapan Kau sering bertanya dengan tatapan Malah aku jawab dengan kata panjang lebarKini Aku mulai paham Kita bukan cinta Hanya dua wujud nyata Yang ingin jujur dalam kata Dengan cara yang beda Engkau kembali Ku memandang dari celah-celah jendela Ketika rinai turun hingga pagi Dan aku mulai berharap pasti Rasanya akrab sudah Ketika ku bercengkrama dengannya Sudut-sudut ini saksinya Memorinya setiap goresan-goresan yang dipahat Apa yang membuatku tak mengerti Ketika pengalaman adalah hasilnya belajar Aku selalu diam dalam hati Menolak bersuara ketikanya bergetar Bunyi-bunyi syahdu kematian Getar-getar sisa akhir napas Sudah membekas di syaraf-syaraf Dan juga denyut-denyut kehidupan Bergegaslah dan lekaslah Berlarilah dan mengejarlah Hasilnya tetap sama Ia menerkam setelah pengintaian Konsekuensinya diujung Saat bayang-bayang sesal meracuni Merusak akal kehidupan Itu tak kau goreskan diujung pena Apa lagi ketika jalannya laknat Ucapan hanya buih-buih Lemparkan kembali menjadi ari-ari Lahirkan suci yang abadi Bisakah? Memilih apa yang tak bisa Kembali bodoh Yang terbuka hanya seperempat ujung jarum Terbangun oleh cahaya menyilaukan dari sudut jendela pengharapan Tiba-tiba aku ingin hadirmu disini Kemudian sarapan dengan sepiring ketidakjujuran dalam diam yang kita sajikan bersama Menba bernafas dan keluar dari rumah pesakitan Aku mulai menari dengan luka Menba bersahabat dengannya Sembari melenyapkan rindu tak bertuan Yang tak kunjung terbalas Aku hanya bisa menunggu Menunggu jawaban atas segala diammu Menunggu hal pasti yang kausebut mustahil Menunggumu yang tak kunjung menerimaku Jika ini memang jalan hidupku Memiliki hati yang slalu tersakiti Slalu mencintai orang yang salah Menyakiti untuk disakiti Seharusnya hati ini menuntunku Memilih orang yang sungguh Yang menyayangi sepenuh hati Bukan setengah hati sepertimu Hati ini slalu salah Salah menilai Salah mencinta Kecewa yang berjejal di dasar hati Tak memusnahkan cintaku padamu Aku tetap mempertahankan untukmu Walau sikapmu acuh tak acuh kepadaku Semenjak dulu,.. Aku memang mencintaimu Sejak itu pula,.. Aku berani berharap kepadamu Aku selalu merindukanmu dalam sepiku Walau akhirnya kecewa menghampiriku Namun sedikitpun,.. Aku tak pernah takut dengan kecewa Karena selama ini aku mencintaimu Merasa bahagia meski tak Kau terima Hatiku tetap berharap kepadamu Suatu ketika nanti,.. Dapat Kau lihat dan rasakan,.. Bila hatiku sangat tulus menyayangimu Aku Berani Mencintaimu Aku Berani Berharap Kepadamu Aku Berani Merindukanmu Dan Aku berani Kecewa Karenamu Sebab,.. Aku mencintaimu dengan hati Dengan rasa terdalam dari perasaan Dan dari dasar jiwa yang pertama Yang tak mampu Kusebut namanya Semua ini,.. Karena Aku Mencintaimu Berani Berharap Kepadamu Dan Berani Pula Kecewa Olehmu Aku menyebutmu Cinta Datang menyapa tanpa permisi Tanpa malu Aku memanggilmu Cinta Ketika raga ini tak mampu bertindak Namun, hati ini berontak Aku mencintaimu cinta Segenap rasa ini milikmu selamanya Aku menyayangimu Walau ku tahu raga ini tak mampuBiarlah Biarlah aku sendiri yang mencintamu Dalam diamku Dalam segala keputus asaanku Ketika kau bersamanya Ketika kau tertawa bersamanya Sepenuhnya aku mengerti Aku hanyalah pengagummu Pengagum rahasiamu Dan tak berharap lebih untuk itu Lieca su Ndari ibu Lihatlah . kuciptakan puisii ini hanya untukmu yg kucinta saat ini kuhanya bisa, tuliskan syair ini .. di kejauhaan .. ibu dengar Lah . rintihan hatiiku inii menangais, saat ku tau kuharus tingga Lkanmu, kuhanya ba bertahan kuhanya ba menahan aiir mata yang seakan jatuh membasahii pipi ini .... detiik demi detik kumerangkai katakata, hingga waktuu . ciptakan puisii rindu aku ingin kau dengarkan, aku ingiin kau rasakan, begitu banyak waktu yang ku Lewatkan untukmu ibu ..... Senyum sang mentari hangatkan pagi... Kicau manis burung turut hiasi bumi... Tetesan embun pun sebening hari ini... Angin sepoi pun gulirkan rumput nan hijau ini.... Seakan hijau biru bumi turut temani... Hiasi jejak langkah langkah kaki ini... Meski tiada harap nan pasti... Tak kan lelah menapaki kerikil berduri... Tak kan lagi menengok belakang panjang... Teramat penuh alunan melodi hampa... Biar sang peri hapuskan ilusi... Laksana mimpi mimpi pedih meyayat hati... Meski mawar tlah berguguran... Meski melati tlah memudar... Sang mentari pun tak lelah hiasi alam... Badai hujan serta angin datang... Tak kan lelah ia bersinar... Tak kan lelah... Tak boleh kalah... Berjuta bintang terus temani... Walau semua membisu... Kan indah... Seindah langit jingga... Sungguh ini menit yang terindah dalam hidupku Yaitu menit ketika mengenal aroma bunga Harumnya menyeruak memenuhi ruang hatiku Keindahannya memanjakan mataku... Sebuah kesan yang hangat bak mentari pagi Kesan yang begitu sejuk menyeka wajahku Peristiwa yang melenakan bagaikan mimpi Peristiwa yang tak kusadari telah membuat aku terhanyut... Ijinkan daku menyelam lebih dalam Ijinkan daku menyibak tabir tentangmu Ijinkan daku masuk dalam mimpimu Ijinkan daku menelusuk disetiap relung jiwamu... Karena hati ini tak bisa berhenti menguraikan arti Sebuah arti yang membuat ku penasaran Yang selalu datang disetiap mimpi Yang selalu mendatangkan khalayan yang indah... Apakah diri ini mampu menahan kekagumanatasmu Karena gelombang keindahan yangengkau buat Ataukah akan hancur karena rapuhnya jiwaku.. Tidak.. aku yakin tidak.. Karena aku adalah karang yang kokoh yang akan memecah setiap keraguan Karena aku adalah cahaya yang akan membuatmu menjadi pelangi Karena aku adalah yang angin yang akan mengusir mendung yang menutupi wajahmu... Hening malam kembali mengingatkanku pada mata itu, Pada tawa itu, Pada senyum itu, Semua yang ada padamu telah berhasil membuatku jatuh Walau kusadari kini semua rindu itu sudah terlalu terlarang untukku. Karena kini kau ada di tempat yang tak mungkin ku jangkau Ya Kau telah menjelma Menjadi bintang Yang tak mungkin bisa ku harap jatuh Terbentang luas lautanrimbanya hutan yang hijaubanyak ciri khas yang kau tonjolkanbermacam-macam adat kita bersatu Mempunyai tekat yang samaberagam bahasa kita menyatuberbeda agama yang saling menghormaticinta damai yang kita miliki Banyak sandiwara kau perankanhati yang tulus yang kita harapkanpanggung politik kau mainkansebatas omongan kau janjikanmembesarkan perut kau utamakanpara kurcaci yang menjadi korban Inikah negri kita yang merdekasaling merebutkan tahtadengan uang panas kau memainkan seenaknyabersenang-senang yang kau lakukan diatas sana Mimpi anak jalanan yang begitu indahterhalang oleh tikus-tikus berdasiakankah ada rasa juang tanpa mengharapkan apapun .. miss u indonesiaa .... Aku menemukan serpihan retakan hatiku dini hari tadi dibalik selimutku Aku mendengar tangis nya tak bersuara yang hanya merintih Kukatakan pada nya bersabarlah tentang duka yang kini kita kecapi Bisakah kita menyimpan nya saja pada tempat yang tak akan lagi kita kunjungi. Aku pun juga sama masih merindui nya yang kini mendatangi rindu yang lain Wanita malam jadi kenangan Dalam suatu perjalanan Bola matanya indah menggoda Memberi rayuan tentang kemesraan Sungguh murah kau tawarkan Ternyata cukup uang recehan Cuma sekedar untuk membeli jajanan Pernah sesekali aku tanyakan Mengapa tak kau tinggalkan hal demikian Sebab itu kesia-siaan Tak salah memang kau katakan Kalau itu saling menguntungkan Tetapi ada pihak yang dirugikan Ibumu yang melahirkan Entah kenapa ku slalu membayangkanmubahkan hampir setiap detik ku menghayalkan mukau orang yang tak ku kenal tapi kau selalu ada di otak ku Tuhan hentikanlah hayalanku sejenak agar ku tak ingat tentangnyaaku tak mengerti bahkan kadang ku merasa capek menghayal tentangnya tapi aku tak bisa untuk menghentikan hayalan yang sudah cukup lama bermain dalam otak ku Ku harap Tuhan ku bisa menolongkukarna dialah yang mampu menolongku Walau jauh jarak kita Walau suara sudah lagi tak kudengari Tapi terasa dekat Meski ku tahu Dengan menutup mata Karena wujutmu nyata Di hatiku Bila aku tak terlihat oleh matamu Lihatlah aku dalam mimpi Jika aku tak tersentuh oleh jemarimu Sentuhlah aku dengan angan-angan Dan jika aku tak dapat menemanimu Maka simpanlah namaku di hatimu"SELAMAT TIDUR WAHAI PUJAAN HATIKU" Rasa cinta itu hadir Menderu dalam dalam darah Berbisik bersama angin dan lembut menyentuh palung jiwaku Aku tersenyum dengan senang meski ku cinta dalam diam tak ku pandang atau dendangkan aku acuhkan dan biarkan Maksud ku jauh bukannya dendam namun aku menjaga kesucian cinta yang pada saat nya kan di satukan dalam cinta yang suci kemerahan Aku menjauh sejauh tak kau tangkap agar kau tau meski cintaku engkau tak kan kulanggar aturan Tuhan kan ku jaga dalam diam Karena engkau tak ku inginkan namun ku butuhkan…. Selamanyaa….. Mega.S Terkutuk terang dalam halusinasi malam Memendam lara yang terbias dalam sunyi Ku rentakan pedih yang mendera agar segera tercermin padam Menjelang kuncup yang baru dan merekah sempurna Ku titiskan seindah kata saja Meregup seram yang terlontar rintik alir air mataku Ku nanti jingga di perarakan senja Menjanjikan sapa yang terjunjung mesra Hampa tiba terbayang oleh sukma Menegakkan amarah melirik sinis rembulan yang menjahiliku Mulai letih dengan jemu yang mengambang Pernah ada rasa dendam yang merajut nista dalam damba Meski takut terus mengancam selalu terlantun cita yang perlahan mulai mengeras Berdiri teguh mengurungku menanungiku dalam rakahan emosiku Pernah ada setia yang ku syi'arkan dalam kagumku Namun senja tak datang besertanya Petang terus berlalu dan hanya tercipta gelap yang cukup Kini ku sampaikan seretan papan pencetakku agar terbaca dengan pejam,RUMIT,,,,,,,,,, I will be thereif one day you feel lake cryingcall meI dont promise that I will make you laugh. But I can cry with youif one day you can to run a waydont be afraid to call meI dont promise to ask you to stopbut I can run with youif one day you dont want to listen toany one call meI promise to be there for youand I promise to be very quiet but if one day you call and there is no answer me fast to see meperhaps I need youtake care&God blessLIFE IS BEAUTIFUL Pada kehidupan ini Ada orang-orang yang mencintaimu, Tapi dia tidak dapat memberimu segalanya. Karena sebenarnya siapa yang memberimu segalanya Adalah dia yang menerima segala kekuranganmu. Dan itulah sebenar-benarnya orang yang mencintaimu Dan dia telah memberimu segalanya. Jika kau ingin dekat pada-nya, Ketuk dan bukalah hatimu. Jika kau ingin dekat pada wanita, Benarkanlah ucapanmu. Dan jika kau ingin dekat Pada laki-laki, Buatlah dia membasuh serta membersihkan pandangannya. Lihatlah senyum dan kebahagiaan kekasihmu dengan cinta yang sesungguhnya, Bukan sekedar rasa senang semata. Maka cintamu yang sesungguhnya akan mengantarkanya pada sentuhan air mata Dan penawarnya. Dengarlah ini hatiku yang bernyanyi Yang utama di ajarkan cinta adalah bukan kekasih atau siapapun yang kau cintai. Tapi supaya kau lebih mengenal tentang dirimu sendiri. Siapa yang berjalan mengikuti cahaya matahari dia tidak akan pernah Sampai pada matahari. Siapa yang berjalan mengikuti bintang dia tidak akan pernah sampai Pada bintang. Tapi siapa yang berjalan mengikuti jala-nya dia telah berada di dalam-nya. Sebelum dia sampai pada tempatnya. Bumi itu luas Mengapa kita tercipta di satu negara? Indonesia itu luas Buktinya kita terlahir di dua suku berbeda Indonesia masih luas Mengapa kita di tanah rantau yang sama? Tanah rantau inipun luas Mengapa kita di pertemukan begitu mudahnya? Mengapa harus berjumpa? Mengapa saling tegur sapa? Mengapa akrab tak perlu waktu lama? Mengapa kita berada dalam ketertarikan yang sama? Hingga terjerat saling suka? Jiwapun terjun kedalam kolam cinta Merajut kasih dan kisah asmara Kasih mengemban kisah penuh problema Mengapa? Dua adat yang berbeda Mendukung tak adanya restu orang tua Memaksa cinta terbang setinggi-tingginya? Tak peduli akan hati yang kerap meronta Melarang cinta pergi dan mengurai luka Mengapa? Kisah ini cepat usainya Memporak porandakan kedekatan kita Merusak dan menutup jalan cerita dan kau, kaupun hilang entah kemana Hanya tinggalkan kenangan lara Yang mematahkan hati sepatah-patahnya Rabb, derita ku pikul Engkau balas bahagia Rabb, Luka Engkau pahat pada hati ini, dan penawar Engkau beri padaku, Rabb, bencana Engkau hampiri pada jalan hidupku, hikmah Engkau torehkan diba Liknya, Rabb, tangis Engkau lukiskan pada wajahku, dan senyum Engkau simpan dibalik tangis itu, Rabb, jiwa yang hanya bisa meminta dan terus berharap belas kasih-Mu ini tertatih, trus tertatih mencari sandaran yang kuat, rela diri ini terhempas buih, tertelan ombak, demi cinta’mu padaku, yang sangat sulit ku gapai, Rabb, beri ku hati sekokoh karang, se Lembut embun pagi, agar diri ini tak pernah putus asa dalam pencarian cinta-Mu, Malam gelap gulita Seperti tak menaruh iba kasihan Angin mengadu pohon-pohon yang besar Lautan mengamuk Ombak bergemuruh menderu-deru Menghantam bumi kehidupan Memporakporandakan segalanya Suasana hiruk pikuk Disambut sorak sorai serta isak tangis Orang-orang lari tunggang langgang Diliputi kepanikan dan rasa takut Bagai tekur diujung tanduk Bumi kehidupan kini hancur berantakan Orang-orang tergeletak berlumuran darah Mereka yang kini terlunta Dirundung duka pedih sedalam samudera Air mukanya yang keruh Pipinya yang kempis dan matanya cekung Menyatakan penderitaan yang mendalam Merenungkan hari esok yang akan dilaluinya Penuh dengan onak ranjau dan duri Masa depan yang kelam Tetap bersabar dan berdoa Harapkan satu bintang sinari gelapnya malam Serahkan semua pada yang kuasa Ini terjadi atas kehendak-Nya Semoga Tuhan memberikan ampunan.... ------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Malam ini indah yya begitu banyak bintang yang menemaniku. namun rasa ini tak cukup puas tuk menghapus rindu di hatiku. rinduku akan sentuhanmu. rindu yang semakin lama menjamur di hatiku. apakah kau tahu itu ? Mungkin, hanya itu yang dapat kusampaikan. keluh kesahku tanpa dirimu seolah biasa saja. ingin kulupa, namun pikirku semakin tajam saja merasakannya. merasakan badai cinta yang tertiup malam ini. Takkan mudah caraku mengusik keadaanmu. bayangmu adalah sebuah senyuman yang hilang bagiku. namun candamu, sangat nyata di dalam mimpiku. meski hanya semalam, tapi kurasa tengah bahagia saja. Mungkinkah kita kan kembali melangkah disaat kaki ini tak sanggup berdiri. akankah kau datang di dalam mimpi indahku atau kah kau hanya seberkas warna indahku sungguh aku sangat merindukan dirimu Raut sembilu wajah yang lugu Ntah karena ia tak tahu Atau mungkin tak perlu tahu Dingin hangatnya dunia yang fana ini Membakar dan membeku segenap hati Mungkin hanya tuk ingin tahu Tapi harus mati dan sia-sia belaka Dunia ini saran cinta dan benci Yang berubah seperti cuaca saja Berkata cinta, kelak menjadi cacio.... Apakah ini mimpi belaka? Sehingga semua orang berperang Bersilat lidah karena saling benci Padahal awalnya dari segenap cinta Hidup bagai misteri yang tertutup Dalam kitab kehidupan yang tlah usang Melapuk tertutup debu, debu kehidupan Malaikat mana yang mau membukanya? Jika sedikit yang tertera namanya Sedih lah hati Sang Kalik membacakannya Masih ada waktu untuk berubah Yang benci, segeralah berdamai Yang berjahat hati, sucikanlah diri Ini bukan ucapan suci serupa ayat-ayat Namun nasehat kecil untuk jadi besar Sebab kan tiba kita semua akan dituai Hari-hari menjadi sangat kosong.. Saat kamu meninggalkan aku sendiri.. Tapi, aku menba untuk bertahan.. Bertahan menghadapi perih hati ini.. Aku sedih.. Inginku menangis.. Tapi, tak bisa.. Tangisanku ini aku simpan di dalam hati.. Ku hadapi sendiri.. Tak ada yang tau persaan yang sangat perih ini.. Aku rasakan sendiri kesedihanku.. Seandainya, kamu masih ada di sampingku.. Tangisan, keperihan, dan kesedihanku ini semua akan hilang.. Karena, kamu satu-satunya obat hatiku yang sangat ampuh.. Tapi, itu semua hanya mimpi.. Semua tak akan bisa terjadi.. Hidupku penuh rasa ketakutan.. Karena tak ada dirimu disampingku untuk melindungiku.. Semoga, kamu bahagia di sana.. Dan, kesedihan ini akan aku kenang selamanya.. Ketika jendela terbuka Tak lagi terlihat Gagahnya Marapi dan Singgalang Diketinggian ini dengan udara sejuk ini sebenarnya kabut sudah pandangan biasa Tapi kabut dingin dipagi hari Membawa embun sejuk Tapi .. ini bukan kabut itu Ini kabut yang memerihkan mata dan menyesakkan dada Kabut dari keserakahan segelintir manusia tak ber "Hati"" Siapa yang harus disalahkan ?? Mungkin tak sedikit umpat dan kesal berkecamuk didada Tapi Pasrah adalah kata terpaksa yang harus keluar dari bibir bibir tak berdaya Menuntut ilmu jadi tertunda Ribuan siswa tak sekolah Bertahan dirumah rumah Tuan tuan dan Nyonya yang berjanji ingin mensejahtarakan kami ketika anda butuh blosan kami dibilik suara Dimanakah engkau sekarang Mari bersama sama menikmati asap bersama kami Dan ikut merasakan sesaknya dada dan perihnya mata bersama kami Para pemimpin negeri silahkan nikmati asap yang menyesakkan ini bersama kami Sudahlah Lelah berharap....... Satu yang masih bersama kami Penguasa seluruh Alam Ya Allah Padamkan api api dibumi kami yang menyesakkan ini Turunkan curahan hujan rahmat Mu dibumi ini Agar hilang sesak dan perih mata ini Amin Ku lihat begitu banyak derita dalam hidupmu Begitu banyak beban hidup yang menerpamu senyum manis yang dahulu terukir kini tak nampak lagi Wajah nan berseri bak pelangi kini terganti dengan wajah yang sedih Derita dalam hidupmu karena menanggung beban pikiran lantaran cinta Isak tangis mu menandakan bahwa dirimu tersiksa dengan cinta yang fana Tidak ada sebuah kebahagiaan bila cinta itu menyiksa Tidak ada sebuah ketenangan yang tercipta bila kasih sayang sudah tidak lagi kau terima. Lalu untuk apa kau bertahan dengan keadaan yang membuatmu bosan Untuk apa kau berjuang bila perjuangan mu tak di hiraukan Sadar dan bangkitlah dari segala keterpurukan Carilah kebahagiaan yang akan membuat hidupmu tenteram tanpa beban Hidup merupakan pilihan Berawal dari masa kecil Menjadi masa sebenarnya Berawal dari tidak tahu Menjadi tahu Hakikat mutlak Hidup harus bisa memilih Berani menentukan Selalu bersyukur Allah tidak pernah memberikan baandiluar batas kemampuan Keyakinan itu penting Yakinlah dan percayalah Allah tidak pernah tidur Allah selalu ada untuk hamba-hambaNya Sebelum kita meminta Allah sudah jauh terlebih dahulu mengetahui doa yang kita panjatkan padaNya Terimakasih Ya Allah Puisi ini karya Icha Kau telah kemballi... Kau dalam perjalanan menuju ke pelukan ku lagi Engkau berkata telah Menyadarii .. Ku lambaikan tangan ku untuk menyambutmu Ku arahkan bola matta ku kepadamu Ku teteskan air mata haru bahagia ku akan Kembalinyaaa cintaa mu Jangan pernah berubah.. untuk ttp mencintai q Aku pun berjanji . akan tetap mencintaimu Kuingin membangun bahtera b’sama mu Impian ku adalah dampingi mu di setiap waktu. Tersenyum dengan kalimat sayang mu. Serta semangaaat . di sela hari hari ku. Bahagia ku bila bersama mu hanyaa karna mu Terlelap dalam kesunyian malam mengingat bayangmu Hadirkan mimpi bersama luka lama Terasa sekali bahwa Batin menjerit... Hati merintih... Air mata membeku Saat jiwa tersakiti olehmu Terhentak tak berdaya raga ini Aku rapuh dan mati rasa dalam segala hal Ku saksikan dengan bisu Kau mengajak masalalumu untuk kembali kepadamu lagi Lihat... Perlahan dengan kesungguhan Betapa kecewa yang aku alami saat ini Kau gapai kebahagiaanmu Kau tusuk hati ini dengan pisau Tanamkan luka dihati ini Dibalik dinding kehancuranku Andai ini yang terbaik bagimu Andai ini yang bisa buatmu bahagia Tersenyumlah seutuhnnya kasih Jangan pintaku tuk kembali Restuku abadi bersama rasa perih Mengangguk kata setuju Tapi bukan berarti iya Mengapa sahabat tak bertanya Hanya bergeleng kepala Kalau sahabat tak paham Uneg-uneg jangan disimpan Ungkapkan semua perasaan Hak berpendapat dijamin undang-undang Sudah jelas di pasal dua delapan Diam bukanlah emas Emas ada di busang Katanya sedang diributkan Siapa yang bakal jadi jutawan Mungkin mereka yang menambang Sahabat juga mungkin nanti kecipratan He…. he…. Jangan terlalu banyak termangu Sebentar lagi khan pemilu Jangan sampai terpancing isyu Sekarang khan musim dikompor-komporin Apa lagi sambil dikipas-kipasin Bisa-bisa kebakaran nanti Dingin tak bersahabat dengan malam Malam sengap ungkapkan jiwa Mimpi kecil hangus tersapu api Tertiup angin topan memaksa Bukan lirih relung mimpi meronta Lebih menjabarkan arti senyuman Kobarkan semangat rapuh sendu Tidak terbawa arus kegersangan Bukan berarti berpasang gejelok hari Ketakutan ini melebihi sedetik keberanian Tak pisahkan ikatan hujan dan pelangi Membatasi warna yang hadir Saat perjuangan mengalirkan dunia Tidak mengubah khayalan Awan putih jauh dari kebersamaan Nikmati tahun berperang tanya Ketika ku rasakan rasa semu yang buat ku tak mengerti Mengerti akan hadir yang tak pernah bisa ku artikan. Semua terasa sangat menyiksa hinggaku tak sanggup untk hilangkan. Lihatlah aku yang kini telah menba, Rindu yang tak tertahan walau ba tuk ku lupakan Semua tentangmu tentng segalanya. Jauh ya jauh dilubuk sanubariku . Masih ku harapkan semua tentangmu yang berdiam dibenak. Garis garis kenangan itu masih jelas ku lihat Walau ku tau tak mungkin kau disini Yah disini bersamaku yang tak mungkin bisa menghapusmu. Oh.. Tuhan hapuskanlah dia, Yah dia benar dia dari ingatku Hilangkan semua memori tentangnya Hapuskanlah air mata yang kini tlah terbuang untuknya. Ku ba bertahan menerjang semua rasa perih yang kini tergores sepi. Ku ingin semua hilang dan tergantikan . Raihlah kedua tanganku Yang rela memberimu bahagia Yang tulus temani dirimu Hatiku adalah lautan Hingga tak semua bisa selami Selain kau saja yang karena terbiasa Ku bahagia karenamu saja Ku dapat nikmati kedamaian hidup Selama ku bernyawa Selama ku bisa Aku akan ikhlas sayang padamu Aku akan menjadi hiasan indah Didasar lautan hatimu Didalam ruang hatimu Dihembusan napasmu Di rahasia dalam do'amu Retaknya sebuah persahabatan Sangat menyakitkan Hanya masalah yang sekecil biji jarah Dapat melenyapkan sebuah persahabatan Andaikan aku mempunyai mesin waktu Ingi rasanya untuk mengulang waktu ini Sangatlah menyakitkan Kehilangan seorang sahabat Oh.. sahabat yang ku sayang Ingin rasanya bercanda ria dengan mu Tapi hari ini bagaikan bumi tanpa penghuni Sangat sepi. tanpa sahabat Tidak terdengar tawa riang Oh.. sedihnya hati ini Tanpa seorang SAHABAT Aku bunga berwarna pucat itu Apa kau kenal? Ya aku yang selalu bernyanyi Menggoyangkan tangkaiku saat kau terbang kemari Ah lupakan saja Disini banyak bunga cantik tumbuh Pasti kau keliru Dan hinggap dibunga tak bermadu Oh angin Duduklah sebentar disampingku Temani aku merenung Tanpa kata dan hanya air mata Belum juga sehari Kulihat kau beranjak dari bunga tak bermadu? kenapa? Tidakku lihat air matamu Tapi disana ku melihat luka, sangat Angin lihatlah Kini kumenangisi takdirnya Tapi meski sudah beranjak Kulihat dia masih ingin kembali Mungkin dia adalah cinta sejatimu Jangan hanya berbisik pada angin Terbanglah kembali padanya Disini aku mendoakanmu bersama angin Kalut Dulu.. Jiwaku kau bahagiakan.. Seolah kau bagai cahaya dalam kegelapan.. Kau datang penuh cinta.. Kau indahkan hidupku.. Kau lukis tawa di wajahku.. penuh kasih dan jua cinta.. Namun, aku terlena.. Kau berdusta.. Dustamu itu sungguh menyakitiku, semua palsu.. Semua adalah dusta.. Kau jua lukis senyum di wajahnya Kau jua cinta dia Kejam sungguh terasa, Mengapa begini? Perih pedih sungguh terasa kau hantamkan kepadaku.. Hingga luluh lantah Jiwaku.. Kini terasa.. Ibarat derai ombak memecah karang.. Angin mendesah menyambar karang.. Suara gemuruh terdengar.. serentak menghentak, jiwa terhenyak, Kalut pikirku, lelah Jiwaku.. Kalut aku kalut bak awan hitam.. Bagaimana syairku kan menyibak hitam awan.. Sedang kau mengacuhkan Sedang kau seolah lupakan sedang kau tak pedulikan Biarlah... Biarlah sudah, Jiwaku lelah.. Biarlah tiada bergeming sudah.. Masa terus berjalan, ia kan sirnakan kekalutanku.. Ia kan sirnakan segala yang mencipta luka di Jiwaku. Di lembang ada kawan sofyan jualan bakso kini karena dipecat perusahaan karena mogok karena ingin perbaikan karena upah ya karena upah Di ciroyom ada kawan sodiyah si lakinya terbaring di amben kontrakan buruh pabrik teh terbaring pucet dihantam tipes ya dihantam tipes juga ada neni kawan bariah bekas buruh pabrik kaos kaki kini jadi buruh di perusahaan lagi dia dipecat ya dia dipecat kesalahannya karena menolak diperlakukan sewenang-wenang di cimahi ada kawan udin buruh sablon kemarin kami datang dia bilang umpama dironsen pasti nampak isi dadaku ini pasti rusak karena amoniak ya amoniak di cigugur ada kawan siti punya cerita harus lembur sampai pagi pulang lunglai lemes ngantuk letih membungkuk jam ya jam di majalaya ada kawan eman buruh pabrik handuk dulu kini luntang-lantung cari kerjaan bini hamin tiga bulan kesalahan karena tak sudi terus diperah seperti sapi di mana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah tak bisa dibungkam kodim tak bisa dibungkam popor senapan di mana-mana ada neni ada udin ada siti di mana-mana ada eman di bandung solo jakarta tangerang tak bisa dibungkam kodim tak bisa dibungkam popor senapan satu mimpi satu barisan Bandung mei Terbang aku mengarungi langit majapahit Di dingin yang teramat ku bentangkan sayapku Melihat sesusur jalanan kota Hilir mudik orang orang dengan sibuknya Membawa sepeda mengangkut bahan dagangnya Anak anak berseragam rapi tersenyum gembira Para manula bercengkrama diwarung kopi bersama Kutenggerkan cakarku di atap rumah warga Mencari hawa sejuk pagi yang semilir tenang Ku bentangkan sayapku yang tak sebentangan elang Kekepakkan menyusuri majapahit selatan Disana kumerasakan Panas, terpaan debu bangunan Ahh.. disana mengerikan Bau tak sedap memasuki hidungku Pamplet pamplet pemberontakan terpajang Bentuk perlawanan pabrik menjulang Disana kulihat jalan berlubang seakan sudah saudara Truk muatan batu menjadi teman jalanan Bertenggerku di pohon beringin tua Dan bertanya tanya? Dimana pemerintahnya Bagaimana nasib suara suara rakyat yang bersamaku terbang menuju kantor kekuasaan Majapahit.. Kata kakek nenekku majapahit itu Permai, Sejuk, Penuh ketentraman Orang orang hidup bersama kaum kami Berkumpul bersama Bercengkrama bersama Makan tak makan Tetap bersama Tapi.. Aku tak bisa menemukannya dizaman ini Selalu terbenak dihayalanku Yang dibicarakan kakek nenekku Kakek.. Apakah benar cerita yang kau sampaikan itu? Nenek.. Mungkinkah benar ceritamu tentang kebersamaan itu? Ah.. lupakan Dibenakku, majapahit bukan seperti cerita lama Majapahit adalah rumah pabrik berdiri Bukan tempat keharmonisan terakit suci Seperti yang kau ceritakan Kek, Nek No Urut: Tanggal: // :: Terlalu lama kau diam membisu Menganggap diriku tak pernah ada Akupun tak tahu sampai kapan kau mengabaikan rasaku Memandang sebelah mata atas cintaku tanpa kepastian Mengapa Cinta yang begitu mempesona Harus terhadang seribu alasan dari egomu? Apakah aku telah keliru mempertahankan sebuah kejujuran, Ketika kepercayaan telah sepenuhnya ku letakkan di hatimu? Bila memang hatimu sepenuhnya tak lagi sayang Seperti awal pertama kita dipertemukan oleh cinta Mungkin ada baiknya kau segera memberi jawaban Cinta Sampai Disini atau kita tetap menjalaninya dengan semestinya Lantas, apa yang dapat ku perbuat demikian? Mempertahankan cinta ini atau selamanya harus merasakan sakit dan perlahan mencari penggantimu? Kurang lebihnya kau harus beri jawaban Atas seluruhku galauku; Apa di hatimu sudah tak ada lagi namaku? Apa kamu sudah tak lagi mencintaiku? Bukannya memilih, tapi sulit diutarakan Dia sahabat dari jejeran sahabat yang menghiasi buku kecilku Dia bagai rasi bintang musca Berdiri diantara triliunan benda langit yang memutarinya Dia menyegarkanku tentang arti cinta Karena cinta selalu menghampirinya Bahkan tak seorang pecinta pun dapat mengalahkannya Meskipun cinta tak mengenalnya Aku sedikit iri dengannya Bukankah iri adalah optimisme yang tertunda,,? Mungkin sudah berkali-kali itu datang Dan semua hati pernah merasakannya Banyak yang takzim atas kekaisarannya Dalam rotasi yang sulit diukirkan Namun, dia bukan panglima perang di zaman romawi Melainkan dia sahabatku Dia syair para penyair Dan cinta para pencinta Walupun engkau mengatakannya sia-sia Dia tetap cinta Begitu ajaib jemari tangannya Bahkan burung pun enggan jauh darinya Ketika dia mengeluarkan music klasik Yang menghiasi simponi dari petikan gitarnya Enam bulan hampir berlalu Tapi saya masih tidak percaya Masih ada sahabat seperti dia Karena dia menghilangkan kerutan di wajahku Dia pintar dan cerdik Seperti pion catur yang menjaga mahkota rajanya Tak pernah menyerah Karena dia tak pernah nyeri membayangkan masa depan Rasanya tak pantas lagi aku berbicara romantisme Karena dia tahu rahasianya Bau tanah basah mengurai penciumanku dengan romantisme Tapi tak kuasa aku bertanya lebih jauh hingga dia berlalu begitu saja Dialah dewa pemikat Sahabatku Biar ku tutup kedua mataku Untuk merasakan mu disampingku Biar ku menangis Karena hati ini selalu merindukanmu Aku hanya mendengar suaramu ditelingaku Usap air mataku dengan sentuhan lembut mu Jangan biarkan aku disini sendiri Karena aku takut ketika aku terbangun dan membuka mataku Kau telah hilang didalam mimpiku Biarkan aku menutup mataku Didalam pelukan mu Berteriak aku menggenggam asa yang telah pudar Pudar terkikis waktu Aku rapuh... Rapuh segenap rasa Aku terlalu tenggelam Tenggelam dalam sebuah makna Sebuah makna yang terpendam lama Namun telah terkikis oleh waktu... Semua orang memujamukarena keindahanmu harummukau tebarkan wangi disetiap jejakmumerah merekah Pantas saja jika semua orang tersihir pesonamukarena mereka hanya melihatmu dari jauhnamun tidak bagi orang yang berada di dekatmu Mereka bisa terluka dan berdarahmerasakan sakit tertusuk olehmukarena kau mawar berduri... -------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Kemarin sebuah cerita. Kemarin tinggal kenangan. Banyak cerita. Yang terang dan kelam. Mewarnai hari kemarin. Ada tangis ada senyuman. Tatkala Kita bersama Menyongsong sang mentari. Saling berpegang tangan. Berbagi kasih paduan cinta. Tatkala senja tiba. Tatkala menutup mata. Hanya tinggal cerita. Cerita Kita berdua. Cerita klasik dibumi nusantara... Doa dan kata terhenti di dermaga... Alunanan nada berhembus kedalam jiwa.. Menatap gelombang ombak derita... Dipenghujung pandangan mata... Melilit hati dengan janji-janji... Intonasi syair kata rendah dan tinggi... Memupuk semangat revolusi... Terbaring dan terkapar dalam buaian mimpi... Pangeran mahkotapun turun tahta... Para punggawa dan stria berlomba jadi penguasa.... Bersiasat dan bertaktik mengadu domba... Untuk jadi raja penguasa nusantara... Sungguh ironis republik huru-hara... Menanggung dosa siksa batin jiwa.. Melihat negri terkoyak karena harta dan mahkota.... Serta Rela menjual harga diri bangsa.... Dikala mentari menyapa Aku terbangun dalam tidurku Sejenak ku lamun kan sok sok keindahan dalam hidup ku Sok sok pelita penerang jalan ku Terbayang akan masa kecil ku Terbayang akan waktu bersama cahaya ku Pagi nan indah biasanya di sambut dengan senyuman Kini telah jauh dari pelupuk mata ku Pagi nan indah yang biasa nya di sambut suara nan merdu Kini sudah tak lagi terdengarkan di telinga ku Salam rindu untuk mu Ayah dan ibu Salam rindu untuk mu matahariku Kesendirian ini benar benar membuat ku pilu Kesendirian ini benar benar mengajarkan ku arti kehadiran mu Kesendirian ini benar benar mengajarkan ku betapa berharga nya dirimu dalam hidupku Ayah ibu Ku titip kan rindu untuk mu Lewat doa ku lantun kan rinduku Lewat doa ku sampai kan isyarat hati ku Dan bersama puisi ini ku sampaikan seluruh sesal ku kepada mu. Ayah dan ibu Jauh sebelum ku mengenalmu Begitu buruk pandanganku tentang cinta Penghianatan dan kebohongan yang mereka ajarkanhingga tuhan mempertemukan aku denganmudengan cara yang indahsaat itu aku tau aku salah menilainya Dan kita....... melangkah bersama dengan senyumanmerangkai hari dengan impian yang indahhingga duniaku benar-benar berwarnahingga dalam perjalanan ku tersandung dan hampir terjatuhlalu kau menangkapkumemegang erat tangankumeyakinkanku untuk kembali melangkahsaat itu pula kuyakinkan hatikuuntuk benar-benar memilihmu Dibalik kepedihan yang ku rasa Tersirat pesan yang tak terbaca Mungkinkah Tuhan yang mengirimnya? Entahlah semoga ini yang terbaik untuk ku dan dirinya Mataku masih terjaga Seakan sakit menghalanginya Akankah ku temukan obat pelipur lara? Entahlah aku merasa lelah Menatap langit yang indah Namun jiwa ini masih merasa lelah Akankah aku temukan cinta yang terhempas? Entahlah. Dedaunan menguning Ranting mengering Pohon-pohon tumbang Tanah yang gersang Senja melipat petang, gelap Bulan mengeja mimpi di tidur panjang, lelap Waktu menuntut ingin, harap Jika tiba saatnya amin akan meletup Kemanakah mimpi akan singgah Dari ngigau yang pongah Jika pagi tak membernya ruang Terperangkap dalam terang Lalu hilang Hidup ini seperti Titanic, Begitu angkuh sombongnya qta akan semua yg qta miliki. Kita merasa Akulah yang Terhebat, Kita jauh berlayar tanpa qta tau peta hidup ini, hingga akhirnya Allah punya tujuan lain, Allah mengombang-ambingkan kita ditengah lautan dengan ombak yang siap menghajar dan membunuh kita. Jika kita tak sadar akan keangkuhan kita kita akan tetap melindungi apa yang kita punya, tanpa peduli. Namun Jika kita tersadar betapa bodohnya kita telah berlayar dengan bermegah diri tanpa menghadirkan Dia sebagai Nahkoda, qta akn segera naik kedalam sekoci yang telah disediakan-Nya bagi kita.. Lalu qta akan dihantarkan-Nya hingga kita mampu menapakkan kaki ditanah, Namun jika kita tak sadar, maka ombak kekelamanlah yang akan menghajar kita menenggelamkan kita hingga ke dasar laut Lalu kita menjadi bangkai lautan yang tanpa diketahui siapapun. Manakah yang akan kau pilih?? Tertulislah sebuah kesedihan Seorang gadis bernama Tina Sedang tertidur di bayangan daun Dipejamkan matanya dengan debu-debu Dengan menunggu badai yang terbakar"Datangkan api-api itu kepada diriku"Teriakan Tina dari alkisah mimpi Meratap dan menangis Dengan luka yang bergetah Berlumuran air-air dari matanya Ia berharap Ia datang ke rumahnya dengan bahagia Sambil mengetuk pintu kecilnya itu Ia dapat mencium telapak ibunya Rambutnya diremas halus oleh ayahnya Tapi apa kadar suatu rumah Sang api bertemu surganya Sedangkan ia melihat dengan rasa yang pahit Dibawah langit yang berabu"Ayahanda, aku rindu padamu,""Aku ingin mencium telapakmu, ibu,""Aku ingin dipeluk oleh kalian,""Setelah sekolah tadi aku membawa piala,""Aku, telah menang dari yang kalah,""Melihat kesedihan yang tak bisa diucap,""Aku rindu, aku rindu,""Layaknya aku pergi berjualan kue,""Aku rindu sajak-sajakmu""Ibu, aku suka masakanmu,""Ayah, maaf aku belum bisa memetik daun,""Daun yang seperti emas,""Aku mungkin menepuk dahiku,""Betapa buruknya aku tak menjagamu,""Aku rindu, aku rindu,""Aku sendiri di sebuah tebing,""Sambil menangis seperti taring,""Pulangkan mereka dan peluklah mereka, Tuhan,""Aku akan terbangun nanti,""Aku janji akan nasihatmu,""Aku sayang kalian, sungguh" Adalah dada bumidekatlah menilingkan telingagemuruh menggedor lapis dindingseketika mampu menerobos labirin waktudemikian yang berjuluk hawa nafsu Adalah dada insanidekaplah menilingkan telingadegup teratur lembut dengan biramatempat singgasana nurani bersabdapengendali lempang lelaku manusia Agama dibuangmoral ditendangdosa berbangga Lurung lebar menuju anyir lautan nistakomun bagi yang menikam mati kebaikan Junjung agamajinjing moral beriringjengah dengan salah Meski langit redup bukan jadikan sekatmencapai undakan makrifat begitu lekatsehingga dapat menatap dekatwajah Tuhan Bagaimana rasanya menyukai seseorang Bagaimana rasanya mencintai seseorang Bagaimana harus kuungkapkan rasa ini Aku sudah lupa caranya mencintai Masa lalu yang begitu perih Masih tergambar jelas dalam ingatan Akankah lebih baik Mencintai seseorang yang tak mungkin mencintaiku Daripada mencintai yang ada di hadapan tapi tak bisa digapai Kali ini aku belajar untuk tidak lagi mencintai Aku belajar untuk bertahan dan melupakan Walau luka ini masih membekas Aku tidak akan terpuruk Aku akan menjadi kuat dengan apa yang kumiliki ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Sahabat tak akan terpisahkannamun sejenak di dalam persahabatan pastiada masalah.. dalam tetesan air mata sahabatpersahabatan pasti ada masalah Sahabat. persahabatan pasti akan berbaikanlalu persahabatan itu akan selalu bersamadan tak akan terpisahjika kita menjadi anak yang inginmengakui kesalahannyadan menjadi anak yang baik Sintetis meleleh menangis kau menoleh tertulis di masa lalu habis kemana.? waktu yang tau. Langsung kau menangis berlari penyesalan dan pilihan baru kau sadari sekedar tambatan kau menepi lalui hambatan. Asa pupus sirna dewi merana dalam luka waktu kini jadi sahabat yang berarti sakit terjadi impian pedih mendidih jadi pelajaran kau sesali. Kamis July Aku tahu aku salah Aku tahu aku melukai hatimu Tapi bukan maksudku seperti itu kawan Kata-kata maaf selalu ku ucapkan untuk mu Tapi apalah dayatidak ada gunanya semua itu di benakmu Aku tidak ingin persahabatan ini hancur Aku ingin kita slalu tetap bersama Maafkanlah aku kawan Aku sayang kalianaku tak bisa apa-apa tanpa kalian Aku tidak dapat berdiri tegak tanpa kalian Hanya kata-kata maaf yang dapat aku utarakan Hanya kata-kata maaf yang dapat ku berikanku rela aku serahkan jiwa ragaku untuk kalian Demi persahabataan ini, ku rela berkorban hanya untuk kalian Menatap titik nadir cakrawala senja, Melepas penatku dalam sandar sandaran pelangi Kurebahkan lelah jiwa ini dalam dekapan awan dan kuhempaskan letih raga ini dalam buai sang bayu Takdir membelenggu erat dijalan yang hendak ku tapaki tertatih aku melangkahkan asa jiwa yang dipasung keraguan Mimpi mimpi kandas diterjang ombak Angan angan pupus menghampakan ambisi dan khayalanku pun tunduk tak lagi angkuh Ingin kuremukkan hati ini menjadi kepingan kepingan berantakan yang berserakan ingin ku membakar hasrat jiwa ini menjadi abu berterbangan tak berarah LELAH,,,,,, Aku terlalu lelah tuk mengitari waktu tanpa bisa kuhentikan meski sejenak Aku terlalu lelah tuk melukiskan indahnya takdir sementara kanvasku hanya selembar daun kering Jeruji jeruji masa lalu terlalu kuat memenjarakanku disetiap kegagahanku Bisikan bisikan kepasrahan terlalu nyaring disetiap ketegaranku Aku tersungkur lemah di kuatku Aku tertunduk lunglai di sadarku Dan aku terperangkap dalam kisah penyesalan yang tak kunjung usai. Jutaan kata yang di buang sayang Begitu waktu terbuang percuma Seketika kau usaikan kisah kita Aku tiada percaya Jikalau masih waktu berikan izin Akan ku bersimpuh di hadapanmu Karena kurangku yang butuh kamu Karena aku yang inginkan kamu Tak ingin ku merana melihatmu Bersama cinta yang lain Hanya yang ku harap kau denganku Teganya kau usaikan harapanku Walau rasaku tak rela Waktu menjawab kita Waktu tak berpihak pada kita Waktu kau memilih usai In a hot water spring on the mountain heightswe submerge and blend our longings and pleasure. With our wringing wet body we gaze at each other my heart pounding wild when you look into my eyes. Water drips from our hair form ripples on the surface small at start then spreading widely to the entire spring.A butterfly flew so beautifully but then just disappeared spreading hopes like a siren song from the distance. Under the graceful moonlight we toast our unholy blissflower petals raining upon us and scattered on the water. Before the thousand stars our hearts pledge a promise to always together and love one another in life and death. Mountain peaks went through the clouds and disappearsformless border lies between reality and realm of dream Every day I had to wake up from a dream inside a dream a requiem held within my heart for each dream I drowned. Telah lama aku menanti Hadirnya bidadari Telah lama aku menjaga Rasa ini darinya yg telah pergi Kini hariiku berwarna Membelah keheningan cahaya Menikmati keindahan bidadari dihadapku Kau hadir membawa berjuta asa Beribu janji dan kata-katamu pelangi Rindu ini menemukan tempatnya Rindu ini memiliki janji dan arti Dan kita adalah maknanya Kau bidadari Dihias kerudung biru cantikmu Dan dibalik senyumnya Ada rasa yg harus dijaga Saat Aku melangkah ke tempat yang jauhuntuk mengejar impian Ku.. untuk menggapai cita-citaKu Kau yang selalu menopang Akudengan kedua tangan Muyang mungkin sudah tidak kuat lagiTapi... Kau tetap berjuang untuk Aku Kau menyemangati Kudengan berbagai cara. Kau beri Aku apa yang Aku inginkanBunda... Terlalu besar pengorbanan Musudah tidak bisa terhitung nilainya. Kau yang merawat Ku dari sejak lahir Kau melindungi Aku saat dalam bahaya Hingga Aku sudah berusia tahun pun... Kau selalu ada.. membantu Aku menyelesaikan masalahmemberikan Aku dorongan,masukan dan motivasi hidup untuk masa depansemua itu hanya untuk Aku anakMu...Bunda... Terima kasih untuk pengorbanan Muakan aku ingat selalu nasehat Muakan Aku kenang selalu wajah Mudalam diri Ku setiap saat.Bunda... Aku janji pengorbanan Mu untuk Kutidak akan sia-sia akan Aku tunjukan ke semua orangpada saatnya nanti.... Restless lying in my bed Pillow in my eyes Around in my chest I like hunters Chasing your shadow I missed Removing a thousand bullets Bolted to the blue sky The wind playing in the branches of a guava jumping on my home page Boisterous in my soul Outside the sky was gray And the rain came ambush I lost your tracks I was ld and frozen Bagaikan ikan yang dahagakan air di lautan.. Aku meranjau onak duri kehidupan.. Bagaikan burung diangkasa tanpa sayap.. Aku menghitung udara yang lenyap.. Bagaikan sang rimau tanpa tenaga.. Aku menangis di pintu syurga.. Duit yang dulunya membukit.. Kini lenyap didunia yang senja.. Duit yang menyeri dunia.. Kini bagaikan air di lautan manusia.. Tanpa air mati lah ikan dilautan.. Tanpa sayap tinggallah burung di daratan.. Tanpa tenaga, tinggallah rimau kelaparan.. Tanpa duit... Binasalah dunia kegelapan..-JA- === No. Urut Tanggal Kirim // :: Andai kau tahu Apa isi hatiku ini Apa yang ku rasakan saat ini Jika kau bisa merasakan Ku mohon... balas rasa ini Ku mohon ungkapkan rasa yang ada di hati mu Andai kau tahu... Hanya dirimulah yang ada di hati.. Hanya nama mu yang terukir di jiwa . Hanya wajah mu yag ada di bayangan ku... Dirimu yang satu .. Telah menebar cinta di hatiku Telah membagi rasa indah di hati Walau hanya aku yang merasakan Cinta itu timbul .. Saat ku lihat dirimu Dan tiba-tiba saja rasa itu timbul Di hati ku...... karna hanya dirimu di hati .. Rini Cermin tak pernah dusta Tentang apa yang ada di depannya Laut pun jujur, akan keasinannya Begitu pula empedu, ia bangga akan kepahitannya Bahkan madu pun membusungkan dadanya Keturunan adam memang seperti itu Mereka terbang dengan sayap-sayap pujian Dan tumbang dengan sekali patahan hinaan Tanah sumba adalah tanah dengan ratusan gembala.. Tanah sumba adalah tanah dengan bukit-bukit yang tinggi Tanah sumba adalah tanah dengan padang rumput yang tak terkira luasnya Tanah sumba adalah tanah marapu Tanah sumba adalah tanah dengan ratusan pesona alam yang indah-indah Tanah sumba adalah tanah dengan ratusan suku-suku.. Aku tidaklah pandai perpuisi Dan bijakpun tidak aku miliki Engkau yang membuatku lunglai Menjadi sebuah ilusi Duhai engkau pengisi tahta birahi Datanglah untuk malam-malamku Pengisi tarbiz kafilah dini Ketika cintamu bertasbih Kasih dan sayangku berdzikir Mengitari malam-malam panjang Berharap doa sampai ke tujuan Derai yang berjatuhan Batin tersiksa panjang Duhai engkau sang illahi Bila salahku dimasa lalu Terbayar dengan karma yang sedang menimpaku Atau ini baanmu untukku Untuk naik ketingkat yang lebih tinggi Ya tuhan... Ampuni dosa-dosa ku Ambillah rasa pedihmu Basuhi ragaku.. Jangan bebani istriku Yang sedang jauh dari dekapanku... Kehadiranmu, lenyapkan sgala risau di hati Hadir mu, mengubah semua hidupku Semua terasa indah bila bersama Hingga tak mampu pungkiri Ternyata cinta yang ku rasa Waktu bergulir begitu cepat Kau lenyap bagaikan buih Hingga perasaan tak sempat terucap Menba tuk hadapi kenyataan.. Namun tak bisa Menba tuk berpaling.. Namun tak mampu Rasa ini telah ikut bersamamu Kini, hanya penyesalan yang tersisa.. Tentang perasaan yang tak terungkap Tentang kasih yang tak sampai Tentang cinta yang terlambat..... Uh selasa pagi yang dingin ini menidurkanku, Tak kuasa kulit ini menyentuh sejuknya embun, Hanya ditemani selimut lusuh yang sudah bau, Ah tak mengapa yang penting bisa menghangatkan. Mentari masih malu memancarkan sinarnya, Hingga mata ini semakin enggan menatap dunia ini, Brrr semakin ku menarik selimut ini sampai dada, Semakin aku jauh berpetualang dalam mimpi. Hoam malas kali aku beranjak dari kasur keras ini, Tapi sebelum pagi ini benar benar berakhir, Ku harus segera bangkit dari mimpi di pagi ini, Brrrrr Brrrr Brrr. ------------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: s Lalu apa yang tak ku buat Setelah hari yang kau buatkan di hari ulan jadi ku Lalu kau pergi Dan berharap aku benci padamu Dan ku buatkan untuk mu Walaupun tak sesungguhnya Lalu apa yang tak ku yakin Setelah seribu armada cintaku berhasil menjemputmu Untuk tinggal di kerajaan hatikutapi kau lukai kesetiaan mereka Dan ku yakinkan mereka untuk bertahan disana Walaupun tak sesungguhnya Lalu apa yang tak ku yakin Setelah jodoh menentukan kisah kita Yang seksama mengintai cintamu Dalam kegelapan Dan ku buatkan satu hari untuk ku sediri Hanya berdua denganmu Walaupun mustahil Tapi ini sesungguhnya Hatiku perih jika mengingat kasih sayang mu Ibu.. Kasih yang selalu ada dalam hidupku.. Kasih yang tak pernah hilang dari ingatan ku. tapi mengapa disaat ku butuhkan mu malah kau pergi tinggalkan ku. aku rindu kau ibu. aku sayang padamu. kenapa harus ada perpisahan diantara kita. kenapa.. Oh Tuhan.. Aku Ingin bertemu Ibuku.. Aku ingin memeluk nya.. Aku ingin bersama nya.. Namun mungkin itu hanya mimpi yang tak akan pernah terwujud. selama di Dunia ini. tapi aku yakin.. Aku akan bersamanya di Surga.. Langit biru hilang pendarnya Berubah biru menjadi jingga Jingga yang temaram Padang ilalang mulai kehilangan hijau Berubah menjadi suram Kupu-kupu tak berani terbang Takut pada suara binatang malam Burung-burung terlelap di sarangnya Tak kulihat terangnya rembulan Gelap tertutup kabut kehitaman Aku berdiri di antara malam Dalam kesepian dan kesendirian Tak bisa lagi kunikmati biru Karena hanya jingga yang ada di hati Matahariku, Telah pergi menyinari semesta yang lain Ingatkah kau. Kala itu. Saat pertama ku jumpa denganmu. Namun semua sirna. Karna kau tlah mengenal dirinya. Kau abaikanku layaknya ku tak ada. Tak pernah ada di dunia. Ku hanya bisa meratapi. Menyadari. Bahwa cintamu. Cinta palsu yang kau beri. Semoga kau bahagia tanpaku. Tanpa diriku disisimu lagi. Bulan Dikala malam menjelang Tolong jaga dia dalam tidurnya untukku Angin Dikala kabar tak bisa datang Tolong sampaikan aku merindukannya Hujan Dikala kesendirian menemaninya Tolong ingatkan dia akan kenangan Tentang aku dan dia Jarak Dikala waktu tak merestui akan jumpa Tolong katakan padanya semua akan indah pada waktunya Takdir Dikala aku dan dirinya bukan lagi dalam satu cerita yang sama Tolong pertemukan dia dengan seseorang yang selalu membuat dirinya sempurna Yang selalu menerima dirinya Baik dalam kekurangannya maupun dalam kelebihannya Terma kasih Tuhan Karena telah menghadirkan sosok dirinya Tuk menjadi bagian dari cerita hidupku Jika aku dan dia di takdirkan tuk membuat kisah cinta Seindah Romeo dan Juliet Yang kekal hingga ajal menjemput Maka tolong jaga selalu hati kami Untuk senantiasa rindu akan jumpa Dikala jenuh mulai mengusik Dalam roda kasih yang selalu berputar Hingga hati ini terpisah dalam ruang dan waktu Ternyata waktu tidak mampu mengikis ego Selalu bersama setiap hari pun tidak membuktikan apa apa Hanya amarah menguasai kami Mungkin kami tidak bisa bersama Atau mungkin kami bisa bersama walau dengan keadaan sakit Apapun yang akan terjadi Aku akan menerima nya Tanpa air mata lagi Karna aku terbiasa Hati ini sudah remuk terbakar ego Sulit mengungkap maaf Buta melihat siapa yang benar Hanya ingin merasa saling dimengerti tanpa mau belajar memahami Aku menyerah Aku lelah Tanpa kata, berdiam dan mendiamkan Berharap semua berakhir indah Ada kalanya semua terjadi begitu saja, Saat terjadi Gejolak hati bervariasi, bahagia, sedih.... leganya damai, cemas.... Haru, tawa..... Syukur, terkejut...... Inilah dunia.... Dunia terus berputar, Selama kita hidup hal tersebut tak terelakkan, Berbalik cermin pada diri, Bagaimana menanggapi Menerima lapang dada dan BIJAKSANA..... Bahagia maka hidup akan menjadi lebih indah Aku nyaris tak ingin tersenyum Sejauh apapun itu rasaku, sepertinya hambar Tak ingin terbaca hati siapapun Enggan berkata bercerita Gugup emosi tak berwujud Menelan pedih yang tak terdengar Enggan menangis berteriak Terbalut kalut menakutkan Aku berdiri di atas kumpulan bait yang tersimpan Menahan segala emosi yang tercipta Aku melangkah menyisiri jalan yang tak berarah Sssssttttt, hening tak bergeming Senyap yang ku cipta mengetuk batinku Gelap yang yang menelan terang Kumeninggalkan segala pandang Menutup segala jejak Kali ini ku sendiri, serasa sendiri terbalut dingin yang menusuk Aahh hanya perasaanku saja Selalu berisyarat dalam hati Menba tersenyum meski isak dalam hati Mungkin sebenarnya aku tak seharusnya begini Hanya saja aku tak tahu harus bagaimana Mungkin saja aku lelah dan ingin menangis Hanya saja aku malu pada rumput yang menari dengan riangnya Bersama udara yang tak pernah lelah mencari insan yang bernafas Dan kupu-kupu yang hinggap dengan manisnya Mentari yang selalu menyambut pagi dengan sejuknya Bulan dan bintang dengan cantiknya menemani sang malam Betapa bodohnya jiwa ini tak yang tak pernah bersyukur Nikmat ini begitu indahnya Hingga tak ada insan yang kekurangan Tak seharusnya aku menahan kebahagiaanku Meski selalu ada pengorbanan yang layak ku pertaruhkan Kupejamkan mata setitik waktu Menghela nafas dengan santainya Cukup mengingat segala pahit dan manis yang pernah mewarnaiku Dan segala mimpi yang sempat tertunda Rangkul aku dalam riangmu Uraikan segala cerita tentang cinta, persahabatan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kasih sayang yang tulus Hapuskan airmataku kala aku telah cukup kuat menahan kepedihanku Ajak aku menari di atas drama yang penuh terjal Ajari aku tersenyum dikala aku mudah menguraikan airmata Ya, aku berada dipuncak letih pada buku yang ku genggam Tinta penaku telah habis Kertasnya pun telah usang Aku ingin bicara, bahasa hati, bahasa tubuh, bahasa jiwa Karna aku tak ingin torehkan pada pasir yang akan tertelan oleh ombak Takkan menuliskan pada awan yang akan terhapus angin Dan takkan kutuliskan pada embun yang tentunya akan gersang oleh terik Segerombolan pemuda itu.. Disebut-sebut sebagai kaum jalanan Dipenuhi jiwa kegelisahan Dan bertanya-tanya akan masa depan Oh.. Sungguh-sungguh mengerikan Segerombolan pemuda itu.. Membutuhkan sebuah pendidikan Membutuhkan sebuah kepedulian Dan Memerlukan sebuah pengakuan Bukan sebuah penghinaan Segerombolan pemuda itu.. Bukanlah sebuah sampah Dan bukan pula perusak negara Mereka itu aset bangsa Dan bagian dari INDONESIA Do'akan aku ibu, Dulu, Ketika engkau masih menemaniku, do'a-do'a darimu selalu kutunggu Do'akan aku ibu, Untuk keberhasilan dan langkah-langkahku, Selalu mampu menghadapi fana yang semakin berdebu Do'akan aku ibu, Do'a yang tak pernah putus-putus darimu, Do'a tanpa batas akhir waktu Do'a kan aku ibu, Seperti do'aku selalu tertuju padamu, dan aku sangat menyayangimu, bu... Bahkan selalu merindu. Lihatlah ia yang tersedu di malam kosong Meratap nasib yang tak bisa dikata bohong Siapa yang peduli? Dahulu berhias hamparan hijau Gemercik air yang menyejukkan Kicau burung yang indah Kemana mereka kini? Hamparan hijau berganti gumpal debu yang menghambur Gemercik air berganti tetes darah Lalu kemana kicau burung menjelang fajarnya? Terganti kawan, Hanya tangis derita rakyat yang terdengar Indonesiaku berduka lalu siapa yang akan peduli? Cinta karna harta, harta akan punah... Tetapi cinta budi pekerti itulah CINTA SEJATI Aku cemberut bukan karna aku marah Aku terdiam, tersenyum karna aku mencintai mu... Saat farjar tiba hati pun mulai terbuka Akan keheningan jiwa yang tenang Yang selalu terjaga oleh kasih sayang dan cinta Bagaimana ketika hujan turun Air mata pun jatuh membasahi wajah yang sendu... Bagaimana ketika bulan menerangi malam yang gelap Hatiku sakit... Bagaimana ketika angin berhembus Luka ini semakin dalam... Seharusnya Pemandangan dan Keindahan itu Terasa indah dan manis... Bukan Menyakitkan Untuk Ku ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Pancaran cahaya ke segala penjuru Riang berwarna gelombang rasa Terus menembus langit langkawi Berayun keras tergerus panas Berkelana jauh bermandikan peluh Duka lara menumpuk satu Kusut muka kusam merana Sayup-sayup suara mendayu-dayu Aku bertemu di titik jemu Terjaga selalu tiada menahu Mengembara kaki tenggelam sunyi Tak satu pun terjelajahi Bagai merangkak di unggunan api Terpanggang hangus menjadi halus Terpulas terkulai lemas Terpenjara bermuram durja Aku di bunuh sekeliling dunia Nyawa hilang mimpi terhenti Derita ini tertulis lirih Tinggalah aku sendiri mati Seketika itu juga Kepercayaan yang ku tanam Hilang tak berbekas Seketika itu juga Semua amarah ku Meluap tanpa batas Seketika itu juga Semua rahasia yang terpendam Terbongkar tak bersisa Seketika itu juga Semua kenangan masa lalu Terbakar habis di memori ku Seketika itu juga Semua harapan manis Terbang bersama angin Dan seketika itu juga Aku tersadar bahwa Dirinya semakin nyata Deraian percikan air hujanjatuh seiring nada rinduku pada dirinyaketika dingin menusuk membelai jiwaketika aliran air itu terus berirama di dalam nadikuseperti rinduku yang terus tak beranjak dari fikiran ku Sesekali ku angkat kepala kumelihat langit awan yang penuh mendungku pandangi dan kulihat betapa luasnya awan itusaperti itu pula lah luasnya rindu ini yang menutup relung jiwaku Ingin rasanya nafas nafas kerinduan ini terkirim lewat udara udara yang ku hirup Tapi aku sadarrindu ini hanya rindu layaknya pesan yang tak terbalasyang tak mungkin terbalaskandan aku tak tahu apakah rindu ini ada padanya Ya Allah temani aku menangis temani aku menikmati ruang hampa dalam hidupku ini temani aku untuk kuat dalam berpegang teguh pada satu keyakinan bahwa aku bisa","bisa" untuk bahagia,"bisa" untuk selalu tersenyum,"bisa" membuat orang lain bahagia,"bisa" menggenggam kebebasan yang nyata,"bisa" menyambut masa depan yang cerah, Ya Allah tanpa'Mu aku pun tiada berarti, Ya Allah temani aku menikmati tiap bulir air mata ini, Does your heart pressured by your logical brain?I feel something that ntrol you so much Something in your brain that makes your heart frozen I don't know what it takes to you But I keep moving, keep trying To like and love you Whoever you are You just don't want to be close You always keep a distance But I know you're a warm person Who always trying to give the distance to everyoneI want to love you just because I knowI always feel happy to talk to you Not because of too much burdenI need to love you, really Even though you're not so romantic I need to like your personality to be with I know what I've done to you Remember how rough my head to you at first But I'm regred because I do it to you You're never be appropriate to be treated that way You're adorable for me Maybe you're the only one Who is difficult for me to talk to The most strict person Who I've seen, But I want to make your heart meltedI want to be the person who Is the only one who can stole yourmpliments I've tried to attempt... Serpihan cinta telah kau taburkan Kasih dan sayang Telah kau berikan Jiwa dan raga telah kau korbankan Itulah... dikau... Ibu. Bederailah air mata Saat engkau tergulai lemah Matamu terpejam untuk selamanya Jasamu tak terbalaskan Andai Aku bisa memutar waktu Akan ku peluk engaku ibu Engkaulah pelita hidupku Terangi hatiku.... Dulu kita sering bersama Berbagi suka dan duka Dulu kita sering canda tawa Bagai anak dan ayahnya Tapi itu sudah berlalu Kau tinggalkan ku pergi Pergi untuk selamanya Akankah kita bisa bersama lagi Kini kau sudah tenang Tidur beratapkan tanah Ya Tuhan .. Berikan lah surgamu yang mulia Takkan ku lupakan Kisah kita dulu kakek Aku menyayangi mu kakek Semoga kau di terima di sisi-NYA Kini hanya air mata Yang slalu membasahi pipiku Aku kangen kakek Aku sayang kakek Sepenuh jiwa meneriakkan Membantu raga untuk tetap kokoh Berdiri diatas gelombangnya rindu Sungguh begitu nyata kerinduan yang ku punya Setinggi lambungnya khayal Seluas fatamorgananya mimpi Sepanggul kenangan sengaja waktu sodorkan dihadapanku Bagaimana mata mampu menahannya, Sedang hati terlalu pilu untuk mengelak Hingga kenangan itu semakin erat saja memeluk nurani Kasih, tak cukup sajak-sajak perindu Tak mampu bila hanya senandung lagunya rindu isyaratkan Sepertinya memang tak ada lagi aksara yang akan mampu jelaskan Bahwa hatiku tengah merindu Lebih dan lebih dari merindunya malam pada gelapnya. Kasihh, aku terlalu merindu.. Menatap indah bayangmu dalam semuseakan terbayang duniaku yang lebih jauhbermimpi dengan indahwalau kesakitan dalam perihdi ujung benak hati ini Tapi merindumu dalam perjalanan panjangtak mudah terfikir di atas khayalkumerekam indah memori suaramumeski hati ini terus bertanya ? Siapakah pujaanku disana sebenarnyatapi ku lihat lagi di balik bayang-bayang ituku lihat kau jauh dalam hati initak sedetikpun aku lewatkan Bahwa kamu adalah pujaan yang ku pilih jauh dalam hati ini Saat tidur ku pandangi dirimu Melupakan semua masalah Lelah seharian kau mengais rizki Demi sesuap nasi Wajahmu tak akan menipu Karena kau berjuang demi istrimu Deras keringat yang mengucur Membuatmu lelah dan tak berdaya Aku tahu itu semua semata mata demi istrimu Saat bercanda dan tawa Mungkin itu satu-satunya untuk menghiburku Jangan bosan dengan tingkah lakuku Seperti anak kecil Tapi lihat sisi baiknya Dia menyayangimu seluruh jiwanya Impianku berasal dari mimpiku Hatiku bertanya apakah nampak cahaya itu dalam harapku Hatiku bertanya apakah nampak jalanku menuju menara tertinggi Hatiku bertanya lagi dan lagi Apa inginnya pikiranku selaras dengan hatiku Ketika memori ini tak lagi dapat mengingat jelas akan impian Karena tak selaras Haruskah tubuh ini berjalan yang tanpa arah Haruskah aku diam Haruskah aku hanya melihat Atau hanya sebatas mendengar Hanya terdengar suara hati Namun mata ini tak melihat Hanya dapat terpikirkan Namun hilang dalam suara hati Kamu Coba lihat aku dalam satuan waktu morgana Disiniku tegar tak bersedih Padahalku pura-pura Satu ego tak kumengerti Dalam kalbu ku rindu sukma sejati Keabadian jiwa kunanti Tak perlu raga nyata Kalau hanya bisa menyakitiBosan Hangatkan relung-relung hati yang mati Pada cinta punya siapa Biarkan saja ikut terluka Demikian para dermawan sudah tidak memiliki hati. Kehidupannya laksana lintasan gelap dan anarki. Bersikap sombong tanpa iba dan nurani. Berjalanpun tanpa menatap kanan kiri. Padahal disana ribuan raga tak bergajih. Melulu lapar menahan pedih. Menatap tuan tuan yang tegap dan bersih. Melewati mereka tanpa belaskasih. Merekalah sang petinggi yang kaya. Hidup mewah bergelimang harta. Beda dengan mereka yang disana. Kurus keriput terbiasa sengsara. Dalam diam mereka mengutuk keadilan. Mengapa si berdasi tak punya rasa kasihan? Sebuah rambu telah memberi jawaban. Karena peraturan tak mencantumkan kemiskinan Aku adalah aku Di dunia ini orang seperti aku Hanyalah satu yaitu aku Aku tak akan pernah bisa menjadi orang lain Aku tak secantik mantanmu Aku tak sebaik sahabatmu Aku tak setegar dirimu Aku tak sesabar ibumu Aku tak sekhusyuk perkiraanmu Tapi Aku tak sebodoh kata guruku Aku tak sejelek kata tetanggaku Aku tak sematre kata temanku Aku masih bisa berubah Tapi bukan menjadi orang lain Dengarkanlah aku Jika kau menerima aku inilah aku Jika tidak pergilah yang jauh Jauh sejauh mata memandang No Urut: Tanggal: // :: Dia Iya dia Dia sahabat hatiku Dia yang selalu menemani Disaat suka maupun duka Disaat sedih ataupun senang Dia yang begitu menghargai setiap ni'mat Ni'mat yang telah Tuhan berikan kepadanya Dia yang tak pernah lelah Dia yang tak pernah menyerah Dia yang selalu tabah Dia yang selalu ceria Walaupun sebenarnya bathinnya terluka Aku menyesal Mengapa aku tidak bisa menghargai Menghargai setiap helaan nafas Menghargai setiap detak jantung Menghargai kasih sayang dia kepadaku Andai waktu bisa kuputar kembali Aku akan mengharagi itu Aku tak akan menyia-nyiakan dia Tapi, aku senangKarena,., Disaat-saat terakhir dia pergi Aku telah bisa menghargai itu Andai dari dulu aku seperti ini Mungkin aku tak akan menyesal begini Tapi mengapa hanya sekejap Mengapa dia pergi disaat aku benar-benar mencintainya Sedih Iya memang sedih Tapi tak apa, Ini yang terbaik Kendati dia telah tiada Tapi, rasa ini tetap miliknya"Sahabat Hatiku" Teringat aku..... Waktu kita masih bersama.. Bermain berbagi cerita Bercanda, tertawa menikmati indahnya dunia Tapi.. kini tinggal cerita Kau dulu yang menemaniku Telah pergi untuk selamanya Meninggalkanku ... Meninggalkan semua kenangan indah kitaSahabatku... Semoga kau tenang di alam sana Aku akan selalu mendoakanmudan kenangan indah dulu Akan selalu tersimpandi dalam hatiku.... Mungkin kau akan mengira Dialah yang menggores simpul di pipimu Tapi sungguh… Biar pandangan yang akan menjadi saksinya Akulah… sosok yang selalu saja bersembunyi di balik bayangmu Menanti datangnya kesempatan untuk menuai senyum yang menjadi hakku Ahh…tentu saja senyum itu milikku Karena akulah yang mengajarimu tertawa Melupakan resah hati sejenak Tentang dunia yang penuh keanehan… Itu sebelum kau bertemu dengannya Seseorang yang menanam bunga di hatimu Dan sekarang telah mekar menjadi cinta… Lantas apa yang harus ku tuai? Jika simpul di pipimu kau tujukan untuk orang lain… Menangis, menjeritku dalam kehampaan Mengais bongkahan cerita yang hampir terhapus waktu Bila memang ku berkuasa atas bumi ini, waktu ini dan kesempatan ini Aku ingin kembali menyusun cerita bahagia dengan sang mentari Mengepakkan sayap menuju lazuardi Tapi kini... mentariku telah berlarimencari sesuatu tanpaku dan memang takkan pernah denganku Ya, dia datang sesaat dan pergi untuk selamanya Bak fatamorgana di siang hariKukejar, Lalu kecil, Lalu hilang,Tenggelam, Aku terjatuh, Aku terseok,Kecewa Mentariku... harapanku tertumpu padamu Apatah kau tak merasakannya Apatah kau tak menghiraukan segenap jiwa yang Kukerahkan hanya untukmu?Mentari... Dalam hampa ku berlutut Berharap kau bisa membalasnya Deraian air matajatuh terus menetesaku tak pernah berfikir juga tak pernah menyangkahal yang selama ini aku kira sangat mustahil untuk terjadi Kini.. saat ini semuanya terjadikau tinggalkan aku seorang diridi tengah keramaian iniaku bagaikan selembar kertasyang terompang amping oleh angintiada berdaya tiada kekuatan.. Kasih. apa tak kau fikirkan betapa sakitnya akuhancur berkeping kepingmenderita yang sangat menderitaterpojok seperti tiada artinyakini kau telah bersamanyakau rangkai kisah indah tanpa akubukan aku lagi bidadari dalam hidupmubukan aku lagi permata dalam jiwamuhingga aku menilaicinta itu tak adilcinta itu tipuan belaka Kerap sekali kau mengaung Di atas domba tak berdaya Kau ludahi mereka di belakang Sayang dimuka kau bergula Lebat sifat halus bulumu Kau jadikan jubah kebanggan Tajam taring bak sembilu Tiada henti kau berhalakan Jangan harap selamanya Gagah buasmu tuk bertakhta Karena semua raga Domba Telah di belakang seekor Singa. Kala mentari telah datang kembali.. Ku membuka mata dengan tatapan sepi.. Tak kusangka kau telah pergi.. Meninggalkan cerita yang berarti.. Saat ini bayang rindu mulai ada.. Tanpa ku tahu dimana kau berada.. Dan ku ingin kau merasa.. Bahwa hadirmu sungguh berharga.. Rindu..rindu. rindu Satu kata berjuta makna teruntuk dirimu.. Dirimu yang pernah tau akan kebahagiaanku.. Namun dirimu juga yang kini meninggalkanku.. Aku pernah berkuat sendiri diatas kata kita.. Namun kau hembuskan semuanya layaknya telah sirna.. Aku tak perduli bagaimana kau kedepannya.. Intinya . Aku merindukanmu tuk yang dahulu kala Dan ingin bersamaku dalam langkah kedepannya No Urut: Tanggal: // :: Ya Tuhan.. Mengapa dia selalu ada dalam benakku Mengapa dia selalu hadir dalam mimpiku Mengapa dia selalu mengahantui fikiranku Mengapa Tuhan? Mengapa harus dia Bukankah dia telah menyakitiku Bukankah dia telah membuatku menangis Bukankah dia telah menyia-nyiakan waktuku Kemudian dia mencampakan aku Tapi Tuhan.. Betapa sulit aku melupakan nya Betapa sulit aku meninggalkan nya Betapa sulit aku menghilangkan semua kenangan saat aku bersamanya Lalu Tuhan.. Apa yang harus ku lakukan Apa yang harus ku kerjakan Apa yang harus ku usahakan Aku lemah Tuhan.. Aku tak tau apa-apa tentang perasaan Ku serahkan semua padamu Tuhan Hanya kepadamu aku berserah Jika memang dia bukanlah yang terbaik Jauhkan dia dari pikiranku Oh Tuhan.. Kumohon padamu Berilah Jawaban Jawaban atas semua pertanyaanku Ku samarkan serpihan hati yang kecewa.. Ku pendam merah wajah ku yang luka.. Nanar.. Perih.. Dan letih.. Oleh lakumu yg acuhkan perasaanku yang rapuh ini.. Oleh tingkamu yang lelahkan bibirku yang mel ini.. Saking capeknya.. Ku ba biasa, saat kau tanya kenapa.. Ku rapihkan wajah dan hatiku yang kalut, saat kau pandang curiga.. Dan Saat kau tanya mengapa, ku jawab: 'gk pa- pa'' Andai kau tau di balik wajah yang syahdu ini, di belakangnya terhias jutaan beban yang mungkin tak sanggup ku pikul sendiri ataupun dipikul sepuluh orang lebih.. Di balik raut wajah yang ceria ini tersimpan kepahitan hidup yang menyelimuti mungkin juga tak kan bisa terobati sampai ajal menjemput nanti.. Sesekali ku bahagia, seseribu kali ku sengsara.. Kadang terlintas cita-cita yang indah tuk ku gapai, tapi masih mengapung diawang-awang yang tak mungkin ku raih dgn tanganku saat ini.. Walau takdir bersebrangan dengan harapan.. Tapi ya sudahlah.. Akalku lelah sia-sia Mendefinisikan cinta Dimanakah Cinta itu Dan dimanakah Rindu Hatiku menjelaskan tentang cinta Dia berada namun tak berwujud Dia terasa namun tak berwarna Bagaikan hembusan angin Singgah dan pergi Tanpa jejak Dia patri kebahagiaan Ciptakan kerinduan Kadang kepedihan Karena Dia pula Rasaku ini di peluknya Dimuliakannya tanpa dusta Bagiku Dialah utusan Kekal Dari Sang Maha Cahaya Dari Surga ke Dunia Hidup adalah pilihan dan hidup terlalu singkat, jika harus dilalui dengan pilihan yang salah. Tapi entah mengapa ... Aku tidak pernah bisa menentukan jalan hidupku sendiri, Apa yang ku inginkan, apa yang ku harapkan tidak pernah sama dengan apa yang ku dapatkan.Tuhan... Hamba tidak tahu apa yang telah hamba lakukan dan apa yang harus hamba alami Tapi aku yakin di balik semua ini, Engkai memiliki rahasia tersendiri melebihi dari apa yang kuharapkan selama ini. Waktu….. Berikan banyak lelah merangkul pundak Biarkan tak miliki memendam semu Biarkan mata hati tunduk buta pandang Biarkan telinga tak mendengaar keputusan Biarkan kaki terjaga dalam langkah berontak Bawakan ikatan pemasung keluh Bersenandung cerita rama dan shinta Berbenah lingkup kepekaan jiwa meronta Bertemu ulur arah seberang angan Bersedekap teguh menghadap kekuatan hati Berdoa saksi aduan kelemahan Berburu jalur ketenangan Berharap tikung tajam menjauh Berjalan maju waktu merangkak Berjuang menantang arus Atas nama cinta Aku luluh dalam untaian katamu Aku tak berdaya dalam pandanganmu Ku ikhlaskan semua atas nama cinta Saat hati ini menyadari Setelah sekian lama ak terhipnotis oleh cintamu Aku berada di ambang kehancuran Aku memainkan peranan yang tak pantas Sebuah kemunafikan cinta Yang tak seharusnya aku jalani Melewati batas diri Melawan semua kebenaran Luka dan duka dihati ini Bagaimana cara aku menyembuhkannya Bagaimana cara aku mensucikannya Jika yang aku lakukan adalah sebuah kemunafikan cinta Ya Tuhanku... Apakah ada pintu pertaubatan untukku Jika ada ku ingin kembali berada di cinta yang sejati yaitu Engkau yang maha esa Senyumku hilang berganti duka Sesak tenggelam di telan lara Sedih saat meneteskan air mata Ketika semuanya telah sirna Mengapa dulu kita bertemu Hingga kau ciptakan rasa rinduku Kau memberi harapan yang semu Akupun terlena akan rindu yang menderu Ku akui kau sempurna di mataku Tapi di balik kesempurnaan hatimu Bagaikan duri yang menggores jantungku Ku anggap semua ini mimpi terburuk ku Ingin lepaskan semua beban di hatiku Ingin marah namun ku tak mampu Ingin menangis namun aku malu Beritahu aku bagaimana caranya melupakanmu Namun kini ku sadar betapa ku sangat mencintaimu.... Nafas yang terus menghela Sebagai tanda ia menba tabah Sekian problema yang ia terima Terkadang membuatnya lelah Senypum yang terpancar dari wajahnya Itu hanya drama atau sandiwara Tersimpan duka lara dalam hatinya Mungkin tentang cinta atau yang lainya Sapa yang ia sumbar Tersimpan jutaan lapuk Tak ingin ia rapuh dan terpuruk Laksana bara Semangatnya bergelora Laksana tiang Semangatnya menjulangIbu Itulah kauPuputmu Kan kukenang selalu Hangatnya pelukanmu Senantiasa melekat dalam tubuhku Kasih sayang dan pengorbananmu Selamanya terkenang dalam relung jiwaku Deru suara malam henyak kanku dari lamunan... Sang sabit mulai mengintip disela sela ranting tak berdaun... Membentuk kerangka bak cakar yang ingin mencabik ubun ubun... Menjadi pongah aku menatap kosong dalam hayalan... Pembaringan bisu yang sudah tak tertata lagi... Berharap ada yang singgah sejenak menemani... Sesosok hawa yang pulas polos dan berseri... Tak akan kubangunkan hingga fajar mulai nampak nanti... Mimpiku akan nidra dari nirwana... Membawa sebongkah hati yang merah merona... Kan kukecup jenjang pundak itu lalu kubelai manja... Kupastikan tak akan ada yang dapat hentikan bahasa rasa... Ah... itu hanya hayalan jenaka... Tak pernah ada nidra dari nirwana... Biarlah kan kuciptakan sendiri tanda bahagia... Kupeluk erat dalam setiap desah nafasnya... Beberapa hari sebelum suara terompet berbunyi dimana-mana Kamu meminta ku membuat seuntai kalimat untuk mu Aku mengenal mu lewat dunia maya Tapi entah mengapa Aku seperti telah lama mengenal mu Kamu seperti pangeran Yang datang untuk menghapus luka lama ku Kamu mampu melukis senyum dibibir ku kembali Setelah sekian lama hati ku terluka Terluka karna cinta…Tapi ternyata aku salah Kamu tercipta bukan untuk ku, tapi untuk dia sahabat ku Sahabat yang sangat aku cintai…Aku sakit, perih, pedih yang kurasa Ketika aku harus merelakan pangeran seperti mu Pangeran yang mampu membuat aku tersenyum bahagia Aku mulai belajar tanpa mu pangeran Asalkan aku bisa melihat mu bahagia bersama sahabat ku Aku rela kehilangan tawa ku lagi, demi melihat mu bahagia Dan dipenghujung tahun ini aku berdo’a Semoga di tahun yang baru Aku bisa menemukan pangeran seperti mu…Happy new year pangeran… Tak ada yang ingin aku katakan.. Karena aku tak tau apa yang bisa aku katakan.. Dikala pisau kerinduan menjulur tajam.. Sakit jika tergores, terluka jika itu menusukku.. Aneh.. Tak ada darah yang mengalir dari goresan tajam itu.. Mungkin tak ada luka yang menghampit hatiku.. Atau, mungkin hati yang tak bisa merasakan luka atas rinduku padamu.. Aku terdiam, menatap bayang semu dalam keheningan. Cukup saja diam, Semua tlah terjawab dalam diam dan kesunyian.. Dan semua tentangmu tlah ubah menjadi kenangan. Mungkin hanya Tuhan yang tau segalanyaapa yang ku inginkandisaat saat ini Kau takkan percayakau slalu dihatiapa perlu ku menangistuk mengatakan yang sesungguhnya Kau lah segalanya untukkukau lah curahan hatikutak mungkin ku melupakan mutiada lagi yang ku haraphanya kau seorang Di sini aku mengadu Mengharap sebuah keadilan Terikat suatu janji kehidupan Merantai melilit di seberang hari Menghantarkan segala kerinduan di jiwa Tak usah kuucapkan semua Ku tak mau orang meremehkanku Aku ingin sekuat besi Tak ingin ku menyerah di sini Menapaki terjal bebatuan kehidupan Membangun sebuah harapan Menumbuhkan kesejukan air tuk pelepas dahaga Kususuri liku liku fatamorgana Dan ingin kumelihat diriku tersenyum gembira Aku adalah seseorang yang selalu mencari kedamaian Sebab kedamaian itu dapat membuat hidupku lebih terarah Dan kini langkah kakiku terus menapaki jalan yang terjal bergelombang Karena jalan yang ku lalui tak selamanya mulus Dan bukan berarti tak banyak hambatan Tapi semenjak kita di pertemukan disebuah persimpangan Entah mengapa langkah kakiku seolah terhenti Aku merasa tak ingin meneruskannya Karena aku ingin lebih lama memandangmu Meski aku hanya melihatmu dari kejauhan Kau yang kulihat berjalan seorang diri Dengan senyuman yang nampak begitu indah Aku seolah-olah menemukan apa yang selama ini ku cari Yaaaa…itu semua ada pada dirimu Aku tak mempunyai alasan pasti mengapa aku begitu yakin Untuk memutuskan berhenti dan ingin mengenalmu lebih dekat lagi Meski kita ada di sebuah tempat yang sama Aku tak memiliki keberanian untuk sekedar menyapa Karena aku takut hanya akan mengusik kenyamananmu Sebenarnya banyak hal yang ingin ku sampaikan Tapi lidahku keluh tak berucap Sungguh hati ini merasakan sesuatu hal yang lain dari biasanya Aku memiliki cara yang berbeda untuk menjagamu Izinkanlah aku untuk menyelipkan namamu di setiap do’aku Bait-bait do’a pun kini terangkai tanpa sengaja Aku yang mencintaimu dalam diam disetiap helaan nafasku Namun tak berharap bisa memiliku Sebab aku tau kita masih saling menjaga diri Kelak jika Tuhan mentakdirkanku untuk bergerak ke tempat yang lain Sejujurnya aku hanya ingin meneruskan perjalanku denganmu Yaa…aku ingin kita berjalan berdampingan dan menggapai impian kita bersama Aku tlah lama menyembunyikan rasa Untukmu yang jauh disana Aku slalu menanti Tentang janji-janji yang kau lukiskan dilisanmu Berharap kau tahu apa isi hati Aku tlah ba membuatmu mengerti Aku tlah ba membuatmu pahami Dan akhirnya kau mengerti Dan akhirnya kau pahami Lalu pergi dengan janji manismu Lalu pergi meninggalkan luka yang ada dihati Kau menjauh dariku Semakin jauh dariku Dan aku menanti Berharap kau kan kembali bersama pelangi Ketika hujan ini menemani hati yang sepi Bayangan semumu kini tak bisa kupandang Janjimu kini tlah berdebu dihati Dan aku sadar Bahwa aku menanti rembulan dipagi hari Dan aku tlah salah Mencintai yang tak pasti Lalu aku pergi bersama bintang dan rembulan dimalam hari Aku menunggu bersamanya Berharap yang pasti akan datang mengobati hati yang sepi Elok rupa bukan pulasan Menatap manja penuh sahaja Parasmu membius nurani Tatapmu pancarkan indah pesona Kau kepakkan hatiku Menuju pesona cintamu Terbangkan rasa meraih kasihmu Membimbingku tuk menyayangmu Kau berikan warna Dalam seketsa cerita cinta Aromamu taburkan harum kerinduan Yang tak lekang dalam pikiran Kaulah mutiara cintaku..... Seburuk-buruknya Indonesia Sehancur-hancur nya indonesia tetapi aku tetap cinta engkau Indonesia Indonesia tempat aku di lahirkan Indonesia juga tempat aku di besarkan Aku kagum sama engkau indonesia aku bela engkau Indonesia Indonesia............. merdeka..... medeka... merdeka Diambilnya kertas dan pena Ditulisnya dengan tinta merah Ide yang sudah lama di otak Untuk amanat singkat Bagi aparat dan pejabat Bait pertama selesai Sebanyak lima larik Senyum merekah di bibir penyair Berharap negaranya ada perubahan Melanjut ke bait dua Seekor bunglon meloncat Menawarkan nasi kotak Dengan lembaran uang merah Penyair melahap Bunglon berkeliaran di kertas kerja Menggigit puisi Tak jadi dipublikasikan Kau tahu, Kau tahu apa yang sedangku rasakan saat ini Aku ingin menulis kepadamu sang pena Ijinkan aku menulis beberapa kalimat Ijinkan tanganku ini menyentuhmu Ijinkan tanganku ini bermanja menulis dengan mu, pena Tak ada lagi pena senyaman kau Tak ada lagi pena seperti kau Sungguh tak ada Sungguh Hanya denganmu aku bisa menulis beberapa laman kertas Hanya denganmu kertas ku terisi penuh Penuh kata yang bernada Aku menyesal tlah mengabaikanmu pena Aku menyesal membuat kau terluka Aku menyesal tak membiarkan mu berlaga dengan ku Pena-ku, Cepatlah kau kembali Kertas kosong menunggu terisi lagi Pena-ku, Jangan lah kau pergi lagi Karna kertas inipun takan terganti Ini ungkapan atau sejenis perasaankuhendak ku ucapakan saat itunamun kini aku tinggalkan keceriaan itu denga kepedihansakitnya hati tak akan lupa. saatku tersenyum.. Tertawa.....menangis.... dengan bersama kita lakukan hal itu. bukan hal baru yang dapat mengapus rasa rindu. demi kenyakinan ini aku yakin aku dapat menikmati rindu bukan canda yang bisa renyahkan tawamu.. Setia...ragu. entah apa yang harus kuperbuat. entah apa yang harus kulakukan.. walau api tetap membara. walau angin tetap menerpa.. pena semakin lihai menari di atas kertas putih.. Puisi Cinta Pernahkah kamu menulis sebuah puisi cinta untuk kekasihmu? Atau justru kamu lah yang menerima puisi cinta? Bagaimanakah perasaanmu ketika kamu menerima sebuah puisi yang berisi kata-kata manis dan membuat seluruh sistem tubuhmu bereaksi dengan bahagia? Tentu pengalaman seperti ini tidak dapat dengan mudah dilupakan. Tidak peduli siapa yang menulis dan mengirimkannya kepadamu karena puisi cinta hampir selalu berhasil untuk membuat suasana hati kita berubah positif, terlebih jika yang memberikan adalah orang yang juga kita sukai. Kalau yang memberikan puisi cinta tersebut adalah orang yang kita taksir sejak lama dan ternyata dia menangkap sinyal-sinyal darimu hingga akhirnya dia membalasnya dengan mengirim puisi cinta kepadamu, tentu saja hidup terasa begitu indah dalam sekejap. Tapi kalau puisi itu ditulis oleh seseorang yang tidak kamu duga, mungkin reaksi yang kamu berikan akan jauh berbeda. Seperti halnya jika kamu menerima sesuatu yang tidak kamu sangka-sangka akan datang, tentu kamu akan merasa terkejut pada awalnya. Kemudian bisa jadi kamu akan mengecewakan si pengirim. Apakah kamu pernah memiliki pengalaman seperti ini? Bagaimanakah cara kamu mengatasinya? Tidak bisa dipungkiri bahwa hal seindah puisi cinta pun dapat berubah menjadi sesuatu yang menyedihkan jika dia tidak ditulis dengan benar atau cara yang kurang tepat. Tapi di Indonesia sendiri, terdapat cukup banyak penulis puisi yang sering merangkai puisi cinta yang sungguh indah untuk dibaca dan juga didengar. Melalui ekspresi-ekspresi yang beragam, kebahagiaan dan ketulusan si penulis tercermin. Karena itulah masih banyak orang yang percaya bahwa puisi cinta dapat mengekspresikan isi hati mereka kepada orang terkasih. Tujuan inilah yang membedakan puisi cinta dengan puisi persahabatan, yang spesifik ditujukan kepada sahabat. Nah, apakah kamu tertarik menulis puisi cinta versimu sendiri? Sebelum itu, ba kamu baca ntohnya di bawah ini. Kumpulan Puisi Cinta Paling Romantis Ada sesuatu yang terasa hampa saat langit langit semakin menua ada sesuatu yang terasa berbeda saat hujan hujan tertahan diantara mega Sendiri dan sepi, aku ingin berlari menelusuri mimpi yang tak kunjung menepi atau haruskah aku hanya berdiri disini mengeja bait pelangi yang hampir mati Di penghujung hari... Ketika senja berlalu dan pergi Ketika hati ini terhenti bernyanyi aku ingin kau kembali disini, sekali lagi... Ivane Wiejaya, September* SANG PENAKLUK CINTA Oleh Tiara Mela Sari Sulit ku mengartikan rasa ini.. Padahal terlihat jelas dimataku. Pikiranku berkata ya dan hatiku berkata tidak" Saat semua terlukis jelas dihadapanku kau tebarkan beribu kata kata indah untuk dia..dia. dan mereka.. Mungkin aku adalah salah satu korban cintamu.. yang tak mudah untuk menghapus semua memori tentangmu.. Kamu benar benar sang penakluk hati. aku mengaku kalah.. atas semua yang kau beri.. bunga...kado..puisi. puisi.. semuanya terangkai indah untukku.. Kau sang peluluh hatiku.. aku terbuai dan terluka.. CINTA SESUNGGUHNYA Oleh Kania Yuliasari Kamu hadir membawa warna baru Kamu obati luka ku tentang masa lalu Kamu mampu mngubah kehidupanku Jauh lebih baik dari kehidupan yang lalu Kamu manusia sederhana yang mampu memberikan cinta yang luar biasa Cinta yang tak mampu di ungkapkan oleh kata kata Mendengar apa yg tidak dikatakan Mengerti apa yang tidak di jelaskan Terimakasih cinta.... Atas segala hal yang kamu berikan Cinta tulus dan juga pengajaran tentang berbagai hal Kamu telah mengajarkan apa itu menghargai, menerima, bersyukur, ikhlas dan mandiri Kini ku mampu berdiri sendri dengan tenang melewati semua permasalahan pribadi Dan kini aku telah mengerti apa itu hidup dan juga cinta sejati Berharap setiap mimpi akan mnjdi nyata Hidup bahagia bersama selamanya Semoga rasa antara kita takkan pernah pudar bersama sang waktu Sehingga Tiada celah bagi cinta yang lainnya PURNAMA TANPA AKHIR CERITA Oleh Astrie Linda Kuceritakan lagi tentang purnama.. Suatu hari.. Pernah kubayangkan perihnya melihat purnama tersenyum dan pergi menuju arah yang berlawanan Tepat Dipermulaan bulan Dzulhijah Purnama akan segera pergi Dan kotak hitam yang mengapung itu akan terseret ombak kehidupan Hingga ia hilang tanpa arah yang pasti Tidak ada akhir cerita.. Terima kasih kuucap untuk yang kesekian kali Atas kesetiaanmu menemani menghiasi mimpi Sampai aku terbangun kembali dan menyadari Bahwa banyak nikmat Tuhan patut disyukuri Kuingatkan padamu, simpan rapat rahasia yang pernah kubisikkan dimalam itu.. Malam indah yang sinarmu begitu sempurna Cerita kita tidak akan pernah berakhir, Purnama Karena Purnama akan selalu ada pada setiap waktunya.. KEJORA CINTAKU Oleh Ayu Annafi Kejora... Puaskah kau membuat ku sedih Disini aku menangisi-Mu Saat kau memberikan kata-kata indah itu Kejora... Dimanakah engkau sekarang berada? Pipiku kini terbasahi oleh tangisan Sambil memanggil nama mu Kejora" Kejora... Disini aku setia menunggumu Tetapi sekarang sudah berbeda dengan hari-hari yang lalu Kini kau tak menemaniku Semoga kau tetap setia mengingatku Kejora... Kini di hari-hariku hanya ada bayang-bayang mu Kini di setiap doa-ku tak luput oleh nama mu Kejora ku Kini di setiap malamku hanya cahaya kejora lah yang menemaniku Selamat tinggal Kejora Cintaku SENDIRIKU DAN CINTA SEBENTARMU Oleh Brandal Santri Jangan kau pinta keikhlasan ketulusan atau apapun yang kau sebut pengertian makna cinta sebab hati telah tergadaibpadamu.. Jika ikhlas yang kau harap adalah perpisahan jika tulus yang kau maksud adalah kepergian jika makna cinta adalah keinginan saling menyakiti... aku menyesal telah sepenuh hati mencintaimu Jual saja hati serombeng cintamu Wahai cinta.. aku marah pada sepicik ingin tersembunyimu, aku kecewa akan aroma parfum dan tebal gincumu, aku mengira hati tak bisa terbeli, aku menyangka cinta sehidup semati.. Khianat merampas nurani Ooo. pendusta cinta pergilah jangan kau bawa kenang atas semua cintaku Ooo. jahanam cinta enyah dan bawalah semua sangka pada cinta rombengmu Biar sendiriku memahami cinta sebentarmu, Ya sendiri saja... RASA YANG TAK PERNAH AKU ALAMI Oleh Niken Khalida Puteri Tak apa jika senja berganti malam Tak lama setelah itu Sinar rembulan pun datang menghampiri Namun sang bintang enggan menemani Aku baik-baik saja Ku hanya ingin sendiri Hanya ingin habiskan rasa ini Hanya ingin lukiskan senyummu dalam sepi Tak apa jika ku menangis saat ini Jika rinduku amat dalam dan perih Ku ingin kau disini tepiskan sepiku Ku hanya ingin kau mengerti Ini yang ku rasa dan takkan ku ingkari Ku hanya ingin sendiri Diam mengunci bibirku dan sendiri Tak apa jika ku menangis saat ini Untukmu yang kusayangi Untuk kita,kau aku dan kini Untuk sebuah alasan yang tak pernah ku pahami Jadi biarkan ku sendiri malam ini Tak apa jika ku menangis karena ku masih punya hati Tuk merasa tuk meminta tuk memberi Tuk berharap dan untuk mencintai dirimu Apakah menurutmu orang yang membacanya akan merasa tersentuh dengan pesan yang terkandung di dalam puisi cinta itu? Berikan puisi itu kepada orang terkasih atau tulislah puisimu sendiri. Tadi pagi, Aku melihat seorang pengemis Keadaan nya begitu miris.. Ia membawa sebuah karung yang sangat bau Dan topi yang kelihatan tlah lama tak di cuci Dan ia hanya memakai baju dan celana, Tanpa memakai alas kaki untuk berjalan. Ia telah mengitari kota ini, Tapi sayang.. Tak ada satu pun manusia yang peduli Bahwa ada salah satu saudaranya sedang dilanda perih Kawan, lihatlah ke sini.. Disini ada saudara kita yang tersakiti Yang sering tak kalian peduli.. Dulu, kita pernah bersatu Membentangkan sayap, kemudian terbang tinggi ke atas awan... Dulu, kita pernah bersatu Menyebarkan benih-benih cinta... Dulu, kita pernah bersatu Menyuburkan tanah yang tandus... Dulu, kita pernah bersatu Menebarkan senyum dan tawa untuk menghilangkan kesedihan... Dulu, kita pernah bersatu Menyegarkan udara yang pengap... Dulu, kita pernah bersatu Dalam cita-cita, harapan, impian, kebersamaan, kreativitas, perjuangan, persahabatan, dan tekad... Dan masa itupun tiba... Dimana semuanya terjawab Atas semua yang telah kita lakukan... Kesimpulan pun muncul Yang belum pernah aku, dia, kamu, kita, dan mereka duga... Kini aku sadar, tidak ada keabadian dalam hal apapun di dunia ini... Suka ataupun tidak suka Semuanya bisa berubah... Ada satu hal diluar jangkauan manusia Yaitu kehendak Tuhan Jadi... Semua itu telah menjadi masa lalu... Sekali, kita pernah bersatu.... Aku adalah tinta Tulisan yang telah lama tertindih debu-debu Pada usang buku di atas meja tua yang rapuh Dan kau adalah secarik kertas Lembaran yang menunggu lama Di atas papan berpaku Bersambung lantai kayu Tak ada yang lebih dirindukan selain hadirnya, Dan kini kita yang tertimpa duka Kita hanya menatap jauh pada lampu yang mati Menangisi kepergian cahaya Yang pernah dengan bijak menghangatkan kita. Bila ada lampu kecil bertutup kaca merayap ku jadikan gelapnya langit Aku sungguh berteman untukmu Sampai menikmatinya bersama, tidur dalam galian tanah Sering kali aku kecewa Tentang smua yang kurasa Haruskah aku menutup telinga...? Sedang hatiku tak pernah buta Hari ini kau berubah manja Aku acuhpun kau tak merasa Ataukah memang kau belum dewasa..? Yang kau ucap kemarin hari ini lupa Bagaimanapun kau seorang ibu Setiap langkahmu jangan sampai keliru Demi keselamatan rumah tanggamu Dan juga anak cucumu Walaupun kau manusia biasa Berusahalah sebisa bisa Lalu terapkan hati dan perasaan Agar kau tahu makna kehidupan Gerakan jari jemari Menekan tuts tuts piano Mengalunkan nada indah Menggetarkan jiwa Membangunkan rasa rindu Bagaimana kabar mu disana Kasih? Apa Kau baik baik saja? Apa Kau merasakan rindu disini? Yang selalu memanggil nama mu Yang mengharap kan kehadiran mu, untuk pelukan hangat yang kau cipta Yang berangan akan bercanda tawa bersama mu lagi Apa angin tidak membisikkan rintihan rindu ku pada mu? Apa bintang malam tidak mengirimkan surat rinduku pada mu? Apa hujan tidak mengalirkan air mata rindu ku pada mu? Rindu memang menyakitkan Mendekap batin terlalu erat Rasa khawatir yang menba sembunyi Dalam ruang hati yang penuh sesak Mengharapkan kedatangan kekasih yang entah kemana Mizan Hidayatullzh Sungguh ku tak sanggup Jika kau terus menjahuiku Sungguh ku tak mampu Jika kau terus menghindari cintaku Ku tak mengerti tentangmu Akupun tak mengerti sikapmu Apakah kau tak tau isi hatiku Atau kau tak mau tau isi hatiku Tapi kenapa?... Kenapa kau seakan memberiku harapan cinta Lantas ini apa?... Seakan-akan kau berikanku isyarat cinta Kenapa saat ku ingin mengatakan isi hatiku Aku malah melihatmu sedang berdua denganya Mengapa saat ku akan mengungkapkan cintaku Aku justru melihatmu dipeluknya Kini hanya kehancuran dalam hatiku Yang ku tuang melalui goresan pena Kini hanya sakit yang menghancurkan hatiku Yang hanya bisa ku tulis di bukuharianku..... Sendiri ku gelap malam terpojok di sudut gelap menunggu hadirmu yang menerangiku Sesaatku menba melihatmu yang bahagia di luar sana melihat dari sisi gelapku aku hanya bisa mengeluarkan air mata bahagia karena aku tak bisa membuatmu bahagia Bila mencintaimu harus mengorbankan perasaanku bila mencintaimu harus munafik dengan perasaanku aku rela dan aku akan melakukan itu asalkan itu bisa meluluhkan hatimu.. tapi aku yakin suatu saat nanti kamu akan sadar bahwa akulah orang yang mencintaimu sepenuh hatinya ---- No. Urut  . Tanggal Kirim // :: Hujan mengetuk-ngetuk pintu jendela Namun kudapati pintu kenangan yang terbuka Kenangan tentang aku, kau dan hujan Yang kini membeku bersama jutaan rasa Hujan mengijinkanku untuk mengenangmu Seolah semua kembali pada masa itu Kala aku dan kau masih saling mencinta Kala aku dan kau masih saling berbagi rasa Masih ingatkah kau? Saat kita kehujanan berdua Saat kau beri jaketmu karena aku menggigil kedinginan Dan saat kau berhasil menghangatkanku dengan dekapanmu Hujan ini selalu mengingatkanmu Hujan jua mengguyur luka yang tak kunjung sembuh Membuatku basah kuyup oleh rindu Kedinginan oleh keputusasaan takdir Aku masih disini bersama hujan Meski kau tak lagi ada Meski tak ada lagi  senyum yang membuatku tenang Meki tak ada lagi dekapan Aku masih disini bersama hujan Terkurung membelenggu rasa Rasa yang tak akan pernah sirna Tersiksa karena rindu yang tak kunjung padam Aku menyayangimu Dan aku masih menunggumu disini bersama hujan IBU.. aku ingin curhat kepadamu. malam tadi hubunganku berakhir dengannyasemua nya terjadi tanpa ada masalahaku tidak tahu harus bagaimanaIBU. hanya denganmu aku bisa mengungkapkansemua isi perasaan ku.. dia memutuskan untuk mengakhiri semuanyapadahal aku berharap dia menjadi orang yang terakhir untuk kuIBU.. apa kekuranganku apa kesalahanku ibu..? hingga setiap orang tidak mau mendekatikutidak bisa mengerti aku tidak bisa membaca isiperasaankuapakah aku hanya gadis yang tidak tau apa-apaIBU.. seandainya kau benar-benar ada di sampingkumungkin aku sudah menangis di pelukanmutapi aku tidak bisa merasakan ituaku hanya bisa menangis di atas tumpukan tanah keringyang di hiasi bunga...IBU.. aku tahu kau bahagia disanatapi aku disini hanya menjadi seoranganak yang tidak memiliki ibuanak yang tidak bisa merasakan enaknya masakanseorang ibu. anak yang tidak bisa menangis di pelukanmuIBU.. dia sangat jahat kepadakudia meninggalkanku padahal dia sudah berjanji kepadamutidak akan meninggalkankuIBU.. sekarang aku akan menunggu orang yangmencintaiku menjaga ku setulus hatiseperti dirimu ibu Kukecapi tetesan airmata langit Menentang deraiannya berpilu sakit Sakit di hati, terasa amatlah sulit Sulit merangkai perasaan ‘tuk membangkit Adalah ketika airmata ini telah bicara Mengeluh pada hati yang merasakan cinta Adalah ketika sukma ini menentang rasa Seakan berlumur dengan hitamnya jelaga Hati ingin melukis cinta itu kembali Namun sulit tergores dalam kanvas bermisteri Terasa ingin berhenti dan menyudahi Namun sisa kekuatan itu masih mewarnai Sulitnya mencintaimu dalam angan Tak semudah membalikkan telapak tangan Sakitnya menyayangimu dalam keterdiaman Menggubah mozaik sendu mematah harapan Bila suatu saat jika semua telah berubah Pelangi berteman malam dan siang meresah Senja memilu dan lembayungnya terpisah Baru jua disadari, cinta telah meredup kesah Jantungku masih berdetak Nafasku masih berhembus Mataku masih melihat Tapi jiwaku seperti mati Aku tak dapat melihat cahaya masa depan Gelap... Tak ada harapan Duniaku kosong, beku Hanya diisi canda tawa dan air mataku Tapi cahaya itu perlahan terlihat Kau membuatku bangkit Kau mengajariku membaca, menulis, berhitung Kau mengajakku melihat dunia Aku yang tak pernah bermimpi Tak pernah punya cita-cita Kini mengenal harapan Mengenal masa depan Kesabaranmu adalah tetesan peluhmu Langkah kakimu jejak teladan untukku Aku berterimakasih padamu, guru Malaikat yang tuhan berikan padaku. Aku akan bicara hingga bibir ku tak lagi mampu terangkat Aku akan mendengar hingga telinga ku tak lagi sanggup mendengar Aku akan menulis hingga tangan ku tak lagi mampu bergerak Aku akan berteriak sekencang mugkin hingga suara ku tak lagi terdengarkan Aku akan berlari hingga langkah kaki ku tak lagi terayunkan dan Aku akan melihat hingga mataku tak lagi mampu untuk terbuka.. Indahnya dalam sanubari yang terang,,, dalam melakukan hal yang terlalu abadi untuk kukenang,,, manakala kita menyentuh angan-angan,,, bergejolak rasa yang terpendam,,, untuk dilontarkan dialam bebas,,, gejolak yang menggebu-gebu,,, terasa meledak kala mendekat,,, wahai anugrah terangilah,,, duhai sanubari bangkitlah,,, jalani semua angan yang terlupakan,,, menari dalam keindahan hati,,,, Ku tatap begitu lama memandangmu Yang tak pernah membuatku berpaling darimu Kau selalu indah dihatiku Kau bagai pujaanku yang tak pernah terganti Kau selaluu membuatku tersenyum dalam sepiku Sepi yang sering membuatku sesak dalam kesendirian Wahai... Langit biru Kaulah tanda cintaku Wahai.. Langit biru Kaulah teman sejatiku yang mampu menghilangkan rasa gundahku dikalaa hampa Hanya dengan memandangmu Wahai... Langi biru Kaulah tanda cintaku Wahai... Langit biru Kaulah yang selalu mampu mengerti tentang aku Ledak suara terdengar disudut kota Kanan kiri terlintas peluru tajam Jalanan penuh sesak api berkobar Ribuan pejuang bertombakkan bambu runcing Melawan penjajah bersenapan lapis baja Allahuakbar, menggema ditelinga perang Seketika melenggangkan medan dan seketika menggetarkan lawan Luka tembak dikepala Tangan tangan terpisah dari badan Tubuh tubuh menyatu dengan aspal Warna hitam legam tampak dikulit mereka Yang terbakar akan syahid Jasad jasad tergeletak berserakan Bak bunga gugur dari dahannya Namun harum bila dicium Tetes air mata bejatuhan Menghujani jantung peperangan Membanjiri kobaran para pejuang Tumbuhkan bibit bunga bunga baru Tuhan Banyak anak kehilangan bapak Banyak bapak kehilangan anak Banyak jiwa tak berdosa mati begitu sahaja Izinkan aku tuhan Biarkan sangkurku menebas ketidak adilan Senapanku, biarkan senapanku menembus kemunafikan Aku tak mau ini kan berlanjut setengah abad negeriku Diluluhlantakkan mereka Para bangsa pembatas keber-hak-an manusia Glory gold gospel? Tak adakah semboyan lain? Kenapa tak ada semboyan yang menyebut namamu? Sekarang, kan kubawa namamu.. Kan kubawa dzatmu kesukmaku.. Lailahaillah muhammmadarrosulullah.. Izinkan sangkur kami menancap kebadan mereka... Izinkan peluru kami melesat di kepala mereka.. Izinkan bambu kami di tersangkut dada mereka.. Sungguh, kami ingin sekali merah putih berkibar.. Kadang kami lupa... Tak bercermin pada bening air Berdandan dengan gerak riak pesisir Yang memutihkan buih seperti takdir langit yang digelar lautan Seharusnya kami.. Mendengarkan dakwah dari gundukan tanah Tentang debu yang tak pernah iri pada batu Tentang batu yang rela disebut pasir Atau tentang semua kisah daratan yang tak diketahui lautan Apakah kisah itu...? Kita akan tahu setelah orang-orang tak ada yang tahu Tarii, Kini aku baru mengerti Tentang sikapmu yang begini Takkan lagi aku mengusikmu Dan menjadi pacarku Selama ini aku mengintaimu Dari balik kaca hitamku Hanya beberapa yang ku ketahui darimu Tapi itu semua sudah cukup bagiku Aku sangat menyukaimu Dari setiap yang ku ketahui darimu Meski belum pernah bertatap muka denganmu Ku terima kau dengan sepenuh hatiku Akan tetapi, Ternyata selama ini kau Mendekat kepadaku itu Hanya karena temanku Baru sadar aku Engkau selalu cuek padaku Bahkan tak balas pesanku Tapi jika ada pesan tentang temanku Engkau selalu membalasnya dariku Aku tak begitu penting bagimu Aku sadari itu semua Bahkan untuk bertemu kamu Aku tak bisa Jadi tak sepantasnya aku Menyatakan cinta kepadamu Sedang kamu tak tahu diriku Dan sangatlah pantas jika kau menolakku Ditanyakan kepadanya siapakah pencuri Jawabnya: ialah pisang yang berbuah mangga Tak demikian Allah menata Maka berdusta ia Ditanyakan kepadanya siapakah penumpuk harta Jawabnya: ialah matahari yang tak bercahaya Tak demikian sunnatullah berkata Maka cerdusta ia Ditanyakan kepadanya siapakah pemalas Jawabnya: bumi yang memperlambat waktu edarnya Menjadi kacaulah sistem alam semesta Maka berdusta ia Ditanyakan kepadanya sapakah penindas Jawabnya: ialah gunung berapi masuk kota Dilanggarnya tradisi alam dan manusia Maka berdusta ia Ditanyakan kepadanya siapa pemanja kebebasan Ialah burung terbang tinggi menuju matahari Burung Allah tak sedia bunuh diri Maka berdusta ia Ditanyakan kepadanya siapa orang lalai Ialah siang yang tak bergilir ke malam hari Sedangkan Allah sedemikian rupa mengelola Maka berdusta ia Ditanyakan kepadanya siapa orang ingkar Ialah air yang mengalir ke angkasa Padahal telah ditetapkan hukum alam benda Maka berdusta ia Kemudian siapakah penguasa yang tak memimpin Ialah benalu raksasa yang memenuhi ladang Orang wajib menebangnya Agar tak berdusta ia Kemudian siapakah orang lemah perjuangan Ialah api yang tak membakar keringnya dedaunan Orang harus menggertak jiwanya Agar tak berdusta ia Kemudian siapakah pedagang penyihir Ialah kijang kencana berlari di atas air Orang harus meninggalkannya Agar tak berdusta ia Adapun siapakah budak kepentingan pribadi Ialah babi yang meminum air kencingnya sendiri Orang harus melemparkan batu ke tengkuknya Agar tak berdusta ia Dan akhirnya siapakah orang tak paham cinta Ialah burung yang tertidur di kubangan kerbau Nyanyikan puisi di telinganya Agar tak berdusta ia Ibuku tercinta Terimakasih atas doa-doamu Terimakasih atas jeripayahmu Terimakasih atas kasih sayangmu Ibuku tercinta Tetaplah seperti ini Tetapalah menjadi sandaranku Tetaplah menjadi penpang hidupku Ibuku tercinta Selalu bawa namaku dalam doamu Selalu mimpikan aku dalam tidurmu Selalu jaga aku dengan belaianmu Ibuku tercinta Selalu maafkan kesalahanku Selalu bimbing anakmu ini Selalu rindukan anakmu ini dimanapun kau berada Hanya doa untukmu yang mampu kuberikan Doa terdalam untukmu kupanjatkan Dari anakmu Ibuku tercinta Guratan masa yang temaram Helaian benang yang saling terpaut Sorotan sukma yang menelisik Ah, biarlah bayu mendobrak perhentiannya Linangan air yang kian meranum Pada galeri yang meronta-ronta Meneriaki lingkaran-lingkaran yang memandang Mesin waktu enggan kompromi Bersama langkah yang dipijakkan Dalam kabut yang mengisahkan Gemercik aing yang membisikkan Gita nan padu dalam harmoni Rindu kalbu akan memori Rumput yang tidak zamrud Raja memangku tangan di singgahsana Yang menaungi menjadi gulita Paras ayu tak lagi merona Merekalah batu mulia Laguan kasih laksana sastra Tutur dalam belukar Makna benderang sukar diteroka Torehan mungil nubuha masa Derai sedan mengoyak sepi Galeri, hadirkan cita Apatah enyah dari diorama? Sesuatu itu kini hadir Dalam benak ku lontarkan takdir Aku disini penuh tanda tanya Akan kah kita selalu bersama Bayangan putih berubah hitam Bayangan putih berubah seram Angin dingin gemercik hujan Daun layu pun tak bermekaran Senja indah menggores luka Malam hening tak ada tawa Dalam dunia tak lagi kita Dalam dunia tak ada cinta Berharap tapi tak terjawab Merindu tapi tak bertemu Kasih lihatlah aku Dekaplah aku Aku merindu Karena kau tak ada di sampingku Getar pucuk pohon cemara Melambai menggigil dingin ke udara Adakah kau dengar ibu? Suara dari jauhMemanggil...Menggigil...Ibu...Ibu...Ibu... Aku rindu aku rindu Rindu binar-binar matamu Rindu kehangatan senyummu Rindu dekapan sayangmu Rindu ketulusan doamuIbu... Berjuta luka telah aku tancapkan di dadamu Berjuta kesedihan telah aku bebankan padamu Dengan lembut kau telah mengambil secara paksa setiap lara yang menderakuIbu... Di setiap saat tubuhmu jatuh bersimpuh di atas sajadah lusuh Hanya doa yang terdengar lirih serupa keluh yang luruh Hanya suara angin dan ingin di hatimu bergemuruh Hanya tangismu menatap lantai menatap hari esok menatap mimpi anak-anakmu yang terbang yang semakin jauhIbu... Ketegaranmu adalah sebuah gunung Kesabaranmu adalah samudera muara dari segala rasaIbu... Tiap katamu adalah doa Aku memohon maafmu Aku meminta belas kasihanmu Aku memohon surga yang telah dibenamkan-Nya di bawah kakimu Maafkan aku,anakmu ibu... Saat terdiam Saat termenung Saat memejam mata Tersirat titik aromamu Terbesit sosok raut wajah nan buai Tak dapat ku pungkiri Tak bisa ku pahami Merasuk seluruh tubuh Menembus aliran darahku Kau jauh Kau dekat Kau membayangi Kau menghiasi setiap debaran jantung Terkadang bingung mendera Apa ini, Kumbang yang telah mengiringi hariku Bagaikan layu tak tersiram Kumbang nan jauh disana Terngiang dalam tatapan Benak hati berkata Ingin sekali Ingin sekali Pangeran surgaku Pemimpin keluargakuImamku Adalah kau...kau.. dan kau Aku memang tidak bisa menulis sesuatu dengan indah. aku hanya bisa memetaforakan segala. aku tidak bisa menulis dengan sempurna. aku hanya bisa meluapkan dengan sederhana. Curahan hati yang tak diketahui. hanya Tuhan dan aku saja. tak begitu berharap ada orang yang peduli. ah, biasa saja aku hanya orang yang senang. ketika mereka mengikutiku. ketika mereka seperti mengertikanku. aku tahu mereka hanya kasihan. untuk itu aku buat mereka linglung. aku buat mereka bingung. aku buat mereka bertanya. kenapa aku lakukan ini semua... Tuhanku, Wajah Mu membayang di kota terbakar dan firman Mu terguris di atas ribuan kuburan yang dangkal Anak menangis kehilangan bapa Tanah sepi kehilangan lelakinya Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia Apabila malam turun nanti sempurnalah sudah warna dosa dan mesiu kembali lagi bicara Waktu itu, Tuhanku, perkenankan aku membunuh perkenankan aku menusukkan sangkurku Malam dan wajahku adalah satu warna Dosa dan nafasku adalah satu udara. Tak ada lagi pilihan kecuali menyadari biarpun bersama penyesalan- Apa yang bisa diucapkan oleh bibirku yang terjajah Sementara kulihat kedua lenga Mu yang capai mendekap bumi yang mengkhianati Mu Tuhanku Erat-erat kugenggam senapanku Perkenankan aku membunuh Perkenankan aku menusukkan sangkurku Mimbar Indonesia Th. XIV, No. Juni Langkah kecil kita pecahkan tawa Dibawah sinar mentari yang menghangat Masih ku pandang senyum indah mu Sambil bersapa dengan angin yang menerpa Alam bersenandung kecil Menatap hamparan wajahmu dengan teliti Ku eratkan tanganku padamu Karena takkan ku biarkan Daun kering yang terbang merampasmu dariku Bisakah ku katakan Bahwasanya hanya diriku Yang mampu dengan berani berdiri di sampingmu Meski langit cerah telah berubah menjadi hujan Bisakah ku katakan Bahwa takkan ada lagi senandung dari gemerisik air Ketika hanya aku yang berjalan hampa seorang diri Tanpamu yang menemani Izinkan aku mengucapkan Aku menyukaimu Dan akan ku beranikan menatap lantang pada mata bulatmu Bersama awan yang menjadi saksi Ada sesak yang penuhi dadaku Ada tangis yang tak tertumpahkan Menyatu, saling bergejolak Berkecamuk dihatiku Saat ku dengar dia tak lagi sendiri Saat kutahu dia telah menemukannya Belahan jiwa Yang akan melengkapi cerita hidupnya Ikhlas, sulit untuk ikhlas Berusaha menerima apa adanya Menelan kenyataan yang tercipta Dan kisah yang tak indah Sering kali, pertanyaan itu datang Kenapa bukan aku? Sedih rasanya mendengar hatiku Mempertanyakan hal itu Seakan ia tak menerima Garis hidupnya, Duhai hatiku yang malang, bersabarlah Lain kali kau akan berlabuh ketepian cintamu Ada sesuatu yg terasa hampa Saat langit langit semakin menua Ada sesuatu yg terasa berbeda Saat hujan hujan tertahan diantara mega Sendiri dan sepi aku ingin berlari Menelusuri mimpi yg tak kunjung menepi Atau haruskah aku hanya berdiri disini Mengeja bait pelangi yg hampir mati Di penghujung hari... Ketika senja berlalu dan pergi Ketika hati ini terhenti bernyanyi Aku ingin kau kembali Disini sekali lagi... No Urut: Tanggal: // :: Pemimpinku lucu, kata temanku sukanya bercerita tentang jiwanya yang terancam perihal keluarganya yang diteror Aih, temanku bersedih katanya, pemimpinnya suka menangis mengeluh, betapa keputusannya sulit berkesah, mengapa rakyat melawannya Aih, untung saja pemimpinku tak seperti pemimpinmu, temanku Cinta membuat hati merona Hingga buta akan segalanya Setiap waktu ku Kumau kau yang temani temani langngkah kuKau, Wanita yg aku cintra Berkatalah dari hatimu Kau akan setia selalu Jajimu lumpuhkan hati ku Yang menjadikanku yakin Aku ingin hidup berkali kali lagi Untuk menjalankan cinta yg kucari ku nanti dan kau berii Senja semu sirna Begitupun jejakmu Warna wajahmu Juga kebersamaan kita Hujan menjelma menjadi kerinduan Dan malam menambah kusam keadaan Kusebut jarak sebagi setan Yang acap kali menakutkan Aku takut kau pergi Aku takut jarak membuat mati Cinta dan ingatan kita Begitu juga rasa dan kenangan kita Kau adalah rumah bagiku Bagi cinta dan rasaku Bagi sukmaku Bagiku Kau adalah aku Kau adalah bahagiaku fajar mungkin akan terjadi Namun kau tahu, malam begitu panjang Manado Tentang seseorang Hari ini ku memikirkan mu Sunyi.. sepi kian menderu Hanya tangis ku yang bercumbu Tentang seseorang Ajari aku Ajari aku bagaimana bicara padamu Agar kamu mengerti bahasa hati ku Tentang seseorang Entah sampai kapan kita saling berdiam Menunggu ucap saling berbalas Hingga kini kita saling memendam, tanpa jelas Tentang seseorang Aku tak bisa memahami keadaan mu Aku tak bisa mengerti keinginan mu Karna kamu bukan yang dulu Bukan yang dulu Tentang seseorang Jarak yang menjadi pemisah Dan pada akhirnya kita harus terpisah Tentang seseorang Trimakasih untukmu yang pernah menawarkan masa depan untukku Tentang seseorang Akan ku sapa mu dalam setiap ucap do'a ku Ling Hujan tak turun lagi Pengarang Ling Ling Hujan... Kenapa kau tak turun lagi Aku merindukanmu hujan Hujan... Semua petani menunggu mu Untuk menghasilkan padi Hujan.. Laut membutuhkan airmu Untuk semua ikan bisah berenangHujan.. Bunga bunga mencarimu Untuk disiram Aku memohon kepada maha kuasa Untuk kamu turun lagi Tinta itu tak cukup satu warna Rasa ini tak cukup dengan satu ungkapan Tangan ini prajurit ego Kertas ini korban perasaan Kulukis wajah elokmu di atas kertas putih itu Senyum manis di bibirmu dan cahaya di matamu Sungguh sempurna tinta itu Dapat melukis dengan indah figur wajahmu Kertas itu tak puas dengan deskripsi wajahmu Dia ingin tahu tentang dirimu Tinta dan tangan itu bersekutu Menggoreskan rubby disetiap bagan putih itu Aku memang bisu wahai Dewa Tapi aku tidak buta ataupun tuli Aku jabarkan setiap kali mata memandang dan telinga menyimak Meskipun lidahku hanya sukma tak guna Isyaratku tak memahamkanmu Namun kertasku bernyawa Dan hatiku selalu bergema Terimakasih cinta karena engkau telah hadir dalam hidupkuterimakasih karna engkau telah memberi warna dalam hidupkuterimakasih juga karena selama ini engkau yang selalu membuat aku senang dan sedih Walaupun banyak orang yang telah kau sakiti perasaannya karena engkautetapi engkau juga bisa membuat banyak orang bahagia karena engkauengkau adalah perasaan yang tak dapat diungkapan dalam kata-kata Disaat tak terduga enggkau datang menghampiri orang-orangdisaat bahagia engkau bagaikan hadiah yang terindah bagi setiap orangdisaat sedih mendalam engkau sebagai penghibur hati yang sedih Terima kasih atas semua yang telah engkau berikan selama iniwalaupun senang dan sedih tetapi engkau selalu menemanidisaat itulah arti cinta sebenarnya Senandung lirih yang menggema Lantungan ayat demi ayat terbaca Membuka ketulusan jiwa Yang pernah mati dalam raga Serpihan angan kini mati Puing puing hati lebur sirna Tak satupun sosok yang mendekati Padahal nafas sudah terbengkalaDimana...Dimana... Lantungan ayat itu Yang terdengar merdu Saat pertama mata beradu Saat jiwa dan raga bersatuKemana...Kemana...J Iwa ini akan terbawa Raga ini akan bersua Dalam satu detakan cahaya yang menggema Agar jiwa dan raga ini takkan pernah sirna Setitik air ditampung Sebelanga getah kita minum Setitik kita gores Terret seluruh yang bersih Setitik kita berubah Seribu kejahatan menyembah Seribu kejahatan menyembah Alamat kehidupan akan berubah Hidup yang berubah Melegalkankonsistensi fleksibeltias yang parah Akut membuat banyak orang akan muntahDarahBersimpah Dan kian m enjadi jadi takl terarah. Halo, hujan Biisakah kita berbincang? Mungkin kita sama sedang merindu Engkau merindukan bu i, aku merindukan seseorang Beruntungnya engkau dapat mencium bumi pagi ini Sialnya, aku mencium wajahnya di wallpaper ponsel Riuh bergema terdengar bersahutan Bak seorang aktris yang sedang tenarnya Namamu ada disetiap antero jagad rayaDisebut, Bahkan tak jarang dihujat banyak orang Kau terletak diantara deretan aksara lainnya Mengapa harus engkau? Sebenarnya akupun enggan Namun Tuhan berkata kaulah pelindung hari dan malamku Delapanbelas tahun sudah terlewatkan Kau menjalankan tugas dengan begitu apiknya Darimulah menjelma gadis-gadis cantik nan rupawan Tanpa sadar, kehangatan cinta mulai menyelinapCanda,Tawa, Hanya itu senandung pengiring keluarga kecil kita Epilog , Perbedaan dan pertentangan begitu jelas terasaBergejolak, Bagai dihantam halilintar, Kemudian diguyur badai hujan Ada apa dengannya? Kalau bosan, bilang saja Agar lekas kita akhiri permainan ini Cepatlah…Ingin kucabut segera predikat “pelindung” darimu Dan kuberi padanya Orang yang lebih pantas Orang yang sering kupanggil manja dengan sebutan “Ayah”Yang selalu mencinta dalam diamnya Dia yang setia menemani meski dalam titik terendah peri kecilnya Sudikah kau menjadi pelindungku, Ayah? Kalau hujan bisa menghanyutkan sampah di sungai, apakah hujan juga bisa menghanyutkan kekhawatiranku? Kalau hujan bisa membawa kenangan apakah rasaku bisa turut dibawanya? Kalau hujan mampu membasahi tanah apakah juga mampu membasahi keringnya hatiku? Kalau hujan berkolaborasi dengan angin apakah rasa khawatir juga harus berkolaborasi dengan rasa takut? Aku bukan awan, yang bisa membantu matahari sembunyikan panasnya Aku bukan payung bagi orang yang berlindung dari basah hujan Aku manusia pemimpi yang hanya sedang berjuang meraihnya berjuang keras memendam ketakutan dan kekhawatiran. Aku akan belajar menjadi hujan membawa pergi setiap kekhawatiran, membasahi hati yang kekeringan menghanyutkan semua ketakutan yang ada sembari menanti pelangi setelahnya. Matahari tersenyum begitu indah Langkah kaki pun begitu cepat Senyumnya pun sungguh menyiksaku Hingga aku berlari mencari awan Bukankah senyum itu indah? Bukankah awan itu putih Ya aku pun tahu Namun bukan senyum indah yang ku maksud Dan bukan pula awan yang putih Tapi senyum itu indah tapi menyiksa Awan itu pula terlalu putih hingga ia menjauh ketika aku mendekat Sungguh matahari dan awan bukan pilihan Mereka hanya takdir Lantas aku hanya bias mencari sesuatu Ku ambil saja sebotol big ola dingin Untuk mengobati rasa panasku Ada yang hilang saat sosokmu tak bisa kupandang Ada yang kurang saat senyummu tak lagi mengembang Kau ingin pergi............. Padahal tanpa kau sadari aku menanti Kau akan pergi Padahal tanpa kau pahami aku tak ingin sendiri Dan akhirnya kau pun pergi Sebelum mengerti segala rasaku yang terselip dihati Kau lari..... Tanpa menyadari ada gerimis air mata disini Mungkin juga tak akan pernah kau sadaribahwa aku menginginkanmu lebih dari saat ini. Wahai Bintang Impian........... inilah sebentuk perasaanyang hanya dalam angandan tak kan sanggup kuungkapkan. Kutemui dirimu dibalik bangku taman Kau sedang bersedih hati Kurayu dirimu dengan candaku Kau tertawa dan memeluk senyummu Seandainya waktu ini Akan terbang selamanya Kita kan pergi bersama Tak tahu kapan akan mendarat Satu menit tangisanmu mengering Gula yang bertaburan di wajahmu Membuat hatiku hangat setiap saat Pisauku sudah tumpul Umpanku siap menarik Dirimu Ketika kamu merasa lelah Untuk berdiri Menghadapi segala permasalahan dunia Masih ada tempat untukmu bersujud Yang tak akan membiarkanmu Jatuh di lubang yang sama Dia akan mendengar segala perih di hatimu Untuk menyembuhkan semua luka Yang terlanjur menganga Ketika engkau datang berjalan tegak tersenyum manis, Kamu membri ku segudang kebahagiaan, Memberi ku warna indah dalam hari ku, Kasihh, Kau adalah secerca cahaya yang terang dalam hidup ku Kau adalah segenggam harapan unk masa depan ku, Cintai aku seperti aku mencintai mu, Dari hati pakai hati Kau bagian indah dalam hidup ku, Saat ini hanya ada satu cinta penawar lukaku Yang akan selalu menemaniku disetiap saat dalam hidupku Sampai ajal menjemputku Dialah cintaku saat ini Dialah penawar luka hati yang pernah tertoreh oleh cinta tak pasti Walau harus ku akui… Dalam hati kecilku masih tersimpan keraguan kepadanya Mungkinkah dia akan selalu mendampingiku sampai nafasku berakhir? Mungkinkah aku akan selalu menjadi satu-satunya baginya? Dan mungkinkah cintanya padaku tak kan pernah pudar walau apapun yang terjadi? Satu cinta … Semoga hanya ada satu cinta dalam hidupku dan hidupnya Tak ada cinta yang lain Tak ada orang lain yang mampu menghancurkan cinta kami Saat senyum membias di bibirmudebar hatiku semakin membururona merah seakan memancar di sebuah wajah yg polosketika kau rangkuh jemarikutatapan mata kita beradu. membisikan pijar-pijar kasihKASI Hbingkai-bingkai kasih sayang mukanku ukir di sudut hati kuku tempatkan di atas singgah sanakerajaan hatiku yang paling istimewaKASI Hku gapai rasa cintaku hanya untukmubahwa kau satu cintaku dan sayangku. hanya untuk sebatas usiaku.. Ayah Kau tak tau betapa aku merindukanmu Di dalam sepi aku selalu berdoa untukmu. Di dalam kesendirian aku selalu memikirkanmu.. Ayah.... Mungkin kau tak banyak bicara Ataupun kau tak banyak berkata-kata Kau hanya diam membisu. Ayah.. Kutahu kau merindukan seseorang disisimu. Tapi kau ragu untuk mengungkapkannya.. Karena kau tak ingin menghadapi sedih. Ayah... Banyak hal yang kulalui. Hanya sendiri Menghadapi jalan hidup yang fana ini. Tanpa hadirmu disisiku. Ayah... Mungkin ku tak banyak bicara Melainkan hanya dengan kata-kata Bahwa aku merindukan ayah. No Urut: Tanggal: // :: Terbangun dalam satu surya Bangkit dari tempat tidurku Berdiri tegak di depan kaca Menatap wajah yang gelap Ku bergegas pergi mandi Membasuh raga merawat jiwa Menyikat gigi agar bersih Tersenyum senang yang tak pudar Pergi belajar menjujung ilmu Menulis pesan dari guru Menyambut nilai yang memuaskan Menyapa teman yang sedang sedih Berdoa pada Tuhan Esa Yang membantuku di jalanku Membaca lagi pelajaranku Aku gunakan untuk masa depanku Aku hanya satu Tak ada yang sepertiku Kebiasaan boleh sama Asal hidup berbeda-beda Jumpa wajah lambai tangan Lepaskanlah raut burukmu Tangkaplah kegembiraanmu Tersenyumlah untuk masa depan Lelah ku tuk slalu menunggu Menanti bukan ingin ku Diam dan terus bersabar memang hal yang mulia Tapi jikalau kau memintaku tuk bertahan seberapa lama lagi ku harus bertahan dalam belenggu penantian ini, Ku sudah letih dengan semua iniku ingin akhiri semuanyadan kisah tentangku dan dirimu ku kubur dalam-dalamkarna ku tak lagi sanggup menahan perih cintamu La Purnama Shari Seakan ingin lepas landas dari hati ini.. Seakan ingin terjun bebas dari ketingian…Seakan ingin membelah dunia menjadi dua.. Pergi meninggalkan semuanya…Meninggalkan suka Meninggalkan duka…Meninggalkan luka... Meninggalkan kenangan.. Kenangan tentang kita Kenangan tentang cinta kita…Berpaju dengan waktu.. Berpaju dengan hati…Berpaju dengan hari.. Menba menelan luka dalam hati…Menahan kejenuhan hati yang mendalam…Luput dari kesepian.. Merana dalam penderitaan…Hilir mudik samudra di laut lepas Tak’kan sanggup menyapu semua kenangan hati.. Sapa gelombang yang menghentak tiba-tiba mengatakan kalau aku harus hilang dari dunia mu… Masa lalu yang kuhadapi sangat sulit tuk dilupakan Bayang – bayang wajahnya selalu tampak dalam tidurku Menghantui saat mata ini mulai terpejam Yang selalu teringat saat bersamanya Aku tak tahu bagaimana itu terjadi Pikiranku tetap saja ada dia yang selalu ku nanti Yang tak bisa hilang di terjang badai Tetap teringat mungkin sampai mati Inginku buang semua kenangan itu Tapi aku tak tahu bagaimana cara nya Aku bingung dan terus berfikir Namun tak ada jawaban yang kian kudapati Apakah aku terus dan tetap begini Mengharapkan ia yang menjadi kekasih orang lain Apakah aku terus bermimpi Yang dapat memutar waktu kembali lagi. Hai rindu.. Tak biasanya kamu datang begitu pagi Saat mentari belum bersinar disela-sela jendela Bahkan mata masih berat untuk ku buka Hai rindu.. Jari ini masih rasakan genggamannya Tubuh ini masih terasa hangat oleh pelukannya Kau datang tak tahu waktu, tak perduli semalam aku baru bertemu Hai rindu.. Tak pernah lelah kamu tuk menggoda Merayu menikmati resah dalam kesendiriaan Kamu menari dan masuk kedalam mimpi Memberi angan yang indah hingga ku senyum sendiri Hai rindu.. Aku baru mengerti sebab kamu ada difikiran ku Sekarang hal yang paling ku takuti adalah kehilangan mu Dan jika itu terjadi, Aku pasti merindukan mu rindu. Berhentilah memikirkannya.. Biarkan ia membawa sendiri hidupnya Tak kan bisa ku ubah sedikitpun Karena aku bukanlahorang penting dalam deru desah nafasnya Kini ku nanti Sebuah senyuman yang tersungging di sudut bibirmu Terduduk berdamping diatas pelaminan Tak tertetes air mata ini Tak akan Kalaulah ini garis yang Engkau lukis Dalam kertas kanvas putih perjalanan hidupku Ku terima dengan lapang Sekalipun teriris tersayat hati ini Aku terima . Tuhan Tiada lagi tatapan hitam kelam bola matamu Tiada lagi terdengar suara lagu yang selalu kau lantunkan Terhempas terlempar dalam dunia keheningan Terpisah …. Aku tak rela ku disini Karena tak ada siapa pun untuk berbagi Kau hadir tanpa ku minta Lalu kau hapuskan sedih'ku Ketika semua telah kuba Namun aral yang terus menghadang Kau bangkitkan semangatku Tak sekali pun kau biarkan ku jatuh Namun kau kini telah menghilang Kau telah menghilang dari hidupku Tak ada lagi yang dapat memberiku semangat Hanya kau, hanya kau yang bisa Ku butuh pundak'mu untuk bersandar Ku butuh raga'mu untuk tempat mengadu Semoga kau tenang dengan Dunia mu yang baru Semoga kau mengerti apa yang ku rasa saat ini Pernah ku katakan cinta adalah satu-satunya Pernah ku katakan kasih adalah segalanya Pernah kau menentang cinta itu tak pasti Pernah kau menyerah kehadiran kasih sayang Kini tak pantaslah alasan antara kita Diantara kehadiran hati hanya satu yang tak pasti Mengecewakan arti cinta dihati sesungguhnya Diantara mawar yang merekah, hanya satu kupu-kupu yang menghisap Menghadirkan arti kesetiaan diantara sejoli Tak pernah ku fikirkan mengapa bisa begini Begitu salah, selalu cinta yang tak pasti Ku ingin mengalah tapi ku tahu tak semestinya begini Ku ingin melupakan walau berat ku lakukan Cinta tak semesinya ada diantara perbedaan yang tak pasti Tak bisa ku halangi akan kehadiran rasa kekecewaan ini Ibu.. sembilan bulan kau mengandungkubertaruh nyawa untuk melahirkankudengan sabar kau merawatku Ibu.. akulah buah kasihmuyang lahir dari daya juangmuantara hidup dan matimu Ibu.. akulah yangselalu merengek tapi aku tahukau takkan berkata ah capek Ibu.. aku tak dapat membalas jasamuaku hanya bisa memberimubunga secantik dirimujangan di pas Dalam daun-daun mutiara Aku melihat kasih ibu mengapung tinggi... Suap tanganmu menempel di bibirIbu... Masih hangat dalam otakku Subur melati suci yang engkau basahkan Di ubun-ubun kepala Tangisan kau balas dengan senyuman Jeritanku kau balut dekapan Kemarahanku kau lukis dengan kebijakan Melihat itu aku semakin terharu ibu, Aku merasa seperti ranting-ranting kecil Tapi ibu menebarkan sapuan-sapuan cinta hati Senandung batu Takkan membuatku mengabaikanmu Sungguh ibu... Ibu memang tak butuh balas Tapi aku bukan srigala gunung yang ganas Yang tak punya nurani dan hati Aku adalah kristal salju yang butuh perlindungan Aku adalah putik bunga yang butuh anyaman Ibu, tahun ini aku ingin mengecupmu Tapi ke'inginanku hanyalah asa Ibu telah bahagia disana Bersama senyuman manis bidadari Aku hanya bisa merangkai do'a dan menabur wangi melatiIbu... Aku mencintaimu Dan selalu merindukanmu Takkan pernah ku lupakan Tulus selapis kristal cinta ibu Kita tak tau bahkan aku pun tak tau.. Bagaimana aku datang Bagaimana aku bisa pergi Dan Bagaimana aku tetap disini Melewati hari yang disebut kehidupan.. Melihat bagaimana orang lain berjalan berlari, berbicara,tertawa ataupun menangis.. Melihat bagaimana seseorang tumbuh dari seorang kecil dan sekarang sama sepertiku Aku tak tau bagaimana kehidupan ini berjalan.. Hidup ini terlalu sulit untuk diartikan bahkan, detik pun tak mampu mengartikannya Sekarang, detik ini telah mengajariku tuk mendengarkan orang lain detik ini, mengajari ku untuk mengartikan kesedihan orang lain mengajariku bagaimana orang alin berjuang bagaimana mereka tersenyum dan bahagia . Hidup ini adalah cerita tentang kita . Detik yang kita miliki bukan tentang kebencian yang datang dan menghabiskan segala waktu kita untuk memendam ataupun meluapkannya . bukan tentang kemarahan yang dipendam dan harus terbalaskan . Tapi ini tentang kita bagaimana kita dapat tertawa meski segala yang kita lakukan terlihat salah . Ini tentang Kita ) Dalam kesendirian aku termenung menunggu datangnya mentari Hingga hidup ini lebih berwarna dan bermakna Mengisi hari-hari yg sepi hampa tanpa asa Semakin dalam berlalu mengalir bagai air terbawa arus Detik demi detik terlewat begitu saja Namun mentari tak kunjung datang Semua habis di makan usia Dan takdir pun berkata lain dari apa yang aku inginkan Sesak .............. Semakin sulit untuk bertahan Bertambah larut dalam kesendirian Tak tau arah dan tujuan Semakin terjebak oleh keadaan Aku tak bisa berontak Hanya diam membisu seribu bahasa Menunggu akhirnya akan seperti apa..?? Suatu siang kita bertemu di jalankita lempar senyum dari kejauhanhidup barangkali memang menghendakipertemuan-pertemuan Cinta tanpa nama-namatak ada seikat bungahanya ada suara dan senyumansemacam rasa pengertian di pinggir jalan Aku teringat kisah kecil kitaketika kita berlari menghindari bola kastidi bawah nyala matahari pagi dengan deretanpohon-pohon kersendi pinggir lapangan Terkadang tuhan memang memberikankejutan-kejutandan menghendaki rasa benci dan rindupada saat-saat tertentu Aku terus melanjutkan perjalanan dengan sepedatetap percaya suara dan senyum itu adadalam keduanyalah kudapati ketulusan dan kebahagiaandan bukan lagi pengalih perhatian Kasih sayangmu takkan terhenti... Perjuanganmu sangat berarti bagiku... Jasamu sungguh besar untukmu... Kau telah melahirkanku... Kau telah merawatku... Kau kau telah mendidikku untuk menjadi anak yang baik...Ibu... Kau adalah harta yang sangat berharga bagiku... Walaupun jasamu takkan bisa terbalas dengan apapun, Cukup untuk menuruti segala perintahmu... Terima kasih ibu.... Jasamu takkan pernah hilang dari otakku... Dan akan selalu ada di dalam hati ini.... Hari beranjak soreterang pun menjadi kelamsore yang diiringi gerimistetes demi tetesgalau ku... resah ku... Ku ba tipiskan rasaagar hilang resah dan kegelisahan hati kutenggelamnya mentaribersama tenggelam nya keceriaan kubayangan mu meyebrangi hati kudiluar hujan kian lebatanginpun bertiup dengan kencang Keseorangan ku..... ku rasa sesuatu yang tak pernah ku rasadan rasa itu yang menghiasi kesendirian ku saat ini Ibu.. Ingin kupulang kepangkuanmu.. Kupeluk erat dirimu.. Ingin kurasakan denyut jantungmu... Lagi. seperti dulu. dikala aku masih belum bisa apa apa.. Ibu. kerinduan ini tak dapat ku bendung.. Suara yang kudengar tak mampu mengobatinya. foto yg kulihat tak bisa meredamnya.. Ibu. kini kau sangat jauh dariku.. Aku sangat rindu. ingin kuhapus resahmu..lukamu..dukamu. dan air matamu.. Ku ingin kau bahagia di akhir usiamu. ku ingin melihatmu tersenyum selalu.... Ibu. semoga kita di beri umur yang panjang. agar bisa berkumpul kembali seperti dulu.. Tak kan kusia siakan waktu bersamamu. ibu.. Aku Aku adalah aku Aku bukanlah kamu Aku bukanlah diabukan pula mereka atau yang lainnyaAku Aku adalah diriku Aku adalah orang biasa Aku bukan orang yg sempurna Aku bukan orang istimewa Aku lakukan apa yg ku yakini Aku yakini apa yg ku lakukanAku Inilah aku Seperti inilah diriku Walau tak sempurna Walau tak istimewa Suatu saat kau akan mengistimewakanku Suatu saat kau akan menyempurnakanku Aku kan menjadi diriku Karena aku bukan orang lain Inilah diriku Inilah aku Ketika ku tengok masa laluku Rasa syukur itu hadir dalam kalbu Menyatu dalam jiwaku Mengringi setiap langkahku Ketika dulu ku bangun setiap pagi Menggayuh sepeda mini Dari kaka pertamaku Yang kini di rantau Lalu kuterima hadiah Sepeda yang bisa mengeluarkan suara Dari Bapa dan Kaka kedua Hingga kini Ku sudah bisa bekerja sendiri Tapi belum bisa membalas budi Hanya doa yang ada di hati Mengiringi hari-hari Semoga keberkahan menghiringi Keluarga kami Hingga akherat nanti Menyandang tas penuh dengan teka-teki dalam benaknya Apakah hari ini akan sulit Atau mungkin terlalu mudah Begitu gumamnya... Si hati anak sekolah kadang tak suka Tak suka menimba sumur ilmu Katanya sulit" katanya berat"Namun sebenarnya ia hanya malas Menuntut ilmu tanpa ikhlas Sbab seseorang telah memberi tali dan timba Si anak sekolah hanya butuh tekun Untuk mengisi timba dengan air Terkadang si anak sekolah bergumam kecil Mungkinkah kelak ia dapat meminum air timbaan itu Mungkinkah Si hati anak sekolah masih tetap bertanya-tanya Jikalau aku bergerak, maka aku harus mengingatnya selamanya’ Siang menyendiri gema adzan dhuhur tersangkut tenggorok terompah muazin tua baru saja pulang sekelebat Gerendel pintu memekik kacakaca tak bernyawa sajadah diinjak api tanpa meronta Gemetar tangisku bercampur gema adzan dhuhur tersangkut tenggorok ingin menggapai Qur’an sekelebat Tangan gelap merobek-robek tubuhnya tinggal sepotong ayat Laa illaha ilaallah Aku teraih kepala antukkan tembok tangkai penyanggaku patah sebuah palu besar aku remuk redam dalam gema adzan dhuhur tersangkut tenggorok Malang, -- Duduk termenung di kelas Merenungkan perasaan ku saat ini Kurasa aku tak sanggup Duduk di kelas favorit Aku merasa seperti anak yang bodoh Dan saingan ku terlihat sangat bersinar Tapi hati kecil ini ingin Berusaha untuk menjadi yang terbaik Aku terus berusaha Sesuai kemampuan ku Dan aku sangat yakin Aku bisa menjadi yang terbaik Perjuangan penuh keringat Air mata mulai mengalir Di tengah perjuangan Ku hapus dengan tangan ku ini Ku panjatkan doa"Tuhan aku ingin menjadi nomer satu Aku ingin menjadi yang terbaikdan aku ingin saingan ku hanya mendapat sebagian dari hasil ku, Tuhan aku yakin, Engkau mempunyai rencana yang indahdi balik perasaan ku ini"Aku akan terus berjuang Dan aku tak akan menyerah Ku namai perasaan ku ini:"Perjuangan Ingin Menggapai" Sobat kecil tetaplah disni.. Dalam kantongku.. Aku lelah.. Aku ingin tidur.. Aku ingin beristirahat hari ini.. Besok pagi-pagi tak usah bangunkan Aku.. Karena tak ada aktifitas esok hari.. Jika ada yang menghubungimu.. Diam kan saja.. Itu pasti Ibuku.. Jika dalam kotak masukmu ada pesan dari Ibuku.. Di dalam konsepmu telah ku siapkan balasannya.. Katakan saja pada Ibuku.. Aku baik-baik saja disini.. Aku hanya kelelahan hari ini.. Jika Ibuku bertanya.. Aku kemana saja hari ini..? Tak usah dijawab.. Biar nanti aku yang jelaskan.. Jangan buat dia menangis.. Karena hari ini ulang tahunny.. Katakn saja pada Ibuku.. Aku senang disini.. Mungkin belum saatnya saja untuk kembali.. Lalu kirimkan juga ucapan selamat ulang tahun dariku.. SEMOGA IBU PANJANG UMUR DAN SEHAT SELALU..AKU SAYANG IBU.. Hari itu telah merubah semuanya.. aku mulai mengagumi sosok pria lain diluar sanaaku begitu terbuai oleh perlakuannya. kesopanannya membuat aku tersanjung... Maaf.. bukan maksudku untuk melupakanmu. melupakan cinta yang telah kau berikan untukku.. kini tanpa ku sadari.. aku telah terjebak dalam kebodohanku. kau dan dia telah ada dihati ini.. Maaf. aku telah menganhuncurkan janji-janji yang pernah kita ucapkan. aku tak layak untuk kau cintai lagi. sekarang pergilah... cari cintamu... Bukan maksudku untuk memilih antara kau dan dia. tapi biarlah kesedihan ini hanya aku yang menanggung. kau dan dia pantas untuk bahagia tanpaku. masih banyak yang bisa kalian raih diluar sana.. Kini.. kata maaf pun mungkin takkan bisa merubah segalanya. karena kebodohan iniaku telah kehilangan kesetianku. kesetian yang dari dulu ku jaga kini semua telah berubah... Maafkan aku wahai cintaku... Tulisan marah dalam lembar putih yang seakan suci. Barisan kalimat menjelma menjadi senjata nuklir pemusnah. Imajinasikan goresan yang memetaforakan abjad kapital. Otak memutar barisan warna sehingga melebur menjadi hitam tegas. Berdiri tongkat berisi tinta semu diatas keprawanan intisari kayu. Apa yang diciptakan. Apa yang dipikirkan. Semua terlihat tidak ada kolerasinya. Seakan hidup adalah sebuah narasi tuhan yang dicitrakan. Mungkin tinta itu menggoreskan cerita tentang pekatnya putus asa. Mungkin selembaran putih itu bercerita tentang garis sinis kehidupan. Atau mungkin mereka menampilkan gambaran semu tentang ketiadaan. Hanya penghayal dengan tingkat hayalan tinggi yang mampu memahami semua arti. Dan makna dari suatu arti mampu diperlihatkan dengan ketelanjangan pikiran sendiri. Karya yang tercipta diatas lembaran suci. Lantang individu bersuara tinggi. Semua dalam pandangan seni. mempunyai seribu artikulasi dan seribu imajinasi. Kaki kita mulai redup Dengan ego ego ke egoan Aku tak bergalau Hanya sekedar berduka dan diam Kau mengapa musuhku Hari ini kau bermuram di ujung sinar Mematahkan lehermu sendiri ke atas Tak berdarah cukup menyakitkan jari Aku diam diam diam diam Kau lepaskan segenap prasangkamu Lalu dekati aku Dekati aku....... --- No. Urut  . Tanggal Kirim // :: Di sela perjalanan dia berhentimenengok ke belakang tentang masa hidupnyadia laksana batu karang bertahan di tengah arus sungaidilampaui hiruk pikuk rintang sampah dan derasnya air Dia pernah bertahan melawan silaunya zamanribuan derai hujan tak membuatnya tenggelam dalam kesedihandebu jalan hanya mengotori sudut luar dirinya dia masih berdiri dan melangkah siang dan malammelewati pelosok desa kota dan persimpangan Tapi kini dia merasa sedihdia laksana sepah yang tak lagi mengeluarkan gunaberbagai ilmu hidup yang begitu besar di genggamnyatak mampu menampung kegusaran dalam hatimyadia berasa harus ada yang dilakukan tapi entah dia tak mampu menahan besarnya gundah Seakan jutaan tangan membungkam mulutnya tuk berkataseperti puluhan tangan menjegal kakinya tuk melangkahselaksa persoalan bersinergi menghentikan pikirannyaseakan waktu berhenti dalam hidupnya Mungkin ini saatnya perhentian itudia rebah dan tak melakukan apaseakan hidup segan mati tak mauhanya berteman nafas dan denyut nadi ditubuhnyamungkin esok .. September Anjab Saat tubuhku rapuh Aku renta termakan usia Aku sakit tapi tak pernah ku rasa Yang ku tau aku harus bahagia Saat badai datang menghadang Angin berhembus amat dahsyatnya Kaki ini sudah tak bisa menopang lagi Tubuhku lemah tanpa daya Aku menjerit dalam relung jiwa Qalbuku merintih lirih Kapankah ini usai? Haruskah aku diam berlinang airmata? Haruskah aku berdiri dalam pilu Air yang jernih terlihat keruh Sejenak mataku terpejam Aku ingin mengubur resah itu Aku tak kuasa bertahan dalam sendu Akankah aku bersimpuh tanpa rapuh? Aku mendamba lupa Aku mendamba bahagia Meski kini aku gundah gulana Tak apa bila memang harus ku rasa Bukan kuasa ku tuk menghentikan segera Ku pasrahkan pada Mu Yang Maha Esa Bagiku, kau adalah bidadariku Bagiku, kau adalah malam yang indah Kasihku mengalahkan bintang diatas sana Cahaya wajahmu mengalahkan bulan diatas sana Bahkan keanggunanmu tak ternilai seperti indahnya langit pada malam hari ini Aku mencintaimu wahai bidadariku Bawalah aku kekayangan Ajaklah aku terbang mengitari langit ini Akan aku ingat bahwa kau adalah manusia yang membuatku terlena Terlena akan teduhnya paras wajahmu Membuatku merasa bahagia jika aku bisa memilikimu “Bosan aku dengan penat Dan enyah saja kau pekat Seperti berjelaga jika ku sendiri…” Kosong Kosong Kosong Kosong OOOOOOOO OOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO Oooooooooo Oooooooooooo Dalam kekosongan jiwa Di dalam kesenyapan bahana Kehampaan diri Kiri-kanan Atas-bawah Tak kutemukan sesiapa Kosong pun juga sepi Aku sendiri HALO? Halo Alo Lo Lo Oo Oo O? Kadang kucerca dunia Sungguh betapapun tak adil Kesendirian? Ah, siapa pula yang ingin Tak jua diriku Aku ingin seseorang, kamu, mereka Ah tidak, aku ingin… keramaian Biarkan hirukpikuk merasuk nuraniku Mengusir keheningan yang berurat-akar Adakalanya aku tersenyum Pada kamu dan kalian Tetapi pernahkah mencari tahu? Hatiku ini kosong Pun hidupku. Tak sadarkah senyum itu hanya topeng belaka? Rasanya kamu dan kalianpun tak berniat untuk tahu Disebabkan ketidakpedulian padakukah? Mungkin. Kalau begitu terserah, sudah, akhiri saja Drama hidup yang kurancang sendiri Biarkan aku tenggelam dalam kesenyapanku Walaupun dalam lubuk sanubari terdalam Aku menginginkan bantuan ‘tuk lenyapkan kegelisahan hati ‘tuk apuskan kesendirian jiwa… Sungguh. Mencintaimu.. Namun tiada pernah mampu untuk mengungkapkan Tiada mampu untuk menyatakan Hanya Perasaan Takut…Dan selalu takut.. Aku takut kau tak merasakan hal yang sama.. Aku takut kau menjauh jika kukatakan tentang perasaanku Aku takut menerima kenyataan.. Bahwa ternyata kau miliki rasa dengan yang lain.. Mencintaimu, tlah kuraskan saat aku menatap matamukarena perhatianmu yang kurasakanmungkin aku sedikit berlebihan. aku terlalu berharap... Terlalu mendamba.. Apakah tak pernah kau menyadari? Apakah tak Pernah kau Lihat? Saat Jumpa denganmu, saat Ngobrol denganmu.. Sedikitpun aku tak miliki keberanian tuk menatap matamu.. Saat aku salah tingkah dihadapanmu…Saat aku kehabisan kata saat bicara denganmu. tidakkah kau sadari itu? Mencintaimu Ku anggap ebagai sebuah tantangan.. Sebagai sebuah pelajaran berharga…untuk bagaimana menghargai cinta.. Untuk mengerti arti dari cinta. meski tak mampu aku mendefinisikannyasesungguhnya aku ingin kau tau.. Namun jika mengetahui ini hanya mengusik hatimu.. Aku lebih memilih tuk memendam rasa ini selamanya…Mencintaimu…Tak Pernah ada penyesalan.. Tak pernah ada keegoisan untuk memilikimu.. Jika kau memilihku, tentu aku akan dat Ang padamujika tidak, tentu aku akan tetap jadi sebagaimana yang kau mau. sahabat?? Saudara?? Teman dekat? atau apa pun yang buatmu nyaman Kebahagianku…Melihatmu tersenyum.. Melihatmu tertawa.. Dan melihatmu bahagia…Meski semua bukan denganku. dan bukan untukku.. Saat aku ada di dekatmukau tak pernah sedikit pun menoleh ke arahkutapi dari kejauhan ... aku berharapkau mau tersenyum walau hanya sekejap Tiap hari aku lalui hari bersamamutapi aku tak pernah merasa ada di dekatmuaku juga tak merasa kau menganggapku adakarena sedikit pun kau tak perduli akanku Sampai kapan .. kau anggap aku anginsampai kapan .. diriku jadi beringinang kau butuhkan tuk berteduhtapi setelah itu . diriku enggan kau sentuh Diriku tak menuntut lebih kepadamukarena aku tau, diri ini tak ada arti untukmuaku hanyalah bayangan semuyang terkadang menghilangmenjadi arang dan abu Pernahkah kamu merasa... Telah terlalu jauh mengejar semua keinginanmu... Hingga kamu mengatakan: aku belum puas dengan semua ini... Dan aku ingin, ingin lagi yang lebih banyak... Lebih banyak lagi, lagi dan lagi... Pernahkah kamu merasa... Semua usahamu, dan keinginanmu... Hanya berpusat pada dirimu sendiri... Seakan kamu adalah satu-satunya bintang... Yang bersinar di alam semesta ini... Pernahkah kamu merasa... Begitu banyak orang yang kamu korbankan... Dan mereka tak tahu berkorban untuk siapa dan apa... Hanya bertanya-tanya dan bertanya-tanya mereka... Untuk apa kita berjuang kalau semua ini bualan belaka... Pernahkah kamu merasa, pernahkah? Maret Aku hanya seekor manusia tak berguna Yang tak punya semangat Aku bingung harus bagaimana menjalani hidup ini Hidup yang tak berarti lagiBagiku Bagi jiwa dan raga ku Kini yang bisa kulakukan hanyalah bersedihdan merenungi nasibku ini Sampai terasa gelap dunia ini Atau sampai tutup usia ku nanti Barat suryaku terbenam.. Lahirkan kemilau kelam.. Dunia berganti kali ini.. Lagi langitku berubah.. Dewi malam malamku hadir.. Ia ceritakan segala hal.. Tentang mimpinya bertemu surya.. Tentang senja yang selalu menghalangi perjalannya..'Aku rindu surya itu..'katanya..'Jutaan tahun kami berpisah..'lanjutnya.. Kudengar suaranya menggema.. Namun aku bisa apa? Suaranya tak kunjung bersambut.. Ah.. Dewi malam yang malang.. Masih membeku dalam rindu.. Memanglah benar. kini kasih yg kau tanam padanya. Begitu bergejolak hebat. Terpatri kukuh diatas lautan harapan. Menyala-nyala. Bersinar kilauannya dari kejauhan. Engkau sandarkan ribuan impian. Diatas pundak insan pilihan engkau. Namun tidaklah engkau ketahui. Seberapapun kuatnya dinding yang kau batasi. Agar menjauhkanku untuk dapat berlindung. Di didalam ruang sekat hatimu. Tetaplah jiwamu kan terasa hampa. Karena seolah engkau membiarkan separuh hatimu hidup. Sedangkan engkau biarkan separuhnya lagi agar tetap mati. Takkan pernah seimbang dirimu bila tanpaku. Karena disini aku masih menggenggam erat. sepenuhnya garisan takdir di tanganku. Takkan mungkin ingkar tuk ku lewatkan. Jalan panjang perjalananku untuk menyambut hadirmu. Takkan ku biarkan ia merenggutmu dari diriku. Meski ku tau begitu kerasnya engkau cintainya. Namun aku, akan pula lebih keras lagi tuk luluhkanmu. Tak perduli seberapapun angkuhnya engkau banggakan ia. Meski terus menerus engkau menertawakanku. Bahwa Tak bisalah ku sebanding dengan pilihanmu. Aku takkan mundur, takkan pula gentar. Biar ku tempuh jalanku sendiri. Hingga akhirnya nanti ku dapat penuhi segalanya. Agar dapatlah engkau artikan seluruh perjuanganku. Tentang Cinta dan Impian yang ku pertaruhkan selama ini. Bukanlah untuk berharap akan balasan. Hanya sekedar untuk engkau tahui. Begitu besarnya Kesungguhan yang ku miliki. Agar kini dapat ku tuliskan dan ku lengkapi kembali. Sepenggal Bait ku untukmu yang dahulu sempat terlewatkan. Menanti ajal di pagi hari Secerca harapan tersirat untuk sang buah hati Berharap di kemudian hari Dia menepati janji Menjadikan dirinya sebagai lentera Di saat gelap Dia bisa menyinari Di saat terang Dia bisa menyimpan cahayanya Wahai anakku... Engkau adalah amanatku Engkau di lahirkan dalam keadaan telanjang Maka carilah penutup dirimu dengan ilmu Basuhi jiwamu dengan keimanan Jadilah pelita hati Yang mampu berikan kesejukan Di antara sela-sela keresahan Belajarlah mencari titik lemah Dari segala permasalahan Di atas doa-doaku Jejakkan kakimu bersama amanatku Sebentuk hati yang tulus sebagai gambaran dari hati yang mencintamencari kisah nyata yang indah dari hati sebuah cerita biasatersenyum lebar dengan bangga dan bahagia yang terlukis manis di raut wajahgenggaman erat tanpa kebohongan di tunjjukkan untuk semua mata yang melihat Sedekat itu jantung akan terus berkobar tapi tidak membakar hatiyang bergejolak memanggil namanyatak kenal waktu ataupun lelah terlalu bersemangat jiwa dan raga hingga tak mengenal siapa dirinyaterus.. dan terus saja doa terpanjatkan untuknya Lucu.. aneh.. tapi ini sungguh nyatabukan tahta ataupun harta yang menjadi sumber kebahagiaan. tapi kebahgiaan itu selalu datang tanpa disadari batersenyum untuk menyambut bahagia dan kesempurnaan dari kebahagiaan adalah CINTA Berhembus bersama angin... Mengalir bersama derasnya air.. Menghilang dengan suara gemuruh petir.. Saat-saat yang kita lalui bersama... Hari, jam, menit, detik telah kita lewati.. Sulit menghapus semua kenangan kita dan itulah yang menjadi kekuranganku.. Aku adalah... Sahabat yang jauh dari kata sempurna... Tapi, saat kau disampingku.. aku merasa jauh lebih sempurna... Meski kita tak sedarah... Tak mempunyai hubungan apa-apa.. Tapi aku merasa kau seperti saudara kandungku.. Dan separuh dari tubuhku.. Jika suatu saat nanti... Kita tidak akan pernah bertemu.. Kenangan kita tak kan pernah pudar.. Meski hari telah berganti untuk menghapusnya... Kau bulpen Tak perlu lagi bertanya Semua pasti tahu kau Tulis, gambar, lukis Membunuh pun kau mampu Bukan kulit warna warnimu yang kini ku maksudkan Bukan Tintamu Itu yang baik darimu Hitam Adalah simbol keperkasaan Goresan goresanmu Itu yang rubah dunia Semula kelam, jadi terang Juga terang jadi kelam Kalau boleh aku julukimu Kujuluki kau Maestro balik layar Memang, cahaya mu terlalu terang Namun kau tak pernah sombong akan itu Tenang kata hati pemiliku Kala terpapar cahaya itu Kau tersenyum pemilik ku pun juga sesudahmu Namun masih ada yang tak pernah tenang kala itu Yaitu aku... Tuhan izin kan ku bekerja lebih cepat Saat kau sampai kan impuls Pada reseptor diluar sana Yang akhirnya paksa ku mulai untuk bekerja Agar aku tidak lembur nanti malam Saat itulah aku agak bandel Pada pemilik aku yang lemah ini Walau dia tetap bilang pelan pelan" Tapi tetap saja aku terlalu menikmati ini Seperti nyanyian trendi masa kini Yang di sengaja putar untuk ku Agar aku terlena dengan itu Tapi tetap saja aku bisa dengar Bahwa pemilik ku ini bilang Aku suka debaran ini" Lalu otaknya berpikir Dan mengatakan Kau begitu indah malam ini" Secangkir kehidupan telah bertengger di jendela hatiku Butir-butir semangat telah menyegarkan ruang jiwaku Bilamana terketuk pintu istana jiwaku Kan kusambut dengan seikat senyuman indahku Dan kala ku tahu itu adalah dirimu Merekah indah gelak tawa dari bibirku Tak tik tak tuk Dag dig dug Seakan detak jam dan detak jantungku Berlomba untuk meraih genggaman tanganmuAah.. Sungguh indah dirimu Segelas rindu yang kurasakan Dan segenggam cinta ku persembahkan Padamu yang telah mengisi detik hariku Pertama kali nya dalam perjalan hidup ku................ Aku mulai mencintai sesosok pria yang tak begitu tampan..... Tetapi begitu menusuk jiwa ku................................ Sesosok pria yang tak begitu tajir.... Tetapi selelu dapat memenuhi keinginan ku.... Dia begitu istimewa bertahta di hati ku Begitu indah menduduki segenap jiwa ku................. Cinta ini mengajari ku banyak hal... Dia ada ketika ku tertawa... Dan dia ada ketika ku dirundung kesedihan... Cinta ini semakin mendewasakan ku... Dia telah membuka mata ku....... Tersenyum untuk kehadian ku... Dan mencerahkan langkah ku..... Kursi panas diperebutkan Uang rakyat dimanipulasikan Lahan rakyat dijual belikan Persetanan dibiarkan saja Uang haji di korupsi Uang pajak di selipkan Hutang negara dibiarkan berserakan Dimana keadilan... keadilan.. keadilan... Rakyat menangis, pejabat tersenyum lebar Rakyat disuruh disiplin, pejabat banyak yang mangkir Kuceritakan pada siapa? Dimana hukum... Gelar sarjana di pertaruhkan Hati yang baik tak di hiraukan Intelek dinomer satukan, buruh di hinakan Pejabat kaya disanjung, rakyat miskin di telantarkan Dimanakah keadilan... Pejabat sibuk memperkaya diri Rakyat miskin sibuk mencari sesuap nasi Orang kaya menang sendiri Orang miskin tiada arti Dimana keadilan... Hukum... Hukum negara bisa di beli Orang kaya berkelompok sendiri Orang miskin ditindas berapi api Dimana hati nurani... Layung senja Sinar surya mulai redup Dapatkah kau meresapi? Menikmati Mensyukuri Keindahannya Lihatlah ketika sang surya akan berbaring di malam yang tenang Setelah lelah menyinari bumi yang menjadi tempat makhluk-makhluk yang penuh dosa Yang penuh ketidakpedulian Yang tak pernah mensyukuri Senja adalah sebuah lukisan-Nya Senja menutup hari yang lelah Menuju malam yang tenang Secarik kertas lusuh menjadi Goresan tinta dari sebuah cerita Setelah pertemuan di awal kita Bertemu Dirimu menjadi pusat perhatianku Sampai pada akhirnya ada rasa yang Tersimpan Namun semua tak mampu ku hentikan Sungguh dalam diam aku Mencintaimu Begitu terasa erat aku Menyayangimu Di saat pertemuan pertama itu juga Aku menyimpan sebuah rasa Rasa sayang yang membuatku tak Ingin kehilangan Kehadiran mu membuat hidupku Makin berarti Sungguh ada rasa yang tersimpan Mengenalmu membuat aku tahu apa Arti pertemuan Meski semua rasa ini tak mampu ku Ucapkan Mungkin ini lah caraku mencintai mu Entah sampai kapan rasa ini terus Tersimpan Dapatkah aku menyentuh hatimu Sesungguhnya hatiku sangat Mencintai dirimu Dan tak ingin diriku terpisah dari mu Oh bunda…. Kasihmu tulus laksana hangatnya mentari Sayangmu suci laksana embun pagi hari Wajah cantikmu laksana bidadari Dengan lembutnya kau belai rambutku Dengan cinta kau peluk erat tubuhku Dengan kasih sayang kau mendidiku Dengan kesabaran kau menghadapiku Tangisan dari bibirku Takkan jadi derita bagimu Jiwa raga dan seluruh hidupmu Rela kau berikan untukku Bunda…Kau adalah malaikan penolong hidupku Kau selalu ada disampingku Kau tak pernah bosan untuk menjagaku Aku tak tahu apa yang akan kulakukan tanpamu Hanya kau yang mengerti diriku Di kala ku sedih kau yang menghiburku Di kesendirianku kau yang menemaniku Bunda…. Dalam setiap do’amu Kau selalu sebut namaku Kasih sayangmu tak terhingga untukku Senyuman manis dari bibirmu Bagaikan kebahagiaan dalam hidupku Bunda…Cinta kasihmu yang kau berikan untukku Adalah kenangan terindah untukku Maafkan aku bunda.. Yang seringkali membuatmu kecewa Oh bunda….. Ada dan tiadanya dirimu Kan selalu ada di dalam hatiku Terima kasih bunda…Atas kasih sayang yang telah kau berikan untukku Aku menyayangimu bunda Ketika hari mulai senja Aku keluar dari kamar tidurku Melihat mentari sore mulai hilang Entah mengapa aku mulai merasakan kegelisah Mungkinkah malam ini sesuatu akan terjadi Aku merenung sejenak diteras rumahku Merenung sembari menyak sikan mentari terbenam Aku melihat langit mulai merah kegelapan Saat itu jantungku mulai berdentang kencang Aku kembali masukk kedalam rumahku Namun jantungku tak berhenti berdetak Aku mendengar telfonku berdering Lalu aku ba menjawabnya Hallo.... Namun tak ada jawaban Yang ku dengar cuma tangisan Halloo..... Ada apa ini? Beb, Apa yang terjadi"" Lalu dia menjawab yang mengatakan "PUTUS"" ""Beb, kenapa kamu berkata begitu? mengapa?"" Dia menjawabku ayahku tidak merestui hubungan kita. Jantungku... Jantungku terasa pot dari dalam dadaku. Mungkin ini pertanda Beb, maafkan aku Aku tidak bisa menjadi yang terbaik Yang terbaik buat ayahmu Publish // :: Semangatkan harimu wahai cinta. Lihatlah indah mentari pagi yang bersahaja. Bersama tetesan embun menyambut ceria. Yang takan pernah hilang meski berganti masa. Selamat pagi untukmu wahai jelita. Bukalah matamu dan lihat sang surya. Memberikan kehangatan untuk sebuah jiwa. Seperti pelukan erat kenangan manis kita. Meskipun kini, nanti atau selamanya. Kau akan tetap menjadi kenangan terindah diantara goresan luka. Tetaplah bahagia tanpa hadirku disana. Untukmu yang telah sirna. Cinta. Untuk mantan terindah. Tahun demi tahun menutupi wajahnya, namun kau masih tampak dalam benakkuku fikir engkau bersandiwara meminta segala jiwa agar aku percaya akan dusta namun dinding waktu memecah kesunyiannya, Engkau benar pergi benar meninggalkanku meninggalkan harapan dan segalaku mungkin Tuhan tak mengijinkanku memilikimu ku putuskan untuk tidak lagi menunggumu kembali, Namun hati selalu menoreh dan terus menoreh berharap Tuhan mengijinkanmu hidup kembali dengan berat hatipun ku ucapkan slamat jalan calon suamiku Langit biru… Apa kabarmu hari ini? Masihkan kau simpan sejuta asa dalam keheningan. Atau masihkan kau menjadi sajak tanpa makna disana. Langit biru. Ingin sedikit ku sapa kau lewat khiasan Bercengkrama lalu bercanda dalam irama. Irama yang tak tentu arah dan tujuan. Namun punya makna dalam untuk kita. Langit biru. Jangan hanya diam lalu pergi tanpa jejak. Beri sedikit sapaan lembut dan senyum semangat mu. Agar ku tahu hari ini tidak seburuk kemarin Bilakah pinta ini kan terjawab? Semoga. Aku akan segera pergi meninggalkanmu Saat kecewa ini memenuhi semua ruang hati Aku akan meninggalkanmu selamanya Saat kau tak peduli lagi pada cinta ini Baiklah, kau memang beruntung hari ini Kau pandai mempermainkan cinta yang besar ini Dirimu begitu rendah menilai sebuah pengorbanan Cintamu memang ada namun hanya sebatas kata Ini terakhirnya aku melihatmu, sayang Aku akan selalu cinta padamu meski kau permainkan perasaanku Jangan tanya lagi seberapa dalam hatiku kau lukai Maka jangan tanya lagi bagaimana aku tanpamu nanti Aku terluka. Yang pertama, kasih sayang Hatiku dan hatimu saling mengisi Seperti bintang ditemani rembulan Yang kedua, harapan Aku dan kamu bagaikan sang merpati Terbang tinggi di antara awan-awan Yang ketiga, impian Adalah sama, mimpiku dan mimpimu Berlayar bersama menuju lautan biru Yang kelima, rasa rindu Aku dan kamu saling berpelukan erat Setelah lama menunggu di padang rumput Yang keenam, masa lalu Sakitnya hati, aku dan kamu sudah lupakan Bersama temui secercah sinar asa Yang ketujuh, cinta Begitu luas rasa itu antara aku dan kamu Bagaikan bima sakti di dalam hati Yang kedelapan, bahagia Aku dan kamu bagaikan pelangi Menambah indahnya suasana pagi Yang kesembilan, kenangan Kisah hidup yang aku dan kamu lalui Tersimpan dalam lembaran sanubari Aku berjalan di tepi pantai Membayangkan sebuah mimpi Yang suatu hari nanti akan ku capai Dan aku terus membayangkannya Oh Tuhan... Aku ingin mimpiku benar-benar tercapai Mimpi yang membuatku menjadi berguna Berguna bagi Nusa dan Bangsa Oh Tuhan... Aku tidak ingin mimpiku seperti angin laut Yang berhembus lalu menghilang Ya Rabb, rindu ini terkadang begitu menyakitkan. Terasa begitu sesak di dadaku. Mengapa? Aku memang menyukainya. Tapi bukan berarti aku harus mengungkapkannya saat ini juga. Aku hanya ingin fitrah cinta ini menjadi suatu ibadah. Aku ingin mengungkapkannya dalam kehalallan. Aku berdo'a dengan menyebut namanya. Hanya itulah caraku untuk mengungkapkan perasaan ku. Aku tidak bisa jika harus secara terang-terangan dalam mengungkapkannya. Aku benar-benar tidak bisa Hanya Engkau yang tahu bagaimana hatiku, perasaan ku, dan rinduku yang ku pendam. Dan ku sampaikan melalui do'a yang ku harapkan do'a itu tersampaikan. Karena aku ingin jatuh cinta di dalam keimanan. Bukan di dalam hawa dan nafsu. Tak mengerti mengapa hati ini masih saja mengucapkan namanya.. Tak mengerti sampai detik ini harapan itu masih terlihat jelas.. Dan tak mengerti tujuan hidupku masih saja tertuju padanya.. Masih tak mengerti.. Jiwa ini tak pernah berada disini.. Masih tak mengerti.. Pikiran ini seakan tak ingin memikirkan apapun kecuali tentangnya.. Dan masih saja tak mengerti.. Setelah kau sayat hati ini aku masih saja berpikir itu bukanlah kau yang sejujurnya.. Kau tahu bahwa hatiku mudah rapuh, Namun mengapa justru Kau lukai lagi? Kau tega hancurkan percayaku kepadamu Menjadi gemuruh sesal di dalam hatiku Apa Kau tidak sadar kalau aku sayang banget sama Kamu? Sakit sungguh sakit hatiku saat ini Aku tak tahu apa yang harus kulakukan Saat hati ini begitu dalam Kau lukai Aku hanya mengharap cintamu Tak lebih dari itu Aku ingin bersamamu di sisa hidupku Biarpun Kita hidup seadanya Aku sangat bersedia Asalkan selalu bersamamu Orang itu, hanya Kamu Dan selamnya Namun sekarang,.. Aku benci Kamu Benci Benci Benci Sungguh benci Tapi disisi lain Hatiku amat menyayangimu Aku tak rela Kau pergi dariku Dan meninggalkanku sendiri Bersama cinta yang masih besar untukmu Tak ada yang dapat kuperbuat lagi Kecuali menahan kecewa yang dalam menusuk jiwa Kau tega menghinati cinta suciku untukmu Demi seseorang yang lebih menarik dariku Inikah yang Kau namakan Cinta Sejati, Seperti yang Kau katakan padaku dulu? Sayang,... iiiiiiiiih,... Aku gemessss sama Kamu... Sebal..... Hati bertutur dengan jujur Tak bisa teringkari Beribu cara menba menghentikan Getaran rasa Nurani tetap saja Mengalunkan kidung rindu Sejauh apapun menjaga jarak Dimanapun kaki berpijak Nyatanya.. Hatiku tetap saja Tertambat kepadamu.. Saat ku tanamkan cinta di hati saat itulah tuhan meniupkan ruh cinta ke dalam hati aku pasrah dan menerima dengan segala keikhlasan yang kuat dalam hati, ku berikan penjagaan yang nyaman, ku tahankan walau sebenarnya sakit menahan cnta yang tak pernah bisa di satukan, Sampai aku tak akan merasakan kebahagiaan sendirian, jika kebahagiaan itu hanya aku yang merasakan tanpanmu aku tak mampu, tak mampu Aku ingin merasakan kebahagiaan itu bersamamu saat saat yang menyakitkan melihat kau bahagia bersamanya ku anggap mungkin ini sebuah ujian cinta untuk ku,, Tapi akan tetap aku pertahannkan doa dan harapku selama ini adalah menyatukan se pasang hati antara hati aku dan kamu,, ini smua ku lakuan untuk kesetuaaiaan cinta dan perjuangan cintaku sayang,, Langit senja hari ini, Dengan rasa rindu di hati ini... Satu hari tanpa wajahmu Terukir sudah kerinduan di hati ku... Senja datang menandakan malam, Habis sudah satu hari Tanpa adanya wajah dan senyum itu Berulang lagi esok pagi, Dan berharap adanya senyum diwajahmu esok. Aku rindu akan kamu, Rindu akan senyummu, Sosok pria di hati ku Ketika kita menjalin hubungan mesra seperti dahulu Aku selalu membuat mu marah Aku selalu membuat mu sedih Aku selalu membuat mu terjatuh Tapi kamu.... Selalu membuat ku senang Selalu memberi semangat ku Selalu membuat ku bangkit Namun kini ku sendiri. Aku berharap kau kembali Memeluk ku lagi Dan menjalin cinta kasih untuk selamanya Aku akan menunggumu.....Menantimu......Menantimu..... Sampai kapanpun Ku buka mata hari sudah pagiku buka jendela terlihat sinarnya mentari burung-burungpun bernyanyibegitu indahnya pagi ini Begitulah hariku menyambutdengan keindahannya membuatku terhanyutwalau kadang kabut menyambuthatiku tak perna merasa takut Gelapnya kabut takberarti alam jahat padamu tapi ia mengajarimu tentang kehidupan dimana ada terang dan gelap Dari sudut manapun kita bisa belajarkarna alam kan slalu mengajarimu Ketika kita benar benar cinta pada seseorang Itu adalah waktu yang sangat menyenangkan Tetapi itu juga adalah waktu yang sangat menyedihkan Ketika kita benar benar cinta pada seseorang Mengapa jarak selalu memisahkan mereka? Apakah mereka telah diuji seberapa kuat mereka menjalani hidup mereka bersama Tapi mengapa begitu menyakitkan hati Sehingga mereka tak bisa berbuat apa apa demi mempertahankan cinta nya Ohh Cintaa... Mengapa kau sungguh menyakitkan hati Jikalau jarak yang memisahkan kami Aku tak punya satupun alasan menolak cintamutapi aku punya beribu alasan untuk mencintaimukarena aku tau kau punya beribu cara untuk membuatku tersenyumkau punya beribu cara untuk menghapus air matakukaulah bahagiaku Kau seperti bintang-bintang yang menerangi malamkukau seperti mentari yang tersenyum indah menyambut pagikukau seperti embun yang menyejukkan hatikuhadirmu memberikan berjuta makna keindahan dalam hidupku Tetaplah di sampingkujadilah sandaran ketika ku mulai lelahjadilah penopang ketika ku mulai rapuhjadilah penuntun ketika ku mulai kehilangan arah Tetaplah tersenyum indahsaat ku mulai menutup kedua matakubisikkanlah padaku kalimat cintasebagai pengantar tidurkudan berjanjilahakan tetap disampingku saat ku terbangun Aku mencintai mu dalam diam Mencintai dalam untaian do'a Mencintai dalam rasa benar dan salah Mencintai dalam segala kerumitan Untuk mu yang memutuskan untuk pergi, Pergilah.. gapai cinta yang akan jadi nyata untuk mu Untuk mu yang memutuskan untuk pergi, Pergilah.. cerita ini terlalu rumit untuk mu dan untuk ku Untuk mu yang memutuskan untuk pergi, Pergilah.. yakinlah bahwa keputusan ini adalah keputusan yang sangat bijak untuk kita Untuk mu yang memutuskan untuk pergi, Pergi lah.. jangan pernah menoleh kebelakang, karna yang ada hanya luka, Untuk mu yang memutuskan untuk pergi, ingatlah bahwa semua tidak begitu mudah untuk di hapus begitu saja, namun ketidak pastian ini mengharuskan mu untuk pergi Pergi dan bebas lah Cinta ini tak patut di perjuangkan Cinta ini tidak akan sampai pada titik temu Karna cinta ini cinta terlarang Publish: // :: Layaknya sang bulan Yang merindukan matahari Bodoh namun dirasakan Bagai si petualang yang Tak tau arah pulang Menyelami kesesatan Lihatlah fatamorgana itu Entah waras atau tdak waras Lari dngan bodohnya ku kejar Aku bagai si petualang Yang menyelami ketidakpastian Nak.. Saat tumbuh dewasa kelak Jadilah laki-laki pemurah Tapi tidak murahan Cukup brengsek dimata lawan Tapi setia kepada yang pantas Belajarlah untuk bermanuper dengan baik Karna hidup ini judulnya tikung-menikung Pegang alih kendali drama kemunafikan Jika biasa kau lah bintang filemnya Menyatu dengan akal bulus para bajingan Buat ceritanya berubah judul menjadi senjata makan tuan Berpura-pura bodoh dihadapan sang Raja Agar hanya engkau yang tau si Raja sedang kau bodohi Mengalah saat engkau akan kalah Ini tekhnik jitu pembebasan diri dari gelar pecundang Tidak harus memaksakan diri untuk jadi yang terdepan Cukup menjadi peracik racun berkelas didalam antrian Usahakan menang dalam perkelahian Karna jika kalah pun kau tetap salah Ini memang terlihat bodoh Namun atmosfir dunia luar memang cukup keparat Ayah tidak sedang mengajarimu bercita-cita jahat Ini cerita fakta agar engkau waspada Menjadi baik tidak harus selalu tertindas Jadilah berwibawa, Didalam asap hitam yang sangat pekat. Tak kan mungkin Aku melupakan mu Apa lagi membencimu Walau kau pernah lukai aku Sungguh berat hayi ini Tuk melupakan mu Karna kau sangat berarti Karna kau aku masih bernapasKasih..........Percayalah Satu dihatiku Hanya ada nama muKasih........... Hanya yang kuharapkan Adalah hidup bersatu Bersama mu dan cinta mu Disini aku hanya bisa diam aku hanya bisa termenung bersedih juga tak bisa berbuat apa-apa. puluhan tahun aku menunggu tiap hariku berharap setiap hari aku menanti kedatangan ayah tercinta ayah dimana kini kau berada aku selalu berdoa agar kau datanga kepadaku ayah kenapa kau tidak pernah menghubungiku mencariku padahal aku adalah anak-mu dari aku kecil hingga dewasa aku selalu memohon siang dan malam dan berharap agar ayah datang melihat aku sebagai anak mu ayah datanglah sebelum nasi menjadi bubur aku merindu mu ayah Sepanjang hidupku, Aku mencintaimu Namamu.. telah mengisi ruang hatiku Takan ada yang bisa gantikan posisimu dalam jiwaku Kaulah bintang yang mampu menyinari Alam hidupku Hatiku beku tanpa kehadiranmu.. Kau mampu menyinari warna hitam Dan putihku Yakinkan aku tuk tetap bersamamu.. Karna kau jiwaku yang menjadi satu Maka terlelaplah dalam tidurmu.. Temukan aku dalam anganmu Agar kau dapat menatapmu.. Dan kau katakan cinta untukku Kabut putih.. aku takut akan kehadiran kabut itukabut itu menutupi semua pandangankusampai aku tak dapat memandang keindahan alamdan aku takut kabut itu membawa cintaku pergi Entah mengapa kini cintaku seperti dibawa kabut tersebutyang tertiup deru angin pergi entah kemanatak mampu aku tuk menahan kabut itusemangatku tuk mempertahankan telah gagal Namun aku tak akan hentinya mengejar kabut putih ituterus berlayar, berlari, mendakiaku tak akan terhenti walau kabut yang aku lalui menghalangi penglihatankuaku akan terus berjuang demi mendapatkan cintaku kembali Kabut putih itu semakin menebalsemakin semakin dan semakin tebal membuat pandanganku hampasampai terlintas di fikiranku akan putus asaalas kakiku seakan terlelah dan sangat lelahtapi aku akan terus menba mengejar cintaku walau kabut putih membawanya sampai ke ujung syirat.... Semua anganku bergumul, sendu Menatap gelap, memeluk bayang Selintas hati meratapi masa lalu Sosok dirimu, hadir dan terkenang Jiwa bergetar meresapi kenangan Tentang Aku, Kamu dan Cinta kita Teringat banyak cita dan harapan Yang terjalin saat bertatap jumpa Namun kini, hanyalah kisah hitam Seakan abadi merantai di hatiku Tiada pernah berhenti, melegam Membakar ribuan rerintihan rindu Kau yang pernah mengucap Cinta' Kau yang pernah berikanku Cerita' Kan tetap kurindui bersama luka Yang Kau gores elok dalam dada Tentang Aku, Kamu dan Cinta kita Sampai kapanpun, takkan kulupa Kau yang berikan bahagia, derita Masih kucintai dalam nada asmara Lihat sana sini fenomena membuat pertiwi menangis kau berjalan dgn pongahmu kau tinggalkan buku dan penamu Dimana rasa nasionalisme rasa patriotismenya? Ragam senjata tajam mereka banggakan, bunuh saudara seperjuangan. Kondisi perubahan zamankah? Atau hanya sekedar sensasi? Apa yang sbnarnya terjadi? Jika smw anarkis, berontak sperti tayangan diberbgai media. Masalah setitik percik air Seketika menjadi air bah... Meluap bak tsunami.. Hasil jerih perjuangan mereka para pahlawan kau acuhkan. Kejam Keji Renungkan Kita generasi muda, generasi penerus bangsa, mari mengukir karya yang berharga. Dlm ikatan BHINEKA TUNGGAL IKA Akankah ada yang lebih bisa aku percaya? Sedang benalu tumbuhnya tidak pernah permisi Akankah ada yang lebih bisa aku yakinkan? Bahwa ranting juga tidak berdaya mengusir Tidakkah ada yang lebih pantas aku bicarakan? Sedang hujan tidak pernah butuh pelangi Tidakkah ada yang lebih pantas aku tanyakan? Bahwa embun hanya ada dipagi hari Adakah yang lebih bisa lagi aku pastikan? Sedang lautan tidak selalu bisa dinikmati Adakah yang lebih bisa lagi aku patenkan? Bahwa arah mata angin juga bisa mandiri Kalau aku mulai mengerti Berkenankah kamu untuk sedikitnya peduli? Kalau aku mulai beranjak pergi Berkenankah kamu untuk setidaknya menanti? Jika aku hendak menemui Sudikah kamu untuk tidak bersembunyi? Jika aku hendak berhenti Sudikah kamu untuk sedikit saja menemani? Semisal aku akan kembali Maukah kamu untuk menyambutku lagi? Dan semisal aku sudah jatuh hati Maukah kamu untuk kekasih yang kujadi? Sayang, apakah kamu juga mengerti? Bahwa batu tidak pernah bisa dicairkan Kasihku, tidakkah kamu tentu memaknai? Yang indah juga yang membahayakan Zhulaikha-ku,  memang aku bukan Yusufmu Namun berkenankah kamu untuk tidak mengusirku? Laila-ku, apalagi aku pun tidak semacam Majnun Qoismu Tapi masikah ada ruang semalam untuk kantukku? Aku bukanlah penulis, sayang Karena yang hendak kutulis sudah ada padamu Aku bukanlah penyair, kasih Karena tidak ada sajak sedalam dirimu Aku bukan perindu yang hebat, sayang Sebab semua kerinduan sudah jadi milikmu Apalagi aku bukan pecinta, kasih Sebab cintaku tidak ada se-zarrah-pun bisa kupersembahkan untukmu Kalau dahan dan ranting bisa saling terluka Tidakkah kamu juga merasakan darahku? Perlahan-lahan bayangmu menyusup dalam celah pikiranku Mengusik ketenangan jiwaku Rasanya bayangmu enggan pergi dari benakku Aku tak tau mengapa ini bisa terjadi padaku Mungkin karena kebaikan yang telah kau lakukan padaku Hingga membuat kau begitu berarti dalam hidupku Perlahan-lahan kau masuk dalam kehidupanku Tak sadar membuatku selalu merasa kesepian saat kau tak ada disisiku Rasanya sepi tanpamu walaupun aku sedang berada dalam keramaian Perlahan-lahan namamu tergores indah dalam hatiku Bertambah lagi daftar nama orang yang penting dalam hidupku Perlahan-lahan bayangmu menyelinap dalam setiap malamku Mengusik tidur lelapku Hingga kau sering hadir dalam setiap mimpi indahku Tak ada tawa jika kau tak ada Tak ada canda jika kau pergi Walaupun kadang kau membuatku marah saat kau ada Tapi satu hal yang aku pahami Begitulah sebuah persahabatan Kadang bergumul saat bersama tapi akan selalu merindu saat berpisah Hatiku merintih pilu Jiwaku merana tersesat Tak bisa bedakan tulus atau pupus Mengapa terjadi yang tak ku minta Kau yang terlena atas kebohongannya Akulah yang harus terima perpisahan Dari cinta baru yang kau dapatkan Sebisa mungkin ku berjalan Tanpa sebuah tujuan Seperti hujan yang basahi dunia Rela atau tidak tetap terasa membasahi Ku mulai merasa tiada tempat Bagi hatiku yang terlalu tulus Sementara kau buang percuma Kan ku akhiri tanpa ucapan Selamat tinggal Ketika tangan yang kasar itu memelukku mengapus air mataku dengan dengan sisi lembutnya ia berbisik ayat-ayat Al-Quran yang mendamaikandalam kedukaan yang luar biasa akan kehilangan Sosok yang terbaring di depan mataku terbungkus kain kafan putih dan jarit bermotif aku berterik, mama...mama.. namun ia tetap tak bergerak dan biru kaku. Tenggorokanku seperti tercekikisakku seakan bisa membuat nafasku terhenti sekejapaku berteriak mengiringi lantunan ayat Tuhan yang berkumandang namun derita ini tak elak membuatku berhenti berseduMama...mama.. mama... Tuhan, kembalikan ia bersamaku bukakan matanya gerakkan tubuhnya dan buat ia kembali tersenyum padaku... Dalam hatiku membatin... Cinta Terkadang Hilang Tanpa Arti Yang Mungkin Ku Rasa Saat Ini Kau Kini Buat Aku Menangis Seakan Sakit Hati Dengan Janji Mu Kau Pernah Bilang Cintamu Hanyalah Untukku Kau Pernah Bilang Kau Tak Kan Pergi Tinggalkan Ku Sendiri Tapi Ternyata Kau Bohong Padaku Kau Berani Bermain Di Belakangku Kau Pergi Dengan Pilihan Yang Lain Yang Sebanding DengankuMungkin Aku Sudah Tertipu Oleh Sikap Dan Janji Mu Betapa Ku Sadar Kau Memang Pengkhianat Di Mata Ku Kau TAU? Aku Sudah Menerima Mu APA Adanya Aku Sudah Ikuti Mau MU Lalu Sekrang, Hanya Tercatat Basi MungkinKAU Kini Pengkhianat Di Mataku Begitu Teganya Kau Buang Harga Diriku Begitu Sakit hati Ini Setelah Ku Lihat Cara SIKAP Mu Yang Seperti Ini. Kini Ku Hanya Memilih Berdiam Kata Dan Ku Ingin Pilih Pergi Jauh Dari Hidup Mu Hingga Ku Tak Kan Kembali Sampai Kau Sadar Diri Akan Masalah MuMungkin Saja Ku Akan Hilang Hilang Dalam Kebersamaan Dengan Mu Biarlah AKU Sendiri Agar Ku Tenang Dalam Kegelapan Sesungguhnya Aku Tak INGIN Miliki Sakit Hati Karena Sakit Hati Itu Hanya Bisa Buat Aku Gila Karena Cinta Kaulah kerlip bintang Penghias gulita malam Di pandu maestro alam Tebar senyum girang Sajak indah dunia Goresan bait bait cinta Lukiskan tabir aura Mahakarya pujangga Dirimu dawai cinta Hadirkan bunga-bunga nada Padu dalam irama Cantik mempesona Tegak kuat dan tertancap Di relung sang manusia Bukan sekedar harap Sebab Tuhan berikan cinta Created By Prasetyo Wi Bowo Inspirated By Ulya Bayani Guruku ... Kau tempatku mencari ilmu .. Kaulah yang selalu ku puja ... Karna jasa mu yang sangat berharga .. Guruku .. Kau bagaikan pahawan dalam hidupku .. Kau bagaikan penerang dalam gelapku .. Bodohnya aku dulu karna tak menghormatimu .. Tapi, kau selalu sabar untuk memberikan imu .. Guruku .. Terima kasih ku untuk baktimu .. Jasamu yang berharga .. Selalu ku kenang tuk selama – lamanya .. Karya Sasmitha Kelas VIII r SMP Negeri Sampit Mereka berkata tentang serigala dan tikus Minum di sungai yang sama Di mana singa melepas dahaga Mereka berkata tentang helang dan hering Menjunam paruhnya ke dalam bangkai yg sama Dan berdamai di antara satu sama lain, Dalam kehadiran bangkai bangkai mati itu Oh Cinta, yang tangan lembutnya mengekang keinginanku Meluapkan rasa lapar dan dahaga akan maruah dan kebanggaan, Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku Memakan roti dan meminum anggur Menggoda diriku yang lemah ini Biarkan rasa lapar menggigitku, Biarkan rasa haus membakarku, Biarkan aku mati dan binasa, Sebelum kuangkat tanganku Untuk cangkir yang tidak kau isi, Dan mangkuk yang tidak kau berkati (Dari The Forerunner) Layaknya bintang dan bulan yang menerangi malam Seperti itulah engkau oh pujaanku Tak ada hentinya ku menyanjungmu dengan kata-kata Sungguh kaulah yang kudamba Takkan pernah habis kata-kata untukmu Semua yang aku katakan itu tulus dari hati Bukan hanya sekedar gombalan belaka Ataupun hanya rayuan semata Kau itu seperti bintang Bahkan lebih dari bintang Karena sinar wajahmu yang begitu terang Membuatku semakin menggilaimu Walau terbuang percuma waktu demi kamu Aku rela melakukan itu Agar kau bisa menjadi milikku Di sepanjang hidupku No Urut: Tanggal: // :: Terkadang aku rindu dengan keluh kesahmu Namun aku, aku tak sanggup mewadahi isakanmu Terkadang aku rindu mendengarkan jerit keresahanmu Namun aku, aku takut akan kau buat gelisah Aku perlu, saat kau tak inginkan Kau perlu, aku sangat menginginkan Aku butuh, kau. Langkah kaki tertinggal disini Melangkah pergi tertinggal disana Dimana-mana terselip rindu Ada disini digores pilu Entah dimana, kau tak ada. Ada disini, tak ku jumpa. Ada dimana engkau ? Mentari pagi terbit Ku bangun dan buka jendela Cahaya masuk ke dalam jendela Menerangi kamarku yang gelap Tetapi aku merasakan ada kekurangaan Tidak ada kamu disisiku Aku hanya sendirian disini Tiada yang menemani, menghibur.. Malam tiba Aku tetap menunggumu kembali ke sisiku Meskipun bintang redup Matahari tak lagi bersinar Bulan tak lagi menerangi malam Aku kan tetap setia menunggumu Hingga akhir hayatku Aku akan tetap setia menunggu... Tidak bisa aku memuji kecantikanmu, Kau, sebenarnya, memang tidak cantik. Dari segi mana aku bisa mengatakan kau cantik, Jika di mukamu tidak aku lihat kecantikan? Hidungmu tidak mancung, alismu tidak bagus, Bibirmu tidak bagus, dan pipimu gemuk Tapi, tidak bisa aku menyangkal hatiku Aku, sebenarnya, memang bukan penipu Kau tidak cantik, tapi kemudahanmu menerima hal itu, Menjadikan wanita cantik yang sombong di seberang sana Iri dan merasa dengki kepadamu Hidung pesek itu tidak kau tutup-tutupi Dan justru membuatmu terlihat tambah gemuk, Tetapi menggemaskan Caramu tersenyum dengan pipi sebesar itu Bagaimana tidak aku ikut tersenyum? Bibirmu tidak bagus, tapi nakal gerak-geriknya, Mana ada pria bisa tidak meliriknya Alismu, tak tebal tak tipis, tidak berwatak Tapi matamu jujur dan bersemangat Kau tidak cantik, tapi aku akan memuji dirimu, Kau, sebenarnya, manis dan menggemaskan. Oh ibu ku di siram bayu sepikrinduan ku hanya mneteskan air matajasa mu kan ku knang dlam hidup ku Kini ku teruskan hidup tanpa mu ibu Tuhan yang esaampuni dosa ibu tempatkan dia di surga mudia yg merindukan belayan kasih musampekan salam rindu dan doa doa ku pada yaterimak lah dia dalam kemuliya'an mu Ibu ampunilah segala dosa doasa kusejak ku di lahir kan sampe sa'at iniredo'i lah segala langkah yang ku ambiluntuk anak mu meneruskan hidup tanpa mujangan kao letak aku dalam anak yang durhaka Hari dimana kita bertemu, waktu seakan berhentirasa takut dan ragu dengan keadaanku berusaha berdiridihadapanmu yang tak lagi sendiri Berlalu dan tak terhitung waktu Ketenangan yang kudapat dalam matamuselalu berperan disetiapku melihat keindahan Jika ada satu permintaanaku ingin merubah segalanya menjadi kebahagiaanagar kamu tahu bagaimana berartinya dirimu bagiku Bila bukan ke padamu Sungguh diriku gelisah Harus kemana lagikah Ku berikan cintaku ini Rasa ini merasuk jiwaku Tak terlihat oleh matamu Namun begitu dalam ku rasa Kuat, mematri harap dalam asa Hingga tak ada wajah lagi Hawa lain yang mengisi hati Dirimu, kamu begitu memikat Bagai rembulan yang bercahaya Hatiku berlabuh sudah Padamu wahai manis jelita Tak pernah diriku putus asa Mengejar dirimu yang terindah Kelam malamku tak pernah sunyi Dari mimpi ku sentuh sinarmu Ku perlihatkan luapan rindu Agar tenang meski pilu Kuba tuk damaikan diri Agar air mataku tak menetes Bila kamu harus meningglkanku Melangkahlah ke mana saja inginmu Namun kamu harus mengerti Di sini, aku tak berhenti Mengharap cintamu Memiliki dirimu Ku terus berlarike sana ke marimengejar dan mengejarcinta di lain hati Kuba lupakanmengubur cintamumenghapus rasa rinduberalih ke cinta lain Kurasakan cinta padamudekat di mata jauh di hatitak pernah ada kesempatanrasakan keindahan cinta Ijinkan ku ketuk pintu hatimuagar kurasakan sosokmujauh di mata dekat di hatidengan rasa cintayang tak bisa terkuburrindu yang tak terhapus Kini cinta hadir kembalisekarang cinta datang lagibersama ridha-Nyakita lalui ujian cinta Satukan rasa cintayang benar-benar cintadekat di mata dekat di hati Puisi ini karya Ustadz Sumantri Penulis buku MOTIVASI CINTA® Dia dingin, dia tuli, bisu, buta, dia mati, dia kaku, dia keras Dia melekat pada permukaan kulkas Dia sebabkan mati rasa saat kugenggam Namun, dia mencair dalam kehangatan Dia dapat membungkam nyeri meski tak abadi Dia akan melebur saat kugenggam sesaat meski tanganku tuna wirasa sementara Mau bagaimanapun Ia tetap tercipta dari air Air adalah pelarut zat Dia menimbulkan harmoni saat terjun ke dalam wadah Dia adalah pembersih apapun yang berlumur Terdiri dari molekul fleksibel Dia adalah sumber kehidupan Tapi. Dia menguap saat suhu amat tinggi Dia kembali mengeras saat suhu terlampau rendah. Namun tetap menjadi cair saat suhu hangat Layaknya aku yang harus terus menghangatkanmu Aku sudi melakukannya Supaya kau selalu menjadi air, sumber kehidupan Seperti rasaku yang akan selalu hidup Denganmu yang selalu jadi harmoni Dan jika kau tak mati membeku dan tak pergi menguap. Pesona indah wajahmu.... Bukan itu yang aku lihat.... Bahkan aku belum menyadari Dari mana wajahmu terlihat begitu mempesona.. Robekan kecil disalah satu celana jinsmu??? Sepatu yang sudah menampakkan ujung jempol kakimu??? Atau keluhmu setiap kali merasa pusing karena lapar??Bukan... Tapi langkah kakimu yang selalu mengarah kepadaku Matamu yang selalu mengarah kepadaku Suaramu yang masih menyebut namaku Dan tanganmu yang masih sempat menggapai tanganku Sekali lagi kubuka semua itu Kuingat lagi tentang semua itu Saat kamu berjalan di tengah rerumputan hijau dan aku mengikutimu Bahkan mungkin rumput itu melihat kita seperti sepasang.... Yah sepasang yang setiap hari berjalan menuju Rumah-Nya Saat lengan kananku masih bisa bersanding dengan lengan kirimu Saat itu, aku masih berharap kita memang sepasang Saat selembar tisu mempertemukan kita Membuat kita duduk berdua, sekali lagi aku harap kita memang sepasang Yah, bahkan dengan selembar tisu marahmu bisa terbang jauh Dan marahku juga bisa terbang jauh Saat sebungkus nasi itu memaksa membuatku menawarimu Dan lagi ku harap kita memang sepasang.... Mungkin aku tidak punya cinta besar seperti cintanya untukmu Tapi aku rasa aku punya mata dan hati yang hanya tertuju padamu... Jadi aku tidak punya pilihan lain selain menunggumu menjadi sepasang denganku...... Dunia.... Perih memang selau terasa Dikala semua hilang sirna Tak ada yang tersisa Dari hidupku yang penuh derita Diam.... Diam.... Hanya diam Saat takdir merenggut kebahagiaan ku Saat waktu membawanya pergi Bersama hembusan angin derita Gila.... Gila.... Aku bisa gila karenanya Takdir yang kian membawa kepedihan Hari yang kian memberikan luka Padaku dan pada hidupku Mati.... Mati.... Rasanya hatiku mati rasa Sakit.. Perih.. Derita.. Sudah biasa Mungkin inilah hidupku Terlahir sebagai dewi sang derita Tiap jam aku memikirkan kamu... Tiap menit aku mengharapkan kamu... Namun tak ada sedetikpun aku bersamamu.. Marahkah dirimu padaku... Sampai hari ini, Tak sedikitpun kabar darimu untukku... Taukah dirimu disana, aku masih mengharapkanmu.. Taukah dirimu disana aku masih menyayangimu... Taukah dirimu disana, aku masih mencintaimu... Hati ini menangis Kala memikirkanmu.... Raga ini ingin berontak Kala ingin x menemuimu... Terima kasih atas warna yang kau lukis dalam hidupku... Biarkan aku menyimpannya Walau aku tak berhak memilikinya lagi... Hari ini namamu, akan selalu teringat dibenakku... Semoga Aku menjadi yang TERBAIK" Apa yang kau kata bila rasa kan menjelma Mengukir indah mesra di bawah rembulan Hening.. Bening.. Merinding.. Wajah rupawan nan menawan Menghampiri kesunyian dibalut purnama Aku menatap nanar binar Perlahan aku mendekat Ku perhatikan lamat-lamat Aku terpikat tuk semakin mendekat Degup jantung mengiringi langkahku Tatapan indah memantapkan jiwaku Langkah lenggang yang semakin pasti Seketika aku terperanjat Sang Topan datang Menyapu bersih tatapan itu Tatapan itu hilang berkala Itu tidak adil Namun, apalah daya Hanya kenangan yang kian menjelma Jutaan warna melukiskan indahnya dunia Alunan melodi bersatu menjadi irama dan lagu Sungguh indah bukan? Tapi tidak dengan duniaku... Tuhan memberiku dunia yang hening Menghembuskan angin dingin ditengah kesunyian yang mencekam Sebab aku tak bisa mendengar canda tawa anak-anak seusiaku Tak henti sampai disitu Tuhan juga memberiku dunia yang gelap Gelap nampak begitu menakutkan Sebab hanya ada hitam pekat yang aku temukan Panas teriknya matahari yang membuat peluhku menetes pun Tak mampu sinari duniakuKawan.. Coba bayangkan... Disaat kesunyian dan kegelapan itu datang secara bersamaan Kini aku hanya dapat menyentuh pipi bunda Tanpa tahu bagaimana paras cantiknyaTapi.. Mengapa setiap kali aku menyentuh wajahnya Telapak tanganku selalu basah Padahal aku tahu ia sedang tersenyum denganku Aku juga tak bisa mendengar suara lembut ibunda Aku hanya mampu mencium aroma tubuhnya Yang tak pernah mengeluh saat lelah dan berkeringat Aku memang buta dan tuli Tapi aku masih punya hati Gelap tak selamanya hanya satu warna Sunyi tak berarti sendiri Dapatkah kau mendengar bahasa kalbuku? Aku ingin seperti orang lain Menjalani hidup dengan ribuan harapan Melangkah dengan semangat yang tak padam Aku yakin mampu mengubah duniaku Meski langit tak berbintang Sebab aku adalah bintang Makhluk yang mampu menyinari dirinya sendiri Kini.. Menteri telah terbenam kembali.. Hari pun telah berganti, tapi mengapa perasaan ini belum juga berubah.. Masih saja aku menginginkan dia yang telah menjadi milik orang lain..Tuhan.. Apakah aku terlalu egois? Aku tau, aku tak pantas untuknya Aku tau, dia lebih sempurna dariku Aku juga tau bahwa bukan aku yang dia harapkan untuk berada di sisinya.. Tapi, aku tak pernah tau kapan hati ini berhenti mencintainya.. Aku hanya bisa tegar saat melihat dia bersama kekasihnya.. Selama dia baik-baik saja, aku pasti masih bisa tersenyum karena kebahagiaannya adalah kebahagiaanku juga... Sebab dirimu Hatiku merindu Tak terjaga hingga kelam beradu Menjamumu dalam senandung kalbu Rima itu tlah semampai Menjajaki tirai-tirai hingga berderai-derai Sapalah daku dalam rinai serunai Kukan terpaku menebas damai Lihatlah ... Kantung-kantung rindu masih bergelembung Ia bernafasBerdetak Degub yang masih sama Nadinya pun berdenyut Bukan biasa lagi Bila rindu mengenyam tiap kerjapan mata Sudah menjadi pelangiBiasPias Seperti berkas tanpa bekas Maka inilah hati yang bersemu merah Rindu yang masih sama Tangerang, November Jauhnya jarak kini telah memisahkan kita Rindu akan selalu hadir dalam tiap detik yang terlewat Aku paham betul sifatmu yang selalu inginku tersenyum karenamu Aku mungkin tak bisa bahagiakanmu Habibie Qolbie Aku berharap akan ada seseorang yang menggantikanku Membuatmu selalu tersenyum Membuatmu menjadi insan yang lebih taqwa Membuatmu menjadi hamba Nya yang setia Takkan pernah ada sesal dalam dadaku Untuk mencintaimu dari kejauhan Meski kita tak bersatu Kau akan selalu ada dalam doa disetiap sujudku Jauh ataupun dekat BUKAN DI MEJA SPSI Berlima dari solo berkeretaapi kelas ekonomi murah tak dapat kursi melengkung tidur di kolong pas tepat di kepala kami bokong-bong kiri kanan telapak kaki tas sandal sepatu tak apa di pertemuan ketemu lagi kawan dari krawang-bandung-jakarta-jogya-tangerang buruh pabrik plastik, tekstil, kertas dan macam-macam datang dengan satu soal Dari jakarta pulang tengah malam dapat bis rongsok pulang letih tak apa diri telah ditempa sepanjang jalan hujan kami jongkok tempat duduk nempel jendela bor bor sepanjang jalan tangan terus mengelapi agar pakeyan tak basah dingin dingin tapi tak apa diri telah ditempa kepala dan dada masih penuh nyanyi panas hari depan buruh di tangan kami sendiri bukan di mulut politikus bukan di meja spsi Solo Mei Kupejamkan sejenak mata ini….. Merenungi segala apa yang terjadi di kehidupankuu Biarlah… dinginnya malam menusukku Biarlah… hujan ini menjadi saksinya Inilah aku…. Inilah diriku…. Dengan segala kelebihanku Dengan sejuta kekuranganku Tak akan bisa menjadi sempurna Ketika harapanmu kau ucap Setelah janji kuletakkan Segalanya menjadi sebuah takwil mimpi Adakah ini penyemangatku? Setelah suara memanggilku…Menggiringku ke berbagai pasang mata Bergetarlah tubuh ini dengan apa yang aku terima Kesempurnaan angka ,… Berdirilah semuanya dengan suara tepukkan… Inilah aku…Air mata yang kau teteskan Pelukan kasih sayangmu… Walau kau tak mengerti artinya angka itu Setelah sepasang tangan dijabatkan Setelah sebuah buku dituliskan Setelah beribu rintangan ku lalui Terwujudlah sebuah ikatan suci yang hakiki Dengan cinta tanpa syarat apapun Dengan sejuta pengorbanan tanpa balasan Menangis aku bahagia hidup bersamamu Rahasia kekuatan cinta telah menjadi nyata Inilah aku… Inilah diriku…Hidupku telah menjadi sempurna Terima kasih, telah menghargaiku…Apapun keinginan, pilihan, dan keputusanku Dan yang selalu kau katakan padaku“Aku menyayangimu, sekarang dan sampai aku tak lagi bersamamu” Begitu kejam kau sakiti hati Sampai hati kau nodai diri ini Apakah itu yang kau sebut dengan cinta Hingga nafsumu ikut turut berbicara... Tak puaskah dengan hanya bercumbu mesrah Hingga kau renggut kehormatanku satu-satunya Aku memang hanya sekedar wanita biasa Yang begitu lemah oleh tipu daya.. Kau telah berjanji pada hati ini Hanya sekedar tuk menepis bagian luar sisi Mengapa kau tegah menghianati Memasukan nya dengan paksaan kesadaran diri... Jeritku pun tak kau hiraukan Tangisku kau anggap sebuah kebahagiaan Ketakutanku kau acuhkan Sedih perihku kau anggap sebagai kenikmatan.. Apalah daya ku meronta Melawan hasratmu yang membabi buta Sekarang aku hina aku pun berdosa Hilanglah kini keperawananku kau renggut dengan paksah Disetiap hembusan nafas dan detak jantungku Kau mengiringiku dengan nikmat kehidupan yang fana Namun kau juga selalu hadirkan teguran untukku Kala ku lupa akan keagungan-Mu Ketika Allah menegurku Air mata menetes namun bahagia selalu hadir Hingga rasa syukur selalu ku panjatkan kepada-MU Ya Illahi Karena ku masih dapat merasakan betapa nikmatnya teguran cinta-MU Ketika Allah menegurku Selalu ku berusaha untuk memperkokoh keimananku Selalu ku berusaha untuk memperteguh ketaqwaanku Serta memperkuat keistiqomahanku Ketika Allah menegurku Aku tak percaya akan dapat melewatinya Namun Engkau selalu memperkuat kesabaranku hingga berbuahkan ikhlas Sungguh begitu indah kasih-MU ya Rabb Ketika Allah menegurku Aku menba untuk mengenali arti disetiap hidupku Akupun belajar untuk mengartikan sebuah pengorbanan Yang telah ku jadikan sebagai ukiran dalam senyumanku Ketika Allah menegurku Kesadaranku hadir karena diri ini seperti butiran debu yang berlumur dosa Yang tiada arti apapun tanpa kuasa-Mu Sampai detik kehidupanku berakhir Terimakasih Ya Rabb, Engkau telah menegurku dengan cinta dan kasih-Mu. Hujan tak mau berunding Kaki tajamnya terus menginjak bumi Angin tak mau bergeming Dingin yang terbawa mendekap tubuh Petir tak henti tertawa Gelegarnya membawa gelisah didada Mentari diam menyabarkan diri Menatap mendung yang berulah Waktu yang malas berdenting Kepayahan memutar diri Sepi yang memaksa datang Menyapa raga yang tengah bimbang Lekatan Delusi tengah merapat Merapal mantra yang menjerat Senandung merdu elegi Terdengar nyaring ditelinga tuli Hingga nafas pulang Diam adalah terbaik Malam yang semakin gulita Angin malam membentangkan selimut kantuk dipangkuan bumi Ngengat malam sedikit membisikkan tasbih di atas rerumputan yang berembun. Bintang gemintang dengan malu-malu mengedipkan mata dari balik awan putih yang terlihat gelap. Aku termenung dengan seribu gambaran dalam dimensi imaji yang penuh prasangka. Hanya sedikit kenyataan yang menemaniku. Di saat itu pula aku harus bersabar, agar malam tak semakin menimpaku dengan ketakutan tentang masa depan. Sebenarnya aku tak rela kehilangan sahabat. Begitu aku sadari semakin lama ku temukan kejernihan fajar surgawi dibalik riuh rendahnya suara pertemuan kami dalam rengkuhan hari-hari nan panjang dan melelahkan. Berapa banyak waktu yang kujalani bersama sahabat-sahabatku dalam perkiraan asa tentang masa depan yang selalu indah dalam imaji. Harapan-harap cemas tentang gambaran masa yang tak akan pernah kami ketahui. Sering kali aku bersungguh-sungguh menyesali kebodohan dan kealpaan bersama dalam sebuah angan-angan nanar membalur jiwa. Sampai aku benar-benar menyadari bahwa akulah yang tak pernah merelakan tentang masa ini, masa yang akan menjadi masa lalu di masa depan kita. Berapa banyak pula waktu yang di masanya kutahan hingga sekujur sukma membekas jejak yang tak akan pernah sirna. Menanggung sakit dengan segala riuh rendah dalam keluh kesah kebersamaan. Terkadang aku harus tergores duri kerikil di bawah jubah kesabaran dalam anggapan bahwa kebenaran dan kebajikan harus ku pegang erat-erat dalam nurani. Tapi, aku harus terpana di tengah dinginnya kesepian ini, ketika kubuka jubah itu, ku lihat sakit yang telah tertoreh telah berubah menjadi kesenangan dan sayatan-sayatan itu telah menjadi kesejukan dan batu kerinduan yang menohok jiwa kerdilku ini. Jika semuanya telah menepi di bibir jurang pemisah. Tatkala kusadari hari-hariku akan segera berakhir bersama semuanya. Dan berlari darinya sampai aku yakin bahwa waktuku yang kurajut seperti epos yang tidak pernah terulang danmasa yang akan kutapaki adalah epos yang tidak pasti kugapai. Setelah semuanya telah mendapatkan apa yang diinginkan dalam hingar bingar kebersamaan ini. Dan bersiap-siap meninggalkan maskapai yang tak akan pernah didatangi lagi. Jika aku harus mengingat semua narasi yang telah kami rajut bersama, seakan aku tak pernah rela jika Tuhan harus menciptakan perpisahan. Karena hanya sedikit saja melodi persahabatan dan persaudaraan yang akan kekal sepanjang hayat di sela-sela hati kami. Aku harus selalu menyesal, jika selalu hidup dalam sebuah terminal kehidupan. Tempat yang akan selalu menjadi arena pertemuan dan perpisahan. Hanya sedikit saja waktu untuk saling bercengkrama dalam suasana penuh canda dan tawa. Setiap ku singgahi terminal itu, aku selalu menatap tajam teman-teman yang ada di hadapanku sambil berlalu meninggalkan tempat menunggu kendaraan selanjutnya. Namun, saat aku harus meninggalkannya, seakan jiwa meronta ingin mengajukan banding kepada Tuhan agar Dia membatalkan setiap perpisahan yang pernah ku lalui. Sahabatku........... Saat sekarang adalah kandungan semua masa hidupku dan didalamnya kusandarkan semua harapan untuk cita dan cinta kita. Dalam kebersamaan yang akan jadikanku seorang manusia sejati, ku titipkan asa yang pernah ada saat perjumpaan kita. Jangan jadikan kita sebagai orang yang berdiri di antara hari kemarin dan hari ini. Sambil meratapi masa muda yang sia-sia, marindukan seseorang yang entah itu siapa, melirik gulita dengan memperdengarkan rintihan keperihan dan jeritan ketiadaan tingkah bangun untuk hari esok, rangkaikan asa visi dan ilmu tanpa sebuah sesal di hari nanti. Dalam selimut malam ini setidaknya aku telah menoreh tinta dalam kenangku. Yang akan membawakan kisah kita dalam keabadian sementara yang kita ketahui. Akan selalu ku selipkan setiap mimpi masa mudaku, dalam kenangan kebersamaan kita yang tak akan pernah kembali. Al – Ikhwah adalah endapan kerinduan nanti. Tersurat gambaran masa lalu kebersamaan kita dan tepatan buhul tali silaturahmi kita. Keluputan, alpa atas goresan pena kami, semoga dimaafkan. Karena kami yakin kesalahan hari ini adalah landasan kebenaran hari berikutnya. Selamat menggapai mimpi-mimpi kalian yang tak akan goyah oleh penyesalan masa ini, masa yang akan menjadi masa lalu di masa depan kita. Setinta segores dalam bait-bait syair persahabatan, akan selalu menemani perjalanan hidup kalian di masa mendatang. Sampai berjumpa lagi di terminal selanjutnya. Salam hangat salam perih dari sahabatmu yang mulai merindukan perjumpaan dahulu. Torikul Fauzi Hanya ini yang bisa ku berikan Bukan wajahku yang rupawan Bukan pula harta dan kekayaan Hanya sebuah kesetiaan yang ku persembahkan Aku bukan seorang raja Yang memiliki tahta dan istana Ku hanya manusia biasa Yang akan menyayangimu setulusnya Akupun bukan seorang bangsawan Yang mampu mengabulkan banyak keinginan Aku hanya insan biasa Yang selalu mencintaimu sekarang dan selamanya Aku bukan juga malaikat Yang setiap saat bisa melindungimu Aku hanya insan lemah Yang berusaha membuatmu merasa aman saat engkau di sisi ku Aku hanyalah ABI mu Yang masih dan terus berusaha Agar dapat dibanggakan olehmu Yang berusaha menjadi seperti keinginanmu Satu hal yang perlu kamu tau Aku hidup untuk mencintaimu Selalu, bahkan setelah tuhan memanggilku Menghadap ke masa lalu, Kita disaat ini berlalu Biarkan goresan lukaku Enggan ku tutup Kan ku kubur itu Jauh dalam ingatanku Namun kecil bagiku, melupakanmu. Aku sadar begitu jalang Burukku terkelupas bukan hilang Senyumanku tanda kepedihan Tanpa perlu ku yakinpun ku tau benar Diantara banyaknya hal Kian berhimpitnya kalian Cukup buatku terdiam Enggan bertahan Ku pergi, menjauh dari kedekatan Meski berjalan kita beriringan Masa masa pertama Hingga kandas tinggalkan bercak Begitu singkat waktu kita bersama Ku pikir akan mudah Teringat begitu sedikit kenangan indah Bukan halangan untukku mengingatnya Meninggalkan tepak hingga sekarang Yang harusnya ku jadikan jaringan Namun ku kerahkan layak serdang perang Tertinggal menyisakan kebencian Mengisahkan bahwa aku sendirian. malam ini begitu menerawang,, bagikan gelap tak kunjung terang, manakala hati sedang gundah gulana, menuntun suatu isyarat untuk memenuhi, yang dilalui untuk mengetahui, mulailah untuk menjadi akhir, akhirilah untuk memulai yang baru, dengan tujuan yang pasti, akan sebuah gapaian yang indah, naluri yang kita inginkan, untuk sebuah ilusi, yang terjadi kelak dalam kelam,, malam berganti pagi,, mulai dengan lembaran baru, untuk tujuan yang pasti,, namun terjadi hal yang terlah menghalang, dengan tujuan pasti,, halangan tak terhiraukan, dengan jauh melangkah kutrobosnya, untuk menuntaskan dunia depan yang jauh,, salam persahabatan boedhoet keyboard Takkan tercapai keinginan tuk buaimu dalam kasih… kerlingan maya buat hatiku terikat sementara kiasan kata tak dapat tutupi luka saat cela tlah habis masa… rindu… haruku tiada berarti saat berubah parau isak mimpiku tergaris lurus kisahku yang berakhir dengan jemu arah… tak lekang ku mencari dan tak puas kumenanti saat ku terdiam di balik pencarianku, saat ku terpatri dalam penantianku… mimpi… “cepat, buka matamu…” seruku dalam tidur saat tersadar, kumengerti… sang dewi hanyalah kilau semu dalam mimpi… bye my memory… bye… cukuplah pahitku bersama bayanganku cukuplah lelahku dalam pengharapanku kini ku telah bersandar pada tujuanku… pada keindahan masa depanku… denganmu… lunaku… Aku terlalu tenggelamdalam kesendirian Menganggap dunia ini tidak ada dan aku tetap begitu meski sadar akan rasa sepi dalam diriku Sebuah suara memanggilku Sepasang tangan menggenggam lembut tanganku membawaku menuju bahagia menghilangkan rasa sepi itu Aku yakin ini yang disebut sahabat Ia akan menba membuatmu tertawa membebaskan diri kita dari kesendirian seseorang yang selalu ada untukmu Perlahan kau hadir Tanpa ku sadar.. Hadirmu getarkan rasa T'lah kau runtuhkan Angkuhnya dinding hati Kini mulai bersemi Tumbuh rindu Mekar di taman hati Akankah ku rasa? Nikmat tulus cintamu Ataukah.. Hanya impian semata.. Laelafitria.. Relung-relung duniaku tumpang tindih umpama serumpun bambusatu terkait lain beradu. Kutarik terbayangkan tersayat sembilu. Andaikan ombak mendayung perahu ketepi jauh tergulung gelombang laut nan biru Tertangkap badai ku temani angin menderu. Dalam basah-basah terciprat air laut dan embun, Dalam sunyi dan perlahan-lahan laju perahu, Dalam isak serta tetesan air sendu. Ku dengar angin dan ikan kabarkan sesal mengadu. Ku dengar tangis dan sesal mereka, Tengadah kuperhatikan bulan dan bintang kulihat mereka duka. Dalam angan yang terkubur dilema dan terhimpit dua sisi problema. Aku harus bernyanyi dan katakan aku bisa. Sepercik kain dan untaian benang Ku rajut jadikan tirai penutup sisi gelap dan awan hitam Lalu berkatalah Almitra, Bicaralah pada kami perihal Cinta. Dan dia mengangkatkan kepalanya dan memandang ke arah kumpulan manusia itu, dan keheningan menguasai mereka. Dan dengan suara lantang dia berkata: Pabila cinta menggamitmu, ikutlah ia Walaupun jalan-jalannya sukar dan curam Pabila ia mengepakkan sayapnya, Engkau serahkanlah dirimu kepadanya Walaupun pedang yang tersisip pada sayapnya akan melukakan kamu. Pabila ia berkata-kata Engkau percayalah kepadanya walaupun suaranya akan menghancurkan mimpimu seperti angin utara yang memusnahkan taman-taman kerana sekalipun cinta memahkotakan kamu Ia juga akan mengorbankan kamu walaupun ia menyuburkan dahan-dahanmu ia juga mematahkan ranting-rantingmu walaupun ia memanjat dahanmu yang tinggi dan mengusap ranting-rantingmu yang gementar dalam remang cahaya matahari ia juga turun ke akar-akarmu dan menggoncangkannya dari perut bumi Seperti seberkas jagung ia akan mengumpulmu untuk dirinya membantingkanmu sehingga engkau bogel mengayakkanmu sehingga terpisah kamu dari kulitmu mengisarkanmu sehingga engkau menjadi putih bersih mengulimu agar kamu mudah dibentuk dan selepas itu membakarmu di atas bara api agar kamu menjadi sebuku roti yang diberkati untuk hidangan kenduri Tuhanmu yang suci Semua ini akan cinta lakukan kepadamu supaya engkau memahami rahsia hatinya dan dengan itu menjadi wangi-wangian kehidupan tetapi seandainya di dalam ketakutanmu engkau hanya mencari kedamaian dan nikmat cinta maka lebih baiklah engkau membalut dirimu yang bogel itu dan beredarlah dari laman cinta yang penuh gelora ke dunia gersang yang tidak bermusim di sana engkau akan ketawa tetapi bukan tawamu dan engkau akan menangis tetapi bukan dengan air matamu Cinta tidak memberikan apa-apa melainkan dirinya dan tidak mengambil apa-apa melainkan daripada dirinya cinta tidak mengawal sesiapa dan cinta tidak boleh dikawal sesiapa kerana cinta lengkap dengan sendirinya Dan pabila engkau bercinta engkau tidak seharusnya berkata kejadian adalah hatiku," sebaliknya berkatalah: aku adalah kejadian" Dan janganlah engkau berfikir engkau boleh menentukan arus cinta kerana seandainya cinta memberkatimu ia akan menentukan arah perjalananmu Cinta tiada nafsu melainkan dirinya tetapi seandainya kamu bercinta dan ada nafsu pada cintamu itu maka biarlah yang berikut ini menjadi nafsumu; menjadi air batu yang cair membentuk anak-anak sungai yang menyanyikan melodi cinta pada malam yang gelap gelita untuk mengenal betapa pedihnya kemesraan untuk merasa luka kerana engkau kini mengenali cinta dan rela serta gembira melihat darah dari lukanya untuk bangun pada waktu fajar dengan hati yang lega dan bersyukur untuk satu hari lagi yang terisi cinta untuk beristirehat ketika matahari remang untuk mengingati kemanisan cinta yang tidak terperi untuk kembali ke rumahmu ketika air mati dengan rasa kesyukuran di dalam hati dan dalam tidurmu berdoalah untuk kekasihmu yang bersemadi di dalam hatimu dengan lagu kesyukuran pada bibirmu (Dari Sang Nabi') Dalam sebuah kisah cinta ini, tak pernah kurasakan kesempurnaan cinta, mengapa selalu aku yang tersakiti oleh cinta, dimana kebahagiaanku?? Dimana cinta ku, cinta yang ku harap bahagia, aku selalu lemah karena cintamu, aku selalu kalah oleh perasaanku, sekian kali kamu menyakitiku, sekian kali kamu kecewakanku, kata maaf yang selalu ku ucap buatmu,. Namun kini, tak akan ada lagi kesempatan buat kamu yang selalu kecewakan aku, yang telah sia-sia kan aku dan perasaanku, buang semua kenangan yang ada, buang semua rasa yang kamu miliki, jangan pernah lagi kamu muncul dalam hidupku,. agustus Kemana hati mulai terpaut, menanya jiwa eraya terdiam keluh kesah yang ingin selalu menepis harapanharta dan kekayaan akan sirna di bantai olah kemaun Berbidik mata bak harimau menyeramkanlankah dan tujuan harus di selesaikanbukan harta yg melahirkan kajayan kerja keras dan kemauan pasti akan terbuktikan Jangan pernah mundur ketika bicara biaya, jangan pernaha kendur ketika bicara silsilahmotivasi diri jadikan lencanauntuk bekal meraih tujuan demi cita Seandainya kau jadi aku Bisakah kau tahan semua pilu Bisakah kau tahan saat teracuh Bisakah kau tahan saat terjatuh Kalau saja aku sudah tak ada Apa kau kan mencariku ? Marah saat aku tak balas pesanmu ? Seperti yang ku lakukan saat kau tak mengabariku.. Apa malah mungkin kau acuh dan tak mau tau semua Aku tau siapa aku sekarang dimatamu Sadarkah kau yang disana Aku masih sangat menyayangimu Bahkan sampai detik inipun masih ku kunci rapat hatiku Hey kau yang disana Paham gg sh aku rindu ? Aku hampa ’(Kenapa kau slalu marah tiap aku bertanya ? Kenapa jawaban yang kau beri hanya membuat Luka ? Apa aku benar benar sudah mati di hatimu ? Terus gimana dengan aku yg masih menyimpanmu di memory terdalam hatiku ? Aku tak mengerti semua ini Kenapa terus dan terus saja aku menunggumu Padahal sudah sangat jelas aku tak kau ingini Tapi hati aku slalu tabah atas perlakuanmu Aku Terluka kau tertawa Aku menangis, kau tak peduli Aku jatuh, kau tak merasa Aku matipun kau takkan mengerti Malam..... Hening Malam Membisu... Hatiku sedih seakan terpaku Menjemput kenanganmu yang mulai tersapu Ouh..... Peluklah aku Dekaplah aku karna disini ku sangat merindukanmu Kau ada disini tapi jiwamu tak bersamaku Ibu... Ku ingin menceritakan mengenai dirimu Mengenal perihal kasih sayangmu Mengenal perihal kehebatanmu.. Ibu aku menyesal menghabiskan masa kecilku tak bersamamu . Apakah kau marah padaku?.... karenaku pernah menyia nyiakanmu.. Ibu.... Kini kumemeluk kenangan yang tersisa Sambil rindukan dirimu yang derita Karna ku percaya kaukan kembali ada Sedihku dalam mengenangmu IBU Seberkas cahaya perak purnama Di langit nun jauh disana Mendekap semesta dalam temaram Memagut malam dalam kesyahduan Sungguh penuh kemesraan Bagai berselimut rindu tebal Setelah lama semesta dan purnama di pisahkan Kini telah terpaut kembali bersama Hanya saja Purnama terlalu setia pada semesta Sementara semesta asyik mendua Saat purnama pergi maka kan terganti mentari Kekasih semesta yang lain Yang bahkan lebih cerah dan hangat Lebih berwarna dan indah Sayang sekali purnama tak pernah tahu Ketulusannya tak terbalas oleh semesta Semesta pun tak mampu memilih C Intanya telah sama besar untuk keduanya Untuk mentari dan purnama Selamanya Hingga semesta tak lagi ada Begitu juga mentari dan purnama Tak cukupkah aku menderita karenamu Apalagi yang ingin kau tunjukkan padaku Tak puaskah kau buat aku menjerit dalam kesakitan hatiku Karenamu yang tak mempunyai perasaan Tiadakah hati nurani dalam dirimu .. Sudah cukup . Atas semua yang telah kau lakukan padaku Sifat egomu mungkin takkan pernah berubah Kau permainkan cinta seperti boneka Tak cukupkah satu cinta di hatimu Tak cukupkah aku untukmu Sehingga dengan tega nya kau duakan aku dengan cinta yang lain.. Sudah cukup . Takkan lagi ku hiraukan dirimu Tak ingin ku dengarkan alasan-alasanmu yang tiada habisnya Bahkan seringkali kau lakukan ini padaku Mungkin aku terlalu naif Sehingga aku terus menerus di sakiti olehmu Atau mungkin aku bodoh Terlalu mempercayakan cinta yang berulang kali membuat sakit hati Apa gunanya aku mencintaimu dengan tulus.. Apa gunanya aku memaafkanmu Apa gunanya cinta palsumu... Aku tak butuh .. Cinta palsumu.. Sudah cukup.. Kau jadikan aku boneka mainan mu.. Terimakasih dengan apa yang telah kau lakukan padaku Semoga nantinya kau menyadari semuanya Menyadari bahwa cinta bukan permainan Dan jika nanti kau sadar akan semua kesalahanmu Ku takkan pernah mau memaafkanmu Atau kau bertekuk lutut sekalipun Ku takkan pernah memberimu kesempatan lagi Sudah cukup.. Lingkar waktu di tigabisik Tuhan mesra lek telingayang tua datang beberapaanak-anakpun sesekali ada Tuhan kata, Kita kehilangan remaja"Tak lebih lima manusiamembenturkan dahi dikesuciandisela sujud ada hati yang berkacadimana mereka? apa akan meramaikan karna tak mungkin juga kan tunggu tua Speaker usang tertengger diatas kepalakeras bunyi tak sekeras hati merekadipenghujung doa ku henti tuk bertanyatolehkan kepala dan kembali berdoa Daku bukan pemuka agamasesekali memberi berkali-kali mendosadaku tidak punya kunci surgajadi apa yang buat aku lancang bicara? Tuhan kata, kita kehilangan remaja". Join with us: ://www.facebook m/groups//Grup puisi baru. Aku jatuh dalam perasaan Bukan berarti cintaku tenggelam Hanya saja tak sanggup menahan penghianatan Aku binatang melata Yang tak bisa bangun dari penderitaan Biar aku sendiri berdiam diri Tak pedulikan kenangan pahit Semua telah aku lalui Namun biarkan hati ini tetap teguh Malam tak lagi hening Begitu pula api asmara ini Tak bisa diam saat berjumpa Tak bisa lepas saat berpisah Aku bukan pemain drama seni Tak bisa berlagak membohongi diri Meski dunia ini penuh dengan drama Aku tak mungkin menelan ludah Aku tak suka bermain hati Tapi, kenapa engkau memecahkan kepercayaan ini Kamu sungguh memeras hati Tak lama bulan itu datang Sekedar menyapa dan menghampiri Lalu pergi Tak lama bulan itu kembali Menghampiri, menanyakan kabar Seberapa jauh jarak yang ditempuh Ini hari, tak menemui ujung Namun, kini tak terupayakan Perjalanan ini terlalu panjang Bulan itu telah berlalu Tak ada yang tau Kemana ia pergi dan menghilang Hingga aku di datangi bimbang Ibu kau adalah perisai kukau adalah inspirasi kukau selalu memberikan kasih sayang mu kepada kamikau mengurus keluarga tanpa pamrih Ibu.... jika waktu bisa berputaraku ingin memeluk muaku ingin mencium mu Aku ingin memberikan kasih sayang ku kepada mukau tak pernah lelah menasihatikukau bagai matahari yang tak pernah lelah untuk menyinari bumi Ibu....... kau adalah pelindung kudekapmu beri kedamaian Semalam ku buat rembulan retak Tersedu pada bayangnya Meneteskan benci Menelan bayang Hingga datang tua malam Ah.. salah lagi kini Mulut ini macankan api Entah kapan lagi Bisa kena Atau dapat terangnya Biar ku pikir dulu Banyak cerita yang tertulis disini Canda dan tawa yang terdengar setiap hari Hangatnya pertemanan dan indahnya persahabatan Semua terluapkan disini Yah, inilah masa SMA para remaja Hanya tawa penuh cinta Di sini imajinasi kami bernostalgia Kerap kali mimpi membakar semangat kami Dan disinilah rasa sayang membuat lupa akan mimpi Namun ada pula rasa yang sebenarnya Memotifasi dan saling percaya Dan itulah hiasan masa remaja Begitu banyak tawa yang ada membuat kami lupa Hingga tak terasa hampir tiga tahun di sana Sebentar lagi penentuan segalanya Bagi pemimpi ulung inilah waktunya Ketegangan menggeser tawa dan canda yang ada Karena inilah perang dan pembuktian segalanya Ada pula yang tetap tertawa dengan bebasnya Tanpa terbesit semua tuntutan yang ada Namun pada akhirnya itu semua sama Selamat tinggal masa remaja, Selamat datang masa dewasa Selamat jalan masa tertawa Dan selamat datang dunia sebenarnya Hai wanita,.. Ada apa dengan diri mu.. Aku yang begitu angkuh semudah itu larut dalam senyum manismu.... Kau membuat ke angkuhan ku tak berdaya jika ku harus menatap mata indah mu... Hai wanita Mengapa tuhan menciptakan mahluk indah seperti mu... Apa yang terjadi... Apa aku harus bertanya pada rumput yang bergoyang... Pada kemoceng yang bergoyang dan penyanyi dangdut yang bergoyang....... Mereka hanya bisa terdiam, dan sambil berkata “Terlalu manis untuk di lupakan kenangan yang indah bersama mu" Yachhh hanya itu yang mereka katakan tentang dirimu... Bahkan bidadari pun ikut memberi pendapat tentang diri mu.... kata bidadari sebenerny yang jadi bidadari tuh siapa dia atau kamu” Disini ku menatap suram kehidupan ku Kepahitan silih berganti berdatangan Ingin ku menjerit... Ternyata menjerit dalam sangkar Masa lalu selalu menghantui Tiada penangkal yang mampu menghantarkan Masa lalu selalu mnuai kepahitan Tiada yang dapat menambahkan manisnya kehidupan Itu hanya aka menjadi harapan sesaat Air mata selalu membanjiri Tidak dapat di bentung lagi Hanyalah kata pasrah Yang keluar dari mulut kecil Dengan helaan yang salut Cantik Hanyalah kata ini pantas padamu Pantas dariku untuk mu Pantas sempurna dariku untukmu Seraya tebaran kata-kata indah menafsirkan wajah mu Aku selalu terbayang Terbayang akan keindahan Mengapa tidak sedemikian Sebab seolah dirimu magnit Membawaku pada keindahan seumpama dunia lain Duhai wanita Kau seumpama membangkitkan ku Membuka mataku, dari tidurku yang seumpama terlelap seribu tahun. Akulah si psycho cinta, Datang dari pelarian cinta masalalu, Mencari kepuasaan yang tak berkesudahaan, Dari jiwa-jiwa kaum hawa yang posesif, Akulah si psycho cinta, Tak kenal hukum karma, Yang tak mengenal kasih sayang, serta cinta sejati, Akulah si psycho cinta, Siang menjadi malam, malam menjadi siang, Hidupku hanya untuk nafsu liar, Akulah si psycho cinta, Yang menghantui mimpi buruk kaum hawa, Akulah si psycho cinta, Yang selalu berpedoman pada prinsip, Dimana ada kemaluan di situlah ada jalan. Sendiri aku terpasung dalam pekatnya malam Nelangsa setengah mati dalam kubangan duka Perih bukan lagi persoalan melainkan takdir Senantiasa kurasa hingga aku seakan mati rasa Air mataku tlah lama mengering Jutaan tetes pun nyatanya tak mampu luruhkan luka ini Kadang aku menjerit, merintih, memohon Namun semua tak sedikitpun merubah keadaan Aku tetap terpasung dalam pesakitan Aku usai aku tak lagi punya kesempatan Berharap pun akan terasa sesak Hanya menguras sisa-sisa kuatku dalam bertahan Tak peduli banyaknya rintangan yang menghadang tak peduli besarnya ombak yang menerjang tak peduli jauhnya jarak yang ia tempuh tak pernah kudengar penyesalan terucap dari mulutnya tak terhitung berapa banyak ilmu yg rela ia berikan semua itu hanya demi seorang murid Engkau adalah penyemangat di kala ku terjatuh hatimu bak matahari yg tanpa letih menyinari hari-hari yg kelabu kata-katamu bak embun penyejuk di pagi hari setiap langkah mu membawaku kearah yg lebih baik setiap ilmu mu menjadi penerang di kala kegelapan Dulu aku enggan tuk mendengar kan setiap kebaikan yg ia ajarkantapi sekarang ku sadar seorang guru selalu memberi yg terbaik untuk muridnyaakan buktikan bahwa setiap ilmu yg telah ia berikan tak akan sia-sia Setiap langkah mu akan ku ikuti semua perintah mu akan kulaksanakansegala ucapan mu selalu kusimpan tuk jadi sebuah pelajaran Entah dengan apa ku harus membalasnyamungkin tidak adil rasanya membalas banyaknya pengorbanan yg ia berikan hanya dengan sebuah ucapan terima kasihtapi ku yakin tuhan sudah menyiapkan kado terindah untuk nya kelak di surga Bulan, sinarmu begitu terang Bagai lampu dimalam hari Kau terangi malam dengan sinarmu Kau mandikan cahaya rembulan Bulan, warnamu sangatlah cerah Hingga tak ada yang mampu menandingimu Kuingin bertanya, siapa penciptamu Bulan, kini ku tahu kau anugrah sang kuasa Ku ingin melayang tinggi bersamamu Dan akan ku bawa pulang dirimu Untuk menerangi tidurku dimalam gelap Aku duduk di bawah pohon teduh Seraya menatap pelangi senja bersandar di antara awan Menikmati senandung air terjun dan tarian angin Menyimak teater alam menari-nari Hanya secerca senyum yang ku berikan Senyum kala hati ini menangis Senyum di atas karpet ironi Mereka tak pernah tahu di balik wajah ceria ini Mereka tak pernah sadar di balik kata teguh ini Tak ada yang berkicau saat satu daun tenggelam Rupanya bibir akan terus berbohong Bahwa senyuman yang terus bertahan Fondasinya telah lama hancur dan hangus Silahkan tengok sedikit pada senyuman itu Lihatlah lebih dalam.. Dan kau akan temui serpihan kepercayaan yang pecah Seonggoh penopang kesabaran yang lapuk Juga sepercik kenangan yang pahit Mungkin kau akan mengerti artinya Jika duduk di samping ku sekarang Enggan beranjak pergi untuk sekali lagi.. Memberikan sepotong senyum yang tak ikhlas Sebuah senyuman palsu Kita punya kemewahan tersendiri Dalam menyambut kemenangan yang menyenangkan ini Tak perlu resah akan keadaan yang membutakan pikiran Kita punya kemewahan tersendiri Dalam menyambut kegembiraan yang menghebohkan ini Tak perlu dirisaukan pemberitaan yang menyulut emosi Diluar sana sangat banyak kedengkian Bertaburan caci maki yang menjatuhkan Tumbuh kembang dalam pikiran Menghancurkan segenap prestasi Jangan bimbang, tetaplah untuk bangkit Meski terpuruk terlunta lantung sekalipun Sebab segala usaha tak pernah sia-sia Meski itu tak tercapai Dalam hal ini, aku dan kamu hanya penyampai pesan Dari laku alam, yang paling-paling masih seputar embun, hujan, mimpi, senja, bulan, bintang, angin, matahari, dan daun-daun Yang semuanya disangkutpautkan dengan hati Maka mereka yang tak paham dunia kita mulai bertanya tentang fenomena Dalam hal ini aku dan kamu hanya penyampai pesan Yang datang tapi tak menjawab Yang pergi tanpa memberi Yang kita sampaikan hanya bait tanpa arti Sebohong senja yang membunuh siang Sepahit air nira yang semanis madu Katamu, gelap adalah ketiadaan cahaya Lalu kamu mulai mengada-ada tentang materi gelap Aku percaya keduanya Karena dulu ketika aku tak melihatnya, hanya ada dua kemungkinan Karena tak ada cahaya, atau karena tertutup gelap Sekarang aku tak melihatnya karena memang dia tak ada Ada kata yang begitu rumit, Hingga tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Lalu kau bilang itu sederhana Kau pikirlah bagaimana perasaan kayu Sederhana adalah duduk di teras rumah dengan kaki dilipat, Memandang jalanan dan orang lewat sambil ngobrol dengan bapak Sederhana adalah menuangkan teh hangat di cangkir di pagi hari, Menghadap matahari pagi yang masih merah Bagiku, hujan adalah hujan saja Bukan percikan air kehidupan yang jatuh bersama hembusan angin diakhiri harmoni warna pelangi Bagiku, bulan adalah bulan saja Bukan sang dewi malam yang menerangi hati, Di malam yang dingin menusuk kulit ari lalu membunuh sadar perlahan mengantar ke gerbang mimpi Lalu hidupku yang begitu remeh ini Aku tak ingin menipunya dengan kata-kata indah dalam puisiku Jangan pula rancukan pikirannya dengan puisi-puisimu Dimanja seperti anak raja Diperbolehkan main apa saja dengan siapa saja Bergelimang kasih sayang kedua orangtua Bermain boneka Barbie dan masak-masakan adalah kesukaanku Meniru sikap mama di depan cermin adalah kebiasaanku Mempoles gincu di permukaan bibirku adalah tiruanku Berjalan kemayu ala model ayu Aku laki-laki yang terjebak pada jiwa seorang perempuan Laki-laki cantik dalam kehidupan Selalu bersikap kemayu dalam segala perlakuan Selalu bersifat layaknya seorang perempuan seumuran Selalu menba bersolek ala putri ayu untuk pamer kepada pangeran Selalu menba berpakaian perempuan Aku nyaman dengan segala perbuatan Kedua orangtuaku melarangku bersikap seperti itu Katanya tidak wajar Kedua orangtuaku berusaha mengubahku Berusaha mengikutkanku dengan segala kegiatan anak laki-laki diluar jam sekolahku Namun hasilnya nihil Aku tetap menjadi pribadi yang kemayu Lambat laun semua ini menjadi masalah bagiku Aku merasa berbeda tepat diusia remaja Aku gelisah seperti hilang arah Aku merasa semua ini bukan jati diriku Malam yang gamang Hari yang penuh kebimbangan Aku menba bicara kepada mama Mama, maaf aku ingin jadi perempuan Aku ingin merubah status diriku menjadi perempuan seutuhnya Atau lebih baik aku mati daripada aku tidak menikmati kehidupan Mama diam seribu bahasa Mama menangis pilu Mulutnya seolah menolak permintaanku Tapi mama tetap setuju dengan keputusanku Papa marah besar Papa tidak setuju Memang sangat memalukan Harga diri keluarga dipertaruhkan Namun apa daya, inilah pilihan kehidupan Bojonegoro, Agustus Karya Imam Aris Sugianto Dunia dengan segala pola tingkah manusia Layaknya dalam sebuah cerita yang difilmkan Tiap oeran harus sukses membawa hasil Senyata-nyatanya film sungguhan Bahkan lebih canggih kecerdasan pemerannya tanpa latihan tanpa aba-aba langsung pandai memerankannya Tiada yang lebih indah dari sebuah film sungguhan maha karya Gusti Nu Agung Dirona kau berduka, Resah gelisah, Lara dan nestapa. Kenapa...? Kau membisu dalam dekapan. Dingin malam isyaratkan lisan. Sepi sunyi beri ungkapkan. Inikah sebagai jawaban...? pku: by: sord Cinta....... kau buat ku bahagiacinta....... kau buat ku tersenyum Karena cinta ........... kasih sayang ku tak akan rapuh sampai kapan pun.... walaupun terkadang cinta membuat kita sakit hati..... Indahnya bercinta...... walaupun kita hannya diberikan hidup hannya klitapi cintaku sampai kapan pun hanya untukmu selamanya............ aku tak akansia sia kan ciinta inikarena allah mengajarkan semua makluknya untuksaling mencintai ........... Dan semua inicinta ini hanyya untuk hayalan semataI LOVE YOUALLAH Hai sang pencipta Aku hanya sebuah angin Ku tak bisa berbuat lebih Hidupku hanya mengikuti petunjukmu Aku kini terluntang lantung Kesakitan, tuanku Aku memang tak berwujud Namun aku juga punya perasaan Aku tidak ingin merasakan Pahitnya dibiarkan Tuanku Berilah aku beribu pati rasa Agar ku melupakan segala Dan tolonglah aku Berikan aku sedikit gula Untuk membumbui hidupku Sesederhana yang terasa Aku tak mengerti... Mengapa diri ini slalu memuji.. Dirimu Tak hebat Dan Juga Tak Kuat Tapi aku Selalu Berucap, Tak kan ada yang lebih indah dari dirimu.. Karena Hanya dirimu yang mengerti aku, Pahami Kesedihanku.. Cintai Kekuranganku.. Dan Slalu hadir di mimpiku... Jaga slalu hatimu,.. Untuku, Yang slalu menanti Dirimu... Dinginnya malam mencairkan lara Duka dalam luka Luka yang begitu dalam Yang sulit tuk ku lupakan Harapan yang kau berikan Tak kan mungkin pernah aku gapai Seperti aku menb Menba menyentuh bintang Kasih yang engkau berikan Tak pernah membuat hatiku luluh Luluh oleh harapan palsumu Yang tak mungkin pernah ku percaya Saat jarak yang kau berikan Yang semakin membuatku Lupa dengan kisah kita Kisah yang tak pernah ku harapkan Aku tak bisa menahan rasa di hatiku Datang begitu saja saat aku mengenalmu Aku suka kepadamu Saat pertama mata ini melihatmu Ya Tuhan.. Ada apa denganku Kenapa kau pertemukan aku tidak dari dulu Aku sayang kepadamu Jangan salahkan aku jika terus melihatmu Karna bagiku kau mahluk sempurna dimataku Maafkan aku yang sudah mencintaimu by Adelia.l k Apa kabar sumbing, tanyaku Tiap mengupas ingatan ingatan tahun lalu Menba baik baik saja setiap teringat luka lama Coba kau bayangkan, kataku Merapi tidak akan menjadi sumbing bahkan Sindoro sekalipun Mereka berdua yg berdiri dengan gagah Sebagai saksi atas cintaku bersama kasih Ia tak pernah tertidur, bahkan malampun, begitu Mempesona nan memukau setiap insan Dikelilingi bintang gemintang yang menyegarkan mata dan hati’ Menghiasi malamku saat memandangnya di kejauhan Aku tahu betul, itu adalah kasihku Yang kulihat ditengah malam dalam kegelapan Aku bisa saja rabun senja, tapi hatiku tak mungkin Ia berkata setiap mata mencari dirinya “itulah cintamu,kasihmu sayangmu yunda” Sekarang sudah kembali ke kota kita Betapapun aku rindu padamu cahaya hidupku Sosok bermata bintang yang begitu indah Datanglah, jangan pergi lagi Hendak ku beri dan ceritakan segunduk rinduku ini untukmu No Urut: Tanggal: // :: Lantunan ayat suci merasuk kedalam hatikedamaian yang tercipta mampu menggugah keimanan kesuciaanya bersihkan ruang hati ini Hembusan nafas kini mulai terasaislam terpancar hiasi dunia ini Subhanallah... tiada pernah kau batasi nikmat bagi kami Astaghfirullah.... tiada berdaya saat teringat semua dosa dosa ini Ya Allah... sungguh engkau maha kuasa akan semuanyaengkau Tuhan kami satu satunyapemilik alam semesta dan segalanya Tak mampu lagi berdiri ketika cinta tak lagi bisa kuraih Mengapa cinta ini begitu menyakitkan hati Mengapa rasa rindu mendalam ini menyiksa batin Tak mengerti dengan semua keadaan ini terjadi Tak tau akan bersandar pada pundak yang tlah hilang Entah sampai kapan akan terus begini Bukan keluh kesah yang ingin terucap, tapi keingintauan yang semakin lama semakin dalam Merendam setiap amarah ketika pengkhianatan cinta itu terlihat Diam dan hanya terdiam, tak tau arah tujuan Kosong satu ruang yang dulu terisi penuh dengan keindahan cinta Sepi terbayang masa lalu yang hidup dan kini menjadi mati Gelap, cinta dulu yang penuh warna hilang menjadi kelabu Tuhan .. bila memang ini jalan darimu Tolong bantu aku untuk kuat menjadi perempuan yang tegar Tuhan .. bila memang dia bukanlah untukku Tolong bantu aku untuk melepas perasaan mendalam ini tentangnya Aku hanya ingin melihat kebahagiaan darinya Meski kesakitan yang terasa olehku Cintaku bukan karena tak kuperjuangkan Melainkan cintaku, aku korbankan untuk kebahagiaan cintaku Aku hanya manusia yang tak tau diri Aku tak punyai apapun untuknya Cintaku yang sia-sia takkan pernah ada balasnya Cintaku yang diam membuatnya semakin jauh Kini ku hanya dapat tersenyum menahan kesakitan ini Dia adalah masa lalu terindahku ... Tiada keindahan kenikmatan duniajika engkau menyandiri tanpa perasaan cinta Kuingin semua cinta menyatu di sinimerasuk kedalam hati, bersemayam di dalam dadakuingin tiada cinta yang sirna dari hatikeceriaan ada pada cinta, atau lebih baik aku binasa Andaikan aku bisa menanggung kesendirian inikuingin jelajahi dunia tanpa cintanamun justru raga tak mampu mengendalidari cinta yang terlanjur membara Semua insan ingin mencicipi manisnya cinttamenikmati panorama alam bahagiasetiap mata ingin memandang bukit-bukit asmara bertabur rindumenjiwai cinta yang tertanam di ladang qalbu Kan ku bawa cinta ini disampingnya, anda ia menyadarirasa yang tak bisa ku pendam, tak jua ku sembunyikankan arungi lautan merah misteriandai engkau mau menyadari cinta dan kerinduan Debu meninggalkan Masih lindungi terimakasih Sekedar hanya redakan Bagi aku yang dimensi Ramai alam dalam kembalikan Kamu tidak juga saja Padahal terlewati berhadapan Seluruh, semua kata, kita Lagi pula kamu pilihan Hampir lagu lejit pacukan Aku kemari belum bertemu Tertawamu dan menarimu Aku menangis melalui puisitersenyum melalui syairsetiap bait adalah air matatawa ku adalah nada…Kau inspirasi kusemangat untukku berkaryajalan untukku melangkah majudan cinta agar ku bahagia…Tanpa mu puisi ku menangissyair ku merintihnada ku menghilangsemangatku pun pudar…Tatapan ku adalah lukisanmenjadi karya jika kau adadan tak kan indah jika kau jauhkarena kau adalah lukisan ku… Kamu, Hatiku dag dig dug Saat aku melihatmu.. Jatuh di hadapanku.. Buatku buru buru..Mendekatimu.. Langsung saja kutanya padamu, Apakah kau baik baik saja, Dengan berani kunyatakan rasa cinta... Karena kau... Kau bidadari . Jatuh dari surga... Di hadapanku.. Kau bidadari.. Jatuh dari surga.. Tepat di hatiku.. So baby please be mine please be mine oh mine... Karena hanya aku.. Sang pangeran impianmu... Oh bidadariku... Sejenak aku terdiamterpaku mengingatmuaku tidak tahu apa inirasa apakah ini Menba memahami hatimenba mengerti sikapnamun semua tak terjawabsemua seakan ingin aku pergi Kenangan cinta dam rindubersatu menjadi satusatu hal yang telah terlupahilang tanpa jejak Aku ba mengaisnyadari timbunan lumpur ingatannamun tak kunjung adatidak nampak sedikitpun Wahai hati... Ada apakah inimengapa semuanya seakan hampalenyap tanpa jejak Haruskah kupergimeninggalkannya dan berlalutak ada celah lagiuntuk menghiasnya kembali Menggenggam tanganmu Berlari mengejar sang surya Berlari, berlari, dan berlari Aku, kamu, dan kita Siapkah kita meraihnya? Bisakah kita menggapainya? Mampukah kita menangkapnya? Kita siap. kita bisa, dan kita mampu jika satu Aku adalah langit dunia ini Kau adalah bumi dunia ini Kita adalah isi dunia ini Aku, kamu, dan kita satu Saling melengkapi Selalu berbagi kisah Mewarnai hidup dengan senyum Itulah aku, kamu, dan kita Melukis cita-cita mulia Diatas angan dan asa Selalu berharap jadi nyata Agar dapat turut serta menghiasi dunia dengan karya Karya aku, kamu, dan kita Doa selalu pada-Nya Untuk tak saling melupakan Walaupun berbeda tempat, waktu, dan jarak Tapi aku, kamu, dan kita satu Tuhan . Aku lelah dgn hidup ini .... Dengan luka dengan tangis . Dengan dengki dari orang disekitarku . Tuhan . Aku lelah dengan ketidak mampuan ini . Dengan diam dalam kesalahan . Dengan jatuh dalam permasalahan yg sama . Tuhan . Aku harus seperti apa ? Seperti mereka yg selalu berpura ? Atau berpura untuk menyerupai mereka ? Aku lelah tuhan . Lelah dgn diriku sendiri . Lalu aku harus bagaimana ? Aku tetap tak bisa apa apa . Jarak dan jarak Jejak jejak langkah yang telah berlalu Kuba untuk mengikuti walau telah tertutup debu Namun tak pernah kutemukan peringai dirimu Sesekali waktu aku menba menengok rak buku Kutemukan sajak cinta untuk terkasih Membaca lembar demi lembar Dan menghantarkan ku pada hangat kasihmu dulu Sayang kini kau telah berlalu Namun mengapa aku masih mengharapkanmu Ku ba merangkai serpihan rindu yang mulai berjatuhan Lalu kuba merakitnya satu persatu Sungguh angin seperti menolak keinginanku Dan tersapu lah semua serpihan rindu itu Baiklah saat ini aku hanya ingin membayangkan wajahmu Yang dulu selalu malu malu kucing saat aku mulai menatapmu Kau yang pernah merangkai sebuah cinta Kau yang pernah melukis cerita bahagia Kau yang selalu menenggelamkan aku dalam lautan rindu Dan kau yang selalu membuatku jatuh hati hingga berulang-ulang kali Kini aku tersdar aku tak akan dapat menggapaimu Setelah aku berusaha untuk menggapaimu Tapi sekuat apapun aku berusaha aku tetap tak bisa Bahkan kini aku terjatuh untuk sekian kali Dan kini aku Tersadar aku tak bisa lagi bersamamu Aku sadar aku sudah menjadi masa lalumu Aku sadar tak mungkin kau kembali Hanya saja mengapa begitu sulit untuk melupakan semua kenangan bersamamu Aku bukan penipu yang dapat membendung tangis dalam tawa Bukan juga mampu jujur nyatanya cinta ini hanya buat luka Berhentilah membuatku jatuh cinta karena langkah yang kau buat mempesona Aku merindukanmu No Urut: Tanggal: // :: Dalam hening hatiku berbisik namamu Dalam kesunyian ini, kaulah yang ku tau Ingin kumendengar canda tawa mu Namun sekarang tlah hilang dalam kalbu Sekarang waktu pun belum tau Kapan aku bisa bertemu denganmu? Kapan rasa rindu ini kan berlalu Hingga waktu itu kan tiba aku kan menunggu Hingga rasa rindu itu menghantui Aku tak tau haru melakukan apa Kabarmu saja aku masih ingin mencari Apa lagi bertemu dengannya Lelah, letih, dimana aku harus mencari Sekedar pengorbanan kan aku beri Dan hingga aku mati Takkan ku biarkan kau pergi Perasaan rindu mendatangiku Bergumpalan resah di iringi syahdu Kini ia kian dekat Namun semakin pilu Biar aku rasakan lagi riak gelombang rindu Hingga tak aku temui dasar dari semua ini Biarkan aku tenggelam Diwaktu yang lama bersamamu Lalu jamahlah aku Pada hari ini dalam kerinduan Ketika aku membuka mata Aku berupaya membuatmu bahagia Ketika aku menutup mata Jangan takut, kita selalu bersama No Urut: Tanggal: // :: Harapan hatiku ingin hidup bahagia Tetapi mengapa sering saja hati ini terluka Baru ku ba bercintalalu engkau pun berbuat angkara Mengapa harus aku yang menjadi mangsa Harapan untuk kekalan hanya tinggal khayalan Walaupun tlah ku ba bertahan Tapi apa akan daya ku?? Retak akhirnya cinta kita tanpa ku tahu apa penyebabnya Mudah sekali kau mematahkan dahan asmara Sampai kapan ku harus begini kasih?? Sampai kapan harus kau dera hatiku? Dimanakah janjimu yang kau tabur dulu Sebelum kuserahkan cintaku Tak bisakah kau rasakan betapa hancurnya hatiku Siapakah yang mengganggu hatimu? Siapakah yang merampas cintamu? Katakan padaku biar jelas semuanya Adakah orang yang sedang kau sayang? Atau adakah orang yang sedang kau buru? Berterus teranglah padaku.. Apakah kau senang menyiksaku seperti ini.. Tanah tandus itu kini kian meretak Menanti air yang tak kunjung ada Hati-hati jangan berjalan di atasnya atau kau akan terperosok dibuatnya Dia belum siap untuk kembali dipijak Laksana pohon yang semakin menua Daun yang berguguran dengan sia-sia Ranting yang perlahan kering merenta Jangan kau ba untuk menyentuhnya Bisa tergores jarimu terkena patahnya Dia belum siap untuk digapai kembali Patah, seperti asa itu Susah payah kukumpulkan Namun hancur lebur sebelum hitungan ketiga Hanya ada satu bintang yang selalu menemani malam kita Dan hanya satu hati yang kau punya Tapi cintamu??? Mengapa ada dua cinta di hatimu?? Apakah hati mu sanggup untuk kau bagi??? Apa bintang kita kau bagi bersamanya jua??? Cukup satu bintang yang bisa menemani mimpi indahku Cukup satu hati yang dapat menentramkan jiwa ku Dua cinta yang kau punya pasti akan musnah Sejalan bergulirnya malam Cinta yang sejati tak akan gentar walau bintang tak bersinar Satu bintang satu hati dan satu cinta yang ku mau Jangan ada satu bintang satu hati dan dua cinta Karna cinta yang abadi akan hidup dalam hati selamanya Tak peduli walau kini kau tlah bersamanya Kediaman ku dalam luka kini jelas menjadi semakin luka kalimat sederhana itu jelaskan pasti bahwasanya tidak ada aku di sisi terang dunia mu Ku ba beranjak kemarin dari luka yang ku pahat sendiri bersimbah darah bersimbah air mata Kemarin ku tuntut sadar tapi tidak dengan kini menutup kisah ini dari luka hingga luka Terimakasih untuk petunjuk dan mentari semakin pasti kabarkan langkah pahit seharusnya ku tempuh berjalan sendiri dalam lahar tanpa alas untuk bertahan Aku berlari dengan rasa yang tetap utuh tanpa berharap lukisan Tuhan yang indah itu melintas mengobati lelah. ini kisah ku mengegumi dengan tawa berakhir dengan luka. ----- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Hari-hari ku menanti Hari-hari ku berharap Hari-hari ku perih memikirkan itu Harapan ku kini hanya asa usang Menunggu yang tak pernah datang Menanti yang sudah melupakan Kini sadar... Semua telah terjadi Kata telah terucap Masih ada bekas yang berusaha dihapus Masih ada asa yang terkurung egois dan kemunafikan Saat matahari telah terbenam Asa itu menangis Mengenang yang berusaha dihapuskan Merindukan yang berusaha dilupakan Sampai kapan...??? Timun mas ku.. Kau selalu berlari menjauh saat aku kejar Se akan aku adalah Raksasa yang berniat jahat kepadamu Kau lempari aku dengan duri mu yang Menyayat nyayat sampai ke hati Tanpa ingin tau alasan kenapa aku mengejarmu Kau jebak aku dengan tumpahan garam Yang membuat lukaku semakin terasa Pedih dan mendalam Tapi ku ba tetap bertahan walau hanya luka yang kudapatkan Dan pada ahirnya dengan segala rasa bencimu Kau tenggelamkan aku di lumpur hidup Malam melukiskan sejuta kesunyian dan kegelapan Yang seakan tiada letih menyela napas pagi Sang mentari di penghujung bumi Seperti itulah dirimu kasih. Kala cintaku perlahan lahan bersemi di relung hati Kini gugur bagai daun kering yang terhempas angin Kasih... Mengapa cintamu penuh kepalsuan, Dusta dan nista? Dalam sekejap kau buatku hanyut dalam Hangat dekapanmu Dalam sekejap pula kau bakar rasa cinta ini hangus tak bersisa Kasih dengarkanlah suara hatiku.. Aku bukanlah tisu Yang bisa kau pakai Dan kau buang kapanpun Namun aku hanyalah manusia Yang haus akan kasih cinta dan kesetiaan. Memang aku orang tak punya Dan kau punya segalanya Memang aku tak secantik wajahmu Mungkin karena kau selalu berada dalam kemewahan dunia Aku sadar dalam posisi kehidupanku Tapi aku masih punya hati dalam menyikapi permasalahan Tak sehina dari kata ucapanmu Cukup sabar ku menahan diri dan amarahku Karena kebanggaanmu pada kemewahan duniawimu Apa kau tidak berfikir akan akhlaq dan kesopananmu Yang kau fikirkan hanya kecantikan harta dan kesenangan duniamu Hatimu tak seputih kapas benang Tapi tlah ternoda oleh getah kesombongan hidupmu Kau hina insan yang lebih rendah kedudukanya Kau caci maki insan yang lebih sederhana dari rupamu Aku sadar.. Aku kalah tko bondo lan rupomu Berfikirlah dimana letak hati nurainimu Ya tuhan . Berikanlah kesabaran untuk hambamu ini ya robb Hanya kepadamu-lah ku percayakan segalanya(Amiin) Di saat aku melangkah di iringi hentakan angin yang sunyi Aku telah merasakan bayangmu Di saat aku bersimpuh di tengah keganasan perilaku manusia Aku telah mengertikan hadirmu Kau bagaikan hembusan nyawa baru dalam hidupku Kau layaknya harapan dalam segala anganku Kau adalah cintaku yang telah lama ku tunggu Kau, kau adalah mentariku Sadarkah dirimu Bahwa aku mencintaimu dalam diam Bahwa hatiku telah terpaut oleh senyummu Dan bahwa aku benar-benar mengharapkan dirimu Sinarilah asaku Hilangkanlah segala gundahku Bawalah tawa dalam hariku Karena dirimulah MENTARIKU Darimulah ku temukan arti sebuah persahabatan Engkau hadir temani hari-hariku Saat sedih maupun bahagia Lalui hari bersamamu Ingatlah kala itu sahabat Aku bercanda tawa bersamamu Namun apa kebersamaan ini terus berjalan? Akankah kita kan selalu bersama? Persahabatan kala bersamamukan selalu tersimpan di benakku Namun kini aku dan dirimu terpisah oleh waktu Janji yang pernah kita ucapkan di masa lalukan terus teringat dalam ingatanku Ingatlah wahai sahabat ku selalu mengenangmu Tentang semua kebersamaan itu Andai kau tahu sahabat harapanku tuk tetap bersamamu Namun semuanya tlah jadi kenangan terindah bagiku sahabat tahun yang lalu kau sapa aku Memberi warna baru tuk setiap langkahku tahun yang lalu ku pertaruhkan hidupku tuk bersamamu tahun yang lalu masih terlihat jelas dimataku senyum indahmu, Terdengar halus suara lembutmu, Terasa nyata genggaman tanganmu.. Tapi. itu dulu saat kau masih bersamaku Mengucap janji tuk sehidup semati Berjanji tuk saling melengkapi Berjuang bersama tuk hidup bahagia Aku bahagia Sungguh jatuh cinta pada pandangan pertama Tapi dia ternyata bukan untukku Aku tak bisa menjadi pendampingnya Aku tak tak bisa hidup bersamanya Biarlah.. Aku mengamatinya dari jauh Dari atas langit yang tertutup kabut Melihatnya bahagia bersama pilihannya Tegarkanlah.. Kuatkan hati ini menerima suratan ilahi Meski maafkanlah hati ini akan selalu menunggumu Kembali ke pelukanku.. Bukan kita, yang tersenyum memangku rindu Bukan aku, yang membaca cerita syahdu menuju lelapmu Bukan kau, yang menuangkan kopi pagiku Kita, adalah penikmat sendu dalam buaian kalbu Mencari titik temu yang tak bertemu Dan memang kita, alunan tak pernah satu Dimalam yang sunyi Biarkan kulihat cahaya Menyertai kenangan yang terus menghantui Nikmatnya sebuah pengorbanan Dalam kenangan penuh dosa Dan di hari penghakiman ini Begitu menyakitiku Dan semua pengakuanmu Telah membunuhkuLagi Teragedi yang indah ini Telah menghancurkan semuanya Takdir yang mematikan ini Dan kini kau hanya terbaring lemah Menyesali semua yang telah terjadi Melodi yang cantik Mengkhiasi kebohongan yang telah kau ucapkan Dan di hari penghakiman ini Begitu menyakitiku Dan semua pengakuanmu Telah membunuhkuLagi Teragedi yang indah ini Telah menghancurkanku Takdir yang mematikan ini Akankah kau di sana Akankah kau di sana Terbaring bersamaku Di makamku Kita mati bersama Jika mencintaimu merupakan sebuah kesalahan Biarkan aku terpenjara untu selamanya Jika merindumu merupakan sebuah dosa Maka biarkan aku menempati neraka Jika menyayangimu melukaiku Biarkan diriku mati karena rasa sakit itu Aku memang bodoh Hanya dengan melihat senyummu Aku bisa bernafas Jangan katakan air matamu Bahkan lebih baik aku menangis darah untuk itu Tubuh ini terasa rapuh Saat jiwa mulai menggoncang Jiwa telah diselimuti oleh dosa Tak terbayangkan saat diri ini telah tiada Akankah aku orang yang termasuk ke dalam jannah nyaselalu itu yang terpikirkan Hati mulai terhampar Saat ku menjauh dariNya Malah kenikmatan yang kutemui Tersentak ku tersadar Kenikmatan Nya sungguh tiada hentiCinta Nya begitu besar Cinta yang selam ini ku abaikan Ya Allah Hanya engkau selama ini ku cari Maafkan ku Yang telah meninggalkan Mu Kata – katamu penuh omong – kosong Seperti anjing yang melolong Nafasmu mengotori udara Merusak suasana Seperti aroma kotoran unta Langkah kakimu membawa debu Rusak hidupku karena mulutmu Kamu pembohong Mulutmu bau Eh…Dasar Kamu Si Tukang Tipu…. Saat waktu tak bisa lagi kembali pada saat yg tlah lalu...... Saat itulah kau akan menyadari arti sebuah kehilangan..... Saat kau sia"kan dia yg mencintaimu........ Saat itulah kau akan menyadari betapa dia sangat berarti...... Ketika hatimu mulai menangis karena sebuah kehampaan..... Ketika itulah kau akan berharap dia ada di sisi mu..... Ketika kau mulai merindukan kehadirannya..... Ketika itulah kau akan melihat betapa dia telah jauh melangkah pergi..... Itulah saat dimana kau akan mengerti Arti sebuah kehadiran Itulah saat kau akan menikmati Arti sebuah penyesalan Dan itu akan menjadi penyesalanmu Aku ba untuk melepas kepahitan ini Untuk tidak merindukanmu Namun kita pernah sekali bersama Menari anggun biarpun kaku Aku menba lari dari kesepian ini Menghilangkan rasa rindu tanpamu Namun kita pernah bernyanyi bersama Merengkuh kesepian dalam tangis Yang pada akhirnya aku terjatuh Seharusnya dari awal aku sadar Rasa yang kau berikan hanya kebohongan Hanya pelampiasan semu akan dukamu Tiada sakit kalo memang nyata Tiada hati yang terluka kalau benar Apalah kiasan semua ini Aku hanya menunggu hati yang membeku Aku sakit dan kau pergi.. Aku jatuh dan kau berlalu Lalu tinggalkan lah aku Merindu dalam semu Jangan kau berpaling lagi Saat aku mati diatas tuas sepi Jangan kau menangis Ketika raga kaku dalam keabadian Tinggalkan setangakai bunga tancapkan di pusaraku Selamat tinggal hidupku.... Teruslah menyapa pagi di hari cerah Mencari angin dengan pintu hati Terbukalah nyanyian mengiris ranah Melayang pesona ruang rintihan kata hati Rindumu menyinari lara di sekujur anganku Sisihkan rasa tuk cerminmu yang Abadi Rantaikan belaianmu tuk ikat pesonaku Seratpun terlukis rasa dibenak kalbu sang hati Ruang laraku hingga esok hari menyertaimu Membingkis melodi mengalun pelan tirtamu Ragaku memanah laramu di ufuk liang Imajinasimu Memanas rasa ini hingga laraku menyertaimu. Saat mereka mulai menemukan Mereka semua hilang dan lenyap dalam angan Hanya kesendirian yang mereka tinggal Tuk temani hati yang dangkal Mereka anggap Dia hanyalah seorang anak kecil Yang bisa mereka permainkan Dan mereka buang begitu saja Namun semua salah Dia adalah seorang yang saat ini merasakan kesendirian Merasakan kepedihan Dan merasakan kepahitan Dia butuh kasing sayang Dia butuh cinta Dia butuh kehangatan Dan dia butuh pelukan Ketika mereka semua pergi Dan tinggalkannya sendiri Hanya sinar matahari pagi Yang menyaksikan tangisannya Hanya bulan dan bintang Yang mendengar jeritannya Dan hanya siang dan malam Yang temani hari-harinya Dan saat itu pula dia hilang dan lenyap Dalam kesendirian hatinya -- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Tubuhku terbaring lemahnafasku terasa sesakdunia bagaikan sempitketika kudengar kou ucapkan selamat tinggal Entah . Harus berapa lama aku menantiMenunggu... Disetiap malamkudisetiap senja yang menjadi saksikuTuhan.. Haruskah aku terpuruk dalam penantiankuharuskah aku menunggu yang tak pastiharuskah aku terombang ambing dalam penantiaku Kini kutersadarkou tak pntas ku nantikan Kou hanyalah bayangan ilusi bagiku Ku ucapkan selamat tinggal masa silamku. Terlintas sepi di gelap hari Menatap atap kehidupan penuh hiasan Tertera api indah di sudut gelap Terdengar lagu sendu penuh cinta Terdapat insan yang penuh dengan berharap Dalam samar ingin sesosok insan di lain tempat mengetahuinya Terlintas di benaknya akankah memilikinya akan indah Seakan inginkan insan yang lain merasakan betapa indah cintanya Mengantarkan nada cinta lewat lagu Teriring angin malam yang berhembus ke hatinya Entahlah, mungkin hanya Tuhan yang tau segalanya Tentang apa yang ku rasakan Tentang apa yang di rasakannya. Suatu masa ada satu periode Dimana terdapat gempa di antara kita Awalnya hanyalah sebuah getaran kecil Tapi terkadang pelepasan ego menjadi tak terkendali Dan berakibat timbulnya guncangan dari dalam Saling menyalahkan Saling ingin menang sendiri Dan tak ada jalan pemisah Pergeseran hakikat cinta yang tak lagi sama Merambat ke dalam jalinan tali kasih Dinding perisai pemersatu hati Tak sanggup lagi berdiri tegak Dan kemudian menimbulkan bencana keretakan Kita tak lagi berdiri di lempengan yang sama Kehancuran dan keruntuhan hubungan yang terbina Akhirnya menjadi taruhannya Adanya gempa cinta T’lah meluluh lantahkan kita Kita pun terpisah Hanya karena menjadikan ego sebagai raja. Air yang jatuh menyejukan. Gemuruh petir menakutkan. Tapi, kita masih bisa tertawa. Dalam diam. Dalam hening. Dan hidup. Hujan, angin, awan berteman. Bertemu dalam satu waktu. Bersimpuh diruang yang sama. Dan hidup oleh kekuatan yang tak kentara. Jangan salahkan hujan kalau mendung menghadang. Jangan jadikan langit gelap menjadi musibah. Itu bukan petaka, itu jiwa dari hujan. Ia datang membawa kedamaian, biar kau tak lupa kalau riuhpun harus padam. Cinta berubah tak lagi indah Disaat kita tak bersama lagi Hati ini terasa perih dan pedih Disaat ku tahu kita telah berpisah Memang ku salah melakukan ini semua Ku tahu semua tak kan indah lagi Teringat ku dulu sewaktu bersamamu Menjalin kasih didalam keindahan Namun kini tak dapat ku rasakan lagi Maafkanku melukai perasaanmu Ku memang salah namun kini menyesal Kini ku tahu ku telah kehilanganmu kasih Dingin.... Hujan ini menyisakan isak yang tersendat Bersama diam yang kian menyayat Tanpa kamu tanpa sahabat Hanya percik percik air yang berirama Hujan rinaimu bisu Menenggalamkanku dalam seribu tanya Yang belum terjawab Hanya mampu diam tak bergeming Lirih harapku pada-Mu Menyibak segala beban yang menghujam Dalam hujan.......... Dalam diam........... Bismillahirahmannirrahim, Cinta pada ilahi menyinari hati yang kusam cinta pada manusia membawa seribu suka dan luka buat insan yang bergelar khalifah yang sempurna ciptaan nya yang punya segala tanggungjawap ingatlah kita hanya hamba Allah semua sama sahaja hanya iman yang menjadi jurang pertimbangan disana dan wajip bagi kita selalu beriman padanya menyembahnya bersama penyerahan diri yang iklas cinta padanya cinta suci cinta abadi cinta yang Esah Cinta Hingga Akhir. cinta Maha Esah.. Allahuakbar June indah....pm Pada saat aku lemah Dia datang memelukku Pada saat aku takut Dia datang menemaniku Dan pada saat itu juga Dia juga yang melahirkanku Dengan rela mengorbankan nyawanya demi aku Apa yang dapat ku perbuat sekarang Apakah aku hanya berdiam saja Tidak, aku harus membantu nya Dengan kasih sayang yang begitu besar kepadanya Dan siapakah dia Dia adalah ibu ku Ibu yang mengandungku selama sembilan bulan Dan ibu juga yang merawat aku Dari kecil hingga sampai sekarang iniIbu Bila nanti aku kelak dewasa Aku akan selalu ingat kasih sayang dan pengorbananmu dihatiku Terima kasih ibu tahun sudah berlalu Bukanlah waktu yang sebentar Namun terasa seperti baru kemarin Hari dimana kamu bahagia bersama kawan-kawanmu Kamu kenakan seragam itu Yang tampak elegan Memancarkan karisma Yang belum pernah kulihat dan kurasakan sebelumnya Pagi itu Mentari pun menyambut Tanda Tuhan tersenyum Atas semua bakti yang telah kamu lakukan Sebuah kertas pun diberikan padamu Sebagai tanda kemenangan Tak ada yang melarangmu tuk menari-nari Tapi kamu tidak melakukannya Kamu tahu etikanya Ohaya... aku tahu hari itu adalah hari yang sangat bahagia Ohaya... aku tahu hari itu seakan udara sejuk dan mentari akan terus ada Ohaya... aku tahu kamu pasti merindukanku Mengharap aku berada di sampingmu Tapi takdirnya... Hari itu aku tidak bisa hadir Aku sangat menyesal Menyesal aku tidak bisa memberikan merpati kristal ini Sebagai ucapan selamatku padamu di hari itu Dan tanda hatiku Padamu di kehidupan ini Kau datang tanpa ku pinta. Tak menjelma namun memaksa. Tak ku kenali namun berlari lari dalam pikirku. Sudah kuba melupakanmu. Tapi entahlah, Kau seperti mempercayaiku dalam sunyi. Tak henti kau menyeret ragaku. Tak henti kau berteriak dalam diamku. Dan tak hentinya kau merengek, Memaksaku berbicara. Aku cukup tak mengerti. Kenapa lidahku begini. Diam membisu melawan hati. Seperti segan untuk berkata. Seperti malu untuk menyapa. Bukan tak punya keberanian. Karena kau cukup lama mengisi relung sepiku. Namun sepertinya aku masih mencintaimu dalam bentuk tanya. Warna langit semakin memudarawan awan mulai menghilangseperti dirimu padaku... Cinta yang dulu ada kini tergerus oleh cinta yang laindibelakangku kau bermain cinta dengan yang lain Bak bunga yang bosan dihinggap satu kumbangkau menba mencari kumbang yang lain Sebenarnya jika kamu sudah tak menginginkan aku lagihiduplah dengan cinta yang lain sajadari pada kamu tersiksatapi satu hal yang harus kamu tahuaku kan menyimpan dirimu dalam hatiku.... Ingin aku menggapai bulan Ingin aku mendaki gunung Ingin aku lewati lembah Ingin aku naik keujung ranting pohon Ingin aku naik ke atap rumah Aku ini pernah SD Aku ini mantan SMP Aku ini alumni SMA Aku ini bertitle Sarjana Melihat rumah mewah aku iri Mendengar teman sukses aku dengki Mencium kemewahan hidup, aku ingin Namun hanya tempurung kelapa yang ku punya Tanpa ada otak di dalamnya Aku ingin menjadi dia, Yang selalu kau puja Aku ingin menjadi dia, Yang selalu kau dambakan Aku ingin menjadi dia, Yang selalu kau inginkan Aku ingin menjadi dia, Yang terakhir menjadi milikmu seutuhnya. Cinta, eksistensi yang tak pernah terjelaskan Hanya bisa dirasakan Esensi yang hidup di tiap pasang cerita Selalu membawa senyuman, tangisan, tawa, duka, suka Hadirnya seakan penuh tanya Tak kenal masa, tak kenal waktu Memberikan senyuman Ataupun kesedihan Rapuhnya tak ada yang tahu Sampai hadirnya, tak lebih jauh dari fatamorgana Entah nyata, entah palsu Senyumnya mencium keningmu Saat sakitnya menusuk hatimu Tiada masa lalu, hanya cinta Kini hanya kehadiran nyata Bagaimana cinta itu tersenyum Tiadalah mencari Waktu membawanya datang Entah siapapun dia Siapapun kamu dan mimpi itu Hanyalah keyakinan Cinta yang meredam Sedihpun berduka Senyumpun menyibak tangis Tiada kata lain menjelaskan cinta Cinta tak lain Sebuah"Takdir" Kali pertama Saat gerimis mengiris mimpi Seolah takkan ada di pagi hari Jiwaku perlahan mengayuh ingatan Rumah kayu, tangga rapuh, jalan licin, Tiang-tiang kecil dan tubuh renta Di gumpalan awan yang berduka Semua mata menitik luka Kuba kembali Menembus berlapis cahaya Indah nian lintang Terdekap dalam benderang Kurenungkan semua Saat kegelapan membentang Ada sorot marah, pikiran resah, jiwa yang pasrah Berbau kemenyan yang membeku Menghempas cemas di dada: sepoi hamparan berhembus cahaya Di satu muharram Hari-hari terakhirsetiap pertemuanakan menumbuhkan suatu kebahagiaansetiap perpisahanakan menumbuhkan suatu kesedihan Dalam suatu pertemuan Pasti menuju dalam perpisahan Dan kini b ukan lagi persoalanyang patut kita sesalkan Walau sulit Menagan rasa sakit Tetapi apa pula yang harus aku lakukan? Seolah-olah Aku melihat pohon rindang Yang subur melayu pelan-pelan Namun, aku tak kuasa mencegah semuanya Waktu terus berputar Sedetikpun tak pernah henti Kini tak akan ada lagi Mentari yang dulu selalu menyinari Aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi, Antara diriku dan dirimu Antara hatiku dan hatimu antara rasaku dan rasamu antara hidupku dan hidupmu Tentang rasa yang tak semestinya ada Tentang cinta yang seharusnya sirna Tentang harapan yang seharusnya hilang Tentang rasa yang tak bisa dipaksakan Tentang rindu yang tak bisa ku lepaskan Entah kenapa Tentangmu semua terasa menyakitkan Semua terasa menyesakkan Aku harus pergi Membawa segenggam luka Yang seharusnya ku lupakan Tetapi masih saja ku pertahankan I walk a thousand miles away Try to find a way That everything goes wrong this dayI run thousands miles more Try to bury the day you sworeA love song to fall me for Leave our story behind the open door Now I catch a place to stay No glow to lay Just sitting under the day And waiting for the sun to go right away Until my eyes end up the play Sore ujung jalanruang ruang lengang heningsesekali angin setia menyapu debusisa kita berseterumeningkahi hidup abu biru Siapa yang kemarin memaksa kita berjibakutanyamu di pembaringan putih layu Sang waktu dan sesosok yang dengan sokdi dadanya memajang kata nafsu Sore ujung jalansekelebatan bayang hitam cepat lalu ke kiriapapun itu, sekusut kusam apapun kitalangkah tidak mesti goyah ---- No. Urut . Tanggal Kirim  // :: Elok senyum mu. Manis paras mu. Anggun sukma mu. Merasuk hamapa batin ku. Tina pena telah habis Gambaran kata tak tertulis Seperti mimpi tak terwujud Hanya angan-angan berlanjut Ku ingin peluk dari mu Dalm pedih perih duniawi Tapi malah kau yang memberi Menggores luka sekian kali Ku panggil kepalan tangan hadir Bukan senyum indah terukir Aku kekasih dalam pangkat Tapi "hina"" dalam pangkat Tetapi akulah sang pejuang Hanya untuk mu sayang Saat ini rembulan kembali bertahta Bersama sang bintang sebagai permaisurinya Mendirikan kerajaan bernama malam Kejayaannya lebih gemerlap dari temaram Dengan angin sebagai tentaranya Dengan hewan malam sebagai kendaraan perangnya Menusuk bumi dan seisinya dengan kesunyian Membelenggu bumi dan seisinya dengan kehampaan Namun, bumi hanya bisa terdiam Menunggu dengan mata terpejam Hingga sang fajar menyibak kelam Meruntuhkan singgasana malam Andai kau sebuah harpa Akan ku petik kau menjadi melodi yang indah Andai kau sebuah kanvas Akan ku lukis banyak warna untuk menjadi hiasan Andai kau sebuah kayu Akan ku ukir sebuah gambar untuk memperindah mu Andai kau sebuah kertas Akan ku tulis sebuah kisah untuk menjadi sejarah Tapi Kita seperti air dan api Yang tak akan pernah bisa bersama Wahai kasihku Tatapanmu begitu indah terpancar Senyummu mampu membuatku senang Tawamu mampu membuat hatiku bahagia Wahai kasihku Kaulah cahaya di setiap langkahku Kaulah belahan jiwaku Kaulah wanita yang berarti bagiku Wahai kasihku Tanpamu aku rapuh Tanpamu cahaya itu tak akan terang Tanpamu hidup ku menjadi tak berarti Kasihku Aku Sungguh Sangat Mencintaimu Ruangan ini memang tak nyaman Tak seperti yang di bayangkan Ternyata sangat rumit Ternyata sangat keras Dan mungkin harus di taklukkan Apa yang di janjikan nanti Apa yang harus di lakukan Apa yang akan di tuai Dan apa yang harus di tanamkan Dan harus di bukakan Oh dzat Yang Mulia Tunjukkan benih mulia Mu Benih janji yang akan di tuai nanti Tunjukkanlah..... Melalui goresan-goresan tinta takdir Mu yang nyata Malam ini terasa sepi tanpa ada canda tawa dari orang-orang yang aku sayangi Malam ini hanya ada tangis dari mata’ku.. Aku duduk didepan rumah sambil memainkan musik.. Tiba-tiba aku teringat saat aku dulu menyakiti perasaan orang yang pernah menjadi kekasih’ku Aku teringat saat dia memainkan gitarnya sambil menyayi lagu yang melau untuk aku.. Aku merasa menyesal saat dia meninggalkan aku.. Aku baru sadar bahwa aku tlah menyakitinya lebih dari satu kali.. Sungguh aku kejam banget udah membuat dia sakit hati.. Dan sampai sekarang dia tax pernah marah sama aku.. Malah dia slalu menemani aku saat aku sedih.. Dia slalu mengalah sama aku, dia tax pernah membenci’ku Maka dari itu, saat dia pergi.. aku merasa menyesal.. Dan ras sesal itu tak sekedar main-main Rasa sesal itu malah slalu membayang-bayangi aku.. Aku tax bisa berbuat apa-apa lagi selain menangis.. Karena semua yang aku lakukan pasti tak akan bisa mengobati lukanya.. Jika tuhan menakdirkan dia untuk menjaga’ku.. Dan bukan diciptakan untuk menjadi kekasih’ku Aku akan terima semua itu.. Mungkin aku lebih merasa bahagia bila terus didekatnya.. Makasi udah jadi yang terbaik Aku adalah bagian dari kenanganmumenunggu dan berlalu sampai tak ingat waktumenanti dan berharap kamu kembali untuk kudan bahagia bersama selalu ketika ituaku bagian dari masalalumuyang terluka dan menangis karenamuyang merenung dan frustasi kehilanganmudan akhirnya hancur dan bahkan tak tersisa cintapun dihatikutuhan ini aku dan jeritakuini aku dan semua kesedihankuini aku dan segalla kesakitan di hatikudan ini aku dengan segala kerapuhankusampaikan salamku padamu sang malaikat pencabut cintakuyang meluluhlantakan kalbukuyang menghapus bahagia q menjadi sebuah penderitaan dihati qdan kini hati q jadi kabut kelabu Maafkan Aku, Dek,.. Diriku hanya meminta maaf ke Kamu, Bukan kepada orang lain Dan bukan karena alasan lain Itu sebagai wujud atas perbuatanku karena pernah melakukan sesuatu yang berhubungan di media sosial dulu tentunya Kamu masih ingat) Dan semoga Kamu membaca semua yang pernah aku posting di sini Loker Puisi Aku tidak benci padamu sama sekali Meski Kamu mungkin membenciku, Tapi, aku rasa kamu tidak sampai seperti itu Karena hatimu lembut, tidak sekotor perbuatan tersebut Atas apa yang telah Kamu lakukan kepadaku selama ini, Yang mungkin menurutmu Aku tidak tahu Aku sangat memaafkanmu dari lubuk hatiku Sampai mati nanti Aku takkan pernah membencimu Memang Aku tidak punya apa-apa Aku hanya punya Tuhan, Allah Swt, Aku sangat malu kepadamu kala teringat tatapan terakhirmu padaku Dan setiap saat terngiang di benakku Dari lubuk hatiku,.. Tak ada niat negatif, sekecil apapun Karena semua tentangmu yang tertulis adalah kata hatiku sebenarnya Tak ada keangkuhan sama sekali Tak ada niat buruk sekecil apapun Aku tulis disini karena menjadi satu-satunya media Aku tak ingin menyakiti hatimu Biarpun hina di mata manusia, Namun tidak hina di Mata Tuhan Akupun pernah bersandiwara menangis dihadapan wanita lain Namun, Kepadamu,.. Sungguh, tidak ada kebohongan sama sekali atas air mataku Bukan berarti aku laki-laki lebay Bukan berarti aku tak bisa mencari wanita lain Bukan berarti mentalku adalah mental banci Sebab, aku mencintaimu begitu tulus dari hatiku Di dalam hati kecilku,.. Ada ketakutan besar terhadap maksiat zina) kepada Tuhanku Aku takut Tuhanku murka kepada-Ku Itulah yang membuatku lebih hati-hati dalam hal pacaran Membuatku lebih memilih sendiri daripada menjalin hubungan yang hanya main-main saja Hal tersebut membuatku lebih hati-hati memilih wanita Semua wanita yang pernah kucintai tidak seperti Kamu Apa yang Kusukai, semua ada pada Dirimu Terutama sifat dan perilakumu Sebab, Aku tak memandangmu dari fisik sejak dulu Justru Kamu sekarang semakin bertambah Cantik Aku semakin menyukai Dirimu Maaf kalau terlihat konyol Biarlah isi hatiku semakin bertambah jelas Aku tidak menyukai dengan basa-basi Apalagi kabar-kabar angin yang hanya membawa dusta Kubiarkan hatiku berkata apapun, Selama itu berada dalam hal positif Dan tidak mencelakai orang lain Ini bukan rayuan untukmu Bukan surat, bukan curhat Ini adalah kata-kata hatiku yang ingin kusampaikan kepadamu Karena hatiku sangat mencintaimu selama ini Aku Kangen Kamu, Dek,.. maaf). Sepih gelap mencekam menyelimuti Hilang tanpa jejak dari kemarin Dalam dunia terasa sendiri saja Tak seperti mentari pagi jiwaku ini Tak bersemangat untuk tetap berkarya Hancur lebur bagaikan pecahan kaca Yang kian halus berserakan tanpa arah Aku menatap langit yang begitu cerah Burung menari gembira Menghentakkan sayap bersama – sama Bersukaria disetiap detiknya Namun bagaimana aku bisa seperti mereka Bagai mana bisa bersemangat dipagi hari Seperti burung bertaburan diangkasa biru Hatiku kini mendung untuk selamanya Dan mungkin takkan bisa seperti mentari lagi. Sungguh aku tak mengerti Apalah semua cerita ini Menyakitkan .. Benar-benar menyakitkan ku rasa Aku tak berdaya hadapi perih ini Seakan diriku ini hanya sebuah mainan di mata kalian Aku ingin lupa ingatan Tak ingat tentang kalian Tak ingat rasa sakit ini Yaa . Aku ingin lupa ingatan Tak ingat apa- apa tak ingat semuanya Karna hatiku terlalu lemah tuk membalas sikap kalian Ku ingin lupa ingatan Melupakan hal menyakitkan ini Apalah arti cerita ini ? Aku hanya mainan di mata kalian Tak pernah mengganggap aku sesuatu tuk di hargai Aku ingin lupa ingatan.. Kala senja datang menantang Saat jagoan mulai riuh bertanya Kemana pahlawannya Akan kah datang membasuh sejuta rindu Menyapanya dalam kebahagian dan memeluknya Lidah ini Kelu tak mampu menjawab Sayang, jagoan bunda hanya Isak tangis tertahan semakin membuncah di dada Gemuruh ombak kian lantang berteriak menghantam Kelu... Gulungan ombak pecah menghantam dan  saling bertabrakan Tak mampu memecah kesunyian Rindumu jagoanku bagai candu yg menyayat hatiku Semoga langit malam mendukungku Walaupun sesaat sepenggal sinar untuk ku ceritakan Di bawah langit kita bercengkrama Tentang indah pelangi di ujung dunia Dubai jagoanku... Ku titipkan salam rindumu Kala desir angin malam menderu Saat jangkrik memulai orkestranya Dalam pelukku kau tertidur pulas Hiks, bunda…dimana bunda? Aku telah bangun dari tidur, rasanya lelah sekali. Seharian kita berjalan-jalan bersama ayah, Begitu indah, tapi Tiba-tiba genggaman tanganmu terlepas dariku, Terdengar suara bising membuatku lupa Apakah engkau meninggalkanku bunda? Aku disini bunda Aku sudah bangun, ternyata aku bermimpi Aku terbangun bersama orang-orang yang tak ku kenal, Mereka lelap sekali bunda. Bunda, dimana engkau? Kenapa engkau tidak melihatku disini, Aku disini bersama mereka, Aku takut sendirian, Aku kedinginan, Aku lapar dan haus, Aku mencarimu bunda, Dimana engkau? Ohhh…. Bunda ternyata engkau mencariku. Bundaaaaaaa Bunda kenapa diam, Tak terdengarkan jeritku memanggilmu? Bunda? Apa itu bunda? Oh, engkau menangis.. Mengapa engkau menangis? Baru kali ini melihatmu menangis, Engkau selalu tertawa bersamaku, Meski aku nakal, Meski aku rewel, Tetap ceria. Bunda, jarimu gemetar Aku menggenggam tanganmu, Hangat bunda, Tapi mengapa engkau menatap kaku? Siapakah itu? Ya Tuhan, bunda menemukanku Bunda, Jangan menangis, Jangan bersedih, Lihat Lihatlah senyumku Bunda aku tersenyum, untukmu Dalam cintamu, aku ingin menjadi payungmu, menunggumu disini, dibatas waktu nanti. Senyumlah bunda, Aku kan pergi dengan mereka, Meski mereka bukan orang tuaku. Titip rindu untuk ayah. Penggalan gelombang itu tak memutuskan cinta, Meski harus berbeda alam. Bocah-bocah bencana tsunami, Aceh. Bandung, dzulkaidah Setia Indonesia ditipu Indonesia bahagia Hu hu hu hu ….. Ha ha ha ha …… Apa kita terlalu bodoh Atau terlalu sabar Pada setiap berita heboh Yang cepat tersebar Lalu hilang %^ Kawan kita yang bernama: Lek turi Pak tindo Mas gayus Itu pada kemana ya Lagi lagi Indonesia ditipu Pura pura Indonesia dibahagiakan Itu dia pengalihan isu Yang ujung-ujungnya pencitraan Pengamatan: Ilham.MAK Di mana kalian wahai para pemudaku Kalian biarkan ibu merana terlalu lama Kalian biarkan ibu dijamah dan diperkosa oleh mereka Kalian biarkan ibu menanggung malu di badan Di manakah kalian wahai para pemudaku Rumah tinggal kita sudah digadai oleh mereka Harta-harta kita telah dirampok oleh mereka Sisa sampahnya ditumpahkan berhamburan di jalan oleh mereka Tanpa belas kasih dan tanpa tanggung jawab Di manakah kalian wahai para pemudaku Sudah puluhan tahun lebih Kalian kucari ke mana-mana Hingga hampir lumpuh kaki ini Kutanyakan kepada siapapun Kupajang namamu di mana-mana Aku mencari anakku para Pemuda Indonesiaku Di manakah kalian wahai para pemudaku Aku sungguh merindukan kalian Aku ingin memeluk kalian Aku hanya ingin menatap mata kalian Aku hanya ingin menagih sumpahmu Wahai para pemuda indonesiakudari aku ibu pertiwi indonesia Sahabat akan slalu ada disaat diriku kesepian Dia akan menghapus air mataku disaatku menangis Dia akan menghiburku disaatku sedih Dia tempat cerita disaatku ada masalah dan bahagia Tetapi sekarang tak ada lagi tempatku bercerita Tak ada lagi yang menghapus air mataku Saat aku menangis Tak ada lagi yang menghiburku saatku sedih Tuhan siapa yang menghiburku saat kusedih Siapa yang menghapus air mataku saatku menangis Siapa tempatku untuk bercerita Disaatku sedih bahagiah Kepergianmu sahabatku Membuatku menjadi seperti aku di dalam kegelapan Yang tak terlihat seorangpun Aku kesepian sahabatku sekarang tak ada lagi temanku melihat indahnya bintang Bila memang engkau harus pergi Aku iklas sahabatku Pergilah dengan tenang doakan disini Semoga aku bisa ketemu sosok sepertimu sahabatku Kamu memang tlah pergi Tetapi hati dan kenangan mu semasa hidupmu tidak akan kulupakan Karna kamu sahabat ku dan slamanya tetap sahabatku NAMA VERONIKA Ya Allah.. Aku curhat kepada-Mu Bila aku jauh dari ridho-Mu Maka dekatkan aku pada-Mu Tiada ridho yang indah kecuali ridho-Mu Ya Allah.. Aku takut kepada-Mu Takut engkau murka padaku Karna murka-Mu adalah neraka untukku Maka jagalah aku untuk slalu tetap di jalan-Mu Ya Allah.. Tiada asma yang indah selain asma-MuAllahhuakbar.. Allah-lah yang maha besar.. Ketika malam pun tiba Rindu ku pada mu pun menghampiri Meski ku tak pernah tau Apakah kau merindukan ku? Meski kau bukan milikku lagi Tapi ku kan slalu merindukan mu Mungkin kau tak pernah tau Apa yang ku rasakan saat ini Aku disini sendiri Menunggu kau hadir dihadapan ku Meski hanya bintang dan bulan yang menemani Tapi ku slalu disini menanti mu Kakiku bukan kakimu Arahku jauh darimu Biarlah ku melangkah dengan batinku Ku yakin bisa lebih darimu Cacimu merubah fikirku Mengubah cara hidupku Aku yakin masih ada harapan untukku.. Intinya percaya hatiku Ku lampirkan semua lukaku pada sang pena ku lukiskan semua kesedihanku ingin aku teriak di tengah gelapnya malam Ketakutan yang menyelimuti tak menghentikan pena untuk terus berjalan di selembar kertas kecil Tuhan, apa ini namanya cinta sakit di saat dia dengannya sudah tak bisa terobati hancur berkeping hati ini Salah sering aku lakukan Mencinta wanita Dan aku tinggalkan Pengharapan mereka Cinta dan cita mereka aku patahkan Janji suci pelaminan Sering aku ucapakan Kucampakan mereka demi hasrat Hawanafsu yang telah membiusku Seakan aku menjadi boneka durjana Cara mencintaku seperti penjahat perang Menerjang sesuka hatiku Mengumbar cinta bagai hewan Nafsu terpuaskan indah dunia aku dapatkan Akankah cintaku Seperti ini hingga tak ada lagi suci Seperti embun yang menetas Membasahi jiwa jiwa terpenjara Seperti air mata Dicuci nestapa Sembilu pilu menjadi pagar Inikah hati kecilku yang terpenjara Untukmu calon istriku Adakah sudi kau membagi hati Pada jiwa jiwa penuh lumuran nestapa Dosa cinta yang bersemayam subur Dihati Aku menderita Harapanku tak pernah tersampaikan Aku tahu ini sebuah balasan Untukmu calon istriku Sudikah kau menatap mataku Mata penuh dusta Tersimpan air mata penderitaan Sudikah kau mengusap Menyelimuti dengan sucinya cintamu Untukmu bidadariku Itu semua sisi kelamku Masalaluku yang masih menghantui Telah lama kosong dan hampanya hati ini Telah ku cuci dosa Telah aku tebus pengharapan mereka Percayalah hati ku sekarang penuh keeucian Bersih dari kemaksiatan Doa dan doa tak pernah putus Berharap tuhan sudi mengampuni Senantiasa menjaga hati yang telah terlahir kembali Untukmu calon isteriku Siapapun dan dimanapun Cintamu dititipkan Aku akan memintamu Padanya yang menciptakanmu Memelihara cintamu Hingga tiba suatu masa Cintamu bertemu dengan hatiku Untukmu calon isteriku Aku menantimu Tinta dan pena hitam Yang berada ditanganku ini Bagiku ialah dirimu Perlahan namun pasti Kau goreskan bisikan cinta Lembut Selembut perjalanan darah di sekujur tubuhku Merasuk kalbuku Aku berdiri disini Aku melihatmu Ditempat aku berpijak ini Memandang keindahan wajahmu Tak kuasa ku menahan air mataku Bukan tangisan Bukan pula raungan Namun itu hanyalah Haru pilu karena mampu Menilikmu Walau hanya setitik dari bayangmu Terasa diaduk hatiku Oleh sesuatu yang akupun tak mengerti Mengapa tangisan hadir Ketika kunikmati wajahmu Ditempat aku berdiri sekarang Aku lihat kau tersenyum Manis sekali Di tempat ku berada sekarang Ada jarak jauh yang terbentang antara kita Dan aku menyadari Kau hanyalah bayang tanpa gerak Dulu, Kebersamaan kita memenuhi haribahagia yang silih berganti, terlaluikau yang seperti malaikat, membuatku kuatuntuk kutepis, perih mengiris Maaf, kawanaku belum bisa menjadi kamumemberi bahagia, mengangkat deritaaku hanya bisa memberi cerita, tentang kitabelum bisa mengalirkan kembali, cucuran baik yang kau beridisaat ku terpuruk, ketika kaki tuk berpijak, lapuk Dan kini kau menjauh, setelah kau temui bahagiaaku pun menba, untuk berdiri sendiri untuk bisa sepertimu, bahagia. Kembali teringat pada masa laluku Seakan suasana terasa sepi Amat kelam kurasakan dunia ini Entah kenapa semua jadi begini Rasa ingin untuk bersama dengan teman-temanku hanya terasa dalam mimpi saja Masa-masa indahku dengannya kini hanya menjadi bahan bacaan saja di otakku setiap saat Seakan hidup ini hanyalah mimpi belaka, yang semuanya itu akan lenyap seketika ketika terbangun dari tidurnya Namun aku sadar, bahwa aku berada dalam kesadaran Aku tak mengerti, mengapa semua itu terjadi? Mengapa perjalan hidupku sangat buram? Apakah aku berjalan mundur atau karena aku menoleh sehingga kelihatan mundur? Entahlah... Aku tak mengerti akan semua ini Masa lalu terus menghalangi setiap langkah menuju masa depanku Haruskah aku mengeluarkan air mata Supaya semua itu hilang dari otakku? Tidak..... karena Cinta dan sayang yang tersimpan dalam hatiku untuk masa depanku darinya. Aku dan kerajaanku Hidup bertahtakan karma Berhiaskan belati bersampul melati Tersenyum dalam dendam bertabur salam Menangis lara dalam kesunyian Berbahagia dalam jiwa berhampa Berteduh pada harapan tak berkepastian Berpayung janji berlabuh mimpi Melangkah dengan luka tak berdarah Tertatih pada jiwa bersayatkan lara Dan itulah aku saat singgah dalam sepi. Tiada lagi yang kita bicara Yang ada menambah wacana Dan tak mungkin dapat terbaca Cukup sekian dan terima kasih Sampai disini sudah perjalan kita Semua hanya kepura-puraan semata Enggan terpungkiri lagi tuk melepas Antara kita dan cerita bersenda gurau Aku kan pergi bersama luka Walaupun perih tersayat belati Sebab tiada lagi kata-kata yang tersisa Pun tertata rapih dengan seadanya distrik perangkai sepi . . Sungguh... Sungguh ku mengaguminya Wajahnya yang manis Gayanya yang keren Sifatnya yang cuek Sungguh.... Sungguh ku menginginkannya dia yang tak pernah peduli Dia yang selalu acuh Yang tak memikirkan aku Dia selalu membuat aku senang Terkadang aku merasa gelisah Sedih dan menangis Dia yang selalu ku tunggu Tuhan... Ku menginginkan dirinya Setelah kau pergi meninggalkanku Semua harapanpun t'lah sirna dan menjadi semu Sungguh ku tak sanggup bila hidup tanpamu Menghabiskan sisa waktu tanpa hadirmu Engkaulah mrntari dalam hidupku Menerangi setiap kelamnya hariku Tiada yang mampu menggantikanmu Dan tempatmu di dalam hatiku Kau bagai embun di pagi hari Yang menyejukkan seluruh jiwa ini Namun mengapa kini kau pergi? Dan meninggalkan rasa perih di hati Haruskah ku relakan krpergianmu? Meski hati tak pernah relakan itu Beribu tanya sesakkan jiwaku Masih adakah namaku di hatimu? Malam Gelap tanpa bintang dan rembulan yang menemani, hanya angin malam yang menusuk kalbu, membuat hati seemakin pilu mengingat kenangan kita bersama dulusenyuman indah yang dulu menjadi milikku, canda tawamu yang menghiasi hariku kini semua hanya kelabu sekarang tak akan ada yang menghiasi hari-hariku.. Mungkin Ini jalan yang terbaik bagi mu tapi tidak bagiku, jika ini kebahagiaamu aku terima meski semua ini menjadi lukaku memang sulit melupakan sosok dirimu yang pernah singgahdan menghiasi hariku, tapi inilah kenyataan yang harus di terima, di tinggalkan dan melupakan, ya... melupakan Biarlah kenangan indah dan kenyataan pahit ini aku simpan dalam memori Kesedihanku, biarlah hati ini menangis, tetapi tak akan aku biarkan air mata jatuh membasahi pipiku, tak ingin orang lain melihat kesedihanku, ini adalah pelajaran hidupku yang tak mungkin bisa ku ajarkan kepada orang lain, ku kan berusaha belajar tersenyum di saat hati tak sejalan ’) Telah lama ku amati tentang sebuah perkataan"CINTA".. malam ku mencari arti tiap perkataan itu, siang ku mencari jawabanya... Namun jawaban yang pasti sukar ku temui perkatan cinta sering di Agungkan"pada setiap pujangga cinta, puisi sajak dan apa jua, hati berkata indah ke Cinta itu??. eeeemmm?.. Indah pada yang setia dan berbahagia tapi menderita dari bahagia itu sering menjadi ingauan pada kecewaan pada setiap derita yang mengiringi.. iiissshhh Mentari saja tak setia pada setiap hadirnya pagi ini kan manusia yang sering rapuh pada keindahan yang mengodah pada setiap insan yang lemah ujian cinta itu maha hebat pada hati yang mencintai Tapi bagaimana jua cerita cinta itu cinta jua sering di agungkan, kerana pada yang mabuk cinta. cinta itu mengasyikan terlupa pada cinta yang Abadi dan indah. Yaitu cinta pada Allah kalau kita dapat rasakan kehangatan cinta ilahi itu fuuuhhhh Indah bangget kerana, Mencintainya tanpa syarat tiada yang bernama kecewa balasan cinta kita ke dia pastikan akan membahagiakan dunia dan akhirat mu..Subhana Allah ... Semoga ku Sebahagian Darinya.. Mencintainya setulus hati ku selamanyer.. Aku masih ingat semuanya kawan. Semuanya..... Tentang merah padamnya mukamu ketika kalah main kelereng dulu. Bagaimana sumringah nya senyum mu menyambut pagi di hari minggu. Atau sifat kekanakan kita yang selalu iri ketika yang yang lain mendapat pujian dari guru. Lantas bagaimana dengan mu kawan..? Masihkah engkau ingat masa masa itu. Masa ceria bahagia Dimana hanya panggilan ibu yg menghentikan suka cita kita balapan perahu kertas di penghujung senja dahulu. Dan tak terasa begitu cepat waktu berlalu. Aku bersyukur kita cepat sadar  pada kenyataan Bahwa tanpa meninggalkan sarang, Burung tak akan tahu dia bisa terbang atau tidak. Begitu juga dengan kita. Meskipun sekarang engkau pergi mencapai angan mu Aku pun pergi menggapai impian ku. Kuharap suatu saat nanti kita bertemu dengan senyuman yang beradu. No Urut: Tanggal: // :: Aku tau, aku tak baik hati Debu kotor telah menyelimuti Baik pikiran mulut maupun hati Namun ini semua duniawi Hanya maaf yang dapat ku beri Sungguh ini semua tak dapat ku pungkiri Tak ada rasa benci hingga menyakiti Jika waktu terulang, takkan ku ulangi Sayangnya semua telah terjadi Jangan marah apalagi benci Tolong jabat erat jemari Biar tak ada sakit hati Cinta yang bergejolak di dalam dada Hanya kepadamu aku tambatkan Meski seribu bulir air mata Menghiasi rinduku yang membuncah Sirnalah segala kedinginan cinta yang berlalu Kau biaskan harapan baru di hatiku Seindah dan seramah sinar mentari pagi Yang hangat menerpa tubuh ini Resahku kian menjadi- jadi Hayalku menghias sepinya hari Malamku menjadi seribu derita Sapamu menghalau kegaduhan jiwa Andai dapat ku sebut namamu cinta Cintaku, cinta andai aku berani Andai aku punya hak untuk cintamu Akan sanggupku bawa hingga akhir dunia Hingga waktu kan lelah menyiksaku Kemudian takdir menyisahkan restunya untukku Kembali ku bawa senyuman ini Sebagai tanda cintaku, cinta Kamu.. Ya Kamu Kamu telah menyentuh hatiku Lewat perhatian kecil yang slalu kamu berikan Tiap detik bayanganmu selalu memenuhi kepalaku Tatapan matamu yang terlihat kasar, namun tersembunyi kelembutan dibaliknya Tatapan yang mampu membuatku merasa damai Senyummu yang ramah, menarikku keluar dari hati tanpa rasa Membuatku bertanya “Inikah rasanya jatuh cinta?”Hari demi hari, bulan berganti bulan Aku dipenuhi rasa rindu terhadapmu Aku dipenuhi akan penantian Penantian akan pembalasan rasa cinta iniKamu.. Membuat hatiku disiksa Terbelenggu dalam rasa cinta Membuatku memahami “Inilah cinta tak berbalas.”Berulangkali aku menba Menyadarkan hati ini Kau bukan tercipta untukku Ya.. Kau ada bukan untuk hatikuCinta.. Perasaan yang aneh Ia rasa yang melengkapi hidup Ia juga rasa yang mampu membuat hidup seakan mati Merambah sejuknya pagi Menanti belai sinar mentari Terburai kabut menyelimuti Saat Senyum surya menyinari Terjaga dari sunyi Melanglang buana dalam mimpi Menikmati indahnya halusinasi Yang tlah diberikan Illahi Robbi Alhamdulillah kita masih menjumpai Jilatan hangat sang mentari Masih merasakan hembusan bayu sesejuk ini Terima kasih Ya Robb beri aku segudang rizki...... Amin YRA Semanis manisnya tujuan. Dari sebuah keegoisan pemikiran. Akan membutuhkan ketegasan yang konsisten. Dan membutuhkan pengertian yang berulang. Juga butuhkan dua siai yang senantiasa berjuang. Agar dapat mengerti keadaan. Jadi.. ku mohon.. Cobalah tuk mengerti.. Cobalah tuk memahami.. Cobalah tuk berfikir.. Tentang kenyataan ini.. Karna semua ini kan jadi arti.. Selamanya takkan berhenti.. Kita inginkan rasa rindu.. Rindu yang menjadi satu.. Sampai waktu tak menentu.. Aku mahluk yang tak bersayap, seperti kau yang serupa dengankuaku bukan nabi ataupun malaikat. begitupun dengan rupamu yang demikian sama sepertiku dan aku bukanlah sang tuhan yang mengatur jalanya kehidupan. seperti kau yang memberontak etika kemanusiaan. Kau seperti anjing yang rakus akan tulang. entah tulang milik siapa yang kau kunyah bangkai ataupun apalah............ membabi buta seperti nafsu birahi pada sang pelacur jalananyang disuap makana, mau menuruti apa kata tuan....... Lelah sudah.... Menapaki jalan berliku... Letih sudah... Mendaki bukit berbatu... Lelah... Meniti kerikil tajam bak duri... Munyusuri tanpa alas kaki... Tapi apalah daya dalam diri... Hanya mampu terdiam sepi... Bagai mentari tak kunjung berseri... Bak hujan tak kunjung berhenti... Ini jalanku.... Jalan yang penuh tanda seru... Jalan penuh lumpur penghisap... Jalan tajam penuhi luka kaki... Tapi ini jalanku... Jalan menuju ridho Nya... Meski tanpa pilihan... Yakinkan diri tuk terus memohon pada Nya... Bak pelangi muncul setelah hujan... Laksana sang surya tiba saat fajar... Meski lelah... Terus tertuju pada tujuan... Meski lama... Tak putus harapan tuk sampai disana... Temani ku Ya Robb... Agar tak salah arahku... Menggapai keinginanku... Menuju hidayah Mu... Bumi tercinta' tan ah tumpah darahku Bumi bertuah' tersemai warisan bangs a Bumi berdaulat, mengorak langkah kemajuan Rakyat tercinta menjana perpaduan Jajakan satu wawasan Satu gagasan Bangkitkanlah satu keteguhan, Ayuhlah muda mudi harapan, Tegarkanlah semangat keperwiraan, Kita menjunjung perpaduan negara, Kita memegang amanah untuk negara. Negara di seru biduanda perkasa, Untuk terus maju Dan saksama Ayuhlah wahai rakyat semua, Kita menggalas satu pengorbanan. Demi negara yang bersepadu, Demi negara yang tercinta, Kita mulakan dengan satu gala tuju, Untuk melancarkan dimensi baru.Namun, Dalam kita leka, Melengkapkan usaha perpaduan, Dalam kita leka melancarkan strategic, Di mama generasi masa mini Di mama anak anak muda sekelian Saat kita harapkan generasi INI Memperteguhkan perpaduan? Ayuhlah wahai kerabat semua, Kita perlu ampuh membanteras perpecahan, Kita perlu teguh menetap pendirian, Demi mewujudkan perpaduan negara. Tuhan.. bukan hanya kali ini aku brharapsering kali aku melihat nyamengharapkannya.... tapi trkadang aku trsadaritu hanyalah sebuah mimpidari mulai aku trpejamhingga mata ini trbuka lagi Tuhan.. adakah sebuah ksempatan untukkuuntuk aku bisa melihat nya lagiagar aku bisa brhentibrhenti untuk mengharapkan nyaaku merasakanmutapi kau tak brsama kuaku melihatmutapi kau bukan untuk kuI HOPE YOU LOVE ME..... Cinta Adakah secercah harapan yang kau titipkan untukku Adakah sekeping hati yang bisa aku singgahi Cinta Adakah segenggam mimpi yang bisa kau simpan untukku.. Agar kepingan ini bisa bersatu kembali. Setelah hancur berkeping-keping.. Cinta…Hidup terasa hampa tanpamu.. Raga ini terasa hancur Bagai puing-puing bangunan Yang berserakan tanpa sentuhan kasihmu.. Cinta…Setiap orang selalu memanggil namamu Setiap orang selalu membutuhkanmu Setiap orang berusaha menggapaimu Cinta…. Mengapa ada saja yang selalu mengganggumu Mengapa ada saja yang selalu mempermainkanmu Merayumu, membuaimu.. Kemudian mencampakkanmu.. Cinta…Engkau terlalu indah untuk disakiti Engkau terlalu berharga untuk dipermainkan Engkau terlalu sempurna untuk dicampakkan. Cinta…Jadilah engkau bak mutiara dilautan Yang selalu bersinar Memancarkan cahayanya yang berkilauan Walau engkau berada dalam lumpur yang paling dalam. Sejuta kerinduan terpendam Tak dapat terucap Tak dapat terungkap Tak dapat pula ku dekap Rindu yang membara di jiwa Gelora asmara yang terasa Membuatku seakan tak berdaya Tuhan............. Sampaikanlah sejuta salamku untuknya Bisikan kerinduanku padanya Katakanlah... Sebentuk hatiku, mengiringi rinduku Yang slalu untuknya,. BUNDA,. Hari ini aku SEDIH Rasa iri hinggap dihati Pertanyaan memutar dipikiran Dimana bundaku? Bundaku dimana? Setiap anak dapat kasih bunda, Mengapa ku TIDAK? Setiap anak ditemani bunda, Mengapa ku TIDAK? Mengapa mengapa DAN mengapa TUHAN? BUNDA.. Temani aku aku kesepian BUNDA.. Berilah aku kasihmu kurindu belai sayangmu BUNDA kau dimana Beritahu aku BUNDA, Aku mencarimu selalu mencarimu Namun jejakmu terpendam langkahmu telah hilang tersapu gelombang. Ohh . TUHAN dimana bundaku Dimana beliau Dimana Dimana Berikanku jawabmu. BUNDA kasihmu selalu kurindu, Dekapmu selalu ku tunggu. Doaku selalu menyertaimu BUNDA . Ini tentang kerinduan Yang terbenam jauh dizaman yang lalu, Silam diempat tahun yang lalu, Saat kita melukis pagi dan senja dulu, Disepanjang jalan mengukir tanah dan batu, Berdua dengan kayuhan sepeda tua, Tentang bagaimana kita bercengkerama dan bersua, Juga tentang bagaimana kita meraih mimpi bersama, Aku rindu semua itu, Hari itu aku terbiasa menyambut pagi bersamamu, Dan hari itu juga aku terbiasa meniti senja bersamamu, Berbagi ilmu tentang luasnya dunia Dan orang-orang didalamnya, Ini adalah cerita tentang kita, Cerita tentang asa cita dan cinta, Dimana dulu kita pernah berjuang menerjang hujan Juga terik mentari, Menjejaki jalan dengan kedua roda yang meliuk-liuk menari, Tapi waktu terasa begitu singkat bagiku, Tidak kudapati lagi gelagak tawa yang khas dari seorang sepertimu, Suara obrolan juga tampang yang khas pula, Sebenarnya aku ingin mendengar cerita tentang perjalanan cita-citamu, Setelah kita bersama-sama menerima amplop kelulusan, Dan saat aku dan kamu berbalik badan dan melangkah dengan jalan yang kita pilih masing-masing, Ku tahu sekarang semuanya sia-sia, Kita telah jauh berpisah teman, Hari ini aku akan mengunjungimu, Semoga kedatanganku tak membuka luka duka, Juga tak membawa haru biru, Tunggu aku teman, Salam dari bocah teman masa lalumu Padi mulai menguning Mentari menyambut datangya pagi Ayam berkokok bersahutan Petani bersiap hendak kesawah Padi yang hijau Siap untuk di panen Petani bersukaria Beramai-ramai memotong padi Gemercik air sungai Begitu beningnya Bagaikan zamrud Khatulistiwa Itulah alam desaku yang permai. Dalam hembusan rasa yang menyibak seluruh tiraipada gemulai dedaunan kering meranum melambai pilu ku terjatuh luruh menghiba di hamparan tandus merepih sayu mengaduhindah tak indah berkatalah indah pada cinta yang perlahan melepuh Di antara ilalang liar bertebar asa dalam gelisahpada senja menua yang mengalah berganti musim dalam heningnya malamkutuliskan retan lusuh kacau tak indah berkatalah indah atas nama rindu yang melara Sayang. perapian itu sekarang suram sukma melayang kacaupada lembaran daun kering yang kutulis kemarin atas nama rindulembaran pun pahit berempedu melara merambah semakin pilu Duhhhh. sekiranya selayang kangen itu kembali ada di getar rasakukan kutata kata indah yang tak lagi kacau itu karenamukarena kata adalah kata pelipur sepiku dalam malam kesunyiankuBy- aan,-- ☠·.·´¯`·.·☠Kecantikan bukanlah segalanya, kecantikan juga tidak mnjamin masa depan.... Namun kecantikan hanyalah nikmat sesaat yang dalam waktu sekejab akan luntur... Tetapi, Prilaku dan Tutur bahasa, serta sikap kitalah yang mnentukan kemana arah masa depan kita berjalan.... Maka dari itu, janganlah sampai kita di butakan oleh kecantikan .. Waniata yang CANTIK adalah wanita yang mampu menjaga Kehormatannya, Prilakunya, serta Akhlak Budi Pekertinya... For All Girl's.. ) Di  kesunyian malam Aku terbangun dari tidur petang Sejenak..... Terlintas bayangan masalalu Aku teringat akan suatu kisah Semakin aku mengingat Semakin dalam khayalanku Kini... Aku kembali memejamkan mata Aku telah salah menebak kisah Aku gagal menjaga hatiku dan pada akhirnya Aku terjebak dalam harapan... Bukan karena jabatan engkau di banggakan.. Bukan karna uang engkau di agungkan... Tapi setiamu pada negara.. Kau  junjung tinggi moral dan agama... Kau sapuh bersih tikus serta najisnya.. Perdamaian yang di idam-idamkan.. Ketentraman yang menyejukkan... Itulah negriku.. Di bawah naunganmu.. Engkau rajaku... Pemimpin negaraku.. Wahai pimpinanku.. Kesejahteraan kami ada di tanganmu.. Akulah bintang Yang menghiasi langit yang suram Menerangi gelapnya malam Menemani sang rembulan Dengan kebanggaan yang berlebihan Kini aku tejatuh Hancur tak bertubuh Hilang tak tersentuh Akulah bintang jatuh Yang tak memiliki harapan untuk tumbuh Tak dapat kembali utuh Yang harus menerima kenyataan pahit Akulah bintang yang merindukan langit Karena ibu aku lahir Karena ibu aku dapat melihat dunia Karena ibu aku bahagia Karena ibu aku tertawa Ibu selalu menjadi pelita di muramnya buana Ibu selalu menjadi asa disaat aku nelangsa Ibu selalu menjadi pahlawan yang tak pernah terlupakan Ibu selalu menjadi orang yang paling ku cinta dan ku sayang Karena uluran tanganmu aku berjaya Karena senyum manismu aku bercita Karena pelukan hangatmu aku berbangga Denganmu aku sempurna Angin berdesir dipantai Burung berkicau dengan merdu Embun pagi membasahi rumput-rumput Itulah tanah airku Sawahnya menghijau Gunungnya tinggi menjulang Rakyat aman dan makmur Indonesiaku Tanah tumpah darahku Jaga dan rawatlah selalu Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan Disanalah aku menutup mata Oh..... tanah airku tercinta Indonesia jaya..... Perih..Luka..Benci..Rindu..Sayang..Cinta.. Rasanya menyedihkan.. Tetesan air yang jatuh Terjatuh dalam kegelapan.Sendiri.. Pahit kenyataan yang bukan harapan.Tuhan... Mengapa aku seperti ini Mrngapa bukan harapanku Aku lelah.. Aku ingin tenang.. Luka dan kotoran ini membuatku takut.. Aku sangat menyesal... Sekarang aku hanya bisa terdiam.. Sampaikanlah pada dia rintihan dari kaum kaum penyanyang Bisikan kepadanya jiwamu rasuki ruang terkecilku Dengan secangkir air mata pelepas dahaga. Kau tumpahkan tepat di jantung hatiku Memakan dari kesetiaanku Dan meniduri setiap malamku Wahai kekasih Dengarkan pesan dari surgaku Kepakan sayap angkuhmu dari setiap pertayaanku Yang tak pernah kau mampu menjawabnya Karena ke ankuhan mu memberi harapan yang menyesatkan ku Ada kalanya apa yang dirasa tak dapat terucap oleh bibir Hanya mata yang tak pernah berbohong Kadang air mata itu bukan suatu tanda orang itu lemah Pernahkah kau merasakan hal itu? Ada sesuatu rasa di dalam dada Namun kau tak pernah bisa mengungkapkannya Suatu rasa yang amat menyiksa Namun abstrak Semua bercampur menjadi satu Ini lebih menyakitkan Saat kau mengalami itu Tak ada satupun orang yang mau mengerti keadaanmu Terlebih apa yang kau lakukan agar rasa itu berkurang Malah terlihat salah di mata orang lain Padahal apa mereka mengerti apa yang sedang kita rasa? Aku katakan, di dunia ini tidak ada satu pun orang yang dapat Mengerti orang lain. Ya harusnya kita berserah pada Tuhan Lebih mendekatkan diri pada-Nya Agar hati kita tenang Hanya Dia satu-satunya yang mengerti kita Disaat aku bersedih, Engkau mampu membuat tawaku bersemi kembali Disaat air mataku metetes Kau bisa menghapus kesedihanku dengan canda dan tawamuKini... Hanya satu yang mampu kuucap Ayah, adalah pahlawanku Menemaniku berlari mengejar mimpi Dan mendorongku untuk menjadi yang lebih baikDahulu... Aku hanya menagis jika ayah mengomeliku Aku mencacimaki ayah, ketika ayah keras padaku Tapi, kini itu hanya sebuah masa lalu Aku ingin hidup bahagia bersama ayah Dan bersamanya di masa depan nanti Entah sudah terlambat atau mungkin dan masihkah ada waktu untuk Ku ucapkan kata Maaf Terima Kasih" pada ayah ku tercinta Alam yang membuatku sadar, Melihat betapa indahnya dunia Mencerminkan hati yang sedang gundah gulana. Andai ku tau, apa dan maksudnya apa Mungkin sekarang, suratan takdir ikut membelenggu perasaan ini. Bagaikan hati yang dilanda badai kehancuran, Tetapi hati ini tak bisa mengungkirinya Bahwa KEASLIAN CINTA, tak harus memiliki Satu kata.... Susah dilupa... Tak suka di rasa... Insan lemah kuasa lara... Awal dari cerita..... Mengukir nestapa.. Menyabik duka... Korban tiada henti. Dusta...... Awal dari akhir... Suka duka tercabik rasa Tiada kuasa .. Insan berdaya... Khianat negeri... Rusak budaya... Budak papa korban merana Ulang Dusta khianat negeri Fitnah berhamburan.... Tanpa ruang maupun waktu Membelah adil menabur khianat Negeri binasa.... Rakyat sengsara... Ulfiatus Seiring berjalanya waktu Entah Kenapa Suasana selalu menjadi syahdu Saat terkenang bias namamu Seolah terhenti waktu Saat tetiba wajahmu terukir dianganku Lebih dari duapuluh musim kau berlalu Aku menuunggu membisu hingga terpendam rasaku Lebih dari duapuluh musim kau berlalu Ada seseorang baru mengisi denga indah dihidupku Lebih dari duapuluh musim kau berlalu Namun kini kau kembali meminta dengan iba rasa cintaku. Kasih Maafkan diri ini Bukan aku tak ingin menanti Bahkan duapuluh musim berlalu Aku tetap berharap akan hadirmu Duapuluh musim berlalu aku tetap berharap kan ada jawabmu. Kasih Mungkin aku bisa menunggumu dupuluh musim lagi Namun tanpa jawab dan arah aku tak mau terus seperti ini Kasih, Maafkan aku jika pintamu tak dapat aku turuti Kasih Maafkan aku jika jika kita tak akan pernah lagi menjadi satu . Tuhan, apakah dia benar-benar hadiah darimu untukku? Aku janji akan menjaganya aku janji akan menyayanginya lebih dari menyayangi diriku sendiri Dia memang sempurna dan begitu sempurna Tak ingin aku lepas darinya Kenangan demi kenangan kita simpan bersama Detik demi detik menit demi menit hingga tahunpun berganti dengan cepatnya Waktu itu pula kita melangkah bersama selaras rangkaian nada Walau badai datang menghampiri kehidupan kita Ikatan cinta ini takkan pernah putus dan akan menjadi sebuah sejarah Egoku kadang mengalahkan segalanya Cerita cinta yang indah sekejap berbalik menjadi kegelapan Kegelapan yang membutakan hati, Hanya cinta yang mampu membuka kegelapan itu Hanya semangatmu yang mampu menaklukannya Walau kadang begitu menyakitkan Hanya satu alasan yang ingin dia dapatkan Balasan senyuman dariku Betapa beruntungnya diriku bisa menjadi pendampingmu Tuhan sungguh baik padaku, mengirimkan sosok yang begitu sempurna Semua kenangan akan selalu teringat walau sekecil apapun Aku tak mampu mengeja arti rindu yang terselip di celah hati ku . Aku tak mampu menghitung berapa banyak waktu yang telah kau sita . Aku tak mampu untuk semua itu. Aku membenci saat aku merindukan mu. Aku membenci saat kau datang ke dalam fikiran ku.. Menyita waktu ku dengan segala angan tentang mu. Aku semakin membenci mu saat aku tahuaku menyukai mu. Aku membenci mu. Aku membenci mu karena aku tidak bisa benar-benar membenci mu. Aku membenci mu karena aku mencintai mu. Rumput diam .. Pohon diam .. Gunung diam .. Diam tapi tak bisu Raganya diam, tapi tidak ruhnya Ucapan indah terus terlantun Lewati zaman, lewati masa Dan lorong kehidupan yang jadi saksinya Bukan lagu, Bukan juga puisi Hanya ada lantunan syukur kepada-Nyayang menghiasi nafas merekadari dulu, hingga nanti Tapi manusia terkadang bisu Raganya berkoar, ruhnya diamhabiskan umur, bicarakan yang tak pastidan ruhnya diam ratapi keramaian Manusia harusnya diamdan mendengar lantunan semestaagar ia tak bisutak sesali waktu di akhir nanti Kepercayaan akan suatu arti ketiadaan. Keyakinan akan suatu makna kebohongan. Kebodohan diciptakan lukai otak pikiran. Perbedaan menjadi tuhan yang diagungkan. Kesetaraan menjadi suatu ancaman. Egoisme manusia-manusia akhir jaman. Perburuk muka bumi cipta tuhan. Hitam yang berarti ada dan terciptakan. Putih yang berarti suatu kehampaan. Abu-abu yang samar di pikirkan.Kekerasan. Ketidak pedulian.Pembodohan. Kesalah pahaman. Mencari apa makna warna yang didapatkan. Siar politik siulkan kebencian. Tawa media komersil berita disajikan. Tarian indah tentara buas menghancurkan. Wanita dilecehkan telanjang jadi tontonan. Hak-hak keluar bebas berhamburan. Hakim yang lapar mata minus keadilan. Bedakan setiap orang lalu uang ditebarkan. Dia… menyukai senyumanmu Dia… mendambakan hadirmu Dia… menantimu di kala malam Dan dia memikirkanmu dalam diam Dia… menba mengharapkanmu Dia… merangkai dan menyimpan tawamu Dia… melukis bayang temaram Dan dia membingkai hatinya yang kelam Tentang dia yang tak pernah engkau tahu Adanya yang tak pernah mengusikmu Dia berada dalam sunyinya langit menghitam Dia menjagamu dalam setiap doa-doa malam Tentang dia, pengagum rahasiamu Tak lagi dihiraukannya rasa pedih itu Tak lagi dikenalnya perasaan yang terbenam Yang dia tahu hanya membahagiakanmu dalam diam Hamparan pasir bagai mutiara Buih ombak bagaikan Awan yang menari Memandangnya tak bisa berkedip Terpejam hanya sejenak Bayangan indah datang menghampiri Oh Pantai dimanakah engkau yang dulu Sekarang yang kulihat hanyalah sampah yang terapung dan tak terlihat keindahan mukuingin kau kembali Tepat seperti dulu Langit mendung seakan tau apa yang kurasa.. Burung pun ikut bernyanyi.. Seakan-akan ingin menghiburku.. Sahabat.. Dimana kau kini.. Kini kau telah pergi.. Kau jauh dariku.. Oh sahabatku.. Apa kau telah melupakan persahabatan kita.. Oh sahabatku.. Aku rindu.. Aku rindu masa-masa kita dulu.. Aku ingin kita seperti dulu.. Oh sahabatku.. Aku berharap.. Kita akan seperti dulu lagi.. Saat semua masih terasa indah.. Wahai... kakak-kakakku.... Sebentar lagi kalian akan meninggalkan sekolah tercinta ini... Sebentar lagi engkau akan angkat kaki untuk mengejar cita-citamu yang belum tercapai... Sebentar lagi engkau akan meninggalkan Adik-Adikmu ini... Sebentar lagi kami tidak akan melihatmu di kelas VI ini... Wahai... kakak-kakakku.... Engkaulah sahabat terbaik dalam hidupku... Engkaulah sahabat paling setia dalam belajarku.... Engkaulah sahabat yang selalu kuharap kehadirannya Engkaulah sahabat yang selalu membantu dalam setiap kesulitan belajarku... Wahai... kakak-kakakku.... Kejarlah cita-citamu hingga ujung langit nun jauh di sana... Jangan pernah berhenti di tengah jalan tuk meraihnya... Gapailah cita-citamu dengan usaha dan do’a... Dengan ridho kedua Orang Tua serta Gurumu... Wahai... kakak-kakakku.... Do’akan adik-adikmu... Dalam setiap langkah kakimu... Dalam setiap detak jantungmu... Dalam setiap hembusan nafasmu... Wahai... kakak-kakakku.... Semoga engkau tidak akan pernah melupakan Adik-Adikmu.... Aku bukan makhluk yang mempesona yang bisa berjalan di tengah kerikil tajam yang bisa hidup di dalam ke getiran dan bertahan di tengah badai yang menyerang tujuan dalam semesta tak tergiur oleh ambisi. Siapakah aku apa aku hanya cibiran dari penguasa dan hanya sekedar dapat rangkulan dari orang yang tidak mengerti atau hanya sebuah aplause dari orang-orang bodoh mungkin teka-teki dalam mimpi hanya menjadi sebuah asa karangan para pujangga yang di tulis lewat sejuta kesan hanya rela terbesit karna keterpaksaan. Jika malang yang tengah berjalan mungkin lena terbangun jua di dalam sepi rintihan angin bukan sebuah keterpantasan yang di nyanyi kan oleh setiap burung yang hanya paham dengan kesenangan sendiri. Aku bukan mereka yang tersenyum dengan lantun cacian sang mentari yang duduk di atas kepala dari para sang seniman awam jika rayuan terus menyiksa siksa lah aku dengan cambukkan ketakutan dari setiap bait kemurkaan bara api birahi pecundang. Aku tak berharap dosa kenikmatan dari penguasa jelata tapi senyuman jelata yang setiap titik darah pengorbanan yang kan membawa ku terus sampai ujung kebahagian jelata yang sempurna. Kemarilah kawan-kawan ku sekalian... Duduklah bersamaku disini tak perlu segan... Ditemani teh manis dan berbagai gorengan... Sambil melihat luasnya pemandangan di depan... Pemandangan yang begitu mengagumkan... Disini pula aku ingin mengatakan... Tentang semua itu yang selalu dipertanyakan... Akan kujawab singkat itu semua rasa penasaran... Bahwa kita hanya perlu kesabaran... Kesabaran dalam sebuah penantian... Karena itu sudah menjadi yang ditakdirkan... Namun dalam penantian kita harus mempersiapkan... Mempersiapkan suatu penyambutan... Akankan ketika dia datang kita dalam kesemrawutan? Tentunya tidak pantas bagi kita yang berperadaban.. Dia... dialah itu... sang pemberani... Yang akan mengalahkan si raksasa berdaging besi... Yang sampai sekarang masih berbuat kerusakan disana-sini... Yang sampai sekarang masih belum terkalahkan, bahkan oleh aliansi... Bukan karena kurangnya tenaga yang dimiliki... Tapi karena kehendak sang Ilahi... Dan ketika waktunya telah sampai... Maka itu akan benar-benar terjadi... Akan dikalahkanlah si raksasa berdaging besi... Oleh yang ditakdirkan, yaitu sang pemberani.... Oktober Bulan menunjukkan cahaya indahnya Bagaikan mutiara-mutiara putih yang berkilau Aku duduk diantara bebatuan Bagaikan ribuan prajurit yang berbaris dengan rapi Aku tersadar oleh sosok terang dalam jiwa Yang membuatku berubah dan bercahaya Menumbuhkan rasa semangat yang dulu telah tertimbun Dan tertelan bumi Sosok itu mendatangkan berbagai kebahagiaan dalam hidupku Dan, kemudian menghancurkan kebahagiaan itu Dengan sebuah perkataan yang tajam dan mengiris hati. Membandingkanku dengan sahabatku. Aku tak bisa menjadi dia Dan aku tak akan pernah bisa menjadi seperti dia Karena dia adalah dia dan aku adalah aku. Inilah kepribadianku, hidupku, dan sifatku. Alam.... Kau berharga di mata manusia Kau sangat berarti di mata semua Kau sangat bermakna bagi siapa saja Kau juga yang membuat manusia sengsara Alam.... Kau tempat menyimpan segala ciptaan Tuhan Kau tempat hidup bagi hewan Kau tempat hidup bagi tumbuhan Dan juga tempat mengais makananAlam.... Kau selalu menemaniku Di saat perjalanan jauh yang di tempuh olehku Terkadang tangan jahil manusia merusakmu Tetapi kau akan selalu terjaga olehku Halaman luas dipenuhi keril dari aspal yang pudar Pintu pagar besi berkarat lekat Rumput hijau tumbuh kurus dicelah aspal yang lekang Tapak sepatu tercetak diatas keramik berdebu Dan diantara debu lain tertutup selemabar kertas klat Tak jauh dari letak bekas sepatu Sebuah kertas yang luar biasa Kertas abrakadapra Ia menampung karunia hidup Karunia yang cukup untuk melawan frontal kehidupan Jangan sampai tangan tengadah diatas kepala Karena asa hilang tanpa cahaya Tentu lenyap kehormatan ditelan lakon kotor Dan predikat sampah melekat menjadi jati diri Pemalas bodoh Kotor Jelas saja" kerja keras dan impian kami Kamu rampas Dari impian ceriwitan sampai yang tak terhingga bagimu Jadi apakah pantas cap itu di muka kami? Jika ada kata yang dapat menjadi simbol untuk kalian, betapa bahagia walau tidak merubah kenyataan Sayang tak terpikir simbol itu di benak kami Karena perut kecil lebih penting cepat di isi sebelum roh pergi dari raga. ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Gelimang asa cengkerik Pada tapar pagi yang mencekik Sangkan langkah satu harikini bilik segar menantimenguak prima cakradengan apung senyum bersamatanpa gading penodapelitanya terbukaperarakan gagah kebersamaangempita jumput kebebasandalam rengkuhan tuhanpisar katarsis tertemukanlabur sakar dosatanda kasih terkawalkebersamaan nibajilat bendi isi kitajika waktu lama melahapnan tawa tanpa sakaptanah lapar sangattanjak ilmu pasti kan erattak terlepas petik gitarberempat bagai bahrarmenyaksikan laju duniakian erat empat alangberempat dalam gamangmenggenggam lapar tangantawa air mata jembatanbagi hidup mendatangpermata janji mekarkebersamaan kita kan temukan bintang~~ Mungkin hatiku mencintai ibuku Mungkin jiwaku mencintai ayahku Mungkin diriku mencintai rasulku Mungkin aku mencintai saudaraku Namun, apa daya itu semua Kalau hatiku terasa sedih Hatiku terasa susah Hatiku terasa kesal Sungguh, cintaku hanya satu Hanya untuk Allah Allah yang satu semata Allah yang kucintai Allah yang menciptakanku Allah yang menyayangiku Allah yang maha pemurah Allah yang maha penyayang Allah yang memberiku kehidupan Dan memberiku banyak nikmat HambaNYA, yang walau merusak bumi Hamba yagn tetap Allah sayangi Kain yang biasa, rumah yang biasa entah kemana kan air akan temukan sungai yang tak pernah berjumpa di kemarau yang panjang. Begitu lah jari yang mengkaku kan diri dalam ruang yang tak pernah ku tinggali. Sebersit ingatan yang lama menjadi goresan yang tak pernah terbuka untukmu, dunia. Ku ba untuk meluruskan kaki dan batang yang tak pernah tahu dimana akar dan buahnya. Lama sekali daun-daun tak bergoyang untuk tunjukkan pada matahari yang bersinar di pagi siang sore yang hampir tinggalkan mata. Urat uratmu sudah menguning dan menua, Apakah ada keajaiban bahwa akar kan temukan kehidupan yang terpenggal penggal oleh kisutnya diri. Bisu tanpa pijakan yang susah di naiki Ku panjat Ku menggapai gapai berhenti. Temukan nafas atau tidak?? Udara itu sulit membuka pelepah tubuhku yang sudah usang. Mau kemana,? Tumbuh…..Tumbuh.... Tumbuh…………Buah masih tak temukan bijinya. Kertas putih tak bernoda ingin sang pena untuk menghiasinya tertulis nan tergambar kata-kata pujian yang tak di inginkan oleh si kertas putih, Namun sang pena tak menghiraukannya si kertas putihpun bersedih pena itu keras kepala pikir si kertas putih)tapi tak berdaya si putih untuk berontak di mana-mana kertas selalu ditindas oleh pena dalam benaknya)Si kertas putih rela sang pena mengotorinya namun yang sebenarnya ia terpaksa ingin si putih untuk pena yang memang diharap untuk menghiasinya. Lilin redup merayapi malam Dalam kegelapan yg tiada terang Serta hembusan angin yg bersautan Mengisi malam yang penuh kekosongan Dikala diri tak mampu berfikir Dilanda kebingungan tanpa penjelasan Ingin ku berteriak .. Namun... Apa masih tersisa tenaga untuk ku teriak ketika tubuh terkulai lemas tak berdaya oleh kelamnya dunia apa masih ada yang mendengarkanku sedang aq jauh TERSISIH dari dunia Dalam sepi yang tak bertepi Dalam ratapan akan penderitaan Kenapa sekarang aku hina sedang aku terlahir karna cinta .. Sekarang aku adalah makhluk yg tak berarti  dipandang sebelah mata tak bermateri .. Namun aku adalah makhluk kecil dengan mimpi besar... Karena aku yakin gelapnya malam takkan selamanya Karena sang mentari akan datang menyinari Dan saat itu tiba .. Ayah.. engkau begitu gagah perkasaengkau telah bersusah payahmencari nafkah membesarkankuhingga sebesar ini.. Ibu... engkau telah mengandungku selama bulan engkau juga begitu susah payah melahirkanku engkau juga menyusui ku dan mengurusku sampai sebesar ini Terimakasih.. ayah ibu enkau telah membesarkankkutrimakasih juga telah menuntut ilmu bagiku ayah ibu panutanku selamanya Jika kamu ingin mengubah saya seperti bintang, Kamu salah. Sebab kau tahu? Ternyata bintang tak se-adem yang kamu pandang. Jika kamu ingin mengubah saya seperti bulan, Kamu juga salah. Sebab kamu pasti tahu bahwa bulan tak seindah dan serupawan yang sering kamu ceritakan. Juga jika kamu menginginkan saya seperti malam, Kamu juga masih salah Sebab malam akan selalu kalah terang dengan siang. Ubahlah saya seperti aku, Yang dalam sadar selalu berkata Saya mencintaimu, tanpa paksaan ataupun niat haram'. Saat jauh begitu terasa hampa... Seperti tak menyatu oleh tubuh... Bagai terpisah oleh jarak dan waktu... Rasa senang hilang dengan sekejap... Ingin selalu aku didekatnya... Saat hati gelisah merana... Saat hati bergejolak tak terarah... Saat sakit menyiksa jiwa... Ingin selalu dekat dengannya... Bersujud simpuh menyembah Nya... Berdoa memohon ampunan Nya... Merintih mengadu pada Nya... Ya Alloh ya robbi... Temani ku selalu... Agar damai tentram jiwa ku... Agar bahagia meski sederhana... Melalui jalan yang penuh tanya... Masih terbayang dalam ingatanku Ketika kau mengajariku Dari yang gelap menjadi terang Dari yang bertikungan menjadi lurus Kini aku paham dirimu Kau hatimu ikhlas Lembut bagaikan kain sutra Dengan ilmu yang kau berikan Telah membuka cakrawalaku Nafas yang sesak akibat debu kapur Duniaku menjadi lebih berwarna Dengan cahaya pelangi yang kau berikan Pelita dalam kegelapan Penunjuk dalam kesesatan Mungkin sampai disini Hubungan kita akan berpisah Namamu akan terkenang Dalam hati sanubariku Entah apa yang bisa ku perbuat Aku hanya bisa tangis haru Atas segala jasa yang kau berikan Wahai guru kau bagaikan permata diriku Terimalah terima kasihku Lewat lantunan bait-bait puisiku Demi melanjutkan ke jenjang berikutnya Ku mohon doa restumu Malam malamku, tinta galauku.. terurai terjabar diatas kertas.. Malam malamku, tinta galauku.. mereka pasti tau maksudku.. ludah langit jadi gerimis.. Malam malamku, tinta galauku.. sabar ku hitung sejumput pasir.. tunggu seseorang yg tertafsir.. Malam malamku, tinta galauku.. sujud jiwaku dalam tahajud Mu.. tangis diriku haus petunjuk Mu.. Malam malamku, tinta galauku.. saat tengadah tuk harapan kita.. ku sudahi saja, celotehanku.. Pendar mutiara hitam galau tintaku.. di malam malam sendiri.. Saat hasrat berbeda Kau memuja mentari dikala langit menghitam pekat Dan aku mengharap rembulan disaat surya memancar binar Jua saat ruas jalan kita tak sama Tiada titik perjumpaan Hanya nampak dua sisi berseberangan Sampai nanti dipertemukan di hari pembalasan... Dikala matahari mulai tampak mencurahkan semua curahan indahnya.... Tumbuhan pun menangis terharu dengan mengeluarkan air mata embunya.... Dan aku Gunung merapi nan indah memanjakan mata di setiap matahari berada di ufuk dengan bantuan langit ber asmara.... Di sepanjang jalan kaliurang berlalu lalang ke utara dan ke selatan.... Sedangkan aku Aku berada didalam lingkaran yang penuh dengan sudut.... Didalam diam yang selalu ingin diam, diam, dan diam... Bodohnya aku yang tak mensyukuri secercah harapan dari tanah merapi.... Mereka begitu sangat meriah menyambut darah yang bukan seharusnya.... Begitu banyak keragaman dalam satu wadah.... Mampu menjadi magnet bagi sang ilmuan.... Mampu menarik seluruh darah daging di inodnesia.... Namun, apakah termasuk aku Tuhan, mulai waktu ini aku ingin memberikan salam kepada yang mengucapkan salam dengan begitu ikhlas dan halus... Mulai waktu ini aku ingin terbangun lebih awal dari yang biasanya.... Tanpa harus diikuti hati yang tebal.... Dan, tanpa mengharap dari nama kecuali engkau.... Ku melihat pagi berkuasa Dengan embunnya yang bercerita Sungguh kamu membuatku terpesona Saat kamu bergerak menuju ke samping ku Aku sungguh tersipu malu Melihat senyummu ku membisu Rasa senang pun datang ke aku Aku dipenuhi utopia yang berada serasa nyata Aku terlalu banyak berkata Terbang berputar di atas awan Jantungku berdebar setiap malam Aku ingin tidur namun ini semakin kelam Kini ku terperosok jurang memori Tersulam Menjadi satu kesatuan yang dalam Ingatan ku hanya kamu Iya kamu Kubuka jendelakuhirup udara segar dipagi yang indahku berjalan menelusuri jalananmenikmati suasana pagi yang sunyi Kumelewati sebuah sungaidan kurasakan ada kejanggalansamapah berserakan dimana manahatiku terenyuh hatiku bertanya tanyaperbuatan siapakah ini??? Musim hujan pun datangtak disangka jalanansudah berubah menjadi sungaibanjir banjir banjir dimana manaair sungai meluapmemasuki perumahan Tanpa pandang buluair sungai masuk ke rumahmerendam harta bendasampah barang bekasberhamburan dimana mana Oh,manusia semua ini ulahmukarna buang sampah sembarangansadar sadarlah akan akibat nya. Hanya potretmu Tersenyum menyapaku kala pagi menjelang Dalam tatap nanar mataku yang baru terjaga Kkembali dari sayup-sayup mimpi yang mulai pergi Rasanya berat tuk mengingatmu sepagi ini Namun jarak yang tercipta membuatku mudah tuk merindu Membuat hatiku gelisah setengah mati Terjerat pada rasa yang nestapa Entah kapan kutemukan indahku Yang kunanti dan sangat ingin kuraih Menggenggam tanganmu erat Dan takkan pernah ku lepaskan lagi Terik panas menghantarkan perjuangan kalian Mencari sesuap nasi untuk dimakan Dipinggir jalan, dipinggir sampah pembuangan Dan di penjuru tempat tak sedap dipandang Kau ambil, sisa-sisa merekayang sungguh tak pantas kau rasadan akhirnya kau makan jua Penderitaan, kekurangan kelaparanadalah hal yang biasa kau rasakan Hingga membuatmu kebal akan semua problematika kebhidupanKawan... Engkaulah bintang-bintang redup yang butuh cahaya penerang Engkaulah orang-orang yang mengajarakan apa arti kehidupan Engakulah yang selalu tabah di dalam penderitaanTenanglah... Biarkan kami sampaikan penderitaan kalian Pada bapak-bapak berkecukupan yang menikmati kekuasaan Agar telinga mereka mendengar Agar mata mereka terpijar Agar hati mereka sadarBiarlah.... Jika hati mereka tertutup oleh kesombongan Masih ada kami disini, menemani kalian Menba mengulurkan tangan dan merasakan penderitaan kalian Karena kami sungguh tak tahan ------------ No. Urut Tanggal Kirim // :: Kenangan pahit teringat merinding Hujan beriring bersama dering Mencipta bunyi sedih teriring Walaupun hujan hatinya kering Pejalan kaki di bawah hujan Berjalan perlahan terus berangan Airnya menetes ke pundak dan tangan Menghujam keras hilang harapan Siapa yang merasa kalbu teriris? Wahai pejalan dibawah hujan Siapa yang merasa pilu membeku? Selaras dingin serasi kenangan Seperti yang lama yang baru tertekan Pejalan kaki yang kehujanan Berjalan memikul pilu kenangan Tangisnya berlanjut tersapu bersamaan Sulit untuk ku jalani.. Seakan aku tak bisa.. Meski ku tak sanggup.. Dan juga menyerah.. Tapi memang harus.. Harus tetap ku disini.. Untuk sebuah penantian.. Dan untuk sebuah pengorbanan.. Namun tak tahu.. Mungkin akan aku dapatkan.. Atau hanya sebuah mimpi.. Kuikhlas untuk menerima.. Entah bagaimana jalan akhirnya.. Aku tak berharap lebih.. Hanya ingin engkau mengerti.. Aku tertatih.. Tanpa kau disini.. Untuk sebuah rasa.. Yang t’lah lama kunanti.. Yang aku damba-dambakan s’lama ini.. Yang kusebut..Itu.. Cinta.. Dalam kesunyian malam Bersama dengan keheningan yang ada Hanya aku dan bintang Bersama kisah di masa lalu Kisah di penghujung senja Membuat malam terasa mencekam Semilir angin dingin Semakin merasuk kedalam tulang Dengan detakan jantung yang memecah kesunyian Dengan potret dimasa lalu Aku mengeram Namun hanyalah sebuah pelipur lara Bintang mulai terhempas Memberiku kesadaran Luka ini tak terobati Sudah saat na ku berhenti berlari Berlari tuk mendapatkan hati mu Maaf bila rasa dan harap ini Adalah suatu kesalahan bagimu Ku sudah trlalu jauh mengikuti khayalanku Tuk dapat cinta tulus mu Kau sudah membangun kan ku dari mimpiku Sudah saat na ku sadar bahwa kau tak memilihku Kini hanya luka yang tersisa dari sebuah harapan Harapan yang seharus nya tak pernah hadir dalam hati Kini ku ikhlas kau tuk bersama mereka yang mampu membahagiakan mu Kini kan ku lupakan smua harapan ku tuk bersama mu Aku masih seperti dulu Setia mengirimimu rindu lewat senja Meski tak pernah kau baca hanya lembayungnya kau rasa Aku tetap setia mengirim bingkisan rindu lewat cakrawala jingga Aku masih seperti dulu Setia seperti bayang-bayang Menunggumu pulang meski kau tak pernah tinggal Rinduku ini tak tertahan, selalu tergesa-gesa Karna aku selalu tak punya waktu yang tanpa merindukanmu Aku setia, pada muara rindu yang itu itu saja. Ya, kamu. Muara rinduku, muara segala rasaku. Malam membawa aroma kangen yang memikat Sepinya seolah menyempurnakan kerinduan yang sunyi Lalu bayanganmu datang, menghantarkanku kedalam pelabuhan mimpi, Atau hanya imaji saktiku yang liar? Dalam kangen, mimpi menjadi sebuah harapan Harapan bahwa disana aku akan bertemu denganmu Memandangmu sepuasnya, kembali menghapal senyummu, Seolah sedetik tak memandang, aku sekarat merindukanmu Rindu ini menyusuri nadiku, membuatku mabuk kepayang Kamu, seolah medan magnet baru yang Ia ciptakan untukku Aku takkan mampu terbang selama kau masih berpijak di bumi Dan seolah waktu melambat ketika kau berada di sampingku Aku tahu senja bosan, tapi gemuruh dan petir tampak tak sabar Mereka benar, aku dan rinduku kalap, tapi kamu tak tahu. Ku tahu mengapa kau tak datang hari inikarena kau selalu ingin menjauh dari dirikupadahal ku telah menba merebut simpati hatimunamun ternyata kau tetap jua tak peduli padakuakankah ku harus menangis dan meninggalkan rasa peduliku pada dirimu Ku katakan pada diriku sendiri.. ku tidak akan menjauh dari dirimukarena dirimu tercipta hanya untuk dirikuyang selalu ada dalam bayang mimpikuyang selalu terlelap dalam peluk rindukuakankah kau tahu.. betapa ku teramat mencintaimu Bukalah pintu hatimu hanya untuk ku seorangjangan tinggalkan daku dalam kesendiriankarena itu akan membuat luka di hatikuyang tak kan tersembuhkan .. hingga kau kembali peduli padakupeduli pada isi hati ku yang selalu ada untuk dirimu .. seorang... Kusadari bahwa aku bukanlah pujaan hatimu yang terindahnamun aku telah menba untuk melangkah ke pintu hatimumeski ku tahu.. itu akan sia-sia bagiku Namun... ku telah menba dan berusaha.. apapun yang terjadi.. kau tetaplah ada di hatikudi dalam palung jiwaku yang terindah.. yang selalu ada dalam bayang mimpiku hingga ku terlelap dalam peluk rindu yang tak kan tergapaikan Namun.. cintaku hanyalah untuk dirimu seorang.. yang tak kan dapat tergantikan oleh yang lainnya.. kecuali dirimu seorang... kekasih pujaan hatiku.. selamanya... Aku... Hanyalah seuntai angin Yang bertiup tak tentu arah Maka dari itu... Berikan aku tiupan yang lembut Agar aku bisa menyenangkan orang yang aku sayangi Meski arahku tak menentuAku... Hanyalah manusia biasa Yang tak pernah luput dari kesalahan Maka dari itu... Berikan aku kebiasaan yang luar biasa Agar kubisa terbiasa dengan kehidupanku Meski diriku hanyalah manusia biasaAku... Hanyalah butuh cinta Yang bisa mengubah segalanya Maka dari itu... Berikan aku satu cinta Yang akan selamanya menetap dalam hatiku Agar segala yang kumiliki serta apa yang ada pada diriku Hanya tunduk kepada MU Karena kuyakin hanya pertolongan MU Yang dapat mengubah semua itu Memandang sosok tubuh Bahu terbuka dengan senonoh Konsep bauran pakaian bagai bintang di kegelapan Namun angan tak sampai berkecimpung Menyingkapi telah berubah jadikan kibasan kebebasan Tutup auratmu Guratan penampilan lecutkanlah di derai agamamu Pancarkan kehidupan penuh kesopanan Sopan perisai penentang mata jelalatan Indah tertanam dalam taman Taman melodi rekahan bunga dengan bidadari terbang senantiasa Hingga relung jiwa terhias ketentraman. --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Senja merancang. Suara-suara tanpa sumbang. Gemuruh anginpun tak curang. Hanya menjatuhkan kering daun bergagang. Ku tulis sebuah syair dari senyum pedagang. Dari untung menggaris girang. Meski lewat senja beraroma gersang. Meski kering menunggu langit berlinang. Dari mereka di garis tepi sawah. Rindu menghayat bertanah. Cemas merayap penuh gelisah. Ketika tersisa kemarau setengah basah. Dari mereka di garis tepi danau. Bongkahan berlubang menyayat kalbu. Ratap seolah di bumiku layu. Dan keruh air pertiwiku merajam dahaga saudaraku. Kemana wahai airku kami rindu senja berpelangi langit biru? Malam merepih sayu terdunduk di bantalan rasadi hamparan lalu teringati masa luka dalam bara laradi perapian asa likaliku perjalanan hati berasmaradana Ku telah pintal benang bermuram kusut jadi bagianmu tapi apalah daya menggenggammu aku tak mampumenggapaimu hanya sebentuk khayalankumenjamahmu tanpa restu dari kedua orang tuamu Maaf dinda. ku undur diri atas segala rasa yang tak bisa ku gapai dalam nyatakuku tau cintamu tulus padakutapi tanpa restu tak mungkin ada bahagiadirimu pun tau derajatku adalah rakyat jelata Ku hanya punya uang seribu sedangkan dirimu punya ratusan juta ribuku ini babu sedangkan dirimu adalah ratu Hizk..hizk..hizk. cintaku tak ada restu dan terhalang karena rupiahku Galau galau galau galau galau galau galau galau galau galauuuuuuuuuuu.. ByÄ Ã±Ç¥ §ÂµjÄ Ã±Ç¥Ç¥Ä Å£Ä Ã±×§Ä Ã±Ä Ð¼Ä [ aan -- °¤*(¯´☠¯)*¤°•. Cinta, Datang tepat menghujam Dan di jalanan aku mengutip asa penuh derita Bersuka ria dengan tawa Lalu dibawa daun kering gugur tak bernyawa Menghapus angan Menghapus khayalan Aku kembali kehausan No Urut: Tanggal: // :: Sekarang kita jauh Kau disana ku disini Kau tlah hilang tanpa kabar Dan tak tau status kita apa sekarang Kadang, ku ingin melupakan segalanya Ku ingin menba kasih yg lain Namun aku tersadar semua itu tak mudah ku lakukan Stelah begitu banyak rintangan tlah kita lalui Disaat oranglain mencerca kita, Kau meyakinkanku begitu juga aku Semua itu takkan ku biarkan berlalu begitu saja Hanya karna kebahagiaan sesaat Kau kan tetap yang terindah Kuingat pesan terakhirmu Kau mengatakan tunggu aku'Suatu saat nanti aku datang kerumahmu Dan ku akan melamarmu didepan orangtuamu Ku simpan janji itu, Ku jadikan sebuah ikatan dan kekuatan disaat ku merasa sepi. Aku takkan jatuh selain kepada dirimu. --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ibu, engkau bagaikan kelopak bunga yang indah .. Ibu, terimakasih atas kasih sayangmu selama ini padaku .. Ibu, terimakasih telah merawatku hingga aku dewasa .. Ibu, rasanya kata TERIMAKASIH" belum cukup untukmu .. Izinkan aku untuk berbakti padamu . Setiap hari, aku selalu berdoa pada Tuhan agar kau selalu dilindungi . Terimakasih sekali, karena kau selalu mengasihiku tanpa rasa lelah . Ibu, engkau adalah karunia terinsah yang ku punya .... Tuhan, tolong jaga dia Tuhan, tolong rawat dia baik-baik Ibu, engkau adalah mutiara terindah dari Tuhan... Ibu, you are my everything Senyum di matamu Yang kumau Bukan senyum Yang hanya dibibirmu Bahagia dihatimu Yang kumau Bukan bahagia yang hanya keluar dari bibirmu TawA yang lepas Yang kumau Bukan tawa yang tertahan Karena kesedihanmu Buang kesedihanmu Yang kumau Sambut pagi dengan senyum manismu Sambut pagi dengan semangat mengebu Yang kumau Untuk orang-orang di sampingmu Iringan doa selalu untukmu Yang kumau Smoga Tuhan selalu melindungimu Di setiap waktu... Untukmu yg tak pernah bisa hilang dalam Hidup ada didua barisan merahnya Harapan ada di rata putih pada tawanya Mengapa alam belum menunjukkan garisku dan garisnya Apakah uap air dan awan diciptakan untuk terpisah.. Kucari dia.. kasih di pohon besar tak berdaun.. Kutanya pada makhluk hitam tak berbatas Dia.. barisan merah dan rata putih pada tawanya... Bilakah aku kan berjumpa..... Perempatan jalan yang menjadi saksi pahit Seorang gadis yang menangisi sepasang kekasih Airmata yang tak dapat dibendung lagi Melihat keakraban yang bak menyayat hati Mata melihat kamu dengannya Kamu yang ku puja dan dia yang ku punya Berusaha untuk tak percaya Namun semua seakan memaksaku untuk tak membuta Kamu yang selalu ada di setiap bait ceritaku Dia yang selalu ada di setiap aku menceritakan kamu Kamu yang menjadi sosok istimewaku Dia yang menjadi sosok sahabatku Bila saja aku bisa melepaskan tangan yang saling bertautan itu Bila saja aku bisa menghempaskan jari yang menyetuh pipi itu Apakah jahat bila sekarang aku harus membenci? Apakah jahat bila sekarang aku harus mendengki? Untuk kamu yang pernah singgah dihatiku Sampaikan salam harapku padanya Semoga hanya aku yang merasakan artinya terkhianati Jalan hidup yang harus memisahkan kita Karena takdir kita memang berbeda Cita cita yang selalu kita kejar Mengharuskan kita berpisah bersimpangan jalan Sudah berapa lama kita tak bertatap muka Masih kalian ingat saat kita berebut belalang Yang akhirnya hanya membuat kita gatal gatal Merengek menagis minta dikasihani Malah ditertawakan orang yang memberi bantuan Sudah berapa lama kejadian itu berlalu Kau dihukum saat upacara Gara gara memasukan kea kedalam seragam gadis berkepang dua Masihkah tangan jahilmu seperti itu Akupun masih ingat kemana tangga itu disembunyikan Sampai aku menangis minta pertolongan Kau malah tertawa kegirangan Asyik tertawa termakan suasana Tak sadar ayahku ada dibelakang siap memuntir telingamu yang lebar nan menawan Kau pasti tidak lupa kawan Sitampan yang jadi primadona gadis gadis manja sekolahan Cerdasnya luarbiasa tak terkalahkan Yang selalu menolong kita soal pelajaran Masihkah kau dengan tangan usilmu yang selalu membuat kuping melintir Masihkah kau dengan ketampanan yang membuatmu bangga dikagumi kaum wanita Sudahkah kau menjadi pemain bola Cita cita yang selalu kau banggakan Walau kami sering terbahak bahak tak karuan Saat kau ceritakan dengan bahasa tubuhmu yang pendek gendut Sudahkah kau menjadi insinyur listrik Cita cita yang selalu kau agungkun Menjadikanku kelinci perbaan Yang membuat aku hampir mati dikejut alat alat kinyolmu Ingatkah kalian padaku orang yang selalu ditolong dari sosoran angsa penjaga sekolah Sudah berapa banyak sahabat baru kalian rangkul Sudah berapabanyak makna kehidupan kalian petik Sudahkah kalian berkeluarga Sungguh sedikitpun aku tak tahu kabar kalian Nama sosial media kalian dengan bahasa apa aku harus membukanya Rindu itu selalu saja menyapa selalu berujung tumpahan air mata hilang tak bertanda Kabari aku kawan bila kau temui tulisan ini Aku yakin tangan kalian akan tertuntun Menulis kisah masalalu anak ingusan yang tak pernah berbohong soal persahabatan Sering kutitipkan rindu pada tuhan Belum ada balasan atau aku yang tak pernah bisa mengartikan balasan Nya Sahabat kecil rasakanlah rindu dari orang yang paling pemalu Saat itu lah siang yang menggantikannya.. Saat itu lah aku sering memaparkan pertanyaanku.. Dan saat itu lah aku ingin merubah hidup ku. Mengapa aku seperti ini? Rumah.. rumah. dan rumah Hanya tempat itu yang dapat ku rasakan.. Andai hidup ini seperti lilin.. Yang bisa di ubah dengan hendak hati Andai hidup ini seperti benda benda langit.. yang selalu mengelilingi sang surya.. Ketika siang tak menjawab pertanyaan ku.. Aku hanya bertanya kepada malam yang terus bergulir..Dimimpiku.. Aku hanya bisa meminta ke pada malaikat agar aku tak berbeda . Aku ingin sama seperti mereka.. Yang menggapai mimpinya bersama.. Hari terus berganti. bulan terus berganti tahun terus berganti... Namun rasa tetap menggoda dalam jiwamembuka antara hatimu hatiku,.. menyatukan perasaan yang lama tertinggal Kini hadir kembali, menyatukan kisah indahpenuh warna.. ku tetap dengan perasaan ini. bukan penghalang untuk sudahi rindudalam dada... walau jarak memisahkan kita Ku'kan jaga selamanya selamanya Suatu saat nanti, ketika rambutku sudah memutih aku akan  mengenang diriku sendiri sebagai mahluk terwaras dari kewarasan yang pernah ku kenal. Dengan detak yang masih berderap, menderukan nafas keberhasilah. Dengan mata yang masih setajam pusaka kegagalan yang hampir mengikis eksistensiku sendi Dengan lidah yang mengandung akurasi tinggi terhadap ejaan tiga masa. Hari ini, esok dan kemarin. Kerentaan mungkin sudah meremukkan sebagian elemen-elemen ragawiku Tetapi tidak dalam dunia indrawiku Hati, hati, hati, hati dan hati Indera terampuh dari sisa-sisa kemanusiaan masa lampau Untuk kemudian menyaambut kematian dengan mata berbinar Dikala senja malam datang menyapaku kesendirian kini berada di ambang malam yang mencekamsayup sayup suara burung hantu bernyanyi seakan bahagia menyambut datangnya kegelapan Sendiri hati dalam kegamangan jiwa yang begitu gusarpandangan begitu jauh tertuju diseberang lautanmelintang jauh merambat dalam keagungan alamraungan kehidupan begitu nyata dalam niangan telinga ini Menba melintasi alam khayal dalam naluri yang tak terbatasnamun apa daya hanya mampu berimajinasiberdiam diri dalam kehampaan jiwakeperkasaan malam tak bisa terlawan oleh sukmaku Raja malam seakan bahagia sombong dengan keagungannya menawang terang sinar siang dalam dekapannyamemenjarakan sinarnya dalam kegelapan yang abadi Melalui jalan panjang tanpa henti menyibak tirai lalu, menghela nafas panjang akan sesuatu yg pernah tertoreh... Tiba-tiba sesak ... lalu buram. Lalu aku tak sadarkan akan waktu yg berlalu tanpa henti. Kemana aku saat itu? Dimanakah adaku detik itu? Mengapa Raga ku tak bergeming??? Seperti sosok tanpa jiwa. Seperti udara dengan polusinya sebegitunyakah? Sebegitu sesatnya kah Diriku??? Cermin itu begitu buram. Begitu terlihat angkuh seperti layaknya kaum Borjuis dengan minuman di tangannya yang menghabiskan berdrum-drum anggur tanpa tersisa dan menuangnya lagi.... dan lagi... sambil mendendangkan melody birahi tanpa henti. Seolah dunia miliknya dan tak akan ada yang mampu merenggut darinya. Apakah tak ada setiikpun cahaya saat itu? Apakah tak ada peringatan apa pun saat itu? Apakah tak ada apapun yang yang dapat di pahami???Bodohhhhhhh...... Masa ku saat itu tlah berlalu meninggalkan raga ku tanpa tersisa sedikitpun. Hanya titik hitam. Semoga semuanya kesadaran yang nyata.Semoga.... Pun tanpa ada keraguan di dalamnya. Tiada kusangka takdir yang pilu, Menghanyutkan seluruh untaian kalbu, Menyampaikan berjuta goresan rindu Masih kian terbesit dan terpaku Disini kumasih diam dam terus membisu, Tanpa ada kata yang tentu, Menyisakan pedih tersayat sembilu, Ibawah batu nisan yg berarti sendu, Disini engkau buktikan akhir hidupmu Mengakhiri nafas yg terhembus slalu, Sungguh aku tlh tertipu, Oleh ruang dan waktu, Mengapa wahai tuhan yg maha tahu, Mengapa kau pisahkan aku dan ibutanpa dia kutakkan mampu, Tuk jalani hidup dinaungan hambamu. Aku meninggalkanmu bukan lantaran aku tak lagi mencintaimu, Aku meninggalkanmu bukan lantaran aku tak lagi menyayangimu Aku meninggalkanmu bukan lantaran aku tak lagi peduli kepadamu Dan aku meninggalkanmu bukan lantaran aku tak lagi mengharapkanmu. Aku meninggalkanmu karena aku ingin menghalalkanmu Aku meninggalkanmu karena aku ingin mempersuntingmu Aku meninggalkanmu karena aku ingin mengharapkanmu Dan aku menginggalkanmu karena aku ingin menjadikanmu ibu dari anak-anakku. Sandaran hatiku, Aku tiada peduli apapun yang engkau kerjakan saat ini Aku tiada peduli dengan siapa engkau berada saat ini Aku tiada peduli apapun, Tunggulah aku meski dalam kesedihan Tunggulah aku meski dalam kesakitan. Janganlah engkau berfikiran perihal lainnya Janganlah engkau menjaga apapun kecuali perasaanmu terhadapku Dan janganlah engkau menjaga apapun kecuali hati ini yang telah aku titipkan. Sandaran hatiku, Nantikanlah aku, karena aku akan menjemputmu, Insyaa Allah Sandaran hatiku, Bersabarlah, serta tumpuklah selalu cintamu, Sandaran hatiku, Bersabarlah selalu dalam sujudmu. Sandaran hatiku, Bersabarlah pada bacaan Al-Qur'anmu Sandaran hatiku, Aku mencintaimu dan aku akan selalu memintamu pada Pencipta kita. Sandaran hatiku, Aku merindukanmu, Aku begitu merindukanmu yang berdiri tepat di belakangku, mengikutiku dalam kewajiban Sholat lima waktu. Sandaran hatiku, Aku menginginkanmu, Aku begitu menginginkan dirimu yang duduk di sebelahku seusai Sholat, bertadarus dan memperindah setiap bacaan Al-Qur'an. Sandaran hatiku, Aku mencintai dirimu Aku begitu mencintai dirimu yang nantinya selalu mengingatkanku, Menjaga sepertiga malam, Menjaga Sunnat Rawatib Menjaga hijrahku denganmu bersama dalam membangun sebuah bahtera di muka bumi Dengan si anak muda, Dengan segala kekurangan Dengan segala kelebihan Selalu dan terus berusaha Hingga kita mendapati Keridhoan Illahi Memimpikan kampung halaman Tempat kita berpulang nantinya Surga nun indah yang mengalir sungai-sungai. Aku begitu merindukanmu, Aku begitu menginginkanmu, Aku begitu Mencintaimu, Dengan hadiah yang tengah aku persiapkan Ar-Rahman untukmu sandaran hatiku. ~Alek Wahyu~ Asaku pergi Masa sedihpun terjumpai Ketika dunia membutakan rasa bahagia ini Tapi kuba untuk selalu tersenyum Bayang-bayang mimpi kembali menghampiri Rasa ini semakin berkelana Bercampur dengan isak tangis Ketika nada-nada merdu itu terdengar Kuba untuk kembali tersenyum Meski rasa berbalut sepi Meski hati menangis Aku tak ingin terpuruk lagi Aku harus kuat mengahadapi Tuhan. jangan sampai asa ini pergi kembali Bangkitkan semangat hidupku Bangkit dan tersenyum pada dunia Yang dulu membutakan bahagia Kini ku pejamkan mata Menghilangkan rasa sepi Memulai meraih mimpi Disini aku hanya bisa tersenyum mengingat semua tentang kita Tapi Entah mengapa air mata tak bisa kutahan saat ku tersadar bahwa kita sudah tak bersama Mungkin aku belum bisa menerima kenyataan ini Sungguh aku masih ingin lebih lama berada disampingmu Sungguh aku masih ingin lebih lama bisa mencintaimu Selalu terngiang di fikiranku Apa salahku Mengapa kau pergi tanpa memberikan alasan untukku Apa mungkin ada wanita lain dihatimu aku tak tau Dan setelah sekian lama jarak dan waktu memisahkan kita Tiba tiba kau hadir dengan sejuta cerita tentang hidupmu yang baru Entah aku harus berpura pura melupakan yang telah lalu atau sungguh kehadiranmu saat ini telah mengembalikan rasa yang dulu memang pernah ada Sampai sempat terfikir dibenakkuapakah mungkin jika aku ingin kita kembali seperti dulu tapi semua jauh dari apa yang ku harapkankau datang hanya untuk menceritakan tentang dirinya padaku Ya Tuhan andai dia tau aku tidak ingin mendengar cerita itukarna akan hanya membuatku semakin terluka Tapi aku hanya ingin terlihat bahagia ketika orang yang aku cinta bahagiamungkin perasaan ini cukup ku simpan dalam hatidan berharap suatu saat kau akan menyadari perasaan itu  Aku mengingatmu dalam diamku Kurenungi sebelum semuanya berlalu Sebelum perih mengganggu Sesaat setelah senyummu beku Kutulis rindu yang perih ini Kutulis berkali kali Supaya sulit kau hapus Sampai mengerti... Disini sebuah hati Menanti senantiasa Ku tahu... Esok adalah sebuah masa depan Kemarin sudah menjadi kenangan Namun sekarang adalah pilihan Pilihan dimana mata hati ini tertujuh Pilihan dimana rindu ini terpenuh Dan pilihan dimana cinta ini berlabuh Ku tahu.... Ku bukanlah manusia sempurna Ku bukanlah manusia berkelimang harta Dan ku bukanlah manusia pemakai mahkota Namun harus kau tahu... Ku punya sejuta tekad cinta Yang bisa mengalahkan segalanya... Buang keraguanmu untuk melangkah. Buang ketakutanmu untuk berjuang. Terjang semua rintangan yang menghalang. Teruslah berjuang. Jangan pedulikan omongan yang ingin menjatuhkan. Yakinkan hatimu. Kamu mampu. Yakin dirimu. Kamu bisa. Bisa meraih asa. Walau tinggi setinggi bintang di angkasa. Kamu bisa asal jangan lelah menba dan teruslah berdo'a. Karna dengan perjuangan dan do'a. Semua yang sulit akan tergapai. Semula yang hanya mimpi akan menjadi nyata. Saat pertama kali berjumpa. Diriku merasa aneh denganmu Jelas jelas kau berbeda Tapi perbedaanmu membuatku merasa penasaran Rasa penasaran itu tiba tiba datang Hari demi hari kita lalui bersama Namun semuanya berubah Aku tak melihat lagi perbedaan diantara kita Kau sama seperti denganku Kau sosok yang di puja dan di hormati Karena kau mempunyai hati seperti Lembutnya kain sutera Mau di Aapakan Lagi Dunia Ini? Duduk manis mengutak atik dengan fikiran telanjangmu, Apakah kau tak pernah berfikir kursi emas yang engkau duduki itu adalah teriakan rakyat kecil Apakah engkau tak pernah berfikir pakaianmu yang mewah dan sepatumu yang licin itu adalah air mata rakyatmu sendiri, Engkau para penyulam otak kemarau..... Yang kering dengan suatu kebodohan.... Tetapi engkau tak pernah melihat negeri ini... Negeri ini sudah keruh dimana-mana terjadi rusuh. Negeri ini sudah mulai tak berdaya banyak kehilangan uang kertas. Di tengah negeri ini........... engkau kibarkan bendera koruptor. Sungguh terlalu..... Surabaya, – ) Waktu bertemu di antara kita Tak terbantah jalan detiknya Mampukah ku mengungkapnya? Kebimbangan menyeka naluriku Mencintaimu membuatku lara Derita dari cinta yang menyentuh bayang Walau kau telah mengukir Arah cintaku terus saja berubah Maaf bila bait cintaku berlubang Melodi dari rasa yang ragu Aku lelah dalam sebuah masa Saat kedinginan menyentuh hangat Maaf bila cintaku hanya sekedar rasa Maaf bila rasaku bertahan dalam keraguan Anggun jiwamu tak seperti hatimu Aku tak jujur pada perasaan ku Harus lagi ku bersembunyi Dalam kebohongan yang indah Terlalu sulit ku akui butuh kamu Dan mengharapkan kau balas Perasaan yang terlanjur dalam Harus ku mulai darimana Aku sendiri terkeh atas rasa ini Aku tahu hatimu sekeras batu Namun bukan cerutu Ketika waktu akan berpihak padaku Ketika tuhan mengetuk hatimu Kau takkan jadi milik yang lain Dan arti penantianku tidak percuma Sekian lama aku tak jumpa Bayangan kerinduan kian terasa Tak tahan ingin mendengar cerita Seperti beberapa waktu yang lalu Ketika kau berkisah di ladang tua Hari pertama Kau terdiam tak dapat bicara Hanya mencucurkan air mata Saat kuba menghapusnya Kau tepiskan tanganku Waktu itu aku bertanya Mengapa ?? Namun kau tak kuasa menjawabnya Tapi aku tahu kau tidak merahasiakannya Hari kedua Kau baru menjawabnya Kau merasa khawatir tentang adikmu Yang hidup dirantau orang Kau takut dia tergoda Oleh bias remang cahaya kota Namun kau tak kuasa meneruskan cerita Kau cucurkan lagi air mata Hari ketiga Kau melanjutkan ceritanya Bagiku makan tidak masalah Hidup di desa tak akan kelaparan Namun di kota adikku mau makan apa Justru aku takut adikku dimakan orang Katanya di kota saat sekarang Tidak berfikir lagi besok makan apa Tetapi besok saya mau makan siapa Kau menangis lagi Membuang air mata tanda berduka Hari keempat Ini tak akan ku lupa Saat kau merayuku agar menanggapi Semua cerita tiga hari yang lalu Aku tak mau untuk bicara Akhirnya kau meneruskan cerita Tentang adiknya yang sangat dia cintai Sampai kini tak kunjung pulang Kau berharap agar adikmu cepat kembali Hari kelima Kau bercerita tentang metropolitan Yang penuh dengan aktivitas kejahatan Sikut kiri sikut kanan itu kebiasaan Apakah adikku selamat dari todongan Kesombongan dan kekerasan zaman Kau menangis lagi Dan tak kuasa cerita lagi Hari keenam Aku masih teringat Saat kau bertutur tentang ibumu Ketika dia mulai tua renta Bahkan sampai akhir hayatnya Kau katakan ibumu adalah keabadian kasih Tak pandang pamrih Ikhlas dalam menjaga anak-anaknya Inikah arti surga di bawah telapak kaki ibu Kau malah merenung sampai tak cerita apapun lgi Hari ketujuh Ini hari terakhir kau bercerita padaku Karena aku akan ke rantau Mencari pengalaman ke kota orang Kau berharp agar aku dapat bertemu dengan adiknya Dan menyampaikan salam kekangenannya Sekarang kau akan menba untuk melupakannya Karena adikmu tak memberi kabar berita Kau ucapkan selamat jalan padaku Inilah kisah seminggu di ladang tua Namun sampai kini ku takkan lupa Dan sekarang akan kuba mencari adiknya Untuk membantu temanku disana Yang selalu berduka tentang adiknya Berdoalah temanku agar aku menemukannya Amiin Kamu telah menjadi bias dalam jendelaku Jendela yang berubah menjadi abu-abu Abu-abu yang tak pernah mau menjadi pasti Andaikan kamu hanyalah setetes embun pagi, pasti dapat kuhapus untuk menghilangkan keraguan ini Tapi kamu bukanlah embun, kamu adalah bias Bias dalam realita yang tak lagi aku pahami Bisakah aku lepaskan bias ini? Agar tak ada lagi yang terluka Kini luka tinggal lah bekas bekas yang selalu ada walau tubuh akan habis di makan usia. Dan cerita tinggal lah doayang selalu terucap dikala hati ini gundah.senyum canda dan tawakini jadi sepotong memoriam lama. Sekarang mawar itu telah gugur, di terpa deras nya gemercik hujan.namun batang yang berduri akan selalu setia menungguwalau tak tau kapan mawar itu kembali mekar.. Sedetik waktu membuka mata... Semenit waktu membuka hati.... Sejam waktu mengingat cinta yang dulu... Dan seribu tahun waktu menyimpan rindu... Hati terkikis dikala bayang itu hadir... Airmata jatuh dikala belayan itu terasa seakan nyata... Tubuh beku dikala pelukkan indah itu mencekam ingatanku... Dan bibir ini gemetar dikala mengingat ciuman terakhir itu. Akankah semunya kembali nyata menghias hari? Mungkinkah rasa ini dapat juga kau rasakkan? Masih ingatkah kau akan wanita ini? Adakah cinta yang dulu bertahan untukku? Jika bisa kudapatkan satu kesempatan untuk bertemu, Akan ku beritahukan kepada seluruh dunia"Aku masih mencintai Kamu Dan"Aku sangat merindukan Kamu". Di bawa terik matahari Ia melngkah penuh harap Dengan baju lusuh dan badan kurus Itulah gambaran seorang anak pengmen Tangnnya gemetar menahan panasnya matahari Sambil memetik gitar kecil yang lusuh Ia bernyanyi dengan bibir pucat dan mata berbinar sesekali ia menadah tangan dengan senyum sederhana Mengharap recehan terkumpul dalam sebuah kaleng Kelelahan terpancar di wajahnya Sesekali ia mengusap air matanya Saat mengingat ia banting tulang mengumpulkan recehan demi recehan Sedangkan para pejabat sibukemperkaya diri Hanya satu impiannya yaitu dapat sekolah seperti anak lain Memang ia tak seberuntung mereka yang dapat sekolah Namun ia tetap bersyukur dapat menghirup udara dengan gratis Tempat ini menjadi saksi bisu Dimana aku pernah menangis dan tertawa bersamamu Malam kelabu pun pernah menyertai kau dan aku Ditemani bulan dan bintang kau pernah berkata" Kau adalah satu" nya wanita yang ku sayang " Sampai nanti nyawa ku akan terbang Hari berganti hari . Bulan berganti bulan . Tahun berganti tahun . Janji tinggal lah janji Semenjak malam itu tak pernah ku rasakan hal yang sama lagi . Kau telah pergi untuk selama nya dari hidup ini Membawa rasa cinta dan sayang ku yang tulus dari hati Kini hanya hempasan ombak laut yang bisa ku nikmati Sebagai pengobat rindu ku saat bersama mu di tempat ini . ----- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Ketika burung saling bergerumul Di langit dengan isyaratkan cerianya Aku bertanya akan rindu Akan hati yang telah lalu Jejak itu takkan sirna Walau ia, sekejap lenyap Bersama hembusan yang berganti Bersama rintik hujan yang takkan kembali Tanya membisu seakan terlontar Memberi warna tentang rasa Bertanya hingga aku pun tak mengerti Bukankah mimpi ini tak lagi sama, Aku terdiam dan berlalu Kupandangi siluet gelap menyapaku Seperti jejak mimpi dahulu Seakan ingin kupeluk rindu Dan kubertanya pada mimpi Benarkah rindu ini terjadi, Terukir pada bayangan mati Sementara aku, tak mampu Berikan kepastian akan rindu Or Ciiee Gembellneciezz Bayanganmu menari indah di ujung penyesalanku.. Mengusik jiwa yang tlah lama layu.. Mungkin kasih sayangmu tlah melekat di hatiku. yang tak mampu ku lepaskan. walau benci merenggut nafasku. Mungkin senyum indahmu tlah bersemayam dalam kalbu. yang tak biza pudar. walau tetes air mata membasahi sedihku.. Dan disaat semua menjauh dariku. dalam penjara sepi aku merindukanmu.. Aku tau musim pancaroba kini tlah berlalu. namun cintamu suci dalam hidupku. Dan walau kini kau tak lagi milikku. namun dirimu kan SELALU DI HATIKU".. ~~ Dulu memang terasa indahdi saat kita duduk berdua di dalam buaian cintadi setiap alunan kasihtangan kita menyatuhati kita bersama Aku hanya ingin kau tahuhati ini milikmudi setiap hembus nafasku ku hirup namamudi setiap laju hatiku ku dekatkan untukmudi setiap langkahku ku ikhlaskan padamu Kerikil tajam telah aku lalui bersamamuhanya batu besar yang kini menghalangikuuntuk menjadi pendampingmuuntuk menjadi cintamuyang menyebutkan nama llah di hatimu Kini telah pupusaku hanya manusia yang penuh kekurangandi dalam sunyi tak ada satupun cinta mendekathanya ada air mata kekecewaandan hanya ada masa lalu Bunga cinta mekar di hati kita Meski jarak dan waktu membentang Tak halangi rasa yang membuncah di dada Melodi rindu mengalun merdu di sudut kalbu Waktu tak pernah salah Begitu pun cinta ini Kau telah miliki dia Begitu pun aku adanya Biarpun semesta tak restu Tapi cinta tetap untuk mu Walau jasad mustahil bersatu Hati ini selalu milik mu Duhai kekasih gelap ku Jangan biarkan semua ini berakhir Meski bincang kita hanya lewat udara Suara mu mampu sejukan jiwa Wahai sayang ku..... Biarlah rasa ini tetap ada Terukir indah di langit malam Bagai rasi bintang di angkasa Gerak tanpa bentuk tertampung senyum miring teduh Seperti menghindar disudut yang tenang Tertawa di riuhnya gelombang Menangis diderasnya hujan Hai, langkah-langkah pembaruan Kejar perubahan Beri dia dukungan Berlarilah di lintasan globalisasi Kami yang menanti Kami yang bermimpi Kami yang akan selalu disini Demimu tanah lahir kami Aku mencintai mu, seadanya diri mu tiada yang lain nama mu indah terpahat di dalam hal ini... Aku mencintai mu.. bersama kerinduan tiada bertepi dari pagi yang indah hingga malam yang nyaman tiada terhitung rindu ini Aku mencintai mu, dari segala kelebihan mu dan dari segala kekurangan mu Aku mencintai mu, tiada yang dapat ku persembahkan tiada kata berkias seindah rembulan malam tiada kata berkias seindah terbitnya mentari.. Aku cintai mu, tanpa mengharap diri mu menjadi milik ku abadi.. kerana aku mencintai mu dengan, hati yang paling iklas. hanya pada mu sayang kerana ku tahu, Mencintai Itu Bukan Bererti Memiliki.. Dan Semoga cinta ku akan setia hanya pada mu.. Semoga ya sayang eeemmm Terdiam merenung sendu Ku bersenandung rindu Terbayang perjalanan waktu Sebuah kisah masa lalu Tiada lagi nyanyian surga Tiada lage penghibur lara Tiada lage damai dalam jiwa Hanya ada Bintang penuh derita Hanya ada Langit yang kian terluka Seakan hendak berkata Inilah nafas Kehidupanku Senyuman pun kian membeku Dalam dinginnya gelap hitam malam Tangisan pun kian melarut pilu Dalam harunya lautan malam Seakan hendak bercerita Inilah jejak yang harus kutempuh Sanggupkah kulalui badai angin pasir rindu Sanggupkah kulupakan indahnya sejuta pesona mimpi Sanggupkah kulangkahkan kaki melewati panas inti bumi Sanggupkah kubenamkan diriku dalam lautan kelam Sanggupkah kubertahan dalam dinginnya hembusan angin salju Hanya ada satu jawaban hati Kan Kulalui dan kujalani dengan kasih murni setulus hati Mata lihatkanlah ku Segala kisah yang lirih, di sikapmu Sekarang, di mana surgamu Apa diantara pembuat ayu Di sini, ribu warna ribu pana Yang kau lebih dari, dari. Juga serpihan butiran, rasa asa Yang paling sempurna untuk di cintai Aku tak mengerti, mu selalu ku Jangan lagi untuk kembali pergi. Sampai april, suka menyuka Ku setiapmu, jaga anakku ini. As the other birds fly so highI was sitting down and saw a butter flyI wish I uld be the same Without having anything to blame Living without a friend In a cruel world that will never end.I have forgotten how to fly Since this girl came and say hi She’s taking good care of me But this is not exactly how want it to be Where are my mum and dad?I have missed them so badI guess this is what god destined me to Wishing and hoping is all I can do membuat mata terpana, membuat hasrat tak berdaya membuat orang menjadi gila karnaya. Dunia adalah alam kehiduan. membawa nuansa campuran. membawa hidup bagai diatas awan. tapi ingatlah Dunia bukan untuk dijadikan sebagai tempat pengumpul harta, bukan pula sebagai surga yang indah, tapi, sebagai tempat pengumpul amal ke surga yang sesungguhnya. ketempat dimana pertama kali kita dikumpulkan... Dia.. memang indah untuk ku rindukan.. tapi terlalu sulit untuk ku dapatkan.. berat ketika menerimanya pergi.. tapi mudah untuk menerimanya kembali... Dia.. mungkin hanyalah angan yang tak terbayang.. hanya impian yang terabaikan.. hanya kenangan yang sulit terlupakan.. hanya setitik embun dalam kesunyian... Dia.. sanggupkah ku untuk melupakannya.. sanggupkah ku melepas bayangnya.. ijinkan sejenak ku larut dalam cintanya.. menuai keajaiban cinta ketika bersama... Biar ku tutup malam ini dengan doa tanpa dusta. Biar angin malam tanpa dendam dan ricik hujan tanpa beban yang jadi saksi bungkam. Aku. Aku, dengarkan janji ku Akan ku habisi rasa untukmu, dalam setiap deru nafas tak lagi ada namamu. Akan ku hisap bulat kenangan tentangmu, Dalam larik doa dan barisan mimpi akan ku pastikan tak ada lagi bayangmu. Aku berhenti mencintaimu. Untuk kesekian kalinya, dan ini yang terakhir. Aku benar-benar berhenti mencintaimu~ Cianjur, // Andai saat itu aku dapat katakan Bahwa kamu memang ku cintai Namun tak sanggup rasanya mengakui Apa yang ku alamai hanya jadi rahasia Bagiku yang tak punya keberanian Menatap kedua matamu Itu hal terindah mungkin aku Harus berjuang dan berupaya Agar dapat ku sampaikan Rasa yang tak berbalas Sebab tak kuasa ku ungkapkan Akan tetapi aku mau berjuang Akan ku tunjukan bahwa aku bisa Mendapat tempat terindah Dalam ruang hatimu Pandanglah aku dari sisi hatiku Bosan Katanya Lika Liku setapak tak mau berbicara Hingga Kaki Tak mau Bernafas Lagi Bosan Katanya Ketika Tubuh Ini Menunggu Janji Karmamu Mata Ini Geram Pedih Melihat Kerusakan Bosan Katanya Jika Kau Tak Mendengar Lagi Gunakan Kupingmu Untuk Melihat Bosan Katanya Menyesal Diri Memilihmu Kalau Waktu Berputar Terbalik Jadilah Lebih Baik Engkau manusia yang paling berjasa dalam hidupku Engkau manusia berhati malaikat bagiku Engkau akan selamanya ada dihatiku Berkah semua ketulusanmu Cintaku padamu menempati urutan ketiga Setelah cintaku pada Tuhan dan Rassul-Nya Cintaku padamu tak akan pernah pudar Cintaku padamu akanlah sejati Perjuangan serta keringatmu berharga untukku Sebagai bukti kasihmu yang tulus Begitu besar kebaikan yang telah engkau berikan Hanya do’a yang senantiasa ku balaskan Engkau adalah ibuku Engkau adalah cahaya Engkau adalah guru terbaikku Engkau adalah segalanya bagiku Ibu …Begitu tinggi cintamu bagiku Begitu agung kasih dan sayangmu Abadi dalam sanubari tak habis di telan waktu Ibu …Terima kasih atas semua yang telah kau beri Karena hanya inilah yang dapat ku persembahkan Sekali lagi …Terima kasih Ibu Kau berikan kata kata cinta Dan kau berikan ku cerita Tak ku sangka kau begitu tega Kau menipuku sedemikian rupa Harapan ku telah tertuju padamu Tapi kau hanya mendustai ku Tak berpandang bulu Kau hanya beri harapan semu Yang tak bisa ku rela Tak bisa ku cerna Dengan semua janji janji Hingga kau tega membohongi Bibir tertutup rapat hingga tak mampu untuk ku berucap Terpaku diam bukan karena terpana Mengenang kisah yang tak pernah menamatkan kebahagiaan Hanya rindu menggantung disetiap sudut malam ku Mata ku bersinar menumpahkan kesedihan Saat fajar mulai melenyapkan impian malam Kupandang dunia dengan jiwa yang hampa Jemari lemah mengawali hari demi hari Ku dengar bisikan awan dan burung yang menari Sang gunung yang kokoh tak mampu menghalangi Ingin hati berteriak lantang dan bercerita pada sang Tuhan Teriakan rindu yang jauh terpendam di hati yang paling dalam Kerinduan pada sosok pujaan Puja puji dalam nyata maupun impian Yang ku dengar setiap nafas dan detak nadinya Yang selalu menitipkan jejaknya di setiap mimpiku Ya Tuhan, apa aku telah berdosa merindukannya Ampuni aku yang sengaja menjatuhkan hati padanya Jika aku berdosa pada MU karena cinta ku Dengan kuasa jadikan dia halal bagiku atas ridho MU Bimbinglah hatiku dijalan MU Ajari aku cara mencintai makhluk MU Jadikan aku hamba yang pantas Engkau sandingkan dengan nya Yang terwujud dalam akad dan ijab sesuai ingin MU No Urut: Tanggal: // :: Cantikmu masih seperti dulu Senyummu masih sama Cantik Cantik Cantik Masih saja kau bermain bulutangkis Teriakanmu saat lawan tak mampu Kembalikan smash darimu Teriakanmu lagi Teriakanmu lagi Saat kau tak mampu kembalikan Bola tanggung itu Merdu Teriakanmu lagi Lembut Entah sampai kapan kau teriak Itu pula aku kan memuji Merdunya suaramu Aku mau kau menang lagi Agar aku pergi Bermain bulutangkis di sore hari Cinta memang tak harus memilikidan cinta juga tidak bisa di paksakan, Dalam perih yang ku hadapidi antara asa dan harapan kuantara mimpi dan kenyataansetiap malam aku berdoa.... Agar aku bisa mendapatkan cinta sejati kuhampir setiap malam doa ku hanya untuk mu Untuk orang yang ku sayangku harap kan kau kembali kepada kukarna aku kan menunggu sampai kau cinta kepada ku Jelitanya parasmu begitu sempurna dimataku Aku terhanyut dalam kecantikanmu Paras cantikmu memberiku rasa cinta padamu Membuatku semakin sayang padamu Engkau sangat mempesonaku Gerak gerik langkahmu menjadi perhatianku Tak pernah lepas dari dalam fikiranku Ku berharap suatu hari nanti kau menjadi milikku Denganmu aku temukan cinta abadiku Bila aku dekat denganmu terasa disorga hidupku Aku tak kan pernah meninggalkanmu Karena kau sangat aku cintai dalam hatiku Aku akan selalu ada untukmu Tak peduli baan yang akan datang padaku Kesucian cintamu akan kujaga dalam jiwaku Aku tak sanggup kehilangan cintamu Kau berikan semua kasih sayangmu Betapa bangga hati ini dicintai olehmu Demi keutuhan cintaku padamu Kan kujaga dengan saling percaya antara kau dan aku Kau telah menjadi penunjuk jalan hidupku Aku dapat merasakan betapa indahnya disayang kamu Kau jadikan aku sebagai raja dalam kerajaan cintamu Akan kuberikan semua hidupku hanya untukmu Betapa bahagianya hidupku denganmu Karena kebahagian adalah dambaanku Aku ingin  kau selalu ada di ujung hayatku Karena aku mencintaimu dengan hati suciku Disini diriku kan setia Meski kita tak pernah bertatap mata Disini diriku berusaha menerima Meski hati kita tak begitu sempurna Tak perlu dirimu yang selalu sempurna dihadapanku Tak perlu dirimu menutupi apa kekuranganmu Tak perlu dirimu menjauh tanpa alasan Karena disini aku akan setia padamu Jika nanti akan berpisah dengan air matamungkin itulah tantangan perjalanan cinta kita Dan jika dirimu bahagia dengan adanya diriku Aku pun akan bahagia bersamamu Sepinya mimpi membawaku pergi Hingga lupa untuk kembali Ketika ku terbangun untuk mengejar mimpi Sang mentari terus menyinari Memberikan senyuman untuk hari ini Berjuta keindahan kutemui Namun hati ini selalu ingin kembali Godaan kampung halaman yang selalu mengikuti Kemanapun kaki melangkah Namun mimpi belum terpenuhi Tapi nanti aku kan kembali Entah mengapasetiap kali aku melihat muaku terus terbayang akan sosok mu entah dalam mimpi dan hayal ku Mengapa aku tidak bisa melupakan kamuaku seperti nya ingin terus melihat dan menatap mu Saat aku tidak melihat muaku merasakan kesunyian dan rindukarena kamu tidak ada Sewaktu berjalan nya waktuaku selalu berfikirapa yang sekarang aku rasakan iniapakah ini cinta atau sekedar hayal kuaku selalu memikir kan hal itu.. Tolong Tuhan ,,.. berikan aku jawaban atas semua yang akurasakan selama ini Ayah Pagi siang malam. Kau banting tulang. Demi keluarga. Walaupun matahari menyengat. Hujan turun. Tidak pernah mengeluh. Tetap melakukan pekerjaan. Kau adalah ayah sejati. Tak kenal lelah. Yang sangat peduli keluarga. Dan mencintai keluarga. Ayah Berjuanglah. Jalani pekerjaanmu dengan rasa ikhlas. Do'a kami selalu menyertaimu ayah Ku susun madah menadah bicara terima seadanya hamba yang lemah. ku persembahakan silaturrahim dengan hati pasrah assalamualaikum untuk semua.. Dingin pagi telah berlalu mentari angkuh mewarnakan alam langkah kaki beradu dengan kudrat insani.. pohon-pohon bercerita pada sebuah nama yang Maha Agung tertulis kisah disebalik balada kehidupan seorang engkau ataukah seorang aku melankolia berlagu di garis permata, kerlipan misteri terus menunjah akal yang abadi. Pacaran buana menyilaukan jasad. terhoyong hayang dipalu iradat.. misteri alami.. berteleku di hujung permainan jemari. akan sumbangkah irama melankolia. jika hidup berkalang nadi terguris kalbu menoreh di tapak tangan lagi-lagi alam membisu. ironis bukan? Siulan angin berkongsi duka dengan alunan dedaun. bersimpuh sujud menongkat langit peraduan kasih.. beradu dalam irama gotic. petualang nadi menjadi taruhan... Daun berguguran Dalam keheningan malam Angin berhembus cukup kencang Seakan ingin merobohkan pepohonan Tak mampu berkutik Juga tak memberontak Ia membiarkan dirinya melayang Terbawa angin yang mengalun Entah dibawa kemana Ketika terjatuh Ia tetap terdiam Ia tetap sabar menerima Takdir yang di tetapkan untuknya Pahit atau manis Sama sahaja baginya Harus dijalani selamanya sepi sepih sunyi datang tiba-tiba menggeluti hati anganku melayang berjalan menyusuri desir-desir darah nadiku setiap langkahnya mengandung makna berarti bagi sang empunya desir angin menmbah serunya lagu yang berbunyi didalamnya aku rindu aku rindu sekali dengan sosok lembut yang setiap ucapannya dan genggamannya mampu menenangkan jiwa do'anya tak luput sedetikpun mengiringi setiap hembusan nafasnya kini hanya bayang-bayang kenangan yang menemani.. termakasih sepih... Sadarlah sayangku dari gelap malammu Aku mencintaimu begitupun juga dirimu Bangunlah kekasih dari tidur panjangmu Aku merindukanmu kuingin kau seperti dulu Dengarkan nyanyian laguku Untuk dirimu pemilik hatiku Pemberi keindahan yang abadi Dihudupku yang sementara Kumohon jangan pernah pergi Meninggalkan aku untuk selamanya Tuhan berikan dia hidup Karena dia slalu ada untuk diriku Aku akan putus asa Bila kau ambilnya dariku Aku akan slalu setia pada dirinya Jika kau kembalikan dia untukku Dengarkan jeritan hatiku Yang tak rela kau pergi Ku ingin kau slalu ada Di sampingku sampai akhir Kita bicara canggung Mungkin bukan kita Aku saja Kita menatap malu di awal Mungkin juga bukan kita Tapi aku saja Kita mencumbu bayang lain Kali ini aku tahu Itu kamu saja Kita merindu yang lain Aku tahu itu bukan aku Tapi kamu Sekarang kita bertemu tanpa sapa Kali ini bukan aku Bukan kamu juga Tapi kita Aku bekerja menelusuri kota Tahukah kau tentang sengsara...? Ku pertahankan segala rasa Demi kebutuhan keluarga Kau tak pernah tahu deritaku Dan berlaku sesukamu Aku berusaha menasehati Namun kau tak pernah mengerti Pantaskah kau membalas deritaku...? Ku raba rasa dalam dadaku Hatimu mungkin dari batu Hingga tak pernah mengerti deritaku Haruskah aku mempertahankan...? Sedang cintamu tak pernah kurasakan Dan kau tak pernah menghiraukan Segala sesuatu yang selalu ku pesan Kasih tak sampai Pantaslah jika itu tersemat kepadaku Yang sekian lama mencintaimu Namun semua terjawab semu Dimana seluruh rasaku terhampa Sia-sia, tak terjawab nyatanya Dan aku hanya bisa meratapi semua itu Di dalam malam-malamku Bersama dengan bayangmu Dan segenap Cinta dan Rindu di relung kalbu Kau ubah hidup ini Di pojok kelas bersama bangku yang Setia menemani kisah hidupku Begitu banyak poblem yang menjelma imajinasi Hari-hariku tersa muram dibuatnya Ku cari tempat sampah yang setia Menampung sampah-sampahku Di manakah dikau Hanya bolpen yang mau Mungkinkah dirimu perantara Sampainya sampahku pada tempat sampah itu Emang kaulah perantara itu Bersama buku jelmaan tempat sampah itu Ku bisa mulai menuangkan semua bentuk curhatan kepadamu Oh bolpen dan buku Tak ada teman yang setia sepertmu Kau ubah hidup ini Kegalauan yang mehantui  kini berubah Karya-karya pun muncul dengan sendirinya Kini senja tlah berlalu Dan ku hanya tersipu malu Oleh pandangan mata saling menyatu Begitu indah saat bersamamu Ketika ku terhanyut dalam mimpi Terlihat olehku sepasang peri Yang membisikan dalam hati Sudah siapkan pagi nanti ? Sinar mentari tlah kutunggu Awan kelam kini berlalu Aku semakin yakin dengan tekadku Kalau aku benar-benar mencintaimu Takkan ada lagi keraguan Sebab hanya kaulah wanita pujaan Senyummu memberi kehidupan Bagiku, oh kasih?? Apakah kita saling bercinta? Yang ada hanya membuat hati ini tersiksa Kau hanya meninggalkan sebekas lara Di diriku yang tak tahu apa-apa? ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Hatiku berdebar-debar saat melihatmu Entah rasa apa yang muncul di dadaku Namun aku sangat deg-degan melihatmu Kita baru pertama kali jumpa Seketika, rasa sayangku kepadamu makin besar Rasa sayang itu menghampiriku.Mendatangiku... Terimakasih Tuhan sudah mengirimkan rasa sayang ini kepadaku Oh Tuhan apakah ini artinya SAYANG? Entahlah aku tak tahu Sahabatku, semoga kamu peka terhadap apa yang aku rasa Dan Tuhan mengtakdirkan bahwa aku cinta kamu Dan aku sayang kamu... Aku tahu bahwa orang memiliki kelebihan Aku tahu bahwa orang memiliki kekurangan Aku tahu bahwa orang selalu berbeda Tapi beda ini yang ku tak mengerti? Setiap aku belajar bersama temanku Mereka selalu mengandalkanku Mereka selalu malas memegang ilmu Tanpa ada usaha mana mungkin hasil memuaskan Bukankah benar yang aku lakukan? Cobaan hidup apa ini? Temanku mohonlah kau berusaha Itupun demi kebaikan kalian Kata mereka lebih baik mengandalkan Dibanding diandalkan orang lain Aku sabar dan ikhlas Memperhatikan sikap temanku Kata mereka tidak suka belajar Padahal masih kecil sukanya berduaan Kepada seorang wanita  yang mereka cintai Aku takut mereka ke hal buruk Sampai kapan negara kita maju? Yang ada hanya berkembang Katanya banyak anak banyak pula rezeki Bukankah salah pendapat mereka? Dahulu saat kau masih di sisiku Dunia Serasa milik kita berdua Sekarang saat kau menghianatiku Aku hanya seperti seorang lelaki tak berguna Memang Cinta tak pernah diundang Tetapi cintaku kepadamu takkan pernah habis Entah kita memulainya dari mana Dan juga kita mengakhirinya di mana Sekarang tak ada lagi yang dapat kuperbuat Aku hanyalah seorang lelaki yang tak berguna di matamu Memang dunia ini terasa hampa tanpa cinta Itulah ucapan yang dikatakan oleh seorang yang belum pernah merasakan betapa sakitnya yang dinamakan Patah Hati Dan cinta bukanlah Apa-apa bagi yang sudah merasakan betapa sakitnya bercinta Kadang aku berpikir, Aku adalah manusia terbodoh d dunia ini Kadang aku merasa kesepian tanpamu Dan kadang aku merasakan bahwa memang cinta yang slalu kuinginkan adalah cinta yang tak dapat kumiliki Aku memang hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Tetapi semua yang telah kuinginkan kini sudah pergi Sekarang aku hanya tinggal kenangan masa lalumu Aku cuman bisa ditertawakan, diejek, dan dicaci-maki Ini karena hal yang paling salah yang telah kuperbuat selama ini adalah Aku mencintai dan menyayangimu dengan sepenuh hati Dan ini semua aku lakukan dengan hati yang tulus Tak satupun orang yang mengerti perasaanku slama ini Dan tak satupun orang yang maw mengerti Betapa dalamnya cinta yang kuberikan kepadamu Mungkin Cuma Tuhanlah yang bisa mengerti perasaanku kepadamu Cuma dialah satu-satunya orang yang selalu menemaniku di saat aku susah dan sedih Dan satu hal yang Tidak pernah kusampaikan yang saat ini kuingin sampaikan kepadamu Aku melakukan semua ini hanya demi membuatmu senang. Tapi apa balasanmu kepadaku? Kamu telah menghancurkan hatiku sehancur butiran pasir yang ada d pantai Saya tidak akan pernah dan dapat melupakanmu Hatiku Sudah tak dapat menahan kepedihan ini Kepedihan ini sudah meninggalkan luka di hatiku Kutak dapat melupakan ini semua Walaupun sudah kuba beberapa kali tapi hasilnya tetap sama Mungkin Apa yang dinamakan cinta Tak seindah yang aku pikirkan Di kesepian malam aku sendiri Termenung dibawah cahaya rembulan Pucuk-pucuk daun meliuk indah Mengikuti irama angin perlahan Angin… Aku hargai kau menghiburku Memang tidak ingin aku berlama-lama Larut dengan gelapnya malam Terombang-ambing oleh kelamnya awan Angin… Tolong katakan pada bintangku Aku rindu dan berharap dia hadir disini Dengan segala ketulusan cintanya Ingin aku mengajaknya bernyanyi Menari, berdansa berdua Angin†katakanlah padanya Aku perlu belaian sejuta kasihnya Ingin aku menikmati indahnya malam ini Dengan kehangatan peluk mesranya Angin†untuk yang terakhir Katakanlah padanya Aku benci dengan kesendirian ini Biarlah ku lelah karna menantimu Asalkan kau tau aku masih menunggumu Biarlah malam ini sepi tanpa kehadiranmu Asal kau bahagia di sana bersama kekasihmu Biarlah air mata ini menjadi penghantar tidurku Asal hati ini tak berhenti merindumu Biarlah asaku hilang di telan waktu Asal ku takan pernah membencimu karna ego cintaku Biarlah aku disini menikmati kesendirianku Asal esok hari aku masih bisa melihat senyummu Selamat malam kekasihku Aku masih disini menunggu kehadiranmu Ku buka mataku di pagi harisinar matahari yang terang menerangi wajah muku nikmati hari ini bersama muku ingin bersama mu selamanya Karna kau bagaikan bunga di taman jiwakukau lah yang telah menghiasi hatiku kan setia padamumungkin kau jauh di mata tapi dekat di hati Ribuan bintang di langit yang paling terrang hanya saturibuan mutiara di dunia tapi yang paling indah hanya saturibuan perempuan di dunia tapi yang kucinta hanya satuku kan selalu cinta pada mu sasa aprilia nur azizah} Hidupmenjadi keindahansaat dunia mulai padammelabuhkan harapan diesok yang akan datang..Cahaya Mu tak pernah padam.. Kilau sinar membentang.. Engkau gambarkan keindahan.. Saat senja mulai datang.. Tertuai harapan.. Untuk esok hari datang.. Kulihat sajak baris.. Dilangit menuju malam.. Terlukis kenangan disana.. Diantara gambaran dunia.. Dan malam kini menghapusjejak-jejak mungil diantara warna... Senja.... Lihatlah mentari.. Ia tetap menyinari bumi.. Lihatlah rembulan.. Ia tetap bersinar.. Ku lewati pagi cerah.. Namun kamu tak menyapa ku lewati hari.. Namun kamu tak menyapa Lihatlah dunia aku tetap disini Pergilah jauh aku tetap disini Kamu melambaikan tangan Tapi aku masih berdiri Meratapi sepi.. Menunggumu hadir kembali disisi Lalu lihatlah aku Hanya kamu ku harap menghampiri Hujan hari ini mengingatkanku pada bayang kenangan Bayang-bayang yang telah usang terlumur debu Hujan hari ini membawaku ke sebuah memori yang pernah ku lakukan Memori yang yang penuh canda tawa dan sedikit duka Hujan hari ini menuntunku menuju masa depan Masa dimana aku belum pernah melihatnya Hujan hari ini menyampaikan kalau di depan kita akan ada badai Badai yang siap menghadang langkah kita menuju kesuksesan Hujan hari ini membuatku rindu  pada seseorang Seseorang yang pernah ku temui Seseorang yang sedang membaca pesanku ini Seseorang yang sudah membuatku menjadi seperti ini Hujan Tolong sampaikan salamku untuk dia Tolong katakan bahwa aku sangat menyayanginya Tolong ungkapkan kalau aku telah jatuh cinta kepadanya Hujan Terimakasih telah datang hari ini Terimaksih telah menyampaikan salamku Membuat dia tersenyum membaca suratku, Ku berjalan pelan menujumu, Langkah demi langkah semakin menghampirimu. Namun ku harus berlari secepat mungkin tuk menjauhimu, Saat kudengar dari lisanmu namaku tak ada dihatimu pun difikiranmu. Benteng kesedihan yang lama kubendung akhirnya tumbang, Aku tak sekuat itu tuk berjalan denganmu di atas jalan berduri. Aku tak membencimu aku hanya butuh waktu tuk memahami hadirku disisimu, Kamu batang yg tumbuh kokoh, ku hanya dedaunan yg akan gugur kapanpun angin menerpanya. No Urut: Tanggal: // :: Dalam keheningan malam... Ku terjaga... Ku pandangi dua sosok tubuh.. Yang tertidur dengan lelap nya.. Sejenak terbersit rasa kagum ku.. Pada mu ya Allah.. Hati ku berbisik... Sungguh indah ciptaan mu ya Allah... Seketika. air mata ku menetes.. Terharu.. engkau hadirkan mereka dalam hidup ku.. Terima kasih ya Allah... Mereka lah harapan ku.. Saat aku terdiam dalam kebisuan.. Tertatih dalam kesendirian... Termenung dalam kesepian..... Dan air mata pun tak tertahan kan.. Aku kamu, dan cinta kita.. Menjadi pengisi ruang hatiku.. Bertempatkan pada suatu tempat yang sangat indah.. Dilengkapi kenangan-kenangan yang sulit dilupakan.. Kini tak seperti dulu lagi Kini jarang ada kebersamaan walaupun masih ada ikatan antara kita.. Aku rindu... Aku ingin masa-masa kita yang tak serumitini terulang kembali kini... Ku akui aku telah x membuat kesalahan padamu.. Menba berpaling pada yang lain.. Dekat dengan wok lain... Namun itu membuat aku sadar bahwa kamu lah seorang untukku Maaf jika ku telah menyakitimu.. Terima kasih akan kesabaran dan kasih sayang mu.. Terima kasih telah bertahan untukku.. Tiada kisah paling indah... dihidupku.. Tentang kita Di malam ini ku gapai lembaran putih hatimu Ku raih pulpenku dan ku torehkan Ku torehkan tinta kesetiaan dari padanya Dan itu tak akan ku lupakan Ku ukir janji kesetiaan Ku lukis wajah kepolosan Ku inginkan kau selamanya Selamanya dan selamanya Jangan pernah berfikir Berfikir tuk tinggalkan aku Untuk jauh dariku Sebab itu akan menyiksaku Kau tahu..? Aku tak akan mampu Untuk hidup tanpamu Untuk berpisah darimu Oh Tuhan.. Izinkan aku bahagia bersamanya Bersama orang yang aku cinta Dan biarkan ini selamanya Bahagia ini tak mampu terukir Jika ku berada di dekatmu Jika ku berada di sampingmu Dan ku inginkan ini selamanyaTuhan.. Takdirkan ku bersamanya Bersamanya selamanya Dan hingga akhir menutup mata Untukmu Atas nama cinta dan pengetahuan Terimalah Sesembahan yang mengabadikan kedamaian pada peradaban Terimalah Wewangian hidup yang diceritakan tiap lembarannya dari halaman ke halaman Terimalah Kilauan kecerahan yang terpancarkan dari rona merah dan sampul berdebuh Terimalah Bahasa perasaan yang menggembirakan dari tiap tangkai dan kalimat Terimalah Tiap sajak yang diselimuti duri dan huruf Berbahagialah Atas nama cinta pengetahuan Hatiku tertutup dan aku hidup seperti orang bodoh Kenangan saat aku mencintaimu, terkunci jauh disudut hatiku Tak terhitung waktu telah berlalu Seperti hari itu, kau ada disini melihatku Meski kita tidak bisa bersama lagi Meski semua telah berubah... Hatiku.. tidak akan melupakan senyumanmu Dan akan selalu tetap sama. Meskipun kita terpisah oleh waktu Cinta kita sangat mendalam seperti kita bertemu pertama kalinya. Aku jatuh cinta lagi padamu, Seperti dulu.. seperti waktu pertama kali kita bertemu .. Sayup-sayup ia berbisik memanggil dan menyapaku Suara yang lemah dan lembut dari balik kain pelindung kesucian Sebuah suara yang menggetarkan hati siapa saja yang mendengarnya Sepasang bola mata yang indah jelita tersembunyi di balik sana Menatap tajam penuh pengharapan Seraut wajah putih berhiaskan mutiara keimanan Terselubung dalam jilbab merah yang menantang setiap pandangan Berharap Tuhan izinkan aku melihat mata indahnya Mata indah dalam ikatan yang dihalalkan Tuhan Melengkapi kodrat yang Tuhan berikan Menuju kesempurnaan asal usul penciptaan Kisah cinta itu datang di tengah kengerian Terhimpit diantara perang sosial media tentang keyakinan Cinta yang dimulai dari sebuah mimpi dan senyuman Mimpi tentang sepasang mata jelita di balik kerudung merah darah Mimpi yang membawaku pergi mencari kebenaran Memupus kesombongan cinta yang menakutkan Berikhtiar didalam jalan yang telah ditakdirkan Bersamamu aku ingin memeluk ridho sang Tuhan Tak ada kata yang dapat kurangkai lagi Tak ada senyuman indah yang dapat ku lihat Kasih, kamu telah pergi dan tak mungkin kembali Kini kau telah mati diambil sang ilahi Ku hanya bisa bersedih Kini hanya kenangan Yang terlukis dalam hati yang terdalam Tak akan ku biarkan kenangan itu hilang Sampai ajal ku kan datang Sampai jumpa kasih Tunggu aku disana nanti No Urut: Tanggal: // :: Aku masih berdiri di sini Di tempat kita merangkai tawa Tempat kita membingkai asa Di tempat yang mungkin kini telah kau lupakan Takkan lelah aku dengan semua ini Meski harus menangis, Meski harus terluka, Meski harus kecewa Aku mengenalmu karena cinta Aku bersamamu karena cinta Dan bila aku harus melepasmu Itupun karena rasa cinta Cinta yang tak pernah kau sadari Cinta yang mungkin bagimu hanya ucapan manis semata Cinta yang begitu besar namun tak pernah terlihat olehmu Ada kalanya aku ingin berhenti Namun terkurung niat itu kala ku ingat senyum hangatmu Sebuah senyum yang mungkin tak hanya kau beri untukku Senyum yang mungkin biasa saja Namun teramat istimewa bagiku Bagiku yang begitu mengagumi setiap yang ada padamu Mengagumi indahmu begitupun dengan gelapmu Pagi.. Aku menunggu sang surya Aku merindukan sinarnya yang menyilaukan Aku juga menantikan kawanan burung bersama kicauan nya yang merduSiang.. Aku menunggu hujan Aku merindukan baunya saat menyentuh debu Ya, aku menunggunya Ingin kembali merasakan rintiknya menusuk kulit Menembus tulang hingga menyentuh kalbuSenja.. Aku menunggu jingganya hadir menutup hari.. Aku rindu mengantar mentari menuju peraduan Dan bersembunyi disaat malam Aku rindu..Malam.. Aku menunggu kelammu dalam kesepian Aku rindu masa lalu bersama cahaya kecil Pelita malam yang ku jaga Bintang malam Bersama purnama Mereka kunang-kunang ku yang jauh Dapat kulihat namun tak mampu ku sentuh Indah dan cemerlang Namun jauh dari bataskuLangit.. Aku ingin menemui mu Melukis wajah sang pelita malam Melepas rindu yang telah lama membelenggu Maka, tunggulah aku.. Aku akan datang dengan sayap-sayap kuat kuMengunjungimu, Melintasi awan, membelah angin.. Tunggulah aku.. --- No Urut Tanggal Kirim // :: Apakah kau masih mengingat diriku, Mengingat kenangan kita.. Aku tak tau.. Apakah benar kau pergii.. Aku tak percaya itu Aku ingin kau tetap disini.. Bersama ku slalu.. Biarkan waktu berhenti saat qt berdua Melewati hal yang indah Tak menjadi kenangan Tapi hal yang selalu aku jalani.. Bawalah kerinduan ini.. Tak mampu ku menahan mu.. Tapi.. aku sadar.. Rindu ini membunuhku.......... Cinta yang membawa rasa ini ke rasamu Rasamu yang pernah ada kepadaku Kini mengambang di laut birumu Bak buih di tengah lautan yang dimainkan oleh gelombang Menyayangimu tidak harus aku memilikimu Itu ucapmu waktu itu Aku mencintaimu bak melihat bunga di dalam televisi Aku ingin mencium harumnya Aku ingin memilikinya Aku ingin memeluknya Semua itu tidak mungkin terjadi Jauh dan sangat jauh....... Aku tidak bisa melulukan hatimu Bukan aku tak mampu mencintaimu Memberikan yang terbaik kepadamu Aku tidak bisa memilikimuTuhan..... Memberikan yang terbaik kepada kita Magetan, Juli Ada rindu dalam dada Masuk menusuk hingga beku Membuat hanyut suasana Terasa pilu mendayu Sang kekasih jauh di seberang Tanah orang mencari makan Sedang hati dirundung gelisah Kian hari kin parah Sepi mendekap Sunyi berlabuh melambai malam Mencubit kesendirian Sembunyikan harapan Belum lama kau menyanjungku Baru saja kau pun merayuku Tidak hanya bermain kata-kata Namun kau belai aku lewat sentuhan Aroma keinginanmu terus memuncak Dan suasana selalu menyudutkan kita Kau menjelajahiku dan aku tak menolak Sangat meyakinkan inilah cinta Bila kau di hatiku itu benar Jika kau di pikiranku itu nyata Itu sungguh terdengar Itu sungguh terasa Begitu berartinya kau untuk hidupku Seakan air dan tanaman Memang tak akan terbantah Kau merasuki aku dengan cinta Tak terbantah lagi Aku terlalu menginginkanmu Sama seperti kau yang mendambakanku Aku tahu kaulah dewi sang penjamah Yang menjamahku di kala malam Merasuk bebas lewat mimpi-mimpi Yang merabaku di waktu siang Dan menguasaiku lewat khayalan Wahai dewi jangan lagi kau tunda Ini tak terbantah olehku Aku sudah terlanjur hanyut olehmu Kemarilah, dan rasakan kehangatan cinta dariku ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Kasihmu... sayangmu Selalu kau berikan kepadaku... Walaupun ku sering mendurhakaimu... Kau tak pernah berhenti memberi kan semuanyauntukku Kaupun tak pernah meminta balasan dariku... Karena ku tahu.. kau lakukan semua itu... Hanya untuk membuatku bahagia Kau cahaya hidupku Kau pelita dalam setiap langkahku Maafkan aku belum bisa membalas jasa jasa mu itu Tetapi aku berjanji.... Aku akan selalu berdoa untuk kabahagiaanmu nanti Agar kau selalu tersenyum Walaupun apa yang kuberi Tidak sebesar apa yang telah kuterima selama ini... Sejak saat itu semuanya berubah, Kau sudah tak pernah menghubungiku lagi Begitu juga sebaliknya dengan aku Mungkin ini jalan terbaik Yang harus kita lewati,. Dari begitu banyak rintangan, Mungkin ini rintangan terberat Yang harus aku lalui,. Kita harus berpisah di persimpangan ini Berjalan dengan arah pasti Untuk meraih mimpi,. Kenangan saat kita bersama Akan aku simpan rapat rapat dalam hatiku, Dan aku akan membukanya kembali, Apabila aku merindukanmu, Karena mungkin, Aku tak akan mencarimu lagi bila aku merindukanmu,. Aku yakin, Tuhan pasti punya rencana indah di balik semua ini,. Dan aku harus bisa melewati semua rintangan ini, Biarpun aku sendiri, aku harus tegar Trimakasih Kau pernah mewarnai hidupku Semoga kita bahagia, Walau tak bersama lagi Kita masih bersama Dalam satu lamunan senja yang sama Menanti tenggelam nya sang Surya Lalu tergantikan indahnya sang purnama Jingga tak lama lagi berlalu Meninggalkan aku dan kamu yang masih duduk termangu Tanpa sepatah katapun keluar dari bibirmu Aku hanya sibuk menerka bagaimana sejujurnya rasamu Kelabunya malam itu Iya aku masih ingat rasanya Bagaimana dingin memeluk erat tubuh kita Menba mengimbangi rasa hati yang turut dilanda sepi Kita masih bersama Dalam diam kita menba berbicara Tanpa suara namun terpancar jelas dari tatap mata ~Wulandari~ Bulan.. Engkau bagai lentera Yang selalu hadir dalam kegelapan malam... Ketika hening malam datang menghampiri Hanya engkaulah yang mampu menghibur dan menghiasi hatiku Dengan sejuta keindahan yang memancar dari cahayamu...Bulan... Andai saja engkau dapat berbicara... Pasti aku akan mengutarakan semua keluh kesah hati ini... Aku berharap dan akan selalu meminta padamu Agar selalu dapat menemani gelap malamku di sepanjang waktuBulan.... Cahaya mesra yang terpancar Membuatku merindumu disetiap waktu.. Andaikan engkau dapat ku gapai Akan kusimpan sebagai teman saatku terlelap... Tapi sayang... Harapan itu hanya sebatas angan Yang tak mungkin terlaksanakan Tapi aku yakin... Aku pasti akan bertemu denganmu... Disaat mimpi datang menghampiriku Ketika engkau menyinari alam semesta Aku bisa saja tenang saat dihianati wanita yang hanya mempermainkanku Namun hal yang tersulit tak bisa kuhadapi adalah kehilangan dirimu Karena kau adalah segalaku Kepadamu telah kuberikan seluruh hatiku Apa kau tahu cintaku padamu begitu dalam? Cintaku pada mu tak pernah mengenal bosan Karena setiap saat cintaku bersemi tak pandang angin dan musim Cintaku padamu tidak mengenal hitungan windu bahkan abad Aku rela menjadi tempat bagimu untuk berteduh Dari segala problema yang membuatmu tertekan Aku akan berusaha menjadi apapun yang kau mau Selama aku masih sanggup bernafas untukmu Aku disini, untukmu selamanya Hitam Cermin memaksa ku untuk tidur Ketika muka ku terlihat tanpa cahaya Walaupun aku bisa terjaga seharian Namun aku terkubur dalam memelas muka Aku bercermin di air kopi Keruh bukan Tapi mata ku lebih menyukainya Semua tak terlihat Jadi sudah pasti yang terbanyang hanya nikmatnya Tak seperti cermin kaca Yang selalu terbaca Lalu hitam mulai ku sukai Hanya nama Bukan makna Karna makna sudah ku hapus dengan nikmatnya Sedangkan cerita Hanya sisih lain dari kaca Bukan lagi makna yang harus terlintas dalam nyata Aku terdiam di sunyinya malam Langit sama ia pun ikut diam Menba mengerti apa yang ia katakan Menba menahan apa yang ia rasakan Aku tahu pasti dirimu sakit Aku juga tahu pasti engkau terluka Aku juga tahu kau juga ingin dicintai Aku juga tahu kau juga ingin domengerti Terlalu lama kau berdetak kencang Menunggu hati lain yang tak kunjung datang Sekali lagi aku tahu... Kau juga meradang Pertanyaanmu selalu sama setiap hari aku membuka mata Apa aku pantas dicinta? Apa aku masih boleh berdebar? Apa aku masih bisa bertahan? Maafkan aku hati, aku tak tahu Tetaplah berdebar saat mata melihatnya Walau sakit..... Pada akhirmya Aku sering tersenyum Dalam kesendirianku Merasakan suci kasih Yang nyata darimu Meski sekarang Kau jauh dimata Karena dijauhkan jarak Tenanglah, aku tetap cinta Bagaimanapun Kau tetap cintaku Dan bermakna bagiku Ketika kusadari semua itu Walaupun kau tak disini Aku selalu mencintaimu Dengan luas pengertian Dan sepenuh kesetiaan Aku harap kau tahu Cintaku ini takkan berakhir Meski tak bisa menyentuhmu Saat ini, saat kau jauh dariku Ku yakinkan cinta ini Hanya tertuju padamu Menjaga dirimu satu Hingga nafas terakhirku No Urut: Tanggal: // :: Tiga hari Tiga malam Saya duduk di depan ayahku, Dia terlelap tidur. Hiraukan suara orang-orang Memberi dan menawarkan padaku Segelas air dan makanan, Agar aku beranjak dari hadapan ayahku. Ayah bangun Kita makan bersama, Liatlah sajian itu untuk kita, Ayah bangun, aku sudah lapar. Ayahku belum bangun juga, Aku berharap ayah bangun, Temani aku, Satu inginku Bangunlah yah Usiaku tahun begitu ayahku bilang, Dan saat itulah badai tsunami datang. Bandung, Dzulkaidah Setia Tiap saat kau lintasi fikiranku tanpa isin memaksaku melayang jauh kealam khayalan Hingga kuterpaku dalam renungan Lalu kau lenyap dalam kenyataan Begitu aku dipermainkan oleh rasa yang tak kupahami ini Seakan Kebahagiaanku hanyaterletak dalam andai andai Aku ingin yang nyata walau pedih Kumau yang pasti Walau menyakitkanNamun.. Semakin kumenba menepis segala tentangmu Kerinduanku semakin dalam untuk berada disampingmu Seperti pengantin dalam mimpimempelai yang tak kunjung selesai disandingkan, Ntah sampai kapan aku harus nikmati rasa ini? Kebahagiaan yang begithu mustahil untuk menjadi kenyataan.P.Lubis Malaysia --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Asal kamu tahu saja Aku tidak tuli Dan juga tidak buta aku bisa mendengar Percakapanmu Dengan sahabatmu Tentang segala puja-puji untukku Aku juga bisa melihat Saat kamu Memandangi buku diary-mu Dan ternyata ada sebuah fotoku Yang masih kamu simpan di Salah satu halamannya Akui saja bila kamu rindu Aku tak akan pernah marah Melodi malam mencekam.. Terbuai malam kelam.. Peluh jatuh terselip penyesalan Diri sendiri menjadi lawan Kaki Berjalan tanpa tujuan.. Menatap tanpa angan Berfikir tanpa perhitungan Jatuh kedalam gelapnya malam... Disini aku sendiri.. Teriakan hati mencari arti Terus mencari... Mencari lentera Untuk mencari arti hidup ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku sering gusar Tanpa alasan Karenamu Tiba-tiba berdesir Di dalam hati Bermacam perasaan Ada rindu Ada cinta Ada kecewa Ada harap ingin jumpa Dan rasa itu bergejolak Bukan sekali saja Hampir setiap malam Ia hadir menyapa Memilukan hatiku Dan menghidupkan cinta Yang dulu pernah kita jalani Mungkin, di hatimu Diriku telah sirna Tinggal cerita Aku bimbang Tak terjawab Oleh rasaku sendiri Ku akui Aku masih mencintaimu Sepenuh rasaku padamu Seperti saat pertama kali Aku mengatakan '' Aku Menyukaimu My litte friend.... Itu panggilan akrab kita. Saat kita mulai saling sapa. Tapi kini tak lagi ku dengar sapa itu. Karna kau tiada lagi disisiku. Mengapa kita dipertemukan, Kalau akhirnya tak dipersatukan. Hari telah berganti bulan. Bulan telah berganti tahun. Lebaran demi lebaran... Aku menunggumu datang. Berharap kau pulang. Berharap kau kembali datang. Tapi...... Itu hanya harapan yang tak terwujudkan. Sampai sekarang aku masih mencarimu. Aku pun masih menunggumu. Andai kau datang walau sekali saja. Aku sudah sangat bahagia. Akan kuputar lagi lagu kenangan, Saat pertama kita dipertemukan. Wahai teman kecilku... Apakah kau disana jua merasakan tentang kerinduan ini? Atau hanya aku yang punya rasa? Tapi. ya sudahlah.. Untuk saat ini.. Aku hanya bisa berdoa.. Semoga kau disana baik-baik saja. Semoga kau tak lupakan ku disini. Semoga kelak kita dipertemukan kembali. MY LITTLE FRIEND need u... Serpihan malamgetaran-getaran halusmenggenggam lurusdalam detik iniingin ku selimutibayang-bayang sepi Aku kehilangan bayangmukusapu bekas bayangmuaku masih seperti kemarinmenanti dalam heningnamun kau tak bergemingmenuju ke arahku Entahlah.. mungkin aku harus berlalumengalah pada waktukarena aku didirimuhanya sebagai sosok semuaku cukup berdiri disinitanpa segala sesuatu tentangmu Esok pandangan ini akan memudar Bahkan terpisah sengit bersama alam Memulangkan drama kehidupan Temukan beberapa pola amarah Tentang kelemahan raga Tak berdaya menggerutu Kenapa ?? Bahasa pejuang iba Coba tangan menengadah nikmat Apalah sambutan perlintasan dunia Jika hamba tak bernaung syukur Memikul keangkuhan nyawa Basuh nasehat dengan air malam Agar terbuka nurani Bukan kekuasaan semata Mestinya aku percaya Tanpa mengalihkan pandangan Ini katamu sebagian gemuruh Tanpa terbilang terpanggang api Sesal selalu datang dikemudian Membawa kabar pemberitahuan Terkadang dakwaan tak tentu benar Bahkan sangkaan tak benar salah Namun pendapatmu patut diakui Jemari mengetuk buih Diseret ombok menepis sepi Tak berjarak langkah dan jejak Membawa rindu kian terjebak Tuhan, Mengapa engkau pertemukan aku dengannyaTuhan, Aku sangat mengharapkan dia Satukanlah aku dan dia Aku ingin dia selalu di dekatku Walau aku tau aku tak mungkin mendapatkan diaTuhan, Aku lelah dengan semua ini Aku berharap dia jadi milikku Aku berharap dia bisa mengerti aku Aku berharap dia bisa memahamiku Aku berharap dia bisa menerimaku apa adanyaNamun... Akankah yang aku inginkan bisa tercapai? Dan dia sadari itu semua Atau mungkin, ini hanya khayalan Yang tak mungkin jadi kenyataan Aku ingin berteriak diatas lautan Melawan debur ombak yang menggebu Semakin keras ombak menerjang Semakin lantang aku berteriak Kesalku tak berujung hingga saat ini Aku pasrah dan berlutut Membenci apa yang tlah menjadi milikku Batinku sungguh merana menyesali hidupku Hatiku usang tlah meradang Memendam kepedihan sendiri Terbalut luka yang bermakna Terhantam duka hingga merintih Ya Rabb Inikah takdir-Mu untukku Haruskah aku terus menerus berjalan dalam lorong kebimbangan Sungguh hati ini tlah begitu merindukan keindahan-Mu Ya Rabb Dekapan-Mu begitu ingin aku rasakan Kehangatan-Mu aku rindukan hingga tiada tara Sungguh, hati ini mencari-Mu sekarang Ya Rabb Sentuhlah hatiku dengan kasih sayang-Mu Isilah hati yang kosong ini dengan cinta dan ketulusan dari-Mu Ku mohon, jangan Kau biarkan aku berdebu di masa lalu Ya Rabb Penyesalanku amat dalam menusuk pikiranku Aku tlah sia-kan detik kesempatan yang Kau beri untukku Aku lelah dengan diriku yang tiada arti di mata-Mu Ya Rabb Satu tetes air mata tak mampu lagi aku jatuhkan Kantung air mataku penuh dosa dan mati Namun hatiku selalu mengharap tetesan kasih-Mu Ya Rabb Aku bersyukur nama-Mu masih tertanam dalam nadiku Otakku masih berputar untuk selalu mengingat-Mu Keyakinanku akan cinta-Mu kepadaku Akan membentuk karakter jiwa ini selalu indah dihadapan-Mu Kaku tempatmu bersandar dalam kenang.. Lukis lelah serta puasmu jelas terisat di sorortan matamu.. Dalam kerangka kenangan engkau gunakan pelapis banggamu.. kaku ungkapmu yang memilih bungkam.. Layangan rasa penasaran.. Memaksa mengerti ungkapan bungkam itu.. Hitamnya jalan kenangan.. Kelamnya masa membelenggu rasa.. Gelegar gencatab bak lagu terkutuk.. Banjir darah jadi sulutan semangatmu.. Geletaknya yang tak bernyawa pacu Jiwa.. Dalam segala lelah dan resah engkau berjuang.. Engkau lupakan segala kepunyaanmu.. Langkah hampa yang tak memiliki kemungkinan.. Wujudkan Impian mulia.. Atas nama Bangsa Indonesia.. Tidak di hiraukannya upah atas jasa.. Gugurnya engkau mempertahankan kesaktian bangsa.. Dalam sukma yang tergantung. Mati masa yang hidup sukmanya dalam kenangan.. Ilalahi Mungkin pelangi hanyalah sebuah namabanyak warna dan penuh keindahan Tapi bagi aku, pelangi itu kamu Saat aku natap mata kamu Keindahanmu terpancar alami Mengandung makna yang ku tak mengerti Bagi aku kau hanyalah seorang bidadari Entah sengaja atau tidak turun kebumi Aku rela melakukan apapununtuk dapat melihat pelangiuntuk dapat merasakan apa yang sebelumnya aku belum pernah rasakan Melihat pelangi adalah sebuah keajaiban terindahkeindahan yang tak kan pernah kulupakan Sahabat. Engkau adalah sahabat sejati dan terbaikku. Di saat ku jatuh engkau menolongku. Di saat ku sendiri engkau menemaniku. Di saat ku sedih engkau menghiburku. Engkau memang sahabat sejatiku. Persahabatan kita bagaikan Merpati Biru. Karena Merpati adalah tetap bersama walau maut memisahkan. Dan Biru adalah persahabatan. Kita berjanji akan tetap bersama walau maut memisahkan. Seperti Merpati Biru. Diambang rasa jenuh Perih rintih tersayat rapuh Rindu rasaku ingin tersembuh Dari kenyataan cinta yang membunuh Aku takut mencintai, Takut pula di cintai Aku pantas kecil hati Karnaku tlah berani dambakan bidadari Bukankah itu cinta tak bernaluri No Urut: Tanggal: // :: Dia begitu indah di pandang Keindahan nya membuat kehancuran Menggerutu di aliran bangunan besarmenjilat yang haram mengacuhkan yang halal Berkomar-kamir dari utara ke selatan dari timur ke barat Demi setumpukan rezki Kotor yang mematikan sampai atau mungkin lebih terkena serangan nya Dia masih tetap tersenyum mondar-mandir di tikungan Pemulung pengemis yang kelaparan Tanpa ada rasa salah Dia masih tetap tersenyum kepada merekadan berkata MAAF SAYA TAK PUNYA UANG RECEH UNTUK DI BERIKAN PADA KALIAN"Sampah-sampah yang manis Begitu mengharukan Pakai jaz sepatu mengkilat pakaian yang sangat rapi Enak di pandang tapi sangat sulit tuk di lupakan bagi si miskin dan mudah bagi si PENJILAT Hukum belaku buat jajahan jalanan bukan untuk PENJAJAH JALAN Aku termenung dan terpaku Langit dan bumi indah terbentang Nampak jelas akan hinanya diriku Jiwa dan raga bertupukan dosa dan nista Hantui diri ini, Seolah enggan berlalu dalam sempitnya ingatanku Untuk dapat kuhapus percikan api neraka ini Ya allah .. ya rabbi .. Izinkah hamba melangkah bersama cahaya Mu Yang menuntunku ke jalan ridha Mu Kini kusadari .. Hamba tak berdaya tanpa Mu Allah tuhan semesta alam Tuhan tolong jaga rasa cinta ini. jangan biarkan pudar bersama sang waktu.. Aku ingin pandangan ini hanya untuknya.. Hati ini hanya tertulis namanya.. Nafas ini hanya untuknya. hidup ku hanya untuknya.. Tuhan jaga lah hati ini. penjarakan hati ini. biar tiada lagi celah untuk cinta yang lainnya.. Aku sangat menyayanginya. dan di alam sadarku ini. aku hanya mohon. jaga rasa ku ini.. Setiap detik-detik kulalui Cintaku gelisah dan membisu Tak dapat satu orang pun mengobatinyakecuali hadirnya dirimu dalam hidupku Setiap waktu aku selalu mengharapkanmu Berada disampingku untuk selalu bersamaku Mengobati segala kegundahan dalam relung hatiku Karena aku yakin kaulah sebuah cahaya cinta harapanku Ya illahi kabulkanlah harapanku ini Karena alangkah bahagianya jika akumendapatkan cinta dan kasih darinya Seoarang sahabatku Linda Purwati yang aku cintai Dari bentangan langit yang semu Ia, kemarau itu, datang kepadamu Tumbuh perlahan. Berhembus amat panjang Menyapu lautan. Mengekal tanah berbongkahan menyapu hutan Mengekal tanah berbongkahan datang kepadamu, Ia, kemarau itu dari Tuhan, yang senantia diam dari tangan-Nya. Dari Tangan yang dingin dan tak menyapa yang senyap. Yang tak menoleh barang sekejap. Antologi Puisi XIV Penyair Yogya, MALIOBORO, Malam Emosi yang merah ini Berkelana dalam kalbu Mengoyak dinding-dinding rindu Membakar gelora semua syahdu Tuhan....... Marahkah bila aku begini Bertahan dalam diam Diam dan diam berkepanjangan Tak satupun makhluk menba mengerti Seperti lilin yang perlahan padam Dengan usia yang meleleh dalam gempita Dan aku adalah api di ujung lilin dikala lelehkan bagiannya Padam...... Kelam....... Hitam ..... Dan aku adalah malam... Terlanjur rasa ini bersemayam direlung hati Merajai setiap  sudut mimpi Terpedaya dalam halusinasi ruang yang tak nyata Aku tetap Rindu meski terabaikan Aku masih setia melukis mimpiku dengan kanvas jingga berurai airmata Biar saja langit ikut menangis karenanya Biar saja Hujan tak cukup ruang untuk bertahta dibumi Aku tak peduli meski harus tenggelam bersama sisa mimpi yang kupunya Aku.. tak peduli meski harus hanyut dan terdampar dalam ketidak pastian Karen Pengecut...... Mengapa kalian takut..... Mengapa kalian diam...... Mengapa kalian lari.......... Ini kenyataan pahit Dasar Pengecut... Hidup hanya sekali Hidup adalah tantangan Hidup adalah perjuangan....... Berani hidup karena Kita bukan PENGECUT... Jujur dalam hati ini aku tida rela melepasmuhancur hati ini, melepasmu begitu sajaaku tak berdayatuhan lindungilah dia Aku benar-benar tidak ingin kehilangan diaaku benar-benar ada niat untuk menikahi diatapi jalan ini benar-benar membuat aku tak bersamangaturaian air mata yang tak terbendung lagi Jujur aku sudah nyaman bersama dirinyakita berdua sudah berjanjiakan selalu bersama-samatapi takdir berkata lain Aku hanya pasrah tuhan. Wahai sinar sang pemilik sinar.. Bergerak dibawa naungan mentari Cayaku Ku ba tegarkan diri.. Tuk menatap wajah bercahaya terang Dan kau turun kebumi dengan sayapmu.. Mengikat hati di bumi yang tak henti.. Wajahmu laksana bintang Yang nampak dibawa sang terang.. Kaulah bintang siang hari.. Cahayamu membawa sejuta senyuman.. Membuat hati merangkai mimpi Dan hadirmulah sang genggam harapan.. Kadang ku berpikir untuk berhenti melangkah sejenak Namun. Ku takut kaki ku tak mau lagi tuk melangkah Ku terdiam sejenak. Untuk berpikir dan hanya sekedar merenung Kemana kaki ku harus melangkah dan sampai di mana ku harus berhenti melangkah??? Ingin ku berlari untuk mengejar semua harapan itu.... Tapi aku salah dengan berlari hanya akan membuat ku terjatuh dan terluka. Ku putuskan untuk terus menatap kedepan. Dengan lagkah penuh keyakinan akan ada satu hari nanti Dimana kaki ku kan perpijak dan dunia dapat ku rangkul dengan senyuman yang terus mengembang Saat sepi menggeram dalam ruang terbenammemantul menerobos lubang cahayadatang wujud bungkuk memanggul rindu Satu kaki bengkak karenamukursi roda macet berkaratdimana kamu penuntun sejatiku Arloji sudah tepat sasarankamu tak kunjung datangentahlah.. Aku ragu sirami atau tanam ambisi baruaku jadi pengecut . Selalu ku tahan semua noda hitammu.. Tak pernahku menghindar saat kau butuhkanku.. Mungkin kau berguna saat aku ada.. Tapi mengapa??? Kenapa gak kau tanyakan saja pada tuanmu sekaligus tuanku.. Sedang Dia tak senang noda hitammu Sangat menyakitkanku.. Sedang Dia senang noda hitammu Selalu dikenang.. Dan aku selalu disimpan.. Tapi semua itu hanya masa lalu.. Saat semua orang buta teknologi.. Sekarang kita hanya tersimpan dalam sudut tas.. Yang tak ada gunanya.. Jika aku dapat bersuara.. Kenapa gak buang saja kami bila tak diperlukan.. Kalau hanya sanya cuma jadi pelengkap dalam tasmu.. Kami hanya ingin bersama orang yang mampu mengubah DUNIA dalam retan pena.. Akuntansi itu menghitung. Jangan takut binggung. Cintailah kepala pusing.R Hanya untuk menghitung. Siklus akuntansi perlu. Mencatat transaksi tertentu. Pendapatan utang tau. Jurnan umum yang menentu. Harta dalam Aktiva. Kewajiban modal passiva. Jangan salah berada. Debit-Kredit itu ada. Jasa dagang manufaktur. Itulah nama perusahaan. Didalamnya memiliki struktur. Melakukan tugas pencatatankan. Intern maupun ektern Sama maksud tujuannya. Hanya mencari informasian. Akuntansilah yang dituju. Akuntansi banyak pembagian. Keuangan Manajemen Perpajakan. Biaya juga demikian. Begitu diantaranya kusebutkan. Marilah memahami akuntansi. Dalam kehidupan sehari-hari. Biar tau laba rugi pengeluaran pendapatan sendiri. Malam berbaju hitam Pena Rokok Dan secangkir kopi Tenggelam Hilang budaya Akhlak ambruk Hidup tapi mati Tak menyelam Didalam terpenjara Bau orok Dan penindasan tak henti Bermuka masam Katamu juga lembaga-lembaga busuk Tempat kami Manado, September // Mestinya hujan turun malam ini Agar embun berkicau esok pagi Di pucuk dedaun di sela angin Dan jatuh di lorong bebatuan dingin Seperti syair Rumi tentang alam damai Semesta tanpa bentak-bantai Semesta tanpa air mata di lantai “Aku tak hidup seperti air Yang diam terus mengalir Meski takdir menghantam Dan hidup telungkup di titik nadir” “Aku adalah hitam bebatu Hidup harus saling tipu Makrifat jaman baru Sekedar hidup matikan kalbu” // Mestinya tak ada badai malam ini Biarkan gelombang pasang melandai Tapi apakah artinya menjadi manusia Jika amarah menjadi agama Jika amuk massa adalah syariatnya Jika caci maki rukun doanya “Manusia baru harus siap diadu Seperti binatang di altar Romawi Jauhkan hasrat manusiawi Karena di sini dilarang menjadi Makhluk sejati seperti syair Rumi” “Kisah kebaikan telah usai Sejak merahnya matahari tenggelam Oleh beringas hujan tanpa henti Dan Tuhan meninggalkan urat nadi Seperti simponi tak selesai” Jakarta, Aku terbang menuju bandaran Karna aku hidup untuk kehidupan Tampa aku manusia bagai daun yang keramNamun, Aku dapat mencakar kehidupan jika ia merobekku . Ketika itulah aku bias membisu menunggu napas menyentuhku Angin adalah akubibit kehidupanracun kematian Berat terasa di hatiku Menerima sebuah kenyataan ini Kau pergi tinggalkan semua ini cerita yang tlah berjalan Bukan sementara tapi selamanya Tak sanggupku merasakan Jatuh derai air mataku Betapa perih dan sakitnya hati ini kehilangan dirimu Kehilangan seorang yang berarti dalam hidupku Semua hanya dapat ku ukir terlukis di canvas hidupku Semua menjadi lukisan ceritacerita yang ku abadikan di masa hidupku Sahabat persahabatan kita untuk selamanya Tetaplah kau hidup di sanubariku Mengingatmu hal yang indah Bertemu denganmu dalam mimpi hal menyenangkan Sahabat kau tetap cerita indah yang ku lalui bersamamu.. Ibu..... Kasih sayangmu takkan berhenti... Pengorbananmu sungguh sangat berarti.... Jasamu sangat besar... Tanpamu ku takkan mungkin bisa melihat isi dunia ini.... Tanpamu ku takkan mungkin bisa sebesar ini... Kau adalah harta yang berharga bagiku... Jasamu takkan mungkin kulupakan.... Terimakasih atas jasamu.... Aku takkan melupakan semua jasamu... Oh tangse yang terpesona. Kenapa dirimu selalu digoncang bencana. Seakan-akan bencana ingin menyapa. Dengan getaran gocangan gempa. Kini tubuhmu menjadi retak. Rumah-rumah hancur seketika. Penghunimu luka tulang retak. Terkadang ada yang tak bernyawa. Mengpaa dirimu menjadi malang. Selalu datang baan Tuhan. Apakah karena penghuni mu tak melarang. Menebang mengali hanya mencari makanan. Tak memikrkan tubuhmu yang lapang. Tak memikirkan perutmu kosong. Sehingga membuatmu melayang. Merasakan sakit yang sudah berkarang. Oh tangse yang terpesona. Sabarlah sampai datang waktunya. Diketika penghunimu sadar akibatnya. Pasti tubuhmu akan kembali jelita. Jangan, jangan begini Pesona mu mematri ku Laku mu mengikis jarak di hati ku Ini salah atau benar? Terisak atau tertawa? Bimbang. Aku tak bisa menjawab Mulut terkatup, hati berkoar Bagaimana ini? Bodoh. Aku terjebak Dalam labirin pesona mu Akankah ini berhenti? Setidaknya untuk menghela napas Atau menenggak segelas latte Hilang akal, hilang hati Ego berteriak Hati menang segalanya Hangat tapi dingin Jangan, jangan begini sayang. Malam ini .. Aku kembali menginjakkan kaki disekolah Padahal, hari ini Sabtu dan besok Minggu ... Lalu apa yang kupermasalahkan? Akulah anggota Peraja Muda KaranaPerSa Mi membimbingku untuk mandiri Oh, betapa gembiranya hatiku. Malam menunjukkan pukul malam. Namun .. Acara api unggun ini belum berhenti Kami masih menikmati indahnya kebersamaan Pentas beberapa anggota lainnya membuatku sedikit terhibur Apalagi yang membuatku kecewa? Bagaimana keluarga dirumah? Apa mereka merindukanku? Api unggun ini .. Menjadi saksi bisu tangisanku. Tapi aku sadar, Inilah takdirku. Menjadi anggota Peraja Muda Karana Disingkat PRAMUKA Apalagi kesenangan yang terlewat? Tidak ada Namun .. Ketika aku mendeklamasikan puisi ini .. Waktu akan terasa terhenti Dan tangisku akan lenyap Tangis telah berubah menjadi tawa Semoga .. Semoga .. Semoga .. Tanggung jawab yang kupikul saat ini, Menjadi guru perilaku dan ketegasankuPerSa Mi adalah penghargaanku Tempat aku menjunjung yang namanya ..DASA DHARMADWI SATY Adan DWI DHARMA .. --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Tertinggal lah gemar menulis dan membaca Tertinggal lah seni dan sastra Digeserkan dengan teknologi tinggi dengan rakusnya. Gagdet dan media sosial, Menjadi pokok utama insan muda-mudi Teracuhkan lah buku Teracuhkan lah secarik kertas Teracuhkan lah seutas pulpen Yang dimana, Akan bisa membawa insan muda-mudi Menjadi seniman muda berkarya Kelak masa depan nanti. Terjawab sudah kegelisahan Tak berujung selama ini Setiap saat menampilkan sedih Tak kuasa tuk kuhindari Kesetiaanmu kian terasa Kala kurasakan benar adanya Menemaniku saat menghampa Sirnakan luka, hadirkan suka-cita Akupun telah sepenuhnya Memberikan hati ini seutuhnya Hanya untukmu, kekasih hatiku Dan tak ada lagi, selain dirimu Jangan sekali-kali berfikiran Tuk meninggalkanku sendiri Sebab hanya kau yang kusayangi Saat ini, dan semoga sampai akhir nanti Aku kesepian... Aku ingin teman... Aku ingin sahabat... Aku ingin kakak... Aku ingin mempunyai seseorang... Seseorang yang bisa mengerti aku... Seseorang yang akan selalu menyayangi aku... Aku memang mempunyai orang tuatapi orang tua yang egois Aku memang mempunyai keluarga yang lengkaptapi keluarga yang pilih kasihtapi keluarga yang selalu membandingkanaku dengan yang lain Bukankah aku harus bersyukur?? Untuk semua yang telah Engkau berikan Bukankah aku harus menerimanya??Tapi... Aku hanya ingin seorang kakakya.. aku butuh seorang kakakseseorang yang telah lama aku idam idamkanTuhan..... Apakah aku salah?? Apakah aku telah mengecewakan Mu?? Apakah aku terlalu banyak meminta?? Apakah aku tidak mensyukuri pemberianMu??Tuhan...... Maafkan aku... Jika aku memang bersalah... Maafkan aku... Jika aku terlalu banyak meminta dan Tidak mensyukuri pemberian Mu...... Demi mata kepalaku sendiri... Mereka tidak memperjuangkan kami... Mereka hanya menjadikan kami alasan... Untuk menjatuhkanmu... ya... Mereka berjuang tuk menjatuhkanmu... Karena mereka membenci dirimu... Kami tidak pernah membencimu... Kami menginginkanmu tetap disini... Mereka memperjuangkan apa yang kami sebut... cara tuk menjatuhkanmu... Fitnah... mencari-cari kesalahan... Dan masih banyak lagi... Mereka tidak memperjuangkan kebenaran... Mereka memperjuangkan tujuan sendiri... Dan tujuan itu tidaklah baik.... Rintik hujan.. .. akan kah kau dengar ceritaku sore ini? Aku termenung di sudut dingin yang kau cipta... Di tepi jendela kamarku, memandangimu membuatku tentram Paling tidak, saat ini ada yang menemaniku bercengkrama Sebuah dongeng panjang ingin kuceritakan kepadamu Mengenai pertemanan, persahabatan, dan cinta Bagaikan malaikat ia hadir untukku.. Menemaniku saat aku sendiri, Menebar pelangi saat hatiku kelam, Dan ia motivasiku melukis langit, Biasanya, ia menceritakan bulan kepadaku Paras cantik dan cahaya bulan, ia suka Malam pun turut menemani kami bercengkrama hingga larut pagi Sungguh indah, tapi itu dulu.... Kini, entah sementara atau selamanya, ia dan aku lebih baik merajut dongeng masing-masing Bukan berarti meninggalkan, . tapi saling merindukan dari kejauhan saja, itu cukup bagiku Rintik hujan... sayup-sayup mulai menghilang suaramu Akan kah kau juga turut pergi meninggalkanku? Setiaku telah sepenuhnya untukmu Tak pernah Kau hargai sedikitpun Saat itu pula aku begitu kecewa padamu Kau lebih memilihnya daripada Aku Yang selama ini sangat tulus mencintaimu Aku tak bisa apa-apa Hanya bisa menerima keputusanmu Kau kujaga s'lalu cinta ini untukmu Dan berharap suatu saat nanti Kau kan kembali padaku Aku tetap menunggumu,.. Jernih cinta yang tersaji Menyejukkan rasa dalam deburan asmara Menba menahan angkuhnya ego Memainkan detik dalam rentetan waktu yang tak berarti Terkadang bisu menahan perih Menerka dilema yang kian tersesat Antara bahagia dan pilu Dendang cinta yang kau mainkan Membuat nurani melayang menembus awan Namun kadang luka yang kau tawarkanmenjatuhkanku sampai tertindih di pusara luka Sadar dan dan tak sadarkau menikam merobek jantung yang menyimpanmulalu esok kau membesuknya lagisebuah sandiwara yang elok Antara bahagia dan pilu Kau menyajikannya dengan sempurna Tak peduli sakit dan senang kau memadukannya Mengoyak dan membunuh sel-sel rasaku Kadang kuingin menjauh Namun sayang yang terlampau memuncak Membuatku geram pada setiap keputusanku Aku tak mampu merelakanmu Ah…. Antara bahagia dan pilu Menyesatkan rasaku ke belantara asmara Gelap dan pekat menyelimuti pikiranku Sampai kapan sekejam ini Duri dan mawar kau tunaikan padaku Semua kau lakukan seenak nuranimu Sekejam badai menghempaskan istana megahku Kadang kulelahBerpasarahMenahanMemelihara Luka yang tak berujung Bahagia yang menyumbat pilu Antara bahagia dan pilu Sempurna memekikkan gaung perpisahan Langit menelan jingga Naiklah bulan Sang penjaga hitam Sakit ku dimulai, Sedih menguasai-ku Para penjaga hati jadikan Kisah-ku tontonan Dibuat sakit oleh cinta berkabut, Cahaya bulan bagai pedang Merobek nadi-ku Membiarkan darah-ku mengalir Hingga jantung-ku berhenti berlari, Tak tahu akhir sakit-ku Luka-ku hanya menjadi Potongan-potongan bahagianya Yang tak pernah menyadari Kesungguhan ini, Hitam berpedang Menghempas-ku lebih Aku tergeletak, diabaikan, dilupakan Oleh cinta dalam kepalsuan. Ketika Tuhan memberikan satu kebahagiaan untukku Seketika, aku ingat padamu, wahai sayang Karena aku bukan laki-laki egois dan tak peduli Maka aku memilih memberikan kebahagiaan itu untukmu Tuhan tahu, bila aku juga butuh kebahagiaan Tapi aku sadar bahwa kebahagiaanmu lebih penting bagiku Mungkin kamu tak bisa membayangkan menjadi diriku Tidak mendengar bahwa hatiku telah berikrar kepada Tuhan untuk menjagamu selamanya Aku ingin selalu bersama wanita yang peduli Yang bisa memahami bagaimanapun perasaanku Yang sedia dan rela berdua ketika suka dan duka Yang bisa membuat hati ini tertawa dan bahagia Dan bahagianya menjadi kebahagiaanku pula Wanita itu adalah Dirimu. Aku melepasmu, Bukan tak mencintaimu.. Aku tinggalkanmu, Bukan tak menyayangimu..Tapi, Semua ku lakukan untuk mu, Dan karna kamu.. Demi kebaikanmu dan jugaDiriku.. Kini, engkau bukalah milikku, Engkau telah bebas melangkahkan kakimu, Tentukan arah dan tujuanmu, Memilih siapa pendampingmu, Yang akan temani hari-harimu, Sepanjang usiamu.Jika, Engkau telah temunnya, Bahgiakanlah dia hapus air matanya.. Sungguh, aku pun telah rela.. Lenyap... Merubung senyapMendekat... Membuang sekat Asa masih menanti Jadi apa ia nanti Barangkali cuma ilusi Nantinya torehkan luka di hati Angin juga ikut merisau Menyaksikan keambangan Syarat akan bayang-bayang semu Penuh kepalsuan tanpa jawaban Sahabat.. Mungkin kita selalu berdebat Namun percayalah sayang ku tak pernah berkarat Sampai akhir hayat Telah banyak rintangan Telah banyak halangan Bersama kita melawan Dengan sebuah senyuman Setelah Kau Pergi Aku sendiri Selalu lesu karena sepi Kau yang dulu pernah menghiasi Mewarnai hari-hari Dan selalu menjadi Puisi Sekarang, tak ada lagi Hatiku kian suram Mati rasa dalam kelam Hanyut dan tenggelam Dengan raga kesunyian malam Dirimu tetap Kurindui Walau Kau tak ada disini Akupun kan tetap menanti Bila Kau sedia tuk kembali Akupun selalu merindui, Bersama sisa Cinta di hati Takkan pernah Kucari pengganti Karena Kau tetap yang Kucintai Keadilan disini lemah Keadilan disini lemah syahwat Dengan uang keadilan dapat dibeli Dengan uang hukum pun dapat dibeli Kejujuran disini tidak diperlukan Yang diperlukan hanya kebohongan Dengan uang…Kejujuran diganti dengan kebohongan Tipu sana tipu sini Sikut sana sikut sini Geser sana geser sini Sudah menjadi tradisi Apakah kalian bangga hidup dinegeri ini?? Dinegeri dengan seribu macam kebohongan Sajak ku mengalir dari realita kehidupan Realita dengan macam kebohongan Sajak ini tentang keadilan Dari penyair kacangan Untuk sebuah KEADILAN…..JAKARTA, MY ROOM . Matii Saja,,, Hidupnya hampa.. Kosong, terhina, terasingkan Kubur saja di akar terdalam, Agar Ia hancur, tak tersisa Atau Buang Saja.. Bagai sampah pinggiran Takkan dicari dan digunakan Biarlah ia bergerilya dengan dunia kosong itu Dan Kubur saja.. Ia bak mayat tak bertulang Hidup namun tak ada Biarkan Ia lenyap Lenyap terenyah zaman Karena, memang disitulah tempat Ia berada Dan Biarkan Ia pergi Jangan Kau tahan langkahnya Pergi, Hilang, dan Lenyap.. Cintaku Menemani setiap langkahmu Merasuk kalbu Jadikan arti hidupku Andai saja Kau rasakan apa yang kurasa Mungkin bisa Engkau pahami semua Walaupun terluka Ku kan tetap ada di sampingmu Tersiksa Dalam hidup yang dilema Aku berjanji kan ku warnai Hidupmu dengan tulusnya cintaku Meski kini kau tak pernah tahu Ku kan tetap ada untukmu Aku berjanji kan kutemani Hari-harimu sampai saatnya nanti Sampai nafas tak lagi kumiliki Ku kan tetap ada untukmu Kasih Sahabat, waktu telah mengantarkan kita pada satu titik pemahaman bahwa di dunia ini tak ada yg abadi Kini saatnya kita harus berjalan sendiri Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskan Dalam ruang dan waktu yang berbeda Ketika kebersamaan menjadi langka Ketika canda tawa begitu berharga Sahabat, semoga waktu tak membuat kita lupa Bahwa kita pernah ada Pernah punya cerita Sahabat, abadilah tercipta lebih dari cinta Bersamamu ku bisa tertawa Bersamamu ku bisa ceria Bersamamu ku bisa bahagia Bersamamu hidupku lebih berwarna Bersamamu dunia lebih bermakna Namun... Karenamu, ku harus menahan rasa Karenamu, ku tersiksa Karenamu, ku kecewa Karenamu, ku cucurkan air mata Karenamu, ku lunglai tanpa rasa Karenamu, ku merana Karenamu, pun aku terluka.... Melangkah sepi tanpa kau disisi Menyusuri malam tanpa indahnya mimpi Terus berjalan tak melihat disekitar Tak terlihat kesedihan dan kini ku memudar Ingin ku warnai hidup ini dengan senyummu Tapi siapakah yang kuharap tuk temaniku Biar saja ku lewati ini dengan sepi Berlalu sudah hari demi hari Ingin ku pergi tapi tak ada arah Menepi semua rasa yang kuharap cerah Terangnya bulan seakan padam Karna ku masih sendiri dan luka dalam Lalu kutinggalkan semua yang terjadi Berharap waktu kan berhenti dan aku mati Kita adalah mimpi-mimpi tak berarti Hanya menahan rasa dan luka dihati Janganku suaraku, ya Aziz Sedangkan firman Mupun diabaikan Jangankan ucapanku, ya Qawiy Sedangkan ayat Mupun disepelekan Jangankan cintaku, ya Dzul Quwwah Sedangkan kasih sayang Mupun dibuang Jangankan sapaanku, ya Matin Sedangkan solusi tawaran Mupun diremehkan Betapa naifnya harapanku untuk diterima oleh mereka Sedangkan jasa penciptaan Mupun dihapus Betapa lucunya dambaanku untuk didengarkan oleh mereka Sedangkan kitab Mu diingkari oleh seribu peradaban Betapa tidak wajar aku merasa berhak untuk mereka hormati Sedangkan rahman rahim Mu diingat hanya sangat sesekali Betapa tak masuk akal keinginanku untuk tak mereka sakiti Sedangkan kekasih Mu Muhammad dilempar batu Sedangkan Ibrahim Mu dibakar Sedangkan Yunus Mu dicampakkan ke laut Sedangkan Nuh Mu dibiarkan kesepian Akan tetapi wahai Qadir Muqtadir Wahai Jabbar Mutakabbir Engkau Maha Agung dan aku kerdil Engkau Maha Dahsyat dan aku picisan Engkau Maha Kuat dan aku lemah Engkau Maha Kaya dan aku papa Engkau Maha Suci dan aku kumuh Engkau Maha Tinggi dan aku rendah serendah-rendahnya Akan tetapi wahai Qahir wahai Qahhar Rasul kekasih Mu maíshum dan aku bergelimang hawaí Nabi utusanmu terpelihara sedangkan aku terjerembab-jerembab Wahai Mannan wahai Karim Wahai Fattah wahai Halim Aku setitik debu namun bersujud kepada Mu Aku sehelai daun kering namun bertasbih kepada Mu Aku budak yang kesepian namun yakin pada kasih sayang dan pembelaan Mu Emha Ainun Nadjib Jakarta Pebruari Aku adalah aku Bukan seorang gadis Bukan seorang wanita Bukan seorang pria maupun lelaki Tapi aku adalah orang yang berusaha menjadi seseorang yang mempunyai kharisma Sebagai seorang ibu Yang mampu bertahan ditengah badai Tegar seperti batu karang Harum seperti melati yang putih sebagai lambang kesucian Rela berkorban untuk kebahagiaan anaknya kelak Penuh perjuanga untuk menjadi seorang ibu Rela menahan sakit Meskipun seribu kali dihujam pedang Hanya doa yang tulus selalu terucap Hanya cinta kasih yang selalu diberikan Tanpa pamrih rela melakukan segalanya Demi kebahagiaan anak anaknya kelak Ya Rabbi… Hidup memang begitu indahnya Penuh dengan warna-warni Keindahan, Kebahagian, kepedihan dan kekecewaan Tapi kenapa warna kepedihan yang selalu menyertaiku Kadang warna keindahan dapat aku rasakan namun hanya sesaat Bagaikan pelangi yang muncul dan perlahan menghilang. Ya Rabbi… aku pasrah pada-Mu Jika memang ini sudah takdirku Aku mohon kuatkanlah hatiku Dari segala warna kehidupan Yang kau berikan padaku Sifat Manusia terkadang sulit diterka Namun tolong sadarkanlah Sahabat, teman, kekasih yang berada disekitarku Dan jauhkanlah diriku dari segala tekanan Orang-orang yang menikmati warna kehidupan-Mu. Ya Rabbi… Aku mohon dengarkanlah hambamu ini Aku sadar selama ini aku telah jauh dari-Mu Tapi aku tak kuasa dengan warna kehidupan-Mu Yang kau berikan saat ini Ya Rabbi… Aku hanya bisa memohon dan memohon pada-Mu Karena diri-Mu lah yang dapat menolong aku. Aku sadar semua warna kehidupan yang aku jalani Semuanya akan berpulang pada-Mu termasuk diriku. My Room ) Goresan Hati dalam Puisi Aku, Pernah merasa terluka karena mu Kamu, Pernah menoreh pedih dihatiku Kita, Pernah juga terbakar api amarah yang sama Acapkali aku berucap ingin mengabaikanmu Membencimu, Dan menghapus semua tentangmu Tapi yang kusadari kini Kamu tak pernah beranjak pergi Separah apapun luka yang kamu beri Ada bagian dalam kalbuku yang selalu mengingatmu mengenangmu dan merindu..... Berharap suatu waktu untuk menatapmu lagi dan lagi Kamu.... Yang tlah pergi dan takkan kembali Kan kubiarkan satu sisi kalbuku menghuni tentangmu Hari ini, esok, tanpa batasan waktu Selamanya.... seperti janjimu dulu.... Tak mungkin aku berhenti di satu titik Karna pengorbanan ku masih panjang Letih sudah aku untuk semua ini Sehingga aku tak bisa menahn kesedihan ini Sebesar apakah tetesan embun Sebesar itu jua tetesan air mata ini Pengorbanan ku tak ber ujung Hingga semua tak pernah singgah Andykan mata ku ini bisa berbicara Mungkin dia akan berkata "sudah lah air mata mu ini tak layak lagi kau keluarkan"" Hingga aku terpuruk saat ini Semua nya ahanya menghindar dan menghilang Mungkin memanga aku di takdir kan untu menerima hinak aan dan aku memang untuk di sakiti Ntah lah "TUHAN AKU SLLU MENGINGAT MU "TUHAN JAGA AKU SLLU DAN BIMBING LAH AKU DALAM MENUJU RIDHO ILLAHI MU TUTUP KAN MATA KU DI SAAT AKU AKAN KAU PANGGIL”” Ibu.... engkau lah pelita dalam hidup ku.. bak rembulan di bulan purnama... engkaulah payung di waktu hujan.... bak selimut di kala dingin.... Ibu.. engkau lah air nan jernih.. pelepas haus disaat ku dahaga.....ibu..... engkaulah singgasana... di saat hati ini lelah dan nelangsa... Ibu... oh ibu..... engkau bagai mega.... nan tak pernah lelah.... tapi... kadang ibu.. engkau bagai seekor macan.. yang ingin menerkam mangsa.. tapi aku tahu ibu.... tak seekor macanpun.. mau menerkam anaknya sendiri..... Ibu... ku ucapkan terima kasihku untuk mu.. karena aku telah lahir dari rahim.... seorang ibu sepertimu.....ibu... engkaulah pahlawanku Apalah arti dunia yang fana ini Dunia yang tampak indahsedangkan aku di akhirat nanti Harus melihat api yang menyala-nyala tanpa henti Apalah arti dunia ini Dunia yang sangat nikmat di awalsangat menyenangkan diawal Hingga aku lupa sesuatu Kalau aku akan menderita di neraka Apalah arti dunia inibeserta semua kenikmatan dan kekayaan fananya Jika aku tidak shalatdan mengabaikan pertemuan dengan Allah Bahagialah... Bersama suasana hidupmu yang baru Jangan pikirkan masa lalu Jika itu membuatmu terbelenggu Bahagialah... Dengan cincin yang melingkar dijemarimu Sebagai lambang cintamu yang telah bertaut Bertaut hingga maut yang pisahkan Maaf... Aku yang tak mampu bahagiakanmu dahulu Aku terlalu berangan memilikimu Hingga kau jatuh dipelukan orang lain Kini... Aku hanya menatapmu dari kejauhan Tak mampu aku berdiri dihadapanmu Rasa sakit selalu menggerogoti sum-sum hingga tiada sisa Kini... Bahteramu telah berlabuh dihati yang kau puja Cintamu hadir dari rahim sang kasih sayang Yang tiap kau rasa, selalu melukiskan senyum diwajahmu Dalam langit senja, kala mentari mulai berlabuh.. Seperti harapan di ujung tanduk, yang siap menjadi puing puing.. Hati nelangsa dalam peraduannya, menanti waktu yang tak kunjung datang.. Seperti apakah malam kelam ini.. Adakah seberkas terang menghiasi gelapnya malam ini? Dalam lembayung langit senja, kala kegundahan mulai merajalela.. Seperti gitar yang putus sinarnya, tiada nada yang seirama lagi.. Begitu redup dan heningnya hari ini, seperti membisikkan kesunyian hati.. Kemanakah sang rembulan? Kemanakah bintang bintang? Dalam lembayung langit senja, kala gemuruh mulai menyapa.. Seperti genderang perang, iramanya saling sahut menyahutan.. Kemanakah tempat untuk berlindung? Dimanakah ketenangan hati? Kegalauan ini kian merasuk dalam raga, yang tak memampukan lagi tuk berkata.. Hanya dalam tatapan yang kosong, dan hati yang berkecamuk.. Hanya dalam kesendirian malam, dan sepinya kegelapan ini.. Berharap akan semua cepat berlalu.. Dan memberikan seberkas terang.. Untuk menemani mimpi mimpi.. Jitak kepalaku Biar wajahmu tak kuingat Segala mantra Yang kupanjatkan Di, waktuku pun Tidak tajam, sayang Harus seperti apa, kesibukan yang bagaimana. Biar ku lupa tentangmu Doa kini telah tumpul Mata hati laksana dipelet Wajahmu Aku bukan casanova Si petualang cinta Yang dengan mudah, melupakan wanitanya Jika saja waktu Dapat kuputar kembali Aku tak ingin bercinta denganmu Tak ingin jua kenal wajahmu Tapi tuhan dan waktu, berkata lain nona. Jitak aku Biar.. biarlah. biar. Aku bisa lupa, sayang Aku krasan di hatimu.. Mengukir lembahmu dgn sungai.. Yang mengalir dari telaga di mataku.. Sebuah mata air untukmu.. Di tepinya ada mahligai.. Yang selalu di terangi cahaya.. Dari jendela-jendelanya.. Hanya terlihat indahnya pemandangan.. Setapak jalan cinta yg naik turun.. Di lembah-lembah romantika.. Seperti sebuah gelombang.. Di mana kita berayun menghabiskan masa. Cha Aku memanggilnya dengan lantang Kulihat sekitar ku tak ada suara Yang mampu menjawab seruan ku Kupandangi sudut-sudut malam Namun tak ada yg mampu memberiku jawaban, Airr mata menetes perlahan Mengobati rindu yang tak tertahan Cha ku Aku masih mencintai mu Seperti tahun yg lalu Meski slalu kuba tuk menghindari Ku tau jalan ini salah Tapi kuingin kamu bahagia dgn nya. Tanpa aku,& masa laluku yang selalu menjadi jurang Pemisah Dlm hubungan kita slama ini Yang terukir biarlah terukir Yang berlalalu biarlah berlalu Tapi cinta sejati ku Akan milik mu selalu Cha ku.. Tak kuindahkan bunyi itu Biarlah terus berdengin Sampai mulutnya tak berliur Kering bagai gurung Ini hidupku Ku sendiri yang menempuh Ku sendiri yang merasai Suka duka dari Ilâhi Kau siapa? Datang dengan cemooh Tiba dengan merendahkan Kau hina hidupku Lebih baikkah dirimu? Mulut pun tak bisa kau jaga Bebas terus meluka Dengan sesama Kau tak pedulikan semua Ah, biarlah Teruslah berkata semaumu Itu takkan mengubah rencana Allâh Untukku, ya untukku... Terpaku dalam kegundahan hati Terasa tak dapat ku lawan dengan jari-jari Tiada lagi tempat hari yang terasa ada Hanya lelah Lelah yang ku rasa……………Andaikan waktu itu tak terjadi Mungkin hatiku takan remuk seperti ini Langkahku terhenti dalam kelamnya malam Mataku terhalang jurang yang dalam Pendengaranku sayup-sayup tak menentu Hatiku terombang ambing dalam ombak kemarahan Ragaku tak berkuasa untuk berfungsi Mungkin tiada lagi yang dapat terjadi saat ini Semangatku lemah hatiku susah Teringat malam itu yang menyakitkan Inikah kehidupan? Kurasa semua bukan seperti ini Mungkin masih ada titik terang Yang akan menyinari kegelapan hati Memberi pujian untuk diri sendiri Meredamkan semua yang ada saat ini Hingga aku dapat kembali ke kehidupan yang indah ini Ketika sepi merasuk hati Mengganggu setiap malam Membuat segalanya terasa luka Mendera tersudut pada keadaan Ada sesuatu yang terasa hampa Jika janji di telan dusta Gelisah mulai menjelma jiwa Rasa letih pun sering singgah Tetapi hidup harus di jalani Meski langkah kaki berakit-rakit Dan susah berkali-kali lipat Membawa perasaan luka tersakit Kita tidak perlu merasa jatuh Agar mampu melewati segala perih Tak perlu ragu pada impianmu Teruslah tumbuh lebih baik lagi Bagai sang tupai hinggap ke pohon satu ke pohon lain... Begitu pula dirinya dari hati satu kehati yang lainnya... Semerbak harumnya bunga... Mengalahkan semerbak pesonanya... Indah bintang yang bertaburan... Tak seindah tutur bahasanya... Merdunya sang burung berkicau... Tak semerdu nyanyian puitisnya... Sungguh indah kata katanya... Sungguh manis rayuannya... Sungguh sungguh terpana dibuatnya... Seakan hentikan waktu tuk selamanya... Bagai kumbang diantara hamparan bunga... Bagai petualang cinta diantara peri nan cantiknya... Ntah bunga apa yang kan di petik... Semoga selalu harum semerbak tetap mewangi... Sahabat engkau bagaikan permata dihidupkupenuh liku disetiap perjalanan persahabatan kitapenuh duri saat kita bertengkarpenuh senyum saat kita bersama Sahabat andai engkau tau disaat ini ku membutuhkanmumenghayati kebersamaanmerindukan keceriaansaat senang ku mengingatmusaat sedih ku membutuhkanmuandai engkau tau kau bagaikan permata dihidupkumenemani kesepiankumenghangatkan keceriaanku Sahabat, mungkin kau tak tergantibersama mu adalah hal terindah yang kumiliki Aku adalah aku... Tanpa ku sadari aku adalah kau... Berdiri di atas keangkuhan yang membatu... Berkacak pinggang seolah ku bisa dapat semua yang ku mau... Menantang angkuhnya dunia dengan sayu... Berjalan menapaki kehidupan dengan wajah kuyu... Seperti bunga yang tertiup sang bayu... Aku terhenyak terhempas di sudut bisu... Lantas ku basuh mukaku di beningnya airmu Berharap segera tersadar dan berlalu Menapaki hidup dengan harapan baru Berlomba dengan roda yang kian melaju Kini aku adalah dan kau adalah aku Di ujung harapan ku menanti dengan harapan baru Sentuhan itu adalah hatimu Beb Bukan jemarimu bukan pula tatapanmu Senandung rindu mengalun Menyapa kerling-kerling pendar rinduku Sajak ini pun berlarik-larik Kata menata aksara sampai ia bersanding dibait-bait senyuman Kala sabit tak berpurnama Meredup dikeheningan Tiada kuabaikan bila harap temu menyapa Kala petuah tak terpatri lagi di kalbumu Cukup ... Cukup sudah Semu rona pancaran wajahmu menahanku tuk menguap Terakhir kukenang bayangmu Tuk sekedar singgah dikala hati merindu Tangerang, November Dia seorang lelaki yang periang, Tidak pernah ku lihat dia serius Mahupun marah, Dia juga suka membuat lawak, Membuat aku sentiasa senang, Pabila melihat dia, Dia juga suka menyakat hampir semua budak perempuan, Tidak terkecuali aku, Terkadang membuatkan aku benci terhadap dia,Tetapi, Adakah benci ini ada maksud tersiratnya, Dia seorang yang aktif dalam sukan, Segala sukan dia mampu bermain dengan baik, Aku pelik terhadapnya, Dia begitu baik terhadap ku, Sehingga dia memberi harapan kepada ku, Harapan yang ku inginkanTetapi, Baru ku mengetahui, Akan kebenarannya, Yang dia menyukai orang lain, Bukan aku, Tapi orang lain, Sewaktu aku mengetahui akan kebenaran itu, Hati aku seakan retak, Retak seribu, Harapan tinggal harapan, Selepas itu, Aku perlu terima hakikat, Yang kau menyukai orang lain, Ia bagaikan, Kaca yang retak dan lebih baik buang dari menjaganya, Kerna ia menjadi lebih sakit, Dan kini, Kau pergi, Jauh dari aku, Pergi ke tempat yang terbaik untuk kau, Dan aku, Juga pergi ke tempat yang terbaik buat diri ku, Ku harap suatu hari nanti, Kita akan bersua kembali, Moga kau tak lupa, Segala kenangan yang kau ciptakan, Sebercak kenangan mulai menyeruak Mengingatkans bayang bayang hitam masa lalu Matapun perlahan mulai tertutup Membiarkan semuanya terkenang Masih teringat akan sosok itu Begitu kuat, namun sebenarnya rapuh Begitu nyata, namun telah pergi Karena ajal telah menjemput Kupejamkan mata kuat kuat Berharap sosok itu masih disini Tidak pernah direnggut Selalu ada, dan selalu menemani Namun ku tahu, Semua hanya kenangan Sosok itu telah pergi Pergi karena kebodohannya sendiri Meninggalkan rasa penyesalan abadi Yang selalu menyayat hati Kenyataan pahit Bahwa semuanya tidak akan pernah kembali --- No. Urut Tanggal Kirim // :: cinta bukan sesuatu yg patut untuk dibanggakn, bukan sesuatu yg patut untuk dipamerkan, bukan sesuatu yg patut untuk dibicarakan, bukan untuk dicaci,dihina diludahi……….. juga bukan untuk disanjung,dipuja diagungkn…… cinta ya cinta…………. bukan tuhan bukan malaikat bukan iblis bukan bidadari…. cinta adalah suatu kehidupan yg perlu dijalani… ntah itu menyakitakan ato menyenangkan….. smua itu takdir yg udah diberikn ke km….. apa km bisa mengubah takdir dr tuhan?????????? cinta itu hidup ditiap ht manusia,,, laksana burung merpati yg terbang n singgah diranting ht yg dia mau……sesukanya…….. manusia yg tak memiliki cinta adlh manusia yg munafik… dan bila terciptanya cinta hanya untuk melukai hati manusia maka apakah kau tak percaya akan kuasa tuhan???????? ada hikmah dibalik perkara ada kesedihan dibalik senyuman ada keharuan dibalik tangisan dan ada cinta dibalik hati seorang manusia jangan lupakan kata-kata itu Berdiri di bawah matahari Berpijak di atas tanah ini Kubiarkan mereka hidup bermain di atas ku Mereka terus tumbuh di atas ku Smpai Kini tubuh ku terasa kering dan lelah Apakah ku bisa beristirahat sejenak? Melihat dan bertanya di sekeliling ku Tak ada jawaban semua diam Hanya akar menyapa ku dengan kata”terimakasih” Kuperhatikan mereka satu demi satu Ku biarakan menikmati buah yang keluar dari mulut ku Menguras kekayaan dalam perut ku sampai mereka puas Kini ku benar-benar lelah dengan mereka Yah merka yang tak pernah puas serakah Merusak tatanan ku tanpa meremajakan aku Kembali ku bertanya Tak bisakah kita bersahabat Ku teringat mereka juga sama dari debu tanah Suatu masa akan menyatu dengan ku Mereka tetap diam mata hati nya tertutup kenikmatan Kini ku benar-benar lelah dan sesak Ku muntah kan lumpur panas ku semburkan kemarahan ku kini ku bukan lagi tanah Jangan biarkan ku menjadi lumpur selamat kan lah aku --- No. urut . Tanggal kirim // :: Siang malam aku merindukanmu Boleh kan aku merindukanmu? Meski tak Kau ijinkan Akupun kan tetap merindukanmu Karena Aku mengharapkanmu selama ini Kucintai Dirimu di dalam hati Meski tak pernah Kukatakan Aku mencintaimu dari dalam Jiwa Dari dasarnya yang paling dalam Dan Aku selalu merindukanmu Setiap saat, tak terbatas waktu Kendati Aku mustahil memilikimu Aku kan selalu mencintaimu Dalam puisi-puisiku Bersama sunyi yang terkadang menemaniku Perasaanku tak pernah berubah apapun Karena Aku hanya menginginkan Dirimu Aku sangat dan sungguh mendambakanmu Menjadi bagian hidupku Satu, di hatiku dari dulu Entah itu teh atau kopi Atau sebongkah es di lemari Masih saja, Aku merindu Aku tak peduli, Tentang waktu yang terus memaki Mencaci bahwa aku terlalu bodoh Terlalu bodoh hanya untuk orang sepertimu Aku terlalu merindu, Hingga sesak saat malam tiba Aku terlalu merindu Hingga desau angin bahkan bisa membuatku berharap Entau kau tau atau tidak Entah kau peduli atau tidak Aku tetap merindu Dan terlalu merindu Dibalik kaca kutatap alamhujan turun dengan lebattaukah diri ini kering dengan cintakering dari segalanya Berharap pangeran cinta datangbagai cinderella dalam padangaku menungu kamu dari balik hujan Teringat masa lalu... dalam hujan berteduh berduatersenyum dalam candamenghabiskan waktutak peduli dalam deras atau sekedar rintik Tersadar... hujan seakan tautangisku dalam penantian -------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Jadikanlah aku mimpimu Bunga indah dalam tidurmu Ku pastikan kau terjaga Di sepanjang malam mu Hai pujaanku yang tetap ku rindu Kau sapa aku dalam heningnya malam Terbawa aku di masa lalu bersama mu Kau terlalu berharga untuk terlupakan Seberapa keras ku menba lupakan Saat indah denganmu semakin kuat Rasanya rindu yang melanda jiwaku Apa arti rasa ini aku tak bisa Mengartikannya? sahabat bagaikn tempatku berteduh.. bila diriku terkena air mata dalam kesedihanku, disanalah diriku bisa berbagi dalam hidupku, yang tak pernah aku dapatkan d’tempat lain… hanya sahabatlah yang mampu mengerti dan pahami, apa yang sedang aku alami saat ni.. tanpa sahabat.. bagai jiwa yang terlepas dari ragaku.. membuat ragaku tak mampu bergerak dalam setiap langkahku.. persahabatan ini kan abadi.. meski d’dunia nih tak kan ada yang abadi.. Bintang adalah hiasan malamyang indah sepanjang zamanpesonanya tak pernah terlupakanwalau sedang tertutup awan Bintang hati adalah cintakadang cinta itu butatak memandang apapun jugawalau menjadi sumber deritadia akan tetap setiacinta sejati itu namanya Bintang akan selalu indahtetapi cinta itu susahbisa membuat hidup indahbisa juga membuat susahhuh payah... Seuntai ranting nafas ini Menjejaki phitnya getiran hidup Berjalan seakan tanpa tujuan Melangkah tanpa dasar Terkulai tubuh ini saat menatap kejamnya hidup Terbawa oleh panasnya suasana Yang membakar kulit kusam ini Hidup hanya bermodal nekat Berbekal nafas redup Diiringi langkah yang lamban Demi mencapai tujuan yang tinggi Tak peduli... Walau sayupan maut adalah resikonya Meski secuil cahaya yang datang Dan sekalipun harus mati Walau tak sepantasnya... Mengambil jalan ini Tapi hanya inilah yang bisa ditempuh Jalan yang memberikan sebutir nasi Untuk kehidupan dan masa depan Aku tahu... Hati tak bisa menerima Bila semua ini memandang kenyataan Karena tubuh ini berlari untuk menyelesaikan Namun hanya sejengkal yang diberikan Memang tak pantas Tapi dijadikan pantas Oleh tangan-tangan yang kotor Tapi tak terhiraukan Biarlah mereka tanggung sendiri Disini aku masih bisa bernafas Bernafas dengan hati yang murni Menghirup udara Negeri Farmosa Menyandang status TKI ---------- No. Urut Tanggal Kirim  // :: Tidak Aku tidak bersedih Aku tidak menangis Hanya air mata ini yang mengalir Sakit Memang sakit Namun, itu sudah terjadi Ketika ku kelilipan Oleh serangga kecil Tak tahu diri Membuat mataku perih Akhirnya, air mataku keluar bersama serangga kecil itu Malam ini, Sunyi sepanjang jalan… seluruh jiwa telah tertidur, Hanya satu jiwa tetap terjaga, memandang jauh sepanjang jalan. Memeluk erat hampa. Dalam goresan amarah, tadi sore. Malam larut semakin dingin… hingga menusuk ke ulu terdalam, hati yang kosong. Biarkan aku selimuti dengan kebencian, hingga jiwa itu puas. Dengan membuka tabir penuh dengan umpatan, keangkuhan, dan lidah-lidah para penjilat. Agar semua hilang, dan perlahan… jiwa itu menutup mata. Tertidur, Semakin lelap, dalam senandung Gagak mengiringi. Hingga pagi, Hingga jiwa itu mampu tersenyum kembali. Bangko, Juni ---------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Hatiku terasa indah Bagai bunga-bunga Menghiasi jagad hati ini Kau hadir.... Menambah suasana hatiku Yang sepi tanpa cinta Menghancurkan gundah yang menyelimuti hati ini Karena menunggu pangeran cinta datang Khayalanku terbang tinggi Membayangkan dirimu bersamaku disini Memadu kasih dan bercinta Tapi jauh di pelupuk hati ini Kaulah yang terindah Sementara kita saling berbisik Untuk lebih lama tinggal Pada debu, cinta yang tinggal berupa Bunga kertas dan lintasan angka-angka Ketika kita saling berbisik Di luar semakin sengit malam hari Memadamkan bekas-bekas langkah kaki, menyekap sisa-sisa unggun api Sebelum fajar ada yang masih bersikeras abadi. Selamat malam purnama berkabut Seulas kata tersenyum menyapamu Membingkai detik waktu yang saling bersahutan Siapa yang masih sibuk berdetak di bilik waktu? Siapa aku? Barisan syair tak terhitung Atau... Sakit peluh tercacat sedikit kebahagiaan Cinta, berapa lama kau berkelana? Berapa purnama sudah kau lewatkan tanpaku? Berapa kaledoskop Do'aku menghujam langit Tapi kau diam tetap bercahaya serinai bias bintang di angkasa Kau bagai lukisan tuhan di langit senja Tak cacat oleh seutas kabutpun Tetapi hujan masih rintik berbaris di langit malam Mengambang di bumi Bergelanyut mencium unjung daun cemara Lagi... Mimpiku tak tercipta malam ini Tak jua malam-malam menyayat berikutnya atau lalu pula Dan semoga Takdir Tuhan mengiringi insan ini Tuhan yang lebih dekat dari sukmaku sendiri Selamat tinggal cinta.... Disaat ku termenung Meratapi kesepian hidup Berteman kesunyian Berselimut kepedihan Hanya pena ku jadikan sentuhan Hanya puisi ku jadikan teman Berharap sebuah cinta menghampiri Menghapus air mata Menghapus kesunyian dan kepedihan Yang telah lama tinggal Cinta sejati ku harapkan selalu Agar ku dapat tersenym kembali Agar hariku penuh artiBersamamu Cinta sejatiku Kan ku ukir kisah kita Kan ku rangkai cinta kita Dengan tinta kebahagiaan tuk hari ini esok dan selamanya Mereka-mereka yang tersisihkan Oleh megahnya pergelaran perpolitikan Oleh tingginya harga pangan Oleh diktatornya pemerintahan Mengais-ngais makanan di tempat sampah pembuangan Mencari sebungkus makanan yang mungkin mereka temukan Demi mengganjal perut yang keronngandikala malam menjelang Mereka-mereka yang tersisihkan Menyebar diseluruh kepulauan hingga pojok-pojok perbatasan Merderet-deret bak sebuah garis pertahanan Yang siap dihantam oleh kematian Mereka-mereka yang tersisihkan Dikatakan dijaga dan dilindungi pemerintahan Tapi masih berkeliaran dijalan dan tempat sampah pembuangan Mencari sebuah penghidupan Mereka-mereka yang tersisihkan Tidaklah lain orang yang kau rampas keyakinan Untuk sebuah kekuasaan Yang kau dewa-dewakan Mereka-meraka yang tersisihkan Akan selalu bertambah-dan bertambah Karena kau tak pernah kau hiraukan Karena tak dapat kau perhitungkan Merekalah orang-orang dibawah garis kemiskinan Yang selalu kau campakan Yang selalu kau tinggalkantanpa sebuah belas kasihan Semua yang baru akan ku jalani Walau tidak tahu bagaimana klimaks kisah ini Meski masih banyak mimpi ku yang belum tercapai.. Masa lalu ku biarlah menjadi kenangan Masa sekarang biarlah ku jalani dengan senyum Masa depan biarlah yang menjadi penentu hidupku.. Senyum dan semangat baru itulah aku Meski aku harus jatuh bangun menghadapi rintangan Semangat tetap ada di hidupku.. Ma’af untuk kesekian kali Membuat Mu cemburu Aku tahu Rasa ini adalah dariMu Tak sepantasnya rasa ini untuk selain DiriMu Aku Tahu Engkau Sangat Sayang kepadaku Harusnya kusambut Sayang itu Namun karna kebodohanku Karna dangkal dan menggebu nafsukuaku menduakanMu Hanya Engkau yang Mampu meluluhkan rasa itu Jika rasa itu menjadikanku menyakitiMu Jika rasa itu menjaukanku kepadaMu Jika rasa itu menyiksaku Karena harus berpisah dariMu Yaa Muqollibal Qulub Sungguh aku tiada arti tanpa diriMu Hanya Engkau yang mampu meneduhkan resah Hatiku Hanya Engkau yang mampu meluruskan jalan gelisah ranah jiwaku Hanya Enggkau Yaa muqollibal qulub Hujan menjadi saksi kisahku denganmu kasih kisah sedihku kisahku denganmu Coba dengar sejenak jantungku kencang berdetak karena dirimu semua karena dirimu Sayangku jangan beginikutak mampu beginisayangku jangan engkau beginikutak mampu sendirisemua telah kusesaliapa yang kulakukan padamu kasih. Jika aku menjadikan sebuah kenanganhanya ribuan sakit yang kau dapatiaku lah intuisi sepimeramu gelap tiada pendar sinarmenapaki lamunan kosongmerenda impian semu Aku hanyalah kekhawatiran hatitiada pegangan yang akan kau dapatikarena saat itu kau meragukankulantas kau tinggalkan raga ini, tiada kesan yang terbawakau biarkan aku menangis, karena sepi yang slalu aku dapati Aku memang kerinduan hatikarena saat itu kau telah menyesalilalu kau menatapku sekali lagi, berhenti... keraguan itu menjadi milikmunamun aku telah pupuskan jiwa, beku dan membatu Saat ini aku memiliki pijaran kekal. menuntun setiap desah nafaskau akan merasannya namun enggan memilikinyakau sibukkan hati merajaikukau merajukku melintasi batas nalar Aku telah terkapar.. terbaring sepi melintasi batas hatikau meraihku.. sedang itu hanya imajinasi mimpimuaku telah kaku.. terbaring abadi oleh nyanyian sendu Kesunyian malam dengan hembusan semilir anginsepinya jiwa kekosongan hatigelapnya langit menggambarkan suasana hatiyang menutupi semua rasa ini Tak mampu lagi ku berbohongmenahan semua rasa kerinduanyang tak mungkin lagi ku pedam semuakerinduan yang kini mengebu di dalam jiwakerinduan tuk ingin bertemuberharap akan senyumanmusemakin lama semakin tersiksamenahan semua kerinduan ini Disini aku menanti kehadiranmuberharap kau kan kembali datangmemberikan cahaya cintamudalam kegelapan jiwaku Senyummu warnai hidupkuhadirmu alasan ku bertahankepergianmu adalah akhirmembunuh semua rasa dan kerinduanku Kegelisahan dan gundahnya hatimenanti, berharap kau merasakannyamerasakan semua kerinduankuberharap tuk kembali bertemu Aku disini menjaga semua rasa ituberharap kau pun disana selalu mejaga hatimudi tengah kerinduan yang menggebutersirat sebuah keinginan tuk bertemu. -------- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Berpijaklah di atas kaki mu sendiri Jangan biarkan kau jadi benalu Kemandirian mu akan mandeg Kau kan lupa jati dirimu Biarkan kakimu menopang mu Lapaslah pelukan mu dari orang lain Penyesalan mu tiada arti kelak Terlambat melangkah Kau harus kembali ke titik nol Tak peduli saat itu kau telah siap atau tidak Maka raihlah mimpi mu Tanpa harus bergantung pada siapapun Kamu adalah kamu.... Jadilah dirimu sendiri Tanpa bayangan siapapun Tersudut dalam sangkar tanpa benang besi Kita tak merasa Tak pula berang Hanya melankolia membusung Bicaralah Mungkin akan kupahami Tataplah Mungkin akan kuperhatikan Karena mulutku milikku Mataku milikku Namun aku tidak Aku milikmu Ku tatap langit penuh bintang Ku lihat indahnya malam ini Dan ku teringat akan dirimu Sungguh ku tak bisa melupakan Melupakan semua tentang mu Dan semua kenangan indah yang ku lalui bersamamu Bayang mu slalu da dipikiranku Menghantui setiap langkah ku Oh tuhan.... Apakah ku masih menyayanginya ? Apakah ku masih menginginkan dy disisi ku... Menemani hari-hari indah ku lagi.. Kegundahan ini.. membuat ku tersiksakesendirian ini...... membuat ku merana Hanya bayang-bayangyang selalu terlintas jelaskenangan indah bersama mukini tingal harapan semata Semua semu.. semua hanya kelabukenangan itu. begitu menghancurkan perasaan Menyayat batinsepi.. kini hanya sepiyang menjadi teman abadi Cahaya yang dulu bersinarmenuntun jalan kukini telah hilang terhapus asa Dalam hening akan terasa apa yang benar-benar terasa. Dalam hening akan terfikir apa yang benar-benar difikir. Dalam hening akan terlihat apa yang benar-benar dilihat. Dalam hening akan terdengar apa yang benar-benar terdengar. Sedalam nurani ini Seluas fikir ini Sekuat tenaga ini Setulus hati ini Semua tergali dalam hening. Apakah hanya bulan dan bintang yg bisa merasakan? Apakah  bulan dan bintang saksi hening ini? Rindu.... Bagai mendung tanpa hujan Bagai pelangi tanpa warna Bagai taman tanpa bunga Demikianlah hidupku tanpamu Ingatkah engkau akan rintik hujan ini? Ingatkah engkau akan merdu nyanyian burung? Ingatkah engkau sengatan lebah di tangan ini? Dan ingatkah engkau akan masa kita dulu? Sungguh bak sayur tanpa garam Hidupku hambar tanpamu Ini rinduku untukmu Rindu yang menerjang bak ombak ditepi laut Rindu yang selalu ingin mengejar kamu Tapi, entah dimana sekarang engkau berada Rasa ini mungkin akan abadi di hati Tak akan hilang tersapu debu Tak akan goyah di goncang bumi Tak akan pergi hanya untukmu kupertahankan Rinduku selalu cintaku Wahai istri ku... engkau wanita yang telah dihalalkan untuk ku.. terima kasih atas kesediaan mu.. terima kasih atas keikhlasan mu.. menerima ku seperti ini adanya... Wahai engkau, istri ku.. kepercayaan mu adalah motivasi ku.. untuk selalu menjaga cinta mu...ISTRI ku.. maafkan suami mu yang jauh ini.. maafkan suami mu yang tak bisa selalu ada untuk mu... Mulai ku tapaki jejak demi jejak hidupkudengan gayung ku sambut tangisan perjuangan hidupku ungkapkan makna dibalik semuanyaku jelaskan apa adanya Waktu pun terus berjalan tanpa asaku ikuti maumu sang waktuku ikuti kemana kau menuntun langkah inimenapaki hari demi hari Hari mulai pudar bagai kain yang usangesok akan datang dengan ajakan darimuajakan yang tak kunjung tiba aku tahu jalannyaajakan yang hanya membuat diri ini semakin dilema Ku jatuhkan air mata iniair mata kebingunganarah dan jalankiri atau pun kanan Ku ingin berhenti mengikuti sang waktutapi apa daya,. hatiku masih ingindengan satu keyakinan Keyakinan yang ku tanamdalam jiwa ini, dalam raga inisemua indah pada waktunya sahabatku... engkau bagaikan bintang yang terang di hidupku karena engkau selalu menerangi hudupku dengan canda tawamu dan karena engkau hidupku menjadi lebih indah sahabatku... aku takut kehilangan dirimu aku takut kehilangan kenangan indah kita aku takut tak bisa melihat canda tawamu lagi sahabatku... aku akan menjadi sahabatmu hari ini esok, dan selamanya dan hanya maut yang dapat memisahkan kita sahabatku aku sangat menyangimu.:) Semburat cahaya menyilaukan mata Bak aurora dalam gelap gulita Seutas tangan lembutpun tengadah Aku dan harapanku Sempat aku tebuai dalam indahnya dunia Beri euphoria kebebasan tanpa batas Berlonjak dan berlari menggapai semu Bebas…….. Aku dan harapanku Merengkuh hati dalam bising dunia ini Tertunduk malu akan imanku Terngiang kebebasan tanpa batas dulu Semu…. Palsu…. Hingga….. Nada dan intuisiku terusik akan senyuman Ukhuwah yang tak terbilang Erat, menyejukkan serta nyata Terimakasih tuhan, kini kurasakan Indah dalam nikmatnya imanku Aku cuma seonggok kayu bakaryang telah kau pungut dari pelosok belantara tak bertuan Kuba tuk menghidupkan api yang kau pintatuk menghangatkan hatimu yang terbungkus salju Aku tak lebih hanya sehelai daunyang tiba-tiba jatuh dipekarangan rumahmukemudian kau selipkan ditelinga hatimu Aku tak mampu menjadi sumbuyang dapat menghangatkan jiwamu dengan sempurna Aku pun tak sanggup menjelma menjadi tanaman hiasyang senantiasa bisa menghibur hatimu dikala sendu Aku hanya ingin mencari kesederhanaan sebuah perasaanyang bisa kuabadikan dan kubawa sampai mati Karena aku ini cuma rumput liaryang tumbuh tak terawat ditepi jalan sempit Meski begitu… aku tetap berusaha untuk mematangkan hatiku laksana api kayu bakartuk dapat memangku hatimu dipangkuanku Aku pun berusaha tuk tumbuh menjadi tunas baru nan syahdu…bak dedaunan dimusim semi yang setiap pagi kau sirami Namun bila semua itu tak mampu membalikkan matahari yang kau punya…maka maafkan daku duhai mawar merahkubila aku tak seperti yang kau minta…karena aku… adalah aku. Yang tertinggal hanya gambarmu Di sudut meja kamarku Ditemani dua puisi tentang lara hati Prahara menerjang Kekasihku terhanyut menghilang Meninggalkan semua yang tertanggalkan Tentang tempat surga yang akan kau tunjukkan Tentang gaun putih penuh emas Tentang logam yang akan kau selipkan Gemersik daun jambu tak lagi bunyikan langkah kakimu Hembusan angin tak lagi bisikkan namamu Sinar bulan malam tak lagi samarkan wajahmu Kau takkan kembali Aku pahami Kita takkan bersua Aku berdoa Bukan tentang rasa yang tak lagi sama Bukan tentang kehadiranmu yang tak lagi nampak Ini tentang kau dan dia Tentang kasihku yang hanya satuKau Satu selamanya Sekian banyak cerita yang digiring waktu Jauh menuju sepuluh tahun lalu Cetakannya masih terlihat jelas dimataku Tengtangmu Dan kau pugar lagi beberapa waktu yang lalu Tak mampu kupungkiri rasa ini masih sama seperti dulu Meskipun aku tak lagi sendiri Kehadiranmu beberapa waktu yang lalu mungkin hanyalah teragedi Yang menguak kembali masalalu yang harusnya tetap terkunci dan tetap tersimpan rapi Jauh disepuluh tahun lalu Tapi semua telah terjadi Dan kau telah pergi, lagi Aku bersembunyi di balik tirai Menatap rembulan yang kian damai Sembari ku memikirkan hal yang tak kunjung usai Dari sajak puisi yang kurangkai Aku harap kau mampu memahami Tentang rindu yang kian membelenggu hati Yang menyesakkan dada terasa mati Sejenak terasa menghentikan denyut nadi Untuk meleburkan rindu ini Terasa bagai sebuah mimpi Dimana dirimu saat ini? Tidakkah kau merindukanku sepertiku saat ini? Dan tidak adakan dalam benakmu untuk kembali? Aku disini menunggumu hingga nanti Ketika cinta memanggilmu dengan santun Maka dekatilah perlahan Jika cinta itu mengalun merdu, maka Tangkaplah melodi-melodi nyata dari sebuah pekerjaan Sebab kerja layaknya melodi-melodi nyata yang berhamburan Ingatlah wajah anakmu sedangkan istrimu membuatkan Tajin untuk sejenak menghibur dahaganya Sedangkan kau berlari mengejar impian mengejawantah Dengan kecintaan penuh harapan Namun manusia lain tidak dapat menuai cinta Cinta yang penuh harap Alangkah buruknya nilai kasih sayang Yang menghancurkan impian itu Di zaman ini terlihat semua makmur Karena uang-uang yang dapat membeli mimpi itu Uang sudah bergerilya di sudut-sudut Indonesia Bagaimana dengan orang-orang yang gagal? Gagal merajut pelangi impiannya dengan tangan kosong Dan akhirnya mereka datang mengabdi Di negara lain merajut pelangi duka impiannya Sampai terdengar miris Cambuk-cambuk menggores hati Yang sudah gelap tak ada solusi Apakah ini solusi terbaik dari krisis negara kita? Jangan jawab jika wakil kami Masih tidur disaat sidang Atau pemimpin-pemimpin Yang hanya membiarkan kemelut asap Terus berkobar-kobar Dimana hukum tertulis itu ditegakkan? Atau hanya sebagai hiasan di dalam suatu negara? Semestinya, pemimpin bangsa kami Adalah orang-orang yang bijak Namun, kebijakan itu Yang membuat kami Enggan menoreh Sebab, kebijakan menjadi terlalu angkuh untuk menangis Terlalu serius untuk tertawa Dan egois untuk melihat Bagaimana nasib seorang Peraih mimpi yang mengejawantah? Ayolah, semua ini satu Bekerja sama menuai cinta yang nyata Dari kami yang merajut cinta Demi indonesia yang sejahtera Wahai insan yang mengerti Selalu menjunjung qalam Illahi Kesabaran diri adalah kunci Sebagai dasar mencari rezeki Wahai insan ngaku beriman Yang selalu menjaga kewibawaan Setiap jalan berkalung sorban Kenapa kesesatan ikut dijalankan Berkalung sorban tanda yang suci Jangan dijadikan meraup rezeki Buanglah tabiat dan kebiasaan Setiap malam mengasap menyan Mengasap menyan menjampi-jampi Dengan membawa-bawa nama Illahi Itu tanda dibutakan hati Iblis datang tidak disadari Buta hati sangat merugi Dalam menjalankan kehidupan ini Azab itu sangat pedih Lihatlah bencana yang silih berganti Perintah itu adalah Rahmat Untuk dilaksanakan para umat Guna melindungi diri dari sesat Sampai ajal datang mendekat Para umat yang mendapat Rahmat Kehidupnya tidak pernah sekarat Berseri  wajah para umat Ketika ajal  datang mendekat Detik demi detik ku lalui hanya untukmu Menanti kehadiranmu Seseorang yang telah lama berlalu Namamu yang slalu terucap di dlm hembusan nafas Bayangmu yang slalu hadir di sepanjang hariku Masih kuingat di saat pertama hadirmu Kehadiran yang begitu indah Namun kini hanya jejak yang membekas Karna bayangnya tlah lama hilang Dan kehadiranmu tetap slalu ku ingat hingga kini Lantas buat apa ucapanlantas buat apa kata-kataketika saat itu tiada yang pantas di pegang Manusia sebatas onggokan tanahrapuh dalam ragasepi dalam jiwabegitu tiada yang pantas di banggakan Namun... semua pudar ketika nafas menghirup duniawimemasuki simulasi alammengakuisisi sebagai dewalantas apa yang di harapkan Kini berbalut kencana suteramemaki hari yang tiada indahmemperkosa waktu untuk kemenanganmencabuli hati demi keangkuhansaat itu sekarat menyapanya Bermain intrik yang tiada pernah disadaritiada sadar hingga ajal menemaniterlambat... raga terbujur kakulidah mengeluhanya imajinasi... andai aku bias mengulang.... Untuk apaaku sudah muak kebusukanberlantun manis menapaki janjimengingkari hati demi kepuasan dirimati... tiada yang pasti Matanya... Selalu saja membuatku Salah tingkah Bila aku berada di dekatnya Aku tidak tau Apa yang harus kuperbuat Saat aku bersama dirinya... Saat aku berada di dekatnya Aku selalu diam terpaku Seperti orang Yang tidak jelas asalnya Maka daripada itu Aku tidak pernah mau Berlama-lama Jika ada di dekatnya Karena ia Sering membuatku Gelisa tidak kharuan Sudah habis kata Sudah habis suara Sudah habis retorika Sudah habis tenaga Telah buta mata najwa dari kebenaran Telah bisu mulut mereka dari kejujuran Telah tuli telinga mereka dari bisikan kebaikan Telah habis tenaga mereka karena keserakahan Tak cukupkah bangku nyamanmu Menopang dirimu di atas kepala kami Hingga kini tinggi hatimu Hingga kini rendah diri kami Amanat terlepas dengan ringannya Lebih ringan dari kapas yang terhempas Janji terlupa dengan cepatnya Lebih cepat dari cahaya sepintas Masih adakah harapan Meskipun tak sejernih lautan Masih adakah masa depan Meskipun tak secerah rembulan Ibu kau mengandung bulansampai engkau melahirkanku dengan susah payaengkau merawatku sampai aku tumbuh besarengkau juga merawatku tampa pamridan engkau juga merawatku dengan penuh kasih sayang Ibu kau mengajariku berjalan sampai aku bisa berjalanengkau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa Ibu kau bagaikan malaikatkudikala aku sedih engkau selalu ada untuk menghiburku Ibu.. aku juga merasa engkaulah pahlawankusetiap aku kesusahan engkau selalu ada untuk membantuku Ibu... bekerja kerasuntuk menafkahikuibu... terima kasih atas pengorbananmuyang engkau berikan kepada ku Ibu... Kau hanya kenangan terbuai Walau hampa ku rasa saat ini Pedih melihat diri ini Namamu tak kan ukir di hatiku Kulupakan semua bersamamu Ku tak peduli lagi denganmu Kisah yang kita ukir kita telah sirna Keindahanmu tak terlihat lagi Kau jalan bersama orang lain Hanya senyum yang kuberi Walau hati Ini sakit pedih Hanya air mata yang keluar Kau tak lebih sekadar MANTAN"Yang menghiasi hidupku Michael Bram Febrian Mahasiswa STIE Musi Palembang Gema Adzan berkumandang Membuat hati mulai bergetar Alunannya menyejukkan hati juga pikiran Dinginnya air wudhu Tak pernah menyurutkan niatku Untuk tetap menjalankan kewajibanku Menunaikan sholat sebagai tiang agamaku Tuhanku ... Kumohon selalu lindungilah aku Ingatkanlah aku Ketika aku mulai lalai akan tugasku Ketika aku mulai lupa akan tanggung jawabku Agar ridhomu selalu mengiringi langkahku jika saja kita ga pernah bertemu.... mungkin rasa sakit ini.... ga akan pernah ada...... jika saja kau meninggalkan ku.... tidak dalam kedaan seperti ini... mungkin akan mudah buat aku... untuk melupakan kamu..... tapi.. jangan salahkan aku..... jika aaku ga akan pernah bisa melupakan kamu..... karena kamu adalah AYAH' .... dari anak yang berada dalam rahim ku...... karena kamu adalah....... kenangan terindah ..... dalam perjalanan hidup ku.... Bersama Dia mungkin, Kau banyak belajar tentang cinta Tentang gerak gerik cinta Tentang nakalnya cinta Tentang warnanya cinta Dan tentang butanya cinta. Sekarang Kau bersama ku.. Akan belajar tentang hati Tentang sinar untuk hidupmu Tentang ilmu untuk kita Tentang berkas cahaya Dan tentang cinta yang sesungguhnya.. Kidung malam yang mengetuk hati tak lagi terdengar Samar iramanya pergi jauh meninggalkan semesta Tak tersisa lagi bait-bait indah yang jadi penyejuk dalam jiwa Kosong, hampa terperangkap dalam ruang tak bersuara Malam selalu saja punya cerita Dalam balutan sepi yang jadi pendengar setia Ia terisak berurai air mata Meski bungkam namun banyak hal tergambarkan disana Pesakitan yang menggores nuraninya Tak jua hilang meski telah bertahun-tahun lamanya Tetap menganga menorehkan luka yang teramat dalam Hingga ia jera dan tak mau lagi mengenal cinta Aku adalah tak lebih dari sekedar debu-debu jalanan Aku adalah secarik kertas lusuh Aku adalah kerikil-kerikil kehidupan Dan aku adalah sebercak noda dunia Tak ada yang tahu derita ini Dunia ini masih membisu Angkuh dan kejam Mentari pun enggan tersenyum kepadaku Aku takut hidup ini Hidup kelam menghantui Hanya kesunyian mendekati hariku Aku takut jatuh kian jauh ke lembah hitam Tak ada satupun rasa peduli Dimana perikemanusiaan mereka ? Dimana hati nuraninya ? Aku tetap di lumpuhkan duniaku sendiri Aku hampir menyerah Tuhan Aku tak sanggup dengan cemoohan liar di telinga ini Kuatkan bathinku Tuhan Ajariku ilmu ikhlas itu Walau aku tetap berarti di mataMu Namun aku tetap bagaikan seroja malang Tersisihkan oleh duniaku sendiri Seroja yang lebih pantas tertanam di gundukan-gundukan duka Tak pantas ku bersanding bahagia Karena bahagia itu milik mereka Mereka yang berkuasa Dan aku hanya seroja yg berbaur di atas-atas rumput kematian Aku benci kamu kenapa harus kamucinta pertamakuyang selalu terkenang dihatiku Setiap kali aku memandang langit birusetiap itupun kau datang dalam khayalkuaku tau kau pernah menyakitikukenapa sulit untukku melupakanmu Andaikan aku jadi penghapusakan ku hapus semua tulisan yang hidup dalam buku diarykudan ku anggap aku tak pernah menulis kisah kita itu Aku Bukanlah aku yang sesungguhnyaKamu Juga bukan kamu yang sebenarnya Siapakah kita? Kita hanyalah penerus bangsa yang tertindas oleh mereka Negeri ini adalah negeri makmur Zaman ini adalah zaman Demokrasi Zaman yang bebas mengeluarkan inspirasi Tapi ini tidak sedikitpun berlaku untuk orang-orang kecil seperti kitaMengapa? Karna mereka lebih beruntung dari kita Mereka punya segalanya Apa yang mereka inginkan itu bisa mereka dapatkan Suara mereka suara yang bergemuruh Suara pendustaan, suara srigala. Hidup ini bagaikan hidup dalam HUKUM RIMBAH Siapa yang besar Siapa yang gagah Dan siapa yang berani Itulah penguasanya. Menangis hati ini Bagaikan disayat sembilu yang disirami air garam Melihat kelakuan dan ketentuan yang ada di negeri ini Siapa yang ber Uang itu lah yang menang Tak pedulu sebatas mana kemampuan yang mereka miliki. Kembalikan….. Kembalikan HAK kami Hak kami yang direnggut oleh pengecut-pengecut yang takut bersaing Penyuap jalanan berdasi yang hanya mementingkan diri mereka sendiri. Di Hatiku terukir cintamu. Betapa ku menyayangimu Kuselalu merindukanmu Setiap waktuku ada namamu Dalam darahku mengalir Cintamu Pintu hatiku hanya untukmu Rinduku tak akan kuberikan selain untukmu Meski kau tak pernah merindukanku Ku sangat merindukanmu tuk bertemu Dalam hembusan nafasku ada kasih sayangmu Kaulah kekasih terbaik dalam hidupku Yang selalu ada dikala aku membutuhkanmu Disetiap langkahku menjelma bayang bayangmu. Tak ada wanita secantik dirimu Kau adalah segala galanya dalam hidupku Cinta ini tak kanpernah hilang dalam hatiku Karena cintaku hanya untukmu Didalam fikiranku penuh dengan cintamu Cintamu kan selalu ada di sepanjang hayatku Kan kutuliskan cintamu dihatiku Rasa sayangku tulus denganmu Ku takkan pernah melupakanmu Karena cintamu mengalir dalam darahku Cintamu takkan pernah sirna dari hidupku Aku berjalan ditengah derasnya hujan. Agar ia tak mengetahui kesedihanku. Aku berjalan di tengah kencangnya angin. Agar ia tak tahu kalau hatiku sedang terombang ambing. Hujan yang deras yang mampu menutupi semua kesedihanku Angin yang kencang yang mampu membawa semua kegelisahanku Aku hanya bisa pasrah ikut bersama mereka semua Agar tak seorangpun yang tahu kalau aku yang sedang merana. Didepan mereka ku mampu ternyum indah Seolah tak terjadi apa – apa di dalam jiwa ku Di depan mereka ku bagaikan mentari yang selalu bersinar. Namun, kalau hanya untuk di depannya Apakah aku sanggup untuk tersenyum bersinar terang …… Ibu kou malaikat ku... Kou pelita dalam kegelapan kunasehat mu menyinari langkah kuamarah mu menjadi kenangan ku Ibu ku ingin slalu bersamamu Ku ingin bahagiakan mu Ku ingin menjadi menjadi kekasih Hati mu.. Ibu ingin tau kah kou... Mengapa ku memanggil mu malaikat" kukarna nkou lah sgala gla nya bgikupenjaga ku, pelindung ku, yng terbaik untuk ku Ibu aku bersyukur kepada tuhan Karna tuhan tlah memberi malaikat Untuk ku di dunia Untuk slama lamanya Malaikat yang selalu mengorban kan sgalnyabahkan mengorbankan hidup nya Demi menjaga anak nya Demi mengasuh nya Ibu kou baagaikan lilin Yang rela hancur Demi menerangi orang yang di cinta nya ya Allah... Terima kasih kou telah memberi ku malaikatseperti ibu.. Aku bersyukur kpada mu Ibu maap kan aku jka selama Ini Aku slalu membuat hati mu sedih Ibu Ibu I LOVE YOU untuk mu Tak ada keberanian yang menuntunku Tak ada kekuatan yang mendorongku Hanya anganku yang terbang menemuimu Pikirku yang terus menjelajah bagaimana dirimui sebenarnya Mencari waktu yang akan menjemputku Merangkai kata yang harus ku ucapkan padamu Sekarang hanya alunan imajinasi yang bisa kulakukan Belum aku bisa utarakan padamu Semua Isi hatiku Tapi, dari kejauhan aku akan tetap menyinari hidupmu Layaknya matahari yang menyinari bunga Matahari itu tak pernah menyentuhnya Tapi, cahaya indahnya bisa sampai memberikan kehangatan pada bunga itu Seperti itulah aku sekarang menyinarimu dari kejauhan Sampai waktu yang terbaik menjemputku Hari-hari telah berlalu Masa keemasan pun telah berlalu Sekarang pun engkau telah bebas dari tangan para penjajah.. Gunung, Daratan, Lautan sudah engkau rebut kembali.. Tanah Pertiwi sudah kau kuasai kembali.. Oh Indonesia... Tanah kelahiranku.. Kenapa sampai sekarang, banyak rakyatmu yang mengkhianatimu Kenapa para petinggi masih saja banyak yang membuatmu hancur Oh Indonesiaku.. Kau janganlah berkecil hati Bangkitlah dari semua rintangan ini Tetaplah berjaya.. Ayo maju Indonesiaku.. Kau pasti bisa.. Lagi lagi aku menulis Lagi-lagi aku mengukir kertas putih ini Lagi- lagi otakku diperas oleh rangkaian kata yang akan terangkum menjadi bait penggambar hati. Dan lagi-lagi aku bercerita tentang diri Bagaimana tidak Senyumku semakin tecurah terpaksa Tawaku semakin misteri senada Apa lagi tatapanku penuh hasrat dusta. Kadang aku bertanya, Ada apa dengan diriku?, Apa iya berkata ingin tereleminasi dari kehidupan?... Atau mungkin iya tak sanggup berada diantara nafas-nafas lemah kehidupan. Angin malam ini menyenjukan, Sayangnya tak senada dengan kehidupan yang kini terasa menyedihkan. Diriku adalah aku yang kini merasa tercampakan. Tapi, hatiku adalah aku yang selalu ingin tetap terdepan. Meniti detik berjalan, saat beribu umat terbuai dalam gemerlap Bencana yang kan mendera tak pernah terbaca, karena pesta dianggap lebih bermakna Buaian jaman pesolek insan bak kesurupan Ya Allah hamba belum mampu menghindar dari buaian jaman Hamba belum mampu bertafakur, padahal jaman dekati ujur Semoga hari ini dan esok hari, jati diri dapat kumiliki Buka mata, Buka telinga dan hati.. Lihat betapa mengerikannya Negeri ini.. Dengar betapa banyaknya jeritan kelaparan.. Rasakan betapa kacaunya Negeri ini.. Tapi para pembesar Negeri ini.. Hanya duduk, tidur pada saat membahas soal Negeri ini.. Membahas soal rayat yang hampir mati.. Apakah mereka layak disebut wakil rakyat?? Tidak, tidak... Mereka seperti sampah negeri ini yang tak layak untuk di hargai... Korupsi masalah yang besar Negeri ini... Harusnya wakil rakyat yang makan uang rakyat itu di hukum MATI. Terhenti langkah kaki ini.. Saat detik waktu menghentikan perjalananku.. Masa demi masa.. Terkikis pilu jeritan hati.. Denyut nadi pun seolah terhenti.. Saat ku berdiam. tak mampu beranjak .. Oh... Tuhan... Jangan biarkan senja itu memudar Ijinkanlah aku.. Melihat duniaku.. Sebelum sang hitam yang menyelimuti... Karna.. Cerminan diri tak lagi terlihat sempurna.. Saat ku berdiri Di hadapan cermin yang retak aku terdiam di bawah sinar rembulan dan kegelapan bintang berdiri di tempat yng sunyi ini hanya rembulan dan bintang lah yng s'lalu menemaniku ( di malam yng sunyi ini aku sendiri andai saja rembulan dan bintang bisa mendengar jeritan hatiku dan dapat bicara denganku . aku akan sampaikan salam rinduku kepadamu ') ketika mataku ini mulai terpejam terlelap dalam gelapnya malam aku sangat ingin bertemu denganmu untuk menemaniku dalam mimpi indah di malam ini sampai pagi membangunkanku ) Ketika ku tak bisa berjalan Ketika ku tidak bisa berbicara Manusia pertama kali yang menemanimu adalah ibu Yang selalu ada disaat kau Sedih,senang dan susah ketika kamu mulai membesar Kau bisa memahami hidup Betapa sulitnya dulu waktu ibumu melahirkanmu Keringat bercucuran mulai jatuh Dan disaat ibumu melahirkanmu, ayahmu selalu menemani Ibu Dan ayahmu berkata “Yang kuat “ Bayangkan dan bayangkan sekarang kau tumbuh menjadi makhluk normal Masih banyak seorang ibu yang ingin melahirkan anaknya normal Tapi ada seorang ibu yang harus mendapat kan ujian anak yang tidak normal Sebagai manusia sosial kita harus saling bantu dan tolong menolong Maka, Kita harus berterimakasih ke Ibu karena bulan dia mengandung Tiada letih yang dirasakannya Maka sekarang kita harus balas budi kepada ibu Ibu I you You are my everything because you’re forever in my heart mother. Thanks you allah and Thanks Mother Selamanya kau selau di hatiku Sahabatku...... .... Mungkin engkau takkan pernah melihat tetesan air mata ini Tetapi sahabat aku takkan pernah menghentikan hanya untukmu Mungkin kau takkan pernah mendengar jeritan tangisan ini Tetapi taulah sahabat aku kan terus melakukannya untukmu Sahabat......... ..... Ingatkah kau saat pertama kali kita berjumpa Senyuman manismu takkan pernah terhapus dari ingatanku Ingatkah saat kita tersenyum dan menangis bersama Semuanya akan selalu teringat dalam hatiku Dan ingatkah sahabat saat-saat terakhir ku melihatmu Air mata yang mengalir adalah air mata terindah yang pernahku lihat Dan sahabat..... ..... Walaupun kini kau telah jauh dari angan-anganku Tetapi ku yakin kau pasti akan bahagia di sana Karna ku tau bahagiamu tak bersamaku Hari yang selama ini ku nanti ternyata hanyalah sesuatu yang tak berarti di sini sendiri diriku terpaku mendengar ocehan yang tak bermutu. Dimana kata manis yang kau janjikan semua itu hanyalah omongan palsu aku tak menyangka engkau begitu. Merusak angan dan harapanku rasanya aku ingin mengutuk dirimu atas semua perlakuan mu padaku andaikan kau menjadi aku. Kan ku balas sakitnya hatiku karna perbuatan m sayang hatiku sangatlah rampuh mengingat perbuatan mu padaku. Tanpa rasa malu Ku terus mengejar cintamu Kau paksa ku menyerah Tapi ku tak akan pasrah Ku kagumi dirimu Tapi kau abaikan rasaku Kau acuhkan aku Tapi ku tetap memujamu Ku tau kau trauma Takut akan kegagalan cinta Kau tak ingin lagi terluka Merana karena cinta Aku, engkau dan dia tak sama Aku ingin kau bahagia Engkau tak ingin kecewa Dia tak mengangapmu ada Lupakan dia di masa lalu mu Lihatlah aku yang tak menyerah untuk mu Tak menyerah mendapatkan hatimu Meski kau selalu ragu akan cinta ku Suna, bintang hati ku Terimalah cintaku Jadilah permaisuriku Di dalam hidup dan mati ku Cinta itu buta... Dia yang terlihat cantik Belum tentu aku tertarik Cinta itu buta... Dia yang indah Belum tentu aku suka Cinta itu buta Dia yang sederhana Entah mengapa ku suka Cinta tidak ditentukan mata Tapi ditentukan hati Cinta itu tak memandang alasan Karena mencintai hanya perlu ketulusan Dan cinta tak dapat dipaksakan Ribuan hari tlah kulalui Dengan ratusan rasa yg berbeda Jutaan waktu tlah kujalani Bersama ribuan tangis dan tawa Seringkali kuterkapar tak berdaya Ku tegak kembali karena melihatmu Kadang kala rasa hampa tiba Membuat  ku merindukanmu Lelah letih jiwaku Kosong hampa fikiranku Tak ingin ku lama seperti ini Diam dalam sepi jiwaku Serasa tak berdaya dalam lemahku Seakan tak manmpu tanpamu Dengan kaki pincang kuberjalan Meniti hari dalam kehidupan Saat ini kulelah Hari ini ku lemah Ini sementara Karena ku hanya manusia Ku tau ku kuat karna Mu Ku tau ku mampu ya Allahku Karna kasih Mu Karna izin Mu Di malam yang sunyi... tetes demi tetes air mataku mengalirtak terasa pipiku basah Sunyi malam ini.. telah mengingatkan muyang pergi.. yang mungkin tak kembaliselamanya..... forever..... Tapi harus selalu kau ingatdi sini.... di kesunyian malam iniaku masih menantimu..... Menutup mata dalam gelap Menutup hati dalam jiwa Adakah kata yang terungkap Lika-liku hidupku ini? Tak terlihat gunung yang tinggi Dan tak terasa laut yang dalam Rupa gaduh yang angkuh Andai malaikat membukanya untukku Mungkin aku akan mencari Itu hanya belaka Dan tak mungkin pula terjadi Ku harap dia akan datang Walau tubuhku sudah petang kau tak bisa ku lepassecepatnyakau juga tak bisa kubuang begitu saja Karna hati ini tak sanggupmelihatmu pergidari kehidupankuyang selama ini menjadi hidupku Tapi........ kuharus relameneteskan air matakarna kepergianmudari hidupku Ku harus rela lupakan semua tentangmukenangan tentangmumemori tentangmuku harus hapus dirimu dari hidupku Terima kasihkau sudah menemanikudalam suka maupun dukawalaupun hanya sekedap di mata Banyak alasan ku inggin beranjak dari kisah ini Banyak alasan yang membuatku berhenti berharap Dan tidak ada sedikit alasan untuk tetap bertahan Bahkan untuk tetap setia menunggu Cintaku dulu kulukis dalam cerita lembaran kertas Memberi banyak bahagia dan lekung bibir yang sulit dilupakan Menyita ribuan airmata dan waktu Aku harus berlari menjauh…Menepis semua rasa ini dan Menghapus namamu Dan tak akan inggin tetap menunggumu Aku terlalu kecewa dengan kisah ini Bosan dengan sikap bisu dan pengecutmu Bahkan aku Lelah dengan caraku sendiri. Berharap jiwa dan cinta ini akan terbang.. Mencari pelabuhan yang akan membawa ku ke puncak bahagia Harapku kau mengerti Harapku aku tidak membenci segala kekurangan mu Galau nian bulan lalu, Membiru kelu awan hariku, Ingin terbang tinggi, Tapi dan tapi, Kataku galau dalam belenggu materi, Ah, Sudah berlalu November galauku, Harap nanti langit siang sesampai malam, Memotivasi jiwaku, Lantas jiwaku kan bangun berdiri, Ragaku tegak menantang waktu, Untuk lalu biar lalu, Kubur namun sisakan wanginya bunga, Uang saku masa depan adalah pengalaman. Karya Sastra Jakarta, Desember Dini Hari. Cinta itu buta Untuk insan yang tak ada prinsip hidup Untuk insan yang tak mengenal kehidupan Untuk orang yang tak cinta sejati Cinta itu buta Tapi bukan untuk diriku Hanya insan yang celik tak tahu menilai Makna sebuah cinta sejati Cinta itu indah sekali Untuk insan yang tak buta menilai cinta Memberi cinta pada insan yang layak Untuk kehidupan yang lebih bermakna Bukan ku tentang takdir cinta itu Jodoh pertemuan di tangan tuhan Sehebat mana cinta mu pada ku Pilihan tetap di tangan ku Andai ku sangsi tentang cintanu Kau tetap bukan pilihan Hatiku.. Kenangan abu-abu tersimpan rapuh di lubuk kalbu. Berharap sirna ditelan waktu, menyeka memori sendu tanpa tersentuh. Runtuh nan kelayuan, hanya mampu melihat dari kejahuan. Meratap pilu penuh haru, melirik lirih penuh rintih, terjebak luka di dalam duka, terkungkung hampa tanpa bicara. Saat sendi-sendi ini tak lagi mampu berdiri, menelisik risih rasa hati. Aku tak tahu harus kemana ku labuhkan rasa resah penuh gelisah. Ku ba pasrah kepada sang pemilik Jiwa. Sang Pemilik rasa Pengendali Karsa. Aku serahkan dengan kepasrahan, .. Kepada-Mu Tuhan .. Janganlah engkau tertegun di tengah persimpangan Apabila engkau sulit menentukan Biarkan senyummu tetap terkembang Cerminkan hati yang riang Seseorang telah menanti disana Menunggu sang Cinta Yakinkanlah atas nama cinta Waktu kan terus berjalan Detik demi detik hingga tiba pada masa depan Raihlah kebahagian dan dekaplah dengan erat Itulah doa yang kan selalu terpanjat Dari kami para sahabat Ku lihat daun daun kelat Jatuh berguguran dengan tenang Melintasi heningan jalanku.. Sangat indah dan ku suka . Saat melihat daun itu jatuh di hadapanku.. Dedaunan itu seakan mewakili perasaanku.. Yang terasa sunyi dan hampa.. Terbang dengan bebas. Daun kelat yang indah . Namun harus gugur.. Jauh terbang tak tahu arah.. Krmana ia akan harus jatuh Angin membawanya pergi jauh. Ia daun yang kusam.. Karena penuh warna kelat.. Tapi ia adalah yang terindah Karena sudah bertahan untuk tak gugur Sebelum waktunya . Saat harapan mulai sirna Disaat langkah kaki mulai goyah Segala impian yang di damba Hampir sirna seketika Aku percaya ada jalan Aku menanti secercah harapan Seperti lilin ditengah kegelapan Memberi cahaya yang diperlukan Harapan masih ada Semangat masih tersisa Hanya menunggu masa Dan waktu yang akan bicara Tikam dengan pedang mu Agar ku lebih bisa rasakan cabik maut Bunuh harapku dengan sikap mu Agar ku lebih bisa rasakan kekecewaan Lisan mu, begitu manis, layak luka teririshunjaman senyum mu, bak samurai tusuk relungSakit... Layak nyawa yang kau permainkan Layak kata di ribuan frasa rumit Buat ku tertawa bersama derai airKejam... Ribuan fonem kau lafal Tlah terangkai menjadi wacana durjana Tikam kalbu dengan dustamuBunuh... Bunuh saja aku nyatanya aku tercekik oleh kata mu. Disaatku merasa dunia hampa Aku teringat pada seseorang Seorang peri tak bersayap Dia yang slalu temaniku Bagaimana pun keadaanku Tak perduli pada teriknya mentari dan derasnya hujan Dia yang membuatku slalu bersyukur Bersyukur akan nikmat Tuhan yang diberikan kepadaku Tapi terkadang Aku tak menghiraukannya Aku sering membuatnya menangis Aku sering membuat hatinya tergores Tergores oleh ucapan Yang tak dia harapkan Maafkan aku Karena aku sering menyakitimu Sering menyakiti hatimu yang suci Yang tak ada dendam didalamnya Kau begitu tulus menyayangiku Terima kasih Ibu Kaulah Peri Tanpa Sayap bagiku Aku tak tahu.. Gundah rasa hati . Diam mungkin arti Karna kau Lupa cerita lama buat aku tak berdaya.. Aku terlalu rindu sampai sakit hatiku. Aku terlalu mengharapkn kehadiran mu Sampai-sampai aku jatuh tak berdaya seperti ini Tolong beri kabarmu agar hilng sesak ku Agar hilang rasa kelu Dan ba kau terka apa yang sedang kualami dalam keadan rindu ini Terka saja Atau kau tak tahu caranya Sapa aku dalam sujud akhir mu Biar kelak menjawab resahku Bosan.. Mendengar kegaduhan debatantar logika dengan hati. Kepintaran logika benar-benar membuat hati tak paham lalu berontak.. Ketulusan hati tiada hentimembuat hati terbodohi.. Teruntuk Hati.. Ku mohon.. Jika memang kau tersakiti.. Ungkapan hati mu ia abaikan . Pengejaran mu ia sia-sia kan.. Dengarlah nasehat logika Bahwa kau memang seharusnya berhenti sekarang juga..Mengertilah.. Semua tidak bisa di paksa kan. Logika sudah lelah memberi toleransi atas keegoisan mu.. Untuk menginginkan apa yang kau inginkan.. Logika sudah lelah memahami.. Dan kini, Saatnya kau yang memahami wahai hati ku..Pahamilah, Bahwa semua nya memang tidak bisa dipaksakan.Jadi.. Lepaskanlah segala keinginan mu yang tidak terpenuhi oleh logika.. Guru............ kau pahlawan tanpa tanda jasakau mengajar tidak mengharapkan imbalanwalau kringat tlah bercucuran Guru.......... kalau tiada engkau pasti negara ini tak akan merdekasemua orang akan hidup tanpa ilmuguru engkau sangat tegar Oh guru............... jasa mu tiada tarasemua orang sangat membutuhkan mujasamu kan ku kenang sepanjang masa Sore. Hujan. Ku duduk nikmati hujan. Bersama secangkir teh. Temani aku berimaji. Aku. Dan secangkir teh. Menatap sendu. Terbebani rindu. Menunggu hujan reda. Aku. Dan secangkir teh. Ku genggam erat, ia. Hangatnya. Sehangat rinduku padamu. for ranum. Mereka.. Mengaku berjuang demi pendidikan. Mengaku memajukan pendidikan. Membuat sistem dan aturan-aturanTapi.. Apakah mereka pernah berfikir? Karena aturan itu. Banyak generasi penerus mati sia-sia. Harapan mereka sirna. Masadepan mereka hancur. Hanya karena.. Selembar kertas. Bertuliskan Tidak lulus. Kami ini hanya rakyat kecil. Kami tak pernah dianggap. Mereka tak pernah peduli. Dalam luang waktu ku ba lupakan Sejenak memendam kisah lama yang silam Melihat pelangi yang kini t'lah kelam Gelap gulita dan sunyi mencekam Nampak hadirmu dalam ingatan Terlihat jelas tapi menyakitkan Walau terasa kau ku dambakan Membuat aku dalam kesepian Meski kau ku cinta tapi tak sebaliknya Kau yang ku puja takkan terlupa Seringkali kau nampak senangkan Dan tak jarang kau juga menyakitkan Kerinduan ini membuatku gila Kehilangan dirimu sebuah luka Berangan aku tuk selamanya Hingga mati pun slalu bersama Dan mungkin seandainya nanti Mentari tak bersinar lagi Kau tetap dan s'lalu disisi Menemaniku dalam indahnya surgawi Kiranya tubuhku menangis darah mengalir Karena menahan sakit yang belum mampu ku usir Kerahkan sisa kekuatan ku sudah ba mengusir Tapi aku bukan seorang penyihir. Sabar ku kompromikan. Ini semua mungkin ujian Tuhan Ku usap tubuh dengan sedikit senyuman Agar tubuhku tak terlalu memikirkan Sambil'ku berkata:Tuhan selalu punya jalan. Habiskan sisa kalau ini sisaku. Songsong asa kalau ini awal lagi masaku. Di tonjok rasanya ku mau kalau ku sakit karena dosaku Asal diriku kembali berdiri tak diam terpaku. Ampun ku menyerah kalau dosa terus membunuhku Kemana lagi harus melangkah diriku Karena dosaku dulu bukan sekecil kutu.. Pasrah ku pasrah kalau dosa terbunuh oleh sakitku Ikhlas ku bahagia kalau itu cara Tuhan mengajariku. Tuanku tuang susu ku hanya balas mengkudu Itulah gambaran diriku yang dulu.. Yang selalu lupa dengan hidup penuh berliku. Tuhanku.. Engkau dan aku belum lagi padu Sekarang ku masih beradu dengan jiwaku Di sisi lain ku pasrah tapi kadang pula ku mengkritik-Mu. Tuhanku. Kita punya cerita indah Saat kita berjumpa di sajadah Saat ku pasrah menengadah Ku rasa ingin mengulang kisah Ku tak bisa kalau Engkau berpindah. Tuhanku. Ku yakin akan dzat-MU Yang selalu mengampuni hamba-Mu Kala hamba sedang hidup penuh butiran debu. Kelam,- Besi akan mencair Dan mereka akan merasakan penderitaan itu sendiri Selama ini..... Yang ku ketahui hanyalah kegelapan Tapi aku tak pernah melihat sinar yang begitu cerah Ketika mataku dulu terbuka Dan aku tau... Kalau API itu telah membara dalam diri kalian Bara API itu... harus berubah menjadi API Besi akan menjadi wujud pedang Dan akan menjadi senjata kita Ditempa oleh dahsyatnya API Yang ku tahu ada dalam hati kalian.. Ku rela mati hari ini Tapi penuh dengan perjuangan Dibandingkan kematian yang mengejar kita Yang dipenuhi dengan kegelapan Bintang malam tolong katakan padanyabahwa aku sangat merindukannyabulan purnama yang sangat terang menggambarkan hatiku yang sedang rindu, angin malam yang berhembus, mengantarkan perasaanku perasaanku yang merindukanmu Matahari menyinari hatiku yang kelamkelam karena kurindu rindu ingin bertemubertemu tuk membelai wajahmuembun pagi membasahi hati ini inginku basuhkerinduan ini. Andaikan kau dapat mengertibetapa hati ini sangat rindurindu sikapmu, rindu bercandamu rindu segalanya yang ada pada dirimukarena itu aku sangat merindukanmu.......I Will Alway's Mi Ss You......\(..*)/Thankk's. Sebuah harapan... Yang tak sesuai kenyataan Dulu kau berikan... Janji janji yang membuat kami percaya dan terlena Mana janji janji itu... Kami tagih semua itu Semua seakan hilang sirna Entah hilang kemana... Retorika kehidupan yang kami alami... Hanya sebuah janji janji Para tikus berdasi... Dan kenapa pencuri kecil harus dicekik... Tetapi para pencuri besar KORUPTOR) Dibiarkan berkeliaran.... Apakah ini yang dinamakan KEADILAN... Semua janji janji itu hanyalah SAMPAH... Hanya retorika saja Tuhan tolong kau sadarkan Para Tikus Tikus itu Disini masih banyak orang yang... SENGSARA Kelaparan Kedinginan Tak merasakan indahnya sebuah sekolah... Banyak anak anak yang bernyanyi berlari demi sereceh uang untuk dinikmati... Janji demi janji Kau berikan... Kami percaya dan terlena dengan semua katamu wahai para penjabat Negri INDONESIA... Sadarlah dan lihatlah bahwa banyak tangan mungil yang membutuhkanmu Kami telah kenyang dengan... Semua janji palsu yang kau berikan... Kini waktunya negri berjuta rempah ini... Berbenah dan melihat orang bawah... Kami tunggu semua janji yang Kau berikan.... Gelapp..... Terniang senyum mu yang masih melekat Tersipu di beranda hidup yang pekat Di hibur desiran angin paling bersahabat Tetap kamu Alasan di setiap permintaan ku Harapan di seluruh isi do'a ku Waktupun mengalah akan hadirmu Yang membuatnya serasa berjalan agak lambat Tak usah risau Saya hanya mencintai mu Bukan berarti harus memilikimu Saya hanya mendambamu Bukan berarti mengharap balas darimu Karena saya tau Kilaumu tak sepantasnya di sampingku Matamu tak selayaknya ku pandang Biarlah rasa ini melaju tanpa penghalang Jangan pedulikan saya Tetaplah secantik biasanya Mendambamu membuatku sadar Mencintaimu mengajarkan ketulusan Bukan tentang ke egoisan Nie Nienk's Orang yang mencintai kamu tidak Pernah bisa memberikan alasan Kenapa ia mencintai kamu.. Yang ia tahu dimatanya hanya Ada kamu satu-satunya.. Orang yang mencintai kamu selalu Menerima kamu apa Adanya dimatanya kamu selalu Yang Tertampan dan Paling baik walaupun kamu Merasakan dirimu biasa saja.. Dan jika kamu menghindarinya Atau memberi reaksi penolakan, ia Akan menyadarinya dan Menghilang dari kehidupanmu Walaupun hal itu membunuh Hatinya.. Kerena yang ia inginkan hanyalah kebahagiaanmu.. Jika suatu saat kamu Merindukannya dan ingin Memberinya kesempatan ia akan Ada disana menunggumu kerana Ia tak pernah mencari orang lain.. Ya dia selalu menunggumu dia Selalu ada untukmu. Dan dia tak akan pernah menyakiti, mengkhianati, dan bahkan menodaimu dengan merendahkan harga dirimu... Apa yang kamu rasakan? Sejujurnya aku tidak tahu Perasaaan aneh ini sungguh mengganggu Aku tidak bahagia Aku tidak nyaman Jujur aku tidak tahu apa yang harus kulakukan Aku tidak bisa menjadi seperti dulu Tapi aku tidak bisa terus diam Aku juga tidak bisa berhenti di tengah perjalanan Aku merasa bahwa ini bukan tempatku Aku merasa bahwa ini juga bukan keahlianku Aku merasa seperti berpura-pura dalam suatu keadaan Apakah aku harus tetap melanjuatkan? Apakah aku harus menyerah? Ku ingin mengenalmu Ku mau lebih dekat denganmu Kau ibarat sang dewi yang tercantik Saat ku melihat kau tersrnyum Tak hanya keindahan pesonamu Prilakumu begitu anggun Menenangkan jiwa ini Wanita yang bernama Putri angela tlah memberi arti Ku tak bermimpi tuk memiliki Hanya akan berusaha Lewat do'a dalam salatku Puteri kan ku tepati Bila nanti kau menjadi isteriku Seperti malam-malam sebelumnyasepi selalu merajut jaring-jaring di tepi sunyiada banyak detakan yang kudengar;dan itu tidak berasal dari gemuruh dadadari detik waktu yang melayangdi langit-langit kamar. Seperti malam-malam sebelumnyarintik hujan matamu tak lagi kudengarselain siulan-siulan awan yang memekat di atas sana. Tak ada kerianselain seraut wajah yang mengulumgigilnya sendiriantak ada letupan kembang apiselain bibir yang mengerangdari redup sepasang bola waktumenggelindingkan ketiadaan. Pergilah dan aku akan berjanji. Tak akan memperjuangkan, Tak akan mempertahankan, Tak akan menyukai, Tak akan menyayangi, Apalagi untuk mencintaimu lagi. Pergilah agar kau bahagia Pergilah dan kejarlah dia Tinggalkan aku bersama kenangan, Tinggalkan aku bersama kepedihan, dan Tinggalkan aku bersama air mata ini. Terima kasih atas segalanya, Terima kasih kau telah ajarkan ku banyak hal. Tentang cara menyayangi, Tentang apa itu mencintai, Tentang air mata kebahagiaan, Tentang bagaimana cara memperjuangkan, Tentang betapa sulitnya mempertahankan, Tentang bagaimana sakitnya patah hati. Dan hingga kau ajarkan aku, Tentang bagaimana caranya melepaskan, Bagaimana caranya mengikhlaskan, dan Bagaimana carwku untuk melupakanmu. Atas nama cinta dan atas namaku, Ku biarkan kau pergi, Dan ku ikhlaskan kau untuk dengan yang lain. Ingatlah aku sebagai angin. Selalu ada di dekatmu walau tak terlihat. Tempat pertemuan kami sempit bola lampu kecil cahaya sedikit tapi makin terang bagi kami tangerang solo jakarta kawan kami Kami satu buruh kami punya tenaga Tempat pertemuan kami sempit di langit bintang kelap-kelip tapi makin terang bagi kami banyak pemogokan di sanasini Tempat pertemuan kami sempit tapi pikiran ini makin luas makin terang bagi kami kegelapan disibak tukar-pikiran kami satu buruh kami punya tenaga tempat pertemuan kami sempit tanpa buah cuma kacang dan air putih tapi makin terang bagi kami kesadaran kami tumbuh menyirami kami satu buruh kami punya tenaga jika kami satu hati kami tahu mesin berhenti sebab kami adalah nyawa yang menggerakkannya Bandung mei Bila aku hadirkan lukaku maka aku jahat Bila aku  kusembunyikan lukaku maka aku pura-pura bintang... Dapatkah kau mengisi ruang menggantikan dia Bila saja aku tak rapuh akan kusafa dia Bila sang malam datang Tanpa disadari muncul namanya dalam benakku Siapa yang harus aku hukum? Mungkinkah aku membunuhnya, lantas tidak. Aku hancurkan harapanku bersamamu Aku singkirkan semuanya Apa dayaku untuk membela hati Bila hati memang sudah tak sejalan Malam yang gelap inimengingatkanku dengan semua tentangmusemua kenangan antara kau dan akukini hanya tinggal diingatan Sekarang engkau telah pergimeninggalkan kumeninggalkan janji yang telah kau ucappedih rasanya kau khianati Selamat jalan Kasihku Semoga kau berbahagia dengannya Cinta Yang baru untukmu Cinta mu kan ku kenang dihati saja Adakah satu masa yang bisa ku ungkapkan betapa cinta itu benar adanya buatmu Di saat itu tiba.... Adakah itu saat yang terbaik untuk kita bertemu Bahkan bersama untuk selamanya Bahkan jika tidak... Akan ada satu masa kamu akan mendengarkan ungkapan cinta itu Adalah sebuah kebenaran yang nyata Di saat itu tiba... Kamu mungkin akan tertegun dan memutar cerita tentang kita Sejak awal kita dipertemukan dalam kesenyapan Dari hanya bait bait tulisan indah dan menenangkan hati dan itu buatku Sampai dapat ku dengar suara lembutmu yang berat dan menggetarkan kedalaman sanubariku Hingga cerita indah dan menyedihkan membuat kita saling bicara Seakan kamu begitu dekat.... Berada tepat di depanku Seakan dapat ku raih jemari hangatmu.... Dapatku sentuh dan kuusap lembut wajahmu Aku jatuh ke dalan hatimu yang indah Aku merasa kamu pun begitu indah Aku menjadikanmu sesuatu yang terindah Aku menempatkanmu dalam bejana hati yang indah Aku melukiskanmu dalam kanvas hati yang putih Ku hiasi dengan warna warna ceria yang juga indah Jika pada suatu hari kita bertemu... Jangan tanyakan padaku mengapa aku jatuh cinta padamu Karena untuk jatuh cinta padamu adalah hal yang tak pernah ku duga sebelumnya Jangan tanyakan padaku apa alasan aku mencintamu Karena mencintaimu adalah hal terindah dan menggetarkan sukmaku Sulit buatku mencari satu alasan mengapa aku jatuh cinta dan mencintaimu Buatku.... Selama waktu ini berjalan walau terasa lambat Namun kamu telah menjadi bagian dari jalan kehidupan bagiku Selalu kubawa kamu dalam setiap doaku....ingatanku... kerinduanku.... Selalu kubawa hatimu dalam bejana terindah di lubuk terdalam Buatku.... Kamu yang menjadi belahan hatiku Kamu cinta yang teduh dan rindang bagai sebuah pohon yang tumbuh dalam belantara Kamu menjadi pelipur lara kala gundahku tumpah Kamu menjadi semangat kelemahanku hingga aku menjadi kuat dan kokoh Kamu menjadi sebuah harapku dan doaku setiap harinya Jangan tanyakan mengapa aku mencintamu... Cinta sejatiku takkan pernah bisa menjawabnya Tapi jawaban itu selalu ada dalam dirimu.. dalam jiwamu... dalam doamu Jika itu sebuah tanya tak terjawab Maka hanya Penguasa Cinta yang mampu menjawab setiap tanyamu Kamu anugerah terindah hidupku Selama waktu berjalan... Kamu adalah bintang yang paling bercahaya yang selalu menetap pada tempatnya Seperti itulah kamu dalam jiwaku Jika hati berbentuk merah dan berdarah... Maka jiwa adalah sebuah cahaya yang begitu terang dan sangat indah Pasti membuatmu tersanjung Kamu adalah sebuah cinta yang selalu menetap di ruang kerinduanku Dan tak pernah pergi berlalu walau kamu terlupa akan aku Walau waktu terus membuatmu melupakanku Tapi cinta tak pernah lupa Bahkan sampai dunia berakhir Kamu adalah tetesan air mata doa yang sungguh sungguh Jika tilam sujud itu dapat berkata Kamu akan dapat mendengarkan setiap doa yang ku lafaskan Pada Penguasa Kerinduan untuk selalu menjagamu Menitipkan setiap harapan untuk Dia sampaikan padamu.. sampai ke hatimu Membuatmu mengingat sekilas laluan sinarku membentuk banyak hati...bunga.. dan kupu kupu Yang melayang layang dan menari indah bersama warna warni pelangi sehabis hujan Membuatmu memandang jingga matahari senja Yang selalu membawa banyak kenangan indah dan rinduku di seberang lautan luas Cinta sejati tidak akan ikut tenggelam walau matahari terbenam di ufuk barat Namun akan selalu kembali bersinar di pagi yang sejuk di ufuk timur Akan selalu seperti itu.... Cinta sejati tak akan berhenti walau waktu dan putaran bumi berhenti Akan tiba satu masa di mana ku ungkapkan betapa cinta itu benar adanya buatmu Walau kamu telah jauh berjalan.. cinta itu akan selalu berada di sana menantimu kembali Dan bila saat itu tiba.... Itulah saat yang terbaik untuk kita bertemu Bahkan bersama selamanya Karena kamu selalu cinta terbaikku Cinta sejatiku.... Hingga menuju Jannah ~®j Matahari mulai beranjak kepembaringannya Dibawah pohon itu aku berdiri Termenung mencari setitik bahagia Dengan sayatan perih dalam diri Perginya dia... Jauh menembus mega Jauh dipandang mata Meninggalkan linangan air mata Mawar merah darimu Kian menghitam Hati yang kau berikan Kini mulai membusuk Senja ini tak seperti senja kemarin Dimana selalu kau beri sekuntum bunga Menuliskan bahagia di catatanku Berikan cerita indah diriwayatku Ini bunga terakhirmu Catatan terakhirmu Bahagia terakhirku Lembar lama yang akan kututup rapat Dingin pagi yang menusuk, dingin pagi yang mengiris Perlahan menguap dibiaskan mentari Agar tertutup sisi gelap sang malam Agar tertutup sisi sedih langit tadi malam Sekejap mentari telah menyepuh pepohonan, gedung gedung menjulang Menyepuh seluruh insan Yang membangkitkan kehidupan, yang membangkitkanku menipu sang mentari Menipu seluruh jagat raya Apakah malam yang membuatmu begini? Apakah gelap yang merubah sikapmu ini? Bukan, malam tak bersalah, gelap pun tak bersalah Hanya saja gelap lebih membuatku tenang, membuatku senang Bukannya aku membenci chaya, bukan Hanya saja setiap kugapai cahaya selalu saja kembali ke kegelapan Dan hanya saja setelah membuncahnya pengharapan, Selalu saja kembali ke penyesalan, Kenapa setelah semua ini terjadi kau lampiaskan sendiri, kau pendam sendiri? Malahan kau bernyanyi dengan malam, bersenandung dengan hujan. Nak, semua butuh proses. Proses move on misalnya" -" Semua hilang . sejak dulu hidup ku sangat lah indah . orng tua,keluarga sahabat sllu ada buat ku . Tapi kini semua sirnahlah Ketika ke dua orang tua ku meninggalkan aku untuk slmanya . masalah demi masalh datang begitu saja .. Sahabat ku sudah memusuhi ku karena adu domba antara teman . tapi mengapah sahabatku tega ??? Dia sudah membuat ku di musuhiu orng teman ku sekarang :( Ya allah mengapa hidup ini sulit untuk ku jalani nya . mengapa setiap orng yang ku sayang hilang bgtu saja? apa salah ku sampai engkau mengasi baan yang bgtu berat .. Ya allah kalau seperti ini cara tidak mungkin aku bisa menyelesaikan sendiri aku tidak mau menyusahkan keluarga ku . Ya allah jika aku bisa meminta pertolongan saja aku mau ambil lah jangan biar kan aku hidup di dunia ini . aku sudah banyak merepotkan banyak orang YA ALLAH DENGAR LAH DOA&KABULKAN DOA KU INI:( Aku rindu dan ingin bertemu Lalu ku cari berbagai alasan Supaya aku bisa berjumpa Supaya aku bisa bertatap mata Supaya aku bisa mendengar suara itu Supaya aku bisa melihat senyuman itu Kurangkai kata-kata yang tepat Semua kata yang ingin ku ucap Semua rindu yang ingin ku sampaikan Semua sudah ku rencanakan Tapi begitu melihatnya Rasanya aku ingin pingsan Kakiku lemas seketika Pikiranku mendadak kosong Bahkan untuk memandang wajahnya pun Aku juga tak sanggup Dia sepertinya berkata sesuatu Tapi rasanya aku tak bisa mendengarnya Semua yang sudah ku rencanakan Semuanya hilang seperti debu tertiup angin Aku berusaha mengatakan sesuatu Agar suasana tidak canggung Tapi rasanya lidahku kelu, tak bisa bicara Perasaan apa ini? Aku sangat rindu dan ingin bertemu Tapi setelah bertemu... Kenapa justru aku hanya diam? Kenapa justru aku menjadi acuh? Kenapa justru aku terlihat tak peduli? Aku harus bagaimana? Aku harus bagaimana? Hatiku retak menatap rumah itu Teriris luluh lantak Dahulunya ada sebuah harapan Namun harus hilang dalam sekejab Apa yang membuat hatiku menarikpada rumah sederhana itu Jika sosok indah itu pergi tanpa jejak Hanya kehampaan yang menyelimuti sukmaku Terdiam aku menatap Berlinang air mata Membasahi tanah tempatku berpijak Melirik keheningan rumah sederhana itu Sebelum kuning di kaki langit Sampai datang jangkrik berdialog dengan sekutunya Berlalu jendela-jendala rumah itu tertutup Lorong-lorong kota ini di selimuti udara mistis Ada yang membicarakan mimpi dan harapan Ada yang bertanya tentang kedamain Bahkan ada yang senang dan bahagia penuh cinta Tetapi Aku disini merindukanmu Ayah.... Aku merindukanmu tanpa batas kadang-kadang menggila dari batas sadar sampai sungai sungai kering dan mati binatang binatang buas lari dari hutan kota kota berteraik dan bingung dan lampu warna warni tempat ini akan jadi cerita Ayah... Aku yakin Tuhan tidak Tuli DIA mendengarku dan Ayah juga mendengarnya Ayah Alam ini bergitu rapih dan teratur Aku disini memenantang itu masih berlalu dan sendiri Aku merindukanmu sebagian yang abadi dari hidup ini adalah Ayah.. -------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Apa itu cinta Dan jomblo juga itu apa Mungkin yang kalian tau cinta itu seseorang yang saling menyayangi akan menimbulkan sebuah cinta Dan mungkin jomblo itu yang kalian kenal seseorang yang tak mempunyai pasangan... Tapi yang dulu saya rasakan yaitu kenal cinta... Dan timbul lagi dengan status jomblo... Akhirnya saya mengenal kembali apa itu cinta.... Cinta itu datangnya disaat kita sayang terhadap seseorang yang kita sayangi. . Itu yang saya rasakan saat ini timbul cinta kita berdua... SAHABAT tuch s'lalu ad qllo qtt lgi butuh . sahabat s'lalu dukung qtt sahabat jga s'lalu hadir qllo qtt lgi kesepian . tapi skarang prsahabatan gw am dy putuz gara" ad org yg udh ngrusak persahabatan qtt kata org sahabat itu punya ikatan batin antara satu dengan yg laend tapi smua itu slah gw am sahabat gw gk' sama sekali punya ikatan batin yg kuat . malahan ad org yg ngadu domba gw am sahabat gw nd gw jadi di fitnah" am semua sahabat gw trmaksud org yg bener" udh mao jadi sahabat gw kenapa setiap gw punya sahabat s'lalu add baan or rintangan yg trkadang gw gk' bisa tanganin kaya sekarang niie misalnya smua sahabat gw gk' ad yg mao prcaya am gw . padahal gw gk' salah sama sekali . tapi mereka smua tetap gk' prcaya am gw ,TUHAN slah apakah aku .? kenapa smua sahabat qhu pergi ninggalin aku .? aku gk' bisa TUHAN hidup tanpa di kelilingi seorg sahabat yg bisa ngrtiin aku kaya mereka smua TUHAN tolong kembalikan smua kaya dllu lagi aku gk' mao kehilangan sahabat" qhu . TUHAN kabulkan do'a hamba mu ini amien~ Sahabat, Rasanya baru smalam kita bersama, Kenapa aku tidak menghargai, Saat-saat bersamamu, Baru sekarang aku rasai, Erti sebuah pertemuan, Maafkan aku, Kerana tidak mampu menjadi sahabat yang baik,Sahabat, Aku hanyut dalam duniaku sendiri, Sehingga aku lupa akan kehadiranmu, Sungguh mulia hatimu sahabat, Andainya masa dapat kuputar, Akan kugunakan kesempatan itu, Untuk membina bahagia bersama,Tetapi, Angan-angan itu, Tidak mungkin akan dikecapi. Ketika ituaku duduk dibawah pohon gayammemandang bening gemericik air kalimenyaksikan harmoni kehidupanasri Saat iniaku duduk dibawah lampu jalanmemandang lalu lalang para petualangmenyaksikan gerah keserakahantanpa hati Angin ladangmungusik berisik putih putikbersetubuh lahirkan petal buahranum mengundang tuk dipetikrindangi rumah-rumah biliktiada kini Waktu seperti berlari meninggalkan jauhalam dusun yang telah sabar mengasuhanak-anak yang sedang tumbuhmudah berganti dengan seribu griya niagalengkap ruang pamer dan papan pariwarasiap menghisap arta Lenguh hewan piaraanparuh unggas mematuk pakan diluas halamansapa ramah, senyum rekah para penghuniakar, lumpur dan kuning padisuara bising pipa mesin berjalan mengusirnya pergimenyingkir kalah bersama dengan sebingkai mimpi Tuan, sudikah kau kuajak bertamasya di sana ada sedebur ombak minta direnangi kan kutunjukkan padamu karang-karang dan ikan-ikan yang mati lepaskan sepatumu, seusai hujan jalanan berlumpur kita sisiri bilik-bilik bambu, sesekali tengoklah dari lubang bilik anak-anak tengah menahan lapar menanti bapaknya pulang membawa sesuap kehidupan mari kita nikmati wangi oli dan pijaran mentari yang letih larungkan pangkatmu ke laut maka, kau akan mendengar jerit nelayan menyeru namamu tertimbun tumbukan sampah pantai sebelum pulang, catatlah di sisa putih hatimu agar kau tak lupa dan kuajak bertamasya lagi CILEGON-BANTEN -- Bahagia kurasakan saat kubersamamu Duduk dibawah naungan pohon kehidupan Ditemani burung-burung yang akan kembali ke peraduan Bermandikan cahaya redup sang surya Diiringi debur ombak sungai mahakam Bahagia kurasakan saat kubersamamu Menceritakan tentang manisnya masa lalu Masa lalu yang indah dalam kenangan Tersimpan sebagai memori indah dalam hidupku Memori yang akan tersimpan dalam sanubari Memori indahnya cinta masa sekolah Bahagia kurasakan saat kubersamamu Tertawa bersama mengingat pertama kali bertemu Pertama kalinya kutatap indah wajahmu Tak ada kata yang mampu terucap Selain kata cintaku padamu Perasaan yang tak sanggup lagi diwakili oleh kata-kata Bahagia kurasakan saat kubersamamu Andai kubisa memutar semua kenangan indah saat kita bersama Mungkin itu akan kulakaukan setiap saat dalam hidupku Saat kurindukan hadirmu disisiku Saat kuingat senyum manismu diwajahmu Rindu yang telah lama kusimpan dalam kepedihan hati Aku tidak melihat ini dari sisi dimana hatimu menyandarkan luka pada sekeping harapan, Itulah aku. aku menuntun aku kepada kepatuhan bahwa akulah anak adam yang terbunuh dalam buaian ribuan iblis bagaikan hantu yang melayang – layang di atas kepalaku. Ya aku telah kalah atas sebuah pentafsiran yang aku mengerti warna dan kedalamannya, namun aku tetap mengikutinya seperti anak kecil yang mengikuti sang bunda. Akulah sebuah keterbatasan dalam dunia yang sudah kutinggalkan, namun aku sengaja menjatuhkan jiwa ku di lembah tak berdasar atas kerinduanku pada lautan merah dimana matahari sering mengintaiku di balik samudera saat merpati menjemput senja. Disana lah aku menemukan setangkai bunga Dianti tertunduk menghadap bumi, aku melihatnya sesekali memungut helai demi helai air mata yang berurai di atas kemuliaan namun musim menggugurkan impiannya. Tidaklah aku meliat dia kecuali keindahan yang membiaskan mataku dengan bisikan bisikan mesra bagaikan nanyian pagi namun aroma sesal dan kebencian memagari jiwanya sementara air mata adalah dasar baginya bertahan hidup, maka ia merelakan kenyataan itu dengan hanya berpegang pada selembar kesabaran. Itulah dia dimataku, wanita biasa yang menba bangkit melawan burung – burung bangkai yang ba membunuh jiwanya yang rapuh, mencabik harga dirinya lalu meninggalkannya termakan hari dan waktu, namun dialah bunga Dianti, cukup baginya senyuman langit. Lalu aku lah iblis yang menba menghirup wewangian kasih sayang, menba mencintai tanpa memutuskan nadi – nadinya dengan bisikan – bisikan dosa, menba mengukir persahabatan dengan tinta emas, menba mengikat persaudaraan dengan benang yang tajam. Tidakah aku lupa bahwa pengalaman telah mengajarkanku bahwa mencintai hanya kan menciptakan duka dan airmata maka cinta mengaburkan ingatanku Tidakkan aku menyadari bahwa kemunafikan adalah pakaianku Maka akulah iblis yang tidak mengenali diri sendiri.****aku telah menggenggam bunga dianti di tangan kiriku bagaikan boneka yang kupermainkan tidakkah aku menyadari bahwa akulah yang menyembunyikan tangan kananku walau tangan kananku itu berontak untuk memintaku melepaskan bunga dianti itu, bagaikan airmata berontak sementara kelopakk mataku menahannya. Wajahku pun menghadap langit dan tertawa, bahwa hanya bagian kecil dari diriku yang mentafsirkan itu sebagai kesalahan sementara bagian yang lain mentafsirkan ini sebagai cinta yang dimuliakan cinta. Maka akupun melanjutkan perjalananku menuju gubuk sederhana yang kudirikan di danau utara dimana mengalir sungai –sungai kecil disekitarnya. Disetiap langkahku, aku selalu menggenggam bunga dianti sambil sesekali memandangnya, mengagumi keindahaanya. Sementara bagian diriku yang lain menangis melihat sehelai demi sehelai bunga itu jatuh berguguran. Tapi aku tidak memberikan ruang kebebasan kepadanya Aku tidak bisa memberikan tempatnya bertahan dan tumbuh Aku tidak bisa memberikannya sinar matahari Aku tidak menyiraminya dengan kasih sayang Aku hanya menggenggamnya Lalu aku menyadari sesungguhnya ia telah layu dan mati sebelum aku mencapai tujuanku. Lalu terbukalah mata hatiku tentang makna cinta dan kasih sayang Kini aku menggenggam tiara yang ku sebut kebahagiaan yang ingin ku kalungkan kepada bunga dianti Namun aku tidak bisa melakukannya kecuali Membiarkan sesalku terbaring di rumah hatiku. Membingkai wajahnya yang cantik agar setiap aku membuka mata ini maka aku dapat melihat wajahnya tersenyum kepadaku. Aku tidak lebih hanyalah jiwa yang rindu dan bermimpi melukis langit dengan bintang. Maaf telah mencintaimu … Teruntuk kamu yang hanya menjadi anganku semata. Izinkan aku untuk mengukir senyum manismu di wajah cantikmu Izinkan aku untuk membuat mu tertawa akan lelun yang aku buat Izinkan aku mengusap tetes air mata yang kau tumpahkan dikala kau merasa sedih Izinkan aku memelukmu erat dikala kau butuh selimut bernyawa Izinkan aku menjadi imam untukmu sebagaimana menjadi imam yang baik untuk keluarga Izinkan aku duduk di sebuah pelaminan bersamamu kelak Izinkan aku untuk membuatmu bahagia selamanya bersamaku Namun, Sebelum angan itu terjadi, Sebelum angan itu pupus, Sebelum izin itu terpenuhi, Izinkan aku untuk dirimu mengetahui, Jika diriku mencintai amat terlalu dirimu. Di hari ini Ada cerita yang penuh dengan kelembutan Ketika rasa itu menelusup dalam hati Berpudar pulalah cahaya berkilauan Bagai menerangi dinding jiwa Adanya kekuatan halus menyisakan sejuknya Hadirnya keindahan dia Bukanlah keindahan biasa Memuncak seiring bergantinya masa Suatu keindahan akan harap akan dirinya Tak disadari bagaimana rasa itu menjelma Yang sanggup membuat rasa suka menjalar di seluruh tubuhku Semua yg nampak disekelililngnya ikut membahasakan kata kata mereke Rasa suka mulai tergantikan kekaguman Ku tertegun•••Ku terheran•••Dan ku terkenang Oleh wajah yg melintas dalam pandangan Seperti angin berbicara dalam hembusan°°°°°°°°°Bila malam beranjak keperaduannya Semenjak siang terlelap dalam pelukannya Sinat rembulan mengintip dibalik jendela Ada kelemnutan dalam pudar sinarnya Saat sendiri datang menjelma Kegelisahan menyesakan dada Tak ada kekuatan yg sanggup meredamnya Ku bilang keikhlasanmu selama ini membuatku sangat merindukanmu Ku bilang kau sangat berarti membuat hidupku lebih bermakna Sekarang bicaralah kalau ku ada untukmu Lalu sadari kita diciptakan untuk saling mencintai. Pagi ini Warnajingga menghias kaki langit Kabut putih mulai resah terusir sang pemilikhari Barisan pematang pembatas petakmulai jelas nampak Satu persatu pejuang hidup datang menuntut janji Tuhanya Dengan semangat penuh harap, mata cangkul menghujam di punggung bumi Jengkal demi jengkal bomgkahan tanah terolah menampakkan masadepan anak meraih cita Barisan bedeng terbentuk dan tersususn rapi Seakan menuntun jalan menuju tanah suci Batang demi batangbibit tertancap denganjari lusuh Menopang kehidupan di masadepan yang makin menantang Walau mentari semakin meninggi mendaki rinjani Walau panas mulaimengancam membakar raga Walau peluh mulaimengalir mengikuti kerutan kulit Sang pejuang membatu.. taktergoyahkan Asa terus Tertanam. Harapan Terus tertebar Doa terpanjat kan menyempurnakan usaha takpernah lelah Karna Janji Tuhun Tak Mungkin Datang Menyerah diri. Ketika rindu menyentuh mega Hanya gambar menghias rasa Tersenyum mendengar suara Harmoni cinta kita berdua Sejauh kilometer diantara kita Tak merubah rasa yang sama Meski jarak memisahkan raga Namun cinta tetap dekat dalam doa Kedinginan malam membekukan dirku, Dalam hujan aku bertahan, Memecahkan tangisan tanya suara, Dan kini aku terasa kalah. Dunia mengajarku luka, Kepertian kini berdarah, Mengalir membasahi diriku, Aku kaku tanpa kata. Aku yang selalu di kecewakan, Yang selalu di tinggalkan, Juga selalu dihampakan, Aku terasa tidak diperlukan. Tapi untuk saat ini, Aku benar-benar kecewa, Aku rasa sendiri tanpa cinta, Hatiku hancur lebih hancur dari kaca. Dalam pekat malam aku ditinggakan, Tanpa pesan dan teman, Aku yang kedinginan mencari teduhan, Kaki melangkah dengan getaran. Di pondok bas aku menanti, Dengan harap ia datang kembali, Tapi aku salah menilai cinta ini, Yang ada aku tak di peduli. Dalam ketakutan dan kesejukan, Aku terus menanti tanpa henti, Bersama air mata di pipi, Aku berdoa pada ilahi. Cinta dihatiku kini mati, Dia mengajarku untuk membenci, Dan membuat diriku kembali, Merasakan sakit dihati. Dihati ini tumbuh rasa benci, Yang entah dari mana bersemi, Tapi kini subur tanpa benih, Kerna sikapmu sendiri. Maaf ku pinta darimu, Tapi kau yg mendidikku rasa benci, Dan kini rasa itu sebati, Dalam diri dan hati ini. Pekat malam kau biarku sendiri, Dan itu mengajarku erti benci, Untuk dirimu yang tak menghargai, Erti cinta dalam hati. Mungkin cinta tak bererti, Bagimu untuk diri ini, Aku mungkin bonek bagimu, Yang bisanya kau ganti bila jemu. Terima kasih kerna ajarkanku, Terima kasih untuk sakit ini, Aku cuba untuk tabah, Tapi aku manusia biasa. Dalam keheningan malam, Aku menanti harapan, Berjam-jam tanpa bosan, Kerna aku yakin kau datang. jam masa berlalu, Penantiku tanpa jemu, Malam semakin pekat, Tapi kau tak ku nampak. Aku menghubungimu, Tanpa kata tapi punya harapan, Kau tahu aku mematimu, Tapi kau tak hiraukan aku. jam aku tetap menanti, Mengharap kau kan kembali, Tapi aku salah lagi, Nyata kau tidak menyanyangi. Hatiku berdabar kencang, Kerna malam hampir siang, Aku menantimu dengan harapan, Tapi kau sikit pun tak bimbang. Aku benar-benar kau tinggalkan, Terima kasih untuk kesakitan, Yang pernah kau berikan, semua bermain difikiran. Apa cinta untukmu, Sehingga kau sanggup tinggalkan aku, Sendiri di malam hari, Tanpa teman di sisi. Kau dayus buatku, Kau kejam untukku, Kau jahat bagiku, Dan kau pembunuh cintaku. Mataku terpejam bersama malam Menutup lembaran cerita kala mentari masih bersinar Kurasakan bayangan gelap yang masih menghantui Menggelayut disudut mataku yang terpejam, Telah lama kurasakan dalam hatiku Luka yang selama ini membelenggu Ingin rasanya kuhapuskan Namun ku tak berdaya Dapatkah kulihat mentari bersinar esok pagi? Tuk terangi hidupku yang kelam... Kan kutunggu saat itu tiba Dalam setiap harapan dan do'a... Sejak saat pertama mata terbuka Nafas kian berhembus lama Namun dekapan empat tangan telah tiada Seorang yang hilang dalam pelukan Jauh dari jamahan kasih sayang . Kini duniaku gelap tiada terang Berusaha untuk tetap merasa Walau sentuhan itu bukan milikku sesungguhnya Bicara tentang hati kecilku Menahan sesak tanpa bicara Sinar yang turun dipersembahkan untukku Usai hilang lari dari aluran Seakan mimpi mengundangnya kembali Namun itu tak mungkin terjadi lagi Hanya dapat berserah diri kepada langit Bias warna merah jingga Dibatas cakrawala Mengiringi matahari Tenggelam keperaduannya Diantara remang remang senja Kala langit memerah berganti gelap Senandung sunyi nyanyian hati Mulai berdendang didasar sanubari Senja jadi saksi Sebuah hati merintih sepi Merindukan kekasih hati Duhai engkau yang selalu Kurindu... Dengarlah ini Jeritan hati Seperti malam merindukan rembulan Aku merindukan hadirmu disini Dibatas senja aku menanti Luka.. Masih kah kau membekas, Tersayat dan menganga..?? Dan Masih kah kau merasakan sakit Setelah berpuluh tahun kau lewati.. Luka.. Mengapa kau terus bersemayam di hati yang terdalam.. Bukankah seharusnya maaf mampu mengobati Tapi mengapa kau masih kokoh berdiri.. Luka.. Mengapa kau tak pergi saja meninggalkan hati yang telah mati dari cinta yang kau nodai.. Serumit apa kau hingga tak mudah mengusirmu pergi Bersama kebencian yang terlanjur menghakimi.. Waktu malam itu hanya ada kau dan aku didalam kesunyian malam Aku mendengar suara bunyi denyut jantungku saat engkau menatapku Biarlah laut dan pepohonan akan menjadi melodi cinta ini Bila mencintaimu itu sangat berarty untuk maka biarkan aku tuk belajar mencintaimu Bila cintai seseorang sangatlah susah biarkan aku mencitaimu setulus hatiku Bila cinta kasih sayang dan kesetiaan itu mudah untuk kau ingatmaka biarkan aku yang akan menjadi....... Mendung yang tertahan Gemuruh yang bergejolak Akhirnya luruh menjadi rinai Dan isakan Jejakmu masih jelas terlihat dipelataran Hatiku Berdiri Dan menggenggam jemari Saat kulihat kedalaman pandanganmu, Bukan bayanganku yang nampak disana Binar itu beriak membayang satu hati yang retak diantara gugusan mimpi Terberai tanpa sisa Sapamu... menjauh bergema Bukan untukku.. Senyummu.. teramat manis.. Bukan padaku.. Duhai Hati.. mengapa harus melarakan rasa Hati..?? Cukuplah beranjak  pergi Dan Jangan tinggalkan jejak lagi.. Hatiku tak sanggup Andai harus terluka lagi Aku dilahirkan dalam balutan darah suci Kesucian dari seseorang yang lebih muliadari yang paling mulia didunia ini Aku dipelihara dalam gubuk surga Yang selalu penuh dengan cahaya mengintipku Selalu lahir kebahagiaan saat ku belum mengerti arti hidup Aku diajar arti kesederhanaan Aku diajar untuk menatap hidup sendiri Saat aku telah tegar menapak kaki dalam hidup ini Saat aku telah mengerti arti hidup ini Aku hanya bisa bersandar dalam angan Karena ku tak bisa memahami Aku hanya bisa mendengar dan membaca Dalam setiap bait hidup yang ku ukir Aku tetap takbisa memahami Aku menjadi jalang dalam keadaan yang kelam Aku seperti terbuang dalam kehidupanku sendiri Aku menapak sendiri saat kegelapan menghampiri Cahaya teriknya matahari seakan hanya terasa menggigit Takpernah ku rasakan sinarnya Aku berdiri dengan harga diri Yang selalu mengusik diri dengan api Menimba api dengan sayatan mimpi Karena hanya mimpi yang selalu menemani Hanya khayal yang bisa mengukir warna hidup ini Dan aku Aku terlihat menjadi inti diri Menjadi rapi dihari yang sunyi Dan aku menjadi sunyi disetiap hari Karena api ku padam ditiup sepi Yang namanya perempuan... Gembira bila dihargai. Terharu saat disayangi. Yang namanya perempuan... Sekali disakiti sukar melupakan. Pernah dilukai enggan terulang lagi. Yang namanya perempuan... Naluri berbakti untuk dihormati. Terus memberi agar diingati. Yang namanya perempuan... Hatinya rapuh dengan bujukan. Jiwanya kental dengan kekerasan. Yang namanya perempuan... Sukar ditangani bila tak di mengerti. Perlu dukungan walau mandiri. Diriku bukanlah orang yang sempurna.. Bukan juga orang yang ingin sempuna.. Aku hanya ingin menjadi orang yang mengakui Kesempurnaanmu . Aku takut denganmu.. Aku takut dengan Kebesaranmu.. Ya Allah berilah aku Ketabahan.. Ketabahan Menjalani Hidup.. Hidup yang telah kau Takdirkan untukku.. Hidup yang tak pernah ku ketahui akhir nantinya.. Aku hanya mampu bersimpuh di hadapanmu.. Aku hanya mampu mengharap belas kasihmu.. Aku hanya mampu mengharap maaf dan Ampunanmu.. Ridhoilah semua perbuatanku sehari-hari... Si bungkuk laun mengayun Menyapu bersih jalanan pinggir kota Menggoreskan slogan go green" Di punggung penompang bungkuknya Meski gelar patahkan semangat Meski gelar sudutkan titik rendahnya Tapi sungguh, itu bukan cerminannya Meski rendah ia tak lemah Semangatnya membara tanpa kenal Panas trik raja siang Hati malaikat tertanam dalam jiwanya Ikhlas berbalut dalam tindakannya Luar biasa si Bungkuk go green Jika dunia ini sungguh kehidupannya Maka ia akan capai gelar di sudut tertinggi Hanya saja ini bukan dunianya Karena ia layak hidup dalam dunia yang suci tanpa sampah Dentang waktu silampenuh misteri tembakanterusik nada-nada geramnafas mereka tak tentrammereka butuh kedamaian Jiwa penuh tangis dan darahpenuh do'a dan harapanmereka butuh udara segar bagi mereka yang tersisa Detik-demi detik penuh kharismakeagungan mencatatnyameratapi kabut di atas singgahsanatak letih berjuang untuk merdeka Mereka berteriak, memberontakmengeluarkan seluruh amarah merekauntuk mencapai langit khatulistiwaagar merdeka, abadi nan jaya Pujaanku, pahlawankukau indah tak pernah kenal lelahnyalimu begitu hebat, walau kematian mendekatidemi sebuah kehormatan martabat bangsa Kau ukir negara kita dalam bendera merah putihhingga negara di dunia mengakui.. Lihatlah gagahnya pancasilaterbang membawa kita semuamembawa bendera kemerdekaanmenghapus duka ribuan insan Tertunduk haru meratapimeneteskan airmata kebahagiaan. Sore itu nafasku tersendat Oleh secarik kertas Yang kubayangkan sudah termakan waktu Yang entahnya kini padamu Nafas dan detakan seakan berpacu Bukan hanya dadaku, tubuhku dan retan tintaku pun ikut bergetar Ditemani gemuruh langit saat itu Kembali kau tarik aku akan masa itu, Masa dimana tak sengaja ku tuliskan ocehanku dalam kertas itu Entah mengapa selalu dan selalu ada kau dalam setiap gerakku, Tak mengapa, itu anugerah tuhan terindah Bukan hanya itu, lebih dari sekedar itu Karena kaulah anugerah itu Anugerah tuhan terindah.. Aku haru melihat api menyulut wajahmu Dulu selalu dingin yang kau tamparkan setiap kali aku merintih, setiap kali aku bercerita Satupun bahasamu tak kau ucapkan ya kan? Tapi apa Kini masa mengubahmu haru biru hatimu selalu terlontar ketika tubuhku bergerak kesana kemari lantunan petuahpun tak lupa kau bagi. Haii mungkin nggak itu kado kebahagiaan untukku Atau mungkin aku yang terlalu mengumbar perasaan Waktu kian memastikan diri. Yahh tepat sekali firasatku ini mulutmu mulai membusa dengan sejuta riuk keromantisan Seperti gelatik, kicaumu riang saat kita berjalan menapaki ilalang hilang semua senduku Karna kini waktu tlah membawa mu menjadi sosok yang berada satu baris didepan ku ketika aku bersujud Lihatlah langit diatas sana Terlihat benda yang penuh warna Merah, jingga, kuning, hijau Biru, nila, dan juga ungu Kehadiranmu sangatlah jarang Ketika hujan mulai berkurang Juga mentari mulai bersinar Disekitar awan kau mulai ter gambarPelangi... Sungguh menarik kehadiranmu Suasana pun menjadi indah karnamu Membuatku teringat kepada-Nya Sang Pencipta dan Maha Karya Dalam kesendirian, Berselimut dinginnya malam, Kutengadah wajah menatap langit, Dibalik awan gelap, Kulihat setitik cahaya, Mengintip disela mega, Seolah menyapa padaku, Dan seakan dia tau apa yang ada dibenakku. Maksud hati ingin berlari Dan lari sejauh mungkin Meninggalkan goresan luka yang kau buat, Semakin dalam dan dalam. Kau merubah sayang jadi benci, Kau juga merubah cinta jadi derita, Karena kau pula hidupku merana, Kapankah kau akan menyadarinya. Tersebutlah di sebuah provinsi sempalan Ratu Tikus mendapat tongkat untuk melanjutkan pemerintahan setelah menerima wangsit dari langit danmemenangkan pertarungan lima tahunan. Berbekal kekuasaan Ratu Tikus menggalang kekuatan. Lalu didirikanlah dinasti tikus yang sulit dikalahkan. Tikus piti, tikus rumah, tikus sawah dikerahkan. Juga tikus wirog dan tikus got dilibatkan. Para tikus dalam dinasti tikus memang rakuskarena semua kawasan tak luput diendus. Beragam sumber kekuasaan dan keuangan diringkus. Lalu para tikus dengan ganas menggerus. Karena dinasti tikus merajalela di mana-mana Makhluk lain akhirnya sengsara dan merana. Berkubang dalam kemiskinan yang mendera. Dikepung nestapa yang tiada terkira. Melihat jalan berlubang dan air menggenangdinasti tikus malah terlihat senangmeski makhluk lain menjadi tumbalkarena semua rencananya tak boleh gagal. Kekayaan dinasti tikus makin menggunungkarena semua aliran telah dibendunghingga hanya dinasti tikus yang dapat untungtapi yang lain cuma dibuat bingung. Senja kala dinasti tikus tak dapat diramalkan. Hanya hukum alam yang memberikan tanda. Bila dinasti tikus sudah terlalu kekenyangan waktu keruntuhan pasti segera akan tiba. Jakarta, November Kita pernah isi waktu sebelumnya dengan rasa istimewah Saat ini jerawat mampu menumbuhkan rindu bersama teman-temannya Aku tidak mau seperti ini kuatnya menahan Aku ingin goyah Tak punya rimpang pohon yang rindang Aku bosan Aku ingin katakan semuanya tentang rindu Sekejap senyum dan tawa menghampiriku Hati ini selalu padamu Bahkan ketika kau tak meminta Jangan lepaskannya Hanya sebab matahari yang kau kejar Rindu ini untukmu Dari hati terdalam yang terendap Hati ini mencintaimu Jangan lepaskannya Ketika harus pergi Hati ini tersenyum selalu untukmu Meski airmata bergelombang dibaliknya Hati ini menba merasa apa yang kau rasa Meski airmata bergelombang dibaliknya Dimana Penaku? Jemari seolah gusar. Merabai setiap inchi sudut pandang Dan pikiran tak jua berhenti merengek. Ibarat insting bayi mencari puting susu sang bunda. Minta dekapan hangat sepasang ketiak. Dimana penaku? Hasrat hati menumpahkan segala rasa. Sesak memenuhi rongga dada. Kan ku tuang serabut serabut kerinduan pada goresan tinta hingga lapang dadaku. Dimana penaku? Mungkinkah bersembunyi di balik awan awan putih, Bermain dengan rintik hujan Dan bernyanyi bersama kerlip gemintang. Dimana penaku? Tolong jangan Kau sembunyikan lagi. Hidup terus berjalan Tak bisa ditunda dan di kaji dengan logika Setiap langkah yang dipilih adalah suatu keputusan Yang selalu penuh dengan tantangan Jika engkau takut dengan segala resiko Maka engkau adalah salah satu mayat yang berjalan Yang bernapas tanpa berfikir Berbuat tapi tak berani bertanggungjawab Fajar Ade Prayoga Desember Aku semakin tersudutkan oleh teka-teki rahasiaMu Semakin absurd dalam membaca segala realita Problematika hidup selalu menjadi misteri Kadang kaki ini melangkah maju Terkadang jua ku menyerah tak berdaya Situasi yang mencekam membuat pikiran menjadi kacau Hatipun menjadi galau Karna ku yakin, segala sesuatunya atas kehendakMu Robbul Izzati, Yang Maha segalanya Bimbinglah terus diri yang lemah ini dijalan yang diridhoiMu Agar aku menjadi pribadi yang selalu bertakwa di segala keadaan Hidup ini terus berlanjut Meski terkadang nyaliku menjadi ciut Aku pun pasrah dengan segala kuasa Mu, Tuhan semesta alam Karna ku yakin, indah pada waktunya Berpencar dlm setiap hembusan angin. Menebarkan pesona. Membelah jdi satu wrna. Warna putihmu membias. Serangkai melambangkan keagungan. Atas ciptaan dn takdir. Mengusik ketenangan. Batinku dg senyumanmu. Gelora hasrat dg suaramu. Seperti mendengarkn nyanyian merdu alam. Yang selaras dg petualangan. Getaran hatimu hatiku brsuara. Warnamu abadi di hati. Kadang trisi kebencian. Di'isi jg setetes senyummu. Jernihlah sudah warna putih cintamu. Tanpa trdustakan pancarkn cahaya. Menembus btas logikaku. Tenggelam aku dlm lautan kerinduan. Melemahkan aku dlm buaian asmaramu yg sllu membri wrna. Kan ku biarkan kamu sendiri dengan lamunan mu Membawa seluruh angan mimpimu yang penuh doa pada Kuasa hidup mu Dan aku dengan semua ingatan dan harapan juga doa buat mu Tiada terputus hanya ingin bahagia mu Tapi ku tau.. Bahagia mu adalah aku Yang membuat seluruh hidup mu berwarna dan penuh cinta Melepas semua hidup hanya untuk mencinta ku sampai ujung dunia ingin bersama ku Kamu ucapkan padaku aku adalah milikmu abadi.. ingatlah itu sayang.... Tak mudah untuk bisa berpindah kelain hati Ku tau.... Betapa aku pun bertahan untuk sebuah hati yang rapuh dan lemah Namun selalu berusaha kuat karena sebentuk cinta yang menanti Walau berjalan seakan diatas air namun aku tak ingin tenggelam karena banyak hal yang harus ku buat untuk bertahan Kan ku biarkan kamu membuat sebuah jawaban, untuk mu sendiri juga untuk ku Biarkan waktu itu mengalir laksana air dan kuasa Sang Rabb menuntun kemana arah yang Dia ingin Jangan putus berdoa dan berharap Cinta itu berjuang.... Walau hanya dalam diam namun kamu tau bahwa itu sejati Aku duduk dibalik lorong Mengintai Lampu malam dunia yang begitu terang Kelap-kelip menambahkan rasa rindu ku Ku tengadahkan Raut muka ku Dimana kah? Dirimu Oh pangeranku.... Datang-datang lah padaku dengan membawa surat rinduku Pinta Ku pada Tuhan Ku Semakin Larut dalam Rasa ini Semakin sepi dalam Hidup ini Semakin dingin hati ini Cintaku Kasih, lihatlah cintaku Cintaku tidak seperti sekuntum bunga mawar Yang terlihat  indah dan penuh pesona Namun ternyata bisa menyakiti dengan durinya Kasih, renungkanlah cintaku Bahwa cintaku tidak seperti rembulan Yang terlihat cantik dan berseri Namun ternyata hanya bisa menerangi malam Kasih, rasakanlah cintaku Cintaku seperti air Terlihat sangat biasa Namun akan selalu mengalirkan cinta padamu Ku menangis dalam sepi Ku Ku mencari cahaya dalam gelap Ku Hingga menjadikan ku rindu hadir mu Dalam sunyi Ku menanti senyum mu Ku ingin kau senyum bertahta dalam kalbuku Ku ingin kau hadir di setiap hela nafas Ku Terselip hangat alirkan darah ku Yang akan aku abadikan dalam Negri rindu ku Ku ingin kau senyum bertahta dalam batin Ku Yang dapat jadikan mimpiku jelas tertata Ku ingin menyatu dan terteka dengan mu Yang akan aku jadikan melodi dendangan cinta Aku berdiri dibawah langit Kupandangi alam semesta Indah ciptaan Tuhan Senyumanku pun terukir Aku bertanya kepada diriku sendiri Apa yang telah kulakukan? Hanya karena secuil beban Aku ciut akan hidupku sendiri Aku menyerah Berpikir dengan logikaku saja Harapan-harapan yang belum nyata Memudarkan semangat hidupku Kupandangi lagi sekitarku Masih tetap indah Senyumanku kian ikhlas Mengajakku untuk bersyukur Menikmati segala yg indah Membuang hal yang buruk Melupakan masa lalu Untuk melihat indahnya pelangi Ssst...AkuLamunanku Antara imajinasi Mengusik lamunanmuSsst... Aku anakSastraTetusik Rautmu yang itu Akan membuyarkan imajinasikuImajinasikuNageriDanauOmbak Namun kini Engkau Tuhanku Selalu menjadiImajinasiku Aku takan lagi bisa terusik Cinta….. Cinta bagaikan jelangkung……Datang tak dijemput pulang tak diantar……Tapi, cinta bagaikan bintang dan permen…. Indah jika dipandang dan manis jika rasakan…. Cinta……Terkadang membuat orang gila…. Terkadang membuat orang berbunga-bunga…. Bagaikan dunia ini milik mereka berdua….. Dan seakan orang lain seperti batu……Berawal dengan indah….. Dan berahir dengan tetesan air mata….. Itulah Cinta yang ku kenal dan ku temui dalam hidup ini…. Tertatih ku mengenang kisah ini Berjalan tersipu menempuh sepi Bersandar dalam mimpi-mimpi Melewati batas sang pelangi... Terpagut dalam puisi Mengisi waktuku disini Dan tak ingin kembali Bila ternyata kau tlah pergi... Aku tak pernah mengerti Bagaimana aku kau cintai Yang kau ajari aku tuk pahami Dan bukan untuk mengerti.. Kau membuka jemari ini Dan tak kau genggam lagi Kenanganmu memang disini tetapi ragamu tak kumiliki.. Dear Kamu... Kenangan terindah dalam hidupku.. Maaf bila cinta ini semngkin hari semangkin permanen.. Maaf bila rasa ini semangkin melekat erat.. Maaf jika kamu terus menanggung dosa karna aku yang tidak pernah berhenti untuk mengagumimu.. Dan maaf karna aku yang tidak bisa melepasmu dari hati dan hidupku.. Tapi, sungguh aku mengatakan.. Bahwa tidak ada lagi cinta yang sanggup untuk menggeser ataupun menggantikan posisimu dihati kecilku ini.. Maafkan bila aku terlalu mencintaimu.. Jika saja aku bisa bertanya pada Tuhan aku hanya ingin mengatakan Mengapa Allah hadirkan kamu dihidupku..? Mengapa Allah membuat cinta dihatiku..? dan Mengapa pada akhirnya akulah yang tersakiti..?" Tapi, aku bisa apa Aku terlalu Fana untuk menuntut yang Kuasa.. Mungkin benar allah takdirkan kamu sebagai kenangan bukan tunangan.. Selamat tinggal Masa laluku.. Sumpah pemuda Yang memiliki tanggung jawab Untuk para pemuda dan pemudi Indonesia Kita semua tidak sama Tetapi kita kerja sama Jagalah persatuan dan kesatuan Marilah kita bangkit bersama Wahai pemuda dan pemudi Indonesia Ayolah kita bangun Jangan selalu terpuruk dengan keadaan Kita adalah generasi penerus bangsa Yakinkan diri kita semua Bahwa kita siap membela Membela sebuah kebenaran Terjebak kita oleh posisi yang tak pasti diantara cinta kita berusaha meraih mimpi.. Begitu banyak pengecualian untukmu datang mengetuk pintu rumahku.. Walau bintang kau bawa walau hujan kau terjangi, Dan begitu sedikitnya kesempatanku melihatmu.. Walau hanya dari balik jendela walau hanya dari selembar gambar, Banyak sarat yang menjadi alasan aku berkata'walaupun'hati kita yang telah menyatuhampir kehilangan harapan untk sekedar menyapa.. Jika ini pertarungan cinta.. Hanya dirimulah yang kuingin memenangkanya.. Tapi dibali tiap kata walaupun' kupastikan kata sebelum titikAKU SAYANG KAMU Tatapan manja Senyuman yang bergairah, meresahkan jiwa ini Resah akan ingatan wajahmu itu Lelah letih lesu sirna sudah saat kau menyapa Saapan hangat dan senyum keikhlasan Muncul ikatan yang tidak bisa aku percayai Benih benih asmara kini kian nyata Kau mengubahku menjadi diriku sendiri Muncul harapan yang mengandai-andai tentang aku dan kau Harapan tinggalah sebuah harapan Saat kau berucap hanya sebatas pertemanan Tak mungkin Apakahn Negar Kita Merdeka? Ya menurut sebagian orang Tapi tidak bagi ku Inikah yang disebut merdeka? Jika rakyat terus merana Pengemis yang hanya makan Sebungkus nasi dan tempe Sedangkan petinggi negara ini Berpikir sedikit maju Membuka lapak atau, Mejajahkan dagangan nya menyusuri jalanan Apakah ada perhatian dari pemerintah?Tidak... Tidak sama sekali Mereka lebih senang mengirim aparat Aparat keji itu Menghancurkan lahan kecil itu Inikah yang disebut merdeka? Tidak menurutku Anak-anak matahari Bai yang penyair maupun pelari Anak-anak matahari Apa yang kau cari? Sedikit mentari Penghapusan memakan hari Namun kita tetap berseri Karena kita seorang pelari Menatap cakrawala dan air Kita lihat warna-warna mencair Warna dan senjapun kembali lahir Melihat tak selalu mengerti penyair Berdamping dan bersilir Semua pelari juga mahir Namun, apa yang kau ketahui tentang dunia sihir? Dari mata para penyair, aku bersyair Retak-retak langkah ku semalam membawa lenguh hati ini terasa berbatuan terjal di setiap jalan yang ku lalui.. Letih lemah seluruh jiwa ini ingin rasa tak bersuara pada semuaaaaa ...... Adduuuhhh letih banget hidup ini perjuangaan tak sudah sinar mentari itu harus ku lewati sebelum ia merajuk kelam walau lemah jiwa kerdil ku akan ku sematkan semangat kental Gerak langkah ini tak akan terhenti walau selemah mana pun menguasai diri hingga siang tak sempat bicara pada pada dentuman Semangat Juang ku. kerana, ... Aku Adalah Aku ... Tak pernah mengalah padanya Hidup .. Yes Semangat ini Harus KU Gengam..Insya Allah... Kau mencintaiku dalam diam Kau menyayangiku dalam diam Kau melindungiku dalam diam Diam dan terus diam Begitulah kamu... Saat kau marah, kau hukum aku dalam diam Saat kau cemburu kau pun diam Saat ada yang tak kau suka dariku Kaupun menunjukkannya dalam diammu Kadang aku bingung menghadapimu Saat kau mulai asyik dalam diammu Ku sapa, kau diam Ku senyum padamu, kaupun diam Aku diam, kaupun diam Kadang aku merasa kesepian Saat kau mulai menghadapiku dalam diammu Rasanya seperti sedang dikutuk Dan dihukum melalui diam kebisuanmu Membuatku serba salah karena diammu.. Banyak orang bilang Tuhan menciptakan udara itu awalnya bersih Tapi manusia merusaknya Merusak dengan umpalan karbon berbentuk titik-titik nikotin Tuhan menciptakan paru-paru untuk diisi dengan oksigen Bukan dengan asap Merusak organ-organ tubuh Mempercepat kematian detik demi detik Berubahlah Karena berubah adalah sebuah keniscayaan Sedangkan berbagi udara bersih adalah kewajiban Kita tak bisa menunggu sampai Tuhan menunjukkan murkanya Aksara meronta Namun pena tak mampu menata Ku ba hasilkan nada Namun gita tak jua tercipta Bisu membius sukma Bayu berhembus entah kemana Tiada pula genta Yang hadir mengusik hampa Khayalku tertawan masa Lenyap ditelan detiknyaSirna Hanya gelap terlukis di mata Namun air memantulkan cahaya Pantulannya mengenai raga Terciptalah maya Maka tenanglah jiwa Tuhan . Jika ini rasa yang Kau beri …Biarkanku merasakannya dengan bahagia …Tuhan …Jika kau titipkan rasa ini padaku …Titipkan juga pada hatinya rasa yang sama …Aku mencintainya Aku memiliki rasa itu …Hentikan rasa ini …Jika hanya ku saja yang memilikinya Tapi jika tidak Maka biarkan aku bahagia Menikmati rasa ini dengannya …Tuhan …Sumpah ku cinta …Izinkan ku tuk bersamanya …Tak kan ku sakiti ia Aku berjanji … Jangan biarkan ku kehilangannya Tuhan …Sampai nanti ku menutup mata …Untuk selamanya …Karena hanya dia yang ku cinta Dan hanya namanya yang tercatat Di dalam hati ini Kepergianmu masih menyisakan pilu di hatiku Beberapa saat sebelum ego menguasaimu, Aku sempat berdoa pada Sang Maha Pembolak-balik hati Semoga perjalanan cinta ini sampai pada akhir yang bahagia Namun, Entah bagaimana lagi caranya mengatakan Agar kau tetap tinggal Tapi apa dayaku Hanya bisa mengangguk lemah Pasrah melihat kau, Perlahan melangkahkan kaki meninggalkanku Kemudian menjauh, semakin jauh dan hilang Garis-garis kerut itu mulai terlihatdiantara warna kuning langsat di wajah ituwajah seseorang yang tak asing bagikuya, dia lah pahlawankukebanggaanku, Dia masih terlihat kekar namun ada yang berbeda warna kuning langsat di wajahnya itu ternyata mulai legam mungkin karena sang surya, Kadang juga terlihat tetesan-tetesan di sana mungkin itu keringat ataukah ungkapan kebahagiaan kebahagiaan karena melihat putra putrinya yang membuatnya bangga, Oh Tuhan, wajah itu sangat dekat dengankuya, memang aku mengenalnya wajah yang penuh perjuangan mungkin dia pahlwankubukan, rupanya dia ayahkuayah, kau nampak tua sekarang Met pagi pujaan hatiku Yang selalu ada dihatiku Yang tak pernah mungkin jadi milikku Met pagi pujaan hatiku Aku ingin kau tahu Aku sangat menyayangimu Walau kau bukan milikku Met pagi pujaan hatiku Pagi ini yg kumau Kau tersenyum dan bahagia bersama keluargamu Dan Allah slalu melindungimu di setiap waktu Met pagi pujaan hatiku Yang ingin kau tahu Namamu slalu lekat dihatiku Tak pernah terhapuskan oleh waktu Namun aku tak ingin mengganggumu Yg kuingin melihat kebahagiaanmu Bukan deritamu wahai pujaan ku Is Nur Aisyah Saat ku terlelap di sebuah pelukan Tangan halus dan lembut itu..... Membelai rambutku dengan penuh kasih sayang dan penuh dengan kehangatan Ku tak ingin melepaskan pelukannya Tak pernah sekalipun kau mengeluh dan membenciku Kau selalu mendekapku dengan kasih sayangKau..... Malaikat yg dikirim Tuhan untukku Beningnya air gunung Tak sebening ketulusan hatimu Setinggi apapun sebuah gunung Tak bisa menandingi setinggi apapun derajatmu Hingga Tuhan meletakkan surga Dibawah telapak kakimuI Buuu............ Melihat berpuluh-puluh, tahun yang lalu. Terlihat bermacam-macam peristiwa yang mencekam. Tangisan,perpecahan perselisihan bahkan peperangan yang bersimbah darah pun tak terlewatkan demi negeri ini hanya untuk negeri ini Ya itu zaman dulu Apa yang terjadi pada zaman sekarang? Yang hanya mementingkan kelompok etnis dan dirinya sendiri. Dan melupakan negeri ini lalu pepatah berkata" Seperti kacang lupa pada kulit.". ini lah Saat nya, para pemuda bangkit dari tidur mu dan berdiri paling depan. Suara itu kian redup Kian samar dalam malam Kian terasa tertuang lelah hari Sesampainya enyah suara itu hilang Rindu ini mengudara di dingin malam Berharap esok tetap ku dengar Renyah ucap yg ku kagumi. Duh tuhan Suara itu masih ku kenang Masih terekam jelas ucapnya anggun Biar aku menanti Sesampai senja kembali Tetap kunanti Sesaat rona gelap menyebar Mendekat ke pelabuhan rindu. Duh tuhan Seiring lantunan penyeru mengudara di langit hitam pekat Semakin dekat rindu ini Semakin merambat resah yg lekat Menunggu terkasih datang membasuh gundah yg kian berkarat. Aku kekasihmu wahai sang penariyang bergerak bebas di semesta tak bertepimencumbui jalannya kisah hari demi hari Menarilah di semesta dengan puncak birahimumenebar pesona tak berbatas ruang dan waktukan kubingkai semua gerakmu dalam baris puisiku Belum tuntas kutulis kisah dalam bingkai ituimaginasiku pun masih liar menerawangtarianmu pun belumlah usai membelah langitdan kata demi kata pun masih kupungutuntuk merangkai pesonamu di bawah hujan Bahkan di saat tengah malam tibaaku masih memujamu sang penari semesta Kembali kuhuni hati yang sunyi adalah sebentuk paras keabadian yang menjelma peri untuk kutemani sadarku dalam kekeliruan adalah khilaf berujung sesal memenggal kesetiaan dipenghujung cerita ini mahabbahku tentu teruntukmu jua segalanya sebagai penawar luka dan lara jiwa Kenapa di saat ku bisa mencintai diri mu kau malah pergi.,,,,,??? haruskah aku berlari mengejarmu untuk buktikan kalau ku sayang sama kamu.,, Ku Tahu kalau ku tidak pernah bsa jadi sprti yg kau iginkn.,, tapi cinta ku tulus buaat kamu ku janji akan menyayangimu sepenuh hati ku aku mencintaimu dan aku menyyngimu buka hati mu untuk ku haqqi qurijal aswin) hidup ku hanya untuk mencintaimu Ku tak sangup bila hidup tanpa cinta mu ku mohon temani ku hingga ku menghembuskan nafas terakhir..,, ku terlanjur sayang dan ku terlanjur mencintaimu Sunguh dulu ku hnya berpura-pura tapi sekarang ku akui bahwa ku mencintai mu kau tak kan prnah bisa trgantikan di hati ku ku mohon buka kembali hati mu untukku dan izinkan ku untuk mencintai mu.... Ketika ku mengenangnmu Betapa berartinya dirimu Betapa indahnya bersamamu Ketika ku mengenangmu Saat duka lara Saat suka cita Kita selalu bersama Ketika itu juga… Aku sangat kehilangan sosokmu Sebagai teman Kau selalu membuat ku tenang Sebagai saudara Kau selalu memberikan yang terbaik Jasa – jasamu tak pernah ku lupakan Canda tawamu tak mugkin ku abaikan Suka dukamu tak mungkin ku biarkan Walu aku tak sempurna Tapi ku kan berusaha memberikan yang terbaik untuk mu Memang aku tak bisa membalas semua kebaikan mu Tapi aku kan berusaha mendoakan mu Agar kau mendapatkan tempat terbaik di sisiNYA Ketika ku mengenangmu Saat peristiwa itu Saat saat terakhir kita bersama Kau ingin bertemu kita semua Merencanakan pergi bersama Bermain air bersama Di Hamparan indah pantai itu Tapi, Manusia hanya mampu berencana Allah lah yang menentukan… Detik – detik terakhir kau ucapkan Selamat berjumpa kembali Sahabat Saudari ku tercinta Semoga kau menjadi penghuni SyurgaNYA Aaamiiinnn… Kroya, Feb Zie Zie Ku berdoa dalam sujudku.. Tuhan...... Apakah ini ujian... Ujian untuk cintaku... Setelah tahun bersama Tuhan.... Selama waktu itu.... Engkau biarkan aku bahagia Tak sedikitpun ada riak bahwa cinta akan pergi.... Kini........ Ku temukan dia menba melangkah ke arah yang lain.. Kearah yang ku tahu kemana dia pergi.. Tampaknya hatinya tergoda oleh pandangan mata yang sesungguhnya tidaklah di butuhkannya... Aku menyaksikannya berlari.... Tuhan.... Apapun itu.... Apapun bentuk penghianatannya Akan ku ba unuk merengkuh kembali hatinya..... Akan ku bawa dia pulang bersama khilafnya... Mungkin ini yang terbaik... Mungkin ini adalah ujian cinta yang harus ku pertahankan........ Saat matahari mulai meredup Merendamkan ayunan cerita matahari Bait-bait yang tertulis ceria Mungkinkah esok akan terulang lagi? Berjalan melawan arus hidup Menyebrangi puing-puing kisah Takdir yang akan kuhadapi nanti Mampukah aku melaluinya? Saat mata terpejam melewati serpihan senja Yang hadir membawa lembayung angin Matahari yang telah beranjak pergi Membawa memory-memory indah tentang hari iniLantas Mampukah aku seperti mentari itu? Pergi tanpa beban Menyinari bagian lain Dan kembali untuk membawa cerita esokEntahlah Aku takkan tau sebelum hari itu kulalui Senja yang datang sore ini terlihat sama Selalu sama setiap hari Namun hatiku tak merasa samaHampa Sama seperti langit kelabu itu Maafkan aku dinda Dalam kesendirian ku teringat dirimu Yang lembut menyejukan ku Seakan memberi harap Tapi tak mau untuk ku sentuh Ibarat bidadari tak bersayap Yang ku cinta ku puja dan ku damba Namun tak bisa ku gapai bahagiamu Sekejap aku melayang mengingat tentangmu Sakit pula hatiku Kelemahan ku,, Lebih sayang padaku Hingga aku harus pergi darimu Beribu kali aku berpikir Kebahagian apa yang akan kau dapat bersamaku .... Karna kau berhak Kau yang indah Aku rela teluka untuk bahagiamu Hanya itu tangis hati ku untuk cinta ku Saya ingin tunjukan pada kalian semuabahwa di bawah hati kita ada kemampuan yang belum di bukaitu adalah kemampuan kita semuauntuk menunjukan kita adalah yang nomor dari semua nya Nikmatilah ini dan lihatlah yang lain kita sedang berlomba di kejuaraan besar kita akan tunjukanbiarlah diri kita terbakar dengan semangatbiarkan semangat kita membara untuk selamanya Hati kita semua, akan menumbuhkan inspirasiuntuk diri kita dan semuanyaada kekuatan pada semua manusiaya ini kekuatan kita jangan malu dan gentar untuk memulai Ayo tak mungkin kita berhenti di tengah perjuanganseribu mata melihat kita jangan berhentikita telah tunjukan yang terbaik di mata duniayang terpenting kita telah melewati nya Kita harus bangga pada diri kita bermain di depan seribu matakita tak kan tau dimana perjuangan kita akan berhentitapi yang tau adalah diri kita, dimana kita akan berhenti Ribuan air mata menangis karna kekalahantapi kita tak kan menyerah begitu sajakarna kita tim yang terbaik dan terhebat perjuangan kita hanya babak lagi Jangan ada yang halangi api semangattapi apa daya kita bila takdir berkata lain untuk kitasemua mata menangis ribuan hati kecewaaku bangga dengan yang telah ku perjuangkan Aku tak kan berhenti, aku akan berdoa dan berjuang Kutulis dalam lembaran putih... Bait dan syair yang terniang dalam benak... Sepatah dua patah kata tlah terhiaskan... Beragam kata dan makna penuh tanya... Terlipat sudah dalam helai kertas... Terpandang indah perahu kecil... Jika saja perahu kertas ini tertuju... Tertuju pada sang kuasa Illahi Robbi... Mungkin tak kan ada air mata kecewa... Tak kan lagi ada kegundahan jiwa... Tak ada kesedihan melanda... Namun semua hanya bisa terlantun dalam doa... Hanya penghibur semata... Lewat tulisan dalam sehelai kertas... Sang perahu kertas... Bulan berkalang Di padang ilalang Tuhan bersamaku Menjelajah malam Wajah-wajah berbinar Penuh harapan Legam kulit tembaga Mengelupas langit Anak sang nelayan Berkejaran di atas gelombang Dengan cadik berlukis mayang Menggenggam kayuh sepenggal Bercengkerama bersama bulan Berselimutkan angin lautan Bulan berkalang di atas bayang Ada nyanyian angsa rindukan sang dara Yang mengibarkan selendang dari balik awan Berlatar biru langit kelam Kulalui malam Bersama Tuhan Rp buah pena Rp . buah buku Rp .... buah gedung sekolah Wahai tikusnya Penguasa Negeri ini, Tak bisakah kau menghitung, Ada seberapa banyak yang kau curi Tak bisa kah kau rasionalkan, Lubang-lubang hukum yang meloloskan tipudayamu? Tak bisa kah kau jelaskan, Modus apa yang kau gunakan hingga Pembuktian pengadilan selalu bernilai salah? Seperti tikus, kau pandai menggaruk jalan Jalan sin s berliku yang menuju kejayaanmu sendiri Tak bisakah kau mendengar, Vector-vektor hujatan berarah padamu? Tak bisakah kau melihat, Garis-garis tentangan dari kami? Dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat…sebuah idealisme yang imaginer…Wahai tikusnya Penguasa Negeri ini, Kau adalah bagian dari himpunan ketakbisaan. dimensi dari kehancuran, dan Logharitma dari bilangan pokok kemelaratan Seandainya Tuhan mendifferensialkan Keberadaanmu sampai nol, Seandainya Tuhan menjatuhkan mu Kedalam fungsi konveks, dititik minimum Seandainya Tuhan mengimajinerkan, Semua usaha dan harapanmu Apakah kau masih bisa berlaku seperti ini sekarang? Malangnya negeriku, Untukmu,…Wahai Penerus bangsa, Rapatkan barisan perjuangan, Jadilah orthogonal yang menegakkan keadilan Tuntutlah ilmu sampai limit menuju tak hingga dan jadikan negeri ini konvergen ke Kemakmuran. Yeva Fadhilah Ashari Alumnus LPJS Lembaga Penulisan Jurnalistik Solopos)Pengurus HIMATIKA FMIPA UNS Bidang mediasi Pengurus LPM Scienta FMIPA UNS Diam, tanpa laku. Diam, tanpa suara. Diam, tanpa nafsu. Tapi, bukan diam tanpa imajinasi di kepala. Aku, sedikit laku. Aku, tak banyak suara. Aku, minim nafsu. Tapi, aku bukan hanya raga yang tak punya karya. Menyelami dunia baru yang benar-benat baru, tak tersentuh.Dimana? Akupun tak tahu. Mungkin hanya ada didalam lepala. Mereka bilang itu hal gila, aku bilang itu hal lumrah. Kegilaan adalah ketika melihat hanya dengan mata telanjang. Melihat tanpa meneruskan ke otak. Melihat hanya untuk mati karena terbahak-bahak. Tertawa melihat mentari lari terbirit-birit ke ufuk barat, ingin sesegera tergantikan bulan, yang sinarnya tak akan membakar bumi dan isinya. Bulan pun sebenarnya malu melihat hutan-hutan yang mulai tak berbusana. Singa lebih memilih menetaskan telor-telor ayam yang sang induknya bingung mencari dahan tuk pijakan berkokok. Terlelap diatas jerami, nikmat, daripada putar-putar mencari ketidakadaan mangsa, malah seperti raja goblok. Kemana kaki melangkah? Jangan tanyakan saya. Mata kaki punya mata, walau tak bertelinga. Tapi dia lebih perasa. Diam, rancak laku. Diam, ramai suara. Diam, liar nafsu. Inilah tak diam dalam kehidupan imajinasi dunia. Jauh terasa sedih mendalam Dekat terasa perih terdalam Jalan kehidupanku bergelut dengan badan Suram mata memandang Pikiran yang melayang Hati hancur berkepingkeping Dihancurkan oleh kata penuh dusta Sampai ku tak ingat kenangan dulu Hingga berubah jadi sedih terdalam Perasaan hilang tertelan kegelapan Apa arti ini yang sebenarnya….? Dimana rasa bahagia yang dulu hidup dibadan Sulit terasa kini Kebahagiaan hilang jauh melayang Sungguh hidupku hanya sebatas kedipan Andai aku jadi Presiden, sahabatku,………………. Akan kuganti semua Menteri – Menteri Negarayang selama ini tidak mampu bekerja untuk rakyatsesuai dengan bidang tugas yang diembannya Akan kunaikkan Gaji PNS di seluruh Indonesiayang lebih tinggi dari Gaji PNS di negera lain di seluruh dunia Akan kubuat lapangan kerja yang dapat menampungsemua potensi anak bangsa yang terabaikan selama ini Andai aku jadi Presiden, sahabatku,…….. Akan kububarkan KPK yang masih belum memenuhi harapan rakyat Akan kubentuk Komisi baru yang bukan hanya sekedar untukpemberantasan Korupsi saja Tapi Komisi yang mampu memusnahkan korupsi ditanah air kita tercinta ini Indonesia, akan menjadi Negara terbersih dari korupsi di dunia Cita-cita bangsa kita ketika Proklamasi dikumandangkanakan terwujud dan menjadi kenyataan Yaitu masyarakat yang adil dan makmur Andai aku jadi Presiden, sahabatku,…….. Akan kuselesaikan semua masalah di negeri kita tercinta ini Masalah di Ambon, Sulawesi, hingga di Papua sana Semua akan kutuntaskan tanpa menimbulkan korban apapun Semua pihak akan merasa puas dan menerima keputusankutanpa merendahkan pihak manapun Andai aku jadi Presiden, sahabatku,……Akan kubangun stadion sepakbola yang terbesar di Dunia Yang lebih besar dari Stadion Maracana di Brazil Akan kubuat pertandingan sepakbola yang sama dengan Piala Dunia Indonesia akan jadi perhatian dunia ….. Andai aku jadi Presiden, sahabatku, ………Ah,….banyak sekali yang akan kulakukan,…….yang selama ini tidak mampu dilakukan oleh Presiden sebelumnya Sayang sahabatku, Aku tak mungkin jadi Presiden…. Medan, M e i Dari dirimu aku belajar mencintai dengan hati bukan logika. Dari dirimu aku belajar menghargai bukan melepaskan. Dari dirimu aku belajar mandiri bukan memanjakan diri. Dan dari dirimu aku belajar terluka bukan selamanya bahagia. Oleh karenamu aku mengerti arti ketulusan cinta. Oleh karenamu aku mengerti arti mempertahankan cinta. Oleh karenamu aku mengerti arti kesendirian tanpa perhatian. Dan oleh karenamu juga, Aku mengerti artinya kegagalan dan kehilangan. Dengan sikapmu aku memahami keindahan cinta. Dengan ketegasanmu aku menyadari setiap butir kesalahanku. Dengan keegoisanmu aku menba bersabar dan mengalah. Dan dengan pengkhianatanmu, aku mampu berdiri kuat diatas lukaku. Dimana harus kucari penggantimu?. Dimana harus kucari sepertimu?. Dan dimana harus kucari cinta setulus cintamu? Hingga detik ini, aku belum juga menemukan jawabannya. Kita itu pinang belah dua, Aku tersenyum, Kau berseri Kita itu belahan jiwa, Kau menggugurkan kristal, Aku tersakiti Kita itu satu, Aku pergi, Dirimu pun sirna Benarkah sungguh kau bayanganKu? Dikala setitik sinar membisikan raga nyata Mu di dalam sana Aku tak bergeming, bagai bandul tak bergetar Namun, taatkala cahaya datang menyingkap kabut dunia cermin, kala malam bersemai Dalam sunyi kutatap duniamu Retak sudah topengmu, pecah sudah air yang membisu Atmosfer jiwaku menjatuhkan dirinya ke pertiwi Dapur magmaku menghempaskan laharnya Bagai terkena Frostbite diriku ini Mau Aku lari, Kau tetap bayanganKu Mau Aku bersembunyi dalam gulita, Kau tetap bersamaKu Dalam ruang hampa jiwaku bercermin, satu tanya Ku bersenandung:Apakah Benar Kau Bayangan Ku? Harap dan doa telah dikabulkan.. Kini kau telah pergi, seperti yang aku mau. Lelah sudah kumenghadapi kebodohan dan egomu. Kini terbebas aku dari belenggumu, Ibarat burung terlepas dari sangkarnya. Prilakumu telah memasungku, bertahun tahun lamanya. Kesabaran menjadi pegangan. Doa menjadi sandaran, Terus bertahan dan bertahan, Demi buah hati yang teramat kucintai. Kini. kau tlah jauh. tetaplah jauh. Biar kurangkai kehidupan ini dengan jalanku sendiri, Tanpamu... Ternyata ku  bisa bahagia. No Urut: Tanggal: // :: Tak pernah ku merasa. Betapa kehilangan seperti ini. Dirimu memang benar. Cinta. Cinta tak hanya tau kemana ia kan kembali. Namun cinta itu pun. Tau kemana ia kan harus pergi. Kini setelah semuanya menjadi mimpi. Dirimu singgah dan bertepi di lain hati. Terbanglah bidadari kecilku. Yang dahulu sempat melukis senyum. Disetiap saat senja menuntun sang fajar. Kembali dalam buaian rembulan. Karena Kini takkan ada lagi. Yang mampu mematahkan. Sayap sayap indahmu jelitaku. Terima kasih telah engkau ajarkan. Tentang adanya cinta yang kan selalu bernyawa. Meski raga terasa mati. Dan nafas terasa tak terhela. Aku sungguh tak pernah merasakan. Betapa teduhnya hati. Dan betapa dalamnya cinta. Seperti saat bersamamu. Kulewati semua yang ada, Kuyakini itu yang terbaik, Keinginan membutku berharap kamu ada, Karena denganmu membuatku merasa lebih baik, Bersamamu Aku bahagia, Bersamamu Aku ingin ada, Bersamamu Aku bahkan tak sadar, ternyata waktu begitu vana, Bersamau hidupku indah, karena bersamamu aku merasa lebih sempurna... Mencintaimu bagaikan membawaku pada masalah yang pelik.. Mencintaimu membuat jiwa dan raga ini terluka dengan sendirinya tanpa tersentuh... Memandangmu seperti memandang semut di seberang benua. Kecil dan penuh dengan jarak... Telah banyak yang ku korbankan untukmu.. Waktuku, tenagaku, dan pikiranku.. Tetapi itu semua tidak cukup... Karena kau lebih jauh dari ujung dunia, lebih besar dari piramida, lebih tinggi dari gedung pencakar langit, lebih indah dari pelangi, dan lebih kuat dari badai.. Kini bangkai tak bernyawa ini telah terdampar disudut hitam pulau kesedihan hidup.. Hanya bersembunyi di balik karang waktu yang memudar.. Menunggu sang ombak menyeret ku ke tengah laut dan melenyapkanku.. Tetapi aku akan selalu mencintaimu.. Walaupun jurang jarak terbentang luas.. Walaupun tembok perbedaan menghalang dan Walaupun kabut masalah menutupi jalanku menuju hatimu.. Karena dengan mencintaimu.. Hidupku tumbuh bagaikan pohon cemara.. Tinggi dan penuh harapan untuk melanjutkan hidupku.. Karena dengan mencintaimu Jiwa dan raga ku ini tak pernah merasakan Kehausan akan kebahagiaan hidup.. Ku kepakan sayapku diudara Terbang melayang menembus awan Pergi mengejar dunia mimpi Yang selama ini ku bayangkan Hujan dan badai adalah sebuah ujian Yang akan mengiringiku Lelah tak terasakan olehku Hingga sampai ke tujuan Kini.... dunia itu dapat ku sentuh Kerja kerasku menjadi kenyataan Ku menari menyentuh pelangi Pelangi indah yang selama ini ku bayangkan Tanggal lima belas tahun rembulan. Wajah molek bersolek di angkasa. Kemarau dingin jalan berdebu. Ular yang lewat dipagut naga. Burung tekukur terpisah dari sarangnya. Kepada rekannya berkatalah suami itu “Semuanya akan beres. Pasti beres. Mengeluhkan keadaan tak ada gunanya. Kesukaran selalu ada. Itulah namanya kehidupan. Apa yang kita punya sudah lumayan. Asal keluarga sudah terjaga, rumah dan mobil juga ada, apa palgi yang diruwetkan Anak-anak dengan tertib aku sekolahkan. Yang putri di SLA, yang putra mahasiswa. Di rumah ada TV, anggrek, air nditioning, dan juga agama. Inilah kesejahteraan yang harus dibina. Kita mesti santai. Hanya orang edan sengaja mencari kesukaran. Memprotes keadaaan, tidak membawa perubahan. Salah-salah malah hilang jabatan.” ................... Tanggal lima belas tahun rembulan Angin kemarau tergantung di blimbing berkembang. Malam disambut suara halus dalam rumputan. Anjing menjenguk keranjang sampah. Kucing berjalan di bubungan atap. Dan ketonggeng menunggu di bawah batu. Isri itu duduk di muka kaca dan berkata “Hari-hari mengalir seperti sungai arak. Udara penuh asap candu. Tak ada yang jelas di dalam kehidupan. Peristiwa melayang-layang bagaikan bayangan. Tak ada yang bisa diambil pegangan. Suamiku asyik dengan mobilnya padahal hidupnya penuh utang. Semakin kaya semakin banyak pula utangnya. Uang sekolah anak-anak selalu lambat dibayar. Ya, Tuhan, apa yang terjadi pada anak-anakku. Apakah jaminan pendidikannya Ah, Suamiku Dahulu ketika remaja hidupnya sederhana, pikirannya jelas pula. Tetapi kini serba tidak kebenaran. Setiap barang membuatnya berengsek. Padahal harganya mahal semua. TV Selalu dibongkar. Gambar yang sudah jelas juga masih dibenar-benarkan. Akhirnya tertidur……. Sementara TV-nya membuat kegaduhan. Tak ada lagi yang bisa menghiburnya. Gampang marah soal mobil Gampang pula kambuh bludreknya Makanan dengan cermat dijaga malahan kena sakit gula. Akulah yang selalu kena luapan. Ia marah karena tak berdaya. Ia menyembunyikan kegagalam. Ia hanyut di dalam kemajuan zaman. Tidak gagah. Tidak berdaya melawannya ” ..................................... Tanggal lima belas tahun rembulan. Tujuh unggas tidur di pohon nangka Sedang di tanah ular mencari mangsa. Berdesir-desir bunyi kali dikejauhan. Di tebing yang landai tidurlah buaya. Di antara batu-batu dua ketam bersenggama. Sang Putri yang di SLA, berkata “Kawinilah aku. Buat aku mengandung. Bawalah aku pergi. Jadikanlah aku babu. Aku membenci duniaku ini. Semuanya serba salah, setiap orang gampang marah. Ayah gampang marah lantaran mobil dan TV Ibu gampang marah lantaran tak berani marah kepada ayah. Suasana tegang di dalam rumah meskipun rapi perabotannya. Aku yakin keluargaku mencintaiku. Tetapi semuanya ini untuk apa Untuk apa hidup keluargaku ini Apakah ayah hidup untuk mobil dan TV Apakah ibu hidup karena tak punya pilihan Dan aku Apa jadinya aku nanti Tiga belas tahun aku belajar di sekolah. Tetapi belum juga mampu berdiri sendiri. Untuk apakah kehidupan kami ini Untuk makan Untuk baca komik Untuk apa Akhirnya mendorong untuk tidak berbuat apa-apa Kemacetan mencengkeram hidup kami. Kakasihku, temanilah aku merampok Bank. Pujaanku, suntikkan morpin ini ke urat darah di tetekku “ ................................... Tanggal lima belas tahun rembulan. Atap-atap rumah nampak jelas bentuknya di bawah cahaya bulan. Sumur yang sunyi menonjol di bawah dahan. Akar bambu bercahaya pospor. Keleawar terbang menyambar-nyambar. Seekor kadal menangkap belalang. Sang Putra, yang mahasiswa, menulis surat dimejanya “ Ayah dan ibu yang terhormat, aku pergi meninggalkan rumah ini. Cinta kasih cukup aku dapatkan. Tetapi aku menolak cara hidup ayah dan ibu. Ya, aku menolak untuk mendewakan harta. Aku menolak untuk mengejar kemewahan, tetapi kehilangan kesejahteraan. Bahkan kemewahan yang ayah punya tidak juga berarti kemakmuran. Ayah berkata “santai, santai “ tetapi sebenarnya ayah hanyut dibawa arus jorok keadaan Ayah hanya punya kelas, tetapi tidak punya kehormatan. Kenapa ayah berhak mendapatkan kemewahan yang sekarang ayah miliki ini? Hasil dari bekerja Bekerja apa Apakh produksi dan jasa seorang birokrat yang korupsi Seorang petani lebih produktip daripada ayah. Seorang buruh lebih punya jasa yang nyata. Ayah hanya bisa membuat peraturan. Ayah hanya bisa tunduk pada atasan. Ayah hanya bisa mendukung peraturan yang memisahkan rakyat dari penguasa. Ayah tidak produktip melainkan destruktip. Namun toh ayah mendapat gaji besar Apakah ayah pernah memprotes ketidakadilan tidak pernah, bukan Terlalu beresiko, bukan Apakah aku harus menntoh ayah Sikap hidup ayah adalah pendidikan buruk bagi jiwaku. Ayah dan ibu, selamat tinggal. Daya hidupku menolak untuk tidak berdaya. “ Yogya, Juli . Potret Pembangunan dalam Puisi Ibu... Kau yang melahirkanku Kau yang membesarkanku Dan kau sangat menyayangikuIbu... Jasamu tidak terbalas Jasamu tiada tara Jasamu tiada bandingannya di dunia Jasamu sangat berarti untukkuIbu... Aku sangat mencintaimu Aku sangat menyayangimuIbu... Tiada satupun yang aku cintai melebihi dirimu ibu...Ibu... Aku ingin s'lalu bersamamu selama hidupku....I LOVE YOU MOM... Aku tahu kamu telah lama pergi.. Meninggalkan luka di hati kecil ini Entah sampai kapan aku harus menanti Menunggumu kembali mengobati luka yang pernah kau buat Dan untuk cinta yang tak bertepi dalam ruangan sepi tak berpenghunii.. Setelah kau tinggal pergi.. Senyum itu... Senyum yang dulu hanya untukku Kini menjadi milik dia belahan hatimu yang baru Kini semua terasa berbeda rasa kita tak lagi menyatu dan tujuan kita tak lagi satu Kau dengan duniamu dan aku dengan hidupku Dan aku juga tahu menantimu bukan hal mudah Meski waktu telah berganti musim telah terlewati Tapi aku tetap disini walau ku tahu itu hanya penantian semu semata Yang menyelimuti hari-hari kelabuku tanpa kau disini Dan aku masih tetap disini Seandainya aku bisa jalan.. Seandainya aku bisa lari.. Seandainya kakiku tidak hilang.. Aku pasti bisa ngejar kamu.. Setelah sekian lama.. Setelah sekian lama kita berdua..Akhirnya.. Kau pergi begitu saja.Seolah.. Kita tidak saling kenal..Seolah.. Aku ini batu yang terbuang..Padahal.. Kau perlakukan dia layaknya mutiara.. Aku merasa.. Harga diriku dipijak-pijak..Seandainya.. Aku tidak mengajakmu ke sana... Kakiku tidak akan begini.. Kakiku nggak akan hilang..Juga.. Nggak akan buat kita putus.. Sanggupkah aku melawan arus tanpa dukungan Sanggupkah aku melewati badai tanpa matahari Dan sanggupkah aku berdiri dalam keterpurukanku Tapi matahari itu tak pernah hadir Mendung selalu membawanya Bintang menjauh dari gelapku Cahaya menyembunyikan sinarnya dariku Menatap kedepan dengan kegundahan Sepercik cahaya telah sirna Membuatku semakin terpuruk Adakah lilin yang dapat menemaniku Melewati semua sampai akhir kehidupanku tahun kisah ini kita jalani Suka duka kita lalui Dengan penuh cinta.. Saat ku menangis Saat ku merindukanmu Kau peluk tubuh ku.. Dimana cinta ku..?? Dimana cinta ku yang sesungguhnya Apakah cinta ini hanya sandiwara Ketika waktu itu datang.. Duri rindu yg menancapmelelehkan mengikuti alirkala kau cairkan asa iniseketika berubah semuanyatampa pernah kau sadari aku membeku dalam penantiannafas berat dlm kesemuan hati karana takut cinta inihanya khayalku takut hilang pelindungdi terpa cinta ilusi di saatku arungi kasih sayangandai aku bisa membedahnalar dan ilusi... Akan ku rubah menjadi cintasejatitampa harus aku menanti masa kepalsuan dan takmungkin ku genggam kepalsuan..... Entah kapan aku sampaike menara penuh harapsimbol dari ribuan rasa yangmenggebu.... Perlahan terdegar tapak kaki sang pejuang telah bergegas Langakah yang tak kenal lelah Terus mendaki bukit yang membentang Menghembus nafas diantara rimbunya dedaunan sambil tersenyum menikmati embun pagi Tetes kringat itu bukti perjuangan melintasi jagat yang serba terjal Disana mereka berjuang untuk sesuatu yang diberkati Disana mereka bergumul untuk segala yang dianugerahi Disana mereka bergulat dengan tenaga yang semakin memudar Disana mereka berharap agar segalanya diberi jalan Bukan sekedar untuk berjuang tetapi semua ada tujuan Bukan sekedar untuk berjuang tetapi semua demi yang dikasihi Hai engakau yang berkeringat sungguh engkau adalah pahlawan Hai engkau sang penyayang suaramu adalah semangatku Hai engkau sang pejuang disini terlitas doa untukmu Harapku kehendak Nya yang terbaik untukmu Doaku kutitipkan namamu slalu disitu Sang Pemberi terima kasih untuk anugerah yang tak ternilai Karena Merekalah anugerah yang terindah dan bukan sekedar penjuang semata. C.T. RIRIHENA Kau tempatku memohon Engkau tempatku memintaTuhan.. Kau yang maha sempurna Cintamu tiada taraKasih Mu tiada yang melebihiTuhan.. Engkau yang maha penyanyang Di setiap hariku Aku selau mengingat Mu Ku agungkan Asma Mu Minta segala inginku Tiada yang lebih dari Mu Kau penguasa langit dan bumiTuhan... Di tangan Mu lah segala kekuasaan Aku dan kamu seperti huruf setelah tanda baca, Berjarak spasi. Aku dan kamu seperti kalimat beda paragaf, Dipisahkan enter. Aku dan kamu seperti kalimat yang dibubuhi tanda tanya, Perlu jawaban pasti. Aku dan kamu seperti kalimat dan titik titik, Terasa entah. Kemarin saat hari menutup senja, Aku terdiam senjenak... Mengingat kenangan indah dalam hidup saat kita masih bersama, Tak terniang dalam benakku tuk menghayal tentangmu lagi, Salahkah aku mengingatmu kembali??? Pantaskah aku mengharapkanya lagi??? Sudihkah engkau membayangkanya??? Namun ku sadar kau telah bersamaanya, Mengisi lembaran-lembaran baru, Membuka kisah-kisah yang baru, Mengikis habis cerita-cerita lalu, Kemunafikan ku membuat khilaf akan segalanya, Ku berharap kau masih mengingatku walau kisahnya tidak sempurna, Ku berharap kau masih mengingatku walau hanya dalam mimpi, Maafkan aku Jika suatu ketika kau menggigildalam remangnya jalinan kasihbukanlah hal yg mustahiljika rindumu tak mudah disentuh Cinta tak hanya diamcinta butuh pengorbanancinta tak butuh jawabankarena cinta adalah kehidupan Ketika rindu datang menyapamumenyengat sukma dalam dadatak usahlah jiwamu merontamerana atau putus asa Cukup engkau pejamkan matadekap erat sajadah indahdemi airmata yg kian membasahkarena itulah wujud dari cinta Ada yang harus diakui Bahwa daun itu menghentikan desirnya Tak bertangkai nampaknya Karena ia terlihat kokoh sendiri Hingga angin yang dulu kencang kini justru tersipu malu Berhenti dan tak ingin lekas pergi Ada yang harus disesali Mengapa tak kunjung jumpa Angin hangat dan angin dingin dari timur itu Sehingga nampak jelas siapa yang bunuh siapa Jadi terangkatkah atau terjatuh tali gantungan itu Meskipun harus dicatat bahwa keadaan memenangkan kemustahilan Namun masih ada hati yang tak mau berbagi cerita pada otak Yang membuat logika tak berlaku pada kisah ini Ada yang harus digadaikan Harga diri ini Dengan imbalan kepemilikan naskah Karena alur tlah mengalun manis keluar batas lazim Dimana seharusnya yang jatuh adalah daun, bukannya angin Berniat mengubah segala penyimpangan, maka kubeli kertas itu Namun ada yang harus diakui Kisah ini tak tertulis naskah Krish Dingin sudah akan berpindah Membawa serta kabutnya dari setiap arah Harap akan ada yang tersisa Agar panas tak terlalu membakar telapak saat melangkah Terlalu riuh, aku benci sendiri pun tak kusukai Terlalu sepi.. Aku disini saat kau mencari Tak perlu teriak, aku menghampiri Namun dimana kau saat ini Aku tertindih, seperti sudah akan hilang kendali diri Mugkin terlalu baik hati ini, Mungkin terlalu bodoh tubuh ini Kini sendiri dengan lagu lama menemani Pengantar tidur, penyambut pagi hari Hanya, bukan kau yang bernyanyi Aku melayang Seperti sudah akan hilang Namun ku tersenyum Seperti kau yang menarik sudut bibirku Akan kubilang tidak apa-apa Walau kian tak terarah Kata manis juga makian tanpa rupa Mereka bergerak tak beraturan Memenuhi ruang kosong kepala Berhimpit, berbenturan Sakit, hanya tak berdarah Rupa indah yang selalu didekat wajah Pudar musnah Menjauh dari mata Bukan memintamu kembali Hanya dengarkan ini Kau membuatku merintih Aku aku Aku sedang sendiri Aku bukan milikmu Aku takkan menjadi kamu Kamu kamu Apakah kamu sedang sendiri? Kamu dengan siapa? Kamu takkan menjadi aku Aku dan kamu Semoga aku dan kamu bersama Aku dan kamu Semoga aku dan kamu Menjadi kita Saat air mata tak dapat terbendung lagi Dimana hati berselimut awan hitam Dan mata yang sembab nan manis Getaran bibir yang merdu Keheningan malam mengingatkanku Melepasnya di perbatasan ujung kota Rintik pada saat itu Rintik di teritis atapmembisik perahan Tak jelas namun menyakitkan Di ambang jendela ku resapi semua Alam bercerita tentang puisi hidupku Menyasak oh. sungguh sesak dalam dada Didalam hati ini sudah ada dirimu.. Sampai kapan pun hanyalah dirimu.. Tak ada didunia ini yang bisa menggantikanmu.. Karena sosok terindah dalam hidupku hanyalah dirimu.. Rasa cintaku dan cintamu.. Telah menyatu didalam ragaku.. Tak akan pernah pudar sedikitpun.. Walaupun Tuhan telah memisahkan kita.. Jangan pernah berpikir, Bahwa menangis itu lemah .. Jangan tertawa, Ketika kau melihat orang menangis .. Mereka yang menangis, Mereka yang tersakiti, Mereka yang dikhianati cinta .. Andai kalian tahu yang sebenarnya? Batin mereka telah hancur berkeping-keping Tapi mereka tak pernah menyerah, Mereka tak pernah berhenti berharap . karena Tuhan .. Selalu menguatkan batin mereka Menangis itu hal yang wajar Menangis itu bukan hal yang rendah atau pun hina .. Orang yang tertawa, Orang yang mengejek mereka yang dikhianati Akan merasakan pula .. Bagaimana rasanya menangis Powered by Yuliana lisnawati Dimana kala aku tak sanggup tuk menghadapinya namun aku hanya bisa meneteskan air mata. Hati dan Batin ini serasa teriris oleh ribuan pisau tajam. Jutaan harapan, kini telah bersatu dalam rajutan mimpi. Jutaan perasaan kini jatuh tanpa kenal henti. Disaat dia telah pergi jauh hati ini hanya bisa berkata," KASIH.... Teruslah mencintaiku.... Cinta ini, takkan mungkin bisa hilang begitu saja Bontang, MEI Dan kini terulang lagi, kisah lama yang datang kembali Aku diam tanpa mengatakannya, aku diam tanpa menyuarakannya Seakan membisu ketika melihat dan mendengar apa yang seharusnya dia dengar Dari mulut yang penuh kemunafikan akan rasa yang seharusnya ku suarakan ini. Hanya tak ingin menyakitimu, hanya takut jika seseorang menyakitimu Aku memang selalu merasakannya, karna setiap laraku itu tentangmu. Saat kau tak diketahui olehku, ku hanya berharap kabar baik menyertaimu Karena ketakutan akan terjadi sesuatu padamu selalu menghantuiku Sadarlah, cintamu bukanlah dia;Cintamu adalah seseorang diluar pemikiranmu yang selalu memikirkanmu, Cintamu adalah seseorang yang tak pernah kau pertimbangkan namun dia selalu membanggakanmu, Cintamu adalah seseorang yang tetap bertahan walau tidak mendapatkan cintamu. Dingin ini mengingatkanku akandipelukmu Rembesan renyai hujan yangjatuh satu-satu dari dedaunandiantaranya aku merasakehilangan Dimanakah sauhmu kini sayang? Hingga tiada kabar walau selayang Sedang pendar pagi yang harushilang dalam petang, Masih menitipkan terang padabulan dan bintang. Kemana harus ku usung rindu inikasih,.. Walau kuterima yang lalu usahdikenang kapan kau terahir jadi milikku, Kapan sayang? Walau akan sekedip mata masihingin ku tatap wajah teduhmu Setidaknya untuk lunasi rindukuakanmu yang hilang.P. Lubis[Sang penyair jalanan] Aku telah mengerti panasnya kemarau Aku telah mengerti dinginnya hujan Aku telah biasa dengan cacian Aku telah biasa dengan halauan Memang dunia ini penuh baan Dunia ini penuh pengorbanan Tetapi itu sebuah keadaanYakinku...... Kelapangan dunia hanya sementara Dan sempit akan terjumpa Badai gemuruh akan melandagempa stunami akan tersua Itulah beban bagi kitasebagai manusia tak berdaya. Aku tidak ingin Menjalin kisah bersamamu dengan hal yang bermewah-mewah. Semisal; membelikanmu cincin Aku tidak ingin Menyangimu dengan apa-apa yang kau sebut romantis. Semisal; memberimu mawar Aku tidak Ingin mencintaimu dengan cara yang sungguh berlebihan. Semisal; mengecup kedua bibirmu Sebab; Aku hanya ingin dari ketiga semua itu dibubuhi dengan sesuatu Yang berupa kesederhanaan dan sederhana Dan puisiku ini; Adalah satu-satunya kesederhanaan yang ku miliki Dan ku tulis dengan mewah dan paling romantis Sebagai caraku menyayangi pun mencintaimu puan Gambar: Alfa Rerd puisi sajak dennihamdani Ini memang akhir dari perjalanan cintaku Danini pun akhir dari kisahku bersamamu Saat kau pergi meninggalkan aku Sakit, sakit di hati Itulah yang kurasa Aku tak bisa melupakanmu Aku tak bisa tanpa dirimu Aku tak pernah merelakanmu pergi meninggalkanku Tapi itu hanya permintaanku yang tak bisa terkabulkan Aku tak mengira kau membagi cinta karena mantanmu Mengapa kau buat luka di hatiku Dimana hatimu kasih Mungkin ini memang takdir cintaku Tuhan, mengapa kau uji aku dengan cinta yang seperti ini Aku tak menyangka dia berubah karena sang mantan Kini aku sudah tak pantas menyebut dirimu kasih Karena dia, dia yang membuatmu seperti ini Aku tak ingin melupakan kisah cinta kita di masa lampau Satu ku minta, kau jangan menyakitiku Namun kau selalu menyakitiku Melihatmu bersamanya sakit di hati Dalam seharinya, indah taman kilauan bak berlian.. Kelok lenggok langkah derap nan menawan..Malaikat Nya dan nyanyian seirama puji jelita harapan.. Dan malam, berjuta bintang namun tunggal rembulan.. Rembulanpun tak benderang tanpa kegelapan.. Kegelapan yang setia selimuti perasaan.. Namun, selalu ku senyumi sepiku dengan goresan.. Goresan ucap tinta hitam tanpa akhiran.. Kulempar jauh, sebrangi musim semi jauh dalam mimpi.. Mimpi indah yang segera hampiri nyenyakmu dini ini.. Tak perlu ku puja, kau tetap indah.. Tak perlu ku sapa, kau tetap indah.. Tak perlu bersama, kau tetap indah.. Indah, indah, dan indah.. Terimakasih Vania, untuk cerita singkat, yang selalu teringat... Bulan Malam ini hadirmu tak mampu menerangi Tapi keberadaanmu tak mungkin terganti Mungkin malam ini kamu lelah Menjalani hidup kurang bahagia Bulan ... Jangan pernah kau berhenti menghiasi malamku Karna mungkin aku tak sanggup bila hidup tanpa sinarmu Bulan... Walaupun sinarmu tidak seterang mentari Tapi tanpamu malamku takkan seindah ini Bulan ... Aku berharap engkau selalu hadir di setiap malamku Menemani ku Bulan .. Apakah kamu tau aku selalu menantikan purnamamu Untuk menyempurnakan cintaku Melewati badai gurun Menembus ombak gersang Melawan hasrat tabu Menunggu air mata turun Derasnya hujan membuatmu teringat Seseorang yang kau rindukan Yang menghilang tanpa jejak Yang membuang rasa kepedulianmu Wahai temanku, lupakanlah semua janjinya Bolehkah aku mengusap air matamu? Untuk menutup pagar kerinduanmu Hembuslah dia menuju awan-awan Cukup sudah kau baca masa lalumu Dia tidak mau memeluk sedihmu Biarkan cinta itu datang sendiri Cinta baru, sinar hitam berlalu Aku menjadi lingkaran gelap tanpa Henti Menba menarik cinta yang telah pergi Sedalam itukah tusukan rindu? Mengapa kau hadirkan dia disaat kita mulai bersama? Aku membeku seakan tak bernyawa Tusukan benci kini mulai merangkul hati Dalam cinta ini aku telah kalah Imajinasiku terbakar Dulu mimpi kita sama Menjalin hidup bersama tanpa ada cinta baru Kini semua menjadi tak seakan Antara aku dan kamu telah ada dia Antara cinta kita telah ada cinta baru Kini aku berjalan dengan jiwa kosong Berharap nanti kamu mengerti dan kembali Bahwa ada cintaku yang selalu menunggumu Yang tidak pernah peduli sedalam apa kamu pernah menyakiti Inilah kotaku jejeran bangunan pencakar langit berdiri dengan sombongnya mengacungkan kemegahannyajejeran kaca kaca berhiaskan rak ke agungan Deretan mobil mobil menjadi pemandangan indahmotor motor begitu sombongnya mengaung bagaikan macan yang telah lama tertidur bangkit dalam kelaparannya Asap-asap kendaraan pribadi para penguasa negeri inimenjadi teman akrab sekawanan kumbang jalanyang lalu lalang dalam kesehariaannyamenjadi hirupan udara yang mengisi paru paru mereka Tumpukan sampah disepanjang jalan begitu megahbagaikan gunung gunung tinggi menjulang tebaran aroma yang khas begitu menyengatmenusuk dan memenuhi hidung kumbang kumbang jalan Inilah realita katanya kota metropolitan tapi semuanya bagaikan kota primitifkatanya kota terurus tapi kenapa masih banyak yang belum terurusmana pemerintah yang diagung-agungkan oleh rakyatnyayang tak sadar dengan posisi dan keberadaanyajangan jadi mayat hidup Kupu-kupu Betapa indah sayapmu Terbang berayun-ayun di tangkai bunga Menari-nari di udara dengan kawanmu Kupu-Kupu Jika aku mempunyai sayap seperti mu Aku akan terbang kelangit angkasa Untuk memetik bintang Kupu-kupu Sayap mu yang indah Membuat hati ku yang gundah Menjadi Bahagia Kupu-Kupu Sayapmu bagaikan pelangi Yang berwarna-warni Sungguh indah Bolehkah aku bertanya Tentang sebuah cinta Yang terdiri dari rasa Yang tak pernah bisa Diucapkan oleh kata kata Cinta Satu kata beribu makna Dan ketika sekali berkata Maka semuanya akan terasa berbeda Aku disini Dengan senang hati Menunggu untaian hati Yang aku yakini Akan kau taburi Beribu pasir suci Pagi dan senja Dua kata Dengan makna Yang berbeda Telah mengubah Segalanya Angin telah pergi Memberitahu hati Yang rapuh ini Menghilangkan memori Yang selalu terpatri Dalam kalbu ini Kau pergi Tanpa ku sadari Walaupun kini Kata kata yang suci Tetap terpatri Dalam hati Yang rapuh ini Aku cinta dia Aku mencintai dia Dan aku benar benar mencintai dia Sisa sisa perasaan yang cuma tinggal kenangan Walau satu masa dulu terlalu di agung agung kan Hanya tuhan tempat ku pasrah Cinta sejati cuma mampu ku rasai Tapi tak mampu ku miliki Walau cinta separuh mati Kepalsuan membunuh jiwa ku sendiri Bukan dia sebenarnya yang kehilangan Bukan restu yabg tak mengizinkan Tapi dosa diri sendiri yang melebihi Menyeksa insan yang tak berdosa Wahai cinta hati ku Tak perlu ada orang yang tahu Puisi ini adalah untuk mu Walau di mana diri mu berada Maaf kan ku dunia dan akhirat.. Cinta darimu mengoyak ngoyak hati Begitu besar cemburu Begitu besar godaan itu Datanglah kasih Bawa kelok indah senyummu Aku tak ingin terus bermimpi Mendengar suaramu melihat dirimu Lengkapi aku Sempurnakan hidupku Temani aku menikmati waktu Karena kamu begitu berarti bagiku Kasih jalan kita masih panjang.. Umur kita masih dikatakan seumur jagung yang baru tumbuh dan belum siap untuk di panen.. Kamu bukanlah sederet kisah masa laluku melainkan masa depanku.. Dimana nantinya kita akan berdiri berdua membangun istana cinta.. Kamu dan aku adalah sebaris detakan jantung sang dewi cahaya.. Teriakanlah cinta dimana engkau sedang bergerilya dalam masalah.. Kutulis kau dalam harian jiwaku yang tak mungkin kan terhapus oleh keabadian.. Walaupun nantinya kita dalam kurun waktu yang tak tahu entah kapan saat dingin menjemput tak terduga.. Saat itu aku tak ingin ada air mata tumpah dalam indah matamu.. Ku ukir hatimu dengan indah di ujung batin hati indahku.. Kau kunanti dalam setiap hangat indah mimpi malamku.. Terkenang setiap langkahku berjalan menyusuri setiap mimpi-mimpiku yang ingin kunyatakan bersama dirimu.. Hanya angin dan awan yang menjadi saksi ini.. Ku babahagiakan kau semampuku.. hingga saat dingin itu menjemput aku dalam kesendirian.. Saat ku dapatkan kau dalam cinta suci.. Menghamparkan amarah berdua hingga nanti saat aku dapatkan suci jalinan kasihmu Kasih percayalah jangan kau ragu dengan cinta ini.. Aku selalu menyertaimu dalam bayangan abadimu.. Tolomg jaga semua ini seperti kau jaga kehormatanmu.. Aku akan selalu jaga kepercayaanmu seperti aku menjaga kehormtanku sendiri.. Seruanmu membuatku terbangun dari mimpiku Saatnya ku bangkit dari lelapanku Dan segeralah aku mensucikan diriku Dengan air sucimu Lambaian daun-daun mengiringi jejak langkahku Ketika sang surya masih terlelap diperaduanmu Hanya bulan dan bintang yang menemaniku Menuju istana indahmu Ya Tuhanku Aku menghadapmu Ku meminta karunia darimu Dalam larutan kasihmu Y a Tuhanku Aku memohon ampunan-Mu Ku mencari tembusan jalan ridho-Mu Tanpa peduli kesunyian dalam rumah-Mu Tanpa peduli berapa mulut yang senantiasa berdzikir dan berdo’a kepada-Mu Andai waktu dapat kembali Andai TUHAN mengizinkan kita bersama Ingin ku katakan Aku tak ingin melepaskan mu Karna kau cinta terindahku Di dalam malam ku yang sepi Berselimut dingin yang setia menemani ku ...... Aku selalu menanti mu Walau kau kian jauh dariku .... Maafkan bila hadir ku mengganggu pikiranmu Aku hanya ingin bersamamu Aku tak bermaksud menyakitimu Tapi hati ini terlalu ingin memilikimu Jika suatu saat nanti aku pergi .... Mungkin aku terlalu lelah tuk mengapaimu Kau bagaikan bintang yang terang dilangit Dan aku hanya setitik kegelapan yana setia menanti cahayamu ... Mungkin aku salah telah mencintaimu Namun hati ini begitu sulit tuk melepaskanmu Aku tau kita tak bisa bersatu ...... Tapi mengapa cinta ini tak bisa ku nakhiri .... Bangunlah, Cintaku. Bangun Kerana jiwaku mengalu-alumu dari dasar laut, dan menawarkan padamu sayap-sayap di atas gelombang yang mengamuk Bangunlah, kerana sunyi telah menghentikan derap kaki kuda dan langkah para pejalan kaki. Rasa kantuk telah memeluk roh setiap laki-laki, sementara aku terbangun sendiri, rasa rindu membukakan kertas surat tidurku. Cinta membawaku dekat denganmu, namun kebimbangan melemparkan diriku menjauh darimu. Aku telah membuang bukuku, kerana keluhku mengunci kata-kata dan desah nafasku meninggalkan tempat tidurku, Cintaku, kerana takut pada hantu lupa yang berada di balik selimut. Aku telah membuang bukuku, kerana keluhku mengunci kata-kata dan desah nafasku meninggalkan halaman buku yang kosong di depan mataku Bangun, bangunlah, Cintaku dan dengar diriku Aku mendengarkanmu, Cintaku Aku mendengar panggilanmu dari lautan lepas dan merasakan lembutnya sentuhan sayapmu. Aku telah jauh dari ranjangku, beranjak ke tanah lapang, hingga embun membasahi kaki dan bajuku. Di sinilah aku berdiri, dibawah bunga-bunga pohon badam, memenuhi panggilan jiwamu. Bicaralah padaku, Cintaku, dan biarkan nafasmu menghirup angin gunung yang datang padaku dari lembah-lembah Lebanon. Bicaralah. Tak ada yang akan mendengar selain diriku. Malam telah melarutkan semua manusia ditempat tidurnya. Syurga telah menyulam cahaya rembulan dan menghamparkannya ke seluruh daratan Lebanon, Cintaku. Syurga telah meriasnya dengan bayangan malam, jubah tebal membentang dihembus asap dari cerobong kain, dihembus nafas kemari, dan mengelarnya di telapak kota, Cintaku. Para penduduk telah pulas menganyam mimpi di ubun-ubunnya di tengah pohon-pohon kenari. Jiwa mereka mempercepatkan langkah mengejar negeri mimpi, Cintaku. Lelaki-lelaki longlai menggendong emas, dan tebing curam yang akan dilalui melemaskan lutut mereka. Mata mereka mengantuk kerana dililit kesulitan dan ketakutan. Mereka melemparkan tubuh ke tempat tidur sebagai tempat berlindung dari hantu-hantu yang menakutkan dan mengerikan, Cintaku. Hantu-hantu dari masa lalu berkeliaran di lembah-lembah. Jiwa para raja melintasi bukit-bukit. Fikiranku yang berhias kenangan menyingkap kekuatan bangsa Chaldea, kemegahan Arab. Di lorong-lorong gelap, jiwa-jiwa pencuri yang tegap berjalan, muncung-muncung nafsu ular berbisa muncul dari celah-celah benteng, dan rasa sakit berdengung kematian, muntah-muntah sepanjang jalan. Kenangan menyingkap tabir kelupaan dari mataku dan nampaklah Sodom yang menjijikkan, serta dosa-dosa Gomorah. Ranting-ranting berayun-ayun, Cintaku, dan desirnya bertemu dengan alunan anak sungai di lembah. Syair-syair Sulaiman, nada kecapi Daud dan lagu Ishak Al-Mausaili terngiang-ngiang di telinga kami. Jiwa anak-anak yang lapar di penginapan menggelupur, ibunya mengeluh di atas kamar kesedihan, dan kekecewaan telah jatuh dari langit. Mimpi-mimpi kebimbangan melanda hati yang lemah. Aku mendengar rintihan pahitnya. Semerbak bunga melambai seiring nafas pohon-pohon cedar. Terbawa angin sepoi-sepoi menuju perbukitan, harum itu mengisi jiwa dengan kasih sayang dan meniupkan kerinduan untuk terbang. Tetapi racun dari rawa-rawa jug berkelana mengepul bersama penyakit. Seperti panah rahsia yang tajam, racun itu telah menembusi perasaan dan meracuni udara. Tanpa kusedari matahari telah mengilaukan cahaya pagi, Cintaku, dan jari-jari timur yang lentik menimang mata-mata orang yang terlelap. Cahaya itu memaksa mereka untuk membuka daun jendela dan menyelak hati dan kemenangan. Desa-desa, yang sedang tertidur dalam damai dan tenang di pundak-pundak lembah, bangun, loceng-loceng berdenting memenuhi angkasa sebagai panggilan untuk mula berdoa. Dan dari gua-gua, gema-gema juga berdengung, seolah-olah seluruh alam sedang berdoa bersama-sama dengan khusyuknya. Anak-anak sapi telah keluar dari kandangnya, biri-biri dan kambing meninggalkan bangsalnya untuk menuai rumput yang berembun dan berkilatan cahaya. Penggembalanya mengikuti dari belakang sambil mengamatinya di balik lelalang. Di belakangnya lagi gadis-gadis bernyanyi seperti burung menyambut pagi. Kini tangan siang hari yang perkasa terbaring di atas kota. Tirai telah diselak dari jendela dan pintu pun terbuka. Mata yang penat dan wajah lesu para penjahit telah siap di tempat kerjanya. Mereka merasakan kematian telah melanggar batas kehidupan mereka, dan riak muka yang layu mempamerkan ketakutan dan kekecewaan. Di jalanan padat dengan jiwa-jiwa yang tamak dan tergesa-gesa, dan di mana-mana terdengar desingan besi, pusingan roda dan siulan angin. Kota telah menjadi arena pertempuran di mana yang kuat menindas yang lemah dan si kaya mengeksploitasi dan menguasai si miskin. Betapa indah hidup ini, Cintaku, seperti hati penyair yang penuh dengan cahaya dan kelembutan hati. Dan betapa kerasnya hidup ini, Cintaku, seperti dada penjahat, yang berdebar-debar kerana selalu merasa bimbang dan takut. Jenuh aku menunggumu..... Bosan aku menantikanmu... Lelah aku merinduimu.... Tetapi Kasih,.... Walau jenuh tetap ku cinta... Walau bosan tetap ku sayang... Walau lelah tetap ku suka... Kasih,... Kapan kau membuat rasa rinduku berakhir? Yang kau tak tahu betapa rinduku menangis diatas kalbu... Yang selalu ditemani detik-detik waktuyang terus berjalan cepat berlalu.... Maka Kasih,... Dengarkanlah bisikan hatiku.. Sungguh hatiku hanya tertuju padamu.. Disaat mulut berbicara yang terucap hanyalah namamu.. Disaat mata memandang yang ku cari hanya wajahmu... Disaat mata terpejam yang hadir hanyalah bayangmu.... Sungguh kau tak pernah terganti bagaikan pecahan logam yang mengekalkan,kesunyian kesendirian dan kesedihanku....... hujan datang lagi…menyapa sepinya hatiyang tersandra kebisuandalam secangkir teh hangat diantara gemericiknyaaku melihat satu impianyang tertimbun dalam jutaan harap terlupakan oleh berbagai kisah yang tak pernah berakhir indah aku kembali mendengar lagu itusuara rindu yang sudah lama tidak pernah ada mungkin karena hati yang tak lagi terisirasa cinta pada nafas hawa membuatku terlalu banyak lupabahwa dunia hanyalah sebuahjeda dalam cerita aku terjebak dalam fatamorganadan terbutakan oleh pesan dalam hujan yang tidak bisakuterjemahkan semuanya, hanya kujawab dengan diamkarena keinginan ituakhirnya ikut mebusuk dalam genangan selalu ada yang tak bisa dimiliki…ya sudah, kubiarkan saja cita-cita itu terbuang di selokan berharap suatu saat bisa terlupakan. Andai ku tak pernah melihat keindahan karya tuhan pada dirimu Senyumpun tak akan tercipta Kegelisahan tak akan tertanam dalam jiwa Pertemuan, Bukanlah sebuah rekayasa Saat aku jauh darimu Ku kenal yang namanya Rindu"Aku harap tak akan pernah sirna Apalagi manja pribadimu Yang sempat berlabuh di tepian jiwaku Namamu indah di sanubariku Berlari tiada henti di sela nafasku Andai, kau tak pernah hadir dalam hidupku Cinta tak akan tertanam Keriduan tak akan tercipta Dan senyumpun tak akan terbingkai Ku ingin hanya kamu Yang selalu tenangkan jiwaku Ku ingin hanya kamu Yang selalu tanamkan senyum di bibir manisku Ku ingin hanya kamu Yang hapus air mataku Ku ingin hanya kamu Tempatku bersandar segala asa dan rasa Rinduku abadi untukmu Pekikan bingar para pemulung kekuasaan Menebar janji berbalut kebohongan Berteriak amanah melantangkan kesombongan Tersenyum menyembunyikan kepicikan Dan santun melantunkan kepura-puraan Andai kau tahu janji adalah hutang Amanah akan dipertanggungjawabkan Senyum adalah sebuah amalan Dan santun membawa kebahagiaan Tak kan kau siakan semua itu untuk sebuah keserakahan Awan putih seputih kapas Bunga indah terangkai hias Kusendiri terpaku malas Hidup penuh rasa ikhlas Sekejap kuterbayang Rasa ini yang pernah datang Dalamnya rasa ini telah kukenang Meskipun tak selamanya hilang Malam sunyi ku sendiri Tuk bersujud kepada sang ilahi Dalam do'a kuterhenti Menyebut namamu dalam hati Menangis raga ini Melihatnya tak disisi lagi Tapi apalah daya ini Dia sudah tak berasama lagi Perlahan engkau merasakan hadirnya Telah membawa hatimu untuk memikirkannya Bahkan engkau menyebutnya dengan cinta Yach,,, Cinta,,,, Lalu apakah itu cinta,,,??? Kau sendiri tak tahu Wahai engkau sang pencinta Sudahkah kau raba hatimu itu Pernahkah kau menyentuhnya mesra Dengan keimanan dan juga taqwa Dengan cinta untuk Sang Maha Cinta Wahai engkau sang pencinta Yakinkah hatimu rasa itu adalah cinta Atau malah hanya nafsu semata Yang memaksamu untuk berdusta Dengan tumpukan emosi dalam jiwa Wahai engkau sang pencinta Kau bilang engkau mencintainya Tapi sudahkah kau meminta ijin dari Nya Kau bilang engkau mencintainya Tapi sudahkah kau membawanya dalam setiap doa Kau bilang engkau mencintainya Tapi sudahkah kau membawanya dalam tasbihmu untuk Nya Wahai engkau sang pencinta Kau bilang engkau mencintainya Tapi kenapa kau semakin lupa pada Nya Kau bilang engkau mencintainya Tapi kenapa kau bawa dirinya bermaksiat pada Nya Kau bilang engkau mencintainya Tapi kenapa kau taburkan dosa pada hatinya Wahai engkau sang pencinta Cinta itu indah Cinta itu Allah Cinta itu suci Dan akan penuh dengan kesucian Yang berhiaskan keindahan Wahai engkau sang pencinta Berpasrahlah pada Nya sang pemberi cinta Berserahlah pada Nya sang pemilik cinta Karna cintamu adalah milik Nya Dan karna hatimu adalah milik Nya Wahai engkau sang pencinta Biarlah cintamu damai bersama cinta Nya Dan biarlah ketentuan Nya yang menyatukan hatimu dan hatinya Bukan karna nafsu yang menuntutmu memilikinya Wahai engkau sang pencinta Sungguh Tuhanmu Maha Pencinta Tapi Dia juga sangat pencemburu Saat engkau lebih mencintai makhluk Nya Daripada mencintai Nya --- No. Urut Tanggal Kirim // :: But I keep attempting to be the best No one can understand what I've doneI've tried to llect all those glass that I breakI know that I'm not as smart as you think Because I know that I'm only a stain In every spot I've messed up I know that my heart is going to broken Because for someone's breaking is my heart forI just can attempt to be the person that I likeI hate when I saw my report book I know that I never be so smart All I do always to make stainI must not be alarmed when in the futureI be the only one who is always singleI know that my future never as bright as I wantedI know that everything that I hopeare all the thing that I will never holdI don't understand what happened to myself So now I always get these calamitiesI know that I must be patient at allI know that I'm full of weaknesses Try to be perfect at all But the reality doesn't say the sameI only can realized thatno one has got an ugly face as myself Aku... Siapa Aku? Aku? Aku adalah sosok yang terobsesi akan Kartini Sosok pahlawan Bangsa Pahlawan bagi kaum Hawa Yang menjunjung derajat wanita Indonesia Mensama ratakan hak dengan kaum pria Raden Ajeng Kartini . aku bangga akan cita-citamu Aku kagum akan tekad dan semangatmu Aku ingin sepertimu Yang mempunyai cita-cita mulia Berjuang demi pendidikan Untuk memajukan bangsa Indonesia Wahai kartini ……Apakah aku bisa sepertimu...? Apakah aku bisa? Apakah aku bisa? Apakah aku bisa? Tapi pada siapa aku bertanya Pada siapa aku bercermin Untuk melihat jati diriku Agar dapat menggapai cita citaku Aku ingin seperti mu “KARTINI” Mungkin sudah saatnya aku diam Di sini menyendiri Menikmati sepi Walau jiwaku selalu mencari Bertanya di mana dirimu Ragaku sudah lelah mengikuti hal tak pasti Sayap semangatku sudah kau patahkan Aku sudah tak bisa terbang lagi menemuimu di kegelapan Di persembunyian di kedalaman sunyi yang menjadi syarat mutlak bersamamu Apa sebenarnya yang kau mau? Mungkin sudah saatnya aku diam saja. Jika kau masih butuh aku Kau tahu di mana harus menemuiku dengan jiwa kesatriamu itu Aku selalu malu manatap mata teduhmu Malu bila kemudian mata itu tiba-tiba membalasku, Memberi isyarat dan mengenggam harapan Aku selalu takut mencuri pandang mata indah itu, Takut bila kemudian aku terhanyut pada rasa yang sulit ku artikan Aku selalu disini, Berada pada zona dimana dengan hanya menatapmu diam-diam Membuat garis senyumku mengembang Aku selalu disini, Berada dibelakangmu Yang tanpa kau sadari salalu mengejar punggungmu tanpa henti. Aku tak apa, Meski kau tak tahu bagaimana sulitnya aku mati-matian Menyamarkan bekas cemburu di depanmu~ Masih terngiyang suara merdu itu Diantara detak jantung dan sunyinya lamunan malam Diantara kerinduan dan bujukan cinta Timbul tenggelam rasa duka dan cita Mengalir pada arus yang sama Sehingga sulit buatku untuk membedakannya Semerbak wangi terbawa ke angkasa Menghiasi cakrawala dan alam semesta Melengkapi indahnya langit hingga terwujud dalam sebuah Aurora Mengharap aku mampu menggapainya Menggapai nirwana yang tegak berdiri diatas pusara masa Terpaku aku berdiri diantara ilalang yang membentang Terasa hembusan angin sejuk merasuk jiwa Seolah berkata padaku dengan suara mesra Ya inilah angin surga Yang di hembuskan pada setiap manusia yang terluka dan berduka Sayang manusia tak mampu merasakannya Perih dan Getir menjadi halangan baginya Butuh sebuah kebesaran jiwa untuk merasakan Apa yang dinamakan Hembusan angin surga ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku hanya manusia biasa Yang ingin memiliki banyak ke inginan Namun apa daya itu takkan mungkin ku menggapainya Hari demi hari aku menjalani semua tanpa ada kata paksaan Aku menba menjalani semua Namun apa daya itu semua hanya sebatas langkah kaki yang palsu Ucapan yang aku berikan kepada semua orang hanya untuk menutup diri dari kegelisahan hati Biarkan aku melangkahkan kakiku dengan penuh ke ikhlasan Agar lika liku kehidupan ini bisa ku terima dengan ikhlas Aku dalam diam Tak bergeming sepatah katapun, Alur yang dulu berjalan lurus Kini bagai daun kering yang tersepak semut kecil, Dan aku masih dalam diam Tak bersuara walau dingin merengkuhku Fakta yg dulu indah Kini berubah menjadi sebuah ilusi Dan aku pun masih terdiam Berharap ada sosok yang mampu mengertiku Dalam diam.. Dalam tangisku.. walau tiada airmata yang tertetes.. Cinta.. tak mudah mendapatkan kemenangan. Cinta yg berjuang hingga akhir, ialah cinta sejati. Cinta.. bak aliran sungai.. Kadang ia terbentur batu nan keras dan tajam. Kadang ia terjatuh, nan tinggi dan menghantam bumi. Tapi adakah sungai berteriak? Tidak. Karena yg dipikirkannya hanyalah lautan. Disana, tempat ia berlabuh. Mencurahkan segala penatnya, menghapus semua resah, menghilangkan sakitnya. Disana.. laut itu. Adalah cinta sejatinya. Kau hanya perlu menemukan laut itu. Kau hanya perlu merentangkan sayap mungilmu itu sekali lagi. Yakinlah dirimu, lautanmu ada di depan mata. No Urut: Tanggal: // :: Ku sapa senja kala itu Entah untuk yang keberapa kalinya Aku tahu, Burung belibis membawa senja ini lagi kepadaku... Lewat bisikan angin Aku tahu, sapaku menembus mega di kaki langit Bersemu jingga terlukis wajahmu Membelah ribuan rintik air, dan tersenyum Oh, mungkin saja rerumputan basah itu menertawakanku Aku yang selalu bercengkerama dengan langit Bercerita kepada awan-awan Mencari bintang Merindukan bulan Ya melalui gerimis senja inilah Ku sebar rindu, ku simpan tawa, ku tampung air mata. Saat Lahir, aku sangat mensyukuri nikmat Mu atas kelahiran diriku, Bertemu dengan keluarga sederhana yang memiliki latar belakang keislaman Saat Balita, Aku bersyukur atas cinta kasih yang diberikan kedua orangtuaku Yang merawat diriku sejak masih kecil dengan kasih sayang Saat remaja tiba, aku ingat masa-masa jahiliyah itu, Masa-masa remaja yang membuat para pemuda terlena Masa-masa remaja yang naif dan ngak akan dunia Masa-masa remaja yang sombong dan angkuh dalam mencari jati diri mereka Yang berkata, inilah aku, inilah duniaku, dan aku tak pernah perduli siapapun diri Mu, Kalau bukan karena rahmat dan kasih sayang Mu Mungkin saat itu diriku telah menjadi sampah, yang mati muda dalam kesia-siaan Saat Dewasa dan Menikah, dengan segala kebaikan dan anugerah dari Mu Kau berikan aku pekerjaan, penghidupan dan cinta seorang manusia kepada diriku Kau berikanku suami sholeh dan anak-anak yang lucu Kau berikan aku mahligai rumah tangga yang sakinah, bahtera keluarga yang mawaddah Dari semua nikmat yang engkau berikan kepadaku sejak aku lahir, balita, remaja, dewasa Hingga menikah, hanya sedikit sekali aku bersyukur kepada Mu, sekali Tasbih dan Hamdalah yang terucap dari bibirku, sedikit sekali tangan ini berada diatas untuk beribadah kepada Mu, Tiadalah daun yang jatuh ditengah rimba tanpa sepengetahuan diri Mu, Tiadalah semut hitam yang berjalan ditengah malam diatas batu hitam yang tidak engkau ketahui. kami menggapai derajat yang tinggi dalam naungan saum-saum kami, dalam qiyamulail-qiyamulail yang akan kami lewati, Jangan biarkan malam-malam kami terlewat begitu saja Jangan biarkan siang-siang kami berlalu sia-sia Meskipun airmata ini telah mengering, tapi rasa harap ini tak pernah berhenti, Kami butuh pertolongan Mu Yaa Zat yang membolak-balikan hati Kami butuh bimbingan Mu untuk meneruskan sisa-sisa usia kami Agar jiwa-jiwa ini tak lagi gelisah, hati ini tak lagi merasa resah Saat ketetapan Mu datang menjemput kami Saat takdirmu menyapa umur kami, Lirih kami berucap dalam hening Dalam sepi yang menemani, dalam desir angin sayup-sayup terdengar Dalam gumam kecil yang membasahi bibir Subhanallah, walhamdulillah. Walaailahailallah, wallahuakbar Subhanallah,…….walhamdulillah,….. walaailahailallah,….. wallahuakbar Subhanallah,……. Walhamdulillah………… walaailahailallah,… wallahuakbar Barang siapa mengejar dunia Diahirat akan menjadi celaka Barang siapa mengejar ahirat Dunia turut ikut didapat Allah memberi kaya hati Sebagai dasar potensi diri Janganlah takut akan rezeki Itulah bagian rahasia Illahi Tandanya hamba berserah diri Selalu mensyukuri rezeki yang ada kini Janganlah hamba memikirkan rezeki esok hari Agar terhindar dari godaan yang datang silih berganti Jika insan memperoleh rezeki Janganlah insan makan sendiri Berbagi rezeki untuk keselamatan diri Guna menjaga kesucian diri Jika insan pergi ke dukun Itulah kesyirikan sedang terjadi Tidaklah itu akan terjadi Jika insan selalu mengingat Sang Illahi Untuk mengingat Sang Illahi Cukup berzikir dalam hati Janganlah Insan bersombong diri Membawa tasbih kesana-sini Kini zaman telah berganti Semakin banyak memikirkan diri sendiri Tidak akan ada yang di bawa mati Melainkan kain berwarna putih Seiring hadirnya pagi aku tersadar Bahwa waktu terus berlalu Apa yang telah ku lakukan Apa yang telah ku persembahkan Untukmu orangtuaku Maaf jika aku mengecewakanmu Maaf jika aku belum bisa Memenuhi harapanmu, Membahagiakanmu dan Maaf jika aku membuatmu bersedih Terimakasih..... Kalian telah menjagaku Kalian telah membimbingku Kalian telah menyayangiku Aku menyayangimu Teruslah menjadi inspirasi, Teruslah menjadi semangat dan Teruslah menjadi yang terbaik Untuk putra-putrimu Sekilas bayang dirimu Yang ku rindukan di hidupku Andaikan ku bertemu Ku akan memelukmu Tanpamu… tak ada… kebahagiaan Yang slalu… menyelimuti….. diriku Di sini… diriku… menunggu… dirimu Karena aku… merindukanmu Ingin… diriku… bersama… dengan dirimu Karena… diriku… sangat… membutuhkanmu Berkurang lah rasa semangat ku dalam menjalani hari"Ku hidup sendiri tanpa dirinya lagi Dia yang selalu ada untuk ku Sekarang telah tiada Aku sangat menyesal ini bisa terjadi Jika aku punya mesin waktu Aku akan mengulang waktu yang telah terjadi Dan tak akan mengulang kesalahan yg terjadi Aku akan selalu menjaga diri mu dengan setia Dan aku tidak ingin membuat dirimu kecewa Aku akan mencintai dirimu dengan tulus Dan rasa sayang dan cinta yang besar untuk mu I know the love you have been lured by a person's heartbut sometimes I'm reminded of the story of usdoes not need to remember but difficult to understand at a glance Sometimes I miss it all When everything is quietwhen a song is playedwhile the right brain worksthat moment I started to play the memories Difficult to stopdifficult to understanddifficult to feel the meaning of thisand difficult to get back on the good times that Yesterday we anniversarybut this month we gapernah anniversaryI hope not penah anniversay with me is the end of us thank you for everything Malam yang mengasingkan Dan dua cahaya tanpa kuasa terang Mengangkangi sisi hitam dalam keremangan Ah... paling ini fatamorgana kegelapan Dia hadir, saat malam bertahtakan kemuraman Kebahagiaan bukan diukur dari seberapa banyaknya materi Ia juga tidak diukur dari kekuasaan yang didapat Bukan juga pendidikan yang tinggi, yang berjelenjengan titel yang panjang Kebahagiaan itu tidak rumit Ia cukup sederhana Kebahagiaan bukan hanya milik orang-orang yang rupawan Tapi milik kita yang sadar, wajah bukan segalanya Kebahagiaan bukan hanya milik mereka yang punya teman yang banyak Tapi mereka yang memiliki teman yang benar-benar tulus ada dalam suka dan duka Kebahagiaan bukan hanya milik orang-orang yang memiliki pasangan yang sempurna Tapi milik pasangan yang mau menerima kita apa adanya Kebahagiaan juga bisa hadir dalam duka Ketika kita sadar bahwa setelah ada kesedihan pasti ada kebahagiaan Dan kita belajar apa arti dari kesabaran Kebahagiaan itu bukan suatu kebanggaan Tapi itulah yang membuat jiwa kita tenang Kebahagiaan milik kita semua Milik kita yang selalu bersyukur dalam suka dan duka Selamat pagi rinduku.. Rindu yang semalam menerpa sesak hembusan nafas dadaku.. Terdiam merenung hanya memikirkanmu Bagaimana aku hidup tanpamu disini.. Serasa aku mati tapi berjalan.. Hanya bila dirimu berada disini Semua akan berubah cerita bahagia Namun sungguh, aku tak tau Kau membuat sayatan luka rindu Sayatan kecil rindu yang semakin membesar Ini membuatku gila dan selalu aku selalu menitikkan air mata Menahan rasa rindu yang sungguh teramat luar biasa Tak kuasaku aku tak dapat menahan air mata ini.. Rasa rindu ini sudah seperti segara Hening sepi dingin tak ada sentuhan Hanya ada kegelapan malam yang menunggu sampai kehangatan pagi datang Sepertimu.. Tak ada rasa tak ada tawa disini.. Hanya ada luka rindu yang amat membesar dan dalam Dan menunggu dirimu sampai kepelukanku untuk kehangatan jiwa kita Ku harap kau mengerti diriku saat ini.. Lewat hembusan angin ku kabarkan Ku titipkan salam rinduku padamu dan rasa sayangku dihatimu Diriku tetap milikmu selalu Selamanya dihatimu kasih.. Apakah itu cita-cita? Ialah keinginan Yang dirajut dengan doa Bersama kerjakeras Bukan diam merenung Menunggu hujan turun Yang membawa rahmat Namun kita mencari Mencari setitik harapan Dimana ia akan kita dapatkan Mungkin tak semudah dibayangkan Tapi tak sulit dilakukan Jika kita percaya Dan tak henti maju melangkah Tak pernah mundur Walau sekuat apapun penghalang Namun terus melangkah Meskipun lamban Lihatlah kura-kura Sang pejalan lamban Namun ia tak pernah jalan mundur Kalau cinta, bilang saja Kalau benci, ya katakan Tak perlu kau tabur benih harapan Jika yang kutuai hanya luka Tak perlu Kau bermanis lidah dengan kata-kata mesra Jika hanya di bibir saja Aku tak butuh rayu Tak jua gombalmu Tak perlu janji-janji Jika tak sanggup kau tepati Tak perlu basa-basi Jika semua tak pasti Jika cinta katakan saja cinta Lima abjad yang sangat sederhana Namun sarat akan makna Jika tak cinta ya tidak masalah Tapi tak perlu berdusta Jika menyakiti hati kita berdua Mungkin hari ini bukan cintamu yang kudapat Tapi esok ku yakin cinta lain kan merapat Miskin cintamiskin jiwamiskin keadilandemokrasi berlanjut, pejabat yang terus m enganiaya rakyat kecil menguasai medan pertempuran, DPR drop out rakyat polisi penegak lalulintas sikat duitnya President pernyataan sendiri enggan tepati janji)inilah negri kita merdeka tanpa insiden rakyat jelatasekutu terus tertawa hingga lahir tikus-tikus kantor di meja persandingan Hancur.... sedikit demi sedikit bulu garuda rontokkurangnya sampo di setiap petinggi-petinggi bangsa indonesia Air mata yang tak sampai tuk diungkapkan, menjadikan rasa sesak yang seakan merenggut semua nafas. Suatu padang hati yang kering seakan ingin mereguk air mata untuk menghilangkan dahaga. Tapi entah dimana tempat itu berada, jauh tak terjamah. Angin pun sesekali bertiup menemani dahaga yang semakin meradang, namun yang ada hanyalah sunyi dan sepi tanpa ada kehidupan yang berarti. Di posisi jarum jam . aku duduk terdiam. Hijau pepohonan di seberang tertata berbaris rapi. Pucuk pohon cemara menari melambai... Tetes air hujan masih tersangkut merayu... Ku lihat di sekelilingku begitu memanja ku rasakan kelegaaan di lorong hatiku. Ada banyak peristiwa yang ku lewati..suka..duka..tawa. tangis...INILAH PAKET KEHIDUPAN. Goresan luka lama sudah terisolasi. Ku mau tersenyum di setiap harinya... Berbagi cerita tentang kegembiraan bukan ratapan Hitam warna langit mengiringi layunya dedaunan menyambut sayunya malam. Suasana petang terkapur nyala lampu yang berbaris seolah tetap siap menerima komando berjalan dari porosnya. Garis atap rumah tertangkap garis lurus terbentang di ujung mataku. Ada titik nyala merah di ujung sana meski ber volume kecil.. namun hanya sekejap ku dapat. Awan ketenangan tersisir di rongga hatiku... Ini kebersamaan yang kurindukan. Duduk diam di pelukmu bermain di pangkuanmu buatku semakin memanja. Berbincang terkadang ada seling tawa. meski kadang ada perdebatan berurai air mata...namun. tak pernah mengurangi kesempurnaan yang kudapat dari sosokmu. Apapun nanti akhir cerita cinta kita ku mau melihatmu tetap tersenyum. Meskipun air mataku tak terbendung ku mau ucapkan,"YOU STILL STAY IN MY HEART EVEN YOU LEAVE ME ALONE" Di setiap langkahku, Aku selalu melihat bayangmu Kemanapun aku pergikau begitu indah dimataku Aku sadar, Rasa ini hanyalah angin bagimu Kau hanya mimpi bagiku Tak untuk jadi nyata Tapi, rasa ini takan sia-sia Biarlah rasa ini mengalir dalam darahku Mengayun dalam setiap detak jantungku Berdenyut dalam nadikudan biarlah rasa ini menjadi hembusan nafas terahir hayatku Dan semua ini kulakukan karena"Tau yang Terindah" Yang aku tatap, hitam dan putih Yang menatap aku, hitam dan putih Saling mencuri saling berpaling Saling menipu diri sendiriKenapa.? Andaikan waktu bisa bicara Lontaran katapun caci maki dan hinaan Begitu banyak yang sia-sia Terbuang tak berarti Menanti dan menanti Berlalu terus melalui Hari demi hari Menyisakan hilang dan pergi Akankah waktu mau kembali.? Atau larut dan hanyut Kamu yang ada disana.. Sedang apa.. Bersama siapa.. Apa Yang kau pikirkanan? Andai kau tau.. Aku tak mau hanya bisa melihatmu dari jauh.. Aku tak mau hanya diam saat didekatmu.. Aku tak mau hanya bisa mencintaimu dalam hati.. Aku ingin kau tau.. Aku merindukanmu.. Aku menyayangi mu.. Aku menginginkanmu.. Aku tak tau seberapa kuat aku kan bertahan.. Dengan cinta semu yang terus membayang.. Aku tak tau sampai kapan aku kan menyerah.. Karna rinduku ini bukan rindumu.. Aku adalah Aku... Bukan dia atau pun mereka. Aku terlahir hanya sebagai diriku. Bukan terlahir sebahai orang lain. Karena Aku.. Tetaplah Aku.. Yang tak bisa menjadi sosok dia, mereka, atau pun orang lain. Aku slalu berusaha menjadi dii sendiri. Tak perduli betapa sempurnanya orang lain. Tak ingin berubah... Apa lagi di ubah.. Sebab Aku.. Tetaplah Aku.. Aku tak ingin menjadi dia, mereka, atau pun orang lain. Karna aku mencintai diriku sendiri. Dengan segala kekurangan ku, juga kelebihan ku.. Sebab aku mencintai diriku dengan apa adanya.. Ku ba mengukir asa.. Di atas kertas buta ku mulai bercerita.. Tak dapat diriku berteriak.. Tubuh ini tak mampu bergerak.. Hanya hati yang sanggup memberontak.. Entah senja atau lusa.. Jejakku terhapus hujan.. Rupaku bagai terkubur di bawah nisan.. Bibirku tak mampu ucapkan kata.. Merasa tak lagi ada dalam dunia.. Jangankan tubuhku bayangan dirikupun tak mampu menginjak bumimu.. Kita berbeda.. Laksana bintang yang cemerlang.. Tak mungkin redup walau telah berganti hidup.. Mataku sendu dan buta.. Hatiku lemah tubuhku tak bergairah.. Masa laluku.. Masa lalumu.. Masa depanku.. Tidak untuk bersamamu.. Ya Ukhti, Aku tiada mengetahuinya sedikitpun, Perihal siapakah dirimu dan dimanakah engkau saat ini. Namun ukhti, satu yang tengah kupahami saat ini, Dimanakah rindu ini akan berlabuh nantinya? Dengan segala upaya nun tersimpan pada bilik-bilik tertentu yang diamnya seakan menyatakan cinta. Ya Ukhti, Engkau tahu apa yang paling aku rindukan? Engkau tahu apa yang paling aku inginkan? Dan apakah engkau tau apa yang paling aku cintai? Ya Ukhti, Siapapun engkau dan dimanapun engkau Aku harap engkau jua menengadahkan tangan dengan penuh harap Menggantungkan doa di sepertiga malam Menyampaikan Niat di setiap sujud terakhirmu Melantunkan Al-Qur'an untuk bekal si anak muda kelak. Ya Ukhti, Aku merindukanmu, Aku begitu merindukanmu yang berdiri tepat di belakangku, mengikutiku dalam kewajiban Sholat lima waktu. Ya Ukhti, Aku menginginkanmu, Aku begitu menginginkan dirimu yang duduk di sebelahku seusai Sholat, bertadarus dan memperindah setiap bacaan Al-Qur'an. Ya Ukhti, Aku mencintai dirimu Aku begitu mencintai dirimu yang nantinya selalu mengingatkanku, Menjaga sepertiga malam, Menjaga Sunnat Rawatib Menjaga hijrahku denganmu bersama dalam membangun sebuah bahtera di muka bumi Dengan si anak muda, Dengan segala kekurangan Dengan segala kelebihan Selalu dan terus berusaha Hingga kita mendapati Keridhoan Illahi Memimpikan kampung halaman Tempat kita berpulang nantinya Surga nun indah yang mengalir sungai-sungai. Aku begitu merindukanmu, Aku begitu menginginkanmu, Aku begitu Mencintaimu, Dengan hadiah yang tengah aku persiapkan Ar-Rahman untukmu ya Ukhti. ~Alek Wahyu Nurbista Lukmana~ Fajar merekah di hati Bias cahayanya menghangatkan sanubari Menyelinap ke relung jiwa Meringankan langkah menuju menggapai rupa Fajar kali ini Dilapisi tipis gurat lembayung Butiran embun samar menurun Luruh membasahi persada Daun gugur berserak basah Ikhlas menatapi kehidupan dengan pasrah Kuncup tetanaman begitu indah Penuh hidup penuh semangat penuh gairah Fajar selalu hadir menemani diri Membilang waktu dan hari yang telah pergi Aku tak pernah tahu, Ada kekuatan di tiap airmata.. Hingga akhirnya ku bangun tembok tinggi, Mengunci seluruh emosi dan rahasia.. Ingin sekali ku runtuhkan.. Ingin rasanya hancur.. Namun cukupkah ini tuk buatku kembali bahagia? Aku tak pernah tahu, Sejauh mana aku harus melangkah sendiri.. Tiada pertanda, Tentang apa yang menantiku di ujung jalan.. Tahukah kamu rasanya ketakutan? Begitu takut hingga tulang ku remuk rasanya.. Batinku menjerit, Berhenti" di setiap langkah.. Tiada seorang pun yang rela, mau mendengar, Saat ku putuskan untuk bercerita.. Tiada seorang pun yang bersedia tinggal, Saat tembok itu runtuh, Saat tahu apa yang tersembunyi di baliknya.. Tiada seorang pun yang bisa menerima ku, Sebagaimana diriku.. Ya, Sejak dulu pun begini.. Sejak dulu pun hanya aku, berjuang sendiri.. Hanya ada angin yang mendengar, Hanya hujan yang bisa melihat, Dan hanya gelap yang mampu mengerti.. Luka dan lara yang ku pendam sampai mati.. Tinta hitam tumpah Berlembarkan kertas putih Bertaburan noda hitam tanpa tujuan Terfikir ilustrasi dari taburan hitam Ku sentuh tinta itu Dengan sidik jari pengekspresi raga Terbentuk sketsa sidik hitam Yang bermakna, meski dari noda Sorot tajam sepasang mata Tertuang lepas butiran embun hati Basahi pipi melepas rindu Terisak sedih cahaya lampu neon Menggemparkan suasana pagi ini Garis senyum semu yang menawan Terpikir lambat, saat tampak Lambat laun, hanya ragu Namun, tidak ketika meniti lagi Seolah waktu terganti sekejap Tangan kotor yang sempat nakal Tak terhitung menemukan bayangan tersembunyi Tinta itu Kini berganti seorang rupawan Yang jauh berjalan di bumi Berputar pada sebuah hasrat Mencari arti detikan nafas Berjalanlah waktu karna takdirnya Terhenti pula bayangan itu malu Tampak nyata karya sebuah lukisan Meski lama menemukan Maksud cipratan puluhan tinta Tak kusangka Tangan ini mengenangmu Dari hari itu dan sekarang Berputar pensil tanpa batasan Menembus alam bawah sadar Yang telah lama menba tertutup Kali ini Langkah kaki semakin cepat Dan cepat Menembus masa keheningan Dan akan terus Mengikuti jejak tapakmu Hingga ku terpuaskan Walau satu kalimat pun tak akan terucap Mengingat hanya ini Salah satu nikmat Tuhan di dunia Yaitu kamu Lentera yang tak pernah padam Bernama sastrawan Meski tak kusebut Demi sebuah harga diri Namun, Tak terbayang Semudah ini melupakanmu Kasih tak sampai Pantaslah jika itu tersemat kepadaku Yang sekian lama mencintaimu Namun semua terjawab semu Dimana seluruh rasaku terhampa Sia-sia, tak terjawab nyatanya Dan aku hanya bisa meratapi semua itu Di dalam malam-malamku Bersama dengan bayangmu Dan segenap Cinta dan Rindu di relung kalbu Aku berbeda dengan mereka Yang dengan mudahnya memetik bintang di angkasa Ketika mereka sudah bosan dengan bintang yang telah diraihnya Aku berbeda dengan mereka Yang dengan mudahnya mengorbit planet lain Ketika planetnya sudah tak dapat ditinggali Aku berbeda dengan mereka Yang mampu terbang kesana kemari Semau mereka . Mencari dahan yang mampu menopangnya Ketika dahan yang dipijaknya mulai rapuh dan patah Aku berbeda dengan mereka Karna kau berbeda Bagiku perbedaan yang ada padamu adalah . Perbedaan yang sempurna Aku tak tertarik dengan taburan bintang Yang dengan cahaya redupnya menyinari setiap malamku Karna aku . Telah memilih matahari Untuk menyinari hatiku Dengan cahayanya yang tak tertandingi Aku berbeada dengan mereka Karna kau berbeda Aku tak dapat mengorbit planet lain Karna kau adalah Venus . Yang berotasi berbeda dari planet lain Karna kau adalah Yupiter . Yang lebih menonjol dari planet lain Karna kau adalah Saturnus . Yang istimewa karna cincin indahnyakau tau Bagaimana bisa aku terbang bebas Ketika sayapku telah patahKarenamu Dan apakah kau tau Aku telah membentengi sekeliling hatiku Selama ini Untukmu Namun tak ada hartakarun berharga didalamnya Hanya ada ukiran namamuyang telah mengilhami jiwa dan hidupku Meskipun telah banyak serdadu Yang ingin memiliki benteng kosong ini Namun mereka tak akan pernah Tak akan pernah memilikinya Karna benteng ini terbuat dari kesetiaanyang hanya akan terbuka jika kau yang meminta Sampai saat ini . Masih kokoh berdiri menyertai abad berganti Mungkin . Hanya lumut-lumut keputus asaan Yang sesekali membuat dindingnya rapuh Betapapun hati telah terpikat pada sosok terang dalam kegelapan Yang telah menghidupkan sinar hidupku Namun tak dapat menyinari . Dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya Aku tak pernah bisa menemukan cinta lain selain cintamu Karna mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku Kau tak kan pernah terganti Bagai pecahan logam Mengekalkan Kesunyian, kesendirian, dan kesedihanku Mungkin semua berakhir disinidisaat kita sling pergi Dengan meninggalkan kenangan yang meski tak bisa terulangsemua tetap akan tersimpan Tanpa melihat berapa lama kita bersama Berapa sering kita bertemukasih sayang ini tetaplah tumbuhdibatas waktu ini, kita saling mengisi untuk kebersamaan yang lebih berarti ... Seuntai Rindu Untuk Ayah dan hutannya Ku ingat dulu betapa sayang itu mengalir membawa masa kecilku menyusuri setiap jalan jalanmu tak henti ceritamu memenuhi anganku Gunung Merbabu, Telamaya, Sumbing Sindoro, Prahu, Dieng, setia menanti tapak-tapak kakimu akasia pinus, mahoni, bintami, puspa tak lelah kau tanam di lerengnya Dalam cintamu kau semai cinta hutan itu dalam hatiku betapa harum hutan itu slalu kurindu seperti kurindu setiap elusan tanganmu kau ajari aku mengenal bedeng-bedeng yang setia sebagai rahim hutan kadang bukan cerita yang kau berikan tapi kau berikan teropongmu untuk aku mengerti bagaimana sakit hati ini ketika pohon itu tinggal tonggak Ketika hutan itu musnah terbakar api mata ini menangis setiap kulihat lereng yang telanjang Rinduku Mendengar setiap desir angin basah  yang menyusup Diantara pucuk pohon Rinduku Menatap setiap hijau daun, guguran daun yang melayang Gemerisik tebaran daun kering Rinduku Menyepi berteman batang-batang pohon Rinduku Menatap bening embun dipucuk rumput Rinduku Menenun suara dan langkahmu diantara benang-benang hutan Rinduku Menggores setiap daun dengan wajahmu Betapa penuh kerinduan ini kau tanam semua jauh dipetak-petak hatiku kini biarlah kau telusuri kembali gunung-gunung, lereng-lereng di hatiku tanam kembali seluruh benih itu dalam waktuku Biarlah semua terbingkai dalam hidupku karna jauh disana malaikat-malaikat menemanimu menyusuri gunung-gunung kekekalan Sampai saat ini kau masih cintaku Sampai selamanya kau pujaan hati Tapi mengapa ada dirimu aku terpaku Mungkin saat nanti kau jadi milikku Mungkin selamanya kau hanyalah mimpi Tapi mengapa diriku selalu mengharapkanmu... Ku Tak Sanggup Bicaraku tak mampu ungkapkan perasaan yang ada dihati Hanya waktu yang ku tunggu untuk hapuskan hidupkukarena ku malu mencintai kamu, Fajar yang senantiasa menyinsing Mengantarku kedekapan panas terik siang Menghitamkan kulitku yang memang alami hitam Mengucurkan keringatku dalam balutan kain yang tak pernah kering Siang yang senantiasa lapar Menggiring perutku pada harmoni keronng Menghauskan kerongkonganku pada tetes dahaga Mencengkram kepalaku yang terus terasa berputar Dan senja yang senantiasa dinanti Membersihkan kotoranku dengan air kesejukan Memeluk tubuhku dengan rasa sayang Menggotong badanku kedalam selimut peraduan malam Dialah senjaku yang bernama cinta No Urut: Tanggal: // :: Memilikimu tak begitu ku inginkanmenyayangimu cukup membuatku bahagiameski kau tak mengerti rasakukau tak mengerti hatiku namun tak mengapa Melihatmu dari jauh bisa membuatku bahagiamemandangmu sekejap cukup mengobati rindukubertemu denganmu dapat menghilangkan kegalauanku Kadang aku kecewakadang aku terlukakadang juga aku bahagia Salahkah aku jika aku ingin kau tau perasaankusalahkah aku jika aku cemburu melihatmu bersamanyasalahkah aku jika aku ingin kau perhatikan Cinta ini tak pernah bisa ku sampaikannamun hanya bisa ku simpan dalam hatiku harap kau bahagia bersamanya Jika mungkin, Biarlah aku yg mengalami Jangan engkau putriku Kangan, biar aku saja Duniamu sunyi senyap Tiada suara hanya sepi Saat vonis dokter dibacakan Hati ayah tak kuasa Hati ayah tak terima Hingga tetesan bulir air mata Menetes basahi pipi ini Apa salah dan dosa ayah sempat terbersit Namun semua suratan takdir Ayah mu terlalu naif Hingga lupakan ketentuan ada ditangan pencipta Engkau Anak yg teristimewa Untuk orang tua yg istimewa Apapun itu Ayah mencintaimu Ikhtiar ini takkan berhenti Hingga Sunyi tak lagi ada Berganti indahnya suara Yang kelak kan kau rasa Tak mudah, namun bukan tak mungkin Satu yg menjadikan Ayah kuat Dalam sunyi kau tersenyum ©df Menyekat ruang di hati Menyimpan memori tentang kami Aku, kau dan dia Terikat dalam satu cerita Aku merenung di kala malam Saat bulan tak indah dipandang Lalu awan hitam terus menerjang Penatku tak pernah hilang Terus berayun-ayun dalam pikiran Fantasi liar dari segala kesalahan Kau dan dia hanyalah kenangan Lalu kemana lagi harus ku berlari, Menba mencabik tembok yg tak bertepi Seolah kuku-kuku ini adalah tombak besi Aku sakit sendiri Saat kau tak ada Saat itu aku terjatuh Saat itu pula aku sendiri Dan saat itu pun aku merasa tak mampu untuk bangkit Dinding kesedihan itu kuat dan harapan itu mulai sirna Aku hanya bisa menyelimuti sedih dengan senyuman Aku terlihat kuat Namun di sisi lain ku rapuh Ntah, sampai kapan ku menutupi semua itu Karna jelas bagiku Diri ini terpaku dalam hening Dan tak mudah bagi ku bangkit tanpa kau di samping ku Dalam sepinya waktu Tak jeddah ku sulam rindu di muara kalbu Dalam sunyi nya lara Tak sirna kurajut kasih di jiwa.. Lelah cucuran keringat dalam munajat Tiada terbilang oleh hitungan Dalam angka, dalam aksara Di balik tabir rahasia.. Mengagumi mu dalam nota Seperti seorang durjana Tak tau apa-apa bahkan tak tau dosa Aku laksana pelangi senja.. Yang dalam hening ku datang Dalam diam ku menghilang Aku tetaplah sang bidadari rahasia Mencintaimu dibalik tidung jendela.. Setiap detik Aku menelusuri mimpi yang tak kunjung menepi Setiap menit Aku mengeja bait pelangi yang hampir mati.. Teramat sulit mengartikan rasa ini Rasa tak berpenghujung dan tak bertepi.. Ku genggam erat hati ini, hingga terjauh dari khalwat Ku melindungi mu bidadara Hingga tak jatuh dalam lubang maksiat.. Kini malam adalah siang;Malam yang dingin diselimuti angin sepoi. Siang yang dingin diselimuti air sekujur tubuh sampai kamar tidur Tidur yang nyenyak mengungsi ditempat tidur kalian yang empuk; yang jauh dari jakartaku. Tidak lagi ada artis-artis layar kaca; pun layar lebar selebar jakarta yang demam dan flu. Tidak lagi ada kota impian Tidak pula ada kepul-kepul kenalpot dikota dan komplek jakartaku Tidak pula ada senyum anak kecil’ remaja dan dewasa Sekarang kota impian menjadi kota kematian Kota yang dulu diangan-angankan menjadi kota kebanjiran, Samapah ada dimana-mana yang dibawa arus masuk kamar kita;(Ups, maaf bukan kamar kita tapi kamar para koruptor dan penjahat tua)Tempat sampah menjadi sampah; hingga pembuang sampah ikut sampah;Tidak ada baju mewah;Tidak ada transportasi mengkilap Tidak ada tempat rekreasi Tidak ada tradisi malam minggu yang mereka kumpul sampai ngompol. Jakarta yang demam dan flu Tak ada obat; apotikpun diserang demam dan flu Tak ada jiwa yang tersenyum;sebab kebahagiaan nan keceriaan dibawa arus mengitari kota metropolitan;Inikah nasibku Inikah kutukan Tuhan aku harus bagaimana atau pergi kemana membawa keluargaku. Kota Idaman, Februari Dengan nama Tuhan yang telah meletakkan setitik kasih dan Cinta dalam hati ini dan kini telah membuahkan rindu yang tiada jua dapat kutahan geloranya jika tanpa sedikit ketenangan yang dikirimkan Tuhan buatku. Untuk kekasihku… Saat aku tuliskan surat ini buatmu, betapa hatiku sentiasa sarat dengan rindumu. Rindu yang mendambakan kasihku padamu. Hatiku penuh dengan cintamu dan tidak bisa dimasuki oleh kasih yang lain. Hanya kasihmu yang aku miliki, yang menceriakan kehidupanku walaupun kadang­kadang aku tersasar oleh kerana mabuk kerinduan. Kekasihku….. Ingin aku katakan padamu bahwa aku tidak menduakan kasihmu. Aku tidak menduakan cintamu kerana hatiku telah dirimu miliki. Bagaimana aku bisa mengisinya dengan sesuatu yang lain sedangkan ia berada disampingmu. Janganlah dirimu sangsi dengan kesetiaanku, kerana aku telah membina benteng yang tinggi agar cintamu yang kumiliki tidak terlepas keluar dari sempadan hati dan menghalang sebarang cinta dari luar untuk menerobosi jiwaku. Kekasihku….. Cintamu adalah antara yang terutama dalam senarai cintaku. Pertama cinta Tuhan dan rasul, kedua cinta keluargaku dan ketiga adalah cintamu. Aku jamin ia tidak akan berubah arah sehinggalah Tuhan benar­benar menentukan dan menyatakan kehendaknya dalam kisah perjalanan cinta kita ini. Namun aku sentiasa berdoa agar cinta dan kasih kita ini hayatnya berpanjangan hingga dibawa bersama sewaktu menghadiri perjumpaan di hadapan Tuhan di hari kemudian. Kekasih…. Tiadalah sebaik kata­-kata yang mampu aku tuliskan dalam surat cinta ku ini melainkan untuk menyatakan bahawa sehingga kini hanya dirimu yang memiliki hatiku ini. Aku bahagia begini dan aku ingin terus begini bersamamu. Aku bermohon pada Tuhan semoga Dia menerima permohonan ini. Hanya pada Nyalah aku berharap. Kekasih…. Cinta dan rindumu adalah menjadi teman paling setia dalam hidupku walau saat dirimu tiada disisiku. --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Kala dulu Ada sungai mengalir air Selalu setia saling lengkapi Layaknya kisahku Semi berganti gugur Sungai kering hilang air Tak saling lengkapi seperti kala dulu Kisahku yang mulus berganti terjal Kau tiba dengan ungkapan tak terduga olehku Kata pahit terucap olehmu Buatku terjatuhTerpurukNafas Serasa tak berlantun Layaknya waktu yang tersendat Membuntuti perasaanku Apakah kamu merasakannya, tresna? Hawa itu... hawa panas yang kembali... Hawa panas para raksasa merah... Menyebar ke setiap penjuru negeri... Membangkitkan kembali rasa siaga... Dan memunculkan kembali... sedikit rasa takut... Mereka akan datang kembali kesini... Yang berarti... Mereka akan kembali membuat kerusakan... Mereka memang... Takkan pernah menyerah tuk memusnahkan kita... Kuharap kamu merasakannya juga, tresna... Sehingga kamu dapat mempersiapkan diri... Bersama... tuk membela negeri ini.... No Urut: Tanggal: // :: Melingkar sebuah harapansenyum bersandar di hatimumembelai cakrawala bahagiadalam asa membalut jiwa... Demi waktu yang ku jagaucapan janji bukan lantunanjadikan suatu pegangankelak cinta jadi tuntutan... Indahmu bukan pujiandalam hariku kau renunganmelintasi kesunyian hatidalam senyuman ku selalu menunggu Cintamu rantai hatikumengikat dalam bentuk kesetiaanmelirik mata di sudut duniakeindahan itu hanya dirimu...... Aku membisu sendiri ditengah derasnya terjangan ombak yang bergemuruh. Letih hatiku menyaksikan keramaian yang begitu bising, namun tak mampu memikat hatiku tuk menari. Aku ingin pergi, aku bosan dengan kejenuhan ini. Apa harus aku selami dasar laut agar tak kutemui kebisingan ombak pada karang-karang, atau kegaduhan pepohonan pantai yang berontak karena angin laut yang meniup. Aku harap ada secercah senyum di sawah dan ladang, senyum petani yang setia meniupkan seruling di tepi gunung. Yang mampu merayuku untuk menari bersama sentuhan angin bukit yang membelai hamparan padi. Sapaan malam pancarkan kesunyiandalam sepi ku berangan Luapkan rasa yang tak terbendungdi sela-sela hati yang rapuh Kurangkai melodi dalam nyanyiansirnakan sepi yang membelenggu Sesaat ku ingin melupakanmutapi dirimu tak dapat berlalu dalam ingatanku Kini ku tahu terlalu dalam rasaku ini Sayang,mengertilah aku merindukanmu.... Demi malam apa bila menutupi cahaya siang Dan demi siang apa bila terang benderang Sesungguhnya dirimu memang berbeda Engkaulah yang paling sempurna di hati Satu keinginan bertanya ..? Benarkah ada cinta yang terindah Maka cinta akan menyiapkan Satu jalan menuju ke bahagian Sesungguhnya jauh di dalam lubuk hati Ada satu keinginan .. Mengejar, mencari, dan memiliki cinta itu .. Yang kan membawa kepada ke bahagian Yang sempurna .. Sajak ini untukmu Kuucapkan terima kasih Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu Terima kasih karena telah menemukanku Terima kasih karena sudah mau menjalani semuanya bersamaku Kamu Anugrah yang tak pernah terduga Datang dalam hidupku Membuat ku jatuh dan mencinta Membuat hari-hari berwarna Layak nya senja Kita berdua bersama hanya sementara Hanya sekejap Sampai waktu mempertemukan kita untuk berakhir Aku takkan menangis Aku takkan menyesali yang telah sudah Ingatlah, Bahwa sosok ku bukan hujan yang menyedihkan Sosok ku bukan dandelion yang rapuh Terima kasih, Untuk waktu-waktu yang dulu Yang dulu mengikat kita dengan kuat Sampai takdir memutuskan ikatan itu Kasih sayangmu terus menghantuiku Menjelma menjadi aura tubuhku Pikiran enggan melangkah jauh dari bayanganmu Tak bisa menghapus catatan Catatan harum bersamamu Walaupun satu lembar Katamu ini adalah mimpi indah Mimpi indah yang pernah singgah dalam tidurmu Tapi kamu terkejut di dunia nyata Mimpi indahmu kini hadir di duniamu Aku mulai berharap Akulah yang hadir di duniamu Meyakinkan mimpi indah itu nyata Agar kamu merasakannya Waktu menarik kita untuk menyapa Diriku mengatakan: aku sayang kamu Rasa cinta menyelimutiku dan kamu Kita diselimuti rasa cinta Cinta Jarak Jauh Oleh Nabila Nuraini Mungkin sekarang kita terpisah Terpisah oleh Jarak dan Waktu Ada rindu, Ada Cemburu Dan terkadang rasa curiga pun datang dihatiku... Kamu itu Unik... Kadang sibuk dengan urusan kamu sendiri... Kadang amat sangat manis Dan kadang membuatku amat emosi... Tapi... Yakinlah kamu yang terindah Kamu yang tersayang Dan kamu yang selalu aku banggakan... Sesibuk sibuknya kamu Semoga aku tetap dihatimu... Disaat aku membutuhkan dirimu Kamu pergi dengan begitu saja Disaat kamu membutuhkan ku Aku pergi dengan orang yang ku sayang Dan sekarang kamu sedang merasakan Penyesalan yang menyakitkan dan Mencari cara tuk mendapatkan Ku kembali disamping mu Dan itu lah yang dinamakan Pengorbanan dari mu untuk ku Walaupun akhirnya menyakitkan Bagi dirimu sendiri Kita yang mencari dan pahami isi hati Lelah ditengah jalannya dan hentikan cerita Kaulah bintangku yang meredup perlahanterambil cahayanya Kaulah bintangku yang meredup perlahantak lagi terangi malamku Tak ada manusia sempurna Dapatkah kau terima Dan engkau kan terus mencaripengisi kosong hati Kaulah bintangku yang meredup perlahanterambil cahayanya Kaulah bintangku yang meredup perlahantak lagi terangi malamku Kaulah bintangku yang meredup perlahanterambil cahayanya Kaulah bintangku yang meredup perlahantak lagi terangi malamku Cintaku sangat sederhana Aku hanya mengingkan ketulusan hatimu dan kejujuranmu Cintaku cukup hanya Membuatku merasa nyaman dan bahagia bersamamu Cintaku tak mengharap apapun Selain daripada yang ku ucapkan Cintaku memandang perasaan Dan betapa berartinya kau yang selalu ada di sampingku Cintaku sangat sederhana Cintaku tak memandang nafsu Karna rupa atau harta Cintaku tulus tanpa henti Aku tak memiliki apa-apa Aku hanya seorang yang ingin merasakan ketulusan Aku tak lagi merasa kebebasan Dan kebanggaan atas diriku Semua sirna ditelan waktuhanya memikirkan ego sesaat Tanpa ada pikiran panjang Akan kepolosan ini Aku tak berdaya hanya menyesalinya Disaat usiaku sangat muda Aku terlena akan cinta yang tak tau Akhirnya menjadi bagaimana Air mataku untuk ayah Aku terdiam termangu di hadapan keranda bisu Jerit tangis air mata menghiasi hari saat ini Ayah secepat itu kah kau pergi Meninggalkan anakmu yang malang ini Takan ada lagi suara yang di nanti nanti saat subuh tiba Kini ayah tebaring lemah tak bernyawa kain putih itu menutup rapat tubuhmu ayah Ikatan demi ikatan begitu kencang melilit tubuhmu Tak ku lihat lagi senyuman yang selalu menghiasi raut wajahmu Kau terpejam menahan sakit. Seolah olah aku bisa merasakan apa yg saat ini ayah rasakan. Sakit yah rasanya sakit aku harus ikhlas melepasmu pergi selamanya. Langkah demi langkah ku iringi ayah pada tempat peristirahatan terakhir ayah. Air mata anak mu ini tak henti-henti mengalir deras  membasahi pipi bahkan sampai terjatuh menetesi kain. Tak berdaya Ku menatap tajam rumah terakhir berukuran x yang begitu sempit untuk kau tempati. Beralaskan tanah. Beratapkan tanah. Angin berhembus lembut seolah berbisik membawa kabar darimu ayah. Seakan-akan kau membisikan sesuatu pada anakmu ini  melalui angin. Ku ukir jelas nama mu dalam hati anakmu ini ayah. Biarlah semua ku simpan dalam kenangan terindah dalam hidupku. Diskusi tenggelam menyelam ke kawah Dialog kabur terjebur ke lembah Ekspedisi verbal bercinta mencipta nista Penuh terminologi sesat di setiap makna cinta Kapasitas bersedekah perspekif semakin bebas Kodrat norma terlahap dengan buas Pluralisme mengerucut sujud atas nama regulasi Inilah fakta berfaktor regenerasi yang basi Menyudahi formalitas demi eksistensi diri Pandangan netral semakin berbelok ke kiri Memaksa keberagaman demokrasi menyusut kerdil Memakan mental-mental belia yang masih labil Bulu-bulu garuda rontok oleh ulah bengis liberalis Pancasila berndenyut kritis lunturlah nasionalis Nadi-nadi bernegara erat berurat darurat Bergelora tersiksa di samudera, udara, dan darat Menggadai harga diri pribumi pertiwi Pancasila diantara nusantara terkoyak intervensi Membakar kedamaian kemerdekaan yang berlubang Viralnya kontroversilah menjadi sebuah gerbang Kini sudah terjajah sejarah kemerdekaan Menikam tajam rekaman pejuang kepahlawanan Menyisakan generasi pasi bermental manufaktur Sejarah akan terisi narasi berstruktur prematur Cahaya sudah mulai redup Awan menjadi kelam Semua menjadi gelap Aku ditikam oleh malam Aku kehilangan dia Cinta tulus darinya Semua hilang begitu saja Begitu cepat terjadi Aku masih tak mengerti Aku tak tau apa-apa Ternyata aku telah kehilangan Menghilang satu dari malaikat-Nya Sahabat semoga kau bahagia Aku di kucilkan.. aku direndahkan. aku di anggap sampah. Mereka mengejekku. tiap waktu mengejekku. tanpa henti mereka mengejekku. Mereka perlakukan aku.. sebagai PECUNDANG. yang tak ada harganya di mta mereka.. Sebenarnya apa salah ku? apa dosa ku? mengapa mereka perlakukan ku seperti itu? ingin rasa nya aku berteriak..AKU BUKANLAH SEORANG PECUNDANG... AKU MASIH PUNYA HARGA DIRI. TOLONG HARGAI AKU. aku mhon.. Setiap hari air mata ku menetes. menetes karena perkataan mereka.. Tuhan.. apakah aku seorang pecundang? yang setiap hari di maki dan di jadikan bahan ejekan mereka?? Tolong berikan aku kesabaran untuk menghadapinya.. Hari itu smakin mendekat Mendekat dan tak pernah pergi Ia selalu berjalan tanpa memandang siapa aku ini takdir yang harus kita jalani Kurasakan tetesan air yang mengalir di pipiku Yang membawa hatiku ini merasa Kesedihan akan perpisahan Bukan mau ku Tapi Takdir Semua kenangan ku bersama kalian kini hanya menjadi memorian Yang tak akan pernah kulupakan Tawa kalian, canda kalian, senyuman kalian bahkan cacian kalian mungkin akan kurindukan. Kawan? Benarkah ini perpisahan? Kebersamaan kita slama ini melumpuhkan kita Kita tak menyadarinya Kita tak pernah m Enduga Tiba – tiba saja tiga tahun silam itu memberi kita sebuah kado perpisahan Tidakkan engkau sedih Tidak kah engkau menangis? Tidakkah engkau merindukan? Akan sejuta kenangan? Tidakkan engkau tersenyum? Tidakah engkau berduka? Tidakkah engkau tertawa? Dan tidakkah engkau galau? Jika mengingat diary kita Di SMK jakarta Terkadang aku sangat menyesali perlakuan burukku pada kalian, Tapi aku tak bisa memungkiri kalau aku pun takut kehilangan kalian, Terkadang aku menangis sedih melihat kisah kalian Karna disini aku bisa merasakan Tapi bagaimana besok? Aku dan kalian akan dipisahkan oleh tahun silam. Apakah kalian berharap waktu akan terulang? Pasti, namun itu tak akan pernah terjadi. Mau ga mau, aku harus merelakan kalian. Selamat menempuh kehidupan sebenernya kawan Dimana permasalahan dan persoalan itu akan lebih sulit dibandingkan dengan ujian matematika yang diberikan pak bahar, akan lebih sulit dari mengitung akuntansi, lebih sulit lagi dari soal soal yang diberika bu zil bahkan lebih sulit lagi dari membuat agenda perjalan bisnis juga mengarsip Kini lihatlah wajah guru – guru kita Pandanglah mereka Tatap mereka Tanyakan? Apa yang telah mereka berikan? Renungkan dalam hati kita. Coba ingat lagi ke dua tahun silam Apa yang kita lakukan kepada mereka? Melawan? Membuat sedih? Tidak mengerjakan tugas? Lalu lihat lagi wajah mereka? Smakin tua bukan? Tidakan engkau kasihan Mereka berusaha membuat kita menjadi manusia berguna. Tapi kita slalu mencemooh mereka dibelakang kita Mereka ingin kita menjadi generasi yang sukses Tapi kita saja tak mau usaha bagaimana kita akan merdeka maka dari itu mari kita menjadi titik – titik air diangkasa yang berkumpul menjadi sebuah awan yang lalu menghujani tumbuhan baru, menyuburkan dan menghidupkan mereka akar tanaman itu bisa seperti kita. Selamat Menempuh hidup baru tanpa aku, tanpa kawanmu, tanpa temen sebangkumu, tanpa gurumu, dan tanpa smk . Tapi ingat kalian tidak akan pernah lepas dari kenangan yang kini tlah tercatat di sanubariku ’) Terimakasih untuk kalian yang telah mempolesi warna yang bermacam macam dan sangat indah Terimakasih temen yang dulu sering aku titipi tugas, Terimakasih untuk teman yang sering berbagi makanan denganku. Dan terimakasih untuk guruku. Kau adalah Matahari diatas kegelapan yang mampu menerangi jalan suksesku kiss emotikon Terimakasih kawan, terimakasih guru, Siapa aku? Aku tak mengenal diriku Tubuh siapa ini? Kenapa kepala ini selalu berbicara sendiri? Hey, aku tak ingin menggerakkan tangan ini Aku siapa? Aku dimana? Mengapa benda ini memperlihatkan semuanya padaku? Aku tak ingin melihat ini Aku ingin hitam saja Hey, berhenti ku bilang Jangan kau pindahkan tubuh ini Aku ingin tetap disini Disini mematung menunggu kamu Kamu yang telah mencuri semua yang ku punya Sampai aku tak mengenal semua ini Bahkan diriku sendiri Gerimis pertama baru saja turun Saat aku baru saja datang Pada sebuah persimpangan jalan kosong Aku berhenti Aku tak melihatmu dimana-mana Kau tak datang Aku bercerita pada dirikudalam hatiku Tidakkah kau ingat Mengapa kau mencintaiku Waktu itu Waktu sebelum kau tak datang hari ini Hingga aku tak lagi Tak lagi bisa membedakan Mana gerimisdan mana air mataku Aku lelah tuhan Izinkan aku untuk memelukmu disaat aku terpuruk Dan berikan aku pundakmu disaat ku mengeluh Aku ingin terus berada disisimu tuhan Tuhan Begitu kejam kehidupan yang aku alami Begitu serakah orang orang yang aku kenali Dengan adanya cinta darimu semua orang gila Tuhan Peristiwa cinta yang aku alami begitu menyiksa Sehingga air mataku menjadi saksi cinta yang tersakiti Tuhan Aku lelah aku ingin kembali kepadamu Biarkan aku tak merasakan adanya cinta ini Karena aku lelah atas cinta yang aku alami ini Izinkanlah aku untuk bersamamu ya rabb Cahaya putih gelas kacakukini kotor dan tak berisidia lusuh tak teruruskini bersandar di meja kehidupan Gelass,, ya gelas, hidupku ibarat gelasbutuh akan penjagaanbutuh air kasih sayangkasih sayng dari air khidupan Ibu, aku adalah gelasmuyang kau rawat dan kau tuangkan air kehidupan di dalamnyaibu, kini gelasku kosong akan cintamuberabu dan tak terawat oleh tangan lembutmutangan yang keseharian merawatkutangan yang mampu memapahku Ibu. gelas ini tak lagi sesempurna dulugelas ini rindu tangan tulusmurindu akan cinta dan kasih sayangmu Salah kah aku yang selalu berharap pada mu Yang mungkin tak akan terjadi Jika hanya satu insan yang memiliki harapan itu Salah jika mengharapkan balasan dari yang ku cintai Ku hanyalah seorang manusia yang bodoh Terus berfikir bahwa dia akan membalasnya Tapi entah mengapa aku merasa ini bukan cinta Yang terbalas melainkan cinta yang hadir dengan belas kasihan Ku tak inginkan hal seperti itu sangat tak ingin Kepada mu yang senantiasa selalu hadir dalam harapan ku Hanya kamu, mengertilah Apa kabar adiku Sayang Apa kau baik-baik saja disana? Aku Rindu dengan senyum manismu Aku rindu dengan suara tangismu Maafkan kakak mu ini sayangkakak tidak berada disampingmu Melihat Kepergianmu Menghadap Sang Ilahi untuk selamanya Rasanya aku tak kuasa menahan air mata Melihat adiku yang kusayangi telah terbujur kakuwajahnya yang ceria telah tiada lagibibirnya yang merah telah pucat Adiku sayang yang aku cintai Terlalu cepat engkau meninggalkan kakakmu ini Hanya Doa yang selalu aku panjatkan untukmu Semoga Allah dan para Malaikat Nya Selalu Menjagamu disana Kadhafi M Tsn Tembilahan Ibu ku . kau yang telah mengandung kuselama bulan lama nya Ibu ku . kau yang telah menjaga kudengan penuh kasih sayangjasa mu tiada terhinggadan tidak bisa di bayar dengan uang Ibu ku . tiada yang bisa ku lakukan kecuali hormat dan tunduk kepada mu Ibu ku .. ada yang ingin ku ucap kan ucapan itu tiada lain dan tiada bukanyaitu . beribu terima kasih kepada muibu .. Ku pandangi wajah tua itu dengan seksama Kulitnya yang mulai keriput dengan rambut yang mulai memutih Raganya yang melemah membuatnya semakin tak berdaya Ku lihat senyumnya, seakan melukiskan Betapa letih ia menjalani hidup....Bunda... Masih mampukah kau berjalan bersamaku ? Masih sanggupkah kau menopang bebanmu ? Masih sempatkah esok ku bahagiakanmu ? Masih bersinarkah cahaya bintang di matamu ? Masih kuatkah dirimu berdiri di antara hempasan ombak ? Masih bisakah kau melihatku sampai hembusan nafas terakhirku ? Masih adakah pelangi yang mewarnai hariimu ?Bunda... Aku ada di sini akan tetap di sini bersamamu Genggam tanganku, raih ragaku Kan ku ajak kau mengelilingi dunia bersamaku Jangan takut, jangan pula bersedih...... Bagaimanapun keadaanmu aku akan slalu di sampingmu Bertahanlah Bunda walau ku tahu dia yang kau cinta Telah lama pergi meniggalkanmu sendiri Tapi itulah bukti betapa tangguhnya dirimu Yang tetap berdiri tegar pada dunia.... Aku sedang berhenti.. Tak mundur atau maju. Aku sedang berhenti.. Duduk bersandar dan mengamati. Aku sedang berhenti.. Tak semua terlihat oleh kedua mata, terdengar kedua telinga dan tersentuh seluruh tubuh. Aku sedang berhenti.. Diam.. tak ikut berpartisipasi. Aku sedang berhenti.. Memejamkan mata dan menghembuskan nafas panjang. Aku sedang berhenti.. Berpikir mencari jalan dari hiruk pikuk keramaian. Aku sedang berhenti.. Bersembunyi dalam arus tenang. Aku sedang berhenti.. Tertambat di antara dua jalur. Aku sedang berhenti.. Membiarkan diri terseret alur ruang hingga diam di suatu waktu. Aku sedang berhenti.. Meleburkan semua keinginan. Aku sedang berhenti.. Mengambil ancang-ancang dari lompatan yang dulu kuhindari. Aku sedang berhenti.. Berdoa nanti aku tak terjatuh atau bila terjatuh agar dimudahkan untuk bangkit kembali. Aku sedang berhenti.. Dan di tengah pemberhentian ini aku tak ingin menyesali apapun, tak ingin bimbang dari apa yang luput, tak ingin gamang dari apa yang telah dirasa. Aku sedang berhenti.. Bara harapan tetap ada, serta diyakinkan oleh hadiah dari Tuhan berupa kebebasan dalam memilih. Aku sedang berhenti.. Semua orang tak mengambil jalan yang telah kita lalui pun sebaliknya kita tak berjalan di jalan orang lain. Aku sedang berhenti.. Apa yang telah diperjuangkan dan apa yang akan diperjuangkan, kita bersepakat semoga bermanfaat untuk diri sendiri, orang tua dan orang lain. Kamu sangat indah sekali Semakin hari semakin indah Hingga aku tiada mampu untuk menerangkan Saat hatiku hanya lirih menyebut namamu Jiwakupun terdiam seribu bahasa Tanpa lagi kemana harus menggerakkan raga Dirimulah dambaanku selama ini Akupun menyadari memang ini tidak biasa Yang ku rasa memang sesuatu yang indah Ya,.. Aku jatuh cinta padamu Aku telah menjadi pencintamu Aku mohon,.. Jangan menganggap ini rayuan Aku pinta,.. Jauhkan hatimu dari bisikan lidah-lidah yang dengki Dirimu sendiri yang menjalani Hatimu sendri yang merasakan Sedang mereka yang hanya bisa menyaksikan Apa hatimu tidak melihat padaku sama sekali Aku mencintaimu lebih dari wanita yang pernah ku cintai Akupun memahami Ini begitu sulit bagimu Tapi memang sedang terjadi Otak dan hatikupun Serasa ingin meluapkan semua yang sedang kurasakan Hingga tanganku tak ingin berhenti menulis aksara-aksara terhadapmu Beberapa bait-bait ini hanya penuntun rindu Rintihan hatiku padamu Belum semuanya terkalimat sesuai yang aku rasakan Ini menjadi sesuatu yang indah Sesuatu yang berbeda Saat aku mengenangnya Cahaya ku Dalam kesedihan yang ku alami Dalam kesepian yang menyelimuti Dalam kehampaan yang kurasa Tampak cahaya begitu terang Terpesona ku melihat keindahannya Ku ulurkan tangan ku menba meraihnya Namun cahaya itu menjauhi uluran tanganku Aku menba bangkit dari keterpurukan untuk bisa meraihnya Semakin jauh cahaya itu Aku ba berjalan dengan tertatih-tatih hanya untuk menggapainya Tetap belum bisa ku meraihnya Dan aku putuskan untuk berlari terus ke depan Sampai ku lihat cahaya itu terhenti di ujung sana Semakin ku kencangkan lari ku meski lelah Sampai akhirnya ku lihat senyum yang begitu indah Kulihat uluran tangan di dalam cahaya itu Sampai akhirnya ku sampai dan ku genggam tangannya Terasa begitu hangat genggamanya, dan semakin kencang genggamannya Tumbuh kebahagiaan yang sudah lama gugur dalam hati Dan tak sadar ku telah beranjak dari kesedihanku Hingga ku sadari, kau lah cahaya ku  Aku membaca sebuah tulisan Rupa dan bahasa punya maksud tujuan Jauh terlihat lidah tak bertulang Ucapan manis terbilang sayang Nolak perasaan sesaat Airmata menetes hati tersayat Yang harmonis telah terlumat Akan sebuah janji yang nikmat Lalu di kibaskan penuh wibawa Dan tergantikan tanpa bersalah Hampa tertelan dalam lamunan indah Entah dosa apa yang kuterima Jika aku hanya sebuah kalimat dari cerita mu, aku sangatlah senang. Jika aku hanya sebuah kata dari puisi mu, aku senang. Jika aku hanya sebuah huruf dari sajak mu, aku pun senang. Dan walaupun aku hanya sebuah titik dari semua yang kau rangkai, Aku akan tetap senang Karna setidaknya aku pernah menjadi bagian dari yang kau rangkai Dan kamu pernah memberhentikan ceritamu karna aku sebelum melanjutkannya kembali..... Terbayang akan wajah lugu mu Menderaskan airmata yang jatuh membasahi pipiku. Saat ku pejamkan mata, Mimpi tuk memilikimu timbul begitu saja Dalam benaku selalu ada penyesalan Dimana ku selalu menantikan mu berada dihidupku slamanya. Tapi sekali lagi aku hancur karna mu Setiap Waktu Ku, selalu terbuang percuma hanya untuk mu. Tapi kau tak pernah menengok ku sedikitpun, yang slalu berdiri dibelakangmu. Sadarkah kau, Akan cinta Tulus ku ini, yang tak seharusnya kau pantas mendapatkan nya.... Seuntai Penantian ini akan selalu kukenang dalam hidupku. Di hiasi banyak bintang kecil, Di lapisi kabut hitam, Dari cerobong solar, kotaku yang hijau Mulai meninggalkan wajah imutnya Rasanya kecut Melihat lahan yang bertunas pisang Tumbuh jadi tumpukan beton dan semen Melihat lahan yang sejuk berimbang Beralih jadi kutub di tengah kotaDingin Bersin para eksekutif Merindukan habitat asli manusia Ya, habitat dengan background rerimbunan pohon bambu, beralas karpet hijau berdaun, Di kavling dengan aspal anti fatamorgana Berserakan daun Ditambah lagi selingan orkestra sang bebek di sawah, Sulingan kayu bambu, siulan seruling terbang... Suara radio alam, di malam Damaikan hati dan raga pahlawan padang lumpur Anakku akan kutaruh Ke habitatnya Andai waktu dapat terulang Andai mengeluh menambah pahala Andai protes diterima Andai Tuhan mendengarnya Kami, Tidak akan pernah mau hidup di sini Tidak akan sudi menerima semua ini Sungguh, Dunia begitu kejam Angin seolah mengejek Kebahagiaan seakan menghindar Apa salah kami? Apa dosa kami? Mengapa nasib kami begini? Mengapa takdir sepelik ini? Adakah secercah harapan baru? Adakah sedikit kebahagiaan yang tersisa? Oh, dunia... Kami merindukan bahagia Kami mengharapkan bahagia Kami menantikan bahagia Ya, bahagia... Dengan apakah aku membalas jasamu? Setiap hari kau menuyuapiku dengan ilmumusetiap hari kau menasihatiku dengan petuah bijakmudengan apakah aku membalas semua itu? Aku ingin seperti dirimutidak ada kata kata mundur dalam kamusmusekalu maju teruslah maju dan majuitulah prinsipmu Seringkali ku mengecewakanmuseringkali ku membuat luka di hatimutapi kau malah membalas semua itu dengan doa doamuoh... Sungguh mulia hatimu Guru) Masa laluku kelam dan gentar Bagai badai yang mengelegar Kini kuterkurung beribu pagar Menba sekuat tenaga tuk keluar sangkar Kesejajaran tak membuatku melihat fajar Aku hanyalah seorang yang kurang ajar Berburu ke palang ajar Mengumpulkan semua yang berpencar Aku memang miskin bakat Kusadari semua yang tak mungkin dapat Bersujud menangis memohon berkat Berharap terganti besi yang berkarat Semua kebisingan hanyalah sampah Masa lalu tak dapat kuubah Berusaha sepenunya untuk tabah Berharap suatu saat ilmuku bertambah Mentari menyapa sayap fajar Menyongsong sejuta jiwa kegelapan Tertatih hati melihat kelamnya jiwa Melangkah teduh nan elok Mata hati telah berpijak pada sosok tegar Menanti untaian darinya Sampai pedih hati telah tumbuh Namun satu untaianpun tak terucap Haruskah hati memilih liku kelam? Menampakkan raut ceria tanpa makna? Hanya Sang Khalik yang mengetahui Batin menyiksa dengan senyum tersirat Kau.... Yang dulu aku sayang Yang dulu aku puja Yang dulu aku tinggikan Sekarang.... Kau pergi bersama kenangan Kenangan yang dulu kita lewati Kenangan yang selalu ku kenang Saat kita susah senang bersama Tapi sekarang kau pergi Pergi setelah kau temui dia Yang lebih dariku Aku cuman berharap Kau sadar... Hanya aku yang selalu mencintaimu Sela-sela bambu bernyanyi tersentuh angin Angin meliuk-liuk kian berbisik Mengingatkanku akan seuntai kenangan.. Kenangan itu kini mengusik kedamaian Tempat ini, Berjalan kenangan kisah tentang kita Menatap senja dihamparan hijau itu.. Kini, ku hanya bisa berharap Kau datang, Kau datang di tempat ini Menepati janji-janji kita Yang dulu disaksikan ribuan untaian bunga.. Namun, apa yang terjadi? Langit semakin muram Mentari meninggalkan salam Langitpun seakan ingin menangis.. Mentari yang setia menanti bulan Harapannya kini haruslah sirna Menerima keadaan yang ada Musnah tergantikan oleh hujan Disini, ku tetap disini Menunggu kehadiran dirimu Dibawah derasnya hujan Kau tak ingat sekalipun janji kita Ku merenung, Menyesali semua ini.. Air mata jatuh perlahan berpadu dengan air hujan Mengadu segalanya kepada Tuhan, gemuruh hujan berteriak bergantian.. Kini malam berlalu dengan sendu Bulan terhalang awan, Perasaan yang semakin menderu Terhalang waktu yang tak bisa diungkapkan.. Setiap manusia punya masa lalu kan? Setiap manusia juga pernah salah kan? Lalu kenapa saya harus tetap good image? Andai saya sebatang kara Andai darah biru juga bukan saya Apalah arti berpura-pura? Semua atas nama keluarga Tuhan mungkin telah baik Telah menjaga nama baik ku Tapi aku tak tahan harus munafik Semua adalah kekurangan ku Tidak.. Aku tidak berniat kembali Tidak juga masa lalu ku gali Ataupun ku sesali Hanya saja.. Aku ingin menjadi diri ku Dengan segala kekuranganku Dari jauh aku memandang Seraut wajah cantik yang menawan Dia meluluhkan hatiku Hingga aku menjadi tertawan Seindah Taburan bintang di langit kelam Dia datang dengan wajah merona Seindah pelangi di pagi hari Membuatkan hari-hariku berwarna Entah mengapa siang malam ku selalu ceriaku tanya hati dan perasaanku Oh, Ternya aku jatuh cinta Kepadanya yang laksana bidadari Lalu aku berdiri dan bernyanyi Di depan cermin aku bergaya Tak sabar aku untuk berjumpa dengannya Oh, Bidadariku tunggu kedatanganku Setangkai mawar merah kupetik di taman Akan kupersembahkan untuknya sebagai lambang cintaku Umpama taman hatiku berbunga-bunga Ingin segera ku beri keindahan Andaikan dia membalas cintaku Betapa bahagianya hidupku Andaikan dia menolak cintakumaka hancurlah impianku Kau bidadariku Sambutlah cintaku Genggam erat tanganku Ku tak akan pernah melepasmu Bagiku, Cinta itu.. selalu ingin membahagiakan Cinta itu... Saling meng inginkan Namun jika hanya kesedihan dan kegalauan yang engkau semaikan Haruslah cinta dipertanyakan Dan ketika cinta dipertanyakan, Adakah kau ingin bertahan?? Hanya terlihat tatapan bimbang disana Jelas.. dan sakit kurasa Ah.. sudahlah... Sungguh.... Aku tidak ingin engkau pergi Namun, jika engkau sendiri ingin pergi... maka pergilah.... Aku juga tidak ingin kau tetap disini, Jika hatimu tidak benar- benar ingin menetap. Tidakkah kau menyadari... Keragu-raguanmu itu menyakiti bagiku Pergilah.... Jika separo hatimu sudah tak lagi disini Jangan cemaskan aku Karna aku... akan baik-baik saja Tanpamu.... Ya Allah, kenapa semua sepertinya tidak adil? Kenapa semua terasa asing? Kenapa aku merasa sendiri? Teman? Kenapa teman tidak seperti dulu? Aku merasa mereka mulai jauh.. Setiap langkah aku perhatikan.. Dan kenapa yang aku rasa sepi Mereka tidak menyapaku seramah dahulu Mereka tidak sehangat dahulu Mereka asing buat hamba ya Allah Datang di peristirahatanku saja tidak, Apalagi berbincang? Hanya lewat dengan tanpa menoleh, Seakan aku tidak ada di antara mereka Sakit ya Rob rasanya hati ini Kenapa selalu aku yang menghampiri mereka? Ada apa dengan mereka? Tidakkah mereka membutuhkan hamba? Beri hamba jawaban atas semua ini ya Allah Bagi hamba mereka yang sangat berarti Jika aku mempunyai kesalahan Tegur aku sahabat. Jangan kalian diam dan menjauh dariku Tidakkah kalian ingat bagaimana persahabatan kita terajut? Hemm, entahlah Aku sayang kalian sahabat Hanya kalian yang ada di sampingku saat ini Aku gak punya siapa-siapa lagi Kau lah tempat kami tinggaltempat kami merasakansenang dan susah Kau meletakkan kamipada kulit mu yangterdapat banyak pemandangan yang indah Kini kau telah di rusakoleh manusia yang tidakpunya rasa bersalahdan sangat serakah Kau menjadi rusaktidak ada lagi kebeneranyang ada pada musemuanya telah tiada Sekarang kau hanyamenjadi tempatkeserakahan dankeegoisanya manusia Dunia, dunia, duniaaku akan mengubah mukembali seperti duludan menghapus rasa sakit itu Aku hanyalah gelembung udara sedangkan Kau luas cakrawala. Aku butiran air dibibir daun sedang kau samudra beserta isinya. Ketika kau memberiku cinta aku perkasa. Ketika aku rindu mungkin itu sadarku yang pernah lupa. Keindahanmu yang murni mematahkan pena-penaku sebab tak sanggup kutulis kata melebihi cinta. Aku yang mencintaimu ibarat cemara. Lalu tatkala cintamu membelai merpati maka jadilah rajawali terbang tinggi. Diantara gemulai para wanita menari kau nobatkan matahari. Dan pada dada lelaki kau ukir kodrat sejati. Rindu akan sosokmu Yang tiada banyak kata Cukup tatapan dan senyum kewibawaan Meredam amarah dan beri kesejukan Senyum itu telah lama hilang Dalam keheningan malam Merayap halus lalu lenyap Penyesalan mulai menyergap Aku rindu ayah Petuah singkat tanpa banyak ucap Bukti nyata sebuah usaha Yang kau ajarkan pada kami Aku rindu ayah Garudaku gagah berani Mencabik-cabik musuh pertiwi Garudaku terbang tinggi Menjelajahi penjuru negri Garudaku gagah perkasa Tiada musuh mampu menatap matanya Garudaku elok rupa Gambarnya dipajang di seluruh dunia Garudaku harum nan wangi Tercium baunya sampai kehati Kini garudaku sudah tua Setiap hari jatuh bulu dari sayapnya Garudaku mulai renta Mulai menipis perisai di dadanya Garudaku tak berdaya Kukunyan dipakai mencabik rakyat jelata Garudaku telah pergi Kearah yang tak semestinya Garudaku telah mati Disembelih para penguasa negeri Dari pulau yang suci Dari pulau stana Hyang Agung Terdengar lantunan kidung suci Yang membawa kedamaian dan menyiratkan sejuta kebajikan Melantun lembut bagai kasih-Nya yang tiada terhingga Suara suci, suara nan indah dari surga Membahana di seluruh pelosok jagat raya Memberi pencerahan jiwa dan raga yang terbungkus kabut hitam Menggugah rasa dan hati yang tak bergairah Memberi jalan yang lurus menuju pangkuan-Nya Dan menuntun semua umat manusia untuk datang pada-Nya Para penembang bersimpuh dengan sujud Dengan hati tulus dan jiwa yang teguh Mengucap kata demi kata, bait demi bait Memuja keagungan Hyang Pencipta Dan mengucap syukur Atas kasih-Nya yang melimpah tiada tara membanjiri jagat raya Lantunan kidung suci Lantunan nyanyian surga para dewata Terlantun dari tanah kebanggaan, tanah Bali Dari jiwa yang luhur Dengan rasa yang tulus telah dinyanyikan dan ditembangkan Nyanyian surga dari tanah Bali Tak ternoda oleh dosa Tak tersamarkan oleh debu Tak terhapuskan oleh hujan Tak terhempaskan oleh angin Menuntun jiwa-jiwa yang renta pada sebuah kedamaian Mendidik raga-raga yang terlena untuk mensyukuri anugrah-Nya Kidung warga sari membawa kekusyukan Palawakya membawakan sebuah drama spiritual Dan semuanya telah menjadi nyanyian surga dari tanah Bali Yang tak akan punah ditelan waktu Dan tak akan sirna diterpa angin kehidupan. Singaraja, April Kau mengapdi pada negeri Mendidik anak negeri Untuk menjadi orang yang berbakti Mengajar penerus bangsa Indonesia. Kau Guruku Yang setia mengajarku Aku yang buta akan ilmu Aku yang tak tahu apa arti dunia Tetapi kehadiran mu Membuatku tahu apa itu dunia? Kau guruku Orang tua ke duaku Mengajarku tentang hal baru Yang belum pernah ku tahu Jika orang bertanya siapa yang membuatku Mengetahui banyak hal? Gurulah yang ku sebut Dalam do'aku pada tuhan Aku selalu menyebut jasamu Yang tak terhingga Dalam pintaku pada tuhan Aku selalu meminta agarkau Senantiasa di jaga dalam dekapannya Kau Guruku Pahlawan pendidikanku Pahlawan pengetahuanku Pahlawan penerang hidupku Apa yang harus ku balas Atas jasamu? Hanya tuhan yang bisa membalas jasamu Dan surgalah tempat yang pantas untukmu Aku terbangun dalam tidurku Aku terbangun karenamu Karena ingat senyum manismu Karena ingat kasih sayangmu Pada pukul . ini Aku terbangun karena aku ingat Aku ingat dimana hari ini adalah Hari yang sangat istimewah buat kamu Maafkan aku sayang Aku tidak bisa hadir Disaat hari istimewahmuaku hanya bisa kirim pesan telephone kamu Aku cuma bisa mengucapkan Selamat Ulang Tahun Sayang Semoga panjang umur, murah rezky, sehat selalu Tercapai semua citamu semakin sayang sama aku.. Maafkan aku sayang.. Aku tidak bisa berada disampingmu Disaat hari Istimewah kamu Maafkan aku sayang.... Dalam pertemuan pasti ada perpisahan Tak lama ku mengenalnya Tapi ku telah melihat sisi baiknya Tanpa melihat sisi buruknya Tak lama ku mengenalnya Dia emang orang baik di mataku Ku jatuh cinta padanya Tak lama ku mengenalnya Dia pergi tanpa pamit Ku kecewa padanya Rindu setiap hari mencekam hati Mungkin dia tak peduli mendengarnya Sudah ku ungkapkan tetap tak mendengar sudahlah ku menyerah Ku bukan yg terbaik dimatanya Ku bukan yg berarti dihidupnya Ku memilih diam tanpa harus membencinya Ini persembahan hatiku Sebuah bait rindu tertuju padamu Mengungkapkan segala keresahan dalam jiwaku Kasih... Kenapa kau pergi Meninggalkan semua cinta dalam hati Tanpa kata tanpa reaksi Tanpa pesan tuk terakhir kali Aku merindukanmu Dengarlah lantunan lagu kesayanganmu Ke nyanyikan dengan segenap rasaku Agar kau tahu, sampai detik ini ku masih mencintaimu Hanya ku persembahkan untukmu Kasih di sorga Tuhanku Ku gerakkan tangan Ku lentikkan jemari Tuk membuat rangkaian kata Menjadi kesatuan puisi yang indah Penat harapku Sebab, tak ada pergerakan dalam otakku Ku ba tuk menggulirkan waktu demi waktu Kata demi kata Agar tercipta serangkai kata yang mempesona Namun, hanya ini yang dapat ku goreskandiatas lembaran kertas putih tiada bergaris Tiada makna yang tersurat Yang dapat diartikan dalam puisiku ini Kutuliskan puisi ini Untukmu jauh disana Walaupun tak indah Syair puisiku ini Tapi trtanda kuingat padamu. Sayang ingat janjimu Kau akan kembali Hanya satu pintaku Janganlah lupakan aku Tabahkan hatimu disana Jangan trgoda mulut manis Ingat cintaku menunggu Kau adalah harapanku Duhai pujaanku Cintaku hanya untukmu Duhai sayangku Jangan lupakan janji cinta kita Perjalanan hidup yang tak pasti Membuat aku lebih berhati-hati Yakin akan bahagia selamanya Sampai akhir masa Ketika senyum masih menghiasi hari-hariku Bahagia selalu menjadi bumbu dalam hidupku Ketika ku tertawa lepas dalam bahagia Ada jiwa-jiwa yang tak suka Berjuang mempertahankan sebuah cinta Terasa sangat membuat nelangsa Tersenyum dalam secangkir kopi pahit Membuat hatiku semakin sempit dan terhimpit Sakit melilit dalam senyumanku Menebarkan rasa sedih dan kelu Sinar semakin surut dan berkerut Menambah hati semakin ciut Ketika ku tak mampu lagi bertahan Timbul hati ingin melawan Mencari sebuah perlindungan yang aman Untuk tempat aq berpaling untuk mendapatkan kenyamanan Aku telah memohon kepadamu Untuk tetap selalu bersama Namun kau tak mengindahkannya Kau pilih untuk berhenti mengenalku Menjauh adalah keputusan yang kau pilih Jenuh aku berharap Kepadamu yang tak lagi peduli Yang mudah datang dan juga pergi Alasanmu tak dapat ku terima Meski kau selalu menepisnya Apa yang salah denganku? Mengapa perasaanku selalu tak bertaut padanya Sedangkan yang kuinginkan, tak pernah menginginkanku Mungkinkah ini hukum karma dimasa lalu? Atau aku yang terlalu berharap? Impianku telah sirna sudah Ketika ingin ku lukis rasa bahagia di tiap titian kehidupanmu Namun biduk yang kukayuh kan merapuh Menjadi buih tiada arti Terlanjur aku bersahabat dengan sendiri Kini kau hanya menjadi ilusi Hadirmu hanya bayang-bayang maya Tiada yang nyata kurasa Selain kata-katamu yang pernah terucap Yang kan selalu kuingat Mengesalkan... Jika ku kembali menoleh kebelakang Memandang masa lalu yang tetap hadir diingatan Dengan tuduhan: Akulah yang menggoreskan kecewa dihatimu Namun aku telah berhenti berharap Hingga jenuh aku tiada membuahkan hasil Mataku tak lagi memandangmu Terhalang oleh bayang-bayang disampingmu Mengesalkan seolah janjiku yang telah ingkar Kau takkan pernah mengerti Takkan pernah... Karena bantahan yang selalu kau lontarkan Adalah wujud dari sikap apatismu Hanya kau yang paling benar Argumenku selalu tersampahkan Karena logikamu telah mati untuk menerima Jenuh aku berharap Berharap untuk selalu didengar Sia-sia Seolah aku tak pernah benar sekali pun Aku sendiri tak tahu Kenapa ini terjadikenapa menjadi seperti ini Aku ingin lari darimu Aku tahu ini bukan untukku Setiap diriku berjalan menjauh Kenapa dan kenapaselalu ingin menengok lagi padamu Ada apakah denganmu Aku ingin kembali lagi dan lagiUntukmu Sedang disini diriku punya cerita cintaLalu... Denganmu apa???? Cinta kah??? Karna kutak tahu pasti adamu Aku tak ingin bimbang Aku disini dengan apa yang sudah adacinta yang telah terpatrinamun.. aku inginkan dirimu untukkusalahkah aku?? sedang dirimupun inginkan cinta ini Dari sebuah cinta, berbekalkan keikhlasan, melewati titian romantika, bersama sekalung harapan. Berlantaikan ketulusan, pijakkan hati kian melangkah, menyusuri denai asmara, menobatkan cinta nan indah. Memaku seri kerinduan, meneduhi dari kebasahan, bersantai tanpa tangisan. Memeluk segala mimpi, hingga igauan jua takkan mengerti. Menyalakan obor tawa, agar bisa menyaksi mesra, hingga terusir segala duka. Menenangkan segala gelora, dengan semburan wangian cinta, mengharumkan hembusan bahagia. Kuncinya hanyalah, ucap bibirmu yang bisa, membukakan gerbang cinta. Mungkin Jalanku bukan di sini Mungkin Takdirku bukan begini Apa Kesalahan saat ini? Batinku mengajak aku tuk terus menari Menari dan tak pernah berhenti Jiwa yang telah ada dalam diri ini Telah menempel dan melekat kuat di hasrat dan hati Telah ku merasakan ini, Rasanya, tak sanggup hidup penuh teori Kumpulan angka yang berputar di kepala buat aku ingin mati Walau harus praktek dan teori bersanding Tapi ku tak mau lagi mendengar kata TEORI"Aku lelah seperti ini Aku capek kayak gini Aku lebih baik mati Daripada ku tak boleh menang dengan caraku sendiri lebih baik mati daripada ku tak bermimpi lebih baik mati daripada seni harus menghilang dari jiwa ini Aku ingin bebas dari dunia yang keji ini Aku ingin bebas memilih jalan hidupku ini Tolonglah, jangan halangiku tuk mengejar mimpi mimpi Mimpi yang Indah, yang telah beralur dalam raga ini Jangan hiraukan aku, Aku pasti bisa menjalani Dan aku takkan menyesali semua ini. Karena Tindakanku sekarang, Takdirku esok dan itu pasti Sajadah panjang terbentang Ku tersungkur dalam nista Menepis wajah-wajah muram Menyibak pori keangkuhan Terasa tidak, air mata menitis Kudekap firman-mu dalam sungguh Terbersit kata dalam ucap Memuji keagungan-mu sang maha cinta Aku meronta menjerit tanpa henti Ku angkat tangan hening cinta terlayar Cahaya-mu tlah memudar dalam rohku Cahaya itu perlahan pergi jauh dan semakin jauh Meninggalkanku dalam kabut dosa Gelap….gelap. gelap Teringat seseorang.. terkenang wajahnya... Masih jelas terngiang suaranya.. canda tawanya.... Bahkan sesekali tangisannya... Teringat waktu menyuapinya...menuntunnya.. juga menghiburnya.... Kini... Kini hilang sudah. waktu bersama itu... Disitulah aku berharap masa itu terulang kembali Disitulah tergambar kewajiban seorang anak... Tapi... Tapi sayang waktulah yang begitu cepat... Disaat hati mulai tentram, damai, dan bahagia Dia telah dipanggil.. berpulang dalam suka.... Impian itu ingin ku susun kembali Seiring dengan bergantinya hari Seindah bergantinya mentari Melalui kebesaran hati Tak perlu ku ungkit kembali Kegagalan yang pernah terjadi Hanya menambah luka hati Dan meredupkan semangat ini Sekecil apapun semangat diri Kan kusulut dengan sepercik nyala api Membara dalam dalam genggaman ini Untuk mencapai terwujudnya mimpi Aku berdiri menatap dari kejauhan Memandangi seseorang yang sedang terbaring lemah Menanti keajaiban datang kepadanya Tak banyakku pinta Hanya sembuhkan penyakitnyaTuhan... Bukakan mata ayahku.. Sembuhkanlah ia Aku sangat menyayanginya Tetapi jika Engkau berkehendak lain Aku hanya bisa pasrah kepadamu Tapi satu pinta ku Tuhannn.. Jaga ayahku Sayangi ayahku Ampuni dosanya Ya Allah.. Sekarang aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan Aku yakin ayahku bahagia melihat dari jendela surga Wajah indah penyejuk hati Seperti embun dipagi hari Bersama pelangi yang menghias rupa Rupa elok kelopak bunga Senyum mu indah seindah bulan purnama Yang berselimut awan sebagai teman bermainnya Gelak tawa mu cerah secerah mentari pagi Yang memberikan kehidupan dialam ini Tingkah mu yang mencuri perhatian Dari sebuah hati yang kesepian Bersandar cinta yang menggelora Dan juga kasih tiada dusta Kasih mu murni Semurni air yang merindukan hilir Dan senyuman yang tergores dipipimu memaksa ku tuk bilang Aku sayang padamu Aku... Bukan sebuah pohon tegap berdiri... Tapi aku hanyalah sang benalu yang turut hinggap disisi... Aku... Tak seharum putih melati nan mewangi... Aku hanyalah daun kering yang menunggu terlepaskan oleh angin.. Aku... Bukan hamparan pasir di lautan luas... Tapi aku hanyalah butiran debu semata... Aku... Tak seputih kertas tanpa noda... Tapi aku hanya sebuah titik noda hitam ditengah kertas... Aku bukan siapa siapa... Aku hanyalah puing tak berharga... Aku tak sehebat sekeras karang... Aku bagai daun yang tlah mengering... Aku aku aku... Kini ku layu... Bagai bunga terselimuti debu... Belum habis anganku Membuncah kekecewaan Dianturkan dari seekor Merpati putih dibalik jendela Bersama kedipan kilas waktu lalu Berujung sebuah sesal Seberapa liar egoku? Seberapa jauhkah terseret? Kalau habis kan kemana kubawa Waktu yang terbengkalai Seirama denyut nafas yang terhembus Kan berkabung dibawah titisan senja Dibalik waktu temukanlah Irama dari nada duka. Saat ku percaya dirimu Memiliki hati ini dan manjaga cintaku Seiring waktu berjalan semakin hilang cintamu Berpindah hati dengan oran lain Seenaknya saja kau bermain cinta Tidak memandang aku sebagai lelakimu Yang kau pilih hanya kesenanganmu saja Sakit hati ini ketika kau berjalan dengan lelaki lain Hati ini hanya bisa diam Diam dalam kehancuran dan kedukaan Meneteskan air mata diantara sela sela mata Membuat diri ini membisu dalam percintaan Air yang mengalir Nan jauh kehilir Gemersik yang berbisik Goyahkan semua sampai terusik Inginku hanya satu abadi bersamamu Perlahan rasa ini membelenggu Untaian kalimatpun tak sangup terucap Teriring langkah yang gemetar Rasanya ingin ku menolak semua arah Apa daya kuhanya bisa diam membisu Dekapan yang merasuk kejiwa Ikatan yang tak pasti terjalini Tak henti ku berdoa Oh tuhan tunjukkanlah jalan lurusmu.... Katakan tentang sesuatu padaku Agar hatiku tenang tak meragu Ungkapkan sesuatu tentang hatimu Agar aku mengerti tentang hasratmu Tolong jawab kegundahan itu kasih Cukup satu kali ini saja Aku tak mau terbelunggu pada sebuah rasa Dalam bimbang aku tersiksa Jangan biarkan aku meragu Jangan biarkan aku terbelunggu Tentang cinta dalam hatimu Walau aku selalu terdiam Tapi hatiku masih meragu Ku torehkan senyum setiap pagiagar dunia tahu, aku bahagiaku sapa dia dan dia setiap hariagar dunia melihat, duniaku tak sepi Namun ketika bintang bersinar terangdan hanya tinggal aku terbaring hampir menuju mimpibayangmu semakin lekat terasakembali lagi lamunan tentang cerita kita Ya, duniaku tak sebahagia dulusaat bersamamuya, duniaku terasa sepitanpamu Rinduku terlukis dalam tangistertuang dalam puisitapi hanya tertolong oleh Tuhandoaku, jagalah selalu dirinya si sisiMu Lihatlah aku dari sanadisini, aku akan kuatkelak, aku akan temukan bahagiakupercayalah, kaulah yang terindah Rasa ini, Seperti dedaunan kering di padang kurusetra negeri ini. Terbang menari mengikuti sang angin, hingga jatuh menuju kesedan jati. Coba resapi, Bukankah terlalu jauh aku mengibaratkan diri. Seperti itulah jauhnya rasa bahagiaku kini yang tidak pasti. Ya… itu dikarenakan dirimu, Sosok dewi sempurna yang turun di atas gersangnya permukaan hati. Bagaimana aku bisa menggambarkan kesempurnaan ciptaan illahi, seperti engkau. Coba ajarkan aku cara merangkai kata manis, untuk memujimu. Atau setidaknya aku bisa sedikit menyentil hatimu, agar engkau sadar jika disini aku mengagumimu. Mungkin aku harus mencari panggilan yang sesuai untukmu, Seperti dewi larasati atau mungkin dewi srikandi. Oh.. mungkin saja kamu suka. Sejujurnya aku tidak terbiasa untuk merayu dewi sempurna seperti kamu, Pasti lidahku nanti akan kelu, semoga saja itu tidak membuatmu berlalu.Baiklah, Bagaimana pun juga aku harus bisa lebih mengenalmu. Dengan kerendahan hati, komohon jadilah teman dekatku. Harapanku tidak lebih padamu. Karena bagiku, bisa berteman denganmu saja aku sudah bersyukur. Tidak akan bisa lebih dari itu, karena kamu terlalu sempurna untuk seseorang seperti diriku. Untuk saat ini, Anggaplah aku seperti bintang yang tidak bersinar, diantara bintang-bintang terang lainnya, Yang mengagumi engkau sebagai rembulan. Dalam bahasa embun pagi, ku kirimkan salam persahabatan ini untukmu. Semoga ketulusanku ini bisa meluluhkan hatimu, Bangko, Mei Masih melekat dibenak Masih mengharum pada lamunan Dahulu tiada yang terlewatkan Bahkan tiada yang mengalahkan Cerah.. memanglah cerah... Seperti janji-janji yang pernah terucapkan Bagaikan impian yang harus digapai Nan indah  untuk digenggam... Nan sayang untuk dilupakan... Memang itu yang aku pertimbangkan Akankah kembali terulang Seperti janji kita dimasa lampau Sedih.. bahkan sulit terpisahkan Antara kasih dan sayang... Ataupun segenggam harapan Yang akan selalu ku kenang... Dan tak akan terlupakan... Engkaulah Sahabatku bahkan Nadiku Dulu kita tak begini Tapi kini kita seperti ini Dulu kita tak berbeda Tapi kini kita terbelah Dulu kita tertawa tawa Tapi kini kita selalu menangis Dulu kita begitu bebas Tapi kini kita terhempas Dulu aku kita dan dia Dulu kita dan dia satu Tapi kini kita tak menyatu bagai Kabut hitam kini semakin beku Semua telah berubah Dulu hari ini dan esok Dulu masih ada kedamaian untuk kita Tapi kini semua kian berubah Hari ini mulai ku rindukan Kedamaian itu kembali dalam hati ku Dan menyimpan nya selalu Untuk hari esok Karena dia kita begini Karena dia puisi ini Mata ini sulit terpejam Bayangan dirimu menari diotakku Torehan luka ini begitu dalam Hingga sulit untuk sembuh Dirimu dan dirinya telah menikamku Menusukku dengan pisau penghianatan Menyayat hatiku dengan kepalsuan Aku hancur. Aku remuk. Mana janji manismu Yang tersisa hanya jeratan kata bujuk rayu Semuanya telah kau rampas Sisihkan luka pedih yang membekas Aku menba berdiri tegap Tapi. jiwa ini tak mampu Menba berlari dalam gelap Mengobati sakit diulu hatiku Meringis kesakitan Aku terdiam dalam lamunanku, Merasakan kegelisahan hati yang tak menentu, Harus menyimpulkan pendapat yang berbeda, Tentang amplop putih berrak merah biru. Aku lihat lagi aku simpan lagi Takut membukanya untuk melihatnya, Seakan-akan membuka peti yang telah tua, Bimbang dan serba salah yang aku rasa. Ingin aku ambil lalu aku pakai uang nya, Namun kenapa? selalu saja rasa takut mendatangi, Seperti bayangan hantu di kelopak mata, Yang semakin jauh di dalam jati diriku sendiri.. Gemericik bening air kaliditepian dusunku yang asrilengkung seperti alis gadis ayu berseritempat anak-anak bermain dan membasuh diri Undakan tinggi pematang menyerupai dindingriuh anak berlari melompat terjun kedalam kedungciptakan lingkaran air berlomba ketepian bibir tebingbatu timbul tenggelam dimainkan ombak bergulung Di sebelah timur kokoh berdiri merbabu dan merapidisela dua gunung senyum matahari menyapa pagisebelum pucuk daun-daun kesat dari butiran embunyang ikhlas menitik jatuh disawah para petani Barisan bukit menoreh memanjang disudut baratmemagar anggun rimbun dusunku begitu kuatlelah sang surya menemani hari bergerak pulangberjajar panjang itik berlari menuju kandang Gemericik bening air kaliditepian dusunku kini tiada lagiberubah pekat ikan kerang pun matimenjadi bendungan limbah kemasan industri Kini merbabu dan merapi menatap pilutak terlihat lagi gesit tangan petani menuai padisemua batang dan daunnya kering lunglai layukarena harapan hidupnya dibajak racun polusi Tak tersa air mata ini mengalir membasahi pipi bila ku ingat tentang dirimu yang pernah da di hidupkukau yang aku cinta yang ku sayang kini hanya bisa aku kenang namun bayangmu selalu adamenghiasi hidupkuu,,,,,,,, Tak akan ku ingkari jajiku padamu walau kau telah ada di tempat yang berbeda ku akan selau setia disinisampai nanti tiba waktuku untukmuu,,,, Kagum akan dirimu Kagum akan keluguan mu Kagum akan ketulusan hati Yang pernah aku rasa Namun kini dimana semuanya Namun kini semua nya telah  tiada Hanya bekas dan sisa sisa ke indahan Yang dulu pernah kita rasa berdua. Hilang semuanya Sirna semuanya Kagum ku padamu Tinggalah sebuah ilusi dan bayangan semu . No Urut: Tanggal: // :: Aku mencintaimu dengan tanpa alasan Meskipun dengan beribu kiasan Kau takkan ku tinggalkan Dengan wanita yang hanya memberi harapan tanpa adanya masa depan Ku harap tanganmulah yang ada di genggaman Sampai kita menuju pelaminan Karena kau wanita yang membuatku nyaman Cuma seperti pelangi Yang mengisi langit yang kosong Langit yang mulanya hitam diselubungi petir guntur Tapi muncul setelah semua itu menjadi polos Hanya sebagai pelangi yang tak selamanya tampak Walau tak selamanya ada tapi telah memberikan keindahan Walaupun cuma sementara Mulanya kita mengira akan saling satu Tapi ternyata setelah tau Kita memang tidak pernah ditakdirkan untuk bersatu Bagai pelangi yang saling mengisi Kita hanya saling mengisi waktu dengan bahagia Tapi kita tau bahwa kita tak akan selamanya bahagia Bahagia dengan pelangi Selagi ada pelangi... selagi ada waktu... Selagi ada kebagiaan... Kita menba saling bersatu Walau hanya sementara ') If you see someone's falling down Don't judge them Just enurage them to keep stronger Because the success man Isn't the man who never try But they always try and try even though fail Don't take their spirit down Just ask them to keep climbing on Those storm in the night They never disturb you But you the only one who hanging eleven feet of the ground And let yourself fell down in the hurricane No one can let you fail Keep climbing on Maybe those night always dark obviously Every years passed we're going older Every month, every year Seem like forced us to let the lake drown us Those reality are always cannot be avoided Don't waste our time Star from now we should Attempt to climb the highest Even thought we know That we'll going to fall Maybe we know now most of oceans They break themselves by its storms Rain doesn't only once make a hurricane Remember also those rainbow when you remember the storm Keep pursuing everything that you wanted Keep climbing on, don't waiting to be late Aku bukanlah pejuang perang Yang setia mati untukmu Aku bukan pula pujangga Yang memuji mati-matian tanpa ada cacatmu Aku adalah udara Yang jika kamu membutuhkanku kapan saja Aku selalu ada Wanita yang terbaik di kehidupan dunia wanita sholehah. Wanita yang menerangi gelapnya dunia ini wanita sholehah. Wanita yang menyejukan gersangnya dunia ini wanita sholehah. Wanita yang menyayangi dan mencintai keluarganya wanita sholehah. Dan... Wanita yang ku rindukan hanya kau seorang wanita sholehah. Hidup... Roda kehidupan terus berputar Hari kemarin telah menjadi masa lalu Dan mungkin saja masa itu tidak akan kembaliKecewa..... Betapa hancur perasaan ini Saat ku mendengar bisikan yang lewat tentangmu Kini ku berusaha tegar dan semangat Kuharap itu semua tak benar Tapi waktu demi waktu telah terlewati Ternyata itu semua adalah sebuah fakata.... Tinggallah diriku terpuruk Dalam kesedihan dan kekecewaan Harapan kini tinggal harapan Karena kau telah dimiliki olehnya Air menumpahkan dirinya Menjalankan takdir dunia Bumi pertiwi kembali menangis Kini tinggal puing dan cerita Kenangan berlalu dalam kebisuan Kebahagiaan menjadi kepedihan Dalam hitungan sebuah kedipan Derai air mata membanjiri dunia Tanah yang indah telah mati Jiwa melayang berterbangan Hamparan tubuh pucat dan kaku Surat dari Tuhan untuk kita renungkan Renungku menatap air tangisan dari atas langit Bertriakan atap meronta bak ingin bangkit Udara dingin yang menyayat hati Hapus harapan tentang cinta dari kalbu Burung kecil bernyanyi ba hibur bumi Entah apa entah bagaimana tuhan, beri cahaya Terang-Mu setelah badai menghujat batinku. Ketika hamba menuliskan ini Bukan hamba merasa lebih Hamba juga tidak mengerti Hanya menyampaikan kata hati Kalau hamba memberi nasihat Kepada orang-orang bermartabat Nasihat itu tidak sependapat Karena hamba tidak sederajat Hamba selalu merasa bersyukur Agar tidak menjadi khufur Janganlah kita berbuat takabur Ingat azab di dalam kubur Di azab kubur sangat pedih Tidak ada mahluk yang peduli Akibat sesal perbuatan diri Selama hidup menghuni bumi Kasih Allah tidak ternilai Untuk penduduk penghuni bumi Penuh Rahmat dan Rezeki Sering kali kita pungkiri Hamba ini mahluk yang berdosa Bermasa lalu yang tercela Namun hamba selalu berdo’a Agar tidak jadi mahluk yang hina Hamba tidak pandai mengaji Apa lagi berdebat di sana-sini Hamba hanya mohon pada Illahi Agar  Dilindungi dan Dikasihi Hamba sangat berterima kasih Atas rezeki yang di beri Hamba hanya percaya pada Illahi Yang menuntun hamba hidup di bumi Batam, Muharram H Nopember Engkau laksana cahaya dalam gelapku saat dunia menjauh mencaci-maki diriku Engkau laksana embun pagi hidupku saat ku terjatuh tersayat sembilu Senyummu selalu mengisahkan kebahagiaan disaat hati merintih kesakitan hadirmu memusnahkan pilu dihati ketika sunyi menghampiri Ragaku tak mungkin bisa membalas semua terlintas di benakku untuk bahagiakanmu selamanya wahai.. sahabatku.... Segenap rindu yang tertahan bagai kepingan batu Menyergap, menyuguhkan sepenggal bayang tentangmu Sendiri dirantai waktu, Teringat kembali akan cerita di senja itu Kala rupamu menggelayut bersama angin Melabuhkan secercah harapan di senarai sepi Di bawah redup cahaya lampu kuning itu, ku ingin bertemu lagi Tapi.. Rayu tatapmu itu menyudutkanku Entah itu dirimu, Atau sekadar fana belaka Bagai surya yang tlah lelah Ia berganti dengan kegelapan yang memilukan Menanti fajar kan datang Menjelma bagai lentera yang berhias rindu Mungkin.. Tuhan hanya sedang memperdengarkan Senandung cinta yang semu Hingga nanti.. Kan kita dapati, Di bawah terang cahaya lampu kuning yang menanti Cinta nyata yang abadi Yang dirhidoi Sang Ilahi Sahabat.. Sesuatu yag sangat sulit didapat Sesuatu yang tak bisa dimiliki oleh sembarang orang Sahabat.. Selalu mendukung setiap tindakan kita Selalu menyadarkan kita dikala kita salah memilih jalan Sahabat.. Seseorang yang sangat dipercaya Seseorangyang memberikan keceriaan Sahabat.. Selalu mengerti akan keadaan kita Selalu berada disamping kita Sahabat.. Tak ada seribu teman yang dapat menggantikanmu Tak ada seorang kekasih yang dapat menggantikanmu Betapa Senangnya hatiku Ketika kumemperhatikanmu Kau balas dengan senyum manismu Kau kedipkan mata isyarat cintamu Saat itu hatiku gelisah bila tak bertemu Karena aku jatuh cinta padamu Rinduku menggebu Dalam fikiranku hanya ada kamu Semua Cintaku kuberikan padamu Betapa sakitnaya hatiku Ketika ku tahu dirimu Telah ada cinta selain cintaku Mengapa kau tak menghiraukan perasaanku Perasaan cintaku telah kuberikan padamu Tuk dapat hidup bersamamu Tapi mengapa kau berdusta padaku Aku telah terlanjur mencintaimu Kini harus menanggung lukaku Korban dustamu padaku Kaena kau bukan milikku Saatnya aku lupakan semua tentangmu Walau itu sangat menyakitkan bagiku Tapi aku harus meninggalkanmu Karena kau memang bukan jodohku Tarian indah sang tunanetra Mengalirkan darah menutup getah Tangis bayi petasan terledakkan Nyanyian iblis tangis malaikat Tetes panas lilin terlukiskan wajah tanpa sepasang mata Cintakah ini? Petakakah ini? Tetesan embun, sapaan angin Panggilan cahaya, pelukan malam Tersaksikan permata keruh Kotor tak terindahkan keberadaannya Cintakah ini? Petakakah ini? Seekor merpati mengusap tangis sang kekasih Di sebuah oase dalam padang kering Harimau mengamuk lalu tercabikkan sebuah nama Sebuah nama selalu tersebutkan dalam bilik renung Sebuah nama angkuh tak mempedulikan rasa Sebuah nama tercinta lagi dibenci Itulah namamu Hati ini terasa semumelayang tanpa arahmenba memejamkan matakularut dalam khayalan Bisakah sejenak berhenti saat aku tak memikirkanmumengapa detik itu pula kau hadir seolah hati ini harus terus memikirkanmu Apakah kamu rasakan juga terasa sesak saat menghela nafasapakah kamu rasakan juga jiwa terasa hampa tanpamu disisiku Lelah hati ini mencariaku ingin kau disiniaku hanya ingin dirimuuntuk menjadi yang terakhir untukku Ramadhan satu nasib tak serupa Peluangnya sama natijah berbeza Ramadhan mereka gembira cemerlang Mukmin berjasa diawal zaman Ramadhan kami malam terbuang Muslim berdosa di akhir zaman Mereka gembira kerana kedatangan mu Kami gembira dengan pemergian mu Malam mereka meriah disimbah nur al-quran Tapi malam kami muram bertemukan mu Mereka berlumba mengejar makrifat Tapi kami lesu diburu nafsu Hati mereka bercahaya digilap takwa Jiwa kami gelap didera dosa Takbir mereka takbir kemenangan Hadiah mujahadah sebulan ramadhan Takbir kami lesu tak bermaya Tanda kalah lemah tak berdaya Puasa sekadar lapar dan dahaga ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku ingin menjelma menjadi ukiran yang indah, Selalu kau pandang meskipun tak kau pahami apa makna dari goresan itu. Aku ingin menceritakan bahwa aku pernah disini, Dengan deburan pasir putih yang menyambut derai langkahku ini. Aku ini mencari sesuatu yang sembunyi di balik tebing yang kejam, Biarkan terjal batu menjadi luka perjuanganku selama ini. Jika cinta memang tak bisa menerima, Untuk apa kau datang dengan air mata Jika hadir itu mustahil, Untuk apa kau tawarkan rindu Tak ada yang salah, Yang ada sebuah kenangan yang pahit Juga air mata yang sulit untuk aku hentikan Sejak awal ku kenal dirimu mungkin tak ada lagi beban di hati Segala resah dan risau sejenak pudar dalam benakku Rasa bahagia tak terbendung lagi dalam kalbuku Dialah sahabat yang membuat hidupku lebih berarti Entah mengapa? Waktu sekejab mengubah kebahagiaan ini menjadi lautan derita Ombaknya seakan merengguk segala yang kumiliki Batu karangnya seakan menerjang impian dan harapanku dengannya Kini tinggal cerita diantara desir pasir ditepi pantai Entah sampai kapan? Rasa kecewa ini akan kubawa pergi Entah bagaimana lagi? Jalan hidup ini akan ku lalui Wahai sabahat lamaku Namamu kan selalu kuselipkan disetiap lembaran kisahku Pintamu sedari dulu kan kujadikan acuan dalam hidupku Wahai sahabat lamaku Segudang rasa benci yang kau toreh padaku kan kujadikan bukit kerinduan Mengapa engkau kembali disaat aku mulai melupakanmu Mengapa mengapa, dan mengapa? Gumamku dalam hati Luka lama yang engkau goreskan dalam hatiku Kini kembali tersayat pedih terasa dalam kalbuku Wahai sahabat lamaku Anggaplah pertengkaran di masa silam Sebagai sebuah pengorbanan di masa depan Berfikir lah lebih dewasa bukan cinta yang akan menuntunmu Namun belaian kasih sayang dari seorang sahabat yang telah engkau lukai Mega... Perempuan itu... Tepatnya iblis terkutuk itu... Makhluk asing yang merusak..Mega... Makhluk asing penghancur ikatan... Datang dengan kemunafikan Datang dengan hati busuk Pergi dengan dosa besar Pergi menuju jahanamMega... Kau takkan selamat Kau takkan luput dari kebencian iniMega... Jangan tampakkan wajah kotor mu Jangan berikan senyuman munafikmu Mega.. Enyahlah kau jahanam Mencintaimu bukan karna rupa Menyayangimu bukan tuk dimanfaatkan Memilikimu bukan karna harta Tetapi karnaku ikhlas mencintaimu Jujurku katakan aku cemburu Melihatmu dengan yang lain Saat kau berusaha menjauhiku Karna fitnah mereka Aku tulus mencintaimu Aku ikhlas menyayangimu Aku memang ingin memilikimu Karna alasanku memang mencintaimu Kalau tak bisa jangan berjanji Kalau tak sanggup jangan datang Jika tak berani tak usah kemari Ke hati dan hidupku Jika ingin pergi silahkan Aku tak pernah memanggilmu Aku tak pernah mengundangmu datang Di hidupku Apa kau kira aku takut Walau kesepian dan kekosongan datang Padaku dan hidupku Aku tak membutuhkanmu Jika hanya ingin meniggalkan luka Jangan pernah singgah Jika hanya ingin berikan derita Jangan pernah datang Kalau perlu Akan kupasang gembok di pintu hatiku Agar kau tak bisa masuk seenaknya Dan merusak ketenangan jiwa ku Dan hatiku Mata itu belum jua lelah menatapkubernyanyi dalam alambersenang dalam detik-detik berpulangnyamenatap tajam semakin dalammengingatkan pada masa kelam Bibir merah tanpa diucappeluh menetes tanpa keringatku sentuh walau tangan tak merabaku lihat kosong tapi ada sosok jauh yang mengintaitetes bening nyatak bisa ku rasapilu itu tak bisa ku nikmati Mati rasa? ya kuyakin itu yang benar terjadiaku melihat bayangan yang tak pernah ku sadariaku mendengar tak ku resapiaku bertanya walaupun tak bersyaratseketika riuh berbernada parauketika detik itu telah tibaku sadari aku laksana lukisan yang tak berbuat apa-apa Sudah berpuluh tiupan pada secangkir kopi yang panassementara kau belumlah datang ataukah tak akan?)sudah berpuluh kata aku rancang untuk menyambutmusementara angin tak jua memberikan kabar tentangmu Tepat tengah malam nanti aku sudah pesankan tiket untukmu untuk kita aku ingin sekali menghapus tangisyang merenda mesra di batinmu aku ingin sekali urai tawa bahagiahingga selalu hadir di hatimu. Aku ingin sekali bersamamu entah untuk hal apa saja asal bersamamu. Jakarta, Mei Kami terbaring dalam suratan sejarah Menangis tak bersuara, tak ada yang mendengar Tulang belulang remuk, nadi berdenyut pelan Hidup tersiksa dalam belenggu Eropa Kami yang menba mengibarkan merah putih Walau seribu peluru menusuk Walau siksaan kami rasakan Walau jiwa ingin melayang Kami para pejuang Negara Mengabdi untuk mencapai secercah harapan tahun lamanya Terpuruk dalam duka nestapa Saatnya bangun Sang merah putih telah dikibarkan Indonesia raya telah dikumandangkan Proklamasi telah dilafalkan Kami yang tak bisa memberi lebih Tak pantas menerima imbalan Hanya harapan bagi pemuda negeri Lindungilah Ibu Pertiwi. No Urut: Tanggal: // :: Andai kau tahu Apa isi hatiku ini Apa yang ku rasakan saat ini Jika kau bisa merasakan Ku mohon... balas rasa ini Ku mohon ungkapkan rasa yang ada di hati mu Andai kau tahu... Hanya dirimulah yang ada di hati.. Hanya nama mu yang terukir di jiwa . Hanya wajah mu yag ada di bayangan ku... Dirimu yang satu .. Telah menebar cinta di hatiku Telah membagi rasa indah di hati Walau hanya aku yang merasakan Cinta itu timbul .. Saat ku lihat dirimu Dan tiba-tiba saja rasa itu timbul Di hati ku...... karna hanya dirimu di hati .. Pergi tiada terkira terlalau cepat kawan kau pergi dunia memang sulit diterka semua ada di tangan NYA semoga kau tidur dalam damai semua kenangan akan selalu ada walau berat hati melepaskan kepergian dalam hati semua kawan berkata benar bahwa engkau telah tiada,. doa kami berserta dengan dirimu untuk selamanya apa kata yang tepat untuk protes untuk waktu hingga tiada kata untuk ungkapkan kesediahan kawan cukup kau kini kembali pada ilahi hanya doa kami menyertai mu dalam tidur abadi mu amin..... semoga kau tidur dalam damai kawan. puisi ini untuk sobat lupus yang telah pergi ke alam abadi adalah khayal dalam imajinasi adalah sampul masa depan adalah titik mencari jati diri dan disaat ini aku bermimpi inilah aku tak sekedar ilusi semata bukan untuk tulisan angan juga tidak sebagai pajangan inilah aku mendaki impian dengan sejuta kerikil yang terjal dengan beribu problema mengelilingi tapi, tak sedetik pun aku berhenti bermimpi sayapku berani untuk melebar sebab aku punya mimpi aku raih walau pahit aku obati jika terluka dan aku basuh jika ternodai akanku hadang jika terpanah menentang hidup setengah berdarah melawan baan dengan gagah terpuruk memang ada tapi aku tetap merekah Ku jalani hari kunikmati sendiri tanpamuku rangkai kasih tiada kamu Aku bahagia Walau terselip resahinilah duniakunyata dan indah serta bimbang di dalamnya Kuberi canda untuk mereka kuceria dalam tangis yang tak nyata dan ku simpan sendiriku dalam sepi Sahabat.. kau adalah hal berharga bagikutelah kuberikan yang kupunya padamuhanya ingin membuatmu tersenyum Sahabat.. aku merindukanmubangku yang dulu tak pernah kosongsekarang menjadi kusam berdebu dan mulai rapuh Sahabat.. senda gurau mengiringi pagi menjelang sore tiada bergumam lagibegitupun nama panggilan akrab tak penah bergaung lagihanya menjadi seberkas kenangan yang tak pernah terlupakan Sahabat.. dimana dirimu kini berada tak pernah ada kabar lagi tentangmu apa memang kau sudah meuakanku? Memang jaman telah berubahteman telah berubahnamun bagiku..... Kau tetap dihatikudulu,sekarang dan selamanya Ketika ikatan tali hatimu yang engkau simpulkan dihatikukini mulai longgar perlahan-lahan dihatimu kasihketika dalam benakmu terlintas perasaan untuk meninggalkan diri inimaka ingatlah betapa susahnya engkau mendapatkan hati ini dulu Ketika engkau mulai bosan dengan kehadiranku dihatimu maka ingatlah kisah-kisahindah yang perna kita lalui bersama kasihdikala hatimu ingin mendua dari hati inimaka ingatlah aku yang menunggumu disini dengan setia Jangan biarkan waktu menjadi teman setiaku dikesehariaanku menunggumu dan terus menunggumu dalam diamkusadari, sadari dan ingat ada diriku yang menantimu disinijangan biarkan hati ini kembali kosong dan merana tanpamu kasih Ketika waktu berhenti berputar sejenak merubah haluangmu mengarahkanmu kembali kehatiku berlabuh jangan sampai engkau hanya dapati jasad tak bernyawa lagi engkau temui kasih tubuh yang terbungkus kain kafan Biarlah hanya batu nisan yang berdiri kokoh bertuliskan namakumenjadi saksi dan kenangan betapa aku mencintaimu dan menyayangimu kasihkuaku pergi bukan meninggalkanmu bukan karna kupasrah tapi aku bahagia pernah menjadi bagian dari hidupmu Salam hangat untuk yang tersayang jangan tangisi kepergiaanku simpan air matamu untuk orang yang engkau sayangi Tuan Presiden yang terhormat Saya menulis surat ini adalah orang yang sangat tak tuan kenal Kampung saya juga tak tertulis di peta Indonesia Tujuan saya bukan untuk mencari dukungan agar diangkat menjadi menteri Karena saya tak mengerti politik dan tak pernah bercita-cita menjadi politisi Tapi sekedar empati akan keadaan negeri terkini Yaaach anggaplah sekedar curhat untuk melepas uneg dihati Semakin hari banyak orang kehilangan rasa kemanusiaan Pejabat mengurus pejabat Pejabat menguras rakyat Pejabat berlaku khianat Pejabat berlaku latah menjilat Rakyat mudah marah Perut lapar liur tak basah Termakan issu darah mudah tumpah Kanibalisme mulai merambah Kadang saya ingin bergerak Hapus keangkaraan dalam kerdilnya niat Tapi saya tidak punya senjata Sasaran peluru terlalu banyak Membuat bingung sasaran mana yang harus didahulukan Atau mungkin saya terlalu lemah dalam bertindak Entahlah, mungkin itu resiko komunitas marjinal Sering saya bertanya dalam hati Apakah masih ada keramah-tamahan di negeri ini Tut wuri handayani Gemah ripah loh jinawi Ratna mutu manikam dibumi pertiwi Aaach malu saya menyebutnya Apakah tuan Presiden tahu Pejabat mencuri uang rakyat berlenggang keluar masuk penjara Lengkap dengan segala fasilitas hotel bintang lima Sipir penjara hanya kacung Tetap diperlakukan sebagai orang tak berdosa Tapi bagaimana dengan nenek mencuri klat Kakek mencuri semangka Badu mencuri sandal Udin mencuri ubi Mereka lakukan karena lapar Disana hukum tegak sombong, angkuh bak gandoruwo Iiih sereeem Mungkin diatas sana sang Merah Putih meringis Melihat rakyat menganga Jadi bulan-bulanan slogan calon penguasa Garuda tak sanggup mengepak sayap Hutan rimba terhalang asap Bagi-bagi rejeki tuan konglomerat Tapi dibalik itu saya masih yakin Masih banyak orang yang punya hati Bangkit bersihkan pertiwi Kulihat kala itu, Jauh di sana Kau pisah cintaku Kutatap matamu; Bukan aku memutar lampu Kutatap matamu; Kau tak mau rindu Siapakah gerangan kau harapkan pangeran hingga aku, kau anggap hanya kepingan? Kuberikan bunga wangi asmara Tapi, kau hanya sekali bicara. Penuh hari kau kucari Penuh hari cintaku ini Malam yang kuhinggapi di antara tidur dan mimpi yang berlari di taman bunga halaman istana melukis bayangan ratu dan raja Demi do’aku Kau pun mendekat Demi do’aku Kau pun terpikat Jakarta, Entah ... Tak terhitung kepak sayapku berdecak Terumbu itu bergetar Sayatannya menggelepar-gelepar Riasan itu indah Pada semua rona mayang mayapada Apatah itu jemari lentikku Menopang wajah sisi-sisi bisuku Cuma kerjapan mata meneriak riyak-riyak Pada lembayung, kuberhitung Serpihan dedaun Tersapu laun-laun Nan jua hilang hingga menahun Akulah bidadari Berdiri sendiri Menyepi di syurga abadi Menunggu dia cinta sejati Tangerang, November Kendati aku tak bisa menatapmu Namamu akan selalu ada di hati Aku tak percaya pada resah gelap Dan bisik-bisik angin malam ini Karena aku percaya kepadamu Di dalam hatiku, tiada keraguan Aku berharap hanya Kau, cintaku Sekarang, dan semoga ditakdirkan Tuhanpun tahu, aku mencintaimu Aku mencintaimu tanpa syarat Hati ini menyayangimu, setulusku Dengan jujur dan tanpa isyarat Laksana bintang yang setia selalu Menemani bulan, setiap malamnya Dan seperti itulah aku, mencintaimu Untukmu, akan selalu ada dan setia Fakhruddin Ketika itu.. dalam malam purnama bulansaat itu . bumi gelisah dari keramaian pesta dan poraserentak tetesan air jatuh ke bumipecahkan keramaian tenangkan suasanasiulan hujan isyarat rayuan untuk bumimendekat menyetubuhi bumi yang sedang teracuhkeramaian mendesak berganti dengan sunyigetaran langit ikut menggertakhingga keramaian serentak terdiam, melamun hanya menyaksikanbumi bercinta dengan hujan Hujan turunlah. tenangkan bumi yang gelisah Hujan deraslah.. puaskan gairah agar bumi masih ingin bersahabat... Ku tatap lekat wajahmu Menba mencari sesuatu Dan hatiku kembali terhantam Pada tatapan mu yang terasa semakin berbeda Ada yang salah padamu Ada yang salah dengan angin ini Kau tampak menutup Menutup segala hal yang kau sembunyikan Pada angin yang sekarang berhembus Ingin ku bertanya Kenapa semuanya terasa tak sama Kenapa dirinya tampak berbeda Pada angin yang berhembus Ingin ku bisikan Apa yang sebenarnya terjadi Jangan jadikan aku orang yang terlihat bodoh Karena dengan jelas Senja itu aku melihatnya Tertawa bersama orang lain Ingin ku memaki Ingin ku berteriak Namun apa dayaku Saat aku kembali di yakinkan Ada cinta baru dihatinya Wahai angin Kenapa semakin terasa tak sama Saat ku tatap kepergiannya Yang menghilang bersama mega merah I Di sinidi atas wadas kemiskinanaku terpaku meratap Di dalam cumbuan badai nistaaku berdiri menantimu Berlatarkan dinding-dinding reotaku terkenang akan wajahmu Sahabatku, datanglah segera Dekaplah aku Mati aku oleh beku negeriku Tak satu suara mau menyapa.II Adalah cermin yang retakterbalik terpantul membias sketsa rupa tak berupadi balik pilu memanggul sujudIII Bagai dalam penjara aku dikekangterbingkai wajah-wajah penuh lukahanyut dicumbu bibir-bibir dusta.IV Hasratku ingin berlari bersamamu Pergi ke negeri yang jauh akan kuceritakan arti hidup yang sebenarnya. Tapi jangan pada malamkarena hawa di sini membekusunyi sekelilingkuhanya lengking suaraku tak bersambutbagai nyanyian pengubur mentari. Selamanya hidup hanya dibayangi mimpi, Kuingin bisu dan tuli Kupang, April Ratna Kini kau hadir bersama kupu-kupu yang telah terbang.. Menanti hadirnya  menjemukan.. Meraih mimpiku memilukan.. Inginku berganti rasa.. namun kita tak bisa.. kita tak mampu.. walau hanya dalam khayalan.. Mimpiku berganti cinta.. yang tak bisa ku miliki.. karena sang kupu-kupu... Namun kini kupu-kupu merana, gelisah dan resah.. Tak ingin kehilangan bunganya yg selalu di impikan.. Sedangkan aku tak ingin kehilangan mimpiku, yaitu Kau... No Urut: Tanggal: // :: Kembalilah wahai sayangku Kembali padaku Cintailah aku setulus hatimu Karena aku tak bisa hidup tanpamu Dan bila suatu saat nanti Aku pergi Bukan karena aku menyerah Namun ku pergi karena waktu Dan ruang yang memisahkan kita Apabila itu terjadi Maafkanlah bila aku Tiada lagi disisimu Karena kita terpisah ruang dan waktu Bila saja waktu memihakku Sejak dari awal sejal terakhir ku bertemu denganmu Harusnya ku bilang sayang Ku bilang cinta Karena semua itu milikmu Kemudian Tetaplah jalani mimpimu Meski saat itu nanti tak bersamaku Karena bagiku Bahagiamu damaikan hatiku. Saat kenangan kembali datang Ada tawa yg getir, ada rindu yg manis Tulisan ini mewakili sejuta perasaan mimpi Yang dipeluk tinggi lalu dikembalikan lagi ke bumi Biarkan mengalir saja tanpa tepi Seperti rasa tanpa jeda Dan rindu tanpa temu Lalu, ada perindy di ujung pena Menyulam semua serpih di masa lalu Pahit manis getir suka duka saling memeluk dalam secarik kertas Tidak untuk siapa dan bukan juga untuk sebuah tanya Hanya, jenaka rasa.. Dulu kau dan ayah dijadikan Tuhan sebagai sepasang orang tua .. Yang diberikan Tanggung jawab yang besar dari Tuhan Aku lahir ke dunia ini sebagai pesukacita bagi kalian berdua Kalian yang mengajarkanku semua tentang dunia ini nan teliti Aku sangat menyesal tinggal di dunia ini yang semakin jahat Buktinya aku sudah bisa membantah kalian sebegitu jahatnya aku ini Tuhan Memarahi orang nan lebih tau asam pahit dunia ini daripada aku Membenci orangtua sendiri dikala hati marah Hari ini sangat berbeda dari dulu Ibu meringis kesakitan dikala hati sedih Ayah menangis tidak tahu harus bagaimana Ibu kejang kejang melihat semua kekacauanku dulu Aku membuka pintu rumah dan ibu tak ada Ayah memberitahukanku bahwa...... Ibu sudah tiada Ibu jangan melupakanku disana Dan tungu aku disana.............. Engkau keindahan alam Kata sayang dan cinta adalah kamu Alunan nada indah serupa denganmu Natural, apa adanya itulah dirimu Indah tak ternilai lebih dari permata Tuhan ciptakan kamu lebih dari indah Antara surga dan kamu tak ada beda. Ada saja suatu ketika angin diam-diam menyentuhmu, Membelai rambutmu perlahan. Ia lebih mengerti rasa sakit yang menimpamu, Yang acapkali membuatmu heran. Angin tahu benar tentang seseorang yang datang dan pergi meninggalkanmu. Rasakan. Rasakanlah desaunya. Ia diam-diam tengah menghiburmu. Serang, Memang aku yang salahmenyimpulkn lebih awalsemua tak bsa ku ubahrasamu sudah tebal Ku ba untuk bertahan Tapi makin mati rasa Ingin semuanya ku pendam Tapi aku tak bisa diam Kau berubah, begitupun aku Seperti mawar merekah yang tiba-tiba layu Ku kuatkn hatiku Tapi dia sudah tak mau Aku rapuh Perlu kau jaga agar tetap tegar, Aku sendu Perlu kau siram agar tetap segar Memang tawa membuat tangis, Diam membuat perih Ku tak mau smua terkikis Hanya karena mereka yg memilih Aku sudah melemah Butuh kau untuk menguatknku Aku sudah resah Kesamaran ini menggangguku Mengenang masa indah ini Bersama berjalan-jalan mengobrol Hanya mengingatnya saja Takkan ada raguku menarik ujung-ujung bibirku Dalam sendiri Aku menawarkan dirimupersaudaraan sejatidengan demikian kita takkan terpisahkan Namun ini adalah perpisahan bagiku Relung-relung senja masuk dalam tubuh sendirian ini Kau tidak di dekatkutidak menyapa ataupun berbincang-bincang denganku Aku tidak bersamamu saat ini Kamu telah dimiliki Aku dan kamu sepasang sahabat Tapi kamu dan dia sepasang kekasih Dan tak mungkin kurusak pengalaman pertamamu itu Aku buru-buru mencariarti kecemburuan ini Buru-buru memburu kesepian ini karena kamu pergi Aku seperti tidak ada artinya Bagaikan kamutakkan menceritakan pengalaman cinta pertamamu Damai Hal yang tercipta dalam dekap mu Menuai banyak canda saat bersama Jauh dari rangka tubuh mu seolah siksa Ada kerinduan yang menjelma melebihi asa Nyatanya aku tak kuasa menghentikan debar rasa Sepertinya ku jatuh cinta pada kenyamanan yang kau cipta. Jambi, Oktober . Kepergian selalu menyisakan kenangan Setiap peristiwa menjadi ingatan Memang merelakan tak mudah Namun kesedihan harus di ubah Hidup kita harus melangkah Supaya tidak patah dan kalah Meski jauh jalan kau tempuh ketika sedih terkumpul penuh Kita harus kuat bertahan Di setiap keluh kesahmu Meski di dera luka tak terkira Seolah terlihat mulus saja Kepergian tak perlu takut Menyiapkan kita menjadi kuat Meski tak bisa segera dekat Jangan merasa jauh dan hilang Dikala malam hadir menyelimutiku Disaat itu ku mulai merenungimu Merenungi ketampanan wajahmu Keelokan prilakumu Di malam itu tak ingin ku akhiri Ku akhiri dan berganti pagi Sebab malam itu ku dapat melukis diri Dirimu yang ku cintaiNamun.. Walau bagaimanapun malam kan berganti pagi Dan pagi awali hari-hari Hari-hari hampa tanpamu lagi Kau pergi entah kenapa Kau pergi entah kemana Kau tinggalkan aku dalam merana Sungguh kau begitu tega Dulu ku kira engkaulah cinta Cinta sejatiku dan cinta Cinta terakhirku..Tapi...... Tapi itu semua mimpi Semua hanya kenangan Kenangan yang indah Saat ku pandangi wajahmuKini.. Kau tak seelok dulu Kau tak seceria dulu Dan kau bukan yang dulu Hana Nyanyian rindu tak selamanya menyenangkan Ada beberapa bait yang terdengar sengau saat didendangkan Bukan Bukan nadanya yang salah Baitnya yang terlalu dipaksa Dipaksa untuk mencipta sebuah kata Yang sejatinya tak pernah ada Terlalu takut untuk menerima nyata Bahwa itu adalah sebuah asa Terbuai dalam nina bobo harap Hingga waktu berdetak berderap Bahkan, kau tidak sadar Bait itu, hanya mimpi Maka, kembalikan dia kembali ke ketiadaan Karena sejatinya, bait itu tak pernah ada Aku berjalan di atas laut kehidupan.. Kehidupan sangat luas untuk di bayangkan.. Aku mengamati indahnya perjalanan ini.. Aku merasakan indahnya tersakiti.. Aku menemukan cahaya terang.. Terangi setiap malam.. Menemani di saat aku kelam.. Terangi setiap waktu yang terbuang.. Kau bagaikan bulan.. Yang menyambutku di kala malam.. Kau bagaikan mentari.. Yang menyapaku di kala pagi.. Akankah kau akan seperti ini Temaniku menempuh perjalanan ini Perjalanan yang sangat sulit inimampukah kau bertahan akan semua ini kau tersenyum, aku pun tersenyum. senyum yang menghiasi raut wajahmu. kau tertawa, aku merasakan. merasakan indahnya kehidupan.. Hujan seberapa mengerti kau akan rasa diri ini Kau selalu menemani dikala ku terpekur sendiri Kau selalu berbagi curahan air mata hati dikala ku menangis dalam sepi Ketika ku termenung sendiri Kau datang menenangkan jiwa ini Dengan suara gemericik mu yang deras namun sunyi Kau hapuskan air mata ini dengan sentuhanmu yang penuh nurani Tetes air yang membanjiri Membasahi rasa sakit yang baru saja ku alami Membasuh luka ku yang segera ingin ku sudahi Aku menangis lirih dibawah rintik deras air ini Hingga tiada yang tau Aku berduka untuk Teman- Teman yang tak mengerti sakitku Tetes air mata ini terhapus deras hujan yang mengguyur tubuhku Aku kuyup dan lega dalam basah bersamaan hujan --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Waktu pasti kan berujung meningalkan cahaya mentaridan spa bintang bintang Waktu pasti kan berujungmeningalkan satu demi satu jam yang berdetakmeniggalkan menit dan detikmeningalkan hari minggu dan bulan Ujung waktu pasti kan tibameningalkan sejuta asameningalkan ribuan harapanmeningalkan keindahan yang pana Kapan ujung waktu kan tiba Setelah ia bosan menonton dosa setelah ia bosan mendengar tangis kulit bumi yang terkikissetelah manusia berubah seperti anjingsetelah mentari menba terbit dari baratsetelah ia di perintahkan sang pencipta utuk berhenti berputar asmud filasta asmudin Untukmu yang hatinya Tak pernah mati di dasar hati ini Kembalilah bersamaku ke bumi Kita lewati semua seperti semula Kali ini Akan ku berikan sepenuhnya kerelaanku untukmu kan ku jaga senyumanmu di tiap hariku Kan ku pandangi lagi mata indahmu lebih lama dari biasanya Dalam debaran ku mencarimu Lalu Tak jua kah engkau mendengar Kembang kempis jantungku memanggilmu Di tiap hariku Kini Hanyalah jasadmu yang dapat ku hampiri Mengenang ceria tawamu dahulu di samping tidur panjanmu Sungguh, Aku tak pernah ingin menjalani seperti ini Seakan hati terluka dalam hausnya hadirmu Mengapa waktu begitu cepat berlalu Lalu Mengapa tidaklah aku saja yang menggantikan kepergianmu Terang saja tak sampai hati ini Melihat paras cantikmu memucat Pasi Kini hariku tlah terasa asing Hilang selamanya gangguan suaramu yang nyaring itu dalam hidupku Andai ku dapat memundurkan waktu Ku Ingin hidup lebih lama lagi bersamamu Tetaplah selamanya aku akan mencintaimu Hingga nanti, sesampainya aku bersamamu lagi Angin...... Dengarlah jeritan hati ku. Rasakanlah betapa hancurnya hati ku saat ini angin....... Engkau bertahan di sini mengikuti kesedihankumenemaniku duduk disini dengan sepoimu.Angin......... Bawalah rasa kepedihan ini pergi dari ku Tinggalkanlah kedamaianmu bersama kuangin........ Bawalah aku terbang ke atas awan. Untuk meraih impian di angan Tinggalkan semua derita dan beban. Untuk meraih kebahagian. Matahari diciptakan oleh sang ilahi Untuk menyinari bumi ini Tiada lelah dan tiada henti Sore pergi dan pagi kembali menyinari Masa depan yang telah menanti Tidak akan pernah bisa kita miliki Karena bumi terselimuti kegelapan yang tiada henti Kalau tidak ada matahari Lihatlah apa yang dibuat matahari di pagi hari Burung burung berkicau merdu menamenangkan hati Dan pohon pohon yang tertiup angin bagaikan sedang menari nari Itulah matahari sang penerang bumi Istanaku lembah berkabut kelabu. Banyak kehidupan tapi tak ada kehidupan. Raungan serigala bagai lagi-lagu cinta ditelingaku. Setiap hari bahkan setiap saat aku mengharapkan seorang tamu yang datang tapi kesendirian adalah takdir lembah ini. Setiap aku terjaga aku menunggu kematianku. Tetapi malaikat maut adalah satu-satunya temanku di istana ini. Seolah tak tega mencabut nyawaku dia hanya duduk termenung disampingku. Hutan ini dipenuhi aroma anggur dan vodka walaupun gelap mataku masih bisa melihat bayang-bayang pohon pinis yang menjulang kelangit. Seolah-olah dibalik setiap pohon itu para serigala menunggu dan siap menerkamku. Hujan mengalahkan semuanya. Hewan buas sekalipun semua kembali menuju sarangnya. Tak ada satu kehidupanpun yang berani menentang kesedihan langit ketika ia menangis. Hanyalah petir dan cahaya bulan yang menerangi lembah ini. Seolah mataharipun nggan untuk membagi setitik cahayanya untukku. Tetapi tangis kesedihanku lebih mengerikan daripada hujan badai sekalipun karna dilandasi dengan rasa penyesalan yang mengakar kedalam hati. Kesedihan ini memaksa alam untuk mengiba kepadaku. Membuat hitamnya pelangi. Membuat gerah embun pagi. Membuat tetes hujan seakan mendidih. Semua warna hijau hutan ini menjadi klat kering. Seisi lembahpun menangis membuatku merasakan gemeretak tulang-tulang bukit. Kupasrahkan kisahku di ayunan lengan takdir. Cinta dan benci susah dan senang bahagia dan menderita. Aku sudah mati rasa terhadap semua itu. Kini aku tak lebih dari sesosok mayat hidup yang menunggu kematian untuk kesekian kalinya. Kehidupan makin terasing dalam lamunanku. Aku sudah tak marasakan adanya nyawa didalam tubuhku yang lunglai ini. Bahkan burung pemakan bangkaipun enggan untuk memakan jasadku yang busuk ini. Bayang-bayang cahaya mengabur dalam pandanganku. Bagaikan sebuah mimpi cahaya itu terkadang berwarna putih,merah juga kuning. Tapi aku terlalu lemah untuk menggapainya. Hingga akhirnya aku berhenti berharap. Dan menungu datang gelap. Sampai nanti suatu saat tak ada cinta kudapat. Dan semuanya pun berujung pada satu titik jenuh yang menjadi pelabuhan terakhir bagi semua kehidupan yaitu kematian. Hampir setiap hari kamu berjalan Hingga tak terasa kamu telah sampai Di persimpangan jalan Hingga suatu waktu Kamu lupa Ada sebuah hal yang terlewatkan Apakah itu? Cinta kepada tuhanmu Dan cinta kepada sesama Cinta kepada tuhanmu Mudah kamu dapatkan Bangun saja di tengah malam Sambil menangisi Nya dalam kegelapan malam Tapi cinta kepada sesama Tak akan mudah kamu dapatkan Meski kamu menangisinya sepanjang kehidupan Atas nama perasaan aku beranikan berdiri disini Menatap mata klat itu meski hati malu-malu Atas nama hati aku siap menempuh ini Mengumbar rasa yang selama ini tersimpan Padamu lelaki sederhana aku tegakkan kepala Padamu lelaki sederhana aku utarakan isi hati Bukan untuk memberatkan hatimu Bukan untuk membuatmu bimbang akan tujuanmu Inginku hanya satu kita bersama menempuh jalinan suci Harapanku sederhana menempuh Sunnah sesuai ketentuan-Nya Harapanku hanya kau yang jadi tulang rusukku Meski berat sungguh kumohon padamu Pertimbangkan rasa dari wanita yang tiada henti menyebut namamu dalam doa Aku menginginkan kamu Seperti malam perlu bintang dengan sinarnya Aku menginginkan kamu Seperti pelangi menepati janji bertandang pada gerimis Aku menginginkan kamu Menemankan sujudku sebagai makmun Jadi istriku tulang rusukku Dahulu.. Dirimu slalu ada untukku Senyummu sejenak hentikan waktu Buatku berangan hingga mati bersamamu Menjadi duri untuk sang bunga Menjadi pelindung hingga di surga Dalam mimpi engkau hadir Membawa keindahan sejuta kenangan Lukisan pelangi sudahlah luntur Karna air semua hancur Sekarang aku hanyalah debu Hanya engkau yang dapat merangkai kembali ragaku Tinggalkanlah dan kembalilah Karna aku masih setia untukmu Masih dahulu yang slalu berusaha membahagiakanmu Kau adalah khayalku Seberkas bayang yang tak dapat ku sentuh Dan ku sadari Bila aku hanyalah secuil sinar dimatamu Kau adalah ilusi matiku Yang dengan tak sengaja hinggap Kemudian menghilang Tanpa memikirkan aku yang termenung disini Sebab jika kau nyata Aku semakin tak yakin Bahwa dirimu akan kumiliki Karena kau hanya khayalan semata Yang dibangun oleh rasa rindu Sebab jika kau nyata Ilusi takkan mempermainkanku Dengan mematikan tiap harapku padamu Kau, Khayalan dan ilusi dalam hidupku Bisakah kau pergi dan tak hadir kembali? Aku hanya ingin cintaku lebih pasti Aku hanya ingin mendapat yg lebih dari sekedar ilusi Pergilah Ilusi matiku Bawalah khayalku bersamamu Aku terdiam,, Berfikir betapa pentingnya arti kehidupan ini Sang Pencipta memberikan kehidupan yang begitu sempurna di dunia yang telah diciptakan Tapi,,,,,,,,,,,,, Akankah perintahnya dilakukan oleh umatnya?? Aku, terus, terus, dan terus berfikir Didalam benaku arti hidup cuma satu Membuat orangyang didekatku selalu bahagia dan membuat orang laen bahagia Tidak terlupakan juga selalu menampakkan wajah ceria kita Karena dengan kecerian itu akan tau arti hidup Sungguh.............. Hidup akan terasa nyaman, tentram, dan damai jika umat-NYA selalu bersyukur dan berkata ALHAMDULILLAH" Lentik bulu matamu, Manis Bibirmu, Cantik Wajahmu, Anggun Rupamu, Wanita Indah telah turun ke dunia Hatinya, Sikapnya Mampu menenangkan jiwa“Sayangku” kata yang selalu diucapnya“Anakku” Panggilan sayang olehnya Wanita Indah telah turun ke dunia Manis Ucapanya, Cantik senyumnya, Rindu akan Canda tawanya, Wanita Indah telah turun ke dunia Seribu kasih sayang diberinya Sejuta Cinta di bagi rata olehnya Sungguh Hatinya sangat mulia Wanita Indah . Dengarkan aku Dengarkan akan bisikan hatiku Hatiku menyayangimu..Genggam Genggam erat tangankuJangan Jangan kau lepaskan Aku ingin terus bersamamu Terbang jauh mencari Ilmu . Denganmu ibu, Ibu, Wanita terindah hidupku . Telepon genggam. Mencengkeram orang-orang. Di mana-mana disayang. Telepon genggam. Berjuta tangan menimang. Berjuta pikiran dikekang. Apa dan siapa melenggang. Telepon genggam. Memenjara siapa saja. Di mana-mana dipuja. Telepon genggam. Berjuta tangan menjaga. Berjuta pikiran disandera. Apa dan siapa menyapa. Telepon genggam. Menjelma sebagai berhala. Cibinong, Desember Masih tergambar jelas Ingatan lalu yang masih berbekas Kala hati tengah gundah Teringat cinta lama yang pupus sudah Kau hadir dengan cahaya harapan Sadarkan raga dari keterpurukan Senyum manismu hangatkan semangatku Perlahan ku lupa cintaku yang tlah lalu dan perih luka yang dulu membungkus kalbu Lukaku perlahan terobati Cintaku perlahan berpindah hati Hanya untukmu pengobat piluku Dulu di kala kita sering bersama-sama Kita saling berbagi dalam suka maupun duka Menghibur disaat duka Berbagi di saat suka Dulu di kala kita sering bersama-sama Tak pernah ada terjadi perselisihan Pertengkaran yang terjadi di waktu dulu Hanyalah pertengkaran yang sementara Dulu di kala kita saling bersama-sama Tak ada sedikitpun kata yang menyakitkan hati Tetapi sekarang kata yang sering terucapkan Hanya untuk saling menjelek-jelekkan satu sama lain Teman kemana kah dirimu yang dulu Ku sangat kangen masa-masa itu Dimana masa kita sering bersama-sama Dan mengapa kalian tak pernah mengerti semua itu Apakah selamanya kita akan tetap begini Tenggelam dalam perselisihan Yang tak tw kapan akan berakhirnya Bagaikan semut dengan manusia Teman hanya satu yang aku inginkan Kita harus kembali seperti yang dulu Seperti saudara yang tak pernah berpisah Sampai kapan pun Index Kau kata apa kami tak ngartikau dapat apa kami tak tahukau makan apa kami tak rasakau buat apa kami tak kuasa Tiap pilihan kau pilih suruhtak pilih kau bilang harussebelum tutup kelambu siangkau obrak kalau perlu kau kasih uang Aku tak mau tetap kau suruhkau haramkan hak pilihkulewat televisi radio dan koransampai aku tak tahu mana jalanku Setelah usai senja kau berlaku seakan takdimana suaraku yang ada kini suaramusuaraku hanya terdengar lima menit dalam biliksuaramu kudengar walau dalam tidurku September Anjab Disini di sudut malam Ku merinduimu.. Diantara nyanyian jengkrik Ku selipkan sebait rindu.. Teruntuk mu arjunaku, Ku merinduimu diantara seribu insan manusia, Berharap sapa diujung malam.. Suara canda dan tawa datang Terdengar indah dalam satu kalimat yang kau bisikan dalam sajak-sajak manismu Yang kau tuliskan dalam kisahan-kisahan elokmu Sejenak membaca kembali puisi-puisi yang ku urai dalam lembaran kertas putih dan tinta secara lirih Saat pertama melihat senyum dan tatapan kedua matamu kawan Terlihat nanar hingga sekarang berbinar-binar Sampai akhirnya kita memiliki doa dan impian yang berbeda Berharap suatu waktu dan suatu hari kau kutemukan dalam lilitan kawat pagarku Dan uluran benang layangku Akan ku putuskan memilih melawan suasana dan keadaan Untuk sejenak melihatmu nyata di duniaku Berharap angin dapat menghantarkan rasa Hingga kau dapat menangkap Sejuta cita disetiap masa Publish // :: Aku cipta puisi rindu. Karena tak mampu ku tahan semua itu. Dalam catatan diary hati rasa yang mungkin tertutup debu. Kembli terbuka menceritakan masa lalu. Saat ku cium bibir itu. Peluk hangat tubuh mu. Bernostalgia dalam album fhotohandfhone ku. Hey... gadis ku.... Mengapa kau cipta luka sangat dalam dihati ku meski tak terlihat namun sangat perih ku rasa hati ku. Hingga ribuan jam telah berlalu. Masih jelas teringat semua kisah itu. Dosa yang menciptakn rindu... satu hal yang ku mau kau akan kembali menjemput ku di gelapnya hidup tanpa kamu menggenggam tangan yg selalu terulur untuk mu memeluk erat tubuh ku menghapus retan-retan luka di hati aku yang tercipta atas nama mu. Senyum itu... air mata itu... canda itu... sedih itu... dan cinta itu tak dapat lagi aku rasa tanpa kamu mungkin lewat kata yang ku rantai menjadi puisi ini mewakili semua apa yg ku rasa saat ku merindukan apa yang telah pernah tercipta antara kita dahulu. Aku tercela Tiada terpuji Bukan apa-apa Dan hanya sebelah mata Bak bangsa dari negara tertinggal Otak yg tak semampai Apalagi berharap untuk berprestasi Tiada bakat yg terlihat Apalagi skill yg nampak Tak ada harapan Hanya imajinasi permainan Tiada prestasi Sangat biasa Pun sederhana saja Aku biasa saja Tak istimewa Terlebih sesuatu Diriku terbilang bodoh Terukur standar saja Tak lebih dan sangat kurang J Angan berharap masuk sepuluh besar Asal naik kelas sajas sudah syukur Seperti itu terdengar prinsip Selalu begitu Saat kenaikan itu tiba Hari yg istimewa bagi mereka Tapi tidak bagi diri ini Seolah masih sama saja hari biasa. Tidak istimewa Sepuluh nama tertera pada papan peringkat Sederet nama orang terpintar Pikir ku ini deskriminasi Hanya sepuluh terpilih dari kami Padahal kami lebih dari keduapuluh Ku dapati satu nama kaum adam terliskan Membuat ku kebingungan Mengapa itu terjadi Mungkinkah karna kecerdasannya Ataukah krn ia anak seorang guru Tapi pada tingkat ketiga masih wajar saja P Asti karna kepandaiannya Terlintas benak tak mau lagi dikalah Aku sibuk mengatur rute menuju arah lebih baik Mencarai jalan menjadi berubah Aku tersadarK An Harusnya sejak dulu seperti ini Sadar pada kebodohan Yang harus aku bajaki mulai saat ini Kini aku bertekad mengwejar nilai tertinggi Belajar sebisa diri ini Kelas IV semester awal jadi kesempatan emas Tiada lagi tugas terlambat Tiada lagi catatan terlewat Aku percaya diri Yakin mampu menandingi Sesiapapun sebisa diri ini Hingga pada penghujung masa yg ku nantikan Urutan ketujuh aku dapatkan Hei.. apa kabar mentari... apakah hangatmu masih seperti dulu... apakah cahaya mu tlah mulai benderang... apakah kau sudah mulai tersenyum...? Hei.. mentari terima kasih telah mencerahkan jalanku untuk memulai hari ini Hei.. mentaribagaimana hari iniceritakanlah hari yang telah kau lalui Matahari terlihat tersenyum samar kemudian hilang meninggalkan jejak merah di langit senja Dia pergi tanpa menjawab tanyaku.... Engkau menggenggam api Namun cahayamu.. Yang kau berikan pada bumi Engkau berada Di tempat yang tinggi Namun tak pernah angkuh diri Tulus sepanjang hari Tanpa berharaf kembali Engkau menyinari bumi Betapa engkau mengerti Tanpa cahayamu Kehidupan dibumi takan berarti Matahari... Kami ingin bisa sepertimu Yang tak pernah ingkar janji Terbit tepat setiap pagi Majalengka februari Temani aku temani hatiku Dalam kesendirian yang menghampiriku Dalam kesedihan yang menerpaku Dalam kehampaan hidupku Temani aku temani mimpiku Dalam angan-angan pintaku Dalam bayangan-bayangan dirimu Dalam pikiran-pikiran tentangmu Temani aku temani cintaku Dalam pengharapan hidupku Dalam kasih sayang cintamu Dalam pelukan mu Temani aku temani resahku Dalam kegalauan hatiku Dalam kelemahan cintaku Dalam lamunan pengharapanku Senyum mu luka mereka Tawa mu tangisan mereka Bahagiamu derita mereka Harapan mereka musnah Kesenanggan mu Kemewahan mu Dibalik derita mereka Jiwa merdeka penuh noda Jiwa merdeka penuh keluh kesah Airmata mereka berdoa Airmata mereka bercerita Hapuslah jiwa yang murka Hapuslah jiwa punuh noda ----- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Dikala ada orang yang bisa merasakan Masalah yang kurasakan saat ini Sungguhlah pahit Andai aku bisa hidup seperti mereka Hidup mewah Dengan serba kelebihan Kenapa hidup ini harus aku yang merasakan tuhan Kenapa tidak mereka tuhan Aku juga ingin seperti mereka Bisa sekolah Belajar bersama teman Bermain bersama Tapi hidupku kusisihkan dijalanan Meminta minta kepada orang Dengan membawa kantong kresek Apakah hidupku bisa maju tuhan?? Masa merambah membawa cinta Andy dan laela menjadi kita" Dua raga satu jiwa Dua tubuh satu hati Ibarat sepasang sendal Yang saling melengkapi Bila yang satu hilang Yang lainnya tiada guna Jika laela menderita andypun terluka Jika laela tersenyum andypun bahagia Seperti ali yang tercipta Hanya untuk fatimah Andy tercipta hanya untuk laela Ketika sejumput Rindu mampu mengiris sisi hati Butiran embun luruh. menghangatkan pipi Nyeri.. perih tak tertahankan mengapa jemarimu tak mampu meredakan pedih ini..?? Mengapa titian rasa padamu terasa begitu penuh liku untuk kulalui Aku masih terpuruk terdiam tanpa langkah Menunggu bias mentari diujung pagi Dibatas asa yang kumiliki Jika kau yang bertindak, pasti itu BENAR... Tapi jika aku yang bertindak, pasti itu SALAH... Bagaimana bisa... Kau selalu bilang aku yang selalu salah Dan kau yang selalu benar... Awalnya aku tertarik dengan kepercayaan dirimu... Tapi setiap hari aku menjadi tunduk kepadamu... Kau bahkan membesar – besarkan kesalahan kecilku... Dan mendorongku hingga ke ujung... Setiap hari... Setiap malam... Rasanya aku ini seperti orang bodoh... Dan kau pasti tahu itu. Kenapa... Karena kau selalu marah marah padaku tampa sebat... Bisakah kita kembali kewaktu kita yang dulu... Tapi tiba tiba kau menjadi orang yang berbeda... Saat bersamamu... Aku merasa cemas... Jika aku ingin berkata sesuatu Pasti kau akan selalu bilang ayo putus. Jadi aku tidak bisa mendekat. Bahkan kau seringkali membicarakan hal yang sama berulang ulang... Dan kau memaksaku melakukan sesuatu... Untuk menyenangkanmu... Aku lelah dengan semua perbaan ini... Dengan hasil yang sudah pasti... Aku lelah untuk mencari kebebasan... Aku harap kau tidak bertindak terlalu jauh... Tapi ternyata kau tidak berhenti... Saat ini aku bicara dalam tidurku... Aku akan baik– baik saja jika bersamamu.... Tapi itu semua hanya mimpi.. Aku Frustrasi... tidak ada yang bisa diajak bicara. Kadang aku merasa diriku sedang terjebak... Ibu pertiwi kini menangis Mendengar raungan anaknya yang tak tenang Akan keadaan bangsanya Hutan terbakar tak kunjung padam Tempat suci luluh lantak tak bersisa Kelaparan yang mewabah Penderitaan kian bertambah Tak ada yang mengasihani anaknya Dimanakah rupamu dulu? Yang elok bagai permadani Yang rupawan bagai biduan Yang pesonanya ibarat surga dunia Wahai jiwa yang berdosa Dimana dirimu kini? Yang mengaku sebagai penyelamat Yang memberi harapan pada sejuta umat Namun tak pernah ada balasnya Wahai jiwa yang lemah Bersatulah agar negerimu kokoh Tak goyah akan baan Tak lekang semangatmu walau diterpa badai Untukmu Indonesia … Kini kusampaikan salam hangatku Dari negeri nun jauh disana Harapan telah retak Mimpi telah sirna Semua musna tak tersisa Kala janji telah teringkar Merekalah yang kena imbas Tanpa tau yang terlintas Oleh janji tanpa realitas Oleh ucapan tak berkelas Ucapan makin  menumpuk Dalam sekantong janji palsu Tanpa ada yang terpupuk Yang dapat hasilkan sesuatu Tanpa harus membusuk Agar tak tersiar bau dari janji palsu Betapa ingin aku menyapa mu Dalam sisa waktu ku mencintaimu Ada rindu dalam setiap hariku Ada cinta disetiap nafas ku Jangan menangis dikala kau jauh dariku Aku pergi karena ingin kau bahagia Kebahagiaan yang tak mungkin kau dapatkan saat bersamaku Cinta ku tak pernah pudar oleh waktu Aku hanya ingin kau bahagia tanpa ku Mungkin pilihan orang tuamu terbaik bagimu Meskipun itu terburuk bagiku karena aku tercipta hanya untukmu Kau membawa hatiku pergi bersamamu Berkelana tanpa arah yang jelas untuk ku Sampai waktu menyatukan kita kelak Walaupun saat itu aku dan kamu sudah menua Cinta ku padamu bukan soal usia Cinta ku bertambah ketika kau semakin dewasa Aku tanpamu tetap sendiri dalam takdir ku Karena aku yakin pilihan ku tak pernah salah Aku percaya Tuhan mempertemukan kita pasti ada rencana Dalam kesendirian ku aku menanti saat-saat persatuan kita kelak Persatuan yang lahir dari restu Tuhan restu yang tak pernah terkalahkan oleh ego ciptaannya Masih adakah masa? Tuk pudarkan lara Dari pandangan mata Dari hati yang merasa Ingin ku mengubah Tujuan setiap langkah Mungkin ku salah arah Selama ini yang membuat ku resah Tapi semua tak semudah Itu bukan sebatas Hijrah Namun harus kukuh terhadap rintang dari segala arah Untuk itu kuselalu butuhkan Allâh Biarkan aku pergi jauh Kau tak pernah mengangapku Sebagai malaikat cintamu.. Sandiwara mu cukup sudah Semua menjadi luka Dalam hatiku.. Aku hanya ingin menjadi Malaikat cinta dalam hidupmu Tapi kau tak pernah mengertiKasih.. Ijinkan aku menjadi malaikat mu Walau hanya ssementara.. Di pagi hari aku terbangun Mentari seakan mengajakku Beraktivitas dengan senyuman terindah Tawa saudaraku yang terdengar Senyuman bunda yang menyejukkan hati Suara ayah, sang pemimpin Pemandangan indah tercipta di ruang makan Meskipun pemandangan itu selalu terulang di hari hariku Namun entah mengapa Tak pernah bosan melihat pemandangan itu Senyuman terbaik dari keluarga kecilku Selalu membuatku menginginkan hidup selamanya Dengan senyuman terindah mereka Dan berharap keharmonisan ini selalu terjaga, selamanya... Selalu menjadi motivasi untukku Karena senyum merekalah yang menjadi semangatku Selamanya tak akan berubah sayangku pada kalian Tak dapat diutarakan dengan kata kata Tuhan, ku mohon jangan kau hilangkan pemandangan seperti ini Ku mohon, jaga keluargaku dalam perlindungan-Mu Akupun pernah merasakannyarasa sesak yg kian menghujam dadakepahitan yg seakan selalu menghantui di tiap ujung rasadan seakan hidup terasa tak lagi berguna Akupun pernah merasakannyasaat senja tak lagi janjikan keindahansaat malam hanya menyajikan kegelapandan harap hanya menyala dlm panjang desahan Dunia memang seakan pergidan kita berpikir ini seperti sebuah ironisaat sepi seperti menjadi teman sejatidan sunyi terdengar seperti sebuah melodi Tapi kita jangan lupakalau malam selalu janjikan pagijangan selalu pura purakalau luka tak selalu hadirkan cintatapi jangan juga terlalu terlenakarena terkadang semua hanya sandiwara Akupun pernah merasakannyasaat omong kosong menjadi seperti maknadan kepalsuan menjadi jalan cerita Karena aku pernah merasakannya... Bermain api... panas Bermain air... basah Bermain pisau... tergores Bermain duri... tertusuk Bermain dengan mu takkan ku lukai Seperti payung tuk berteduh Akan ku buat tenda kenyamanan untuk mu Kan ku berjuang walau angin menerpa Berderai air mata jika memikirkannya Merasa hina ketika tak dapat menjalaninya Haruskah asa berakhir layaknya awan Yang lama kelamaan akan jatuh menjadi hujan Hmm kurasa demikian Hujan itu seperti tangisku Airnya terjatuh Karena tak dapat membawa beban Lagi lagi seperti yang terjadi padaku Namun sayang seribu sayang Jika sang hujan tangisnya disaksikan jutaan mata Sungguh berbeda denganku Tangisku tak akan dilihat mata yang lain apalagi berjuta mata Mungkin hanya satu dua orang Itupun mereka bosan dengan objek tangisku Bukan cinta yang menemui jalan buntu Akan tetapi kemana cita-citaku menuju Ketempat dan tujuan impianku Ataukah tetap tersimpan rapi dalam hatiku Karena jalanku seolah ditutup oleh raja ratuku Di senja ini aku tak melihatmu... Begitu juga di malam ini... Aku tak melihat wajahmu yang membuatku mabuk kepayang.. Aku tak tahu dimanakah dirimu? Rasanya hati ini gelisah... Pikiranku mulai gusar... Andai saja aku melihat dirimu sekali saja.. Dan saat itulah aku merasa tenang... Seperti inilah aku Saat Kau tak peduli Aku yang memilikimu Terkadang tak pernah Kau rasakan keberadaanku Padahal setiap saat Ku selalu Merindukanmu Kurang apa aku di matamu? Apa Kau sudah bosan denganku? Apakah Kau mencintai orang lain? Atau mungkin,.. Dirimu ingin mengakhiri hubungan Kita? Entahlah,.. Banyak cara Kulakukan Untuk membuatmu bahagia Apapun telah Kuperbuat Agar Kau selalu tersenyum Dan merasakan hatiku Betapa Aku menyayangimu Sungguh Aku mencintaimu Di antara sepi sunyi Kurindukan Dirimu Agar Kau baik-baik saja disana Saat jarak dan waktu Memisahkan Kita sejenak Namun tak selamanya Karena,.. Selama ini Tuhan Tahu Aku bahagia Memiliki Dirimu Di dalam kehidupanku Mengisi kekosongan hati ini Dan Aku sangat berharap pula Kau Cinta Terakhirku untuk selamanya Aku mohon,.. Pahamilah Diriku Rasakan Cintaku untukmu Aku sedih saat sikapmu acuh Membuat dada ini perih Aku ingin Kau fikirkan Bila hati ini sakit kala Kau abaikan Indahnya kukusan hari bersamamu Indahnya mentari pagi yang menyinari Kisah yang tidak akan terlupakan Kisah yang tak akan tergantikan Ayah .. Kualirkan air mata ini Saatku kenang semuanya Senyuman membuat bahagia Tangisan lukiskan luka Tanpamu bersama .. Sungguh begitu tajam dan membekukan rasa Ayah .. Begiu cepat smua kebahagian terjadi kesedihan mengurung diri Aku tidak pernah membayangkan kau akan pergi dengan begitu cepat Ternyata pertemuan itu yang terakhir kali Tatapan,senyuman,jabatan dan pelukan Selalu ku rindukan .. Dirimu yang tidak akan kembali tapiku slau menanti kehadiranmu Ayah .. Walau hanya dalam mimpi Tetapku nanti Menghapus kerinduan di hati Wahai ayah .. Andaiku bisa menerjang waktu Menembus ombak di lautan Inginku bertemu dengan sosokmu Namun hanya do'a yang mampu ku beri Ketulusan cinta dan kasih Dari anakmu yang penuh dengan rindu Kuba tenangkan jiwaku Ketika semua telah merusak kebahagiaanku Baru ku mulai cerita bersama dengannya Rasa hancur datang menghampiri hatiku Kejarlah dia jika kau mencintainya Aku tak apa berjalan bersama bayang semu Aku tak apa kau tinggal dalam keheningan malam Meski aku harus merelakan perasaanku sendiri Sunyi, sepi kurasakan saat ini Tak dapat ku dengar suaramu Tak dapat ku dengar canda tawamu Hanya kenangan kita yang selalu ada di benakku Terimakasih selama ini kamu sudah memberi warna-warna indah dalam kehidupanku Terimakasih Selama ini kamu mampu mengerti keegoisanku, sifatku yang seperti anak kecil, dan selalu ingin dimanja olehmu Semoga kamu bahagia dengan pilihan hatimu Kenangan september Inilah aku menba tuk sempurna. sekuat karang seteguh dandelion Inilah diriku menba tuk bertahan. dihempas gelombang diterjang badai Takkan ku biarkankeraguan dan ketakutan menghambatkutakkan ku biarkankeputus-asaan mengalahkanku Meskipun rintangan menghadang ku tak akan menyerahkarna ku yakin, Tuhan percaya aku bisa menghadapinya Dan meskipun .. kesalahan kubuat aku akan terus menbaaku akan terus berusaha memperbaikinyameskipun takkan mungkin tuk menghapusnya Langit mendadak mendung.. Tanpa indah senyummu.. Hariku suram... Tanpa candamu... Hati yang mulai mekar... Kini kembali hening.. Apakah sakit itu datang lagi? Jangan.... Aku tak kuat... Purnama... Kembalikan lagi sinarmu.. Untukku yang rendah ini.. Mentari... Tersenyumlah kembali.. Jangan bikin hati ini sedih... Aku disini menanti senyummu... Dengan kasih sejuta cinta... Kembalilah bersinar... Terangi jagat jiwa ini.. Senyummu air bunga hati.... kapas Kau luluhkan prasaan ku ini Dan ketika ku mulai mengagumimu Kau pun pergi meninggalkan ku Dengan luka yang membekas dalam hati Masih teringat alunan suaramu Di dalam gendang telinga ku Saat kau tertawa dankau ucap Dirimu juga sayang pada ku Terbayang senyum manis mu Yang meluluhkan hati kecilku Jika inilah pilihan mu Semoga engkau lebih beruntung Daripada saat kau bersamaku Terimakasih dan selamat tinggal semut kecil ku Angin mulai berhembus dengan lembut Menerbangkan setiap harapan Menyajikan ketenangan Membuatku betah terdiam disini Bisikan dedaunan mulai terdengar kacau Sejuknya mulai berganti dingin menusuk Angin yang semula menenangkan Mulai mengoyak semua kenangan Disini.. Di tempat yang sama Namun, pada masa yang berbeda Tentang aku yang selalu menunggumu Dengan bermodalkan harapan tuk jumpa Di iringi detak jantung yang tak jelas ritmenya Di bangku depan koridor sekolah ini Aku menunggumu.. Waktu terus bergulir Upacara kelulusan pun berlangsung Kau meninggalkan sekolah lebih dulu Kini hanya aku sendiri disini Kakak kelasku tersayang Kakak kelas milikku Aku rindu kamu.. Diri ini telah mencinta tanpa jasad memiliki nafas yang dapat dirasa ditiap hembusan yang terurai mengharap kasih dengan ridha Illahi mencari kebahagiaan bekal akhirat Berjalan, berlari bahkan sampai relung hati Kembalilah ke relung hati yang kian melebur bersama penantian berharap kebahagiaan beriringan dengan waktu bersahabat dengan kepasrahan dan takdir Illahi Ketika cinta ini datang mengetuk Bukalah pintu hatimu Biarkan aku masuk Saat cinta mulai memeluk Biarkan hangat merasuk dijiwaBersamamu.. Hanya rasa…Yang hanya dapat kurasakan Meski tak dapat dilihat Indah, penuh warna Ku ingin ada Ku ingin nyata Ada di hatimu Nyata di hadapanmu Tak ingin ku terbelenggu dalam tanda tanya Tak pasti arahnya Ku ingin kau mengatakannya Jika memang benar mencinta Katakanlah…Kau mencintaiku IYA ku ingin jawaban itu Tersungkur aku Menggelepar hatiku Tak percaya…Dunia berhenti berputar Kau hentikan jantung ini Kau katakan jika kau mencintaiku Kudengar sayup-sayup angin pembawa ilmu datang menghampiriku Kutatap dan kurasakan dengan penuh hayat dari setiap sudut paradigmanya Seakan-akan kau akan menjadi pendamping hidupku Dari setiap prodi yang ada Hanya dirimu yang terpaku didalam hatiku Terkenang dan terbayang didalam otakku Namamu begitu indah bila kudengar Sentuhan ilmumu begitu menerangi pikiranku dan menenangkan hatiku Kudengar kau punya dua nama Administrasi negara dan administrasi publik, nama yang sungguh indah Tapi bagiku apalah arti sebuah nama Yang terpenting adalah ilmumu yang bisa berguna bagi tiap-tiap anak bangsa Bagiku kau yang terindah didalam hidupku Terukir dan terpatri dalam jiwaku Apakah kau yang selama ini aku cari Sungguh bahagianya aku bisa menjadi bagian dalam sejarahmu Administrasi negara, kaulah yang terbaik untuk selamanya…. Surabaya, Februari Bunda setiap hari selalu kau beriku kasih sayang Tak pernah henti memberiku kebaikan Selalu kau tanamkan rasa cintamu untukku Tak pernah letih membimbingkuBunda, Disetiap senyummu kau sembunyikan rasa letih yang mendera mu Disetiap do'a mu kau tanamkan harapan untukku Disetiap nafasmu kau akan selalu menyayangikuTuhan, Berikanlah yang terbaik untuk bunda Berikanlah rahmatmu pada bunda Berikanlah rizki karuniamu pada bunda Terima Kasih bunda kau sudah menjadi pelitaku Jasamu takkan ku lupakan Sekarang mungkin aku belum bisa membahagiakanmu Tetapi kemudian hari pasti aku dapat membahagiakanmu Aku kira dunia ini sungguh berputar Ternyata waktu yang berjalan terlalu riuh Hingga aku rasa pagi paling tabu terjatuh Menepuk leher senja yang menyambut petang Aku terdampar setelah jauh terombang-ambing Tak lekas pulang pada peraduan simbolis cerung malam Kambali menjadi pena bagi tabir ilalang Setelah pulang, setelah kembali dari awang-awang Kembali pada tempo paling melankolis Sembunyi dibalik nada berirama sedang Aku puisi bagi jenuh kurcaci di sudut malam Menunggu fajar memulangkan harunya sebuah pelukan Cempaka telah bermekaran di pekarangan Tempat paling jangkung untukku bersenandung Menari pada bilik-bilik kenyataan Cahaya masih saja tandus bagi kesunyian Engkau dibisiki bahawa hidup adalah kegelapan Dan dengan penuh ketakutan Engkau sebarkan apa yang telah dituturkan padamu penuh kebimbangan Kuwartakan padamu bahawa hidup adalah kegelapan jika tidak diselimuti oleh kehendak Dan segala kehendak akan buta bila tidak diselimuti pengetahuan Dan segala macam pengetahuan akan kosong bila tidak diiringi kerja Dan segala kerja hanyalah kehampaan kecuali disertai cinta Maka bila engkau bekerja dengan cinta Engkau sesungguhnya tengah menambatkan dirimu Dengan wujudnya kamu, wujud manusia lain Dan wujud Tuhan. Tuhan jika hamba mulai jauh dari Muajak hamba mendekat dan menghampiri Mujika hamba berbuat salah terhadap Mutegurlah hamba dengan setuja caraMu Tuhan jika bibir dan lidah ini mengucap yang tak lazimhilangkanlah suara dari hambadan jika mata ini mulai beralih pada maksiatbutakanlah pengelihatan diri hamba Tuhan saat tangan dan kaki hamba berarah pada yang salahtolong Engkau berikan peta kepada hambadan saat telingaku terperanjat oleh kemunafikanbantulah hamba meninggalkannya Tuhan hanya Engkau yang dapat menuntun hamba ke cahya itubukan dia, bukan mereka, dan bukan seorangpundari ribuan yang hamba kenal Tuhan sekali lagi hamba katakanhanya Engkau yang berkuasadi atas semua kuasa dunia Aku tidak putus asa Tapi aku berpasrah diri pada Sang Pemberi Cinta Karena Dia yang mendatangkannya Dan Dia juga yang menghilangkannya Aku tidak akan pergi, Tapi aku memberikan ruang buatmu Untuk menjalani sebuah kehidupan yang kamu inginkan Karena saat ini ruang itu bukanlah milikku... bukanlah tempatku Dan Dia membuat hati senantiasa selalu lapang dan ikhlas Menjalani setiap hal dalam kehidupanku sendiri Aku tidak akan pergi, Aku akan tetap berada di tempatku menantikan saat itu tiba Dengan seluruh hati dan cinta yang aku miliki.... Yang saat ini ku titipkan pada Sang Pemberi Rasa itu Karena aku percaya bahwa ada suatu masa kan Dia pertemukan aku denganmu Dengan entah bagaimana caranya Namun ku tau itu akan sangat indah Aku tau dihatimu masih tersimpan hatiku Seperti kamu pun tau dihatiku masih selalu tersimpan hatimu Walau pikiran dan raga kita menjauh dari pintu itu Ada suatu waktu... kita akan saling mengingat walau sekilas lalu Atau malah mengenang saat kita bersama dalam keceriaan kita Walau hanya kilasan indah tak terjamah Namun mampu menyunggingkan senyum di sudut bibir terkatup, Mata yang berbinar dan diam yang lama Kita tak pernah saling meninggalkan Karena kita sudah berjanji tak akan saling meninggalkan Walau jarak yang membentang Waktu yang berputar Kita tak pernah saling melupakan Karena kita sudah berjanji tak akan  pernah melupakan Walau begitu banyak hal yang terlewat tanpa bersama Kita selalu berada pada ruang hati yang sama Yang tak terbatas sekat sekat Yang ada hanya hati kita Yang tak dapat menjawab mengapa mencinta... mengapa merindu Yang ada hanya rasa yang tulus Terbebas dari beban hati Aku tidak berputus asa dari rahmat Nya Aku hanya berserah pada kehendak dan ujian Sang Pemberi Cinta Karena Dia yang mengatur setiap pertemuan dan perpisahan lalu pertemuan kembali Dan menyatukan hingga tak akan berpisah selamanya Bahkan hingga dunia berakhir Aku mencintamu hanya karena Nya saja Aku merindumu hanya karena Nya juga Aku melupamu hanya karena kehendak Nya Aku mengingatmu hanya karena karunia Nya Karena hanya Dia yang mampu membuatmu kembali Hanya Dia yang selalu aku percayai bahwa setiap hal hanya bergantung pada Nya Hanya Dia cinta terbesarku Karena Dia lah Maha Cinta yang Paling Agung Yang patuh ku dahului selain dirimu Karena Dia juga... aku mencintamu Pasti kamu juga begitu khan ?? Melihat senyummu aku kagum seulas senyum yang indah di bibir yang indah seperti hujan di kemarau yang panjang dinging dan basah Senyummu basahkan jiwa ini melihat sinar matamu aku takjub mata yang indah di wajah yang indah pula seperti pohon rindang di jalan yang panas teduh, sejuk dan nyaman Sinar matamu teduhkan hati ini memandang wajah cantikmu kekaguman terbesar dalam hidupku.... kekagumanku hanya kamu... Dulu memangdi waktu yang telah lampaudi kehidupan yang mungkin usangengkau di datangkan Tuhan untukku Dari tatapan matamuaku melihat sebersit kesucian di dirimuah. tapi dulu tak pernah aku hiraukankarena aku telah mempunyai kekasih Hingga saat aku tertipu hasil duniawi yang sementaraaku kesakitan dan berusaha mencarimudi lembaran hatiku yang belum kakuyang mungkin gontai untuk berjalan sendiri Tak lama memang mencarimukau yang dulu ku cintaiyang saat itu aku hindariternyata kau telah mempunyai peraduanmu Setelah kau pergi Semua keadaanku berubah Tak lagi air mata mengalir Duniaku sudah ada mencerahkan Namun kau datang kembali Disaat kebahagiaan menyelimutiku Kau katakan penyesalan Kau ingin kembali lagi Aku tak percaya Aku terluka Aku kecewa Kau ku anggap Mimpi terburuk ku Pergi pergi pergi jangan ganggu hidupku Percuma menjumpai ku lagi Kerana tidak ada kesempatan kedua. Seusai hujan ketika awan binasa wangi sesajen menggoda mengajakku ke tepi pantai sepenggal kepala teronggok, manusia melawan debur ombak dalam lapal doa ada anak kecil berenang di tepiannya doa terhenti dan anak-anak tenggelam inikah pemakaman iman? aku kian tercengang kalimat-kalimat Tuhan mengiringi kematiannya --- BANTEN Taukah kamu apa yang sedang aku fikirkan saat ini.. Rasa perih dan luka yang kamu goreskan di hati.. Membuatku lemah tak berdaya di sini.. Karna kau tak tau besarnya rasa cintaku.. Semua yang kau inginkan aku lakukan.. Semua yang kau mau aku lakukukan Walau itu harus ku korbankan nyawaku . AKU MAU . Tapi kau tak pernah tau dan mengerti hati ini.. Sampai suatu saat aku menangis dalam pangkuan mu.. Tapi kau tak ada respon buat aku.. Aku sedih... Aku luka karnamu ... Betapa hancurnya hati ini sayang ... ---- NO. Urut , Tanggal Kirim // :: Pandangan tidak biasa. Tak bisa diartikan. Genggamannya tak lagi pas. Langkah bertolak belakang. Nada tak merdu. Tak bisa dinikmati. Keningnya mengkerut. Berdiri seperti patung. Berubah. Aku tak mengerti. Benci? Belum Curiga. Tak perduli. Hampir saja. Tidak ada tangan. Tak ada gula. Air tak bergelas. Kemana? Hilang. Dimana? Sungguh. Aku. Merasa. Disini aku masih terdiam Lamunanku yang panjang.. Entah jam berapa skarang? Ach... masa bodoh dgn waktu Jari jemari ini yang sibuk dgn tombol huruf Mulai memainkan kata demi kata Merangkai kalimat sebagai simbol luahan perasaanku Disinilah aku menumpahkan cerita hatiku Terserah siapa kan nak peduli Aku dilema Sesuatu yang tak dapat kuraih Aku tak dapat memilih Jalan hidup dipaksakan utkku Siapa yang tak ingin hidup bersama orang yang disayang Siapun juga tak mau dipaksa hidup dgn orang yang bukan kita sayang Aku menyukainya Aku mengenalnya Aku ingin hidup bersamanya Tapi.. Tapi aku tak ada pilihan Aku dipaksa menikah dengan lakilaki Yang sama sekali aku tak pernah cinta Keluarga yang menjunjung tinggi martabatnya Takkan mau ahli warisnya menikah dengan orang biasa Itukah hidup? Monoton dgn tradisi keluarga Seandainya.. Ya Seandainya.. Itulah kata yang slalu trucap dlm hati ini Seandainya aku dibebaskan memilih Aku memilih orang yang slama ini ku sayang sebagai pendamping hidup Tapi apa daya Dia yang ku pilih pun tak punya kuasa Tak berdaya Dan menba utk mengikhlaskan diriku utk orang lain Sementara tiada kerelaan sedikit pun dari hati ini utk melepasnya Dulu semua terasa indah Dulu semua begitu menyenangkan Dulu kamu selalu membuat nyaman Tapi smua berubah Sejak kau kenal dirinya Sejak itulah kau menjauh Sejak itulah aku kehilangan jejak Sejak itulah aku mulai ragu Apa salahku? Apa dayaku yg hanya bisa diam membisu Dulu kaulah yg selalu ku elu elukan Yang selalu ku awalkan Tapi mengapa kau melakukan ini? Apa salahku apa dayaku? Di sini aku cuma bisa berharap Semoga kamu bahagia tanpaku Ingin rasanya ku katakan Bahwa dirimu lebih dari sekedar bintang yang menghiasi mimpi Lebih dari sekedar pelangi yang menyelami seluk  beluk asa setelah badai datang Ingin rasanya ku ungkapkan Bahwa senyummu sehangat matahari Yang hangat namun menyinari semua Ingin juga rasanya ku ucapkan Bahwa dirimu lebih dari sekedar penghias hari Namun hanya sekedar ingin saja Kelu melanda lidah yang tak bertulang Mulutku terkunci  tuk mengatakanya Dan akhirnya hanya tersimpan di benakku saja Seolah angin bisa membaca pikiranku Dan menyampaikannya padamu Namun, biarlah tetap seperti itu Karena dengan adanya hadirmu sudah mencukupiku Dan yang tak terungkapkan Biarlah tersimpan rapi di benakku Sampai waktu yang tak menentu kelabu malam menyapa ujung hening tetap bertahan untuk merasakan cinta yg sesungguh nya menyakitkanku tak pernah diam gundah ini membuatku terasa sesak menba menggenggam kdamaianmu lewat khayalku agar aku rasakan tak terasing disini agar aku rasakan kedamaian ditempat aku biasa bertahan malam kini nafasmu terasa semakin menyepi dan kini gulitamu berhasil kalahkanku dalam kelemahanku...... kelemahanku karna kau tak perh mengaggapku ad........... Berilah aku pena dan tintatuk ku tuliskan pungutan katamenjadi untaian kalimat rasa penuh maknayang tertuang pada kertas biasa Berilah aku pena dan tintatuk ku goreskan luapan katamenjadi untaian kalimat rasa riuh gelorayang tertuang pada kertas biasa Berilah aku pena dan tintatuk ku torehkan ungkapan katamenjadi untaian kalimat rasa penuh cintayang tertuang pada kertas biasa Berilah aku pena dan tintatuk ku catatkan ragam katamenjadi untaian kalimat rasa banyak ceritayang tertuang pada kertas biasa Berilah, berikanlah aku pena dan tintauntuk mengisi lembaran kertas biasa ----------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Diri adalah darah Terlahir dengan keadaan cacat Tak mampu memberi tawa Hanya mampu memberi luka Jika kalian tau Aku hanyalah ilalang dalam kegelapan Sekeliling tak dapat menerima Karna aku berbeda Dalam setiap goresan Kutuliskan curhatan Dalam setiap keheningan Hanya mampu memberi luka Jika petik dalam gitar Membawa alunan nada di setiap petikan Hanya hasrat yang mendambakan Hanya angin pembawa cerita Hanya sungai pembawa berita Dan hanya api pembakar jiwa Goresan pena adalah curhat Goresan tulis adalah hati Bukan penghapus yang memutihkan Namun jangka pengatur jarak Diri ini bukanlah benalu Namun mengapa semua Mengatakan diri ini benalu Apa karna aku berbeda Entahlah.. Diri adalah sungai Sungai penerjang dalam setiap mimpi Diri memang berbeda Namun diri tak pernah membedakan Ketika semua ingin menjadi sesuatu Aku menba berkelanamenemukan sinarku pada mentari menghirup desah angin yang menghantar mimpi-mimpi itu kelangit. Aku ingin berlari dalam labirin lika-likumemecah batu granit kesulitanterhempas dan limbung dihantam angindan terbawa arus deras sungai kepuncak tantangan Aku tak ingin taklukdengan lutut tertekuk dan muka tunduk Aku tak ingin rebah menyembahsemata karena merasa tak berdaya dan lemah. Dalam mimpi-mimpi itu Aku takkan pernah tenggelam dan sirnasemata karena aku merasa begitu perlu Tunaikan mimpiku sebelum aku menjadi debu. Hari-hari yang bahagia untukku dahulu Juga bahagia untukku sekarang Walau hari-hariku terkadang sedikit pilu Namun rasa syukur selalu akan datang Aku mengerti hidup ini begitu singkat Hidupku dan juga hidupmu Tetap jalani saja walau terasa berat Semua masalah pasti akan berlalu Ketika kau sedikit tahu sampai mana batas waktu hidupmu Pasti kau akan merasakan kesedihan dan rasa berduka Tapi tahukah kau bahwa itu karunia untukmu Kesempatan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya Hari-hari yang mewarnai kehidupanku Kini hanya tinggal sebuah kenangan Ku ucapkan selamat tinggal hari-hariku Aku telah pergi bersama senyuman Sekali lagi kutemui dirimu Dalam ruang redup cahaya Pena ini sebagai pengantar Sudut gelap terjauh Dari hati seorang anak lelaki malang Ini bukan aku Ialah ego yang terpendam jauh Melalui sudut sempit arteri Sampai di jantung dan terus ke hati Bukankah aku sama dengan kalian? Sama berhak atas tiap jengkal bumi ini Bukankah aku sama dengan kalian? Sama berhak atas tiap helai kasih sayang yang mengudara Bukankah aku sama dengan kalian? Sepertinya tidak, Atau mungkin memang sama... Entahlah, mungkin juga tuhan yang tak mau berpihak Publish // :: Sampah gerumul dalam mulut Dengar bunyi tangisan berlumut Kala meradang desahan berkalut Dari tempat paling sudut Pandang mata berkabut Dosa jadi selimut Berkalung bayang maut Sesal kian Menyulut Tunduk kepalaku bersujud Seraya wajah mengkerut Oleh belenggu rasa takut Angguk kepalaku menyahut Maaf... Aku khilaf Ku ingin kau tau kalo aku suka hujankrna saat hujan turun ku merasa sejuksama sperti hatiku semenjak mencintai dan dicintai olehmu, Banyak kesejukan kesejukan yg ku rasa dari cara mu memperlakukanku Ku ingin kau tau kalo ku juga suka melihatmu ktika kau terlelap dalam tidur mu Kamu tau kenapa? Karna ku melihat kedamaian di wajah Merasakan ketenangan dari desahan nafasmu Wajah mu yang memancarkan rasa damai menimbulkan tanya di hatiku“Sanggupkah nantinya aku membuatmu damai dan tenang sperti saat kau terlelapketika suatu saat nanti aku dan kamu tlah saling memiliki seutuhnya?”Aku berdoa dan berharap kepada Penciptamu agar ku di berikan kesanggupan Untuk membuatmu merasa damai dan tenang dalam situasi apapun Ku ingin juga kamu tau bahwa ku menyukai tawamu, karna saat kau tertawa bersamaku Aku merasa hebat karna bisa menghadirkan tawa mu Dan ku ingin kau juga tau Kalo aku suka dan takut dengan marahmu, Suka ku ktika kmu marah krna ku merasa begitu penting bagimu Dan ku tau marah mu inginkan kebaikan untukku Sementara takut ku ktika kamu marah Karna takut marah mu adalah awal untuk meninggalkan ku Dan ku ingin kamu tau kalo aku tak mau meninggalkan dan ditinggalkan oleh mu Karna ku ingin kamu tau kalo aku mencintai mu Gugur indah dalam nyata sungguh Kala cahay tak dapat kurengkuh Namun dapatkah kaki berlalu Setelah sejarah hitam langkahku Memang tak bisa kembali Sebatas berbenah memperbaiki Dalam langkah semangat sanubari Aku harus bisa berlari Deru gemuruh badai kobar semangat menggelegar nyata ada dalm benak sadar Kembali menguatkan sandi dan urat nadi Untuk tetap berdetak melangkah berpijak dalam setiap tapak dan jejak Merangkai mengurai mimpi asa dalam jejak harap Setelah setangkai semangat ku genggam erat ‘Dalam lembaran baru langkah Yang mengharap ribuan indah Anugerah Bangkalan, september Penuhi semua kehidupan bersamamu menjalani semua cerita indah denganmu suka duka, semua kita lewati menghias seluruh bumi dengan warna warni bersatu dalam kesulitan. Selalu kau yang membuatku tersenyumsaat kesedihan melandakukeceriaan selalu terurai pada diri kitamemahami semua tentang cerita cinta akan persahabatan. Kaulah sahabatku yang takkan pernah hilang dalam hati selalu barsama walau waktu memisahkan kita terimakasih sahabatkukau manyayangiku, bukan berarti kau kekasihku.BEST FRIEND FOREVER Kita tidak perlu cepat bergegassebelum gerimis benar-benar tandasduduk lalu kita saling meramal cuacasesekali kita saling melongok debaran dada. Kita tidak usah bergegas dulusebab kenangan belumlah lama membatukita saling menerka saling bertukar namasebab nama yang lain tak pernah kita simpan sebagai tanda Kita saling menatap langitmengartikan kilatan bintangsebagai kunang-kunanglalu kita lucuti satu persatu rindu serupa dedaun gugur di pohon kenanghingga kita saling memungut peluh dalam keriaan malam panjang. Tidak usah bergegas dululagu rindu baru saja didendangkanoleh angin yang dingin. Ketika kabut tersibak Rembulan memancarkan sinarnya Malam yang muram telah berlalu Makna kegelapan menjadi tertampikan Nur kebenaran adalah kebenderangan Saat kepala makin merunduk Kucium tanah bukti kehinaanku Sebagai tanda Agungnya sang Khalik Isak tangisan begitu lirih Seirama kidung detak jantung Air mata berderai tak tertahan Mencapai kekhusukan semakin dalam Saat dingin semakin menusuk Disinilah aku semakin mengenal Tuhan Sungguh sedih yang kurasakan ini Kuberjalan tanpa kehadiran dirimu Tak ada lagi yang menemani hari-hari sepi ku Sungguh sedih di saat ku sendiri tanpa dirimu Aku sungguh menyesal kehilangan dirimu Karena wanita seperti mu hanya satu dalam hidupku Hati ku tergoreskan luka yang sangat perih Dan juga luka yang sangat dalam Tak terbendung lagi air mata yang akan keluar Ku menangis menghilangkan rasa sedih ku Aku berteriak sekencang mungkin Ketika engaku berkata tolong tinggalkan aku sendiri Waktu terasa berjalan sangat lambat Saat kau tak ada menemaniku Hari-hariku sunyi senyap tanpa ada tawamu Senyum ku pun tak lagi terukir di wajahku Mengapa kau terdiam saat aku inginkan sebuah jawaban Mengapa kau membisu saat kepastian memintaku untuk slalu menunggu Apakah ini namanya ? Tak ada yang bisa memulai pembicaraan Tak ada yang bisa saling mengungkapkan Hanya selalu diam dalam keraguan Mungkin ragaku memang tak nyata Tapi rasa di hatiku begitu nyata adanya Aku disini dan kau disana Terhalang jarak jauh dari pandangan mata Percayalah bahwa aku sangat menginginkanmu Mungkin sat ini kau bosan denganku Mungkin kau sudah muak dengan segala sikap ke konyolanku Aku hanya ingin membuatmu tersenyum bahagia Saat kau ada bersamaku Dan hadirlah dia sebuah rasa yang tak ku duga Bahwa ternyata aku merasakan cinta Untukmu Ibrahimku, Tentang rindu yang seharusnya menyatu Tentang hati yang seharusnya menjaga Tentang rasa yang seharusnya tetap ada Izinkanlah aku menyapamu lewat runtutan doa Izinkanlah aku mengenangmu lewat barisan puisiku Untukmu Ibrahimku, Pergilah karna cintamu tak semestinya untukku, Pergilah karna hidupmu tak hanya seputar tentangku, Pergilah karna kau masih bisa hidup Meski tanpa kehadiranku.. Untukmu Ibrahimku, Pergi dan carilah kebahagiaanmu Agar kau mendapatkan cinta selain aku Karna inilah sesungguhnya aku Seseorang yang mencintaimu Dan seseorang yang akan menghancurkanmu... Ku rindu nyanyian serulingmu Ku rindu lambaian pohonmu Ku rindu jernihnya sungaimu Ku rindu hamparan permadanimu Oh kota Parahyanganku Kau ternoda oleh tangan-tangan tak berasa Kau menangis oleh raga-raga tak berjiwa Kau menjerit oleh makhluk-makhluk tak bernurani Kau sesak oleh jiwa-jiwa tak berarti Gelandangan menghiasi lampu merahmu Bau sampah menyelimuti kemelutmu Limbah pabrik mencabik-cabik perihmu Asap polusi mengiris-ngiris lukamu Gedung-gedung megah, rumah-rumah mewah Membutakan hati-hati yang berdiri di atasmu Wahai Kota Kembangku Lukamu semakin asam Perihmu semakin bergaram Laramu semakin mendalam Kembalikan Paris Van Java padaku Aku rindu padamu Pagi di tiang gantung.. Penggantungan.. Kekhidmatan.. Hal baru bagi istana jism.. Melepas nur Mujammad.. Berada dalam kisi-kisi kesifatan.. Menyatu bersama Tuhan.. Saat-saat kaki terlangkahkan Sejenak hati berfikir tentang keadilan Ketika bangsa dilanda bencana Ketika rakyat kecil dirundung duka Ketika semua orang berharap tanya Mana yang benar dan mana yang salah Banyak sosok muncul seolah pakar Berteriak-teriak seakan benar Seharusnya begini dan seharusnya begitu Ternyata semua hanya teori membingungkan Di sudut-sudut kota dan pelosok negeri Rakyat jelata menggeliat kelaparan Anak-anak mulai putus harapan Akan kemana kami mencari Napas kebebsan yang semakin sesak Angin kehidupan yang mulai hilang Sungguh tragis dan ironis Rupiah terpuruk dalam kekhawatiran Si awam hanya bertanya Dosa siapakah ini Kok kami yang mendapat siksa Kami tidak perlu banyak partai Kami perlu banyak beras Kami perlu banyak susu Kami perlu makan Dan kami perlu keadilan Dirimu yang tlah lama ku nanti kau berikan caha pada jiwa menuntun ke jalan kebahagiaan kau api dalam sanubari berikan semangat untukku tegar berdiri Kau putihkan lembaran hitamnya kertas kehidupanku goreskan warna terindah hingga hidupku lebih berarti pernah ku bermimpi kau malaikatku tapi itu hanya mimpiku Semua harapan bersamamu itu hanya semu fatamorgana kehidupanku kan kusimpan senyum,canda dan tawamu dalam kotak kenangan terindahku dan cinta ini kan selalu terjaga dalam hatiku nice to meet you... Sekolah ku, adalahtempat menimba ilmu Tempat dimana aku di didik, dibimbing, sehingga aku tumbuh menjadi pelita bangsa Ilmu yang mengiringi langkah ku, menjadi segudang prestasi dengan senyum kebanggaan.. Dia Guruku yang menanami bibit-bibit prestasi ku sehingga aku tumbuh menjadi pelita bangsa.. Kawan tahukah kamu siapa yang membuat aku seperti ini dia adalah Guru ku yang dengan melatihku tanpa pamrih, dan semangat kerja kerasDan..Untuk, Sekolah ku.. Atas namamu kubawa prestasi ku, Atas namamu kubawa nama baikmu, Dan, atas namamu ku menjadi pelita bangsa, wahai sekolah ku Hapus air matamu kasihku, mari susuri jalan panjang nan misteridalam kejelataan bukan batas urungnya pertalian anugrah gustitak ada rintang perkara melanda jiwa dari hulu bermuara kehatiakan membuat cepat kehilangan dan tak menyesal kalau disatronicinta abadi, karena kenyang pelik mewarnai perjalanan tak terperi Berbahagialah dalam duka takkan lara karena kita diikat dalam cintapahatlah, buang benih-benih curiga tuk kita letakan saling percayaukirlah relung kalbumu, tanam tangkai dalam vas tuk berbunga saling setia Dengan cinta yang indah tak lekang oleh kemelaratandalam badai dan gelombang menerjang, kita dapat bertahankalau pun takdir, kita tetap bisa senyum dalam kemiskinan Tapi mari kita perjuangkan tuk menepis pahit dan kesedihanmenggapai kebahagiaan yang kita dambakanhingga sang waktu dengan damai yang memisahkan******* Robbi.. aku takut bila detik itu tiba Detik saat kau lepaskan ruh dari raga ini Tak seorang pun tahu apa yang akan kualami Beratkah semua itu? Atau mudahkah bagiku? Robbi.. siapkanlah diriku Di penghujung waktu yang akan segera tiba Bukakanlah pintu-pintu tobat syurga-Mu Ringankanlah langkah ini Aku tahu Robbi.. dosaku sungguh besar Aku sangatlah hina di hadapan-Mu Walau aku tahu Engkau Maha pemaaf Aku malu dengna pengkhianatan janji pada Mu Robbi...Robbi... Ampuni aku Bimbinglah lisanku untuk selalu mengucap Asma Mu Agar syaiton tak memusyrikanku Disaat aku lemah untuk menghadapmu Dan penghujung waktu yang akan segera tiba Robbi.. jangan Engkau jauhi diriku Walau beban berat harus kujalani Aku rela untuk keridhoan Mu.... Hembusan angin sangatlah sejuk Pepohonan sangatlah indah dipandang Gemericik air sungai sangat merdu didengar Suara merdu burung menjadi keindahan Laut biru membetang luas Gunung tinggi tetap menjulang tinggi Hutan lebat begitu indah dilihatpematang sawah sunggu hijau dirasakan Oh alam... Kau selalu memberi keindahan dan kedamaian Kau takkan kulupakan Kau selalu ada disanubariku Terima kasih Alamku... Demi nama cinta aku berikan segalanyasemua yang kamu maudan semua yang kamu mintatapi apakah kamu memberisebuah kejujuran dan kasih sayang atau rasa cinta hanya untuk kudan tidak menduakan semuarasa dan asa cinta.... Semua insan mungkin selalu mencintaidan juga di cintai tapi bisakahkamu yang ku cintai jujur dan memberikan rasacinta yang tulus dari hatipada insan yang telah merindukannya. Kurasa kita hanya seekor semut kecil yang berlarian, ketika banjir melanda dan sarang-sarang ditenggelamkan. pohon-pohon yang dulu tegak menjulang—yang pernah kita dirikan istana dari lembar dedaunan–kini tak lagi mampu menjadi tempat naungan. sebab angin dan hujan telah memintanya tumbang dan berjatuhan. Kemudian kita putuskan berlari menembus bukit-bukit dan pegunungan, menjauh dari luapan air yang mematikan. yang telah merendam perkampungan nelayan serta mengubur saudara kekasih dan para rekan, hingga hari-hari serasa diliputi mendung yang tak berkesudahan: serupa prajurit yang kalah telak dalam pertarungan. Kupikir kita belum tuntas menarik napas lega, sewaktu terdengar gemuruh dari dalam tanah yang memupus semua harapan—lalu disusul debu dan awan panas yang beterbangan, menyapu dan menghanguskan mimpi kehidupan. dan kurasa kita hanya bisa saling berpandangan, seraya mengingatkan bahwa kita hanyalah semut kecil yang harus berlarian Aku menyayangimu dengan suatu keindahan Aku mencintaimu dengan ketulusan hatiku Semua yang ku lalui bersamamu adalah kenangan untuk ku Kau bagaikan bintang di langit.. Yang selalu menghadirkan kecerahan dalam hari hariku.. Yang ada di setiap malam dan lelapku di malam hari.. Saat kau tersenyum kepadaku . Tersimpan beribu kasih yang ada di hati.. Yang akan ku jaga untuk selamanya kau bernyawa... Tanpa ada selain kau di hatiku... Terima kasih sayang atas semuanya yang kau lakukan kepadaku . Bukan malam yang tak setia Bukan pula pagi yang meminta Tapi hanya takdirlah yang memaksa Membiarkanku bercerita kepada angin Tentang rasa yang tak mungkin kau mengerti Engkau adalah puing mimpi Yang pernah megah menghias kobaran api Engkau adalah bujuk rayu Yang slalu mengusik kesendirianku Engkau adalah matahari Yang slalu menemani hari hariku Ingin rasanya akuvmenikmati senja bersamamu Sampai lupa pada malam yang membisu Tapi apa dayaku Aku hanyalah langit mendung Yang tak dinginkan oleh mantari Kaulah yang mengajariku Tentang apa yang orang bilang cinta Namun sayang Kau tak pernah membuatnya menjadi nyataTapi... Jika kau adalah mentari Bukankah aku tak akan pernah bisa menggapaimu? Angin.. Hembuskan dedaunan Terbangkan ia sampai tinggi Jangan robekan dia Bawalah kemana pun kau mau Hinggapkan lagi dialunan Sampai langit merasa diwarnai Dan bersamaan dengan awan Daun.. Jangan benci angin Dia tercipta untuk terbangkan kau Berterimakasihlah, Karna ia hanya ingin kau melayang diantara daratan tanah yang melampaui batasnya.. Ya Rabb.. Terimakasih kau beriku bidadari dan malaikat Yang senantiasa membahagiakanku Dari aku dilahirkan hingga saat ini Terimakasih Kau pernah beriku satu malaikat lain Yang senantiasa memuliakanku Menginginkan kebahagiaanku Menghormatiku Meskipun kini kau telah ambil alih hatinya dariku Terimakasih.. Ya Rabb.. Terimakasih saja tak cukup Namun, apa lagi yang bisa ku ungkapkan selain itu Meskipun kau telah mengambil salah satu sayapku Tetapi, kau tunjukkan padaku Kau memberiku tiga pasang sayap yang luar biasa Bidadari-bidadari yang selalu berada di sampingku Yang semakin ke sini mereka semakin bereksistensi Berusaha menghiburku dikala aku terjatuh Dikala aku patah hati Dikala aku mengomel tiada henti Kau gantikan kebahagiaanku dengan hal yang sangat indah Bidadari-bidadari yang kadang tak terkendali Tak tau harus berkata apa selain terimakasih Aku mencintai bidadari-bidadariku Kau berikan perantara untuk memperkokoh hatiku melalui mereka Aku sangat menyayangi mereka Mereka adalah rumah kedua, ketiga, keempat dan tak terhingga Bukan hanya rumah Mereka adalah diriku Diriku adalah mereka Bauku mereka tau Bau mereka akupun peka Bahkan, bau kentut pun sudah tak asing lagi terhirup Ya Rabb.. Terimakasih tak lelah ku ucapkan Aku bahagia dengan semua yang pernah dan masih kau berikan padaku Biarkan ini menjadi kisah yang bahagia Untuk hidupku Untuk kebahagiaanku dan orang-orang yang ku sayangi Ada kata baru kapitalis, baru? Ah tidak, tidak sudah lama kita dihisap bukan kata baru, bukan kita dibayar murah sudah lama, sudah lama sudah lama kita saksikan buruh mogok dia telpon kodim, pangdam datang senjata sebataliyon kita dibungkam tapi tidak, tidak dia belum hilang kapitalis dia terus makan tetes ya tetes tetes keringat kita dia terus makan Sekarang rasakan kembali jantung yang gelisah memukul-mukul marah karena darah dan otak jalan kapitalis dia hidup bahkan berhadap-hadapan kau aku buruh mereka kapitalis sama-sama hidup bertarung ya, bertarung Sama-sama? tidak, tidak bisa kita tidak bisa bersama-sama sudah lama ya sejak mula kau aku tahu berapa harga lengan dan otot kau aku kau tahu berapa upahmu kau tahu jika mesin-mesin berhenti kau tahu berapa harga tenagamu Mogoklah maka kau akan melihat dunia mereka jembatan ke dunia baru dunia baru ya dunia baru. Tebet // tersenyumlah saat kau mengingatku Kaerena saat itu akau sangat merindukanmu, dan Menangislah saat kau merindukanku, Karna saat itu aku tak berada d'sampingmu.. Tetapi pejamkanlah mata indahmu itu, Karena saat itu aku terasa ada d'dekatmu karna aku tlah berada d'hatimu slma'a. Tak ada yg t'sisa lagi u ku.. Selain kengan indah b'samamu.. Mata indah dgn'a aku biasa'a melihat k'indahan cinta.. Mata indah yg dhlu milikku kni semuanya terasa jauh meninggalkanku.. Kehidupan tersa kosong tnpa k'indahanmu.. Hati,cinta dan rinduku adalah milikmu.. Cinta takkan prnah m'bebaskanku.. Bagaimana mngkin aku terbang mncri cinta lain. Saat sayap ku tlah patah karnamu.. Cintamu akan ttp tnggal b'samaku hingga akhir hayatku dan stlah kematian Hingga tanah tuhan akan menyatukan kita lagi Betapapun hati tlah t'pikat pda sosok terang, Dlm k'gelapan yg tengah sinar hidupku. namun tak dpt menyinari dan menghangatkan perasaanku yg s'sungguhnya Aku tidak prnah bisa menemukan cinta yg lain selain cintamu Karna mereka tak tertandingin oleh dirimu dlm sosok jiwaku Kau tak prnh t'ganti bagai pecahan logam megekalkan,kesunyian,kesendirian dan kesedihanku.. Kini aku tlah kehilanganmu.. Setangkai rindu untukmu yang ku jaga di telaga kalbu, ku sirami dengan mata air ketulusanku, dan ku sinari dengan pancaran kasihku, selalu menjadi penghias taman mimpiku.... Seuntai doa yang ku rangkai berhias namamu, cahaya rembulan yang ku sanjung kiasan parasmu, setia menghantarkan petualangan imajinasiku... Seputih hati yang ku kagumi, merekah dan mewangi dalam sanubari, menggoda sukma yang mulai lelah menapaki mimpi, untuk singgah di peraduan surga ilusi.. Tempat itu begitu nyaman, sarat akan kedamaian, bertiupkan desir-desir angin kesejukan... Ku pejamkan mata, ku minta pada Nya tanpa suara... Tuhan, izinkan aku lebih lama singgah di palung hatinya, sekalipun Engkau tak menakdirkanku untuk menjamahnya... Agar aku bisa menjaganya dari sang fana yang mungkin mengasingkannya dan biarkan aku tetap maya baginya, hingga kehendak Mu yang akan merubah segalanya.... negeriku subur dan kayasawah ladang terhampar luasmanusia hidup mencari bahagiaakal dan ide berkembang bebaskejujuran menjadi kunci tapi sering di jadikan hobientah membangun syurga-nya sendiriatau mungkin untuk menghibur elegimedia masa menjadi-jadisaat lensa menangkap tanyadalam dilema penonton masih mencarinamun hanya kesemuan yang adasebenarnya; aku di bumi mana untuk apa rumus-rumus hidup di tulisjika satu di tambah satu hasilnya limakadang juga salah dan kebenaran-nya beda tipis Pernahkah kau mendengar jetitan luka Yang menangis dalam duka Meronta dari sekian kepalsuan Menangis dalam kesendirian Kalau kau menanam sedih Jejak-jejak luka akan merintih Dengan segala pedih perih Air mata berguguran bersama peluh Aku lelah dengan Belas kasihan Suka dan duka Waijarang Sept, Panorama di taman bunga layu yang kulihat semakin semu Apakah terlalu dalam menanam benih hingga tak kunjung tumbuh? Apakah salah menapakkan kaki di jalan penuh duri yang bisa merobek seluruh tubuh? Apakah sanggup menahan semua pilu yang menyisakan senyum dalam luka yang kaku? Atau mungkin aku yang terlalu ambisius untuk mengejar cintamu... Cintaku yang salah? Atau hatimu yang bermasalah? Hingga kau tak sedikitpun membuka ruang celah.. Di bawah langit biru Di sebuah gedung klasik Kita mengukir sebuah kisah Kisah persahabatan Waktu terus berlalu Sering kita bertengkar hebat Tapi aku mengalah demi sebuah ikatan Sering kita di dera baan Tapi kita menba tuk bertahan Ketika waktu nya tiba Datanglah serigala penghancur segala Skenario cerita dalam genggaman Hancurkan ikatan kita secara sempurna Di bawah hujan kau teriaki aku Untuk hal yang belum tentu kau tau Di bawah hujan kau memaki aku Untuk hal yang kau sendiri ragu Sampai hati kau termakan omongan Sampai hati kau lupakan segala janji Sampai hati kau hancurkan ikatan Sampai hati kau putuskan persahabatan Fitnah bertebaran oleh mulut mu Sedang sutradara menunggu dan tertawa Sukses bahagia akan kita Yang termakan oleh omongan nya Dimana hati mu teman Tak bisa kah kau gunakan itu Dimana logika mu kawan Tak bisa kah itu berjalan kembali Aku sudah lelah dengan mu Selalu aku mengalah atas kamu Aku sudah muak dengan mu Semoga tuhan menemani langkahku Kau sajikan hidangan malam berdiri kokoh di pelataran tempat harap bersandingengkau telusuri getar dan denyut nadi sementara daun pandan di depan rumahmenyimpan egonya dan meluruhkan semua senyumnyabintang menumpahkan salam rembulan menerpakan pandangnyatak mampu lagi berkawan dengan rasa cemburu Boulevardmu masih menyimpan bulir bulir yang semidi hati, nadi jantung dan rambut hitamkuaku harumkan dalam keranjang bulankusehingga kau mampu menerangi malam iniaku gapai tepi malam bergurat mawar jinggakau tangkap satu bintangdan kau suguhkan pada halaman depan boulevardmu Kau tesenyum aku menyelusuri bahumukau bagaikan bintang yang liarakupu bulan yang meredup, karena hypnotismmalam masih menghadang kita Selorohpun tehenti. sepi(Semarang, Mei ) Ibu... Aku sendiri.. Aku sepi.. Tiada yang menemani.. Aku rindu ibu.. Aku rindu pelukanmu.. Aku rindu belaian kasihmu.. Andai kita sekarang masih bersama ibu.. Mungkin hidupku takkan kesepian.. Pasti hidupku akan bahagia.. Tapi, Tuhan telah menentukan takdir kita ibu.. Kita telah berpisah.. Kita sudah tidak saling tersenyum gembira.. Aku rindu pelukanmu ibu.. Tujuh tahun kita berpisah.. Semoga ibu disana bahagia.. Ditempat yang indah..Ibu.. Do'aku hanya untukmu ibu.. Terimakasih ibu... Aku tidak pernah menemukan cinta yang lain selain cinta mu, Karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwa ku. Cinta mu tak kan pernah membebaskan ku, Bagaimana mungkin aku terbang mencari hati yang lain sedangkan sayang-sayap ku telah patah karena mu. Berbahagialah ketika kau mengingat ku karena saat itu aku begitu merindukan mu. Bersedihlah ketika kau merindukan ku karena saat itu aku tak berada disamping mu. Cobalah pejamkan mata indah mu itu agar aku terasa ada di hati mu untuk selamanya, Kini yang tersisa hanyalah kenangan-kenangan indah saat bersama mu. Kehidupan terasa kosong tanpa dirimu. Hati,cinta dan rinduku adalah milikmu cintamu akan tetap selalu tinggal di hatiku hingga akhir hayat ku dan setelah kematian hingga tangan Tuhan menyatukan kita lagi. Betapapun hati telah terkekat pada sosok terang dalam kegelapan yang tengah menerangi sinar redupku namun tak dapat menghangatkan dan menyinari perasaan ku yang sesungguhnya. Dalam jiwaku kau tak kan pernah terganti bagai pecahan logam mengekalkan segalanya namun kini aku telah kehilangan mu. Sahabat Aku bukan lah siapa siapa Kalian juga bukan apa apa Tapi kita bersama sama Dikala suka dan duka angan emosi cita dan cinta Bersatu dalam mimpi dan harapan Hidup ini sepi tanpamu kawan Maka setiap saat aku merindukannya menunggu waktu itu tiba Saat kita masih bersama Meski kini tak lagi sama Namun persabatan kita tak pernah berbeda. Saat malam pekat... Angin malam pun merayu padaku.. Menba memaksaku untuk titipkan salam rinduku padamu.. Aku tak kuasa menahan.. Memang itulah yang kuinginkan.. Ku ingin kamu tau aku merindumu seperti ranting merindukan daun.. Aku pasrah. aku diam.. Mungkin mereka tau tentang bagaimana isi hatiku... Sendu mataku menjadi tanda betapa terlalu lama aku merinduimu..Angin... Bawalah rinduku.. sampaikan pada ia lewat nyanyianmu yang merdu.. Masukkan kedalam hatinya dengan sapaan mu yang lembut... Biar dia rasakan rinduku mendekapnya.. Dan semoga ia tau.. Aku sedang merindukannya disini.... Sayang. Bila datang kembali hujan malam ini Setelah sekian lama kemarau pergi Bolehkah aku menikmati? Agar jelas mana kulitku yang mengelupas ini Sayang. Jika datang kembali hujan malam ini Setelah mendung dan semilir angin yang menemui Bolehkah aku menikmati? Supaya jelas pula arah mana yang hendak kukunjungi Sayang. Kalau datang kembali hujan malam ini Sesudah aku selesai mandi Bolehkah aku juga menikmati? Agar kuamati senikmat apa kamu menari Eh Sayang. Bila muncul kunang malam ini Aku ingin kamu mendekapnya Dekap semesrah kamu memeluk boneka kesayanganmu Kunang itu juga bonekamu Eh Sayang. Bila muncul kunang malam ini Aku juga ingin kamu memeliharanya Kasih dia makan malam, sajikan mie instan Pasti dia makan Duh Sayang. Bila muncul kunang malam ini Jangan lupa matikan lampu Supaya kamu bisa melihat sinarmu Dia cukup untuk menerangi tidurmu Sayang, bila datang kembali hujan malam ini Melingkari jam dinding Melingkari jarak kita Kuharap langit bisa kamu urai Duh Sayang. Bila muncul kunang malam ini Menyongsong mendung Menyongsong rembulan kewajahmu Kuingin ucapan rindu darimu Aku ingin seperti kelinci yang pandai meloncat Aku ingin menjadi ikan yang pandai berenang Aku ingin menjadi burung yang pandai terbang melayang aku ingin menjadi seperti yang aku inginkan Aku ingin bebas... Ya.... bebas... Tanpa di dera dan di hujat Aku ingin Bebas... Aku ingin bebas... Aku masih punya kehidupan Aku ingin dihargai.... Tanpa ada yang mencegahku Angin pun dapat merobohkan kokohnya pohon Setetes air pun dapat memecahkan batu Sekalipun itu aku.... Mereka tak dapat menahan gejolak batinku Ya... aku ingin bebas... melepaskan beban dari mereka... terbang... melayang... Tak melihatmu.. Tapi bisa merasakan hadirmu Tak menyentuhmu.. Tapi merasa kau begitu dekat Mengapa? Itu karena kau Ada di hatiku Ada di do'aku Aku cinta kau.. Ya. cinta kau Aku cinta kau karena-NYA Tanpa harus melihatmu Tanpa harus menyentuhmu Ku cinta kau Tetap cinta kau Akan selalu cinta kau Selalu.. Sukamanah:Laelafitria Gaungan mereka yang menderita Celotehan penguasa yang tertawa Menorehkan kisah pelik bagi negriku Rasa iba mencengkram erat dalam byangmu Hitam mu menandakan kesakitan Putih mu menandakan kebahagian Namun kini rakyatmu seperti budak yang tak berdaya Hilang sebagian dari ketenangan mereka Rasa duka Rasa lara Mengancam mereka saat mereka terbangun nanti Ketika waktu berlalu Aku baru menyadari Hidupku tak sama lagi Segalanya telah hilang di telan waktu Dahulu aku duduk di sana tersenyum Sekarang, aku di sini terpuruk terdiam Dahulu, aku berdiri di sana menunggu Sekarang, aku disini menanti Sesuatu... Yang hilang Dahulu dan sekarang.... Segalanya berbedaT Idak sama lagi ketika aku... Menantinya sosoknya Dan ketika aku kehilangannya Sebagian diriku hilang... Dibawa pergi harapan... Harapan kosong yang tidak tergapai Entah apa yang akan terjadi kelak... Aku tak pernah tahu Yang kutahu Aku sudah tidak utuh lagi Berdiri diam dalam kegelapan Aku hanya ingin harapan itu tergapai Diantara seribu harapan kosong Diantara berjuta kehampaan Cinta .. Cinta pernah hadir dalam hidup kukarena ke acuhan diri aku kehilangan karena ke acuhan diri aku menangis, Cinta dan teman ya, itu yang aku rasakan tidak ada yang tau teman kini menjadi cinta di hatikuteman menjadi sayang di batin ku.. dan teman pun menjadi sayatan di hati kuTuhan... Aku cinta kepadanya... Aku sayang kepadanya.. tumbuhkanlah rasa cinta ini di dalam hatinya muliakanlah hati ini apabila cinta dan sayang ini tidak akan pernah tumbuh dan berakar dihatinya... ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Sepi.... Semua terdengar hening Tak ada geming suara Membuat seseorang membutuhkan temanSepi.... Terdengar jelas detak jam Membuat seseorang sangat merasakan dinginnya malam Memberi rasa takut khawatir dan bosanSepi.... Berharap cepat berlalu Hingga semua rasa ini Lenyap dan menjadi damai Percuma ku berkata. Hanya diam mu yang ku terima. Percuma ku ungkapkan rasa. Pikir mu itu sebuah dusta. Ku ingin kamu mengerti. Sebuah cinta dalam hati. Ketulusan yang ku miliki. Sesuatu yang ingin ku bagi. Sesuatu yang bukan sekedar janji. Hari mu kan ku isi. Dengan kebahagiaan yang ku bagi. No Urut: Tanggal: // :: Perempuan mana yang kau cinta? Mereka serupa tapi tak sama Hanya hati sedikit tersakiti Mereka hilang entah kemana Jiwa, hati dan debur satu bertaut sabda kata Ada ingin menutup jubah mereka Airmata, benci dan emosi teman mereka ketika tersakiti Senyum, canda dan belaian teman kita ketika mereka bahagia Serupa tubuh yang mengakar, namun tetap goyah Ada yang kuat bagai karam dilautan Ada yang lemah bagai debu Hanya angin meniup saja, lalu terbang hilang tak ada Maka jangan biarkan mereka, karena perempuan tetap perempuan,,.. Bentuknya kecil begitu rapuh Terbawa angina kearah jauh Kapanpun ia bisa terjatuh Tapi tekad tak akan pernah runtuh. Semesta membawanya kesebuah lahan Sendirian tanpa seorang kawan Berjuang untuk terus bertahan Menghadapi pahitnya kehidupan. Asa masih digenggamnya Doa terus terlontar dari mulutnya Menyerah tak ada dalam pikirannya Dibalik itu semua ia selalu berharap kebahagian berpihak padanya. Itu tanah warisan yang dipertuan Sejak Ibrahim menetap tinggal, Sebelum ke Mekah membangun Ka'bah Itu tanah singgah Rasul-rasul Hingga Muhammad sebelum ke atap Itu tanah para Nabi Jadi rebutan para bani Barisan Yahudi bersejata tinggi Memasang badan menodongkan rudal Kepada bocah usia sembilan. Ini bukan perang, Ini permainan dor-doran Antara Iblis dan anak Adam. Arab diam, Mungkin mereka anggap kucing-kucingan. Mereka memang senang mengejek Tuhan Lidah menjulur membaca al Qur'an, Ternyata air liur berubah bisa ular. Mereka meracun, Maka, tunggulah hancur F. Wizari April Ksedihan yg slalu melanda Kalian. Suara snjata slalu Terdengar di tlinga kalian. Puluhan mayat yg meninggal. Bahkan ratusan mayat Meninggal tiap harinya. Demi Memuaskan hasrat para serdadu" Yg tak memiliki hati Suara senjata dam bom yg Slalu terdengar di telinga Kalian. Seakan-akan telinga Terasa hancur bila mendengar Suara senjata dan bom. Satu persatu peluru keluar. Bom mulai mnyinari langit Palestina. Satu persatu orang- Orang meninggal. Anak-anak yg tlah kehilangan Orang tua dan keluarga mereka. Karena di bunuh oleh serdadu" Yg tak memiliki hati. Tanpa ampun prajurit-prajurit Membunur orang-orang yg tak Berdosa. Darah yg keluar dari Tbuh mereka seakan-akan Seperti danau yg di lumuri darah. Kesedihan dan ketakutan yg Yg terus mereka rasakan Setiap hari. Siksaan demi siksaan yg Trus mereka kerjakan. Rasa Sakit dan luka yg trus mereka Rasakan. Kasian warga palestina. Pembantaian yg tiada Ahirnya. Satu persatu Nyawa warga palestina Di renggut. Dan mengapa dunia cman Diam? Mereka yg memerlukan bantuan. Kalian hirawkan bgitu sja. Apakah kalian tdk memiliki hati? Sudah bnyak berita tentang Perang di palestina. Tapi Kalian  orang dewasa hanya mendengar Dan melihat kejadian di Palestina. Tanpa Berinisiatif membantu mereka Kasian warga palestina. Pembantaian yg selalu mereka Rasakan. Mungkin sholat Waktu yg Selalu mreka lakukan. Isya. Subuh. Lohor. Ashar. Magrip. Jenazah. Cukup... Cukup sudah perang di palestina. Sudah bnyak nyawa yg orang islam Yg tlah hilang di palestina. Krena Perang tersebut. Ya allah berikanlah azab bagi Mereka yg tlah membunuh Orang-orang yg tak berdosa Kami sudah tdk sanggup lagi Melihat kesedihan dan Penderitaan yg kalian Rasakan. Hanya doa dan semangat yg bisa aku Lakukan Nurk Amiden- Art- Suara angin membawa kabar derita. Peristiwa silam terbuka lebar...... Kepakan sayap malaikat ada dimana-mana. Dilorong-lorong desa dan dikota. Bahkan disela-sela rumah mereka. Adakah ku harus diam membisu. Menyaksikan peristiwa ini. Sedangkan dihadapan mereka terbentang kehidupan surga neraka. Tangisannya menyuramkan langitku. Laksana hujan darah diladang hatiku. Bukankah kita tak jauh berbeda dengan angin pasir bahkan manusia. Karena kita diciptakan oleh tangan yang sama. Namun mengapa..... Kau torehkan luka dihatinya. Demi ego semata.... Hubungan kita adalah sebuah dunia kebiasaan yg ku ucapkan menjelma jalinan dan menyembul dari hitamnya rahasia setiap perilaku dan tindakan kita menyusun belulang kesunyian jadi semacam bangku, dimana tubuh dan kesedihan biasa kita tumpangkan kita menulis kisah tentang pergantian musim protes di jalan raya, cinta yang biadab dan tak lupa perasaan galau yang menggoda untuk menjadi alterego di social media' namun tiada yang kita miliki selain kata-kata berinisial dan sejumlah nada keluh kesah yang selalu menyesalkan kita meminta lagu yang enak di dengar tentang kesederhanaan hidup yang cukup atau keriangan yang tak memerlukan alasan bersujud pada malam-malam khusyu' sambil menangis... tapi adakah pelajaran yang bisa kau maknakan dalam dunia? karena tiap-tiap laku adalah modal di dalam-Nya dan tiap doa adalah pinjamannya kita bisa menjelmakan dunia menjadi lebih indah dengan saling mengerti dan berbagi cinta magelang, Tak mampu lagi berdiri ketika cinta tak lagi bisa kuraih Mengapa cinta ini begitu menyakitkan hati Mengapa rasa rindu mendalam ini menyiksa batin Tak mengerti dengan semua keadaan ini terjadi Tak tau akan bersandar pada pundak yang telah hilang Entah sampai kapan akan terus begini Bukan keluh kesah yang ingin terucap, tapi keingintauan yang semakin lama semakin dalam Merendam setiap amarah ketika pengkhianatan cinta itu terlihat Diam dan hanya terdiam, tak tau arah tujuan Kosong satu ruang yang dulu terisi penuh dengan keindahan cinta Sepi terbayang masa lalu yang hidup dan kini menjadi mati Gelap, cinta dulu yang penuh warna hilang menjadi kelabu Tuhan .. bila memang ini jalan darimu Tolong bantu aku untuk kuat menjadi perempuan yang tegar Tuhan .. bila memang dia bukanlah untukku Tolong bantu aku untuk melepas perasaan mendalam ini tentangnya Aku hanya ingin melihat kebahagiaan darinya Meski kesakitan yang terasa olehku Cintaku bukan karena tak kuperjuangkan Melainkan cintaku, aku korbankan untuk kebahagiaanya Aku hanya manusia yang tak tau diri Aku tak punyai apapun untuknya Cintaku yang sia-sia takkan pernah ada balasnya Cintaku yang diam membuatnya semakin jauh Kini ku hanya dapat tersenyum menahan kesakitan ini Dia adalah masa lalu terindahku ... Aku merindukan kau wahai duka deritameskipun kau dihempaskan dari tengah suka citanamun ku mengerti bahwa.. sketsa kehidupan bukanlah sebuah mahakaryajika tanpa diwarnai jejakmu Kebahagiaan dan kesuksesanpun berguru padamumaka keraguan apa yang harus kudekap Keringat, air mata dan kecemasan adalah rumusnyadan jiwaku yang memakainya Lalu hati inipun menba tuk bersaksi"inilah kuncinya inilah sebuah harapandan jikalau kau menjadi pemenang keberhasilan dan kesuksesan akan berguru padamu" Ibu...... Malam ini..... Aku menba menjelajahi larutnya malamyang sebentar lagi menjelang siang Ibu...... Malam ini mataku terasa suram Lantaran rinduku yang terpendam Dan kurasakan belaian kasih sayangmu Yang lewat tetesan air mata melinang Ibu..... Aku rindu dengan senyummu, Aku rindu dengan dongengmu Yang setiap malam kau ceritakan. Ibu..... Malam ini aku takut Takut kehilangan kasih sayangmu. Surabaya, Desember ) Sebelum matahari tenggelam Sebelum siang berganti malam Sebelum rembulan munculkan Sinarnya Sebelum semuanya harus berakhir .. Aku masih punya keberanian Untuk mengatakanya... Seperti berdiri di atas tebing yang curam Ingin ku rebut hati mu Yang t’lah tertiup angin Hingga kau kan menyadari Bahwa seumur hidupku akan bermakna Bila kau hadir berikan cintamu untuk ku Dan ku berharap .. Ini bukan hanya Sekedar harapan ..“ Tak ada yang lebih bermakna Dari sebuah harapan ..” ferina /- Andai dulu kau menyadari hadirnya diri ku Mungkin hati ini takan seperti ini Kau simpan cinta dihati mu dengan harapan yang kau berikan pada qu Bertahun-tahun aku berkeliaran dilaman hati mu Mengapa tak kau acuhkan diri ku Kau biarkan aku lelah menunggu dan berharap kau akan membuka pintu dihati mu Kau biarkan aku merindu Kau biarkan aku menunggu kepastian Kau gantungkan cinta ku yang tulus pada mu Hingga aku tak sanggup lagi untuk semua ini Cinta dan rindu ini yang seharusnya ku bingkiskan untuk mu, tapi dengan penuh luka dihati aku terpaksa pergi Dengan menutup semua harapan yang tak pasti Tapi mengapa... Setelah ku pergi kau ungkapkan perasaan itu Perasaan yang tak mungkin lagi bisa ku terima Walaupun disisi hatiku masih ada cinta Tapi dihidup ku tlah ada cinta yang lain Akupun tak tau apakah yang ku jalani adalah cinta atau pelarian. Sahabat.. Disaat ku sedih kau menghibur... Disaat ku senang kau ikut senang... Disaat kau tiada ku merenung..Sahabat... Kau bukanlah matematika.. Yang bisa dihitung harganya... Kau menyisihkan kenangan... Maaf sahabatku.. Jika kita berpisah.. Jangan kau lupakan aku... Dan aku pun tak akan melupakanmu.. Oh Sahabat... Jika ku punya salah... Tolong maafkan aku... Terima kasih sahabatku.... Air mata mengalir lembutdalam kata kata indah yang ku ciptateringat semua memory lusuh yang ku punya Mengenang keperihan yang pernah ku rasakehilangan semua yang ku sayang membuatku lemah tuk bernafas Tuhan .... aku tak dapat melihat takdir yang kau tulis untukkuaku tak dapat meraba semua kenangan laluku Aku tau aku bukan sang bidadari... yang tersenyum dengan keindah sayap nyadan merona bagai mawar merah yang merekah Aku gadis biasa yang yang menba hapus air mataberjalan melupakan kepedihan memory kehidupandan merangkai semua mimpi yang ku punya, Biar semua kan datang pada waktu nyadan mengalir dengan indah meski perlahan tapi tetap ku nanti indahnya mimpiku dengan menghapus semua air mata... Aku menyimpan sebuah rasa. Rasa untukmu wahai sahabat. Entah kapan datangnya perasaan ini. Aku juga tak mengerti apa yang sedang terjadi. Dengan hatiku ini. Rasa cemburu menyelimuti hati. Saatku melihat. Kau berdampingan dengan yang lain. Rasa amarah menggelayuti hati. Saat kau bercerita tentang orang lain. Tanpa kau sadari... Kau telah menghancurkan perasaanku sahabat. Namun ku segera menyadari. Bahwa aku hanyalah sahabatmu. Seperti yang slalu kau katakan. Kini aku hanya bisa. Menahan rasa ini sendiri. Dalam jalinan persahabatan ini. Tanpa harus kau menyadari. Terhempas batin bagaikan alunan. Di tinggal hati tak bertuan Perih tak tertahankan Lihat gundaku Tanpa bayangan, kelam Kelabu di atas hitam Mendesakan dada. Melangkah bagai hembusan angin dimusim semi Membawa luka tak terganti Kau pergi, tak lagi ku lihat Akankah kita dipertemukan lagi? Hingga menunggu titah darinya. Tunggu disana, Di candi yogyakarta Dengan cinta yang sempurna Serta ayunan kerinduan Tanpa penghalang, Ku kan terbang lewati pulau dan lautan. Raih dan rengkuhlah aku Bersama dengan cintamu. Hidup ku jalani dengan beribadah Hidup ku jalani dengan bersyukur Hidup ku jalani dengan senyum Jika hidung tak lagi bernafas Jika jantung tak lagi berdetak Jika nadi tak lagi berdenyut Ku tahu ku pasti tlah tiada Kalian pasti ditanya Siapa tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Dimana kiblatmu? Apa kitabmu? Hanya orang berakhlak mulia dan bertaqwa pada-Nya Yang dapat menjawab itu semua Ketika memo menguap sebuah nama Senyumku binar sempurna Kelam temaram sang malam Remuk redam sang rindu Termenung sunyi dalam malu Lagi sebuah nama.. Tiada hampa selain ingat Relung hatiku telah tersengat Buncah dahsyat gelora hasrat Haturku kepada Rabbi Selip namamu pada munajat Lagi sebuah nama. idhofah dua rangkai kata Buat jiwa terus terjaga Penasaran berbuah tanya Tak disampaikan Lagi sebuah nama. hati yang menjaga Warna kerinduan seorang hamba Hingga harap bersahut sapa Bahtera sakinah keluarga Dalam doa untuk sebuah nama Aku tak sanggup jauh dari mu Aku tak sanggup berpisah dari mu Aku tak sanggup meninggalkan mu Aku tak sanggup melepaskan mu Apa jadinya jika kita berpisah? Dan apa rasanya jika kita berpisah? Rasanya sangat sepi, rindu dan kangen Dan apa rasanya..? Apabila kita jauh berpisah tuk selamanya? Rindu,,sedih,,cemas, dan sepi pasti itu yang kurasaknnya Akankah kita dapat berjumpa kembali? Mungkinkah ini perjumpaan terakhir kita? Semoga Allah memberi kesempatan kpd kita? Kesempatan tuk dapat berjumpa lagikini... aku harus melupakan mu Merelakan mu pegi tuk selamanya Demi tuk mencari ilmu Aku harus merelakan kita berpisah Aku hanya dapat berangan Agar kita dapat berjumpa kembali Inginku menghapus rasa ini Yang pernah ada untuknya Entah mengapa begitu sulit nyatanya yang kini hanya membuat hati ini risau.. Lembaran hariku terisi dengan kebahagian dan keramaian. rasa itu dan hati risau pun hilang Namun disaat sunyi entah mengapa itu semua kembali Aku tak mengerti Jelas nyatanya ini tak seperti yang ada di ilusiku.. Namun entah hati kecilku selalu bertahan dari rasa itu Aku tak mengerti Jelas nyatanya ini hanya sebatas angan yang tak berarti.. Namun entah hati kecilku selalu menyebut namanya Inginku menyudahi. entah kapan Aku bangga kepada orang tuakukarena mereka telah merawatkudari aku kecil dampai sekarang aku sudah dewasa Aku sangat banggakepada orang tuakukerena mereka tidak pernahmenggeluh dalam membesarkanku Dari aku kecil mereka berusaha dan bekerja kerasuntuk memenuhi kebutuhan hidupku Terimakasih Ayah dan Ibuatas kasih sayang yang telah kalianberikan padaku Tuhan... Penguasa yang Maha Tunggal Dimanakah Cahaya-Mu Apakah aku tak pantas mendapatkan Cahaya-Mu Apakah aku hamba-Mu yang hina Sehingga aku tak dapat merasakan kehadiran Cahaya-MuTuhan... Yang maha Pencipta Bantu aku, bimbing aku Menuju Cahaya-Mu yang abadiTuhan... Yang berhak memiliki nama-nama indah Bantu aku membuka mataku Kelak, saat Cahaya-Mu manyilaukanku Oh cinta kau sangat indah sekaliaku sangat suka dengan cinta Cinta itu sangat indah cinta iu sangat special pasti semua orang merasakannya Jika kita bersahabat lama lama akan menjadi cinta dan berpacaran Oh cintasungguh enak jika dirasakan sungguh nikmat jika merasakannya Terima kasih cintakau bisa membuatku menjadi suka dengannya........ Ibu... Mungkin nyawa anak mu ini tak sepanjang nyawa mu saat engkau melahirkan ku....Ibu... Mungkin pengabdian ku ini tak sebanding dengan pengabdian Mu terhadap anak-anak mu... Kekesalan kemarahan yang sering kau limpahkan kepada kami mungkin tidak sebanding dengan kebahagian yang kami berikan kepada mu ibu... Aku cinta Ibu.. Karena engkaulah inspirasiku dalam menjalankan hidup dan mencapai cita-cita ku.. Engkau yang selalu ada saat anak-anak mu terjatuh dan engkau pula yang membangkitkan kembali semangat ini dengan air mata...Ibu... Air mata yang engkau teteskan bagi ku sebagai pengorbanan mu dan takkan terbalas dengan hal apapun. Mana wajahnya mana warnanya kucari dia di dalam kebesaran nama ini kucari dia di dalam rahim para manusia besar Namun apa yang kudapat, pucat pasih ia di sudut terasmu terasingkan jauh, lama di balik warna kusamnya. Katanya kau mematahkan kakinya? Katanya kau tidak mendengarkan pekikan pilunya? Memiluhkan... Sungguh ini tak bisa dimengerti Baiklah kalau begitu dia yang dulu kau lempari sampah kini telah banyak menolong para pemulung Segala kebahagian dan rasa nikmat menjadi genggamannya Tataplah Ia telah menjadi sumber inspirasi bagi setiap orang. --------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Ketika pagi menyingsing aliran nadi berdenyut Menggantung tulang memeras keringat Hari tiada habis tanpa aral Hanya lamunan yang menghadap Guritanya melebihi kekerasan ototnya Nafsunya bahkan tiada terkendali Hanya berpesan kepada hati bahwa untuk berikhtiyar Tanpa sampai matahari tak nampak Tengah senja telah terlontar dengan sendiri Sebab hidup kan tiada henti dengan aral tadi Kita hanya termanggut baik atau buruk Tanpa ada perlawanan yang berarti terhadap Nya Hidup Ku takkan lunas walau seribu tahun Hanya kebanggaan hati yang mesti melipurnya Sekali lagi walau kadang sakit menerpa Hanya bisa berpasrah keadaan tentu bukan suatu kata bijak Kumenantang hari, Kumenantang nafsu Berikhlas terhadap yang ada Berpasrah terhadap yang diberikan Nya Dan Bersembah sujud terhadap yang ditakdirkan Nya Menggeliat lamban Walau diiringi irama koplo Berlari pelan Meskipun digongong anjing Menatap rabun Padahal pakai kacamata Mungkin belum terbiasa Menggeliat cepat, berlari kencang dan menatap jelas Hanya Bayangmu yang saat ini menjadi pijakan Mata ini masih menunduk menyaksikan bayang itu Jika cahaya memudar, bayanganmu semakin jauh Namun, Bukan kegelapan yang membuatnya lenyap Kau mengarahkan pandanganku untuk menatap wajah itu merangkulku untuk selalu disampingmu Aku mulai cemas tak bisa menatap bayangmu lagi Namun, aku bahagia dengan kebersamaan saat itu Disini dan saat itu kau menunjukkan kegelapan bukan lagi musuhku Kau menegaskan bayangan itu hanyalah asaku Tak ada lagi celah ketakutan yang membuat genggaman ini terlepas Akan berbeda apabila semesta menarik sisi lainmu Tak apa, Jika kau memilih dia daripada aku Tak apa, Jika cinta ku ini hanya sebuah ruangan kosong dimatamu Tak apa, Jika luka ini membekas pada lubuk hati ini Tak apa, Jika rindu ini menyerang ku secara tiba-tiba melibatkan dirimu Tak apa, Jika kau bersama wanita lain, Yang menurut mu Lebih pantas bagimu Tak apa, Aku baik saja Meski. Ada rasa berkecamuk dalam hati ini. Cinta Saat kau datang Hari ku terasa indah Bungabunga cinta mekar di jiwaCinta Hasrat ini kian membara Senyum mu indah getar kan jiwa Cintatapi mengapa Di saat ku mulai bangkit dari keterpurukan ku Kau malah menghilang dari hidup ku Kini tak ada kabar mu Kini aku tak tau kau di mana Hati ini terpenjara rindu kepada muCinta Dengarlah akusenandung hati ku untuk mu Aku akan tetap menanti mu Walau di rimu tak ada kabar nya Awan gelap yang berkabutsuara petir yang menggelegarrintikan hujan yang kuatmembuat hati ini sukar Malam yang dingin. malam yang begitu gelapmalam yang tak pernah kutahu kapan akan berakhir Sama seperti hatiku?? yang tak pernah kutahu apa isi didalammuyang tak pernah mengerti akan kepedihan hatiseperti disayat oleh sebuah pisau tajam ini Kegelapan itu terus datangkepedihan tu terus mengundangtak pernah ada ujung pemberhentiannya Tetes demi tetes air mata ni mengulaimeratapi semua yang terjadimenangisi semua yang tak akan bisa terulang kembalitangisan yang tak pernah berarti dan sia-sia terjadi Tapi..... suatu saat matahari muncul menerangi semua yang ada di sinitermasuk aku dan kehidupanku yang terpukulmatahari yang membuatku bangkit dari semua keterpurukan inimatahari yang memberiku sejuta peljaran yang harus kupelajarimatahari yang membuatku mengerti akan semua tragedi hidup Aku bangkit dan terus bangkitaku akan terus berjuang dan menjadi lebih baikakan kulupakan semua kenangan pahit dan akan kubalik semuanya menjadi cerita indah yang menlokdari kehidupanku yang berharga dan kehidupan yang harus kuperjuangkan..... terus bangkit dari keterpurukan dan putar baliklah semua yang buruk menjadi lebih baek dari yang mereka pikirkan Kamu... masih saja berada di situ di sudut mataku dan bersembunyi dengan rapi di hatiku... Padahal kini bayanganmu pun tak mampu lagi kusentuh,,jauh memang dekat disini disampingku tapi terasa teramat jauh dari pandanganku... Kamu... yang tak pernah sekalipun terlintas dipikiranku yang tak pernah sekalipun kusangkaternyata justru yang membuat aku tak mampu berlalu Kamu.. dengan semua sikapmumembuatku ragu dan rindudengan semua tingkahmumembuatku marah dan merana Tapi kamu... yang diam disudut hatiku yang tersembunyi terus berusaha memberi artihingga aku tak bisa pungkiri Ya kamu... maumu apa inginmu bagaiman lalu kenapa mesti aku yang memikirkannya Kala umur menghamtam hati Sakit pedih temani serpihan serpihan syahdu Tubuh seakan jatuh Melewati lorong lorong waktu Kini saat lah ku akui Telah kalah dengan waktu Yang makin hari menghilang Tampa makna dalam detiknya Akan kah tuhan ampuni dosaku Yang terlalu lalai akan nikmatnya Aku masih berharap keridhoannya Menuju jalan surganya Ketika hati bicara Beranganlah kami sembari menyebutmu Tak sepantasnya kami meminta Namun, kegundahan ini memaksa Tuk terlibat Kedalam doa’ atau nafsu? Tuhan … suatu hari akan ada kebahagiaan Ego Mungkin yang dipikirkan-Nya Hanya saja itu sebagian kecil Dari beribu permintaan yang ada di benak sang khalifah bumi Namun apa daya, seringkali Mereka ditaklukan Oleh keinginan semata Bukanlah kebutuhan yang di panjatkan Sunyi, Sepi malamku. Gelap gulita, Tak ada yang peduli, Suara jangkrik, Nyanyian angin malam membelai di kesepian malam Kemana hendak kuberlari Kemana hendak ku berhenti Aku sendiri Disini... Dimalam ini... Berpeluk diri sendiri Menatap rembulan kini Malam ini Menjadi saksi kesendirianku ini. Ku tak pernah lagi dibutuhkan Kau selalu abaikan Ku hanya bisa sendiri Langkahkan kaki ini Ku berlari jauh dari engkau Jauh dari rasa ini Yang tak akan pernah bisa kau hirau Ku sudah lelah terus begini Mungkin inilah waktunya Aku harus pergi Ku harus tahu diri Bila ku tak lagi dicintai olehmu Teringat perkataannya Bahwa aku harus tinggalkanmu Tak mungkin terus kujalani Hati ini semakin teriris pedih Kau yang tak pernah ada disini Menghilang entah kemana Jadi ku harus tahu diri Walaupun ku harus melawan sakit ini Nanti aku kan terbiasa tanpamu Ku harus tahu diri Sholeh Cintaku, memanglah tidak seindah permata. Cintaku, memanglah tidak sehening kaca yang tak ternoda. Aku terlahir memanglah tidak sempurna. Karena aku hanyalah seorang manusia biasa. Aku juga bukanlah orang kaya. Aku hanyalah seorang manusia yang sederhana. Jadi terimalah aku ini apa adanya. Dan jangalah kamu memandangku dengan sebelah mata. Karena hanya dari sisi kekurangan hidupku. Aku tahu kamu pasti memiliki kekurangan Sama seperti mereka yang lainnya. Jadi hargailah aku seperti aku menghargai dirimu. Karena aku hanyalah seorang manusia biasa... Begitu juga dengan dirimu. Jadilah seperti kupu kupu Dengan senang hati berterbangan sepanjang hari Jadillah seperti lebah Bekerja keras siang malam tak kenal lelah Jadilah seperti kancil Memikirkan matang matang dan cerdik dalam bertindak Jadilah seperti kura kura Ulet dan tekun serta sabar membawa suatu beban Jadilah seperti burung hantu Kebijakkan dan kepintarannya patut dintoh Jadilah seperti bangau Nasihat bijak dan penuh kasih diberikan pada siapapun yg membutuhkan Jadilah seperti merpati Setia dengan cinta dan pasanggannya sampai akhir Jadilah seperti semut Patuh dengan ketentuan dan peduli pada temannya Tapi yg lebih terpenting Jadilah seperti dirimu sendiri == No. Urut Tanggal Kirim // :: Cinta… lahir dari hati dan singgah di sana Adanya pun bukan karena keterpaksaan Saat sang bayu melambungkannya tinggi Tak satu pun yang mampu menghalangi Saat hati berbicara dengan caranya Melebur keraguan tercipta kesetiaan Ketika itu cinta sejati merekah indah Menembang kidung rasa mengharu harmoni Dalam relung hati inginkan keabadian Tetap meraih sinar yang mampu temaramkan gulana Namun masalah takdir siapa yang tahu Tiada beriak gejolak hati, mengombak tangis dalam nyawa Ya, takdir itu harus memisahkan cinta Menghilangkan separuh jiwa, terpisah sementara Beraneka rupa percak percik lara mendekam Bukan berarti hidup sampai di sini, bukan? Cinta sejati, kehilangan, takdir, kepedihan…. Mengajarkan betapa hidup sangat berarti Demi cinta sejati yang pernah menyapa sukma Bangkitlah Demi meniti asa dan cinta yang baru Rinai gerimis seakan tlah menghapus sekelumit memory silamkuterdiam dintara tumpukan kertas kosongmenatap langit mendung yang menggambarkan kelamseakan tak menyisakan ruang untuk melukiskan asaku Kuba menyibak kembali lembaran masa lalumencari jejak yang tersisanamun yang kutemukan hanyalah lembaran kertas kosong dan sekelumit peristiwa yang tak lagi mampu aku baca.... Diam... itulah yg mampu aku lakukan dalam keheningan malam diseling rinai gerimis menghentak waktumenebar titik air diantara rimbun dedaunanmenepis semilir bayu yang mendendangkan kepiluan Kuba bangkit dari lamunan yang seakan menotok jiwakuberdiri aku di atas pijakan yang gontaihingga tak kuasa akupun terjatuhdi atas titian lapuk yg tak lagi mampu manhan bebanku Kini aku hanya bisa berharapagar malam segera berlalumenyambut pagi yang ceriahingga kutemukan lembaran baru tempat kutorehkan cerita yg lebih baik.. Salju di hatimu Dengan begitu kau begitu lembut Kasihmu sangat suci Senyumanmu begitu berarti Salju di hatimu Jika saja salju itu tidak ada Kau bukan dirimu lagi Hanya kesempurnaan yang hilang Salju di hatimu Ingin suatu saat aku menggegamnya Bukan hal mudah Hanya es yang membeku yang mampu menolak Salju di hatimu Aku ingin kau ada di sini Di sampingku dan mendinginkanku Bila salju itu sudah mencair Kumohon mengalirlah Hingga kita bertemu Ku akan menunggu Sulit kupahami Susah kumengerti Senyummu mendiamkanku lama Membuatku berkhayal Indah dalam keintimanmu Apakah aku salah Ataukah kamu yang salah Atau kita berdua mau salah Berharap salah menghampiri kita Demi birahi yg sama kita inginkan Jangan, jangan sampai tidak Setan berbisik membujukku Jangan, jangan sampai terjadi Malaikat berbisik melarangku Sungguh aku hampir tak kuasa Untunglah kau segera beranjak pergi Tanpa tahu apa alasanmu Yang kutahu aku tadi istigfar Saat malaikat berbisik melarangku Kupejamkan mata dan kuucapkan Astagfirullahi al Adzhim Luasnya hamparan laut Lebih luas lagi cintanya padaku Tingginya bentangan gunung Lebih tinggi lagi cintanya padaku Tak terhitungnya butiran pasir di pantai Lebih tak terhitung lagi cintanya padaku Banyaknya tetesan hujang yang turun dari langit Lebih banyak lagi cintanya padaku Bulan tak dapat membalas cintanya Mentari pun tak sanggup membalas cintanya Tak kan ada neraca dunia Yang mampu menakar kadar cintanya Sayang sedikitpun aku tak menyadarinya Bahkan sempat kusiakan dan kucampakan, Apa yang telah ia beri Seiring waktu berjalan lebih cepat Bahkan sempat berlari Aku masih sibuk mendeskripsikan cintanya Hingga aku terjatuh Terperosok dalam jurang kenistaan Terperangkap dalam belenggu syaiton dunia Aku menanti uluran tangan Yang entah kapan datangnya Saat putus asa menderaku Dan terfikir untuk mengakhiri semua ini Tiba-tiba ….. Ia hembuskan cinta padaku Melepas semua belenggu yang mengikat batinku Mengobati tubuh biriku hingga tak berbekas lagi Memapah jalanku hingga aku berlari kencang Kini …. Baru kumengerti arti cintanya selama ini Makna kasing sayang yang sesungguhnya Serta, caranya mengungkapkan cinta padaku Tersedu aku menahan malu ini Berusaha membalas cintanya Walau sebenarnya aku tak akan pernah mampu Karna ialah zat yang maha agung Dengan segala kasih sayangnya Kala dulu masih ranum Kala masih beraroma harum Saat masih bisa mekar Bahagia yang selalu membuyar Tapi, kuabaikan semua itu Kini ditelan oleh sendu Sudah busuk manis madu Porak poranda rasa kalbu Tinggal sendiri seorang daku Penuh hayyal di langit biru Ingin batang usia diulang Tapi semua telah hilang Sudah sirna asa cita Tinggal saja sebuah merana Menatap bintang atas harapan yang hilang Diselam duka bukan gemilang Matahari takan pernah mengingkari janjinya untuk terbit lagi esok.. Tapi apakah??? Akan secerah hari ini.. Matahari engkau berusaha untuk tersenyum setiap pagi.. Tetapi awan mulai cemburu.. Ia akan menutupimu dengan selendang hitamnya.. Matahari engkau tak patah semangat engkau berusaha melangkah Untuk menghindari sang awan hingga engkau bersinar dengan cerah... Matahari engkaulah cahaya kehidupan tanpa engkau maka kami bukanlah apa-apa.. Di kesepian malam aku sendiri Fikiran menerawang menjelajah angkasa Ingin rasanya kubuka semua tabir gelap Sehingga bisa kunikmati indahnya rembulan Beserta gemerlapnya selaksa bintang Semilir angin berhembus perlahan-lahan Seolah tak ingin mengusikku dari lamunan Pucuk-pucuk daun menari penuh kemesraan Seakan tiada bosan untuk selalu menghibur Semua gundah dan keresahan hatiku Ketika malam semakin larut Aku sadari akan kesenmdirianku Semuanya memang penuh ketidakpastian Kecuali…. Bisa kunikmati sisa hidup ini Dengan cinta dan kasih sayang Dimana semuanya serba tulus Dimana semuanya serba ikhlas Dimana semuanya penuh kerelaan Tanpa pamrih dan pengharapan Terduduk... Hati menatap senja Menafikan waktu yg genting Terpejam dan Terlelap... Berjalan menyusuri ruang hampatak melihat dan terdiam sejenak Mematahkan cerita lalu itu hingga kini Berada kembali jiwa yang sepi Hilang satu dikorbankanbanyak kisah yang masih tertahankan Hati ini.... Merindukan jejak siang dalam peredaran Tak butuh dua yang kembalisatu pun cukup tuk dinantiramah penuh merona cahaya Menyingkap langkah kaki yang telah bernyawa. --- No. Urut . Tanggal kirim // :: Kini aku serasa berada ditebing kehancuran Menanti kehadiran sang penjemput rasa Yang entah kapan akan bersinggah untuk menyelamatkanku Ada dua hal yang mengganjal dalam pikirku Terjun dan menghilang ataukah tetap bertahan untuk sebuah harapan yang tak pasti Ragaku sudah lelah dan ingin pergi Namun rasaku begitu kuat menahan penantian ini Hingga yang kudapat hanyalah sebuah dilema besar yang kini bersarang dihati Kisah ini tak benar-benar terbentuk dalam nyata Kau tak lebih dari imaji, yang kucipta dalam isi kepala, lantas memenuhi setiap bagian dari hati, hingga tak sengaja mencipta r)asa Kau sesuatu imajiner dalam r)asa yang kudamba R)asaku dan r)asamu tak pernah sama Kau memang pernah ada dan membuatku utuh sepenuhnya Kemudian kau pergi dan meruntuhkannya hingga tak bersisa Semua runtuh Aku merapuh Nyatanya kau yang mematikan segala r)asa Sehelai akar alang alang Tumbuh dari sebiji benih kecil nyaris kerontang Sekian waktu sang angin membawa kelana tak tentu Selaksa pesan dari moyangnya adalah beban yang diemban tanpa ragu Apakah punya inginnya menjadi Apakah punya hasratnya seperti Apakah punya yakinnya memberi Padang ilalang tumbuh kembang Tak ingin, tak hasrat, tak setitikpun bayang Ia ada hanya karena pesan adalah amanah baginya Setia akan cinta sebagaimana awal dari semula Angin semilir disenja ini membelai hati Berkidung lirih mesra Membisik sepenuh rasa Jangan bersedih, dia akan kembali Walau aku s’lalu senyum, Walau aku s’lalu tertawa, Bukan berarti Aku selalu bahagia dalam hidupkuKurasa, Ada yang kurang dalam hidupku ini Kubertemu kalian di hidupku Namun, seakan aku sendiri dalam kegelapan Hidupku penuh dengan kemunafikan Senyum yang kalian berikan Semua hanya penutup kemunafikanSemua.. Semua baan hidup Yang membuatku semakin hina Hina dalam menjalani hidup Tuhan…Berikan aku sebuah realita Realita manis dalam hidupku Berikan aku sebuah kebahagiaan yang nyata Bukan trik busuk dari mereka Berikanlah ketulusan dari mereka untukku Beri aku sahabat Dear hujan, Apa aku harus juga menuliskan kata indah untukmu? Apa aku harus juga mengetik ribuan makna tentangmu? Tentang gemuruhmu, dinginmu, Sebagai perwakilan kerinduanku dan kerinduan mereka terhadapmu. Andai kata yang tercipta menjadi gumpalan awan yang menghadirkanmu Aku akan menuliskan ribuan kata indah itu untukmu. Dear Hujan, Aku rindu padamu Dan kau tahukan seperti apa bila aku sudah rindu? Takaran rinduku Itu sudah tidak menjadi rahasia lagi bagimu Jadi jangan buat aku merindukanmu Dear hujan, aku rindu Rindu suara gemuruh pertandamu, Rindu keindahan senja di rintitan kecilmu, Rindu benturan keras di malam derasmu, Rindu retan pelangi yang kau ukirkan bersamamu, Rindu udara sejuk yang kau tinggalkan seiring kepergianmu. Kau bukan hanya inspirasi para pujangga Bukan hanya tempat curhatnya para penggalau Bukan hanya untuk permainannya si kecil Bukan hanya untuk aku, Kamu lebih dari itu Jadi temui aku, temui mereka Maaf bila memaksahmu, Tapi mereka yang hanya bisa minum dari tetesanmu, mereka yang sangat membutuhkan segarnya udara yang kau bawa bersamamu, Itu lebih dari kerinduanku terhadapmu. Entah ini ulah angin yang menghadangmu Pembawamu yang enggan menampungmu Atau dirimu yang tidak lagi ingin menemuiku? Atau mungkin juga doa kami yang masi kurang terhadap sang pencipta agar menghadirkanmu? Hmmm Entahlah, Tapi harapku untuk kau pelipur lara Kau musim yang basah Kau penyejuk dunia Kau temanku Kau yang bernama Hujan Datanglah aku rindu, sungguh. (Catatan tentang Hujan) Maros, Oktober :) Pagi datang menyembunyikan malamembun datang bersama kelamandai hujan tau, aku di sini terdiamdengan aderaian air mata yang ku basuh semalam Aku ingin teriak dalam diam aku ingin menangis bersama cuaca buram menikmati kesendirian ynag mendekam dalam diam sanubari bernyanyi Menyenandungkan lagu rindu rindu yang semakin hari kian temaram yang selalu datang bersama bingkai kehidupan yang tertinggal hanya goresan pena hitam yang tergores bisu di atas kertas usang menyampaikan untaian perasaan dalam legam malam Aku dengar dari wanita tua Tempat hijau, tenang, angin lembut bersahabat, sinar matahari yang benar-benar hangat Katanya, itu bumi, tempat ia hidup. Aku lihat sekelilingku, debu, gedung-gedung, asap kendaraan. dongengkah? Itu bumi, dulu, katanya Aku dengar dari wanita tua, sungai seperti surga siang seperti keajaiban penuh cahaya Disini, sungai penuh sampah, siang, orang-orang merutuki panas, dongengkah itu nenek? Itu bumi, dulu, katanya kau dengar kisahku? atau kau punya lebih banyak dongeng tentang bumi? ceritakan lagi, agar cukup besar rinduku pada negeri dalam dongeng Hingga tanganku mau menyapu debu yang menutupi daun-daun hijau Hingga kakiku segan menginjak kelopak bunga rumput Hingga aku bisa lihat bumi dalam dongeng nenekku Tiada terucap kata dibibir ku Terasa kiku, kaku, peluh Berat rasanya mengutarakan ucapan ku ini Bagai tak tersampaikan satu ucapan punBagaimana.. bagaimana... Aku mau mengutarakannya Terasa masih berat Tolong beri petunjukmuTuhan.... Begitu kerasnya memikul beban hidup ini Tapi tak pernah ku lihat wajahmu yang begitu letih Mengapa dirimu senyummengapa......Oh.. ibu... Tak pernah kah ibu menyadari Di umur senja tetap saja berbagi kebersamaanwalau kebersamaan itu telah usaiketika ibu tak lagi dihadapanku Ibu.. yang melahirkankuIbu.. membesarkanku Ibu.. mengenangkan selalu di pikiranku Ibu.. berbagi suka dan duka Ibu.. selalu tabah dan sabar Ibu.. teman karibkuIbu.. penyayangDan Ibu.. penggemarku Untuk Bapak Susilo Bambang Yudoyono Kami pun sama seperti mereka... Ingn hidup tentram damai sentosa.. Kami hanya ingn merdeka.. Karna kami merasa tercampa dari negri indonesia... Kami tumbuh d negeri indonesia... Namun indonesia menelantarkan kami d sini... Mereka menganak tirikan kami... D mana keadilan tuk kami... Pulau kami kaya akan rempah".. Logam dan emas pun ada d sana... Namun mengapa pulau kami termisikin d indonesia.. Itulah yg membuat kami ingnkan merdeka... Bebaskanlah kami wahai Indonesia... Karna kami ingnkan merdeka... Sudahilah kekerasanmu d pulau kami indonesia.. Karna kami hanya ingnkan merdeka.... Sahabatku yang papa, jika engkau mengetahui, bahawa Kemiskinan yang membuatmu sengsara itu mampu menjelaskan pengetahuan tentang Keadilan dan pengertian tentang Kehidupan, maka engkau pasti berpuas hati dengan nasibmu. Kusebut pengetahuan tentang Keadilan Kerana orang kaya terlalu sibuk mengumpul harta utk mencari pengetahuan. Dan kusebut pengertian tentang Kehidupan Kerana orang yang kuat terlalu berhasrat mengejar kekuatan dan keagungan bagi menempuh jalan kebenaran. Bergembiralah, sahabatku yang papa, kerana engkau merupakan penyambung lidah Keadilan dan Kitab tentang Kehidupan. Tenanglah, kerana engkau merupakan sumber kebajikan bagi mereka yang memerintah terhadapmu, dan tiang kejujuran bagi mereka yang membimbingmu. Jika engkau menyedari, sahabatku yang papa, bahawa malang yang menimpamu dalam hidup merupakan kekuatan yang menerangi hatimu, dan membangkitkan jiwamu dari ceruk ejekan ke singgahsana kehormatan, maka engkau akan merasa berpuas hati kerana pengalamanmu, dan engkau akan memandangnya sebagai pembimbing, serta membuatmu bijaksana. Kehidupan ialah suatu rantai yang tersusun oleh banyak mata rantai yang berlainan. Duka merupakan salah satu mata rantai emas antara penyerahan terhadap masa kini dan harapan masa depan. Antara tidur dan jaga, di luar fajar merekah. Sahabatku yang papa, Kemiskinan menyalakan api keagungan jiwa, sedangkan kemewahan memperlihatkan keburukannya. Duka melembutkan perasaan, dan Suka mengubati hati yang luka. Bila Duka dan kemelaratan dihilangkan, jiwa manusia akan menjadi batu tulis yang kosong, hanya memperlihatkan kemewahan dan kerakusan. Ingatlah, bahawa keimanan itu adalah peribadi sejati Manusia. Tidak dapat ditukar dengan emas; tidak dapat dikumpul seperti harta kekayaan. Mereka yang mewah sering meminggirkan keimananan, dan mendakap erat emasnya. Orang muda sekarang jangan sampai meninggalkan Keimananmu, dan hanya mengejar kepuasan diri dan kesenangan semata. Orang-orang papa yang kusayangi, saat bersama isteri dan anak sekembalinya dari ladang merupakan waktu yang paling mesra bagi keluarga, sebagai lambang kebahagiaan bagi takdir angkatan yang akan datang. Tapi hidup orang yang senang bermewah-mewahan dan mengumpul emas, pada hakikatnya seperti hidup cacing di dalam kuburan. Itu menandakan ketakutan. Air mata yang kutangiskan, wahai sahabatku yang papa, lebih murni daripada tawa ria orang yang ingin melupakannya, dan lebih manis daripada ejekan seorang pencemuh. Air mata ini membersihkan hati dan kuman benci, dan mengajar manusia ikut merasakan pedihnya hati yang patah. Benih yang kautaburkan bagi si kaya, dan akan kau tuai nanti, akan kembali pada sumbernya, sesuai dengan Hukum Alam. Dan dukacita yang kausandang, akan dikembalikan menjadi sukacita oleh kehendak Syurga. Dan angkatan mendatang akan mempelajari Dukacita dan Kemelaratan sebagai pelajaran tentang Kasih Sayang dan Persamaan. (Dari Suara Sang Guru') kasihani aku kekasih kasihanilah aku kekasih, kurasakan suatu derita bagaimana aku menyebutkan penderitaan ini, karena aku tak tahu penyebabnya. kasihani aku kekasih, karena tiap pergantian siang dan malam, aku merasakan sedih berganti duka dan duka berganti tangis bagaimanakah perasaanmu? tidakkah kau rasakan kerinduan seperti dahulu? can Hati yang bisu Dingin membeku Pikiran tak menentu Dengan sesuatu yang ditunggu Hati mulai berbicara Dengan kaliamat tak bermakna Berangan-angan untuk bersamanya Di setiap saat selalu bersama Tapi hati menyadari Dengan hal yang tak bisa dipungkiri Dengan apa yang terjadi Yang tidak sesuai dengan kata hati Hati hanya bisa bersabar dalam diamnya Beedoa dalam jiwanya Berharap keajaiban menghampirinya Terdengar alunan syahdu panggil-Mu Tersiar nada merdu di sudut gereja itu Tak pula berhenti bisikan para bikhu Tercium semerbak aroma dari Pura berbatu Adakah Kau di sana, Tuhan? Lima waktu mereka sujud kepada-Mu Setiap minggu nyanyikan nama-Mu Hening terduduk sebutkan baik-Mu Sepi sunyi diam rasakan-Mu Adakah Kau dengar, Tuhan? Seketika pula Kau tunjukkan kekuatan-Mu Lewat badai, topan, banjir, angin menyerbu Kematian akhir hidup hempas tanpa ragu Tangis bayi awal kehidupan baru Itukah Kau, Tuhan? Lantas ke mana Kau selama ini? Tak jua kunjung hampiriku Lelah ku menunggu, terisak, berdarah, membeku Marah Marah Muak menusuk jantungku Di mana Kau, Tuhan? Aku mencari-Mu Bosan, kulihat dosa di dunia Tak banyak bisa kurubah ini semua Peduli pun sudah tiada, musnah hilang hanya nestapa Tuhan, Engkau di mana? Tunjukkan keadilan yang tiada manusia bisa... Dan waktu silih berganti, hari demi hari Masih jua tak nampak keadilan di tempat ini Oh Tuhan, adakah dosa takkan pergi? Ataukah pintu surga tertutup ngeri"Di mana Kau, Tuhan?" tanya kami. Termenung dalam kesendirian malam yang sunyihanya ditemani Angin malam yang menyelimuti kesedihan ku saat ini Airmata yang terus menetes membasahi pipi tak mampu lagi ku tahan Luka hati ini teramat dalam, semakin ku memngingat mu semakin sakit rasa hati ini Ingin ku untuk beteriak sekuat hati tapi apa adaya bibir ini kelutakmampu mengungkapkan duka dan lara hati ini Awan hitam kelabu yang begitu gelap menutupi cahaya bulan seakan menghilangkan harapanseperti hatiku yang telah kau buat kancur karena janji janji setia musetiap ucap kata yang kelaur dari bibir manismu semuanya palsu Aku tau dan aku mengerti tentang semua keadaan ini tapi ku ba sabarmenunggu semoga kau akan sadar dan mengerti tentang betapa besar rasa cinta ku ini untuk mu Entah sampai kapan engkau akan terus begini terus menerus membuat luka hatikudemi kepuasan dan demi rasa egomu yang teramat tinggicukup sudah biarkanlah aku membawa luka hati ini pergi untuk selamanya Matahariku...... berjalanlah dengan tenang jangan ragu karna aku telah mampu walau aku rapuh aku akan belajar hidup sepertimu. Jiwaku tak berarti tanpa cahayamukangen, dan jenuh membaur jadi satu aku tau engkau menungguku. Matahariku..... terangmu redup tak bersisa hangatmupun pergi entah kemana. Engkau meninggalkan duka dalam jiwa yang tidak bisa terhibur dengan dunia melainkan ikhlas padanya yang ku pinta. Van D. Fiansyah Aku hanya mampu membalas mu dengan rangkuman kata. Dalam bait-bait kalimat ku suguhkan cerita tentang harapan ku. Bagaimana cara ku mencintai bayangan mu. Mengikuti langkah mu meski tak berada tepat di belakang mu. Seringkali luka ku genggam hingga membusuk. Namun kau masih membisu seolah membiarkan agar kau tetap menjadi harapan ku. Ketika senja hadir. Imaji ku mulai bermain. Merangkai satu demi satu cerita meski tak padat. Menjadikannya satu dalam bingkai kepalsuan. Lalu senja berganti malam. Aku terduduk sambil bergumam. Yang lebih indah dari mawar bunganya ataukah durinya? Tetap saja aku menggenggam keduanya. Bulan ku terdiam tanpa senyum mu Bulan ku terdiam tanpa suara mu Bulan ku terdiam tanpa cinta mu Hatiku tergores sakit Hatiku menangis tiap malam Wajahmu terus menghantui ku Apakah kau kini berpaling dariku..? Rela meninggalkan ku Demi cinta mu yang baru.. Sakit. sungguuh sakit.. Tapi apalah daya ku Kini ku relakan demi kebahagiaan mu.. Sabtu adalah sab'ah Bilangan ke tujuh penutup hari Setelah Jum'at waktu berhimpun Para ruch menghadap sang Pencipta. Hari itu aku lupa Pada Habil dan Qobil saat pertama Kukerahkan seluruh tenagaku Pada tanganku yang menggapai Pada kait pada tebing Di ketinggian yang curam Di saat tangan kutautkan Tautan tercabut dari tempatnya Dan jiwaku, Terhempas ke dal;am jurang Aku sendirian Berusaha bangkit Tapi tempatku sangat dalam Aku memanggil-manggil IL Lah IL Lah" Bisikan Nya kudengar samar-samar" "Tak mungkin Kuulurkan tangan tanpa lantaran" Banjiri lembah dengan air bening Yang kau perah dari sukma" Siang malam kupejamkan mata Ku perah sukmaku Hingga tumpah tanpa sisa Dan aku berenang Dalam telaga air mata. Dia yang Ku pinta Menatap dengan indah matanya yang sayumembuat mata ini enggang berkedip Melihat jauh dalam sosok dirinyanampak begitu nyata kesederhanaannya.. Sejenak ku ba merenungi keadaanku. yang kian menjauh dari harapan cintatapisungguhaku tak mampu menghindardari rasa yang semakin menyiksa.. Dia yang Ku pintakehadirannya yang tak lain hanyasekedar pertemanan semata.. tapi hatiku tetap saja tak mampu memahami.. karna sosoknya sudah menyatudalam bagian sisi kalbu... Dia yang Ku pinta Mencintainya cukup sederhana bagaikan bumi dan langit yang takan pernah menyatu dalam satu titik. namun kehadiran langit akan selalu dinantikan oleh bumi.. hingga keduanya hancurdan tak menyisakan apa apa.... Sahabat… Aku ingin kita selalu bersama Walau pun kita tak bersama di satu tempat Aku ingin kita selalu dekat Walau pun kita berpisah jauh Sahabat… Kau yang selalu mendampingiku Dalam suka dan duka Kau bagaikan peri kecil Yang dapat mengubah suasana hatiku Sahabat … Hanya kau yang dapat mengerti perasaanku Disaat ku senang Atau pun ku sedih Sahabat… Kau mampu membuat hari hariku berwarna Kau lebih berarti dari segalanya Kau adalah sahabat sejatiku Tak sempatku ungkap rasa ini padamumungkin karna maluatau mungkin aku tak kuasa akan indahmu Huharap kau tau rasa inimungkin bukan sekarang atau nantiatau mungkin nanti setelahku mati Biarku simpan rasa inihanya untukku sendirikan kupendam sendirisampai diri terlelan bumi Alunan melodi terngiang-ngiang di kepalaku Teringat saat kau menyanyikan itu Melodi indah di hari itu Saat rangkaian nada kian bertemu Saat lirik menghiasi lagu Saat suaramu masuk ke dalam lagu Kamu si pemilik memori lagu Lagu yang sangat merdu Hingga ku terus menunggu Kemunculan melodi itu Yang dibawalan olehmu Kamu, si pemilik suara itu Suara yang membuat nyaman kalbu Yang membuat imajinasi baru Yang telah menghilangkan sendu Kamu, yang mencuri hatiku lewat lagu Saat melodi dan lirik terus berpadu Saat nada dan irama kian menyatu Hingga ku menjadi pengagum rahasiamu.. Dalam lamunanku Terbayang jelas indah senyumu Kau hadirkan berjuta keindahan Hai bidadari bolehkah aku? Mengajakmu ke dalam duniaku Berkhayalkan tentang arti mimpi Yang pada akhirnya kita nikmati Bersama lalu gapai impian ini Ku tak inginkan sang dewi Karenamu bidadari ku Ku terhanyut dalam pelukmu Kan ku pikat dengan setiaku Di malam gelap ini. aku berdiri tegak, menantang semua hal yang terjadi. Tak sembunyi dari kegagalan, cacian dan sindiran semuanya ku terima dengan ikhlas hati walau hati ini tersayat kembali. Dikala senjaku mulai menuntunku dalam gelap dan mulai menenggelamkan dalam lautan asa dan di garis inilah aku menyerah selalu ku berusaha kembali pada titik awal ku berdiri pada hembusan semangat ku namun hanya berdiri sejenak kemudian terhempas kembali. Di kala senjaku mulai menutup ku dalam sepi. mereka menguatkan ku mereka bak bintang yang menyempurnakan malamku keluarga indah nan sempurna seperti kalian aku menyayangi kalian walaupun harus terjebak dalam belenggu asa kalian seakan jadi partikel penting dalam hidupku. Selalu berkobar namamu dalam jiwakudalam setiap hembus nafasku aku berdo'a untuk mu SAHABAT ku" Gelombang laut telah aku saksikan Angin kencang telah aku rasakan Awan hitam dan putaran dunia yang membawaku untuk bersandiwara Kejam memang terlalu kejam Jahat memang terlalu jahat Kebencian itu hanyalah sekedar hiasan Apa kamu tau Kini aku bertanya pada hatimu Adakah aku ada didalam hidupmu Apakah cintamu itu untukku Apa kamu merindukanku disaat aku merindukanmu Apakah pundakmu ada disaat aku bersedih Tuhan tau dan tuhan takan berbohong Tuhan menyaksikan isi hatimu Bisikan tuhan telah kudengar Jika cintamu sudah diujung tanduk Tersadar aku bukanlah wanita yang sempurna yg pernah singgah dihatimu, Namun aku hanya ingin kamu tau Begitu pentingnya dirimu didalam hidupku, Kamulah pelengkap jiwaku Tapi kini aku sadar Cintamu bukan lagi untukku seorang Ada dia.. Wanita lain selain aku Sakit rasanya ketika aku tau cintamu terbagi Ingin rasanya aku berlari dan memaki dirinya Karna dia telah mencuri hatimu dari ku, Tapi aku tau dia seorang wanita, Mungkin dia memiliki perasan yang sama seperti aku Tapi bisa apakah aku? Hanya sanggup diam membisu melihatmu tertawa ria bersamanya Tetesan air mata hanya mampu memberi tahumu bahwa hatiku tengah terluka, Namun kini kau tak lagi peduli denganku Dulu kamu yang mencintai dan menyayngiku Bahkan berjanji akan menjagaku Tapi apa... Kini kau tinggalkan aku seorang diri disini Dan hanya kau tinggalkan senyuman luka yg mungkin takan pernah bisa kulupakan, Aku hanya ingin kau kembali Kembali bersamaku. bersama cinta kita yang dulu pernah ada.. Karna hanya kamulah pelengkap hidupku Karna hanya kamulah yg selalu singgah dihatiku Karna hanya kamulah seseorang yang bisa membuatku bahagia. dan.. Karna hanya kamu pelengkap jiwaku Kau yang lambaikan keharuan Dibalik pilu yang tak berpalang Membuatku bertumpu hanya pada kenangan Keraguan tak menyudutkan Tapi mematahkan Terkadang ingin ku berlari dari kenyataan Membunuh rasa yang membuatku putus harapan Namun tak bisa, sungguh itu tak bisa Kebenaranku adalah ketika RASA menyiksa Meski tak terlihat luka atau berbekas namun itu sakit Menyenangkan bukan? Ketika menjadi orang yang tak pernah menyadari Hanya menikmati tawa dibalik derita orang Hanya menikmati bahagia dibalik sengsara orang Hanya menjadi penikmat hasil pengorbanan orang Ya, Itulah yang tak kau sadari Yang tak pernah engkau mengerti Yang kau pahami dengan sudut pandang yang salah Membuatku menggenggam tangan sekuat tenaga Lalu membenturkannya lagi berulang kali Aku sudah terlalu lelah Keberdayaanku semakin meluntur Sampai kapan harus kujalani Sampai kapan kau menjadi buta Mungkin ketika aku berhenti, kau kan mengerti Simpan air matamu Air mata kesedihanmu Buang rasa kecewamu Rasa kecewa karna kesetiaanmu Lihatlah aku di sini Ku lenggangkan tubuhku Ku hentakan kakiku Ku gerakan jari-jari kecilku Ku putarkan badanku Kan ku tunjukkan kepadamu Aku mampu buatmu kagum padaku Dan kau akan mengatakan Dia anakku" Akan ku biarkan kau menangis Menangis dalam kebahagiaan Senyummu bahagiaku Tangismu kesedihanku Demi kau Aku menari di atas api Asal kau bahagia Demi kau Aku menari di atas duri Asal kau tertawa Kau yang mengajarkan kehidupan Kau yang mengajarkan pengorbanan Kau yang mengajarkan berkasih sayang Lihatlah aku di sini Menari tanpa henti Ini semua bukan karena emosi Tapi ini caraku untuk berbakti Inilah akhirnya Benang cinta yang kita rajut harus putus Cuma karena keadaanmu yang tak mungkin aku miliki Ya.. aku mencintaimu Tapi bukan berarti ku bisa mendapatkanmu Sekalipun kutaruhkan seluruh hatiku Hatimu tetap saja utuh miliknya Terimakasih atas semua cinta yang kau beri untukku Meskipun berakhir pahit Kau tetap saja yang terindah yang pernah aku miliki Andai dulu kuberanikan diriku Mungkin dari dulu juga kubisa memiliki Namun apa dayaku Sekarang ku hanya bisa menanti sebuah harapan Dimana akhirnya Kau melepaskannya dan kembali padaku Dalam.. Setiap datang dan pergi Dinding narasi ini tak pernah sama Hanya janjikan bunga yg layudan tumbuh ditaman lain Dalamdalam yg tergali sudah cukup dalam Kalau ada ruang yg gelap dan sepi Dan kau sudah tepat di dalam lubang hatikuDalam Hanya sebuah kata gurauan Kata yg ku buat tanpa perasaan Jadi yg aku pikirkan Hanya hati yg kesepian Beruntung lah hati ini made in tuhan Kalau buatan made udah hang duluan // :: No. Urut : Aku bukan seorang yang pandai mengendalikan mudi usia ku, masih tak mampu menahan musesak ku terasa hingga kerongkonganbatin ku berusaha mencari lapang Namun, cucuran mata ini mulai tumpahkeluar-lah semua yang ada dalam dadatercurah asap membaramembakar setiap sudut ruang amarah Lepas.. hembuhan nafas mulai tertatadetak kian ber-iramaserta merta air mata terganti kembang bibir Tentang rasaemosi dan tenangterlalu tipis untuk di rasakan Belajar untuk lebih bisa menggenggammungkin, air dan api bersatu dalam damaiketenangan emosikedamaian hati Apa yang terjadi primataku lari tunggang langgang dikejar waktuterpanggang terbakar cerutu. Juga apa lagianak rimba mati berdirimatanya tajamtatap primitif dihujam Raungan singa kicau gelisah burungluka menganga di hari yang murung ba kau renung setiap senjata dibalik punggungkeras menerjang menembus jantung tersembunyi di dasar palung. Dan yang berair diracun begitu dingin bagai di gurunsemerbak darah bertabur nanah bersama dengan rima sumpah serapah. Untuk rimbaku yang berlariyang lelah jadi penariyang dicambuk dan diapiberharap kembali... Jatuh.. Kaki ku memasang tumit-tumit berdiri Betis ku pucat meluntur urat-urat sendi Pautan lemah Aku terjatuh tanpa berdiriJatuh.. Tangan ku mendabik dinding kelabu Jari jemari ku mencalar halus siling berdebu Pautan payah Aku terjatuh tanpa berlaluJatuh.. Hati ku didesak menghkhayal pancaindra Berjuta buah fikiran ku dilempar dari petak minda Pautan resah Aku terjatuh tanpa berkata Aku sendiri jujur, Tidak inginkan seperti ini Rasa itu dengan cepat mengalir Apakah aku bodoh? Mungkin ya aku bodoh Bodoh karena cinta yang salah Namun yang pasti aku tak ingin Kebodohan itu terus ada Mungkin hanya waktu, Yang kan hapus perlahan Kebodohan itu, Saat ini biar dan biarkanlah Puisiku tak pernah habis untukmu. hanya, kesempatan yg menipis darimu. kau selalu belokkan angin anganku pada satu jumpaku padamu. kau selalu pagari semi hati dengan duri kecil yg tumbuh hiasi hari.. Aku jalani selinu kaki, sepedih mata. aku lompati, semerah darah, seperih nanah. kau yakin? yang terlepas pasti pasti terlupa kau yakin? yang menjauh juga berlalu? Sudah? ya sudah, sudahi jenuh? ya sudah, jauhi tapi, malam pasti datang. gelapnya, beri sunyi tanpa tuan, lahap renyah hati sepi nan temaram.. Inginku berlari mengejar mega Tuk melepaskan semua rasa yang ada Tapi apa daya ku tak sampai Hanya lelah yang kurasa Inginku teriak menembus dinding waktu Tuk mencurahkan hati duka lara Tapi apa daya ku tak mampu Hanya sakit yang kurasakan Lantasku renungkan makna itutersingkir....terbuang.. kemanakah nada yang dulu ada.. masih saja hati bertanya Aku telah menghiburnya.. membawakan serangkai bunga lainmelantunkan nada nada keindahantetap saja dia menangis. sabarkan resahnya,.. peluklah hangat jiwanya Oooohh... nafaskutetap menghela dalamjanganlah kau sakiti hati, biarkan sejenak menyepiberikan hembusan lembut seperti kau menghidupikubiarkan makna-makna kerinduan ini ku jabarkanbiarkan kesunyian membantu menyanyikan syair untuknya Dan nanti... akan ku bisikkan ayat-ayat gaib kepadanyatentang jalan yang di berikan kepadanyaijinkan tangan Tuhan meraihnyamerengkuhnya dalam keabadian syurgaakan ku teriakkan janji-janjiNyamenandai semua kesakitan yang hati derita Amiiiiieeeen.... --------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Lepaskan semua beban-beban derita. Dan rasakan saja sejuknya bumi nusantara. Terbentuklah garis khatulistiwa. Dan terbentuklah suku dan budaya. Yang seakan membuatku menjadi bangga untuk negeri secerah mutiara. Sebuah pena ku letakkan di atas secarik kertas putih, Kutuliskan dengan tinta hitam dengan goyangan pena gembira, beserta balutan cinta. Demi indonesia yg lebih baik mari bergenggam tangan mari bekerja nyata untuk menuju kehidupan yang sejahtera dan beribawa. Jam malam telah lewat Aku masih terjaga disini Hanya bulan dan bintang menemani anganKu Hingga mentari mnjemput pagiKu Dari jendela kamar ini Aku perhatikan mereka satu-persatu Seperti angan ini ingin kesana Mata ini tak henti menatap langit Aku bosan terus di sini Aku bosan terus mengadah ke atas Aku ingin terbang Aku ingin seperti bintang Mempunyai cahaya sendiri Menghiasi sepinya kegelapan Dan Aku akan tepiskan mendung Bagi mereka yang bersedih Di balik jendela kamar ini Setiap malam aku disini Dengan jndela dan mimpi yang sama Hingga mentari menjemput pagi Ku Luka hati berteman malam Tiada engkau dipelukkan Luka hati berteman sepi Kini engkau tiada lagi Luka hati berteman pilu Jiwa – jiwa yang terpasung Bagai palung di lautan jauh Hanyut terbawa diri Tenggelam bersama mimpi Impian hancur hiasi khayalan Khayalanku hancur sirna punah Pudar terhapus waktu Waktu tak terulang Tiada tempat tuk mengulang Karena surga telah menjauh Jauh dari mata Jauh dari pandangan Kini bumi terasa panas Kini dunia bagaikan neraka Neraka bunuh diri Tiada penghakiman Kuabaikan tuhan Sinar bintang terlihat redup Cahaya bulan yang terang perlahan memudar Malam pun terlihat makin gelap Di saatku menyadari Kau t’lah berpaling untuknya Bulir-bulir air mata menghiasi sudut mata ini Wajah yang ceria terhapus oleh pedih Senyum yang tercipta kini samar terlihat Hati ini dirundung kesedihan Menyesali segala cinta yang ada Pandanglah kasih, sayapku yang terkulai lemas oleh mu Karena kau buat hati ini patah tak bersisa Kau buat jiwa ini jatuh tak berdaya Bagai butiran debu aku tersingkirkan Bagaikan sepah aku dibuang Namun sudalah.. Mungkin cinta ini memang salah Kini, kan ku lepaskan segala anganku padamu Kan ku abaikan segala memori lalu bersamamu Biarlah segalanya pergi jauh tak berbekas Siapa kau? Ingin kutanya Siapa kau? Ingin kusapa Saat di depan mata Saat pandang pertama. Hati ini tertarik Di balik kerudung nan cantik Masih ada sisa asmara membara Masih ada sisa cinta bergelora Hanya diam Cuma terpendam Tiada kata Tak bicara Kuselip di hati jadi kenangan Kulukis di mata jadi bayangan Biar selamanya kau slalu kuingat Biar seterusnya senyummu kan memikat. Ahmadi Di atas bumi daku berdiri Di bawah daku menelusuri bangsa Berjalan menelusuri NKRI Berlari daku menancapkan tiang-tiang Sang saka merah-putih Berlawan di medan perang Berdarah di titik penghabisan Demi menujunya tegaknya bangsa daku ini Bersemangat jiwa membanting tulang-tulang rusuk Bercucur keringat memeras hasrat ragaku Bersedih melawan kemiskinan Nan menghantui bangsa ini Mendaki gunung di puncak tertinggi Menancapkan panji-panji merah-putih Membuktikan kepada dunia Bahwa NKRI sudah Merdeka Walaupun garuda nan telah tiada Panji-panji satria muda Tetap sepantun melambangkan bangsa ini Dengan seantero kejayaan…... Rasa itu begitu halus Begitu lembut menyelinap dalam kalbu Sulit tertangkap nalar Terlalu licin baginya Yang terfikir bukan dia Tapi dia yang hadir Yang nyata bukan dia Tapi dia yang melelapkan Rasa itu imajinasi tertinggi Begitu kuat Tak mudah goyah oleh sesirat bisik Tak mudah runtuh hanya dengan sekedar tatap Rasa itu benar-benar khayal Aku tak tahu bunga apa yang terharum untuk ku petik jadikan hiasan rumahyang aku tahu ada satu bunga terindahkarena dirimu adalah bunga tidurku Aku tak tahu apakah aku jatuh cinta dan aku tak mengerti banyak tentang cintayang aku tahu saat ku ada di dekatmusemua itu sangatlah menyenangkan Menarilah bernyanyilah dengan dirikutertawalah bahagia dengan dirimu Satu dua tiga empatkau pasti ku dapatlima enam tujuh delapandan kau yang ku inginkan Dengan bismillah ku membina taman istana, Dihiasi dengan pelbagai jenis bunga, Ramai pengunjung datang dan pergi, Membawa rahmat dan juga rezeki. Tetapi dengan setiap kemajuan, Pasti ada pencerobohan, Musnah semua bunga di taman, Dikhianati oleh puteri idaman. Inilah kisah seorang lelaki, Yang hancur bukan sahaja di hati, Tetapi rohani, Dan juga jasmani. Ketika malam minggu Ber gerujug ombak sambut tamu Aku kau duduk di atas batu bisu Terbungkam mulutku dan mulutmu Sepatah dua patah tangan yang bicara Nafas tinggal hanya menghela Panjang pendek berpadu irama laut Peluk kecup aku di kepala Tenang hilang sudah rasa takut Berpasang-pasang beradu cium Berdua-dua saksikan kedip lampu kapal Satu tangan hilang waktu Satu tangan bergenggam kepal Februari Aku tak habis pikir Jatuh hati kepada engkau Engkau tidak tajir Tapi menarik dan sangat memukau Engkau membuat aku terjatuh  terperangkap dalam pelukmu Suguhan seribu candu asmaramu Membuat aku terlena Namun engkau datang dan pergi begitu saja Wahai engkau pemenjara hati dan jiwa Karena cinta.... Apapun ku terima dengan segala rela, Agar kelak kita bisa bersama Rebutan nama, tak lagi jadi buah mulut Pajang foto kamu yang pede abis, Sambil meniru pakaian pak jokowi Jadi tren... Kirim surat pribadi modusnya sudah pasti Kamu pasti lagi cari cari Suara golongan putih Semboyan idealistis se ideal senyummu Lebar dan sedikit terpaksa Karena uang jajan nyonya di rumah Terpotong, cuman buat narsis Atau bahan tawaan dokar yang melintas didepan fotomu Kamu mau dipilih Tapi kamu malah repot-repot cari hutang Memberiku Tunjangan hari pemilu Kamu maksa banget deh, Jemarik pun terpaksa berdusta Menblos dan menntreng wajahmu Karena jasamu Bantu aku belikan anak anak baju baru Senyummu mengelabuhi mata kami Dengan mudah Kau melambaikan tanganmu Tanda kau akan pergi Dari janji janji janpu mu Lebay kamu Pakai beritahu aku kalau kamu mau jadi pemimpinku Memangnya setelah hari pelantikan Kamu tidak mengembalikan hutangmu Yang telah berbunga bunga di mimpimu Mimpimu untuk memanfaatkan Kata kata demokrasi Rakyat hanya memilih, Selesai dah Kamu tinggal ambilin sedikit upah pekerja jalan pantura Sedikit lagi daei bahan baku beton dan aspal Banyak dari jatah premanmu Karena kamu memang preman terbesar Andai saja bukan uang bisa bicara Presiden nomor satu akan melagukan Lagu pahlawan Pada telinga yang tidak waras Inilah sajakku, seorang tua yang berdiri di bawah pohon meranggas, dengan kedua tangan kugendong di belakang, dan rokok kretek yang padam di mulutku. Aku memandang zaman. Aku melihat gambaran ekonomi di etalase toko yang penuh merk asing, dan jalan-jalan bobrok antar desa yang tidak memungkinkan pergaulan. Aku melihat penggarongan dan pembusukan. Aku meludah di atas tanah. Aku berdiri di muka kantor polisi. Aku melihat wajah berdarah seorang demonstran. Aku melihat kekerasan tanpa undang-undang. Dan sebatang jalan panjang, punuh debu, penuh kucing-kucing liar, penuh anak-anak berkudis, penuh serdadu-serdadu yang jelek dan menakutkan. Aku berjalan menempuh matahari, menyusuri jalan sejarah pembangunan, yang kotor dan penuh penipuan. Aku mendengar orang berkata Hak asasi manusia tidak sama dimana-mana. Di sini, demi iklim pembangunan yang baik, kemerdekaan berpolitik harus dibatasi. Mengatasi kemiskinan meminta pengorbanan sedikit hak asasi" Astaga, tahi kerbo apa ini Apa disangka kentut bisa mengganti rasa keadilan Di negeri ini hak asasi dikurangi, justru untuk membela yang mapan dan kaya. Buruh, tani, nelayan, wartawan, dan mahasiswa, dibikin tak berdaya. O, kepalsuan yang diberhalakan, berapa jauh akan bisa kaulawan kenyataan kehidupan. Aku mendengar bising kendaraan. Aku mendengar pengadilan sandiwara. Aku mendengar warta berita. Ada gerilya kota merajalela di Eropa. Seorang cukong bekas kaki tangan fasis, seorang yang gigih, melawan buruh, telah diculik dan dibunuh, oleh golongan orang-orang yang marah. Aku menatap senjakala di pelabuhan. Kakiku ngilu, dan rokok di mulutku padam lagi. Aku melihat darah di langit. Ya Ya Kekerasan mulai mempesona orang. Yang kuasa serba menekan. Yang marah mulai mengeluarkan senjata. Bajingan dilawan secara bajingan. Ya Inilah kini kemungkinan yang mulai menggoda orang. Bila pengadilan tidak menindak bajingan resmi, maka bajingan jalanan yang akan diadili. Lalu apa kata nurani kemanusiaan Siapakah yang menciptakan keadaan darurat ini Apakah orang harus meneladan tingkah laku bajingan resmi Bila tidak, kenapa bajingan resmi tidak ditindak Apakah kata nurani kemanusiaan O, Senjakala yang menyala Singkat tapi menggetarkan hati Lalu sebentar lagi orang akan mencari bulan dan bintang-bintang O, gambaran-gambaran yang fana Kerna langit di badan yang tidak berhawa, dan langit di luar dilabur bias senjakala, maka nurani dibius tipudaya. Ya Ya Akulah seorang tua Yang capek tapi belum menyerah pada mati. Kini aku berdiri di perempatan jalan. Aku merasa tubuhku sudah menjadi anjing. Tetapi jiwaku menba menulis sajak. Sebagai seorang manusia. Pejambon, Oktober Potret Pembangunan dalam Puisi Kau mewarnai hariku setiap saatkau membuat jati diriku kuatkau membuat hatiku taatkau tak pernah mengajariku sesat Pancaran senyummu adalah semangatkututur katamu pelajaran untukkukeceriaanmu adalah pernak pernik mu setiap waktu Detik jam terus berlalumengubah senja menjadi kelabukini kita tak lagi mudakini kita tak lagi bersama Tapi, dihatiku tetap ada namamukan ku ingat semua tentang muwalau harus aku sendiriwalau akupun harus pergitapi kau selalu dihati Aku berdiri penuh teka-teki Dalam perjalanan mengarungi pasir yang berbatu Dengan segera kulepas kepenatan jiwa kelesuan di raga Kuhempaskan belenggu di rasa-rasa lewat angin yang berdesir lesu Ombak lunglai menahan belenggu di tengah deras air laut Dan hijau nyiur melambai menyapaku Karena di sini, di Lovina Aku melepas lelah Merekah angan-angan Mencari makna jalan yang berbatu Mengubur kelam mimpi di beranda rumahku Saat malam, kerlip lampu dari villa-villa megah merona bagai mawar kuning Membawa hawa merapat di tengah riak air laut Gadis-gadis belia tertunduk menatap wajahnya dalam gelap Dan cahaya putih seindah mawar putih memancar Dari wajah seorang gadis muda tatkala bersenda di bawah bulan purnama Hatiku terpukau terpaut dalam nyanyian cinta Sementara ombak enggan untuk pulang ke peraduan malamnya Nyanyian malam bersautan saling menyapa Aku asing di daerah ini Aku tak dikenal di sini Dan wajahku bukan warna-warna di daerah ini Yang selalu bertengger dan meraup hidup di sini Tapi, aku sama dengan air laut di sini Di pantai Lovina Yang tak tau apa-apa, dan dibawa arus hingga ke sini Bagi mereka aku tak di kenal Dari mana aku dibawa hingga tepat berdiri di atas pasir ini Aku sungguh asing dan tak di kenal Saat pagi mentari terbangun Ia merenges di balik dedaunan, dan berselimut awan Ombak yang nakal mengejek dan menertawakannya Tapi, banyak yang suka pada matahari bila ia baru bangun Padahal ia belum mandi dan masih bau badan Anak kecil bersama ibunya berlari-lari kecil Menikmati dunia yang kecil di sini Karena ia yang baru merasakan keindahan Karena ia ingin bermanja Di Lovina Lovina yang tak akan pudar dari zaman ke zaman Dari waktu ke waktu Dari hari ke hari Maka ia harus dinikmati dan dirasakan Para touris berjemur tak jemu-jemu Merasakan bara api matahari yang manja Tawa kecil dari bibir merahnya berwarna tatkala ia bercanda Memadu keceriaan meraup kepuasan Dan mendamaikan hati yang resah Ia rebahkan tubuh kecilnya Dan nikmati tumpukan pasir Dikala siang Dikala ombak masih tak lelah untuk melompat dan menggulungkan tubuhnya Aku berlari mengejar ombak dan merengkuhnya Angin menerpa pasir dan membawanya ke surga Perlombaan semakin sengit antara ombak dan waktu untuk mencapai kemenangan Dan pertempuran mereka tak akan pernah sirna sepanjang zaman Selama siang menjadi malam, dan malam menjadi siang Esok hari mentari kembali menyembul di ufuk timur Ombak masih berdebur di Lovina Waktu pun akan berjalan seperti biasa Di sini di pantai Lovina Di Singaraja yang indah Aku berlari mengisi sisa kesepianku Merapikan rasa yang kalut dan menyusunnya menjadi tumpukan rapi Singaraja, Maret Diantara beribu orang Hanya kamu yang aku sayang Aku pun akan pulang Jika melihat kamu senang Sayang Jaga sllalu hatimu Jaga dia untuk diriku Karna kau yang ku sayang . Sayang . Diriku taakan kembali pulang Membawa hati yang bimbang Karna kau dibawa orang . Sayang Kini aku menyesal Meninggalkan mu tanpa alasan . Selamat tinggal .. Terangkanlah padaku Apakah semuaya sia-sia Saat orang-orang berpikir Apakah kita bisa lebih cepat dari cahaya Yang lainnya berpikir Apakah Surga dan Neraka meamang ada Terangkanlah padaku Apakah semuanya selalu berarti Di utara orang berkata merah adalah Api Semangat Di selatan mereka menganggap merah adalah Darah Pengorbanan Terangkanlah padaku Apakah aku seharusnya mati Jika aku hidup untuk mencintaimu Tapi kau merasa mati jika mencintaiku Sahabat Kini kau tlah pergy jauh meninggal'kan ku sendiri ,~Kau pergy bersama kenangan yg tlah qt lalui Sahabat Sekian lama qt bersama Suka duka slalu qt jalanin bersama Ak sedih dan tidak percaya kalo diri mu tlah tiada Kini ku hanya bisa menangisi dan meratapi kepergian mu dngan sebuah tangisan ,~Andai kau tau ak di sini sedih dan menangis Sahabat Ku titip rindu ku ini untuk mu semoga kau mendengar puisi ini Semoga dsana kau tenang bersama JC D Puisi ini untuk El Daniel ,~ a Ange Lis Mine Kumohon, jangan datang saat sekarang Kumohon, jangan singgah saat ku bimbang Kumohon, pergilah hingga aku siap bertualang Bukan maksudku menolak gugus cinta Bukan inginku menikmati dahaga cinta Namun asaku luluh lantak diterpa badai problema Sungguh, aku tak mampu melihatmu bersedih Aku tak mau mengajakmu tertatih Dan hanyut dalam badai problema yang perih Suatu saat nanti, ketika badai tlah terlewati Ketika asaku tajam bagaikan belati Ketika jiwaku sebebas merpati Dan ragaku kokoh menyombongkan diri Kan kucari kau dengan hatiku Kan kurengkuh kau dengan tubuhku Dan kusuguhi cinta yang selalu kau rindu Tunggulah aku kekasih pujaan, Tunggulah hingga terbit fajar kebahagiaan Tanah airku bumi pertiwiku Elok indah nian alammu surga negeriku. Sawah gunung hamparan lautmu Adalah bukti betapa kayanya negeriku. Meski kini banyak sekali Kita dapati kerusakan di sana sini Merusak alam negeri. Hanya untuk urusan pribadi Tanah airku bumi pertiwiku Tempat berpijak dan bernaungku. Semoga aku selalu bisa menjagamu Melestarikanmu untuk kelak anak cucuku. Tanah airku bumi pertiwiku Bhineka tunggal ika mu Adalah ntoh keragaman budayamu Pancasila dasar negaraku. Kencang sang waktu berlari tak mampu ku kendalikan dan tak mampu aku perlambat lajunya dentang lonceng malam ini tepat kau berusia dewasa mengiringi usia kisah kita Tidaklah berupa rangkaian bunga Ataupun boneka beruang seperti kepunyaan Alice Tidak pula sebuah puisi yang ditulis dengan pena penuh puja dan puji Aku berharap di usia Tujuh Belas Mu Kau di beri hadiah oleh Tuhan berupa kesabaran Sehingga saat kesakitan datang kau bisa hadapi Dan kembali berdiri meskipun tanpa satu kaki Mu Dan Aku berdoa agar Tuhan senantiasa mengutus malaikatnya Untuk menjaga Mu di setiap engkau melangkah Karena aku sadari aku tak bisa menjaga Mu seutuhnya meskipun aku berusaha untuk seperti itu Doa dan Harap ini akan terus saya ucap Bukan hanya saat ini Garwa ku. Maafkan Aku Jika Aku Tak mampu menjadi Laki-laki yang semestinya menemanimu malam ini Dan Tak Mampu memberi Apa yang kamu inginkan di hari dimana kau dilahirkan di tahun yang lalu . Lengkungan manis memenuhi rias wajah Menyejukkan hati kala tatapan mata bertemu Sebuah getaran hati menerpa jiwa Kiasan frasa tak dapat diucap Goresan garis bagaikan lukisan indah di pipimu Melebihi ekspekstasi perspektif pikiran Merasakan semua kenikmatan dibuatnya Dengan berbagai cara Liukan tubuhmu Kala dentuman irama menggoyahkan jiwa seluruh penuh Berhasil mengalun riuh kerasnya suara Bersama hura-hura sepanjang malam Mengeksplorkan keringat, mengalunkan dalam pejaman mata Saat itu…. Dunia tertuju padamu bersama irama ritme tari Cerita cinta hidup bersama pengagum setiamu Lambat laun bagaikan opium menyerbu Menumbuhkan kecanduan yang amat sangat Pertunjukkan menjadi sejarah hidup kala itu Tak dapat dilupakan Ibu ,,, aku tahu aku tak sempurna Tapi aku yakin aku bisabisa membuatmu bahagia Dan bisa membuat hidupmu sempurna Ibu,, ku pastikan padamu Ku yakinkan untukmuHidupkuMatiku Hanya milikmu Ibu,,,, tak ada yang dapat aku beri Selain doa untukmu mama Semoga engkau mendapatkan surga Ketika engkau telah di panggil olehnya Ibu,,,, satu kata untukmuyaitu, I love you Sepotong mawar untuk pacar Dari balik tirai latar layar Kulelang lemah tangkai mawar Bukan pula dengan sekedar Pada tangan yang mulai melemah Coba ulurkan jemari penuh kasih Yang Insya Allah akan memporanda kisah Seperti hikayat sang pencari cinta Dear Kau kekasihku Janganlah engkau berkedip murung Usahlah engkau diam mematung Hanya lantaran lemah pada tangkai mawar Tiada niat aku tawar menawar Pada sepotong mawar merah Kuntum telah lama mengngekal lelah Saat acuh tak acuh melingkar raga Sekalipun hilang melindap rasa Jiwa yang tiada laku Dengan sayu terjejal merayu Selalu saja di tepis bayu penuh curiga Serupa cemburu yang memburu jalinan "perangkai sepi" So I can ver myself up easilyI really enjoy my own world Where nobody can see my mistakes I have to ver myself updon't want to show myself Wherever, whateverI hate because This world is too crowded This is mpetitiveI am tiredI hate this mpetition Now I stay on my lonely word Without perfection it's okay Because nobody will see me again If I can't be perfect I choose to life alone Nobody can't see Who I amI know that How scared life without any healthy foods Some fear will life inside But I must choose Between life without people Or life too crowded And you must to life perfectlyI don't need lots of money Lots of luxurious isn't my needned So I can live alone Tease cannot greet me again Nobody will see me Without any fear Nobody can see me againI can life only without any statuses No one high, no one low Just me...I will not bothered by other's opinion Because I live alone Maybe I will help and face others If I perfect enough to face that Why should I meet them If no one I need For me no reasons to meet the weird crowd Persahabatan? Yang ku tau adalah tentang ketulusan, Yang ku tau adalah saling memberi tanpa mengharap balasan..Persahabatan? Yang ku tau selalu indah setiap saat.. Yang ku tau dia selalu dapat membuat ku tersenyum bahagia saat beban di pundakku terlalu berat.. Yang ku tau hanya keindahannya saja, yahhh.. Semuanya indah ku rasa (Sampai saat dimana aku harus terjatuh, Saat dimana aku harus tersadar dari mimpiku bahwa PERSAHABATAN tak seindah itu.. Semuanya seperti salahku, aku yang bersalah? Benarkah itu sahabat"? Kau memndangku sebelah mata, tanpa mengingat apa yang telah kita lewati bersama, Adakah terlintas di fikiran mu tentang diri ini sahabat? Walau sedetik namun itu yang aku harapkan. Sahabat, aku tetap menganggapmu sahabat Walau mungkin engkau bahkan tak mengingatnya lagi Tapi bagiku itu bukanlah hal yang harus aku pusingkan Bukankah persahabatan itu tentang ketulusan? Ya, aku harus belajar tentang ketulusan itu Terima kasih telah mengisi lembaran kehidupan ku dengan warna-warna ceria mu Aku harap kita dapat bertemu di lain waktu dan masa dimana kita bisa belajar bersama lagi tentang persahabatan ')Untukmu sahabatku.. Aku merasa tenang sekaligus senang Karena memiliki mu telah terjadi Dalam kehidupanku yang nyata Tak terbayangkan olehku Seandainya bukan kamu Apa jadinya sayangku Apa cerita yang akan ku bagi Kaulah impianku sayang Teruslah sayang bertahan Bersama raga ini Takkan terpungkiri Kamu yang tercinta Hati menipis jiwa merobek Merobek seluruh kebahagiaan Tangan menggepal Tertarik angan angan Menahan haru pilu kehancuran Yang terjadi pada diri Hingga merapuhkan di jiwa ini Yang ingin ku akhiri Terlihat banyak tulisan. Terpampang Di sorot pandangan ini Akan Tuhan yang kujadikan Alasan kesadaran diri Sayang.... tahun lamanya kita berpacaran tahun godaan selalu datang menjelang tahun suka dan duka kita rasakan Sayang.... Sebentar lagi kita menghadapi pelaminan Kan membina rumah tangga berdua Aku bangga menjadi imammu Sayang... kasih sayang yang aku miliki ini Takkan pernah luntur sampai akhir nanti Semua hanya untukmu Sayang.... Aki kepal erat janji yang telah adasebagai pedoman langkah kita bersama Semoga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah, Amin... No. Urut . Tanggal Kirim // :: Meski di rasa indah namun hakikatnya menyakitkan Hati tak pernah bisa di bohongi Perasaan rindu yg masih bersemayam Perlahan mengusik alam damaiku Aku tau aku tak pantas untuk semua ini Kebodohanku membuatmu pergi Kebodohanku membuatmu hilang Mungkin ini yg terakhir Saat ku kembali dengar lembut suaramu Aku seakan kembali terbang Tergambar semua keindahan yg pernah tercipta Namun sejenak kau kembali menghilang Sakit Memang di rasa sangatlah sakit Aku tersadar Kini hatimu bukanlah milikku Semua hanyalah sbg harapan semu Rindu yg tak mungkin terbalas Bahagialah kau bersamanya Bahagiamu adalah bahagiaku Lukaku terlalu dalam. Luka yang menjadi trauma. Entahlah mungkin kau juga merasakannya. Berkali kali kusampaikan. Jangan biarkan luka ini menjadi. Aku manusia. Ada hati dan perasaan Diamku bukan emas. Hanya menba bersabar tanpa titik. Tak usah kau tanya. Masihkah ada rasa ini. Kan kujawab. Ya, aku masih mencintaimu. Tapi jika jurang yg kau rasa terlalu dalam. Mundurlah sejenak. Pikirkan langkahmu lagi. Aku tetap disini. Tetap bersabar dalam ujian ini. Jika pilihannya kelak menjadi pemisah atau pemerkokoh. Kupasrahkan pada illahi. Tetapkan putusanmu. Aku pasrah. Jangan, aku tahu kamu terluka dan trauma. Pun aku. Ku pasrahkan... Seluruh jiwa n ragaku Segenap cinta n kasihku Semua hidup dan matiku Hanya kepada-MU.. Ku meminta n berdo'a Ku berserah dalam cinta Ku gantungkan harapan untuk memilikinya Sebuah impian cinta menjadi nyata Hanya kepada-MU... Ku mohon dia untuk diriku Cintanya hanya kepadaku Jadikan dia pendamping dalam hidupku Hanya karena-MU.. Ku relakan dia pergi dalam hidupku Bahagianya karna Ridho-MU Senyuman keihklasanku demi takdirku Apapun yang menjadi Kehendak-MU Tiada hari yang bisa ku nikmati Tiada rasa bahagia yang kini aku milikisemua seaakan jauh disana Hatiku slalu merasakan perih dan perih Tetes air mata mengalir deras di pipiku Rasa takut, benci, marah seakan menjadi teman baiku saat ini Sulit rasanya mengenali diriku ini lagi Siapa aku?? dimana kebahagiaanku?? Tuhan, apakah yang telah terjadi padaku? Haruskah hidupku ini penuh dengan marah dan sedih? Aku sudah tidak tahan lagiberikanlah aku kekuatanMU dengan begitu aku yakin aku bisa lepas dari ini amin... Seruan pertahanan malam menyiksa suka Munajat hati ingkar pada sepenggal dunia Menguasai para kebisuan langit tua Ungkap dusta tawanan insan Limpahan tutur teka-teki Tergerus keruh kekosongan Kesan waktu menatap kegetiran Tersendu rada tiada tara Kerumunan suara sanjungan alam Tatap segumpal kisah menepi Gubuk sandaran tak ubah penjara Cerita tabiat urung merangkul Jiwa teguhkan tiang amanah Menoleh pejuang diriku Tak ternilai tanya mimipiku Bercermin dari bilik keusangan Duhai tuan yang disana Tengoklah kami yang disini Wahai kalian yang diatas Lihatlah kami yang dibawah Meringis menangis oleh kejamnya perlakuan Mengadu nasib dipersimpangan jalan Penuh debu kerikil tajam Menghampar harapan keadilanIngatlah.. Duhai tuan-tuan yang disana Lupakah kalian..?? kami yang membuatmu diatas sana Dengarkan suara hati kami yang seakan terkunci kekuasaan Mana janji kalian..?? Kami hanya minta tepati janji tanpa basa-basi Bawa kembali kami ke istana megahmu Harga mati jika kami sejahtera Angkat kami ketempatmu Bukan harapan palsu dan janji kosong yang kami mau Semoga ocehah ini tak sekedar ocehan belaka Nyatalah buat kami bahagia, sejahtera, laksana janji tuan Seribu langkah kita pijak Menguntai senyum dalam kanvas cinta Angin, hasrat, rasa, tercurah dalam balutan cinta Seribu mimpi lelap dalam gelora nafsu Hingga kita terlupa batas Kita mampu menghadang taupan Tapii, sanggupkah kita menghadang takdir? Seribu pesona sirna dalam jilat mentari Hangus terbakar menjadi arang Semua musnah sirna bagai debu Bukan kita berharap pada pilihan Tapi takdir sudutkan kita Pada jalan tanpa ujung Kini semua cerita cinta Jadi penggalan cerita luka Dalam fatamorgana cinta" Lihatlah ia yang tertatih sekarang. Tetap berkobar dlm asanya untuk berjuang. Tetap kokoh berdiri meski sebagai penopang. Meski usianya yg senja kian merambah lapang. Lihatlah masih mereka mendaki puncaknya hidup seperti tebing. Ingatkah kau saat dimanja dalam balutan kasih sayang?. Ketika semua fikiran berpacu untuk bahagia anaknya ialah engkau. Saat kotoranmu disucikan oleh tangannya. Gelapnya awan membuat matanya yang lelah Laksana penjaga mimpi disetiap lelap anaknya. Kala mentari terpancar dengan terangnya. Dia datang dengan sejuk bersama belaiannya. Kala ribuan tetesan air hujan datang dengan rinainya. Dia pun memelukmu sebagai selimut tidurmu. Saat ada yang menderas di sudut matamu. Dengan kelembutan hatinya berikan apa yang sekira membuatmu terdiam dalam senyummu. Dalam pagi buta bersama embun yang menambah indah alam sang khalik. Terbangunlah ia dalam merajut impian hidup. Mencari secerca hujjah dalam rimbunnya hidup. Berharap kan datang seribu senyum untuk dibawanya pulang. Keringat lelah dan langkahnya nan letih. Ia menghadap gubuk petaknya. Bersuguhkan secangkir kopi. Dengan riuh mendamba bahagianya kini, esok dan seterusnya. Oh.... Ibu Oh... ayah Kalian memang tak sedang bersembunyi Namun setiap kasih sayang kalian tak ada kurasa sunyi. Kalian hanya berharap curah hati yang elok. Meski aku tak harus mengetahui. Tetesan dukamu yang sedang bernyanyi. Aku dan kalian memang berkolaborasi dalam meraih ketegaran diri.... Sampaikah selangkah saja kakimu berpijak dijalan itu? Sanggupkah jejakmu menghiasi setapak alur itu? Sudahkah kau temukan jembatan itu? Jembatan apa? Jembatan Tuhan yang kini kucari. Jembatan itu nyata, tak seperti fatamorgana Tidakah kau juga menba menemukannya kawanku? Jembatan itu yang setiap hari menemani langkah kecilmu. Jembatan itu yang sekian kali kau caci dan kau maki. Namun dia tetap menangis memohon untuk kebaikanmu. Jembatan itu yang selalu kau tuntut untuk memenuhi segala keinginanmu. Ya, dialah Ibu Bapakmu. Ibu yang selalu lebih awal terjaga dari tidurnya, untuk apa? Untuk sekedar menyiapkan sarapan untukmu pagi itu. Lalu apa yang kau ucapkan? Terimakasih? Bukan. Kau ucapkan “Ibu, aku bosan dengan makanan ini”Kau pikir kau siapa kawan? Lihat Bapakmu, dia berusaha membelikanmu sepatu. Dengan diam dan sunyinya, hingga tak kau dengar keluh kesahsaat dia merasa letih bekerja. Apa yang kau ucapkan? Terimakasih? Bukan. Kau ucapkan “Bapak, sepatu ini sudah ketinggalan jaman”Pernahkah dalam hati atau pikirmu mengucap tanya? Bagaimana jika hati yang lembut itu harus tergores dengan ucapan yang menyakiti? Bagaimana jika Tuhan marah padaku atas perlakuanku pada mereka jembatanku menuju Tuhan? Bagaimana jika aku tak dapat meraih harapanku karena batu sandungan itu? Ingat kawan..“Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik) kepada dua orang Ibu Bapaknya, Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku, dan kepada dua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”Apa lagi yang kau ragukan? Jembatan itu jelas terlihat. Tidakkah kau menba dan berusaha menggapainya kawanku? Nama Suryani Rizkiliyah Asal Sekolah SMK Negeri Bogor Sembilu menghanyut lara Tiba senjamu melenyap Gelap semakin kelam Namun kasih tak kunjung terpaut Gelora merambah hening Seketika hanyut Seksama menanti hati bersahaja Tatkala seroja kelak bertemu Bersua indah wahai anganku Bersama menanti Herannya tak kunjung bersemi Fajar menyongsong pagi Menukik sajak tak bermajas Merambah pilu, mengalun duka Kaki sekejap melangkah Terderap hati Mengabadi cinta kemarin sore Langit biru. Apa kabarmu hari ini? Masihkan kau simpan sejuta asa dalam keheningan. Atau masihkan kau menjadi sajak tanpa makna disana. Langit biru. Ingin sedikit ku sapa kau lewat khiasan Bercengkrama lalu bercanda dalam irama. Irama yang tak tentu arah dan tujuan. Namun punya makna dalam untuk kita. Langit biru. Jangan hanya diam lalu pergi tanpa jejak. Beri sedikit sapaan lembut dan senyum semangat mu. Agar ku tahu hari ini tidak seburuk kemarin Bilakah pinta ini kan terjawab? Semoga. Ketika sang mentari masih muncul dari timur Dan tenggelam di ufuk barat Kaulah yang selalu menemani aku…Dalam keadaan susah maupun bahagia Jika teringat kala kita sedag bahagia Kita merasakanya besama…Dan di kala dari salah satu dari kita sedih Kitapun merasakanya bersama…Kesetiaanmu bagaikan tiang Jika tiang yang lain tidak kuat Pastilah bangunan itu akan rubuh.. Jika tiang yang lain saling menguatkan . Pastilah bangunan itu akan brdiri kokoh ….. Aku tak bisa hidup tanpa kau sobat Jikalau aku hidup sendiri….. Aku bagaikan maju di medan perang yang tanpa senjata Yang bukan lain hanyalah mati sia-sia…. Dalam memori ini Akan selalu teringat kesetiaan kita bersama Dan banyak kenangan-kenangan yang indah yang telah kita lalui bersama Tak aka nada suatu yang menghalangi kita Untuk selalu setia……….. ----- No. Urut  . Tanggal Kirim // :: Saat pertama aku lihat senyummu, Saat itu pula aku merasa ada yang istimewa dari dirimu. Saat pertama aku lihat tawa mu, Saat itu pula timbul keinginanku untuk dapat memilikimu. Tapi setelah aku melihat kau bersamanya.. Aku mulai berfikir, bahwa kau tidak dpat aku miliki. Semua harapanku hilang dan musnah. Engkau abaikan diriku, Engkau acuhkan diriku, Aku sadar aku bukanlah untk mu Aku sadar aku tak seperti yg kau inginkan Dan aku pun sadar, bahwa aku tetaplah aku. Bukan dia atau pun mereka, Aku tidaklah sempurna, tapi suatu saat aku yakin aku bisa membuat dirimu bahagia, Walau semuanya telah pupus Sepanjang hidup ini Aku terpukul Aku tiada berani Namun tetap kupikul Rayu, mohonan dan doa Bersatu satu Masing masing tiada saling percaya Semua beradu Saling balas berebut kuasa Duhai Dalam hujan yang indah berinai Kiranya ku tlah terbuai Lantaran semua belai Membuatku sendiri jatuh berderai Ku kira mereka yang saling mesra berbalas sayang sayangan di beranda facebookku sudah dewasa. Ku takjub mereka berdua saling perhatian akupun tak pernah merasakannya status cinta dan sayang memenuhi beranda facebookku. Tak lama aku terpaku sedih status mereka buat berpisah tak ada lagi status cinta dan sayang di beranda facebokku. Akhirnya aku penasaran ku lihat profil mereka? ehh ternyata... bocah sudah main perasaan Leuwigajah berputar dari pagi sampai pagi jalan-jalan gemetar debu-debu membumbung dari knalpot kendaraan pengangkut Mesin-mesin terus membangunkan buruh-buruh tak berkamar-mandi tidur jejer berjejer alas tikar tanpa jendela tanpa cahaya matahari lantai dinding dingin lembab pengap Lidah-lidah penghuni rumah kontrak terus menyemburkan cerita buruk: lembur paksa sampai pagi upah rendah jari jempol putus kecelakaan-kecelakaan kencing dilarang sakit ongkos sendiri mogok? pecat seperti nyabuti bulu ketiak Tubuh-tubuh muda terus mengalir ke Leuwigajah seperti buah-buah disedot vitaminnya mesin-mesin terus menggilas memerah tenaga murah satu kali dua puluh empat jam masuk absen tombol ditekan dan truk-truk pengangkut produksi meluncur terus ke pasar Leuwigajah tak mau berhenti dari pagi sampai pagi cerobong asap terus mengotori langit limbah mengental selokan berwarna Leuwigajah terus minta darah tenaga muda Leuwigajah makin panas berputar dan terus menguras tenaga-tenaga murah Bandung Solo Mei Juni Mungkin ini bukan puisi . Melainkan isi hati . Yg ingin ku ungkapkan sepenuh hati . Untuk mu sang pujaan hati . Aku memang tak pandai berkata" . Tpi ijinkan aku mengungkap apa yg aku rasa . Dengar kan pujaan hati ku . Aku merasa tenang saat bersama mu . Bagaikan tidak pernah mengenal masalah . Dan aku merasa nyaman saat bersama mu . Bagaikan kain hangat menyelimuti tubuh yg lelah . Bahagia ku adalah saat bersama mu . Aku ingin tetap lah bersama ku . Menjalani hari" bersama mu . Karna km adalah semangat ku . Tanpa mu, tak mampu ku melawati hidup yg penuh rintangan . Tpi dengan mu ak yakin semua kan terlewati dengan bergandeng tangan Jika kita slalu berpegang tangan dengan erat . Maka semua tidak akan terasa berat . Jika kita saling memeluk hangat . Maka kita tidak akan tergoda oleh dunia yg sesat . Aku kan slslu menyayangi mu apa ada nya . Seprti km slalu menyayangi ku apa ada nya . Dan semoga tuhan kan selalu meridhoi nya . Karna ridho nya lah yg memudah kan segalanya .-- Amin - Hembusan angin malam Membisikkan kerinduan yang dalam Kepada Si penunggu malam Dengan hati yang kelam Ditemani nyanyian malam Menyampaikan kesunyian hati Yang perih bagai duri Terselimuti dengan rapi Oleh tebalnya kabut putih Wahai Ratu September Apakah kau mendengar Pesan dari angin malam Tentang rasa yang terpendam Di palung hati yang terdalam Berharap tuk diselamatkan Walau dengan sedikit harapan Dan satu keyakinan Terwujudnya mimpi di akhir penantian Jika aku boleh memilih... Akupun ingin seperti mantan kekasihmu Yang sering kau puja... Yang sering kau manja... Apakah aku salah? Jika akupun ingin diperlakukan Seperti mereka yang kau puja dan manja.... Kasih dengarlah Aku tak butuh materi.... Yang kubutuhkan Perlakukan aku seperti engkau Memperlakukan mantan kekasihmu... Kuba melangkah... Menghindar darimu Kuba pergi... Tinggalkan dirimu Walau itu semua tak berarti Semua itu karna aku sayang padamu Hari demi hari kulewati Sakit hati kurasakan Saat jauh darimu... Rasa sayang ku makin berbeda Rindu ini merasuki diriku Tak kusangka... Rasa ini tlah membuatku menjadi penghianat Hanya karna perasaanku padamu Bisa membuat persahabatan putus Rasa salah semakin membuatku gelisah Hari demi hari ku lewati dengan kecewa Karnamu... Ibu Sembilan bulan aku dirahimmu Sembilan bulan kau menjagaku Tidak perduli sehat ataupun sakit Kau tetap mejagakuIbu Duluh wajahmu begitu cantik Bagaikan bidadari dari kayangan Tetapi sekarang wajahmu semakin kusam Bagaikan buah tidak laku dijualIbu Kau adalah surgaku Kau adalah pahlawanku Jasamu tidak akan pernah aku lupakan Sampai akhir hayat hidupku ------------------ No. Urut Tanggal Kirim // :: Jika hati tak lagi terusik Pada mereka yang usil berisik Jika nurani tak lagi terbetik Tuk tegakkan izzah setitik Bahkan seekor semut, tau dimana ia berpihak Jangan pernah kau cela Jika kau tak pernah bela Jangan pernah kau halang Jika kau tak mau pasang raga Bahkan seekor laba-laba, tau bagaimana membantu Publish: // :: Kamu Orang yang memulai percakapan di dunia maya Yang membuat jantung ku berdetak tak berdaya Yang membuat senyum ku tak terhenti seperti orang di rumah sakit jiwa. Hanya dua hari kita berkomunikasi. Tapi ada perasaan aneh di hati. Aku selalu menghibur diriku kalau aku tak mengapa Tapi itu selalu tak bisa. Aku tahu, kini aku sudah dewasa Aku tahu apa itu cinta Walaupun sebenarnya aku belum begitu mengenalnya Tapi aku yakin kalau ini benar benar cinta. Tapi sangat disayangkan, kau menghentikan percakapan selama hari Mungkin aku yang salah, yang terlalu cepat menyimpan perasaan di hati Sedangkan kau? Mungkin kau hanya bertanya tentang sesuatu yang pada saat itu sangat salah ku gunakan Iya, aku salah. Aku salah dan aku merasa sakit sekarang. Hanya hari tanpa apa-apa, tapi mudah sekali aku menaruh hati padamu. hari cinta ku tumbuh di hati hari kau menghentikan semua ini Andai hatiku di bagi tiga ruangan Satu ruang cinta Dua ruang rindu Tiga ruang benci Selama nafasku masih ada Akan selalu ku jaga Ruang yang ke tiga Agar tetap kosong Tanpa penghuni.. Rintik hujan membawa kenangan kita dalam ingatan Rindu yang dulu pernah terhempas Kini mulai menyapa kembali Apa kabar dirimu di sana? Hal itu yang ingin ku tahu saat ini Dua musim berlalu mengiringiku Semenjak kepergianku meninggalkanmu Apakah kau baik-baik saja? Kenapa tak pernah ku dengar kabar darimu? Tak apa jika kau sudah bahagia sekarang Takkan ku beri kau amarahku Dan jika suatu hari aku kembali Masihkah kau ingat tentang diriku? Atau setidaknya kenangan tentang kita Atau justru kau sudah melupakan diriku dan kenangan kita Aku harap rintik hujan membawa serta pesanku untukmu Agar kau tahu jika aku baik-baik saja Dan aku pasti akan pulang Jika kau masih menantiku Karena tempatku untuk kembali adalah kamu. Anakku rasanya kau sekarang... Sudah besar dan dewasa... Saat ku tinggalkan kau... Ini adalah waktu krusial... Dalam sebuah kehidupaan... Seorang manusia... Waktu yang dulu telah ku jalani... Dan ku lewati dengan berbagai macam ceritanya... Dengan cerita baik atau buruk nya yang ku alami... Tapi ingat anakku di waktu sekarang... Massa mudaku dan massa mudamu... Sudah jauh berbeda dan di waktu ini lebih menakutkan... Semua keindahan fana... Akan lebih mudah kau dapatkan... Dan semuanya serba cepat.... Tidak seperti zamanku dulu... Sekedar untuk menengok... Gadis kembang mandi di sungai dengan berbalut pakaian lengkap.... Kami harus berebut posisi... Dengan lelaki lainnya... Tapi sekarang sangat berbeda anakku... Kemaksiatan yang dulu ku lakukan... Semuanya tetap ada dan lebih gampang dan lebih menggoda... Dan tidak perlu berebut posisi dengan lelaki lainnya... Tapi aku ceritakan ini... Agar kau tidak terjebak... Untuk mencicipi keindahan fana itu... Aku sekarang tidak bisa kau lihat... Tapi percayalah aku ada... Mengawasimu dimana pun engkau berada... Aku bisa berada di surga ini... Karena doa kakek dan nenekmu serta ke sholehan anak anakku... Dan bakti serta nasihat ibumu kepadaku... Tapi tolong anakku... Jangan pernah kau ganggu... Kenyamananku di surga ini.... Dengan kelakuan burukmu... Karena kalau kau tahu.... Itu akan mengancam posisiku di surga ini... Karena tuhan akan menganggapku ayah yang gagal... Mendidik salah seorang anaknya... Saat aku masih hidup dulu... Tolonglah anakku... Dengarkan nasehatku ini... Agar posisiku tetap nyaman di surga ini... Ku yakin engkau menyayangiku... Dan akan mendengarkan nasehatku... Untuk bekal kehidupan dunia yang masih kau jalani... Dan apabila kau berhasil menjalankan nasihatku... Sampai akhirnya kehidupan dunia ini berakhir... Kita akan bersama-sama berkumpul di surga ini... Kita pernah satu jiwa Kita pernah satu rasa Tertawa dan menangis berdua Walau kita terpisah jauh, namun hati kita selalu dekat Kau milikku selamanya Kau adalah darah di nadiku Menggulirkan waktu di hariku Merasa dan terasa bersama Walau ada ruang jarak dan waktu, namun hati kita satu Kau satu selamanya Aku bagai bayangmu Karena dirimu adalah aku Sama oleh rasa yang sama Walau kita tak bersama, namun kita slalu sama Kau dan aku selamanya Tuhan.. Ampunilah aku.. Mengaku seorang hamba Tuhan.. Tak sanggup menjadi terbaik insan.. Dosa berlumuran pahala berguguran.. Menebalkan catatan hitam kehidupan.. Perintah-Mu tak kulaksanakan.. Larangan-Mu tak kuindahkan.. Tersesat jalan menyimak setan.. Terkalahkan oleh bisikan kejahatan.. Aku terlepas tuntunan.. Tuntunan menuju tujuan.. Tujuan menggapai kebahagiaan.. Kebahagiaan akan keimanan.. Keimanan kepada Tuhan.. Ampunilah aku.. Tuhan.. Di saat aku terdiammemikirkan angin yang terbangsaat itusekejap kedipan matayang buat aku terpana Seorang yang telah menjemputdengan riang aku terbawanyadan mudahbuat aku bahagia sepanjang masa Kinidia telah tiadamenyisakan sejuta rindudan hanya diayang dapat membuat akumerasa berada dimimpiku Tuhansampaikan segala terimakasih untuknyasampaikan padanyaaku rindusampaikan padanyaaku sungguh sayang dia Ku tempahkan wajahmu pada malam ini Hingga tiada yang lebih indah dari purnama july Suara merdumu nan manja Kusalin dalam puisi Dan kubiarkan dinginnya semilir pawana malam ini membacakannya, Terulang kembali apa yang selalu membuatku tersenyum dan bernyanyi Hingga bintang-bintangpun enggan untuk pagi Betapa kurindu bangku yang telah kosong itu sayang malam ini, Inginku segera disana detik ini jua Walau hanya sekedar Mengutip bungkus permen Yang isinya pernah kita bagi dua.P.Lubis Malaysia july Senja mendekati jumpaku pada janji Campur segala rasa tegak berdiri Dan rona jingga kuamati, ia menemani Meleburkan ujung waktu yang pasti Namun bayang hitam menjulang di sana Sapaku di ujung sinyal tak ada Ooh apakah yang terjadi, mengapa? Dimanakah dia Mengapa ini menjadi tanya Senja berganti malam pun resah Hati bertahta gundah gulana sudah Dimanakah jumpayang telah melingkar teduh Haruskah aku tunduk terbunuh Senja ini telah memahat ingkarmu Meruntuhkan pelangi hati yang rindu Tanpa kabar kau lukis kelabupada hari yang biru Kini telah nyata tercipta ragutuk meletakan tanda pada jemarimu ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Jika malam telah datang... Sunyipun kian melanda... Kesendirian menjadi sahabat sejati... Terkenang senda gurauan... Tawa lepas yang sering terjadi... Curahan yang selalu terlontarkan.. Terkenang pedih perihnya saat-saat itu.. Keharuman melati tak lagi ada.. Layu dalam gersangnya kenyaman hati... Untuk kenangan.... Untuk semua yang terlupakan... Kini menjadi kengan yang tersimpan dalam angan... Dari waktu yang terusik untuk di bayangkan.... Terdengar nasehat mu Ibu Jangan begini jangan begitu Ku merasa bosan dengan nasehat mu Namun itu yang terbaik untukku Ku lihat dalam sujudmu Kau menangis, menangisiku Berdoa untuk kebaikan ku Tak terasa aku ikut menangis Ibu Kau rela mati demi aku Kau rela sengsara demi aku Kau tak tunjukan kesedihan mu Demi aku yang slalu merepotkan Ibu Hanya dua kata bisa ku ucap Maaf dan terimakasih Maaf atas kesalahku Terimakasih telah memaafkan ku Jembatan kayu hampir patah... Penghubung cinta hati.. Melapuk kasih melemah sayang... Jembatan lapuk tinggal sebatang.. Sudah retak hampir pecah... Semakin lelah pikul beban.. Hari-haripun disengat teriknya egoku... Tiap malam seorang hati bermandi air mata.. Sungai di tepi hati mengalir tanpa riak.. Hampir penuh menampung tetesan... Alur sungai terjal telah karam... Semasa lagi tetap begini.. Pasti jembatan terseret arus... Pergi menjauh ke muara... Tinggallah hati tanpa jembatan cinta... Tinggallah dua pasang mata saling berpandang.. Tetap detik terus berdetak.. Lama pasti saling melupakan.. Semangatku telah hilang dari beberapa tahun lalu Jauh terkubur bersama jasadmu yang membeku Yang tersisa hanyalah airmata yang sesekali pasang Yang tinggal hanyalah penyesalan yang tak kunjung padam Ingin rasanya aku kembali ke masa itu Saat di mana aku membuatmu marah dan kecewa Saat di mana kuciptakan luka dan airmata Agar bisa aku menggantinya dengan senyum dan tangis bahagia Tapi semua terlambat Sangat terlambat Tak satu pun bisa membawamu kembali Pun jika aku bersujud di pusaramu dengan tetesan airmata darah Kau tetap takkan kembali Aku rindu marahmu padaku Aku rindu membangunkanmu pada tengah malam Aku rindu masakanmu Aku rindu mengikutimu ke mana kau pergi Mengapa kau biarkan aku merasa iri, saat yang lain masih bisa merasakan kasih sayang ibu? Mengapa kau biarkan aku hanya menjadi pendengar, saat mereka menceritakan tentang ibu? Siapa yang harus kusalahkan? Apakah aku, yang tak mampu menjadi seperti yang kau harapkan? Apakah kau, yang terlalu lemah untuk melawan penyakitmu? Apakah Tuhan, yang dengan mudahnya mengambilmu tanpa memperdulikanku? Siapa??? Penyesalan ini kadang membuatku putus asa Menghadirkan keinginan meninggalkan semuanya Meski aku tahu kau tak ingini itu Tapi semangatku terlanjur kau bawa Tanpamu, aku hanyalah orang asing di keramaian Aku akan tetap seperti ini, lemah tak berdaya Kalau pun seulas senyum kadang menghias, tawa terlepas, mata menyiratkan kebahagiaan, semua hanya semu Karena kuingin seorang pun tak tahu kesedihanku Biarkan aku yang menikmati penyesalan ini Bersama airmata yang turun bersama hujan, kupeluk pusaramu Berharap kau tahu rindu yang kutanggung teramat dalam, dan penyesalan yang tiada ujung. Kekosongan ini membuat dunia ku selalu sepi. raga ini seakan tak berisi. setiap detik menit jam dan hari demi hari, tiada arti. hanya sepi sepi dan selalu sepi.. Ku terisolasi. seolah terpenjara dalam sepi. bertemankan penderitaan imajinasi dan sedikit depresi. kapankah semua ini kan terhenti..? Dalam hidup ini apa pernah kalian merasa sepi? rasanya ingin ku berbagi akan derita ini. adakah yang mau menghampiri? adakah seseorang yang mengerti akan sepi dan kesendirian ini. Aku mencintaimu lebih dari apapun Tak pernah ku temukan ketulusan Selain ketulusanmu ibu Ingin rasanya kurebahkan kepalaku Dipangkuamu dan bercerita Aku lelah melawan waktu Yang tak pernah berpihak padaku Namun melihat mu begitu bahagia Cukup ku pendam saja Aku takut senyumanmu sirna Karena bagiku senyum adalah surga Dan air matamu adalah neraka untukku Kata maaf tidak akan pernah cukup Untuk menebus setiap kesalahanku Ucapan terimakasih tak pernah cukup Untuk membalas setiap pengorbananmu Tapi aku berjanji demi dirimu Aku tak akan pernah mengecewakamu Hapuskan saja diriku dari hatimu Bila semua ini terasa tak pantas Kau yang t'lah ragukan cintaku Percuma, bila hanya bersandiwara Kasihmu yang tulus Memang pernah Kurasakan dulu Namun sekarang, Semua telah berbeda Dirimu berdusta di hadapanku Seakan-akan Hanya aku yang ada di hatimu Ada baiknya,.. Segera akhiri saja hubungan Kita Aku tak ingin Cinta Dalam Dusta Sebelum di antara Kita, Ada yang tersakiti Sebelum hati yang tulus mencinta Terpuruk dalam duka dan air mata Jika esok ku masih bisa menatapmusapalah aku dengan cintamudan sambutlah dengan belaian mesramu Namun jika esokku tiadadan langitpun tak ada senjatidurlah.... engkau kan bertemu ku dalam mimpi Jika kau masih tak menemukankumimpi-mimpimu sendu tak berbekasmaka ikhlaskanlah aku..... Jika sampai hari esok lusa dan selamanyatetap tak kau jumpa. maka pergilah.. dan cari penggantiku.. dan doakan aku.... agar aku tenang disana.. aku akan tersenyum melihatmu.... selamanya Banyak perjuangan kau lalui demiku. Banyak waktu kau sisihkan untukku. Setengah mati kau berjuang untukku. Ku dengar dalam setiap do'amu. Saat ku tersadar ku telah menyakiti hatimu. Ia berkata Ya Tuhanku berikanlah yang terbaik untuk anakku.."Aku terpaku mendengar do'a yang kau lontarkan untukku. Yakinkah aku bila besar nanti? aku bisa membalas jasamu? Oh ibu.... Terimakasih ibu atas jasamu selama ini. Jalan terjal yang melintang di depanku Membuat kaki tak lagi sanggup mengukir jejak Dan indah tak lagi mengiringi hariku Sebab, kau yang lebih dulu menutup mata Yang tak perduli menyambut cinta Kasih.... Entah kenapa Akibat datang tanpa sebab Lantaran kau telah membuka cahaya cintamu Telah kau singkap tabir kasihmu Telah kau sambut tanganku yang lusuh Telah kau terima harapanku yang bisu Entah mengapa? Apa mungkin karena sogokan Basmalah kau mengerti cinta? Atau karena merasa kau sanggup memberi rasa? Kasih, mari kita baca sejarah itu Biarkan alam mendengarnya Dan air mata menjadi saksinya Bahwa, kau yang dulunya mimpi bagiku Kini telah menjadi kenyataan Kau yang dulunya pedang dihatiku Kini telah jadi permata hatiku Di setiap detikku ku inginkan kau dengar Dengar apa yang ingin ku ungkap selama ini Aku dengan segala impian dan harapanku Semua angan yang terhampar dengan segala rasaku Engkau yang kini bukan engkau yang dulu Yang dulu ku kenal yang dulu ku tahu Engkau tak pernah lagi melirik bahkan menyapaku Hanya aku kini yang terpenjara bayang masa lalu Tak pernah lagi kau lihatku yang dulu bagian hidupmu Tak ada lagi cerita tertawa penghilang kesedihan Takkan ada semua rasa bahagia di hari itu Semua terhempas jauh melambung terambang Aku disini dengan segala cerita sedihku Cerita tentang segala bahagiamu Yang menghantui semua harapanku Aku yang kini terpuruk kaku karna dirimu Ku duduk di sudut gelap hati yang tak bisa melupakanmu Aku kini tak dapat bangun karna semua inginmu Aku sadar kini kau bukan kau yang dulu Namun semakin ku ingat semakin mencekik diri Wahai kawan lihat aku disini Disini yang menunggumu kembali Kembali kledalam segala angan dan harapku kini Angan semua tentang dahulu Dengarkan suara bintang yang slalu menuntutmu Dalam segala malammu Disana tertera salam rinduku untukmu Sahabat kecilku. Ibu.. Lautan telah ku seberangi Rantau telah ku perjauh Aku di sini dan kau di sana Kita masih berpijak di bumi yang sama Namun sekarang siangku adalah malammu Dan malamku, siang bagimuIbu.. Bagaimana kabarmu? Masihkah kau menungguku? Berharap aku hadir mengisi hari-harimu yang sepi Menemanimu menonton dan makan gado-gado kesukaanmuIbu.. Begitu banyak hal yang kurindukan bersamamu Begitu banyak kisah yang ingin kuceritakan Tapi tidak sekarang Tidak sebelum aku mampu kembali ke tempat ituIbu.. Bersabarlah sedikit lagi Demi aku, demi kita Aku tau kau lelah Aku tau kau hampir menyerah Tapi percayalah ibu, aku pasti datang.. Cinta Aku seorang pecinta Dan aku pernah mencinta Karena cinta, seolah aku bisa merasakan putaran bumi Merasakan lembutnya awan dan hangatnya belaian udara Karena cinta, bertatap dengan tembok saja terasa seorang milyader Cinta Yaa cinta Sosok yang tak mampu kulukiskan diatas kanvas Namun mampu mengudara di imajiku Sosok yang mampu mengusir rasa takutku dan menenangkanku Tapi selalu ada saja perkara dalam cinta Waktu, dimensi dan ingin Bersinergi menjadi satu dan takdir selalu saja menjadi hambatan Cobaan, ujian? Takut menerka terlalu jauh Hingga pesimis melampaui batasnya Dan kubiarkan tetap di persemaiannya Adakalanya sesuatu tak perlu dipertanyakan Dan tak perlu pula untuk diungkapkan Kubiarkan tetap mengudara di imajiku Sampai pada batasnya Biarlah kurangkul sendiri hatiku Bersama kesedihan dipangkuanku Menjadi seorang pencinta Yang pernah menjadi pendosa Dan mekar menjadi pendewasa Disilah aku berdiri Disilah tempat ku untuk berpijak Hembusan angin yang ku rasakan Panas terik matahari yang menyengatkan Bertahun-tahun rasa sakit yang ku rasakan Rasa kecewa yang tak bisa terobatkan Ketika kau putuskan cita-cita besar ku Rasa bahagia ku, yang ngkau berikan Kini hanya menjadi puing-puing kesakitan Ngkau hianati Ngkau yang membuat bahagia Tapi ngkau juga yang membuat hidup ini menjadi lebih hina Senyum kebahagian yang ngkau berikan Kasih sayang yang ngkau tunjukan Kini menjadi abu dan debu yang menjijikan. Bila dalam ketakutan dekaplah aku tuhan.. Saatku terdampar lemah dibatas-batas mimpi dan harapanberikanlah aku kekuaatan dan ketika langkahku gontaimeniti peta arah yang mengabur Jernihkan cara berfikirku dalammnyikapi apa yang seharusnyakulakukan. Ya rahman.. Layaknya Insan bodoh yang takluput dari kekurangankusujudkan keningkuatas kehinaanku Temukanlah aku padaketenangan Saat aku memilih dalamketerpaksaan, Saat yang kulakukandiluar keingininan Genggamlahhatiku tuhan. Sekali perih yang akankutabahkandalam pilu yang takberkesudahan dalam malam yangberkepanjangan iniaku mendamba, Sampaikanlah aku pada hari yangku impikan. Gemggamlah hati ini tuhan..,jangan jangan sekali aku kau lantarkan.P.Lubis Malaysia Hati tak pernah sangka Kau goreskan luka di jiwa Perih yang kurasa saat ini Mereka takkan pahami Luka yang tertanam dihati Kian menganga dan tak terobati Andai kau tau sakitnya dikhianati Andai kau rasa Busuknya hati membenci dan rasa perihnya luka di hati Akan kah kau gores luka ini Segenggam rindu setitik benci Takkan pudarkan warna cinta di hati Takkan obati luka yang selimuti hati Dalam luang waktu ku ba lupakan Sejenak memendam kisah lama yang silam Melihat pelangi yang kini t'lah kelam Gelap gulita dan sunyi mencekam Nampak hadirmu dalam ingatan Terlihat jelas tapi menyakitkan Walau terasa kau ku dambakan Membuat aku dalam kesepian Meski kau ku cinta tapi tak sebaliknya Kau yang ku puja takkan terlupa Seringkali kau nampak senangkan Dan tak jarang kau juga menyakitkan Kerinduan ini membuatku gila Kehilangan dirimu sebuah luka Berangan aku tuk selamanya Hingga mati pun slalu bersama Dan mungkin seandainya nanti Mentari tak bersinar lagi Kau tetap dan s'lalu disisi Menemaniku dalam indahnya surgawi Hidup adalah sebuah pilihan Seperti aku memilih mencintaimu Memendam sendiri rasa dalam hati Tak terjamah meski dalam mimpi Aku memilihmu dari seribu pilihan Dan mencintaimu dengan caraku Yang mereka tau sekedar tangisan kecil Yang aku tau ketenangan embun dipucuk daun tertinggi Tak tergoyah hembusan angin Siap terpecah menghantam bumi Aku tak ingin pergi Akan kunikmati pecahan-pecahan hantaman di bumi Merasa mati hingga tak bernyali Tetap hidup meski dalam mimpi Yang ku buat sendiri Kasla,agustus’ Words never stop falling, Like a rhythm, they never stop playing It can be a thunder or heaven Might you have been seen Or it just a wind, scream out the night And same as the water, who holding so tight Your soul never want so much But the wind have tear a little much And the tongue was dried throttle Trough the desert and turn into gaggle And when the tunderstorm came, You leave with no goodbye Yes you still trapped in those day Can’t see anythings truthly Can’t hear everythings loudly Might would the deepest scars the nightmare ‘cause the thing you love the most Was bringing you so down But suddenly, the water came And it start to talk Not like a hell, it was a walk Freeze and hold the moments Never want to leave, never want to lose Keep holding on so tight And the dream made a smooth illusion The one, who can’t you hold Be a gold and so bold You still walk in uncertain way Seemed to be glad and happy And forget to bless with they Yet, this poem is uncertain Like my feeling in pain And hidden all in vain Hope you’re not see my scars in pain Sembilan hari menghilang begitu saja Sembilan hari hanya tersisa kata indah Sembilan hari hanya ada sisa titik temu Aku yang mencintaimu Aku yang mengharapmu Aku yang menunggumu Waktu itu kau tersenyum saat bersamaku Waktu itu kau ceria saat disampingku Hati ini luluh dengan kata manismu Hati ini rapuh saat kau taburkan benih-benih harapan Aku merasakan sakit; sama denganmu Aku bisa menangis lebih dari saat tergores pisau dapurku Aku sama dengan semuanya Aku bisa tersenyum Aku bisa tertawa Dan aku bisa menangis saat kau meninggalkanku Aku sudah katakan Aku sudah ungkapkan semuanya Karna aku ingin merubah hidup denganmu yang baru Senyum yang baru Memandang masa depan yang baru Dengan pasangan yang terahir hanya denganmu Kau hadir dengan tawamu yang menghapus kisah sempitku Kau hadir dengan candamu yang menghias kehidupanku Kau pulang; kau sisakan senyum indah Yang membuatku harus mengejarmu Yang membuatku lari ke hatimu Yang membuatku melupakan semua kisah Aku butuh kamu, aku ingin kamu dengar cerita kita di hari esok Mungkinkah kau mau Mumgkinkah kau bisa Mungkinkah kau ingin pulang kepelukanku Sembilan hari kau telah melupakanku Kenapa ini harus terjadi Kenapa aku harus seperti ini Kenapa Haruskah aku melupakanmusementara hati ini tak menginginkannyaaku ingin pergi tapi mencintaimu bertahan di hatiaku harus bagaimanaaku tidak bisa melupakan secepat iniaku ingin menunggumu aku ingin bersamamu semampuku Kasih Tuhan Kulanjutkan Sembilan hari dengannya lagi Mei : wib Dikala Malamku.. Dikala siangku.. Ku selalu menantimu.. Ku selalu menunggumu. Terkadang hati ini mengeluh Raga ini terasa lelah Pikiran ini terasa kesal Jiwa ini terasa sebal Namun ku ba bertahan Tapi mungkin ku tak kuat Namun ku ba tetap menunggu Tapi mungkin ku sudah tak sanggup Dirimu membuatku tak karuan Hingga aku merasa bimbang Antara aku harus benci dirimu Atau aku harus rindu padamu Entahlah... Semua terasa gundah Antara harus tetap setia Atau harus pergi meninggalkannya No Urut: Tanggal: // :: Lihat aku kekasihku Lihat Mata sayuku yg lelah teteskan air Mata ini.. Tidak ada sedikitpun benci walau kau harus sakiti aku.. Tidak ada sedikitpun sesal meski harus aku mengenalmu.. Tidak ada sesalpun harus aku berikan cintaku tukmu.. Tidak ada amarah jikalau kau lebih memilih dia dibanding aku.. Tidak ada keraguan jika memang aku harus bertahan dengan Mu.. Entah... betapa Bodohnya aku saat ini.. Mungkin hanya sedikit kesedihan.. Mungkin hanya sedikt kekecewaan.. Mungkin Hanya sedikik luka batin yg terasa.. Namun tak kan merubah sedikitpun rasaku t Uk Mu.. Biarpun Cerita kita akan berlalu... Biarpun Cinta kita akan tinggal sebuah kenangan.. Biarpun kan ada Dia yang gantikan aku dissimu.. Aku akan tetap Setia menjaga Cinta Hatiku tukmu.. Bagiku kau Cinta sejati ku.. Aku hanya taU.. Aku mencintaimu.. Aku hanya tau.. Aku takut kehilangan Cintamu.. Bagiku Hanya engkau yang bisa ajari aku bahasa cinta kasih.. Namun aku harus merelakanmu tuk dia... Karena dia lebih dulu mencintaimu daripada aku.. Maavkan aku. belum mampu menjadi yang terbaik t Ukmu...TUHAN.. peluk aku. temani aku dalam kesedihan ini.. k Derasnya air hujan menghanyutkan lamunanku Menambah kepedihan dalam hatiku Terbayang jelas wajahmu di anganku Mata teduh menusuk relung jiwaku Aku tertunduk, hatiku remuk Kau yang ku puja Kau yang ku cinta Tak tahukah kau Disini ku terluka Mengerti sifatmu Memahami sikapmu Seperti tak punya pilihan Rindu ini menyakitiku Kasihku.. Katakan padaku Tunjukan perasaanmu Genggamlah cintaku Atau hempaskan aku Hingga rasa ini mati bersama cintaku Buat Apa.. Buat apa tetesan air mata ini jatuh hanya demi seseorang yang tak pernah menjadi miliku. Kenapa kumerindukan seseorang yang tak pernah bersamaku. Kenapa? Buat apa juga aku memikirkannya.. Buat apa aku mencintai seseorang yang tak pernah mencintaiku. Tuhan.. Aku ingin rasa ini bisa terhapuskan. Karna tak ada gunanya, Ku slalu berharap padanya. Yang aku pun tak tahu, dan tak pernah tau. Dia mencintaiku atau tidak . Jika malam tiba, Ku hanya bisa pandangi langit, Pandangi bintang dampingi bulan Beribu-ribu bintang kan selalu menerangi Setiap malam yang gelap Selalu menghiasi langit dengan indah Terdengar sayub angin bernyanyiketika hening malam tlah datang Ku menanti sebuah harapan, Harapan perubahan dalam hidup ku.. Berharap sahabat Datang kembali ke sisi ku.. Mengukir dengan indah Setiap hal yang kita lewati bersama Dalam suka maupun duka To My Best Friend Diana Hujan begitu deras Mengguyur jiwa yang berdosa Suara rintikan- Mu Membuat jatuh air mataku Terdengar dan terasa menyejukkan hati dan jiwa Udara yang kurasa Mendinginkan seluruh tubuhku Mendinginkan akal sehatku Untuk selalu mengingat-Mu Akan kebesaran-Mu Akan semua nikmat-Mu Tuhan.... Maafkanlah aku Ampunilah aku Kurang mensyukuri atas nikmat-Mu Yang kau berikan untukku Untuk kita semua Umatmu Umat pengikut ajaran-Mu Susah payah hentikan aliran Rindu, cemburu, hingga keraguan Jungkir balik aku memerangi rasa Melewati senyuman hingga air mata Pudar, tersamarkan Abu-abu, tiada kejelasan Lantas bagaimana? Menunggu atas dasar kesetiaan Berhenti sebab kelelahan Kuat kata, terdalam lemah Setia, hinggap pula lelah Mentari t'lah lelah mengudara Dilingkar hujan dikala senja Membujuk mesra pita warna Lalu menyulap rindu serupa bunga Yang Kian mekar dihela detik.. Menuntut balas dipicu putik.. Dan berakhir layu.. Merindukanmu.. J Buatan dalam tempah liat Bertarung dalam waktu yang memahat Derit-derit daun dalam kegelapan Memenuhi sepi dalam ketiadaan Esok akan tetap datang Mentari tetap datang di ufuk barat Bintang yang kau tunggu tak perlu lagi ditunggu Sebab ia tak pasti Satu hal yang tak pernah terkhianati Kau kerja yang kau pikul, yang kau juang tak pernah tanggung Aku menerka setiap tanya Dari segala waktu yang kulalui dengan menunggu Mencari pada sepucuk asa Sudah bosankah aku Melalui belantara waktu dengan menunggu Naluriku tak lagi bekerja Ketika hatiku tak lagi bersuara Separuh jiwaku melesat kemana Jemariku letih tak bernyawa Kau adalah aksara Dari setiap kata yang terbelenggu dalam duka Disetiap senja Dikala hadirnya Menuntutku Meracik setiap kata dalam jiwa Aku begitu tak berdaya Seolah hilang separuh daya juangku Aku begitu tak berkata Ketika ku mulai enyahkan Segala perasaan cinta Yang bersemayam didada Aku merajut asa yang terpatah Terkoyak hingga luluh-lantah Tak setegap rembulan dalam gulita Berpijar indah menembus pusara Yang terkubur dalam Pada jiwa yang mati karna cinta Terpaku dalam kegundahan hati Terasa tak dapat ku lawan dengan jari-jari Tiada lagi tempat hari yang terasa ada Hanya lelah Lelah yang ku rasa Andaikan waktu itu tak terjadi Mungkin hatiku takan remuk seperti ini Langkahku terhenti dalam kelamnya malam Mataku terhalang jurang yang dalam Pendengaranku sayup-sayup tak menentu Hatiku terombang ambing dalam ombak kemarahan Ragaku tak berkuasa untuk berfungsi Mungkin tiada lagi yang dapat terjadi saat ini Semangatku lemah hatiku susah Teringat malam itu yang menyakitkan Inikah kehidupan? Kurasa semua bukan seperti ini Mungkin masih ada titik terang Yang akan menyinari kegelapan hati Memberi pujian untuk diri sendiri Meredamkan semua yang ada saat ini Hingga aku dapat kembali ke kehidupan yang indah ini... Malam menghampiri lagi hari ku yang suram bersama menghitung janji yang telah terucap aku setia disini kasih bersama bunga cinta dan rindu di hati. percaya lah sayang. eemmm Kau ragu pada ku kasih kata yang sering terucap di bibir mu percintaan ini, Long distance relatoinship takut aku berubah hati lalu kita berjanji demi cinta dan sayang, Kta akan selalu setia, kejujuran kepercayaan harus ada di hati hingga kita di takdir dapat bersama . harapan itu ku pegang hingga kini Perasaan rindu ku biarkan bermain di hati tiap waktu yang ada agar cinta ini akan bertambah teguh pada mu sayang.. Tapi kini sepertinya hanya aku yang mempertahankan pejuangan cinta ini kau mula berubah tiada semesra dulu tiap bait kata cinta mu sudah mula pudar kini kisah cinta yang ku jalani ini membuat hati ku rawan sedih gundah pertanyaan demi pertanyaan selalu bermain di jiwa.. Hingga saat ini aku hanya menanti dengan penuh sabar diri mu yang telah mencuri tiap bahagia hati ini..... Tapi, Andai sayang kau sudah berubah hati aku akan sentisa bersedia melepaskan kau pergi . Kerana cinta ini iklas pada mu sayang dan kerana kasih ini ku ingin melihat kau bahagia. tinggal kan lah aku andai CINTA Sudah Membeku Di Hati Mu... Barlah Aku Sendiri LagiBIARLAH Dia Wanitaku, Bak seorang jawara kata-kata sadisnya Meneriakan kejemawaan tahta dan harta Terlupa satu masa, saat tak berharta Saat tak bertahta, saat paling hina Tak terkira wanitaku terjebak nafsu dunia Semua terbiar memeluk dosa Ingkari sumpah setia Tak kuasa lawan hawa hina Wanitaku amuk pinta, segera akhiri mahligai cinta Racik racun dusta, sebarkan virus dosa Tak dirasa buah cinta terkena bisa Bahagia roboh rontok tiada sisa Bertaruh surga dapatkan neraka Haramkan cahaya dalam pesona Demi cinta yang tak biasa Demi getar yang tak biasa Demi rasa undang dosa Rebahkan jiwa pada penggoda Bukan perkara cinta ternoda Biarkan siksa akan ada Ketika Raja Semesta balas dosa Relakan semua wahai wanitaku Jadikan ragamu kayu bakar api neraka Maret Aku hidup sebatang kara yang tak pernah tau apa itu keluarga selama ini aku berkelana selalu di landa duka dan lara dengan seiringnya waktu berjalan aku menanti sebuah harapan dari hati yang paling dalam aku bertanya masih adakah hari esok untuk aku bahagia? aku hanyalah seorang anak jalanan yang ingin merasakan indahnya pendidikan aku hanyalah seorang anak yang di kucilkan yang ingin merasakan kebahagiaan Tuhan... hanya doa yang selalu ku panjatkan agar hari esok lebih baik dari hari sekarang aku hanya bisa memohon hanya engkau yang menentukan Ibu.. Kaulah pahlawan hidupku Cahaya kasih sayangmu begitu beartitiadamu sangat kunantiIbu... Jika dunia tak menjadikan kita bersatu Maka akhirat kan menjadi tempat berlabuhIbu.. Kasih sayangmu kan kurindu Jika aku diberi kesempatan Satu kata yang ingin kuucapkan Tunggu Aku di surga nanti Untukmu yang berada sangat jauh.. Aku tahu hidupku takan pernah utuh.. Jika terus memikirkanmu yang pergi menjauh.. Itu takan mengubah takdir menjadi luluh.. Secarik kertas terukir namamu peluk sungguh.. Kau tinggalakan aku di asa yang kini telah rapuh.. Andai kerinduan memikul berat penuh seluruh.. Janji hatiku mencintaimu hingga rasa ini lumpuh.. Jarak pun meniti takan bisa ku tempuh.. Kata sempurna mengisyaratkan hingga angka menjadi sepuluh.. Ingatan jemari beri kesan sedikit pun tak tersentuh.. Pada akhirnya hasrat ini berhenti berlabuh.. Ayah kau bagaikan raja Pelindungku dari semua badai Tiap malam kau hangatkan aku Ku menyayangimu ayah... Sekarang engkau dimana... Sudah lama kumencarimu.. Kau tak kunjung ku temukan Dimanakah kau berada ayah.. Langkah demi langkah.. Tanpa menggunakan alas kaki Ibu menangis kesakitan Menjerit memanggil ayah Ya tuhan .. Ku mencintai orangtua ku Sembuhkan ibuku Titip rinduku buat ayahku.... Telah lama kita tak bertemu kini aku tak pernah mendengar kabarmu bagaimana kabarmu hari ini ? besok, dan suatu hari nanti Namun . aku akan selalu berdo'a untuk kebahagiaanmu walau... aku tak pernah mendengar suaramu tak pernah lihat paras wajahmu dan tak pernah menyaksikan kehidupanmu setelah kau hilang dari duniaku tuk mencari belahan hati yang lain Sahabatku .. akankah kau tetap jadi bintangku yang selalu bertaburan disetiap malamku yang berkerlip dan bersinar terang saat aku terhimpit akan kesepian Kawan . masih ku ingat senyummu dulu yang selalu menjadi lagu di setiap hariku kawan . walau sang fajar akan tenggelam walau malam akan menjadi suram namun ingatanku akanmu tak akan pernah kelam Terangkai atas nama .... putri indah R. Serasa kemarin pagi aku terlahir, Seperti sungai hari-hariku mengalir, Tiada terasa musim bergulir, Usia bocahku telah tersingkir. Rupa dahulu waktu muncul, Telah berubah berganti sampul, Rupa dahulu disaat kecil, Telah jauh berubah tampil. Dewasa menjemputku, Tak kan mungkin kembali waktu kecilku, Dalam haru aku mengaku, Rindu kembali saat-saat dulu Tak terluka Aku berdusta lagi Aku berbohong untuk kesekian kalinya Setiap kata rindu menancap kuat di dada Percikan api seakan membakar asaku perlahan-lahan Menba mematikan harapan Yang telah ku bangun dengan pengorbanan Lukaku menganga Tersiram garam dengan derasnya Tak ayal genangan air di sudut mataku membuncah Mengalir dengan sendirinya Aku terluka lagi Setiap rasa, setiap cinta yang kuberi Nyatanya kau patahkan Kau hancurkan hanya dengan kalimat brengsekmu "Aku memang tak pernah mencintaimu sejak awal" Gejolak cinta yang kurasakan Usahaku Untuk mendapatkan mu Rasa cinta ini tak bisa kupendam Untukmu yang ku sayang Hampa hati ku bila tak jumpa dengan mu Getaran Cintamu terasa di hatiku Ingin ku ulangi masa indah bersamamu Lama kita sudah tak bertemu Aku sangat merindukan mu Naluriku berkata aku sangat mencintaimu Gundah gulana bila aku tak di samping mu Mata hatiku berkata Aku sangat mencintaimu Haruskah aku jalani hidupku dengan mu Engkaulah yang ku cinta dan ku sayang Namun ku tau kau tak mencintaiku Dimata ku kau begitu indah Racun cintamu sudah meracuni hatiku Aku tak mampu meninggalkan mu Sekian lama kita berbagi pengalaman,cerita canda dan tawa. Waktu terus berlalu dari hari ke hari dari minggu ke minggu dari bulan ke bulan hingga setahun. Sekarang kalian pergi meninggalkan daku dengan sejuta ilmu yang kalian berikan padaku. Kalian datang sendirian dan pulang pun sendirian. Kalian datang hanya membawa ilmu dan kalian pergi pun tak mengharapkan apa-apa. Baru beberapa hari kalian pergi sudah membuatku rindu dengan kalian. Senyum kalian canda kalian dan amarah kalian. Rinduku....... Entah sampai kapan ku harus terombang-ambing dilautan kasihmu, Perahu kayu yg kutumpangi kian rapuh dihempas zaman. Penuh lubang disana sini Namun masih ku arungi terjangan badai.. Tajamnya karang. Demi sesuatu yg saya sendiri tak tahu kemana arah tujuannya, Haruskah ku ubah arah haluan?? Mungkin disana, Ditepian pantai nan jauh tempatku menepi. Tetapi dermaga tempatku merapat kian berkabut Kulihat telah ada perahu yg mendiami. Hingga ku tak tahu apakah akan bersandar disana atau tidak, Hendak kemanakah lagi ku berlabuh?? Sedang ku tahu dengan jelas engkau sendiri yg telah menutup pintu untukku.. Siapa saya sebelum mereka memecah saya, Siapa saya sebelum ia membelah saya, Siapa saya sebelum kamu menjarah saya, Siapa saya sebelum saya memerah menjadi saya, Siapa mereka? Siapa ia? Siapa kamu? Siapa saya? Sesudah mereka, ia, dan kamu menggilas kebas mematah saya? Aku hanya lelaki sederhana Yang menapaki hidup dalam kesahajaan Pun begitu, Aku tahu tatapan teduhmu menerima cintaku Aku hanya lelaki biasa Yang tak sempurna untuk kesempurnaanmu Pun begitu, Aku tahu senyum lembutmu menerima kekuranganku Tak setiap waktu langkahku mengiringimu Tak setiap saat pula aku ada untukmu Pun begitu, Aku tahu setiap saat kau merinduiku Jadikan aku lelakimu kekasihku Agar rindumu istirah dalam pelukanku Jadikan aku lelakimu cintaku Agar tak ada lagi kehampaan dalam hidupmu Ketahuilah wanita hebatku…Disampingmu, kedamaian selalu ada, berhiaskan pualam, menenteramkan jiwa Bersamamu, hidupku penuh warna, bercahayakan pelita di tiap langkahku Karena….. Denganmu aku sempurna Temanku Di setiap harapmu Dan di setiap langkahmu Aku akan slalu mendukungmu Kau tau temanku Dalam diamku, Dan di setiap bait doaku, Aku berharap yang terbaik untukmu Temanku Saat kau merasa letih dan lesu Ambillah air wudhu Ambil juga butiran tasbihmu Berdoalah pada Tuhanmu Agar diberi petunjuk untukmu, Kemudahan untukmu, Dalam mecapai targetmu Maaf jika aku peduli padamu Aku tau, aku hanyalah temanmu Justru aku temanmu Tak segan aku menasehatimu Menasehatimu lewat serpihan syairku Serpihan syair yang ku buat untukmu Temanku Berjanjilah pada dirimu Kau harus lebih giat dari diriku Kejarlah impianmu, raih cita-citamu Untuk bekal nanti di masa depanmu Temanku Kapan pun kau mengingatku, Kau bisa membaca puisiku Kapan pun kau meminta saran dariku, Aku slalu ada untukmu Rindu dengan hujan kepada tuan diam Rindu dengan kabut tersamar bayangan tuan diam Tuan diam hilang dalam sandaran Tuan diam datang dan tanpa harapan Rindukan nyata tuan diam Di tiup angin terlarang Kulafaz kan lelah tuan diam Tapi tak dapat lepaskan jeratan Titik hitam warnamu masih kulingkarkan dihariku Hariku melewati siang Dengan warna putih kuhapus titikmu Tapi hitam tetaplah pekat tuan nyatanya di sudut degupku Aku masih mau kamu. Mungkinkah ini yang aku cari Saat hati ini sudah tidak memikirkanmu Saat cinta ini sudah mampu ikhlas meninggalkanmu Mungkinkah ini yang aku cari Saat tak pernah sekalipun aku mengucap namamu lagi Saat tak pernah sekalipun kamu bertanya kabarku lagi Aku senang, tapi aku tak bahagia Saat aku telah dapat berdiri tegak tanpamu Saat aku tak lagi meratapi kepergianmu Tetapi, aku tak bisa menikmati hal ini Karena tak ada lagi cinta yang datang untukku Mekipun dapat aku menghadapi dunia sendiri Tapi aku merasa sepi tanpa cinta Bintang itu kutemukan dalam hatimuingin kukesana merengkuhnya.. dan membawanya dalam mimpiku Tapi.. apakah bintang itu tercipta untukkubila malamku gelapbintang itu.. ya bintang itu akan menerangiku Kupilih kamu sebagai bintang, karena hanya kamu yang paling terang,..sejenak tengoklah aku dan hatiku, rasakanlah aroma cinta yang kusiapkan untukmu Dahulu kita pelihara bunga bersama Kita pupuk bunga supaya tumbuh besar Namun sekarang perlahan bunga itu layu Mungkin karena perubahan cuaca Semua tak lagi sama Dahulu senyum dan tawa kita abadikan Kita biarkan foto-foto itu menjadi kenangan Namun sekarang tinta-tinta foto itu pudar Terhapus butiran hujan Semua telah berubah entah mengapa Canda tawa dulu, hanya tinggal cerita Biarlah kenangan itu menjadi buku kisah lampau Yang kan usang tertelan zaman Bandung, Desember Di sudut malam ku sendiri berharap semua akan terhenti,.. Berbagai cara telah aku ba namun nyatanya tak ada satu cara pun yang sanggup mengganti dirimu di hatiku,.. Kau adalah semangat hidupkutanpamu hidup ini terasa tak berarti,.. Aku mencintaimu dengan sepenuh jiwakukau selalu memberi yang terbaik dalam hidupku,.. Kau selalu bisa membuat hati ini tersenyum,..Tapi... Semuanya telah berakhir begitu cepat di saat kau pergi jauh meninggalkan aku kini hanya tinggal kenangan yang kau berikan,.. Semua cinta,kasih dan sayang yang kau berikan padaku takan bisa mengobati rasa sakit yang kau berikan padaku di saat kepergian Mu... Aku mampu jika malam tak ada rembulan aku sanggup bila malam tak di hiasi sang bintang,..Tapi... Aku tak mampu jika dalam kehidupanku tak ada penerang hati aku tak sanggup bila di kehidupanku tak di hiasi oleh dirimu,... Selamanya kau taakan pernah terganti di hati ini cintamu akan selalu ku kenang dan ku simpan di dalam lubuk hatiku... Kita semua Sedang dikejar waktu Kapan memulainya Kapan menjalaninya Kapan mengakhirinya Kemudian kita sering bertanya Lantas bagaimana hasilnya? Kita hidup Bukan semata-mata untuk hasil Melainkan tentang sebuah proses Jika sudah tahu hasilnya Kenapa masih tetap menjalani? Kita tentunya Tidak akan menolak surga Tapi proses menuju kesana Hang harus dilewati Pantaskah kita Merindukan surga Sedangkan dalam prosesnya Kita tidak melakukan apa-apa? Ibu kau telah memilih ribuan pilihan untuk berjuang hidupkau telah memilih untuk aku dilahirkanwalaupun nyawa taruhannyatapi kau sangat hebat ibu Inilah yang dikatakan ibu untuk kumaafkan ibu.. maafkan ibu... Percayalah nak... ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita... Agar tidak ada satu kepingan bagian puzzle kehidupan kita yang hilang. Ibu terima kasihkau adalah orang pertama di dunia ini yang paling ku sayangmaafkan aku bu.... aku hanya menang kali di lomba sainstapi aku ingin ibu bangga Bila aku hanya membentak ibu selama inimaka aku minta maafyang terakhir untuk ibu adalah ini, ibu bilang begini Karena menunggu dari jam kejam... menit ke menit kelahiranmu....... Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga Karena kedasyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan... Dan saat itulah kebesaran Tuhan menyelimuti kita berdua... Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit... Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun... Kasih ibu sepanjang masakasih anak sepanjang jalan, terima kasih ibuku............ Smile your smile make me happy when we laugh together i fell happy when we share the pain because you are my bestfriend sometimes i fell sad because u make me heard but i know you'llbe my bestfriend Friend thanks foe erevything erevything tou can do and do it for me I LOVE U ALL Wahai sahabatku .. Rasa bagia itu menyelimuti kala kenalimu Telah jauh kian hari kita bersahabat kegirangan .. Canda tawa nan duka .. Hingganya sutra kasih mengiringi Wahai sahabatku .. Harapan pertemuan mengibas sang pikiran Kerabat wahai sahabat .. Seaparuh jiwaku .. Sungguh tanpamu hati tlah letih Sahabatku .. Harapan itu kian memuncak Kala bersama merajuti hari penuh arti Kenangan indah sungguh tak terlupakan Adakah kau jemput rindu ini Hempasan sutra kasih yang sempat singgah antara kita Datanglah .. datanglah .. Walau dalam mimpi Lentik lentur tanganmu saat berkenalan Merduh senduh meneduh suaramu terucap Evelin Namaku.. Senyum Manis tipismu mengukir malu Sampai terngiang dentuman Jantung berirama Mata mulai memandang Isyaratkan Segalanya Bergetar dan memekar memaksa ku sadar Oh evelyn, Jatuh cinta tak perlu Nama Wajahmu selalu terbayang dibenakku Ketika menatap matamu yang indah Getaran cinta itu mulai merambah Mendengar suaramu yang merdu Membuat hatiku terasa syahdu Hati ini rasanya ingin memilikimu seutuhnya Tak sanggup aku memendam rasa ini padamu Rasanya aku ingin menjadi bagian terpenting dalam hidupmu Kaulah orang terkasih yang kini ada didalam hidupku Kaulah pujaan hatiku Saatku sebut namamu Seakan-akan hatiku tidak ingin lepas darimu Kehadiranmu membuat hidupku lebih indah Senyumanmu seolah-olah melelehkan hatiku Semua akan terasa manis bila melihatmu Ini tentang kamu…Kamu yang selalu membuatku berharap Namun, entah sampai kapan aku harus terus berharap akan dirimu Ngeper, Desember Karya Imam Aris Sugianto Oh duhai ibu pertiwi Tak kau dengar lagi Presiden indonesia Kumandangkan piagam perdamaian, Piagam asli atas nama bangsa Ibu pertiwi, Kuyakin kau masih mendengarnya Mendengar gema suara, setelah abad lebih lamanya Di lindas oleh empunya warna biru, yang tersobek dari kibaran bendera pusaka Suara orang orang jelata, namun hati beliau beliau mulia, Tak terbeli meskipun dengan jabatan kepala daerah Ibuku ibu pertiwi Anak anak mu besar di buaianmu, Besar di desa desa tak jauh dari bakalnya, ia pun akan jadi petani desa Ibuku pertiwi Kini ada namanya majelis permusyawaratan rakyat Kini ada namanya dewan perwakilan rakyat Kini berbagai macam partai, Menduduki kekuasaanmu Kekuasaan rakyat jelata.. Kau bisa lihat bu negri kita masih seperti dulu Mereka bilang gemah ripah lo jinawi Mereka bilang tanah surga Mereka bilang ....... Iya, mereka tak tahu bu Mereka tak tahu petani masih belum dapat menyekolahkan anaknya SM Pmereka belum tahu, di bawah jembatan, proyek kehidupan Orang indonesia menuju kemapanan Mereka tak keluar dari kantor dan gedung ber AC, Mereka memproyek jalan raya yang seminggu terlihat cekungan disana sini, Menyusahkan jalan sepeda rakyat negeri Mereka memproyek gedung olahraga Dari hasil anakmu didesa, Namun anakmu didesa hanya sempat ucapkan selamat Gedung hambalang tak kunjung tamat, Raibnya uang century Mengundang rintik rintik hujan tangis lara Kaum hawa yang berpuasa, demi kekenyangan sang anak Ibu Peringatkan anakmu yang nakal Mereka sudah lupa usul rakyat ini Biarkan semuanya berlaluseiring dengan waktu yang kita lewatisejalan dengan detik jamselaras dengan denyut nadi Secarik kertas ku ambil ku torehkan tinta hitam ku tuangkan semua tragedi hidup yang pernah aku alami Kisah Cinta Air Mata dan Bahagia semuanya terukir dalam legenda hidup yang pernah ada Telah lama kau menemani....... Langkah kaki disepanjang perjalanan hidupku ini Kau adalah bagian hidupku Dan aku menjadi bagian hidupmu Kau seperti angin di bawah sayapku.... Sendiri ku takkan seimbang Terkadang aku pun bertanya.... Apa jadinya bila dirimu tak ada di jiwa ragaku?Sahabat............. Jangan kau pergi dariku................. Desiran angin yang berhembus Memasuki ruang dalam hati ini Bak ujung jarum yang tajam menyayat hati Dering suara itu masih jelas terlintas dalam fikir aku Maaf kan aku melukaimu" Kamu bukan sosok indah yang pernah aku kenal dulu Kata tulus yang pernah kau ucapkan Kini terasa perih aku rasakan Kata cinta yang berulang kali pernah kau sandungkan Kini terasa duri yang menikam aku habis- habisan.. Semua keindahan itu Hanya tinggal puing puing yang memenuhi hati Menjadikan ragawi penat dan bertambah sesak Untuk mengenangnya lagi.. Ada sosok yang berbeda disana Diantara milyaran manusia Diantara sekian banyak ciptaan-Nya Bertahun-tahun sangatlah cukup dan cukup Bagi dua debu kecil Seolah muncul keyakinan, Inilah dia. Iya, dia. Suatu ketika semuanya berubah Yang semula pernah sedekat nadi Kini sejauh matahari Aku ingin bingar, bingar, dan bingar Ingin teriakku dikebingaran Ingin melepas Kepenatan Entah apa yang ada dibenaknya Dan, ada apa dengannya? Meninggalkan hati untuk dicaci Tapi, tak bisa terpungkiri Sayang ini melebihi benci Yang pasti, ada sesuatu dalam dirinya Yang membuat untuk menunggunya disini Karena kuyakin, Karena kutahu, Cinta pun tahu kemana dia akan kembali Saat indah kulalui bersamamu Beribu kata cinta untukmu Tapi kau pergi tinggalkanku Semakin hari semakin jauh Saat kau pergi tlah kusadari Hatiku tlah kehilangan bidadari Mungkin terlambat tuk sadari Dan juga terlambat tuk kembali Saat ini bukanlah waktunya Tuk mengambil kembali dirimu, cinta Akan ada satu waktu tuk kita Waktu yang tepat tuk bersama Di saat bintang terang bercahaya Di antara gelap malam yang indah Saat itu kita akan bersama Menghitung bintang di angkasa Sabilla Bahana Jagad Aku bukanlah Chairil Anwar.... Yang dengan puisinya lantang berkobar Aku tak mampu menyanjungmu dengan deretan kata... Pun dengan Syait mendayu bak puisi angkatan lama... Gus... Engkau bagai seorang begawan.. semua kau hadapi dengan ketenangan Sejuk wajahmu penuhh keteduhan.. meki kau berdiri di antara kebencian... Gus... Engkau bagai seorang resi.. solah bawah seorang sufi Meski penuh kontroversi.. langkahmu pengabdian suci... Mungkin engkau tak seperti Marsinah... Berteriak lantang dalam demo kenaikan upah... Nyawanya hilang tanpa tanda... Dalam penculikan kala senja... Mungkin engkau tak seperti Munir... Tegakkan asasi di negri yang anyir Di pesawat ia dijemput kematian... Hingga kini keadilan tak menjadi kenyataan... Wahai bapak bangsa... Engkau bagai seorang Pandhita.. dengan pitutur yang menjadi sabda Meski tutur katamu terkadang disalah makna... Dunia tahu kebenaran setelah kau tiada... Harumnya pusaramu seharum baktimu... Hiruk pikuk peziarahmu seramaii pengorbananmu Hingga dunia membuka mata.. bahwa engkau kekasihnya Yang mula di sisinya.. meski tanpa tanda jasa Sang penakluk.. itu arti namamu... Dan di garis akhir.. terwujud pula do’a sesepuhmu Kau taklukkan semua bangsa dan suku... Tanpa peperangan.. tunduk di hadapmu Gusdur.. di semua agama engkau berbaur... Gusdur.. namamu takkan pernah terkubur Andaikan aku bisa berdiri lagi disana Berdiri didepan banyak orang Orang yang bersorak-sorak Dan bertepuk tangan Tapi itu semua apakah mungkin Aku tak boleh lagi bermain Berdialog,bernyanyi dan sebagainya. Aku hanya bisa berharap akan keajaiban Aku ingin sekali mengikutinya Aku ingin sekali bersusah payah Aku ingin sekali bersama mereka Dan aku ingin sekali berada disana Apa yang harus aku lakukan Apa yang harus aku perbuat Aku tak mau melawan Tapi aku ingin ikut. Semoga hati mereka terbuka Dan bisa mengizinkan aku Agar bisa berdiri Didepan banyak orang Aku tahu, tak seharusnya aku begini Kamu bukan siapa-siapa buat aku Kamu hanya seorang yang saat ini ada di hati ku Ya, hanya saat ini Tapi apa mungkin? Kamu ada di hati ku selamanyasaat ini, besok, lusa dan seterusnya Atau sampai akau kembali pada yang kuasamungkin aku tak aka sanggup Menjalani hari terus seperti ini Bisa menatap mu adalah hal terindahyang mungkin tak akan pernah aku lupakan Tapi sayangnya tak sesuai harapan Kamu hanya menganggapku sebatas temaniya, hanya sebatas teman dan tak akan pernah lebih Ketika mata ini tak sanggup lagi menatap jendela hatimu ketika tangan ini tak dapat lagi menggapai ragamu dan...... ketika hanya hatiku yang mampu bicara padamu karna aku telah termakan waktu... Ketika hanya anganku yang menerawang menatapmu ketika belayanku hanya terbawa oleh angin dan..... ketika doaku menjadi bibir hatiku karna kau tak bersamaku Ketika tubuhku terbaring kaku ketika ada air mata di sisiku dan...... ketika ragaku terpeluk bumi aku ingin kau ada karna kau cintaku..... Apa kabar sayang?.. Bunda harap kamu bahagia disana Tidak seperti Bunda yang sering mengeluarkan air mata Saat rindu ini datang begitu derasnya karena merindukan mu Bolehkah Bunda iri sayang? Iri pada setiap wanita yang gembira saat mendapatkan dua garis di testpacknya Iri pada setiap wanita yang merasakan nikmatnya saat mengandung hingga sakitnya melahirkan Iri pada setiap Bunda yang menggenggam tangan mungil buah hatinya saat bepergian Nak, tidakkah kamu ingin bertemu dengan Bunda dan Ayah? Meski kami tidak bisa menjanjikan segala hal yang berbau kemewahan untukmu, Tapi kami bisa menggadaikan diri kami sendiri demi kamu. Nak, tidakkah kamu lelah disana dan ingin tidur di pelukan Bunda? Meski tubuh Bunda tidak besar dan mungkin tidak empuk, Tapi kasih sayang Bunda pasti mampu membuat tubuhmu hangat. Nak, Ayah dan Bunda tak lagi muda, Kami takut tak punya banyak waktu untuk bermain denganmu. Kami takut justru saat kau sudah hadir di tengah-tengah kami Justru kami yang akan pergi meninggalkanmu tanpa sempat membesarkanmu Nak, Ayah dan Bunda mungkin bisa terus bersama hingga saat ini Meski banyak kerikil-kerikil menghujani kami, Tapi kehampaan atas ketidak hadiranmu, Sesungguhnya menjadi lubang besar dalam hidup kami. Menjadi tembok penghalang yang tinggi atas hubungan kami. Nak, mohonkanlah pada Allah agar segera meniupkanmu ke rahim bunda.. Bunda rindu kamu nak.. Bunda butuh kamu nak... Tak tertahan rindu ini.. Tak tertahan air mata ini.. Salam peluk dan cium dari Bunda dan Ayah... Dari Bundamu yang eslalu menantikan mu... Dengan do'a dan deraian air mata... No Urut: Tanggal: // :: Bukan rasa mengulang hati Mengais di sela-sela hikayat suci Mengadu hal pada sang dewa Tertatih dikala namamu merasuk sukma Kasih, hati ini terasa beku ketika berucap Nammu menginjaki hati yg lemah ini Titipkan salam penuh ragu dari hamba yang jatuh hati Sisipkan hati ini yang penuh cinta untukmu pujaan mati Jangan hati maksa untuk melupakanmu Jika tak bisa, sudilah menjadi kawan matimu Tapi, harapan penuh dari hamba melarat Untuk menjadi tulang rusukmu yg hilang Salam hormat dan rindu untuk hati yang berlindung Kelak masa setahun, dua tahun kita kan berjumpa Temukan hati nelangsa ini disetiap doa Agar tuhan kelak memghirupkan pengharapan pada kita Kasih tulislah jiwamu untuk hati yang tenang ini Ukirlah kisahmu dalam hati nan kosong Biarkanlah bibir ini selalu berucap rindu Dikala tuhan mengizinkan hamba wasiatkan hati ini Gelap menerkam senja.. satu persatu lampu jalanan berkelip genit Aku mulai terjerembab dalam pekat Dalam kerinduan panjang Dalam ketidak mengertian Dalam berbagai asa Aku.... termangu sendu Sayang..... tidakkah kau lihat seuntai rindu ini segenggam keinginanmengukir kesendirian lihatlah yang......lihat betapa sebelah sayap ini rapuh tanpa hadirmu tanpa kecupan kecil dibalik nafasmutanpa tatap penuh cintamutanpa pelukan hangat jemarimu tanpa apapun yang membuatku indah mencintaimu. Kemarilah yang.... tetaplah bersamaku,mencintaiku tetaplah buat utuh kedua sayapkuagar aku.... tetap terbangmendampingi setiap nafasmu. Aku tak pernah perduli cibiran orang tentang mu Aku tak pernah perduli siapa kamu sekarang Aku juga tak perduli bagaimana fisik mu Aku tak perduli bagaimana orang memandang kamu Karna cintaku Karna cintaku tak pernah menilai siapa kamu Aku tulus sayang sama kamu Dan aku tak pernah berharap bisa mendapatkan mu Aku sayang sama kamu Walau terkadang aku hanya diam Tanpa mampu mengucapkannya pada mu Aku cinta kamu Walau aku tak bisa berbuat hal yang dapat menunjukkan Cinta ku pada mu…Tapi andai kau tahu Rasa ini telah terlanjur Bukan karena kehidupan mu sekarang Tapi karena dirimu telah mengisi hati ku Hati ini tulus menyayangi mu Tak tahu sampai kapan Rasa ini bertahan pada mu Rasa yang mungkin terabaikan Oleh Mu, Permataku Masihlah ku arungi luasnya gugusan samudra ini Untuk menjemputmu Menuju tempat dimana kita kan memula Meski tlah ku yakini pastilah cahaya wajahmu Sungguhlah indah benderang Namun, beruntunglah aku pabila beroleh hatimu Dalam kesediaan engkau tuk merekatkan keningmu Tuk bersujud bersamaku Dalam statusmu sebagai Makmumku Engkau bukanlah hanya sekedar Permataku Yang semakin mengagumkan cahayanya Karena Engkau tlah sedia Tuk lebih lagi membiarkan cahaya indahmu Tuk menyatu, berkilauan menghiasi di dalam mihrab shalatku Insya Allah Penantianku, Bukanlah penantian Yang hanya sekedar dapat tuk ku Semogakan Namun ialah kan jadi perjalananku Tuk temukan kebenaran adanya Bidadari indah sepertimu Di bawah muka bumi ini Sahabat... Disaat kita bersama banyak hal Yang terlewatkan. Canda dan tawa Mu membuatku senang. Kau selalu menemaniku Mau pun sedih atau senang. Kau selalu disisi ku disaat ku Membutuhkan mu. Saat kita berpisah dunia kita tak sama lagi mungkib kau sudah mempunyai sehabat lain dan mungkin ia lebih baik dariku. Walau pun tlah lama kita bersamadan tapi kita akan terpisah sesaat nanti kau akan mempunyai teman baru. Aku tau bila ada pertemuan Pasti ada perpisahan pertemuanyang indah bagiku namun perpisahan yang sangat sedih.... Kami terdiam Menelaah podium yang tak bertuan Bergemuruh angkuh Menenggelamkankan kami dalam lazuardi janji Haruskah kami berburu kontemplasi Dari malam-malam para pelakon Menunggu Meretas dawai Di balik podium yang masih tak bertuan itu Bertahan dalam diam Kami diam, tanpa kealpaan Kamu tau, tanpa mampu mengadu Para pelakon masih berkoar Menyembunyikan seringai Menyamarkan buai Di balik wajah kepemimpinannya Lihai Dan kamu tahu Meski tanpa sebuah penghambaan Karena merekalah sang pelakon Operet “Tebar Janji” Yang kian menenggelamkan kami ke dalam lembah polotik yang penuh arogansi Bukan, Bukan aku tak mau bicara Hanya saja hening kembali mengusik Kembali menyayat, pedih Aku terperangah ketika kau lewat Adindaku kembali tersenyum Hanya saja sang purnama masih terpuruk Berkerudung gelap bermanik bintang Aku tak peduli kejamnya Yang ku ingat hanya sebaris kata Yang lama tlah mengusang Yang baru masih menggebu Aku ba mendewasakan diri Mulai dari sajak hingga sikap Mau tak mau aku bergegas Berontak dan meradang Senjaku kembali menggoda Menghempas diri yang bergejolak rindu Dalam diam kucari kamu Dalam senyapnya kunyanyikan lagu ttg kisah kita Wahai tuan, datanglah walau hanya sejenak Kupinjam bahumu untuk keleburkan semua perasaanku Kudekap dirimu agar kau tau apa yg kurasakan Kau tak seperti dulu Kini kita hanya berdiam membisu Membayangkan kejadian yg dulu pernah kita lalui Akankah bisa terulang kembali? Wahai tuan, tidak bisakah egomu kau turunkan walau sedikit saja? Aku merindukanmu Sesak inginku teriakkan semua Batinku luka menganga Wahai tuan, ketahuilah aku tidak bisa berhenti memikirkanmu barang sejenak Mampirlah seperti dulu walau tidak tinggal Aku akan menjamumu dengan hangat Hilangkanlah iri dalam hati... Hilangkanlah sombong dalam diri... Hilangkanlah sikap malas hati... Hilangkanlah semua dalam diri ini... Terpaku diam tanpa suara.. Berharap hilangkan semua... Kegundahan yang melanda... Kegelisahan yang menerpa... Ingin selalu memujanya... Ingin selalu ditemaninya... Agar terang jalan yang kulalui... Agar damai dalam hati... Sujud syukurku tiada henti... Syukurku akan karunia indah ini... Meski berbalik tanpa arah... Meski berliku yang dituju... Kuyakin Engkau ada buat ku... Menerangi setiap jalanku... Jalan menuju indah surgamu... Perempuan datang atas nama cinta Gundah pergi karena cinta Digenangi ar racun jinggah dalam wajahnya Seperti bulan lelap tidur dihatimu Ada apa dengannya Meninggalkan hati untuk cicaci Baru sekali ini aku liat karya surga dari mata seorang awam Ada apa dengan cinta Tapi aku pasti akan kembali dalam satu purnama Untuk mempertanyakan kembali cintanya Bukan untunya Bukan untuk siapa Tapi untukku Karena aku ingin kamu Itu saja. Inikah tujuan ku.. inikah yang kubutuh.. kenikmatan mengoyak jantung.. mencabit-cabit tubuh saat ku butuh kau.. Dasar nikmat.. kau terlanjur masuk dalam hidup.. ku ingin kau pergi jauh dariku.. dan ku panggil kembali.. di saat darah ku menggigil kedinginan.. Oh nikmat.. di saat kau mengalir di tubuhku.. setengah dari sadar.. kau hanya beban bagiku.. Hidup yang tergantung.. pada kenikmatan sekejap.. Kenikmatanmu merusak masa depanku.. Aku berjalan seperti orang bodoh Merasakan kehidupan yang ramai tapi sepi Sendiri setiap saat di kelilingi rasa penasaran yang kuat Ragaku sangat ingin berjalan jauh yang buat semua orang itu jadi tidak realistis lagi Aku merasa seperti anak kecil yang tak merasa takut sedikitpun untuk bermimpi Aku merasa kalau aku kuat untuk itu semua Karena menurutku itu bukan tentang realistis atau tidak Tapi itu semua tentang berani atau tidak Ya, keinginan yang kuat membuatku tak takut sedikitpun Orang menganggapku gila Orang menganggap omonganku cuma lanturan di waktu kecil Kalau saja mereka tahu bintang inspirasi itu mengubahku Mengubah lamunan menjadi kenyataan yang harus di perjuangkan Bila pinta tak dapat di genggam Bila pinta tak dapat jadi kenyataan Aku berjanji setiap renungan malamku Semuanya tak akan sedikitpun membuatku berhenti untuk bermimpi berkhayal dan berimajinasi Selagi masih percaya sama diri sendiri tak peduli kata orang yang mencuri kebahagiaan diri. Seandainya waktu kembali ingin ku memulai cerita sekali lagi Saat selalu bersama dalam kebahagiaan kecil Dan keajaiban yang selalu datang tak terduga hinggapi kehidupan Perih rasanya bila sesaat selalu ingat akan perpisahan yang akan hampiri hidupku yang dapat dan akan pisahkan aku dan keluarga kecilku Ingin ku akhiri penderitaan yang menyiksa batinku ini, namun apa daya, sungguh aku tak mampu... Ya allah hadirkanlah keajaiban-Mu di pundakku, agar ku selalu bersama dengan yang tak pernah mau aku tinggalkan. Kamu tahu..? Apa yang membuat aku bertahan Sampai detik ini dalam langkah ku Hingga akhir ini ku tetap berjalan Melewati butiran keputus asaan ini Kamu tahu..? Sedih ini resah ini risau ini Siapa yang mengubahnya? Mengubah jadi senyuman yang indah.. Semua karena kamu Kamu alasan aku disini Kamu membangkitkan dalam semangat ku Untuk mu aku bertahan.. Untuk mu aku adaKamu.. Mengubah pahitku dalam kesedihanku Menjadi tawa dan senyum Mewarnai realitaku Menjadi sempurna dan indah... Sang bayu malam, Sang bayu menghambur bercampur debu Meliukkkan bahasa tubuhnya yang kejam Terus saja menampar kiri kanan manusia malam Seiring desah burung hantu mencekam di balik tirai kegelapan. Manusia malam, Sendiri menghitam tanpa henti Merasakan kepedihan tangan kiri Selalu saja nyalinya memburu syahdu Mengikat kuat nafsu mecengkeram maha rindu Biru, kaku, cemburu beradu satu. Pertemuan mencekam, Sayup-sayup sang bayu berhembus menghela nafasnya beratnya Merengkuh manusia malam dalam lingkaran syetan Menjadi kawan gundah gulana di pojok jalan Sembari menenggak arak kemaksiatan Memualai pesta pora sang bayu dan manusia malam dalam kegelapan. Perpisahan tragis, Sang bayu mengelus lembut teman malamnya yang gila Ketika dia larut dalam kelana maya tak berbatas Seiring helai nafas sendu di dada menghentak membara Hilangnya jiwa manusia malam terhisap sang bayu dengan seringai kejamnya Tersengal-sengal nafasnya mencari putih kedamaian dahulu kala Telah selesai sudah perkawanan hitam tersapu awan hitam Dan sang bayu kembali ke peraduan Sembari tanganku membelai nafas beratnya dalam peraduan Mencintaimu adalah suatu pilihan Tetap mencintai tanpa balasan Atau berhenti dan hidup tanpa cinta Keduanya adalah pilihan yang menyakitkan Tak bisa ku pilih salah satu diantaranya Ibarat maju tak bisa Mundur pun tak sanggup Dan aku hanya bisa berdiri di tengahnya Banyak orang memakiku “Si Bodoh”Karena terus bertahan dengan ketidakpastian Aku juga berharap bisa mengakhiri secepat itu Semudah mematikan dan menyalakan tombol televisi Tapi cinta bukanlah tulisan di papan tulis Yang bisa mudah terhapus dan terganti tulisan baru Bahkan jika aku berharap terkena amnesia Aku tak yakin bisa melupakan dan berhenti mencintai Karena kamu sudah melekat dan tak bisa lepas Tapi aku juga tak sanggup terus begini Jika hanya luka yang selalu kau beri Aku sudah tak bisa lagi mengejar cinta Yang selalu tak kau pedulikan Tapi aku juga belum mampu berdiri sendiri Tanpa adanya kamu sebagai inspirasi Jadi haruskah ku maju atau mundur Biarkanlah itu menjadi misteri hidupku. Aku si tomboi.. Banyak bertingkah bagai kuda liar tak terarah Berceloteh sana sini tak mengerti adat dan kondisi Kegarangan dan tantangan tak segan kulewati dengan gaya ma versiku Tak perlu dan tak pernah berfikir tuk berbenah diri dari dulu hingga kini Di luar sana, orang-orang bermain peran bagaikan wayang Tapi aku, apa adanya Ini diriku... Aku si tomboi penuh hiruk pikuk Penampilanku tak banyak berubah Lusuh dan jarang mandi itulah aku Tak kuhiraukan apa kata wayang-wayang itu Aku lah pemegang teguh prinsip Yang tak mau kalah dan meninggikan ego Tapi, ternyata aku pun kalah Egoku pun mulai luntur sejak bertemu dengannya Desakan hati menuntutku berubah Tak mengerti bagaimana berpenampilan anggun dan ramah Andai kau tau, aku di sini masih berusaha Tunggu aku tuk menjadi seperti maumu.... Tuhan... Kuingin memeluk Mu saat ini Aku ingin menangis di hadapanMu Selayaknya Kau menurunkan hujan untukku....Kuasa Mu begitu sempurna Dan ku tak perlu mendustakan itu Ajariku untuk tidak jauh darimu Tuhan... Apa yang terjadi padaku itu restuMu Beri aku kekuatanmu untuk bertahan Bertahan dalam tiupan angin yang kenceng ini.... Kuatkan ku untuk melindungi mereka... Aku ingin menyayangi mereka seperti Kau meyayangiku.... Mereka hidupku Tuhan.. Jangan pernah Kau bosan untuk memberiku celah kecil disetiap harapan besarku.... Karena ku meyakini Mu dalam setia kasih Mu... Aku adalah jiwa yang terluka. Jiwa yang meringkuk di ruang tanpa jendela. Terpenjara terali duka. Ah, kemanakah ku cari sukacita? Dulu jiwaku adalah anak kehidupan. Yang menyambut hari-hari penuh kegembiraan. Seperti bocah yang berlarian ditanah lapang, mempermainkan air hujan. Tapi kini, jiwaku terluka. Tak ada lagi musim semi. Tiada lagi gemercik riak anak sungai. Yang tersisa hanyalah kemarau berkepanjangan. Aku adalah jiwa yang terluka. Yang hidup di kota kematian. Kota tanpa cinta, kota tanpa cahaya. Kota dimana jiwaku tinggal, tak ada kehidupan. Kecuali tumpukan tulang belulang. Aku adalah jiwa yang terluka. Assalaamu ‘alaykum hati.. Kini kau yang gersang jauh dari iman Masikah ada ruang untuk mengingat Tuhan? Wahai hati yang memburu keduniawian, Masihkah ingat akan kematian Wahai jiwa yang mengibaratkan waktu sebagai uang, Taukah bahwa mati takk bias ditawar? Wahai mata dan telinga yang sakit dan bermaksiat, Masihkah iba dengan hatimu yang tersesat? Wahai kaki dan tangan yang mengerjakan kebatilan, Taukah bahwa akan tiba ketidakberdayaan? Dia datang dari penjuru yang tak disangka-sangka Dia datang diwaktu yang tak diduga-duga Duh nyawa yang di badan pendosa, Taukah bahwa akhirnyaa nyawa kan berpisah dari jasatnya? Bukankah setelah dikatakan, “Bekerja keraslah, seolah hidup selamanya” diikuti “Beribadahlah yang khusuk, seolah esok pagi kan mati”? Bukankah Tuhan telah mengingatkan? Lalu kenapa dunia menjadi incaran? Wahai hati yang gersang jauh dari iman, Masihkah ada ruang untuk mengingat Tuhan? Karena pada akhirnya Inna Lillahi wa inna ilayhi raji’un Dan wassalam kehidupan.. Kepadamu kubawa secuil asaasa yang terus membelenggu jiwajiwa yang terus meronta-rontakarna egoku yang tak pernah berakhir sudah... Kuhanya bisa menangis di kesunyian malammenangis tanpa deraian air matameratapi perjalanan........ dalam lembaran hariku. Biar kukabarkan resah inipada semilir angin malamagar mengirimkannya pada sang Ilahi Rabbi. Bersemayam terdalam di lubuk hati Hamparan badai hasrat yang tersingkap Tercurah asa mendayu pelan menyayat irama qolbu,.. Sejenak ku pandangi bayang-bayang ku dalam jernihnya air Ku terjaga dan ku pahami Sepasang sayap kecil bidadari telah mendekapku Separuh jiwa yang rapuh telah bersatu Merupakan tanggung jawab saling beradu,.. Bak orang-orang gunung ingin berpanen raya padi Bersuka cita cinta kau dan aku Laksana perpaduan air dan api hanya mimpi Karena terjulang tinggi tembok penghalang Serta tak senada jejak yang kita tempuhiNamun,.... Ijinkan ku luapkan pendaman ini Tanpa apa-apa dan tanpa kembali apa"Sungguh tlah ku rasakan getaran-getaran cinta dari mu"Entah darimana mula dan sebabnya Begitu menghiasi taman hati ini Tak juga harus menjadi apa Biarlah semua mengalir tenang apa adanya Jeritan hatiku berbisik: Ijinkan ku menyayangimu, meski tak harus bersama"Puisi untuk gadis mulia di lereng Gunung Merbabu Ngablak Magelang,. Reni Krisnawati Cukup lama di pendamcukup lama dan sering kepikiranbahkan ketika lapar terkadang kepikiran Sering datang keraguanapabila datang kerinduankarna keraguan untuk menggangguwaktu kesibukkanmu serta keraguanmerubah waktumu yang terkadang kosongandai aku bisa mengembalikan waktuaku akan meminjamnya sebentar Pernah di dekatmunyaman senyuman dan suara tawatapi rasanya hanya sebentarkarna masih aku simpan di dalam Bukan tergantung dan juga bukan melayangtapi yang di dalamnya ada rasa perasaan Aku menyayangimudan keinginanku yang sangatingin berjejak langkah hidup bersamamu Andai aku bisa mengumpulkan kembali Setiap kepingan hatimu yang telah hancur karenaku Mungkin aku dapat mengubah keadaan Mungkin saat ini aku tak akan seperti ini Yang selalu merana oleh rindu terlarang Selalu dirundung penyesalan Karena aku telah kehilanganmu Seorang sahabat tercinta Yang selalu meraja di lubuk hatiku yang terdalam Andai saja masih ada kepingan cinta tersisa dihatimu untukku Akan ku rebut cinta itu Dan ku rakit kembali menjadi cinta yang utuh Seperti dulu sebelum kita berpisah Aku terdiam dalam sepi Menatap hitam, pekat tak bercahaya Tiada lagi yang bisa ku rasa Tiada lagi yang bisa ku lakukan Semua hampa ku rasa Sungguh kesunyian yang selalu ada Sungguh kesedihan yang selalu ku rasa Ku tak mampu lagi berkata Ku tak mampu lagi tertawa Kau benar-benar merubah duniaku Kau mampu membuatku tersenyum indah Kau mampu mewarnai hariku Mengenalmu adalah anugerah terindah dalam hidupku Tapi kini semua berubah Yang ada hanya kenangan indah Yang ada hanya kehampaan Itu karena kini kau tinggalkan aku Namun ku tak pernah menyalahkanmu Memilih adalah hakmu Kau berhak menemukan yang terbaik Dan dia yang kau anggap baik bagimu Hatiku sakit Tapi aku sadar Cinta tidaklah harus bersama Dan cinta tidak bisa dipaksakan Namun kan selalu membekas dihati Semua tentangmu .... Akan menjadi bagian indah dalam hidupku Yang tak akan pernah kulupa Walaupun kini kau tlah jauh bersamanya Separuh hatiku tetap kutitipkan untukmu Dan akan kubiarkan separuh hatimu dalam ragaku Tetap menyatu dengan hatiku Meski kini sudah hancur Namun tetap ku pertahankan Agar serpihan cintamu selalu hidup Kau bintang di hatiku Di manakah kini kau berada Kau bintang di hatiku Di manakah sinarmu Bintang di hatiku Tetaplah kau bersinar Walau awan menyelimuti hatimu Bintang di hatiku Warnailah harimu dengan senyumanmu Sinarilah harimu dengan semangatmu Bintang di hatiku Tetaplah kau di hatiku Bintang di hatiku aku merindukanmu Jika aku adalah kumbang Dan kamu adalah kembang Kuingin tetap hinggap terus di mekarmu Biar aromamu tetap ada dibaluran rasa cintaku Senja usiaku kini memang iya adanya Dan belia usiamu adalah fakta Dan mekarmu kini milikku adalah nyata Sungguh sesuatu yang sulit kuduga Antara nuansa maya dan sebenarnya Gelora itu kini kita rasa Entah apakah karena arus ataukah memang tulus Yang pasti kini paduan mau bersatu dalam kesamaan rasa Walau kusadar ada hal yang tidak benar akan mengganjal Bila ini diteruskan Entah apakah pantas labuan itu tetus ku tuju Sementara sampanku belumlah tentu mampu Menerobos deras ombak jalur ke sana Rumahku dari unggun-unggun sajak Kaca jernih dari segala nampak Kulari dari gedung lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah kudirikan ketika senjakala Dipagi terbang entah kemana Rumahku dari unggun-unggun sajak Disini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu jika menagih yang satu April Berteman dengan masalalu Hanya mengingatkan sedikit rasa kekecewaan dan rasa kebahagiaan Keadaan dulu yang mengingatkan apa arti kebersamaan Kini hilang sedikit demu sedikit Karena datangnya kebersamaan yang baru Berteman dengan masalalu Bukan ingin ku ulangi lagi Hanya saja ingin ku simpan dan kurapihkan dalam kenangan saja Tak banyak yang ku inginkan Hanya saja inginku arsipkan dan mengingatkan tanpa kalian aku lebih baik Keadaan ku yang sekarang Mungkin memang tak sebebas kalian Hanya saja aku lebih mendapatkan banyak kebahagiaan, Yaa kebahagiaan yang takan menghianati hati ini Aku temukan sosok pendamping yang bisa menghargai dan menemani Tanpa niat mengkhianati yang bisa menjadikan ku pribadi yang lebih baik. Terimakasih pengalaman dan kekecewaan Yang telah kalian berikan sebagai pelajaran Kutatap dan kuliat, Kuhirup dan kucium lukisan inda di mata mu, Lukisan indah yang tak perna kuliat dalam Perjalanan hidupku, Wahai di kau cahaya hatiku, Kala kau menagis kala kau kesal. Kala itu pun kumerasa pedi sakit. Walaupun kita terpisa oleh jarak dan waktu. Wahai dinda karna nyala aq ingn kau slalau bahagia, Karna bagia mu adalah hal terinda di duniku Wahai dinda terse nyumla saat kau sedi, Tertawala saat kau kesal karna Tiada arty niya kesedihan itu, Tiada artynya kekesalan itu, MAKASSAR -- Jauh di atas birunya langit... Kecil, mengkilap, dan indah... Menjadi perhatian para manusia... Seakan-akan keindahanmu menyentuh jiwa... Ooooh... Bintang Meski ku tak seindah dirimu Ku kan selalu menba menjadi dirimu Yang menjadi perhatian, Yang dipuji, Yang dilihat bagaikan artis. Tak ada yang bisa mengalahkanmu... Tak ada yang pernah secantik dirimu... Tak ada yang pernah sehebat dirimu... Tapi, diri ini akan selalu menba menjadi bintang sepertimu... Kala itu ku masih menari dalam lamunan dan khayalan juga kepastian Yang kini berubah menjadi tatapan dan lekukan manis disudut bibir Ingatkah itu? Kau tarik aku ke atas nirwana Sebelum itu belum ku rasakan ini, oh tidak Aku pernah merasakannya, itu karena kamu kau selalu kamu Dibalik jendela ku beri kecupan Dibalik jendela pula ku beri lambaian Dan itu terhalang oleh selapis kaca Rasanya ketika itu, meja dan kursi ikut menari Ata hanya memperhatikanku bertingkah bodoh dihadapanmu? Apakah ini rasanya jatuh cinta berkali-kali? Ku rasa iya, juga itu karena kaulah alasanku untuk jatuh cinta berkali-kali disetiap hariku kepadamu No Urut: Tanggal: // :: Setiap hari kita bertemu Setiap hari kita bersama Apa mungkin kau masih ingat Saat-saat kita bercanda, sedih, gelisahSahabatku.... Sekarang kita telah jauh Kau pergi meninggalkan ku Tanpa memberi kabar ataupun berita Kau hancurkan perasaankuSahabatku.... Airmata pun tidak sanggup ku tahan Aku berjanji akan datang ke tempat kauSahabatku... Kau bagaikan cahaya yang menerangi ku Kau rembulan yang memberi keindahan Kau bintang yang bertabur disetiap relung batinku Debur ombak menyisir pantai Berlomba menggapai butiran pasir Angin sepoi berhembus santai Tersenyum ramah menyapa pagi Lambaian nyiur memanggil ramah Bagai geraian rambut dihempus bayu Kepiting-kepiting kecil bersenda gurau Dari lubang ke lubang persembunyian Celote camar berebut mangsa Diantara genit debur ombak Suaranya riu riang memecah kesunyian Di pantai bertabur pasir memutih Sungguh damai terasa Indah menerpa mata Damai merasuk jiwa Kebesaran MU pencipta Biarlah hati ini berkelana lebih jauh lagi Mencari cinta sejati yang belum ia temui Maafkanlah sepotong hati ini dan janganlah membenci Karena ia takkan kuat setelah menyakiti Pergilah Dan aku akan melepasmu pergi Carilah sepotong hati yang lain, yang akan hidupkan kembali cahaya ruang dalam hati Dan bila kau temukan cinta sejati. Ingatlah bahwa aku selalu tersenyum untukmu disini. No Urut: Tanggal: // :: Diujung gelisah ku berteduh lelah ku bertahan di akhir penantian inkini ku terdiam dlm seribu bahasa manjamusunyi ku rasa Hati in redup patah tiada artidalam tangisku merintihaku bodoh.. memaksakan kehendak hati yang tak pasti Takut ku mencinta namun ku harus merinduaku luluh dalam janjimu janji yang kau tuliskan dlm bahsa manjamu Kini kau menghilang dengan janji tusempai akhirnya aku sendriitulah arti dri semua bahasamusandiwara itulah ceritamudan sendiri itulah cerita ku Setiap hari.. setiap menit.. setiap detik…Tak sadarkah akan jeritan anak-anak kelaparan Korban peperangan tak berdosa Atau tangis kesakitan rakyat-rakyat miskin pinggiran Butakah mata hati kita Ketika melihat wajah lesu generasi bangsa Gizi buruk merajalela, tapi nepatisme makin merata Kejamnya bangsa ini Ketika membiuskan semua terjadi Apa guna wakil rakyat yang rajin rapat Mereka seakan mengunci indra Mereka tuli, bisu bahkan buta Teman, itulah potret negri kita Semoga di jaman mendatang lebih adil Inginku.. melihatmu detikpun berlalu, aku jadi sering melihatmu Inginku.. mengenalmu menitpun berlalu, telah kukenal dirimu Inginku.. tahu seperti apa dirimu haripun berlalu, ku telah mengetahui seperti apa dirimu Setelah ku tahu seperti apa dan siapa dirimu inginku menyayangimu Setelah banyak yang sudah berlalu inginku mencintaimu, yang ternyata hatiku nyaman bila ada namamu Inginku.. engkau menjadi kekasihku kaka-kataku pun akan berlalu, apakah kamu mau jadi kekasihku Aku berharap keinginanmu seperti inginku jika harapanku benar aku akan berusaha memenuhi apa keinginanmu dariku dan apa keinginanmu untuk jalan hidup kita nanti. ---------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Dari Kita menjadi Kami, Memang tidak ada beda Kita dan kami tetap Satu Kita adalah satu kelompok Yang di bagi menjadi beribu kelompok Dan menjadi Kami Kita adalah Indonesia Satu Dan kami menjadi suku yang banyak Dan tetap satu, Sunda, Jawa, Sasak, Papua Kami suku Jawa sedang membersihkan keraton kami dari erosi Kami suku sunda sedang mempertahankan bahasa kami dari orang barat Kami suku papua sedang menjaga satwa kami dari pemburu Kami suku sasak sedang menjaga budaya kami dari zaman Karena kita adalah satu yang menjaga seribu harta kami bersama-sama Selamat pagi suria ku.. Maaf andai aku terlewat waktu.. Mengucap salam buatmu…Keindahan alunan kasihmu mengulit lenaku. Tanpa sedar detik berlalu.. Selamat pagi bayu ku.. Kehadiranmu memberi nafas degupan jantungku Merawat luka kisah semalamku Yang kian gersang ditelan waktu Selamat pagi bidadariku.. Haruman kasihmu melunakkan resahku Gemersik suaramu membekam rinduku Kehangatan kasihmu kan terus mendinginkan hati fanaku….. Suriaku.. Teduh... Jinggamu membias dicakrawala Menghangatkan gigil yang mengaram dalam balutan luka Meluruhkan lara dalam sejuk kembara Perlahan beranjak pergi meninggalkan rembang dalam diam Dia.... menahan gemuruh karena Rindu Menggigil menyembunyikan rinai dikedua telaganya Isak yang tertahan tersimpan dalam relung paling dalam Merambah penuh kepedihan Menyisakan tangis tak berkesudahan Dia... mengais sisa Mimpi diantara serpihan Hati yang terjatuh karenamu Hancur...berkeping.. dalam satu kenangan Senja Ibu merupakan sebutan terindah Ibu merupakan kata tersejuk Kata yang semerbak cinta dan impian Yang memancar dari kedalaman jiwa Ibu adalah segalanya Ibu adalah mata air cinta Ibu bagaikan lentera yang terbang dari kedalaman jiwa Yang menghanyutkanku dalam mimpi Disetiap garis kerut wajahmu Tersimpan berjuta derita Kau tetap mengukir senyum Kau sembunyikan deritamu Disetiap langkahku kau selalu ada menyertaiku Kutau batinmu menangis akan keegoisanku Namun kau hanya mengelus dada Tetap tersenyum bersahaja Terima kasih ibu Aku telah melihat matahari beranjak dari kakiku, Saat embun menjatuhkan dirinya di pucuk pohon, Tersapu cahaya kuning pucat dan nyanyian angin, Lalu sisanya terjatuh oleh goyang daun dan menyatu dengan bumi, Memberikan kesejukan baru di sana.... Aku telah terbaring di padang rumput berbunga putih kecil Memandang langit yang sepertinya sangat dekat.. Bernapas sesuka hati, mengangkat tangan meraih awan... Dan lalu tersadar langit itu masih saja jauh, Kemudian tertawa .. Aku telah melihat matahari kembali ke kakiku, Tenggelamkan indah kemilau warna bersamanya, Kelamkan cakrawala yang selalu aku damba, Tinggalkan ombak dengan gemuruhnya merindu.... Aku telah melewati pasir dan batu karang, Terapung diantara ombak... memandangi langit dan lekukan air... Menjulurkan tangan menba meraih cakrawalanya... Dan lalu tersadar bahwa batasan itu tak kan pernah terjamah Kemudian tertawa... Dalam tawa ku berikan airmata Pada rasa yang pernah ada dan tak pernah sirna Pada hati yang pernah terluka dan tak pernah berhenti mencinta.. Balutkan itu semua dengan sempurna Gantikan awan dan cakrawala... Dan aku telah sangat mengerti Segalanya telah sangat indah kini . Telah sangat indah bahkan nanti .... Batam Dec (Segalanya sedang terajut dengan sangat indah, satu dengan lainnya...... Nie Nienk's Dunia kita dulu pernah sama... Asa kita dulu pernah menjadi satu... Langkah kita dulu pernah seiring sejalan... Namun kini ak tak lg mengenal duniamu... Ak tak lg memahami tujuan hidupmu... Kau asing bagiku kini... Gemerlap dunia membuatmu terlena lupa... Bahkan Kau rela menghalalkan segala cerita segala cara... Seolah ak tak pernah ada d hidupmu... Seakan ak seonggokan sampah buatmu... Kau tak lagi lupa dng kulit yg membungkusmu... Bahkan kau tendang kulitmu diatas kerasnya terik matahari... Tanpa Kau tau kulitmu tetap tertatih mengikuti setiap langkahmu... Bahkan Dia rela sakit utk bahagiamu... Semoga kelak d suatu hari Kau tau itu... Berdiripun ku  tak mampu Aku tak sanggup menapak di bumimu Tanganku  kotor menerima yang tak hak Tanganku tak mampu menahan dosaku Terlena dalam gerlapnya dunia Ketika perasaan  merasa terbuang Teraniaya dan berlari ke gemerlapnya malam Menyapu muka dengan lupur dosa Ketika malam menjadi siang Dalam remang lampu  penuh semu Tak ada terang tak ada dingin Yang ada senang yang semu Ketika  merasa terbuang Kembali dalam sujud Membasuh  muka air jelaga keikhlasan Walau  gelap  kan terang Kala jantra menginjak salah dan belumpur dosa Memecah tangisan ditengah malam Ketika kudengar Kalam-Mu Kujurku menggigil gemetar Kalam Mu begitu maha luas Kutak bisa berkata-kata Berlinang  air mata ditengah malam Ya Penguasa segala alam  yang Maha Agung Tutunlah jalanku dalam bijak dan santun Berilah cahayamu yang tuk menerang jalanku Ampunilah segala  salahku yang menggunung Dinginkanlah kami dalam derai kebajikan Duka-duka berselimut pandu Rasa luka tiada madu Keruh hujan menangis sendu Janganlah kau memberi rindu Luka-luka yang bergaram Tak membuat mata terpejam Sirna-sirna yang terpendam Tolong aku wahai seribu malam Kemanakah engkau pergi Kau sayat remukku lagi Hancurkan malam serta pagi Hati kaku tiada bagi Dimanakah ujung waktuku Siapa yang telah meraut wajahku Siapa dirimu, siapa diriku Cinta hatiku kini akan beku Rasa sakit tanpa pandang Aku kurus tiada sandang Tangisanku berair lancing Oleh pelukanmu yang tak memanjang Benih kasihmu yang menghilang Sudah redup di gelap bintang Jariku luntur di kusut benang Kulupakan walau kau datang Terdiam fikirkan sesuatu yang ku inginkan Masih teringat itu didalam ingatan Hasrat tuk memiliki yang belum terwujudkan Keinginan mendalam untuk bisa merasakan Melekat slalu dalam angan dan bayangan Terbang tinggi dan berharap menggapai bintang Angkasa luas membentang yang tak punya akhiran Kuba bentangkan sayap yang tak tentu dapat terbang Melihat dan membayangkan takkan ada batasan Karna ku tahu itu akan terjadi tanpa pengorbanan Karna ku tahu sebuah tindakan akan menghasilkan Jadikan itu tuk perbaikan di masa mendatang Biarkan mereka tertawa karna mereka tak mampu melakukan Biarkan mereka terbahak, sesungguhnya itulah dukungan tuk kita wujudkan Ku kan raih mimpi terindah yang slalu terfikirkan Pasti bisa, pasti kan ku wujudkan dalam kenyataan Saat aku bersamamuterasa indah hari-harikusaat aku mengenang mumenetes air mataku Ku kenang dirimudidalam hatikuku ingat masa-masaku dengan muyang penuh suka dan citakenangan hanyalah tinggal kenanganyang tak mungkin terulang kembali,...... Cara berfikir mu bukan seperti ku pikiran saat itu kosong sukarela kau membantu sudah berapa banyak dari mu memberi ilmu kebanyakkan yang ku ingat hanya sebatas nama mu, Jangan ragu aku ini penerusmu titiskan ilmu mu mungkin ada saat gunaku membantu Oh, kebanyakan saya telah lupa mugkin tanpa jasa mu masih gelap tanpa apa apa dan saat mengawali terang embunmu testeskan jiwaku basah, Seseorang seperti mu dapat apa saat aku telah jadi orang merdeka, mungkin waktu pembatas kita jadi perkara penuh sesal doaku padamu lupa, Aku gembala mu tanpa cambuk pukulan mu bisa memberitahu saat teringat, mungkin hanya isakan tangis mendengungtapi ingat, kau tetap pembimbing ku agung,SELASA NOVEMBER Terendam asa Terkikis impian Tercerai yang kumau,Pantaskah?? Ajari aku damai Berilah yang kuingin Hanya memujaMU,Allah Kukedipkan mata ini, Berkali bahkan tak terhitung Bagaimana menempatkan?? Bersihkan hati meratap, Berlakukah jika kegundahan menerpa Mendekat hanya padaMU, Yaa RABB Terbata hati ini menjemput, Terkulai lelah saat berharap, Terapi jika itu yang dimaui, Sebisanya mudahkan yang sulit, Luruskan jika tidak benar hati, Hati,,,'kan siapkan yang tersimpan. Guru Sebuah panggilan dari anak didik untuk ini Engkau sosok motivator sejati dimataku Engkau selalu mengajari ku mendidik ku, tanpa letih Engkau membimbing ku setiap hari, setiap waktu dan setiap detik Bapak, ibu guru itulah julukanmu Engkau tak pernah bosan menasihati ku ketika aku malas Menegurku ketika aku salah Dan mendukungku ketika aku ingin maju Guru Tanpa dirimu aku tak bisa baca tulis Tanpa dirimu aku tak bisa berhitung Tanpa dirimu hidupku akan begitu rumit Dan tanpa dirimu aku akan tersesat Guru Engkau adalah Patriot pahlawan bangsa Tanpamu aku tak akan seperti ini Terima kasih guruku sayang Ombak dan Angin tersenyum padaku Seolah-olah menyapa, seolah tersenyum Aku memejamkan mata menikmati sapaannya Tersenyum gembira meskipun hanya sepi disampingku Lantunan syair merdu terdengar olehku Seolah-olah ia mengerti ke gundahanku Ia membelai lembut hati yang luka Dan berkata ‘kau akan baik- baik saja’Ku buka mata, kembali tersenyum Hening menyapa kembali tuk menghiburku Aku hanya berdiam menikmati ke damaian Damai bersama Jiwaku, Damai bersama hatiku --------------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Rasa ini begitu hebatdan sangat menancap di hati ku Rasa ini tumbuhsaat ku menatap senyummu Namun aku menyadari tak ada hal yang mampu ku perbuat tuk menggapaimu Ku sadari walaupun bintang bersinar dilangit indahaku tak kan mampu menggapai sinar itu Ku sadari walaupun rasa cinta ini begitu agungaku tak kan mampu menggapai cinta itu Aku ingin mencintaimu Tanpa harus kehilangan senyummu Aku ingin mencintaimu Meski harus ada luka Kini, sebait puisi mengantar aku Menunjukkan rasa cinta ku terhadap mu Kejora... Puaskah kau membuat ku sedih Disini aku menangisi-Mu Saat kau memberikan kata-kata indah itu Kejora... Dimanakah engkau sekarang berada? Pipiku kini terbasahi oleh tangisan Sambil memanggil nama mu Kejora" Kejora... Disini aku setia menunggumu Tetapi sekarang sudah berbeda dengan hari-hari yang lalu Kini kau tak menemaniku Semoga kau tetap setia mengingatku Kejora... Kini di hari-hariku hanya ada bayang-bayang mu Kini di setiap doa-ku tak luput oleh nama mu Kejora ku Kini di setiap malamku hanya cahaya kejora lah yang menemaniku Selamat tinggal Kejora Cintaku Ya Allah engkaulah maha pengasih Rindu tak ada habisnya berdoa kepadamu Seakan ku mendesah di sajadah Memohon ampunan kepada sang ilahi Sisa umurku tak lama lagi Entah kapanku di jemput sang ilahi Dengan membawa dosa-dosa yang penuh maksiat Akan kah engkau mengampuni dosa-dosaku yang melekat Ya Allah ampunilah semua dosa hamba Aku sadar aku tak pantas masuk surgamu Bau surgamu pun aku tak pantas Akan tetapi aku takut pada siksa api neraka mu Dan siksa yang amat sangat pedih Ijinkan aku tuk bertaubat dan mendekat di hadapan mu Dengan melantun kan kata ampunan yang mendikari Ya Allah hidup dan matiku adapada tangan mu ---------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Dia melambai si pohon nyiur Bagai tetes air madu Bagaimana aku tak tergiur Sapa manismu sungguh syahdu, Bila harus ku minum satu persatu Menghitung rindu antara malam Kenapa tak bisa ku lepas untaian senyum itu Apa harus ku teguk diam-diam Pagi-pagi jalan lenggang Tempat lagu bersapa lirik Bagaimana diri tak sayang Kurayu selalu kau cantik Bila memang cinta itu setia Takan teragukan dia datang Siapa bilang jiwa tak bahagia Kau kekasih paling ku sayang Kulihat malam sudah pagi Hati jatuh di angan-angan Peluklah tubuh ini Sebab Aku takut kehilangan Awan hitam kembali berselimut Menerpa raga indah itupun terenggut Sembari mengepakkan ribuan kalang kabut Dalam nestapa yang tak henti mengatup Menba tetap menatap raga dengan waktu Dengan rangkak tapak langkah tetap berpijak Meski ribuan aral menggunung memuncak Asa tak pupus, dalam do’a semangat terkuak Bertahan, bertahan dan terus menahan Hingga pada akhir indah dapat terukir terangkai Terurai merdu dalam buai seruling serunai Sembari syukur menghambur dari dasar ketulusan Yang nyata ada dalam goresan senyuman Aku, Memendam rasa pada dirinya Yang akhirnya tak bisa kumiliki Bahkan tak mungkin kutemui Mungkin aku... Harusnya tak perlu mengenalnya Dan tidak saling bertemu Atau mungkin harusnya aku, Hidup di dunia yang berbeda dengannya Dan kini aku, Telah kehilangan dirinya Yang membuat hati kecilku selalu berkata, Betapa bodohnya aku... Membiarkan cinta itu pergi menghilang Dan hanya meninggalkan sebuah penyesalan Ku menangis mengingat indahnya Waktu ku ibu timang-timang Ibu merawat ku dengan penuh cinta.. Ibu timang saat ku menangis Ibu mencium ku saat ku terlelap tidur Ibu mengajak ku bercanda di setiap waktu.. Kini ku telah dewasa Kasih sayang dan cinta ibu telah berbeda Ibu selalu membanggakan dan memanjakan adik Aku ingin seperti dia yang selalu Ibu banggakan dan ibu manjakan Aku ingin merasakan kembali seperti dulu.. Tersentak ku melihat foto ku di waktu kecil Sungguh indah saat ibu memelukku Meski kini kasih sayang ibu telah berbeda.. Walau kamu tak berharap Walau kamu tak berkenan Aku yang selalu  mengharapkan Aku yang selalu menginginkan Aku tahu itu bukan dari hatimu Hanya keraguan yang kamu ikuti Keraguan yang tanpa alasan Toh itu semua tidak mengurungkan niatku Niat yang tulus untuk bisa selalu ada di kehidupanmu Selalu bisa bersamamu Dan selalu berharap bisa bertemu Entah kapan akupun tak tahu Pes. Kota Kau bagai cahaya di hatiku Kau bagai air yang selalu ku butuhkan Ibu Meski kau bukan ibu kandungku Tapi Cintamu kasihmu untuk ku sangat luar biasa Pengorbanan dan jasamu mungkin takkan mampu ku balas semua Tapi ibuaku berjanji kan menjagamuaku kan membalas semampuku aku kan terus membahagiakan mu Terima kasih ibu Tuhan hadirkan sian dan malam Sebagai pelengkap cahaya kehidupan.. Tuhan hadirkan hujan serta semilir angin Sebagai pelengkap indahnya cuaca kehidupan.. Dan tuhan hadirkan bulan dan matahari Sebagai pelengkap mentari kehidupan.. Sungguh tuhan dzat semesta alam.. Tuhan hadirkan flora dan fauna Sebagai pelengkap seluruh isi dibumi.. Tuhan hadirkan deraian hujan Sebagai tetes air permata dibumi.. Dan tuhan hadirkan pelangi Sebagai lambang warna-warni kehidupan dibumi.. Sungguh engkaulah dzat sang kuasa.. Tuhan alirkan gemricik mata air Sebagai sumber kebutuhan bagi insannya.. Tuhan hadirkan bongkahan tanah Sebagai tempat berpijak gubuk kaki insannya.. Dan tuhan hadirkan sejuk udara Sebagai pelengkap jejak nafas insannya.. Sungguh tuhanku sang dzat pencipta.. Selemat pagi kusapa matahari dan langit biru Selamat pagi bagi para tikus berdasi yang membaur diduniaku Bagaimana kabar kalian Sudah senang dengan keserakahan Uang harta dan kedudukan bukan hanya sebuah mainan Tapi itu pertanggung jawaban Tanggung jawab atas kepercayaan Semua itu hanya kalian lupakan Dan kalian gantikan dengan senyuman yang menyakitkan Senyuman kemunafikan Jadi sadarlah ini negeri bukan milikmu Kamu dipilih bukan karena kami ingin membesarkan perutmu Tapi kami ingin kamu membesarkan rasa jujur dan tanggung jawab atas pekerjaan mu Itu curahan hati dari seseorang yang ingin dirimu membenahi diri Bukan hinaan atau caci maki Tapi kita mengingatkan negeri ini butuh pemimpin yang suci ketidakpedulian mu merantai jiwaku.. mwmbelenggu dan menghentam keras sebuah perasaan itu aq takut nanti nya aku tak sanggup thuk menahaan rasa itu sendiri... dan seandainya mu akan perduli pasti ktika aku akan mati nanti dimana kau akan menjadi orang yang terakhir menyirami air di batu nisan ku... aku tak sanggup kau bgeni kan terus dan aku mngerti dlam cerita ini, cuman aq yang sayang terhdapmu, dan cinta terhadapmu. tapi tidak smestiny kau buat aq begini... smpai saan ini masih perduli kah kau terhadapku Gavrila.. Gavrila. engkau memuai pada sudut keakuanbiru layaknya langitputih lambang sucimuGavrila.. Gavrilaengkau memuai pada sudut keiyaanbermekaran bunga bunganian mimpi jadi alamnyaGavrila.. Gavrilaengkau memuai pada sudut kekuatandimana itu sisimumerajai malam jinggaGavrila.. Gavrilaengkau memuai pada sudut perasaandaan aku terbawa muaianmuhanyut dalam hidupmu Tangan yang selalu terbuka…Merangkul ku dalam kedaan apapun.. Jemari perantara... Antara hidup masa depan dan maut yang ditakdirkan pada ku…Terkadang aku lupa akan hadir Mu.. Aku sibuk dengan dunia ku.. Aku lalai dengan tanggungjawab ku.. Mungkin jua hari ini aku lupa akan keberadaan mu…Kau tak pernah marah.. Tak pernah meninggalkan ku. Tiada hari tanpa awasan…. Tiada hari tanpa nama Mu.. Tiada hari tanpa diri Mu di sisi ku.. Jemari tangan Mu.. Jembatan bagi ku menapaki surga Mu.. Terimakasih Tuhan.. Tuhan yang selalu bersemayam di hidup ku… Hari telah berganti Bulanpun ikut menerangi Mentari tak lupakan cahayanya Akupun terkurung oleh suasana Lenyap dan kelam Itulah yang ku rasa Saat mentari mulai tenggelam Aku hanyut dalam jiwaTuhan.... Datanglah temani aku Dengarkanlah rintihan hatiku Hanya Engkau tempatku mengadu Semua yang terjadi Hanya sebuah ilustrasi Dengan kemeranaan hati Akupun mengurung diri. Aku seorang gadis yang tak pandai berkata-kata Aku juga bukan gadis yang mudah mengucap cinta Aku hanyalah seorang pengecut yang pernah tersakiti akan cinta Aku tak pernah berani untuk sekadarmaju selangkah ke depan Semua selalu bertanya Apa yang kau lihat di belakang? Apa yang kau hindari di depan sana? Aku tak pernah tahu jawabnya Luka hati ini telah lama terobati nyatanya Namun takdir tak pernah mengijinkan Aku memberikan kesempatan baru tuk orang lain yang t'lah menunggu di depan sana Aku berkeyakinan bahwa takdir adalah suratan yang tak pernah keliru Walau terkadang nyatanya luka hati semakin terasa pilu Tak lagi bisa kusuratkan kata yang ingin terucap Hanya dapat tersirat dari sorot mataku yang mulai sembap Tatkala gunung membumbung Hingar bingar insani beterbangan Melesat albanat hingga penat Perigi unjuk gigi berduri sendi Jemari lelah tak tentu arahBermain Libas sana – sini Berpuluh puluh sampai berpeluh Mendiang si abang sambil meregangTidur Bersenyum manis Bukan serigala Atau singa Bujur timur bersua bujur barat Lintang utara berujung lintang selatan Berpusing haluan lintas khatulistiwa Sulur hati melilit berjilid – jilid Terikat kelat di ujung sana Bak terkungkung sambil bertinggung Gemulai membelai sambil merajuk Ibu merah padam Tersipu malu Rona pipi silih berganti Seiring sirnanya waktu Berniat dia tuk berdua Namun tak bisa Hidup ini memang realita Yang kelam tiada kekal Mengapa? Mengapa kau lakukan itu? Aku tak ingin melakukannya Memang benar aku marah Memang benar aku merasa bersalah Tapi semua itu tertahankan Semua tak jadi ku keluarkan Aku menahannya Walau hati ini sakit Walau amarah telah berada di puncaknya Aku memang membencinya Tapi tak bisa kukatakan Dimana air mata telah berada dipuncaknya Dengan sangat siap untuk menjatuhkannya Secercah harapanpun muncul Sebuah cahaya yang sangat terang pun datang Aku pun menyadarinya Dia telah lama bersamaku Membimbingku untuk tidak salah mengambil tindakan Rasa SABAR, ya semuanya berasal darinya Sebuah harapan yang akan muncul dari sebuah kesabaran Hari ini ku lihat pagi Kulihat embun terdiam menemaniku Seperti mengerti kegelisahanku Mengerti yang ku rasa saat ini Aku lihat kumbang hampiri bunga Tapi dia hampiri bunga yang layu Kenapa seperti cintaku Dengan orang yang cintai aku tapi aku tidak Kenapa tak kumbang hampiri bunga indah di sana Seperti kekasih yang mencintaiku Aku lihat belalang melompat lompat tiada henti Apakah yang sedang ia cari Makanan Tapi juga ku lihat banyak makanan di sampingnya Kenapa tak ia hampiri Kenapa seperti cintaku Dengan orang yang kucintai tapi dia tidak Apa terlalu banyak aku menuntut Kepada siapa hatiku berlabuh Sampai sampai aku bingung Bagaimana caranya mencintai Kuharap aku melihat pelangi mewakili pendar cahaya matahari di tetes embun pagi hari ini Agar lenyap segala lelahku bersamanya, Namun lagi-lagi itu hanyalah fatamorgana Saat bumi terasa dingin, Aku menghadap Mu, Untuk memecah desibel paling sunyi yang ada pada diri Engkau adalah penumbuh harapan, Pemberi segala kekuatan, Penabah setiap jiwa, Dan segalanya Kau Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Cukuplah Engkau yang mengindahkan hariku berlima dari solo berkeretaapi kelas ekonomi murah tak dapat kursi melengkung tidur di kolong pas tepat di kepala kami bokong-bong kiri kanan telapak kaki tas sandal sepatu tak apa di pertemuan ketemu lagi kawan dari krawang-bandung-jakarta-jogya-tangerang buruh pabrik plastik, tekstil, kertas dan macam-macam datang dengan satu soal dari jakarta pulang tengah malam dapat bis rongsok pulang letih tak apa diri telah ditempa sepanjang jalan hujan kami jongkok tempat duduk nempel jendela bor bor sepanjang jalan tangan terus mengelapi agar pakeyan tak basah dingin dingin tapi tak apa diri telah ditempa kepala dan dada masih penuh nyanyi panas hari depan buruh di tangan kami sendiri bukan di mulut politikus bukan di meja spsi Ku lihat... Tiada lagi keromantisan dirimu Ku lihat... Tiada lagi senyummu untuk ku Ku sadar Ku kini bukan siapa-siapa lagi untukmu Ku sadar Ku kini hanya mainanmu dikala kau sendiri Hapuslah cintaku dihatimu Karna ku tak mau di jadikan pilihan di kala kau bosan Hapuslah wajahku di hatimu Karna ku tak mau di jadikan yang ke dua di hatimu Aku bukanlah orang yang kau bayangkan Aku bukanlah orang yang kau rencanakan Aku tetaplah aku Cintaku telah berakhir untukmu Hapuslah cintaku di hatimu Hapuslah semua tentang aku Karna aku tak ingin menjadi pengganggu antara kau dan dia Terimakasih atas apa yang kau berikan padaku.. Dan kini ku tau Kau hanya memperduakan diriku Kau yang terindah dalam duniaku Biar kusimpan cintaku padamu Walau tak terucap Namun biarkan tersirat Dan izinkan hatimu menyiratkannya Atas rasa manusiawi dalam diri Agar tiada iri dengki Karena itu jahat Karena itu buruk Cinta memberi kekuatan Takkan pernah terhalang Takkan lenyap ditelan waktu Maka jangan biarkan terbunuh Karena cinta kitapun hidup Dari hati dan rasa yang tersatukan Tuhanku kau beri aku mata untuk melihat kau beri aku hidung untuk bernafas kau beri aku mulut untuk berkata-kata menurut kebesaran namamu engkau maha besar Tuhanku kau beri aku telinga untuk mendengar kau beri aku akal untuk berfikir kau beri aku tangan untuk memegang kau beri aku kaki untuk berjalan menurut keagunganmu engkau maha agung Terimakasih tuhan ku, karuniamu, hidayahmu tak kan ku lupakan hingga akhir hayatku.... Malam ini semilir angin begitu sejuk Tapi tak sesejuk ketika kamu disisiku Rasanya hangat saja, seperti teh Yang baru dituangkan, untuk kita bercerita lebih lama Lagi-lagi kesepian ini membawa halusinasi Haha, aku tertawa sendiri lagi Mengingat dirimu telah pergi Dan rasanya, sepi. Apa kabarmu disana, kekasih? Adakah kau berbahagia bersama para penjaga tuhan? Ataukah rasa sakit yang sedang kau rasa? Aku selalu merindumu, duhai pecandu sastra ku Kala mentari bersinar kembali Ku termenung dalam pengara suci Ku teringat selalu akan dikau Kusebut selalu namamu Kau begitu dekat dalam hatiku Ku takkan pernah dapat melupakanmu Ingin sekali ku gapai dirimu Agar puas rasa hatiku Ku rindukan kehadiranmu Kau terasa begitu dekat denganku Ku rasakan sekali kehadiranmu Yang begitu menyentuh kalbu Tuhan Ketika kuberdzikir Kuberdo'a dan berfikir Tentang takdir .. Takdir hidupku perjalanan kisahku Kubersujud padamu Karena .. Kusadari betapa indahnya hidupku . Betapa indahnya baanku Sakit tangis lara dan derita .. Kujadikan hal yang berharga Dalam hidupku sepanjang masa Karna kunci dari itu semua adalah .. Tersenyum dan menghadapinya Ribuan hari.. Aku menapaki bumi pertiwi seorang diri Penuh kesabaran aku ba Menanti dirimu kembali Kini waktu sudah berlari begitu cepat Kenyataan yang ku lihat Dirimu tak juga hadir di kehidupanku Haruskah aku mengakhiri penantian ini? Ataukah aku harus tetap setia menantimu? Tak mungkin Bila aku terus hidup dengan bayanganmu Sikapmu yang terkadang membuatku lelah Dan berfikir untuk mengakhiri Penantian yang tidak berujung ini Kawan perhatikan Layakkah aku menawan Kawan perlihatkan Layakkah aku rupawan Kawan tawarkan Dapatkah aku membelikan Kawan hidangkan Dapatkah aku mendapatkan Indah tak tuturannya Dewi malampun mengakuinya Ternyata aku hanya mengira Aah aku gila rupanya Ha.. ha... lupakanlah Kawan.. Bolehkah aku memanggil Aku ini menggigil Tangan lutut mengecil Eh... mulutpun mengkerdil Kawan perlukah aku beritahu Aku ini sok tau Jalan ko nginjak paku Eh.. darahnya menggebu gebu Kawan Layakkah aku membijakimu Aku ini penggerutu Sukanya makan tahu Eh. minumnya sama susu Semoga kau tak pikun Sejarah sampean lan isun Sedih senang duh ampun Setahun tidak ada seembun Maaf lan kesuwun Baturan telung tahun Dilepas langka seembun Yawislah matur suwun Cinta itu... mudah dirasakan tapi tak mudah di mengerti mudah di ucap tapi tak mudah di jalani dan mudah di buang tapi tak mudah di lupakan Benci satu kata yang membuat orang merasa takut, takut untuk mengucap, dan takut untuk merasakan Cinta benci... membuat orang menjadi bimbang bimbang untuk menetukan tetap mencintai atau, berhenti mencintai hanya untuk membenci Aku tidak putus asa Tapi aku berpasrah diri pada Sang Pemberi Cinta Karena Dia yang mendatangkannya Dan Dia juga yang menghilangkannya Aku tidak akan pergi, Tapi aku memberikan ruang buatmu untuk menjalani sebuah kehidupan yang kamu inginkan Karena saat ini ruang itu bukanlah milikku... bukanlah tempatku Dan Dia membuat hati senantiasa selalu lapang dan ikhlas menjalani setiap hal dalam kehidupanku sendiri Aku tidak akan pergi, Aku akan tetap berada di tempatku menantikan saat itu tiba Dengan seluruh hati dan cinta yang aku miliki.... Yang saat ini ku titipkan pada Sang Pemberi Rasa itu Karena aku percaya bahwa ada suatu masa kan Dia pertemukan aku denganmu Dengan entah bagaimana caranya Namun ku tau itu akan sangat indah Aku tau dihatimu masih tersimpan hatiku Seperti kamu pun tau dihatiku masih selalu tersimpan hatimu Walau pikiran dan raga kita menjauh dari pintu itu Ada suatu waktu... kita akan saling mengingat walau sekilas lalu Atau malah mengenang saat kita bersama dalam keceriaan kita Walau hanya kilasan indah tak terjamah Namun mampu menyunggingkan senyum di sudut bibir terkatup, mata yang berbinar dan diam yang lama Kita tak pernah saling meninggalkan Karena kita sudah berjanji tak akan saling meninggalkan Walau jarak yang membentang Waktu yang berputar Kita tak pernah saling melupakan Karena kita sudah berjanji tak akan pernah melupakan Walau begitu banyak hal yang terlewat tanpa bersama Kita selalu berada pada ruang hati yang sama Yang tak terbatas sekat sekat Yang ada hanya hati kita Yang tak dapat menjawab mengapa mencinta... mengapa merindu Yang ada hanya rasa yang tulus Terbebas dari beban hati Aku tidak berputus asa dari rahmat Nya Aku hanya berserah pada kehendak dan ujian Sang Pemberi Cinta Karena Dia yang mengatur setiap pertemuan dan perpisahan lalu pertemuan kembali Dan menyatukan hingga tak akan berpisah selamanya Bahkan hingga dunia berakhir Aku mencintamu hanya karena Nya saja Aku merindumu hanya karena Nya juga Aku melupamu hanya karena kehendak Nya Aku mengingatmu hanya karena karunia Nya Karena hanya Dia yang mampu membuatmu kembali Hanya Dia yang selalu aku percayai bahwa setiap hal hanya bergantung pada Nya Hanya Dia cinta terbesarku Karena Dia lah Maha Cinta yang Paling Agung Yang patut ku dahului selain dirimu Karena Dia juga... aku mencintamu Pasti kamu juga begitu khan ?? Saat kugores pena ini Anganku jauh menghampirimu Melahirkan rangkai kata yang indah Tentang sejuta pesonamu Laksana pelangi... Kau menyapaku ketika itu Mengisi hati menutup luka Kau tawarkan titian warna Hingga kumampu melihat Indahnya dunia.. Hingga... Tak jua kumengerti Ketika laksana pelangi pula Kau menghilang tanpa bekas Pada malam ketika rembulan mengikat janji bintang Ijinkan kutanam mawarmu di taman mimpi Di lembah cinta yang dibingkai pelangi Esok ketika kau terjaga Ceritakan padaku tentang taman bunga kita Tentang dua hati yang lebur jadi satu Tentang matahari keabadian yang merangkak perlahan Tentang kerinduan yang terus menggelora Tentang cinta yang tanpa jeda Tentang sejuta kupu-kupu kerinduan Gelora cinta bagai ombak mencium pantai Tiada kenal lelah mereka berpagutan Tapi kasihku …Kerinduan ini rasanya mencekik jiwa Aku lelah mencumbui perihnya kerinduan Ingin kutelan waktu Agar aku bisa segera membelai wajahmu Membiarkanmu bersandar di bahuku Berbagi kegelisahan dan keresahan Mengurai beban yang menggantung Merasai detak jantungmu Ingin kubisikkan pelan ke telingamu Puisi indah tentang kehidupan Kebahagiaan yang ingin kita rengkuh Tentang cita-cita dan harapan Tentang indahnya salju keabadiantentang hangatnya mentari yang merekah Ah kasihku …Betapa aku tak bisa berhenti mencintaimu dan Merindumu Dulu kau pergi jauh Sangat sangat jauh Hingga aku tidak bisa Menemukan dirimu Kau hilang.... Hilang dari hidupku Dan meninggalkan ku Hingga aku terjatuh dalam rindu Kini engkau telah kembali Membawa sejuta Kasih Dan sebuah harapan Didalam hidupku ini Aku sangat bahagia Bisa merasakan kehadiranmu lagi Dan kini aku tak akan melepasmu Sampai maut menjemput ku Tak akan ku sia-siakan lagi Akan ku jaga dirimu Dengan hati, kasih sayang Dan cinta tulus ku ini Hatiku sangatlah sedihsetelah berpisah bersama sahabat-sahabatkuyang selalu menemaniku disaat ku senang,sedih dan berduka sekarang hanyalah kenangan.Dulu, Kami selalu bermain bersama bercanda gurau bersama mengalami suka dan duka bersama dan menjalani hari-hari bersama. Sekarang hanyalah kenangan kenangan yang melukis apa arti sahabat itu kenangan yang tak akan kulupakan bersama sahabat-sahabatku Sekarang aku telah mengetahuibahwa kehilangan seorang sahabat adalah hal yg sangatlah menyedihkan Aku berdoa agar kita bisa bersama lagi, Aku rindu kepada sahabat-sahabatku, Aku rindu akan canda tawa kalian, Aku sayang kalian sahabatku Ibarat aku berdiri di tengah taman Terdiam untuk waktu yang lama Menikmati tiap detik musim berganti Selalu berganti berulang kali Aku ingin mengingatmu Saat bunga-bunga mulai bermekaran Aku pun ingin mengingatmu Saat daun mengering dan berguguran Sesederhana itu Meski waktuku tak begitu panjang tuk melihatmu Kan ku pastikan mata ini takkan berpaling pada yang lain Begitu juga hatiku Rasaku ini hanya untukmu Dulu mungkin sebuah kesalahan yang pernah aku lakukan terhadapmu Dulu mungkin sebuah tindakan yang benar yang aku lakukan terhadapmu Semenjak kita pacaran tidak sedikitpun aku menyakiti hati dan perasaanmu Aku menerimamu tulus dari hatiku Bahkan aku selalu berusaha menjadi yang kamu mau Tapi kamu hanya bilang seperti mantan Aku tidak seperti mantan mu Aku hanya berfikir selama ini aku hanya berusaha agar kamu tulus mencintaiku tanpa aku harus menjadi seperti mantanmu Ketika aku lelah dengan semua itu Aku tidak sanggup lagi Aku pun menyudahi hubungan kita Sampai kita menjadi mantan Tapi aku tidak menyangka bulan kita berlalu Kau malah mengundangku kepestamu Awalnya keraguan untuk menghadiri itu semua Tapi aku lakukan karena aku hanya ingin melihat seperti apa orang yang menjadi keinginanmu Memang aku tidak seperti mantanmu Tapi cintaku jauh lebih tulus dari mantanmu itu Aku bahagia jika melihatmu bahagia Aku pun ingin mempunyai kekasih sepertimu Seperti mantan. (Untuk kesekian kalinya, ku ba menjatuhkan lagi kata-kata di atas syair yang tak pernah kau lafalkan nantinya) Kau katakanlah peluk, yang kehilangan sayap untuk jatuh atas rinduku. Bulan lesu menyimpan duka yang tak pernah kau tau pahitnya. Ku menunggu seumpama, hatiku adalah langit langit rumah dan beribu jaring laba laba telah menjadi penghuni setia. Ku ingin memburu kejamnya hari yang menyekap setiap hembusan kata dan meninggalkan bisu Kau lihai mengucapkan hasratmu dalam tubuh yang mulai membusuk di atas malam, rumah kecil Tubuhku sesaat haus tatap rentahmu, seperti baru sajah kemarau panjang memulai kisahnya Umbu, kau tak pernah ku pahami sebagai hal yang mudah ku lepas. Jalanan padam membuatku nyaris tersesat dalam doamu yang ingin ku pergi Perlahan ku melahap luka luka malang atas kesetiaanku menunggu waktu saat akan mahir mengusir hujan yang tak pernah kau sukai Surat ini untukmu umbu, surat atas kuasa hayalku menggoreskan isyarat seorang gadis kecil di stasiun kereta" Tidakkah kau temui inginku? Umbu kau adalah rahasia manis yang ku dewakan di sepanjang hari Entah umbu entah seperti apa harus ku bungkam suara tangis surat ini Mungin suatu hari saat memilih pergi, kau paham tanya ku ke paris Matawai, feb' Kau lantunkan seluruh kesedihanmu Senandung kerinduan yang tiada hilang Menba bertahan walau asa itu semakin ada Tiada pernah hilang walau waktu kan terus berjalan Dan angin pun berbisik akan harapan Redakan kerinduan yang semakin dalam Menba bertahan walau asa itu semakin ada Tiada pernah hilang walau waktu kan terus berjalan Adinda, ba rasa cintaku di dada Sesungguhnya cukup lama rinduku kutunda Oh adinda oh cintaku Coba renungkan aku, aku rindu padamu Menba bertahan walau asa itu semakin ada Tiada pernah hilang walau waktu kan terus berjalan Adinda, ba rasa cintaku di dada Sesungguhnya cukup lama rinduku kutunda Oh adinda oh cintaku Coba renungkan aku, aku rindu padamu, jangan ragu Adinda, ba rasa cintaku di dada Sesungguhnya cukup lama cintaku kusimpan Oh adinda oh sayangku Coba mimpikan aku, aku cinta padamu Rinduku, cintaku, adinda sayang Adindaku, cintaku, rinduku Cintaku, rinduku, adinda sayang Oh Bungaku.... Kau sangat indah Sungguh elok warnamu Berbagai macam jenismu Kau bisa menghias alam Kau ku tempatkan di taman Oh Bungaku.... Kau sangat indah Bagaikan bunga surga Bila hujan turun Kau sangat segar menyenangkan untuk dilihat... Namun... Saat engkau layu... Begitu sedih melihatmu.. Oh Bungaku..... The day we get through The night we separate Only the sky with its blue And happiness without regret This is the journey of us Teenagers with happiness Swing and leap and pass Pain never make madness We are the teenagers Feel the whole world as mate Feel the olds only as lawyers Who decide our fate We are as teenagers Works out no fear Wait for wise ranger Till time getting near No Urut: Tanggal: // :: Aku tahu.. Kau kan lebih bahagia Jika bersamanya Dan bukan denganku Aku sadar diri Aku yang begini Memang tak pantas dicintai olehmu Iyah aku tahu itu Hatiku hampa Fikiranku kacau Ketika ku melihat fotonya Berdua mesra bersamamu Sungguh aku tak percaya Tapi memang ini kenyataanya Aku ba tuk pasrah Bukan berarti aku lemah Dan bukan berarti aku Lelah untuk mengejarmu Tapi aku ingin kau bahagia Bersama siapa saja Karna kebahagiaanmu itu Adalah yang terpenting Dalam masa hidupku Dan aku tetap sayang Meskipun kau tak lagi sayang aku turut berbahagia untukmu Semoga bersamanya kau disayang Dan bisa lebih dari rasa sayangku Saat ku teringat dirimukau hadir dalam mimpiku akankah menjadi nyatadi dalam hidupkukuciptakan sebuah lagutuk membuktikan padamubetapa besar cintaku Mungkinkahkau yang mengerti semua iniku lakukan tuk dirimusemoga kau kan memahami makna dalam lagu inihanyalah dirimu pujaan hatikuyang selalu ku tungguku ingin engkau tahubesarnya cintakuhanya kepadamu. To the sunrise in the morning Can you feel it in? When she's ming and smiling Erasing all pain in your recycle bin To the dark clouds in the sky That wait the beautiful shine Still they can't answer why Even till now waiting in the line Oh, she is God's daughter With her arms hug this planet at night Oh, look at her laughter With her charms buzz us to delight To the beloved moon above These creatures bow to you with grace Thank you for your pure love like dove Lightening the Earth--every surface Aku dan kamu hanyalah dua orang yang saling tahu Aku dan kamu tidak begitu saling mengenal Aku dan kamu jarang bertemu dan berkomunikasi Aku hanyalah kakak tingkatmu Dan kamu hanyalah adik tingkatku Aku lebih tua tahun darimu Dan kamu lebih muda tahun dariku Harusnya aku menjadi kakakmu Dan harusnya kamu menjadi adikku Tapi aku menodai semua Entah sejak kapan? Aku tak ingat Aku tak lagi menganggapmu sebagai seorang adikTapi... Sebagai seorang pria Salahkah aku jika perasaan ini muncul Atau haruskah ku hempaskan dan ku buang jauh Jika semakin lama justru hanyalah rindu yang menyiksa Satu pertanyaan yang ingin ku tanyakan padamu Apakah aku punya hak untuk mengatakan... Aku merindukanmu Bahkan jika aku dan kamu tidak pernah menjadi kita. Sekian lama ku menunggu Entah sanpai kapan aku tak tahu Apa mungkin sampai akhir hidupku aku pun tak tahu Yang aku tahu Cintaku ini hanya untukmu Sayangku ini pun hanya untukmu Hanya itu..... Rindu kamu, selalu kurasakan Ketemu kamu, selalu kuinginkan Sampai saat ini semua itu hanya harapan Tanpa aku tahu kapan akan hasi kenyataan Dimanapun aku berada Bayangmu yang selalu menemaniku Apapun yang aku lakukan Hanya kamu yang ada di pikiranku Dimanapun kamu berada Do'aku akan selalu menyertaimu Apapun yang kamu lakukan Aku selalu berharap yang terbaik buat kamu Tuhan … Betapa dingin dekapan-mu Sejak aku tak pernah lagi ke rumah-mu Betapa kabur penglihatanku Sejak cahaya-mu semakin redup Pada setiap sudut pengembaraanku Betapa sunyi pendengaranku Sejak aku tak perduli Suara orang-orang memanggil-mu Tuhan Betapa seluruh tubuhku luluh Sebab matahari mengantarai jarak kita semakin jauh Tuhan Betapa aku tak mampu Luput dari dekapan-mu Sebab kini kumengerti Dirumah-mu aku adalah tamu Begitu malam berparaskan cahaya kesunyian Yang mampu mengembangkan jiwa untuk tetap bertahan Entah Seakan menghitung bintang bintang di langit malam Berkedip menawan yang seolah menertawakan kesunyian Sudah berulang kali kuba menghitung Raga ini terlalu lelah melakukannya Karena kutahu itu tak mungkin kulakukan Memetik bunga tanpa tangkai dan daunnya Indah sekali Tapi lebih indah bila mereka bersatu Sungguh sayang Dia yang kuharapkan bersama walau sekedar teman Kuba melupakan Namun semua terasa sulit Sampai sekarang Begitu ngilu untuk diingatkan Begitu sakit untuk dirindukan Jalan sudah dipenuhi duri yang siap menusuk Sedikit celahpun tak bisa dilewati Aku tak bisa mengeluhkan luka pada luka Aku tak bisa mengadukan duka pada duka Entah perlahan atau secepatnya menghapuskan kekaguman dan harapan Aku tahu bahwa aku tak bisa memeluk bulan Aku sadar diri dan tak kuba lagi Tetapku doakan keselamatanmu Aku sayang kamu Hanya kesunyian yang mampu memahami perasaanku Aku sangat mengharapkan kehadiranmu Dulu dan sampai saat ini Dua tahun berlalu Berdiri pada diksi munafikmenahan hujan diatas bait Bermimpi rindu melipat bukit Sayangnya sudah berlalu Semua syair dari matamu Rintik air diujung kelopakdan sekuntum senyum yang selalu ku puja Meski darah banyak berderai Dan napas tinggal seujung pangkal Tapi masih kau yang ku puja Di dalam diam tak berjeda Karena kau adalah puisi Yang tercipta tanpa diksi Yang terlahir untuk sunyi Sunyi yang hilang di telan mati Tiada kata tertinggal disini Senyum bersenandung tanpa melodi Sebait sepi menghiasi hati Meniti hari tanpa puisi Membiyas rengkuhan rapuh yg menggrogoti tulang belulangku.. Membujur dikasur lusuh menjadikan langit langit dan paku berbaris didinding yg jadi penghias di rangkulan hening.. Bertahun melawan berontakan hati dalam raga yg terpasung.. Senyum sumringah jadi pengobat rasa sakit yg setiap detik bertanya tentang imanku.. Ya robb.... semua milikMU.. Nikmat kedua kaki ini yg Engkau ambil juga milikMU.. Raga yg terbujur rapuh di ranjang reot ini juga milikMU.. Bagai orok mungil yg terlahir dulu hanya tangan lembut ibu yg membasuh peluhku.. Kerutan didahi ibu semakin rapat. rambutnya smakin memutih.. Tapi aku tanpa daya hanya menunggu sentuhan tangan tulus ibu yg mulai renta.. Ya robb... izinkan aku berdiri mengukur tinggi badanku.. Izinkan aku melangkah meski dengan topangan dua tongkat di kedua ketiakku.. Ingin kutebas setiap jeratan yg melilit ingin kupatahkan rantai yg memasung.. Mengibaskan rasa sakit yg tertimbun snyum dan asa yg slalu mengobar.. Izinkan... izinkanlah walau kurasa sejenak. Semua membebani.. aku lelah bila harus begini.. ingin menang dari perkasanya kehidupan.. di saat naluriku jelas-jelas telah tertindas.. goyang tak ada pegangan.. ambruk tak ada tiang.. jadikanku lemah.. jalanku mulai kehilangan arah.. Kesan ini buruk untuk di bawa ke dalam mimpi.. apalagi harus benar-benar terjadi.. Di bawah langit kita tulis cerita kita.. di atas bumi kita menjalani.. cerita hidup yang berharap bahagia melebihi indah pelangi.. Ku ingin lega bernafas.. menulis cerita bukan diselembar kertas.. ku tak ingin dipandang hebat.. ku tak ingin terlihat kuat.. yang ku ingini hanya sedikit dihargai.. ceritaku dalam kehidupan ini.. Menatap ke belakang Masa lalu Masa indah Masa lama Saat memadu kasih Tertawa lirih Bila teringat jalinan kasih Yang menuai titik-titik kemuliaan Tak sering pertemuan Tak sering kata cinta Hanya saja, kasih sayang keduanya Gugur bersemi Slalu begitu Seakan-akan jauh dari kata serius Menatap ke depan Masa cita Masa bahagia Masa lama Saat sunyi dan sendiri Banyak yang datang Membelai kasih Memadu cintaMenerima, Itu mauku, itu inginku Mengalir bagaikan air Bodohku... Menba melupakanmu Al hasil... apa yang terjadi Memori otak tlah permanen Tak bisa di buang Tak bisa di lupakan Jika aku mencintaimu Maka kujaga ia di hatiku Tanpa ragu menyisakan banyak ruang untukmu Tanpa ragu menyayangi dirimu dalam hingar bingar atau pun senyap menyapa Cerita kuuntai dengan teduh Gelagah nirwana pun kan kutenun namamu Bahkan kubuatkan bingkai cintamu Dalam sendu syahdu kasihmu Ranah cerita itu kemudian menjadi taman-taman firdaus Wangi kesturi pun tak beranjak pergi Melati mawar menjadi saksi Cinta kita abadi Tangerang, November Mungkin ini akhirnya... Akhir dari segala perjuangan ku... Perjuangan untuk dapetin dia... Aku nyerah Bukan karena aku putus asa... Tapi demi sahabat ku... Aku harus bisa lupain mu demi dia... Karena buat apapun dia lebih penting buat aku... Dia terlalu berharga untuk dibandingin sama kamu... Walau kamu juga berharga buat aku... Aku gak mau dia sakit karena aku Aku mau dia bahagia... Walau akhirnya aku yang harus ngorbanin perasaan aku... Senja yang dingin menyergah Dalam setiap inci cintaku Nafas yang terhembus berirama Menanti sentuhan lembut dibalik sikap dinginmu Menelusuri setiap guratan kenangan kita Setiap inci cintaku Adalah selimutmu malam ini Membaringkan hasrat hingga fajar menjemput Menghias pagi dalam bingkai yang indah Bersamaku, dalam tetesan embun Bersamaku, disetiap percikan air Sejukkan mentari pagi Dalam setiap inci dinginmu Dibawah rendahnya suhu retorikamu Agar tak membakar hasrat terlalu Hingga senja yang dingin menyergah lagi Aku berjalan disudut kota ini Menba menghapus memori lama Dan bernostalgia dalam sunyi Pada setiap sudut yang kulalui Kenangan akan mu bermunculan Dan aku yakin kau tak tau Betapa menyiksanya saat-saat ini Ku harap aku tak salah Jika menginginkanmu Lebih tersiksa daripadaku Ku kira aku tak salah Bila mengharapkanmu Memikirkanku pada tiap waktumu Ku harap kau putus asa Lebih daripada keputusasaan ku Dan ku harap kau menangisiku pada malammu Seperti aku yang tak henti memikirkanmu Suatu saat nanti Ku harap aku bisa tersenyum lega Melihatmu yang lebih terluka Meninggalkanku dalam kenangan buruk waktu itu Disaat aku melihat kertas yang bersih ini ingin rasanya aku menulis dan menggambarkan sesuatu yang indah yang bisa kubanggakan jika saja dilihat orangbukannya aku pandai menulis bukannya aku mahir melukis bukan pula aku sombong yang ingin memamerkan gambar dan tulisankuini hanya soal rasa yang terkutuk dalam hati untuk menginspirasikan yang kupikirkan terkadang tulisanku sedihhingga mengguyur air mata dan terkadang bahagia yang seketika hadir dalam sela air mataapa yang kupikirkan biasanya tak berujung penyelesaiantak tau tahap akhir yang bisa ku jadikan motivasi untuk perubahan hidupkuaku tak mengerti tentang pikirankuperasaan dan harapan semangat hidupkudimana akuapa yang harus ku lakukanmengapa seperti inibagaimana aku selesaikan ini Engkau laksana gurupenuntun tak tahuku, ke tahuku. Dari keberhasilanmu, aku belajardari kelemahanmu, aku belajardari caramu menyayangi dan menyakiti, aku belajardari gaya hidupmu, aku belajardan dari pengalamanmu, aku belajar tak akui diri ini selaksa bayi yang tak lepas dari belajar Adakalanya kau laksana dewayang mengguyuriku dengan air anggurdikala rongga dilanda kemarau Dan adakalanyakau bak sebilah pedangyang suatu saat, menikam tiada terduga Manis bibirmu berujar depan dan belakang berbedanamun itu hal yang wajar Dunia adalah sandiwara karena sandiwara kaya warna dan maknayang tak terjamah Katakanlah, kau satu untukku Walau waktu pergi jauh berada Membawamu hilang dari sisi hidupku Memisahkanku dari relung jiwamu.. Berjanjilah, kau bersamaku selalu Sampai melayang nafasku tanpamu Hingga jiwaku tak lagi menemukanmu Pada rasamu luluh padaku itu dulu.. Kita menyatu, dua jiwa jalani hidup Menjalin cinta yang semestinya Menempuh bersama, jejak indah dunia Sampai akhir waktu nanti.. Dengarkan, semua suara ini Memanggilmu, lembut membelai kasihmu Janjiku ini, hidup mati hanya untukmu Walau saja kau lupakanku kini Berhentilah, sudah cukup asamu itu, Datanglah hanya untukku semata Tak ada cinta yang lain memanggilmu Untuk bersandar dihatiku, kasih Hingga dunia memisahkan antara kita…Ciptaan: Risang Raditya Abisatya Hening terasa pagi beratap lapar dan haus Onggokan kardus memasung kemerdekaan Kepada siapa bendera itu berkibar senyum kecil tak membalas air matakini dia tetap lapar dan haussetapak dan secercah direnggut, seketika itu pula hidup terjeratkau yang mengangkat tangan pada kain itu merdekakah? Kau yang mengangkat tangan pada presiden itu merdekakah? Tak ada yang mampu membalas, tak ada yang berani menjawab…. Karena lapar, haus dan maut mengintai mulut yang bicara Karena bisikkan kan mampu jadi bom waktu Bila kau todongkan senjata Kan dia lawan dengan lapar dan haus Sentuh hangat pagi menepuk. Lukis garis ilalang membayang. Titik pertemuan antara gelap dan terang tertekuk. Melipat gelap meski pagi masih membungkuk. Terdengar nyanyi penyair suara. Seperti lantun rindu selepas mimpi. Dari lelap mata hingga sadar membuka. Tak lagi terhauskan peluk sang sepi. Dari tempatku terduduk aku rindu. Usap ketika jari memeluk rambutku. Dari jarakku menatap aku membeku. Terkaku dalam bujur arah rinduku. Aku pernah bertanya tentangmu. Pada ranting yang terkubur daun kering. Dengan tiap warna langit yang membiru. Bahkan bertanya senja ketika dengan petang dia bergunjing. Ini tanyaku," wahai ranting warna langit dan senja bergunjing, jika aku adalah sang perindu yang beku dan tiap syairku hanya ku lemparkan pada kalian. Apakah kalian masih mampu menjadi basah dari sang kering tetap biru meski gelap mengadu ataukah tetap ada ketika malam merebut masa?"Dari selipan sang fajar terjawab."Itulah rindu..."terikat namun mampu menghempas. Kuat tapi melemahkan nafas. Dan jika ada yang bilang rinduku setengah mati. Maka aku yang akan bilang rinduku setengah pergi. Separuh ada pada nafasmu. Setengah lagi masih menyatu di jiwaku. Tawangsari, September Sendiri ku berjalan dalam gelapnya gulita Tiada arah tiada tanda hanya pedomankan rasa Harapkan seberkas cahaya datang tuk menghampiri Agar ku bisa kembali berlari... Kejar sesuatu yang pernah terhenyak dalam mimpi Cahaya pun datang dengan terang lagi benderang Bangkitkan gelora yang pernah membara dalam jiwa Membakar rimba rimba kejenuhan yang menghalangi Agar ku mampu tuk jalankan sebuah sugesti Dan raih keindahan abadi, Bagikan sebuah symponi Namun kini... Cahaya itu tlah pergi Seperti senja yang taburkan warna penuh pesona Dan berikan senyuman seindah warna pelangi Lalu sirna tanpa jejak tanpa arah Tinggalkanku dalam pagutan kekelaman yang mengikat Dan memaksaku terus mencari hingga lelah Seperti gerabah yang tak pernah lupakan tanah Bila malam datang dan gelap mengganti terangnya siang tidak ada yang perlu di hawatirkan apabila kita memiliki sahabat sejati karena dia akan selalu ada disisi kita memegang tangan kita memastikan kita tidak akan terjatuh dunia akan menjadi sempurna apabila kamu memiliki sahabat sejati yang menyayangimu, menerimamu, dengan segala kekuranganmu dan kaulah sahabat sejatiku Rindu ini horror.. Menggebu-gebu hingga ketakutan berkeringat dingin.. Seperti ada yang mengikuti.. Mungkin angin? Pikirku ini halusinasi.. Tentang rasa yang seharusnya mati.. Tentang hasrat yang seharusnya berhenti.. Karna rindu tak ada arti.. Yang ada hanya buat patah hati.. Dan kenyataannya.. Ketakutan ku terjadi, Rasa itu muncul lagi, rasa yang belum sempat ku matikan.. Aku merindu kepada dia yg pernah ada.. Tapi rindu ini sakit Dia, dia, dia Aku bosan merindunya Namun, rindu ini tak bisa ku sembunyikan.. Rindu ini datang dengan sendirinya, tanpa ku minta.. Ia tetap subur dalam hati.. Melintas dalam benakku akan sebuah senyuman indah.. Yang terukir dalam bibir manismu.. Seakan engkau hadir dalam hadapan.. Menyentuh kalbu dalam jiwaku.. Senyummu merasuki sanubariku.. Dan hatikupun terpukau.. Aku terhanyut didalamnya.. Yang t’lah memberikan.. Akan sebuah rasa yang tidak mudah tuk dijelaskan.. Sulit tuk dilukis.. Susah tuk terlupa.. Rasa yang membuat harihariku . Menjadi lebih bermakna . Senyummu seakan tak terlewatkan.. Dalam satuan detik yang kutempuh.. Dalam setiap ingatan yang kulalui.. Karenamu….. Senyummu… IBU... Engkau telah mengandungku selama sembilan bulan.. Kau pertahankan nyawaku agar aku tetap hidup didunia Ini... Sakit perih mau rasakan agar aku hadir didunia ini... IBU.... Perjuangan my sangat Berat... Kau taruhkan nyawamu agar saya hadir didunia... Dengan penuh kasih sayang kau rawat saya... Dengan penuh cinta kau jaga saya... Ibu ..... Pengorbanan mu sangat susah untuk dibalas... Saya hanya bisa mendoakan mu dan memberi yang terbaik untukmu... Sekelompok orang sedang membaca Kutipan demi kutipan Tak lupa dengan suara Lantang, namun melunakkan Seorang paruh baya datang Duduk penuh sahaja Kemeja batik lorek, sarung kotak-kotak dan sorban putih Membuka lembaran buku saku kecil Pelan, dan semakin pelan Ia menengadahkan tangannya Berharap kemurahan rizki Dari Sang Maha Pencipta Pernah suatu hari ku berjalan Di bawah pohon rindang dan di atas tanah gersang Aku melihat sosok dirimu terang benderang Namun ternyata hanya semburat cahaya bintang Hari tetap berlanjut seperti biasa Aku berdoa kepada yang maha kuasa Tetapi sang iblis terus dan tetap memaksa Untuk mengikuti arah jalannya Dan terus mengingat fatamorgana Ketika ku lulus dari perguruan tinggi Ingin rasanya ku melihatnya lagi Lalu ku dengar berita reuni bulan Juli Reuni sekolah menengah untuk pertama kali Inilah kesempatan buatku untuk bertemu Walau mungkin hanya sekali Ketika aku sampai di sana Sungguh hal yang luar biasa Banyak sekali sahabatku datang ke sana Tetapi ku tak menjumpai si dia Lalu kutanyakan pada seorang teman dekatnya Dimanakah seseorang yang ku rahasiakan namanya Orang itu bertanya balik padaku Apakah memang benar bahwa aku tak tahu? Sungguh memang benar jawabku Lalu orang itu menjawab pertanyaanku Dia telah tiada setahun yang lalu Ingin rasanya aku berjumpa Menatap lagi senyum manisnya Tapi kini ku harus melupakannya Memandang ke depan sana Dan menempuh hidup baru yang ceria Kutarik selembar kertas, Kutuliskan rasa kagumku tak terbatas, 'Tapi, dia lebih dari itu, Terbenamku tak beraturan menggambarkan sebuah paras, Rasa lelah sudah, Masih belum puas masih ada, Tapi masih belum dapat apa kata paling indah, Gambarkan sosok mu anastasya, Aliran darah berdesir berirama, saat kupandangi bentuk dirimu jauh diujung sana, Tak perduli badai kini sudah datang, merugi aku jika tak kupuaskan hasrat ini sampai kau pulang, Ku ingin ungkapkan, tapi ada rasa kesan bersalah, Kuingin dapat pengakuan, tapi berakhir kau tak punya rasa Aku menjauh darimu, Aku mencintaimu, Bicaralah.. Dalam hembusan angin yang lembut di tepi pantai.. Ketika dauan-daun bertebaran menerbangkan ribuan berita gembira pada bumi dan seisinya.. Ketika bunga-bunga bermekaran.. Dan ketika buah-buahan mulai memerah dalam sepucuk pohon kehidupan..Bicaralah.. Ketika langit mulai menampakan cahaya ungu jingga Ketika bintang di ufuk timur mulai menjadi yang paling menderang Dalam hanyut kedinginan pagi tiada tara.. Dan kasih Tuhan dalam hati muBicaralah Ketika tiada lagi air dan kekeringan meronta-ronta. Dahaga dalam rongga-rongga hati dunia.. Paru-parunya meski menghitam Atau ketika hati dan nafas mu terasa beratBicaralah Meski dunia membara-bara.. Meski dunia memporak porandakan hati mu Meski hanya satu yang mendengar Meski hati mu yang tersisaBicaralah.. Sudah bicaralah, Berbisik atau berteriak Terserah kau saja Jika dada tak kuasa menampung segala isinya.. Maka bicaralah.. Ceritakan semua sesak dan nestapa yang kau pendam berjuta lampau. Ceritakan dan kisahkan berita bunga-bunga bermekaran Atau pohon-pohon kekeringan dalam dahaga hati mu.. Lunturkan semua rasa dalam jiwa mu. Dalam tangis-tangis pada Tuhan mu Jika jiwa mu sudah diombang-ambing badai musim lalu atau kini.. Jika kau tak dapat bicara berbisiklah Jika tak dapat berbisik berteriak lah Jika tak mampu maka menangislah Karna tiada lagi yang lebih mengerti engkau kecuali Dia Yang Maha Esa Sepi termenung tanpa dirimu kenangan tinggal kenangan, tak sedikit pun hilang dalam ingatan ku, memory yang terpendam mnjdi air mata, Wajah,,,senyuman, serta canda tawamu, sudah melekat didalam hati ini tapi aku sadar semua itu hnya hiasan dunia yang menjadi warna warni kehidupan mnusia, Mungkin inilah jalan hidup kita dan mungkin itulah jodoh terbaik untuk mu semoga kau bahagia disinya, dan menjadi wanita yang patuh pada suami, Jadilah sepasang sepatu Sejoli romantis tanpa puitis Terinjakan kaki terhimpitkan bumi Selalu berpasang kemanapun pergi Meski berdarah tanpa darah Bergoreskan luka tanpa luka Bermandikan nanah tanpa nanah Sumpah bisu sang sepatu tua Andai pasang sepatu bicara Bersabarlah sepatuku sayang Kita akan selalu sepasang Tak pandang senang maupun kurang Akan ada waktu menjadi debu Alur waktu menunjukan itu Maka usanglah satu dari kita Dan lalu usang kita bersama Kupu kupu Kemanakah kau sekarang? Yang dulu pernah hinggap di rak buku, Yang perlahan lahan Yang pelan pelan Kepak sayapmu mengayun... Tepat kala itu Selepas ia pulang Dengan raut wajah tak ramah Sehabis menangis... Kaku lidahku melihatnya Tak ada yg bs ku lakukan menahannya. Dan terjadi lagi Hal yang sama beda alurnya. Sekarang ku minta kau kembali di hadapku Terbang rendahkah Atau tak maukah kau hinggap di pipiku? Hapus air mataku dengan kepak sayapmu Perindah tampilku dengan hinggap di tanganku. Sadarilah... aku bukan malaikat Cetusnya akulah ia yang tak bersayap. Kaupun tahu aku bukan itu semua. Maka jilatilah hati ini Jika kau rasa ada manis seperti madu. Daripada kau pergi pergi lagi dan sukar kembali. Kupu kupu hitam berrak putih,, Aku dan dia tak lagi di situ, Buku itu mungkin sudah tiada lagi Rak rak itupun mungkin pula tiada ku temui kembali, Jika bukan manis yang kau rasa di dadaku Pastinya kau lihat bara api di hatiku, Yang TAK KAN PERNAH KU BIARKAN PADAM, Berpindah hinggaplah ke punggung belakangku, Agar serupa apa kata dia Yang memanggilku MALAIKAT TANPA SAYAP" No Urut: Tanggal: // :: Angin di dini hari Terbang melayang menari-nari Menghampiriku di alam mimpi Tuk berkata pada diri ini Kata terdengar oleh sukma Terserap celah gendang telinga Bergetar menggelombang Dinanti otak tuk datang Malam mulai memejamkan mata Matahari berjalan riang gembira Disambut ayam jantan Berkokok dengan lantang Hari ini tak pernah ku alami Hari ini hari sangat berarti Ku taruh harapan dan ambisi Semoga saja menghampiri Terima kasih... Pada-Mu Sang Maha Pengasih Kau telah memberi kesempatan Untukku yang masih dapat berjalan Goresan di hati ibu pertiwi Kan jadi sesuatu berarti Menjelma menjadi motivasi Tuk wujudkan mimpi-mimpi Masa remaja Masa menuju dewasa Untuk mencari jiwa Yang belum aku kenal apa Bandung, Desember Sedih, sunyi, canda, tawa kita lewati bersama Kemanapun bagai tali yang telah diikat kuat, yang tak dapat dilepas Kau hibur aku disaat gundah dan kuhibur kau disaat kau membutuhkan Kita saling melengkapi satu sama lain Tapi berbeda Berbeda pada saat itu Pada saat waktu tak berpihak kepada kita Kau dan aku terpisah Dan akhirnya, Akhirnya kau meninggalkan aku dengan sosok bayangmu Bayangmu yang tak tahu dimana tubuhnya Yang sekarang sudah tak mempunyai hati dan perasaan Seperti bukan lagi sahabatku Ajal dikobarkan Maut di baris depan Mati sekalian kecuali Tuhan Jiwa raga kita adalah anak tiri dunia Kita dipaksa berkendara membawa harta tiada selamanya, tiada peduli dahaga kita Harus kemana lagi? Sebaiknya berhenti Bahgia akan Tuhan berikan Lihatlah Dia di hadapan Jakarta, Kala musim hujan tiba Senja tak menampakkan mata Dihadang derasnya hujan Pada waktu itu... Rintik-rintik rindu mulai menyapa Hujan di senja hari Menutupi warna jingga di langit Terhalang butiran-butiran kenangan Masa ketika bersama sang hujan Walau hujan datang di senja Tapi senja takkan hilang Ia muncul di lain tempat Bukankah Meski tak berjumpa Bukan berarti tak ada hadirnya Bandung, Desember Di bilik kamar yang sepi Tak berteman, hanya aku sendiri. Menulis aku Entah itu sajak atau puisi Aku lebih suka menyebutnya ungkapan hati Sebab yang kutulis itu dari hati Kupastikan tak ada dusta di setiap kata yang terangkai kalimat cinta. Bagiku tak ada cinta diluar ikatan rumah tangga, titik tak ada tawar menawar Tapi untuk kali ini kupikir tak apalah sesekali ku pakai kata cinta Sekedar untuk mengisyaratkan Bahwa sejatinya aku tengah dibuat jatuh hati Berulang kali pada gadis yang sama. V Berdalih untuk brtahan. Tak penting tak juga genting. Firasat  trus dipermainkan Hakikat berjanji dipermalukan Menyalahkan selalu kau benarkan Karna benar juga dipersalahkan Seperti Tuhan menyalahkan Takdir Nya.. Kau berharap menjadi berhala untuk disembah. No Urut: Tanggal: // :: Jika hatimu bisa diakuntansikan Ku tak akan bingung mencari kesalahan Jika perasaan kita dapat direkonsiliasi Tentu kita bisa saling mengoreksi diri Transaksi-transaksi hatimu untukku Berusaha sudah dijurnal umumkan Ternyata masih saja salah di pandanganmu Padahal ledger sudah ku persiapkan Bagai akun beban dalam laporan laba rugi Sikapmu mengurangi laba di hatiku Ingin rasanya keseimbangan neraca ku dapati Namun saat ini belum sanggup menambahi asset hatiku Sampai kapan ku dapat menciptakan goodwill dalam diriku Sehingga dirimu tertarik membeli saham hatiku Meski kita diibaratkan perusahaan induk anak yang dipisahkan Ku yakin kita dapat menyatu karena dikonsolidasikan Tak ada lagi kata yang indah tuk ditulis, semua hampa. Tak ada lagi harapan yang dituju, semua sirna. Semua kegiatan telah kujalanitapi hanya omong kosong. Semua impian telah diwujudkan tapi hanya cita-cita. Kejenuhan mengiringi canda tawa. Senyuman manis penghias kehidupan. Menampilkan diri dengan apa adanyahanya menjalani kehidupan. Aku jenuh Aku bosan Aku suntuk Ciptakan peluang setiap hari dan menjalankannya tanpa kenal rasa lelah. Bayangan semu mengiringi dengan suara hati yang berbisik, menba dalam mewujudkan kasih sayang. Bosan, jenuh dan sumpek tak henti-henti. Ingin kembali kepada Nya dengan penuh kedamaian. Melupakan semua impian tapi tertuju kepada Nyawalau penuh dengan dosa. Aku berjalan mengiringi derap langkah yang sudah cukup lelah. Aku menghilangkan kejenuhan dengan senyuman walau terasa hambar. Aku tersipu dengan kejenuhan diantara cahaya terang dan kegelapan. Di saat mentari tenggelam . Seiring dengan hati yang terlarut dalam kesedihan . Ku rasakan sejuknya angin yang berhembus perlahan . Begitu syahdu mengalun merdu . Meski di tengah keramaian namun jiwa ini terselimutkan kesunyian . Mulut masih terbungkam penuh doa . Mata masih sembab menahan air mata . Ya Allah ku rasakan derita yang tiada habisnya . Ku rasakan betapa pedih hati yang terluka . Tak kuasa aku menahan air mata yang terbalut sebuah senyuman . Ya Allah jika memang semua kesedihan yang aku rasakan ini adalah baan dari Mu . Bimbinglah ragaku untuk selalu bertasbih memuji Mu . Dan tuntunlah ragaku untuk berjalan menelusuri kehidupan . Untuk mengikuti jejak Rasul-Mu . Aku juga manusia... Punya rasa cinta.. Terhadap seorang gadis.... Tapi aku tidak bisa mencintaimu... Kalau sekedar untuk di pacari... Itu tak sesuai dengan prinsipku... Karena memang, Aku ingin memilikimu seutuhnya.. Dengan cara meminangmu... Aku tidak ingin pacari mu gadis.. Karena pacaran itu rumit... Dan penuh kepalsuaan... Membahagiakanmu ketika pacaran itu adalah semu belaka... Dan menyakitimu ketika pacaran adalah tabir... Dari perjalanan hidupku... Aku telah menyimpan hatimu... Yang kau berikan dulu gadis... Tapi aku bukan pria lain... Yang memiliki prinsip pacaran.. Setiap lelaki punya prinsipnya... Aku tak menyalahkan.. Lelaki yang pacaran.... Karena dia sudah memilih prinsip... Yang terpenting aku... Cepat atau lambat... Akan datang untuk meminangmu.... Aku ingin mendidikmu... Dan membawa mu menuju kebahagiaan... Surga dunia akhirat... Aku memang sekarang... Bukan orang kaya... Atau orang shaleh... Tapi ketika nanti kita... Hidup bersama... Kita akan berjuang bersama... Untuk kebahagiaan kita... Yang diimpikan semua orang... Kebahagiaan surga dunia akhirat... Terlebih aku dan kau masih muda... Hidup kita baru dekade... Aku masih belum bergerak untuk meminangmu... Tapi ketahuilah... Aku sedang berusaha untuk itu... Semua butuh proses... Tapi aku sadar... Engkau juga manusia... Yang butuh cinta... Mungkin engkau akan berpaling.. Dan mencari pria lain di luar sana... Untuk segera memacarimu... Atau memang... Cintamu Telah pudar kepadaku.... Karena kau tak kuat menunggu ku... Tapi ingat... Walapun nantinya aku tidak bisa meminangmu... Karena rasamu dulu kepadaku memang sudah tak berbekas... Kau menganggapku tak merespon... Atau tak mencintaimu... Tapi ketahuilah aku terbentur prinsipku ini... Kalau pun engkau dulu melihat Aku bergandengan dengan wanita... Mereka ku anggap sebagai adikku... Aku hanya mencintaimu gadis... Dan pada akhirnya... Jadi tidaknya kau milikku.. Aku tetap mengagumimu dan menyimpan hatimu di jiwaku... Wahai Malam tetaplah bersamaku, Bersama kita endapkan teriknya matahari, Aku mau gelapmu redupkan silaunya siang, Aku hanya inginkan samar cahaya bintangmu Mataku telah lelah.... Sedemikian jiwaku... Tubuhku telah memuai bersama panasnya siang... Berikan aku sejukmu bersama angin.. Aku mau berdiam disana dalam buaian kidungmu Aku adalah aku bila bersamamu... Aku sangat memujamu... Kau adalah kemana aku bisa pergi dan berdiam, Kemana aku bisa lepas dan tertawa.. Kemana aku merasa aku adalah milikku Kemana aku bisa tidur dan berkelana... Dan karena aku sangat memujamu... jadi tetaplah bersamaku Kenal dengan segala keterbatasan.. bukan alasan untuk membatasi hubungn.... sama-sama beranjak dari bawah dan mengharagai satu sama lain.... mulai menghjadapi masalah masing yang tidak mungkin melibatkan orang lain.. dan menjadi jauh karena alasan yang dapat dimaklumi... Tapi.... waktu dan lingkungan memiliki permainannya sendiri.... posisi dan tabiat berubah karena sekitar yang mendukung.. entah positif atau negatif.. Setiap orang memiliki peruntungannya sendiri.. dan setiap orang memiliki batas kemampuannya sendiri.. yang dulunya bersama sama saling merangkul. kini sama sama mencari kelemahan satu sama lain untuk menjatuhkan dan membanggakan diri sendiri.... Benar bila ada kutipan bahwa mahluk paling rakus di dunia adalah manusia"...mengapa..?? karena manusia memakan semua yang ada di dunia... memakan sayuran dari tumbuhan yang ada,... memakan daging dari hewan yang ada.... dan bahkan bisa memakan temannya sendiri(manusia)..."tanda kutip personifikasi"Tanpa sadar mulai mencari celah untuk memenangkan dirinya sendiri... waktu yang lewat dan cerita yang panjang tinggal jadi cerita saja.. siapa anda..?? siapa saya..?? apa untungnya anda..? perlukah saya bersahabat dgn anda...?? itu fakta saat ini.... Mana kawan .. mana lawan.....?? mana sahabat... mana rival...?? pandangan yang sangat rendah.. namun harus diperhatikan.... apa anda sudah benar-benar mempersiapkan diri untuk menghadapi kawan anda sendiri bila benar terjadi pada anda???? Butiran hujan menyapa malam Membangunkan sang katak dari tidurnya tadi siang Walaupun kepala ini terasa sangat sakit Namun banyangan itu terus menghantui Angin bertiup membawa hujan jatuh diatas daun keladi Aku memaksakan jariku yang kau tinggalkan tanpa pesan Aku memang tak mampu memperlihatkan kasih sayang ku Namun rasa ini tak akan pernah hilang dari dekapan bidadari malam Gemuruh guntur terus bersautan dilangit gelap Katak bernyanyi bahagia menyambut setiap butiran hujan Dalam kesendirian ku, aku berharap kau tak akan kehilangan rasa Dalam kesunyian aku membayangkan kau tetap tersenyum Melalui angin malam yang sangat dingin aku sangat ingin menyapa mu Aku ingin selalu bahagia bersamamu Ini semua untuk sang kekasih Dalam diri mu.. ku temukan Sosok seorang yang telah pergi meninggalkan ku.... Senyum mu... canda dan tawa mu.. karisma mu Dan semua tentang mu...... Apa lagi.. ayat-ayat syahdu.. Yang kau bungkus rapi dalam karya tulis mu Membuat ku hanyut. seakan-akan... ku peran utamanya Di situlah cinta ku bersemi dan berputik... di hati ku Hari demi hari berganti..... Kehadiran mu sangat bermana dalam hidup ku... Membuat ku bangkit dari mimpi ngeri... Menambah semangat. mengarungi segala cabaran... Dulu wajah ini selalu berduka... kini mampu tersenyum gembira.. Karena hadir mu....SAHABAT Badan ini seperti di sambar petir. saat kau menghilang Aku berusaha mencari mu.. sedaya upaya ku Akhirnya kutemui kembal diri mu.... Ku ucap syukur yang tak terhingga Kecewa hati ini.... saat diri mu mengaku tak kenal padaku.... Aku hormat pada keputusan mu.. ada sebab kau buat begitu.... Kalau itu membuat diri mu bahagia.... Ku anggap diri mu insan yang misteri..... Semakin ingin ku medekati mu.... mengenalimu.. Ku simpan seribu tanda tanya tentang mu.... Misteri di hati terungkap.... setelah ku temui..KAMUS Ternyata karya tulismu.. untuk insan teristimewa dalam hidup mu Semakin jelas dan nyata... seberapa besar sayang ku cinta ku.... Tak akan sebanding dengan orang teristimewa.... Kini tinggallah rasa hormat di hati hatiku.. pada mu Ku ukir nama indah mu... di palung jiwa ku.... Ku abadikan sebagai . sahabat sejati.... Semoga kehidupan indah selamanya.. untuk ku.. juga untu muSAHABAT SEJATI KU Dari pelukis sepi kepada pelukis ramai Akan sampai kepadamu sebuah kabar Dari sayup semilir angin dihembus Melintasi terminal-terminal, stasiun, dan bandara Akan sampai kepadamu sebuah kabar Dari tunas-tunas yang sengaja membelah diri Menyerupai akar, ia mulai menjalar Merambati rumah-rumah, pondok hingga panti Kemudian sebagian berkumpul sebagian bersiul) Saling berlomba mengasah netra Dari timur ke barat--barat ke timur "Helar-gelar berkumandang Toga kemenangan--ijasah berserakan Bumi tidak kembali datar Netralah yang seringkali tertukar Bumi masih setia berputar Nurani jangan sampai kautukar Jakarta, Juni Kang Asep Meski anggin slalu mengajak ku terbang melayang Menjauh tapi aku selalu teguh berdiri di sisi mu. Karna aku merasakan kesejukan embun yg engkou taburkan Meski kesejukan itu selalu hilang saat kau bersama matahari yg menyinari mu. Apalah dayaku aku hanya bisa tertunduk diam merasakan panas. Tapi aku tetap bertahan di blakang mu mengawasi mu Jika suatu saat engkau tersakiti olehnya Dan kau merasa terasingkan, hampa sunyi sendiri dalam kegelapan. Aku akan menba menjadi bulan yang menerangimu dan aku akan Berjuang menciptakan ribuan bintang yang indah akan menghiasi Dan menghiburmu karna aku tak ingin engkau terpuruk hinga menciptakan mendung apa lagi kau turunkan hujan. Aku tak akan iklas bila kau menjatuhkanya hanya karna mendung dan badai. Tapi aku ingin air hunjan mu turun krna indahnya warna warni pelangi yang tercipta. Ayah... Kenangan mu selalu dalam hati ku Perjalananmu yang selalu aku ingat selalu Perhatianmu, kasihmu, dan cintamu Yang dulu selalu kau berikan untuk ku Sampai kini masih dalam benak fikiran ku Tak aku sangka Begitu singkat kebahagia'an yang aku rasa denganmu Kini kau pergi jauh, dan kau tinggalkn rasa sesal dihati ku Aku yang belum pernah bahagya'kan kamu Tetesan air mataku mengiringi tidur panjangmu Jerit tangisku iringi ke rumah terakhirmu Hanya bisa aku ucap kan selamat tinggal ayah Semoga kau tenang dirumah terakhirmuAyah, Aku anakmu aku sayang kamu Aku anakmu yang akan selalu do'a kan kamu Aku anakmu yang akan selalu ingat nasehatmu Aku akan menba menggapai cita-cita ku Yang dulu pernah aku janjikan kepadamu Aku akan menba menjadi anak yang berguna bagi keluarga Aku akan kenang kau ayah Kau lah pahlawan hidupku Beribu karang melantai, tercecer di tapak-tapak jelajah kita Terseok jatuh, tersandung pincang Dan… Bangkit lagi Beribu warna cuaca, memayungi semangat kita Hujan membadai, terik memanggang Dan…Niat tak lunturkan, tak pudarkan lurus hati Tentang hidup jangan ditantang Dialah cerita yang tiada akhir Karena dia adalah awal dari akhir Tengadah ke atas, di bawah memberi, walau sekadar senyum sederhana Senyum si buta, sapa si tuli, salam si bisu Adalah penoreh ketulusan putih hati dari Ilahi Kita, Adalah titipan, awalnya hanya seonggok Seonggok dari setetes, bukan api, berupa tanah Bumi itu tanah, mengalir air, tumbuh tanaman Bumi itu alam, bumi itu nyawa Beribu wajah, beda, tapi serupa Dari tanah kembali ke tanah juaKita, Serupa buta, serupa tuli, serupa bisu Pembeda; iman dan takwa siapa yang berat Memilih, Dunia atau akhirat? Bahagia, kekal ataukah fana? Akal menentukan Itulah hidup yang meliku Nasib, rezeki, dan jodoh tertulis di lauh mahfuz Alquran, hadits pelurus jalan Allah tempat kembali Surga neraka juga pilihan Catatan amal terbungkus rapi dari si Rakib dan juga Atid Kita menunggu jemputan Izrail Mengharap laa ilaha ilallah muhamadarrasulullah dalam khusnul khotimah Semarang, Mei Rinduku bagai pepatah usang Ditelan zaman kering kerontang Apa akal tuk mematah kesombongan Serta pedihnya arti perpisahan Ukiran pada harapan liat nan gersang ini Sebagai jejak untuk melihat Betapa pepatah usang tak berdaya melawan Tapi sanggup bertahan pada ceruk terdalam Rasa apa aku pun tak tau Sakit itu atau bahagia yang kurasakan Namun rasa itu terus saja member ku pertanyaan Sampai kapan harus ku begini Mencari kepastian yang belum tentu aku dapatkan Terbiasa dengan air mata Terbiasa terluka Terbiasa kecewa Ingin aku terus berlari Mengejar kepastian itu Dan tiada kata henti Namun mengapa semua menjadi derita dan air mata Harus kah aku seperti ini Hidup dalam penuh mimpi dan harapan semu Tak pernah kau mengerti Hatiku sudah lelah Bagaimana kita bisa mendurhakainya Padahal tanpa cintanya Kita tak pernah ada Kita tak kan lahir di dunia Bagaimana kita bisa melawannya Padahal tanpa kasih sayangnya Kita tak menjadi manusia Kita tak kan pernah dewasa Bagaimana kita bisa melupakannya Padahal tanpa dekapan dan belaiannya Kita tak menjadi sempurna Kita tak kan menjadi pengelana Bagaimana kita bisa melecehkannya Padahal tanpa kecupan mesranya Kita tak menjadi berbudaya Kita tak kan pernah bisa berkarya Bagaimana kita bisa meninggalkannya Padahal tanpa doanya Kita tak menjadi merdeka Kita tak kan pernah selamat sentosa Bagaimana kita bisa mengingkari bunda Padahal tanpa restunya Kita tak kan sampai ke sana Kita tak kan pernah hidup bahagia Cibinong, Desember Pertama, Aku tidur di tempat sujud Aku bangun di tempat sujud Di lihat baik dari wujud Sebenarnya hanya menurut Kedua, Aku ingin) terus berpijak Tapi aku takut terjebak Aku ingin) Beranjak Ku takut Dia berkehendak Dan yang terakhir, Kalimat-Nya menggelegar membelah angkasa Aku masih tertawa suka ria Sedang, ketika aku memohon meratap paksa Dia menatap senyum diriku yang hina Waktu.. tolonglah melambat Aku tak mau terjerat Ketika aku kembali Aku tidak ingin dibenci sahabatku……… seberat apapun masalahmu sekelam apapun beban hidupmu jangan pernah berlari darinya ataupun bersembunyi agar kau tak akan bertemu dengannya atau agar kau bisa menghindar darinya karena sahabat….. seberapa jauhpun kau berlari dan sedalam apapun kau bersembunyi dia pasti akan menemuimu dalam sebuah episode kehidupanmu sahabatku…… alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati dan mengkilapnya lantai nuranimu hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran ditambah sedikit penganan keteguhan sahabat……. dengan begitu sepulangnya ia dari rumahmu akan kau dapati dirimu menjadi sosok yang tegar dalam semua keadaan dan kau pun akan mampu dan lebih berani untuk melewati lagi deraan kehidupan dan yakinlah sahabat…….. kaupun akan semakin bisa bertahan kala badai baan itu menghantam Ku puja rindu untukmu seorang Ku puji syukur untukmu sang kasih Kelak waktu mempersatukan jalinan Kasih sayang yang tumbuh di dalam hati Dambaku getaran nafas ter ikhlasmu Dengan alunan kidung merdumu Dekapi titik-titik senyapnya malam Dari kegundahan hati saat tak berada Di sampingmu wahai gadis pujaan Ter simpan lama rasa ini Tat kala tak karuan di buatnya Ter pendam lama rindu ini Tat kala luput terkapar Tiada daya untuk melawannya Duhai penjuru kutup bumi... Dengarkanlah seruan senandung rindu Dari dalam relung hatiku... Dan gemakanlah bersama alunan Deburan ombak rindu akan dirinya Yang berada di sebelah seberang sana.... " Nafas Ter Iklhas Putra Jogja) // ------------------ No. Urut Tanggal Kirim // :: Kau adalah cinta Kau adalah buah cinta Kau adalah bukti kasih antara insan tuhan Kau mengubah warna hidupku Ceria penuh warna Lebih bermakna makin betarti Kau mengajariku tentang kasih Kasih sejati yang tak bisa di cari Kaulah buah hatiku No Urut: Tanggal: // :: Kamu adalah alasan mengapa aku memilihmu Kamu adalah penyesalan mengapa aku berjalan denganmu Kamu adalah alasan kenapa aku begitu bersyukur bisa menerima apa yang ada pada kita Dan kamu adalah alasan mengapa aku tidak pernah berhasyrat untuk membalas lukaku yang mungkin sangat mudah aku lupakan Mungkin karna kamu sudah tidak menyisakan sudut ruang di hatiku Untuk membenci dan membalas tangisku Ketahuialah selama aku diam Aku bertahan Aku memaafkan Aku menerima Namun jika pada saatnya aku sudah lelah Bukan berarti aku tidak mau berjuang Aku hanya lelah untuk berkata aku masih kuat mempertahankanmu Aku hanya lelah berjuang sendiri tanpa ada alasan KAMU Fatamorgana hutanku, murkanya alamku Berbaris rapat di tepian namun begitu jarang di kejauhan Nampak hijau di luar namun sangat tandus di dalam Ah, semua itu hanyalah fatamorgana Hutanku hilang karena pembalakan Hutanku habis akibat penambangan Katanya atas nama kesejahteraan, untuk siapa? Namun alam memiliki cara sendiri tuk menyadarkan Ya beginilah, semua sudah terjadi Hutan hilang, hujan datang dan banjir menyerang.. Harapan di hati hendak melukis senyuman diwajahmu Membuat hatimu bahagia karena kehadiranku Dan menghapus sejuta guratan kesedihan di kedua matamu Namun apa daya .. Bila kata yang terucap malah menyakiti hatimu Bila tingkah yang tergerak mengusik ketenanganmu Ma'af .. Bila kehadiranku telah mengusik ketentraman hatimu Aku lelah untuk selalu menba menjadi yang sempurna dimatamu Segala usahaku bagaikan sebutir debu dihadapanmu .. Harusnya engkau tau ..SEMPURNA ITU BUKAN AKU .. Dunia ini gaduh dengan beribusuara Dunia ini silau dengan berjutawarna Dunia ini sesak Dengan milyaranmanusia Tapi di dunia ini ada akuaku yang diam dengan seribu sepiaku yang redup tanpa cahaya hatiaku yang luas dan hampa sendiri Karna tak ada yang mengisi Karna aku masih sendiri menyepidengan keredupan hatipun sejuta sepi(Menunggu Nur Syahidah Kembali ) nama tersebut bisa diganti dengan kau' Aku adalah seorang istri Aku adalah aku yang mencintaimu Aku adalah dewi dimana engkau adalah dewanya Tapi siapakah aku dimatamu??? Adakah kau menganggapku seperti dewi? Adakah kau memberikan hak ku selayaknya istrimu??? Salahkah aku jika aku mengharapkan semua itu?? Katakanlah,.... Katakanlah sejujurnya Lepaskanlah aku jika itu adalah benar Jadikan lah dirimu adalah kamu yang bebas dari akukarna aku bukan siapa siapa mu lagi. Biar terjamahi lagi dirimu Memangu menguningkan malam Agar seluruh rindu bertumpah ruah Membasahi sedu muara tak sentuh Supaya kasih menyudahi Menyirna hal tiada tepi Dan pelukan, kembali tidak diimpikan Padamu, tempat mahligai bukan untukkuSendiri Lalu mendiami pagi bersama seduh kepupusan Dalam do'a Mengumpulkan semoga berijabah waktu Entah, sampai kapan ..***Pena Anfa LM Bandung- Jika itu memalukan Jika bersajak adalah hinaan Jika puisi adalah tanda ke galauan Ayat suci mana yang mengatakan galau itu haram. Galau itu ke romantisan. Galau itu ke intiman ku dengan Raja kehidupan. Galau tidak haram Karna aku sujud dalam kegalauan Karena aku berdoa dalam kegalauan Karena ke galauan sesungguhnya adalah kesadaran Bahwa tiada upaya selain meminta pada yang maha esa Doa tumbuhkan Asa yang mulai layu Menyuburkan kembali Semangat dan keyakinan Tiada penghalang Pupuskan harapan Rubuhkan Dengan perjuangan Jangan biarkan Tertiup topan Kuatkan akar keyakinan Runtuhkan keraguan Jangan sampai menjelma angan Indonesia itu kaya Indonesia itu hebat Kristal beningku mencair mendengarnya Hatiku sakit bak ditusuk tujuh pedang Kala aku melalui jalan setapak Kala aku mengarungi samudera nan luas Kulirik pemuka rakyat memakan uang rakyat Einsten Indonesia yang melangkah ke luar kandang Serta aset bangsa yang meniru budaya barat Apakah benar Indonesia kaya? Apakah benar Indonesia hebat? Sanubariku selalu mengetuk jalan pikiranku Seolah-olah ia berkata padaku, “Pandanglah ke depan untuk waktu yang terus berputar Penjajahan tidak lagi mengurung kita Perang belum meletus di tanah air tercinta Tapi, apa yang terjadi pada aset bangsa? Ke mana Indonesia ini akan dibawa?” Aku yakin Dan aku tak pernah berhenti berharap Dengan budaya yang masih mengikat cinta Dengan rangkaian cinta yang selalu dikemas Indonesia akan bangkit kembali Semangatnya akan terus berkibar Seperti Sang Saka Merah Putih Yang terus berkibar Di antara harimau yang siap menerkam Hatiku bagai gelas kaca Terisi air panas akan pecah Tak mengertikah kau? Air mata terjun dari pelupuk Derita yang ku alami tak kunjung reda Itu semua karena kau Ya.. kau Mungkin kematankui yang membuatmu terbangun Dan menyadari Bahwa selama ini kau isi waktu dengan melukai Hati yang kini pedih sekali Yang kini tak mungkin lagi diperbaiki Begitu kusikutkan lengan inidan tengadahkan wajah memerah ini Mataku tak lepas wajahmu Mengingat kau semeter, dua meterdi dekatku Aku merasa cinta Tidak pernah aku berjerawat begini Benci aku berjerawat begini Apa daya aku memikirkanmu siang malam Apa daya aku menyukaimu dengan cintaku Kubuat puisi ini demi jerawat tanda cintaku Biarlah angin berhembus Kanku ikuti aromamu Biarlah hujan mendera Kanku menadah dukamu Biarlah api membakar Kanku tahan kobarannya Biarlah badai menerpa Kanku tanggung hempasannya Aku untukmu.......... Mungkin aku adalah air keruh dalam sebuah kolammungkin aku terlalu buruk untuk sebuah tempattapi aku bersyukur karena aku mempunyai mereka yang mampu beradaptasi dengankupara ikan-ikan yang mempunyai warna indah yang mampu mencerahkan duniaku Mungkin aku adalah sebuah pena yang kotor dan jelektapi aku bersukur karna aku diisi oleh tinta yang membuatku seakan lebih bergunamungkin juga aku adalah tanaman yang tumbuh sendiri tanpa temantapi disini aku masih bersyukur karena aku memiliki merekapara bunga yang menawan yang mampu membuatku merasa lebih indah Kini ...............malam tlah tiba semakin dalam pula aku menatap jauhhhh ke luar jendelayaa suasana yang begitu sepi gelap tapi damaisesaat kuhembuskan perlahan nafas inisejenak kupejamkan mata tenang yang kurasa Lalu kuberanjak ..... kutapakkan kakiku pada salah satu kotak lantai ituku berjalan menyusuri liku dan keluar menatap alam bebasmalam yang dinginnya merasuki tubuh initapi terasa hangat setelah kupakai switter bermanik klat itu Aku mulai duduk di tengah tamanlamunanku tertuju pada satu halkasih dan cinta kepada mereka .. saudara sahabat dan orang yang kucintaserasa tak ingin kulepas lamunan itu ..... karna aku hanya ingin mengingat Jauh tatapan bola mata inikupandang mereka ........ rumpunan bunga penuh warnasaling terhubung begitu akrabnyaterangkai menghiasi sebuah taman ....... Aku ingin seperti itutergabung pada mereka yang penuh cintaaku ingin seperti ituterangkai pada mereka yang penuh canda Api jiwaku akan padam tanpa merekasungguh selalu ingin bersamasungguh selalu ingin kugenggamsungguh akan selalu kusimpan .... didalam hati ini selamanya Tak akan pernah sedetikpun kulepas ...... akan terjaga ..... dan akan selalu ku ingat ...... bukan hanya nama tapi juga jiwa dan ragaaku akan cinta ... pada mereka .... sampai nanti nafas terakhir tiba Terkadang kita ramah Dan bersahaja Tak jarang kita brutal Ironis, Itulah kata yang pantas disandang Nyata dan terasa Diri ini sungguh manusia Manusia yang tak merasa, tak melihat dan tak mendengar Masih adakah sosok Yang mampu dan mau dijadikan panutan kita disini menunggu dan t’rus menunggu Sosok yang sejatinya Tak pantas tuk ditunggu Aku diam tak berkata. Bagaimana bisa kau sakiti untuk kedua kalinya. Senyap, mencari, kecewa. Aku bingung bukan kepalang. Apa yang harus ku lakukan? Bahkan namaku saja sudah tak lagi di prioritaskan. Telah lama aku tahu, ada yang lain dihatimu. Semenjak kau mengenal wanita manis di sosial media itu. Lantas, haruskah aku bertahan atau meninggalkan? Aku memilih meninggalkan. Wanita mana yang ingin di duakan. Bahkan kau sendiri tak mau, bukan? Janji ku untuk setia ku ingkari. Bagaimana tidak? Janji yang kau buat saja kau menggingkarinya sendiri. Bukankan ini sama seperti yang lalu, kekasihku? Seperti kata mereka, bukan? Tak ada tangis maupun bahagia. Doa yang ku berikan sayang; Berbahagialah bersamanya. Bagiku... Kamu mutiara yang indah Kamu setetes embun pagi Yang menyegarkan Dan kamu adalah Air putih yang aku Tidak bisa hidup Tanpanya Tuhan... Aku ingin amnesia Aku ingin melupakan Semua tentang dia Dia yang pergi menjauh Dan menghindar dariku Aku ingin melupakan Kejadian yang indah Yang pernah ku lalui Bersamanya Tuhan... Tapi bagiku... Sangat sulit melupakannya Melupakan dia Yang selalu hadir Di mimpi dan nyataku Andai aku amnesia... Akan lebih mudah bagiku Untuk melupakannya Ku hanya bisa memandangmu dari jauh Meski hati ini ingin teriak Tapi mulut tak bisa terucap Begitu hati ini mencinta Melihatmu teangkan jiwa Mengoyak hati ingin menyapa Cinta seakan nafas ini berhenti tanpa ada kabarmu karena sedetik hati ini pun merindukanmu Cinta menabur serpihan-serpihan kasih Menepis sepi di relung hati Menghapus kesunyian batin ini Dan mewarnai hari demi hari Air mata ini terasa kering Saat kutak sanggup meneteskannya Walaupun itu hanya satu tetes Jiwa ini terasa gersang Saat ku merasa jauh darimu ya rabb... Dalam kesendirianku ku berdo'a Ya rabb.... Yang kuharapkan saat ini hanya petunjukmu Untuk penyejuk jiwaku Dan penuntunku Dikala ku terjebak diantara keraguan dan ketidakpastianku Dalam melangkahkan kakiku mencari ridhomu. Ya rabb.... Meskipun kini kumerasa menjadi hambamuyang hina dina Namun kasih sayangmu sangat besar kurasakan Karna engkau masih mau meminjamkan selembar nyawa untukku Sehingga kumasih bernafas hingga detik ini. Terima kasih ya rabb.... Atas segala anugerahyang kau berikan pada ku.~(By Wahyu Pratama ~ Surya menyingsing tepat di jantung langit.. Masih saja membanting tulang demi anak istri.. Hidup untuk segenggam kertas yang berharga.. Di kehidupan bangsa yang tak lagi demokrasi.. Kini jasanya telah terhiraukan.. Ku sedih ketika ia pulang dengan sepeda bututnya.. Malaikat surgaku selalu memberinya kecupan.. Tak lupa jejakku yang di penuhi do'a nya.. Ayah.. Kini kau adalah perisai istana kita.. Tak ada yang bisa mengalahkan kepintaranmu di depan anak asuhmu.. Sebelum kehidupan mengenai kami semua.. Didiklah aku menjadi penerusmu.. Membangun keluarga baru tahun lagi.. Mengukir kisah bersama anak cucumu nanti.. Kau, ibu, dan calon orang tua ke tigaku akan bersujud di tanah suci.. Merajut indahnya sukses di dunia dan didunia-Nya yang abadi.. Terpagut kabut dalam setiap nafas yang kuhirup Semakin sesak dijejali asa yang redup Tersirat kenangan indah kita berdua Dengan segala rasa yang pernah kau cipta Dan mengarungi samudra yang mungkin hanya berisi dusta Kemudian bosan mengundang Segala perih dan sendu yang awalnya tak kuharapkan datang Mengikis rasa yang telah kita cipta Dan mengakhirinya . Waktu kembali berlari Menyudutkanku dengan penyesalan yang kini kupijaki Berharap semua rasa kembali di hati Tuk kembali mengukir rasa yang hakiki Maafkan cinta.. Saat itu egoku membara Dan maaf . Jika senyummu selalu ada dalam sesalku Tak pernah ku sangka akan secepat ini Kau pergi tinggalkan sejuta kenangan indah Kenangan indah yang tak akan ku lupakan Kenangan yang akan menjadi sejarah dalam hidupku Sejarah cinta yang tak kan lekang oleh waktu Kemarin rasanya ku dengar tawa manja dari mukau tersenyum manis di hadapan ku Namun kini semua telah berubahkau sekarang hanya diam membisu Wajahmu pucat dan kau terbaring di hadapan ku Hati ku rasa teriris melihat keadaan mu saat ini Ingin rasanya ku gantikan dirimu di tempat itu Mengembalikan lagi senyuman dan tawa Yang telah membuat hidup ku menjadi berwarna Mengapa harus secepat ini kau pergi tinggalkan ku??? Inikah akhir dari kisah kitakisah cinta yang sucikisah cinta yang abadi Harus berakhir sebelum di pelaminan Harus berakhir dengan tetes air mata Harus berakhir meski tak rela Inikah akhir kisah cinta yang harus ku jalani Meski sulit tuk ku terima Namun kan ku ba tuk ikhlaskan semua Agar kau bahagia di sisinya Sinar mentari berpendar indah pagi ini Diiringi desir lembut angin membelai halus dedaunan hijau yang tampak menari Pucuknya melambai-lambai seakanmenyerukan indahnya hari ini Kicauan burung pun tak mau ketinggalanberdendang merdu dengan riang sambilberkejar-kejaran Seolah mengatakan jangan lagi ada tangisan Biarkan gelapnya tadi malam menghapus segala kerisauan Lanjutkan hari ini dengan penuh senyuman Sambut pagi dengan segala nikmat yang harus disyukuri Bahwa hari ini masih diberi nafas lagi Bahwa hari ini masih bisa bertemu sang mentari Bahwa hari ini masih bisa memperbaiki diri Bahwa hari ini masih bisa mengucapkan selamat pagi Entah apa yang dia fikirkan Entah apa yang dia rasakan Hari harinya hanya untukku Untuk adik-adikku, untuk keluargaku Dia yang badannya mulai renta Dia yang rambutnya mulai memutih Fisiknya mulai sakit-sakitantak pernah lelah untuk membahagiakan keluarga Dia yang membelaku mati-matian Dia yang menaruhkan nyawanya agar aku lahir di dunia ini Dia berjuang keras untuk ku Ya dia Mamahku... Seorang super hero Seorang pahlawan Bahkan di adalah seorang sahabat Sahabat yang selalu ada disaatku sedih Sahabat yang selalu membelaku Selalu menemaniku dan menjagaku Terima kasih mamah.... Engkaulah cahaya hidupku yang selalu menerangi hariku Semua jasamu takkan pernah ku lupakan sampai akhir hayat Tak banyak yang bisa ku beri untukmu Hanya cinta, kasih sayang dan doa yang selalu ku panjatkan untukmu Mah, aku ingin engkau tahu jika... Aku sangat mencintaimu sampai akhir hayatku Menunggu gelap Bersama lentera kecil yang redup Entah diakan kuat Atau mati menahannya? Banyak angin tertiup waktu Seakan menggores setiap detik dimalam kelabu Biarkan saja bintang mewarnainya Memang begitulah agaknya Ada anak bermain api dipucuk tenggara Mengapa dibiarkan? Memang hujan datang? Ataukan embun kan meyapa seraya memberi sambutan? Kurasa hanya malam yang tau jawabnya Terlukis cinta diatas kehidupan Tergores darah dilembaran awan Tergambar damai di angkasa Terhembus harapan di tanah Indonesia Perjuangan memetik kebebasan Perjuangan memetik kebahagiaan Pertempuran merebutkan tanah Pertempuran untuk indonesia Perjuangan yang belum bisa kita hargai Belum bisa kita cintai Mereka yang rela mati Demi tanah air ini Perang bukan lagi untuk membebaskan Perang bukan lagi untuk merdeka Perjuangan bukan lagi untuk negara Bukan juga untuk Indonesia Namun pada era ini Era dimana para petinggi Hanya mementingkan diri sendiri Dengan korupsi yang tersusun rapi Era dimana yang kaya menindas yang miskin Yang jujur ditindas oleh yang licilk Yang berjuang dengan keringat sendiri Dihempas oleh yang suka korupsi Negeri yang masih butuh pemimpin Pemimpin penumpas kebatilan ini Ketidak adilan ini Kesengsaraan ini Pemimpin yang bertanggung jawab atas keputusannya Berani menjadi rakyat untuk membela rakyat nya Berani berperang demi negara Berani maju untuk kebenaran Harapan yang beum didapat Harapan yang terus terbang di angan kita Di langit Indonesia Tertuliskan harapan Publish // :: Have urage to said that I was wrong It's like I let my body without any clothes at first Maybe it sounds like I kill myselft It sounds too hard for me at the first time Just said what happened I told the truth, enurage my heart To speak about that Even though I know everyone will tease me She will to run around me But if I making mistakesI always must have the urage to admit Because if I making mistakes And I never admit it, my fault is increased Don't you think anything too hard You can see many peoples In the law, when they can be able To say the truth, Those pains, those punishments will be reduced And the most important is You can be able to learn From all your mistakes add them as experiences to learn From all your mistakes that you used to If you're honest, your heart will be calm Because there's nothing to be hide You will not burdened with your guilt That makes you won't be able to sleep Your heart will feel free, You can learn from it You can change the futurebut you can't change the past Just keep learning on from those Kita adalah sama rasa Kita adalah satu jiwa Walau terkadang ada beda Namun kita selalu setuju Sama dalam rasa satu dalam cinta Satu dalam jiwa sama dalam harapan Saling membela dikala tegak berdiri Selalu membantu diwaktu terjatuh nanti Saling mengerti tentang hati Saling menjaga tentang rasa Dalam suka dan tawa Dalam sedih dan duka Berkorban dengan rasa penuh cinta Membela dengan cinta penuh rasa Menjadi kawan curahan hati Sahabat sejati hingga jantung tak berdetak lagi Aku berselancar di balik daunt alas Dalam longlongan hiruk pikuk kaum adam Salju-salju pertemanan membungkus seribu wajah arjuna Plurarisme persahabatan terinjakkan Oleh satu kata LUSIVER Saat aku berfikir Terpasung dalam dunia fatamorgana Namun diriku tak sendiri Aku masih punya pegangan Dalam satu ikatan Teman senasib dan seperjuangan LUSIVER lover’s Dear kamu pemilik hati ini.. Jika dengan KEPERGIANKU Membuatmu merasa LEBIH BAIK maka sungguh, aku AKAN pergi.. Tapi, saat nanti kamu sudah MENYADARI Bahwa kepergianku adalah sebuah KEKELIRUAN dari kenginan JAHAT hatimu. Maka, JANGAN mencariku untuk Memintaku KEMBALI pada hatimu yang sudah rapuh.. Kamu akan RASAKAN rasanya diSAKITI. Bukan aku ingin balas DENDAM padamu yang PERNAH singgah walau sesaat di hati kecil ini tapi itulah KARM Amu.. JANGAN MEMOHON AGAR HATIKU KEMBALI LULUH.. Aku SUDAH Bahagia dengan DIA yang membuatku merasa SEMPURNA... DAN JANGAN MEMINTA MAAF PADAKU... Mungkin itu salahku yang TIDAK mampu Membuatmu BAHAGIA saat bersamaku . Seperti pohon mencintai angrek liar Seperti kapas merela dililit sirih Begitu hati kita yang tetap tegar Walau dihakimi salah dalam memilih Bila kau adalah langit dengan awannya Akulah bumi yang punya lautan.Lantas, Kita berkasih dan bercinta Sayang tak semua yang setuju akan hujan Tak seberapa yang suka degan pelangi yang telah kita lukiskan Biarkanlah kasih Biarkanlah sayang Kupinta agar kau tetap bisa setia Walau kemah kita terpencil Kerana khasta kita yang berbeda Jangan takut sayang Hidupmu dinadiku bila belati mengerat membelah Nyawaku diruhmu bila dunia akan memisah Kuyakin sayang restu tuhan akan membukan kita jalanyang Indah Akan mulai kasihan atas ketabahan cinta kita yang tergusur dan terfitnah Dalamnya Jurang angkara bakalan tertimbun besarnya Rasa cinta Terjalnya kebengisan bakalan runtuh oleh getaran hati kita yang selalu tabah dalam menerima Apapun jua sayang.... Biar waktu yang menjawab tanya. Karya;P. Lubis(Sang penyair jalanan)Malaysia// Dimalam yang sunyi Bulan tak menemani Bintang tak menghampiri Hanya angin yang kutemui Disini aku sendiri Tak seorangpun menemani Dalam gelap nya malam Meratapi hidup yang kelam Aku marah Marah pada semua Aku benci Benci dengan hidup ini Ingin aku melampiaskannya Tapi tak tahu pada siapa Disini aku sendiri Dimalam sesunyi ini Saat ku berbalik kebelakang Saat ku menatap masa lalu Kisah-kisah yang pernah ada Kembali terbayang Kisah-kisah usang yang telah terlupakan Tak ada lagi yang mengenang Hanya saja begitu menyakitkan Jika... Jika kisah-kisah usang itu Sirna tanpa jejak.... Tanpa jejak Oh kisah-kisah usang... Situasi.... Akankah kamu selalu membayangiku Akankah kamu selalu mengikutiku Dalam ketidak berdayaanku Dalam keterpurukanku Ya Allah.... Hanya kepadaMU hamba memohon Hanya kepadaMU hamba bersujud Untuk memudahkan segala kesulitan ini Lihatlah anak anak hamba Lihatlah ibu hamba Merekalah.... Beliaulah Hingga hambaMU bisa kuat HambaMU bisa tegar Dalam menjalani hidup ini Peskot No Urut: Tanggal: // :: Di sini ku berdiri sendiri menantimmu kembali Kini aku masih sendiri menanti mencari bayanganmu Di sudut pantai yang sunyi, di sini aku masih mengharapkan Bayangmu ada disampingku menemani saat hujan sedang jatuh Kesetiaan yang ku miliki hanya untukmu Ku mencarimu karena ku tak ingin sendiri lagi Sayang mengapa kamu pergi jauh dariku Mengapa kamu tinggalkanku sendiri Sayang seandainya kamu tau tentang semua rasa hatiku Aku mencarimu karena aku masih cinta padamuu Ketulusan cintaku ku masih menyimpan dalam hatiku hanya untukmu Sayang pulanglah pulanglah dan temui aku, mengapa rindu ini Terus membayangi iringan sebuah lagu misteri Sayang aku takut aku takut kamu berlama disana Tulus hatiku tak dapat ku lepas oleh ingatanku padamu Sejak pertama kali kamu datang menemuiku Kau siapa? Kawan atau lawan? Depan semanis madu Belakang sepahit mengkudu Ku jaya kau mendekat Ku jatuh kau jauh cepat Sungguh, ku kira kau pilihan tepat Namun, pilihan cacat Sahabat? Bukan Kau penghianat Yang berwajah teman Berhati bejat, penjahat Maaf Berulang Setiap kesempatan Maaf Kembali terulang Setiap ketika Maaf Mungkin hanya maaf Karna kesalahan Ke egoan Ke angkuhan Ke naifan Dan juga ke t*l*lan ku Maaf Hingga sesak Hanya untuk kata maaf Tangisan dari harapandan goresan dari ingatan kini menjelma kembali di lubuk hati. Ya.. ketika pertama kali aku mengagumikepolosan dan kemurnian dari setangkai bunga yang wangi. Dua musim kulalui bersamanya dalam ikatan janjisaling menyayangi. Siang dan malam pun kunikmatiseiring dengan warna-warni bumi. Wanginya yang khas senantiasa hiasihari-hariku menjadi jauh lebih berarti. Oh…betapa bahagianya hati ini. Namun, seiring dengan waktu berlalu. Rasa sayangku pada bunga itu perlahan-lahan memudar. Segala rak dan warna yang dulu sempat kukagumi pun seketika sirna. Karena dia. Ya.. karena dia telah mengkhianati janjidan kesetiaan yang selama ini kukemas rapi dalam hati. Sunggguh aku tak mengerti. Betapa mudahnya ia melepas dirisetelah sekian lama aku merawat dan menjaganya sepenuh hati. Aku tak mampu menahan pedihnya luka ini. Hingga akhirnya aku pasrah diri. Dan berjanjiuntuk meninggalkannya. Karena tak mungkin tak mungkin aku menghirup kembaliaroma bunga yang sudah tidak wangi lagi. Tak mungkin aku bisa menjamah lagitangkai bunga yang sudah dipenuhi duri. Mugkin suatu saat nanti dia akan mengerti dia akan menyesali atas durinya yang telah menyakiti. Itupun jika ia masih memiliki hati nurani. Dan, andai saja nanti Aku menemukan kembali bunga yang wangi, Kuharap rak dan warnanya jauh lebih berarti dan wanginya kan slalu abadi dalam hati. Satu persatu dosaku buat, Walauku tahu aku masih buat lepas buat menyesal kejap pada esoknya kesal dah lenyap menunggu waktu utk bertaubat hanya bercakap sudah meluat, Aku sedar diri sudah jauh pahala pudar iman juga rapuh hanya menunggu untuk berubah aku hanyalah insan yang lemah, Zaman sudah bertukar banyak terbalik banyak berputar bangsa kita semakin goyah keluar berita banyak berpecah, Perlukah kita sikap begitu setiap masa tidak setuju bangkitlah semua dari sikap dengki, Jika terlambat menyesal, tergadai diri. Disaat kau bersama temankudan aku bersama temanmu Kita tak pernah kenal satu sama lain Siapa aku? Siapa kamu? Dipersimpangan jalan ku melihatmu Ku memberikan senyumanku terhadapmudan kau bilang itu saat kau merasakan cinta pandangan pertama Tanpa kau ketahui aku telah bersamanya Disaat kau melihatku menangis Disaat kau tahu bahwa aku terluka Kau mendekatiku, kau menghiburku Hingga akhirnya kita bersama menjalin cinta Hari ini, detik initak terasa kita telah bersama selama tahun Mei disekolah itu hal terindah bagikudan mungkin juga bagimu Ceriaku bersamamu Bahagiaku untukmu.. Kepada jiwa yang tergantung pada Rabb nya Sungguh beruntunglah mereka yang bersama dengan cintanya, Yaitu orang-orang yang dekat dengan sesama hamba atas nama Rabb nya. Maka mereka akan saling mengasihi tanpa melihat cela, Apabila ia ada pun seolah tak melihat sehingga sucilah dan terjagalah cinta yang ada. Sungguh beruntung mereka yang bersama cintanya.. Rabb akan memuliakannya sebab mereka tak sedikit pun mema'siatinya Cintanya terjaga.. Kasihnya tulus terbawa sampai jannah Nya - dwinisa Mengapakah harus ada rasa ini.. Yang selalu menyiksaku tiap saat Menggerogoti tiap detikku Menambah perihnya hatiku... Aku tahu, betapa bodohnya aku Yang masih terus mengharapkanmu Walau kutahu dimatamu aku bukanlah siapa-siapa. Selalu kuba tuk terus bertahan Walaupun hanya sia-sia belaka Berharapku tiada henti Walaupun itu tidak mungkin... Hanyalah keajaiban yang aku nanti Kiranya suatu saat nanti Aku bisa memelukmu walau hanya sedetik saja.... Tapi... kalaupun inginku itu terlalu besar Cukuplah dengan menggenggam tanganmu... Dan jika itupun terlalu muluk Biarlah kutatap dirimu walau hanya dari kejauhan.. Mudah-mudahan itu bisa mengobati rasa rinduku yang sudah teramat dalam... Tapi .. Akankah semua itu bisa terjadi ??? Ataukah hanya tinggal mimpi ??? Biarlah waktu yang menjawabnya.... Kalaupun waktuku sudah habis Biarlah kisah ini tersimpan Untukku sendiri... *Pada kehidupan ini ada orang-orang yang mencintaimu tapi dia tidak dapat memberimu segalanya. Karena sebenarnya siapa yang memberimu segalanya adalah dia yang menerima segala kekuranganmu. Dan itulah sebenar-benarnya orang yang mencintaimu dan dia telah memberimu segalanya. *Jika kau ingin dekat pada-NYA ketuk dan bukalah hatimu. Jika kau ingin dekat pada wanita benarkanlah ucapanmu. Dan jika kau ingin dekat pada laki-laki buatlah dia membasuh serta membersihkan pandangannya. **Lihatlah senyum dan kebahagiaan kekasihmu dengan cinta yang sesungguhnya bukan sekedar rasa senang semata. Maka cintamu yang sesungguhnya akan mengantarkanya pada sentuhan air mata dan penawarnya. Dengarlah ini hatiku yang bernyanyi Yang utama di ajarkan cinta adalah bukan kekasih atau siapapun yang kau cintai. Tapi supaya kau lebih mengenal tentang dirimu sendiri. *** Siapa yang berjalan mengikuti cahaya matahari dia tidak akan pernah sampai pada matahari. Siapa yang berjalan mengikuti bintang dia tidak akan pernah sampai pada bintang. Tapi siapa yang berjalan mengikuti jalan-NYA dia telah berada di dalam-NYA. Sebelum dia sampai pada tempatnya. Sahabat... Meski bibir ini sering mengunjingmu Meski tangan ini sering menyakitimu Engkau tak pernah marah ataupun mengeluh... Seakan semua itu hadiah dariku... Sahabat... Ketika jiwa ini mulai jatuh karena terpaan hidup Engkau selalu menjadi lilin kecil Yang selalu memancarkan cahaya semangat untukku... Nasihatmu senatiasa mengikuti deru langkah ini... Sahabat... Saat hujan mengguyur hati ini Engkau menjadi pelindung ku Saat hati ini panas engkau  bagaikan setetes air Yang mampu mendinginkan hati ini Sahabat... Tak parnah kubayangkan diri ini tampamu... Bagaimana raga ini melangkah tampa semangat dan nasihatmu... Kan ku jaga persahabatan ini... Karena engkau The Priece of My hart... Sayang.. Ku ucapkan trimakasih Segala yg pernah kau beri Segala engkau lakukan selama ini Terimakasih... Kau luruskan jalanku Kau ceritakan pahit getirnya kehidupan Dan rencana hidup bersama kelak Terimakasih... Kau berikan sebuah kenangan Yang sangat berarti dan berharga bagiku Bertambah sudah kini rasa cintaku kepadamu.. Kita terikat dalam status yang tak jelas Bercengkrama, selayaknya sepasang kekasih Dalam zona pertemanan ini, aku terjebak Jika saja engkau percaya Sungguh aku tak ingin mengemis Tak sedikitpun kau mengerti Mengapa cinta begitu menyiksa? Hidupku serasa di neraka Mengapa aku terbangun? Aku tak dapat tidur Ini bukan lelun Untuk apa kau tertawa Aku serius, kau tak percaya Aku sedang tidak bercanda Mengapa kau diam saja? Aku anggap kau kekasih Kau anggap aku sahabat Tak kuinginkan kemesraan Bila hanya kemesraan semu Semua manusia berpasang – pasangan Mengapa aku tidak? Jawab Tuhan ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Bila sinar mentari redup Dan kian memudar Sang rembulan terbangun Menjemput hadirnya gemerlap lintang Terdengar denyut waktu Berdetak bercamuk dihati Aroma dusta berhembus sunyi Ternyiang emosi cinta yang lalu Beberapa luka yang tercipta Memang tidak untuk menetap Semua berakhir dengan keikhlasan Keiklasan kebahagiaan Seolahku tak sadar Seolah tak kurasakan Aku telah ingkari kata hatiku Kurasakan Dunia seakan panggung sandiwara Satu demi satu ku dustai Kata demi kata telah kurangkai Namun kurasa itulah yang terbaik Seolah tak ada kawan yang menyadari Apa isi hatiku Kini kumulai lelah Lelah berada di panggung sandiwara Yang menghancurkan jiwa raga ini Seberkas telah cahaya menerangi hatiku Meyakinkanku Kurasakan indahnya kejujuran Ketulusan keindahan arti kejujuran Ketika aku tak lagi melihat kau ada Aku tau aku sedang rindu Sebab aku sadar kau tak disisiku saat itu Ketika aku mencarimu Dan yang aku temukan hanya segenggang kapas Aku ingin terhempas Melayang jauh menghampirimu bergegas Memanggil topan yang ada hanya badai Membuatku tersangkut disetiap ranting kenangan Akankah aku bisa bersamamu malam ini saja Menghabiskan sisa malam kita di akhir bulan Akan ku ceritakan padamu tentang apa saja, asal jangan perpisahan Aku ingin kau tersadar dari lelap, jika kau sedang bermimpi Aku ingin menunjukan bahwa aku ada, aku nyata, aku hidup, bukan ilusi Akan ku habiskan malamku untuk kau dan tanpa kau Aku tau aku lelah menahan beban rinduku sendiri Aku pun butuh istirahat hingga aku mampu menopang rinduku lagi Akan ada hari esok tuk ku tunggu kau membantu menopang rinduku Saatnya kita bertemu bahagia dalam mimpi Seperti imajiku dalam nyata Dan akhirnya aku katakan bahwa aku teramat merindukanmu Pergi jauh sana... Jangan kau tengok lagi, Jangan kau memulai lagi, Telah banyak cerita pahit, Telah cukup waktu yang terbuang, Walau luka masih menyelimuti, Pergi jauh sana... Jangan kau ingat lagi, Jangan kau kuak" lagi, Potret-potret suram telah tertutup, Bangkitkan raga yang telah mati, Walau sendiri, Ku mampu melewatinya, Merapatkan dinding-dinding yang lapuk, Di hantaran tembok-tembok yang bergelombang, Kawan... Cerita puisimu bermakna Hiruk-pikuk kehidupan jiwa yang lalu Anjungan jauh menuju waktu Insan berjuta akal fikirannya Raut-raut sajakmu pemberi angan Ilhammu yang tinggi Larik kata yang menunjukkan keinginan Ambisi menghantarkan puisimu kepadaku Namamu terkenang dalam sajakku Walau kita jauh berjarak dengan usia Antara nada dan namamu menyatukan Ranah kita sama dalam satu bendera Ketika semua angan dan khayalku berpadu Semua kenangan riuh dalam notasi nada hati Ku menangis dalam tawa tanpa alasan Disudut ruangku ramai dengan canda kita Bukan disampingku . Tapi aku tak sadar kau sedang berlabuh untuk cita-cita Semua berbalik senyap Bisik hewan malam yang kudengar Terlarutku dalam lamunanku Ku lihat didepanku Sosok yang seakan separuh denyut nadiku Duduk bersamaku dengan tatapan sayupnya Tersenyum manis dan tertawa lirih Menlek bermanja ia dengan lucunya bergurau Bernyanyikan lagu kenangan ku dan dirimu Bersender ku di bahunya Ku tengok kebelakang Ada Sosok rupawan nan gagah yang ku khayalkan Ku miliki dia tanpa pernah ingin ku lepas Ku berlari mengejar bayangnya Dan kurasakan..... Genggaman tangannya Pelukan hangat tubuhnya Ku menangis dibahunya Karna aku tau kita harus berjarak Berharap tuhan persatukan kita dalam halalnya Ku buka jendela rumahku derasnya hujan membawaku dalam cinta kita Karna dibawahnya lah kita lantang teriakkan kata nan mesra Dimana kita bermimpi untuk terang di masa tua bersama Ku tatap langit Aku percaya cahaya rembulan tetaplah abadi selama matahari masih ada Aku percaya cintamu abadi selama aku masih kokoh dalam kesetiaan Dan bintang tetaplah terang Karna yang kutau kau sedang meraihnya Ku sadar Aku sedang bernyanyi dengan lagu hati Lagu putaran otakku... Jalan yang kulalui begitu gelap Titik demi titik cahaya kian menghilang Semangatku dan kekuatanku telah redup Langkahku terhenti Aku terjatuh Gapailah tanganku nak Raihlah kembali semangatku Jangan biarkan ia terpendam oleh keputus asaan Galilah nak Temukan kembali kekuatanku Jangan biarkan aku lemah dengan penderitaanKemudian Lepaskan dan terbangkanlah semangat dan kekuatan itu Biarkan angin menguraikannya ke udara Dan menghembuskannya pada anak cucuku Aku mundur Aku dan usiaku Waktu telah melenyapkannya Kini saatnya aku akan berpulang --- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Fernanda Maafkan aku, Aku selalu mengejarmu Aku selalu mencarimu Aku selalu mengusikmu Maafkan aku yang tak bisa melupakanmu Waktu membuatku semakin mendekatimu Kau membuat hatiku semakin jatuh kepadamu Jangan paksa diriku tuk menjauhimu Aku yakin, Rasa cintaku padamu akan berlalu Suatu saat kau pasti merindukanku Sementara aku sibuk melupakanmu Awal dari perjalanan Menyingkap sebuah tabir Mengadah deru debu Membawa silsilah kehidupanAku..... Menatap Kosong Menatap kebisuan Menatap kerisauan Entah Mengapa? Bila Kehidupan masih bersandar bahagia Engkau melangkah tenang disana Tak tergoyah tak berkeluh kesahInilah... Kehidupan yang bersahaja Dari nafas kehidupan Menatap Alam tak terbatas Merengkuh jiwa keabadianmengalir sendi-sendi kehidupan Menyisakan segala asa Rasa ini abadi Melewatkan segala syarat Menemani Keikhlasan illahi Mengalir dahaga keabadian Kadang aku terdiam Kadang aku menangis Kadang aku tertawa Marahpun, tak jarang terjadi Kadang aku berteriak. Entah kepada siapa, aku tak tahu. Begitulah hati bicara, Mngekspresikan  semua, Saat mulut ini tak lagi mampu berkata bijak. Dalam suasana hati yang berbeda, Jiwa dan raga ini akan selalu merspon dengan bijaknya. Terimah kasih Tuhan. Atas karunia yang indah ini. Aku mencintai hidup ini. Perjalanan yang berliku liku Prnuh tantangan dan misterius Sangat menegangkan.. Membuat jantung berdetak tak menentu.. Terkadang cepat juga pelan. Membuat nafas terasa sulit menghirup Kehidupan ini misterius sulit di tebak. Tak selamanya seperti keinginan.. Memang pahit dan menyakitkan Tapi harus selalu tetap tersenyum Apapun yang terjadi.. Walau bukan harapan.. Tidak sulit untuk tenang. Boleh menangis.. Tapi jangan terlalu lama Usap air mata dan bangkitlah.. Rangkaian Sabda Putih . Bisu mengukir cinta dalam senja. Menatap apa yang tak seharusnya di tatap. Jemari kian lihai menyapa. Dalam putihnya secarik kertas bisu. Satu-satunya kesalahan ada pada engkau Wahai Sanubari,  terdapat samudra terbentang luas disana. Bayang semu bagaikan dosa yang  berisi salam teruntuk jiwa. Tahu lidah kelu terjerat belenggu. Tapi sanubari menginginkan sang prisai. Salah akan mata yang tak terpejam Saat senja selalu menatap laut biru. Kian merona saat larut. Hanya memandang tapi berbalut luka. Salah kasih yang terjerat rindu, Mendua adalah penjara yang akan tertimpakan. Sore sepi harusnya sendiri.. Itu kata sang penguasa.. Jika belum sampai pada yang dilayakkan, Tak boleh ada jalan untuk kasih. Untuk cinta hanya ada kebisuan. Tak ada pamit Yang ba kau ucap ketika pergi Meninggalkanku bersama sang hitam Yang membentangi langit Setapaj berlalu, menangis aku sendiri Basah pipiku, menjerit aku amat pahit Aku bersimpuh diatas bumi Yang mendadak terasa sepi Langit menangis Memandikanku dengan amat perih Beribu pertanyaan menyerang diri Entah pada siapa jawaban itu dapat ku raih Sementara saja kau tlah lama pergi Penguasa pongah tak pernah bertahan lama Dia akan tersungkur oleh desiran kerikil sandal para pembenar Sepipih apapun memanjat, akan terpeleset juga Karena alam tak pernah khianat Soal janji terbunuhnya lawan di akhir kisah Sudah, jangan lagi berbelit dalam adegan Pemirsa tahu mana pemeran bayaran Panggung keadilan hanya akan dimenangi oleh para relawan Anda dan para pecundang tak berizin untuk bertahan Semoga masih punya malu Di tengah tepukan rakyat tanda hormat atas cinta kebangsaan palsu Dan riuh peluit jendral-jendral ilegal dari lorong-lorong kebenaran Dengarlah, lonceng kematian tirani telah berbunyi. Beginikah cintamu? Selalu menyiksa ku. Jiwa dan ragaku, Nelangsa selalu.. Apa? Dimana kata cintamu? Dimana kata sayangmu? Dimana kata rindumu? Dimana semua kata katamu? Untuk apa jika hanya kata? Untuk apa? Tak akan berarti, Jika kata itu tanpa bukti. Beginikah cintamu? Kau menyiksaku dengan kata katamu. Kau menyiksaku dengan harapan palsumu. Setega itukah kau? Kau yang berucap akan kata cinta itu. Kau juga yang ingkari semua kata cintamu. Apa? Puaskah kau? Inikah yang kau harapkan dariku? Menjadi tak berdaya tanpamu. Tak taukah kau, besarnya harapanku padamu. Tak taukah kau, aku mempercayai kata cintamu itu. Tak taukah kau, kata cintamu itu semangat di hari sepiku. Kini harus kau tau, tanpa kata cintamu. Hari ku sepi, aku tak bisa tanpamu.. Dimana hari itu telah berganti seakan bayangan ini tak mau pergi, ku jalani kisah ini seperti mimpi dimana mimpi ini akan selalu menjadi misteri... Ku ciptakan kisah cinta didunia mimpi. meski kenyataan hati masih terasa sepi. engkau bidadariku, bidadari semangat cintaku. hadirmu mampu pecahkan segala gundakku. meski engkau hadir hanya dalam mimpiku. bahagia ku bisa mengenalmu.. meski engkau hadir hanya dalam mimpiku... Esok adalah misteri dan akan selalu menjadi misteri.. ku hanya bisa berdoa kepa yang kuasa agar engkau bisa hadir dalam kenyataanku. kini berjuta makna ku dapatkan darimu, terima kasih atas kehadiranmu.. semoga ku bisa bertemu denganmu kembali..... Us KAMU DENGAN BISMILLAH Maafkan jika aku bukan permata yang bersinar dihati mu Pengharapan mu begitu tinggi padaku bahkan tak terjangkau aku untuk turun dan bersarang dihati mu Buat ku.... Kamu menyanjung ku dengan sangat egois Padahal aku tak membutuhkan itu dari mu Yang aku butuhkan hanyalah sebuah persahabatan tanpa bisa membalas perasaan lebih mu Jangan perlakukan aku semulia pikiran mu Aku hanya seorang teman baik yang tulus mendengarkan curahan hati sepi mu Tidak bisakah kamu membatasi ruang hati mu dan menyekatnya dengan kaca hingga kita tak bersentuhan dan mencinta Karena aku nyaman memandang mu dari sini tanpa harus menyentuh mu dan masuk ke dalam kehidupan mu, apalagi ke dalam kalbu mu Kamu memiliki hati yang baik dan menempatkan aku begitu sempurna dalam mata mu Tolonglah nanti kamu kecewa... Apakah aku harus pergi dengan cara seperti ini dan menghapus kamu dengan kata Bismillah Karena ketakutan ku atas cinta yang kamu miliki padaku.... Cinta yang egois menurut ku Aaahh sayang sekali kamu tak mau mengerti Kamu memaksa ku untuk mengerti kamu tapi kamu tak mau mengerti aku Kamu memaksa ku untuk pergi padahal aku sebenarnya nyaman bersama mu.... Tapi cinta mu itu menakutkan aku.... Mengungkung ku... Memata matai ku... Mencurigai ku... Aku tak bisa menerima perlakuan mu.... Hanya berharap.... Jangan begitu keras pada dirimu Demi mengharap sinar terang dari ku Demi mengharap seonggok hati untuk kamu memiliki aku Hingga kamu menakutkan aku.... Meluluh lantakkan kenyamanan hati ku... Maafkan aku..... Jika kamu tak akan bisa memiliki aku untuk cinta egois mu Hanya bisa menjadi sahabat hati mu jika kamu mau.... Atau maafkan aku.... Ku hapus kamu dengan Bismillah.... Bismillahirrahmanirrahim kuawali cintaku dengan menyemat nama-Mu segala puji bagi-Mu, bagi nabi-Mu dan hamba-Mu. Di setiap nafasku Di setiap detak jantungki Di setiap langkahku Kuhela angin cinta Kudendangkan detak cinta Kulangkahkan tapak cinta Kunikmati derita Kusyukuri luka Kujalani nestapa Ya cinta datanglah Ya cinya dekaplah Ya cinta tenangkanlah Ya cinta hiduplah Tuhan, engkaulah maha semesta cinta Berkahilah nafasku hanya dengan kesejukan cinta-mu Pantaskanlah aku untuk di cinta orang-orang yang mencintai-mu Ajarilah aku untuk senantiasa selalu setia mendekap cinta-mu Sadarkanlah aku hanya dengan firman-firman cinta-mu Lapangkanlah hatiku untuk selalu menerima cinta-mu Pulangkanlah aku dalam keadaan bercinta dengan-mu. Ya cinta, Hadirlah Datanglah Dekaplah aku Tenangkanlah aku. Ya cinta Menarilah di taman hatiku Robohkanlah segala sifat dengki Dan benci yang bertahta di hatiku Senandungkanlah syair dan kidungmu Hiasi dan iringi setiap jiwa-jiwa merindu Seperti dia, mereka dan diriku. Shadaqallahul azhim Maha benar allah dengan segala cinta-nya. Terseret aku kedalam buain dunia malammataku terasa tiada kantukmeski tlah banyak orang yang terlelapkarna ku terus di belai oleh gemerlapan malamhilir mudik menyengat dan semakin memanasmalam yang gelap kini berganti riuh dan semarak Pelukan angin malam kian ku rasaasap-asap rokok kian mengumpallaksana gumpalan salju di musim dingintapi bila pagi datang maka keindahan malam akan padamsemua akan hilang begitu sajabagai embun pagi yang di sinari mentari Akankah hidup terus beginiakankah hidup terus beginiteriakku dalam tangisanakankah ku tetap begini... Tersadar aku dalam pancaran cahaya terangcahaya yang tidak pernah ku lihatcahaya yang begitu dengan hangatnya membungkus hatiku yang beku Dia begitu lembut datang kepadakumenarik tubuhku dari noda yang pekatmemandikanku dengan air suci Nyadan menggantikan gaunku dari gaun malam yang penuh durimenjadi gaun yang penuh kasihdan kini Dia menjadi sahabatku yang setia Dunia malam kini tak ku kecap lagihariku kini berganti dengan nuansameski pagi datang dengan cepatku tak iri lagi dengan cahaya mataharikarna diriku tlah di bersihkan oleh Dia sang penerang DUNIA.. Bejakeun ka srangĕngĕ nu meletĕk saban janari Kami datang ti handapna handap rĕk muru luhurna luhur Seja nĕang jeritna langit sugan kapulung palung nu ngagulung ditutung balungHĕy rajana beurang………………………….. Kadieukeun panon panĕnjo kadieukeun leungeun paneunggeul Geura sampakeun pakarang perang Kami rĕk balitungan maragat nyawa sang dajal Sina ngababatang lir babadak Teundeun kasieun singlar kamelang Nguyup patidiri seja matri kawani Demit berewit geura nyingkah ……………………Ngaing rĕk miang muru tungtung deuleu Tong boro ukur dicangcang raga Najan dicacag diwalang-walang kami moal rĕk hariwang Sabab kami boga kĕnĕh rasa anu salawasna bakal ngajomantara Geura papag mangsana Kisunda digjaya Mun geus kapurak ucap boa Ngaing bakal mulang bareng jeung datangna beurang Hotel Marbella Anyer Banten Juli dina lolongkrang Kongres Paguyuban Pasundan ka Laksana cinta mengoda Bagaikan cinta itu buta Bak gelora cinta menyatu Umpama sinar cinta menyatu Seperti pengorbanan cinta yang sangat hebat Mirip bidadari kehilangan cinta sejati Meskipun cinta itu buta, tapi cinta itu abadi........ Malam ini aku duduk dalam hampakuraih malam berselimutkan kabutdilangit sana temaram sang rembulandan bintang-bintang enggan untuk tersenyum Kuba tatakan langkah demi langkahpada lorong-lorong jiwakuuntuk mencari jati diri hidupku Wahai bulan wahai malamsaksikanlah seorang insan yang sedang dilamun cintawahai bulan wahai malamsaksikanlah seorang insan yang sedang dilanda asmara Dimana dalam setiap tarikan napasnyadan dalam setiap denyutan nadinyahanya terucap sepatah kataaku cinta padamu.... aku cinta padamu....... aku cinta padamu Aku benci keadaan ini. Aku benci kebohongan. Kenapa keadilan tak berpihak. Pantaskah aku brsikap. Jujur aku tak bisa hindari sepi. Malam ini kmbali hatiku merintih. Inginkan dirimu. Jelas tak mampu lagi kudekati. Aku benci .. Malam .. Lelapkan tidurku Dengan angin malammu. Biarkan aku mimpikanmu. Indahnya malam brtaburan bintang. Hilangkan kebenciaan. Lenyapkan bayangannya. Damaikan hatiku brsama dinginmu. Tentramkan jiwa sepanjang malammu brgulir. Benarkah cinta itu suci? Benarkah cinta itu bersih? Benarkah akan selalu abadi?Tuhan... Benarkah cinta bagaikan sepasang burung dara putih? yang terbang dan hinggap bersamaan... begitu setia burung jantan menunggu sang betina...Tuhan... Bisakah kisahku seperti sepasang burung itu? Hubungan yang diwarnai kesetiaan.. Berakhir indah sesuai harapan...Tuhan... Yang ku inginkan hanya satu.. Memiliki kisah cinta, yang diwarnai kesetiaan.. Kejujuran, ketulusan nan keabadian...Tuhan... Ku ingin cintaku.. Berakhir dengan sempurna.. Berakhir dengan indah.. Suatu saat nanti... ------ No. Urut Tanggal Kirim // :: Malam semangkin larut Diriku disini masih sendiri Bersama bayangan semu Hanya guling dan bantal yang tau perasaan aku. Air mata terus menetes Menandakan kesedihan hati ku. Andai kamu tau perasaan aku saat ini Yang hanya sebagai orang kedua dalam hidup mu. Aku lelah, aku bosan, dan aku letih. Sampi kapan cinta mu hanya buat aku seseorang?? Hanya do'a dan bermimpi Yang bisa aku lakukan saat ini Agar aku bisa menjadi kekasih mu. Sepinya malam ini... Tanpamu di sisiku... Seluruh ruang panca indra... Samar-samar memanggil nama mu.. Nuansa ruang ini hampa... Sunyi.. sepi. membuat hati gundah gulana Nyanyian kita berdua.. Tak berkumandang lagi.... Angan-angan ku. menerawang jauh... Ketika aroma senja. berganti malam.. Gelap gulita di hati.... Kini aku benar-benar sendiri.... Gelora kerinduan sangat menikam jiwa... Tanpa si jantung hati.. tanpa buah hati di sisi.. Getaran kesunyian membisik kan.... Lagu yang tak senada lagi.. Tapi tak ku biarkan.. diri hanyut dalam kesendirian.. Karena ku yakin.. kekasih hati sedang menemani ku.. Walau wujutnya nyata... tapi tak dapat di lihat dengan mata Jika ku ingat kekasih hati.. jiwa ku akan tentram dan damai... Malaysia, Desember Wangi tubuhmu meluluh latahkan imanku Sa’at kemolekanmu terpampang jelas di depanku Setitikpun tiada lagi akal sehat di kepalaku Sebagai insan sejati pemilik nafsu Aku mengagumimu layaknya bidadari surga Oh tuhan, siapa gerangan utusanmu ini? Coba’an terberat iman di hati Sekilas dia seperti segalanya, dan dialah surga Tapi bukankah ini nanti berujung neraka Wahai raja di raja, dan pengatur semua Kini malaikat cinta dan setan penggoda bertempur Kuharap sedikit hidayahmu tersisa untukku Memberikan petunjuk dan melancarkan takdirkusebelum penyesalan datang dan menghantui hidupku Angin malam menembus tulang rusukku menggetarkan seluruh jiwa ini Seakan membuat ini resah tanpa mu Bunda Bintang berkelap kelip Memberikan senyum padaku Tapi entahlah Senyuman itu mengigatkan ku Pada sosok Bunda yang jauh di sana Angiin Sampaikan salam hangat untuknya Sampaikan kerinduanku padanya Bintang jika kau memberi senyum padaku berikan juga senyummu pada bunda ku Hanya untaian kata ini Yang bisa ku sampaikan Semoga bisa mengobati kerinduanku padamu Bunda Teruntuk mama ku tercinta Ibu, Begitu tulus kasih dan sayangmu Kau serahkan jiwa dan ragamu Untuk anakmuIbu, Kasih sayangmu tiada terbatas‘Tak akan bisa dibalas dengan emas Dengan harta apapunIbu, Surga ditelapak kakimu Jadikan aku anak yang berbakti, Ibu Do’amu selalu menyertaiku, IbuIbu, Aku cinta Ibu, aku sayang Ibu Cintai dan sayangi aku, IbuIbu, Surgalah yang akan kau dapatkan Atas semua yang engkau berikan Atas semua yang engkau lakukanIbu, Terimakasih atas semua Aku ‘takkan bisa membalasnya Tapi aku akan terus berusaha Untuk menjadi anak yang kau banggaIbu, Puisi ini sengaja ku buat hanya untukmu Walaupun ku tahu ‘tak sebanding dengan kasih sayangmuIbu, Aku sayang Ibu, aku cinta Ibu Sayangi dan cintai aku, Ibu By: Fitri WulansariI Love My Mother Kemarin, aku, kamu, dia dan mereka, bersama mengejar mimpi, berlari mendahulu’I mentari terbit, berlari ke barat sebelum mentari terbenam, Kini, aku, kamu, dia dan mereka, bersama menghitung hari, menikmati detik” yang tersiksa, memutar kembali memori masa silam, Saat hujan menyelimuti mata indahnya, aku, kamu, dia dan mereka, akan melukis pelangi, dibola mata indah itu, setelah hujan itu reda, Saat tubuh itu lemah ta’ berdaya, aku, kamu, dia dan mereka, akan jadi penopang, menggenggam erat tangan yang ragu, memeluk erat jiwa yang rapuh, agar jiwa tu tak lagi lemah, Takkan ada lagi nada-nada yang tercipta oleh deru kaki, saat aku, kamu, dia dan mereka bahagia, Detik-detik terakhir yang tersisa ini, akan kita ukir semanis mungkin, pada kanvas putih, bersama tinta emas persahabatan, Aku, kamu, dia dan mereka, adalah satu keluarga, yang pernah menerjang arus kehidupan, melawan deras baan hidup, Membagi kasih, menjalin cerita bersama, dan merajut hitam putih hidup, meski sejenak, kw kan mengabadi dalam hati.Q, meski sejenak, kw telah bwt hidup ne berwarna, KAWAN, kamu, dya, dan mereka, kan selalu Q rindu, ^ Aku adalah anak kecilyang terperangkap dalam tubuh dewasamelangkahkan kakidi luar batas logika Haruskah aku berlaridi saat kakiku tak bisa berdirike mana aku harus mencaridi kala mentariku telah pergi Kini aku benar-benar sendiriterpenjara dalam sunyitak ada tempat untuk berbagikarena hatiku tak ada yang mengisi Cinta dan perasaan menyatu saat seseorang merasakan cinta.. hati pun ikut merasakannya dan jantung berdebar begitu kencang.. otak dan perasaan tak dapat lagi bekerja saat cinta itu datang... Mengapa cinta dikatakan selumer klat.. luluh saat seseorang mengatakan kata cinta.. tak dapat berkata apa-apa, terdiam tanpa kata.. membuat diri seakan menjadi orang yang tak berdaya.. cinta selumer klat yang dapat meleleh ketika kita merasakan cinta, merasakan debaran jantung begitu kencang seakan tak dapat dikuasai oleh hati dan pikiran seseorang.. indahnya cinta yang tumbuh dan bersemi dalam hati. Oh, rembulanku... Disetiap langkah ku, slalu ada harum Keindahan putikmu masih membayang dipelupuk ku Tak ada kata jemu tuk menantimu Karna kutahu kau kan merangkul tubuhku Ini masih awal perjuangan ku Seribu tantangan masih kan kuhadapi Bersama bayangmu, dalam menanti hadirmu Karna setiap doaku selalu terucap nama mu Harapan dalm doa,, Kau kembali hanya buat ku Namun jangan layu disana... Usah abaikan cinta menghampiri mu disana Karna itu mampu mengisi kegelisahan mu Karna disi ada aku menantimu... Berkembang dan berbunga lah... Wahai terataiku sayang... Jam malam telah lewatmenulusuri kedatangan bintangaku masih terjaga dsinimenanti satu mpian yang tak pastiaku terdiam di kamar initak akan ada satu jiwa dapat terpenuhi Aku bosan terus disiniaku bosan terus mengadah ke atasaku ingin terbangdalam satu pelukan untuk selamanyahatiku akan terisi dengan cintamuaku rindu dirimu Namun. itu semua sangat berartiitu semua sangat berhargaaku berharap ada satu bintangyang akan menemaniku malam inidan selalu tercipta rasa kasih yang bersar Saat ku tau tentangmusesuatu terjadi pada hatikujantung terasa berdetak kencangdan aku bingungdan kini kau hadir di setiap harikudan meyakinkan diriku Amatir Aku ingin bertahanmelawan kepingan yang kita buatwalau matamu terpejamtapi aku masih bisa melihat keindahanmumeski dari jauhdari keterpurukan Bukan aku memaksahanya ingin berkatakau jangan berbohongpegang tangankumasih hangat seperti dulutak berubahkarna aku tak ingin kau kecewa Silahkan bawa hatikuatau ingin kau buangaku terimakarna duluaku memberikannya tuluskarna rasaku benar untukmubukan hanya karna ingin memilikimutapi memang aku memerlukanmu Aku menba mengumpulkan kembalipecahan cerita kebohonganmeski luka yang kudapattak apa aku tak kecewaAnax Amatir Ini bukan sekedar cinta biasa Ini bukan sekedar cinta yang kau hindari begitu saja Sejak lama aku terus menunggu Hingga datangnya keajaiban yang ku mau Kau memang sempurna Tapi kau begitu angkuh disetiap mata Kau memang segalanya Dalam kesenjangan jiwa dan raga Harapku ingin memiliki Memutar waktu selalu ingin didekatmu Tak bisa hidup tanpamu Seperti hujan tanpa air yang bercucuran Jadilah malaikat cinta di hatiku Dan menjadi cahaya bagi diriku Karena hanya dapat menunggu dan termenung Hingga berharap sejalan tanpa kejenuhan Kata itu tidak ada dalam kamusku... Walaupun kau jauh disana semua kenangan-kenangan Dari kalian semua akan selalu ada dibenakku... Sahabat dikala kubersuka dan dikala kuberduka... Dikala ku bersuka Kalian selalu ada disampingku... Dan dikala kuberduka kalian juga lah yang selalu mendukungku.... Sahabat kenangan indah dan buruk saat bersamamu akan kukenang selalu... Sebenarnya aku ingin kalian selalu disampingku... Tetapi waktu tidak memberikan itu kepadaku... Kini kalian jauh disana ada yang ditanah air tercintaku... Ada juga yang jauh ditanah orang aku selalu berdo'a setiap malam... Agar kita bisa bertemu hanya sekedar untuk melepas rindu... Terjerat aku dalam sebuah perjanjianyang akan menyita seluruh perjalananterpuruk dalam sebuah tawananmenunggu orang yang melepaskan Janji akan cinta sejatimelampaui laut dan gunung tinggimeresap seluruh darah hingga matimencuri nyawa yang habis nyali Janji akan datang kembalimemeluk hati yang sucibersatu dalam balutan surgawibercinta dengan pujaan hatiberselimut air nan murnimembawa cinta sampai mati Mama oh mama Begitu ku menyebut drimu Kala luka menghampiri Kala sakit menerpa diri Kala hati bersenang lagi Jua ketika harmonis benar naluri Kau bukan Tuhan Jua seorang malaikat Pun bukan seorang rasul Namun hadir mu terasa lebih dari itu Kau pusaran bahagia ku Syurga nyata bagiku Kerut wajah mu kian menambah Kulit mulus mu kiat mereda Usia yg kian membuntuti mu Namun cinta mu masih sangast besarnya Kau syurga nyatas ku Kakek...... Engkau sungguh berarti bagiku Setiap kali ada masalah Pasti kau yang akan menghibur Memberikan solusi Memberikan semangat Terkadang kau membuatku marah Karena tingkahmu Yang tak kusukai Ku bulatkan tekadku Ku rangkai kata penuh makna Demi dapatkan kau pujaan hati Di mana ku melangkah terasa mudah Tak berasa lelah, Adanya seuntai harapan Adanya cinta yang tertanam Di halaman hatiku Tuhan menitipkan rasa Takkan ku berpaling Terus ku cari rasa yang bersemi Ternyata kaulah sang bidari Tercipta untukku Terlahir untukku Akan ku jaga kau dalam tidurmu Akan ku lakukan yang terbaik bagimu Dimana Kartini kini? Diakah yang bersanggul anggun tersematkan melati?? Bukan Belum tentu dia Kartini, Saat itu pun semua bersanggul... Diakah yang berbalut kebaya cantik nan ayu?? Bukan belum tentu juga) dia Kartini, Saat itu pun semua berkebaya... Dimana Kartini kini? Kartini yang merasa kosong di hati Merasa gelisah di diri Kartini yang mencari cahaya hakiki Tak puas hanya diri yang mumpuni Kartini yang ingin semua perempuan berusaha mencari... Dimana Kartini kini? Dia yang ingin perubahan Bukan hanya pada tampilan Bukan hanya pada kedudukan Tapi pada nilai seorang perempuan Dimana Kartini kini? Lihatlah mereka pada majelis majelis ilmu Lihatlah mereka pada lingkaran lingkaran dalam dekapan ukhuwah Lihatlah mereka pada karya karya peradaban Lihatlah  Kartini Kartini kini ada disekelilingmu... Dimana Kartini kini? Dia yang sadar akan kekurangan diri Senantiasa berusaha berbagi dan terus mencari Cahaya diatas cahaya yang membawanya pada cinta hakiki Sampai akhirnya nanti ia bertemu sang Robbii Itu kamu, ya kamu Angin menyusup sendi-sendi peraba Terpaannya mengulik rasa yang kian mendaging Denting piano, untaian nada besimbah tautan emosi Mengiring jalan pengelana Mata berpacu dengan waktu menikmati balutan endek pada liukan tubuh penari Menghipnotis separuh rasa Perlahan memborbardir jatung pertahananku Ingin kubunuh rasa dengan seteguk tuak, tapi aku tak terbiasa Ingin Kuulang duduk bersisian di samping warung Serombotan sebagai menu makan soreku Ketika matamu berpendar menghipnotis sukmaku Dan serombotan memalingkan rasa untuk kembali bersua Ingin kuintai setiap denyut nadimu Bersamaan dengan malam yang kian lalu-lalang Dalam seruan baris-baris doaku Kusebut namamu Rasaku memburu Kemana ku bermuara? Rasa ini kian melilit rongga dada Sesak nafas mendesah, ah….. hanya mimpi Kemana kubuang bayang yang tak mau menyusut? Ketika senja membayang di pantai Kusamba Anak nelayan menyerukan untaian lagu rindu Aku mulai mengigil memanggil namamu kuukir wajah yang kian mengrogoti pada pasir ini Namun balutan angin dan terpaan ombak menghapusnya Kuredam kembali asah Kita berbeda, aku tandus dan kering kamu seni dan budaya Mungkinkah kita bisa menyatu? Sajak merupa Senyum tulus menyapa Menemui kata-kata senja Menjadi cenayang, terbayang-bayang Olehmu kekata Pagutan gemulai semu memerah Terkadang membiru Seperti samudra membahana Aliran deras menyapu nirwana Bersemi kala bebunga rindu menepi Entah kuncup atau mekar Berharap cinta kudapat Bilakah cinta degub ini adalah dia Bilakah cinta resah ini adalah dia Bilakah cinta getaran ini adalah dia Bilakah cinta desir ini adalah dia Kala, cinta menyapa Tangerang, November Seperti daun-daun yang meninggalkan dahannya, Seperti anak burung, berterbangan meninggalkan sarangnya, Seperti kacang terlepas dari kulitnya Seperti senja meninggalkan pantai Seperti hujan yang mengulas kenangan Seperti perasaanku, menemanimu tumbuh dewasa Seperti perasaanku, melihatmu yang bukan lagi menjadi milikku Seperti hari ini, ketika harus melihatmu pergi Pergilah, Temukan jati dirimu Pergilah, Buatlah garis tanganmu sendiri Pergilah, Selagi engkau bisa Tak apa, Aku akan selalu di sini, menantimu Menyambut dengan pelukan hangat Menyambutmu dengan suka Hanya untukmu, anakku Publish: // :: Aku tanya pada langit yang mendung, Bersama semilir angin yang menghilir. Seakan tak bisa menjawab tanyaku?"" Andai saja, bumi yang dulu ada. Tak seperti sekarang ini. Hirupan udara yang penuh debu dan, Asap kendaraan menyesakan dada Aku hanya tertiam dalam setiap pijakan, Mencari tau tentang kehidupan ini. Kenapa? semakin sempit dengan pemadatan kendaran, Yang nanti akan memberikan dampak buruk. Kapankah..?"" tanah ku subur kembali, Apakah nanti? ketika aku tua ataukah ketika penjara berjeruji besi, Penuh dengan penguasa serakah dan orang-orang tinggi.. Karena dirimu… Yang membuat diriku bangga Yang membuat diriku bahagia Yang membuat diriku lebih berharga Karena dirimu… Yang membuat aku sadar akan diriku Yang membuat aku sadar akan kelebihanku Yang membuat aku sadar akan kekuranganku Karena dirimu… Yang membuat aku menjauhimu Yang membuat aku meninggalkanmu Yang membuat aku melupakanmu Yang Membuat aku benar-benar kehilanganmu Tapi karena dirimu… Aku akan selalu menjagamu Aku akan selalu melindungimu Aku akan selalu Menyayangimu Aku akan selalu Mencintaimu My Room ] Ketika kata itu terdengar Ku rasa bumi menjadi gelap Tak ada cahaya Tak ada lagi tawa Tak ada lagi canda Yang slalu menghiasi hariku Semua tinggallah kenangan Kenangan yang tak lekang waktu Kenangan yang mengubah hidupku Bak gelap menyelimuti mimpiku Tak ada lagi senyumanmu Lemah dan tak sanggup bangkit Kini semua memori itu terukir abadi Dalam dekapan Allah Ku yakin kau tersenyum menyapaku Disetiap doaku Disetial langkahku Ku slalu merasa kau tetap yang terindah Yang tlah mengisi hidupku Aku selalu berdo'a Padamu yang kuasa Agar mudah meraih cita Untuk masa depan bangsa Satu demi satu buku kubaca Untuk menambah luasa Kelak manjadi sang idola Untuk anak didik saya Cita-cita yang mulia Kuperjuangkan untuk semua Ortu yang sangat saya cinta Selalulah mendukung saya Setiap sujudku Aku selalu berdo'a Memohon kesehatan Untuk meraih masa depan Oh tuhanku.. Ridoilah langkahku Menggapai semua citaku Ayah ibu do'akan anakmu Cita-citaku.. Masa depanku.. Kelak mengubah nasibku Hanyalah do'a dan berusaha Yang mampu meraih semua Masa dpn yang aku harapkan Semoga bisa aku dapatkan Cintamu begitu indah dihatiku Membuatku tenang denganmu Kasih sayangmu tulus padaku Aku tak ingin kehilanganmu Aku tak salah memilikimu Memiliki kasih sayangmu Karena cintamu hanya Satu Kau berikan pada diriku Ku kan hadir dalam hidupmu Jemput aku diberanda hatimu Kukan bawakan setia untukmu Karena aku tahu itu yang kau mau Ku kan genggam jemari lembutmu Agar aliran darah cinta kita bersatu Mendendangkan syair lagu syahdu Mebuatku nyaman dalam keteduhanmu Ku ingin selalu ada dalam dekapanmu Ku kan habiskan usiaku bersamamu Keyakinan hatiku kau bahagiakan aku Darimu kan gupai harapan hidupku Semarang,/sep/. Jam.. Dulu engkau pernah berjanji Engkau akan selalu bersamaku Tapi mana..... mana buktinya, Tak pernah engkau menyadari Bahwa hatiku hanya untukmu Namun semua itu engkau sia-siakan Dan kini engkau berani berpaling dariku Hanya karna keadaanku. Aku tau dan aku sadar Bahwa engkau bukanlah sosok laki-laki Yang bisa mengerti perasaan wanita, Saat engkau hidup dalam dunia cinta Saat itu juga engkau berani mempermainkan wanita, Engkau memperlakukan wanita itu, Untuk kesenanganmu sendiri Engkau tega menjadikan wanita itu, Sebagai pembantumu sendiri. Kini usiamu semakin tua Wajah tampanmu pun semakin berubah Dan saat inilah Engkau menyadari Bahwa wanita itu bukanlah makhluk permainan Wanita itu sama seperti ibu yang melahirkanmu, Membesarkanmu hingga dewasa. Dia memberikan kasih sayang sepenuhnya untukmu, Dia mengerti dengan perasaanmu, Walaupun engkau tak pernah menyadari itu semua. Aku... aku memang tak sempurna untuk mereka aku memang tak ada guna untuk mereka dan aku memang tak pantas untuk mereka kenang Semuanya mengapa seperti mimpi yang datang seolah membuyarkan semua arah dan angan-angan ? membiarkan semuanya pergi dan hilang berlalu seperti angin yang tak di undang pulang dan pergi meski kata hati tak dapat dibaca, dan meski kini memang sedang resah tetapi aku baik-baik saja, karena apa??? karena ada DIA Dia yang ku anggap seperti mentari yang hadir kala apapun itu meski tak selalu ada di tiap menit dan detik tetapi selalu ada di hati... dan di tempat ini aku bergumam ) Cinta…saat kuhampiri Ia pun berlari Saat kudekap kupun terlena Haruskah cinta diungkapkan dengan kata Haruskah ia datang dan terus meminta Setiap kali ketemui cinta Lidahku kaku, bibirku kelu Biarlah…cinta tak kuungkapkan dengan kata Biarlah... cinta hanya hadir di sela-sela jiwa Mungkin itu lebih berarti dan bermakna Hadir dalam mimpi Datang dan pergi Menyapa dan akhirnya berlari Karena mungkin itulah cinta Andai aku bisa kembali tahun kebelakang saat pertama kali aku bertemu denganmusaat pertama kali aku mengenalmudan saat pertama kali kita memulai kisah indah kitamenuliskan satu per satu hurufmerangkai satu per satu katadan menjabarkannya menjadi satu cerita tanpa batas Aku bahagia saat bersamamuaku dapat tertawa lepas tanpa beban saat didekatmudan aku dapat menangis tanpa henti saat kehilanganmuandai aku dapat memutar waktuaku hanya ingin kembali pada massa dimana hanya ada kitaaku ingin kembali pada masa dimana kita dapat hidup berdua tanpa orang lainsaling berbagi apa punberbagi rasaberbagi cintaberbagi kasih sayangberbagi bahagiaberbagi air matadan berbagi tawa berdua Aku merindukan saat-saat ituaku merindukan hangatnya pelukmuaku merindukan nikmatnya ciumanmudan aku merindukan lembutnya sentuhanmuandai kau tau dan mengerti itu Anganku menemukan langitnya di matamumatamu bagai bulan purnama bersinar terangbertaburkan gemerlap berjuta bintangkesunyianku hilang dikeluasan hamparannya Aku terbang bagai belilibis liar di langit itumenempuh keluasannya yang tak berbatasterus terbang dan terbang mengikuti nyanyianmuhingga terhenti nyanyianmu di ufuk fajar Anganku menemukan lautnya di hatimuhatimu bagai lautan luas penuh gelombangsamudera keinginan tak henti membadaidengan perahu rapuh aku tenggelam di dalamnya Aku selalu mengenang dirimu Dalam pelukan waktu sepiku Sendiri, memahami rasa cinta Terjaga, mengartikan asmara Senyummu yang mempesona Siratkan sejuta majas bahasa Harumkan semua tutur kekata Atas perasaan yang bercerita Bertahan dalam nada kesunyian Hatiku tetap haru merindukanmu Tak letih, tetap mencintai bayangan Walau kini, duka kian menderu Demi Cintaku yang masih tersisa Aku kan menjaganya untukmu Meski kau t'lah buat hati ini berduka Namun selalu ada kata maaf' bagimu Hapuskan semua fikiran negatifmu Karena aku tak sampai membencimu Diriku hanya ingin kau memahami Bila masih ada Cinta untukmu, kini Seperti kau berada taman bunga Namun kau tetap jadi yang tercantik, Itulah cinta... Seperti kau berada dalam rinai hujan Namun kau tetap jadi yang membasahi, Itulah cinta... Cinta itu, sebuah bentuk rasa, Semua orang punya cinta, Semua orang punya hak untuk mencinta... Cinta itu bukan hanya cerita dua insan dimadu asmara, Cinta itu bukan bualan manis berujung dusta, Jika seorang dewasa bermain cinta, Lalu diantara keduanya berucap rasa, Itu mungkin sebuah cinta, tapi cinta tak sepenuhnya ungkapan kata... Aku melihatmu menari di kelopak bunga, Mendengar suaramu di tangkai rindu, Dan membelaimu dengan doa di putik madu... Bila hati ini terlalu naif mengungkap cinta, Bila mulut ini terlalu naif berucap rasa, Bila mata ini terlalu naif menatap luka, Bila telinga ini terlalu naif mendengar cerita, Dan bila seluruh jiwa ini benar-benar terlalu naif untuk ku tampakkan ke dunia... Jangan lihat aku dari ketidakmampuanku, Jangan lihat aku dari ketidakberdayaanku, Aku bukanlah orang yang pandai bermain rasa, namun cinta yang tulus tak perlu diumbar ke semua, Cukup antara relung hatimu dan hatiku, Di batasi sekat antara janji yang sekiranya suci. Tapi, inilah kita... Aku dan kamu yang berusaha mencintai tanpa berumbar rasa. Karena hakekatnya hanya kita yang tahu, Tetap cinta kepada sang Pencipta agar cinta kita tak sebatas rasa Hati menangis, melihat sikapmu hanya termenung, mulut membisu, bingungkan diriku, kenapa kau berubah, Apa salahku? Beri aku alasan, jangan renungan. Sifat mu abadi, kemalangan menyelimuti, rasamu tlah mati, hidup hambar, tak ada arti terimalah makna sakit, mengetuk nurani yg bernyanyi, ingatlah hujan, turun dngn spenuh hati Lesu hidup kujalani, panjang akal kuberfikir, tentang kau, bwa seribu janji, yg tak pernah terilhami. Bercerita tentang sebuah kenangan, Cerita yang memang tak seindah jalan nya, Namun kisah ini takkan mudah dilupakan, Karena semua terungkapkan dengan apa adanya, Rasa kebersamaan yang terkenang, Saat semua bersama membangun impian, Rasa yang tak akan pupus oleh sebuah ganguan, Hempaskan debu yang ba runtuhkan, Kisah ini tak akan kembali terulang, Cerita ini telah kita lalui dan menjadi kenangan, Namun ini bukan lah sebuah kesediahan, Tapi ini sebuah penutup cerita indah yang takakan terlupakan, Ozz Hai kamu.. iya, kamu sahabat kuwalau ku tak pernah bertemu denganmumeski ku hanya mampu melihat wajahmu dalam photomendengar suaramu dalam telpon Tapi kehadiran mu sungguh terasa dalam hatiku Hai Kamu... Iya, kamu sahabatkuwalau terkadang kita selalu bertengkar karena masalah kecilmeski kita pernah berbeda pendapat dalam suatu keputusandan di antara kita sering merasa lebih hebat Namun dalam hati ini kau tetap sahabat ku Hai kamu... Iya, kamu sahabatkukau akan selalu ada dalam hidup kukau akan selalu ada dalam setiap pikiran kudan kau akan selalu ada dalam jiwa kuwalau, suatu saat kita akan terpisah oleh jarak yang sangat jauhkarena Tak ada kata lelah untuk menjalin persahabatan Tak ada kata letih untuk mempertahankan persahabatan Tak ada kata menyerah untuk membangun persahabatan We are one, We are family Friendship never end's" The Pucuk From INDOCLAN CINTA....... Hanya lima huruf yang membentuknya Hingga terbentuk kata CINTA Tapi untaian dan kisah cinta, tak sesederhana huruf hurufnya CINTA..... Mudah membacanya tapi sulit mengungkapkannya CINTA... Bisa muncul dengan tiba tiba Bisa muncul dengan tempo yang lama Tapi rasa kehilangan CINTA, apalagi melupakan CINTA membutuhkan waktu yang lama Terkadang CINTA hilang seiring dengan tertutupnya mata untuk selamanya Negara yang dulunya bersih Sekarang penuh dengan korupsi Ini semua ulah pejabat yang tak bertanggung jawab Dia tidak memikirkan rakyat yang susah Dia hanya mementingkan dirinya sendiri Sedangkan rakyat yang susah tidak dia fikirkan Itulah kebanyakn pejabat jaman sekarang Hanya mementingkan dirinya sendiri Coba lihat di sekeliling anda banyak orang susah Itu semua karena ulah kau yang suka korupsi Ekonomi warga semakin susah Dan kau selalu makan uang mereka Apakah kau tidak takut oleh hukum Kenapa kau melakukan itu terhadap kami Kau tak malu melakukan itu terhadap kami Kau itu ibaratkan orang yang tidak punya hati Gelombang tinggi yang membawa duka Hempaskan semua tanpa rasa Hujan tangis yang menggelegar Bagai guntur yang membelah angkasa Kisah ini... Hujan tangis ini... Sisakan luka pedih yang mendalam Hancurkan jagad raya Alam bagai murka pada mereka Tegur mereka tanpa kasih Akankah mereka sabar? Akankah mereka mengerti murka alam ini? Dalam kesendirianku, aku selalu mamandang langit Sehingga menumbuhkan bibit baru dalam hati Jika hatiku adalah kupu-kupu, sudah lelah hatiku melanglang setiap sudut bumi Walaupun lelah, sudah terlambat untuk mematikan tanaman hati ini Aku suka menulis sajak puisi Karena setengah jiwaku berada di sana Terkadang hasratku bergejolak, kemudian memintaku pergi untuk menjemputnya Melakukan sebuah perjalanan meniti jejak di permukaan pelangi Aku tak pernah mengenal cinta Karena cintalah yang mengenalku dahulu dan cintalah yang mengenalkanku kepadanya Aku terlalu dini untuk merangkai kata mesra, biarkan cinta yang menghampiriku Karena tidak semua cinta layak diperjuangkan Bagiku tidak ada kata terlambat untuk kebajikan Dan aku menyimpannya bagai sebuah kotak perhiasan Aku menaruhnya di lemari jiwa diselimuti gembok hati Dan aku membagikannya kepada orang lain, ketika Tuhan menginginkannya Ada yang tersenyum sambil membisikkan dendang langka Lagu yang sangat digemari generasi masa kini Ya?? Aku suka musik karena dia bersembunyi di antara rahasia pecinta hati Dan hanya seniman yang bisa mengutarakannya Aku mengidolakan kesederhanaan Dan aku tak suka kemunafikan Karena lelah sudah ku hiasi awan putih Tapi malam selalu menutupinya Makanan favoritku adalah yang halal untukkukarena dia telah membubuhi daging dan tulangdia membersihkan setiap makanan dari debudan mengobati perut yang kosong Aku pengagum wanita Karena bagiku wanita adalah kerajaan syurga Dan jika kerajaan itu hancur, maka tunggulah kehancuran datang menjemput Seperti anai-anai yang bertebaran di malam hari Aku punya sejuta kelemahan Karena dia datang bukan berasal dari kelemahanmu Dan bukan pula berasal dari kelemahannya Melainkan dia berasal dari diriku yang lemah Candaku sering menggelitik teman-temanku Aku suka humoris tapi bukan pelawak Dan bukan pantomim pemeran panggung sandiwara Melainkan karena aku bahagian dari celoteh gurau mereka Aku bukan orang baik-baik, tapi aku suka kebaikan Karena Aku lemah di antara kekuranganku Dan kurang di antara kelemahanku Dan bukanlah aku manusia sempurna melainkan kalian Aku suka belajar dan belajar Karena aku bodoh di antara kepintaranku Dan pintar di antara kebodohanku Meskipun air telah memenuhi permukaan bumi Aku hanyalah pengemis dan bukan bangsawan Karena Aku tak memiliki apa yang kau punya Tapi aku memiliki jiwa dan kau tak akan bisa merebutnya dariku Walaupun kau membayarnya dengan tersenyum dan menangis untukku Rasanya seperti habis mengakhiri perjalanan jauh menulis semua ini Karena ini telah menyedot ketidak mampuanku dalam berpikir, bermimpi dan mencintai Aku tidak terlalu mengenal apa yang ku tulis, laksana menulis di atas air semua ini Kelak, jika kalian memahaminya tolong kabari aku Aku tahu... Semua letihmu itu tulus Dan.. akupun tahu Bukan apa-apa yang engkau ingin Engkau tak pernah inginkan apa-apaIbu... Dulu engkau pernah bilang Cepatlah besar anakku Jadilah engkau orang besar Yang membesarkan hati IbuIbu... Semua hebatku Tak kan pernah ada Tanpa ikhlas pengorbananmuIbu... Sabdamu adalah do'a Do'a yang nyaring terdengar Dan pasti... didengar Bukan gelimang harta tuk membalas Bukan pula, tahta dan mahkota Bhakti, taat... menjaga hati Itu saja.. cari dan mesti kau beri Termenung aku duduk disinidengan berbagai macam pertanyaan tersimpanmengapa kakiku dipasung mengapa tanganku dirantai? Entah kepada siapa pertanyaan itu kuajukan Saban hari kudengar kalian membicarakanku menghinaku, mencacimaki dirikusebegitu hinakah aku dimata kalian Aku ini manusia bukan hewan Aku ingin keluar dari sini menyambut hangatnya mentari Aku ingin seperti kalian menikmati indahnya dunia tanpa belenggumelihat kupu kupu yang kalian bilang cantik Tetapi itu tidak akan mungkin terjadi Aku hanya orang buta, tak bisa melihat Gelap... itulah yang kulihat Sepi... yang selalu menemanihanya merekalah sahabatkuyang selalu menemanikuhingga ajal menjemput Ingin rasanya aku berteriakagar kalian mengeluarkanku dari ruangan pengap ini Tetapi yang keluar hanya suara serak Aku ingin dianggap aku ingin diperhatikan Tetapi itu tidak mungkin terjadi Aku meninggalkan dunia iniitu yang kalian inginkan Aku tahu itu, akupun demikian Saban hari aku berdoa agar Tuhan mengambilku segeratetapi belum juga Ia mengabulkanya Senyummu adalah hitam dihidupku Bagai air yang digenangi racun mematikan Sekerjap kau tuangkan lara yang pedih Ternyata kau selubungi dusta dibalik indah lakumu Kau tancap panah kedustaan Kau mainkan indah keji di jiwamu Kau tusuk jantungku ke dalam jurang gelap Aku berada di ruang kelam Kutelusuri panah jiwa mematikan Kuhembus angin yang tersisir dusta Dan dibalik putih dihidupmu yang hitam, Rembulan kian memanah Pelangi di warna hidupku kian meredup Aku menyisir arah kian tak pasti Tertatih enggan berdiri Karna telah kau tuangkan hitam di hidupku yang putih Rembulan.... Cahayamu tidak seterang dulu Di selasela dedaunan Bintik cahayamuku intip di balik goerden jendela kamarkubutiran embun mulai turun dari telaga kedua matamurembulan...... kenapa cahayamu tidak seterang dulu? Kenapa kemurungan yang aku lihat di aura wajahmu? Sehingga aku enggan untuk menyapamu Mendekatimu, dan mengajakmu ke telaga saranganRembulan......... Untuk apa engkau menatapku dengan kepastian Bila cahayamu telah pergi dari dalam hidupkuPercuma....... Sehingga dalam sepi aku bertanya Sejuah mana aku bisa untuk memaknaimu Terlalu lama aku menunggumu Sehingga rasa yang pernah ada untukmu Kini telah aku kubur dalam dalamRembulan........Sekarang Untuk menatap cahayamu Mataku terasa perih Dalam hati bak ada sembilu yang menarinari Luka dan kecewa Yang ada dalam hidupku Tenggelam dalam rindu yang curam. Dalam rangka cinta yang tak mampu. Air yang mengalir akan tetap mengalir. Remuknya hati akan masih menyelimuti. Cinta ini yang kian lama kian membunuhku. Menikamku dengan berjuta kesedihan. Indahnya kini tak nampak lagi. Namun terasa sakit saat bayangmu kembali. Kuba langkahkan kaki yang kian renta ini. Menba bangkitkan semangat yang telah runtuh. Tapi, tetap saja cinta ini menyiksaku. Membuang ku dalam jurang kesedihan tanpa dasar. Saat ku tatap langit Terlintas di benakku sebuah puisi Kugoyangkan pena di atas lembaran kertas Kata demi kata kutulis menjadi sebuah kalimat yang indah Di dalam malam yang gelap Tak ada satupun bintang di langit Hanya ada sinar bulan yang tetutupi sebagian awan Dan suara binatang malam yang merdu Ingin rasanya ku menemani rembulan Rembulan yang kesepian tampa bintang Seekor pungguk pun tak datang menemaninya Burung pungguk tak setia lagi menemani sang rembulan Awan seakan bergerak menutupi rembulan Langit tampak berwarna kelabu Cahaya petir di ufuk barat terlihat jelas Akan kah langit menangis? Dulu kita slalu bersama kita bercanda tertawa dan saling bercerita namun kini semua jauh berbedakita jalani hidup masing-masingkita sibuk dengan pekerjaan kita sehingga kita tak bisa berjumpah Ku disini kau disana adakah hari yang bisa menyatukan kitaadakah hari itutahukah engkau sahabatku ku disini merindukanmuaku kesepian tanpamu aku butuh sahabat sepertimu Tuhan ku mohon padamu kumpulkanlah aku dan sahabatku ku mohon padamu Tuhan Dari hati pun tak menerpa yang berbisik hanya tangisan berdengung kini raut bayangmu menelanku bertanya ku sejenak syair ini pun ku alunkan Ku disini tak tiadanya hadirmu yang menertawakanku ku disini dalam kisaran waktu berdentang keberlaluan mungkin menyapaku kembali Sebutan itu membalutku dalam arti ku berterima kasih bahkan ketiadaanmu menjauhkanku dengan arti kebahagiaan Sementara ku berjalan penuh yang meski harus ku relakan Garis demi garis Titik demi titik Motif bergaris Dan motif rumit Semua ada pada mu Beragam warna kau buat Beragam motif kau dapat Tak terhitung berapa lama di buat Untuk membuat mua indah Untuk menunjukan pada dunia Indonesia juga berbudaya Batik kau sungguh istimewa Ada rahasia di balik senyummu Ada cerita di balik kisahmu Ada tangis di balik candamu Membuatmu ragu dan bertanya Jauh berharap, jauh melangkah Hilang ditelan keraguan Diantara jurang ketakutan dan Dilema Puisi kepalsuan Ini bukan sebuah misteri Diantara pembuktian diri Ini bukan pengharapan Di antara asa yang tertunda Tidak ada yang lebih berharga melainkan kebenaran Tidak ada yang kekal melainkan kesucian Dan tidak akan sempurna hidup ini tanpa kehadiranmu Ceritamu membuatku tersentuh Seolah menganggap adam itu semuanya sama Dan seperti tak ada kebaikan lagi dimuka bumi Layaknya hidup diperaduan Tetaplah berdiri walaupun tak kuasa Karena hari esok menanti senyum dan tawamu………… Diam, Ku hanya terdiam Disaat semua menghilang Disaat segalanya telah terkenang Tepis, Kini ragaku menepis Menahan perih yang teriris Memeluk sakit yang histeris Apalah dayaku Apalah kekuatanku Jika segala itu tak mampu membuatmu kembali pada pangkuan hidupku Mungkin Tuhan menciptakan yang lebih baik untukmu Dan kini hanya mampu mengelus pangkuan dadaku Pergi tanpa kembali Membuatku menanti Padahal itu tak pasti Dan tak akan terjadi Sendiri, Mustahil jika aku terus menepi Bersembunyi mengurung diri Diatas rencana sang Illahi Ku terima suratan Illahi Ku balas dengan tinta dalam hati Memasrahkan takdir yang terjadi Dan menanti akhir kisah ini Malam berlari tanpa irama, Sayup berdendang gendang gemala, Sunyi merayapi sukma pujangga, Bergeser berlagu irama kesuma.. Perlahan malam pun berkata diam, bersuara mencari suatu nuansa bercempera bersama abjad pencinta membunuh rasa sang perasa... Lalu malam berlalu pergi bersama sajak bisu dan sepi, terbiar hanyut tanpa pendayung, dibunuh mati sang pengemudi. Pertama kali aku Berjumpa denganmu Senyuman cerahkan hariku Pandangan pertama Kulihat indah matamu Turun berubah jadi cinta Ketika ku tertarik Gravitasi asmara Membuat diri ini Tak berdaya Gravitasi cinta Mempertemukan kita Gravitasi asmara Tak mampu ku berkata Dalam dada terasa Oh indahnya jatuh cinta Entah mengapa Kurasa ada yang berbeda Mungkin ku telah Jatuh cinta Mengagumimu dalam diam Mungkin itu cara termunafik yang bisa kulakukan Memalingkanku dari rasamu Rindu mengapa kau membunuhku Meracuniku dengan dua rasa Rindu mengapa kau tega Membelengguku dalam kemunafikan Maafkan aku yang tak adil atas rasa ini Memilih dia dan menghancurkanmu Maafkan aku yang munafik Meremukkan hatimu dengan sikapku No Urut: Tanggal: // :: Aku merindukannya Saat-saat kemarin Jantung yang berdebar Ketika kau tersenyum Aku merindukannya Saat-saat kita bertatapan Kikuk seluruh raga ini Kau mengunci pandanganku Aku merindukannya Saat-saat kita bertengkar Kau selalu berkorban Karena salahku Aku merindukannya Saat-saat aku kecewa Kau jadi obat penenangku Hanya kau yang mampu Namun aku membencinya Saat-saat kita berpisah Kau biarkanku pergi Begitu saja Begitu banyak kata-kata yang melayang di sekitarku. Namun tak ada satu pun yang dapat ku sampaikan padamu. Semua kata-kata ini hanya melayang di sekitarku, dan membiarkan kebisuan yang menangani segalanya. Walaupun setinggi apapun ku berharap tuk berbicara padamu. Hanya selembar tulisan kebimbangan lah yang dapat ku sampaikan. Dan ketika ku melihat kembali setiap tulisan mu dalam keheningan ini. Terasa sangat membahagiakan, tapi hanya ketika kau masih berada di dekatku. Dan kini saat kau jauh dariku, entah kenapa kesepian yang selalu kurasakan. Setiap kali ku membaca kenangan yang tersisa antara kita. Memang ini terasa pahit, namun ku sudah berjanji untuk menjadi seseorang yang dapat menyempurnakanmu. Pesona ke Elok-kan matamu menggelisahkanku Idahnya sikapmu tersemat, membelenggu jantungku Nyawaku tertawan oleh cantiknya kilauanmu Teruntai ribuan makna nan’bangkitkan gelora Untukmu bintang utara Dambaan jiwa Hening malam sunyi gambaaran derita hati Akankah penantian ini berakhir dengan cinta suci Terhalang tirani terbingkai sepi aku menanti Ingin kubelai jiwamu, merangkai puisi tuk menyanjungmu Kan kugapai mentari, menerjang awan, melintasi langit biru Untuk membahasakan besarnya cintaku kepadamu Gulita menyelimuti langit Dari pagi hingga petang Kelabu mewarnai sepanjang hari Sesekali gerimis berjatuhan Namun tak lama terhenti Siang harinya... Masih di hari yang sama Gulita masih tetap menyelimuti langit Pekanbaru Tak tampak mentari pancarkan cahayanya Kemanakah ia? Sore harinya... Masih di hari yang sama Langit semakin menghitam Bersama gemuruh yang datangnya entah dari mana Berteriak, hingga awan tumpahkan air matanya Rinai hujan jatuh bercucuran Membasahi tanah Pekanbaru Ini berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa Untuk umatnya... Yang rindu akan RahmatNya Hujan di langit Pekanbaru Berkah di hari baru September Hewan yang berbakat Hewan yang memiliki kemampuan yang banyak Hewan yang aneh, tapi nyata Hewan yang dapat mengikuti segala warna Itulah dia, bunglon namanya Lidah dan ekor yang panjang Kulitnya yang dapat berubah warna Kemampuannya yang ia miliki Sangat mudah untuk mengelabui mangsa-mangsanya Ketika ia hinggap di daun, kulitnya berwarna hijau Ketika ia hinggap di kayu, kulitnya berwarna klat Apapun warna, dapat diikuti olehnya Bunglon... Engkau memang hewan yang hebat Engkau memang hewan yang berbakat Oh Bunglon... Aku mengagumimu Ia tumbuh tak kenal tempat Menjalar terus merambat Kerap ia terinjak Namun selalu kembali bangkit dengan cepat Tak sedikit Manusia yang membencinya Namun ia tetap tumbuh dengan sempurnanya Terkadang angin membuatnya melambai menunduk Seakan memaksa nya jatuh terduduk Ia Mahluk Tuhan yang begitu kuat Mengajak kita untuk tetap bersemangat Meski dunia seolah tak mengganggap kita ada Tapi bangkitlah dengan kobaran asa yang membara Seperti si rumput liar yang selalu terabaikan Namun tetap tumbuh tanpa keputus asaan Ketika kamu butuh waktu lama untuk menerima pemimpin baru Tadahkanlah kedua tanganmu untuk meminta kepada yang Maha Baik Jika kamu belum bisa menerima dengan hati dan fikiranmu tentang pemimpin baru Setidaknya kamu izinkan bibir dan nuranimu mengalunkan doa yang mulia Jika kamu masih butuh waktu lama untuk percaya kepada pemimpin baru Setidaknya kamu belajar mengkawal apa yang beliau kerjakan Jika kamu masih butuh waktu lama untuk mencintai pemimpin baru Setidaknya kamu kasih beliau kesempatan untuk mencintaimu dan bangsamu Ketika pilihanmu tidak menjadi kenyataan Bukan berarti pilihanmu itu salah dan terhina Mungkin kurang banyak dukungan doa yang kau lantunkan Tuhan itu adil sesuai porsi hamba-Nya Tidak kekurangan dan tidak pula berlebihan Jika kamu masih butuh waktu lama untuk mengakhiri permusuhan Cobalah renungkan betapa Tuhan mencintaimu dengan penuh kedamaian Apakah selama kamu hidup Tuhan pernah mengajarkan ‘kebencian’ Jika kamu masih butuh waktu lama untuk berhenti saling mencemooh Belajarlah untuk mendengarkan pendapat orang lain Pertengkaran bukan jalan keluar mengatasi kemiskinan Pertikaian bukan solusi mengatasi inflasi Perdebatan sengit tidak menurunkan harga BBM Dan tawuran pemikiran tidak menghasilkan apa-apa Pulanglah kerumahmu, pulanglah kepada kehidupanmu sebelum pemilu Sebelum permusuhan mengajarimu bagaimana perpisahan yang tidak mulia Sebelum ada nomor satu dan nomor dua Pulanglah sebagai kamu yang damai dan sejahtera Damai persahabatan dan sejahtera kemasyarakatan Pulanglah kepada teman dan keluargamu yang sempat kau musuhi Meminta maaf adalah cara mulia menaburkan benih persatuan Kita akan kuat, negara kita akan memiliki kritikus hebat Negara kita akan memiliki pengamat pemerintah yang baik Negara kita akan memiliki saran-saran jenius Ya negara kita akan maju ketika kita bersatu Untuk Indonesia yang lebih bersahaja Mari kamu dan aku menjadi kita Berbagi suka dan duka; membantu pemimpin untuk negeri tercinta Mendukung program kerja yang berkualitas Jangan biarkan pemimpin kita berlari sendirian Ayo, tunggu apa lagi. Hentikan permusuhanmu Kita bangun Indonesia Hebat Bersama Pemimpin Baru Ayah aku ridu padamu Begitu besar rasa cintamu padaku Hingga aku terbuai Kau ajarkan betapa kejam hidup ini Tapi aku tak perduli Apa yang aku inginkan Selalu terpenuhi tanpa berfikir Perjuanganmu Ayah kini aku sadar Betapa sulitnya hidup ini Setiap aku melangkah Semuanya gagal Ayah kini aku kesepian Tiada tempat mengadu Setiap duka ini Ketika kau kembali kepadaNYA Ayah maafkan aku Yang mengabaikan ucapanmu Kini kerinduan semakin dalam kepadamu ayah Bersama Kegelapannya Aku berada dalam Go'a Mencari sebuah Cahayadengan tangismu sebagai arah .. Keraguan untuk berjalan Mulai Berperan Seiring ku tak mendengar Jerit tangis yang engkau sembunyikan Disaat Kau takut aku terluka Disaat itu pula ku berani menderita Membantumu jujur pada dunia Bukan untukmu memilihku Hanya ku tak ingin kau tersiksa Karena kebohonganmu .. Aku yang meminta Dan ini inginku Tuk melupakanmu Dari hati dan pikiranku Awalnya memang sakit Tapi kini ku berhasil membuangmu Dari hati, pikiran, dan setiap mimpi Dengan kata tapi" pula ku sangkal Semakin lupa, semakin mencari Semakin luas ku cari Dalam hati, pikiran, emosi, dan mimpi Aku seperti kompas rusak Seperti pelaut kehilangan anginnya. Sama halnya burung terbang dengan satu sayap Mungkin juga ikan dengan satu sirip melekat Dia seperti barat bagikku Selalu menggantikan siang dengan malam Ku cari satu demi satu Sela demi sela Semakin aku melupakanmu Dan kini aku terjebak dalam permintaan ini Sendiri. Dengan latar belakang gubug-gubug karton, aku terkenang akan wajahmu. Di atas debu kemiskinan, aku berdiri menghadapmu. Usaplah wajahku, Widuri. Mimpi remajaku gugur di atas padang pengangguran. Ciliwung keruh, wajah-wajah nelayan keruh, lalu muncullah rambutmu yang berkibaran Kemiskinan dan kelaparan, membangkitkan keangkuhanku. Wajah indah dan rambutmu menjadi pelangi di cakrawalaku. Nusantara Film, Jakarta, Mei Potret Pembangunan dalam Puisi Dan bila resah ada dihatiku Ketika aku berada dihadapan pilihan Tanpa ku tahu hasil dan endingnya... Aku bersimpuh padamu Aku tahu aku bukan orang yang sempurna Aku tahu aku bukan orang yang punya segalanya Dan aku bukanlah manusia yang lepas dari dosa Namun izinkan aku Ridhoi aku Gapai citaku Tanpa asaa dihatiku.. Tetapkan dan kukuhkan kepercayaan ku.... Aku tahu. tanpa-Mu aku tak mampu Aku takkan bisa... Kau masih tersenyum kepadaku Kau masih menjaga senyumaku Seakan ku tak pernah salah Seakan ku tiada bercelah Kau sanggup tentramkan hati kecilku Saat ku mulai gelisah Kau mampu menepis segala ragu Lewat senyum dan petuah Kau selalu menemani langkahku Karenamu, ku tegar dan berlalu Seakan ku tak pernah salah Seakan ku tiada bercelah Aku terdiam saat kau melangkah pergiaku menggenggam mu dengan eratnamun tak bisa sampai kau menghilangku yakin aku bisa bertahan di sini hingga kau kembali di sisiku Aku tetap disini menunggu dan akan tetap menunggumeskipun kau tetap melangkah pergi dan kau tak akan melihat ku namun aku akan selalu melihat mukau pergi dengan dia dan aku sendiri Boleh kah boleh kah aku tetap disini boleh kah aku tetap menyimpan rasa lama ini boleh kah aku tetap mengenang dirimu boleh kah aku berangan jika kau akan kembali aku disini tersenyum melihat mu dengannya karna air mataku tak dapat aku teteskan lagi... betapa bodoh nya aku karna masih menunggumu yg tak akan kembali dan aku terjatuh dalam lubang yg sama karna kebodohan ku Hatiku berdebar kencang ketika melihatmu... Ku memandangimu dari kejahuan Engkau bagaikan kain sutra yang bersinar di mataku. Engkau tersenyum padaku. Senyumanmu semanis gula Rambut panjangmu yang hitam berkilau ingin aku mengapainya Engkau membuat hatiku berwarna. Warna hatiku.. Pagi, Cerahmu membalikkan nafasku Merdumu membungkam ragaku Kesejukkanmu membentak khayalanku, menikam asaku Berpacu melawan citaku Mentari, Lirikan pagimu membuatku malu, tertutup mataku olehmu Kakiku kaku Kepalanku layu Bungaku, Lenganku rapuh membayangimu Bayanganku jatuh menghampirimu Semangatku kambuh tuk waktumu Waktu, Jarummu tak lagi malu Menusuk jejak langkahku Agar melampaui detakanmu Meraih segala inginku. Rona-rona memerah telah terpancar diwajahnya. Melukis senyum indah nan berseri. Lampion cinta mulai menyapa . Siapakah dia yang ada disana ? Merasakan jantung berdegup kencang. Memperhatikannya dari kejauhan. Dia pun datang tuk menghampiri, Melihat aku sambil bertanya," Hey Cantik, sedang apa disini ? Hati senada, Mata memanggil. Cinta pun datang dimusim Semi. Bontang, MEI Lepaskan semua beban-beban derita. Dan rasakan saja sejuknya bumi nusantara. Terbentuklah garis khatulistiwa. Dan terbentuklah suku dan budaya. Yang seakan membuatku menjadi bangga untuk negeri secerah mutiara. Sebuah pena ku letakkan di atas secarik kertas putih, Kutuliskan dengan tinta hitam Dengan goyangan pena gembira, beserta balutan cinta. Demi indonesia yg lebih baik mari bergenggam tangan Mari bekerja nyata Untuk menuju kehidupan yang sejahtera dan beribawa. Hu Jan malam kemarin SungguH M’Buaddh Q me Njadi se Makin Larut Dengan Petir yang dia turunkan Aku Ingin Menepi Pada sebuah lubuk hati Namun hati Itu tak sam Pai Ku Bingung jadi n Ya Bintang Pun Tak datang Setelah Hujan Kemana kah dirimu Bintang Ku san Gat mr Indukan Mu Bintang ku iN Gin Menepi disela sela Cahya Mu Agar Mlam Ini Ku mersakaN kehangatan yang Lama Semua itu Hanya Ku ingiN bersama mU Bintang Biarlah semua Ini ku serahkaN Pada Bulan sm Oga dia mendengar Keinginan Ku Walau Malam Ini Tak SehangaT malam kemarin Biarlah Karena Ku merasakan di setiap tetesan hu Jan Ada sesuatu yang membuat Ku merasakan ada sesesuatu yang tak terkira Aku terlahir disini, ditempat suci dengan keadaan suci Ibuku adalah perasaan, Ayahku adalah Pikiran Mereka bertemu dan bersatu disatu tempat bernama Karya Aku tidak saja ingin ada, namun aku ingin hidup selamanya Karna kupercaya ibu dan ayahku selalu ada disetiap goresan tintaku Tak sanggup rasanya ku lewati hari tanpamu…Tanpa senyum mu.. Tanpa pelukan mu.. Tanpa kasih mu..Bunda.. Senyum mu mewarnai hari ku.. Pelukan mu hangatkan diriku.. Kasih mu hiasi hidupku…. Tak pernah ku bayangkan mimpi buruk ku.. Tentang dirimu…Berharap tak kan terjadi padamu.. Namun semua itu kini telah terjadi.. Kau tinggalkan ku sendiri…Dengan hati sepi…..Bunda.. Aku kini rindukan dirimu.. Rindukan senyum mu.. Rindukan pelukan mu.. Rindukan kasih sayang mu…Bunda…Tunggu aku di surga…Ku kan pergi ke tempat kau berada.. Ku kan rela meninggalkan dunia …Karena…. Setiap nafas mu kebahagiaan bagiku.. Detak jantung mu keabadian bagiku…Denyut nadi mu kedamaian bagiku….. Aliran darah mu ketentraman bagiku Hati ku hanya teruntuk dirimu.. Raga ku hanya teruntuk dirimu.. Jiwa ku hanya teruntuk dirimu…Bunda… Aku tak mengerti. Kenapa aku masih disini. Menatapnya dengan hati tersakiti. Aku tak mengerti. Kenapa aku tak kunjung pergi. Melangkah kedunia ku sendiri. Aku tak mengerti. Kenapa harus dia yang ada dalam mimpi. Menguatkan ingatan ku kembali. Mungkin harus ku sadari. Ada rasa yang tak bisa ku bohongi. Mungkin harus ku sadari. Terlalu besar rasa ini. Mungkin harus ku sadari. Aku tak sanggup membenci. Mungkin sebaiknya aku seperti ini. Lumpuh dalam kenangan masa lalu. Tak mampu pergi melupakanmu. Coba terus mencintaimu. Walau kau tak lagi ada tuk ku Bagaimana aku bisa lupa? Sedangkan sampai kini. Bayangmu masih jelas terasa. Bagaimana aku bisa lupa? Sedangkan sampai kini. Suaramu masih terngiang di telinga. Bagaimana aku bisa lupa? Sedangkan sampai kini. Senyum mu masih jelas di pelupuk mata. Dan bagaimana aku bisa lupa? Sedangkan sampai kini. Di hati hanya kamu yang bertahta. Apakah aku bersalah? Jika hati ini masih merasa. Apakah aku bersalah? Jika hati masih mengharap cinta. Karena sejujurnya. Aku masih belum bisa. Karena sejujurnya. Aku masih belum mampu. Untuk mengubah rindu. Menjadi debu. Aku harap kamu mengerti itu. Satu pikiran satu perbuatan Luasnya samudra yang memisahkan dan tingginya tembok yang membatasi, seakan tak berarti Mengerti akan jiwa yang sesat Menjadi anak panah yang tegar demi mencapai satu tujuan ilahi Jiwa selalu berharap akan keputusan tentang persahabatan sejati Namun, mungkinkah keputusan itu menghampiri? Entahlah, tak ada yang dapat mengetahui Hanya ilahi yang mampu memahami dan menyadari hakekat persahabatan sejati Andaikan badai menerpa hati Hancurkah semua harapan ini? Namun ku tak hanya sampai disini Ku kan terus mengejar sang mentari Yang tak berhenti menyinari hati dan terus bercahaya bagi persahabatan ini Kini lain ku rasa Saat ditinggal semua Tiada pernah tahu arah Terasa sakit teramat parah Aku benci keadaan ini Tapi begitu bodoh kalau harus menyalahkannnya Hati yag teriris mati Tak kan ada obat penawarnya Aku pasrah menemukan jalan terakhir Berpapasan dengan kelamnya kehidupan Berharap semua cepat berakhir Namun apalah daya sudah tak bisa Aku yang ditinggalkan Aku yang terlupakan Aku yang tiada berarti ‘tuk semua Hanya ingin merasa bahagia cukup satu kali saja Dikala mentari bersinar terang di pagi hari Dipagi itulah, setiap harapanku kembali berkecamuk dalam hati Berharap cita-citaku terkabul dengan segala usaha dan doa yang telah kulakukan selama ini Lembaran baru kehidupan manusia telah muncul kembali sebagai tanda Masa depan setiap insan akan tetap bersinar ketika tangan ini masih bisa berusaha dan berdoa Wahai agen perubahan bangsa…Kini aku telah datang menyapamu dan bergabung dalam barisanmu untuk Indonesia Wahai mahasiswa…Sekarang aku memasuki kehidupanmu sebagai penutut ilmu dan pembangun bangsa Aku tahu, semuanya ini akan memerlukan proses yang amat panjang untuk dilewatinya Namun hatiku bicara bahwa aku pasti bisa menjadi agen perubahan bangsa Kini aku telah memasuki kehidupan sebagai mahasiswa Yang katanya mahasiswa itu cerdas, cerdik dan penuh dengan ide-ide masa depan Tapi bagiku, kini semuanya tak semudah yang aku bayangkan.. Semuanya perlu yang namanya perjuangan.. Oh.. Tuhan kuatkan aku dalam masa transisi kehidupan menjadi seorang mahasiswa Yang katanya biasa kelaparan jika uang tiada Yang katanya biasa hampir tiap saat makan mie dikos Aku tahu semua manusia memang perlu melakukan perjuangan Dan aku yakin dalam setiap perjuangan itu pasti ada hikmahnya untuk kita. Kehidupan itu memang sebening embun…Bila diterus dilalui dengan segala usaha dan doa pasti ada hasil yang akan di petik nantinya Tuhan memang adil bagi setiap mahklukNYA yang selalu berusaha dan berdoa . Apalagi pada setiap insan yang memasuki lembaran baru dalam hidupnya selalu bermunajat pada-NYA…Dan sekarang aku pun tahu dengan pendidikan yang ku jalani ini Semua pasti akan membantu dalam menggapai cita-citaku di masa depan nanti…Berjuanglah anak bangsa, Semua ada jalan dan pasti ada caranya…Surabaya, Agustus Hati ini pilu teriris sembilujiwaku tenggelam dalam duka lara. Dada terasa berat menyesakkan ragaair mata tak lagi mampu membasuh luka. Hanya derita yang tersepuh di hati inikini namamu yang terpatri meneteskan darah Menggerogoti jiwa ragaku yang masih bernyawaluka bathin yang terus menggali dalam sanubari. Rembulan ditelan awan meninggalkan gelap di bumisegelap asa yang sirna ditelan waktu yang berlalu. Cintamu telah pergi selamanya meninggalkanku sendiriuntuk melalui sisa waktu hidupku tanpa belahan jiwaku. Terdiamku didepan altar rumahku hari senjaku berlalu.. Menikmati riuh rendah dunia, dibalik awan Terasing dalam lamunan dan perputaran roda zaman.. Anak anakku berlalu tak menghiraukan kehormatan dahulu, aku tiada Kasih, tiada Peduli, tiada Ramahmu kini akulah penjagamu dahulu, saat kau terlelap dalam tidurmu. saat kau menangisi hidupmu. saat dunia jahat padamu, akulah penjagamu Kini, kau anggap aku bebanmu kau anggap aku musuhmu kau anggap aku pengemis kau bilang AKU, sisa sisa? Memang, memang, memang aku hanyalah sisa sisa dari zaman yang berlalu. Yang hanya terukir dalam tangismu saat ku kembali nanti. Jauh didalam hatiku, tak banyak yang ku minta.. Hanya kau ada disini untukku anakku. Angin mengembang layar Membawa tumpukan suka Hanyut dalam asmara Yang terus berubah, Arah tak jelas karna Kompas-ku takan berfungsi Pada setiap nafsu Yang menghadang Dalam bentuk gelombang, Sempat berhenti pada Beberapa labuhan Tapi hanya mengambil bekal Dan berjalan lagi Tuk mencari yang berkesan, Berlayar dibawah bayang langit Yang tak pernah Ingin tahu siapa yang mendayung Menghantam dalam setiap amukan Terik maupun dingin, Terus berlayar dan mencari Labuhan raga yang betul ingin Menampung-ku dalam setiap Suka maupun duka, Dan disuatu senja Aku terhenti pada bayang Jingga yang memesona Memanggil aku merapat Pada labuhan yang kokoh, Layar diturunkan Dan akupun turun ke labuhan Wewangian senja dalam garam Berceria menyambut-ku, Aku tertahan dan tumbuh Disitu, setiap asam manis Hidup aku rasakan Aku menjadi kuat dan semakin Hebat dalam satu pelakan Yang seakan membuat-ku menjadi sempurnah, Dan aku pun bertekat Untuk terus bertahan Pada pelabuhan terakhir ini. Tak sadar hati ini mulai rapuhkarena mencintai dirimu Tak menyangka cinta tak bertuan... itu kembali terjadi dalam hidupku... Sadar akan hal itu aku mulai mengerti akan kurangnya . Hati dan fisikku untuk berusaha Mencintai dan mengharapkanmu.. Walau hati ini berusaha mereset Dirimu di hati dan fikiranku Apalah dayaku, aku tetap tak bisa... Kini akhirnya saat hari berganti harisecara perlahan aku hatku sudah tertutupuntuk dirimu..... Tak ada lagi namamu di hatiku Takkan ada lagi cinta ini untukmu Dan takkan lagi aku melihat senyuman hianatmu... Sahabat adalah kokoh setegar batu karang Seperti tembok cina meski raga tumbang ia akan slalu Tegak dalam dada yg memendam langit Nyanyian ini untuk kawan-kawan ku Untuk setiap gelas yang tak pernah kau teguk Untuk kebahagiaan yang belum lama kau rasakan Dari luka yang panjang... Nyanyian ini untuk kawan-kawanku Untuk setiap langkah yang kau jejak kan pada Jalan-jalan takdir yang menggurat di telapak kaki Untuk kebersamaan kita di detik terakhir Dan untuk semua kebisingan ini... Persahabatan adalah nyanyian yang mengaung dalam setiap desah nafasku... Taukah dirimu sahabat? Harus nya ku mengerti tulus nya dirimu membantu diriku.. tapi apa? Aku tak pernah setulus engkau membantu diriku, Aku tak tau ini akan terjadi.. Kita telah membuat persahabat tan yg megah, Tapi menggapa kita masih runtuh? Kita tidak bisa saling melengkapi lagi Yang ku pikirkan hanya satu... Aku akan menjadi apa? Tetapi akhir itu memang slalu ada kan? Kumanfaat kan waktuku untukmu sahabatku... Persahabatan yang ku kenang disini Sahabat jangan lupakan kita yang dulu.... Akan kuingat canda tawa kalian.. Dan akan ku simpan di memori hati ini... Ini bukan sesuatu untuk di pertanyakan Ini bukan tentang ha-hal yang perlu pembuktian Tapi ini hanya perlu kepercayaan Cukuplah kalian percaya padaku Maka kalian akan mengetahinya Apa isi hati ku yang sebenarnya Ku patri kan sa’at aku memulung ilmu Ku patenkan dihati ketika aku berteman Ketika kalian tahu isi hatiku Sa’at semua bingung dengan semua fitnahan Satu kata dariku agar semua tahu“Ketulusan” Hening itu aku Kawanku dan rumahku Entah pagi menyingsing dan malam yang larut Hening tetap bersamaku Tiada yang duduk disampingku Menyaksikan tangis jiwaku Menyaksikan tawa riangku Alam membisu Angin berhembus Namun, hening tetap menderu Pagi itu hening Aku bernyanyi bersama mentari Biar orang tiada peduli Biar hati tiada mengerti Semua pergi mengejar detik Aku membisu didalam hening Siang itu hening Aku melangkah bermandi letih Demi meraih mimpi di langit Aku si pemimpi kecil tiada arti Begitu kata orang besar menyayat hati Biar pergi membawa diri Biar pulang membawa tangis Biar pulang membawa medali Tetaplah hening menanti lagi Sore itu hening Angkasa berselimut senja harmoni Duduklah aku di ruang sepi Tatapan kosong tiada arti Mentari perlahan menuju peraduan lagi Menerbenamkan berkas-berkas menyayat hati Tapi hening tetap ada disini Malam itu hening Bintang kecil berkelip-kelip Bulan cantik bulat berseri Aku bernyanyi, hati menangis Bagai pengemis tiada saudari Hening oh hening.. Sampai kapan kan berakhir? Sukma menangis seribu kali Suka ada hening pula Duka ada hening berada Hening tak mengenal siapa Tak peduli kapan Tak mengerti mengapa Tak bertanya dimana Hening itu kawan belakang Menyadarkan insani pada yang Esa Dalam hening Tuhan menyapa Dengan senyum kasih dapatkah kau lihat? Dengan hembusan angin bersuara Dapatkah kau dengar? Diruang hening berdoalah. Aku berjalan melintasi perumahan megah Tak ada satu pun orang yang keluar Lalu ku duduk di kursi warung Menyapa orang yang lagi tersenyum Tiba tiba mobil putih melintas di depan ku Tak ku sangka permata mu yang hilang di mobil itu Senja datang cakrawala jingga Teringat wajah mu ku sampai kan pada senja Itu yang pernah bahagia bersama ku Dan itu pernah kecewa bersama ku Tapi itu bukan lah hidup yang sebenar nya Tapi hidup adalah Dia yang terus berlari Menciptakan karya nya Sampai wajah nya terukir di senja jingga Perempuan masa kini Pesonanya mempersuasi para lelaki Kecantikannya memikat hati Perempuan cantik dengan edifikasi secara teologi Perempuan itu bernama Winda Si cantik dari Mojokerto seberang sana Hebat dalam mempererat amity dimana dia berada Bila sekali memandangnya maka akan langsung terpana Si cantik Winda dari Mojokerto seberang sana Menyandang nomenklatur yang indah dalam hidupnya Tidak pernah merasa majasi dalam setiap kebahagiaannya Kehadirannya membawa afeksi untuk para insan di dunia Winda†Semoga selalu awet cantik hingga akhir tua Semoga selalu menjadi primadona Semoga selalu menjadi sahabat terbaik dari masa ke masa Kamu-lah perempuan cantik idaman para pria seantero jagat raya Tapi hanya kekasihmu seorang yang akan memilikimu jua Dari sahabatmu, CINT…. Bojonegoro, September Kalau aku boleh meminta Aku hanya ingin di dunia tak ada cinta Karena hanya membuat seseorang terluka Hanya membuat seseorang menangis Dikala hati manusia mudah mencintai Hati manusia juga mudah menyakiti Aku berfikir Kenapa begitu medah memulai cinta Begitu mudah mengakhirinya Begitu mudah menyayangi Begitu mudah membenci Apa hati manusia tiada harga Apa perasaan tiada artinya Tidak Tidak ada arti bagi mereka Yang sering memberikan luka Menanamkan senyum bahagia Lalu mencabutnya dengan tangis Itu sudah biasa Mengapa kau mau di sakiti Karena kau terlalu bodoh Kau tak mengerti apa itu cinta Apa itu kasih sayang yang sesungguhnya Apa itu kebahagiaan sejati Perasaan sesaat saja kau anggap cinta Dan ketika kau jatuh di dalamnaya Kau hanya akan bahagia sesaat Lalu sisa waktunya Hanya kau gunakan untuk menangis Menyesal dan meratapi kebodohanmu Jika tak ingin menangis Jangan mudah dibodohi Jika tak ingin sakit Jangan membuka hati Hanya untuk kepalsuan cinta Tersudut di dalam keramaian terjatuh oleh buayan membuatku hanyut ke lautan lautan cinta penuh rayuan tak beda tulus dan tipuan Kias deburan ombak yang sunyi kemesraan yang berkicau tak berbunyi tak pernah terlihat cinta dimatamu lagi menjadi sebuah derita di dalam hati menjerit ku sendiri meminta sakit ini pergi dan berharap takkan pernah kembali Penghias hari menjadi kelabu penenang hati menjadi tiupan debu penawar racun menjadi virus dalam kalbu pengobat rindu menjadi sampah yang tersapu Bila tuan menapak, tentu janji terelak Membusung dada mengangkat dagu Dalam balut kain kulit rakyatmu Bak boneka politikmematung Tanpa asa tak bergerak Janji, propaganda mengering di sisi slogan Kesejahteraan, kemakmuran? Kehancuran, kepicikan yang terumbar Rakyat melarat, hutan mengarat Kaum merintih menanak derita Sedang kau melongo dalam saung jasad kaummu Dimana sosok pemimpin itu Tuan? Status menanjak wibawa merunduk keping moral merubuh Bak karikatur berdasi di paruh tembok tak berarti Sinar Wajahmu . Seperti Sinar Rembulan .. Sinar Matamu . Seperti Sinar Matahari . Hati Ini Rasa Nya . Selalu Ingin Memilikimu Mata Ini Rasa Nya . Selalu Ingin Melihatmu . Jantung Ini Rasa Nya . Selalu Berdebar Jika Melihatmu . Tangan Ini Rasa Nya . Selalu Ingin Memegang Tanganmu .. Hati Ini Tak Akan Hidup . Jika Tidak Ada Yang Memiliki Nya . Sama Seperti Diriku . Diriku Tak Kan Hidup Tanpa Dirimu .YA Tuhan Ijin Kan Lah . Aku Tuk Mencintai Dia Selamanya . Sebelum mendapatkan dunianya, selalu hidup bersama ku.. Sebelum menemukan mimpinya, selalu bermimpi keindahan denganku.. Sampai detik ini pun pahit getir dan manisnya masih dirasa bersama.. Namun firasat ini membelakangi perasaan kala nanti ku terlupakan olehnya.. Kian hari kian waktu tampak begitu elok akan dunia barunya.. Kian malam kian indah terhampar nyata mimpi-mimpi dan cita-citanya.. Kian tampak kian tertera hasil jerih payahnya.. Tapi hati kecil ini membisikan tentang kesedihan kala nanti ku tercampakan.. Firasat ini begitu meyakinkan bahwa aku kan kau tinggalkan, sebab tanpaku kau sudah istimewa dalam hidupmu.. Buat Sri Ajati Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap Secangkir kopi untuk malam ini Ditemani brisiknya tetes air hujan Yang datang tanpa diundang Ku minta Untuk malam ini saja Temani aku hingga malam usai Lalu.. Bangunkan aku kala pagi menjemput Dan ajak aku menunggu Di penantian panjangmu. Saat aku bertanya tentang apa.. Saat hati tak bisa lagi merasa.. Tak ada satupun kehangatan cahaya yg menyentuh jiwa.. Realita kehidupan tak pernah sama dengan harapan.. Dan kenyataan itulah akhir dari semua impian.. Ketika roda terus berputar.. Ketika argumen-argumen kehidupan tak lagi di dengar.. Saat itulah fatamorgana menjadi sebuah cerita.. Tetesan demi tetesan menghasilkan luka.. Jeritan demi jeritan tak lagi ada gunanya.. Hanya rintihan yang membekas dalam cerita.. Aku tersenyum.. Ketika memori luka bercanda.. Dan ketika aku menba merangkai sebuah kata.. Saat itu aku pejamkan ke dua mata.. Dan menutup semua memori-memori yang ada.. Dan ketika aku membuka ke dua mata.. Aku sadar.. Semua hanyalah mimpi belaka.. Rasanya masih sedetik yang lalu Kita terangkum dalam cinta Dalam canda Sepertinya masih belum lama Asmara membara Menghangatkan pertemuan kita Khayalan bangkit Menumbuhkan bunga-bunga yang mengharum Mengisi kehampaan dan kesunyian yang hadir Itu juga kurasa masih belum lama Hari ini yang terjadi Masih belum dapat kupercayai Kau telah jauh Aku sendiri Air mata tumpah bagai darah Menyesaki sesal yang ada Tanpa kata kau jauh sudah Aku dan kecewa menangis bersamaBersamamu Sebab hanya bersamamu Aku bisa bahagia Itu sebabnya hingga detik ini ku masih menunggu Kembalilah, kembalikan nafasku Yang kau renggut bersama kepergianmu Aku tak prnah ingin melupakan dirimu. Apalagi benci. Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati. Suka dn duka brsama. Sungguh berat untk kulupakan. Sangat tak mungkin untk benci. Karena kau sangat berkesan. Karena kau sangat mendalam. Percayalah kekasihku. Hanya satu kau kasihku. Dan hanya satu inginku. Hidup bersama denganmu. Perubahan pasti datang Yang kecil jadi besar, besar jadi kecil Yang jauh jadi dekat, dekat jadi jauh Yang dekat makin dekat, jauh makin jauh Aku tak mau Aku takut Ngeri rasanya Pantas tak pantas Aku kecil, kau besar Aku bumi, kau matahari Lari, tapi tak sangkup aku Dekat, tak pantas aku Hanya diam Pulang, aku ingin pulang Sendiri, aku sendiri Pertemuan kita berawal dari bangku klat tua Di sekolah menengah pertama Saat aku dan kau memperebutkannya Kita tak mau mengalah Namun setelah kejadian itu Lambat laun aku mengenalmu Kita selalu bersama Dalam suka dan duka Sungguh bahagia Sangat bahagia Ketika ku miliki dirimu Namun suatu ketika Aku mendapat berita Bahwa kau telah tiada Kau tinggalkan dunia Tak sanggup aku mendengarnya Tertatih aku membayangkannya Mengapa kau pergi begitu saja Tanpa meninggalkan pesan atau kata Ketika srmua orang membawamu Ke tempat peristirahatan terakhir Beratap tanah penuh bunga Aku hanya bisa menangis Dan berharap kau bangkit kembali Tapi semua hanya mimpi Saat rembulan datang Saat kurasakan terpaan angin menerjang Saat kurasakan dia mulai memandang Senyumannya membuatku terdiam Membisu dan bertanya Membuatku bingung Akan getaran jiwa ini Andai aku bisa memohon Memohon agar kau cepat sampaikan Sampaikan untaian kata yang telah kau persiapkan Hingga kurasa getaran itu lagi Sungguh getaran jiwa Yang kini kutahu Getaran itu Getaran jatuh hati. Detik Berganti Menit... menit Berganti Jam.. Jam Berganti Hari.. Hari-Hari Silir Berganti.. Semakin Ku Lihat Sifat Mu.. Sifat Mu Yang Ego Itu... Sifat Mu Yg Sudah Tak Perduli... Dengan Apa Yg Kita Jalani Bersama... Semakin Hari Semakin Menjadi... Semakin Hari Semakin Luntur... Rasa SayangMu,CintaMu,Kasih Mu.. Pada Ku Semakin Berkurang... Apakah Ini Pembalasan Mu... Setelah Apa Yg Aku Korbankan... Setelah Apa Yg Aku Berikan Padamu... Mungkin Nanti Bila Ku tak Lagi Di Sisimu... Kamu akan mengerti... Kamu akan sadari... Betapa besar pengorbanan Ku selama Ini Kepada Mu... Entah kenapa dia masih saja menjadi favorit Menjadikannya sebagai judul setiap bait Rangkaian puisi terasa pahit Jikalau dia tidak terkait Entah apa yang membuatnya tampak menarik Remang sinar jingga yang tampak menawan nyatanya mampu memanjakan indera pelirik Semilir angin dikala senja yang kian menusuk setiap rongga Hembusannya yang khas membuatnya tak mudah untuk dilupa Layaknya rindu yang datang sesaat namun mampu membuat hati terus mengingat. Sangat elok nan syahdu sa’at kupandangi hamparan permadani menghijau. Gunung tinggi menjulang, dan pohon pinus yang seakan menserasikan pemandangan itu. Aku bangga menjadi warga negara surga indonesia. aku bangga……….. Namun keindahan itu hilang seketika kala hama dan tikus berkedok merusak tatanan apa yang ada. Kami manusia yang awam, yang tak tau apa itu tatanan pemerintahan, karena yang kami tau hanyalah kelestarian tatanan yang damai. Tidak lebih dari itu… Namun semuanya rusak, tiada harapan karena ANJING-ANJING LIAR PELIHARAAN”DPR” Yang duduk angkuh diatas kursi import yang konon harganya juta’an rupiah.. Bodoh……………. sungguh bodoh. Teruntuk cinta yang saat ini lemah Maafkan hati ini yang tak bisa menganggapmu ada Sejuta maaf telah kupanjat Demi kesembuhanmu Kuingin melihat senyummu Kuingin mendengar tawamu Maaf bila aku terlalu menyakitimu Mungkin terlalu dalam kumenyayatmu Sungguh Aku tak ingin melihatmu terbaring lemah seperti ini Andai aku bisa meminta Kuingin bukan kamu yang lara Dan mengapa harus kamu yang terluka Sedangkan aku tertawa lepas seenaknya Hidupku seperti malam, jiwaku gamang Berkelana di kegelapan tanpa tinta, Tanganku seakan menggapai tanpa pegangan. yang kian menebar aroma kehampaan Aku ba menghitung kerlip bintang kegalauan diatas pantulan samudera yang kelam. Tapi apa yang Aku dapati…? Hanya setetes tangis hitam pekat yang dikatakan, tak teruraikan…yang dirasakan, tak terperikan…Dan hanya sisakan sedikit senyuman pahit Kini Aku merindukan mentari dan kini Aku merindukan bisikan kalbu…Tapi mengapa kalbuku seakan beku dan bisu??? Inilah hidupku,,, Akankah Aku temui padang rumput dan langit biru?? Atau apakah Aku akan terus berada pada padang gersangdibawah langit nan kelam???? Tak bisakah kau merubah pandanganmu kepadaku, ketahuilah aku tak serendah yang kau kira,. Dan tak bisakah kau berhenti menghindar dariku, hanya karena dulu aku pernah mengatakan aku cinta padamu,. Aku tahu,. kau tak berkenan denganku saat itu, tapi salahkah jika aku mengejarmu, jika aku salah,. maafkanlah aku, mungkin aku terlalu polos saat itu,. Kau cinta pertamaku, walaupun kau tak menyambut itu,. Dan sampai kinipun aku masih cinta, walaupun sudah tidak berharap untuk bisa bersama,. Bukan karena aku putus asa, tapi karena aku sudah bisa menerima realita,. Realita bahwa kau tak berkenan tuk kucinta,. Dan kini, aku ingin memulai semua dari awal,. Sebagai teman, Sama seperti dahulu, saat kita ngeband bareng sepulang sekolah,. Dan sampai saat ini, aku sangat rindu saat saat itu mungkinkah bisakita buat lagi seperti dahulu,..Berkenanlah,. Kita mulai semua dari awal,. Di saat aku berjalan seorang diri... Di dalam kesunyian dan kesendirian Berjalan tanpa arah tujuan.. Sejenak ku pejamkan mata... Merasakan hembusan angin menusuk jiwa... Seakan akan semua beban ku hilang terbawa terbang.. Hilaanggg . aku pun tak tau entah kemana... Saat mata ini ku buka... Ku lihat ada sosok bayangan dari kejauhan.. Semakin lama dan semakin dekat.. Dan Ku lihat ternyata kau hanya sosok kebahahagiaanku yang dulu pernah ada Beban yang terbawa terbang tadi Kini mulai terbayang lagi Dan kau merusak suasana yang ku nikmati Saat purnama itu memanggilku dengan suara lirih Keyakinan itu timbul untuk yang kesekian kalinya Mengalihkan semua nafas getaran jiwa Serpihan rindu itu memberikan seribu harapan Andai engkau tahu embun cinta itu telah hadir setelah sekian lamanya Sebelum purnama itu memanggilku dengan suara  lirih Aku ingin sekali berlari dari serpihan rindu itu Namun cinta adalah sebuah fitrah dari-Nya Dan embun cinta itupun tak mampu ku pungkiri Biarkan cahaya cinta ini menemani setiap langkah ku Biarkan cahaya kerinduan ini menerangi setiap ruang sudut hati ku Satu hal yang ingin ku tanyakan kepadamu Adakah melodi cinta itu untukku? Kata orang cinta itu indah Kata orang cinta itu berhias bahagia Kata orang cinta itu selalu membawa senyum Tapi…. Semua itu tak berlaku dalam hidupku Cintaku padamu berbalut duka Cintaku justru berhias tangis air mata Cintamu menoreh luka terdalam di hatiku Tak tau mengapa kau tinggalkan aku Padahal kau katakan bahwa kau menginginkanku Tak tau mengapa kau pergi dari hidupku Padahal kau katakan bahwa kau tak ingin jauh dariku Aku tak tau mengapa kau membalut cintamu dengan duka Aku pun tak mengerti mengapa kau memberiku janji diatas ingkar Walau ku tau pasti bahwa kau begitu menyayangiku Jodoh dan rizki memang tak akan kemana Namun kita harus tetap mencarinya Jangan hanya berdiam diri menunggu itu semua datang Kejarlah itu semua Carilah semua itu Diam bukanlah pilihan terbaik Ibarat mencari hewan peliharaan disebuah hutan kecil Mungkin ia akan datang kepada kita Namun semua tidak akan terwujud bila kita tidak mencarinya Ada yang hilang Seperti ada yang menghalang Bila kau tak ada Kasih engkau ada dimana Engkau tak lagi disini Semua terasa hampa Embun pagi tak lagi menyapa Kabut pagi tak lagi mengiringi pagi Engkau pergi Waktu terasa berhenti Aku menunggu mu unt kembali Kasih engkau lah segala dalam hidup ku kini Aku sadar ini takakan berhasil Dan kita harus berpisah. Ini takakan berhasil, Tak peduli berapa besar cinta ku pada mu. Aku tak pantas Bahkan tuk berdekatan dengan mu Bagaimana aku bisa mencintai mu?? Apa kah kau pernah tau?? Kini aku hanya bisa menyerah. Itu aja Siapa aku??? Aku hanya manusia biasa yg tak punya apa-apa, Selain cinta Aku menba menggapai mu Namun terlalu tinggi dan aku tak bisa memaksa mu. Apa hakku untuk katakan AKU CINTA KAMU' Sedangkan aku hanya bisa menyerah Hidup tidak hanya sekedar cinta. Jadi jangan buang waktumu hanya untuk diriku, Karna cerita kita hanya dapat menjadi mimpi, Itu karna kita hanya bisa mencintai Namun tak dapat memiliki. Jadi, apa hakku untuk katakan AKU CINTA KAMU". Kamu, ya kamu Alasan aku ada di sini Berdiri melangkah kubang kehidupan Selalu berlari ke arah yang berbeda Ibarat surga dan bumi Entah ke mana kakimu akan membawamu Entah ke mana surga akan menghantarku Tapi, Aku tahu, ke mana kau pergi Kau tahu, di mana aku terjatuh Surga pun tahu, akhir cerita ini Dunia pun tahu, bahwa kita tak akan pernah bersama Waktu dan jalan kita tak pernah bertemu Sampai pada akhirnya tiba Sampai memutih rambutmu Tatkala bentakan purba itu berlabumenengok dinding sejarahketika panah menghujani dataran indonesiabom mengguyur bangsa iniletusan emosi di ujung sejarah Biarkan ia pergi mama…………. bersama desahan nafas di penghujung ajalbiarpun darah menghujanbiarpun luka di bawa lariia adalah pahlawan kita Wahai kelopak mawarkubangkitlah....... engkau adalah ujung senapanbangunlah demi indonesiabuatlah indonesia tersenyum kembali seperti sedia kala. Terpaku dalam kegundahan hati Terasa tak dapat ku lawan dengan jari-jari Tiada lagi tempat hari yang terasa ada Hanya lelah Lelah yang ku rasa…………… Andaikan waktu itu tak terjadi Mungkin hatiku takan remuk seperti ini Langkahku terhenti dalam kelamnya malam Mataku terhalang jurang yang dalam Pendengaranku sayup-sayup tak menentu Hatiku terombang ambing dalam ombak kemarahan Ragaku tak berkuasa untuk berfungsi Mungkin tiada lagi yang dapat terjadi saat ini Semangatku lemah hatiku susah Teringat malam itu yang menyakitkan Inikah kehidupan? Kurasa semua bukan seperti ini Mungkin masih ada titik terang Yang akan menyinari kegelapan hati Memberi pujian untuk diri sendiri Meredamkan semua yang ada saat ini Hingga aku dapat kembali ke kehidupan yang indah ini Wanita yang duduk di bangku depan kelas ku tahun lalu kau buang senyuman padaku waktu itu Dimana kita saling memilih untuk mengenal tanpa harus meminta Kau tampak manis dengan kerudung yang membelit rambutmu Dan sampai malam ini aku masih mengingatmu Telah sampai dimana kita pernah memuji untuk mengenal Kita pernah melalui masa dimana saling bahu membahu Menuntun sebuah harapan yang jauh dari keinginan Namun jam dinding di sekolahan berkata lain Kini aku sudah begitu jauh merindukanmu Senyuman yang kau buat sedemikian rupa indahnya Membuatku begitu bodoh untuk memujinya Sesal yang terbentur pagar di depan rumahmu Kini sudah menjadi musuh d setiap pagi di dalam ingatanku Pernah ku pikir akan bahagia melihatmu bahagia Tapi naif bagiku Yang di setiap malamnya berharap balasan kabar darimu Kini aku tertunduk malu Karna merindukan apa yang sudah pernah aku lupakan Kepada malaikat yang aku imani Tolong jadikan rindu ini sebagai dosa Agar aku takut untuk meribdukannya lagi Karna tahun lamanya aku membodohi diriku dengan merindukannya Terima kasih senyum yang terakhir aku lihat Dan untuk semua cerita yang kita bacakan di depan kelas Aku merindukan mu Wahai wanita yang duduk di bangku depan kelasku, tahun lalu Hari berlalu bagai angin Begitu cepat menyapa Hujan pun tak kan menghalanginya Langkahnya begitu rapuh Tapi mengapa? Kau biarkan Wanita tua itu melangkah? Tidakkah kau sadar? Orang yg kau acuhkan itu Adalah Orang yg akan menyerahkan nyawanya untukmu Apa kau pernah peduli? Kau hanya akan meratapi Ketika Dia tak disisimu lagi Tapi semua telah terlambat Sia-sia sesalmu tak berguna lagi Dulu pernah ada cinta Dulu pernah ada sayang Namun hilang begitu saja Terhempas oleh hempasan udara Kini cinta itu datang lagi Lain hari lain cerita YA Itu karena kau Kau yang berikan Sejuta makna kias dalam hati Tak bisa ku pungkiri Ku sedang jatuh cinta Jatuh cinta pandangan pertama Berdarah tak terobatiaku adalah ntohnya pohonditebang tampa di tanam kembali.... Diminum tampa dirasakan aku adalah rasanya air di cemari lalu di abaikan..... Angin bilang dia akan tetap berhembusair bilang dia akan tetap mengaliralam bilang dia akan tetap tumbuhastral bilang dia tidak akan mengganggu....TERIMAKASIH Aku tak harap cinta itu hanya sebuah naskah drama Yang terbaca dan selesi dengan cepat Meski sebegitu indah ceritanya Aku tak ingin itu Aku tak butuh alur cerita cinta dengan gejolak asmara Tapi akhirnya hanya sebuah lembaran lalu Sebagai pelengkap hidup Aku tak minta itu Tidak hal itu untuk drimu Cinta bukan laju transportasi Yang hanya berlalu lalang di setiap terminal Aku tak perduli sekeras apa aku lawan takdir Tapi inilah bukti kejujuranku Aku tak perlu warna cinta yang bersanding dengan kanvas Tapi yang ku perlu gambar yang terlukis di kanvas Karena itu, Aku ingin dirimu menjadi yang terakhir dan cukup kau Dan tak ada TAMAT dalam naskah ini Ini berjalan sungguh Tulang rusuku dan dirimu ')Hanya ini Cinta mengalir begitu deras sampai tak terbendungkan Membasahi relung hati terdalam Menenggelamkan perasaan sedih masa lampau Membuang jauh-jauh bekas luka yang pernah tergoreskan Cinta berjalan begitu cepat sampai tak terkendalikan Membawaku lari pergi jauh tinggalkan masalalu yang kelam Membawaku menghilang tak jumpa lagi kesedihan Cinta cinta begitu indah kurasakan Membuat sedih mejadi bahagia Mengubah tangis menjadi tawa Dalam sekejap cinta menjadikanku lebih dewasa Cinta cinta adalah kamu yang mengindahkanku Cinta adalah jiwamu yang melekat pada hati dan fikiranku Cinta cinta adalah aku Andai bisa memilikimu Tiada yang selembut sutera Tiada yang sekeras baja Setiap manusia memiliki dosa Dan pernah merasa tak berdaya... Tak ada orang yang bahagia Tanpa masa lalu yang kelam Semua orang pernah sengsara Dan hidup dengan garis hitam... Semua ini bukanlah gelombang Tetapi ini adalah perjuangan Seberapa kuat kita berjuang Menghadapi semua baan... Sejak awal hati ini tau Sejak awal hati ini lebih tegarsejak awal hati ini ba percaya Percaya akan perubahan Namun saat ini Saat dimana hati ini merasa Saat hati ini sedikit terluka Saat kepercayaan mulai goyang Goyang karna melihat kelakuanmu Ku ba tarik nafas dalam dalam Ku ba dengarkan lagu sekeras mungkin Ku ba menulis kata demi kata Agar lupakan apa yang terjadi Dan pada akhirnya Semua yang ku lakukan percuma Hati ini tetap merasa sakit Pikiran ini slalu berfikir jelek Lalu aku sadar, bahwa aku sedang dibodohi Lupakah aku mengucapkan kata maafatau sekedar kata Terimakasih'untuk mu Ibuyang menemani ku selama ini Tak terhitung hari dilewati bersamadengan banyaknya permohonan yang didoakandan mimpi mimpi tuk diwujudkanbersama..Ibu.. Saat ku ba berbuat hal baik padamusaat itu juga engkau buat hal terbaik terhadapku.. Saat ku ba meringankan langkahmusaat itu juga kau buat langkahku lebih ringan bersamamudan dengan demikianakupun akan selalu berusahamemberi yang terbaik pada muagar doa doamu menyertaiku Dan pada hari esok yang kau laluiku harap kau menyambut indahnyaa hadirkumeski itu yang terakhir buat mu Ayah betapa sakit hati ini mengingat tentangmuperjuanganmu untuk menghidupi keluarga inicucuran keringatmu membuatku terharutetesan air matamu membuatku menangis Ayah kebahagiaanku masih tergantung padamuayah sering kali ku menyakitimu dengan ucapkumembuatmu kesal akan tingkahlaku kuayah maafkan aku atas sikapku Ayah maafkan aku atas ucapankumaafkan aku atas salahku slama inidoaku ayah akan slalu menyertaimuatas keikhlasanmu membesarkanku Terimakasih ayah Dinginnya embun dipagi hari, dan Tetesan air hujan yang datang menghampiri Begitu sejuk hari ini... Disaat inilah khayal ku teringat padamu Disaat inilah hatiku sangat merindukan dirimu Tak kuasa diriku menahan tangis Disaat teringat suasana indah bersamamu Sedikit kenangan yang terus kupandangi, dan Tetesan air mata yang menemani disaat diriku berdoa Andai saja kau tahu apa isi dari doaku Hanya tuhan, keluargaku, dan dirimulah yang ada didalam doaku Ku ucap kata demi kata rindu kepada hatiku Dan ku tulis kata itu di serpihan daun mawar miliku Ku terbangkan pada angin yang berhembus pelan Semoga dengan itulah engkau bisa merasakan rindu yang sekarang ku rasakan Tuhan hari ini aku terbangun... Di tengah malam yang suci dan sepi... Di rumah yang menjadi sejarah aku di lahirkan... Aku seorang bocah kecil.. Yang sudah punya mimpi besar... Untuk kehidupanku di massa depan... Tuhan bolehkan aku bermimpi... Walapun aku tak tahu sekarang... Bagaimana caranya nanti aku wujudkan mimpi ini... Tapi aku tidak salah punya mimpi kan tuhan? Semoga bocah kecil ini tidak salah... Dan berharap benar benar tidak salah... Yang aku dengar mimpi besar seorang bocah... Adalah angin lalu yang jadi penghias massa kecil... Kata orang orang yang sudah besar... Karena hampir semua mimpi saat kecil... Semuanya terlalu jauh dan tak masuk akal... Dan banyak gagal di wujudkan, ketika mereka besar nanti... Tapi mimpiku ini sangat ingin aku wujudkan tuhan... Tak perduli dengan kata orang orang besar itu... Yang menganggap bahwa mimpi seorang bocah hanya penghias massa kecil... Tuhan engkau maha besar kan, tuhan? Ya ku yakin engkau maha besar... Dan engkau akan wujudkan mimpiku ini... Mimpiku ini mungkin sulit tuhan... Untuk engkau kabulkan dan bahkan tidak mungkin... Tapi aku berharap engkau mewujudkannya tuhan... Karena mimpi besarku ini sangat mulia... Dan saat besar nanti aku benar benar ingin mewujudkannya... Tuhan tolong kau kabulkan ya? Sudah ku impikan ini mungkin akan sedikit membalas jasanya... Walaupun tidak mungkin aku dapat membalas semuanya... Pengorbanan selamanya ini dan nanti.... Dan impianku besar ini... Adalah mimpi yang dulu di impian semua anak... Iyah ku yakin semua anak di dunia ini... Semoga impianku terjwujud... Dan mimpiku besarku ini adalah? Ingin sedikit membahagiakan ibu dan ayahku... Aku berharap tetap bisa menjaga mimpi besarku ini... Sampai nanti aku sudah menjadi seorang yang dewasa.... Semoga ini terwujud amien tuhan... Ibu.. Berapa banyak penderitaan yang kau rasakan.. Berapa banyak kebahagiaan yang kau dapatkan.. Berapa banyak pengorbanan yang kau berikan.. Berapa banyak kasih sayang yang kau curahkan.. Aku tak tau semua itu.. Yang aku tau.. Aku tak bisa membalas semua yang ku dapatkan dari semua apa yang kau berikan Dari seorang ibu.. Yang aku tau, aku hanya bisa menyusahkanmu.. Disaat bahagia, kadang aku lupa.. Disaat luka, aku selalu datang menemuimu.. Oh ibu.. Maafkan aku.. Kini ku sadar, hanya dirimu bidadari yang mengerti aku.. Yang selalu ikhlas memberi tanpa mengharap tuk kembali.. Ikhlas menerima tanpa kecewa.. Ibu. Disini aku anakmu hanya bisa berdo'a yg tak bisa berbuat banyak.. Semoga kau selalu bahagia.. Walau kadang kebahagianmu kadang diberikan kepadaku.. Tapi, kebahagiaan yg kudapatkan kadang melupakanmu.. Ya Allah.. Bahagiakanlah ibuku dg kebahagiaan yang kau ridloi.. Kebahagiaan yang sebenar-benarnya kebahagiaan. Di sudut kamar kutermenung. Malam semakin sunyi. Bulan tak nampak cahayanya. Gemercik hujan masih tersisa. Kenapa Hatiku terasa sunyi. Melengkapi malam. Aku lelah ingin tidur. Tapi mata tak mau trpejam. Ada apa Tolonglah aku ingin berhenti sejenak. Melupakan semua yg telah trjadi dlm hidupku. Lelapkan aku malam beriku mimpi yg indah. Kesunyian hati panggilan jiwa. Merintih meratap mengharap sesuatu yg hilang. Kehampaan beralasan. Kesepiaan kemarau hati tak di sapa cinta. Tuhan . Tegarkan jiwa ini. Kuatkan hati hadapi kesunyiaan. Lenyapkan kesepiaan ini dg kerinduaan menyebut nama-Mu. Mendung tergantung dilangit jakarta, Dahaga tanah yang merekah Dahaga atap yang retak Dahaga mimpi orang dijalan Di ketiak ibu kota... Akan berakhir Hembusan angin laut, tunaikan janji... Yang ia bawa dari saku pelaut Walau tidaklah tuan tahu, jendela masih terbuka pada deretan losmen losmen seperti biasanya... Katakanlah tuan,.. Sembab airmata takkan bertahan Walau di guyur hujan tawa, kaki warung tenda gamang bergetar melumatkan harapan, Wajannya kau tendang, Menyenggol perasaan. Zaman kolonial. zaman apa ini Oo.. dusta petaka tuan.. Kuli jalan berhamburan kakinya telanjang Keluar dari parit yang tak selesai di gali Sirat wajahnya bergaris resah.. Karena bonusnya takkan keluar Habis di telan birokrasi yang tak jelas, Oo. dusta petaka tuan.. bau peluhku kau makan, menjadi daging, Menjadi tulang, menjadi hati anak tuan... Menjadi buku, menjadi sepatu, menjadi mobil untuk anak tuan... Ketika mendung menjadi badai hujan, Tanah kian tenggelam, tukang ojek mangkir kuli nangkring diujung piring. tapi tuan minum softdrink,.. tapi tuan cuma titip pesan bonus takkan keluar karena galian Tidak selesai Dan jalanan tetap tergenang... Oo. di pinggir mberan ibu warung cemberut, uang lauk masih tergantung.. di ujung cangkul kuli galian, berapa lama lagi anaknya kan bertahan bila biaya sekolah tak juga terbayar. Rasull abidin, Mar Jakarta. Harumnya bunga nafas kehidupan Bersentuhan dengan semilir angin jiwa Menerka-nerka dimana adanya Mencari dimanakah letaknya suatu masa Desah nafasku menyentuh sukma-Nya Hadirnya menyelubungi relung hatiku Tak pernah berhenti mengingat diri-Nya Di setiap langkahku Dia selalu ada Menyatu dengan arah yang sejalan Memasuki waktu dengan suara indah Tempat dimana aku berpijak dan hidup Disinilah adanya mencari sebuah pendirian Tertusuk duri kehidupan tak menjadi masalah Sakitnya tak sebanding dengan keindahan yang didapati Walaupun hidup ini tak seindah mimpi, Namun harus tetap dijalani Gapailah angan dan cita sekuat hati Hari kelam pasti akan mendatangi Halang rintang pasti menghadang Karna disinilah tempatnya kita hidup Sinaran bulan di malam sunyi Hiasa kala tersudut rindu Alunan nada nan mencinta Terbakar api membara Dalam mata menyayu Bayanganmu selalu merayu Dalam hati nan menyendu Suaramu sedihkan Kalbu Kala lidah mengelu Tersisa jiwa merana Deru ombak nan menggema Kisahkan cinta terpisah senja Ketika sore mulai ranum Kutulis sepenggal cerita dari putih abu-abu Kisah dari sahabat ku....? Sebuah kisah dari sehelai daun gugur tertiup angin Yang kian jauh terbang meninggalkan rimbun Kini, tak ada lagi suara angin yang kita tertawakan Dari sebuah retan kertas dengan angka yang terlahir dari sebuah kartu remi....... Dari sebuah kata yang keluar dari hati...... Dan dari sebuah senyum yang kita ciptakan bersama, Kini cerita itu akan menjadi memori dalam jiwa kita, Dalam hati yang abadi Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir bibir manusia. Dan Ibuku" merupakan sebutan terindah. Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa. Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista. Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya. Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya. Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian. Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh cinta dan kedamaian. Tuhan, aku yakin semua takdirku tercipta dariMu Semua yang kumiliki adalah nikmat dariMu Semua yang terjadi adalah ujian dariMu Semua yang ada dalam hidupku terjadi karena takdirMu Atau mungkin juga karena doaku Dan aku yakin semua itu adalah yang terbaik untukku Aku tau Kau ‘kan mendengarkan semburat kegelisahan didalam hatiku Meski Kau tak pernah kutemu dan ku beritahu Kaulah yang Mahatahu Yang Mahamendengar Maka Kau pasti tahu apa masalahku Yang membebani pikiranku Yang menggelisahkan perasaanku Yang mengacaukan sebagian hidupku Yang memenjarakanku kedalam kesesatan Yang melumerkanku dari keceriaan Yang membuatku semakin lemah dan tak berdayaTuhan Maafkan aku yang banyak berdosayang memang Kau cipta lemah Aku makhluk tak berdaya Tetapi, dengan izin Mu maka kuatkanlah aku Kau Mahakuat, Kau lah penolong dan penjaga ku Jangan kau beri penyakit hati padaku Baikkanlah pribadi dan akhlaq ku Murnikanlah jiwaku Jauhkan dan lindungi aku Cantikkanlah parasku Dari segala yang buruk untukku Yang datang padaku Yang hendak mengusik ketenanganku Yang akan mencelakakanku Yang sedang bersiap menjatuhkanku Yang berniat memutus-asakanku Yang ingin menggangguku Dan merusak kehidupanku Aku berlindung pada Mu Ya Allah Dari godaan syaithan yang terkutuk Beserta para pasukannya Aku memohon perlindunganMuampunanMupertolongan Mukasih sayangMurahmat Mudan keberkahan dariMu Serta aku berlindung kepada Mudari api nerakasiksa kuburdan fitnah dajjalserta sifat lalai dan tercelayang akan membuatku menyesaldi Hari Penentuan Mu nanti Lahaula, wala quwwata, illa billah, al’aliyyul ‘adzim. Laa ilaha illallah, Allahuakbar. Ayahku simpan semua sedihku ku ba berdoa untuk ayah yang tlah pergi meniggalkan anak yang butuh kasih sayang, Ku rasa air mata dalam kepergianmu sungguh dirimu terasa tp kasih sayang mu tak ku rasa, Titipan foto yang ayah berikan akan selalu ku kenang dalam jiwaku agar nanti dapat ku kenali bahwa kau adalah ayah ku yang tlah pergi meniggalkan ku.. Sudah lama kau pergi dan takkan mungkin kembali wajah yang tak ku kenali.. apalagi kasih sayang ...... Pada matamu aku memandang, bukan pada hujan yg tak mau tau tentang waktunya dia datang. Kupandang, jauh kedalam, sampai sudut-sudut sempit ingatan tentang langit yang telah petang. Ku tanya, kapan tenang hinggapi bintang. Bila malampun terusik oleh bimbang.. Aku tau, kesendirian bukanlah pilihan. Melainkan keinginan yang terhalang penolakan.. Mamun, tetaplah berbinar penuh keindahan.. Karena kecilnya nyala api, akan tetap terang dalam luasnya kegelapan. Ku bisa lihatmu, bila kututup mataku.. Karena kau adalah imaji abadiku.. Yang muncul dalam gelap sepiku.. Dan hilang dalam hiruk hariku.. Special, for Vania Kirana.. Ayah,,,,,,,, tetesan keringat mu, yang menjadikan ku orang yang berguna,,,,, keringat mu juga yang membesarkan ku,,,,,,,,,,, Ayah,,,,,,,, betapa besar nya kasi sayang mu,,,, penorbanan mu,, Ayah,, tapi apa yang telah aku lakukan, aku sering membuat mu marah, sering membohongi mu, dan tak pernah mendengar nasehat mu,, Ayah,,, maafkan lah kesalahan ku, aku tak pernah sadar Hinaan, cacian, dan semuanya, kau lalui demi mewujaud kan cita-cita ku. Ayah aku berjanji setelah aku sukses nanti aku aku akan balas semua pengorbanan mu,,,,,,,,,, ayah Kini kuterdiam Berdiri lemah bak bangunan runtuh Bunga cinta telah layu Kasih yng dulu ku miliki Kini meninggalkanku Kenangan yang dulu kita tempuh Berudah menjadi mimpi buruk disiang bolong Yang tak akan pernah ku mengerti Apa salah dan dosaku Sehingga kau lepas semua pelukanku KASIH...... Apa mau dan keinginanmu Bunga mawar erah yang mereka indah semerbak harum Yang buatmu bak pangeran ya turun dari langit Kini tinggalah qu sendiri Dengan cita” yang suram Bahagia ku doakan Semoga kasih dan sayangnya Lebih besar dari pda yang ku berikan selamat alan kasih dan cintaku Aku akan tetap tegar Semoga aku cepat lupa Akan semua kenangan indah bersamamu Beribu hari ku lalui bersamamu Namun kau tak prnah pedulikan hadirku Berjuta masa ku menemani ragamu Namun batinmu tak pernah inginkanku Hingga ambang batas rasa cintaku Kulangkahkan kaki menjauhimu Namun tetap tak kau relakan Apa yang sebenarnya ada dalam kalbumu Cinta ataukah sebatas keinginan dan ke egoisan ? Ku terdiam sejenak tuk memutuskan Namun cintaku padamu tetap berkobar dan ku putuskan untuk tetap tinggal di dekatmu Haripun silih berganti Namun kau tetap seperti dulu Acuh dan tak peduli pada cintaku Dan hingga batas waktu ini selalu dan kan selalu kupertanyakan Apakah kau tahu jiwa yang selalu membantumutatkala rasa ini adalah ilmuiya.. itu guru. dan juga orang tua kedua kuselalu begitu dan akan tetap begitu Yang telah memberikan secercah cahaya secercah ilmunya dan secercah harapan nya kepada kitakita yang tak tau apa apa Dan kita yang tak bisa tanpa diakurasa hari baru dimulaitersurat indah ilmu baru ku dari mu wahai guruku Dengan senyuman yang merekah diwajahnya beliau ajarkan kita. beliau didik kita Walau kau tak tau teman... saat kita terlelap dalam malambeliau telah menyusun doa untuk kitadan menjadikan kita Generasi yang sebenarnya hanya dengan doa dan ilmunya itu lahbeliau merangkul kamigenerasi bangsa inigenerasi yang berbudiyang berkorban untuk negeri Dan menjadi pribadi yang tau diribukan yang hanya bisa mencaci maupun memaki. setiap dendang ilmunyakau mengajarkan kita Dan merasa kita adalah satu katayang terangkum dalam pintameraih indahnya suatu asamenjajah menerjangmembalikkan duniahanya dengan tangan kecil kita Kau pasti bisa kau harus usaha kau harus berdoa kau adalah juara gapailah tujuanmu walau sedalam samudra kau tak boleh putus asa kau adalah cahaya bangsa Yang akan berubah menjadi harapan bangsa.. itu lah seruan kecil mu guru. yang akan mengubahkumenjadi impian terindahmudan tak ada yang bisa menghentikanku Menuju cita tujuankuwalau mereka berkata mustahil. aku tak akan berhenti di titik ini karena tak ada yang mustahil dan karena aku yakin aku pasti berhasil Ku tak bisa berkata hanya bisa merasatentang jiwa yang penuh cintamengajarkan semua mimpi indahnyaTERIMA KASIH itu adalah kata yang pantas untukmukarena itulah kata terindahkuuntukmu wahai guruku.. Mungkin Sulit Rasa ku Menyimpan Kamu Sebagai Apa di hati ku Kamu Ada Setelah Aku Memiliki Hati Untuk Yang Lain Tapi Saat Aku Sendiri Kamu Pergi Berlalu Saat Aku Memutuskan Memberi Hati ku Untuk Yang Lain Kamu Datang Lagi Seakan Akan Menghantui Antara aku dan Dia Dan Selalu Kamu Ucap Kan Cinta itu lagi Kamu Sekarang Memang Bukan Milik Ku Kamu Bukan Untuku Tapi Bukan Berarti Aku Melupakan Kamu Jika Benar Cinta mu Tulus Pada Ku Selamanya Rasa Cinta Mu Dan Diri mu akan Aq Tempat Kan Di sudut Hati Tapi Jika itu Palsu Hanya Ingin Mempermainkan Aku Cinta Mu dan Diri mu akan berlalu di hidup ku Jika kau bertanya Masih bisa tersenyum kah? Masih bisa bersenandung kah? Masih bisa tertawa kah? Jawabku, iya untuk saat ini Dan jika kau bertanya Apa alasanku? Selagi sang muson barat belum berjumpa Aku masih bisa bersinar terang Selagi awan di langit belum jenuh Aku masih bisa bersiul senang dan selagi masih ada nyawa Aku akan hidup Bahkan jika aku punya beribu nyawa Aku akan tetap tersenyum, bersenandung, dan tertawa puluhan tahun engkau mengajar kami. Membaca,menulis serta behitung Puluhan tahun engkau mendidik kami Menjadi anak yang baik dan pengerti. Sekarang aku sudah bisa Membaca,menulis,berhitung serta berkarya. Demimu kami relakan sejuta kesempatan. Hanya demi malaikat pendidik. Guruku kami hanyalah murid-muridmu. Yang tak bisa selalu menyenangkan hatimu. Engkau adalah sosok yang sabar. Menghadapi sejuta masalah. Terima kasih, Guruku. Akan ku korbankan Hatiku bahkan jiwaku Biar kau percaya Bahwa nyata cintaku Rela menjadi cinta kedua Rela terluka karena penantian Bisakah kau sebentar baca pikiranku Mengerti di posisiku Betapa hebatnya kini perasanku Berbangga walau cinta segitiga Biar tetap ku nikmati Berjalan sampai mana Kisah dari cinta segitiga Kisah yang ku banggakan Kisah yang inginku akhiri Karena aku ingin memilikimu Jiwaku rapuh bila tampamu disisiku Peluklah aku dalam kasih sayangmu Agarku tetap ada dalam naungan cintamu Jantungku tak mampu berdetak bila jauh darimu Berikan seluruh cintamu padaku Agar aku selalu ada didekatmu Cintaku ada dalam denyut nadimu Karena seluruh hidupku hanya untukmu Lelah aku dalam kesendirianku Kuingin kau ada dalam kesendirianku Agar ku terlepas dari kutukan kesunyianku Kehadairanmu kan membangkitkan gairah cintaku Ku panjadkan doa agar kau tak jauh dariku Jiwaku rapuh tampa cintamu Karena cintamu adalah milikku Kehadiranmu memberikan warna baru Aku yakin kau akan menjadi milikku Meski kau terhadang tembok keraguan padaku Aku berjanji kebahagianku akan kuberikan padamu Ku ingin menghabisku sisa usiaku bersamamu Ituh gwuning saha nu datang Ringkang-ringkang kalangkang lenjang Siang-siang baranang bentang Raray mencrang imutna kembang Rambutpangjang nu ngarumbay Riab-riab kaanginan Lir gugupay ngajak patepang Horeng anjeun nu lawas ngilang Nu sok datang dina impan Horeng anjeun nu lawas ngilang Nu teu weleh dina impian Satu detik yang terlewat Terasa begitu hampa tanpa senyummu satu jam yang berlalu seperti setahun menunggu Bilakah ada sedikitt rasa peduli Tak kan pernah mungkin aku sendiri Andai saja sayangmu merajai hati Tak kan mungkin aku menepi lirih Mengertilah Rasa ku begitu indah untuk mu Mengertilah Penantian ini begitu perih Dan mengertilah dekapanmu begitu ku rindu Sayang aku mencintaimu tanpa syarat Seluruh rasa ku luluh kepadamu Mengertilah sayangku Dengan seluruh asa aku menanti Semua kupu pasti bermetamorfosa Tiada beda dengan dirinya Dia yang dulu bersayap terang Kini layu dimakan belalang Analogi kupu tidaklah pantas untukmu Kau hanyalah seekor ulat Kukutuk diri, kusesali diri, setiap senja datang Hanya karenamu wahai ulat Berat otak ini bergulat dengan hati sendiri, was-was akan perubahannya Ulat, ya itulah dirimu Mungil tubunya namun gila rusaknya Tapi syukur tetap kupanjat karena kuingat takdir Kehendak semesta akan dirimu yang harus beralih tempat Jangalah kau pijakki lagi hati hijau ini Kamu yang hidup bagaikan ulat Aku tahu,.. Kala aku merindukanmu Aku bukan merindukan Kekasihku Hatiku hanya merindukan Wanita Yang Kucintai dalam rahasia Dan tak pernah terwujud nyata Andai Kau tahu isi hatiku,.. Rasaku membuncah setiap kali menatapmu Jiwa menggelora saat Jiwa ini memelukmu Meski hanya dalam angan Dan sama sekali tak Kau rasakan Apakah hatimu tak peka, Arti dari sebuah tatapan? Mungkinkah Kau mengira, Aku hanya menganggapmu sahabat? Membisu dalam sepiku,.. Seluruh rasa hanya mengharapmu Aku t'lah terlanjur mencintaimu Sekian lama tanpa Kau tahu Meski tak pernah terkata Dan hanya tersimpan dalam Jiwaku Semoga waktu kan menjawab Semua rasa atas cintaku padamu Dan Aku harap Kaupun tahu Jika selama ini Aku menyukaimu Yang diam-diam,.. Sangat Kucintai dalam Rahasiaku Di pulau nan jauh nanti aku akan hidup Ber'iringan dengan wujud bersenandung tuai sukma angan Di pulau nan jauh ku tambatkan kini angan Berpasrah hanya kepada-NYA sambil memohon tuah doa angan Di pulau nan jauh ku tak tahu nanti hidupku Apakah masih berwujud raga ataukah diriku hanya tulang bersisa. Mama.. Perjuangan mu begitu besar untukku Kasih sayang mu tak tergantikan terhadap apapun Mama.. Kasih sayang mu bagaikan berlian yang bersinar Kasih sayang mu bagaikan mentari pagi Dan kasih sayang mu bagaikan birunya lautanMama.. Engkau selalu menyayangiku sedari aku lahir Kau pelita hidup ku Kau jembatan hidupku Dan kau surga dalam hidup ku Malam sunyi hening tak berbunyi Awan hitam tutupi sinar sang rembulan Seperti hati ini.. Tlah terpaku pada kegelapan Aku tau kita takkan kembali Aku mengerti rasa itu tlah pergi Namun adakah secercik harap Aku hanya ingin bersama lagi Tapi aku sadar itu tak mungkin Hanya angan kunang malam Yang ingin terbang bebas Bersama cahaya hangatnya... Dalam sunyinya malam Aku bernyanyi Menghela napas Berharap kau kembali... Dalam kedinginan malam Aku memikirkanmuMenunggumu.. Berharap ada kehangatan darimu Dalam gelapnya malam Aku terdiam Menutup mata Berharap bisa lupakanmu Oh tuhan Aku ingin dia kembaliBersamakuDidekatku Memberi kehangatan seperti dahuluTuhan... Dia yang buatku tersenyum Merasa damaiCeriaDan... Lebih berarti Setelah bertemu denganmu Semua berubah Untuk pertama kalinya aku percaya Untuk pertama kalinya aku memiliki mimpi Untuk pertama kalinya Gadis sepertiku bisa mencintai Kau alasan aku hidup Kau orang yang merubahku Karenamu aku dapat mengatakan Aku mencintaimu Keyakinan ini Menutup semua luka yang ada Aku mencintaimu Aku hanya mencintaimu Aku hanya akan mencintaimu Semua datang seperti mimpi Terima kasih membuatku tersenyum Bulan sabit  tertidur Bintang kejora mendengkur Burung berkicau dimalam hari Ini hari yang aneh Lebih aneh lagi Jika kau berlarian mengejarku Dan bisakah untukmu? Untuk menjauhiku Sejauh mataku tak dapat lagi melihatmu They said life is a party When they are so beautiful Then they dance on the dance floor And the party started andthey make the party almost glows the music played so loudly And now I really realizeI am not as good as themI never born to be admired I am not the life of the party Passive but my heart inside tryI am just an social observerI never really be there But my heart always try to beside your heart to reachI never be a social people And you know thatI prefer to standing here On my safe side They said I am weird Because of my extrovertion is low Not outgoing, not be too popular And that's the way I amI like to stand on my safe side So nobody hurts me againI am a real antisocial Because here is my safe side Less risks, less pain Alone is better than everything Telah lama berlalu semua ini Masa – masa yang kini jadi saksi Saat jalan jalan yang kita lalui Penuh liku dan teka-teki Bila kamu tlah mengerti Tak usahlah kamu berhenti Biarlah ku tetap disini sendiri Menangisi hari-hari yang kulalui Andaikan kamu seindah burung nuri Hatimu seindah burung merpati Tak akan ada kisah seperti ini Tak akan ada hati yang tersakiti Saat semua berawal dan telah terjadi Tak ada yang bisa ku ungkapkan lagi Tak ada kata kata yang dapat membuatmu kembali Kuhanya berharap dapat bermimipi Tanpa menunggu kembaliregar doc Mental fisik ku masih sanggup untuk bertahan Kekuatan hati ku masih kuat untuk menahan Kau adalah cinta Mimpi baru dan sebuah impian Kau bahagiaku tetapi jua luka perih ku Inikah pembodohan cinta? Ataukah kekuatan cinta? Apakah istimewanya dia? Mengapa selalu membuat insan sengsara Tetapi kadang kala sangat membahagiakan jiwa Aku wanita yg mencintai mu Segenap jiwa nan sepenuh hati ku Kau takkan pernah tahu akan hal itu Karna kau bukan Yang Maha Tahu Kau ciptaan yg paling ku damba Kau sosok yg paling ku imingkan Semua imajinasi tentang mu tiada terkira Kau hanya mimpi Untuk aku miliki Namun kuat ku bertahan sungguh nyata dan fakta Sungguh kau tiada peduli Namun tak mengapa diri ini Kau acuhkan seolah bukan siapa-siapa bahkan bukan apa-apa No Urut: Tanggal: // :: Menahan rasa untuk berjuta hati yang menjauh Tak mampu hadirkan senyum lagi Hilang begitu saja Menjauh begitu saja, Pensil tua dan buku usang Menemani sesal-ku Saat tak ada lagi yang mengharapkan-ku, Coretan demi retan ku garis diatas kertas Merumuskan makna hidup yang keras ini Jalani kisah yang kukenang Bersama sejuta cerita hidup yang mengerikan ini, Bagai hutan kehilangan pohonnya Bagai laut kehilangan karangnya Sunyi bagai stasiun kereta tua Sesalpun tak adagunanya Risau hati kan terus diuji Air mata terus membasahi sesal ini yang indah perlahan samar, Sakit ini tak ada akhirnya. Ketika aku masuk dalam kehidupan yang suram Aku hanya seorang lelaki yang hidup dalam kekelaman Aku merasa hidup ini tak berarti lagi Aku merasa hanya obat dan minuman inilah Yang mampu menenangkan dan membahagiakanku Aku telah jauh masuk dalam hidup kelam ini Aku tak sadar dan tak mampu kembali lagi Banyak sosok yang memintaku kembali Kembali dari rapuhnya kehidupan suramku Namun aku acuhkan semua dan tak ku pikirkan Keegoisanku terlalu kuat untuk mengacuhkan mereka Hidupku terasa semakin suram dan gelap Seketika hadir sosok bidadari yang penuh sinar Saat moment suci itu hadir dalam hidupku Bidadari itu memintaku mengadu hati pada-Mu Seketika hati ini terketuk dan aku tersadar Semua yang aku lakukan terlalu jauh dan salah Hidupku yang dulu suram kini penuh cahaya Hidupku kini bahagia dan aku mulai melihat Melihat masa depan yang penuh harapan Dan mengikuti jalan cahaya sinar-Mu Bagiku sosokmu adalah sosok Bidadari Penyelamatku Aku bersyukur pada yang Maha Kuasa Yaa Allah.. Terima kasih kau hadirkan sosok bidadri penyelamat Bidadari yang mampu menyelamatkan hidup kelamku Kini ketika ku bersama denganmu Kata kata indah mulai terucapkan Kau telah merubah seluruh hidupku Tetaplah disampingku bersamaku Wahai Bidadari Penyelamatku.. Dalam kesepian ku bernaung, menjelajahi sepi Terdiam aku dihantam hujan Terlihat oleh ku jiwa resah di sebrang jalan Aku mengenalnya Ku bawakan payung Berharap meringankan mu di tenggah hujan Sesaat aku terdiam Melihat jiwa lain membawamu dalam kemesraan Tersenyum jiwa ku melihatmu begitu bahagia Namun tidak hatiku Amarah dan penyesalan meresap ke jiwaku seraya air hujan basahi jiwamu Kau terlihat bahagia melihatnya Tapi sedih melihat aku yang tersenyum padamu Kenapa? Aku tau Kau tidak mengharapkanku disini Kau berhap aku bukakan pintu saat kau pulang Cukup singkat, Sepi menatap payu Pikiran berkibar tak tentu Haru tak pernah menderu Apalagi kebahagiaan yang terus menghantui Apatisme Memang aku No Urut: Tanggal: // :: Aku tak tau apa yang harus aku katakan Kembali memulai cinta baru dengan sejuta lukaatau meninggalkanmu supaya kamu bahagia…Berulang kali kamu melukai hati ini Bahkan kamu tak mampu menghargai perasaanku Kamu juga tak mampu menghargaiku sebagai wanitamu Apakah aku terlalu rendah dimatamu? Hingga kamu memandangku sebelah mata Setiap ku ingin pergi meninggalkanmu Kamu selalu memohon agar aku kembali Setiapku ingin pergi meninggalkanmu Kamu selalu mengatakan maaf dan khilaf Yah… itu yang selalu kamu ucapkan Apakah selama ini kau tak mengerti apa yang sedang kurasakan? Apakah kau tak mengerti bagaimana sebenarnya isi hatiku? Sedih, sakit, bahkan kecewa yang membuatku menangis jika mengingat semua yang kau lakukan padaku Terlalu kejam caramu menyakiti hatiku Tak mengakuiku sebagai wanitamu Apakah ini yang dinamakan cinta? Apakah dengan cara seperti ini kamu akan bahagia? Sehingga kamu tidak memikirkan betapa besar pengorbanan yang sudah aku lakukan terhadapmu Kamu hancurkan semuanya Kamu gores hati ini dengan pisau tajam Dan aku tak mampu lagi untuk berdiri dihadapnmu Aku rapuh, aku hancur Detik ini Hanya satu yang aku mau Lebih baik kamu pergi dan mencari wanita lain Siapa tau diluar sana ada yang lebih tegar dariku Siapa tau diluar sana ada yang lebih mampu membahagiakanmu Karena sampai detik ini Rasa kecewa ini sangat besar Bahkan aku belum mampu menyembuhkan rasa sakit ini Hadirmu menggenapi hidupku Hadirmu menyempurnakan kebahagiaanku Aku sangat beruntung memilikimu dalam hidupku Aku sangat bahagia kau hadir dalam duniaku Sebagai pelebur lelahku Sebagai penghapus tangisku Dan sebagai pengukir senyumku Aku sangat mencintaimu, malaikat kecilku Aku rela korbankan apapun demi kamu Bahkan nyawa ini akan kuserahkan Asalkan aku dapat melihatmu bahagia dan selalu tersenyum.. Angin berdesir dipantai Burung berkicau dengan merdu Embun pagi membasahi rumput-rumput Itulah tanah airku Sawahnya menghijau Gunungnya tinggi menjulang Rakyat aman dan makmurIndonesiaku Tanah tumpah darahku Jaga dan rawatlah selalu Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan Disanalah aku menutup mata Oh..... tanah airku tercinta Indonesia jaya..... Air langit yang membasahi lembar hijau Sinar emas terpancar di angkasa pagi Melodi burung yang mengalun merdu Sang mentari pun terjaga dari tidurnya Saat ku menatap pagi Sang surya tersenyum memandangku Beri ucapan selamat pagi terindah untukku Para kupu pun mnyambutku dengan tarian indahnya Ya Allah Sejuta syukur ku panjatkan padamu Telah kau izinkan aku Tuk rasakan semua keindahan ini Hati terkikis oleh luka Luka kehidupan Luka pilu di hatihati kian meringis Melihat diriku yang terfitnahtak tertahan dalam hati kutapi apa yang bisa kubuataku hanyalah seorang remaja Diriku hanya bisa berdoadiriku hanya bisa tersenyumku tersenyum utk orang orang yang tak tahu bagaimana diriku Senyuman untuk kehidupan walau hati ini sakitsakit termakan fitnahtapi inilah kehidupan Ku ingin memilikimu Melindungimu, menjagamu Dalam naungan atmosfer cintaku Terjaga dari tatapan ultraviolet yang membunuh Sudikah kau? Sediakah kau? Memberikan oksigen cintamu Agar ku tetap bernafas bersamamu Bernafas dengan nafasmu Hiruplah udara cintaku ini Biarkan ia berada di hatimu Mengisi kekosonganmu Aku pikir.. keputusan ini dia yang inginkan. Ternyata.. orang tuanya yang putuskan. Aku pikir.. keputusan ini sudah dikonsultasikan dengannya. Ternyata.. Dia tak pernah mengetahuinya. Orang tua inginkan kita bersatu. Tapi hati tak bisa menyatu. lalu.. apa gunanya pernikahan? Jika hati tak dapat disatukan. Aku menyayangimu.. Tapi kamu hanya menghargaiku. Karna aku calon istrimu. Sedangkan yang ku butuhkan kasih sayangmu. Yang ku butuhkan cintamu. Tapi kapan itu aku dapatkan? Jangankan cinta? Sedikit perhatianpun tak pernah kamu berikan. Aku disini masih menunggu perhatianmu. Menunggu belaian kasih sayangmu. Mengharapkan cinta tulusmu. Aku tak butuh harta bendamu. Aku hanya butuh dirimu.. Tuk melengkapi hidupku. Aku hanya butuh hatimu.. Tuk bisa menyayangiku. Aku hanya butuh cintamu.. Tuk mewarnai hari-hariku. Jika kamu sayang.... Buktikan Jika kamu bosan.... Katakan Jangan buat aku merasa tergantungkan. Jangan bertahan karna paksaan. Aku tak butuh belas kasihan. Aku tak butuh keterpaksaan. Yang aku butuh kasih sayang. Yang aku butuh kepastian. Seperti dulu..... Ambil saja... Rampas saja semuanya Toh tidak ada lagi yang tersisa kini Selain dendam Bakar semua dusta di lumbung-lumbung suara Biar saja semua melihat walau dengan mata buta Negeri ini setengah gila... Berdebatlah kalian Langsung atau tidak langsung Lagi-lagi yang jadi alasan adalah demokrasi Membela masyarakat lemah Lantas kemana kalian selama ini?? Saat kekayaan alamku dikeruk oleh penjajah terselubung Mm.. kalian hanya mementingkan perut diri kalian sendiri Berdebatlah kalian Bermusuhanlah kalian Kalau perlu saling bunuhlah Dan kelak kita semua akan berjabat tangan di neraka Sudahkah anda berkabung hari ini? Mengingat Hukum yang telah ku tembak mati.. Kemarin dan untuk hari selanjutnya Lihatlah betapa bercahayanya dunia ini Meskipun telah ditinggalkan para dewa Ya.... Cahaya kekosongan Seseorang telah kembali Aku kehilangan langkah Tolonglah Dari serambi ke serambi Lautan ini terlalu luas untuk ku sebrangi Ya.... aku pengecut Aku hanya ingin Pulang Aku pernah melihatmu mati Lalu hidup lagi dan mati lagi Lalu hidup lagi dan aku merangkulmu.. CINTA" Aku datang Hanya sekedar membersihkan jamur dan sarang laba-laba di sini Entahlah, Hal-hal yang sederhana Menjadi luar biasa di negeri ini Tanah surga yang terkikis Tongkat kayu dan batu bukan lagi jadi tanaman Melainkan penyangga gedung-gedung tinggi milik para penjajah Selamat Ulang Tahun Negeriku Usia mungkin membuatmu merenta Namun rakyatmu masih banyak yang belum sejahtera Selamat Ulang tahun Indonesiaku Bakti dari para pahlawanku Meski kini dikhianati oleh para pejabatmu Masih menatap cakrawala Seribu tanya tak jua sirna Sejuta jawaban penuh dusta Mari berpesta Hasil tanah yang dibeli penjajah Biarlah esok tinggal esok Dalam satu tahun ini tidak ada cerita Maaf kawan Aku terlalu sibuk dengan nyataku Gelap ini tak kunjung sirna Bukan hanya mendung, gerhana ataupun malam Mungkin karena benang pikiran kian kusut Menunggu jarum yang juga tumpul Kemana lagi aku harus pergi Duhai cinta Setapak demi setapak Langkah demi langkah Meski hujan badai menerpa Aku tetap merasa kering Terasing di tanah sendiri Ah... kamu lagi apa lupa aku menyapa Dari dinding ke beranda merayap tak tercela Cicak malas kau rupanya Masih menungguku? Burung-burung kenari Resah di sangkar tak bertuan Kicau pilu menyayat hati Ah.. lupakan saja Hancur ya hancur sajalah Pecah ya pecah sajalah Negeri dongeng penuh imitasi Ketika wayang merasa dirinya hidup Sudah terlambat ketika sadar dia digerakan oleh Dalang Kau tahu Dalang? Dia bisa menjadi budak, pengeran, raja, orang bijak Bahkan bisa menjadi dewa Tapi dalang tetaplah dalang.... Dalang dari segalanya Nafas yang hampir usai Batas demi batas ku tembus Samudra? Bukan sesuatu yang sulit untuk ku renang Angkuh? Ya setinggi himalaya keangkuhanku Sekeras Emas, Permata, Baja, Besi dan batu Namun Semua akan kembali menjadi lumpur Masihkah kau berharap kabut menjadi hujan? Cinta dan rindu pernah menghujam jantungku Lupakan Desember Hujan ya hujanlah Badai ya badailah Negeri ini tetap dalam resah Menunggu para raja bangkut dari kubur Kita temukan Kapak Naga Geni Dapatkah pukulan Matahari Turun? Tanpa Hadirnya Wiro Sableng? Terlalu banyak Orang-orang Sableng di negeri ini Terlalu banyak bicara Harusnya berkaca Atas krisis jiwa Kembalilah ruh-ruh tak beraga Masih menunggu kabaikan awan Di ambang langit khatulistiwa Kota Pontianak BERSINAR Hai Januari Tahun baru rupanya Apa yang benar-benar baru? Negeriku yang kaya Sumber daya alamnya terbentang luas Anak negeri ini hidup makmur Tiada hari tanpa berpesta poraNegeriku? Apa ini negeriku? Katanya kaya Kaya untuk apa? Untuk siapa?Negeriku..... Apakah kau tidak melihat kami? Kami yang terjajah di negeri sendiri Kami yang tdak makan Kami yang tidak mapu memperoleh pendidikanNegeriku..... Siapa yang harus disalahkan? Kenapa kau telantarkan kami? Kami ini anakmu. Pertama kali ku mengenal mu sejujurnya ku tak mempunyai rasa sedikit pun kapada mu entah apa yang membuat ku menjadi mencintai mu engkau yang hadir tanpa di undang engkau yang hadir membawa sebuah cinta dan kasih sayang yang tulus engkau yang hadir membawa hati yang sebelumnya tak pernah ku kenalengkau yang hadir mengajari ku arti sebuah cintaengkau yang hadir mengajari ku arti ketulusan dan engkau pula yang mengajari ku arti kesetiaan sulit untuk ku pahami sulit untuk ku mengerti terkadang, hati ini mengatakan bahwa engkau di ciptakan untuk ku kau bagian dari hidup ku hingga saat ini ku selalu menanti mu kembali jarak yang memisahkan jarak yang membuat diri ku selalu belajar dari kesabaran dan jarak pula yang membuat kita bertahan sejauh ini walaupun . banyak permasalah menghadang cinta kita namun, kita selalu bersabar kita selalu berpikir bahwa kita kita tidak akan di pisahkan walaupun permasalah itu sulitkita yang selalu berjuang kita yang selalu mengalah dan kini ku tahu semua cerita cinta kita bahwa cinta kita takkan pernah terpisahkan ) Segumpal rasa sayang yang kau tingalkanjangan pernah tampar perasaan dengan dukasambutlah kasih yang baru dengan harapantapi jangan terlalu lebih berharapdan mudah percaya pada keadaanhapus semua yang menghalangi Tapi jangan pernah hapus aku dalam redupmugapailah kunang kunang diatas duka nan larajangan pernah pulang/kembalisebelum kau mereduppkan cahayanyadan slalulah ingat aku sepanjang masamudekap aku dalam mimpimu Dan slalulah kau berharap'aku kan ada untukmuserta rindulah aku selamanyameski kita terpisahsebuah garis suci dari ilahi Mengapa? Mereka selalu mengabaikanku Mereka tak mempedulikanku Apa mereka tahu rasa sakit yang ada di hatiku?Mengapa? Apa pun usaha yang kulakukan Tetap saja mereka mengejekku Itu sangatlah menyakitiku Aku sudah tak tahan Aku sudah tak bisa Jangan melukaiku Lebih dalam lagi Kuharap kalian sadar Betapa pahitnya hidupku ini Walaupun wajahku terlihat ceria Aku merasakan rasa sakit yang amat dalam Para siswa belajar matematika agar pintar Aku dulu juga belajar berhitung namanya aljabar Pecundang belajar berhitung untuk makar Kita belajar matematika untuk menghitung nikmat Bahwa hari ini kita masih tercurahi rahmat Juga badan ini yang senantiasa sehat walafiat Kita belajar matematika tidak untuk menghitung pengorbanan Yang telah kita berikan untuk sanak keluarga dan handai taulan Hingga hidup memberikan kehangatan Pecundang belajar matematika dengan lihai sekali Mereka piawai menambah apalagi mengurangi Mereka cerdik mengalikan tetapi pelit membagi Pecundang belajar matematika karena serakah Mereguk madu dunia tanpa susah payah Menginjak yang lain hingga berdarah-darah Kita belajar matematika hingga mencucurkan air mata Saat menghisab diri yang bergelimang dosa Kepada Allah dan sesama manusia Cibinong, Desember Akulah pria tak beparas. Laku ku hanya akan terlihat dalam gelap awan, ataupun hujan deras. Dengar dan rasakan. Hati akan berteriak lantang didalam gendang telinga kiri dan kanan. Akulah pria tak berparas. Hilang dan muncul melebihi cepatnya hembusan nafas. Tergila-gila akan tawa. Tertarik pada yang tak berbahagia. Akulah pria tak berparas. Sendiri ketika semua telah waras. Begitu besar pengorbananmu Begitu besar tanggungjawabmu Begitu besar kasih sayangmu Kau rela pergi di hari masih gelap Dan kembali saat matahari tlah terbenam Hanya untuk menafkahi anak istrimuAyah... Inginku peluk tubuhmu yang kurus kering itu Inginku usap keringat yang mengucur di dahimu Agar kau tau aku begitu menyayangimuAyah.. Terimakasih atas jasamu Terimakasih atas pengorbananmu Terimakasih atas didikanmu Hingga aku bisa menjadi seperti ini Ibu .. Ingin rasanya diri ini memelukmu Merasakan kehangatan dalam dirimu Sering kali aku bermuka masam ketika bertemu denganmu Tapi sebenarnya aku menyimpan beribu rasa rindu di hatiku, tapi aku sulit untuk mengungkapkannya Ibu... Kini anakmu sedang terluka Kini anakmu sedang sedih Kini anakmu ingin bertemu denganmu Ibu.... Aku mengharap kedatanganmu untuk mengusap air mataku Aku mengharap kedatanganmu untuk menghapus kesedihanku Aku ingin kau pegang erat tangankku dan tak akan melepaskannya Ibu... Tapi semua itu sangatlah sulit untuk dijalani Untuk bertemu dengan anakmu saja Merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan Ibu..... Kini yang bisa aku harapkan hanyalah do’a darimu Do’a yang selalu menyertai hari-hariku Ibu..... Kapan kita bisa bertemu dalam keadaan bahagia Ibu..... Aku sangat merindukanmu Rintik rintik air yang menetes Menetes di setiap helai dedaunan Kelopak mawar dan melati Sungguh indah dan menawanHujan.. Turun membasahi gersangnya bumi Bumi yang telah panas Panas karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.. Hijaunya pohon tak lagi terlihat Indahnya beringin tak lagi nampak Hanya dongkahan-dongkahan kayu yang terlihat Sungguh kejam..Hujan.. Membawa kedamaian Kedamaian di sepanjang zaman Kedamaian yang berubah malapetaka Hijaunya dedaunan berubah Berubah menjadi layu, gugur dan mati Ulah sang tukang kayu Yang memetikan uang... Oh Tuhan.. Ampuni kami Kami yang tidak tahu apa-apa ini Hingga kami turut merugi Merugi karena ulah mereka yang tak berani, Kepad puan Kali ini aku harus menyampaikan Suara yang tak pernah kau dengar dariku Cinta yang tak pernah ku bagi Bersama lampu temaram Gelas – gelas kosong Malam yang sunyi Buku – buku yang berserakan Tak jua aku mampu menulis tentangmu Aku masih sendiri malam ini Memikirkanmu, memikirkanmu, memikirkanmu Kepada puan Aku mencintaimu Sampai batas yang tak ku tahu. Kala itu aku heningmembasuh lara dalam hatimemandang diri di sebuah cerminelok diri, hanyalah lirih Akhir Desemberku tutup seluruh kisah lalu kumenelusuri tiap kenanganmerangkai hingga terangkai Bulan akhirsaat aku mengenang semuasaat aku menba tuk akhiridisanalah aku tak ingin berlalu Sosok dirimuhilang dan kembalitertawa dan larut dalam tatapan kumenyisakan resah pekat Air mata saat diri rapuhtanpamu. tanpa merekaaku hanyalah sesosok sepihadir dalam dunia khayal ku Melangkah lah pada kutemani tuk esokhingga.. Air Mata di Akhir Desember Terhenti.... Aku memilih mati Jika bunga terus menangis Karena tiap-tiap tetesannya luka dalam jiwaku Aku memilih mati Buratan benang kusam jalannya sangat terbatas Kala itu ingin aku bunuh sang waktu Aku memilih mati Sebagai aku kupu-kupu yang tak bersayap Bagi aku yang tak terbang cerahkan kelopaknya Aku marah Jika keasingan merengut senyum bunga Sangat teriris…Aku tak memilih mati Sinar doa-doanya selimuti malamku Begitu banyak harapan mimpi bunga padaku Aku akan berdiam diri Dengarkan sepoi angin dari dirinya Menyongsong tajam sorot mata tuanya Aku tak boleh mati Mendahului bunga Itu pintanya Farikah Langit berbisik dalam diam Kala bintang bintang Saling berdendang menghapus kegelapan malam Langit berbisik dalam diam Kala sunyi ini menjelma dalam lelah Penantian kasih yang tak berarti Langit berbisik dalam diam Kala rindu ini perlahan lahan mati terkubur jauh dalam getir keputus-asaan. Lihatlah selembar daun terjatuh Di hempas angin malam Mengambang terjerumus ke sungai Kehidupan pun baru di mulai Aku hanya selembar daun Terombang ambing oleh derasnya air Benturan demi benturan aku rasakan Di kerasnya aliran sungai kehidupan Batu demi batu terlewati Semakin rusak saja tubuhku ini Tubuh yang digerogoti waktu Hanya tinggal menunggu Perjalananku baru di mulai Kita hanya baru di sungai Nanti... nanti... nanti... Akan tiba saatnya Kita semua bermuara di samudera Itulah awal perjalanan sesungguhnya Bandung, Desember Buah nangka buah naga Sama sama manis rasanya Dalam hati ada rasa suka Bila bertemu malu tuk menyapa Seperti dirimu Sama sama menyimpan rasa Tapi malu tuk mengungkapkanya Hanya dalam tatapan mata Yang penuh maka kata Hanya dalam senyumanya Mengatakan I LOVE YOU saja Burung dara burung nuri Terbang bersama di pagi hari Hinggab di dahan bunga matahari Bunga mawar bunga melati Kebahagiyaan datang menanti Ungkapkanlah perasaan hati Untuk menyembuhkan luka di hati Bila kita saling mengerti Cinta abadi sampai mati Jangan lupa itu pesan Janji kesetiyaan hati Bagai jiwa keluar dari raganya Kau mengepul tinggi ke udara.. Bebas melayang kemana saja Membawa racun yang siap membunuh manusia Mengepul tiada henti.. Tiada udara segar yang ku hirup hari ini Usangnya bumi pertiwi.. Tiada pohon hijau Malah bangunan tinggi Baru ku sadari.. Tiada yang perduli jeritan tangis bumi.. Malam – malam yang pilu Pengorbanan yang membatu Dan kini aku tersadar Dari semua tragedi Dan aku belajar tentang kehidupan Di balik tatap matanya Keindahan yang tak tergantikan Begitu hampa sehingga aku menangis Serasa ingin mati Kini kutahu rasa sakitnya Telah kurasakan kehilangan Seseorang yang aku cintai Seakan tak punya pilihan Ungkapan rasa kecewa Untuk kesekian kalinya Aku menderita Hanya untuk ucapan selamat tinggal Meninggalkan kenangan masa lalu Tuk menapak hidup baru Dan aku belajar tentang kehidupan Di balik tatapan matanya Di kala senang... Aku terbawa suasana Terhanyut dalam kegembiraan Di raut muka ku slalu ada canda tawa Di saat ku merasakan kebahagiaan Di kala sedih .. Aku terhanyut oleh penderitaan Masalah hidup yang ku jalani Terpampang jelas raut muka kesedihan Yang sedang ku rasakan ini Entah bagaimana... Semua ini sudah ada yang mengatur nya Yaitu Yang Maha Kuasa Alam Semesta ALLAH SWT)Hanya bisa bersabar dan pasrah diri Kepada nya memohon pertolongan Jelang senja, ilalang mencibir Mengangguk tanpa makna Padaku, yang sembunyikan angin di telapak tangan..... genggam rasa tak karuan Entah penyelinap sukma, Beronta di dada tak tahu kenapa, Atau terlalu menghitung kehilangan Walau tak tergenggam Percuma, jendela jiwa terbuka Menerima rembesan embun kalbu, Sebelum engkau terlelap dalam sajak, Atau, terlalu naif selembar cemburu Jiwa rapuh tiada terlabuh Ya sudah, senja ini sejati tanpa bias Seperti syair-syair tak terpagut diksi, Hanya suara lirih yang dimaknai hati Jelang saja malam, biar menjadi kelam..... Kala cinta hadirkan berjuta rasa Hati selalu berbunga-bunga Indah rasa terpancar dari mata Menenggelamkan bongkahan duka Melenyapkan lara dalam jiwa Kadang diri lupa hakikat cinta Hingga larut dalam rasa Menyimpan harap pada makhluk-Nya Memuja-muja yang dicinta Melupakan Pemilik semesta Ketika harapan berujung kecewa Meninggalkan luka yang menganga Maka ingatlah jika cinta menyapa Jaga rasa sebagai fitrah-Nya Karena yang abadi hanya cinta-Nya Waktu terus berlalu Semua terasa seperti mimpi Tak dapat ku pungkiri Semuasemakin cepat berlalu Kini kupu-kupu akan segera meninggalkan bunga Kupu-kupu pergi dengan hampa dan bunga tertinggal dalam kekosongan Semua masih tersimpan Namun, tak dapat diulang Kamu akan segera pergi Namun aku akan selalu menunggu Aku akan selalu menanti Aku disini bertahan sampai saatnya kau kembali Aku bertahan karena aku ingin KITA Aku disini karena aku ingin setia Aku menunggu karena cinta Aku menanti sampai takdir KITA Seorang anak Duduk bersedekap Di pojok warung makan Melihat dan terus mengamati Orang penuh lalu lalang Memegangi perutnya Tanpa melihat sekeliling Kawan Inilah sebuah realita Realita akan kehidupan Orang boleh berkata apa dan mengapa Namun jawaban dari pertanyaan ini adalah Bagaimana. Di penghujung sepertiga malam kusebut ini penantian. Lama waktu beputar buatku hampir lelah, namun hati kuat.Biarkan... Biarkan angin yang lebih dulu hadir tanpamu di sini. Biarkan gerimis lebih dulu membasahiku di sini. Biarkan malam menggelapiku di sini, hingga pagi tiba biarkan mentari yang lebih dulu menghangatkanku di sini. Kusebut ini rindu. Yang kusesalkan mengapa harus ada yang pergi? Bukankah Tuhan tahu itu perih? Apalagi dia. Dia itu yang kunanti. Dia itu yang kurindukan. Mengapa tak kunjung datang? Namun biarkan Karena di sinilah nikmatnya merindu. Hati ini sudah tidak sakit. Rindu telah kurawad seperti induk menyusui si kecil. Memang seperti itu. Rindu adalah alasan mengapa kita harus bertemu. Karena sebentar lagi hati mungkin dibuat lelah. Kemuduan ia datang. Sesuatu yang mereka sebut pertemuan. Yang barangkali akan menghadirkan wajah-wajah baru antara aku dan dia. Di sela langit Tuhan pasti tersenyum. Pada akhirnya kubuang rindu jauh-jauh. Dalam peluk kan masa yang tiada henti tiap detak jantung dan nafas yang tersisa aku menjalani dengan seribu suka duka yang tiada jemu hampiri tanpa belas kasih masa berlalu kadang ku ingin ia terhenti saat aku bahagia.. Tiap masa yang ku hitung ku menyimpan cita yang indah pada semua perjalan hidup menujuh jalan mu Ya Allah.. Tapi selalu cita ku itu kecundang senyum ku sering menghilang pada kepekatan derita yang tiada jemu menghempas suka duka pada hati ini Ya Allah aku sedar aku lemah dalam menjalani ujian mu.. tanpa ku sedari tiap masa yang ada Engkau sentiasa memberi sinar bahagia pada hambah mu ini Aku terleka Ya Allah.. Ampun kan hambah mu ini kembalikan senyum ku pada hati dan jiwa ini.. biar sisa hidup ku ini ku jalani dengan senyuman yang hangat di hati Dan ingin ku hindari segala duka di hati walau ia hadir sekali pun akan ku perangi dengan iman di dada agar ku tak tersesat di dalam menjalani hidup di dunia mu ini Kini ku ingin rawati relung duka di hati walau sudah tercalar tapi mengingati mu mengembalikan kekuatan yang hadir bersama sinar indah pelangi di jiwa Terima kasih atas senyuman ini aku bertamba tegar bersama doa-doa setia cinta dan kasih untuk Mu.. Lalu ku perpaling pada punggung waktu yang tiada henti berlalu tanpa menoleh ku disini.. Akan ku isi dada ku ini dengan kenangan terindah biar hangat senyum ku bersama detik waktu walau samar-samar sesaat di hati akan ku buang segala pori-pori duka yang berlalu Lalu ku menadah tangan memohon pada Mu Ya Allah.. bersama rindu di hati pada mu sentiasa kan aku mengingati mu sentiasa redha dan sentasa bersyukur pada mu...KERANA.. Butiran air mengalir deras saat terdengar bisikan indah di hidupku Bisikan indah hanya untukmu bukan untukku Bisikan indah yang melunturkan deretan luka yang mendalam Bagai runtuhkan kaca yang tergantung Saat ku sadari kenyataan pahit sedang melanda Ku tampakkan keindahan menyelimuti hidupku Ku tampakkan kebahagiaan yang semu Dan kupendam darah kesedihan di lubuk hati Yang seharusnya ku lawan dengan keyakinan Keyakinan yang mustahil datang Meski bulan terlambat datang Takkan merubah malam yang akan datang Takkan merubah bintang yang terlanjur muncul Meski ku teteskan darah kesedihan itu Takkan merubah kesedihan yang hancurkan cinta Yang goreskan luka yang nyata Tak sanggup saat ku pandang dirimu disana dalam ketenangan Tak sanggup diriku saat kau bersamanya dalam kebahagiaan Saat ku goreskan tinta ini, Mungkin ku sedang kesepian dalam sebuah kesendirian Mungkin ku tlah tetesk An butiran air yang mengalir deras itu Sempurna itu kadang hina Banyak penyakit dalam kata dan tindakan Bagi makhluk dhoif seperti kita Manusia selalu merangkak di gelap kegelapan Berusaha mencari satu hal yang dianggap baik Tak tahu, mencari itu mengubahnya Menjadi anjing anjing dunia bawah Sebegitu indahkah kata itu?? Sempurna, apakah indah?? Tak pernah kah melihat dengan mata hatimu? Sempurna tak seindah itu Sungguh Percayalah Kau tau? Sempurna muncul kan sombong Dalam hati keroposmu Manghalalkan yang haram, apalagi makhruh Agar kau selalu dan selalu terlihat sempurna Sempurna.. Juga munculkan iri dalam hati busuk Dari pengikut yang tertawa untukmu Dan dengki dalam otak penuh ulat Dari musuh, dan calon kawan mu Pikirkan itu.. Karena kau adalah saudaraku Sahabat, sekaligus musuh ku Ingat Seempurna bukan untuk kita Bukan hak manusia Sempurna hanya untuk pencipta Yang ciptakan manusia pencari sempurna Tak terasa waktu berlalu dengan cepat nya Enam bulan kita lalui suka duka kita alami bersama Waktu juga yang membuat kita takkan berjumpa lagi Kan ku kenang dirimu selama yang ku kenang dulu Kan ku simpan kenangan indah dan buruk Yang pernah kita alami bersama dulu Terasa berat bagi ku tuk berpisah dari kalian Tapi itu lah yang harus kita alami bersama Semoga suatu sa'at nanti kita kan bersama krmbali Hati ini sangat berat harus meninggal kan kalian Walaupun kita tak bersama lagi Aku ingin tali persaudara'an kita tetap berjalan Jangan pernah hapus kan nama ku di hati mu Walau kau telah memiliki yang lain Jangan pernah lupakan masa-masa Sa'at kita bersama Walaupun hanya sekejap Ingin aku mengakhirisemua teka-teki rumit iniyang aku buat sendiri dan bingung cara mengakhirinya Ingin aku sudahi perih iniperih yang kau beri tanpa kau sadariperih yang membuatku hampir sekarat dan hampir menjadi mayat Ingin aku akhiri tapii aku malah berlariingin aku lupakan tapii aku malah mendekat Cinta ini rumit cinta ini sulit Rumit jika hanya aku yang cinta Dan sulit untuk kumenggapaimu Aku bodoh masih saja mengharapkanmuharapan semua yang selalu aku tunggu Aku bodoh masih saja hidup dalam khayalan gilakumasih saja percaya dengan mimpi mustahil itudan masih saja percaya, bahw semua akan indah pada waktunya .. Beliau... Adalah pahlawanku... Membantuku dalam setiap masalahku... Menyelamatkanku dalam rintanganku...Beliau.... Sungguh besar jasanya... Tanpa dia, aku tak tahu akan jadi apa... Aku beruntung memiliki beliau... Selalu mengerti dengan keadaanku... Aku begitu berhutang budi...Mungkin..... Sekalipun aku membalas jasanya... Itu takkan pernah cukup... Dengan apa yang dia korbankan Aku akan tetap berusaha... Membalas setiap inci jasanya (engkaulah generasi cinta) kemari lihat dan pahami, tempuhlah jalan Cinta yang bercahaya-Nya di sini* karena masjid adalah Baitullah ialah tempat untuk memahami kalimatullah untuk menemukan hakiki dari Cinta yang paling hakiki mari, kemari dan tempuhlah jalan Cinta ini bukankah Cinta telah berkata; irji’i, kemari dan biarlah kubimbing hati? katakan pada kekasih fanamu; tak ada cinta untukmu karena cintaku hanya untuk Ia Yang Maha Satu yang berdiri dan menyangga diri-Nya sendiri bertahta di atas semesta yang Ia ciptakan dengan Cinta* duhai akhi dan ukhti, tinggalkanlah warna-warni pelangi duniawi bukankah kita telah bersaksi; tiada yang patut disembah selain Ia yang patut disembah? kenapa kau memuja materi yang tak abadi yang tak lestari* bila dunia menunjukkan pesta pora, katakan; aku tak perlu imitasi surga, karena bukankah di dunia hanya untuk sementara?* dan tipu daya Yahudi* di mata kita, adalah racun bagi seorang pencinta o akhi, apa yang bisa kau temukan di dada seorang gadis yang terbuka? bukankah hanya fatamorgana yang kau rasa, yang tak bisa kau miliki dan hanya mampu kau sesali dalam mimpi? ingatlah firman-Nya; jagalah pandangan mata* karena Ia Maha Mengatahui apa yang kita pikir dan kerjakan o ghirahmu berlebihan, sementara Ia tak menyukai yang berlebihan ya, ukhti, jika kau dengan alasan pergi menemui-Nya untuk melihat ketampanan seorang lelaki, bukankah semata itu seperti tindakan filsuf yang mengklaim semua tindakannya hanya dengan kata-katanya sendiri? jika kau hanya ingin melihat senyum Yusuf* yang tampan, oh sungguh itu adalah hasil bisikan setan karena Yusufpun tak lain hanya cermin ciptaan-Nya yang memantulkan keindahan cahaya-Nya pada mata dan janganlah kau paksakan yang memang tak sesuai dengan kodratnya* tubuhmu bukan untuk kau pamerkan, melainkan untuk kau sembunyikan* dan sungguh, Ia telah menurunkan pada kita penjelasan dan perbuatan sejarah sebagai pelajaran, sebagai pedoman dan al-furqan sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali* dan hanya kepada-Nya lah kita menyembah dan meminta pertolongan* masjidku bukan untuk pemuja kesenangan yang hura-hura dengan nada jahiliah* dan hedonisme busuk para penyayang zaman o tinggalkanlah sejenak, semua kesenangan dunia raihlah ridha dengan khusyu; doa bukankah ayat-ayat-Nya telah menjadi pedoman* bagi kita? kenapa tidak kita pahami dan amalkan apa yang telah difirmankan-Nya?* juga kesaksian kita bahwa, tiada yang setara dengan Dia* kenapa kita lebih suka menatap kefanaan dunia? memuja terlalu dalam pada harta dan nafsu-nafsu sementara? adalah Ia yang menjadikan bumi sebagai tempat kita memahami agama-Nya dan yang hanya pantas kita puja* segala puji bagi Allah Yang Maha Cinta afwan, ya saudaraku seiman, jika aku keterlaluan tapi bukankah kita harus saling mengingatkan* dan akupun hanya makhluk-nya yang lemah tak berkuasa, fana dan pasti meninggalkan dunia di pintu cahaya-Nya, mari kita sama menempuh jalan Cinta sebelum dunia ini benar-benar diguncangkan dengan janji akhir-Nya* ——— keterangan*: . Q.S An-Nur; . Q.S Al-Jinn; . Q.S Al-Baqarah; . materi yang tak abadi berarti harta dunia . Q.S Al-Baqarah; . Q.S Al-Mu’minun; . tipu daya yahudi ialah budaya pop, hollywood, bollywood, pornografi dan majalah-majalah mode yang terlalu vulgarpopular, FHM, Elle, Cosmo dll. . Q.S An-Nuur; . yusuf disini sebagai perlambang, maksudnya makhluk yang sempurna, karena nabi yusuf adalah manusia yang diberi kesempurnaan fisik dan akhlak oleh Allah. . tak sesuai dengan kodratnya ialah memaksakan sesuatu yang sebenarnya bukanlah pada tempatnya, seperti misal budaya berpakaian; tank-top, rok mini, ataupun berjilbab tapi berpakain ketat. . Q.S An-Nuur; . Q.S Al-Baqarah; . Q.S Al-Fatihah; . nada jahiliah maksudnya lagu dan musik yang tidak mengandung efek positif bagi pendengarnya, misal lagu-lagu yang menceritakan tentang hubungan gelap, selingkuh atau pemujaan berlebihan pada benda mati, wanita cantik dan hal-hal tertentu selain Allah. Hedonisme adalah budaya dimana materi adalah segalanya. . pedoman yang dimaksud adalah Al-Quran. . Q.S Al-Jasiyah; . Q.S Al-Ikhlas; . Q.S Al-Mu’min; - . Q.S Al-Asr; . Q.S Al-Zalzalah; - Taufik.M.H. Bintang bersinar terang, Rembulan menemaninya, Di saat aku tersadar, Bahwa kaulah yang aku sayangi, Kau yang terbaik, Untuk diriku, Kau sahabat terbaik untukku, Dan kau sadarkan hatiku ini, Terima kasih sahabatku... Masih terasa hadirmu dihatikuterasa indah setiap kali aku merasakannyadan tak pernah bosan aku mengharapkanmumeski hanya dalam sela-sela mimpiku Tapi.. apa kau tau tentang adanya aku disiniaku yang tulus mencintaimuaku yang tak pernah lelah menantimu Pernah ku ba melangkah menjauh darimumenba padamkan rasa cintakumengubur dalam semua tentangmulenyapkan segala kenangan darimu Namun.. rasa cintaku tetap berkorbarku terdiamku biarkan cintaku tetap dihati inimeski terasa perih dihati inikarna sampai saat ini, aku tak pernah tausiapa yang berada di kalbumu? Hari ini... Ku tapaki jalan yang biasa ku tapaki Tapi.... Semua nampak asing bagiku.. Entah..... Mataku atau perasaanku Rasanya ada yang hilang Namun entah apa yang hilang Mungkinkah? Keyakinanku sebagai pejuang cinta Yang memperjuangkan kodrat anak adam Bahka, seakan aku tak lagi kenal Tak lagi kenal diri sendiri Meski ku ba mengumpulkan lagi Mengumpulkan keyakinan diri Keyakinan yang berserakan Yang tercabik bersama angan Angan yang dulu ku susun rapih Dan nampak indah awalnya Jauh sebelum mawarku mengoyaknya Mengoyak dengan duri durinya Duri yang lama ku genggam Dan perihnya telah ku nikmati Aku linglung Lupa diri, dan hilang arah Mawar yang ingin ku petik Telah dipetik orang lain Dan aku tinggal sendiri Bersama senja dan manisnya luka Terima kasih mawar mimpi Meninggalkan senja dan nganga luka Cintaku takkan pernah datang Senandung kerinduan tersenyap dalam hujan Beratnya rasa, hinggaku rapuh Lara cinta belenggu duniaku Andai saja langit biru tak pernah senja Mungkin kau kan selalu kutunggu Nuansa rinduku terbatas Menunggu cinta lalu melupakan cinta Darimanakah datangnya kebekuanku? Penantian panjang yang tersia Walau dahulu senja penuh kehangatan Tetap saja cintaku takkan pernah datang malam.. bersama tenggelamnya mentari kini kau datang lagi untuk menggantikan hari yang melelahkan.. kesetiananmu pada bulan dan bintang yang kadang kau pamerkan di langit langitmu....malam.. sebagai saksi bisu akan semua harapan-harapanku. yang terjadi atau tertunda di hari hari yang kadang menyiksa.. saat aku menutup mata malam ini.. hanya sosoknylah yang hadir sebagi obat untuk suasan hatiku yang kelam karna masalah hidup yang tak kunjung memberi penerang.. ini bukan cinta yang pertama. yang hadir dalam kisah hidup yang membosankansaat benih benih cinta mulai tumbuh di sanubari tidak ada yang berbedasemua sama. sama sama mengecewakan....malam.. tahukah engkau. kini hatiku tlah terpaut padanyasosoknya yang begitu sederhana membuat semua wanita tak ragu mengaguminya... lagi lagi aku mencintainyabersama harapan harapan yang jauh diatas sana.. saat kubuka mataku pagi hari... kupandangi dunia yang nyata menhampiri... ketika melihatnya dalam dunia nyata.. kini aku sadar kau datang bukan utukkukau ada untuk orang lain..... Dalam sujud panjang ku Dalam sujud panjang ku Di keheningan malam Ku ingin menumpahkanseluruh airmata ku Dalam sujud panjang kudi atas sajadah lusuhku ingin malam initak segera berlalu Dalam sujud panjang kudetik-detik akhir hayat kumengintai dalam sudut ruang kutuk menjemputku sekarang Langitan April Lembut tatapan matamu Bening bagai bulan yang bersinar Tatkala hening datang Membaurkan aroma yang mengikis hati Ingatan semakin jelas Terukir bayangan senyummu Yang tak bisa pudar dalam hati Hingga tak satupun ingatan yang datang mengganggu Hanya bayanganmu Untuk pikiranku Hanya senyummu Dari jiwaku Secuilpun tak ada lirih Yang menembus jantung ingatan ini Membaur tak begitu tangguh Untuk mencabik kalbu cinta ini Suci perasaan ini hanya untukmu Bening jiwa ini untuk dirimu Mengalir begitu lembut Ikatan hati begitu kuat Lewat goresan cinta initerpatri jiwa ini untuk kau percaya Bahwa disini hanya bayangmu kutemani Dari hati kubicara Untuk keyakinan jiwa Lautan maha dalam Daratan datar menghampar Pematang hijau berluasan Bersatu dalam garuda Pengorbanan yang telah lalu Bercurah darah merah menyatu Demilah Bhineka Tunggal Ika Rela nyawa demi Indonesia Haruslah masa kita Hormat dan teguh pada pancasila Menjunjung harapan bangsa Indonesialah yang merdeka Zii Apa kau manusia Apa kau ISLAM..? Apa kau yakin pada-KU Akulah yang jadi kebutuhanmu…Boleh saja saat ini kau lalaikan AKU Boleh saja saat ini kau melupakan-KU Namun tatkala akan datang massa dimana kau membutuhkan-KU Butuhkan pertolongan dari-KU…. Bayangkanlah olehmu yang melupakan-KU Saat mereka yang melahirkan dan membesarkanmu Telah pergi untuk selamanya meninggalkanmu Saat mereka datang untuk menghadap-KU Seribu siksa akan kuberikan padamu Melalui mereka yang menyayangimu Apakah kau pernah merasakan pilu…? Jika pernah maka dirikanlah AKU Dirikan AKU untuk mereka yang menyayangimu Ingatlah AKU untuk keselamatanmu Burulah waktu-KU untuk dapatkan pertolonganku Jadikan AKU “Lima waktu “ prioritas utama untuk dan dalam hidupmu… Seperti pohon dan burung di musim hujan.. saat burung tertuntut harus terus mengepakkan sayapnya, sendiri melewati panas matahari dan dingin air hujan, terus ia mengepakkan sayapnya semakin tinggi, semakin jauh di benaknya hanya tersimpan berjuta mimpi dan cita-citanya yang jauh tinggi... Siapa menyangka akan datang maha badai akan menghampirinya Melukai sayapnya yang membuatnya tak sanggup lagi untuk melayangmelemahkan tenaganya, memusnahkan semangatnya dan menghadirkan air mata di pipinya Hingga akhirnya ia terjatuh dari ketinggian sedang badai semakin kuat menerpa dirinya Pasrah sudah ia dengan takdir yang akan ia terima Namun pohon besar itu meneduhkannya Meski badai menerjang kuat pohon itu Hampir pohon itu roboh namun pohon itu berjanji akan terus melindunginya Hingga badai berlalu dan semuanya baik-baik saja Dan burungpun kembali terbang bebas di langit luas Berharap mampu menggapai citanya Kini pohon dan burung adalah sahabat.Sahabatku.. Terimakasih atas pengorbananmu akan ku ingat hingga maut menghampiriku Kita sahabat sejati... -) Gadis manis yang cantik berseri Begitu indah elok parasnya bak sekuntum melati Penuh hasrat menggugah gairah dihati Lembut mulus kulitnya begitu halus nan putih... Anggun tingkah lakunya Aida amanda namanya Gadis cantik itu membuat semua mata terpesona Mata enggan berkedip bagi setiap yang memandangnya... Aida semua orang menyebutnya Banyak hati yang gugur karna mencintainya Kerena patah hati kini ia masih sendiri Kini ia belum mempunyai seorang kekasih... Ia mendambakan sosok lelaki yang tulus mencintainya.. Namanya juga manusia pasti menyimpan hasrat diri dan cinta... Kadang ia resah memikirkan sosok pria Terkadang pula gelisah terfikir tentang hal cinta Namun dalam keadaan resah gelisah nya Terkadang ia tepiskan tuk menikmati tubuh nya.. Alunan lagu yang menyentuh jiwa Mengiringi suasana sunyi dalam kamar tidurnya Membawanya berkhayal menembus alam surgawi Mata terpejam tak sadarkan diri perlahan menikmati.. Belaian demi belaian memapah lekuk tubuh nya Mulai dari leher melewati dada hingga pahanya Dengan sentuhan lembut jemari tangan nya Membelai lembut sebuah titik pusat kenikmatan nya.. Matanya terpejam seraya merasakan mikmat sebuah hasrat Sembari lirih desahnya sungguh menggugah syahwat Jemarinya terus meraba sampai terasa basah Hingga ia mendapatkan sensasi nikmat yang sungguh luar biasa... Duhai aida kau memang wanita luar biasa Kau lebih memilih menikmati sendiri daripada harus dengan pria Kau wanita hebat yang masih takut akan murka ilahi Hingga kau cumbui diri sendiri dengan melakulan masturbasi Aku menghilang di balik kabut pekat Berjalan walau tak terlihat lagi Aku menutup semua pintu Menba bahagia dalam sunyi Aku menatap di balik jendelamelihat semua dengan jelasada kalian di sana, aku rindunamun aku tetahan di sini Aku meninggalkan kalian semuasetengah dari nafas kuaku perlahan menjauh dan menghilangwalau terluka Aku tahu ada kemarahankalian mencari sebuh jawabyang tak akan kalian temukanhanya aku yang tahu Tangis ku jatuhbibir ku bergetar hebatmenahan perih kehilanganwalau tak inginaku selalu melihat kalian Aku ingin kembaliingin bersama lagiingin ku besar namun aku tertahanlangkah ku lumpuh ketika ku ba kembali Karena kiniaku takut untuk kembalitakut tak lagi di terimatakut jika aku telah di hapusatau tempat ku terganti Maaf atas keputusan kumaaf atas semuanyamelukai kalian tanpa penjelasanberjalan lambat namun tak pernah kembali Dan kini hanya hati menyimpan kalian di tempat terindahtiada yang bisa gantikanhanya untuk kalian ku persembahkan Jaga hatiku………walau tak akan kembalijaga hatiku……. dan simpan selama nyajangan pecahkan, hanya itu yang aku berikan ingat saja aku…. sudah cukup bagikuwalau membenciingat aku dalam kebencin kalian selamanya Kulihat kau bersama dirinya Tapi ada satu yang mengganggu Apakah kau masih membenciku Teringat pada masa lalu Antara kau dan aku Namun ku tak berharap sekalipun itu Hanya kata yang terlintas dipikiranku Masih saja kau seperti dahulu Dendam padaku jauhi diriku Rasa yang kian terluka Mengharapkan kau jadi teman Tapi kau tak pernah memilih Dan masih setia pada angkuhmu Dan haruskah kita berhenti Lelah tuk aku selalu jalani Permusuhan yang tiada berhenti Jadilah orang yang pemaaf Kau masih sama seperti dahulu Selalu bertahan tak mau mendengarku Andai saja bintang malam mampu Merubah angkuhmu menjadi rendah hati Tak perlu ku berharap lagi Hanya satu yang aku ingini Ku berharap didalam hatimu kini Tinggalkan semua luka disini Dan tak juga kau harus berpikir Aku kan mati tanpamu Sungguh kau hanya berkata Sepertinya kau belum merasa sepi Lihatlah kepada dirimu Lihatlah yang disekelilingmu Mereka membutuhkanmu Namun ku takkan butuhkanmu Yang ku mau hanya satu Kau hanya perlu lupakan masa lalu Agar kita bisa berteman lagi Walau hanya kita yang rasa Kuharap bisa meski tak mudah…. Dia, Siapa dia? Pertama ku jumpa Degup jantung berdebar Dia berjuang untuk kelasnya Tangannya mencengkram erat tali tambang Raut wajah berkeringat penuh semangat Hatiku terasa Lemah Hari demi hari kulalui Menanti sebuah nama tuk kutahui Tanpa berusaha Aku hanya pasrah Berharap datang keajaiban Tuk mengenalnya Tak perlu aku pakai pembesar suara.... Untuk menjelaskan... lebih terperinci akan diriku Hakikatnya semua tahu... aku hanya menumpang di sini Ikut tema dan syarat Ku anggap ini satu rahmat... walau harus ku menahan rindu Dengan ayah dan bunda.. serta adik-adik ku yang tercinta Ku anggap hijrah ku ini . demi ibadah di jalan-NYA Untuk menyempurnakan . setengah dari agama ku... Walau kini.. insan yang pernah DIA hadiahkan Pulang ke Rahmatullah... ku masih bertahan di sini Semua ku lakukan.. demi amanah arwah suami Demi dua cahaya mata ku.. Ironisnya.... kini surga ku kembali ke pangkuan ibunda Restu iklas dari ibunda ku pinta.. untuk aku tetap bertahan di sini Ku dapat merasakan... dengan terpaksa ibunda restui.. Trima kasih ibunda juga ayahnda.. atas restunya Ku ba hadapi kenyataan.. semua ini atas kehendakNYA Aku ketepikan rasa bersalah ku.... Hanya mampu pasrah.. berharap ku iringi do'a Agar impian ku. menjadi kenyataan..... Pada-MU Ya Allah ku berserah.... Mudahkanlah segala urusan ku... Berilah aku ketegaran.. ketabahan Menghadapi segala ujian dari-MU Semilir angin berhembus datang Detikpun terdengar lantang Dan aku semakin tertantang Ku cari pokok dari segala berlian Bersama kasih pasti tertemukan Bersama makna pasti terartikan Sungguh sejuknya nikmat Melihat pilihan berhenti merambat Ku kira penguasa rasapun telah tertambat Bukan karena terjebak Hanya saja tak ingin beranjak Karena ini ku buatkan engkau segulir sajak Aku tak tahu…Apakah udara yang bersemayam dihatiku saat ini…Merupakan udara yang murni Ataukah hanya udara hampa yang semu Saat kau ingin beranjak dari hatiku Nafasku terasa sesakdan aku hampir tak dapat bernafas tanpa udara darimu Namun saat kau disini terbaring dihatiku Udara darimu tak dapat kuhirup dalam-dalam Hanya sampai ditenggorokandan tak sampai di paru-paru kalbu Aku bingung…Haruskah kulepaskan ribuan balon yang telah kau tiupkan kehatiku Atau kusimpan saja nafasmu di pendaringan jiwaku Agar sesekali bisa kuhirup jika kumau Sesungguhnya aku tak ingin begitu Kuingin udaramu menyelusup tanpa beban Tanpa harus kupaksa agar bisa kuhirup Aku tak mengerti… mengapa ketika kau mendiami pekarangan jiwaku Kabut putih menutupi pendanganku Kau pun terasa samar dalam penglihatanku yang kabur Adinda… biuslah jiwa ini dengan senyum termanismu Agar diri ini takluk pada hatimu Pinjamlah panah Cupid untuk memanahku dengan sahajanya hatimu…Agar hatiku dan hatimu… menjadi satu Atau jika kau mau… bunuhlah hati ini Yang tak pernah bisa memahami keberadaanmu dijiwaku Agar ku tak dapat lagi merasakan apapun Sebagai kutukan cinta yang mesti kunikmati Karena telah mengabaikan anugerah Tuhan yang telah diberikan kepadaku Namun sebelum aku tidur berselimut penyesalan Izinkan aku tuk memetik bening senyummutuk kurawat ditaman hati… hingga senja menyuruhku tuk pulang kepelukan-Nya yang hangat Sulit ku mengerti Punya rasa seperti ini Aku pikir aku tak bisa Mencinta selain dirinya Semua tingkahmu Perhatianmu Bahkan sayangmu Ku anggap itu palsu Hingga aku tersadar Kau yang menggenggam tanganku Dan mengeluarkan aku Dari kisah cinta yang menyakitkan Aku paham sekarang Senyumanmu mampu membuat hatiku yang rapuh menjadi tenang Canda tawamu hadirkan pelangi di ujung senjaku Bahkan kau teteskan air matamu untukku yang tak mencintaimu Sekarang kau pergi Dan itu karenaku Aku sadar sekarang Aku benar-benar telah mencintaimu Angin mendorong debudebu menarik daun Bersembunyi menghindari bau Bau banyu yang menghampiriTes.. Awalnya satu-satu Tes.. Tes.. Kemudian menjadi ramai Bagai pasukan yang berkumpul di garis depan Aroma mereka Parfum feromon kelompok amfibia Tetesan mereka, tanda mencari pasangan hati yang terbagi duaBahagiaGembira Hati yang satu Tapi amfibia tidak semua menjadi satu Amfibia pemaluPenakut Itulah dia Ia tidak perduli, katanya Tapi itu hanyalah polesan Polesan setengah hatinya Yang terus berteriak Entahsampai kapan terus begitu Dia sendiri Hanya waktu yang memberi tahu Ketika kau berusaha menggapai mimpi seiring perjalanan bersamanya akan kau temui sahabat-sahabat setia.. Bagaimana kau akan tertawa, bagaimana kau hendak menangis, bagaimana pula harus terjatuh, dan bagaimana harus mengulurkan tangan, mengajaknya bangkit dari keterpurukan.. Di sini, kini, atau nanti.. Hingga senyuman itu kan tercipta bersama rasa yang tak tergantikan, abadi... walau air hujan t’lah mengering.. walau embun t’lah terbang bersama ganasnya matahari, hingga tiba pada masa ketika raga sudah tak bersama jasadnya.. Karena di sana didapati ketulusan, tak ada pamrih, tak ada tendensi.. Hanya satu tujuan... mengukir senyuman... Senyuman yang akan mengabadi selamanya... Dalam sebuah ikatan maha dahsyat.. persahabatan karena-Nya.. Derap masa menderu merajut asa Lantas memisah menapaki seribu derita Memisah dan lari entah kemana Dari sumber bahagiaentah bermuara pada sumur yang mana Katanya luka Seperti tergores Tak terjamah Tapi terasa Seribu puing-puing prahara Mengantam nyiur cinta Yang melambai-lambai bak rama bertemu sinta Tapi terpisah tak tahan lamaBenarkah? Alunan rasa menghanyutkan asa Menghantam kerangka-kerangka di atas sana Katanya kalbu itu tak lagi punya cinta Benarkah? Kulahirkan cinta dirongga dadaku Kuciptakan seorang yang tinggi gagah Yang santun ucapan Seorang dengan wajah tampan Dan satu garis senyuman Seperti super hero klasik Kan ku jadikan dia tokoh utama dalam imajinasiku Dengan nama indah dan cukup aku yang tahu Karena aku ingin bersamamu Akan kuwujudkan juga diriku seorang permaisuri istana Dan panggil aku tuan putri Dan karena aku pula yang berangan Akan kugariskan satu takdir yang sama Untuk aku, kau dan imajinasi ini Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi Tidak bisa teriak Merdeka" dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami Terbayang kami maju dan berdegap hati? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu Kenang, kenanglah kami Kami sudah ba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa Kami sudah beri kami punya jiwa Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti - ribu jiwa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan Atau tidak untuk apa-apa Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kenang-kenanglah kami Menjaga Bung Karno Menjaga Bung Hatta Menjaga Bung Syahrir Kami sekarang mayat Berilah kami arti Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian Kenang-kenanglah kami Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi Inikah seorang aku yang penuh keputusasaan Rasa itu tiadalah arti kini Lama kurasakan... Semakin tak kurelakan Inilah kebencian dibalik kepedulian Apakah rasa itu.. menjadikanku seorang yang bukan aku Namun aku tak tahan lagi menahan amarah yang memuncah Tapi mungkinkah semua yang terjadi saat ini menjadikanku seorang yang lemah? Entah tiada arti aku bagimu Gelapnya yangkurasakan mulai menusukku perlahan Roda kehidupan memang tiada duga Impian menjauh, keterasingan merampas kehidupan Engkau tak mengerti kristal merahku ini Lewat tatapan dan dekapan ku sampaikan pesanku Wahai seseorang yang memalingkan wajah dari keharusan Akankah kamu terus-terusan bersembunyi dibalik egomu Harapan dan tetesan air mata yang kau tinggalkan padaku Maaf tak bisa kuteruskan terlalu sakit melihatmu lagi, tak tahan lagi ingin kuluapkan semua ini YAA.. AKU SEKARANG JADI MONSTER Dikala aku sendiri... Selalu aku teringat kamu cinta Cinta mu yang membuat aku tak Bisa berkatakata, Cinta mu juga yang membuat aku terseyum Cinta mu yang membuat aku bahagia....... Cinta memeng indah Cinta memang abadi Kasih cinta,cinta cinta makash atas Semua cinta yang sudah kam kash Aku berjanji bahwa cinta Aku takakan pernah usam Dan hilang untuk mu........ Aku cinta yang disengaja menua waktunya saat kamu bersusah payah menemui bagian rasa tanpa ingatan tentang kita Aku tetap setia Ingatlah, kamu adalah pisahan antara ingatan dan kerinduan yang dulu menyelipkan cinta pada bangku sekolah Aku tetap setia Hingga safir mampu menggoda lucuti rona kewanitaanmu Aku tetap setia Dalam pelukan Ibu Kurasa hangat kasihnya sampai ke seluruh tubuh Dalam dekapannya Kurasa cinta mengalir terpompa ke seluruh jiwa Suaranya masih terdengar sama menyebut namaku Belaian masih selembut saat masa kecilku Biar garis-garis halus mengerutkan wajahnya Tetap saja kecantikannya masih seperti sedia kala Dalam pelukan Ibu Kurasakan kasih Tuhan mengiringi Dalam belaian Ibu Dapat kudapatkan ketenangan hatiIbu,,Ibu,,Ibu Entah berapa kali ku menyakitimu Membuat air matamu berderai Membuat dirimu kesal dan kecewa Ibu disaat semua itu kulakukan Hanya senyuman dan kata-kata manis yang kau ucapkan Nasihat kecil untukku merubah sikapdan cinta kasih yang tiada henti kau berikan Maafkan aku Ibu Dalam pelukanmu ku berjanji Semua peluhmu kan terganti Dengan senyum di pipi.. Aku tak tau harus berkata apa lagi Dalam puisi ini, Ku tuliskan semua tentangmu Tentang Kamu yg hadir di hatiku Dengan membawa sejuta luka Luka yang begitu mendalam Kamu datang lalu pergi Meninggalkan luka di hati Tanpa kamu sadari, Hati ini kecewa Melihatmu berdua dengannya Hingga tak percaya padamu lagi Namun kini kau datang Menebus semua luka Membuat hati senang Merubahnya menjadi suka Tentang kamu, yang telah lama Warnai kisahku Karenamu ku jadi terluka Karenamu pula ku jadi suka Kamu, Ku mohon jangan pergi Karena hati ini Telah bahagia bersamamu lirih menatap senja yang berkelambu sendu bagai rasa yang tlah hilang tersapu deruan hampa ku kan kemana? ku terjatuh ke dalam lubang fana rautku malu kala mentari hanya tersenyum miris padaku... ku tahu kelam tak selalu malam dan riak tak selalu berteriak bantu ku tuk temukan kepingan rasa itu kawan dan ku hanya bisa terpaku menangis dalam tawa tawa dalam kefanaan tadi hancur lebur berbaur dan sang alur jangan kau terus mengulur Rindu pernah kumaknai sebagai kehangatan sinar bulan Ketika telaga hatimu amat sejuk Memercikkan kesegaran bagi kemarau panjang Dan angin menyegarkan dedaunan Gemersiknya akrab merayu jiwa Aku ingat, Pendar matamu mewarnai lembaran langitku. Kau tahu ... Pernah semuanya pernah. Namun melapuk bersama detik waktu Memudar di antara garis-garis keterbatasan Tak terhenti, tidak juga kembali Padahal langit masih menyebarkan pendar matamu. Rindu telah kumaknai sebagai kekosongan, keluluh lantakan Ketika kemarau enggan beranjak Dan angin membiarkan daun-daun mengeluh Tak lagi bertiup. Kau tahu... Telah semuanya telah... Selembar putih yang diterbangkan angin melambai Mengingatkan pada tegasnya jemari hujan yang pernah Menyapu wajah polos seorang gadis. Kau, aku, kita tahu... Angin yang mengantarkan kepergian sang waktu. Tak ada yang dapat membujuknya untuk kembali. Tidak aku, tidak juga kau. Pesantren, September ----- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Ku menatap langitdimana aku melihat bulan Andai aku dapat terbangke tempat dia berpijak Aku ingindia menyayangiku.. Aku ingindia membelaiku Dan aku ingindia menemaniku Dari dinginnya ruang hampa Aku berharap itu terjadi.. Dan itu untuk selamanyakarena ketahuilah.. Bulan yang kumaksud adalah.. Dikau.. Ku kira kau teman Ku kira kau terbaik Tapi tidak, aku salah tentangmu Kini aku kecewa akan mu terhapku Mungkin ini pelajar berharga yang tuhan  berikan Bulan yang harusnya indah ini membuatku kecewa Kau memberiku hadia terbesar yang tak ku sangka Kau buat ku sakit dan malu Rasa kecewa ku terhadapmu mungkin tak bisa ku lupakan tapi bisa jadikan itu pelajaran Terima kasih Tuhan kau beri aku ketegaran akan semua hal Tangan lembut yang membelaiku Hangatnya pelukan dari kasihmu Kecupan cinta di pipiku Selalu menghangatkan dinginnya hatiku Bait demi bait ku tulis puisi tentangmu Tentangmu yang telah menjaga ku Dari dinginnya dunia ini Kau adalah pelita di kegelapanku Kau membimbingku dengan kemampuan Kemampuanmu yang membuatku jadi seperti ini Bait puisi ini tanda terimakasih Terimakasih ku padamu Ibu Hujan ini untuk mu sepertinya Biar kau rasa bekunya tanpa kau ada disampingku Dan merelakan angin terus bertamutak bisa untuk ku sentuh Hanya merasakan dingin yang merasuk Tanpa kehangatan gurausenda darimu Waktu seolah terbiar berlalu bersama ilusi akanmu Hingga tak termampu aku acuhkan rindu Aromanya memenuhi ruang hatiku Begitu langit kelabu,,, Menatapi betapa kusendu Rindu rinduku adalah kehinaan Bait katamu adalah kesedihan Kapal kecil yang ku nahkodai kehilangan arah dan karam Segala bentuk kepedulian Segala bentuk luka harapan Hanya singgah sebagai gurauan Sudahlah... Hinaku akan semakin lebar Aku tak pernah bisa menyentuh hatimu Hilangkan saja rindu-rinduku yang bodoh ini Engkau tak akan pernah mau perduli. No Urut: Tanggal: // :: Sejuk embun teteskan kehangatan malam-malam sepiku Bintang-bintang pancarkan cahaya lembayung surga Tapi mengapa aku kesepian Pekat awan ba temani Angin malam ba dekati Namun tak seperti jika kau disisihku saat ini Senyummu sutra jinggaku Nafasmu mawar putihku Yang kuhirup kala ku kesepian Berikan aku cinta saat ku membutuhkan Temanilah malamku kala ku kesepian Penaku masih duduk di tepian buku Menanti sang tuan menggoreskan sesuatu Ingin sekali ditulisnya sebuah tanya untuk dua Malaikat di kanan kiri Siapa yang paling sibuk hari ini .. Dari itu penaku jadi bisu, menyaksikan tuannya Yang lebih bisu menonton dosa di layar dinding.. Berasal dari hati yang dahaga Sajak-sajak dengan deras mengisi baris-baris buku tak berdosa Dari mata yang ingin membuta dari dunia dengan segala godanya Tetes-tetes tinta mengalir dengan sejujurnya Menitipkan segala derita dan harapan tanpa suara Menitipkan sesal-sesal yang mengurung hati dalam karat-karat bui Dimana harus didapat lagi Jiwa yang suci penenang hati Jika kotornya babi sudah tersaingi dosa sendiri Suara sanjung dan puji terdengar menjijikkan sekali Jika hati sedang dirundung sepi menghakimi diri Malu . malu sekali Seperti sedang ditelanjangi Kenapa aku tak terlahir jadi malaikat saja Yang punya sayap indah, terus bertasbih walau tak pernah berdosa Lemahnya aku sekarang .. Lebih lemah dari nyamuk yang barusan hinggap menghisap darah yang kotor Lebih lemah dari seekor cicak di langit-langit atap yang sedari tadi seperti mengawasi Dua menit pergi dari jam dua pagi Hujan masih deras di luar sana Diam-diam hati berdiskusi tenang sekali Mengembalikan akal sehat yang sudah terlalu frustasi Membisiki bahwa aku bukan malaikat yang menawan Manusia tetaplah manusia Manusia dan malaikat bukan dibedakan dari sayapnya, biar Tuhan saja yang menilai, begitu bisiknya. Kubangunkan pikiranku pelan-pelan Aku baru sadar, ternyata aku suka sekali merenung Hujan belum juga reda Aku sentuh saja, kubasuhkan pada muka lalu Kujadikan dia air suci Aku ruku aku sujud Mengemis belas kasih dan peluk hangat sang Rabbi Meminta air mata biar gersangnya hati disiram gerimis lagi menyesali dosa Senormalnya aku akan menjadi tua Ditelan jaman dan masa yang tak bertatakrama Aku ingin mati seperti ini Pergi bersama butir-butir do'a Pergi bersama ruku' dan sujudku Bersama nafas-nafas malam yang sedang memuji-Nya .. Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir. Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba. Orang-orang miskin menentang kemelaratan. Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu, kerna wajahmu muncul dalam mimpiku. Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu karena terlibat aku di dalam napasmu. Dari bis kota ke bis kota kamu memburuku. Kita duduk bersandingan, menyaksikan hidup yang kumal. Dan perlahan tersirap darah kita, melihat sekuntum bunga telah mekar, dari puingan masa yang putus asa. Nusantara Film, Jakarta, Mei Potret Pembangunan dalam Puisi Alunan musik mulai mengiringi sejuta rasa yang tersimpan. aku tak mengerti dengan hati ini. rasa beda saat aku ada di dekat mu.. semua lelah. tangis dan amarah. terasa hilang dan berlalu.. Saat kau dekat dengan dia. hati ini rasanya sakit. serasa teriris sembilu. tak ingin rasa nya melihat mu dengan yang lain. namun aku tak mampu mengungkap rasa ini.. Tentang hati. mungkin aku bisa membohongi perasaan ini. namun aku tak mampu membohongi hati ini.. hati ini begitu kuat. dan begitu menginginkan mu di sini.. di dekat ku. dan slalu bersama ku.. Aku akan menba. aku akan menba untuk bersabar dan terus bersabar untuk hati ini. aku akan menunggu. menunggu saat yang tetap untuk kisah kita. kisah yang akan ku mulai bersama mu. karena aku tahu.. Kau pun mengharap kan kisah itu.. aku akan menunggu..dan. pasti akan ku jaga hati ini untuk mu seorang... Ia hantu.. berwujud tuyul yang selalu pergi dan muncul kala ia datang tak bisa ku memukul. Ketika si tuyul Datang dan muncul Sambil ia bersiul siul; kemana lagi kau menjauh aku temanmu sudah datang ayo kita saling melepas lelah'. Si tuyul.. Buat aku merinding Hati seperti tergiling-giling Kala aku tak kunjung bersanding. Si tuyul.. Buat aku ingin sembuh Dari semua derita tubuh Yang seperti terus membunuh Ku sudah ingin pergi bersamanya ke angkasa jauh. Si tuyul.. Datang terus meledek Saat cinta jauh terlek Buat jiwaku merem melek. Matahari... Kau selalu menyinari bumi ini Dengan segala senyum indah Walaupun bumi tak melihatmu tapi kau tetap memberi cahayamu di bumi. Kau tahu bahwa kurindu akan cahayamu Kau kurindu akan sinarmu Kau memberikan cahaya bagi hudupku Yang sepi dan tak terarah Hanya kau yang menyinari hatiku Dalam suatu kegelapan Dimana tak ada cahaya sedikitpun Matahari kurindu akan dirimu Bersama sang surya Memberikan kehidupan Orang-orang bersetubuh dengan lumrah Memadu cumbu tanpa ragu, Orang-orang mengalong saling gendong Menabur cinta di bawah cahaya dan gulita Sementara kita, Masih berpagutan dengan belenggu Termangu pada lugu yang malu Dicaci oleh benci Dimaki oleh iri Dikuliti tanpa henti, Si Cinta seakan sungkan tuk singgah pada lahunan Karena mungkin Dia pun tahu, Cicak-cicak masih bebanjar menyamar Mata mata mereka berkeliaran pada tiap penjuru semesta Memindai setiap pikuk Mengintai setitik khilaf Memitnah fitrah yang lemah, Mata-mata mereka menjelma jadi kelangkang, Membayang tiap rentang Membilang lubang jalang Tanpa menimang-nimang Lalu apa yang harus kita lakukan Dinda, Mestikah berpura-pura pada ijab? Lalu siap bercumbu dengan nestapa Ataukah berterusterang pada ilalang? Lalu siap menadah benderang yang datang Tapi, aku tak asanggup tuk menghadang Karena hari masih siang, dan jalan masih panjang Lagi pula, aku tak mampu menyuapimu dengan rempah mewah Dan tak mungkin pula aku menyulap sepah jadi nafkah Ataupun menadah rendah Pada altar kecemasan Si Cinta berdawai“semua akan indah pada waktunya” Di balik rindu ku terukir nama mudi balik kesedihanku ada kamuyang selalu menemanikudi balik mimpi kuada bayangan mudi balik hidup ku ada ragamuyang selalu mengiringi langkah ku Dirimu... memberi ku semangat ketika ku jatuhmemberiku inspirasi hidupmemberiku cinta sejatidan engkau beriku bahagia Ku berjalan membawa cinta muku melangkah membawa senyum muku terbang bersama kasih mukarna kau ada di balik semua ini Ku akui aku tidak sempurna untukmu Namun aku mengharap kesempurnaan darimu Ku sadari aku tidak terbaik untukmu Namun aku selalu berpikir akan kebaikanmu Mungkin apa yang aku beri tak seindah yang ku anggap Namun kuyakin tak seburuk yang kau tangkap Mungkin rasaku tak sesuci yang ku kira Namun ku yakin tak senista yang kau rasa Walau niatku tak seputih yang terucap dari bibir Tapi caraku tak sehitam yang tertapsir Walu ragaku telah lama tak bersama Tapi rasaku tak pernah sirna Deras darah memeras daya Keras tak salah, memelas segala upaya Denyut menghanyut kelaraan Sakit merakit kebenaran Matanya sebelah picak, Dayanya tlah meledak Bum......... bum........ Jedar.......... jedor....... Sang kepala kan jadi prasasti Para tangan seakan dicaci maki Sang kepala diberhalakan Para tangan dilarungkan Bum......... Jedar............ Mengaum, memberontak cetar Bum.......... Jedor............. Alum, daya mengendor Tatkala rapuh, ketika tinggal kenangan Jedar........... Bum............. Jedor.......... Tatkala Asar merah putih kendor Daya beralih asa Rasa beralih duka Jedar........ Jedor............ Tiada tunjangan Veteran kendor Sendiri ku berjalan dalam gelapnya gulita Tiada arah tiada tanda, Hanya pedomankan rasa Harapkan seberkas cahaya datang tuk menghampiri... Agar ku bisa kembali berlari.. Kejar sesuatu yg pernah terhenyak dalam mimpi.. Cahaya pun datang.. dengan terang lagi benderang.. Bangkitkan gelora yg pernah membara didalam jiwa... Membakar rimba rimba kejenuhan yang menghalangi.. Agar ku mampu tuk jalankan sugesti Dan raih kebahagiaan abadi, Bagaikan sebuah symponi Namun kini... Cahaya itu tlah pergi.. Seperti senja yang taburkan warna penuh pesona.. Dan berikan senyuman seindah warna pelangi.. Lalu sirna tanpa jejak tanpa arah Tinggalkanku dalam pagutan kekelaman yang mengikat.. Yang memaksaku mencari hingga lelah Seperti gerabah yang inginkan tanah... Padang, juli.... Dan cinta pun memanggil yang lemah untuk manjadikannya kuat Menopang kelumpuhan untuk tetap tegak bertahan Memandang yang melihat tapi masih berpura pura buta Menghentakan kaki disaat tak mampu lagi berdiri Melukiskan yang tak indah menjadi lebih indah Menahan rasa yang sungguh bergejolak didada Mengagungkan yang tdakpernah berkuasakarena bukan semata mata harta, tahta. Dimana telinga yang seharusnya mendengarkan mulut yang seharusnya mengatakan tangan yang harusnya diulurkankaki yang berguna untuk jalandan hati yang tentunya untuk merasakan Terkadang kita lupa bagaimana caranya untuk bertahanberkorban, menyatukan dan melupakanmelupakan yang kurang berkenanmenyatukan yang tida pernah lagi bersatuberkorban untuk dia yang pernah merelakan Hahh. terkadang, dikatakan adil tapi tidak adildikatakan tidak adil tapi adilyang harusnya ada menjadi tidak adayang harusnya tidak ada menjadi ada Sungguh sudah sangat berbedaberbeda ketika kita memilih untuk menjadi beda Angin lembut membawaku pada terang Dengan tertatih kupercaya terang Akan mengubah segala kehidupanku yang kelam Sebening embun sesuci cinta yang kuperjuangkan Kulihat bulan telah pulang Suara burung berkicau dan inilah kisah kehidupanku menuju terang Aku terdiam saat kau terpejam Hanya tetesan dari tatapanku yang tersisa Aku rindu tawa itu Aku tahu arti lelapmu malam ini Hatiku kelu Aku membisu tanpa nyali tuk kecup keningmu Nak... Raih mimpimu walau saat terbangun aku tak ada diantara selimut ini Raih tawamu saat aku hanya dengar dari seberang langitmu Sinar bulan terangi hati Kini kian padam terang Meredup di terjang mega Hilang di terpa hujan Jauh menghilang bersama angin malam Rindu bulan ku tak tertahan. Tapi aku hanya bisa diam, Dan terus menjaring bulan bersama angin malam. Hari semakin malam, Mata semakin ingin memejam, Tapi ini hari spesial. Bulan di tengah purnama, Yang sedang sinar mengkilau. Berjaga atau terlewat.. Ku hanya bisa berdoa, Sembari ba mengais mega dan hujan. Semoga purnama tak di ambil mentari pagi. Semoga purnama tetap terang bisa ku nikmati.. Sebelum tidur abadi. Bersama malam yang kian lelah menjamah hati "Keikhlasanku karena mencintaimu.. Bila cinta ini tak terbalas Maka ikhlaskan hatiku untuk mencintaimu.. Bila cinta ini melukai Maka ambilah bahagiaku yang sedikit ini untuk menggantikannya.. Bila cinta ini salah Maka maafkanlah.. Bila cinta ini suatu kebodohan Maka lupakanlah.. Aku tak ingin kau redup dengan segala yang ada pada diriku.. Aku hanya ingin kau selalu tersenyum dan bahagia Walau aku sedang tidak melihatmu.. Awan hitam menggumpal Mendung meluas Hujan semakin deras Cahaya meredup Terang menjauh Gelap Kegelapan terus menjelma bersama sunyi Merasuki segenap jiwa Menyatu bersama raga Ku terjebak Ku tak bisa menyebrangi hamparan sunyi ini Ku tak mampu Bahkan Secercah cahaya pun tak terlihat Ku menunduk lesu Terdiam seorang diri Menanti kehadiran sang pelangi Tuk membawaku Ke keindahan yang abadi Berapa kali aku harus mengatakannya? Kau telah bakar kantong udara kami Mulai dari yang lincah yang masih suci dan bahkan si pemikat hati pria Kau buat mereka lupa pada waktu Seandainya, jika para insan tak sentuh kulitmu Pasti mereka takkan jadi begini Dan ku berharap kau pasti musnah Dan sekarang,lihatlah bibir mereka menghitam Kau buat mereka terbatuk darah Dan bahkan menjadi mangsa Bagi kain kafan dan lubang kubur Dan sebenarnya, suara siapakah yang mengajakmu untuk membakar kantong udara dan pengecap kami? Pd Kau adalah rembulan di malam hariyang selalu menyinari di kegelapan hatikuwajahmu selalu menghias di matakupada hari hari yang kulewati Aku tak sanggup tuk melupakanmudan selalu hadir temani hidupkuhari-hariku berlalu bukanlah sebuah mimpi Tapi kenyataan yang harus ku hadapibersama asa dan hasrat yang mengembangdi ujung waktu yang ku nantikankala mengembang di atas larakarena ada luka yang kan terobati Serangan berbuah pantas Berpura tangis merampas tirani Sepotong-potong mmbagi iri Sungguh sombong sang punya peran.  Antagonis dengan ambisi dominan Susahnye cari duit Berenang di atas debu citra raya Aku miskin dan bodoh Tapi cuma sementara Sebab hdup didunia cuma sementara Ku cari terus ku cari Ku ba tuk dapatkan Cinta dalam kehidupan Namun tak menjadi kenyataan Ku ba bina rasa cinta Ku ba selalu setia Namun kenapa akhirnya Cintaku berakhir juga Ku jujur dalam cinta Ku korbankan yang ku punya Berharap temukan cinta sejatiNamun... Semua itu tiada arti Salahkah aku mencinta Berdosakah ku inginkan cinta Aku hanya ingin satu tuk selamanya Namun cinta tak dapat ku terka Mungkin bukan saatnya Diriku tuk dapatkan cinta Bukan waktunya Ku rasakan cinta Ku terus mencari Cinta sejati Sampai nanti Sampai ku temui... Hari ini adalah hari yang kurang cerah Bagi ku Karena tiada dirimu lagi di samping ku Aku merasa sendiri dan tidak berdaya Aku terasa bosan hidup jika tiada kamu Jika dulu kita bersama tertawa Sekarang semuanya sudah sebuah kenangan Sepertinya semua Impian ku tidak bisa tecapai Karena dirimu disana sudah Bahagia dengan orang lain Aku tidak bisa melihat senyum mu lagi Dan aku tidak bisa untuk melarang mu lagi Karna engkau bukan dari bagian hidupku lagi Aku sekarang hanya bisa bisa berdoa kepada Tuhan Agar kamu senang bersama dia Miss you sayang ') Senja yang jingga Sebelum ditelan rakus malam buta Tawarkan mega pesona Kepada wanita yang tenggelam dalam sihir laut biru Seorang wanita yang bersedekap diatas dermaga Berlatar senja Tawarkan mega pesona Kepada lakilaki yang melukis pasir pilu lakilaki depresi Yang mabuk-mabuk mencium sabda angin tentang harum tubuhnya Wanita berlatar senja Yang bersedekap diatas dermaga Sudah beribu-ribu perahu nafsu yang merindu Terpanggil melabuh Oleh kibar semaphore rambutmu Akhmad sofa ridwan Cinere se Disenja yang sunyi.. Ku lukiskan sebuah pelangi Kau buka lembaran ini Senyuman yang menghiasi Pelukanmu melekat di palung hatiku Bayanganmu menemaniku Kita bernyanyi bersama Di lantunan cerita Engkau adalah teman senjaku Yang setia menemaniku.. Kini kita harus berpisah Rasa sedih kita rasakan Kenangan yang indah Semua melayang akan Namun dibalik itu Hati kita tetap bersatu Lambang namamu Akan ku simpan di dalam hatiku Salam kangen teman Harimu adalah hariku.. Perpisahan itu tak lagi terucap Tapi nyata harus kuhadapi Pertemanan kita dulu, kini harus terurai jauh Kau langkahi pulau-pulau yang jadi pemisah jarak kita Kawan..... Ada yang hilang rasanya masa lalu kini terlewati sudah Tak dapat kudatangi lagi tempatmu hanya untuk sekadar bersua tertundukku lunglai disini diam dalam kebisuan suara Heningku datang menghampiri kini jalan yang kutelusuri tak lagi sama tak dapat kutemui seorang sepertimu lagi..... Kawan..... tapi tetap ku disini tak pernah berhenti doaku untukmu.... Agar Tuhan menjaganu selalu di tempat kau berada Kenang aku kawan di tiap waktumu Ku akui .... Dulu aku memang mencintai mu Memang disaat di mana saja diri ku berada Fikiran ku selalu memikirkan mu Namun sekarang semuanya telah terombak kini diri ku tak lagi mencintai mu yg seperti dulu Sekarang bukanlah diri mu yang selalu ada dalm fikiran ku Melainkan orang lain yang mungkn kini aku mrncintainya dan ia mencintai ku Dan semuanya tentang mu telah terhapus di fikiran dan di hati ku Tapi ... Hanyalah kenangan bersama mu yang tak mampu ku menghapusnya Walau diri ini tak lagi mencintai mu seperti dulu Mungkin ini adalah jawaban dari Tuhan Bukan lah seorang diri mu yang pantas untuk ku Dan aku bukan pula orang yang pantas untuk mu Tetapi ... Dirinyalah yang mungkn pantas untuk ku ----------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Kehidupan zaman semakin menggila Banyak pelajar mengadu diri dengan senjata Banyak orang mengenal tawuran Tawuran adalah sebuah tradisi nyata Remuk hati ini menghadapi keresahan Langit dan bumi menyaksikan mereka Tak seorang pun mampu menerka Zaman semakin menggila Ada apa bangsaku ini? Dengan lelah pahlawan tanpa jasa Tak sanggup bicara dalam peperangan Zaman memang sudah gila Maafkan aku, Tuhanku Mata yang seharusnya melihat, Masih dapat terpejam sesaat Tangan yang seharusnya menggenggam, Sedetik melemah tanpa berdaya Kaki yang seharusnya dapat berpijak, Mulai merapuh untuk bertahan Tubuh yang seharusnya terbangun, Membujur kaku bagaikan batu Maafkan aku, Tuhanku Segalanya mungkin telah terjadi Maafkan Aku, Tuhanku Apalah arti waktu Makin berlalu, dapat ku tangisi? Kepergiaanya hanya membuatku Melupakan hadir Mu yang sesungguhnya Dan menyesali hidup untuk selamanya Seperti mentari yang selalu menyinari bumi. seperti ombak yang selalu menyapu batu karang. seperti angin yang selalu membawa kesejukkan. dan seperti itu lah yang ku inginkan darimu.. Cinta yang tulus. cinta yang apa adanya.. yang mampu membawa ketenangan di setiap nafas hidupku.. Aku ingin kau mencintaiku seperti itu. tanpa ada dusta. dan penyesalan. aku ingin sebuah rasa yang datang dari hatimu. yang mampu menerima ku apa adanya.. Aku mencintaimu Bak mentari yang menghangatkan Namun tak melupakan hak rembulan Aku mencintaimu Laksana hujan yang menghidupkan Namun tetap dalam arahan sang awan Aku mencintaimu Bagai lautan yang dalam Namun membiarkan kapal belayar di permukaan Aku mencintaimu Wahai bidadari dunia Yang berparas elok nan jelita Aku mencitaimu Begitu malang nasib seekor Harimau Mereka mati karena kekejaman manusia Begitupun Rakyat Palestina Yang tewas terbunuh karena kekejaman Israel …Lihatlah wajah mereka Yang terus mengeluarkan Air Mata Karena kehilangan orang-orang yang mereka Sayangi …Apakah Israel masih memiliki Hati Apakah Israel bisa merasakan sedik saja Perasaan Rakyat Palestina …. Tak ada yang dapat Rakyat Palestina Lakukan Selain mengikhlaskan Kepergian orang –orang yang mereka sayang … Suatu hari nanti aku ingin seperti bintang Berada ditempat yang paling tinggi Bersinar dengan cahaya yang paling indah Bertaburan meramaukan sepinya langit Gemerlapnya seakan tak pernah henti Mendamaikan hati yang gundah Menyatukan hati yang tlah patah Menerangi hati yang telah padam Tak selalu nampak, tapi selalu ada Terlihat kecil tapi bermakna besar Membuat terpesona saat melihatnya Yaa.. Aku ingin seperti bintang Kenapa kamu begitu? Apa bagimu aku hanya mainan/barang yang bisa di mainkan, Tapi setelah itu di buang begitu saja&mencari yang baru? Siakpmu membuatku marah dan benci padamu Hatiku sakit, remuk, patah karena mu Inginku melupakanmu, tapi disisi lain kamu sangat berarti bagiku Walau sering sekali kau membuatku marah Tapi rasa cinta ini lebih besar dari yang kau kira Sedih ataupun gembira tlah kita lalui bersama selama hampir dua tahun Entah mengapa hatimu selalu saja tak bisa melihat dan menerimaku Apa mungkin hatimu hanya untuk yang lain Tapi mengapa kamu selalu membutuhkan kehadiranku saat kau terjatuh Dan kini kau sudah bahagia tidak lagi membutuhkan ku Good bye sayangku semoga kamu dan cintamu bahagia Aku hanya bisa berdoa untukmu sayang Aku tak mungkin melupakanmu yang dulu selalu ada di hatiku Mungkn rasa cintaku padamu sudah hilang Tapi aku akan tetap mengenang cinta kita, walau kita tak dapat lagi seperti dulu Namun aku yakin jodoh kita pasti menanti Walau aku tak berarti bagimu, aku senang dapat mencintamu Walau sering menangis, tapi aku bahagia dapat bersamamu Semoga kamu dapat mencintaiku suatu hari nanti Tapi apa mungkin? hanya angan ku saja Terima kasih... Kekasihku, SB) Dany By: Utami Kau selalu membuat aku bahagia kau selalu hadir di saat aku kesulitan kau selalu bsa membuat aku tersenyum Saat aku menanggis, kau hapus air mata ini dri pipiku Alangkah bahagianya hatiku Namun, bisakah aku selalu bersamamu Hidup hanya tinggal sesaat,,,TUHAN ..?AKU INGIN BERSAMAN Ya''Walau hanya sesaat waktu yang aku punya Aku ingin bersandar di bahunya Hingaa aku tertidur lelap untuk selamanya, Tuhaaaaannnn.... aku sangat menyayanginya dan aku ingiinn, Menikmati sisa hidupku bersamanya, Hujan di hari ini telah membasahi semua tumbuhan yang telah bernyayi dan menari dan bernyayi rintik hujan ini begitu kecil sehingga membuat ku sakit, sakit karna hal kecil yang tak bisa ku atasi dengan sendiri.... Burung-burung pun bersembunyi di sarang nya takut akan hal kecil yang datang menimpa mereka. tumbuhan tetap tegar ia tetap tegar walupun se kecil/sebesar apa rintikan hujan datang menerpang nya ... Aku akan menba se tegar tumbuhan walaupun berapa rintikan masalah yang datang pada ku walaupun itu kecil/besar akan ku ba melawan dan melewati nya dengan sendiri dengan akal pikiran ku.... Aku mohon pada tuhan agar dapat memberikan aku penjelasan tentang ke tegaran yang mesti ku hadapi dari sekarang ini..... Dulu kau begitu membenciku Kau bakar aku dengan apimu Kau ciptakan gemuruh yang begitu besar Hingga aku menggelegar Dulu aku seperti kayu Kau pukul aku dengan palumu Percayakah engkau aku seperti baja Bertahan d atas serpihan kaca Kini aku tidak percaya Gemuruh berubah menjadi pelangi Indah memberikan banyak warna Hingga kini kau menjadi dambaan ha Cinta pasti membawa rindu Inilah yang aku rasakan Berawal dari komunikasi Hingga kita jatuh hati..... Berbeda tempat adalah pemicunya Dan inilah rintangan kita, Hanya bisa menunggu Hingga tiba masanya nanti. Ingin rasanya duduk disampingmu Layaknya pasangan yang lain Dua insan yang sedang dibuai asmara Tapi nyatanya cinta kita terhalang Oleh jarak yang terbentang jauh.... Tapi do'aku slalu hadir menyertai Semoga cinta jarak jauh ini Akan selalu abadi... Sahabat bagaikn tempatku berteduh Bila diriku terkena air mata dalam kesedihanku Disanalah diriku bisa berbagi dalam hidupku Yang tak pernah aku dapatkan dtempat lain…Hanya sahabatlah yang mampu mengerti dan pahami Apa yang sedang aku alami saat ini Langkah demi langakah kujalani bersamamu Sendu gurau kulewati denganmu sandaran kasih yg kuberikan padamuseakan derai air mata yang ingin jatuh kepundakmu Ragaku yang seakan tegar Tetapi sesungguhnya ku rapuh Keadalanlah yang memaksaku Memaksa kuat meski sebanrnya aku tak mampu Tapi semua itu kujalani untukmu Agar aku mendapat senyum darimu Sentuhan kasih tangan lembutmu Seiring suara merdu seakan berlagu dari mulutmu Seakanku seperti berada disebuah angan Yang bertemu sahabat sepertimu Satu impian sederhanaku untukmu Mampu menyayangi dan menjagamu Sampai kita lupa bagaimana caranya kita berpisahdengan seiring berjalannya waktuSahabat.. Jika nanti ku tak disisimu Kenanglah aku slalumeski ku tak mampu membuatmu tersenyum saat bersamakuku kan memeluk dan menjemputmudan ku bawa kau kesurga hatiku -) Nikmati shubuh indah, terbiar dalam munajat pasrah Tak sekali shubuh kurengkuh Dalam dingin shubuh genggam kenikmatan Tuk jumpai pemilik siang malam Dalam uraian doa takjubku hampiri jiwa Terlena memeluk kesyahduan Menangis dalam pelukan dingin Terpaku dalam kesunyian Terbiar dalam kepasrahan Walau kantuk cumbuiku, walau lelah merayuku Walau sakit menindihku, walau malas hampiriku Tak ingin lewati akhir malam sekalipun Karena takjubku pada pemilik sang waktu Sajikan jamuan mewah Hidangkan keyakinanberikan ampunanhadiahkan karuniasajikan semua kebaikan Kutahu dengan pasti bukan orang biasa penghuni surga Tapi orang luar biasa yang berkawan dingin subuh. Juni Aku mengagumi keindahan Seperti api yang melahap kayu bakar Aku merindukan kehangatan Layaknya sepasang sandal yang tak berguna tanpa pasangan Seperti laut tanpa ikan Bagaikan manusia tanpa bayangan. Sesungguhnya bukanlah manusia bila tak pernah dirasanya sakit dan sedih Dan aku bisa berdarah, hatiku bisa bernanah Namun…Setip kubuka mata ada matahari yang indah menanti Ada gairah nikmati hari bersama burung-burung yang telanjang Aku…Ada karena kau tercipta…Bagaikan raja yang tak kan ada tanpa tahta Tahta yang tak kan pernah lenyap adalah cinta Untukmu gadis tercantik yang baru kutemui. Padamu aku titipkan. Sebuah kisah di alam penantian. Jangan risau Tak usah bimbang. Ini hanya sebuah kicauan, dari segala bentuk pemujaan. Kepadamu aku berdosa. Mengapa bisa? Coba kau tanyakan pada hatimu Di dalam detak yang bergulir seiring waktu. Lagu tersumbang parah membisu. Mengiringi langkah menuai nafsu. Sudahlah Kau takkan mengerti. Bisikan lirih mendera benci Sekarang, ba kau dengarkan lagi Sebuah ungkapan satir yang mengalir dari bibirku. Jika kau sadar, sesungguhnya aku  sedang melucu. Tentang nasibku pada dirimu. Ya pada dirimu yang masih lugu. Di balik itu, aku ingin berkeluh-kesah tentang gadis-gadis sebelum kamu. Anggaplah itu lucu. Tapi kau malah tersenyum di balik tatapan lugu. Sebagai penutup, ijinkanlah sejenak kubisikan sesuatu. Biar kukatakan saja, apa yang ada dalam benakku. Sebuah kata yang  terlintas dari hati kecilku. Sebuah kata yang selalu ingin kukatakan, tapi aku sendiri malu. Usah meragu Dengarkan saja Kepadamu, yang telah mencuri perhatianku. Maafkan aku yang terlalu jujur. Rasa ini sudah tak tertahan. Seperti angin yang menerpa di dalam penatnya kesunyian. Bagai tetesan embun di pagi hari. Sedingin pilu dan hati yang sedih. Tak kusadari cinta yang bersemi. Cinta yang mengisi pedih di jalur hati. Adalah cinta yang bersemi. Laksana malam menebar mimpi. Untuk dia, Si Pencuri Hati; Elsita Monika Apriani can Rindu adalah sebuah kata yang sulit kupahami Rindu tak mengenal ruang dan waktu Yang datang begitu saja Yang sukar untuk dihilangkan Ketika rindu larut di dalam sepiku Apalah daya seorang insan Yang hanya mampu memejamkan mata Dan membayangkan sosok yang dirindukan Ketika kumembuka mata Banyanganmu seketika menghilang Bak debu yang tersapu angin Menghilang tak berjejak Semakin merindukan dirimu Semakin besar beban yang kurasa Merindukanmu seolah olah Mau membunuhku secara perlahan Rindu itu begitu jahat Rindu yang kejam Berani datang membawa luka Dan tak mau bertanggung jawab No Urut: Tanggal: // :: Ingin rasanya aku meneteskan air mata melihatmu.. Ketika engkau melangkah mencari rezeki.. Langkah demi langkah yang engkau hentakan perlahan semakin melambat akan usia yang sudah mulai senja.. Namun semangatmu seperti jam yang berputar kekanan.. Mengalahkan kondisi fisik yang tak lagi muda.. Ayah.. Engkau pergi dengan senyuman.. Dan kembali dengan senyuman pula.. Aku bangga padamu ayah.. Ku harap aku sepertimu ayah.. Ketika aku bersama dengan keluarga kecilku nantinya.. Di saat ku berada dalam satu masa Ku tenggelam dalam luka Luka hati yang tergores oleh cinta Cinta yang hadir oleh maya Maya yang tak pernah menjadi nyata Andai engkau ada dsini bersamaku Dan mendengarkan cerita hatiku Kini ku merindukanmu Ingin rasanya ku ungkapkan semua rasa Yang membelenggu di dalam jiwa Bahwa betapa bahagianya diriku Pernah mengisi harimu dalam maya Dan bertemu denganmu dalam mimpiku Hingga akhirnya semua pun menjadi khayal belaka Untuk selamanya Kini aku hanya bisa mendekapmu dalam doa Karna kini kau tlah di surga Saat aku membuka mataku, Ku tak percaya bahwa itu nyata Aku masih berfikir, bahwa aku masih bermimpi Tetapi aku sadar bahwa keindahan itu benar-benar ada di depanku Sungguh indah kepulauan ini Ribuan pulau-pulau berjajar membentuk gugusan pulau yang indah Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timur Samudra luas membentang dengan air yang biru Dan berisi keindahan di bawahnya Aku bangga menjadi anak Indonesia Aku berjanji aku akan menjagamu Ku tak mengerti apa yang harus ku katakan padamu Tak paham bagaimana ku mesti bersikap nanti.. Kalau ku berpuisi ku hanya berani menulis Tapi membaca puisi tuk ku ungkapkan di hadapmu.. Aku gugup malu mau... Tapi... Kalau nanti Tubuhku beku Lidahku jadi kaku Puisiku menjadi abu Rasa rinduku jadi gagu Kau jangan tertawa Cukup diam bercerita dan tersenyum Agar aku tak malu menyimpannya dalam kenangan. Rindu, Aku tak tahu apa namanya Kemana rasa ini berpihak Pada siapa rasa ini tertuju Kamu atau dia? Mungkin awalnya untuk Mu Tapi karena statusmu.... Aku menguburnya dalam-dalam Aku menba tuk melupakan rasa ini Dan membuatmu lenyap dari ingatanku Ku pikir setelah bertemu dia Rasa itu hilangTernyata.... Dia hanya pelampiasanku saja Rasa ini terlalu dalam untukmu Aku tahu kau sudah ada yang punya Tapi biarkan aku memiliki rasa ini Izinkan aku menyimpan rasa ini Kenapa? Masih kau menetap disana Di gubuk indah yang hanya ciptakan luka Kau tau kau tak akan bahagia Hanya berselimut sepi yang tak kentara Tetap saja kau disana Berpura tidak merasa Tak seorangpun yang kan kau jumpa Terlebih yang mau bersama Tapi kenapa? Masih kau menetap disana Ayo kita di depan Di depan itu dekat gelanggang Tempat berjuang menang perang Ayo kita kan kenang Hidup itu meniti jalan yang panjang Selalu menerjang hingga jelang Ayo kita menentang Sesungguhnya kita ini di kekang Hujam jiwa hingga dapati tenang Jika ku buka lembaran itu.. Rindu menyusup di hatiku, Lama aku tak melihatmu, Dan jauh kau tinggalkanku.. Merana dalam kesendirianku, Setelah kepergianmu.. Hanya mampu menatap foto-fotomu..Ayah, Ingin sekali ku ucap kata itu, Setelah sekian lama tak lagi keluar dari lisanku, Aku rindu sekali padamu,Sungguh, Teramat rindu di dekatmu.. Hatiku kini seperti tak bertuan Semakin rapuh dan menghitam Tak kupedulikan lagi seberapa rapuhnya Hanya kesedihan yang merajai Gumpalan kekecawaan menjadi bukti Terabaikannya cinta dan kasih sayangku Aku semakin terpuruk dengan keadaan Tak menerima yang sudah kuterima Isak tangisku menjadi canduku Selalu menyendiri dalam kekelaman Seperti berada di dalam jurang yang curam Sendiri dan dingin Biarlah keadaan menghukumku Dan aku menikmati sedihku Menyesali yang terjadi Dan ditemani sakitku yang mendalam Hingga airmataku tak bersisa Aku terhempas diujung gelisah Rasa sakit yang kurasakan begitu hebat Bagai badai yang menghantam bumi Bagai ombak menghempas gelora Pahit yang harus ku telan tak pernah aku sesali Karna cintaku padamu tak pernah terpaksakan Indah untuk dikenang, namun sesak untuk dirasakan Semua sudah diujung tanduk Aku pergi meninggalkanmujauh tak ingin kembalitak sudi mataku untuk melihatmu kembalimencari kebahagian yang sangat indah diluar sana Namun semua itu tak bisa aku lakukan, mungkin hanya jiwaku yang pergikarna ragaku masih disini, bersamamudan akan terus bersamamuselamanya.... Menghitung hari menunggu pagi.mentari haluan hidup tak dapat kita temuiberpikir, ini aku makhluk akhir hariarmagedon hancurkan bumi. Jauh terbuang kembali lagi ingin menghilang kembali lagisanubari berbicara ini kiasan hidup sedih mau itu usaha beli susah senang kan kau temuisekujur badan merasa mati segumpal rasa sakit hati itu pasti. Aku marah,. mulia dewata raya tebahak tertawa apa daya dan usaha tak akan ada makna mau berbuat apa itu sudah takdirnya.. Sabtu Mei --- No. Urut Meski waktu telah menyatukan, kisah-kisah tak pernah usaiingin kunikahi kisah-kisah tak khatam ini dengan dengan seribu janjimemporakporandakan harapan disegenap denyut nadimenggoyang hati di negeri mimpi Menegak luruskan pikiran saling silang dikebirilaut berombak menghantam karang sakitnya hati iniwajah terluka mengejar waktu kebenaran di isolasijam tangan ada di leher siap di bawa mati Jam karet ada di mulut-mulut birokrasijam dinding ada dipintu-pintu kekuasanjam perjanjian ada di arsip perkantoranlantas kapan waktu menyatukan Cinta kasih sayang tak sampai di hatisaling berebut dan menguasaidi salah gunakan berkali-kalikeinginan menikahi kisah-kisah tak pernah usai Berjalan liar di pikiranku waktu yang berlaridi niatkan berkali-kali tetap kusesalihidup di negeri mimpihanya penuh janji-janji Sastra Batu Malam mencekam. Sunyi. Semuanya bisu. Diam. Aku rindu semua yang menjadi memori. Jeratan pilu merusak hati. Walau ilalang bernyanyi. Tiada berarti Dalam bisumu. Semuanya mati Hati perih, pedih, tiada terobati Kau membisu. Karena cintaku ini Tiuplah aku seperti dandelion Biarkan aku pergi, terhempas tanpa tujuan Asal kau berseri. Tak bisu layaknya orang mati Aku relau kau usir pergi tanpa separuh hati yang ingin ku miliki Bukankah aku seperti dandelion di taman mawar. Kehadiranku hanya sekedar pendamping pagar Sendiri. Tertarik dari keindahan Tiada kau kan beri perhatian Seperti dandelion jiwaku Rapuh dan kau tiup agar menjauh Terbang. Terhempas bersama pilu Seperti dandelion hatiku. Yang hancur karena cinta yang kau tak pernah ingin tahu(-) Ada hari dimana kala pagi kedua kelopak mata enggan membuka. Dibiarkan terpejam. Mengizinkan imajinasi berkeliaran semau-mau. Berandaiandai dalam dunia fantasi. Ada hari dimana tubuh enggan menjauh dari peraduan. Membiarkan raga menikmati tilam pembaringan. Berharap rasa penat enyah menjauh, enggan datang kembali. Ada hari dimana waktu yang tepat untuk memanjakan diri. Saatnya menikmati dua kali duapuluh empat jam, Dengan pekikkan merdeka dari rutinitas. Dulu,.. Dulu kau yang slalu ada untuk ku, Dulu hanyalah kau yang bisa memahami ku, Dulu kau yang mengerti aku,Sekarang,.. Sekarang kau pergi meninggalkan ku, Sekarang kau acuhkan aku, Sekarang mungkin kau tak mengenal ku lagi,Aku,.. Aku merindukan mu, Aku yang slalu menginginkan mu, Aku hanya ingin kamu kembali, Kembali seperti DULU,.. Jika saya bunga maka saya akan bertunas Say a ingin menghargai awal-awal hari muda saya tanpa penyesalan Saya ingin membangun sebuah mesin waktu Jadi saya bisa kembali dimasa lalu Kerinduan yang berpegang pada seseorang yang tak tertahankan Dilangit birusaya bisa melihat awan putih Mengambang dengan indahnya Saya tidak akan berharap Ingin kembali kemasa lalu Saya akan menerima diriku Untuk terus hidup dengan diri saya sekarang Karena itu saya tidak akan berlari Suatu hari nanti saya akan melewatinya Jika saya melihat kelangit Ketika aku jatuh Bahkan hari ini Saya bisa melihat senyum yang terbatas Membentang di langit yang biru Tak selamanya bayangku iringi langkahmu Tak selamanya senyumku hiasi harimu Tak selamanya tanganku membelai memanjakanmu Takkan selamanya ragaku temani harimu Perlahan aku kan menghilang Berpaling dari kau yang tak ingin ku tinggalkan Ketika ragaku tlah terpisah Ku mohon jangan teteskan air mata Iringi kepergianku dengan untaian doa Kan ku tunggu kau di taman surga Saat hari itu kembali lagi Mentari seakan tak mampu tuk menyinari Hati bagaikan tersayat belati Tak mamp ku tahan sendiri Ku teringat kau tinggalkanku Saat hari bahagiaku Tak dapat terbendung lagi airmataku Bayanganmu slalu dalam benakku Seandainya ku dapat memutar waktu Tak kan ku sia-siakan kau kasihku Yang slalu ada untukku Meski ku tak sadar itu Maafkanlah aku Yang tak dapat memenuhi janjiku Yang akan slalu cintaimu Yang slalu sayang kamu Kini kau telah tnggalkanku Bersama penyesaklanku Yang tak berujung Yang tak dapat ku bendung Ketika matahari menenggelamkan sinarnya Disaat itulah cuaca mulai gelap Disaat bulan hadir ditengah gelapnya malam Mulailah tampak cahaya Ketika hati ini sedih Dunia seakan gelap tak berbintang Airmata tak mampu dibendung Sedih tersedu sedu Bathin ini terlalu perih menerima semua Jiwa ini terlalu sakit merasakannya Bibir ini hanya terbungkam tanpa kata Tubuh ini lemas tak berdaya Ketika cahaya datang Rangkullah hati ini ke sinar hidupmu Bila..... Dalam kisah ini aku mampu kembali... Mencari kisah yang sempat aku lupakan... Mengulang rindu yang sempat kau berikan...Bila.... Cinta yang kau simpan tak pernah aku sia-siakan.. Dan sayang yang kau berikan tulus... Tak pernah aku ragukan.......Bila.... Kamu dan aku berjumpa kembali.... Seperti dahulu saat kita masih saling mencintai.... Biar... biar aku ingat semua kisah kita..... Biarkan waktu yang menyimpan semua rasa ini.. Kau.. yang pertama memagut hatiku dengan genggamanmu..... Saat kau ba pandang aku jauh kedalam hatiku... Kau cinta pertamaku..... Langit diatasku biru... Biru sekali Biru yang jernih Warna yang hanya dimiliki Sang Penguasa Langit Langit yang biru... Sangat biru, bagai air laut yang memantulkan warna indah itu Warna yang menyejukkan Warna yang bila menatapnya seakan seluruh alam mengagumi keindahannya Burat burat awan putih berlarian bersama angin yang berhembus semilir Terkadang kencang... Menghalau awan agar tak menghalangi keindahan langit yang sedang berkaca dalam lautan Jika saat ini kamu memandangi langit biru itu, Kan kamu dapati pantulan jiwaku berada di sana mengangkasa riang... Berlarian bersama awan dan burung burung keriangan Ikutlah bersamaku... Ikutlah berlarian dengan jiwa riangku... Kita nikmati jernihnya langit biru Kita selami langit bagainkita selami laut dan jiwa kita dengan banyak cinta Ayolah... Kita lukiskan dengan tinta biru tua gambaran terindah kita Ada matahari yang tersenyum ceria dan hangat Ada burung burung cantik yang berkicau riuh Ada kupu kupu warna warni menghiasi gumpalan awan putih Kita buat sebuah taman awan yang ditumbuhi bunga warna warni... Kita buat sebuah bangku awan yang empuk dan kita duduk berdua sambil berpeluk Langit di atas sana.. yang biru dan bening Ku gambarkan kamu bersamaku dalam irama suka cita Gelak tawa ceria Hanya kita berdua... Terdiri diujung awan dan melompat kedasar langit Menyelaminya bak lautan luas tak bertepi Aku mengajakmu melihat ke atas Dan lihatlah jiwaku mengajak jiwamu bersama dalam bahagia dan suka cita Penuh cinta... Penuh rindu... Penuh bahagia... Sebahagia jiwaku merengkuhmu dihatiku... Langit biru... Jangan bangunkan mimpi indahku Aku sadari.. Usia ku sudah petang, Badanku lemah tulangku sudah sakit. Tapi aku bahagia karena aku tetap benderang siang di mata Anak-anakku, Dan mereka pelanjut sembah sujudku kepada Rabb.. Aku sadari.. Usiaku sudah petang, Badanku lemah tulangku sudah sakit. Aku sudah jadi seekor pungguk dimata orang yang aku cinta. Tapi aku bahagia karena cinta dan sayang aku berikan kepadanya Akan menjadi tenun pembuat kain putih untuk selimutku setelah mati. Aku sadari.. Usiaku sudah petang. Badanku lemah tulangku sudah rusak, Ibadahku tidak sempurna tapi aku bahagia Karena kabah Tauhidku kepada Rabb tak tersentuh oleh syirik.. Aku sadari.. Aku sadari.. Aku sadari.. Karena tinggal itu jalan lurus ku tempuh ke ujung jalan. Disana.. ditempat tidurku sampai sangkakala terdengar.. Hanya Bila Kau Membuka Hati Merasakan Semua Sayang Dihari Ini Engkau Hanya Tergantung Pada Nasibmu Dihari Nanti Satu Cahaya Berjuta Jiwa Pemberi Dehidupan Didunia Pernah Sadarkah Engkau Untuk itu SemuaKeAgungngan Nya Membelah Dunia Pengatur Kehidupan Kita Cahayanya Tak Kasap Di Pandang Sebelah Mata Cayaha Lentera Yang Kau Bandingkan DenganNya Tertepi Bila Kau Mengerti Mengerti Arti Kehidupan Ini Hanya Bersandar Sementara Terlarut Amat Lama Diakhirat Sana I runway from my life Hope that i can find the paradise But i think it so hard I am going to the hell Maybe i take a wrong way But no way back to star again My distination still so far And too fast if i think to going home I just wanna do Work for life not life for work just wanna find the new place Where can i life All i wanna want Where I can get the better life For anything that i do I wanna make it true Sometime i feel so alone And no one here to tell I am finally now believe the feel Couse it so hard Couse it's so far This is my time to change my word from the pain .. Ku titip percakapan pada malamtentang rindu ku yang terbaiat dalam senjasebentar lagigemerlap bintang akan hadirkan cahayapada rusuk malam yang membelah kelamyang akan menghadirkan sunyi kembalimenyelimuti ku memeluk ku Inilah duniaku terang namun terasa gelapramai tapi terasa sunyiluas namun terasa menghimpit Inilah dunia ku.. yang tak ku mengertiapa arti dari segala yang ku jalanisemuanya terasa mengingkari naluri Duniaku sendiri saja tak bisa ku pahamisuram,gelap hampadan hanya ada sisa doa dalam hatiku lantunkan malam ini Tuhan kuatkan aku menghadapi takdir sakit ini Mengertilah duhai angin Meraunglah wahai ombak Mendekatlah kau... Sunyi Disaat waktu memukulku Diantara kerinduan Bersamaan perpisahaan...Ayah... Masihkah kau dengar??? Aku merindukanmu Saat duduk disampingku Dan berkata ayah bangga padamu"Tapi... Aku selalu berpikir Hal apa yg telah ku perbuat Hingga membuatmu bangga... Ku akui aku bukan mutiara yg indah Untukmu ayah... Kepergiaanmu menyisakan luka yg dalam Aku sadar senyumku yg selalu Membuatmu bangga padaku Hidup tanpa ibu dan kini Kilau terakhir ku ikut pergi Ku doakan ayah kan bertemu ibu Dan lihatlah aku... Tersenyum bayangkan kalian Bergandeng tangan...Ayah.... Aku merindukanmu Kejora adi-ata Desirn ombak di sore itu Menemaniku yang duduk termenung Memandang garis horizon yang jauh Yang tak tau dimanakah ujungnya Pantai yang menjadi tempat favorit kita Pantai yang menjadi saksi di kala menanti senja Butiran pasir putih itu masih terlihat suci Sudut demi sudut pantai masih sama Sama seperti dulu Satu hal yang berbeda saat ini Engkau tak ada di sampingku lagi Senyummu juga tak lagi menghiasi hariku Candamu juga tak lagi ada untuku Karena kini kau telah pergi Ah.... sudahlah, Untuk apa aku memikirkan ini semua Memikirkanmu hanya akan membuat luka Hati ini semakin sakit Dan pantas saja air mata ini menetes Ku usap airmata ini Sembari berkata dalam hati Lupakan kenangan lalu Lupakan perpisahan itu Ku berhak untuk bahagia lagi Akhirnya kita bersama Bersama sama untuk memadukan kedua rasa Perasaan yang sudah lama terbendung dalam raga Akhirnya aku pecahkan serangkaian rahasiaku Rahasia yang telah lama bersimpuh dalam diamku Kini, kita sudah mengerti satu sama lain Kau tau apa yang ada diri ini Aku pun tau apa yang ada dalam dirimu Bersama mari kita rangkai kisah cinta ini Kisah cinta yang mengaitkan dua orang yang saling memendam rasa Cerita ini tak seromantis romeo dan juliet Cerita ini tak sehebat pengorbanan rama pada shinta Cerita ini cerita remaja sma yang baru mengenal cinta Deru ombak memecah karang Pasir putih mengheningkan hati Biru langit menyejukkan mata Membuatku tenang terbawa suasana Hembusan angin silir semilir Ku berjalan menikmati Sejuknya udara pantai Pasir putih yang lembut Membantuku melupakan beban hidupku Di pantai ini kita bergurau Lalui hari dengan ceria Ditemani tawa, canda, dan senyuman Yang tak mungkin terlupakan Sayang, jarum jam selalu berdetak Hingga tak dapat lagi ku ungkiri Tuk pergi tinggalkan tempat ini Dengan membawa sejuta kenangan Aku, Seekor Musang Yang Malang Terjatuh Di Lubang Dalam Terkapar Tak Berdaya Aku, Sehelai Daun Kering Tersapu Angin Kencang Terombang Ambing Tak Bertepi Aku, Sebatang Pohon Rapuh Menunggu Datangnya Hujan Memberikanku Kekuatan Hatimu telah luluh oleh tangan Dewa Dan aku berhak memilikimu Aku pernah berkata Bahwa hatimu keras Hatimu tak goyah Namun kutau kau telah luluh oleh tangan Dewa Dan aku berhak memilikimu Aku selalu berharap menikmati cintamu Aku tau itu tak mudah Aku selalu berharap mencumbumu Aku tau itu sulit Aku selalu berharap mendekapmu Aku tau itu rumit Aku selalu berharap menikmati hidupmu Aku tau itu tak mungkin Namun, aku pemilik hatimu. Kini aku tau kau adalah hatiku Hatiku adalah milikmu Dan hatimu milikku Aku tau itu berbelit Tapi aku pemilik sah hatimu Dan tangan Dewa telah meluruhkan hatimu Dan aku berhak memiliki hatimu Agar kau bahagia Kuterangkan kau dari mimpi burukku Betapa kau ku kagumi Dari relung hati ini Jangan kau menangis lagi Tak sanggup ku melihatnya Kutuliskan cerita tentang kau dan dia Selesai sudah kau dan aku Sehingga menbuatku terluka Cukup aku yang merasakan Kau jangan Maaf jika ku kurang dimatamu Wulandari Tak ada lagi cintamu untuk ku.. Tak ada lagi kasih sayangmu untuk ku.. Perubahanmu itu sangat menyakiti . Menggores semua belati .. Tanpa ku sadari kau telah menghianati... Cinta janji kita berdua, kau dustai... Kata putus belum terucap.... Kau pergi bersama nya tancapkan luka yang sangat pedih.. Kini tak ada lagi kisah cinta kita.. Ku rela yang pergi, untuk mengalah.. Demi dirimu dan dirinya.. Semoga kau bahagia selalu bersama nya.. Jangan hiraukan aku... Luka ini akan ku obati, dengan cara aku sendiri.... Akan ku cari penggantimu.. Yang mampu buat aku tersenyum kembali... SAHABAT di saat aku membutuhkan mu kau selalu ada di saat aku bersedih kau membawa kesedihan ku pergi kau melengkapi segala kekurangan ku kau anugerah allah yang begitu sempurna untuk hidup ku .SAHABAT mungkin di antara kita mempunyai perbedaan namun ada nya kamu perbedaan itu menjadi sama dan menyatu saling menghargai membela dan saling melengkapi .SAHABAT andai kalian tau bahwa aku tak ingin kehilangan kamu aku butuh kamu andai kamu dapat merasakan saat kita jauh aku sangat merindukan kamu .SAHABAT kita tertawa bercanda menangis bersedih bersama sebelum ku pergi dari dunia ini aku ingin menghabiskan waktu untuk bersama kamu dan jika aku kembali di pangkuan sang ilahi aku akan tenang kan ku bawa semua senyuman indah mu dan aku akan bercerita dengan allah bahwa kamu adalah SAHABAT SEJATI KU* . ----------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Selama ini... Ku tak pernah percaya akan perasaan ini Perasaan yang muncul dalam sepi Mengisi malamku yang sunyi Hadirnya bayangmumenghiasi hari Senyuman yang manis bagai mimpi Berteman hati yang menghampiri Indahnya bermimpi tentangmu di malam ini Saat ku mulai menyadari Jika engkau tak menyadari Hati yang bersemi Kini tertancap duri Ku menangis dalam sepi Merintih mengiringi hari Kini mimpi berteman sunyi Tiada guna lagi Tuk dapat memiiki Ku menba tuk pergi Melupakan mimpi akan dirimu lagi Cinta yang slama ini bersemi Lenyap termakan api Mungkin ini yang terbaik untuk hati Yang slama ini menyayangi Ini adalah rintihan terakhir tentang mu Yang pernah aku syangi slalu Semoga dirimu tahu Akan perasaanku Ku takkan mengingatmu lagi Semoga aku bisa mnghadapi Kenyataan yang pahit ini Dan menemukan penawar hati Semoga engkau dapat bahagia Bersama orang yang kau cintai Salam teruntuk hatimu Yang pernah aku sayang Tak kan ada lagi senyuman itu Tak ada lagi senyumanmu Tak ada lagi mimpi tentangmu Yang dulu pernah ada dalam memoriku Tuntunlah aku tuk dapat melupakanmu Tumbuhkan rasa benci dalam mengenangmu Walau hati takkan mampu....... Resah ku terpikir dalam sesatnya keadaanyang semakin lama tak sanggup aku bertahan Adakah jalan dan sebuah harapan untuk ku terbebas dari jeruji yang mengekang Entah kapan ini kan usai hingga ku temukan bahagia di ujung mimpi Dan lepaskah ku dalam bayang sebuah anganyang membuat ku terpasung dalam jauhnya kesesatan Aku hanyalah insan dalam sebuah pengembaraanyang mencari kesejukan dalam air kehidupan Dan aku hanyalah kaktus di gurun yang gersangyang menba bertahan dalam terik yang menyerang Namun takdir kehidupanku akan terus bercerita Tentang apapun yang terlewati massasajak tak bernama By:rokhman Ibu... Kau adalah wanita terhebat yang aku miliki Kau merawat ku dari aku kecil hingga aku tumbuh dewasa dengan kasih sayang yang tulus darimu Kau tak pernah lelah menjaga ku Kau rela melakukan apa pun demi anak muIbu... Pengorbanan mu sungguh sangat besar Kau juga mengajari aku berjalan sampai aku bisa berjalan Dan kau juga mengajari aku berbicara sampai aku bisa berbicara Jasa mu tak akan dapat tergantikan oleh kuIbu... Disaat aku sedih kaulah orang yang pertama yang menghiburku Maaf kan aku jika selama ini aku sering menyakiti hatimu Dan terima kasih ibu atas semua yang telah kau berikan kepada ku Ibu kau adalah bintang yang akan bersinar di surga Kesepian, kesunyian yang menemani Cahaya menjauh dari harapan Ku terdiam karena Kau telah pergi Meninggalkanku sendiri tanpa pamitan Menyesal diri Baru sekarang tersadari Engkau sungguh berarti Mengisi ruang di hati Teringat dirimu Ku teteskan air mataku Sungguh cepat geraknya waktu Tak terasa dua tahun telah berlalu Ku selalu sendiri Tanpa Kau temani Ku selalu menanti Hadirnya dirimu disinimenanti pengisi hati di masa yang telah lampau Kakak Angkat"add Kinuyashatrueloveinthewordrocketmail m Karin Nuriyah" Mungkin diantara kalian aku bisa tertawa Memang diantara kalian aku bahagia Mungkin ada rasa sakit terpendam Tapi lenyap tertelan kebersamaan Waktu memang singkat Tapi kisah persahabatan tidak singkat Nikmatilah detik detik kebersamaan Sebelum itu semua hilang dari hidupmu Tangis memang wajar Akan hilang diantara kedekatan sahabat Hapus air mata mendera tawa bahagia Kan mengukir indah kasih cerita persahbatan Malam kemarin aku memeluknya erat Seolah dia kan pergi menghilang Seakan dia akan pergi menjauh Penuh sesak risaukan jalan terjal Resah pun tiada akhir dalam hati Hingga semuanya di penghujung jalan Senyum hiasi duka nya sang bintang Menguatkan hati yang tlah kan terpisah Walau hanya sesaat bersama Sesaat bertemu tawa riang canda Kebersamaan singkat yang menyatukan hati Sesaat hancur bersama angan Runtuh bersama tenggelamnya kasih Musnah kan sisa tawa yang tersimpan Tergolek lemah tiada daya dan upaya Aku ingin seperti mesin itu. Tiap hari menderu, Aku ingin seperti mesin itu. Tak lelah terus melaju. Aku ingin seperti mesin itu. Memeberi senyum pada orang yang menunggu. Aku ingin seperti mesin itu. Melipat hari berbagi waktu penuh nafsu..... Tapi, Aku tak ingin seperti mesin itu. Memberi bising tak kenal waktu. Ini cerita, sepenggal kisah yang usang Kisah di masa lalu yang tak terlupakan Tersimpan rapat dalam memori otakku Kisah yang melukiskan segenggam kenangan Antara kau dan aku Ingin ku hentikan waktu, memutar kembali Detik demi detik kebersamaan kita Ingin ku telusuri lorong waktu Berharap waktu kan membawaku ke masa itu Tuk mengulang kembali cerita indah Antara kau dan aku Aku tiada berdaya Bayangmu kian hadir dalam setiap mimpi-mimpiku Menorehkan kembali tinta kerinduan dalam kalbu Kerinduan yang hanya dapat ku gapai Dalam alam bawah sadarku Kala malam datang dan rasa kantuk membentangkan selimutnya di wajah bumi, aku bangun dan berjalan ke laut, Laut tidak pernah tidur, dan dalam keterjagaannya itu laut menjadi penghibur bagi jiwa yang terjaga. Ketika aku sampai di pantai, kabus dari gunung menjuntaikan kakinya seperti selembar jilbab yang menghiasi wajah seorang gadis. Aku melihat ombak yang berdeburan. Aku mendengar puji-pujiannya kepada Tuhan dan bermeditasi di atas kekuatan abadi yang tersembunyi di dalam ombak-ombak itu kekuatan yang lari bersama angin, mendaki gunung, tersenyum lewat bibir sang mawar dan menyanyi dengan desiran air yang mengalir di parit-parit. Lalu aku melihat tiga Putera Kegelapan duduk di atas sebongkah batu. Aku menghampirinya seolah-olah ada kekuatan yang menarikku tanpa aku dapat melawannya. Aku berhenti beberapa langkah dari Putera Kegelapan itu seakan-akan ada tenaga magis yang menahanku. Saat itu, salah satunya berdiri dan dengan suara yang seolah berasal dari dalam laut ia berkata: Hidup tanpa cinta ibarat pohon yang tidak berbunga dan berbuah. Dan cinta tanpa keindahan seperti bunga tanpa aroma semerbak dan seperti buah tanpa biji. Hidup, cinta dan keindahan adalah tiga dalam satu, yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah." Putera kedua berkata dengan suara bergema seperti air terjun,"Hidup tanpa berjuang seperti empat musim yang kehilangan musim bunganya. Dan perjuangan tanpa hak seperti padang pasir yang tandus. Hidup, perjuangan dan hak adalah tiga dalam satu yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah." Kemudian Putera ketiga membuka mulutnya seperti dentuman halilintar "Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa jiwa, dan kebebasan tanpa akal seperti roh yang kebingungan. Hidup, kebebasan dan akal adalah tiga dalam satu, abadi dan tidak pernah sirna." Selanjutnya ketiga-tiganya berdiri dan berkata dengan suara yang menggerunkan sekali: 'Itulah anak-anak cinta, Buah dari perjuangan, Akibat dari kebebasan, Tiga manifestasi Tuhan, Dan Tuhan adalah ungkapan dari alam yang bijaksana.' Saat itu diam melangut, hanya gemersik sayap-sayap yang tak nampak dan getaran tubuh-tubuh halus yang terus-menerus. Aku menutup mata dan mendengar gema yang baru saja berlalu. Ketika aku membuka mataku, aku tidak lagi melihat Putera-Putera Kegelapan itu, hanya laut yang dipeluk halimunan. Aku duduk, tidak memandang apa-apa pun kecuali asap dupa yang menggulung ke syurga. Walaupun kau sering memarahiku, Walaupun kau sering menegurku, Kau tetap Ayahku. Ayah yang baik bagiku dan keluarga. Ayah yang menafkahiku tanpa jera. Kau yang membuatku sadar Ayah, bahwa hidup itu adalah tantangan. hidup itu adalah kenyataan yang harus dihadapi tanpa mengenal rasa takut. Terima Kasih ya Ayah... Kau adalah pelindungku dan keluarga... Air mata ini, Teman dalam sedih dan dukaku Air mata ini, Hadir saat bahagia dan gelisahku Setiap hati mengisyaratkan kekecewaan Setiap hati didalam kemurungan Air mata ini rela menemani Aku tak ingin air mata ini tumpah, Tapi,.. air mata ini, Tanda kasih sebuah hati Dan saat hati ini luka Saat hati ini kecewa, Saat hati ini berduka penuh rasa sakit Air mata ini tiada luput menemani Hingga pada akhirnya, Setiap hati, setiap jiwa Tiada lah ingin melepasnya Tapi tak ada daya bagi manusia penuh kasih Yang rela melepas air matanya Untuk seseorang yang telah menyakiti Karna air mata ini, bukan hati yang lemah Dia kuat, dia hebat, dia mampu menahan luka. ku tak menyangka kini kau pergi, meninggalkan ku sendiri.. tak tau sekarang kau berada dimana, yang pasti hati ini merasa buta tanpa ada kamu di sisi ku... meski kau hilang dengan kenangan, meski kau pergi tanpa ku inginkan kan, tapi harus kamu tau bahwa hati ini masih mencintaimu... Kau yang kusayangi, kau yang ku cintaitak seharusnya kita memiliki rasa inidan tak mungkin kita bersama lagikarena samuda luas jelas menghalangi Sayang takkan ku sesali perasaan inidan takkan ku sesali pertemuan kita iniwalaupun hanya empat puluh harikan kusimpan slalu kenangan ini di hati Sayang bandara minang ini menjadi saksibetapa sulitnya kau melangkah perginamun kutak bisa menahan mu pergikarena cepat atau lambat semua ini akan terjadi.. Sayang dibandara minang ini kulepas kau pergipergi kembali ketanah asal mu lagidan sayang di bandara minang ini pula kukan setia menantimenantimu kembali dan membawaku pergi.. Aku tak tahu harus bilang apa lagi Tetapi aku tak bisa menyimpan hatiku Sejak mengenalmu aku selalu memikirkanmu Aku ingin kamu tahu tentang ini Entah mengapa ini terjadi sama aku Aku selalu ingat kata-katamu diwaktu itu Tak pernah ku lupakan di lubuk hatiku Telaj lama aku menyimpan perasaanku Yang ku tahu akan begini Aku seneng bisa dekat denganmutetapi itu hanya sekejap saja Apa mungkin ini bisa terjalin Aku ingin selalu dekat denganmuselamanya.... Hari hari kumulai menghilang Redup sudah cahyaku Saat ku ungkap kebohonganku yang berlalu lalang Hingga ku terpuruk redam oleh waktu Tak ada janji semata Yang memenuhi hasrat berbalas Hingga hitungan detik sirna Yang telah terkikis oleh zaman teramat keras Kini ku terhanyut dalam kepalsuan Yang menyeruak kepada kehancuran Dan tak ada satupun mempercayaiku Hingga hembusan angin membawaku Ini adalah akhir dari kekalahan ku Disaat semua tertawa diatas terpuruknya diriku Remuk redam tak ter elak-kan Hingga diriku terbujur kaku tak berdaykan Adakah yang mampu menanggungnya??? Saat raga tak berjiwa tertunduk sayu? Sungguh hancur sudah kejayaanku Karna waktu tlah bertepi dalam tubuh yang tak berkuasa Inilah diriku …….. Rapuh rutuh tak berbentuk, Andai saja ku dapat memutar waktu Hingga ragaku tak bergerak. Hingga dapat merejam sukma Agar ku dapat belas kasihnya Yang tlah menyelimuti jiwa dan raga Hingga ku terlelap dalam pangkuannya Mana kala ku bersimpuh padanya Dengan mengulurkan kecakapan pragaiku Yang tlah mengetuk pintunya Sehingga ku terdiam tersipu………Namun tak adakah kasihnya??? Sesaat ku ungkap ta’bir ini Hingga semua menghilang begitu saja Hallayak debu tertiup angin pagi……. Tanpamu hidupku hampa Tanpamu aku tak berarti apa apa Tanpamu duniaku seakan tiada tawa Tanpamu taman hatiku tak berbunga bunga Tanpamu bunga bunga rinduku layu dan kering Tanpamu begitu hening bisu dan senyap Tanpamu aku bukan siapa siapa Tanpamu aku hanyalah raga tanpa jiwa Tanpamu banyak lebay yang tercipta untuk menambal sepi yang mendera Tanpamu mimpi indahku pun tiada bermakna Karena tidak kamu disana... Pasti kamu tau.. seperti apa aku tanpamu Aku hitam Hidupku sangat suram Terbalut rasa kesedihan Hanya dapat menjerit kesakitan Aku hitam Tak ada pengharapan Untuk hatiku yang tenggelam Tenggelam dalam lautan kepedihan Aku hitam Terlalu banyak penderitaan Hanya bisa meminta kepada tuhan Semoga hidupku tak padam Tak kenal lelah kau bekerja Dikala hatiku mulai lelah Kau tetap menguatkan kami Memberikan bekal untuk Masa depan kami kelak Kau selalu sabar mengarahkan kami Ke jalan yang benar Wahai guruku Engkaulah cahaya pelita Penerang di dalam kegelapan Dan masa depan yang penuh harap Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa Yang tak mengharapkan balas jasa Pagi pagi kau datang ke sekolah kami Memarkirkan motor yang sudah usang itu Tepat di lahan parkiran Kau berjalan menuju koridor Berniat dengan kesederhanaan Dapat menjadi seorang teladan Kau yang membantuku meraih prestasi Indahnya bintang dilangit dapat kugapai Berkat semua dukungan dan pengarahan Yang tak henti hentinya kau alirkan Kau yang membuatku melihat dunia luar Kau yang mengajariku semua Kesederhanaan, kesopanan, serta tanggung jawab Berkat usahamu mendidikku Aku dapat mengetahui Apa yang sebelumnya tak kuketahui Terima kasih guruku Atas semua usahamu Untuk membantuku dalammeraih prestasi yang gemilang Tak akan kulupakan besar jasamu Guruku cahaya pelita Barisan kalimat itu akhirnyaharus membeku dan hanyamenyisakan rangkaian katatanpa makna. Kamu… ya, semua tulisan itu tentang kamu kamu yang tinggal di setiapbait pesan yang kutitipkan dibibir malam kamu yang singgah di setiap kegalauan sebelum tidur Si manja merepotkanyang mulai meracuni pikirankudan kau tau apa bagian terburuknya?“aku menyukainya”Sedikit menyebalkantapi berada didekatmu…rasanya seperti menemukansebatang lilin saat listrik mati Mereka bilang, ini cinta makanya, aku tidak pedulimau bodoh atau konyoltetaplah seperti itu…Tetaplah menjadi lilin kecilku yang manjatetaplah menjadi matahari terbitdi ruang hati dimana aku bisa mengingatmu setiap saat Karena aku mencintaimu…. Jika sajak sajak ini tak berarti bagi kau Para pemuka pemuka Para pemula pemula Tak mengapa di diriku Tapi di kau? Dalami, makna yang tersirat Pada selubung kabutku Semakin gontai langkahku Perlahan, kembali kepulanganku Namun.. disana tiada penunggu Sungguh, apa keliru? Diriku yang dungu? Murid-murid mengobel klentit ibu gurunya Bagaimana itu mungkin Itu mungkin. Karena tidak ada patokan untuk apa saja. Semua boleh. Semua tidak boleh. Tergantung pada cuaca. Tergantung pada amarah dan girangnya sang raja. Tergantung pada kuku-kuku garuda dalam mengatur kata-kata. Ibu guru perlu sepeda motor dari Jepang. Ibu guru ingin hiburan dan cahaya. Ibu guru ingin atap rumahnya tidak bor. Dan juga ingin jaminan pil penenang, tonikum-tonikum dan obat perangsang yang dianjurkan oleh dokter. Maka berkatalah ia Kepada orang tua murid-muridnya “Kita bisa mengubah keadaan. Anak-anak akan lulus ujian kelasnya, terpandang di antara tetangga, boleh dibanggakan pada kakak mereka. Soalnya adalah kerjasama antara kita. Jangan sampai kerjaku terganggu, karna atap bor.” Dan papa-papa semua senang. Di pegang-pegang tangan ibu guru, dimasukan uang ke dalam genggaman, serta sambil lalu, di dalam suasana persahabatan, teteknya disinggung dengan siku. Demikianlah murid-murid mengintip semua ini. Inilah ajaran tentang perundingan, perdamaian, dan santainya kehidupan. Ibu guru berkata “Kemajuan akan berjalan dengan lancar. Kita harus menguasai mesin industri. Kita harus maju seperti Jerman, Jepang, Amerika. Sekarang, keluarkanlah daftar logaritma.” Murid-murid tertawa, dan mengeluarkan rokok mereka. “Karena mengingat kesopanan, jangan kalian merokok. Kelas adalah ruangbelajar. Dan sekarang daftar logaritma ” Murid-murid tertawa dan berkata “Kami tidak suka daftar logaritma. Tidak ada gunanya ” “kalian tidak ingin maju ” “Kemajuan bukan soal logaritma. Kemajuan adalah soal perundingan.” “Jadi apa yang kaian inginkan ” “Kami tidak ingin apa-apa. Kami sudah punya semuanya.” “Kalian mengacau ” “Kami tidak mengacau. Kami tidak berpolitik. Kami merokok dengan santai. Sperti ayah-ayah kami di kantor mereka santai, tanpa politik berunding dengan Cina berunding dengan Jepang menciptakan suasana girang. Dan di saat ada pemilu, kami membantu keamanan, meredakan partai-partai.” Murid-murid tertawa. Mereka menguasai perundingan. Ahli lobbying. Faham akan gelagat. Pandai mengikuti keadaan. Mereka duduk di kantin, minum sitrun, menghindari ulangan sejarah. Mereka tertidur di bangku kelas, yang telah mereka bayar sama mahal seperti sewa kamar di hotel. Sekolah adalah pergaulan, yang ditentukan oleh mode, dijiwai oleh impian kemajuan menurut iklan. Dan bila ibu guru berkata “Keluarkan daftar logaritma ” Murid-murid tertawa. Dan di dalam suasana persahabatan, mereka mengobel ibu guru mereka. Yogya, Juni . Potret Pembangunan dalam Puisi Ayah aku sangat merindukanmu Ayah aku sangat menyayangimu Ayah engkau lah hal terindah Yang Allah berikan untukku Kini engkau telah tiada Pergi jauh meninggalkanku Tanpa pesan dan kata- kata Tanpa pamit kepadaku Kini aku sangat merindukanmu kini engkau telah pergi Kini engkau jauh meninggalkanku Hanya Do'a lah yang bisa ku berikan Ya Allah temptkan lah Ayahku disisimu Ya Allah Amin Ya Robbal Alamin Adalah, Engkau Ibu,.. Pengorbananmu yang besar Tak mampu kugambar penuh Ke dalam larik puisi-puisiku Hatiku tak henti bersyukur Tuhan t'lah menghadirkan Engkau Karena Engkau pula, aku terlahir di dunia Yang begitu elok di pandang kedua mata ini Ibu,.. Air mataku pasti menetes Saat ku renungkan semua pengabdianmu Kepada anak-anakmu Tanpa sedikitpun mengharap balasan Bilapun air mata ini kering Lalu menjadi darah dan kutuliskan Semua pengabdianmu selama ini Itupun takkan pernah setara, Ibu,.. Takkan cukup, Ibu,.. Ibu,.. Engkau, Cerminan Cinta Kasih Tuhan Yang Tuhan Ciptakan Di Muka Bumi Ini Bahkan Engkau lebih mulia dari malaikat-malaikat sekalipun Pertama Kala kudengar kata Ibu' Pasti aku ingat wajahmu, Ibu,.. Saatku menatapmu Saatku bersamamu Aku merasa tenang dan damai Kedua Saat aku menyebut kata Ibuku' Pasti aku menangis, Ibu,.. Aku teringat kepadamu Mengingat aku belum bisa membuatmu bahagia Berapa kali aku mengecewakanmu, Ibu,.. Berapa kali aku membuatmu marah, Ibu Dan berapa kali aku membuatmu, menangis, Ibu Namun itu semua Tetap Engkau balas dengan senyuman Tetap Engkau balas dengan pengertian Semua tetap Engkau balas dengan pengorbanan Yang tulus dari hati tanpa pamrih sedikitpun Dengan Cinta dan Kasih Sayang Tanpa batas hingga kini Ibu,.. Hatiku tak sanggup menuliskan Besar pengabdianmu kepadaku Dan kepada saudara-saudaraku Ibu,.. Tetaplah menjadi Ibu yang baik Yang super pengertian bagi keluarga kita Ruang Hati, November Dan ketika hati yang bicara Mulut tak mampu berkata Walau seribu kali logika menolak Namun hati tetap menyimpan rasa Bila aku harus berkata tak inginkan dia Lalu mengapa hati harus bicara beda Ketika hatiku sudah bicara Tak mampu lagi ku tolak dia Harus apa aku jika hati ini inginkan mu Bisa apa aku dengan hatiku Menjauh pun aku tak mampu Mendekat aku ragu Menjauh aku takut Ketika hati bicara Tak sanggup aku berpisah Ku pasrahkan hatiku pada Tuhan Tak ku harapkan rasa terbalaskan Semoga kelak kau tersadar Di saat aku mampu tentukan jalan Kala ku termenung sendiri Sekilas terpintas jalan kehidupan Kemana akan arah hidup ini Menba mencari kepastian Ku menatap langit begitu sekitarku Terlintas bayanganmu di benakku Raut wajahmu begitu jelas Tak pernah hilang dari pikiranku Ku ba menatap gambarmu Ku tersadar, mungkin hanya kau lah Kau lah jalan hidupku, tujuan hidupku Karenamu, ku akan menata hidup ini. Karenamu, ku berjuang ku kuat Kau lah semangatku, kau lah segalanya Aku mencintaimu kekasihku. Sungguh ada apa denganku Saat aku bertemu dirimu Saat ku berjumpa lagi denganmu Rasa itu hadir dihatiku Ku tak pernah tau Dan tak pernah tau Apakah yang kurasa? Benarkah yang kurasa? Aku tergila-gila kepada dirimu Sejam saja ku tak jumpa denganmu Rasanya hariku sepi tanpa dirimu Coba tinggallah disini temani diriku Jangan kau pergi dariku Sungguh ku mencintaimu Tak peduli dengan apa kurangmu Mengapa bisa rasa cinta ini untukmu Meski ku tau kau tak mungkin bagiku Namun kau berarti didalam hidupku Dulu kau berjanji untuk bersatu selamanyaseakan dunia ini hanya milik kita berduahari-hariku menjadi begitu lebih berartibetapa bahagianya hatiku ini Namun seiring berjalannya waktu Janji yang kau ucap dulu telah memudar Kini ku hanya terdiam kaku Mengingat semua kata janji manismu itu Aku tak mampu menahan pedihnya luka yang kau beri Kini aku hanya menangis menangis dan menangis lagi Sungguh aku tak mengerti dengan semua ini Semoga kau bahagia dengan penderitaan hatiku ini Suatu saat nanti kau akan mengerti Saat aku tak disini lagi Aku berharap bisa menemukan yang lain Yang lebih berarti untukku kelak Setiap saat kau slalu di samping kusetiap saat kau slalu ada untukusetiap ada masalah kau selalu tersenyum untuk menutupinyadi depan ku detik nafas yang keluar pada dirimuadalah doa untuk diri ku tangis yang jatuh di pipimuadalah senyuman untuku Seluruh nafas mu hanya untuk anak mu IB Ujangan berfikir negatif sebelum tau maknanya Roda kendaraan bermesin keras menggilas aspalkencang berderu tak jarang rapat tersendattangkas dan sigap disetiap tikungan tajam jalanterik maupun berlumur air hujan tak dihiraukan Ramah menyongsong pagiriang menyambut sianghangat memeluk senja Memburu waktu sebelum matahari sembunyikan wajahnyakalah atau menang menggapai nasib pertaruhkan nyawabukan suatu yang ganjil pulang tinggal sebuah namauntuk berjihad mulia menafkahi keluarga Di malam ini Ingin rasanya aku bertemu dirimu... Wahai kekasih Dan kuingin kau tahu betapa aku merindukanmu.. Setiap hembusan nafasku selalu teringat akan dirimu.. Yang terasa lembut bagaikan embun. Dan dimalam ini Aku merasakan rindu yang begitu hebat dan tak tertahan lagi...Kekasih... Tahukah engkau bahwa begitu beratnya aku menahan rasa ini? Rasa yang telah menjalar ke setiap nadiku.. Dan ingin membenamkanku dalam kerinduan ini... Wahai malam... Kumohon engkau agar dapat cepat berlalu... Agar dapat kubertemu dengan belahan jiwaku... Merasakan lagi hangat dan wangi cintanya untukku, Ketika kau tertawa bercanda ria Bersama teman-temanmu.. Dari kejauhan ku pandang gerak-gerikmu.. Ku kagumi setiap kata-katamu Hingga akhirnya ku terhanyut dalam pembicaraanmu.. Tapi apalah arti diriku tak pernah dirimu tahu akan kehadiranku Tak sedikitpun kau pandangi aku. Jujur ingin diriku hilangkan rasaku terhadapmu Sungguh ku tak inginkan rasa ini.. Tpi ini semua seperti air mengalir.. Tak dapat ku tampung lagi... Kini kubiarkan rasa ini tetap didalam hati karna ku tahu hatimu telah menjadi milik yang lain.. Sampai tiba suatu hari nanti.. Hingga cinta mu yang menghampiriku ataukah rasa dihati ini yg akan menyerah dan berpaling... ehm… waktu sudah berhasil membangun tembok pemisah beberapa bulan yang lalu yang terlihat baru pondasi tapi kini, tembok besar berdiri dengan angkuh ehm…sahabat sadarkah bahwa aku tak lagi bisa memandangmu karena kamu berada di balik tembok itu sahabat… beberapa bulan yang lalu aku dengar bisikan angin “waktu akan membangun tembok buat kalian” sahabat aku sadar akan hal itu, tapi terlambat… saat ini ketiksebuah benteng telah berdiri kokoh aku berusaha menghancurkannya dengan sebuah kerikil tapi usahaku tidak berhasil dan aku ba menggali walau mustahil dan jikalau berhasil aku akan mati tertimpa dibawahnya lalu selamat tinggal buat sahabat karena mungkin engkau hanya menganggapku seperti pasir bertaburan Kebahagiaanku telah kembali tuhan Tapi apakah dia tidak akan mengulangi kesalahan seperti dulu lagi?? Ataukan dia benar-benar menyesal dengan perbuatannya dulu? entahlah. Rasa sayang yang mulai hilang secara perlahan, tumbuh kembali karna kehadirannya Cintaku saat ini telah ku tiggalkan karnanya Apakah dia akan membalas pengorbananku dengan kebaikan? Tuhan Jangan biarkan aku kembali mencintainya bila ia hanya datang sesaat padaku Bila ia tak sungguh-sungguh mencintaiku Jangan biarkan dia menghancurkan hati ini yg dulu pernah ia hancurkan.Tuhan Aku rindu dia yg dulu, bukan dia sekarang. Perbedaan padanya sangat terasa dihatiku. Bersama dirimu hati ini terasa tenang Jauh dengan mu diri ini terasa lemah Rasa rindu ini selalu mengusik tidurku Bulan, bintang berkata I LOVE YOU Eng, u di pandangan ku sangat berbeda Dengan sikap mu itu aku mencintai mu Lagu-lagu yang kau nyanyikan itu Membuatku selalu ingin  bersama mu Cinta.. Mengapa kau membuta kan mata ku Sungguh menyakitkan cinta pertamaku Kau yang ku cinta dan Kau yang aku sayang menghianatiku Cinta.. Andaikan engkau tau perasaan ini Tega kah engkau menyakiti ku Engkau bunuh rasa kasih dan sayangku Hingga rasa cinta ini menjadi benci. Karenamu aku mampu berdiri Bertahan dari masalah yg terus menghantui Layaknya motivator kau terus ada di sisi Menemaniku yg tak sanggup untuk berdiri Hadirmu bagai bintang hiasi malam Kau terangi hidupku yg sangat kelam Kakak yg ku kasihi dan aku sayang Terima kasih telah hadir dalam kehidupan Kak Resha itu namamu Nama dari jiwa yg sungguh luar biasa Aku bangga memiliki kakak seperti Tegarkan aku dalam hidup yg penuh derita Terima kasih kak Resha Kau kaulah pelita malam dalam dunia Dunia kelam yg telah kau sempurnakan Untuk aku yg kau hidupkan Tak ada yang tau kapan untuk kembali Menyapa dan menikmati waktu disisa pagi Hidup benar hanya sekali Aku mengeja. Eja senyum dan kesakitan Melati mewangi kini berguguran Berjatuhan dari tangan ke tangan Menyentuh lantai tanah yang basah Mengetuk pintu langit yang megah Istirahatlah Doa-doa akan sampai Bersemayamlah dengan tenang Kita akan menabur kembang Hidup benar hanya sekali Aku mengeja. Eja senyum sekarang tanpa rasa sakit Mungkin Tuhan terlalu khawatir Menentukan tuntutan atas segala perihal Selalu ada hari baik untukmu berpulang Aku mengeja. Eja semoga diberi tempat yang mulia disisi Tuhan. Serasa beribu tahun lamanya... Detik jam pun serasa tiada... Lelah kaki melangkah... Daya upaya tlah sirna... Hati yang bergejolak... Mengintai kemana bayang bergerak... Tongkat tak lagi menyangga... Sirna sudah semua... Huhh... Bagai putri tidur... Yang tak kunjung terbangun... Mesti tanpa sang pangeran... Menba membuka mata perlahan... Saat terbuka mata... Memang semua begitu nyata... Begitu besar rasa syukurku... Terbuka hati, mata, juga telinga... Angkat dagu tegakkan kepala... Senyum tampakkan pesona... Akhirnya ku terbangun juga... Rindu akan tenangnya alam... Sering negative orang menilai kamidi orde baru pun kami dicap kriminalditangkap, diborgol, disiksa dan dipenjarakanseakan itu menjadi kodrat alami kami Teman, apakah iya ini salah ini hanyalah sebuah tinta permanenyang kami tuangkan di atas kulitatas dasar prinsip dan cinta kami Teman, apakah iya ini salah ini bukan gaya-gayaan, temanini bukan untuk menakut-nakuti, temanini hanyalah sebuah ciri khas dari sebuah seni yang kami jalani Teman, kami hanya ingin berekspresikami hanya ingin nilai kebebasankami hanya ingin kami diakuikami hanya ingin kita dapat berbaur Teman, cuma itu yang dapat aku ucapkandan kalian harus tau temanbahwa Tatto bukan kriminal Satu kata tak bisa mengubah segala satu janji tak bisa memberi arti tapi satu bukti bisa meyakinkan hati Jujur dalam hati dalam kata menba merasa mengerti cinta aku sayang padanya bukanlah karena apahanya akupun tak tahu jelasnya mengapa aku menyayanginya Jika kertas mewakili dasar hati, bila pena menjadi penulis kisah ini dan tulisah yang mengungkapkan perasaan Terpaut aku saat secarik kertas tersuguhkan dihadapanku kubuka dan kubaca dengan lirik syair takjub tak bernyawa huruf demi huruf kata demi kata berkata bahwa siratan cinta kan terungkap dalam suratan perasaan. Pagi menyepi pagi Senyum kecilku mulai pergi Membawa embun mata berlari Menunggu seberkas cahaya mentari Pagi menyapa pagi Bangunlah dari tidur panjang Bangkitlah berjuang Lawan Terjang Matikan kemalasan Nafasmu butuh kebebasan Pagi merindu pagi Masih ada harapan Sembunyilah dari keraguan Genggamlah bingkisan kepastian Lalu tebarkan pesona senyuman Pagi meratap pagi Tak usah kau tangisi Tak usah bersedih hati Lebih baik kau nikmati Indahnya lengkung pelangi Pagi-pagi menunggu pagi Kenapa malam ini begitu sunyi..... tiada seorangpun yg menghampiri.... hanya ada nyamuk yg mencium pipi.... dan suara burung di malam sepi.... Ku harap kau mau menemani.... walaupun sekejap mata sekali.... akan kutunggu kau menghampiri.... entah kapanpun itu akan terjadi.... Malam kini kian larut.... badan ingin tidur namun mata tak mau turut.... sebuah kata mulai terucap dari mulut.... andai kau mau ku kan setia sampai kulit keriput..... Aku tak tau keberadaanmu sekarang.... karna ku hanya dapat mengenang.... diwaktu dulu kita bersenang-senang.... di tempat yg sering kita datang.... Dari waktu ke waktutak pernah lelah aku memujamudi setiap detik yang berdetak Dalam tasbih cinta-Nya Dari waktu ke waktu Aku belajar mencintaimu Dari kata apa adanya Karena Allah SWT Dari waktu ke waktu Semakin banyak kalimat yang tak mampu terungkap Yang hanya mampu dirasa dan diresapi Karena itulah sebuah ketulusan sejatiyang tak bisa diperlihatkan Tak pernah meminta lebih dari apa yang telah dimiliki Dan tak pernah meminta apa yang tidak bisa dipenuh Karena aku yakin Allah menciptakan lebih baik Dari apa yang di inginan Dari waktu ke waktu Aku berusaha memahami dan menerima semua yang ada Menyayangi kekuranganmu Seperti mencintai kelebihanmu Sudut sajak puisiku meranum biru Mengalun menguntai di sela-sela pendaran pena.. Sedangkan aku tak mampu menuliskannya lewat untaian rima.. Oh Wahai.. Sang Pencipta Semesta? Bagaimana mungkin aku mengagumi sebuah permata.. Yang pancaran matanya berpendar hingga ke muara hati terdalam.. Mengetuk lembut setiap hamparan rasa.. Andaipun Engkau mengetahuinya wahai Permata.. Melabuhkan rangkaian tambatan hati takkan pernah mudah.. Permata.. Yang terdiam di dalam doanya.. Menangis di hadapan Pencipta Semesta Raya.. Menangisi sebuah duri yang menusuk ke dalam sanubari.. Membuatnya terkoyak, hampir seperti mati Hai.. Permata yang cahayanya berpendar? Jangan lagi tergolek menangisi sebuah duri yang tersangkut.. Hai.. Permata yang matanya berpendar? Mari bangun dari tidurmu.. Meski aku tak menjanjikan semua itu.. Tetapi Ilahi akan menjagamu lebih baik dariku.. Bangunlah, Wahai Permata yang bermata pendar.. Aku yang kini mulai renta Bukan duduk nyaman dikursi goyang Seperti mereka pejabat Negeri kita Santai minum kopi dan baca Koran Aku yang menuai ilalang di tebing terjal Dan merajutnya menjadi atap yang meneduhkan Hanya untuk membuka selimut duka Menjadikan senyuman di dalam doa Berperang dengan gravitasi bumi aku memang tidak pandai Tapi aku ba berbagi untuk penggembala di lahan landai Memunguti kembali sisa-sisa impian yang mulai hilang Demi kembalinya senyuman keluarga tersayang Tetesan air hujan ini bagaikan isyarat alam Untuk membuatku terus tegar berdiri Bertarung dengan derita yang tak henti-henti Untuk menunaikan panggilan hati Hari ini masih bisa kurasakan keadilan Tuhan Karena aku yakin Ia akan memberikan takaran yang seimbang Hidup adalah kehendak-Nya Maka ia akan membentangkan jalan-Nya Pandangilah wajahmu Tanyakanlah dirimu Tentang hatimu, Biar hitam warna rambutmu, Hitam bola matamu Tetaplah apa adanya, Hidup tak usah kau pilih, Tak usah kau paksa untuk menjalani semua Santai dan nikmati hidup yang lebih bahagia Tersenyumlah TertawalahBahagialah Dengan kehidupanmu, RaihlahKejarlah Masa depanmu Resah hatimu Hancurnya perasaanmu Aku tahu itu Semua itu karena cinta meninggalkanmu Kau bagaikan burung tanpa sayap Tiada dapat kau terbang Kau telah kehilangan arah Kau kini kesepian Cinta yang kau dambakan Kini telah hilang Setia yang kau beri Kini tiada berarti Kau telah tersakiti Hatimu dilukaiKau... Kini hanya bisa menyesali Patah hati.. Itulah yang sedang kau jalani Hari harimu terasa menyakitkan Tiada lagi harapan Semua jangan kau sesali Jadikan semua pelajaran diri.. --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Seindah apakah senja yang kau tawarkan... Ketika ombak samudra memantulkan kilauan cahaya berwarna merah kekuningan... Dan kereta pun akan berhenti di tempat yang telah di tentukan... Sewangi apakah yang kau tawarkan... Ketika bunga mawar menghembuskan aromanya... Dan burung pun akan pulang kembali ke sarangnya... Sesuci apakah yang kau tawarkan... Ketika daun-daun meneteskan embun... Dan kapal pun akan berjalan dengan perintah nahkoda... Terkadang kita pun tak butuh jawaban... Untuk sebuah kenangan yang telah berlalu... Dan kisah-kisah akan di tulis oleh air yang mengalir... Hentakan darah suci menyentuh syahdu Terpauh riuhan pasca dulu Terpaan kesunyian menimpa Tanpa seutas lorong terang Langit menempa Gelora ombak membangkitkan jiwa Merogoh sedikit rasa Tuk menjelma menjadi sebongkah raga Menepis hausnya cinta Tanpa harus berkorban kecewa Mengikrarkan janji gemilang Pada rembulan yang enggan menoleh Kusembunyikan segeluming ini Senandung rindu kekal abadi Serosok berlian terpipih Hingga menyatu dengan aliran sunyi Bersama nada-nada indah. Father ...I really miss youif only you there is sa'at This smua may occur ta'kan Maybe this is my destinymlangkah without your guidanceI must be strong I'm sureI can certainly For your fatherI slalu mdo'akan musmoga you're on his side trimai love you dad i need you ... Aku pergi.. engkau bilang jangan, aku kembali, tapi kau sia-sia kan aku, kau tak pernah hargai kedatanganku, apalagi perasaanku, tak pernah kau tau apa yang ku rasa,. Kau hanya memikirkan perasaanmu saja, memikirkan kesenanganmu saja, tanpa hiraukan aku, kau acuhkan aku dengan segala tingkahmu,. Kamu egois... bila suatu hari aku tak ada lagi buat kamu, itulah saat kau akan merasakan arti kehadiranku dalam hidupmu, ke dua kali kepergian tak akan pernah kembali lagi untuk selamanya,. Aku melihat pagi yang akan beranjak siang Aku melihat siang yang akan menjadi petang Aku melihat petang yang nantinya akan menjadi malam Penantian sang malam... Aku menatap rembulan Dan bintang yang jarang Aku menatap malam yang gelap Serta pendar-pendar cahaya dari sang rembulan Pancaran sang rembulan Penantian setiap malam Berbicara Bergumam Dan bercanda Aku hanya menanti malam Pelarian dari perasaan seseorang Yang selalu menanti siang Aku merindukan hujan itu Dimana ada kita dibawahnya Bermain dan bercanda Berlari memercik air dibawah sepatu sekolah kita Masa bodoh dengan seragam dan tas yang basah Kesenangan yang tak bisa diduakan Kurindukan hari-hari hujan itu Berlarian dan kedinginan Kita basah Kukibaskan rambutku Ibarat senjata, mengenai kalian Kalian mengusirku dengan sorot mata Aku berlalu dengan sisa cengiran Ah, indahnya Kini semuanya berubah menjadi kenangan Tak bisa dilalui pun dibuat lagi Namun tetap saja istimewa Setiap hujan turun Aku seperti melihat kita Kenangan terasa indah karena ia adalah kenangan Saprak anjeun ngahudang ieu hate Kacida bagjana.. Kaguar kabuka hiji carita Natrat dina cadas hate nu lugina Sela November ka tungtung April Patukeur pahili hate Paamprok wawanohan di hiji loka Diiluan ku imut linuhung na Kungsi ngajangji patali ati teu pegat duriat Rek ngaraketkeun kaasih nu moal laas Nu bakal mayungan kaheman urang duaan Ahhh…sihoreng kari sesa asih nu baheula Ayeuna manehna mapay banua nyisig sagara Ngalayang ka madyagantang Beja mah…. Ngaladenan kahayang kuring Nu teu atra alesananaHampura.. Kuring geus ngalarakeun hate salira Hate bersih nu ngagenclang lir herangna salaka Sakali deui hampura…Kuring geus nyacampah katetepan hate salira Nyacampah manehna anu mageuhan hate di jero hate Melihat mu saat menutup dan membuka mata Terucap kalimat penenang hati Tersentuh jemari pengusir sepi Adalah Arti sederhana dari bahagia Melewati pagi bersama bagai sepasang merpati Bersenda gurau tiada henti Menikmati setiap detik yang bertabur cinta Aku ingin ulangi berada disana Saat kebersamaan itu harus tertunda Keluar dari hidupmu kembali ke hidupku Aku tak takut apa-apa Karna kamu masih penghuni tetap di hidup ku Dan aku akan selalu jadi kampung halaman mu Yang kemana pun kamu singgah Tempat mu kembali hanya akumungkin aku terlalu cinta Atau mungkin kamu memang luar biasa"Entahlah. Hanya saja dimataku kamu sempurna Hanya saja hidupmu membuat ku bahagia Hari Itu..... Untuk pertama kalinyakita Jalan" hanya berdua.Berdua... Tanpa ada seorang pun. Pertama kali berpegangan tangan Pertama kali kau lindungi aku Pertama kali makan bersama Pertama kali aku merasa senang karenamu. Awalnya aku gugup Awalnya aku gengsi Awalnya aku grogi My Man... My Male... My Boy.... Hari itu....... Awal aku menyukaimu Awal aku menyayangimu Awal aku mencintaimu, dan Awal dari aku mulai merindukanmu disaat kau tak disampingku. Jangan sampai dia terlewatkan Mencampakkan nya adalah kesalahan terbesar Perlahan dia akan lelah menelusuri jejak mu Kau takkan bisa memilikinya lagi Karena dia sudah lupa tentang keberadaan mu Sampai keujung dunia pun Kau takkan bisa menggantikan dia yang sama Mungkin itu hukuman yang pantas untukmu Bambu berderit, bernyanyi Ilalang pun menari-nari Turut gembira, senada dengan hati nan berbunga Turut bahagia, seirama dengan rasa sepasang insan Cinta mengalun semerdu kicau burung Mengalir sederas sungai Dan bermekaran layaknya bunga Begitu Indah Semua bagitu indah Sebelum percikan api membakarnya, lenyapkan semua Begitu mudahnya hilang tak bersisa Seperti butiran debu yang tertiup angin Alam memanjakanku Alam mengajarkanku Dan alam menyadarkanku Itu hanya cinta anak remaja Kini aku termenung Hanya ditemani tetesan air hujan Juga tetesan air mata yang makin meyakinkanku Aku masih belia Tak sepantasnya berpikir ini itu Aku merangkak, meniti, dan berlari di atas fikir ku Memutar memori tentang apa yang alam ceritakan Memori yang terus berputar tanpa ujung Aku terlalu lelah Sekedar untuk berterimakasih pada alam Yeng telah bercerita cinta Kita muliakan Nama Tuhan Kita muliakan dengan segenap mawar Kita muliakan Tuhan yang manis, indah, dan penuh kasih sayang Tuhan adalah serdadu yang tertembak Tuhan berjalan di sepanjang jalan becek sebagai orang miskin yang tua dan bijaksana dengan baju mpang-camping membelai kepala kanak-kanak yang lapar. Tuhan adalah Bapa yang sakit batuk Dengan pandangan arif dan bijak membelai kepala para pelacur Tuhan berada di gang-gang gelap Bersama para pencuri, para perampok dan para pembunuh Tuhan adalah teman sekamar para penjinah Raja dari segala raja adalah cacing bagi bebek dan babi Wajah Tuhan yang manis adalah meja pejudian yang berdebu dan dibantingi kartu-kartu Dan sekarang saya lihat Tuhan sebagai orang tua renta tidur melengkung di trotoar batuk-batuk karena malam yang dingin dan tangannya menekan perutnya yang lapar Tuhan telah terserang lapar, batuk, dan selesma, menangis di tepi jalan. Wahai, ia adalah teman kita yang akrab Ia adalah teman kita semua: para musuh polisi, Para perampok, pembunuh, penjudi, pelacur, penganggur, dan peminta-minta Marilah kita datang kepada-Nya kita tolong teman kita yang tua dan baik hati. Dikutip dari: Sajak-sajak Sepatu Tua Rendra Pustaka Jaya Ibu engkau bagai pelita di dalam kegelapan Ibu engkau bagai mentari yg menghangatkan Ibu engkau laksana air dalam kekeringan Dan tampamu ibu maka tiadalah aku Engkau adalah belahan jiwa ku Engkau adalah separuh nafasku Engkau adalah separuh hatiku Engkau adalah cinta kasihku Bila aku menatap wajahmu ibu Ada kedamaian di dalam hatiku Dengan penuh kasih engkau merawatku Dengan penuh rasa sayang engkau mendidik ku Ibu rambutmu mulai memutih Nampak juga keriput di wajahmu Senyum mu kini mulai memudar Tenaga dan raga mu kini telah lemah Tapi itu semua tidak membuatmu patah semangat Kau tetap bekerja keras Kau tetap berjuang Dan itu semua demu aku Di saat musim hujan Kau pun kehujaan Di saat musim kemarau Kau pun kepanasan Ribuan kilo jalan yang engkau tempuh Melewati segala halang rintang Batu batu kerikil,debu dan yang lainnya Itu semua adalah saksi perjalanan mu Darah dan nanah pun kian menghiasi tubuhmu Keringat bercucuran Air mata mu pun mengalir Tapi meski begitu kau tetap tersenyum Ibu ku engkaulah wanita Yang aku cinta seumur hidupku Maafkan aku bila ada salah Pengorbananmu tanpa balas jasa Teiakasih ibuku Karena telah merawatku dan membesarkan ku Bagiku kau adalah segala galanya Tanpa mu ibu tiadalah aku Ya allah ampuni dosa ibu Sayangilah ibu seperti beliau menyayangiku Berilah ibu kebahagiaan Pada saat di dunia atau pun di akhirat Karya imelda tri adhari Ra Di persembunyianku.. Dari huru-hara waktu rembulan Yang mendigdaya jagad raya Tak terkecuali daku Masih ku gelapkan Tanpa lentera, Masih ku sunyikan Tanpa lirih nada sedikitpun Namun tetap saja ku takut Memejam mata, Menutup telinga Karena... Jika ku paksakan Yang memfatamorgana hanyalah Bayang-bayangmu, Cekikik suara manjamu, Insan yang ku ibaratkan sang melati putih Yang memesona jiwa, Mengindahkan mata, Mengharumkan tiap bait nafas, Menyejukkan relung kalbu.. Tiba-tiba.. Ku terkejut Suara cicak mengagetkanku Seolah mencaci makiku Yang hanya bersembunyi Tak berdaya dengan keadaan Tanpa bisa membalas sua Aku sadar, Aku bodoh, Aku payah Namun... Kesadaranku lah yang menyadarkanku Bahwa melati terindahpun Akan layu bila dipetik Maka kan ku biarkan engkau Selalu tersenyum dalam mekarmu Biarlah rasaku Sebatas pungguk dan rembulan Mengagumi tanpa sanggup memiliki Yaahh... Semoga sebatas mengagumi saja Tak ada yang lain lagi selain Dirimu Seorang yang bisa meluluhkan hati ini Kamulah yang terindah dalam hidupku Kita adalah Kesetiaan bagi Sang Cinta Dan Keajaiban bagi rasa yang kita miliki Dengan hadirnya cinta, kita yang sepi menjadi bersama Jika kita bisa menghargai sesuatu yang sederhana Bukan tidak mungkin kelak kita kan menerima sesuatu yang sempurna Karena kebahagiaan adalah hasil yang telah kita tuai dari cinta itu sendiri Selama ini aku mencintaimu,.. Dapat kusimpulkan Bahwa Cinta bukanlah penuntutan, penguasaan, pemaksaan, dan keegoisan Tak lain itu hanyalah kesalahan manusia mendefinisikannya Karena cinta adalah perjuangan, pengorbanan, tanggungjawab, kejujuran, keikhlasan dan kepercayaan Semua itu kutemukan karena Kekuatan Cinta Yang mengalir, kuterima dan kembali kuberikan padamu Tanpa syarat yang menyertai semua demikian itu La Purnama Shari Dari kejauhan sosok mu begitu anggun Memberikan senyuman dengan ikhlas Dari atas sampai bawah kau terlihat sempurna Caramu berpakaian sungguh mempesona Cara mu berjalan penuh kewibawaan Sembari kaki mu terus berjalan Kau Melangkah dengan cepat Menuju kearah kami Karena Setiap langkah mu adalah waktu untuk kami Waktu yang sangat berharga untuk kami Sosok mu begitu ramah Sosok mu begitu di nanti Dan Kau begitu di rindukan Tak ada yang tak mengenal mu Semua mengenal mu Kami mengenal mu Karena keuletan mu membimbing kami Kesabaran mu mendidik kami Dan karena kesetiaan mu mengajari kami Kau tak pernah letih membimbing kami Meskipun hak mu tak di berikanTapi, Kau tetap tersenyum di hadapan kami Kau ikhlas menerimanya Kau selalu berkata “masih bisa makan meskipun tidak di gaji” Sungguh hal yang patut di ntoh oleh semua staff pendidik Memberikan ilmu tanpa pamrih Itulah kau…Menjadi penerang dalam kegelapan Menjadi penyelamat dalam kesukaran Kau laksana embun penyejuk dalam jiwa Tak banyak harapan yang kau inginkan Kau hanya ingin melihat kami berhasil di masa depan Berkat kesetiaan mu mendidik kamimenjadi semangat belajar untuk kamimenjadi motivasi terkuat dalam hidup kami Kau tak pernah lari dari tanggung jawab Kewajiban mu selalu kau jalankan dengan penuh tanggung jawabmeskipun, hak mu tak pernah kau dapatkan Kau begitu ikhlas menghadapinya Tak mudah menjadi dirimu Dan takkan ada yang mampu menyamai mu kau merupakan pendidik yang professionalyang selalu di senangi dan di segani oleh para peserta didik mu Terima kasih ku ucapkan Atas segala pengabdian dan ketulusan mu Membimbing dan mendidik kami selama ini Tak banyak hal yang mampu kami berikan untuk mu Untuk membalas semua jasa-jasa mulia mu Meskipun kami tak mampu membalas jasa mu Yakin dan percayalah masih ada Tuhan Yang mampu membalas semua budi mulia mu Created by: Dhe La LavigNe Note: Add me in fb: Dhe La Lavigne cyankk Geboy Follow me in twitter DheShari Pin BB EAdd me in Plurk m D’MinajGeboy Linked in Dhe La Lavigne Don’t Forget hehe  Berbisik rindu di dalam hati mengukir kata-kata indah yang sangat mengasyikan rindu kekasih yang jauh dan hati berbisik jua adakah dia merindui ku sama?.. ada ke sayang?eeemm hehe Berbisik rindu pada yang Esah menghimpun doa penuh syadu di dalam kalbu memohon keampunanya pada setiap dosa hati terlalu syadu merindui keredhaanya semoga rindu ku ini selamanya untuknya..Subhana Allah.. Berbisik cinta di dalam hati pada dia yang sangat ku sayangi berserta doa semoga dia sihat-sihat di dalam kejauhan kerana cinta ku ini tulus iklas hanya padanya. dengar la sayang.. Ya Berbisik cinta pada Ilahi sentiasa bersyukur atas segalanya sabar menerima ujian dan dugaan darinya walau payah dan derita sekali pun kerana semua itu menguji sejauh mana cinta ini padanya. hamba ini akan tabah.. Ya Allah Dan... berbisik kasih dan sayang masa jua penentu segalanya kerana... Itu Semua Rahasia Darinya... Akan ku terima apa jua yang yang hadir...Insya Allah.. Andai suatu saat Aku harus pergi Ikhlaskanlah.. memang telah tiba waktuku Andai telah Habis hembus nafas ini Relakanlah.. karena itu Sudah tertulis disurat hidupku Jangan pernah bersedih Ya.. Cinta. kita pernah bersama Menghabiskan waktu dengan senyum Dan air mata Andai suatu saat harus berakhir biarkan senyum yang menghantar kepergianku Jangan pernah meredup tetap biaskan senyummu Karena.. Sampai detik ini pun, Aku tak pernah jemu tenggelam dalam sejuk senyummu Diriku Entah apa yang memaksaku Memaksa untuk memilih Memilih dirimu atau dirinya Diriku sedang kebingungan Siapa yang akan ku pilih Keduanya sama-sama aku cintaDirimu Kau telah mencuri hatiku Membawa sampai ke dalam hatimu Tanpa sadar aku telah ditipunya Dan tersesat di dalam hatinya Dan membuatku betah di dalam hatinyaDirinya Telah memberiku cahaya Cahaya dari dalam surga Menerangiku di dalam gelap Dan membimbingku ke dalam hatinya Oh Tuhan siapakah yang benar-benar mencintaiku? Dan dapat membimbingku ke jalan-Mu? Berilah aku sedikit petunjuk Supaya aku tidak salah pilih Dan dapat menemaniku Di saat susah, senang, sedih, maupun gembira Tak sempurna Tak bergelimang harta Aku akui semua Aku tak punya segalanya Takdir yang membuatku begituSuratan Nya telah menjadikanku Sebagai manusia yang terlahir di dunia Yang penuh duka perih laraKasih... Memang aku tak bisa Dan takkan pernah bisa Jadi seperti yang kau pinta Terserah apa katamu Aku tetap kan menjadi diriku sendiri Tiada mungkin semua pintamu Ku turuti Cinta itu tak kenal kasta Cinta tak memandang harta Cinta adalah milik semua manusia Aku adalah maunusia biasaTapi.. Hatiku sempurna karena cinta.. Terbesit senyummu dalam hati ini. Membuat perasaan aneh yg selalu bercampur aduk. Aku bingung, karena pertama kali merasakannya. Bisakah aku kembali melihat sosokmu yg masih terekam dalam pikiranku?. Terbayang senyum manismu hancur hati ini. Sebuah satu senandung terakhir yg paling ku ingat. Aku juga masih saat kau memberikan tawamu untukku. Tapi menyesal diriku karena tidak dapat berbicara denganmu saat terakhir kali kita bertemu. Pertemuan yang sangat singkat Tangispun tak bisa lagi terbendung Semakin erat dekapan Semakin ku menjerit Tiada henti Aku rindu Bahkan sangat rindu Tapi, waktuku terbatas Terimakasih telah datang Dan menemani malamku Akan ku tunggu kau menemaniku esok lagi Cepat kembali utuh wahai jiwa Ku rindu.. ku butuh Berjuta penggalan harap tertuang dalam doa... Meniti engkau pengisi relung jiwa.. Ya... Tuhan lukis indah hai engkau yg kunanti.. Tuhan beri hadiah penambah sukacita dihati... Namun... Alunan sepoi suka sesaat terhentak tiba.. Antara.. Goresan kejujuran dan sandiwara.. Dia yg membesarkanmu padaku yg memberi keturunan... Antara luka yg dia buka dihati.. Antara berjuang ato terhenti... Antara... Ayah... Kau kepala rumah tangga... Kau yang mencari nafkah... Kau telah membimbing ku... Kau yang menjadi pemimpin keluarga... Kau lelah bekerja demi menjari nafkah...Tuhan... Jagalah ayah ku... Lindungilah dia... Karena aku sayang kepadanya... Kau adalah orang yang dulu ku miliki Kau yang selalu membuat ku bahagia Tapi terkadang kau membuat ku sakit Seperti saat ini kau membuat ku sakit hati Cuma karena kesalah pahaman saja Kau melontarkan kata yang membuat ku sakit hati Kata yang membuat ku sakit adalah PUTUS Aku sungguh tak percaya kau mengucapkan kata itu Ku kira cinta kita tak akan terpisah Ternyata perkiraan ku salah Kau pergi meninggalkan ku begitu saja Aku sungguh menyesal telah mencintai dirimu Cinta tak pernah tahu saatnya untuk berkata Karena cinta selalu menba berujar ditiap pandang, tiap laku, dan tiap ucap. Cinta tak pernah bisa untuk memilih Sebab cinta bukanlah sebuah pilihan, bukan pula sebuah kehendak Melainkan cinta adalah sebuah anugerah Cinta tak pernah sanggup untuk membeda Hingga mata mampu dibutakan olehnya Tapi cinta itu sebuah kekuatan Karena cinta mampu ubahmu tak sama Mungkin kau berusaha menyangkal tentang cinta Tapi kau takkan pernah bisa menyangkal apa yang dibuat oleh cinta Karena cinta mampu membuatmu tak sadar. Tak sadar hingga kau tak mampu sembunyikan itu dari pancaran matamu. Itulah cinta, semakin kau menghindar, semakin cepat cinta itu mendekat. Biarkan cinta itu tumbuh dihati. Biarkan ia mekar bersama bunga di musim semi. Dan biarkan pula jika ia seharusnya gugur di musim gugur. Karena cinta takkan pernah salah memilih mana yang kau cinta. Karena cinta mampu melihat yang tak mampu dilihat olehnya. Waktu yang mendera karena usia Perlahan pudarkan semu warna Namun kilau cinta yang tetap menyalamampu sirnakan kerut tua yang kini nampakcinta kita tetaplah laksana rama dan sinta Tak terasadua puluh tahun sudah cinta kita berlabuhjalan yang di tempuh memang tak selalu utuhonak duri sesekali menyakitikekuatan cinta yang bukan fatamargonaitulah kekuatan pertahanan kita Perjalanan masih terbentangsampai titik manaentah.... Istriku... gandengan tangan semoga tetap mengencangberjalan.. dan berjalanberlayar di samudra cinta selamanyakekuatan hati, kekuatan cintapenakluk parahara cintayang barangkali nanti ada.... Aku seperti kertas usang. Dibuang dan disingkirkan. Waktuku sangat membosankan. Tong sampah adalah bagian mewah untuk rumah. Aku disobek sampai tak terpakai. Maknaku tak dihiraukan. Dipandang hanya sebagai sampah yang menjijikan. Semua orang mengucap benci karena aku kotor. Tapi sebagaian orang berkata aku bernilai seni tinggi. Aku tidak sadar karena belum ada goresan di dalam tubuhku. Menghayal aku adalah sebuah pedang tajam yang siap menikam. Berfikir aku adalah sebuah nuklir yang siap meracuni semua orang. Tapi dibawah kesadaran aku hanya sebuah kertas yang disobek keadaan. Ibuku pohon dihutan. Dan ayahku sebuah industri yang mengancam. Seolah kenyataan berbicara aku adalah sebuah kertas yang berada dalam tong sampah. Kasih... Tak tau perasaan apa ini Kegelisahan pekat selalu menghantuiku Menggoda hati menggoyahkan cinta Namun perasaan masih tetap sama Kasih... Tak terfikirkan sebelumnya Bahwa dirimu kan kumiliki Namun aku bingung Masihkah dirimu aku ada untukku ketika mereka masih tak ridlo dengan kehadiranku Namun perasaan  masih tetap sama Kasih... bukankah kau masih mencintaiku perasaan kita tetap sama ingin dicinta ingin dirindu ingin pula berkasih sayang Kasih... Mantapkanlah keyakinan kita bahwa tak ada keindahan kecuali keidahan cinta kita Alam... kau begitu indahgunung gunung mu yang besardan bunga bunga mu yang indah Alam... Sendainya kamu tak ada Lagi yang indah dibumi Alam.... kamu punyah banyak manfaatbagi kehidupan Alam . pohon pohon mu bisah diolah menjadi kayu Oh alam . terimakasin ku ucapka kepadamuatas kau telah menjaga ciptaan tuhan Baru aku tau Sudah aku simpan terlalu lama Bila kamu tau Sudah aku pendam terlalu dalam Dan sekarang aku tak peduli Apa yang mereka katakan Karena tuhan masih berikanku kekuatan Dirimu hannya kamu Yang bisa buatku tersenyum Dirimu hannya dirimulah Yang mampu membuatku tertawa lepas Dan kau selalu menyakinkanku Bahwa cinta tidak akan Selalu berakhir dengan air mata La Purnama Shari Jika tak pernah ada aku di hatimu Mengapa kau beri harapan padaku Jika bahagia mu hanya dia Mengapa kau selalu mencari ku Tak pernah terbayang kan sebelumnya Oleh ku…Kalau kau begitu jahat Kalau Kau begitu tega Kau tega menghancurkan hati ku Kau lemparkan bara api ke dalam lubuk hatiku Kau tikam aku dengan kepalsuan cintamu selama ini Tak bisa ku terima semua ini Aku begitu setia menjaga cinta ini Selalu berupaya sekuat hati…Sekuat jiwa…Untuk selalu menjaga hati untuk mu Tapi dalam sekejap Kau hancurkan begitu saja Semua rasa cinta ku Selama ini padamu tulus Ikhlas…Suci…Dan murni…Tapi Kenyataan yang tak bisa ku terima Kalau dirimu tidak mencintai aku…Tak membutuhkan ku…Dan Tak menginginkan ku…. Sungguh menjerit batin dan raga ku Saat cinta ku tak berarti di mata mu Created by Dhe La Lavigne Biar kukatakan, Sebentar saja Ranting ini masih rapuh Masih butuh akarmu Biar ku senandungkan, sekejap saja Suara letihku Masih setia membebaniku Biar kukatakan, Mimpiku terlalu besar Mimpiku terlalu luas Bahkan terlalu sulit terbayangkan, Mereka di mana? Apa mereka letih? Dengan keluhanku Apa mereka bosan? Dengan keterbatasanku Sebentar saja, Kususun tenagaku Sebentar saja, Kan kuingat berapa lama Aku bisa mempertahankannya Pertama aku tau kalau kamu suka dia... Kedua aku tau kalau kamu gak suka aku... Sebenernya aku patah hati... Karena kamu ngomong kalau kamu suka dia... Aku pengen move on sama kamu... Tapi aku gak bisa move on... Aku tau... Kamu tau... Mereka tau... Cuma dia gak tau... Kuterjaga... Saat semua orang masih berhias dengan mimpi mimpinya.. Seperti biasanya menjalani semua rutinitasku... Lelah.. yang kurasakan... Tapi ini semua sudah menjadi tanggung jawabku demi anakku tersayang.. yang harus aku perjuangkan Perlahan aku kecup kening putriku.. Perlahan kubisikan kata.. Maafin mama sayang.. terpaksa kugantikan hangatnya pelukan mama dengan sehelai selimut dan bantal... Mama sedih. di saat situasi dan kondisimu yang sakit mama harus meninggalkanmu bekerja... Cepet sembuh ya nak... Mama sayang kamu sayang... Dalam gelap aku menatap seberkas cahaya cahaya yang menyelinap memasuki bola mata. Cahaya itu hadir hanya dalam kesemuan semata yang hilang tanpa akhir nyata. Jarum jam yang berdetak semakin jelas terdengar lantunannya bagaikan tiap detik yang tergambar. Disetiap detik terasa begitu berharga akan hadirnya cahaya dalam guratan yang semu. Air mata sudah hilang berlalu sebelum cahaya itu kembali menghampiri dalam semu. Saat semakin terlarut akhirnya tersadar bahwa itu hanya bayangan semata. Bayangan yang hadir tanpa aku ketahui bagaimana wujud aslinya. Bayangan yang hanya dapat terasa dalam rindu yang ada. Dan hanya dengan doa bayangan rindu itu mampu terobati dengan pertanyaan yang berjuta. ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku mncintaimu bukan karna sesuatu Aku mencintaimupun bukan karna berharap sesuatu Rasa dan asaku tulus untuk mu Tak pernah melihat kekurangan mu Tak perduli walau kau tak sempurna Tak kan ku hiraukan sekalipun hidupmu hanya sementara Aku hanya ingin selalu di sampingmu Menjagamu di saat kau terluka Menjadi ke dua tanganmu untuk melukiskan semua ambisimu Menjadi ke dua kakimu untuk melangkah kemanapun engkau mau Menjadi kedua matamu untuk melihat di saat semuanya gelap bagimuTuhan.... Ijinkan aku selalu bersamanya Selalu menjadi yang pertama buat dia Sampe akhir menutup mata Matahari terbit menyinari dirikudiriku yang pekat gelap dengan keadaanbukan nya untaian tapi ini penyesalansesal ku menyesal Beribu cara ku melupakantak satu cara kutemukanterpelosok dalam jatuh kesendirianapakah aku gundah? Melihat cahaya menerangikuku ikuti alur inisampai kutemukan tepimemangnya ada apa disana? Malaikat,peri atau bidadaritak satupun ku lihat mereka disanahanya saja ada sosok wanita wanita yang mengajarkanku arti kepercayaan rembulan terbit dari barat, seperti wajahmu yang bulat seakan menyiratkan yang tak tersurat dibalik kharisma kemilaunya cahaya yang semburat menghipnotis hati biar terpikat lemah gemulai gerakanmu iringi lagu rindu yang mendayu sendu tatap matamu menghiba pelepas rindu tujuh purnama telah kau tunggu tujuh negeri telah kau lewati masih belum kau temui apa yang kau cari diantara bimbangnya hati apa sebenarnya yang kau cari tanpa jawab yang kau dapati bertambah galaulah hati melihat nasib ini negeri anak kurang gizi bergelimpangan bayi mati ibu-ibu tak punya asi menggilanya aborsi merajalelanya multilasi ditingkahi bobroknya birokrasi ini negeri lubuklinggau, januari Aku memulainya dengan hati tulus di pagi hari Jiwaku mulai menggeliat bahagia Raja surya dan sapauan dewi embun memberiku sentuhan rasa ketenangan Aku mulai memiliki rasa semangat dari sapuan angin galau yang menyelimuti ku dari kerinduan dengan sang pujaan hati Kulihat engkau disana Ku menatap wajahmu Wajahku mulai terukir senyum kesempurnaan Hai pujaan hati? Biarkan hati ini bahagia bersama dirimu Namun, engkau berpaling dari ku Sembunyi dari tatapanku Aku tahu sebenarnya engkau tahu jika aku ada disiniMenunggumuMelihatmu Dan menba menatap senyum yang terukir manis ketika pertama kita berjumpa Ku menba melihatmu? Tapi kau menghapus wajah indahmu Ku ba melihatmu? Tapi engkau malah pergi menjauh dan meninggalkan tatapan tulusku Hati seketika mulai menangis Jiwa seketika mulai terpaku Luka mulai merobek sanubari Dan tinggalah serpihan serpihan sukma yang dibasahi dengan tangis hati yang terlukaKetahuilah? Aku di sini menunggumu Aku disini bertahan untukmu Aku disini mencintaimu Tapi mengapa engkau berpaling dariku dan Melukis luka di serpihan hati yang pilu? Apakah engkau bukan yang dulu lagi? Apakah hatimu tlah dimiliki oleh oranglain? Katakan padaku pujaan hati Tolong katakan Agar aku tidak menangisi sesewatu yang memang tak pantas untukku Untuk hatiku Untuk batinku Dan untuk sanubariku yang telah menunggu lama La Purnama Shari Di Saat terakhir ku menatap wajah itu Tersirat kegundahan hati yang mendalam Selah nafas berhembus cepat Detak jantung berdetak kencang Rasa sesak di dada terasa beratmelepas kepergian mu Ingin rasanya menahan mu di tempat ini Di tempat kenangan kita Untuk menemani setiap langkah ku Tapi apa daya kau terus melaju Bagai angin…Tanpa menghiraukan ku Waktu terus berlalu Hari Bulan Tahun berganti Tanpa ku sadari kau kini telah pergi Pergi ke dunia lain Dunia yang asing bagimu Harapan demi harapan kau janji kan padaku Pertanda kau kan kembali lagi Terbuai aku dengan janji manis mu Janji manis mu bagai angin surga Yang menyejukan hati Dan menentramkan batin Disini di tempat ini Aku kembali menunggu mu Menunggu kau datang Menunggu kau kembali Untuk Kembali membangun mimpi-mimpi indah kita dulu Seuntai kata tak cukup menggambarkan kerinduan ini Rindu yang teramat dalam Rindu yang menyiksa batin dan jiwa ku Tak”kan mampu terobati dalam sekejap Kesetiaan ku kan selalu terukir indah di hati Dan di jiwa mu Tak’kan diri ini berpaling ke lain hati Tak’kan diri ini menghianati mu Karna hati ini telah kau miliki Hati ku telah kau curi Hatiku telah kau kunci Kau kunci dengan cinta dan kasih sayang Hingga tak bisa di buka oleh siapa pun Hanya kepercayaan dan kejujuran hatilah Yang harus kita bina dan jaga bersama Agar kelak kita di sandingkan dengan cinta yang tulus Cinta yang murni Dan cinta yang abadi selamanya Amin……Created by: Dhe La Lavigne Oh guru, alangkah baiknya engkau Kau yang setia membimbing kami Mengajarkan kami Dan memberi ilmu kepada kami Oh guru, engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa Engkau telah membela negara kita Melawan semua penjajah yang menjajah Yaitu kebodohan yang telah menjajah kita Engkau telah mencerdaskan kehidupan bangsa Engkaulah patriot bangsa Oh guru, bagaimana caranya kami berterima kasih kepada mu Engkau telah lama menahan rasa marah dalam diri Karena kenakalan kami Ya Tuhanku tolong ampunilah segala kesalahan dan dosa kami Terhadap bapak ibu guru kami Yang sudah bersikap buruk dan berkata kasar kepadanya Dan tolong ampunilah segala kesalahan bapak ibu guru kami Tolonglah berkati mereka ya Tuhan Berikan kesehatan juga kepadanya Supaya mereka dapat membimbing kami dalam meraih cita-cita Oh guru, terima kasih atas bakti mu Terima kasih atas pengajaran mu Terima kasih atas nasehat mu Kami berjanji akan belajar sungguh-sungguh Supaya dapat berguna bagi nusa dan bangsa Terima kasih guru ku. ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: SELAMAT HARI GURU DARI ADMIN LOKERPUISI Bintang indah adalah dirimuceria adalah bayanganmuharapan adalah tempatmu Bintang kau begitu indah sampai semua orang ingin memilikimusinarmu mampu menerangi gelapnya malam mampu menerangi hati teruslah bersinar bintang Bintang aku disini hanya bisa mengagumi dan memujimukugantungkan cita" ku di lenganmuagar bisa kulihat betapa indahnya cita" kuteruslah bersinar bintang we are in earth always love you Perpisahan adalah suatu keharusan dinda Dalam pandang mata kau tak perlu meneteskan airmata Dilembar hidupku telah tertulis Bahwa indahmu sungguh melengkapi Namun penyakit ini terus menggerogoti Setelah semua yang kita lewati Kini harus tetap berakhir Aku takkan menangis Aku akan tetap tersenyum Hingga nafas yang terakhir Karna aku mengecapi bahagia bersamamu Tak ada lagi yang tersembunyi Semua tlah terlukis seperti pelangi Dalam tawa canda kita Biar kusimpan semua rasa yang tersisa Tak perlu berterusan kau ungkit aku Karna sebenar cintamu abadi dihati yang lain Yang menanti Aku ingin melihat senyummu Karna cintaku sampai mati Meski tak seabadi bersamamu Aku ingin kau tetap berbunga Karna wangian cintaku sampai kesurga Meski tak bersamamu Karna dirimu bersama cinta yang lain Yakinlah aku kan tersenyum Melihat engkau tersenyum Rembulan tahhukah kau Apa yang selalu aku pikirkan dikala senja datang Rembulan tahukah kau Siapa yang selalu aku rindukan dikala malam datang Aku hanya ingin kau mengerti tentangku Tentang cerita keluh kesahku Wahai bintang.. Kaupun harus tahu ceritaku Cerita rinduku padanya Pada seseorang yang tidak merindukanku Wahai bintang . Tanyakanlah pada nya Mengapa ia tak sedikitpun mengerti Mengerti tentang kerinduan ini Mengapa rinduku selalu diabaikan Mengapa perasaanku selalu diacuhkan Entahlah mungkin ini sudah menjadi jalan ceritaku Gemerlap malam yang mulai temaram Menyisakan dinginnya malam Yang menusuk pada sumsum tulang tampak olehku dirinya yang sedang termenung Dibawah tiang lampu yang remang-remang Dengan ditemani sebotol air sebagai penenang Tato juga tindik menghiasi seluruh tubuhnya Tanpa ragu ku mulai mendekatinya Walaupun sedikit takut Ku ba untuk mulai menanyainya Beringas diwajahnya Sama sekali tidak terlihat ketika dia mulai bercerita Tanpa kusangka Dia mulai menitikan air mata Kesendirian yang membuat dia menjadi penikmat dunia gelap Dikucilkan dunia karena dia tampak bringas Mengapa kita selalu mencampakkan mereka Mengapa kita selalu melihat mereka dari luarnya Tanpa Pernah memahami apa penyebab di baliknya Di ujung senja aku titipkan sebuah rasa Disela sinar matahari yang perlahan mulai menghilang Ada pesan yang ingin aku sampaikan Mungkin hanya sebaris kata Untuk dia di ujung sana Tuhan.. Ku mohon sampaikan padanya Bahwa disini ada hati yang terluka Setia menunggu rindu yang tak kunjung tiba. Bintang yang bertaburan di langit Menghiasi malam ini. Ku ingin semua yang ku impikan, Terwujud seperti bintang pada malam ini. Khayalan demi khayalan, Terus menggangu pikiranku Seakan-akan semua itu hanya mimpi, Yang tak mungkin bisa kuwujudkan. Dukungan, motivasi Dan bimbingan yang mereka berikan. Hanya itu yang membuatku, Ingin terus memujudkan mimpi-mimpi ku menjadi kenyataaan. Noda hitam kunoda ayah ibu. Noda hitam kunoda keluarga. Setitik noda hitam kini terlihat. Titik nya mengusik orang orang terkasih. Setitik noda hitam kuhadirnya tak diinginkan. Setitik noda hitam kumenjadi beban. Ibu, ayah maafkan akusetitik noda hitam ku mengotori keluarga. Setitik noda hitam ku merenggut kebahagiaan kaliaan. Jemari ku yang lupa akan belai kasih. Langkah kaki ku yang lupa akan jalan kebaikan. Dua tahun kini lamanya ku terpenjara, Meski bukan jeruji besi yang mengurung atas do'sa do'sa. Tapi ku terpenjara rindu atas perbuatan. Di ujung jalan, sorang anak mencari tempat mengadu. Tak akan jiwaku menepi padamu Tak akan aku berlabuh hanya untukmu Dan mulai lelah hati ini mengertikanmu Merasakan semua yang terjadi pada diriku Mungkin ini tak akan lama Mungkin ini akan segera sirna Rasa yang indah yang pernah tercipta Seperti itu hatiku tak lagi ada Aku untukmu tapi bukan hatiku Aku berjalan bukanlah kau tujuanku Aku menerangimu tapi aku bukan mataharimu Aku menemani malam mu tapi indahnya malam bukan untukmu Lalu ku kan melangkah tanpamu lagi Meninggalkan semua kenangan yang kita lalui Hanya ini dan hanya sepi yang kau nikmati Dan ku kan pergi dan takkan ada lagi yang abadi Apa kabar Cinta... Harum tubuhmu masih mewangi dalam ingatanku Sayang, Ragamu menjauh entah kemana Mengendap pergi tanpa kata Terdiam aku membisu dalam ribuan kenangan yg tak mampu kubuang Aku tersudut dalam mimpi tanpa tepi Mendekap bayangmu disetiap hembus nafasku Menjerit. menahan nyeri Menangis.. meratapi sisa mimpi Terperangkap dlm jala asmara yg diam" menghabisi sisa denyut nadiku Hingga akhirnya lunglai...dingin.. terdiam tanpa lagi kehidupan Rasa sakit ini baru kurasakan.. Sekian lama tertutup karena cinta Semua tentangmu membuatku terlena Hingga gelappun tiada terasa. Suara hati ini menyadarkanku Bahwa kau tak pernah peduli Kau manfaatkan ketulusanku Kau puaskan jiwa petualangmu. Tak apa aku kecewa Tak apa aku terluka Inilah konsekuensi dari cinta terkhianati. Waktu akan mengobati segalanya Setelah gelap pasti ada terang. Percayalah. Ku ingin bersamamu selamanya.. Sepanjang jalan yang akan ku lewati... Dan sepanjang waktu yang akan ku lalui.. hingga nafas ini tak berhembus lagi... Ku ingin bersamamu selamanya... Menjadi penerang dalam sanubari... Menjadi mentari dalam hati... Dan menjadi penerang jalan ini... Kuingin bersamamu selamanya... Hingga bumi tergulung sempurna... Hingga lautan tumpahi dunia... Hingga mentari tak lagi bercahaya... Ku ingin bersamamu selamanya... Menjadi danau biru dalam dada... Yang tak pernah surut sepanjang masa... Terus membiru hingga kiamat tiba... Ku ingin bersamamu selamanya... Hingga yaumul hisab tiba... Hingga waktu meniti di depan mata... Hingga sampai bersuci di telaga.. Hingga di ambang pintu syurga... Hingga masuk di dalamnya... Ku ingin terus besamamu selamanya... Di keabadian cinta... Yang begitu kita damba... Di tempat ini aku terdiam sejenak memikirkan kau yang menganggapku tak ada ku tau aku hanya wanita yang membawa kesialan bagimu ku tau ku tak pernah berarti dimatamu aku hanya sampah yang tak berguna meski kau acuhkanku dan tak menganggapku yang harus kau ingat aku akn tetap setia untukmu karenaku tak mau mengkhianati janjiku untukmu bukan aku mengemis cintamu aku cuma ingin setia untukmu heart forever to you Kitalah bukti dan saksi pencurian hasil bumi darat dan laut beroramakan penghianatan kayu-kayu tak dibiarkan menetapi tanahnya ikan-ikan merenangi lautan asing Kitalah bukti dan saksi perdagangan harga diri ribuan paduan suara menyanyikan lagu kebangsaan INDONESIA RAYA, sumbang sanjungan untuk inspektur upacara kemerdekaan penghianat yang lari dari medan perang itu Bangsa ini kawan, lahir dari darah dan airmata tigaratus limapuluh tahun sejarah perjuangan terbentang nenek moyangmu gugur di hutan, tenggelam di dasar lautan kita menjadi bukti dan saksi anak cucu pejuang menjadi pecundang Bangkit bangkit sebelum bangsa ini menjadi panggung hiburan hentikan kepura-puraan dalam upacara kemerdekaan bungkam suara-suara sumbang yang diperdagangkan kita, kita kawan yang tertinggal dalam bentang keberadaan CILEGON-BANTEN -- Terus ku tapaki jalan tak berujung itu Terlalu letih ragaku tuk menepisnya Tak bisa ku lepas semuanya Tapi juga tak bisa ku genggam erat asa itu Entahlah... Hatiku terus bergejolak Terlalu takut ku tuk menggapainya Cerita itu terus memecahkan naluri antara kita itu satu tapi cara kita yang berbeda Perbedaan itu menorehkan cerita tak berbingkai Enggan engkau tuk sekedar meliriknya Karna kau tak pernah ingin tahu apa makna perjalanan itu Jangan meminta karna aku tak akan memberinya Tapi jangan pula sekedar diam karna ku tak akan membiarkannya Aku hanya ingin berada diantara diabaikan dan dihiraukan Menunggu di ujung perjalanan.... Dentum peperangan mulai kembali menggembur Gaza Zionis Israel mulai beraksi menghancurkan negeri Palestina Rakyat sipil semakin menderita Anak-anak kecil tanpa dosa menjadi korban kebrutalan Zionis Israel disana Wahai saudara sedunia, Mari kita bantu warga Gaza semampu kita Ulurkan tangan untuk memberikan secerca harapan untuk mereka Kepedulian ini akan sangat berarti untuknya Mari panjatkan doa untuk saudara kita di jalur Gaza, Palestina Mari kita merajut asa dan bersatu dalam doa untuk mendukung kemerdakaan Palestina Satukan jiwa dan kekuatan untuk mewujudkan perdamaian di Gaza, Palestina Wujudkan bumi palestina merdeka Ya Allah, Tabahkan jiwa seluruh warga Palestina dalam setiap baan disana Sabarkan hati seluruh rakyat Gaza dalam menghadapinya Berilah mereka kekuatan agar bisa bertahan disana Sadarkan kaum Zionis Israel untuk menghentikan konfliknya Buatlah Gaza merdeka dan aman seperti dulu kala Jadikanlah negeri Palestina kembali makmur dan sentosa Hilangkan tangisan sendu yang merana diantara mereka Hidupkan kembali perdamaian di negeri Palestina Bebaskan Palestina dari derita dunia Bebaskan Gaza dari kekejaman perang dunia Selamatkan negeri suci para Nabi itu dari kaum Israel Yahudi yang semena-mena Selamatkan Gaza dari dukanya Bojonegoro, Juli Karangan Imam Aris Sugianto. Lembayung Senja dilembah wangsa kerti Ranum ketika matahari menuruni lembah Ke dalam liang cakrawala di ujung barat Saat itu terhampar leleran sawah nan subur Aku datang kembali keharibaanmu disejukmu Setiap yng datang bercerita tentang kesetiaanmu Namun Indahmu tercabik oleh keserakahan segeliti manungsa Dan kini keberadaanmu haparan kering yang terbekelai Berganti fungsi jadi tumpukan batu kerikil Tandus dan kering maka daerah itu dinamai Kerikil Aku menjadi sedih keadan mu yang luka tercabik Seperti diriku merasa sakit melihat dirimu Tak menyadari disini banyak Kenangan indah masa kecilku Bermain lumpur, mancing, cari ikan ddan lain-ain Aku kangen idahmu lembah wangsa kerti sepi dan sejuk mengalir sunagi sindang adalah nyanyian keabadian Hutanmu tembat besembunyi burung dan hewan lainnya kini bisu semesta terbeleng tanpa cinta Malammu dingin dan kebisuan Menyelimuti wangsa kerti Kau bisa menggores hatiku tanpa pisau. Kau bisa melukai ku tanpa bergerak. Harapanmu terlalu abu-abu buat ku. Seperti siang dikala malam. Cukuplah kau bersumpah lagi. Biarkan aku tuli akan suaramu. Biarkan aku buta akan kehadiranmu. Rela ku mati agar tak ku rasakan kepedihan yang kau ciptakan. Rela ku lupa segalanya agar tak ku ingat kesakitan yang kau taburkan. ---------------- No Urut Tanggal Kirim // :: Di bawah hamparan langit yang gelap Aku menatap satu bintang yang paling terang Aku menatapnya dengan penuh harapan Seolah itu kau Yang kini kau telah pergi dari hidupku Saat ku membutuhkanmu Rasa sakit ini masih tersimpan Saat kau khianati cinta tulus ini Aku berharap kaya sayang yang pernah terucap darimu Bisa kau ucapkan kembali pada diriku Bukan masalah waktu yang terlalu singkat Tapi banyak kenangan yang penuh makna Tapi sekarang kau telah pergi jauh Meninggalkan semua kenangan kita Aku disini sendirian masih menyimpan semua kenangan itu Yang pernah aku miliki dari kisah cinta kita Dan sekarang aku hanya bisa berharap Suatu saat nanti kau akan mengerti arti cinta ini Untuk melengkapi kisah hidupku ini Yang seakan hilang karena cintamu Dan aku sangat berharap Suatu saat nanti cintamu kembali untukku Supaya kamu mengerti akan keadaanku saat ini Bahwasanya aku sangat berharap kau kembali dalam pelukanku Tuhan,,, Terimakasih untuk semua yg Tuhan berikan padaku Untuk orang tua saudara dan teman-teman yg sayang padaku Tapi, Hanya Kau seorang yg pain ku sayang Sehingga Kaulah sahabat terbaikku Karena, Kau yg slalu mencukupi aq, Aq bagaikan kertas putih yang Kau isi dengan tulisan, Kau yg slalu melingungi dan menjaga ku Dan, Kau slalu ada buat aq disaat aq butuh, Trimakasih Tuhan atas kebaikkan Mu Kaulah Sahabatku Aku mencintaimu dengan jiwaku Sayangku memeluk hatimu yang bimbang dalam kerapuhan Aku menciummu dengan cintaku Hanya dengan menatapmu Aku merasa hari ini hari yang sangat indah Aku ingin mencium tanganmu seusai shalat berjamaah dengan sepenuh hati Sampai aku merasa yang mencium itu bukan bibirku melainkan hatiku Aku akan selalu merindu lengan yang menggenggam jiwaku Aku ingin dicintai oleh orang yang aku cintai Sepertiku mencintainya Ketika aku menemukan cinta itu Aku rela mati untuk menukar kenangannya Akan ada banyak cinta yang akan kau temui Namun kau akan selalu merindukan dicintai oleh jiwa yang telah raib Begitu manis madu kau berikan Begitu merdu syair kau lantunkan Membuatku tenggelam dalam bual cintamu Betapa sakit luka kau goreskan Hancur…. diri kau campakkan Perih……. Hati kau mainkan Lirih…… hati kau gantungkan Cintamu hanya indah di ujung mata Tapi ………. Begitu sakit mengiris jiwa Janji hanya omong kosong di ujung kata Deru air mata…. Derai penyesalan dan kecewa Hanyalah seonggok kebodohan Yang tak pantas ku taruhkan Kau hanyalah fatamorgana yang menyakitkan Kenikmatan yang sesaat Keindahan yang sementara Yang berakhir penderitaan dan nestapa =======By Lintang Rofiatus S Kls X SMAN TANJAP TIMUR JAMBI Dimalam nan sunyi ini kududuk sendiri menatap kelangit ditemani bintang nan rembulan yang seakan ingin menba mengobati rinduku dengan sinar-binar nan indah . Namun rindu yang mendalam ini tak dapat tergantikan oleh apapun juga saat ini hanya kata rindu, rindu, dan rindu yang berdiam dihatiku dan berputar dipikiranku Angin yang berhembus dan pohon-pohon yang bergoyang mengikuti irama kerinduan yang menggelora dihatiku membuatku semakin rindu akan dirimu . Kuingin kau datang kesini menemaniku dan mengobati kerinduan hatiku tanpa dirimu . Kukibaskan helai kertas putih itu Tapi tak banyak angin yang datang Mungkin tak tau arah Entah mana angin itu yang dulu hembusannya Ternanti disanubari bersama desiran ombak Yang tertaburkan damai hingga alunan terdengar sanubari Nuansa itu tak tampak lagi Buat indahkan syair kerinduan Hening takkan terusik Hingga terhempas waktu Kutunggu rintik hujan Yang akan membasahi kening ini Tuk teriakkan angan Coba kau lihat..... Rembulan itu semakin redup Hingga tak mau tampakkan indahnya Bintang tak berkedip tuk luluhkan hasrat Tebing itu semakin kokoh dengan asanya Aku hanya buat syair kerinduan Buat hadirkan angan yang tak lagi berucap Wahai........... Rindu yang tak lagi mau bicara Hentikan harapan yang kau buat Agar dapat hilangkan perih Saat gelap demi gelap selalu berburu dengan waktu Hingga tambahkan detik-detik usiaku Hingga mata ini lelah tuk nikmatnya indah Yang selalu kau bawa dalam angkuhmu Tetap kubiarkan air itu mengalir pada alurnya Buat kelak letupkan indahnya surgawi Terhitung ratusan menit sudah Setelah titik karena dia Sampah kertas tisu berserakan Semua telah habis terasa lembab Terlebih mata ini Tapi aku bisa apa? Pergi saja sebenarnya aku tak kuasa Beranjak selangkah saja sebenarnya dipaksa, terpaksa Akhir macam apa ini? Pahit. Kembali ku baca buku berempat ratus empat puluh tiga halaman Banyak simbol yang ditemui Tapi hati ini sangat tersakiti oleh titik Sebuah titik dihalaman terakhir Tersayat perih diiringi airmata yang tak habis Tak ku sangka aku serapuh ini Apa harus ku bakar saja buku ini? Apa mesti aku hapus titik itu dan melanjutkan ceritanya seperti khayal kita? Tapi aku bisa apa? Penghapus itu, dimana bisa aku temukan? Pinjamkan aku Tuhan. Tak Kau kasihanikah hamba-Mu yang rapuh ini? Hamba-Mu yang menanggapi titik itu dengan derai airmata. Hari-hari penuh sepi Dengan hati yang tak pasti Dikala jiwa seakan mati Ditelan masa yang terlewati Lihatlah.... Diriku yang hina ini Penuh cemoohan yang melukai hati Yang tak'kan pernah terobati Tuhanku.... Aku yakin Di dalam baan yang melanda terdapat sebelit keindahan Meskipun aku tak pernah mengerti akan makna baan ini.. Terpikir gelisah menanti Bisingkan penat tuk menggelayut Segala resah dalam dilema Menggunjing perasaan gundah Hingga tiba kala tuk mengumbar Peluh yang telah menerpa Mentari kunjung menderu Kuncup dari peraduannya Inginkan benderang terbang Menerpa keadaan yang bimbang Entah apa yang diingini embun Dalam sendu nestapanya Air beranjak ke hilir Menggerayang pagi yang semilir Gemericik rindu yang membasahi Bahkan bengal rerumputan Sengaja mencium kabut Angin tolong manjakan fajar Bawakan ia sebingkis nada Yang membawa hembusan Hingga kini ia merasa tenang Seperti saat bersama bayangan Aku mungkin bukan Dewa Yang akan mengabulkan sejuta angan di jiwa Tapi . Yakini satu Jika aku adalah pria yang akan slalu berusaha Membuatmu tersenyum dan bahagia Tapi . Jikala nanti kau menangis Ingat satu jua Takkan pernah ada manusia yang sempurna Dimana kata yang kau ucapkan Senyum yang kau berikan kini terasa sakit, sangat sakit Ntah bagaimana cara untuk mengungkapkan kekesalan Air mata pun tiada guna Sudah cukup........ Asal kau tau, aku sakit melihat senyummu Harapan itu ingin ku lenyapkan Kumohon jangan hanya bisa bicara Semakin malam larut kesedihanku semakin terasa Aku hanya bisa pejamkan mata dengan nafas yang kutahan Agar tangisku membisu Kasih jangan membuatku terpuruk dalam larutnya malam Seuntai perasaan yang tiba-tiba menghampiriku Tak tahu dari mana asalnya berada Seakan-akan menembus hati dengan panah cinta Tanpa meminta ijin pada hatiku ini Dia datang disaat ku tak memintanya Dia ingin ku selalu berada disisnya Aku tak tahu apa ini cinta atau sebuah perasaan belaka??? Ku mengasihi karna dia sebatang kara Tapi ku yakin cinta hal yang tulus dan selalu memberi kasih yang begitu lembut Kepada setiap makhluk ciptaan-Nya Dua insan yang menyatu mnjadi satu ikatan Dengan kata cinta aku tak tahu atau tersadarkan apakah waktu akan mempertemukanku dengan sebuah kerlingan bercampur senyum, gelak tawa serta isak tangis yang telah lalu. yang jadi lakuanku disini, saat ini, hanya menuliskan tinta yang bahkan tidak bisa kujamah rasa kesat, licin, basah setapak di jari, kemudian naik ke lengan, merayap ke jantung lalu masuk ke dalam hati kita….masing-masing hujan yang mendengarkanku dalam kelam serasa cerah mendung dibawanya walau hanya setengah. setengah lima. mungkin yang Dia anugrahkan untukku adalah yang terbaik. walau hambar dan sedikit pahit dikecap. yang kini kutatap hanya dua buah angka dan .entah mengapa hanya tangis yang kudengar berlarian mendalami kebuntuan. mengindah sepi, menyulam batin dalam keraguan……. walau masa kami berbeda tapi indah tak akan pernah pula sama walau hanya secarik kertas, atau kertas foto yang terpampang wajahmu disana menatap kosong dalam biru, karena kita makhluk Tuhan…….memang seperti itu aku tak menyalahkan kehidupan karena sadar bila aku lemah pada diriku, maka dunialah yang akan keras dan kasar terhadapku mungkin tidak seperti ini, yg sedang kurasa aku hanya ingin pergi dari sini… walau terguyur hujan…. andai…. Sosokmu bagaikan sinar Yang mnjadi penyinar jalanku Disaat ku kelam kau selalu ada di sampingku Hanya kasih yang kuingini Kasih sayang darimu Ibu.... Kulihat air matamu jatuh Hatiku ini terasa sakit Aku memang seorang yang biasa tapi aq mnjadi luar biasa Saat kau mampu membuatku bangkit dari keterpurukan Ibu banyak hal yang aku inginkan Tapi yang paling utama hanya ingin menjadi anakmu Yang bhakti dan mampu membuatmu tersenyum selaluwalaupun dalam keadaan apapun kata yang aku ungkapkan untuk mewakili semua pengorbananmu Terima kasih ibu Kala senja kau bermimpi mulailah menguntai sya'ir cium aroma indah berwarna buang bunga-bunga layu yang tak pernah kau siram hembuskan lagu-lagu yang tengah kau cipta Padamkan api yang membakar hati kita Jangan hanya bersimpuh diserambi pantai berenanglah ketengah lautan sebelum ombak menghempas dada teteskan peluh yang tak pernah kau sekah karena itu hanyalah sejarah semu dalam mimpimu ----- No. Urut Tanggal Kirim // :: Angin bertiup memebangunkan lamunan bendera berwarna yang ditentukanpun telah dikibarkan bintangpun enggan menegeluarkan cahay diawan bulanpun tak jarang tertutup awan. Angin berseru tangisan menderu, malam sepi penuh gemuruh. Jangkrik diam tak bersendu dahan bergoyang mengikuti alur maju. Tuhan malam ini Kau tunjukkan lagi Kuasa Mu kau beru tahu umat Mu akan izzah adien dari Mu. Kau bangunkan umat Mu untuk turut membentu dari salah satu tujuan hidup yang menyatu. Tuhan... doaku adalah buka tangan Mu biarkan duduk dipangkuan Mu nyanyikanlah ayat-ayat indah Mu biarkan pulang penuh belas kasih Mu. Sepotong roti kini telah dihabiskan Oleh mu yang kini telah selesai dari kewajiban Dan waktunya kini kau menikmati kemenangan Apa yang telah selama ini kau taruhkan Hampir tujuh tahun kita bersama Dari mulai kita botak menjadi “maba”Hingga kita menjadi angkatan yang paling tua Bolos kuliah hanya sekedar merokok, ngopi dan nongkrongin wanita Kadang “IP” diantara kita ada yang bernasib satu koma Tetapi kita selalu menyikapinya dengan rasa cemas sambil tertawa-tawa Dan kini akhirnya engkau telah lebih dahulu diwisuda Dan sekarang roti itu selisihnya tinggal tiga Menanti-nanti akankah kami pun akan bisa menikmatinya juga? Atau roti itu hanya akan menjadi basi dan kadaluarsa? Maka dari itu, sisihkanlah untuk kami sedikit darimu sebuah doa Agar kami mampu mencicipi apa yang kini kau rasa sebagai seorang SarjanaO ya, maaf kami tak bisa memberimu seikat bunga Namun hakikatnya munajat kami selalu bisa sampai engkau terima Selamat bergabung dengan mereka yang berada di luar sana Yang menggapai cita-cita untuk hidup yang lebih sempurna Pesan dari kami jangan lupa kelak jika engkau pulang dari negeri angin di atas awan Ceritakanlah kepada kami bahwa air laut itu asin, kawan. Senja kembali bersama seperti yang telah berlaluditemani bayu semilir senjayang bercerita padaku tentang indah malam nantikudengar pula ombak mengadu tentang harapan esok hari Sungguh indaj cerita mereka beradu dipelataran senjaobati hatiku yang sempat terlukatapi jiwa ini tak seyakin itukarena yang aku tahuhujan akan turun malam nantimenginjak tiap jiwa yang sendiridigerayangi kesepian ---------------------------- No. Urut Kala rindu mula meniti cinta ini kekal abadi seandainya hati ini mekar kembali Hanya kau satu-satunya di hati Kala sepi pudar di waktu pagi hanya wajahmu pengubat hati ini tidak tertahan sanubari ingin menambat dirimu di kala ini ku harap kau tidak berubah hati agar cinta ini kekal abadi .. Jika seandainya resah mula memburu ku harap kau tidak terburu-buru memberi harapan yang palsu agar hati tidak diburu rasa kesal yang memusnahkan waktu hanya itu ku mahu Aku tak pernah menyangka bahwa kamu memiliki suatu keindahan yang sangat ku kagumi sehingga, aku sangat takut tuk jauh dari keindahan mu itu beribu kali ku menba tuk mencari ganti nya, beribu kali juga aku seperti jauh ke lembah yang kelam namun, mau kah kamu kan tetap menyapa aku dengan keindahan mu itu. Sebab aku tak akan pernah rela membiar kan senyum itu memudar dari raut wajah mu karena hanya senyuman itu lah yang telah memperlihat kan aku keindahan yang takjub dan tolong izin kan lah aku menjadi suatu bagian dari keindahan senyum itu meskipun aku juga tak yakin bisa menjadi gejolak dari senyum terindah mu. Dosakah jika ku merindukan Mu,,, Dengan semua yang telah ku lakukan,, Ku telah mengacuhkan Mu,,,, Masihkah ada rindu Mu untuk ku,, Kasih Mu untuk ku,,, Sayang Mu untuk ku,,, Setlah semua yang ku lakukan pada Mu,,, Bergunakah air mata yang jatuh di pipi ku,,, Sebagai tanda pennyesalan ku,,, Adakah kata maaf untuk ku,, Atas segala kesalahan ku,,,,,,, Ampunilah segala dosaku ya allah,,,, Hanya itu yang bisa ku katakan,,,,, Disetiap sujud dan do’a ku,,,, Pagi senja menyapadengan riangnya ku sambut mentari yang tersenyum indahdengan kilauan cahayanya Detik berganti menitmenit berganti jamjam berganti minggusampai akhirnya zaman berganti keabadian Hari ini aku tak taukepada siapa aku kan mengadusemua baan menyapa ku... Bagaimana bisa aku menjalani hidup initanpa pedoman yang kuat dalam hidup kubagaikan daun yang di hembus anginbagaikan karang yang dihempas sang ombakbagaikan hidup digilas zamankemana lagi hati ini akan mengadu .. Tapi setelah aku sadari kau selalu ada buat kudimana pun aku beradakapanpun aku meminta Hanya kuasa Mu yang sanggup mewujudkan semuanya Kaulah sang pencipta maha pengasih lagi maha penyayang Oh .. Tuhan ku hanya kau pelindung jiwa raga ku Semilir angin senja…menbuatku merasa hampa…membuka luka lama…dengan cinta yang telah tiada…Hilang…hilang semua cinta yang terbawa angin malam…hilang…hilang semua angan angan yang tergerus ombak lautan…Ingin ingin ku pergi berlari…jauh dari sini…ingin ingin ku sembunyi dari semua kenyataan ini…Kehilangan ini membuatku semakin terluka…terpuruk, jauh dari tempat kauberada Kau bagaikan mutiara cintaku Didalam samudra hatiku Selalau memancarkan cahayamu Terangi pekatnya hatiku Jutaan mutiara berkelip didepan mataku Hanya satu yang mampu terangi ragaku Mutiara indah itu selalu kusimpan dalam dadaku Kan kujadikan penerang dalam hidupku Kau telah menjadi cahaya dihatiku Memberikan penerangan dalam kehidupanku Cintaku kan selalu ada dalam nafasku Hatiku merasa terang setelah kedatanganmu Tampakkan terangmu walau gelombang  cemburuku Bergejolak tuk memperatahankan cinta abadiku Terangilah jiwa ini walau ombak emosi pecah karenaku Karena terangmu adalah harapan hidupku Kan kuberikan semua hatiku Padamu sebagai jaminan kasih sayangku Karena hanya kamu yang ada dalam hidupku Aku akan selalu ada didekatmu Aku akan menghabiskan usia beresammu Dan aku takkan pernah berpisah denganmu Tidak ada wanita didunia ini yang kucintai selain kamu Kau sangat kunantikan dalam kehisupanku Demi cinta suciku padamu Aku rela melakukan apapun untukmu Nyawakupun rela kuberikan padamu Untuk menggapai hidup bersamamu Apa itu Cinta...... Cinta hanya lah sebuah kata..... Yang memiliki huruf,..... Dan yang memiliki makna........ Cinta lah yang mengajari......... Arti kesetiyaan........ Arti kebahagiyaan ....... Pengorbanan............ Arti kebohongan dan cinta lah...... Yang mengajari arti kepercayaan... Dan hanya cinta lah ....... Yang dapat berkuasa di atas segalanya......... Rintik hujan badai Tak berarti Petir sambar sepi Tak peduli Bau tanah bumi Tak tercium Gelap dingin sunyi Tak tersenyum Tulisan indah penuh noda Biarkan gelap yang bertahta Lagu serak tak berirama Hanya nada ini yang ada Sensasi malam menggoda jiwa Penuh cerita rahasia luka Aku hidup tapi tak bernyawa Selamat malam masa laluku, Lama langkahku tertatih karenamu. Dengan sisa tenagaku, aku sembuhkan luka dihatiku. Sembuh? Sepertinya. Hanya saja masih membekas. Masa laluku, Kini aku merasa lelah, sangat lelah. Mungkin saatnya aku melepaskan diri dari kepadihan yang selam ini memenjarakanku. Masa laluku, Aku harus pergi. Jangan pernah mencariku dan jangan lagi datang dalam hidupku atau bahkan hanya sekedar bertandang dalam mimpiku, Karena akan ada cinta yang baru yang ditangannya aku menitipkan banyak harapan untuk kelak aku dan dia aminkan bersama. Engkau bukan kekasihku tapi sahabatku Yang datang tersenyum di hadapanku Karena engkau pembawa cerita bagiku Cerita yang indah merangkai senyumku Engkau bukan sahabatku tapi adikku Yang datang menangis padaku Meminta bahuku untuk bersandar Ketika rapuh dan terjatuh Engkau bukan adikku tapi ragaku Yang berlari ketika ku tersakiti Yang membawaku terbang Ketika kehilangan sepasang sayap Engkau bukan ragaku tapi hatiku Yang terduduk dalam keluhan Kerena takut kehilangan cinta Dari seorang puitis cinta Engkau bukan hatiku tapi semangatku Yang menemaniku dalam keraguan Karena putus asa akan kekalahan Dari sebuah perjuangan cinta Engkau bukan semangatku tapi mimpiku Yang selalu hadir dalam ketidaksadaranku Yang mengisi kehampaan lamunan Karena kekhilafan dari seorang manusia Engkau bukan mimpiku tapi kesempurnaanku Yang melengkapi goresan cinta oleh sebuah sayatan pedang kasih sayang dari seorang makhluk terindah yaitu KAMU Detik-detik .. menit-menit. terus berjalan.. tak kan ada manusia yang bisa menghentikannya.. Walau jam tak berdetak. namu bumi akan selalu mengelilingi bulan dan matahari.. wktu terus berjalan... Tak kan bisa kembali ke masa lalu.. walau dikata ada mesin waktu.. waktu terus berjalan. inilah waktu yang tak pernah berhenti.. Waktu akan selalu ada. waktu bagaikan sebuah emas.. sangat berharga.. itu lah dia waktu yang sedang kita jalani Berjalan sendiri Tanpa kehadiranmu di sisi Dan biarkan aku menapaki Kisah sedih hidup ini Takkan pernah mudah bagiku Menaungi jejak langkah bersama bayangmu Kisah hidupku tiada sempurna, bila tanpa dirimu Cahaya kerinduan terpancar dari wajahmu Yang seakan – akan berbicara Lewat rona merah bibirmu Walau tiada sepatah kata Bicara dari hati ke hati Batinku memuji Walau batinmu menguji Rasa yang sungguh tiada pantas Terucapkan dari bibir kita berdua Karena kita saling mengisi Dan kita mengalir, bagaikan air Hingga menjadi awan yang menjatuhkan hujan Yang membasahi, di setiap tanah kerinduan Agar tiada lagi sedih Dan agar tiada lagi hampa Berbenih duka Berbuahkan luka Luka hati karena rindu Luka cinta karena pilu Bila kau sudi memberiku cintaberilah aku sepotong kayu yang terbaikagar ia bisa menjadi bara yang terus menyala di hatiagar menjadi cinta yang tak lapuk oleh waktu Atau bila kau tak sudi memberiku cintaberilah aku seulas senyummu yang indahmanisnya madu dunia yang tak dimiliki oleh lebahsenyummu itu dapat menjadi obat penyejuk jiwaku Atau bila juga tak rela kau berikan senyummuberilah aku sekerling tatap matamukerling matamu itu dapat menjadi belati kerinduanyang tertancap di dadaku Bila juga tak rela kau menatap kepadakumaka cukup beri aku kesempatan tuk menatapmuagar aku dapat melihat betapa cantiknya wajahmuagar dapat mengingatmu dalam banyak kesempatan Setiap kata... Terlintas dipikiranku.. Indah rasa membayangkannya... Taukah anda? Setiap kenangan itu . Terus terbayang Aku ingat segalanya.. Disaat anda memanggilku dengan cinta Disaat anda menatap mataku dengan kasih Disaat anda menyentuh tanganku dengan lembut Segalanya terus membayangi... Aku terus tertawa Kau mengisi hariku dengan cinta.. Mengisi dengan segala cinta Aku merasa.. Seakan Cinta ini Abadi Aku merasa.. Seakan Cinta ini SejatiPadahal... Aku tau bahwa kenyataan tak seperti itu.. Aku tau Sekarang aku sadar... Saat bersamaku.. Matamu tak sepenuhnya menatapku.. Hatimu tak seluruhnya bersamaku.. Senyummu tak seutuhnya untukku.. Saat hari itu tiba... Dimana kau katakan Kau Suka Dirinya Seakan aku tak berdaya Hatiku entah hilang kemana Aku terluka Aku sadar, aku memang bukan siapa-siapa Tapi salahkah jika Aku mencintainya???Salahkah?? Apa cintaku ini tak berguna?? Apa cintaku takberguna?? Taukah kau Aku Terluka Mulutku diam seribu bahasa Seakan hanya air mata yang bisa mengungkapkannya Tapi, aku memang bukan siapa siapa, jadi cinta ku tak berarti apa apa Dengan sakit ini... Bukan kau yang salah Bukan Tuhan yang salah Tapi cintaku yang salah Aku terlalu bodoh mengharapkan, yang tak mungkin ku dapatkandan, Ini akhirnya.. Cinta ku Yang tak berarti apa apa Hati tersayat, Tak terlihat. Hati menangis, Perih teriris. Seulas senyum hilang seketika, Tak tersisa walau secuil rasa, Hati ini hampa, Lenyap, senyap, tak bersuara. Itu semua karenamu, Iya karenamu, Cinta... Satu kata berjuta makna, Satu kata berjuta rasa, Dan... Kata orang cinta itu indah, Kata orang cinta itu bahagia, Kata orang cinta itu istimewa, Namun apa? Itu tak kurasa, Itu tak ada, Omong kosong belaka. Aku korbanmu wahai cinta, Aku korbanmu wahai asmara. Itu bukan realita, Bukan pula fakta, Itu hanya opini, Tak terbukti, Ku disini tersakiti, Terkungkung sendiri, Menatap kosong ribuan mimpi, Hanyut bersama kerelaan hati, Juga bersama bisunya bahasa hati. Aku melangkah tak tentu arah Tujuan tak jelas Tatapan mata dunia menggilas Saat jalan cerita dongeng tak dapat dilalui Hanya ada kepastian yang dapat kugapai Sadar bahwa diriku banyak pilu Seakan semua ingin menerjangku Posisi kian morat marit Kegalauan yang mungkin menghampiri Satu proses yang nanti akan datang dan yang mungkin terjadi akan terjadi Aku tak mau berharap banyak lagi yang datang hanyalah kekecewaan Disitu aku berpikir Satu makna yang dapat bisa mengubahku Terkadang aku tak tahu diriku Tetapi aku harus berdiri melawan semua itu Ada segenggam asa yang harus aku lepaskan saat ini... Ketika waktu hanya memberiku sebuah pilihan yang sulit untuk dijalani... Maaf ketika aku tak bisa memilihmu... Bukannya aku tak ingin memilihmu tapi keadaan memaksaku untuk melangkah terus meninggalkan dirimu dibelakang... Aku telah mengecap banyak indah bersamamu... Dan aku bahagia saat berada disampingmu... Lebih dari sekedar ingin memiliki, pada akhirnya aku tidak dapat terus memaksakan diriku untuk bersamamu... Kini aku sadari bahwa akulah pengukir luka dalam hatimu... Ukiran luka yang begitu magis dan menusuk hingga rasa cintamu padaku mungkin akan berubah menjadi benci yang takkan menemui ujungnya... Aku tak pernah menyesal pernah mengenalmu... Jika jalan hidupku memang akan melukai diriku sendiri... Aku tetap akan berjalan maju diatas pecahan kaca kehidupan yang akan mengantarkanku pada hari-hari penuh tangis dan air mata... Aku tahu bahagia takkan menjadi milikku tapi aku ingin kau temukan bahagiamu bersama sesorang diluar sana... Ibu Terima kasih Buat Pengorbananmu Selama ini Yang telah kau Berikan kepadaku Ibu hanya kau Tempatku bercerita Ibu hanya kau Tempatku menuangkan seluruh isi hatiku Ibu hanya kaulah Yang tau bagaimana Pribadiku yang sebenarnya Ibu karna kaulah Aku masih bisa melihat Seluruh isi dunia ini Ibu terima kasih Buat semuanya Yang telah kau beri kepadaku Selama ini... Semoga apa yang Kau harapkan Untuk kesusesan Kami anak-anakmu Bisa terkabulkan Terima kasih Ibu... Aku sangat menyayangimu Lebih dari apapun. Semilir Angin Menerpa Wajahku Terik nya Mentari Seakan Menyayat Bisingnya Deru Jalanan Memekak kan Telinga Waktu pun seakan Memburu Namun Apalah Daya Aku Lumpuh Pada Tempat ku Berdiam Tak Dapat Ku Pungkiri Tak Dapat Ku Hindari Aku Hanyalah Jalang Yang Terbuang Tak Pernah Dipandang Atau Pun Dianggap Hadir nya Aku Hanyalah I Lusi semata I Lusi Bagimu Yang Tak Hargai Nurani Bagimu Yang Tak Hargai Dirimu Tengoklah Dirimu Dan Lihatlah Aku Sang Bayanganmu. Saat cinta ada di samping ku Ku tidak melihat cinta Saat cinta bersedia menemani ku Ku menolak cinta tanpa segan Saat ku mulai melihat cinta Dan sepertinya cinta mulai menjauhi ku Saat banyak yang melihat cinta Dan sepertinya cinta telah meragukan ku Saat inilah ku merasakan kekalahankekalahan yang telah di terima cinta Saat inilah ku merasakan penyesalan Penyesalan yang tak dapat ku hindari Saat inilah harus ku lerakan Yang harus pergi telah pergi Saat inilah harus ku terima Kesalahan yang tak akan ku ulangi Haruskah aku menjadi bahagian dari buih Yang demi terlihat ronaku Aku rela terombang ambing di hempas gelombang Atau menjadi butiran debu Yang selalu dipermainkan angin kian kemari Asal aku bisa pergi ke beberapa tempat?? Aku rasa tidak, Menjadi sekeping batu karang yang berada di kedalaman laut Sepi Dingin Sunyi Bagiku itulah pilihan Teguh kendati jarang tersentuh puja dan mata Merekah sembari luka Menyayat atas dusta Cinta namunmenderitabagai tertusuk beribu pisau Menancap di hulu jantung Cintaku di atas dusta Menghela raga menjadi nyawa Menghembus bagaikan roh Dengan nafas terakhirku Sungguh lara... Menghempaskan keagungan cintadan menodaina oleh kata-kata Teringkari oleh sebuah janji manisyang tak mungkin ditepati Karna cintaku di atas dustamu Aku terkejut Karena bayangmu datang tiba – tiba Oleh mimpi semalam yang tak disangka – sangka Bagaimana bisa bayangmu hadir begitu saja Tanpa ada kata, Dalam mimpiku kau menangis Mengapa selalu saja Kau datang dalam mimpiku Ketika terbangun aku sendirian Mengapa tuhan berbuat kejam kepadaku Padahal aku ingin melupakanmu Bukankah kau tak mencintaiku Omong – kosong mimpi semalam Keindahan sesaat berakhir suram Di mana kasih, di mana rindu Mencintaimu membuat pilu Kini sukmaku nelangsa Dalam perihnya duri bara rindu Hati menolak lupa Cintaku sia – sia Ingin kulupakan meskipun tak bisa Biar kubunuh setiap rasa yang ada Akan kau sesali segalanya Ketika merana, karena hatimu nelangsa Kehidupan ini memaksaku untuk kuat Dari berbagai masalah yang tak berujung Menjelma menjadi misteri yang indah Semua seperti sandiwara..Tuhan... Aku takut kehilangan orang-orang yang kusayangi Aku takut kehilangan perhatian dari mereka Aku takut kegelapan kesunyian Jika hidupku masih panjang Aku ingin melakukan sesuatu untuk mereka Meski kecil nyaris tak berarti Namun mampu dikenang hingga akhir hayat Bahkan hingga aku pindah pada dimensi yang lain ---- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Hari berganti hari telah aku jalaniwaktu berganti waktu telah aku lewatitak ada lagi kebahagiaantak ada lagi senyumanyang tertinggal hanyalah harapan dari butir-butir kenangan Aku berharap ini mimpiyang tak benar terjadiberharap bangun dari mimpi inidan menjalani hidup yang dulu lagi Apa ini baanapa ini teguranyang harus aku jalaniyang harus aku lewatitapi sampai kapanini aku rasakan Tuhan....... jangan kau turunkan lagijangan kau berikan lagikepada keluargakukepada orang yang selalu menyayangikucukup aku yang merasakancukup aku yang engkau berikan baanyang sebesar iniyang sesulit ini Tuhan...... satu pintakusatu inginkulindungi keluargaku Ibu Katakan apa yg harus aku ucap Bait-bait rindu berbaris dalam syairku Menyusun tulisan indah untuk kulantunkan kepadamu. Katakanlah ibu Benihmu telah tumbuh menjadi pohon kehidupan Tak perlu lagi kau resah akan pahitnya kenyataan Aku benihmu ibu Yg sering kali kau sirami aku dengan secawan harapan Dengan air sucimu ibu Aku tumbuh menjadi malaikat kecilmu Menjadi harapanmu Kelak menjadi hiasanmu di sorga sana. Kakimu telah melangkah sejauh yg tak dapat aku tatap. Menyebrangi samudra kehidupan, Bahkan ragamu kini telah layu Menerkam matahari untuk dapat mengabadikan riwayatmu. Kulit kusammu gambar kehalusan kasihmu Dan rentan ragamu lukis ihklas sanubarimu Air mataku ibu Tak sanggup bermuara di tepian haru Hanya membanjiri kelemahanku, Larut kerut ketidak mampuanku. Dulu, kau ajari aku mengeja tulisan merdu Meski tanpa nada, Namun dengan senyum kecil di sela keraguanmu Bait-bait itu menjadi syahdu. Hatimu lembut, bagai butir embun kala fajar menyapa Bijak sikapmu, serupa senja memisahkan warna pada langit yg tampak dilema. Terima kasih ibu, Kau lahirkan aku kedunia Kau bukakan aku pintu kehidupan Sungguh, kau kunci yg hidup Dan yg melahirkan kehidupan Baktimu pada tuhan mencicipi asam-garam kenyataan Menganyam harapan menjadi selendang kehidupan Hanya untuk kerahmatan yg haqiqi Dan bekalmu nanti. Riwayatkanlah kepadaku Keyakinanmu teguh terumbu karang Kesabaranmu membentang langit dan lautan. Dosaku ibu, Sering melupakanmu, Mengalirkan air matamu dengan kenakalanku, Namun tetap selalu kau selipkan namaku di setiap baris do'a-do'amu Disetiap sujudmu. Cambuk aku ibu Hingga aku dapat merasakan kesakitanmu Kala bertaruh nyawa hanya untuk melahirkanku. Kurung aku Hingga aku tersadar keindahan dunia hanya akan menyesatkanku. Lalu Ampunilah aku Sebab ridho tuhan bersamamu Kau yg dapat mununtun akhiratku Maka ampunilah aku. Ampuni aku, ibu Umi Sahabat engkaulah sahabatku. Kian kemari aku pergi Tiada pernah memikirkan aku Aku pergi mengarumi samudera Demi engkau sahabat Aku melewati semua rintangan Karna engkaulah sahabatku Tiada pernah aku berputus asa Karna aku terus memikirkanu Aku akan terus mencarimu Demi engkau aku rela mati Karna persahabatan susah untuk dicari Banyak orang orang Tetapi engkau satu satunya orang yang baik Selamat tinggal sahabat.......... Aku mulai menggantinya. Menba menemukanmu dalam cara yang kubisa. Aku menyesap kopi hitam pekat di pagi hari. Hingga pahitnya tak kurasa lagi. Hanya untuk mengenang pahit bibirmu saat merayuku. Dalam setiap teguknya selalu kucari hal yang sama. Rasa manis gula yang katanya ada. Tapi, kaulupa--atau sengaja--tidak menambahkannya. Lalu, aku meminumnya lagi pagi ini. Sayang, kopiku berubah. Tak pahit juga manis. Ia hanya hitam yang makin hitam dan asin. Aku mulai mengubahnya. Kecintaanku pada aroma dupa cendana telah sirna. Aku menghirup asap rokok yang sering kauisap dulu. Hanya untuk menemukanmu dalam kepulan asap--kali saja--membentuk wajahmu saat kuembuskan. Tapi, aku terbatuk karena terantuk kenyataan. Lalu, aku membakarnya bersama kemenyan. Sayang, ia tetap utuh sedang milikku terus terbakar. Asapnya pergi dan ia mengabu. Seperti aku saat ini, menunggu bade' pengabenan. Aku masih mendengar suaramu yang dibawa awan-awan jadi bantal malamku. Hujan turun melewati awan dan menggenangi bumi. Kilat terus mencambukinya dengan rasa sakit tak terperi. Lalu, aku lupa bahwa mimpi-mimpi yang kautitipkan pada puisi-puisi itu hanya semata diksi. Juga ayat suci yang kaubisikkan sebagai janji tak kudengar lagi. Mungkin, kini aku yang membiasakan diriku menjadi tuli. Aku masih menikmatinya: kebiasaanku Sedang kau menggantinya: kebiasaanmu Akan ada harinya nanti kebiasaan itu tak kaurindukan lagi. Sebuah sapa dalam setangkup roti rindu dan secangkir teh cinta yang mulai basi. Kening yang kaukecup dan bibir merajuk manja berbisik mesra. Juga mata sayu yang meminta cumbu di ranjangmu satu-satu. Menjadikan dirinya ungu membiru. Bukankah kau memiliki kebiasaan baru? Pergi menikmati senja di hari Minggu. Aku ingat kau tak suka senja karena kita sama-sama mencintai hujan. Mungkin memang dirimu telah berlalu seperti hujan yang biasa pergi di akhir bulan. Cuaca sudah berubah, Kiran. Ayo, kita pulang Bukankah dulu sudah kubilang bahwa kau akan terluka sekarang. Percayalah tak ada jalan untuk kembali datang. Semuanya: segala rindu, kecintaan dan kenangan. Kebiasanmu itu harus Cuaca sudah berubah, Kiran. Cuaca sudah berubah, Kiran. Ayo, kita pulang Bukankah dulu sudah kubilang bahwa kau akan terluka sekarang. Percayalah tak ada jalan untuk kembali datang. Semuanya: segala rindu, kecintaan dan kenangan. Kebiasanmu itu harus Cuaca sudah berubah, Kiran. Ayo, kita Matahari akan selalu menyala Di balik langit Di antara ruang-ruang waktu Dia akan selalu menyala bagi kita Tak terbayangkan betapa hebatnya matahari Walau badai silih berganti Walau dunia terbalik Dia akan tetap menyala bagi kita Hiduplah seperti matahari Bersemangat untuk menjadi yang terbaik bagi semuanya Tetap hidup walau redup Tetap menyala walau tercela Walau semua itu bukan kekuatan abadi Namun, langit selalu meliputi Dan tuhan selalu melindungi Tiru semangat matahari Karena hidup harus berdiri Karena hidup akan mati Karena hidup harus berarti Seperti matahari Kamu menghempas nafasmenuduh langit terlalu kelabulalu menghirup senja hingga tak lagi jingga... Ada ranum yang tak lagi hinggap pada tubuhmujuga segar yang kian memudar dari kulitmumata itu bukan lagi matamusenyum itu tak lagi padamu Kamu pernah berbisik tanya pada langit"akankah hujan hari ini? ada rindu yang harus aku hanyutkan bersama air mata dan sisa biru tadi malam"Kamu yakinkan diri sendiri, bahwa sedih yang membuatmu beginitapi bukan lelaki itu"sepertinya masih ada cinta dalam enggan yang aku endapkan"cinta yang kamu simpan sendiri jadi luka"ada luka dalam enggan yang tak aku katakan"luka yang kamu simpan sendiri jadi jelaga Kamu menghempas nafasmenuduh sedih yang menghantuimutapi bukan lelaki itu Hujan di ujung senja Hadirkan kembali kenangan jiwa Dingin merasuk.. Gigilkan rindu di relung kalbu Hujan. sebanyak tetesanmu Yang jatuh membasahi bumi Sebanyak itulah.. Rinduku padanya Hujan. basuhlah perih hati ini Bawalah serta rinduku Sampaikanlah padanya: Aku disini.."Merindukannya" -Laelafitria- Senja datang lagi di ujung sore di ufuk baratperlahah-lahan putihnya awa berganti cahaya kemerahansamar-samar matahari mulai menenggelamkan wajahnya dalam kegelapan malam tak terasa sinar kemerahaan berubah menjadi gelap gulita Terangnya sinar sang surya dicakrawala pagikini tergantikan oleh samar-samar cahaya bulan dikeagungan malambegitu tenang dan damai bulan dan bintang bercengkrama dengan riangnnyamendengarkan nyanyian malam dari penghuni malam Begitu tajam pandangan sang penguasa malam memandang begitu dalam seaakan-akan memecah kesunyiaan hati yang sedang gusarmenghancurkan kerasnya kesombongan hati yang menguasai malam Menba berbisik hati ini yang terkurung dalam gua kebohonganmenba berteriak dalam kesunyiaan malam yang dingindalam jiwa yang lemah tak bertenagadalam kekosongan pikiranku yang berkelana jauh mengitari bumi Seaakan ingin merobohkan tembok-tembok kebohongan sang penguasanamun sang malam tak tinggal diam menyergap dengan kegelapannyamnyeringai dengan gelap gulita yang mencekam jiwamemenjarakan hati dalam jiwa yang sunyi Dalam hayalan aku berdiriseakan lamunan senyap merayaptapi karakter sahabatmenuntun dalam ikhlas Ketika aku terlempar sedihdalam jangkau waktukau datang membawa hatiwalau lelah menyeimuti Aku terngiang nyanyian embunlengkap tari canda dan tawabersama dalam ikhtiar hatimenembus jejak-jejak basah Sahabat kita lari dalam bebashalangan rintanganmenerpa dalam senyumwalau sakit membekas Sahabat aku teringat pepatah mu'' Jangan biarkan hidup memakan mu jadikan hidup memberi makan Sahabat ku Selamat jalan Semoga kau bahagia Sahabat Hamparan hati tersedu Dalam palau jiwa yang kian membara Merasuk dalam sukma.. Menggejolakkan asa.. Memandangmu jauh tak menjadi rintang Jarak yang membentang tak menyurutkan cintaku tumbuh suci dalam raga Mengalun seperti angin menyampaikannya pada hembusan rinduku padamu Menjadi saksi bintang untuk setia menanti malam tiba Seperti aku yang selalu menantimu di kota ini.. Semilir aroma malam menghangatkan lamunan yang penuh kerinduan Hingga dalam setiap langkah kau selalu hadir membayangmencuri di setiap fikiran.. Melemahkan hati untuk berpaling darimu..Cii'Cha Ayahh kau segalanya untukku Tanpa kau aku tak tau akan menjadi apa nantinya Kau rela bekerja siang dan malam Tak pernah memikirkan lelah dan letih Membanting tulang untuk memenuhi kebutuhanku Tetapi apa balasan yang kau dapat dariku Aku hanya bisa nangis meminta uang kepadamu Dan aku pun belum dapat memberikan yang terbaik untukmuAyah, Kau telah menjadi ayah dan ibu untukku Kau yang menyiapkan makanan untukku Kau penuhi semua kebutuhanku Kau pun telah menjadi seorang ibu untukkuAyah, Aku berjanji padamu Aku akan slalu manyayangimu Sebagaimana engkau menyayangiku Terimakasih Ayah atas semua yang telah kau berikan kepadaku Didepanku kau semanis madu Seolah hanya kau teman terbaikku Kau selalu tersenyum saat membantuku Seolah kau berikan semua ketulusanmu Disaat senang ku tertawa bersamamu Seolah tak ada masalah yang menunggu Tetapi saat kau di belakangku Ku lihat semua kelicikanmu Tak ku sangka kau mengkhianatiku Semua orang terpengaruh olehmu Semua kebenciannya padaku membelenggu Kini pertemanan kita hancur jadi debu Puisi Galau Menempati seluruh inspirasiku Aku tak tahu Harus bagaimana dengan hatiku Di saat aku ingin mendapat cinta sejati Kau malah pergi hianati aku Pernah terfikir akan bahagia bersamu, Namun malah  justru kau hancurkan hatiku Cita-cita dan harapan kan slalu ada Meski sekarang terpuruk dalam Jatuh ke dalam jurang penyesalan Betapa menyesalnya diriku Telah salah menilaimu slama ini Kau telah menjadi bintang masa depanku Namun sekarang menjadi duka abadi bagiku Akupun tak tahu Sanggupkah kujalani hidup ini tanpamu Sedih mengiringi nafasku Dan sesal mendalam Mengumpat di dalam hatiku Sedih... Aku tanpamu Bagai raga tak bernyawa Down semangatku Seperti sia-sia hidup di dunia Relung Jiwa, Juni No Urut: Tanggal: // :: Cinta adalah sebuah katayang selalu diidam-idamkan manusia Berharap ada salah satuanak manusia mengatakannyaCinta... Tak pernah ingin dinomer satukan Dia mengalahtapi tak terbantahkanCinta... Mampu menghilangkan dukapada hati yang kesepian Dia mampu melukis untaian senyumdi wajah penikmatnyaCinta... Jangan pernah kau merubahwarnanya menjadi kelam Karena ketika itu terjadi Cinta akan berubah jadi benci Dan menjauhkan dua hati Semarang, Februari Setiap kali ku menatap Mata kosong tanpa satupun harap Bibir terbungkam tanpa ucap Merindukan senja yang telah kau dekap Mengapa kau datang untuk pergi? Mengapa kau cinta untuk membenci? Mengapa kau berjanji lalu mengingkari? Kau bersama dengannya Dengan dia wanita yang kau puja Dengan dia wanita yang kau kagumi Tahukah kau? Memuja dan mengagumi tanpa balas? Seperti itu aku padamu Ku berjanji setia, dan ku tepati Kuberjanji saling terbuka, ku lakukan Tapi ketika kau berjanji untuk selalu bersamaku? Itu palsu, hanya semu Sudahlah aku takkan lagi mengharap Percuma saja jika ku masih berucap Pergilah dan janga pernah kembali Jangan kau sesali Cintaku tertambat di hatimu Entah apa yang ku suka darimu Rasaku perlahan muncul begitu melihatmu Inikah yang dinamakan Cinta? Entahlah aku tak tahu Aku masih tak percaya Aku benar-benar mencintainya Perasaanku tak akan pernah ku kekang Untaian kata tak sanggup menyembunyikan Vokalisasi drama juga tak mampu mengelakkan Hingga aku menyerah dan menerima kenyataan Yakinlah hatiku bahwa aku benar-benar mencintaimu Maafkan aku bundatak mampu beri dekapan seperti dekapanmu kecilku duluyang tak mampu menimang-nimangmu dalam belaian kasih sayangku Maaf bundayang ku lakukan bukan inginmumelainkankecupan kemalangan dantangisan tertawaan Maafkan aku bundaaku memang bukan putri kecil yang kau dambakanaku hanya seonggok batu malin kundang Siang terik panas Malam gelap dingin tak kau rasa himbauan itu? pergi pulang tak panggil tak pamit tak kau pikir cemasnya ayah bundamu? Sekolah libur tidak pun... Sama saja... Begitulah engkau... Tak pandang waktu... Tak kau lihat derai air mata buku-bukumu? tak kau buka tak kau sentuh bersih... rapi... sepi... terpajang di lemari Tak taukah engkau mereka bersedih? “Apa guna kami? Baca kami?” Brum brum bruuuuummmm.. Begitukah engkau setiap hari? Menghabiskan kekayaan negeri ini untuk hal tak berguna? Bersama teman-teman yang juga tak berguna untuk sekarang? Pernahkan kau pikirkan masa depan? Sukses, bangga, senang... Tak inginkah engkau melihat Senyum terukir di bibir ayah bundamu? Muda... Jernih... Berprestasi... Begitulah engkau dulu Tak inginkah engkau berubah? Negara ini membutuhkanmu Penantian.. Sang setia yang menantikan kasih dan cintanya disambut Adakala dia kekok Kadang kala rasa tak patut Dia cintakan kekasihnya sungguh sungguh Tiada keraguan sedikitpun dalam rasanya itu Bukan sekadar di mulut bahkan di hati dan jiwanya Dia sentiasa mahukannya untuk bertemankan hidup.Penantian... Sang setia itu cuba meluangkan waktu Duduk memikirkan apa yang ada dengan penantiannya Salahkah dia tetap dengan penantiannya Apakah ada makna untuk penantiannya Bilakah penantiannya akan tiba dipenyudahnyaPenantian... Sang setia memungkinkan satu sebab Untuk hari demi hari yang dilaluinya kini Membawa dia kembali mengingati niatnya yang sering menghantui Niat untuk memiliki yang pernah memaksanya menyepi Sehinggalah niat itu bangkit semula hari ini Dan segalanya diperjudikan dengan sebuah harga Harga antara dua nyawa dua hati Dan dipertaruhkan dengan dua permata hati..Penantian... Sang setia mengharapkan ada sesuatu yang akan datang Sesuatu yang amat meyakinkan Sesuatu yang menunjukkan jalan Dengan andaian akan wujud satu penyelesaian walau bukan dengan penyatuanPenantian... Sang setia pasti takkan hapuskan Tidak ada penafian Tanpa kerisauan Kerna yang lahir terdahulu Adalah perasaan dan pendirian yang sama Dia yakin dan tetap dengan jalan pilihannya Itulah sebuah KESETIAAN Dulu Aku tak pernah tau apa itu cinta Aku tak pernah tau apa itu setia Dan dulu Aku tak pernah kenal kamu Aku tak tau siapa kamu Tapi kini Kau hadir dalm hidup ini Hadir mu indah kan hariku Karena mu aku kenal cinta Karena mu aku kenal setia Tuhanizin kan aku bersamanyaizin kan cinta nya tetap untukkubila esok aku tiadajaga dia dengan kasih mu Tuhanjika esok aku tiadaizin kan cinta ini tetap abadi Karena aku syang diasekarang besok dan selama nya Mungkin...... mentari pagipun tak akan mampu mengelaknya Anginpun tak dapat lagi berhembus mesrahujanpun tak meneteskan airnya Tertawapun sulit dirasa Malam,petang gelap gulita tak ada lagi seberkas cahaya cinta Hati ini tak mampu lagi tertawaa Mata ini tak lagi merasa Bibirpun tak lagi menyua Beginikah akhir sebuah cinta???? Rasa yang dulu indah berbunga Memancarkan cahaya warna-warni rasa Yang kini tak dapat lagi kurasaDulu.... Janji itu terucap dan terikatKini............. Janji itu tercuat untuk terpenjerat Apakah ini semua harus berakhir?? Apakah tak ada lagi rasa??? Apakah tak ada lagi cinta?? Apakah tak ada lagi janji setia???Pasti.... Kau akan menjawabnya YATapi... Terimakasih kau telah memberikau arti sebuah cinta.. yang berawal dari kasih nan mesrayang akan berakhir dengan sakit yang merana.... Bila pagi tak menjelang Matahari tak kunjung datang Bergantilah awan siang menjadi malam Berasa ada sesuatu yang mengganjal Ku rindu dia Ku mengharapkannya Ku berdoa agar dia datang Untuk menjemput awan malam Banyak orang yang berkata Mengapa pagi ini bagaikan malam tanpa lampu penerangan? Banyak orang yang merasakan Apakah ini keajaiban? Ini bukan keajaiban Tapi ini suatu tanda pemberhentian Ini bukan sekedar mimpi Tapi ini suatu kenyataan Telah merisau hati dalam gempita rasa Kucicipi lalu kutelan kepahitan Melukisi dinding sukma bersusahan Tiada dipertanyakan lagi alang tercipta Sungguh rengsa himpitan meraja Bahkan senyuman pun terasa beban Hingga di batas hari bernaung rawan Sia-sia sajalah damba bersusun derana Kau kupuja, kau kudamba, kau kucinta Namun senandung elegi yang kaumainkan Pun saat haus, air tuba yang kausajikan Lalu di manakah sebuah hati yang mencinta? Terista ini hasil ketidaksengajaan yang kaucipta Pelengkap airmata tak terbendung badan Yang sudah tak berujung, tak berkasihan Engkau bersama dia melukis teristaku di sukma Telah lama aku sendiri, Tanpa keindahan iringi hari, Hanya luka dan kepedihan selalu di hati, Air mata mengalir temani ku dalam kehampaan. Kini semua telah berubah, Kehampaan itu kini telah menjadi keindahan, Luka dan kepedihan perlahan hilang dari hati, Air mata luka berubah menjadi air mata bahagia. Semua itulah ku rasa saat ini, kehadiranmu mampu buatku kembali tersenyum, kembali ku rasa arti dalam hidup, semua itu tercipta bersama kehadiranmu di hidupku. Cipt Aris Mr. Puitis" Ragamu saat ini memang tak terlihat Hidungmu yang mungil Matamu yang sayup Bibirmu yang indah nan tipis Sungguh indah dan cantiknya dirimu Wahai ibu.. Kalau kau suruh aku hidup tanpa uang Aku bisa hidup, aku bisa berjalan dengan gagah walau tak segagah tentara Kalau kau suruh aku hidup tanpa makan Aku bisa menahan nya walaupun hanya dengan minum saja Aku masih bisa hidup dan bernafas Tapi jika kau suruh aku hidup tanpa kasih sayang, dan rangkulan mu Sungguh jangan kau tanya bisa kah aku bertahan dengan semua itu? Menahan kepedihannya saja aku sudah menangis kesakitan Lebih sakit dari seorang keluarga korban pembantaian Aku memang pernah merasakan kesakitan Tapi bukanlah kesakitan batin karena kehilangan sosok purnama malam, pelita hidupku Wahai ibuku... Ketahuilah aku disini tersiksa terpuruk, dan terjatuh Hingga susah bagiku untuk bangkit Aku berjalan tanpa arah tujuan Aku bernapas terengah-engah Lelah hati ini terus berlari Mencari sosok pelita terang hidupku yang selalu ada dan bahkan setiap saat bersamaku Ingin aku melepas semua rindu ini Dengan memeluk, mencium, dan bersandar di bahu mu Itu akan jauh lebih baik untuk membuat ku tenang Inilah aku anakmu yang begitu merindukanmu. Saat Ku menatap Matanya Disana hadir keindahan yg mmbuatku merasa terpaku Hadir mu kini adalah pelangkap Jiwaku dri ku tak berarti tanpakehadiran mu Sampai kapanpun ku Akan Selalu Mncintai dn Menyayangimu Entah sampai kapan Persaan Ini Berlalu Mungin Tkan Pernah H Ilang Persaan Ini Untukmu Dan Hnya Untukmu CintaiINI selalu Menerima Kamu Dengan APH adanya Bukan Ada Aphnya.... By Iwan.. ) Setiap kali diriku teringat tatapanmu Ingin seluruh hati ini diriku berikan padamu seorang Namun keindahannya membuat diriku taidak berdaya Hanya bisa memandangi karunia-NYA Yang membuat diriku lemah akan cinta Tapi diriku selalu berharap dirimu tau Bahwa tatapanmu telah mencairkan hatiku Mungkin ini adalah cinta………. Ataukah hanya hayalan semu yang sesaat Yang akan hilang dimakan waktu Dan akan muncul dalm impian Walau impian itu hanyalah mimpi Tetapi diriku selalu menanti sebuah impian terindah Diatas jalan yang terbaik Dan menanti sebuah jalan Diatas kenyataan………. Yang akan dirimu dan diriku lalui bersama Kubiarkan diri ini merindu Namun tak terasa telah banyak ku habiskan waktu Menantimu yang tak kunjung datang temuiku Hari pun berlalu semakin jauh Membiarkanku menimang rindu di dadaku Entah kapan kau mampu ku rengkuh Ku dekap di tiap malam dalam tidurku Sembari bergenggaman dan kau kecup lembut keningku Mengantar larutnya malam pada mimpi-mimpi semu Senjaku telah berlalu, Sang rembulan telah beranjak Ku tatap terang dari balik petang Berkisah dalam hati tentang yang sudah, atau entah sekedar bertanya cerita yang akan, Esok... lusa... atau hingga bulan mengganti pekan. Kala meninggi sang rembulan, Ku nikmati sunyi dalam senyap Menggenggam bintang yang belum ku gapai Melepas mimpi yang entah kapan ia datang. Rembulan berangsur melambai perlahan, Sapa aku yang tak melihatnya dalam pejam Ku tinggal ia bersama gelap Berpalingku sepenuhnya pada terang. Duhai rembulan, Tak maksud ku pergi Meninggalkan dikau seorang, Hanya sejenak aku pamit Untuk esok yang aku tatap, Untuk esok yang harus ku lalui Untuk esok yang harus aku taklukan dan untuk esok yang tetap harus aku sabari, Agar aku bisa terus menatapmu sang rembulan' hingga nanti. Nanti, Kala sunyi ku satukan dengan senyap Dalam syair ramai tawa kemenangan' Maka, Tak lagi ku tatap terang dari balik petang, Tapi dari balik terang ku akan tatap dirimu REMBULAN'. Tahun yang lalu akan terulang... Sepi memeluk hati berayun dijalanan yg waktuitu mati... Dia menangisi... dia mencari... Hati disisi kembang semboja dan pohonnya ygmulai gapuk.. Perempuan berkerudung putih duduk di bangkutaman sebelah.... Dia tersenyum dari kajauhan hatinya... Disinilah obatnya dia berkata... Kumaknai dalam dan sentuhan air mukanya... Inilah kali terakhirnya kau akan meminangcinta.. Habis seribu langkah kau kuras air mata jugadarah... Dia akan membalutnya dan menjahitnya... Jahitan dikulit yg akan kau nikmati selama kaubisa... Tak perlu bertanya tak perlu merayu... Ditanganya menggenggam merah muda danabu-abu... Yang akan kau turut dia manut kalau kau meng-aminkanya. Hiduplah dari dirimu untuk dirinya, Lalu ceritakan disetiap malam-malamu.. seribu kisah tentang si pejalan jauh yangmenemukan peri kecilnya... Di hari ini, tak ada kata kata indah yang bisa ku rangkai Hanya terima kasih ku, atas warna yang telah kau lukis di hati ini.. Ku harap kau ijin kan untuk aku abadi kan.. Dan goresan kata yang bermakna ma'af untuk mu.... Pertama kita awali cinta yang terlukis indah dalam hati ini Namun dengan berjalan nya waktu engkau putus kan untuk mengahirinya..... Aku tersenyum.. Tak tau harus bagai mana?? Mungkin dia telah menemukan seseorang yang bisa membahagiakan nya.. Dan juga aku yakini... Ini pasti rencana baik tuhan Untuk aku dan dia. dan tak ada seorang pun yang tau.. For you... Kau bukan bulan yang bercahaya di malam hari… Kaupun bukan matahari yang bersinar di siang hari… Kau bukan yang dulu lagi… Kau yang sekarang adalah masa laluku yang sudah terjadi… Kau lupa akan segalanya… Kau lupa akan janji-janji kita… Kau lupa kalau kita sudah menjalin cinta… Bahkan kaupun lupa kalau sekarang kita sudah bukan siapa-siapa… Kau ingin aku kembali Kau ingin masa-masa yang dulu kita kembali terulang lagi Kau ingin aku menderita lagi Kau sudah masa laluku bukan masa depanku yang secerah hari ini… Saat malam hadir Bulan mulai menyinari Saat itulah cintaku kan berahir Saat matahari Mulai bersinar lagi Saat itulah cintaku akan pergi Saat hujan turun Menetes di atas bumi Mengiringingi kesedihan ini Ku sambut datang malam Dengan nada tangisan Membayangkan cintaku yang hilang selamanya Ku sambut matahari Dengan air mata di di pipi Melihatmu pergi Mungkin tak kan kembali Belaian angin malam Menambahkan rinduku Mengingatkanku..... Tentang kisah kita yang dulu Kini ku hanya bisa berharap Semoga nanti..... Kau akan kembali kepadaku Inilah cinta.. bukan hanya menerima tapi jangan memberi. Inilah cinta.. bukan hanya ada hal yg kau sukatapi jangan ada hal yang tak kau suka. Inilah cinta.. bukan hanya ada tawatapi jangan ada tangis. Inilah cinta.. ada benci dan ada rindu Inilah cinta.. bila kau telah menggenggam satu cinta kau hrus rela melepas cinta yg lain. Inilah cinta.. bila ada dia kau bahagiabila tak ada dia kau merana. Bergulung-gulung ombak dilaut Berkejar memecah di tepi pantai Melemparkan karang dan aneka keong Indah Yang mati dari dasar lautan Deburan ombak terdengar tiada henti Seolah memberi pesan kepada kita Bahwa Tuhan Maha Penyayang Tak pernah berhenti memberkati kita Aku jatuh cintadengannya yang ku sayangaku jatuh hatidangannya wahai mentari Ketika ku buka kedua mataaku berada dalam bayangan akan hadirnyaketika aku menutup kedua mataimppi ku menyelimutinya Aku tak kuasaaku terbangun dalam mimpi khayal indahku Inikah rasanya? jatuh dalam dekapan kelabu cinta yang telah kau beriketika jantung tak kuasa menahan berai derai rasa cinta yang kau berikan.... Aku jatuh cintadenganmu wahai pujangga kuaku jatuh hatidengan mu wahai hidup dan matiku.... Hingga saat ini kakiku masih melangkah Mataku masih terbuka, mulutku masih berbicara, telingaku masih mendengar Dan nafasku masih melekat ditubuhku Semua itu untukmu, Karenamu, Hitamku berubah berwarna karenamu Otakku dipenuhi olehmu Hatiku terbentuk karenamu Jantungku berdetak untukmu Sungguh kamu begitu ahli Ahli mengambil alih duniaku menjadi dunia kita.... Hatiku selalu untukmu selamanya.... Kini malam telah tiba dan matahari mulai tiada…sayank…. Lepaskanlah dari dunia anganmu…. Segera lupakan kisah tentangku….. Relakan atas kepergianku….. Aku tak sanggup lagi melihatmu Menari dengannya dibelakangku Dan . Aku tak tahan melihatmu selalu sedih disampingku Mungkin dia bisa membahagiakanmu selamanya Melebihi apa yang aku berikan selama ini kepadamu Aku mengerti hatimu berat melepaskanku Karena bigung siapa yang harus kamu miliki Terpaksa saja aku mengala dan pergi darimu Semuga bahagia selamanya…. Surabaya,-) Aku Tak pernah kehilangan cahaya Sekalipun malam Menggantikan siang Mereka ada bukan tanpa ada sebab Hitam gelap Selama ini dianggap warna mengerikan Tapi bagiku Itu adalah warna yang mengagumkan Coba bayangkan Jika tanpa ada malam Bagaimana bisa aku menjelma Jadi seorang pangeran Yang bertarung demi kamu Meski hanya dalam bunga tidurmu? Kenapa bintang selalu memancarkan sinar kemilaunya Sedangkan aku tak bisa memancarkan senyuman manisku ini Kenapa kupu-kupu selalu menari-nari dengan sayap indahnya Tetapi aku tak bisa menikmati keindahan selayaknya kupu-kupu Aku bimbang dengan semua ini Serasa aku telah dijebak oleh alunan jahat yang merayuku Haruskah aku pergi membawa kesedihan ataukah tetap disini dan tertusuk mawar berduri? Serasa aku adalah manusia paling bodoh Harusnya aku pergi meskipun membawa kesedihan Daripada aku tetap disini larut dalam tangisan Aku beranjak dan melangkah tanpa keraguan Meskipun banyak batu karang di jalanan Terus kujejaki jalan tandus berbatu itu tanpa ada yang lumpuh Dan saatnya kini aku telah berada di dalam lingkaran Lingkaran itu adalah sebuah peringatan bagiku Untuk menjadi aku yang sekarang bukanlah aku yang dulu Terkadang hujan tak sekedar mengguyur Membasah didahan anggur Mungkin saja kali ini hanya menghibur Untuk ranting yang kerap tak subur Barangkali ini sukar ku artikan Hujan turun lalu mengendap Dari langit selanjutnya ke atap. Setidaknya itu yang kurasakan Ternyata engkau punya jawaban Untuk menerjemahkan hujan malam Jawaban yang masih kau simpan Merata setara tertutup mega hitam. Ku rasa ini menjadi prolog selembar cerita Yang terbangun dari laku nyata Satu dua tiga empat dan lima Tersusun hingga cerita sempurna. Kamar bestari, Januari . WIB Dalam hujan. kutemukan Kau yang telah merantai hati Mengukir jiwaku Dengan wajahmu yang mencuri mimpi Kau yang membuaiku dalam lamunan Mengubur rasa benci Yang ku ba kesemai dalam kalbuku Kau yang lelah Biarkanku menjadi tempatmuBersandar Kau yang lemah Biarkanku jadi satu pelindungmu Kau yang ku tahu Kan jadi bahagiaku Kau yang slalu mengisi mimpi mimpi syahdu .. Impiannya tak pernah dihiraukan Rasa takut merangkul tubuhnya Fantasinya terasa sulit berkembang Alam luar adalah rumahnya Entah kapan semua kan berakhir Relung hati menyimpan sejuta tanya Fajar kini ada dimana Indah sinar sang fajar tak dirasakannya Asap dan polusi udarah adalah sahabatnya Nyaringnya lantunan janji sang pemimpin negri Adalah hanya dusta semata Harapan untuk raih bahagia dimasa depan kini telah sirna untuknya Bie Apa arti semua ini Mengapa aku dilahirkan Apakah hanya untuk menyaksikan Drama drama kehidupan yang pilu Dimana semua orang? Disaat aku sendiri dan membutuhkan mereka Mereka tak pernah ada untukku Apa salahku tuhan Hingga aku selalu merasa sendiri Aku berdoa agar tak ada lagi luka Luka orang yang aku sayangi Cukup aku yang merasakan luka itu. Oh bunda... Oh ayah... Dengarlah jertan tangisan anakmu Ingatlah akan kami Generasi apa jadinya kami Jika yang tua menjadi-jadi Yang muda tertindas mati Harapan bumi tiada arti Kami pengganti pohon yang telah tua Sirami kami dengan kasih sayang Jangan sirami kami dengan racun kehidupan Yang beraroma dunia yang fana. Wahai orang-orang besar... Yang berhati hambar dan kasar Ingat kami yang berhati lembut Tiada bergerak karna takut Wahai generasi tua... Ingatlah akan hati Wajibkan bumi tetap terjaga Sampai akhir tiada tepi When I realized thatI just have to let go But I don't want to let go My hands seems too weak To keep everything I'm not the girl that You think she's a good girl I'm a bad girl, sirI hate if I can be All that you want But still I have to sacrifice I have to let you go Let everything to be gone Just be myself alone Alone, aloneI just want to life Alone, alone Because now they sure That I'm not good enough Aku memaksakan masuk dalam kehidupan cinta Aku akan merasakan bahagia dan kesedihan Hanya semua dirasa dengan waktu yang berbeda Saat ini aku merasakan rasa sedih itu Kini cintaku telah sampai diujung jalan Cinta ini semakin jauh menuju ujung tanduk Perasaanmu selama ini hanya kepalsuan Kini aku tahu semua maksud hatimu Semua terekam sangat jelas saat ini Ternyata cintamu hanyalah sekejap Kau, yang ku anggap matahari hidupku Kini aku tahu bahwa kamu hanya pelangi Yang hadir dengan indah namun hanya sekejap Kamu telah membawaku jauh dalam cinta Membawaku dalam kehidupan-kehidupanmu Aku yang mulai mengerti dan menerima Tiba-tiba kau berubah sangat jauh Entah apa sebabnya kau mulai menjauh Andai kau tahu aku butuh semangatmu Tapi kau hanya memberiku penat Aku menba bersabar, bersabar dan bersabar Namun apa yang ku terima dari sabarku? Hanya sakit, luka dan kepedihan yang ku rasa Percuma kesabaranku karena berujung pedih Kau bawaku terbang sangat sangat tinggi Dan kau jatuhkan aku dari ketinggian itu Rasanya?? Kau pun tau.. Ternyata lelahku berujung luka yang dalam Kata maafmu hanya berujung kesakitan Ucapanmu hanya menyayat hatiku Usai sudah semua cerita cinta ini Bukan rasa itu yang hilang tapi kamu membutakannya Tak ada air mata untuk kisah ini Karena telah lama kau perlakukanku seperti ini Hinggaku terbiasa menyendiri tanpamu Kedatanganmu bagaikan pelangi penuh warna Datang dengan keindahan dan kemanisan Namun kepergianmu bagaikan angin topan Pergimu menerpa jiwaku sehingga rapuh Tapi aku yakin aku mampu tanpamu Aku yang akan pergi jauh dari hidupmu Tak akan ku ganggu kehidupanmu lagi Selamat tinggal wahai pelangi hidupku Bersinarlah kau bagai matahari keabadian Jangan jadikan hidupmu pelangi bagi yang lain Aku yakin bahagiaku bukanlah bersamamu Aku yakin kau akan menyadari semuanya Kau akan mengalami dan merasakannya Memang perbedaan tidak bisa dipersatukan Good bye pelangiku, aku akan melepaskanmu Pergilah dengan semua janji-janji manismu.. Hidup yang manis hidup yang pahit pasti dialami semua makhlukmanis akan kebahagian pahit akan kesakitan atau kesedihanmenjadikanku berfikir negatifakan hidup yang sementara Keluarga dan seorang yang kucinta selalubuatku tersenyumterlebih kau yang tetap mencintai segalaegoisku padamunamun kesabaranmu membuatkubertanya, kau cinta padaku karenaapa? Dan kusadari, memang hidup dg selalutrsenyum sangat sulit karena dibalik senyum ada sesuatu yangingin diluapkan dengan kemarahan. namunhidup ini lemah akan hati yangsempurna. Jika ada kau yang setia pastilah kubisa lebih tersenyum akan hidupku yang tak lama lagihingga kau mendengar berita dukaku pastikan kau akan mengenangku dalam diary hidupmu Dikala terik mentari menerpa lapang, Terasa hangat menyelubungi raga, Kini dapat ku lihat dirinya nyata, Tatapannya teduh mengartikan banyak makna, Di ujung dia hanya tersenyum simpul, Lalu menghilang dengan langkah ringan, Menit itu mengubah rasa yang lalu, Menit itu sangat indah bagi ku, Untuk yang kedua kalinya mengubah segalanya, Tak pernah hilang ia dalam hayalan ku, Lantunan kata-katanya, Slalu ku tunggu sebagai ganti kehadirannya... Sebutir kata dengan super powernya Sebutir kata penanda kesetiaannya Sebutir kata yang kokoh Bukan karena berhiaskan tangis harap Bukan karena berteman dengan waktu Tapi kekokohannya akibat tempaan hati Pergulatan hati dengan lelah Dan berjuta kebosanan dalam kekosongan Kekosongan akan sebuah penantian Tak kan berakhir indah Atau pasti berakhir indah? Ikhlas, sabar, dan keteguhan hati Ketiganya menentukan jawaban Dari sebutir penantian itu. Sebutir kata penantian Akan membawa kebesaran tindakan Dari seorang wanita, seutuhnya wanita. Ketika kekejaman Zionis Israel terhadap Palestina tidak pernah berhenti Jalur Gaza menjadi lautan api Zionis Israel membombardir dan meluluhlantakkan negeri suci para Nabi Banyak korban yang telah mati Warga Palestina menjadi korban emosi diri kaum Zionis Israel Yahudi Wahai negeri Israel, Wahai negeri kaum Yahudi laknatullah Lepaskan Palestina dari seranganmu Bebaskan Gaza dari kekejamanmu Bangkitlah Palestina Bangkitlah Gaza Jadilah negeri aman dan tentram Teruslah berjuang agar merdeka Kalahkan Israel dengan senjata doamu Doa-doa kami selalu terpanjatkan untukmu, Palestina Wahai saudara/i di Gaza, Palestina Kami selalu mendukungmu Kami selalu membelamu Sabarkan hatimu Kuatlah jiwamu Yakinlah esok Gaza akan bebas dari peperangan Zionis Israel yang semena-mena Yakinlah esok negeri palestina akan merdeka Bojonegoro, Juli Karangan Imam Aris Sugianto. Sampai kapan aku menunggu Sampai kapan kau gantung cintaku Akankah berakhir penantianku Kepadamu, yang tak pernah menghargai cintaku Tak pernah sekalipun ku bayangkan Jika semua ini amatlah menyakitkan Begitu berat dan sakit kurasakan Menahan cinta yang tak lagi sanggup kutahanSakiiiittt.................. Kau anggap apa diriku ini Pernahkah sekali kau hargai Betapa besar cintaku ini Akankah kau mengerti Apa yang kurasakan sekarang ini Jika tak sekalipun kau pahami Betapa lama penantian yang harus kujalani Mungkin ini hanyalah mimpiku Mengharap cintamu yang nyata bukan untukku Tapi apakah salah bagiku Mengharap lebih atas cintamu Entah sampai kapan Aku mampu tuk bertahan Hidup dalam penantianyang sepertinya tiada ujung kurasakan Ketika gerimis itu perlahan sirna Menyisakan pelangi yang berwarna Nafas ini masih menghembuskan namamu Tak sekalipun hilang dari benak Aku rindu engkau sayang Bayang-bayang itu temani perjalananku yang sendiri Kemudian aku memanggilmu Dalam setiap langkah yang tertatih Dalam setiap hela nafas yang berat Dalam setiap jantung yang akan berhenti berdetak Aku masih memanggilmu Dalam setiap malam yang sunyi Dalam setiap mimpi yang sepi Dalam setiap denyut nadi yang hampir mati Aku memanggilmu Tapi dimanakah engkau sayang? Tidakkah kau dengar lirih ini Ketika dengan terbata bibir ini berucap Aku cinta padamu..... Tak sanggup bibir ini berucap Menerjemahkan apa yang kurasa Tak lekang waktu berkisah tentang kita Walau kini hanya menjadi sebuah kenangan Dan apa yang kurasakan padamu Biarlah menjadi rahasia hati Hingga tak ada orang yang tau apa yang sebenarnya terjadi Diantara kau dan aku Rahasia hati ini Biarlah hanya aku dan Tuhan yang tau Karena apa yang ku rasa ini mungkin tak penting bagi dunia Kecuali bagi kamu dan dia… Oh Tuhan… Tolong aku agar rahasia hati ini dapat tersimpan indah Hingga tiba saatnya nanti akan aku katakan pada dunia Bahwa sesungguhnya aku mencintaimu…. Bayu menyelinap dipagi yang basahmembawa suara Mu tak henti dari surau jauhmembasuh wajah dengan kelopak rindu merekahseakan lumatkan khilaf pada masa yang ditempuh Pada hari kemenanganbiarkan tangan ini menengadahmelafalkan wirid doa yang tersimpanberharap dibukakan pintu-pintu barokah Dari ufuk timur kepak burung berarak kebaratsaksikan beribu manusia sujud berserah satu kiblatrentangkan sajadah sepanjang nafas iman ditanah lapanghari yang fitri serta limpahan rahmat bagi umat kini datangKebesaran Mu orang menyebutgema takbir merasuk jiwa bersahutjabat tangan dan salam terucap lembutsaling merunduk ikhlas lepaskan lautan luput Oh... sedih hati ini bila mengingatmu Mengingat saat indah dulu Semua sudah berlalu Tak mungkin kembalu padaku Hatiku hancur karnamu Hatiku luka karnamu Kau pergi meninggalkanku Kau tinggalkan luka di hatiku Luka yang tak kan pernah sembuh Luka yang semakin lama semakin parah Oh.. betapa sakitnya hatiku.... Kenapa ku slu menangis setiap mengingatnya Ku begitu mencintainya Ku sangat menyayanginya Dia Setiap ku dengar suaranya Seperti embun pagi yg menyejukkan jiwa Menyegarkan kembali gurun cintaku yang kering n hampa Hanya dia.. Yang mampu menggetarkan cinta Tak sanggup ku tanpanya Tak rela ku di tinggalkanya Datanglah lagi cinta Aku masih ingin belaimu di ujung senja Ustadz bilang cinta itu fitrah Awam bilang cinta itu indah Anak kecil bilang cinta itu wah Semua itu sampah Harapan ku musnah Tak ada lagi celah Hingga ku rasa lemah Penuh dengan amarah Ada apa dengan cinta? Mengapa ku harus menderita? Jatuh dan putus asa Ketika engkau memandang ku tanpa rasa Hatiku benar-benar tersiksa Dihadap mu, ku tak berdaya Seperti badai yang mengguncang nirwana Menjebak ku dalam cinta dan hampa Ketika penguasa telah bertahta Rakyat jelata pasti yang menderita Ketika para penguasa telah ujuk gigi Rakyat miskin hanya bisa gigit jari Mereka tak akan pernah peduli Yang menentang sudah pasti dibui Yang berkuasa hukum diperjual beli Yang salah dijadikan benar Yang benar akan diadili Itulah indonesia.. Hukum bisa diatur sendiri Bisikan itu menembus telinga Suaranya tampak asing tuk disaring Dengingannya  tampak jauh tuk disentuh Kata-katanya tampak pisah tuk dipikir Lelah tulang ini setelah kumengetahui Ada perbedaan antara daku dan aku Ada yang tersayat antara hati dan hati Ternyata ada penghasut gaib yang menusuk diri Apakah aku berubah Tuhan Dari segi mana aku tampak beda Dari segi mana sifatku tampak luka Dari segi mana pula lidahku tampak bisa Aku tak mengerti yang terjadi Seakan-akan semua itu berhamburan tanpa aba-aba Terlontar tanpa izin pemiliknya Tak dapat dicegat dari otakku yang penuh derita Kini, yang ku tahu hanya duniawi Melebihi dari surga dan ciptaan-Mu yang alami Kini, yang ku tahu tertawa tanpa paksaan Melebihi dari pahala sebuah senyuman Tuhan, ajari aku bagaimana caranya  hidupku penuh kesenangan Ajari aku bagaimana aku hidup bahagia dilingkungan kesengsaraan Ajari aku bagaimana aku dapat tulus menerima materi logika yang Kau berikan  Dan ajari aku bagaimana aku bisa masuk surga yang telah Engkau siapkan Tetapi mengapa .. Kau masih menba kesabaranku selama ini Kau masih mengurung kebahagiaanku detik ini Bahkan dunia berputar aku masih menginjak tajamnya duri Apa aku masih belum berubah Tuhan Rindu. Kata yang takkan pernah tersampaikan Seperti pagi yang berembun Sejuk nan indah namun tak semua merasakanRindu. Setiap hari ku menjerit merindukanmu Aku menyapamu saat kau berjalan didepanku Tapi kau takkan pernah mengetahuinya Kau hanya akan mendengarkan dengan hati kasih sayangmu Ku tundukkan pandanganku saat bertemu denganmu Agar kau tak pernah melihat mata yang merindukanmuRindu. Bergemih resah saat rindu tak terbalaskan Menangis sendu saat ku harus memalingkan wajahku Ku ingin kau mengerti, bahwa ku selalu merindukanmu Takkan ada kata yang mampu menyampaikan ini semuamengapa ini terjadi? Aku harus merindukan orang yang tak pernah merindukanku === No. Urut Tanggal Kirim // :: Namamu yang indah Wajah manis yang merona Tutur katamu santun menyerta aroma kasih Bak semerbak wangi seribu bunga Hayalku, fikirku tersudut menghadapmu Entahlah lidah terkunci hati mengemuru tubuh gemetar Jiwa terguncang, namun kulibatkan setiap inci keberanian Tetap saja lagi dan lagi kata indah yang dirangkai Oleh sibodoh ini takpernah sampai ketelingamu Kupandangmu dari sana sedang aku disini berbisik kegelisahan Kapan kalimat ini terdengar, ataukah kau angin sengaja menghalauku, Hanya senyum yang mewakili setiap kata Yang tak terucap kau diam aku membisu Dalam binar malam ku beringas, dalam sengat matahari ku mengais, dalam harmonis keluarga ku damai, dan dalam tangis ku memaki. Dalam harap ku menanti, kalau senja pasti berlalu kala ku rasa galau. Namun harapan takkan pupus takkan pudar, jika semua masih dalam radar. Ketika waktu berhenti, ku tetap menanti itu mentari pagi.. Bagaikan air yang mengalir Dari gunung melalui sungai Hingga akhirnya bersatu bersama lautan Moksa……. Bebas…….. Lepas…….. Melepaskan ikatan keduniawian Melalui jalan Dharma Menyatu dengan Maha Pencipta Moksa…….. Tujuanku dalam Hindu Terbebas, terlepas Menuju nirwana kebahagiaan abadiOh, Hyang Widhi.. Tunjukanlah jalan kami menuju Moksa Agar arwah kami jiwatman kami Dapat menyatu dengan Brahman,Paramaatman Menuju kebahagiaan Moksa abadi. Menyala kembali dalam lintas dunia Yang sempat tenggelam diatas bumi Merekah kembali seperti mawar yang indah Kembali bersinar dengan cahaya terangnya Sejenak kau terdiam ditelan waktu Kini kau bangkit dengan senyum manismu Menatap dengan tajam dunia yang cerah Tiada lagi hitam diatas putihmu Melangkah dengan perlahan untuk harapan Sinar itu tetap untukmu wahai sang bintang Jejaj kelam itu perlahan terlupakan Kepakkan sayapmu kini perlahan meninggi Harapan itu hadir kembali Setelah sekian lama terbunuh waktu Menulis bait perbait dengan tangan halusmu Dan kembalikan lagi semangat hidupmu Tetaplah bersinar diatas mimpimu Kisah yang terlupa kini kembali tertulis Dengan tinta kehidupan memulai kisah baru Hungga akhir waktu, Kau tetaplah sang bintang Rimba bunga membaca hutan Sunyi alam lembuti embun pagi Pundak gunung berhias kelabu Biru langit menyelimuti bawah desa Selamat Datang di Indonesia Bebaskan cakrawala yang abadi Rasa cinta pangkuan pertiwi Sinar Tuhan yang menciptakan Dari Sabang hingga Merauke Dari puncak sampai ke samudera Tertuang kosakata dari alam Mewadahi pesona Republik Indonesia Sejuta mimpi dan angan-angan sudah menyatu dalam suasana kotamu Suasana alam yang indah telah terpatri dengan wilayahmu Mulai bengawan solo yang mengelilingi daerahmu Waduk pacal yang selalu membendung air untuk kehidupan pendudukmu Wisata khayangan api yang tidak pernah padam selalu setia pada dirimu Pemandangan pegunungan tampak tergambar dan menghiasi panorama alammu Kekayaan alam yang luar biasa sudah tumbuh dilingkunganmu Kilangan minyak telah berdiri megah di suatu desa dari bagian wilayahmu Banyak para penduduk berharap akan dirimu untuk merubah hidup mereka Aku sebagai bagian dari pendudukmu sungguh bersyukur akan anugerah terindah itu Aku sungguh bahagia telah lahir dikotamu Aku berharap ada secerca harapan untuk menjadi bagian darimu seutuhnya Merasakan apa yang kau miliki saat ini Merubah hidup menuju masa depan yang cerah bersamamu Bojonegoro, Kaulah kota terindah yang selama ini menghiasi hidupku Tampaknya aku telah jatuh cinta padamu sebagai kota kelahiranku Kota kenangan yang tak akan pernah mati Kota yang kini berubah menjadi kota sejuta harapan bagi setiap insan didalam wilayahnya Hanya satu kalimat yang akan terucap dari mulut maniskuAKU CINTA BOJONEGORO selamanya…Karya Imam Aris Sugianto Bojonegoro-Ngeper-Sedopok-Padangan, Agustus Sebenarnya hati tidak pernah mengatakan apa-apa, Ia senantiasa pada kedalaman yang tak mampu kita pahami. Ketika itu kita pernah satu jok motor di bawah gerimis, Sebelum pada akhirnya tubuhku juga tubuhmu basah diguyur hujan. Anehnya, aku tak sempat mengatakan apapun kepadamu ketika itu, Aku sadar, kita telah terjebak dengan percakapan yang tak pernah kita mengerti. Bagaimana kabarmu, Empat tahun kita tidak bertemu? Sudahkah makan malam? Malam ini di kotaku hujan. Apakah di kotamu juga turun hujan? Serang, Ketika gelap pergi meninggalkanku Mentari datang membangunkanku Ku buka mata ku... Lalu ku lawan malas dalam benak Ku tanam rajin dalam otak Kukuatkan raga walau sesak Raga... Bantulahku meraih cita Bantulah aku mengejar asa Genggan kuatlah semangat cita Dan bertahanlah walau kau hampa Tuhan... Bersihkanlah hati ini Ubahlah mimpi ini jadi prestasi Ubahlah iri ini jadi semangat tinggi Dan jadikan... Semangat tinggi ini abadi Setiap pertemuan pasti ada perpisahan Di setiap awal perbuatan akan di akhiri oleh penyesalan Canda tawa tangis suka dukapun kita lewati Sekarang akhirnya Waktu hanya ingin memisahkan kita Namun Tak pernah sedikitpun kita hiraukan Bahwa waktu ingin mengakhirinya Jam yang selalu bertanya dengan setiap bunyi detiknya"Kapan ingin kau ucapkan?" Detik yang tak pernah kau sadari Hilang dalam debuan angin Senja yang menghilang Berpindah sekejap mata Ke tempat yang berbeda Ombak selalu menghempaskan alunannya Tak pernah ingin mengakhirinya Tetapi di setiap alunannya Terdengar cacian maki Ingin menghanyutkan batu karang Kini tiba saatnya Waktu telah memanggil mu Untuk melewati detik yang baru Di saat waktu telah mengakhirinya Terdengarlah ucapan selamat tinggal Dari bibirmu yang tak terucap Air matamu kini akan berucap lebih banyak dari mulutmu Kata katamu yang kini akan terdiam saat melihat dirinya pergi Telingamu yang kini akan tertutup tak sanggup mendengar ucapan terakhir darinya Matamu yang kini takkan sanggup melihatnya terakhir kali Namun hati mu kini hanya sanggup berkata Penyesalan memang selalu datang di akhir pertemuan" Begitu indah, membuatku tersipubegitu santun membuatku tak mengertisungguh ku ingin rasakan cintanyasatu cinta, dengan sejuta rasa... Haruskah aku memendam rasa ini Di dalam hati yang hancurku tak kan berkata pada kesunyianbiarkan kesunyian yang berbicara... Tuhan, berikan ku cinta yang lainagar ku bisa lupakan bayangnyabiarkan waktu kan menghapusnyadari kesedihan tak bertepi... Maafkan aku yg telah jatuh cinta padamutak pernah ku rasakan seperti inimaafkan aku yg telah menyimpanmu di dalam hatikarna tak pernah ada yang tersimpan di sana... Ku fikir kini cinta memihakkutapi mengapa ku masih sendiriwalau kita telah bertemunamun kisah ini belum sempurna.... Mama... Kau bagaikan malaikat yang selalu menemani hari indahku Kau bagaikan bintang yang menyinari malam gelapku Kau bagaikan pelangi yang mewarnai hidupku Kau bagaikan bunga yang menghiasi taman hatiku.Mama... Indah ku melihat tawamu Bahagiaku melihat senyummu Hanya kau penyemangat hidupku. Hanya kau yang selalu membuatku berarti.Mama... Maafkan bila bibir ini menyakitimu Maafkan bila sikap ini membuatmu sedih Maafkan bila aku belum menjadi yang terbaik untukmu. Terima kasih, Mama... Terima kasih untuk semua hari mu Terima kasih untuk cintamu Terima kasih untuk pengorbananmuI love you Mama. Kemaren, April Ku-rasakan kembali secuil kebahagiaan Sesuatu yang begitu kuhindari Sesuatu yang sebenarnya aku inginkan dan ku rindukan Tak ada yang tau bagaimana perasaanku waktu itu Kembali merasakan belaian dari seorang yang sangat aku sayangi. Beberapa bulan lalu.. Kau mengucap ‘ maaf ’ padaku Serasa dalam drama Aku melihatmu dari belakang Sungguh. aku ingi memelukmu Kau tau Aku menangis Selalu menangisSendiri Selalu sendiri Aku butuh satu orang Hanya satu Untuk menjadi sahabat Bukan sekedar teman saat butuh Tapi teman untuk selamanya Aku pernah merasakan hal itu Ku manfaatkan waktu ku untuk berdua dengannya Sebelum les masuk Masih ada jam Bagiku itu hal yang indah Aku jadi diriku sendiri bersamanya Bercerita banyak hal Hingga sekarang kami masih dekat Namun sudah berbeda Tak seperti masa les dulu Aku pulang dulu dan dia juga Aku ingin mengulang masa itu Saat aku bersamanya dan melewati masa indah Apa dia sahabatku Apa dia menganggapku sahabat Aku menba baik dan menjadi teman nya saat dia membutuhkanku Kepada siapa aku akan mengadu Kepada siapa aku akan bebicara Untuk meringankan beban yang aku pendam Sendirian Sungguh aku tertekan Siapa Ibu Aku terlalu lemah untuk berbicara padanya Lemah mendengarkan amarahnya Lemah berbagi cerita Lemah mendengar nasihat lembutnya Aku juga terlalu cengemg untuk mendapat kasih sayang darinya Entah perasaan apa itu Aku menghindari pelukan Aku menghindari ciuman Aku menghindari belaian Dari seorang ibu Itu semua ada alasannya Kenapa Karena aku tidak kuat dengan semua itu Air mataku tumpah Tidak mungkin aku menangis di hadapannya Aku terlalu sering menangis Kembali menjadi anak cengeng seperti saat masih kelas SD Ya Allah... Hadirkan seseorang dalam hidupku Hanya satu yang ku butuhkan Untuk mencurahkan isi hatiku Untuk meringankan beban hatiku Selama ini aku hanya menulis Menuli dan terus menulis Kenapa Karena aku ingin lari dari semuanya Ingin bercerita pada benda mati Dengan gerakan tangan pada Keyboard Belum cukup bagiku untuk ini semua Aku butuh teman Teman yang benar benar teman Bisakah kau mengabulaknnya ya Allah Belaian ibu beberapa waktu lalu Membuatku rindu akan masa lalu Saat kau masih menggendongku Saat kau masih sering memelukku Saat kau masih sering menciumku Aku rindu Benar – benar rindu Hangatnya pelukanmu Lembutnya belaianmu Lakukan lagi BuI Love You Dia Ya dia, Fajar telah menyapa Setiap hari bagimu adalah hari pengorbanan dan kerja keras Rezeki yang kau cari Dengan keringatmu yang membasahi bajumu Kau mengajarkanku kesuksesan, pengorbanan Dan mengajarkanku artinya sebuah keluarga itu Kau terlihat tegar didepan anakmu Tapi aku tak tahu Air mata yang jatuh dibalik guling malam mu Dengan tanganmu kau pegang eratku Dengan tanganmu kau tanggung beban Terima kasih untuk Dia Untukmu, Ayah Tiada yang sangka waktu trus bergulir Alur demi alur kita lakukan Kini semua hanya kenangan untuk dirimu Tiada yang tau kapan tuhan akan memanggil ku Tiada yang tau juga kapan kita akan brpisah Tiada yang mengerti akan jalan kehidupan Yang penuh dengan lika liku Kini kau sendiri tanpa aku disisimu Kau melawan smua dera siksa yang ada Sobat aku tau dirimu lelah Tapi aku yakin kmu psti sanggup Melawan semua nya.. Sobat kini kau sendiri Aku telah pergi mninggalkan drimu Dan semua orang yang ku sayang.. Walaupun sebnrnya itu sulit Tapi aku yakin tuhan msh sayang padamu.. Kini tiada lagi canda tawa ku Kini tiada lagi tangisan ku Kini tiada lagi senyuman ku.. Aku telah berhenti samapi disini Kini kau yang melanjutkan semua prjuangan Aku yakin kmu pasti bisaSobat... Tiada kata lagi yang bisa aku sampaikan Aku hnya ingin drimu menjadi sahabat ku.. Ini perpsahan kita untuk selama nya. aku bangga pdamu.. Sobat.. Saat itu kita melepaskannya Saat kau mulai menghilang Dengan bayanganmu Yang ada hanya kenangan Aku hanya bisa mengenangmu Saat kau menghilang…Kau merenung Aku menjalani hidup sendiri Aku menba hal baru tanpamu Aku menba melupakan masa lalu Aku terkadang teringat pada bayangmu Dan terkadang itu menyiksa setiap hariku Aku tahu semua pasti akan menghilang Begitupun aku Menba bertahan ketika kau pergi hidup memang penuh ujian dan baan kata munafik, “itu bukan sebuah beban, hadapi saja dengan senyuman” hah... itu hanya semboyan, siapa tau hati orang...? kadang hati terasa tenang ketika hadir sang rembulan tapi, tiba saatnya sang raja malam sembunyi di balik awan rasa itu menghilang, dan anganpun mulai terbayang babyak saran dengan besar harapan “penuh keprihatinan, kelak menjadi pamimpin zaman” penuh makna tersimpan disetiap ucapan semoga menjadi kenyataan aminn...................... Membiaskan hati sampai tak berujung Menggali jiwa sampai tak bernyawa Usia semakin berkurang di telan masa Di balik nostalgia kau bukan apa-apa Menjalani hidup tanpa tujuan dan keyakinan Berjalan tanpa arah. Usaha yang tak jelas. menenggelamkanmu kedalam penyesalan. Akankah terus seperti ini? Kapan akan ingat jasa mereka, Jerih payah dan perjuangan mereka, untukmu. Bangkitlah Berusahalah kembali Bangunlah dari mimpi buruk yang menenggelamkanmu. Lupakan kicauan mereka yang terus mengomentari hidupmu Dan teruslah berjalan, Dengan tekad yang kuat Untuk sebuah tujauan dan cita-cita.. Disaat kami datang bersama untuk memulainya. Kami senang bisa bertemu mereka semua. Dan saat aku melihat salah satu wanita. Aku pikir dia sama seperti yang lain. Namun setelah aku lihat kembali. Ternyata dia berbeda dengan yang lain. Dia begitu manis bak gula dan aku pun bak semut. Beberapa kali aku memandangnya terus menerus. Kini aku menjadi bersemangat karena ada seseorang karya surga. Saat aku mengenalnya, dia harapanku. Hari terus berlalu, kesempurnaan dia terkikis oleh orang-orang sekitar. Harapanku padanya mulai memudar. Disiang hari itu, aku sedang dikantin dan mendengar orang berkata dia adalah dambaan semua orang. Hatiku untuknya mulai meredup kembali, aku merasa tersaingi. Karena aku pria yang tak punya apa-apa. Sedangkan dia pria yang tampan, gagah dan tentunya dia pria yang kaya. Pada waktu yang bersamaan, dia menjadi berperilaku aneh. Dia berperilaku seperti wanita murahan. Padahal waktu pertama kali aku melihat dia, sepertinya dia wanita yang feminim, yang lembut. Tak kusangka, dia bertopeng hingga ku terpukau dengannya. Kini ku memutuskan untuk mengakhiri harapanku padanya. Dia bukan wanita yang aku cari. Namun kesempatan masih ada untuku. Karena... Cintaku... Pasti... Akan... Kuraih... Kupandangi langit senja malam ini Bagaikan api yang membara dalam kesunyian Kesunyian jiwaku dalam keramaian hiruk pikuk dunia Merah dan jingganya menggambarkan kehangatan Sebuah kehangatan yang sudah lama tak kurasakan Hangatnya menyelimuti hatiku yang beku Merangkul tubuhku yang rapuh Membangkitkan memori masa lalu di otakku Membakar hasrat rindu yang telah lama bergejolak dalam jiwaku Senja berganti ungu Kulihat kawanan burung terbang perlahan membentuk siluet wajahmu Ingin kurengkuh bayangan yang sangat kurindukan itu Namun terlalu jauh Itulah Dirimu... Semua ini membuatku termangu Hidup dalam memori itu Sangat indah namun tak lama Hanya sesaat lalu menghilang Seperti Senja Seperti kita... Cahayamu mnyinari jiwa ini.. Menerangi d setiap sisi hati.. Dlm lingkar waktu yg tiada henti.. Kau slalu setia tuk mnemani.. Awan putih mnjadi pnghias cahayamu.. Berarak mngikuti hembusan sang bayu.. Mnebar cinta dgn khangatanmu.. Agar ta ada dedaunan yg mnjadi layu.. Engkaulah matahari cintaku.. Engkaulah pnerang dlm hidupku.. Engkaulah pmberi khangatan dlm kbekuanku.. Engkaulah ruh dari stiap hela nafasku.. Matahariku.. Penerang dlm hidupku.. Sambutlah cintaku dgn hatimu.. Hmm... Cucuran air hujan dari mata Membasahi sekujur baju Sambil terisak isak Bertanya dalam Jiwa hati.. Apakah semua ini benar..? Mengapa harus terjadi..? Hah harus berpisah..? Secepat inikah..? Benarkah..? Sambil terisak isak Dia menjawab sendiri.. Lalu Ia menguatkan diri... Ku sapa malam saat tak lagi bersinarmalam yang ku lalui tak lengkap tanpa ada nya bintangku sendiri terdiam dalam kesunyianhanya bayang mu dalam penantian Teringat dirimu dalam benak kumelukiskan segala keindahan munamun ku sadari dirimu telah pergitinggalkan sejuta kisah indah antara kitadalam seuntai kenangan manis ketika bersama Kini terbuang segala janjiku untuk mucinta mu bagai kupuyang bisa hinggap dan terbang kapan pun kau mautermenung segala kecewa ku pada mukau slalu sakiti aku dengan sikap mukini semua kenangan dan harapan telah larut dalam tangisan mendalam Mungkin saat ini aku belum bisa menjadi pinsiluntuk menulis kebahagiaan dalam hatimutetapi aku bisa menjadi penghapusuntuk menghapus kesedihan di hatimu Lukisan hati yang telah terbuwailarut dalam gelapnya malamhilang bersama bayanganmu yang kian pudar Namun kau takan pernah hilang dalam ingatan kukarna kau telah terukir indah dalam hidup ku Aku berdiri di tengah langit biru Memandangmu yang semakin menghilang Bayanganmu kian samar Tak ada sedikitpun Hal yang mampu membuatmu kembali Bisakah kau melihatku? Bisakah kau mengecupku? Bisakah kau memelukku? Bisakah kau mengusap air mataku? Seenggaknya untuk yang terakhir Setelah itu pergilah Pergilah dengan dia yang kau cinta Pergilah dengan dia yang kau puja Aku akan berusaha untuk bahagia Walaupun aku tak ingin berjanjiPergilah Aku tak apa Senja itu tlah datang Membawa sejuta kenangan yang tlah kubuang Mengorek luka lama yang tlah terkubur Wahai senja Mengapa kau kembali datang Membawa kenangan itu kembali Sebercak luka yang tlah kering ini Terasa lara karena kekembalianmu Berharap bintang datang menyapa.. Yang berkedip genit di atas sana.. Tertata indah dengan cahaya.. Yang gemerlap nan mempesona.. Berharap bintang datang mendekat.. Dan memelukku erat erat. karna kegelepan ini sungguh. membuatku takut.. Oh.. Bintang tolong datanglah padaku.. Lindungi aku dengan cahayamu. rangkullah aku erat-erat.. Sungguh kegelapan ini membuatku takut. tetaplah bersinar untukku, Selamanya... Ujung tapakku basaholeh embun terakhir pagi iniaku menuju siangmumengais impian membawamu pulanggempita serasa di jiwamelambungkan angan-anganaku sunggingkan secarik senyumanuntuk jingga senja yang datang Aku begitu merinduaroma senja yang jinggasaat paling kunantikanuntuk duduk mengenang engkau dalam ingataninilah senja.. melepaskan cangkang jingganyamenuju kelam malamaku menyambutmu dengan rianghingga hatiku bersorak girang Aku peluk erat rindu di dadatebarkan cinta di atas panorama dinginaku kuatkan hatiaku yakinkanmembawa hatimu pulanguntuk ku . meski harus dengan luka dan air mata Hari ini entah mengapa namamu bertasbih di nurani Meninggalkan bayang raut dari paras tatapmu yang bertubi Berarak tanya terbesit di hati Akankah engkau memendam sebuah rasa simpati? Apakah dia mengetahui perasaan yang ku peram? Yang selalu ku baca di setiap kelam Meronta asa yang tak pernah padam Bagai awak yang takut kapal nya karam Wahai isteri yang ku sanjung Berilah aku bunga walau setangkai tanjung Tanda ada seberkas harapan yang selama ini menggantung Membuka ikatan sarit yang merantai di relung Sebut saja dinda itu Ria Melati Yang hampir selalu ku puja bak seorang dewi Untukmu setiap hari tercipta sebongkah puisi Karena ku tahu mencintaimu adalah sebuah seni Aku hidup dengan sejuta cinta Aku dihidupkan bersama sejuta cinta Aku dilahirkan dengan sejuta cinta Aku besar dan dibesarkan oleh cinta Aku manusia yang mempunyai sejuta cinta Aku manusia yang hidup dengan cinta Dan aku adalah manusia yang membutuhkan cinta kamu lah orang yang memberikanku sejuta cinta Kamu memberiku sejuta cinta Aku akan kuat dengan sejuta cinta Aku akan mengasihi mu dengan sejuta cinta Bahkan lebih dari sekedar cinta Sejuta cinta kita yang akan abadi Pelangi menghiasi Cinta duniawi Dan inilah hati Inilah aku, manusia dengan sejuta Cinta Yang memperhatikan adalah cahayaterbiarkan oleh mimpi fana Menoreh luka, duka dan rasa kecewa Seakan kesempurnaan pelepas dahaga Jauh berlari enggan kembali Menepi sendiri tanpa peduli Melihat dari balik kelopak mata Tuli telinga bersama jemari Yang menyala bukanlah air yang mengalir Membakar menghabisi diri Angin sepoi mengunkit pohon dari akarnya Badai menghantam dari segala arah Ketidakberdayaan berusaha menba untuk menyonsong Jangankan berjalan, merangkakpun sudah tak mampuHinaaa. Karna aku adalah kesombongan Karna aku adalah keangkuhan Mengurai menjalin dan merajut benang yang kusut Menata ruang menjadi bermakna Roman merona memberi cahaya Riak ombak memecah karang Asa menyelimuti jiwa dan raga Benahi diri pergi tak kembali Orang penting di hidupkumungkin engkau tak bisa aku gapaimungkin engkau tak dapat aku raihtapi engkau selalu ada bersamaku Engkau selalu ada didekatkuengkau selalu ada di dekapkuengkau telah menyatu dengan diriku Orang penting di hidupkudi sela-sela uratku mengalir kencang tetes darahmu Pompa darah ini pun aku dapat dari bagian tubuhmu Orang penting di hidupkuingin aku melihatmu memelukmu, mendekapmu dan mengatakan jangan kepadamu Namun apalah daya diri iniaku bahkan belum sadar tapi engkau telah tersandar Orang yang penting di hidupkumengapa mengapa engkau lakukan ini terhadapku mengapa engkau memilih aku? Orang penting di hidupkubukan. bukan ini yang aku inginkanaku hanya ingi tetap bersamawalau harus dan terus khawatir akan mati Orang penting di hidupkuengkau.. engkau telah lakukan ituengkau telah pertaruhkan semua demi akutak akan aku siakanwalau sulit tuk bertahan Kepulanganmu Ingkatkan ku akan kenangan lampau, Kenangan pedih yang kau gores untukku Kau pergi berpaling dengan cinta lainmu Paksaku tinggalkan lubuk hatimu Hati kini tlah luluh lantaditerjang ombak cintamu Cintaku remuk retakterpecah dusta manismu Anganku tlah hilang bersama kasihku yang telah mati Kini kau kembali Bawa lukamu yang dilukis cintamu yang lalu Kepulanganmu tiada arti sebab hatiku tlah mati Cintaku tlah pergi Teman Sebangku Insan Dunia Duduk Bersanding Bermain Pena Merapat Dekat Dan Lekat Disana Putih-Abu Merajut Mimpi Bersama, Teman Sebangku Teman Senasib Teman Se-Solid Di Ranah Pertiwi Di Atas Meja Jati Tak Henti Bertingkah Lucu Tak Henti Bertingkah Dengan Senyum Sepadu Teman Sebangku Teman Sejawat Atau Musuh Seangkat Teman Sehangat Di Balik Selimut Berduri-Berkawat, Teman Sebangku Teman Berlari Sehati Senadi Teman Mencari Teman Bekerja Sama Untuk Sebuah Esay Tak Naif Selalu Arif Untuk Menebus Semua Rasa Ingin Tau Kita Teman Sebangku Rindunya Daku Akan Engkau Guratan Polos Di Peringaimu Rambut Ikal Lenteramu Kulit Cokelatmu Sebagai Ejekanku Atau Resletingmu? Yang Lupa Kau Tutup Menebus Rasa Gengsimu -) Teman Sebangku Ingatkah Engkau? Di Sore Itu Di Bawah Langit Senja Di Tempurung Langit Yang Menahan Kita Kita Berteriak Melawan Cahaya Senja Berambisi Untuk Satu,Dua, Tiga Perkara Lalu Terbahak Bahak Bersama Tentang? Alangkah Lucunya Negeri Ini, Teman Sebangku Kapan Kita Berjumpa Bernostalgia Dan Bermimpi Lagi. Kerinduan menjadi benalu Kala malam mulai membisu Getaran cinta tak lagi berderu Syair angan semu tak lagi syahdu Bayang wajahmu yang menawan Dikalahkan rembulan yang rupawan Merdu suaramu yang menyejukkan Dikalahkan angin yang menghempas kesunyian Hangatnya senyummu Telah melebur bersama dinginnya malam Senda guraumu Tak mampu lagi lenyapkan kesepian Hingga kini Aku sadar Bayangmu mulai memudar Sendiri tanpamu tak lagi sukar Meski di hatiku timbul lubang nan besar Dalam dingin malam Dalam hening nya saat turun hujan Berharap secerca harapan kau kembali Temani kesedihan Eng Kau pun tau kisah ini Engkau pun mengerti rasa ini Kembalilah kepada ku Aku sungguh merindu mu Dalam terangku hanya saat bersama mu Dalam gelap ku  saat kau tinggalkan ku Dan kini kau pun pergi bersama cinta ku Dan kini aku hidup dalam keputus asa an Habis gelap nggak terang-terang Hidup ku hancur dalam kegelapan Ini puisi ku tunjukan kepadamu Negeriku Puisi yang berisi tentang pujaan pujian manis tetapi menghasilkan kemaluan. Di ujung Pulau Sumatera Disitu kau berdiri Berdiri tegak,kekar,tangguh tapi itu dulu Sekarang hanya angin-angin yang berhembus Membisik di telingaku yang berisi tentang pujian manis Manisnya pujian membuatku malumalu malu Aku seperti telanjang dimuka umum Saat angin dari sebelah barat tertiup santai ditelingaku Aku seperti terdampar saat angin dari timur mengelus pipiku Angin-angin yang berasal dari berbagai arah membuatku semakin malu…Malu. malu…dan terus memaluiku LHOKSEUMAWE,TAMAN RYADAH SEPTEMBER KSL KAMAL AL-QODLY Mentari yang terang Begitu teduh ku rasakan Riuh indah suara burung bernyanyi Tak sanggup lagi buat tenang jiwa ini Entah apa yang ku rasa Bimbang hati selalu bertanya Mengapa harus terjadi? Cinta yang ku beri Begitu saja kau hianati Ketulusan ku Kau balas dengan pengianatan mu Apa aku pantas begini? Meratapi cinta yang tersakiti?Tidak. Aku bukan mereka Wanita yang kau buat luka Biarlah semua terbuka Cinta mu yang hanya buat duka Ku lupakan seiring tetes air mata Ku tak akan terdiam disini Untuk menanti mu kembali Tapi aku akan pergi Mencari cinta yang sejati Surya tenggelam Di telan kabut kelam Senja nan muram Di hati remuk redam Di kala malam Tampak redup wajah rembulan Mendung menyibakkan bintang-bintang Dan langitpun menangis Desir angin tanpa suara Dedaunanpun menari-nari Terdengar suara burung hantu memecah keheningan Ku terlelap di bawah sinar sang dewi Di tengah malam nan elok Seelok bulan purnama Ayah ku telah pergi. Ibuku seorang diri. Mengapa engkau pergi terlalu cepat. Meninggalkan kami yang belum tahu taat. Meninggalkan kami yang butuh bimbingan. Untuk mencapai kesuksesan. Kami hanya bisa berdo`a. Agar engkau nyenyak di alam baka. Sejak ayah meninggal dunia. Rumah bagai kapal tak bernahkoda. Dan para awak tidak tahu apa-apa. Kami anak-anaknya. Bagai ayam tidak ada induknya. Kenangan indah bersama. Hilang selamanya. Bagai badai tiada habisnya. Jika hal itu ku kenang. Aku ingin menangis. Sampai air mataku habis. Aku ingin berteriak. Sampai bumi retak. Ayah.... Izinkan aku bertanya. Jika ini kehendak yang kuasa. Aku hanya bisa pasrah. Dan berkata... Selamat Jalan Ayah. Pagi yang cerah Ku bangun dari tidur lelapku Ku bergegas segera mandi Ku pakai baju yang rapi Tampilan yang menawan Itu semua aku tunjukan padamu Saat aku berjumpa dengan kamu Tapi entah kenapa kamu hanya diam? Kenapa kamu tidak menyapa aku? Apa yang kurang dari aku? Apa yang salah dari aku? Aku tidak tahu apa yang kamu maksud Mungkin malu.. Mungkin takut.. Mungkin juga kamu sensitif denganku... Tolong hargai aku.. Balaslah cintaku setulus aku mencintaimu Aku tidak ingin pisah darimu Aku hanya ingin kamu Terimalah aku sebagai kekasihmu I LOVE YOU Kulabuhkan kata yang memberontak Keluar dari kegalauan Terbenam dari pesona senja Dibalik langit yang tak beresonansi Daun-daun kering berguguran Sentuhan angin terdiam terpaku Mencumbui persimpangan waktu Debu datang membuat sketsa Akhirnya ku pandang diri Hanyut dalam ketenangan berpelukan kesunyianhingga kurasakan gumam kebersamaanmuTernyata.. Kesunyian tak selalu sepi Tak selalu sendiri Ada nilai dan makna yang berteriak Memaksaku merasakan derasnya waktu... Tuk lepaskan kenangan Tuk bangkit bangun dari mimpi Ketika senja menyapa Itulah waktuku Desember mendorong bulan ke Januari Meninggalkan kemarau berganti Hujan turun mulai merata, bumi basah lagi Tapi kabut hitam pekat menutup Matahari Menanti pelangi sia-sia saja. Kenapa kita harus menunggu; pelangi Berganti ujud putri salju Yang mampu menyapa dinginnya kuburan negeri ini Dan membangunkan alpa tidur pulas, atau Tetap membiarkan sungai mengikis habis kekayaan bumi. Barangkali kita harus semakin berani mengingatkan Kalau bumi semakin terpuruk, kulitnya terkelupas penuh borok Kenapa masih kurang percaya dan curiga Pada jari-jari matahari yang yakin pada kekuatan sendiri Lahan dan tanah mana lagi yang harus jadi persembahan Hutan dan gunung mana lagi yang jadi rebutan Kekayaan laut mana lagi yang harus jadi upeti Agar pelangi yang dinanti segera menyapa januari. Rim Putra Sunda Desember . Dalam pejam ku melihat hampadan kegelapantanpa suara namun riuh dihatiku Mengapa baan ini tak pernah lepas dari hidupkumengapa ketakutan ini selalu ada di batinku Tuhan, malaikat hatiku Engkaulah satu-satu nya pelipur laradari hampa penuh maknadari gelap menjadi nyata Kesendirian ini akan kuakhiri mulai hari inimulai detik inikarena kuyakin kau selalu bertahta di jiwakudan menjagaku selalu Damaikan hatikutenangkan jiwakubahagiakan hidupkumasih banyak cita dan cinta yang harus aku bangunyang harus aku jelangkarena disana masih banyak orang-orang yang harus aku bahagiakanaku tak mau terlarutdalam lukadalam gundahdan kesunyiankuingin hidupku ramai, riuhdan tidurku sepi dan tenangdan kesayupan suara malamyang selalu dalam rengkuhan Muaku bersemayam... Wahai malaikat hatikujaga aku untuk mereka yang mencintaiku. Guru… …Kaulah pembimbingku……Kaulah pengajarku……Kaulah pendidikku…… Guru……Itulah julukanmu……Yang tak pernah bosan dalam……Mengajar dan membimbingku…… Guru...... Kau bagaikan cahaya……Yg menerangi jiwa dari segala gelap dunia……Kau adalah setetes embun yg mnyejukan hati…… Guru..... Kau adalah pahlawan yg tidak mengharapkan balasan……Dari segala yg kau lakukan……Kau lakukan dengan rasa ikhlas …… Guru……Tanpamu aku akan hancur……Tanpamu aku akan sengsara……Tanpamu aku akan sesat…… Guru……Tanpamu aku tidak bisa menulis……Tampamu aku tidak bisa membaca……Tampamu aku tidak bisa berhitung……Guru……Terima kasih ku ucapkan kepadamu……Atas segala jasa-jasa yang kau berikan……Selama aku belajar di sekolah ini…… Kebohongan itu begitu itu indah saat keluar dari bibirmu,.. Penghianatan itu terlihat sangat wajar jika kamu yang melakukannya,.. Begitu mudah kau kuburkan cerita indah kita.. Begitu mudah kamu berkata… kita “cukup sampai disini”. Aku seperti kehilangan kaki untuk berdiri Aku seperti kehilangan mata untuk melihat Bagaimana cara aku melupakan kamu…Harus dimana aku tempatkan diri ini jika bertemu kamu…Yang aku tau, janji dan impian kita tak mungkin lagi bisa terwujud,.. Yang aku tau semua hal yang dulu manis, kini berubah menjadi sangat menyakitkan.. Entah mengapa kamu berubah hati padaku.. Entah mengapa tak ada kesempatan kedua untukku.. Entah mengapa begitu mudah kamu putuskan cinta kita.. Bahkan entah mengapa sampai saat ini kamu tak pernah katakan, apa salahku.. Padahal sudah kugantungkan seluruh harapanku padamu.. Padahal sudah kuserahkan segalanya untuk kamu.. Walau kadang terkesan hati ini mengiba atas cintamu.. Entahlah, mungkin memang semua ini harus berakhir sampai disini.. Mengapa aku berfikir, jalan ini terlalu pahit dan rumit untuk kulalui…Mengapa kadang aku berfikir tak ada lagi hari yang harus aku lalui.. Apakah harus kuakhiri hidup sampai disini.. Mungkin, lebih baik aku mati…Aku kecewa.. Aku putus asa.. Setelah apa yang terjadi dalam hubungan kita. lalu kamu memutuskan untuk menjauhiku.. Dan lebih memilih untuk bersamanya.. Setiap waktu aku tak bisa berhenti memikirkanmu.. Apa yang terjadi denganku? Aku tak tau. Mengapa aku terus memikirkanmu yang telah meninggalkanku.. Apa karena aku masih sangat mencintaimu? Aku selalu berpikir untuk bertemu denganmu secara langsung.. Menatap matamu.. Bahkan menyentuh wajahmu.. Lalu memelukmu dengan erat.. Dan membisikkan bahwa aku masih sangat mencintaimu.. Aku merindukanmu sayang Aku.. tak pernah kosong fikirkuterlukis indah asmara raut wajahmutak pernah hampa aliran darahkukarena denyut nadimu adalah separuh hidupkubagiku sangat berharga kamu itu Kamu.. laksana permata di langit senjamemberiku sejuta cahaya dalam gelapmenuntunku untuk selalu fahamfaham akan rumus-rumus cinta yang kau berikanpercikan tinta yang kau tumpahkanseakan larut dengan air mata Engkau merah aku birukita melebur menjadi unguaku adalah kamudan kita adalah satusatu cinta untuk menikmati surgaaku, kamu, dan kita.. selamanya... ----------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Cinta adalah misteri dalam hidupku Yang tak pernah tau akhirnya Namun tak seperti cinta ku pada dirimu Yang harus tergenapi dalam kisah hidup ku Ku ingin selamanya mencintai dirimu Sampai saat ku menutup mata dan hidupku Ku ingin selamanya ada disamping mu Menyayangi dirimu sampai waktu akan memanggilku Ku berharap abadi dalam hidupku Mencintaimu bahagia untuk ku Karna kasih ku hanya untuk dirimu Selamanya akan jadi milikmu Di relung sukma ku Ku melabuhkan seluruh cintaku Di hembus nafasmu Ku abadikan seluruh kasih dan sayang ku Di Ketik Oleh TITIK ROKAYANI Sahabat... Aku bangga mempunyai sahabat seperti kalian Aku bangga bisa mengenal kalian Aku sangat bersyukur dapat bertemu kalian Aku sangat senang saat bersama kalian Oh Tuhan aku mohon tolong jaga persahabat kami ini Aku mohon Engkau selalu ada diantara kami Agar kami dapat melewati semua hari kami hanya dalam rancanganMu Agar kami pahami apa arti persahabatan yang tulus Semua kisa cerita ini hanya akan menjadi kenangan Ceritera ini takakan pernah hilang dari memoryku Karena kalian adalah sahabat terbaikku Yang pernah ada dalam hidupku Kelak nanti kanku ceriterakan pada anak dan cucuku bahwa aku pernah mempunyai sahabat seperti kalian Aku bangga, aku bangga bisa menjadi bagian dari kalian karena tak semua orang bisa memiliki sahabat seperti kalian. Yang ku harapkan jika kita berpisah nanti kalian jangan pernah melupakan aku begitupun aku kan slalu mengingat kalian. Love You My Friends You Are The Best Dalam keheningan malam Angin berlari kencang Menggapai mimpi Yang terus saja melangkah jauh Berharap.... Kenyataan datang menghampirinya Namun....... Kini, harapan telah kandas di telan waktu Hanya mampu meratapi tangis Yang terus saja menetes Seiring dengan bumi berputar Sesuai dengan takdirnya.... Suara, tak dapat lagi terdengar Cahaya, tak mampu lagi tuk dilihat Rasa, tlah mati untuk diraba Bau, tak mampu tuk dicium Namun...... Masih ada air mata yang bisa menetes Sebagai ungkapan dan pelampiasan sebagai tanda pengadu Pada sang khalik yang ada di hati setiap insan..... Senyummu yang manis itu Wajah mungil itu Tubuh lincah itu Teduh matamu juga Dulu aku mengagumimu Sampai sekarang malah.. Namun begitulah.. Mental kerupuk sepertiku ini Hanya berani menatap dari jauh Sekarang habis sudah Senyum manis yang kudambakan itu hilang tepat di depan mataku Sebab kini lekuk bibir itu hanya kau tujukan pada pria beruntung itu Tak tersisa lagi untuk si laki-laki pemalu ini Aku tahu berharap itu pahit Tapi kalau memang ditujukan padamu Kurasa berharap pantas diba Jam dindingku trus berputar Waktu semakin berlalu dan larut Tapi tidak dengan rasaku Mencintaimu dengan segenap ketulusan, itu inginku Namun hanya sepenggal rasa sayang darimu yg ku dapat Menjadi yang terbaik untukmu, itu harapku Namun, kenyataan membuatku berhenti Berhenti menata rasa dalam hati ini Ku ba membalut luka dan pergi darimu Apa dayaku?? Aku tak mampu berpaling darimu Bahkan menggores sedikit luka dihatimu Aku tak mampu Namun, hati ini selalu bertanya Dimana letak perasaanmu?" Kemana? Kemana harus ku cari? Penawar luka mu. Tertatih Aku mencari. Tak kunjung ku temui. Ku ba menghapus air matamu. Ku ba buatmu tersenyum. Tapi Aku tau Senyummu hanya untuk membahagiakanku. Karena . Lukamu tak dapat ku hapus. Aku tak mampu. Menjadi penawar lukamu. Menjadi sumber kebahagiaanmu. Karena bagimu Aku hanya sahabat baikmu. Tak lebih dari itu. Duhai teman lihatlah indahnya telaga sarangan kusejukkan mata ku Duhai kawandengarlah gemericik sungai nan syahdumedunya seruling bambubersama kicauan burung nan riangiringi keindahan mu Duhai temanlihat dan dengar semua ituakankah telaga sarangan kutetap indahakankah seruling sang gembala kanterus melantun syahduatau kah tergantikan dengan sua ra terompet diantara padat nya kota Wahai generasi penerus bangsaditangan kitalah nasib indonesiabangunlah kawanbangkitlah wahai teman jadikan ibupertiwi selalu tersenyumjadikan indonesia selalu jaya Kita gelisah Kita gelisah saat takut Kita gelisah karena takut Kita gelisah lalu malu Mengerti soal logika Hanya membuang waktu logika Kita hanya bertahan kemudian runtuh Bagaimana caranyasebuah kegelisahan melemahkan jati diri ini? Kadang, kita lupa untuk menengokternyata kita keasikan berada di tempat yang kita sendiri tidak kenalAku... Aku. Gelisah beginiselamanya aku selamanya begini Mengapa semua ini terjadi begitu cepatseakan diriku ini tak izinkanuntuk hidup bahagia bersamanyamengapa ia pergi begitu cepat Aku tak sanggup berada jauh darinyamengapa ini harus terjadi padakusetelah aku mengerti arti mencintasecepat itukah kau pergi darikuapa salah dan dosa kuTuhan... Tolong kembalikan ia padakukarena aku tak terbiasa hidup tanpa diakirimkanlah malaikat cinta untuknyasampaikan pesan cintaku untuknyaaku sanaet merindukannya Pengembala malam Berjalan di atas perbatasan jembatan yang menghubungkan dari kota ke kota, Menghirup udara malam yang begitu syahdu yang bertiup seperti alunan nada yang bergema Dia harus menikmati kebebasan yang begitu tak terarah tetapi mempunyai tujuan yang jelas Dia memikirkan apa yang harus ku makan esok hari apabila aku hanya terduduk manis dalam aspal yang mengkelap hitam Lalu ia berjalan di sepanjang jalan yang tiada berpenghuni tatkala ia harus bertahan atau harus mati kelaparan Pengembala malam Menikmati proses hidup yang begitu kejam diatas roda kehidupan, Dia kekal akan kesengsaraan yang terus menghantui nya Menba untuk berfoya-foya harus memikirkan begitu panjang seperti jalanan yang di tapakinnya, Kecemburuan membingkai penglihatannya tatkala orang di sekililingnya sangat begitu menikmati hidangan dan juga gagetnya Dia butuh perhatian, dia butuh bimbingan, Dia butuh segalanya dari apa yang kita punya terutama sanagt membutuhkan bimbingan Agama . yogyakarta jembatan saidan : // Cinta ku... Cinta biasa saja Aku ingin mencintaimu biasa saja Agar ketika kau pergi Aku takkan terlalu sakit melepasmu Aku ingin berharap padamu biasa saja Agar ketika kau tak bisa mewujudkan harapanku Aku kecewa biasa saja Aku ingin menyayangimu biasa saja Agar ketika kau menyakitiku Sakit itu takkan tertambat lama di hatiku Caraku mencintaimu Caraku mengharapkanmu Dan Caraku menyayangimu Adalah cara yang biasa saja Cara sewajarnya Namun, itulah caraku Caraku untuk mencintaimu, mengharapmu dan meyanyangimu Untuk kamu, seorang wanita yang kudambakan Aku yang awalnya belum ada rencana menikah Tiba-tiba tergerak oleh pertanda Sebuah pertanda dimana aku harus mencari belahan jiwa Sebuah pertanda dimana aku harus memperbaiki diri Kujemput kamu dalam taat Aku menanti dengan sabar Bertahun-tahun aku memantaskan diri Bertahun-tahun aku memperbaiki diri Kunanti dirimu, jodohku dalam sepi(ku)Memang semua ini tidak mudah Tapi ini adalah titik balik ku Untuk mendapat pasangan hidup yang setara Skenario-Nya pasti ‘kan indah pada waktunya Dan aku belajar ilmu tentang pernikahan, dan ilmu-ilmu lain yang berkaitan tentang itu Kunantikan saat saat setelah akad nikah Setelah terucap kata “sah"Sebuah kata yang kita nantikan Sebuah kata yang menyatukan kita berdua di hari itu juga Sebuah kata dimana kita adalah dua insan yang berbeda menjadi pasangan yang halal Sebuah kata dimana kata itu kata yang singkat, namun menyatukan kita berdua Bersatu dalam ikatan cinta yang halal Aku mendekat ke kamu, kupejamkan mataku, lalu kucium keningmu menit lama nya Lalu kugenggam erat tanganmu sambil berjalan pelan meninggalkan ruangan nikah Sambil berjalan, kita memandang langit sambil menunjuk langit Kita berdua melihat ke arah depan seolah-olah kita bisa menghadapi ini semua Asal kita berdua, apa sih yang tak bisa? Hari itu, akan dimulai sebuah perjalanan cinta mengarungi misteri kehidupan ini berdua Bahagianya aku karena aku tidak sendiri lagi mengarungi kehidupan ini Karena ada kamu, yang selalu menemaniku di setiap langkahku Itu tanda bukti kebahagiaanku Dan bukti nyata cinta Aku ingin milikimu selamanya Aku juga tak ingin jauh jauh darimu Dalam suatu ikatan suci yang bernama pernikahan Kamu adalah sosok yang kuat, tegar di depan Namun, di belakang, kamu adalah sosok yang rapuh Sosok yang sangat ingiiin berteduh di bahu sang pangeran Sosok yang memerlukan pelukan sang pangeran sebagai penguat atas kejadian-kejadian yang menimpamu Sosok yang manja nya luar biasa ketika kita menikmati momen kita berdua Ya, di saat kita hanya berdua, hanya kita yang tahu, kepalamu yang berbaring di bahuku Saat itu, aku merasa jadi orang yang paling kuat sedunia Wajarlah kalau begitu Karena... dibalik pria yang kuat, ada seorang wanita yang selalu mendukung pria nya, dan supeeer manja ketika menikmati waktu berdua Puisi ini ada, karena adanya kamu dan aku di kehidupan ini Tanpa kehadiranmu, puisi ini menjadi kurang bermakna Kurang keterlibatan berbagai macam emosi Hatimu seputih kapas tak setitik noda pun yang mengotori jiwa mu sebening air hingga semua nya bisa ku lihat dari kejauhan tampak jelas sebuah nurani yang mulia setia pada hati yang kau sendiri tak pernah jumpa.. namun yakin mu buat kau kukuh teguh dalam pendirian bahwa aku lah cinta sejatimu terkadang semua ini buat ku galau galau akan perasaan yang mengebu memburu cinta yang jauh di seberang sana cinta di dunia maya penuh tanya dan pesona ataukah hanya khayalan dan imajinasi ketulusan, kesetiaan dan kepercayaanmu semua itu buat ku yakin akan perasaan ku sendiri bahwa ini lah sebuah jodoh jarak pun tak halangi kita untuk saling memiliki, mengisi dan mendapatkan cinta yang hakiki aku menunggu kau datang padaku untuk mengucapkan janji suci dan menjadikanku kekasih yang halal untukmu Aku sendiri di sini. Yang selalu mengharap hadir mu. Menanti kasih sayang yang sempurna. Kian hari ku mengharap mu. Tuk mendampingi ku. Yang tak mampu menatap cinta lain. Yang tak sanggup berdiri seperti dulu. Harus kemana lagi aku harus berjalan. Mencari dirimu yang penuh dengan cinta. Haruskah aku terus berjuang Kematian bukanlah sebuah perpisahan Batu nisan tak pelat sebuah tanda perbedaan hidup Ragamu terkubur dalam tanah Jiwamu melayang ke alam baka Gerombol tanya malaikat menghampiri Tak jujur akan tersakiti Kala hidup menoreh kebaikan Pastilah tiada kesengsaraan dialam sana Dalam dunia hanya sementara Carilah ilmu dan akhlak yang mulia Sengsara berada di akhir Tak bisa menghindar jika kita mau beribadah Tuhan pencipta yang adil Maha menerima segala pertaubatan Ucaplah kalimat syahadat Perbaiki akal dan tingkah lakumu Segala apa yang kaulakukan pastilah membawa berkah dunia maupun diakhirat Alam indah menghiasi galaxy Bagian Rahmat Sang Illahi Di tujukan khusus para insani Menjalani hidup menghuni bumi Insan itu mahluk mulia Keturunan Adam dan Hawa Untuk menjalani hidup yang bahagia Alam menopang senantiasa Kini insan sudah berubah Kebanyakan insan penuh serakah Alam akan menjadi murka Membuat insan terbinasa Sebab alam sangat murka Banyak insan menyekutukan Allah Atas rayuan iblis yang durhaka Membuat insan menghalalkan segala cara Pedoman insan sudah diberi Untuk menjalankan Qalam Illahi Selama insan hidup di bumi Agar menjadi tidak lupa diri Kini insan menjadi terbiasa Sebagian  warisan orang tua Berhala juga ikut di sembah Menganggap diri tidak berdosa Wahai insan sadarlah diri Murka alam sangat pedih Tidak terantisipasi teknologi canggih Karena itu Rahasia Illahi Hai insan segeralah taubat Agar terbuka pintu Rahmat Lihatlah berbagai macam laknat Peringatan sebelum kiamat Murka alam sangat dahsyat Tidak mengenal waktu dan tempat Para insan hanya bisa meratap Tidak tahu apa yang akan di perbuat Batam, Muharram H Nopember Bagiku, inilah perjuangan yang sesungguhnya Perjuangan melawan keinginan hati, Yang akrab dengan kata mustahil Orang takkan mengerti, namun ini jelas bagiku. Aku hanya bisa berjalan, melangkahkan kaki membuat jejak, Kemudian meninggalkannya untuk membuat jejak yang baru. Inilah kehidupanku. Inilah diriku sebagaimana adanya. Kreatif dengan kata, itu tak mudah. Namun setiap orang pasti punya suara hati, untuk dicurahkan kepada Sang Kuasa. Rintik-rintik kecil.. Begitu banyaknya sejuta Aliran jatuh ke rusuk hati... Jatuh, berjatuhan... Hanya ini yang tersisa... Detik demi detik.. Menit demi menit.. Kian berganti berintik Tumpah tertimbun karang hati.. Apakah ini tumpahan hati.. Mengapa tak kuasa menanti.. Hingga jatuh, tercabik batin Dan sudi terima luka goresan kecil... Dalam sekali... Tumpah, pecah, hampa.. Berganti waktu masa di sana.. Inikah namanya hujan Yang bisa kuterima sakitnya.. Tertimbun jarum" kecil... Sakit, hingga ubun-ubun telapak kaki.. Sakit, hingga pedih rasa ini.. Sakit, sesekali merintih.. Tak kan hilang di dalam lubuk ini.... Ingatkah ketika jaim Ingtkah ketika dingin Ingatkah ketika tak lazim Bukankah kita hanya berbicara lewat tali yang abstrak Hingga terdengar tanpa harus terbentak Semua berlangsung tanpa terhitung Hingga hitungan sekian aku merasakan ada duri lembut yang menusuk relungku Sakit Tidak Perih Tidak Sempat untuk melangkah namun mundur Sempat untuk melayang lalu menghilang Namun semua hanya sekejap Seluruh rasa tak mampu berucap Karena hati tak mampu mendeskripsikan dengan cakap Blur Tak nampak jelas karena terlebur Rasa yang sulit diterjemahkan karena sebuah kesalahan Bukan karena kebetulan, karena semua ini kebenaran Jatuh Sudah dalam Jauh Sudah silam Dekat Semakin terjerat mengikat Semakin erat Lanjut Menggenggam tanpa harus mencengkeram Melangkah tanpa harus buta arah Semua akan nampak dengan nyata karena semua bukanlah fatamorgana Mawar ku sudah layu Bunga pemberianmu Apa yang harus ku lakukan? Aku tahu aku tak seperti dia Yang lebih dari segalanya Aku mengerti Cintaku tak kau kasihani lagi Sepucuk surat dariku sayang; Mengertilah aku masih betah menanti Walau cintaku sudah kau bagi Engkau telah banyak berkorban untuk ku Engkau berjuang antara hidup dan mati untuk ku Engkau tidak pernah meminta ku balasan yang lebih atas semua perlakuan mu kepada ku Engkau menyayangi ku dengan tulus dan sepenuh hati Tidak terasa semua berlalu begitu saja Semua kenangan terlewatkan begitu cepat dan tidak dapat terulang kembali Aku akui aku menyesal. Menyesal dengan semua perbuatan ku kepada mu Aku telah mengecewakan mu dengan setiap perkataan yang ku lontar kan kepada mu Perkataan yang sangat menusuk hati mu begitu dalam Masa tua mu telah habis begitu saja tanpa hadirnya diri ku di samping mu Saat ajal telah mendekat, kau terus mencari-cari dimana keberadaan ku Kau ingin aku ada disamping mu hingga mata mu terpejam untuk selama-lama nya Namun diri ku tidak kunjung datang menemui mu yang telah terbaring lemah tak berdaya Aku tetap tidak perduli dengan kondisi mu yang seperti ini Sampai akhirnya terdengar kabar bahwa diri mu telah tiada Fikiran ku melayang-layang membayang kan wajahmu Aku minta maaf aku minta maaf atas semua kesalahanku kepada mu Aku minta maaf atas perkataan perih yang menusuk tajam hati mu Aku minta maaf telah mengecawakan bahkan mengabaikan mu seperti ini Aku minta maaf karena semua harapan mu telah pupus karena ku Namun apa daya diri ku.. Meminta maaf kepada mu yang telah tidak bernyawa lagi Tangan mu sudah tidak bisa menghapus air mata ku Maaf kan aku Ibu maaf kan aku.. Menengadahkan kepala diantara lalu lalang. Mencari belas kasihan. Kesana-kemari terawasi. Pura-pura menangis atau benar-benar akan menangis keronngan. Belum genap ku tujuh tahun. Belum pantas dijalanan, bersinggungan dengan ajal. Ku masih ingin berseragam. Duduk mendengarkan cerita dan bernyanyian. Merasakan bekal. Atau menertawai teman yang terjungkal. Jalanan mengeluh, terinjak kakiku tanpa alas. Cawan teriak, risih bising recehan. Perempuan itu disana, memandangi dari jauh. Menungu dengan teh dingin nya. Sorot nya, gerak gerikku. Samar tak ingin kenal. Walau pernah ku dirahimnya, hati kita satu satu. Hampir gelap. Kiranya rautku sudah tak tampak Hari ini telah berujung. Waktunya menyerahkan upeti yang semoga disisihkan beberapa untuk jajan. Adzan mengiringi perjalanan. Jalan yang sama. Perempuan yang sama. Dan esok akan ada di tempat yang sama. Langkah yang begitu pasti Dengan awal yang begitu nyata Pagi telah menyapaku Menyapa lembut dengan angin yang begitu sejuk... Ku selalu berfikir... Setiap ku masih ada di hari ini Berarti ku di izinkan untuk menjeput rizkiku... Terkadang daunpun tidak tahu Kapan dia jatuh Dan hujanpun tidak tau kapan dia turun.. Namun keduanya sama punya musim Begitu halnya manusia Manusia selalu punya cara untuk bertahanbertahan dalam segala kehidupannnya... Semoga hujan dipagi ini membawa berkah untuk temaniku melangkahkan kaki dalam menjemput rizki yang Tuhan sediakan.... Aku terbaring di lantai dingin Melepaskan sebuah dahaga Menepiskan nafas sengsara Hingga ku lelap dalam tidur Aku merangkai sebuah khayal Mengharapkan nyata kan menghampiri Semua itu hanya belaka Lelah ku dalam perannya Aku hampir terbawa alunan yang tak wajar Tak ingin terjerat di dalamnya Jauhkan diri dari asa yang terhambat Hingga ku ambil arti terbaik darinyadan menunggu sampai esok datangnya keajaiban dicerita ini Jika ini mimpi Ku takkan terbangun sampai habis ku nikmati --------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Denganmu, aku bahagia Dan tercipta senyum dan tawa Pelangi hiasi berjuta warna Tuk tebarkan pesona dunia Dan kini langit berubah warna Terlihat rintikan dan hujan pun tiba Sirami dunia disaat kita bersama Mengalirkan tentang sebuah kisah cinta Hujan menyaksikan banyak cerita Hujan menceritakan kenangan kita Saat ku bahagia, Ia hadir disana Saat ku berduka, Ia temaniku disana Terlalu banyak kisah lainnya yang tersimpan Dan tak terhitung seperti yang Ia teteskan Cerita kita biarkan hujan yang merahasiakan Dan tiap orang punya kenangan saat turun hujan Burung-burung telah berkicau bernyanyi-nyanyi, Senandung pagi pun sudah ikut meninjau hari, Bentangan biru sudah mulai menghiasi bumi, Embun udara segar telah mulai menyejukan hati, Andai ku menemukan cinta di pagi ini, Bertambahlah kebahagiaan di hati, Aku ingin semut yang saling berbagi, Sepasang rusa yang saling menyayangi, Dan seperti sepasang insan manusia yang saling mengkasihi mencintai, Itu semua akan terjadi, Dan berawal dari pagi yang indah ini. Rasanya sudah tak sanggup lagi untuk terus menangis.. Tapi kenapaa hati ini masih ingin terus menangis.. Kenapa? Kenapa begitu sakiit yang ku rasakan.. Kenapa? Haruskah aku terus merasakan sakit? Apakah aku tak pantas untuk bahagia? Tapii kenapaa harus aku? Aku ingin bahagia.. Boleh kah aku bertanya siapa aku bagimu? Boleh kah aku bertanya apa aku masih dibutuh kan? Bolehkah aku bertanya apa aku masih perlu untuk mengisi hari-hari mu?? Boleh kah aku beratanya siapa Dia bagimu katakan lah yang sejujurnya. lebih baik berterus terang.. Tak perlu mengabaikan ku Tak perlu mengacuhkan ku Cukup katakan Apa memang sudah tidak butuh lagi??? Aku lelah Menghadapi sikap mu Kau menghindari ku Kau Mengabaikan ku.. Siapa dia bagimu? sampai kau abaikan aku?? Tuhan lihat aku. lihat diriku . Aku tidak bisa membahagiakannyaapalagi untuk membuatnya bangga padaku.. Tuhan, aku malu.. malu padamu... Tuhan peluk lah akusebentar... saja.. aku lelah tuhan... Ibu. inilah aku aku anakmu. anakmu yang keras kepalaanakmu yang durhakaanakmu yang selalu membuatmu marah, sedih, dan kecewa Bu.. aku memang nakal tapi kau tau kan aku sayang padamuaku ingin melindungimuaku ingin membuat mu tersenyum.. Tapi bu.. jikalau aku menjadi perusak bagi hidupmu. aku rela bu.. Aku akan pergi.. Malam ini udara sedikit kaku menyapa tanpa mau menggugurkan jerah membekukan perasaan yang mengapung pada telaga hati semakin membuat rindu ini meluap membuat aku tak sanggup mengendalikannya, Ya karim perasaan yang Engkau suguhkan pada hatiku ini terlalu membuatku tak berdaya senyum yang terlukis di pelupuk mataku puntak sanggup menetralkan rindu ini, Ya Allah jika memang nyanyian rindu initerlantun dari arasy tetap buat aku yakin tanpa'Mu rindu ini terasa hambar, Mata melotot Mulut menganga Terpaku terpana Melihat senyummu Anak orang kampung seberang Hidung mancung Mata bundar Bola pingpong Senyum indah Dua taringnyaAduhai, Aku kasmaranSuka, Suka dengan Si Mancung Balas pesanku secepatnya Rinduku di ujung tanduk Sesak dalam jiwa Relung hati terluka Percuma kurasa Aku memang bodoh nyatanya Ketika kau pergi dengannya Hati berbisik Beribu penyesalan tak guna Hatiku yang berbisik Lagi lagi tentangmu Aku salah tentangmu Pengorbananmu menyadarkanku Bodohnya aku tak memilihmu Aku ingin melihatmu bahagia Tapi aku juga tak ingin terluka Tangisku tak henti Dibawah rembulan yang sepi kini Dalam sunyi sepiaku ditemani kabut malammenerbangkan kepergianmu dengannyatak ada lagi senyummuyang begitu indah kupandangitak ada lagi dirimuyang selalu menemani langkahkucukup berat luka ini aku dapati Hanya sendiri meredam semua luka inimenangis mengingkari perkataanmusetiap katamu takkan kulupakarena hembusan nafasmu adalah hidupkukarena detak jantungmu adalah jiwakuyang kini kau berikan semua itu untuk dirinyayang mungkin jiwa, hati, dan perasaannyamelebihiku dan betapa aku merindukanmu Ibu, ayah kalian adalah pahlawankukalianlah tempatku berteduh selama ini... Siang dan malamkalian bekerja membanting tulang untuk menghidupi anak-anak kalian... Ibu ibu yang selalu mendengarkan ceritaku disaat aku sedih dan senangibu tidak pernah bosan merawatku walaupun aku sering melukai perasaannya... Ayah ayah mencari nafkah untukkuwalaupun panas dan hujan dia tidak pedulibegitu banyak keringat yang mencucuri tubuhnya aku tidak akan pernah bisa membalasnya... Ibu ayahkalian adalah orang yang berjasa bagikukalian tidak pernah lelah dan letih untukkukalian tetap berusaha untuk membahagiakanku.. Ya allah aku mohon panjangkanlah umur ibu dan ayahkuberikanlah kesehatan dan keselamatan kepada merekajangan biarkan mereka meneteskan air mata karena aku sayang mereka... Asap Kau datang setiap saat Bahkan diwaktu tidak tepat Kau menyapa secara bertahap Namun kekuatanmu sungguh hebat Hingga mampu membuatku mengusap Asap Kau sungguh berarti, karena Aku mampu terpejam Dalam dunia mu Asap Ku ingin bercerita Ku ingin lupa Kembalilah semakin tebal Hingga semua kan buyar Sampai tak ada ruang terlihat Dan ku tak terus mengenang Apa yang telah hilang Aku ingin terbang ke langit luas Bercengkrama dengan bulan, Menyapa bintang, Tersenyum pada mentari. Aku ingin bercerita pada angin lihatlah negeriku. Berdiri tegak dibalik awan putih, Layaknya ksatria yang menunggu Untuk menaklukkan segala tantangan. Lihatlah betapa indahnya negeriku. Bagaikan gaun seorang putri, yang berhiaskan emas dan permata. Begitulah negeriku. Negeri yang kaya akan talenta, Dengan beribu generasi yang siap berjuang Untuk tanah leluhur. Inilah negeriku.. Dimana setiap bibir akan tersenyum dalam kedamaian, Setiap hati akan tersentuh oleh kebersamaan dalam kesederhanaan Airmata haru pun akan menetes oleh keramahan anak negeri. Aku ingin berteriak diatas gunung Berharap burung burung mendengar. Akan kusampaikan Nikmatilah udara sejuk negeriku. Terbanglah kelangit luas, Dan jadilah saksi akan indahnya alam disetiap sudut negeriku. Inilah negeri dengan sejuta cita fan harapan, Cinta dan sayang, serta kasih yang tulus. Sampai ke ujung duniapun, akan selalu kuingat. Betapa indah bersamamu di negeri di balik awan. SUMUA' tercinta Dibalik senyumanmu… Tersimpan banyak beban dan rahasia di matamu…. Di balik tawamu yang indah didengar itu… Tersembunyi kesedihan bathin yg  sangat terasa di hatimu… Di balik hangatnya pelukmu… Tersimpan sejuta rasa sayang yg tiada batas bagi bayi kecilmu ini…. Di balik suaramu yg halus, seperti  air yg selalu mengalir dengan tenang…. Tersimpan sejuta doa dan harapan untuk bayi kecilmu kelak…… Meskipun……….. Tak semua buah hatimu, Dapat memahami dan mengerti apa yg kau rasakan…. Kau kan tetap tersenyum, menyayangi, melindungi, serta menjaganya dengan ikhlas Buah hatimu yang sangat engkau sayangi…. Betapa berat beban dan asa yang harus kau pikul… Betapa banyak tuntutan dan baan yang menunggumu di depan sana Betapa sulit mengasah kesabaranmu demi menjaga buah hatimu ini… Betapa rumit mendidik dan membekali buah hatimu dengan hal” yg kan berguna baginya suatu saat… Sungguh………………. Kau lah, orang yang paling ku sayangi…. Ku cintai….. Ku hormati sepanjang massa….. Truslah tersenyum ibuku……… Sebesar  apapun ujian dan tantangan yg kan kau hadapi kelak…. Hadapilah dengan lapang dada, ikhlas, dan teruslah bersabar….. Karena sesungguhnya Tuhan sangat menyayangi orang” yg sabar Teruslah melangkah….. Lahirkanlah insan” yg kelak kan membahagiakanmu, Yang kan membanggagakanmu Di saat kau beranjak tua….. Letihnya aku bergumul dengan ngkahnya malamberusaha memboyong sepercik sinar di lingkar temaramtuk mengurangi sandung dalam perjalanan nan kelamtapi tak mudah, aku tetap dianggap bagian sebongkah batu hitamharus tetap dalam barisan mengikuti manuver di tikungan tajamku usap-usap bekas luka menganga karena keangkuhan jahanamkini syukuri jiwa dapat lepas dari ladang subur halal saling hujam Perlahan hatiku makin tenang, secercah fajar mulai datangku memang mendamba tinggal dalam dunia benderangprahara yang menghimpit himpit perlahan kubuangku usir bisikan-bisikan membujuk batin tetap membangkangdan berusaha keluar dari sekapan gua-gua yang mengekangmenjauhi lembah tuk tak dengar lagi rayuan laknat nan lantang Makin tenang, fajar makin mendekatbertemu sahabat, kuat mengajak taatmenghapus nista yang telah berkaratsebelum direngkuh maut dalam lorong sekaratmari bertobat, jemput pagi penuh semangat****** Aku masih ingat Mana kursi tempatku duduk dan memandang Urat wajah dan ikat rambutmu Dan tubuh yang berbalut seragam putih merah majelis Aku masih ingat, ketika ku tak beride Lalu ku buat tinulat kerajinan buah tanganmu Kalung kertas kalender Kau lekas melantam, kalau aku menntekmu Kau lekas menitik, kalau aku menempelnya dengan butir beras Amboi, malunya Tapi seumuran itu, tentang kasih macam makulat Yang tak diketemui mafhumnya Jadilah, yang ramai hanya soal siapa suka siapa Dan aku tak punya elakan Kepada puan tujuh tahun lalu Kini aku tak secupu dulu Gumpalan darah menatap gerbang cita mu Aliran nadi deras tak bertepi Guratan kata laksa daun yang terhempas Langkah penyanggah hidup Tak mampu menghantarkanku pada harapan indah Sayap roman patah di pelabuhan harap Terbungkap oleh seribu tindak Aku tak mampu memeluk pelangi Yang sedari jauh menjadi teman mimpi Ia datang tuk ambil sucinya pantulan muara Ukhti Ku harus lepaskan seribu dekapan Berjuta genggaman Serta ratusan angan Ukhti....... Ku kan bekali kau dengan senjata darah Yang selama ini ku panjatkan Matahari bersinar terang musim ini Terlalu terang hingga aku kepanasan Seperti merindukanmu setiap hari Hingga terasa menyakitkan Cahaya yang terang dan angin yang berhembus Semakin menyiksaku tentang kenanganmu Dimana dirimu kini? Yang selalu kurindukan Dan jika aku harus hidup untuk satu hari Aku akan menjalaninya Asal aku dapat kembali kemasa itu Dimana aku bisa melihatmu sesukaku Rasa sakit yang menghancurkan hatiku Dan air mata kepedihan itu Aku mampu melupakan itu semua Untukmu mendungnya hujan hari ini tak semendung hati ku di depan mu ku selalu ter senyum tetap hati slalu menangis di depanmu ku berkata mampu tapi hati berkata lain sampai kapan sampai kapan kah diri ini kan berdusta sampai kapan lidah ini bersila aku ingin bersama mu tpi takdir berkata tidak kini kau adalah milik dia dia yang kau cintai sepenuh jiwa sampai kapan kah aku menahan menahan perasaan yang kupendam jauh di lubuk hati ini aku sangat menginginkan mu sampai kapan aku pendam prasaan cinta kepadamu Hujan membasahi tanah tempat kuberpijak.. Dingin memeluk erat kulit kusamku.. Dan nyamuk-nyamuk kecil pun menciumku..Ibu.. Apa engkau merasakan apa yang kurasa?? Pertanyaan itu yang selalu menghangatkan pikiranku.. Otak kotorku menyimpulkan tanpa pemikiran.. Hati berkata bahwa ibu layaknya bulan yg terkelabui awan gelap.. Yang berbohong dengan keindahannya.. Namun aku salah.. Kerinduan menyadarkanku.. Sampai kapanpun bulan tetaplah harta kala hari menggelap.. Begitu pula engkau bu..Ibu.. Peluk anakmu ini.. Peluk anakmu yang telah melukiskan noda pada kasih sayangmu..Ibu.. Tuntun anakmu ini menuju ridhomu.. Tuntun anakmu ini sama seperti engkau menuntunku saat ku belum mampu tuk melangkah..Ibu.. Suatu saat nanti cintamu akan kubalas.. Bersabarlah bu, bersabarlah menanti janjiku..I love u Mom Pandangan pertama yang kulihat adalah barisan gigimu yang lucu Dari kejauhan yang samar dan mengharu biru Seraya kubalas dengan semburat keikhlasan pipi yang berliku Dan derap langkah yang mendekat penuh tanda seru Kemudian…Kau semakin berjalan cepat memimpinku Aku mengikuti suara pertamamu Tak banyak tanya aku hanya menurut dan mempercayaimu Sampai tiba ditempat yang kita tuju Kemudian…Kau bertanya indah, mau apa? Mau apa? Kataku Iya, mau apa? Ah seterah saja, balasku Loh ko terserah? Pilih saja Ya sudah ini saja, tunjukku Kemudian…Pertemuan ini adalah perdana Ibarat sedang membuka hadiah yang besar dan langka Kau dan aku kurang sedikit menyambung sepertinya Tapi tetap kita nikmati saja Karena ini adalah kejadian yang luar biasa Tak diduga Tak disangkaKemudian.. Hanya saja kenapa cepat berlalu? Apakah hanya segitu waktu untuk bertemu? Mengapa waktu tak berhenti saja kala itu? Agar kita tetap bersatu Kemudian…Ah untuk kali ini, tak ada kemudian lagi Kita harus berdiri Mengecap kekecewaan dari detik yang tak berhenti berlari Dan senyuman menutup pertemuan perdana ini Diiringi dengan seonggok besi yang terus berjalan memutuskan jarak yang indah tak tertandingi Selamat jalan.. Semoga kita sekawan.. Sehati senada sebelenggu tangan.. Dalam kidung doa yang semakin dalam.. Dari pagi sampai malam.. Dari sebuah kotak yang berlagam.. Kita dipersatukan indah… Aku terhempas.. Tersingkir oleh waktu yang membawamu menuju peradaban zaman Zaman yang membawamu melupakan arti penting kehadiran sosok ku.. Akulah moral mu.. Kau menyeret dan menenggelamkan ku Bahkan kau tak lagi menghiraukanku.. Aku yang kian hari kian sirna Hilang tercecer disepanjang jalan bak air dalam kendi bor yang digenggam erat oleh pengembara di gurun pasir. Aku dilupakan... Dahulu aku yang ditanamkan jauh didalam jiwamu Kini kau telah menghapuskanku . Tidak kah kau menyesal? Aku yang sepatutnya membimbingmu, menuntunmu. Tapi kau membuangku.. bak sampah Masih kah ada moral dijiwamu? Kau menyingkirkan ku... Kau merusak pribadimu Diatas meja yang perjudian.. Kau rusak moralmu.. Dengan pelecehan dimana mana Berawal dari sebuah tawuran yang berujung sel tahanan... Sungguh Yakinkah engkau tak butuh akan perbaikan moralmu? Aku hanyut... Hanyut bersama derasnya air mata.. Air mata pahlawan yang terdahulu.. Mereka menangis... Bangsa yang dahulu mereka perjuangkan kini memiliki Pemuda pemudi yang tak lagi bermoral.. Kau ciptakan ku dalam keistimewaan Kau berikan ku kelebihan Kau menugasi ku dalam kerelaan Kau gunakan ku dalam setiap kebutuhan Tapi mengapa engkau membuangku, setelah kau gunakan aku? Membiarkanku membusuk dan berbau Apakah aku hina dimatamu? Hingga kau campakanku Ingat hidupku adalah abadi Aku akan membalasmu dikemudian hari Geli menggelitik di sela tawa. Menyerot bocah lugu nan sendu. Lincah bergelut dengan waktu. Berlumur lumpur kecerian tampa ragu.Lihat... Deraian tawa dari gigi ompong dua di depan.Lihat... Decakan lompat dari kaki mungil nya.Lihat... Rengekan manja meminta susu ibu nya.Lihat... Pecahan tangis menyentakan tidur sang ayah.Lihat... Air mata berderai tidak. Dan lihat lah helaan ingus diruas hidung nya. Sunguh fenomenal alami. Mahakarya elok sang pencipta. Tampa rekayasa sutradara. Itulah sibocah lucu tanpa noda. Sang surya mulai terbangun dari lelapnya Sang awan mulai terhempas dari mimpinya Sang embun masih setia menemani Dalam suasana pagi yang menusuk asa ini Teringat akan sebuah kenangan Saat aku mencintainya Menjadi kekasihnya Kenangan yang sangat memilukan Namun, mengapa rasa cinta itu masih membekas dihati Setelah sekian lama kau sakiti Aku lemah, aku tak berdaya tanpamu Karena rasa cintaku padamu Kuba membuka hatiku untuk cinta yang lain Aku mulai melupakanmu Aku mulai mencintainya Dan hidup baruku telah dimulai tanpamu didalamnya Tapi, kenapa bayangmu masih menghantui jiwaku Mengintai dalam hatiku Aku terpaku, membisu Apa maksud semua ini? Tak dapat kupungkiri Aku masih mencintaimu Aku masih menyayangimu Meski kau bukan milikku Walau aku mencintainya Tapi aku merindukanmu, Merindukanmu dalam mimpiku Merindukanmu dalam hidupku Kini, aku hanya bisa mengenangmu dalam jiwaku Mengenang rasa cinta yang tak mungkin terbalaskan Dan aku akan menba untuk meninggalkanmu Dalam sepiku bersama semua kenangan yang kau tinggalkan Biarlah aku lebur dalam gelapku Mengenangmu didalam sepiku Meskipun kini kau bukan milikku Namun, hati ini tetap milikmu Akhirnya suatu akan tiba pada tempat yang biasa Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui Apakah kau masih selembut dahulu Memintaku minum susu dan tidur yang lelap Sambil membenarkan letak leher kemejaku Kabut tipis pun turun pelan dilembah kasih Lembah bandawala wangi Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan –hutan yang menjadi suram Meresapi belaian angin yang menjadi dingin Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu Ketika kudekap kau dekap lah lebih mesralebih dekat apakah kau masih akan berkatakudengar detak jantungmukita begitu berbeda dalam semuakecuali dalam cinta Music:cahaya bulan menusukkudengan ribuan pertanyaanyang takan pernah kutaudimana jawaban itubagai letusan berapibangunkan ku dari mimpisudah waktunya berdirimencari jawaban kegelisahan hati We're both brokenI am the leaves that you step on it You are the mirror where I look into Broken hearts are never be cured Once I made mistake It hurts you so much Because you got dissapointedI got angry at the moment Tear down the storybook we've painted And still we uldn't forget our past We have the same past And now we're both broken None of us can expect less Because we will never going backto the first timewe're both crying No one can accept this The one thing we can do Is just keep going on with crying and lies The stars seem not shining anymore And I'm shining bright But it just seen by no one No one cares about me And all my everything We're both broken Matahari... Bumi tanpamu akan gelap. Bumi tanpamu akan dingin. Makhluk di bumi ini sangat membutuhkanmu. Panas dan cahayamu sangat berguna. Tidak ada yang bisa menggantikanmu. Cahaya rembulan tidak dapat menggantikan cahayamu. Sungguh kau sangat berarti bagi kehidupan manusia. Sungguh indah ciptaan Tuhan yang maha Esa oh matahari... Kau adalah sumber energi bumi. Kularut dalam kesendirian bertemankan sunyi Ku terdiam menatap ruang yang sepi Rasa Sepi di hatiku yang tak pernah menepi Seakan ku hidup tak ada arti Kesendirianku dalam sepi terasa menyelimuti hati Ku hanya berteman dengan khayalan imaginasi Kala sepi dan rindu menyatu hidup terasa mati Kuterdiam tak mampu keluar dari cengkraman sunyi Kutak mengerti sampai kapan ku terpenjara dalam sepi Yang selalu menyiksa bathin ini Kutak mampu menhan sakitnya hati Dan kutak tahu dengan apa ku mengusir sepi Kuingin mencari kekasih hati Untuk mengusir sunyi dab sepi Dengan berbagai solusi Dari wanita pujaan hati Kutak ingin jalani hidup sendiri Kukan ikuti apa suara hati Tuk mendapatkan cinta suci Dalam menemaniku himgga nanti Merdeka, merdeka, merdeka... Mereka sebutkan kencang Merdeka, merdeka, merdeka.... Menggema dimana-mana Sempat terkurung niat, Namun terhempas kuat Persatuan duduki kemerdekaan Tak terbayang.. Bambu lawan peluru Dari menit hadapi detik Tercekam di malam kelam Terbelit di cahaya fajar Percikan bambu balas sahutan peluru Menjadi saksi bisu Ketika Pena ini menggoreskan Impian Terciptalah  kisah dalam sejarah kehidupan Mengukir dirimu melalui sabda  keabadian Melepas segala gundah dalam kekosongan Jiwamu meronta kesakitan dalam khayalan Imajinasimu memberontak seolah ingin dilahirkan Ide-idemu penuh tapi kosong karena keegoisan Tidak juga kau, masih membisu tanpa kepastian Wahai Para Penulis Generasi Zaman, Lantunkanlah segala pikiran yang berterbangan dalam sebuah karya Jangan menghempas lalu pergi tanpa kenangan kata Kobarkan semangatmu dalam ukiran tulisan bermakna Jadikan dirimu permata dalam sebuah seni sastra Jangan kau tanya mengapa Cukup hanya kau yang tahu caranya... Semangat, Semangat, Semangat, jangan kau abaikan… Lekaslah Goreskan Pena Sekarang, tak ada kata untuk menunggu.. Tuhan pasti kasih jalan untukmu… Tgl Sept Pernahkah kamu merasa Pernahkah kamu merasa disakiti Pernahkah kau sadari betapa hancurnya hati iniSudah Cukup satu kali saja kamu menyakiti hatiku Ku kira kamu sahabat sejatiku Tapi kenapa kamu sakiti hati ini Dimana janjimu Janji untuk tidak menyakitikuKenapa.. Kenapa kamu biarkan aku menangis Menangis karena luka yang kamu berikan Kamu merebut cinta pertamaku Inikah yang namanya sahabat sejati Dahulu kau bagaikan petir. yang selalu setia dgn sang hujan Dahulu kau bagaikan mentari.. yang selalu setia dengan saang bumi... Namun kesetiaan itu pudar dengan seiringnya waktu kau menghilang entah kemana.... kabar tentangmu tak pernah ku deengar.... hanya rasa resah dan gelisah yg ku rasakan.... Aku menangis dalam kerinduanku.... menanti dirrimu yang tak kunjung pulang.. dan akupun berharap dalam ketidak pastian... Waktu terus berjalan..... hari demi hariku setia menantimu.... akhirnya engkaupun datang.... namun engkau datang tak seperti yang kuharapkan.... Tanpa basa basi kau ucapkan slamat tinggal... sakit hati ini saat ku dengar ucapan itu... apa salahku hingga engkau permainkanku.. dan mengapa engka tak pernah melihat pengorbananku.... Namun semua itu percuma..... tak perlu ku menangisi hal seperti ini..... aku harus bangkit dari keterpurukan ini.... walaupun berat ku rasakan namun ku harus rela melepasmu..... Anganku mengembara Mencarimu di seluruh semesta Kau berada di mana? Rindu.. Telah ku titipkan pada sang bayu Semoga desiran lembutnya Menerpa wajahmu Menyusup ke dalam relung kalbumu Do'a.. Telah ku panjatkan Semoga kasih-NYA menyertaimu selalu Karna. seperti janjiku.. Bahwa dimanapun kau berada Do'a dan rinduku... Akan senantiasa menemani Setiap jejak langkahmu -Laelafitria- Ku bangun istana cinta diatas setiaku Ku lindungi dindingnya dengan percayaku Ku hiasi semuanya dengan keihklasanku Ku rawat keteguhanya dengan ketulusanku Dan ku ciptakan kedamaian dengan kasih sayangku Andai takdir tak merenggutmu Andai ku bisa menjaga keabadian hidupmu Aku bukan Tuhan Yang Maha Mampu Mengendalikan semua apa yang ku mau Aku juga bukan malaikat penjagamu Yang slu menemanimu sepanjang waktu Ku hanya kasih dalam hatimu Cinta dalam hidupmu Rindu dalam nafasmu Yang kan tetap hidup dalam sanubarimu Tidurku belum cukup dalam Mimpiku mengambang Dengkurku mendasar Tubuhku ini tidak terlentang Wajahku kusam Mataku kunang Malamku kelam Hujanku melayang-layang Aku mengintipmu, Tidurmu dalam Mimpimu terang Dengkurmu menjulang Tubuhmu merayu mempesona Wajahmu riang Matamu meng-alyssum Malammu siang Hujanmu pun bisa diselam Jalanku makin samar Bertemu dipersimpangan Jejakku makin tak binar Kita disini bukan untuk mengenang Ego di benakku mengalahkan hatiku yang menyembah nafsu di otakku, hingga menanamkan keabadian pedih di hatimu yang rapuh.. Ego di aliran darahku tak pedulikan ibaku terhadap sakitnya hatimu yang memang sulit tuk leburkan nanarnya, dan mencekam deras dikala mimpimu.. Di lorong hatiku tersimpan penyesalan ditiap sudutnya, menggoreskan kesalahan di hatinya yang terluka karena egoku.. Entah rasa bersalah ini sampai kapan dia tetap tinggal di ujung lubuk hati, yang terus menumbuhkan kesedihan yang begitu mendalam.. Bukan rindu bukan pula cinta dan sayang yang ada di pandanganku, tapi yang tempak hanya penyesalan.. Dan tak ku pungkiri di sekeliling otak ku dihantui rasa bersalah yang begitu mencekam.. Maaf ku mungkin kau bisa terima tapi sakitnya hatimu yang selalu aku sesali.. Masih tersimpan untukmu seorang Meski tak tahu diri ini harus sampai kapan Membawa segenggam cinta dalam mengarungi Luasnya keberadaan samudera kasih sayangmu Masih ter ukir atas namamu... Meski kanvas hati ber lumur Menyirat sejuta sajak berisi tanya Mengapa hadir dan pergimu begitu Melaju cepat tanpa jejak Masih utuh rasa dalam sanubari... Meski tertinggal menggumam Menjahanamkan kepergianmu Dari persandingan... Terpatri sudah rasa ini... Bahkan terkapar tak lagi Ter jamah... Hanya demi setianya rasa ini untukmu Sosok pelipur lara hati...." Pelipur Lara Hati ( Putra Jogja Kita bertemu dengan membawa luka Luka karna penghianatan cinta Kita bersama bukan tanpa alasan Karna kita mempunyai satu tujuan Melangkah kedepan Biarpun itu tak mudah Namun kita kan saling berhadapan Dan berharap kan melupakan Harusnya kita saling menjaga Karna luka yang masih basah Tapi kenapa kita saling mendua Lalu untuk apa kita menyusun pecahan kaca Jika tu bisa melukai kembali tangan kita Saat lihat berita tentang para koruptortak tahu malu ia mengambil uang rakyatpara koruptor memang tak tau malu tak tau diri sudah terbukti salah masih saja bertingkah Aku heran dengan Negri ini kenapa para koruptor tak di hukup seberat-beratnyasedang orang biasa yang sebenarnya tidak bersalah bisa di hukum melebihi para koruptor Inikah negara yang adilsedang ketidak adilan terlihat nyata di depan mata ===== No. Urut Tanggal Kirim // :: Awalnya, hatiku selalu bersuka cita Jiwaku selalu bergembira Hasratku selalu ingin berjumpa Diriku selalu ingin bercerita Selalu ada canda tawa bersama kita Berbagi adalah hal utama Kebahagiaan selanjutnya Dan persahabatan selamanya Tapi ternyata..... Kebahagiaan yang kita rajut bersama, Ternyata hanyalah sandiwara belaka Yang meninggalkan goresan luka Tak ku sangka, engkau sobat yangercaya Tega menjatuhkan karib mu ini Luka ditangan bisa diobati, tapi luka dihati tetap membekas dan pada akhirnya kusadari.... Aku, terlambat mengerti Duka ini tidak selamanya membuatku terpuruk Kau yang pernah membuatku bahagia Masih tetap ku kenang sebagai kenangan terbaikku Kau tetap cantik meski cintaku t'lah kau balas dengan kecewa Yah Dirimu adalah kehidupan jiwaku Dulu, saat kita menguntum bunga cinta Saat suara hati kita bergema di relung jiwa Setiap waktu, di setiap kebersamaan jumpa Bila kepergianmu meninggalkan air mata Cinta ini tak pernah membuatku menderita Tetap bergelora memanggil namamu Dan berharap suatu saat dapat berjumpa denganmu Atau mungkin saat itu pertemuan terakhir kita Akupun takkan memaksamu untuk kembali mencintaiku Aku akan menata diri untuk merawat mawar yang layu Sendiri, serta berharap menemukan penggantimu Hingga sekarang, Aku masih bisa tersenyum Meski hatiku merintih Aku masih tetap mampu berjalan Walau langkah demi langkah kutertatih Dirantai dalam sepi, Mendekap mimpi sunyi, Hembuskan nafas risih yang mengikis Serasa bagai sudah mati Gelagak yang kaku dalam gelap Fikirkan apa yang akan diterima kelak Harapan berunjung penuntasan Penantian terbalas sekakitan Sungguh, lirih yang berartiSendiri, Kenyataan pahit yang terpaksa tertelan Lidahku keluh Mayaku mengamuk, naluriku berkerasl Hatiku bertahan, sempat Tapi, ragaku tak mampu Ini hanyalah, sesaat Tapi, bisakah esok tak ada yang sesak Apa bedanya aku dengan mereka Aku selalu salah Aku yang terburuk Aku yang tak pernah benar Kenapa selalu aku Kenapa hanya aku Kenapa aku manusia terburuk dimata kalian Kenapa aku tak berhaga walau setitik Ku tahu aku hanya manusia biasa Ku tahu aku hanya manusia tak berdaya Ku tahu aku hanya manusia bodoh Ku tahu aku hanya manusia termiskin Tapi apa pantas ku dapatkan itu semua Semua cacian yang berlagu Semua amarah yang tak berhenti bernyayi Semua tanggapan selalu untukku Ku tahu kalian tahu akan semuanya Ku tahu kalian tak butuh aku Ku tahu kalian selalu benar Ku tahu kalian manusia tercerdas Semua kelebihanku hanya cacian yang kudapat Semua kemampuanku hanya membuatku bagaikan babu Semua milikku hanya hal kecil di mata kalian Semua yang ku kerjakan tak pernah sempurna di mata kalian. Di malam yang kelam Langit pun merasa sepi Tak ada yang menemani Bulan bintang jauh tiada di sisi Rintikan hujan tiada henti Badai pun datang menghampiri Hati pun mulai mengerti Akan sunyi nya diri ini Tiada teman... Tiada sahabat... Tiada cinta... Tak ada segala nya Dimana kah mereka???? Mungkin memang ini salahku Karena selalu sibuk sendiri....... ------------------ No. Urut Tanggal Kirim // :: Bunda Teramat istimewa bagiku Bagaikan matahari yang tak pernah lelah menghangatkan bumi Bunda Kau adalah bulan Yang selalu setia memantulkan cahaya cinta Sang matahari dalam pekatnya malam Bahkan, kau adalah angin pembawa kesejukan dalam nurani Bunda Sosok wanita yang selalu dikagumi sepenuh hati Mencintai dengan sepenuh jiwa Cinta yang terus berkembang dan terus bermekaran Bunda Slalu menitipkan kasih sayangnya Tanpa pernah ada keinginan Untuk mengambilnya kembali Betapa indahnya kemuliaan tak terkira Berkesempatan menjaga cinta itu Agar terus bersemi di balik hati yang amat dalam Kau hiasan hati dalam hidupku Kau sinar hati dalam gelapku Kau nada hati dalam sepiku Kaulah bintang hatiku Ku melangkah dengan sinarmu Tanpa keresahan dalam selimut kalbu Kau tetap menyinariku Tanpa rasa letih dalam hatimu Kau tunggu aku dengan kesetiaan cintamu Tanpa rasa keluh dalam kesunyian Kau tetap berkelipan dengan ketulusanmu Menghiasi hati hingga akhir menutup mata Bila saja bisa kuhilangkan keinginan dihatiMelihatmu Mendengar suaramuMemelukmuMenciummu Bahkan berada disampingmu setiap saat Tidak akan aku menoleh kebelakang Meskipun kau mati bersimpuh dikakiku Saking sakitnya hati yang engkau hancurkan ini Dimana kau begitu tega melihat Air mata ini jatuh Nafas ini sesak Suara ini mencekik Dan kata ini terbata Semuanya tak berarti ketika kau hanya bisa melihat aku jatuh Tanpa mampu menolong Hingga waktu itu datang padaku Dan pasti aku akan berhenti Tanpa kau minta Selama ini. aku terus dan terus berjalanentah apa dan kemana tujuan kuwalau pun rasa lelah semakin menyakititapi.... aku harus terus berjalanmenjelajahi dunia denganhati yang tak menentu Selama ini. aku bergerak tapi tubuh ku terpakudalam keresahan abadientah apa yang aku carihati ku semakin tersiksabertanya-tanya apa yang harus ku perbuatsaat ini. saat kesepian merasuk dalam jiwa Kau, Menbuat aku terpuruk Membuat aku sakit hati Dan membuat aku meneteskan air mata ini Sungguh tega dirimu Dengan mudah kau melepaskanku Dan dengan mudahnya kau melupakanku Kau lepasku tanpa pikir jauh Kau tak pikirkan perasaanku Sungguh tega dirimu Andai kau tau isi hatiku Mungkin kau akan mengerti Cinta yang dulu pernah kurengkuh. Sekarang, lepas entah kemana. Tersisa sebuih kisah semu yang keras bak sebongkah batu. Rasa sakit yang dulu pernah kurasa, kini telah pergi. Bukan karna ada yang lain, tapi rasa sayang mengalahkannya. Walau tanpanya, aku masih mampu berdiri dan menatap indahnya dunia. Mungkin aku telah lama larut dalam kesendirian dan rasa cintaku seakan telah luntur dan larut dalam setetes air mata. Tapi sebenarnya rasa cinta itu tersimpan dalam hati kecilku dan siap menunggu hari kebahagiaan di masa mendatang . Menangisinya hal yang harus aku buang jauh, Membencinya bukan hal yang baik, Mengenangnya hanya akan membuat luka yang sulit untuk aku pahami, Menjadikannya sahabat mungkin itu akan lebih baik buat aku dan dia. Akhirnya ......... Aku bisa menemukan Sesuatu yang tak pernah aku rasakan Hal yang tak pernah aku bayangkan Dan aku pikirkan sebelumnya.Cinta Ya itu adalah cinta, Cinta aku yang pertama Dengan kehadiran nya hidup ini terasa semakin berwarna Merasa lebih bermakna Semua rasa bercampur menjadi satu Tertawa,menangis,kecewa,terluka dan bahagia Semakin terasa karena hadir nya di sisi aku Ketika semua berada disini Menatap mata hati Aku hanya terdiam Terpaku oleh keadaan Aku terdiam.... Saat aku mulai bangkit Keadaan yang membiarkanku Berada dalam sebuah penantian Hal itu membayang dalam setiap angankukau tersenyum terdiam .. Aku berada dalam sebuah persimpangan Saat aku harus memilih Kenangan atau impian Kau memanggilku penuh kenangan Dia adalah impian Kenangan adalah hal untuk dikenang Tapi tidak untuk di ingat... Guruku.............. engkau adalah pahlawankutanpamu aku tak dapat menulistanpamu juga aku tak dapat membacaengkau membuatku mengetahui dunia Kasihmu pada muridmu Begitu tulus Engkau berjuang...... Demi anak bangsa Motivasi mu membuatku bersemangat Tapi aku tak dapat membalasnya dengan apapun Terimakasih guruku Do'aku selalu ada untukmu Karena jasamu sangat besar untukku Terimakasih guru Kau yang bilang pada ku Untuk selalu mencintai kamu Kau yang bilang pada ku Untuk selalu setia bersama mu Kau yang bilang pada ku Untuk selalu ada disisiku Kau yang bilang pada ku Suatu saat nanti kita kan menyatu Tapi apadaya semua Kau pergi jauh tinggal ku Tapi apadaya semua Kau memilihnya dibandingku Rintihan hati ku Menusuk relung jiwa ku Menggema ditubuh ku Getarkan seluruh raga ku Cr by Azey Kau hadir di setap waktuku Kau lindungi aku dalam resahnya waktu Kau jaga percayaku dalam hembusan ragu Kau adalah anugerah dalam hidupku Ku tahu kau lelah bekerja Ku tahu kau pusing telah berupaya Tapi kau tetap tersenyum saat aku bertanya“Bisakah kau membantuku?”Ayah…. Kau adalah segalanya bagiku Usaha kerasmu tlah mewujudkan impian dan cita-citaku Kasih sayangmu tlah mendewasakanku Ibu…. Kau adalah mutiara hatiku Jerih payahmu tlah buatku bangga Sentuhan lembutmu tlah memantapkan langkahku Terima kasihku padamu Ayah dan Ibu Kau adalah anugerah terindah dalam hidupku Selamanya …. Selama bulan ini ku telah bersama cbanyak hal yang terjadibanyak yang kita cintai pergidan juga aku vikri ingin selalu bersama kalian c Apakah ingat guru kita mungkin lupa karna kegelapan telah selimuti kitatak ada yang ingat apapuntapi aku telah bawa satu bintang untuk satu kelasyaitu bintang harapan yang baru Akan kubuat ribuan puisi untuk ctapi itu bukan yang terbaik untuk semuatapi yang hebat adalah kita semuaterima kasih telah buat kita menjadi rangking bu nursyamsiahkatakanlah tolong katakanlah dengan indah dewo teman ku c Jangan menangiskarna kita semua telah dapat yang terbaikdan jangan hilangkan sinar bintang harapan itu Saya tidak tahu harus berbuat apa lagi Hingga kau bisa mengerti perasaan ini Semua isi hati ini telah tercurahkan hanya untukmu Saya tidak pernah berharap kamu akan membalas cinta ini Tapi, seringku berharap kamu bisa mendengar Tangisan dari serpihan serpihan hati ini Saya tahu aku tak pantas untukmu Saya tahu ku tak akan pernah bisa denganmu Dan saya pun tahu ku terlalu tuna berdiri disandingmu Tapi mengapa harapan cinta ini terlalu kental darimu Cobalah mengerti, mengerti aku Mengerti aku lebih dalam Hati ini telah menangis karena kau abaikan cinta ini Mungkin aku pergi jauh, jauh sekali Dan menjauh tuk menunggu sebuah harapan Yang tak akan mungkin tetjadi lagi Biarlah semua ini hadir bersamaku Bersama tangisan hati ini yan akan ku rintih hingga akhir hayat ini Ketika Sejuta paparan Warna menjelma, Menyerupa, menggerogot Masuk ke dalam Akal ku. Aku mendapati sedikit Rasa serta Prasangka... Berubah menjadi... Mungkin Matahari tak mau lagi pancarkan sinarnya... Tenggelamnya pun serupa... Tak seujung Kukupun Ia mau menoleh kehadapan ku. Membawa ku hanyut. Membawa ku tenggelam. Terombang-ambing... Aku Terpaku. Di bawa Derasnya sang Arus... Ketika itu hanya tampak Satu Warna. Yaitu Warna Pekat. Dan Sedikit Kudapati Sadar. Tetap, masih pula Hal yang sama yang menjadi Hantaran. Ada kedip Bintang menba mengiringi... Akan Aku Syukuri Nikmat Illahi. Mungkin Akulah Sang HITAM. Aku mencintaimu meski dalam diam... Ada rasa yang tak kan mampu ku ucap... Berbisik dalam rindu yang terlarang... Atau sekedar berharap dalam lamun yang senyap... Andai kau mencintaiku... Andai rasa kita memang sama... Akan kah kau memperjuangkan ku... Ku harap tidak... Disini aku diam dalam sepiku... Melamun dalam sendiri... Sepi... Kadang ku ingin berteriak dalam pekat... Siapa aku dan siapa kamu saat ini... Sekedar rasa yang tak kan pernah ku rasa ada.. Cinta besar dalam harap... Namun semu dan hanya akan palsu... Apa kau mencintaiku? Apa aku mencintaimu? Entahlah... Namun yang pasti kita saling menjaga... Apa ini cinta terlarang... Apa ini rasa yang salah... Saling mencintai namun tak kan pernah saling menemani... Cinta... Aku dan kamu apa saat ini.? Rasa yang hidup, layu dan hanya akan mati... Aku dan kamu... Aku dan cinta ini... Yang aku hanya akan aku... Dan kamu hanya akan kamu... Takkan pernah menjadi kita... Kita saling merasa... Kita saling ada dalam harap... Bersemaya dan tertawa... Redupkan hati dan biarkannya mati... Dari kejolak cinta.... Dan amarah yang pernah membara... Kita diam dalam sepi... Kita cinta dalam abadi... Tak untuk memiliki... Dan tak untuk saling memeluki... Aku dan kamu... Cinta dan rasa... Ada namun tak kan pernah ada... Untuk rasa ini... Biar hanya aku... Kamu... Dan sang maha cinta yang tahu... Detik demi detik tlah kita lewati. Berganti menjadi hari. Bulan hingga menjelma menjadi tahun. Dulu... tahun lamanya. Tlah kita arungi bersama. Lewati suka dan duka. Tangis canda dan tawa tanpa ada rasa bosan. Yang menghampiri di antara kita. Kini semua tlah berlalu. Tiba saatnya kau dan aku untuk maju. Tuk mengejar mimpi. Mimpi yang ingin kita raih. Kau mengejar mimpimu. Dan ku mengejar mimpiku. Yang membuat kita terpisah. Oleh jarak yang menghalang. Melupakan. Hal yang tak mungkin untuk kulakukan. Di putih abu-abu. Ku mengenalmu. Ku belajar ilmu. Ku mengerti hal-hal yang baru. Walau kita tlah jauh. Walau kita sulit tuk berjumpa. Kau akan tetap menjadi sahabatku. Sahabat di putih abu-abu. Fly Gitting Impianku sudah pudar hanya berjalan ke masa depan Muncul seorang bidadari yang ingin menjadi teman dalam kehidupanku. Sudah lama aku tidak ingat pada seorang bidadari Aku tidak tahu bahwa kamu datang di kenyataan Kamu beri aku sebuah senyuman manis Membuat hidupku berbunga. Kamu dalam benakku dan hatiku Hari-hari ku diisi oleh kamu Ingin mencintai dan dicintai Pikiranku diambil oleh kamu. Berbaring lemah tak berdaya Seolah mimpi seolah nyata Ku lihat raga itu sudah tak berdaya Seolah mata menatap seakan kosong Wahai raga betapa beratnya perpisahan itu Wahai ruh sampai relakah melepaskan raga Namun seakan raga tak mampu lagi Terlihat sakit menggenggam ruh Kemana jutaan sel dalam raga itu Yang seakan tak berhenti bekerja siang dan malam, Mengapa darah itu tak lagi mengalir seperti air yang tak kenal celah Mengapa?? detak jantung tak lagi terdengar seperti bumerang.. Tak terasa menetes air mata ini Seakan menyaksikan betapa sakitnya Ruh itu melepaskan dari raganya. Seiring takbir ia pun menutup mata. Disaat hati terabaikan Dia datang menyapa dengan lembutnya Melihatnya mendengarnya menyebutnya Cinta Saat bersamanya aku merasakan kenyamanan Merasakan arti kebahagiaan Sejak melihatnya pandanganku selalu bertujuan Dimana pandangan indah itu tertuju itulah dia Cinta Mendengarnya hati merasa tenang Mendengar kata manis itu kata Cinta Setelah sekian banyak yang ku lihat ku dengar ku rasakan Dan aku menyebutnya Cinta Tak akan ku ucapkan kata terima kasih cinta Akan ku ucapkan Aku mencintaimu untukmu yang mencintaiku Rasa hampa yang ku bawa Menuju rumah indah bercahaya Ku berjalan berputar di alam fana Kecewa bahagia selalu ku rasa Kulukis sebuah makna di dalam cerita Ku ingin meludah kepada para penguasa Biar mereka berpikir derita hidup yang ku rasa Lalu ku berdoa bersujud pada yang maha kuasa Ku selalu mencurahkan cerita dalam setiap doa'ku Andai ku bisa berjalan sesui jalan mu Maafkan kesalahan ku yang telah berlalu Aku ingin selalu pulang kehadapan mu Tiap bait tak lagi di hargai Tiap baitnya terabaikan tak lagi bermakna Tiap lembarnya terlupakan Bahkan dari tiap-tiap lembarnya menyisakan abu, lenyab, mengalir bersama hujan Hanyut dalam lamun dan senyum yang berlinang Merangkai hari yang hilang, menelusuri dan memahami Memandang dunia luas yang hampa Menuai kesunyian dari goresan yang perih Tersungkur di penghujung malam sunyi dan kosong Bayang yang semakin menyala dari tiap tetes Bertanya pada diri sendiri, dan yang mengalir adalah jawaban dari semua Lelah memang lelah Bahkan lelahpun mulai lelah menemani Asa yang bimbang semakin merapuh dan runtuh Jatidiri seakan pergi tak lagi kembali Harapan ku harapan ku, jangan sembunyi. Datanglah saling membimbing dalam tuntunan Hadirlah hingga nanti Hingga tak lagi mampu, hingga kita kembali Kain kotak melambai Tertiup angin... Menutup mahkota indah Dari jamahan dunia... Seperti air mengalir Yang membentengi diri Dari kejamnya jamahan dunia Sebelum isak tangis Yang tak ada guna bersuara Krena tidak akan membawa surga dengan percuma Di samudra maafmu Kukayuh dayungku Menuju ujung kesabaranmu Yang tersembunyi di balik kalbu Sauh tlah terbentang Tak jua sampai tujuan Kesabaranmu ternyata tak terbatas Amarahpun terlindas Lalu kureguk maaf dalam gelas Hilangkan dahaga pada luka tak berbekas Dalam kumparan waktu berputar Ketulusan hatimu terhampar Surabaya, Mei kupersembahkan tuk suamiku tercinta Ketika Ku In Gat...... Akan Pengharapan Semu Tak BerujunG.... Aku SadaR.. Renungan Hati Hanyalah hanyalah gulungan Benang Merah Tak Bersimpul, Harapan dan ImpiaN slalu menuntunku. untukkU mengabadikan rasa Yang Kian Lama semakin inD Ah.... Membawaku hanyut dalam selimut Kabut Penanti An... Aku Menunggu..................................... dan berharap tuk hadir dalam mimpi indahnya. sadar ku Berkata itu bukan pilihan namun.... sungguh aku merindukannya..... Hari-hari yang telah berlalu . Ku tau itu takkan kembali lagi . Sendiri tanpamu itu . Sungguh menyakitkan . Kawanku . ku tau kau dalam keadaan sibuk kesusahan . Tapi masih ingatkah kau denganku dikala duka mu itu .? Masih adakah rasa peduli mu untukku sebagai sahabatmu .? Apakah kau masih menyimpan semua kebaikanku untukmu . Di kala suka da duka ku ? Ku harap kau masih mengingatku Kawan . Sepi sunyi sendiri . Kosong tanpa isi setetes pun . Kosong tanpa isi setitik pun . Hati pun sunyi tak padat seperti biasanya . Kau tempatku menyandarkan curhatan . Tapi . Mengapa dirimu seakan-akan tali yang tak bisa terputuskan Kawan ? Mungkin ini adalah ujian . Dimana diriku dan dirimu tak bisa menghapus memori yang tersimpan . Yang berisikan semua tentang aku dan kamu . Walaupun jarak dan waktu memisahkan diriku . Jarum jam menari Tanpa henti Bumi pun berlari Tiada henti Mengelilingi matahari Hingga Tuhan menghendaki Kehancuran jagad raya ini Alam raya sudah tak dini lagi Kebajikan manusia sudah minim Raja tak adil Maksiat publik Musisi menjadi bintang pornografi Polisi berjudi Hingga tikus sudah bisa berdasi Memakan darah keringat rakyat sendiri Nafas kehidupan pun ditebang tiada belas kasih Apa yang akan terjadi? Bencana alam lagi Awal kehancuran bagi Negeri ini Angan tanpa batas Melupakan raga Melepas kebahagiaan Menarik derita Apa yang kau tau Ini bukan takdir Ini hanya cerita pendek Yang memiliki aura Kepentingan orang lain lebih penting Rasa cinta sudah pahit Tak bisa dirasakan olehnya Gores kecil tersembunyi Tersudut luka nan perih Apa kabar hatimu? Yang masih mengkilat tanpa luka Apa bisa merasakan pahit Atau hanya bisa menolak Hati berkorban Tercela teronggok dibuang Tak ada yang berniat memungut Apa sekejam itu yang namanya cinta? Kehadiranmu membuat duniaku berubah Kau memberi warna yang searah dalam hidupku Namun, semua berakhir begitu saja Membuat diriku hidup bagaikan tanpa arah Hatiku kini, engkau kurung dalam penjara cintamu Mataku kini, tertutup rapat oleh pesonamu Membuatku tak bisa melihat indahnya cinta yang lain Karena cintaku padamu membuat mata dan hatiku buta Aku ingin kamu tahu yang sebenarnya Ada seseorang yang sangat menyayangimu Namun, biarlah waktu yang menjawab semuanya Karena aku tak ingin menggangu kebahagiaan yang kini kau dapatkan Hidupku kini hanya bisa berharap Suatu saat ada malaikat yang bisa membantuku untuk menyampaikan semuanya Meskipun, aku tahu kalau harapan ini Hanya membuat sakit dan tak berdaya Tapi cintaku padamu membuatku kebal terhadap semua rasa sakit yang aku rasakan Jika memang hanya sampai disini Biarlah rasa ini aku simpan Meski ragamu tak bisa ku miliki Tapi aku sangat bersyukur Bisa kenal salah satu titipan sang pencifta Sebaik dan sempurna dirimu Aku melihatmu dari jauh Meski fakta tak memnentukan Kau hadir dengan alunan suaramu Lewat telepon genggam rumahku Sekejap kau berucap Lalau pergi menghilang Suaramu di bawa arus jauh disana Hingga aku tak mampu Hujan deras membasahi pipiku Menghantarkan kedalaman pedih yang kurasa Gelap sudah gelap sudah Tapi aku tetap Merantau jauh hanya untukmu-- Mengapa kalian berpisah? Keharmonisan yang dulu kita ciptakan Kini menjelma menjadi luka batin yang mendalamAyah,Ibu, Kami terlantar Tidak tahu ke mana tempat bergantung Menginginkan pangkuan dan pelukan Merindukan kehangatan kasih sayangIbu, Bukalah hatimu. Tidakkah kau sadar? Kami mengharapkan pertobatanmuAyah, Engkau telah mengisi hati kami Anak-anakmu Walaupun kami tahu engkau kesepianTuhan, Kuatkan diri ini Izinkan kami mendapat kebahagiaan yang duluDielus,Dirangkul, Penuh kebahagiaan Anakku... semenjak aqiqahmu dua tahun yang lalu Telah kuurai kata dan peluh di setiap tawamu Aku pikir Tuhan sengaja pertemukan kita Di antara danau kekanakanmu dan kedewasaanku Bawakan aku sebuah buku Hendak kutulis satu untai syukur Agar lauhul mahfudz mendiarykannya juga Setiamu, syakwasangkamu, bencimu Lumuri ikhlasku saat bersamamu Anakku... jangan pernah peduli Mendung di jidatmu biar aku yang bebani Jangan sekali-kali menyerah karena air matamu aku yang mengusap Lupakan dawai keluhmu, aku yang mendendangnya Hay, Sapaan hangat itu Kurasa tak pernah keluar dari bibirku. Dan kurasa kau menyadari itu. Kita bertemu pada suatu ketidak sengajaan Yang ku anggap sebagai karunia yang hebat Tuhan mempertemukan kita, tapi tidak dalam sebuah ikatan. Namun entah kenapa hati ini memanggil terus nama mu Seolah kau telah terjalin benang merah dengan ku. Melihat matamu dari jauh, terasa nyaman. Senyaman hati ini bersamamu. Memandang dirimu, membuat ku yakin.... Bahwa kau sulit untuk ku gapai. Bagai sebuah drama, Kita berdua seakan terombang-ambing oleh roda kehidupan. Roda yang membawa kita pada sebuah kepasrahan. Diriku... dan dirimu, Kini tinggal sebuah cerita. Cerita kenangan yang amat manis. Cerita kenangan yang teramat indah. Diriku... dan dirimu, Kini telah tak memandang pada satu sama lain. Tidak juga beriringan bersama dan saling berlawanan arah. Sekalipun kita berada pada tempat yang sama. Sekalipun pada situasi yang sama. Kita sama-sama memendam ego Kita sama-sama menba melupakan Kita sama-sama telah berubah Tapi hati ini masih terus melafalkan namamu. Hati ini masih terus menginginkanmu. Dulu semua itu terasa ada Bahagia.. Tak pernah sedikit pun ada rasa duka Berjanji tuk selalu bersama Aku rindu.. Rindu semua rasa itu Semua yang kini terasa hilang Hilang seperti tak pernah datang Mana mungkin aku dapat Melupakanmu.. Sedangkan semua rasaku Telah hilang terbawa olehmu Kenyataan cinta ku, Tak seindah yang ku bayangkan, Semua kasih sayang dan cinta yang ku miliki, Ku berikan secara tulus dari hati yang paling dalam, Aku berharap cinta yang ku berikan, Bisa dimiliki seseorang yang ku puja, Dan dibalas dengan cinta yang suci setia. Namun apa yang terjadi? Perasaan yang dulu, kini tiada lagi. Dia yang ku fikir belahan jiwa ku, telah kecewakan hati ini, Cinta yang diberikan hanya membuat sakit hati. Kini, yang ku miliki Hanya cinta terpendam didalam hati, Ku hanya dapat mengagumi tanpa dicintai, Sedikit cinta yang tegar, menba melawan kekecewaan hati, Aku tidak tahu apa yang kini ku rasakan, Apakah cinta atau benci, Ingin sekali ku membenci, Tapi rasa cinta ini tak pernah hilang. Sampai kapan sakit ini berakhir? Sampai terketuk kembali pintu hati? Tuk merasakan cinta yang baru Tapi tiada guna lagi, Memendam rasa ini, Sekarang ku menba mencari, Dan ku harap sesuatu yang baru kan ku temui Rembulan.. Dipisahkan dengan langit. bisakah? Bunga.. Dipisahkan dengan keharuman. bisakah? Hati.. Dipisahkan dengan kekasih. bisakah? Tentu saja tidak Meski beribu kali menba Rembulan tetap bersama langit Bunga tetap bersama keharuman Hati tetap bersama kekasih Walau beribu perih Walau beribu luka Walau beribu nestapa Hati takan pernah bisa lupa Siapa yang dicinta Sukamanah februari Wahai ayah kenapa kau tak memperdulikanku Dosa apakah diriku denganmu Sehingga kau tidak berada disampingku Dariku kecil hingga saat ini kau tak pernah membimbingku Aku disini menunggu kedatanganmu Karnaku sangat merindukanmu Membutuhkan perhatianmu kasih sayangmu dan bimbinganmu. Ayah aku rindu padamu Walau kau tak pernah mengnggapku Namun kau selalu ada di hatiku I miss you ayah Kemudian aku goreskan gambaran luka Pada kertas putih kosong Lewat puisi pilu Agar kamu tahu betapa aku luka Sesak, itu yang aku rasa Ketika aku dengar, Kamu masih belum bisamelupakan dia Bahkan kamu masih mengharapkan dia Aku tahu itu Dari sudut pandangmu yang kosong Sesal, sangat aku sesali Sebab cintamu masih tak dapat ku dapati Kamu memang ku miliki Tapi tidak dengan hatimu Marah, apa aku harus marah Dengan kamu yang  masih mencintai dia Sementara aku tahu Cinta itu tak bisa untuk di paksakan Lalu, bagaimana dengan aku Yang terlanjur mencintai kamu Bahkan, kini telah menjadi kekasih kamu Apa aku harus marah karena cintamu bukan untukku Atau aku harus rela Demi kebahagiaan kamu Yah aku memang harus merelakan kamu Dan membiarkan kamu bahagia bersama dia Karena aku ingin berkorban demi kebahagiaan kamu Dan aku ingin mempersembahkan Rasa sayangku Seharum Edelweis Tuhan…Kuba tuk selami untaian tanya Yang s’lalu bersandar di waktu yang gelisah ini Merangkak bersama kilauan makna, Yang tak pernah sedikitpun meringis tuk dimaknai Berselimut sepi namun damai Bergemuruh namun tak ramai Tuhan…. Haruskah kuselipkan kata, Dibalik bibir yang kelu ini Tidak…tidak …Tuhan…Itu hanya akan menjadi onggokan sampah Didasar laut nafsu, yang takkan pernah redup ini Mengikis perlahan tambatan malam Dan menggantinya dengan fajar bertopeng khilaf Tuhan…Kata ini pun takkan pernah terucap Jika ia tak pernah terlahir tuk di ucap…Tuhan…Terimalah kata maafku… sayang sayang kita tak tau kemana pergi tak sanggup kita dengarkan suara yang sejati langkah kita mengabdi pada kepentingan nafsu sendiri yang bisa kita pandang hanya kepentingan sendiri loyang disangka emas emasnya di buang buang kita makin buta yang mana utara yang mana selatan yang kecil dibesarkan yang besar di remehkan yang penting disepelekan yang sepele diutamakan Allah Allah betapa busuk hidup kami dan masih akan membusuk lagi betapa gelap hari di depan kami mohon ayomilah kami yang kecil ini Aku hanya lelaki yg bodoh Aku hanya bisa mengaharapmu Aku hanya ampas kopi yg tak berarti Aku seperti lalat penggangu Aku hanya sebatas imajinasi dimatamu Aku mengharapmu tapi tak pantas untukmu Seperti lebah menghisap nektar Setelah nektar habis lebah akan meninggalkanya Tapi walau kau menjauh kutetap ada dihadirmu Ku kan membantumu Ku hanya benalu dibenakmu tak berarti Tak berguna hanya mebuat rasa sakit Tapi rasa sakit ini tak berarti dibanding demi kebahagianmu. Pedulikah engkau dengan benda rapuh ini Pedulikah engkau dengan makhluk fana ini Kita sama Aku selalu membantumu Selalu sabar dan mengalah Tapi kenapa aku ditinggal Kenapa kalian tidak mau menunggu barang hanya beberapa menit Sedangkan rembulan selalu menemani setiap malam walau sulit dilihat Apa yang dipikirkan kenpa aku di hindari dan di dekati Apa yang salah dengan diriku Apa yang salah dengan diriku A Pakah harus mundur dan tak peduli denganmu Atau aku harus terus bersabar sampai kau mengerti siapa yang akan kau butuhkan Hanya dua kata dengan tuluspun Sulit kau ucapkan No Urut: Tanggal: // :: Di batas rindu bayangmu kucumbu. Di ambang sepi dirimu kunanti. Bagai bulan temani malam. Seperti mentari tak ingkari janji. Setiaku hingga terlepas nafas. Rela berkorban gapai harapan. Hidup bahagia bersama. Tak perduli kan terjadi nanti. Apa jua kuterima. Walau derita datang melanda. Tenggelam dalam gelora asmara. Tanpa ragu memburu. Tiada bimbang menghalang. Kau saja di mata. Bukan yang lain di batin. Ini janji hati. Dari cinta nan sejati. Entah apa yg sedang aku pikirkan Begitu banyak sekali pertanyaan pertanyaan... Tapi aku gak tau harus tanya dari yg mana dan sama siapa Apa aku salah kalau aku suka sama teman aku sendiri? Dan apa aku salah kalau aku cemburu? Walaupun aku tau aku bukan siapa-siapa dia? Tapi ini bukan keinginan aku Untuk punya perasaan lebih padanya Apa lagi rasa ini hadirnya di akhir cerita. Dan aku sering bertanya-tanya Bagaimana kalau perasaan ini masih ada sampai aku lulus nanti Dan bagimana aku bisa menghentikannya. Pahit terasa Sakit menusuk jiwa Ingin rasanya pergi Menyudahi hidup ini Dikala semua tak dapat mengerti Raga ini sudah tak sanggup berdiri Lidah kelu tak ada suara Jiwa sepi bagaikan raga tak bernyawa Dunia menghantamku sekuat-kuatnya Panggung sandiwara itu dimainkan Ketika aktor memerankan perannya Aku ditarik dan dicampakkan kedalamnya Problematika ini sangat menghancurkanku Anak polos yang tak tahu apa-apa Ikut mengambil alih didalamnya Semuanya ikut terasa Rasa sakit tiada tara Ketika aktor itu menancapkan pedangnya Dunia terasa sangat kejam Hatiku binasa …Disaat .. Dunia tak lagi bersamaku Grus grus grus... seorang lelaki berlari masuk hutan... Berusaha menyelamatkan diri dari sesosok pemburu yang menyeramkan... Senapan di tangannya sudah memuntahkan peluru hingga ratusan... Tapi tidak ada satupun yang mempan... Lelaki itu terus berlari tanpa melihat kebelakang... Berharap nyawanya takkan melayang... Karena hidupnya masih ditunggu oleh seseorang... Yang menanti dirumah tanpa bisa tenang... Lelaki itu masih terus berlari... Berharap ada penyelamat yang mencari... Lelaki itu masih terus berlari... Berharap dapat bertemu orang yang dicintai... Tapi semuanya bisa jadi hanyalah harapan... Kalau dia masih tetap jadi sasaran berjalan.... Februari Betapa beratnya menjadi pecinta, Siang-malam selalu berselimutkan rindu, Rindu bertemu dan bersua dengannya, Wahaai semestaa... Seberat inikah menahan gejolak RINDU akan cinta, Seperti ada yang memberontak dalam hatiku, Aku tak pernah tahu, Jika cinta telah bersarang dalam hatiku, Dan menguasai jiwaku, Tak pernah kubayangkan, Cinta akan membuatku seperti pujangga dimabuk cinta, Selalu,selalu dan selalu, Kubayangkan dirinya, Dan kubawa setiap kuberada, Ia seniantiasa bersama dengan sajak-sajakku, Dan rinduku, Tuan... Apakah mentari itu kan terbit??? Dimana hati terasa sakit Bagai belati tancap menembus kulitTuan... Haruskah semua menangisAtau Diri ini tampak mengemis Agar kau terlihat manisSungguh... Sungguh kau tuan Sungguh kau tak dapat mengertiKini... Siangku tak lagi megah Malamku tak lagi indah Semua penuh penderitaan Semua penuh kepalsuan Hanya ada dusta tuanku sajikan Hanya ada duka tuanku berikanAndai... Andai luka itu tak terasa Andai air mata itu meraba Mungkin semua akan tertawa Mungkin semua akan berkata"Inilah sang tuan Tuan yang penuh keserakahan dan kemuanafikan"Sang T Uan Bait itu masih tercipta Senada kasih Mu dan seiring harapmu Akan selalu ada, memenuhi jagad ini. Hingga membetuk pilinan cinta yang sempurna Lisan ini ingin meneriakkan sepatah kata untukmu IBU Tapi sudah terasa SERAK, disini. Ayunan kasih, belaian rindu Memenuhi ruang hati, merasuk hingga mengenai hati yang terdalam. Kasih sayangmu, sangat terasa IBU. Ini bukan kumpulan asa yang tak berujung Harapmu untuk nanda-mu ini segera terwujud. Waktu itu akan benar-benar tibahingga saat itu, ibu akan meneteskan embun kebahagian itu lagi. Tersusun rapi menjadi sebuah kisah Kasih seorang IBU untuk anak Harap Seorang IBU untuk anak Dan Pembalasan Kasih dari anak untuk IBU. Mengenang bayangmu yang jauh disana Waktu sedetik berlalu terasa seabad Dadaku berdentuman bak halilintar Perih bergemuruh sengit Rasa rindu ini meluap-luap Hingga merobek lapisan langit Kutitipkan beberapa bait puisi rindu Lewat angin sepoi nan sendu Untukmu, Saat jauh dariku Agar cinta ini tetap mempercayaimu Dan hatimu takkan berpaling dariku Karena aku tak ingin kehilangan dirimu Tatapan matamu Senyummu Sapa hangat meski lirih Dan semua yang ada pada dirimu Kurindui saat ini meski tak dapat bertemu Aku rindu,.. Di kala melihat senyummu, manis pipi mu Serasa tak ingin berkedip mata ku Alangkah menawan senyuman itu.. Di kala tatapanmu mengarah ke arah ku Serasa ingin aku menatap mataku sendiri Alangkah indah kedua mata itu.. Di kala mulut mu berbicara, begitu lembut Aku mendengarkan dan ingin membiarkan kau seorang diri yang bicara.. Setiap bersamamu aku merasa damai Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Kepribadianmu menyentuh hatiku Ingin aku berkelana dihatimu wahai gadis pujaan Hempasan sang nami menyeruak Tiada yang halangi niatnya Bangunan demi namgunan Dihantamnya penuh daya Nyiur kelapa lambaikan kepedihan Sang tirta kembali ke peraduan Tinggalkan nestapa begitu dalam Jiwa raga tak berdosa berserakan Pertiwi kembali berduka Semua seketika membisu Tangisan terus terpecah Sukma tak lagi berdaya Tertatih tuk mencari kabar Apa yang mereka perbuat? Dosa apa mereka? Dalam sekedip mata Tertimbun tak bernyawa dalam peristiwa Oh Tuhan Terimalah mereka disisiMu Ampunilah segala dosanya Selamat jalan saudaraku Semoga kau tenang disisi Nya Sumpah demi kecintaan Rama pada Sinta Hati ini masih milikmu Jiwa ini masih mengikat memorimu Nama yang sama masih ada Walau diriku telah tiada lagi disisimu Namun kerinduan ini muncul tak terduga Memunculkan sekelumit masalah yang penuh amarah Masalah yang berawal dariku Karena kesalahan rasaku Karena egoku yang tidak mampu ungkapkan rasa ini Rasa yang tidak pernah terbayang akan ada pada dirimu Mengantarkan aku pada persimpangan jalan Dimana aku harus memilih antara engkau dan dirinya Kesalahan terbesar itu muncul karena egoku Ego yang menyesatkan ragaku Yang mengantarkan aku pada kesepian malam-malamku kini Sejak kau tinggal pergi dan tak urung kembali Beberapa bayangan menba untuk menggantikan dirimu Namun tidak satupun mampu jadi pelita dalam kelamnya hatiku Yang masih tertinggal luka yang kugoreskan sendiri Biarkanlah aku dengan kesepian ini Biarlah aku mencari obat pelipur laraku Biarlah aku sendiri dengan bayanganmu dulu…………… Biar aku jadi kerikil saja Dikoyak polusi, ditumpang rumput liar Menjadi alas kotoran Untuk berjumpa denganmu Walau terinjak setiap waktu Biar aku jadi embun saja Menempel dipucuk penatian Memuai di kala siang Menghilang tanpa kesan Menanti tanpa balasan Biar aku jadi kopi saja Pahit tanpa gula Walau berujung pada ampas yang dibuang Tapi setidaknya pernah memberi rasa pada penikmatnya Dengan puisi aku bergurau ria Menoreh senyum di selendang mengiang Dengan puisi aku bernestapa ria Menopengi kedukaan di sebeng kalbu Dengan puisi aku menggauli sasana Mengembara ke sidratulmuntaha Dengan puisi aku bercinta Memeluk dalam hangatnya gerimis Dengan puisi aku selindung Mengusik embun di fajar selupan Dengan puisi aku sali salim Menghasut ombak menerpa badai Dengan puisi aku bermajas Memintal kalimat laksana pujangga Dengan puisi aku sadrah Menangis lantang dalam gegana Dengan puisi aku bak insan berilmu Menyambut seribu penghargaan kharimah Puisi menimangku manja Bak kemilau danau disinari raja siang Terbiaskan wajah kesayangan di ufuk wetan ) Dulu hanya aku yang kau puji Cintaku berarti bagimu Tak pernah ku sangka Kau akan lukai hati ini Bagai petir menyambar Tanpa hujan turun Mengapa setega ini Kau bagikan hatimu Kau dustai aku Sejauh ini ku mulai berpasrah Ku harus terima kau bersamanya Aku bukan ingin mengeluh tentang masa laludan maaf jika aku pernah mengganggu malam-malamu dengan cerita usang yang pernah sama-sama kita buang. Anggap saja aku bodoh setelah memaksamu melangkah dengan keraguanyang ternyata malah meracuni luka lama yang tak pernah sembuh yah bagaimana lagi? semua mimpi itu terlanjur kutitipkan dihatimu... Harusnya kau tau, aku tak pernah benar-benar ingin meninggalkanmuaku hanya bertingkah seperti anak kecil yang kehilangan tujuan berpura-pura lemah..... Tidak apa-apa... akupun tak pernah merasa kehilanganmukau masih tetap hadir diantara bias-bias lampu malamdan dinginnya hujan.... kenangan itu akan selalu hidup disana meskipun kau memang tidak pernah lagi kembali untuk menegoknya Mungkin... kau memang ditakdirkan hanya tinggal dalam kenanganatau mungkin..... kenangan itu adalah ikatan hati yang diberikan tuhan agar kita tetap merasa saling memiliki.... Entahlah..... Bogor, November Sang garuda yang berdiri tegak Melebarkan sayapnya dengan tatapan tajam penuh makna Bersiap untuk terbang tinggi Dan sang merah putih yang berkibar Berkibar penuh harapan cita-cita bangsa Lihatlah disekeliling, di penjuru negri ini Hamparan indah kesejukan, kedamaian, dan kehangatan Tempat dimana langit biru memayungi semangat pemuda-pemudinya Tempat tanah air landasan gelora jiwa anak pertiwi Inilah Indonesiaku.. Tempat dimana sang Illahi meletakkan jutaan mahakaryaNya Tempat dimana malaikat menitipkan kepingan surga Dan tempat dimana para bidadari bermandikan keindahan dan melukiskan pelangi Indonesiaku tanah airku Aku bangga memijakkan kaki dan berdiri diatas tanahmu Indonesiaku negriku Akupun bangga menjadi bagian dari kesatuanmu Cinta adalah kesulitan Cinta adalah kesakitan Cinta membawa kesengsaraan Cinta menghasilkan penderitaan Karena cinta manusia leka Karena cinta manusia alpa Karena cinta manusia menjadi hina Karena cinta manusia menjadi gila Cinta kepada Tuhan adalah sejati Cinta kepada Rasul adalah murni Cinta kepada ibu bapa tidak akan ditelan Bumi Cinta kepada keluarga insya-Allah akan abadi Cinta adalah rahsia Tuhan Tertulis sudah segala jodoh dan pertemuan Apabila tiba masanya Dua jiwa bersatu juga Ketika matahari mulai menyingsing Ketika aku mulai sendiri Aku masih mengharapkan mu Mengharapkan cinta mu Sadar ku... Kau milik orang Tapi kenapa... Aku harus jatuh cinta Kenapa kau harus senyum pada ku Ku harap kau tau Aku mengharapkan mu Mencintai ku Di pagi hari yang indah Angin menusuk nusuk kulit Tubuh melayang menyudut tembok Bersandar dan kumenikmati ketidak sadaran Waktu itu kau datang Mengkhiasi hening pagi kau dan aku bertukar kabar Sampai akhirnya kita saling mengenal Angin berhembus keluh kesah Tubuh bergegas pulang kerumah Pikiran dan perasaan  terpaku karna waktu itu aku menyukaimu Maafkanlah atas ketidak wajaran ini Aku selalu tidak berani untuk menyapamu Apa lagi duduk disampingmu Aku selalu mengalah Dari orang lain yang mendekatimu Bukannya aku pengecut Aku hanya ingin kau  tersenyum Tapi kenyataannya berbeda Kau pasti kecewa padaku dan kekecewaanmu menjadi kebahagiaanku karna distulah aku mengetahui perasaanmu Kau pernah menangis dihadapanku Sambil memeluk temanmu Seharusnya aku bisa membuatmu tersenyum Tapi aku hanya bisa diam merasakan apa yang kamu rasakan Waktu itu aku menyukaimu Sekarang aku mencintaimu Meski aku tau kau masih memiliki ikatan Aku tak peduli Karna aku mencintaimu Bagaimana mungkin ada ombak Jika tak ada angin yang berhembus Apa kau tau ombak Seperti itu.. Bagaimana mungkin ada keresahan Jika tak ada kejahatan yang menyapa Apa kau tau keresahan Seperti itu.. Bagaimana mungkin ada tangis Jika tak ada luka yang tersobek Apa kau tau tangis Seperti itu.. Bagaimana mungkin ada tawa J Ika tak ada senyum yang ditawarkan Apa kau tau tawa Seperti itu.. Bagaimana mungkin ada manusia J Ika tak ada sesuatu yang menciptakan Apa kau tau manusia Seperti itu.. Bagaimana mungkin ada aku Jika tak ada rahim yang melahirkanku Apa kau tau aku Seperti itu.. Bagaimana mungkin ada agama Jika tak ada yang patut dipercaya Apa kau tau agama Seperti itu.. Bagaimana mungkin ada negara Jika tak ada wilayah pemerintah dan rakyat Apa kau tau negara? Seperti itu.. Bagaimana mungkin ada kemiskinan J Ika tak ada kemalasan dan kebodohan Apa kau tau kemiskinan Seperti itu.. Bagaimana mugnkin ada kematian Jika tak ada nyawa yang bersemayam Apa kau tau kematian Seperti itu.. Bagaimana mungkin ada kemungkinan Jika tak ada sesuatu yang diragukan Apa kau tau kemungkinan Seperti itu.. Bagaimana mungkin ada seperti itu Jika tak ada seperti ini Apa kau tau seperti itu Seperti itu.. Ibu.... Tiada henti pengorbananmu Untuk anakmu ini Ibu .... Kau berkerja keras banting tulang hanya untuk Berberapa lembar uang untukku Sungguh, Kau adalah malaikat Kau adalah penyemangat Kau adalah makhluk terindah Aku sayang kamu.... Ibu........ Kasihmu yang tak pernah henti Selalu Mengayomi dan menemani Selalu tabah dan memaafkan Atas segala perbuatan Dan sikap yang ku lakukan kau selalu ada disaat ku membutuhkan kau tak pernah beranjak sedikitpun sebelum aku tenang dan tersenyum aku tak mampu membalas kebaikan yang selalu kau berikan dan selalu kau tujukan hanya kepadaku anakmu Jejak jelajah anak Adam Berjalan terseok menopang sulung" Walau gemetar tak boleh gentar Walau letih tak boleh merintih Walau hina tak boleh terlena Tetap berjalan di atas sandaran harapan Tetap berjalan di atas khayalan mereka. Tak membujuk nasib, tak mengemis Tuhan. Hanya meminta, meminta Tuhan bersabar menanti jelajah anak Adam Kuikuti sudah langkah kaki ini Membawaku menuju lorong-lorong tak berujung Namun, selalu kudengar sang pelita memanggilku Dengan untaiannya sang pelita menuntunku Karena pelita kukeluar dari lorong Karena pelita kudapat meraih cita-cita Tahuka engkau? Ada pelita yang selalu kuingat Ada pelita yang selalu kuhormati Dialah guruku Guru yang memberi setitik ilmu Tak putus asa walau peluh terus mengucur Tidaklah untuk dirinya seorang Hanya untuk generasi penerus bangsa Janganlah pernah redup pelitaku Cahaya ilmu selalu ditunggu Bukan untuk satu jiwa Tapi untuk semua umat Adinda Maukah kau mendengar ceritaku Disetiap senyummu adalah bara apidi dalam hati Tatapan matamu adalah pencerah hariku Entah aku bingung bila tak bertemu Hati ini suntuk tak menentu Adinda, bagiku........ Teguranmu adalah ancaman untukku Kemarahanmu adalah cambuk api bagiku Kekecewaanmu adalah kesalahan terbesarku Air mataku ini menitik bersama penyesalankuAdinda Kuingin melihatmu lagi Semoga Tuhan masih mengijinkan Kata hati agar tersampaikan Meski kau Sabang dan aku Merauke Meski kau langit dan aku bumi Kukan slalu ada untukmu --------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Hanyut sudah aku berada dalam dekap sunyi, Aku lupa bahwa sebenarnya aku berada dalam tiupan angin Yang membuat aku semakin jatuh kedalam Dia adalah sahabat kekasihku, Aku menyimpan perasaan padanya, Sudah lama kita jalin hingga bertahun-tahun lamanya tanpa kekasihku tau Dosa nista yang kami telah lakukan Membuat aku semakin menikmati semua itu..... Ohh tuhan dia telah hamil buah dari cinta kami Begitu dalam penyesalan ini, aku rasa hidupku hancur tanpa aku sadari Aku telah membuat hal yang bodoh Kekasihku harus tau kenyataan ini Aku tak sanggup..... Tuhan tolong jangan biarkan cinta sejatiku pergi Aku ingat saat dimana kata I love you" kau selipkan di akhir-akhir sebelum kau menutup telfonmu.. Ku ingat akan semua tawa candamu.. Ku ingat Senyum manis itu.. Kini semua itu telah hilang.. Tak ku temukan lagi senyum itu.. Tak ku lihat lagi tawa canda itu.. Tak ku dengar lagi ucapan i love you" itu.. Aku rindu.. Aku sangat merindukannya.. Kasih.. Dengarkan.. Dengarkan isi hatiku.. Saat ini, esok, dan selamanya aku sangat membutuhkanmu.. Aku menangis dalam doaku.. Aku Berlutut dan menengadahkan tangan.. Tuhan.. Akan kah dia cinta terakhirku.. Ku mohon, jika memang dia bukan untukku jangan biarkan rasa ini terus bertahan untuknya.. Tapi jika memang dia tercipta untukku.. Dekatkan ia sejauh apa pun jarak kami berada dan jangan pernah pisahkan.. Aku sangat mencintainya. For: Ari septian jambi Kamar ini jadi sarang penghabisan di malam yang hilang batas Aku dan engkau hanya menjengkau rakit hitam 'Kan terdamparkah atau terserah pada putaran hitam? Matamu ungu membatu Masih berdekapankah kami atau mengikut juga bayangan itu Duri-duri tak bisa kering duri-duri tak bisa mati oleh anging-angin semusim oleh hujat berhari-hari duri-duri tak bisa hilang duri-duri tak bisa lenyap oleh air hangat-hangat kuku oleh panas-panas tai ayam duri-duri tak bisa musnah duri-duri tak bisa punah oleh pepaduan suara oleh obrol santai belakang meja duri-duri tak bisa tumpul duri-duri tak bisa gundul oleh pisau bermata satu oleh mata bermuka dua duri-duri tak bisa sadar duri-duri tak bisa pudar oleh penjara-penjara istimewa oleh bui bertahta megah duri-duri tak bisa hancur duri-duri tak bisa luntur oleh tetesan air liur oleh orang kubangan lumpur duri-duri dimana-mana duri-duri disana-sini di jaman orde baru di bank century di kantong safari DPR di kementrian pajak di proyek wisma atlet di kejaksaan di instansi kepolisian sampai juga di KPK lalu turun-temurun ke anak cucu negeri Agustus Gema rindu menusuk kalbu Saat raga tak pernah bisa bertemu Saat mata tak lagi dapat melihat parasmu Senjaku menjadi saksi Saat rindu menyusup dalam diri Tanpa pernah kau sadari Aku selalu menunggumu disini Lambaian jingga tak dapat lagi kulihat Menyisakan dinginnya hati yang semakin merindu Dalam hati ingin aku bertemu Meluapkan rasa rindu yang semakin menggebu Baru kusadari Bahwa rindu sangat menyiksa diri Saat separuh hati juga pikiran ini Sudah jauh kau bawa pergi Pertemuan rindu Mengutuk kemarau, Gugur, Kering, Lumpuh Dan setiap detik pandangan mata Adalah butir permata yang di uraikan udara Aku minta wajahmu se-puzzle saja Agar aku tak perlu pertemuan rindu denganmu,”Nadia” Cintaku padamu Pijar api di dingin sunyi Hai artis tukang humor Gaya hidupmu sungguh glamor Punya apa kau? Itu milik ibumu, wahai artis Kamu menghinaku, padahal kau lebih rendah dariku Kamu menghardikku, padahal belum tantu kau lebih baik dariku Kasihan kau, sudah jatuh.. tertimpa pohon Berpura-pura bahagia Mencaci orang, mencela, membuatmu puas Kau lebih bahaya dari binatang buas Meraung-raung mencaci, itu yang justru membuatmu tertindas Lihat aku, wahai artis.. Aktingku lebih baik darimu Yang kau pikir hanya body, otakmu tak seluruhnya terisi Sebagai bentuk kasihan, tulisan ini ku buat untuk mu yang meringis kesakitan Sepasang kasih merajut cinta didalam seni.. Ketika air mata lagi-lagi melukiskan cerah.. Bahkan kasih sayang tak bisa menyuburkan kisah murni.. Dusta kini menjadi jeritan keluh kesah.. Hingga harga diri pun bermuara di tempat sampah.. Hawa masih bisa mampu memberikan goresan warna di hatinya.. Berkarya bersama, merangkai nada yang indah.. Gambaran kehidupan dari kanvas masa depan.. Kaum adam dan hawa yang sehati dan serasi.. Menggoreskan dan memetikan kehidupan yang indah.. Seni yang membuat mereka saling melekat.. Kasih sayang yang membuat mereka bahagia.. Kekasih pertamaku, kau setinggi awan hingga tanganku tak sampai tuk mendekapmu dalam bait rindu Mungkin bunga itu akan dipetik sesuai dengan tinta klabu lauhul mahfud Sebuah cerita dalam dongeng? Iya Tapi seperti nyata Hebusanmu menyapa segelintir dedaunan yang sudah tak elok karena bunganya tersembunyi di balik mata Berlabuh pada pelipis mata yang tak bergeming Keakuanku bak sutra kusut yang tak disapa biasan air hujan dalam lumut Suaranya menyelinap di sela-sela langit dadaku nan tak mungkin kembali seperti jarum jam dinding Beruntunglah aku, dalam gelap malam ada sepercik cahaya yang terang merayuku dalam diam. Zaman berputar. Pun begitu harus ada perubahan. Karena, kupu-kupu pun tak akan dipuji oleh jutaan insan jika tetap menjadi secuil ulat. Singaraja, September MataPena Awal aku berkencan denganmu Kau selalu memberi uang padaku Kau manjakan aku dengan hartamu Membuatku tak berdaya menolakmu Kau menangis pilu didepanku Saat ku mendekat kau dekap aku Bergetar Seluruh tubuhku Membuat hatiku haru padamu Kau bisikan lukamu ditelingaku Hatiku bergetar tuk membantumu Kau ajak aku melantai dirumahmu Kau tuntun aku dikamar tidurmu Dengan isak tangismu kau tarik aku Diatas tempat tidurmu kau belai aku Aku terbuai dalam belaian mesramu Ku tak mampu menolak ajakanmu Tatap mataku sayang rayumu Peluk dan dekap tubuh indahku Hingga jauh masuk kedalam jiwaku Ku ingin menikmati kejantanmu Tubuhmu harum menggodaku Aku hanyut dalam bujuk rayumu Dalam romansa asmara denganmu Kini aku tak suci lagi karena nafsumu Selalu…. Kurasa kelak aku kan mencintai seseorang Tergila-gila sampai lupa diri Tapi cinta itu bukan kesengajaan Muncul alami tanpa kusadari Setahun silam…. Mataku terpikat oleh bibir Dibawah hujan yang seakan bercengkrama angin dingin Dua hari lagi kita kan bertemu, kutunggu Sunday Tak perlu ada bicara lagi, cukup kau ada disini kita buat kenangan indah berdua Oh iya Sunday. Dua hari lagi Andai cinta itu datang secepat kilat Mungkin takkan ku lihat kebenarannya dan tak akan kurasakan sakit yg teramat Tapi.. Mengapa Mengapa cinta datang dengan perlahan? Hal itu membuatku merasakan takut Takut akan kehilangan Dari awal tak pernah ku harapkan cinta Tapi cinta itu datangdan merangkul hatiku Begitu erat hingga sulit kulepaskan Ingin kumusnahkan cinta itu Tapi rasa sayang yg teramat dalam Membuatnya smakin tumbuh di hatiku Hingga tersiksa jiwaku Jika cinta hanya membuatku merasakan lara Kenapa harus ada cinta ? Kau Gadis idaman hati Meluluhkan hati ini. Sepertinya lilin yang dibakar Indah sampai titik api yang terakhir Kau Gadis idaman hati. Mampu membuat hati ini berbunga-bunga setiap melihat senyummu. Dan wahai engkau Gadis idaman hati. Semoga engkau merasakan bagaimana hati ini kepadamu Ya,Alloh.......... Aku datang mengikuti takdirMu. Dalam keadaan lusuh kotor dan berdebu. Bibirku kelu.... mataku berbinar............. Namun hatiku berteriak lembut. Terdesah lewat nafas nafas penuh kerinduan. Terucap dengan bibir yang kering. Terlantun dengan nada nada serakAlloh......Alloh.........Alloh.......... Saat itu kekosongan jiwaku terisi oleh namaMu Dan kekelabuan batinku terbias oleh keagungan Mu Ramadhan , Lobuk Bumianyar) Mengeluarkanmu dari benakku Sama sulitnya seperti Memisahkan dingin dari hujan Kau senantiasa melekat Dalam ingatan Tak mudah untuk kulupakan Tak mudah untuk kutinggalkan Kau selalu ada.. Dalam setiap debaran Laelafitria Orang bilang, aku gila karena mencintainyaatau dia yang gila karena mencintaikutetapi bagiku itu tidaklah pentingyang terpenting kami sama-sama mencintaisebab sejatinya, kegilaan terbesar apabila kita tidak memiliki cinta Aku mencintainya seperti gerimis mencintai hujanseniscaya tangis yang teguh meriwayatkan kepedihanpun selaksa tawa yang menitah segala kebahagiaansebab bagiku dia adalah hujan dalam kemarau penantiandia adalah airmata yang menuntunku pada keikhlasandia adalah senyum yang menoktahku pada luapan cinta di kehidupan Ini sajak sederhana, sebab aku mencintainya secara sederhanaseperti kesederhanaan doa-doa sebagai jalan menuju pengampunan Tuhanseperti kesederhanaan jarak yang meneguhkan isyarat kesetiaanseperti kesederhanaan malam yang setia menikahi lekuk tubuh rembulansebab dalam yakinku dia adalah segala muasal kesederhanaandalam segala sabar yang tak dapat ditakar, dalam segala ikhlas yang tak usai untuk di bahas Serambi Kompak, Bila dunia kita yang dulunya ceria Kebebasan tanpa adanya keraguan Bersama melangkah dengan satu keyakinan Ya satu tujuan, bersama mencapai cita-cita Tapi kini kita terpisah Oleh tembok api yang membara Dunia yang berbeda, kehidupan yang tak lagi sama Hutan yang membatasi kita membalutmu dalam keegoisan meracunimu dengan keangkuhan Kita adalah manusia tak berdaya tanpa hadirnya sebuah keimanan Kepercayaan akan adanya keberuntungan Semua mengalir melawan arus Kau dan Aku tak dapat menahannya Tak mampu menghentikannya Bahkan mengubahnya Aku tak bisa bersamamu Sekarang kita tak lagi sama Selamat tinggal sahabat yang tak pernah dirindukan... Ku ingin kamu tau kalo aku suka hujankrna saat hujan turun ku merasa sejuksama sperti hatiku semenjak mencintai dan dicintai olehmu, Banyak kesejukan kesejukan yg ku rasa dari cara mu memperlakukanku Ku ingin kamu tau kalo ku juga suka melihatmu ktika kau terlelap dalam tidur mu Kamu tau kenapa? Karna ku melihat kedamaian di wajah Merasakan ketenangan dari desahan nafasmu Wajah mu yang memancarkan rasa damai menimbulkan tanya di hatiku“Sanggupkah nantinya aku membuatmu damai dan tenang sperti saat kau terlelapketika suatu saat nanti aku dan kamu tlah saling memiliki seutuhnya?”Aku berdoa dan berharap kepada Penciptamu agar ku di berikan kesanggupan Untuk membuatmu merasa damai dan tenang dalam situasi apapun Ku ingin juga kamu tau bahwa ku menyukai tawamu, karna saat kau tertawa bersamaku Aku merasa hebat karna bisa menghadirkan tawa mu Dan ku ingin kau juga tau Kalo aku suka dan takut dengan marahmu, Suka ku ktika kmu marah krna ku merasa begitu penting bagimu Dan ku tau marah mu inginkan kebaikan untukku Sementara takut ku ktika kamu marah Karna takut marah mu adalah awal untuk meninggalkan ku Dan ku ingin kamu tau kalo aku tak mau meninggalkan dan ditinggalkan oleh mu Karna ku ingin kamu tau kalo aku mencintai mu Malam malam indah tlah berlalu... Berganti sepi yg tak bertepi Untuk apa semua kasih kian bersemi? Jika saat itu ia sedang merajut kehidupan baru... Mengapa ia harus berikan aku bahagia? Sedang takdir menggali luka yg mendalam... Mengapa Allah ijinkan aku sejauh itu? Jika kini perpisahan yg harus ku terima... Apalah arti keputusan untuk pergi? Sedang rindu berkabung menyelimuti kalbu.. Hati ini bergetar mengenangnya... Dan menjadi lembut karnanya Namun kelembutan itu melukis kepedihan... Dan mengalirkan butir butir air mata... Ia memang tak berubah dan tak pernah pergi... Kisah lalu hanya akan tetap bersarang di lubuk hatiku Begitu kau tiba di hadapanku Kabut tebal yang selimuti hati, hilang Saat kau dalam dekapku Detak jantung gelisah, musnah Sempurnalah angan dan citaku Di bawah langit yang berbintang Kau dendangkan syair-syair cinta: aku cinta padamu, aku cinta padamu Malang, // Dalam kegalauan... Berkecamuk dilema kehidupan... Seribu tanya dan harapan tersimpan di hati... Kapan nasibku akan membaik... Sampai kapan batas perjuanganku berakhir... Akankah asa dan harapan kurasakan... Kapan kebahagiaan menyambutku... Dan banyak lagi pertanyaan yang tak terjawab... Ku lelah... Ku menyerah... Ku pasrah... Ya Allah... Hanya padamu aku berserah... Memohon petunjuk dan ridomu dalam menjalani hidup ini. Hari itu, darah mengalir sekujur tak beri ampun dengan langkah menyampirinya Ditemani guyuran hujan lebat sebagai teman sendiri. Aku tarik langkahku Aku pijak duri disepanjang jalan tol Aku terlelap oleh lorong kesetiaan Disana, saat aku tiba didepannya Aku mulai meraih mimpi yang sebelumnya tak kukira Yang sebelumnya aku tak melihat rembulan Saat itu ada kasih rembulan dibalik kabut berhujan Lelahpun terasa hilang Sakit menjadi senyuman Mimpi menjadi kenyataan Didepanmu, hati ini berkata Aku datang tuan putriku Dan aku ingin menjadi pangeran kehidupanmu Januari Masih manis, begitu rasanya, yang masih diam Tentang ekspresiku, yang aku bungkam dalam diam masih manis, masih) sekali Kau menikmatinya kah? rasa lezat dalam kediaman yang bersemayammungkin dalam diam, mereka tertawa, bertemu, diam kita sama-samaatau hanya sebuah persepsi yang salah dalam kediaman ?)yang pasti dalam diam rasanya tetap manis.. Lalu akan sampai dimana? Penikmat, pelaku kediaman ini berlari.. Aku rasa dia diam di tempat, saling diam, entah menikmati atau tidakaku diam saja, kamu diam saja Dalam rasa yang manis aku tuliskata-kata yang diamdiam yang bersepakat, kita yang setuju Manis, diam, Semoga kita alasannkan padaNya Saat sekian banyak orang diam tanpa alasan, kita diam karena pahamdiamlah sesaat, simpan suara kita yang lantangkarena pada waktunya, kita akan bersuara.. berbicara. dan bernyanyi dengan riang Teruntuk seseorang yang entah sedang menginginkan apa, Terdiam dan seolah tidak ada yang di perdulikan lagi sementara kau lupa bahwa aku tetap takan berubah. Sehingga Kau lupa bahwa perubahan akan membuat perbedaan Dan aku tetap takkan tergoyahkan dengan prasaan seperti saat aku mengenalmu. Kau diam, berubah dan melakukan perbedaan tapi saat sekarang ini aku semakin kokoh dalam memperjuangkan cinta ini. Memang berat rasanya berjuang sendirian KARNA BAHWASAN NYA PEJUANG HEBATPUN AKAN LELAH JIKA HARUS BERJUANG SENDIRIAN. Kau adalah pejuang begitupun aku janganlah putus asa untuk mendapat sebuah kisah indah. Karna perjuangan tidak akan dapat di raih tanpa adanya kebersamaan, Begitupun kebersamaan tidak akan berbuah hasil tanpa adanya ke ikhlasan hati Dan ke ikhlasan hati tentu tidak akan berfaidah tanpa di didasari oleh ilmu. Keep spirit Mencintaimu bukanlah takdirku Jangan protes, Kekasih Aku berpetualang, jauh Berlayar mengarungi samudera biru Aku menahan nafsu Ingin kucumbu pulau itu Yang menggoda perjalananku Hingga sampailah aku di dermaga Bandit-bandit laut berlabuh di sana Kutaruhkan jiwa-ragaku Hanya untuk kasihmu Apakah ini semua hanya takdir? Ibu .. Ketika hati dan pikiranku Yang kini jauh dari pangkuanmu Merasakan begitu dalamnya rasa rindu Ibu .. Aku teringat akan masa kecilku Dimana setiap waktu Aku selalu disampingmu Selalu kau manjakan dengan kasih sayangmu Namun sekarang ibu .. Hanya doamu yang selalu menemaniku Hanya untaian doamu yang selalu mengiringi setiap langkahku Aku berjanji ibu .. Aku segera pulang ke rumahmu Pulang dengan keberhasilanku Agar dapat membuat bangga dirimu Tunggu aku ibu .. Tunggu aku sampai aku bisa mewujudkan citaku Hingga aku bisa mewujudkan semua ingin mu I love you ibu Sebenarnya lelaki itu sedang bediri Di tubir licin jalan berbatu Di lembah curam jurang dalam Diakrabinya dengan senyuman Begitu yakin tentang ketentuan Begitu naif mencandai kenyataan Puisi cintanya melulu tentang bunga dan rembulan Kadang, premis alam mencumbunya dengan keabadian Tak pelak menggeming Tuah berkah menyungging kasih Cengkrama alih-alih Baginya, tawaran cinta dari Sang Maha Lebih dari segenap indah Baginya, sinar rembulan menerpa bunga, Lebih indah bercahaya Dari kelamnya rayuan angin nestapa Entah sampai bila.... Lelaki itu bertahan merasa gagah Sebab kuasa masa tak memberinya Walau sekadar nuansa Di ufuk sunyi Di tahta elegi Bunga kelak kan layu Namun jiwanya memutik baru Rembulan kan beringsut meredup Namun zahirnya mendedah Sederhana beban hidup Ia pecinta malam Dimana kesyahduan tiada khianat Dimana cinta, tulus bagai azimat Bukan hendak berlari dari mentari Nyata ia tegar menantang hari Hanyalah satu yang kerap ia hindari, Pertemuannya dengan ramainya sunyi Lelaki itu, bunga dan rembulan Menyatu dalam cinta abadi Walau realita kerap mengurai nisbi Makna cinta begitu agung menjanji Tentang esok yang tiada pasti Tentang doa-doa yang tersisipi Dimana cintanya hanya bisa ia sampaikan lewat puisi Di bayang-bayang ironi sanggup, Kasmaran membunga yang membuatnya tetap hidup Jika benar semua bunga itu indah kau adalah satu yang wangi.. Terkunci lisan untuk sebuah kejujuran Kusiakan detik perjamuanmu yang berderai menghujami hariku Kini bunga itu hilang bersama cambuk rasa yang tertinggal Kutemukan lagi dalam sebuah lorong kedewasaan yang kusebut nyata Kusadari sebelum lisan penyesalan terucap bahwa rasa itu telah sirna Rasa yang dulu selalu berbunga dalam semua kalender musim.. Kusiakan kan lagi sisa detik yang sangat kuimpikan Karena kutahu wangimu telah berubah bersama angin waktu Kujanjikan hidupku dalam lembaran baru dan deraian do'a padan-NYA Tapi ingatlah bahwa aku pernah mencintaimu dalam jaga dan mimpiku Aku berjalan menyusuri dinginnya malam. dan melewati gelapnya malamaku melihat bulan dan bintang yang seakan-akan ingin menanyakan kemana aku akan pergi. aku ingin membisikkan kepada meresa akan rasa dan syang ini... Sungguh. aku menyanyangi nyatulus dan rasa sayang ini tak pernah berubah. dari dulu sampai sekarang.. Aku berhenti sejenak. aku tersenyum pada langit dan awan. airmata pun mulai menetes. menetes dengan derasnyaa. aku tak ingiin perpisahan. aku tak ingin jauh dari muu. aku tak mau berjalan sendiri. aku hanya ingin bersama mu. aku ingin menghadapi semuanya bersama muu. sekarang, nanti dan selamanyaa... Aku akan menanti mu. dengan sejuta sayang dan ketulusan hati. karena aku menyayangi mu... Unexpected make me live in wondering How can i face these I’m so tired So lonely I think to run away I was so empty When i need a shoulder I uldn’t find one Its wasn’t the only reasons to lost I just look the skies The cloud But i uldn’t find the reasons to live on The life of emptyness That i don’t have anything desired I just want to leave Somewhere, I felt like she is somewhere, A place i uldn’t ever me I’m waiting at the roadway Perhaps she will me And smile at me But when night mes I don’t see anything but darkness Somewhere That so far Or so close I waited to me But the doors is closed A wall between two worlds I want to meet someone I want to hear a voice I want to leave everything I want to follow the world where i uld meet her I uldn’t live in world where she isn’t here I want to go where i uld see her smile No more tears, i was thinking i lost my heart I lost my sight, i lost my life I ‘ve lost everything. Puisi Kehidupan Kita harus bersyukur kaarena kita masih diberikan Hidup Oleh Tuhan dan diberikan kesehatan Jasmani maupun Rohani, Kehidupan di Dunia ini memang kita harus syukuri karena kita diberikan Tuhan dalam kehidupan untuk selalu bersyukur apa yang telah kita dapat, Alam dan kekayaan Tuhana diberikan untuk kehidupan kita di Dunia. Saya akan share Beberapa Puisi Kehidupan untuk anda yang sedang mencari tugas atau hanya untuk koleksi Puisi ataupun hanya untuk mencari sebuah Inpirasi dan Motivasi untuk keseharian anda, Okelah jangan lama-lama kita langsung saja untuk membaca Puisi Kehidupan dibawah ini. Kumpulan Puisi Kehidupan Aku.... Aku berdiri bersandar di tembok ini... Memahami setiap isi bait yang ku temui... Ternyata tak bisa ku mengerti.. Hanya bisa melihat dan membaca nya.. Aku.... Aku memang jalang dan tak berharga diri.. Yang selalu mengusik diri dengan api.. Menimba api dengan sayatan mimpi.. Aku terreng ke lembah ini... Dan aku... Aku terlihat menjadi inti diri... Menjadi rapi di hari yang sunyi.. Dan aku menjadi sunyi di setiap hari.. Karena api ku padam di tiup sunyi... EPIFAT KEHIDUPAN Puisi Irayatul M Terjerat dalam kebingungan waktu yang merenggut manisnya kehidupan mengikis sisa keharmonisan terlukis pada akhir goresan Asma-Mu....... Selalu terucap, dalam lirih lepas udara keaslian jika nafas masih teratur berjalan warna itu takkan pernah ternodai perbuatan itu pasti berakhir mati. Jika Kau beri aku harapan pasti ku beri sejuta pancaran keabadian janji sejati PANORAMA KEHIDUPAN Puisi Siti Halimah Angin bertiup kearah sang penghidupan Menikmati panorama dipagi hari, Merasakan sejuknya alam yang damai. Para burung mulai keluar dari rumahnya, Berterbangan dan mulai mencari apa yang harus dia cari Awan hitam yg menyelimuti, Kini berubah menjadi Awan Biru Keindahan dan menjadi Langit yg menakjubkan. Lukisan-Lukisan yg menghiasi Langit Pagi, menambah kedamaian hati dan membuat mata menjadi Kagum. Itulah Tuhan, Sang Pencipta abadi. Menciptakan segala rupa, dan menikmati hasil karyanya tentang Indahnya Panorama Kehidupan. PELABUHAN HIDUP Puisi Dhena Maysar Aslam Gelap yang kelam akan tiba dengan sendirinya Raga dan ruhmu akan lepas sejenak melayang menjadi mimpi Kibasan angin gelap merasuk menusuk setiap rongga kehidupan Perlahan namun sengit, menjamahi apa yang ada Terlupa sudah memori palsu itu Hanya terlewat takkan abadi Jiwa murka selalu ditengahi suka Perangai buruk akan terbentuk Kelam berubah Muram kalah Suram tak terjamah Tanda mulai mengatas Imaji jadi pasti Teori akan jadi kondisi sesungguhnya Terpikir dan terukir di pelipis mata Hilang sekejap namun akan kembali mengenda RENUNGAN MALAM Puisi Boedhoet Keyboard Malam ini begitu menerawang,, bagikan gelap tak kunjung terang, manakala hati sedang gundah gulana, menuntun suatu isyarat untuk memenuhi, yang dilalui untuk mengetahui, Mulailah untuk menjadi akhir, akhirilah untuk memulai yang baru, dengan tujuan yang pasti, akan sebuah gapaian yang indah, naluri yang kita inginkan, untuk sebuah ilusi, yang terjadi kelak dalam kelam,, Malam berganti pagi,, mulai dengan lembaran baru, untuk tujuan yang pasti,, namun terjadi hal yang terlah menghalang, dengan tujuan pasti,, halangan tak terhiraukan, dengan jauh melangkah kutrobosnya, untuk menuntaskan dunia depan yang jauh,, KEBAHAGIAAN Puisi Gerbang Kayangan Senyumlah.. andainya senyummu itu, bisa menopengi kedukaan, kerna kau akan lebih derita, melihatkan wajahmu sengsara. Ketawalah.. andainya tawa itu, mampu mengusir kecewa, kerna titisan luka pasti mengalir, tanpa hati yang mengepam gembira. Carilah bahagia, biarpun sampai kehujung nyawa, kerna itulah pengobat segala nestapa. Andainya jasadmu kian longlai, bertongkatkanlah dengan ucapan, tasbih Ilahi dengan penuh harapan, karna nyawamu takkan berkekalan. HARTA DAN CINTA Puisi Ens Jangan Kau Melihat Wajah Karena Bisa Menipu Jangan Pula Kau Melihat Harta Karena Bisa Hilang Datanglah Kepada Orang Yang Bisa Membuatmu Tersenyum, Membuatmu Selalu Tertawa, Dan Membuatmu Merasa Dia akan selalu disampingmu, Melindungimu dan Menyayangimu. Jangan Kau Sia-siakan hidup untuk hari ini, Hidup ini Terlampau Singkat Bila dilewatkan Bersama Pilihan Yang Salah Inspirated By Song Terry Janji Manismu BINGKAI KEHIDUPAN Puisi NN Masa demi masa berlalu sudah Kemana kaki jalan melangkah Liku-liku kehidupan mengukir sejarah Kini saatnya berpotret diri Berbenah dari segala keburukan Meningkatkan semua kebaikan Ramadhan sebentar khan tiba Kini saatnya tuk membuka pintu hati Memaafkan semua kehilafan Mari kita sambut dengan gembira Dengan memperbanyak ibadah Tuk menggapai tingkatan taqwa Derajat tertinggi disisi khalik Semoga Allah selalu membimbing kita Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya Amiin PERJALANAN Puisi NN Wanita malam jadi kenangan Dalam suatu perjalanan Bola matanya indah menggoda Memberi rayuan tentang kemesraan Sungguh murah kau tawarkan Ternyata cukup uang recehan Cuma sekedar untuk membeli jajanan Pernah sesekali aku tanyakan Mengapa tak kau tinggalkan hal demikian Sebab itu kesia-siaan Tak salah memang kau katakan Kalau itu saling menguntungkan Tetapi ada pihak yang dirugikan Ibu mu yang melahirkan GELISAH Puisi NN Gelap malam penuh kesunyian Lamunan jauh menerawang angkasa Membukakan pintu-pintu mimpi Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa Bias keremangan memudarkan kasih Memutar hati menguak arti ilusi Memedarkan beribu warni cahaya Membayang menjauh dari arah cita Katak merengek ikut meresah Menggugah hati kala gelisah Air hujan menetes berduka Membasah bumi ikut bersedih Gema kegundahan kian bertalu Gemercik air melantun irama nan merdu Berhembus angin membelai lembut Gemerisik suara daun menghibur Membangkit menggugah kalbu Meliuk menari rumput nan ayu Melambai perlahan seolah mengajak Melepas duka menjemput cinta Merayu bernyanyi kerinduan Menyongsong esok akan kebahagiaan Semoga Puisi Kehidupan diatas Bisa menjadikan anda Inspirasi sekaligus sebagai motivasi anda dalam kehidupan ini, SHARE atau LIKE jika suka Puisi kehidupan diatas dan jangan Lupa juga baca Puisi Persahabatan dan Puisi Cinta nya yah.... Thank Before Di saat aku duduk termenung sendiri.. Tiba-tiba bayangmu melintas di benakku Terlintas sekejap semua cerita cinta kita Yang kini telah menjadi kenangan.. Di sela-sela aku mengingat semua kenangan Entah kenapa hatiku menjadi sakit Seperti ada luka yang sangat dalam di hatiku Lalu aku teringat kejadian akhir-akhir ini Kau MEMBOHONGIKU terbesit di benakku Sebuah perasaan seperti api yang Menyala-nyala di hatiku, itu adalah perasaan benci Lalu sejenak aku terdiam kembali Terlintas pertanyaan di pikiranku Mengapa aku mencintaimu Dan akhirnya aku di sakiti?.. RK Tikus tikus yang rakus Diselimuti bulu-bulu halus Tapi hatinya bagai harimau laparyang siap menerkam Entah apa yang mereka cari Bukan kepercayaan tapi kekeyaan Bukan keberkahan tapi keserakahan Mereka berlomba menjadi yang terkaya Mereka berlomba menuju neraka Rupiah telah merubahnya Rupiah telah menyesatkannya Rupiah telah menggelapkan hatinya Jas dan dasi yang terpasang rapi Seakan tiada arti Bagiku Kau hanyalah Sekelompok VIRUS PENGHANCUR NEGRI Sering kali kau meragukanku Merasa dirimu yang terhebat Yang bisa mendapatkan apa saja yang kau mau. Tak sadar kah kau Aku melakukan ini semua untukmu. Mempertaruhkan harga diriku. Apa ini balasan yang pantas untukku Kau selalu mencacimakiku, Merasa aku tak pantas untukkmu. Apa yang salah dariku Apa yang kau mau Semua telah kulakukan... Ku wujudkan Tapi kau tak pernah membalas cintaku. Lebih baik sebelum kau nilai diriku, Kau harus tau penilaian dirimu dari orang lain. Gemericik air hujan mengalirkan kenangan tentangmu Ditemani air mata dan kesedihan aku mengingat kenangan ketika kita bersama Duduk berdua menjalin kisah asmara yang indah Dua insan yang dibuai rasa cinta yang mendalam Masa laluku denganmu begitu indah Ingin rasanya masa yang telah kita lewati terulang kembali Namun tak mungkin Karena kau telah memiliki cinta yang lain Cinta yang mungkin membuatmu lebih bahagia Tetapi rasa yang tumbuh dalam hatiku takkan pernah pupus untukmu Rasa ini senantiasa melekat untukmu Aku hanya bisa berdo'a di keheningan malam Tuhan... Bahagiakanlah dia dengan cinta sejatinya Karena kebahagiaanya adalah kebahagiaanku Akan datang suatu masa Aku khawatir dengan masa itu Dimana keyakinan dengan masa itu Keimanan tak berbekas dalam perbuatan Banyak orang baik tak berakal Ada pula yang berakal tapi tidak beriman Ada yang lidahnya fasih tapi hatinya lalai Ada pula yang Khusyu' tapi sibuk sendiri Ada ahli ibadah tapi mewarisi keangkuhan iblis Ada pula yang ahli maksiat tapi rendah hati Ada yang bahagia tertawa tapi hatinya berkarat Ada pula yang sedih menangis tapi kufur nikmat Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat Ada pula yang hatinya tulus tapi wajahnya cemberut Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan Ada pula pelacur yang menjadi figur Ada yang berilmu tapi tidak paham Ada yang paham tapi tidak menjalankan Ada yang pintar tapi membodohi Dan ada yang bodoh tapi tidak tahu diri Matahari telah berganti bulanhari pun telah berganti minggurasa hati ini terkandangmasih perih saat aku mengiggat Masa saat kau ingin kitauntuk melupakan kenangan cinta kitawalau kita hanya sesaat menjalanianugera tuhan yang paling indah ini yaitu cinta Tapi aku tak ingin mengakhiridan melupakan ini semuatapi izinkan aku yang hanya bisa melepasmu bukan melupakanmuwalau kau bukan pertama bagiku Tapi aku ingin kau menjadi terakhir untukkupintaku satu pada tuhanku yaitu kembalikanmudalam pelukuku membuat senyum di bibirkukau bagaikan malaikat dari tuhan untukku Selalu dengan rindu yang penuh Bergema dalam hatiku Tak pernah berkurang Malah semakin besar kepadamu Bagai mengalir bersama darah Dengan rasa cinta di seluruh Pembuluh nadiku Setiap waktu Cintaku sama sekali tak memaksa Tak menuntutmu untuk sempurna Meski kau bisa mencari yang lebih Lebih sempurna dan kaya dariku Akupun tahu Cintamu padaku murni dari hati Bukan karena belas kasihan Ataupun sebuah keterpaksaan Itu dapat kulihat dari dua matamu Yang mengatakan bahasa hati Jika Cinta yang kau beri Bukan dusta yang kucari Ku cintaimu apa adanya Engkaupun begitu padaku Tanpa alasan mengapa begini' Sebab Kita dipertemukan Cinta Bukan rasa sesaat yang hadir lalu sirna begitu saja Saat merenung... Aku bingung... Entah... Harus dari mana Hati.. mesti bicara... Namun... Aku Tak mau tau... Dan, Kamu harus tau... semua.. mauku Saat kutulis untaian kata ini Hujan turun Bening terlihat... Yaa... Sebening Cinta ini murni turun dari langit... Nggak romantis memang Tapi, Bukan aku merayu... Hanya itu yang ku tau ku mau Terakhir Pokoknya Kamu harus tau Aku Cinta Padamu Tak pernah kutahu seburuk apa Tapi kudengar itu ada Berkomunikasi tanpa berbicara dan diam Kemudian menjadi pertengkaran Tak pernah kutahu seberapa sakit Memar dan luka tak tampak Ditinggal dan dibiarkan Tanpa ada kata-kata Tak pernah kutahu apa perasaanmu Kau anggap aku apa? Yang kutahu selalu ada pengertian dan perhatian Tak pernah sempat kau ungkapkan perasaanmu Sedih,senang,benci seperti apa? Tak pernah kutahu sesuatu yang bisa kulakukan Yang mungkin bisa membantu barang sedikit Sebab yang kau butuhkan cuma seorang sahabat Siapapun yang mau menjadikanmu sahabat Tetapi sekarang aku tahu Bahwa aku bisa berbuat sesuatu Aku akan tegak bersamamu Aku akan teriak bersamamu Maka orang-orang lain tak mungkin lagi berkata“Tak pernah kutahu” Saat ku temukan sebuah bintang Mampu menerangi seisi ruang Menembus hati yang hampa Juga jiwa yang gelap Membuat jantung berdebar Mulutpun mulai membungkam Pertanda apakah ini ? Apakah sebuah rasa telah datang ? Tapi.. Belum sempat ku nikmati rasa ini Aku tersayat kilaunya yang tajam Saat kau pancarkan sinarmu untuk bintang yang lain Aku terpuruk Hatiku hancur berkeping Aku menba untuk bangun Dan merelakan semuanya Hitam Coba dengarkan, Suara ini kian pilu, Tercekat tertahan di tenggorokan, Mengoyak setiap jalur hayal, Pupuskan nyali beraniku. Coba lihat, Mata ini memelas hasrat, Mendamba sedikit keteduhan, Saat sang surya perlahan tenggelam, Hilang ditelan lautan dalam. Kini, Biarkan kugenggam sendiri, Biarkan hanya pohon tua itu yang tau, Biarkan hanya ilalang itu yang mengerti, Benang rindu ini kusimpan rapi, Dalam kotak misteri yang ku ukir sendiri, Mungkin kelak jadi saksi atau diam lalu mati. kambing HitamPUISI //, Tambun, BEKASI Bagaimana keadaanmu Mengapa kau tidak ceritakan tentang perempuan itu lagi seperti dulu? Apakah hatimu masih berseri? Ataukah hatimu kering kerontang? Mengapa kamu tersedu? Ah aku tahu, status sosial diikutkan dalam ceritamu Aku tahu pula, materialisme berakar dalam nadi mereka Dan feodalisme Jawa ikut pula Oh, celakanya laku mereka Menistai cinta dua anak manusia Tidakkah mereka sadar? Mereka telah membunuh anaknya Malang // By: Cen Rian Kado untuk saudaraku No. Urut . Tanggal Kirim // :: Sendiri .. Kini aku sangat mengerti apa sebuah arti sendiri .. Bukan lantas aku tidak bahagia . aku hanya sepi .. Bahagia akan terus aku cipta meski aku berteman sunyi .. Entah sampai kapan semua ini???? Kan aku ikuti .. Mungkin sampai nanti .. Saat akupun mati .. Dan sendiri .. tak ada yang perlu ditakuti .. Karena ada diri yang terus berdialog dengan hati .. Terus menggali .. terus mencari .. Makna kehidupan yang setiap saat kita titi .. Komplek . berwarna . dan semua memiliki arti .. Aku bershabat dengan sendiri .. Disini ... Dapatlah aku mengerti segala karya sastra, tetapi tidak dengan kamu Mampulah aku interpretasikan bahasa tubuh itu, namun tidak dengan bahasa tubuhmu Mudahlah aku menelaah setiap makna-makna tersembunyi, tetapi sukar menelaah makna keberadaanmu Lihailah aku meluapkan setiap bentuk emosiku, Tetapi tidaklah begitu kala bermuka-muka denganmu Keruhlah inspirasiku kala jumpa senyum rembulan, Tetapi tidaklah pula jika pada setiap sudut malam muncul wajah-wajahmu diantara kesenyapan. Untuk mu ayahku.. Kau tanam cinta di hatiku Bersemi hingga menyatu dalam jiwaku Tak pernah luput dalam ingatanku Bintang yang menemani malamku, Gelap yang menyapa malamku, Dan mentari yang akan temani hariku, Karna tulus dan indah cintamu Aku akan menjadikanmu raja dalam hatiku Yang akan terus mendekap hati dan jiwaku..Ayahku.. Cintaku cinta kami selalu, Dan selamanya tetap bersamamu.. Selamat jalan ayah ku.. Akan terus kukirim fatihah untuk mu, Bukti cinta pada mu.. Aku mencintaimu, bagai segelintir dahan yang enggan bersemi….. Aku mengharapkanmu, harapan yang kandas saat aku terbangun dari tidur malam…. Dalam purnama yang terjaga atau putaran waktu yang terus berlalu alung hatiku tetap setia mendambamu? hingga derit waktu tak mampu menampakkan senja…. “Aku mencintaimu” Walau dalam usia yang terbunuh, dan nafas yang tak lagi utuh… Ibu..... Engkau adalah pelita hidupkuIbu..... Engkau adalah cahaya untukku Engkau yang telah melahirkanku Engkau juga telah membesarkan aku hingga seperti ini Tuhan.. terima kasih Engkau telah memberikan aku seorang malaikat yang baik Ku kan merawat dan menjagamu Sepanjang hari tak terlewatkan Ibu you are my everything for meI LOVE YOU MOM Terlihat dalam sinar matamu tersimpan kelembutan Meski diluar sana mengenalmu garang Pelitaku,  cahayaku,  hanya satu pintaku Tempatkanlah indah namaku di hatimu Sebagai seorang yang terlindung oleh hangatnya jiwamu Genggam tangan ku Hilangkan resah dalam hati Jangan bimbang,  jangan gundah Buang jauh egomu Tak usahlah dikenang Naif diri yang pernah singgah Jadikan untuk palajaran diri Lebur semua rasa naif dihati Yang membuat gejolak hati Ksatriaku,  ampuni aku Yang lancang datang dihidupmu Tak sedikitpun terselip niat buruk tuk jatuh hati padamu Dengarkanlah bisikkan ku Dengarkanlah lantunan kalimat yang bersenandu Coba buka matamu menghadapku Aku menerima mu atas dasar jiwamu Terimalah aku apa adanya diriku Aku yang lemah tak berdaya dan tak berharta Jujur hati yang kita bina Mencapai puncak tujuan kita Ijinkan aku tuk memelukmu Melepas takut yang selalu menghantu Kau lah terang gelapku Kaulah satu terkasih itu Suara-suara itu masih mengiang ditelingaku... Kata-kata yang tak pernah hilang dari ingatanku, Menusuk dan menghujam hatiku, Seolah ingin membunuhku mengapa aku harus melupakanmu mengapa kata itu harus keluar dari mulutmu kenapa semua harus jadi bagian hidupku, Melupakan dirimu,, Kenapa aku harus melupakanmu? Kenapa aku tak pernah bisa melupakan kata-kata itu Kenapa Cinta itu harus dilupakan, Saat tak pernah hilang dari hatiku,, Kemanakah semua janji itu, Waktu yang tepat kemudian? Mengapa harus melupakan? Saat waktu telah menelan semua impianku, Tapi sungguh aku harus lupa, Sungguh aku harus melupakan segalanya, Dia yang menusuk hatiku dan berteriak meminta sembuhkan lukaku, Aku harus lupa demi cinta Dia yang bahagia,,, Aku yang harus merelakan cinta Walau sungguh aku tak bisa melupakannya,,,, Salah satu alasan kenapa akumasi mau bertahan di sinidi ruang hampa yang penuh akan cerita luka adalah kamu Naif ku telah membiarkan mu pergidan saat semua terbias hilangaku meradang seolah ingkaribahwa kenyataan tak lebih indah dari sebuah pengharapan Saat sepi menghampirilagi lagi aku masih mengnggap mu nyatadan seolah ingin mendekap kumenenangkan ku dengan beribu cara mu yang khas Satu. yaitu kamuyang telah memberiku tempatyang sempat ada meski harus pergidan tidak untuk kembali Jumpa yg menjadi cinta berjumpa di tempat yg hina berjalan berlawanan arah kaki tak sanggup untuk melangkah. Entah bagaimana bisa, aku merasakan getaran itu lagi. Mata yg memandang satu sama lain, membuat hati ini serasa melayang. Andai angan terus terbang melayang, tak sanggupku untuk hidup. Cinta kini datang begitu cepat. tumbuhnya rasa suka kini berbalik dari kenyataan. Walau pintu hati telah tertutup, tapi saat berjumpa dengannya, hati ini kembali berbunga-bunga. Ini Indonesia ku.. Yang kata nya telah merdeka sejak proklamasi dibacakan Senjata-senjata yang membuat luka, kini hanya terpajang tanpa kuasa.. Lihatlah. ranah politik tidak lagi menumpahkan darah.. Ini Indonesiaku.. Yang distiap tangan para pemburu harta dan kuasa, Ada senjata yang lebih tajam dibandingkan renng dan keris.. Bunyinya tidak mendesing juga tidak meledak Bentuknya tidak runcing, tetapi tetap tajam tatkala menghujam Ranah politik tidak lagi menumpahkan darah Aku bertanya? Buat apa merdeka? jika kini kau jual pula tanah air ini Buat apa perjuangan tumpah darah pahlawan terdahulu? Jika yang terlihat kini, darah-darah menguap tanpa harap Tatkala pribumi anak-anak, remaja, orang tua, bahkan lansia Terusir dari tanah kelahirnnya Tersingkirkan dari tempat yang membesarkannya Itu semua karena siapa? siapa? Inikah Indonesia? Dimana sang birokrat berdasi berlomba mengejar pangkat Dan lupa akan daulat untuk rakyat.. Masih layakkah Indonesia ku sebut namanya? Yang katanya satu nusa satu bangsa Tetapi akhirnya pernyataan Anderson terbukti nyata Dimana jati diri bngsa ini? Kebudayaannya cenderung membagi secara tajam Kelompok elite dan kelompok massa Korupsi merajalela, ekonomi pasar tidak sempurna, Bencana dimana-mana.. Namun mereka masih saja santai menikmati kopi pagi Bersandiwara dengan mimik yang mempesona Berlindung didalam gedung kokoh menjulang Berpakaian sok alim dan bijaksana.. Buat apa?? Buat apa mereka mengenakan jas hitam yang gagah Sepatu mengkilat, kerja dari rapat ke rapat Jika rakyat masih menderita, melata dan sengsara.. Bahkan beraninya mereka buat para lansia Mengangguk-angguk dan tertawa.. Tidakkah mereka pikir, berapa banyak kata yang dihabiskan Untuk janji-janji mereka??? Inilah Indonesia.. Dimana logika tak lagi berguna.. Politik dilanda krisis etika.. Dan ranah politik mengundang air mata.. Tuhan aku kirimkan surat ini untuknya Tuhan berikanlah surat ini padanya Agar dia tau seberapa besar cinta ini padanya Dengan puisi kecil iniaku harap kau bisa mengertiarti cinta yang sebenarnyaarti cinta yang sesungguhnya Aku jatuh cinta padamukupendam rasa sejak awal kita bertemusurat kecilku ku sampaikan lewat tuhan Menjelang hari bahagiamu Ada sejarah terukir dalam hidupmu Membumbung tinggi menjadi satu Harapan dan cinta menembus kalbu Saling mengisi dan melengkapi Menyempurnakan sesama diri Hidup berdua dengan suasana surgawi Berbahagia hingga akhir hayat nanti Hanya doa yang bisa kami panjatkan untukmu Semoga kalian berdua hidup sejahtera dan sentosa Memiliki keluarga sakinah, mawadah dan warohmah selalu Bijak dalam mengarungi mahligai rumah tangga Sepucuk doa untuk Fatma dan Rofiq Sebagai kado terindah untuk pernikahanmu Semoga Allah selalu memberi hidayah dan taufiq Semoga Allah selalu memuliakanmu Dari sahabatmu, Menyok…Bojonegoro, Agustus Karya Imam Aris Sugianto Kasih, Aku memilih berhenti Meski kutau kau masih  menanti Kasih, Aku memilih Bungkam Meski kutau kau tetap peduli Kasih, Aku lebih  memilih berlari Meski kutau kau masih tetap terjaga Kasih, kutau kau tak lagi berkawan malam, Kutau kau tak lagi bercumbu segan, Kutau kau tak lagi bersajak riang. Kasih, masih pantaskah engkau berteduh  di bawah sinarmu  yang  telah hilang? Kasih, masih sanggupkah kau bertahan dalam sebuah  tangisan? Tangisan yang akan membawa harapan serta angan mu hilang  menuju lorong penyesalan. Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan. Dan dia menjawab: Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih. Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian. Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata Tidak" di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata Ya". Dan bilamana dia diam hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan. Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita; Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran. Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan. Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan. Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu. Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu? Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu. Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan.. Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan. Saat pekat malam menyelimut hati Ada sebuah cahaya terpancar Diraut wajahmu yang asri Tergugah hati tuk melangkah Menuju indah sang pancaran hati Menjemput bahtera cinta yang masih semu Seiring berputarnya waktu, Ku yakinkan hati untukmu Kerana telah ku temukan bidadariku Selamat datang bahagiaku Izinkan ku tuk menjaga slalu dirimu Hingga akhir hayat ku, Aku kembali melihat cahaya dibalik gulita Ku ba untuk mengapainya Apa daya aku tak mampu, Lidah ku berkeluh. Mulut ku tak mampu untuk berbicara Sesaat, aku terdiam Ku tatap lekat  berkasan cahaya itu Aku menemukan titik terang dibalik gulita Tersadar aku bangkit berlari tuk mengapainya Ku raih apa yang tak dapat ku genggam Tak sedikitpun berpikir melepaskannya Ku dekap erat seakan tak ingin pergi Ku ba bertahan dengan keadaan itu Kini ku temukan kehangatan dibalik kelam Dalam keheningan malam kudengar desahan bayu, Membelai dedaunan, Gemerisik pohon bambu, Mengusik fokusku disela doa-doaku, Kerinduan yang teramat dalam.. Tertumpah diselembar sajadah Memohon dan bertanya.. Adakah ayah tenang di alam sana. Ohh. ayah... Engkau kerlip bintang diawan gelap. Nasehat dan petuah menjadi arah mengarungi hidup yang penuh makna. Meski kau telah pergi, Bagiku kau tetap disini, Dampingi semua anak anakmu yang sangat merindukanmu. Semoga kau bahagia disisinya. Aku menyukaimu karena kau seorang pria. Kau ada dalam benakku Kau ada dalam pikiranku Kau ada dalam hatiku. Tahukah kau jika tak melihat wajahmuaku sangat mencemaskanmu? dan bahkan merindukanmu? Di dalam kesendirianku, aku selalu memikirkanmu, dan selalu bertanya-tanya dalam hatiapakah kau juga punya perasaan yang sama denganku......? Mungkin aku tak sempurna. Tapi Hatiku...... Hatiku sempurna tertulis indah namamu. Tapi sayang.... Kau sudah ada yang punya Biarlah aku menyimpan perasaan ini. Getir terasa tertutup kabut Seutas benang yang menjulur Menghalangi cahaya kecil itu Membuatku sulit untuk melangkah Perasaan kini terhalang Oleh dunia yang penuh sandiwara Penuh getiran rayuan Hingga tubuh terkapar tak berdaya Senandung gema tak terdengar lagi Puing-puing cahaya batin telah redup Nafas kian terpakik oleh kelam Terhampar oleh derasnya angin senja Tubuh ini terkulai Lemas memandang kabut senja Mata tak sanggup menerima semua ini Namun inilah kenyataannya Terlarut dalam keindahan semu Bahagia dalam penyiksaan Yang mencabik kesucian jiwaku Yang terjaga hingga saat ini Harus mengadu dengan siapa? Tentang kehinaan ini Tentang jiwa yang muram ini... Dan sampai kapankah panggung sandiwara ini akan berakhir? Nafas makin terpekik Mungkinkah aku berakhir dengan keadaan begini? pikirku Cahaya suci... Dimana kini kau berada Mengapa engkau lenyap didalam hatiku? Mengapa engkau hilang dari pikiranku? Mengapa engkau mati dari tubuhku? Yang kini lemas saat angin senja merasuki hatikuAku... Aku tak ingin selamanya begini.... Sungguh... Hujan…Berderai jatuh, bersuara Suara yang nyaris tak terdengar Tak terdengar seolah semuanya tertutup Tertutup oleh bisingnya suara kesepian di hatiku Sepi…Sepi hati ini tanpamu Tanpamu yang selama ini menemaniku Menemani setiap hariku Hari-hari yang indah, karenamu Kamu…Kamu pelangiku Pelangiku yang indah Indah, dan sangat berbeda Tapi…Dimana? Dimana pelangiku kini? Kuharap kau hadir kembali seusai hujan ini Kembali dengan sejuta warna yang indah nan mempesona Warnai lagi hari-hariku yang kini kelam, suram Ya…Aku sepi tanpamu di sini Kusampaikan sepenggal rasa yang kian terasa Rasa rindu yang menggebu tiada tara Redup sayup tak terucap, tertuang di udara Hela nafas terasa berat menahan sesak di dada Sakit…Sakit rasanya Sesaat aku tersentak Tersadarkan oleh kenyataan Kenyataan bahwa kau hanyalah angan Harapan palsu yang tak mungkin jadi nyata Mungkin selama ini aku terlalu termanja Terbuai karenanya Aku terlalu hanyut Hanyut dalam alunan nada cinta yang melanda jiwa Jiwaku terbang, melayang-layang di angkasa Detak jantung seakan bernyanyi tanpa irama Urat nadi seperti menari-nari ikuti suasana hati Dan tergores lewat tarian jemari yang begitu mesra Pelangiku…Dapatkah kau dengar bisikan hati ini? Hati ini memanggil hatimu Aku rindu Sungguh rindu Terlalu rindu Hingga sang langit pun bernyanyi Bernyanyi dalam alunan nada tak berirama Hingga hujan kembali menjadi sang penyampai pesan Pesan tentang kerinduanku padamu Pelangiku… Ku lihat dedaunan berguguran ditepi jalan Angin pagi pun menyapunya kesana kamari Menuruti arah desirannya Pagi itu pun disambut sang mentari Yang baru saja menampakkan sinar murninya Hingga tanaman bumi tak mau enyah dari tiap sorotannya Namun setangkai mawar itu berbeda Terpapar beribu duka yang merajai tiap kelopaknya Merah tapi bukan merah Khalayak yang lainnya Itu seperti merah darah yang membanjiri Sudut ruang kelopaknya Apa yang terjadi Aku harus apa Diam. ya diam itu lebih baik Mungkin saja ia tengah merindui Kekasih lama nya Yang enggan datang untuk meminangnya Hai mawar, Kisah mu begitu ironi Hingga duka mu melukai Tiap orang yang tak peduli No Urut: Tanggal: // :: Memang engkau tak mengandungku Tapi, darahmu yang mengalir dalam diriku... Dan setiap keringatmu menjadi suapan bagiku Kau selalu menyebut namaku disetiap doamu... Kau tidak ingin menangis didepanku Karena kau ingin terlihat kuat didepanku Agar aku tak ragu berlindung padamu.. Oh ayah.. sungguh besar rasa ntamination kepadaku.. Aku akan selalu mencintaimu seumur hidupku.. di malam nan sunyi ini ku terduduk sendiri memandang ke langit menikmati indahnya malam ditemani bintang n rembulan yang purnama namun ada yang mengganjal dihatiku sesuatu yang ingin sekali ku ungkapkan tetapi tak bisa ku ungkapkan dengan katakata andaikan bisa pasti tak sepenuhnya kini hanya angin yang berhembus dan pohon-pohon yang bergoyang mengikuti irama kerinduan yang menggelora dihatiku qu ingin kau datang kesini mengobati hatiku bimbang tanpamu Diam kelam tanpa kabut yang aku tunggu Rasakan stiap sentuhan embun yang pecah dlam pori kulit Aku menunggu hadirnya yang kini beranjak pergi Hadirku tak lagi berarti Semua kumpulan hanya menoleh dan memicingkan mata Entah apa yang harus ku lakukan di ujung lorong penantian Hanya membungkam sebuah rasa Ungkapan tak lagi dpat bicara Dan kebisuan pun menjadi rema dlam kisah keseharian Kalut duka yang berkecamuk menyobek insan Menyentuh sbuah atap perbatasan Ah aku capai Aku bosan tiada makna yang ku peroleh Harus berteriak pada siapa ? Harus menjerit di mana . Tuhaaan mengapa kau serasa jauh Di mana engkau Aku di sini meratap sendiri kisah kelok hidup ini Mengapa asamu tak terlihat Mengapa hanya aku sendiri berbalut luka ? Ku berkata pada hati ini Teruskan sisa pencarian Menempuh sejumput iman yang masih tersisa Meninggalkan lorong penantian dan urai air mata Yah di depan ada hari esok yang akan ku songsong penuh harap menemukan engkau yang tersimpan dlam kesesakan duri yang aku punya Dukaku memuja dunia dengan indah Lukaku memahat ukiran sejati Biar tak seorangpun tau bahwaaku kecewa pada kisahkuyang membawa perih Apakah aku insan yang tak tau diri? Hingga menganggap cinta dengan hatibukan dengan mata Merasakan cinta dengan perasaanbukan dengan logika Bahkan aku sampai kehilangan akal sehathingga membuatku tenggelampada kehancurandan kegalauan hidup Perih yang ku rasa seakan tak sanggup kujalani Aku patah dengan segenap sayap-sayap palsuku Aku mati dengan segenap nyawaku yang rapuh Tapi, tak kan ku tangisi karna inilah takdirku Aku harus terbiasa dengan duka Karena luka adalah duka Dan duka adlah aku. Sang surya nampak selalu ceria... Meski awan gelap menutupinya.... Sang bulan pun senyum indahnya... Meski mendung menyelimutinya... Pohon pun tetap berdiri kokoh... Walau tertiup kencangnya sang angin... Bebatuan tetap menjulang tinggi... Walau sang ombak menerpanya... Apakah ku bisa seperti itu... Tetap tegar meski hujan batu... Tetap berdiri meski hujan salju... Tetap senyum meski bersendu... Kenapa tidak.... Sang Illahi terus menemani... Sang Pencipta maha kaya... Sang Penguasa selalu ada... Ya Alloh Ya Robb... Semangati ku meski pilu... Terus semangat dan semangat... Semangat karena Mu ya Robb... Hamasah lillah ku... Hanya karena mu... Kasih ingat kah kau akan janji-janji mu dulu Janji yang kau ucapkan untuk meyakin kan aku Dulu kau pernah berjanji mencintaiku selamanyakau pernah berjanji tuk tidak meninggalkan kukau juga berjanji ingin hidup bersamaku selamanya Dan ku tanyamana janjimu Kau jawabku akan tepati nanti, karna saat ini aku ingin bebas Aku bertanyabebas dari apa Kau jawabbebas darimu, karna aku bosan padamu Aku tak percaya kau ucapkan itudan aku juga tak percaya kau akan kembali tepati janji mu nanti Bukan kah dulu selalu ada waktu untuk kitabukankah kata cinta tak habis terciptasekarang kau telah berbedakau tidak mencintaiku lagikau tinggalkan aku demi perempuan lain Kasih ingat kah kau saat kita satusedih telah kita arungibahagia telah kita nikmatidan beribu-ribu cerita telah kita lewati Namun semudah itu kau lupakansemudah itu kau tinggalkansetelah sekian lama kita menjalin cintahanya karna dia kau relakan aku Kasih sadarkah kau, kau telah sakiti akukau telah lukai akukau juga telah menyiksa batinku Kasihsadarlahbahwa hanya aku yang selalu ada untukmuhanya aku yang rela bekorban untuk mudan aku yang selalu setia menantimu disini Kasih sejahat apapun kau percayalah aku tetap mencintai museburuk apapun kauyakin la aku tetap menunggumu tuk jemput ku kembalientah sampai kapan kau akan sadari itu Aku akan tetap menunggumusampai aku tak sanggup lagi menunggu Dan di saat itu juga baru kau akan menyadarinyabahwa hanya aku yang mencintaimu sepenuh hatihanya aku yang setia menanti mu di sini Saat-saat itu adalahsaat nadiku berhenti berdenyutsaat jantungku berhenti berdetaksaat jemariku tak bisa menggenggam jarimu lagisaat aku tak bisa mendengar suara mu lagidan saat nafasku sudah tak berhembus lagi Saat malam menjelang saat lampu-lampu kota hidupkan. Saat bangku taman di duduki, saat itu, ada yang menanti dalam cemas. Dan Ketika bising telah enyap lalu ramai berganti sepi. lagi dan lagi untuk kesekian kali, rindu itu menepi. Aku tetap sendiri dan akan sendiri hingga akhirnya mati di tikam sepi. Lalu hidup lagi, kemudian mati lagi dan pada akhirnya menyatu dengan semesta. Semoga kau juga seperti itu hingga akhirnya kita duduk berdua disatukan semesta. Sahabat adalah orang yang bisa ada untuk kita..... Sahabat adalah sebuah kata kata yg sangat sederhana..... Sahabat Menjadikan hidup kita berwarna.... Meskipun pelangi punya warna .... Tapi persahabatan kita punya sejuta warna..... Meskipun Mentari sangat cerah.... Tapi persahabatan kita Lebih cerah..... Dulu... setitik harapan itu Kutujukan padamu Seiring berjalannya waktu Harapan itu semakin indah bersama cintamu Harapan untuk bisa bersamamu Tapi harapan itu sirna sudah Ketika ku tahu... Kau menjadi miliknya Hati ini rapuh tanpamu Raga ini seperti tak mampuberdiri lagi... meraih asa Sayap-sayap cintaku Tanpa hadirnya dirimu Tanpa cinta disampingku Sebelumnya tak ada yang mampumengajakku untuk bertahan dikala sedihsebelumnya ku ikat hatikuhanya untuk aku seorangsekarang kau disini hilang semua rasa bimbang dan kesepian Inilah akhirnya harus ku akui sebelum cintaku semakin dalam maafkan diriku memilih dirimuberibu kali aku berfikir untuk menghilangkan rasa initapi aku tak bisa bohongi hati kecilku Aku ingin bahagia bersamamu tapi apa dayaengkau tidak pernah menyadaribetapa aku sangat mencintaimuengkau mala pergi dengan semua janjiyang telah kau ingkariOh... Tuhan tolonglah hapuskan semua rasa iniaku ingin bahagia walau tak bersama dia kini harusnya kita ba untuk saling melupakankalau kita pernah bersama-samadan kini harus terpisah karena semua janji-janji yang palsu dan kini aku tanpamu bagaikan butiran debu Tak dapat ku gapaihanya mampu ku rasakantak dapat ku ucapkanhanya mampu menggetarkan relung jiwa Dan kini.. mataku hanya dapat terpejammembayangkan sosokmuyang selalu mengusik di kesunyian hatiku Ingin rasanya ku hentikan waktu sejenakhingga aku dapat menatapmulalu berlari ke arahmudan mengungkapkan rasa dalam hatiku Yang hanya kulakukan saat inihanyalah terdiam tanpa melangkahkan kaki kearahnyadan membiarkan bayangnya pergimeninggalkanku sendiri Mungkin, sungguh berat usahaku Selama ini hanya untuk meyakinkanmu Setelah realitas menyamarkan semua tentangku Dan dirimu semakin tak mengenaliku Apa yang salah dengan Cinta? Apakah bila cinta harus setiap saat dikata? Apakah bila rindu setiap waktu selalu kugerutu? Sebenarnya di dalam hatiku ini Ada Cinta yang memang cinta Rasa cinta yang lebih dari cinta biasa Dan rasa rindu yang lebih dari kata-kata rindu merayu Hanya Tuhan dan waktu yang akan menjawabnya Semua terasa semu namun aku tetap bahagia Mencintaimu setiap waktu tanpa kau tahu Dan merindukanmu meski kau tak pernah hiraukanku No Urut: Tanggal: // :: Ku telusuri segala arah.. Hanya “ putih” yang ku temui.. Ku tapaki segala jalan yang ada Hanya “ putih “ jua yang ku temui.. Sesungguhnya apa makna “putih” Tanda Tanya besar yang tak pernah dapat ku jawab Terus ku jalani hari ku tak luput bertemankan “putih”Bukankah putih tak lepas dari bening “ putih” kasih mu yang selalu menuntun ku menentukan arah.. “putih” sayang mu untuk ajarkan segalanya . sejak mulai ku tapaki bumi ini… Benih “Putih” yang kau tanam . Akan tumbuh abadi pada kami anak-anak mu.. Terimakasih mama…Buat segala pengorbanan dan air mata.. Karena Doa mu kami bisa.. Karena Air mata mu kami bertahan Bila mencintaimu adalah mimpi Maka jangan bangunkan aku dari mimpi itu Mencintaimu adalah anugerah terindahku Menyakitimu adalah kesalahan terbesarku Memilikimu adalah hal yang aku tunggu Kau warnai hariku dengan butiran cintamu Kau bawa kebahagiaan di hidupku Saat aku mulai percaya akan cintamu Saat aku mulai takut akan kehilanganmu Saat itulah kau pergi meninggalkanku Kau pergi tanpa satu alasanpun Hidupku terasa mati tanpamu Aku tak mungkin berhenti mencintaimu Aku hanya bisa belajar hidup tanpamu Saat aku berada pada titik jenuh Saat aku lelah memperjuangkanmu Saat aku tak lagi penasaran Menunggu pesan singkatmu Saat itulah kau datang kembali Dengan membawa cinta Cinta yang dulu pernah mati Cinta dengan sejuta harapan Yang kan berbuah kebaikan Pada waktu yang akan datang Siswa Belajar dari kecil hingga beranjak dewasa Untuk membuka gerbang ilmu pengetahuan Pandangan yang luas untuk kedepan Menggapai cita-cita yang diharapkan Yang lebih berkarakter dan lebih berkualitas Siswa Jangan kau sia-siakan pengorbanan orang tuamu Yang telah banyak mengeluarkan tetesan peluh dan air mata Untuk membiayai kebutuhanmu untuk sekolah Siswa Kau harus mampu menaklukkan kebodohanmu Bangkit dari tidurmu Raih mimpi gapai prestasi Siswa Pengetahuan luas sudah menantimu Lawanlah jiwa kotormu Capailah semua impianmu Bangkitlah Berjuanglah Demi masa depan negara Kau datang dengan menari Seperti dewi putih-kuning ramping mulus Menunjukkan diri seperti bunga yang bagus Dalam sinar matahari engkau selalu bercahaya Oh. melati engkau harum mewangi Engkau tinggal sebagai bunga dalam taman Biar warna dan wangi engkau berikan Takkan hilang meski kau layu Engkau seperti bintang di balik awan Terkadang-kadang sejurus berkilat-kilat Tapi jauh takkan tergapai tangan Karena engkau bunga yang suci nan indah permai. Bukan maksud menyakiti Entah apa yang merasuki Ku lukai kau di malam ini Sungguh tak sanggup menahan hati Ku tak bisa melepaskanmu Semuanya masih terlintas di benakku Malam mencekam antara kau dan aku Tiada bicara saling membisu Maaf aku terlalu kaku Tak sepantasnya aku begitu Ku tulis puisi ini untukmu Ku tulis namamu di hatiku Jangan pergi tinggalkan hati Jangan hancurkan lentera hati Cukup hanya kau disini Cukup hanya kau menemani Kupaksa otakku membuka kembali memoriku Tentang masa kecil yang kata orang sungguh ceria dan lugu Menelusuri larik demi larik suatu masa Ku hanya menemukan secuil kecil suatu sosok dalam bayangan Menerawangi kehidupan hingga saat ini. Mencari sesuatu yang sampai saat ini belum pernah kunikmati. Sampai batas waktu, aku menjadi seperti saat ini. Adalah sosok teduh nan perkasa seorang Ayah Yang konon demikian bijak dan penyabar Yang demikian kurindu dekapan dan rengkuhnya Ayah.. apakah aku mengenalmu Ayah.. apakah engkau mengenalku Aku hanya membuat percakapan imajiner denganmu Aku tak sempat merajuk, meminta mainan mobil kayu Aku tak sempat membuatmu marah karena nakalku Aku tak sempat membuatmu bangga karena nilai raportku Yang kutahu hanya senyum teduhmu dipotret usang Dan merangkai sendiri seribu andai tentang percakapan denganmu. Hanya untuk memenuhi kebutuhanku akan sosok seorang Ayah Engkau terlalu awal pergi, meninggalkan aku dan adik adikueng kau telah lama pergi. tapi tidak menghilang Sampai saat ini ketika kubacakan Surat Yassin di kuburmu Dan seribu doa untukmu... membuat sosokmu semakin tegas dihatiku. Ayah aku telah mengenalmu kini. Karena kini aku juga seorang Ayah Damailah Engkau disana dengan Ibu. Surabaya, Sept Oh ibu... Sembilan bulan kau mengandungku Waktu yang lama kau menahan itu Hingga keringat membasahi tubuhmu Oh ibu... Kau bagiku yang berjasa Kau adalah cahaya hidup ini Yang menerangi dalam gelap menjadi terang Oh ibu... Ingin kusampaikan rasa hatiku Tapi mengapa selalu malu-malu Selalu bimbang juga ragu Oh ibu... Kau bagaikan jantungku Kau bagaikan paru-paruku Kau bagai juga hatiku Oh ibu... Disaat aku sedih kau hibur aku Disaat aku sakit kau merawatku Jasamu tiada tanda sampai ku mati Oh ibu... Terimakasih ku ucapkan Untuk jasamu yang terkumpul Ibu, terimakasih sungguh padamu Tuhan.. Jaga malaikat tak bersayapku . Yang aku yakin disepertiga malam, Ia selalu bersimpuh, tersedu, Mengadu pada Mu Tentang apa yang dia rasakan hari ini, Tentang semua orang yang membuat relung hatinya terluka Ibuku... Ceritakan padaku, Siapa saja yang menyakitimu Apa yang membuatmu terluka Malaikat kasat mataku... Tak pernah sedikitpun kau mengeluh padaku, Kau selalu  memberi energi positif didalam rumah ini, Aku selalu siap mendengar keluh kesahmu, Aku selalu siapkan bahu untukmu, Tapi kau tak pernah menunjukkan rasa lelahmu Aku... Sayang... Ibuku... Maaf ibu.. Aku banyak menyusahimu Aku ingin melihat kau bahagia Tanpa senyum pura yang kau perlihatkan Pohon yang rendang, Menyembunyikan isi dalam, Disebalik tawa dan riang, Tersimpan seribu kelukaan. Aku yang kaku tak berdaya, Mencari sinar harapan suria, Mencari tangan-tangan keluarga, Untuk ku bertaut saat kalah. Ini waktu yang ku benci, Saat yang paling ku takuti, Dari dulu hingga kini, Tak pernah ku bayangi. Ditinggalkan ibu mithali, Bergerak sendiri di mendan ini, Berbekalkan senjati hati, Yang pelurunya hanyalah mimpi. Ibu kini telah kembali, Dan aku seolah mati, Nelihat ibu di bungkus kain putih, Tanda pergi takkan kembali. Kini yang aku miliki, Hanyalah memory dihati, Bersama ibu selamanya bersemadi, Semoga syurga tempatmu nanti. Ibu pergimu membunuh jiwaku, Tapi cintamu menguatkan aku, Untuk tetap terlihat teguh, Meski aku sebenarnya kaku. Ku tatap wajah ibu, Dibalik kain itu, Rasa sebak menguasaiku, Tapi aku harus teguh. Sunyi di pecahkan tangisan, Saat jasad ibu ditanamkan, Kerna ini adalah permulaan, Hidup tanpa ibu sebagai penaman. Tak kira siang dan malam, Semua berkunjung datang, Menemui kami dengan salam, Sebagai tanda sayang. Di sini mulanya hidup, Teguhkan diri tanpa bimbingan, Kerna ibu takkan datang, Seperti zaman takkan berulang. Cuma ucapan dan pesanan, Sebagai bekal ke masa depan, Agar terus bertahan, Untuk setiap ujian. Kerna kini ibu tak datang, Memberi semangat dan sokongan, Kerna ibu telah di tetapkan, Untuk kembali menghadap Tuhan. Hari ini adalah hari kesendirianku Hari dimana aku tak bisa melihat tawamu Hari dimana aku tak bisa mendengar canda guraumu Kasih.... Esok kita bersua... Esok hari inginku terbangun oleh suaramu Mengawali dunia dengan terbangun dipelukanmu Rindu akan pagi untuk membuat secangkir kopi untukmu Rindu akan datangnya siang untuk makan bersamamu Dan rinduku akan waktunya shalat dimana kau begitu gagah mengimamiku Kasih .. hati ini utuh Mencintaimu dengan lebih dan kekurangmukarena cinta ini ada dalam kesederhanaan Dalam diam hati terasa rindu Entah rindu kepada siapa Kadang hati gelisah saat tidak ada lagi cinta Namun hati menunggu cinta datang lagi Entah kapan cinta akan datang Hanya menunggu waktu yang menjawabnya Kadang hati bingung kepada siapa nanti hati ini di miliki.. Meski ada cinta di hadapan mata ini Aku hanya pasrah pada jodohku kelak nanti Harapan hanya membawaku ke dunia Kebahagiaan hingga akhir hidup ini Yang bisa terima diri ini yang tak sempurna di matamu nanti.. Hanya ketulusan dan keikhlasan hati yang ku inginkan bukan karna harta wajah parasmu maupun kelebihan dari dirimu... Hanyalah cinta yang ku mau.. Jika suatu masa telah datang... Yakinkah kita masih bertapak diatas sini... Jika nanti dunia hiang tak tahu dimana... Yakinkah kalian masih merasa kebahagiaan... Masih bisa makan minum??... Dunia? Mahluk hidup ini tak ada yang menjamin Akan kah besok masih bisa merasakan nikmat dunia... Tak ada yang bisa menjamin Apakah dunia berakhir di tanggal sekian, bulan sekian, atau tahun sekian?? Tak ada Sebenarnya kita terlalu terena Akan kehidupan yang tak menjamin apa-apa... Kita terlena dan berkata... Hai, kini aku masih bertapak, jadi untuk apa aku malah khawatir untuk mati." Ya aku tau kalian tidak mengatakan nya... namun aku tau kalian menba untuk melakukan nya... Lihat lah sekitar... Mereka yang menadahului kita... Apa yang sedang mereka sekarang... Apa mereka bahagia?? Apa mereka sedang sekarat? Kita tidak tahu.. Tapi sekarang kita akan menentukan masa akhir kita... Degan amal kita, kebaikan kita pada sesama... Jadilah manusia yang sebenar nya... Mengapa ku harus mengenal cinta Kalau itu hanya membuat derita Mengapa ku harus mengenal cinta Kalau itu hanya membuat rasa sakit Terlalu banyak kenangan yg kualami Bersamamu saat bercerita canda dan tawa Hari hari terasa istimewa saat didekatmu Kurasa suka ria pada waktu itu.. Tapi saat ini kau telah menjauh dariku Saat ini terlalu banyak kesedihan di Diriku Kurasa pilu yg mencekam dalam lubuk Hati Perasaan ini mendera jiwaku hingga Kerelung hati Sulit ku tuk melupakanmu dipikiranku Bayang bayang dirimu selalu hadiri Diriku Kau terlalu sulit tuk dilupakan Ku berharap masih ada secercah Harapan Agar kubisa menenangkan hati dan Pikiran Yang sangat rapuh ini serapuh daun Kau kering. Ku terpanah olehnya, tapi, kenapa... luka yang engkau berikan tak seindah yang ku impikan..... Waktu kau tak pernah memihak cinta. kau tak mau memandangdua insan yang melepas rindunya. akankah kau selalu beginih... amarahmu di limpahkanhanya untuk dua insan yang tak berdosa Keluh hanya keluh yang ku bisameratapi ketidak adilan cintaingin saat kau tak adabosan saat kau adadiriku bimbangdi permainkan indahnya cinta Dunia menyabut ria karnamu burung menari indah olehmu sang mentari malu akan dirimu Bahkan kejora tak nampak sebabmu... Entah bagaimana kau dapat lakukan itu Entah seperti apa raut wajahmu Aku tak tahu.. Yang aku tahu bahwa kini olehmu dan karnamu Aku merasakan pelangi dalam hidupku Saat pagi menjelang kau sibukkan diri Benahi semua tuk berjuang setiap hari Bahkan saat semuanya masih di dalam mimpi Kau bergerak pergi tuk mengabdi pada negeri Kau langkahkan kaki tanpa terhenti Melewati semua yang menghalangi Disaat tak mungkin menjadi pasti Walaupun harus memaksakan diri Tlah tiba waktunya dan lonceng pun berbunyi Lalu bergegas masuki kelas tuk ajarkan ilmu yang kau miliki Dengan semangat hati yang suci Tuk mencerdaskan semua anak bangsa ini Namun tak semua mendengarkanmu Tak hiraukan, mematuhi dan perhatikanmu Membuatmu kesal akan tingkah lakuku Bahkan mengecewakanmu membuatmu menangis pilu Guruku maafkan aku atas segala ulahku Aku tak pernah mengerti sulitnya menjadi dirimu Aku tak pernah hargai atas segala perjuanganmu Terima kasih guruku, engkaulah insan mulia dalam hidupku Ketika kau tebar Senyum itu padaku Tahukah kau? Ada rasa yang tak biasa Ada gelisah yang tak kunjung reda Hati mulai berdebar Mengalunkan melodi rindu Rindu tentang diriku dan dirimu Dimasa lalu Waktu berputar untuk belajar saling melupakan Namun senyummu Mampu kembali hadirkan Getaran rasa yang sama dan nyata Bahwa cinta itu masih ada Kemarin... Aku pernah mencintaimu dengan seluruh jiwa ragaku Menyayangimu dengan mempertaruhkan hidup fan matiku Membutuhkanmu bagai hari kepada mentari Mencintaimu. terasa begitu sakit Merindumu serasa menyayat luka dikulit sendiri Aku sadar. setiap tetes airmataku tak pernah sampai isaknya padamu Kamu. membiarkanku terpurul sendiri mempertahankan Cinta agar tak pergi Kamu. begitu angkuh menelantarkan benih kasih yang begitu putih Sekarang Ayy... Saat ini, Biarkan aku menyerah dan pergi Menyudahi semua kisah sedih ini Mengembalikan hati yang pernah pura" kau titipkan Aku pergi karena Ruang hati tak mampu lagi menahan semua nyeri Yah ini lah aku. aku yang selalu berusaha mencintai dia dengan sebisa ku aku yang selalu berusaha membuat dia bahagia ketika dia merasa sedih aku yang selalu berusaha membuat senyuman di wajahnya walaupun aku tak pernah mampu melakukan semua itu. Yah ini lah aku. aku si matahari bodoh yang tak punya apa apa aku si matahari bodoh kesepian yang selalu berharap bisa memeluk bulan aku si matahari bodoh yang selalu berpura-pura terang, sendirian, menanti bulan yang entah kapan akan datang Matahari yang bodoh . Lalu aku harus bagaimana Tuhan Aku tak mungkin menghentikan penantian ku ini ijinkan aku memilikinya Tuhan sebentar saja ')Aku mohon.. Salahkah bila matahari ini terus menanti salahkah bila matahari yang kesepian ini berharap salahkah bila matahari yang bodoh ini tetap bermimpi Aku adalah Matahari yang tak pernah berhenti mencintai bulan, Aku adalah matahari bodoh yang selalu berharap pada sesuatu yang tak mungkin terjadi .yah. itulah aku aku yang sampai saat ini masih bermimpi bisa memilikimu. Aku yang telah terpaku melihat sosok dirimu. Aku yang telah memutuskan untuk tetap berharap padamu.. Lihatlah matahari yang bodoh ini Lihatlah aku Aku tak akan berharap lebih dari mu bulan aku hanya ingin merasakan Indahnya memilikimu, Bahagia saat aku bersamamu dan waktu berhenti ketika aku memelukmu. Masuk toko yang pertama kurasa adalah cahaya yang terang benderang tak seperti jalan-jalan sempit di kampungku yang gelap Sorot mata para penjaga dan lampu-lampu yang mengitariku seperti sengaja hendak menunjukkan dari mana asalku Aku melihat kakiku jari-jarinya bergerak aku melihat sandal jepitku aku menoleh ke kiri ke kanan bau-bau harum aku menatap betis-betis dan sepatu bulu tubuhku berdiri merasakan desir kipas angin yang berputar-putar halus lembut badanku makin mingkup aku melihat barang-barang yang dipajang aku menghitung-hitung aku menghitung upahku aku menghitung harga tenagaku yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik aku melihat harga-harga kebutuhan di etalase aku melihat bayanganku makin letih dan terus diisap September Kepadamu kekasih kupersembahkan segala api keperihan di dadaku ini demi cintaku kepada semua manusia Kupersembahkan kepadamu sirnanya seluruh kepentingan diri dalam hidup demi mempertahankan kemesraan rahasia, yang teramat menyakitkan ini, denganmu Terima kasih engkau telah pilihkan bagiku rumah persemayaman dalam jiwa remuk redam hamba-hambamu Kudekap mereka, kupanggul, kusayang-sayang, dan ketika mereka tancapkan pisau ke dadaku, mengucur darah dari mereka sendiri, sehingga bersegera aku mengusapnya, kusumpal, kubalut dengan sobekan-sobekan bajuku Kemudian kudekap ia, kupanggul, kusayang-sayang, kupeluk, kugendong-gendong, sampai kemudian mereka tancapkan lagi pisau ke punggungku, sehingga mengucur lagi darah batinnya, sehingga aku bersegera mengusapnya, kusumpal, kubalut dengan sobekan-sobekan bajuku, kudekap, kusayang-sayang. Dari Kumpulan sajak Abracadabra Kita Ngumpet, Yayasan Bentang Budaya Yogyakarta, , halaman ) Republika, Januari Puisi dariku, untukmu Yang kini telah bahagia Bersama lelaki pilihanmu; Kebersamaan Kita telah pupus Mawar Cinta tak lagi mekar Dengan wewangian rindu Sekarang, Kata Cinta telah menjadi ucapan belaka Tak berarti di dalam Roman Hati Setelah realita menjelma malapetaka Kasih Sayangmu yang ceria Kau curahkan padaku setiap waktu Tak pernah lekang, Meski jarak menjadi penghalang Ingatkah Engkau semua tentang Kita? Yang pernah Kita lalui di bawah Cinta yang Indah? Lalu, apa yang kudapati sekarang? Perih memerih teriris kenangan Semu hilang sudah tanpa alasan Yang hanya mampu kuratapkan Di Ruang Rindu dalam Kesunyian Tercatat; Cinta yang tulus telah pupus, Tertajuk; Cinta yang setia tak berharga, Dan Terangkum; Cinta Dan Pengorbananku Sia-Sia Saat aku membuka mata Sebagian hidupku tertelan oleh suram berkepanjangan Kebahagiaanku tergadaikan Seaakan putus asa menghampiriku Aku takut... takut Betapa pahitnya hidup ini Saat mataku terbuka Aku lelah............ Aku hanya ingin sejenak pejamkan matakuaku ingin berkelana dalam mimpimewujudkan cita citaku Berharap saat mata terbuka hidupku kan indah Hanya keyakinan yang bisa Mewujudkan segala mimpi Jangan pernah berhenti bermimpi kawan Karena mimpi bisa jadi nyata Selama keyakinan masih tertanam di dada Semuanya pasti bisa dalam genggaman kita Kerinduan di keheningan Menyerbuk dalam qalbu Membawa setitik harapan Tuk memiliki hatimu Rasa ini hampir lenyap Namun kembali mencuat Ku berdoa dalam senyap Agar cintamu aku dapat Hembusan nafas mengiringi langkah kaki Suara hati memaksa diam Diam sejenak dalam uraian kataku Pernah kuba mengartikan kata demi kata dalam hidupku Namun tak sedikit pun aku mampu Selalu kuba berdiri tegak Mengibarkan bendera ketegaran Tegar menatap langit Namun aku lelah menanti birunya langit Bersama waktu Aku membeku Demi setitik harapan yang kurasa tak pernah kumiliki Air mataku leleh Menghangatkan dua tebing pipiku Dan biarkan Biarkan air mataku menguap bersama waktu Seperti detik-detik yang berguguran Disepanjang langkah yang berat Aku tenggelam dalam bait-bait puisi Cahaya kecil yang terbaring menangis Memberi isyarat Sedih ini untukku sendiri Aku tertunduk Melewatkan waktu Menghitung tetes air mataku Ingatkah kamu disaat ucapan menjadi Ikatan.. Ingatkah kamu disaat ikatan menjadi perjanjian.. Semua kusimpan di dalam ketulusan hati.. Kunyanyikan di dalam do'a dan melodi.. Tuhan inikah takdirmu....??? Engkau pertemukan dan engkau pisahkan... Aku hambamu.. Aku memohon percintaan Namun itupun sulit engkau ciptakan.. Tangis. tawa.. Ia bawa bersama kenangan indah.. Tangis darah tak kan pernah membuat ia bernyawa... Ia malaikat cinta yg tak kan pernah berubah... Di penghujung senja aku menunggu Menunggu dirimu ditaman rindu Dari waktu ke waktu berharap kau menemuiku Memeluk erat, memberi kedamaian dikalbu Memupuk kembali rasa cinta dan rindu yang hampir layu Tapi sayang sungguh disayang Itu ternyata belum kau wujudkan Dengan beribu alasan Hingga kini kumerasa kelelahan Menunggu lama hingga terasa membosankan Bosan....karena. yang kau berikan.. seperti hanya sekedar khayalan dan juga bualan Sekedar ucapan.. tanpa keinginan.. merealisasikan.... Lelah.. teramat sangat lelah...... Menanti kepastian.... Dan kutak tahu.. sampai kapan ku bertahan Menunggu dirimu.. wahai sang pujaan Di bawah hamparan langit yang gelap Aku menatap satu bintang yang paling terang Aku menatapnya dengan penuh harapan Seolah itu kau Yang kini kau telah pergi dari hidupku Di saat ku membutuhkan mu Rasa sakit ini masih tersimpan Saat kau khianati cinta tulus ini Aku berharap kata sayang yang kau ucapkan dulu Bisa kau ucapkan kembali pada diriku Bukan masalah waktu yang terlalu singkat Tetapi banyak kenangan yang penuh makna Tapi sekarang kau telah pergi jauh Meninggalkan semua kenangan kita Aku di sini sendirian masih menyimpan semua kenangan itu Yang pernah aku miliki dari kisah cinta kita Dan sekarang aku hanya bisa berharap Suatu saat nanti kau akan mengerti arti cinta tulus ini Untuk melengkapi kisah hidup ini Yang seakan hilang karena cintamu Dan aku sangat berharap Suatu hari nanti cintamu kembali untukku Supaya kau mengerti akan keadaanku saat ini Bahwasanya aku sangat berharap kau kembali dalam pelukanku Panah menghujam jantungkuterasa manis kata puji dan rayuterlontar dari lenturnya lidahmumembius diri terjatuh kedalam cumbu rayu Kulihat ada bola api pada kedua bola matamumenjerat jiwa kedalam lingkaran panas hawa birahimupanasnya berputar-putar di atas kepalamembakar ubun-ubun Panah menghujam jantungkupanah beracun candu asmaramembius diri kedalam gelora asmaramulingkaran setan yang tak berujung Ku hias bait cinta tuk mu Dengan tinta cinta bertabur kasih Namun sang waktu mengikis tinta cintaku Hingga perlahan memudar dan hilang Telah ku ba lukis bait cintaku Dengan bayang indahmu Namun sang kabut menelan bayangmu Lenyap dalam hitungan kedip pandangku Tak lelah ku rampungkan bait puisi untukmu Sang waktu pun tiada lelah pudarkannya Sang kabut tetap menelannya Hingga tiada hias yang mampu tegar Seperti dirimu yang kian memudar dan hilang Pasir putih pesisir pantai Laksana sutra kuasa Surya suci safana Merangkai janji demi hari Bagai dinding dimensi Surga pun tegak abadi Tercipta pada ilahi Masa diri tuk sekali Deburan ayat pun menyatu Bak rembulan kan tersentuh Desiran kasih pun menyeru Bak gemintang kan terjatuh Goresan takdir telah temui Langit bumi telah pahami Tentang fatamorgana yang sejati Tentang mega yang temani Kuasa-Mu pun berderu Ketuk diri bernoda Kau pun tersadar Kicau diri terakhir Ku hanya bisa melihat dari memori Tentang apa yang telah kita lewati Walau kini ku tau kau tak seperti dulu lagi Karna yang ku tau tentang mu Hanya akan buatku menangisKepolosanmuKekanakanmuKemanjaanmu Ketidaktauan mu tentang cinta Itu semua buatku beruntung Tapi kini Keberuntunganku telah selesai Semua sifat mu telah berubah Kedewasaanmu telah menelan keberuntunganku Takkan ada lagi sahabat seperti dulu Sahabat dulu telah menjadi dewasaKehilangan Itulah yang saat ini ku rasakan Sifatmu bukanlah kekanakan lgi Sifatmu bukanlah polos lagi Sifatmu Menghancurkn kan ku Sifatmu bukan lagi seperti sahabat Sahabat yang dulu ku sayangi Tapi sekarang hanyalah kenangan Semua perkataan manis mu telah jadi abu Karna prilakumu yang membakar sendiri Disini aku berdiri... Menghadap langit.... Mengikuti irama semilir angin sore... Mendengar kicauan burung menari... Menyusup ke dalam dinginnya angin sore... Rasa sakit ini terus membuatku menetap disini... Menba membuatku bertahan untuk mencintaimu... Seakan masih ada harapan yang belum pasti... Haruskah aku tetap berdiri di sini Menatap langit... Menba mencari simpati wangi dalam kenangan... Padahal ku tau... Aku hanya bisa bertahan... Bertahan dari semua keraguan sang senja... Keraguan akan pergi atau tetapkah dia... Hingga dia akan dilupakan sesaat... Meski tak berarti selamanya.... Ayah sebelum fajarnya dia anggun merayuhasrati ibu rengkuh kemuningnya haus bengis mengendus rakus perkosa takdirnyalubangi sendi tiang rumah ku musnahterjajah bodoh jatuh di angkuhnya di mana kau ayah aku takut dalam gelapnya merintih Ibu dekap erat nadi ku lelah tertatihtersisi eloknya kejam menginjakapa kau tuli jerit ku nyata bukan semuiringi gelegar runtuhnya persatuankenapa kau gadaikan ? lusuh sajadah cinta tak lagi pusakai silanyaterpahat angkuh di langit tak berawan Kemana kau ibu dingin ku memanggil aku lapar dalam kasih mu terbuang punguti sampah cinta mutercecer tak berharga apakah karna tahtah kau buta ayahrampas hak sewajarnya kaum kusam menangis Dengar ringkihnya ayahsusu ibunya kering gersangi asahujani bumi dengan ibanya bermunajatyaa maha mencipta ibu kenapa kau ciptakan ayah bila hukum merusakaku benci ibu apalah jua kau artikan ayah Ketika ku terdiam. ku menanti sebuah kasih sayang..lama.......?? ku menanti cinta datangtak satu langkah yang terdengar Namun di ujung kelamsosok wanita yang tak hasing ku kenal.. yang memberikan sejuta kasih tampa setetes imbalan tampa setitik rayuan Dia datang.. bagai malaikat tak bersayapmenghapus setiap tetesa lukanamun ku tak pernah mengerti cinta... Ibu.. kau selalu hadir untyk kukau malaikat nyata di hatikuwalau tak terbuka mata kumelihat kasih sayang abadi mu. maafkan anak mu ibu..... Aku tak prnah ingin melupakan dirimu. Apalagi benci. Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati. Suka dn duka brsama. Sungguh berat untk kulupakan. Sangat tak mungkin untk benci. Karena kau sangat berkesan. Karena kau sangat mendalam. Percayalah kekasihku. Hanya satu kau kasihku. Dan hanya satu inginku. Hidup bersama denganmu. Kesedihan ini tak bisa terdeteksi lagiair mata tak bisa tertampung oleh luasnya danaubak gelap menerkam ku kedalam dasar laut Tuhan…. kemana? Kemana aku mencari ku menembus jarak tertinggi di dalam fatamorgana Tuhanizinkan aku untuk meneruskan iniizinkan hati mengurai sesak dalam bekunya lisan inidalam wujud menangis tertahanmenjerit tanpa suaterkejang-kejang dalam lesujuga dalam pertahanan ku Ketika... Takdir telah dibuktikan... Saat aku berjumpa denganmu terasa berbeda... Tak pernah aku rasa sebelumnya... Dan inilah yang pertama kalinya... Awalnya aku memang tak menyadarinya... Kalau hatiku telah tertambat di hatimu... Seiring dengan berjalannya waktu... Semua terasa sempurna.... Mimpiku... Mimpi yang paling indah... Yaitu... Memilikimu... Menjagamu... Dan berada di sampingmu... Mimpiku akan menjadi sempurna... Jika menjalani hidup denganmu... Akan aku berikan hati ini untukmu.. Dan akan aku pastikan raga ini milikmu... Hanya milikmu selamanya... Tak terikat oleh waktu.. Sahabat kau bagaikan cahayakuyang selalu menerangi gelapnya hidupkusaat masalah yang begitu sulit menghadangkukau selalu menenangkan dan membantuku Kau selalu membantukukau selalu menemanikukau selalu menghiburkukau selalu mendukungku Wahai sahabatku.. aku berjanji akan membalas kebaikanmusebagaimana kau berlaku baik kepadakuperahabatan kita akan terus ada sampai ajal menjemputku Jika malam bertandang Kan ku patahkan sayap sayapmu Bersama senyapnya malam Meski ku harus merangkak Membunuh anganku sendiri Tapi aku takkan mundur Dari malam yang penuh petaka Sembunyi dibalik poon yang bernama kehdupan Menyimpan berjuta kebohongan yang tak terungkapkan Tak sejalan dengan yang ada dalam fikiran Awal perjalanan yang suram Setelah nafas jiwa berjalan Hidup hanya bisa memilih salah an bena Hingga saatnya kita berhenti Kisah ini tetap menjadi misteri Mengapa hanya kita yang selalu terdiam Menatap langit dengan penuh kesedihan Mencari apa yang ada dalam jiwa Terletak didalam sangkar kegelapan Berikanlah hembus nafasmu untuk jiwamu Agar ku bisa melangkah dalam duniamu Tunjukkanlah aku arti dari kehidupan Agar aku bisa menjalaninya Setiap kali kusendiri hanya kesepian lah yang kurasaaku selalu berharap ada yang menemani diriku yang hampa Tapi aku hanya bisa berharap dan berharap suatu saat nanti ada yang menemanikudan menerimaku dengan segala kekuranganku Hati pun sering menangis meratapi keadaan hidupku yang penuh kekurangandan hati sering merasa syirik karena melihat orang disekitarku yang mempunyai pasangan dan merasakan hidup bahagia Andai saja Tuhan mendengar tangisan hatikudan memberikan jalan yang terbaik untukkukarna orang seperti aku ini ingin merasakan hidup bahagiadan berhak mendapatkan kebahagiaan Tak pernah ku lupa saat kita pernah bersama berteman mentari dan hujan terngiang alunan angin merdu bermain dengan rintikan air hujan di atas panasnya api kehidupan berjalan di atas bayangan maya bercanda ria penuh suka Saat dulu kita bersama tapi kini kau telah pergi terbang menembus awan dan langit menuju tempat terindah betapa pilu dan luka hati ini hanya sepatah kata kuucapkan selamat jalan sahabat tak kan kulupakan kenangan indah kita selamanya................. Aku selalu berkhayal dan bermimpi tentang mu Tentang masa depan ku bersama mu Tentang kebahagian ku bersama mu Tapi......... itu dulu Dulu sebelum kau buat ku terluka Sebelum kau buat ku kecewa Sekarang harapan ku tlah sirna Bersama dengan luka yang kau buat Bagitu sakit luka yang kau goreskan Kau seakan tak pernah peduli akan semua itu Kau tertawa atas luka yang ku alami Kau bahagia atas perih yang ku rasa Aku hanya bisa berdoa Semoga tawa dan bahagia mu tidak hanya sesaat Kebahagiaanku telah kembali tuhan Tapi apakah dia tidak akan mengulangi kesalahan seperti dulu lagi?? Ataukan dia benar-benar menyesal dengan perbuatannya dulu? entahlah. Rasa sayang yang mulai hilang secara perlahan, tumbuh kembali karna kehadirannya Cintaku saat ini telah ku tiggalkan karnanya Apakah dia akan membalas pengorbananku dengan kebaikan? Tuhan Jangan biarkan aku kembali mencintainya bila ia hanya datang sesaat padaku Bila ia tak sungguh-sungguh mencintaiku.Tuhan Aku rindu dia yg dulu, bukan dia sekarang. Perbedaan padanya sangat terasa dihatiku. Indonesia Menangis bahkan tercabik dengan hebatnya penguasanya korupsi tak peduli rakyatnya mengemis Kesejahteraan tinggallah angan keadilan hanyalah khayal kemerdekaan telah terjajah yang tersisah hanya kebodohan Indonesiaku, Indonesia kalian jangan hanya tinggal diam kawan mari bersatu ambil peranan sebagai pemuda untuk perubahan... Senyum di balik jendela Aku mendapatkan dalam tatapan singkat penuh makna Dalam ramainya siang dan dalam teduhnya hati Melewati bulan sabit berlalu Dalam kehampaan gerbong hati, secepat kereta itu terus berlari dan bersembunyi dalam ingatan yang abadi Senyum di balik jendela Dimana disana ada kebijaksaan, kedewasaan dan kelembutan luar biasa seorang hamba Tuhan Melewati panjangnya lorong kehidupan kejam, yang tak jarang terus meminta korbannya Senyum di balik jendela Pertanyaan tanpa jawaban Entah mengapa, hanya dia yang membuat aku terus menggali dan menggali setiap pertanyaan itu Tapi.. lagi-lagi tak ada Nihil.. tak bernilai Senyum di balik jendela Hanya ada lambaian tangan Yang terus melambaikan kebaikan melambaikan keindahan melambaikan bahwa kehidupan itu perjuangan Senyum di balik jendela Semakin berlalu dan berlalu Sebisa mungkin aku ukir dan abadikan Dalam hatiku yang tak kunjung padam Dalam jiwaku yang semakin lelah Sebisa mungkin aku bisikkan Kalimat syukur yang terus mengalun hingga berhenti dalam masanya Senyum di balik jendela Andaikan dia tahu andaikan dia mengerti Aku mungkin selamanya tak kan bisa menuliskan dalam indahnya kata-kata serta dalamnya makna-makna Kerena bagiku itu menyiksa amat sangat menyiksa Mungkin aku hanya bisa mengingat dan menambatkan bahwa dia begitu bermakna, begitu indah, begitu berarti... Cinta. dalam kejauhan Q Merindukan Mu dalam keheningan Q slalu Merintih krn Mu tak dapat lg Q bertahan slalu Q Melangkah teratih Menuju pintu Hati Mu dan berharap Qmu Membuka nya Walaupun Hanya sejenak.. saat Q tulis rasa CINTA ini d atas pasir, Angin dtng Menghapus nya. saat Q rangkai rasa CINTA ini d atas karang, Ombak dtng Melebur asa Q. dan kini Q Menyadari bahwa Hati mu lh tempat berlabuh nya Hati ini andi ferrost Tak lagi ku temukan kau, Dimanakah kau yang waktu itu? Wajah itu senyum itu suara itu tak lagi nampak. Milikmulah semua kata indah kataku waktu itu, Kini di kertas kusut pun kau sulit ku baca Kau adalah puisi kataku dulu Kini dg tega kau rusak puisiku, Kau lucuti huruf demi huruf kata demi kata sampai kalimat demi kalimat. Muak kah kau dg kisah ini? Ku ba lupakan cintaku dan dirinya yg tega memberiku luka dan resah, Hati Tulus melarangku. Hariku kini penuh dengan peluh pencarian Ku peras kembali keringat semangatku, Aku semangatkan kembali tenagaku mencari huruf demi huruf ku jadikan kata demi kata menjadi kalimat demi kalimat dan ku rangkai kembali menjadi sebuah puisi lama. Bantu aku dengan tampak wajahmu, Topang aku dengan senyum mu, Semangati aku dengan suaramu, Hati ini penuh harap, Dan aku yakin cintaku belum sirna walau Telah ku ukir namamu di hatiku Walau tanpa tinta takkan hilang di hapus waktu Namamu etnic sekali di telinggaku Namamu yg pertama menggulik nadiku.. Namamu oh namamu Sederhana enak di sapa.. Gampang di eja.. Sering kusebut kala cinta menyapa Suka kugubah dalam bait bait lagu cinta.. Kutitipkan dalam syair syair pujangga Seandainya aku bisa ke langit jingga Akan ku lukis namamu di angkasa Jika siang di payungi awan Kala malam di sinari rembulan.. Bila hujan ku gapit dalam ingatan.. Biar tak  lusuh.. Ditetesi debu cendawan.. Sibunga rampai.. Publish // :: Tak pernah terpikir olehku Memiliki sahabat seperti dirimu Hanya kata terima kasih yang bisa ku ucapkan Buat semua perhatian dan kasih sayang yang engkau Berikan untuk ku............ Kau selalu ada di saat masalah menghampiri ku Kau selalu ada membawa keceriyaan di setiap hariku Ada can da dan tawa yang selau menghiasi Kebersamaan kita.......... Aku berharap perhatian mu tak pernah hilang Aku berharap kasih sayang mu tak pernah pudar untuk ku Kau sahabat pertama dan aku berharap Kau lah teman yang dapat menyenagkan ku Sampai akhir menutup mata.... Ku persembahkan puisi ini untuk sahabatku Ladinda Desinta Winona Telah lama aku simpan semua ini Perasaan tersakiti yang begitu dalam Rasa sakit yang kamu berikan Cukup membuat aku tersiksa Adakah perasaan baik dihatimu Sehingga aku tak lelah untuk ini semua Benarkah ada perasaan setia Tapi mengapa kau berdusta Kini semua sudah terlanjur Cintamu yang ku kenal dulu Bukanlah cinta untukku Dan kehidupanmu yang seharusnya milikku Ternyata bukan untukku Tak kusangka kau menghianatiku Sehingga tak ada lagi cinta suci darimu Air mataku ini sangatlah tidak berarti Cukup disini untuk kuakhiri Di setiap malam ku sendiri Menatap langit-langit yang gelap Ku menunggu Menunggu hadirmu Wajahmu selalu terbayang olehku Aku sangat ingin berada didekatmu Menghabiskan waktu bersamamu Sampai aku lupa kalau kau bukan milikku Aku tau itu mimpi Mimpi seorang pemulung pencari emas Bagaikan mencari jarum dalam jerami Aku hanya bisa menangis Aku hanya bisa bersedih Bagaikan pohon ditengah gurun Selalu sendirian Selalu kesepian Aku butuh dirimu dirimu yang selalu kurindukan Dirimu yang selali kurindukan Dirimu yang selalu ku mimpikan Hati ini sudah rapuh Rapuh akan hilangnya kasih darimu Tak ada lagi yang bisa menyatukannya Hanya dirimulah yang bisa melakukannya Jika kau pergi jauh aku disini Selalu disini untuk menunggumu Menunggu kau datang Sampai kapanpun Aku berjanji Jika kau datang Aku akan menghapus air matamu Aku akan menjadi tempat tawamu Terkadang aku befikir... Kenapa aku menunggumu Sekarang aku tau... Kamu adalah separuh jiwaku... Senyum yang terlukis di wajahmu Adalah penyemangat bagiku Pelukan dan dekapan mu Selalu memberikan kehangatan Seutas kata yang kau ucap Adalah sumber kekuatan Oh ibu. Kau lah sang perempuan hebat Kau tak pernah membiarkan ku Jatuh dalam penderitaan Walau dengan raga yang termakan usia Kan ku sebut nama indah mu Dalam setiap doa dan langkah ku Aku menulis segenap rasaku Di sepanjang isi buku Aku luahkan harapku Aku limpahkan mohonku Aku ceritakan pedihku Aku ungkapkan bahagiaku Agar tak ada lagi rasa yang mengangguku Sejak dulu aku begitu Tapi.... Oh mengapa? Aku rasa Masih kugenggam rasa itu Tanpa bisa kulepas Terbaring lemah di ufuk senja Jangan tanya siapa yang menangis Dari dulu memang begitu Ia takkan beranjak pergi Aku tak tahu alasannya Tersabut oleh kabut malam Duka nestapa menumpuk luka Lepas hembusan nafas yang panjang Hanya waktu yang menjawab Tajam arah mata melihat Meniti jalan kepedihan Berani hidup melawan mati Waktu kian berjalan Tak menentu kapan berhenti Rupa menua raga merenta Bagai perahu di atas samudera Kaulah pembimbingku Kaulah pengajarkku Kaulah pendidikku Guru..... Itulah julukanmu Yang tak pernah bosan dalam Mengajar dan membimbingku Guru.... Tanpa dirimu aku akan hancur Tanpa dirimu aku akan sengsara Tanpa dirimu aku akan sesat Guru... Terima kasih Atas segala jasa jasamu Indah cahaya mentari di pagi ini membuatku merasa indahnya dunia meraskan hanggatnya sinar mentari. hanggat senyum mu dikala pagi.. Senyummu membuatku tak berdaya. inggin rasanya aku berjumpa. mendengar tawamu melihat matamu inggin kurasakan indah dirimu . Merasakan hadirmu seperti kurasakan indahnya mentari di pagi nan cantik hari hari yang kulewati bersamamu menit demi menit yang ku lewati sangat berharga buatku . Sahabat sejati Kau memang yang paling abadi Kau selalu ada disaat semua berubah Dan kau membuat semuanya bahagia Karna kau sahabat Aku bisa begini Karna kau jg yang membuat aku mengerti Apa itu arti persahabatan Dikala galau,gundah,sedih ceria maupun bahagia Kau selalu ada untuk semua itu Tanpa mu sahabat Aku tak bisa lewati segala rintangan hidup Diwaktu yang berjalan ini Aku selalu berdoa Jangan kau retakan persahabatan kami Karna kami bersahabat selama umur kami skarang Bismillahirrahmanirrahim.. ku tulis tiap kata pada maknanya puisi ku sembahkan meluahkan rasa pada tiap hamparan . Puisi ku cipta kadang ilusi kadang realiti ku lontar kan apa jua di minda ku luahkan rasa rindu ku pada dia yang ku rindui.. selalu jua ku terbuai rindu padanya. eemm ku cipta kata penuh indah pada dia yang ku cintai kata yang hadir dari jiwa yang mencintai.. semoga dia merasakan luahan ku. semoga ya Puisi jua ku garap meluahkan tentang kehidupan di sekeliling ku yang penuh segala ranjau suka duka tentang hidup yang penuh misteri.. Dan walaupun puisi ku sepi jangan di anggap sepi tiap maksud yang tersingkap di dalamnya.. kerana, Tiap doa mohon keredahan dari yang Esa ku sembahkan pada teman lewat dari menghayati bait-bait kata yang terlontar agar ada rasa kesyukuran di hati padanya.. Allah yang satu Walau, dari puisi ku yang tak . seindah bahasa tak.. seindah lafaz dan tak.. seindah ungkapan biarlah. ia hanya sebuah, Luahan Lewat Puisi Sepi Ku.. kerana Aku Tetap Aku Mungkin sia-sia penantianku selama ini Aku berharap kita dapat bertemu kembali Walaupun itu hanya sebuah mimpi Mimpi yang penuh memori Tentang perjuangan yang pernah kita hadapi Waktu terus berjalan Perlahan kamu pergi meninggalkan Sendiri Dengan alunan malam yang sunyi Aku hanya bisa berbicara dalam doa Doa yang menyimpan cerita Tak pedulikah kamu Pada raga yang masih bernyawa Pada jiwa yang punya rasa Ingatlah Sebab kesetiaan itu mahal harganya No Urut: Tanggal: // :: Redup temaram iringi gontai langkah si lelaki Bintang malam ini malu saja Awan mengolok keji Angin berbisik “Pecundang” Benarkah ia telah kalah Ditapaki lagi tanah pekuburan lama Muntahan purnama sempurna sekali Batang tembakau ia sulut lagi Biar ada teman jalan Walau tak ada lagi teman berbagi Sekali lagi ia berhenti Mengingat gadis yang tak mengingatnya Rintik turun, dan ia tahu kekalahan pasti Tertanam dalam hati Satu rasa yang sulit diungkapkan Rasa yang tak mungkin diucapkan dan tak mudah dijelaskan Ku mengagumi satu hati yang terbatas Yang tak mudah kulalui jalannya Ku mengert semua yang terjadi Dan ku relakan hatimu bersamanya Meski rasa sakitku terus menemaniku Menemani di kala ku diam, di kala ku berdiri dan di kala ku berlari Tapi satu harapku yang ku miliki Semoga bahagiamu dapat meredam ambisiku. Katakan pada rindu aku bosan. Harus menikam dan mematikannya setiap saat Namun dia dengan sesuka hatinya selalu tumbuh dan beramitosis dalam pikiranku. Sekarang aku mengerti mengapa orang-orang memilih menyibukan diri dalam jarak yang ada. Karena perihal menanti temu itu hanya membuat diri terjebak dalam jemu. Biar waktu terkikis habis oleh aktivitas yang membuat rindu Tak mencuat ke permukaan dan membuat pilu. Hanya itu, karena saat sepi sendiri rindu selalu datang menghampiri. Saat itu aku berusaha dan menegakan diri untuk melenyapkan rindu lagi. Senyuman ini terkekang Langkahan ini aturan Kelakuan ini paksaan Dan tangisan ini ungkapan Takkah kau tau Dalamnya harapku Kuingin menjelajah fatamorgana Menba menemukan ujung dunia Ini hidupku.. Berdiri tegak menuju arah yang ku mau Aku bukan mainanmu Aku bukan milikmu Tugasmu bukanlah mengaturku Berikan cintamu Tapi, bukan pikiranmu Batin tanpa cahaya Gelap gulita dalam rasa Tenggelam dalam masa Merasa putus asa Apa yang dapat kurasa Jika batin dan rasaku telah musnah Kupeluk dia dalam kerinduan dan doa... Hanya itu yang dapat  ku lakukan disaat semuanya tak mungkin Tak mungkin ku lihat.. tak mungkin ku sentuh.. bahkan tak mungkin ku harap jatuh dihatinya Namun jika Ku harap hati ini terjatuh, maka jatuhlah dia dalam hati yang indah.... Yang indah dalam iman dan ketakwaannya... Dalam kasih dan sayangnya Dalam doa dan ketulusannya Jika tak mungkin ku lihat dia dengan semua kerinduan ku yang nyata Hanya baris doa yang ku letakkan diatas lembaran sajadahku... dalam butiran tasbihku... dalam tetesan air mata rindu ku.... Memelukmu dalam untaian yang hanya aku dan Penguasa Cinta yang tau... Bahwa hati ini telah terjatuh dalam hati yang indah milikinya..... Gugusan diri berguguran jatuh Berat hati ku berpindah ke alam jauh. Tapi, Sungkan ku hidup hanya tuk berpesta pora menikmati belas kasih tuan. Apa daya diriku tak berpaling jua merubah nestapa Kuatkan aku bertemu Saat itu kodrat nyawaku. Kelam, Mengapa dan karena apakah aku mengenlmu ? Mengapa pula aku mengetahui semua kehidupanmu ? Semua itu membuat pikiranku kacau Karena bayang bayangmu selalu ada dalam pikiranku Kenangan yang duku tak pernah hilang dari pikiranku Mengapa kau tiba tiba menghilang begitu saja ? Apakah itu salahku ? Aku sangat merindukanmu Kau tak pernah tau betapa bingungnya aku tanpamu Kau juga tak tau sebenarnya aku masih berharap padamu Tuhan ... Ingin aku melupakannya Tapi selalu saja aku teringat padanya Aku berharap dia bisa kembali seperti dulu Seperti dia menemaniku dikala aku sendiri Terima kasih .. Kau telah menemaniku Kau telah menghiburku Kau telah mendengarkan semua ceritaku Tentang apa ku melamun? Tentang rasa, hati, ataukah jarak? Sebuah rasa yang ada dan nyata hati yang sama Dan fikiran tuk saling mengisi Jarak pemisah, Itulah satu hal yang mubgkin membuatku melamun Hening Malam dalam Hati Saat hening malam Gelap gulita tenggelam Dalam suatu kegelapan Yang tidak akan musnah Kecuali jika tersiram air bah Di hening malam Kekelaman terasa di hati dan mata Harapan dan cita – cita Serasa tidak ada konsekuesinya Saat hening malam Berkata padaku Serasa pelita mendebat diriku Api berkobar Menyambar kulitku Saat hening malam Suara petir menggelegar Membuat semua insan berkata Aku makhlukmu Tuhan Kawan, Hati kita seperti hening malam Gelap gulita dan kelam Membuat kita tenggelam Dalam kecelakaan yang nyata Yang membuat kita bertanya Kenapa aku ini? Padahal dirimu adalah diri Yang penuh dengan luka Dan dendam hati Hening malam Yang kelam Membuat kita terasa tersembunyi Dalam bunyi detak hati, Derapan angin sunyi Menempatkan diri Ke dalam hati Dendam yang tak pernah usai, Membuat permasalahan yang kian mematikan Membuat kita mencapai kemusnahan Kemusnahan iman Kawan, Tuhan telah memberi hati yang bersih Jagalah dengan hati – hati jangan sampai tersisih Tersisih dalam sampah keburukan dunia. "Beberapa orang datang dalam hidup kamu adalah berkat, dan sebagian datang dalam hidup kamu adalah pelajaran...." Dan... Mana aku tau bahwa saat ini aku sedang berada di antara dua keadaan Keadaan yang membuat aku gusar akan sebuah masa yang mengecewakan.... Satu lagi adalah keadaan yang membuat aku bahagia tiada kepalang bahkan aku seakan merasa hidup dan penuh gairah untuk menapaki jalan yang terjal dan berliku dengan lebih semangat... It's my life.... Kekecewaan dan kekosonganku perlahan memudar dan terisi udara yang sejuk dan bersih dengan semilir angin sepoi menerpa wajahku penuh kelembutan... Perlahan aku mulai tersenyum dengan keindahan terpancar dari hati... Pandanganku berbinar dengan banyak harapan masa... Aku dapat melihatmu penuh pesona yang kamu lukiskan dengan sempurna... Kebekuanku mencair dikala sepasang mata dan tangan yang menggenggamku berharap indah atas diriku.... Aku dapat merasakanmu dan aku yang sama sama dalam kasmaran... Tiada banyak kata yang mampu tertata dalam bahasa yang romantis namun kediaman dan tatapan sanggup menyusunnya menjadi bait bait terindah dalam harap dan doa setiap waktu... Ada kegembiraan yang terselubungi kecewa... Namun itu sudah tak lagi berarti karena setiap saat aku dapat menangkap senyum kekasihku dengan mudah.... Pelajaran yang pahit berbuah keberkahan Sang Pemilik Cinta dan Kerinduan yang tak terjamah... Terus berharap dan menata mimpi mimpi indah yang ingin diwujudkan bersama namun tak mudah.... Tetaplah melihat padaku dengan semua hal indah yang berwarna Ingatlah pada ucapan yang aku berikan untukmu ini dengan tanpa jawaban Kau adalah pelangi tanpa hujan.... Dan kau adalah kerinduan dengan banyak alasan..." Selalulah percaya bahwa waktu terindah akan datang pada dua hati yang penuh ketulusan dan cinta karena Dia Sang Pemilik Cinta.... Walau perjalanan begitu banyak pendakian... belokan... turunan.... Percayalah... akan sampainya aku dan kamu pada tujuan yang indah bersama.... ~®j Tutur kata yang selalu kuucaptutur kata yang selalu kau dengartutur kata yang terkadang menyakitkantutur kata yang terkadang terbalut bara tutur kata yang sejatinya tidak pernah kau inginkan Sulit untuk kubisa kendalikan semua terucap dengan cuma-cumatanpa pikir tanpa logikasemua nampak bergulir dengan sendirinyahingga terdengar sayu dalam telinga Tutur kata itu bukanlah sinyal sesungguhnyatutur kata itu, hanyalah umpan semataagar kau tahu, ada aku yang menginginkanmu namun dunia berkata berbeda tutur kataku tak jadi umpan perhatianmu, Semua berbalik dari inginku ucapanku, jadi bumerang bagi hariku kau pergi tanpa sepatah kata kau singgahisepi tanpamu disisi serta sendiri kulewati hari, Ku tak ingin semua jadi nyatasemua karna emosi semataku tetap ingin kita berduabesama dalam satu asabersama untuk selamanyakau dan aku tetap menjadi kita Pahamku akan sakitmu itu semua bukan harapanku dalam fikirku membuka rasamu akan cintaku jadikanku satu dalam hatimu, Hadirmu kembali, tetap kurindutakkan lekang dengan berjalannya waktu aku kan tetap selalu menunggumuhingga ku tergenggam dalam pelukmuyakin, kita kan tetap bersatu. Tuhan Turunkan hujan untukku Hujan yang disertai angin yang menyejukan Merasakan betapa dinginnya suasana yang Engkau berikan Rasa sedihku terlarut dalam air hujan Kesejukan angin yang mengembirakan Berlari dan berlompat saat hujan Menuju puncak paling tinggi Untuk melihat betapa indah duniaku Angin membisikan tentang kehidupann Yang akan indah pada waktunya Seperti pelangi setelah hujan deras Seperti kupu-kupu menjadi kepompong Seperti diriku yang mulai jatuh cinta dari sekedar teman Bagaikan mentari yang muncul setelah hujan Memberikan kehangatan tersendiri Berlari menikmati terik matahari Dan kan kuteriakan pada angin yang hangat tentang kebahagiaan yang aku rasakan Perasaanku akan ku pendam Takut akan mengecewakannya jika ia memiki perasaan berbeda Perasaanku bagai matahari tenggelam Langit menjadi gelap dan terasa dingin Dalam hati kecilSungguh Aku ingin kamu memiliki rasa yang sama denganku Yang akan menggantikan matahari saat gelap Dan kan kujadikanmu bulanku dimalam hari Dengan dihiasi bintang indah seperti saat-saatku bersamamu Disaat ragamu berada dekat bersamaku. Disaat suaramu dapat selalu ku dengar. Aku tak pernah memikirkan kau kan pergi, Tak pernah terfikirkan. Aku mengabaikanmu, tak memperhatikanmu. Aku melihatmu bekerja tapi aku tak pernah membantumu. Ayah.. Mengapa secepat ini? Apa ayah lihat, aku sekarang diposisimu, menggantikanmu. Ibu terluka ayah, bukan raganya tapi hatinya. Maafkan.. Maafkan aku yang dulu mengabaikan hadirmu. Kini aku sangat kehilanganmu, Aku merindukanmu. Apa surga itu begitu indah? Sehingga ayah pergi dan tak kembali? Jika iya, apa ayah bahagia? Aku mencintai ayah, Ibu pun mencintai ayah. Jika dulu aku mengabaikanmu, Maka sekarang aku menyesal. Maafkan putri kecilmu ini ayah.. Aku mencintaimu, sugguh. Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang katanya terhormat Apa kabar? Semoga baik-baik saja dan bahagia Tentu saja harus menyiapkan fisik dan otak busuk kalian Agar dapat merampas hak rakyat Saya terpaksa menulis puisi ini Namun disamping sisi saya malu menulis puisi Tapi semua orang harus tahu bahwa ini benar terjadi Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang katanya terhormat Apa engkau sudah lupa atau hanya berpura-pura lupa? Tentang sumpah yang engkau ucapkan tempo dulu Tapi sekarang, nyatanya hanya mendahulukan kepentingan Diri sendiri, jabatan, golongan ataupun perintah atasan Sedangkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat menjadi nomor sekian Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang kata terhormat Saya menulis puisi ini Hanya untuk membela Negeri lewat barisan kata-kata Agar tak ada lagi rakyat yang tertindas dan menjerit. Sejak pertama rasa ini tumbuh Sebelumnya, aku mengenalmu Sebagai wanita yang anggun, Serta sikapmu lemah lembut Itulah yang paling aku sukai Darimu, sepanjang fikir hatiku Secara rahasia selama ini Secara tersembuyi dan kau pun, Tak mengetahui sebenarnya Semakin bertambahnya tahun, Berlalu, begitu menyenangkan Kau tak lagi seperti wanita biasa, Dalam pandang mata dan angan Perbedaan inilah yang membuat, Diriku semakin tertarik padamu Ketika tak sengaja bertemu, Apa kau tahu gumam hatiku Tentu tak dapat ku katakan Karena cinta memang tak dapat Sebatas di ungkap oleh para kata Hanya Tuhanlah yang sanggup Menerangkan anugrah-Nya Aku seperti akan Hidup Abadi Walau aku tahu, aku hanya insan Biasa, dimana menjadi tempat Kesalahan dan kekhilafan Bagi seorang manusia yang telah Di ciptakan di muka bumi Dari tanah liat hitam dan kering Seperti tembikar gelap nan pekat Lama, aku menjaga riak rasa ini, Semakin aku jatuh rasa kepada Perasaan yang manis tak terkira, Manis tutur bahasamu juga Kemanisan perbuatanmu setiap Kali mata ini sekilas melihatmu Dengan berbisik dalam hati aku berharap kelak mempunyai pendamping hidup sepertimu" Meratap bisu, Bertanya bodoh, Mengapa ini terjadi? Menyalahkan waktu yang tak mengerti Sombong berandai mampu merubah Bersuara seakan tak bersalah Tapi kini tersesali Yang telah berlalu, Ego memperdayaku bercermin dalam gelap Menutup semua yang berarti Menganggap semua tak mengapa Dan kini, Hanya duduk terbalut sesal Di sudut gelap menemani Memeluk diri, bertanya hati Kembali meratap dan menyesali Sampai sekarang, hingga detik ini pun Jika kau mengerti Masih tersesali Hey negriku Indonesia Sang zamrud katulistiwa Tanah airku tercinta Dengan ribuan pulau didalamnya Dengan luasnya lautan mengelilinginya Dengan flora dan faunanya Dan dihiasi dekorasi alam indahnya Bersinergi menjadi satu bernama Indonesia Indonesia tanah pusaka Laksana surga yang tercipta disemesta Yang akan membuat takjub penikmatnya Yang takkan bisa mengedipkan matanya Yang akan slalu membuat mulut terbuka Hanya untuk memuja-muja keelokannya Pesona yang sangat luar biasa Melebihi apalah-apalah"nya Iis Dahlia Indonesia gagah perkasa Seperti garuda yang menjadi lambangnya Yang kan tetap mengudara diangkasa Yang kan tetap bersinar nan jaya Hingga sampai berakhirnya masa Indonesia, meski aku berada diujung dunia Seluruh jiwa raga ini tetap Indonesia Dan tak bisa dibeli dengan emas maupun permata Ketika sahabat mulai memudar... Kemana lagi aku akan berbagi... Tiada lagi tempat curahan hati Ketika sahabat mulai memudar... Hati goyah dan mulai gentar... Kemana lagi akan ku kejar Ketika sahabat mulai memudar... Hati menjerit menangis pilu Apakah ada setitik rindu bagi ku... Banyak orang bilang, Kunci dari melakukan sesuatu adalah dengan melakukannya. Hanya melakukannya, Dan lihat hal hebat apa yang akan terjadi. Sesulit dan semudah itu. Hanya dengan melakukannya. Ah, tapi benarkah bisa? Benarkah aku bisa melupakanmu, hanya dengan melupakanmu? Benarkah? Jika Ya, katakan. Maka aku akan melakukannya. Sungguh Aku sudah cukup lelah dengan hanya bertumpu pada harapanku padamu setiap harinya. Aku lelah, lebih dari itu bahkan.. Aku lelah berkutat dengan prasangka yang mungkin sengaja dibuat oleh otakku sendiri, Kian menyamarkan fakta bahwa ada jurang pemisah di antara kita berlabel masa lalu" Kau yang tak luput dengan anganmu pada masa lalumu, Juga aku yang terjebak kenangan bersamamu, Aku lelah, lebih dari apa yang terlihat.. Aku juga lelah dengan kebiasaanmu datang dan pergi sesuka yang kau mau, Dan dengan bodohnya aku masih tetap berdiri di titik ini, Titik yang smaa seperti saat aku pertama melihatmu. Ah, aku ingin melupakannya. Sungguh Melupakan dirimu dengan segala kotak-kotak yang telah kita lalui bersama. Meninggalkanmu dan segala merah-biru yang pernah kau toreh dalam hidupku. Menyimpan rapi kenangan kita yang harusnya kian lama bertambah usang. Aku ingin melupakanmu Tapi ini tak semudah yang orang bilang. Sungguh Tak semudah yang orang bilang.. Lalu katakan padaku, Apakah aku hanya perlu melupakanmu untuk melupakanmu? Jika Ya, maka aku akan melakukannya. Sungguh Kumohon tetaplah bersamaku Kumohon genggam tanganku Kau membuatku gila Selalu membuatku menangis Kau memberi harapan seakan aku bisa menggapaimu Tapi ketika aku menba Tapi ketika aku berusaha Kau semakin menjauh layaknya angin Apa kau mendengar hatiku Apa kau melihat air mataku Kenapa kau selalu berlari dariku Kenapa kau selalu menjauh dariku Cinta ini bodoh Cinta ini seperti pengemis Berapa banyak lagi harapan yang akan kau berikan Berapa lama lagi waktu yang kau butuhkan untuk mencintaiku Publish // :: Saat aku terbangun dalam mimpi ku temui dirimu dalam bayangseakan nampak wajahmu yang terus selalu mengahntui ku Kemana penerang hidupku........ aku diselimuti rasa rindu teramat dalamkau dimana kasihaku merindukanmu.. setiap detik setiap menit aku menantikanmu Sinarilah diriku dalam kegelapan ini. berikan aku penerang cintamuhati ini terasa sunyi bila kau tak berada disini.. kasihaku rindu cintamu yang selalu menyinari hidupku........ Bayang wajahmu selalu kurindukucintaimu meski kau berada disanaterlalu lama kau pergi Aku disini akan selalu ada untukmu menunggu kedatanganmu... Ketika hidupku ini hampa… Ketika hari-hari ku sendiri… Aku sunyi… Aku membutuhkan sahabat.. Bahkan tidak hanya seorang sahabat.. Tapi banyak sahabat.. Aku seperti sendiri . sendiri di dalam masalah hidupku Bahkan seorang kekasih pun tidak kunjung datang menghiburku Aku sendiri hanya berteman sepi Yang terkadang meneteskan air mata.. Depan televisi… di dalam kamar.. Hanya dua tempat itu yang menjadi saksi bisu kegelisahanku Tuhan…kirimkanlah sahabat untukku.. Aku tidak mau sendiri di dunia ini Tuhan….tuntunlah aku juga untuk tetap mengingatmu Engkau sahabat terindah, Aku yakin Engkau akan memberiku sahabat terindah juga di dalam hidupku ini Semai dawai dalam damaidiam mengikat lagu yang dinyanyikan Malam ini tanpa saksofon tenortidak janggal malam menaunginyadengan kebanyakan lampu terasdan sekian lampu kota yang sayubegitu, angin tak menyapayang seharusnya duduk di sisi kanannyapergi menyerpihkan diri di antara sedikit apel Lagu ini tidak dinyanyikan empat kaliagar tidak ada tangis yang tersenyumatau tepuk tangan meriah si pembohong Mekarkan ini di bunga agar ada lebah datangdan menyampaikan pada kawanannyajika di tempat ini pernah ada sesuatu yang bisa di dapatkan manisnyajika ini sudah lama menunggujika ini sudah hampir lelah layudan sudah tidak bernada Pada kunang malam yang angkuhsymphoni sudah tak bertanggatidak akan ada lagi nada tinggisebagai panggilan musim semi Ketika kau lelah meniti kehidupan ketika kau ragu langkahkan kakimu ketika kau tersesat dalam kegelapan Percayalah... Aku selalu ada menyertaimu menuntun mu menuju kebahagiaan Meski kadang raga kita saling terpisah namun yakinlah jiwamu dan jiwaku tetap menyatu Walau kau enggan sebutkan aku saat kau gundah Ku tahu kau butuh aku Karena kaulah aku ada karena akulah kau ada itulah kita wahai sahabat takkan terpisah oleh apapun kecuali Sang Khalik pisahkan kita Mendung Masih Menggantung, Bergelayut Manja Di Ujung Senja Saat Senyummu Tak Lagi Bisa Ku Sapa. Malam Pun Terasa Sunyi, Saat Kau Menghilang Dari Bayang Diri. Tapi Siang Tetap Saja Bising Oleh Teriakan Hati Yang Terluka, Seperti Ada Yang Tak Ada Dari Ragamu, Seolah Ingin Mengatakan Sesuatu Tapi Tak Terungkapkan. Bahkan Jerit Dan Tangis Yang Mengelilingimu Tak Lagi Kau Hiraukan, Kau Masih Terdiam Dalam Heningmu. Seperti Ada Yang Tak Nyata Dari Wujudmu. Saat Kau Terlelap Tapi Bukan Tidur Di Peraduan Masa. Kini Ku Berdiri.... Tak Semudah Yang Di Angani... Gemuruh Tepuk Tangan Menghiasi.. Tak Luput Pula Caci Maki Menghantui.. Usir Rasa Takutmu... Teguhkan Hatimu... Kini Kita Beraama... Pegang Tanganku... Kita Bersama Melawan Dunia.. Hati ini seringkali merintih karena nostalgia yang menganga Sungguh rasanya ini sakit, meringis tanpa kata Yang tak pernah berujung bahagia... Perih tanpa cucur ruah darah Ibarat sebuah keris milik tuannya yang mengiris iris raga Dan jiwa... Denganmu aku bersua bercengkrama menata cerita indahnya cinta... Namun kini kau telah menggugurkannya... Dan kau telah melesat jauh entah dimana adanya Walau kucari diujung duniapun aku tak akan menemukannya Karena aku tau wujud yang sekarang bukanlah dirinya... -- selfibs~ Indahnya hidup dalam cinta, Paruh jiwa yang sempurna, Akan tetap terjaga selamanya, Hingga terasa surga akan cinta yg sederhana, Sederhana dalam cinta itu istimewa, Alangkah sempurna penuh ikhlas dalam jiwa, Geriang kan tercipta selamanya, Amat indah, Hangat serta damainya Cinta Sederhana. Simple Love. Karya Sastra, Jakarta, November Kemana kawan lama Sudah lama aku tak jumpa. Dulu kita bersama menikmati asiknya dunia Duduk bercerita berbagi rasa Hingga senja menjelma fajar tiba. Kemana kawan lama Sudah lama aku tak bersua. Dulu kita bersama menikmati huru hara kenakalan remaja Duduk bercanda saling tertawa Hingga malam membentang dipagi buta Kemana kawan lama Disini Hari ini aku terperangkap rindu Akan hal dimasa lalu. Kemana saja kawan lama Ini hari baru saja aku bertemu. Dan aku tak butuh mesin waktu Untuk kembali pada masa itu. Hei kawan Aku tak butuh mesin waktu untuk kembali ke masa lalu Yang aku butuhkan pemikiranmu dan pemikiranku menyatu Mengingat kembali dimasa itu Untuk diceritakan kembali dihari tua Kelak, dalam ingatan yang mulai lupa Jika tuhan masih menghendaki kita tuk bersama lagi.. Aku tak akan sia-siakan kesempatan itu.. Aku akan berusaha memperbaiki semua kesalahan yang pernah aku perbuat sebelumnya ke kamu.. Tapi, jika kamu tax bisa menerima aku kembali.. Aku akan menunggu’mu sampai kamu benar-benar mau kembali,.. Dan semoga aku bisa lebih setia lagi sama kamu.. Aku benar-benar menyayangi’mu lebih dari menyayangi keluarga’ku.. Aku mencintai’mu lebih dari mencintai diri’ku sendiri.. Tak bisa lagi ku ungkapkan dengan kata-kata.. Karena terlalu banyak yang aku inginkan dari’mu Keinginan untuk kembali dalam pelukan’mu Keinginan untuk memiliki kamu seutuhnya Dan masih banyak lagi yang aku inginkan.. Semoga tuhan memberikan yang terbaik kepada kita.. Angin sampaikanlah salamku untuknya bintang terangi langkahnya dalam gelapanya bunga menarilah untuk dirinya binatang malam bernyanyilah untuk kegundahan hatinya, Bulan... katakanlah aku disini merindu dirinya rindu yang dalam akan dirinya rindu yang memebuat hati ini terusik seakan selalu ada bayangnya dalam pikiran yang mengusik, Akankah dirinya disana merindu akan diriku akankah dirinya mengingat akan diriku sungguh semua ini membuat hati benar terusik benar-benar terusik, Mungkinkah dia merasa apa yang kurasa kini sebuah peantian akan perasaan ini . mungkinkah semua terjawab sesuai keinginan hati tanpa ada rasa yang menyakiti hati Duhai pujaan hatiku Dimana? Ini lagu untukmu dengarkan Ungkapan isi hatiku padamu Untaian kasih sayang rindu Hanya untukmu Di kesunyian aku berdoa Aku memohon petunjuk Nya Sampaikan salamku pada dirinya Untuk dia cahaya hatiku. Aku bertekuk lutut, seakan tak menyadariapa yang telah terjaditermenung dalam kegelapan hati pun berbicara Aku telah jauh darinya, kasih sayangnyakini tak ku rasakan lagitelah ia hantarkan cinta yang tulus kata yang indah, serta lantunan lagu yang merdu Meskipun aku telah jauh darinyatapi.. semangatku tak pernah goyah hatiku, selalu merindukannya, menantikan saat-saatuntuk melampiaskan rindu Ibu.. kau selalu hadir dalam hatikutentang senyummu, yang memberiarti dalam hidupku. Hai sahabat... Aku sangat merindukanmu Aku ingin bertemu denganmu Di mana kau beradaSobat... Kapan kau kembali Apakah kau akan kembali Aku ingin kau kembaliSobat... Walaupun sekarang kau telah pergi Dan mungkin kau takkan kembali Aku tetap ingat denganmu Jauh dirimu disana Seperti bulan dan matahari Yang takkan pernah bisa bertemu Setiap malam kurenungkan di jendela kamarku ini Bahwa diriku merindukanmu, kekasihku Aku ingin menyentuh wajahmu dan menatap matamu Aku ingin mengucapkan janji dan kata-kata yang mesra untukmu Tapi sayangnya itu mustahil Kau terlalu jauh untukku gapai Sejauh bintang di langit yang sangat tinggi Sayang, andai suatu saat kita bertemu Aku ingin kau tahu bahwa Seperti apapun keadaanmu Cintaku takkan pernah berubah Selama-lamanya Setiap bait nada rinduku Kujahit dalam sebuah rajutan cintaku padamu Untuk tiap-tiap kata cinta, Yang selalu datang saat aku memikirkanmu, Akan ku pantulkan dengan cermin kesetiaanku, Agar aku terhindar dari rindu yang menghampiriku, Kan ku biarkan kau yang menungguku, Kan ku ba bagaimana kesetiaanmu, Agar kau bisa merasakaan, Bagaimana rindu itu sebenarnya, Agar kau dapat mengerti apa itu kesungguhan, Bukan sebuah kepalsuan bukan candaan, Yang kau tuduhkan kepadaku itu, Inilah rasanya rindu, Memberatkan diri membuat cemburu, Inilah rasanya rindu, Biarkanlah kau yang menungguku Tentang kamukamu yang buatku tenang tapi juga gelisahkamu yang buatku bahagia tapi juga sedihapa sih maumu? Mengapa kerinduan ini begitu perihserasa di hujam ratusan anak panahaku berlutut jatuh dihadapmuentah apa yang menimpakucinta atau kekosongan jiwa Kalau saja kau pahami maukupasti tak kusakiti hatiku dengan kerinduan Kamu pergi seenak langkahmutak tinggalkan satu katapun buatku Aku mencintaimu sayangkembalilah dan jelaskan rasamu padakusupaya aku tenang Sinar rembulan menari riang Lantunkan nada kesunyian Disini aku terpekur sendirian Tak bersanak dan berkawan Kuhadapkan wajah sendu Didepan rembulan merah jambu Mengungkapkan segala rasaku Itu....... kata yang ku mau Walau aku sadar kau takkan tau Malam selipkan salamku Kepadanya yang aku rindu Awalnya, mereka selalu mencariku. Awalnya, mereka selalu menatapku. Tak lama kemudian ku di tinggalkan. Tanpa kasih sayang, ku telah usang. Hanya terselimuti debu tak karuan. Dan hanya terdiam diri di tempat. Kini mereka semua tak membutuhkanku. Mereka beralih dariku. Mereka meremukkanku, lalu membuangku begitu saja. Tanpa berfikir, begitu bergunanya aku. Lembar perlembar, kalimat perkalimat, bahkan kata perkata yang ada pada diriku itu berguna. Begitu berguna, sampai tak ada alasan untuk mengatakan Tidak'. Tapi mengapa? Mengapa aku di telantarkan? Setidaknya taruh aku pada tempatku. Bersama teman-temanku di satu rumah yang sama. Dan biarkan orang lain yang membutuhkanku mencariku. Kutitip rindu pada setiap tetesnya. Disini aku masih setia menba melukiskan keindahanmudisetiap cucuran bahasa. Agar segala rasatertumpah ruah padamu jua. Rintik.. Tetap saja hujan tak hentimembasahi gersang bumi. Bersamanya aku menciptasebuah kidung cinta. Untukmu dan untukkuyang sedang dilanda asmara. Dia terlihat menggunakan segala cincin Dari depresi masa lalu Sangat rapuh dan lemah Namun dia terus menggunakannya Tangan ghaib yang mendorongnya Menuju istananya dan jiwanya Dan pada malam hari dia pulang ke rumahSelamanya Dia adalah segalanya bagiku Mimpi yang tidak pernah berakhir Musik yang tidak pernah dimainkan oleh siapapun Yang hilang dan terlupakan Aku akan melakukan apapun Supaya dia menjadi milik ku Hanya menjadi milik ku Sekarang dia membuatku sedih Aku tidak mau ini ada dalam diriku Aku tidak mau ini bangkit dalam diriku Aku tidak mau ini hadir dalam diriku Karena dia tidak nyata Semua langkah yang lelah Pada akhirnya tidak ada penyambutan Derai tetesan keringat disetiap penantian Seolah mencerminkan sirnanya harapan Semua waktu yang hilang Tiada alur yang menggantikan Klimaks yang dimulai dari awal Tiada penyelesaian yang diinginkan Cinta yang kutanam dihatinya Layu karna ego sang gulma Tunas tunas sayang mati karna penantian. Menuai hasil yang merugikan, kini yang kurasa Apalah arti cinta bagi insan tak bertuan Selalu mengalah disetiap perjuangan cinta. Menerjang lika liku pengorbanan Seakan menciptajan sakit hati karna luka. Kata pupus tutur sang pujangga Kini selalu hadir disepanjang pemulihan Namun demi engkau permata kehidupan Direlung jiwa cinta dan sayangku kan tetap terjaga. Tuhan berikan wahyu, Berharap sisa sisa waktu, Kelonggaran ku mengenal mu, Gurauan belaka, Cucu adam hanya menerka, Terjawab belum, sudah lagi bertanya, Apa dan dimana dirimu adanya. Saat suara akbar mu menggema, Pergi ke mushola untuk menyemba, Siang dan malam ku terima, Sisa hidup takkan lama, Seperti badai berputar, Degup iman ku mulai longgar, Berharap mukjizat tergambar, Sapa tuhan,. cucu adam apa kabar. Love will always legible in the pages of the diary you save deep inside the deepest beautifully engraved message though not explicit In your eyes Love will always be heard singing solemn the twang melody rainfall in the stillness of the night in the depths of the oceans in the rhythm of the waves ripple although unspoken In your heart Love will always taste touch-friendly in breeze in sheets of green leaf in the valleys hamlets in the blue mountain peak gentle mist-shrouded buoyed chimera even though you were not there By me Here, in this park Far, far away in space and time unfolds I saw the flowers sway dancing synchronously in love The fish in the pond chasing each other play and urtship And exuberant singing birds shouted to each other Making out in the branches Full intimacy Merged in beauty Merged in beauty And I stunned alone Trying to read the signs of nature and understand the signs of love you boxed sweetly in the infinite silence Kutitip malam Untuk terang Menghangatkan jiwa Menemani sepi Menidurkan lelah Dan kau peluklah malam Untuk bahagia Menepikan lara Menyeka air mata Melupakan kesedihan Karena, dia hadir untuk kita... Aku selalu mangharapkan mu Aku yang slalu rindu akan senyum mu Aku yang tak kenal lelah selalu menunggu mu Dan aku lah yang slalu akan mencintai mu Bila saja kau takan pernah ku milikiA Ku takan bisa hidup tanpa cinta yang kau beri Dan Bila aku tetap menunggu jangan pernah kau membenci Karna akulah kesetiaan yang selalu kau nanti Saat malam datang dengan dingin menusuk hati Aku akan membawa kehangatan cinta yang akan selaluku beri Bila tangis,luka duka menyapa jiwa Lihat lah aku setia untuk hapuskan kesedihan mu selama nya.. Kini ku menba tuk berlari meski harus tertatih Menba pergi tuk abaikan semua perih Luka akibat goresan belatih Yang sengaja kau simpan dibalut cinta kasih Hingga kini menyisahkan aku yang ringkih Dan semua memori kasih O dara, kulihat cinta di matamu menjadi lautangedebur ombaknya menggetarkan malam yang sunyimengalun dalam ayun gelombang, berputar dalam hembusan anginlipat gulung ombak hempaskan jiwamu ke bebatuan karangO dara, betapa luasnya keriduan itu membentangbetapa jauh pengembaraan hatimu mencari sandarandalam kesunyian tak berbatas, dalam dera senja yang melintassegala nyanyianmu tenggelam Camar-camar yang terbang jauh datang membawa kabartentang kapal-kapal yang berlayar dan tenggelamdebur ombak dan buih putih yang memanjang di pantaibercerita tentang puing-puing yang berserak dalam permainan gelombangO dara, lihatlah matahari yang bersembunyi dibalik batas cakrawaladalam kegelapan malam ia memainkan rembulan, memainkan ombakpasang surfut lautan dalam genggamnya, perahu-perahu berlayar dalam kobaran baranyaberibu burung terbang dalam naung pancaran cahayanya, ia setia menerangi belahan bumimu Malam kelabu tanpa gemerlapan bintang Gelap tanpa cahaya sang rembualan Sunyi tanpa lantunan suara yang menyapa Hanyalah gurauan jangkrik yang menghiasi malam Aku masih termanggu menunggu cintamu yang tak kunjung datang Entah kemana ia menghilang…Entah kemana ia berlabuh…Aku bagaikan malam yang tak berhiaskan bintang Bagaikan Lagu yang tak bernada Sendiri tanpa ada setitik harapan kebahagiaan Menunggu sebuah cinta telah bertuan Aku berharap hati akan segera mengerti tentang cintanya yang telah hilang Tentang Pelabuhan cintanya yang telah rapuh digenggam badai Me Dusta apapun takkan mampu Membohongi hati, Jika ia memang mencintaimu Takkan Kuurungkan Niat Suci ini Sedetikpun, Meski harus Kupertaruhkan Nyawa Waktu-waktu sarat Kerinduan Tak pernah lekang, Mengiringi ingatanku, Padamu Kau tahu, Aku t'lah jatuh hati Padamu Kau tahu, Diam-diam selama ini aku mencintaimu Dan Kau tahu, Aku takkan pernah bisa melupakanmu Harus Kuapakan dengan Hati ini? Bila namamu telah lama disini? Di dalam jiwaku dan di dasar hati Enggan pergi, terpatri begitu Suci Aku berharap Kepada Tuhanku Kelak Kau sadari Cintaku Padamu Meski sekarang masih terasa semu Namun percayalah, Bila Hanya Dirimu Yang Kumau Bagiku kehadiranmu adalah akhir Dari kesendirianku, kesedihanku, Dan kerisauan hatiku Bibirku tak mampu berucap kata Saat melihat dirimu didepan mata ini Yang bermula dari sebuah kekaguman Hati ini sering kali berkata Mungkinkah .. ?? Mungkinkah aku dapat berjumpa denganmu …. ?? Mungkinkah aku dapat menatap mata indahmu …. ?? Mungkinkah aku dapat menyentuh tangan halusmu …. ?? Mungkinkah aku dapat berfoto denganmu… ?? Wahai Sang Idola … Akhirnya pertanyaanku terjawab sudah Kini aku bisa berjumpa denganmu, menatap mata indahmu Menyentuh tangan halusmu dan berfoto manis denganmu Hari ini adalah hari yang paling indah Yang selama ini aku impikan Hari ini takkan mungkin ku lupakan Karna hari ini adalah saat – saat manisku Bertemu dengan sang idola tercinta “ Tommy Kurniawan “ November Aku tanpa menyanyikan sejarah Revolusi Nasionalisme Aku tanpa memegang bambu runcing Aku tanpa angkat senjata sekalipun dan Aku tanpa bergerilya Tapi Di pangkuan terindahnya Siaga jiwa terpahat jejak heroik Menghayati nilai teladan juang Bersalut: Adil Demokratis Indonesia suci Bebas korupsi Tanpa mengedapankan seremoni belaka Aku soroti persegi kotak acak kata Bersama kecekatan jari penuh jeli di atas klasika Aku lingkari nama dari mata singgah di hati Mereka menebarkan aroma bangsa di hati negeri Sehidup semati adalah PAHLAWAN Syair-syair anak jalanan Melantun bak melodi tragis Sayup-sayup ditengah keramaian Lalu tenggelam besama asa.. Cucuran keringat mesin penggerak jalan Menyatu bersama deru besi-besi baja Jerit tangis anak-anak kelaparan Bergema di sepanjang jalan metropolitan.. Inikah potretmu wahai bangsaku? Hilir mudik barisan anak berlari Mengejar deru mengharap rizki Mengais-ngais iba orang berdasi Dengan lantunan gitar bersama melodi.. Dimana engkau ibu pertiwi? Disaat mereka mengemis meminta belas kasih Disaat mereka dihina, dicaci, dan dimaki.. Ta Rindu ibu................. Rindu belaimu di pembaringanku tunggu do'a seiring langkahsekejap tak hilangseucap kata dalam buaianIbu.............. Telah kupandang wajahmu diwaktu tidurterdapat sinar yang penuh keridhoanterdapat sinar yang penuh kasi dan sayangterdapat sinar yang penuh kelelahan karena akuIbu.............. Engkau menangis karenakuengkau sedih karenakuengkau menderita karenakuengkau korbankan semuana untukkuIbu........... Hanya doa yang ku persembahkan untukmukarena jasamu tidak terbalas Saat ini Saat aku butuh kamu Saat aku ingin cerita Saat aku menangis Tak ada kamu Tak pernah ada kamu Tak pernah peduli Apa arti aku untukmu? Apa arti hubungan kita? Bisa kamu ingat saat pertama kita bertemu Jnji-janji yang pernah kau katakan Omong kosong Sampai saat ini Tak pernah aku merasa bahagia Tak pernah aku merasa dicintai Aku benci semua tentang kamu Aku benci saat pertama kita bertemu Aku benci sdh menyayangimu Aku bnci semua jnji-janji mu Aku benci kamu Aku ingin aku yang dulu --- No. Urut Tanggal Kirim // :: Sekilas terbayang d angan ku Yang tiba-tiba menghilang Entahh.. apa yg telah berlalu Seakan Lenyap dan menghilang diantra rimbunan beton Menyempurnkan sunyi malam ini Yg aku sadar kini sunyi telah berteman rembulan Yang aku sesalkan saat jiwa ini bngkit namun rasa itu msh damai bersemyam dlm jiwa Menunggu.... Hingga jiwa dan rasa ku bangkit bersama Memulai untuk kembali menulis cerita Diats lembaran' putih Menba mengukuhkan hati memeluk rasa benci ku yg percuma Dalam ke hidupn .. mgkin cinta akan mengchristal Mgkin akan membatu... Mugkin akan tetap kita rasa Ataukah sbliknya...??? Lepas... bersama ribuan pertanyaan????? Aku tak bisa memberi cinta lebih dari biasa Aku juga tak bisa berimu hati seperti yang kau minta Namun ku bisa jadi seorang sahabat setia Yang memberimu kasih tanpa balas jasa Dalamnya cintamu ku simpan dalam hatiku Tulusnya perhatianmu ku rasakan dalam jiwaku Anganmu juga indah menggoda pikiranku Sekilas hampir ku terlena di bisik nafsuku Maafkan aku sahabatku Ku tak bermaksud melukaimu Satu yang ku pinta pada dirimu Tolong jaga janji kita yang terucap dulu Kaulah sahabat sejatiku Syair baru? Kunanti hadirnya sang dewi malam Berharap cahayanya, sirnakan kelam Yang tlah lama bersemayam dihati ku Yang murung karna terbelenggu RINDU Kepadamu duhai kekasih hati ku Kan kurengkuh segala RINDU ku Yang bergemuruh diruang hati ku Baru kusadari ku jatuh hati pada mu Sang bintang menahan tawa Saat hati mulai bertanya tanya Adakah engkau juga RINDU pada ku Luahkan RINDU mu lewat sang bayu Kan kukenang aksara indah dari mu Saat kubaca, tersemat di palung jiwaCINTA dan kasihku hanya teruntuk mu Yang akan mewangi sepanjang masa... Setitik cahaya di kegelapan Setetes embun dikekeringanhidup ini sangatlah sulitbagai mengambil emas dikedalaman samudra Tiada kasih tiada sayangyang ada hanya kebencian,kesombongan dan kekerasan Hidup bagaikan dizaman perang Tak ada kedamaian dan tak ada kerukunan Sepercik harapan dalam kalbu Berharap tumbuh dicahaya kehijauan.... Terniang termenung sendiri Dalam ruang hampa yang pengap Dalam ruang yang sangat sunyi Dalam suasana hati yang gundah gelisah Melintas bayang ke saat itu Saat Ayah, Ibu terbaring lemah, Saat kalian sabar menghadapi lara meski dengan nafas yang tersisa Duka yang kalian simpan, lebur dalam senyuman. Kalian yang tegar melawan pilu meski maut menanti kalian. Melewati detik yang menghatam harapan Dimana saat jeritan tangis menjadi irama yang mengiringi kepergian kalian Hari ini, mata kembali tidak dapat membendung linangannya Selaras detik demi detik berjalan, Sejalan dengan menit demi menit yang terus berlalu Seiring dengan jam demi jam yang terus bergulir Seirama dengan waktu yang terus menunjukkan kekejamannya Tanpa terasa sudah tujuh tahun berlalu Kini semua benar benar berlalu Sedih ini bercampur pilu tangis ini bercampur rindu Sesungguhnya aku.. Masih butuh kasih sayang kalian Masih ingin dipelukan kalian, Namun, apalah dayaku?? Sekarang tawa kalian sudah tak bisa kudengar lagi Kulit kalian tak bisa kusentuh lagi Wajah kalian tak bisa kulihat lagi Sungguh ku merindukan masa kecilku dulu Ingin ku bersama kalian kembali Namun semua itu tak mungkin bisa terulang lagi Karena kini batu nisan telah menghalangi Begitu banyak waktu yang aku lewati tanpa kehadiran sosok kalian Aku rapuh, sendiri sepi tanpa ada kalian di sisi Setiap rasa sakit selalu kupendam sendiri Tak ada lagi kalian yang mendekapku dan mengahapus airmata ku Ibu… Kini tiada lagi orang yang mampu menguatkan aku Tiada lagi orang yang senantiasa mendo’akan ku dalam setiap sujud nya Tiada lagi orang yang mengerti aku selain dirimu Tak ada dan bahkan takkan pernah ada yang seperti dirimu Ayah… Kurindu dengan perjuanganmu yang menguatkan ku Dengan nasehatmu yang mententramkan hati ku Kurindu dengan kumis tebal mu yang tak henti mencium pipi ku Dan aku kehilangan sosok pria yang takan pernah menyakitiku Kalian meninggalkanku disaat aku belum bisa membahagiakan kalian Kalian meninggalkanku disaat aku belum bisa membalas jasa* kalian Maafkan aku Ayah.. Ibu... Do'aku akan selalu mengiringi perjalananmu Semoga kalian tenang disisi-Nya Aamiin Seandainya kau tahu tentang isi hatiku Aku akan mencurahkannya kepadamu Bayang-bayang dirimu selalu menari-nari dibenakku Kaulah wanita terindah yang selalu menghiasi hidupku Dan kau jualah wanita yang selalu bersemayam dalam jiwaku. Izinkanlah aku menjadi seseorang yang teristimewa dalam hidupmu Dan jadikalah aku menjadi kekasih hatimu dalam setiap langkahmu Cintaku kepadamu tak akan pernah pupus walau dimakan zaman Sayangku kepadamu tak akan pernah pudar walau badai menghadang Kaulah wanita pertama dan terakhir dalam hidupku Kaulah cinta pertama yang selalu menghiasi jiwa dan hatiku Tahukah kamu? Detak jantung ini selalu berdegup jika bertemu denganmu Wajahmu yang elok dan cantik tidak bisa terhapus dalam memoriku Indahnya cinta bila hanya bersamamu Namamu akan selalu terukir dalam setiap nafas hidupku Bolehkah aku mengatakan sesuatu melalui surat cinta ini? Ternyata, I’m falling in love to you………. Karya: IMAM ARIS SUGIANTO Hari masih pagi Langit masih biru Mentari tetap bersinar Sabarlah…Hari masih pagi Mawar masih merekah Burung-burung masih bernyanyi Sabarlah…Hari masih pagi Sebatang rokok belum habis kuhisap Sebotol arak belum habis kutenggak Sabarlah…Hari masih pagi Puisi'ku belum jadi Saat cinta datang mendekat, aku hanya diam Saat cinta mulai mengusik, aku mulai terhanyut Saat cinta semakin ku kenal, aku merasa berbeda Saat cinta menjauh.. aku hanya tertunduk malu Duhai hati.. getaranmu seperti enggan berhenti ketika cinta mendekat Namun kini, getaranmu terasa menyakitkan Duhai cinta yang ada di hatiku… Aku hanya memilikimu satu, bukan dua, atau tiga. Aku tak ingin menyakitimu dengan sikapku Duhai hati, Biarkan aku bungkam atas apa yang kau rasakan Biarkan aku mengunci semua keinginan saat terusik cinta Biarkan hanya kita dan Sang Maha Kuasa yang tahu Cinta.. Bersabarlah Engkau kuat untuk menanti Kelak masa penantian mu akan terasa sangat indah Puluhantahun sudah kukenal dirimu Raga dan hati kita telah menyatu Saling mengerti, saling mencinta Berdua kita menghiasi dunia Dalam bahtera rumah tangga Oh, astaga Kusangka aku telah mengenalmu sedemikian rupa Ternyata diriku tak cukup pintar untuk mengetahui Bahwasanya kau berselingkuh di belakangku Menohokkan pisau cinta tajam tepat ke dadaku Membuat hati ini mati Bersama raga yang menua Meninggalkanmu sendiri yang termangu-mangu Disini aku Menunggu, Menunggu Kehadiranmu... balah mengerti, aku bertahan Untukmu.... Akan ku hapus parasmu, terlukis dalam hatiku meskipun ku tak bisa, namunku harus lakukan... ku ingin hanya kau tau, akan besarnya cintaku...dulu...saatku.. mengharap cintamu.... lalu iringi langkahku, dalam kelamnya hidupku.. walau kan sulit, menggapai sang bintang.... Seekor keledai menunggangi kuda berkereta... Dengan sembrono dan penuh tawa... Menyusuri jalanan desa dan kota... Demi menunjukkan seberapa hebat dirinya... Kemudian dijalan dia membuat masalah... Masalah yang membuat hidupnya berubah... Dengan membunuh manusia yang tak bersalah... Dan membuat manusia-manusia lainnya jadi marah... Keledai itupun menyesali perbuatannya... Kemudian berharap peri sakti merubahnya... Merubahnya kembali jadi manusia... Namun semua itu sudah terlambat baginya... Karena peri sakti takkan sempat mendatanginya... Dan takkan lama lagi dia akan melihat dunia... Untuk yang terakhir kali dalam hidupnya.... Inta Suatu khayalan runtuh di ujung pikirandisetiap derai air mataperkataan pahit mengiringi kehilangan rasa Ku buka rongga di dadamelepas sesak di damba rindumakna hati dirasa cemburu Malam kelam temani jiwa yang gusarketika cinta di gantungdan mengusik rahasia malam Kini. ikatan hati putus dimakan apikekasih jiwa hilangdengan yang laingejolak di raga mengguncang amarahkehendak hati kau patahkansebelum kuncup menjelang.. Tuhan.. Jadikan kami.. Terbaik untuk mu... Yang.. Takan bisa terpisahkan.. Tuhan.. Abadikan Kami... Seperti.. Bintang yang menyinari alam... Janjiku.. Hanya untukmu... Mencintai kamu dengan setulus hatiku.. Tuhan.. Mungkin.. Ku takan bisa tuk melupakan semua kenangan kita berdua.. Namun. kukan selalu menjaga hatimu.. Jiwa ragaku hanya untuk mu.. Takan bisa tergantikan.. Dengan cinta yang lain.. Namun.. Ku akan selalu menjaga hatimu.. ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Waktu demi waktu kulalui dengan pendamping abadi Perhiasan itulah yang setia mendampingi Perhiasan yang selalu menghiasi hidup ini Perhiasan dan anugrah yang diberikan Illahi Tapi mengapa mereka mencaci diri ini Mencaci perhiasan yang diberikan illahi Tanpa peduli betapa sakitnya hati ini Tanpa peduli betapa betapa pedihnya perhiasan hiduop ini Mungkin perhiasan dan cacian itu adalah kuda pacuan kuda pacuan yang harus kupacu tuk melewati jalan jalan yang menuntunku menuju surga surga untuk anak Thalasaemia yang tabah Ibu,... Kala jemariku mematuk kata-kata indah untukmu, Lewat desiran angin di siang ini, Kubasuh lara yang mengalir dihatimu Dalam pahatan kasih yang kau ukirIbu,... Meski resah menikam sukmamu Melara dalam hempasan rasa Namun kelu di bibirmu tetap manis terasa Membalut serpih tangismu semalam...Ibu,.. Walau kutahu sejuta duka mendera jiwamu Tapi kau tetap damai menatap langit, Langkahmu tetap menuntunku mengingatNya... Itulah bagian kasihmu yang selalu mengukir indah di hatiIbu,... Ku ingin waktu tak beranjak cepat, Hingga ragamu akan selalu mendekapku Biar tangisku ada yang menghapus, Pada sekujur cinta yang terajut dari sang IlahiIbu,.. Aku takut kehilangan tangismu Aku takut kehilangan tawamu Aku juga takut kehilangan marahmu, Karena aku tahu dengan semua itu kau mendidikku Salam sayang ku untukmu ibu saat kau terbaring puisi ini ku tulis untukmu Maafkan aku... Mungkin bagimu Begitu mudah kuucapkan Tapi begitu sukar kau terima Atas apa yang terjadi diantara kita Kita tak lagi bersama Hati kita tlah berbeda rasa Dan hubungan kita Telah berubah menjadi hampa Apa yang harus kulakukan Agar kau tahu Bahwa aku menyesali Perbuatanku dulu? Sekarang... Aku baru sadar Bila kau memang tulus mencintaiku Dan hatimu begitu amat menyayangiku Namun... Entah saat ini Mungkin hatimu tlah berubah Menjadi dendam dan benci Dan tak ada kata maaf' bagiku lagi Andai kau beri kesempatan kedua Aku berjanji... Kan mencintaimu sampai nanti Aku kan berusaha setia Hingga nanti aku menutup mata Kesempatan kedua ini Mungkin sulit bagimu Dan sangat mustahil untukku Hanyalah Keajaiban Tuhan Yang mampu merubah hatimu Agar kembali menerimaku Menjadi belahan jiwamu Maafkan aku... Kau mungkin membenciku Dan tak ingin lagi melihat diriku Sebenarnya... Tersirat niat dalam puisiku ini Yang mana Tiada mampu kusentuh rasa dalam kata Serta... Tiada tergapai seluruh majas pujangga Semuanya... Terangkum dalam Kesempatan Kedua Yang kuharapkan darimu Untuk kembali menjalin kisah Bersamaku seperti sedia kala Sampai akhir nanti kita tiba di batas usia Hati terasa ada dirimu Hati merindu Tuk lihat senyum Pancar indah dari wajahmu Cerita senyum yang ada Selalu ku tunggu Saat terbit mentari poles awan biru Ingin mulai hari denganmu Oh rindu hasratku Bebas terbang tak terbatas di ruang hampa Satu ruang juga satu ruang Hanya untukmu dalam senyumku Oh rindu mimpiku Berikan nafas nyata Kini dan esok Hanya dirimu bahagiaku Senyummu selalu terangi kisahku Dalam hari ingin bersamamu Terbang bersama tuk hilangkan rindu. ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Hay tuan Seperlima abad tlah kau mainkan dengan baik Setiap waktu mu kau berikan untuk yang terbaikSubhanallah Kini waktu merayu mu Mengajak berlari lewat syahdu syair Gendang berbunyi Riuk suasana pesta mungkin ada Yahh, semakin tua Bertambah dewasa watak mu Nan jauh dari tempat ini Ku lantunkan Sebait doa kecil untuk mu tuan Be Better and God Bless You ) Indahnya Bulan Purnama di atas Gurun Sahara Hiasi malam-malamku tanpa dia Andai kini dirinya disisiku Menghilangkan semua kerinduan yang ada Betapa kurindukan dirinya, wahai purnama Panasnya gurun ini kian mencekam Tiada penghasilan kian merana Namun mengapa semua terasa lambat Sungguh kurindukan engkau Yang jauh disana, ditempat asalku Jauh kian hari kian meringggis Menanti sebuah jawaban Andai jarak tak berarti apa apa --- No. Urut Tanggal Kirim // :: selalu hadir dalam kehidupan kita baik itu senang atau susah tak perlu berkata ia pasti mendengar semua cerita akan tercampur dengan bumbu kisahnya menegur kala kita salah mengambil langkah menyokong kala kita mengangkat satu keputusan bertanggung jawab walau tak ikut menyebabkan meniupkan hawa kedamaian kala kita terbalut dalam emosi dan… selalu seperti itu hingga takdir memisahkan Hari ini hari terakhirkumelihat senyum lembut diwajahmuhari ini juga hari awal bagikutuk menba lupakanmudan semua tentangmuyang slalu ada untukku Kau pernah berpesan kawanaku harus slalu kuat untukmuaku harus slalu bisa demi kamudan kini aku bangkit karnamunamun disetiap waktuku terbayang dirimu... disetiap hariku terpaku dan membisusaat aku tahu pesan itu adalah yang terakhir untukku.. Air mata ini tak henti menetesbahkan tangan dan kaki initak mampu berkutipseraya lemas dan tak berdayasaat aku tahu ternyata engkau telah tiada. Mengapa kau lakukan ini padaku mengapa tak kau biarkan aku ada disisimu apa begitu sulitnya bagimu Ini perpisahan yang menyedihkan bagiku kawan. berpisah tanpa sempat berpamitanada banyak hal yang ingin kutanyakan padamu.. Mengapa saat itu kau marah padaku mengapa saat itu kau menjauh dariku dan mengapa saat itu kau memaksakutuk lupakanmu Kawan kini aku tak mampu memandangmu. sesungguhnya aku sangat ingin bersamamu melihat nisan yang berukirkan namamumembuatku tersadar. kau bukan pergi menjauhiku dan bukan pula meninggalkanku. namun, kau kembali pada Yang Maha Abadi.. Kawan.. tenanglah engkau disanaaku akan slalu berdoa untukmu. aku serahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa. akan hidup dan matinya orang yang kucinta....-------------- Tuhan, kusyukuri karuniamu Walau ku tak dapat memilikinya, Kuingin menjaganya penuh kasih Dan jagalah ia dengan kebesaran kasihmu Tuhan, Kaulah yang Maha Tau Tentang apa yang ada di benakku Tentang goresan tinta biru Yang mengukir sejuta pintaku Tuhan, kupinta jaga senyum di bibirnyajangan biarkan senyum itu lenyap oleh luka Tuhan bawa bisik suaraku ke telinganyakuingin dia mengerti, bahwa aku selalu mencintainya Inginku kirimkan sesuatu Yang bisa buatmu bahagia Namun ku tahu Kau takkan bahagia Karna kau sudah memilikinya Sedang diri ini bukanlah siapa Jadi tak sepantasnya juga Aku mengharapkannya Sungguh ku tak percaya Bahwa kau bersamanya Ku tak tahu maksudmu Dan bagaimanakah aku Aku yang tlah menunggu lama Namun kau tlah pergi bersamanya Ku harus bagaimana lagi Ku tlah terlanjur mencintai Bagaimanakah aku bisa terbang Untuk mencari penggantimu Sedang sayapku tlah patah olehmu Dan ku hanya bisa terdiam menunggumu datang Pergilah keluar Pada malam empat belas Pandanglah langit, bulan purnama Cahayanya lembut tak membakar Sayang jika kau lewatkan Tapi jangan pernah menginginkannya Sebab kau tak akan bisa mencapainya Pergilah keluar Pada siang, hujan gerimis Bila kau beruntung Kau kan lihat pelangi Elok menghias angkasa Itulah kesempurnaan Tapi jangan mengharapkannya Sebab ia hanya sesaat datang dan pergi. Cahaya mu Warna kuning sedikit kehijauan Memberikan ketenangan Hingga mewarnai suasana di malam hari Hingga aku bisa melihatmu di dalam gelap Kemarilah Aku ingin meminta bantuan mu Sampaikan salam ku kepadanya Bahwa aku sangat merindukannya Berikanlah cahayamu untuknya Terangilah jalannya Antarkan dia ketika beraktifitas di malam hari Sampai ke tempat dia bekerja Dan Segeralah kembali ke tempat mu Untuk menemani ku Terimaksih kunang kunag Mari bersantai dengan ku Di malam ini Aku punya cacing-cacing kecil untuk kau makan Makanlah.. Dan kau ceritakanlah Bicara apa saja dia denganmu Apa dia membalas salamku? Malam kian memudar menjemput fajar Angin berhenbus dengan kesantunan Mengabarkan kembali hangatnya langit biru Sinar mentari menyentuh kalbu Ditengah bisingan suara pilu Pikirku senandungkan simfony indah Energy matahari meresap dalam jiwa Yang haus akan sapaan dunia Wajah wajah heran menatap penuh curiga Mereka berbisik penuh Tanya Mengecilkan dan membicarakan Namun tak pernah beri jawaban Biarkan ku berdiri ditanah hampa Semua hancur tak bersisa Namun asa kan slalu ada Dalam mimpi menggenggam dunia Ku izinkan mimpi tertanam dalam hati Melesat jauh terbang kemanapun ku ikuti ia pergi Mencari nafas baru dan tersenyum bahagia Sampaikan pada dunia AKU ADA suara hati yang selalu berbisik, agar menjadikan diri ini sebagai keperibadian yang tangguh, percaya diri, dan menghargai orang lain. walau selau dicerca karna sesuatu, diri ini akan tetap bertahan dalam kepedihan... tak kuat rasanya hidup lagi, hidup yang selalu di jalani dengan rasa gundah dengan penuh kesensaraan. tapi bisa apa dayaku ini....?? aku tak kuasa untuk merubah garis takdir... merubah ketentuan yang mutlak dari-Nya.. itulah kehidupan, menyakitkan hati, merusak moral dan jiwa.. membuat lupa karna semuanya..... Kelembutan yang membangunkan tidur panjang. Menghilangkan seluruh dahaga. Diam dan tinggal pada detak jantung keabadian Memeluk hangat segala kecemasan. Merangkai bising dikeheningan malam. Tiada dapat berdiri selain tertunduk kagum akan keindahannya. Tiada dapat berlari selain memandang tanpa memejamkan mata. Seluruh kata dikumpulkan tak satupun tepat untuknya. Hanya untuknya segala yang telah kucuri diperjalanan ini. Hanya untuknya segala yang tersimpan. Marah hebat yang kau sajikan dimanjamu. Akankah dapat melukis wajah selain itu. Mahluk mana yang ingin pergi dari cintanya. Sesosok jiwa menghempas hingga tiada berdaya. Temuilah sebagian jiwamu ditempatnya. Bahagia bersama dalam kedukaan waktu. Jarak yang begitu jauh Harusnya bisa menguatkan ku Malah melemahkan aku Jujur buatku putus asa Sehingga kau tak percaya Bahwa aku bisa tetap setia Kamu meminta tuk cari gantimu Ku pikir bisa ternyata tidak Ku ba lupakanmu Ku cari penggantimu Rasanya semakin sulit ku alami Mengapa tak bisa aku melupakan Dirimu mantan kekasih Jarak ini memisahkan Papa, mama dan aku Begitu jenuh... Seperti melintas samudra yang luas Papa.. mama... Kalian yang terbaik bagiku Merawatku penuh cinta Dan kasih sayang Hingga ak sampai sekarang Papa... mama... Betapa putri kecilmu merindukan kalian Menjadi putri kecil yang lucu Dan selalu dimanja Kini.. Aku harus pergi jauh Untk menuntut ilmu Dan mengejar cita- cita Tapi.. Hal ini tak mengapa Untuk melihat senyum Di wajah papa dan mama Rindu... Kata itu akan jadi motivasiku Aku tak tau harus bagaimana lagi, Yang aku tau hanyalah diam, Diam dlm derita hidup ku, Walau hati ini menjerit meronta . Tak ada yang mengerti atau pun memahami, Harus bagaimana lagi aku, Rasanya gelap…Duniaku gelap…Kini senyum ku terhapus pilu, Pedih karna goresan prahara, Dimana letak keadilan itu? Mungkin tak ada untuk ku, Atau mungkin aku tak berhak bahagia, Oh Tuhan…. Jelaskan padaku dimana letak slah ku.. Hingga kau menghukum ku sebarat ini…Sunggu aku masih tak mengerti …Jlan yang kau berikan sangat berkelok…Begitu terjal sulit utk ku jejaki, Smua yang ada di sekeliling ku semua sama, Memakai topeng yg begitu manis, Cuma aku tak habis fikir, Mengapa begitu egois…Mengapa begitu jahat, Mengapa menikam ku Mengapa tak tau malu…Mengpa tak punya hati, Dan bahkan tak punya kepekaan prasaan Aku adalah manusia, Bukan malaikat…Aku manusia yang punya hati dan prasaan…Hati bisa terluka, Sedangkan prasaan bisa hancur… Semilir angin menerpa tubuhku. Tanpa suara aku merenung di dalam tempat yang cahaya nya temaram. Sayap terentang dari hitam nya langit. Malam berubah menjadi tirai kobalt. Cahaya bintang menjadi redup. Kegelapan malam menerpa kilauan air mata. Duka cita yang terus terulang. Yang di sembunyikan di balik air mata. Ya bintang-bintang yang bersinar sebelum fajar itu, apakah mereka benar-benar hilang?. Indah nya bunga tulip yang tertiup angin, gersang dalam satu kesedihan. Jauh,jauh jauh disana aku ingin melihat sebuah pelangi. Membelah putihnya air. Di sepanjang malam aku tak bisa mendengar dari warna air mata ku. Kota biru dalam gelap nya malam sangat tajam seperti bilah pisau. Ku tatap wajah sedihku yang terpantul dari genangan air. Tenggelam dalam masa lalu yang tak memuaskan. Tik tok.. Tik tok Jam itu menari dalam pikiran ku. Hati yang berdegub kencang. Membuatku yakin bahwa aku benar-benar memiliki hidup. Burung hantu terbang ke angkasa. Langit Itu bagaikan kegelapan pekat. Menghancurkan apa pun yang ada di dunia ini. Helalah sejenak sayangku Luapkan kesah yang mulai ramah Bahwa engkau Helaian pelangi saat gelap menghampiri Luangkan sejenak sayangku Layaknya sendiri inginmu tetap mendampingi Bahwa engkau Kepingan hati dan tak melengkapi Tapi kau tetap wanita Tetap berbicara dengan air mata Kau tulis cinta di pipimu Biar perih kau pilih untuk warna kata itu Helalah sejenak sayangkuMenangislah Bahwa nafasmu Adalah lembaran hati dan terus kan ku isi Mimpi mungkin tak seindah kenyataan Tak sesempurna pelangi Yang melengkung di birunya langit Mungkin sulit menerima semua iniTapi... Inilah kehidupan Kehidupan yang menyimpan bermilyar pelajaran Berjuta juta rahasia Dan beribu ribu misteri Yang kadang sulit dipecahkan oleh akal manusia Kehidupan akan terus berputar Laksana warna jingga di ufuk barat Yang akan cepat berganti ungu Dan warna ungu Yang akan cepat berganti jingga di pagi hari Begitu seterusnya... Tapi apapun yang terjadi Aku akan terus menretkan warna Diatas kanvas kehidupan Meski kadang sulit dan menyakitkan Hanya dapat duduk dipinggir pusaraku…Sambil melihat peristirahatanku yang semakin hari semakin memprihatinkanmelihat rumput – rumput liar yang tumbuh seenaknya belum lagi tumpukan dedaunaan kering Yang meyemakkan pandanganku. Nisanku pun sudah mulai keropos diterjang hujan deras dan panas yang teramat terik Hingga ukiran namaku sudah mulai menghilang dari batu itu. Aku yang terlupakan….. Hanya dapat duduk termenung sambil melihat ke segala penjuru tempat itu Berharap akan ada seseorang yang menghampiriku, Namun telah lama mereka tidak datang kesini untuk membersihkan pusaraku, Menghiasinya dengan taburan bunga – bungamemberikan air mawar sebagai aromatherapinyadan memanjatkan doa sebagai kedamaiannya. Entah apa yang membuat mereka tidak pernah menemuiku lagi, Kesibukan kah atau kelupaan mereka akan diriku? Akupun tak tahu Pandanganku beralih pada seseorang yang sedang berdoa Tepat dibelakang makamku…Menaburkan bunga – bunga penuh dengan rasa haru dan ikhlas…Membersihkan dan memperindah makam itu. Terlihat seorang bocah kecil memakai baju putih yang tersenyum bahagia Melihat semua itu…Membisikkan ucapan terimakasih tepat ditelingan lelaki paruh baya itu, Yang ternyata itu adalah ayahnya. Sebuah bisikan yang takkan pernah didengar oleh lelaki itu. Dengan tetesan airmata aku membuang wajahku Untuk melihat semua itu. Sungguh bahagia gadis kecil itu Sore ini, hujan turun lagi Namun aku belum juga beranjak untuk berteduh Karena tanpa payungpun aku tidak akan pernah kebasahan Aku masih terus menunggu dan menangis Tapi percuma tak ada seorangpun yang datang Hanya airmata yang mengalir dipipiku bersama dengan rintik – rintik hujan…. Tak lama kemudian, hujan mereda…Hembusan angin berdesir lembut dan menyejukan…“ Angin….. maukah kau menolongku untuk menerbangkan dedaunan kering ini Dari tempatku? Karena aku tak mampu melakukannya Dan tak ada seorangpun yang datang untuk memperindah tempat ini. Hujan dan terik matahari, maukah kau memayungi tempatku ini dan menjaga Nisanku agar tidak keropos?? Supaya mereka bisa menandai keberadaanku dengan membaca ukiran namaku pada batu itu. Rumput – rumput liar, tak bisakah kau hidup ditanah lain selain tempatku? Tak bisakah kau mengerti sedikit saja??? Pohon kamboja yang tumbuh rindang diatas sana, maukah kau menggugurkan satu atau dua kelopak – kelopak bungamu untukku? Maukah kau memperindah pusaraku ini?? Tak bisakah kalian melakukan semua itu untukku??? Karena aku tak tahu harus kepada siapa lagi aku meminta bantuan ini. Tak bisakah kalian melakukan semua itu untukku??? Karena aku tak tahu harus kepada siapa lagi aku meminta bantuan ini Karena aku hanyalah raga yang telah mati Dan terlupakan oleh segelintir orang – orang diluar sana Yang tidak memperdulikan aku Yang berada disini….. ---------------------- No. Urut Tanggal Kirim // :: Kirom Goa kita Goa kita terlihat murung kawan Walau sayup-sayup angin masih mengunjunginya Goa kita nampak sayu kawan Walau dearai-derai cemara masih ada di dalamnya Berikan kami alasan Atas undur dirinya dirimu mengukir Dinding-dinding goa yang sudah setengah jadi itu kepadaku Kawan, mungkinkah suara-suara singa penghuni hutan-hutan belantara Atau suara anjing berkepala dua Yang membuatmu pergi meninggalkan goa kita Yang hampir jadi miniatur surga Kawan, ingatkah enkau pada Arca kita Yang setengah jadi Untuk menghiasi goa kita? Sahabat Kan ku panggil dirimu sahabat Kan ku panggil dirimu dengan sejuta kasih dihati Kan ku tulis indah dalam hati Kan ku tulis indah dalam buku cerita hidupkuSahabat Kau mampu menjadi bagian yang terindah dalam hidup ini Kau mampu menjadi bagian dari tubuh iniSahabat Tanpamu aku tak mampu mengenal arti sahabat Tanpamu hidup tak akan berwarna seperti pelangi Tanpamu aku tak mampu untuk mengenal arti pengorbananSahabat Terimakasih atas segala kenanganmu Terimaksih atas segala canda yang kau berikan Teimakasih atas segala sejuta senyum darimu Terimakasih atas segala pelukan tubuhmu Terimakasih atas segala atas segala jari-jari indah yang mampu menghapus air mata iniSahabat Pelukanmu akan selalu dalam dekap tubuhku Jari-jari indah akan selalu ku gengam dalam hidup selamanya Senyum dan tawamu akan selalu menghiasi dunaiku Niat saya hanya ingin dijaga olehmu, Dengan tulus tanpa paksaan dan penghakiman. Niat saya hanya ingin dimilikimu dengan halal Tanpa takut suatu saat nanti saya menyesal. Niat saya, hanya ingin ibadah. Niat saya? Ah sudahlah, karna niat saya mungkin kali ini berharap pada jiwa yang resah. Hati saya berlabuh pada nama yang salah~ Waktu demi waktu ku jalani Dan sebentar lagi kau akan meninggaliku Terpaksa kau pergi Karena satu keadaan yang tidak setabil Dan sangat berat bagi ku untuk  meninggali mu Meniggal kan semu memori Yang kami lewati Kini canda tawa mu telah tiada Lenyap seperti kertas yg di basahi air hujan yang deras Selamat tinggal teman ku .... Lalu..... Akupun bersenandung Menari di balik keindahan hari Berlari kecil dan menghiasi waktu Akupun menoreh kan tawa Membisikkan semangat atas jiwaku Tiada memperdulikan suasana Aku terbang bersama awan berbaring dalam alunan angin Membawaku jauh dalam lamunan Biarkan tiada yang mengerti Biarkan tiada yang peduli Aku bawakan sejuta bahagia Untuk nafas nafas di antaraku Untuk jiwa jiwa di naunganku Aku tiada letih lagi Aku leburkan hati selagi mati Aku bebaskan raga dari kelelahan Pergi dan berkelana Tiada lagi aku rasakan sedih Tiada lagi aku merenung sakit Melepas dunia yang tiada berpihak Selamat tinggal raga sepi Selat tinggal nafas duniawi Aku pergi atas janji Menuntun roh suci yang telah memanggil Aku pergi kasihku Jangan leburkan tangis atasku Jangan rengkuhkan penyesalan atas ragaku Inilah takdirku Menampik sepi belantara hati Biarkan ini jadi prasasti Ketika kau taburkan bunga dan air kendi Sebagai janjimu menjaga hatiku Seperti saat kau terlelap dalam pelukanku Aku telah kembali.... Terimalah aku penguasa hati Sambutlah aku pemilik jiwa Aku kini telah kembali Seharusnya kau bisa membaca gerak tingkahku dan mengerti Karena cinta tak perlu berkata-kata indah tapi  nyata adanya Dan tak perlu cinta tak perlu di ucap kata-kata indah Sebagai bukti perubahan yang baik sikap itu bisa mewakili Karena tidak kata-kata tidak selaluu indah tuk dimengerti Setiap kata murni dari dalam hati akan mempengaruhi sikap Membawa dirinya akan lebih matang dan perubahan yang baik Jangan dilihat dari kaca jere yang belum tentu benar adanya Andai kau ragu apa yang membuat kau ragu sedang bintang diatas sana masih berkedip Kamu boleh ragu atas datangnya mentari hari ini Tapi ketahuilah keraguan akan membawa kehancuran Jangan pernah kau tanyakan sebanyak apa cintaku Sebab kau takan pernah mampu tuk memilangnya Ketulusan dan keikhlasan adalah dasar kasihku Jangan kau sia-siakan untuk diriku bisa menjawabnya Sebab penguasa cintaku adalah dirimu Dengan segala keindahan cinta kau sadar atau tidak Kau mengerti betapa hampa kisahku tanpa kehadiranmu Janganlah lagi kau ragukan kesucian cintaku Aku hanya sebuah buku dalam rakmu Berada disudut dan terpojok Sudah usang, berdebu, dan kusut Tapi aku adalah buku Yang pernah memberimu ilmu berharga Entah mengapa, hadirmu membawa sejuta pijar lentera.. Mengundang seribu cinta yang melegenda.. Entah mengapa, kau menyimpan kasih besar.. Dihatimu yang gusar.. Airmataku bermain-main diatas kertas.. Ditemani pena yang menari-nari.. Meninggalkan tinta diputihnya kertas berhelai.. Mengapa waktu tak kunjung menyerah? Sehingga takdir memberi keindahan pertemuan.. Kini perpisahan bersatu padu.. Dengan airmata dan nostalgia.. Kau sinari jalan kami yang buntu.. Dengan lentera ilmu, yang tiada akan sirna.. Walaupun diterpa angin usia.. Bukankah tak semua perpisahan membahagiakan? Terlebih ketika rindu merajut sendu.. Dan genangan airmata menyulam kenangan kita.. Ibu.. Tanpa lelahnya dirimu memanggul bumi dan langit ini Panas kau anggap pemberian Tuhan yang sangat indah Hujan kau anggap kado spesial yang suci, putih Betapa ikhlasnya dirimu Ikhlas merawat ku Ikhlas mendengar suara tangisanku, jeritanku Kau bagaikan perisai yang menyinari bumi Kau bagaikan matahari Yang selalu menerangkan jalanku Darah. kau tahan Saat kau sakit Hanya mementingkan aku yang kecil ini Betapa besar pengaruh mu dalam hidupku Kau surga bagi ku Senyummu. menghilangkan kegundahanku Tanganmu mengusap airmatakuSelalu.. Bagaimana aku membalasmu. Dengan apa? Apakah mungkin dengan harta yang melimpah? Ya Allah... Berilah panjang umur baginya.. Hanya satu tujuan hidupku Membahagiakan ibu.. ---- No. Urut Tanggal Kirim // :: Aku tidak bisa memungkiri perasaanku Aku tidak bisa menipumu bahwa kubenci kamu Karena kau tahu apa yang aku rasa Karena kau paham isi hatiku Tapi aku semakin tidak tahan dengan sikapmu Kau tdk mau mengerti atas kekuranganku Sedihnya aku tdk bisa mengimbangimu Karena aku sangat jauh dari kesempurnaan Angin, Senja merupa batik latin Terhempas sejuk kekata dingin Terasa ngilu sesepah asin Tereja memori persandingan; pengantin Bagiku batik adalah lalu; pilu Semasa cantikku terpadu Sejawat beban tumpui abuku Sejuk segar gurati benakku Kala api cinta menata malam pertamakuNta? Kaca-kaca penuhi mata'tika rasa tikam jiwa'tika hangat jauhi rona'tika beku slundupi sukmaKelam Senyap lembap sentuh menikam Denyut resah sepoi duri merajam Nadi napas membuntu terperam Bisu tak berkalam, aku sendiri semalam. Maafkan aku dengan semua janjiku, Bukannya tipu namun tidakku mampu, Andaiku bisa tarik semula kata-kataku, Tidaklah engkau tertunggu-tunggu, Ya, memang salahku semuanya, Aku berjanji saatku sedang gembira, Tidak berfikir jikaku mampu kotakannya, Sekarangku tahu apa akibatnya, Tapi kau harus tahu sesuatu, Janji-janji itu tulus dari hatiku, Bukan sengaja untuk mempermainkanmu, Harap kau faham dengan perasaanku, Betul apa orang tua kata, Jangan berjanji ketika gembira" Aku tau. rasa ini memang untukmu. aku tau. rasa ini tak kan mungkin terduakanmeski ku pun taukau lbh m'milihnya......tapi kenapa kau seakan berikan beribu harap padaku??? Kadang benci itu hadir untukmu krna kau tak mmlihku...marah,benci,emosi.... tp, tersurutkan oleh rasa syangku padamu. Yaa robb... bila dia memang bukan untukku. ku tak ingin dia berikan beribu harap. ku tak ingin dia berikan bayang kpalsuan. karena cinta bukan kata semata... cinta butuh kpastian yg nyata... tu'=i iz Mengertikah kau? Bagaimana perasaanku? Kau tak pernah hargaiku. Kau hanya datang saat kau butuh. Kurang sabar apa? Kurang baik apa? Aku tahu, aku tak sempurna. Tapi sempurnakah kau? Saat ku tersenyum, kau mendekat. Saat ku menangis, adakah dirimu? Saat ku terjatuh, kemana dirimu? Hatiku menjerit. Puaskah dirimu Hingga membuatku menangis pilu. Terima kasih atas semua. Maaf ku t'lah hadir dalam hidupmu. Ra Hampir disetiap malam Hingga malam ini Ku masih saja ternostalgia Oleh kenangan itu Yang seketika berubah cerita Yang seharusnya menjadi indah Yang semestinya berakhir bahagia Namun apa Ku masih saja menjadi aku Aku yang selalu kalah Dengan logikaku sendiri Andaikan engkau Jiwa dan raga yang lain Mungkin tak kan sama Apa yang aku rasa Apa yang sepatutnya ku perjuangkan Wahai engkau Cinta pertamaku Yang ku indahkan bagai rembulan Dikala purnama Namun tetap saja Rasaku bak cahayanya Yang justru menghilang dalam terang.. Sentuhan mu menggapaiku saat ku terjatuh Kasihmu ikuti pertumbuhanku Kesabaran mu menuntunku seiring sejalannya waktu Pengorbanan nyawa mu, hidupkan ku Tak banyak kata terucap maaf Tak ada pengorbanan berarti yang terlihat Tak ada kata sayang yang terdengar Tak terlihat hati menjerit saat kata melukai hati Mah, butakan aku ketika tak ada lagi air mata yang menetes karena melihatmu Mah, bisukan akuketika kata yang terucap mencabuk perasaaan mu Mah, aku hanya seorang anak biasa yang lahir dari rahim seseorang yang luar biasa walau tingkah terlihat acuh Walau saat ini banyak kata yang menusuk kalbu Tapi tidak disini di hati)hati terangkai indah menyebut nama mubersatu takkan goyah menyayangi muwalau kata tak sangup ungkapkan semuaMAH, AMBIL NYAWAKU KETIKA JANJI TERUCAP DI SINI TAK MENGAPAIMU DALAM NYATA Liat aku senyum aku liat kamu senyum Jauh kamu rindu jumpa kamu deg degan Ingin nyapa tapi bungkam Aku bilang sayang katanya segan Kenapa dengan hati ku Serba salah tapi merasa ada Cinta, kasih dan sayang tak bersatu Hanya diam tanpa terasa Aku bilang jadian Entar dia ada yang punya Tapi dia masih sendirian Ragu namun tetap yakin Kenapa kita gak pacaran aja Aku suka sayang dan cinta Kamu juga sama Ku ungkap rasa melalui suara Tangan sekarang bergenggaman Langkah berayunan Cinta terungkap Kisahku menjadi lengkap Arah pandangku berubah Dengan senyummu Eloknya tingkahmu Inikah yang disebut dengan Lampion keindahan Obor jiwamu mengikis kegelapan Vakum hati ini saat kau murung Erat jiwaku memanggil senyummu Yang terdalam dari benak ini Organ senyummu memanggil jiwaku Usikan hati tenggelam dalam senyummu Langit dan bumi seakan bersatu Cahaya bersinar terang Bintang berkelap-kelip Rembulan yang tersenyum indah Adalah suatu pertanda baik Yang mempertemukan aku dan diri nya. Di saat ini merupaka ikatan.. Awal dari usai nya kesendirian Awal dimana mulai terbentuk sebuah janji,kesetiaan dan pengorbanan cinta Awal dimana kau dan aku tuk saling percaya Semua terasa begitu indah sempurna Saat belahan sebongkah cinta kian menyatu Aku semangat hari-hari pun ceria Segala langit bumi,cahaya,bintang dan rembulan Menyapa dengan penuh hasrat cinta Merasa apa yang saat ini kurasakan Dan menyatakan bahwa belahan sebongkah cinta itu kini tlah menyatu Tak satu pun ada yang kurang Hari demi hari kan membentuk sebuah cerita Berbisikkan cinta yang kian membara Yang berakhiran kan menjadi sebuah kenangan Yang bermula di -- Hal mulai paling terindah takkan pernah terlupakan. Gema takbir memecah sunyinya malam Tak lagi dapat kupungkiri Bait demi bait lagi-lagi belum selesai kutulisi .. Namun pengalaman hati membuatku berani. Ejekan demi ejekan menusuk hati Namun aku tak peduli Gema takbir membangunkan diriku Kemudian tersadarlah aku .. Merenung .. Sadar bila ini tak terjadi .. Puisiku ini tak akan pernah selesai Sekalian saja, berfikir lagi .. Apa isi bait berikutnya ini? Gema takbir terasa membuatku bergidik .. Aku merasa, Tuhan tak kan pernah mengampuni dosaku Terhenyaklah aku .. Tak terasa, air mata inipun jatuh Gema takbir mengundangku bersujud kepada-Nya Berharap semoga sang Pencipta Mengampuni seluruh dosa yang pernah kuperbuat dihadapan-Nya Semoga .. Apa yang kuharapkan dikabuli-Nya Aku menghentakkan kaki Rasa bersalah ini menyelimuti Semoga Tuhan merahmati Dan meridhai perbuatan baik yang kulakukan .. Mentari pagi memandangku dari jeruji jendela, Kilau cahaya jingga menusuk mataku, Dan aku berfikir nelangsa, Sudah benarkah ayunan pedangku? Pandangan penuh luka, Raut wajah penyesalan, Gurat garis kekecewaan, Menyentuh sepasang mata. Itulah Teman.... Sekejam apapun hati, Sebenci apapun perasaan, Sekedar kalimat yang menyakiti, Telah cukup membentuk gores luka. Maka Teman..... Aku beri sebentuk doa, Aku beri sebongkah harapan, Aku beri kebebasan,Semoga, Kamu bisa melangkah dengan pasti, Tanpa keraguan. Rindu . itulah kata yang selalu menemaniku setiap saat dan setiap ku memikirkanmu Rindu . Apakah engkau merasakannya entahlah . Mungkin kau tak merasakannya tapi ku harap tidak Rindu . Aku rindu engkau yang dulu . engkau yang perhatian bukan kau yang sekarang . Aku rindu canda, tawa dan senyumanmu yang selama ini mengisi hari hariku tapi dimana kau sekarang Kau seakan menghilang dari dunia ini tanpa ada jejak sedikitpun . Ku harap kau merasakan rinduku kemballah . kembalilah untuk menebarka keceriaan mudemi orang orang yang kau sayangi .SEPERTI DAHULU . ----- No. Urut . Tanggal Kirim // :: Sahabat. dimanakah engkau berada Aku disini selalu merindukanmuSenyumu Candamudan tawamu Membuat aku merasa bahagia denganmudisaat senang,sedih kau selalu ada untukkuSahabat.. Kau bagaikan pelangi yang indah dalam hidupku Kau mewarnai hari-hariku dengan penuh keceriaan Hari dimana keceriaan terlukis Dengan senyum sebuah persahabatan Tapi saat berpisah datang Kau pergi meninggalkan ku sendiri Rasa sedih kian membendung dihatikuKini.. Ku rindu senyum dan tawamu Ku rindu sendau dan candamu Ku rindu keceriaan dan kebahagiaan denganmuSahabat.. Kau sangat berarti bagiku Hanya jarak dan waktu yang memisahkan kita Satu kata terakhir untukmu Jangan pernah lupakan aku sahabatku Kini, hatiku tergores kesedihan Ketika terucap salam perpisahan Walau air mataku tak berlinang Bukan berarti suatu kerelaan Saat-saat langkah terayun Jarak kita-pun semakin membentang Akankah semuanya jadi terkenang Atau hanyut terbawa gelombang Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan Sobat, dalam hatiku ini Akan tetap membekas suatu kenangan Kau sungguh baik, supel dan komunikatif Siapapun mengenalmu pasti akan merindu Namun untukku, janganlah kau biarkan Aku terkulai lemas dalam kehampaan Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan Kamu, seorang lelaki berbaju koko abu-abu Lengkap dengan tas ransel warna biru Sedang mendongak dan berkeryip melihat mading depan kelasku Aku sapa sedang apa kau disini?? Bukan kah mading ini selalu kosong ? Sua pertama yang menumbuhkan cinta Berlanjut hingga hari-hari penuh suka duka. Aku dan kamu adalah sepasang merpati. Yang terbang bersama denan mimpi yang serupa. Hingga datang musim pengujan. Membawa hadirmu setiap kali ia datang. Selalu dan selalu, sampai kita tau diujung kita harus bertemu kemarau. Aku dan kamu bukan lagi tentang hujan. Perpisahan itu membias rintik menjadi pelangi. Tentangmu tak lagi menjadi hujanku. Tapi aku akan selalu terbawa rindu tiap kali hujan melintasi ujung pangkal perjuangan kota Karawang Bersarang dikalbu, Berlumpur dijiwaku, Bayangmu datang menjengah hari, Dari itu aku terjaga dan trus menanti. Adakah kau akan tiba nanti? Atau aku akan bersendiri lagi? Menjadi penghuni sepi? Di lautan dusta seperti dulu? Dan menunggu dihempap waktu? Nyata lenaku kian terusik, Oleh bayu kasihmu datang berbisik, Bukan aku mabuk kepayang, Namun, wajahmu datang melayang, Mengikutiku menjadi bayang-bayang. Tiada ternafi oleh kata, Tiada dapat aku berdusta, Engkau meranapkan segala curiga, Curiga yang bersarang dijiwa, Nyatalah engkau arjuna cinta. Kau merompak damai dijiwa, Kau memberikn aku sejuta gelisah, Kau menrak lukisan hidupku, Kau pencuri hatiku. Oh.. guruku, aku tak akan melupakan jasa-jasamu Aku sangat bangga padamu Berkat jasamu, aku sekarang menjadi cerdas Setiap hari kau ajari sampai aku bisa Jika aku punya salah kau maafkankau bagaikan pelita dalam kegelapan Kau bagaikan embun penyejuk dalam kehausan Oh.. guruku terima kasih, telah beri banyak ilmu Lintang S. Siswa kelas V SDN Cikande Permai, Serang Bante Aku bediri menghadap kabahku bertumpu pada kedua kakiku angkat kedua tangankuku biarkan diri ini tenggelam dalam asma-Nyaku tundukan kepala dan ku relakan hati initerhanyut kemana saja Dia bawa Karena ku tahu ... Dia nakoda terbaik yang adadimana aku di tambatkandi situlah aku akan bahagia... Kering sudah harapanku Ketika ku mengingat akan dirimu Mengingat akan sakit hati ku Kau taburkan sejuta luka pada ku Kau pernah berikan janji manismu pada ku Namun pahitlah yang kini kurasakan Surga yang pernah kau janjikan Kini nerakalah yang ku dapatkan Tajam nya duri dari bunga mawar melebihi tajamnya duri di hatiku Dalamnya air di lautan Melebihi dalamnya sakit hatiku padamu Kau pernah ciptakan kasih sayang denganku Kau juga pernah ciptakan segores luka di jiwaku Mata ku pedih karnamu Kini ku akan bangkit Dengan meniggalkan sejuta kesedihanku Kan ku hapus air mata ku Dan akan ku bawa diri ku menuju kehidupan yang lebih baik Semoga tuhan mengizinkan... Ku hela nafas lebih dalamkarena yang terasa hanya lukaku berjalan lebih lambatkarena terhambat rasa kecewa Ku tertawa semakin lebaragar jadi penawar hati yang terkekangku lantunkan nada-nada syahduuntuk sedikit menahan emosi yang mengadu Semangatmu lemahkan kuturunkan obsesi dalam benak kusedih ini mulai tak tertahandan ketegaranku menjadi ragu yang tercipta Tak perli ku ungkapkanbetapa lelahnya sebuah penantiandan kaki ini terlalu jauh melangkah dalam hidupmulemah, gundah, tangis dan lelahmenyatu menjadi air mata yang mematikan rasa Jauh kumelangkah meniti harapan Berharap datang sebuah impian Bersama keluh kesah kehidupan Yang tak kunjung kudapatkan Hati inipun bertanya Apa sih yang sedang kau cari Aku mencari wanita shalihah Dengan lantang lidahku berdali Kesucianmu laksana laut biru Penuh damba mengikis qalbu Kupandangi engkau tertunduk lesu Bertemu sekalipun kau bersimpuh malu Hatimu berselimut cahaya iman Paras indahmu kau suguhi kecantikan Senyum bibir merahmu penuh taat Secepat kau lari dari jerat makhsiat Kilau matamu permata dunia ini Sesaat kau pancarkan cahaya illahi Syukurku padamu ya robbii ... Laksana cipta makhluk seindah ini ... Aku selalu sabar menghadapi kamu. Tapi balasanya seperti ini. Mereka tak bisa menghargai ku. Menghargai kesabaran dan ketulusan ku. Mereka anggap aku seperti sampah Dilihat di diamkan lalu di buang Sejelek itukah aku di matanya. Seburuk itulah aku di matanya. Ku tancapkan luka di hidupku sekarang Ku kecil hati di hidupku sekarang Merendahkan harga diri tuk meratap luka. Di mana Aku? yang selalu ceria yang selalu bahagia yang selalu bekerja keras yang selalu berpikir dingin yang selalu bermimpi sukma. Kapan lagi aku dapat melintas tegap Kapan lagi aku dapat berwajah baja Kapan lagi aku dapat bercerita sukma Dimana lagi ku hidup kini... Dan kemana lagi aku sekarang? Kelam, Senyum manis mereka selalu membuat ku semangat Kasih sayang mereka tidak pernah lepas dari ku Ibu yang selalu mendengar curhatku Ayah yang selalu memenuhi kebutuhanku Saudara yang selalu menghiburku Saatku jauh dari mereka aku rapuh Cinta mereka lebih dari segalanya Keluarga keciku... Kita memang tidak memiliki harta yang banyak Tapi kebersamaan kita jauh lebih indah daripada semua itu Keluarga ku.. Cinta dan kasih ku selalu ada sampai akhir hayatku Keluargaku Maafkan aku jika pernah melukai perasaan kalian Maafkan aku yang senantiasa meremehkan kalian Ku begitu sempurna saat didekat kalian. Ketika kata itu terdengar Ku rasa bumi menjadi gelap Tak ada cahaya Tak ada lagi tawa Tak ada lagi canda Yang slalu menghiasi hariku Semua tinggallah kenangan Kenangan yang tak lekang waktu Kenangan yang mengubah hidupku Bak gelap menyelimuti mimpiku Tak ada lagi senyumanmu Lemah dan tak sanggup bangkit Kini semua memori itu terukir abadi Dalam dekapan Allah Ku yakin kau tersenyum menyapaku Disetiap doaku Disetiap langkahku Ku slalu merasa kau tetap yang terindah Yang tlah mengisi hidupku Tuhanku Antara Semeru dan gunung Batok Kawahmu mengepulkan asap putih Tipis menabiri alam di antara ancala*Bulatan mentari menjadi tatapan Sesekali harum kopi dan teh yang menguar Dan letupan kayu-kayu yang terbakar menjadi unggun Menghangati jiwaku mengalirkan bahagia yang menyapa fajar Antara langit dan bentala Derap kuda dan gigil tubuh menyatu Lembah dan kaldera menampilkan cerita Bunga edelweis yang mengembang beku Ada kilat cinta di antara tatapan Duh, hatiku Mengapa berdenyut pedih Saat menikmati karunia Tuhan Masih ada kenangan tentangmu yang terbang tertiup angin pagi Pura yang tenggelam dalam lautan pasir Menyadarkan keberadaan-Mu Bromo, Agustus Catatan:*Ancala: gunung Dalam dinginnya malam di musim hujan ini... Tiba-tiba teringat dirimu yang pernah bersamaku... Di masa lalu, yang belum lama berlalu... Waktu itu, kamu berada disampingku... Dengan kepala yang disandarkan di bahuku... Sambil memandang matahari terbit... Kamu tersenyum, kemudian berkata: Aku ingin setiap akhir pekan kita seperti ini... Lalu aku menempelkan ujung hidungku kerambutmu... Aku ingat, kamu pernah berharap kita akan selamanya bersama... Dan kamu pernah menantangku... Seberapa kuat aku menjalani waktu bersamamu... Karena kamu percaya, bahwa di masa depan... Badai akan terjadi lebih dahsyat... Dan malam mungkin akan sering lebih gelap... Kini, waktu telah berlalu, terasa begitu cepat... Dan ternyata, takdir telah menunjukkan... Kamu dan aku tak bersama hingga saat ini... Sebuah ironi, memang... Tapi semuanya sudah terjadi... Dan waktu tak dapat dikembalikan lagi... Namun, aku takkan pernah melupakan kenangan itu... Wangi tubuhmu... Dan juga, wangi rambutmu.... Bila ku teringat masa lalu ku terkenang perjuangan mu. Meskipun ku tak pernah melihat mu ku tau semua pengorbananmu. Ku tau semua pengorbananmu. Sekarang kau tlah pergi. Sekarang kau tinggalkan kami. Bangsa ini sangat berterimakasih padamu oh.. pahlawan negeri. Aku merasa pedihnya dimasa itu. Dan kau pun merintih penuh pilu. Tapi kami sambung semua pengorbananmu. Walau tak seberat sepertimu. Mengisi kemerdekaanlah tugas kami. Belaja mempertahankan negeri. Walaupun dihina dan dicaci maki. Kami rela berkorban begini. Untukmu negeri. Semudah itukah.. Kau putuskan aku untuk berpisah, Saat hatiku mulai bahagia.. Kau malah bermain cinta, Setega itukah.. kau buat hatiku berdarah, Saat ku mulai berpikir.. Bahwa kau adalah cinta yang terakhir, Ku pinta untuk kau setia, Tetapi engkau berdusta, Yang ku harapkan cinta sejati.. Namun yang kau kasihi, Hanya membuat aku patah hati... No Urut: Tanggal: // :: Akulah empunya seluruh hatimu Kaulah empunya setiap bentuk emosiku Tiadalah pintu bagi para perayu Tiadalah pula celah bagimu membunuhku Bilamana kau serahkan tubuhmu kepada hati-hati yang tak berharga itu, tidak akan ku gelap mata Bilamana kau jajakan hasratmu di hadapan mata-mata hina itu, tidak akan aku meludahimu Seburuk-buruknya rupamu kan tetap layak untuk kembali merengkuhku Sehina-hinanya aku masih akan pantas menjamahmu Kau kelak kan tamat sesegera aku tamat Kau dan aku adalah sepasang makhluk hina. Ketika takdir menetapkan laki-laki dan perempuan untuk bersanding.. Tak ada yang dpat mengelak darinya.. Setiap insan pasti punyai rasa ingin memiliki.. Tak terpungkiri juga dengan diri ini. Begitu banyak ciptaannya yang begitu menawan.. Begitu Anggun dan begitu rupawan. Dari yang cantik, Manis, imut, bahkan sampai yang Sexy. Dari yang berkerudung, berponi, berwarna rambutnya hingga yang berkuncir. Rasanya tertegun melihat semua keindahan yang selalu tampak di depan mata. Terkesima dengan indahnya ciptaannya yang tergaris sempurna di bumi. Subhan Allah begitu besar kuasa Mu.. Hingga Aku tak mampu berkedip ketika melihat hawa yang kau ciptakaan tampak nyata. Rasanya aku sering tak percaya dengan keajaiban ini. Tapi aku juga percaya bahwa semua akan memiliki pasangan dengan seadil-adilnya. Kau telah janjikan bila yang baik akan bersanding dengan yang baik. Bagaimana dengan Aku..? Ijinkan aku sapa calon bidadari dunia dan Akherat ku dengan Salam. ASALAMUALLAIKUM yaa calon ibu dari anak ku kelak. ASALAMUALLAIKUM yaa tulang rusuk ku. ASALAMUALLAIKUM yaa hawa ku. Semoga engkau senantiasa dalam lindungannya juga kasihnya. Aku tak berharap banyak dari mu yaa Calon makmum ku. Karna aku pun sadar betul aku bukan orang baik. Aku bukan yang sempurna.. Tapi jika kau ijinkan yaa Calon makmum ku. Biarkan aku belajar baik dahulu sebelum kau di pertemukan dengan ku. Agar aku bisa membimbing mu dengan jalan yang benar. Agar aku bisa janjikan bukan hanya kebahagiaan Dunia saja. Agar aku bisa lengkapi pula kebahagian dunia dan Akherat mu. Agar aku bisa berdiri dengan tenang ketika satu saaf di depan mu. Agar aku menjadi calon Ayah yang baik buat anak mu kelak. Agar Ayah mu tenang melepas mu untuk ku. Agar Allah meridohi jalan kita. Agar aku bisa menjadi kepala rumah tangga yang baik, jujur dan beragama. Jika waktu telah berpihak jangan cari aku yaa Tulang rusuk ku. Biarkanlah aku yang berusaha mencari mu.. Berjuang menemukan mu. Karna kau adalah untuk di perjuangkan bukan kau yang berjuang. Jika memang belum saatnya, biarkanlah doa ku yang sampaikan lewat hatimu. Biarkan waktu dan jalan Allah yang mempertemukan. Jika Allah ijinkan rasanya aku ingin melihat betapa cantiknya dan menawannya dirimu.. Hadirkan lah ya Allah dalam mimpi ku walau sebentar. Agar aku benar-benar yakin bisa menjadi imam yang baik dunia dan akheratnya. Ya Allah. Tetapkanlah hati ini pada satu pilihan mu. Jangan biarkan hati ini menba berpaling dari pilihanmu. Jangan biarkan mata ini untuk melihat yang lain dari pilihan mu. Jangan biarkan telinga ini untuk mendengar cerita tentang wanita yang lain selain dari Mu.. Jangan biarkan mulut ini bercerita tentang wanita lain selain dari mu. Tetapkanlah hati dan jiwa ku untuk tetap menanti satu pilihan dan jawaban dari Mu ya Allah. Aku akan tetap berusaha menunggu. Aku akan tetap berusaha ikhtiar.. Aku akan tetap berusaha ikhlas. Sampai kau pertemukan aku dengan Hawa pilihan Mu ya Tuhan ku. Aku yakin semua akan indah. Semua akan berujung.. Ya Hawa ku ini pesan ku.. Jadilah wanita yang punya tonggak Agama. Jadilah wanita yang punya bekal Agama. Jadilah wanita yang selalu menutup dirinya untuk dunia. Jadilah wanita seperti ibu mu. Jadillah wanita yang takut ketika meninggalkan kewajiban mu. Aku tunggu diri mu yaa Tulang rusuk ku. Aku nantikan diri mu yaa Tulang rusuk ku. Asalamuallaikum untuk mu wahai Tulang rusuk ku yang masih dirahasikan Allah. Cepat Kau Pergi Tinggalkan Ku Dalam Sepi Ratapi Penyesalan Dari Waktu Yang Tersiakan Rasa Ini Sungguh Menyiksa Buatku Tiada Berdaya Mengapa Aku Tak Acuh Kala Kau Mengeluh Mengapa Aku Tak Ada Kala Kau Tersiksa Dan Dimana Aku Kala Kau Berjuang Melawan Waktu Andai Ku Tahu Kuberikan Seluruh Hidupku Kini Semua Sia-sia Menangis pun Tiada Guna Hanya Menambah Luka Sukma Karena Kau Telah Tiada Habis kata Namun teduh Berjalan pada ruas-ruas pengharapan Pelan Menghadang getir Seperti kala itu Biar do'a-do'a Yang menjadikanku lebih berani. Cerita, kisah, dan emosi Terurai dalam aliran darah, yang ku tak pernah tau kemana semua itu akan pergi Langkah pasti ku sandarkan, untuk menjawab tantangan waktuKamu.. Yang tak pernah enggan dan lelah temani hariku Hari-hari indah selalu memberikan warna dalam hampa Sampai suatu saat aku terlena Tatkala perih ini terlanjur meresap dalam jiwa Keindahan itu pun pudar seketika, menutup mata yang telah terpana Seperti mimpi yang sulit terbangun Seperti bernafas dalam kubangan racun Entah mengapa, raga ini setengah tak berfungsi Ketika aku tau, ku telah dihianati Tak tampak lagi pelangi, yang menghiasi angkasa Tak ada lagi harapan, yang tertanam dalam angan Pergi dengan hati yang telah beerubah arah Membuatku tersadar, dari kebohongan Dan hanya sesaat itulah, senyumku bersamamu.. ) Apa salah ku Apa dosa ku Hingga banyak yang menyakitiku Dengan penuh kesengajaan menfitnahku.... Fitnah fitnah dan fitnah Mengapa sering menjamah Datang menyakiti dengan semau nya Menuduh tanpa bukti dengan sengaja... Apa salah serta dosaku Orang tuaku sendiri pun tegah menfitnahku Orang lain juga sering menuduhku Bahkan kekasihku sendiri juga sengaja menfitnahku... Mengapa kalian masih mengaku sebagai islam Jika hati nurani kalian begitu kelam Tak menghiraukan Haqikat yang tertulis dalam al-quran Bahwa semestinya fitnah lebih kejam dari pembunuhan... Coba kalian renungi dengan hati Jika semua itu terjadi pada kalian sendiri Betapa sakit pedih rasa yang harus kalian terima Maka dari itu janganlah kalian gemar menfitnah.. Hanya sebatas itu yang ku tahu Semoga tiada lagi yang menfitnahku Jemuh rasa sakit hati yang membelenggu Pabila ku terima segala rangkaian fitnahmu... Apakah ini memang takdir yang harus kuterima Di lahirkan hanya sebatas untuk difitnah Jika ini memang ujian kesabaran dari sang pencipta Aku akan ihklas lapang dada tuk menerimanya. t Lama tlah ku pendamsaat-saat seperti inisungguh takjub dalam hatibisa bersama kamu Rindu merantai saat daku sepi dan gelisahtanpa kamu di sisiku lagitapi saat ini daku bahagiabisa bertemu kamu canda tawa bersama seperti dahulu kala Bergandeng tangan peluk kamusungguh hangat daku memelukmu mengecupmukenangan yang lalukini tlah hadir kembali di pangkuan daku Entah apa yang membuatku bertahansetidaknya aku masih bisa bertahanharapan, senyuman dan ucapan yang terasa percumasetidaknya, itu yang membuatku merasa masih hidup Hidup pada hayalan yang ku harap nyata kau pikir itu indah bahkan suaramu tak pernah ku dengar untukku setidaknya aku masih bisa melihatmu Sakit lebih dari itu yang kurasayang ku harap kau dengaryang ku untai untukmu Maaf seharusnya kau mengucapkan itu padaku kau bahkan mengambil hatiku tanpa sepengetahuankukau pikir aku menikmatinya? Terimakasih untukmu, bunga hayalkuyah.. setidaknya kau telah menginspirasikumerangkai semua kata ini untukmu.. Air mata ini seakan tak mau berhenti Mengingat kejadian tadi Terasa perih dihati Yang dinanti, Kini tlah pergi Seakan sakit semakin menjadi Inikah arti sebuah penantian hanya luka yang tersisa Kau telah pergi menggoreskan luka membawa badai tangisan dimata Menancapkan duri dijiwa Namun kini kusadari kau telah pergi Dengan menancapkan duri dihati Lubis Kadang mereka yang memilih untuk mengasingkan diri dari para sahabatnya, Bukanlah semata untuk menjauhkan diri, Dan memang berkeinginan untuk meyendiri'Melainkan karena ingin tau siapa yang akan datang mendekatinya. Mungkin kekasihmu pernah menyuruhmu untuk mencintai orang yang lain, Tanpa kamu sadari Dibalik Kalimat yang betapa memukul hatimu itu Ia hanya kepengen tau apakah kamu akan melakukan nya? Tidaklah seorang sahabat yang baik menyanggahmu untuk berteman dengan yang lain, Tapi yang memberimu kebebasan untuk berkawan Dan menunggu ucapan darimu 'you are may best friend''Serupa halnya dengan kekasih yang sejati Ianya bukanlah akan membelenggu sayap-sayapmu, Melainkan akan membrikanmu kebebasan untukmu memilih yang terbaik, Namun hanya akan alasan bodoh yang akan kamu temukan Untuk berpaling, Atau kamu akan meninggalkannya tanpa mampu memberikan penjelasan. Cinta sejati itu membutuhkan pengertian. Mungkin aku mampu tuk terseyum Mungkin aku bisa tertawa Tapi mengapa aku tak bisa merasakan sedikitpun kebahagia'an yang aku rasakan Seakan hidup ku berselimut kesedihan yang tak pernah ada ujungnya Angin tetap berhembus Waktu telah berganti Tapi hidup ku tak pernah berubah Hidup ku tak seindah warna pelangi Walau di balik awan hitam tapi masih mampu bersinar dengan indah Bukan air mata yang menetes Tapi hati ini yang menangis meratapi hidup dengan kesedihan yang tak pernah berahir... Rasa kangen ini Tak pernah terharap sedikitpun Namun, ia sering singgah Diantara sepi, saat kutermenung Sendiri, mengenang tentangmu Adakah di hatimu rasa cinta untukku? Walau kutahu, kita tak lagi menjalin rasa Masih adakah rindu di hatimu padaku? Sekiranya dapat membuat bibir ini tersenyum Sebagai pelipur sedih, saat kita tak lagi bersua Semenjak kau tak ada di dekatku Betapa risaunya hati ini Aku merindukan semua tentangmu Setelah kusadari, hati kita t'lah berbeda harapan Kala hatimu tak lagi mencintaiku Di sela-sela waktu yang meruncing tajam Hujamkan panah rindu kepadamu Dalam sepi yang membawa bayang wajahmu Aku bisa berbuat apa selalin merintih? Mengingat senyummu, juga perilakumu Hanya Tuhan yang sedia mendengarkan hatiku Dia tahu, laki-laki yang terbaik untukmu Dan itu bukanlah Aku Aku harap, kamupun bahagia dengan pilihanmu Meski laki-laki itupun bukan Aku Ya, bukan Aku Yang masih menyimpan cinta untukmu Dititik manakah aku berada,. Dalam jiwamu hai sayang,. Tak pernah bisa aku menerka,. Karena kau selalu bersikap diam, Tak penah kau tegas berkata tidak,. Dan tak penah lantang kau berkata iya,. Tak kau beri hijau dan juga merah,. Kau biarkanku mengambang dan terlunta,. Kapankah dilema ini kan kau jawab,. Semoga aku disana tuk mendengar,. Diujung muak kau kan ku tinggalkan,. Ku kan cari jiwa yang anggap aku ada,. Semoga apa yang kau inginkanakan terjadi dimasa akan datangdan sebelum kematian datangmemisahkan yang hidup dan tak bernyawa Sebuah kisah klasik yang kau ceritakan mungkin bagi orang lain itu hanya sebuah lelun sore tapi bagiku itu adalah keinginanmu mimpimu untuk kembali meraih harga diri yang mulai tercabik Semoga ayah semoga..... aku akan kembali memakaikanharga dirimudan kau akan bersuara lantang lagi Hingga sampai nanti semua pengorbananmu akan terbalaskan Dan tak ada lagi yang beranimemperolok-olokmutak ada lagi yang memanfaatkan engkaudengan kata mutiara palsunnya Semoga ayah semogaaaa... tunggulah sampai hari itu datang dan siapkanlah senyumanmu untuk itu ayah...... Sahabat..... Maafkan aku Setelah Di sekolah Aku mengecewakan mu Dan aku Membuat kamu Kecewa Maafkan aku Sekali Lagi Agar kau bisa tersenyum Untuk muSahabat..... Ingatlah Pasti perasaan mu Kecewa Karna ku Tapi aku yakin kau pasti Tersenyum Dan Bahagia Di hadapanku Aku harap Sahabatku Tidak Lagi kecewa karna ku.Sahabat..... Raih lah Persahabatan Kita Dengan Merasakan Perbedaan Agar kau Selalu disisiku Ibu. Pengorbananmu adalah suatu cerminan bagiku, Keiklasan mu Suatu pegangan yang tak ternilai harganya bagiku, Butiran dan tetesan Air matamu adalah Mutiara Yang berharga dalam hati,benak jiwa dan ragaku, Apakah yang bisa ku lakukan untuk membalas semua kebaikanmu yang pernah memperjuangkan jiwa dan ragamu hanya karna engkau menginginkan aku barnafas didunia ini apa yang bisa ku perbuat untuk membayar segala perjuangan mu selama ini,. IBU, Kini engkau telah pergi meninggalkan aku, Apakah hanya dengan air mata, Apakah hanya dengan jeritan agar aku bisa membalas pengorbanan dan kesetianmu kepadaku, IBU, Betapa engkau sangat menyayangi aku ketika engkau telah menutup mata, Katika aku tak melihat senyum manis dari bibirmu, Ketika aku tak mendengar suaramu memanggil aku dengan kata kata sayang dari dalam hatimu ketika aku tak merasakan hangatnya belaian dan pelukan hangat kasih sayangmu kepadaku, Aku hancur bagaikan pecahan logam yang tak ada harganya, Apakah itu adalah sautu hal yang akan membuat pengorbananmu selama ini akan sia sia, IBU, Betapa sering nya aku berontak ketika engkau masih bersamaku, Betapa sakitnya hatimu ketika aku tak mendengar kata katamu,Nasehatmu, Kini semua telah aku sesali dengan deraian air mata, Kini semuanya aku ungkapkan dengan hari-hari ku langkah kakiku dengan tetesan air mata. IBU, Kini aku akan bangkit dengan semangat yang telah kau tunjukan kepadaku bukan dengan air mata, Melain kan dengan tetesan keringat yg keluar dari kulitku, Dengan Senyuman dan perjuangan dan segala kekuatan jiwa dan ragaku Aku dapat bangkit Lagi. Hanya DO'A yang kupanjatkan kepada TUHAN,IBU bahagia dalam kehidupan kekal Bersama Bapa dalam kerajaan Sorga.A Ku sayang IBU.